Download - amoxicillin new.doc
B. Amoxicillin (Amoksisilin)
Antibiotika yang paling banyak digunakan untuk kemoterapi infeksi bakteri ialah
antibiotika golongan β-laktam, terutama penisilin dan turunannya. Salah satu turunan
penisilin yang sering digunakan untuk pengobatan infeksi bakteri adalah amoksisilin yang
strukturnya mirip dengan ampisilin, dengan perbedaan adanya gugus hidroksi pada posisi
para cincin benzena (Pandean, 2013). Hasil penelitian yang dilakukan AMRIN-study
(Antimicrobial resistance in indonesia) dalam menunjukkan bahwa antibiotik yang paling
banyak digunakan adalah ampisillin dan amoksisilin (Depkes RI, 2005). Amoksisilin (α-
aminohidroksi benzilpenisil-lin) adalah antibiotik semisintetik yang termasuk dalam
golongan β-laktam, yang efektif untuk pengobatan infeksi bakteri (Vinay, dkk., 2010).
Gambar II.2: Struktur senyawa ampisilin dan amoksisilin (O’Neil, 2006).
Rumus molekul : C16H19N3O5S.3H2O
Berat molekul : 419, 45365, 9 dalam bentuk anhidrat
Pemerian : Serbuk hablur, putih, praktis tidak berbau.
Kelarutan : Sukar larut dalam air dan metanol, tidak larut dalam benzena, dalam
karbon tertraklorida dan dalam kloroform.
Amoxicillin efektif untuk melawan bakteri gram positif dan gram negatif. Spektrum
antibakterial dari amoxicillin penting untuk bakteri gram positif (seperti spesies Clostridium,
Streptococcus, Staphylococcus dan Corynebacterium) dan bakteri gram negatif (seperti
Bordetella bronchiseptica, Escltericia coli, Proteus mirabilis, spesies Pasteurella, Salmonella
dan Haemophilus). Nilai Minimum Inhibition Concentration (MIC) dari amoxicillin sekitar
0,25 pg/ml untuk sebagian besar mikroorganisme yang sensitif. Karena hal tersebut
konsentrasi dalam plasma di atas 0,25 pg/ml mungkin dapat dipertimbangkan sebagai
pengobatan yang efektif (Werdiningsih, 2008). Amoxicillin biasanya masih aktif pada
konsentrasi rendah (0,02-3,12ppm) untuk melawan spesies Staphylococcus dan Streptococcus
yang sudah resisten terhadap golongan aminoglikosida. Amoxicillin sering dipilih sebagai
obat untuk infeksi Eschericia coli (Anadon dkk., 1996).
Beberapa keuntungan amoksisilin adalah absorbsi obat dalam saluran cerna lebih
sempurna sehingga kadar darah dalam plasma lebih tinggi. Kadar darah maksimalnya
dicapai dalam 1 jam setelah pemberian oral. Amoksisilin merupaka antibiotik yang dapat
memberi daya terapetik untuk menyembuhkan infeksi bakteri dan paling aktif terhadap
Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae. Namun, amoksisilin tidak efektif
terhadap Pseudomonas aeruginosa (Soekardjo dkk., 2000).
Pandean, F. , Heedy Tjitrosantoso, Lily Ranty Goenawi. 2013. Provil Pengetahuan Masyarakat Kota Manado Mengenai Antibiotika Amoksisilin. PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 02
Depkes RI, 2005.Antimicrobacterial Resistance Antibiotic Usage andinfection control. Jakarta
Vinay, P., Sarasija,S.C., and Hemanth, J. 2010. Gastroretentive Drug Delivery System in vitro evaluation. International Journal of Pharma and Bio Sciences,hal 2-6.
O’Neil MJ (Editor), 2006, The Merck Index An Encyclopedia of Chemicals, Drugs, and Biologicals, Merck & Co. Inc., USA, p. 92, 94, 1286
Werdiningsih 5., Patriana U., Ariyani N., Ambarwati., Palupi M.E. 2008. Profil Farmakokinetik Beberapa Sediaan Amoxicillin pada Ayam Boiler. Buletin Pengujian Mutu Obat Hewan No. : l3
Anadon, A., Martinez-Larranaga, M.R., Diaz,Mj., Bringas, P., Fernandez,M.C., Martinez, M.A and Fernandez-Cruz, M.L., 1996. Pharmacokinetics of amoxicillin in broiler chikens.,4vian Patholog,t, 25, hal 449-458
Soekardjo B, Hardjono S, Sondakh R. 2000. Hubungan Struktur-Aktivitas Obat Antibiotika. Dalam: Siswandono dan Soekardjo B (Editor), Kimia Medisinal, Jilid 2. Surabaya: Airlangga University.