tugas statistika perbandingan waktu pelayanan kasir

66
PERBANDINGAN WAKTU PELAYANAN KASIR ALFAMART DAN INDOMARET Oleh : Endah Ratna Ningtyas Dedy Prasetyo Fikri Gojali Giovani Anggasta H Mulyani Irvan Rifana 2012 Sekolah Tinggi Teknologi Indocement

Upload: independent

Post on 21-Apr-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PERBANDINGAN WAKTU

PELAYANAN KASIR ALFAMART

DAN INDOMARET

Oleh :

Endah Ratna Ningtyas

Dedy Prasetyo

Fikri Gojali

Giovani Anggasta H

Mulyani

Irvan Rifana

2012Sekolah Tinggi Teknologi

Indocement

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah dengan judul ”Analisis Perbandingan Waktu Pelayanan

Kasir Minimarket Indomaret Dan Alfamart ”.

Dalam kesempatan yang baik ini, penulis dengan

ketulusan ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada semua

pihak yang telah dengan ikhlas memberikan masukan dan

kontribusi yang berarti dalam proses penelitian dan penyusunan

makalah ini , antara lain:

Muhammad Baqi, ST M.T MRINA selaku dosen pembimbing yang

telah meluangkan waktunya dalam membimbing dan memberikan

arahan bagi kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Minimarket Indomaret dan Alfamart yang telah mengizinkan

kami melakukan pengamatan.

Semua pihak terkait yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu yang telah membantu penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna

karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang kami

miliki. Maka dari itu, kami akan menerima kritik dan saran

sebagai masukan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan

kami serta untuk menyempurnakan makalah-makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak. Akhir kata

semoga Allah SWT senantiasa bersama kita dan meridhoi jalan hidup

kita. Amin

Bogor, Mei

2012

Penyusun

ABSTRAK

I. Alfamart

Alfamart merupakan salah satu jaringan minimarket pengecer

bahan pokok kebutuhan sehari hari dan merupakan retailer yang

tercepat pertumbuhannya di indonesia, didirikan pada 27 juni 1999

oleh PT Alfa Mitramart Utama. Toko pertama dibuka pada 18 oktober

1999 di karawaci tangerang dengan nama Alfa Minimart, barulah

pada 1 januari 2003  namanya berubah menjadi Alfamart sejak

diambil alih oleh PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT) sampai

sekarang.

Saat ini Alfamart sudah mencapai sekitar 2.779 gerai,

tersebar diseluruh indonesia mulai dari kota-kota besar,

kabupaten, kecamatan jadi tidak heran kalau peminatnya juga

banyak dan diperkirakan akan semakin meningkat untuk mengimbangi

pesaing utamanya Indomaret. Barang barang yang dijual berkualitas

tinggi dan dengan harga yang terjangkau untuk semua kalangan.

II. Indomaret

Secara usia umur Indomaret lebih tua dari pesaing utamanya

Alfamart. Didirikan pada tahun 1988 dengan nama Indomart

(Indonesia Marketing Retail) namun pada saat itu Pemerintah Orde

Lama mewajibkan nama semua produk menggunakan bahasa indonesia

yang benar (EYD) sehingga namanya diubah menjadi Indomaret karena

nama sebelumnya yaitu Indomart mengandung unsur kebarat-baratan.

Saat ini Indomaret dikelola oleh PT Indomarco Prismatama

(IP). Tidak jauh berbeda dengan pesaingnya, Alfamart barang yang

dijual adalah bahan pokok kebutuhan sehari hari dengan kualitas

tinggi dan terjangkau untuk semua kalangan sehingga jaringannnya

pun luas di seluruh indonesia bahkan beberapa ada yang masuk

hingga pedesaan.

III. Alfamart vs Indomaret 

Persaingan antara Alfamart dan Indomaret sangat ketat, kedua

merek ini sangat agresif dalam menggarap pasar dan hanya kedua

merek inilah yang serius menggarap pasar sampai ke pedesaan.

Saking ketatnya persaingan, mereka sepertinya tidak peduli dengan

lokasi toko, kita sering jumpai toko Alfamart berdekatan dengan

Indomaret dalam radius hanya beberapa meter bahkan di beberapa

tempat ada satu gerai indomaret yang diapit dua gerai Alfamart.

Mungkin ini juga merupakan strategi Alfamart untuk menekan

Indomaret yang gerainya rata-rata lebih luas. Ini membuat banyak 

orang yang bertanya alasan mengapa Alfamart selalu berdekatan

dengan Indomaret, sebenarnya Indomaret lah yang membiayai dan

melakukan survey lokasi mini market sebelum berdiri, tapi

Alfamart tidak melakukan survey lokasi dan hanya mengikuti

(Nebeng) data survey kelayakan lokasi milik Indomaret. jadi dapat

ditarik kesimpulan harus ada Indomaret terlebih dahulu barulah

muncul Alfamart desekitarnya.

Ini adalah Head to head antara Indomaret dan Alfamart dari

berbagai sumber seperti kompas :

Dari segi ketersediaan item : Indomaret lebih lengkap, beberapa

barangnya sulit dijumpai di Alfamart

Dari segi kebersihan : Alfamart lebih unggul dan lebih bersih

sementara Indomaret sering dijumpai beberapa gerai yang kurang

bersih.

Dari segi keramahan : Alfamart lebih unggul, semua terstandar,

welcome greeting diucapkan kepada setiap customer yang datang.

Dari segi harga : Cukup sulit untuk menilai, intinya keduanya

mempunyai harga yang kompetitif.

2000 2001 2002 2003

Hipermarket&

supermarket16,7% 20,5% 20,2% 21,1%

Minimarket 3,4% 4,6% 4,6% 5,1%

Pasartradisional

79,8% 74,9% 74,9% 73,8%

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMinimarket merupakan suatu tempat dimana kita dapat membeli

barang-barang yang kita butuhkan dalam hal ini, minimarket

adalah toko swalayan yang hanya memiliki satu atau dua

mesin register.

Minimarket mengisi kebutuhan masyarakat akan warung yang

berformat modern dengan minimarket, belanja sedikit di tempat

yang dekat dan nyaman terpenuhi, perilaku konsumen yang

menyukai tempat belanja bersih, sejuk, dan tertata rapi membuat

minimarket menjadi lebih unggul dari warung dan toko.

Tabel : Pangsa pasar Hipermarket, supermarket, minimarket, pasar tradisional

di Indonesia :

Sumber: sisipan bisnis Indonesia “ arah bisnis dan politik”,

Desember 2003.

Perusahaan yang pertama kali menggunakan format

minimarket sebagai strategi bisnis di Indonesia adalah PT.

Indomarco Prismatama yang pada tahun 1988 mendirikan

minimarketnya yang pertama. Pada ahir tahun 2003 jumlah gerai

indomaret 796 unit di Jabodetabek, Bogor, Bandung, Semarang

dan Surabaya, Indomarco merencanakan mendirikan 600 toko lagi di

tahun 2005.

Perusahaan lain yang juga mengoperasikan minimarket

adalah Alfaria Trijaya yang pada tahun 2004 telah memiliki 923

gerai dengan nama alfamart dan merencanakan mengembangkan

menjadi 1800 unit di seluruh Indonesia tahun 2005.

Minimarket yang masuk dalam kelompok seperti Alfamart

dan Indomaret baik yang dimiliki perusahaan atau yang waralaba

atau hanya operasional saja tergolong sebagai chain store

yaitu toko atau gerai yang terhimpun di bawah satu nama dengan

sistem yang sama termasuk dalam kegiatan pemasarannya, istilah

lain dari chain store adalah multiples, istilah yang di pake di

Inggris. Setiap tempat atau sebuah minimarket memiliki mekanisme

pelayanan kasir yang berbeda dan tentunya itu akan mempengaruhi

lamanya pelayanan konsumen. Ada beberapa faktor yang dapat

dijadikan acuan dalam menentukan apa yang menyebabkan lamanya

pelayanan kasir, diantaranya jumlah belanjaan yang dibeli

konsumen banyak atau tidak, cara pembayarannya dengan cash atau

credit card dan apakah kasir tersebut sudah ahli dalam melayani

konsumen atau belum.

B. PermasalahanBerdasarkan latar belakang masalah di atas maka

identifikasi masalah pada penelitian ini adalah:

1. Adakah perbedaan mekanisme pelayanan kasir untuk konsumen

Indomaret dan Alfamart ?

2. Berapakah besarnya perbedaan lamanya pelayanan kasir di

Indomaret dan Alfamart ?

C. Tujuan penelitianTujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui adakah perbedaan mekanisme pelayanan

kasir untuk konsumen Indomaret dan Alfamart.

2. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat perbandingan

l a m a n y a p e l a y a n a n k a s i r konsumen Indomaret dan

Alfamart ?

D. Kegunaan penelitian Kegunaan teoritis ;

a. Bagi pembaca, penelitian ini bermanfaat untuk menambah

pengetahuan mengenai perbandingan lamanya pelayanan kasir

Indomaret dan Alfamart dari kacamata konsumen.

b. Bagi peneliti lain, bahwa penelitian ini dapat di

gunakan untuk menambah pengetahuan dan untuk meneliti

lebih lanjut dengan menggunakan variabel lain.

c. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk sarana

pengembangan ilmu pengetahuan.

Kegunaan praktis

a. Bagi pelaku usaha ritel hasil penelitian ini

bermanfaat sebagai evaluasi dan pengamatan aktivitas

konsumen atau perilaku konsumen terhadap took ritel,

sehingga produsen dapat mengetahui apa saja yang di gunakan

konsumen dalam membuat pertimbangan keputusan pembelian.

Bagi konsumen, penelitian ini diharapkan dapat

menambah pengetahuan dan cakrawala berfikir dalam

pengembangan wawasan dalam mempelajari segala

perilaku produsen yang berhubungan dengan bagaimana

memuaskan keinginan konsumen yang menjadi sasaran.

E. Sistematika makalahBagian Awal Makalah

Bagian awal makalah terdiri dari halaman judul,

abstrak, hal kata pengantar, daftar isi dan daftar lampiran.

Bagian Makalah

BAB I : PENDAHULUAN

Meliputi : alasan pemilihan judul, permasalahan, tujuan

penelitian dan manfaat penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini diuraikan tentang teori yang digunakan

sebagai dasar pembahasan selanjutnya yaitu mengenai

pengertian minimarket, cara menganalisis perbandingan

lamanya pelayanan kasir suatu minimarket, Estimasi dan

Pengujian Hipotesis.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan tentang Populasi, Sampel, Dan

Teknik, Metode Pengumpulan Data, Metode Analisis Data,

Distribusi Sampling, Estimasi, Uji Hipotesis.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.

Bagian Akhir

Bagian ini berisi tentang daftar pustaka dan lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Landasan TeoriPerilaku Konsumen

Definisi perilaku konsumen adalah tindakan langsung

terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk

dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan

menyusuli tindakan ini.

Menurut Kotlert dan Amstrong yang di kutip oleh Simamora

(2001:81) mengartikan perilaku konsumen sebagai perilaku

pembelian akhir, baik individu maupun rumah tangga, yang

membeli produk untuk konsumsi personal. Dari definisi di atas

dapat di ambil kesimpulan :

1. Perilaku konsumen menyoroti perilaku individu dan rumah

tangga.

2. Perilaku konsumen menyangkut suatu proses keputusan sebelum

pembelian serta tindakan dalam memperoleh, memakai,

mengkonsumsi dan menghabiskan produk.

3. Mengetahui perilaku konsumen meliputi : perilaku yang

dapat diamati seperti jumlah yang di belanjakan, kapan,

dengan siapa, oleh siapa, dan bagaimana barang sudah dibeli

dan dikonsumsi.

Keputusan Membeli

Dalam membeli suatu barang atau jasa, seorang konsumen

akan melalui suatu proses keputusan pembelian. Terdapat tiga

proses keputusan pembelian:

1. Proses keputusan panjang untuk barang yang durable.

2. Proses kebutuhan terbatas sama dengan proses diatas

tetapi terjadi secara lebih cepat dan kadang meloncati

tahapan.

3. Proses pembelian rutin keputusan pembelian yang

terjadi secara kebiasaan sehingga proses pembelian sangat

singkat saja begitu ada kebutuhan langsung dibeli saja

tanpa adanya pertimbangan.

Jenis Statistik

Berdasarkan kegunaan dan teknik yang digunakan, statistik di

bagi menjadi dua yaitu, statistik deskriptif, merupakan bidang

statistik yang berhubungan dengan metode pengelompokan,

peringkasan, dan penyajian data dalam cara yang informatif. Pada

jenis statistik ini kita melakukan teknik statistik yang

berhubungan dengan penyajian data statistik dalam bentuk gambaran

angka-angka. Teknik yang umum digunakan yaitu analisis deskriptif

yang meliputi rata-rata, median, modus dan varian.

Sedangkan yang kedua adalah statistik inferensial adalah

teknik statistik yang berhubungan dengan analisis data untuk

penarikan kesimpulan atas data, teknik ini berhubungan dengan

pengolahan statistik yang menggunakan hasil analis sehingga kita

dapat menarik hasil kesimpulan atas karakteristik populasi.

Teknik yang digunakan meliputi : uji hipotesis, analisis varian,

teknik regresi dan korelasi.

Jenis Data

A. Pengumpulan Data

a. Data Kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk

angka.

Contoh : lama bekerja, jumlah gaji, usia, hasil ulangan.

Data kuantitatif dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu :

Data Diskrit adalah data yang diperoleh dari suatu

pencacahan/enumerasi.

Data Kontinu adalah data yang umumnya didapat dari suatu

pengukuran dengan suatu instrumen (alat ukur). Data

kontinu dapat dinyatakan dalam bentuk data interval

ataupun data rasio.

b. Data Kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk

bukan angka.

Contoh : jenis pekerjaan, status marital, tingkat

kepuasan kerja.

Data kualitatif dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu :

Data Nominal adalah pengambilan data terhadap suatu objek

hanya menghasilkan satu dan hanya satu-satunya

kategori pada objek tersebut maka data yang diperoleh

termasuk tipe data nominal.

Data ordinal adalah data yang diperoleh dari suatu

pengambilan data terhadap suatu objek yang

menghasilkan lebih dari satu kategori.

B. Pengorganisasian Data

a. Data Mentah merupakan data terkumpul yang belum

diorganisasikan secara numerik.

b. Jajaran Data merupakan suatu cara pengorganisasian data dan

paling sederhana. Jajaran data merupakan suatu susunan

dari data-data mentah yang diatur dengan urutan nilai

numerik yang menaik dari nilai yang terkecil sampai yang

terbesar, atau yang menurun dari nilai yang terbesar

sampai yang terkecil.

C. Penyajian Data

Tabel dan diagram statistik digunakan untuk menyajikan

data yang sudah teringkas, menyintkapkan hubungan-hubungan

antar variabel serta menginterpretasikan dan

mengkomunikasikan fakta-fakta angka kepada pihak yang

membutuhkannya.

Beberapa jenis penyajian data statistik seperti berikut :

Grafik Batang (Bar) Grafik Lingkaran (Pie)

Grafik Garis (Line) Grafik Interaksi

(Interactive)

D. Distribusi Frekuensi dan Presentasi Grafik

Distribusi Frekuensi yaitu mengelompokkan data interval/rasio

dan menghitung banyaknya data dalam satu

kelompok/klasifikasi.

Membuat distribusi frekuensi :

a) Mencari sebaran (range) yakni selisih antara data

paling besar dengan data paling kecil) menggunakan

rumus Range (R) = Nilai terbesar – Nilai terkecil.

b) Menentukan banyak kelas dengan rumus K = 1 + 3,3 Log∑

N

c) Menentukan panjang kelas dengan rumus Ci = R / K∑

E. Presentasi Grafik Distribusi Frekuensi

Histogram adalah grafik batang yang menggambarkan

distribusi data dari sebuah distribusi frekuensi. Batang-

batang pada histogram memiliki karakteristik sebagai

berikut :

Dasarnya pada sumbu horizontal (sumbu-x) lebarnya sama

dengan lebar interval kelas.

Luasnya proporsional terhadap frekuensi interval kelas

yang bersangkutan.

Poligon Frekuensi adalah suatu garis dari fekuensi-frekuensi

interval kelas yang diplot pada nilai tengah-tengahnya.

Poligon bisa didapat dengan menghubungkan titik tengah

dari sisi atas batang-batang histogram.

F. Distribusi Frekuensi Kumulatif

Pada keadaan tertentu , kita lebih perlu mengetahui

banyaknya data yang bernilai di bawah (kurang dari) atau di

atas (lebih dari) suatu nilai tertentu daripada yang berada

dalam satu interval tertentu. Dalam hal ini, distribusi

frekuensi dapat diubah menjadi distribusi frekuensi

kumulatif dan dipresentasikan dalam grafik yang disebut

ogive. Jika banyaknya data dalam prosentase terhadap

banyaknya seluruh data disebut distribusi frekuensi

kumulatif relatif. Distribusi Frekuensi Kumulatif dapat

dibedakan menjadi :

• Distribusi Frekuensi Kumulatif kurang dari, disusun

dengan menjumlahkan seluruh frekuensi dari semua nilai

yang lebih kecil dari pada batas atas nyata interval

kelas.

• Distribusi Frekuensi Kumulatif lebih dari , disusun

dengan menjumlahkan seluruh frekuensi dari semua nilai

yang lebih besar daripada atau sama dengan batas bawah

nyata interval kelas.

G. Ukuran Pemusatan

Data sering menunjukkan kecenderungan terpusat disekitar

suatu nilai. Nilai pusat ini kemudian dapat digunakan

sebagai suatu ukuran ringkas yang menggambarkan

karakteristik umum data tersebut. Nilai tersebut dalam

statistik disebut sebagai ukuran pemusatan. Terdapat

beberapa ukuran pemusatan yang sering digunakan dalam

statistik sebagai berikut :

Rata-rata (Arithmatic mean) x = i=1k fi ( xmi)n

Median x = Li + n2 - fifmedian c

Modus (Mode) x = Li + Δ1Δ1+ Δ2 c

Kuartil Q1 = Li 1 + 14 n - fi i1f kuartil c

H. Ukuran Penyebaran

Ukuran penyebaran menunjukkan seberapa jauh data menyebar

dari nilai rata-ratanya. Sekurang-kurangnya terdapat dua

alasan pentingnya meninjau ukuran penyebaran suatu kumpulan

nilai data :

1. Untuk membuat suatu penilaian mengenai seberapa baik

suatu nilai rata-rata menggambarkan data-data.

2. Untuk mengetahui seberapa jauh penyebaran dari data,

sehingga langkah-langkah untuk mengendalikan variasi

tersebut dapat dilakukan.

• Kisaran (range) R = xmax – xmin

• Ragam (variance) S2x

• Simpangan baku (standard deviation) sx = i=1kfi

xmi- x 2n-1

• Koefisien variasi (coefficient of variation) Vx =

sxx

I. Momen, Skewness, Kurtosis

• Momen m1, x = i=1k fi xmi - x n

• Skewness a3, x = m3, xS3

• Kurtosis a4, x = m4, xS4

J. Estimasi

a. Dugaan (Estimate)

Nilai spesifik atau kualitas daripada sebuah statistik

misalnya : nilai mean sampel, presentase sampel atau

varians sampel.

b. Penduga (Estimator)

Setiap statistic (mean sampel, presentase sampel, varians

sampel, dan lain-lain) yang digunakan untuk menduga

sebuah parameter.

• Penduga tak-bias (unbiased estimator): sebuah penduga

yang menghasilkan suatu distribusi sampling yang

memiliki mean sama dengan parameter populasi yang akan

diduga.

• Penduga terbaik (best estimator): penduga yang

memenuhi syarat-syarat sebagai suatu penduga tak-bisas

dan juga memiliki varians yang terkecil (minimum)

c. Penduga (estimation)

Keseluruhan proses yang menggunakan semua penduga untuk

menghasilkan sebuah dugaan daripada parameter.

• Pendugaan Tunggal (Point Estimation)

Angka tungggal yang digunakan untuk menduga sebuh

parameter populasi.

• Pendugaan Interval (Interval Estimation)

Sebaran nilai-nilai yang digunakan untuk menduga

sebuah parameter populasi. Konsep dasar pendugaan

interval mean populasi :

Dalam prakteknya hanya satu sampel dari populasi.

Untuk menduga parameter harus diketahui sesuatu hal

mengenai hubungannya dengan mean-mean sampel.

Prosedur Estimasi jika σx tidak diketahui dan n>30

Batas estimate interval :

x±zsn

Batas estimate interval :x±zsnN-nN-1

Tentukan nilai z

Populasitak

terhingga?

Selesai

Mulai

Tentukan tingkat kepercayaan

Tentukan nilai x dan s

Kumpulkan sampel ukuran besar, n > 30

Identifikasikan masalah

T Y

Varians dari data baik varian populasi σ2 maupun

varians sampel S2.

Ukuran sampel yanga baik

Derajat kepercayaan: 100. (1-α) %

d. Estimasi Mean

1. Ukuran sampel (apakah besar n > 30 atau kecil n < 30)

2. Informasi tentang distribusi populasinya (apakah

distribusi normal atau tidak)

3. Deviasi standard populasinya (diketahui atau tidak)

4. Pemilihan jenis distribusi yang menjadi dasar pendugaan

Estimasi Harga Mean (µ), dari suatu populasi akan

ditaksir berapa besarnya harga rata-rata ( mean).

Jika digunakan sampel besar (n≥30) maka distribusi

sampling harga X didistribusikan normal dengan mean

dan standard deviasi.

Notasi interval untuk estimasi sampel besar ( n

≥30) :

Dimana besar kesalahan maksimum dapat dicari

dengan :

Keterangan :

X = nilai rata-rata suatu populasi

d = deviasi standard

n = banyaknya data

Zα/2= nilai dari tabel normal.

Jika digunakan sampel kecil ( n < 30 ) maka

notasi interval estimasi untuk sampel kecil

sbb :

Estimasi Harga Standard Deviasi (d)

Jika digunakan sampel besar ( n ≥ 30), maka akan

didistribusikan normal. Interval Estimasi dapat

ditulis sbb :

Jika digunakan sampel kecil ( n < 30 ), sampel

random sebesar n, maka distribusi sampling

didistribusikan menurut distribusi Chi Kuadrat.

Sifat Distribusi Chi-Kuadrat (c2)

Seluruh nilainya positif

Tidak simetris

Bentuk distribusinya tergantung pada derajat

kebebasannya

Mean dari distribusi c2 adalah derajat

kebebasannya (v)

Mean populasi Porporsi populasi

1. Tingkat keakuratan, E

2. Tingkat kepercayaan (%)

3. Skor z dari tingkat

kepercayaan

4. Error standard mean

1. Tingkat keakuratan, E

2. Tingkat kepercayaan (%)

3. Skor z dari tingkat

kepercayaan

4. Error standard mean

sampling

5. Deviasi standar populasi

(sx)

6. Jumlah sample (n)

sampling

5. Persentase populasi

(p)

6. Jumlah sample (n)

K. Uji hipotesis

a. Pernyataan Hipotesis Nol (Ho) dan Hipotesis Alternatif (H1)

Contoh : Dalam suatu prosedur pengujian hipotesis mengenai

mean dari populasi, pernyataan mengenai hipotesis nol

sebagai “mean populasi sama dengan 100” dan hipotesisi

alternatif sebagai “mean populasi bukan 100” secara umum

dinotasikan :

Ho : m = 100

H1 : m ¹ 100; m > 100; m < 100

b. Pemilihan tingkat kepentingan (level of Significance, a )

α = 0,01 atau 0,05 (yang bisa dipakai)

Artinya : hipotesis telah ditolak dengan tingkat

kepentingan a, keputusan bisa salah dengan probabilitas

a.

c. Penentuan Distribusi Pengujian yang digunakan

Distribusi normal (z), n > 30

Distribusi t , n < 30

Distribusi chi-kuadrat, nilai varians sudah diketahui.

d. Pendefinisian Daerah Penolakan (kritis)

e. Pernyataan aturan keputusan (Decision rule)

“Tolak Ho jika perbedaan yang telah distandarkan,

misalnya antara dan mHo, berada di dalam daerah penolakan.

Jika sebaliknya terima Ho”

f. Perhitungan pada Data Sampel dan Perhitungan Rasio Uji

• Menganalisa data actual.

• Rasio Uji (RU), perbedaan antara statistik dan

parameter asumsi yang dinyatakan dalam hipotesis nol yang

telah distandarkan.

g. Pengambilan Keputusan secara statistik

“Jika nilai rasio uji berada di daerah penolakan maka

hipotesis nol ditolak”.

h. Diagram Hipotesis

i. Uji Hipotesis Dengan Mean Sampel Ganda

Klasifikasi :

Asumsi kedua populasi terdistribusi secara normal tetap

digunakan. terdapat 4 prosedur untuk uji ini :

Uji t-pasangan untuk populasi yang saling tergantung

(dependent population)

Uji z untuk populasi yang independen dan jika varians

populasi diketahui atau jika kedua sampel ukurannya n >

30.

Uji t sampel ukuran kecil (n < 30) untuk populasi yang

independen jika uji F-nya menunjukkan s12 ¹ s2

2

Uji t sampel ukuran kecil (n < 30) untuk populasi yang

independen jika uji F-nya menunjukkan s12 = s2

2

L. Regresi Dan Korelasi Linear Standar

Regresi merupakan teknik statistika yang digunakan untuk

mempelajari hubungan fungsional dari satu atau beberapa peubah

bebas (peubah yang mempengaruhi) terhadap satu peubah tak bebas

(peubah yang dipengaruhi).

Korelasi merupakan ukuran kekuatan hubungan dua peubah

(tidak harus memiliki hubungan sebab akibat).

Analisis Regresi digunakan untuk mempelajari dan mengukur

hubungan statistic yang terjadi antara dua atau lebih variable.

Dalam regresi sederhana dikaji dua variable, sedangkan dalam

regresi majemuk dikaji lebih dari dua variable. Dalam analisis

regresi, suatu persamaan regresi hendak ditentukan dan

digunakan untuk menggambar pola atau fungsi hubungan yang

terdapat antar variable. Variabel yang aklan diestimasi

nilainya disebut variable terikat (dependent variable atau response variable)

dan biasanya diplot pada sumbu tegak (sumbu –y). Sedangkan

variable bebas (independent variable atau explanatory variable) adalah

variable yang diasumsikan memberikan pengaruh terhadap variasi

variable terikat dan biasanya diplot pada sumbu datar (sumbu –

x).

Analisis Korelasi bertujuan untuk mengukur “seberapa kuat”,

atau “derajat kedekatan”, suatu relasi yang terjadi antar

variable. Jadi, kalau analisis regresi ingin mengetahui pola

relasi dalam bentuk persamaan regresi, maka analisis korelasi

ingin mengetahui kekuatan hubungan tersebut dalam koefisien

korelasinya. Dengan demikian biasanya analisis regresi dan

korelasi sering dilakukan bersama-sama.

Terdapat beberapa kemungkinan bentuk relasi, meliputi

hubungan sebab akibat (cause-and-effect relationship), hubungan akibat

penyebab yang sama (common-cause factor relationship), dan hubungan

semu (spurious relationship).

a. Diagram Pancar (Scatter Diagram)

Langkah pertama dalam menganalisis relasi antar variable

adalah dengan membuat diagram pancar (scatter diagram) yang

menggambarkan titik-titik plot dari data yang diperoleh.

Diagram pancar ini berguna untuk:

membantu melihat apakah ada relasi yang berguna antar

variable

membantu menemukan jenis persamaan yang akan digunakan

untuk menentukan hubungan tersebut.

b. Persamaan Regresi Linear Sederhana

Dalam analisis regresi linear sederhana ini akan

ditentukan persamaan yang menghubungkan dua variable yang

dapat dinyatakan sebagai bentuk persamaan pangkat satu

(persamaan linier/persamaan garis lurus). Persamaan umum

garis regresi untuk regresi linear sederhana adalah:

ŷ = a+bx

dimana:

ŷ = nilai estimate data terikat

a = titik potong garis regresi pada sumbu y atau nilai

estimate ŷ bila x=0

b = gradient garis regresi (perubahan nilai estimate ŷ per

satuan perubahan nilai x)

x = nilai variabel bebas

c. Sifat-sifat Garis Regresi Linier

Terdapat dua sifat yang harus dipenuhi sebuah garis lurus

untuk dapat menjadi garis regresi yang cocok (fit) dengan

titik-titik data pada diagram pancar, yaitu:

1. Jumlah simpangan (deviasi) positif dari titik-titik

yang tersebar di atas garis regresi sama dengan (saling

menghilangkan) jumlah simpangan negatif dari titik-

titik yang tersebar di bawah garis regresi. Dengan kata

lain Σ ∆y= Σ y- y =0

2. Kuadrat dari simpangan-simpangan mencapai nilai minimum

(least square value of deviations). Jadi : Σ (∆y)2= Σ ( y- y )2

= minimum

Dengan sifat kedua, metode regresi ini sering

disebut juga sebagai metode least square. Dan Dengan

menggunakan kedua sifat di atas dan menggabungkannya

dengan prinsip-prinsip kalkulus diferensial untuk

menentukan nilai ekstrim sebuah fungsi, maka dapat

diturunkan hubungan-hubungan untuk mendapatkan nilai-

nilai konstanta a dan b pada persamaan garis regresi,

yang hasilnya sebagai berikut:

b= n Σxy-Σx(Σy)n Σx2-(Σx)2

a= y- b x

dimana:

n = jumlah titik (pasangan pengamatan (x,y))

x = mean dari variabel x

y = mean dari variabel y

dapat diperoleh dengan rumus :

Dimana :

a = Intersep / perpotongan dengan sumbu tegak

b = Kemiringan

y = Nilai ramalan yang dihasilkan garis regresi

X = Nilai variabel bebas

d. Standar Error Estimasi

2 2

,( ) ( ) ( )

2 2y x

y y y a y b xyS

n n

e. Relasi pada sampel vs Relasi pada Populasi

Untuk itu, perlu dilakukan uji relasi dan interval

prediksi

Uji t untuk kemiringan (slope) garis regresi

Uji Anova untuk kemiringan (slope) garis regresi

Untuk mengetahui hubungan seberapa dekat antara variabel

diperlukan suatu ukuran yang menyatakan “kekuatan” relasi

yaitu disebut : korelasi .

Variasi Total , Koefisien Determinasi (r2)

Koefisien korelasi (r)

M. Pengendalian Mutu

Pengendalian Mutu diperkenalkan oleh Walter A. Shewhart

saat dia bekerja di Bell Labs (sekarang lebih dikenal AT&T Bell

Laboratories) tahun 1920 an. Teknisi perusahaan tersebut sedang

berusaha meningkatkan ketahanan sistim transmisi telepon

mereka. Karena peralatan penguat sinyal dan lainnya harus

ditanam di bawah tanah, maka perlu ditemukan cara untuk

mengurangi tingkat kesalahan dan perbaikan. Tahun 1920 para

teknisi sudah menyadari pentingnya mengurangi variasi di proses

manufakturing. Terlebih mereka juga menyadari bahwa proses

penyetelan yang berulang-ulang sebagai reaksi dari

ketidaksesuaian, justru makin meningkatkan variasi dan

menurunkan kualitas.

Shewhart memisahkan variasi tersebut menjadi variasi

penyebap umum dan variasi penyebap khusus, dan pada tanggal 16

Mei 1924 dia menulis memo yang memperkenalkan diagram kontrol

sebagai sebuah alat yang bisa membedakan kedua variasi

tersebut.

Kualitas / Mutu : Ukuran tingkat kesesuaian barang/

jasa dengan standar/spesifikasi yang telah ditentukan/

ditetapkan.

Pengendalian Kualitas Statistik adalah ilmu yang

mempelajari tentang teknik /metode pengendalian

kualitas berdasarkan prinsip/ konsep statistik.

Variasi terkendali (controlled variation), variasi yang

terjadi secara alami dalam proses yang stabil. Selama masih

dalam rentang batas tertentu.

Variasi tak terkendali (uncontrolled variation), variasi

yang terjadi karena sebab khusus (tidak normal) menghasilkan

perubahan yang tidak diharapkan dan tidak diperkirakan

sebelumnya.

Berikut adalah penjelasan tambahan tentang diagram kendali;

A. Diagram kendali terdiri dari:

Titik-titik yang mewakili sebuah nilai statistik (rata-

rata, range, proporsi) dari sebuah karakteristik sampel

yang diambil dari sebuah proses pada waktu yang berbeda

(Data).

Rata-rata dari nilai statistik di atas yang dihitung dari

keseluruhan sampel.

Garis tengah yang digambar tepat di angka rata-rata nilai

statistik tersebut.

Standar eror dari nilai statistik yang juga dihitung dari

keseluruhan sampel.

B. Kegunaan Diagram Kendali :

Mendeteksi adanya variasi penyebap khusus.

Menyakinkan kesetabilan sebuah process.

Mendeteksi perubahan proses dari waktu ke waktu.

C. Langkah Penggunaan Diagram Kendali

1. Menyatakan hipotesis nol (Ho, terkendali) dan hipotesis

alternatif (H1,tak terkendali)

2. Tentukan tingkat kepentingan ()

3. Tentukan diagram kontrol dan distribusi pengujian (normal

atau binomial)

4. Tentukan daerah penolakan (kritis)

5. Nyatakan aturan pengambilan keputusan

6. Masukan data pada diagram control

7. Pengambilan keputusan secara statistic

8. Diagram yang memonitor setiap nilai yang diamati dalam

sebuah proses.

9. Untuk nilai individu didasarkan pada disitribusi normal.

10. Jumlah sampel diketahui (N).

(Nilai Populasi)

UCL : μ + 3σ

Cl : μ

LCL : μ - 3σ

Diagram kendali merupakan bagian yang terpenting dalam

upaya mengendalikan kualitas produk meliputi :

a. Prosedur Umum hipotesis dan hipotesis alternaif

b. Penyelidikan pada data out of control

c. Data out of control bersifat tidak terus menerus maka

revisi

d. Revisi dilakukan dengan menghilangkan bagian pada data

out of control.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Objek penelitianLokasi penelitian dalam makalah ini adalah Alfamart dan

Indomaret Mayor Oking 4, alasan pemilihan lokasi ini karena

toko yang akan diteliti berada pada wilayah tersebut dan

saling berdekatan sehingga akan mudah membuat

perbandingannya.

B. PopulasiPopulasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang

memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal yang

membentuk masalah pokok dalam satu riset khusus (Suprapto,

2001:87).

Dalam pnelitian ini yang menjadi populasi adalah

konsumen yang berbelanja di toko atau minimarket Indomaret

dan Alfamart, oleh karena tu populasi ini merupakan

populasi tak terbatas karena tidak dapat diketahui secara

pasti jumlah sebenarnya dari konsumen yang datang

berbelanja ke minimarket Indomaret dan Alfamart.

C. Sampel

Menurut Djarwanto (1998:108) sampel adalah sebagian

dari populasi yang karateristiknya hendak diselidiki

dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi.

Mengingat identitas populasi sudah diketahui maka,

prosedur pencarian responden dilakukan berdasar accidental

sampling , yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu

dengan peneliti yang dijumpai ditempat tertentu, bila

dipandang konsumen yang kebetulan ditemui itu cocok

sebagai sumber data (Sugiyono,1997:64).

a. Variabel penelitian

Untuk mencapai tujuan penelitian maka digunakan

variabel- variabel penelitian. Dari permasalahan yang

ada maka dapat ditentukan variabel-variabel yang

dapat digunakan untuk mencari jawaban dari

permasalahan yang akan diteliti. Variabel penelitian yang

dimaksud disini adalah objek penelitian atau yang

menjadi perhatian suatu penelitian (Suharsimi

Arikunto.1993:91).

Dalam penelitian ini yang menjadi variabelnya adalah:

1. Variabel X1

Dalam penelitian ini variabel X1 adalah lamanya

waktu pelayanan kasir di Indomaret.

2. Variabel X2

Dalam penelitian ini variabel X2 adalah lamanya

waktu pelayanan kasir di Alfamart.

D. Metode Pengumpulan DataDalam penelitian ini digunakan pengambilan data

secara langsung, dimana kita mengamati sendiri dan

menghitung lamanya pelayanan kasir di Alfamart dan

Indomaret serta membuat dokumentasinya.

E. Metode Analisis DataM etode Pem ecahan M asalah secara Statistik (con’t)

M ulaiIdentifikasi M asalah Populasi (Statistik

Desktiptif)

Kum pulkan Data Sub Sam pel (identifikasi distribusi sam pling)

Data Cukup

Data Sam pel Baru

Indentifikasi M asalah :• Variable/Diskrit• n < 30 atau n > 30

Penyajian Statistik Deskriptif :• Distribusi Frekuensi• Ukuran pemusatan

dan Penyebaran

Penyajian Data

Distribusi Sam pling Estim asi

Distribusi Sam pling :• M ean sam pling• Proporsi sampling

Estimasi populasi :• Jumlah sampel• Flowcart estm asi

Uji Hipotesis

Uji Hipotesis :• Prosedur Uji Hipotesis• Sampel Tunggal atau• Sampel G anda

Uji ANOVA

Uji ANOVA :• Varians sampling

populasi bernilai sam a ???

Regresi dan Korelasi

Regresi dan Korelasi :• Hubungan Param eter

Pengendalian M utu

Pengendalian M utu :• Sam pel A (LCL dan

UCL)• Sam pel B (LCL dan

UCL)

Selesai

Are u Engineer ??? I ‘m Engineer

BAB IV

HASIL PENELITIAN

I. ALFAMART

Berikut ini merupakan tabel dari data yang diperoleh

berdasarkan survei kami di Alfamart Cabang Mayor Oking 4.

Data tersebut sudah kami bagi berdasarkan interval kelas,

dengan panjang kelas adalah 30 dan jumlah frekuensinya

adalah 35.

x f

1 -31 10 16 160 51.37 513.7 2638.88 26388.7732 - 62 11 47 517 20.37 224.07 414.94 4564.3163 - 93 6 78 468 10.63 63.78 112.97 677.8094 -

124 2 109 218 41.63 83.26 1732.94 3465.88125 -

155 3 140 420 72.63 217.89 5274.91 15824.73156 -

186 1 171 171 103.63 103.63 10738.88 10738.88187 -

217 2 202 404 134.63 269.26 18124.85 36249.70

35 2358 434.88 0.05 39038.36 97910.06

Sedangkan dibawah ini adalah tabel waktu pelayanan customer di

kasir Alfamart Cabang Mayor Oking 4, dengan survey total waktu

pelayanan perorang (customer) yang melakukan transaksi pembayaran di

kasir.

Customer waktu Customer Waktu Customer Waktu1 206 16 45 31 1512 191 17 31 32 123 178 18 51 33 1514 6 19 8 34 45 63 20 44 35 1536 105 21 71

7 66 22 1318 10 23 649 101 24 6310 35 25 1511 30 26 5912 112 27 3413 34 28 2414 135 29 5215 36 30 42

Dan berikut ini adalah grafik waktu pelayanan kasir

Alfamart Cabang Mayor Oking 4, berdasarkan total waktu perorang

(customer). Berdasarkan survey dan data yang kami peroleh, maka

di dapatkan perhitungan sebagai berikut:

Ukuran Pemusatan

Mean

x = i = 1kfi(xmi)n

= 10x16 + 11x47 + 6x78 + 2x109 + 3x140 + 1x171+ 2x20235

= 235835 = 67.37

Median

x = Li + n2 - fifmedian c

= 31.5 + 352 - 1011 31= 63.18

Modus

x = Li + Δ1Δ1+ Δ2 c

= 31.5 + 11+5 31 = 36.67

Kuartil

Q1 = Li 1 + 14 n - fi i1f kuartil c

= 31.5 + 14 (35) – 1011(31) = 27.98

Q3 = Li 3 + 34 n - fi i3f kuartil c

= 62 .5 + 34 (35) - 216(31) = 89.625

Ukuran – ukuran Penyebaran

Range

R = xmax – xmin = 206 – 4 = 202

Simpangan Kuartil

Qd = Q3- Q12 = 89.625-27.982 = 30.8225

Simpangan Mutlak Rata – rata

MDx = i=1k fi xmi - x n= 0.0535 = 0.00143

Deviasi Standard

sx = i=1kfi xmi - x 2n-1= 97910.0634=53.663

Varians

S2x = 2879.71

Koefisien Varians

Vx = sxx= 53.66367.37=0.797

Momen, Skewness, Kurtosis

Momen

m1, x = i=1k fi xmi - x n= 0.0535 =0.00143

m2, x = i=1k fi xmi – x 2n= 97910.0635 = 2797.43

m3, x = i=1k fi xmi - x 3n= 8742477.68335 =249875.0766

m4, x = i=1k fi xmi – x 4n= 933431434.635 =26669469.56

Skewness

a3, x = m3, xS3 =m3, x m2, x 3 =

249875.07662797.433 =1.69

Kurtosis

a4, x = m4, xS4 =m4, x m2 2, x = 26669469.562797.432

= 6669469.567825614.61 =3.41

Estimasi

Deviasi Standar

σx= σx n = 53.663 35 = 9.07

x- z σx < μx < x + z σx

67.37 – (1.96) (9.07) < μx < 67.37 + (1.96) (9.07)

49.593 < μx < 85.15

4.1INDOMARET

Berikut ini merupakan tabel dari data yang diperoleh

berdasarkan suvei kami di Indomaret Cabang Mayor Oking 4. Data

tersebut sudah kami bagi berdasarkan interval kelas, dengan

panjang kelas adalah 30 dan jumlah frekuensinya adalah 35.

X f

 

1 -31 2 16 32 86.8 173.6 7534.24 15068.5

32 - 62 10 47 470 55.8 558 3113.64 31136.463 - 93 11 78 858 24.8 273 615.04 6765.494 -

124 4 109 436 6.2 25 38.44 154125 -

155 3 140 420 37.2 112 1383.84 4152156 -

186 2 171 342 68.2 136.4 4651.24 9302.48187 -

217 1 202 202 99.2 99 9840.64 9841218 -

248 0 233 0 130.2 0

16952.0

4 0249 -

279 0 264 0 161.2 0

25985.4

4 0280 -

310 0 295 0 192.2 0

36940.8

4 0311 -

341 1 326 326 223.2 223

49818.2

4 49818342 -

372 0 357 0 254.2 0

64617.6

4 0373 -

403 0 388 0 285.2 0

81339.0

4 0404 -

434 0 419 0 316.2 0

99982.4

4 0435 -

465 0 450 0 347.2 0

120547.

84 0466-

496 0 481 0 481 0 231361 0497 -

527 1 512 512 512 512 262144 262144

  35   3598

3280.

8 2111.6

1016865

.6

388380.9

6

Sedangkan dibawah ini adalah tabel waktu pelayanan customer di

kasir Indomaret Cabang Mayor Oking 4, dengan survey total waktu

pelayanan perorang (customer) yang melakukan transaksi pembayaran

di kasir.

Customer waktu Customer2 waktu3

Customer

3 waktu41 322 16 64 31 1072 61 17 90 32 1273 50 18 42 33 754 25 19 91 34 495 15 20 89 35 1226 162 21 457 61 22 988 170 23 359 48 24 7010 75 25 15011 70 26 6512 150 27 19513 118 28 6714 57 29 6315 500 30 58

Dan berikut ini adalah grafik waktu pelayanan kasir Indomaret

Cabang Mayor Oking 4, berdasarkan total waktu perorang

(customer).

Berdasarkan survey dan data yang kami peroleh, maka di dapatkan

perhitungan sebagai berikut:

Ukuran Pemusatan

Mean

x = i=1k fi xmin = 359835=102.8

Median = Q2 = D5

x = Li + n2 - fifmedian c = 62.5 + 352 - 1211 31 = 78

Modus

x = Li + Δ1Δ1+ Δ2 c = 62.5 + 11 + 7 31 = 66.375

Kuartil

Q1 = Li 1 + 14 n - fi i1f kuartil, 1 c = 31.5 + 14

(35) - 210 31 = 52.425

Q3 = Li 3 + 34 n - fi i3f kuartil, 3 c = 93.5 + 34

(35) - 234 31 = 118.69

Desil, Persentil

D1= P10 = Li 1 + 110 n - fi i10f persentil, 10 c = 31.5

+ 110 35 - 210 31 = 36.15

D2= P20 = Li 2 + 210 n - fi i20f persentil, 20 c = 31.5

+ 210 35 - 210 31 = 47

D3= P30 = Li 3 + 310 n - fi i3f desil, 3 c = 31.5 + 310

35 - 1011 31 = 32.91

D7=P70 = Li 7 + 710 n - fi i7f desil, 7 c = 62.5 + 710 35

- 216 31=80.58

D8= P80 = Li 8 + 110 n - fi i1f desil, 8 c = 93.5 + 810

35 - 272 31=109

D9= P90 = Li 9 + 910 n - fi i9f desil, 9 c = 124.5 + 910

35 - 293 31=150.33

Ukuran – ukuran penyebaran

Range

R = xmax – xmin = 500 – 15 = 485

Jangkauan / Kisaran Persentil 10 – 90

Rp10-90 = P90 – P10

= 150.33 – 36.15

= 114.18

Simpangan Kuartil

Qd = Q3- Q12 = 118.69 – 52.4252 = 33.133

Simpangan Mutlak Rata - rata

MDx = i=1k fi xmi -x n= 2008.835 = 57.39

Deviasi Standard

sx = i=1kfi xmi- x 2n-1= 293681.634=92.94

Varians

s2x = 8637.7

Koefisien Varians

Vx = sxx = 92.94102.8= 0.9

Momen, Skewness, Kurtosis

Momen

m1, x = i=1k fi xmi - x n= 2008.835 =57.4

m2, x = i=1k fi xmi – x 2n= 293681.635 = 8390.9

m3, x = i=1k fi xmi - x 3n= 84616926.435 =2,4 x 106

m4, x = i=1k fi xmi – x 4n= 3 x 101035 =8,8 x 108

Skewness

a3, x = m3, xS3 =m3, x m2, x 3 = 2,4 x 1068390.93

=3.12

Kurtosis

a4, x = m4, xS4 =m4, x m2 2, x = 8,8 x 1088390.92 = 8,8

x 1087 x 107 =12.57

Estimasi

Deviasi Standar

σx = σx n = 92.94 35 = 15.71

x- z∝/2* σx < μx < x + z∝/2 *σx

102.8 – (1.96) (15.71) < μx < 102.8 + (1.96) (15.71)

72.01 < μx < 133.6

Untuk dapat membandingkan antara waktu pelayanan customer di kasir

Alfamart dan Indomaret, maka kami membuat histogram yang berdasarkan

dari kedua data yang kami peroleh. Namun dengan mengubah interval

kelasnya dengan panjang kelas adalah 100, supaya Alfamart dan

Indomaret memiliki interval kelas yang sama dan dapat terlihat

perbedaannya pada histogram tersebut.

Dibawah ini adalah tabel data Alfamart dan Indomaret dengan panjang

kelas 100:Alfamart

x f 

1-100 24 50.5 1212 34.29

822.9

6 1175.8 28219.2

101-200 10

150.

5 1505 65.71

657.1

0

4317.8

0 43178.00

201-300 1

250.

5

250.

5

165.7

1

165.7

1

27459.

80 27459.80

  35  

2967

.5

265.7

1

1645.

77

32953.

4 98857.0

Indomaret

x f

 

1-100

2

4 50.5 1212 48.57 1165.68 2359.04

56617.0

8101-

200 8 150.5 1204 51.43 411.43 2645.04

21160.3

6201-

300 1 250.5 250.5 151.43 151.43 22931.04

22931.0

4301-

400 1 350.5 350.5 251.43 251.43 63217,04

63217.0

4401-

500 1 450.5 450.5 351.43 351.43

123503.0

4

123503.

04

 

3

5  

3467.

5 854.28 2331.39

214655.2

0

287428.

56

Kami membuat Histogram berdasarkan data dari tabel diatas, dengan

tujuan untuk mengetahui tingkat perbandingan antara waktu pelayanan

customer di kasir di kedua minimarket yaitu Alfamart dan Indomaret.

Histogram yang kami buat ini berdasakan panjang kelas yaitu 100.

Kami susun interval kelas antara 1 sampai dengan 500 dengan panjang

kelas adalah 100, dimana interval kelas tersebut adalah sebagai

sumbu x dan menyatakan waktu (dalam detik). Dan waktu tersebut

adalah waktu kecepatan kasir dalam melayani seorang customer.

Sedangkan frekuensi kami masukkan kedalam masing-masing interval

kelas, dan kami susun berdasarkan kecepatan waktunya. Dimana

frekuensi tersebut adalah sebagai sumbu y dan menyatakan jumlah

orang (customer).

Histogramnya adalah sebagai berikut:

Dari histogram diatas, terlihat bahwa Alfamart memiliki tingkat

kecepatan waktu yang sama dengan Indomaret. Di interval kelas kesatu

memang tidak ada perbedaan waktu pelayanan antara Alfamart dan

Indomaret, yaitu 24 orang customer berada dalam interval kelas

kesatu, dengan waktu antara 1 sampai dengan 100 detik. Namun

perbedaan yang signifikan dapat terlihat di interval kelas kedua dan

seterusnya.

Pada interval kelas kedua, terlihat perbedaan. Di Alfamart 10 orang

customer berada dalam interval kelas kedua dengan waktu antara 101

sampai dengan 200, sedangkan Indomaret 8 orang customer dengan waktu

antara 101 sampai dengan 200. Alfamart hanya sampai pada interval

kelas ketiga dengan waktu antara 201 sampai dengan 300. Namun lain

halnya dengan Indomaret yang sampai pada interval kelas kelima

dengan waktu antara 401 sampai dengan 500.

Dari perbedaan tersebut dapat dilihat bahwa dalam waktu kurang dari

200 detik Alfamart mampu melayani customernya sebanyak 34 orang,

sedangkan Indomaret hanya mampu melayani customernya sebanyak 32

orang. Perbedaan ini terjadi hanya pada jumlah customer, sedangkan

waktu yang di perlukan kasir untuk melayani customernya adalah sama.

Perbedaan yang terjadi dikarenakan jumlah item atau belanjaan yang

dibeli oleh tiap-tiap customer adalah berbeda-beda.

Uji Hipotesis

Dari kedua data yang diperoleh, kami melakukan uji hipotesis untuk

mengetahui tingkat kebenaran dari asumsi bahwa waktu pelayanan

customer di kasir antara Alfamart dan Indomaret adalah sama. Maka

dari itu, kami lakukan uji hipotesis dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

1) Hipotesis :

Ho : μ1 = μ2→uji dua-ujung

H1 : μ1 ≠ μ2

H0 menunjukkan bahwa mean (μ1) adalah sama dengan mean (μ2).

Sedangkan H1 menunjukkan bahwa mean (μ1) adalah tidak sama dengan

mean (μ2).

Dalam hal ini, mean (μ1) adalah mean dari Alfamart dan mean (μ2)

adalah mean dari Indomaret.

2) Dengan tingkat kepercayaan adalah 95% , maka di peroleh α = 0.05

, dan x1 adalah Indomaret ,serta x2 adalah Alfamart.

3) Menggunakan distribusi Z karena n>30 , n adalah 35

4) Batas-batas daerah penolakan / batas kritis dua-ujung: α = 0.05 →

α/2 = 0.025. dari tabel z batas kritis adalah z0.025 = ± 1.96

5) Aturan keputusan :

Tolak Ho dan terima H1 jika RUz < -1.96 atau RUz > +1.96. jika

tidak demikian terima Ho.

6) Rasio uji:

σx1-x2 = σ12n1+σ22n2= 92.94235+53.663235=246.8+82.28=329.078=18.14

RUz = x1-x2σ x1-x2= 102.8-67.3718.14=1.95

7) Pengambilan keputusan:

Karena -1.96 < RUz <+1.96 maka Ho : μ1 = μ2 diterima. Hal ini

berarti lamanya pelayanan customer di kasir Alfamart sama dengan

Indomaret.

Regresi

Berikut ini adalah grafik regresi dari Alfamart dan Indomaret:

Dari grafik diatas, dapat dilihat bahwa garis linear merupakan

standar jumlah pelayanan customer. Hal ini ditunjukkan dengan

garis linear yang berdekatan dengan titik-titik frekuensi.

Semakin dekat titik frekuensi dengan garis linear maka data yang

diperoleh memenuhi standar dan hampir mencapai keakuratan.

Garis linear merupakan standar jumlah pelayanan customer. Pada

grafik diatas dapat kita lihat bahwa titik-titik frekuensi tidak

beraturan dan jauh dari garis linear. Dengan jauhnya garis linear

dan titik frekuensi dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh

kurang akurat.

Dari kedua grafik diatas dapat dilihat pula bahwa jumlah customer

terbanyak ada pada interval pertama dan pada interval berikutnya

jumlah customer semakin sedikit, sementara jumlah customer paling

sedikit ada pada interval terakhir. Pada interval kelas terakhir

tersebut di karenakan si customer membeli dengan jumlah belanjaan

yang lebih banyak daripada customer-customer di interval kelas

sebelumnya. Hal ini menujukkan bahwa lamanya waktu pelayanan di

Alfamart dan Indomaret dipengaruhi oleh jumlah barang yang dibeli

dan cara pembayaran si customer yang menggunakan debit card atau

tunai.

Pengendalian Mutu

Kami telah melakukan pengujian pengendalian mutu untuk mengetahui

tingkat kesesuain data yang kami peroleh dengan standar atau

spesifikasi yang telah di tentukan. Dalam hal ini, data kami

mengenai waktu pelayanan customer di kasir akan di bandingkan

dengan standarisasi waktu yang telah di tentukan oleh kedua

minimarket tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengetahui variasi

yang terjadi secara alami dalam proses yang stabil, selama masih

dalam rentang batas tertentu. Sehingga data tersebut dapat

dikatakan terkendali secara statistik.

ALFAMART

Langkah awal yang dilakukan adalah kembali menghitung mean dan

deviasi standar dari data Alfamart. Dan hasinya adalah sebagai

berikut:

Mean

x = i=1k fi ( xmi)n = 10 x16 + 11 x47 + 6 x78 + 2x109 +

3x140 + 1x171+ 2x20235=235835=67.37

Deviasi Standard

sx = i=1kfi xmi - x 2n-1= 97910.0634=53.663

Langkah selanjutnya adalah menghitung CL , UCL dan LCL,

Maka:

UCL = μ+3σ= 67.37 + 3 (53.663) =

228.26

CL = μ = 67.37

LCL = μ-3σ= 67.37 – 3 (53.663) = -

93.6

Setelah hasil perhitungannya didapatkan, maka di buat tabel seperti

dibawah ini:

Custome

r Waktu UCL CL LCL1 206 228.4 67.37 -93.622 191 228.4 67.37 -93.623 178 228.4 67.37 -93.624 6 228.4 67.37 -93.625 63 228.4 67.37 -93.626 105 228.4 67.37 -93.627 66 228.4 67.37 -93.628 10 228.4 67.37 -93.629 101 228.4 67.37 -93.6210 35 228.4 67.37 -93.6211 30 228.4 67.37 -93.62

12 112 228.4 67.37 -93.6213 34 228.4 67.37 -93.6214 135 228.4 67.37 -93.6215 36 228.4 67.37 -93.6216 45 228.4 67.37 -93.6217 31 228.4 67.37 -93.6218 51 228.4 67.37 -93.6219 8 228.4 67.37 -93.6220 44 228.4 67.37 -93.6221 71 228.4 67.37 -93.6222 131 228.4 67.37 -93.6223 64 228.4 67.37 -93.6224 63 228.4 67.37 -93.6225 15 228.4 67.37 -93.6226 59 228.4 67.37 -93.6227 34 228.4 67.37 -93.6228 24 228.4 67.37 -93.6229 52 228.4 67.37 -93.6230 42 228.4 67.37 -93.6231 151 228.4 67.37 -93.6232 12 228.4 67.37 -93.6233 151 228.4 67.37 -93.6234 4 228.4 67.37 -93.6235 153 228.4 67.37 -93.62

Dengan menggunakan tabel diatas, perbandingan dapat di perjelas

jika dibuat grafik seperti berikut:

Dari grafik diatas, terlihat jelas bahwa terjadi variasi

frekuensi secara alami namun terbilang stabil karena tidak

melewati UCL ataupun LCL. Data tersebut masih tetap berada

didalam rentang batas waktu atau standar yang ditentukan.

Sehingga data tersebut dapat dikatakan terkendali secara

statistik.

INDOMARET

Langkah awal yang dilakukan adalah menghitung mean dan deviasi

standar dari data Indomaret. Dan hasinya adalah sebagai berikut:

Mean

x = i=1k fi xmin = 359835=102.8

Deviasi Standard

sx = i=1kfi xmi- x 2n-1= 293681.634=92.94

Kemudian langkah selanjutnya adalah menghitung CL , UCL dan

LCL, Maka:

UCL = μ+3σ= 102.8 + 3 (92.94) = 381.62

CL = μ = 102.8

LCL = μ-3σ= 102.8 – 3 (92.94) = -

176.02

Setelah hasil perhitungannya didapatkan, maka di buat tabel seperti

dibawah ini:

Ke Waktu UCL CL LCL1 322 381.6 102.8 -176.022 61 381.6 102.8 -176.023 50 381.6 102.8 -176.024 25 381.6 102.8 -176.025 15 381.6 102.8 -176.026 162 381.6 102.8 -176.027 61 381.6 102.8 -176.028 170 381.6 102.8 -176.029 48 381.6 102.8 -176.0210 75 381.6 102.8 -176.0211 70 381.6 102.8 -176.0212 150 381.6 102.8 -176.0213 118 381.6 102.8 -176.0214 57 381.6 102.8 -176.0215 500 381.6 102.8 -176.0216 64 381.6 102.8 -176.02

17 90 381.6 102.8 -176.0218 42 381.6 102.8 -176.0219 91 381.6 102.8 -176.0220 89 381.6 102.8 -176.0221 45 381.6 102.8 -176.0222 98 381.6 102.8 -176.0223 35 381.6 102.8 -176.0224 70 381.6 102.8 -176.0225 150 381.6 102.8 -176.0226 65 381.6 102.8 -176.0227 195 381.6 102.8 -176.0228 67 381.6 102.8 -176.0229 63 381.6 102.8 -176.0230 58 381.6 102.8 -176.0231 107 381.6 102.8 -176.0232 127 381.6 102.8 -176.0233 75 381.6 102.8 -176.0234 49 381.6 102.8 -176.0235 122 381.6 102.8 -176.02

Dengan menggunakan tabel diatas, perbandingan dapat di perjelas

jika dibuat grafik seperti berikut:

Dari grafik diatas, terlihat jelas bahwa terjadi variasi

frekuensi secara alami namun tidak stabil karena ada satu data

yaitu data customer ke 15 yang melewati UCL atau batas kendali

atas. Customer ke 15 tersebut memerlukan waktu pelayanan yang

lebih lama dibandingkan customer-customer lainnya, ia memerlukan

waktu 500 detik atau 8 menit 20 detik. Hal ini dikarenakan si

customer tersebut membeli belanjaan dengan jumlah yang banyak

serta cara pembayarannya yang menggunakan debit card. Data

customer Indomaret tersebut telah melewati rentang batas waktu

atau standar yang ditentukan. Sehingga data tersebut dapat

dikatakan tidak terkendali secara statistik dan harus di survey

ulang dan dihitung ulang.

Namun karena penyebabnya sudah diketahui, maka tidak perlu

dilakukan survey ulang hanya dilakukan revisi saja supaya data ke

15 tersebut tidak terlihat atau hilang sehingga yang terlihat

hanya data yang lainnya yang masih didalam batas UCL dan LCL dan

data menjadi terkendali.

Cara merevisinya adalah dengan menghilangkan satu data yang

melewati batas tersebut, dimana dalam hal ini adalah data

customer ke 15 atau (n-1) sehingga jumlah frekuensi atau data

customernya yang semula 35, karena dikurangi 1 menjadi 34. Lalu

kembali di hitung mean, deviasi standar, UCL, CL, dan LCL.

Setelah data customer ke 15 dihilangkan dan jumlah n menjadi 34,

maka perhitungan mean dan deviasi standarnya adalah:

Mean

x = i=1k fi xmin = 359834=105.8

Deviasi Standard

sx = i=1kfi xmi- x 2n-1= 293681.633=94.33

Langkah selanjutnya adalah menghitung CL , UCL dan LCL,

Maka:

UCL = μ+3σ= 105.8 + 3 (94.33) = 388.79

CL = μ = 105.8

LCL = μ-3σ= 105.8 – 3 (94.33) = -177.19

Setelah hasil perhitungannya didapatkan, maka kembali di buat

tabel seperti dibawah ini:

Ke Waktu UCL CL LCL

1 322 388.79 105.8

-

177.1

9

2 61 388.79 105.8

-

177.1

9

3 50 388.79 105.8

-

177.1

9

4 25 388.79 105.8

-

177.1

9

5 15 388.79 105.8

-

177.1

9

6 162 388.79 105.8

-

177.1

9

7 61 388.79 105.8

-

177.1

9

8 170 388.79 105.8

-

177.1

9

9 48 388.79 105.8

-

177.1

9

10 75 388.79 105.8

-

177.1

9

11 70 388.79 105.8

-

177.1

9

12 150 388.79 105.8

-

177.1

913 118 388.79 105.8 -

177.1

9

14 57 388.79 105.8

-

177.1

9

15 64 388.79 105.8

-

177.1

9

16 90 388.79 105.8

-

177.1

9

17 42 388.79 105.8

-

177.1

9

18 91 388.79 105.8

-

177.1

9

19 89 388.79 105.8

-

177.1

9

20 45 388.79 105.8

-

177.1

9

21 98 388.79 105.8

-

177.1

9

22 35 388.79 105.8

-

177.1

9

23 70 388.79 105.8

-

177.1

924 150 388.79 105.8 -

177.1

9

25 65 388.79 105.8

-

177.1

9

26 195 388.79 105.8

-

177.1

9

27 67 388.79 105.8

-

177.1

9

28 63 388.79 105.8

-

177.1

9

29 58 388.79 105.8

-

177.1

9

30 107 388.79 105.8

-

177.1

9

31 127 388.79 105.8

-

177.1

9

32 75 388.79 105.8

-

177.1

9

33 49 388.79 105.8

-

177.1

9

34 122 388.79 105.8

-

177.1

9

Dengan menggunakan tabel diatas, dapat di perjelas jika dibuat

grafik dengan n=34 seperti berikut:

Pada grafik diatas, jumlah datanya menjadi 34 ternyata dapat

terlihat jelas bahwa terjadi variasi frekuensi secara alami

terbilang stabil karena tidak melewati UCL ataupun LCL. Data

tersebut masih tetap berada didalam rentang batas waktu atau

standar yang ditentukan. Sehingga data tersebut dapat dikatakan

terkendali secara statistik.

KESIMPULAN

Minimarket adalah toko swalayan yang hanya memiliki satu

atau dua mesin register. Minimarket yang masuk dalam kelompok

seperti Alfamart dan Indomaret baik yang dimiliki perusahaan

atau yang waralaba tergolong sebagai chain store yaitu toko atau

gerai yang terhimpun di bawah satu nama dengan sistem dan

kegiatan pemasaran yang sama. Setiap minimarket memiliki

mekanisme pelayanan kasir yang berbeda dan tentunya itu akan

mempengaruhi lamanya pelayanan konsumen. Ada beberapa faktor yang

dapat menyebabkan lamanya pelayanan kasir, diantaranya jumlah

belanjaan yang dibeli konsumen banyak atau tidak, cara

pembayarannya dengan cash atau credit card dan apakah kasir

tersebut sudah ahli dalam melayani konsumen atau belum.

Berdasarkan data yang diperoleh dari pengamatan di lokasi

minimarket yaitu Alfamart dan Indomaret, penulis dapat

menyimpulkan bahwa waktu pelayanan customer di kasir kedua

minimarket tersebut berbeda. Kedua minimarket tersebut memiliki

standarisasi waktu pelayanan customer yang sama, yaitu 60 detik

percustomer. Namun pada kenyataannya waktu pelayanan customer di

Alfamart lebih cepat daripada waktu pelayanan customer di

Indomaret. Faktor yang mempengaruhi lamanya waktu pelayanan

tersebut diantaranya adalah jumlah belanjaan yang dibeli oleh

customer, cara pembayaran customer yang lebih banyak menggunakan

uang tunai daripada credit card, dan skill dari kasir tersebut

yang memang sudah ahli dan memiliki kecepatan dan ketanggapan

yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh minimarket

tersebut yaitu 60 detik percustomer. Khususnya di Alfamart

memiliki kecepatan waktu pelayanan yang lebih baik karena pihak

Alfamart menggunakan dua mesin register yang aktif yang di

operasikan oleh dua orang kasir, sehingga customer dapat

terlayani dengan baik, teratur dan cepat.

KATA PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi

pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan

dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya

rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah

ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan

kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya

makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan

berikutnya.

Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para

pembaca yang budiman pada umumnya.