Download - Bab 12 Pembangunan Koperasi
-
7/24/2019 Bab 12 Pembangunan Koperasi
1/4
BAB 12 PEMBANGUNAN KOPERASI
Kendala yang dihadapi masyarakat dalam mengemangkan k!perasi di negara erkemang adalahseagai erik"t #
a. Sering koperasi hanya dianggap sebagai organisasi swadaya yang otonom partisipatif dan demokratis darirakyat kecil (kelas bawah) seperti petani, pengrajin, pedagang dan pekerja/buruh.
b. Disamping itu ada berbagai pendapat yang berbeda dan diskusi-diskusi yang controersial mengenaikeberhasilan dan kegagalan seta dampak koperasi terhadapa proses pembangunan ekonomi social di negara-negara dunia ketiga (sedang berkembang) merupakan alas an yang mendesak untuk mengadakan perbaikantatacara ealuasi atas organisasi-organisasi swadaya koperasi.
c. !riteria ( tolok ukur) yang dipergunakan untuk mengealuasi koperasi seperti perkembangan anggota, dan hasilpenjualan koperasi kepada anggota, pangsa pasar penjualan koperasi, modal penyertaan para anggota, cadanganS"#, rabat dan sebagainya, telah dan masih sering digunakan sebagai indikator mengenai efisiensi koperasi.Kendala yang dihadapi masyarakat :
1. Perbedaan pendapat masayarakat mengenai Koperasi.2. Cara mengatasi perbedaan pendapat tersebut dengan menciptakan 3 kondisi yaitu :
a.Koqnisi.Kepercayaan/ pengetahuan seseorang tentang sesuatu dipercaya dapat mempengaruhi sikap
mereka dan pada akhirnya mempengaruhi perilaku/ tindakan mereka terhadap sesuatu.
mengubah pengetahuan seseorang akan sesuatu dipercaya dapat mengubah perilaku mereka.
b. Apeksi.Perasaan-perasaan yang terkait di dalamnya seperti meningkatnya rasa kepercayaan diri di
dalam melakukan tindakan-tindakan yang melambangkan sebuah keberanian, ada tekad yang
kuat di dalam memperjuangkan apa-apa yang menjadi sebuah harapan.
c. Psikomotor Fakultas.Bentuk-bentuk tindakan yang kuat dan sikap yang tegas untuk mendukung apa yang menjadi
harapan dari manusia itu sendiri. Seperti berani melangkah ke wilayah peradilan untuk
memperjuangkan hak-ahak yang dimilikinya,
3. Masa Implementasi UU o.12 !ahun 1"#$.!ahapan membangun Koperasi :
a. Ofisialisasi$endukung perintisan pembentukan %rganisasi !operasi.
&ujuan utama selama tahap ini adalah merintis pembentukan koperasi dari perusahaan koperasi, menurutukuran, struktur dan kemampuan manajemennya,cukup mampu melayani kepentingan para anggotanya secaraefisien dengan menawarkan barang dan jasa yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya dengan harapan agardalam jangka panjang mampu dipenuhi sendiri oleh organisasi koperasi yang otonom.&erdapat ' jenis kebijakan dan program yang berkaitan dengan pengkoperasian, yaitu
. !ebijakan dan program pendukung yang diarahkan pada perintisan dan pembentukan organisasi koperasi,kebijakan dan program ini dapat dibedakan pula, atas kebijakan dan program khusus misalnya untuk - $embangkitkan motiasi, mendidik dan melatih para anggota dan para anggota pengurus kelompok koperasi.- $embentuk perusahaan koperasi ( termasuk latihan bagi para manager dan karyawan)- $enciptakan struktur organisasi koperasi primer yang memadai ( termasuk sistem kontribusi dan insentif, sertapengaturan distribusi potensi yang tersedia) dan.
- $embangun sistem keterpaduan antar lembaga koperasi sekunder dan tersier yang memadai.'. !ebijakan dan program diarahkan untuk mendukung perekonomian para anggota, masing-masing, dan yangdilaksanakan melalui koperasi terutama perusahaan koperasi yang berperan seperti organisasi-organisasipembangunan lainnya.
b. De-ofisialisasi$elepaskan koperasi dari ketergantungannya pada sponsor dan pengawasan teknis, $anajemen dan keuangan
-
7/24/2019 Bab 12 Pembangunan Koperasi
2/4
secara langsung dari organisasi yand dikendalikan oleh *egara.&ujuan utama dari tahap ini adalah mendukung perkembangan sendiri koperasi ketingkat kemandirian danotonomi artinya, bantuan, bimbingan dan pengawasan atau pengendalian langsung harus dikurangi.
!elemahan-kelemahan dalam penerapan kebijakan dan program yang mensponsori pengembangan koperasi ) #ntuk membangkitkan motiasi para petani agar menjadi anggota koperasi desa, ditumbuhkan harapan-harapan yang tidak realistis pada kerjasama dalam koperasi bagi para anggota dan diberikan janji-janji mengenai
perlakuan istimewa melalui pemberian bantuan pemerintah.') Selama proses pembentukan koperasi persyaratan dan kriteria yang yang mendasari pembentukan kelompok-kelompok koperasi yang kuatdan, efisien, dan perusahaan koperasi yang mampu mempertahankan kelangsungan
hidupnya secara otonom, tidak mendapat pertimbangan yang cukup.+) !arena alas an-alasan administratie, kegiatan pemerintah seringkali dipusatkan pada pembentukanperusahaan koperasi, dan mengabaikan penyuluhan, pendidikan dan latihan para naggota, anggota pengurus danmanajer yang dinamis, dan terutama mengabaikan pula strategi-strategi yang mendukung perkembangan sendiriatas dasar keikutsertaan anggota koperasi.) !operasi telah dibebani dengan tugas-tugas untuk menyediakan berbagai jenis jasa bagi para anggotanya
(misalnya kredit), sekalipun langkah-langkah yang diperlukan dan bersifat melengkapi belum dilakukan olehbadan pemerintah yang bersangkutan (misalnya penyuluhan)) !operasi telah diserahi tugas, atau ditugaskan untuk menangani program pemerintah, walaupun perusahaankoperasi tersebut belum memiliki kemampuan yang diperlukan bagi keberhasilan pelaksanaan tugas dan
program itu) &ujuan dan kegiatan perusahaan koperasi (yang secara administratif dipengaruhi oleh instansi dan pegawai
pemerintah) tidak cukup mempertimbangkan, atau bahkan bertentangan dengan, kepentingan dan kebutuhansubyektif yang mendesak, dan tujuan-tujuan yang berorientasi pada pembangunan para indiidu dan kelompokanggota.Secara singkat dapat dibedakan tiga tipe konflik tujuan yang satu sama lain tidak cukup serasi, yaitu a. !operasi serba usaha yang diarahkan untuk melaksanakan membawa pengaruh negatif terhadap kepentingananggota atau fungsi-fungsi yang merupakan tugas instansi pemerintah, yang terhadap loyalitas hubungan antara
anggota dan manajerb. erusahaan koperasi diarahkan bertentangan dengan kepentngan paraanggota untuk menjual hasil produksipara anggota engan harga yang lebih rendah dari harga pasar sebagai satu bentuk sumbangan terhadap stabilisasiharga secara umum.c. $ungkin terkandung maksud atau asumsi bahwa perusahaan koperasi dapat meningkatkan kepentingan yang
nyata atau sesungguhnya dari para anggota dan merangsang perubahan sosial ekonomi itu,tidakdipertimbangkan secara matang keadaan nyata dari para petani kecil yang menjadi anggota, struktur lahan danpola produksi mereka, kebutuhan dan tujuan mereka.
c. OtonomisasiSetelah berhasil mencapai tingkat swadaya dan otonom, koperasi-koperasi yang sebelumnya disponsori oleh*egara dan mengembangkan dirinya sebagai organisasi swadaya koperasi bekerja sama dan didukung oleh
lembaga-lembaga koperasi sekunder dan tersier.
%. Misi UU o.2& !ahun 1""2merupakan gerakan ekonomi rakyat dalam rangka me'u(udkan masyarakat yang ma(u) adil) makmur
berlandaskan Pancasila dan UU* 1"%&.
!ahapan Pembangunan Koperasi di egara +erkembang menurut ,-anel 1""/:
!ahap I : Pemerintah mendukung perintisan pembentukan organisasi koperasi.
!ahap II : Melepaskan ketergantungan kepada sponsor dan penga'asan teknis) mana(emen dan keuangan
secara langsung dari pemerintah dan atau organisasi yang dikendalikan oleh pemerintah.
!ahap III : Perkembangan koperasi sebagai organisasi koperasi yang mandiri.
Pembangunan Koperasi di Indonesia
Pembangunan koperasi dapat diartikan sebagai proses perubahan yang menyangkut kehidupan
perkoperasian Indonesia guna mencapai kese(ahteraan anggotanya. !u(uan pembangunan koperasi di Indonesia
adalah menciptakan keadaan masyarakat khususnya anggota koperasi agar mampu mengurus dirinya sendiri
,sel0 help/.
. Permasalahan dalam Pembangunan Koperasi
-
7/24/2019 Bab 12 Pembangunan Koperasi
3/4
Koperasi bukan kumpulan modal) dengan demikian tu(uan pokoknya harus benarbenar mengabdi untuk
kepentingan anggota dan masyarakat di sekitarnya.Pembangunan koperasi di Indonesia dihadapkan pada dua
masalah pokok yaitu masalah internal dan eksternal koperasi.
Masalah internal koperasi antara lain: kurangnya pemahaman anggota akan man0aat koperasi dan pengetahuan
tentang ke'a(iban sebagai anggota. -arus ada sekelompok orang yang punya kepentingan ekonomi bersama
yang bersedia beker(a sama dan mengadakan ikatan sosial. *alam kelompok tersebut harus ada tokoh yang
ber0ungsi sebagai penggerak organisatoris untuk menggerakkan koperasi ke arah sasaran yang benar.
Masalah eksternal koperasi antara lain iklim yang mendukung pertumbuhan koperasi belum selaras dengan
kehendak anggota koperasi) seperti kebi(akan pemerintah yang (elas dan e0ekti0 untuk per(uangan koperasi)
sistem prasarana) pelayanan) pendidikan) dan penyuluhan.
+. Kunci Pembangunan Koperasi
Menurut ce Partadired(a dosen akultas 4konomi Uni5ersitas 6a(ah Mada) 0aktor0aktor yang
menghambat pertumbuhan koperasi Indonesia adalah rendahnya tingkat kecerdasan masyarakat Indonesia. -al
ini disebabkan karena pemerataan tingkat pendidikan sampai ke pelosok baru dimulai pada tahun 1"#)
sehingga dampaknya baru bisa dirasakan paling tidak 1& tahun setelahnya.
+erbeda dengan ce Partadired(a) +aharuddin berpendapat bah'a 0aktor penghambat dalam
pembangunan koperasi adalah kurangnya dedikasi pengurus terhadap kelangsungan hidup koperasi. Ini berarti
bah'a kepribadian dan mental pengurus) penga'as) dan mana(er belum ber(i'a koperasi sehingga masih perlu
diperbaiki lagi.
Pro0. 7agiono Ismangil berpendapat bah'a 0aktor penghambat kema(uan koperasi adalah kurangnya
ker(a sama di bidang ekonomi dari masyarakat kota. Ker(a sama di bidang sosial ,gotong royong/ memang
sudah kuat) tetapi ker(a sama di bidang usaha dirasakan masih lemah) padahal ker(a sama di bidang ekonomi
merupakan 0aktor yang sangat menentukan kema(uan lembaga koperasi.
Ketiga masalah di atas merupakan inti dari masalah mana(emen koperasi dan merupakan kunci ma(u atau
tidaknya koperasi di Indonesia.
Untuk meningkatkan kualitas koperasi) diperlukan keterkaitan timbal balik antara mana(emen pro0esional
dan dukungan kepercayaan dari anggota. Mengingat tantangan yang harus dihadapi koperasi pada 'aktu yang
akan datang semakin besar) maka koperasi perlu dikelola dengan menerapkan mana(emen yang pro0esional
serta menetapkan kaidah e0ekti5itas dan e0isiensi. Untuk keperluan ini) koperasi dan pembina koperasi perlu
melakukan pembinaan dan pendidikan yang lebih intensi0 untuk tugastugas operasional. *alam melaksanakan
tugas tersebut) apabila belum mempunyai tenaga pro0esional yang tetap) dapat dilakukan dengan beker(a sama
dengan lembagalembaga pendidikan yang terkait.
*ekan akultas dministrasi +isnis uni5ersitas ebraska 6aay 8ch'ediman) berpendapat bah'a
untuk kema(uan koperasi maka mana(emen tradisional perlu diganti dengan mana(emen modern yang
mempunyai ciriciri sebagai berikut: 8emua anggota diperlakukan secara adil.
*idukung administrasi yang canggih.
Koperasi yang kecil dan lemah dapat bergabung ,mer(er/ agar men(adi koperasi yang lebih kuat dan
sehat.
Pembuatan kebi(akan dipusatkan pada sentrasentra yang layak.
Petugas pemasaran koperasi harus bersi0at agresi0 dengan men(emput bola bukan hanya menunggu
pembeli.
Kebi(akan penerimaan pega'ai didasarkan atas kebutuhan) yaitu yang terbaik untuk kepentingan
koperasi.
Mana(er selalu memperhatikan 0ungsi perencanaan dan masalah yang strategis.
Memprioritaskan keuntungan tanpa mengabaikan pelayanan yang baik kepada anggota dan pelanggan
lainnya.
-
7/24/2019 Bab 12 Pembangunan Koperasi
4/4
Perhatian mana(emen pada 0aktor persaingan eksternal harus seimbang dengan masalah internal dan
harus selalu melakukan konsultasi dengan pengurus dan penga'as.
Keputusan usaha dibuat berdasarkan keyakinan untuk memperhatikan kelangsungan organisasi dalam
(angka pan(ang.
8elalu memikirkan pembinaan dan promosi karya'an.
Pendidikan anggota men(adi salah satu program yang rutin untuk dilaksanakan.
Sumber:
http://forum.upi.edu/!/inde".php#topic$%%&%'.(
http://ok)-d-ace.blo*spot.com/
http://artikel-ekonomi-bisnis.blogspot.com/2011/11/pembangunan-koperasi.htm
lhttp://karimahpatryani.blogspot.com/2011/12/pembangunan-koperasi.html
http://banizamzami.blogspot.com/2009/11/perkembangan-koperasi-di-
negara.html
http://forum.upi.edu/v3/index.php?topic=11916.0http://oky-d-ace.blogspot.com/http://artikel-ekonomi-bisnis.blogspot.com/2011/11/pembangunan-koperasi.htmlhttp://artikel-ekonomi-bisnis.blogspot.com/2011/11/pembangunan-koperasi.htmlhttp://karimahpatryani.blogspot.com/2011/12/pembangunan-koperasi.htmlhttp://banizamzami.blogspot.com/2009/11/perkembangan-koperasi-di-negara.htmlhttp://banizamzami.blogspot.com/2009/11/perkembangan-koperasi-di-negara.htmlhttp://oky-d-ace.blogspot.com/http://artikel-ekonomi-bisnis.blogspot.com/2011/11/pembangunan-koperasi.htmlhttp://artikel-ekonomi-bisnis.blogspot.com/2011/11/pembangunan-koperasi.htmlhttp://karimahpatryani.blogspot.com/2011/12/pembangunan-koperasi.htmlhttp://banizamzami.blogspot.com/2009/11/perkembangan-koperasi-di-negara.htmlhttp://banizamzami.blogspot.com/2009/11/perkembangan-koperasi-di-negara.htmlhttp://forum.upi.edu/v3/index.php?topic=11916.0