Download - ALK Chapter 1
TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS BISNIS
Analisis bisnis merupakan analisis atas prospek dan risiko perusahaan untuk
kepentingan pengambilan keputusan bisnis dan keputusan-keputusan lain. Analisis
bisnis membantu pengambilan keputusan dengan menstrukturkan tiga analisis melalui
evaluasi atas lingkungan bisnis perusahaan, strateginya, serta posisi dan kinerja
keuangannya.
Jenis-jenis Analisis Bisnis
Tujuan analisis bisnis adalah meningkatkan pengambilan keputusan bisnis dengan
mengevaluasi informasi yang tersedia tentang situasi keuangan perusahaan, manajemen,
rencana dan strategi, serta lingkungan bisnisnya. Bagian ini menjelaskan jenis-jenis
utama analisis bisnis.
1. Analisis Kredit
Kreditor meminjamkan dana kepada sebuah perusahaan dan menerima janji
pembayaran atas pokok dan bunganya. Jenis pendanaan ini bersifat sementara
karena kreditor mengharapkan pembayaran kembali atas dana mereka dengan
bunganya. Kreditor meminjamkan dana dalam banyak bentuk dan untuk beragam
tujuan. Kreditor dagang atau kreditor operasi mengirimkan barang atau jasa
kepada perusahaan dan mengharapkan pembayaran dalam waktu yang masuk
akal, yang sering kali didasarkan pada norma industri. Sebagian besar kredit
perdagangan berjangka pendek, berkisar antara 30 sampai 60 hari, dengan
pemberian diskon tunai untuk pembayaran lebih awal. Kreditor perdagangan
biasanya tidak menerima bunga secara eksplisit untuk pemberian kredit,
melainkan mendapatkan pengembalian dari margin laba atas transaksi. Kreditor
1
non-dagang menyediakan pendanaan kepada perusahaan dan menerima janji,
biasanya tertulis, atas pembayaran dengan bunga (eksplisit atau implisit) pada
tanggal tertentu di masa depan. Jenis pendanaan ini dapat berjangka pendek atau
berjangka panjang serta muncul dalam berbagai jenis transaksi.
Dalam pendanaan kredit murni, elemen pentingnya adalah keuntungan bagi
kreditor yang bersifat tetap. Jika perusahaan sejahtera, keuntungan kreditor
terbatas pada tingkat bunga atas kontrak utang atau pada margin laba atas barang
atau jasa yang diserahkan. Bagaimanapun, kreditor menanggung resiko tidak
dibayar. Pokok dan bunga milik kreditor terancam bila peminjam menghadapi
kesulitan keuangan. Hubungan asimetris antara resiko dan pengembalian ini
berdampak besar terhadap perspektif kreditor, termasuk cara dan tujuan analisis
kredit.
Analisis kredit merupakan evaluasi atas kelayakan perusahaan untuk
mendapatkan kredit. Kelayakan kredit adalah kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban kreditnya. Fokus utama analisis kredit terletak pada risiko,
bukan profitabilitas. Analisis kredit berfokus pada sisi buruk risiko, bukan sisi
baik potensi. Hal ini meliputi analisis likuiditas maupun solvabilitas.
Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dalam
jangka pendek untuk memenuhi kewajibannya dan bergantung pada arus kas
perusahaan serta komponen aset dan kewajiban lancarnya. Solvabilitas
merupakan kemungkinan dan kemampuan jangka panjang perusahaan untuk
melunasi kewajiban jangka panjang. Hal ini bergantung pada profitabilitas
jangka panjang perusahaan maupun struktur modal (pendanaan). Profitabilitas
yang berkesinambungan merupakan jaminan utama atas kemampuan perusahaan
untuk memenuhi bunga dan pokok pinjaman jangka panjang.
2. Analisis Ekuitas
2
Investor ekuitas menyediakan dana kepada perusahaan sebagai balasan atas
risiko dan imbalan kepemilikan. Pendanaan ekuitas, disebut juga ekuitas atau
modal saham, menawarkan pengamanan atau penjagaan untuk semua bentuk
pendanaan yang lebih utama darinya. Hal ini berarti investor ekuitas berhak atas
distribusi aset perusahaan hanya setelah klaim dari pengklaim yang lebih utama
telah dipenuhi, termasuk bunga dan dividen preferen. Sebagai akibatnya, investor
ekuitas mendapatkan bunga residu. Hal ini mengimplikasikan bahwa investor
ekuitas menjadi pihak pertama yang menyerap kerugian jika perusahaan
terlikuidasi , meskipun kerugian mereka terbatas pada jumlah yang
diinvestasikan. Dengan demikian, berbeda dengan analisis kredit, analisis ekuitas
bersifat asimetri yang harus menilai dua sisi risiko dan potensi. Karena investor
ekuitas dipengaruhi oleh seluruh aspek kondisi dan kinerja keuangan perusahaan,
kebutuhan analisis mereka paling banyak dan komprehensif.
Individu yang menerapkan strategi investasi aktif terutama menggunakan analisis
teknis, analisis fundamental, atau kombinasi keduanya. Analisis teknis atau
charting mencari pola dalam sejarah harga atau volume sebuah saham untuk
memprediksi pergerakan harga saham di masa depan. Analisis fundamental, yang
lebih luas diterima dan diaplikasikan, merupakan proses menentukan nilai
perusahaan dengan menganalisis dan mengintrepretasikan faktor-faktor kunci
untuk ekonomi, industri, dan perusahaan. Bagian utama anaisis fundamental
adalah evaluasi atas posisi dan kinerja keuangan perusahaan.
Tujuan utama analisis fundamental adalah menentukan nilai intrinsik yang
disebut juga nilai fundamental. Nilai intrinsik adalah nilai sebuah perusahaan
(atas sahamnya) berdasarkan analisis fundamental, tanpa mengacu pada nilai
pasar (atau harga saham). Strategi investor yang menggunakan analisis
fundamental adalah sebagai berikut: beli saham perusahaan bila nilai
intrinsiknya lebih tinggi daripada nilai pasarnya, jual saham bila nilai
pasarnya lebih tinggi daripada nilai intrinsiknya, dan tahan saham bila nilai
intrinsiknya mendekati nilai pasarnya.
3
Untuk menentukan nilai intrinsik, seorang analisis harus memproyeksikan
pendapatan atau arus kas perusahaan dan menentukan risikonya. Hal ini dicapai
melalui analisis menyeluruh dan mendalam atas prospek bisnis perusahaan dan
laporan keuangannya. Setelah profitabilitas perusahaan di masa depan dan
risikonya dapat diestimasi, analisis menggunakan model evaluasi untuk
mengubah estimasi tersebut, menjadi suatu ukuran nilai intrinsik. Nilai intrinsik
digunakan dalam banyak hal, termasuk investasi ekuitas dan pemilihan saham,
penawaran saham perdana, penempatan saham, merger dan akuisisi, serta
pembelian atau penjualan perusahaan tanpa efek yang diperdagangkan.
3. Kegunaan Lain dari Analisis Bisnis
Analisis bisnis dan laporan keuangan diperlukan dalam beberapa hal lain sebagai
berikut .
- Manajer. Analisis laporan keuangan memberikan petunjuk kepada manajer
tentang perubahan strategis dalam kegiatan operasional, investasi, dan pendanaan
perusahaan. Manajer juga menganalisis bisnis dan laporan keuangan perusahaan
pesaing untuk mengevaluasi profitabilitas dan risiko pesaing.
- Merger, akuisisi, dan divestasi. Analisis bisnis dilakukan setiap kali perusahaan
merestrukturisasi operasinya melalui merger, akuisisi, divestasi, maupun spin-off
- Manajemen keuangan. Manajer harus mengevaluasi dampak keputusan
keuangan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Analisis bisnis
membantu manajer untuk menilai dampak keputusan keuangan terhadap
profitabilitas di masa mendatang maupun risikonya.
- Direktur. Sebagai wakil pemegang saham terpilih, direktur bertanggungjawab
untuk melindungi kepentingan pemegang saham dengan mengawasi secara hati-
hati aktivitas perusahaan. Direktur dibantu analisis bisnis maupun analisis
laporan keuangan untuk menunaikan tanggungjawab untuk pengawasannya.
4
- Regulator (pembuat peraturan). Internal Revenue Service-IRS menerapkan
alat analisis laporan keuangan untuk mengaudit laporan pajak dan memeriksa
kewajaran jumlah yang dilaporkan.
- Serikat Kerja. Teknik analisis laporan keuangan berguna bagi serikat kerja
dalam negosiasi tawar-menawar yang dilaporkan.
- Pelanggan. Teknik analisis digunakan untuk menentukan profitabilitas pemasok
bersamaan dengan estimasi keuntungan pemasok dari transaksi yang saling
menguntungkan.
Komponen Analisis Bisnis
Analisis bisnis meliputi beberapa proses yang saling terkait. Proses tersebut dalam
konteks memperkirakan nilai perusahaan salah satu dari banyak pengaplikasian penting
analisis laporan keuangan. Nilai perusahaan atau nilai intrinsik diestimasi dengan
menggunakan model valuasi. Input pada model valuasi ini meliputi estimasi hasil di
masa depan (arus kas dan laba prospektif) dan biaya modal. Proses perkiraan
pembayaran di masa depan disebut analisis prospektif.
5
Evaluasi atas prospek bisnis merupakan sasaran utama analisis lingkungan bisnis dan
strategi. Status keuangan perusahaan ditentukan dari laporan keuangannya dengan
menggunakan analisis keuangan. Pada akhirnya, kualitas analisis keuangan bergantung
pada keandalan dan muatan ekonomislaporan keuangan dan hal ini memerlukan analisis
akuntansi atas laporan keuangan. Analisis laporan keuangan melibatkan seluruh
komponen proses berikut:akuntansi, keuangan, dan analisis prospektif.
1. Analisis Lingkungan Bisnis dan Strategi
Analisis atau prospek perusahaan di masa depan merupakan salah satu tujuan
terpenting analisis bisnis. Analisis ini merupakan pekerjaan yang subyektif dan
kompleks. Agar dapat menjalankannya dengan efektif, kita harus menggunakan
perspektif lintas disiplin. Hal ini meliputi perhatian pada analisis lingkungan dan
strategi bisnis. Tujuan analisis lingkungan bisnis adalah mengidentifikasi dan
menilai situasi perekonomian dan industrinya, termasuk analisis mengenai
produk, tenaga kerja, dan pasar modal dalam konteks perekonomian dan
peraturan yang ada. Analsis strategi bisnis bertujuan untuk mengidentifikasi dan
menilai kekuatan serta kelemahan kompetitif perusahaan, beserta peluang dan
ancamannya.
Analisis lingkungan bisnis dan strategi terdiri atas dua bagian analisis industri
dan analisis strategi. Analisis industri biasanya merupakan langkah pertama,
mengingat prospek dan struktur industri sangat menentukan profitabilitas
perusahaan. Analisis strategi merupakan evaluasi atas keputusan bisnis
perusahaan dan keberhasilan perusahaan membangun keunggulan kompetitifnya.
Hal ini meliputi valuasi atas tanggapan strategis yang diharapkan dari perusahaan
terhadap lingkunagn bisnisnya dan dampak dari tanggapan tersebut terhadap
kesuksesan dan pertumbuhan di masa depan.
2. Analisis Akuntansi
6
Analisis akuntansi merupakan proses evaluasi sejauh mana akuntansi perusahaan
mencerminkan realitas ekonomi. Hal ini dilakukan dengan mempelajari transaksi
dan peristiwa perusahaan, menilai dampak kebijakan akuntansi terhadap laporan
keuangan, menyesuaikan laporan tersebut agar lebih mencerminkan keadaan
ekonomi yang mendasarinya dan membuatnya lebih sesuai untuk analisis.
Laporan keuangan merupakan sumber informasi utama untuk analisis keuangan.
Kita harus ingat bahwa akuntansi merupakan proses yang melibatkan
pertimbangan yang dipandu oleh prinsip-prinsip dasar. Walaupun prinsip
akuntansi diatur dengan standar, kompleksitas transaksi dan peristiwa bisnis
tidak memungkinkan penerapan aturan akuntansi yang seragam untuk seluruh
perusahaan sepanjang waktu. Terlebih lagi, sebagian besar standar akuntansi
muncul sebagai bagian dari proses politik untuk memenuhi kepentingan berbagai
pihak yang sering kali memiliki benturan kepentingan. Pihak-pihak ini meliputi
pengguna laporan, seperti investor, kreditor, dan analisis; pembuat laporan,
seperti perusahaan, persekutuan, dan perusahaan perorangan; pembuat
kebijakan,seperti Securities and Exchange Commissions-SEC dan Financial
Accounting Standards Boards-FASB; dan pihak-pihak lainnya, seperti auditor,
penasihat hokum, dan pendidik. Dengan demikian, standar akuntansi sering kali
tidak dapat memenuhi kepentingan satu pihak tertentu. Faktor lain yang
berpotensi mengurangi keandalan laporan keuangan adalah kesalahan estimasi
akuntansi karena informasi yang tidak lengkap atau tidak tepat.
Keterbatasan akuntansi ini memengaruhi kegunaan laporan keuangan dan
menimbulkan setidaknya dua masalah dalam analisis. Pertama, ketidakseragaman
akuntansi menyebabkan masalah perbandingan. Masalah ini muncul jika
perusahaan yang berbeda menerapkan akuntansi yang berbeda untuk transaksi
atau peristiwa yang sama. Masalah ini juga muncul jika pada saat tertentu
perusahaan mengubah akuntansinya yang berakibat pada timbulnya kesulitan
perbandingan sementara.
7
Kedua, pilihan dan ketidaktepatan dalam akuntansi dapat mendistorsi informasi
laporan keuangan. Distorsi akuntansi merupakan penyimpangan informasi
akuntansi dari ekonomi yang mendasarinya. Distorsi ini muncul dalam tiga
bentuk. (1) Estimasi manajemen dapat salah satu atau tidak lengkap. Kesalahan
estimasi ini merupakan sebab utama distorsi akuntansi. (2) Manajer dapat
menggunakan pilihan dalam akuntansi untuk memanipulasi atau mempercantik
laporan keuangan (window dressing). Manajemen laba ini dapat menyebabkan
distorsi akuntansi. (3) Standar akuntansi dapat menyebabkan distorsi akuntansi
karena gagal menangkap realitas ekonomi. Tiga jenis distorsi akuntansi ini
menciptakan risiko akuntansi dalam analisis laporan keuangan. Risiko akuntansi
(accounting risk) merupakan ketidakpastian dalam analisis laporan keuangan
karena distorsi akuntansi. Tujuan utama analisis akuntansi adalah mengevaluasi
dan mengurangi risiko akuntansi serta meningkatkan muatan ekonomis laporan
keuangan, termasuk komparabilitasnya.
3. Analisis Keuangan
Analisis keuangan merupakan penggunaan laporan keuangan untuk menganalisis
posisi dan kinerja keuangan perusahaan, dan untuk menilai kinerja keuangan di
masa depan.
Analisis keuangan terdiri atas tiga bagian besar yakni analisis profitabilitas,
analisis risiko, serta analisis sumber dan penggunaan dana. Analisis
profitabilitas merupakan evaluasi atas tingkat pengembalian investasi
perusahaan. Analisis ini berfokus pada sumber daya perusahaan dan tingkat
profitabilitasnya, dan melibatkan identifikasi dan pengukuran dampak berbagai
pemicu profitabilitas. Analisis ini juga mencakup evaluasi atas dua sumber utama
profitabilitas-margin (bagian dari penjualan yang tidak tertutup oleh biaya) dan
perputaran (penggunaan modal). Analisis profitabilitas juga berfokus pada
penyebab perubahan profitabilitas dan daya tahan laba.
8
Analisis risiko merupakan evaluasi atas kemampuan perusahaan untuk
memenuhi komitmennya. Analisis risiko melibatkan penilaian atas solvabilitas
dan likuiditas perusahaan sejalan dengan variasi laba. Karena risiko menjadi
perhatian utama kreditor, analisis risiko sering dibahas dalam konteks analisis
kredit. Analisis risiko tetap penting untuk analisis ekuitas, baik untuk
mengevaluasi keandalan dan daya tahan kinerja perusahaan maupun untuk
mengestimasi biaya modal perusahaan. Analisis arus kas merupakan evaluasi
bagaimana perusahaan memperoleh dan menggunakan dananya. Analisis ini
memberikan pandangan tentang implikasi pendanaan perusahaan di masa depan.
4. Analisis Prospektif
Analisis prospektif merupakan peramalan hasil di masa depan biasanya laba, arus
kas, atau keduanya. Analisis ini ditarik dari analisis akuntansi, analisis keuangan,
serta analisis lingkungan bisnis dan strategi. Output analisis prospektif adalah
hasil yang diharapkan di masa depan yang digunakan untuk mengestimasi nilai
perusahaan. Jika alat kuantitatif membantu meningkatkan keakuratan ramalan,
analisis prospektif tetap merupakan proses yang relative subjektif. Oleh karena
itu analisis prospektif sering disebut sebagai seni, bukan ilmu.
5. Valuasi
Valuasi merupakan tujuan utama banyak jenis analisis bisnis. Valuasi adalah
proses mengubah ramalan hasil di masa depan menjadi estimasi nilai perusahaan.
Dalam menentukan nilai perusahaan, seorang analisis harus memilih suatu model
valuasi dan juga mengestimasi biaya modal perusahaan. Bila sebagian besar
model valuasi memerlukan ramalan hasil di masa depan, pasti ada pendekatan
yang menggunakan informasi keuangan kini.
6. Analisis Laporan Keuangan dan Analisis Bisnis
Analisis laporan keuangan merupakan kumpulan proses analisis yang merupakan
bagian dari analisis bisnis. Proses terpisah ini memiliki kesamaan dalam hal
9
penggunaan informasi laporan keuangan, dalam berbagai tingkatan, untuk
kepentingan analisis. Walaupun laporan keuangan berisi informasi tentang
rencana bisnis perusahaan, analisis lingkungan bisnis dan strategi perusahaan
kadang kala dipandang berada di luar analisis laporan keuangan yang
konvensional. Analisis mengenai prospek perusahaan juga dianggap dipaksakan
untuk masuk ke dalam analisis laporam keuangan yang konvensional. Akan
tetapi , sebagian besar setuju bahwa bagian penting dari analisis laporan
keuangan adalah menganalisis lingkungan dan strategi bisnis perusahaan. Mereka
juga setuju bahwa valuasi yang memerlukan ramalan merupakan bagian dari
analisis laporan keuangan. Oleh karena itu, analisis laporan keuangan seharusnya
dipandang sebagai bagian penting dan tidak terpisahkan dari analisis bisnis dan
seluruh komponen analisisnya.
LAPORAN KEUANGAN – DASAR ANALISIS
Aktivitas Bisnis
Sebuah perusahaan menjalankan berbagai aktivitas untuk menyediakan produk atau jasa
yang dapat dijual dan menghasilkan pengembalian investasi yang memuaskan. Laporan
keuangan perusahaan berikut pengungkapannya menginformasikan empat aktivitas
utama perusahaan, yaitu perencanaan, pendanaan, investasi dan operasi.
1. Aktivitas Perencanaan
Sebuah perusahaan ada untuk mengimplementasikan sasaran dan tujuan tertentu.
Sasaran dan tujuan perusahaan terdapat dalam rencana bisnis (business plan)
yang mendeskripsikan maksud perusahaan, strategi, dan taktik untuk
aktifitasnya. Pandangan ke dalam rencana bisnis sangat membantu analisis atas
prospek perusahaan kini dan nanti, dan merupakan bagian dari analisis
lingkungan bisnis dan strategi. Jenis informasi ini, dalam berbagai bentuk, sering
ditemui dalam laporan keuangan. Informasi ini juga tersedia melalui media yang
kurang formal, seperti pernyataan pers, publikasi industri, buletin analisis, dan
10
berita keuangan. Penting untuk ditekankan bahwa rencana bisnis bukanlah
jaminan keuntungan, melainkan penuh dengan ketidakpastian.
2. Aktivitas Pendanaan
Perusahaan memerlukan pendanaan untuk menjalankan rencana bisnisnya.
Aktifitas pendanaan (financing activities) adalah metode yang digunakan
perusahaan untuk mendapatkan uang untuk membayar kebutuhan-kebutuhan
tersebut. Terdapat dua sumber utama pendanaan eksternal-investor ekuitas
(disebut juga pemilik atau pemegang saham) dan kreditor (pemberi pinjaman).
Keputusan tentang komposisi aktivitas pendanaan tergantung pada kondisi di
pasar keuangan. Investor ekuitas merupakan sumber utama pendanaan. Investor
menyediakan pendanaan dengan harapan mendapatkan pengembalian atas
investasi mereka setelah mempertimbangkan pengembalian yang diharapkan
(expected return) dan risiko. Pengembalian (return) adalah bagian investor
ekuitas atas laba perusahaan dalam bentuk distribusi laba atau reinvestasi laba.
Distribusi laba (earning distribution) adalah pembayaran dividen kepada
pemegang saham. Pembayaran dividen (dividen payout) mengacu pada proporsi
laba yang didistribusikan. Reinvestasi laba (earnings reinvestmen) atau saldo
laba mengacu pada penahanan laba dalam perusahaan untuk digunakan dalam
bisnis perusahaan. Rasio saldo laba (earning retention ratio) mencerminkan
proporsi saldo laba yang didefinisikan sebagai satu dikurangi rasio pembayaran
dividen. Pendanaan ekuitas dapat berupa uang tunai atau aset atau jasa yang
dikontribusikan kepada perusahaan sebai penukar saham. Perusahaan juga
memperoleh pendanaan dari kreditor. Terdapat dua jenis kreditor : (1) kreditor
utang, yang secara langsung meminjamkan uang kepada perusahaan, dan (2)
kreditor operasi, yang meminjamkan uang kepada perusahaan sebagai bagian
dari operasinya.
3. Aktivitas Investasi
Mengacu pada perolehan dan pemeliharaan investasi dengan tujuan menjual
produk dan menyediakan jasa, dan untuk tujuan menginvestasikan kelebihan kas.
Investasi dalam tanah bangunan, peralatan, hak hukum(paten, lisensi, hak cipta),
11
persediaan, modal manusia (manajer dan karyawan), sistem informasi, dan aset
sejenis adalah untuk menjalankan operasi bisnis perusahaan. Perusahaan juga
sering secara temporer atau permanen menginvestasikan kelebihan kasnya dalam
bentuk efek, seperti saham ekuitas perusahaan lain, obligasi perusahaan dan
pemerintah, dan reksa dana. Aset ini disebut aset keuangan (financial assets).
Informasi aktivitas pendanaan dan investasi membantu kita mengevaluasi kinerja
bisnis. Invetasi dalam aset jangka pendek disebut aset lancar (current assets).
Investasi dalam aset jangka panjang disebut aset tak lancar (noncurrent assets).
4. Aktivitas Operasi
Mencerminkan pelaksanaan rencana bisnis yang terdapat dalam aktivitas
pendanaan dan aktivitas investasi. Aktivitas operasi melibatkan setidaknya lima
komponen : penelitian dan pengembangan, pembelian, produksi, pemasaran, dan
administrasi. Aktivitas operasi perusahaan merupakan sumber utama laba
perusahaan. Laba mencerminkan kesuksesan perusahaan dalam membeli dari
pasar input dan menjualnya di pasar output. Seberapa baik perusahaan dalam
menjalankan rencana bisnis dan strateginya, dan dalam menentukan bauran
aktivitas operasinya, menentukan kesuksesan atau kegagalan perusahaan.
Laporan Keuangan Mencerminkan Aktivitas Bisnis
Pada akhir periode, laporan keuangan disiapkan untuk melaporkan aktivitas pendanaan
dan investasi pada saat tersebut, dan untuk meringkas aktivitas operasi selama periode
sebelumnya. Inilah peran laporan keuangan dan inilah objek analisis. Penting untuk
diketahui bahwa dalam laporan keuangan, aktivitas pendanaan dan investasi dilaporkan
pada suatu saat tertentu, sedangkan aktivitas operasi dilaporkan untuk suatu periode
tertentu.
1. Neraca
Persamaan akuntansi atau identitas neraca merupakan dasar sistem akuntansi:
Aset=Kewajiban+Ekuitas. Sisi kiri ini terkait dengan sumber daya yang
dikendalikan oleh perusahaan, atau aset. Sumber daya ini merupakan investasi
12
yang diharapkan memberi laba di masa depan melalui aktivitas operasi. Untuk
menjalankan aktivitas operasi, perusahaan membutuhkan pendanaan untuk
membiayainya.
Sisi kanan persamaan ini mengidentifikasikan sumber pendanaan. Kewajiban
merupakan pendaan dari kreditor dan mewakili kewajiban perusahaan. Ekuitas
merupakan total dari pendanaan yang diinvestasikan dan akumulasi laba yang
tidak dibagikan kepada pemilik (saldo laba).
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi mengukur kinerja keuangan perusahaan antara tanggal neraca.
Laporan ini mencerminkan aktivitas operasi perusahaan. Laporan ini
menyediakan rincian pendapatan, beban, untung, rugi perusahaan suatu periode
tertentu. Laba pada laporan laba rugi menunjukkan profitabilitas perusahaan.
Laba mencerminkan pengembalian kepada pemegang ekuitas untuk periode yang
bersangkutan.
3. Laporan Ekuitas Pemegang Saham
Laporan perubahan ekuitas atau laporan perubahan saldo laba merupakan laporan
yang bermanfaat untuk mengidentifikasi alasan perubahan klaim pemegang
ekuitas atas aset perusahaan. Laba komprhensif juga merupakan bagian dari
laporan ekuitas pemegang saham. Laba komprehensif merupakan pengukuran
“laba final”, yaitu perubahan ekuitas pemegang saham, tidak termasuk transaksi
yang ada hubungannya dengan pertukaran dengan pemegang saham.
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar bagi aktivitas
operasi, pendanaan dan investasi perusahaan secara terpisah selama suatu
periode tertentu.
5. Hubungan antara Laporan-laporan Keuangan
Laporan keuangan berkaitan pada beberapa titik waktu dan lintas waktu. Laporan
arus kas, laporan laba rugi, dan laporan ekuitas pemegang saham, menjelaskan
perubahan selama periode tertentu untuk aktivitas investasi dan pendanaan.
Setiap transaksi dalam ketiga laporan tersebut memengaruhi neraca. Ringkasnya,
13
laporan keuangan dirancang untuk saling berkaitan: laporan berbasis periode
waktu (laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan ekuitas pemegang saham)
menjelaskan laporan berbasis titik waktu (neraca). Hal ini disebut dengan
artikulasi laporan keuangan.
Informasi Tambahan
Laporan keuangan bukan satu-satunya output sistem pelaporan keuangan. Informasi
tambahan tentang perusahaan juga dikomunikasikan. Analisis laporan keuangan yang
menyeluruh melibatkan pemeriksaan informasi tambahan ini.
1. Management’s Discussion and Analysis (MD&A).
Perusahaan yang memiliki efek utang dan ekuitas yang diperdagangkan di
publik, disyaratkan untuk melaporkan MD&A mereka. Manajemen harus
menggarisbawahi tren yang menguntungkan dan yang merugikan serta
mengidentifikasi peristiwa dan ketidakpastian yang signifikan yang
memengaruhi likuditas, sumber daya modal, dan hasil operasi perusahaan.
2. Laporan Manajemen (Management Report).
Tujuan laporan ini adalah untuk menekankan: (1) tanggung jawab manajemen
senior atas sistem pengendalian keuangan dan sistem pengendalian internal
perusahaan dan (2) pembagian peran manajemen, direktur, dan auditor dalam
penyiapan laporan keuangan.
3. Laporan Auditor (Auditor Report).
Auditor eksternal adalah akuntan publik bersertifikasi independen yang dimintai
oleh perusahaan untuk memberikan opini tentang kesesuaian laporan keuangan
perusahaan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Analisis
laporan keuangan memerlukan penelaahan atas laporan auditor untuk
meyakinkan bahwa perusahaan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian.
4. Catatan Penjelas (Explanatory Notes).
Catatan penjelas yang menyertai laporan keuangan merupakan bagian yang tidak
dapat terpisahkan dari analisis laporan keuangan. Catatan ini merupakan media
14
untuk mengkomunikasikan informasi tambahan tentang pos-pos yang ada
maupun yang tidak ada dalam laporan.
5. Informasi Tambahan (Supplementary Information).
Skedul tambahan atas laporan keuangan meliputi informasi atas: data segmen
bisnis, penjualan ekspor, efek yang diperdagangkan, akun valuasi, pinjaman
jangka pendek, dan data keuangan kuartalan.
6. Laporan Proksi (Proxy Statement).
Pemegang saham diundang untuk memberikan suara dalam pemilihan direktur
dan penentuan tindakan perusahaan. Proksi merupakan media dimana pemegang
saham mengotorisasi pihak lain untuk mewakilinya pada rapat pemegang saham.
Laporan proksi memuat informasi yang diperlukan oleh pemegang saham untuk
memberikan suara dalam hal yang bersangkutan. Laporan proksi biasanya tidak
termasuk dalam laporan tahunan.
PENGANTAR ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
A. Alat Analisis
Terdapat 5 alat penting untuk analisis laporan keuangan yaitu :
1. Analisis laporan keuangan komperatif
2. Analisis laporan keuangan common-size
3. Analisis rasio
4. Analisis arus kas
5. Valuasi
Analisis laporan keuangan komperatif
Analisis ini dilakukan dengan cara menelaah neraca, laporan laba rugi, atau
laporan arus kas yang berurutan dari satu periode ke periode berikutnya. Analisis ini
meliputi penelaahan perubahan saldo tiap-tiap akun dari tahun ke tahun atau selama
beberapa tahun. Informasi terpenting yang didapat dari analisis laporan keuangan
komparatif adalah kecenderungan atau tren. Perbandingan laporan selama beberapa
15
periode akan menunjukkan arah, kecepatan, dan jangkauan jarak setiap tren. Analisis
komparatif juga membandingkan tren pos-pos berkaitan. Terdapat dua analisis
komparatif yang popular yaitu analisis perubahan tahun ke tahun dan analisis tren angka
index.
Analisis perubahan tahun ke tahun merupakan perbandingan laporan keuangan
selama periode yang relative pendek dua atau tiga tahun dan biasanya dilakukan dengan
analisis perubahan tahun ke tahun dalam tiap-tiap pos. Analisis tren angka index
merupakan analisis yang menggunakan perubahan tahun ke tahun untuk
membandingkan laporan keuangan lebih dari dua atau tiga periode. Sebuah alat yang
digunakan untuk perbandingan tren jangka panjang adalah analisis tren angka index.
Analisis ini memerlukan pemilihan tahun dasar untuk seluruh pos yang biasanya diberi
angka index 100.untuk analisis tren angka index, kita tidak perlu menganalisis setiap pos
dalam laporan keuangan, karena hanya ingin berfokus pada pos yang signifikan.
Analisis laporan keuangan Common-Size
Pengetahuan atas proporsi kelompok atau subkelompok yang membentuk suatu
pos tertentu bermanfaat bagi analisis laporan keuangan. Dalam analisis laporan laba
rugi, penjualan sering dinyatakan sebagai 100% dan pos-pos laba rugi lainnya
dinyatakan sebagai presentase terhadap penjualan. Karena total pos-pos dalam kelompok
adalah 100%, analisis ini disebut menghasilkan laporan keuangan common-size.
Analisis laporan keuangan common size berguna untuk memahami pembentuk internal
laporan keuangan analisis common size sering diteruskan untuk meneliti pos-pos yang
membentuk sub kelompok tertentu. Sebagai contoh, dalam menilai likuiditas asset
lancer, penting untuk diketahui beberapa proporsi asset lancar yang terdiri atas
persediaan, bukan proporsi persediaan terhadap terhadap total asset. Perbandingan waktu
atas laporan common size perusahaan bermanfaat untuk mengungkapkan perubahan
proporsional pos dalam kelompok asset, kewajiban, beban, dan kategori lainnya.
Perbandingan laporan common size terutama berguna untuk perbandingan antar
16
perusahaan. Keterbatasan utama laporan common size untuk analisis antar perusahaan
adalah kegagalannya untuk mencerminkan ukuran relative perusahaan yang di analisis.
Analisis Rasio
Analisis rasio merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling popular
dan banyak digunakan. Sebuah rasio menyatakan hubungan antar 2 kuantitas. Analisis
rasio dapat mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar perbandingan
menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masing-
masing komponen yang membentuk rasio. Seperti alat analisis lainnya, rasio paling
bermanfaat bila berorientasi ke depan
Di luar operasi internal yang mempengaruhi rasio perusahaan, kita harus
menyadari dampak peristiwa ekonomi, factor industry, kebijakan manajemen, dan
metode akuntansi. Rasio harus diinterpretasikan dengan hati-hati karena factor-faktor
yang mempengaruhi pembilang dapat berkorelasi dengan factor-faktor yang
mempengaruhi penyebut. Rasio bermanfaat bila diinterpretasikan dalam perbandingan
dengan rasio tahun sebelumnya, standar yang ditentukan sebelumnya, dan rasio pesaing.
Berbagai rasio dapat dihitung dengan menggunakan laporan keuangan perusahaan.
Beberapa analisis memiliki aplikasi umum dalam analisis keuangan, sementara yang
lainnya bersifat unik untuk situasi atau industry yang spesifik. Bagian ini menyajikan
analisis rasio untuk diterapkan pada tiga area penting.
1.Analisis Kredit (Resiko)
a. Likuiditas : Untuk mengevaluasi kemampuan memenuhi kewajiban jangka
pendek. Rasio likuiditas yang terpenting adalah rasio lancar atau ketersediaan
asset lancar untuk memebuhi kewajiban lancar.
b. Struktur modal dan solvabilitas : Untuk menilai kemampuan memenuhi
kewajiban jangka panjang
2.Analisis Profitabilitas
17
a. Tingkat pengembalian atas investasi (ROI) : Untuk menilai kompensasi
keuangan kepada penyedia pendanaan ekuitas dan utang. Bagian lain analisis
profitabilitas adalah evaluasi rasio kinerja operasi yang umumnya
mengaitkan pos laporan laba rugi dengan penjualan.
b. Kinerja operasi : untuk mengevaluasi margin laba dari aktivitas operasi
c. Pemanfaatan asset : untuk menilai efektivitas dan intensitas asset dalam
menghasilkan penjualan, disebut pula perputaran (turnover)
3.Valuasi
a. Untuk mengestimasi nilai intrinsik perusahaan (saham).
Analisis Arus Kas
Analisis arus kas terutama digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi sumber dan
penggunaan dana. Analisis arus kas menyediakan pandangan tentang bagaimana
perusahaan memperoleh pendanaannya dan menggunakan sumber dayanya. Analisis ini
juga digunakan dalam peramalan arus kas dan bagian dari analisis likuiditas.
Model Valuasi
Valuasi merupakan hasil penting dari berbagai jenis analisis bisnis dan laporan
keuangan. Valuasi biasanya mengacu pada estimasi nilai intrinsik sebuah perusahaan
atau sahamnya. Dasar valuasi adalah teori nilai sekarang. Teori ini menyatakan bahwa
nilai utang atau efek ekuitas sama dengan jumlah seluruh hasil yang diharapkan dari
efek di masa depan yang didiskontokan ke saat ini dengan menggunakan tingkat
diskonto yang tepat. Teori nilai sekarang menggunakan konsep nilai waktu dari uang
yang secara sederhana menyatakan bahwa sebuah entitas lebih menyukai konsumsi saat
ini dari pada konsumsi masa depan. Dengan demikian, untuk menilai sebuah efek,
investor memerlukan dua buah informasi yaitu hasil yang diharapkan dimasa depan
sepanjang umur efek dan juga tingkat diskonto.
1.Valuasi Utang
18
Valuasi utang merupakan nilai efek sama dengan nilai sekarang hasil di masa
depan yang didiskontokan pada tingkat yang tepat. Hasil masa depan dari obligasi
adalah pembayaran pokok dan bunganya. Kontrak obligasi menentukan secara tepat
hasil masa depannya sepanjang waktu investasai. Saat menilai obligasi, kita tentukan
hasil yang diharapkan berdasarkan factor-faktor seperti tingkat bunga kini, inflasi yang
diharapkan, dan resiko gagal bayar.
2.Valuasi Ekuitas
Dasar valuasi ekuitas adalah sama seperti valuasi utang yaitu nilai sekarang hasil
dimasa depan yang didiskontokan pada tingkat yang tepat. Namun, valuasi ekuitas lebih
kompleks daripada valuasi utang. Penyebabnya adalah, dalam obligasi hasil masa depan
telah ditentukan. Dalam ekuitas, investor tidak memiliki klaim atas hasil yang telah
ditentukan sebelumnya, melainkan investor ekuitas mencari dua hasil utama yaitu
pembayaran deviden dan peningkatan modal. Rumus valuasi ekuitas ini menggunakan
deviden yang diharapkan bukan deviden yang sebenarnya. Penggunaan deviden yang
diharapkan ini karena deviden dimasa depan tidak dipastikan atau tidak dapat ditentukan
dengan pasti, berbeda dengan pembayaran bunga dan pokok pinjaman untuk obligasi.
Model diskonto deviden menghadapi kendala praktis. Satu masalah utamanya
adalah tentang waktu yang tidak terbatas. Teknik valuasi praktis harus menghitung nilai
dengan menggunakan rentang waktu peramalan yang terbatas. Namun peramalan
deviden dalam rentang waktu yang terbatas tetaplah sulit. Hal ini desebabkan
pembayaran deviden bersifat opsional dan setiap perusahaan mempunyai kebijakan
pembayaran deviden yang berbeda. Oleh karena itu model valuasi sering mengganti
deviden dengan laba atau arus kas atau sering disebut model arus kas bebas dan model
laba sisa.
Model arus kas bebas bagi ekuitas menghitung nilai ekuitas pada waktu t dengan
mengganti deviden yang diharapkan dengan arus kas bebas yang diharapkan untuk
19
ekuitas. Arus kas bebas juga dapat didefinisikan untuk seluruh perusahaan. Secara
khusus arus kas bebas terhadap perusahaan sama dengan arus kas operasi dikurangi
investasi dalam asset operasi. Sedangkan model laba sisa menghitung nilai perusahaan
dengan menggunakan variable akuntansi. Model ini mendifinisikan nilai ekuitas pada
waktu t sebagai jumlah nilai buku kini dan nilai sekarang seluruh laba sisa yang
diharapkan dimasa depan.
Perlu dicatat ketiga model di atas yaitu diskonto deviden, arus kas bebas bagi
ekuitas, dan laba sisa seluruhnya identik dan sama dengan hal rentang waktu tidak
terbatas. Oleh karena itu pemilihan model valuasi didasarkan pada pertimbangan praktis
atas rentang waktu terbatas. Kriteria penting dalam pemilihan model valuasi tidak
tergantung pada continuing value. Walaupun model arus kas bebas bagi ekuitas dan
model diskonto deviden berjalan baik dalam situasi rentang waktu terbatas, model laba
sisa biasanya mengalahkan keduanya.
Analisis dalam Pasar Efisien
Efisiensi Pasar
Hipotesis pasar efisien (EMH) berhubungan dengan reaksi harga pasar terhadap
informasi keuangan dan informasi lainnya. Terdapat tiga bentu umum hipotesis pasar
efisien yaitu :
1.Bentuk lemah : Harga mencerminkan sepenuhnya informasi yang
terkandung dalam pergerakan harga historis.
2.Bentuk semi kuat : Harga mencerminkan seluruh atau sepenuhnya informasi
yang tersedia untuk publik
3.Bentuk kuat : Harga mencerminkan seluruh informasi termasuk
informasi dari dalam.
Implikasi Efisiensi Pasar pada Analisis
20
EMH mengasumsi kehadiran analisis yang kompeten dan terinformasi dengan baik
yang menggunakan alat analisis. EMH juga mengasumsi bahwa analisis terus menerus
mengevaluasi dan bertindak pada jalur informasi yang masuk ke pasar.beberapa factor
dapat menjelaskan paradox yang terjadi. Salah satunya adalah EMH dibangun atas
perilaku investor secara keseluruhan bukan individual. Berfokus pada perilaku
keseluruhan menekankan kinerja rata-rata dan mengabaikan atau menutupi kinerja
individu yang didasarkan pada kemampuan, nilai yang kuat, dan keahlian serta
kecepatan reaksi individu atas informasi. Efisiensi pasar tidak saja bergantung pada
ketersediaan informasi tetapi juga pada interpretasi yang benar.
21