teknik evaluasi perencanaan : evaluasi dalam kebijakan spasial
TRANSCRIPT
Anindita Wilandari3613100026
Chikita Yusuf W.3613100030
Wiratama Adi N3613100028 Azizah Faridha E.
3613100046
Dian Fajar N3613100036
The Team
Konsep DasarEvaluasi
KedudukanEvaluasi dalam RTR
Kegiatan EvaluasiRTR
Variabel EvaluasiRTR Kriteria Penilaian
Studi Kasus
Konsep Dasar Evaluasi
Tyler (1950) - Evaluasi adalah proses penentuan sejauh mana tujuan telah tercapai.
Kirkpatrick - Evaluasi merupakan sebuah untuk mengetahui apakah sebuah program dapatdirealisasikan atau tidak dengan cara mengetahui efektifitas masing-masing komponennya melaluirangkaian informasi yang diperoleh evaluator.
Komite Studi Nasional tentang Evaluasi (National Study Committee on Evaluation) dari UCLA (Stark &Thomas, 1994: 12) - Evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan,analisis dan penyajian informasi yang sesuai untuk mengetahui sejauh mana suatu tujuan program,prosedur, produk atau strategi yang dijalankan telah tercapai, sehingga bermanfaat bagipengambilan keputusan serta dapat menentukan beberapa alternatif keputusan untuk programselanjutnya.
TujuanEvaluasi
Kegiatan yang dilakukan untuk mengukur, membandingkan dan menilai sesuatu yang telah dijadikansebagai keputusan, dan yang telah di kerjakan atau dilakukan, dengan melihat standar-standarukuran yang dijadikan tolak ukur baik atau buruk, berhasil atau tidak berhasil.
Kegiatan tindak lanjut dari hasil kegiatan (keputusan) akan dari keputusan yang telah diambil dandikerjakan sebelumnya.
Kedudukan Evaluasi dalam
Rencana Tata Ruang
PenyusunanRTRW
ImplementasiRencana
PengesahanPerbaikan
EVALUASI
PengesahanRencana
Kegiatan EvaluasiRencana Tata Ruang
Tahap Persiapan Tahap AnalisisTahap PelaksanaanTahap
Rekomendasi
Pengumpulan data dasar berupa peta ataupun data numerik;
Penyiapan penggunaan lahan terakhir Kabupaten
Penyiapan peta-peta rencana Kabupaten
Mengumpulkan peta-peta kebutuhan analisis
Menyiapkan peta distribusi penduduk
Peta jaringan jalan
Peta batas administrasi desa dan kecamatan
Peta jaringan utilitas
TahapPersiapan
TahapPelaksanaan Peta dan data yang
sudah didapat
Bahan bandingan
Penilaian terhadappenyimpangan
Ditambah keteranganpenyebab
Penyimpangan setiap aspek dan selanjutnyadijumlahkan nilai seluruh aspek yangmenyimpang untuk kemudian dihitung rata-ratanya.
Hasil rata-rata akan memberi maknabesarnya tingkat penyimpangan suaturencana dengan kondisi eksisting.
Nilai tersebut kemudian dibandingkan denganklasifikasi nilai untuk rekomendasi yang telahditetapkan, untuk mengetahui kebijaksanaanapa yang harus diusulkan dari hasil evaluasiini.
Tahap ANalisis
Tahap Rekomendasi
Penyusunan rekomendasi akan sangat bergantung pada besaran
nilai dari hasil analisa. Hasil evaluasi, pada dasarnya akan
merekomendasikan 3(tiga) kemungkinan, yaitu :
• RTRW Kabupaten tidak perlu perubahan, karena masih dianggap
valid untuk digunakan sebagai alat pengendalian pemanfaatan
ruang;
• RTRW Kabupaten perlu direvisi sebagian, karena beberapa
kawasan sudah mengalami perubahan fungsi;
• RTRW Kabupaten perlu direvisi total dalam arti RTRW yang baru
perlu disusun ulang, karena rencana yang telah ada tidak dapat
lagi digunakan sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan,
khususnya dalam hal pengendalian pemanfaatan ruang kota.
PenentuanVariabel Ukur
Rincian variabel yang digunakan sebagai bahan evaluasi RTRW Kabupaten adalah :
• Analisis kedudukan dalam sistem perwilayahan
• Analisis demografi
• Analisis sosial kemasyarakatan
• Analisis ekonomi
• Analisis fisik dan daya dukung lingkungan
• Analisis sarana dan prasarana
• Analisis struktur dan pola pemanfaatan ruang yang ada dan kecenderunganperkembangannya
• Analisis potensi dan kondisi sumber daya alam, sumber daya buatan dansumber daya manusia
BERFUNGSI SEBAGAI BAHAN EVALUASI RENCANA TATA RUANGPenentuan variabel yang dapat memberikan indikasi atau mempengaruhi
pelaksanaan rencana tata ruang adalah kesesuaian wujud fisik yang terbentuk saat ini (eksisting) dengan materi setiap hirarki rencana tata
ruang.
Penentuan kriteria dan tata cara
penilaian dalam evaluasi kebijakan
spasial
Untuk menghasilkan rumusan kebijakan
PENENTUAN KRITERIA DAN CARA PENILAIAN EVALUASI KEBIJAKAN SPASIAL
Beberapa kriteria dan cara penilaian evaluasi RTRW Kabupaten yang dapat dilakukan antara lain:
Struktur Pemanfaatan Ruang
Stuktur Utama Tingkat Pelayanan
Sistem Utama Transportasi
Sistem Jaringan Utilitas
Struktur Pemanfaatan Ruang
Cara penilainnya adalah dengan menghitung persentase luas masing-masing jenis penyimpangan terhadap kawasan yang direncanakan.
𝑨
𝒙𝒙 𝟏𝟎𝟎% = 𝒂%
Bila dalam RTRW terdapat 5 (lima) kawasan, maka nilai
penyimpangan seluruhnya adalah:
Keterangan:
A = Hasil pengurangan luas kawasan pada RTRW
dengan luas eksisting
x = Kawasan RTRW
𝒂 + 𝒃 + 𝒄 + 𝒅 + 𝒆
𝟓
Stuktur Utama Tingkat Pelayanan
Cara penilaiannya adalah dengan membuat matriks jumlah fasilitas dan utilitas padakecamatan/kelurahan yang ditunjuk sebagai pusat pelayanan. Apabila ternyata kecamatan/kelurahanyang ditunjuk tidak memenuhi kriteria, berarti telah terjadi penyimpangan.
Penyimpangan terjadi bila direncanakan ada 4 (empat)pusat pelayanan dan yang sesuai hanya 3 (tiga) pusatpelayanan, berarti 1 (satu) pusat pelayanan tidaksesuai. Penyimpangan yang terjadi adalah:
1/4 x 100% = 25%
Cara penilaiannya adalah berdasarkan program pembangunan
yang ada untuk jangka waktu sejak ditetapkan RTRW Kabupaten hingga
saat evaluasi dilaksanakan. Penyimpangan terjadi apabila:
Dalam rencana ada sistem utama transportasi, dalam program juga
ada, tetapi pelaksanaannya tidak melalui pusat-pusat yang telah
ditentukan, maka penyimpangannya dinilai sebesar 100%.
Dalam rencana tidak ada sistem utama transportasi tetapi dalam
program ada, maka penyimpangan dinilai sebesar 100%.
Dalam rencana ada sistem utama transportasi tetapi dalam program
tidak ada, maka penyimpangan dinilai sebesar 100%.
Sistem Utama Transportasi
Bila ada jaringan bukan pada kawasan yang perlu pelayanan, berarti terjadi penyimpangan
sebesar 100%.
Sistem Jaringan Utilitas
Penyimpangan terjadi bila ada jaringan tepat pada kawasan yang perlu pelayanan,
dihitung luasan yang dilayani.
𝑩
𝒙𝒙 𝟏𝟎𝟎% = 𝒃%
Keterangan:
B = Hasil pengurangan luas yang harus
dilayani dengan luas pelayanan saat
ini
x = Luas kawasan
Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada beberapa aspek
dikumulatifkan sehingga diperoleh hasil akhir penyimpangan. Dengan
kriteria yang telah ditetapkan, maka hasil akhir dari evaluasi RTRW ini akan
memberikan rekomendasi sebagai berikut:
Jika penyimpangan < 20%, maka revisi tidak perlu dilakukan
Jika penyimpangan antara 20 – 50%, maka perlu dilakukan revisi
sebagian
Jika penyimpangan > 50%, maka perlu dilakukan revisi total
Sinkronisasi Kebi jakan Spasial
ASPEK RTRW PROVINSI JAWA TIMUR 2012-2031
RTRW KABUPATEN BLITAR 2008-2028
KETERANGAN
Struktur PusatPerkotaan
Pemindahan pusat Ibu Kota ke Perkotaan Kanigoro
Perkotaan Kanogoro sebagaiperkotaan utama
SINKRON
Permukiman Pusat permukiman di Kota Blitar
SSWP dengan pusat di Kota Blitar berfungsi sebagaipermukiman dan pelayananumum
SINKRON
Transportasi Pengembangan Bandar udara perintis Pengembangan Terminal Wlingi sebagai terminal induk
dan transit
SINKRON
Pola Ruang Potensi pengembangankawsan industri pupuk
Belum terdapat arahanpengembangan kawasanindustri pupuk
KURANG SINKRON, diperlukan penambahan
RTRW Kabupaten Blitar Tahun 2008 - 2028
EVALUASI RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2008-2028
Berdasarkan Pedoman Kementrian Pekerjaan Umum
Evaluasi DataPenentuanTipologi
PenentuanKeperluan Evaluasi
PenangananBerdasarkan Tipologi
1 2 3 4
Kawasan lindung : tidak ada penyimpangan Kawasan budidaya : tidak ada penyimpangan Penggunaan lahan : terjadi penyimpangan dari segi luas pemanfaatan
lahan
Tahap 1 : Evaluasi Data
PemanfaatanRuang
Jaringan air bersih : terjadi penyimpangan sebesar 1,97% Jaringan listrik : terjadi penyimpangan sebesar 42,86% jaringan telepon : terjadi penyimpangan sebesar 18,74% Persampahan : terjadi penyimpangan sebesar 1,71% Saluran drainase dan air limbah : tidak ada penyimpangan.
JaringanPrasarana
Dasar
Fasilitas pendidikan : terjadi penyimpangan sebesar 63,74% Fasilitas peribadatan : terjadi penyimpangan sebesar 59,02% Fasilitas kesehatan : terjadi penyimpangan sebesar 60,50% Fasilitas Pemerintahan : terjadi penyimpangan sebesar 39,95% Fasilitas ruang terbuka dan rekreasi : tidak terjadi penyimpangan
FasilitasLingkungan
Tahap 2: PenentuanKeperluanEvaluasi
Terjadi banyak penyimpanganpada masing-masing aspek. Hasil
evaluasi menunjukkanpenyimpangan dalam
pembangunan RTRW KabupatenBlitar sehingga perlu dilakukan
evaluasi.
RTR Simpangan Faktor EksternalSah Terdapat Raperda
tentang RTRW Kab.Blitar
Besar Berikut besar simpangan:A. Pemanfaatan RuangPemantauan penggunaan lahan.a. kawasan pertanian 41,16%,b. kawasan permukiman dengan
penyimpangan sebesar 36,80%c. Pertanian tanaman pangan sebesar 35,14%
B. Struktur Ruang- Sistem Prasarana Dasar
a. Jaringan listrik sebesar 42,86 %b. Jaringan telepon sebesar 18,74 %
- Sarana Fasilitas Lingkungana. Fasilitas Pendidikan sebesar 63,74%b. Fasilitas Peribadatan sebesar 59,02%c. Fasilitas Kesehatan sebesar 60,50%d. Fasilitas Pemerintahan sebesar 39,95%e. Fasilitas Perdagangan sebesar 37,65%
Berubah Terjadinyaperubahanrencana tataruang di atasnyayaitu RTRW Provinsi JawaTimur Tahun2012-2031
Tahap 3 : Penentuan Tipologi
Jenis Tipologi: Tipologi A
Tipologi C
Tipologi B
Tipologi D
Tipologi E, F, G, H
Kondisi RTRW sah, terjadi simpangan kecildan tidak terjadi perubahan faktor
eksternal.
Kondisi RTRW sah, terjadi simpangan kecil, namun terjadi perubahan signifikan pada
faktor-faktor eksternal berpengaruhterhadap kinerja RTRW.
RTRW sah, terjadi simpangan besar danperubahan perubahan faktor eksternal
secara signifikan.
RTRW sah terjadi simpangan yang besarnamun tidak terjadi perubahan pada
faktor-faktor eksternal.
Keempat tipologi ini pada dasarnya mempunyai kondisisama yaitu RTRW yang bersangkutan tidak sahih.
Sumber : Pedoman Peninjauan Kembali RTRW oleh PU
Tahap 4 : Peninjauan KembaliRTRW Kabupaten Blitar Tahun 2008 - 2028
Dalam melakukan kegiatan peninjauan RTRW Kabupaten Blitar Tahun 2008 – 2028, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain: Kajian/penilaian terhadap kelengkapan materi dan proses penyusunan Evaluasi sebagai alat perencanaan, Penyesuaian materi Rencana Tata Ruang dalam mengakomodasi perubahan kebijakan,
tujuan, sasaran, strategi serta struktur dan pola pemanfaatan ruang Evaluasi untuk mengakomodasi dinamika perkembangan pemanfaatan ruang serta sekaligus melakukan penyesuaian
rencana Evaluasi kesesuaian antara perwujudan struktur dan pola pemanfaatan ruang
Penyesuaian Terhadap Faktor Eksternal RTRW Kab. Blitar Tahun 2008 -2028:• Analisis hubungan faktor eksternal terhadap kebijakan
pembangunan daerah• Analisis hubungan faktor eksternal terhadap rencana struktur dan
pola pemanfaatan ruang• Apabila faktor eksternal tidak lagi sejalan dengan strategi
pengelolaan, rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang, dilanjutkan dengan:
Pemutakhiran tujuan dan sasaran pembangunandaerah
Perumusan permasalahan pembangunan danpemanfaatan ruang
Perumusan kembali strategi pengembangan wilayah
Pemantapan pemanfaatan dan pengendalian RTRW Kab. Blitar Tahun 2008 - 2028 :
• Penyempurnaan/peningkatan pemanfaatan RTRWK sebagai acuan pembangunan
• Peningkatan diseminasi RTRWK ke setiap sektor danmenyepakati RTRWK sebagai acuan pembangunan
• Peningkatan pemanfaatan RTRWK sebagai dokumenacuan dalam forum Rapat Koordinasi Pembangunan
.
1
2 3
RTRW Kabupaten Blitar Tahun 2008 - 2028
SK Gubernur Jawa Timur
Menteri Dalam Negeri
Indonesia
Tahap 5 : Pengesahan Dokumen Evaluasi
Penataan ruang diselenggarakan atas asas keterpaduan sehinggadiperlukan adanya evaluasi terhadap rencana tata ruang.
Pelaksanaan evaluasi harus mengikuti prosedur yang sesuai denganpedoman yang ada.
Evaluasi bertujuan untuk menghindari penyimpangan dalam penataanruang.
Kesimpulan