webinar pengenalan dan pemanfaatan ssd sebagai mass
TRANSCRIPT
Karya Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik Universitas Mpu Tantular
1
Webinar Pengenalan dan Pemanfaatan SSD sebagai Mass Storage Device Di Kalangan Masyarakat Pengguna Perangkat Komputer
Edison Pardengganan Siahaan, ST, M.Kom Teknik Informatika – Fakultas Teknik Universitas Mpu Tantular
[email protected] 2021
Abstract
In this paper, a community service work will be presented in the form of a webinar within the
framework of Introduction to Solid State Drive. This webinar is held and organized by the Faculty of
Engineering, Mpu Tantular University, especially the Informatics Engineering Study Program which is
the homebase of the implementers of this community service activity. This webinar was attended
online by common computer user and students who are interest to use SSD. This Webinar in the field
of Community Service will present and explain several topics such as flash memory, floating gate
transistor, charge trap flash, flash based SSD architecture, and common type SSD that used in
personal computer.
Abstrak
Pada karya tulis ini akan ditampilkan suatu karya pengabdian masyarakat berupa pelaksanaan
webinar dalam kerangka Pengenalan Solid State Drive. Webinar ini dilaksanakan dan
diorganisasikan oleh Fakultas Teknik Universitas Mpu Tantular khususnya prodi Teknik Informatika
yang merupakan homebase dari pelaksana kegiatan pengabdian masyarakat ini. Webinar ini dihadiri
secara online oleh calon- penggiat dan mahasiswa yang memiliki perhatian tentang perlunya literasi
digital bagi para pengguna media digital di ruang siber. Pada Webinar dibidang Pengabdian
Masyarakat ini akan dipaparkan dan dijelaskan beberapa topik seperti flash memory, floating gate
transistor, charge trap flash, arsitektur flash based SSD dan perangkat SSD yang umum digunakan
pada perangkat komputer personal.
Keyword : Webinar, Pengenalan Solid State Drive, flash memory.
1. Pendahuluan
Pada era digital saat ini, penggunaan komputer dan sistem komputer seperti perangkat komputer
pribadi baik perangkat komputer PC (Personal Computer) Desktop maupun Mobile Computer seperti
Laptop, Notebook dan Netbook sudah menjadi trend di masyarakat. Banyak kemudahan yang
diterima oleh masyarakat melalui perangkat-perangkat komputer pribadi ini.
Salah satu bagian penting dari suatu perangkat komputer dan sistem komputer adalah perangkat
penyimpan data yang bersifat massal atau Mass Storage Device. Jenis-jenis Mass Storage Device
yang umum digunakan pada suatu sistem komputer antara lain adalah Magnetic Tape, Magnetic
Disk dan Solid State Drive.
Karya Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik Universitas Mpu Tantular
2
Solid state drive atau SSD adalah salah satu perangkat Mass Storage Device yang saat ini sangat
diminati oleh masyarakat pengguna komputer. SSD diminati oleh masyarakat pengguna komputer
mengingat sejumlah kelebihan yang dimilikinya. Kelebihan-kelebihan SSD dibandingkan perangkat
Mass Storage Device yang lain, antara lain adalah : perangkat SSD memiliki kecepatan pengaksesan
data yang lebih cepat dibandingkan perangkat mass storage device yang lain, perangkat SSD lebih
hemat daya, serta perangkat SSD lebih ringan dan bebas suara. Walaupun SSD memiliki kelebihan
dibandingkan perangkat Mass Storage Device yang lain, perlu juga diingat bahwa SSD memiliki
kelemahan seperti : harga perangkat SSD relatif lebih mahal jika dibandingkan Magnetic disk, dan
umur pakai SSD yang sering lebih singkat.
Saat ini mungkin, sebagian pengguna perangkat komputer sudah mampu menggunakan perangkat
SSD untuk menyimpan data dan sistem operasi dari masing-masing perangkatnya. Walaupun
demikian tentunya ada pengguna-pengguna yang selain ingin menggunakan, juga ingin mengetahui
bagaimana sebenarnya perangkat SSD beserta komponennya dapat bekerja dan difungsikan sebagai
mass storage device. Selain itu pengenalan SSD juga dapat membantu pengguna komputer untuk
dapat menentukan apakah pengguna tersebut membutuhkan SSD jika saat ini belum
menggunakannya.
2. Solid State Storage dan Solid State Drive
Perangkat penyimpanan yang secara murni menggunakan teknologi semikonduktor dan memiliki
antar muka serupa dengan hard drive sudah mulai coba diperkenalkan sejak era 1970. Contoh dari
cikal bakal SSD ini antara lain adalah Storage Tek STC 4305 yang dikenalkan pada tahun 1978.
Perangkat ini menggunakan teknologi CCD (Charge Coupled Device). Pada tahun 1980 Zitel
memperkenalkan model awal SSD berbasis DRAM untuk digunakan pada sistem UNIVAC.
SSD (Solid state Drive) mulai digunakan secara luas setelah teknologi Flash Memory ditemukan dan
dapat digunakan sebagai media penyimpan data dalam suatu SSD. SSD dengan teknologi Flash
memori adalah perangkat penyimpan data yang menggunakan serangkaian IC berupa flash memory
chip sebagai memori yang digunakan untuk menyimpan data atau informasi. Gambar 1
menunjukkan contoh HDD (contoh magnetic disk) 2,5 inch dan SSD berbasis flash Memory dengan
form factor U.2. (HDD Form Factor).
Gambar 1. Perbandingan Tampilan Magnetic Disk Dan SSD (Solid State Drive)
Karya Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik Universitas Mpu Tantular
3
(Catatan : SSD diatas adalah SSD dengan HDD form factor)
Selain teknologi flash memory, saat ini SSD/SSS (Solid State Drive atau Solid State Storage) juga
dapat menggunakan jenis-jenis teknologi memori lain sebagai bagian dari penyimpan data di SSD.
Jenis-jenis memori selain flash memory yang dapat digunakan sebagai bagian dari suatu SSD, antara
lain adalah :
DRAM
SSD yang berbasiskan memori yang bersifat dasar volatil seperti DRAM umumnya akan
memiliki kelebihan berupa kecepatan akses yang lebih tinggi jika dibandingkan SSD yang
berbasiskan non volatile memory seperti flash memory.
Untuk menjaga dan menjamin agar data yang tersimpan pada volatil tidak hilang, umumnya
SSD yang berbasis volatile memory seperti DRAM akan memiliki baterai internal atau
external AC/DC Adapter serta backup storage.
3D Xpoint
Pada tahun 2015, Intel and Micron memperkenalkan teknologi 3D XPoint sebagai teknologi
memori non volatil baru yang dikatakan memiliki kelebihan dibandingkan teknologi flash
memory baik dari sisi kecepatan akses maupun dari sisi ketahanannya. SSD Drive
berbasiskan teknologi 3D Xpoint diberi pertama kali dirilis oleh Intel pada tahun 2017 dan
diberi label Intel® Optane™ SSD yaitu Intel® Optane™ SSD DC P4800X Series untuk keperluan
data center (server) dan Intel® Optane™ SSD 900P Series di sisi client. Dari sisi biaya, harga
dari SSD dengan teknologi 3D Xpoint lebih mahal dari Flash Memory tetapi lebih murah dari
SSD yang berbasiskan teknologi DRAM. (Wikipedia, “Solid State Drive”,2020).
2.1. Flash Memory
Flash memory adalah media penyimpanan memori komputer non-volatil elektronik yang dapat
dihapus dan ditulis ulang secara elektronik dengan menggunakan teknologi semikonduktor.
Teknologi Flash Memory ditemukan oleh Dr. Fujio Masuoka yang bekerja pada Tohoku University
dan Toshiba. Terdapat dua jenis teknologi flash memory yang utama yaitu, flash memory NOR
yang menggunakan logika NOR dan jenis flash memory NAND yang menggunakan logika NAND,
kedua teknologi ini ditemukan oleh Dr. Fujio Masuoka yang sedang mengerjakan proyek EEPROM di
Toshiba Inc. Dasar dari teknologi flash memory yang digunakan oleh Dr. Fujio Masuoka adalah
menggunakan teknologi Floating Gate MOSFET (FGMOS) atau Floating Gate Transistor. Teknologi
transistor MOSFET (Metal-Oxide-Silicon Field Effect Transistor) sendiri ditemukan oleh Mohamed M.
Atalla dan Dawon Kahn yang bekerja pada Bell Labs. pada tahun 1959.
Floating Gate Flash Dalam Floating Gate Transistor, setiap sel memori akan menggunakan prinsip MOSFET transistor
yaitu terdiri dari 3 terminal SOURCE, DRAIN dan GATE, dengan tambahan bahwa pada floating gate
transistor, maka terminal GATE (gerbang) terdiri dari 2 bagian yaitu CONTROL GATE (CG) dan
FLOATING GATE (FG). Gambar 2. dibawah ini menunjukkan bagian-bagian dari Floating Gate
Transistor.
(a) Bagan Floating Gate Transistor
Pada floating gate transistor, maka setiap sel dapat dilihat sebagai saklar listrik di mana dan floating gate akan mengendalikan apakah arus dapat mengalir di antara dua terminal yaitu Drain – Source. Jika Floating Gateakan dibuat banyak elektron yang terperangkap, sehingga tegangan threshold normal gate tidak akan dapat membuat saluran antara drain ditunjukkan dalam gambar 3.
Gambar 3 Terdapat 3 Proses utama pada Floating Gate Transistor, yaitu :
Proses penulisan (writing/programming) terhadap suatu cell dilakukan dengan cara :o Memberikan pemuatan pada FG (FG charge) untuk menyimpan informasi bit “0” o Tidak memberikan pemuatan elektron pada FG untuk menyimpan informasi bit “1”
Proses penghapusan (Erase)floating gate dan cell akan menyimpan informasi bit “1” (arus dapat mengalir antara terminal drain dan source jika control gate diberi tegangan > tegangan threshold).
Proses pembacaan (Read) terhtegangan referensi pada CONTROL GATE, jika arus dapat mengalir diantara terminal Drain dan Source maka informasi yang tersimpan dalam cell adalah “1” (FG tidak dalam kondisi charge) sedangkan jika arus tadalah “0” (FG dalam kondisi charge).
Charge Trap Flash Charge trap flash ( CTF ) adalah teknologi memori semikonduktor yang digunakan dalam membuat memori flash NOR dan NAND yang bersifat non vtermasuk dalam teknologi Floating Gate MOS Memory. Perbedaan antara FGMOS Flash dan Charge Trapped Flash adalah :
Karya PenFakultas Teknik
4
Bagan Floating Gate Transistor
(b) Diagram Schematic Floating Gate Transistor
Gambar 2. Floating Gate Transistor
, maka setiap sel dapat dilihat sebagai saklar listrik di mana akan mengendalikan apakah arus dapat mengalir di antara dua terminal yaitu
Floating Gate akan diprogram untuk menyimpan bit 0 maka pada akan dibuat banyak elektron yang terperangkap, sehingga tegangan threshold normal gate tidak akan dapat membuat saluran antara drain – source akan bersifat konduktif. Kondisi ini
Gambar 3. Fowler Nordheim Tunneling
Terdapat 3 Proses utama pada Floating Gate Transistor, yaitu :
penulisan (writing/programming) terhadap suatu cell dilakukan dengan cara :Memberikan pemuatan pada FG (FG charge) untuk menyimpan informasi bit “0” Tidak memberikan pemuatan elektron pada FG untuk menyimpan informasi bit “1”
Proses penghapusan (Erase) terhadap suatu cell akan menyebabkan pengosongan muatan di floating gate dan cell akan menyimpan informasi bit “1” (arus dapat mengalir antara terminal drain dan source jika control gate diberi tegangan > tegangan threshold).
Proses pembacaan (Read) terhadap suatu cell adalah dengan memberikan suatu besar tegangan referensi pada CONTROL GATE, jika arus dapat mengalir diantara terminal Drain dan Source maka informasi yang tersimpan dalam cell adalah “1” (FG tidak dalam kondisi charge) sedangkan jika arus tidak dapat mengalir maka informasi yang tersimpan dalam cell adalah “0” (FG dalam kondisi charge).
Charge trap flash ( CTF ) adalah teknologi memori semikonduktor yang digunakan dalam membuat memori flash NOR dan NAND yang bersifat non volatil. Charge trap Flash adalah teknologi yang termasuk dalam teknologi Floating Gate MOS Memory. Perbedaan antara FGMOS Flash dan Charge
ngabdian Masyarakat Universitas Mpu Tantular
Diagram Schematic Floating Gate
Transistor
, maka setiap sel dapat dilihat sebagai saklar listrik di mana control gate akan mengendalikan apakah arus dapat mengalir di antara dua terminal yaitu
akan diprogram untuk menyimpan bit 0 maka pada floating gate akan dibuat banyak elektron yang terperangkap, sehingga tegangan threshold normal pada control
source akan bersifat konduktif. Kondisi ini
penulisan (writing/programming) terhadap suatu cell dilakukan dengan cara : Memberikan pemuatan pada FG (FG charge) untuk menyimpan informasi bit “0” Tidak memberikan pemuatan elektron pada FG untuk menyimpan informasi bit “1”
terhadap suatu cell akan menyebabkan pengosongan muatan di floating gate dan cell akan menyimpan informasi bit “1” (arus dapat mengalir antara terminal drain dan source jika control gate diberi tegangan > tegangan threshold).
adap suatu cell adalah dengan memberikan suatu besar tegangan referensi pada CONTROL GATE, jika arus dapat mengalir diantara terminal Drain dan Source maka informasi yang tersimpan dalam cell adalah “1” (FG tidak dalam kondisi
idak dapat mengalir maka informasi yang tersimpan dalam cell
Charge trap flash ( CTF ) adalah teknologi memori semikonduktor yang digunakan dalam membuat olatil. Charge trap Flash adalah teknologi yang
termasuk dalam teknologi Floating Gate MOS Memory. Perbedaan antara FGMOS Flash dan Charge
Karya Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik Universitas Mpu Tantular
5
FGMOS Gerbang (gate) yang berada diantara control gate dan channel Source-Drain yang berfungsi untuk menyimpan muatan disebut sebagai floating gate dan dibuat dari bahan doped polycrystalline silicon yang bersifat konduktif.
Charge Trap Lapisan yang berada diantara control gate dan channel Source-Drain yang berfungsi untuk menyimpan muatan disebut sebagai charge trapping layer dan dibuat dari bahan silicon nitride yang bersifat isolator (insulator)
Gambar 4. dibawah ini menunjukkan perbedaan struktur lapisan antara sel memori Floating Gate dengan sel memori Charge Trap Flash.
(a) Floating Gate (b) Charge Trapped
Gambar 4. Perbedaan Lapisan Pembentuk Floating Gate Transistor dan Charge Trapped Flash Mekanisme pembacaan data yang tersimpan dalam sel memori charge trap flash, tidak berbeda dengan mekanisme pembacaan data yang tersimpan dalam sel memori FGMOS. Untuk saat ini Charge Trapped Flash atau CTF menjadi komponen inti dari memori flash 3D V-NAND yang dikembangkan oleh Toshiba dan Samsung Electronics. (Wikipedia, “Charge Trap Flash”, 2021). Gambar 5. dibawah ini menunjukkan perbandingan antara desain Sel memori Floating Gate dengan sel memori 3D – Charge Trap.
Gambar 5. Perbandingan antara Sel memori Floating Gate dengan sel memori 3 D Charge Trap
Karya Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik Universitas Mpu Tantular
6
Flash NOR Dalam flash NOR, setiap unit cell akan memiliki satu ujung yang terhubung langsung ke ground, dan
ujung lainnya terhubung ke Bit Line. Susunan ini disebut "flash NOR" karena memiliki karakteristik
gerbang digital NOR yaitu : Untuk 2 unit cell yang terhubung paralel, maka Logika 1 di Bit Line
(Keluaran) hanya diperoleh jika 2 unit cell tersebut menyimpan nilai bit logika 0. Gambar 6 dibawah
ini menunjukkan susunan unit-unit cell floating gate transistor pada flash NOR.
(a) Susunan Flash NOR (Paralel)
Word Line 0 Word Line 1 Bit Line
Logika VBitLine IBitLine
0 0 1 High Low (Arus tidak mengalir ke ground)
0 1 0 Low High(Arus Mengalir ke Ground)
1 0 0 Low High(Arus Mengalir Ke Ground)
1 1 0 Low High(Arus Mengalir Ke Ground)
(b) Logika NOR
Gambar 6. FLASH NOR
Flash NAND Flash NAND juga menggunakan floating gate transistor, tetapi FG Transistor akan dihubungkan
secara seri. Dengan konfigurasi seri maka logika yang dijalankan adalah logika NAND yaitu Bit Line
hanya akan menunjukkan logika 0 jika seluruh unit Cell Floating Gate yang terhubung seri
menyimpan nilai logika 1. Gambar 7. dibawah ini menunjukkan konfigurasi seri dari Flash NAND.
(a) Susunan Flash NAND (Seri)
VBit Line
VBit Line IBit Line
IBit Line
Karya Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik Universitas Mpu Tantular
7
Word Line 0 Word Line 1 ... Word Line N
Bit Line
Logika VBitLine IBitLine
0 0 1 High Low (Arus tidak mengalir ke ground)
0 1 1 High Low (Arus tidak mengalir ke ground) 1 0 1 High Low (Arus tidak mengalir ke ground) 1 1 0 Low High(Arus Mengalir Ke Ground)
(b) Logika NAND
Gambar 7. FLASH NAND
2.2. Arsitektur Flash Based SSD
Gambar 8. dibawah ini menunjukkan arsitektur dari suatu SSD (Solid State Drive) yang berbasiskan
Flash Memory.
Gambar 8. Arsitektur SSD (“Inside Solid State Drives”, Micheloni, et al, 2018)
SSD Interface dan SSD Form Factor Perangkat SSS (Solid State Storage) atau SSD (Solid State Drive), menurut Organisasi SNIA (Storage
Networking Industry Association) dapat dibedakan menjadi 2 tipe yaitu :
1. Perangkat SSS yang memiliki antar muka serupa dengan tipe antar muka HDD. Perangkat SSS
model ini akan terhubung ke host bus melalui suatu host bus adapter yang terpisah. Gambar
9 (a) dibawah ini menunjukkan model perangkat SSS yang memiliki antar muka serupa
dengan HDD
Karya Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik Universitas Mpu Tantular
8
2. Perangkat SSS yang mengintegrasikan Host Bus Adapter ke dalam perangkat SSS itu sendiri,
sehingga perangkat SSS dengan tipe ini dapat terhubung langsung host bus seperti
ditunjukkan pada gambar 9.(b) dibawah ini.
(a) (b)
Gambar 9. Dua tipe Perangkat SSS (Solid State Storage) menurut SNIA (SNIA, “Solid State Storage Standards Explained”, 2020)
Menurut SNIA (Storage Networking Industry Association), terdapat 3 jenis spesifikasi antarmuka
atau interface yang umum digunakan oleh suatu perangkat SSS atau SSD saat ini (2020), ketiga jenis
spesifikasi antar muka tersebut adalah NVMe (NVM Express – Non Volatile Memory Express), SAS
(Serial Attached SCSI) dan SATA (Serial ATA). Dari ketiga jenis spesifikasi tersebut maka spesifikasi
antarmuka NVMe adalah spesifikasi antarmuka terbaru yang memungkinkan perangkat lunak dan
sistem operasi di sisi host dapat berkomunikasi dan mengakses dengan perangkat SSD melalui PCI
Express (PCIe) Bus secara langsung.
Khusus untuk antarmuka NVMe, maka selain spesifikasi NVMe (SSD terhubung melalui PCIe),
teknologi NVMe juga menyediakan 2 spesifikasi tambahan yaitu :
1. NVMe – oF (NVMe over Fabrics) yaitu suatu spesifikasi yang memungkinkan pengeksekusian
perintah NVMe I/O command melalui lapisan jaringan (contohnya melalui lapisan fibre
channel, TCP, InfiniBand dsb).
2. NVMe Management Interface (NVMe-MI™) yaitu spesifikasi yang dapat digunakan untuk
mengelola NVMe/PCIe SSD pada server dan storage systems.
Karya Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik Universitas Mpu Tantular
9
Karena umumnya SSD menggunakan memori yang bertipe flash memory, maka SSD dapat dibuat
dalam beberapa form factor. Menurut SNIA Form factor dari SSD dapat dibedakan menjadi :
1. EDSFF (Enterprise and Data Center SSD Form Factor)
EDSFF dapat dibedakan menjadi 3 jenis sub form factor yaitu :
a. E1.L (EDSFF 1 U Long). Bentuk dari form factor ini dapat dilihat pada gambar 10.(a)
b. E1.S (EDSFF 1 U Short). Bentuk dari SSD dengan form factor ini dapat dilihat pada
gambar 10(b)
c. E3 (EDSFF 3 in Media device. Bentuk dari SSD dengan form factor ini dapat dilihat pada
gambar 10.(c)
2. M.2. Form Factor.
Form factor M.2. awalnya dikenal sebagai NGFF (Next Generation Form Factor) M.2. Form
Factor digunakan untuk menggantikan m-SATA form factor. Gambar 10 (d) menunjukkan
form factor M.2.
3. U.2. Form Factor (2,5 Inch Form Factor)
Form Factor U.2. adalah salah satu form factor yang sering digunakan. Pada form factor ini
maka ukuran dari suatu SSD akan menyerupai form factor dari HDD 2.5 inch. Bentuk dari SSD
dengan form factor U.2 dapat dilihat pada gambar 10 (e)
4. Add In Card Form Factor
SSD yang memiliki Form factor Add in card adalah SSD yang memiliki ukuran sebesar PCIe
Standard card. Bentuk dari SSD dengan Add in Card Form Factor dapat dilihat pada gambar
10. (f)
(a) SSD dengan EDSFF - E1. L Form Factor (b) SSD dengan EDSFF - E1. S Form Factor
(c) SSD dengan EDSFF - E3 Form Factor
Karya Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik Universitas Mpu Tantular
10
(d) SSD dengan M.2. Form Factor
(e) SSD dengan U.2. Form Factor
(f) SSD dengan AIC (Add In Card) Form Factor
Gambar 10. Contoh-contoh SSD dengan AntarMuka Fisik dan Logis yang berbeda-beda (SNIA, “Solid State Drive Form Factor”,2020)
FFS (Flash File System) Flash file system adalah suatu mekanisme yang digunakan untuk SSD Controller untuk melakukan
akses terhadap data yang tersimpan pada sel-sel flash memory yang ada pada perangkat SSD
tersebut. Fungsi utama dari FFS adalah :
1. Wear Levelling
2. Bad Block Management
3. Garbage Collection
Wear Levelling Wear Levelling adalah cara yang digunakan untuk memperpanjang umur penggunaan dari flash
memory cell. Tidak semua informasi yang disimpan dalam array sel memori yang sama diakses dan
diperbarui pada waktu yang sama. Beberapa data akan sering diperbarui dibandingkan data yang
Karya Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik Universitas Mpu Tantular
11
lain. Kondisi ini dapat mengakibatkan penurunan lama pakai dari dari sel memori yang ada akan
tidak merata. Agar penurunan lama pakai dari setiap sel memori lebih merata maka sering digunakn
2 pendekatan wear levelling yaitu :
1. Dynamic Wear Levelling
Pada dynamic wear levelling, maka pada saat host akan merubah suatu data yang sudah
tersimpan dalam blok sel memori, maka secara fisik data baru tersebut akan ditulis di blok
sel memori yang baru, sedangkan sel yang semula berisi data akan diberi tanda invalid.
2. Static Wear Levelling
Pada static wear levelling, maka pemindahan data dilakukan bukan hanya terhadap bagian
blok data yang isinya dirubah oleh host, tetapi pemindahan data akan dilakukan pada
seluruh blok data yang sudah terisi. Pendekatan static wear levelling sifatnya lebih kompleks,
jika dibandingkan dengan dynamic wear levelling, tetapi pendekatan static wear levelling
umumnya akan dapat lebih memperlama waktu pakai dari SSD.
Garbage Collection Sebuah sel flash memori akan diberi tanda invalid saat data yang disimpan oleh sel tersebut akan
diperbarui oleh host. Sel flash memori juga dapat diberi tanda invalid jika pengelolaan wear levelling
mewajibkan perpindahan data dari sel tersebut untuk menjaga keseimbangan lama pakai sel flash
memori di perangkat SSD. Sel-sel flash memori yang sudah ditandai invalid tidak dapat digunakan
sampai proses erase dilakukan pada sel-sel flash memori tersebut. Pada SSD berbasis flash memori
dan flash storage lainnya maka proses erase harus dilakukan dan diterapkan dalam satu block dan
tidak dapat diterapkan dalam satu page saja.
Pada flash storage seringkali terdapat block yang terdiri dari sejumlah page yang ditandai invalid dan
sejumlah page lain pada block tersebut masih digunakan untuk menyimpan data. Jika seluruh block
akan digunakan kembali maka proses penghapusan harus dilakukan baik pada page yang ditandai
invalid maupun yang tidak ditandai invalid. Untuk page yang masih ditandai valid maka proses
pemindahan harus dilakukan. Proses penghapusan dengan memindahkan data dari page-page yang
masih valid ke block yang lain disebut sebagai garbage collection. Proses garbage collection ini
menyebabkan diperlukannya proses penulisan tambahan yaitu memindahkan data dari page yang
masih valid, adanya tambahan proses penulisan ini sering disebut sebagai write amplification.
Write Amplification merupakan suatu masalah bagi flash storage karena pada flash storage setiap
sel memiliki lama pakai yang terbatas sebelum tidak dapat digunakan lagi untuk menyimpan data.
Karya Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik Universitas Mpu Tantular
12
Gambar 11. Proses Garbage Collection (“A Flash Storage Technical and Economic Primer”, May M., et al, 2015)
Bad Block Management Pada akhirnya setiap sel flash memory setelah melampaui sejumlah siklus programmed/Erase pada
suatu flash storage khususnya SSD akan menjadi rusak dan tidak dapat digunakan untuk menyimpan
bit data. Bad Block management pada SSD digunakan untuk mengelola tabel yang berisi daftar block
sel flash memory yang tidak dapat digunakan lagi dan menggantinya dengan block sel flash memory
yang masih dapat digunakan
Error Correcting Codes (ECC) Seperti pada media penyimpanan lainnya, maka pada flash memory juga dimungkinkan adanya
kesalahan pembacaan dan penulisan data. Untuk meminimalisasi adanya kesalahan maka flash
controller biasanya juga dilengkapi dengan mekanisme ECC. Dengan mekanisme ECC ini maka data
yang dibaca dan disimpan akan diperiksa kevaliditasannya.
Karya Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik Universitas Mpu Tantular
13
3. Perangkat SSD Yang Umum Digunakan Pada Perangkat Komputer Personal
Saat ini terdapat beberapa jenis form factor, antar muka port I/O dan kapasitas jumlah data
tersimpan dalam SSD yang umum dipakai dalam perangkat komputer personal. Jenis-jenis SSD ini
umumnya akan difungsikan sebagai perangkat penyimpanan massal yang bersifat :
a. Internal SSD
Tipe Perangkat SSD yang umum digunakan pada perangkat komputer personal berupa PC
Desktop dan Mobile Personal Computer (Laptop, NoteBook, ChromeBook, Netbook dan
sebagainya) antara lain adalah :
SSD dengan form factor U.2 (2,5 inch form factor) dan menggunakan antar muka
port SATA. Pengguna SSD jenis ini biasanya akan meletakkan perangkat ini pada
tempat yang biasa digunakan untuk meletakkan perangkat Hard Disk dengan port
SATA, karena memang form factor dan port yang digunakan adalah sama dengan
form factor dan port yang digunakan oleh Hard Disk 2,5 inch dengan port SATA.
SSD dengan form factor mSATA dan menggunakan antar muka SATA. SSD jenis ini
umumnya hanya digunakan di perangkat mobile computer (laptop), karena
biasanya port mSATA tidak disediakan di perangkat PC Desktop.
SSD dengan form factor M.2 dan menggunakan antar muka SATA. Pengguna SSD
jenis ini harus memeriksa apakah mainboard dari PC Desktop ataupun mobile
personal computer yang dimilikinya telah dilengkapi dengan slot SATA untuk SSD
form factor M.2. SSD M.2 SATA ini, dibagi menjadi 2 jenis yaitu M.2 double-sided
dengan ukuran 22 mm x 60 mm dan yang kedua adalah M.2 single-sided yang
berukuran 22 mm x 80 mm. (Gambar 10.
SSD dengan form factor AIC (Add In Card) dengan menggunakan antar muka PCIe
Card. SSD dengan form factor AIC umumnya hanya digunakan oleh perangkat
personal PC Desktop dan tidak digunakan pada perangkat mobile computer, karena
slot yang digunakan adalah slot dan port AIC (Add In Card) PCIe.
SSD NVMe PCIe dengan form factor M.2. dan menggunakan antar muka PCIe.
Pengguna SSD jenis harus memeriksa apakah maindboard dari PC Desktop ataupun
mobile personal computer yang dimilikinya telah dilengkapi dengan slot PCIe untuk
SSD form factor M.2.
Dari sejumlah jenis SSD diatas maka SSD NVMe PCIe dengan form factor M.2 seringkali
mengungguli jenis-jenis SSD yang lain, baik dilihat dari segi ukuran yang ringkas, sudah
tersedia untuk besar kapasitas penyimpanan data dari berbagai ukuran dan yang terpenting
memiliki kecepatan yang jauh lebih baik dibandingkan SSD jenis yang lain.
b. Eksternal SSD atau Portable SSD
Berbeda dengan SSD Internal yang umumnya tidak bersifat portable, maka SSD Eksternal
umumnya akan digunakan secara portable (dapat dilepas dan digunakan di perangkat yang
lain). Saat ini umumnya jenis-jenis SSD Eksternal yang umum digunakan adalah :
o SSD portable yang dibuat dari SSD internal form factor U.2. (2,5 inch) dengan antar
muka SATA ataupun SSD internal NVMe PCIe yang diletakkan dalam SSD Enclosure
yang memiliki interkoneksi USB (USB 3.0, USB 3.1, USB 3.2) dan Thunderbolt
o Built up SSD Eksternal
umumnya menggunakan interkoneksi USB (USB 3.0, USB 3.1, USB 3.2) dan
Thunderbolt.
4. Metode Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat
Pelaksanaan webinar berupa pemaparan
zoom meeting antara pemateri (dosen yang melaksanakan pengabdian masyarakat)
webinar. Zoom meeting ini akan
dilihat pada gambar 18 dibawah ini.
Gambar 12. Rangkaian Acara Pelatihan melalui Zoom Meeting
5. Hasil Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan s
18.00 WIB dan Sabtu, 12 Oktober
Pelaksanaan dapat dilihat dari gambar
(a) Pembukaan
Gambar 13. Rangkaian Acara
Pembukaan
•Perkenalan dengan peserta webinar
•Penyampaian tata tertib dalam pelatihan / webinar
Pemaparan Materi
•Penyampaian Materi "
•Penyampaian Materi "Computer"
Penutup
•Tanya Jawab
•Penutup
Karya PenFakultas Teknik
14
SSD Eksternal yang dibuat dari chip SSD berbasis NVMe PCIe, yang
umumnya menggunakan interkoneksi USB (USB 3.0, USB 3.1, USB 3.2) dan
Metode Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat
webinar berupa pemaparan Pengenalan Perangkat SSD dilakukan dengan melakukan
pemateri (dosen yang melaksanakan pengabdian masyarakat)
webinar. Zoom meeting ini akan dibagi menjadi 3 rangkaian acara. Rangkaian acara terseb
8 dibawah ini.
Rangkaian Acara Pelatihan melalui Zoom Meeting
Hasil Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan s pada Selasa, 5 Oktober
Oktober 2021, pukul 15.30 – 18.00 dan diikuti oleh sebanyak
Pelaksanaan dapat dilihat dari gambar 13 dibawah ini.
(b) Pemaparan Materi Digital Skill
Rangkaian Acara Webinar (Pembukaan, Pemaparan Materi
Perkenalan dengan peserta webinar
Penyampaian tata tertib dalam pelatihan / webinar
Penyampaian Materi "Komponen Memori perangkat SSD"
Penyampaian Materi "Perangkat SSD yang umum digunakan di Personal
ngabdian Masyarakat Universitas Mpu Tantular
berbasis NVMe PCIe, yang
umumnya menggunakan interkoneksi USB (USB 3.0, USB 3.1, USB 3.2) dan
dilakukan dengan melakukan
pemateri (dosen yang melaksanakan pengabdian masyarakat) dengan peserta
rangkaian acara. Rangkaian acara tersebut dapat
Rangkaian Acara Pelatihan melalui Zoom Meeting
Oktober 2021, pukul 15.30-
dan diikuti oleh sebanyak 8 orang peserta.
Materi Digital Skill
Materi)
Perangkat SSD yang umum digunakan di Personal
Karya Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik Universitas Mpu Tantular
15
6. Kesimpulan
Dari proses kegiatan pelaksanaan Webinar Literasi Digital ini, dapat disimpulkan :
1. Pelaksana kegiatan pengabdian masyarakat telah berhasil menyelenggarakan webinar
dengan topik “Pengenalan SSD di Kalangan Masyarakat Pengguna Perangkat Komputer”.
2. Sejumlah Peserta telah mengikuti jalannya webinar yang diselenggarakan.
3. Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah peserta mampu memahami dan
memutuskan jenis SSD yang mungkin akan digunakan sehingga dapat memenuhi kebutuhan
masing-masing dengan baik.
Referensi
1. May M., et al, “A Flash Storage Technical and Economic Primer”, 2015.
2. Micheloni, et al, “Inside Solid State Drives”, 2018.
3. SNIA, “Solid State Drive Form Factor”,2020.
4. SNIA, “Solid State Storage Standards Explained”, 2020.
5. Wikipedia, “Charge Trap Flash”, 2021.
6. Wikipedia, “Solid State Drive”,2021.