skripsi rancang bangun sistem informasi
TRANSCRIPT
SKRIPSI
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENDAPATAN DAN PENGELUARAN DENGAN LAYANAN
SMS GATEWAY PADA PT. GOLDEN KOREA KHARISMA
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh:
IRNA RAHAYU
1113093000102
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018 M/1439 H
Universitas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
iii
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENDAPATAN DAN PENGELUARAN DENGAN LAYANAN
SMS GATEWAY PADA PT. GOLDEN KOREA KHARISMA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh:
IRNA RAHAYU
1113093000102
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018 M/1439 H
viii
ABSTRAK
Irna Rahayu (1113093000102), “Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi
Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Golden Korea Kharisma dengan layanan
SMS Gateway” dibawah bimbingan Ibu Nur Aeni Hidayah dan Rinda Hesti
Kusumaningtyas.
PT. Golden Korea Kharisma merupakan perusahaan manufaktur swasta di
Tangerang yang bergerak dibidang pengecoran logam (casting) dan stainless,
proses yang dilakukan dimulai dari peleburan, pengecoran hinga barang jadi, hasil
produksinya seperti sparepart mesin untuk dunia perindustrian. PT. Golden Korea
Kharisma salah satu perusahaan yang belum menerapkan sistem informasi
akuntansi terhadap siklus pendapatan dan siklus pengeluaran. Pencatatan hingga
pelaporan yang dilakukan masih manual menggunakan Microsoft Excel yang
dirasa masih memiliki kekurangan terjadinya beberapa ancaman seperti susah untuk
mensinkronisasikan data yang ada pada perusahaan dan mudah terjadi redudansi
data, pembayaran dari beberapa pelanggan yang menunggak walau telah jatuh
tempo hingga mengakibatkan terjadinya kredit macet, dari beberapa permasalahan
maka, tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan menghasilkan sistem
informasi akuntansi pendapatan dan pengeluaran pada PT. Golden Korea Kharisma
untuk menjadi solusi dari pemasalahan yang ada mulai dari pencatatan hingga
pelaporan pendapatan dan pengeluaran secara kredit dalam bentuk grafik hingga
laporan keuangan dengan layanan sms gateway untuk peringatan penagihan
piutang. Metodologi penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem ini
adalah dengan metode wawancara, observasi, studi pustaka dan literatur sejenis.
Sedangkan metodologi pengembangan sistemnya menggunakan metode
berorientasi objek dengan notasi UML, menggunakan RAD, tools Hypertext
Preprocessor sebagai Bahasa pemrograman, dan MYSQL sebagai tools untuk
perancangan dan desain (Database Management System). Hasil dari penelitian ini
adalah sebuah sistem informasi akuntansi sebagai alat pencatatan hingga pelaporan
pendapatan dan pengeluaran secara kredit dan laporan keuangan dengan layanan
sms gateway untuk peringatan penagihan piutang kepada pelanggan.
Kata Kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Pendapatan dan Pengeluaran, SMS
Gateway, Unified Modelling Language, Rapid Application Development,
CodeIgniter PHP, MySQL.
V Bab + 329 Halaman + xxv Halaman + 113 Gambar + 60 Tabel + Pustaka +
Lampiran
Pustaka Acuan (23, 2008 – 2016)
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb
Alhamdulillahirobbil’aalamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah mencurahkan segala rahmat dan nikmat, baik nikmat waktu dan
nikmat sehat sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta
salam penulis panjatkan kehadirat junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.
Skripsi ini berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Pendapatan
dan Pengeluaran dengan Layanan SMS Gateway Pada PT. Golden Korea
Kharisma”. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana
Komputer (S.Kom) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para peneliti
selanjutnya. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini baik moril maupun
materil. Penulis ini mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak. Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
2. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah.
3. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI, selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan ilmu, motivasi, memberikan arahan serta meluangkan
waktu dalam membimbing proses penyusunan skripsi ini.
x
4. Ibu Rinda Hesti K, MMSI, selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan ilmu, motivasi, memberikan arahan serta meluangkan
waktu dalam membimbing proses penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh karyawan dan staff pengajar akademik Fakultas Sians dan
Teknologi, khususnya Program Studi Sistem Informasi.
6. Ibu Haenah Sarah selaku Vice Direktur PT. Golden Korea Kharisma
yang telah bersedia diwawancarai, memberikan data dan ilmu yang
bermanfaat.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar menjadi
lebih baik lagi. Yang dapat disampaikan melalui e-mail [email protected].
Akhir kata penulis berharap, insya Allah semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi diri penulis, serta para pembaca, terutama teman – teman Sistem
Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, baik sebagai bahan karya tulis berupa
informasi, perbandingan maupun dasar untuk penelitian materi lebih lanjut.
Wassalamu’alaiku wr. wb
Jakarta, Maret 2018
Irna Rahayu
1113093000102
xi
LEMBAR PERSEMBAHAN
Pada kesempatan kali ini, penulis ingin mempersembahkan skripsi ini
kepada seluruh pihak yang telah membantu baik moril dan materil dalam
menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada :
1. Bapak Naming dan Ibu Rosdiyana, Orang tua saya, yang sangat saya
cintai dan sayangi. Terima kasih banyak atas Do’a, motivasi, arahan,
serta kasih sayang yang tidak terhingga sepanjang masa. Semoga kelak
Irna mampu membahagiakan dan membuat ibu dan bapak bangga.
2. Adek – adek ku tercinta Ahmad Gojali, dan Fadla Maulida yang selalu
memberi Do’a dan selalu menghibur selama pembuatan proses
pembuatan skripsi. Semoga selalu menjadi adek yang sayang sama
kaka.
3. Sahabat – sahabat tercinta Icha, Kiki, Eki, Eka, Candra, Asep, Bana,
Aziz, sahabat pondok saya yang selalu memberikan motivasi dan
semangat.
4. Sahabat – sahabat perempuan saya Vidya, Imas, Millah, Khodijah,
Qonita, yang menemani selama perkuliahan di kelas SI kampus UIN
Jakarta.
5. Sahabat – sahabat SI 2013. Terima kasih untuk kebersamaan,
kerjasama, motivasi dan selalu mendoakan dalam kebaikan. Waktu
bersama kalian sangatlah berkesan.
xii
6. Terimakasih untuk bang oni yang telah memberikan ilmu tentang
framework CodeIgneter dan radit yang telah banyak membantu selama
proses pembuatan sistem.
7. Kakak – kakak senior yang telah memberikan banyak informasi,
referensi, dan ilmu yang sangat berguna.
8. Seluruh pihak yang telah banyak berjasa terhadap proses penyelesaian
skripsi ini yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu namun
tidak mengurangi sedikitpun rasa hormat dan rasa terima kasih.
xiii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
LEMBAR PERSEMBAHAN .............................................................................. xi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xxi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xxvi
BAB I ...................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................................ 9
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................... 9
1.4 Batasan Masalah ............................................................................................... 10
1.5 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 11
1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 12
1.7 Metodologi Penelitian ....................................................................................... 13
1.7.1 Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 13
1.7.2 Metode Pengembangan Sistem ................................................................. 15
1.8 Sistematika Penulisan ....................................................................................... 15
BAB II ................................................................................................................... 19
xiv
2.1 Konsep Dasar Rancang Bangun Sistem ............................................................ 19
2.1.1 Pengertian Rancang ................................................................................... 19
2.1.2 Pengertian Bangun .................................................................................... 19
2.2 Konsep Dasar Sistem ........................................................................................ 20
2.2.1 Pengertian Sistem ...................................................................................... 20
2.2.2 Karakteristik Sistem .................................................................................. 20
2.2.3 Klasifikasi Sistem ..................................................................................... 23
2.2.4 Tujuan Sistem ........................................................................................... 25
2.3 Konsep Dasar Informasi .................................................................................... 25
2.3.1 Pengertian Informasi ................................................................................. 25
2.3.2 Nilai Informasi .......................................................................................... 26
2.3.3 Kualitas Informasi ..................................................................................... 26
2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi ........................................................................ 27
2.4.1 Pengertian Sitem Informasi ....................................................................... 27
2.4.2 Komponen Dasar Sistem Informasi .......................................................... 29
2.5 Konsep Dasar Akuntansi ................................................................................... 30
2.5.1 Pengertian Akuntansi ................................................................................ 30
2.5.2 Tujuan dan Fungsi Akuntansi ................................................................... 32
2.6 Sistem Informasi Akuntansi .............................................................................. 32
2.6.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi .................................................... 32
xv
2.6.2 Fungsi Sistem Informasi Akuntansi .......................................................... 33
2.6.3 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi ......................................................... 34
2.6.4 Komponen Sistem Informasi Akuntansi ................................................... 35
2.6.5 Alur Sistem Informasi Akuntansi ............................................................. 36
2.6.7 Lingkup dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi .................................. 37
2.6.8 Peranan Akuntan dalam Sistem Informasi Akuntansi .............................. 39
2.7 Akuntansi Di Industri Manufaktur .................................................................... 39
2.7.1 Karakteristik Khusus Perusahaan Manufaktur .......................................... 39
2.7.2 Komponen KOS Produksi ......................................................................... 40
2.7.3 Penyusunan Laporan Keuangan ................................................................ 41
2.8 Siklus Pendapatan ............................................................................................. 44
2.8.1 Pengertian Siklus Pendapatan ................................................................... 44
2.8.2 Fungsi Sistem Informasi Pendapatan ........................................................ 45
2.8.3 Aktivitas Siklus Penadapatn ...................................................................... 45
2.8.4 Pendokumentasian Proses dan Perekaman Data ....................................... 46
2.8.5 Risiko Siklus Pendapatan .......................................................................... 50
2.8.6 Pengendalian Siklus Pendapatan ............................................................... 51
2.9 Siklus Pengeluaran ............................................................................................ 57
2.9.1 Pengertian Siklus Pengeluaran .................................................................. 57
2.9.2 Tujuan Siklus Pengeluaran ........................................................................ 58
xvi
2.9.3 Sistem Informasi Siklus Pengeluaran ........................................................ 59
2.10 Analisa .............................................................................................................. 61
2.10.1 Pengertian Analisa .................................................................................... 61
2.10.2 Metode Analisa ......................................................................................... 61
2.10.2.1 Analisa Metode PIECES ................................................................... 61
2.9.2.1.1 Pengertian Analisa Metode PIECES ...................................................... 61
2.9.2.1.2 Komponen – komponen Analisa Metode PIECES ........................... 62
2.10 Analisa dan Desain Berorientasi Obyek (Object Oriented Analysis and Design)
67
2.10.2 Object Oriented Analysis (OOA) .............................................................. 67
2.10.3 Object Oriented Design (OOD) ................................................................ 67
2.11 Metodologi Penelitian ....................................................................................... 67
2.11.2 Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 68
2.12 Metodologi Pengembangan Sistem ................................................................... 70
2.12.2 Pengertian Rapid Application Development (RAD) ................................. 70
2.12.3 Fase dan Tahapan Pengembangan Aplikasi .............................................. 72
2.12.4 Kelebihan dan Kekurangan RAD ............................................................. 73
2.13 Pengenalan Unified Model Language (UML) ................................................... 75
2.13.2 Pengertian UML ........................................................................................ 76
2.13.3 Diagram UML ........................................................................................... 76
xvii
2.13.3.1 Use Case Diagram ............................................................................ 77
2.13.3.2 Class Diagram ................................................................................... 78
2.13.3.3 Activity Diagram ............................................................................... 81
2.13.3.4 Sequence Diagram ............................................................................. 83
2.14 Konsep Basis Data (Database) ......................................................................... 84
2.14.2 Pengertian Database ................................................................................. 85
2.15 Aplikasi Dalam Perancangan Sistem ................................................................ 87
2.15.2 CodeIgniter ............................................................................................... 87
2.15.2.1 Kelebihan CodeIgniter ...................................................................... 87
2.15.2.2 Kekurangan CodeIgneter .................................................................. 87
2.15.3 Hypertext Markup Language (HTML) ..................................................... 88
2.15.4 Hypertext Preprocessor (PHP) ................................................................. 88
2.15.5 Cascading Style Sheets (CSS) ................................................................... 88
2.15.6 SMS Gateway ........................................................................................... 89
2.15.6.1 Kelebihan dan Kekurangan SMS Gateway ....................................... 90
2.15.7 Pengertian Gammu .................................................................................... 91
2.15.8 Black Box Testing ..................................................................................... 92
2.15.9 MySQL ..................................................................................................... 92
2.15.10 Astah Community .................................................................................. 93
2.15.11 Microsoft Visio ..................................................................................... 93
xviii
BAB III ................................................................................................................. 94
3.1 Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 94
3.1.1 Metode Observasi ..................................................................................... 94
3.1.2 Metode Wawancara ................................................................................... 95
3.1.3 Studi Pustaka ............................................................................................. 96
3.1.4 Ringkasan Studi Literatur ......................................................................... 96
3.2 Metode Pengembangan Sistem ....................................................................... 107
3.2.1 Fase Perencanaan Kebutuhan (Requirements Planning) ........................ 107
3.2.1.1 Pengumpulan data pada PT. Golden Korea Kharisma .................... 108
3.2.1.2 Analisis Sistem Berjalan ................................................................. 108
3.2.1.3 Identifikasi Masalah Sistem Berjalan .............................................. 109
3.2.2 Fase Proses Desain (Workshop Design) .................................................. 109
3.2.3 Fase Implementasi (Implementation) ...................................................... 110
3.3 Kerangka Penelitian ........................................................................................ 111
BAB IV ............................................................................................................... 114
4.1 Fase Perencanaan Kebutuhan (Requirements Planning) ................................ 114
4.1.1 Gambaran Umum PT. Golden Korea Kharisma ..................................... 114
4.1.1.1 Sejarah Perusahaan ......................................................................... 114
4.1.1.2 Visi dan Misi PT. Golden Korea Kharisma .................................... 115
4.1.1.3 Struktur Organisai dan Deskripsi PT. Golden Korea Kharisma ..... 117
xix
4.1.2 Sistem Berjalan ....................................................................................... 125
4.1.1 Sistem Usulan ......................................................................................... 128
4.1.2 Analisis Sistem Berjalan ......................................................................... 129
4.1.2.1 Analisis PIECES ............................................................................. 129
4.1.3 Identifikasi Masalah ................................................................................ 137
4.2 Fase Desain (Workshop Design) ..................................................................... 138
4.2.1 Desain Proses .......................................................................................... 138
4.2.1.1 Use Case Diagram .......................................................................... 138
4.2.1.2 Narasi Use Case Diagram ............................................................... 145
4.2.1.3 Activity Diagram ............................................................................. 175
4.2.1.4 Sequence Diagram .......................................................................... 198
4.2.1.5 Class Diagram ................................................................................ 224
4.2.2 Desain Database ...................................................................................... 229
4.2.2.1 Mapping Cardinality ....................................................................... 229
4.2.2.2 Shcema Database ............................................................................ 230
4.2.2.3 Perancangan Spesifikasi Database .................................................. 231
4.2.3 Desain User Interface ............................................................................. 255
4.2.3.1 Perancangan Struktur Menu ............................................................ 255
4.2.3.2 Perancangan Mockup User Interface .............................................. 265
4.3 Fase Implementasi (System Implementation) .................................................. 292
xx
4.3.1 Pemrograman (Coding) ........................................................................... 292
4.3.2 Testing ..................................................................................................... 294
4.3.2.1 Pengujian User “IT” ........................................................................ 294
4.3.2.2 Pengujian User “Marketing” ........................................................... 296
4.3.2.3 Pengujian User “PPIC” ................................................................... 300
4.3.2.4 Pengujian User “Purchasing” .......................................................... 302
4.3.2.5 Pengujian User “Warehouse” .......................................................... 306
4.3.2.6 Pengujian User “Finance” ............................................................... 310
4.3.2.7 Pengujian User “Accounting” ......................................................... 316
4.3.2.8 Pengujian User “Manajer” .............................................................. 320
4.3.2.9 Pengujian User “Vice Direktur”...................................................... 322
BAB V ................................................................................................................. 325
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 325
5.2 Saran ............................................................................................................... 326
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 328
xxi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Pencatatan Kredit Macet ................................................................... 3
Gambar 1. 2 Grafik Sisa Kredit Macet .................................................................. 4
Gambar 1. 3 Grafik Sisa Utang Catatan Tahun 2016 ............................................ 5
Gambar 3. 1 Kerangka Berfikir…………...……………………………………112
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi PT. Golden Korea Kharisma………………..118
Gambar 4. 2 Sistem Berjalan ............................................................................. 127
Gambar 4. 3 Sistem Usulan ............................................................................... 128
Gambar 4. 4 Use Case Diagram ........................................................................ 144
Gambar 4. 5 Activity Diagram Login ................................................................ 175
Gambar 4. 6 Activity Diagram Kelola User ...................................................... 176
Gambar 4. 7 Activity Diagram Kelola Pelanggan ............................................. 177
Gambar 4. 8 Activity Diagram Kelola Pesanan Penjualan ................................ 179
Gambar 4. 9 Activity Diagram Kelola Bahan Baku .......................................... 180
Gambar 4. 10 Activity Diagram Kelola Supplier .............................................. 182
Gambar 4. 11 Activity Diagram Kelola Pesanan Pembelian ............................. 183
Gambar 4. 12 Activity Diagram Kelola Pengiriman ......................................... 185
Gambar 4. 13 Activity Diagram Kelola Penerimaan ......................................... 186
Gambar 4. 14 Activity Diagram Kelola Faktur Penjualan ................................ 188
Gambar 4. 15 Activity Diagram Pesan .............................................................. 189
Gambar 4. 16 Activity Diagram Kelola Akun ................................................... 191
Gambar 4. 17 Activity Diagram Input Jurnal .................................................... 192
xxii
Gambar 4. 18 Activity Diagram Kelola Transaksi ............................................ 193
Gambar 4. 19 Activity Diagram Validasi .......................................................... 194
Gambar 4. 20 Activity Diagram Pendapatan .................................................... 195
Gambar 4. 21 Activity Diagram Pengeluaran .................................................. 196
Gambar 4. 22 Activity Diagram Lihat Laporan Keuangan ............................... 196
Gambar 4. 23 Activity Diagram Logout ............................................................ 197
Gambar 4. 24 Sequence Diagram Login ........................................................... 198
Gambar 4. 25 Sequence Diagram Kelola User .................................................. 199
Gambar 4. 26 Sequence Diagram Kelola Pelanggan ......................................... 200
Gambar 4. 27 Sequence Diagram Kelola Pesanan Penjualan ........................... 202
Gambar 4. 28 Sequence Diagram Kelola Bahan Baku ...................................... 204
Gambar 4. 29 Sequence Diagram Kelola Supplier ............................................ 205
Gambar 4. 30 Sequence Diagram Pesanan Pembelian ...................................... 207
Gambar 4. 31 Sequence Diagram Kelola Pengiriman ....................................... 209
Gambar 4. 32 Sequence Diagram Kelola Penerimaan ...................................... 211
Gambar 4. 33 Sequence Diagram Kelola Faktur Penjualan .............................. 213
Gambar 4. 34 Sequence Diagram Kelola Pesan ................................................ 215
Gambar 4. 35 Sequence Diagram Kelola Akun ................................................ 216
Gambar 4. 36 Sequence Diagram Input Jurnal .................................................. 217
Gambar 4. 37 Sequence Diagram Kelola Transaksi .......................................... 218
Gambar 4. 38 Sequence Diagram Validasi ........................................................ 220
Gambar 4. 39 Sequence Diagram Pendapatan................................................... 221
Gambar 4. 40 Sequence Diagram Pengeluaran ................................................. 222
xxiii
Gambar 4. 41 Sequence Diagram Lihat Laporan Keuangan ............................. 223
Gambar 4. 42 Sequence Diagram Logout ......................................................... 224
Gambar 4. 43 Class Diagram ............................................................................. 228
Gambar 4. 44 Mapping Cardinality ................................................................... 229
Gambar 4. 45 Schema Diagram ......................................................................... 230
Gambar 4. 46 Perancangan Struktur Menu IT ................................................... 255
Gambar 4. 47 Perancangan Struktur Menu Marketing ...................................... 256
Gambar 4. 48 Perancangan Struktur Menu PPIC .............................................. 257
Gambar 4. 49 Perancangan Struktur Menu Purchasing ..................................... 258
Gambar 4. 50 Perancangan Struktur Menu Warehouse .................................... 259
Gambar 4. 51 Perancangan Struktur Menu Finance .......................................... 260
Gambar 4. 52 Perancangan Struktur Menu Accounting .................................... 261
Gambar 4. 53 Perancangan Struktur Menu Manajer ......................................... 262
Gambar 4. 54 Perancangan Struktur Menu Vice Direktur ................................ 263
Gambar 4. 55 Perancangan Mockup Halaman Login........................................ 265
Gambar 4. 56 Perancangan Mockup Halaman IT ............................................. 265
Gambar 4. 57 Perancangan Mockup Form Tambah User ................................. 266
Gambar 4. 58 Perancangan Mockup Form Ubah User ...................................... 266
Gambar 4. 59 Perancangan Mockup Form List User ........................................ 267
Gambar 4. 60 Perancangan Mockup Halaman PPIC ......................................... 267
Gambar 4. 61 Perancangan Mockup Form Tambah Bahan Baku ..................... 268
Gambar 4. 62 Perancangan Mockup Form Ubah Bahan Baku.......................... 268
Gambar 4. 63 Perancangan Mockup Form List Bahan Baku ............................ 269
xxiv
Gambar 4. 64 Perancangan Mockup Halaman Marketing ................................ 269
Gambar 4. 65 Perancangan Mockup Form Tambah Pelanggan ........................ 270
Gambar 4. 66 Perancangan Mockup Form Ubah Bahan Baku.......................... 270
Gambar 4. 67 Perancangan Mockup Form List Bahan Baku ............................ 271
Gambar 4. 68 Perancangan Mockup Form Tambah Pesanan Penjualan ........... 271
Gambar 4. 69 Perancangan Mockup Form Ubah Pesanan Penjualan ............... 272
Gambar 4. 70 Perancangan Mockup Form List Pesanan Penjualan .................. 272
Gambar 4. 71 Perancangan Mockup Halaman Purchasin ................................. 273
Gambar 4. 72 Perancangan Mockup Form Tambah Supplier ........................... 273
Gambar 4. 73 Perancangan Mockup Form Ubah Supplier ................................ 274
Gambar 4. 74 Perancangan Mockup Form List Supplier .................................. 274
Gambar 4. 75 Perancangan Mockup Form Tambah Pesanan Pembelian .......... 275
Gambar 4. 76 Perancangan Mockup Form Ubah Pesanan Pembelian .............. 275
Gambar 4. 77 Perancangan Mockup Form List Pesanan Pembelian ................. 276
Gambar 4. 78 Perancangan Mockup Halaman Warehouse ............................... 276
Gambar 4. 79 Perancangan Mockup Form Tambah Pengiriman ...................... 277
Gambar 4. 80 Perancangan Mockup Form Ubah Pengiriman ........................... 277
Gambar 4. 81 Perancangan Mockup Form List Pengiriman ............................. 278
Gambar 4. 82 Perancangan Mockup Form Tambah Penerimaan ...................... 278
Gambar 4. 83 Perancangan Mockup Form Ubah Penerimaan .......................... 279
Gambar 4. 84 Perancangan Mockup Form List Penerimaan ............................. 279
Gambar 4. 85 Perancangan Mockup Halaman Finance .................................... 280
Gambar 4. 86 Perancangan Mockup Form Tambah Invoice ............................. 280
xxv
Gambar 4. 87 Perancangan Mockup Form Ubah Invoice ................................. 281
Gambar 4. 88 Perancangan Mockup Form List Invoice .................................... 281
Gambar 4. 89 Perancangan Mockup Form Tambah Kwitansi .......................... 282
Gambar 4. 90 Perancangan Mockup Form Ubah Kwitansi ............................... 282
Gambar 4. 91 Perancangan Mockup Form List Kwitansi ................................. 283
Gambar 4. 92 Perancangan Mockup Form Tambah Transaksi Pendapatan ...... 283
Gambar 4. 93 Perancangan Mockup Form List Transaksi Pendapatan ............. 284
Gambar 4. 94 Perancangan Mockup Form List Transaksi Pengeluaran ........... 284
Gambar 4. 95 Perancangan Mockup Form List Transaksi Pengeluaran ........... 285
Gambar 4. 96 Perancangan Mockup Form List Jurnal ...................................... 288
Gambar 4. 97 Perancangan Mockup Laporan Keuangan Laba Rugi ................ 288
Gambar 4. 98 Perancangan Mockup Laporan Keuangan Neraca ...................... 289
Gambar 4. 99 Perancangan Mockup Laporan Keuangan Arus Kas .................. 289
Gambar 4. 100 Perancangan Mockup Halaman Manajer .................................. 290
Gambar 4. 101 Perancangan Mockup Validasi Surat Jalan............................... 290
Gambar 4. 102 Perancangan Mockup Validasi Invoice Penjualan ................... 291
Gambar 4. 103 Perancangan Mockup Validasi Invoice Pembelian .................. 291
Gambar 4. 104 Perancangan Mockup Halaman Vice Direktur ......................... 292
xxvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Teknik perhitungan KBT dan KPT .................................................... 41
Tabel 2. 2 Perhitungan KOS Produksi Produk Jadi ............................................ 42
Tabel 2. 3 Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur ......................... 43
Tabel 2. 4 Perbandingan Aktivitas Siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluaran
Menurut Marshal B. Romney dan Paul John Steinbart (2015) ............................. 60
Tabel 2. 5 Simbol Use Case Diagram ................................................................. 78
Tabel 2. 6 Simbol Class Diagram ........................................................................ 81
Tabel 2. 7 Simbol Activity Diagram ................................................................... 83
Tabel 2. 8 Simbol Sequence Diagram ................................................................. 84
Tabel 4. 1 Hasil Analisis PIECES Kinerja (Performance)……………………..130
Tabel 4. 2 Hasil Analisis PIECES Informasi (Information) ............................... 132
Tabel 4. 3 Hasil Analisis PIECES Ekonomi (Economy) ................................... 133
Tabel 4. 4 Hasil Analisis PIECES Kontrol (Control) ......................................... 134
Tabel 4. 5 Hasil Analisis PIECES Efisiensi (Eficienct) ..................................... 135
Tabel 4. 6 Hasil Analisis PIECES Layanan (Service) ........................................ 136
Tabel 4. 7 Identifikasi Aktor .............................................................................. 138
Tabel 4. 8 Identifikasi Use Case ......................................................................... 140
Tabel 4. 9 Narasi Use Case Diagram Login ....................................................... 145
Tabel 4. 10 Narasi Use Case Diagram Kelola User ........................................... 146
Tabel 4. 11 Narasi Use Case Diagram Kelola Pelanggan .................................. 148
Tabel 4. 12 Narasi Use Case Diagram Kelola Pesanan Penjualan ..................... 149
xxvii
Tabel 4. 13 Narasi Use Case Diagram Kelola Bahan Baku ............................... 151
Tabel 4. 14 Narasi Use Case Diagram Kelola Supplier ..................................... 153
Tabel 4. 15 Narasi Use Case Diagram Kelola Pesanan Pembelian .................... 154
Tabel 4. 16 Narasi Use Case Diagram Kelola Pengiriman ................................ 156
Tabel 4. 17 Narasi Use Case Diagram Kelola Data Penerimaan ....................... 158
Tabel 4. 18 Narasi Use Case Diagram Kelola Faktur Penjualan ........................ 160
Tabel 4. 19 Narasi Use Case Diagram Pesan ..................................................... 162
Tabel 4. 20 Narasi Use Case Diagram Kelola Akun ......................................... 164
Tabel 4. 21 Narasi Use Case Diagram Input Jurnal ........................................... 165
Tabel 4. 22 Narasi Use Case Diagram Kelola Transaksi ................................... 167
Tabel 4. 23 Narasi Use Case Diagram Validasi ................................................. 168
Tabel 4. 24 Narasi Use Case Diagram Pendapatan ............................................ 170
Tabel 4. 25 Narasi Use Case Diagram Pengeluaran ........................................... 171
Tabel 4. 26 Objek Potensial Class Diagram ....................................................... 225
Tabel 4. 27 Identifikasi Objek Potensial Class Diagram .................................... 225
Tabel 4. 28 Objek yang diusulkan ...................................................................... 227
Tabel 4. 29 Perancangan Struktur Database User .............................................. 231
Tabel 4. 30 Perancangan Struktur Database Bahan Baku .................................. 232
Tabel 4. 31 Perancangan Struktur Database Pelanggan ..................................... 233
Tabel 4. 32 Perancangan Struktur Database Pesanan Penjualan ........................ 234
Tabel 4. 33 Perancangan Struktur Database Supplier ........................................ 236
Tabel 4. 34 Perancangan Struktur Database Pesanan Pembelian ....................... 237
Tabel 4. 35 Perancangan Struktur Database Invoice .......................................... 238
xxviii
Tabel 4. 36 Perancangan Struktur Database Kwitansi ....................................... 239
Tabel 4. 37 Perancangan Struktur Database Pengiriman ................................... 240
Tabel 4. 38 Perancangan Struktur Database Penerimaan ................................... 241
Tabel 4. 39 Perancangan Struktur Database Pendapatan ................................... 242
Tabel 4. 40 Perancangan Struktur Database Pengeluaran .................................. 243
Tabel 4. 41 Perancangan Struktur Database Akun ............................................. 244
Tabel 4. 42 Perancangan Struktur Database Jurnal ............................................ 245
Tabel 4. 43 Matrix CRUD .................................................................................. 247
Tabel 4. 44 Daftar Tools ..................................................................................... 293
Tabel 4. 45 Pengujian User “IT” ........................................................................ 294
Tabel 4. 46 Pengujian User “Marketing” ........................................................... 296
Tabel 4. 47 Pengujian User “PPIC” ................................................................... 300
Tabel 4. 48 Pengujian User “Purchasing” .......................................................... 302
Tabel 4. 49 Pengujian User “Warehouse” .......................................................... 306
Tabel 4. 50 Pengujian User “Finance” ............................................................... 310
Tabel 4. 51 Pengujian User “Accounting” ......................................................... 316
Tabel 4. 52 Pengujian User “Manajer”............................................................... 320
Tabel 4. 53 Pengujian User “Vice Direktur” ...................................................... 322
xxix
DAFTAR SIMBOL
DIAGRAM UML (Unified Modelling Language)
No Diagram Simbol Nama
1. Use Case Diagram
(M. Shalahuddin
Rosa A.S, 2014)
Actor
Include
Extend
Association
System
Use Case
2 Activity Diagram
(M. Shalahuddin
Rosa A.S, 2014)
Generalitation
Class
Collaboration
Realization
xxx
Depedency
Association
3 Sequence Diagram
(M. Shalahuddin
Rosa A.S, 2014)
Lifeline
Actor
Message
Boundary
Control Class
Entity Class
4 Class Diagram
(M. Shalahuddin
Rosa A.S, 2014)
Swim Lane
Initial State
Activity Final
Node
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam dunia bisnis yang penuh persaingan sekarang ini, pengendalian dan
kelancaran dalam proses transaksi serta pengambilan keputusan yang tepat sangat
diperlukan untuk mempertahankan daya saing dengan perusahaan lain. Agar proses
transaksi serta pengambilan keputusan memiliki tingkat akurat yang tinggi maka
dibutuhkan informasi yang handal. Hal ini dapat dicapai dengan adanya sistem
informasi akuntansi yang baik dalam menunjang pembentukan proses transaksi dan
pengambilan keputusan berdasarkan proses bisnis yang berlaku bagi perusahaan.
Kemampuan teknologi informasi masa sekarang telah membantu dalam
menciptakan suatu sistem informasi akuntansi yang handal, kompeten dan akurat.
Namun belum banyak perusahaan yang menerapkan sistem informasi akuntansi
terhadap siklus pendapatan dan pengeluaran perusahaan guna mengatasi ancaman
– ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan. Ancaman penjualan secara kredit
ke pelanggan yang memiliki kredit macet buruk dapat mempengaruhi pendapatan
perusahaan, pencatatan laporan pembelian yang belum relevan dan pembayaran
utang yang tidak terkontrol, mapun hilangnya data serta kesalahan atau redudansi
data sangat memungkinkan untuk terjadi dan akan menjadi masalah bagi
perusahaan yang belum menerapkan sistem informasi akuntansi
PT. Golden Korea Kharisma merupakan perusahaan manufaktur swasta di
Tangerang yang bergerak dibidang pengecoran logam (casting) dan stainless.
2
Proses yang dilakukan di perusahaan ini, dimulai dari peleburan, pengecoran
sampai dengan barang jadi serta permesinan. Sejak tahun 2001 perusahaan ini mulai
memproduksi produk – produk dari bahan baku besi, baja, aluminium, stainless,
kuningan, tembaga dan berbagai macam produk logam lainnya. Hasil produk
jadinya seperti spare parts mesin untuk dunia perindustrian. Pada perusahaan ini,
proses pencatatan, pembuatan faktur penjualan, hingga pembuatan pelaporan masih
dilakukan secara manual dengan menggunakan Microsoft Excel. Proses yang masih
manual tersebut mempunyai banyak kekurangan, seperti yang tertulis menurut
jurnal TEKNOIF, Vol.1, No.2, Edisi Oktober 2013, ”Perancangan Sistem Inventory
Spare Parts Mobil Pada CV. Auto Parts Toyota Berbasis Aplikasi Java”, yaitu
tampilan microsoft excel masih tampak jadul, menu yang tersedia tampak tidak
beraturan, susah untuk mensinkronisasikan data yang ada pada perusahaan dan
mudah terjadi redudansi data.
Selain masalah diatas, PT. Golden Korea Kharisma juga mempunyai
masalah pada siklus pendapatan. Menurut ibu Haena Sarah selaku Vice Direktur,
permasalahan yang terjadi diantaranya, penunggakan pembayaran yang dilakukan
oleh beberapa pelanggan hingga menyebabkan kredit macet. Dari data kredit macet
tersebut PT. Golden Khorea Kharisma merasa perlu melakukan pengawasan, guna
mencegah hal tersebut terulang kembali. Gambar 1.1 menunjukan satu pelanggan
3
yang memiliki empat kredit macet dan terdapat beberapa catatan diluar kolom excel
yang terlihat tidak rapih, seperti dibawah ini :
Dari gambar 1.2 data kredit macet PT. Golden Korea Kharisma diatas,
penulis membuat diagram grafik sisa kredit macet. Terlihat ditahun 2016 angka
piutang semakin meningkat, dimana di tahun 2011 kredit macet pada PT. Golden
Korea Kharisma sebesar Rp. 55.135.250, tahun 2012 sebesar Rp. 13.490.000, tahun
2013 sebesar Rp. 34.152.500, tahun 2014 sebesar Rp. 104.301.720, tahun 2015
sebesar Rp.54.900.00, dan di tahun 2016 sebesar Rp. 261.979.470.
Gambar 1. 1 Pencatatan Kredit Macet
4
Gambar 1. 2 Grafik Sisa Kredit Macet
Selain permasalahan kredit macet, ditemukan beberapa kendala pada proses
bisnis yang memakan waktu sampai dua minggu, yakni mulai dari pencatatan
transaksi penjualan, hingga pembuatan faktur penjualan, sampai dengan laporan
keuangan. Hal tersebut terjadi dikarenakan pencatatan transaksi harus dilakukan
satu persatu, yang dapat menyebabkan terjadinya kesalahan pencatatan pada
transaksi penjualan, ataupun terdapat faktur yang terselip.
Selain itu, PT. Golden Korea Kharisma memiliki permasalahan pada siklus
pengeluaran, yakni belum terdapat pengontrolan terhadap laporan utang
perusahaan. Karena hal tersebut, perusahaan tidak dapat melihat tanggal jatuh
tempo pembayaran utang perusahaan terhadap supplier dan tidak dapat melihat
laporan utang yang sudah lunas maupun belum lunas. Berikut dibawah ini
merupakan grafik laporan sisa utang pada PT. Golden Korea Kharisma.
Rp55.135.250
Rp13.490.000 Rp34.152.500
Rp104.301.720
Rp54.900.000
Rp261.979.470
Rp-
Rp50.000.000
Rp100.000.000
Rp150.000.000
Rp200.000.000
Rp250.000.000
Rp300.000.000
2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6
CREDIT MACET
5
Gambar 1. 3 Grafik Sisa Utang Catatan Tahun 2016
Dari gambar 1.3 data sisa utang perusahaan, semakin meningkat. Dimana
perusahaan masih memiliki utang di tahun 2013 sebesar Rp. 34.140.210, meningkat
pada tahun 2014 sebesar Rp. 153.932.778, selanjutnya pada tahun 2015 sebesar Rp.
166.053.800 dan di tahun 2016 sebesar Rp. 211. 819.383. Grafik laporan sisa utang
yang tercatat di tahun 2016 meningkat tiap tahunnya. Hal tersebut sebagai salah
satu dasar penelitian untuk membuat kontrol sistem, yang berfungsi untuk
memonitoring laporan sisa utang, guna meminimalisir utang yang masih ada lebih
dari 2 tahun terakhir.
Dari uraian permasalahan yang ada pada PT. Golden Korea Kharisma.
Penulis melihat beberapa literatur sejenis yang terdiri dari jurnal ilmiah, artikel
ilmiah dan skripsi. Sebagai referensi yang berkaitan dengan penelitian yang
dikerjakan oleh penulis. Diantaranya, penelitian dengan judul Rancang Bangun
Sistem Informasi Akuntansi Pada Warnet Utama Berdasarkan Siklus Pendapatan,
Rp0
Rp50.000.000
Rp100.000.000
Rp150.000.000
Rp200.000.000
Rp250.000.000
2013 2014 2015 2016
Sisa Utang
6
Pengeluaran dan Keuangan Menggunakan Metode Use Case Driven Object, yang
ditulis oleh Setyo, Ahmad Utomo, tahun 2016. Kegiatan akuntansi saat ini, seperti
pencatatan transaksi dalam bentuk jurnal, perhitungan keuntungan dan kerugian,
serta pelaporan keuangan untuk evaluasi pada Warnet Utama masih dilakukan
secara manual. Hal ini dapat menghambat proses bisnis pada Warnet Utama dalam
mengembangkan usahanya. Dari permasalahan tersebut dilakukan perancangan
Sistem Informasi Akuntansi pada Warnet Utama menggunakan model perancangan
Metode Use Case Driven Object. Bahasa pemrograman mengunakan PHP dan
MySQL sebagai basis datanya, diuji menggunakan software Enterprise Architect.
Hasil perancangan dapat mencatat hasil transaksi pada warnet utama, hingga
menghasilkan laporan keuangan berupa grafik keuangan dalam setahun, neraca
saldo bulanan dan juga buku besar. Literatur sejenis lain dengan judul Rancang
Bangun Sistem Informasi Akuntansi pada U.D Sejahtera, yang ditulis oleh Santoso,
Danny dan Wiradinata, Trianggoro, tahun 2016. Saat ini, sistem pemantauan
keuangan masih dilakukan secara manual sehingga mengakibatkan proses menjadi
rumit, tidak efisien, dan rentan terhadap kesalahan manusia. Melalui penerapan
sistem informasi akuntansi, proses pencatatan keuangan perusahaan dapat berjalan
secara otomatis dan pengelola perusahaan dapat lebih fokus pada ekspansi
perusahaan. Perancangan sistem menggunakan metode SDLC dengan Bahasa
pemrograman Java dan MySQL sebagai basis data.
Literatur lainnya dengan judul Rancang Bangun Aplikasi Sistem Penjualan
Dengan Layanan Tagihan Menggunakan SMS Gateway Pada UD Hutama, ditulis
oleh Eri, Dimas Indrawan, tahun 2014. UD Hutama melayani penjualan secara tunai
7
maupun secara kredit. Selama lima tahun berdiri, pencatatan transaksi penjualan
dilakukan secara manual. Pencatatan transaksi secara kredit dicatat dalam buku
piutang. Pencatatan transaksi secara tunai hanya dilakukan pengumpulan nota
penjualan. Untuk pencatatan stok perkakas dilakukan pada kartu stok. Berdasarkan
permasalahan tersebut, maka penulis membuat aplikasi untuk mendukung kinerja
perusahaan. Aplikasi yang dihasilkan berbasis desktop dengan metode
pengembangan SDLC dan SQL Server sebagai basis data. Literatur lainnya dari
skripsi dengan judul Sistem Informasi Pembelian, Persediaan, Penjualan, Hutang
dan Piutang Pada PT. Dwi Naga Sakti Abadi, ditulis oleh Primus, Edo, tahun 2015.
Setelah dilakukan penelitian pada sistem yang berjalan, dari penelitian tersebut
ditemukan beberapa kelemahan dalam sistem yang sedang berjalan, Semua
pencatatan aktivitas perusahaan memang sudah terkomputerisasi. Namun
kelemahannya adalah sistem yang sudah terkomputerisasi tersebut tidak terhubung
dengan sistem yang lainnya, maka dari itu kinerja karyawan pun kurang efisien.
Karena hal tersebut, dilakukan perancangan dengan menggunakan metode waterfall
dan pemodelan UML. Sistem yang dihasilkan berbasis desktop menggunakan
bahasa pemrograman VB.Net dan penyimpanan basis data menggunakan SQL
Server.
Literatur lainnya dengan judul Perancangan dan Pembuatan Aplikasi
Sistem Informasi Akuntansi Atas Siklus Pengeluaran dan Pendapatan untuk UD X,
ditulis oleh Tanjaya, Patricia. Rostianingsih, Silvia dan Elsye, Hatane Saarce tahun
2016. Sistem akuntansi di UD X masih menggunakan cara manual yaitu pencatatan
utang pada kartu utang dan piutang pada kartu piutang pada file Microsoft Excel.
8
Berdasarkan analisis permasalahan yang dihadapi oleh UD X, maka dilakukan
pembuatan aplikasi untuk mendukung kinerja UD X. Aplikasi yang
diimplementasikan dapat memproses transaksi pembelian, penjualan, retur
pembelian, retur penjualan, surat perintah kerja, pembayaran hutang dan piutang,
serta pembuatan laporan akuntansi. Desain sistem baru Data Flow Diagram
menggunakan aplikasi Microsoft Visio, dan ERD menggunakan Power Designer
15. Aplikasi dibuat dengan mengunakan Framework CodeIgniter dan MySQL
sebagai penyimpanan database.
Berdasarkan penelitian yang sudah dijelaskan diatas, mengungkapkan
bahwa secara garis besar permasalahan pada pengelolaan data keuangan perusahaan
atau organisasi rata – rata disebabkan karena proses pencatatan transaksi masih
dilakukan secara manual dengan menggunakan microsoft excel. Sehinggan proses
yang dilakukan tersebut, mengakibatkan proses menjadi rumit, tidak efisien dan
efektif, serta rentan terhadap kesalahan manusia. Saat ini demi menjaga kontinuitas
perusahaan, maka perusahaan dituntut untuk dapat lebih efektif dan efisien dalam
menangani masalah – masalah yang terjadi pada perusahaan agar tetap eksis dan
berkembang. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan
efektifitas dan efisiensi kegiatan perusahaan, hal tersebut dapat terjadi apabila
perusahaan mempunyai sistem informasi yang baik.
Dari uraian latar belakang diatas, maka PT. Golden Korea Kharisma
membutuhkan sistem informasi berbasis web yang akan membantu untuk
memecahkan permasalahan tersebut. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
membuat sistem informasi berbasis web dengan judul “Rancang Bangun Sistem
9
Informasi Akuntansi Pendapatan dan Pengeluaran Dengan Layanan SMS
Gateway Pada PT. Golden Korea Kharisma”. Dengan adanya sistem informasi
ini diharapkan dapat memperbaiki permasalahan yang ada saat ini.
1.2 Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan diatas adalah sebagai berikut:
1. Belum adanya sistem informasi akuntansi untuk mendukung kegiatan
pencatatan transaksi dan pembuatan laporan keuangan pada PT. Golden
Korea Kharisma, Karena proses yang dilakukan masih menggunakan
Microsoft Excel dan dirasakan masih terdapat kekurangan oleh karena
itu diperlukan sistem informasi akuntansi.
2. Pembayaran piutang dari beberapa pelanggan yang menunggak walau
telah jatuh tempo, hingga menyebabkan kredit macet karena piutang
yang tak tertagih.
3. Proses pencatatan hingga pembuatan laporan, invoice dan faktur – faktur
memakan waktu dua minggu karena proses yang dilakukan secara
manual dengan menggunakan Microsoft Excel.
4. Belum terdapat pengontrolan terhadap pencatatan hutang PT. Golden
Korea Kharisma dan tidak terdapat keterangan lunas pada pencatatan.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan bahwa
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah “Bagaimana
10
Merancang Sistem Informasi Akuntansi Pendapatan dan Pengeluaran Pada
PT. Golden Korea Kharisma dengan Layanan SMS Gateway ”?
1.4 Batasan Masalah
Sebagai ruang lingkup perancangan skripsi ini, penulis mengambil batas
cakupan pembahasan agar menjaga konsistensi tujuan dari perancangan sistem itu
sendiri, sehingga masalah yang dihadapi tidak meluas dan pembahasan menjadi
terarah. Batasan tersebut adalah :
1. Sistem hanya difokuskan dibidang siklus pendapatan dan pengeluaran,
dalam proses pencatatan transaksi pendapatan dan pengeluaran,
penagihan piutang dengan sms gateway, pembuatan invoice, kwitansi
dan surat jalan serta laporan keuangan.
2. Penelitian ini dilakukan pada PT. Golden Korea Kharisma, departemen
Keuangan bagian Penjualan dan Pembelian.
3. Data yang diolah dalam aplikasi ini adalah data transaksi pendapatan
dan pengeluaran.
4. Metode pengembangan sistem menggunakan RAD (Rapid Application
Development) dengan tahapan Requirement Planning, RAD Design.
Implementation.
5. Tools yang digunakan adalah UML (Unified Modeling Language) dan
untuk menggambarkan proses yang digunakan adalah Use Case
Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.
6. Metode yang digunakan untuk menganalisis sistem yakni menggunakan
metode Analisis PIECES.
11
7. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk aplikasi dibangun
menggunakan Bahasa pemrograman PHP dan My SQL sebagai database
dengan menggunakan framework CodeIgniter.
8. Keluaran dari aplikasi ini berupa dokumen tercetak meliputi: surat jalan,
faktur penjualan, laporan pendapatan dan pengeluaran serta laporan
keuangan.
9. Sistem yang dibuat sampai dengan tahapan testing dengan
menggunakan Black Box Testing.
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini terdiri atas tujuan umum dan
tujuan khusus. Tujuan umumnya adalah menghasilkan perancangan Sistem
Informasi Akuntansi Pendapatan dan Pengeluaran pada PT. Golden Korea
Kharisma yang dapat menjadi solusi masalah yang ada dalam pencatatan hingga
pelaporan pendapatan dan pengeluaran secara kredit dalam bentuk grafik dan
laporan keuangan yang dilakukan secara manual menggunakan Microsoft Excel dan
buku, dengan layanan sms gateway untuk peringatan penagihan piutang. Sedangkan
tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. Membantu manajemen perusahaan dalam mengelola data transaksi
pendapatan dan pengeluaran.
2. Layanan penagihan piutang dengan menggunakan sms gateway secara
terkomputerisasi agar lebih efektif dan efisien .
3. Mempermudah pembuatan faktur penjualan dan surat jalan.
12
4. Mempercepat hasil pelaporan keuangan dan pelaporan pendapatan serta
pengeluaran dalam bentuk grafik untuk membantu pengambilan
keputusan yang digunakan oleh Direktur.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah
a. Bagi Penulis
1. Mengetahui dasar – dasar ilmu dasar – dasar konsep sistem
informasi yang dipelajari dalam mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen, ilmu akuntansi terkomputerisasi dalam mata kuliah
Sistem Informasi Akuntansi dan Rekayasa Perangkat Luak pada
program studi Sistem Informasi.
2. Mengetahui permasalahan – permasalahan pada bidang penjualan
dan pengeluaran di PT. Golden Korea Kharisma.
3. Diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi penulis untuk mena
4. mbah wawasan, sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan
sebagai dasar pengembangan bagi peneliti lain.
b. Bagi Perusahaan
1. Mengetahui kekurangan yang terdapat pada siklus pendapatan dan
pengeluaran perusahaan dan mendapatkan solusi dari permasalahan
yang ada.
2. Melakukan implementasi komputerisasi pengolahan data transaksi
pendapatan dan pengeluaran, penagihan piutang, pelaporan
13
keuangan neraca, laba rugi dan arus kas serta laporan pendapatan
dan pengeluaran dalam bentuk grafik.
3. Dapat mengoptimalkan efektif dan efisien manajemen perusahaan
dalam siklus pendapatan dan siklus pengeluaran perusahaan.
c. Bagi Universitas
1) Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya
dibidang profesi dan bahan evaluasi Universitas.
2) Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai pengetahuan
akademik yang telah didapat.
1.7 Metodologi Penelitian
Dalam proses analisis penelitian ini, ada beberapa metode yang dipakai
terkait dengan mekanisme pengolahan data yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1.7.1 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan oleh
penulis adalah menggunakan tiga cara untuk mengumpulan data, yaitu :
observasi, wawancara dan studi literatur.
a. Observasi
Observasi ini dilakukan di PT. Golden Korea Kharisma dari tanggal 4
September sampai dengan 28 Februari 2017. Penulis mengumpulkan data
dan informasi dengan melihat langsung proses yang berjalan sesuai dengan
kebutuhan dalam perancangan sistem informasi akuntansi siklus
14
pendapatan dan pengeluaran pada PT. Golden Korea Kharisma, hasil dari
observasi penulis mendapatkan data :
1. Profil Perusahaan PT. Golden Korea Kharisma
2. Data penjualan dan pembelian Purchase Order
3. Data keuangan dan laporan keuangan PT. Golden Korea Kharisma
tahun 2016
b. Wawancara
Wawancara dilakukan secara langsung dengan ibu Haena Sarah selaku
Direktur PT. Golden Korea Kharisma, dengan adanya tanya – jawab dan
diskusi. Hasil dari wawancara yang telah dilakukan penulis dapat
mengetahui permasalahan – permasalah yang terjadi pada PT. Golden Korea
Kharisma diantaranya, permasalahan mengenai : Sistem Berjalan, Siklus
pendapatan dan pengeluaran, mulai dari transaksi sampai dengan pelaporan
keuangan.
c. Studi Literatur
Pengumpulan data dan informasi dengan membaca literatur yang ada
serta menelaah secara tekun. Dengan mengadakan survey terhadap data
yang telah ada, peneliti harus mencari teori – teori yang telah berkembang
dalam bidang ilmu yang diteliti, mencari metode serta teknik penelitian,
baik dalam pengumpulan data atau dalam analisa data yang pernah
dilakukan peneliti – peneliti terdahulu.
15
1.7.2 Metode Pengembangan Sistem
Pengembangan aplikasi ini menggunakan metodologi pengembangan
berorinetasi objek (object oriented modeling), yakni pendekatan berorientasi objek
terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta
perangkat-perangkat lunak. Sebagai rute pengembangan aplikasi akan digunakan
RAD (Rapid Application Development), yaitu sebuah strategi pengembangan
sistem menekankan kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang
ektensif dalam kontruksi, cepat, berulang dan bertambah serangkaian prototype
yang bekerja pada sebuah sistem dan pada akhirnya berkembang ke dalam sistem
final.
1.8 Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran secara menyeluruh terhadap masalah yang
sedang diteliti, maka sistematika penulisan dapat dibagi dalam beberapa bab
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan latar belakang masalah, identifikasi
masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, metode pengumpulan data,
metode pengembangan sistem dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan berbagai teori yang mendasari analisis
permasalahan dan berhubungan dengan topik yang dibahas
16
dalam merancang dan membangun aplikasi sistem informasi
akuntansi pendapatan dan pengeluaran studi kasus PT. Golden
Korea Kharisma.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam
menyelesaikan kasus pendataan dan pengaplikasian sistem
informasi akuntansi pendapatan dam penjualan pada
perusahaan tersebut. Perancangan yang berisi semua
metodologi yang berhubungan dengan topik yang dibahas dan
akan digunakan dalam pembuatan aplikasi sistem informasi
akuntansi pendapatan dan penjualan ini, serta penganalisaan
masalah yang ada dalam perusahaan sehingga dapat diberikan
suatu solusi optimal terhadap permasalahan yang ada.
BAB IV SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Bab ini berisi analisis masalah dalam membangun sistem
informasi akuntansi pendapatan dan pengeluaran pada PT.
Golden Korea Kharisma, perancangannya dengan
menggunakan UML untuk aplikasi yang akan dibangun
sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat, serta struktur
program dan analisis sistem yang sedang berjalan pada
aplikasi ini sesuai dengan metode pembangunan perangkat
lunak yang digunakan.
17
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari uraian yang sudah dijelaskan
pada bab – bab sebelumnya, dan juga berisi saran – saran
perbaikan.
19
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Rancang Bangun Sistem
2.1.1 Pengertian Rancang
Perancangan merupakan salah satu hal yang penting dalam membuat
program. Adapun tujuan dari perancangan ialah untuk memberi gambaran yang
jelas lengkap kepada pemrograman dan ahli teknik yang terlibat. Perancangan
harus berguna dan mudah dipahami sehingga mudah digunakan.
Menurut Pressman (2009) perancangan atau rancang merupakan
serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisis dan sebuah sistem
kedalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana
komponen – komponen sistem di implementasikan.
2.1.2 Pengertian Bangun
Menurut Pressman (2009) pengertian pembangunan atau bangun sistem
adalah kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki
sistem yang telah ada baik secara keseluruhan maupun bagian (Presman, 2009).
Jadi dapat disimpulkan bahwa Rancang Bangun adalah penggambaran,
perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang
terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Dengan demikian
pengertian rancang bangun merupakan kegiatan menerjemahkan hasil analisa ke
20
dalam bentuk paket perangkat lunak kemudian menciptakan sistem tersebut atau
memperbaiki sistem yang sudah ada.
2.2 Konsep Dasar Sistem
2.2.1 Pengertian Sistem
Pengertian sistem menurut beberapa ahli yaitu, Menurut Tata Sutabri
(2012), pada dasarnya sistem adalah sekelompok unsur yang erat
hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama - sama untuk
mencapai tujuan tertentu.
James A. Hall (2011), memaparkan bahwa sistem adalah sebuah
kelompok dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan atau
subsistem untuk mencapai tujuan bersama.
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah komponen
- komponen yang saling berkaitan dan bekerjasama untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.
2.2.2 Karakteristik Sistem
Menurut Agus Mulyanto (2009), dalam bukunya Sistem Informasi
Konsep dan Aplikasi, karakteristik system antara lain :
1) Mempunyai Komponen Sistem (Components System)
Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi
sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang
berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen
yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan.
21
Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem
lain yang lebih besar, maka akan disebut dengan subsistem,
sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya.
2) Mempunyai Batasan Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu
sistem dengan yang lainnya atau dengan lingkungan luar.
3) Mempunyai Lingkungan luar (Environments)
Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat
mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang
menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang
menguntungkan ini tentunnya harus dijaga sehingga akan
mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan
lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar
tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.
4) Mempunyai Penghubung (Interface) Antar Komponen
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang
akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input)
hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, sustu
subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem
yang lain membentuk satu kesatuan.
22
5) Mempunyai Masukan (Input)
Masukan sistem merupakan energi yang dimasukan ke dalam
sistem yang berupa masukan perawatan ( maintenance input ),
yaitu bahan yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi
dan masukan sinyal (signal input), yaitu masukan yang diproses
untuk mendapatkan keluaran.
6) Mempunyai Pengolahan (Processing)
Pengolahan (process) merupakan bagian yang merupakan bagian
yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran
yang diinginkan.
7) Mempunyai Sasaran (Objective) dan Tujuan
Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal).
Apabila sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem
tidak aka nada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu
sistem. Tanpa adanya tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan
terkendali.
8) Mempunyai Keluaran (Output)
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran
dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau
hanya sebagai sisa pembuangan.
23
9) Mempunyai Umpan Balik (Feed Back)
Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (Control) sistem
untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan
mengembalikannya ke dalam kondisi normal.
2.2.3 Klasifikasi Sistem
Menurut Agus Mulyanto (2009) dalam bukunya yang berjudul Sistem
Informasi Konsep dan Aplikasi. Sistem dapat diklasifikasikan berbagai sudut
pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sistem abstrak (abstrak system) dan sistem fisik (physical system).
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide
yang tidak tampak secara fisik, misalnya : sistem teologia, yaitu
sistem yang berupa pemikiran – pemikiran hubungan antara
manusia dan tuhan. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang
ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem akuntansi dan
sebagainya.
2. Sistem alamiah (manual system) dan sistem buatan manusia
(human made system).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam,
tidak dibuat manusia, misalnya : perputaran bumi mengelilingi
matahari. Sedangkan sistem buatan manusia yang melibatkan
interaksi antara manusia dengan mesin disebut human machine
system, misalnya : sistem informasi.
24
3. Sistem tertentu (deterministik system) dan sistem tak tentu
(probabilistic system).
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku
yang sudah dapat diprediksi secara cepat dan interaksi diantara
bagian – bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, misalnya : sistem
komputer. Sedangkan sistem tak terntu adalah sistem yang kondisi
masa depannya tidak dapat di prediksi, karena mengandung unsur
probabilitas.
4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).
Sistem tertutup (closed system) merupakan sistem yang tidak
berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
Sistem ini juga bekerja secara otomatis tanpa adanya campur
tangan pihak luar. Dalam kenyataannya tidak ada sistem yang
benar – benar tertutup, yang ada hanyalah sistem yang relatife
tertutup (relative closed system). Sistem relatif tertutup biasanya
mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu serta tidak
terpengaruh oleh keadaan di luar sistem. Sedangkan sistem terbuka
(open system) adalah sistem yang berhubungan dan dapat
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistm terbuka menerima
input dari subsistem lain dan menghasilkan output untuk subsistem
lain. Sistem ini mampu beradaptasi dan memiliki sistem
pengendalian yang baik karena lingkungan luar yang bersifat dapat
mengganggu jalannya proses di dalam sistem.
25
2.2.4 Tujuan Sistem
Adapun tujuan sistem menurut Azhar Susanto (2013) yang bukunya
berjudul Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut :
“Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai
oleh suatu sistem. Agar target tersebut bisa tercapai, maka target dan sasaran
tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri – ciri atau kriterianya. Upaya
mencapai suatu sasaran tanpa mengetahui ciri – ciri atau kriteria dapat juga
digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu sistem dan
menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian”. Dari pengertian tersebut dapat
ditarik kesimpulan bahwa sistem merupakan kumpulan suatu komponen sistem
yang saling berhubungan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan suatu
kegiatan pokok perusahaan.
2.3 Konsep Dasar Informasi
2.3.1 Pengertian Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting
bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan sehari – hari. Beberapa para ahli
mendefiniskan informasi sebagai berikut, menurut Agus Mulyanto (2009) dalam
bukunya yang berjudul Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi:
“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih baik
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan
sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata”.
26
Menurut Jogiyanto (2009) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan
Desain Sistem Informasi mengemukakan definisi informasi adalah :
“Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
bagi yang menerimanya”.
2.3.2 Nilai Informasi
Menurut Jogiyanto, H.M (2009), dalam bukunya yang berjudul Analisis
dan Desain Sistem Informasi “Nilai adalah suatu informasi dikatakan bernilai
bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya”.
Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses
pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan
dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu
diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem, informasi
umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.
2.3.3 Kualitas Informasi
Menurut Agus Mulyanto (2009) dalam bukunya yang berjudul Sistem
Informasi Konsep dan Aplikasi, Kualitas informasi bergantung pada 3 (tiga) hal
yang sangat domain yaitu :
1. Informasi harus akurat
Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber hingga
penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang
dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi
dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau
27
menyesatkan, bebas dari kesalahan – kesalahan dan harus jelas
mencerminkan maksudnya.
2. Informasi harus tepat waktu
Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data,
datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang
terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena
informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
3. Informasi harus relevan
Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya.
Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi
pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap – tiap satu dengan
yang lainnya berbeda.
2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.4.1 Pengertian Sitem Informasi
Menyangkut pemahaman tentang pengertian sistem informasi ini,
dalam bukunya Agus Mulyanto (2009) dalam bukunya yang berjudul Sistem
Informasi Konsep dan Aplikasi mengutipkan beberapa pendapat para ahli,
diantaranya :
1. Menurut James alter, sistem informasi akuntansi adalah
“Kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi
informasi yang digunakan diorganisasikan untuk mencapai tujuan
dalam sebuah organisasi”.
28
2. Menurut Bodnar dan Hopwood, sistem informasi adalah
“Kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang
untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang
berguna”.
3. Menurut Gelimas, Oram dan Wiggins, sistem informasi adalah
“Suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas
sekumpulan komponen berbasis computer dan manual yang dibuat
untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta
menyediakan informasi keluaran kepada pemakai”.
4. Menurut Turban, McLean dan Waterbe, sistem informasi adalah
“Sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan,
menganalisa, dan menyebarkan informasi untuk tujuan spesifik”.
5. Menurut Josep Wilkinson, Sistem informasi adalah “Kerangka
kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer)
untuk mengubah input (input) menjadi keluaran (informasi), guna
mencapai sasaran perusahaan”.
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi adalah sistem yang terdiri dari kumpulan komponen
sistem, yaitu software, hardware dan brainware yang memproses
informasi menjadi sebuah output yang berguna untuk mencapai
suatu tujuan tertentu dalam suatu organisasi.
29
2.4.2 Komponen Dasar Sistem Informasi
Menurut Agus Mulyanto (2009) dalam bukunya yang berjudul Sistem
Informasi Konsep dan Aplikasi menyatakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari
lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi”. Kelima
sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan.
Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam
suatu sistem informasi. Namun dalam kenyataannya, tidak semua sistem
informasi mencakup kelima komponen tersebut. Berikut merupakan penjelasan
komponen dari sistem informasi :
1. Sumber Daya Manusia
Manusia mengambil peranan yang penting bagis sistem informasi.
Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi.
Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok
yaitu pengguna akhir dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir
adalah orang – orang yang menggunakan informasi yang
dihasilkan dari sistem informasi, sedangkan pakar sistem informasi
orang – orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem
informasi.
2. Sumber Daya Hardware
Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan
dalam pemrosesan informasi. Sumber daya ini tidak hanya sebatas
computer saja, melainkan semua media data seperti lembaran
kertas dan disk magnetic atau optikal.
30
3. Sumber Daya Software
Sumber daya softaware adalah semua rangkaian perintah
(instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber
daya ini tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa
prosedur.
4. Sumber Daya Data
Sumber daya data bukan hanya sekedar Bahan Baku untuk
memasukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar
membentuk sumber daya organisasi.
5. Sumber Daya Jaringan
Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang
menghubungkan computer, memproses komunikasi, dan peralatan
lainnya, serta dikendalikan melalui software komunikasi. Sumber
daya ini dapat berupa media komunikasi seperti kabel, satelit dan
dukungan jaringan seperti modem, software pengendali, serta
prosesor antar jaringan.
2.5 Konsep Dasar Akuntansi
2.5.1 Pengertian Akuntansi
Menyangkut pemahaman tentang pengertian akuntansi, dalam bukunya
Ely Suhayati dan Sri Devi Anggadini (2009) yang berjudul Akuntansi Keuangan
mengutipkan beberapa pendapat para ahli, diantaranya “ f Certified Public
Accountants :
31
Menurut American Institue of Certified Public Accountants :
“Akuntansi adalah seni percatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan
kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam
bentuk satuan uang dan penginterprestasian hasil proses tersebut”.
Menurut Niswonger, Fees dan Warren yang diterjemahkanoleh
Marianus Sinaga menyatakan bahwa : “Akuntansi adalah proses mengenali,
mengukur dan mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk memperoleh
pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi yang
bersangkutan”.
Menurut Mursyidi (2010) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi
Dasar : “Akuntansi adalah proses pengidentifikasian data keuangan, memproses
pengolahan dan penganalisisan data yang relevan untuk diubah menjadi
informasi yang dapat digunkan untuk pembuatan keputusan”.
Definisi menurut Soemarso (2009) dalam buku yang berjudul
Akuntansi Suatu Pengantar yang menerangkan bahwa :
“Akuntansi (accounting) suatu disiplin yang menyediakan informasi
penting sehingga memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian jalannya
perusahaan secara efisien”.
Jadi dari pengertian beberapa ahli di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa akuntansi adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi, melakukan
pencatatan, dan mengkomunikasikan kegiatan ekonomi yang bermanfaat untuk
pihak eksternal dan internal.
32
2.5.2 Tujuan dan Fungsi Akuntansi
Menurut Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini (2009) dalam bukunya
yang berjudul Akuntansi Keuangan bahwa akuntansi mempunyai tujuan untuk
menyajikan informasi ekonomi dari suatu kesatuan ekonomi atau perusahaan
kepada pihak – pihak yang berkepentingan, baik pihak di dalam perusahaan
maupun pihak di luar perusahaan, dan fungsi akuntansi adalah untuk menghitung
laba yang dicapai perusahaan kemudian menilai apakah pimpinan perusahaan
telah melaksanakan tugas dan kewajiban yang telah dibebankan oleh para
pemilik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan membantu mengamnkan
dan mengawasi semua hak dan kewajiban perusahaan khususnya dari segi
keuangan.
2.6 Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi merupakan bagian terbesar dari sistem informasi
manajemen yang mengolah data keuangan atau yang berkaiatan dengan masalah
keuangan menjadi informasi keuangan. Pada dasarnya sistem informasi akuntansi
merupakan itegrasi dari berbagai sistem atau siklus pengolahan transaksi.
2.6.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Pengertian sistem informasi akuntansi menurut Marshall B. Romney
dan Paul John Seinbart (2009:28), menyatakan bahwa :
“Accounting informations system is a system that collect, records,
strores,and processes data to produce information for makes”.
33
Sedangkan pengertian sistem informasi akuntansi menurut George H.
Bodnar dan William S. Hopwood (2010:1), menyatakan bahwa:
“Accounting informations system is a collection of resources, such as
people and equipment, designed to transform financial and other data into
information”.
Kemudian R. L. Hurt (2008:4) menyatakan bahwa:
“Accounting information system is a set ot interrelated activities,
documents, and technologies designed to collect data, process it, and report
information to , diverse group of internal and external decision makers in
organization”.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
akuntansi merupakan suatu prosedur yang digunakan dalam menyampaikan
data kegiatan perusahaan terutama yang berhubungan dengan informasi
keuangan kepada pihak yang berkepentingan. Adapun unsur dari sistem
akuntansi adalah formulir, catatan, peralatan yang digunakan untuk
mengolah data dalam menghasilkan informasi keuangan yang diperlukan
oleh manajemen.
2.6.2 Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi memiliki tiga fungsi penting dalam
organisasi. Marshall B. Romney (2006: 6) memaparkan ketiga fungsi dalam
sistem informasi akuntansi sebagai berikut:
1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas
yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang
34
dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut dan para pelaku
yang terlibat dalam berbagai aktivitas-aktivitas tersebut, agar
pihak manajemen, para pegawai dan pihak-pihak luar yang
berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang
telah terjadi.
2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak
manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.
3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-
aset organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan
bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat dan andal.
2.6.3 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Selanjutnya Marshall B. Romney dan Paul Steinbart (2006: 10)
menyebutkan tujuan dari sebuah sistem informasi akuntansi yaitu:
1. Memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya-biaya untuk
menghasilkan produk atau jasa.
2. Memperbaiki efisiensi. Sistem Informasi Akuntansi yang
dirancang dengan baik dapat membantu memperbaiki efisiensi
jalannya suatu proses dengan memberikan informasi yang lebih
tepat waktu.
3. Memperbaiki pengambilan keputusan. Sistem Informasi
Akuntansi dapat memperbaiki pengambilan keputusan dengan
memberikan informasi yang akurat.
35
4. Berbagi pengetahuan. Sistem Informasi Akuntansi yang dirancang
dengan baik dapat mempermudah proses berbagi pengetahuan dan
keahlian yang selanjutnya dapat memperbaiki proses operasi
perusahaan dan bahkan memberikan keunggulan kompetitif.
2.6.4 Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Marshal B. Romney dan Paul John Steinbart (2006: 3) menyebutkan
ada lima komponen dalam sistem informasi akuntansi, yaitu:
1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan
melaksanakan berbagai fungsi. Dalam sistem informasi akuntansi
harus ada orang yang bisa mengoperasikan sistem yang ada di
suatu organisasi, sehingga fungsi-fungsi yang ada di organisasi
tersebut dapat berjalan sebagaimana mestinya.
2. Prosedur-prosedur baik manual maupun yang terotomatisasi, yang
dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses dan menyimpan
data tentang aktivitas-aktivitas organisasi. Sistem informasi
akuntansi memiliki prosedur-prosedur yang harus dijalankan
untuk mengolah data menjadi informasi.
3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi. Suatu organisasi
memiliki data yang berisikan kegiatan organisasi tersebut. Data
proses bisnis merupakan salah satu sumber informasi yang
mendukung sistem informasi akuntansi.
36
4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi. Software
yang digunakan dapat menunjang sistem informasi yang ada di
organisasi tersebut.
5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan
pendukung dan peralatan untuk komunikasi jaringan. Sistem
informasi akuntansi harus ditunjang dengan peralatan yang sesuai
dengan kebutuhan sistem informasi yang digunakan organisasi.
2.6.5 Alur Sistem Informasi Akuntansi
Nugroho Widjajanto (2001: 16) menyebutkan sistem informasi
akuntansi mempunyai alur input-proses-output, sebagai berikut:
1. Daur operasional merupakan daur dari mulai terjadinya
transaksi atau kejadian ekonomi sampai terekamnya transaksi-
transaksi dalam dokumen-dokumen. Daur operasional terdiri
dari beberapa subsistem, yaitu:
a) Siklus pendapatan
Siklus pendapatan mencakup kegiatan penjualan barang
dan jasa, penagihan dan pembayaran yang berkaitan dengan
penjualan barang dan jasa yang ada di suatu organisasi.
b) Siklus pengeluaran
Siklus pengeluaran mencakup kegiatan pengadaan Bahan
Baku, barang dagangan, bahan pembantu, biaya faktor
input lainnya, pelunasan kewajiban.
37
c) Silkus produksi
Siklus produksi mencakup kegiatan manufaktur, yaitu
proses mengubah Bahan Baku menjadi barang jadi.
d) Siklus keuangan
Siklus keuangan mencakup kegiatan penerimaan dan
pengeluaran uang sebagai akibat dari daur pendapatan,
pengeluaran, dan produksi.
2. Daur Penyusunan Laporan
Daur penyusunan laporan adalah daur yang mengubah dokumen
hasil transaksi dari daur operasi menjadi laporan, baik dalam
laporan keuangan maupun laporan manajemen.
2.6.7 Lingkup dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Marshal B. Romney dan Paul John Steinbart (2015), sistem
informasi akuntansi merupakan subsistem dari sistem informasi
manajemen. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi,
seperti informasi mengenai order penjualan, penjualan, penerimaan kas,
order pembelian penerimaan barang, dan penggajian kemungkinan besar
diperlukan bukan hanya oleh bagian akuntansi saja, melainkan juga oleh
bagian lain dalam organisasi. Sebagai contoh, data order penjualan dan
pengiriman barang diperlukan baik oleh bagian pemasaran maupun oleh
bagian akuntansi. Data mengenai order pembelian dan penerimaan barang
selain diperlukan oleh bagian akuntansi, juga diperlukan oleh bagian
produksi untuk menyusun jadwal produksi. Dengan demikian, sistem
38
informasi yang terintegrasi sangat diperlukan agar secara efektif
menyediakan data bagi semua user (pengguna).
Marshal B. Romney dan Paul John Steinbart (2015), sistem informasi
akuntansi menghasilkan informasi akuntansi yang dapat digunakan untuk :
a) Mendukung kegiatan rutin, misalnya menangani kegiatan operasi
rutin seperti order pelanggan, mengirimkan barang dan jasa,
melakukan penagihan, dan menerima pembayaran dari konsumen.
b) Mendukung keputusan, misalnya dengan mengetahui produk mana
yang paling laku, manajemen dapat memutuskan produk mana
yang harus selalu tersedia dalam stok serta memutuskan cara untuk
memasarkannya.
c) Perencanaan dan pengendalian, misalnya dengan memiliki
informasi yang berkaitan dengan anggaran dan biaya standar, maka
manajemen dapat membandingkan anggaran dengan biaya
sesungguhnya.
d) Menerapkan pengendalian internal, pengendalian internal meliputi
kebijakan prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk
melindungi asset perusahaan dari kerugian atau penggelapan serta
berguna untuk menjaga akurasi data keuangan. Contohnya, akses
terhadap sistem informasi dengan mengunakan password
dimaksudkan untuk mebatasi entry data dan akses ke laporan yang
tidak relevan dengan tugasnya.
39
2.6.8 Peranan Akuntan dalam Sistem Informasi Akuntansi
Akuntan memiliki 4 peranan dalam penggunaan teknologi informasi
menurut Marshal B. Romney dan Paul John Steinbart (2015), yaitu :
1. User, antara lain menggunakan data Sistem informasi akuntansi
untuk melakukan penagihan atau menyusun laporan keuangan.
Dengan menggunakan aplikasi atau software akuntansi, pemrosesan
transaksi rutin semakin berkurang dan dapat menggunakan
waktunya untuk pengambilan keputusan strategic dan perencanaan.
2. Manajer, antara lain mengelola aliran kas perusahaan berdasarkan
laporan arus kas.
3. Konsultan, misalnya memberikan jasa konsultasi akuntansi dan
pajak.
4. Evaluator, misalnya melakukan audit laporan keuangan untuk
evaluasi.
2.7 Akuntansi Di Industri Manufaktur
2.7.1 Karakteristik Khusus Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur membeli bahan baku, mengolah bahan baku
menjadi produk jadi, dan pada akhirnya menjual produk jadi ke pasar. Proses
bisnis tersebut menjadikan pencatatan akuntansi di perusahaan manufaktur juga
memiliki aktivitas tambahan mengikuti proses bisnis, yaitu pencatatan atas
proses produksi (mengolah bahan baku menjadi produk jadi).
40
Perusahaan manufaktur lazimnya memiliki 3 jenis persediaan, yaitu
persediaan bahan baku, persediaan produk dalam proses, dan persediaan produk
jadi. Dalam hal ini sistem pencatatan perpetual lebih disarankan untuk
diterapkan dibanding sistem periodik. Transaksi – transaksi yang terjadi di
industri jasa dan dagang lazimnya juga terjadi di industri manufaktur.
2.7.2 Komponen KOS Produksi
Pengeluaran – pengeluaran yang terkait langsung dengan proses produksi
diperlakukan sebagai aset (biaya/harga perolehan) sampai produk yang
dihasilkan tersebut terjual. Akuntansi pada dasarnya mengelompokan kos
produksi menjadi 3 (tiga), yaitu:
a. Kos bahan baku langsung (direct materials cost) disingkat KBBL; Contoh,
kayu dan ampelas di perusahaan pembuat kursi kayu
b. Kost tenaga kerja langsung (direct labor cost) disingkat KTKL; Contoh,
upah tukang yang bertugas memotong kayu dan merakitnya menjadi kursi
yang mana upah dibayarkan per kursi yang dihasilkan atau per jam kerja
yang dibutuhkan untuk membuat kursi.
c. Kos overhead pabrik (overhead cost) disingkat KOP; terdiri dari semua jenis
pengeluaran produksi yang tidak memenuhi sebagai kos bahan baku
langsung atau kos tenaga kerja langsung. Contoh: kos penyusutan mesin
pabrik, kos listrik pabrik, dsb. Kos bahan baku tidak langsung dan kos
tenaga kerja tidak langsung juga merupakan kos overhead pabrik.
Secara matematika, kos overhead pabrik (KOP) merupakan pengeluaran lain –
lain yang terdiri dari semua pengeluaran yang tidak dapat diklasifikasikan
41
sebagai kos bahan baku langsung (KBBL) atau kos tenaga kerja langsung
(KTKL). Persamaan matematika proses produksi dapat dituliskan sebagai
berikut: Kos Produk = Kos Bahan Baku Langsung + Kos Tenaga Kerja
Langsung + Kos Overhead Pabrik.
2.7.3 Penyusunan Laporan Keuangan
Dalam laporan posisi keuangan atau neraca di perusahaan manufaktur
lazimnya terdapat akun – akun yang terkait dengan persediaan, yaitu persediaan
bahan baku, persediaan PDP (produk dalam proses), dan persediaan produk jadi.
Sebagian perusahaan menyajikan secara terpisah ketiga akun tersebut, sebagian
lainnya sebatas menyajikan dalam satu akun saja.
Besarnya laba bruto di industri manufaktur dihitung dari penjualan bersih
dikurangi kos produksi produk terjual (KPrPT). KPrPT ini mirip dengan kos
barang terjual (KBT) di industri dagang. Namun demikian, dasar perhitungannya
bebeda, KBT dihitung dari persediaan barang dagangan, sedangkan KPrPT
dihitung dari persediaan produk jadi. Berikut ini teknis perhitungan KBT dan
KPT.
Perusahaan Dagang Perusahaan Manufaktur
Tabel 2. 1 Teknik perhitungan KBT dan KPT
+
=
Saldo Awal persediaan BARANG
DAGANGAN Pembelian BARANG
DAGANGAN 1 periode
+
=
Saldo awal persediaan PRODUK JADI
Kos PRODUKSI PRODUK JADI 1
periode
42
(-)
Kos BARANG DAGANGAN yang
tersedia dijual Saldo akhir persediaan
BARANG DAGANGAN
(-)
Kos PRODUKSI PRODUK JADI
tersedia dijual Saldo akhir persediaan
PRODUK JADI
= KOS BARANG TERJUAL =
KOS PRODUKSI PRODUK
TERJUAL
Kos produksi produk jadi (KPrPJ) selama satu periode atau dulu pernah disebut
harga pokok produksi (cost of goods manufactured) diketahui dari akun Persediaan
PDP. Berikut ini ilustrasi penghitungan kos produksi produk jadi.
Penghitungan Kos Produksi Produk Jadi Selama 1 Periode (dalam ribuan Rp)
Tabel 2. 2 Perhitungan KOS Produksi Produk Jadi
Persediaan Produk dalam proses, 1 Januari 67.000.000
Kos Bahan Baku Langsung
Persediaan bahan baku, 1 Januari 76.000.000
(+) Pembelian bahan baku 262.500.000
(=) Kos bahan baku tersedia digunakan 338.500.000
(-) Persediaan bahanbaku, 31
Desember .(50000000)
Total kos bahan baku langsung 288.500.000
Kos Tenaga Kerja Langsung
Total kos tenaga kerja langsung 280.000.000
Kos Overhead Pabrik
Kos bahan baku tidak langsung 65.000.000
Kos tenaga kerja tidak langsung 48.600.000
Kos penyusutan - mesin pabrik 40.000.000
Kos penyusutan - gedung pabrik 30.000.000
Kos utilitas pabrik 28.900.000
Kos asuransi pabrik 24.400.000
Kos pemeliharaan pabrik 11.800.000
Kos pajak bumi dan bangunan pabrik 10.000.000
Kos lain - lain untuk pabrik 20.000.000
total kos overhead pabrik 278.700.000
43
(+)
Total kos produksi yang ditambahkan selama 1
periode 847.200.000
Kos produksi 1 periode yang tersedia diakui sebagai produk jadi 914.200.000
(-) Persediaan akhir Produk dalam proses, 31 Desember .(64000000)
Kos Prosuksi produk jadi selama 1
periode 850.200.000
Hasil perhitungan kos produksi produk jadi dan kos produksi produk
terjual selanjutnya disajikan di laporan laba/rugi. Berikut ini contoh laporan laba
rugi perusahaan manufaktur INOVATIF UNTUK KEBAIKAN untuk periode
2013.
LAPORAN LABA/RUGI
Perusahaan Manufaktur Inovatif untuk Kebaikan – Untuk Periode 2013
Tabel 2. 3 Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur
Penjualan 1.867.000.000 (-) Retur & keringanan penjualan .(12.000.000) (-) Potongan penjualan .(5.000.000) Penjualan bersih 1.850.000.000
Persediaan produk jadi, 1 Januari 112.000.000 (+) Kos produksi produk jadi (KPrPJ) 1
periode 850.200.000 (=) Kos produk jadi siap dijual 962.200.000 (-) Persediaan produk jadi, 31 Desember .(87.000.000) (-) Kos produksi produk terjual (KPrPT) 1
periode .(875.200.00)
Laba bruto (gross profit) 974.800.000
Beban - beban operasional: Beban pemasaran 293.000.000
Beban administrasi umum 257.000.000 (-) Total beban operasional .(550.000.000)
Laba dari kegiatan operasional 424.800.000
(-) Beban Non-Operasional: Beban tak
terduga .(23.200.000)
Laba sebelum pajak penghasilan 401.600.00
(-) Pajak penghasilan -138.000.000
44
Laba berhasil setelah pajak penghasilan 263.600.000
Meneruskan tahap – tahap dalam penyusunan laporan keuangan,
selanjutnya perusahaan melakukan pencatatan penutup (closing entries). Pada
dasarnya, tata cara pencatatan penutup sama seperti halnya di perusahaan
dagang. Beberapa akun yang ditutup adalah sebagai berikut:
a. Akun Kos produksi produk terjual
b. Akun-akun Penghasilan
c. Akun-akun Beban
d. Akun Ikhtisar laba rugi
e. Akun Prive atau akun Deviden (jika perusahaan membentuk akun ini)
Tahap akhir penyusunan laporan keuangan perusahaan manufaktur adalah
membuat laporan perubahan ekuitas, laporan posisi keuangan (neraca), dan laporan
arus kas. Pembuatan ketiga laporan tersebut identic dengan di perusahaan jasa
maupun dagang. Satu hal yang membedakan adalah di laporan posisi keuangan, di
perusahaan jasa tidak terdapat akun Persediaan, sedangkan di perusahaan
manufaktur terdapat 3 jenis akun Persediaan, yaitu akun Persediaan bahan baku,
Persediaan produk dalam proses, dan Persediaan produk jadi.
2.8 Siklus Pendapatan
2.8.1 Pengertian Siklus Pendapatan
Menurut Marshal B. Romney dan Paul John Steinbart (2015), siklus
pendapatan (revenue cycle) adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi
pemrosesan informasi terkait yang terus – menerus dengan menyediakan barang
45
dan jasa kepada pelanggan dan menerima kas sebagai pembayaran atas
penjualan tersebut. Pertukaran informasi eksternal yang paling utama dari siklus
ini adalah dengan pelanggan. Informasi mengenai aktivitas siklus pendapatan
juga mengalir ke siklus akuntansi lainnya. Sebagai contoh siklus pengeluaran
dan produksi menggunakan informasi mengenai transaksi penjualan untuk
memulai pembelian atau produksi atas persediaan tambahan untuk memenuhi
permintaan. Siklus manajemen sumber daya manusia atau penggajian
menggunakan informasi mengenai penjualan untuk menghitung komisi
penjualan dan bonus. Fungsi buku besar umum dan pelaporan menggunakan
informasi yang dihasilkan oleh siklus pendapatan guna menyiapkan laporan
keuangan dan laporan kinerja.
2.8.2 Fungsi Sistem Informasi Pendapatan
Fungsi dasar sistem informasi penadapatan menurut Marshal B. Romney
dan Paul John Steinbart (2015), yaitu menadapatkan dan memproses data
mengenai berbagai aktivitas bisnis, menyimpan dan mengatur data tersebut
untuk mendukung pengambilan keputusan dan memberikan pengawasan untuk
memastikan kenadalan data serta menjaga sumber daya organisasi.
2.8.3 Aktivitas Siklus Penadapatn
Sikus pendapatan menurut Marshal B. Romney dan Paul John Steinbart
(2015), pada asarnya terdiri dari aktivitas sebagai berikut :
1. Merespon pertanyaan pelanggan mengenai produk atau jasa.
Pertanyaan pelanggan mengenai produk atau jasa perusahaan
ditangani oleh wiraniaga. Pada perusahaan tertentu, seperti
46
perusahaan komputer dan software yang produknya sangat
kompleks, wiraniaga memiliki peranan penting dalam membantu
pelanggan memahami produk atau jasa serta memilih produk atau
jasa yang tepat.
2. Membuat kesepakatan dengan pelanggan dalam rangka penyediaan
barang atau jasa di masa yang akan datang.
3. Mengirim barang atau menyampaikan jasa ke pelanggan. Yang
bertanggung jawab dalam aktivitas pengiriman barang adalah bagian
gudang dan transporter. Dalam penyampaian jasa, karyawan yang
bertanggung jawab adalah penyedia jasa.
4. Melakukan penagihan. Perusahaan mencatat piutang dagang dan
melakukan penagihan ke pelanggan.
5. Menerima kas. Perusahaan menerima pembayaran dari pelanggan.
6. Menyetor ke bank. Karyawan yang bertanggung jawab untuk
menyetorkan penerimaan kas adalah kasir.
7. Menyiapkan laporan. Laporan yang diperlukan dalam siklus
pendapatan meliputi daftar order, daftar pengiriman, dan daftar kas.
2.8.4 Pendokumentasian Proses dan Perekaman Data
Menurut Marshal B. Romney dan Paul John Steinbart (2015),
pendekomentasian proses dan perekaman data dalam siklus pendapatan berikut
ini akan dibagi menjadi dua bagian untuk mempermudah pemahaman. Yang
pertama adalah proses order penjualan sampai pengiriman dan kedua adalah
proses penagihan sampai penyetoran ke bank.
47
1. Proses Order Penjualan sampai Pengiriman
Dalam proses order penjualan sampai pengiriman, terdapat empat
pihak yang terlibat, yaitu pelanggan, bagian order penjualan, bagian
gudang, dan bagian pengiriman.
a) Penerimaan Order Penjualan
Proses pengiriman barang dimulai dari diterimanya order dari
pelanggan. Karyawan yang bertugas di bagian penerimaan order
mengentry order tersebut ke komputer. Apabila pelanggan
tersebut belum pernah melakukan order, maka karyawan tersebut
harus membuat record baru bagi pelanggan tersebut dalam table
pelanggan. Sistem lalu memeriksa table persediaan untuk
memastikan apakah persediaan yang dipesan tersebut tersedia.
Order kemudian dicatat ke dalam table Order Penjualan dan tabel
Rincian Order Penjualan. Sistem Komputer juga mengupdate
kuantitas persediaan yang dialokasikan ke order di dalam table
persediaan.
Selanjutnya, karyawan mencetak order penjualan sebanyak dua
rangkap. Rangkap pertama dikirim ke bagian gudang dan
berfungsi sebagai picking ticket dan rangkap kedua dikirim ke
bagian pengiriman dan berfungsi sebagai packing slip.
b) Pengambilan Barang
Bagian gudang menggunakan picking ticket untuk mengambil
barang. Pada perusahaan yang menggunakan sistem komputer
48
yang terintegrasi, sistem secara otomatis akan menunjukan lokasi
barang di rak gudang harus diambil begitu karyawan mengentry
order. Selanjutnya sistem akan menghasilkan label berisi kode
barang, deskripsi, jumlah dan lokasi. Label ini nantinya
ditempelkan pada barang yang diambil. Setelah bagian gudang
mengambil barang yang diorder, barang tersebut diserahkan ke
bagian pengiriman.
c) Pengiriman Barang
Setelah menerima barang dari bagian gudang, bagian pengiriman
memverifikasi packing slip dan picking ticket. Selanjutnya bagian
pengiriman membuat bill of lading atau surat jalan.
Bagian pengiriman lalu mengentry data pengiriman ke table
Pengiriman dan table Rincian Pengiriman. Komputer akan
mengupdate saldo persediaan dalam table Persediaan. Kemudian
bagian pengiriman menyerahkan packing slip ke bagian piutang
dagang.
Bill of lading dibuat rangkap dua. Kedua rangkap tersebut dibawa
oleh transporter. Rangkap pertama yang telah ditandatangani
pelanggan dikembalikan oleh transporter kepada bagian piutang
dagang, sedangkan rangkap kedua diberikan kepada pelanggan.
Selanjutnya bagian pengiriman menyerahkan order penjualan
(packing slip) ke bagian piutang dagang.
49
2. Proses Penagihan sampai Penyetoran ke Bank
a) Penagihan
Setiap hari bagian piutang dagang membandingkan order
penjualan (packing slip) dengan catatan pengiriman yang telah
dientry bagian pengiriman. Setelah bagian piutang dagang
menerima salinan bill of lading yang telah ditandatangani oleh
pelanggan, bagian piutang dagang mencocokkannya dengan
packing slip. Apabila cocok, maka faktur penjualan direkam ke
table Faktur Penjualan dan table Rincian Jurnal Faktur Penjualan.
Kemudian faktur penjualan dicetak 2 rangkap dan daftar semua
faktur penjualan baru juga dicetak. Faktur penjualan lalu dikirim
ke pelanggan dan catatan faktur penjualan diposting sehingga
saldo piutang dalam table Pelanggan akan terupdate.
b) Penerimaan Uang
Pelanggan menerima faktur penjualan lalu menyobek bagian
yang tertera kode pelanggan dan jumlah terutang. Bagian yang
disobek tersebut selanjutnya dikirimkan kembali sebagai
remittance advice bersama dengan cek/bukti setor/bukti transfer.
Bagian surat membuka surat dari pelanggan dan menyerahkan 1
salinan remittance advice dan cek ke kasir. Salinan remittance
advice yang lain diserahkan ke bagian piutang dagang.
50
c) Perekaman Penerimaan Uang
Bagian piutang dagang mengentry table Penerimaan Kas dan
table Rincian Penerimaan Kas berdasarkan remittance advice
yang secara otomatis akan mengupdate saldo piutang dagang
pelanggan.
2.8.5 Risiko Siklus Pendapatan
Risiko siklus pendapatan menurut Marshal B. Romney dan Paul John
Steinbart (2015), dibahas pada bagian berikut :
1. Risiko Proses Entry Order Penjualan
a) Order yang tidak lengkap atau tidak akurat.
b) Order yang tidak valid.
c) Order yang menyebabkan kredit pelanggan melebihi batas
kredit.
d) Kehabisan persediaan atau persediaan yang berlebihan.
2. Risiko Proses Pengiriman
a) Mengambil item yang salah atau kesalahan kuantitas item
yang diambil dari gudang.
b) Pencurian persediaan.
c) Kesalahan pengiriman (keterlambatan atau pembatalan
pengiriman, kesalahan dalam hal kuantitas atau item yang
dikirim, kesalahan alamat pengiriman, atau duplikasi
pengiriman).
51
3. Risiko Proses Penagihan
a) Tidak melakukan penagihan
b) Kesalahan dalam penagihan
c) Kesalahan posting ke rekening piutang dagang.
d) Memo kredit yang tidak valid atau tidak akurat.
4. Risiko Proses Penerimaan Kas
a) Pencurian kas.
b) Masalah arus kas (cash flow)
2.8.6 Pengendalian Siklus Pendapatan
Berikut adalah pembahasan mengenai pengendalian dalam siklus
pendapatan untuk menghindari risiko menurut Marshal B. Romney dan Paul
John Steinbart (2015).
1. Pengendalian Proses Entry Order Penjualan
Pencatatan order yang tidak lengkap atau tidak akurat tidak hanya
menimbulkan masalah inefiensi karena karyawan harus menghubungi
ulang pelanggan dan mengentry ulang order tersebut ke pelanggan
yang pada akhirnya akan mempengaruhi penjualan di masa yang akan
datang. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengecekan secara
menyeluruh yang menjamin bahwa semua data, termasuk alamat
pengiriman dan alamat penagihan telah lengkap.
Order yang tidak valid terjadi apabila perusahaan mengirim
barang ke pelanggan, tetapi pelanggan menolak pengiriman barang
tersebut karena merasa tidak melakukan order. Untuk transaksi yang
52
menggunakan kertas, validitas order dari pelanggan diperoleh dari
tanda tangan pelanggan pada dokumen order penjualan. Pada
transaksi elektronik, validitas order diperoleh dari digital signature.
Sebagian besar penjualan kepada konsumen bisnis (business-to-
business) dilakukan secara kredit. Dengan demikian, terdapat risiko
adanya piutang tidak tertagih. Otorisasi atas penjualan kredit perlu
dilakukan oleh manajer kredit untuk menghindari risiko ini. Manajer
kredit perlu menetapkan batas kredit bagi pelanggan lama yang
ordernya menyebabkan kreditnya melebihi batas kredit. Batas kredit
tersebut dientry ke master file pelanggan, sehingga sistem dapat
secara otomatis memberi pesan atas order yang menyebabkan kredit
pelanggan melebihi batas kredit. Pesan tersebut menyebabkan order
tidak dapat ditidaklanjuti sebelum manajer kredit memberikan
keputusan untuk meningkatkan batas kredit atau tidak.
Wiranaga juga perlu mengecek apakah persediaan yang ada
cukup untuk memenuhi order, sehingga dapat menginformasikan
kepada pelanggan perkiraan tanggal pengiriman order, sehinga dapat
mengiinformasikan kepada pelanggan perkiraan tanggal pengirima.
Oleh karena itu, catatan persediaan yang akurat sangat penting untuk
mencegah kekurangan atau kelebihan persediaan. Kekurangan
persediaan akan berakibat hilangnya penjualan karena pelanggan
tidak mau menunggu dan membeli dari tempat lain. Sebaliknya
53
kelebihan persediaan menyebabkan biaya penyimpanan dan
penanganan persediaan meningkat.
2. Pengendalian Proses Pengiriman
Masalah yang potensial terjadi dalam proses pengiriman adalah
pengambilan item yang salah atau kesalahan kuantitas item yang
diambil dari gudang. Warehouse management system (sistem
manajemen gudang) yang otomatis, seperti TOLAS dan ERP
bertujuan untuk mengurangi waktu dan biaya perpindahan persediaan
dari dan ke gudang sekaligus meningkatkan akurasi sistem persediaan
perpetual. Sistem otomatis tersebut meminimalkan kesalahan, baik
dalam pengambilan barang di gudang maupun dalam pengiriman.
Begitu order dientry ke sistem, maka sistem secara otomatis
mengecek picking list dan picking label yang memberitahukan lokasi
dan kuantitas produk yang harus diambil di gudang. Dalam warehouse
management system rak – rak yang ada digudang diberi alamat lokasi
berdasarkan aisle/gang A, B, C, D, dan seterusnya. Rak paling bawah
(disebut sebagai picking face) biasanya berisi produk bukan dalam
jumlah penuh (1 pallet), tetapi dalam eceran. Pelanggan
dimungkinkan untuk memesan jumlah tidak sesuai dengan jumlah
pallet. Misalnya, apabila 1 pallet terdiri dalam 8 karton produk, maka
pelanggan dapat memesan 125 karton atau 100 karton. Oleh karena
itu pad arak paling bawah bisa saja hanya tersisa 2 karton karena 6
kartonnya sudah diambil untuk memenuhi order – order sebelumnya.
54
Sebagai contoh. Apablia pelanggan memesan 125 karton, maka secara
otomatis sistem akan menunjukan 15 lokasi yang berisi 1 pallet penuh
dan picking face untuk mengambil 5 karton untuk memenuhi sisa
order tersebut. Setelah barang diambil, maka supervisor gudang akan
mengecek apakah barang yang diambil akan sesuai dengan picking list
dan picking labelnya.
Kehilangan persediaan karena pencurian akan menyebabkan
catatan persediaan menjadi tidak akurat, yang pada akhirnya
menimbulkan masalah dalam memenuhi order pelanggan.Persediaan
harus disimpan dilokasi yang aman dan akses fisiknya dibatasi. Selain
itu semua persediaan yang ditransfer dari satu tempat ke tempat yang
dalam perusahaan harus didokumentasikan. Persediaan yang
diserahkan ke bagian pengiriman harus menandatangani dokumen
yang menyertai barang. Prosedur ini memungkinkan untuk melacak
penyebab kurangnya persediaan dan mendorong karyawan untuk
menjaga akurasi catatan. Catatan persediaan harus direkonsiliasi
secara periodik dengan perhitungan fisik persediaan dan karyawan
yang bertanggung jawab atas kekurangan persediaan yang terjadi.
3. Pengendalian Proses Penagihan
Masalah potensial dalam proses penagihan adalah tidak
melakukan penagihan. Hal ini dapat diatasi dengan pembagian tugas
antara bagian pengiriman dan bagian penagihan. Apabila karyawan
dapat melakukan dua fungsi tersebut sekaligus, maka ia dapat
55
mengirimkan barag ke temannya dan tidak melakukan penagihan.
Selain itu, manajemen secara reguler perlu mereview laporan
perbandingan antara order penjualan, packing ticket, dan bill of lading
dengan faktur penjualan.
Kesalahan dalam jumlah yang ditagih, baik itu kurang tagih atau
kelebihan tagih akan berakibat buruk. Kekurangan tagih akan
merugikan perusahaan, sedangkan harga , item, kuantitas dalam
penagihan dapat dihindari dengan menggunakan master file
persediaan untuk menghindari risiko kesalahan harga dan membatasi
kemungkinan karyawan untuk mengubah data. Selain itu, bagian
penagihan tidak boleh memiliki akses terhadap catatan piutang
dagang.
Untuk menjamin bahwa semua penjualan telah direkam oleh
bagian akuntansi, maka faktur penjualan harus memiliki nomor urut
tercetak. Pengendalian ini juga dapat menjaga kas karena kasir tidak
dapat mengambil uang hasil penjualan dan membuang faktur
penjualannya dalam hal penjualan tunai.
Selain itu, setiap bulan sebaiknya bagian kredit mencetak
laporan umur piutang dagang menampilkan saldo dan rincian faktur
penjualan yang belum dilunasi beserta umurnya (misalnya : baru 1-30
hari, 31 – 60 hari, dan > 90 hari) seperti yang belum dilunasi dalam
jangka waktu lama. Apabila jumlah yang belum dibayar sangat tinggi,
perusahaan dapat merevisi kebijakan kreditnya. Selain itu, laporan ini
56
juga dapat digunakan sebagai verifikasi terhadap saldo piutang
dagang.
4. Pengendalian Proses Penerimaan Kas
Prosedur pengendalian khusus harus diterapkan karena kas
paling muda dicuri. Pembagian tugas merupakan prosedur
pengendalian yang aling efektif untuk mengurangi risiko pencurian.
Karyawan yang memiliki akses fisik terhadao kas seharusnya tidak
bertanggung jawab atas pencatatn dan otorisasi transaksi yang
melibatkan penerimaan kas.
Pembagian tugas yang harus dilakukan meliputi :
1. Pembagian tugas antara kasir yang menangani kas atau cek
dengan bagian piutang dagang yang melakukan posting
remittance advice ke rekening piutang dagang untuk
diposting ke penerimaan kas, akan tetapi bagian piutang
dagang tidak memiliki akses terhadap cek/bukti
transfer/bukti setor yang menyertai remittance advice
tersebut. Dengan pembagian tugas tersebut pengendalian
independen yang terbentuk memungkinkan kita untuk dapat
membandingkan antara total kredit dalam rekening piutang
dagang dengan debit penyetoran uang oleh kasir dari kas atau
cek dari pelanggan.
2. Pembagian tugas antara kasir yang menangani kas atau cek
dengan karyawan yang melakukan otorisasi memo kredit.
57
Apabila seorang karyawan melakukan kedua tugas ini, maka
ia dapal melakukan pencurian uang dengan cara membuat
memo kredit sebesar uang yang ia curi.
3. Pembagian tugas antara kasir yang menangani kas atau cek
dengan karyawan yang melakukan rekonsiliasi bank.
Rekonsiliasi bank merupakan pengendalian yang penting.
Apabila rekonsiliasi bank dilakukan oleh karyawan yang
tidak memiliki akses terhadapat kas atau catatan piutang
pelanggan, maka rekonsiliasi bank merupakan pengecekan
independen terhadap kasir.
2.9 Siklus Pengeluaran
2.9.1 Pengertian Siklus Pengeluaran
Menurut Marshall B.Romney dan Paul John Steinbart (2015), siklus
pengertian (expenditure cycle) adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi
pemrosesan informasi terkait yang terus – menerus berhubungan dengan
pembelian serta pembayaran barang dan jasa. Bab ini berfokus pada perolehan
Bahan Baku, barang jadi, perlengkapan, dan jasa.
Dalam siklus pengeluaran, pertukaran informasi eksternal utama dengan
pemasoknya (vendor). Dari Di dalam perusahaa, informasi mengenai kebutuhan
untuk membeli barang dan Bahan Baku mengalir ke siklus pengeluaran dari
siklus pendapatan dan produksi, pengendalian persediaan dan berbagai
departemen. Setelah barang dan Bahan Baku tiba, pemberitahuannya
58
penerimaannya mengalir kembali ke sumber – sumber dari siklus pengeluaran.
Data biaya juga mengalir dari siklus pengeluaran ke buku besar umum dan
fungsi pelaporan untuk dimasukkan dalam laporan keuangan dan berbagai
laporan manAajemen.
2.9.2 Tujuan Siklus Pengeluaran
Menurut Marshal B. Romney dan Paul John Steinbart (2015), tujuan
utama dalam siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan total biaya
perolehan dan pemeliharaan persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan
yang diperlukan perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, manajemen harus
membuat keputusan penting sebagai berikut.
1. Tingkat optimal persediaan dan perlengkapan yang harus dimiliki
2. Pemasok yang menyediakan kualitas dan layanan terbaik dengan
harga terbaik
3. Perusahaan dapat mengonsolidasikan pembelian antarunit untuk
mendapatkan harga optimal
4. Teknologi informasi (TI – information technology) dapat digunakan
untuk meningkatkan efisiensi dan keakuratan fungsi logistik
inbound ?
5. Perusahaan dapat memelihara kas yang cukup untuk memanfaatkan
setiap diskon yag ditawarkan pemasok
6. Pembayaran ke vendor dapat dikelola untuk memaksimalkan arus
kas
Perusahaan menjalankan empat aktivitas siklus pengeluaran dasar :
59
1. Memasan Bahan Baku, perlengkapan, dan jasa
2. Menerima Bahan Baku, perlengkapan, dan jasa
3. Menyetujui faktur pemasok
4. Pengeluaran kas
Bab ini menjelaskan bagaimana sistem informasi sebuah perusahaan
mendukung masing – masing aktivitas tersebut. Kita mulai dengan
menjelaskan desain dari sistem informasi siklus pengeluaran dan pengendalian
dasar yang diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut meyediakan
manajemen dengan informasi yang andal untuk menilai efisiensi dan
efektivitas operasional. Kita kemudian mendiskusikan secara detail tiap – tiap
dari empat aktivitas siklus pengeluaran dasar. Untuk setiap aktivitas,kita
menjelaskan bagaimana informasi diperlukan untuk menjalankan dan
mengelola aktivitas tersebut agar dapat dikumpulkan, diproses, dan disimpan.
2.9.3 Sistem Informasi Siklus Pengeluaran
Menurut Marshal B. Romney dan Paul John Steinbart (2015), aktivitas –
aktivitas dalam siklus pengeluaran adalah cerminan dari aktivitas – aktivitas
dasar yang dijalankan dalam siklus pendapatan. Hubungan erat antara aktivitas
siklus pengeluaran pembeli dan aktivitas siklus pendapatan penjual memiliki
implikasi penting untuk mendesain sistem informasi akuntansi kedua pihak.
Secara spesifik, dengan menerapkan perkembangan TI baru untuk merekayasa
ulang aktivitas siklus pengeluaran, perusahaan menciptakan peluang bagi para
pemasok untuk merekayasa ulang aktivitas ulang aktivitas siklus pendapatannya.
Sebaliknya, menggunakan TI untuk mendesain ulang siklus pendapatan sebuah
60
perusahaan dapat menciptakan peluang bagi pelanggan untuk memodifikasi
siklus pengeluarannya sendiri. Faktanya, perubahan dalam operasi satu
perusahaan mungkin mengharuskan perubahan yang sesuai dalam operasi
perusahaan lain dengan siapa ia berbisnis. Sebagai contoh, para produsen mobil
besar dan banyak pengecer besar, seperti Walmart, mensyaratkan para pemasok
mereka untuk mengirimkan faktur melalui electronic data interchange (EDI),
atau mereka tidak akan berbisnis dengan mereka. Akibatnya, para pemasok
tersebut harus memodifikasi sistem akuntansi mereka menggabungkan
pengguna EDI.
Tabel 2. 4 Perbandingan Aktivitas Siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluaran Menurut Marshal
B. Romney dan Paul John Steinbart (2015)
Perbandingan Aktivitas Siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluaran
Aktivitas Siklus Pendapatan Aktivitas Siklus Pengeluaran
1. Entri pesanan penjual,
memproses pesanan dari
pelanggan
1. Pemesanan Bahan
Baku, perlengkapan,
dan jasa dengan
mengirikan pesanan ke
pemasok
2. Pengiriman, Mengantar barang
dagangan atau jasa ke
pelanggan (logistic outbound)
2. Penerimaan, Menerima
barang atau jasa dari
pemasok (logistic inbound)
61
3. Penagihan, Mengirimkan
faktur ke pelanggan
3. Memproses faktur,
Meninjau dan Menyetujui
faktur dari pemasok
4. Penerimaan kas, Memproses
pembayaran dari pelanggan
4. Pengeluaran kas,
Memproses pembayaran ke
pemasok
2.10 Analisa
2.10.1 Pengertian Analisa
Menurut Al – Fatta (2007) Pengertian analisa yaitu suatu usaha dalam
mengamati secara detail pada suatu hal atau benda dengan cara menguraikan
komponen – komponen pembentukannya atau menyusun komponen tersebut
untuk dikajilebih lanjut. Kata analisa atau analisis banyak digunakan dalam
berbagai bidang ilmu pengetahuan, baik ilmu bahasa, alam dan ilmu sosial.
Didalam semua kehidupan ini sesungguhnya semua bisa dianalisa, hanya saja
cara dan metode analisanya berbeda – beda pada tiap bagian kehidupan. Untuk
mengkaji suatu permasalahan, dikenal dengan suatu metode yang disebut
dengan metode ilmiah.
2.10.2 Metode Analisa
2.10.2.1 Analisa Metode PIECES
2.9.2.1.1 Pengertian Analisa Metode PIECES
Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan
analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, pengendalian,
62
efisiensi, dan pelayanan. Panduan ini dikenal dengan analisis
PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency,
Service). Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah dan
akhirnya dapat ditemukan masalah utamanya Al-Fatta (2007).
Untuk lebih jelasnya lagi mengenai PIECES, di bawah ini
akan dijelaskan mengenai pengertian dari masing – masing
komponen PIECES.
2.9.2.1.2 Komponen – komponen Analisa Metode PIECES
Menurut Al fatta (2007:51) metode yang menggunakan
enam variabel yaitu Performance, Information/Data, Economic,
Control/Security, Efficiency, dan Service.
1. Performance (Analisis Kinerja)
Masalah kinerja terjadi ketika tugas-tugas bisnis yang
dijalankan tidak mencapai sasaran. Kinerja diukur dengan
jumlah produksi dan waktu tanggap. Jumlah produksi adalah
jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan selama jangka waktu
tertentu. Pada bagian pemasaran, kinerja diukur berdasarkan
volume pekerjaan. Pangsa pasar yang diraih, atau citra
perusahaan.
Waktu tanggap adalah keterlambatan rata-rata antara suatu
transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada transaksi
tersebut.
63
2. Information (Analisis Informasi)
Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir.
Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam
menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk
menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul.
Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan
menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi
malah akan menimbulkan masalah baru. Situasi yang
membutuhkan peningkatan informasi meliputi.
d. Kurangnya informasi mengenai keputusan atau situasi yang
sekarang.
e. Kurangnya informasi yang relevan mengenai keputusan atau
situasi sekarang.
f. Kurangnya informasi yang tepat waktu.
g. Terlalu banyak informasi.
h. Informasi tidak akurat.
Informasi juga dapat merupakan fokus dari suatu batasan atau
kebijakan. Sementara analisis informasi memeriksa output
sistem, analisis yang tersimpan dalam sebuah sistem.
Permasalahan yang meliputi:
a. Data yang berlebihan. Data yang sama ditangkap
dan/ataudisimpan di banyak tempat.
64
b. Kekakuan data. Data di tangkap dan disimpan, tetapi
diorganisasikan sedemikian rupa sehingga laporan dan
pengujian judul dan pengujian tidak dapat atau sulit
dilakukan.
3. Economic (Analisis Ekonomi)
Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum
bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah
biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan
dengan masalah biaya. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan
dapat disimak berikut:
a. Biaya
1. Biaya tidak diketahui.
2. Biaya tidak dapat dilacak kesumber.
3. Biaya terlalu tinggi.
b. Keuntungan
1. Pasar-pasar baru dapat dieskplorasi.
2. Pemasaran saat ini dapat diperbaiki.
3. Pesanan-pesanan dapat ditingkatkan.
4. Security (Analisis Keamanan)
Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika
ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang
untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi
65
kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
1. Keamanan atau kontrol yang lemah
a. Input data tidak diedit dengan cukup.
b. Kejahatan (misalnya, penggelapan atau pencurian)
terhadap data.
c. Pelanggaran etika pada data atau informasi. Misalnya, data
atau informasi diakses orang yang tidak berwenang.
d. Data tersimpan secara berlebihan, tidak konsisten pada
dokumen atau database yang berbeda.
e. Pelanggaran peraturan atau panduan privasi data.
f. Terjadi error saat pemrosesan (oleh manusia, mesin, atau
perangkat lunak).
g. Terjadi error saat membuat keputusan.
2. Kontrol atau keamanan berlebihan.
a. Prosedur birokratis memperlamban sistem.
b. Pengendalian yang berlebihan mengganggu para
pelanggan atau karyawan.
c. Pengendalian berlebihan menyebabkan penundaan
pemrosesan.
5. Efficiency (Analisis Efisiensi)
Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output
sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin.
66
Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat
dikatakan tidak efisien:
a. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya
manusia, mesin, atau komputer.
b. Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.
c. Data diproses secara berlebihan.
d. Informasi dihasilkan secara berlebihan.
e. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
f. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu
berlebihan.
6. Services (Analisis Layanan)
Berikut adalah keriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem
bisa dikatakan buruk:
a. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.
b. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.
c. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.
d. Sistem tidak mudah dipelajari.
e. Sistem tidak mudah digunakan.
f. Sistem canggung untuk digunakan.
g. Sistem tidak fleksibel.
67
2.10 Analisa dan Desain Berorientasi Obyek (Object Oriented Analysis and
Design)
Object Oriented Analysis and Design merupakan kumpulan peralatan dan
teknik untuk pengembangan sistem yang akan memanfaatkan teknologi objek untuk
mengkonstruksi sebuah sistem dan perangkat lunaknya. Teknik analisis
berorientasi objek merupakan alat terbaik yang dapat digunakan untuk sebuah
proyek yang akan mengimplementasikan sistem yang menggunakan teknologi
objek untuk membangun, mengelola dan merakit objek – objek itu menjadi aplikasi
yang berguna. Teknik pemodelan objek menyajikan penggunaan metodologi dan
notasi diagram yang sama sekali berbeda dengan teknik lainnya yang biasa
digunakan untuk pemodelan data dan pemodelan proses Whitten et al (2007).
2.10.2 Object Oriented Analysis (OOA)
Object Oriented Analysis adalah pendekatan pemodelan objek dan
desain sistem Whitten et al (2007) sebuah teknik yang model-driven yang
mengintegrasikan data dan proses ke dalam konstruksi yang disebut objek.
Model-model OOA adalah gambar-gambar yang mengilustrasikan objek-objek
sistem dari berbagai macam perspektif seperti struktur, kelakuan dan interaksi
objek-objek Whitten et al (2007).
2.10.3 Object Oriented Design (OOD)
Object Oriented Design adalah sebuah pendekatan yang digunakan
untuk menentukan solusi perangkat lunak khususnya pada objek yang
berkolaborasi, atribut dan metode mereka Whitten et al (2007).
2.11 Metodologi Penelitian
68
Metodologi merupakan suatu formula dalam penerapan penelitian dimana
dalam melakukan penelitian tersebut terdapat langkah – langkah dan juga hasil
penelitian. Sedangkan Maddison dalam Hasibuan (2007:14) menjelaskan
metodologi penelitian dalam ilmu komputer, sistem informasi atau teknologi
informasi merupakan “langkah – langkah atau tahapan perencanaan dengan bantuan
beberapa metode, teknik, alat (tools) dan dokumentasi dengan tujuan untuk
membantu penelitian dalam meminimalkan resiko kegagalan dan menekankan pada
proses atau sasaran penelitian di bidang CS/IS/IT”. Metodologi penelitian
merupakan suatu kerangka dan asumsi yang ada dalam melakukan elaborasi
penelitian sedangkan metode penelitian memerlukan teknik atau prosedur untuk
menganalisa data yang ada. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan Maddison,
R.N. Information System Methodologies. Wiley Heyden Ltd. 1985 bahwa
metodologi penelitian merupakan langkah – langkah yang ada dalam penelitian
sedangkan metode penelitian adalah cara dari setiap langkah yang ada.
2.11.2 Metode Pengumpulan Data
Menurut Nazir (2009) pengumpulan data adalah prosedur yang
sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam
melakukan pengumpulan data, ada beberapa cara yang dilakukan, antara lain :
1. Studi Literatur
Studi literatur merupakan kegiatan menelusuri litelatur yang ada serta
menelaah secara tekun. Dengan mengadakan survey terhadap data
yang telah ada, peneliti harus mencari teori-teori yang telah
berkembang dalam bidang ilmu yang diteliti, mencari metode-metode
69
serta teknil penelitian, baik dalam pengumpulan data atau dalam
analisa data yang pernah dilakukan peneliti-peneliti terdahulu Nazir
(2005).
2. Studi Lapangan
Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan dengan cara
mendatangi langsung tempat yang menjadi objek penelitian Nazir
(2005). Dalam studi lapangan ini, penulis melakukan 2 (dua) kegiatan
yang dilakukan dalam mengumpulkan data yaitu:
b. Observasi/pengamatan
Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan
data primer dengan cara mengamati langsung obyek datanya
Jogiyanto (2008). Sedangkan menurut Nazir (2005), pengumpulan
data dengan observasi langsung atau pengamatan langsung adalah
cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada
pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Dari kedua
definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa observasi merupakan
teknik untuk mengambil data dengan data visual dengan mengamati
obyek penelitian secara langsung.
c. wawancara
Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data
dari respoden Jogiyanto (2008). Wawancara dapat berupa wawancara
personal (tatap muka langsung dengan respoden), wawancara intersep
(respoden dipilih di lokasi umum), dan wawancara telepon.
70
Sedangkan menurut Nazir (2005), wawancara adalah proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya
jawab, bertatap muka antara pewawancara dengan penjawab atau
responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide
(panduan wawancara).
2.12 Metodologi Pengembangan Sistem
2.12.2 Pengertian Rapid Application Development (RAD)
Rapid Application Development (RAD) adalah strategi siklus hidup
yang ditujukan untuk menyediakan pengembangan yang jauh lebih cepat dan
mendapatkan hasil dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan hasil
yang dicapai melalui siklus tradisional McLeod (2002). RAD merupakan
gabungan dari bermacam-macam teknik terstruktur dengan teknik prototyping
dan teknik pengembangan joint application untuk mempercepat
pengembangan sistem/aplikasi Bentley (2004). Dari definisi-definisi konsep
RAD ini, dapat dilihat bahwa pengembangan aplikasi dengan menggunakan
metode RAD ini dapat dilakukan dalam waktu yang relatif lebih cepat.
Pemaparan konsep yang lebih spesifik lagi dijelaskan oleh Pressman
(2005) dalam bukunya, “Software Engineering: A Practition’s Approach”. Ia
mengatakan bahwa RAD adalah proses model perangkat lunak inkremental
yang menekankan siklus pengembangan yang singkat. Model RAD adalah
sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model waterfall, di mana
perkembangan pesat dicapai dengan menggunakan pendekatan konstruksi
71
berbasis komponen. Jika tiap-tiap kebutuhan dan batasan ruang lingkup projek
telah diketahui dengan baik, proses RAD memungkinkan tim pengembang
untuk menciptakan sebuah “sistem yang berfungsi penuh” dalam jangka waktu
yang sangat singkat. Dari penjelasan Pressman (2012) ini, satu perhatian
khusus mengenai metodologi RAD dapat diketahui, yakni implementasi
metode RAD akan berjalan maksimal jika pengembang aplikasi telah
merumuskan kebutuhan dan ruang lingkup pengembangan aplikasi dengan
baik.
Sedangkan menurut Kendall (2010), RAD adalah suatu pendekatan
berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu
metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak. RAD bertujuan
mempersingkat waktu yang biasanya diperlukan dalam siklus hidup
pengembangan sistem tradisional antara perancangan dan penerapan suatu
sistem informasi. Pada akhirnya, RAD sama-sama berusaha memenuhi syarat-
syarat bisnis yang berubah secara cepat.
Gambar 2. 1 Siklus RAD (Sumber: Kendal 2010)
72
2.12.3 Fase dan Tahapan Pengembangan Aplikasi
Menurut Kendall (2010), terdapat tiga fase dalam RAD yang
melibatkan penganalisis dan pengguna dalam tahap penilaian, perancangan,
dan penerapan. Adapun ketiga fase tersebut adalah requirements planning
(perencanaan syarat-syarat), RAD design workshop (workshop desain
RAD), dan implementation (implementasi). Sesuai dengan metodologi
RAD menurut Kendall (2010), berikut ini adalah tahap-tahap
pengembangan aplikasi dari tiap-tiap fase pengembangan aplikasi.
1) Requirements Planning (Perencanaan Syarat-Syarat)
Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk
mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk
megidentifikasikan syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari
tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam fase ini adalah
menyelesaikan masalah-masalah perusahaan. Meskipun teknologi
informasi dan sistem bisa mengarahkan sebagian dari sistem yang
diajukan, fokusnya akan selalu tetap pada upaya pencapaian tujuan-
tujuan perusahaan (Kendall, 2010).
2) RAD Design Workshop (Workshop Desain RAD)
Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang
bisa digambarkan sebagai workshop. Penganalisis dan pemrogram
dapat bekerja membangun dan menunjukkan representasi visual
desain dan pola kerja kepada pengguna. Workshop desain ini dapat
dilakukan selama beberapa hari tergantung dari ukuran aplikasi yang
73
akan dikembangkan. Selama workshop desain RAD, pengguna
merespon prototipe yang ada dan penganalisis memperbaiki modul-
modul yang dirancang berdasarkan respon pengguna. Apabila
sorang pengembangnya merupakan pengembang atau pengguna
yang berpengalaman, Kendall menilai bahwa usaha kreatif ini dapat
mendorong pengembangan sampai pada tingkat terakselerasi
(Kendall, 2010).
3) Implementation (Implementasi)
Pada fase implementasi ini, penganalisis bekerja dengan para
pengguna secara intens selama workshop dan merancang aspek-
aspek bisnis dan nonteknis perusahaan. Segera setelah aspek-aspek
ini disetujui dan sistem-sistem dibangun dan disaring, sistem-sistem
baru atau bagian dari sistem diujicoba dan kemudian diperkenalkan
kepada organisasi (Kendall, 2010).
2.12.4 Kelebihan dan Kekurangan RAD
Metode pengembangan sistem RAD relatif lebih sesuai dengan
rencana pengembangan aplikasi yang tidak memiliki ruang lingkup yang
besar dan akan dikembangkan oleh tim yang kecil. Namun, RAD pun
memiliki kelebihan dan kekurangannya sebagai sebuah metodologi
pengembangan aplikasi. Berikut ini adalah kelebihan metodologi RAD
menurut Marakas (2006):
1. Penghematan waktu dalam keseluruhan fase projek dapat
dicapai.
74
2. RAD mengurangi seluruh kebutuhan yang berkaitan dengan
biaya projek dan sumberdaya manusia.
3. RAD sangat membantu pengembangan aplikasi yang berfokus
pada waktu penyelesaian projek.
4. Perubahan desain sistem dapat lebih berpengaruh dengan cepat
dibandingkan dengan pendekatan SDLC tradisional, hingga
mudah mengakomodasi perubahan sistem.
5. Sudut pandang user disajikan dalam sistem akhir baik melalui
fungsi-fungsi sistem atau antarmuka pengguna hingga
mempermudah feedback dari pelanggan.
6. RAD menciptakan rasa kepemilikan yang kuat di antara seluruh
pemangku kebijakan projek.
Sedangkan, mengacu pada pendapat Kendall (2010), maka dapat
diketahui bahwa kekurangan penerapan metode RAD adalah sebagai
berikut:
1. Dengan metode RAD, penganalisis berusaha mepercepat projek
dengan terburu-buru.
2. Kelemahan yang berkaitan dengan waktu dan perhatian terhadap
detail. Aplikasi dapat diselesaikan secara lebih cepat, tetapi tidak
mampu mengarahkan penekanan terhadap permasalahan-
permasalahan perusahaan yang seharusnya diarahkan.
3. RAD menyulitkan programmer yang tidak berpengalaman
menggunakan prangkat ini di mana programmer dan analyst
75
dituntut untuk menguasai kemampuan-kemampuan baru
sementara pada saat yang sama mereka harus bekerja
mengembangkan sistem.
2.13 Pengenalan Unified Model Language (UML)
Pada perkembangan teknologi perangkat lunak, diperlukan adanya Bahasa
yang digunakan untuk memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat dan perlu
adanya standarisasi agar orang di berbagai negara dapat mengerti pemodelan
perangkat lunak. Seperti yang kita ketahui bahwa menyatukan banyak kepala untuk
menceritakan sebuah ide dengan tujuan untuk memahami hal yang sama tidaklah
mudah, oleh karena itu diperlukan sebuah Bahasa pemodelan perangkat lunak yang
dapat dimengerti oleh banyak orang.
Pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek, muncullah
sebuah standarisasi Bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang
dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek, yaitu
Unified Modeling Language (UML). UML muncul karena adanya kebutuhan
pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan
dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan Bahasa visual untuk
pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram
dan tek – teks pendukung. UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi
penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu , meskipun pada
kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek.
76
2.13.2 Pengertian UML
UML (Unified Modeling Language) adalah metodologi kolaborasi
antara metoda-metoda Booch, OMT (Object Modeling Technique), serta
OOSE (object Oriented Software Enggineering) dan beberapa metode lainnya,
merupakan metodologi yang paling sering digunakan saat ini untuk analisa dan
perancangan sistem dengan metodologi berorientasi objek Nugroho (2009:4).
UML (Unified Modeling Language) adalah kesatuan pemodelan yang
dikonversi untuk digunakan dalam menentukan dan menggambarkan sebuah
sistem software berorientasi objek Whitten (2004).
UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu alat bantu yang
sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek. Hal ini
si sebabkan karena UML menyediakan simbol pemodelan visual yang
memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat blueprint atas visi
mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti, serta dilengkapi dengan
mekanisme yang efektif untuk berbagai dan mengkomunikasikan rancangan
mereka dengan yang lain Munawaw (2005).
2.13.3 Diagram UML
Pada UML 2.3 menurut M. Shalahuddin Rosa A.S (2014), Diagram
terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokan dalam 3 kategori.
Pembagian kategori dan macam – macam diagram tersebut dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut.
77
Structure diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan
untuk menggambarkan suatu struktur statis dari istem yang
dimodelkan.
Behavior diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan
untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian
perubahan yang terjadi pada sebuah sistem.
Interaction diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan
untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain
maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem.
2.13.3.1 Use Case Diagram
Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk
kelakuan (behavior) sistem informasi antara satu atau lebih aktor dengan
sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan
untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem
informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi – fungsi itu
M. Shalahuddin Rosa A.S (2014).
Syarat penamaan pada use case adalah nama identifikasi
sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case
yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case.
Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi
yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun symbol dari aktor
adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.
78
Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai
unit – unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
Realationship dilukiskan sebagai garis lurus antara dua simbol
pada use case diagram. Makna dari relationship beda, tergantung
pada bagaimana garis lurus digambarkan simbol jenis simbol yang
dihubungkan.
Tabel 2. 5 Simbol Use Case Diagram
2.13.3.2 Class Diagram
Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur
sistem dari segi pendefinisian kelas – kelas yang akan dibuat untuk
79
membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode
atau operasi, M. Shalahuddin Rosa A.S (2014).
Atribut merupakan variabel – variabel yang dimiliki oleh
suatu kelas.
Operasi atau metode adalah fungsi – fungsi yang dimiliki oleh
suatu kelas.
Diagram kelas dibuat agar pembuat program atau
programmer
Membuat kelas – kelas sesuai rancangan di dalam diagram kelas agar
antara dokumentasi perancangan dan perangkat lunak sinkron. Banyak
berbagai kasus, perancangan kelas yang dibuat tidak sesuai dengan kelas
– kelas yang dibuat pada perangkat lunak, sehingga tidaklah ada gunanya
lagi sebuah perancangan karena apa yang dirancang dan hasil jadinya
tidak sesuai.
Kelas – kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat
melakukan fungsi – fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem sehingga
pembuat perangkat lunak atau programmer dapat membuat kelas – kelas
didalam program perangkat lunak sesuai dengan perancangan diagram
kelas. Susunan struktur kelas yang baik pada diagram kelas sebaiknya
memiliki jenis – jenis kelas berikut :
Kelas main
Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sisem
dijalankan.
80
Kelas yang menangani tampilan sistem (view)
Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke
pemakai.
Kelas yang diambil dari pendefinisian use case (controller)
Kelas yang menangani fungsi – fungsi yang harus ada diambil
dari pendefinisian use case, kelas ini biasanya disebut dengan
kelas proses yang menangani proses bisnis pada perangkat
lunak.
Kelas yang diambil dari pendefinisian data (model)
Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus
data menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan
disimpan ke basis data. Semua tabel yang dibuat di basis data
dapat dijadikan kelas, namun untuk tabel dari hasil relasi atau
atribut multivalue pada ERD dapat dijadikan kelas tersendiri
dapat juga tidak asalkan pengaksesannya dapat
dipertanggungjawabkan atau tetap ada di dalam perancangan
kelas.
Menurut Alan Dennis (2007) Class Diagram adalah “ Model
statis yang menunjukkan kelas dan hubungan antar kelas yang tetap
konstan dalam sistem dari waktu ke waktu. Diagram kelas
menggambarkan kelas yang meliputi perilaku dengan hubungan antara
kelas.bagian berikut pertama menyajikan unsur-unsur diagram kelas”.
81
Tabel 2. 6 Simbol Class Diagram
2.13.3.3 Activity Diagram
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan
workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses
bisnis atau menu yang ada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan
disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem
bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan
oleh sistem, M. Shalahuddin Rosa A.S (2014).
Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk
mendefinisikan hal – hal berikut :
Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang
digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang
didefinisikan.
82
Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem atau user
interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah
rancangan antarmuka tampilan.
Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap
memrlukan pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujian.
Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak.
Menurut Alan Dennis (2007) Activity Diagram adalah
“Activity Diagram yang digunakan untuk menggunakan tingkah laku
proses bisnis satu orang dari obyek. Dalam beberapa kebiasaan bisa
dilihat sebagai diagram aliran data yang sudah berpengalaman
digunakan dalam conjunction dengan struktur analis. Tidak hanya
itu,diagram activity dapat digunakan untuk menggambarkan segala
macam dari level menengah aliran kerja bahwa involve beberapa
perbedaan Use Case, untuk menjelaskan use case perorangan.
Kesimpulannya untuk mengkhususkan detail dari metode
perorangan”. Berikut ini adalah simbol-simbol yang sering
digunakan pada saat pembuatan activity diagram :
83
Tabel 2. 7 Simbol Activity Diagram
2.13.3.4 Sequence Diagram
Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use
case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang
dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar
diagram sekuen maka harus diketahui objek – objek yang terlibat dalah
sebuah use case beserta metode – metode yang dimiliki kelas yang
diinstansiasi menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga
dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada use case.
Banyaknya diagram sekuen yang harus digambar adalah
minimal sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri
atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi
84
jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sekuen sehingga semakin
banyak use case yang didefinisikan maka diagram sekuen yang harus
dibuat juga semakin banyak.
Berikut adalah symbol – symbol yang ada pada diagram
sekuen :
Tabel 2. 8 Simbol Sequence Diagram
2.14 Konsep Basis Data (Database)
Menurut Jogiyanto (2008) berbicara tentang database, tidak lepas dari
DBMS (Database Management System) yang merupakan paket perangkat lunak
yang kompleks dan digunakan untuk mengakses dan memanipulasi database.
85
2.14.2 Pengertian Database
Menurut Whitten (2007) database merupakan kumpulan file yang
saling berhubungan. Tetapi database tidak hanya kumpulan file. Record di
dalam tiap file harus dapat dihubungkan dengan record di dalam file lain.
Dalam manajemen database relational terdapat komponen utama
dalam konsep database (Whitten, 2007).
1. Field adalah unit terkecil data yang disimpan dalam database.
Unit terkecil yang disimpan dalam database adalah:
a. Primary key: Field yang unik dan mengidentifikasi satu
record.
b. Secondary key: Field yang unik dan mengidentifikasi sebuah
record atau bagian dari beberapa record yang terkait.
c. Foreign key: field yang menunjuk beberapa record pada file
lain.
d. Descriptive field: non-key field
2. Record adalah kumpulan field yang diatur dalam format yang
predetermined (telah ditentukan)
a. Fixed-length record structures. Sebagian besar teknologi
database memaksa struktur record fixed length, dalam artian
setiap instance record mempunyai field yang sama, jumlah
field yang sama dan ukuran logika yang sama. Akan tetapi,
86
beberpa sistem database akan mengkompresi field-field dan
nilai – nilai yang tidak digunakan untuk menghemat ruang
penyimpanan disk.
b. Variable-length record structures. Memperbolehkan record-
record pada file yang sama memiliki length yang berbeda.
3. File dan Tabel
File adalah kumpulan semua kejadian dari struktur record
yang ditentukan. Tipe – tipe dari file, yaitu:
a. File induk/master adalah file yang dalam sistem dan akan
tetap ada selama siklus hidup sistem berputar.
b. File transaksi adalah file yang digunakan untuk merekan data
dari suatu transaksi yang terjadi.
c. File laporan adalah file yang berisi sistem informasi yang
akan ditampilkan.
d. File sejarah adalah file yang berisi data masa lalu yang sudah
tidak aktif lagi.
e. File pelindung adalah salinan dari file – file yang masih aktif
di database pada saat tertentu yang digunakan bila file
database rusak.
f. File kerja adalah suatu proses program secara sementara
karena memory komputer tidak mencukupi. Sedangakan
87
tabel adalah suatu kesatuan unit dari row / record dengan
atribut – atributnya (column).
2.15 Aplikasi Dalam Perancangan Sistem
2.15.2 CodeIgniter
Menurut Blanco & Upton (2009:7) CodeIgniter adalah powerful open
source PHP framework yang mudah dikuasai, dibangun untuk PHP
programmers yang membutuhkan toolkit sederhana dan baik untuk membuat
full-featured web applications. CodeIgniter adalah MVC framework yang di
design untuk mempermudah penggunanya
2.15.2.1 Kelebihan CodeIgniter
Fungsi – fungsi pendukung yang cukup lengkap
Mendukung PHP4 dan PHP5 Control
Memakai konsep MVC (Model View)
Performa dalam mengeksekusi sangat cepat
Dokumentasi lengkap, friendly dan didukung oleh forum,
wiki, dan komunitas yang besar
Mudah dipelajari bagi pemula
2.15.2.2 Kekurangan CodeIgneter
Tidak support AJAX dan ORM
Masih banyak kelonggaran dalam hal coding, misalnya
penamaan file dan membebaskan programmer untuk
melanggar aturan MVC
88
Karena kelonggaran tersebut, CodeIgniter tidak ditujukan
untuk pembuatan web dengan skala besar (enterprise)
walaupuntersedia banyak library, karena pengembangan akan
semakin sulit dilakukan.
2.15.3 Hypertext Markup Language (HTML)
Menurut Fauziah (2014) Hypertext Markup Languange (HTML)
merupakan jenis bahasa yang digunakan untuk membuat halaman website yaitu
dengan menggunakan tag-tag yang telah dideklarasikan pada halaman notepad
dan dapat saling berhubungan dengan dokumen HTML yang lainnya yang
sering dikenal dengan istilah link.
2.15.4 Hypertext Preprocessor (PHP)
Menurut Suprianto (2008) PHP adalah kependekatan dari Hypertext
Preprocessor. PHP tergolong sebagai perangkat lunak open source yang diatur
dalam aturan general purpose license (GPL). PHP dilekatkan pada script
HTML atau sebaliknya dan PHP dikhususkan untuk pengembangan web
dinamis.
2.15.5 Cascading Style Sheets (CSS)
Menurut Riyanto (2009) Cascading Style Sheets (CSS) merupakan
salah satu bahasa pemrograman web untuk mengendalikan beberapa
komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam.
CSS dapat mengendalikan gambar, warna bagian tubuh pada teks,
warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink warna mouse over,
spasi antar paragraf, spasi antar teks margin kiri, kanan, atas, bawah dan
89
parameter lainnya. CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk
mengatur tampilan dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk
menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.
CSS digunakan oleh penulis maupun pembaca halaman web untuk
menentukan warna, jenis huruf, tata letak dan berbagai aspek tampilan
dokumen. CSS digunakan terutama untuk memisahkan antara isi dokumen
(yang ditulis dengan HTMNL atau bahasa markup lainnya) dengan presentasi
dokumen (yang ditulis dengan CSS). Pemisahan ini dapat meningkatkan
aksesibilitas isi, memberikan lebih banyak keleluasaan dan kontrol terhadap
tampilan dan mengurangi kompleksitas serta pengulangan pada struktur isi.
2.15.6 SMS Gateway
Menurut Wahyu Kristiyanto SMS gateway merupakan sebuah sistem
aplikasi yang digunakan untuk mengirim data atau menerima SMS, dan
biasanya digunakan pada aplikasi bisnis, baik untuk kepentingan broadcast
promosi, servis informasi terhadap pengguna, penyebaran content produk atau
jasa dan lain – lain.
Beberapa fitur yang umum dikembangkan dalam aplikasi SMS
Gateway
Auto Reply
Pengirim Massal atau broadcast message
Pengiriman terjadwal
Saat membuat SMS Gateway, kita membutuhkan SMSC (Short
Message Service Center) yang merupakan jaringan telepon selular yang
90
menangani pengiriman SMS. Jadi SMSC-lah yang bertugas mengirimkan
pesan tersebut ke nomor tujuan. Jika nomor tujuan tidak aktif, maka SMSC
akan meyimpan pesan tersebut dalam jangka waktu tertentu, jika SMS tetap
tidak dapat terkirim sampai jangka waktu tersebut berakhir, maka SMS tersebut
akan dihapus dari penyimpanan SMSC.
SMS Gateway adalah suatu aplikasi SMS yang dapat disimulasikan
sebagai sebuah gerbang yang menghubungkan antara computer dengan client
melalui pesan sms yang dikirim ataupun diterima menggunakan gateway
device, terintegrasi dengan server yang secara otomatis dapat mendistribusikan
pesan SMS.
Gambar 2. 2 Simulasi SMS Gateway
2.15.6.1 Kelebihan dan Kekurangan SMS Gateway
1. Kelebihan SMS Gateway
Hampir setiap orang mempunyai HP
Mampu membidik target area atau kota tertentu
91
Biaya murah
Pesan singkat
Bisa langsung dibalas, sipenerima tanpa harus
koneksi internet
2. Kekurangan SMS Gateway
Tanpa Gambar (Kurang menarik desainnya)
2.15.7 Pengertian Gammu
Untuk menunjang pembuatan Sms Gateway di perlukan Tools
pendukung, yaitu Gammu. Menurut Wahyu Kristiyanto, Gammu adalah
suatu aplikasi cross-platform yang berfungsi untuk menjembatani antara
database SMS Gateway dengan sms device. Gammu merupakan suatu
daemon yang berjalan secara background. Gammu selalu memonitor sms
device dan database sms gateway, saat ada sms yang masuk Gammu
langsung menempatkannya ke inbox database sms gateway dan saat aplikasi
pengiriman sms memasukan sms ke dalam outbox dalam database sms
gateway, maka gammu mengirimkan melalui sms device dan
memindahkannya ke sent item database.
Kemampuan gammu selain bisa untuk mengirim atau menerima
MMS, backup/restore phonebook, serta upload/download file ke Mobile-
Equipment. Selain itu Gammu juga support untuk lebih dari 400 jenis Mobil-
Equipment. Kelebihan Gammu dari tool SMS gateway lainnya adalah:
Gammu dapat dijalankan di Windows maupun Linux
Banyak device atau ponsel yang kompatibel dengan gammu
92
Gammu dapat menggunakan database MySQL
Gammu dapat membantu menggunakan fitur – fitur yang ada
pada ponsel dengan lebih efisien
Fisik kabel data USB maupun SERIAL, semuanya kompatibel
di Gammu.
2.15.8 Black Box Testing
Pengujian menggunakan sekumpulan aktivitas validasi, dengan
pendekatan black box testing. Menurut M. Shalahuddin dan A.S Rosa
(2011). Black Box Testing adalah menguji perangkat lunak dari segi
spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian
dimaksud untuk mengetahui apakah fungsi – fungsi, masukan, dan keluaran
dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian
kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba
semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan
spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan
pengujian black box testing harus dibuat dengan kasus benar dan kasus
salah.
2.15.9 MySQL
Menurut Kustiyahningsih (2010) basis data adalah sekumpulan
informasi yang diatur agar mudah dicari. Dalam arti umum basis data adalah
sekumpulan data yang diproses dengan bantuan komputer yang
memungkinkan data dapat diakses dengan mudah dan tepat, yang dapat
digambarkan sebagai aktivitas dari satu atau lebih organisasi yang berelasi.
93
MySQL merupakan suatu database, dapat juga dikatakan sebagai
database yang sangat cocok bila dipadukan dengan PHP. Secara umum
database berfungsi sebagai tempat atau wadah untuk menyimpan,
mengklasifikasikan data secara profesional. MySQL bekerja menggunakan
SQL Languange (Structure Query Languange) itu dapat diartikan bahwa
MySQL merupakan standar penggunaan database di dunia untuk
pengolahan data.
2.15.10 Astah Community
Astah community adalah tool UML yang bebas berbayar (gratis)
yang siap pakai dan siap unduh. Astah community memungkinkan untuk
membuat diagram UML menjadi cepat dan mudah serta menyempurnakan
proses pembuatan dengan pendekatan yang inovatif Change Vision (2013).
2.15.11 Microsoft Visio
Microsoft Visio dapat digunakan untuk membuat diagram
sederhana atau rumit. Menawarkan berbagai built-in bentuk, benda, dan
stensil untuk bekerja. Dapat juga membuat bentuk sendiri. Microsoft Visio
adalah untuk membuat diagram semudah mungkin bagi pengguna.
groovypost (2012).
94
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan laporan ini, penulis mengambil beberapa data – data yang
kemudian diolah dan disajikan berupa informasi yang dapat mendukung atau
memperkuat penulisan laporan penelitian ini. Dalam proses pengumpulan data
untuk menyusun laporan ini, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan
data, yaitu:
3.1.1 Metode Observasi
Metode pengamatan (observasi) ini dilakukan peninjauan dan penelitian
langsung di lapangan untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang
dibutuhkan. Observasi ini dilakukan pada :
Tempat : PT. Golden Korea Kharisma
Waktu : Jum’at, 17 Februari 2017
Kegiatan pengamatan langsung di PT. Golden Korea Kharisma, kegiatan
yang dilakukan menganalisis permasalahan yang berkaitan dengan akuntansi
pendapatan dan pengeluaran pada departemen keuangan secara real. Dalam
waktu tersebut penulis berusaha untuk mendapatkan data – data yang
dibutuhkan untuk merancang sistem informasi akuntansi pendapatan dan
pengeluaran. Dilakukan observasi untuk mengetahui secara langsung sistem
yang berjalan pada PT. Golden Korea Kharisma khusunya proses pencatatan
95
transaksi berdasarkan siklus pendapatan dan pengeluran, dengan melihat
langsung proses pembuatan faktur hingga laporan keuangan yang dihasilkan.
Selain itu penulis melakukan observasi untuk mengetahui secara langsung
fasilitas sarana dan prasarana penunjang komunikasi dan informasi bagi
karyawan yang tersedia pada PT. Golden Korea Kharisma seperti PC, seperti
komputer jaringan LAN, akses internet, printer, telepon dan email. Hasil dari
observasi yang dilakukan penulis mendapatkan data profile perusahaan, data
penjualan dan pembelian purchase order, data keuangan dan laporan keuangan
tahun 2016.
3.1.2 Metode Wawancara
Wawancara dilakukan dengan melakukan tanya jawab dengan pihak –
pihak terkait, dengan ibu Haena Sarah selaku Vice Direktur. Wawancara
dilakukan di kantor PT. Golden Korea Kharisma pada tanggal Jum’at, 17
Februari 2017 untuk memperoleh data – data yang terkait dengan kegiatan
proses bisnis akuntansi pendapatan dan pengeluaran yang sedang berjalan. Hasil
yang didapat dari wawancara tersebut berupa informasi permasalahan –
permasalahan yang terjadi pada PT. Golden Korea Kharisma terkait penjualan,
akuntansi pendapatan dan pengeluaran, proses bisnis yang sedang berjalan dan
data – data keuangan. Gambaran hasil wawancara dengan mengajukan beberapa
pertanyaan kepada Vice Direktur ibu Haena Sarah, penulis dapat mengetahui
permasalah kredit macet yang dialami PT. Golden Korea Kharisma dari hasil
wawancara dan dan analisis data laporan kredit macet pada tahun 2016 yang
didapatkan juga saat observasi. Selain kredit macet laporan utang pada PT.
96
Golden Korea Kharisma tidak terdapat pengontrolan untuk melihat status lunas
atau belum hingga peringatan jatuh tempo untuk melakukan pembayaran utang
kepada supplier. Proses pencatatan hingga pembuatan laporan keuangan sampai
dengan selesai membutuhkan waktu 2 minggu hasil dari pertanyaan yang
diajukan penulis kepada Vice Direktur ibu Haena Sarah. Penulis juga
menanyakan material yang digunakan hingga biaya yang digunakan dalam
proses pencatatan transaksi keuangan dan layanan penagihan piutang yang
dilakukan PT. Golden Khore Kharisma.
3.1.3 Studi Pustaka
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mempelajari dan meneliti
berbagai sumber bacaan yang mempunyai hubungan dengan permasalahan –
permasalahan yang dihadapi dan yang dapat digunakan sebagai dasar dalam
penelitian ini, seperti buku – buku penunjang kajian, jurnal,skripsi, catatan –
catatan maupun referensi penelitian terdahulu. Daftar buku dan referensi dalam
penyusunan skripsi ini dapat dilihat pada daftar pustaka, dan buku – buku
referensi diantaranya, Konsep Dasar Sistem Informasi, Metode Desain,
Metodologi Penelitian, Analisis dan Design, Sistem Informasi Akuntansi,
Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi, Rekayasa Perangkat Lunak, Akuntansi
Keuangan.
3.1.4 Ringkasan Studi Literatur
Pada penelitian ini, penulis membandingkan beberapa penelitian sejenis
untuk membantu dalam proses pengembangan sistem yang diajukan serta lewat
pembandingan dengan penelitian sebelumnya, apakah pengembangan sistem
97
yang diusulkan memiliki kelebihan dari penelitian – penelitian sebelumnya dari
tahun 2014 sampai dengan 2016.
98
No Sumber,
Peneliti
Judul, Tahun Uraian Singkat Kelebihan Kekurangan
1 Setyo, Ahmad
Utomo. 2016,
Skripsi
Universitas
Nusantara
PGRI Kediri,
2016.
Rancang
Bangun Sistem
Informasi
Akuntansi Pada
Warnet Utama
Berdasarkan
Siklus
Pendapatan,
Pengeluaran dan
Keuangan
Menggunakan
Metode Use
Case Driven
Object, 2016
Kegiatan Akuntansi
seperti pencatatan
transaksi dalam
bentuk jurnal,
perhitungan
keuntungan dan
kerugian, serta
pelaporan keuangan
untuk evaluasi pada
Warnet Utama masih
dilakukan secara
manual. Hal ini dapat
menghambat proses
bisnis pada Warnet
Utama dalam
mengembangkan
usahanya. Karena
pemilik menerima
laporan keuangan
tidak secara cepat dan
akurat, sehingga untuk
menentukan langkah
bisnis selanjutnya
1. Laporan
keuangan yang
dihasilkan
dalam berupa
grafik
2. Aplikasi yang
dihasilkan
dengan
menggunakan
metode use case
driven telah
diuji
menggunakan
software
Enterprise
Architect
Aplikasi SIAT
(Sistem Informasi
Akuntansi Warnet
Utama) ini belum
memperhatikan
kemanan sistem.
99
terlambat dan belum
tentu benar.
Perancangan Sistem
Informasi Akuntansi
pada Warnet Utama
menggunakan model
perancangan Metode
Use Case Driven
Object menggunakan
Bahasa pemrograman
PHP dan MySQL
sebagai basis datanya,
diuji menggunakan
software Enterprise
Architect. Dapat
mencatat hasil
transaksi pada warnet
utama hingga
menghasilkan laporan
keuangan berupa
grafik keuangan
dalam setahun, neraca
100
saldo bulanan dan
juga buku besar.
2 Santoso,
Danny.
Wiradinata,
Trianggoro.
2016, JUISI,
Vol. 02,No.
01, Februari
2016.
Rancang
Bangun Sistem
Informasi
Akuntansi pada
U.D Sejahtera,
2016
Saat ini sistem
pemantauan keuangan
masih dilakukan secara
manual sehingga
mengakibatkan proses
menjadi rumit, tidak
efisien, dan rentan
terhadap kesalahan
manusia. Melalui
penerapan sistem
informasi akuntansi,
proses pencatatan
keuangan perusahaan
dapat berjalan secara
otomatis dan pengelola
perusahaan dapat lebih
fokus pada ekspansi
perusahaan.
Perancangan sistem
menggunakan metode
SDLC dengan Bahasa
1. Sistem dapat
memonitoring
keuangan U.D
Sejahtera.
2. Fitur – fitur
aplikasi telah
sesuai dengan
manajemen
keuangan yang
telah berjalan di
U.D Sejahtera.
Dan berfungsi
dengan baik.
3. Menggunakan
Hibernate ORM
untuk membantu
manajemen
database pada
sistem.
1. Rendering UI dan
performa sistem
kurang cepat.
2. Belum terdapat
sistem reminder pada
dashboard sehingga
sistem tidak dapat
memberitahu kapan
harus membayar
ataupun menagih
utang atau piutang.
3. Belum terdapat
fitur keamanan.
4. Belum terdapat
jumlah stok
berdasarkan produk
dan sistem multi
gudang.
101
pemrograman Java dan
MySQL sebagai basis
data.
3 Eri, Dimas
Indrawan.
2014, Skripsi
STIKOM,
2014
Rancang
Bangun
Aplikasi
Sistem
Penjualan
Dengan
Layanan
Tagihan
Menggunakan
SMS Gateway
Pada UD
Hutama, 2014
UD Hutama melayani
penjualan secara tunai
maupun secara kredit.
Selama lima tahun
berdiri, pencatatn
transaksi penjualan
dilakukan secara
manual. Transaksi
secara kredit dicatat
dalam buku piutang.
Transaksi secara tunai
hanya dilakukan
pengumpulan nota
penjualan. Untuk
pencatatan stok
perkakas dilakukan
pada kartu stok. Dalam
melakukan pencarian
riwayat data, pemilik
harus mencari data
Aplikasi memiliki
fitur SMS
Gateway yang
berfungsi untuk
mengirimkan
pesan informasi
tagihan
pelanggan dan
menerima SMS
konfirmasi
pembayaran dari
pelanggan.
1. Aplikasi hanya
berfokus pada sistem
penjualan
2. Belum terdapat
maintenance hak akses
pengguna yang
berfungsi untuk
membedakan
pengaksesan menu
dalam aplikasi.
102
secara manual.
Permasalahan lain
yakni dengan studi
kasus beberapa
pelanggan menunggak
melunasi tagihan walau
telah jatuh tempo,
sehingga pemilik
mengambil kebijakan
untuk melakukan
pengurangan jumlah
pelanggan yang
bermasalah. Untuk
mencegah hal tersebut
terulang kembali,
pemilik membutuhkan
sebuah layanan
pengingat tagihan.
Layanan pengingat
tagihan berfungsi untuk
mengingatkan tagihan
yang belum lunas
beserta tanggal jatuh
103
tempo. Berdasarkan
permasalahan yang
terjadi maka pemilik
UD Hutama
membutuhkan suatu
sistem yang dapat
mempermudah pemilik
dalam melakukan
pencatatn transaksi
beserta rekap atau
laporan. Pemilik juga
membutuhkan sebuah
layanan pengingat
tagihan ke pelanggan
dengan media SMS.
Oleh karena itu perlu
dibuat sistem penjualan
dengan layanan tagihan
menggunakan SMS
Gateway pada UD
Hutama. Aplikasi yang
dihasilkan berbasis
desktop dengan metode
104
pengembangan SDLC
dan SQL Server sebagai
basis data.
4 Primus, Edo.
2015, Skripsi
Sistem
Informasi
Universitas
Buddhi
Dharma
Tangerang,
2015
Analisis dan
Perancangan
Sistem
Informasi
Pembelian,
Persediaan,
Penjualan,
Hutang dan
Piutang Pada
PT. Dwi Naga
Sakti Abadi,
2015
Setelah dilakukan
penelitian pada sistem
yang berjalan, dari
penelitian tersebut
ditemukan beberapa
kelemahan dalam
sistem yang sedang
berjalan, Semua
pencatatan aktivitas
perusahaan memang
sudah terkomputerisasi,
namun kelemahannya
adalah sistem yang
sudah terkomputerisasi
tersebut tidak terhubung
dengan sistem yang
lainnya, maka dari itu
kinerja karyawan pun
kurang efisien (terlalu
boros untuk
Pengiriman data
lebih cepat tanpa
harus
memberikan
dokumen (report)
dan tempat
pengarsipan
dokumen tidak
terlalu banyak.
Dari segi user
interface masih
kurang begitu
nyaman dan masih
kurangnya fitur –
fitur yang tersedia.
105
mengantarkan dokumen
ke divisi lain).
Perancangan yang
dilakukan
menggunakan metode
waterfall dan
pemodelan UML,
Sistem yang dihasilkan
berbasis desktop
menggunakan Bahasa
pemrograman VB.Net
dan penyimpanan basis
data menggunakan SQL
Server.
5 Tanjaya,
Patricia.
Rostianingsih
, Silvia.
Elsye, Hatane
Saarce. 2016,
Jurnal Infra
Vol 4, No. 1
(2016) page.
Perancangan
dan Pembuatan
Aplikasi
Sistem
Informasi
Akuntansi Atas
Siklus
Pengeluaran
dan
Sistem akuntansi di UD X
masih menggunakan cara
manual yaitu pencatatan
utang pada kartu utang
dan piutang pada kartu
piutang pada file
Microsoft Excel.
Perhitungan laba rugi
dilakukan dengan
1. Aplikasi ini
sudah terintegrasi
antara penjualan,
pembelian dan stok
sehingga kesalahan
data dapat
diminimalisir.
2. Aplikasi
memiliki desain
1. Perancangan sistem
yang digunakan belum
berbasis object
oriented.
2. Belum
memperhatikan
keamanan sistem.
106
Pp.286 –
pp.291
Pendapatan
untuk UD X
menghitung faktur dan
tagihan pelanggan karena
karena transaksi tidak
dijurnalkan. Aplikasi
yang diimplementasikan
dapat memproses
transaksi pembelian,
penjualan, retur
pembelian, retur
penjualan, surat perintah
kerja, pembayaran hutang
dan piutang, serta
pembuatan laporan
akuntansi. Desain sistem
baru Data Flow Diagram
menggunakan aplikasi
Microsoft Visio, dan
ERD menggunakan
Power Designer 15.
Aplikasi dibuat dengan
mengunakan Framework
CodeIgniter dan MySQL
program yang baik
dan mudah
digunakan.
3. Aplikasi
menghasilkan
perhitungan
laporan yang
sesuai.
107
3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan penulis dalam
mengembangkan sistem ini menggunakan metode Rapid Application Development
(RAD) beserta tools untuk pemodelannya menggunakan UML. Penulis
menggunakan metode ini karena penggunaan RAD memudahkan akomodasi
perubahan sistem yang disesuaikan dengan proses bisnis hingga baik untuk
feedback kepada pengguna untuk menghasilkan sistem yang benar – benar sesuai
dengan fungsinya selain itu dapat mempersingkat waktu dalam siklus
pengembangan sistem tradisional antara perancangan dan penerapan suatu sistem
informasi dan metode pengembangan sistem RAD relatif lebih sesuai dengan
rencana pengembangan aplikasi yang tidak memiliki ruang lingkup yang besar dan
akan dikembangkan oleh tim yang kecil, oleh karena itu penulis menerapkan
metode RAD dalam merancang sistem ini. Dalam pengembangan menggunakan
metode RAD, ada beberapa tahapan pengembangan sistem, yaitu:
3.2.1 Fase Perencanaan Kebutuhan (Requirements Planning)
Fase perencanaan kebutuhan ( Requirements Planning ) adalah tahapan
paling awal dalam proses pengembangan sistem berbasis RAD. Pada fase ini
penulis mengidentifikasi berbagai kebutuhan sistem pada PT. Golden Korea
Kharisma yang berkaitan dengan rancang bangun sistem informasi akuntansi
pendapatan dan pengeluaran.
sebagai penyimpanan
database.
108
Berikut adalah kegiatan yang peneliti lakukan ketika memasuki tahapan
Requirement Planning:
3.2.1.1 Pengumpulan data pada PT. Golden Korea Kharisma
Pada tahapan ini, peneliti melakukan beberapa tahapan
pengumpulan data, yakni dengan metode Studi Pustaka, Wawancara,
Observasi, dan studi literatur. Data – data yang dikumpulkan antara lain:
Pada tahapan ini penulis melakukan analisa terhadap sistem
usulan sistem informasi akuntansi pendapatan PT. Golden Korea
Kharisma yang kemudian akan digunakan untuk menyelesaikan masalah
yang ada pada perusahaan tersebut dan dituangkan dalam bentuk rich
picture.
a) Profil dan Struktur Organisasi PT. Golden Korea Kharisma
b) Data pendukung penjualan dan pembelian Purchase Order
c) Laporan keuangan PT. Golden Korea Kharisma tahun 2016
3.2.1.2 Analisis Sistem Berjalan
Kemudian penulis melakukan analisa dan menggambarkan
sistem berjalan yang ada pada PT. Golden Korea Kharisman dari
mulai permintaan PO (Pesanan pembelian), penawaran harga,
pencatatan order, pembuat invoice dan faktur, pengiriman barang
hingga penagihan, pembelian Bahan Baku, pembayaran utang hingga
laporan utang maupun piutang dan laporan keuangan Proses tersebut
dibuat dengan menggunakan rich picture.
109
3.2.1.3 Identifikasi Masalah Sistem Berjalan
Pada tahapan ini peneliti melakukan identifikasi terhadap
masalah yang ada pada proses pencatatan transaksi pendapatan dan
pengeluaran, pembuatan invoice dan penagihan piutang yang dapat
menyebabkan terjadinya kredit macet meningkat pada PT. Golden
Korea Kharisma, laporan utang yang belum relevan dan belum
terkontrol hingga meningkat tiap tahunnya.
3.2.2 Fase Proses Desain (Workshop Design)
Fase ini merupakan fase kedua setelah fase perencanaan kebutuhan.
Pada fase proses desain (Workshop Design) penulis melakukan proses
perancangan sistem baru yang diharapkan dapat menyelesaikan masalah –
masalah yang ada pada proses bisnis PT. Golden Korea Kharisma. Perancangan
yang dilakukan berdasarkan pada objek (Object-Oriented) dengan
menggunakan Unified Modeling Languange (UML). Pada tahapan ini terbagi
atas beberapa proses, yakni desain proses, desain database, dan desain interface.
Pada tahapan ini akan dilakukan proses pembuatan usecase diagram dari sistem
informasi akuntansi pendapatan dan pengeluaran pada PT. Golden Korea
Kharisma yang menampilkan tugas apa saja yang dilakukan, dan aktor – aktor
apa saja yang akan terlibat di dalamnya yang kemudian diperjelas dengan narasi
usecase. Setelah itu akan dibuatkan juga activity diagram yang akan
menerangkan tentang alur proses aktivitas apa saja yang dilakukan user serta
respon apa yang akan didapatkan dari sistem pada sistem informasi akuntansi
pendapatan dan pengeluaran pada PT. Golden Korea Kharisma. Kemudian akan
110
dibuatkan juga class diagram yang berdasarkan pada objek potensial yang ada.
Setelah itu akan dibuat sequence diagram dari sistem informasi akuntansi
pendapatan dan pengeluaran pada PT. Golden Korea Kharisma ini yang
menjelaskan proses – proses yang dilakukan sistem dalam mencapai dimulai
dari usecase, interaksi antar class, operasi – operasi yang terjadi beserta
urutannya dan informasi apa saja yang diperlukan oleh masing – masing operasi.
Tahapan selanjutnya yakni desain database yang terdiri dari spesifikasi
database, skema database, dari sistem informasi akuntansi pendapatan dan
pengeluaran pada PT. Golden Korea Kharisma.
Kemudian tahapa terakhir ketika semua proses di atas telah dilakukan
yakni desain User Interface (UI), yang akan mempermudah pengguna sistem
dalam berinteraksi dengan sistem informasi akuntansi pendapatan dan
pengeluaran pada PT. Golden Korea Kharisma.
3.2.3 Fase Implementasi (Implementation)
Pada tahapan terakhir dalam proses pengembangan sistem menggunakan
metode RAD adalah tahapan implementasi. Dalam hal ini tahapan implementasi
rancang bangun sistem informasi akuntansi pendapatan dan pengeluaran pada
PT. Golden Korea Kharisma melalui beberapa proses tahapan, yakni:
1. Coding
Tahapan ini adalah proses pengkodean aplikasi rancang bangun sistem
informasi akuntansi pendapatan dan pengeluaran pada PT. Golden Korea
Kharisma yang sebelumnya telah di desain pada tahapan requirements
111
analysis. Pada tahapan ini menggunakan framework CodeIgneter dengan
bahasa yang digunakan yakni HTML dan CSS sebagai front end / user
interface, lalu menggunakan PHP sebagai back end dan menggunakan
SMS Gateway untuk layanan penagihan piutang.
2. Testing
Pada tahapan ini penulis melakukan tahapan uji coba terhadapa sistem
yang telah dibangun dengan metode black box testing secara
komprehensif sesuai dengan requirements pada PT. Golden Korea
Kharisma. Dalam black box testing penulis hanya menguji fungsi sistem
yang telah dibuat, berdasarkan parameter pengujian yang telah
ditentukan pada tabel black box testing.
3.3 Kerangka Penelitian
Dalam penelitian ini penulis melakukan tahapan - tahapan kegiatan yang
telah dituangkan dalam suatu kerangka penelitian, termasuk beberapa metode
pengumpulan data dan metode dalam mengembangkan sistem. Berikut gambaran
umum tentang kerangka penelitian yang menjadi acuan penulis dalam penelitian
ini:
112
Mulai
Metode
Pengumpulan
Data (Nazir,
2005)
Metode
Pengembangan
Sistem
Selesai
Studi Pustaka
Wawancara
Observasi
Studi Literatur
Requirements
Planning
Workshop
Design
Implementation
Gambaran Umum
PT. Golden Korea
Kharisma
Analisis Sistem
BerjalanMetode PIECES
Tools Pemodelan
UML (Unified
Modelling
Language)
Desain Database
Desain Interface
Usecase Diagram
Activity Diagram
Class Diagram
Sequence Diagram
Skema
Database
Spesifikasi
Database
Rapid
Application
Development
(RAD), (Kendal,
2010)
User Interface
Coding
Black box testing
Mockup
PHP
My SQL
Desain Proses
Identifikasi
Masalah
Sistem Usulan
Sistem Berjalan
Mapping
Cardinality
Gambar 3. 1 Kerangka Berfikir
114
BAB IV
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
4.1 Fase Perencanaan Kebutuhan (Requirements Planning)
4.1.1 Gambaran Umum PT. Golden Korea Kharisma
4.1.1.1 Sejarah Perusahaan
PT. Golden Korea Kharisma merupakan salah satu perusahaan
manufaktur swasta yang bergerak dibidang Pengecoran Logam (Casting)
dan Stainless dengan Proses dari Peleburan, Pengecoran sampai dengan
barang jadi serta Permesinan, mulai berdiri di Indonesia sejak tahun 2000,
dengan Akte Notaris Harsono SH No.5 dan Keputusan MENKEH & HAM
No. C-723 HT.01.04 Tahun 2001 pada tanggal 14 Januari 2001 dengan
status PMA (Penanam Modal Asing) dengan menghasilkan produk-produk
berupa cetakan sepatu (mould shoes).
Namun, dalam perkembangannya saat ini perusahaan tidak lagi
memprduksi cetakan sepatu melainkan seluruh produk – produk yang
berbahan baku besi, baja, aluminium, stainless, kuningan, tembaga dan
berbagai macam produk logam lainnya untuk dunia prindustrian seperti
dibawah ini:
Kebutuhan Industri Sepatu
Kebutuhan Industri Plywood
Kebutuhan Industri Automotif
115
Kebutuhan Industri Tekstil
Dan Kebutuhan Industri lainnya
PT. Golden Korea Kharisma yang menerapkan sistem make-to-
order memproduksi produksinya hanya jika terdapat pemesanan konsumen
saja dengan sampel atau gambar milik pelanggan. Untuk meningkatkan
usaha dan mutu produksi serta guna dapat memenuhi permintaan pasar lokal
maupun internasional, perusahaan selalu menjaga mutu produksi secara
baik dengan tidak mengabaikan komposisi kadar logam yang dibutuhkan
untuk itu PT. Golden Korea Kharisma bekerja sama dengan Puspitek
Serpong sebagai Mitra Uji Test.
4.1.1.2 Visi dan Misi PT. Golden Korea Kharisma
4.1.1.2.1 Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan industri pengecoran logam dan
permesinan yang senantiasa mampu bersaing dan tumbuh
berkembang dengan sehat dan menjadi mitra kerja yang dapat
dihandalkan dalam bisnis
4.1.1.2.2 Misi Perusahaan
Memproduksi barang dari hasil pengecoran logam sesuai
Kebutuhan pelanggan dengan memperhatikan aspek mutu secara
keseluruhan
116
4.1.1.2.3 Nilai – Nilai Perusahaan
1. Menghasilkan laba yang pantas untuk mendukung
pengembangan perusahaan serta memberikan lapangan
pekerjaan.
2. Menjaga hubungan baik dengan pelanggan selaku Mitra Bisnis
dan menjaga hubungan baik dengan pekerja selaku aset
perusahaan dan Mitra kerja yang bersinambungan.
3. Memproduksi berbagai jenis produk pengecoran yang terkait
dengan kebutuhan industri dan spare part mesin, dengan harga
dan pasokan yang berdaya saing tinggi melalui pengelolaan yang
profesional demi kepuasan pelanggan.
4. Memberikan penghargaan kepada para pegawai melalui
pemberian kesejahteraan yang memadai, penyediaan lingkungan
kerja yang aman, sehat dan nyaman.
5. Memberikan kesempatan untuk pengembangan karier serta
melakukan inovasi untuk kemajuan masa depan pekerja.
6. Menjalin kemitraan kerja sama dengan pemasok dan penyalur
yang saling menguntungkan.
7. Memberikan perhatian yang tulus kepada masyarakat melalui
penciptaan lapangan kerja, dukungan pembinaan sosial dan
menjaga lingkungan masyarakat.
117
4.1.1.3 Struktur Organisai dan Deskripsi PT. Golden Korea
Kharisma
4.1.1.3.1 Struktur Organisasi
Dimensi Struktural adalah dimensi yang membedakan
suatu organisasi dengan organisasi lainnya. Sebuah struktur organisasi
memiliki 3 komponen yang terdiri dari:
a. Kompleksitas
Kompleksitas suatu organisasi dilihat dari tingkat diferensiasi
yang terdapat dalam organisasi, termasuk didalamnya tingkat
pembagian kerja jumlah tingkatan hierarki organisasi serta
tingkat sejauh mana unit-unit organisasi tersebar.
b. Formalisasi
Hal ini dilandasi atas aturan-aturan yang rinci dimulai dari standar
kondisi lingkungan kerja yang harus dijaga semua karyawan,
atribut keselamatan kerja, prosedur kerja dan pelaporan setiap
divisi, sampai penilaian performansi internal (karyawan) dan
eksternal (pemasok).
c. Pengambilan Keputusan
Sistem struktural yang berdasarkan formalisasi membuat untuk
pengambilan keputusan yang dipegang oleh para tertinggi
struktur organisasi setiap divisi yaitu kepada setiap manager.
Struktur organisasi perusahaan sangatlah penting dalam suatu
sistem manajemen perusahaan, karena agar terciptanya sistem
118
pelaporan dan pengambilan keputusan secara teratur dan
meningkatkan kapasitas produksi karyawan untuk meningkatkan
efisiensi pabrik. Di PT. Golden Korea Kharisma tugas dari setiap
kepala – kepala dan para staff bersifat rahasia bagi umum dan
menjadi suatu data yang penting bagi perusahaan, sehingga
penulis hanya dapat menuliskan beberapa yang diketahui dalam
melakukan pengamatannya. Berikut ini adalah struktur organisasi
utama dari PT. Golden Korea Kharisma:
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi PT. Golden Korea Kharisma
119
4.1.1.3.2 Deskripsi Pekerjaan
1. President Director
Tugas dan Tanggung Jawab
- Menentukan dan mengarahkan manajemen demi
terwujudnya visi, misi dan sasaran bisnis perusahaan
- Memimpin perusahaan dengan membuat kebijakan –
kebijakan perusahaan
- Melakukan pengawasan atas jalannya usaha PT dan
memberikan nasihat kepada direktur
- Dalam melakukan tugas, dewan direksi berdasarkan kepada
kepentingan PT dan sesuai dengan maksud dan tujuan PT
2. Vice Director
Tugas dan Tanggung Jawab:
- Membantu tugas dan tanggung jawab jajaran Direksi
Perusahaan
- Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan
kepala bagian (manajer)
- Melihat dan menganalisa laporan – laporan keuangan dan
kegiatan perusahaan.
- Menetapkan kebijakan dan startegis yang berhubungan
dengan kelangsungan perusahaan
120
3. Manager
Tugas dan Tanggung Jawab
- Mengatur dan memonitor manajemen perusahaan secara
menyeluruh, demi tercapainya keuntungan perusahaan
- Melihat laporan – laporan kegiatan perusahaan
- Bertanggung jawab atas keseluruhan pabrik atau
perusahaan
- Secara berkala mengadakan pertemuan guna melakukan
peninjauan ulang terhadap semua kegiatan yang telah dan
sedang berjalan
- Memeriksa pencapaian program serta memberi masukan –
masukan terhadap persoalan yang dihadapi serta
memberikan ide – ide perbaikan.
- Memeriksa pelaksanaan kegiatan di lapangan dan menilai
secara langsung pelaksanaan kegiatan.
4. Marketing
Tugas dan Tanggung Jawab
- Memenuhi target order pesanan sesuai target yang
ditentukan manajemen
- Menentukan spesifikasi yang diinginkan pelanggan dan
melakukan tinjauan persyaratan berkaitan dengan produk
121
- Menyiapkan dan menyediakan segala keperluan
administratif marketing sesuai dengan SOP yang berlaku di
perusahaan
- Menerima orderan dari costumer dengan menyesuaikan
ketersediaan stok barang di gudang
- Membuat penawaran harga untuk Pelanggan
- Melakukan pelaporan mengenai kegiatan penjualan pada
perusahaan
- Mengontrol penjualan perusahaan
5. Engineering
Tugas dan Tanggung Jawab
- Menyediakan SPK dan gambar kerja produksi, merinci
kebutuhan material (utama dan pendukung) yang akan
digunakan
- Menyediakan dukungan teknis untuk produksi semua
produk dan perbaikan proses manufaktur
- Menafsirkan persyaratan pengendalian mutu pelanggan dan
persiapan
- Mengkoordinasikan persiapan dan pemeliharaan instruksi
manufaktur standar
122
6. PPIC
Tugas dan Tanggung Jawab
- Menerima Pesanan Pembelian dari marketing
- Merencanakan dan menentukan semua proses produksi
- Membuat schedule produksi dan pengiriman dengan
mengacu pada target produksi yang telah ditentukan
- Membuat Bahan Baku untuk kebutuhan produksi
- Memenuhi permintaan sample dari marketing dan
memantau proses pembuatan sample sampai terkirim ke
pelanggan
7. Purchasing
Tugas dan Tanggung Jawab
- Melakukan pembelian alat – alat dengan input barang
berikut biaya yang dibutuhkan sesuai departemen dan
Bahan Baku sesuai dengan permintaan.
- Menilai dan menambahkan supplier untuk permintaan
pembelian Bahan Baku sesuai pesanan pelanggan
- Mengatur pembelian dan pengiriman barang sesuai
persyaratan mutu, biaya kompetitif dan waktu yang
dibutuhkan.
- Membuat laporan untuk pembelian untuk menjadi bahan
informasi bagi atasan dalam pengambilan keputusan.
123
- Membuat pembelian dan memesan barang kepada supplier
membuat pembelian yang berfungsi untuk menambah stok
barang
8. Warehouse (Gudang)
Tugas dan Tanggung Jawab
- Menyiapkan fasilitas penyimpanan dan penanganan yang
memadai untuk bahan baku, sparepart mesin, barang jadi,
dan peralatan kerja
- Menentukan stok minimum dan melakukan stok opname
bulanan
- Membuat packing produk dan melakukan pengiriman
barang
- Membuat surat jalan untuk pengiriman barang
- Melakukan penerimaan barang pembelian dari supplier
- Melakukan pelaporan persediaan barang untuk Manajer dan
Direktur Perusahaan
9. Production
Tugas dan Tanggung Jawab
- Melakukan kegiatan produksi sesuai dengan schedule dan
target yang telah ditentukan dengan hasil kualitas, biaya
dan ketepatan waktu yang ditentukan.
- Membuat laporan produksi secara mingguan
124
- Memastikan bahwa seluruh proses distribusi barang tepat
waktu
- Memastikan persediaan Bahan Baku tercukupi
- Menentukan rencana produksi dan persediaan Bahan Baku
dan produk jadi
- Menentukan perencanaan distribusi Bahan Baku dan
produk jadi
10. HRD
Tugas dan Tanggung Jawab
- Mengidentifikasi kompetensi seluruh karyawan
- Melakukan perekrutan sesuai jabatan dan kualifikasi yang
dibutuhkan
- Melakukan pelatihan karyawan dan mengevaluasi
kefektifannya
11. IT
Tugas dan Tanggung Jawab
- Mengelola dan memelihara sistem informasi
- Melakukan program pemeliharaan dan perbaikan yang
terencana dan efektif terhadap peralatan dan fasilitas
komunikasi perusahaan
- Menerima, memprioritaskan dan menyelesaikan
permintaan bantuan IT
125
12. Finance
Tugas dan Tanggung Jawab
- Menyiapkan laporan keuangan yang memadai dan
transparan pada perusahaan
- Membuat laporan keuangan perusahaan
- Mencatat transaksi kegiatan perusahaan
- Mengendalikan arus kas perusahaan dan invoicing
- Melakukan pembayaran utang dan menerima pembayaran
piutang perusahaan
- Menerima bukti transfer piutang pelanggan
- Membuat invoice yang dibutuhkan oleh perusahaan
- Mengawasi seluruh aktivitas keuangan pada perusahaan
- Merancang dan mengkoordinasikan kebutuhan perusahaan
disesuaikan dengan kondisi keungana perusahaan
- Membuat kebijakan keuangan demi kelancaran dan
kelangsungan perusahaan untuk jangka pendek dan panjang
- Melakukan evaluasi keuangan dari hasil rekapitulasi
keuangan perusahaan
- Menetapkan kebijakan mengenai pengeluaran perusahaan.
4.1.2 Sistem Berjalan
Sistem akuntansi yang berjalan berdasarkan siklus pendapatan dan
pengeluaran pada PT. Golden Korea Kharisma dimulai dari Customer
126
memberikan contoh produk yang ingin dibuat kepada Marketing, Marketing
akan memberikan penawaran harga kepada Customer, jika Customer setuju
dengan penawaran harga, Marketing akan mencatat Pesanan Pembelian
Penjualan, selanjutnya Marketing akan memberikan informasi rincian detail
Pesanan Pembelian Customer kepada PPIC, PPIC yang akan menentukan Bahan
Baku dan Proses Produksi sesuai dengan PO Customer, dan diberikan kepada
Purchasing lalu Purchasing akan mengecek persedian Bahan Baku di Warehouse
setelah di cek, pihak Warehouse akan memberikan informasi sisa Bahan Baku,
jika Bahan Baku tidak tersedia maka Purchasing akan membuat daftar Bahan
Baku yang harus dibeli sesuai dengan PO Customer kepada Supplier, Purchasing
akan meminta harga dan pengiriman lalu Supplier akan memberikan harga dan
waktu pengiriman Bahan Baku yang dibeli, lalu Purchasing memberikan
pesanan pembelian Bahan Baku kepada Finance, Supplier akan memberikan
pengiriman barang yang dibeli bagian Purchasing kepada bagian Warehouse dan
Supplier akan memberikan invoice pembelian kepada Finance, Selanjutnya
kembali ke PO Customer, Purchasing akan membuat Surat Jalan sesuai PO
Customer, lalu meminta persetujuan Manajer, dan Warehouse memberikan Surat
Jalan kepada Marketing, bagian Marketing akan memberikan Surat Pesanan
Pembelian Penjualan, Surat Jalan kepada Finance, bagian Finance akan
membuat Faktur Invoice, Faktur Pajak dan Kwitansi diberikan kepada bagian
Warehouse untuk dikirim, bagian Warehouse mengirim barang pesanan
Customer dan mengirim Invoice, bagian Finance akan melakukan penagihan
piutang jatuh tempo, Customer melakukan pembayaran piutang dengan transfer
127
atau giro melalui bank, memberi bukti transfer dari bank, bagian Finance
melakukan pembayaran utang kepada Bank dan memberikan bukti transfer
kepada Supplier, Kas masuk maupun keluar akan dicatat oleh bagian finance,
Setiap bagian akan membuat laporan sesuai tanggung jawab masing – masing
untuk dilihat oleh Direktur, dan Bagian Finance akan membuat laporan utang
dan piutang maupun laporan keuangan. Sesuai dengan gambaran Sistem
Berjalan pada PT. Golden Korea Kharisma dibawah ini :
Gambar 4. 2 Sistem Berjalan
128
4.1.1 Sistem Usulan
Untuk itu diperlukan sistem usulan yang dapat mencakup proses
pencatatan transaksi, pengelolaan data hingga pembuatan laporan keuangan
berdasarkan siklus pendapatan dan pengeluaran pada PT. Golden Korea
Kharisma. Sistem usulan ini setidaknya dapat meminimalisir terjadinya rekening
macet yang menyebabkan piutang yang tak tertagih, mempercepat proses
pencatatan transaksi hingga pelaporan keuangan yang selalu update dan
pengontrolan pada laporan piutang maupun utang.
Gambar 4. 3 Sistem Usulan
129
Pada sistem usalan ini, penulis mengusulkan penambahan aktor
(pengguna sistem) yaitu accounting, sesuai dengan fungsi dan jabatannya guna
meminimalisir terjadinya resiko yang tak diinginkan oleh perusahaan. Proses
pengolahan data yang ada kedalam suatu database, yaitu data pelanggan dan
pesanan penjualan, data bahan baku, data supplier dan pesanan pembelian, dan
data faktur penjualan (invoice, kwitansi), adapun keluaran yang dihasilkan dari
sistem yang akan dirancang berupa laporan yaitu, laporan keuangan (laba rugi,
neraca dan arus kas), laporan pendapatan, pengeluaran dalam bentuk grafik.
Untuk mengurangi kredit macet karena piutang tak tertagih sistem ini akan
memberikan notifikasi sms sebagai peringatan penagihan piutang sebelum
tanggal jatuh tempo kepada customer dan peringatan dalam bentuk alert untuk
pelanggan yang masih memiliki piutang tidak dapat melakukan order. Selain
notifikasi piutang dan alert order, sistem juga akan menampilkan laporan utang
maupun piutang untuk pengontrolan oleh perusahaan.
4.1.2 Analisis Sistem Berjalan
4.1.2.1 Analisis PIECES
Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan
sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannnya analisis
terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem
tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan – kebutuhan dari sistem
tersebut untuk mereduksi sumber daya yang berlebih serta membantu
merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir distorsi –
130
distorsi yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara
optimal. Metode analisa yang digunakan peneliti adalah menggunakan
metode PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency,
Service)..
Siklus Pendapatan dan Pengeluaran pada PT. Golden Korea
Kharisma dianalisa dengan menggunakan metode kerangka PIECES
sebagai dasar untuk memperoleh pokok – pokok permasalahan yang lebih
jelas dan spesifik. Kemudian dari analisa ini dapat dirancang usulan – usulan
untuk diterapkan perancangan sistem. Hal ini juga untuk mengetahui alasan
dari perancangan sistem diharapkan dapat membantu permasalahan pada
akuntansi siklus pendapatan dan pengeluan PT. Golden Korea Kharisma.
d. Analisis Kinerja (Performance)
Tabel 4. 1 Hasil Analisis PIECES Kinerja (Performance)
No Faktor Hasil Analisis Solusi
1 Throughout Bagian keuangan PT. Golden
Korea Kharisma membutuhkan
waktu untuk memproses satu
persatu penagihan data
tunggakan jatuh tempo secara
manual yang menyebabkan
banyaknya kredit macet,
membuat faktur dan invoice.
Membuat sistem
informasi akuntansi
untuk PT. Golden Korea
Kharisma dengan
layanan sms gateway
untuk penagihan secara
otomatis sebelum jatuh
tempo agar
131
Sehingga dapat menimbulkan
kesalahan pada input data dan
membutuhkan waktu 2 – 3 hari
untuk 1 pelanggan.
meminimalisir
terjadinya kredit macet,
dengan sistem yang
terkomputerisasi dapat
meminimalisir
kesalahan penginputan
data dengan
menampilkan warning
pengecekan data
sebelum data tersimpan.,
dan mempercepat proses
pengelolaan data
sebelumnya dengan
membutuhkan waktu
kurang dari 2 – 3 hari
untuk 1 pelanggan .
2 Respond Time Kinerja yang lama jika harus
melakukan secara manual jika
terdapat 5 pelanggan yang
harus diproses maka
membutuhkan waktu 2
minggu.
Dengan pencatatan
terkomputerisasi dapat
mengurangi waktu
proses yang dilakukan
dengan waktu 1 minggu
untuk
menyelesaikannya.
132
e. Analisis Informasi (Information)
Tabel 4. 2 Hasil Analisis PIECES Informasi (Information)
No Faktor Hasil Analisis Solusi
1 Akurat Mengalami masalah dalam
menyajikan laporan utang dan
piutang tiap periode karena
masih bersifat manual dan
tidak selalu update, jika
terdapat kompensasi utang
dan piutang pada satu
supplier, pencatatan yang
dilakukan hanya memberikan
catatan di kolom excel tidak
mengupdate catatan laporan
piutang dan utang.
Dengan sistem yang
terkomputerisasi dapat
menyajikan laporan –
laporan yang selalu
update karena data yang
terintegrasi dan
perhitungan otomatis
hingga penyajian
laporan yang terproses
dapat lebih akurat.
2 Relevan Informasi yang dihasilkan
masih kurang relevan dalam
pencatatan laporan utang dan
piutang karena pencatan yang
dilakukan banyak yang tidak
sesuai dengan kolom yang
telah dibuat, terjadi kesalahan
Informasi yang
diberikan dapat lebih
relevan karena dengan
sistem informasi
akuntansi yang akan
dibangun dapat
memberikan warning
133
pada pencatatan tanggal
pembayaran piutang maupun
utang dengan nominal
pembayaran utang maupun
piutang dan terdapat
pencatatan sisa utang yang
tidak dikurangi dengan jumlah
pembayaran utang.
tiap kali penginputan
data sudah sesuai atau
belum data yang akan
disimpan, data tidak
akan tersimpan jika
tidak sesuai dengan
kolom yang harus
seharusnya, hingga
dapat meminimalisir
kesalahan dan informasi
yang dihasilkan lebih
relevan.
f. Analisis Ekonomi (Economy)
Tabel 4. 3 Hasil Analisis PIECES Ekonomi (Economy)
No Faktor Hasil Analisis Solusi
1 Biaya Masih banyak pengeluaran
dalam proses laporan
keuangan karena
menggunakan buku, dengan
penggunaan kertas, alat tulis
dan tinta untuk membuat
Sistem Informasi
Akuntansi yang akan
dibangun dapat
menyajikan laporan
keuangan yang
terkomputerisasi hingga
134
laporan atau surat – surat yang
diperlukan untuk pelanggan
maupun pegawai, jika
terdapat kesalahan maka tidak
dapat digunakan lagi dan
menumpuk tidak berguna.
tidak memrlukan buku
untuk pencatatannya,
dan data tidak
memerlukan banyak
pengeluaran biaya untuk
penggunaan kertas, tinta
dan alat tulis karena
kesalahan data dapat
diminimalisir dengan
sistem yang
terkomputerisasi.
g. Analisis Kontrol (Control)
Tabel 4. 4 Hasil Analisis PIECES Kontrol (Control)
No Faktor Hasil Analisis Solusi
1 Kontrol Sistem Grafik kredit macet, laporan
piutang maupun utang tidak
terkontrol dengan data
pelanggan yang menunggak
yaitu kurang update. Oleh
karena itu memerlukan
kontrol sistem sehingga
Laporan yang dihasilkan
pada Sistem Informasi
Akuntansi Siklus
Pendapatan dan
Pengeluaran yang akan
dibangun dapat
menghasilkan laporan –
135
laporan kredit macet, piutang
maupun utang dapat berubah
otomatis setiap bulannya atau
tiap periode.
laporan dalam bentuk
grafik, hingga dapat
memudahkan direktur
dalam monitoring
laporan utang dan
piutang yang terjadi
pada PT. Golden Korea
Kharisma, selain laporan
utang dapat
dimonitoring dalam
bentuk laporan. tersebut
dapat memberikan
notoifikasi piutang yang
telah jatuh tempo.
h. Analisis Efisiensi (Eficient)
Tabel 4. 5 Hasil Analisis PIECES Efisiensi (Eficienct)
No Faktor Hasil Analisis Solusi
1 Sumber Daya
Biaya
Material kertas, tinta dan alat
tulis yang digunakan untuk
surat – surat yang diperlukan
terlalu berlebihan.
Dengan sistem informasi
yang telah
terkomputerisasi
mengurangi penggunaan
136
material kertas, tinta dan
alat tulis.
2 Sumber Daya
Tenaga
Banyaknya petugas untuk
melakukan penagihan piutang
kepada pelanggan membuat
tidak efektif dan efisien bagi
sumber daya manusia.
Dengan menggunakan
layanan email gateway
yang secara otomatis
melakukan peringatan
penagihan piutang
kepada pelanggan
beberapa hari sebelum
jatuh tempo, hal tersebut
dapat lebih efisien
mengurangi tenaga
manusia.
i. Analisis Layanan (Service)
Tabel 4. 6 Hasil Analisis PIECES Layanan (Service)
No Faktor Hasil Analisis Solusi
1 Proses
Layanan
Pelayanan terhadap satuan
pelanggan mengenai tagihan
pembayaran utang yang
terkadang lupa bahkan tidak
tahu kapan pembayaran
Solusi untuk
permasalahan disamping
sistem informasi
akuntansi yang akan
dibangun terdapat
137
tersebut harus dikeluarkan,
proses pemberian pelayanan
kepada satuan pelanggan oleh
para bagian akuntansi dan
anggaran menjadi tidak lebih
baik karena setiap bagian
lebih disibukkan pada proses
pencarian data daripada
proses pelayanan.
layanan email gateway
yang akan memberikan
informasi peringatan
penagihan piutang
beberapa hari sebelum
jatuh tempo hingga
pelanggan yang
memiliki utang dapat
menyiapkannya hal
tesebut dapat
meminimalisir
tunggakan piutang dan
kredit macet.
4.1.3 Identifikasi Masalah
Permasalahan yang ada pada akuntansi berdasarkan siklus pendapatan
dan pengeluaran untuk saat ini diantaranya :
1. Pencatatan dan pengelolaan data dilakukan secara manual dengan
menggunakan Microsoft Excel yang masih memiliki kekurangan dan
membutuhkan waktu 2 minggu untuk memproses pencatatan
transaksi hingga laporan yang dilakukan.
2. Penagihan piutang yang dilakukan dengan menelpon customer satu
persatu saat jatuh tempo, tidak adanya reminder sebelum jatuh tempo
138
terdapat beberapa pelanggan menunggak untuk membayar piutang
hingga menyebabkan kredit macet karena piutang yang tidak tertagih.
3. Penyajian laporan piutang maupun utang tiap periode karena masih
bersifat manual dan tidak selalu update, jika terdapat kompensasi
utang dan piutang pada satu supplier, pencatatan yang dilakukan
hanya memberikan catatan di kolom excel tidak mengupdate catatan
laporan piutang dan utang.
4. Laporan piutang maupun utang tidak terkontrol dengan data
pelanggan yang menunggak yaitu kurang update. Oleh karena itu
memerlukan kontrol sistem sehingga laporan piutang maupun utang
dapat berubah otomatis setiap bulannya atau tiap periode.
4.2 Fase Desain (Workshop Design)
4.2.1 Desain Proses
4.2.1.1 Use Case Diagram
Use Case Diagram ini menggambarkan interaksi antara aktor
dengan sistem yang ada.
1. Identifikasi Aktor
Tabel 4. 7 Identifikasi Aktor
No Actor Description
1 Marketing
Aktor yang menggunakan sistem untuk Kelola
Pelanggan dan Pesanan Penjualan
139
2. Identifikasi Use Case
2
PPIC (Production
Planning Inventory
Control)
Aktor yang menggunakan sistem untuk Kelola
Bahan Baku
3 Purchasing
Aktor ini menggunakan sistem untuk Kelola
Supplier dan Pesanan Pembelian
4 Finance
Aktor ini menggunakan sistem untuk Kelola
Faktur Penjualan (Invoice dan kwitansi), Pesan,
Kelola Transaksi, Pendapatan, Pengeluaran dan
Lihat Laporan Keuangan
5 Accounting
Aktor ini menggunakan sisitem untuk kelola
akun, input jurnal dan laporan keuangan.
6 Warehouse
Aktor ini menggunakan sistem Kelola
Pengiriman Barang (Penjualan) dan Kelola
Penerimaan Barang (Pembelian)
7 Manajer
Aktor ini menggunakan sistem untuk Lihat
Laporan Keuangan, Validasi Invoice Penjualan,
Pembelian dan Validasi Surat Jalan
8 Vice Direktur
Aktor ini menggunakan sistem untuk Lihat
Laporan Keuangan
9 IT
Aktor ini menggunakan sistem untuk Kelola
User
140
Tabel 4. 8 Identifikasi Use Case
No Use Case Name Description Actor
1 Login Use Case ini menggambarkan
kegiatan pengguna sistem
dalam memasukan username
dan password untuk dapat
mengakses sistem.
IT, Marketing,
PPIC, Purchasing,
Warehouse,
Finance, Vice
Direktur dan
Manajer
2 Kelola User Use Case ini menggambarkan
kegiatan IT dalam kelola user
untuk menambahkan, ubah dan
hapus data user.
IT
3 Kelola Pelanggan Use Case ini menggambarkan
kegiatan marketing dalam
kelola pelanggan sebelum
kelola pesanan penjualan jika
belum tersedia
Marketing
4
Kelola Pesanan
Penjualan
Use Case ini menggambarkan
kegiatan marketing dalam
Kelola Pesanan Penjualan
Marketing
5 Kelola Bahan Baku Use Case ini menggambarkan
kegiatan PPIC dalam
PPIC (Production
Planning
141
menentukan kebutuhan
produksi yaitu kelola Bahan
Baku
Inventory
Control)
6 Kelola Supplier Use case ini menggambarkan
kegiatan purchasing dalam
kelola supplier sebelum kelola
pesanan pembelian jika
dibutuhkan
Purchasing
7 Kelola Pesanan
Pembelian
Use Case ini menggambarkan
kegiatan Purchasing dalam
kelola pesanan pembelian
Purchasing
8 Kelola Pengiriman Use Case ini menggambarkan
kegiatan warehouse untuk
kelola pengiriman barang
(penjualan)
Warehouse
9 Kelola Penerimaan Use Case ini menggambarkan
kegiatan warehouse untuk
kelola penerimaan barang
(pembelian)
Warehouse
10 Kelola Faktur
Penjualan
Use Case ini menggambarkan
kegiatan finance untuk kelola
faktur penjualan, diantaranya
Finance
142
faktur invoice, faktur pajak dan
kwitansi
11 Pesan Use Case ini menggambarkan
kegiatan finance untuk pesan
guna penagihan piutang jatuh
tempo kepada pelanggan
dengan layanan sms gateway
Finance
12 Kelola Akun Use Case ini menggambarkan
kegiatan Accounting dalam
mengelola akun – akun untuk
pencatatan transaksi
Accounting
13 Input Jurnal Use Case ini menggambarkan
kegiatan Accounting dalam
input jurnal untuk pencatatan
transaksi
Accounting
14 Kelola Transaksi Use Case ini menggambarkan
kegiatan kegiatan finance
dalam kelola transaksi
Finance
15 Validasi Use Case ini menggambarkan
kegiatan Manajer dalam
validasi surat jalan dan invoice
penjualan
Manajer
143
16 Pendapatan Use Case ini menggambarkan
kegiatan finance untuk kelola
data pendapatan
Finance
17 Pengeluaran Use Case ini menggambarkan
kegiatan finance untuk kelola
data pengeluaran
Finance
18 Lihat Laporan
Keuangan
Use Case ini menggambarkan
kegiatan Vice Direktur dan
Manajer untuk melihat laporan
keuangan yang dibuat oleh
bagian finance
Finance, Vice
Direktur dan
Manajer
19 Logout Use Case ini digunakan aktor
untuk keluar dari sistem
informasi akuntansi.
IT, Marketing,
PPIC, Purchasing,
Warehouse,
Finance, Vice
Direktur dan
Manajer
145
4.2.1.2 Narasi Use Case Diagram
Tabel 4. 9 Narasi Use Case Diagram Login
Use Case Name Login
Use Case Id 1
Actor All User
Description Use case ini menggambarkan kegiatan para user
untuk dapat memasuki sistem
Precondition Telah memiliki data user terlebih dahulu setelah
di daftarkan oleh IT
Trigger Use Case ini dilakukan agar user dapat
mengakses sistem akuntansi ini
Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 1: Buka
website
Langkah 3:Input
“username dan
password”
Langkah 2:
Tampilkan halaman
login
Langkah 4:
Memeriksa
“username” dan
“password” salah atau
benar
146
Langkah 6:
Menampilkan halaman
user
Langkah 5:
Tampilkan halaman
user
Alternate Course Alt-1 : Jika username atau password salah,
maka akan kembali ke langkah 3.
Conclusion User dapat masuk kedalam system
Post Condition User diarahkan kehalaman user
Tabel 4. 10 Narasi Use Case Diagram Kelola User
Use Case Name Kelola User
Use Case Id 2
Actor IT
Description Use case ini menggambarkan kegiatan IT dalam
kelola user
P Pre recondition IT harus login terlebih dahulu
Trigger Use case ini dilakukan ketika menambah user,
ubah dan hapus data user
Actor Action System Response
147
Typi Typical Course of
Event
Langkah 2: Pilih
menu user
Langkah 4: Pilih
“Tambah”
Langkah 6: Isi form
tambah user
Langkah 7: Klik
tombol “Simpan”
Langkah 9:
Menampilkan list
data user
Langkah 1:
Menampilkan halaman
IT
Langkah 3:
Menampilkan menu user
Langkah 5:
Menampilkan form
tambah
Langkah 8: Menyimpan
data
Alternate Course 4a. Pilih “Ubah”
5a. Menampilkan form ubah
6a. Ubah data user
4b. Pilih “Hapus”
5b. Verifikasi hapus data, jika Tidak maka akan
kembali ke langkah 3
8b. Jika Ya, maka akan menghapus data
Conclusion Data user berhasil diolah
148
Post Condition Data user yang dikelola berhasil disimpan
kedalam database
Tabel 4. 11 Narasi Use Case Diagram Kelola Pelanggan
Use Case Name Kelola Pelanggan
Use Case Id 3
Actor Marketing
Description Use case ini menggambarkan kegiatan
Marketing dalam kelola pelanggan
P Pre recondition Marketing harus login terlebih dahulu
Trigger Use case ini dilakukan ketika menambah
pelanggan, ubah dan hapus data pelanggan
Typi Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 2: Pilih
submenu penjualan
“pelanggan”
Langkah 4: Pilih
“Tambah”
Langkah 6: Isi form
tambah pelanggan
Langkah 1:
Menampilkan halaman
Marketing
Langkah 3:
Menampilkan menu
pelanggan
149
Langkah 7: Klik
tombol “Simpan”
Langkah 9:
Menampilkan list
data pelanggan
Langkah 5:
Menampilkan form
tambah
Langkah 8: Menyimpan
data
Alternate Course 4a. Pilih “Ubah”
5a. Menampilkan form ubah
6a. Ubah data pelanggan
4b. Pilih “Hapus”
5b. Verifikasi hapus data, jika Tidak maka akan
kembali ke langkah 3
8b. Jika Ya, maka akan menghapus data
Conclusion Data pelanggan berhasil diolah
Post Condition Data pelanggan yang dikelola berhasil disimpan
kedalam database
Tabel 4. 12 Narasi Use Case Diagram Kelola Pesanan Penjualan
Use Case Name Kelola Pesanan Penjualan
Use Case Id 4
Actor Marketing
150
Description Use case ini menggambarkan kegiatan
marketing untuk kelola Pesanan Penjualan
Precondition Marketing harus login terlebih dahulu
Trigger Use case ini dilakukan untuk menambah, ubah
dan hapus data pesanan penjualan
Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 2 :
Pilih submenu
penjualan “Pesanan
Penjualan”
Langkah 4:
Pilih “Tambah”
Langkah 6: Isi form
tambah
Langkah 7: Klik
tombol “simpan”
Langkah 9:
Menampilkan list
data pesanan
penjualan
Langkah 1:
Menampilkan halaman
marketing
Langkah 3:
Menampilkan menu
pesanan penjualan
Langkah 5:
Menampilkan form
tambah
Langkah 8:
menyimpan data
151
Alternate Course 4a. Pilih “Ubah”
5a. Menampilkan form ubah
6a. Ubah data
4b. Pilih “Hapus”
5b. Verifikasi hapus data, jika Tidak maka
akan kembali ke langkah 3
8a. Jika Ya, maka akan menghapus data
Conclusion Data pesanan penjualan berhasil diolah.
Post Condition Data pesanan penjualan disimpan kedalam
database
Tabel 4. 13 Narasi Use Case Diagram Kelola Bahan Baku
Use Case Name Kelola Bahan Baku
Use Case Id 5
Actor PPIC (Production Palnning Inventory Control)
Description Use case ini menggambarkan kegiatan PPIC
dalam kelola Bahan Baku
Precondition PPIC harus login terlebih dahulu
Trigger Use case ini dilakukan PPIC untuk menambah,
ubah dan hapus bahan baku
152
Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 2: Pilih
menu bahan baku
Langkah 4:
Pilih “Tambah”
Langkah 6: isi form
tambah bahan baku
Langkah 7: Klik
tombol “Simpan”
Langkah 9:
Menampilkan list
data bahan baku
Langkah 1:
Menampilkan halaman
PPIC
Langkah 3:
Menampilkan menu
bahan baku
Langkah 5:
Menampilkan form
tambah
Langkah 8:
Menyimpan data
Alternate Course 4a. Pilih “Ubah”
5a. Menampilkan form ubah
6a. Ubah data bahan baku
4b. Pilih “Hapus”
5b. Verifikasi hapus data, jika Tidak maka
akan kembali ke langkah 3
153
8a. Jika Ya, maka akan menghapus data
Conclusion Data bahan baku berhasil diolah
Post Condition Data bahan baku yang dikelola berhasil
disimpan kedalam database
Tabel 4. 14 Narasi Use Case Diagram Kelola Supplier
Use Case Name Kelola Supplier
Use Case Id 6
Actor Purchasing
Description Use case ini menggambarkan kegiatan
Purchasing dalam kelola supplier
P Pre recondition Purchasing harus login terlebih dahulu
Trigger Use case ini dilakukan ketika menambah
supplier, ubah dan hapus data supplier
Typi Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 2: Pilih
submenu pembelian
“supplier”
Langkah 4: Pilih
“Tambah”
Langkah 1:
Menampilkan halaman
Purchasing
Langkah 3:
Menampilkan menu
supplier
154
Langkah 6: Isi form
tambah supplier
Langkah 7: Klik
tombol “Simpan”
Langkah 9:
Menampilkan list
data supplier
Langkah 5:
Menampilkan form
tambah
Langkah 8: Menyimpan
data
Alternate Course 4a. Pilih “Ubah”
5a. Menampilkan form ubah
6a. Ubah data supplier
4b. Pilih “Hapus”
5b. Verifikasi hapus data, jika Tidak maka akan
kembali ke langkah 3
8b. Jika Ya, maka akan menghapus data
Conclusion Data supplier berhasil diolah
Post Condition Data supplier yang dikelola berhasil disimpan
kedalam database
Tabel 4. 15 Narasi Use Case Diagram Kelola Pesanan Pembelian
Use Case Name Kelola Pesanan Pembelian
155
Use Case Id 7
Actor Purchasing
Description Use case ini menggambarkan kegiatan
purchasing untuk kelola Pesanan Pembelian
Precondition Purchasing harus login terlebih dahulu
Trigger Use case ini dilakukan untuk menambah, ubah
dan hapus data pesanan pembelian
Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 2 :
Pilih submenu
penjualan “Pesanan
Pembelian”
Langkah 4:
Pilih “Tambah”
Langkah 6: Isi form
tambah
Langkah 7: Klik
tombol “simpan”
Langkah 1:
Menampilkan halaman
purchasing
Langkah 3:
Menampilkan menu
pesanan pembelian
Langkah 5:
Menampilkan form
tambah
Langkah 8:
menyimpan data
156
Langkah 9:
Menampilkan list
data pesanan
pembelian
Alternate Course 4a. Pilih “Ubah”
5a. Menampilkan form ubah
6a. Ubah data
4b. Pilih “Hapus”
5b. Verifikasi hapus data, jika Tidak maka
akan kembali ke langkah 3
8a. Jika Ya, maka akan menghapus data
Conclusion Data pesanan pembelian berhasil diolah.
Post Condition Data pesanan pembelian disimpan kedalam
database
Tabel 4. 16 Narasi Use Case Diagram Kelola Pengiriman
Use Case Name Kelola Pengiriman
Use Case Id 8
Actor Warehouse
Description Use case ini menggambarkan kegiatan
Warehouse dalam kelola Pengiriman
157
Precondition Warehouse harus login terlebih dahulu
Trigger Use case ini dilakukan Warehouse untuk
menambah, ubah dan hapus data pengiriman
barang (penjualan) dan cetak surat jalan yang
telah tervalidasi
Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 2: Pilih
menu pengiriman
Langkah 4: Pilih
“Tambah”
Langkah 6: isi form
tambah pengiriman
Langkah 7: Klik
tombol “Simpan”
Langkah 9:
Menampilkan list
data pengiriman
Langkah 10: Cetak
surat jalan
Langkah 1:
Menampilkan halaman
warehouse
Langkah 3:
Menampilkan menu
pengiriman
Langkah 5:
Menampilkan form
tambah
Langkah 8:
Menyimpan data
158
Langkah 11: Cek Jika
terhubung ke hardware
dan cetak surat jalan
Alternate Course 4a. Pilih “Ubah”
6a. Ubah data
4b. Pilih “Hapus”
5b. Verifikasi hapus data, jika Tidak maka
akan kembali ke langkah 3
8b. Jika Ya, maka akan menghapus data
Conclusion Data pengiriman berhasil diolah
Post Condition Data pengiriman yang dikelola berhasil
disimpan kedalam database
Tabel 4. 17 Narasi Use Case Diagram Kelola Data Penerimaan
Use Case Name Kelola Penerimaan
Use Case Id 9
Actor Warehouse
Description Use case ini menggambarkan kegiatan
Warehouse dalam kelola Penerimaan
Precondition Warehouse harus login terlebih dahulu
159
Trigger Use case ini dilakukan Warehouse untuk
menambah, ubah dan hapus data penerimaan
Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 2: Pilih
menu penerimaan
Langkah 4: Pilih
“Tambah”
Langkah 6: isi form
tambah penerimaan
Langkah 7: Klik
tombol “Simpan”
Langkah 9:
Menampilkan list
data penerimaan
Langkah 1:
Menampilkan halaman
warehouse
Langkah 3:
Menampilkan menu
penerimaan
Langkah 5:
Menampilkan form
tambah
Langkah 8:
Menyimpan data
Alternate Course 4a. Pilih “Ubah”
5a. Menampilkan form ubah
6a. Ubah data penerimaan barang (pembelian)
4b. Pilih “Hapus”
160
5b. Verifikasi hapus data, jika Tidak maka
akan kembali ke langkah 3
8b. Jika Ya, maka akan menghapus data
Conclusion Data penerimaan berhasil diolah
Post Condition Data penerimaan yang dikelola berhasil
disimpan kedalam database
Tabel 4. 18 Narasi Use Case Diagram Kelola Faktur Penjualan
Use Case Name Kelola Faktur Penjualan
Use Case Id 10
Actor Finance
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Finance
dalam kelola Faktur Penjualan
Precondition Warehouse harus login terlebih dahulu
Trigger Use case ini dilakukan finance untuk
menambah, mengubah dan menghapus data
faktur yang terdiri dari invoice dan kwitansi
Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 1:
Menampilkan halaman
finance
161
Langkah 2: Pilih
menu faktur
penjualan “Invoice”
Langkah 4: Pilih
“Tambah”
Langkah 6: isi form
tambah
Langkah 7: Finance
mengklik tombol
“Simpan”
Langkah 9:
Menampilkan list
data
Langkah 10: Cetak
Faktur
Langkah 3:
Menampilkan menu
invoice
Langkah 5:
Menampilkan form
tambah
Langkah 8:
Menyimpan data
Langkah 11: Cek jika
terhubung dengan
hardware dan cetak
faktur
Alternate Course 2a. Pilih menu faktur penjualan “Kwitansi”
3a. Menampilkan menu kwitansi
4a. Pilih “Ubah”
162
5a. Menampilkan form ubah
6a. Ubah data
4b. Pilih “Hapus”
5b. Verifikasi hapus data, jika Tidak maka
akan kembali ke langkah 3
8b. Jika Ya, maka akan menghapus data
Conclusion Data faktur penjualan berhasil diolah
Post Condition Data faktur penjualan yang dikelola berhasil
disimpan kedalam database
Tabel 4. 19 Narasi Use Case Diagram Pesan
Use Case Name Kelola Pesan
Use Case Id 11
Actor Warehouse
Description Use case ini menggambarkan kegiatan proses
sms gateway secara otomatis
Precondition Warehouse harus login terlebih dahulu
Trigger Use case ini dilakukan warehouse untuk
mengirim pesan tagihan sebelum jatuh tempo
kepada pelanggan secara otomatis
163
Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 2: Pilih
menu pengiriman
Langkah 1:
Menampilkan halaman
warehouse
Langkah 3:
Menampilkan list
pengiriman
Langkah 4: Cek
tanggal jatuh tempo
Langkah 5: 3 hari
sebelum jatuh tempo
Langkah 6: Cek
sudah dikirim pesan
atau belum
Langkah 7: Kirim
pesan
Alternate Course 4a. Jika tanggal belum jatuh tempo proses
selesai
5a. Jika belum 3 hari sebelum jatuh tempo
proses selesai
4a. Jika pesan sudah dikirim proses selesai
164
Conclusion Pesan dikirim 3 hari sebelum tanggal jatuh
tempo
Post Condition Pesan berhasil dikirim ke pelanggan
Tabel 4. 20 Narasi Use Case Diagram Kelola Akun
Use Case Name Kelola Akun
Use Case Id 12
Actor Accounting
Description Use case ini menggambarkan kegiatan
Accounting dalam kelola akun
P Pre recondition Accounting harus login terlebih dahulu
Trigger Use case ini dilakukan ketika menambah akun,
ubah dan hapus data akun
Typi Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 2: Pilih
menu akun
Langkah 4: Pilih
“Tambah”
Langkah 1:
Menampilkan halaman
Accounting
Langkah 3:
Menampilkan menu
akun
165
Langkah 6: Isi form
tambah akun
Langkah 7: Klik
tombol “Simpan”
Langkah 9:
Menampilkan list
data aku
Langkah 5:
Menampilkan form
tambah
Langkah 8: Menyimpan
data
Alternate Course 4a. Pilih “Ubah”
5a. Menampilkan form ubah
6a. Ubah data akun
4b. Pilih “Hapus”
5b. Verifikasi hapus data, jika Tidak maka akan
kembali ke langkah 3
8b. Jika Ya, maka akan menghapus data
Conclusion Data akun berhasil diolah
Post Condition Data akun yang dikelola berhasil disimpan
kedalam database
Tabel 4. 21 Narasi Use Case Diagram Input Jurnal
Use Case Name Input Jurnal
Use Case Id 13
166
Actor Accounting
Description Use case ini menggambarkan kegiatan
Accounting dalam Input Jurnal
Precondition Accounting harus login terlebih dahulu
Trigger Use case ini dilakukan Accounting untuk
menambah data transaksi
Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 2: Pilih
menu “Jurnal”
Langkah 4: isi form
input jurnal
Langkah 5: Klik
tombol “Simpan”
Langkah 1:
Menampilkan halaman
Accounting
Langkah 3:
Menampilkan form
jurnal
Langkah 8:
Menyimpan data
Alternate Course -
Conclusion Data transaksi jurnal dapat diolah
Post Condition Data transaksi jurnal yang dikelola berhasil
disimpan kedalam database
167
Tabel 4. 22 Narasi Use Case Diagram Kelola Transaksi
Use Case Name Kelola Transaksi
Use Case Id 14
Actor Finance
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Finance
dalam kelola transaksi
Precondition Finance harus login terlebih dahulu
Trigger Use case ini dilakukan finance untuk
menambah data transaksi
Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 2: Pilih
menu “Pendapatan”
Langkah 4: Pilih
“Tambah”
Langkah 6: isi form
tambah transaksi
Langkah 7: Klik
tombol “Simpan”
Langkah 1:
Menampilkan halaman
finance
Langkah 3:
Menampilkan menu
pendapatan
Langkah 5:
Menampilkan form
tambah
168
Langkah 9:
Menampilkan list
data transaksi
Langkah 8:
Menyimpan data
Alternate Course 2a. Pilih menu “Pengeluaran”
3a. Menampilkan menu pengeluaran
Conclusion Data transaksi dapat diolah
Post Condition Data transaksi yang dikelola berhasil disimpan
kedalam database
Tabel 4. 23 Narasi Use Case Diagram Validasi
Use Case Name Validasi
Use Case Id 15
Actor Manajer
Description Use case ini menggambarkan kegiatan
Manajer dalam validasi surat jalan, invoice
penjualan dan invoice pembelian
Precondition Manajer harus login terlebih dahulu
Trigger Use case ini dilakukan Manajer untuk validasi
surat jalan, setelah warehouse menambahkan
data pengiriman, validasi invoice penjualan
setelah finance menambahkan invoice dan
169
validasi invoice pembelian setelah warehouse
menambahnkan penerimaan
Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 2: Pilih
menu “surat jalan”
Langkah 4: Klik
ikon validasi
Langkah 1:
Menampilkan halaman
manajer
Langkah 3:
Menampilkan list surat
jalan
Langkah 5: Ubah
Status
Alternate Course 2a. Pilih menu “invoice penjualan”
3a. Menampilkan list invoice penjualan
2b. Pilih menu “invoice pembelian”
3b. Menampilkan list invoice pembelian
Conclusion Data validasi surat jalan, invoice penjualan dan
invoice pembelian tervalidasi
Post Condition Data validasi surat jalan, invoice penjualan dan
invoice pembelian berhasil diubah
170
Tabel 4. 24 Narasi Use Case Diagram Pendapatan
Use Case Name Pendapatan
Use Case Id 16
Actor Finance
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Finance
dalam melihat list pendapatan dan grafik
pendapatan
Precondition Finance harus login terlebih dahulu
Trigger Use case ini dilakukan finance untuk melihat
list dan grafik pendapatan
Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 2: Pilih
menu pendapatan
Langkah 1:
Menampilkan halaman
finance
Langkah 3:
Menampilkan list dan
grafik pendapatan
Alternate Course . -
Conclusion Data list dan grafik pendapatan berhasil dilihat
oleh finace
171
Post Condition Data list dan grafik pendapatan dapat dilihat
oleh finance
Tabel 4. 25 Narasi Use Case Diagram Pengeluaran
Use Case Name Pengeluaran
Use Case Id 17
Actor Finance
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Finance
untuk melihat list dan grafik pendapatan
Precondition Finance harus login terlebih dahulu
Trigger Use case ini dilakukan finance untuk melihat
list dan grafik pengeluaran
Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 2: Pilih
menu pengeluaran
Langkah 1:
Menampilkan halaman
finance
Langkah 3:
Menampilkan data list
dan grafik pengeluaran
Alternate Course -
172
Conclusion Data list dan grafik pengeluaran berhasil dilihat
oleh finance
Post Condition Data list dan grafik pengeluaran dapat dilihat
oleh finance
Tabel 4. 23 Narasi Use Case Diagram Lihat Laporan Keuangan
Use Case Name Lihat Laporan Keuangan
Use Case Id 18
Actor Finance, Vice Direktur dan Manajer
Description Use case ini menggambarkan kegiatan user
untuk melihat laporan keuangan
Precondition User harus login terlebih dahulu
Trigger Use case ini dilakukan Finance, Vice Direktur
dan Manajer untuk melihat laporan keuangan
yang terdiri dari arus kas dan neraca
Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 2: Pilih
“Arus Kas”
Langkah 1:
Menampilkan halaman
User
173
Langkah 4: Klik
“cetak”
Langkah 3:
Menampilkan laporan
arus kas
Langkah 5: Integrasi
ke hardware dan cetak
laporan
Alternate Course 2a. Pilih “Neraca”
2b. Pilih “Jurnal”
3a. Menampilkan laporan neraca
3b. Menampilkan list data jurnal
Conclusion Laporan keuangan berhasil dilihat
Post Condition Laporan keuangan berhasil dilihat dan dicetak,
dapat digunakan sebagai bahan pengambilan
keputusan dan pengontrolan keuangan
Tabel 4. 24 Narasi Use Case Diagram Log Out
Use Case Name Log Out
Use Case Id 19
Actor All User
Description Use case ini menggambarkan kegiatan para
user untuk dapat keluar dari sistem
174
Precondition User sudah login terlebih dahulu
Trigger Use case ini dilakukan user untuk keluar dari
sistem informasi akuntansi
Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 1: Klik
“Logout”
Langkah 2:
Menampilkan form
Login
Alternate Course -
Conclusion User berhasil keluar dari sistem
Post Condition Sistem menampilkan form login
175
4.2.1.3 Activity Diagram
1. Activity Diagram Login
Gambar 4. 5 Activity Diagram Login
Pada gambar 4.5 menjelaskan tentang aktivitas yang dapat
dilakukan oleh IT, Marketing, PPIC, Purchasing, Warehouse, Finance,
Vice Direktur dan Manajer untuk login sesuai dengan hak akses yang
dimilikinya. Aktifitas ini diawali dengan user membuka website dan
memilih login, sistem akan menampilkan tampilan halaman login, user
diminta untuk input username dan password setelah menginput
username dan password jika sesuai maka akan tampil halaman user jika
tidak sesuai maka sistem akan menampilkan alert dan meminta untuk
input username dan password kembali.
176
2. Activity Diagram Kelola User
Gambar 4. 6 Activity Diagram Kelola User
Pada gambar 4.6 menjelaskan tentang aktifitas yang dapat
dilakukan oleh IT untuk kelola user yakni menambahkan user atau
pengguna baru. Aktifitas ini diawali dengan IT masuk ke halaman IT
dan memilih menu user, sistem akan menampilkan menu user, IT pilih
tambah, sistem akan menampilkan form, IT isi form tambah user,
setelah penginputan data, sistem akan memproses penyimpanan data
177
jika terdapat kesalahan pada saat input data maka sistem akan meminta
penginputan ulang jika data benar maka data akan tersimpan dan sistem
akan kembali menampilkan halaman menu user. Pada halaman IT, IT
dapat memilih ubah dan hapus user sesuai data yang ingin di ubah
maupun dihapus, jika IT memilih ubah data, maka sistem akan
menampilkan form ubah user, IT mengubah data setelah selesai maka
data akan tersimpan dengan data baru yang telah diubah, jika IT
memilih hapus data maka sistem akan menghapus data dari database,
setelah selesai sistem akan menampilkan list data user.
3. Activity Diagram Kelola Pelanggan
Gambar 4. 7 Activity Diagram Kelola Pelanggan
178
Pada gambar 4.7 menjelaskan tentang aktifitas yang dapat
dilakukan oleh Marketing untuk kelola pelanggan yakni menambahkan
pelanggan baru jika tidak tersedia. Aktifitas ini diawali dengan
Marketing masuk ke halaman Marketing dan memilih submenu
penjualan “Pelanggan”, sistem akan menampilkan menu pelanggan,
Marketing pilih tambah, sistem akan menampilkan form, Marketing isi
form tambah pelanggan, setelah penginputan data, sistem akan
memproses penyimpanan data jika terdapat kesalahan pada saat input
data maka sistem akan meminta penginputan ulang jika data benar
maka data akan tersimpan dan sistem akan kembali menampilkan
halaman menu pelanggan. Pada halaman Marketing, Marketing dapat
memilih ubah dan hapus pelanggan sesuai data yang ingin di ubah
maupun dihapus, jika marketing memilih ubah data, maka sistem akan
menampilkan form ubah pelanggan, Marketing mengubah data setelah
selesai maka data akan tersimpan dengan data baru yang telah diubah,
jika Marketing memilih hapus data maka sistem akan menghapus data
dari database, setelah selesai sistem akan menampilkan list data
pelanggan.
179
4. Activity Diagram Kelola Pesanan Penjualan
Gambar 4. 8 Activity Diagram Kelola Pesanan Penjualan
Pada gambar 4.8 menjelaskan tentang aktifitas yang dapat
dilakukan oleh Marketing untuk kelola pesanan penjualan yakni
menambahkan PO penjualan baru. Aktifitas ini diawali dengan
marketing masuk ke halaman marketing dan memilih submenu
penjualan “Pesanan Penjualan”, sistem akan menampilkan menu
pesanan penjualan, marketing pilih tambah, sistem akan menampilkan
form, marketing isi form tambah pesanan penjualan, setelah
penginputan data, sistem akan memproses penyimpanan data jika
terdapat kesalahan pada saat input data maka sistem akan meminta
penginputan ulang jika data benar maka data akan tersimpan dan sistem
180
akan kembali menampilkan halaman list data pesanan penjualan. Pada
halaman marketing, marketing dapat memilih ubah dan hapus pesanan
penjualan sesuai data yang ingin di ubah maupun dihapus, jika
marketing memilih ubah data, maka sistem akan menampilkan form
ubah, marketing mengubah data setelah selesai maka data akan
tersimpan dengan data baru yang telah diubah, jika marketing memilih
hapus data maka sistem akan menghapus data dari database, setelah
selesai sistem akan menampilkan list data pesanan penjualan baru.
5. Activity Diagram Kelola Bahan Baku
Gambar 4. 9 Activity Diagram Kelola Bahan Baku
181
Pada gambar 4.9 menjelaskan tentang aktifitas yang dapat
dilakukan oleh PPIC untuk kelola Bahan Baku yakni menambahkan
Bahan Baku baru. Aktifitas ini diawali dengan PPIC masuk ke halaman
PPIC dan memilih menu Bahan Baku, sistem akan menampilkan menu
Bahan Baku, PPIC pilih tambah, sistem akan menampilkan form, PPIC
isi form tambah Bahan Baku, setelah penginputan data, sistem akan
memproses penyimpanan data jika terdapat kesalahan pada saat input
data maka sistem akan meminta penginputan ulang jika data benar
maka data akan tersimpan dan sistem akan menampilkan halaman list
data bahan baku. Pada halaman PPIC, PPIC dapat memilih ubah dan
hapus bahan baku sesuai data yang ingin di ubah maupun dihapus, jika
PPIC memilih ubah data, maka sistem akan menampilkan form ubah,
PPIC mengubah data setelah selesai maka data akan tersimpan dengan
data baru yang telah diubah, jika PPIC memilih hapus data maka sistem
akan menghapus data dari database, setelah selesai sistem akan
menampilkan list data bahan baku baru.
182
6. Activity Diagram Kelola Supplier
Gambar 4. 10 Activity Diagram Kelola Supplier
Pada gambar 4.10 menjelaskan tentang aktifitas yang dapat
dilakukan oleh Purchasing untuk kelola supplier yakni menambahkan
supplier baru jika tidak tersedia. Aktifitas ini diawali dengan
Purchasing masuk ke halaman Purchasing dan memilih submenu
pembelian “Supplier”, sistem akan menampilkan menu supplier,
Purchasing pilih tambah, sistem akan menampilkan form, Purchasing
isi form tambah supplier, setelah penginputan data, sistem akan
memproses penyimpanan data jika terdapat kesalahan pada saat input
data maka sistem akan meminta penginputan ulang jika data benar
183
maka data akan tersimpan dan sistem akan kembali menampilkan
halaman menu supplier. Pada halaman Purchasing, Purchasing dapat
memilih ubah dan hapus supplier sesuai data yang ingin di ubah
maupun dihapus, jika purchasing memilih ubah data, maka sistem akan
menampilkan form ubah supplier, Purchasing mengubah data setelah
selesai maka data akan tersimpan dengan data baru yang telah diubah,
jika Purchasing memilih hapus data maka sistem akan menghapus data
dari database, setelah selesai sistem akan menampilkan list data
supplier.
7. Activity Diagram Kelola Pesanan Pembelian
Gambar 4. 11 Activity Diagram Kelola Pesanan Pembelian
184
Pada gambar 4.11 menjelaskan tentang aktifitas yang dapat
dilakukan oleh Purchasing untuk kelola pembelian yakni
menambahkan PO pesanan pembelian baru. Aktifitas ini diawali
dengan purchasing masuk ke halaman purchasing, pilih submenu
pembelian “Pesanan Pembelian”, sistem akan menampilkan menu
pesanan pembelian, purchasing pilih tambah, sistem akan menampilkan
form, purchasing isi form tambah pesanan pembelian, setelah
penginputan data, sistem akan memproses penyimpanan data jika
terdapat kesalahan pada saat input data maka sistem akan meminta
penginputan ulang jika data benar maka data akan tersimpan dan sistem
akan kembali menampilkan halaman list data pesanan pembelian. Pada
halaman purchasing, purchasing dapat memilih ubah dan hapus
pesanan pembelian sesuai data yang ingin di ubah maupun dihapus, jika
purchasing memilih ubah data, maka sistem akan menampilkan form
ubah, purchasing mengubah data setelah selesai maka data akan
tersimpan dengan data baru yang telah diubah, jika purchasing memilih
hapus data maka sistem akan menghapus data dari database, setelah
selesai sistem akan menampilkan list data pembelian baru.
185
8. Activity Diagram Kelola Pengiriman
Gambar 4. 12 Activity Diagram Kelola Pengiriman
Pada gambar 4.12 menjelaskan tentang aktifitas yang dapat
dilakukan oleh Warehouse untuk kelola pengiriman yakni
menambahkan data pengiriman produk customer setelah selesai
produksi. Aktifitas ini diawali dengan user masuk ke halaman
warehouse, warehouse memilih menu pengiriman, sistem akan
menampilkan list data pengiriman, warehouse pilih aksi tambah, sistem
akan menampilkan form, warehouse isi form tambah pengiriman,
setelah penginputan data, sistem akan memproses penyimpanan data
186
jika terdapat kesalahan pada saat input data maka sistem akan meminta
penginputan ulang jika data benar maka data akan tersimpan dan sistem
akan kembali menampilkan halaman list data pembelian. Pada halaman
warehouse, warehouse dapat memilih ubah dan hapus pembelian sesuai
data yang ingin di ubah maupun dihapus, jika warehouse memilih ubah
data, maka sistem akan menampilkan form ubah, warehouse mengubah
data setelah selesai maka data akan tersimpan dengan data baru yang
telah diubah, jika warehouse memilih hapus data maka sistem akan
menghapus data dari database, setelah selesai sistem akan menampilkan
list data pengiriman baru.
9. Activity Diagram Kelola Penerimaan
Gambar 4. 13 Activity Diagram Kelola Penerimaan
187
Pada gambar 4.13 menjelaskan tentang aktifitas yang dapat
dilakukan oleh Warehouse untuk kelola penerimaan yakni
menambahkan data pengiriman produk customer setelah selesai
produksi. Aktifitas ini diawali dengan user masuk ke halaman
warehouse, warehouse memilih menu penerimaan, sistem akan
menampilkan menu penerimaan, warehouse pilih tambah, sistem akan
menampilkan form, warehouse isi form tambah penerimaan, setelah
penginputan data, sistem akan memproses penyimpanan data jika
terdapat kesalahan pada saat input data maka sistem akan meminta
penginputan ulang jika data benar maka data akan tersimpan dan sistem
akan kembali menampilkan halaman list data penerimaan. Pada
halaman warehouse, warehouse dapat memilih ubah dan hapus
penerimaan sesuai data yang ingin di ubah maupun dihapus, jika
warehouse memilih ubah data, maka sistem akan menampilkan form
ubah, warehouse mengubah data setelah selesai maka data akan
tersimpan dengan data baru yang telah diubah, jika warehouse memilih
hapus data maka sistem akan menghapus data dari database, setelah
selesai sistem akan menampilkan list data penerimaan.
188
10. Activity Diagram Kelola Faktur Penjualan
Gambar 4. 14 Activity Diagram Kelola Faktur Penjualan
Pada gambar 4.14 menjelaskan tentang aktifitas yang dapat
dilakukan oleh Finance untuk kelola faktur yakni menambahkan data
faktur – faktur penjualan terdiri dari faktur invoice dan kwitansi.
Aktifitas ini diawali dengan user masuk ke halaman finance, finance
memilih menu faktur terdiri dari invoice dan kwitansi, sistem akan
189
menampilkan menu faktur, finance pilih tambah, sistem akan
menampilkan form, finance isi form tambah faktur, setelah penginputan
data, sistem akan memproses penyimpanan data jika terdapat kesalahan
pada saat input data maka sistem akan meminta penginputan ulang jika
data benar maka data akan tersimpan dan sistem akan kembali
menampilkan halaman list data faktur. Pada halaman finance, finance
dapat memilih ubah dan hapus faktur sesuai data yang ingin di ubah
maupun dihapus, jika finance memilih ubah data, maka sistem akan
menampilkan form ubah, finance mengubah data setelah selesai maka
data akan tersimpan dengan data baru yang telah diubah, jika finance
memilih hapus data maka sistem akan menghapus data dari database,
setelah selesai sistem akan menampilkan list data faktur.
11. Activity Diagram Pesan
Gambar 4. 15 Activity Diagram Pesan
190
Pada gambar 4.15 menjelaskan tentang aktifitas yang dapat
dilakukan oleh Finance untuk pesan yakni proses pesan dengan sms
gateway guna penagihan jatuh tempo piutang kepada customer 3 hari
sebelum jatuh tempo. Aktifitas ini diawali dengan user masuk ke
halaman warehouse, pilih menu pengiriman, sistem akan menampilkan
list pengiriman. Pesan ini akan dikirim secara otomatis dengan sms
gateway, langkah awal sistem akan cek tanggal jatuh tempo dari tanggal
pengiriman lebih 30 hari, jika belum tanggal jatuh tempo makan proses
selesai, jika sudah tanggal jatuh tempo maka sistem akan mengecek
tanggal 3 hari sebelum jatuh tempo, jika belum tanggal 3 hari jatuh
tempo maka proses selesai namun jika tanggal 3 hari sebelum jatuh
tempo maka sistem akan kembali cek pesan sudah dikirim atau belum,
jika pesan sudah dikirim maka proses selesai, namun jika pesan belum
dikirim, pesan akan dikirim ke pelanggan.
191
12. Activity Diagram Kelola Akun
Gambar 4. 16 Activity Diagram Kelola Akun
Pada gambar 4.16 menjelaskan tentang aktifitas yang dapat
dilakukan oleh Accounting untuk kelola akun yakni menambahkan
akun baru. Aktifitas ini diawali dengan Accounting masuk ke halaman
Accounting dan memilih menu “Akun”, sistem akan menampilkan
menu akun, Accounting pilih tambah, sistem akan menampilkan form,
Accounting isi form tambah akun, setelah penginputan data, sistem
akan memproses penyimpanan data jika terdapat kesalahan pada saat
input data maka sistem akan meminta penginputan ulang jika data benar
192
maka data akan tersimpan dan sistem akan kembali menampilkan
halaman menu akun. Pada halaman Accounting, Accounting dapat
memilih ubah dan hapus akun sesuai data yang ingin di ubah maupun
dihapus, jika Accounting memilih ubah data, maka sistem akan
menampilkan form ubah akun, Accounting mengubah data setelah
selesai maka data akan tersimpan dengan data baru yang telah diubah,
jika Accounting memilih hapus data maka sistem akan menghapus data
dari database, setelah selesai sistem akan menampilkan list data akun.
13. Activity Diagram Input Jurnal
Gambar 4. 17 Activity Diagram Input Jurnal
Pada gambar 4.17 menjelaskan tentang aktifitas yang dapat
dilakukan oleh Accounting untuk input jurnal yakni menambahkan data
transaksi untuk jurnal. Aktifitas ini diawali dengan user masuk ke
halaman Accounting, Accounting memilih menu jurnal, sistem akan
193
menampilkan form jurnal, Accounting isi form input jurnal, setelah
penginputan data, sistem akan memproses penyimpanan data jika
terdapat kesalahan pada saat input data maka sistem akan meminta
penginputan ulang jika data benar maka data akan.
14. Activity Diagram Kelola Transaksi
Gambar 4. 18 Activity Diagram Kelola Transaksi
Pada gambar 4.18 menjelaskan tentang aktifitas yang dapat
dilakukan oleh Finance untuk kelola transaksi yakni menambahkan data
transaksi pendapatan dan pengeluaran. Aktifitas ini diawali dengan user
masuk ke halaman finance, finance memilih menu transaksi, sistem
194
akan menampilkan menu transaksi, finance pilih tambah, sistem akan
menampilkan form, finance isi form tambah transaksi, setelah
penginputan data, sistem akan memproses penyimpanan data jika
terdapat kesalahan pada saat input data maka sistem akan meminta
penginputan ulang jika data benar maka data akan tersimpan dan sistem
akan menampilkan halaman list data transaksi.
15. Activity Diagram Validasi
Gambar 4. 19 Activity Diagram Validasi
Pada gambar 4.19 Menjelaskan aktifitas yang dilakukan oleh
Vice Direktur untuk melakukan validasi surat jalan dari sistem, dengan
cara user masuk ke halaman manajer, manajer pilih menu validasi,
sistem akan menampilkan menu validasi surat jalan, manajer klik ikon
195
validasi, sistem akan ubah status validasi dan menampilkan list data
surat jalan. Manajer dapat pilih validasi invoice penjualan dengan pilih
invoice penjualan maka sistem akan menampilkan list penjualan,
manajer klik ikon validasi maka sistem akan mengubah status validasi,
begitupun dengan validasi invoice pembelian, manajer pilih menu
invoice pembelian, maka sistem akan menampilkan list invoice
pembelian manajer klik ikon validasi, sistem akan mengubah status
validasi, dan kembali menampilkan list.
16. Activity Diagram Pendapatan
Gambar 4. 20 Activity Diagram Pendapatan
Pada gambar 4.20 menjelaskan tentang aktifitas yang dapat
dilakukan oleh Finance untuk lihat pendapatan, diawali dengan user
masuk kehalaman finance, sistem akan menampilkan halaman finance,
finance akan pilih menu pendapatan, sistem akan menampilkan list data
pendapatan dan grafik.
196
17. Activity Diagram Pengeluaran
Gambar 4. 21 Activity Diagram Pengeluaran
Pada gambar 4.21 menjelaskan tentang aktifitas yang dapat
dilakukan oleh Finance untuk lihat pengeluaran, diawali dengan user
masuk kehalaman finance, sistem akan menampilkan halaman finance,
finance akan pilih menu pengeluaran, sistem akan menampilkan list
data pengeluaran dan grafik.
18. Activity Diagram Lihat Laporan Keuangan
Gambar 4. 22 Activity Diagram Lihat Laporan Keuangan
197
Pada gambar 4.22 Menjelaskan aktifitas yang dilakukan oleh
finance, manajer dan vice direktur untuk lihat laporan keuangan yang
terdiri dari laporan neraca, arus kan dan jurnal, dimulai dengan login
masuk kehalaman user, pilih submenu laporan terdiri dari neraca, arus
kas dan jurnal lalu user pilih menu sesuai laporan yang ingin dilihat
maka sistem akan menampilkan laporan yang dipilih oleh user. Jika
user ingin mencetak laporan maka user klik cetak, sistem akan
mengecek apakah terintegrasi ke hardware jika tidak makan proses
terhenti jika iya maka laporan akan tercetak dalam bentuk pdf.
19. Activity Diagram Logout
Gambar 4. 23 Activity Diagram Logout
Pada gambar 4.23 Menjelaskan aktifitas yang dilakukan oleh IT,
Marketing, PPIC, Purchasing, Warehouse, Finance, Manajer dan Vice
Direktur untuk melakukan logout dari sistem, dan menampilkan form
login.
198
4.2.1.4 Sequence Diagram
1. Sequence Diagram Login
Gambar 4. 24 Sequence Diagram Login
Pada gambar 4.24 sequence diagram ini digunakan oleh seluruh
user. Sequence ini menjelaskan bagaimana user dapat masuk ke dalam
sistem. Kondisi pertama user membuka website, maka sistem akan
menampilkan halaman login, user input username dan password, sistem
akan memproses login, memanggil username dan password pada table
user di cek sesuai atau tidak, selesai validasi jika username dan
password tidak sesuai maka memunculkan alert gagal, dan user harus
input kembali username dan password dengan benar jika sesuai maka
199
akan memunculkan alert berhasil dan masuk ke halaman user sesuia
dengan jabatan user.
2. Sequence Diagram Kelola User
Gambar 4. 25 Sequence Diagram Kelola User
Pada gambar 4.25 sequence diagram ini digunakan oleh IT.
Sequence ini menjelaskan bagaimana IT dapat mengelola user. Diawali
dengan masuk ke halaman IT, IT pilih menu user, maka sistem akan
menampilkan menu user, pilih tambah maka sistem menampilkan form
tambah user, IT akan mengisi form tambah lalu klik simpan jika sudah
selesai. Sistem akan memproses simpan data, lalu menyimpan ke
database setelah selesai sistem get data dari table user dan
200
menampilkan list data user. Jika data harus diubah IT pilih ubah, sistem
akan menampilkan form ubah dan mengubah data yang ingin diubah
jika sudah maka klik simpan sistem akan memproses simpan data yang
telah diubah. Jika data harus dihapus IT dapat pilih hapus dan
mengkonfirmasi data akan dihapus atau tidak, jika ya maka data
dihapus dari database.
3. Sequence Diagram Kelola Pelanggan
Gambar 4. 26 Sequence Diagram Kelola Pelanggan
201
Pada gambar 4.26 sequence diagram ini digunakan oleh
Marketing. Sequence ini menjelaskan bagaimana Marketing dapat
mengelola pelanggan. Diawali dengan masuk ke halaman Marketing,
Marketing pilih submenu penjualan “Pelanggan”, maka sistem akan
menampilkan menu pelanggan, pilih tambah maka sistem menampilkan
form tambah pelanggan, Marketing akan mengisi form tambah lalu klik
simpan jika sudah selesai. Sistem akan memproses simpan data, lalu
menyimpan ke database setelah selesai sistem get data dari table
pelanggan dan menampilkan list data pelanggan. Jika data harus diubah
Marketing pilih ubah, sistem akan menampilkan form ubah dan
mengubah data yang ingin diubah jika sudah maka klik simpan sistem
akan memproses simpan data yang telah diubah. Jika data harus dihapus
Marketing dapat pilih hapus dan mengkonfirmasi data akan dihapus
atau tidak, jika ya maka data dihapus dari database.
202
4. Sequence Diagram Kelola Pesanan Penjualan
Gambar 4. 27 Sequence Diagram Kelola Pesanan Penjualan
Pada gambar 4.27 sequence diagram ini digunakan oleh
Marketing. Sequence ini menjelaskan bagaimana Marketing dapat
mengelola pesanan penjualan. Diawali dengan masuk ke halaman
Marketing, Marketing pilih submenu penjualan “Pesanan penjualan”,
maka sistem akan menampilkan menu pesanan penjualan, pilih tambah
203
maka sistem menampilkan form tambah pesanan penjualan, Marketing
akan mengisi form tambah lalu klik simpan jika sudah selesai. Sistem
akan memproses simpan data, lalu menyimpan ke database setelah
selesai sistem get data dari table pesanan penjualan dan menampilkan
list data pesanan penjualan. Jika data harus diubah Marketing pilih
ubah, sistem akan menampilkan form ubah dan mengubah data yang
ingin diubah jika sudah maka klik simpan sistem akan memproses
simpan data yang telah diubah. Jika data harus dihapus Marketing dapat
pilih hapus dan mengkonfirmasi data akan dihapus atau tidak, jika ya
maka data dihapus dari database.
204
5. Sequence Diagram Kelola Bahan Baku
Gambar 4. 28 Sequence Diagram Kelola Bahan Baku
Pada gambar 4.28 sequence diagram ini digunakan oleh PPIC
(Production Planning Inventory Control). Sequence ini menjelaskan
bagaimana PPIC dapat mengelola bahan baku. Diawali dengan masuk
ke halaman PPIC, PPIC pilih submenu penjualan “Pelanggan”, maka
sistem akan menampilkan menu bahan baku, pilih tambah maka sistem
menampilkan form tambah bahan baku, PPIC akan mengisi form
205
tambah lalu klik simpan jika sudah selesai. Sistem akan memproses
simpan data, lalu menyimpan ke database setelah selesai sistem get data
dari table bahan baku dan menampilkan list data bahan baku. Jika data
harus diubah PPIC pilih ubah, sistem akan menampilkan form ubah dan
mengubah data yang ingin diubah jika sudah maka klik simpan sistem
akan memproses simpan data yang telah diubah. Jika data harus dihapus
PPIC dapat pilih hapus dan mengkonfirmasi data akan dihapus atau
tidak, jika ya maka data dihapus dari database.
6. Sequence Diagram Kelola Supplier
Gambar 4. 29 Sequence Diagram Kelola Supplier
206
Pada gambar 4.29 sequence diagram ini digunakan oleh
Purchasing. Sequence ini menjelaskan bagaimana Purchasing dapat
mengelola supplier. Diawali dengan masuk ke halaman Purchasing.
Purchasing pilih submenu pembelian “Supplier”, maka sistem akan
menampilkan menu supplier, pilih tambah maka sistem menampilkan
form tambah supplier, Purchasing akan mengisi form tambah lalu klik
simpan jika sudah selesai. Sistem akan memproses simpan data, lalu
menyimpan ke database setelah selesai sistem get data dari table
supplier dan menampilkan list data supplier. Jika data harus diubah
Purchasing pilih ubah, sistem akan menampilkan form ubah dan
mengubah data yang ingin diubah jika sudah maka klik simpan sistem
akan memproses simpan data yang telah diubah. Jika data harus dihapus
Purchasing dapat pilih hapus dan mengkonfirmasi data akan dihapus
atau tidak, jika ya maka data dihapus dari database.
207
7. Sequence Diagram Kelola Pesanan Pembelian
Gambar 4. 30 Sequence Diagram Pesanan Pembelian
Pada gambar 4.30 sequence diagram ini digunakan oleh
Purchasing. Sequence ini menjelaskan bagaimana Purchasing dapat
mengelola pesanan pembelian. Diawali dengan masuk ke halaman
Purchasing. Purchasing pilih submenu pembelian “Pesanan
pembelian”, maka sistem akan menampilkan menu pesanan pembelian,
208
pilih tambah maka sistem menampilkan form tambah pesanan
pembelian, Purchasing akan mengisi form tambah lalu klik simpan jika
sudah selesai. Sistem akan memproses simpan data, lalu menyimpan ke
database setelah selesai sistem get data dari table pesanan pembelian
dan menampilkan list data pesanan pembelian. Jika data harus diubah
Purchasing pilih ubah, sistem akan menampilkan form ubah dan
mengubah data yang ingin diubah jika sudah maka klik simpan sistem
akan memproses simpan data yang telah diubah. Jika data harus dihapus
Purchasing dapat pilih hapus dan mengkonfirmasi data akan dihapus
atau tidak, jika ya maka data dihapus dari database.
209
8. Sequence Diagram Kelola Pengiriman
Gambar 4. 31 Sequence Diagram Kelola Pengiriman
Pada gambar 4.31 sequence diagram ini digunakan oleh
Warehouse. Sequence ini menjelaskan bagaimana Warehouse dapat
mengelola pegiriman. Diawali dengan masuk ke halaman Warehouse.
Warehouse pilih menu pengiriman, maka sistem akan menampilkan
210
menu pegiriman, pilih tambah maka sistem menampilkan form tambah
pegiriman, Purchasing akan mengisi form tambah lalu klik simpan jika
sudah selesai. Sistem akan memproses simpan data, lalu menyimpan ke
database setelah selesai sistem get data dari table pegiriman dan
menampilkan list data pegiriman. Jika data harus diubah Warehouse
pilih ubah, sistem akan menampilkan form ubah dan mengubah data
yang ingin diubah jika sudah maka klik simpan sistem akan memproses
simpan data yang telah diubah. Jika data harus dihapus Warehouse
dapat pilih hapus dan mengkonfirmasi data akan dihapus atau tidak, jika
ya maka data dihapus dari database.
211
9. Sequence Diagram Kelola Penerimaan
Gambar 4. 32 Sequence Diagram Kelola Penerimaan
Pada gambar 4.32 sequence diagram ini digunakan oleh
Warehouse. Sequence ini menjelaskan bagaimana Warehouse dapat
mengelola penerimaan. Diawali dengan masuk ke halaman Warehouse.
212
Warehouse pilih menu penerimaan, maka sistem akan menampilkan
menu penerimaan, pilih tambah maka sistem menampilkan form
tambah penerimaan, Purchasing akan mengisi form tambah lalu klik
simpan jika sudah selesai. Sistem akan memproses simpan data, lalu
menyimpan ke database setelah selesai sistem get data dari table
penerimaan dan menampilkan list data penerimaan. Jika data harus
diubah Warehouse pilih ubah, sistem akan menampilkan form ubah dan
mengubah data yang ingin diubah jika sudah maka klik simpan sistem
akan memproses simpan data yang telah diubah. Jika data harus dihapus
Warehouse dapat pilih hapus dan mengkonfirmasi data akan dihapus
atau tidak, jika ya maka data dihapus dari database.
214
Pada gambar 4.33 sequence diagram ini digunakan oleh Finance
. Sequence ini menjelaskan bagaimana Finance dapat mengelola faktur
penjualan terdiri dari invoice dan kwitansi. Diawali dengan masuk ke
halaman Finance. Finance pilih menu invoice jika ingin menambahkan
data invoice dan Finance dapat pilih menu kwitansi jika ingin
menambahkan data kwitansi, proses selanjutnya sistem akan
menampilkan menu invoice, pilih tambah maka sistem menampilkan
form tambah invoice, Finance akan mengisi form tambah lalu klik
simpan jika sudah selesai. Sistem akan memproses simpan data, lalu
menyimpan ke database setelah selesai sistem get data dari table
invoice dan menampilkan list data invoice. Jika data harus diubah
Finance pilih ubah, sistem akan menampilkan form ubah dan mengubah
data yang ingin diubah jika sudah maka klik simpan sistem akan
memproses simpan data yang telah diubah. Jika data harus dihapus
Finance dapat pilih hapus dan mengkonfirmasi data akan dihapus atau
tidak, jika ya maka data dihapus dari database. Proses tambah, ubah dan
hapus sama jika Finance pilih menu kwitansi, sistem menampilkan
form tambah kwitansi, Finance akan mengisi form tambah lalu klik
simpan jika sudah selesai. Sistem akan memproses simpan data, lalu
menyimpan ke database setelah selesai sistem get data dari table
kwitansi dan menampilkan list data kwitansi. Jika data harus diubah
Finance pilih ubah, sistem akan menampilkan form ubah dan mengubah
data yang ingin diubah jika sudah maka klik simpan sistem akan
215
memproses simpan data yang telah diubah. Jika data harus dihapus
Finance dapat pilih hapus dan mengkonfirmasi data akan dihapus atau
tidak, jika ya maka data dihapus dari database.
11. Sequence Diagram Pesan
Gambar 4. 34 Sequence Diagram Kelola Pesan
Pada gambar 4.34 sequence diagram ini digunakan oleh
Warehouse. Sequence ini menjelaskan bagaimana proses pesan dengan
sms gateway. Proses sms gateway otomatis dilakukan oleh sistem pada
halaman list pengiriman, diawali dengan menampilkan halaman
warehouse, sistem cek tanggal jatuh tempo validasi apakah sudah
tanggal jatuh tempo atau belum, jika iya maka sistem akan mengecek
kembali apakah 3 hari sebelum jatuh tempo validasi jika tidak maka
proses berakhir, jika iya maka sistem akan mengecek kembali pesan
216
sudah dikirim atau belum, jika sudah maka proses berakhir jika iya
maka pesan akan dikirim ke pelanggan.
12. Sequence Diagram Kelola Akun
Gambar 4. 35 Sequence Diagram Kelola Akun
Pada gambar 4.35 sequence diagram ini digunakan oleh
Accounting. Sequence ini menjelaskan bagaimana Accounting dapat
mengelola akun. Diawali dengan masuk ke halaman Accounting.
Accounting pilih menu “Akun”, maka sistem akan menampilkan menu
217
akun, pilih tambah maka sistem menampilkan form tambah akun,
Accounting akan mengisi form tambah lalu klik simpan jika sudah
selesai. Sistem akan memproses simpan data, lalu menyimpan ke
database setelah selesai sistem get data dari table akun dan
menampilkan list data akun. Jika data harus diubah Accounting pilih
ubah, sistem akan menampilkan form ubah dan mengubah data yang
ingin diubah jika sudah maka klik simpan sistem akan memproses
simpan data yang telah diubah. Jika data harus dihapus Accounting
dapat pilih hapus dan mengkonfirmasi data akan dihapus atau tidak, jika
ya maka data dihapus dari database.
13. Sequence Diagram Input Jurnal
Gambar 4. 36 Sequence Diagram Input Jurnal
218
Pada gambar 4.36 sequence diagram ini digunakan oleh
Accounting. Sequence ini menjelaskan bagaimana Accounting dapat
input jurnal. Diawali dengan masuk ke halaman Accounting.
Accounting pilih menu “Jurnal”, maka sistem akan menampilkan form
jurnal, Accounting akan mengisi form input jurnal lalu klik simpan jika
sudah selesai. Sistem akan memproses simpan data, lalu menyimpan ke
database.
14. Sequence Diagram Kelola Transaksi
Gambar 4. 37 Sequence Diagram Kelola Transaksi
219
Pada gambar 4.37 sequence diagram ini digunakan oleh Finance
. Sequence ini menjelaskan bagaimana Finance dapat mengelola
transaksi terdiri dari pendapatan dan pengeluaran. Diawali dengan
masuk ke halaman Finance. Finance pilih menu pendapatan jika ingin
menambahkan data pendapatan dan Finance dapat pilih menu
pengeluaran jika ingin menambahkan data pengeluaran, proses
selanjutnya sistem akan menampilkan menu pendapatan, pilih tambah
maka sistem menampilkan form tambah pendapatan, Finance akan
mengisi form tambah lalu klik simpan jika sudah selesai. Sistem akan
memproses simpan data, lalu menyimpan ke database setelah selesai
sistem get data dari table pendapatan dan menampilkan list data
pendapatan. Jika Finance pilih menu pengeluaran, sistem menampilkan
form tambah pengeluaran, Finance akan mengisi form tambah lalu klik
simpan jika sudah selesai. Sistem akan memproses simpan data, lalu
menyimpan ke database setelah selesai sistem get data dari table
pengeluaran dan menampilkan list data pengeluaran.
220
15. Sequence Diagram Validasi
Gambar 4. 38 Sequence Diagram Validasi
Pada gambar 4.38 sequence diagram ini digunakan oleh Manajer.
Sequence ini menjelaskan bagaimana Manajer dapat mengelola
validasi. Diawali dengan masuk ke halaman Manajer. Manajer pilih
submenu validasi yang terdiri dari validasi surat jalan, validasi invoice
penjualan, validasi invoice pembelian, Jika Manajer pilih menu validasi
surat jalan, sistem akan menampilkan list surat jalan, klik ikon validasi,
sistem akan mengubah status validasi menjadi approve get data dari
table pengiriman dan sistem akan menampilkan list data surat jalan
221
dengan kondisi status validasi belum di approve. Jika Manajer pilih
menu validasi invoice penjualan, sistem akan menampilkan list invoice
penjualan, klik ikon validasi, sistem akan mengubah status validasi
menjadi approve get data dari table invoice dan sistem akan
menampilkan list invoice penjualan dengan kondisi status validasi
belum di approve. Jika Manajer pilih menu validasi invoice pembelian,
sistem akan menampilkan list invoice pembelian, klik ikon validasi,
sistem akan mengubah status validasi menjadi approve get data dari
table penerimaan dan sistem akan menampilkan list invoice pembelian
dengan kondisi status validasi belum di approve.
16. Sequence Diagram Pendapatan
Gambar 4. 39 Sequence Diagram Pendapatan
Pada gambar 4.39 sequence diagram ini digunakan oleh Finance.
Sequence ini menjelaskan bagaimana Finance dapat lihat pendapatan.
222
Diawali dengan masuk ke halaman Finance. Finance pilih menu
pendapatan, proses lihat get data dari table pendapatan dan sistem akan
menampilkan list data pendapatan dan grafik.
17. Sequence Diagram Pengeluaran
Gambar 4. 40 Sequence Diagram Pengeluaran
Pada gambar 4.40 sequence diagram ini digunakan oleh Finance.
Sequence ini menjelaskan bagaimana Finance dapat lihat pengeluaran.
Diawali dengan masuk ke halaman Finance. Finance pilih menu
pengeluaran, proses lihat get data dari table pengeluaran dan sistem
akan menampilkan list data pengeluaran dan grafik.
223
18. Sequence Diagram Lihat Laporan Keuangan
Gambar 4. 41 Sequence Diagram Lihat Laporan Keuangan
Pada gambar 4.41 sequence diagram ini digunakan oleh Finance.
Sequence ini menjelaskan bagaimana Finance dapat lihat laporan yang
terdiri dari laporan arus kas, neraca dan jurnal. Jika Finance pilih menu
arus kas, proses lihat get data dari table jurnal dan sistem akan
menampilkan laporan arus kas. Jika Finance pilih menu neraca, proses
lihat get data dari table jurnal dan sistem akan menampilkan laporan
224
neraca. Jika Finance pilih menu jurnal, proses lihat get data dari table
jurnal dan sistem akan menampilkan laporan list data jurnal.
19. Sequence Diagram Logout
Gambar 4. 42 Sequence Diagram Logout
Pada gambar 4.42 sequence diagram ini digunakan oleh User.
Sequence ini menjelaskan bagaimana User dapat keluar dari sistem,
User dapat klik logout pada halaman user, sistem akan proses logout
keluar sistem dan menampilkan form login.
4.2.1.5 Class Diagram
Sebelum membuat class diagram, harus mengidentifikasi
objek potensial dari use case diagram terlebih dahulu. Berikut ini adalah
identifikasi objek potensial yang akan dituangkan dalam sebuah class
diagram.
225
1. Objek Potensial
Tabel 4. 26 Objek Potensial Class Diagram
Login Bahan Baku
Username Pesanan Pembelian
Password Supplier
Menu Pengiriman
User Surat Jalan
Periode Penerimaan
Pesanan Penjualan Validasi
Pelanggan Invoice Pembelian
Faktur Transaksi
Invoice Pendapatan
Kwitansi Pengeluaran
Pajak Laporan Keuangan
Pesan Akun
Cetak Arus Kas
Logout Neraca
Tabel 4. 27 Identifikasi Objek Potensial Class Diagram
Objek Potensial Cek Alasan
Login X Bagian dari proses masuk sistem
Username X Salah satu attribute dari user
226
Password X Salah satu attribute dari user
Menu X Bagian dari interface
User Y Bagian dari pengguna sistem
Periode X Salah satu attribute dari Laporan
Keuangan
Pesanan Penjualan Y Proses kelola pesanan penjualan
Pelanggan Y Bagian dari proses kelola pesanan
penjualan
Invoice Y Generalisasi dari kelola faktur
Kwitansi Y Generalisasi dari kelola faktur
Pesan Y Bagian dari sms gateway
Cetak X Proses cetak laporan dan surat
faktur
Logout X Bagian dari proses masuk sistem
Bahan Baku Y Proses kelola bahan baku
Pesanan Pembelian Y Proses kelola pesanan pembelian
Supplier Y Bagian proses kelola pesanan
pembelian
Pengiriman Y Proses kelola pengiriman
Surat Jalan X Bagian proses kelola pengiriman
Penerimaan Y Proses kelola penerimaan
Validasi X Proses validasi
227
Invoice Pembelian X Bagian dari proses validasi
Transaksi X Proses kelola transaksi
Pendapatan Y Generalisasi dari transaksi
Pengeluaran Y Generalisasi dari transaksi
Laporan Y Proses Laporan keuangan
Jurnal Y Jurnal untuk laporan keuangan
Akun X Proses Kelola Akun
Arus Kas X Generalisasi dari laporan keuangan
Neraca X Generalisasi dari laporan keuangan
Tabel 4. 28 Objek yang diusulkan
User
Pengiriman
Pesanan Penjualan Penerimaan
Pelanggan Pendapatan
Invoice Pengeluaran
Kwitansi Modal awal
Bahan Baku Akun
Supplier Jurnal
Pesanan Pembelian Laporan
231
4.2.2.3 Perancangan Spesifikasi Database
1. Perancangan Struktur Database
a. Nama Tabel : tb_user
Primary Key : User_id
Foreign key : -
Tipe File : File Master
Tabel 4. 29 Perancangan Struktur Database User
Nama Field Tipe Data Panjang
Field
Keterangan
User_id Int 11 Id_user
User_nama Varchar 20 Nama lengkap user
User_tanggal_lahir Date - Tanggal lahir user
User_jenis_kelamin Varchar 10 Jenis kelamin user
User_no_telp Varchar 12 No telp user
User_email Varchar 12 Email user
User_alamat Varchar 30 Alamat user
User_username Varchar 10 Username untur login
User_password Varchar 10 Password untuk login
User_image Tinytext Foto profile user
User_status Varchar 10 Status user aktif atau
tidak aktif
232
Last_login Timestamp Waktu terakhir user
login
b. Nama Tabel : tb_bahan_baku
Primary Key : Bahan_id
Foreign key : User_id
Penjualan_id
Tipe File : File Master
Tabel 4. 30 Perancangan Struktur Database Bahan Baku
Nama Field Tipe Data Panjang
Field
Keterangan
Bahan_id Int 11 Id_bahan
Bahan_nama varchar 30 Nama bahan – bahan
sesuai pesanan
penjualan
Bahan_spesifikasi Varchar 30 Spesifikasi bahan
baku yang dibeli
Bahan_banyak Int 10 Stock max bahan
baaku yang harus
dibeli
Bahan _satuan Varchar 5 Satuan bahan baku
233
Bahan_keterangan Varchar 30 Keterangan bahan
baku
c. Nama Tabel : tb_pelanggan
Primary Key : Pelanggan_id
Foreign key : User_id
Tipe File : File Master
Tabel 4. 31 Perancangan Struktur Database Pelanggan
Nama Field Tipe Data Panjang
Field
Keterangan
Pelanggan_id Int 11 Id_pelanggan
Pelanggan_nama Varchar 50 Nama lengkap
pelanggan
Pelanggan_alamat Varchar 50 Alamat pelanggan
Pelanggan_no_telp Varchar 12 No telp pelanggan
Pelanggan_no_hp Varchar 12 No hp pelanggan
Pelanggan_email Varchar 40 Email pelanggan
Pelanggan_fax Varchar 20 Fax pelanggan
Pelanggan_npwp Varchar 20 Npwp
234
d. Nama Tabel : tb_pesanan_penjualan
Primary Key : Penjualan_id
Foreign key :Pelanggan_id
User_id
Tipe File : File Transaksi
Tabel 4. 32 Perancangan Struktur Database Pesanan Penjualan
Nama Field Tipe Data Panjang
Field
Keterangan
Penjualan_id Int 11 Id_pesanan_penjualan
Penjualan_no Varchar 20 No penjualan
Penjualan_tanggal Date - Tanggal penjualan
Penjualan_nama_barang Varchar 50 Nama barang pesanan
penjualan
Penjualan_uraian Varchar 50 Uraian dari spesifikasi
barang
Penjualan_qty Char 10 Qty atau banyaknya
pesanan penjualan
Penjualan_satuan Varchar 5 Satuan barang
pesanan penjualan
Penjualan _harga_satuan Bigint 20 Harga satuan pesanan
penjualan
235
Penjualan _total_harga Bigint 20 Total harga pesanan
penjualan
Penjualan _sub_total Bigint 20 Subtotal pesanan
penjualan
Penjualan _Ppn Char 2 Ppn atas barang
pesanan penjualan
Penjualan _diskon Char 2 Diskon atas barang
pesanan penjualan
Penjualan _total_pembayaran Bigint 20 Total pembayaran
yang harus dibayarkan
oleh pelanggan
Penjualan_terbilang Varchar 100 Terbilang dari total
pembayaran
236
e. Nama Tabel : tb_supplier
Primary Key : Supplier_id
Foreign key : User_id
Tipe File : File Master
Tabel 4. 33 Perancangan Struktur Database Supplier
Nama Field Tipe Data Panjang
Field
Keterangan
Supplier_id Int 11 Id_supplier
supplier _nama Varchar 20 Nama lengkap
supplier
supplier _alamat Varchar 30 Alamat supplier
supplier _no_telp Varchar 12 No telp supplier
supplier _no_hp Varchar 12 No hp upplier
Supplier_contact_person Varchar 12 Contact person
supplier
Supplier_bank Varchar 10 Bank supplier
Supplier _no_rek Varchar 12 No rek supplier
Supplier _email Varchar 30 Email supplier
Supplier_fax Varchar 20 Fax supplier
Supplier_npwp Varchar 20 Npwp supplier
237
f. Nama Tabel : tb_pesanan_pembelian
Primary Key : Pembelian_id
Foreign key : Bahan_id
Supplier_id
User_id
Tipe File : File Transaksi
Tabel 4. 34 Perancangan Struktur Database Pesanan Pembelian
Nama Field Tipe Data Panjang
Field
Keterangan
Pembelian_id Int 11 Id pesanan_pembelian
Pembelian_tanggal Date - Tanggal pembelian
Pembelian_harga Bigint 20 Harga satuan pesanan
pembelian
Pembelian_diskon Char 2 Diskon yang diberikan
supplier dalam
pembelian bahan baku
Pembelian_total Bigint 20 Total harga pesanan
pembelian
Pembelian_sub_total Bigint 20 Sub total pesanan
pembelian
238
Pembelian_pajak Char 2 Pajak atas pembelian
bahan baku
Pembelian_total_pembayaran Bigint 20 Total pembayaran
pembelian
Pembelian_terbilang Varchar 100 keterangan pesanan
pembelian
g. Nama Tabel : tb_invoice
Primary Key : Invoice_id
Foreign key : Penjualan_id
User_id
Tipe File : File Transaksi
Tabel 4. 35 Perancangan Struktur Database Invoice
Nama Field Tipe Data Panjang
Field
Keterangan
Invoice_id Int 11 Id_invoice
Invoice_no Varchar 20 No faktur invoice
Invoice_tanggal Date - Tanggal invoice
dibuat
Pajak_no Varchar 20 No faktur pajak
Status_validasi Varchar 10 Status validasi invoice
239
Invoice_status Varchar 10 Status invoice
h. Nama Tabel : tb_kwitansi
Primary Key : Kwitansi_id
Foreign key : Penjualan_id
User_id
Tipe File : File Transaski
Tabel 4. 36 Perancangan Struktur Database Kwitansi
Nama Field Tipe Data Panjang
Field
Keterangan
Kwitansi_id Int 11 Id_kwitansi
Kwitansi_no Varchar 20 No faktur kwitansi
Kwitansi_tanggal Date - Tanggal faktur
kwitansi
Keterangan Varchar 50 Keterangan
240
i. Nama Tabel : tb_pengiriman
Primary Key : Pengiriman_id
Foreign key : Penjualan_id
User_id
Tipe File : File Transaksi
Tabel 4. 37 Perancangan Struktur Database Pengiriman
Nama Field Tipe Data Panjang
Field
Keterangan
Pengiriman_id Int 11 Id pengiriman
Pengiriman_no Varchar 20 No pengiriman setelah
selesai produksi
Pengiriman_tanggal Date - Tanggal pengiriman
Pengirim_nama Varchar 30 Nama pengirim
Pengiriman_biaya Bigint 20 Biaya pengiriman
Pengiriman_status Varchar 10 Status pengiriman
Status_validasi Varchar 10 Status validasi untuk
surat jalan
Pengiriman_nama_supir Varchar 20 Nama supir yang
melakukan
pengiriman barang
241
Pengiriman_no_polisi Char 10 No polisi kendaraan
yang digunakan untuk
melakukan
pengiriman
Flag_sms Tynyint 4 Penanda sms gateway
sudah dikirim
j. Nama Tabel : tb_penerimaan
Primary Key : Penerimaan_id
Foreign key : Pembelian_id
User_id
Tipe File : File Transaksi
Tabel 4. 38 Perancangan Struktur Database Penerimaan
Nama Field Tipe Data Panjang
Field
Keterangan
Penerimaan_id Int 11 Id penerimaan
Penerimaan_tanggal Date - Tanggal penerimaan
barang dan invoice
No_surat_jalan Varchar 30 No surat jalan pesanan
pembelian
242
No_faktur_invoice Varchar 30 No faktur invoice
pesanan pembelian
Status_validasi Varchar 10 Status validasi faktur
invoice pembelian
k. Nama Tabel : tb_pendapatan
Primary Key : Pendapatan_id
Foreign key : Pengiriman_id
User_id
Tipe File : File Transaksi
Tabel 4. 39 Perancangan Struktur Database Pendapatan
Nama Field Tipe Data Panjang
Field
Keterangan
Pendapatan_id Int 11 Id pendapatan
Pendapatan_no_bukti Int 12 No bukti transfer
pembayaran utang
perusahaan
Pendapatan_tanggal Date - Tanggal transfer
pembayaran utang
perusahaan
Pendapatan_keterangan Varchar 30 Keterangan
243
Pendapatan_jumlah_piutang Bigint 20 Jumlah nominal utang
perusahaan
Pendapatan_sisa_piutang Bigint 20 Sisa nominal utang
perusahaan setelah
melakukan
pembayaran
Status_piutang Varchar 10 Status utang
l. Nama Tabel : tb_pengeluaran
Primary Key : Pengeluaran_id
Foreign key : Penerimaan_id
User_id
Tipe File : File Transaksi
Tabel 4. 40 Perancangan Struktur Database Pengeluaran
Nama Field Tipe Data Panjang
Field
Keterangan
Pengeluaran_id Int 11 Id pengeluaran
Pengeluaran_no_bukti Varchar 20 No bukti transfer
pembayaran piutang
Pengeluaran_tanggal Date - Tanggal transfer
pembayaran
244
Pengeluaran_keterangan Varchar 30 Keterangan
Pengeluaran_jumlah_utang Bigint 20 Jumlah nominal
piutang
Pengeluaran_sisa_utang Bigint 20 Sisa nominal piutang
setelah melakukan
pembayaran
Pengeluaran_status_utang Varchar 10 Status piutang
m. Nama Tabel : tb_akun
Primary Key : Akun_id
Foreign key :User_id
Tipe File : File Transaksi
Tabel 4. 41 Perancangan Struktur Database Akun
Nama Field Tipe Data Panjang
Field
Keterangan
Akun_id Int 11 Id_Modal
Akun_no_rek Varchar 10 No rekening akun
jurnal
Akun_nama Varchar 30 Nama akun pencatatan
jurnal
245
n. Nama Tabel : tb_jurnal
Primary Key : Jurnal_id
Foreign key : Pendapatan_id
Pengeluaran_id
User_id
Tipe File : File Transaksi
Tabel 4. 42 Perancangan Struktur Database Jurnal
Nama Field Tipe Data Panjang
Field
Keterangan
Jurnal_id Int 11 No urut jurnal dan Id
untuk tb_jurnal
Tgl Timestamp - Tanggal jurnal
Akun_debet Varchar 20 Akun debit jurnal
Akun_Kredit Varchar 20 Akun kredit jurnal
Nilai Bigint 20 Nominal debit dan
kredit
246
o. Nama Tabel : tb_laporan
Primary Key : Laporan_id
Foreign key : Jurnal_id
Tipe File : File Transaksi
Nama Field Tipe Data Panjang
Field
Keterangan
Laporan_id Int 11 Primary key untuk
tb_laporan
Jurnal_id Int 11 Foreign key
247
2. Matrix CRUD
Tabel 4. 43 Matrix CRUD
Location
Entity-Attribute
IT PPIC Marketing Purchasing Warehouse Finance Manajer Accounting Vice
Direktur
Tb_user CRUD - - - - - - - -
User_id CRUD R R R R R R - R
User_nama CRUD - - - - - - - -
User_tanggal_lahir CRUD - - - - - - - -
User_jabatan CRUD - - - - - - -
User_jenis_kelamin CRUD - - - - - - - -
User_no_telp CRUD - - - - - - - -
User_email CRUD - - - - - - - -
User_alamat CRUD - - - - - - - -
User_username CRUD - - - - - - - -
248
User_password CRUD - - - - - - - -
User_image CRUD - - - - - - - -
User_status CRUD - - - - - - - -
Last_login CRUD - - - - - - - -
Tb_bahan_baku - CRUD - - - - - - -
Bahan_id - CRUD R - - - - - -
Bahan_nama - CRUD R - - - - - -
Bahan_spesifikasi - CRUD - - - - - - -
Bahan_banyak - CRUD R - - - - - -
Bahan_satuan - CRUD R - - - - - -
Bahan_keterangan - CRUD - - - - - - -
Tb_pelanggan - - CRUD - - - - -
Pelanggan_id - - CRUD - - - - -
Pelanggan_nama - - CRUD - - R - - -
Pelanggan_alamat - - CRUD - - R - - -
Pelanggan_no_telp - - CRUD - - - - - -
Pelanggan_no_hp - - CRUD - - - - - -
249
Pelanggan_email - - CRUD - - - - - -
Pelanggan_fax - - CRUD - - - - - -
Pelanggan_npwp - - CRUD - - R - - -
Tb_pesanan_penjualan - - CRUD - - - - - -
Penjualan_id - - CRUD - R R - - -
Penjualan_no - - CRUD - - - - - -
Penjualan_tanggal - - CRUD - - - - - -
Penjualan_nama_barang - - CRUD - - - - - -
Penjualan_uraian CRUD -
Penjualan_qty - - CRUD - - - - - -
Penjualan_satuan - - CRUD - - - - - -
Penjualan_harga_satuan - - CRUD - - - - - -
Penjualan_total_harga - - CRUD - - - - - -
Penjualan_sub_total - - CRUD - - - - - -
Penjualan_ppn - - CRUD - - - - - -
Penjualan_diskon - - CRUD - - - - - -
Penjualan_total_pembayaran - - CRUD - - - - -- -
250
Penjualan_terbilang - - CRUD - - - - - -
Tb_supplier - - - CRUD - - - - -
Supplier_id - - - CRUD - - - - -
Supplier_nama - - - CRUD - - - - -
Supplier_alamat - - - CRUD - - - - -
Supplier_no_telp - - - CRUD - - - - -
Supplier_No_hp - - - CRUD - - - - -
Contact_person_supplier - - - CRUD - - - - -
Supplier_bank - - - CRUD - - - - -
Supplier_no_rek - - - CRUD - - - - -
Supplier_email - - - CRUD - - - - -
Supplier_fax - - - CRUD - - - - -
Supplier_npwp - - - CRUD - - - - -
Tb_pesanan_pembelian - - CRUD - -
Pembelian_id - - - CRUD - R - - -
Pembelian_no CRUD -
Pembelian_tanggal - - - CRUD - - - - -
251
Pembelian_harga - - - CRUD - - - - -
Pembelian_diskon - - - CRUD - - - - -
Pembelian_total - - - CRUD - - - - -
Pembelian_sub_total - - - CRUD - - - - -
Pembelian_pajak - - - CRUD - - - - -
Pembelian_total_pembayaran - - - CRUD - - - - -
Pembelian_terbilang -
Tb_invoice - - - - - CRUD - - -
Invoice_id - - - - - CRUD - - -
Pajak_no - - - - - CRUD - - -
Invoice_no - - - - - CRUD - - -
Invoice_tanggal - - - - - CRUD - - -
Status_validasi - - - - - CRUD - - -
Invoice_status - - - - - CRUD - - -
Tb_kwitansi - - - - - CRUD - - -
Kwitansi_id - - - - - CRUD - - -
Kwitansi_no - - - - - CRUD - - -
252
Kwitansi_tanggal - - - - - CRUR - - -
Keterangan - - - - - CRUD - - -
Tb_pengiriman - - - - CRUD - - - -
Pengiriman_id - - - - CRUD - - - -
Pengiriman_no - - - - CRUD - - - -
Pengiriman_tanggal - - - - CRUD - - - -
Pengirim_nama - - - - CRUD - - - -
Pengiriman_biaya - - - - CRUD - - - -
Pengiriman_status - - - - CRUD - - - -
status_validasi - - - - R - - - -
Pengiriman_nama_supir - - - - CRUD - - - -
Pengiriman_no_polisi - - - - CRUD - - - -
Flag_sms - - - - CRUD - - - -
Tb_penerimaan - - - - CRUD - - - -
Penerimaan_id - - - - CRUD - - - -
Penerimaan_tanggal - - - - CRUD - - - -
No_surat_jalan - - - - CRUD - - - -
253
No_faktur_invoice - - - - CRUD - - - -
Status_validasi - - - - R - - - -
Tb_pendapatan - - - - - CR - - -
Pendapatan_id - - - - - CR - - -
Pendapatan_no_bukti - - - - - CR - - -
Pendapatan_tanggal - - - - - CR - - -
Pendapatan_keterangan - - - - - CR - - -
Pendapatan_jumlah_piutang - - - - - CR - - -
Pendapatan_sisa_piutang - - - - - CR - - -
Pendapatan_status_piutang - - - - - CR - - -
Tb_pengeluaran - - - - - CR - - -
Pengeluaran_id - - - - - CR - - -
Pengeluaran_no_bukti - - - - - CR - -- -
Pengeluaran_tanggal - - - - - CR - - -
Pengeluaran_keterangan - - - - - CR - - -
Pengeluaran_jumlah_utang - - - - - CR - - -
Pengeluaran_sisa_utang - - - - - CR - - -
254
Pengeluaran_status_utang - - - - - CR - -- -
Tb_jurnal - - - - - - - CR -
Jurnal_id - - - - - - - CR -
Tgl - - - - - - - CR -
Akun_debet - - - - - - - CR -
Akun_kredit - - - - - - - CR -
Nilai - - - - - - - CR -
Tb_Akun - - - - - - - CR -
Akun_id - - - - - - - CR -
Akun_no_rek - - - - - - - CR -
Akun_nama - - - - - - - CR -
Tb_Laporan - - - - - - - CR -
Laporan_id - - - - - - - CR -
Jurnal_id - - - - - - - CR -
255
4.2.3 Desain User Interface
4.2.3.1 Perancangan Struktur Menu
Dalam tahap ini ialah membuat tampilan rancangan interface untuk
memudahkan dalam pembangunan Sistem Informasi Akuntansi Pada PT.
Golden Korea Kharisma, sesuai dengan hak aksesnya :
1. Menu IT
Gambar 4. 46 Perancangan Struktur Menu IT
Pada struktur menu diatas menggambarkan menu IT. Menu “IT” merupakan
halaman IT setelah melakukan login sesuai dengan jabatan user yaitu “IT”. Pada
halaman IT terdapat menu home dan user, menu home pada halaman ini berisi slide
profile PT. Golden Korea Kharisma dan ikon pendapatan, pengeluaran serta sms
256
gateway. Selain pada home terdapat pula menu navigasi user, pada menu user terdapat
list data user, pada list data user terdapat aksi ubah untuk mengubah data user jika
terdapat kesalahan sesuai dengan data yang ingin diubah, dan aksi hapus untuk
melakukan hapus data user jika sudah tidak digunakan sesuai dengan data yang ingin
dihapus. Terdapat pula button tambah user untuk menambahkan user baru.
2. Menu Marketing
Gambar 4. 47 Perancangan Struktur Menu Marketing
Pada struktur menu diatas menggambarkan menu Marketing. Menu
“Marketing” merupakan halaman marketing setelah melakukan login sesuai dengan
jabatan user yaitu “marketing”. Pada halaman marketing terdapat 3 menu yaitu home,
pelanggan dan pesanan penjualan. Menu home pada halaman ini berisi menu home
pada halaman ini berisi slide profile PT. Golden Korea Kharisma dan ikon pendapatan,
257
pengeluaran serta sms gateway. Selain pada menu home terdapat pula menu navigasi,
menu pelanggan dan sub menu penjualan yang terdiri dari menu pelanggan dan pesanan
penjualan. Pada menu pelanggan terdapat list pelanggan, tambah pelanggan, ubah dan
hapus pelanggan sesuai dengan data yang diinginkan, begitupun dengan menu pesanan
penjualan terdapat list pesanan penjualan, tambah pesanan penjualan, ubah dan hapus
pesanan penjualan sesuai data yang diinginkan.
3. Menu PPIC
Gambar 4. 48 Perancangan Struktur Menu PPIC
Pada struktur menu diatas menggambarkan menu PPIC. Menu “PPIC”
merupakan halaman PPIC setelah melakukan login sesuai dengan jabatan user yaitu
“PPIC”. Pada halaman PPIC terdapat 2 menu home dan bahan baku. Menu home pada
halaman ini berisi menu home pada halaman ini berisi slide profile PT. Golden Korea
258
Kharisma dan ikon pendapatan, pengeluaran serta sms gateway. Selain pada menu
home terdapat pula pada menu navigasi, terdapat menu home dan bahan baku. Pada
menu bahan baku terdapat list bahan baku, tambah bahan baku, ubah dan hapus bahan
baku sesuai dengan data yang diinginkan.
4. Menu Purchasing
Gambar 4. 49 Perancangan Struktur Menu Purchasing
Pada struktur menu diatas menggambarkan menu Purchasing. Menu
“Purchasing” merupakan halaman purchasing setelah melakukan login sesuai dengan
jabatan user yaitu “purchasing”. Pada halaman purchasing terdapat 3 menu home,
supplier dan pesanan pembelian Menu home pada halaman ini berisi menu home pada
halaman ini berisi slide profile PT. Golden Korea Kharisma dan ikon pendapatan,
pengeluaran serta sms gateway. Selain pada control panel terdapat pula pada menu
navigasi, terdapat menu supplier dan sub menu pembelian yang terdiri dari menu
259
supplier dan pesanan pembelian. Pada menu supplier terdapat list supplier, tambah
supplier, ubah dan hapus supplier sesuai dengan data yang diinginkan, begitupun
dengan menu pesanan pembelian terdapat list pesanan pembelian, tambah pesanan
pembelian, ubah dan hapus pesanan pembelian sesuai data yang diinginkan.
5. Menu Warehouse
Gambar 4. 50 Perancangan Struktur Menu Warehouse
Pada struktur menu diatas menggambarkan menu Warehouse. Menu
“Warehouse” merupakan halaman warehouse setelah melakukan login sesuai dengan
jabatan user yaitu “warehouse”. Pada halaman warehouse terdapat 3 menu home,
pengiriman dan pesanan penerimaan. Menu home pada halaman ini berisi menu home
pada halaman ini berisi slide profile PT. Golden Korea Kharisma dan ikon pendapatan,
pengeluaran serta sms gateway. Selain pada control panel terdapat pula pada menu
navigasi, terdapat menu pengiriman dan penerimaan. Pada menu pengiriman terdapat
260
list pengiriman, tambah pengiriman, ubah dan hapus pengiriman sesuai dengan data
yang diinginkan, begitupun dengan menu penerimaan terdapat list penerimaan, tambah
penerimaan, ubah dan hapus penerimaan sesuai data yang diinginkan.
6. Menu Finance
Gambar 4. 51 Perancangan Struktur Menu Finance
Pada struktur menu diatas menggambarkan menu Finance. Menu “Finance”
merupakan halaman finance setelah melakukan login sesuai dengan jabatan user yaitu
“finance”. Pada halaman finance terdapat meu home dan 2 submenu yaitu submenu
faktur yang terdiri dari faktur invoice dan kwitansi, submenu transaksi yang terdiri dari
transaksi pendapatan dan pengeluaran serta submenu laporan keuangan yang terdiri
dari laporan keuangan jurnal, laba rugi, neraca dan arus kas. Menu home pada halaman
ini berisi menu home pada halaman ini berisi slide profile PT. Golden Korea Kharisma
261
dan ikon pendapatan, pengeluaran serta sms gateway. Pada sub menu faktur yang
terdiri dari faktur invoice, pajak dan kwitansi terdapat list faktur, tambah faktur, ubah
dan hapus faktur sesuai dengan data yang diinginkan, begitupun dengan submenu
transaksi yang terdiri dari pendapatan dan pengeluaran terdapat list transaksi, tambah
transaksi, ubah dan hapus transaksi sesuai data yang diinginkan. Serta pada menu
laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan arus kas terdapat laporan keuangan
berbentuk tabel dan grafik serta dapat dicetak jika diinginkan.
7. Menu Accounting
Gambar 4. 52 Perancangan Struktur Menu Accounting
Pada struktur menu diatas menggambarkan menu Accounting. Menu
“Accounting” merupakan halaman Accounting setelah melakukan login sesuai dengan
jabatan user yaitu “Accounting”. Pada halaman finance terdapat menu home, akun dan
jurnal untuk input jurnal. Submenu laporan keuangan yang terdiri dari laporan
262
keuangan jurnal, laba rugi, neraca dan arus kas. Menu home pada halaman ini berisi
menu home pada halaman ini berisi slide profile PT. Golden Korea Kharisma dan ikon
pendapatan, pengeluaran serta sms gateway. Menu akun untuk terdapat list akun, form
tambah akun dan menu jurnal terdapat form input jurnal. Serta pada menu laporan
keuangan yang terdiri dari neraca dan arus kas terdapat laporan keuangan berbentuk
tabel dan grafik serta dapat dicetak jika diinginkan.
\
8. Menu Manajer
Gambar 4. 53 Perancangan Struktur Menu Manajer
Pada struktur menu diatas menggambarkan menu Manajer. Menu “Manajer”
merupakan halaman manajer setelah melakukan login sesuai dengan jabatan user yaitu
“manajer”. Pada halaman manajer terdapat 3 menu home, validasi dan pesanan lihat
263
laporan keuangan. Submenu validasi terdiri dari surat jalan, invoice pembelian dan
invoice penjualan. Menu home pada halaman ini berisi menu home pada halaman ini
berisi slide profile PT. Golden Korea Kharisma dan ikon pendapatan, pengeluaran serta
sms gateway. Selain pada control panel terdapat pula pada menu navigasi, terdapat sub
menu validasi yang terdiri dari validasi surat jalan, invoice penjualan dan invoice
pembelian serta sub menu lihat laporan keuangan yang terdiri dari menu lihat laporan
keuangan neraca dan arus kas. Pada sub menu validasi yang terdiri dari validasi surat
jalan, invoice pembelian, dan invoice penjualan terdapat list validasi, tambah validasi,
ubah dan hapus validasi sesuai dengan data yang diinginkan, sedangkan pada sub menu
lihat laporan keuangan hanya dapat melihat laporan keuangan neraca ataupun arus kas
dalam bentuk tabel dan grafik serta dapat dicetak jika diinginkan.
9. Menu Vice Direktur
Gambar 4. 54 Perancangan Struktur Menu Vice Direktur
264
Pada struktur menu diatas menggambarkan menu Vice Direktur. Menu “Vice
Direktur” merupakan halaman vice direktur setelah melakukan login sesuai dengan
jabatan user yaitu “vice direktur”. Pada halaman vice dierktur terdapat menu home dan
submenu laporan keuangan yang terdiri dari laporan keuangan neraca dan arus kas.
Menu home pada halaman ini berisi menu home pada halaman ini berisi slide profile
PT. Golden Korea Kharisma dan ikon pendapatan, pengeluaran serta sms gateway.
Pada sub menu faktur yang terdiri dari faktur invoice, pajak dan kwitansi terdapat list
faktur, tambah faktur, ubah dan hapus faktur sesuai dengan data yang diinginkan,
begitupun dengan submenu transaksi yang terdiri dari pendapatan dan pengeluaran
terdapat list transaksi, tambah transaksi, ubah dan hapus transaksi sesuai data yang
diinginkan. Serta pada menu laporan keuangan yang teriri dari neraca dan arus kas
terdapat laporan keuangan berbentuk tabel dan grafik serta dapat dicetak jika
diinginkan
265
4.2.3.2 Perancangan Mockup User Interface
1. Halaman Login
Gambar 4. 55 Perancangan Mockup Halaman Login
2. Halaman IT
a. Home
Gambar 4. 56 Perancangan Mockup Halaman IT
266
b. User
Gambar 4. 57 Perancangan Mockup Form Tambah User
Gambar 4. 58 Perancangan Mockup Form Ubah User
267
Gambar 4. 59 Perancangan Mockup Form List User
3. Halaman PPIC
a. Home
Gambar 4. 60 Perancangan Mockup Halaman PPIC
268
b. Bahan Baku
Gambar 4. 61 Perancangan Mockup Form Tambah Bahan Baku
Gambar 4. 62 Perancangan Mockup Form Ubah Bahan Baku
269
Gambar 4. 63 Perancangan Mockup Form List Bahan Baku
4. Halaman Marketing
a. Home
Gambar 4. 64 Perancangan Mockup Halaman Marketing
270
b. Pelanggan
Gambar 4. 65 Perancangan Mockup Form Tambah Pelanggan
Gambar 4. 66 Perancangan Mockup Form Ubah Bahan Baku
271
Gambar 4. 67 Perancangan Mockup Form List Bahan Baku
c. Pesanan Penjualan
Gambar 4. 68 Perancangan Mockup Form Tambah Pesanan Penjualan
272
Gambar 4. 69 Perancangan Mockup Form Ubah Pesanan Penjualan
Gambar 4. 70 Perancangan Mockup Form List Pesanan Penjualan
273
5. Halaman Purchasing
a. Home
Gambar 4. 71 Perancangan Mockup Halaman Purchasin
b. Supplier
Gambar 4. 72 Perancangan Mockup Form Tambah Supplier
274
Gambar 4. 73 Perancangan Mockup Form Ubah Supplier
Gambar 4. 74 Perancangan Mockup Form List Supplier
275
c. Pesanan Pembelian
Gambar 4. 75 Perancangan Mockup Form Tambah Pesanan Pembelian
Gambar 4. 76 Perancangan Mockup Form Ubah Pesanan Pembelian
276
Gambar 4. 77 Perancangan Mockup Form List Pesanan Pembelian
6. Halaman Warehouse
a. Home
Gambar 4. 78 Perancangan Mockup Halaman Warehouse
277
b. Pengiriman
Gambar 4. 79 Perancangan Mockup Form Tambah Pengiriman
Gambar 4. 80 Perancangan Mockup Form Ubah Pengiriman
278
Gambar 4. 81 Perancangan Mockup Form List Pengiriman
c. Penerimaan
Gambar 4. 82 Perancangan Mockup Form Tambah Penerimaan
279
Gambar 4. 83 Perancangan Mockup Form Ubah Penerimaan
Gambar 4. 84 Perancangan Mockup Form List Penerimaan
280
7. Halaman Finance
a. Home
Gambar 4. 85 Perancangan Mockup Halaman Finance
b. Faktur
Invoice
Gambar 4. 86 Perancangan Mockup Form Tambah Invoice
281
Gambar 4. 87 Perancangan Mockup Form Ubah Invoice
Gambar 4. 88 Perancangan Mockup Form List Invoice
282
Kwitansi
Gambar 4. 89 Perancangan Mockup Form Tambah Kwitansi
Gambar 4. 90 Perancangan Mockup Form Ubah Kwitansi
283
Gambar 4. 91 Perancangan Mockup Form List Kwitansi
c. Transaksi
Pendapatan
Gambar 4. 92 Perancangan Mockup Form Tambah Transaksi Pendapatan
284
Gambar 4. 93 Perancangan Mockup Form List Transaksi Pendapatan
Pengeluaran
Gambar 4. 94 Perancangan Mockup Form List Transaksi Pengeluaran
288
d. Laporan Keuangan
Jurnal
Gambar 4. 96 Perancangan Mockup Form List Jurnal
Laba Rugi
Gambar 4. 97 Perancangan Mockup Laporan Keuangan Laba Rugi
289
Laporan Neraca
Gambar 4. 98 Perancangan Mockup Laporan Keuangan Neraca
Laporan Arus Kas
Gambar 4. 99 Perancangan Mockup Laporan Keuangan Arus Kas
290
9. Halaman Manajer
a. Home
Gambar 4. 100 Perancangan Mockup Halaman Manajer
b. Validasi
Surat Jalan
Gambar 4. 101 Perancangan Mockup Validasi Surat Jalan
291
Invoice Penjualan
Gambar 4. 102 Perancangan Mockup Validasi Invoice Penjualan
Invoice Pembelian
Gambar 4. 103 Perancangan Mockup Validasi Invoice Pembelian
292
10. Halaman Vice Direktur
a. Home
Gambar 4. 104 Perancangan Mockup Halaman Vice Direktur
4.3 Fase Implementasi (System Implementation)
4.3.1 Pemrograman (Coding)
Tahapan pemrograman atau coding adalah tahap dimana semua yang telah
digunakan dibuat menggunakan Bahasa pemrograman untuk menjadi sebuah
sistem yang dapat digunakan. Sejumlah tools digunakan untuk mengembangkan
perangkat lunak sistem informasi akuntansi pendapatan dan pengeluaran. Berikut
ini merupakan daftar tools yang digunakan :
293
Tabel 4. 44 Daftar Tools
No Tools Kegunaan
1 Astah Community Mendesain diagram – diagram UML
2 PHP Bahasa pemrograman dalam mengembangkan
Sistem Informasi Akuntansi Pendapatan dan
Pengeluaran berbasis web
3 MySQL Database dalam pengembangan KMS berbasis
web
4 PHPMyadmin Perangkat untuk mengakses database yang ada
pada XAMPP Apache
5 Sublime Text Sebagai code editor saat penulisan untuk sintak
Bahasa pemrograman PHP
6 Mozila Firefox Sebagai browser yang berfungsi untuk
menginterprestasi sintak Bahasa pemograman
PHP kedalam tampilan grafis
7 Modem Huawei
mobile broadband
Perangkat untuk layanan SMS Gateway
Perangkat keras (hardware) yang digunakan memiliki spesifikasi antara
lain :
Laptop Asus N46V Series :
1. Windows 8.1
294
2. Processor.Intel(R) Core(TM)i7-3630QM CPU @ 2.40 GHz 2.40 GHz
3. Insatlled RAM : 4,00 GB
4. System type: 64-bit Operating System
4.3.2 Testing
4.3.2.1 Pengujian User “IT”
Melakukan uji coba pada user IT, hasil yang didapat terdapat pada
tabel berikut ini:
Tabel 4. 45 Pengujian User “IT”
No Rancangan Proses Hasil yang Diharapkan Hasil
Login
1. Login (username dan
password) benar
Masuk ke halaman IT Sesuai
2. Login (username dan
password) salah
Menampilkan peringatan
username atau password
salah
Sesuai
User
3. Pilih user Menampilkan halaman list
user
Sesuai
4. Pilih tambah user Menampilkan tambah
halaman user
Sesuai
295
5. Pilih reset Mengulang kembali atau
menghapus data yang telah
di input
Sesuai
6. Validasi input data Menampilkan peringatan
jika data type salah dan
kosong
Sesuai
7. Pilih simpan Menyimpan data ke
database
Sesuai
8. Pilih kembali Menampilkan halaman list
user
Sesuai
9. Pilih edit user Menampilkan halaman
konfirmasi edit user
Sesuai
10. Pilih “Ya” Menampilkan halaman
edit user
Sesuai
11. Pilih “Tidak” Menampilkan halaman list
user
Sesuai
12. Pilih reset Mengulang kembali atau
menghapus data yang telah
di input
Sesuai
13. Pilih simpan Menyimpan data ke
database
Sesuai
296
14. Pilih Kembali Menampilkan halaman list
user
Sesuai
15. Search Menampilkan hasil
pencarian
Sesuai
16. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel
sebanyak pilihan data
show data entries
Sesuai
17. Logout Keluar dari sistem, tampil
halaman login
Sesuai
4.3.2.2 Pengujian User “Marketing”
Tabel 4. 46 Pengujian User “Marketing”
No Rancangan Proses Hasil yang Diharapkan Hasil
Login
1. Login (username dan
password) benar
Masuk ke halaman
Marketing
Sesuai
2. Login (username dan
password) salah
Menampilkan peringatan
username atau password
salah
Sesuai
Pelanggan
297
3. Pilih pelanggan Menampilkan halaman list
pelanggan
Sesuai
4. Pilih tambah pelanggan Menampilkan tambah
halaman pelanggan
Sesuai
5. Pilih reset Mengulang kembali atau
menghapus data yang telah
di input
Sesuai
6. Validasi input data Menampilkan peringatan
jika data type salah dan
kosong
Sesuai
7. Pilih simpan Menyimpan data ke
database
Sesuai
8. Pilih kembali Menampilkan halaman list
pelanggan
Sesuai
9. Pilih edit pelanggan Menampilkan halaman
konfirmasi edit pelanggan
Sesuai
10. Pilih “Ya” Menampilkan halaman
edit pelanggan
Sesuai
11. Pilih “Tidak” Menampilkan halaman list
pelanggan
Sesuai
298
12. Pilih reset Mengulang kembali atau
menghapus data yang telah
di input
Sesuai
13. Pilih simpan Menyimpan data ke
database
Sesuai
14. Pilih Kembali Menampilkan halaman list
pelanggan
Sesuai
15. Search Menampilkan hasil
pencarian
Sesuai
16. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel
sebanyak pilihan data
show data entries
Sesuai
Pesanan Penjualan
17. Pilih pesanan penjualan Menampilkan halaman list
pesanan penjualan
Sesuai
18. Pilih tambah pesanan
penjualan
Menampilkan tambah
halaman pesanan
penjualan
Sesuai
19. Pilih reset Mengulang kembali atau
menghapus data yang telah
di input
Sesuai
299
20. Validasi input data Menampilkan peringatan
jika data type salah dan
kosong
Sesuai
21. Pilih simpan Menyimpan data ke
database
Sesuai
22. Pilih kembali Menampilkan halaman list
pesanan penjualan
Sesuai
23. Pilih edit pesanan penjualan Menampilkan halaman
konfirmasi edit pesanan
penjualan
Sesuai
24. Pilih “Ya” Menampilkan halaman
edit pesanan penjualan
Sesuai
25. Pilih “Tidak” Menampilkan halaman list
pesanan penjualan
Sesuai
26. Pilih reset Mengulang kembali atau
menghapus data yang telah
di input
Sesuai
27. Pilih simpan Menyimpan data ke
database
Sesuai
28. Pilih Kembali Menampilkan halaman list
pesanan penjualan
Sesuai
300
29. Search Menampilkan hasil
pencarian
Sesuai
30. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel
sebanyak pilihan data
show data entries
Sesuai
31. Logout Keluar dari sistem, tampil
halaman login
Sesuai
4.3.2.3 Pengujian User “PPIC”
Tabel 4. 47 Pengujian User “PPIC”
No Rancangan Proses Hasil yang Diharapkan Hasil
Login
1. Login (username dan
password) benar
Masuk ke halaman PPIC Sesuai
2. Login (username dan
password) salah
Menampilkan peringatan
username atau password
salah
Sesuai
Bahan Baku
3. Pilih bahan baku Menampilkan halaman list
bahan baku
Sesuai
4. Pilih tambah bahan baku Menampilkan tambah
halaman bahan baku
Sesuai
301
5. Pilih reset Mengulang kembali atau
menghapus data yang telah
di input
Sesuai
6. Validasi input data Menampilkan peringatan
jika data type salah dan
kosong
Sesuai
7. Pilih simpan Menyimpan data ke
database
Sesuai
8. Pilih kembali Menampilkan halaman list
bahan baku
Sesuai
9. Pilih edit bahan baku Menampilkan halaman
konfirmasi edit bahan
baku
Sesuai
10. Pilih “Ya” Menampilkan halaman
edit bahan baku
Sesuai
11. Pilih “Tidak” Menampilkan halaman list
bahan baku
Sesuai
12. Pilih reset Mengulang kembali atau
menghapus data yang telah
di input
Sesuai
13. Pilih simpan Menyimpan data ke
database
Sesuai
302
14. Pilih Kembali Menampilkan halaman list
bahan baku
Sesuai
15. Search Menampilkan hasil
pencarian
Sesuai
16. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel
sebanyak pilihan data
show data entries
Sesuai
17. Logout Keluar dari sistem, tampil
halaman login
Sesuai
4.3.2.4 Pengujian User “Purchasing”
Tabel 4. 48 Pengujian User “Purchasing”
No Rancangan Proses Hasil yang Diharapkan Hasil
Login
1. Login (username dan
password) benar
Masuk ke halaman
Purchasing
Sesuai
2. Login (username dan
password) salah
Menampilkan peringatan
username atau password
salah
Sesuai
Supplier
3. Pilih supplier Menampilkan halaman list
supplier
Sesuai
303
4. Pilih tambah supplier Menampilkan tambah
halaman supplier
Sesuai
5. Pilih reset Mengulang kembali atau
menghapus data yang telah
di input
Sesuai
6. Validasi input data Menampilkan peringatan
jika data type salah dan
kosong
Sesuai
7. Pilih simpan Menyimpan data ke
database
Sesuai
8. Pilih kembali Menampilkan halaman list
supplier
Sesuai
9. Pilih edit supplier Menampilkan halaman
konfirmasi edit supplier
Sesuai
10. Pilih “Ya” Menampilkan halaman
edit supplier
Sesuai
11. Pilih “Tidak” Menampilkan halaman list
supplier
Sesuai
12. Pilih reset Mengulang kembali atau
menghapus data yang telah
di input
Sesuai
304
13. Pilih simpan Menyimpan data ke
database
Sesuai
14. Pilih Kembali Menampilkan halaman list
supplier
Sesuai
15. Search Menampilkan hasil
pencarian
Sesuai
16. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel
sebanyak pilihan data
show data entries
Sesuai
Pesanan Pembelian
17. Pilih pesanan pembelian Menampilkan halaman list
pesanan pembelian
Sesuai
18. Pilih tambah pesanan
pembelian
Menampilkan tambah
halaman pesanan
pembelian
Sesuai
19. Pilih reset Mengulang kembali atau
menghapus data yang telah
di input
Sesuai
20. Validasi input data Menampilkan peringatan
jika data type salah dan
kosong
Sesuai
305
21. Pilih simpan Menyimpan data ke
database
Sesuai
22. Pilih kembali Menampilkan halaman list
pesanan pembelian
Sesuai
23. Pilih edit pesanan
pembelian
Menampilkan halaman
konfirmasi edit pesanan
pembelian
Sesuai
24. Pilih “Ya” Menampilkan halaman
edit pesanan pembelian
Sesuai
25. Pilih “Tidak” Menampilkan halaman list
pesanan pembelian
Sesuai
26. Pilih reset Mengulang kembali atau
menghapus data yang telah
di input
Sesuai
27. Pilih simpan Menyimpan data ke
database
Sesuai
28. Pilih Kembali Menampilkan halaman list
pesanan pembelian
Sesuai
29. Search Menampilkan hasil
pencarian
Sesuai
306
30. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel
sebanyak pilihan data
show data entries
Sesuai
31. Logout Keluar dari sistem, tampil
halaman login
Sesuai
4.3.2.5 Pengujian User “Warehouse”
Tabel 4. 49 Pengujian User “Warehouse”
No Rancangan Proses Hasil yang Diharapkan Hasil
Login
1. Login (username dan
password) benar
Masuk ke halaman
Warehouse
Sesuai
2. Login (username dan
password) salah
Menampilkan peringatan
username atau password
salah
Sesuai
Pengiriman
3. Pilih pengiriman Menampilkan halaman list
pengiriman
Sesuai
4. Pilih tambah pengiriman Menampilkan tambah
halaman pengiriman
Sesuai
307
5. Pilih reset Mengulang kembali atau
menghapus data yang telah
di input
Sesuai
6. Validasi input data Menampilkan peringatan
jika data type salah dan
kosong
Sesuai
7. Pilih simpan Menyimpan data ke
database
Sesuai
8. Pilih kembali Menampilkan halaman list
pengiriman
Sesuai
9. Pilih edit pengiriman Menampilkan halaman
konfirmasi edit pengiriman
Sesuai
10. Pilih “Ya” Menampilkan halaman
edit pengiriman
Sesuai
11. Pilih “Tidak” Menampilkan halaman list
pengiriman
Sesuai
12. Pilih reset Mengulang kembali atau
menghapus data yang telah
di input
Sesuai
13. Pilih simpan Menyimpan data ke
database
Sesuai
308
14. Pilih Kembali Menampilkan halaman list
pengiriman
Sesuai
15. Pilih Cetak Menampilkan Surat Jalan Sesuai
16. Pilih Generate Pdf Menampilkan popup Open
with dan Save File
Sesuai
17. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel
sebanyak pilihan data
show data entries
Sesuai
Penerimaan
18. Pilih penerimaan Menampilkan halaman list
penerimaan
Sesuai
19. Pilih tambah penerimaan Menampilkan tambah
halaman penerimaan
Sesuai
20. Pilih reset Mengulang kembali atau
menghapus data yang telah
di input
Sesuai
21. Validasi input data Menampilkan peringatan
jika data type salah dan
kosong
Sesuai
22. Pilih simpan Menyimpan data ke
database
Sesuai
309
23. Pilih kembali Menampilkan halaman list
penerimaan
Sesuai
24. Pilih edit penerimaan Menampilkan halaman
konfirmasi edit
penerimaan
Sesuai
25. Pilih “Ya” Menampilkan halaman
edit penerimaan
Sesuai
26. Pilih “Tidak” Menampilkan halaman list
penerimaan
Sesuai
27. Pilih reset Mengulang kembali atau
menghapus data yang telah
di input
Sesuai
28. Pilih simpan Menyimpan data ke
database
Sesuai
29. Pilih Kembali Menampilkan halaman list
penerimaan
Sesuai
30. Search Menampilkan hasil
pencarian
Sesuai
31. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel
sebanyak pilihan data
show data entries
Sesuai
310
32. Logout Keluar dari sistem, tampil
halaman login
Sesuai
4.3.2.6 Pengujian User “Finance”
Tabel 4. 50 Pengujian User “Finance”
No Rancangan Proses Hasil yang Diharapkan Hasil
Login
1. Login (username dan
password) benar
Masuk ke halaman
Finance
Sesuai
2. Login (username dan
password) salah
Menampilkan peringatan
username atau password
salah
Sesuai
Faktur Penjualan “Invoice”
3. Pilih invoice Menampilkan halaman list
invoice
Sesuai
4. Pilih tambah pen invoice Menampilkan tambah
halaman invoice
Sesuai
5. Pilih reset Mengulang kembali atau
menghapus data yang telah
di input
Sesuai
311
6. Validasi input data Menampilkan peringatan
jika data type salah dan
kosong
Sesuai
7. Pilih simpan Menyimpan data ke
database
Sesuai
8. Pilih kembali Menampilkan halaman list
pengiriman
Sesuai
9. Pilih edit invoice Menampilkan halaman
konfirmasi edit invoice
Sesuai
10. Pilih “Ya” Menampilkan halaman
edit invoice
Sesuai
11. Pilih “Tidak” Menampilkan halaman list
invoice
Sesuai
12. Pilih reset Mengulang kembali atau
menghapus data yang telah
di input
Sesuai
13. Pilih simpan Menyimpan data ke
database
Sesuai
14. Pilih Kembali Menampilkan halaman list
invoice
Sesuai
15. Pilih Cetak Menampilkan faktur
invoice
Sesuai
312
16. Pilih Generate Pdf Menampilkan popup Open
with dan Save File
Sesuai
17. Search Menampilkan hasil
pencarian
Sesuai
18. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel
sebanyak pilihan data
show data entries
Sesuai
Faktur Penjualan “Kwitansi”
19. Pilih kwitansi Menampilkan halaman list
kwitansi
Sesuai
20. Pilih tambah kwitansi Menampilkan tambah
halaman kwitansi
Sesuai
21. Pilih reset Mengulang kembali atau
menghapus data yang telah
di input
Sesuai
22. Validasi input data Menampilkan peringatan
jika data type salah dan
kosong
Sesuai
23. Pilih simpan Menyimpan data ke
database
Sesuai
24. Pilih kembali Menampilkan halaman list
kwitansi
Sesuai
313
25. Pilih edit kwitansi Menampilkan halaman
konfirmasi edit kwitansi
Sesuai
26. Pilih “Ya” Menampilkan halaman
edit kwitansi
Sesuai
27. Pilih “Tidak” Menampilkan halaman list
kwitansi
Sesuai
28. Pilih reset Mengulang kembali atau
menghapus data yang telah
di input
Sesuai
29. Pilih simpan Menyimpan data ke
database
Sesuai
30. Pilih Kembali Menampilkan halaman list
kwitansi
Sesuai
31 Pilih Cetak Menampilkan faktur
kwitansi
Sesuai
32. Pilih Generate Pdf Menampilkan popup Open
with dan Save File
Sesuai
33. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel
sebanyak pilihan data
show data entries
Sesuai
Transaksi “Pendapatan”
314
34. Pilih pendapatan Menampilkan halaman list
pendapatan
Sesuai
35. Pilih tambah pendapatan Menampilkan tambah
halaman pendapatan
Sesuai
36. Pilih reset Mengulang kembali atau
menghapus data yang telah
di input
Sesuai
37. Validasi input data Menampilkan peringatan
jika data type salah dan
kosong
Sesuai
38. Pilih simpan Menyimpan data ke
database
Sesuai
39. Pilih kembali Menampilkan halaman list
pendapatan
Sesuai
40. Search Menampilkan hasil
pencarian
Sesuai
41. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel
sebanyak pilihan data
show data entries
Sesuai
Transaksi “Pengeluaran”
42. Pilih pengeluaran Menampilkan halaman list
pengeluaran
Sesuai
315
43. Pilih tambah pengeluaran Menampilkan tambah
halaman pengeluaran
Sesuai
44. Pilih reset Mengulang kembali atau
menghapus data yang telah
di input
Sesuai
45. Validasi input data Menampilkan peringatan
jika data type salah dan
kosong
Sesuai
46. Pilih simpan Menyimpan data ke
database
Sesuai
47. Pilih kembali Menampilkan halaman list
pengeluaran
Sesuai
48. Search Menampilkan hasil
pencarian
Sesuai
49. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel
sebanyak pilihan data
show data entries
Sesuai
Laporan Keuangan “Jurnal ”
50. Pilih jurnal Menampilkan laporan
jurnal
Sesuai
51. Search Menampilkan hasil
pencarian
Sesuai
316
52. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel
sebanyak pilihan data
show data entries
Sesuai
Laporan Keuangan “Laba Rugi”
53. Pilih laba rugi Menampilkan laporan laba
rugi
Sesuai
Laporan Keuangan “Arus Kas”
54. Pilih arus kas Menampilkan laporan arus
kas
Sesuai
Laporan Keuangan “Neraca”
55. Pilih neraca Menampilkan laporan
neraca
Sesuai
4.3.2.7 Pengujian User “Accounting”
Tabel 4. 51 Pengujian User “Accounting”
No Rancangan Proses Hasil yang Diharapkan Hasil
Login
1. Login (username dan
password) benar
Masuk ke halaman
Accounting
Sesuai
317
2. Login (username dan
password) salah
Menampilkan peringatan
username atau password
salah
Sesuai
Akun
3. Pilih akun Menampilkan halaman list
akun
Sesuai
4. Pilih tambah akun Menampilkan tambah
halaman akun
Sesuai
5. Pilih reset Mengulang kembali atau
menghapus data yang telah
di input
Sesuai
6. Validasi input data Menampilkan peringatan
jika data type salah dan
kosong
Sesuai
7. Pilih simpan Menyimpan data ke
database
Sesuai
8. Pilih kembali Menampilkan halaman list
pengiriman
Sesuai
9. Pilih edit akun Menampilkan halaman
konfirmasi edit akun
Sesuai
10. Pilih “Ya” Menampilkan halaman
edit akun
Sesuai
318
11. Pilih “Tidak” Menampilkan halaman list
akun
Sesuai
12. Pilih reset Mengulang kembali atau
menghapus data yang telah
di input
Sesuai
13. Pilih simpan Menyimpan data ke
database
Sesuai
14. Pilih Kembali Menampilkan halaman list
akun
Sesuai
15. Search Menampilkan hasil
pencarian
Sesuai
16. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel
sebanyak pilihan data
show data entries
Sesuai
Input Jurnal
17. Pilih jurnal Menampilkan halaman
input jurnal
Sesuai
18. Pilih reset Mengulang kembali atau
menghapus data yang telah
di input
Sesuai
319
19. Validasi input data Menampilkan peringatan
jika data type salah dan
kosong
Sesuai
20. Pilih simpan Menyimpan data ke
database
Sesuai
21. Pilih kembali Menampilkan halaman list
jurnal
Sesuai
Laporan Keuangan “Jurnal ”
22. Pilih jurnal Menampilkan laporan
jurnal
Sesuai
23. Search Menampilkan hasil
pencarian
Sesuai
24. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel
sebanyak pilihan data
show data entries
Sesuai
Laporan Keuangan “Laba Rugi”
25. Pilih laba rugi Menampilkan laporan laba
rugi
Sesuai
Laporan Keuangan “Arus Kas”
26. Pilih arus kas Menampilkan laporan arus
kas
Sesuai
Laporan Keuangan “Neraca”
320
27. Pilih neraca Menampilkan laporan
neraca
Sesuai
4.3.2.8 Pengujian User “Manajer”
Tabel 4. 52 Pengujian User “Manajer”
No Rancangan Proses Hasil yang Diharapkan Hasil
Login
1. Login (username dan
password) benar
Masuk ke halaman
Manajer
Sesuai
2. Login (username dan
password) salah
Menampilkan peringatan
username atau password
salah
Sesuai
Validasi “Surat Jalan”
3. Pilih surat jalan Menampilkan halaman list
surat jalan
Sesuai
4. Klik “Icon validasi” Menampilkan tambah
halaman bahan baku
Sesuai
5. Pilih “Ya” Mengulang kembali atau
menghapus data yang telah
di input
Sesuai
321
6. Pilih “Tidak” Menampilkan peringatan
jika data type salah dan
kosong
Sesuai
Validasi “Invoice Penjualan”
7. Klik “Icon validasi” Menampilkan tambah
halaman bahan baku
Sesuai
8. Pilih “Ya” Mengulang kembali atau
menghapus data yang telah
di input
Sesuai
9. Pilih “Tidak” Menampilkan peringatan
jika data type salah dan
kosong
Sesuai
Validasi “Invoice Pembelian”
10. Klik “Icon validasi” Menampilkan tambah
halaman bahan baku
Sesuai
11. Pilih “Ya” Mengulang kembali atau
menghapus data yang telah
di input
Sesuai
12. Pilih “Tidak” Menampilkan peringatan
jika data type salah dan
kosong
Sesuai
Laporan Keuangan “Jurnal ”
322
13. Pilih jurnal Menampilkan laporan
jurnal
Sesuai
14. Search Menampilkan hasil
pencarian
Sesuai
15. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel
sebanyak pilihan data
show data entries
Sesuai
Laporan Keuangan “Laba Rugi”
16. Pilih laba rugi Menampilkan laporan laba
rugi
Sesuai
Laporan Keuangan “Arus Kas”
17. Pilih arus kas Menampilkan laporan arus
kas
Sesuai
Laporan Keuangan “Neraca”
18. Pilih neraca Menampilkan laporan
neraca
Sesuai
4.3.2.9 Pengujian User “Vice Direktur”
Tabel 4. 53 Pengujian User “Vice Direktur”
No Rancangan Proses Hasil yang Diharapkan Hasil
Laporan Keuangan “Jurnal ”
323
1. Pilih jurnal Menampilkan laporan
jurnal
Sesuai
2. Search Menampilkan hasil
pencarian
Sesuai
3. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel
sebanyak pilihan data
show data entries
Sesuai
Laporan Keuangan “Laba Rugi”
4. Pilih laba rugi Menampilkan laporan laba
rugi
Sesuai
Laporan Keuangan “Arus Kas”
5. Pilih arus kas Menampilkan laporan arus
kas
Sesuai
Laporan Keuangan “Neraca”
6. Pilih neraca Menampilkan laporan
neraca
Sesuai
325
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab I s/d IV, maka dapat diambil
kesimpulan, bahwa hasil dari penelitian, yaitu :
1. Penelitian ini menghasilkan Sistem Informasi Akuntansi Pendapatan dan
Pengeluaran dengan Layanan SMS Gateway Pada PT. Golden Korea
Kharisma.
2. Layanan penagihan piutang dilakukan menggunakan SMS Gateway dan
Email Gateway dengan memberikan peringatan penagihan 3 hari sebelum
jatuh tempo.
3. Sistem Informasi Akuntansi ini menghasilkan faktur penjualan “invoice dan
kwitansi” serta surat jalan yang langsung dapat di cetak, tanpa harus input
data ulang.
4. Menghasilkan output laporan keuangan, pendapatan, pengeluaran, utang
maupun piutang untuk mengontrol piutang dan utang perusahaan, serta
laporan keuangan PT. Golden Korea Kharisma.
326
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas dan penulis menyadari dalam melakukan
penelitian masih memiliki kekurangan, maka penulis memberikan saran sebagai
berikut :
1. Sistem Informasi Akuntansi ini dapat dikembangkan dengan
mengintegrasikasinnya ke dalam aplikasi siklus produksi maupun inventory.
2. Layanan SMS Gateway pada Sistem Informasi Akuntansi ini ditambahkan
fitur konfirmasi pembayaran.
3. Pada sistem ini pencatatan transaksi jurnal belum dinamis, oleh karena itu
untuk selanjutnya dapat dikembangan agar lebih dinamis dan memudahkan
pengguna.
328
DAFTAR PUSTAKA
Andi, C.V. (2015). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : TMbooks.
Al Fatta, (2007). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Andi: Yogyakarta.
Azhar, Susanto. (2013). Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
Bentley. (2004). Systems Analysis And Design Methods. McGraw-Hill Companies.
Blanco, J.A. and Upton, D., (2009). Codeigneter 1.7. Brimingham: Packt Publishing.
Bodnar, George H. and William S. Hopwood. (2010). Accounting Information System.
10th edition. United State Of America: Person Education Inc.
Eri, Dimas Indrawan. (2014), “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Penjualan Dengan
Layanan Tagihan Menggunakan SMS Gateway Pada UD Hutama”. Jurnal
Skripsi STIKOM, 2014.
Et, all Whitten. (2007). Systems Analysis and Design for the Global Enterprise Seventh
Edition, New York: McGraw-Hill.
Fauziah. (2014). Pengaruh Penagihan Pajak Dengan Surat Teguran dan Surat Paksa
Terhadap Penerimaan. Jurnal Akuntansi.
Hall, James. (2011). Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Empat, Salemba Empat,
Jakarta.
Hurt, R. (2008). Accounting InformationSystem: Basic Concepts and Current Issues.
New York: McGraw-Hill Book Co.
Jogiyanto. (2009). Analisis dan Desain. Yogyakarta: Andi OFFSET.
Kendall. (2010). Analisis dan Perancangan Sistem. Edisi 5 Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks.
Kustiyahningsih, Yeni dan Amanisa, Rosa devie. (2010). Pemrograman Basis Data
Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Graha Ilmu.
329
Marakas. (2006). Management Information System. New York: McGraw-Hill Inc.
Mulyanto, Agus. (2009). Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Pustaka Pelajar :
Yogyakarta.
Mursyidi. (2010). Akuntansi Dasar. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nazir, Moh. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Presman. (2009). Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : Andi Publishing.
Roger, S. Pressman, Ph.D. (2012), Rekayasa Perangkat Lunak (Pendekatan
Praktisi) Edisi 7 : Buku 1. Yogyakarta: Andi.
Romney, Marshal B., and Paul John Steinbart. (2006). Accounting Information
System 10th. New Jersey: Person Education.
Romney, Marshal B., and Paul John Steinbart. (2009). Accounting Information
System. USA: Cengage Learning.
Romney, Marshal B., dan Paul John Steinbart. (2015). Sistem Informasi Akuntansi.
Jakarta : Salemba Empat.
Shalahuddin, M & Rosa, A.S. (2011). Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat
Lunak. Bandung: PT. Modula.
Shalahuddin, M & Rosa, A.S. (2014). Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung :
Informatika Bandung.
Suhayati, Ely & Dewi, Sri Anggadini, (2009), Akuntansi Keuangan, Edisi Pertama,
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sutabri, Tata. (2012). Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi
Supriyanto. (2005). Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Salemba Infotek
Soemarso. (2009). Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Rineka Citra.
Primus, Edo. 2015, “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pembelian,
Persediaan, Penjualan, Hutang dan Piutang Pada PT. Dwi Naga Sakti
330
Abadi”. Skripsi Sistem Informasi Universitas Buddhi Dharma Tangerang,
2015
Pulungan, Andrey Hasiholan. Hasibuan, Ahmad Basid. Haryono, Luciana. (2013).
Akuntansi Keuangan Dasar Berbasis PSAK Per Juni 2012. Jakarta: Mitra
Wacana Media
Robani, Reza. Cahyono, Teguh. Nur, Mutia Estri. 2014, “Rancang Bangun Sistem
Informasi Akuntansi Usaha Dagang Berbasis Web Dengan Fitur Peramalan
Penjualan (Studi Kasus CV.LIK)”. Artikel Ilmiah Universitas Jendral
Soedirman, Agustus 2014.
Setyo, Ahmad Utomo. 2016, “Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Pada Warnet
Utama Berdasarkan Siklus Pendapatan, Pengeluaran dan Keuangan Menggunakan
Metode Use Case Driven Object”. Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI
Kediri, 2016.
Santoso, Danny. Wiradinata, Trianggoro. 2016, “Rancang Bangun Sistem
Informasi Akuntansi pada U.D Sejahtera”. JUISI, Vol. 02,No. 01, Februari
2016.
Tanjaya, Patricia. Rostianingsih, Silvia. Elsye, Hatane Saarce. 2016, “Perancangan
dan Pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Atas Siklus
Pengeluaran dan Pendapatan untuk UD X”. Jurnal Infra Vol 4, No. 1 (2016)
page. Pp.286 – pp.291
Triantoro, Arvian. Saputra, Ryan Bastian. (2012). MYOB V.18 – Penyelesaian
Kasus Pendekatan Bukti Transaksi. Yogyakarta: ANDI.
Warsono, Sony, dkk. (2013). Akuntansi Pengantar 1: Sistem Penghasil Informasi
Keuangan Adaptasi IFRS. Yogyakarta: AB Publisher.
Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Erlangga: Jakarta.
Narasumber : Ibu, Haena Sarah
Jabatan : Vice Direktur PT. Golden Korea Kharisma
Pewawancara : Irna Rahayu
NIM : 1113093000102
Tanggal : Jum’at, 17 Februari 2017
1. Apakah di PT. Golden Korea Kharisma sudah menerapkan Sistem Informasi
Akuntansi ?
Jawaban :
Pada PT. Golden Korea Kharisma ini belum menerapkan sistem,
pencatatan yang dilakukan masih manual menggunakan Microsoft Excel.
2. Apa saja permasalahan yang terjadi pada PT. Golden Korea Kharisma ?
Jawaban :
Permasalahan yang urgent untuk saat ini pada kredit macet yang masih
terjadi, bahkan masih terdapat piutang yang belum dibayar dari tahun
2014. Selain kredit macet pembuatan faktur penjualan masih
menggunakan Microsoft excel.
3. Apakah menurut ibu haena perlu diterapkan sistem informasi akuntansi pada
PT. Golden Korea Kharisma ?
Jawaban :
Iya, PT. Golden Korea Kharisma membutuhkan Sistem Informasi
Akuntansi agar pencatatan, pengolahan data hingga pelaporan lebih
efektif dan efisien
4. Bagaimana proses pembuatan faktur penjualan dan surat jalan ?
Jawaban :
Pembuatan faktur penjualan dan surat jalan pada PT. Golden Korea
Kharisma menggunakan Microsoft Excel, membuat template jika ingin
membuat faktur dan surat jalan yang baru staff harus merubah data
sesuai dengan pelanggan baru.
5. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk proses pencatatan hingga pelaporan
secara manual dengan menggunakan Microsoft Excel ?
Jawaban :
Untuk proses pencatatan hingga pelaporan pada PT. Golden Korea
Kharisma membutuhkan waktu hingga 2 minggu.
6. Saat ini bagaimana cara penagihan piutang yang dilakukan PT. Golden Korea
Kharisma ?
Jawaban :
Penagihan piutang yang dilakukan PT. Golden Korea Kharisma saat ini
via telp yang dilakukan finance, tetapi masih terjadi lupa yang dilakukan
pelanggan maupun pihak perusahaan, masih kurang efektif jika harus
menelpon satu persatu.
7. Bagaimana proses alur bisnis penjualan dan pembelian pada PT. Golden
Korea Kharisma ?
Jawaban :
PT. Golden Korea Kharisma dimulai dari Customer memberikan contoh
produk yang ingin dibuat kepada Marketing, Marketing akan
memberikan penawaran harga kepada Customer, jika Customer setuju
dengan penawaran harga, Marketing akan mencatat Pesanan Pembelian
Penjualan, selanjutnya Marketing akan memberikan informasi rincian
detail Pesanan Pembelian Customer kepada PPIC, PPIC yang akan
menentukan Bahan Baku dan Proses Produksi sesuai dengan PO
Customer, dan diberikan kepada Purchasing lalu Purchasing akan
mengecek persedian Bahan Baku di Warehouse setelah di cek, pihak
Warehouse akan memberikan informasi sisa Bahan Baku, jika Bahan
Baku tidak tersedia maka Purchasing akan membuat daftar Bahan Baku
yang harus dibeli sesuai dengan PO Customer kepada Supplier,
Purchasing akan meminta harga dan pengiriman lalu Supplier akan
memberikan harga dan waktu pengiriman Bahan Baku yang dibeli, lalu
Purchasing memberikan pesanan pembelian Bahan Baku kepada
Finance, Supplier akan memberikan pengiriman barang yang dibeli
bagian Purchasing kepada bagian Warehouse dan Supplier akan
memberikan invoice pembelian kepada Finance, Selanjutnya kembali ke
PO Customer, Purchasing akan membuat Surat Jalan sesuai PO
Customer, lalu meminta persetujuan Direktur, dan Purchasing
memberikan Surat Jalan kepada Marketing, bagian Marketing akan
memberikan Surat Pesanan Pembelian Penjualan, Surat Jalan kepada
Finance, bagian Finance akan membuat Faktur Invoice, Faktur Pajak dan
Kwitansi diberikan kepada bagian Warehouse untuk dikirim, bagian
Warehouse mengirim barang pesanan Customer dan mengirim Invoice,
bagian Finance akan melakukan penagihan piutang jatuh tempo,
Customer melakukan pembayaran piutang dengan transfer atau giro
melalui bank, memberi bukti transfer dari bank, bagian Finance
melakukan pembayaran utang kepada Bank dan memberikan bukti
transfer kepada Supplier, Kas masuk maupun keluar akan dicatat oleh
bagian finance, Setiap bagian akan membuat laporan sesuai tanggung
jawab masing – masing untuk dilihat oleh Direktur, dan Bagian Finance
akan membuat laporan utang dan piutang maupun laporan keuangan.
8. Saat ini bagaimana proses pembuatan laporan keuangan pada PT. Golden
Korea Kharisma ?
Jawaban :
Laporan Keuangan dilakukan oleh finance, pencatatan dan pelaporan
keuangan menggunakan Microsoft Excel.
9. Bagaimana PT. Golden Korea Kharisma dalam mengontrol laporan kredit
macet, piutang pelanggan dan utang perusahaan ?
Jawaban :
Untuk saat ini pengontrolan kredit macet, piutang dan utang harus
mengecek tabel per sheet satu persatu pada Microsoft Excel.
10. Menurut Ibu Haenah apakah perlu diterapkan penagihan piutang dengan
otomatis secara berkala untuk peringatan sebelum jatuh tempo ?
Jawaban :
Iya sangat perlu agar kredit macet yang terjadi mampu diminimalisir dan
penagihan piutang lebih efektif.
11. Apa saja sarana dan prasarana yang dimiliki PT. Golden Korea Kharisma
untuk mendukung komunikasi dan informasi bagi karyawan ?
Jawaban :
Sarana dan prasarana yang dimiliki PT. Golden Korea Kharisma untuk
saat ini terdapat computer, jaringan LAN, akses internet, printer, telepon
dan email
Vice Direktur PT. Golden Korea
Kharisma
(Ibu, Haena Sarah )
LAMPIRAN 2
HASIL OBSERVASI
1. Data Laporan Kredit Macet PT. Golden Korea Kharisma
CREDIT MACET
JATUH
TEMPO CUSTOMER JUMLAH DIBAYAR SISA
2011 Setia Kawan 2.000.000
2.000.000
2011 Agra Prana 6.758.000
6.758.000
2011 Jaka Bojong 8.281.250
8.281.250
2011 Bpk. Kusdi (PT. Batam) 16.196.000
16.196.000
2011 Lingga Bumi 16.280.000
16.280.000
2011 Berkah Karya 2.620.000
2.620.000
2011 Ruhaak Phala 3.000.000
3.000.000
2012 Bpk. Jhon 13.490.000
13.490.000
2013 Naora 2.000.000
2.000.000
2013 Naora 6.502.500 2.700.000
3.802.500
2013 A.A Sampurna 23.700.000 3.000.000
20.700.000
2013 SJ. Inko 6.000.000
6.000.000
2013 Sejin 1.650.000
1.650.000
2014 Ruhak Palaindustri 143.640.000 52.500.000
91.140.000
2015
PT. CENTURY METALINDO 7.750.000
7.750.000
2014 PT. ALPHACON VALF 7.425.000
7.425.000
2014 PT. ALPHACON VALF 2.200.000
2.200.000
2014 PT. ALPHACON VALF 3.536.720
3.536.720
2015 Bpk Anjar 98.000.000 72.500.000
25.500.000
2015 Bpk. Nurcholis 77.000.000 62.200.000
14.800.000
2015 PT.DURAQUIPT 330.000 330.000
2015 Pak iswadi 12.240.000 5.720.000
6.520.000
TOTAL
460.599.470
198.620.000
261.979.470
2. Data Laporan Piutang PT. Golden Korea Kharisma
Tanggal Tahun Customer Sisa Hutang
20/06/2014 2014 CV. EKA JAYA TEHNIK Rp15.180.000
05/05/2015 2015 CV. EKA JAYA TEHNIK Rp15.025.000
28/04/2015 2015 CV. KARUNIA TEKNIK Rp25.500.000
28/12/2015 2015 PT. CAST METALS INDONESIA Rp10.000.000
22/12/2015 2015 PT. CIPTA GUNA Rp4.100.000
11/11/2015 2015 PT.GLOBAL METAL INDSUTRI Rp10.450.000
16/01/2015 2015 PT.DURAQUIPT Rp330.000
03/03/2015 2015 PT. GUNUNG MADU P Rp48.345.000
28/02/2015 2015 Pak iswadi Rp6.520.000
22/06/2015 2015 Bpk. Nurcholis Rp14.800.000
08/09/2015 2015 Bpk. Eddy Rp3.250.000
19/10/20415 2015 Bpk.Nagar Rp5.000.000
15/11/2016 2016 CV. EKA JAYA TEHNIK Rp70.750.500
13/10/2016 2016 PT. KENCANA GEMILANG Rp59.070.000
24/08/2016 2016 PT. WOOIL INDINESIA Rp22.467.500
24/11/2016 2016 PT. BATAVIA ALUMINDO Rp5.017.500
22/09/2016 2016 PT. BANGKA JAYA Rp19.992.300
19/04/2016 2016 Bpk Buyung Rp2.500.000
29/10/2016 2016 BPK. AGUS Rp3.485.000
22/09/2016 2016 PT. INTEC MAS ENGINEERING Rp118.800.000
18/11/2016 2016 Bapak Gondo Rp6.600.000
14/10/2016 2016 PT. MADTO MANDIRI TEHNIK
SOLUTION
Rp13.614.550
01/11/2016 2016 PT. SSE-VAN DER HORST INDONESIA Rp9.240.000
01/11/2016 2016 PT. LOTTE PACKAGING Rp20.872.500
07/11/2016 2016 PT. ELNUSA PABRIKASI KONSTRUKSI Rp27.720.000
18/11/2016 2016 PT. ALCORINDO SEJAHTERA Rp15.767.500
27/10/2016 2016 BPK. GOPUR Rp5.780.000
3. HUTANG PT.GOLDEN KOREA KHARISMA
Tanggal Tahun Perusahaan Nilai Pembayaran Sisa Hutang
29/05/2013 2013 CV. Eka Jaya Teknik
Rp
4.600.000 Rp4.600.000
30/05/2013 2013 CV. Eka Jaya Teknik
Rp
9.540.000 Rp14.140.000
18/12/2013 2013 Menembus Batas
Rp
20.000.200 Rp20.000.210
11/10/2014 2014 Anugerah Bumi
Rp
8.000.000 Rp8.000.000
27/01/2014 2014 Menembus Batas
Rp
20.000.200 Rp20.000.200
11/02/2014 2014 Menembus Batas
Rp
21.000.210 Rp21.000.210
20/02/2014 2014 Menembus Batas
Rp
8.000.520 Rp8.000.520
02/05/2014 2014 Menembus Batas
Rp
4.400.000 2546216 Rp1.853.738
06/02/2014 2014 Menembus Batas
Rp
21.000.210 Rp21.000.210
03/07/2014 2014 Menembus Batas
Rp
12.100.000 Rp12.100.000
23/07/2014 2014 Menembus Batas
Rp
12.000.000 Rp12.000.000
11/01/2014 2014
Utama Gas Multi Perkasa Rp
4.042.500 Rp4.042.500
27/01/2014 2014
Utama Gas Multi Perkasa Rp
4.097.500 Rp8.140.000
11/02/2014 2014
Utama Gas Multi Perkasa Rp
2.942.500 Rp11.082.500
08/03/2014 2014
Utama Gas Multi Perkasa Rp
3.448.500 Rp14.531.000
17/04/2014 2014
Utama Gas Multi Perkasa Rp
4.125.000 Rp18.656.000
12/05/2014 2014
Utama Gas Multi Perkasa Rp
5.692.500 Rp24.348.500
16/10/2014 2014
Utama Gas Multi Perkasa Rp
2.640.000 Rp26.988.500
22/10/2014 2014 Utama Gas Multi Perkasa
Rp 4.482.500 Rp31.471.000
14/11/2014 2014 Utama Gas Multi Perkasa
Rp 4.482.500 Rp35.953.500
30/10/2014 2014
HJ. Iis
Rp 10.774.400 125000 Rp10.649.400
10/02/2014 2014
PT.Global Metal Industri
Rp 3.500.000 241680000 Rp1.500.000
10/10/2014 2014
PT.Global Metal Industri
Rp 1.000.000 Rp2.500.000
10/10/2014 2014
PT.Global Metal Industri
Rp 875.000 Rp3.375.000
18/11/2015 2015 Bumi Sinar Mandiri
Rp 3.040.000 2000000 Rp1.040.000
03/12/2015 2015 Bumi Sinar Mandiri
Rp 3.040.000 3040000
08/12/2015 2015 Bumi Sinar Mandiri
Rp 3.040.000 Rp4.080.000
2015 Bumi Sinar Mandiri 1500000 Rp2.580.000
2015 Bumi Sinar Mandiri 2000000 Rp580.000
05/02/2015 2015 Anugerah Bumi
Rp 8.000.000 Rp8.000.000
06/10/2015 2015 PT.Heiszco Atara Sindo
Rp 2.623.500 Rp2.623.500
20/11/2015 2015 PT.Heiszco Atara Sindo
Rp 2.623.500 Rp5.247.000
19/01/2015 2015 PT.Heiszco Atara Sindo
Rp 2.623.500 Rp7.870.500
2015 PT.Heiszco Atara Sindo 5256000 Rp2.614.500
04/08/2015 2015 CV.Hasta Karya
Rp 11.058.000 8820000 Rp2.238.000
11/09/2015 2015 CV.Hasta Karya
Rp 4.980.000 Rp7.218.000
16/01/2015 2015 CV.Hasta Karya
Rp 1.390.800 Rp8.608.800
13/06/2015 2015 Tb. Kemuning Jaya
Rp 335.000 Rp335.000
15/06/2015 2015 Tb. Kemuning Jaya
Rp 600.000 Rp935.000
19/06/2015 2015 Tb. Kemuning Jaya
Rp 530.000 Rp1.465.000
13/07/2015 2015 Tb. Kemuning Jaya
Rp 650.000 Rp2.115.000
13/07/2015 2015 Tb. Kemuning Jaya
Rp 31.000 Rp2.146.000
04/11/2015 2015 PT.Purnabuana
Rp 440.000 Rp440.000
20/11/2015 2015 PT.Purnabuana
Rp 660.000 Rp1.100.000
24/11/2015 2015 Pd.Penghidupan
Rp 2.489.000 Rp2.489.000
26/11/2015 2015 Pd.Penghidupan
Rp 150.000 Rp2.639.000
28/11/2015 2015 Pd.Penghidupan
Rp 200.000 Rp2.839.000
30/11/2015 2015 Pd.Penghidupan
Rp 1.068.500 Rp3.907.500
30/11/2015 2015 Pd.Penghidupan
Rp 1.022.000 Rp4.929.500
10/12/2015 2015 Pd.Penghidupan
Rp 309.000 Rp5.238.500
17/11/2015 2015 CV. Rizky Jaya Casting
Rp 5.929.000 Rp5.929.000
15/12/2015 2015 CV. Rizky Jaya Casting
Rp 6.462.500 Rp12.391.500
23/09/2015 2015 Waka Magma
Rp 3.300.000
Rp3.300.000
02/11/2015 2015
PT. SUNG LEE REJEKI
Rp 187.000.000 120000000 Rp67.000.000
22/06/2015 2015 White Dove
Rp 9.900.000 Rp9.900.000
07/07/2015 2015 PT.Caprefindo
Rp 9.240.000 6000000 Rp3.240.000
19/10/2015 2015 Putra Teknik
Rp 9.250.000 5000000 Rp4.250.000
13/11/2015 2015 Unggul Jaya
Rp 18.544.000 8000000 Rp10.544.000
02/07/2015 2015 PD Agung Logam
Rp 17.000.000 13248500 Rp3.751.500
05/02/2015 2015 PT. Global Metal Industri
Rp 4.000.000 Rp4.000.000
23/03/2015 2015 PT. Global Metal Industri
Rp 6.000.000 Rp10.000.000
19/11/2015 2015 PD.Runa Jaya
Rp 17.689.000 12000000 Rp5.689.000
04/12/2015 2015 Nasional Online
Rp 7.700.000 Rp7.700.000
18/03/2016 2016 Bumi Sinar Mandiri
Rp 3.040.000 Rp3.040.000
04/05/2016 2016 Bumi Sinar Mandiri
Rp 3.040.000 Rp6.080.000
25/06/2016 2016 Bumi Sinar Mandiri
Rp 3.040.000 760000 Rp2.280.000
26/06/2016 2016 Bumi Sinar Mandiri
Rp 2.850.000 Rp5.130.000
27/06/2016 2016 Bumi Sinar Mandiri 2500000 Rp2.630.000
14/06/2016 2016 CV.Ekajaya Tekhnik
Rp 1.495.000 Rp1.495.000
14/06/2016 2016 CV.Ekajaya Tekhnik
Rp 25.190.000 Rp26.685.000
29/03/2016 2016 PT.Heiszco Atara Sindo Rp
2.623.500 Rp2.623.500
09/05/2016 2016 PT.Heiszco Atara Sindo Rp
2.623.500 Rp5.247.000
06/06/2016 2016 PT.Heiszco Atara Sindo 2623500 Rp2.623.500
13/06/2016 2016 PT.Heiszco Atara Sindo Rp
2.623.500 Rp5.247.000
19/09/2016 2016 PT.Heiszco Atara Sindo Rp
2.623.500 Rp2.623.500
06/10/2016 2016 PT.Heiszco Atara Sindo Rp
2.623.500 Rp5.247.000
12/10/2016 2016
Utama Gas Multi Perkasa
Rp 5.250.000 Rp5.250.000
25/08/2016 2016 CV. HASTA KARYA Rp
15.808.000 Rp15.808.000
13/04/2016 2016 Tb. Kemuning Jaya 1000000 Rp1.146.000
05/11/2016 2016 PT.Purnabuana Rp19.635.000
30/08/2016 2016 PT.Penghidupan Rp738.500
10/09/2016 2016 CV.Rizky Jaya Casting Rp8.360.000
05/10/216 2016 HJ. Iis Rp547.500
11/08/2016 2016 CV.Citra Harapan Jaya Rp1.925.000 Rp1.925.000
07/11/2016 2016 PT.Waka Magma Rp9.075.000
14/04/2016 2016 PT.Sungl Lee Rp42.000.000
14/04/2016 2016 NASIR TAILOR
Rp 4.320.000 2500000 Rp1.820.000
31/10/2016 2016 PT.Caprefindo Rp33.639.500
13/02/2016 2016 PT.Global Metal Industri Rp2.925.000
21/02/2016 2016 PD.Runa Jaya Rp689.000
25/01/2016 2016 CV.Ertina
Rp 2.000.000 1000000 Rp1.000.000
18/02/2016 2016 Nasional Online 2500000 Rp5.200.000
07/10/216 2016
PT.CAST METALS INDONESIA Rp13.706.675
11/11/2016 2016
PT. Jaya Makmur Engineering
Rp900.000
29/08/2016 2016
PT. TUNAS KOIN JAYA
Rp 19.250.000 Rp9.350.000
04/10/2016 2016
PT. CITRA TANAMAS
Rp4.047.208
01/11/2016 2016
PT. MAKMUR META GRAHA DINAMIKA
Rp 990.000 Rp990.000
30/05/2013 2013 CV. Eka Jaya Teknik
Rp
9.540.000 Rp14.140.000
18/12/2013 2013 Menembus Batas
Rp
20.000.200 Rp20.000.210
11/10/2014 2014 Anugerah Bumi
Rp
8.000.000 Rp8.000.000
23/07/2014 2014 Menembus Batas
Rp
12.000.000 Rp95.954.878
14/11/2014 2014 Utama Gas Multi Perkasa
Rp 4.482.500 Rp35.953.500
30/10/2014 2014
HJ. Iis
Rp 10.774.400 125000 Rp10.649.400
10/10/2014 2014
PT.Global Metal Industri
Rp 875.000 Rp3.375.000
2015 Bumi Sinar Mandiri 2000000 Rp580.000
05/02/2015 2015 Anugerah Bumi
Rp 8.000.000 Rp8.000.000
2015 PT.Heiszco Atara Sindo 5256000 Rp2.614.500
16/01/2015 2015 CV.Hasta Karya
Rp 1.390.800 Rp8.608.800
13/07/2015 2015 Tb. Kemuning Jaya
Rp 31.000 Rp2.146.000
20/11/2015 2015 PT.Purnabuana
Rp 660.000 Rp1.100.000
10/12/2015 2015 Pd.Penghidupan
Rp 309.000 Rp5.238.500
15/12/2015 2015 CV. Rizky Jaya Casting
Rp 6.462.500 Rp12.391.500
23/09/2015 2015 Waka Magma
Rp 3.300.000
Rp3.300.000
02/11/2015 2015
PT. SUNG LEE REJEKI
Rp 187.000.000 120000000 Rp67.000.000
22/06/2015 2015 White Dove
Rp 9.900.000 Rp9.900.000
07/07/2015 2015 PT.Caprefindo
Rp 9.240.000 6000000 Rp3.240.000
19/10/2015 2015 Putra Teknik
Rp 9.250.000 5000000 Rp4.250.000
13/11/2015 2015 Unggul Jaya
Rp 18.544.000 8000000 Rp10.544.000
02/07/2015 2015 PD Agung Logam
Rp 17.000.000 13248500 Rp3.751.500
23/03/2015 2015 PT. Global Metal Industri
Rp 6.000.000 Rp10.000.000
19/11/2015 2015 PD.Runa Jaya
Rp 17.689.000 12000000 Rp5.689.000
04/12/2015 2015 Nasional Online
Rp 7.700.000 Rp7.700.000
27/06/2016 2016 Bumi Sinar Mandiri 2500000 Rp2.630.000
14/06/2016 2016 CV.Ekajaya Tekhnik
Rp 25.190.000 Rp25.190.000
06/10/2016 2016 PT.Heiszco Atara Sindo Rp
2.623.500 Rp5.247.000
12/10/2016 2016
Utama Gas Multi Perkasa
Rp 5.250.000 Rp5.250.000
25/08/2016 2016 CV. HASTA KARYA Rp
15.808.000 Rp15.808.000
13/04/2016 2016 Tb. Kemuning Jaya 1000000 Rp1.146.000
05/11/2016 2016 PT.Purnabuana Rp19.635.000
30/08/2016 2016 PT.Penghidupan Rp738.500
10/09/2016 2016 CV.Rizky Jaya Casting Rp8.360.000
05/10/216 2016 HJ. Iis Rp547.500
11/08/2016 2016 CV.Citra Harapan Jaya Rp1.925.000 Rp1.925.000
07/11/2016 2016 PT.Waka Magma Rp9.075.000
14/04/2016 2016 PT.Sungl Lee Rp42.000.000
14/04/2016 2016 NASIR TAILOR
Rp 4.320.000 2500000 Rp1.820.000
31/10/2016 2016 PT.Caprefindo Rp33.639.500
13/02/2016 2016 PT.Global Metal Industri Rp2.925.000
21/02/2016 2016 PD.Runa Jaya Rp689.000
25/01/2016 2016 CV.Ertina
Rp 2.000.000 1000000 Rp1.000.000
18/02/2016 2016 Nasional Online 2500000 Rp5.200.000
07/10/216 2016
PT.CAST METALS INDONESIA Rp13.706.675
11/11/2016 2016
PT. Jaya Makmur Engineering
Rp900.000
29/08/2016 2016
PT. TUNAS KOIN JAYA
Rp 19.250.000 Rp9.350.000
04/10/2016 2016
PT. CITRA TANAMAS
Rp4.047.208
01/11/2016 2016
PT. MAKMUR META GRAHA DINAMIKA
Rp 990.000 Rp990.000
4. Data Profile Perusahaan a. Sejarah
PT. Golden Korea Kharisma merupakan salah satu perusahaan
manufaktur swasta yang bergerak dibidang Pengecoran Logam (Casting)
dan Stainless dengan Proses dari Peleburan, Pengecoran sampai dengan
barang jadi serta Permesinan, mulai berdiri di Indonesia sejak tahun 2000,
dengan Akte Notaris Harsono SH No.5 dan Keputusan MENKEH & HAM
No. C-723 HT.01.04 Tahun 2001 pada tanggal 14 Januari 2001 dengan
status PMA (Penanam Modal Asing) dengan menghasilkan produk-produk
berupa cetakan sepatu (mould shoes).
Namun, dalam perkembangannya saat ini perusahaan tidak lagi
memprduksi cetakan sepatu melainkan seluruh produk – produk yang
berBahan Baku besi, baja, aluminium, Stainless, Kuningan, tembaga dan
berbagai macam produk logam lainnya untuk dunia prindustrian seperti
dibawah ini:
Kebutuhan Industri Sepatu
Kebutuhan Industri Plywood
Kebutuhan Industri Automotif
Kebutuhan Industri Tekstil
Dan Kebutuhan Industri lainnya
PT. Golden Korea Kharisma yang menerapkan sistem make-to-order
memproduksi produksinya hanya jika terdapat pemesanan konsumen saja
dengan sampel atau gambar milik pelanggan. Untuk meningkatkan usaha dan
mutu produksi serta guna dapat memenuhi permintaan pasar lokal maupun
internasional, perusahaan selalu menjaga mutu produksi secara baik dengan
tidak mengabaikan komposisi kadar logam yang dibutuhkan untuk itu PT.
Golden Korea Kharisma bekerja sama dengan Puspitek Serpong sebagai Mitra
Uji Test.
b. Struktur Organisasi
LAMPIRAN 4
Source Code Program
<!--
Content Wrapper. Contains
page content -->
<div class="content-wrapper">
<!-- Content Header (Page
Header) -->
<section class="content-
header">
<h1>
Home
<small>SIA
Pendapatan &
Pengeluaran</small>
</h1>
</section>
<!-- Main content -->
<section class="content">
<div class="row">
<div class="col-md-
4 col-sm-6 col-xs-12">
<div
class="small-box bg-
yellow">
<img
style="padding-left: "
src="assets/img/pendapata
n.jpg">
<span
style="text-align:
right;"><strong>PENDAPATA
N</strong></span>
</div>
</div>
<div class="col-md-
4 col-sm-6 col-xs-12">
<div
class="small-box bg-
green">
<img
style="padding-left: "
src="assets/img/pengeluar
an.jpg">
<span
style="text-align:
right;"><strong>PENGELUAR
AN</strong></span>
</div>
</div>
<div class="col-md-
4 col-sm-6 col-xs-12">
<div
class="small-box bg-
aqua"">
<img
style="padding-left: "
src="assets/img/sms.png">
<span
style="text-align:
right;"><strong>SMS
GATEWAY</strong></span>
</div>
</div>
</div>
<div class="row">
<div class="col-
md-12">
<div class="box box-
solid">
<div class="box-
header with-border">
<h3 class="box-
title">PT. Golden Korea
Kharisma </h3>
</div>
<!-- /.box-header -
->
<div class="box-
body">
<div
id="carousel-example-
generic" class="carousel
slide" data-
ride="carousel">
<ol
class="carousel-
indicators">
<li data-
target="#carousel-
example-generic" data-
slide-to="0"
class="active"></li>
<li data-
target="#carousel-
example-generic" data-
slide-to="1"
class=""></li>
<!-- <li
data-target="#carousel-
example-generic" data-
slide-to="2"
class=""></li> -->
</ol>
<div
class="carousel-inner">
<div
class="item active">
<center>
<img
src="assets/img/1slide.pn
g" alt="First slide">
</center>
<div
class="carousel-caption">
First
Slide
</div>
</div>
<div
class="item">
</center>
<center>
<img
src="assets/img/2slide.pn
g" alt="Second slide">
</center>
<div
class="carousel-caption">
Second
Slide
</div>
</div>
<!-- <div
class="item">
<img
src="http://placehold.it/
900x500/f39c12/ffffff&tex
t=I+Love+Bootstrap"
alt="Third slide">
<div
class="carousel-caption">
Third
Slide
</div>
</div> -->
</div>
<a class="left
carousel-control"
href="#carousel-example-
generic" data-
slide="prev">
<span
class="fa fa-angle-
left"></span>
</a>
<a class="right
carousel-control"
href="#carousel-example-
generic" data-
slide="next">
<span
class="fa fa-angle-
right"></span>
</a>
</div>
</div>
<!-- /.box-body -->
</div>
<!-- /.box -->
</div>
<!-- /.col -->
</div>
</section>
</div><!-- /.content-wrapper