toopik rfid

23

Upload: fhws

Post on 19-Nov-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

2. Persyaratan Standarisasi yang harus dipenuhi untuk suatu aplikasi atau industri tertentu, contoh : ! Jika harus memenuhi standard ISO 15693; ISO Teknologi RFID didasarkan pada prinsip kerja 14443; ISO 18000-3, maka dipakai RFID HF gelombang elektromagnetik, dimana : system

! Komponen utama dari RFID tagadalah chips ! Jika harus memenuhi standard EPCglobal Gen 2; dan tag-antenayang biasa di sebut dengan ISO 18000-6 A, B, C; ISO 17363-67, maka dipakai inlay, dimana Chip berisi informasi dan RFIDUHFsystem.

terhubung dengan tag-antena. 3. Aspek operasional dan aplikasi dalam penerapan RFID. Hal ini diuraikan lebih detail pada point ”C. A.1. PRINSIPKERJA

! Informasi yang berada/tersimpan dalam chip ini akan terkirim/terbaca melalui gelombang Pemilihan Sistim dan Perangkat RFID ” elektromagnetik setelah tag-antena mendapatkan /menerima pancaran A.2. PERANGKAT RFID gelombang elektromagnetik dari reader-antenna ( Interogator ) . RFID reader ini yang A.2.1. RFID Tag

RFID Tag terdiri dari 2 bagian, yaitu :sekaligus akan meneruskan informasi pada

application server. a. Inlay :

Note : ? Inlay merupakan bagian inti / utama dari Ada 2 jenis antenna dalam uraian ini, yaitu tag-antenna RFID tag, yang terdiri dari chip dimana dan reader-antenna. Istilah ”antenna” dalam uraian ini informasi disimpan dan antena. akan mengacu pada reader-antenna. Untuk antenna ? Informasi yang disimpan terdiri dari : dari tag akan dicantumkan secara spesifik ”tag-! Infomasi permanen yang dicreate antenna”. saat pembuatan / manufacturing dari inlay tersebut, yang berisi unik ID dari Antenna Reader / Interrogator tag tersebut, sehingga didunia ini setiap tag yang ada memiliki ID yang

berbeda dengan tag lainnya. Hal ini merupakan

salah satu titik kuat solusi RFID. Informasi ini tidak dapat diubah oleh aplikasi atau memakai RFID reader.

Application Server

! Informasi non-permanen yang dapat di ”tulis” / ”write” oleh aplikasi dengan bantuan RFID reader saat

Tag pengoperasian dilapangan.

Figur 1. Skema Kerja Perangkat RFID ? Inlay ini berbentuk kecil, “halus” dan tentunya mudah

rusak, sehingga tidak Perangkat RFID diatas akan berkomunikasi jika praktis untuk pemakaian dilapangan. bekerja pada frekwensi yang sama. Sejalan dengan Karena itu secara praktis RFID Tag yang karakteristik frekwensi yang berbeda-beda dan digunakan dilapangan selalu dalam kebutuhan / kondisi lapangan yang juga sangat bentuk encapsulated / “terbungkus”. bervariasi dalam penerapan RFID, maka saat ini telah berkembang solusi RFID untuk 4 macam frequency-band :

! Low Frequency (LF) : 125 -134 Khz ! High Frequency (HF) : 13.56 Mhz ! Ultra High Frequency ( UHF) :868 -956 Mhz ! Microwave : 2.45 Ghz

Pemilihan frekuensi yang dipakai akan dipengaruhi hal-hal berikut ini : 1. Regulasi dari setiap negara (khususnya untuk sistim UHF dan Microwave)Figur 2.

Contoh Inlay RFID Tag

Identification )

b. Encapsulation / “Bungkus Inlay” :

? Karena bentuk Inlay yang “rapuh” maka secara praktis perlu dilakukan encapsulation / “pembungkusan” Inlay tersebut, sehingga sesuai dengan kondisi lapangan dimana RFID Tag dipakai.

? Pemakaian encapsulation ini memberikan keuntungan yang besar bagi solusi RFID karena material maupun bentuk encapsulation tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi lapangan yang cukup ekstrem, seperti temperature maupun kelembaban yang tinggi, lingkungan yang kotor / penuh debu, maupun kondisi operasional dengan banyak benturan fisik.

RFID Tag yang dipakai selalu sudah dalam bentuk yang encapsulated, dan secara umum berbentuk Label atau Tag : • Label : Penentuan jenis material biasanya sesuai dengan label barcode yang sudah ada dan ukuran terkecil biasanya di sesuaikan dengan inlay dari RFID tag. Pengoperasiannya dapat dilakukan bersamaan dengan pencetakan label barcode • • Tag : penentuan bentuk dan material dari tag encapsulation sangat bervariasi dan tergantung dari :

• Material dari item barang dimana Tag akan ditempatkan • Kondisi lingkungan (temperature, kelembaban dll.) • Cara pembacaan Tag (jarak, kecepatan, multi tags dll.)

Figur 3. Contoh Macam-macam RFID Tag (Encapsulated)

Pembedaan yang juga sering dipakai untuk RFID tag adalah apakah Tag tersebut memiliki sumber energi sendiri atau tidak ,untuk membangkitkan gelombang elektromagnetik :

• Passive Tag Tidak memiliki sumber energi sendiri (tanpa Battery) Modulasi akan aktif setelah tag menerima gelombang elektromagnetik dari reader ( Backscatter ) Jarak baca : 10 cm 10 m ( Tergantung dari type tag dan antenna dari reader )

Harga Tag : < 0.7 US $ ( tergantung bahan / material dari encapsulate yang di pakai ) Praktis tanpa batasan untuk Encapsulation

medianya Bisa Read maupun Read/write Umur tag sekitar 100.000 x read / write)

• Active Tag Memiliki sumber energi sendiri (battery) Modulasi aktif langsung dari tag sendiri Jarak baca : 0 1 Km Harga Tag : > 15 US $ ( tergantung bahan /

material dari encapsulate yang di pakai dan spek dari tag) Variasi encapsulation media terbatas ( Karena

adanya unsur dari battery ) Bisa Read, maupun read/write Umur tag dipengaruhi umur battery

A.2.2. RFID Reader : Berdasar mobilitasnya RFID Reader dibedakan menjadi :

• Mobile RFID Reader / Terminal

Di pakai pada aplikasi dimana tidak diterapkan adanya “Fixed Reading Gate”. Dalam hal ini users yang akan membawa Reader menghampiri items / tags. RFID reader ada 2 model : Internal ( Sudah terintegrate dengan Mobile terminal) dan

external ( Dalam bentuk CF card, SD card dan Bluetooth koneksi ).

Figur 4. Mobile RFID Reader

Identification )

• Vehicle Mounted RFID Reader dari setiap RFID reader, biasanya di pakai pada Reader disini akan dipasangkan pada jenis aplikasi gate control kendaraan / forklift yang

dipakai untuk • Bluetooth : sebagai koneksi RFID reader dengan kegiatan peletakkan / put-away maupun mobile device/PDA, pengambilan / picking dari pallet atau barang yang telah dilekatkan RFID tag. Dengan relatif lengkapnya interface yang tersedia,

Sama dengan diatas, dimana tidak ada penerapan solusi RFID menjadi lebih mudah, praktis dan “Fixed Reading Gate” sehingga users bahkan dapat dilakukan dengan fully-automated dimana bersama kendaraannya / forklift yang akan tidak diperlukan lagi interaksi dengan manusia (Fully unmembawa Reader menghampiri items / attended). tags.

Figur 5. Vehicle Mounted RFID Reader

• Fixed RFID Reader Dipakai untuk aplikasi yang

menerapkan “Fixed Reading Gate”. Dalam hal ini item secara fisik akan di bawa melalui / ke dalam area baca dari reader yang bersifat stasioner, di sini secara prinsip berlaku “ item menghampiri reader”. Contoh : aplikasi Gate atau access control, konveyor

dll. Fixed Reader ada 2 model : Dengan

antenna yang sudah terintegrate dan External Antena (dengan jumlah port antena : max 8 port).

Perangkat RFID reader yang ada di pasaran sudah terintegrasi dengan interface yang cukup lengkap seperti : • RS-232 : koneksi ke alat kontroler, PLC dan display digital. • Ethernet port & Wifi 802.11 a/b/g : koneksi LAN ke jaringan komputer • Analog I/O ( Input , Output ) : koneksi

sensor gerak pada konveyor, akses kontrol, Alarm, Lampu Indikator • Port Antennas : jika di butuhkan lebih 1 antena

Figur 6. Fixed RFID Reader

A.2.3. Antena : Antena adalah unsur yang penting untuk menentukan jarak baca antara Reader dengan RFID tag dan juga seberapa luas area pembacaan, Karena itu ada beberapa satuan antenna yang perlu di perhatikan : Penguatan Antena ( Gain antenna biasanya dalam dBi Isotropic decibel ), Polarisasi gelombang ( circularly atau Linearly) , Bentuk antenna ( Direct atau Omni). Dilihat dari kebutuhan pengoperasian maka antenna dapat di kategorikan dalam dua model koneksi :

• Integrated antenna : Di butuhkan jika cara pembacaan pada satu posisi saja ( Karena biasanya dalam satu reader hanya 1 koneksi antena ), jarak ( < 50 Cm ) dan luas area pembacaan sangat terbatas ( < 1 M2 ) seperti : pada mobile terminal ( Aplikasi : Stock control, inventory, Inspeksi/kunjungan pelanggan) dan Fixed reader yang integrated antenna ( Aplikasi : Konveyor,forklift ) • External antenna : Dibutuhkan jika cara pembacaan lebih dari 1 posisi dan luas area pembacaan > 1m2 ( antenna akan terhubung ke Fixed Reader dengan port antenna max 8 port ).

y Identification )

Dalam pemakaian di lapangan untuk menentukan dan membatasi luas area pembacaan tentunya ada beberapa hal yang harus di perhatikan : • Pemilihan type Antenna • Memastikan bahwa RFID tag yang sama tidak terbaca oleh antenna di jalur yang lain ( contoh : Antena di Gate 1 tidak boleh membaca RFID Tag yang melewati antenna Gate 2, karena bisa terjadi pembacaan duplikasi RFID ) • Tidak adanya gangguan frekuensi dari alat radio yang lain, begitu sebaliknya. • Penempatan antena dan setup power dari antena • Biasanya di perlukan unsur enginering ( contoh : Pembatas dengan jaring kawat, Mendisain jalur khusus )

Identification )

semua tags yang berada dalam area bacanya ( Terasa sebagai simultaneous multi tags reading).

10.Aman : Tag bisa di berikan password sehingga meningkatkan faktor keamanan dimana data yang berada di tag tidak bisa dibaca oleh setiap reader jika tidak sesuai passwordnya. Tag juga bisa di matikan ( tidak bisa dipakai lagi ) dengan feature Killing Tag.

Kecuali mengenai akurasi dan pembacaan secara unattended, keunggulan yang diuraikan diatas sekaligus menjadi pembeda dengan solusi Barcode yang selama ini sudah umum diterapkan.

C. PEMILIHAN SISTIM DAN PERANGKAT RFID Dalam pemilihan Sistim dan Perangkat RFID ada beberapa aspek yang perlu di perhatikan, seperti dibawah ini :

C.1. Aspek Tag

C.1.1. Material dari Item ”Item” yang dimaksud disini adalah barang / produk dimana RFID tag dipasangkan (attached). Material dari item tersebut dapat cukup berpengaruh terhadap modulasi gelombang elektromagnetik antara tag dengan reader. Karena itu jenis material dari item akan berpengaruh pada pemilihan jenis RFID tag maupun terhadap pemilihan

frekuensi dari sistim RFID yang akan diterapkan. Karakteristik umum dari beberapa material dapat diuraikan sebagai berikut :

• Material item Kertas, Kayu & Plastik : tidak banyak mempengaruhi modulasi gelombang, sehingga tidak menimbulkan kendala dalam proses pembacaan dan penulisan tag. Dalam hal ini pemilihan RFID tag relatif mudah. • Material item yang bersifat cair atau banyak mengandung cairan (termasuk orang, binatang) : Akan terjadi penyerapan gelombang yang mengurangi ”power effektif” dari modulasi gelombang. • Material item yang bersifat logam : akan terjadi pemantulan gelombang

(”multipath of wave”) yang akan mempersulit pembacaan dan penulisan tag.

Kesulitan pada material cair dan logam lebih terasa bila frekuensi yang dipakai adalah UHF (868 -956 MHz) dibandingkan dengan pemakaian frekuensi LF atau HF. Walaupun demikian, saat ini kesulitan tersebut sudah dapat teratasi dengan telah dikembangkannya jenis RFID Tag dengan teknik modulasi khusus untuk material tersebut di frekuensi UHF.

C.1.2. Read Only atau Read/Write Tag yang di gunakan apakah hanya sebagai :

• Read Only : yang dipakai hanya data unique Tag ID nya saja, sedangkan data variablenya terdapat dalam server aplikasi. Dalam kasus ini berarti setiap perubahan status dari Tag harus tercatat

dalam database server. Tag Jenis ini tidak mempunyai kemampuan menulis data. • Read/Write: selain data unique Tag ID, juga akan disimpan dalam memory tag, data status / variabel yang ditulis oleh RFID reader. Data variabel ini umumnya berisi data atau status operasional dari item dimana tag tersebut terpasang, sehingga tag secara prinsip membawa ”portable Dynamic Data”. Untuk jenis Read / Write, perlu diketahui bahwa jarak effektif untuk penulisan adalah sekitar 30% lebih pendek dari jarak pembacaan. Karena itu jarak antara reader dan tag harus dikalkulasikan berdasar jarak penulisan.

C.1.3. Kondisi dan Kebutuhan Operasional

Kondisi dan kebutuhan operasional dalam penerapan suatu aplikasi RFID sangat bervariasi, bahkan pada beberapa aplikasi dapat dikategorikan sebagai extreem-atau Harsh-environment. Kondisi lapangan yang secara umum perlu diperhatikan antara lain :

• Kondisi udara, seperti temperatur, kelembaban, tekanan udara, polusi / debu • Proses fisik yang dialami item dimana tag terpasang, contoh : ! Car body painting (Tag terpasang pada

body yang sedang di-cat / dicelup cat).

y Identification )

! Tire Manufacturing (Tag ditanam Extra I/O control untuk integrasi pada ban / tire yang sedang dalam engineering dengan peralatan lain proses manufacturing) Interface untuk koneksi jaringan dengan back-end system

• Rough Handling : pada beberapa aplikasi terjadi operational handling yang tergolong • Mobile Reading : ”kasar”, sehingga tags yang dipakai juga Dalam hal ini (mobile) RFID reader akanharus mampu tahan terhadap handling dibawa oleh users mendekati items/ tagstersebut. yang akan dibaca / ditulis. Disini secara Contoh : Penerapan RFID pada Container-prinsip berlaku ”Reader menghampiritracking. Handling dari container di-items”. pelabuhan-pelabuhan menuntut daya tahan tags terhadap benturan fisik ataupun bentuk Pada implementasi RFID system, pelangganrough-handling lainnya. dapat sekaligus menerapkan kedua

karakteristik tersebut diatas dalam Aspek operasional lain yang juga sering ditemui pelaksanaan alur aktifitas operasionalnya.adalah apakah tag akan digunakan / re-use untuk Misalnya untuk put-away dan picking di item lainnya, atau malah tidak boleh dipindah lokasi rak diterapkan mobile-reading,sehingga harus menjadi rusak jika dicoba sedang untuk ship-out diarea pintu keluar dipindah. diterapkan fixed-reading.Seperti yang telah diuraikan pada point ”A.2.1. RFID tags”, jawaban untuk kebutuhan diatas terletak pada pemilihan material dan design dari tag encapsulationnya.

C.2. Aspek RFID Reader dan Interface /Connectivity

C.2.1. Alur Aktifitas Operasional :

Alur aktifitas operasional dengan penerapan RFID system harus didefinisikan dan dituangkan dalam Standard Operating Procedures (SOP) yang jelas. Disini sekaligus ditentukan : A. Reading Points :

Dititik mana saja dalam alur aktifitas operasional akan dilakukan pembacaan

tags b. Reading Characteristics :

Karakteristik / prinsip Pembacaan disetiap titik tersebut : • Fixed Reading : Dalam hal ini sudah

di jelaskan pada point A.2.2. dengan materi ” Fixed RFID Reader”. Penerapan fixed reading umumnya dilengkapi juga dengan integrasi engineering, misalnya dengan sistim portal, PLC, Alarm, lampu indikator dll. Hal ini dilakukan sesuai SOP yang berlaku. Secara umum

perangkat RFID yang dibutuhkan adalah :

Figure 8 : Fixed-reading (atas) dan Mobile-reading (bawah)

RFID Fixed Reader RFID Anten

nas, termasuk port untuk antenna tambahan

Identification )

• Reading Requirements : Kebutuhan khusus yang berkaitan dengan pembacaan tags

Jarak baca : Tipikal jarak baca untk passive tag terbagi mejadi dua dilihat dari operasi di lapangan :

Mobile Reader : 0 -30 Cm Fixed Reader :

0 -10 m Karena banyaknya variable yang mempengaruhi jarak baca, Khusus untuk fixed reading gate maka biasanya dilakukan Site Survey RFID terlebih dahulu sebelum implementasi. Beberapa Komponen yang mempengaruhi jarak baca, seperti : Type dan ukuran tag, Media dari Produk, Ukuran & Gain & penempatan dari Antena Reader,

Read/write, security, environment, dan pembacaan untuk Multi Tag.

Kecepatan Pembacaan dan Multi-Tags readingJika dibutuhkan tingkat kecepatan pembacaan yang tinggi dan / atau pembacaan banyak tags secara “simultan”, maka sebaiknya dipilih sistim RFID berbasis UHF atau Microwave. RFID Reader UHF dan microwave mempunyai kemampuan “Multi-tags reading” serta Kecepatan baca sampai 300 tags per detik, yang tidak di miliki sistim RFID berbasis LF & HF. Keunggulan ini mampu meningkatkan effisiensi dan efektifitas kegiatan Supply Chain (Logistic & distribution, Warehousing ) secara signifikan. Karena itu cukup banyak implementasi sistim RFID UHF untuk aplikasi Supply Chain, dan bahkan telah dibakukan standarisasi sistim RFID UHF di area ini oleh EPCGlobal, sebagai institusi internasional yang memfokuskan diri pada standarisasi sistim RFID.

C.2.2. Interface :

Untuk pemilihan model dan konfigurasi RFID reader secara lebih spesifik, perlu diketahui connectivity dan interface yang dibutuhkan. Pada point “A.2.2. RFID Reader” telah diuraikan bahwa peralatan RFID reader saat ini sudah memiliki interface yang relative lengkap untuk menjawab kebutuhan tersebut, seperti RS-232, Ethernet port (Wifi 802.11 a/b/g), Analog I/O, Antennas port, Bluetooth dll. Pelanggan cukup memastikan bahwa interface yang dibutuhkan tersedia pada reader yang dipilih.

C.3. Aspek Aplikasi :

Kekuatan dari RFID sistem yang ada tidak lepas dari aspek aplikasi dalam mendukung operasi di lapangan yang lebih efisien dan efektif. Setiap produsen sistim RFID sudah menyediakan tool pendukung ( dalam bentuk driver atau library yang siap pakai, seperti dari Intermec dan Motorola ) dalam pembuatan aplikasi yang terintegrasi dengan peralatan RFID . Bahkan sekarang dari aplikasi ERP yang ada ( SAP, Oracle, Microsoft ) sudah menyiapkan modul modul yang siap pakai untuk RFID.

Dari uraian diatas terlihat bahwa keberhasilan implementasi sistim RFID harus didukung kwalitas dan sinergi yang baik dari aspek-aspek : • Standard Operating Procedures (SOP) • Aplikasi • Perangkat RFID • Provider Perangkat dan Jasa RFID

Berikut adalah gambar Instalasi RFID di Gate, yang pernah kita lakukan disalah satu instansi Pemerintah dengan menggunakan Reader, Antenna & Tag Product INTERMEC (RFID UHF). Read

er RFID yang dilengkapi sirene yang berfungsi sebagai security

Antenna sisi kiri pintu

Antenna sisi kanan pintu

RPC Tag RFID Tag yang digumakan.

Instalasi pada pintu masuk

1. APLIKASI GATE / ACCESS CONTROL Salah satu penerapan solusi RFID yang sangat popular adalah aplikasi Gate Control atau Access Control. Kendaraan yang telah terdaftar bisa dengan cepat masuk ke kawasan karena portal akan secara otomatis membuka ketika kendaraan mendekati pintu masuk. Aplikasi ini juga sekalian dapat dipergunakan sebagai TimeAttendance. Lihat gambar dibawah ini

Figur 1. Penempatan antenna Pada Gate (kanan) dan RFID Tag pada kaca bagian dalam Kendaraan (kiri)

Table 1 : Konfigurasi Alat untuk Gate Aplikasi

2. APLIKASI KONVEYOR / ASSEMBLYLINE Aplikasi yang menggunakan ban berjalan biasanya adalah aplikasi WIP (Work In Process), dimana RFID Tag akan ditempelkan pada Box atau Case dari barang yang dimonitor statusnya. Dengan kemampuan Read/write dari RFID Tag, maka informasi di dalam RFID Tag bisa kita ganti-

NO

PRODUCT CODE

DESCRIPTION

I Intermec

Tags

ITTG9152004

Winshield Sticker Tag, 915 MHz,passive, read/write, Read Range 13 ft

IT32A04FST001

Gen2 ID Card, 915 MHz,passive, read/write, Read Range 10 ft

Reader

IF5UD Fixed RFID reader

Antena

203-655-001

KIT,IA31A:915, 5 dBi,Vert Pol,SMA (RP) Reverse SMA Extension

ganti sesuai dengan status terakhir dari proses.

Table 2 : Konfigurasi Alat untuk Konveyor / Assembly Line

3. APLIKASI WAREHOUSING / INVENTORY CONTROL Penerapan RFID juga banyak dilakukan diarea aplikasi warehousing atau inventory control. Dalam hal ini RFID Tag akan dilekatkan pada pallet, box atau kemasan barang, dan pada lokasi dari rak. Dengan demikian dapat secara otomatis dan cepat diperoleh informasi keberadaan barang dan lokasinya. Hal ini akan sangat meningkatkan effisiensi dan effektifitas kegiatan rutin operasional seperti penempatan barang, picking, cycle counting / stock opname dll. Karena sifat mobilitas dari barang dan lokasi yang luas, pada aplikasi warehousing / inventory umumnya dipakai mobile RFID Reader. Dalam hal ini terjadi prinsip dimana “Reader mendekati barang”.

NO

PRODUCT CODE

DESCRIPTION

I

Intermec Tags

1

ITTP9151033

915 22X88 RPC Tag, Singulated, Passive, Read/Write, Read Range 10 ft

2

ITTP9152002

915 Container Tag, Panels, Passive, Read/Write, Read Range 13 ft Gen2 ID Card, 915 MHz,passive,

Ada 2 type mobile reader yang umum dipergunakan adalah : A. Portable RFID Reader

Alat ini adalah portable terminal yang biasa kita kenal, dengan dilengkapi RFID reader. Karena itu Portable RFID reader ini juga memiliki fungsi-fungsi umum yang dimiliki portable terminal biasa, seperti screen untuk men-display infomasi, keypad atau touch screen untuk data entry, bahkan juga barcode scanner jika dibutuhkan. Portable RFID reader ini akan dibawa oleh staff inventory yang melakukan penempatan / pengambilan barang maupun melakukan cycle counting.

Figur 5. Portable RFID Reader

Table 3 : Konfigurasi Alat untuk Portable RFID Reader

B. Vehicle (Fork-lift) Mounted RFID ReaderAlat ini adalah RFID reader yang dipasang (mounted) pada forklift dan dilengkapi dengan terminal computer yang juga terpasang pada fork-lift tersebut, maka staff gudang memiliki kebebasan gerak yang penuh dan tidak terbebani.

NO

PRODUCT CODE

DESCRIPTION

I

Intermec Reader

1

751 or 761 series

Portable Terminal

IP4B

Hand held RFID Reader, Gen2, CirAnt, 1W 915, FCC , ROHS [02014]

2

CN3 or CK61 Series

Portable Terminal Hand held

Figur 6. Konfigurasi Standard Vehicle Mounted RFID Reader dengan 2 antenna

Table 4 : Konfigurasi Alat untuk Vehicle Mounted

NO

PRODUCT CODE

DESCRIPTION

I

Intermec Reader

CV30

Vehicle computer, WM5, 802.11b/g

IV7

Mobile RFID Reader, Flat Back Plate, Text, BRI, 1W 918-926

Setiap Negara mempunyai Standard Regulasi Frekuensi, yaitu pengaturan atau standarisasi dari band frekuensi dan power transmisi yang (boleh) dipakai untuk suatu teknologi / peralatan. Pengaturan ini dilakukan untuk menghindari atau mengurangi aspek interferensi maupun gangguan dari suatu peralatan pada peralatan lainnya, dengan obyektif untuk melindungi kepentingan umum atau pengguna peralatan berbasis Radio Frequency lainnya.

Regulasi Frekuensi ini terutama difokuskan pada band frekuensi yang secara teknis memang sensitif terhadap gangguan / interferensi tersebut, yaitu band UHF. Dengan teknologi berbasis Radio Frequency, peralatan RFID juga menjadi obyek pengaturan tersebut. Seperti yang sudah di Jelaskan pada Topik Teknologi RFID, ada 4 range frekuensi dari peralatan RFID :

• LF : 125 134 Khz • HF : 13.56 Mhz • UHF : 868 956 Mhz • Microwave : 2.45 GHz

Standard Regulasi yang berlaku untuk peralatan RFID juga hanya untuk sistim UHF. Untuk peralatan RFID yang berbasis LF, HF dan Microwave tidak diberlakukan ketentuan khusus.

Regulasi RFID UHF di beberapa negara yang di pakai sebagai EPCglobal

Standard :

“JANGAN membuang waktu dengan meng-angankan apa yang seharusnya terjadi sebagai hasil dari usahamu, tapi lebih baik mengangankan apa saja yang sebenarnya dapat engkau jadikan sebagai hasil dari usahamu”

䘀椀最甀爀㘀 䬀漀渀昀椀最甀爀愀猀椀匀琀愀渀搀愀爀搀嘀攀栀椀挀氀攀䴀漀甀渀琀攀搀⸀刀䘀䤀䐀刀攀愀搀攀爀搀攀渀最愀渀㈀愀渀琀攀渀渀愀

吀愀戀氀攀㐀㨀䬀漀渀昀椀最甀爀愀猀椀䄀氀愀琀甀渀琀甀欀嘀攀栀椀挀氀攀䴀漀甀渀琀攀搀

Negara

Frekuensi

Power

Keteranga

n Regulator

Indonesia

923 -925 MHz

2 W ERP

Sedang

Proses

Dirjen Pos & Telekomunikasi -Dep Kom Info, www.postel.go id

Singapore

866 -869 MHz

0.5 W

ERP

sudah di

setujui

Infocomm Development Authority of Singapore ( IDA ), www.ida.gov.sg