sustainable technologies
TRANSCRIPT
Infrastructure: Sustainable
Technologies
Kelompok Home Group 8
Moma Y.A.S (1306386320)
Nisrna Hany (1306386415)
Putri Wulandari (1306386352)
Siti Maryam S. (1306386466)
FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2015/2016
Statement of Authorship
Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa
makalah/tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan kami
sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa
menyebutkan sumbernya. Materi ini tidak/belum pernah
disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata
ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami
menggunakannya. Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini
dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan
mendeteksi adanya plagiarisme.
1. Nama : Moma Yuni Anty Sihotang
NPM : 1306386320
Jurusan/ Angkatan : Manajemen/2013
Tanggal : 09 Maret 2015
Tanda Tangan :
2. Nama : Nisrina Hany
NPM : 1306386415
Jurusan/ Angkatan : Manajemen/2013
Tanggal : 09 Maret 2015
Tanda Tangan :
3. Nama : Putri Wulandari
NPM : 1306386352
Jurusan/ Angkatan : Manajemen/2013
Tanggal : 09 Maret 2015
Tanda Tangan :
4. Nama : Siti Maryam S.
NPM : 1306386466
Jurusan/ Angkatan : Manajemen/2013
Tanggal : 09 Maret 2015
Tanda Tangan :
Infrastructure: Sustainable Technologies
The Business Benefits of A Solid MIS Infrastructure
Sistem Informasi manajement (SIM) memainkan peran yang signifikan
dalam strategi bisnis, tujuan dan proses bisnis, dan perubahan
operasi yang ada pada perusahaan. Apa yang menjadi pondasi dari
setiap perkembangan bisnis? Operasi dan profit? Dukungan terhadap
volume dan kompleksitas penggunaan setiap hari dan permintaan
aplikasi oleh customer? Perlindungan sistem apa yang digunakan
jika terjadi kegagalan sistem?
MIS Infrastructure termasuk rencana bagaimana sebuah perusahaan
membangun, menggunakan dan membagi data, proses dan assets dari
MIS itu sendiri. MIS Infrastructure yang baik dapat mengurangi
biaya, memperbaiki dan membangun produuktivitas, optimisasi
operasi bisnis, pertumbuhan secara general, dan meningkatkan
profitabilitas.
Hardware terdiri dari perangkat keras yang ada pada sistem
komputer dan software adalah instruksi dari hardware terhadap
pekerjaan spesifik atau sebuah sistem yang tersimpan dalam sistem
komputer (perangkat lunak)
Pada saat ini, lingkungan bisnis sangat membutuhkan software dan
hardware via jaringan (network). Network adalah sistem komunikasi
yang menciptakan dua link atau lebih dan menyesuaikan standar
metodologi komunikasi. Perusahaan membutuhkan berbagi informasi.
Jaringan membuat infrastruktur dapat berfungsi secara normal.
Perusahaan harus menggunakan infrastruktur yang spesifik agar
dapat terhubung dengan client dan server network tersebut. Client
adalah desain komputer yang melakukan permintaan informasi dari
seorang server. Server adalah dedikasi komputer yang menghasilkan
respon informasi dalam menanggapi sebuah permintaan. Cara yang
terbaik untuk dapat dipahami ketika seseorang menggunakan web
browser yaitu dengan mudah mengakses pada website. Seseorang
tidak familiar dengan basic dari hardware, software, atau
networks dan juga telekomunikasi untuk informasi yang lebih
sehingga dibutuhkan pengenalan akan hal itu dari architect.
MIS infrastructure menggambarkan bagaimana hardware, software,
dan network dapat mendukung konektivitas proses dari perusahaan.
Setiap perusahaan, membutuhkan standar MIS yang berbeda. Contoh:
Jika perusahaan dibagian manufacturing maka MIS infrastructure
lebih detail kearah mesin produksi tetapi jika dibagian servis
maka membutuhkan MIS infrastructure yang lebih arah penyediaan
tenaga kerja, misalnya servis komputer, selain tenaga kerja
manusia juga membutuhkan software dan hardware komputer. MIS
infrastructure juga melihat skala dari usahanya. Jika dalam
perusahaan yang multinasional berkomunikasi melalui network
komputer sehingga tidak ada pemutus baik itu jarak, waktu dan
tempat. Biasanya sebuah perusahaan yang memiliki anak perusahaan
maupun cabang perusahaan yang beridiri di lain negara akan
dihubungkan melalui MIS infrastructure berupa network internet.
MIS infrastructure sangat dinamis, selalu melakukan perubahan
secara continue sesuai dengan perubahan kebutuhan bisnis. Contoh:
MIS infrastructure pada handphone, dahulu banyak konsumen yang
membutuhkan instant messenger, maka ada Black berry messenger
(BBM), karena android muncul maka whats up messenger, kebutuhan
masyarakat semakin beragam sehingga muncul line dengan sticker
pesan yang beragam. Setiap waktu sebuah device dari internet itu
berubah dan berbeda-beda fitur nya seperti Black berry dan iPhone
yang membuat device sesuai dengan kebutuhan public. Sebuah
perusahaan MIS infrastructure harus merevisi untuk mendukung
perangkat atau device. Inovasi baru terhadap jenis software dan
hardware serta konektivitas dari jaringan. Enterprise architect
adalah seseorang atau perusahaan yang membangun teknologi,
bisnis yang masih sederhana, dan kemampuan untuk menghasilkan
jembatan atau yang menghubungkan antara MIS dan bisnis. Pekerja
dalam perusahaan architects MIS telah membantu dalam mengatur
dan mengontrol perubahan MIS infrastructure yang bersifat
dinamis.
Tiga area yang penting dimana perusahaan architects
mempertahankan MIS infrastructure pada sebuah perusahaan.
Supporting operations adalah informasi dalam MIS
infrastructure yang mengidentifikasi dimana dan bagaimana
suatu informasi itu penting seperti arsip customer untuk
mempertahankan dan menjamin kebutuhan customer. Contoh:
pada Perusahaan Microsoft biasanya ada drive kecil pada
computer tentang kebutuhan baik itu selera, pengaruh global,
dan pendapatan customer agar perusahaan dapat menghasilkan
produk software sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman.
Supporting change adalah agile MIS infrastructure (MIS
infrastructure yang tangkas, jelas) termasuk perangkat dan
hardware, software dan peralatan telekomunikasi, ketika
ketiga hal tersebut dikombinasikan maka menghasilkan pondasi
pokok untuk mendukung tujuan organisasi. Contoh: selain dari
software Gadget untuk media sosial (mempermudah komunikasi)
yang banyak berubah tetapi hardware juga banyak berubah dari
bentuknya yang dimana lebih praktis untuk dibawa kemana-
mana.
Supporting the environment adalah Sustainable MIS
infrastructure (penopang MIS infrastructure) yang
mengindentifikasi cara yang baik agar dapat berkembang
dengan baik dari jumlah resources sekaligus kurang berantung
pada hardware dan konsumsi energi. Contoh: MIS
infrastructure juga beradaptasi dengan lingkungan dimana
sekrang bergantung pada network dalam penggunaan akses
informasi melalui hardware yang mini seperti gadget,
computer yang slim.
Supporting Operations: Information MIS Infrastructure
Ketika perusahaan sedang menjalankan bisnis, betapa pentingnya
memperhatikan infrastruktur sistem informasi perusahaan agar
terus berjalan sesuai dengan fungsinya dengan cara memelihara
infrastruktur sistem informasi dengan baik dan menggunakan
keamanan yang handal. Kejadian yang tidak dapat diprediksi
seperti bencana alam dapat mengganggu infratruktur sistem
informasi. Tidak hanya itu saja, factor kelalaian dari perusahaan
dalam mengoperasikan, memelihara, mengamankan infratruktur system
informasi juga turut menjadi ancaman sendiri bagi perusahaan.
Misalnya, telah terjadi pencurian, sabotase dan sebagainya. Jadi
perhatian atau perlindungan baik dari internal dan external
perusahaan terhadap infrastruktur sistem informasi terutama dalam
pembahasan ini bagian operasional harus diperhatikan.
Untuk proses keberlangsungan operasi bisnis berjalan dengan
lancar, infrastruktur informasi menyediakan 3 elemen dasar:
1. Backup and Recovery Plan
Tidak menutup kemungkinan perusahaan mengalami kerugian
dan waktu yang terbuang sia- sia dalam proses bisnisnya.
Itu semua dapat terjadi karena adanya gangguan dan
kegagalan sistem. Oleh karena itu untuk meminimalkan
kerugian tersebut perusahaan dapat melakukan Backup pada
sistemnya. Backcup adalah salinan dari sistem informasi.
Maksudnya adalah jika perusahaan kehilangan data,
perusahaan tidak perlu khawatir karena salinan data yang
sama sudah ada di sistem informasi yang lainnya.
Recovery adalah kemampuan dalam mendapatkan sistem
kembali dan sistem berjalan seperti biasa walaupun sedang
tejadi gangguan dan kegagalan.
Kemudian Fault Tolerance adalah kemampuan dari sistem
untuk merespon dari kegagalan yang tidak diharapkan atau
gangguan yang terjadi. Dengan segera melakukan system
backup dan secara otomatis mengambil alih dengan tidak
mengabaikan pelayanan. Fault toleran ini merupakan bentuk
backup yang mahal. Hanya aplikasi tertentu yang dapat
menggunakannya.
2. Disaster Recovery Plan
Bencana seperti power outages, kebakaran, banjir, badai, dan
bahkan penyerangan komputer oleh hacker dan terkena virus
mengancam bisnis perusahaan sehari- hari. Jika bencana- bencana
tersebut terjadi dan menimbulkan beberapa dampak yang terjadi
pada perusahaan seperti di bawah ini:
Disrupting communication: jika gangguan pada komunikasi
terjadi, perusahaan tidak bisa berkomunikasi dengan rekan-
rekan bisnis. Hal ini tentu saja dapat mematikan aktivitas
operasioanal utama bisnis. Karena kominikasi adalah hal yang
paling utama harus diperhatikan. Contoh: apabila perusahaan
kekurangan bahan baku, apabila sistem pemesanan rusak, maka
perusahaan tidak bisa mmemenuhi permintaan konsumen.
Damaging Physical: dampak langsung dari kerusakan fisik
infrastruktur sistem informasi adalah disebabkan karena
banjir dan kebakaran.Contoh: jika banjir terjadi pada usaha
fotocopy dimana pemilik belum memindahkan mesinnya, maka
mesin fotocopy dapat rusak dan perusahaan akan rugi.
Halting Transportation: pemberhentian transportasi ini dapat
terjadi karena bencana alam yang merusak infrastruktur
jalan. Seperti rusaknya jembatan karena gempa bumi,
tertutupnya jalan karena terjadi longsor, berhentinya
perjalanan pengiriman barang karena banjir yang belum surut
dan sebagainya. Itu semua dapat mengganggu operasional
perusahaan.
Blocking Utilities: perusahaan tidak dapat beroperasi karena
bencana- bencana yang terjadi dapat juga mengancam fasilitas
umum yang disediakan oleh pemerintah. Misalnya pasokan
listrik, air dan gas alam. Perusahaan akan merasakan
gangguan pemberhentian pasokan ini. Dan tidak bisa
menyalahkan kejadian tersebut pada pemerintah karena ini
merupakan bencana alam.
Dampak- dampak yang dirasakan perusahaan dapat dikurangi dengan
adanya disaster recovery plan. Disaster recovery plan adalah
proses yang secara detail untuk menanggulangi informasi atau
sistem yang terjadi pada saat bencana, bahkan bencana yang besar.
Adanya Hot Site yaitu sebuah pemisah dan fasilitas penuh dimana
perusahaan dapat berpindah dengan segera setelah bencana terjadi.
Jadi ketika ada bencana yang datang, apabila perusahaan ingin
memakai situs yang dapat mendukung penanggulangan secara cepat
tanggap. Maka perusahaan memakai situ ini. Cold Site adalah
sebuah fasilitas pemisah yang tidak hanya mempunyai peralatan
komputer tetapi juga sebuah tempat dimana tenaga kerja dapat
berpindah setelah terjadinya bencana. Dan yang terakhir adanya
Warm Site adalah fasilitas pemisah dengan computer dan peralatan
dimana mengharuskan perusahaan melakukan pengisian dan
konfogurasi.
3. Business Continuity Plan
Eleman dasar ini lebih besar untuk antisipasi bencana yang
menyerang perusahaan, karena arena business continuity plan
dipakai ketika sebuah insiden terjadi secara tiba- tiba kemudian
membutuhkan tindakan yang cepat. Bencana yang terjadi pada
perusahaan ini menyangkut keselamatan, kesehatan, lingkungan dan
asset yang dimiliki perusahaan. Agar perusahaan terhindar
pertama- tama perusahaan memiliki Emergency Preparedness yaitu
sebuah keadaan dimana perusahaan sudah benar- benar siap untuk
menghadapi bencana, baik dalam waktu kapan akan terjadinya dan
cara efektif yang sekiranya akan dilakukan oleh perusahaan. Oleh
karena itu Business Continuity Plan (BCP), menangani bencana
secara berkelanjutan. Dimana perusahaan tidak hanya focus untuk
mengurus kerusakan pada infrastruktur system informasi dan
masalah internal perusahaan. Tetapi perusahaan juga lebih
komprehensif menangani operasi system dan bisnis setelah
terjadinya bencana. BCP meliputi rencana menanggulangi bencana
dengan banyak penambahan cara, seperti memprioritaskan analisis
dampak terhadap bisnis, rencana peringatan bencana, dan strategy
menanggulangi teknologi.
a. Business Impact Analysis
Focus area Business impact analysis perusahaan meliputi
pengidentifikasian pada semua fungsi- fungsi bisnis yang kritis
yang pertama- tama akan terkena dampak bencana. Ketika bencana
terjadi, perusahaan diharapkan untuk mengambil keputusan yang
benar untuk penanggulangnya dengan memprioritaskan terlebih
dahulu strategi selanjutnya.
b. Emergency Notification Services
Focus area emergency notification services meliputi peringatan
terhadap elemen perusahaan seperti para karyawan. Perusahaan
harus mempunyai sistem peringatan yang cepat untuk
menyebarluaskan informasi bencana agar karyawan segera mengetahui
apa yang harus dilakukan karyawan ketika keadaan sedang darurat.
c. Technology Recovery Strategies
Seperti kita ketahui bahwa perusahaan memiliki jumlah data yang
besar, penting dan sifatnya yang berkelanjutan untuk proses
operasi bisnis. Namun perusahaan juga dapat mengalami Technology
Failure, yaitu perusahaan tidak dapat mengoperasikan system
operasi bisnis karena rusaknya hardware , software, atau data
outages. Kerusakan ini bisa terjadi karena suatu kecelakaan dan
gangguan yang tidak dapat diprediksi. Adanya Incident Record
yaitu berisi semua catatan mengenai terjadinya insiden.
Perusahaan bisa memanfaatkan ini sebagai rencana untuk
mengambangkna strategi selanjutnya. Sedangkan Incident management
merupakan proses yang dapat menanggapi untuk mengatur bagaimana
sebuah insiden diidentifikasi dan dikoreksi. Jadi focus
technology recovery strategies adalah memprioritaskan keselamatan
pada system hardware, software, data centers dan jaringan
perusahaan. Karena jika salah satu dari mereka tidak dapat
dihindari dari gangguan, maka semuanya tidak dapat berfungsi
dengan baik. Bahkan tidak bisa digunakan untuk proses bisnis
selanjutnya.
Supporting Change: Agile MIS Infrastructure
Infrastruktur cerdas dari sistem informasi manajemen meliputi
hardware, software dan peralatan telekomunikasi. Ketika itu semua
terkombinasi maka akan menjadi dasar bagi perusahaan untuk
mendukung tujuan organisasi. Tujuan organisasi seperti kita tahu
adalah mendapatkan keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu
banyak hambatan yang terjadi jika perusahaan tidak cepat tanggap
dalam menghadapi hambatan tersebut. Dengan tersedianya
infrastruktur MIS ini sangat membantu perusahaan untuk
memaksimalkan kinerja sistem perusahaan. Terutama pelayanan ke
konsumen. Penggunaan infrastruktur ini harus sesuai dengan
kebutuhan perusahaan atau perkiraaan masa depan yang tidak dapat
diperkirakan. Jika infratruktur MIS tidak dapat mengatasi
kebutuhan perusahaan atau tidak memiliki kapasitas yang cukup
dalam menangani masalah maka menimbulkan kerugian.
Karakteristikagile infrastruktur MIS, yang dapat meyakinkan
sistem perusahaan dapat mempertemukan menampilkan perubahan
yang tidak dapat diprediksi atau tidak direncanakan .
Agile MIS Infrastructure Characteristic
1. Accessibility: Banyaknya level yang dapat didefinisikan
tentang bagaimana suatu sistem dapat diakses oleh masing-
masing pengguna system. Jadi sebuah system dalam organisasi
mempunyai fungsi yang berbeda- beda tergantung dari sisi
penggunanya. Contoh: SIAK NG, bagi mahasiswa SIAK NG adalah
sistem untuk melihat informasi akademik dan mengambil mata
kuliah. Sedangkan untuk dosen, siakng digunakan sebagai absen
online dan mengentry nilai- nilai mahasiswa.
2. Availability : Skema waktu ketika system beroperasi. Jadi
dalam karakteristik infrastruktur cerdas MIS sampai dimana
suatu system mudah untuk diakses. Sistem ini berusaha untuk
selalu bisa digunakan kapan saja dan dimana saja. Namun
terdapat risiko apabila terjadi downtime dalam perusahaan.
Karena dapat menimbulkan biaya tambahan untuk menanggulangi
terhentinya system bekerja. Contoh: mesin ATM, kita dapat
menggunakan sistem ini kapan saja kita inginkan dan dimana
saja. Namun apabila mesin ATM rusak, pihak perbankan akan
segera melakukan perbaikan agar operasional bank tidak
terganggu atas berhentinya salah satu system infrastruktur
ini.
3. Maintainability: bagaimana kecepatan suatu sistem dapat
bertransformasi didalam perubahan lingkungan. Jadi perusahaan
harus memiliki suatu sistem yang fleksibel, agar tidak
terlambat dalam mengikuti trend bisnis yang sedang terjadi.
Apabila sistem yang digunakan tidak mudah untuk
ditransformasikan, akan menyulitkan perusahaan sendiri untuk
mengembangkan tujuan strategis. Ketidakefisienan juga terlihat
apabila perusahaan tidak menggunakan sistem yang bersifat
maintainability. Oleh karena itu sistem yang maintainability
sangat penting ketika terdapat perubahan bisnis yang tidak
dapat diprediksi. Contoh: menggunakan software yang sesuai
dengan kebutuhan perusahaan.
4. Portability: kemampuan suatu aplikasi untuk beroperasi di
berbeda peralatan atau software platforms, seperti perbedaan
sistem operasi. Jadi perusahaan yang infrastruktur MIS nya
baik maka aplikasi sistem perusahaannya dapat digunakan di
beberapa peralatan, atau aplikasinya mudah dibawa atau dipakai
di hardware apa saja. Contoh: Apple’s iTunes
5. Reliability: meyakinkan sebuah sistem dapat berfungsi dengan
benar dan menyediakan informasi yang akurat. Jika perusahaan
menggunakan sistem yang tidak reliable, maka akan sering
ditemukannya ketidaksesuaian data entry dan yang aktual. Hal
ini dapat berdampak pada kepercayaan konsumen terhadap
perusahaan. Contoh: jika sistem yang digunakan konsumen sudah
sesuai prosedur yang diberikan perusahaan, namun konsumen
tidak menemukan hasil tidak akurat, maka konsumen meragukan
sistem yang digunakan perusahaan tersebut. Contoh: mesin
pemesanan tiket kereta api yang biasa kita temukan di
minimarket, misalnya ketika memesan tiket dengan jadwal
keberangkatan hari sabtu, namun ternyata ketika di stasiun
tidak ada jadwal perjalanan. Maka pihak kereta api sudah
menggunakan sistem yang salah, tidak menyediakan informasi
yang akurat untuk melayani konsumennya.
6. Scalability: Mengestimasi pertumbuhan perusahaan adalah tugas
yang menantang. Dalam bagian ini karena pertumbuhan dapat
terjadi pada jumlah yang berbeda. Perusahaan dapat
mengakuisisi konsumen baru, lini produk baru, atau pasar yang
baru. Scalability ini mendeskripsikan bagaimana atau seberapa
baik sistem dapat menghitung skalanya, atau beradaptasi untuk
meningkatkan permintaan dalam masa pertumbuhan perusahaan.
jadi perusahaan yang memiliki sistem yang jangkauannya luas
dapat dengan mudah mendapatkan ukuran untuk menyesuaikan
dengan tujuan strategi perusahaan.
7. Usability: Derajat dimana sebuah system dapat dengan mudah
untuk dipelajari, efisien dan memuaskan ketika digunakan.
Apabila organisasi atau perusahaan menggunakan sistem yang
berkarakteristik usability maka akan banyak yang menggunakan
sistem ini karena banyak manfaatnya.
MIS and The EnvironmentKecenderungan yang sering terjadi dalam MIS (Management
Information System) adalah alat-alat yang lebih kecil, lebih
cepat, dan lebih murah. Gordon Moore, co-founder dari Intel,
produsen chip komputer atau mikroprosesor paling besar, telah
mengobesrvasi pada tahun 1965 yang selanjutnya lebih maju pada
inovasi teknologi membuat hal itu memungkinkan untuk mengurangi
ukuran dari chip komputer (otak dari komputer, atau bahkan
telepon genggam saat ini) sedangkan penggandaan kapasitasnya
dilakukan setiap dua tahun. Moore’s Law merupakan salah satu
hukum yang terkenal dalam industri mikroposessor yang menjelaskan
tingkat pertumbuhan kecepatan mikroprosesor. Ia mengatakan bahwa
pertumbuhan kecepatan perhitungan mikroprosesor mengikuti rumusan
eksponensial.
Perkembangan teknologi dewasa ini menjadikan Hukum Moore semakin
tidak relevan untuk meramalkan kecepatan mikropossesor. Hukum
Moore, yang menyatakan bahwa kompleksitas sebuah mikroposesor
akan meningkat dua kali lipat tiap 18 bulan sekali, sekarang
semakin dekat ke arah jenuh. Hal ini semakin nyata setelah Intel
secara resmi memulai arsitektur prosesornya dengan code Nehalem.
Prosesor ini mulai menerapkan teknologi nano dalam pembuatan
prosesor, sehingga tidak membutuhkan waktu selama 18 bulan untuk
melihat peningkatan kompleksitas tapi akan lebih singkat.
Akan tetapi, saat ini Moore’s Law telah dijadikan target dan
tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan industri
semikonduktor. Peneliti di industri prosesor berusaha mewujudkan
Moore’s Law dalam pengembangan produknya. Industri meterial
semikondutor terus menyempurnakan produk material yang idbutuhkan
prosesor, dan aplikasi komputer dan telekomunikasi berkembang
pesat seiring dikeluarkannya prosesor yang memiliki kemampuan
semakin tinggi. Meskipun Gordon Moore bukanlah penemu transitor
atau IC, gagasan yang dilontarkannya mengenai kecenderungan
peningkatan pemakaian jumlah transitor pada IC telah memberikan
sumbangan besar bagi kemajuan teknologi informasi.
Moore’s Law merupakan teori yang hebat untuk banyak perusahaan
sehingga mereka bisa memperoleh peralatan MIS dalam jumlah banyak
dengan harga yang lebih murah dan biaya yang lebih murah. Dengan
terus berkembangnya ebusiness, perusahaan-perusahaan melengkapi
karyawan mereka dengan berbagai bentuk peralatan elektronik mulai
dari laptop hingga telepon genggam dan iPads. Dukungan koneksi
yang disediakan oleh korporasi dalam jumlah besar ini, berarti
secara tidak sengaja sisi efek sampingnya termasuk ketergantungan
kita pada bahan bakar fosil dan meningkatkan kebutuhan terhadap
penyelesaian yang ramah lingkungan atas penggunaan perlengkapan
komputer.Perhatian tentang dampak yang timbul ini telah
membimbing banyak perusahaan untuk beralih pada praktik
ekologikal yang disebut sebagai MIS berkelanjutan. Berkelanjutan,
atau hijau, MIS mendeskripsikan proses produksi, manajemen,
penggunaan, dan pembuangan dari teknologi dengan cara memperkecil
dampaknya terhadap lingkungan. MIS yang berkelanjutan adalah
bagian kritikal dari CSR, bahwa, tanggung jawab sosial perusahaan
untuk memberikan pengetahuan terhadap masyarakat. Membangun MIS
keberlanjutan dengan insfrastruktur adalah inisiatif murni dan
faktor sukses kritikal untuk CSR.
Increased Electronic Waste
Moore’s Law telah membuat alat-alat teknologi semakin kecil,
murah, dan cepat, membolehkan lebih banyak orang dari semua level
pendapatan untuk membeli peralatan komputer. Peningkatan
permintaan ini menyebabkan berbagai isu lingkungan. E-waste atau
elektronik waste adalah sampah yang dihasilkan dari barang-barang
elektronik yang kita pakai sehari-hari. Pada masa kini, banyak
perusahaan yang menggunakan teknologi canggih dalam proses
operasional mereka. Termasuk para karyawannya yang dilengkapi
pelbagai peralatan yang jika sudah rusak atau kuno akan tidak
difungsikan lagi dan menjadi sampah. Ewaste terdiri dari CD, DVD,
thumb driver, isi tinta printer, telepon genggam, iPod, hard
drive eksternal, TV, VCR, DVD player, mikrowave, dan lain
sebagainya. E-waste ini juga termasuk dalam kategori limbah B3
(Bahan Berbahaya dan Beracun). Ada yang berkata bahwa satu tahun
manusia sama dengan tujuh tahun kemajuan teknologi. Sebuah
komputer personal memiliki masa kegunaan ideal hanya tiga hingga
lima tahun dan telepon genggam kurang dari dua tahun.
Pembuangan dalam pandangan MIS yang berkelanjutan merujuk pada
pembuangan yang aman atas aset-aset MIS pada akhir siklus hidup
mereka. Hal ini menjamin bahwa ewaste tidak berakhir pada
pencemaran tanah menyebabkan isu-isu lingkungan. Sebuah komputer
mengandung lebih dari 700 bahan kimia, beberapa adalah racun,
seperti merkuri, timah, dan kadmium. Jika sebuah komputer
berakhir di tanah, zat-zat yang terkandung di dalam racunnya akan
terlepaskan ke tanah, air, dan udara. Berbagai pengolahan e-waste
antara lain: proses pembuangan (disposal), penggunaaan
kembali(reuse), daur ulang (recycling), dan e-waste art.
Berikut perincian dari pengolahan e-waste:
Pembuangan (disposal) merupakan suatu langkah awal dalam
pengolahan e-waste dalam perusahaan. Disposal diawali dengan
pengumpulan e-waste terlebih dahulu. Semua e-waste yang
sudah tidak dipakai dikumpulkan menjadi satu kemudian
dikategorikan ke dalam 2 jenis yaitu yang masih bisa
digunakan atau yang sudah tidak bisa digunakan lagi.
Penggunaan kembali (reuse) adalah memanfaatkan komputer yang
sudah tidak dipakai tetapi masih baik komponennya. Misalnya
ada 5 komputer rusak, komponen di dalamnya dapat diambil
untuk memperbarui 1 atau 2 dari komputer yang rusak dengan
cara reusekomponen.
Daur ulang (recycling) yaitu menjual komputer yang sudah
tidak dipakai ke pemulung dengan harga yang sudah ditentukan
sehingga mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan.
E-waste art merupakan pemanfaatan komponen komputer, akan
tetapi dengan metode art yang membutuhkan penambahan SDM
untuk membuat beberapa art. Hasil dari art tersebut dapat
dijual untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. E-
waste art sangat menarik karena masih jarang diterapkan
dalam pengolahan e-waste di Indonesia. Contoh: tuts keyboard
yang sudah rusak dilepas, dirakit dan dijadikan barang
kesenian seperti anting
Salah satu perusahaan ICT (Information and Communication
Technologies)di Indonesia yang mulai mempraktikkan green ICT
adalah PT XL Axiata Tbk. (XL). Digarap mulai tahun 2009 melalui
perencanaan XL Go Green, konsep green ICT di XL merujuk pada
usaha ikut menyelamatkan bumi dari berbagai ancaman perusakan
lingkungan dan pemanasan global melalui penerapan teknologi yang
ramah lingkungan, hemat energi, dan penerapan daur ulang untuk
berbagai perangkat yang jika dibuang akan bisa mencemari
lingkungan. Salah satu realisasi gerakan XL Go Green adalah
penerapan BTS inovatif, saat ini ada beberapa jenis BTS inovatif
yang dikembangkan XL yang sejalan dengan semangat Go Green.
Pertama, Non-CFC untuk air conditioner (AC), yaitu sejak 2005 XL
mengganti standar pelumas AC dari freon (R22) menjadi non-CFC
(R410) — termasuk pada BTS-BTS lama. Saat ini sudah 9.000 BTS
yang menggunakan Non-CFC, sehingga tidak lagi turut menjadi
penyebab penipisan lapisan Ozon. Kedua, Charge Discharge Battery
(CDC). CDC merupakan kombinasi antara penggunaan baterai dan
genset secara bergantian sehingga mengurangi operasi genset dari
24 jam sehari menjadi hanya 11 jam sehari. Melalui penerapan CDC
ini, pihak XL bisa menghemat bahan bakar secara signifikan. Saat
ini hampir 600 BTS XL menerapkan CDC.Ketiga, BTS dengan
Intelligent Ventilation System (IVS), yakni sistem pendinginan
dalam shelter yang mengombinasikan antara DC fan dan AC, sehingga
pengoperasian AC berkurang hingga 30%. Saat ini sudah ada sekitar
2.700 BTS yang menerapkan sistem IVS. Keempat, Green BTS, yaitu
BTS yang mampu menghemat energi listrik hingga 50%. Kini XL telah
mengoperasikan sekitar 12 ribu BTS inovatif yang mampu memberikan
hasil maksimal dan sejalan dengan misi hemat energi dan ramah
lingkungan. Selain menghemat energi XL juga mempraktekkan e-
waste, yaitu langkah ramah lingkungan lain yang dilakukan XL
dalam kaitan dengan pengoperasian BTS adalah merekondisi baterai
yang rusak. Setelah direkondisi, baterai yang sudah rusak bisa
kembali dipakai. Upaya rekondisi baterai rusak ini dilakukan
karyawan XL, sehingga bisa menghemat biaya untuk pengadaan
baterai baru dan mengurangi limbah baterai. Program rekondisi ini
berjalan sejak 2007 di semua area operasi XL. XL juga merekayasa
daur ulang air limbah dari area perkantoran di Jakarta dengan
menggunakan STP Biotech. Melalui upaya daur ulang itu, limbah air
dapat digunakan kembali sebagai air layak pakai, dengan kapasitas
penghematan 5.000 liter/hari.
Increased Energy Consumption
“Tidak ada perekonomian tanpa efisiensi.” Kata-kata Benjamin
Disraeli ini menemukan kebenarannya pada peta energi modern.
Efisiensi adalah salah satu alat terpenting yang harusdimiliki
untuk mengontrol inti produksi energi. Lebih dari itu, efisiensi
adalah elemen vital bagi perkembangan dan keamanan perekonomian
setiap negara. Oleh karena itu, dewasa ini pelbagai bidang
industri dan perusahaan mulai menerapkan konsumsi energi dengan
biaya yang minimum dan ramah lingkungan.
Konsumsi energi adalah jumlah energi yang dikonsumsi oleh proses
bisnis dan sistem-sistem. Peningkatan yang besar pada penggunaan
teknologi memiliki amplifikasi yang besar terhadap konsumsi
energi. Energi yang dikonsumsi oleh sebuah komputer diestimasi
untuk memproduksi sebanyak sepuluh persen dari jumlah karbon
dioksida yang diproduksi oleh sebuah mobil. Komputer mengonsumsi
energi bahkan ketika tidak digunakan. Untuk alat yang memudahkan
hidup dan dapat melakukan update otomatis dan backup, kebanyakan
peralatan komputer tidak pernah benar-benar mati. Hal ini berarti
mengambil energi 24 jam dalam sehari.
Efisiensi energi dalam membangkitkan tenaga listrik juga sangat
terpengaruh oleh pemilihan bahan bakar dan efisiensi pembangkit
tenaga listrik itu sendiri. Hal ini termasuk, tetapi tidak
terbatas, pada efisiensi operasional dan peralatan. Salah satu
faktor terpenting yang mempengaruhi biaya dan kinerja dalam
menghasilkan tenaga listrik adalah teknologi. Salah satu yang
berhasil menghemat pemakaian listrik dengan menggunakan teknologi
yang tepat adalah salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta,
Central Park.
Central Park, mampu menghemat biaya listrik lebih dari US$1,1
juta per tahun atau Rp13,2 triliun (pada kurs US$1 = Rp12.000)
melalui penggunaan teknologi CCHP dari GE.Central Park
menggunakan 5 mesin pembangkit bertenaga gas dari GE, yakni
Jenbacher J620N, dan 2 mesin pendingin (chiller) absorpsi, dan 3
chiller listrik. Selain menghasilkan energi listrik, Jenbacher
J620N juga menghasilkan energi panas, yang disalurkan ke chiller
sehingga menghasilkan cairan dingin untuk sistem penyejuk ruangan
(AC).Mengingat 60% dari total daya listrik yang digunakan di mal
dikonsumsi untuk penggunaan AC, maka wajar saja bila Central Park
mampu menghemat biaya listrik cukup besar dengan menggunakan
teknologi CCHP ini.Selain untuk sistem pendingin, energi panas
dari mesin pembangkit seperti Jenbacher J620N ini juga
diperuntukkan untuk boiler (ketel), yang sangat berguna untuk
berbagai kebutuhan pemanasan di industri manufaktur. Jika
konsumen di sektor industri sudah beralih ke teknologi CCHP ini,
maka Indonesia akan mampu memperkuat ketahanan pasokan
listriknya, sekaligus mengurangi emisi CO2 karena gas yang
digunakan oleh mesin pembangkit GE sangat ramah lingkungan.
Increased Carbon Emissions
Kebanyakan gas rumah kaca yang dihasilkan oleh manusia, seperti
emisi karbon dari penggunaan energi, seperti tanggung jawab
terhadap kanaikan temperatur iklim lebih dari setengah abad.
Tambahan peningkatan temperatur diproyeksikan lebih dari seratus
tahun kemudian, dengan konsekuensi serius tehadap lingkungan
Bumi, jika emisi karbon, termasuk karbon dioksida, dan karon
monoksida diproduksi oleh proses bisnis dan sistem, tidak
dikurangi.
Global warming merupakan peningkatan suhu atmosfer, laut dan
daratan bumi. Penyebab peristiwa ini adalah meningkatnya kadar
gas rumah kaca di udara. Dimana salah satu jenis gas ini adalah
karbon dioksida (Co2). Semakin konsumtifnya gaya hidup masyarakat
dan perkembangan teknologi yang pesat merupakan salah satu faktor
meningkatnya kadar gas tersebut di atmosfer. Banyak pihak salah
satunya konsumen,yang belum tahu bahwa produk yang kita gunakan
sehari-hari untuk memenuhi kebutuhaan konsumsi kita, seperti
makanan dan minuman, juga dapat menyumbangkan emisi karbon ke
lingkungan, sejak produk tersebut diproduksi hingga menjadi
sampah yang tidak terpakai. Di Inggris pemasangan label karbon
pada berbagai produk telah diterapkan untuk membantu mengatasi
masalah emisi karbon ini.Label karbon terpasang pada suatu produk
untuk memberikan gambaran tentang emisi karbon dioksida yang
diemisikan oleh produk tersebut. Label Karbon membantu konsumen
untuk memilih produk yang lebih ramah lingkungan. Dengan demikian
sektor industri akan dipaksa menerapkan sistem manajemen lebih
ramah lingkungan pula, karena konsumen yang perduli tentunya akan
lebih pilih - pilih dalam memenuhi kebutuhan konsumsinya. Label
karbon pertama kali diperkenalkan oleh Carbon Trust. Sebuah
perusahaan non profit yang didirikan pada tahun 2006 oleh
Pemerintah Inggris. Tujuan dari Carbon Trust adalah mempercepat
pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan. Selain label karbon,
perusahaan ini mendampingi perusahaan lain untuk mereduksi emisi
melalui peningkatan efisiensi energi, pengembangan teknologi yang
rendah emisi karbon, pengembangan Building Design yang ramah
lingkungan dan survei karbon.
Di Indonesia, sejak disahkannya Undang-Undang No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas (UUPT) menjadi sebuah kewajiban bagi
setiap perusahaan untuk menjalankan CSR. Dengan UU tersebut
tuntutan bagi dunia usaha semakin jelas dalam menjalankan
aktivitas bisnisnya akan pentingnya program tanggung jawab sosial
yang harus dijalankan. Sebagaimana di sebutkan dalam Pasal 74
ayat (1) yang berbunyi “Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di
bidang dan/ atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan”. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong
dunia usaha lebih etis dalam menjalankan aktivitasnya agar tidak
berpengaruh buruk pada masyarakat dan lingkungan hidupnya.
Salah satu contoh yang menerapkan upaya mitigasi karbon di
Indonesia adalah PT Telkom Indonesia. Tanggung jawab lingkungan
terkait dengan emisi karbon (CO2) akibat operasional Telkom,
terutama pemakaian listrik konvensional dan penggunaan BBM, telah
menjadi perhatian mereka. Walaupun secara spesifik belum
menghitung carbon footprint Telkom, namun berbagai langkah
strategis dalam upaya mitigasi emisi karbon telah dilaksanakan
sejak tahun 2009 dan berlanjut sampai tahun 2011.Telkom juga
terus mendukung pengembangan dan sosialisasi teknologi yang
inovatif dan praktis yang bukan saja ramah lingkungan, namun juga
dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
Contoh lain adalah anak perusahaan PT. Pertamina (Persero) yang
memproduksi dan memasarkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas Bumi,
Pertamina FRMR-V Surabaya melakukan beberapa kegiatan CSR bidang
lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan dalam
menyelamatkan lingkungan ditengah semakin masifnya iklim ekstrem
yang di sebabkan oleh adanya peningkatan efek rumah kaca akibat
gas emisi karbon yang ditimbulkan oleh adanya proses pembakaran
dari kendaraan bermotor dan pabrik yang menggunakan BBM dimana
sebagian besar produk-produk BBM yang digunakan adalah produk
yang dikeluarkan oleh PT. Pertamina (Persero). Menyadari hal itu,
segala usaha dilakukan oleh Pertamina FRMR-V Surabaya dalam
penyelamatan lingkungan agar tidak membawa dampak buruk bagi
kehidupan manusia yang salah satunya melalui penerapan CSR bidang
lingkungan. Diantaranya adalah :
Penaman 1000 Pohon yang terdiri dari pohon trembesi, pohon
tanjung dan pohon mahoni yang di tanam atas lahan seluas
75.000 meter persegi di area sisi timur Bandara
Internasional Juanda Surabaya. Dalam pelaksanaan penanaman
ini, Pertamina FRMR-V Surabaya bekerjasama dengan PT Angkasa
Pura I (Persero), Kementerian Perhubungan dan Otoritas
Bandara Udara Juanda. Program ini juga merupakan salah satu
bentuk dukungan Pertamina terhadap program Kementerian
Perhubungan yang mencanangkan beberapa bandara sebagai Eco
Airport yang sejalan dengan konsep Pertamina dalam
pelestarian lingkungan melalui penanaman pohon yang
bertujuan untuk menanggulangi efek rumah kaca akibat gas
emisi karbon. Pada pelaksanaan penanaman ini di hadiri oleh
Direktur Utama beserta jajaran direksi PT. Pertamina
(Persero) dan jajaran manajemen Pertamina FRMR-V Surabaya
serta melibatkan sekitar 40 siswa SDN yang berasal dari
sekolah terdekat area operasi perusahaan, yakni SDN Semampir
I dan SDN Sedati Gede I
Penanaman 500 pohon trembesi di Kecamatan Kalipuro Kabupaten
Banyuwangi . lokasi ini merupakan area terdekat dari
Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina yang berada di
daerah Tanjungwangi. Dalam pelaksanaan kegiatan penanaman
pohon ini, Pertamina FRMR-V Surabaya bekerjasama dengan
Dinas Kehutanan Kabupaten Banyuwangi.
SUPPORTING THE ENVIRONMENT: SUSTAINABLE MIS
INFRASTRUCTURE
Kombinaewaste, konsumsi energi, dan emisi karbon di perlukan
perusahaan untuk fokus menciptakan infrastruktur MIS
berkelanjutan. Infrastruktur MIS berkelanjutan
mengidentifikasikan cara bahwa sebuah perusahaan dapat tumbuh
dalam hal daya komputasi sumber sekaligus menjadi kurang
bergantung pada perangkat keras dan konsumsi energi. Komponen
dari infrastruktur MIS berkelanjutan ditampilkan pada gambar ini
Sustainable MIS Infrastructure Components
Grid Computing
Ketika lampu dihidupkan, jaringan listrik memberikan persis apa
yang dibutuhkan secara langsung. Komputer dan jaringan sekarang
dapat bekerja dengan cara menggunakan komputasi grid. Grid
computing adalah kumpulan komputer, secara geografis,
dikoordinasikan dengan pemecahan masalah umum. Dengan komputasi
grid masalah dapat dipecah menjadi bagian-bagian dan
didistribusikan ke banyak mesin, sehingga proses lebih cepat
daripada yang terjadi dengan satu sistem. Komputer biasanya
menggunakan kurang dari 25 persen dari kekuatan pemrosesan
mereka, meninggalkan lebih dari 75 persen yang tersedia untuk
tugas-tugas lainnya. Inovatif lebihnya, komputasi grid memberikan
keuntungan dari kekuatan pemrosesan yang tidak terpakai ini
dengan menghubungkan ribuan komputer pribadi di seluruh dunia
untuk menciptakan sebuah "virtual supercomputer" yang dapat
memproses tugas intensif. Komputasi grid membuat penggunaan
sumber MIS lebih baik, yang memungkinkan skalabilitas yang lebih
besar sebagai sistem yang dapat dengan mudah tumbuh untuk
menangani puncak dan lembah permintaan, biaya menjadi lebih
efisien, dan memecahkan masalah yang tidak mungkin bisa atasi
dengan komputer. Contoh: dahulu penggunaan komputer harus
menggunakan sambungan kabel ke listrik sekarang sudah tanpa kabel
hanya menggunakan charger ketika baterai laptop sudah low dan
dengan bantuan dengan jaringan sehingga dapat menghubungkan orang
yang berbeda-beda negara dan dapat didistibusikan ke banyak
mesin.
Grid Computing Example
Banyak penggunaan dari komputasi grid termasuk lingkungan kreatif
dari film animasi. DreamWorks Animation menggunakan komputasi
grid untuk menyelesaikan banyak film hit-nya termasuk Antz,
Shrek, Madagaskar, dan How to Train Your Dragon. Itu Film Shrek
ketiga diperlukan lebih dari 20 juta jam komputer untuk membuat
(dibandingkan dengan 5 juta untuk Shrek pertama dan 10 juta untuk
kedua). Pada saat puncak produksi, DreamWorks berdedikasi lebih
dari 4.000 komputer untuk Shrek grid, yang memungkinkan untuk
adegan lengkap dalam hari dan jam bukan bulan. Dengan
meningkatnya komputasi grid listrik, animator yang Dreamwork itu
mampu menambah gerakan yang lebih realistis untuk air, api, dan
adegan sulap Dengan komputasi grid perusahaan maka dapat bekerja
lebih cepat atau lebih efisien, memberikan keunggulan kompetitif
yang potensial dan menambah penghematan biaya.
Making Shrek 2 with Grid Computing
Solving the Energy Issue with Smart Grids
Smart grid mengalirkan listrik menggunakan dua arah teknologi
digital. Hal ini dimaksudkan untuk memecahkan masalah jaringan
listrik yang usang, sehingga lebih efisien dan dapat diandalkan
dengan menambahkan kemampuan untuk memantau jarak jauh,
menganalisis, dan mengontrol transmisi listrik. Arus listrik AS
dikatakan telah hidup lebih lama jika harapan hidup sebanyak 30
tahun. Smart grid menyediakan pengguna dengan penggunaan real-
time monitoring, yang memungkinkan mereka untuk memilih off-peak
time yang tidak terlalu penting atau aplikasi yang kurang
mendesak atau prosesnya. Warga Boulder, Colorado, dapat memantau
penggunaan listrik mereka dan mengontrol peralatan jarak jauh
karena kota sistem smart grid berskala besar. Xcel Energy telah
memasang 21.000 meter smart grid sejak program $ 100.000.000
mulai beberapa tahun yang lalu. Penggunaan energi oleh pengadopsi
awal turun sebanyak 45 persen. Contoh: komputer dapat terhubung
dengan mesin yang satu dengan lainnya baik itu memakai kabel atau
tanpa kabel, begitu juga penggunaan MIS tidak mengenal adanya
pembatasan geografis.
Virtualized Computing
Sebagian besar komputer dan bahkan server biasanya hanya
menjalankan satu sistem operasi, seperti Windows atau Mac OS, dan
hanya satu aplikasi. Ketika sebuah perusahaan berinvestasi dalam
sistem besar seperti manajemen persediaan, itu mendedikasikan
server tunggal untuk sistem tersebut. Hal ini untuk memastikan
sistem memiliki kapasitas yang cukup untuk menjalankan selama
beberapa kali dan kala untuk memenuhi permintaan. Juga, banyak
sistem memiliki persyaratan perangkat keras khusus bersama dengan
persyaratan perangkat lunak yang rinci, sehingga sulit untuk
menemukan dua sistem dengan persyaratan yang sama yang bisa
berbagi mesin yang sama. Melalui penggunaan virtualisasi,
komputer dapat menjalankan beberapa operasi sistem bersama dengan
beberapa aplikasi dan semua perangkat lunak pada waktu yang sama.
Virtualization menciptakan beberapa mesin "virtual" pada perangkat
komputasi tunggal. Sebuah analogi yang baik adalah printer
komputer. Contoh: di masa lalu kita harus membeli mesin fax,
mesin fotokopi, mesin penjawab, dan printer komputer secara
terpisah. Ini adalah mahal, diperlukan energi yang cukup untuk
menjalankan empat mesin yang terpisah, belum lagi jumlah tambahan
yang diciptakan dari eWaste, sekarang kita dapat membeli printer
komputer virtual yang berfungsi sebagai mesin fax, mesin
penjawab, dan mesin fotokopi semua pada satu mesin fisik,
sehingga mengurangi biaya, tenaga, dan eWaste. Virtualisasi pada
dasarnya adalah sebuah bentuk konsolidasi yang memberikan manfaat
pada infrastruktur MIS berkelanjutan dalam berbagai cara,
misalnya:
■ Dengan meningkatkan ketersediaan aplikasi yang dapat memberikan
tingkat yang lebih tinggi dari kinerja tergantung pada perangkat
keras yang digunakan.
■ Dengan meningkatkan efisiensi energi dengan mengurangi hardware
untuk menjalankan beberapa sistem atau aplikasi.
■ Dengan meningkatkan kegunaan perangkat keras dengan menjalankan
beberapa sistem operasi pada satu komputer.
Awalnya, komputer yang dirancang untuk menjalankan satu aplikasi
pada sistem operasi tunggal. Dengan meninggalkan banyak komputer
yang kurang dimanfaatkan (seperti yang disebutkan sebelumnya, 75
persen sebagian daya komputasi yang tersedia untuk tugas-tugas
lain). Virtualisasi memungkinkan beberapa komputer virtual
berada pada mesin tunggal, yang memungkinkan untuk berbagi sumber
daya, seperti memori dan ruang hard disk, untuk menjalankan
berbagai aplikasi dan sistem operasi walaupun berbeda. Komputer
Mac memiliki kemampuan untuk menjalankan kedua sistem operasi
Apple dan sistem operasi Windows PC, dengan menggunakan software
virtualisasi. Sayangnya, virtualisasi, setidaknya saat ini, tidak
tersedia untuk PC untuk menjalankan software Mac.
Virtualization Allows an Apple Macintosh Computer to Run OS X and
Windows 7
Virtualisasi juga salah satu cara termudah dan tercepat untuk
mencapai infrastruktur MIS berkelanjutan karena mengurangi daya
konsumsi dan mengurangi peralatan yang perlu dibuat, dipelihara,
dan kemudian dibuang secara aman. Manajer tidak lagi harus
menetapkan server, storage, atau kapasitas jaringan secara
permanen ke aplikasi tunggal. Sebaliknya, mereka dapat menetapkan
sumber daya perangkat keras kapan dan di mana mereka dibutuhkan,
mencapai ketersediaan, fleksibilitas, dan skalabilitas perusahaan
perlu untuk berkembang dan tumbuh.
Juga, dengan hampir memisahkan sistem operasi dan aplikasi dari
perangkat keras, jika ada kegagalan bencana atau perangkat keras,
mudah untuk port mesin virtual ke mesin fisik baru yang
memungkinkan perusahaan untuk pemulihan lebih cepat dari bencana.
Salah satu
penggunaan utama dari virtualisasi adalah untuk melakukan backup,
recovery, dan pemulihan bencana. Menggunakan server virtual atau
penyedia layanan virtualisasi, seperti Google, Microsoft, atau
Amazon.
Virtual Data Centers
Data Center adalah fasilitas yang digunakan untuk rumah
informasi manajemen sistem dan komponen terkait, seperti sistem
telekomunikasi dan penyimpanan. Pusat data, kadang-kadang disebut
sebagai ladang server, mengkonsumsi daya dan memerlukan
pendinginan dan ruang lantai saat bekerja untuk mendukung
pertumbuhan bisnis tanpa mengganggu operasi bisnis normal dan
kualitas layanan. Jumlah data toko pusat data telah berkembang
pesat selama bertahun-tahun sebagai ketergantungan kita pada
meningkatnya informasi. Backup, grafik, dokumen, presentasi,
foto, file audio dan video semua berkontribusi terhadap jejak
informasi yang terus berkembang yang membutuhkan penyimpanan.
Salah satu cara yang paling efektif untuk membatasi daya konsumsi
dan kebutuhan pendinginan dari data center adalah untuk
mengkonsolidasikan bagian dari infrastruktur fisik, terutama
dengan mengurangi jumlah server fisik melalui virtualisasi. Untuk
alasan ini, virtualisasi memiliki dampak yang mendalam pada pusat
data sebagai banyaknya server perusahaan membutuhkan untuk
menurunkan operasi, sehingga meningkatkan pertumbuhan dan kinerja
sekaligus mengurangi dampak lingkungan. Google, Microsoft,
Amazon, dan Yahoo! Semua memiliki pusat data yang dibuat di
sepanjang Sungai Columbia di barat laut Amerika Serikat. Di
daerah ini, setiap perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dari
akses internet, kecepatan tinggi yang terjangkau, air berlimpah
untuk pendinginan, dan bahkan lebih penting, listrik murah.
Faktor-faktor ini sangat penting untuk pusat data yang besar-
besaran saat ini, dimana ukuran dan kekuatan kebutuhan jauh
melampaui orang-orang dari generasi sebelumnya. Data center
Microsoft di Quincy, Washington, lebih besar dari 10 lapangan
sepak bola dan didukung sepenuhnya oleh pembangkit listrik tenaga
air, tenaga yang dihasilkan dari air yang mengalir, bukan dari
pembakaran batubara atau bahan bakar fosil lainnya.
Ways for Data Centers to Become Sustainable
Jika kita mengambil pendekatan holistik dan menggabungkan
pendekatan untuk pertumbuhan perusahaan secara keseluruhan,
keuntungan dari integrasi informasi MIS infrastruktur,
lingkungan infrastruktur MIS, dan infrastruktur MIS berkelanjutan
menjadi jelas. Contoh: sebuah perusahaan dapat dengan mudah
membuat cadangan dari perangkat lunak dan informasi penting dalam
satu atau lebih secara geografis menggunakan cloud computing. Ini
akan menjadi jauh lebih murah daripada membangun sendiri situs
panas dan dingin di daerah yang berbeda dari negara. Dalam kasus
pelanggaran keamanan, failover dapat digunakan sebagai mesin
virtual dalam satu lokasi dari cloud yang dapat dimatikan
sebagai mesin virtual lain di lokasi yang berbeda di atas cloud
comes online.
Cloud Computing
Solusi sempurna dari perusahaan untuk mengenal dan menganalisis
lebih mudah investasi yang ada perusahaan tersebut adalah cloud
computing, yang membuatnya lebih mudah untuk mendapatkan akses ke
kekuatan komputasi yang pernah disediakan untuk perusahaan besar.
Perusahaan kecil menengah tidak lagi harus melakukan investasi
modal besar untuk mengakses sistem dengan kekuatan yang sama yang
dijalankan oleh perusahaan-perusahaan besar.
Untuk para pengguna individu, cloud muncul sebagai aplikasi
personal, perangkat, atau dokumen mereka. Hal ini seperti
menyimpan semua perangkat lunak dan dokumen "di cloud," dan semua
yang Anda butuhkan adalah perangkat untuk mengakses cloud. Kurang
lebih Hard drive, software, atau pengolahan daya semua terletak
di cloud, transparan kepada pengguna. Pengguna tidak secara fisik
terikat ke satu komputer atau jaringan, mereka dapat mengakses
program dan dokumen mereka dari mana pun mereka, setiap kali
mereka perlu.
Cloud Computing Example
Multi-tenancy bahwa satu contoh dari sistem serves multiple
customers. Setiap pelanggan disebut penyewa dan beberapa penyewa
dapat mengakses sistem yang sama. Multi-tenancy membantu untuk
mengurangi biaya operasional yang terkait dengan
penerapan sistem yang besar karena biaya yang tersebar di banyak
penyewa sebagai lawannya yaitu single-tenancy, di mana setiap
pelanggan atau penyewa harus membeli dan memelihara individual
sistem. Dengan multi-tenancy cloud approach, penyedia layanan
hanya memiliki satu
tempat untuk memperbarui sistemnya. Dengan single-tenancy cloud
approach, penyedia layanan
harus memperbarui sistem di setiap perusahaan di mana perangkat
lunak ini berjalan. Cloud fabric adalah perangkat lunak yang
memungkinkan manfaat dari cloud computing, seperti
multi-tenancy. Cloud fabric controller merupakan individu yang
memantau dan menentukan
sumber daya cloud, mirip dengan administrator server di
perusahaan perorangan. Cloud fabric controller mengendalikan
penyediaan, beban keseimbangan, mengelola server, sistem
pembaruan, dan memastikan semua lingkungan yang tersedia dan
beroperasi dengan benar. Cloud fabric adalah alasan utama cloud
computing mempromosikan semua tujuh kemampuan, yang memungkinkan
bisnis untuk membuat data dan aplikasi yang dapat diakses,
tersedia, dipelihara, portabel, dapat diandalkan, terukur, dan
dapat digunakan.
Contoh: ketika kita membuka facebok, email, twitter, situs
belanja online melalui handphone orang lain juga membuka hal
tersebut baik melalui komputer maupun gadget, bahkan sebuah
perusahaan dapat mengakses hal tersebut. Jadi sebuah server
memiliki multiple customers.
Benefits of Cloud Computing
ON-DEMAND SELF- SERVICE
Pengguna dapat meningkatkan penyimpanan dan kekuatan
pemrosesan yang dibutuhkan.
RAPID ELASTICITY
Penyimpanan, bandwidth jaringan, dan kapasitas komputasi
dapat meningkat atau menurun segera, memungkinkan untuk
skalabilitas optimal.
MEASURED SERVICE
Klien dapat memantau dan mengukur transaksi dan penggunaan
sumber daya.
ROAD NETWORK ACCESS
Semua perangkat dapat mengakses data dan aplikasi.
MULTI-TENANCY
Pelanggan berbagi kumpulan sumber daya komputasi.
Cloud menawarkan ketersediaan sebuah perusahaan yang lebih
tinggi, keandalan yang lebih besar, dan peningkatan semua
aksesibilitas dengan akses kecepatan tinggi yang terjangkau.
Untuk fleksibilitas, skalabilitas, dan biaya efisiensi, cloud
computing dengan cepat menjadi pilihan yang layak untuk
perusahaan dari semua ukuran. Contoh: dengan cloud, kita hanya
bisa membeli satu lisensi untuk perangkat lunak seperti Microsoft
Office atau Outlook pada tingkat diskon yang jauh dan tidak
khawatir tentang kerumitan menginstal dan meng-upgrade perangkat
lunak pada komputer. Sekarang, ketika kita memiliki cloud
computing maka beberapa perangkat lunak sudah kita milki.
Karena sumber daya tambahan cloud selalu tersedia, perusahaan
tidak lagi membeli sistem untuk tugas-tugas komputasi yang jarang
yang membutuhkan kekuatan pemrosesan yang intens, seperti
menyiapkan pajak selama musim pajak atau transaksi penjualan
meningkat selama
musim liburan tertentu. Jika perusahaan memerlukan kekuatan
pemrosesan yang lebih, itu selalu ada di cloud-dan tersedia
secara hemat biaya.
Dengan cloud computing, individu atau bisnis hanya membayar untuk
layanan yang mereka butuhkan, ketika mereka membutuhkannya, dan
di mana saja, seperti kita menggunakan dan membayar listrik. Di
masa lalu, sebuah perusahaan harus membayar jutaan dolar untuk
perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan peralatan yang
dibutuhkan untuk menerapkan sistem besar seperti gaji atau
manajemen penjualan. Seorang pengguna cloud computing hanya dapat
mengakses cloud dan meminta satu lisensi untuk aplikasi
penggajian. Pengguna tidak perlu mengeluarkan perangkat keras,
perangkat lunak, atau jaringan biaya. Sebagai bisnis yang tumbuh
dan pengguna membutuhkan lebih banyak karyawan untuk memiliki
akses ke sistem, bisnis hanya membeli lisensi tambahan. Daripada
menjalankan perangkat lunak pada komputer atau server lokal,
sekarang perusahaan dapat mencapai ke cloud untuk menggabungkan
aplikasi perangkat lunak, penyimpanan data, dan komputasi yang
cukup kuat. Contoh: membayar tagihan listrik dapat dilakukan
secara online bahkan pembayaran gaji dapat dilakukan secara
online. Utility computing menawarkan model pendapatan pay-per-use
yang serupa dengan layanan meteran seperti gas atau listrik.
Banyak penyedia layanan cloud computing menggunakan utility
computing cloud infrastructures.
Cloud Service Delivery Models
Infrastruktur as a Service
• Menawarkan perangkat keras komputer dan peralatan jaringan
secara pay-per-use.
Contoh: Amazon EC2
Software as a Service
• Menawarkan aplikasi secara pay-per-use.
Contoh: Salesforce.com
Platform as a Service
• Menawarkan hardware, jaringan, dan aplikasi secara pay-per-use.
Contoh: Google Application Engine
Infrastructure as a Service (IaaS)
Infrastructure as a Service (IaaS) memberikan kemampuan jaringan
hardware, termasuk penggunaan server, jaringan, dan penyimpanan,
atas cloud menggunakan model pendapatan pay-per-use. Dengan IaaS,
pelanggan menyewa hardware dan menyediakan aplikasi atau program
kustom sendiri. Pelanggan IaaS menyimpan uang tidak harus
menghabiskan sebesar modal pembelian server yang mahal, yang
merupakan keuntungan bisnis yang besar mengingat beberapa server
biayanya lebih dari $ 100.000. Layanan ini biasanya dibayar
secara penggunaan, seperti layanan utilitas dasar seperti listrik
atau gas. IaaS menawarkan solusi hemat biaya bagi perusahaan yang
membutuhkan sumber daya komputasi mereka untuk tumbuh dan
menyusut sebagai perubahan permintaan bisnis. Hal ini dikenal
sebagai dynamic scaling, yang berarti infrastruktur MIS dapat
secara otomatis ditingkatkan atau menurun berdasarkan persyaratan
yang dibutuhkan.
Operasi IaaS paling populer saat ini adalah Amazon Elastic
Compute Cloud, umumnya
dikenal sebagai Amazon EC2, atau hanya EC2. EC2 menyediakan
antarmuka web di mana
pelanggan dapat memuat dan menjalankan aplikasi mereka sendiri
pada komputer Amazon. Pelanggan mengontrol lingkungan operasi
mereka sendiri, sehingga mereka dapat membuat, menjalankan, dan
menghentikan layanan yang diperlukan, itulah sebabnya mengapa
Amazon EC2 menggambarkan sebagai elastis. IaaS sangat cocok bagi
perusahaan dengan proyek-proyek penelitian intensif perlu untuk
memproses sejumlah besar informasi pada interval yang tidak
teratur, seperti di bidang ilmiah atau medis. Cloud computing
jasa menawarkan kepada perusahaan perusahaan untuk menghemat
biaya yang cukup di mana mereka dapat melakukan pengujian dan
analisis pada tingkat yang tidak mungkin tanpa akses tambahan dan
infrastruktur komputasi yang sangat mahal.
Software as a Service (SaaS)
Software as a Service (SaaS) memberikan atas aplikasi atas cloud
menggunakan model pendapatan pay-per-use. Sebelum diperkenalkan,
perusahaan sering menghabiskan uang dalam jumlah besar dalam
menerapkan dan menyesuaikan aplikasi khusus untuk memenuhi
kebutuhan bisnis mereka. Banyak dari aplikasi ini sulit untuk
diterapkan, mahal untuk mempertahankan, dan menantang untuk
digunakan. Menggunakan salah satu driver terbesar untuk
menciptakan ketertarikan dan kesuksesan untuk cloud computing
penyedia layanan.
SaaS menawarkan sejumlah keuntungan; yang paling jelas adalah
penghematan biaya yang luar biasa. Perangkat lunak ini adalah
harga pada basis per-use tanpa biaya di muka, sehingga perusahaan
mendapatkan manfaat langsung dari pengurangan capital
expenditures.. Mereka juga mendapatkan manfaat tambahan
skalabilitas dan fleksibilitas untuk menguji software baru secara
sewa. Salesforce.com adalah salah satu penyedia SaaS paling
populer. Salesforce.com membangun dan menyampaikan aplikasi
otomatisasi penjualan, cocok untuk penjual yang khas, yang
mengotomatiskan fungsi seperti lead penjualan pelacakan dan
prospek dan peramalan. Kekuatan SaaS dapat menyediakan akses ke
skala besar, infrastruktur yang aman, bersama dengan dukungan
yang diperlukan, yang sangat berharga untuk start-up atau
perusahaan kecil dengan beberapa sumber daya keuangan.
Platform as a Service (PaaS)
Platform as a Service (PaaS) mendukung penyebaran seluruh sistem
termasuk perangkat keras, jaringan, dan aplikasi menggunakan pay-
per-use model pendapatan. PaaS adalah solusi sempurna untuk
layanan penyedia bisnis dan tantangan pembelian, pengelolaan, dan
pemeliharaan pengembangan perangkat lunak web. Dengan
pengembangan PaaS, penyebaran, manajemen, dan pemeliharaan
didasarkan sepenuhnya di awan dan dilakukan oleh penyedia PaaS,
yang memungkinkan perusahaan untuk memfokuskan sumber daya pada
inisiatif intinya. Setiap aspek pembangunan, termasuk perangkat
lunak yang diperlukan untuk membuat dan perangkat keras untuk
menjalankannya, tetap di cloud. PaaS membantu perusahaan
meminimalkan biaya operasional dan meningkatkan produktivitas
dengan memberikan
semua tanpa investasi dimuka:
■ Peningkatan keamanan.
■ Akses informasi di mana saja dan kapan saja.
■ Manajemen informasi terpusat.
■ Kolaborasi mudah dengan mitra, pemasok, dan pelanggan.
■ Kecepatan peningkatan ke pasar dengan biaya yang jauh lebih
sedikit.
Contoh: salah satu layanan PaaS yang paling populer adalah Google
Application Engine, yang membangun dan menyebarkan aplikasi web
untuk sebuah perusahaan. Application Engine Google adalah mudah
untuk dibangun, mudah untuk mempertahankan, dan mudah untuk skala
berbasis web berdasarkan aplikasi yang dibutuhkan perusahaan
untuk tumbuh. Application Engine Google gratis dan menawarkan
batas penyimpanan standar dan pengolahan yang cukup kuat dan
penggunaan jaringan untuk mendukung aplikasi web yang melayani
sekitar 5 juta
page view per bulan. Ketika timbangan pelanggan melampaui batas
awal ini, maka dapat membayar biaya untuk meningkatkan kapasitas
dan kinerja. Hal ini dapat berubah menjadi beberapa tabungan
biaya yang besar untuk usaha kecil yang tidak memiliki modal awal
yang cukup untuk membeli perangkat keras yang mahal dan perangkat
lunak untuk aplikasi web.
Sebuah perusahaan dua orang dapat mengakses sumber daya komputasi
yang sama seperti Google. Itu bisnis yang baik. Ada model cloud
bisnis yang dapat pilih, dapat memilih dari empat model, cloud
computing environments- public, private, community.
Cloud Computing Environments
PUBLIC CLOUD
Amazon Web Services (AWS), Windows Azure, dan Google Cloud
Connect.
PRIVATE CLOUD
Bank atau informasi sensitif.
COMMUNITY CLOUD
Semua organisasi pemerintah Negara Colorado .
HYBRID CLOUD
Cloud meledak.
Public Cloud
Public cloud mempromosikan aplikasi besar, global, dan
industrywide ditawarkan kepada masyarakat umum. Dalam public
cloud, pelanggan tidak perlu untuk menyediakan, mengelola, meng-
upgrade, atau mengganti perangkat keras atau perangkat lunak.
Harga adalah utility-style dan pelanggan hanya membayar untuk
sumber daya yang mereka gunakan. Beberapa contoh besar komputasi
public cloud yaitu Layanan Amazon Web (AWS), Windows Azure, dan
Google Cloud Connect.
Private Cloud
Private cloud hanya melayani satu pelanggan atau organisasi dan
dapat terletak di tempat pelanggan atau menonaktifkan lokasi
pelanggan. Private cloud Awan adalah solusi optimal untuk sebuah
organisasi seperti pemerintah yang memiliki keprihatinan keamanan
data yang tinggi dan nilai-nilai privasi informasi. Private cloud
jauh lebih mahal daripada public cloud karena biaya tidak dibagi
di beberapa pelanggan.
Community Cloud
Community Cloud melayani komunitas tertentu dengan model bisnis
umum, persyaratan keamanan, dan pertimbangan kepatuhan.
Masyarakat cloud muncul di industri yang sangat diatur seperti
jasa keuangan dan farmasi perusahaan.
Hybrid Cloud
Hybrid cloud mencakup dua atau lebih pribadi, masyarakat, atau
komunitas cloud, tetapi masing-masing cloud tetap terpisah dan
hanya dihubungkan oleh teknologi yang memungkinkan data dan
aplikasi portabilitas. Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin
menggunakan private cloud untuk aplikasi kritis yang menjaga data
sensitif dan public cloud untuk aplikasi data nonsensitive.
Penggunaan kedua private cloud dan public cloud bersama-sama
adalah contoh hibrid cloud. Cloud bursting adalah ketika sebuah
perusahaan menggunakan infrastruktur komputasi sendiri untuk
penggunaan normal dan mengakses cloud saat dibutuhkan untuk skala
yang kebutuhan beban puncak, memastikan lonjakan tiba-tiba dalam
penggunaan yang tidak menghasilkan kinerja yang buruk atau sistem
crash.
Menyebarkan infrastruktur MIS di cloud akan mengubah cara
organisasi sistem MIS dikembangkan, digunakan, dipelihara, dan
berhasil. Perpindahan ke cloud adalah perubahan mendasar dari
pergerakan dari dunia fisik ke dunia logis, membuat gagasan
relevan dengan aplikasi server individu atau berada pada data.
Sebagai hasilnya, organisasi dan departemen MIS perlu mengubah
cara mereka melihat sistem dan peluang baru untuk menemukan
keunggulan kompetitif.
Contoh penerapan MIS
Penerapan MIS pada bagian personalia perusahaan LG
LG Electronics, inc (LG) adalah pemimpin global dan inovator
dalam teknologi elektronik konsumen, komunikasi mobile dan home
appliances, mempekerjakan lebih dari 84.000 orang yang bekerja di
112 operasi termasuk 81 anak perusahaan diseluruh dunia. Pada
tahun 2008, penjualan secara global mencapai 44.7 milyar dollar,
LG terdiri dari lima unit bisnis- Home Entertainment, Mobile
Communications, Home Appliance, penyejuk udara dan Business
Solutions. LG adalah salah satu terkemuka didunia produsen panel
datar TV, produk audio dan video, mobile handset, AC dan mesin
cuci.
LG Electronics didirikan tahun 1958 dan sejak itu memimpin jalan
ke era digital yang maju berkat keahlian teknologi manufaktur
yang diperoleh oleh banyak home appliances seperti radio dan TV.
LG Electronics telah meluncurkan banyak produk baru, diterapkan
teknologi baru dalam bentuk perangkat mobile dan TV digital
diabad 21 dan terus memperkuat statusnya sebagai perusahaan
global.
Sistem Informasi Manjemen PT. LG Electronic Indonesia dalam
mengendalikan inventori yaitu memiliki suatu portal yang terdiri
dari sistem-sistem yang dapat diakses oleh semua pegawai PT. LG
Electronics Indonesia yang berada diseluruh Indonesia. Portal
tersebut atau dapat disingkat dengan LEGP. Seluruh pegawai yang
telah memiliki akses resmi dapat menggunakan portal ini untuk
memperoleh data-data yang dibutuhkan. Akses tersebut berupa email
yang didapatkan secara resmi dari PT.LG Electronics Indonesia.
Sehingga dengan log in menggunakan email tersebut kedalam portal
ini seluruh pegawai akan mendapatkan atau memberikan informasi
terbaru mengenai data-data perusahaan. Namun, portal dan email
ini hanya dapat diakses dilingkungan perusahaan. Yang dibahas
dalam bagian ini adalah suatu system yang digunakan oleh PT. LG
Electronics Indonesia dalam mengendalikan inventori yang dimiliki
perusahaan. Sistem tersebut dinamakan Global Digital Logistic
System atau dapat disingkat dengan GDLS.
http://www.scribd.com/doc/115013943/Tugas-Contoh-
Penerapan-MIS#scribd
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Moore_Law_diagram_(2004).png
http://matoa.org/apakah-e-waste-itu/
http://swa.co.id/technology/ikut-menjaga-bumi-dengan-green-ict
http://www.ekonesia.com/pengolahan-limbah-komputer-e-waste/
http://www.telkom.co.id/UHI/UHI2011/ID/1001_lingkungan.html
http://gereports.co.id/post/98877742125/efisiensi-energi-adalah-
masa-depan-kita-1
http://avante-jtf.blogspot.com/2010/05/label-karbon.html
luthfiubhara.blogspot.com/2013/04/penerapan-csr-bidang-
lingkungan-dalam.html