Download - 2Kuat Lentur Genteng1
KUAT LENTUR DAN REMBESAN GENTENG
BAB 16PENGUJIAN KUAT LENTUR GENTENG16.1. Dasar TeoriGenteng merupakan satu jenis penutup atap. Penutup atap ini dimaksudkan untuk bagian dalam agar terlindung dari pengaruh cuaca, yaitu angin, hujan panas, debu, dan lain sebagainya. Sebagai bahan penutup atap maka harus memenuhi beberapa syarat, yaitu :1. Bahan tahan terhadap panas dan tahan terhadap cuaca.
2. Bahan harus awet
3. Tidak mengalami perubahan bentuk karena pengaruh cuaca.
4. Tidak mudah terbakar.
5. Bobot ringan dan memepunyai kedudukan mantap.
Di dalam percobaan ini, kita menggunakan genteng beton. Genteng beton terbuat dari campuran semen portland, agregat halus, air, dan atau tanpa kapur, trass, pigmen, dan bahan pembantu lainnya, yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat digunakan. Genteng sebagai penutup atap, haruslah mampu menahan tekanan dari luar yang berupa angin, air hujan, dan sebagainya. Untuk mengetahui kualitas kita melakukan uji lentur genteng dan uji rembesan genteng. Semakin besar kuat lenturnys maka semakin besar pula kemampuannya menahan tekanan atau gangguan dari luar. Genteng yang baik maka patahannya akan terlihat sebagai berikut
1. warna pada tiap potongan berbeda
2. tebal pada bagian-bagian tertentu sama
3. susunannya terlihat rapi dan padat.
16.2. TujuanTujuan melakukan praktikum ini yaitu untuk mengetahui :
- Mengetahui kuat lentur genteng
- Mengetahui dan menerangkan prosedur pemeriksaan kuat lentur genteng
- Mengetahui dan menerangkan prosedur pemeriksaan rembesan genteng
- Mengetahui standar kualitas genteng
16.3. Alat dan Bahan16.3.1. Alat-alat yang digunakan :
1. Mistar.
2. Mesin bending testing.
3. Jangka sorong.
4. Spidol.16.3.2. Bahan-bahan yang digunakan :
1. Genteng beton 2 buah
2. Air
16.4. Langkah Kerja1. Menyiapkan genteng beton
2. Mengukur dimensi benda uji dengan mistar
3. Mengatur jarak tumpuan 30 cm
4. Memasang benda uji ke alat uji lentur
5. Mengoperasikan dan menghentikan pengujian setelah benda uji patah
6. Mencatat beban maximum yang tercatat pada jarum penunjuk saat pecah
7. Mengeluarkan benda uji dan mengamati retakannya
16.5. Alur Kerja :Menyiapkan genteng beton
Mengukur dimensi genteng
Memasang benda uji ke alat uji lentur, dengan jarak tumpuan 30 cm
Mengoperasikan mesin, tunggu hingga genteng pecah, matikan mesin
Catat gaya lentur maximum
Mengeluarkan genteng dan amati retakannya
16.6. Hasil PengamatanTabel 16.1 Hasil uji lentur genteng
Genteng betonPanjang (cm)Lebar (cm)Tebal (cm)Kuat desak (KN)
I38,929,12,11,3
II38,629,32,20,7
16.7. Analisa DataDari pengujian diatas dapat diketahui gaya lentur gentengnya :Sampel I
P1 = 700 N
(( = My = P
1/6 LT2 x 30 Sy x 30
= P = 325 = 0,3789 N/cm4
1/6 LT2 x 30 1/6 x 38,9 x 2,12 x 30
Sampel II
P2 = 1800 N
(2 = My = P
1/6 LT2 x 30 Sy x 30
= P = 175 = 0,187 N/cm4
1/6 LT2 x 30 1/6 x 38,6 x 2,22 x 30
Tegangan lentur rata rata ( ( ) = (( ( ((
2
= 0,28295 N/cm4
P rata rata = P1 + P2
2= 1000 N
16.8. KesimpulanFaktor yang mempengaruhi kuat lentur genteng yaitu :1. Campuran beton
Meliputi perbandingan bahan-bahan beton, gradasi agregat, dan keberagaman campuran.
2. Kualitas agregat dan semen
Semakin baik kualitas semen dan agregat semakin besar kuat lenturnya.
Tabel 16.3 Kuat lentur genteng
Tingkat mutuKuat lentur rata-rata
I> 150
II80
Sehingga dari tabel diatas dapat didimpulkan bahwa semua sampel genteng yang digunakan termasuk tingat mutu I.