Download - 10519230615 - digilibadmin.unismuh.ac.id
PENGARUH MEDIA SOSIAL HAND PHONE TERHADAP AKHLAK REMAJA DI KOMPLEKS ALORONGGA KEC. AESESA KAB.
NAGEKEO PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Prodi Pendidikan
Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Makassar
Oleh:
AMBAR SARI IBRAHIM
10519230615
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
1441 H / 2020 M
PENGARUH MEDIA SOSIAL HAND PHONE TERHADAP AKHLAK REMAJA DI KOMPLEKS ALORONGGA KEC. AESESA KAB.
NAGEKEO PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Prodi Pendidikan
Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Makassar
Oleh:
AMBAR SARI IBRAHIM
10519230615
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
1441 H / 2020 M
vii
ABSTRAK
AMBAR SARI IBRAHIM, 105 192 306 15. Pengaruh penggunaan Media Sosial HandPhone Terhadap Akhlak Remaja di Kompleks Alorongga Kec. Aesesa Kab. Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dibimbing oleh Dr. Amirah Mawardi S.Ag., M.Si., dan Ahmad Abdullah,S.Ag., M.Pd
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang tingkat
penggunaan media sosial Hp (Handphone) remaja di Kompleks Alorongga Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur, akhlak remaja di Kompleks Alorongga Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur, serta pengaruh Media Sosial Hp (Handphone) terhadap akhlak remaja di Kompleks Alorongga Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penggunaan media sosial Hp (Handphone) terhadap akhlak remaja di Kompleks Alorongga Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan metode: observasi, angket, dan dokumentasi kepada semua remaja di Kompleks Alorongga Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur. Populasi dan sampel penelitian adalah seluruh remaja yang berjumlah 100 orang, 37 orang laki-laki dan 63 orang perempuan.Data dianalisis menggunakan rumus regresi linear sederhana untuk mengetahui pengaruh dari variabel X (Media Sosial HandPhone) terhadap variabel Y (Akhlak Remaja).
Berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa Media Sosial Hp (Handphone) yang digunakan remaja di Kompleks Alorongga Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur terlihat jelas mempengaruhi akhlak remaja. Hal ini dibuktikan bahwa ada pengaruh antara variabel (X) terhadap variabel (Y) yaitu sebesar 47% dan selebihnya 53% dipengaruhi oleh faktor lain seperti faktor dari dalam diri maupun dari luar diri yang meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat yang dapat mempengaruhi akhlak remaja.
Kata Kunci: Media Sosial, Akhlak Remaja
viii
KATA PENGANTAR
إله الا الله و اشهد ان محمدا رسول الله ، والصلاة و لحمد لله رب العالمين، أشهد أن لاا
أما أله واصحابه اجمعين ، السلام على اشرف الأنبياء والمرسلين سيدنا محمد و على
.بعد
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha
Kuasa, karena dengan izin-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Salawat dan salam penulis kirimkan kepada junjungan nabi besar
Muhammad Sallallaahu ‘Alaihi WaSallam beserta orang-orang yang
mengikuti jejak beliau.
Banyak pengalaman yang berharga yang dapat menjadi pelajaran
bagi penulis dalam mengerjakan skripsi ini.Tidak sedikit pula hambatan
dan kesulitan yang di dapatkan. Namun karena kesabaran, kegigihan,
kerjakeras, kemauan yang disertai dengan do’a dan bantuan serta
motivasi dari berbagai pihak, Alhamdulillah skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan motivasi dari Alm
Ayahanda Ibrahim Lay dan Almh Ibunda Siti Zainab Ahmad tercinta atas
segala pengorbanannya yang tak pernah bisa penulis balas meskipun
sampai titik peluh yang terakhir serta, Kakakku tersayang Ahmad Harun
Denga Bhaso, dan kakak Yusuf Denga Bhaso dengan segala dukungan,
semangat dan motivasi yang tiada hentinya.
x
Satu hal yang pasti dari keterbatasan literatur yang penulis miliki,
membuka peluang akan kekurangan – kekurangan atau pun kesalahan-
kesalahan, baik yang menyangkut teknik penyusunan maupun materi
pembahasannya. Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis
mengharapkan petunjuk, saran dan kritikan yang sifatnya membangun
dari semua pihak. Maka melalui kesempatan ini tak lupa pula penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE,. MM., Rektor Unversitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Drs.Mawardi Pewangi M.Pd.I, sebagai Dekan Fakultas Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Dr. Amirah Mawardi S.Ag., M.Si., sebagai Ketua Prodi Program
Studi pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Makassar.
4. Dr. Amirah Mawardi S.Ag., M.Si., pembimbing I dan Ahmad
Abdullah,S.Ag.,M.Pd pembimbing II yang telah banyak meluangkan
waktu dan tenaga dalam memberikan arahan, petunjuk dan
motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Dosen Fakultas Agama Islam khususnya Jurusan Pendidikan
Agama Islam yang telah mendidik dan memberikan bekal ilmu
pengetahuan kepada penulis.
6. Teman-teman seperjuangan Prodi Pendidikan Agama Islam
angkatan 2015, terkhusus Kelas A yang selalu sama berjuang
x
menggapai cita-cita, semoga perjuangan kita semua mendapatkan
Ridho Allah.
Semoga amal baik mereka semuanya menjadi amal baik di sisi Allah
SubhanahuwaTa’ala, semoga mendapat balasan yang berlipat, Aamiin.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi yang sangat sederhana
ini dapat memberikan manfaat yang berarti bagi kita semua.
Jazakumullah Khairan Katsiran
Makassar, 20 November 2019
Penulis
AMBAR SARI IBRAHIM
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .......................................................................... i
HALAMAN JUDUL .............................................................................. ii
PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................................... iii
BERITA ACARA MUNAQASAH .......................................................... iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ............................................................................ viii
DAFTAR ISI ......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xv
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian .................................................................. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Media Sosial ........................................................................... 8
1. Pengertian Media Sosial .................................................... 8
2. Sejarah Media Sosial ......................................................... 11
xii
3. Fungsi Media Sosial .......................................................... 12
4. Pengaruh Media Sosial Terhadap Remaja......................... 13
B. Akhlak remaja ......................................................................... 14
1. Pengertian Akhlak ............................................................... 14
2. Pengertian Remaja ............................................................. 17
3. Pembinaan Akhlak Remaja ................................................. 22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian ....................................................................... 26
B. Lokasi dan objek penelitian ..................................................... 26
C. Variabel penelitian .................................................................. 27
D. Defenisi Operasional Variabel ................................................. 27
E. Populasi dan Sampel .............................................................. 29
F. Instrumen penelitian ................................................................ 31
G. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 32
H. Teknik Analisis Data................................................................ 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran umum lokasi penelitian ......................................... 34
B. Akhlak Remaja di Kompleks Alorongga Kec. Aesesa
Kab. Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur ....................... 41
C. Tingkat penggunaan Media Sosial Hp(Handphone) Remaja
xii
di Kompleks Alorongga Kec. Aesesa Kab. Nagekeo Provinsi
Nusa Tenggara Timur ............................................................ 47
D. Pengaruh Media Sosial Hp (Handphone) Terhadap Akhlak
Remaja di Kompleks Alorongga Kec. Aesesa Kab. Nagekeo
Provinsi Nusa Tenggara Timur ............................................... 53
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 59
B. Saran ..................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 62
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakaang Masalah
Media Sosial adalah sebuah media online, dengan para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan
menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.1
Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling
umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Sebagai salah satu media komunikasi, Media sosial mengajak
siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi feedback
secara terbuka memberikan komentar, serta membagi informasi dalam
waktu yang cepat dan tak terbatas. Media mempunyai banyak bentuk
diantaranya yang paling populer yaitu microblogging (twitter), facebook,
dan blog. Twitter adalah suatu situs web yang merupakan layanan dari
microblog, yaitu suatu bentuk blog yang membatasi ukuran setiap post-
nya, yang memberikan fasilitas bagi pengguna untuk dapat menuliskan
pesan twitter update hanya berisi 140 karakter. Twitter merupakan salah
satu jejaring sosial yang paling muda digunakan, karena hanya
1 Anang Sugeng Cahyono, ”Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial
Masyarakat di Indonesia” Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tulungagung (2016): h. 142
2
memerlukan waktu yang singkat tetapi informasi yang disampaikan dapat
langsung menyebar secara luas.2
Berbicara media sosial sekarang ini sudah tidak asing lagi
dikalangan masyarakat, hampir tiap individu menggunakan media sosial
dari anak-anak hingga yang remaja baik untuk berbisnis maupun hanya
sebatas untuk komunikasi dengan teman tentang kelompok sosial dan
lingkungan masyarakat atau sanak saudara. Dengan adanya media sosial
memang sangatlah membantu kita dalam berkomunikasi dengan orang
lain, baik teman maupun saudara. Namun didalam kemudahan itu juga
terdapat dampak positif dan negatifnya.
1. Dampak positif dari media sosial sendiri diantaranya sebagai tempat
promosi, membuka kesempatan kita untuk mempromosikan produk/jasa
yang kita tawarkan, ajang memperbanyak teman, dapat menambah teman
baru maupun relasi bisnis dengan mudah, sebagai media komunikasi,
mempermudah komunikasi kita dengan orang-orang, baik dalam negeri
maupun luar negeri sekalipun.
2. Dampak negatif dari media sosial lebih sering berdampak pada remaja
saat ini, misalnya remaja menjadi kecanduan untuk menggunakan jejaring
sosial tanpa tahu waktu. Kebanyakan remaja apabila menggunakan
jejaring sosial, mereka bisa saja berjam-jam untuk menggunkannya.
Remaja menjadi malas berkomunkasi didunia nyata. Tingkat pemahaman
bahasan pun menjadi terganggu, Jika remaja tersebut terlalu banyak
2Rulli Nasrullah. 2015. Media Sosial: perspektif Komunikasi, Budaya dan Sosioteknologi. Jakarta:
Simbiosa Rekatama Media. hal. 10.
3
berkomunikasi didunia maya. Hal ini membuat mereka semakin sulit untuk
membedakan antara berkomuikasi disitus jejaring sosial dan dunia nyata.
Menyebabkan kurangnya sopan santun remaja saat ini. Dengan adanya
media sosial, semakin banyak para remaja yang menggunakan bahasa
yang tidak sepantasnya, Bagi kebanyakan remaja tidak ada aturan ejaan
dan tata bahasa yang ditulis pada media sosial mereka, dan untuk remaja
atau anak-anak lain tentu akan menganggap bahwa bahasa tersebut
adalah bahasa moderen anak zaman sekarang dan secara otomatis
mereka akan mengikutinya.
Masa remaja merupakan masa yang menunjukkan dengan jelas
sifat transisi atau peralihan, karena masa remaja belum memperoleh
status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak-anak namun ia juga
belum memasuki masa dewasa. Di samping masa transisi remaja juga
memiliki perubahan yang mencakup kematangan mental, emosional,
sosial dan fisik.3
Adapun akhlak juga sangat memiliki peranan yang amat besar
sekali karena meskipun akhlak sudah dimiliki setiap manusia dari lahir,
akan tetapi akhlak juga harus dibentuk. Karena dimasa sekarang, akhlak
remaja banyak yang sudah terpengaruh dengan media sosial yang mana
media sosial meracuni pikiran para remaja, seperti: pada saat azan
berkumandang di masjid, banyak orang tidak mengindahkan kumandang
azan dan lebih mementingkan dengan kegiatannya masing–masing,
3 Rita L. Atkinson dkk. Pengantar pesikologi. Edisi VIII. Terj. Nurjannah dan Rukmini judul
asli introduction to Psychiligy. (Jakarta : erlangga). h. 135
4
terlebih lagi para remaja yang mana mereka masih dalam masa peralihan
untuk dapat mengetahui mana yang baik dan buruk dalam bersikap
maupun dalam hal lainnya. Para remaja lebih mementingkan urusan
mereka seperti menggunakan media sosial dan pada akhirnya mereka
akan lalai dan meninggalkan shalat hingga akhir waktu shalat telah
berakhir, begitu juga dengan kegiatan lainnya yang mereka lakukan, maka
dari itu, dibutuhkan sosok pembimbing yang bisa membimbing mereka
untuk lebih mementingkan apa yang harus mereka perbuat, seorang
jangan hanya terfokus dengan media sosial. Begitu juga para remaja yang
berada di Kompleks Alorongga Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo
Provinsi Nusa Tenggara Timur, banyak para remaja yang ketagihan
menggunakan media sosial. Akibatnya mereka sedikit demi sedikit mulai
meninggalkan sopan santun yang menimbulkan sifat tercela, contoh pada
saat ada tamu datang ke rumah mereka lalu ketika orangtua meminta
bantu kepada anaknya untuk membuat minuman, anak tersebut
mengatakan “ahh, ishh” untuk menyatakan keengganannya untuk
membuat minum, karena dia sangat lalai dengan smartphonenya dan
malas untuk meninggalkannya. Adanya masalah ini sudah termasuk
kepada rendahnya adab dan sopan santun dalam berakhlak.
Bagi yang memiliki ilmu pengetahuan media sosial dianggap
sebagai sarana untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tetapi bagi para
remaja media sosial malah digunakan untuk hal-hal yang tidak berguna
seperti menonton melalui youTube, dan main Game online yang mana
5
bisa merugikan waktu mereka, media sosial ini juga bisa menjauhkan
seseorang dari orangtua dan bisa menimbulkan sifat malas, mencuri,
membunuh, dan lain-lain, mengapa demikian? Karena mereka telah
belajar melalui media sosial dengan tidak benar.
Dari permasalahan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
media sosial memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap berbagai
aspek kehidupan manusia baik secara individual maupun sosial terlebih
khusus bagi remaja yang sedang mengalami pertumbuhan baik secara
fisik maupun psikis, mereka juga menggunakan media sosial untuk
kehidupan sehari-hari, bahkan para remaja masa kini bergitu identik
dengan smartphone yang hampir 24 jam digunakan. Maka dari itu penulis
bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul :”Pengaruh Media
Sosial Hand Phone Terhadap Akhlak Remaja di Kompleks Alorongga
Kec. Aesesa Kab. Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur”
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat penggunaan media sosial Handphone
remaja di Kompleks Alorongga Kecamatan Aesesa Kabupaten
Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur?
2. Bagaimana akhlak remaja di Kompleks Alorongga Kecamatan
Aesesa Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur?
6
3. Bagaimana pengaruh media sosial Handphone terhadap akhlak
remaja di Kompleks Alorongga Kecamatan Aesesa Kabupaten
Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur?
Peneliti memfokuskan media sosial yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah media sosial Hp (Handphone)
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang masalah tersebut, maka penelitian ini
bertujuan:
1. Untuk mengetahui tingkat penggunaan media sosial Hp
(Handphone) di Kompleks Alorongga Kecamatan Aesesa
Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur?
2. Untuk mengetahui akhlak remaja di Kompleks Alorongga
Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa
Tenggara Timur?
3. Untuk menjelaskan pengaruh media sosial Hp (Handphone)
terhadap akhlak remaja di Kompleks Alorongga Kecamatan
Aesesa Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur?
D. Manfaat penelitian
Manfaat yang hendak diperoleh dari penelitian adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
7
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberi
informasi bagi para mahasiswa dan terutama peneliti yang
berkaitan dengan pengaruh sosial media terhadap akhlak remaja.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai acuan penelitian-penelitian selanjutnya.
b. Bagi Remaja, penelitian ini bisa menjadi informasi serta acuan
untuk membatasi diri dalam menggunakan media sosial agar
tidak mempengaruhi akhlaknya ke arah yang negatif.
c. Bagi Masyarakat, penelitian ini bisa menjadi bahan masukan
dan pertimbangan bagi masyarakat setempat dalam menangani
masalah remaja yang sering menggunakan media sosial Hp
(Handphone).
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Media Sosial
1. Pengertian Media Sosial
Media Sosial adalah saluran atau sarana pergaulan sosial secara
online di dunia maya (Internet). Para pengguna (user) sosial media
berkomunikasi berinteraksi dengan saling kirim pesan, saling berbagi
(Sharing) dan membangun jaringan (Networking).4Menurut Wikipedia,
media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya
(Users) bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi
meliputi blog, jaringan sosial wiki, forum, dan dunia virtual. Blog, jaringan
sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum
digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Andreas Kaplan dan micheal Harlein mendefinisikan media sosial
sebagai “ sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun di
atas dasar ideolagi dan teknologi dan yang memungkinkan penciptaan
dan pertukaran user-generated content”.5
Menurut karjaluoto istilah media sosial menggambarkan sebuah
media sehingga para pengguna dapat dengan mudah berpartisipasi dan
memberikan konstribusi di dalam medi tersebut. Karakteristik yang dimiliki
setiap media sosial yaitu adanya keterbukaan dialog antar para pengguna.
Media sosial dapat dirubah oleh waktu dan diatur ulang oleh penciptanya
4RulliNasrullah, Op., Cit., hal. 5. 5 http//:id.wikipedia.org/wiki/Media _sosial, pada tanggal 08 Januari 2019
9
atau dalam beberapa situs tertentu dapat dirubah oleh suatu komunitas.
Selain itu media sosial juga menyediakan dan membentuk cara baru
dalam berkomunikasi. Seperti diketahui, sebelum muncul dan populer
media sosial, kebanayakan orang berkomunikasi dengan cara sms atau
telepon lewat handphone. Namun sekarang dengan adanya media sosial,
orang cenderung berkomunikasi lewat layanan obrolan (chat) atau
berkirim pesan lewat layanan yang tersedia di media sosial.6
Jaringan sosial merupakan situs dimana setiap orang membuat
web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk
berbagi informasi dan berkomunikasi. Jaringan sosial terbesar antara lain
Facebook, Myspace,WhatsApp, BBM, Youtube, Line, Instagram dan
Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media
broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial
mengajak siapa yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi
kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar serta
membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.7 Seperti
dalam tulisan Vivian Sobchack, seorang pengarang amerika berbunyi : “
tv, kaset video, pemutar/ rekaman video tape, video games dan personal
computer (PC) semuanya membentuk sebuah sistem elektronik
menyeluruh yang berbagai macam bentuk „ interface‟nya merupakan
6Karjaluoto, E. (2008,01 Maret). A Prime in Social Media: Examining the Phenomenon, Its
Relevance, Promise and Risks. Diakses pada 09 Januari 2019 dari Http://Www.Smashlab.Com/Media/White-Papers/A-Primer-In-Social-Media
7Briggs, ASA dan peter burke. sejarah sosial media dari gutenberg sampai internet. penerjemah: A. Rahman zainuddin, edisi I, jakarta : yayasan obor indonesia 2006. h. x.
10
sebuah dunia alternatif dan absolut yang secara unik memasukkan
penonton/pengguna dalam sebuah ruang yang tidak terpusat bersifat
sementara dan wujudnya semu.
Saat teknologi internet dan mobilephone semakin maju maka
media sosial pun ikut tumbuh dengan besar. Kini untuk mengakses
Facebook, Myspace,WhatsApp, BBM, YOU TUBE, LINE, Instagram dan
Twitter. Misalnya bisa dilakukan dimana dan kapan saja hanya dengan
menggunakan sebuah mobilephone. Demikian cepatnya orang bisa
mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar
terhadap arus infomasi ti dak hanya mulai tanpak menggantikan peran
media masa konfensional dalam menyebarkan berita - berita.
Besarnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua
orang bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional
seperti televisi, radio atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga
kerja yang banyak. Maka lain halnya dengan media sosial. Seorang
pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan media sosial
dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun tanpa
biaya besar, mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Seorang
pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit, menambahkan,
memodifikasi baik tulisan gambar, vidio, grafis dan berbagai model
content lainya.
11
2. Sejarah Media Sosial
Media sosial mengalami perkembangan yang signifikan dari tahun
ke tahun, jika pada tahun 2002 Friendster merajai media sosial karena
hanya Friendster yang mendominasi media sosial di era tersebut, maka
pada jaman sekarang telah banyak bermunculan media sosial dengan
keunikan dan karakteristik masing-masing.
Sejarah media sosial diawali pada era 70 an, yaitu ditemukannya
sistem papan buletin yang memungkinkan untuk dapat berhubungan
dengan orang lain menggunakan surat elektronik ataupun mengunggah
dan mengunduh perangkat lunak, semua ini dilakukan masih dengan
menggunakan saluran telepon dan terhubung dengan modem.
Pada tahun 1995 sampai tahun 1999 munculnya media sosial
pertama yaitu sixdegree.com dan classmates.com. Tak hanya itu, di tahun
tersebut muncul juga situs untuk membuat blog pribadi, yaitu blogger.
Situs ini menawarkan penggunanya untuk bisa membuat halaman
situsnya sendiri. Sehingga pengguna dari blogger ini bisa membuat hal
tentang apapun.8
Pada tahun 2002 freindster menjadi sosial media yang sangat
booming dan kehadirannya sempat menjadi fenomenal. Setelah itu pada
tahun 2003 sampai saat ini bermunculan berbagai media media dengan
berbagai kararakter dan kelebihan masing-masing, seperti Line, MySpace,
8Briggs, ASA dan peter burke,Ibid.,h. xi.
12
Facebook, Twitter, Wiser, Google,WhatsApp, BBM, You Tube, Instagram
dan sebagainya.9
Media sosial juga kini menjadi sarana atau aktivitas digital
marketing, seperti Media Sosial Maintenance, Media Sosial Endorsemen
dan Sosial Activation. Oleh karena itu, Media Sosial kini menjadi salah
satu servis yang ditawarkan oleh Digital Agency.
3. Fungsi Media Sosial
Media sosial dalam perannya saat ini, telah membangun sebuah
kekuatan besar dalam membentuk pola perilaku dan berbagai bidang
dalam kehidupan manusia.
Hal ini yang membuat fungsi media sosial sangat besar. Adapun
fungsi media sosial diantaranya sebagai berikut:
a. media sosial adalah media yang didesain untuk memperluas
interaksi sosial manusia dengan menggunakan internet dan
teknologi web.
b. Media sosial berhasil mentransformasi praktik komunikasi searah
media siaran dari satu institusi media ke banyak audience (one
to many).
c. Media sosial mendukung demokratisasi pengetahuan dan juga
informasi. Mentransformasi manusia dari pengguna isi pesan
menjadi pembuat pesan itu sendiri
9Briggs, ASA dan peter burke, Ibid.,h. xiii.
13
d. Media sosial memberikan kesempatan yang berfungsi interaksi
lebih dekat dengan konsumen. Media sosial menawarkan
content komunikasi yang lebih individual.
4. Pengaruh Media Sosial Terhadap Akhlak Remaja
Masa sekarang media sosial telah banyak memiliki pengaruh
terhadap para remaja, baik itu pengaruh yang berdampak secara positif
maupun negatif. Dimana pada masa ini dibutuhkan pembimbing yang
dapat membimbing para remaja untuk dapat memanfaatkan penggunaan
media sosial dengan baik agar tidak terjerumus ke dalam hal – hal yang
dapat merugikan diri sendiri ataupun lingkungan di sekitarnya. Dengan
adanya media sosial, sedikit demi sedikit akan dapat merubah pola pikir
yang diajarkan oleh keluarga, karena menurut pemikiran mereka jika
terdapat suatu masalah secara pribadi, mereka bisa mencurahkan isi hati
mereka menggunakan media sosial tanpa membutuhkan lagi peranan
orangtua.
Disini dapat disimpulkan bahwa, media sosial dapat menghapus
peranan penting orangtua terhadap anak, padahal pada kenyataannya
peranan orangtua sangat penting untuk pertumbuhan para remaja untuk
menjadi pribadi yang baik, selain peranan orangtua juga terdapat peranan
lingkungan dan masyarakat sekitar dalam memperbaiki perubahan sikap
remaja menuju dewasa. Jika peranan tersebut diambil alih oleh media
sosial maka apalagi yang akan di perankan oleh orangtua, lingkungan
serta masyarakat untuk memperbaiki kepribadian anak. Apabila ini sampai
14
terjadi maka para remaja akan memilki sifat yang egois, yang mana
mereka lebih mementingkan diri mereka sendiri tanpa mau adanya ikut
campur urusan orang lain dan juga mereka akan lebih memilih asyik
dengan dunia mereka sendiri tanpa adanya kepedulian terhadap
lingkungan di sekitar mereka.
Selain menimbulkan pengaruh yang buruk bagi para remaja, media
sosial juga bisa menimbulkan pengaruh yang baik bagi para remaja itu
sendiri yaitu dapat membantu mereka dalam mengerjakan tugas sekolah
mereka sendiri, dapat mengetahui berita – berita terkini yang sedang
terjadi, serta memiliki banyak teman, yang mana mereka bisa berteman
dengan seluruh orang – orang yang bukan dari Indonesia saja, yang mana
dari mendapatkan teman tersebut mereka bisa belajar bahasa lain yang
bukan bahasa Indonesia saja.
B. Akhlak Remaja
1. Pengertian Akhlak
Secara etimologi kata Akhlak berasal dari bahasa arab. Ia
merupakan bentuk jamak dari kata khuluq yang berarti tabiat atau budi
pekerti. Istilah ini menurut sudarsono memiliki segi-segi kesesuaian
dengan istilah khuluqun sebagai masdar yang berkaitan dengan fa’il yakni
khaliqun, juga berhubungan dengan maf’ul ialah makhluqun.10
10AbuddinNata. 2011. Akhlak Tasawuf, Cet. x. Jakarta : Rajawali Pers. h. 2.
15
Secara etimologis, kata akhlak berasal dari bahasa Arab al akhlaq
yang merupakan bentuk jamak dari kata khuluq yang berarti budi pekerti,
perangai, tingkah laku, atau tabiat. Sinonim dari kata akhlak ini adalah
etika dan moral. Sedangkan secara terminologis, akhlak berarti keadaan
gerak jiwa yang mendorong ke arah melakukan perbuatan dengan tidak
menghajatkan pikiran. Inilah pendapat yang dikemukakan oleh Ibnu
Maskawaih. Sedang al-Ghazali mendefinisikan akhlak sebagai suatu sifat
yang tetap pada jiwa yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan
dengan mudah, dengan tidak membutuhkan kepada pikiran. Adapun ilmu
akhlak oleh Dr. Ahmad Amin didefinisikan suatu ilmu yang menjelaskan
arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh
sebagian manusia kepada sebagian lainnya, menyatakan tujuan yang
harus dituju oleh manusia dalam perbuatan mereka dan menunjukkan
jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat.11
Rahmat Djatnika dalam Muhammad Daud Ali menjelaskan akhlak dalam bahasa indonesia berasal dari bahasa arab akhlak, bentuk jamak dari khuluk atau al-khuluk, yang secara etimologis (bersangkutan dengan cabang ilmu yang menyelidiki asal usul kata serta perubahan-perubahan dalam bentuk dan makna) antara lain berarti budi pekerti, peringai, tingkah laku atau tabiat.12
Kesamaan akar kata diatas mengisyaratkan bahwa dalam akhlak
tercakup pengertian terciptanya keterpaduan antara kehendak khaliq
(Tuhan) dengan perilaku makhluk (manusia). Atau dengan kata lain, tata
11 Marzuki, Prinsip Dasar Akhlak Mulia, Yogyakarta: Debut Wahana Press, 2009.
h. 10 12 Muhammad Daud Ali, pendidikan agama islam, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada ,
2002), h. 362
16
perilaku seseorang terhadap orang lain dan lingkungannya baru
mengandung nilai akhlak yang hakiki manakala tindakan atau perilaku
tersebut didasarkan kepada kehendak khaliq (Tuhan). Dari pengertian
etimologis seperti ini, akhlak bukan saja merupakan tata aturan atau
norma perilaku yang mengatur hubungan antara sesama manusia, tetapi
juga norma yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan dan
bahkan dengan alam semesta sekalipun.
Secara terminologis (isbtbilaban) ada beberapa definisi tentang
akhlak. Penulis pilihkan tiga di antaranya :
1. Imam al-Ghazali
“ Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang
menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan
mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.”
2. Ibrahim Anis
“ akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang
dengannya lahirlah macam-macam perbuatan, baik atau buruk,
tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan.”
3. Abdul Karim Zaidan
“(akhlak) adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam
jiwa, yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat
menilai perbuatannya baik atau buruk, untuk kemudian memilih
melakukan atau meninggalkannya.”
17
Ketiga definisi yang dikutip diatas sepakat menyatakan bahwa
akhlak ataukhuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia,
sehingga dia akan muncul secara spontan bilamana diperlukan, tanpa
memerlukan pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu, serta tidak
memerlukan dorongan dari luar.13
2. Pengertian Remaja
Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescene yang
berarti to grow atau to grow matury yang artinya tumbuh untuk mencapai
kematangan. Istilah ini mengalami perkembangan arti yang lebih luas,
mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik.14
Remaja pada hakikatnya sedang berjuang untuk menemukan
dirinya sendiri, jika dihadapkan pada keadaan luar atau lingkungan yang
kurang serasi penuh kontradiksi dan labil, maka akan mudahlah mereka
jatuh kepada kesengsaraan batin, hidup penuh kecemasan,
ketidakpastian dan kebimbangan. Hal seperti ini telah menyebabkan
remaja-remaja jatuh pada kelainan-kelainan kelakuan yang membawa
bahaya terhadap dirinya sendiri baik sekarang maupun di kemudian hari.15
Remaja adalah periode transisi antara masa kanak-kanak
kedewasa atau usia belasan tahun, atau jika seseorang menunjukan
13Yunahar Ilyas, Lc.,M.A. kuliah Akhlak (yogyakarta : LPPI, 2000), h. 1-2 14 Muhammad Ali dan Muhammad Asrori, Psikologi Perkembangan Peserta Didik ( cet.I :
Jakarta: bumi aksara, 2004 ), h. 9. 15 Sri Rumini dan Siti Sundari. Perkembangan Anak dan Remaja, (Jakarta: Rineka Cipta,
2004), h. 53
18
tingkah laku tertentu seperti susah diatur, mudah terangsang perasaannya
dan sebagainya.16
Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak
berakhir ditandai oleh pertumbuhan cepat. Pertumbuhan cepat yang
terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu membawa akibat yang sedikit
terhadap sikap, perilaku, kesehatan serta kepribadian remaja. Oleh
karena itu, masa remaja merupakan masa yang paling mengesankan dan
indah dalam perkembangan manusia, karena masa tersebut penuh
dengan tantangan, gejolak emosi dan perubahan jasmani, psikologi dan
sosial. Dimana masa remaja juga merupakan masa yang penuh dengan
konflik baik dengan dirinya sendiri maupun dengan yang lainnya.17
Sedangkan dalam ajaran agama islam tidak dikenal secara khusus,
karena belum jelas penjelasannya terkait itu, begitupun dengan batasan
usia remaja. Adapun yang dikenal dengan kata baliqh. Dalam bahasa
Arab pengertian remaja dapat dikategorikan kepada al-fityatun yang
artinya orang muda. Firman Allah SWT .
إنهم فتية آمنوا برب هم وزدناهم هدى نحن نقص عليك نبأهم بالحق
Terjemahan-Nya:
“Kami kisahkan kepadamu ( Muhammad ) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda – pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk”. ( QS.(18):13 ).18
16Sarlinto W Sarwono, psikologi Remaja (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2011), h. 2 17Noor Rahman Hadjam, Majalah Gerbang (Yogyakarta: Suara Muhamadiyah, 2002), h.
42 18 Al-Qur’an al-karimdan Terjemahnya,penerbitHalim, 2013, h. 294.
19
Pertumbuhan akal yang merupakan hal abstrak dan proses sejalan
dengan perkembangan waktu sampai batas kesempurnaannya. Sebagai
batas atau tanda yang konkrit adalah unsur baliqh yang memisahkan
antara kesempurnaan dan kekurangan akal pada saat sampai batas umur
itulah taklif mulai berkata.19
Fase remaja merupakan fase perkembangan individu yang sangat
penting yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik (Seksual)
sehingga mampu bereproduksi. Menurut Sa’id masa remaja ini meliputi
antara lain:(a) Remaja Awal (early adolescence). Pada tahap ini, remaja
berada pada rentang usia 12 hingga 15 tahun. Umumnya remaja tengah
berada di masa sekolah menengah pertama (SMP). Keistimewaan yang
terjadi pada fase ini adalah remaja tengah berubah fisiknya dalam kurun
waktu yang singkat. (b)Remaja Pertengahan (middle adolescence).
Tingkatan usia remaja selanjutnya yaitu remaja pertengahan, atau ada
pula yang menyebutnya dengan remaja madya. Pada tahap ini, remaja
berada pada rentang usia 15 hingga 18 tahun. Umumnya remaja tengah
berada pada masa sekolah menengah atas (SMA). Keistimewaan dari
fase ini adalah mulai sempurnanya perubahan fisik remaja, sehingga
fisiknya sudah menyerupai orang dewasa. Remaja yang masuk pada
tahap ini sangat mementingkan kehadiran teman dan remaja akan senang
jika banyak teman yang menyukainya. (c) Remaja Akhir (late
adolescence). Tingkatan usia terakhir pada remaja adalah remaja akhir.
19M.Abu Zahara,Ushul Fiqh,(Jakarta: CV Rumaha,1995), cet. Ke-2, h. 12
20
Pada tahap ini, remaja telah berusia sekitar 18 hingga 21 tahun. Remaja
yang disebut adolosence, berasal dari bahasa latin adolescere yang
artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”.20Remaja
pada usia ini umumnya tengah berada pada usia pendidikan di perguruan
tinggi, atau bagi remaja yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi,
mereka bekerja dan mulai membantu menafkahi anggota keluarga.
Keistimewaan pada faseini adalah seorang remaja selain dari segi fisik
sudah menjadi orang dewasa, dalam bersikap remaja juga sudah
menganut nilai-nilai orang dewasa.
a. Remaja pada masa sekolah
Penggunaan gadget terlalu lama dapat berpengaruh pada
konsentrasi anak, selama jam pelajaran berlangsung dapat dilihat dampak
dari tingkat prestasi anak di sekolah. Gadget / Handphone dapat
mengganggu fungsi kerja otak manusia yaitu dengan melemahnya daya
kerja otak atau lemah otak. Sebagian besar pengguna gadgat mengakses
berbagai media sosial yang ada seperti path, instagram, facebook, twitter
dan berbagai media sosial yang ada lainnya, hal ini dapat berpengaruh
terhadap tingkat prestasi siswa. Penggunaan gadgat dikarenakan tuntutan
trend saat ini yang menuntut mereka untuk aktif dalam dunia internet atau
media sosial, oleh karena itu pada saat jam pelajaran, mereka juga sering
menggunakan gadgat untuk menutupi rasa bosan karena jam pelajaran
yang panjang. Hal ini menyebabkan bahwa sebagian materi yang
20 Andi Mapiare, psikologi remaja, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), h. 12
21
dijelaskan oleh guru tidak lagi diserap dengan baik karena siswa tidak
mampu berkonsentrasi lagi dengan pelajaran yang sedang berlangsung,
yang dapat berakibat pada nilai akademik siswa, juga siswa menjadi
jarang berkomunikasi dengan temannya karena lebih asik dengan gadgat
miliknya.
b. Remaja yang putus sekolah
Putus sekolah merupakan masalah yang kompleks dalam dunia
pendidikan, penyakit ini harus ditangani serius dan dibasmi sampai
keakar-akarnya. Putus sekolah sudah menjadi pekerjaan rumah bagi
pemerintah, karena berkaitan dengan memperjuangkan hak pendidikan
bagi anak yang belum bisa meraih haknya. Banyak akibat yang di
sebabkan oleh masalah ini yaitu kenakalan remaja. Dimana Pada era
globalisasi ini kenakalan remaja sudah menjadi hal yang mainstream di
masyarakat, dimana remaja yang putus sekolah rentan akan pengaruh
negative dalam penggunaan media sosial yang mana para remaja akan
meniru apa-apa yang dilihatnya melalui media sosial tersebut, contohnya
seperti pemakaian narkotika, minum-minuman keras, perkelahian serta
hal-hal yang mengganggu ketentraman masyarakat seperti perampokan,
pemerkosaan dan lain-lain, terlihat sekali penyimpangan-penyimpangan
seperti ini menunjukan menurunnya moral bangsa. Oleh karena itu,
pentingnya peran orangtua dalam menjaga lingkungan dan pergaulan
anaknya, sehingga tidak terjadi hal-hal tidak diinginkan.
22
3. Pembinaan Akhlak Remaja
Dalam konsep akhlak, segala sesuatu yang dinilai dengan baik dan
buruk, terpuji dan tercela, semata – mata berdasar pada al – Qur’an dan
Hadits. Oleh karena itu, dasar pembinaan akhlak adalah al – Qur’an dan
Hadits. Maka dari pada itu terdapat pada diri manusia dua potensi yaitu
potensi kebaikan dan keburukan sesuai dengan firman Allah SWT.
وهديناه النجدين
Terjemahan-Nya:
“Dan kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan”.(QS.(90):10)21
Pembinaan akhlak pada remaja dapat dilakukan dengan cara
pembiasaan sejak kecil dan berlangsung secara kontinyu. Imam al-
Ghazali mengatakan bahwa kepribadian manusia itu pada dasarnya dapat
menerima segala usaha pembentukan melalui pembiasaan. Jika manusia
membiasakan berbuat jahat, maka ia akan menjadi orang jahat. Maka dari
itu akhlak diajarkan dengan cara melatih jiwa kepada pekerjaan atau
tingkah laku yang mulia.22
Cara lain yang dapat ditempuh ialah melalui keteladanan. Akhlak
yang baik tidak dapat dibentuk hanya dengan pelajaran, instruksi dan
larangan, sebab tabi‟at jiwa untuk menerima keutamaan itu tidak cukup
hanya dengan seorang guru mengatakan kerjakan ini dan kerjakan itu.
21 Al-Qur’an al-karimdan Terjemahnya, Op Cit, h. 594. 22Abuddin Nata.2011. Akhlak Taswuf,Cet.10.Jakarta:Rajawali Pers. Hlm.164 dalam buku
Imam al-Ghazali, Kitabal al-Arba’in fi Ushul al-Din, ( Kairo: Maktabah al-Hindi, t.t ), h. 190-191.
23
Menanamkan sopan santun memerlukan pendidikan yang panjang dan
harus ada pendekatan yang lestari. Pendidikan itu tidak akan sukses,
melainkan disertai dengan pemberian contoh teladan yang baik dan
nyata.23 Firman Allah SWT :
واليوم الخر وذكر الل أسوة حسنة لمن كان يرجو الل لقد كان لكم في رسول الل
كثيرا
Terjemahan-Nya:
“ Sungguh pada diri Rasulullah itu terdapat contoh teladan yang baik bagi kamu sekalian, yaitu bagi orang yang mengharapkan (keridhaan) Allah dan berjumpa dengan-Nya di hari Kiamat, dan selalu menyebut nama Allah“. ( QS. (33): 21 ).24
Pembinaan akhlak pada remaja dapat dilaksanakan oleh orangtua,
yang mana orangtua memiliki peran yang cukup penting terhadap
pertumbuhan akhlak anak – anak menuju perubahan yang baik, dapat
juga dilaksanakan dengan pembinaan agama mental di sekolah, setelah
membina akhlak di lingkungan keluarga, sebaiknya anak juga dimasukkan
ke sekolah yang memiliki pendidikan agama yang lebih menonjol seperti
di pesantren dan sekolah agama lainnya. Terakhir pembinaan agama di
lingkungan masyarakat, lingkungan masyarakat juga sangat berpengaruh
terhadap pembinaan akhlak para remaja, apabila masyarakat menjujung
tinggi nilai – nilai agama maka para remaja otomatis akan memiliki
kesadaran diri sendiri bahwa lingkungan saja beragama maka diri sendiri
23Al-Qur’an al-karimdan Terjemahnya, Op Cit, h. 165. 24 Al-Qur’an al-karimdan Terjemahnya, Op Cit, h. 420.
24
juga harus beragama.25 kemudian Pendidikan akhlak (Moral) adalah
serangkaian prinsip dasar moral dan keutamaan sikap serta watak (tabiat)
yang harus dimiliki dan dijadikan kebiasaan oleh anak sejak masa pemula
hingga manjadi seorang mukalaf, yakni siap untuk mengarungi lautan
kehidupan. Imam Al-Ghazali menekankan bahwa akhlak merupakan sifat
yang tertanam dalam jiwa manusia, yang dinilai baik atau buruk dengan
menggunakan ukuran ilmu pengetahuan dan norma agama.
Jika sejak masa remaja tumbuh dan berkembang dengan berpijak
pada landasan iman kepada Allah dan terdidik untuk selalu takut, ingat,
pasrah, meminta pertolongan dan berserah diri kepada Allah, Ia akan
memiliki kemampuan dan bekal pengetahuan di dalam menerima setiap
keutamaan dan kemuliaan, disamping terbiasa dengan sikap akhlak mulia.
Sebab, benteng pertahanan religius yang berakar pada hati sanubarinya,
kebiasaan mengingat Allah yang telah dihayati dalam dirinya, dan
intropeksi diri yang telah menguasai seluruh pikiran dan perasaan, dapat
memisahkan remaja dari sifat-sifat jelek, kebiasaan dosa dan tradisi-tradisi
jahiliyah yang merusak setiap kebaikan yang telah dilakukannya. Dengan
demikian, pendidikan iman memiliki kaitan erat dengan pendidikan
akhlak(moral).26
Pembinaan Akhlak tersebut dititik beratkan pada pembentukan
mental remaja agar tidak terjadi penyimpangan. Dengan demikian akan
25 M. Jakfar Puteh. Dakwah di era globalisasi Strategi menghadapi perubahan sosial. Cet.I:
Yogyakarta : pustaka remaja. ( anggota IKAPI ), 2000.h. 73 – 75. 26Muhammad Azmi, Op Cit, h. 57
25
mencegah terjadinya kenakalan remaja, sebab pembinaan akhlak berarti
bahwa anak remaja dituntut agar memiliki rasa tanggung jawab. Hal ini
dapat di lihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad SAW yang
utama adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Perhatian Islam
yang demikian terhadap pendidikan akhlak ini dapat pula dilihat dari
pembinaan jiwa yang harus didahulukan dari pada pembinaan fisik.27
27Muhammad Azmi, Op Cit, h. 61.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian
kuantitatif. Saebani menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang menggunakan angka dalam penyajian data dan analisis
yang menggunakan uji statistik.28
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif regresional yaitu
jenis penelitian yang bertujuan untuk memprediksikan seberapa jauh
perubahan nilai variabe dependen, bila nilai variabel independen di naik
turunkan dan merupakan jenis penelitian yang memberi manfaat untuk
membuat keputusan apakah naik dan turunnya variabel penelitian.
Dengan desain penelitian sebagai berikut:
X = Variabel bebas (independen)
Y = Variabel terikat (Dependen)
B. Lokasi dan Objek Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian akan dilakukan,
dan peneliti mengambil lokasi di Kompleks Alorongga Kecamatan Aesesa
Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sedangkan objek
28Saebani, metode penelitian. (Bandung: Pustaka Setia, 2008), h. 128
X Y
27
penelitian ialah sifat keadaan dari suatu benda, orang, atau yang menjadi
pusat perhatian dan sasaran penelitian. Di dalam penelitian ini, peneliti
mengambil objek berupa para remaja yang terdapat di Kompleks
Alorongga Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa
Tenggara Timur. objek di dalam penelitian juga terdapat sampel dan
populasi. Populasi ialah keseluruhan objek dari penelitian, Populasi dalam
penelitian ini ialah masyarakat di Kompleks Alorongga Kecamatan Aesesa
Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur .Sedangkan sampel
penelitian diambil dari sebagian populasi penelitian. Jika anggota populasi
banyak sekali, biasanya yang akan ditanyai (diteliti secara langsung)
tentulah tidak semuanya, karena terlalu banyak menghabiskan waktu,
energi dan biaya. Sampel penelitian ialah para remaja yang memiliki
pangaruh media sosial Hp terhadap akhlak.
C. Variabel penelitian
Variabel dalam penelitian ini yaitu:
1. Variabel bebas (X) adalah Media sosial Hp ( Handphone)
2. Variabel terikat (Y) adalah Akhlak remaja
D. Defenisi Operasional Variabel
Untuk memudahkan pemahaman pembaca terhadap skripsi ini,
maka akan diuraikan defenisi operasional variabelnya
1. Media Sosial
28
Media Sosial adalah saluran atau sarana pergaulan sosial secara
online di dunia maya (Internet). Para pengguna (user) sosial
mediaberkomunikasi berinteraksi dengan saling kirim pesan, saling
berbagi (Sharing) dan membangun jaringan (Networking).29Jaringan sosial
juga merupakan situs dimana setiap orang membuat web page pribadi,
kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan
berkomunikasi. Jaringan sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace,
WhatsApp, BBM, Youtube, Line, Instagram dan Twitter. Jika media
tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media
sosial menggunakan internet.
2. Akhlak Remaja
Pengertian akhlak, “al-akhlak” berasal dari bahasa Arab bentuk
jama’ dari kata “khulkun” yang artinya budi pekerti, perangai, tingkah laku
atau tabiat, sedangkan akhlak terpuji yang dalam bahasa Arab disebut
“akhlak al-karimaah”, karimah yang berarti mulia atau luhur, oleh karena
itu “akhlak al-karimah” adalah sifat, watak, perangai, atau perilaku baik
dan luhur yang bersumber dari nilai-nilai ajaran akhlak Islam.30Sedangkan
pergaulan sendiri adalah suatu interaksi antara satu dengan lainnya yang
tidak dibatasi oleh apapun. Pergaulan dapat ditemui dimana saja mulai
dilingkungan keluarga sampai masyarakat umum yang membutuhkan
adanya tata cara bergaul sehingga akan ditemui kehidupan yang damai
29 RulliNasrullah, Loc Cit,h. 5. 30Drs. Mohammad Kholiq. Aqidah Akhlak, (Gersik: CV. Putra Kembar Jaya, 2008), h. 60-61
29
dan rukun, apalagi remaja yang pada zaman sekarang menghadapi
zaman yang penuh dengan tantangan dan godaan, apalagi yang
berhubungan dengan gaya. Oleh karena itu akhlak al-karimah sangat
penting dalam pergaulan masyarakat, terutama dalam pergaulan remaja,
apalagi saat ini sedang maraknya berbagi kenakalan remaja, baik minum-
minuman keras, berjudi, freesex, narkoba dan lain-lain.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut S. Sumargono, populasi adalah keseluruhan data yang
menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita
tentukan.31Populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau
setiap manusia memberikan suatu data, maka banyakanya atau ukuran
populasi akan sama dengan banyaknya manusia. Adapun yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja yang ada di Kompleks
Alorongga Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa
Tenggara Timur
Tabel 1
Keadaan populasi Remaja
No Objek Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 Remaja 37 63 100
31S. Sumargono, metodologi penelitian pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 118
30
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk
sumber data.32 Jadi sampel adalah sebagian yang diambil dari
keseluruhan subjek dengan menggunakan teknik tertentu yang dianggap
mewakili keseluruhan populasi. Menurut Suharsimi Arikunto yang
menyatakan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil
semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15%
atau 20-25% atau lebih.33
Tabel 2
Keadaan Sampel Penelitian
No Objek Jenis kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
1. Remaja 37 63 100
Untuk memudahkan peneliti, maka peneliti mengambil sampel
populasi remaja sebanyak 100 orang
32Sukardi, penelitian pendidikan kompetensi dan praktiknya, (Jakarta: Bumi Aksara,
2009), h. 54 33Suharsimi Arikanto, prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002), Cet. Ke-7, h. 96
31
F. Instrumen penelitian
Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk pengumpulan
data adalah sebagai berikut:
1. Pedoman Observasi
Menurut Marzuki metode observasi bisa diartikan sebagai
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala
atau fenomena yang diselidiki.34
2. Angket
Angket adalah suatu alat pengumpul informasi dengan cara
menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab
secara tertulis pula oleh responden. Angket seperti halnya
interview, dimaksutkan untuk memperoleh informasi tentang diri
responden atau informasi tentang orang lain.35
3. Catatan Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto metode dokumentasi yaitu mencari
data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan kaki,
transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
lenggera, agenda, dan sebagainya.36
34Marzuki, metodologi Riset, (Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII, 2000), h. 58 35Ibid, h. 167 36Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Edisi Revisi, (Jakarta: PT. Rineka Cipta), h. 236
32
G. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, ada
beberapa teknik yang digunakan dalam pengumpulan data, yaitu:
1. Observasi yaitu cara pengumpulan data melalui pengamatan
dan pencatatan terhadap objek penelitian.
2. Angket yaitu memberi pertanyaan dalam bentuk daftar
pertanyaan di barengi dengan sejumlah jawaban.
3. Dokumentasi yaitu suatu metode pengumpulan data dengan
jalan mencatat secara langsung dokumen-dokumen yang
diperlukan.
H. Teknik Analisis Data
Untuk memperoleh data menjadi susunan pebahasan, maka
peneliti menganalisa dengan menggunakan teknik sebagai berikut:
1. Induktif yaitu pengolahan data yang bertitik tolak dari data yang
khusus menjadi uraian-uraian yang bersifat umum.
“proses berfikir induktif adalah kebalikan dari berfikir deduktif,
yakni pengambilan kesimpulan dimulai dari pertanyaan atau
fakta-fakta khusus menuju kepada kesimpulan yang bersifat
umum”.
2. Deduktif yaitu pengolahan data yang umum kemudian
mengolahnya menjadi uraian-uraian yang bersifat khusus.
33
“dengan deduktif kita berangkat dari pengetahuan yang umum
ini kita hendak menilai sesuatu kejadian yang bersifat khusus”.
3. Data yang diperoleh dari hasil sebaran angket diolah dengan
analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus
regresi linier sederhana
Adapun rumus yang digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis
penelitian, yaitu: Rumus regresi linier sederhana
Rumus regresi linier sederhana memperkirakan satu variabel teikat
berdasarkan satu variabel bebas. Variabel terikat diberi nitasi Y dan
variabel bebas diberi notasi X, sehingga bentuk hubungan yang dicari
adalah regresi Y diatas X dengan:
Y = a + bX
Keterangan :
Y = Variabel terikat
X = Variabel bebas
a = Intersep
b = Koefisien regresi/slop
untuk koefisien-koefisien regresi a dan b dapat dihitung dengan
rumus berikut:
a = (∑Y) (∑X2) – (∑X) (∑XY)
n∑X2 – (∑X)2
b = n∑XY – (∑X) (∑Y)
n∑X2 – (∑X)2
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Kabupaten Nagekeo
1. Sejarah Singkat Kabupaten Nagekeo
Kabupaten Nagekeo adalah salah satu Kabupaten di Propinsi
Nusa Tenggara Timur yang terbentuk berdasarkan UUD No. 2
Tahun2007. Peresmian Kabupaten Nagekeo terlaksana pada tanggal 22
Mei tahun 2007 oleh pejabat Mendagri Widodo A.S dan Drs. Elias Djo.
Luas wilayah Nagekeo sebesar 1.416,96 km2 dan berpenduduk 161.285
jiwa saat itu. Kini penduduknya berjumlah 161,285 (per 2018-data DPS
Kab Nagekeo). Kabupaten Nagekeo terletak di sebelah barat dari Pulau
Flores dengan ibukota kabupaten adalah Mbay.
Secara administratif, Kabupaten Nagekeo berbatasan langsung
dengan Kabupaten Ende. Kota Mbay dihubungkan oleh transportasi
jaringan jalan arteri primer yang berhubungan antara mulai dari kawasan
paling timur Pulau Flores yaitu dari Larantuka (ibukota Flores Timur)
menuju Kota Mbay sampai ke bagian Barat Flores yaitu di Kota Labuan
Bajo (ibu kota Manggarai Barat). Sedangkan untuk mencapai Kabupaten
Nagekeo dari luar Pulau Flores dapat menggunakan jalur laut melalui
Pelabuhan Aimere (Kabupaten Ngada) atau pelabuhan laut di Kabupaten
Ende dan jalur pesawat di Bandar Udara So’a (Kabupaten Ngada) dan
Bandar Udara Hasan Aroeboesman (Kabupaten Ende).
35
Kabupaten Nagekeo ini mengandalkan sector pertanian,
pertambangan dan penggalian serta industri sebagai sector penggerak
perkembangannya. Kabupaten Nagekeo memiliki Kawasan Pengembang
Ekonomi Terpadu (Kapet) Mbay, sehingga memungkinkan kawasan ini
berkembang menjadi pusat produksi, pengolahan dan perdagangan hasil-
hasil pertanian mengingat posisi strategis dan dukungan sumber daya
alam yang dimilikinya. Kehadiran Kapet Mbay pada wilayah ini merupakan
penggerak ekonomi yang sangat berharga bagi perekonomian Nagekeo
secara keseluruhan.
a. Kondisi Geografis
Letak Kabupaten Nagekeo cukup strategis yaitu bagian tengah
Pulau Flores, Pada bagian sebelah utara berbatasan dengan Laut Flores,
sebelah selatan dengan Laut Sawu, sebelah Timur dengan Kabupaten
Ende, dan sebelah barat dengan Kabupaten Ngada. Secara Geografis
Kabupaten Nagekeo terletak pada koordinat 121°.10’.10.48-121°24’.4
Bujur Timur dan 8°.26’15’-8°40’0 Lintang Selatan.
b. Topografi, Iklim, dan Geologi
1) Topografi
Berbukit-bukit dengan dataran tersebar secara sporadic pada
luasan sempit merupakan ciri topografi Kabupaten Nagekeo. Kebanyakan
permukaannya berbukit dan bergunung, dataran-dataran sempit
memanjang sekitar pantai diapit oleh dataran tinggi atau sistem
36
perbukitan. Berdasarkan tingkat kemiringan lahan, sebagian besar wilayah
Kabupaten Nagekeo mempunyai kemiringan lahan antara 16° s/d 60°
yang mencakup 37,16% dari total luas wilayah. Berdasarkan data dari
BPS, luas wilayah berdasarkan kemiringan lahan sebagai berikut:
a) Kemiringan 0-3° seluas 18.885 ha (13,37%)
b) Kemiringan 4-8° seluas 7.635 ha (5,41%)
c) Kemiringan 9-15° seluas 581 ha (4,12%)
d) Kemiringan 16-25° seluas 25.402 ha (37,16%)
e) Kemiringan 26-40° seluas 3.214 ha (25,68%)
f) Kemiringan 40-60° seluas 25.297 ha (17,94%)
g) Kemiringan > 60° seluas 711 ha (0,83%)
Dari segi biofisik, evaluasi tanah di Kabupaten Nagekeo sangat
bervariasi dari ± 0 m s.d 925 m dari permukaan laut (dpl), seperti terlihat
pada table di bawah ini. Elevasi yang dominan adalah kelas 0-250 m dpl
yang menempati areal sekitar 62.454,17 ha, atau sekitar 44,08% dari total
area kabupaten, selanjutnya elevasi 251-500 m dpl dengan area sekitar
41.949,7 ha atau setara 29,61% dari luas total Kabupaten Nagekeo.
Sedangkan wilayah Kabupaten Nagekeo yang berada pada elevasi 501-
750 m dpl luasnya 28.542,13 ha atau sekitar 20,14% dari total luas
Kabupaten Nagekeo, dan yang berada di evaluasi >750 m dpl menempati
luasan paling kecil yaitu 8.700 ha atau 6,18%.
37
2) Iklim
Nagekeo tergolong daerah yang beriklim tropis dan terbentang
hampir sebagian besar padang rumput, juga ditumbuhi pepohonan
seperti; kemiri, asam, kayu manis, lontar, mahoni, sengon dan jati.
Kabupaten Nagekeo cukup potensial untuk lahan pertanian (padi sawah,
padi lading, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kedelai, kacang tanah, kacang
hijau, sorghum), perkebunan (kelapa, kopi, kemiri, cengkeh, jambu mente,
vanili, coklat/kakao, lada, pala, pinang, talas, jahe, pisang, mangga,
papaya, srikaya, nangka, serta legen / nira, peternakan (kerbau, kuda,
sapi, kambing, domba, babi, unggas, serta kelinci), perikanan dan
kelautan (perikanan darat dan laut), pertambangan (migas, non migas,
serta penggalian), serta pariwisata (panorama alam, wisata budaya,
wisata bahari, serta wisata sejarah.
3) Geologi
Tanah di Kabupaten Nagekeo terdiri dari jenis tanah Mediteran,
Latosol, dan Aluvial. Bahan galian banyak di temukan di Nagekeo. Hal ini
dibuktikan dengan hasil pemetaan semi mikro oleh Dinas Pertambangan
dan Energi Provinsi Nusa Tenggara Timur yang memperlihatkan biji besi
di Kecamatan Aesesa, kadar ferum (Fe) sekitar 72%, Granit di Desa
Nggolonio, Zeolit di Marapokot (Kecamatan Aesesa) seluas 9,6 ha,
Nangaroro 313 ha dan di Desa Totomala (Kecamatan Wolowae) terdapat
di daerah konversi air, dengan potensi lestari sekitar 266.721.653 m³.
Bahan galian batu kapur, marmer di Desa Gerodhere (Kecamatan
38
Boawae) luas penyebaran belum teridentifikasi. Bahan galian pasir batu di
Kecamatan Aesesa jumlah sumber daya 2.783.483 m³ di Kecamatan
Boawae terdapat di Desa Wolopogo dan Desa Nageoga jumlahnya
191.908.817 m³, serta di Desa Ndora (Kecamatan Nangaroro) dengan
luas 1 (satu) ha. Bahan galian tanah liat terdapat di Kelurahan Danga
(Kecamatan Aesesa) seluas 753,93 ha dengan ketebalan 1,5 m-2 m dan
Watuapi memiliki kandungan sebesar 17. 648.547 ton.
c. Kondisi Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Nagekeo hasil registrasi penduduk
tahun 2019 sebanyak 161.415 jiwa yang terdiri dari 79,674 orang laki-laki
dan 81,741 orang perempuan.37
Tabel jumlah penduduk Kabupaten Nagekeo Tahun 2019 adalah
sebagai berikut:
Tabel.3
Jumlah Penduduk Kabupaten Nagekeo
No Nama Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah
1. Kecamatan Aesesa 21,134 20,934 42,068 orang
2. Kecamatan Boawae 10,779 11,572 22,351 orang
3. Kecamatan Maupunggo 20,346 20,694 41,040 orang
37HasilObservasi diKantor KelurahanMbay I
KecamatanAesesaKabupatenNagekeoProvinsi Nusa Tenggara Timur, padatanggal 23 juni 2019
39
4. Kecamatan Nangaroro 12,797 13,271 26,068 orang
5. Kecamatan Keo Tengah 3,047 3,051 6,098 orang
6. Kecamatan Aesesa
Selatan
7,803 8,414 16,217 orang
7. Kecamatan Wolowae 3,768 3,805 7,573 orang
Total 79,674 81,741 161,415
orang
2. Sejarah Singkat Kompleks Alorongga
Di kabupaten Nagekeo terdapat sebuah kota bernama kota Mbay.
Penamaan kota mbay adalah sebuah pensifatan kepada daerah ini yang
memiliki banyak daging ternak dan menjadi sebuah nama yang besar
yang sekarang menjadi ibukota kabupaten Nagekeo. Karaeng Mbay yang
berasal dari Gowa merupakan generasi yang paling populer sebagai asal
sejarah penamaan Mbay. Ras manusia selain dari rumpun Karaeng Mbay
yang termasuk dalam lingkup Mbay adalah Mbuang, Kai, Rungang, Ri’a,
Bhajeng, Lelak, Mbare, Toring, Towak, Mbaling dan lain sebagainya.
Kedatangan mereka ada yang bersamaan dan ada yang belakangan,
mereka membentuk tatanan kehidupan sosial secara alami, dengan adat
istiadat yang sama, bahasa yang sama. Kedatangan mereka dominan dari
40
arah barat, sehingga kalau di telusuri bahasa Manggarai, Reo, Riung,
Tadho, Lengko sambi, Nggolonio, Towak, Mbaling, Malambay dan Mbay
banyak kesamaan dan yang semua dari arah barat Mereka terikat dalam
satu budaya “Kapo woe atau Kapo ghoe ( berkeluarga )”.
Ada beberapa contoh nama tempat berdasarkan sifat dan ciri khas
daerah tersebut, misalnya “ Nggolonio ( Kampung Kelapa ), Maropokot
(Tempat orang pukat ikan), Nangamese ( Kali besar ), Watu ndoang
( Batu kembar ), Ta’i lebu ( Kotoran domba ), Perebhunga ( Kolam kerbau
yang banyak ditumbuhi pohon bhunga ) dan salah satunya adalah
Alorongga ( Kali yang berongga ).
Alorongga adalah perpaduan antara dua suku kata, Alo yang artinya
kali atau sungai dan Rongga artinya yang berongga. Alorongga berdiri
pada tahun 1950. Seluruh penduduk berstatus kewarganegaraan WNI dan
tidak ada warga asing. Keadaan penduduk umumnya terdiri dari suku
Mbay, dan hanya sebagian kecil saja yang terdiri dari suku jawa. Jumlah
penduduk dari tahun ketahun cenderung meningkat. Hal ini bukan
dikarenakan oleh kelahiran, akan tetapi karena banyaknya masyarakat
dari luar daerah yang memilih kompleks Alorongga sebagai tempat
tinggal. Sistem ekonomi dan mata pencarian hidup yang utama adalah
bercocok tanam di ladang. Para warga laki-laki dari sejumlah keluarga luar
biasanya bekerja sama dalam hal membuka ladang di dalam hutan. Dari
atas sekelompok ladang-ladang serupa itu akan tampak seperti suatu
41
jaringan sarang laba-laba. Tanaman pokok yang ditanam di ladang-ladang
adalah jagung dan padi. Beternak juga merupakan suatu mata
pencaharian yang penting.
B. Tingkat penggunaan Media Sosial Hp (Handphone) Remaja di
Kompleks Alorongga Kec. Aesesa Kab. Nagekeo Provinsi Nusa
Tenggara Timur
Kenakalan remaja saat ini merupakan salah satu dampak dari media
sosial yang apabila diperhatikan banyak memberikan pengaruh buruk dan
pengaruh baik, semua itu tergantung dari para penggunanya sendiri. Hal
ini disebabkan karena di dalam media sosial itu sendiri terdapat hal – hal
yang bersifat hiburan maupun pendidikan, contoh Youtube, para remaja
sering menggunakan Youtobe untuk hiburan dari pada untuk edukasi.
Mereka hanya menggunakan sosial media untuk pendidikan jika
mendapat tugas dari sekolah. Dapat diperhatikan bahwa di dalam media
sosial semua apa yang kita butuhkan akan terpenuhi, apa yang kita cari
akan di permudah hanya dengan menggunakan media sosial. Oleh
karena itu, media sosial banyak diminati oleh para remaja, apalagi dengan
perkembangan zaman maka media sosial makin berkembang dengan
pesat.
Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian, para remaja yang
menggunakan media sosial dan mengikuti trend yang ada adalah 60%,
dan para remaja yang menggunakan media sosial tetapi digunakan hanya
untuk keperluannya saja adalah 30%, serta para remaja yang tidak
42
menggunakan media sosial sama sekali adalah 10 %, dikarenakan
adanya larangan orangtua, kurangnya ekonomi di dalam keluarga. Dari
hal tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas remaja di Kompleks
Alorongga Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa
Tenggara Timur lebih menyukai menggunakan sosial media dan
selebihnya kurang menyukai menggunakan sosial media kecuali jika
adanya keperluan. Ini membuktikan bahwa persentase remaja yang
menyukai menggunakan sosial media lebih dominan dari pada yang tidak
menggunakan.
Penggunaan teknologi dengan fitur canggih yang memadai menjadi
sulit untuk dipisahkan dengan kehidupan para remaja. Pembaharuan dan
penyempurnaan smartphone yang semakin hari semakin canggih
membuatnya semakin digemari. Contohnya yang sedang trend saat
dikalangan para remaja adalah Facebook, Myspace,WhatsApp, BBM,
Youtube, Line, Instagram dan Twitter jadi alat komunikasi pengganti SMS
maupun telepon pada masa kini dengan fitur yang canggih di dalamnya
yang dapat mengirim pesan, suara, gambar, maupun file lagu membuat
aplikasi ini digilai oleh kalangan remaja
Para remaja yang mempunyai ketertarikan tersendiri akan hal-hal
yang baru, mereka langsung berbondong-bondong membuat akun
diaplikasi sosial media. Dengan menggunakan sosial media ataupun
messenger tersebut mereka merasa akan lebih hemat dalam hal waktu
dan uang mereka.
43
Adapun dalam variabel Tingkat penggunaan media sosial Hp
(Handphone) pada kuesioner peneliti telah memasukkan 10 pernyataan,
hasilnya sebagai berikut:
Tabel. 1
Apakah anda sering menggunakan media sosial hp (Handphone)?
Jawaban responden Frequency Percent
Kadang-kadang 18 18.0
Ya 82 82.0
Total 100 100.0
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui 18 responden atau 18.0%
yang menjawab kadang-kadang, 82 atau 82.0% menjawab ya.
Tabel. 2
Apakah anda selalu update di media sosial hp (Handphone)?
Jawaban responden Frequency Percent
Kadang-kadang 23 23.0
Ya 77 77.0
Total 100 100.0
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui 23 atau 23.0% menjawab
kadang-kadang, 77 atau 77.0% menjawab ya
44
Tabel. 3
Apakah anda pernah seharian tidak menggunakan Hp (Handphone)?
Jawaban responden Frequency Percent
Tidak 1 1.0
Kadang-kadang 19 19.0
Ya 80 80.0
Total 100 100.0
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui 1 responden atau 1.0%
yang menjawab tidak, 19 atau 19.0% menjawab kadang-kadang, 80 atau
80.0% menjawab ya
Tabel. 4
Apakah anda selalu menggunakan media sosial hp (Handphone) sebagai tempat curhat anda?
Jawaban responden Frequency Percent
Tidak 1 1.0
Kadang-kadang 27 27.0
Ya 72 72.0
Total 100 100.0
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui 1 responden atau 1.0%
yang menjawab tidak, 27 atau 27.0% menjawab kadang-kadang, 72 atau
72.0% menjawab ya
45
Tabel. 5
Apakah anda selalu membuka media sosial hp (Handphone) pada saat anda belajar?
Jawaban responden Frequency Percent
Kadang-kadang 9 9.0
Ya 91 91.0
Total 100 100.0
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui 9 atau 9.0% menjawab
kadang-kadang, 91 atau 91.0% menjawab ya
Tabel. 6
Apakah anda pernah berpikir lebih memilih mengurusi media sosial Hp (Handphone) daripada kehidupan anda?
Jawaban responden Frequency Percent
Tidak 4 4.0
Kadang-kadang 17 17.0
Ya 79 79.0
Total 100 100.0
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui 4 responden atau 4.0%
yang menjawab tidak, 17 atau 17.0% menjawab kadang-kadang, 79 atau
79.0% menjawab ya.
Tabel. 7
Apakah anda selalu dihiraukan teman anda karena anda lebih memilih media sosial hp (Handphone) daripada teman anda?
Jawaban responden Frequency Percent
Kadang-kadang 22 22.0
46
Ya 78 78.0
Total 100 100.0
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui 22 atau 22.0% menjawab
kadang-kadang, 78 atau 78.0% menjawab ya.
Tabel. 8
Apakah dalam kondisi berbaring anda sering membuka media sosial hp (Handphone)?
Jawaban responden Frequency Percent
Tidak 3 3.0
Kadang-kadang 29 29.0
Ya 68 68.0
Total 100 100.0
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui 3 responden atau 3.0%
yang menjawab tidak, 29 atau 29.0% menjawab kadang-kadang, 68 atau
68.0% menjawab ya
Tabel. 9
Apakah media sosial hp (Handphone) membuat anda lupa waktu ?
Jawaban responden Frequency Percent
Tidak 2 2.0
Kadang-kadang 37 37.0
Ya 61 61.0
Total 100 100.0
47
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui 2 responden atau 2.0%
yang menjawab tidak, 37 atau 37.0% menjawab kadang-kadang, 61 atau
61.0% menjawab ya
Tabel. 10
Apakah anda lebih sering membuka media sosial hp (Handphone) dari pada buku pelajaran?
Jawaban responden Frequency Percent
Kadang-kadang 26 26.0
Ya 74 74.0
Total 100 100.0
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui 26 atau 26.0% menjawab
kadang-kadang, 74 atau 74.0% menjawab ya
C. Akhlak Remaja di Kompleks Alorongga Kecamatan Aesesa
Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur
Generasi muda khususnya kalangan remaja di Kompleks Alorongga
Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo Nusa Tenggara Timur mulai
kehilangan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia itu sendiri. Hal ini
dikarenakan perkembangan zaman yang sangat pesat. Masa-masa
remaja dapat dikatakan masa yang paling menyenangkan. Sebagian
remaja masih memiliki sifat labil atau mengikuti perkembangan sekitarnya.
Banyak remaja beranggapan bahwa mereka dapat dengan bebas
melakukan apa yang mereka suka dan dianggap tidak modern atau
ketinggalan zaman jika tidak mengikuti perkembangan zaman.
48
Banyak remaja yang tingkah lakunya tidak mengenal sopan santun
dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena
modernisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka
bertindak sesuka hati mereka. Contoh ril dari akhlak remaja di Kompleks
Alorongga Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo Nusa Tenggara Timur
adanya anak muda yang sering meminum minuman keras, melakukan
balapan liar serta tawuran yang mengganggu ketentraman dan
kenyamanan masyarakat, sehingga moral generasi muda menjadi rusak,
timbul tindakan anarkis antara golongan muda, perkelahian, terbentuknya
geng-geng diantara remaja yang cara berpakaian dan berfikirnya harus
sama dan memarjinalkan nilai-nilai moral yang dianut masyarakat sekitar
serta dengan munculnya model-model baju yang baru akibat pengaruhnya
media sosial Hp (Handphone) membuat remaja memaksakan diri untuk
membeli sehingga membuat remaja tersebut berbuat tidak sopan dan
anarkis agar kebutuhannya terpenuhi. Padahal generasi muda adalah
penerus masa depan bangsa.
Perubahan pola pikir serta perilaku remaja yang terjadi di Kompleks
Alorongga Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo Nusa Tenggara Timur
mengarah pada perilaku yang menyimpang dan tergesernya nilai-nilai
agama, semua itu terjadi karena pengaruh modernisasi yang dibawa oleh
teknologi. Para remaja yang hanya mengalami perubahan pola pikir masih
memegang teguh adat istiadat yang ditanamkan oleh orang tuanya, yang
49
berubah hanya cara berpikirnya yang lebih maju dan memanfaatkan
teknologi untuk yang bermanfaat tapi perilakunya tidak berubah kearah
yang lebih moderen.
Adapun dalam variabel bentuk Akhlak Remaja pada kuesioner
peneliti telah memasukkan 10 pertanyaan, hasilnya sebagai berikut:
Tabel. 11
Apakah media sosial hp (Handphone) membuat anda menunda nunda
waktu shalat?
Jawaban responden Frequency Percent
Kadang-kadang 18 18.0
Ya 82 82.0
Total 100 100.0
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui 18 atau 18.0% menjawab
kadang-kadang, 82 atau 82.0% menjawab ya
Tabel. 12
Apakah media sosial hp (Handphone) membuat anda malas membantu
orangtua?
Jawaban responden Frequency Percent
Tidak 2 2.0
Kadang-kadang 36 36.0
Ya 62 62.0
Total 100 100.0
50
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui 2 responden atau 2.0%
yang menjawab tidak, 36 atau 36.0% menjawab kadang-kadang, 62 atau
62.0% menjawab ya
Tabel. 13
Apakah media sosial hp (Handphone) membuat anda sering membantah orangtua di rumah?
Jawaban responden Frequency Percent
Tidak 3 3.0
Kadang-kadang 40 40.0
Ya 57 57.0
Total 100 100.0
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui 3 responden atau 3.0%
yang menjawab tidak, 40 atau 40.0% menjawab kadang-kadang, 57 atau
57.0% menjawab ya
Tabel. 14
Apakah media sosial hp (Handphone) sering membuat anda mengakses
hal-hal yang negatif?
Jawaban responden Frequency Percent
Tidak 4 4.0
Kadang-kadang 36 36.0
Ya 60 60.0
Total 100 100.0
51
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui 4 responden atau 4.0%
yang menjawab tidak, 36 atau 36.0% menjawab kadang-kadang, 60 atau
60.0% menjawab ya
Tabel. 15
Apakah dengan media sosial hp (Handphone) anda sering mengupload sesuatu yang tidak bermanfaat?
Jawaban responden Frequency Percent
Kadang-kadang 9 9.0
Ya 91 91.0
Total 100 100.0
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui 9 atau 9.0% menjawab
kadang-kadang, 91 atau 91.0% menjawab ya
Tabel. 16 Apakah anda lebih sering menghabiskan waktu dengan media sosial hp
(Handphone) dari pada dengan orangtua ?
Jawaban responden Frequency Percent
Tidak 1 1.0
Kadang-kadang 27 27.0
Ya 72 72.0
Total 100 100.0
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui 1 responden atau 1.0%
yang menjawab tidak, 27 atau 27.0% menjawab kadang-kadang, 72 atau
72.0% menjawab ya
52
Tabel. 17
Apakah dengan media sosial hp (Handphone) membuat anda terlambat
ke sekolah ?
Jawaban responden Frequency Percent
Tidak 1 1.0
Kadang-kadang 24 24.0
Ya 75 75.0
Total 100 100.0
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui 1 responden atau 1.0%
yang menjawab tidak, 24 atau 24.0% menjawab kadang-kadang, 75 atau
75.0% menjawab ya
Tabel. 18
Apakah anda lebih sibuk dengan media sosial hp (Handphone) dari pada
lingkungan di sekitar ?
Jawaban responden Frequency Percent
Tidak 1 1.0
Kadang-kadang 10 10.0
Ya 89 89.0
Total 100 100.0
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui 1 responden atau 1.0%
yang menjawab tidak, 10 atau 10.0% menjawab kadang-kadang, 89 atau
89.0% menjawab ya
53
Tabel. 19
Apakah media sosial hp (Handphone) membuat anda malas belajar ?
Jawaban responden Frequency Percent
Tidak 8 8.0
Kadang-kadang 52 52.0
Ya 40 40.0
Total 100 100.0
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui 8 responden atau 8.0%
yang menjawab tidak, 52 atau 52.0% menjawab kadang-kadang, 40 atau
40.0% menjawab ya
Tabel. 20
Apakah media sosial hp (Handphone) membuat anda lebih mementingkan
diri sendiri ?
Jawaban responden Frequency Percent
Kadang-kadang 38 38.0
Ya 62 62.0
Total 100 100.0
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui 38 atau 38.0% menjawab
kadang-kadang, 62 atau 62.0% menjawab ya
D. pengaruh media sosial Hp (Handphone) terhadap akhlak
remaja di Kompleks Alorongga Kecamatan Aesesa Kabupaten
Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pengaruh media sosial terhadap perilaku ternyata lebih besar dari
pada pengetahuan para remaja di Kompleks Alorongga Kecamatan
Aesesa Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur, seperti tidak
54
adanya kepedulian terhadap sekitar mereka, mengikuti apa yang sedang
trend yang mereka lihat pada media sosial, bahkan mereka melalaikan
urusan mereka dalam urusan agama.
Banyaknya remaja yang telah terpengaruh dengan adanya media
sosial, remaja yang seharusnya menghabiskan waktu untuk belajar dan
mengaji malah lalai dengan kegiatan untuk menggunakan media sosial
sehingga mereka menjadi pribadi yang anti sosial, begitu juga dengan
urusan agama. Apabila waktu shalat telah tiba mereka seolah-olah tidak
mendengarkan bahwa waktu shalat telah tiba dan tetap lalai dengan
media sosial mereka. Maka dari itu, media sosial memiliki pengaruh yang
sangat besar terhadap akhlak para remaja, baik itu dalam aspek sosial,
agama, maupun moral remaja itu sendiri.
Adapun dalam variabel jumlah responden sampel sebagai berikut:
Tabel. 21
Jumlah Responden Sampel
No. Sampel Jumlah Presentas e (%)
1. Remaja Laki-laki 37 orang 37.0%
2. Remaja Perempuan 63 orang 63.0%
Total 100 100%
55
Data responden dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
Berdasarkan data tabel di atas, Jenis kelamin responden mayoritas
adalah perempuan yaitu sebesar 63,0% dan sisanya laki – laki sebesar
37.0%
1. Persamaan Regresi Linear Sederhana
Untuk mengetahui pengaruh media sosial Hp (Handphone)
terhadap akhlak remaja perlu dilakukan terlebih dahulu Hasil persamaan
regresi linear dan uji determinasi peneliti telah menggunakan bantuan
softwere SPSS 17, maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel. 22
Hasil Persamaan Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 19.019 3.498 5.437 .000
Media sosial Hp 0.279 .127 .217 2.198 .030
a. Dependent Variable: Akhlak remaja
Sumber: data diolah 2019
Berdasarkan tabel diatas, persamaan tersebut dapat diartikan
bahwa nilai koefisien konstanta adalah 19.019. koefisien variable Media
Sosial (X) adalah sebesar .279 sehingga diperoleh Y=19.019+ 0.279 X.
Nilai konstanta sebesar 19.019 menyatakan bahwa jika nilai X = 0
atau variabel Media Sosial Hp (Handphone) tidak ada, maka nilai variabel
56
akhlak remaja sebesar 19.019, sedangkan koefisien regresi sebesar
0.279 menunjukan bahwa apabila Media Sosial Hp (Handphone)
bertambah maka setiap peningkatan tersebut akan mempengaruhi akhlak
remaja sebesar 0.279.
2. Uji Determinasi (R square)
Koefisien determinasi pada regresi linier diartikan sebagai
seberapa besar kemampuan variabel bebas (media sosial Hp
(Handphone)) dalam menjelaskan variabel terikat (Akhlak Remaja).
Berikut hasil uji determinasi (R square).
Tabel. 23
Hasil Uji Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .217a .047 .037 1.671
a. Predictors: (Constant), Media sosial Hp
Sumber: data diolah 2019
Berdasarkan tebel diatas, dapat dipahami bahwa nilai R square
sebesar 0.047 (47%), hal ini membuktikan bahwa ada pengaruh antara
variabel X terhadap variabel Y sebesar 47% dan selebihnya 53%
dipengaruhi oleh faktor lain.
57
Dari hasil perhitungan melalui SPSS 17 diketahui bahwa
penggunaan Media Sosial Hp (Handphone) yang dilakukan remaja di
Kompleks Alorongga Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo Provinsi
Nusa Tenggara Timur terlihat jelas mempengaruhi akhlak remaja sebesar
47%. Kemudian 53% dipengaruhi oleh faktor lain seperti faktor dari dalam
diri maupun dari luar diri yang meliputi lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat dan lain sebagainya yang dapat mempengaruhi akhlak
remaja.
Uji Hipotesis (Uji t)
Uji hipotesis bermaksud untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, berikut dibawah ini
hasil uji hipotesis.
Tabel. 24
Hasil Uji Hipotesis
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 19.019 3.498 5.437 .000
Media sosial Hp .279 .127 .217 2.198 .030
Sumber data dioleh 2019
58
Berdasarkan table di atas, diperoleh t-hitung sebesar 3.198 pada
tingkatan sing .030 hasil uji-t tersebut dikaitkan dengan hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini yaitu:
H0: media sosial Hp (Handphone) tidak berpengaruh terhadap
akhlak remaja
H1: media sosial Hp (Handphone) berpengaruh terhadap akhlak
remaja
Kriteria diterimakannya hipotesis:
- Jika t-hitung> t-tabel dan sig < 0.05, maka H0 ditolak dan H1diterima.
- Jika t-hitung< t-tabel dan sig > 0.05, maka H0 diterima dan H1ditolak.
Taraf nyata = 5%, derajat kebebasan (df) = n-2 = 100-2 = 98
Dari perhitungan di atas, maka dapat diketahui bahwa nilai t-hitung
sebesar 3.198>t.tabel (3.198> 1.664) dan sig < 0.05 (.030<0.05), hal ini
menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.
Dari hasil analisis data penelitian di atas melalui perhitungan SPSS 17,
maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh media sosial Hp ( Handphone)
terhadap akhlak remaja sebesar 47%. kemudian sisanya 53%
dipengaruhi oleh factor lain seperti faktor dari dalam diri maupun dari luar
diri yang meliputi lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lain
sebagainya yang dapat mempengaruhi akhlak remaja
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan, dengan judul
Pengaruh Media Sosial HandPhone Terhadap Akhlak Remaja di
Kompleks Alorongga Kec. Aesesa Kab. Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara
Timur ahirnya penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Media Sosial Hp (Handphone) adalah saluran atau sarana
pengaulan sosial secara online di dunia maya (Internet) dan
membangun jaringan (Networking).
2. Kondisi akhlak remaja di Kompleks Alorongga Kecamatan Aesesa
Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur. Peneliti telah
mendapatkan hasil mengenai kondisi akhklak remaja yang tingkah
lakunya tidak mengenal sopan santun dan cenderung cuek, tidak
ada rasa peduli terhadap lingkungan. Masih banyaknya anak muda
yang sering meminum minuman keras, melakukan balapan liar
serta tawuran yang mengganggu ketentraman dan kenyamanan
masyarakat, sehingga moral generasi muda menjadi rusak, timbul
tindakan anarkis antara golongan muda, perkelahian, dan
terbentuknya geng-geng diantara remaja
3. Pengaruh media sosial Hp (Handphone) terhadap akhlak remaja di
kompleks Alorongga Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo
Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 47%. Kemudian 53%
60
dipengaruhi oleh faktor lain seperti faktor dari dalam diri maupun
dari luar diri yang meliputi lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat, dan lain sebagainya yang dapat mempengaruhi akhlak
remaja.
B. Saran – Saran
Setelah memperhatikan kesimpulan di atas, maka penulis
memberikan saran sebagai berikut:
1. Hendaknya setiap media sosial yang ada di smartphone para
remaja memberikan manfaat dan layak digunakan sesuai
kebutuhan.
2. Sebagaimana fungsi awal media sosial Hp (Handphone),
semestinya media sosial Hp (Handphone) dapat dipergunakan
secara maksimal sebagai fungsi pendidikan dan informasi sehingga
pengaruh positif dari media sosial Hp (Handphone) dapat
dipergunakan dengan sebaik mungkin.
3. Bagi remaja di Kompleks Alorongga Kec. Aesesa Kab. Nagekeo
Provinsi Nusa Tenggara Timur, hendaknya dapat mengatur waktu
dalam penggunaan media sosial Hp (Handphone), antara waktu
belajar, waktu bermain dan waktu untuk membantu orangtua.
4. Bagi remaja di Kompleks Alorongga Kec. Aesesa Kab. Nagekeo
Provinsi Nusa Tenggara Timur juga hendaknya dapat memilah
perbuatan yang baik dan buruk dalam penggunaan media sosial Hp
(Handphone), sehingga tidak meresahkan orangtua dengan
61
kelakuan buruk yang ditimbulkan oleh media sosial Hp
(Handphone).
62
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Terjemahan.
Ali Muhammad dan Muhammad Asrori, 2004. Psikologi Perkembangan
Peserta Didik, cet.I : Jakarta: bumi aksara
Arikanto Suharsimi, 2002. Prosedur penelitian suatu pendekatan
praktek, Jakarta: Rineka Cipta, Cet. Ke-7
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Edisi Revisi, Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Atkinson Rita L. dkk. Pengantar pesikologi. Edisi VIII. Terj. Nurjannah
dan Rukmini judul asli introduction to Psychology. (Jakarta :
erlangga)
Briggs, ASA dan peter burke, 2006. Sejarah sosial media dari gutenberg
sampai internet. penerjemah: A. Rahman zainuddin, edisi I,
jakarta : yayasan obor indonesia.
Cahyono, Anang Sugeng. ”Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan
Sosial Masyarakat di Indonesia” Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Tulungagung (2016)
Daud Ali, Muhammad, 2002. Pendidikan Agama Islam, Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada
http//: id. wikipedia. org/wiki/Media _sosial, pada tanggal 08 Januari 2019
Ilyas Yunahar, 2000. kuliah Akhlak, yogyakarta : LPPI.
63
Karjaluoto, E. (2008, 01 Maret). A Prime in Social Media: Examining the
Phenomenon, Its Relevance, Promise and Risks. Diakses pada
09 Januari 2019 dari Http://Www.Smashlab.Com/Media/White-
Papers/A-Primer-In-Social-Media
Kholiq Mohammad, 2008. Aqidah Akhlak, Gersik: CV. Putra Kembar
Jaya.
Mapiare, Andi, 1982. psikologi remaja, Surabaya: Usaha Nasional
Marzuki, 2000. Metodologi Riset, Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII.
Marzuki, 2009. Prinsip Dasar Akhlak Mulia, Yogyakarta: Debut
Wahana Press
Nasrullah Rulli. 2015. Media Sosial: perspektif Komunikasi, Budaya
dan Sosioteknologi. Jakarta: Simbiosa Rekatama Media.
Nata Abuddin. 2011. Akhlak Tasawuf, Cet. 10. Jakarta : Rajawali Pers
2011. Akhlak Taswuf, Cet.10. Jakarta: Rajawali Pers. Hlm. 164
dalam buku Imam al-Ghazali, Kitabal al-Arba’in fi Ushul al-Din,
( Kairo: Maktabah al-Hindi, t.t )
Puteh M. Jakfar, 2000. Dakwah di era globalisasi Strategi menghadapi
perubahan sosial. Cet. I: Yogyakarta : pustaka remaja. ( anggota
IKAPI ).
Rahman Hadjam Noor, 2000. Majalah Gerbang Yogyakarta: Suara
Muhamadiyah.
Rumini, Sri dan Siti Sundari. 2004. Perkembangan Anak dan Remaja,
Jakarta: Rineka Cipta.
64
Saebani, 2008. Metode penelitian, Bandung: Pustaka Setia.
Sukardi, 2009. Penelitian pendidikan kompetensi dan praktiknya,
Jakarta: Bumi Aksara.
Sumargono S., 2000. Metodologi penelitian pendidikan, Jakarta:
Rineka Cipta.
W Sarwono Sarlinto, 2011. Psikologi Remaja, Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Zahara M. Abu, 1995. Ushul Fiqh, Jakarta: CV Rumaha, cet. Ke-2
A. Daftar Tabel
Tabel 1 Keadaan populasi Remaja
No Objek Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki perempuan
1 Remaja 37 63 100
Tabel 2
Keadaan Sampel Penelitian
No Objek Jenis kelamin Jumlah
Laki-laki perempuan
1. Remaja 37 63 100
Tabel.3 JumlahPenduduk Kabupaten Nagekeo
No Nama Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah
1. Kecamatan Aesesa 21,134 20,934 42,068 orang
2. Kecamatan Boawae 10,779 11,572 22,351 orang
3. Kecamatan Maupunggo 20,346 20,694 41,040 orang
4. Kecamatan Nangaroro 12,797 13,271 26,068 orang
5. Kecamatan Keo Tengah 3,047 3,051 6,098 orang
6. Kecamatan Aesesa Selatan 7,803 8,414 16,217 orang
7. Kecamatan Wolowae 3,768 3,805 7,573 orang
Total 79,674 81,741 161,415 orang
Sumber: Data diolah 2019, Kelurahan Mbay 1 Kecamatan Aesesa Kabupaten
Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tabel.4 Hasil Persamaan Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 19.019 3.498 5.437 .000
Media sosial
Hp
.279 .127 .217 2.198 .030
a. Dependent Variable: Akhlak remaja
Sumber: data diolah 2019
Tabel.5 Hasil Uji Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of
the Estimate
1 .217a .047 .037 1.671
a. Predictors: (Constant), Media sosial Hp
Sumber: data diolah 2019
L
A
M
P
I
R
A
N
LAMPIRAN 1
ANGKET
Pengaruh Media sosial Hand Phone (HP) terhadap Akhlak Remaja di kompleks Alorongga Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Nama :
Nama Sekolah :
➢ Petunjuk
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan mengenai pengaruh media sosial
terhadap akhlak remaja. Anda diharapkan m emberikan pernyataan dengan
memilih:
(YA), (TIDAK), (KADANG-KADANG).
Bacalah setiap pertanyaan dengan cermat, kemudian berilah tanda check list
pada kolom YA jika diskripsi yang diberikan sesuai dengan kondisi anda. Jika
TIDAK berikan check list pada kolom TIDAK dan jika KADANG-KADANG
maka berikan tanda check list pada kolom KADANG-KADANG
1. Variabel Media Sosial(X)
No Pertanyaan Opsi
Ya Tdk Kd2
1. Apakah anda sering menggunakan media sosial
hp?
2. Apakah anda selalu update di media sosial hp?
3. Apakah anda pernah seharian tidak
menggunakan hand phone?
4. Apakah anda selalu menggunakan media sosial
hp sebagai tempat curhat anda?
5. Apakah anda selalu membuka media sosialhp
pada saat anda belajar?
6.
Apakah anda pernah berpikir lebih memilih
mengurusi media sosialhp daripada kehidupan
anda?
7. Apakah anda selalu dihiraukan teman anda
karena anda lebih memilih media sosial hp
daripada teman anda?
8. Apakah dalam kondisi berbaring anda sering
membuka media sosial hp?
9. Apakah media sosial hp membuat anda lupa
waktu ?
10. Apakah anda lebih sering membuka media sosial
hp dari pada buku pelajaran?
2. Variabel akhlak remaja (Y)
No Pertanyaan Opsi
Ya Tdk Kd2
1 Apakah media sosial hp membuat anda sering
membantah orangtua di rumah?
2 Apakah media sosial hp membuat anda malas
membantu orangtua?
3 Apakah media sosial hp membuat anda
menunda nunda waktu shalat?
4 Apakah media sosial hp sering membuat anda
mengakses hal-hal yang negatif?
5 Apakah dengan media sosial hp anda sering
mengupload sesuatu yang tidak bermanfaat?
6
Apakah anda lebih sering menghabiskan waktu
dengan media sosial hp dari pada dengan
orangtua ?
7 Apakah dengan media sosial hp membuat anda
terlambat ke sekolah ?
8 Apakah anda lebih sibuk dengan media sosial hp
dari pada lingkungan di sekitar ?
9 Apakah media sosial hp membuat anda malas
belajar ?
10 Apakah media sosial hp membuat anda lebih
mementingkan diri sendiri ?
LAMPIRAN 2
1. Hasil Olah Data Regresi Linear Sederhana Nilai X (Media Sosial)
x btr1 btr2 btr3 btr4 btr5 btr6 btr7 btr8 btr9 btr10 ∑
1 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 26
2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 28
3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 25
4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 28
5 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 28
6 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
8 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29
9 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 28
10 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 28
11 3 3 3 2 3 3 3 1 3 2 26
12 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 28
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29
14 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 28
15 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 27
16 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29
17 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29
18 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 26
19 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 28
20 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 26
21 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 26
22 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 26
23 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29
24 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 28
25 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 26
26 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 26
27 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 28
28 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29
29 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29
30 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 26
31 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 26
32 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 25
33 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 28
34 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29
35 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 27
36 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 27
37 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29
38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29
39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29
40 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29
41 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 27
42 2 3 2 3 3 3 3 1 3 3 26
43 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 28
44 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 28
45 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 28
46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
47 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 26
48 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 28
49 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
50 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 28
51 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29
52 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
53 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 27
54 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 25
55 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 27
56 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 27
57 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 27
58 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 28
59 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 27
60 3 2 3 2 3 3 3 3 1 2 25
61 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 27
62 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 28
63 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29
64 3 3 3 3 3 1 3 2 2 3 26
65 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 27
66 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 28
67 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 27
68 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 26
69 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 27
70 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 27
71 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 29
72 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 26
73 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 25
74 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 28
75 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 25
76 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 28
77 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29
78 3 3 2 3 3 2 3 1 3 3 26
79 3 3 2 3 3 1 3 2 3 3 26
80 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 27
81 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 28
82 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 28
83 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 27
84 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
85 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29
86 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 28
87 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 27
88 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 28
89 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 28
90 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 28
91 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 28
92 3 2 3 3 3 1 2 2 3 3 25
93 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 26
94 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 27
95 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 28
96 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 28
97 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 26
98 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 28
99 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 27
100 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29
LAMPIRAN 3
2. Hasil Olah Data Regresi Linear Sederhana Nilai Y (Akhlak Remaja)
y btr1 btr2 btr3 btr4 btr5 btr6 btr7 btr8 btr9 btr10
1 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 24
2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 26
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 28
4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29
5 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29
6 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29
7 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 26
8 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29
9 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 28
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29
11 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 25
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29
13 2 3 3 3 3 3 2 3 1 2 25
14 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 28
15 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 27
16 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 28
17 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 27
18 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29
19 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 28
20 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 27
21 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 28
22 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
24 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 25
25 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29
26 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 28
27 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 26
28 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 26
29 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 27
30 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 26
31 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 27
32 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 27
33 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 28
34 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 27
35 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 27
36 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 27
37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
38 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 26
39 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 27
40 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 27
41 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 28
42 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 27
43 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 28
44 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 28
45 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 28
46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29
47 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 28
48 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29
49 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 27
50 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29
51 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 27
52 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 25
53 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 28
54 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 25
55 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 27
56 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 28
57 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 27
58 2 3 3 1 3 3 3 3 2 2 25
59 3 3 2 2 3 3 3 1 2 2 24
60 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 26
61 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 28
62 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 28
63 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 26
64 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 25
65 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 26
66 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 26
67 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 26
68 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 26
69 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 28
70 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 27
71 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 24
72 3 2 2 1 3 2 2 3 3 2 23
73 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 23
74 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 24
75 3 3 2 3 3 1 2 3 1 2 23
76 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29
77 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 25
78 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 24
79 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 22
80 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 27
81 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 26
82 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 26
83 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 24
84 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 27
85 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 26
86 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 28
87 3 3 2 3 3 2 3 3 1 3 26
88 3 2 2 3 3 2 1 3 3 2 24
89 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 26
90 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 28
91 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 25
92 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 25
93 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 26
94 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 25
95 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 26
96 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 25
97 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 28
98 2 1 3 3 3 3 2 3 3 3 26
99 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 27
100 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 26
LAMPIRAN 4
1. Hasil Olah Data Regresi Linear Sederhana Nilai X (Media Sosial) dan Nilai
Y (Akhlak Remaja) dengan Menggunakan Bantuan Softwere SPSS 17
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Media sosial
Hp a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Akhlak remaja
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .217a .047 .037 1.671
a. Predictors: (Constant), Media sosial Hp
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regressio
n
13.486 1 13.486 4.832 .030a
Residual 273.514 98 2.791
Total 287.000 99
a. Predictors: (Constant), Media sosial Hp
b. Dependent Variable: Akhlak remaja
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 19.019 3.498 5.437 .000
Media sosial
Hp
.279 .127 .217 2.198 .030
a. Dependent Variable: Akhlak remaja
LAMPIRAN 5
Dokumentasi Pengisian Angket
RIWAYAT HIDUP
AMBAR SARI IBRAHIN, lahir di Alorongga pada
tanggal 08 september 1999 yang merupakan buah
hati dari pasangan Ibrahim Lay (ayah) dan Siti
Zainab Ahmad (ibu) dan merupakan anak ke tujuh
dari tujuh bersaudara
Memulai awal pendidikan pada tahun 2003 di MIN Mbay dan tamat 2009.
Setelah lulus di sekolah dasar melanjutkan pendidikannya di MTsN Mbay
dan tamat 2012. Kemudian setelah lulus di MTsN Mbay, lalu melanjutkan
pendidikannya di Man Mbay mulai dari tahun 2012 sampai dengan tahun
2015. Setelah lulus di SMA, kemudian melanjutkan pendidikannya pada
tahun 2015 di perguruan tinggi swasta yaitu UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAKASSAR Fakultas Agama Islam Jurusan
Pendidikan Agama Islam yang pada akhirnya dapat menyelesaikan study
Strata Satu (S1) di tahun 2020.