taksonomi bloom kelompok 5 (3b)
TRANSCRIPT
TAKSONOMI BLOOM
Disusun oleh :
Kelompok 5
1. Ega Novita Kuswara NIM : 1301145029
2. Mila Mei Dinda NIM : 1301145060
Kelas :
Biologi 3B
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat
dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.
Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas
mata kuliah Belajar dan Pembelajaran.
Proses pembelajaran dipandang sebagai proses
perubahan tingkah laku siswa. Peran evaluasi dalam
proses pembelajaran menjadi sangat penting. Evaluasi
dalam proses pembelajaran merupakan suatu proses untuk
mengumpulkan, menganalisa dan menginterpretasi
informasi untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan
pembelajaran. Sebagai bagian yang sangat penting dari
sebuah proses pembelajaran, evaluasi dalam proses
pembelajaran hendaknya dirancang dan dilaksanakan oleh
guru. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak
sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan
orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas
ilmu tentang belajar dan pembelajaran yang kami sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi,
referensi, dan berita. Makalah ini disusun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan
dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada
pembaca khususnya para mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Prof. DR. Hamka. Saya sadar bahwa makalah
ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, kepada dosen pembimbing saya meminta
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah saya
di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca.
Jakarta, 7 September 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II TAKSONOMI BLOOM
A. Pengertian Taksonomi Bloom
B. Ranah Hasil Belajar
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Taksonomi bloom merujuk pada tujuan pembelajaran
yang diharapkan agar dengan adanya taksonomi ini
para pendidik dapat mengetahui secara jelas dan
pasti apakah tujuan instruksional pelajaran bersifat
kognitif, afektif atau psikomotor. Taksonomi berarti
klasifikasi berhirarki dari sesuatu atau prinsip
yang mendasari klasifikasi. Semua hal yang bergerak,
benda diam, tempat, dan kejadian sampai pada
kemampuan berpikir dapat diklasifikasikan menurut
beberapa skema taksonomi.
Taksonomi yaitu ilmu tentang kelompok organisme
berdasarkan perbedaan kategori menurut karakter
fisiknya. Pengelompokan atau karakterisasi akan
dikelompokan didasarkan kesamaannya yang biasanya
diwariskan kepada keturunannya dari nenek moyangnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Taksonomi Bloom?
2. Apa saja ranah hasil belajar yang dikelompokkan
oleh Benyamin S. Bloom?
3. Apa saja kata kerja operasional yang relevan
dalam merumuskan tujuan pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian Taksonomi Bloom.
2. Mengetahui ranah hasil belajar yang dikelompokkan
oleh Benyamin S. Bloom.
3. Mengetahui kata kerja operasional yang relevan
dalam merumuskan tujuan pembelajaran.
BAB II
TAKSONOMI BLOOM
A. Pengertian Taksonomi Bloom
Secara bahasa taksonomi diambil dari bahasa Yunani
yaitu tassein dan nomos. Tassein yang berarti untuk
mengelompokkan dan nomos yang berarti aturan.1
Taksonomi dapat pula diartikan secara istilah yaitu,
sebagai pengelompokan suatu hal berdasarkan hierarki
(tingkatan) tertentu. Di mana taksonomi yang lebih
tinggi bersifat lebih umum atau masih luas dan
taksonomi yang lebih rendah bersifat lebih spesifik
atau lebih terperinci.
Dalam pendidikan, taksonomi dibuat untuk
mengklasifikasikan tujuan pendidikan. Dalam hal ini,
tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain,
yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari
setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi
beberapa kategori dan subkategori yang berurutan
secara hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah
laku yang sederhana sampai tingkah laku yang paling
kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat
diasumsikan menyertakan juga tingkah laku dari
tingkat yang lebih rendah.
Taksonomi bloom adalah pengklasifikasian hasil
belajar dalam beberapa ranah dalam mencapai tujuan
pendidikan yang diinginkan. Taksonomi ini pertama
kali disusun oleh Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan
pada tahun 1956, sehingga sering pula disebut
sebagai "Taksonomi Bloom". Benyamin S. Bloom (1964)
adalah salah seorang ahli pendidikan yang pahamnya
banyak dipergunakan oleh kalangan pendidik secara
luas.2
B. Ranah Hasil Belajar
Benyamin S. Bloom mengelompokkan hasil belajar
ke dalam tiga ranah atau domain, yaitu:3
______________ 1 Suharsimi, Arikunto. 2008, “Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan”,
Jakarta: Bumi Aksara, Hal. 110. 2 Jufri, A. Wahab, 2013, “Belajar dan Pembelajaran Sains”, Bandung:
Pustaka Reka Cipta, Hal. 59. 3 Ibid, Hal. 59.
1. Hasil Belajar Ranah Kognitif
Ranah kognitif meliputi penguasaan konsep,
ide, pengetahuan faktual, dan berkenaan dengan
keterampilan-keterampilan intelektual. Tujuan
pembelajaran terkait ranah kognitif ini secara
umum dirumuskan dengan mendeskripsikan perilaku
peserta didik. Taksonomi hasil belajar ini
bersifat kumulatif dan merupakan hirarki yang
bersifat sistematis. Kategori hasil belajar
kognitif meliputi:
- Pengetahuan
Pengetahuan ada yang bersifat hafalan dan
bersifat faktual. Pengetahuan hafalan termasuk
definisi, pasal dalam peraturan dan undang-
undang. Sedangkan pengetahuan faktual meliputi
rumus kimia, rumus molekul, angka-angka,
kejadian, nama penemu, nama tempat dan yang
sejenisnya. Hasil belajar kognitif pada
kategori ini adalah yang paling rendah akan
tetapi menjadi prasarat bagi pencapaian hasil
belajar yang lebih tinggi.
Tujuan pembelajaran untuk mengembangkan
hasil belajar kategori ini, biasanya
dirumuskan dengan menggunakan kata-kata kerja
operasional seperti: memilih, mendefinisikan,
melengkapi, mengidentifikasi, menyeleksi, menyebutkan,
memberi nama, mendeskripsikan.
- Pemahaman
Pemahaman diekspresikan dalam bentuk
kemampuan memahami informasi, memanfaatkan,
dan mengektrapolasi pengetahuan dalam konteks
baru, menjelaskan makna, menginterpretasi
fakta, memprediksi dan mengekstrapolasi
pengetahuan tersebut untuk dimanfaatkan dalam
situasi lain. Hasil belajar dapat dibedakan
menjadi pemahaman terjemahan, pemahaman
penafsiran, pemahaman ekstrapolasi. Kata kerja
operasional yang digunakan dalam merumuskan
tujuan adalah: mengubah, mengkonversi,
mengelompokkan, mendeskripsi, menjelaskan, merangkum,
menggeneralisasi, menerjemahkan, memprediksi.
- Aplikasi
Aplikasi adalah kemampuan untuk menggunakan
pengetahuan atau abstraksi yang dimiliki pada
situasi konkret atau situasi khusus. Abstraksi
dapat berupa ide, teori, metode, konsep,
rumus, hukum, prinsip, generalisasi, pedoman
atau petunjuk teknis. Kata kerja operasional
yang digunakan untuk merumuskan tujuan antara
lain: menerapkan, menghitung, memodifikasi, melakukan,
mendemonstrasikan, menyusun rencana, menunjukkan,
menggunakan.
- Analisis
Analisis adalah usaha memilah suatu konsep
atau struktur menjadi unsur-unsur atau bagian-
bagian sehingga jelas susunannya. Dengan
kemampuan menganalisis siswa akan mempunyai
pemahaman yang komprehensif tentang sesuatu
yang dapat memilah atau memecahnya menjadi
bagian-bagian yang terpadu baik dalam hal
prosesnya, cara bekerjanya, maupun dalam hal
sistematikanya. Kata kerja operasional yang
digunakan untuk merumuskan tujuan antara lain:
menganalisis, menguraikan, membedakan, mengidentifikasi,
mengilustrasi, membagi, mendebat, membuat diagram,
memilah, menghubungkan, membuat outline.
- Sintesis
Sintesis adalah kemampuan menyatukan unsur-
unsur atau bagian-bagian kedalam satu kesatuan
yang utuh. Berpikir sintesis merupakan sarana
untuk mengembangkan berpikir kreatif. Kata
kerja operasional yang digunakan dalam
merumuskan tujuan antara lain: mengatur,
mengkategorikan, merancang, merumuskan, menjelaskan,
merekonstruksi, merevisi, mengklasifikasi, mengkompilasi,
memproduksi, menulis kembali, merangkum, mensintesis,
menceriterakan.
- Evaluasi
Evaluasi merupakan kategori hasil belajar
kosnitif yang tertinggi. Evaluasi meliputi
kemampuan memberi keputusan tentang nilai
sesuatu yang mungkin dilihat dari tujuan,
gagasan, cara kerja, pemecahan, metode, dan
materi.kata kerja yang digunakan dalam
merumuskan tujuan antara lain: mendeterminasi,
mengasses, mendukung, membandingkan, menyimpulkan,
merangking, menilai, membandingkan, mengkritik,
mengevaluasi.
2. Hasil Belajar Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan
nilai yang dibedakan menjadi 5 aspek, yaitu:
- Penerimaan
Meliputi kepekaan dalam menerima rangsangan
dari luar yang datang kepada dirinya dalam
bentuk masalah, situasi, atau kejadian. Kata
kerja yang relevan untuk aspek ini: memilih,
menyeleksi, menggunakan, melakukan.
- Merespons
Merespons adalah reaksi yang diberikan
seseorang terhadap stimulus yang datang dari
luar. Kata kerja yang digunakan: menjawab,
mengapresiasi, menulis, membantu, menunjukkan,
memainkan.
- Menilai
Kemampuan menilai berkenaan dengan nilai
atau kepercayaan terhadap gejala atau stimulus
yang diterima oleh peserta didik. Dalam hal
ini termasuk kesediaan menerima nilai, latar
belakang atau pengalaman untuk menerima nilai
dan kesepakatan terhadap nilai tersebut. Kata
kerja yang dapat dipakai untuk merumuskan
tujuan: mendemonstrasikan, mengenal, mengapresiasi.
- Mengorganisasi
Kemampuan mengembangkan nilai-nilai ke
dalam suatu sistem termasuk hubungan suatu
nilai dangan nilai yang lain, serta pemantapan
dan prioritas nilai yang telah dimilikinya.
Kata kerja yang digunakan antara lain:
mengatur, mempersiapkan, memodifikasi, menghubungkan,
mendiskusikan, menyeimbangkan.
- Internalisasi Nilai
Keterpaduan semua sistem nilai yang telah
dimiliki oleh seseorang yang mempengaruhi pola
kepribadian dan tingkah lakunya. Aspek ini
merupakan domain afektif yang paling tinggi
dan pada tingkat ini perilaku pebelajar sudah
konsisten dengan nilai-nilai yang dimilikinya.
Kata kerja yang dipakai: bertindak, mendengar,
merevisi, menyelesaikan, mempraktikkan.
3. Hasil Belajar Ranah Psikomotor
Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil
belajar yang diekspresikan dalam bentuk
keterampilan menyelesaikan tugas-tugas manual dan
gerakan fisik atau kemampuan bertindak. Hasil
belajar dalam ranah ini juga mencakup aspek
sosial seperti keterampilan berkomunikasi dan
kemampuan mengoperasikan alat-alat tertentu.
Orlich, et al (1998) menyatakan bahwa tujuan
pembelajaran dalam aspek ini secara hirarkis
dapat meliputi kontrol lokomotorik kasar dan
sederhana sampai ke yang
paling kreatif dan kompleks, memerlukan
orisinalitas dan lokomotorik kontrol yang sangat
halus.4
R. H Dave (1970) mengelompokkan keterampilan
dalam ranah psikomotorik Bloom menjadi 5
kategori, yaitu:5
a. Imitasi : Mengembangkan model keterampilan
b. Manipulasi : Melaksanakan keterampilan secara
independen
c. Ketepatan : Mempraktekkan keterampilan
dengan tepat
d. Artikulasi : Mengintegrasikan gerakan
secara benar
e. Naturalisasi: Mempraktekkan keterampilan secara
alami
Dalam kaitannya dengan tujuan pembelajaran,
Callahan merangkum klasifikasi aspek-aspek domain
psikomotorik dari Dave menjadi 4 kelompok utama,
yaitu:6
a. Gerakan (movement —> groos coordination)
Kata kerja yang relevan untuk merumuskan
tujuan pembelajaran adalah : menyesuaikan,
melakukan, membersihkan, melokalisisr, mendapatkan.
b. Manipulasi (manipulating —> finer coordination)
Kata kerja operasional yang relevan antara
lain: merakit, membuat, mengkalibrasi, menghubungkan.
c. Komunikasi (communication of idea)
Kata kerja operasional yang relevan adalah:
menganalisis, menanyakan, mendeskripsikan,
menggambarkan, menulis, menjelaskan.
d. Mengkreasi (creating —> coordination of all skill from all
three domains)
Kata kerja operasional yang relevan antara
lain: mengkreasi, merancang atau mendesain, menemukan,
menulis.
______________ 4 Ibid, Hal. 68. 5 Ibid, Hal. 68. 6 Ibid, Hal. 69.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Taksonomi bloom adalah pengklasifikasian hasil
belajar dalam beberapa ranah dalam mencapai tujuan
pendidikan yang diinginkan. Taksonomi ini pertama
kali disusun oleh Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan.
Taksonomi ini mengelompokkan hasil belajar dalam
ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Masing-
masing ranah ini mempunyai kategori-kategori yang
saling berhubungan satu sama lain sehingga tujuan
pembelajaran tercapai sesuai keinginan. Untuk dapat
merumuskan tujuan pembelajaran tersebut, dalam
setiap ranah mempunyai kata kerja operasional yang
dapat digunakan para pendidik.
B. Saran
Alhamdulillah akhirnya penulis dapat menyelesaikan
makalah ini, segala koreksi dan saran demi
kesempurnaan makalah ini penulis harapkan sebagai
bentuk kepedulian bagi yang ingin menambah khazanah
kekeliruan dan sebagai bahan untuk memperbaiki dari
apa yang telah disusunnya. Sehingga mudah-mudahan
kedepannya bisa lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Jufri, A. Wahab. 2013. “Belajar dan Pembelajaran Sains”.
Bandung: Pustaka Reka Cipta.