dosa dan do’a ditinjau dari al qur’an dan alkitab

18
189 Umi Farikah Dosa dan Do’a Ditinjau dari Al-Qur’an dan Alkitab Dosa dan Do’a Ditinjau dari Al-Qur’an dan Alkitab Umi Farikah 1 1 Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Bhakti Wiyata Kediri, Jln. KH Wachid Hasyim No.65, Bandar Lor, Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur 64114 Indonesia Email: [email protected] Abstrak: Dosa yang diakui oleh siswa SMP dan SMK membuat hati mereka tidak tenang dan kacau.Mereka merasa bersalah dan hatinya resah dan gelisah. Do’a membuat hati siswa lebih tenang dan lega, terbukti dari hasil observasi dan wawan-cara. Juga dengan sholat dan do’a bagi mereka yang sudah tertib menjadi lebih berbakti kepada kedua orang tua dan berbuat baik kepada Bapak, Ibu Guru, dan kepada teman-temanya. Kata Kunci: al-Qur’an, Alkitab, Dosa, Do’a. 1. Pendahuluan Bentuk maksiat di segala sektor kehidupan makin mengakar di kalangan umat.Tua muda, pejabat maupun rakyat jelata semuanya terbuai dalam perubahan- perubahan yang makin rumit dan komplek berkat kemajuan yang dihasilkan IPTEK. Hasil Ilmu Pengetahuan dan Teknologi harus di sikapi dengan kritis dan arif, karena tanpa di sadari segala bentuk sikap dan perbuatan akan di pertanggungjawabkan di hadapan Kholiq sang pencipta (QS. Al-Isro’(17): 36; QS. An- Nur(24): 24; QS. Fushilat(41) : 22; QS Yasin(36): 65). Perubahan- perubahan bergerak cepat, terutama kemajuan di bidang informasi yaitu,pornografi dan pornoaksi berperan besar terhadap kerusakan moral masyarakat.Fokus pada generasi pemuda penerus bangsa.Timbulnya penyakit AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) yang belum sepenuhnya teratasi

Upload: others

Post on 22-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dosa dan Do’a Ditinjau dari Al Qur’an dan Alkitab

189

Umi Farikah

Dosa dan Do’a Ditinjau dari

Al-Qur’an dan Alkitab

Dosa dan Do’a Ditinjau dari Al-Qur’an

dan Alkitab

Umi Farikah1

1

Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Bhakti Wiyata

Kediri, Jln. KH Wachid Hasyim No.65, Bandar Lor,

Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur 64114 Indonesia

Email: [email protected]

Abstrak: Dosa yang diakui oleh siswa SMP dan

SMK membuat hati mereka tidak tenang dan

kacau.Mereka merasa bersalah dan hatinya resah dan

gelisah. Do’a membuat hati siswa lebih tenang dan

lega, terbukti dari hasil observasi dan wawan-cara.

Juga dengan sholat dan do’a bagi mereka yang

sudah tertib menjadi lebih berbakti kepada kedua

orang tua dan berbuat baik kepada Bapak, Ibu Guru,

dan kepada teman-temanya.

Kata Kunci: al-Qur’an, Alkitab, Dosa, Do’a.

1. Pendahuluan

Bentuk maksiat di segala sektor kehidupan makin mengakar di kalangan umat.Tua muda, pejabat maupun rakyat jelata semuanya terbuai dalam perubahan-perubahan yang makin rumit dan komplek berkat kemajuan yang dihasilkan IPTEK. Hasil Ilmu Pengetahuan dan Teknologi harus di sikapi dengan kritis dan arif, karena tanpa di sadari segala bentuk sikap dan perbuatan akan di pertanggungjawabkan di hadapan Kholiq sang pencipta (QS. Al-Isro’(17): 36; QS. An-Nur(24): 24; QS. Fushilat(41) : 22; QS Yasin(36): 65).

Perubahan- perubahan bergerak cepat, terutama kemajuan di bidang informasi yaitu,pornografi dan pornoaksi berperan besar terhadap kerusakan moral masyarakat.Fokus pada generasi pemuda penerus bangsa.Timbulnya penyakit AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) yang belum sepenuhnya teratasi

Page 2: Dosa dan Do’a Ditinjau dari Al Qur’an dan Alkitab

190

Umi Farikah

Dosa dan Do’a Ditinjau dari

Al-Qur’an dan Alkitab

penyembuhannya. Penyakit itu muncul karana kehidup-an seks bebas.

Deputi Rehabilitasi Diah Utami di Gedung Nasional BNN Jakarta Timur, berkata. Jumlah penyalah-guna narkoba di Indonesia diperkirakan telah mencapai sekitar 3,5 juta orang pada 2017, di mana 1,4 juta adalah pengguna biasa dan hampir satu juta telah menjadi pecandu narkoba" [1].

Lebih lanjut BNN melaporkan bahwa 80 % pengguna narkoba yang pakai jarum suntik menderita hepatitis B / C dan 40-50 % tertular HIV karena menggunakan jarum suntik yang tidak steril (bergantian). Dari pecandu pengidap HIV atau Hepatitis, terjadi penularan kepada sesama pecandu.Penyakit AIDS menyebabkan turunnya sistem kekebalan tubuh.Hepatitis B/C menyebabkan kerusakan hati dan kanker.Saat ini sekitar 15.000 penyalahgunaan narkoba kaum muda meninggal dunia setiap tahun akibat overdosis [2].

Obat-obatan terlarang (Narkoba dan zat adiktif alkohol, heroin, morfin, ekstasi, sabu-sabu, pil koplo, ganja, dan lain-lain) adalah larangan agama.Allah melarangnya secara bertahap, karena saat itu orang-orang Arab, bahkan setelah mereka memeluk Islam pun, masih terbisaa meminum anggur. Mereka bertanya kepada Nabi, lalu turunlah ayat yang artinya ;Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. (QS.Al-Baqarah(2): 219).

Dan ayat yang melarang sama sekali atas sesuatu yang diharamkan adalah artinya sebagai berikut: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatarn syaitan.”(QS. Al-Maidah (5) :90).

Thobieb Al-Asyhari, menulis terkait dengan arti ayat di atas, bahwa orang-orang Arab jahiliyah sebelum

Page 3: Dosa dan Do’a Ditinjau dari Al Qur’an dan Alkitab

191

Umi Farikah

Dosa dan Do’a Ditinjau dari

Al-Qur’an dan Alkitab

kebangkitan Islam merupakan korban dari kedua kebejatan tersebut. Dalam keadaan mabuk, mereka bisa melakukan berbagai tindakan kejahatan mengerikan yang tercatat dalam buku-buku sejarah.Mereka terus meminumnya setelah datangnya Islam sampai saat hijrah dari Mekkah ke Madinah pada tahun 632 M, secara bertahap mereka melepaskan kebejatan itu.Ayat tersebut di atas berisi perintah terakhir yang mengharamkan samasekali meminum sesuatu yang memabukkan [3].

Segala bentukdosa dan larangan agama yang saya sebut di atas, dalam al-Qur'an tegas dijelaskan, ditanggung sendiri oleh pelakudosa. Hal ini terdapat dalam Al-Qur'an artinya sebagai berikut:"Dan orang yangberdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikitpun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya. ." (Qs.Fathir(35): 18). Dalam surat lain ;"(yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikuldosa orang lain, dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya)." (QS. An-Najm (53): 38-40).Danseorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan meng'azab sebelum Kami mengutus seorang rasul." (QS. Al-Isro'(17): 15).

Arti ayat-ayat yang saya kutip tersebut di atas sangat jelas, bahwa setiap pelaku dosa, akan menanggung dosanya sendiri. Dan tiap-tiap Rasul nanti di akhirat akan menjadi saksi terhadap umatnya. Ini bukti kalau Allah tidak menurunkan azab sebelum mengutus seorang Rasul .

Terkait para Rasul menjadi saksi terhadap umatnya terdapat dalam Al-Qur'an yang artinya :“Dan (ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan dari tiap-tiap umat seorang saksi (Rasul), kemudian tidak diizinkan kepada orang-orang yang kafir (untuk membeladiri) dan tidak (pula) mereka dibolehkan meminta ampunan. "(QS. An-Nahl (16): 84)

Page 4: Dosa dan Do’a Ditinjau dari Al Qur’an dan Alkitab

192

Umi Farikah

Dosa dan Do’a Ditinjau dari

Al-Qur’an dan Alkitab

2. Metode

Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian model analisis kualitatif yang di sebut “metode” atau pendekatan teoretisasi data (graunded theory approach), yang mana penelitian ini saya gunakan karena bisa dilakukan pula untuk penelitian yang menyoroti masalah yang ada kaitannya dengan perilaku dan peranan manusia. Sedangkan “landasan berpikir untuk memahami makna suatu gejala, saya gunakan orientasi fenomenologis” [4].

Penelitian ini tidak bertolak dari teori, tetapi berangkat dari data-data faktualkepustakaan dan di lapangan yang langsung dipraktekan dan diproses menjadi teori dengan metode berpikir iduktif. Yakni konsep-konsep dan hipotesis-hipotesis itu muncul dari data.Yang mana kategori-kategori, penjelasan-penjelasan, keterangan-keterangan sudah ada sebelum penelitian dilakukan [5].

Karena penilitian ini menggunakan model analisis kualitatif maka kehadiran peneliti di dalam lapangan sangatlah penting mengingat peneliti adalah instrumen pengumpul data dalam penelitian ini. Data-data yang peneliti dapatkan berasal dari sumber data yang berupa antara lain, siswa kls. VII. A-B, kls IX.A–J, SMPN6 Kediri dan siswa kls. X-ABC (SMK) Farmasi Bhakti Wiyata Kediri periode 2018-2019. Data-data tersebut peneliti peroleh dengan menggunakan beberapa teknik pengum-pulan data, berupa observasi, wawancara mendalam, dokumentasi, catatan lapangan, dan catatan pribadi.

3. Hasil

Dalam penelitian ini, penulis menjelaskan tentang fenomena yang ditemukan, disusun dan dibuktikan untuk sementara dengan melalui pengumpulan data yang sistematis dan analisis dari data yang berkenaan dengan fenoma itu, teori seperti ini di peroleh secara

Page 5: Dosa dan Do’a Ditinjau dari Al Qur’an dan Alkitab

193

Umi Farikah

Dosa dan Do’a Ditinjau dari

Al-Qur’an dan Alkitab

induktif yang disebut dengan “Grounded Theory”. Teori grounded bisa di akui tersusun baik jika bisa di terapkan terhadap suatu fenomena .

Jika suatu teori sangat sesuai dengan kenyataan sehari-hari dalam bidang yang nyata dan diatur dengan cermat dari beragam data, berarti teori ini sangat relevan dengan bidang nyata tersebut karena melukiskan kenyataan, maka teori ini harus dapat dipahami dan masuk akal bukan hanya untuk menggambarkan orang -orang yang diteliti tetapi juga orang-orang yang ada dibidang yang nyata [6].

Teoritisasi data digunakan sebagai metodologi, pertama kali di susun oleh Barney Glaser dan Anselm Straus. Pendekatan Anselm yang di latar belakangi oleh aliran pragmatis yang interaksionis, menghasilkan:

a. Perlunya mamasuki lapangan jika ingin menge-tahui yang terjadi

b. Pentingnya teori bagi pengembangan suatu disiplin

c. Sifat terus berlanjutnya pengalaman masa lalu ke masa kini

d. Peran aktif manusia dalam membentuk dunia yang mereka tempati

e. Penekanan pada proses dan perubahan keragam-an, serta kompleksitas hidup [7]

A. Tinjauan Umum mengenai Dosa

Dalam perjanjian lama disebutkan bahwa "Apabila mereka berdosa kepada-Mu, karena tidak ada manusia yang tidak berdosa dan Engkau murka kepada mereka". (Raja-raja (8): 48). Selain itu, disebutkan pula bahwa "Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya”. (Amsal(13): 3 dan 21). Dalam Alkitab dimuat konsep bahwa dosa dimiliki oleh semua manusia.Akibat dari per-buatan dosa karena mengabaikan firman-Nya, maka mereka selalu mendapati bencana dan malapetaka datang silih berganti, karena Allah murka kepada pelaku dosa.

Page 6: Dosa dan Do’a Ditinjau dari Al Qur’an dan Alkitab

194

Umi Farikah

Dosa dan Do’a Ditinjau dari

Al-Qur’an dan Alkitab

Sementara itu pada perjanjian baru disebutkan bahwa "Semua manusia adalah orang berdosa, tidak ada yang benar, seorang pun tidak, tidak ada seorang pun yang mencari Allah, semua orang telah menyeleweng mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak"(Roma(3); 10-12). Baik dalam perjanjian lama maupun dalam perjanjian baru keduanya mengabarkan bahwa semua manusia adalah pelaku dosa.Tidak ada seorang pun yang terhindar dari dosa, tidak ada seorang pun yang benar. Jika kita mau mengingat sejarah manusia yang pertama adalah Adam dan Hawa juga Qobil puteranya, mereka telah mewariskan dosa kepada anak cucunya sehingga manusia cenderung berpotensi sebagai pelaku dosa.

Dalam sudut pandang Islam, Perbuatan dosa biasanya dilakukan secara sembunyi- sembunyi, agar tidak diketahui oleh orang lain. Karena jika diketahui akan menurunkan harga dirinya. Perbuatan dosa bisa menutup cahaya keimanan dan kebenaran. Sehingga jiwa manusia pelaku dosa menjadi gelap dan bisa tergelincir pada prilaku tercela.

Lebih lanjut Abdul Mujib menulis, bahwa perbuatan dosa yang dilakukan oleh manusia, disebab-kan oleh dua faktor, yaitu internal dan external.Faktor Internal, berasal dari jiwa pelaku dosa itu sendiri. Yang mana ia tidak mampu memimpin kalbunya ke arah potensi yang lurus sebagaimana ajaran agama. Hawa nafsu telah memenuhi ruang hatinya, demikian juga kehidupan materialistik (cinta dunia) sangat menjauhkan kehidupan kerohanian.Faktor external,disini pelaku dosa dipengaruhi oleh dua hal yaitu godaan syetan dan makan-makanan yang subhat maupun haram [8].

Seorang hamba yang bersalah dengan satu kesalahan maka membekas dalam jiwanya satu titik (nuktah) hitam apabila iaberhenti melakukan kesalahan dan bertaubat maka jiwanya bersih. Apabila ia mengulangi kesalahan maka bertambahlah (titik hitam) di dalamnya sehingga jiwanya penuh dengan titik hitam [9].

Page 7: Dosa dan Do’a Ditinjau dari Al Qur’an dan Alkitab

195

Umi Farikah

Dosa dan Do’a Ditinjau dari

Al-Qur’an dan Alkitab

Sebagaimana sabda nabi: "Sekali-kali tidak (demikian), sebetulnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka” (HR Al-Turmudzi dari Abu Hurairah). Juga pada hadis lain disebutkan: "Hamba yang senantiasa berdusta maka membekas di dalam jiwanya titik hitam, sehingga menjadi hitam seluruh jiwanya, dan di sisi Allah ia distempel sebagai golongan pendusta." (HR Malik bin Anas dari Abdullah bin HR Mas’ud)

Hal ini juga ditulis oleh Kharisuddin Aqib bahwa: manusia mempunyai jiwa, sedangkan jiwa adalah ruh yang telah masuk dan bersatu dengan jasad yang menimbulkan potensi kesadaran (ego). Jiwa diciptakan Allah sebelum bersatu dengan badan bersifat suci, bersih dan cenderung mendekat kepada Allah Swt. Tetapi setelah ruh bersatu dengan jasad ia mulai mengenal selain Allah Swt, karena sibuk dengan segala urusan-urusan dunia" [10].

Dari keterangan di atas bisa dikaitkan dengan firman Allah, yang artinya; "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau adalah Rabb kami), kami menjadi saksi". (QS. Al-A'raf(7): 172)

Dalam surat Al-A'rof tersebut jiwa telah bersaksi bahwa Tuhan itu Allah, sehingga jelas sifat penciptaan manusia itu terdapat fitrah untuk mengenal dan meng-Esakan Allah, hal itu telah dimilikinya sejak zaman azali pada bagian jiwa manusia yang dalam.

Muhammad Utsman Najati menulis bahwa setelah ruh bersatu dengan jasad, kesibukan manusia dengan tuntutan-tuntutan tubuhnya, serta berbagai tuntutan yang diperlukan dalam kehidupannya di dunia dan pemakmuran bumi itu telah menyebabkan kema'rifahan akan kerubbubiyah- an Allah Swt dan kesiapan fitri tersebut menjadi penghalang tauhid. Hal itu disebabkan manusia terkubur oleh kelalaian, terbenam oleh kealpaan,

Page 8: Dosa dan Do’a Ditinjau dari Al Qur’an dan Alkitab

196

Umi Farikah

Dosa dan Do’a Ditinjau dari

Al-Qur’an dan Alkitab

dan tergulung oleh bawah sadar yang ada dalam dirinya” [11].

Jadi sebetulnya bayi lahir sudah bertauhid,untuk itu, manusia membutuhkan pembisaaan pengamalan ibadah solat dan berdo’a yang dapat membangun ketauhidannya. Menjauhkan diri dari sifat kealpaan dan kekhilafanserta membangkitkanya dari kedalaman bawah sadar, agar melalui pengenalan dan perasaan tetap teguh ketauhidannya.

Untuk mendukung agar ketauhidan seseorang tetap teguh maka peran keluarga dapat dilakukan dengan pembiasaan (latihan-latihan ) agar nilai –nilai ketauhidan tertanam dalam diri seseorang. Jika jiwa anak selalu berdzikir (berdo’a mendekat) kepada Allah hatinya akan kokoh dan dekat kepada-Nya. Anak akan menjadi ahli ibadah, berakhlak mulia, terhindar dari perbuatan maksiat, lebih-lebih terhindar dari dosa dan kemungkar-an [12].

Moh. Asror Yusuf, telah menyunting konsepsi Sayyed Hossein Nasr, bahwa tubuh manusia terdapat tiga aspek yaitu tubuh, pikiran (mind), dan jiwa (spirit). Ketiganya harus diintegrasikan pada levelnya masing-masing agar tercipta keseimbangan dan kesempurnaan pada dirinya. Ketiga aspek (tubuh, pikiran dan jiwa) masing-masing tidak bisa berdiri sendiri, untuk kesempurnaanya saling bergantung dengan yang lain. Keberadaan tubuh banyak dipengaruhi oleh pikiran.Jika pikiran terganggu maka fungsi organ–organ tubuhpun tidak sempurna. Begitu pula dengan jiwa (spirit) jika ia tidak diperdayakan dengan baik, maka tubuh dan pikiran akan kehilangan hubungan dengan Tuhan [13].

Terkait dengan hal tersebut nabi menerangkan pada manusia terdapat fitrah suci tanpa debu dosa menempel di jiwanya. Ruh (jiwa) adalah fitrah.Dengan ruh itu manusia bisa berbeda dengan binatang, punya potensi yang bertanggung jawab, tetapi juga mampu melanggar berbagai norma-norma moral (kesalahan-

Page 9: Dosa dan Do’a Ditinjau dari Al Qur’an dan Alkitab

197

Umi Farikah

Dosa dan Do’a Ditinjau dari

Al-Qur’an dan Alkitab

kesalahan atau dosa).Akhirnya potensi bertanggung jawab tergantung pada jiwa (qolbu) sampai dimana menerima pencerahan Ilahiyah, sehingga mampu mengendalikan seluruh potensi yang dimilikinya.

Semua bayi terlahir dalam keadaan fitrah, tergantung sejauh mana pengaruh dominan dari lingkungannya, kemana kepribadiannya akan mengarah. Apakah akan menjadi tipikal insan kamil mempunyai karakter Yahudi (lambang dari intelektual tetapi penuh dengan hawa nafsu), ataukah karakter Nasrani (lambang dari intelektual tetapi buta mata hatinya), ataukah Majusi(lambang kesenangan, materialistik, ambisi dan arogan bagaikan api membara yang mengabaikan bisikan intelek dan emosi)" [14].

Potensi bayi yang lahir fitrah, bila cahaya hati (golbu) meredup, gelaplah seluruh hatinya.Sehingga berganti dengan kejahatan, kemunafikan serta berbagai keputusan yang dimiliki oleh setan."Sesungguhnya pada setiap anak Adam (manusia) pasti ada suatu gumpalan. Apabila gumpalan itu baik maka baiklah seluruh tubuhnya dan apabila gumpalan itu rusak maka rusaklah seluruh tubuhnya.Ketahuilah bahwa gumpalan itu adalah hati."(HR. Bukhori Muslim).

Sifat baik dan buruk, benar dan salah dari perbuatan seseorang, dalam aliran Etika banyak kriteria yang dipergunakan, yakni aliranEmpirisme, menitik beratkan baik buruk atas pengalaman manusia. Aliran Instuitionisme baik buruk ditentukan oleh instuisi manusia baik berupa ilham, bisikkan kalbu, naluri dan insting.AliranRasionalisme memandang baik buruknya manusia atas rasio, karena rasio merupakan sumber etika.AliranTradisionalisme menitikberatkan baik buruk atas konsistensinya dengan tradisi atau adat istiadat yang berlaku.AliranHedonisme memandang baik buruk atas nilai pragmatisnya (kenikmatannya). Aliran Egoistik Hedonisme menyatakan baik buruk dengan kebahagiaan individu. Aliran Universalistik Hedonisme menyatakan baik buruk tergantung kebahagiaan. Aliran

Page 10: Dosa dan Do’a Ditinjau dari Al Qur’an dan Alkitab

198

Umi Farikah

Dosa dan Do’a Ditinjau dari

Al-Qur’an dan Alkitab

Evolusionisme memandang baik buruk didasarkan atas jauh dekatnya dengan idealisme yang menjadi tujuan hidup. Proses tersebut berlaku secara berangsur-angsur. Aliran Ahlusunnah memandang baik buruk didasarkan agama dan akal tidak mungkin mengetahui yang baik dan yang buruk, tergantung pada kesesuaian dengan akal. Karena akal merupakan anugerah Allah. Imam Al-Ghozali memandang baik buruk atas akal yang didasari dengan agama (Al-Qur'an dan As-Sunnah) [15].

B. Konsep Do’a secara Komprehensif

Dalam alkitab diterangkan bahwa Kata doa berasal dari bahasa latin yaitu precarius yang berarti untuk mendapatkan dengan mengemis dan dari precari berarti memohon. Jadi, doa adalah mengangkat dari hati dan jiwa ke Mahatinggi.Menurut Nouwen, Christensen dan Laird (2006), doa adalah sikap dari membuka hati diam – diam selaras dengan Roh Allah, mengungkapkan itu sendiri dengan rasa syukur [16].

Sementara itu menurut pandangan Islam, Do'a adalah permohonan yang ditujukan kepada Allah Swt dengan cara-cara tertentu dan rendah hati disertai dengan perbuatan-perbuatan yang mulia (amal solih) agar do’anya diperkenankan.Sedangkan Allah menganggap berdo’a adalah perbuatan yang amat mulia. Hal ini berdasar Sabda Rasulullah;“tidak ada sesuatu yang lebih mulia menurut Allah dari pada berdo'a (HR Turmudzi).

Oleh karena itu berdoa itu disenangi Allah dan merupakan perbuatan yang mulia. Maka jika ingin disenangi Allah hendaklah melakukan do'a. Do'a juga merupakan ibadah, karena keterbatasan dan kelemahan manusia mencukupi kebutuhan hidupnya, ia hendaknya bergantung dan memohon kepada Allah Swt. "Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Kuperkenankan bagimu".(QS.Al-Mukmin;(40):60)

Page 11: Dosa dan Do’a Ditinjau dari Al Qur’an dan Alkitab

199

Umi Farikah

Dosa dan Do’a Ditinjau dari

Al-Qur’an dan Alkitab

"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan).

Dari arti ayat-ayat tersebut, mengandung arti perintah do'a yang ditujukan hanya kepadaAllah saja tanpa sekutu.Karena tidak ada satupun pertolongan kecuali dari-Nya, baik itu keselamatan hidup ataupun marabahaya yang menimpanya.

Do'a adalah senjata yang tidak hanya tajam tapi mampu melumpuhkan musuh. Namun, senjata itu akan berfungsi dengan baik manakala ia bersifat sempurna tanpa cacat. Memiliki kekuatan prima tanpa membawa penyakit, serta digunakan secara benar dan tepat.Oleh karena itu dalam berdoa harus memadukan hati dengan lisan, dan menghindari penyakit yang menjadi penghalang diterimanya do'a [17].

4. Pembahasan

A. Dosa Penghalang Do’a

Dalam perjanjian lama disebutkan bahwa “Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allah itu ialah segala kejahatan mu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu sehingga ia tidak mendengar, ialah segala dosamu”. (Yeasaya (59):3). Sementara itu dalam perjanjian baru dikatakan bahwa “Satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman. Ketidak taatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa .” (Roma (5): 18-19).

Dalam perspektif Islam disebutkan bahwa Orang yang durhaka atau berdosa tertutuplah pintu do’anya. QS. At-Taubat (9): 53; “Katakanlah, nafkahkanlah (hartamu dengan ridho atau terpaksa, tetapi Allah tidak

Page 12: Dosa dan Do’a Ditinjau dari Al Qur’an dan Alkitab

200

Umi Farikah

Dosa dan Do’a Ditinjau dari

Al-Qur’an dan Alkitab

akan menerima karena sesungguhnya kamu kaum yang durhaka.”

Nasihat Imam Al Ghozali, wahai saudaraku, sesuatu yang haram itu sangat berbahaya karena akan mencelakakan diri sendiri dan orang lain yang ikut menyantapnya. Umpama saja seorang bersilaturahim dan bersedekah dengan harta haram, meskipun untuk jalan Allah, maka amal baiknya tidak diterima.Ini sesuai dengan sabda Nabi, demikian “Barang siapa mendapatkan harta dari dosa, lalu dengan itu ia bersilaturahmi atau bersedekah dan membelanjakan hartanya di jalan Allah, maka Allah mengumpulkan hartanya itu, lalu ditempatkanNya ke dalam Neraka [18].Oleh karena itu jika harta atau sesuatu yang haram, akan menjadi penghalang tertutupnya pintu doa.

B. Dosa Membuat Seseorang Tidak Tenang

Secara psikologis menurut ulama fuqoha' dan sufi, orang yang berbuat salah dan dosa hatinya merasa tidak aman dan tidak tentram. la berusaha menutup-nutupi kesalahan atau dosanya, jangan sampai orang lain mengetahui. Perbuatan dosa yang makin merajelala yang diperbuat oleh masyarakat dari semua golongan, anak-anak, remaja dewasa, pejabat ataupun rakyat biasa. Akibatnya terjadi kekacauan dan kehancuran dimana-mana. Semua itu terjadi bukan karena kehendak Allah Swt, melainkan mereka menganiaya dirinya sendiri. Mereka berbuat kejahatan di segala bidang dan sektor kehidupan.

Dosa dilakukan oleh setiap orang, saat peneliti melakukan observasi di kelas-kelas, semua anak mengakui pernah dan sering berbuat salah dan dosa Hal ini juga diakui oleh Aditya Perdana Hendra Saputra siswa kls XC mengaku dia sering berkata lebih keras dari orang tuanya, sering meninggalkan sholat. Rasa bersalah dan hatinya merasa tidak tenang dan kacau, sehingga di sekolah rasanya tidak bisa mengikuti pelajaran.

Page 13: Dosa dan Do’a Ditinjau dari Al Qur’an dan Alkitab

201

Umi Farikah

Dosa dan Do’a Ditinjau dari

Al-Qur’an dan Alkitab

Hal senada juga disampaikan oleh Mayka Aura An- Nabila kls. XC. Dia merasa bersalah dan berdosa meninggalkan shalat dan menunda waktu. Terhadap orang tua sering berbohong hanya karena supaya tidak dimarahi.Pernah berkata kotor saat marah, diganggu teman laki laki.Dan juga sering bertengkar dengan kakak.Hatinya merasa tidak tenang dan serba salah.

Kristi Lidia mengaku, kls. XA mengaku pernah dan sering berbuat dosa, diantaranya dosa yang sering dilakukan ialah berkata kasar dan bohong kepada orang tuanya, hal itu dia lakukan agar tidak dimarahi orang tuanya. Hal yang sama juga di akui olehBernedetta Esti Kusumastuti, ia mengakui pernah dan sering berbuat salah dan dosa, tetapi dia mulai sadar dan melakukan kebaktian ke Gereja.

Untuk menjamin kredibilitas sumber data, peneliti secara trianggulasi mencari sumber lain yang juga terkait dengan informasi ini. Sumber lain tersebut adalah siswa SMPN 6 Kediri kelas IX H tahun ajaran 2018–2019 bernama Vido Arya Tri Saputra. Dia sering berbuat salah dan dosa. Saat peneliti melakukan wawancara dengannya ia mengaku bersalah atas dosa dosanya, ia sering tidak sholat, sebetulnya tahu hal itu dosa, tapi tidak bisa menghindari karena diajak temanya tidak solat. Ia juga sering membantah orang tua ketika dinasehati. Dia juga mengaku hatinya gelisah tidak tenang karena kesalahan-nya.

Yamasita Suryawan lois,juga mengakui sering meninggalkan sholat. Dia juga sering membohongi kedua orang tuanya, ia berseragam tetapi tidak berangkat ke sekolah. Melainkan bersama temannya bermain ke Gedung olah raga(GOR)dan disana juga dengan teman sekolah lain. Perasaan salah dan takut juga ada katanya.

Page 14: Dosa dan Do’a Ditinjau dari Al Qur’an dan Alkitab

202

Umi Farikah

Dosa dan Do’a Ditinjau dari

Al-Qur’an dan Alkitab

C. Do’a Membuat Seseorang Lebih Tenang

Ketenangan diperoleh oleh seseorang setelah selesai berdo’a.Seseorang yang istiqomah selesai sholat, ditambah do’a maka jika sudah dilaksanakan hatinya menjadi tenang.Aulia Rahma Safa Nugraha kls. XA, mengaku selesai sholat dengan ditambah do’a perasaan hatinya lega tidak lagi ada beban karena sudah melaksanakan kewajiban. Hal senada juga disampaikan oleh Dedy Prihambudi, Kls XA, dia baru merasakan tenang jika sudah melaksanakan sholatdan berdo’a. Setidak tidaknya do’a mampu menghibur hatinya pada saat pikirannya sedang sedih.

Melanie Puspitasari kls IX B, mengakui sering berbuat dosa, diantaranya berani kepada orang tuanya, rasa salah ada katanya. Dia setiap Minggu ke gereja.Saat do’a di gereja sampai tidak terasa menangis. Pengakuan yang sama oleh Yokanan IX C, ia mengaku sering berkata jorok atau kasar.Juga berani kepada orang tuanya. Tapi sudah menyadari kalau itu salah dan dosa , tiap Minggu dia ikut kebaktian dan pada hari selasa dia ikut ibadah remaja. Yepta Surya kls IX B saat wawancara mengaku pernah berbuat salah dan dosa dan bahkan sering ucapnya. Yaitu bohong kepada orang tuanya, karena kalau ia tidak bohong pasti ibunya akan marah padanya. Berkata kotor juga pernah, rasa takut ada, tiap hari Sabtu dan Senin ia ke gereja untuk do.a bersama.

Dosa yang diakui dilakukan oleh responden siswa SMPN 6 Kediri dan Siswa SMK Farmasi Bhakti Wiyata Kediri tempat penelitian, salah satu bentuk dosa terbanyak yaitu sering meninggalkan sholat dan berani kepada orang tua.

Penelitian ini menemukan kesimpulan bahwa dari jumlah siswa yang diteliti, kelas VII A-B, IX A-J, SMPN 6 Kediri dan Kelas X A,B,C, SMK Farmasi Bhakti Wiyata Kediri adalah empat ratus sembilan puluh tuju siswa, bahwa semua siswa mengakui pernah melakukan dosa. Dari jumlah responden tersebut siswa yang menyadari

Page 15: Dosa dan Do’a Ditinjau dari Al Qur’an dan Alkitab

203

Umi Farikah

Dosa dan Do’a Ditinjau dari

Al-Qur’an dan Alkitab

kesalahan dan dosanya lalu merubah sikap dan amalnyaatas kesadaran sendiri tanpa disuru sekitar seratus, kemudian yang merubah sikap dan amalnya dengan disurusejumlah seratus lima puluh dan yang merubah sikap dan amalnya,dengan terpaksa sejumlah dua ratus empat puluh tuju.

Menurut teori tidak mungkin suatu program perencanaan berhasil seratus persen.Melainkan pasti ada diantaranya yang belum terselesaikan dengan berbagai macam alasan, ataupun kesibukan sebagaimana penelitian ini baru sedikit siswa yang menyadari kesalah-an dari dosanya.

Selain daripada itu asal siswa heterogen, ditinjau dari latar belakang keluarganya, ada yang berasal dari keluarga pengamalan agamanya kuat danada yang dari keluarga pengamalan agamanya lemah. Ditinjau dari latar belakang asal sekolah ada yang berasal dari sekolah agama (MI, MTS,MAN) dan ada yang berasal dari sekolah umum (SD,SMP, SMA, SMK) sehingga dapat disimpulkan bahwa latar belakang siswa turut berperan.

Kemudian dari hasil perolehan tentang dosa dan do’a adalah demikian jumlah soal sepuluh, lima soal tentang dosa dan lima soal tentang do’a. Jawaban soal yang telah peneliti kumpulkan tidak jauh berbeda dengan hasil observasi menyebar angket sebagaimana yang telah dilakukan, jawaban soal angket anak anak ada beberapa poin nomor sama jawabannya danada yang bervariasi.

Untuk jawaban perbuatan dosa, keseluruhan siswa adalah mengaku sebagai pelaku dosa.Namun ada beberapa siswa yang sudah merubah diri bertaubat. Tetapi dengan beberapa alasan belum bisa tertib waktu.

Untuk jawaban soal tertib berdo’a kebanyakan dari jawaban siswa kadang kadang do’a, kadang kadang tidak.Sebab bila sholat jamaah di sekolah itu sudah benar benar meluangkan waktu.Karena istirahat untuk sholat dan jajan waktu sudah ngepress.Dan kalau dirumah juga

Page 16: Dosa dan Do’a Ditinjau dari Al Qur’an dan Alkitab

204

Umi Farikah

Dosa dan Do’a Ditinjau dari

Al-Qur’an dan Alkitab

banyak mengerjakan tugas pelajaran sehingga terkadang mereka selesai sholat tidak berdo’a.

Dengan berdo’a akhirnya para siswa mendapat-kan ketenangan yang mampu mempengaruhi sikap, perilaku hidup mereka sehari hari.Mereka merasakan hati yang tenang dan puas selesai melaksanakan sholat dan berdo’a dengan berserah diri setelah mereka berusaha mendekat dan menjalankan perintah- perintah-Nya. Dan bahkan saat berdo’a ada yang sampai menangis tanpa mereka sadari.

5. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat peneliti simpulkan antara lain. Pertama; dosa yang diakui oleh siswa SMP dan SMK membuat hati mereka tidak tenang dan kacau.Mereka merasa bersalah dan hatinya resah dan gelisah.Kedua; do’a membuat hati siswa lebih tenang dan lega, terbukti dari hasil observasi dan wawancara.Juga dengan sholat dan do’a bagi mereka yang sudah tertib menjadi lebih berbakti kepada kedua orang tua dan berbuat baik kepada Bapak, Ibu Guru, dan kepada teman-temanya.

Atas dasar kesimpulan diatas, peneliti berharap agar pembiasaan sholat dan berdo’a secara istiqomah dilaksanakan disekolah-sekolah diberi jam tersendiri antara waktu sholat dan istirahat. Sehingga siswa tidak merasa berat memilih sholat dahulu atau ke kantin dahulu. Karena jika sholat diberi jam tersendiri maka mereka bisa melaksanakan sholat dengan berjama’ah bersama . Tetapi jika sholat dan do’a tidak diberi jam tersendiri, ada yang sholat dan ada yang ke kantin.

Page 17: Dosa dan Do’a Ditinjau dari Al Qur’an dan Alkitab

205

Umi Farikah

Dosa dan Do’a Ditinjau dari

Al-Qur’an dan Alkitab

6. Referensi [1] https://www.google.com/amp/s/m.liputan6.com/

amp/3570000/bnn-pemakai-narkoba-di-indonesia-capai-35-juta-orang-pada-2017, di akses tgl. 10 september 2018

[2] Badan Narkoba Nasional. 2013. Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Bagi Remaja. BNN.

[3] Al-Asyhar, Thobieb. 2003. Bahaya Makanan Haram. Al-Mawardi Prima.

[4] Anwar, Ali. 2009. Cara Mudah Menulis Karya Ilmiah. IAIT Press,.

[5] Riyanto, Yatim. 2008. Penelitian Metodologi Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif. Unesa University Press.

[6] Straus, Anselm dan Barney Glaser. 2007. Basics of Qualitatif Research. Terj. M. Shodiq, Dkk. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif. Pustaka Pelajar.

[7] Straus, Anselm dan Barney Glaser. 2007. Basics of Qualitatif Research. Terj. M. Shodiq, Dkk. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif. Pustaka Pelajar.

[8] Mujib, Abdul. 2006. Kepribadian dalam Psikologi Islam. Raja Grafindo Persada.

[9] Mujib, Abdul. 2006. Kepribadian dalam Psikologi Islam. Raja Grafindo Persada.

[10] Aqib, Kharisuddin. 2004. Al-Hikmah. Bina Ilmu. [11] Najati, Utsman dan Muhammad. 2005. Al-Qur 'an

Wailmun Nafsi. Terj. M Zaka A-Farisi. Psikolog dalam Al-Qur'an. Pustaka Setia.

[12] Murwat, Ruhullah Taqi. 2015. Ilahiyat, Nubuwat, Ruhayyat, dan Samiyyat: Metode Pendidikan Tauhid dalam Keluarga. Didaktika Religia, 3 (1).

[13] Yusuf, Moh. Asror. 2016. Konsep Manusia Ideal Sayyed Hossein Nasr Dan Relevansinya Dengan Pengembangan Karakter Masyarakat Modern Indonesia. Didaktika Religia, 4 (1) pp. 141-142.

[14] Tasmara, Toto. 2001. Kecerdasan Ruhaniah (Trancendental Itelligence). Gema Insani.

[15] http://roninya.blogspot.com/2016/10/makalah-doa.html, diakses tgl.10 september 2018.

Page 18: Dosa dan Do’a Ditinjau dari Al Qur’an dan Alkitab

206

Umi Farikah

Dosa dan Do’a Ditinjau dari

Al-Qur’an dan Alkitab

[16] Somad, Abdul. 2009. Dzikir dan Do’a Mempertajam SQ. Pustaka Ikadi.

[17] Al-Ghazali, Imam. 1994. Halal dan Haram. Terj. Kholifah Marhijanto. Tiga Dua.