18 Universitas Kristen Petra
4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengambilan Data
Data yang dibutuhkan untuk perbandingan resource leveling kedua
aplikasi program Microsoft Office Project Profesional 2010 (MSP) dan Oracle
Primavera v8.2 (P6) adalah data-data yang akan diambil dari bahan kuliah dan
tugas proyek pekerjaan pembangunan gedung yang berupa :
Aktivitas / kegiatan proyek konstruksi (WBS)
Hubungan antar aktivitas
Durasi kegiatan
Sumber daya yang dibutuhkan (material, peralatan, dan tenaga kerja)
untuk setiap kegiatan
Biaya yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan (analisa harga satuan)
Perlu diketahui untuk penelitian ini, kemampuan kedua aplikasi program
ini hanya dibandingkan pada proses perencanaan penjadwalan proyek saja dan
tidak membahas pengendalian biaya proyek. Untuk data sumber daya yang
diinputkan hanya meliputi tenaga kerja, sedangkan material dan peralatan yang
dibutuhkan dalam proyek tidak ditinjau.
Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan sesuai dengan langkah-
langkah berikut:
1. Mengaplikasikan contoh-contoh soal dari bahan kuliah seperti membuat
WBS, CPM, network diagram, predecessor-successor, Lag-lead time,
milestone, dan resource leveling, ke dalam 2 (dua) aplikasi program.
2. Mengaplikasikan data tugas proyek pekerjaan pembangunan ke dalam 2
(dua) aplikasi program.
3. Membandingkan cara kerja dan hasil kerja dari kedua aplikasi program
dalam hal resource leveling.
19 Universitas Kristen Petra
4.2. Penginterpretasian Data
Data-data yang akan diinterpetasikan hanya mencakup data dari proyek
pekerjaan pembangunan. Data-data tersebut berupa:
a. Denah struktur,
b. Volume pekerjaan,
c. Analisa Harga Satuan,
d. Daftar harga upah tenaga kerja, dan
e. Master scheduling dalam bentuk Barchart dan S-Curve.
Sehingga perlu dilakukan penginterpretasian lebih lanjut agar data-data
tersebut dapat diinput ke dalam kedua software menjadi:
a. Penjabaran kerja (WBS)
b. Penentuan hubungan antar kegiatan (logic sequence) beserta lead and lag
time,
c. Penentuan durasi, dan
d. Penentuan kuantitas sumberdaya (labor) dan jumlah jam kerja tenaga kerja
untuk tiap-tiap aktivitas pekerjaan.
Data mentah dari proyek tugas pekerjaan pembangunan dan hasil
penginterpretasian dalam format Ms. Excel dapat dilihat pada lampiran 1-6.
20 Universitas Kristen Petra
4.3. Analisis Data
4.3.1. Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja
Data yang didapatkan semula adalah aktivitas pekerjaan, durasi
pekerjaan, quantity dan labor resource yang dibutuhkan. Untuk
mengetahui jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan tiap pekerjaan maka
dibutuhkan koeffisien SNI.
Contoh perhitungan jumlah tenaga kerja :
Data yang dibutuhkan :
Aktivitas : Pekerjaan pembersihan
Jenis Pekerja : Mandor dan pekerja
Koeffisien SNI : - Mandor (0.005)
- Pekerja (0.1)
Durasi : 3 hari
Quantity : 240m2
Perhitungan (mandor) :
- Quantity x Koeff.SNI = Total kebutuhan pekerja teoritis
240 m2 x 0.05 = 1.2
- Total kebutuhan pekerja teoritis / durasi = Kebutuhan teoritis per hari
1.2 / 3 = 0.4 ᴝ 1
Hasil kebutuhan teoritis per hari dibulatkan keatas menjadi 1.
Tabel perhitungan kebutuhan tenaga kerja nyata selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran 6.
Gambar 4.1 Tabel kebutuhan tenaga kerja nyata
21 Universitas Kristen Petra
4.4. Pengaplikasian Program dan Proses Input Data
Setiap aplikasi program memiliki cara pengaplikasian dan proses input
data yang berbeda sesuai dengan pengaturan yang telah tersedia dalam masing-
masing aplikasi program.
4.4.1. Proses Input Data Pada Microsoft Office Project Profesional 2010
(MSP)
Proses input data terdiri dari:
a) Proses Definisi:
1. Informasi yang perlu diinputkan yaitu:
Nama proyek
Tanggal mulai proyek (Project Start Date) atau tanggal selesai
proyek (Project Finish Date) yang diisi jika proyek dijadwalkan
dengan perhitungan mundur (backward pass)
Penentuan tanggal hari ini berdasarkan setting pada komputer
(Current Date)
Penentuan tanggal status (Status Date)
Penentuan sistem kelender yang akan dipakai, dan
Prioritas proyek (optional)
Gambar 4.2. Kotak dialog Project Information
22 Universitas Kristen Petra
2. Pendefinisian Kalender (waktu kerja) yaitu:
Menentukan hari kerja dalam seminggu
Menentukan hari-hari libur
Menentukan jam kerja untuk setiap hari dengan mengatur default
atau nondefault working time.
Gambar 4.3. Kotak dialog waktu kerja
3. Pendefinisian sumber daya (Resources) berupa input material, peralatan,
dan tenaga kerja. Aplikasi program MSP dapat mempermudah proses
input dengan membagi sumberdaya secara garis besar ke dalam dua tipe
yaitu material (sumberdaya yang tidak dipengaruhi waktu) dan work
(sumberdaya yang dipengaruhi waktu baik dalam penggunaan maupun
biaya yang diperlukan). Sumberdaya material adalah material / bahan
yang dibutuhkan proyek dan peralatan yang dibeli, sedangkan
sumberdaya work adalah tenaga kerja dan peralatan yang disewa.
Proses input dilakukan pada resource sheet yaitu:
Pendefinisian semua nama sumberdaya dengan menginputnya pada
kolom Resource Name
Pendefinisian tipe sumberdaya (material atau work) pada kolom
Type
23 Universitas Kristen Petra
Pendefinisian satuan / units untuk masing-masing sumberdaya pada
kolom Material Label (hanya untuk tipe material)
Pendefinisian input initial (optional)
Pendefinisian jumlah maximum yang tersedia (khusus untuk tipe
work), 100% sama dengan 1, dan diinputkan pada kolom Max. Units
Pendefinisian biaya yang dibutuhkan untuk masing-masing
sumberdaya pada kolom Std. Rate, khusus untuk tipe work maka
biaya dihitung per jam (cost/hour)
Pendefinisian biaya lembur (overtime rate) khusus untuk tipe work
pada kolom Ovt. Rate
Pendefinisian input cost/use bila sumberdaya melakukan pekerjaan
dengan borongan
Pendefinisian waktu pembayaran pada kolom Accrue at, yaitu Start
(pada saat aktivitas dimulai), End (pada saat aktivitas berakhir), dan
Prorate (sesuai dengan presentase aktivitas)
Pendefinisian hari dan waktu kerja dengan menentukan tipe kalender
untuk sumberdaya yang bertipe work pada kolom Base Calender
Pendefinisian kode sumberdaya pada kolom Code (optional)
Gambar 4.4. Input data sumberdaya pada Resource Sheet View
24 Universitas Kristen Petra
4. Pendefinisian Rincian Aktivitas Pekerjaan Proyek dan Durasi
Gantt Chart / Bar Chart
Aktivitas kegiatan dimasukkan ke dalam kolom deskripsi kegiatan,
durasi, serta hubungan antar kegiatan di sebelah kiri, lalu diagram
batang mendatar (barchart) akan muncul di sebelah kanan
Pekerjaan terdiri dari tiga bagian yaitu aktivitas (warna biru), sub-
aktivitas (warna hitam dan warna merah)
Gambar 4.5. Gantt Chart View
b) Proses Assign
Merupakan proses penentuan sumberdaya dan sistem kalender serta
informasi lainnya (constraint, note, dan sebagainya) yang dibutuhkan
untuk masing-masing aktivitas pekerjaan. Proses input sumberdaya dapat
dilakukan melalui kotak dialog informasi pekerjaan (Task Information)
dengan menginput jenis sumberdaya dan jumlahnya.
1. Pendefinisian task information :
Tab General : input Name, percent complete, start-end dates,
duration, schedule mode, dan priority.
25 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.6. Kotak dialog tab General
Tab Predecessors : Menunjukkan hubungan kerja dengan
pekerjaan sebelumnya. Type adalah hubungan antar pekerjaan
yang dibagi menjadi 4 macam yaitu :
- Finish-to-Start (FS)
- Finish-to-Finish (FF)
- Start-to-Start (SS)
- Start-to-Finish (SF)
Gambar 4.7 Kotak dialog tab Predecessors
26 Universitas Kristen Petra
Tab Resources : Input sumberdaya (Labor dan non-labor) pada
suatu aktivitas pekerjaan beserta jumlah unit dan biaya.
Gambar 4.8. Kotak dialog tab Resources
4.4.2. Proses Input Data Pada Oracle Primavera v 8.2 (P6)
Proses input data pada Oracle Primavera v 8.2 (P6) adalah :
a) Proses Definisi :
1. Membuat database :
Sebelum membuka aplikasi program Oracle Primavera v
8.2(P6), user membuat database terlebih dahulu dengan
menginstall Microsoft atau Oracle database. Setelah itu user
membuat Username dan password untuk melindungi database.
Setelah database selesai dibuat, maka user dapat membuka
aplikasi program Oracle Primavera v 8.2(P6) dan memasukkan
Username dan password yang telah dibuat sebelumnya untuk
login.
Setelah login maka muncul tampilan awal (layout: Project).
Pada fase ini pengguna dapat membuat proyek baru. Langkah-
langkah memulai project baru: Klik icon add pada Select
Enterprise Project Structure level (EPS) masukkan Project
27 Universitas Kristen Petra
Name + ID project masukkan Tanggal Mulai & Akhir
Proyek masukkan nama menejer penanggung jawab sesuai
Organitational Breakdown Structure (OBS) masukkan rate
type untuk semua aktifitas klik finish pada kotak dialog.
Buka proyek yang sudah dibuat dengan klik ikon open pada
toolbar kiri layar.
Gambar 4.9. Kotak dialog Database Configuration
Gambar 4.10. Kotak dialog Create a New Project
28 Universitas Kristen Petra
2. Pendefinisian Kalender kerja pada Oracle Primavera v 8.2 (P6) :
Klik Enterprise Calendars. Lalu akan muncul kotak dialog
baru untuk memasukkan hari dan jam kerja dalam setiap minggu.
Pada fase ini, user dapat memasukkan 8 jam kerja, 7 jam kerja, 6
jam kerja, dst.
Menentukan hari kerja dan hari libur (jika perlu), misalnya hari
libur nasional. Dengan mengeset hari tertentu menjadi nonworking
time ataupun sebaliknya.
Menentukan detail hari dan/atau jam kerja untuk setiap hari
dan/atau jam kerja dengan mengeset pada menu workweek dan time
period.
Juga dapat memasukkan standard calendar United States yaitu
Standard 5 Day Workweek w/ Basic Holidays. Yaitu dengan hari
kerja mulai senin hingga jumat dan adanya hari libur international
yang di-setting secara otomatis.
Gambar 4.11 Kotak dialog Project Calendar
29 Universitas Kristen Petra
3. Pendefinisian activity code/work breakdown structure (WBS).
Pada tahap ini dilakukan proses input berupa pembagian aktivitas
kegiatan menurut jenis, departemen/divisi, sumberdaya, dsb beserta
kode aktivitasnya. Ada 2 Cara memulai: klik Enterprise pilih menu
Activity codes atau klik WBS pada toolbar kiri add aktivitas sesuai
WBS rencana. Pada tahap ini muncul kotak dialog activity codes
dengan input berupa:
Jenis penggolongan berupa nama, panjang kode, dan deskripsi
Pembagian penggolongan secara lebih terinci berupa kode (value),
deskripsi, dan order (optional)
Gambar 4.12 Kotak dialog Work Breakdown Structure
4. Pendefinisian resources pada Oracle Primavera v 8.2 (P6) :
Ini berupa input semua material, peralatan, dan tenaga kerja, baik yang
menimbulkan biaya ataupun pendapatan. Pada software ini ada 3 (tiga)
pemisahan sumberdaya yaitu labor (people), nonlabor (machinery,
equiptment, etc), dan material l(supplies). Cara memulai memasukkan
30 Universitas Kristen Petra
sumberdaya: klik enterprise pilih menu resource atau klik ikon
resource pada toolbar kiri. Input dilakukan mengklik ikon add resource
untuk mendaftarkan setiap resource yang dibutuhkan pada proyek
dengan mendefinisikan:
Kode (Resource ID),
Deskripsi nama sumberdaya (Resource name),
Tipe Sumberdaya (Resource type),
Units/satuan tiap resource/ sumberdaya,
Biaya dan pendapatan (Currency, Unit&price, dsb)
Gambar 4.13 Kotak dialog Resources
5. Pendefinisian Roles pada Oracle Primavera v 8.2 (P6)
Ini berupa lanjutan input resources yaitu memasukkan roles pada
resources yang sudah diinputkan sebelumnya. Fungsi roles sebenarnya hanya
penamaan pada resources agar kita tidak bingung saat menginput resources pada
kolom activites yang akan dibahas setelah ini.
31 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.14 Kotak dialog roles
6. Pendefinisian activities pekerjaan proyek, durasi proyek, dan relationship
proyek.
Proses input pada Oracle Primavera v8.2 (P6) menggunakan Bar Chart.
Pada menu ini proses input hampir sama dengan Ms. Project dimana
urutan aktivitas (WBS) kegiatan dimasukan pada kolom deskripsi
(activity name), jumlah durasi (original duration), serta hubungan antar
kegiatan (predecessor dan successor) di bagian kolom filter:all
Activities (jika diaktifkan). Lalu diagram batang akan muncul
disebelahnya kanan (jika mengaktifkan layout barchart). Beberapa hal
yang dilakukan pada tahap ini adalah:
Input kegiatan induk dimana Oracle Primavera v8.2 (P6) dilakukan
pada tahap pendefinisian WBS dan aktivitas non induk diketik pada
kolom deskripsi (activity name).
Dalam penginputan hubungan antar kegiatan P6 punya 2 cara yaitu
mengisi kode kegiatan (activity ID) kedalam kolom predecessor atau
successor pada layout filter atau assign relasi antar kegiatan lewat
bottom layout.
Untuk setiap aktivitas kita dapat membedakannya dengan
menggunakan menu activity type misalnya: apakah aktivitas tersebut
merupakan awal milestone, akhir milestone, aktivitas independen,
dsb.
32 Universitas Kristen Petra
Untuk setiap aktivitas dapat dimasukkan berapa jumlah dan apa tipe
sumberdaya yang terkait dengan aktivitas tersebut melalui menu
resource pada fasilitas yang diberikan bottom layout. Pada tahap ini
sudah termasuk dengan input daftar biaya dan pendapatan ditiap
aktivitas.
Gambar 4.15 Layout Activities, Resources, dan Relationships
33 Universitas Kristen Petra
Pada layout relationships terdapat dua input yaitu predecessors dan
successors. Predecessors untuk menyatakan hubungan aktivitas dari awal ke
selanjutnya. Sedangkan successors untuk menyatakan hubungan aktivitas dari
akhir ke sebelumnya.
Gambar 4.16 Layout Relationships
4.4.3. Melihat Critical Path Dalam Work Breakdown Structure (WBS)
Pekerjaan kritis (Critical Path) adalah pekerjaan-pekerjaan yang harus
segera dilaksanakan dan diselesaikan sesuai jadwal untuk menghindari terjadinya
keterlambatan dalam proses pelaksanaan proyek secara keseluruhan. Hal
ini sangat membantu daripada harus memeriksanya menggunakan kalender
kerja proyek.
4.4.3.1 Melihat Critical Path Pada Microsoft Project Professional 2010 (MSP)
Cara melihat Critical Path pada MSP :
Buka tab Format dan klik tombol Text Styles dalam grup format.
Klik drop down pada bagian item to change dan pilih critical task.
Selanjutnya pilih pengaturan untuk tampilan penulisan dari
pekerjaan kritis sesuai keinginan. Sebagai contoh pilih jenis huruf
(font) Comic Sans MS, dengan style miring (Oblique),
menggunakan tanda garis bawa (Underline) dan berwarna (Color)
merah.
34 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.17. Kotak dialog Text Style
4.4.3.2 Melihat Critical Path Pada Oracle Primavera v 8.2 (P6)
Cara melihat Critical Path pada Oracle Primavera v 8.2 (P6) :
Critical Path Methode (CPM) pada P6 dapat terlihat langsung pada
barchart saat melakukan scheduling dengan menu filter menolong
kita mensortir fokus aktivitas pekerjaan tertentu, misalnya aktivitas
jalur kritis, milestone, aktivitas yang tidak masuk jalur kritis, dsb.
Gambar 4.18. Kotak dialog Filters
35 Universitas Kristen Petra
4.5. Mengatasi Resource Conflict Menggunakan Leveling
Leveling adalah suatu cara yang digunakan untuk mengatasi konflik yang
disebabkan oleh beberapa pekerjaan yang saling bertubrukan dengan cara
menggeser pekerjaan yang mengalami overlap atau tubrukan tersebut. Hal ini juga
dapat mencegah terjadinya overlocated. Akibat dari leveling yang dilakukan akan
mengakibatkan terjadinya delay atau penundaan pekerjaan.
4.5.1 Resource Leveling Dengan Menggunakan Microsoft Project
Professional 2010 (MSP)
Langkah-langkah Resource Leveling dengan menggunakan Microsoft
Project Professional 2010 (MSP) :
Buka tab resource, kemudian klik tombol leveling options.
Selanjutnya akan ditampilkan kotak dialog Resource Leveling
seperti pada gambar 4.19.
- Automatic : Apabila diaktifkan maka MSP akan
melakukan proses leveling secara otomatis pada saat anda
mengisikan sumberdaya yang melebihi kapasitas yang ada. Hal ini
ditandai dengan adanya kotak peringatan.
- Manual : Apabila diaktifkan maka pilihan automatic
akan langsung dimatikan. Pilihan akan memberikan kesempatan
pada anda untuk melakukan leveling secara manual dengan
melakukan pengecekan sendiri.
36 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.19. Kotak dialog Resource Leveling
4.5.2 Resource Leveling Dengan Menggunakan Oracle Primavera v 8.2 (P6)
Langkah-langkah melakukan Resource Leveling dengan menggunakan
Oracle Primavera v 8.2 (P6) :
Buka tab tools, kemudian klik level resources atau klik icon
pada toolbar atas.
Selanjutnya akan ditampilkan kotak dialog seperti pada gambar
4.20.
- Automatically resource when scheduling : Primavera P6 secara
otomatis akan melakukan leveling pada resources.
- Consider assignments in other projects with priority equal/higher
than : Di Primavera P6 semua project yang user buat berbuhungan
satu sama lain. Sehingga pilihan ini hanya berfungsi bila user juga
ingin memperhitungkan resource dari project lain untuk dileveling.
- Preserve schedule early and late dates : Pilihan ini berfungsi bila
user ingin mempertahankan schedule awal dan schedule akhir.
37 Universitas Kristen Petra
- Recalculate costs after leveling : Pilihan ini berfungsi untuk
menghitung ulang biaya sumberdaya setelah dilakukan leveling.
- Level all resources : Pilihan ini untuk melakukan leveling pada
semua resources. Disediakan juga pilihan untuk leveling beberapa
sumberdaya saja
- Level resources only within activity total float : Pilihan ini
digunakan apabila user menginginkan leveling tanpa merubah
schedule awal. Pada pilihan ini, user dapat menginputkan batas
maksimum overallocated suatu resources.
Gambar 4.20. Kotak dialog Level Resources
4.6. Kelebihan Khusus yang Tidak Dimiliki Antara Kedua Software Dalam
Hal Resource Leveling
Pada Microsoft Project 2010, Setelah user me-leveling keseluruhan
sumberdaya yang diinputkan maka user juga dapat meng-undo hasil leveling
tersebut sehingga user dapat melihat kembali data hasil input sebelum leveling.
Pada Primavera P6, setelah user me-leveling keseluruhan sumberdaya
yang diinputkan maka user tidak dapat lagi melihat data hasil input sebelum
38
leveling. Sehingga bila user salah meng-inputkan data di awal input maka user
harus mengulang meng-inputkan data mulai dari awal kembali.
Gambar 4.21. Toolbar Leveling pada Microsoft Project 2010
Fitur Primavera P6 yang tidak ada pada Microsoft Project 2010 adalah
tampilan kurva S. Pada Primavera P6 user dapat melihat kurva S berikut total
waktu kerja para resource labor.
Gambar 4.22. Tampilan Kurva S pada Primavera P6
4.7. Perbandingan Analisa Hasil Resource Leveling Dengan Menggunakan
Microsoft Project Professional 2010 (MSP) Dan Oracle Primavera v 8.2 (P6)
Setelah data yang diperoleh dileveling maka jadwal awal yang telah
disusun secara manual akan secara otomatis di re-schedule oleh Microsoft Project
2010 dan Primavera P6 menurut alogaritma aplikasi program tersebut sesuai
option yang telah dipilih sebelum melakukan leveling pada kotak dialog Leveling
Options.
Untuk lebih jelas tentang hasil analisa resource leveling pada aplikasi
program Microsoft Project 2010 dan Primavera P6, sebelumnya akan
ditampilkan gantt chart data & jadwal awal hasil input di aplikasi program
Microsoft Project 2010 dan membahas Microsoft Project 2010 terlebih dahulu.
39 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.23. Gantt Chart sebelum leveling pada Microsoft Project 2010
Gambar 4.24. Gantt Chart setelah leveling pada Microsoft Project 2010
40 Universitas Kristen Petra
Seperti terlihat pada Gantt Chart sebelum leveling, proyek dimulai tanggal
5 Oktober 2013 dan selesai pada tanggal 18 Desember 2013. Akibat leveling,
jadwal yang semula selesai tanggal 18 Desember 2013 menjadi tanggal 1 Januari
2013.
Untuk lebih detail, ada dua kasus untuk perbandingan resource leveling
antara Microsoft Project 2010 dan Primavera P6.
Kasus 1 :
Perubahan jadwal yang pertama akibat leveling terjadi pada aktivitas
Pekerjaan urugan pasir bawah pondasi dan Pekerjaan pemadatan urugan pasir
bawah pondasi yang pada jadwal semula direncanakan dikerjakan bersamaan pada
tanggal 23 Oktober 2013 dan selesai tanggal 25 Oktober 2013 terlihat pada
gambar 4.23.
Gambar 4.25. Rencana awal aktivitas tanggal 23-25 Oktober 2013
Setelah di leveling, perubahan jadwal aktivitas kedua pekerjaan tersebut
terlihat berubah dari rencana awal. Jadwal kedua pengerjaan tersebut setelah di
leveling mulai tanggal 23 Oktober 2013 sampai tanggal 29 Oktober 2013 terlihat
pada Gambar 4.24.
41 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.26. Rencana akibat Leveling pada aktivitas 23-25 Oktober 2013
Hal ini dikarenakan perencanaan jumlah mandor yang melebihi batas
maksimum yang telah ditentukan per hari. Jumlah mandor pada Pekerjaan urugan
pasir bawah pondasi dan Pekerjaan pemadatan urugan pasir bawah pondasi
masing-masing 1 mandor. Sedangkan per hari jumlah mandor dibatasi 1 mandor.
Sehingga Pekerjaan urugan pasir bawah pondasi dikerjakan terlebih dahulu pada
tanggal 23 Oktober 2013 sampai tanggal 25 Oktober 2013. Pekerjaan pemadatan
urugan pasir bawah pondasi dikerjakan pada tanggal 23 Oktober 2013 sampai
tanggal 29 Oktober 2013.
Pekerjaan pemadatan urugan pasir bawah pondasi mundur dari jadwal
semula dikarenakan tidak mendapat alokasi mandor pada tanggal 23 Oktober
2013 sampai tanggal 25 Oktober 2013 karena mandor masih mengerjakan
Pekerjaan urugan pasir bawah pondasi. Setelah selesai, maka mandor baru mulai
mengerjakan Pekerjaan pemadatan urugan pasir bawah pondasi pada tanggal 26
Oktober 2013 sampai tanggal 29 Oktober 2013. Pekerjaan pemadatan urugan pasir
bawah pondasi yang pada awalnya termasuk dalam Critical Path mempunyai free
float 3 hari akibat leveling.
42 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.27. Overallocated Mandor
Gambar 4.28. Perencanaan mandor setelah resource leveling
user juga dapat melakukan resource leveling secara manual yaitu
menaikkan resource imit ke batas resource overallocated. user dapat menaikkan
maximum resource / day yang pada contoh kasus ini adalah jumlah mandor yang
semula 1 unit / day menjadi 2 unit / day. Akibat menaikkan resource limit maka
jadwal tetap selesai tanggal 18 Desember 2013.
43
Gambar 4. 29. Resource Graph perencanaan mandor setelah resource leveling
manual
Hasil Resources leveling pada aplikasi program Mirosoft Project 2010
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11.
Pada Primavera P6 hasil resource leveling berbeda dengan hasil resource
leveling pada Microsoft Project 2010. Untuk lebih jelasnya sebelumnya akan
ditampilkan Gantt Chart data dan jadwal rencana awal hasil input pada aplikasi
program Primavera P6.
Gambar 4.30. Gantt Chart sebelum leveling pada Primavera P6
44
Gambar 4.31. Gantt Chart setelah leveling pada Primavera P6
Rencana awal input data pada Primavera P6 proyek dimulai tanggal 5
Oktober 2013 sampai tanggal 18 Desember 2013. Akibat leveling, jadwal yang
semula selesai tanggal 18 Desember 2013 selesai tanggal 3 Januari 2013. Contoh
aktivitas yang dibahas sama dengan aktivitas yang dibahas pada aplikasi program
Microsoft Project 2010, yaitu Pekerjaan urugan pasir bawah pondasi dan
Pekerjaan pemadatan urugan pasir bawah pondasi. Kedua aktivitas ini mulai
bersamaan pada tanggal 23 Oktober 2013 sampai tanggal 25 Oktober 2013.
Gambar 4.32. Gantt Chart aktivitas tanggal 23-25 Oktober 2013
Setelah dileveling, aktivitas Pekerjaan urugan pasir bawah pondasi dan
Pekerjaan pemadatan urugan pasir bawah pondasi tidak mengalami perubahan
durasi hari dari yang direncanakan diawal terlihat pada Gambar 4.30.
45
Gambar 4.33. Gantt Chart aktivitas tanggal 23-25 Oktober 2013 setelah leveling
Resource Graph daripada kedua aktivitas tersebut juga masih
menunjukkan bahwa pada tanggal 23 Oktober 2013 sampai tanggal 25 Oktober
2013 membutuhkan 2 orang mandor terlihat pada Gambar 4.31.
Gambar 4.34. Resource Graph perencanaan mandor setelah leveling otomatis
Ada cara untuk melakukan resource leveling secara manual setelah
resource leveling secara otomatis tidak dapat mengatasi masalah yaitu menaikkan
resource imit ke batas resource overallocated.
user dapat menaikkan maximum resource / day yang pada contoh kasus ini
adalah jumlah mandor yang semula 1 unit / day menjadi 2 unit / day. Akibat
menaikkan resource limit maka jadwal tetap selesai tanggal 18 Desember 2013.
Gambar 4.35. Resource Graph perencanaan mandor setelah leveling manual
46
Hasil Resources leveling pada aplikasi program Primavera P6 selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran 12.
Kasus 2 :
Pada Microsoft Project 2010, bila terdapat aktivitas double pada 1 hari,
setelah dilakukan resource leveling secara otomatis maka durasi aktivitas urutan
ke-2 pada aktivitas double akan mundur 100% dari durasi jadwal semula.
Gambar 4.36. Gantt Chart MSP sebelum leveling pada aktivitas double
Gambar 4.37. Gantt Chart MSP setelah leveling pada aktivitas double
Sedangkan pada Primavera P6, bila terdapat aktivitas double pada 1 hari,
setelah dilakukan resource leveling secara otomatis maka durasi aktivitas urutan
ke-2 pada aktivitas double belum tentu mundur 100% dari durasi jadwal semula.
Gambar 4.38. Gantt Chart P6 sebelum leveling pada aktivitas double
Gambar 4.39. Gantt Chart P6 setelah leveling pada aktivitas double
47
4.8. Kenyamanan Tampilan Bagi Pengguna Dalam Hal Resource Leveling
Pada Microsoft Project, tampilan gantt chart sangat simpel antar cabang
WBS. Hanya menampilkan warna hitam (jaluk non-kritis) dan warna merah (jalur
kritis).
Gambar 4.40. Tampilan WBS pada Microsoft Project 2010
Sedangkan pada Primavera P6, tampilan gantt chart lebih aktraktif dengan
adanya perbedaan warna pada antar cabang WBS sehingga tidak perlu waktu lama
untuk memahami cabang-cabang aktivitas WBS.
Gambar 4.41. Tampilan WBS pada Primavera P6
Tampilan barchart pada kedua software tidak ada perbedaan yang
mencolok karena pada kedua software tampilan barchart sudah sangat bagus dan
lengkap.
48
Gambar 4.42. Barchart pada Microsoft Project 2010
Gambar 4.43. Barchart pada Primavera P6
Tampilan resource graph pada kedua software terdapat perbedaan
mencolok dimana pada Microsoft Project 2010 resource graph sangat besar dan
tidak dapat melihat hasil resource graph dari tanggal awal proyek hingga tanggal
selesai proyek.
Sedangkan pada Primavera P6 tampilan resource graph lebih nyaman
dilihat dan untuk melihat keseluruhan sumberdaya yang dileveling dapat dilihat
dengan mudah mulai dari tanggal awal proyek hingga tanggal selesai proyek.
49
Gambar 4.44. Tampilan resource graph pada Microsoft Project 2010
Gambar 4.45. Tampilan resource graph pada Primavera P6