Download - 9Summers 10Autumns
5/12/2018 9Summers 10Autumns - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/9summers-10autumns 1/13
I. Deskripsi fisik buku
Judul : 9 Summers 10 Autumns
Pengarang : Iwan Setyawan
Kota terbit : Jakarta
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Ukuran : 13,5 x 20 cm
Tahun terbit : 2011
Harga : Rp 47.000
Cetakan ke- : 7 (tujuh)
Jumlah halaman : viii; 223 halaman
No. ISBN : 978-979-22-6766-2
II. Sinopsis
Iwan berjalan menuju stasiun di New York, tetapi sebelum sampai di pintu
stasiun, dua pencopet berbadan besar memaksa meminta dompetnya. Di tengah
kepanikan, Iwan melihat seorang anak laki-laki berbaju merah putih yang
memandanginya dari atas jembatan, tetapi anak itu langsung pergi. Tiba-tiba,
seorang ibu berteriak dan membuat dua pencopet tersebut berlari. Setelah peristiwa
itu, Iwan bertemu kembali dengan anak kecil itu dan mengajaknya berbincang-
bincang. Tanpa ragu-ragu, Iwan menceritakan kehidupannya di kota Batu.
Iwan, seorang anak sopir angkot dari kota Batu, Malang, hidup bersama
ayah, ibu, dan empat orang saudara perempuannya di rumah berlantai semen
berukuran 6 x 7 meter yang hampir tidak memiliki halaman. Tidak banyak kenangan
indah dari masa kecilnya di Kota Batu karena ia hidup penuh dengan keterbatasan
materi, hanya televisi hitam putih, lampu redup di ruang tamu, satu dapur, satu
kamar mandi, dan dua kamar tidur. Ayahnya membuatkan sebuah tempat tidur
berukuran 0,5 x 1,5 meter dari bambu, tetapi Iwan selalu menginginkan sebuah
kamar tanpa harus berbagi dengan saudara-saudara perempuannya.
Iwan dan empat saudaranya berkumpul, bercerita, dan menonton televisi di
ruang terbesar di rumahnya, yaitu ruang tamu berukuran 2 x 4,5 meter. Jika ada
tamu yang berkunjung, mereka harus pindah ke dapur atau kamar tidur. Terkadang
ruang tamu tersebut penuh ketika tetangga dan saudara-saudara dekat datang untuk
menonton televisi bersama.
Ayahnya, Abdul Hasim, hanya bisa mengingat tahun kelahirannya, 1948,
Pak Abdul menduduki bangku sekolah sampai kelas 2 SMP karena tidak ada biaya
sehingga memutuskan untuk bekerja sebagai supir angkot. Ibunya, Ngatinah, tidak
bisa menyelesaikan sekolahnya di SD karena penyakit gatalnya ketika memasuki
1
5/12/2018 9Summers 10Autumns - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/9summers-10autumns 2/13
ujian akhir. Ibu Ngatinah menghabiskan masa kecilnya berjualan baju bekas di Pasar
Batu. Beberapa tahun kemudian, Ibu Ngatinah bertemu dengan Pak Abdul dan
akhirnya menikah pada tahun 1970.
Kakak Iwan bernama Siti Aisyah dan Rohani, sedangkan adiknya bernama
Rini dan Mira. Mereka berempat merupakan motivasi terkuat bagi dirinya untuk
bangkit dari keterbatasan materi. Di tengah kesulitan ekonomi, ia bersama saudara-
saudaranya mencari tambahan uang dengan mengecat boneka kayu, membantu
tetangga berdagang, atau menjual sayur di pasar.
Iwan adalah anak rumahan yang sering menghabiskan waktu di rumah
bersama ibu. Memasuki SD, ia mulai belajar membaca, dengan kebanggaan itu,
Iwan terpacu untuk terus belajar. Masa SMP dijalaninya dengan penuh semangat
hingga melanjutkan pendidikannya di SMAN I Batu. Prestasi akademiknya
mempermudah Iwan diterima menjadi salah satu murid di Institut Pertanian Bogor.
Berkat kemampuan dan kerja kerasnya, ia menjadi lulusan terbaik fakultas
MIPA IPB 1997 dari Jurusan Statistika, Iwan bekerja di Jakarta sebagai data analisis
di perusahaan multinasional, Nielsen. Dua tahun ia bekerja di Nielsen dan peluang
kerja baru didapatnya. Ia bekerja di Danareksa Research Institute selama satu tahun.
Suatu hari ia mendapat sebuah email dari Mbak Ati, temannya yang bekerja
di New York. Mbak Ati menawarkan pekerjaan sebagai data processing executive
di New York. Melalui telepon genggam, Iwan diwawancarai oleh Rickie Khosla,
walaupun dengan bahasa Inggris yang terbata-bata, Iwan berusaha memberikan
jawaban terbaik. Rickie adalah Senior Manager Data Processing di perusahaan
Nielsen New York.
Proses mendapatkan visa berjalan lancar, tetapi uang tabungan Iwan selama
dua tahun bekerja di Jakarta belum cukup untuk membiayai hidup pada bulan
pertama di Amerika. Akhirnya, beberapa hari sebelum keberangkatan Iwan, Kakak
Iwan, Siti Aisyah, berhasil meminjam uang sebesar 1.000 dolar Amerika pada salah
satu orang tua muridnya.
Saat itu Iwan dan keluarganya belum mengetahui seberapa jauh jarak antara
New York dan Jakarta. Ibunya pun tidak bertanya kapan ia pindah. Malam hari
menjelang kepergian Iwan, Iwan tak sempat pamit pulang ke Batu, ia meminta doa
kepada kakak, adik, dan orangtuanya melalui telepon. Sesampainya di New York, ia
menuju Mount Vernon untuk menemui Mbak Ati. Iwan akan tinggal beberapa bulan
di tempat Mbak Ati.
Sepuluh tahun bekerja di New York, ia mengundurkan diri dengan posisi
terakhir sebagai direktur di Nielsen Consumer Research, New York. Iwan kembali
ke Kota Batu dan berhasil bangkit dari keterbatasan materi. Impiannya memiliki
kamar sendiri akhirnya tercapai. Rumah sederhananya kini berlantai dua dan
memiliki empat kamar.
2
5/12/2018 9Summers 10Autumns - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/9summers-10autumns 3/13
III. Perjuangan Hidup Tokoh Iwan dalam Novel
9 Summers 10 Autumns Karya Iwan Setyawan
3.1 Pendahuluan
3.1.1 Latar Belakang
Iwan Setyawan lahir di Batu 2 Desember 1974. Lulusan terbaik fakultas MIPA
IPB 1997 dari Jurusan Statistika ini bekerja selama tiga tahun di Jakarta sebagai data
analisis di Nielsen dan Danareksa Research Institute. Ia selanjutnya merambah karier di
New York City selama sepuluh tahun.1
Pecinta yoga, sastra, dan seni teater ini meninggalkan New York dengan posisi
terakhir sebagai Director Internal Client Management di Nielsen Consumer Research.
Iwan berhasil membuat ibu, bapak, 2 kakak perempuan, dan 2 adik perempuannya tidak
susah lagi.2
Ayahnya seorang sopir angkot yang 36 tahun hidupnya di jalan. Rumahnya
berada di Gang Buntu. Iwan mengatakan ia takut bermimpi terlalu tinggi. New York
bukan mimpinya. Mimpinya hanya satu, yaitu mempunyai kamar sendiri. Karena Iwan
lima bersaudara yang tinggal di rumah kecil berukuran 6 x 7 meter dengan dua kamar.
Sehingga Iwan harus tidur dengan ibu atau dengan saudara-saudara perempuannya
(http://indonesiabuku.com/?p=9188, diakses pada 22 Oktober 2011, pukul 20.47 WIB).
9 Summers 10 Autumns adalah novel pertama yang terinspirasi dari perjalanan
hidupnya sebagai anak seorang sopir angkot di Kota Batu ke New York City. Novel
pertamanya meraih penghargaan Buku Fiksi Terbaik Jakarta Book Award 2011. Buku
pertamanya Melankoli Kota Batu berupa kumpulan fotografi dan narasi puitis,
didekasikan untuk Kota Batu. Iwan saat ini tinggal di Batu, Jawa Timur
(http://indonesiaproud.wordpress.com/2011/05/20/iwan-setyawan-penulis-9-summers-
10-autumns-yang-mantan-director-internal-client-management-di-nielsen-consumer-
research-new-york/, diakses pada 22 Oktober 2011, pukul 21.18 WIB).
Novel ini ditulis berdasarkan kisah nyata perjalanan hidup Iwan yang berasal
dari keluarga pas-pasan. Ayahnya seorang sopir angkot yang hanya mengecap
pendidikan sampai kelas 2 SMP. Sedangkan ibunya yang tidak tamat SD, digambarkan
Iwan sebagai cermin kesederhanaan yang sempurna. Iwan memiliki 4 saudara
perempuan yang disebutnya 4 pilar kokoh (http://www.bnp2tki.go.id/berita-mainmenu-
231/4648-iwan-setyawan-mantan-direktur-internal-nielsen-consumer-research-new-
york.html, diakses pada 22 Oktober 2011, pukul 19.02 WIB).
1 Iwan Setyawan. 9 Summers 10 Autumns. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2011), halaman 223.2 Ibid.
3
5/12/2018 9Summers 10Autumns - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/9summers-10autumns 4/13
Novel 9 Summers 10 Autumns sekilas tampak sederhana namun memiliki detail
dan deskripsi yang menghangatkan hati pembaca. Sebuah karya yang jernih, dan
mengajak siapa pun untuk mengabadikan kenangan sebagai titik-titik matahari dalam
hidup. Kekuatan pendidikan, perjuangan hidup, dan cinta keluarga membawanya
berpetualang di New York.3
Novel ini tidak bercerita tentang mimpi, tetapi tentang keberanian untuk
menembus batas ketakutan. Sebuah perjuangan bersama untuk hidup yang lebih baik.
Kisah luar biasa yang diceritakan dengan lugas dan sederhana.4
Kerja keras, kemauan, dan motivasi dari keluarga mempunyai pengaruh yang
besar dalam mencapai suatu keberhasilan. Banyak hal yang telah diperjuangkan Iwan
demi mengangkat martabat keluarganya. Perjuangan yang dilakukan Iwan tidak sia-sia,
kerja kerasnya membuahkan hasil yang akhirnya dapat memenuhi impiannya.
3.1.2 Rumusan Masalah
3.1.2.1 Bagaimana perjuangan hidup dapat menciptakan keberhasilan pada diri
Seseorang di masa depan?
3.1.3 Tujuan Penulisan
3.1.3.1 mengetahui hubungan perjuangan hidup dengan keberhasilan yang
dicapai
3.1.4 Manfaat
Manfaat yang didapat adalah menumbuhkan motivasi dan perjuangan hidup agar
mampu mencapai hal-hal yang diinginkan
3.2 Analisis
3.2.1 Landasan teori
Masalah ekonomi sering terjadi di keluarga-keluarga yang tinggal di pedesaan
maupun di kota-kota besar. Demi melawan masalah ekonomi yang mengakibatkan diri
seseorang sulit memiliki apa yang diinginkan, perjuangan dan kerja keras pun harus
dilakukan. Kehidupan perlu diperjuangkan agar mampu memperoleh keberhasilan dan
lepas dari segala kesulitan.
3 Iwan Setyawan. Loc. Cit., halaman 218.4 Ibid., halaman 213.
4
5/12/2018 9Summers 10Autumns - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/9summers-10autumns 5/13
Perjuangan hidup dapat membuat diri seseorang bangkit dari keterpurukan. Jika
seseorang hanya diam dan menunggu atau mengharapkan sesuatu dari orang lain, maka
harapan dan keinginan kita tidak akan terpenuhi. Tidak selamanya orang yang biasanya
diandalkan dapat terus diminta pertolongannya.
Keberhasilan dapat diperoleh jika terus berusaha. Keinginan dapat diperoleh
dengan mudah jika kita mempunyai tekad yang besar. Dari dalam diri seseorang perlu
ditanamkan sifat optimis agar selalu mau berjuang demi masa depan. Keberhasilan
seseorang dapat menutupi keterbatasan materi yang ada. Setiap kehidupan pasti
memiliki tantangan dan masalah. Masalah yang menghalangi seseorang untuk mencapai
keberhasilan dapat diatasi dengan memanfaatkan kesempatan yang ada.
Layaknya pertandingan, memenangkan perjuangan hidup butuh persiapan, yaitu
melakukan perubahan positif sedari sekarang. Misalnya menggunakan waktu lebih
efektif, sehingga masih tersisa beberapa jam untuk berlatih meningkatkan kemampuan
dan memperluas wawasan dengan ilmu pengetahuan. Berbenah diri terus menerus,
sekalipun dalam skala kecil, merupakan salah satu cara penyempurnaan agar menang
melawan tantangan hidup (http://www.pembelajar.com/memenangkan-perjuangan-
hidup-2, diakses pada 24 Oktober 2011, pukul 22.50 WIB).
Hidup ini adalah perjuangan. Perjuangan untuk mengendalikan diri menuju
sukses. Banyak ujian yang akan kita hadapi untuk meraih cita-cita kita bahagia dunia
dan akhirat. Diperlukan konsistensi yang sungguh-sungguh. Saat seseorang berusaha
untuk melejitkan potensi. Saat berusaha untuk menghasilkan karya-karya besar yang
bermanfaat untuk manusia dan diri sendiri. Masalah dan kesulitn dapat datang kapan
saja. Maka diperlukan perjuangan untuk mengatasinya
(http://al31.dagdigdug.com/2010/06/05/hidup-adalah-perjuangan/, diakses pada 24
Oktober 2011, pukul 23.06 WIB).
Kebahagiaan tidak datang secara gratis, kehadirannya perlu diperjuangkan.
Keberhasilan dalam memperjuangkan kebutuhan hidup tidak selamanya menjadi
jaminan bahwa hasil perjuangan tersebut akan mengantarkan diri pada kebahagiaan.
Hidup adalah perjuangan yang tidak pernah usai, bahkan setelah untuk masa depan.
Keberhasilan perjuangan hidup yang dibangun seseorang di dunia ini tidak akan ada
artinya tanpa persiapan dan kerja keras (http://www.anneahira.com/hidup-adalah-
perjuangan.htm, diakses pada 26 Oktober 2011, pukul 16.30 WIB).
3.2.2 Aplikasi
Novel 9 Summers 10 Autumns terdiri dari 36 Bab. Iwan tidak bersikap egois dan
individualistis, walaupun ia sangat menginginkan kamar pribadi. Ia sadar bahwa pada
saat itu keadaan tidak memungkingkan untuk memiliki kamar sendiri.
5
5/12/2018 9Summers 10Autumns - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/9summers-10autumns 6/13
Aku selalu menginginkan sebuah kamar, bisa menutup pintunya dan mengarungi
malam sendiri. Namun meminta kamar sendiri pada saat itu bukan hanya
permintaan yang sangat bodoh, tapi juga pertanyaan yang tak berhati.
(Setyawan, 2011:8-9)
Iwan selalu menghargai setiap hal-hal yang dilakukan ayahnya, bahkan hanya
tempat tidur dari bambu dapat membuat hatinya merasa senang. Ia selalu bersyukur atas
apa yang dilakukan dan diberikan ayahnya.
Karena aku sering batuk-batuk pada malam hari, bapak membuatkan ranjang
dari bambu. Ranjang bambu berukuran kira-kira 0,5 x 1,5 meter itu adalah
ranjang pertamaku. Aku bisa merasakan hati bapak di atas ranjang itu,kehangatan hatinya yang tak pernah diucapkan lewat kata-kata atau pelukan.
(Setyawan, 2011:9)
Iwan tidak mengeluh karena keterbatasan materi yang dialami keluarganya atau
rumahnya yang kecil, ia selalu bersyukur karena masih bisa menikmati kehidupan di
rumah kecilnya bersama saudara-saudara dan orang tuanya.
Aku dan saudara-saudaraku tumbuh di rumah yang dibangun dengan cinta dan
kesederhanaan. Bangunan fisik rumah yang kecil dan apa adanya, melahirkan
ruang yang besar pada hati kami untuk menerima kehidupan, betapapun kecilnya
kebahagiaan yang kami terima.
(Setyawan, 2011:14)
Iwan dan saudara-saudara perempuannya sangat memperhatikan kebersihan
rumah mereka dan mencintai keindahan. Mereka menyukai tempat yang bersih dan
nyaman.
Meskipun rumah kecil ini bukanlah tumah yang indah, kami selalu
mencintainya. Kami selalu menjaga kebersihannya. Sedikitnya, kami mengepel
lantai tiga kali sehari. Buat kami, tiada tempat yang lebih indah daripada tempat
bersih dan nyaman.
(Setyawan, 2011:16)
Iwan tidak ingin gagal. Ia takut jika ia menjadi sopir angkot seperti ayahnya jika
ia sudah dewasa dan tidak ingin masa mudanya dihabiskan di atas angkot.
Sepulang sekolah, Bapak bekerja sebagai kenek mobil angkutan umum bersama
suami Bu Agik, Pak Ucup. Tidak ada les bahasa Inggris, tidak ada tidur siang. Ia
menelusuri jalanan di Kota Batu. Cerita ini kerap menghantuiku, bagaimana
6
5/12/2018 9Summers 10Autumns - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/9summers-10autumns 7/13
kalau sejarah itu terulang, bagaimana kalau aku harus meluangkan masa mudaku
di atas angkot.
(Setyawan, 2011:24)
Pak Abdul Hasim, ayah Iwan, adalah pekerja keras dan penyabar. Ia dapat
mengatur keuangan dengan baik hingga mampu membeli sebuah mobil bekas untuk
meneruskan pekerjaannya.
Setelah berpuluh-puluh tahun menyopir, bapak berusaha mandiri. Berkat
tabungan berpuluh-puluh tahun, ia berhasil membeli mobil bekas seharga sekitar
dua juta pada tahun 1980.
(Setyawan, 2011:26)
Ibu Ngatinah merupakan sosok yang sederhana, bijak, dam cermat dalam
mengatur hal-hal kecil sehingga menghindari hal yang tidak diinginkan.
Garis hidup melahirkan sifat sederhana yang luar biasa pada diri Ibu. Dialah
yang membangun ide untuk menabung, mengingatkan kami kalau perlu ke
dokter, kalau mobil bisa rusak sewaktu-waktu, kalau rumah bisa bocor, kalau
kami butuh makan bergizi.
(Setyawan, 2011:33)
Kakak pertama Iwan, Siti Aisyah, Iwan sering memanggilnya Mbak Isa,
merupakan contoh yang baik dan inspirasi bagi adik-adiknya yang masih kecil. Ia
pintar, tekun, mandiri, dan rajin.
Mbak Isa selalu mendapat ranking teratas, mulai dari kelas 1 sampai lulus, tanpa
ada bimbingan siapa pun di rumah. Dia maju sendiri. Dia menjadi terkenal di SD
karena ranking dan kedekatannya dengan buku-buku pelajaran menjadi inspirasi
buat kami. Kami ingin pintar seperti Mbak Isa.
(Setyawan, 2011: 38)
Mbak Isa dengan lapang dada memberikan kesempatan kepada adik-adiknya, ia
mengalah demi kepentingan keluarga. Mbak Isa tidak egois, ia peduli dengan kebutuhan
adiknya.
Karena orang tua kami tidak mungkin membiayai dua anak kuliah, Mbak Isa
pun memberikan hatinya, memberikan kesempatan kepada adiknya. Siapa pun
yang akan ke bangku kuliah, tidaklah masalah, dia mewakili rumah kami.
(Setyawan, 2011: 39-40)
7
5/12/2018 9Summers 10Autumns - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/9summers-10autumns 8/13
Kakak kedua Iwan, Rohani, atau sering dipanggil Mbak Inan, selalu membantu
orang tua mencari tambahan uang tanpa merasa malu karena berjualan di pasar. Ia
pekerja keras, orang yang gigih, mandiri, dan selalu berjuang demi kehidupan
keluarganya yang pas-pasan
Sejak SD dia sudah bisa berdagang kue-kue kecil dan ketika memasuki SMP,
sepulang sekolah, dia bekerja di salah satu kios tetangga kami di pasar sayur
Batu. Selama puasa Ramadan, kakakku ini membuka warung darurat di pojok
rumah kami.
(Setyawan, 2011:45)
Iwan belajar dengan tekun, bahkan ia rela bangun pagi sekali demi mengulang
pelajaran. Demi mendapatkan nilai terbaik, ia mengorbankan waktunya dan melawan
kegagalan dan rasa takut.
Aku lebih sering bangun pagi sekali dan belajar lebih lama. Tak jarang aku
bangun sekitar jam satu pagi, di bawah lampu redup dan di tengah ketakutan
akan hantu-hantu yang sering diceritakan orang-orang tua di sekitarku.
(Setyawan, 2011:69)
Kepedulian Iwan terhadap kondisi yang dialami keluarganya begitu besar, ia
seorang pekerja keras dan rela memberikan tambahan pelajaran kepada murid SD demi
mendapatkan uang.
Aku begitu mengerti kemampuan orangtuaku dan aku tak bisa menunggukeajaiban untuk mengubah ini. Aku harus bekerja sekarang. Dengan reputasiku
sebagai siswa berprestasi, ak menerima tawaran untuk memberikan les privat,
seperti yang dilakukan kakakku.
(Setyawan, 2011: 84)
Pengorbanan yang dilakukan keluarganya membuat Iwan ingin mencapai
keberhasilan, ia tak ingin kegagalan terjadi pada dirinya.
Perjuangan bapak, ibu, dan saudara-saudaraku adalah kerja raksasa menembus
gelombang besar. Aku tak boleh gagal. Aku tak boleh pulang kembali ke rumah
kecilku sebelum membawa lukisan indah ke dalamnya.
(Setyawan, 2011:99-100)
8
5/12/2018 9Summers 10Autumns - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/9summers-10autumns 9/13
Keluarga adalah segalanya bagi Iwan. Ia menghargai setiap kenangan di kota
Batu, meninggalkan kota kelahirannya itu tidaklah mudah baginya. Perjuangan yang
dilakukannya sungguh berarti bagi kehidupannya sekarang.
Banyak air mata di tengah perjuanganku di Bogor. Meninggalkan keluarga
tercinta di Batu tak pernah mudah. Bahkan sampai sekarang. Semua
kenyamanan, di tengah kekurangan kami di Batu, adalah kekayaan yang tak
ternilai harganya. Family is everything to me.
(Setyawan, 2011:101)
Nasehat Ibu Ngatinah yang diucapkannya kepada Iwan telah memberikan
pengaruh yang besar bagi Iwan. Ia terus berusaha dan mencoba hal-hal baru, ia menjadilaki-laki yang rajin dan berani.
Coba dulu, belajar yang rajin, jangan takut-sebuah nasihat sederhana dan
bijaksana dari ibu yang meyakinkan diriku bahwa menjalani proses adalah
menjalankannya sekarang, saat ini, dengan kerja keras dan melepaskan
ketakutan akan hasil yang didapat.
(Setyawan, 2011:103)
Iwan selalu merindukan keluarganya di Batu. Karena ayahnya sudah tua, ia tak
ingin ayahnya terus bekerja. Ia peduli dengan keadaan orang tuanya dan berharap
mereka dapat menikmati masa tuanya.
Senang sekali dapat telepon dari rumah dua minggu lalu, dan dengar bahwa
bapak sudah tidak nyetir lagi, setelah 36 tahun. Semoga ia bisa menikmati masa
tuanya di rumah dengan damai, mengurus cucu-cucunya dan kos-kosan yang
telah kita bangun untuk masa pensiunnya.
(Setyawan, 2011:113)
Kerja keras, ketekunan, kesabaran, dan perjuangan Iwan semenjak ia masih kecil
membuahkan hasil. Ketika ia lulus dari Institut Pertanian Bogor, ia menjadi lulusan
terbaik fakultas MIPA. Usahanya belajar dengan rajin tidak sia-sia.
Sebelum acara inti dimulai, diumumkanlah wisudawan terbaik. Dari beberapa
nama, tersebutlah namaku sebagai lulusan terbaik fakultas MIPA dengan IPK
3,52. Aku merasa melayang, maju ke depan panggung, untuk menerima
penghargaan.
(Setyawan, 2011:148)
9
5/12/2018 9Summers 10Autumns - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/9summers-10autumns 10/13
Iwan mengenal lingkungan kerjanya di Jakarta, beradaptasi dengan mudah, dan
membangun hubungan yang baik dengan rekan-rekan kerjanya. Ia mampu
berkomunikasi dengan baik sehingga teman-temannya merasa nyaman.
Dari makan siang, dari diskusi serius, lucu, pintar, dan tak jarang juga jorok, aku
mulai mengenal mereka satu per satu dan mulai tumbuh ikatan yang lebih dari
sekadar rekan kerja. Sebuah ikatan kuat yang terbawa sampai sekarang. Mereka
adalah keluarga baruku yang lahir di Jalan Sudirman.
(Setyawan, 2011:166)
Iwan berusaha sebisa mungkin mengerjakan pekerjaan kantornya dengan
sempurna, bahkan ia rela pulang lebih lama dan datang saat akhir pekan ke kantor. Ia
tidak ingin mengecewakan rekan-rekan dan atasannya.
Semua aku lakukan karena aku tak ingin menjadi biasa saja, aku ingin
memberikan yang terbaik, dan berbeda dari orang lain. Aku bahkan pernah di
kantor sampai tengah malam atau harus datang saat akhir pekan karena jadwal
presentasi yang ketat atau tuntutan client yang ingin mendapat hasil research
secepatnya.
(Setyawan, 2011:167)
Kepedulian Iwan terhadap kondisi rumah kecilnya sangat tinggi, ia menyisihkan
gajinya untuk keperluan keluarga di Kota Batu.
Setiap akhir bulan, aku menyisihkan sedikit gajiku untuk rumah kecilku. Selain
untuk orang tua, aku membuka tabungan untuk adik-adikku, Mira dan Rini,
sehingga bisa langsung mengirimi mereka juga.
(Setyawan, 2011:171)
Melihat kemampuan dan semangat Iwan, Mbak Yanti, rekan kerja Iwan,
memberikan kepercayaan kepada Iwan dalam mengikuti kursus bahasa pemrograman di
luar negeri.
Minggu demi minggu, bahasa Inggrisku pun mulai membaik. Mbak Yantimelihat semangatku untuk belajar dan mengirimku mengikuti kursus bahasa
pemrograman di Kuala Lumpur, Malaysia. Pengalaman ke luar negeri
pertamaku!
(Setyawan, 2011:175)
10
5/12/2018 9Summers 10Autumns - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/9summers-10autumns 11/13
Demi memperoleh hasil pekerjaan yang baik, Iwan nekat mencoba sesuatu yang
baru. Ia tak ingin diremehkan, ia yakin dan percaya diri dengan kemampuannya sendiri.
Sesuatu yang belum pernah dikerjakannya membuat ia tertantang untuk melakukannya.
Keberanian Mbak Yanti yang sempat terlihat nekat saat itu, menjadi inspirasi
besar di kemduain hari. Ia memberikan tantangan baru di depan ketakutanku
yang besar. Aku bekerja gila-gilaan untuk membuktikan bahwa aku bisa
mengerjakan sesuatu yang baru, yang tidak mudah ini. Aku menantang diriku
sendiri.
(Setyawan, 2011:176)
Ketika dihadapkan dengan suatu hal yang menyangkut pekerjaannya, Iwanmudah panik dan takut melakukan kesalahan.
Detik demi detik, detak jantungku berpacu semakin cepat, keringat mulai
membasahi baju kerjaku. Bagaimana jika aku tdak mengerti Bahasa Inggris
mereka? Bagaimana aku harus memperkenalkan diri dan menjawab semua
pertanyaan? Kegundahan itu pun terpecah ketika teleponku berdering!
(Setyawan, 2011:188)
Iwan selalu mengingat keluarganya. Kedekatan dengan orang-orang di
rumahnya membuat ia selalu terbayang akan kenangan masa kecilnya. Ia sangat
mencintai keluarga dan rumah kecilnya.
Memasuki pesawat Korean Airlines, aku melihat ke belakang, mendekap
kenangan masa kecilku dan wajah-wajah orang tercinta yang aku tinggalkan.
Aku biarkan air mata ini mengalir, karena aku yakin ada tempat yang lebih
hangat buat masa kecil dan rumah kecilku.
(Setyawan, 2011:192-193)
Karena kerinduannya kepada ayah, ibu, saudara-saudara perempuan, rumah, dan
kampung halamannya, Iwan rela mengundurkan diri dari perusahaannya, padahal ia
sudah menjabat sebagai direktur dan posisi itu diraihnya dengan perjuangan dan kerja
keras selama sepuluh tahun.
Dengan pertimbangn yang berat, dengan kerinduan akan rumah kecilku yang
selalu muntah dalam setiap langkah melalui jalanan di New York, dengan
keberanian yang luar biasa, aku memutuskan untuk berhenti dari Nielsen.
(Setyawan, 2011:195)
11
5/12/2018 9Summers 10Autumns - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/9summers-10autumns 12/13
Peranan ibu, ayah, dan saudara-saudara perempuan Iwan sangat mempengaruhi
kehidupannya sekarang. Perjuangan yang telah dilakukan keluarganya membawa Iwan
menjadi orang yang sukses.
Masa kecilku mungkin tak seindah dan selepas mereka, tapi kehangatan di
bawah rumah kecilku telah menyelamatkanku. Jalan hidupku mungkin akan
berbeda, I would have been so lost, tanpa kesederhanaan ibu, tanpa perjuangan
keras bapak, tanpa cinta yang hangat dari saudara-saudaraku. Memori masa kecil
membut aku bijak dalam mengenal diriku sekarang.
(Setyawan, 2011:209)
3.2.3 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil adalah
3.2.3.1 Setiap perjuangan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh
kesabaran, maka perjuangan tersebut akan membuahkan hasil yang baik
dan setimpal
3.2.3.2 Hidup perlu diperjuangkan demi masa depan yang lebih baik
3.2.3.3 Dukungan dan motivasi dari orang-orang tercinta dapat memberikan
pengaruh yang besar dalam mencapai impian dan keinginan
IV. Penutup
4.1 Kelebihan
Novel 9 Summers 10 Autumns memberikan inspirasi bagi siapa pun
pembacanya. Tokoh Iwan mampu menggugah pembacanya sehingga pembaca ingin
menjadi sukses seperti Iwan. Novel ini membuktikan bahwa keluarga, masa lalu, dan
pendidikan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kesuksesan masa depan.
Setiap kejadian dideskripsikan dengan baik sehingga pembaca mudah mengerti
dan dapat membayangkan kejadian tersebut. Kata-kata yang digunakan dapat mudah
dipahami. Novel ini memberikan pesan kepada pembacanya agar selalu menghargai
setiap perjuangan hidup dan pengorbanan yang dilakukan oleh orang di sekitar.
Pembaca dapat merasakan optimisme tokoh Iwan dalam mengangkat martabat
keluarganya dan Iwan membuktikan bahwa nasib dapat diubah. Sebuah perjuangan
hidup yang mudah diingat oleh pembacanya dan membuat pembacanya ingin berulang-
ulang kali membaca novel 9 Summers 10 Autumns.
12
5/12/2018 9Summers 10Autumns - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/9summers-10autumns 13/13
4.2 Kekurangan
Novel 9 Summers 10 Autumns tidak mencantumkan daftar isi sehingga pembaca
tidak dapat melihat subbab pada novel ini. Hal tersebut mempersulit pembaca jika ingin
membaca beberapa subbab, pembaca harus mencari halamannya sendiri.
Pada bagian belakang novel terdapat beberapa kalimat yang menceritakan isi
novel, dari kalimat-kalimat tersebut, pembaca sudah dapat menebak jalan cerita dengan
mudah. Beberapa percakapan yang digunakan dicampur dengan bahasa Inggris sehingga
membuat pembaca sulit memahami beberapa percakapan.
Tokoh anak kecil berbaju merah putih tidak diceritakan lebih lanjut, bahkan
hingga akhir cerita tidak diberitahukan namanya. Tiba-tiba anak kecil itu menghilang
dan tidak diceritakan lagi, sehingga pembacanya menjadi bingung dan mempertanyakan
kehadiran anak itu.
13