Download - BAB III
BAB III
KESIMPULAN
Status asmatikus adalah suatu serangan eksaserbasi akut asma yang tidak
responsif dengan pengobatan asma pada umumnya yaitu dengan pemberian
nebulasi β2 agonis (bronkodilator) sebanyak 3 kali tetapi tidak memberikan respon
yang baik. Serangan pada status asmatikus dapat terjadi dari yang ringan sampai
yang berat tergantung dari tingkat obstruksi pada bronkus yang disebabkan oleh
bronkokonstriksi, sekresi mukus dan inflamasi pada saluran pernapasan.
Semuanya itu dapat menyebabkan gejala berupa sesak napas, retensi
karbondioksida, hipoksemia dan kegagalan pernapasan.2
Pada tahun 1994, prevalensi status asmatikus adalah 7,4 % pada anak usia
5-14 tahun tua dengan asma. Tingkat kematian tercatat menjadi 3,7 per 1 juta anak
usia 5-14 tahun pada tahun 1995. Asma dapat ditemukan pada laki-laki dan
perempuan di segala usia, terutama pada usia dini. Perbandingan laki-laki dan
perempuan pada usia dini adalah 2:1 dan pada usia remaja menjadi 1:1.
Prevalensi asma lebih besar pada wanita usia dewasa. Laki-laki lebih
memungkinkan mengalami penurunan gejala di akhir usia remaja dibandingkan
dengan perempuan.7
Status Asmatikus adalah penyakit asma yang berat disebabkan oleh
peningkatan respon dari trakea dan bronkus terhadap bermacam-macam stimuli
yang ditandai dengan penyempitan bronkus atau bronkiolus dan sekresi yang
berlebihan dari kelenjar-kelenjar di mukosa bronkus.5,6 Status asmatikus
merupakan komplikasi dari serangan asma akut berat yang dapat membahayakan
jiwa, diperlukan terapi segera untuk menurunkan obstruksi saluran nafas dan
mencegah terjadinya komplikasi berupa pneumotoraks dan gagal nafas.4 Pasien
yang terlambat mendapatkan terapi khususnya dengan pemberian obat-obatan
steroid sistemik, memiliki resiko kematian yang besar karena status asmatikus.9
19