digilibadmin.unismuh.ac.id...vi abstrak musfira, nuryanti mustari dan fitriani sari. pengaruh...

180
1 PENGARUH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN BARRU MUSFIRA NIM : 105641104916 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 04-Feb-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    PENGARUH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN

    TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH

    DI KABUPATEN BARRU

    MUSFIRA

    NIM : 105641104916

    PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    2020

  • ii

    PENGARUH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN

    TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH

    DI KABUPATEN BARRU

    Skripsi

    Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

    Sarjana Ilmu Pemerintahan

    Disusun dan Diajukan Oleh

    MUSFIRA

    NIM : 105641104916

    PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    2020

  • iii

  • iv

  • v

  • vi

    ABSTRAK

    Musfira, Nuryanti Mustari dan Fitriani Sari. Pengaruh Kebijakan

    Pembangunan Kepariwisataan Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli

    Daerah di Kabupaten Barru.

    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kebijakan

    pembangunan kepariwisataan terhadap peningkataan pendapatan asli daerah di

    Kabupaten Barru. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah

    metode kombinasi desain concurrent triangulation (campuran kuantitatif dan

    kualitatif secara seimbang) yaitu kuantitatif dan kualitatif dengan instrument berupa

    kuesioner dan wawancara. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan

    tekhnik probability sampling, adapun kategorinya adalah seluruh pengunjung pada

    tahun 2019 di 2 objek wisata yaitu Pantai Ujung Batu dan Taman Bola Pitue dan

    karena populasi yang terlalu banyak maka jumlah sampel yang diambil dalam

    penelitian ini adalah sebanyak 188 orang dan informan sebanyak 3 orang. Teknik

    pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, kuesioner, wawancara, dan

    dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi. Keabsahan data

    diperoleh melalui uji validitas dan uji reliabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan

    bahwa pengaruh kebijakan pembangunan kepariwisataan terhadap peningkatan

    pendapatan asli daerah di Kabupaten Barru berjalan dengan baik. Hal ini

    berdasarkan skor rata-rata yang diperoleh dari item pernyataan sebesar 545,4 atau

    72,52% yang menandakan bahwa kebijakan pembangunan kepariwisataan

    menempati kategori baik. Kemudian penelitian juga menunjukkan bahwa kebijakan

    pembangunan kepariwisataan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    Peningkatan pendapatan asli daerah di Kabupaten Barru sebesar 40,9% dan

    selebihnya yaitu sebesar 59,1% disebabkan oleh adanya program-program lain

    yang dikeluarkan oleh pemerintah.

    Kata Kunci : Kebijakan, Kepariwisataan, Pendapatan Asli Daerah.

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Assalamu’ alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Tiada kata terindah yang patut di ucapkan oleh peneliti selain puji syukur

    yang sebesar-besarnya hanya kepada Allah Subhanahu Wata’aala yang telah

    melimpahkan nikmat kesehatan, kesabaran, kekuatan serta ilmu pengetahuan

    kepada hambaNya. Atas perkenannya sehingga peneli dapat menyelesaikan dan

    mempersembahkan skripsi ini, bukti dari perjuangan yang panjang dan jawaban

    atas do’a dan senantiasa mengalir dari orang-orang terkasih. Sholawat serta salam

    “Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad” juga peneliti sampaikan kepada

    junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Sang pejuang sejati yang telah membawa

    kita dari tidak tau menjadi tahu.

    Skripsi dengan judul “Pengaruh Kebijakan Pembangunan

    Kepariwisataan Terhadap Peningkatan Asli Daerah di Kabupaten Barru”

    sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan di

    Universitas Muhammadiyah Makassar.

    Penulis menyadari bahwa mulai dari awal hingga akhir proses pembuatan

    skripsi ini bukanlah hal yang mudah. Ada banyak rintangan, hambatan, dan cobaan

    yang selalu menyertainya. Hanya dengan ketekunan, kerja cerdas, dan kerja ikhlas

    sehingga membuat penulis termotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. Juga

    dengan adanya berbagai bantuan baik berupa moril dan materil dari berbagai pihak

    sehingga mempermudah penyelesaian penulisan skripsi ini.

    Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya

    kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Nuhang dan Rapiah, yang telah

    mempertaruhkan seluruh hidupnya untuk kesuksesan anaknya, yang telah

    melahirkan, membesarkan dan mendidik dengan sepenuh hati dalam buaian kasih

    sayang kepada penulis.

  • viii

    Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak,

    diantaranya :

    1. Ibu Dr. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

    Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

    2. Ibu Dr. Nuryanti Mustari, S.IP., M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan

    dan Ahmad Harakan S.IP., M.H.I selaku sekretaris Jurusan Ilmu Pemerintahan

    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

    3. Bapak A. Luhur Prianto, S.IP., M.Si selaku Dosen Penasehat Akademik

    Penulis ± 4 tahun menampaki jenjang pendidikan di bangku kuliah Fakultas

    Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

    4. Ibu Dr. Nuryanti Mustari, S.IP., M.Si dan ibu Fitriani Sari HARI, S.IP., M.A

    selaku pembimbing I dan pembimbing II penulis yang selalu memberikan

    arahan dan dorongan atas penyelesaian skripsi penulis.

    5. Para Dosen, dan staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

    Muhammadiyah Makassar yang telah banyak memberikan bekal pengetahuan

    bagi penulis selama menjalani proses perkuliahan.

    6. Bapak Drs.Wahyuddin Suyuti selaku Sekertaris Dinas Pariwisata Kabupaten

    Barru yang telah meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk

    memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti guna mendukung

    penyusunan skripsi ini.

    7. Bapak Maskamaluddin,S.Sos. M.Si selaku Ketua Bidang Destinasi dan

    Industri yang telah banyak meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk

    mambantu penulis mendapatkan informasi dan data yang diperlukan dalam

    penulisan skripsi ini.

    8. Ibu Marlina Amin, S.Sos Ketua Bidan Umum dan SDM yang telah banyak

    meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk mambantu penulis

    mendapatkan informasi dan data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.

    9. Teman-Teman di kelas IP-A dan IP-B, teman-teman angkatan MILITAN,

    teman-teman di Pengurus IMM tahun 2018-2019 , adik-adik dan seniorku di

    Ilmu Pemerintahan yang selama ini sudah seperti saudara yang memberikan

  • ix

  • x

    DAFTAR ISI

    LEMBAR PERSETUJUAN .............................................. Error! Bookmark not defined.

    PENERIMAAN TIM ........................................................ Error! Bookmark not defined.

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............. Error! Bookmark not defined.

    ABSTRAK ........................................................................................................................vi

    KATA PENGANTAR .................................................................................................... vii

    DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xii

    BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

    A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 5

    C. Tujuan Penelitian ................................................................................................... 5

    D. Manfaat Penelitian ................................................................................................. 5

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 7

    A. Tinjauan Umum Kebijakan Pembangunan Kepasriwisataan .................................. 7

    a. Tingkat kebijakan ............................................................................................... 7

    b. Jenis-jenis Kebijakan .......................................................................................... 8

    c. Pembangunan Kepariwisataan ............................................................................ 9

    d. Manfaat Pembangunan Kepariwisataan ............................................................ 10

    e. Unsur-unsur Pembangunan Kepariwisataan : ................................................... 14

    B. Tinjauan Umum Pendapatan daerah ..................................................................... 15

    a. Pajak daerah ..................................................................................................... 17

    b. Retribusi daerah ............................................................................................... 18

    C. Kajian Pengaruh Kebijakan Pembangunan Kepariwisataan Terhadap Peningkatan Pendaapatan Asli Daerah (PAD) .................................................................................. 19

    D. Penelitian Terdahulu ............................................................................................ 20

    E. Kerangka Pikir ..................................................................................................... 23

    F. Definisi Operasional Variabel .............................................................................. 26

    G. Hipotesis .............................................................................................................. 28

    BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................... 29

    A. Waktu Dan Lokasi Penelitian ............................................................................... 29

    B. Jenis Dan Tipe Penelitian ..................................................................................... 29

    C. Sumber Data ......................................................................................................... 30

    D. Populasi Dan Sampel ........................................................................................... 30

    E. Informan Data ...................................................................................................... 33

  • xi

    F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................... 34

    F. Teknik Analisi Data ............................................................................................. 35

    G. Teknik Pengabsahan Data .................................................................................... 37

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................. 39

    A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................................................... 39

    B. Gambaran Umum Responden............................................................................... 41

    C. Hasil Penelitian .................................................................................................... 44

    BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 126

    A. Kesimpulan ........................................................................................................ 126

    B. Saran .................................................................................................................. 126

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 128

    LAMPIRAN

  • xii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Penerimaan pendapatan sektor pariwisata kabupaten Barru

    Tahun 2015-2019 ........................................................................... 18

    Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 36

    Tabel 3.1 sampel............................................................................................. 46

    Tabel 3.2 Informan Penelitian ........................................................................ 46

    Tabel 3.3 Skor dalam penelitian ..................................................................... 47

    Tabel 3.4 Kriteria kekuatan hubungan ........................................................... 49

    Tabel 4.1 Pembagian administrasi Kabupaten Barru ..................................... 54

    Tabel 4.2 Responden berdasarkan jenis kelamin ........................................... 56

    Tabel 4.3 Responden berdasarkan usia .......................................................... 57

    Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Pekerjaan ................................................ 58

    Tabel 4.5 Dengan adanya kebijakan pembangunan kepariwisatan

    berpengaruh kepada masyarakat .................................................... 60

    Tabel 4.6 Mengubah pola pikir masyarakat ................................................... 61

    Tabel 4.7 Anda dan keluarga merasaakn dampak dari pembangunan

    destinasi wisata ............................................................................... 62

    Tabel 4.8 Meningkatnya wisatawan yang berkunjung ................................... 64

    Tabel 4.9 Anda mendapatkan Informasi tentang pembangunan

    Destinasi wisata .............................................................................. 65

    Tabel 4.10 Pembangunan destinasi wisata ....................................................... 66

    Tabel 4.11 tanggapan responden tentang pembangunan destinasi wisata ........ 68

  • xiii

    Tabel 4.12 Pasar ekowisata bermanfaat untuk masyarakat .............................. 70

    Tabel 4.13 promosi sering dilakukan ............................................................... 71

    Tabel 4.14 Melakukan kerjasama dengan pihak swasta................................... 73

    Tabel 4.15 Anda dilibatkan dalamm pengembangan pasar wisata .................. 74

    Tabel 4.16 Pemanfaatan media social untuk promosi ...................................... 74

    Tabel 4.17 Pengembangan pemasaran dan pasar wisata .................................. 76

    Tabel 4.18 Tanggapan responden tentang pengembangan pemasaran

    Dan pasar wisata............................................................................. 78

    Tabel 4.19 Produk-produk wisata yang semakin bagus ................................... 80

    Tabel 4.20 Melakukan pengembangan usaha kuliner tradisional .................... 81

    Tabel 4.21 Fasilitas wisata yang lengkap ......................................................... 82

    Tabel 4.22 Daya Tarik objek wisata selalu dikembangkan .............................. 83

    Tabel 4.23 saran dan prasarana yang dibutuhkan tersedia ............................... 84

    Tabel 4.24 Pembangunan industri wisata ......................................................... 85

    Tabel 4.25 Tanggapan Responden tentang pembangunan industri wisata ....... 87

    Tabel 4.26 Pelaksanaan program kepariwisataan rutin dilakukan ................... 89

    Tabel 4.27 Fasilitas badan promosi pariwisata yang memadai ........................ 90

    Tabel 4.28 Masyarakat dan Pemerintah bekerjasama ...................................... 91

    Tabel 4.29 Struktur tata kelola kelembagaan yang aktif .................................. 93

    Tabel 4.30 Pembangunan kemitraan dengan pemerintah dalam

    Pembangunan kepariwisataan ........................................................ 94

    Tabel 4.31 Pembangunan Kelembagaan .......................................................... 95

    Tabel 4.32 Tanggapan responden pembangunan kelembagaan ....................... 97

  • xiv

    Tabel 4.33 Tanggapan responden tentang kebijakan pembangunan

    kepariwisataan ................................................................................ 99

    Tabel 4.34 Mendorong peningkatan perekonomian lokal .............................. 103

    Tabel 4.35 Meningkatkan pendapatan lokal................................................... 104

    Tabel 4.36 Berdampak positif untuk masyarakat ........................................... 105

    Tabel 4.37 Pendapatan Masyarakat Meningkat ............................................. 105

    Tabel 4.38 Perekonomian masyarakat Stabil ................................................. 106

    Tabel 4.39 Menambah pemasukan dan pendapatan ....................................... 107

    Tabel 4.40 Tanggapan responden tentang menambah pemasukan

    Dan pendapatan ............................................................................ 108

    Tabel 4.41 Anda mendapatkan pekerjaan yang bagus ................................... 110

    Tabel 4.42 Anda mendapatkan penghasilan yang tinggi ................................ 111

    Tabel 4.43 Masyarakat mendapatkan penghasilan tambahan ........................ 112

    Tabel 4.44 Lapangan pekerjaan yang sesuai dengan skill Masyarakat .......... 113

    Tabel 4.45 Masayarakat mendapatkan pekerjaan yang layak ........................ 114

    Tabel 4.46 Membuka kesempatan kerja ......................................................... 115

    Tabel 4.47 Tanggapan responden membuka kesempatan kerja ..................... 117

    Tabel 4.48 Banyak turis yang berkunjung...................................................... 119

    Tabel 4.49 Semakin banyak wisatawan yang datang ..................................... 120

    Tabel 4.50 Objek wisata yang semakin terkenal ............................................ 121

    Tabel 4.51 Semakin banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung

    Ke Indonesia ................................................................................. 122

    Tabel 4.52 Indonesia semakin dikenal karena pariwisata yang Unggul ........ 123

  • xv

    Tabel 4.53 Menambah Devisi Negara ............................................................ 124

    Tabel 4.54 Tanggapan responden tentang Menambah Devisa ....................... 125

    Tabel 4.55 Mendorong pertumbuhan kebudayaan lokal ................................ 127

    Tabel 4.56 Masyarakat lebih tertarik dengan kebudayaan lokal .................... 128

    Tabel 4.57 Berdampak positif untuk masyarakat ........................................... 129

    Tabel 4.58 Kebudayaan lokal yang semakin berkembang ............................. 129

    Tabel 4.59 Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah ....................................... 130

    Tabel 4.60 Merangsang pertumbuhan Kebudayaan Lokal ............................. 131

    Tabel 4.61 Tanggapan Responden tentang merangsang pertembuhan

    Kebudayaan lokal ......................................................................... 131

    Tabel 4.62 Tanggapan Responden peningkatan pendapatan asli daerah ....... 134

    Tabel 4.63 Hasil Uji F .................................................................................... 138

    Tabel 4.64 Hasil Regresi Sederhana............................................................... 139

    Tabel 4.65 Hasil uji koefisien Detirminan ..................................................... 140

  • xvi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kerangka Fikir Penelitian.............................................................. 38

    Gambar 4.1 Peta Wilayah Kabupaten Barru ..................................................... 58

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Sektor pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang sangat

    penting dan mampu memberikan sumbangan yang cukup besar dalam

    perekonomian nasional seperti penyerapan lapangan kerja. Produk modern

    pariwisata saat ini mulai banyak ditinggalkan dan wisatawan beralih kepada produk

    wisata yang lebih menghargai lingkungan, alam, budaya dan atraksi secara spesial.

    Kepuasan wisatawan tidak hanya bersandar pada keindahan alam dan kelengkapan

    fasilitas wisata melainkan juga pada keleluasaan dan intensitas interaksi dengan

    lingkungan dan masyarakat lokal.

    Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

    mengamanatkan bahwa salah satu tujuan kegiatan kepariwisataan adalah upaya

    melestarikan alam, lingkungan dan sumber daya dengan berlandaskan pada prinsip-

    prinsip memelihara kelestarian alam dan lingkungan hidup, memberdayakan

    masyarakat setempat dan menjamin keterpaduan antar sektor, antar daerah, antara

    pusat dan daerah yang merupakan satu kesatuan sistemik dalam rangka otonomi

    daerah serta keterpaduan antar pemangku kepentingan.

    Kabupaten Barru sebagai daerah yang berada pada jalur antara Kota Makassar

    dengan daerah tujuan wisata Tana Toraja memiliki kemungkinan untuk menangkap

    peluang arus pengunjung sehingga pengembangan potensi wisata sangat relevan

    untuk dijadikan sebagai komuditas dalam rangka meningkatkan pendapatan

  • 2

    masyarakat. Hal ini sejalan dengan UU Nomor 23 tahun 2014 dimana terdapat

    urusan pemerintahan pilihan yang wajib diselenggarakan oleh daerah sesuai dengan

    potensi yang dimiliki daerah. Salah satu urusan pemerintahan pilihan adalah

    pariwisata yang merupakan salah satu sektor potensial yang dapat dijadikan sebagai

    sumber pendapatan daerah karena ketersediaan berbagai potensi pariwisata yang

    ada di setiap daerah. Menurut (Suharto, 2011) menyatakan bahwa kebijakan adalah

    suatu ketetapan yang memuat prinsip-prinsip untuk mengarahkan cara bertindak

    yang dibuat secara terencana dan konsisten dalam mencapai tujuan tertentu.

    Banyak potensi pariwisata yang dimiliki Kabupaten Barru dan sudah banyak

    objek wisata yang dikembangkan oleh Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas

    Pariwisata Kabupaten Barru antara lain Pantai Ujung Batu, Taman Wisata

    Padongko, Bukit Paralayang Maddo, Bukit Lappa Laona, Air Terjun Batulappa,

    Celebes Canyon, Batu Mallopie, dan masih banyak lagi destinasi wisata di

    Kabupaten Barru.

    Peranan pariwisata dalam pembangunan secara garis besar berintikan tiga segi

    yakni segi ekonomis (devisa, pajak-pajak), segi kerjasama antar Negara

    (persahabatan antarbangsa), segi kebudayaan (memperkenalkan kebudayaan kita

    kepada wisatawan mancanegara).

    Salah satu dari Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) bersumber dari sektor

    Pariwisata. Oleh karena itu objek-objek wisata perlu membutuhkan perhatian

    khusus dari pihak pemerintah dari sisi pengembangannya. Selain merupakan

  • 3

    kekayaan alam juga sebagai potret daerah yang harus dilestarikan dan dipelihara

    keberadaannya guna mengundang wisatawan domestik maupun manca Negara.

    Pengaruh jumlah kunjungan wisatawan sangat berarti untuk pengembangan

    industri pariwisata dan Pendapatan Asli Daerah sehingga wisatawan mancanegara

    maupun wisatawan domestik tertarik untuk melakukan kunjungan wisata. Adanya

    dukungan alokasi dana dari pemerintah setiap tahunnya menjadikan sektor

    pariwisata mengembangkan tempat wisata agar banyak dikunjungi oleh wisatawan.

    Banyaknya wisatawan yang berkunjung menjadikan sektor pariwisata berpotensi

    meningkatkan pendapatan asli daerah. Akibatnya jumlah kunjungan wisatawan

    memberikan kontribusi positif dalam Pendapatan Asli Daerah.

    Tabel 1.1

    Penerimaan Pendapatan Sektor Pariwisata Kabupaten Barru Tahun 2015-

    2019

    Sumber: Kabupaten Barru Dalam Aangka 2019

    Sejalan dengan usaha untuk meningkatkan pendapatan asli daerah, maka

    pemerintah daerah Kabupaten Barru diharuskan memiliki kemampuan untuk dapat

    mengembangkan potensi-potensi ekonomi yang dimiliki wilayahnya secara lebih

    Tahun Pendapatan Sektor Pariwisata

    2015 Rp.18.000.000.00

    2016 Rp.23.841.000.00

    2017 Rp.25.570.000.00

    2018 Rp.29.550.000.00

    2019 Rp.34.350.000.00

  • 4

    efektif dan efisien. Salah satu potensi ekonomi yang dimiliki Kabupaten Barru

    adalah dalam sektor pariwisata. Sangat diharapkan pemerintah daerah Kabupaten

    Barru mampu mengembangkan dan memanfaatkan potensi di sektor pariwisata ini,

    karena keberadaan sektor pariwisata tersebut akan mampu mengembangkan

    perekonomian Kabupaten Barru dan dapat kita lihat setiap tahunnya pendapatan

    dari sektor Pariwisata mengalami peningkatan. Pemerintah daerah pada hal ini

    adalah Dinas Pariwisata Kabupaten Barru membuat sebuah kebijakan

    pembangunan kepariwisataan yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas

    kepariwisataan di Kabupaten Barru. Kebijakan pembangunan kepariwisataan ini

    bertujuan untuk meningkatkan sarana dan prasarana di berbagai objek wisata di

    Kabupaten Barru, mengembangkan sektor pariwisata di Kabupaten Barru yang

    berbasis pada konsep pembangunan lingkungan yang berkelanjutan (sustanaible

    development) bertumpu pada pemberdayaan masyarakat yang diwujudkan melalui

    keterkaitan antara alam, sosio ekonomi, dan kultur.

    Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan di atas,

    maka Judul Penelitian yang dilakukan sebagai pemenuhan Tugas Akhir di Jurusan

    Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yaitu “Pengaruh

    Kebijakan Pembangunan Kepariwisataan Terhadap Peningkatan

    Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten Barru”

  • 5

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan paparan di latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang

    diangkat dalam penelitian ini :

    1. Bagaimana kebijakan Pembangunan Kepariwisataan terhadap peningkatan

    pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Barru ?

    2. Bagaimana upaya Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di

    Kabupaten Barru?

    3. Apakah ada pengaruh Kebijakan Pembangunan Kepariwisataan Terhadap

    Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten Barru?

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini adalah :

    1. Untuk mengetahui Kebijakan Pembangunan Kepariwisataan Terhadap

    Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten Barru

    2. Untuk mengetahui upaya Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

    di Kabupaten Barru

    3. Untuk mengetahui Pengaruh Kebijakan Pembangunan Kepariwisataan

    Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten

    Barru.

    D. Manfaat Penelitian

    Dilakukannya penelitian ini tentunya untuk memberikan manfaat bagi

    penulis maupun pihak lain yang memerlukannya. Adapun manfaat dari penelitian

    ini adalah :

  • 6

    1. Manfaat Teoritis :

    Untuk mahasiswa yaitu dapat memberikan sumbangan pemikiran mengenai

    Kebijakan Pembangunan Kepariwisataan Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli

    Daerah (PAD).

    2. Manfaat Praktis :

    a. Manfaat untuk pemerintah

    Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan oleh pemerintah sebagai

    masukan dalam menerapkan strategi, langkah dan cara untuk menerapkan atau

    mervisi Kebijakan Pembangunan Kepariwisataan dan melihat pengaruh

    pembangunan pariwisata terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

    di Kabupaten Barru.

    b. Manfaat untuk masyarakat

    Sebagai bahan pertimbangan bagi masyarakat dalam menentukan arah atau

    strategi dalam pengembangan kepariwisataan kedepannya.

  • 7

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Tinjauan Umum Kebijakan Pembangunan Kepasriwisataan

    Carl Friedrich berpendapat bahwa "Memahami kebijakan adalah tindakan

    yang diusulkan oleh suatu kelompok, seseorang, atau juga pemerintah dalam

    lingkungan tertentu yang menawarkan hambatan dan juga peluang bagi kebijakan

    yang diusulkan untuk dapat digunakan dan juga tidak apa-apa untuk mencapai

    tujuan, atau juga untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu.keberhasilan dan

    kegagalan suatu implementasi kebijakan dapat dievaluasi dari sudut

    kemampuaannya secara nyata dalam meneruskan dan mengoprasionalkan program-

    program peningkatam kualitas kebijakan yang telah dirancang (Mustari, 2013)

    Menurut (Agustiono, 2014) mendefinisikan kebijakan sebagai prinsip-

    prinsip yang mengatur tindakan dan diarahkan pada tujuam tertentu.

    a. Tingkat kebijakan

    1) Kebijakan umum adalah kebijakan yang bertindak sebagai panduan atau

    panduan untuk implementasi, positif dan negatif, yang mencakup seluruh

    wilayah atau lembaga terkait.

    2) Kebijakan implementasi adalah kebijakan yang mendefinisikan kebijakan

    umum. Di tingkat pusat, peraturan pemerintah tentang penegakan hukum.

    3) Kebijakan teknis adalah kebijakan operasional yang berada di bawah

    kebijakan implementasi.

  • 8

    b. Jenis-jenis Kebijakan

    Didalam suatu pemerintah terdapat beberapa macam kebijakan, dibawah ini

    merupakan macam jenis tersebut, diantaranya:

    1) Kebijakan Keuangan

    Uang ialah suatu hal penting didalam suatu kehidupan manusia. Uang

    merupakan salah satu penggerak ekonomi masyarakat suatu negara. Uang ini suatu

    benda yang sudah disepakati bersama ialah sebagai alat perantara tukar menukar

    didalam suatu hal perdagangan. Terdapat banyak sekali fungsi uang yang

    sudah kita ketahui. Selain uang ternyata ada juga yang sering kita dengar yakni

    inflasi. Inflasi merupakan kecenderungan naik turunnya suatu barang serta jasa

    secara terus-menerus yang diakibatkan dari tidak adanya keseimbangan arus barang

    serta juga arus uang.

    2) Kebijakan Moneter

    Kebijakan moneter merupakan suatu kebijakan yang diambil oleh

    pemerintah untuk menambah maupun mengurangi jumlah uang yang beredar di

    masyarakat. Kebijakan moneter ini biasanya digunakan sebagai kebijakan ekonomi

    didalam jangka pendek. Kebijakan moneter ini juga penting didalam pemerintah,

    sebab hal tersebut juga dapat mempengaruhi perekonomian.

    3) Kebijakan Fiskal

    Kebijakan fiskal merupakan suatu kebijakan yang mengatur tentang

    penerimaan serta juga pengeluaran negara. Sumber-sumber penerimaan negara

    diantaranya yakni pajak, penerimaan bukan pajak, dan juga bantuan ataupun

    pinjaman dalam serta luar negeri. Sedangkan pengeluaran ini dibagi menjadi dua

  • 9

    kelompok, yakni pengeluaran bersifat rutin, contohnya yaitu membayar gaji

    pegawai, belanja ataupun juga pengeluaran yang sifatnya itu pembangunan. Oleh

    sebab itu kebijakan fiskal ini memang sangat penting bagi suatu pemerintahan.

    Untuk itu kebijakan fiskal ini memang harus diperhatikan dengan benar. (Tachjan,

    2006)

    c. Pembangunan Kepariwisataan

    Pembangunan merupakan upaya yang secara sadar dilaksanakan oleh suatu

    bangsa, negara, pemerintah dalam rangka pencapaian nasional melalui

    pertumbuhan dan perubahan secara terencana menuju masyarakat yang modern.

    Tidak ada satu negara yang mencapai tujuan nasionalnya tampa melakukan

    berbagai jenis kegiatan pembangunan. Oleh karena itu proses pembangunan harus

    terus berlanjut karena tingkat kemakmuran, keadilan dan kesejahtraan rakyat

    bersifat relative dan tidak akan pernah dicapai secara absolut.

    Pengembangan pariwisata adalah suatu usaha untuk mengembangkan atau

    memajukan objek wisata tersebut lebih baik dan lebih menarik ditinjau dari segi

    tempat maupun benda-benda yang ada di dalamnnya untuk dapat menarik minat

    wisatawan untuk mengunjungi (Yoeti, 2008)

    Pengembangan pariwisata adalah agar lebih banyak wisatawan datang pada

    suatu kawasan wisata, lebih lama tinggal, dan lebih banyak mengeluarkan

    uangnnya ditempat wisata yang mereka kunjungi sehingga dapat menambah devisa

    bagi Negara untuk wisatawan asing, dan menambah pendapatan asli daerah untuk

    wisatawan lokal. Disamping itu juga juga bertujuan untuk memperkenalkan dan

  • 10

    memelihara kebudayaan dikawasan pariwisata tersebut. Sehingga, keuntungan dan

    manfaatnya bisa juga dirasakan penduduk sekitar. (Mulyadi,2009).

    d. Manfaat Pembangunan Kepariwisataan

    Adapun Manfaat pembangunan kepariwisataan yaitu :

    1. Ekonomi

    a) Menambah devisa

    b) Membuka kesempatan berusaha

    c) Menambah lapangan kerja

    d) Meningkatkan pendapatan masyarakat dan pemerintah

    e) Mencorong pembangunan daerah

    2. Sosial budaya

    a) Pelestarian budaya dan adat

    b) Meningkatkan kecerdasan masyarakat

    c) Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani

    d) Mengurangi konflik social

    3. Berbangsa dan bernegara

    a) Mempererat persatuan dan kesatuan

    b) Menumbuhkan rasa memiliki dan kecintaan terhadap tanah air

    c) Memelihata hubungan baik secara internasional

    4. Lingkungan

    a) Melestarikan lingkungan

    b) Menumbuhkan suasana hidup tenang dan bersih

    c) Meningkatkan kesegaran fisik dan mental

  • 11

    d) Jauh dari polusi, santai dapat mengembalikan kesehatan fisik dan

    rohani

    e) Memeperoleh nilai tambah atas pemanfaatan dari lingkungan yang

    ada

    (Wulandari & Triandaru, 2016) Pengembangan pariwisata sebagai suatu

    industri secara ideal harus berlandaskan pada prinsip dasar yaitu :

    1) Kelangsungan ekologi, yaitu bahwa pengembangan pariwisata harus

    menjamin terciptanya pemeliharaaan dan proteksi terhadap sumber daya

    alam yang menjadi daya tarik pariwisata, seperti lingkungan laut, hutan,

    pantai, danau, dan sungai.

    2) Kelangsungan kehidupan social dan budaya, yaitu bahwa

    pengembangan pariwisata harus mampu meningkatkan peran

    masyarakat dalam pengawasan tata kehidupan melalui system nilai yang

    dianut masyarakat setempatr sebagai identitas masyarakat tersebut.

    3) Kelangsungan ekonomi, yaitu bahwa pengembangan pariwisata harus

    dapat menciptakan kesempatan kerja bagi semua pihak untuk terlibat

    dalam aktifitas ekonomi melalui suatu system ekonomi yang sehat

    kompetitif.

    4) Memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat

    melalui pemberian kesempatan kepada mereka untuk terlibat dalam

    pengembangan pariwisata.

    Dengan demikian pengembangan pariwisata (yang berkelanjutan) perlu

    didukung dengan perencanaan yang matang dan harus mencerminkann tiga dimensi

  • 12

    kepentingan, yaitu industri pariwisata, daya lingkungan (sumber daya alam), dan

    masyarakat setempatr dengan sasaran untuk meningkatkan kualitas hidup.

    Berkembangnya pariwisata tergantung pada produksi industri pariwisata

    yang meliputi daya tarik wisata, kemudahan perjalanan, sarana dan fasilitas serta

    promosi (Yoeti, 2008). Negara yang sadar akan pengembangan pariwisata

    berdasarkan Direktorat Jendral Pariwisata bias mempertimangkan hal-hal sebagai

    berikut :

    1) Perencanan pengembangan pariwisata harus menyeluruh sehingga seluruh

    bagi pengembangan pariwisata diperhitungkan dengan memperhatikan pula

    perhitungan untung rugi apabila dibandingkan dengan pembangunan sektor

    lain.

    2) Pengembangan pariwisata harus diintegrasikan dalam pola dan program

    pembangunan semasa ekonomi, fisik, dan social suatu Negara.

    3) Pengembangan pariwisata harus diarahkan sedemikian rupa sehingga

    membawakan kesejahtraan ekonomi yang tersebar luas dalam masyarakat.

    4) Pengembangan pariwisata harus sadar lingkungan sehingga pengembangan

    mencerminkan ciri-ciri khas budaya dan lingkungan alam sesuatu Negara

    bukannya justru merusak lingkungan alam dan budaya yang khas itu.

    5) Pengembangan pariwisata harus diarahkan sedemikian rupa sehingga

    pertentanagn social dapat dicegah seminimal mungkin dan dapat

    menimbulkan perubahan-perubahan social yang positif.

    6) Penentuan tata cara pelaksanaannya harus disusun sejelas-jelasnya

    berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang masak sesuai kemampuan.

  • 13

    7) Pencatatan (monitoring) secara terus menerus mengenai pengaruh

    pariwisata terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga merupakan bahan

    yang baik untuk meluruskan kembali akibat perkembangan yang terarah.

    Pengembangan potensi daya tarik atau antraksi wisata meliputi daya Tarik

    alami yang bersifat melekat dengan keberadaan objek wisata alam tersebut.

    Selain daya tarik alami, suatu objek wisata memiliki daya tarik buatan

    manusia .

    Hasil penelitian (ida bagus & Sudiana, 2017) mengemukakan bahwa kontribusi

    yang diberikan sektor pariwisata adalah:

    a. Menambah pemasukan dan pendapatan bagi pemerintah daerah maupun

    masyarakatnya. Peningkatan ini bisa dilihat dari meningkatnya hasil usaha

    dari yang dilakukan, misalnya bidang perhotelan, redtoran, biro perjalanan,

    pramu wisata dan barang-barang souvenir bagi pendapatan asli daerah serta

    sumber pertumbuhan ekonomi secara umum.

    b. Membuka kesempatan kerja bagi penduduk dilokasi pariwisata, baik sekotr

    formal maupun informal.

    c. Menambah devisa negara.

    d. Merangsang pertumbuhan kebudayaan lokal serta menunjang gerak

    pembangunan daerah, miasalnya: melalui peningkatan infrastruktur,

    perhotelan, restoran, dan lain-lain, sehingga menunjang pembangunan

    daerah secara keseluruhan.

  • 14

    e. Unsur-unsur Pembangunan Kepariwisataan :

    Menurut (Senjaya & Ulumudin, 2018) unsur-unsur pengembangan

    pariwisata meliputi:

    1) Antraksi

    Antraksi atau daya tarik dapat timbul dari keadaan alam (keindahan

    panorama flora dan fauna, sifat khas perairan laut, danau), objek buatan manusia

    9museum, katedral, masjid kuno, makam kuno, dan sebagainya), ataupun unsur-

    unsur dan pariwisata budaya ( kesenian, adat istiadat, makanan, dan sebagainya).

    2) Transportasi

    Perkembangan transportasi berpengaruh atas arus wisatawan dan juga

    perkembanagn akomodasi. Disamping itu perkembangan teknologi transportasi

    juga berpengaruh atas fleksibitas arah perjalanan, jika angkutan dengan kereta api

    bersifat linier, tidak banyak cabang atau kelokannya, dengan kendaraan mobil arah

    perjalanan dapar menjadi lebih bervariasi. Demikian pula dengan angkutan pesawat

    terbang yang dapat melintasi berbagai rintangan alam ( waktu yang lebih singkat).

    3) Akomodasi

    Tempat menginap dapat dibedakan antara yang dibangun untuk keperluan

    umum (hotel, motel, tempat pondokan, tempat berkemah dalam liburan) da nada

    yang diadakan khusus perorangan untuk menampung menginap keluarga, kenalan

    atau anggota perkumpulang tertentu atau terbatas.

  • 15

    4) Fasilitas layanan

    Penyediaan fasilitas dan pelayanan making berkembang dan bervariasi

    sejalan dengan perkembangan arus wisatawan. Perkembangan pertokoan dan jasa

    pelayanan pada tempat wisata dimulai dengan adanya elayanan jasa kebutuhan

    sehari-hari (penjual makanan, warung minum, dan jajanan), kemudian jasa-jasa

    perdagangan (pramuniaga, tukang-tukang, atau jasa pelayanan yanglain),

    selanjutnya jasa untuk kenyamanan dan kesenangan (took pakaian, took perabot

    rumah tangga, dan lain-lain), lalu jasa yang menyangkut keamanan dan

    keselamatan (dokter, apotek, polisi, dan pemadam kebakaran) dan pada akhirnya

    perkembangan lebih lanjut menyangkut juga jasa penjualan barang mewah.

    5) Insfrastruktur

    Infrastruktur yang memadai diperlukan untuk mendukung jasa pelayanan

    dan fasilitas pendukung . pembangunan infrastruktur secara tidak langsung juga

    memberi I manfaat (dapat digunakan) bagi penduduk setempat disamping

    mendukung pengembangan pariwisata. Hal ini menyangkut pembangunan

    infrastruktur tramsportasi (jalan, pelabuhan, jalan kereta apiu, dan lain-lain), tetapi

    juga penyediaan saluran air minum, penerangan listrik, dan juga saluran pembuang

    limbah.

    B. Tinjauan Umum Pendapatan daerah

    Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan yang diperoleh dari sumber-

    sumber pendapatan di dalam daerahnya sendiri. Pendapatan Asli Daerah tersebut

    dipungut berdasarkan peraturan daerah yang sesuai dengan peraturan perundang-

    undangan yang berlaku di Indonesia. Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah

  • 16

    segenap pemasukan atau penerimaan yang masuk ke dalam kas daerah, diperoleh

    dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri, dipungut berdasarkan Peraturan

    Daerah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dipergunakan

    untuk keperluam daerah. Oleh karena itu, tiap-tiap daerah harus mengupayakan

    agar dapat dipungut seintensif mungkin. (Muljadi, 2012).

    Umumnya penerimaan pemerintah diperlukan untuk membiayai

    pengeluaran pemerintah. Pada umumnya penerimaan pemerintah dapat dibedakan

    antara penerimaan pajak dan bukan pajak, misalnya adalah penerimaan pemerintah

    yang berasal dari pinjaman pemerintah, baik pinjaman yang berasal dari dalam

    negeri maupun pinjaman pemerintah yang berasal dari luar negeri. (Pendit, 2016)

    Pengertian Pendapatan Asli Daerah (PAD) menurut Permendagri Nomor 13 Tahun

    2006 PAD dipisahkan menjadi empat jenis pendapatan, yaitu : pajak daerah,

    retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, dan hasil pengelolaan daerah yang

    dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

    Menurut Undang-Undang No.12 Tahun 2008 tentang pemerintahan daerah,

    maka sumber pendapatan daerah untuk membiayai APBD terdiri dari:

    a. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

    b. Dana Perimbangan

    c. Pinjaman daerah

    d. Lain-lain penerimaan daerah yang sah

    Selanjutnya didalam penjelasan atas Undang-Undang No.33 Tahun 2004

    tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

    yang dimaksud dengan PAD adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari

  • 17

    sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan

    daerah sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Sumber

    pendapatan asli daerah terdiri dari :

    a. Pajak daerah

    Menurut Siagian, dalam bukunya yang berjudul Pajak Daerah Sebagai

    Keuangan Daerah, pajak daerah dapat didefinisikan sebagai pajak Negara yang

    diserahkan kepada daerah dan dinyatakan sebagai pajak daerah dengan undang-

    undang. Menurut Undang-Undang Nomer 34 tahun 2000 pajak daerah didefinisikan

    sebagai iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah

    tanpa imbalan langsung yang seimbang yang dapat membiayai penyelenggaraan

    pemerintah daerah dan pembangunan daerah.(Purwanti & Dewi, 2014)

    Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oeh orang pribadi atau

    badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat

    dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang

    digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan

    daerah. Pajak daerah yang tergolong di dalamnya yaitu :

    a) Pajak reklame

    b) Pajak penerangan jalan

    c) Pajak galian C

    d) Pajak hotel dan restoran

    e) Pajak hiburan

    f) Tunggakan pajak daerah

  • 18

    Yang tergolong dalam pos bagi hasil pajak :

    a) Pajak bumi dan bangunan

    b) Pajak bahan bakar kendaraan bermotor

    c) Pajak kendaraan bermotor

    d) Bea perolehan atas tanah dan bangunan

    e) Bea balik nama kendaraan bermotor

    b. Retribusi daerah

    Retribusi daerah dapat didefinisikan sebagai pungutan terhadap orang atau

    badan kepada pemerintah daerah dengan konsekuensi pemerintah daerah

    memberikan jasa pelayanan atau perijinan tertentu yang langsung dapat dirasakan

    oleh pembayar retribusi.

    Nama, objek dan subjek retribusi adalah :

    1. Nama retribusi :

    a) Retribusi karcis tanda masuk objek wisata yaitu : pungutan yang dipungut

    kepada pengunjung objek wisata sebagai tanda bukti pembayaran yang sah

    yang ditrbitkan oleh pemerintah.

    b) Retribusi izin usaha pariwisata yaitu : kegiatan tertentu pemerintah daerah

    dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang

    dimaksud untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan pengawas atas

    kegiatan pemanfaatan ruangan, penggunaan sumber daya alam, barang,

    prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum

    dan menjaga kelestarian lingkungan.

    2. Objek retribusi terdiri dari :

  • 19

    a) Pelayanan jasa umum untuk memasuki objek wisata

    b) Penerbitan surat izin usaha pariwisata

    3. Subjek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menjalankan dan

    menikmati pelayanan jasa umum dan perizinan tertentu.

    a) Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

    b) Lain-lain pendapatan asli daerah sah sebagaimana dimaksud pada ayat

    (1) huruf d, meliputi :

    a. Hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan

    b. Jasa giro

    c. Pendapatan bunga

    d. Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing

    e. Komisi, potongan atau bentuk lain sebagai akibat dari penjualan atau

    pengadaan barang dan jasa oleh daerah

    C. Kajian Pengaruh Kebijakan Pembangunan Kepariwisataan

    Terhadap Peningkatan Pendaapatan Asli Daerah (PAD)

    Penelitian ini melibatkan dua variable yaitu variabel “Kebijakan

    Pembangunan Kepariwisataan” sebagai variabel X atau independen (bebas), dan

    “peningkatan pendapatan asli daerah” sebagai variabel Y atau dependen (terikat).

    Untuk mengukur variabel “Kebijakan Pembangunan Kepariwisataan”

    penulis menggunakan konsep kebijakan pembangunan kepariwisataan di

    kemukakan di Peraturan Daerah nomor 12 Tahun 2018 bahwa kebijakan

    mengandung unsur pembangunan destinasi wisata, pengembangan pemasaran dan

    pasar pariwisata, pembangunan industri pariwisata, dan pembangunan

  • 20

    kelembangaan . Sedangkan untuk variabel “Peningkatan pendapatan asli daerah”,

    menurut Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang termasuk pendapatan asli

    daerah yaitu pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

    dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah.

    Berdasarkan teori yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan

    bahwa pengaruh antara kebijakan pembangunan kepariwisataan terhadap

    peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) tergantung dari pelaksanaannya. Karena

    peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) didasarkan pada bagaimana

    pelaksanaan dari kebijakan pembangunan kepariwisataan yang dikeluarkan oleh

    Pemerintah Daerah Kabupaten Barru.

    D. Penelitian Terdahulu

    Untuk membandingkan penelitian penulis dengan penelitian-penelitian

    sebelumnya maka penulis mengambil beberapa contoh penelitian yang telah

    dilakukan oleh orang-orang sebelumnya. Sehingga penulis dapat melihat kelebihan

    dan kekurangan dari penelitian terdahulu kemudian membandingkan dengan

    penelitian yang dilakukan sekarang. Berikut beberapa penelitian terdahulu yang

    terkait dengan kebijakan pembangunan kepariwisataan, yaitu :

    (Sari, 2014) dengan judul penelitian “Peranan Retribusi Obyek Pariwisata

    Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Gresik (Studi KasusPada Wisata

    Religi Makam Sunan Giri di KabupatenGresik)” yang didasarkan pada peraturan

    undang-undang republik indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah

    dan Retribusi Daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah. Tujuan

    penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar kontribusi retribusi tempat

  • 21

    wisata Sunan Giri terhadap Pendapatan Asli Daerah mulai dari tahun 2009-2013

    dan faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya perubahan kontribusi setiap

    tahun, dengan metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif.

    Hasilnya adalah pada tahun 2009 dan 2010 untuk tingkat kontribusi terhadap

    Pendapatan Asli Daerah termasuk kriteria kurang yaitu sebesar 17,82% dan

    17,88%, tahun 2011 mulai naik dalam kriteria Sedang yaitu sebesar 22,15%,

    kemudian pada tahun 2012 menurun menjadi 18,71 % dalam kriteria Kurang,

    sedangkan untuk tahun 2013 kriterianya adalah sedang yaitu naik menjadi 20,89%.

    (“Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan, Pajak Hiburan, Pajak Hotel Dan

    Restoran Terhadap Peningkatan Asli Daerah Di Kabupaten Gianyar,” 2013) dengan

    judul penelitian “Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan,Pajak Hiburan, Pajak

    Hotel dan RestoranTerhadap Pendapatan Asli Daerah diKabupaten

    Gianyar”dengan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh secara

    serempak danparsialjumlahkunjungan wisatawan, pajak hiburan dan PHR terhadap

    Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Gianyar, dan mengetahui pengaruh

    dominan dari ke tiga variabel bebas terhadap PAD Kabupaten Gianyar. Dengan

    metode regresi linier berganda. Hasilnya adalah penelitian menunjukkan bahwa

    jumlah kunjungan wisatawan, pajak hiburan, pajak hotel dan restoran berpengaruh

    signifikan terhadap PAD Kabupaten Gianyar Tahun Anggaran 1991 -2010.

    (Fitri, 2014) dengan judul “Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap

    Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Pesisir Selatan” dengan tujuan

    penelitian untuk mengetahui pengaruh jumlah wisatawan terhadap pendapatan asli

    daerah di Kabupaten Pesisir Selatan, mengetahui pengaruh sarana akomodasi

  • 22

    terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten Pesisir Selatan, mengetahui

    pengaruh tempat belanja tourist terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten

    Pesisir Selatan, dan mengetahui pengaruh jumlah wisatawan, sarana akomodasi dan

    tempat belanja tourist di Kabupaten Pesisir Selatan, dengan jenis penelitian yang

    digunakan dalam penelitian tersebut adalah penelitian deskriptif kuantitatif.

    Hasilnya adalah, pertama tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara

    jumlah wisatawan terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten Pesisir Selatan,

    kedua sarana akomodasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap pendapatan

    asli daerah di Kabupaten Pesisir Selatan, ketiga tempat belanja tourist berpengaruh

    signifikan dan positif terhadap pendapatan asli daerah, dan yang keempat Jumlah

    wisatawan, sarana akomodasi dan tempat belanja tourist secara bersamaan

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten

    Pesisir Selatan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah

    penelitian ini sama-sama membahas pengaruh industri pariwisata terhadap

    Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ditinjau dari jumlah pengunjung wisata,

    jumlah obyek wisata, namun perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu

    adalah penelitian sekarang dilakukan di Kabupaten Barru dan mengunakan

    rumusan masalah yang berbeda.

    Perbandingan dari penelitian terdahulu dengan apa yang akan saya teliti

    menggunakan jenis penelitian metode kombinasi desain concurrent triangulation

    (campuran kuantitatif dan kualitatif secara seimbang) membahas mengenai

    bagaimana Pengaruh Kebijakan Pembangunan Kepariwisataan Terhadap

    Peningkatan Pendapatan Asli Daerah. Kemudian tempat penelitiannya berbeda

  • 23

    sehingga hasil yang akan diperoleh juga akan berbeda, dan dengan kami mengambil

    judul Pengaruh Kebijakan Pembangunan Kepariwisataan Terhadap Peningkatan

    Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Barru.

    E. Kerangka Pikir

    Secara spesifik pengembangan pariwisata diharapkan dapat memperbesar

    penerimaan devisa, memperluas dan memeratakan kesempatan kerja dan

    kesempatan berusaha, serta mendorong pembangunan daerah. Sektor pariwisata

    juga diharapkan sebagai penggerak dan pemicu dalam memperbaiki kondisi

    ekonomi. Pemerintah Kabupaten Barru berusaha menggali sumber-sumber

    keuangan sendiri, mengelola dan menggunakan keuangan sendiri yang cukup

    memadai untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah, salah satu sektor

    yang potensial untuk dikembangkan adalah sektor pariwisata. Peningkatan

    pendapatan di sektor pariwisata berjalan melalui kunjungan wisatawan ke obyek

    wisata sehingga memberikan sumbangan retribusi obyek wisata dan nantinya akan

    memberikan sumbangan bagi PAD Kabupaten Barru itu sendiri. Meningkatnya

    PAD akan memberikan posisi yang lebih baik dalam pelaksanaan pembangunan,

    sehingga dari hasil PAD diharapkan dapat meningkatkan anggaran pembangunan

    Kabupaten Barru.

    Dengan adanya kebijakan pembangunan kepariwisataan diharapkan dapat

    membantu masyarakat agar mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi, dan juga

    mampu merubah pola pikir masyarakat tentang fungsi dan manfaat dari

    pembangunan kepariwisatan. Kebijakan pembangunan kepariwisataan menurut

    Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 12 Tahun 2018 tentang Rencana Induk

  • 24

    Pembangunan kepariwisataan daerah tahun 2016-2018 mencakup 4 aspek yaitu:

    destinasi wisata, pemasaran pariwisata, industri pariwisata, dan kelembagaan

    kepariwisataan.

    Menurut Soeratno pada tahun 2008 mengemukakan bahwa kontribusi yang

    diberikan sektor pariwisata adalah Menambah pemasukan dan pendapatan bagi

    pemerintah daerah maupun masyarakatnya. Peningkatan ini bisa dilihat dari

    meningkatnya hasil usaha dari yang dilakukan, misalnya bidang perhotelan,

    restoran, biro perjalanan, pramu wisata dan barang-barang souvenir bagi

    pendapatan asli daerah serta sumber pertumbuhan ekonomi secara umum.

    Membuka kesempatan kerja bagi penduduk dilokasi pariwisata, baik sekotr formal

    maupun informal. Menambah devisa negara dan Merangsang pertumbuhan

    kebudayaan lokal serta menunjang gerak pembangunan daerah, misalnya melalui

    peningkatan infrastruktur, perhotelan, restoran, dan lain-lain, sehingga menunjang

    pembangunan daerah secara keseluruhan.

    Sehingga dari pemaparan teoritis di atas, kerangka pemikiran pada

    penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

  • 25

    Gambar 2.1

    Kerangka Pikir

    Peningkatan Pendapatan Asli

    Daerah (Pad) Di Kabupaten Barru

    Pengaruh Kebijakan Pembangunan Kepariwisataan

    Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (Pad)

    Di Kabupaten Barru

    VARIABEL X

    Kebijakan pembangunan

    kepariwisataan :

    (PD Nomor 12 Tahun 2018)

    a) Pembangunan destinasi

    wisata

    b) Pengembangaemasaran dan

    pasar pariwisata

    c) Pembangunan industri

    pariwisata

    d) Pembangunan kelembagaan

    VARIABEL Y

    Kontribusi Kepariwisataan

    Terhadap Pendapatan Asli Daerah

    (PAD) :

    (Soeratno, 2008)

    a) Menambah pemasukan dan

    pendapatan

    b) Membukan kesempatan

    kerja

    c) Menambah devisa Negara

    d) Merangsang pertumbuhan

    kebudaya asli

  • 26

    F. Definisi Operasional Variabel

    Adapun Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas

    dan variabel terikat.

    1. Variabel Bebas (Independent Variabel)

    Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, atau yang menyebabkan

    timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah Kebijakan pembangunan Kepariwisataan.

    Indikatornya yaitu :

    a) Pembangunan destinasi wisata

    Pengembangan perwilayahan destinasi wisata Daerah berdasarkan

    karakter dan potensi destinasi wisata yang proporsional dan merata,

    peningkatan tata kelola destinasi wisata.

    b) Pengembangan pemasaran dan pasar pariwisata

    Strategi pembangunan dan pengembangan pasar dalam bentuk

    pemantapan segmen pasar ekowisata yang bersifat segmen ceruk pasar

    untuk mengoptimalkan pengembangan destinasi ekowisata

    c) Pembangunan industri pariwisata

    Strategi peningkatan daya saing daya tarik wisata diwujudkan dalam

    bentuk pengembangan kualitas dan keragaman usaha daya tarik wisata dan

    strategi peningkatan daya saing fasilitas pariwisata.

  • 27

    d) Pembangunan kelembagaan

    Strategi penguatan organisasi dan regulasi kepariwisataan melalui

    penguatan mekanisme kinerja organisasi, penguatan organisasi kepariwisataan

    dan pengembangan regulasi.

    2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

    Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya

    variabel bebas. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Indikatornya yaitu :

    a) Menambah pemasukan dan pendapatan

    Penambahan ini bisa dilihat dari meningkatnya pendapatan dari

    kegiatan usaha yang dilakukan masyarakat, berupa penginapan, restoran,

    dan rumah makan, pramuwisata, biro perjalanan dan penyediaan

    cideramata. Bagi daerah sendiri kegiatan usaha tersebut merupakan potensi

    dalam menggali PAD, sehingga perekonomian daerah dapat ditingkatkan,

    b) Membuka kesempatan kerja

    Industri pariwisata merupakan kegiatan mata rantai yang sangat

    panjang, sehingga banyak membuka kesempatan kerja bagi masyarakat di

    sekitar objek wisata

    c) Menambah devisa Negara

    Semakin banyaknya wisatawan yang datang, maka banyak semakin

    banyak devisa yang akan diperoleh oleh Negara

    d) Merangsang Pertumbuhan Kebudayaan asli

  • 28

    Mengajak masyarakat untuk lebih mengembangkan kebudayaan asli yang

    dimiliki setiap daerah,

    G. Hipotesis

    Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ialah :

    1. Hipotesis Nol (Ho)

    Tidak ada pengaruh yang segnifikan antara variabel kebijakan

    pembangunan kepaiwisataan dengan variabel peningkatan pendapatan asli daerah

    (PAD).

    2. Hipotesis Alternatif (Ha)

    Ada pengaruh segnifikan antara variabel kebijakan pembangunan

    kepaiwisataan dengan variabel peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

  • 29

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Waktu Dan Lokasi Penelitian

    Dalam penelitian ini waktu 2 bulan terhitung dari tanggal 13 Juli 2020 s/d

    10 September 2020. Kemudian Penelitian ini akan dilaksanakan di dua Objek

    wisata yang ada di Kabupaten Barru yaitu Pantai Ujung Batu dan Taman Bola Pitue

    yang ada di Kabupaten Barru. Sehingga penulis mengambil judul “Pengaruh

    Kebijakan Pembangunan Kepariwisataan Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli

    Daerah di Kabupaten Barru’’.

    B. Jenis Dan Tipe Penelitian

    a) Jenis Penelitian

    Penelitian ini menggukan metode penelitian kombinasi (Mix Methods). Menurut

    (Moh.Nazir, 2013) metode Penelitan kombinasi adalah metode penelitian yang

    menggabungkan antara metode kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini

    menggunakan metode Sequential exploratory menurut (Sugiyono, 2018) dimana

    metode ini pada tahap awal menggunakan metode kualitatif dan tahap berikutnya

    metode kuantitatif, bobot metode lebih pada metode tahap pertama yaitu kualitatif

    dan selanjutnya dilengkapi dengan metode kuantitatif, Kombinasi data kedua

    bersifat connecting (menyambung) hasil penelitian tahap pertama ( hasil penelitian

    kualitatif) dan tahap berikutnya (hasil penelitian kuantitatif). Hal ini dikarenakan

    penelitian ini berupaya untuk memahami Pengaruh Kebijakan Pembangunan

    Kepariwisataan Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di

  • 30

    Kabupaten Barru dengan pengelolaan data dan diperkuat melalui observasi dan

    wawancara.

    b) Tipe Penelitian

    Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif dengan metode survey.

    Dikatakan penelitian kuantitatif karena penelitian ini berdasarkan data-data yang

    diperoleh dari masyarakat melalui pembagian kuesioner Kemudian penelitian ini

    menggunakan metode survey karena menggunakan kuesioner untuk proses

    pengumpulan data.

    C. Sumber Data

    Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data yaitu :

    1) Sumber data primer yaitu berupa jawaban pertanyaan dari kuesioner yang

    disebarkan dan hasil wawancara. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah

    responden yang berkunjung di Objek wisata Pantai Ujung Batu dan Taman Bola

    Pitue di kabupaten Barru.

    2) Sumber data sekunder yaitu berupa dokumentasi, buku-buku, artikel, jurnal, dan

    situs di internet yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

    D. Populasi Dan Sampel

    1. Populasi

    Sugiyono (2011) populasi dapat didefinisikan sebagai wilayah generalisasi

    yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik

    tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

    kesimpulannya.

  • 31

    Dari beberapa pendapat diatas, maka yang menjadi populasi dalam

    penelitian ini adalah seluruh pengunjung objek wisata Pantai Ujung Batu (5883)

    dan Taman Bola Pitue (765) pada di Tahun 2019.

    2. Sampel

    Sampel adalah bagian terkecil atau salah satu objek bagian dari populasi.

    Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel Probability

    Sampling. Cara ini menggunakan teknik pengambilan sampel yang memberi

    peluang atau kesempatan bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi

    sampel, maka dalam penelitian ini sampel dilakukan secara acak tanpa

    memperhatikan strata yang dalam populasi tersebut.

    Untuk menyederhanakan jumlah sampel yang akan diteliti, maka digunakan

    rumus slovin. Rumus Slovin digunakan karena dalam penarikan sampel, jumlahnya

    harus representative agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan dan

    perhitungannya pun tidak memerlukan tabel jumlah sampel, namun dapat dilakukan

    dengan rumus perhitungan sederhana (Muchlis,2015).

    Rumus Slovin untuk menentukan jumlah sampel sebagai berikut :

    𝑛 =𝑁

    1 + 𝑁(𝑒)2

    Keterangan :

    n = Ukuran sampel jumlah responden

    N = Jumlah Populasi

  • 32

    e = persentase kelonggaran kesalahan pengambilan sampel

    yang masih bisa ditolerir, e = 0,1

    ketentuan rumus Slovin :

    a. Nilai e : 0,1 (10%) Untuk populasi dalam jumlah besar

    b. Nilai e : 0,2 (20%) Untuk populasi dalam jmlah kecil

    Jadi rentang sampel yang diambil dari teknik Slovin melihat jumlah

    populasi yang besar dalam penelitian ini maka presentase nilai eror sebesar 10%

    maka untuk mengetahui jumlah sampel penelitian, maka perhitungannya sebagai

    berikut :

    𝑛 =5883

    1 + 𝑁(10%)2

    =5883

    1 + 5883(0,01)

    =5883

    59,83

    n = 98,32 => 99 responden

  • 33

    Tabel 3.1

    Sampel

    Berdasarkan rumus tersebut maka jumlah sampel yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah sebanyak 188 responden.

    E. Informan Data

    Informan data digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh melalui

    jawaban dari responden Adapun jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak

    tiga orang, yaitu :

    Tabel 3.2

    Informan penelitian

    No Keterangan Populasi Presentase Sampel

    1 Pantai Ujung Batu 5883 10% 99

    2 Taman Bola Pitue 765 10% 89

    Jumlah 188

    No Nama Jabatan Inisial

    1 Drs.Wahyuddin Sekretaris Dinas Pariwisata Barru W

    2 Maskamiluddin. S.Sos, M.Si

    Bidang Pengembangan Destinasi dan

    Industri Pariwisata

    M

    3 Marlina Amin, S.Sos Kasubag.Umum dan SDM MA

    Jumlah 3 orang

  • 34

    F. Teknik Pengumpulan Data

    Dalam pengumpulan data peneliti memerlukan instrumen yaitu alat yang

    digunakan untuk membantu mengerjakan pengumpulan data sehingga menjadi

    lebih mudah. Teknik pengumpulan data yang digunakan ada 4, yaitu :

    1. Observasi

    Observasi dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi untuk

    memperoleh data awal, seperti sejak kapan kebijakan pembangunan kepariwisataan

    ini diterapkan, apakah kebijakan pengembangan kepariwisataan diterima dengan

    baik oleh masyarakat disekitar objek wisata. Hal ini dilakukan karena peneliti sudah

    mengetahui dengan pasti variabel-variabel yang akan diamati, yaitu variabel

    kebijakan pembangunan kepariwisataan dan peningkatan pendapatan asli daerah

    (PAD).

    2. Daftar Pertanyaan (Kuesioner)

    Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan yang dibuat oleh peneliti yang

    berkaitan dengan variabel X dan Y kemudian akan diberikan kepada responden

    untuk menjawabnya. Adapun skala yang digunakan ditunjukkan pada tabel yang

    ada dibawah ini :

    Tabel 3.3

    Skor dalam Penelitian

    Simbol Pernyataan Skor

    SS Sangat Setuju 4

    S Setuju 3

    KS Kurang Setuju 2

    TS Tidak Setuju 1

  • 35

    3. Wawancara

    Wawancara dilakukan secara terbuka untuk memperoleh informasi

    tambahan melalui informan. Dengan suatu perencanaan, persiapan, dan

    berpedoman pada pertanyaan yang telah dibuat sehingga peneliti tidak kaku dalam

    memperoleh informasi dan data yang diperoleh apa adanya.

    4. Dokumentasi

    Dokumentasi merupakan pelengkap dalam penelitian setelah tekhnik

    observasi, kuesioner, dan wawancara. Dokumentasi adalah cara untuk mendapatkan

    data tambahan melalui referensi-referensi, buku-buku, jurnal, foto-foto, dan hal-hal

    yang berhubungan dengan variabel yang diteliti.

    F. Teknik Analisi Data

    Penelitian ini menggunakan analisis regresi. Teknik analisis regresi

    digunakan untuk melihat pengaruh variabel kebijakan Program Pembangunan

    kepariwisataan terhadap variabel peningkatan pendapatan asli daerah. Teknik

    analisis regresi berfungsi untuk menguji sejauh mana hubungan sebab akibat antara

    variabel X dan Y. Model persamaan regresi sederhana adalah :

    Y = a + bX + e

    Dimana :

    Y = Variabel response atau variabel akibat (Dependent)

    X =Variabel predictor atau variabel faktor penyebab

    (Independent)

  • 36

    a = Konstanta

    b =Koefisien regresi (Kemiringan) besaran response yang

    ditimbulkan oleh prediktor .

    e = Residual atau error

    Analisis regresi dalam penelitian ini akan menggunakan bantuan software

    SPSS. Hasil analisis regresi dapat digunakan pula untuk melakukan uji hipotesis.

    Dasar pengambilan keputusannya adalah :

    a. Jika nilai P value (sig) ≥ 0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak

    b. Jika nilai P value (sig) ≤ 0,05, maka Ha ditolak dan Ho diterima

    Kemudian untuk menentukan kriteria kekuatan hubungan antara dua

    variabel dengan menggunakan salah satunya teori dari Kusmayadi (2004) sebagai

    berikut :

    Tabel 3.4

    Kriteria Kekuatan Hubungan

    Koefisien Korelasi Kekuatan Hubungan

    ± 1.00 Sempurna

    0.85 - 0.99 Sangat Kuat

    0.70 - 0.84 Kuat

    0.50 - 0.69 Sedang

    0.30 - 0.49 Lemah

    0.10 - 0.29 Sangat Lemah

    0.00 Tidak Ada Hubungan

  • 37

    G.Teknik Pengabsahan Data

    Untuk mengukur data, ada dua konsep yang digunakan yaitu validitas dan

    reliabilitas. Suatu penelitian akan menghasilkan kesimpulan yang bias jika datanya

    kurang valid dan kurang reliabel.

    a. Uji Validitas

    Validitas konstruksi dan validitas isi akan dilakukan oleh peneliti untuk

    menguji apakah konsruk atau karakteristik dalam penelitian ini, yaitu variabel

    kebijakan Pembangunan Kepariwisataan dan Peningkatan Pendapatan Asli Daerah

    (PAD) dapat diukur secara akurat oleh indikator-indikatornya. Penelitian ini akan

    melakukan uji validitas dengan menggunakan bantuan software SPSS version 25.

    Didasarkan bahwa responden penelitian ini adalah sebanyak 50 orang responden,

    maka pengujian validitas cukup dengan membandingkan nilai r hitung > r tabel pada

    taraf signifikan 5%, maka ditolak dan disimpulkan bahwa skor butir berkorelasi

    positif dengan skor faktor sehingga dikatakan valid dan tidak perlu dikeluarkan dari

    daftar pertanyaan.

    b. Uji Reliabilitas

    Reliabilitas konsisensi internal akan dilakukan oleh peneliti untuk menguji

    setiap butir-butir yang ada pada kuesioner penelitian dengan teknik belah dua (Split

    Half) dari spearma brown. Penelitian akan melakukan uji reliabilitas dengan

    menggunakan bantuan software SPSS version 21. Pengujian realibitas cukup

    dengan membandingkan jika nilai Cronbach Alpha (a) lebih dari 0,6 maka

    instrument tersebut reliable, semakin besar nilainya berarti instrument tersebut

  • 38

    semakin reliable. Tetapi sebaliknya jika Cronbach Alpha (a) kurang dari 0,6 maka

    dianggap kurang handal, artinya bila variabel-variabel tersebut dilakukan penelitian

    ulang dengan waktu dan dimensi yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan

    yang berbeda.

  • 39

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

    Kabupaten Barru merupakan salah satu Kabupaten yang berada

    di pesisir Barat Provinsi Sulawesi Selatan terletak antara 4o 05’ 49o

    – 4o 47’ Lintang Selatan dan 119o 49” 16o Bujur Timur. Luas

    wilayah kurang lebih 1.174,72 Km2. Wilayah Kabupaten Barru

    terbagi dalam 7 wilayah kecamatan dan 54 desa/kelurahan ini

    terletak dibagian tengah Provinsi Sulawesi Selatan. Batas wilayah

    Kabupaten Barru secara administratif adalah sebagai berikut:

    • Sebelah Utara Berbatasan dengan Kota

    Parepare dan Kabupaten Sidrap

    • Sebelah Timur Berbatasan dengan Kabupaten Soppeng dan

    Kabupaten Bone

    • Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kabupaten Pangkajene

    Kepulauan

    • Sebelah Barat Berbatasan dengan Selat Makassar

  • 40

    Gambar 4.1

    Peta Wilayah Kabupaten Barru

    Sumber : Data Primer, Kabupaten Barru Dalam Angka 2020

    Kabupaten Barru terletak pada jalan Trans Sulawesi dan merupakan daerah

    lintas provinsi yang terletak antara Kota Makassar dan Kota Pare-Pare. Secara

    administratif kecamatan yang ada di Kabupaten Barru dapat dilihat pada tabel

    berikut:

  • 41

    Tabel 4.1

    Pembagian Adminitrasi Kabupaten Barru

    No. Kecamatan Luas

    (Km2)

    Presentase

    (%)

    1 Tanete Riaja 174,29 14,84

    2 Tanete Rilau 79,17 6,74

    3 Barru 199,32 16,97

    4 Soppeng Riaja 78,90 6,71

    5 Mallu Setasi 216,58 18,44

    6 Pujananting 314,26 26,75

    7 Balusu 112,20 9,55

    Total 1174,72 100

    Sumber : Kabupaten Barru Dalam Angka 2020

    B. Gambaran Umum Responden

    Penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh selama penelitian yang

    dilakukan di 2 objek wisata di Kabupaten Barru yaitu di Pantai Ujung Batu dan di

    Taman Bola Pitue, dibagikan ke 188 Pengunjung Objek wisata, dan ada pedoman

    wawancara yang diberikan ke Sekertaris, Kepala Bidang, dan Kasubag Umum dan

    SDM Dinas Pariwisata Kabupaten Barru.

    1. Jenis Kelamin

    Para pengunjung Objek Wisata Pantai Ujung Batu dan Taman Bola Pitue,

    Untuk lebih jelasnya bisa lihat tabel berikut :

  • 42

    Tabel 4.2

    Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

    Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)

    Laki-Laki 82 43,9%

    Perempuan 106 56,1%

    Total 188 100%

    Sumber : Data Primer, Kuesioner Penelitian, 2020

    Pada tabel di atas dapat kita lihat bahwa 100% atau 188 orang responden

    terbanyak ialah perempuan 106 orang dan laki-laki sebanyak 82 orang.

    2. Usia

    Usia dari para pengunjung objek wisata Pantai Ujung Batu dan Taman

    Bola Pitue di Kabupaten Barru berbeda-beda, dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 4.3

    Responden Berdasarkan Usia

    Usia Jumlah Responden Persentase (%)

    < 20 tahun 8 4,27

    21 - 25 tahun 90 48,12

    26 - 30 tahun 46 24,59

    31 - 35 tahun 16 8,55

    > 35 tahun 28 15,47

    Total 188 100

    Sumber : Data Primer, Kuesioner Penelitian, 2020

    Pada tabel di atas dapat kita lihat bahwa ada 4,27% atau 8 orang responden

    yang berusia 35 tahun. Sehingga hasil penelitian menunjukkan bahwa yang banyak

    berkunjung di objek wisata Pantai Ujung Batu dan Taman Bola Pitue adalah

    yang berusia 21-25 tahun.

  • 43

    3. Pekerjaan

    Pekerjaan pengunjung objek wisata Pantai Ujung Batu dan Taman Bola

    Pitue di Kabupaten Barru berbeda-beda, ada yang ibu rumah tangga, petani,

    wiraswasta,PNS, Honorer, Mahasiswa dan ada juga yang sebagai Karyawan

    Swasta. Berikut adalah pekerjaan dari 188 orang responden yang dapat kita lihat

    pada tabel beriku

    Tabel 4.4

    Responden Berdasarkan Pekerjaam

    Pekerjaan Jumlah Responden Persentase (%)

    Ibu Rumah Tangga 10 5,34

    Petani 27 14,43

    Wiraswasta 13 6,95

    Mahasiswa 73 39,03

    Honorer 24 12,83

    PNS 15 8,02

    Karyawan Swasta 25 13,36

    Total 188 100

    Sumber : Data Primer, Kuesioner Penelitian, 2020

    Pada tabel di atas dapat kita lihat bahwa ada 39,03 atau sebanyak 73 orang

    responden yang berprofesi sebagai Mahasiswa, 5,34% atau 10 orang responden

    yang berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga, 14,43% atau 27 orang responden yang

    berprofesi sebagai petani, kemudian 6,95% atau 13 orang responden yang

    berprofesi sebagai wiraswasta, dan 13,36% atau 25 orang responden yang

    berprofesi sebagai Karyawan Swasta, dan 12,83% atau 24 orang responden yang

    berprofesi sebagai Honorer, dan 8,02% atau 15 orang responden yang berprofesi

    sebagai PNS. Sehingga hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pengunjung

  • 44

    objek wisata Pantai Ujung Batu dan Taman Bola Pitue di Kabupaten Barru

    berprofesi sebagai Mahasiswa.

    C. Hasil Penelitian

    Penelitian ini tentang Pengaruh kebijakan pembangunan kepariwisataan

    terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Barru. Penelitian

    ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu dari 13 Juli s/d 10 September 2020. Adapun

    yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah Pengunjung Objek wisata

    Pantai Ujung Batu dan Taman Bola Pitue sebanyak 188 orang responden. Variabel

    dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu kebijakan pembangunan

    kepariwisataan dan peningkatan pendapatan asli daerah.

    1. Kebijakan Pembangunan Kepariwisataan di Kabupaten Barru

    Kebijakan Pembangunan Kepariwisataan merupakan peraturan yang

    dikeluarkan oleh pemerintah untuk meningkatkan kepariwisataan di Kabupaten

    Barru. Kebijakan Pembangunan kepariwisataan daerah memiliki misi diantaranya

    mengembangkan pariwisata untuk memperoleh manfaat ekonomi dan sosial dari

    kegiatan pariwisata yang dikembangkan. Kebijakan Pembangunan kepariwisataan

    ini sendiri sudah diterapkan dari Tahun 2016 sampai dengan sekarang. Adapun

    indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembangunan destinasi

    wisata, pengembangan pemasaran dan pasar pariwisata, pembangunan industri

    pariwisata, dan pembangunan kelembagaan.

    a. Pembangunan Destinasi Wisata

    Pengembangan perwilayahan destinasi wisata Daerah berdasarkan karakter

    dan potensi destinasi wisata yang proporsional dan merata, peningkatan tata kelola

  • 45

    destinasi wisata dan pengembangan dan pembinaan destinasi wisata baru dalam

    meningkatkan pemerataan pembangunan kepariwisataan.

    Pembangunan destinasi wisata merupakan salah satu indikator dari variabel

    kebijakan pembangunan kepariwisataan. Maka untuk mengetahuinya dapat kita

    lihat hasil pengelolaan data dari 188 orang responden dan hasil wawancaranya.

    Tabel 4.5 : Tanggapan responden Dengan Adanya pembangunan destinasi

    wisata berpengaruh untuk masyarakat

    Kategori Jumlah

    Responden Persentase (%) Skor

    Sangat Setuju 52 27,7 208

    Setuju 92 48,9 276

    Kurang Setuju 36 19,1 72

    Tidak Setuju 8 4,3 8

    Total 188 100 564

    Sumber : Data Primer, Kuesioner Penelitian, 2020

    Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa tanggapan responden

    terhadap pengaruh pembangunan destinasi wisata kepada masyarakat menjadi

    sederhana karena ada 92 orang atau 48,9% yang memilih kategori setuju, dan 8

    orang atau 4,3% yang memilih kategori tidak setuju. Hal ini seperti yang

    disampaikan oleh informan W selaku Sekretaris Dinas pariwisata kabupaten

    Barru mengatakan bahwa:

    “…dengan adanya pembangunan destinasi wisata memberikan pengaruh

    yang baik untuk masyarakat sekitar objek wisata, karena bisa menjadi mata

    pencaharian baru untuk mereka …” (hasil wawancara dengan informan W

    pada tanggal 27 Agustus 2020).

    Kemudian hal ini diperkuat juga dengan hasil wawancara informan lain

    yaitu M sebagai Bidang pengembangan destinasi dan industri mengatakan

    bahwa:

  • 46

    “…Masyarakat akan sangat senang jika ternyata akan ada pembangunan

    destinasi atau perbaikan objek wisata di sekitar lingkungan mereka karena hal

    itu akan mengundang banyak wisatawan yang berkunjung dan tentu itu suata

    hal yang memang diharapkan oleh masyarakat disekitar objek wisata...” (hasil

    wawancara dengan informan M pada tanggal 27 Juli 2020).

    Dengan adanya Pembangunan destinasi wisata memberikan pengaruh

    yang baik untuk masyarakat terutama masyarakat yang berada di dekat objek

    wisata. Hal ini dapat dilihat pada tanggapan responden mengenai pengaruh

    pembangunan destinasi wisata. Kemudian diperkuat dengan hasil wawancara

    dengan beberapa informan bahwa memang dengan adanya pembangunan

    destinasi wisata masyarakat sangat terbantu, karena pengunjung akan semakin

    ramai dan dagangan atau fasilitas wisata yang mereka tawarkan semakin ramai

    dibeli oleh wisatawan.

    Tabel 4.6 : Tanggapan responden tentang Mengubah pola pikir masyarakat

    tentang kepariwisataan

    Kategori Jumlah

    Responden Persentase (%) Skor

    Sangat Setuju 32 17 128

    Setuju 44 23,4 132

    Kurang Setuju 102 54,3 204

    Tidak Setuju 10 5,3 10

    Total 188 100 474

    Sumber : Data Primer, Kuesioner Penelitian, 2020

    Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat tanggapan responden mengenai

    mengubah pola pikir masyarakat tentang kepariwisataan , tanggapan responden

    tertinggi adalah kategori Kurang setuju yaitu sebanyak 102 orang atau 54,3%,

    kemudian kategori setuju, dan 10 orang atau 5,3% yang memilih kategori tidak

    setuju. Ini berarti bahwa mayarakat kurang paham tentang kepariwisataan,

    Seperti yang dikatakan oleh MA sebagai bidang umum dan SDM :

  • 47

    “… Mayarakat memang belum terlalu peduli dengan hal-hal mengenai

    peningkatan kepariwisataan, contohnya masyarakat belum punya inisiatif

    sendiri untuk turun tangan secara langsung dalam peningkatan fasilitas

    wisata, kedepannya rencana dari dinas pariwisata sendiri akan lebih sering

    melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang betapa pentingnya

    pariwisata …” (hasil wawancara dengan informan MA pada tanggal 27

    Agustus 2019).

    Berdasarkan tanggapan responden dan hasil wawancara dari beberapa

    informan mengenai mengubah pola pikir masyarakat tentang kepariwisataan

    dengan adannya pembangunan destinasi wisata ini belum begitu optimal

    pelaksanaannya. Seperti data yang diperoleh penulis saat melakukan Observasi

    langsung ke objek wisata yang ada di Kabupaten Barru memang masih banyak

    masyarakat yang belum paham tentang kebijakan pembangunan kepariwisataan,

    masyarakat masih menganggap bahwa kebijakan pembangunan kepariwisataan

    hanya untuk kepentingan pemerintah sepihak.

    Tabel 4.7 : Tanggapan responden merasakan dampak dari pembangunan

    destinasi wisata

    Kategori Jumlah

    Responden Persentase (%) Skor

    Sangat Setuju 27 14,4 108

    Setuju 80 42,6 240

    Kurang Setuju 54 28,7 108

    Tidak Setuju 27 14,4 27

    Total 188 100 483

    Sumber : Data Primer, Kuesioner Penelitian, 2020

    Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa tanggapan responden

    merasakan dampak dari pembangunan destinasi wisata paling banyak yang

    memilih kategori setuju yaitu sebanyak 80 orang atau 42,6% dan kategori tidak

    setuju ada 27 orang atau 14,4%. Hal ini berarti pembangunan destinasi wisata

  • 48

    sudah memberikan dampak yang baik untuk masyarakat disekitar objek wisata.

    Tapi masih ada masyarakat yang memilih kurang setuju karena belum

    merasakan dampak dari pembangunan Destinasi wisata.

    Hal ini diperjelas oleh informan W selaku Sekretaris Dinas Pariwisata

    yang mengatakan bahwa :

    “…memberikan yang terbaik untuk masyarakat terutama masyarakat yang

    berada di lingkungan objek wisata memang adalah tujuan utama dari

    pembangunan kepariwisataan ini, kami berharap kedepannya masyarakat

    merasakan dampak positif dari setiap pembangunan destinasi wisata yang

    dilakukan oleh dinas pariwisata…” (hasil wawancara dengan informan W

    pada tanggal 27 Agustus 2020).

    Kemudian menurut M sebagai Bidang pengembangan destinasi dan

    insudtru mengatakan bahwa :

    “…kedepannya kami sangat berharap semoga dengan adanya pembangunan

    kepariwisataan dalam hal pembangunan destinasi wisata di objek wisata

    memberikan banyak manfaat dan dampak positif untuk masyarakat….. ”

    (hasil wawancara dengan informan M pada tanggal 27 Agustus 2020).

    Berdasarkan tanggapan responden dan hasil wawancara dari informan di

    atas menunjukkan bahwa pembangunan destinasi wisata di beberapa objek

    wisata di kabupaten Barru sudah memberikan dampak positif kepada masyarakat

    terutama masyarakat yang berada di sekitar objek wisata seperti misalnya

    masyarakat mendapatkan peluang kerja yang luas ketika ada pembangunan

    kepariwisataan di daerah mereka.

  • 49

    Tabel 4.8 : Tanggapan responden Meningkatnya Wisatawan yang Berkunjung

    Kategori Jumlah

    Responden Persentase (%) Skor

    Sangat Setuju 37 19,7 148

    Setuju 97 51,6 291

    Kurang Setuju 39 20,7 78

    Tidak Setuju 15 8 15

    Total 188 100 532

    Sumber : Data Primer, Kuesioner Penelitian, 2020

    Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa tanggapan responden

    Pembangunan destinasi wisata dalam meningkatkan wisatawan yang berkunjung

    paling banyak yang memilih kategori setuju yaitu sebanyak 97 orang atau 51,6%,

    dan kategori tidak setuju ada 15 orang atau 8%. Hal ini berarti pembangunan

    destinasi wisata dalam hal ini meningkatkan wisatawan yang berkunjung sudah

    bagus. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa meningkatnya wisatawan yang

    berkunjung semenjak adanya pembangunan destinasi wisata memang sudah

    optimal. Lebih jelasnya yang diungkapkan oleh informan W bahwa :

    “...Pembangunan destinasi wisata yang dilakukan di beberapa objek wisata

    menjadikan objek wisata tersebut lebih baik lagi dan tentunya para wisatawan

    akan lebih banyak yang berkunjung, kami selalu berusaha untuk memberikan

    fasilitas yang lengkap untuk para wisatawan dan juga prasarana yang

    mendukung agar wisatawan betah dan nyaman saat sedang berwisata …”

    (hasil wawancara dengan informan W pada tanggal 27 Agustus 2020).

    Berdasarkan tanggapan responden dan hasil wawancara dari beberapa

    informan di atas menunjukkan bahwa dengan adanya pembangunan destinasi

    wisata menjadikan semakin banyak wisatawan yang berkunjung, seperti data

    yang didapatkan penulis saat melakukan observasi ke kantor Dinas Pariwisata

  • 50

    Kabupaten Barru data yang diperoleh setiap tahunnya kunjungan wisatawan

    yang berkunjung ke Kabupaten Barru selalu meningkat

    Tabel 4.9 : Tanggapan responden tentang mendapatkan informasi tentang

    pembangunan destinasi wisata

    Kategori Jumlah

    Responden Persentase (%) Skor

    Sangat Setuju 24 12,8 96

    Setuju 83 44,1 249

    Kurang Setuju 60 31,9 180

    Tidak Setuju 21 11,2 21

    Total 188 100 549

    Sumber : Data Primer, Kuesioner Penelitian, 2020

    Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa tanggapan responden

    mendapatkan pembekalan tentang pembangunan destinasi wisata paling banyak

    yang memilih kategori setuju yaitu sebanyak 83 orang atau 44,1% dan ada 21

    orang atau 11,2% ini berarti masyarakat sudah mendapatkan informasi tentang

    pembangunan destinasi wisata.

    Seperti yang dikatakan oleh informan W bahwa :

    “…kami selalu berusaha untuk melakukan sosialisasi di setiap bulannya

    kepada masyarakat disekitar objek wisata, agar pembangunan destinasi

    wisata bisa berjalan dengan baik, kami selalu berusaha untuk selalu

    melibatkan warga dalam berbagai program pembangunan destinasi wisata…”

    (hasil wawancara dengan informan W pada tanggal 27 Agustus Juli 2020).

    Berdasarkan data yang diperoleh dari tanggapan responden dan hasil

    wawancara dari beberapa informan di atas menunjukkan bahwa masyarakat

    sudah diberikan informasi tentang bagaimana program pembangunan destinasi

    wisata di beberapa objek wisata di kabupaten Barru.

    Dari beberapa uraian di atas berdasarkan tanggapan responden dan hasil

    wawancara dari beberapa informan, dapat dilihat pada pada tabel berikut

  • 51

    Tabel 4.10 : Tanggapan responden tentang Pembangunan Destinasi Wisata

    Pernyataan SS (4) S (3) KS (2) TS (1)

    ∑ % Skor ∑ % Skor ∑ % Skor ∑ % Skor

    Pembangunan

    destinasi wisata

    berpengaruh untuk

    masyarakat

    52 27,7 208 92 48,9 276 36 19,1 27 8 4,3 8

    Mengubah pola pikir

    masyarakat tentang

    kepariwisataan

    32 17 128 44 23,4 132 102 54,3 204 10 5,3 10

    Anda dan keluarga

    merasakan dampak

    dari pembangunan

    destinasi wisata

    27 14,4 108 80 42,6 240 54 28,7 108 27 14,4 27

    Meningkatnya

    wisatawan yang

    berkunjung

    37 19,7 148 97 51,6 291 39 20,7 78 15 8 15

    Anda mendapatkan

    informasi tentang

    pembangunan

    destinasi wisata

    21 11,2 96 83 44,1 249 60 31,9 180 21 11,2 21

    Rata-Rata 33,8 18 137,6 79,2 42,12 237