skripsi rancang bangun sistem informasi

416
SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENDAPATAN DAN PENGELUARAN DENGAN LAYANAN SMS GATEWAY PADA PT. GOLDEN KOREA KHARISMA Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Disusun Oleh: IRNA RAHAYU 1113093000102 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M/1439 H Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Upload: khangminh22

Post on 08-Jan-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SKRIPSI

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PENDAPATAN DAN PENGELUARAN DENGAN LAYANAN

SMS GATEWAY PADA PT. GOLDEN KOREA KHARISMA

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh:

IRNA RAHAYU

1113093000102

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M/1439 H

Universitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

iii

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PENDAPATAN DAN PENGELUARAN DENGAN LAYANAN

SMS GATEWAY PADA PT. GOLDEN KOREA KHARISMA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh:

IRNA RAHAYU

1113093000102

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M/1439 H

iv

Universitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

v

vi

vii

viii

ABSTRAK

Irna Rahayu (1113093000102), “Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi

Pendapatan dan Pengeluaran Pada PT. Golden Korea Kharisma dengan layanan

SMS Gateway” dibawah bimbingan Ibu Nur Aeni Hidayah dan Rinda Hesti

Kusumaningtyas.

PT. Golden Korea Kharisma merupakan perusahaan manufaktur swasta di

Tangerang yang bergerak dibidang pengecoran logam (casting) dan stainless,

proses yang dilakukan dimulai dari peleburan, pengecoran hinga barang jadi, hasil

produksinya seperti sparepart mesin untuk dunia perindustrian. PT. Golden Korea

Kharisma salah satu perusahaan yang belum menerapkan sistem informasi

akuntansi terhadap siklus pendapatan dan siklus pengeluaran. Pencatatan hingga

pelaporan yang dilakukan masih manual menggunakan Microsoft Excel yang

dirasa masih memiliki kekurangan terjadinya beberapa ancaman seperti susah untuk

mensinkronisasikan data yang ada pada perusahaan dan mudah terjadi redudansi

data, pembayaran dari beberapa pelanggan yang menunggak walau telah jatuh

tempo hingga mengakibatkan terjadinya kredit macet, dari beberapa permasalahan

maka, tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan menghasilkan sistem

informasi akuntansi pendapatan dan pengeluaran pada PT. Golden Korea Kharisma

untuk menjadi solusi dari pemasalahan yang ada mulai dari pencatatan hingga

pelaporan pendapatan dan pengeluaran secara kredit dalam bentuk grafik hingga

laporan keuangan dengan layanan sms gateway untuk peringatan penagihan

piutang. Metodologi penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem ini

adalah dengan metode wawancara, observasi, studi pustaka dan literatur sejenis.

Sedangkan metodologi pengembangan sistemnya menggunakan metode

berorientasi objek dengan notasi UML, menggunakan RAD, tools Hypertext

Preprocessor sebagai Bahasa pemrograman, dan MYSQL sebagai tools untuk

perancangan dan desain (Database Management System). Hasil dari penelitian ini

adalah sebuah sistem informasi akuntansi sebagai alat pencatatan hingga pelaporan

pendapatan dan pengeluaran secara kredit dan laporan keuangan dengan layanan

sms gateway untuk peringatan penagihan piutang kepada pelanggan.

Kata Kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Pendapatan dan Pengeluaran, SMS

Gateway, Unified Modelling Language, Rapid Application Development,

CodeIgniter PHP, MySQL.

V Bab + 329 Halaman + xxv Halaman + 113 Gambar + 60 Tabel + Pustaka +

Lampiran

Pustaka Acuan (23, 2008 – 2016)

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb

Alhamdulillahirobbil’aalamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah mencurahkan segala rahmat dan nikmat, baik nikmat waktu dan

nikmat sehat sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta

salam penulis panjatkan kehadirat junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.

Skripsi ini berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Pendapatan

dan Pengeluaran dengan Layanan SMS Gateway Pada PT. Golden Korea

Kharisma”. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana

Komputer (S.Kom) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para peneliti

selanjutnya. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini baik moril maupun

materil. Penulis ini mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak. Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

2. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah.

3. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI, selaku dosen pembimbing I yang telah

memberikan ilmu, motivasi, memberikan arahan serta meluangkan

waktu dalam membimbing proses penyusunan skripsi ini.

x

4. Ibu Rinda Hesti K, MMSI, selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan ilmu, motivasi, memberikan arahan serta meluangkan

waktu dalam membimbing proses penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh karyawan dan staff pengajar akademik Fakultas Sians dan

Teknologi, khususnya Program Studi Sistem Informasi.

6. Ibu Haenah Sarah selaku Vice Direktur PT. Golden Korea Kharisma

yang telah bersedia diwawancarai, memberikan data dan ilmu yang

bermanfaat.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar menjadi

lebih baik lagi. Yang dapat disampaikan melalui e-mail [email protected].

Akhir kata penulis berharap, insya Allah semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi diri penulis, serta para pembaca, terutama teman – teman Sistem

Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, baik sebagai bahan karya tulis berupa

informasi, perbandingan maupun dasar untuk penelitian materi lebih lanjut.

Wassalamu’alaiku wr. wb

Jakarta, Maret 2018

Irna Rahayu

1113093000102

xi

LEMBAR PERSEMBAHAN

Pada kesempatan kali ini, penulis ingin mempersembahkan skripsi ini

kepada seluruh pihak yang telah membantu baik moril dan materil dalam

menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada :

1. Bapak Naming dan Ibu Rosdiyana, Orang tua saya, yang sangat saya

cintai dan sayangi. Terima kasih banyak atas Do’a, motivasi, arahan,

serta kasih sayang yang tidak terhingga sepanjang masa. Semoga kelak

Irna mampu membahagiakan dan membuat ibu dan bapak bangga.

2. Adek – adek ku tercinta Ahmad Gojali, dan Fadla Maulida yang selalu

memberi Do’a dan selalu menghibur selama pembuatan proses

pembuatan skripsi. Semoga selalu menjadi adek yang sayang sama

kaka.

3. Sahabat – sahabat tercinta Icha, Kiki, Eki, Eka, Candra, Asep, Bana,

Aziz, sahabat pondok saya yang selalu memberikan motivasi dan

semangat.

4. Sahabat – sahabat perempuan saya Vidya, Imas, Millah, Khodijah,

Qonita, yang menemani selama perkuliahan di kelas SI kampus UIN

Jakarta.

5. Sahabat – sahabat SI 2013. Terima kasih untuk kebersamaan,

kerjasama, motivasi dan selalu mendoakan dalam kebaikan. Waktu

bersama kalian sangatlah berkesan.

xii

6. Terimakasih untuk bang oni yang telah memberikan ilmu tentang

framework CodeIgneter dan radit yang telah banyak membantu selama

proses pembuatan sistem.

7. Kakak – kakak senior yang telah memberikan banyak informasi,

referensi, dan ilmu yang sangat berguna.

8. Seluruh pihak yang telah banyak berjasa terhadap proses penyelesaian

skripsi ini yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu namun

tidak mengurangi sedikitpun rasa hormat dan rasa terima kasih.

xiii

DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

LEMBAR PERSEMBAHAN .............................................................................. xi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xxi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xxvi

BAB I ...................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................................ 9

1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................... 9

1.4 Batasan Masalah ............................................................................................... 10

1.5 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 11

1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 12

1.7 Metodologi Penelitian ....................................................................................... 13

1.7.1 Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 13

1.7.2 Metode Pengembangan Sistem ................................................................. 15

1.8 Sistematika Penulisan ....................................................................................... 15

BAB II ................................................................................................................... 19

xiv

2.1 Konsep Dasar Rancang Bangun Sistem ............................................................ 19

2.1.1 Pengertian Rancang ................................................................................... 19

2.1.2 Pengertian Bangun .................................................................................... 19

2.2 Konsep Dasar Sistem ........................................................................................ 20

2.2.1 Pengertian Sistem ...................................................................................... 20

2.2.2 Karakteristik Sistem .................................................................................. 20

2.2.3 Klasifikasi Sistem ..................................................................................... 23

2.2.4 Tujuan Sistem ........................................................................................... 25

2.3 Konsep Dasar Informasi .................................................................................... 25

2.3.1 Pengertian Informasi ................................................................................. 25

2.3.2 Nilai Informasi .......................................................................................... 26

2.3.3 Kualitas Informasi ..................................................................................... 26

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi ........................................................................ 27

2.4.1 Pengertian Sitem Informasi ....................................................................... 27

2.4.2 Komponen Dasar Sistem Informasi .......................................................... 29

2.5 Konsep Dasar Akuntansi ................................................................................... 30

2.5.1 Pengertian Akuntansi ................................................................................ 30

2.5.2 Tujuan dan Fungsi Akuntansi ................................................................... 32

2.6 Sistem Informasi Akuntansi .............................................................................. 32

2.6.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi .................................................... 32

xv

2.6.2 Fungsi Sistem Informasi Akuntansi .......................................................... 33

2.6.3 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi ......................................................... 34

2.6.4 Komponen Sistem Informasi Akuntansi ................................................... 35

2.6.5 Alur Sistem Informasi Akuntansi ............................................................. 36

2.6.7 Lingkup dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi .................................. 37

2.6.8 Peranan Akuntan dalam Sistem Informasi Akuntansi .............................. 39

2.7 Akuntansi Di Industri Manufaktur .................................................................... 39

2.7.1 Karakteristik Khusus Perusahaan Manufaktur .......................................... 39

2.7.2 Komponen KOS Produksi ......................................................................... 40

2.7.3 Penyusunan Laporan Keuangan ................................................................ 41

2.8 Siklus Pendapatan ............................................................................................. 44

2.8.1 Pengertian Siklus Pendapatan ................................................................... 44

2.8.2 Fungsi Sistem Informasi Pendapatan ........................................................ 45

2.8.3 Aktivitas Siklus Penadapatn ...................................................................... 45

2.8.4 Pendokumentasian Proses dan Perekaman Data ....................................... 46

2.8.5 Risiko Siklus Pendapatan .......................................................................... 50

2.8.6 Pengendalian Siklus Pendapatan ............................................................... 51

2.9 Siklus Pengeluaran ............................................................................................ 57

2.9.1 Pengertian Siklus Pengeluaran .................................................................. 57

2.9.2 Tujuan Siklus Pengeluaran ........................................................................ 58

xvi

2.9.3 Sistem Informasi Siklus Pengeluaran ........................................................ 59

2.10 Analisa .............................................................................................................. 61

2.10.1 Pengertian Analisa .................................................................................... 61

2.10.2 Metode Analisa ......................................................................................... 61

2.10.2.1 Analisa Metode PIECES ................................................................... 61

2.9.2.1.1 Pengertian Analisa Metode PIECES ...................................................... 61

2.9.2.1.2 Komponen – komponen Analisa Metode PIECES ........................... 62

2.10 Analisa dan Desain Berorientasi Obyek (Object Oriented Analysis and Design)

67

2.10.2 Object Oriented Analysis (OOA) .............................................................. 67

2.10.3 Object Oriented Design (OOD) ................................................................ 67

2.11 Metodologi Penelitian ....................................................................................... 67

2.11.2 Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 68

2.12 Metodologi Pengembangan Sistem ................................................................... 70

2.12.2 Pengertian Rapid Application Development (RAD) ................................. 70

2.12.3 Fase dan Tahapan Pengembangan Aplikasi .............................................. 72

2.12.4 Kelebihan dan Kekurangan RAD ............................................................. 73

2.13 Pengenalan Unified Model Language (UML) ................................................... 75

2.13.2 Pengertian UML ........................................................................................ 76

2.13.3 Diagram UML ........................................................................................... 76

xvii

2.13.3.1 Use Case Diagram ............................................................................ 77

2.13.3.2 Class Diagram ................................................................................... 78

2.13.3.3 Activity Diagram ............................................................................... 81

2.13.3.4 Sequence Diagram ............................................................................. 83

2.14 Konsep Basis Data (Database) ......................................................................... 84

2.14.2 Pengertian Database ................................................................................. 85

2.15 Aplikasi Dalam Perancangan Sistem ................................................................ 87

2.15.2 CodeIgniter ............................................................................................... 87

2.15.2.1 Kelebihan CodeIgniter ...................................................................... 87

2.15.2.2 Kekurangan CodeIgneter .................................................................. 87

2.15.3 Hypertext Markup Language (HTML) ..................................................... 88

2.15.4 Hypertext Preprocessor (PHP) ................................................................. 88

2.15.5 Cascading Style Sheets (CSS) ................................................................... 88

2.15.6 SMS Gateway ........................................................................................... 89

2.15.6.1 Kelebihan dan Kekurangan SMS Gateway ....................................... 90

2.15.7 Pengertian Gammu .................................................................................... 91

2.15.8 Black Box Testing ..................................................................................... 92

2.15.9 MySQL ..................................................................................................... 92

2.15.10 Astah Community .................................................................................. 93

2.15.11 Microsoft Visio ..................................................................................... 93

xviii

BAB III ................................................................................................................. 94

3.1 Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 94

3.1.1 Metode Observasi ..................................................................................... 94

3.1.2 Metode Wawancara ................................................................................... 95

3.1.3 Studi Pustaka ............................................................................................. 96

3.1.4 Ringkasan Studi Literatur ......................................................................... 96

3.2 Metode Pengembangan Sistem ....................................................................... 107

3.2.1 Fase Perencanaan Kebutuhan (Requirements Planning) ........................ 107

3.2.1.1 Pengumpulan data pada PT. Golden Korea Kharisma .................... 108

3.2.1.2 Analisis Sistem Berjalan ................................................................. 108

3.2.1.3 Identifikasi Masalah Sistem Berjalan .............................................. 109

3.2.2 Fase Proses Desain (Workshop Design) .................................................. 109

3.2.3 Fase Implementasi (Implementation) ...................................................... 110

3.3 Kerangka Penelitian ........................................................................................ 111

BAB IV ............................................................................................................... 114

4.1 Fase Perencanaan Kebutuhan (Requirements Planning) ................................ 114

4.1.1 Gambaran Umum PT. Golden Korea Kharisma ..................................... 114

4.1.1.1 Sejarah Perusahaan ......................................................................... 114

4.1.1.2 Visi dan Misi PT. Golden Korea Kharisma .................................... 115

4.1.1.3 Struktur Organisai dan Deskripsi PT. Golden Korea Kharisma ..... 117

xix

4.1.2 Sistem Berjalan ....................................................................................... 125

4.1.1 Sistem Usulan ......................................................................................... 128

4.1.2 Analisis Sistem Berjalan ......................................................................... 129

4.1.2.1 Analisis PIECES ............................................................................. 129

4.1.3 Identifikasi Masalah ................................................................................ 137

4.2 Fase Desain (Workshop Design) ..................................................................... 138

4.2.1 Desain Proses .......................................................................................... 138

4.2.1.1 Use Case Diagram .......................................................................... 138

4.2.1.2 Narasi Use Case Diagram ............................................................... 145

4.2.1.3 Activity Diagram ............................................................................. 175

4.2.1.4 Sequence Diagram .......................................................................... 198

4.2.1.5 Class Diagram ................................................................................ 224

4.2.2 Desain Database ...................................................................................... 229

4.2.2.1 Mapping Cardinality ....................................................................... 229

4.2.2.2 Shcema Database ............................................................................ 230

4.2.2.3 Perancangan Spesifikasi Database .................................................. 231

4.2.3 Desain User Interface ............................................................................. 255

4.2.3.1 Perancangan Struktur Menu ............................................................ 255

4.2.3.2 Perancangan Mockup User Interface .............................................. 265

4.3 Fase Implementasi (System Implementation) .................................................. 292

xx

4.3.1 Pemrograman (Coding) ........................................................................... 292

4.3.2 Testing ..................................................................................................... 294

4.3.2.1 Pengujian User “IT” ........................................................................ 294

4.3.2.2 Pengujian User “Marketing” ........................................................... 296

4.3.2.3 Pengujian User “PPIC” ................................................................... 300

4.3.2.4 Pengujian User “Purchasing” .......................................................... 302

4.3.2.5 Pengujian User “Warehouse” .......................................................... 306

4.3.2.6 Pengujian User “Finance” ............................................................... 310

4.3.2.7 Pengujian User “Accounting” ......................................................... 316

4.3.2.8 Pengujian User “Manajer” .............................................................. 320

4.3.2.9 Pengujian User “Vice Direktur”...................................................... 322

BAB V ................................................................................................................. 325

5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 325

5.2 Saran ............................................................................................................... 326

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 328

xxi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Pencatatan Kredit Macet ................................................................... 3

Gambar 1. 2 Grafik Sisa Kredit Macet .................................................................. 4

Gambar 1. 3 Grafik Sisa Utang Catatan Tahun 2016 ............................................ 5

Gambar 3. 1 Kerangka Berfikir…………...……………………………………112

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi PT. Golden Korea Kharisma………………..118

Gambar 4. 2 Sistem Berjalan ............................................................................. 127

Gambar 4. 3 Sistem Usulan ............................................................................... 128

Gambar 4. 4 Use Case Diagram ........................................................................ 144

Gambar 4. 5 Activity Diagram Login ................................................................ 175

Gambar 4. 6 Activity Diagram Kelola User ...................................................... 176

Gambar 4. 7 Activity Diagram Kelola Pelanggan ............................................. 177

Gambar 4. 8 Activity Diagram Kelola Pesanan Penjualan ................................ 179

Gambar 4. 9 Activity Diagram Kelola Bahan Baku .......................................... 180

Gambar 4. 10 Activity Diagram Kelola Supplier .............................................. 182

Gambar 4. 11 Activity Diagram Kelola Pesanan Pembelian ............................. 183

Gambar 4. 12 Activity Diagram Kelola Pengiriman ......................................... 185

Gambar 4. 13 Activity Diagram Kelola Penerimaan ......................................... 186

Gambar 4. 14 Activity Diagram Kelola Faktur Penjualan ................................ 188

Gambar 4. 15 Activity Diagram Pesan .............................................................. 189

Gambar 4. 16 Activity Diagram Kelola Akun ................................................... 191

Gambar 4. 17 Activity Diagram Input Jurnal .................................................... 192

xxii

Gambar 4. 18 Activity Diagram Kelola Transaksi ............................................ 193

Gambar 4. 19 Activity Diagram Validasi .......................................................... 194

Gambar 4. 20 Activity Diagram Pendapatan .................................................... 195

Gambar 4. 21 Activity Diagram Pengeluaran .................................................. 196

Gambar 4. 22 Activity Diagram Lihat Laporan Keuangan ............................... 196

Gambar 4. 23 Activity Diagram Logout ............................................................ 197

Gambar 4. 24 Sequence Diagram Login ........................................................... 198

Gambar 4. 25 Sequence Diagram Kelola User .................................................. 199

Gambar 4. 26 Sequence Diagram Kelola Pelanggan ......................................... 200

Gambar 4. 27 Sequence Diagram Kelola Pesanan Penjualan ........................... 202

Gambar 4. 28 Sequence Diagram Kelola Bahan Baku ...................................... 204

Gambar 4. 29 Sequence Diagram Kelola Supplier ............................................ 205

Gambar 4. 30 Sequence Diagram Pesanan Pembelian ...................................... 207

Gambar 4. 31 Sequence Diagram Kelola Pengiriman ....................................... 209

Gambar 4. 32 Sequence Diagram Kelola Penerimaan ...................................... 211

Gambar 4. 33 Sequence Diagram Kelola Faktur Penjualan .............................. 213

Gambar 4. 34 Sequence Diagram Kelola Pesan ................................................ 215

Gambar 4. 35 Sequence Diagram Kelola Akun ................................................ 216

Gambar 4. 36 Sequence Diagram Input Jurnal .................................................. 217

Gambar 4. 37 Sequence Diagram Kelola Transaksi .......................................... 218

Gambar 4. 38 Sequence Diagram Validasi ........................................................ 220

Gambar 4. 39 Sequence Diagram Pendapatan................................................... 221

Gambar 4. 40 Sequence Diagram Pengeluaran ................................................. 222

xxiii

Gambar 4. 41 Sequence Diagram Lihat Laporan Keuangan ............................. 223

Gambar 4. 42 Sequence Diagram Logout ......................................................... 224

Gambar 4. 43 Class Diagram ............................................................................. 228

Gambar 4. 44 Mapping Cardinality ................................................................... 229

Gambar 4. 45 Schema Diagram ......................................................................... 230

Gambar 4. 46 Perancangan Struktur Menu IT ................................................... 255

Gambar 4. 47 Perancangan Struktur Menu Marketing ...................................... 256

Gambar 4. 48 Perancangan Struktur Menu PPIC .............................................. 257

Gambar 4. 49 Perancangan Struktur Menu Purchasing ..................................... 258

Gambar 4. 50 Perancangan Struktur Menu Warehouse .................................... 259

Gambar 4. 51 Perancangan Struktur Menu Finance .......................................... 260

Gambar 4. 52 Perancangan Struktur Menu Accounting .................................... 261

Gambar 4. 53 Perancangan Struktur Menu Manajer ......................................... 262

Gambar 4. 54 Perancangan Struktur Menu Vice Direktur ................................ 263

Gambar 4. 55 Perancangan Mockup Halaman Login........................................ 265

Gambar 4. 56 Perancangan Mockup Halaman IT ............................................. 265

Gambar 4. 57 Perancangan Mockup Form Tambah User ................................. 266

Gambar 4. 58 Perancangan Mockup Form Ubah User ...................................... 266

Gambar 4. 59 Perancangan Mockup Form List User ........................................ 267

Gambar 4. 60 Perancangan Mockup Halaman PPIC ......................................... 267

Gambar 4. 61 Perancangan Mockup Form Tambah Bahan Baku ..................... 268

Gambar 4. 62 Perancangan Mockup Form Ubah Bahan Baku.......................... 268

Gambar 4. 63 Perancangan Mockup Form List Bahan Baku ............................ 269

xxiv

Gambar 4. 64 Perancangan Mockup Halaman Marketing ................................ 269

Gambar 4. 65 Perancangan Mockup Form Tambah Pelanggan ........................ 270

Gambar 4. 66 Perancangan Mockup Form Ubah Bahan Baku.......................... 270

Gambar 4. 67 Perancangan Mockup Form List Bahan Baku ............................ 271

Gambar 4. 68 Perancangan Mockup Form Tambah Pesanan Penjualan ........... 271

Gambar 4. 69 Perancangan Mockup Form Ubah Pesanan Penjualan ............... 272

Gambar 4. 70 Perancangan Mockup Form List Pesanan Penjualan .................. 272

Gambar 4. 71 Perancangan Mockup Halaman Purchasin ................................. 273

Gambar 4. 72 Perancangan Mockup Form Tambah Supplier ........................... 273

Gambar 4. 73 Perancangan Mockup Form Ubah Supplier ................................ 274

Gambar 4. 74 Perancangan Mockup Form List Supplier .................................. 274

Gambar 4. 75 Perancangan Mockup Form Tambah Pesanan Pembelian .......... 275

Gambar 4. 76 Perancangan Mockup Form Ubah Pesanan Pembelian .............. 275

Gambar 4. 77 Perancangan Mockup Form List Pesanan Pembelian ................. 276

Gambar 4. 78 Perancangan Mockup Halaman Warehouse ............................... 276

Gambar 4. 79 Perancangan Mockup Form Tambah Pengiriman ...................... 277

Gambar 4. 80 Perancangan Mockup Form Ubah Pengiriman ........................... 277

Gambar 4. 81 Perancangan Mockup Form List Pengiriman ............................. 278

Gambar 4. 82 Perancangan Mockup Form Tambah Penerimaan ...................... 278

Gambar 4. 83 Perancangan Mockup Form Ubah Penerimaan .......................... 279

Gambar 4. 84 Perancangan Mockup Form List Penerimaan ............................. 279

Gambar 4. 85 Perancangan Mockup Halaman Finance .................................... 280

Gambar 4. 86 Perancangan Mockup Form Tambah Invoice ............................. 280

xxv

Gambar 4. 87 Perancangan Mockup Form Ubah Invoice ................................. 281

Gambar 4. 88 Perancangan Mockup Form List Invoice .................................... 281

Gambar 4. 89 Perancangan Mockup Form Tambah Kwitansi .......................... 282

Gambar 4. 90 Perancangan Mockup Form Ubah Kwitansi ............................... 282

Gambar 4. 91 Perancangan Mockup Form List Kwitansi ................................. 283

Gambar 4. 92 Perancangan Mockup Form Tambah Transaksi Pendapatan ...... 283

Gambar 4. 93 Perancangan Mockup Form List Transaksi Pendapatan ............. 284

Gambar 4. 94 Perancangan Mockup Form List Transaksi Pengeluaran ........... 284

Gambar 4. 95 Perancangan Mockup Form List Transaksi Pengeluaran ........... 285

Gambar 4. 96 Perancangan Mockup Form List Jurnal ...................................... 288

Gambar 4. 97 Perancangan Mockup Laporan Keuangan Laba Rugi ................ 288

Gambar 4. 98 Perancangan Mockup Laporan Keuangan Neraca ...................... 289

Gambar 4. 99 Perancangan Mockup Laporan Keuangan Arus Kas .................. 289

Gambar 4. 100 Perancangan Mockup Halaman Manajer .................................. 290

Gambar 4. 101 Perancangan Mockup Validasi Surat Jalan............................... 290

Gambar 4. 102 Perancangan Mockup Validasi Invoice Penjualan ................... 291

Gambar 4. 103 Perancangan Mockup Validasi Invoice Pembelian .................. 291

Gambar 4. 104 Perancangan Mockup Halaman Vice Direktur ......................... 292

xxvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Teknik perhitungan KBT dan KPT .................................................... 41

Tabel 2. 2 Perhitungan KOS Produksi Produk Jadi ............................................ 42

Tabel 2. 3 Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur ......................... 43

Tabel 2. 4 Perbandingan Aktivitas Siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluaran

Menurut Marshal B. Romney dan Paul John Steinbart (2015) ............................. 60

Tabel 2. 5 Simbol Use Case Diagram ................................................................. 78

Tabel 2. 6 Simbol Class Diagram ........................................................................ 81

Tabel 2. 7 Simbol Activity Diagram ................................................................... 83

Tabel 2. 8 Simbol Sequence Diagram ................................................................. 84

Tabel 4. 1 Hasil Analisis PIECES Kinerja (Performance)……………………..130

Tabel 4. 2 Hasil Analisis PIECES Informasi (Information) ............................... 132

Tabel 4. 3 Hasil Analisis PIECES Ekonomi (Economy) ................................... 133

Tabel 4. 4 Hasil Analisis PIECES Kontrol (Control) ......................................... 134

Tabel 4. 5 Hasil Analisis PIECES Efisiensi (Eficienct) ..................................... 135

Tabel 4. 6 Hasil Analisis PIECES Layanan (Service) ........................................ 136

Tabel 4. 7 Identifikasi Aktor .............................................................................. 138

Tabel 4. 8 Identifikasi Use Case ......................................................................... 140

Tabel 4. 9 Narasi Use Case Diagram Login ....................................................... 145

Tabel 4. 10 Narasi Use Case Diagram Kelola User ........................................... 146

Tabel 4. 11 Narasi Use Case Diagram Kelola Pelanggan .................................. 148

Tabel 4. 12 Narasi Use Case Diagram Kelola Pesanan Penjualan ..................... 149

xxvii

Tabel 4. 13 Narasi Use Case Diagram Kelola Bahan Baku ............................... 151

Tabel 4. 14 Narasi Use Case Diagram Kelola Supplier ..................................... 153

Tabel 4. 15 Narasi Use Case Diagram Kelola Pesanan Pembelian .................... 154

Tabel 4. 16 Narasi Use Case Diagram Kelola Pengiriman ................................ 156

Tabel 4. 17 Narasi Use Case Diagram Kelola Data Penerimaan ....................... 158

Tabel 4. 18 Narasi Use Case Diagram Kelola Faktur Penjualan ........................ 160

Tabel 4. 19 Narasi Use Case Diagram Pesan ..................................................... 162

Tabel 4. 20 Narasi Use Case Diagram Kelola Akun ......................................... 164

Tabel 4. 21 Narasi Use Case Diagram Input Jurnal ........................................... 165

Tabel 4. 22 Narasi Use Case Diagram Kelola Transaksi ................................... 167

Tabel 4. 23 Narasi Use Case Diagram Validasi ................................................. 168

Tabel 4. 24 Narasi Use Case Diagram Pendapatan ............................................ 170

Tabel 4. 25 Narasi Use Case Diagram Pengeluaran ........................................... 171

Tabel 4. 26 Objek Potensial Class Diagram ....................................................... 225

Tabel 4. 27 Identifikasi Objek Potensial Class Diagram .................................... 225

Tabel 4. 28 Objek yang diusulkan ...................................................................... 227

Tabel 4. 29 Perancangan Struktur Database User .............................................. 231

Tabel 4. 30 Perancangan Struktur Database Bahan Baku .................................. 232

Tabel 4. 31 Perancangan Struktur Database Pelanggan ..................................... 233

Tabel 4. 32 Perancangan Struktur Database Pesanan Penjualan ........................ 234

Tabel 4. 33 Perancangan Struktur Database Supplier ........................................ 236

Tabel 4. 34 Perancangan Struktur Database Pesanan Pembelian ....................... 237

Tabel 4. 35 Perancangan Struktur Database Invoice .......................................... 238

xxviii

Tabel 4. 36 Perancangan Struktur Database Kwitansi ....................................... 239

Tabel 4. 37 Perancangan Struktur Database Pengiriman ................................... 240

Tabel 4. 38 Perancangan Struktur Database Penerimaan ................................... 241

Tabel 4. 39 Perancangan Struktur Database Pendapatan ................................... 242

Tabel 4. 40 Perancangan Struktur Database Pengeluaran .................................. 243

Tabel 4. 41 Perancangan Struktur Database Akun ............................................. 244

Tabel 4. 42 Perancangan Struktur Database Jurnal ............................................ 245

Tabel 4. 43 Matrix CRUD .................................................................................. 247

Tabel 4. 44 Daftar Tools ..................................................................................... 293

Tabel 4. 45 Pengujian User “IT” ........................................................................ 294

Tabel 4. 46 Pengujian User “Marketing” ........................................................... 296

Tabel 4. 47 Pengujian User “PPIC” ................................................................... 300

Tabel 4. 48 Pengujian User “Purchasing” .......................................................... 302

Tabel 4. 49 Pengujian User “Warehouse” .......................................................... 306

Tabel 4. 50 Pengujian User “Finance” ............................................................... 310

Tabel 4. 51 Pengujian User “Accounting” ......................................................... 316

Tabel 4. 52 Pengujian User “Manajer”............................................................... 320

Tabel 4. 53 Pengujian User “Vice Direktur” ...................................................... 322

xxix

DAFTAR SIMBOL

DIAGRAM UML (Unified Modelling Language)

No Diagram Simbol Nama

1. Use Case Diagram

(M. Shalahuddin

Rosa A.S, 2014)

Actor

Include

Extend

Association

System

Use Case

2 Activity Diagram

(M. Shalahuddin

Rosa A.S, 2014)

Generalitation

Class

Collaboration

Realization

xxx

Depedency

Association

3 Sequence Diagram

(M. Shalahuddin

Rosa A.S, 2014)

Lifeline

Actor

Message

Boundary

Control Class

Entity Class

4 Class Diagram

(M. Shalahuddin

Rosa A.S, 2014)

Swim Lane

Initial State

Activity Final

Node

xxxi

Decision Node

Control Flow

Action

xxxii

Universitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam dunia bisnis yang penuh persaingan sekarang ini, pengendalian dan

kelancaran dalam proses transaksi serta pengambilan keputusan yang tepat sangat

diperlukan untuk mempertahankan daya saing dengan perusahaan lain. Agar proses

transaksi serta pengambilan keputusan memiliki tingkat akurat yang tinggi maka

dibutuhkan informasi yang handal. Hal ini dapat dicapai dengan adanya sistem

informasi akuntansi yang baik dalam menunjang pembentukan proses transaksi dan

pengambilan keputusan berdasarkan proses bisnis yang berlaku bagi perusahaan.

Kemampuan teknologi informasi masa sekarang telah membantu dalam

menciptakan suatu sistem informasi akuntansi yang handal, kompeten dan akurat.

Namun belum banyak perusahaan yang menerapkan sistem informasi akuntansi

terhadap siklus pendapatan dan pengeluaran perusahaan guna mengatasi ancaman

– ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan. Ancaman penjualan secara kredit

ke pelanggan yang memiliki kredit macet buruk dapat mempengaruhi pendapatan

perusahaan, pencatatan laporan pembelian yang belum relevan dan pembayaran

utang yang tidak terkontrol, mapun hilangnya data serta kesalahan atau redudansi

data sangat memungkinkan untuk terjadi dan akan menjadi masalah bagi

perusahaan yang belum menerapkan sistem informasi akuntansi

PT. Golden Korea Kharisma merupakan perusahaan manufaktur swasta di

Tangerang yang bergerak dibidang pengecoran logam (casting) dan stainless.

2

Proses yang dilakukan di perusahaan ini, dimulai dari peleburan, pengecoran

sampai dengan barang jadi serta permesinan. Sejak tahun 2001 perusahaan ini mulai

memproduksi produk – produk dari bahan baku besi, baja, aluminium, stainless,

kuningan, tembaga dan berbagai macam produk logam lainnya. Hasil produk

jadinya seperti spare parts mesin untuk dunia perindustrian. Pada perusahaan ini,

proses pencatatan, pembuatan faktur penjualan, hingga pembuatan pelaporan masih

dilakukan secara manual dengan menggunakan Microsoft Excel. Proses yang masih

manual tersebut mempunyai banyak kekurangan, seperti yang tertulis menurut

jurnal TEKNOIF, Vol.1, No.2, Edisi Oktober 2013, ”Perancangan Sistem Inventory

Spare Parts Mobil Pada CV. Auto Parts Toyota Berbasis Aplikasi Java”, yaitu

tampilan microsoft excel masih tampak jadul, menu yang tersedia tampak tidak

beraturan, susah untuk mensinkronisasikan data yang ada pada perusahaan dan

mudah terjadi redudansi data.

Selain masalah diatas, PT. Golden Korea Kharisma juga mempunyai

masalah pada siklus pendapatan. Menurut ibu Haena Sarah selaku Vice Direktur,

permasalahan yang terjadi diantaranya, penunggakan pembayaran yang dilakukan

oleh beberapa pelanggan hingga menyebabkan kredit macet. Dari data kredit macet

tersebut PT. Golden Khorea Kharisma merasa perlu melakukan pengawasan, guna

mencegah hal tersebut terulang kembali. Gambar 1.1 menunjukan satu pelanggan

3

yang memiliki empat kredit macet dan terdapat beberapa catatan diluar kolom excel

yang terlihat tidak rapih, seperti dibawah ini :

Dari gambar 1.2 data kredit macet PT. Golden Korea Kharisma diatas,

penulis membuat diagram grafik sisa kredit macet. Terlihat ditahun 2016 angka

piutang semakin meningkat, dimana di tahun 2011 kredit macet pada PT. Golden

Korea Kharisma sebesar Rp. 55.135.250, tahun 2012 sebesar Rp. 13.490.000, tahun

2013 sebesar Rp. 34.152.500, tahun 2014 sebesar Rp. 104.301.720, tahun 2015

sebesar Rp.54.900.00, dan di tahun 2016 sebesar Rp. 261.979.470.

Gambar 1. 1 Pencatatan Kredit Macet

4

Gambar 1. 2 Grafik Sisa Kredit Macet

Selain permasalahan kredit macet, ditemukan beberapa kendala pada proses

bisnis yang memakan waktu sampai dua minggu, yakni mulai dari pencatatan

transaksi penjualan, hingga pembuatan faktur penjualan, sampai dengan laporan

keuangan. Hal tersebut terjadi dikarenakan pencatatan transaksi harus dilakukan

satu persatu, yang dapat menyebabkan terjadinya kesalahan pencatatan pada

transaksi penjualan, ataupun terdapat faktur yang terselip.

Selain itu, PT. Golden Korea Kharisma memiliki permasalahan pada siklus

pengeluaran, yakni belum terdapat pengontrolan terhadap laporan utang

perusahaan. Karena hal tersebut, perusahaan tidak dapat melihat tanggal jatuh

tempo pembayaran utang perusahaan terhadap supplier dan tidak dapat melihat

laporan utang yang sudah lunas maupun belum lunas. Berikut dibawah ini

merupakan grafik laporan sisa utang pada PT. Golden Korea Kharisma.

Rp55.135.250

Rp13.490.000 Rp34.152.500

Rp104.301.720

Rp54.900.000

Rp261.979.470

Rp-

Rp50.000.000

Rp100.000.000

Rp150.000.000

Rp200.000.000

Rp250.000.000

Rp300.000.000

2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6

CREDIT MACET

5

Gambar 1. 3 Grafik Sisa Utang Catatan Tahun 2016

Dari gambar 1.3 data sisa utang perusahaan, semakin meningkat. Dimana

perusahaan masih memiliki utang di tahun 2013 sebesar Rp. 34.140.210, meningkat

pada tahun 2014 sebesar Rp. 153.932.778, selanjutnya pada tahun 2015 sebesar Rp.

166.053.800 dan di tahun 2016 sebesar Rp. 211. 819.383. Grafik laporan sisa utang

yang tercatat di tahun 2016 meningkat tiap tahunnya. Hal tersebut sebagai salah

satu dasar penelitian untuk membuat kontrol sistem, yang berfungsi untuk

memonitoring laporan sisa utang, guna meminimalisir utang yang masih ada lebih

dari 2 tahun terakhir.

Dari uraian permasalahan yang ada pada PT. Golden Korea Kharisma.

Penulis melihat beberapa literatur sejenis yang terdiri dari jurnal ilmiah, artikel

ilmiah dan skripsi. Sebagai referensi yang berkaitan dengan penelitian yang

dikerjakan oleh penulis. Diantaranya, penelitian dengan judul Rancang Bangun

Sistem Informasi Akuntansi Pada Warnet Utama Berdasarkan Siklus Pendapatan,

Rp0

Rp50.000.000

Rp100.000.000

Rp150.000.000

Rp200.000.000

Rp250.000.000

2013 2014 2015 2016

Sisa Utang

6

Pengeluaran dan Keuangan Menggunakan Metode Use Case Driven Object, yang

ditulis oleh Setyo, Ahmad Utomo, tahun 2016. Kegiatan akuntansi saat ini, seperti

pencatatan transaksi dalam bentuk jurnal, perhitungan keuntungan dan kerugian,

serta pelaporan keuangan untuk evaluasi pada Warnet Utama masih dilakukan

secara manual. Hal ini dapat menghambat proses bisnis pada Warnet Utama dalam

mengembangkan usahanya. Dari permasalahan tersebut dilakukan perancangan

Sistem Informasi Akuntansi pada Warnet Utama menggunakan model perancangan

Metode Use Case Driven Object. Bahasa pemrograman mengunakan PHP dan

MySQL sebagai basis datanya, diuji menggunakan software Enterprise Architect.

Hasil perancangan dapat mencatat hasil transaksi pada warnet utama, hingga

menghasilkan laporan keuangan berupa grafik keuangan dalam setahun, neraca

saldo bulanan dan juga buku besar. Literatur sejenis lain dengan judul Rancang

Bangun Sistem Informasi Akuntansi pada U.D Sejahtera, yang ditulis oleh Santoso,

Danny dan Wiradinata, Trianggoro, tahun 2016. Saat ini, sistem pemantauan

keuangan masih dilakukan secara manual sehingga mengakibatkan proses menjadi

rumit, tidak efisien, dan rentan terhadap kesalahan manusia. Melalui penerapan

sistem informasi akuntansi, proses pencatatan keuangan perusahaan dapat berjalan

secara otomatis dan pengelola perusahaan dapat lebih fokus pada ekspansi

perusahaan. Perancangan sistem menggunakan metode SDLC dengan Bahasa

pemrograman Java dan MySQL sebagai basis data.

Literatur lainnya dengan judul Rancang Bangun Aplikasi Sistem Penjualan

Dengan Layanan Tagihan Menggunakan SMS Gateway Pada UD Hutama, ditulis

oleh Eri, Dimas Indrawan, tahun 2014. UD Hutama melayani penjualan secara tunai

7

maupun secara kredit. Selama lima tahun berdiri, pencatatan transaksi penjualan

dilakukan secara manual. Pencatatan transaksi secara kredit dicatat dalam buku

piutang. Pencatatan transaksi secara tunai hanya dilakukan pengumpulan nota

penjualan. Untuk pencatatan stok perkakas dilakukan pada kartu stok. Berdasarkan

permasalahan tersebut, maka penulis membuat aplikasi untuk mendukung kinerja

perusahaan. Aplikasi yang dihasilkan berbasis desktop dengan metode

pengembangan SDLC dan SQL Server sebagai basis data. Literatur lainnya dari

skripsi dengan judul Sistem Informasi Pembelian, Persediaan, Penjualan, Hutang

dan Piutang Pada PT. Dwi Naga Sakti Abadi, ditulis oleh Primus, Edo, tahun 2015.

Setelah dilakukan penelitian pada sistem yang berjalan, dari penelitian tersebut

ditemukan beberapa kelemahan dalam sistem yang sedang berjalan, Semua

pencatatan aktivitas perusahaan memang sudah terkomputerisasi. Namun

kelemahannya adalah sistem yang sudah terkomputerisasi tersebut tidak terhubung

dengan sistem yang lainnya, maka dari itu kinerja karyawan pun kurang efisien.

Karena hal tersebut, dilakukan perancangan dengan menggunakan metode waterfall

dan pemodelan UML. Sistem yang dihasilkan berbasis desktop menggunakan

bahasa pemrograman VB.Net dan penyimpanan basis data menggunakan SQL

Server.

Literatur lainnya dengan judul Perancangan dan Pembuatan Aplikasi

Sistem Informasi Akuntansi Atas Siklus Pengeluaran dan Pendapatan untuk UD X,

ditulis oleh Tanjaya, Patricia. Rostianingsih, Silvia dan Elsye, Hatane Saarce tahun

2016. Sistem akuntansi di UD X masih menggunakan cara manual yaitu pencatatan

utang pada kartu utang dan piutang pada kartu piutang pada file Microsoft Excel.

8

Berdasarkan analisis permasalahan yang dihadapi oleh UD X, maka dilakukan

pembuatan aplikasi untuk mendukung kinerja UD X. Aplikasi yang

diimplementasikan dapat memproses transaksi pembelian, penjualan, retur

pembelian, retur penjualan, surat perintah kerja, pembayaran hutang dan piutang,

serta pembuatan laporan akuntansi. Desain sistem baru Data Flow Diagram

menggunakan aplikasi Microsoft Visio, dan ERD menggunakan Power Designer

15. Aplikasi dibuat dengan mengunakan Framework CodeIgniter dan MySQL

sebagai penyimpanan database.

Berdasarkan penelitian yang sudah dijelaskan diatas, mengungkapkan

bahwa secara garis besar permasalahan pada pengelolaan data keuangan perusahaan

atau organisasi rata – rata disebabkan karena proses pencatatan transaksi masih

dilakukan secara manual dengan menggunakan microsoft excel. Sehinggan proses

yang dilakukan tersebut, mengakibatkan proses menjadi rumit, tidak efisien dan

efektif, serta rentan terhadap kesalahan manusia. Saat ini demi menjaga kontinuitas

perusahaan, maka perusahaan dituntut untuk dapat lebih efektif dan efisien dalam

menangani masalah – masalah yang terjadi pada perusahaan agar tetap eksis dan

berkembang. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan

efektifitas dan efisiensi kegiatan perusahaan, hal tersebut dapat terjadi apabila

perusahaan mempunyai sistem informasi yang baik.

Dari uraian latar belakang diatas, maka PT. Golden Korea Kharisma

membutuhkan sistem informasi berbasis web yang akan membantu untuk

memecahkan permasalahan tersebut. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk

membuat sistem informasi berbasis web dengan judul “Rancang Bangun Sistem

9

Informasi Akuntansi Pendapatan dan Pengeluaran Dengan Layanan SMS

Gateway Pada PT. Golden Korea Kharisma”. Dengan adanya sistem informasi

ini diharapkan dapat memperbaiki permasalahan yang ada saat ini.

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah berdasarkan latar belakang yang telah

diuraikan diatas adalah sebagai berikut:

1. Belum adanya sistem informasi akuntansi untuk mendukung kegiatan

pencatatan transaksi dan pembuatan laporan keuangan pada PT. Golden

Korea Kharisma, Karena proses yang dilakukan masih menggunakan

Microsoft Excel dan dirasakan masih terdapat kekurangan oleh karena

itu diperlukan sistem informasi akuntansi.

2. Pembayaran piutang dari beberapa pelanggan yang menunggak walau

telah jatuh tempo, hingga menyebabkan kredit macet karena piutang

yang tak tertagih.

3. Proses pencatatan hingga pembuatan laporan, invoice dan faktur – faktur

memakan waktu dua minggu karena proses yang dilakukan secara

manual dengan menggunakan Microsoft Excel.

4. Belum terdapat pengontrolan terhadap pencatatan hutang PT. Golden

Korea Kharisma dan tidak terdapat keterangan lunas pada pencatatan.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan bahwa

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah “Bagaimana

10

Merancang Sistem Informasi Akuntansi Pendapatan dan Pengeluaran Pada

PT. Golden Korea Kharisma dengan Layanan SMS Gateway ”?

1.4 Batasan Masalah

Sebagai ruang lingkup perancangan skripsi ini, penulis mengambil batas

cakupan pembahasan agar menjaga konsistensi tujuan dari perancangan sistem itu

sendiri, sehingga masalah yang dihadapi tidak meluas dan pembahasan menjadi

terarah. Batasan tersebut adalah :

1. Sistem hanya difokuskan dibidang siklus pendapatan dan pengeluaran,

dalam proses pencatatan transaksi pendapatan dan pengeluaran,

penagihan piutang dengan sms gateway, pembuatan invoice, kwitansi

dan surat jalan serta laporan keuangan.

2. Penelitian ini dilakukan pada PT. Golden Korea Kharisma, departemen

Keuangan bagian Penjualan dan Pembelian.

3. Data yang diolah dalam aplikasi ini adalah data transaksi pendapatan

dan pengeluaran.

4. Metode pengembangan sistem menggunakan RAD (Rapid Application

Development) dengan tahapan Requirement Planning, RAD Design.

Implementation.

5. Tools yang digunakan adalah UML (Unified Modeling Language) dan

untuk menggambarkan proses yang digunakan adalah Use Case

Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.

6. Metode yang digunakan untuk menganalisis sistem yakni menggunakan

metode Analisis PIECES.

11

7. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk aplikasi dibangun

menggunakan Bahasa pemrograman PHP dan My SQL sebagai database

dengan menggunakan framework CodeIgniter.

8. Keluaran dari aplikasi ini berupa dokumen tercetak meliputi: surat jalan,

faktur penjualan, laporan pendapatan dan pengeluaran serta laporan

keuangan.

9. Sistem yang dibuat sampai dengan tahapan testing dengan

menggunakan Black Box Testing.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini terdiri atas tujuan umum dan

tujuan khusus. Tujuan umumnya adalah menghasilkan perancangan Sistem

Informasi Akuntansi Pendapatan dan Pengeluaran pada PT. Golden Korea

Kharisma yang dapat menjadi solusi masalah yang ada dalam pencatatan hingga

pelaporan pendapatan dan pengeluaran secara kredit dalam bentuk grafik dan

laporan keuangan yang dilakukan secara manual menggunakan Microsoft Excel dan

buku, dengan layanan sms gateway untuk peringatan penagihan piutang. Sedangkan

tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Membantu manajemen perusahaan dalam mengelola data transaksi

pendapatan dan pengeluaran.

2. Layanan penagihan piutang dengan menggunakan sms gateway secara

terkomputerisasi agar lebih efektif dan efisien .

3. Mempermudah pembuatan faktur penjualan dan surat jalan.

12

4. Mempercepat hasil pelaporan keuangan dan pelaporan pendapatan serta

pengeluaran dalam bentuk grafik untuk membantu pengambilan

keputusan yang digunakan oleh Direktur.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah

a. Bagi Penulis

1. Mengetahui dasar – dasar ilmu dasar – dasar konsep sistem

informasi yang dipelajari dalam mata kuliah Sistem Informasi

Manajemen, ilmu akuntansi terkomputerisasi dalam mata kuliah

Sistem Informasi Akuntansi dan Rekayasa Perangkat Luak pada

program studi Sistem Informasi.

2. Mengetahui permasalahan – permasalahan pada bidang penjualan

dan pengeluaran di PT. Golden Korea Kharisma.

3. Diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi penulis untuk mena

4. mbah wawasan, sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan

sebagai dasar pengembangan bagi peneliti lain.

b. Bagi Perusahaan

1. Mengetahui kekurangan yang terdapat pada siklus pendapatan dan

pengeluaran perusahaan dan mendapatkan solusi dari permasalahan

yang ada.

2. Melakukan implementasi komputerisasi pengolahan data transaksi

pendapatan dan pengeluaran, penagihan piutang, pelaporan

13

keuangan neraca, laba rugi dan arus kas serta laporan pendapatan

dan pengeluaran dalam bentuk grafik.

3. Dapat mengoptimalkan efektif dan efisien manajemen perusahaan

dalam siklus pendapatan dan siklus pengeluaran perusahaan.

c. Bagi Universitas

1) Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya

dibidang profesi dan bahan evaluasi Universitas.

2) Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai pengetahuan

akademik yang telah didapat.

1.7 Metodologi Penelitian

Dalam proses analisis penelitian ini, ada beberapa metode yang dipakai

terkait dengan mekanisme pengolahan data yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1.7.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan oleh

penulis adalah menggunakan tiga cara untuk mengumpulan data, yaitu :

observasi, wawancara dan studi literatur.

a. Observasi

Observasi ini dilakukan di PT. Golden Korea Kharisma dari tanggal 4

September sampai dengan 28 Februari 2017. Penulis mengumpulkan data

dan informasi dengan melihat langsung proses yang berjalan sesuai dengan

kebutuhan dalam perancangan sistem informasi akuntansi siklus

14

pendapatan dan pengeluaran pada PT. Golden Korea Kharisma, hasil dari

observasi penulis mendapatkan data :

1. Profil Perusahaan PT. Golden Korea Kharisma

2. Data penjualan dan pembelian Purchase Order

3. Data keuangan dan laporan keuangan PT. Golden Korea Kharisma

tahun 2016

b. Wawancara

Wawancara dilakukan secara langsung dengan ibu Haena Sarah selaku

Direktur PT. Golden Korea Kharisma, dengan adanya tanya – jawab dan

diskusi. Hasil dari wawancara yang telah dilakukan penulis dapat

mengetahui permasalahan – permasalah yang terjadi pada PT. Golden Korea

Kharisma diantaranya, permasalahan mengenai : Sistem Berjalan, Siklus

pendapatan dan pengeluaran, mulai dari transaksi sampai dengan pelaporan

keuangan.

c. Studi Literatur

Pengumpulan data dan informasi dengan membaca literatur yang ada

serta menelaah secara tekun. Dengan mengadakan survey terhadap data

yang telah ada, peneliti harus mencari teori – teori yang telah berkembang

dalam bidang ilmu yang diteliti, mencari metode serta teknik penelitian,

baik dalam pengumpulan data atau dalam analisa data yang pernah

dilakukan peneliti – peneliti terdahulu.

15

1.7.2 Metode Pengembangan Sistem

Pengembangan aplikasi ini menggunakan metodologi pengembangan

berorinetasi objek (object oriented modeling), yakni pendekatan berorientasi objek

terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta

perangkat-perangkat lunak. Sebagai rute pengembangan aplikasi akan digunakan

RAD (Rapid Application Development), yaitu sebuah strategi pengembangan

sistem menekankan kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang

ektensif dalam kontruksi, cepat, berulang dan bertambah serangkaian prototype

yang bekerja pada sebuah sistem dan pada akhirnya berkembang ke dalam sistem

final.

1.8 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran secara menyeluruh terhadap masalah yang

sedang diteliti, maka sistematika penulisan dapat dibagi dalam beberapa bab

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan latar belakang masalah, identifikasi

masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, metode pengumpulan data,

metode pengembangan sistem dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan berbagai teori yang mendasari analisis

permasalahan dan berhubungan dengan topik yang dibahas

16

dalam merancang dan membangun aplikasi sistem informasi

akuntansi pendapatan dan pengeluaran studi kasus PT. Golden

Korea Kharisma.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam

menyelesaikan kasus pendataan dan pengaplikasian sistem

informasi akuntansi pendapatan dam penjualan pada

perusahaan tersebut. Perancangan yang berisi semua

metodologi yang berhubungan dengan topik yang dibahas dan

akan digunakan dalam pembuatan aplikasi sistem informasi

akuntansi pendapatan dan penjualan ini, serta penganalisaan

masalah yang ada dalam perusahaan sehingga dapat diberikan

suatu solusi optimal terhadap permasalahan yang ada.

BAB IV SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Bab ini berisi analisis masalah dalam membangun sistem

informasi akuntansi pendapatan dan pengeluaran pada PT.

Golden Korea Kharisma, perancangannya dengan

menggunakan UML untuk aplikasi yang akan dibangun

sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat, serta struktur

program dan analisis sistem yang sedang berjalan pada

aplikasi ini sesuai dengan metode pembangunan perangkat

lunak yang digunakan.

17

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari uraian yang sudah dijelaskan

pada bab – bab sebelumnya, dan juga berisi saran – saran

perbaikan.

18

Universitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

19

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Rancang Bangun Sistem

2.1.1 Pengertian Rancang

Perancangan merupakan salah satu hal yang penting dalam membuat

program. Adapun tujuan dari perancangan ialah untuk memberi gambaran yang

jelas lengkap kepada pemrograman dan ahli teknik yang terlibat. Perancangan

harus berguna dan mudah dipahami sehingga mudah digunakan.

Menurut Pressman (2009) perancangan atau rancang merupakan

serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisis dan sebuah sistem

kedalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana

komponen – komponen sistem di implementasikan.

2.1.2 Pengertian Bangun

Menurut Pressman (2009) pengertian pembangunan atau bangun sistem

adalah kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki

sistem yang telah ada baik secara keseluruhan maupun bagian (Presman, 2009).

Jadi dapat disimpulkan bahwa Rancang Bangun adalah penggambaran,

perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang

terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Dengan demikian

pengertian rancang bangun merupakan kegiatan menerjemahkan hasil analisa ke

20

dalam bentuk paket perangkat lunak kemudian menciptakan sistem tersebut atau

memperbaiki sistem yang sudah ada.

2.2 Konsep Dasar Sistem

2.2.1 Pengertian Sistem

Pengertian sistem menurut beberapa ahli yaitu, Menurut Tata Sutabri

(2012), pada dasarnya sistem adalah sekelompok unsur yang erat

hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama - sama untuk

mencapai tujuan tertentu.

James A. Hall (2011), memaparkan bahwa sistem adalah sebuah

kelompok dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan atau

subsistem untuk mencapai tujuan bersama.

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah komponen

- komponen yang saling berkaitan dan bekerjasama untuk mencapai suatu

tujuan tertentu.

2.2.2 Karakteristik Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009), dalam bukunya Sistem Informasi

Konsep dan Aplikasi, karakteristik system antara lain :

1) Mempunyai Komponen Sistem (Components System)

Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi

sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang

berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen

yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan.

21

Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem

lain yang lebih besar, maka akan disebut dengan subsistem,

sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya.

2) Mempunyai Batasan Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu

sistem dengan yang lainnya atau dengan lingkungan luar.

3) Mempunyai Lingkungan luar (Environments)

Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat

mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang

menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang

menguntungkan ini tentunnya harus dijaga sehingga akan

mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan

lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar

tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.

4) Mempunyai Penghubung (Interface) Antar Komponen

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu

subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang

akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input)

hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, sustu

subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem

yang lain membentuk satu kesatuan.

22

5) Mempunyai Masukan (Input)

Masukan sistem merupakan energi yang dimasukan ke dalam

sistem yang berupa masukan perawatan ( maintenance input ),

yaitu bahan yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi

dan masukan sinyal (signal input), yaitu masukan yang diproses

untuk mendapatkan keluaran.

6) Mempunyai Pengolahan (Processing)

Pengolahan (process) merupakan bagian yang merupakan bagian

yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran

yang diinginkan.

7) Mempunyai Sasaran (Objective) dan Tujuan

Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal).

Apabila sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem

tidak aka nada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu

sistem. Tanpa adanya tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan

terkendali.

8) Mempunyai Keluaran (Output)

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran

dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau

hanya sebagai sisa pembuangan.

23

9) Mempunyai Umpan Balik (Feed Back)

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (Control) sistem

untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan

mengembalikannya ke dalam kondisi normal.

2.2.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009) dalam bukunya yang berjudul Sistem

Informasi Konsep dan Aplikasi. Sistem dapat diklasifikasikan berbagai sudut

pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem abstrak (abstrak system) dan sistem fisik (physical system).

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide

yang tidak tampak secara fisik, misalnya : sistem teologia, yaitu

sistem yang berupa pemikiran – pemikiran hubungan antara

manusia dan tuhan. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang

ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem akuntansi dan

sebagainya.

2. Sistem alamiah (manual system) dan sistem buatan manusia

(human made system).

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam,

tidak dibuat manusia, misalnya : perputaran bumi mengelilingi

matahari. Sedangkan sistem buatan manusia yang melibatkan

interaksi antara manusia dengan mesin disebut human machine

system, misalnya : sistem informasi.

24

3. Sistem tertentu (deterministik system) dan sistem tak tentu

(probabilistic system).

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku

yang sudah dapat diprediksi secara cepat dan interaksi diantara

bagian – bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, misalnya : sistem

komputer. Sedangkan sistem tak terntu adalah sistem yang kondisi

masa depannya tidak dapat di prediksi, karena mengandung unsur

probabilitas.

4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).

Sistem tertutup (closed system) merupakan sistem yang tidak

berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Sistem ini juga bekerja secara otomatis tanpa adanya campur

tangan pihak luar. Dalam kenyataannya tidak ada sistem yang

benar – benar tertutup, yang ada hanyalah sistem yang relatife

tertutup (relative closed system). Sistem relatif tertutup biasanya

mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu serta tidak

terpengaruh oleh keadaan di luar sistem. Sedangkan sistem terbuka

(open system) adalah sistem yang berhubungan dan dapat

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistm terbuka menerima

input dari subsistem lain dan menghasilkan output untuk subsistem

lain. Sistem ini mampu beradaptasi dan memiliki sistem

pengendalian yang baik karena lingkungan luar yang bersifat dapat

mengganggu jalannya proses di dalam sistem.

25

2.2.4 Tujuan Sistem

Adapun tujuan sistem menurut Azhar Susanto (2013) yang bukunya

berjudul Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut :

“Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai

oleh suatu sistem. Agar target tersebut bisa tercapai, maka target dan sasaran

tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri – ciri atau kriterianya. Upaya

mencapai suatu sasaran tanpa mengetahui ciri – ciri atau kriteria dapat juga

digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu sistem dan

menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian”. Dari pengertian tersebut dapat

ditarik kesimpulan bahwa sistem merupakan kumpulan suatu komponen sistem

yang saling berhubungan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan suatu

kegiatan pokok perusahaan.

2.3 Konsep Dasar Informasi

2.3.1 Pengertian Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting

bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan sehari – hari. Beberapa para ahli

mendefiniskan informasi sebagai berikut, menurut Agus Mulyanto (2009) dalam

bukunya yang berjudul Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi:

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih baik

berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan

sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata”.

26

Menurut Jogiyanto (2009) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan

Desain Sistem Informasi mengemukakan definisi informasi adalah :

“Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti

bagi yang menerimanya”.

2.3.2 Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto, H.M (2009), dalam bukunya yang berjudul Analisis

dan Desain Sistem Informasi “Nilai adalah suatu informasi dikatakan bernilai

bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya”.

Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses

pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan

dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu

diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem, informasi

umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.

2.3.3 Kualitas Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009) dalam bukunya yang berjudul Sistem

Informasi Konsep dan Aplikasi, Kualitas informasi bergantung pada 3 (tiga) hal

yang sangat domain yaitu :

1. Informasi harus akurat

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber hingga

penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang

dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi

dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau

27

menyesatkan, bebas dari kesalahan – kesalahan dan harus jelas

mencerminkan maksudnya.

2. Informasi harus tepat waktu

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data,

datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang

terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena

informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

3. Informasi harus relevan

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya.

Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi

pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap – tiap satu dengan

yang lainnya berbeda.

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.4.1 Pengertian Sitem Informasi

Menyangkut pemahaman tentang pengertian sistem informasi ini,

dalam bukunya Agus Mulyanto (2009) dalam bukunya yang berjudul Sistem

Informasi Konsep dan Aplikasi mengutipkan beberapa pendapat para ahli,

diantaranya :

1. Menurut James alter, sistem informasi akuntansi adalah

“Kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi

informasi yang digunakan diorganisasikan untuk mencapai tujuan

dalam sebuah organisasi”.

28

2. Menurut Bodnar dan Hopwood, sistem informasi adalah

“Kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang

untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang

berguna”.

3. Menurut Gelimas, Oram dan Wiggins, sistem informasi adalah

“Suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas

sekumpulan komponen berbasis computer dan manual yang dibuat

untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta

menyediakan informasi keluaran kepada pemakai”.

4. Menurut Turban, McLean dan Waterbe, sistem informasi adalah

“Sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan,

menganalisa, dan menyebarkan informasi untuk tujuan spesifik”.

5. Menurut Josep Wilkinson, Sistem informasi adalah “Kerangka

kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer)

untuk mengubah input (input) menjadi keluaran (informasi), guna

mencapai sasaran perusahaan”.

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi adalah sistem yang terdiri dari kumpulan komponen

sistem, yaitu software, hardware dan brainware yang memproses

informasi menjadi sebuah output yang berguna untuk mencapai

suatu tujuan tertentu dalam suatu organisasi.

29

2.4.2 Komponen Dasar Sistem Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009) dalam bukunya yang berjudul Sistem

Informasi Konsep dan Aplikasi menyatakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari

lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi”. Kelima

sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan.

Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam

suatu sistem informasi. Namun dalam kenyataannya, tidak semua sistem

informasi mencakup kelima komponen tersebut. Berikut merupakan penjelasan

komponen dari sistem informasi :

1. Sumber Daya Manusia

Manusia mengambil peranan yang penting bagis sistem informasi.

Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi.

Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok

yaitu pengguna akhir dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir

adalah orang – orang yang menggunakan informasi yang

dihasilkan dari sistem informasi, sedangkan pakar sistem informasi

orang – orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem

informasi.

2. Sumber Daya Hardware

Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan

dalam pemrosesan informasi. Sumber daya ini tidak hanya sebatas

computer saja, melainkan semua media data seperti lembaran

kertas dan disk magnetic atau optikal.

30

3. Sumber Daya Software

Sumber daya softaware adalah semua rangkaian perintah

(instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber

daya ini tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa

prosedur.

4. Sumber Daya Data

Sumber daya data bukan hanya sekedar Bahan Baku untuk

memasukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar

membentuk sumber daya organisasi.

5. Sumber Daya Jaringan

Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang

menghubungkan computer, memproses komunikasi, dan peralatan

lainnya, serta dikendalikan melalui software komunikasi. Sumber

daya ini dapat berupa media komunikasi seperti kabel, satelit dan

dukungan jaringan seperti modem, software pengendali, serta

prosesor antar jaringan.

2.5 Konsep Dasar Akuntansi

2.5.1 Pengertian Akuntansi

Menyangkut pemahaman tentang pengertian akuntansi, dalam bukunya

Ely Suhayati dan Sri Devi Anggadini (2009) yang berjudul Akuntansi Keuangan

mengutipkan beberapa pendapat para ahli, diantaranya “ f Certified Public

Accountants :

31

Menurut American Institue of Certified Public Accountants :

“Akuntansi adalah seni percatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan

kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam

bentuk satuan uang dan penginterprestasian hasil proses tersebut”.

Menurut Niswonger, Fees dan Warren yang diterjemahkanoleh

Marianus Sinaga menyatakan bahwa : “Akuntansi adalah proses mengenali,

mengukur dan mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk memperoleh

pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi yang

bersangkutan”.

Menurut Mursyidi (2010) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi

Dasar : “Akuntansi adalah proses pengidentifikasian data keuangan, memproses

pengolahan dan penganalisisan data yang relevan untuk diubah menjadi

informasi yang dapat digunkan untuk pembuatan keputusan”.

Definisi menurut Soemarso (2009) dalam buku yang berjudul

Akuntansi Suatu Pengantar yang menerangkan bahwa :

“Akuntansi (accounting) suatu disiplin yang menyediakan informasi

penting sehingga memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian jalannya

perusahaan secara efisien”.

Jadi dari pengertian beberapa ahli di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa akuntansi adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi, melakukan

pencatatan, dan mengkomunikasikan kegiatan ekonomi yang bermanfaat untuk

pihak eksternal dan internal.

32

2.5.2 Tujuan dan Fungsi Akuntansi

Menurut Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini (2009) dalam bukunya

yang berjudul Akuntansi Keuangan bahwa akuntansi mempunyai tujuan untuk

menyajikan informasi ekonomi dari suatu kesatuan ekonomi atau perusahaan

kepada pihak – pihak yang berkepentingan, baik pihak di dalam perusahaan

maupun pihak di luar perusahaan, dan fungsi akuntansi adalah untuk menghitung

laba yang dicapai perusahaan kemudian menilai apakah pimpinan perusahaan

telah melaksanakan tugas dan kewajiban yang telah dibebankan oleh para

pemilik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan membantu mengamnkan

dan mengawasi semua hak dan kewajiban perusahaan khususnya dari segi

keuangan.

2.6 Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi merupakan bagian terbesar dari sistem informasi

manajemen yang mengolah data keuangan atau yang berkaiatan dengan masalah

keuangan menjadi informasi keuangan. Pada dasarnya sistem informasi akuntansi

merupakan itegrasi dari berbagai sistem atau siklus pengolahan transaksi.

2.6.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Pengertian sistem informasi akuntansi menurut Marshall B. Romney

dan Paul John Seinbart (2009:28), menyatakan bahwa :

“Accounting informations system is a system that collect, records,

strores,and processes data to produce information for makes”.

33

Sedangkan pengertian sistem informasi akuntansi menurut George H.

Bodnar dan William S. Hopwood (2010:1), menyatakan bahwa:

“Accounting informations system is a collection of resources, such as

people and equipment, designed to transform financial and other data into

information”.

Kemudian R. L. Hurt (2008:4) menyatakan bahwa:

“Accounting information system is a set ot interrelated activities,

documents, and technologies designed to collect data, process it, and report

information to , diverse group of internal and external decision makers in

organization”.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

akuntansi merupakan suatu prosedur yang digunakan dalam menyampaikan

data kegiatan perusahaan terutama yang berhubungan dengan informasi

keuangan kepada pihak yang berkepentingan. Adapun unsur dari sistem

akuntansi adalah formulir, catatan, peralatan yang digunakan untuk

mengolah data dalam menghasilkan informasi keuangan yang diperlukan

oleh manajemen.

2.6.2 Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi memiliki tiga fungsi penting dalam

organisasi. Marshall B. Romney (2006: 6) memaparkan ketiga fungsi dalam

sistem informasi akuntansi sebagai berikut:

1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas

yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang

34

dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut dan para pelaku

yang terlibat dalam berbagai aktivitas-aktivitas tersebut, agar

pihak manajemen, para pegawai dan pihak-pihak luar yang

berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang

telah terjadi.

2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak

manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.

3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-

aset organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan

bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat dan andal.

2.6.3 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Selanjutnya Marshall B. Romney dan Paul Steinbart (2006: 10)

menyebutkan tujuan dari sebuah sistem informasi akuntansi yaitu:

1. Memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya-biaya untuk

menghasilkan produk atau jasa.

2. Memperbaiki efisiensi. Sistem Informasi Akuntansi yang

dirancang dengan baik dapat membantu memperbaiki efisiensi

jalannya suatu proses dengan memberikan informasi yang lebih

tepat waktu.

3. Memperbaiki pengambilan keputusan. Sistem Informasi

Akuntansi dapat memperbaiki pengambilan keputusan dengan

memberikan informasi yang akurat.

35

4. Berbagi pengetahuan. Sistem Informasi Akuntansi yang dirancang

dengan baik dapat mempermudah proses berbagi pengetahuan dan

keahlian yang selanjutnya dapat memperbaiki proses operasi

perusahaan dan bahkan memberikan keunggulan kompetitif.

2.6.4 Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Marshal B. Romney dan Paul John Steinbart (2006: 3) menyebutkan

ada lima komponen dalam sistem informasi akuntansi, yaitu:

1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan

melaksanakan berbagai fungsi. Dalam sistem informasi akuntansi

harus ada orang yang bisa mengoperasikan sistem yang ada di

suatu organisasi, sehingga fungsi-fungsi yang ada di organisasi

tersebut dapat berjalan sebagaimana mestinya.

2. Prosedur-prosedur baik manual maupun yang terotomatisasi, yang

dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses dan menyimpan

data tentang aktivitas-aktivitas organisasi. Sistem informasi

akuntansi memiliki prosedur-prosedur yang harus dijalankan

untuk mengolah data menjadi informasi.

3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi. Suatu organisasi

memiliki data yang berisikan kegiatan organisasi tersebut. Data

proses bisnis merupakan salah satu sumber informasi yang

mendukung sistem informasi akuntansi.

36

4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi. Software

yang digunakan dapat menunjang sistem informasi yang ada di

organisasi tersebut.

5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan

pendukung dan peralatan untuk komunikasi jaringan. Sistem

informasi akuntansi harus ditunjang dengan peralatan yang sesuai

dengan kebutuhan sistem informasi yang digunakan organisasi.

2.6.5 Alur Sistem Informasi Akuntansi

Nugroho Widjajanto (2001: 16) menyebutkan sistem informasi

akuntansi mempunyai alur input-proses-output, sebagai berikut:

1. Daur operasional merupakan daur dari mulai terjadinya

transaksi atau kejadian ekonomi sampai terekamnya transaksi-

transaksi dalam dokumen-dokumen. Daur operasional terdiri

dari beberapa subsistem, yaitu:

a) Siklus pendapatan

Siklus pendapatan mencakup kegiatan penjualan barang

dan jasa, penagihan dan pembayaran yang berkaitan dengan

penjualan barang dan jasa yang ada di suatu organisasi.

b) Siklus pengeluaran

Siklus pengeluaran mencakup kegiatan pengadaan Bahan

Baku, barang dagangan, bahan pembantu, biaya faktor

input lainnya, pelunasan kewajiban.

37

c) Silkus produksi

Siklus produksi mencakup kegiatan manufaktur, yaitu

proses mengubah Bahan Baku menjadi barang jadi.

d) Siklus keuangan

Siklus keuangan mencakup kegiatan penerimaan dan

pengeluaran uang sebagai akibat dari daur pendapatan,

pengeluaran, dan produksi.

2. Daur Penyusunan Laporan

Daur penyusunan laporan adalah daur yang mengubah dokumen

hasil transaksi dari daur operasi menjadi laporan, baik dalam

laporan keuangan maupun laporan manajemen.

2.6.7 Lingkup dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Marshal B. Romney dan Paul John Steinbart (2015), sistem

informasi akuntansi merupakan subsistem dari sistem informasi

manajemen. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi,

seperti informasi mengenai order penjualan, penjualan, penerimaan kas,

order pembelian penerimaan barang, dan penggajian kemungkinan besar

diperlukan bukan hanya oleh bagian akuntansi saja, melainkan juga oleh

bagian lain dalam organisasi. Sebagai contoh, data order penjualan dan

pengiriman barang diperlukan baik oleh bagian pemasaran maupun oleh

bagian akuntansi. Data mengenai order pembelian dan penerimaan barang

selain diperlukan oleh bagian akuntansi, juga diperlukan oleh bagian

produksi untuk menyusun jadwal produksi. Dengan demikian, sistem

38

informasi yang terintegrasi sangat diperlukan agar secara efektif

menyediakan data bagi semua user (pengguna).

Marshal B. Romney dan Paul John Steinbart (2015), sistem informasi

akuntansi menghasilkan informasi akuntansi yang dapat digunakan untuk :

a) Mendukung kegiatan rutin, misalnya menangani kegiatan operasi

rutin seperti order pelanggan, mengirimkan barang dan jasa,

melakukan penagihan, dan menerima pembayaran dari konsumen.

b) Mendukung keputusan, misalnya dengan mengetahui produk mana

yang paling laku, manajemen dapat memutuskan produk mana

yang harus selalu tersedia dalam stok serta memutuskan cara untuk

memasarkannya.

c) Perencanaan dan pengendalian, misalnya dengan memiliki

informasi yang berkaitan dengan anggaran dan biaya standar, maka

manajemen dapat membandingkan anggaran dengan biaya

sesungguhnya.

d) Menerapkan pengendalian internal, pengendalian internal meliputi

kebijakan prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk

melindungi asset perusahaan dari kerugian atau penggelapan serta

berguna untuk menjaga akurasi data keuangan. Contohnya, akses

terhadap sistem informasi dengan mengunakan password

dimaksudkan untuk mebatasi entry data dan akses ke laporan yang

tidak relevan dengan tugasnya.

39

2.6.8 Peranan Akuntan dalam Sistem Informasi Akuntansi

Akuntan memiliki 4 peranan dalam penggunaan teknologi informasi

menurut Marshal B. Romney dan Paul John Steinbart (2015), yaitu :

1. User, antara lain menggunakan data Sistem informasi akuntansi

untuk melakukan penagihan atau menyusun laporan keuangan.

Dengan menggunakan aplikasi atau software akuntansi, pemrosesan

transaksi rutin semakin berkurang dan dapat menggunakan

waktunya untuk pengambilan keputusan strategic dan perencanaan.

2. Manajer, antara lain mengelola aliran kas perusahaan berdasarkan

laporan arus kas.

3. Konsultan, misalnya memberikan jasa konsultasi akuntansi dan

pajak.

4. Evaluator, misalnya melakukan audit laporan keuangan untuk

evaluasi.

2.7 Akuntansi Di Industri Manufaktur

2.7.1 Karakteristik Khusus Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur membeli bahan baku, mengolah bahan baku

menjadi produk jadi, dan pada akhirnya menjual produk jadi ke pasar. Proses

bisnis tersebut menjadikan pencatatan akuntansi di perusahaan manufaktur juga

memiliki aktivitas tambahan mengikuti proses bisnis, yaitu pencatatan atas

proses produksi (mengolah bahan baku menjadi produk jadi).

40

Perusahaan manufaktur lazimnya memiliki 3 jenis persediaan, yaitu

persediaan bahan baku, persediaan produk dalam proses, dan persediaan produk

jadi. Dalam hal ini sistem pencatatan perpetual lebih disarankan untuk

diterapkan dibanding sistem periodik. Transaksi – transaksi yang terjadi di

industri jasa dan dagang lazimnya juga terjadi di industri manufaktur.

2.7.2 Komponen KOS Produksi

Pengeluaran – pengeluaran yang terkait langsung dengan proses produksi

diperlakukan sebagai aset (biaya/harga perolehan) sampai produk yang

dihasilkan tersebut terjual. Akuntansi pada dasarnya mengelompokan kos

produksi menjadi 3 (tiga), yaitu:

a. Kos bahan baku langsung (direct materials cost) disingkat KBBL; Contoh,

kayu dan ampelas di perusahaan pembuat kursi kayu

b. Kost tenaga kerja langsung (direct labor cost) disingkat KTKL; Contoh,

upah tukang yang bertugas memotong kayu dan merakitnya menjadi kursi

yang mana upah dibayarkan per kursi yang dihasilkan atau per jam kerja

yang dibutuhkan untuk membuat kursi.

c. Kos overhead pabrik (overhead cost) disingkat KOP; terdiri dari semua jenis

pengeluaran produksi yang tidak memenuhi sebagai kos bahan baku

langsung atau kos tenaga kerja langsung. Contoh: kos penyusutan mesin

pabrik, kos listrik pabrik, dsb. Kos bahan baku tidak langsung dan kos

tenaga kerja tidak langsung juga merupakan kos overhead pabrik.

Secara matematika, kos overhead pabrik (KOP) merupakan pengeluaran lain –

lain yang terdiri dari semua pengeluaran yang tidak dapat diklasifikasikan

41

sebagai kos bahan baku langsung (KBBL) atau kos tenaga kerja langsung

(KTKL). Persamaan matematika proses produksi dapat dituliskan sebagai

berikut: Kos Produk = Kos Bahan Baku Langsung + Kos Tenaga Kerja

Langsung + Kos Overhead Pabrik.

2.7.3 Penyusunan Laporan Keuangan

Dalam laporan posisi keuangan atau neraca di perusahaan manufaktur

lazimnya terdapat akun – akun yang terkait dengan persediaan, yaitu persediaan

bahan baku, persediaan PDP (produk dalam proses), dan persediaan produk jadi.

Sebagian perusahaan menyajikan secara terpisah ketiga akun tersebut, sebagian

lainnya sebatas menyajikan dalam satu akun saja.

Besarnya laba bruto di industri manufaktur dihitung dari penjualan bersih

dikurangi kos produksi produk terjual (KPrPT). KPrPT ini mirip dengan kos

barang terjual (KBT) di industri dagang. Namun demikian, dasar perhitungannya

bebeda, KBT dihitung dari persediaan barang dagangan, sedangkan KPrPT

dihitung dari persediaan produk jadi. Berikut ini teknis perhitungan KBT dan

KPT.

Perusahaan Dagang Perusahaan Manufaktur

Tabel 2. 1 Teknik perhitungan KBT dan KPT

+

=

Saldo Awal persediaan BARANG

DAGANGAN Pembelian BARANG

DAGANGAN 1 periode

+

=

Saldo awal persediaan PRODUK JADI

Kos PRODUKSI PRODUK JADI 1

periode

42

(-)

Kos BARANG DAGANGAN yang

tersedia dijual Saldo akhir persediaan

BARANG DAGANGAN

(-)

Kos PRODUKSI PRODUK JADI

tersedia dijual Saldo akhir persediaan

PRODUK JADI

= KOS BARANG TERJUAL =

KOS PRODUKSI PRODUK

TERJUAL

Kos produksi produk jadi (KPrPJ) selama satu periode atau dulu pernah disebut

harga pokok produksi (cost of goods manufactured) diketahui dari akun Persediaan

PDP. Berikut ini ilustrasi penghitungan kos produksi produk jadi.

Penghitungan Kos Produksi Produk Jadi Selama 1 Periode (dalam ribuan Rp)

Tabel 2. 2 Perhitungan KOS Produksi Produk Jadi

Persediaan Produk dalam proses, 1 Januari 67.000.000

Kos Bahan Baku Langsung

Persediaan bahan baku, 1 Januari 76.000.000

(+) Pembelian bahan baku 262.500.000

(=) Kos bahan baku tersedia digunakan 338.500.000

(-) Persediaan bahanbaku, 31

Desember .(50000000)

Total kos bahan baku langsung 288.500.000

Kos Tenaga Kerja Langsung

Total kos tenaga kerja langsung 280.000.000

Kos Overhead Pabrik

Kos bahan baku tidak langsung 65.000.000

Kos tenaga kerja tidak langsung 48.600.000

Kos penyusutan - mesin pabrik 40.000.000

Kos penyusutan - gedung pabrik 30.000.000

Kos utilitas pabrik 28.900.000

Kos asuransi pabrik 24.400.000

Kos pemeliharaan pabrik 11.800.000

Kos pajak bumi dan bangunan pabrik 10.000.000

Kos lain - lain untuk pabrik 20.000.000

total kos overhead pabrik 278.700.000

43

(+)

Total kos produksi yang ditambahkan selama 1

periode 847.200.000

Kos produksi 1 periode yang tersedia diakui sebagai produk jadi 914.200.000

(-) Persediaan akhir Produk dalam proses, 31 Desember .(64000000)

Kos Prosuksi produk jadi selama 1

periode 850.200.000

Hasil perhitungan kos produksi produk jadi dan kos produksi produk

terjual selanjutnya disajikan di laporan laba/rugi. Berikut ini contoh laporan laba

rugi perusahaan manufaktur INOVATIF UNTUK KEBAIKAN untuk periode

2013.

LAPORAN LABA/RUGI

Perusahaan Manufaktur Inovatif untuk Kebaikan – Untuk Periode 2013

Tabel 2. 3 Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur

Penjualan 1.867.000.000 (-) Retur & keringanan penjualan .(12.000.000) (-) Potongan penjualan .(5.000.000) Penjualan bersih 1.850.000.000

Persediaan produk jadi, 1 Januari 112.000.000 (+) Kos produksi produk jadi (KPrPJ) 1

periode 850.200.000 (=) Kos produk jadi siap dijual 962.200.000 (-) Persediaan produk jadi, 31 Desember .(87.000.000) (-) Kos produksi produk terjual (KPrPT) 1

periode .(875.200.00)

Laba bruto (gross profit) 974.800.000

Beban - beban operasional: Beban pemasaran 293.000.000

Beban administrasi umum 257.000.000 (-) Total beban operasional .(550.000.000)

Laba dari kegiatan operasional 424.800.000

(-) Beban Non-Operasional: Beban tak

terduga .(23.200.000)

Laba sebelum pajak penghasilan 401.600.00

(-) Pajak penghasilan -138.000.000

44

Laba berhasil setelah pajak penghasilan 263.600.000

Meneruskan tahap – tahap dalam penyusunan laporan keuangan,

selanjutnya perusahaan melakukan pencatatan penutup (closing entries). Pada

dasarnya, tata cara pencatatan penutup sama seperti halnya di perusahaan

dagang. Beberapa akun yang ditutup adalah sebagai berikut:

a. Akun Kos produksi produk terjual

b. Akun-akun Penghasilan

c. Akun-akun Beban

d. Akun Ikhtisar laba rugi

e. Akun Prive atau akun Deviden (jika perusahaan membentuk akun ini)

Tahap akhir penyusunan laporan keuangan perusahaan manufaktur adalah

membuat laporan perubahan ekuitas, laporan posisi keuangan (neraca), dan laporan

arus kas. Pembuatan ketiga laporan tersebut identic dengan di perusahaan jasa

maupun dagang. Satu hal yang membedakan adalah di laporan posisi keuangan, di

perusahaan jasa tidak terdapat akun Persediaan, sedangkan di perusahaan

manufaktur terdapat 3 jenis akun Persediaan, yaitu akun Persediaan bahan baku,

Persediaan produk dalam proses, dan Persediaan produk jadi.

2.8 Siklus Pendapatan

2.8.1 Pengertian Siklus Pendapatan

Menurut Marshal B. Romney dan Paul John Steinbart (2015), siklus

pendapatan (revenue cycle) adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi

pemrosesan informasi terkait yang terus – menerus dengan menyediakan barang

45

dan jasa kepada pelanggan dan menerima kas sebagai pembayaran atas

penjualan tersebut. Pertukaran informasi eksternal yang paling utama dari siklus

ini adalah dengan pelanggan. Informasi mengenai aktivitas siklus pendapatan

juga mengalir ke siklus akuntansi lainnya. Sebagai contoh siklus pengeluaran

dan produksi menggunakan informasi mengenai transaksi penjualan untuk

memulai pembelian atau produksi atas persediaan tambahan untuk memenuhi

permintaan. Siklus manajemen sumber daya manusia atau penggajian

menggunakan informasi mengenai penjualan untuk menghitung komisi

penjualan dan bonus. Fungsi buku besar umum dan pelaporan menggunakan

informasi yang dihasilkan oleh siklus pendapatan guna menyiapkan laporan

keuangan dan laporan kinerja.

2.8.2 Fungsi Sistem Informasi Pendapatan

Fungsi dasar sistem informasi penadapatan menurut Marshal B. Romney

dan Paul John Steinbart (2015), yaitu menadapatkan dan memproses data

mengenai berbagai aktivitas bisnis, menyimpan dan mengatur data tersebut

untuk mendukung pengambilan keputusan dan memberikan pengawasan untuk

memastikan kenadalan data serta menjaga sumber daya organisasi.

2.8.3 Aktivitas Siklus Penadapatn

Sikus pendapatan menurut Marshal B. Romney dan Paul John Steinbart

(2015), pada asarnya terdiri dari aktivitas sebagai berikut :

1. Merespon pertanyaan pelanggan mengenai produk atau jasa.

Pertanyaan pelanggan mengenai produk atau jasa perusahaan

ditangani oleh wiraniaga. Pada perusahaan tertentu, seperti

46

perusahaan komputer dan software yang produknya sangat

kompleks, wiraniaga memiliki peranan penting dalam membantu

pelanggan memahami produk atau jasa serta memilih produk atau

jasa yang tepat.

2. Membuat kesepakatan dengan pelanggan dalam rangka penyediaan

barang atau jasa di masa yang akan datang.

3. Mengirim barang atau menyampaikan jasa ke pelanggan. Yang

bertanggung jawab dalam aktivitas pengiriman barang adalah bagian

gudang dan transporter. Dalam penyampaian jasa, karyawan yang

bertanggung jawab adalah penyedia jasa.

4. Melakukan penagihan. Perusahaan mencatat piutang dagang dan

melakukan penagihan ke pelanggan.

5. Menerima kas. Perusahaan menerima pembayaran dari pelanggan.

6. Menyetor ke bank. Karyawan yang bertanggung jawab untuk

menyetorkan penerimaan kas adalah kasir.

7. Menyiapkan laporan. Laporan yang diperlukan dalam siklus

pendapatan meliputi daftar order, daftar pengiriman, dan daftar kas.

2.8.4 Pendokumentasian Proses dan Perekaman Data

Menurut Marshal B. Romney dan Paul John Steinbart (2015),

pendekomentasian proses dan perekaman data dalam siklus pendapatan berikut

ini akan dibagi menjadi dua bagian untuk mempermudah pemahaman. Yang

pertama adalah proses order penjualan sampai pengiriman dan kedua adalah

proses penagihan sampai penyetoran ke bank.

47

1. Proses Order Penjualan sampai Pengiriman

Dalam proses order penjualan sampai pengiriman, terdapat empat

pihak yang terlibat, yaitu pelanggan, bagian order penjualan, bagian

gudang, dan bagian pengiriman.

a) Penerimaan Order Penjualan

Proses pengiriman barang dimulai dari diterimanya order dari

pelanggan. Karyawan yang bertugas di bagian penerimaan order

mengentry order tersebut ke komputer. Apabila pelanggan

tersebut belum pernah melakukan order, maka karyawan tersebut

harus membuat record baru bagi pelanggan tersebut dalam table

pelanggan. Sistem lalu memeriksa table persediaan untuk

memastikan apakah persediaan yang dipesan tersebut tersedia.

Order kemudian dicatat ke dalam table Order Penjualan dan tabel

Rincian Order Penjualan. Sistem Komputer juga mengupdate

kuantitas persediaan yang dialokasikan ke order di dalam table

persediaan.

Selanjutnya, karyawan mencetak order penjualan sebanyak dua

rangkap. Rangkap pertama dikirim ke bagian gudang dan

berfungsi sebagai picking ticket dan rangkap kedua dikirim ke

bagian pengiriman dan berfungsi sebagai packing slip.

b) Pengambilan Barang

Bagian gudang menggunakan picking ticket untuk mengambil

barang. Pada perusahaan yang menggunakan sistem komputer

48

yang terintegrasi, sistem secara otomatis akan menunjukan lokasi

barang di rak gudang harus diambil begitu karyawan mengentry

order. Selanjutnya sistem akan menghasilkan label berisi kode

barang, deskripsi, jumlah dan lokasi. Label ini nantinya

ditempelkan pada barang yang diambil. Setelah bagian gudang

mengambil barang yang diorder, barang tersebut diserahkan ke

bagian pengiriman.

c) Pengiriman Barang

Setelah menerima barang dari bagian gudang, bagian pengiriman

memverifikasi packing slip dan picking ticket. Selanjutnya bagian

pengiriman membuat bill of lading atau surat jalan.

Bagian pengiriman lalu mengentry data pengiriman ke table

Pengiriman dan table Rincian Pengiriman. Komputer akan

mengupdate saldo persediaan dalam table Persediaan. Kemudian

bagian pengiriman menyerahkan packing slip ke bagian piutang

dagang.

Bill of lading dibuat rangkap dua. Kedua rangkap tersebut dibawa

oleh transporter. Rangkap pertama yang telah ditandatangani

pelanggan dikembalikan oleh transporter kepada bagian piutang

dagang, sedangkan rangkap kedua diberikan kepada pelanggan.

Selanjutnya bagian pengiriman menyerahkan order penjualan

(packing slip) ke bagian piutang dagang.

49

2. Proses Penagihan sampai Penyetoran ke Bank

a) Penagihan

Setiap hari bagian piutang dagang membandingkan order

penjualan (packing slip) dengan catatan pengiriman yang telah

dientry bagian pengiriman. Setelah bagian piutang dagang

menerima salinan bill of lading yang telah ditandatangani oleh

pelanggan, bagian piutang dagang mencocokkannya dengan

packing slip. Apabila cocok, maka faktur penjualan direkam ke

table Faktur Penjualan dan table Rincian Jurnal Faktur Penjualan.

Kemudian faktur penjualan dicetak 2 rangkap dan daftar semua

faktur penjualan baru juga dicetak. Faktur penjualan lalu dikirim

ke pelanggan dan catatan faktur penjualan diposting sehingga

saldo piutang dalam table Pelanggan akan terupdate.

b) Penerimaan Uang

Pelanggan menerima faktur penjualan lalu menyobek bagian

yang tertera kode pelanggan dan jumlah terutang. Bagian yang

disobek tersebut selanjutnya dikirimkan kembali sebagai

remittance advice bersama dengan cek/bukti setor/bukti transfer.

Bagian surat membuka surat dari pelanggan dan menyerahkan 1

salinan remittance advice dan cek ke kasir. Salinan remittance

advice yang lain diserahkan ke bagian piutang dagang.

50

c) Perekaman Penerimaan Uang

Bagian piutang dagang mengentry table Penerimaan Kas dan

table Rincian Penerimaan Kas berdasarkan remittance advice

yang secara otomatis akan mengupdate saldo piutang dagang

pelanggan.

2.8.5 Risiko Siklus Pendapatan

Risiko siklus pendapatan menurut Marshal B. Romney dan Paul John

Steinbart (2015), dibahas pada bagian berikut :

1. Risiko Proses Entry Order Penjualan

a) Order yang tidak lengkap atau tidak akurat.

b) Order yang tidak valid.

c) Order yang menyebabkan kredit pelanggan melebihi batas

kredit.

d) Kehabisan persediaan atau persediaan yang berlebihan.

2. Risiko Proses Pengiriman

a) Mengambil item yang salah atau kesalahan kuantitas item

yang diambil dari gudang.

b) Pencurian persediaan.

c) Kesalahan pengiriman (keterlambatan atau pembatalan

pengiriman, kesalahan dalam hal kuantitas atau item yang

dikirim, kesalahan alamat pengiriman, atau duplikasi

pengiriman).

51

3. Risiko Proses Penagihan

a) Tidak melakukan penagihan

b) Kesalahan dalam penagihan

c) Kesalahan posting ke rekening piutang dagang.

d) Memo kredit yang tidak valid atau tidak akurat.

4. Risiko Proses Penerimaan Kas

a) Pencurian kas.

b) Masalah arus kas (cash flow)

2.8.6 Pengendalian Siklus Pendapatan

Berikut adalah pembahasan mengenai pengendalian dalam siklus

pendapatan untuk menghindari risiko menurut Marshal B. Romney dan Paul

John Steinbart (2015).

1. Pengendalian Proses Entry Order Penjualan

Pencatatan order yang tidak lengkap atau tidak akurat tidak hanya

menimbulkan masalah inefiensi karena karyawan harus menghubungi

ulang pelanggan dan mengentry ulang order tersebut ke pelanggan

yang pada akhirnya akan mempengaruhi penjualan di masa yang akan

datang. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengecekan secara

menyeluruh yang menjamin bahwa semua data, termasuk alamat

pengiriman dan alamat penagihan telah lengkap.

Order yang tidak valid terjadi apabila perusahaan mengirim

barang ke pelanggan, tetapi pelanggan menolak pengiriman barang

tersebut karena merasa tidak melakukan order. Untuk transaksi yang

52

menggunakan kertas, validitas order dari pelanggan diperoleh dari

tanda tangan pelanggan pada dokumen order penjualan. Pada

transaksi elektronik, validitas order diperoleh dari digital signature.

Sebagian besar penjualan kepada konsumen bisnis (business-to-

business) dilakukan secara kredit. Dengan demikian, terdapat risiko

adanya piutang tidak tertagih. Otorisasi atas penjualan kredit perlu

dilakukan oleh manajer kredit untuk menghindari risiko ini. Manajer

kredit perlu menetapkan batas kredit bagi pelanggan lama yang

ordernya menyebabkan kreditnya melebihi batas kredit. Batas kredit

tersebut dientry ke master file pelanggan, sehingga sistem dapat

secara otomatis memberi pesan atas order yang menyebabkan kredit

pelanggan melebihi batas kredit. Pesan tersebut menyebabkan order

tidak dapat ditidaklanjuti sebelum manajer kredit memberikan

keputusan untuk meningkatkan batas kredit atau tidak.

Wiranaga juga perlu mengecek apakah persediaan yang ada

cukup untuk memenuhi order, sehingga dapat menginformasikan

kepada pelanggan perkiraan tanggal pengiriman order, sehinga dapat

mengiinformasikan kepada pelanggan perkiraan tanggal pengirima.

Oleh karena itu, catatan persediaan yang akurat sangat penting untuk

mencegah kekurangan atau kelebihan persediaan. Kekurangan

persediaan akan berakibat hilangnya penjualan karena pelanggan

tidak mau menunggu dan membeli dari tempat lain. Sebaliknya

53

kelebihan persediaan menyebabkan biaya penyimpanan dan

penanganan persediaan meningkat.

2. Pengendalian Proses Pengiriman

Masalah yang potensial terjadi dalam proses pengiriman adalah

pengambilan item yang salah atau kesalahan kuantitas item yang

diambil dari gudang. Warehouse management system (sistem

manajemen gudang) yang otomatis, seperti TOLAS dan ERP

bertujuan untuk mengurangi waktu dan biaya perpindahan persediaan

dari dan ke gudang sekaligus meningkatkan akurasi sistem persediaan

perpetual. Sistem otomatis tersebut meminimalkan kesalahan, baik

dalam pengambilan barang di gudang maupun dalam pengiriman.

Begitu order dientry ke sistem, maka sistem secara otomatis

mengecek picking list dan picking label yang memberitahukan lokasi

dan kuantitas produk yang harus diambil di gudang. Dalam warehouse

management system rak – rak yang ada digudang diberi alamat lokasi

berdasarkan aisle/gang A, B, C, D, dan seterusnya. Rak paling bawah

(disebut sebagai picking face) biasanya berisi produk bukan dalam

jumlah penuh (1 pallet), tetapi dalam eceran. Pelanggan

dimungkinkan untuk memesan jumlah tidak sesuai dengan jumlah

pallet. Misalnya, apabila 1 pallet terdiri dalam 8 karton produk, maka

pelanggan dapat memesan 125 karton atau 100 karton. Oleh karena

itu pad arak paling bawah bisa saja hanya tersisa 2 karton karena 6

kartonnya sudah diambil untuk memenuhi order – order sebelumnya.

54

Sebagai contoh. Apablia pelanggan memesan 125 karton, maka secara

otomatis sistem akan menunjukan 15 lokasi yang berisi 1 pallet penuh

dan picking face untuk mengambil 5 karton untuk memenuhi sisa

order tersebut. Setelah barang diambil, maka supervisor gudang akan

mengecek apakah barang yang diambil akan sesuai dengan picking list

dan picking labelnya.

Kehilangan persediaan karena pencurian akan menyebabkan

catatan persediaan menjadi tidak akurat, yang pada akhirnya

menimbulkan masalah dalam memenuhi order pelanggan.Persediaan

harus disimpan dilokasi yang aman dan akses fisiknya dibatasi. Selain

itu semua persediaan yang ditransfer dari satu tempat ke tempat yang

dalam perusahaan harus didokumentasikan. Persediaan yang

diserahkan ke bagian pengiriman harus menandatangani dokumen

yang menyertai barang. Prosedur ini memungkinkan untuk melacak

penyebab kurangnya persediaan dan mendorong karyawan untuk

menjaga akurasi catatan. Catatan persediaan harus direkonsiliasi

secara periodik dengan perhitungan fisik persediaan dan karyawan

yang bertanggung jawab atas kekurangan persediaan yang terjadi.

3. Pengendalian Proses Penagihan

Masalah potensial dalam proses penagihan adalah tidak

melakukan penagihan. Hal ini dapat diatasi dengan pembagian tugas

antara bagian pengiriman dan bagian penagihan. Apabila karyawan

dapat melakukan dua fungsi tersebut sekaligus, maka ia dapat

55

mengirimkan barag ke temannya dan tidak melakukan penagihan.

Selain itu, manajemen secara reguler perlu mereview laporan

perbandingan antara order penjualan, packing ticket, dan bill of lading

dengan faktur penjualan.

Kesalahan dalam jumlah yang ditagih, baik itu kurang tagih atau

kelebihan tagih akan berakibat buruk. Kekurangan tagih akan

merugikan perusahaan, sedangkan harga , item, kuantitas dalam

penagihan dapat dihindari dengan menggunakan master file

persediaan untuk menghindari risiko kesalahan harga dan membatasi

kemungkinan karyawan untuk mengubah data. Selain itu, bagian

penagihan tidak boleh memiliki akses terhadap catatan piutang

dagang.

Untuk menjamin bahwa semua penjualan telah direkam oleh

bagian akuntansi, maka faktur penjualan harus memiliki nomor urut

tercetak. Pengendalian ini juga dapat menjaga kas karena kasir tidak

dapat mengambil uang hasil penjualan dan membuang faktur

penjualannya dalam hal penjualan tunai.

Selain itu, setiap bulan sebaiknya bagian kredit mencetak

laporan umur piutang dagang menampilkan saldo dan rincian faktur

penjualan yang belum dilunasi beserta umurnya (misalnya : baru 1-30

hari, 31 – 60 hari, dan > 90 hari) seperti yang belum dilunasi dalam

jangka waktu lama. Apabila jumlah yang belum dibayar sangat tinggi,

perusahaan dapat merevisi kebijakan kreditnya. Selain itu, laporan ini

56

juga dapat digunakan sebagai verifikasi terhadap saldo piutang

dagang.

4. Pengendalian Proses Penerimaan Kas

Prosedur pengendalian khusus harus diterapkan karena kas

paling muda dicuri. Pembagian tugas merupakan prosedur

pengendalian yang aling efektif untuk mengurangi risiko pencurian.

Karyawan yang memiliki akses fisik terhadao kas seharusnya tidak

bertanggung jawab atas pencatatn dan otorisasi transaksi yang

melibatkan penerimaan kas.

Pembagian tugas yang harus dilakukan meliputi :

1. Pembagian tugas antara kasir yang menangani kas atau cek

dengan bagian piutang dagang yang melakukan posting

remittance advice ke rekening piutang dagang untuk

diposting ke penerimaan kas, akan tetapi bagian piutang

dagang tidak memiliki akses terhadap cek/bukti

transfer/bukti setor yang menyertai remittance advice

tersebut. Dengan pembagian tugas tersebut pengendalian

independen yang terbentuk memungkinkan kita untuk dapat

membandingkan antara total kredit dalam rekening piutang

dagang dengan debit penyetoran uang oleh kasir dari kas atau

cek dari pelanggan.

2. Pembagian tugas antara kasir yang menangani kas atau cek

dengan karyawan yang melakukan otorisasi memo kredit.

57

Apabila seorang karyawan melakukan kedua tugas ini, maka

ia dapal melakukan pencurian uang dengan cara membuat

memo kredit sebesar uang yang ia curi.

3. Pembagian tugas antara kasir yang menangani kas atau cek

dengan karyawan yang melakukan rekonsiliasi bank.

Rekonsiliasi bank merupakan pengendalian yang penting.

Apabila rekonsiliasi bank dilakukan oleh karyawan yang

tidak memiliki akses terhadapat kas atau catatan piutang

pelanggan, maka rekonsiliasi bank merupakan pengecekan

independen terhadap kasir.

2.9 Siklus Pengeluaran

2.9.1 Pengertian Siklus Pengeluaran

Menurut Marshall B.Romney dan Paul John Steinbart (2015), siklus

pengertian (expenditure cycle) adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi

pemrosesan informasi terkait yang terus – menerus berhubungan dengan

pembelian serta pembayaran barang dan jasa. Bab ini berfokus pada perolehan

Bahan Baku, barang jadi, perlengkapan, dan jasa.

Dalam siklus pengeluaran, pertukaran informasi eksternal utama dengan

pemasoknya (vendor). Dari Di dalam perusahaa, informasi mengenai kebutuhan

untuk membeli barang dan Bahan Baku mengalir ke siklus pengeluaran dari

siklus pendapatan dan produksi, pengendalian persediaan dan berbagai

departemen. Setelah barang dan Bahan Baku tiba, pemberitahuannya

58

penerimaannya mengalir kembali ke sumber – sumber dari siklus pengeluaran.

Data biaya juga mengalir dari siklus pengeluaran ke buku besar umum dan

fungsi pelaporan untuk dimasukkan dalam laporan keuangan dan berbagai

laporan manAajemen.

2.9.2 Tujuan Siklus Pengeluaran

Menurut Marshal B. Romney dan Paul John Steinbart (2015), tujuan

utama dalam siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan total biaya

perolehan dan pemeliharaan persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan

yang diperlukan perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, manajemen harus

membuat keputusan penting sebagai berikut.

1. Tingkat optimal persediaan dan perlengkapan yang harus dimiliki

2. Pemasok yang menyediakan kualitas dan layanan terbaik dengan

harga terbaik

3. Perusahaan dapat mengonsolidasikan pembelian antarunit untuk

mendapatkan harga optimal

4. Teknologi informasi (TI – information technology) dapat digunakan

untuk meningkatkan efisiensi dan keakuratan fungsi logistik

inbound ?

5. Perusahaan dapat memelihara kas yang cukup untuk memanfaatkan

setiap diskon yag ditawarkan pemasok

6. Pembayaran ke vendor dapat dikelola untuk memaksimalkan arus

kas

Perusahaan menjalankan empat aktivitas siklus pengeluaran dasar :

59

1. Memasan Bahan Baku, perlengkapan, dan jasa

2. Menerima Bahan Baku, perlengkapan, dan jasa

3. Menyetujui faktur pemasok

4. Pengeluaran kas

Bab ini menjelaskan bagaimana sistem informasi sebuah perusahaan

mendukung masing – masing aktivitas tersebut. Kita mulai dengan

menjelaskan desain dari sistem informasi siklus pengeluaran dan pengendalian

dasar yang diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut meyediakan

manajemen dengan informasi yang andal untuk menilai efisiensi dan

efektivitas operasional. Kita kemudian mendiskusikan secara detail tiap – tiap

dari empat aktivitas siklus pengeluaran dasar. Untuk setiap aktivitas,kita

menjelaskan bagaimana informasi diperlukan untuk menjalankan dan

mengelola aktivitas tersebut agar dapat dikumpulkan, diproses, dan disimpan.

2.9.3 Sistem Informasi Siklus Pengeluaran

Menurut Marshal B. Romney dan Paul John Steinbart (2015), aktivitas –

aktivitas dalam siklus pengeluaran adalah cerminan dari aktivitas – aktivitas

dasar yang dijalankan dalam siklus pendapatan. Hubungan erat antara aktivitas

siklus pengeluaran pembeli dan aktivitas siklus pendapatan penjual memiliki

implikasi penting untuk mendesain sistem informasi akuntansi kedua pihak.

Secara spesifik, dengan menerapkan perkembangan TI baru untuk merekayasa

ulang aktivitas siklus pengeluaran, perusahaan menciptakan peluang bagi para

pemasok untuk merekayasa ulang aktivitas ulang aktivitas siklus pendapatannya.

Sebaliknya, menggunakan TI untuk mendesain ulang siklus pendapatan sebuah

60

perusahaan dapat menciptakan peluang bagi pelanggan untuk memodifikasi

siklus pengeluarannya sendiri. Faktanya, perubahan dalam operasi satu

perusahaan mungkin mengharuskan perubahan yang sesuai dalam operasi

perusahaan lain dengan siapa ia berbisnis. Sebagai contoh, para produsen mobil

besar dan banyak pengecer besar, seperti Walmart, mensyaratkan para pemasok

mereka untuk mengirimkan faktur melalui electronic data interchange (EDI),

atau mereka tidak akan berbisnis dengan mereka. Akibatnya, para pemasok

tersebut harus memodifikasi sistem akuntansi mereka menggabungkan

pengguna EDI.

Tabel 2. 4 Perbandingan Aktivitas Siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluaran Menurut Marshal

B. Romney dan Paul John Steinbart (2015)

Perbandingan Aktivitas Siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluaran

Aktivitas Siklus Pendapatan Aktivitas Siklus Pengeluaran

1. Entri pesanan penjual,

memproses pesanan dari

pelanggan

1. Pemesanan Bahan

Baku, perlengkapan,

dan jasa dengan

mengirikan pesanan ke

pemasok

2. Pengiriman, Mengantar barang

dagangan atau jasa ke

pelanggan (logistic outbound)

2. Penerimaan, Menerima

barang atau jasa dari

pemasok (logistic inbound)

61

3. Penagihan, Mengirimkan

faktur ke pelanggan

3. Memproses faktur,

Meninjau dan Menyetujui

faktur dari pemasok

4. Penerimaan kas, Memproses

pembayaran dari pelanggan

4. Pengeluaran kas,

Memproses pembayaran ke

pemasok

2.10 Analisa

2.10.1 Pengertian Analisa

Menurut Al – Fatta (2007) Pengertian analisa yaitu suatu usaha dalam

mengamati secara detail pada suatu hal atau benda dengan cara menguraikan

komponen – komponen pembentukannya atau menyusun komponen tersebut

untuk dikajilebih lanjut. Kata analisa atau analisis banyak digunakan dalam

berbagai bidang ilmu pengetahuan, baik ilmu bahasa, alam dan ilmu sosial.

Didalam semua kehidupan ini sesungguhnya semua bisa dianalisa, hanya saja

cara dan metode analisanya berbeda – beda pada tiap bagian kehidupan. Untuk

mengkaji suatu permasalahan, dikenal dengan suatu metode yang disebut

dengan metode ilmiah.

2.10.2 Metode Analisa

2.10.2.1 Analisa Metode PIECES

2.9.2.1.1 Pengertian Analisa Metode PIECES

Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan

analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, pengendalian,

62

efisiensi, dan pelayanan. Panduan ini dikenal dengan analisis

PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency,

Service). Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah dan

akhirnya dapat ditemukan masalah utamanya Al-Fatta (2007).

Untuk lebih jelasnya lagi mengenai PIECES, di bawah ini

akan dijelaskan mengenai pengertian dari masing – masing

komponen PIECES.

2.9.2.1.2 Komponen – komponen Analisa Metode PIECES

Menurut Al fatta (2007:51) metode yang menggunakan

enam variabel yaitu Performance, Information/Data, Economic,

Control/Security, Efficiency, dan Service.

1. Performance (Analisis Kinerja)

Masalah kinerja terjadi ketika tugas-tugas bisnis yang

dijalankan tidak mencapai sasaran. Kinerja diukur dengan

jumlah produksi dan waktu tanggap. Jumlah produksi adalah

jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan selama jangka waktu

tertentu. Pada bagian pemasaran, kinerja diukur berdasarkan

volume pekerjaan. Pangsa pasar yang diraih, atau citra

perusahaan.

Waktu tanggap adalah keterlambatan rata-rata antara suatu

transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada transaksi

tersebut.

63

2. Information (Analisis Informasi)

Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir.

Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam

menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk

menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul.

Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan

menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi

malah akan menimbulkan masalah baru. Situasi yang

membutuhkan peningkatan informasi meliputi.

d. Kurangnya informasi mengenai keputusan atau situasi yang

sekarang.

e. Kurangnya informasi yang relevan mengenai keputusan atau

situasi sekarang.

f. Kurangnya informasi yang tepat waktu.

g. Terlalu banyak informasi.

h. Informasi tidak akurat.

Informasi juga dapat merupakan fokus dari suatu batasan atau

kebijakan. Sementara analisis informasi memeriksa output

sistem, analisis yang tersimpan dalam sebuah sistem.

Permasalahan yang meliputi:

a. Data yang berlebihan. Data yang sama ditangkap

dan/ataudisimpan di banyak tempat.

64

b. Kekakuan data. Data di tangkap dan disimpan, tetapi

diorganisasikan sedemikian rupa sehingga laporan dan

pengujian judul dan pengujian tidak dapat atau sulit

dilakukan.

3. Economic (Analisis Ekonomi)

Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum

bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah

biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan

dengan masalah biaya. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan

dapat disimak berikut:

a. Biaya

1. Biaya tidak diketahui.

2. Biaya tidak dapat dilacak kesumber.

3. Biaya terlalu tinggi.

b. Keuntungan

1. Pasar-pasar baru dapat dieskplorasi.

2. Pemasaran saat ini dapat diperbaiki.

3. Pesanan-pesanan dapat ditingkatkan.

4. Security (Analisis Keamanan)

Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika

ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang

untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi

65

kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:

1. Keamanan atau kontrol yang lemah

a. Input data tidak diedit dengan cukup.

b. Kejahatan (misalnya, penggelapan atau pencurian)

terhadap data.

c. Pelanggaran etika pada data atau informasi. Misalnya, data

atau informasi diakses orang yang tidak berwenang.

d. Data tersimpan secara berlebihan, tidak konsisten pada

dokumen atau database yang berbeda.

e. Pelanggaran peraturan atau panduan privasi data.

f. Terjadi error saat pemrosesan (oleh manusia, mesin, atau

perangkat lunak).

g. Terjadi error saat membuat keputusan.

2. Kontrol atau keamanan berlebihan.

a. Prosedur birokratis memperlamban sistem.

b. Pengendalian yang berlebihan mengganggu para

pelanggan atau karyawan.

c. Pengendalian berlebihan menyebabkan penundaan

pemrosesan.

5. Efficiency (Analisis Efisiensi)

Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output

sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin.

66

Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat

dikatakan tidak efisien:

a. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya

manusia, mesin, atau komputer.

b. Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.

c. Data diproses secara berlebihan.

d. Informasi dihasilkan secara berlebihan.

e. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

f. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu

berlebihan.

6. Services (Analisis Layanan)

Berikut adalah keriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem

bisa dikatakan buruk:

a. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.

b. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.

c. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.

d. Sistem tidak mudah dipelajari.

e. Sistem tidak mudah digunakan.

f. Sistem canggung untuk digunakan.

g. Sistem tidak fleksibel.

67

2.10 Analisa dan Desain Berorientasi Obyek (Object Oriented Analysis and

Design)

Object Oriented Analysis and Design merupakan kumpulan peralatan dan

teknik untuk pengembangan sistem yang akan memanfaatkan teknologi objek untuk

mengkonstruksi sebuah sistem dan perangkat lunaknya. Teknik analisis

berorientasi objek merupakan alat terbaik yang dapat digunakan untuk sebuah

proyek yang akan mengimplementasikan sistem yang menggunakan teknologi

objek untuk membangun, mengelola dan merakit objek – objek itu menjadi aplikasi

yang berguna. Teknik pemodelan objek menyajikan penggunaan metodologi dan

notasi diagram yang sama sekali berbeda dengan teknik lainnya yang biasa

digunakan untuk pemodelan data dan pemodelan proses Whitten et al (2007).

2.10.2 Object Oriented Analysis (OOA)

Object Oriented Analysis adalah pendekatan pemodelan objek dan

desain sistem Whitten et al (2007) sebuah teknik yang model-driven yang

mengintegrasikan data dan proses ke dalam konstruksi yang disebut objek.

Model-model OOA adalah gambar-gambar yang mengilustrasikan objek-objek

sistem dari berbagai macam perspektif seperti struktur, kelakuan dan interaksi

objek-objek Whitten et al (2007).

2.10.3 Object Oriented Design (OOD)

Object Oriented Design adalah sebuah pendekatan yang digunakan

untuk menentukan solusi perangkat lunak khususnya pada objek yang

berkolaborasi, atribut dan metode mereka Whitten et al (2007).

2.11 Metodologi Penelitian

68

Metodologi merupakan suatu formula dalam penerapan penelitian dimana

dalam melakukan penelitian tersebut terdapat langkah – langkah dan juga hasil

penelitian. Sedangkan Maddison dalam Hasibuan (2007:14) menjelaskan

metodologi penelitian dalam ilmu komputer, sistem informasi atau teknologi

informasi merupakan “langkah – langkah atau tahapan perencanaan dengan bantuan

beberapa metode, teknik, alat (tools) dan dokumentasi dengan tujuan untuk

membantu penelitian dalam meminimalkan resiko kegagalan dan menekankan pada

proses atau sasaran penelitian di bidang CS/IS/IT”. Metodologi penelitian

merupakan suatu kerangka dan asumsi yang ada dalam melakukan elaborasi

penelitian sedangkan metode penelitian memerlukan teknik atau prosedur untuk

menganalisa data yang ada. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan Maddison,

R.N. Information System Methodologies. Wiley Heyden Ltd. 1985 bahwa

metodologi penelitian merupakan langkah – langkah yang ada dalam penelitian

sedangkan metode penelitian adalah cara dari setiap langkah yang ada.

2.11.2 Metode Pengumpulan Data

Menurut Nazir (2009) pengumpulan data adalah prosedur yang

sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam

melakukan pengumpulan data, ada beberapa cara yang dilakukan, antara lain :

1. Studi Literatur

Studi literatur merupakan kegiatan menelusuri litelatur yang ada serta

menelaah secara tekun. Dengan mengadakan survey terhadap data

yang telah ada, peneliti harus mencari teori-teori yang telah

berkembang dalam bidang ilmu yang diteliti, mencari metode-metode

69

serta teknil penelitian, baik dalam pengumpulan data atau dalam

analisa data yang pernah dilakukan peneliti-peneliti terdahulu Nazir

(2005).

2. Studi Lapangan

Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan dengan cara

mendatangi langsung tempat yang menjadi objek penelitian Nazir

(2005). Dalam studi lapangan ini, penulis melakukan 2 (dua) kegiatan

yang dilakukan dalam mengumpulkan data yaitu:

b. Observasi/pengamatan

Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan

data primer dengan cara mengamati langsung obyek datanya

Jogiyanto (2008). Sedangkan menurut Nazir (2005), pengumpulan

data dengan observasi langsung atau pengamatan langsung adalah

cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada

pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Dari kedua

definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa observasi merupakan

teknik untuk mengambil data dengan data visual dengan mengamati

obyek penelitian secara langsung.

c. wawancara

Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data

dari respoden Jogiyanto (2008). Wawancara dapat berupa wawancara

personal (tatap muka langsung dengan respoden), wawancara intersep

(respoden dipilih di lokasi umum), dan wawancara telepon.

70

Sedangkan menurut Nazir (2005), wawancara adalah proses

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya

jawab, bertatap muka antara pewawancara dengan penjawab atau

responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide

(panduan wawancara).

2.12 Metodologi Pengembangan Sistem

2.12.2 Pengertian Rapid Application Development (RAD)

Rapid Application Development (RAD) adalah strategi siklus hidup

yang ditujukan untuk menyediakan pengembangan yang jauh lebih cepat dan

mendapatkan hasil dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan hasil

yang dicapai melalui siklus tradisional McLeod (2002). RAD merupakan

gabungan dari bermacam-macam teknik terstruktur dengan teknik prototyping

dan teknik pengembangan joint application untuk mempercepat

pengembangan sistem/aplikasi Bentley (2004). Dari definisi-definisi konsep

RAD ini, dapat dilihat bahwa pengembangan aplikasi dengan menggunakan

metode RAD ini dapat dilakukan dalam waktu yang relatif lebih cepat.

Pemaparan konsep yang lebih spesifik lagi dijelaskan oleh Pressman

(2005) dalam bukunya, “Software Engineering: A Practition’s Approach”. Ia

mengatakan bahwa RAD adalah proses model perangkat lunak inkremental

yang menekankan siklus pengembangan yang singkat. Model RAD adalah

sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model waterfall, di mana

perkembangan pesat dicapai dengan menggunakan pendekatan konstruksi

71

berbasis komponen. Jika tiap-tiap kebutuhan dan batasan ruang lingkup projek

telah diketahui dengan baik, proses RAD memungkinkan tim pengembang

untuk menciptakan sebuah “sistem yang berfungsi penuh” dalam jangka waktu

yang sangat singkat. Dari penjelasan Pressman (2012) ini, satu perhatian

khusus mengenai metodologi RAD dapat diketahui, yakni implementasi

metode RAD akan berjalan maksimal jika pengembang aplikasi telah

merumuskan kebutuhan dan ruang lingkup pengembangan aplikasi dengan

baik.

Sedangkan menurut Kendall (2010), RAD adalah suatu pendekatan

berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu

metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak. RAD bertujuan

mempersingkat waktu yang biasanya diperlukan dalam siklus hidup

pengembangan sistem tradisional antara perancangan dan penerapan suatu

sistem informasi. Pada akhirnya, RAD sama-sama berusaha memenuhi syarat-

syarat bisnis yang berubah secara cepat.

Gambar 2. 1 Siklus RAD (Sumber: Kendal 2010)

72

2.12.3 Fase dan Tahapan Pengembangan Aplikasi

Menurut Kendall (2010), terdapat tiga fase dalam RAD yang

melibatkan penganalisis dan pengguna dalam tahap penilaian, perancangan,

dan penerapan. Adapun ketiga fase tersebut adalah requirements planning

(perencanaan syarat-syarat), RAD design workshop (workshop desain

RAD), dan implementation (implementasi). Sesuai dengan metodologi

RAD menurut Kendall (2010), berikut ini adalah tahap-tahap

pengembangan aplikasi dari tiap-tiap fase pengembangan aplikasi.

1) Requirements Planning (Perencanaan Syarat-Syarat)

Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk

mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk

megidentifikasikan syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari

tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam fase ini adalah

menyelesaikan masalah-masalah perusahaan. Meskipun teknologi

informasi dan sistem bisa mengarahkan sebagian dari sistem yang

diajukan, fokusnya akan selalu tetap pada upaya pencapaian tujuan-

tujuan perusahaan (Kendall, 2010).

2) RAD Design Workshop (Workshop Desain RAD)

Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang

bisa digambarkan sebagai workshop. Penganalisis dan pemrogram

dapat bekerja membangun dan menunjukkan representasi visual

desain dan pola kerja kepada pengguna. Workshop desain ini dapat

dilakukan selama beberapa hari tergantung dari ukuran aplikasi yang

73

akan dikembangkan. Selama workshop desain RAD, pengguna

merespon prototipe yang ada dan penganalisis memperbaiki modul-

modul yang dirancang berdasarkan respon pengguna. Apabila

sorang pengembangnya merupakan pengembang atau pengguna

yang berpengalaman, Kendall menilai bahwa usaha kreatif ini dapat

mendorong pengembangan sampai pada tingkat terakselerasi

(Kendall, 2010).

3) Implementation (Implementasi)

Pada fase implementasi ini, penganalisis bekerja dengan para

pengguna secara intens selama workshop dan merancang aspek-

aspek bisnis dan nonteknis perusahaan. Segera setelah aspek-aspek

ini disetujui dan sistem-sistem dibangun dan disaring, sistem-sistem

baru atau bagian dari sistem diujicoba dan kemudian diperkenalkan

kepada organisasi (Kendall, 2010).

2.12.4 Kelebihan dan Kekurangan RAD

Metode pengembangan sistem RAD relatif lebih sesuai dengan

rencana pengembangan aplikasi yang tidak memiliki ruang lingkup yang

besar dan akan dikembangkan oleh tim yang kecil. Namun, RAD pun

memiliki kelebihan dan kekurangannya sebagai sebuah metodologi

pengembangan aplikasi. Berikut ini adalah kelebihan metodologi RAD

menurut Marakas (2006):

1. Penghematan waktu dalam keseluruhan fase projek dapat

dicapai.

74

2. RAD mengurangi seluruh kebutuhan yang berkaitan dengan

biaya projek dan sumberdaya manusia.

3. RAD sangat membantu pengembangan aplikasi yang berfokus

pada waktu penyelesaian projek.

4. Perubahan desain sistem dapat lebih berpengaruh dengan cepat

dibandingkan dengan pendekatan SDLC tradisional, hingga

mudah mengakomodasi perubahan sistem.

5. Sudut pandang user disajikan dalam sistem akhir baik melalui

fungsi-fungsi sistem atau antarmuka pengguna hingga

mempermudah feedback dari pelanggan.

6. RAD menciptakan rasa kepemilikan yang kuat di antara seluruh

pemangku kebijakan projek.

Sedangkan, mengacu pada pendapat Kendall (2010), maka dapat

diketahui bahwa kekurangan penerapan metode RAD adalah sebagai

berikut:

1. Dengan metode RAD, penganalisis berusaha mepercepat projek

dengan terburu-buru.

2. Kelemahan yang berkaitan dengan waktu dan perhatian terhadap

detail. Aplikasi dapat diselesaikan secara lebih cepat, tetapi tidak

mampu mengarahkan penekanan terhadap permasalahan-

permasalahan perusahaan yang seharusnya diarahkan.

3. RAD menyulitkan programmer yang tidak berpengalaman

menggunakan prangkat ini di mana programmer dan analyst

75

dituntut untuk menguasai kemampuan-kemampuan baru

sementara pada saat yang sama mereka harus bekerja

mengembangkan sistem.

2.13 Pengenalan Unified Model Language (UML)

Pada perkembangan teknologi perangkat lunak, diperlukan adanya Bahasa

yang digunakan untuk memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat dan perlu

adanya standarisasi agar orang di berbagai negara dapat mengerti pemodelan

perangkat lunak. Seperti yang kita ketahui bahwa menyatukan banyak kepala untuk

menceritakan sebuah ide dengan tujuan untuk memahami hal yang sama tidaklah

mudah, oleh karena itu diperlukan sebuah Bahasa pemodelan perangkat lunak yang

dapat dimengerti oleh banyak orang.

Pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek, muncullah

sebuah standarisasi Bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang

dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek, yaitu

Unified Modeling Language (UML). UML muncul karena adanya kebutuhan

pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan

dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan Bahasa visual untuk

pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram

dan tek – teks pendukung. UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi

penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu , meskipun pada

kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek.

76

2.13.2 Pengertian UML

UML (Unified Modeling Language) adalah metodologi kolaborasi

antara metoda-metoda Booch, OMT (Object Modeling Technique), serta

OOSE (object Oriented Software Enggineering) dan beberapa metode lainnya,

merupakan metodologi yang paling sering digunakan saat ini untuk analisa dan

perancangan sistem dengan metodologi berorientasi objek Nugroho (2009:4).

UML (Unified Modeling Language) adalah kesatuan pemodelan yang

dikonversi untuk digunakan dalam menentukan dan menggambarkan sebuah

sistem software berorientasi objek Whitten (2004).

UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu alat bantu yang

sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek. Hal ini

si sebabkan karena UML menyediakan simbol pemodelan visual yang

memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat blueprint atas visi

mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti, serta dilengkapi dengan

mekanisme yang efektif untuk berbagai dan mengkomunikasikan rancangan

mereka dengan yang lain Munawaw (2005).

2.13.3 Diagram UML

Pada UML 2.3 menurut M. Shalahuddin Rosa A.S (2014), Diagram

terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokan dalam 3 kategori.

Pembagian kategori dan macam – macam diagram tersebut dapat dilihat pada

gambar di bawah ini.

Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut.

77

Structure diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan

untuk menggambarkan suatu struktur statis dari istem yang

dimodelkan.

Behavior diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan

untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian

perubahan yang terjadi pada sebuah sistem.

Interaction diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan

untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain

maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem.

2.13.3.1 Use Case Diagram

Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk

kelakuan (behavior) sistem informasi antara satu atau lebih aktor dengan

sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan

untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem

informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi – fungsi itu

M. Shalahuddin Rosa A.S (2014).

Syarat penamaan pada use case adalah nama identifikasi

sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case

yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case.

Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi

dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi

yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun symbol dari aktor

adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.

78

Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai

unit – unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.

Realationship dilukiskan sebagai garis lurus antara dua simbol

pada use case diagram. Makna dari relationship beda, tergantung

pada bagaimana garis lurus digambarkan simbol jenis simbol yang

dihubungkan.

Tabel 2. 5 Simbol Use Case Diagram

2.13.3.2 Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur

sistem dari segi pendefinisian kelas – kelas yang akan dibuat untuk

79

membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode

atau operasi, M. Shalahuddin Rosa A.S (2014).

Atribut merupakan variabel – variabel yang dimiliki oleh

suatu kelas.

Operasi atau metode adalah fungsi – fungsi yang dimiliki oleh

suatu kelas.

Diagram kelas dibuat agar pembuat program atau

programmer

Membuat kelas – kelas sesuai rancangan di dalam diagram kelas agar

antara dokumentasi perancangan dan perangkat lunak sinkron. Banyak

berbagai kasus, perancangan kelas yang dibuat tidak sesuai dengan kelas

– kelas yang dibuat pada perangkat lunak, sehingga tidaklah ada gunanya

lagi sebuah perancangan karena apa yang dirancang dan hasil jadinya

tidak sesuai.

Kelas – kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat

melakukan fungsi – fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem sehingga

pembuat perangkat lunak atau programmer dapat membuat kelas – kelas

didalam program perangkat lunak sesuai dengan perancangan diagram

kelas. Susunan struktur kelas yang baik pada diagram kelas sebaiknya

memiliki jenis – jenis kelas berikut :

Kelas main

Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sisem

dijalankan.

80

Kelas yang menangani tampilan sistem (view)

Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke

pemakai.

Kelas yang diambil dari pendefinisian use case (controller)

Kelas yang menangani fungsi – fungsi yang harus ada diambil

dari pendefinisian use case, kelas ini biasanya disebut dengan

kelas proses yang menangani proses bisnis pada perangkat

lunak.

Kelas yang diambil dari pendefinisian data (model)

Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus

data menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan

disimpan ke basis data. Semua tabel yang dibuat di basis data

dapat dijadikan kelas, namun untuk tabel dari hasil relasi atau

atribut multivalue pada ERD dapat dijadikan kelas tersendiri

dapat juga tidak asalkan pengaksesannya dapat

dipertanggungjawabkan atau tetap ada di dalam perancangan

kelas.

Menurut Alan Dennis (2007) Class Diagram adalah “ Model

statis yang menunjukkan kelas dan hubungan antar kelas yang tetap

konstan dalam sistem dari waktu ke waktu. Diagram kelas

menggambarkan kelas yang meliputi perilaku dengan hubungan antara

kelas.bagian berikut pertama menyajikan unsur-unsur diagram kelas”.

81

Tabel 2. 6 Simbol Class Diagram

2.13.3.3 Activity Diagram

Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan

workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses

bisnis atau menu yang ada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan

disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem

bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan

oleh sistem, M. Shalahuddin Rosa A.S (2014).

Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk

mendefinisikan hal – hal berikut :

Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang

digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang

didefinisikan.

82

Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem atau user

interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah

rancangan antarmuka tampilan.

Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap

memrlukan pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujian.

Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak.

Menurut Alan Dennis (2007) Activity Diagram adalah

“Activity Diagram yang digunakan untuk menggunakan tingkah laku

proses bisnis satu orang dari obyek. Dalam beberapa kebiasaan bisa

dilihat sebagai diagram aliran data yang sudah berpengalaman

digunakan dalam conjunction dengan struktur analis. Tidak hanya

itu,diagram activity dapat digunakan untuk menggambarkan segala

macam dari level menengah aliran kerja bahwa involve beberapa

perbedaan Use Case, untuk menjelaskan use case perorangan.

Kesimpulannya untuk mengkhususkan detail dari metode

perorangan”. Berikut ini adalah simbol-simbol yang sering

digunakan pada saat pembuatan activity diagram :

83

Tabel 2. 7 Simbol Activity Diagram

2.13.3.4 Sequence Diagram

Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use

case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang

dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar

diagram sekuen maka harus diketahui objek – objek yang terlibat dalah

sebuah use case beserta metode – metode yang dimiliki kelas yang

diinstansiasi menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga

dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada use case.

Banyaknya diagram sekuen yang harus digambar adalah

minimal sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri

atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi

84

jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sekuen sehingga semakin

banyak use case yang didefinisikan maka diagram sekuen yang harus

dibuat juga semakin banyak.

Berikut adalah symbol – symbol yang ada pada diagram

sekuen :

Tabel 2. 8 Simbol Sequence Diagram

2.14 Konsep Basis Data (Database)

Menurut Jogiyanto (2008) berbicara tentang database, tidak lepas dari

DBMS (Database Management System) yang merupakan paket perangkat lunak

yang kompleks dan digunakan untuk mengakses dan memanipulasi database.

85

2.14.2 Pengertian Database

Menurut Whitten (2007) database merupakan kumpulan file yang

saling berhubungan. Tetapi database tidak hanya kumpulan file. Record di

dalam tiap file harus dapat dihubungkan dengan record di dalam file lain.

Dalam manajemen database relational terdapat komponen utama

dalam konsep database (Whitten, 2007).

1. Field adalah unit terkecil data yang disimpan dalam database.

Unit terkecil yang disimpan dalam database adalah:

a. Primary key: Field yang unik dan mengidentifikasi satu

record.

b. Secondary key: Field yang unik dan mengidentifikasi sebuah

record atau bagian dari beberapa record yang terkait.

c. Foreign key: field yang menunjuk beberapa record pada file

lain.

d. Descriptive field: non-key field

2. Record adalah kumpulan field yang diatur dalam format yang

predetermined (telah ditentukan)

a. Fixed-length record structures. Sebagian besar teknologi

database memaksa struktur record fixed length, dalam artian

setiap instance record mempunyai field yang sama, jumlah

field yang sama dan ukuran logika yang sama. Akan tetapi,

86

beberpa sistem database akan mengkompresi field-field dan

nilai – nilai yang tidak digunakan untuk menghemat ruang

penyimpanan disk.

b. Variable-length record structures. Memperbolehkan record-

record pada file yang sama memiliki length yang berbeda.

3. File dan Tabel

File adalah kumpulan semua kejadian dari struktur record

yang ditentukan. Tipe – tipe dari file, yaitu:

a. File induk/master adalah file yang dalam sistem dan akan

tetap ada selama siklus hidup sistem berputar.

b. File transaksi adalah file yang digunakan untuk merekan data

dari suatu transaksi yang terjadi.

c. File laporan adalah file yang berisi sistem informasi yang

akan ditampilkan.

d. File sejarah adalah file yang berisi data masa lalu yang sudah

tidak aktif lagi.

e. File pelindung adalah salinan dari file – file yang masih aktif

di database pada saat tertentu yang digunakan bila file

database rusak.

f. File kerja adalah suatu proses program secara sementara

karena memory komputer tidak mencukupi. Sedangakan

87

tabel adalah suatu kesatuan unit dari row / record dengan

atribut – atributnya (column).

2.15 Aplikasi Dalam Perancangan Sistem

2.15.2 CodeIgniter

Menurut Blanco & Upton (2009:7) CodeIgniter adalah powerful open

source PHP framework yang mudah dikuasai, dibangun untuk PHP

programmers yang membutuhkan toolkit sederhana dan baik untuk membuat

full-featured web applications. CodeIgniter adalah MVC framework yang di

design untuk mempermudah penggunanya

2.15.2.1 Kelebihan CodeIgniter

Fungsi – fungsi pendukung yang cukup lengkap

Mendukung PHP4 dan PHP5 Control

Memakai konsep MVC (Model View)

Performa dalam mengeksekusi sangat cepat

Dokumentasi lengkap, friendly dan didukung oleh forum,

wiki, dan komunitas yang besar

Mudah dipelajari bagi pemula

2.15.2.2 Kekurangan CodeIgneter

Tidak support AJAX dan ORM

Masih banyak kelonggaran dalam hal coding, misalnya

penamaan file dan membebaskan programmer untuk

melanggar aturan MVC

88

Karena kelonggaran tersebut, CodeIgniter tidak ditujukan

untuk pembuatan web dengan skala besar (enterprise)

walaupuntersedia banyak library, karena pengembangan akan

semakin sulit dilakukan.

2.15.3 Hypertext Markup Language (HTML)

Menurut Fauziah (2014) Hypertext Markup Languange (HTML)

merupakan jenis bahasa yang digunakan untuk membuat halaman website yaitu

dengan menggunakan tag-tag yang telah dideklarasikan pada halaman notepad

dan dapat saling berhubungan dengan dokumen HTML yang lainnya yang

sering dikenal dengan istilah link.

2.15.4 Hypertext Preprocessor (PHP)

Menurut Suprianto (2008) PHP adalah kependekatan dari Hypertext

Preprocessor. PHP tergolong sebagai perangkat lunak open source yang diatur

dalam aturan general purpose license (GPL). PHP dilekatkan pada script

HTML atau sebaliknya dan PHP dikhususkan untuk pengembangan web

dinamis.

2.15.5 Cascading Style Sheets (CSS)

Menurut Riyanto (2009) Cascading Style Sheets (CSS) merupakan

salah satu bahasa pemrograman web untuk mengendalikan beberapa

komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam.

CSS dapat mengendalikan gambar, warna bagian tubuh pada teks,

warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink warna mouse over,

spasi antar paragraf, spasi antar teks margin kiri, kanan, atas, bawah dan

89

parameter lainnya. CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk

mengatur tampilan dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk

menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.

CSS digunakan oleh penulis maupun pembaca halaman web untuk

menentukan warna, jenis huruf, tata letak dan berbagai aspek tampilan

dokumen. CSS digunakan terutama untuk memisahkan antara isi dokumen

(yang ditulis dengan HTMNL atau bahasa markup lainnya) dengan presentasi

dokumen (yang ditulis dengan CSS). Pemisahan ini dapat meningkatkan

aksesibilitas isi, memberikan lebih banyak keleluasaan dan kontrol terhadap

tampilan dan mengurangi kompleksitas serta pengulangan pada struktur isi.

2.15.6 SMS Gateway

Menurut Wahyu Kristiyanto SMS gateway merupakan sebuah sistem

aplikasi yang digunakan untuk mengirim data atau menerima SMS, dan

biasanya digunakan pada aplikasi bisnis, baik untuk kepentingan broadcast

promosi, servis informasi terhadap pengguna, penyebaran content produk atau

jasa dan lain – lain.

Beberapa fitur yang umum dikembangkan dalam aplikasi SMS

Gateway

Auto Reply

Pengirim Massal atau broadcast message

Pengiriman terjadwal

Saat membuat SMS Gateway, kita membutuhkan SMSC (Short

Message Service Center) yang merupakan jaringan telepon selular yang

90

menangani pengiriman SMS. Jadi SMSC-lah yang bertugas mengirimkan

pesan tersebut ke nomor tujuan. Jika nomor tujuan tidak aktif, maka SMSC

akan meyimpan pesan tersebut dalam jangka waktu tertentu, jika SMS tetap

tidak dapat terkirim sampai jangka waktu tersebut berakhir, maka SMS tersebut

akan dihapus dari penyimpanan SMSC.

SMS Gateway adalah suatu aplikasi SMS yang dapat disimulasikan

sebagai sebuah gerbang yang menghubungkan antara computer dengan client

melalui pesan sms yang dikirim ataupun diterima menggunakan gateway

device, terintegrasi dengan server yang secara otomatis dapat mendistribusikan

pesan SMS.

Gambar 2. 2 Simulasi SMS Gateway

2.15.6.1 Kelebihan dan Kekurangan SMS Gateway

1. Kelebihan SMS Gateway

Hampir setiap orang mempunyai HP

Mampu membidik target area atau kota tertentu

91

Biaya murah

Pesan singkat

Bisa langsung dibalas, sipenerima tanpa harus

koneksi internet

2. Kekurangan SMS Gateway

Tanpa Gambar (Kurang menarik desainnya)

2.15.7 Pengertian Gammu

Untuk menunjang pembuatan Sms Gateway di perlukan Tools

pendukung, yaitu Gammu. Menurut Wahyu Kristiyanto, Gammu adalah

suatu aplikasi cross-platform yang berfungsi untuk menjembatani antara

database SMS Gateway dengan sms device. Gammu merupakan suatu

daemon yang berjalan secara background. Gammu selalu memonitor sms

device dan database sms gateway, saat ada sms yang masuk Gammu

langsung menempatkannya ke inbox database sms gateway dan saat aplikasi

pengiriman sms memasukan sms ke dalam outbox dalam database sms

gateway, maka gammu mengirimkan melalui sms device dan

memindahkannya ke sent item database.

Kemampuan gammu selain bisa untuk mengirim atau menerima

MMS, backup/restore phonebook, serta upload/download file ke Mobile-

Equipment. Selain itu Gammu juga support untuk lebih dari 400 jenis Mobil-

Equipment. Kelebihan Gammu dari tool SMS gateway lainnya adalah:

Gammu dapat dijalankan di Windows maupun Linux

Banyak device atau ponsel yang kompatibel dengan gammu

92

Gammu dapat menggunakan database MySQL

Gammu dapat membantu menggunakan fitur – fitur yang ada

pada ponsel dengan lebih efisien

Fisik kabel data USB maupun SERIAL, semuanya kompatibel

di Gammu.

2.15.8 Black Box Testing

Pengujian menggunakan sekumpulan aktivitas validasi, dengan

pendekatan black box testing. Menurut M. Shalahuddin dan A.S Rosa

(2011). Black Box Testing adalah menguji perangkat lunak dari segi

spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian

dimaksud untuk mengetahui apakah fungsi – fungsi, masukan, dan keluaran

dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian

kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba

semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan

spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan

pengujian black box testing harus dibuat dengan kasus benar dan kasus

salah.

2.15.9 MySQL

Menurut Kustiyahningsih (2010) basis data adalah sekumpulan

informasi yang diatur agar mudah dicari. Dalam arti umum basis data adalah

sekumpulan data yang diproses dengan bantuan komputer yang

memungkinkan data dapat diakses dengan mudah dan tepat, yang dapat

digambarkan sebagai aktivitas dari satu atau lebih organisasi yang berelasi.

93

MySQL merupakan suatu database, dapat juga dikatakan sebagai

database yang sangat cocok bila dipadukan dengan PHP. Secara umum

database berfungsi sebagai tempat atau wadah untuk menyimpan,

mengklasifikasikan data secara profesional. MySQL bekerja menggunakan

SQL Languange (Structure Query Languange) itu dapat diartikan bahwa

MySQL merupakan standar penggunaan database di dunia untuk

pengolahan data.

2.15.10 Astah Community

Astah community adalah tool UML yang bebas berbayar (gratis)

yang siap pakai dan siap unduh. Astah community memungkinkan untuk

membuat diagram UML menjadi cepat dan mudah serta menyempurnakan

proses pembuatan dengan pendekatan yang inovatif Change Vision (2013).

2.15.11 Microsoft Visio

Microsoft Visio dapat digunakan untuk membuat diagram

sederhana atau rumit. Menawarkan berbagai built-in bentuk, benda, dan

stensil untuk bekerja. Dapat juga membuat bentuk sendiri. Microsoft Visio

adalah untuk membuat diagram semudah mungkin bagi pengguna.

groovypost (2012).

94

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan laporan ini, penulis mengambil beberapa data – data yang

kemudian diolah dan disajikan berupa informasi yang dapat mendukung atau

memperkuat penulisan laporan penelitian ini. Dalam proses pengumpulan data

untuk menyusun laporan ini, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan

data, yaitu:

3.1.1 Metode Observasi

Metode pengamatan (observasi) ini dilakukan peninjauan dan penelitian

langsung di lapangan untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang

dibutuhkan. Observasi ini dilakukan pada :

Tempat : PT. Golden Korea Kharisma

Waktu : Jum’at, 17 Februari 2017

Kegiatan pengamatan langsung di PT. Golden Korea Kharisma, kegiatan

yang dilakukan menganalisis permasalahan yang berkaitan dengan akuntansi

pendapatan dan pengeluaran pada departemen keuangan secara real. Dalam

waktu tersebut penulis berusaha untuk mendapatkan data – data yang

dibutuhkan untuk merancang sistem informasi akuntansi pendapatan dan

pengeluaran. Dilakukan observasi untuk mengetahui secara langsung sistem

yang berjalan pada PT. Golden Korea Kharisma khusunya proses pencatatan

95

transaksi berdasarkan siklus pendapatan dan pengeluran, dengan melihat

langsung proses pembuatan faktur hingga laporan keuangan yang dihasilkan.

Selain itu penulis melakukan observasi untuk mengetahui secara langsung

fasilitas sarana dan prasarana penunjang komunikasi dan informasi bagi

karyawan yang tersedia pada PT. Golden Korea Kharisma seperti PC, seperti

komputer jaringan LAN, akses internet, printer, telepon dan email. Hasil dari

observasi yang dilakukan penulis mendapatkan data profile perusahaan, data

penjualan dan pembelian purchase order, data keuangan dan laporan keuangan

tahun 2016.

3.1.2 Metode Wawancara

Wawancara dilakukan dengan melakukan tanya jawab dengan pihak –

pihak terkait, dengan ibu Haena Sarah selaku Vice Direktur. Wawancara

dilakukan di kantor PT. Golden Korea Kharisma pada tanggal Jum’at, 17

Februari 2017 untuk memperoleh data – data yang terkait dengan kegiatan

proses bisnis akuntansi pendapatan dan pengeluaran yang sedang berjalan. Hasil

yang didapat dari wawancara tersebut berupa informasi permasalahan –

permasalahan yang terjadi pada PT. Golden Korea Kharisma terkait penjualan,

akuntansi pendapatan dan pengeluaran, proses bisnis yang sedang berjalan dan

data – data keuangan. Gambaran hasil wawancara dengan mengajukan beberapa

pertanyaan kepada Vice Direktur ibu Haena Sarah, penulis dapat mengetahui

permasalah kredit macet yang dialami PT. Golden Korea Kharisma dari hasil

wawancara dan dan analisis data laporan kredit macet pada tahun 2016 yang

didapatkan juga saat observasi. Selain kredit macet laporan utang pada PT.

96

Golden Korea Kharisma tidak terdapat pengontrolan untuk melihat status lunas

atau belum hingga peringatan jatuh tempo untuk melakukan pembayaran utang

kepada supplier. Proses pencatatan hingga pembuatan laporan keuangan sampai

dengan selesai membutuhkan waktu 2 minggu hasil dari pertanyaan yang

diajukan penulis kepada Vice Direktur ibu Haena Sarah. Penulis juga

menanyakan material yang digunakan hingga biaya yang digunakan dalam

proses pencatatan transaksi keuangan dan layanan penagihan piutang yang

dilakukan PT. Golden Khore Kharisma.

3.1.3 Studi Pustaka

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mempelajari dan meneliti

berbagai sumber bacaan yang mempunyai hubungan dengan permasalahan –

permasalahan yang dihadapi dan yang dapat digunakan sebagai dasar dalam

penelitian ini, seperti buku – buku penunjang kajian, jurnal,skripsi, catatan –

catatan maupun referensi penelitian terdahulu. Daftar buku dan referensi dalam

penyusunan skripsi ini dapat dilihat pada daftar pustaka, dan buku – buku

referensi diantaranya, Konsep Dasar Sistem Informasi, Metode Desain,

Metodologi Penelitian, Analisis dan Design, Sistem Informasi Akuntansi,

Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi, Rekayasa Perangkat Lunak, Akuntansi

Keuangan.

3.1.4 Ringkasan Studi Literatur

Pada penelitian ini, penulis membandingkan beberapa penelitian sejenis

untuk membantu dalam proses pengembangan sistem yang diajukan serta lewat

pembandingan dengan penelitian sebelumnya, apakah pengembangan sistem

97

yang diusulkan memiliki kelebihan dari penelitian – penelitian sebelumnya dari

tahun 2014 sampai dengan 2016.

98

No Sumber,

Peneliti

Judul, Tahun Uraian Singkat Kelebihan Kekurangan

1 Setyo, Ahmad

Utomo. 2016,

Skripsi

Universitas

Nusantara

PGRI Kediri,

2016.

Rancang

Bangun Sistem

Informasi

Akuntansi Pada

Warnet Utama

Berdasarkan

Siklus

Pendapatan,

Pengeluaran dan

Keuangan

Menggunakan

Metode Use

Case Driven

Object, 2016

Kegiatan Akuntansi

seperti pencatatan

transaksi dalam

bentuk jurnal,

perhitungan

keuntungan dan

kerugian, serta

pelaporan keuangan

untuk evaluasi pada

Warnet Utama masih

dilakukan secara

manual. Hal ini dapat

menghambat proses

bisnis pada Warnet

Utama dalam

mengembangkan

usahanya. Karena

pemilik menerima

laporan keuangan

tidak secara cepat dan

akurat, sehingga untuk

menentukan langkah

bisnis selanjutnya

1. Laporan

keuangan yang

dihasilkan

dalam berupa

grafik

2. Aplikasi yang

dihasilkan

dengan

menggunakan

metode use case

driven telah

diuji

menggunakan

software

Enterprise

Architect

Aplikasi SIAT

(Sistem Informasi

Akuntansi Warnet

Utama) ini belum

memperhatikan

kemanan sistem.

99

terlambat dan belum

tentu benar.

Perancangan Sistem

Informasi Akuntansi

pada Warnet Utama

menggunakan model

perancangan Metode

Use Case Driven

Object menggunakan

Bahasa pemrograman

PHP dan MySQL

sebagai basis datanya,

diuji menggunakan

software Enterprise

Architect. Dapat

mencatat hasil

transaksi pada warnet

utama hingga

menghasilkan laporan

keuangan berupa

grafik keuangan

dalam setahun, neraca

100

saldo bulanan dan

juga buku besar.

2 Santoso,

Danny.

Wiradinata,

Trianggoro.

2016, JUISI,

Vol. 02,No.

01, Februari

2016.

Rancang

Bangun Sistem

Informasi

Akuntansi pada

U.D Sejahtera,

2016

Saat ini sistem

pemantauan keuangan

masih dilakukan secara

manual sehingga

mengakibatkan proses

menjadi rumit, tidak

efisien, dan rentan

terhadap kesalahan

manusia. Melalui

penerapan sistem

informasi akuntansi,

proses pencatatan

keuangan perusahaan

dapat berjalan secara

otomatis dan pengelola

perusahaan dapat lebih

fokus pada ekspansi

perusahaan.

Perancangan sistem

menggunakan metode

SDLC dengan Bahasa

1. Sistem dapat

memonitoring

keuangan U.D

Sejahtera.

2. Fitur – fitur

aplikasi telah

sesuai dengan

manajemen

keuangan yang

telah berjalan di

U.D Sejahtera.

Dan berfungsi

dengan baik.

3. Menggunakan

Hibernate ORM

untuk membantu

manajemen

database pada

sistem.

1. Rendering UI dan

performa sistem

kurang cepat.

2. Belum terdapat

sistem reminder pada

dashboard sehingga

sistem tidak dapat

memberitahu kapan

harus membayar

ataupun menagih

utang atau piutang.

3. Belum terdapat

fitur keamanan.

4. Belum terdapat

jumlah stok

berdasarkan produk

dan sistem multi

gudang.

101

pemrograman Java dan

MySQL sebagai basis

data.

3 Eri, Dimas

Indrawan.

2014, Skripsi

STIKOM,

2014

Rancang

Bangun

Aplikasi

Sistem

Penjualan

Dengan

Layanan

Tagihan

Menggunakan

SMS Gateway

Pada UD

Hutama, 2014

UD Hutama melayani

penjualan secara tunai

maupun secara kredit.

Selama lima tahun

berdiri, pencatatn

transaksi penjualan

dilakukan secara

manual. Transaksi

secara kredit dicatat

dalam buku piutang.

Transaksi secara tunai

hanya dilakukan

pengumpulan nota

penjualan. Untuk

pencatatan stok

perkakas dilakukan

pada kartu stok. Dalam

melakukan pencarian

riwayat data, pemilik

harus mencari data

Aplikasi memiliki

fitur SMS

Gateway yang

berfungsi untuk

mengirimkan

pesan informasi

tagihan

pelanggan dan

menerima SMS

konfirmasi

pembayaran dari

pelanggan.

1. Aplikasi hanya

berfokus pada sistem

penjualan

2. Belum terdapat

maintenance hak akses

pengguna yang

berfungsi untuk

membedakan

pengaksesan menu

dalam aplikasi.

102

secara manual.

Permasalahan lain

yakni dengan studi

kasus beberapa

pelanggan menunggak

melunasi tagihan walau

telah jatuh tempo,

sehingga pemilik

mengambil kebijakan

untuk melakukan

pengurangan jumlah

pelanggan yang

bermasalah. Untuk

mencegah hal tersebut

terulang kembali,

pemilik membutuhkan

sebuah layanan

pengingat tagihan.

Layanan pengingat

tagihan berfungsi untuk

mengingatkan tagihan

yang belum lunas

beserta tanggal jatuh

103

tempo. Berdasarkan

permasalahan yang

terjadi maka pemilik

UD Hutama

membutuhkan suatu

sistem yang dapat

mempermudah pemilik

dalam melakukan

pencatatn transaksi

beserta rekap atau

laporan. Pemilik juga

membutuhkan sebuah

layanan pengingat

tagihan ke pelanggan

dengan media SMS.

Oleh karena itu perlu

dibuat sistem penjualan

dengan layanan tagihan

menggunakan SMS

Gateway pada UD

Hutama. Aplikasi yang

dihasilkan berbasis

desktop dengan metode

104

pengembangan SDLC

dan SQL Server sebagai

basis data.

4 Primus, Edo.

2015, Skripsi

Sistem

Informasi

Universitas

Buddhi

Dharma

Tangerang,

2015

Analisis dan

Perancangan

Sistem

Informasi

Pembelian,

Persediaan,

Penjualan,

Hutang dan

Piutang Pada

PT. Dwi Naga

Sakti Abadi,

2015

Setelah dilakukan

penelitian pada sistem

yang berjalan, dari

penelitian tersebut

ditemukan beberapa

kelemahan dalam

sistem yang sedang

berjalan, Semua

pencatatan aktivitas

perusahaan memang

sudah terkomputerisasi,

namun kelemahannya

adalah sistem yang

sudah terkomputerisasi

tersebut tidak terhubung

dengan sistem yang

lainnya, maka dari itu

kinerja karyawan pun

kurang efisien (terlalu

boros untuk

Pengiriman data

lebih cepat tanpa

harus

memberikan

dokumen (report)

dan tempat

pengarsipan

dokumen tidak

terlalu banyak.

Dari segi user

interface masih

kurang begitu

nyaman dan masih

kurangnya fitur –

fitur yang tersedia.

105

mengantarkan dokumen

ke divisi lain).

Perancangan yang

dilakukan

menggunakan metode

waterfall dan

pemodelan UML,

Sistem yang dihasilkan

berbasis desktop

menggunakan Bahasa

pemrograman VB.Net

dan penyimpanan basis

data menggunakan SQL

Server.

5 Tanjaya,

Patricia.

Rostianingsih

, Silvia.

Elsye, Hatane

Saarce. 2016,

Jurnal Infra

Vol 4, No. 1

(2016) page.

Perancangan

dan Pembuatan

Aplikasi

Sistem

Informasi

Akuntansi Atas

Siklus

Pengeluaran

dan

Sistem akuntansi di UD X

masih menggunakan cara

manual yaitu pencatatan

utang pada kartu utang

dan piutang pada kartu

piutang pada file

Microsoft Excel.

Perhitungan laba rugi

dilakukan dengan

1. Aplikasi ini

sudah terintegrasi

antara penjualan,

pembelian dan stok

sehingga kesalahan

data dapat

diminimalisir.

2. Aplikasi

memiliki desain

1. Perancangan sistem

yang digunakan belum

berbasis object

oriented.

2. Belum

memperhatikan

keamanan sistem.

106

Pp.286 –

pp.291

Pendapatan

untuk UD X

menghitung faktur dan

tagihan pelanggan karena

karena transaksi tidak

dijurnalkan. Aplikasi

yang diimplementasikan

dapat memproses

transaksi pembelian,

penjualan, retur

pembelian, retur

penjualan, surat perintah

kerja, pembayaran hutang

dan piutang, serta

pembuatan laporan

akuntansi. Desain sistem

baru Data Flow Diagram

menggunakan aplikasi

Microsoft Visio, dan

ERD menggunakan

Power Designer 15.

Aplikasi dibuat dengan

mengunakan Framework

CodeIgniter dan MySQL

program yang baik

dan mudah

digunakan.

3. Aplikasi

menghasilkan

perhitungan

laporan yang

sesuai.

107

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan penulis dalam

mengembangkan sistem ini menggunakan metode Rapid Application Development

(RAD) beserta tools untuk pemodelannya menggunakan UML. Penulis

menggunakan metode ini karena penggunaan RAD memudahkan akomodasi

perubahan sistem yang disesuaikan dengan proses bisnis hingga baik untuk

feedback kepada pengguna untuk menghasilkan sistem yang benar – benar sesuai

dengan fungsinya selain itu dapat mempersingkat waktu dalam siklus

pengembangan sistem tradisional antara perancangan dan penerapan suatu sistem

informasi dan metode pengembangan sistem RAD relatif lebih sesuai dengan

rencana pengembangan aplikasi yang tidak memiliki ruang lingkup yang besar dan

akan dikembangkan oleh tim yang kecil, oleh karena itu penulis menerapkan

metode RAD dalam merancang sistem ini. Dalam pengembangan menggunakan

metode RAD, ada beberapa tahapan pengembangan sistem, yaitu:

3.2.1 Fase Perencanaan Kebutuhan (Requirements Planning)

Fase perencanaan kebutuhan ( Requirements Planning ) adalah tahapan

paling awal dalam proses pengembangan sistem berbasis RAD. Pada fase ini

penulis mengidentifikasi berbagai kebutuhan sistem pada PT. Golden Korea

Kharisma yang berkaitan dengan rancang bangun sistem informasi akuntansi

pendapatan dan pengeluaran.

sebagai penyimpanan

database.

108

Berikut adalah kegiatan yang peneliti lakukan ketika memasuki tahapan

Requirement Planning:

3.2.1.1 Pengumpulan data pada PT. Golden Korea Kharisma

Pada tahapan ini, peneliti melakukan beberapa tahapan

pengumpulan data, yakni dengan metode Studi Pustaka, Wawancara,

Observasi, dan studi literatur. Data – data yang dikumpulkan antara lain:

Pada tahapan ini penulis melakukan analisa terhadap sistem

usulan sistem informasi akuntansi pendapatan PT. Golden Korea

Kharisma yang kemudian akan digunakan untuk menyelesaikan masalah

yang ada pada perusahaan tersebut dan dituangkan dalam bentuk rich

picture.

a) Profil dan Struktur Organisasi PT. Golden Korea Kharisma

b) Data pendukung penjualan dan pembelian Purchase Order

c) Laporan keuangan PT. Golden Korea Kharisma tahun 2016

3.2.1.2 Analisis Sistem Berjalan

Kemudian penulis melakukan analisa dan menggambarkan

sistem berjalan yang ada pada PT. Golden Korea Kharisman dari

mulai permintaan PO (Pesanan pembelian), penawaran harga,

pencatatan order, pembuat invoice dan faktur, pengiriman barang

hingga penagihan, pembelian Bahan Baku, pembayaran utang hingga

laporan utang maupun piutang dan laporan keuangan Proses tersebut

dibuat dengan menggunakan rich picture.

109

3.2.1.3 Identifikasi Masalah Sistem Berjalan

Pada tahapan ini peneliti melakukan identifikasi terhadap

masalah yang ada pada proses pencatatan transaksi pendapatan dan

pengeluaran, pembuatan invoice dan penagihan piutang yang dapat

menyebabkan terjadinya kredit macet meningkat pada PT. Golden

Korea Kharisma, laporan utang yang belum relevan dan belum

terkontrol hingga meningkat tiap tahunnya.

3.2.2 Fase Proses Desain (Workshop Design)

Fase ini merupakan fase kedua setelah fase perencanaan kebutuhan.

Pada fase proses desain (Workshop Design) penulis melakukan proses

perancangan sistem baru yang diharapkan dapat menyelesaikan masalah –

masalah yang ada pada proses bisnis PT. Golden Korea Kharisma. Perancangan

yang dilakukan berdasarkan pada objek (Object-Oriented) dengan

menggunakan Unified Modeling Languange (UML). Pada tahapan ini terbagi

atas beberapa proses, yakni desain proses, desain database, dan desain interface.

Pada tahapan ini akan dilakukan proses pembuatan usecase diagram dari sistem

informasi akuntansi pendapatan dan pengeluaran pada PT. Golden Korea

Kharisma yang menampilkan tugas apa saja yang dilakukan, dan aktor – aktor

apa saja yang akan terlibat di dalamnya yang kemudian diperjelas dengan narasi

usecase. Setelah itu akan dibuatkan juga activity diagram yang akan

menerangkan tentang alur proses aktivitas apa saja yang dilakukan user serta

respon apa yang akan didapatkan dari sistem pada sistem informasi akuntansi

pendapatan dan pengeluaran pada PT. Golden Korea Kharisma. Kemudian akan

110

dibuatkan juga class diagram yang berdasarkan pada objek potensial yang ada.

Setelah itu akan dibuat sequence diagram dari sistem informasi akuntansi

pendapatan dan pengeluaran pada PT. Golden Korea Kharisma ini yang

menjelaskan proses – proses yang dilakukan sistem dalam mencapai dimulai

dari usecase, interaksi antar class, operasi – operasi yang terjadi beserta

urutannya dan informasi apa saja yang diperlukan oleh masing – masing operasi.

Tahapan selanjutnya yakni desain database yang terdiri dari spesifikasi

database, skema database, dari sistem informasi akuntansi pendapatan dan

pengeluaran pada PT. Golden Korea Kharisma.

Kemudian tahapa terakhir ketika semua proses di atas telah dilakukan

yakni desain User Interface (UI), yang akan mempermudah pengguna sistem

dalam berinteraksi dengan sistem informasi akuntansi pendapatan dan

pengeluaran pada PT. Golden Korea Kharisma.

3.2.3 Fase Implementasi (Implementation)

Pada tahapan terakhir dalam proses pengembangan sistem menggunakan

metode RAD adalah tahapan implementasi. Dalam hal ini tahapan implementasi

rancang bangun sistem informasi akuntansi pendapatan dan pengeluaran pada

PT. Golden Korea Kharisma melalui beberapa proses tahapan, yakni:

1. Coding

Tahapan ini adalah proses pengkodean aplikasi rancang bangun sistem

informasi akuntansi pendapatan dan pengeluaran pada PT. Golden Korea

Kharisma yang sebelumnya telah di desain pada tahapan requirements

111

analysis. Pada tahapan ini menggunakan framework CodeIgneter dengan

bahasa yang digunakan yakni HTML dan CSS sebagai front end / user

interface, lalu menggunakan PHP sebagai back end dan menggunakan

SMS Gateway untuk layanan penagihan piutang.

2. Testing

Pada tahapan ini penulis melakukan tahapan uji coba terhadapa sistem

yang telah dibangun dengan metode black box testing secara

komprehensif sesuai dengan requirements pada PT. Golden Korea

Kharisma. Dalam black box testing penulis hanya menguji fungsi sistem

yang telah dibuat, berdasarkan parameter pengujian yang telah

ditentukan pada tabel black box testing.

3.3 Kerangka Penelitian

Dalam penelitian ini penulis melakukan tahapan - tahapan kegiatan yang

telah dituangkan dalam suatu kerangka penelitian, termasuk beberapa metode

pengumpulan data dan metode dalam mengembangkan sistem. Berikut gambaran

umum tentang kerangka penelitian yang menjadi acuan penulis dalam penelitian

ini:

112

Mulai

Metode

Pengumpulan

Data (Nazir,

2005)

Metode

Pengembangan

Sistem

Selesai

Studi Pustaka

Wawancara

Observasi

Studi Literatur

Requirements

Planning

Workshop

Design

Implementation

Gambaran Umum

PT. Golden Korea

Kharisma

Analisis Sistem

BerjalanMetode PIECES

Tools Pemodelan

UML (Unified

Modelling

Language)

Desain Database

Desain Interface

Usecase Diagram

Activity Diagram

Class Diagram

Sequence Diagram

Skema

Database

Spesifikasi

Database

Rapid

Application

Development

(RAD), (Kendal,

2010)

User Interface

Coding

Black box testing

Mockup

PHP

My SQL

Desain Proses

Identifikasi

Masalah

Sistem Usulan

Sistem Berjalan

Mapping

Cardinality

Gambar 3. 1 Kerangka Berfikir

113

Universitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

114

BAB IV

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

4.1 Fase Perencanaan Kebutuhan (Requirements Planning)

4.1.1 Gambaran Umum PT. Golden Korea Kharisma

4.1.1.1 Sejarah Perusahaan

PT. Golden Korea Kharisma merupakan salah satu perusahaan

manufaktur swasta yang bergerak dibidang Pengecoran Logam (Casting)

dan Stainless dengan Proses dari Peleburan, Pengecoran sampai dengan

barang jadi serta Permesinan, mulai berdiri di Indonesia sejak tahun 2000,

dengan Akte Notaris Harsono SH No.5 dan Keputusan MENKEH & HAM

No. C-723 HT.01.04 Tahun 2001 pada tanggal 14 Januari 2001 dengan

status PMA (Penanam Modal Asing) dengan menghasilkan produk-produk

berupa cetakan sepatu (mould shoes).

Namun, dalam perkembangannya saat ini perusahaan tidak lagi

memprduksi cetakan sepatu melainkan seluruh produk – produk yang

berbahan baku besi, baja, aluminium, stainless, kuningan, tembaga dan

berbagai macam produk logam lainnya untuk dunia prindustrian seperti

dibawah ini:

Kebutuhan Industri Sepatu

Kebutuhan Industri Plywood

Kebutuhan Industri Automotif

115

Kebutuhan Industri Tekstil

Dan Kebutuhan Industri lainnya

PT. Golden Korea Kharisma yang menerapkan sistem make-to-

order memproduksi produksinya hanya jika terdapat pemesanan konsumen

saja dengan sampel atau gambar milik pelanggan. Untuk meningkatkan

usaha dan mutu produksi serta guna dapat memenuhi permintaan pasar lokal

maupun internasional, perusahaan selalu menjaga mutu produksi secara

baik dengan tidak mengabaikan komposisi kadar logam yang dibutuhkan

untuk itu PT. Golden Korea Kharisma bekerja sama dengan Puspitek

Serpong sebagai Mitra Uji Test.

4.1.1.2 Visi dan Misi PT. Golden Korea Kharisma

4.1.1.2.1 Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan industri pengecoran logam dan

permesinan yang senantiasa mampu bersaing dan tumbuh

berkembang dengan sehat dan menjadi mitra kerja yang dapat

dihandalkan dalam bisnis

4.1.1.2.2 Misi Perusahaan

Memproduksi barang dari hasil pengecoran logam sesuai

Kebutuhan pelanggan dengan memperhatikan aspek mutu secara

keseluruhan

116

4.1.1.2.3 Nilai – Nilai Perusahaan

1. Menghasilkan laba yang pantas untuk mendukung

pengembangan perusahaan serta memberikan lapangan

pekerjaan.

2. Menjaga hubungan baik dengan pelanggan selaku Mitra Bisnis

dan menjaga hubungan baik dengan pekerja selaku aset

perusahaan dan Mitra kerja yang bersinambungan.

3. Memproduksi berbagai jenis produk pengecoran yang terkait

dengan kebutuhan industri dan spare part mesin, dengan harga

dan pasokan yang berdaya saing tinggi melalui pengelolaan yang

profesional demi kepuasan pelanggan.

4. Memberikan penghargaan kepada para pegawai melalui

pemberian kesejahteraan yang memadai, penyediaan lingkungan

kerja yang aman, sehat dan nyaman.

5. Memberikan kesempatan untuk pengembangan karier serta

melakukan inovasi untuk kemajuan masa depan pekerja.

6. Menjalin kemitraan kerja sama dengan pemasok dan penyalur

yang saling menguntungkan.

7. Memberikan perhatian yang tulus kepada masyarakat melalui

penciptaan lapangan kerja, dukungan pembinaan sosial dan

menjaga lingkungan masyarakat.

117

4.1.1.3 Struktur Organisai dan Deskripsi PT. Golden Korea

Kharisma

4.1.1.3.1 Struktur Organisasi

Dimensi Struktural adalah dimensi yang membedakan

suatu organisasi dengan organisasi lainnya. Sebuah struktur organisasi

memiliki 3 komponen yang terdiri dari:

a. Kompleksitas

Kompleksitas suatu organisasi dilihat dari tingkat diferensiasi

yang terdapat dalam organisasi, termasuk didalamnya tingkat

pembagian kerja jumlah tingkatan hierarki organisasi serta

tingkat sejauh mana unit-unit organisasi tersebar.

b. Formalisasi

Hal ini dilandasi atas aturan-aturan yang rinci dimulai dari standar

kondisi lingkungan kerja yang harus dijaga semua karyawan,

atribut keselamatan kerja, prosedur kerja dan pelaporan setiap

divisi, sampai penilaian performansi internal (karyawan) dan

eksternal (pemasok).

c. Pengambilan Keputusan

Sistem struktural yang berdasarkan formalisasi membuat untuk

pengambilan keputusan yang dipegang oleh para tertinggi

struktur organisasi setiap divisi yaitu kepada setiap manager.

Struktur organisasi perusahaan sangatlah penting dalam suatu

sistem manajemen perusahaan, karena agar terciptanya sistem

118

pelaporan dan pengambilan keputusan secara teratur dan

meningkatkan kapasitas produksi karyawan untuk meningkatkan

efisiensi pabrik. Di PT. Golden Korea Kharisma tugas dari setiap

kepala – kepala dan para staff bersifat rahasia bagi umum dan

menjadi suatu data yang penting bagi perusahaan, sehingga

penulis hanya dapat menuliskan beberapa yang diketahui dalam

melakukan pengamatannya. Berikut ini adalah struktur organisasi

utama dari PT. Golden Korea Kharisma:

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi PT. Golden Korea Kharisma

119

4.1.1.3.2 Deskripsi Pekerjaan

1. President Director

Tugas dan Tanggung Jawab

- Menentukan dan mengarahkan manajemen demi

terwujudnya visi, misi dan sasaran bisnis perusahaan

- Memimpin perusahaan dengan membuat kebijakan –

kebijakan perusahaan

- Melakukan pengawasan atas jalannya usaha PT dan

memberikan nasihat kepada direktur

- Dalam melakukan tugas, dewan direksi berdasarkan kepada

kepentingan PT dan sesuai dengan maksud dan tujuan PT

2. Vice Director

Tugas dan Tanggung Jawab:

- Membantu tugas dan tanggung jawab jajaran Direksi

Perusahaan

- Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan

kepala bagian (manajer)

- Melihat dan menganalisa laporan – laporan keuangan dan

kegiatan perusahaan.

- Menetapkan kebijakan dan startegis yang berhubungan

dengan kelangsungan perusahaan

120

3. Manager

Tugas dan Tanggung Jawab

- Mengatur dan memonitor manajemen perusahaan secara

menyeluruh, demi tercapainya keuntungan perusahaan

- Melihat laporan – laporan kegiatan perusahaan

- Bertanggung jawab atas keseluruhan pabrik atau

perusahaan

- Secara berkala mengadakan pertemuan guna melakukan

peninjauan ulang terhadap semua kegiatan yang telah dan

sedang berjalan

- Memeriksa pencapaian program serta memberi masukan –

masukan terhadap persoalan yang dihadapi serta

memberikan ide – ide perbaikan.

- Memeriksa pelaksanaan kegiatan di lapangan dan menilai

secara langsung pelaksanaan kegiatan.

4. Marketing

Tugas dan Tanggung Jawab

- Memenuhi target order pesanan sesuai target yang

ditentukan manajemen

- Menentukan spesifikasi yang diinginkan pelanggan dan

melakukan tinjauan persyaratan berkaitan dengan produk

121

- Menyiapkan dan menyediakan segala keperluan

administratif marketing sesuai dengan SOP yang berlaku di

perusahaan

- Menerima orderan dari costumer dengan menyesuaikan

ketersediaan stok barang di gudang

- Membuat penawaran harga untuk Pelanggan

- Melakukan pelaporan mengenai kegiatan penjualan pada

perusahaan

- Mengontrol penjualan perusahaan

5. Engineering

Tugas dan Tanggung Jawab

- Menyediakan SPK dan gambar kerja produksi, merinci

kebutuhan material (utama dan pendukung) yang akan

digunakan

- Menyediakan dukungan teknis untuk produksi semua

produk dan perbaikan proses manufaktur

- Menafsirkan persyaratan pengendalian mutu pelanggan dan

persiapan

- Mengkoordinasikan persiapan dan pemeliharaan instruksi

manufaktur standar

122

6. PPIC

Tugas dan Tanggung Jawab

- Menerima Pesanan Pembelian dari marketing

- Merencanakan dan menentukan semua proses produksi

- Membuat schedule produksi dan pengiriman dengan

mengacu pada target produksi yang telah ditentukan

- Membuat Bahan Baku untuk kebutuhan produksi

- Memenuhi permintaan sample dari marketing dan

memantau proses pembuatan sample sampai terkirim ke

pelanggan

7. Purchasing

Tugas dan Tanggung Jawab

- Melakukan pembelian alat – alat dengan input barang

berikut biaya yang dibutuhkan sesuai departemen dan

Bahan Baku sesuai dengan permintaan.

- Menilai dan menambahkan supplier untuk permintaan

pembelian Bahan Baku sesuai pesanan pelanggan

- Mengatur pembelian dan pengiriman barang sesuai

persyaratan mutu, biaya kompetitif dan waktu yang

dibutuhkan.

- Membuat laporan untuk pembelian untuk menjadi bahan

informasi bagi atasan dalam pengambilan keputusan.

123

- Membuat pembelian dan memesan barang kepada supplier

membuat pembelian yang berfungsi untuk menambah stok

barang

8. Warehouse (Gudang)

Tugas dan Tanggung Jawab

- Menyiapkan fasilitas penyimpanan dan penanganan yang

memadai untuk bahan baku, sparepart mesin, barang jadi,

dan peralatan kerja

- Menentukan stok minimum dan melakukan stok opname

bulanan

- Membuat packing produk dan melakukan pengiriman

barang

- Membuat surat jalan untuk pengiriman barang

- Melakukan penerimaan barang pembelian dari supplier

- Melakukan pelaporan persediaan barang untuk Manajer dan

Direktur Perusahaan

9. Production

Tugas dan Tanggung Jawab

- Melakukan kegiatan produksi sesuai dengan schedule dan

target yang telah ditentukan dengan hasil kualitas, biaya

dan ketepatan waktu yang ditentukan.

- Membuat laporan produksi secara mingguan

124

- Memastikan bahwa seluruh proses distribusi barang tepat

waktu

- Memastikan persediaan Bahan Baku tercukupi

- Menentukan rencana produksi dan persediaan Bahan Baku

dan produk jadi

- Menentukan perencanaan distribusi Bahan Baku dan

produk jadi

10. HRD

Tugas dan Tanggung Jawab

- Mengidentifikasi kompetensi seluruh karyawan

- Melakukan perekrutan sesuai jabatan dan kualifikasi yang

dibutuhkan

- Melakukan pelatihan karyawan dan mengevaluasi

kefektifannya

11. IT

Tugas dan Tanggung Jawab

- Mengelola dan memelihara sistem informasi

- Melakukan program pemeliharaan dan perbaikan yang

terencana dan efektif terhadap peralatan dan fasilitas

komunikasi perusahaan

- Menerima, memprioritaskan dan menyelesaikan

permintaan bantuan IT

125

12. Finance

Tugas dan Tanggung Jawab

- Menyiapkan laporan keuangan yang memadai dan

transparan pada perusahaan

- Membuat laporan keuangan perusahaan

- Mencatat transaksi kegiatan perusahaan

- Mengendalikan arus kas perusahaan dan invoicing

- Melakukan pembayaran utang dan menerima pembayaran

piutang perusahaan

- Menerima bukti transfer piutang pelanggan

- Membuat invoice yang dibutuhkan oleh perusahaan

- Mengawasi seluruh aktivitas keuangan pada perusahaan

- Merancang dan mengkoordinasikan kebutuhan perusahaan

disesuaikan dengan kondisi keungana perusahaan

- Membuat kebijakan keuangan demi kelancaran dan

kelangsungan perusahaan untuk jangka pendek dan panjang

- Melakukan evaluasi keuangan dari hasil rekapitulasi

keuangan perusahaan

- Menetapkan kebijakan mengenai pengeluaran perusahaan.

4.1.2 Sistem Berjalan

Sistem akuntansi yang berjalan berdasarkan siklus pendapatan dan

pengeluaran pada PT. Golden Korea Kharisma dimulai dari Customer

126

memberikan contoh produk yang ingin dibuat kepada Marketing, Marketing

akan memberikan penawaran harga kepada Customer, jika Customer setuju

dengan penawaran harga, Marketing akan mencatat Pesanan Pembelian

Penjualan, selanjutnya Marketing akan memberikan informasi rincian detail

Pesanan Pembelian Customer kepada PPIC, PPIC yang akan menentukan Bahan

Baku dan Proses Produksi sesuai dengan PO Customer, dan diberikan kepada

Purchasing lalu Purchasing akan mengecek persedian Bahan Baku di Warehouse

setelah di cek, pihak Warehouse akan memberikan informasi sisa Bahan Baku,

jika Bahan Baku tidak tersedia maka Purchasing akan membuat daftar Bahan

Baku yang harus dibeli sesuai dengan PO Customer kepada Supplier, Purchasing

akan meminta harga dan pengiriman lalu Supplier akan memberikan harga dan

waktu pengiriman Bahan Baku yang dibeli, lalu Purchasing memberikan

pesanan pembelian Bahan Baku kepada Finance, Supplier akan memberikan

pengiriman barang yang dibeli bagian Purchasing kepada bagian Warehouse dan

Supplier akan memberikan invoice pembelian kepada Finance, Selanjutnya

kembali ke PO Customer, Purchasing akan membuat Surat Jalan sesuai PO

Customer, lalu meminta persetujuan Manajer, dan Warehouse memberikan Surat

Jalan kepada Marketing, bagian Marketing akan memberikan Surat Pesanan

Pembelian Penjualan, Surat Jalan kepada Finance, bagian Finance akan

membuat Faktur Invoice, Faktur Pajak dan Kwitansi diberikan kepada bagian

Warehouse untuk dikirim, bagian Warehouse mengirim barang pesanan

Customer dan mengirim Invoice, bagian Finance akan melakukan penagihan

piutang jatuh tempo, Customer melakukan pembayaran piutang dengan transfer

127

atau giro melalui bank, memberi bukti transfer dari bank, bagian Finance

melakukan pembayaran utang kepada Bank dan memberikan bukti transfer

kepada Supplier, Kas masuk maupun keluar akan dicatat oleh bagian finance,

Setiap bagian akan membuat laporan sesuai tanggung jawab masing – masing

untuk dilihat oleh Direktur, dan Bagian Finance akan membuat laporan utang

dan piutang maupun laporan keuangan. Sesuai dengan gambaran Sistem

Berjalan pada PT. Golden Korea Kharisma dibawah ini :

Gambar 4. 2 Sistem Berjalan

128

4.1.1 Sistem Usulan

Untuk itu diperlukan sistem usulan yang dapat mencakup proses

pencatatan transaksi, pengelolaan data hingga pembuatan laporan keuangan

berdasarkan siklus pendapatan dan pengeluaran pada PT. Golden Korea

Kharisma. Sistem usulan ini setidaknya dapat meminimalisir terjadinya rekening

macet yang menyebabkan piutang yang tak tertagih, mempercepat proses

pencatatan transaksi hingga pelaporan keuangan yang selalu update dan

pengontrolan pada laporan piutang maupun utang.

Gambar 4. 3 Sistem Usulan

129

Pada sistem usalan ini, penulis mengusulkan penambahan aktor

(pengguna sistem) yaitu accounting, sesuai dengan fungsi dan jabatannya guna

meminimalisir terjadinya resiko yang tak diinginkan oleh perusahaan. Proses

pengolahan data yang ada kedalam suatu database, yaitu data pelanggan dan

pesanan penjualan, data bahan baku, data supplier dan pesanan pembelian, dan

data faktur penjualan (invoice, kwitansi), adapun keluaran yang dihasilkan dari

sistem yang akan dirancang berupa laporan yaitu, laporan keuangan (laba rugi,

neraca dan arus kas), laporan pendapatan, pengeluaran dalam bentuk grafik.

Untuk mengurangi kredit macet karena piutang tak tertagih sistem ini akan

memberikan notifikasi sms sebagai peringatan penagihan piutang sebelum

tanggal jatuh tempo kepada customer dan peringatan dalam bentuk alert untuk

pelanggan yang masih memiliki piutang tidak dapat melakukan order. Selain

notifikasi piutang dan alert order, sistem juga akan menampilkan laporan utang

maupun piutang untuk pengontrolan oleh perusahaan.

4.1.2 Analisis Sistem Berjalan

4.1.2.1 Analisis PIECES

Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan

sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannnya analisis

terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem

tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan – kebutuhan dari sistem

tersebut untuk mereduksi sumber daya yang berlebih serta membantu

merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir distorsi –

130

distorsi yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara

optimal. Metode analisa yang digunakan peneliti adalah menggunakan

metode PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency,

Service)..

Siklus Pendapatan dan Pengeluaran pada PT. Golden Korea

Kharisma dianalisa dengan menggunakan metode kerangka PIECES

sebagai dasar untuk memperoleh pokok – pokok permasalahan yang lebih

jelas dan spesifik. Kemudian dari analisa ini dapat dirancang usulan – usulan

untuk diterapkan perancangan sistem. Hal ini juga untuk mengetahui alasan

dari perancangan sistem diharapkan dapat membantu permasalahan pada

akuntansi siklus pendapatan dan pengeluan PT. Golden Korea Kharisma.

d. Analisis Kinerja (Performance)

Tabel 4. 1 Hasil Analisis PIECES Kinerja (Performance)

No Faktor Hasil Analisis Solusi

1 Throughout Bagian keuangan PT. Golden

Korea Kharisma membutuhkan

waktu untuk memproses satu

persatu penagihan data

tunggakan jatuh tempo secara

manual yang menyebabkan

banyaknya kredit macet,

membuat faktur dan invoice.

Membuat sistem

informasi akuntansi

untuk PT. Golden Korea

Kharisma dengan

layanan sms gateway

untuk penagihan secara

otomatis sebelum jatuh

tempo agar

131

Sehingga dapat menimbulkan

kesalahan pada input data dan

membutuhkan waktu 2 – 3 hari

untuk 1 pelanggan.

meminimalisir

terjadinya kredit macet,

dengan sistem yang

terkomputerisasi dapat

meminimalisir

kesalahan penginputan

data dengan

menampilkan warning

pengecekan data

sebelum data tersimpan.,

dan mempercepat proses

pengelolaan data

sebelumnya dengan

membutuhkan waktu

kurang dari 2 – 3 hari

untuk 1 pelanggan .

2 Respond Time Kinerja yang lama jika harus

melakukan secara manual jika

terdapat 5 pelanggan yang

harus diproses maka

membutuhkan waktu 2

minggu.

Dengan pencatatan

terkomputerisasi dapat

mengurangi waktu

proses yang dilakukan

dengan waktu 1 minggu

untuk

menyelesaikannya.

132

e. Analisis Informasi (Information)

Tabel 4. 2 Hasil Analisis PIECES Informasi (Information)

No Faktor Hasil Analisis Solusi

1 Akurat Mengalami masalah dalam

menyajikan laporan utang dan

piutang tiap periode karena

masih bersifat manual dan

tidak selalu update, jika

terdapat kompensasi utang

dan piutang pada satu

supplier, pencatatan yang

dilakukan hanya memberikan

catatan di kolom excel tidak

mengupdate catatan laporan

piutang dan utang.

Dengan sistem yang

terkomputerisasi dapat

menyajikan laporan –

laporan yang selalu

update karena data yang

terintegrasi dan

perhitungan otomatis

hingga penyajian

laporan yang terproses

dapat lebih akurat.

2 Relevan Informasi yang dihasilkan

masih kurang relevan dalam

pencatatan laporan utang dan

piutang karena pencatan yang

dilakukan banyak yang tidak

sesuai dengan kolom yang

telah dibuat, terjadi kesalahan

Informasi yang

diberikan dapat lebih

relevan karena dengan

sistem informasi

akuntansi yang akan

dibangun dapat

memberikan warning

133

pada pencatatan tanggal

pembayaran piutang maupun

utang dengan nominal

pembayaran utang maupun

piutang dan terdapat

pencatatan sisa utang yang

tidak dikurangi dengan jumlah

pembayaran utang.

tiap kali penginputan

data sudah sesuai atau

belum data yang akan

disimpan, data tidak

akan tersimpan jika

tidak sesuai dengan

kolom yang harus

seharusnya, hingga

dapat meminimalisir

kesalahan dan informasi

yang dihasilkan lebih

relevan.

f. Analisis Ekonomi (Economy)

Tabel 4. 3 Hasil Analisis PIECES Ekonomi (Economy)

No Faktor Hasil Analisis Solusi

1 Biaya Masih banyak pengeluaran

dalam proses laporan

keuangan karena

menggunakan buku, dengan

penggunaan kertas, alat tulis

dan tinta untuk membuat

Sistem Informasi

Akuntansi yang akan

dibangun dapat

menyajikan laporan

keuangan yang

terkomputerisasi hingga

134

laporan atau surat – surat yang

diperlukan untuk pelanggan

maupun pegawai, jika

terdapat kesalahan maka tidak

dapat digunakan lagi dan

menumpuk tidak berguna.

tidak memrlukan buku

untuk pencatatannya,

dan data tidak

memerlukan banyak

pengeluaran biaya untuk

penggunaan kertas, tinta

dan alat tulis karena

kesalahan data dapat

diminimalisir dengan

sistem yang

terkomputerisasi.

g. Analisis Kontrol (Control)

Tabel 4. 4 Hasil Analisis PIECES Kontrol (Control)

No Faktor Hasil Analisis Solusi

1 Kontrol Sistem Grafik kredit macet, laporan

piutang maupun utang tidak

terkontrol dengan data

pelanggan yang menunggak

yaitu kurang update. Oleh

karena itu memerlukan

kontrol sistem sehingga

Laporan yang dihasilkan

pada Sistem Informasi

Akuntansi Siklus

Pendapatan dan

Pengeluaran yang akan

dibangun dapat

menghasilkan laporan –

135

laporan kredit macet, piutang

maupun utang dapat berubah

otomatis setiap bulannya atau

tiap periode.

laporan dalam bentuk

grafik, hingga dapat

memudahkan direktur

dalam monitoring

laporan utang dan

piutang yang terjadi

pada PT. Golden Korea

Kharisma, selain laporan

utang dapat

dimonitoring dalam

bentuk laporan. tersebut

dapat memberikan

notoifikasi piutang yang

telah jatuh tempo.

h. Analisis Efisiensi (Eficient)

Tabel 4. 5 Hasil Analisis PIECES Efisiensi (Eficienct)

No Faktor Hasil Analisis Solusi

1 Sumber Daya

Biaya

Material kertas, tinta dan alat

tulis yang digunakan untuk

surat – surat yang diperlukan

terlalu berlebihan.

Dengan sistem informasi

yang telah

terkomputerisasi

mengurangi penggunaan

136

material kertas, tinta dan

alat tulis.

2 Sumber Daya

Tenaga

Banyaknya petugas untuk

melakukan penagihan piutang

kepada pelanggan membuat

tidak efektif dan efisien bagi

sumber daya manusia.

Dengan menggunakan

layanan email gateway

yang secara otomatis

melakukan peringatan

penagihan piutang

kepada pelanggan

beberapa hari sebelum

jatuh tempo, hal tersebut

dapat lebih efisien

mengurangi tenaga

manusia.

i. Analisis Layanan (Service)

Tabel 4. 6 Hasil Analisis PIECES Layanan (Service)

No Faktor Hasil Analisis Solusi

1 Proses

Layanan

Pelayanan terhadap satuan

pelanggan mengenai tagihan

pembayaran utang yang

terkadang lupa bahkan tidak

tahu kapan pembayaran

Solusi untuk

permasalahan disamping

sistem informasi

akuntansi yang akan

dibangun terdapat

137

tersebut harus dikeluarkan,

proses pemberian pelayanan

kepada satuan pelanggan oleh

para bagian akuntansi dan

anggaran menjadi tidak lebih

baik karena setiap bagian

lebih disibukkan pada proses

pencarian data daripada

proses pelayanan.

layanan email gateway

yang akan memberikan

informasi peringatan

penagihan piutang

beberapa hari sebelum

jatuh tempo hingga

pelanggan yang

memiliki utang dapat

menyiapkannya hal

tesebut dapat

meminimalisir

tunggakan piutang dan

kredit macet.

4.1.3 Identifikasi Masalah

Permasalahan yang ada pada akuntansi berdasarkan siklus pendapatan

dan pengeluaran untuk saat ini diantaranya :

1. Pencatatan dan pengelolaan data dilakukan secara manual dengan

menggunakan Microsoft Excel yang masih memiliki kekurangan dan

membutuhkan waktu 2 minggu untuk memproses pencatatan

transaksi hingga laporan yang dilakukan.

2. Penagihan piutang yang dilakukan dengan menelpon customer satu

persatu saat jatuh tempo, tidak adanya reminder sebelum jatuh tempo

138

terdapat beberapa pelanggan menunggak untuk membayar piutang

hingga menyebabkan kredit macet karena piutang yang tidak tertagih.

3. Penyajian laporan piutang maupun utang tiap periode karena masih

bersifat manual dan tidak selalu update, jika terdapat kompensasi

utang dan piutang pada satu supplier, pencatatan yang dilakukan

hanya memberikan catatan di kolom excel tidak mengupdate catatan

laporan piutang dan utang.

4. Laporan piutang maupun utang tidak terkontrol dengan data

pelanggan yang menunggak yaitu kurang update. Oleh karena itu

memerlukan kontrol sistem sehingga laporan piutang maupun utang

dapat berubah otomatis setiap bulannya atau tiap periode.

4.2 Fase Desain (Workshop Design)

4.2.1 Desain Proses

4.2.1.1 Use Case Diagram

Use Case Diagram ini menggambarkan interaksi antara aktor

dengan sistem yang ada.

1. Identifikasi Aktor

Tabel 4. 7 Identifikasi Aktor

No Actor Description

1 Marketing

Aktor yang menggunakan sistem untuk Kelola

Pelanggan dan Pesanan Penjualan

139

2. Identifikasi Use Case

2

PPIC (Production

Planning Inventory

Control)

Aktor yang menggunakan sistem untuk Kelola

Bahan Baku

3 Purchasing

Aktor ini menggunakan sistem untuk Kelola

Supplier dan Pesanan Pembelian

4 Finance

Aktor ini menggunakan sistem untuk Kelola

Faktur Penjualan (Invoice dan kwitansi), Pesan,

Kelola Transaksi, Pendapatan, Pengeluaran dan

Lihat Laporan Keuangan

5 Accounting

Aktor ini menggunakan sisitem untuk kelola

akun, input jurnal dan laporan keuangan.

6 Warehouse

Aktor ini menggunakan sistem Kelola

Pengiriman Barang (Penjualan) dan Kelola

Penerimaan Barang (Pembelian)

7 Manajer

Aktor ini menggunakan sistem untuk Lihat

Laporan Keuangan, Validasi Invoice Penjualan,

Pembelian dan Validasi Surat Jalan

8 Vice Direktur

Aktor ini menggunakan sistem untuk Lihat

Laporan Keuangan

9 IT

Aktor ini menggunakan sistem untuk Kelola

User

140

Tabel 4. 8 Identifikasi Use Case

No Use Case Name Description Actor

1 Login Use Case ini menggambarkan

kegiatan pengguna sistem

dalam memasukan username

dan password untuk dapat

mengakses sistem.

IT, Marketing,

PPIC, Purchasing,

Warehouse,

Finance, Vice

Direktur dan

Manajer

2 Kelola User Use Case ini menggambarkan

kegiatan IT dalam kelola user

untuk menambahkan, ubah dan

hapus data user.

IT

3 Kelola Pelanggan Use Case ini menggambarkan

kegiatan marketing dalam

kelola pelanggan sebelum

kelola pesanan penjualan jika

belum tersedia

Marketing

4

Kelola Pesanan

Penjualan

Use Case ini menggambarkan

kegiatan marketing dalam

Kelola Pesanan Penjualan

Marketing

5 Kelola Bahan Baku Use Case ini menggambarkan

kegiatan PPIC dalam

PPIC (Production

Planning

141

menentukan kebutuhan

produksi yaitu kelola Bahan

Baku

Inventory

Control)

6 Kelola Supplier Use case ini menggambarkan

kegiatan purchasing dalam

kelola supplier sebelum kelola

pesanan pembelian jika

dibutuhkan

Purchasing

7 Kelola Pesanan

Pembelian

Use Case ini menggambarkan

kegiatan Purchasing dalam

kelola pesanan pembelian

Purchasing

8 Kelola Pengiriman Use Case ini menggambarkan

kegiatan warehouse untuk

kelola pengiriman barang

(penjualan)

Warehouse

9 Kelola Penerimaan Use Case ini menggambarkan

kegiatan warehouse untuk

kelola penerimaan barang

(pembelian)

Warehouse

10 Kelola Faktur

Penjualan

Use Case ini menggambarkan

kegiatan finance untuk kelola

faktur penjualan, diantaranya

Finance

142

faktur invoice, faktur pajak dan

kwitansi

11 Pesan Use Case ini menggambarkan

kegiatan finance untuk pesan

guna penagihan piutang jatuh

tempo kepada pelanggan

dengan layanan sms gateway

Finance

12 Kelola Akun Use Case ini menggambarkan

kegiatan Accounting dalam

mengelola akun – akun untuk

pencatatan transaksi

Accounting

13 Input Jurnal Use Case ini menggambarkan

kegiatan Accounting dalam

input jurnal untuk pencatatan

transaksi

Accounting

14 Kelola Transaksi Use Case ini menggambarkan

kegiatan kegiatan finance

dalam kelola transaksi

Finance

15 Validasi Use Case ini menggambarkan

kegiatan Manajer dalam

validasi surat jalan dan invoice

penjualan

Manajer

143

16 Pendapatan Use Case ini menggambarkan

kegiatan finance untuk kelola

data pendapatan

Finance

17 Pengeluaran Use Case ini menggambarkan

kegiatan finance untuk kelola

data pengeluaran

Finance

18 Lihat Laporan

Keuangan

Use Case ini menggambarkan

kegiatan Vice Direktur dan

Manajer untuk melihat laporan

keuangan yang dibuat oleh

bagian finance

Finance, Vice

Direktur dan

Manajer

19 Logout Use Case ini digunakan aktor

untuk keluar dari sistem

informasi akuntansi.

IT, Marketing,

PPIC, Purchasing,

Warehouse,

Finance, Vice

Direktur dan

Manajer

144

Gambar 4. 4 Use Case Diagram

145

4.2.1.2 Narasi Use Case Diagram

Tabel 4. 9 Narasi Use Case Diagram Login

Use Case Name Login

Use Case Id 1

Actor All User

Description Use case ini menggambarkan kegiatan para user

untuk dapat memasuki sistem

Precondition Telah memiliki data user terlebih dahulu setelah

di daftarkan oleh IT

Trigger Use Case ini dilakukan agar user dapat

mengakses sistem akuntansi ini

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 1: Buka

website

Langkah 3:Input

“username dan

password”

Langkah 2:

Tampilkan halaman

login

Langkah 4:

Memeriksa

“username” dan

“password” salah atau

benar

146

Langkah 6:

Menampilkan halaman

user

Langkah 5:

Tampilkan halaman

user

Alternate Course Alt-1 : Jika username atau password salah,

maka akan kembali ke langkah 3.

Conclusion User dapat masuk kedalam system

Post Condition User diarahkan kehalaman user

Tabel 4. 10 Narasi Use Case Diagram Kelola User

Use Case Name Kelola User

Use Case Id 2

Actor IT

Description Use case ini menggambarkan kegiatan IT dalam

kelola user

P Pre recondition IT harus login terlebih dahulu

Trigger Use case ini dilakukan ketika menambah user,

ubah dan hapus data user

Actor Action System Response

147

Typi Typical Course of

Event

Langkah 2: Pilih

menu user

Langkah 4: Pilih

“Tambah”

Langkah 6: Isi form

tambah user

Langkah 7: Klik

tombol “Simpan”

Langkah 9:

Menampilkan list

data user

Langkah 1:

Menampilkan halaman

IT

Langkah 3:

Menampilkan menu user

Langkah 5:

Menampilkan form

tambah

Langkah 8: Menyimpan

data

Alternate Course 4a. Pilih “Ubah”

5a. Menampilkan form ubah

6a. Ubah data user

4b. Pilih “Hapus”

5b. Verifikasi hapus data, jika Tidak maka akan

kembali ke langkah 3

8b. Jika Ya, maka akan menghapus data

Conclusion Data user berhasil diolah

148

Post Condition Data user yang dikelola berhasil disimpan

kedalam database

Tabel 4. 11 Narasi Use Case Diagram Kelola Pelanggan

Use Case Name Kelola Pelanggan

Use Case Id 3

Actor Marketing

Description Use case ini menggambarkan kegiatan

Marketing dalam kelola pelanggan

P Pre recondition Marketing harus login terlebih dahulu

Trigger Use case ini dilakukan ketika menambah

pelanggan, ubah dan hapus data pelanggan

Typi Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 2: Pilih

submenu penjualan

“pelanggan”

Langkah 4: Pilih

“Tambah”

Langkah 6: Isi form

tambah pelanggan

Langkah 1:

Menampilkan halaman

Marketing

Langkah 3:

Menampilkan menu

pelanggan

149

Langkah 7: Klik

tombol “Simpan”

Langkah 9:

Menampilkan list

data pelanggan

Langkah 5:

Menampilkan form

tambah

Langkah 8: Menyimpan

data

Alternate Course 4a. Pilih “Ubah”

5a. Menampilkan form ubah

6a. Ubah data pelanggan

4b. Pilih “Hapus”

5b. Verifikasi hapus data, jika Tidak maka akan

kembali ke langkah 3

8b. Jika Ya, maka akan menghapus data

Conclusion Data pelanggan berhasil diolah

Post Condition Data pelanggan yang dikelola berhasil disimpan

kedalam database

Tabel 4. 12 Narasi Use Case Diagram Kelola Pesanan Penjualan

Use Case Name Kelola Pesanan Penjualan

Use Case Id 4

Actor Marketing

150

Description Use case ini menggambarkan kegiatan

marketing untuk kelola Pesanan Penjualan

Precondition Marketing harus login terlebih dahulu

Trigger Use case ini dilakukan untuk menambah, ubah

dan hapus data pesanan penjualan

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 2 :

Pilih submenu

penjualan “Pesanan

Penjualan”

Langkah 4:

Pilih “Tambah”

Langkah 6: Isi form

tambah

Langkah 7: Klik

tombol “simpan”

Langkah 9:

Menampilkan list

data pesanan

penjualan

Langkah 1:

Menampilkan halaman

marketing

Langkah 3:

Menampilkan menu

pesanan penjualan

Langkah 5:

Menampilkan form

tambah

Langkah 8:

menyimpan data

151

Alternate Course 4a. Pilih “Ubah”

5a. Menampilkan form ubah

6a. Ubah data

4b. Pilih “Hapus”

5b. Verifikasi hapus data, jika Tidak maka

akan kembali ke langkah 3

8a. Jika Ya, maka akan menghapus data

Conclusion Data pesanan penjualan berhasil diolah.

Post Condition Data pesanan penjualan disimpan kedalam

database

Tabel 4. 13 Narasi Use Case Diagram Kelola Bahan Baku

Use Case Name Kelola Bahan Baku

Use Case Id 5

Actor PPIC (Production Palnning Inventory Control)

Description Use case ini menggambarkan kegiatan PPIC

dalam kelola Bahan Baku

Precondition PPIC harus login terlebih dahulu

Trigger Use case ini dilakukan PPIC untuk menambah,

ubah dan hapus bahan baku

152

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 2: Pilih

menu bahan baku

Langkah 4:

Pilih “Tambah”

Langkah 6: isi form

tambah bahan baku

Langkah 7: Klik

tombol “Simpan”

Langkah 9:

Menampilkan list

data bahan baku

Langkah 1:

Menampilkan halaman

PPIC

Langkah 3:

Menampilkan menu

bahan baku

Langkah 5:

Menampilkan form

tambah

Langkah 8:

Menyimpan data

Alternate Course 4a. Pilih “Ubah”

5a. Menampilkan form ubah

6a. Ubah data bahan baku

4b. Pilih “Hapus”

5b. Verifikasi hapus data, jika Tidak maka

akan kembali ke langkah 3

153

8a. Jika Ya, maka akan menghapus data

Conclusion Data bahan baku berhasil diolah

Post Condition Data bahan baku yang dikelola berhasil

disimpan kedalam database

Tabel 4. 14 Narasi Use Case Diagram Kelola Supplier

Use Case Name Kelola Supplier

Use Case Id 6

Actor Purchasing

Description Use case ini menggambarkan kegiatan

Purchasing dalam kelola supplier

P Pre recondition Purchasing harus login terlebih dahulu

Trigger Use case ini dilakukan ketika menambah

supplier, ubah dan hapus data supplier

Typi Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 2: Pilih

submenu pembelian

“supplier”

Langkah 4: Pilih

“Tambah”

Langkah 1:

Menampilkan halaman

Purchasing

Langkah 3:

Menampilkan menu

supplier

154

Langkah 6: Isi form

tambah supplier

Langkah 7: Klik

tombol “Simpan”

Langkah 9:

Menampilkan list

data supplier

Langkah 5:

Menampilkan form

tambah

Langkah 8: Menyimpan

data

Alternate Course 4a. Pilih “Ubah”

5a. Menampilkan form ubah

6a. Ubah data supplier

4b. Pilih “Hapus”

5b. Verifikasi hapus data, jika Tidak maka akan

kembali ke langkah 3

8b. Jika Ya, maka akan menghapus data

Conclusion Data supplier berhasil diolah

Post Condition Data supplier yang dikelola berhasil disimpan

kedalam database

Tabel 4. 15 Narasi Use Case Diagram Kelola Pesanan Pembelian

Use Case Name Kelola Pesanan Pembelian

155

Use Case Id 7

Actor Purchasing

Description Use case ini menggambarkan kegiatan

purchasing untuk kelola Pesanan Pembelian

Precondition Purchasing harus login terlebih dahulu

Trigger Use case ini dilakukan untuk menambah, ubah

dan hapus data pesanan pembelian

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 2 :

Pilih submenu

penjualan “Pesanan

Pembelian”

Langkah 4:

Pilih “Tambah”

Langkah 6: Isi form

tambah

Langkah 7: Klik

tombol “simpan”

Langkah 1:

Menampilkan halaman

purchasing

Langkah 3:

Menampilkan menu

pesanan pembelian

Langkah 5:

Menampilkan form

tambah

Langkah 8:

menyimpan data

156

Langkah 9:

Menampilkan list

data pesanan

pembelian

Alternate Course 4a. Pilih “Ubah”

5a. Menampilkan form ubah

6a. Ubah data

4b. Pilih “Hapus”

5b. Verifikasi hapus data, jika Tidak maka

akan kembali ke langkah 3

8a. Jika Ya, maka akan menghapus data

Conclusion Data pesanan pembelian berhasil diolah.

Post Condition Data pesanan pembelian disimpan kedalam

database

Tabel 4. 16 Narasi Use Case Diagram Kelola Pengiriman

Use Case Name Kelola Pengiriman

Use Case Id 8

Actor Warehouse

Description Use case ini menggambarkan kegiatan

Warehouse dalam kelola Pengiriman

157

Precondition Warehouse harus login terlebih dahulu

Trigger Use case ini dilakukan Warehouse untuk

menambah, ubah dan hapus data pengiriman

barang (penjualan) dan cetak surat jalan yang

telah tervalidasi

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 2: Pilih

menu pengiriman

Langkah 4: Pilih

“Tambah”

Langkah 6: isi form

tambah pengiriman

Langkah 7: Klik

tombol “Simpan”

Langkah 9:

Menampilkan list

data pengiriman

Langkah 10: Cetak

surat jalan

Langkah 1:

Menampilkan halaman

warehouse

Langkah 3:

Menampilkan menu

pengiriman

Langkah 5:

Menampilkan form

tambah

Langkah 8:

Menyimpan data

158

Langkah 11: Cek Jika

terhubung ke hardware

dan cetak surat jalan

Alternate Course 4a. Pilih “Ubah”

6a. Ubah data

4b. Pilih “Hapus”

5b. Verifikasi hapus data, jika Tidak maka

akan kembali ke langkah 3

8b. Jika Ya, maka akan menghapus data

Conclusion Data pengiriman berhasil diolah

Post Condition Data pengiriman yang dikelola berhasil

disimpan kedalam database

Tabel 4. 17 Narasi Use Case Diagram Kelola Data Penerimaan

Use Case Name Kelola Penerimaan

Use Case Id 9

Actor Warehouse

Description Use case ini menggambarkan kegiatan

Warehouse dalam kelola Penerimaan

Precondition Warehouse harus login terlebih dahulu

159

Trigger Use case ini dilakukan Warehouse untuk

menambah, ubah dan hapus data penerimaan

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 2: Pilih

menu penerimaan

Langkah 4: Pilih

“Tambah”

Langkah 6: isi form

tambah penerimaan

Langkah 7: Klik

tombol “Simpan”

Langkah 9:

Menampilkan list

data penerimaan

Langkah 1:

Menampilkan halaman

warehouse

Langkah 3:

Menampilkan menu

penerimaan

Langkah 5:

Menampilkan form

tambah

Langkah 8:

Menyimpan data

Alternate Course 4a. Pilih “Ubah”

5a. Menampilkan form ubah

6a. Ubah data penerimaan barang (pembelian)

4b. Pilih “Hapus”

160

5b. Verifikasi hapus data, jika Tidak maka

akan kembali ke langkah 3

8b. Jika Ya, maka akan menghapus data

Conclusion Data penerimaan berhasil diolah

Post Condition Data penerimaan yang dikelola berhasil

disimpan kedalam database

Tabel 4. 18 Narasi Use Case Diagram Kelola Faktur Penjualan

Use Case Name Kelola Faktur Penjualan

Use Case Id 10

Actor Finance

Description Use case ini menggambarkan kegiatan Finance

dalam kelola Faktur Penjualan

Precondition Warehouse harus login terlebih dahulu

Trigger Use case ini dilakukan finance untuk

menambah, mengubah dan menghapus data

faktur yang terdiri dari invoice dan kwitansi

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 1:

Menampilkan halaman

finance

161

Langkah 2: Pilih

menu faktur

penjualan “Invoice”

Langkah 4: Pilih

“Tambah”

Langkah 6: isi form

tambah

Langkah 7: Finance

mengklik tombol

“Simpan”

Langkah 9:

Menampilkan list

data

Langkah 10: Cetak

Faktur

Langkah 3:

Menampilkan menu

invoice

Langkah 5:

Menampilkan form

tambah

Langkah 8:

Menyimpan data

Langkah 11: Cek jika

terhubung dengan

hardware dan cetak

faktur

Alternate Course 2a. Pilih menu faktur penjualan “Kwitansi”

3a. Menampilkan menu kwitansi

4a. Pilih “Ubah”

162

5a. Menampilkan form ubah

6a. Ubah data

4b. Pilih “Hapus”

5b. Verifikasi hapus data, jika Tidak maka

akan kembali ke langkah 3

8b. Jika Ya, maka akan menghapus data

Conclusion Data faktur penjualan berhasil diolah

Post Condition Data faktur penjualan yang dikelola berhasil

disimpan kedalam database

Tabel 4. 19 Narasi Use Case Diagram Pesan

Use Case Name Kelola Pesan

Use Case Id 11

Actor Warehouse

Description Use case ini menggambarkan kegiatan proses

sms gateway secara otomatis

Precondition Warehouse harus login terlebih dahulu

Trigger Use case ini dilakukan warehouse untuk

mengirim pesan tagihan sebelum jatuh tempo

kepada pelanggan secara otomatis

163

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 2: Pilih

menu pengiriman

Langkah 1:

Menampilkan halaman

warehouse

Langkah 3:

Menampilkan list

pengiriman

Langkah 4: Cek

tanggal jatuh tempo

Langkah 5: 3 hari

sebelum jatuh tempo

Langkah 6: Cek

sudah dikirim pesan

atau belum

Langkah 7: Kirim

pesan

Alternate Course 4a. Jika tanggal belum jatuh tempo proses

selesai

5a. Jika belum 3 hari sebelum jatuh tempo

proses selesai

4a. Jika pesan sudah dikirim proses selesai

164

Conclusion Pesan dikirim 3 hari sebelum tanggal jatuh

tempo

Post Condition Pesan berhasil dikirim ke pelanggan

Tabel 4. 20 Narasi Use Case Diagram Kelola Akun

Use Case Name Kelola Akun

Use Case Id 12

Actor Accounting

Description Use case ini menggambarkan kegiatan

Accounting dalam kelola akun

P Pre recondition Accounting harus login terlebih dahulu

Trigger Use case ini dilakukan ketika menambah akun,

ubah dan hapus data akun

Typi Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 2: Pilih

menu akun

Langkah 4: Pilih

“Tambah”

Langkah 1:

Menampilkan halaman

Accounting

Langkah 3:

Menampilkan menu

akun

165

Langkah 6: Isi form

tambah akun

Langkah 7: Klik

tombol “Simpan”

Langkah 9:

Menampilkan list

data aku

Langkah 5:

Menampilkan form

tambah

Langkah 8: Menyimpan

data

Alternate Course 4a. Pilih “Ubah”

5a. Menampilkan form ubah

6a. Ubah data akun

4b. Pilih “Hapus”

5b. Verifikasi hapus data, jika Tidak maka akan

kembali ke langkah 3

8b. Jika Ya, maka akan menghapus data

Conclusion Data akun berhasil diolah

Post Condition Data akun yang dikelola berhasil disimpan

kedalam database

Tabel 4. 21 Narasi Use Case Diagram Input Jurnal

Use Case Name Input Jurnal

Use Case Id 13

166

Actor Accounting

Description Use case ini menggambarkan kegiatan

Accounting dalam Input Jurnal

Precondition Accounting harus login terlebih dahulu

Trigger Use case ini dilakukan Accounting untuk

menambah data transaksi

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 2: Pilih

menu “Jurnal”

Langkah 4: isi form

input jurnal

Langkah 5: Klik

tombol “Simpan”

Langkah 1:

Menampilkan halaman

Accounting

Langkah 3:

Menampilkan form

jurnal

Langkah 8:

Menyimpan data

Alternate Course -

Conclusion Data transaksi jurnal dapat diolah

Post Condition Data transaksi jurnal yang dikelola berhasil

disimpan kedalam database

167

Tabel 4. 22 Narasi Use Case Diagram Kelola Transaksi

Use Case Name Kelola Transaksi

Use Case Id 14

Actor Finance

Description Use case ini menggambarkan kegiatan Finance

dalam kelola transaksi

Precondition Finance harus login terlebih dahulu

Trigger Use case ini dilakukan finance untuk

menambah data transaksi

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 2: Pilih

menu “Pendapatan”

Langkah 4: Pilih

“Tambah”

Langkah 6: isi form

tambah transaksi

Langkah 7: Klik

tombol “Simpan”

Langkah 1:

Menampilkan halaman

finance

Langkah 3:

Menampilkan menu

pendapatan

Langkah 5:

Menampilkan form

tambah

168

Langkah 9:

Menampilkan list

data transaksi

Langkah 8:

Menyimpan data

Alternate Course 2a. Pilih menu “Pengeluaran”

3a. Menampilkan menu pengeluaran

Conclusion Data transaksi dapat diolah

Post Condition Data transaksi yang dikelola berhasil disimpan

kedalam database

Tabel 4. 23 Narasi Use Case Diagram Validasi

Use Case Name Validasi

Use Case Id 15

Actor Manajer

Description Use case ini menggambarkan kegiatan

Manajer dalam validasi surat jalan, invoice

penjualan dan invoice pembelian

Precondition Manajer harus login terlebih dahulu

Trigger Use case ini dilakukan Manajer untuk validasi

surat jalan, setelah warehouse menambahkan

data pengiriman, validasi invoice penjualan

setelah finance menambahkan invoice dan

169

validasi invoice pembelian setelah warehouse

menambahnkan penerimaan

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 2: Pilih

menu “surat jalan”

Langkah 4: Klik

ikon validasi

Langkah 1:

Menampilkan halaman

manajer

Langkah 3:

Menampilkan list surat

jalan

Langkah 5: Ubah

Status

Alternate Course 2a. Pilih menu “invoice penjualan”

3a. Menampilkan list invoice penjualan

2b. Pilih menu “invoice pembelian”

3b. Menampilkan list invoice pembelian

Conclusion Data validasi surat jalan, invoice penjualan dan

invoice pembelian tervalidasi

Post Condition Data validasi surat jalan, invoice penjualan dan

invoice pembelian berhasil diubah

170

Tabel 4. 24 Narasi Use Case Diagram Pendapatan

Use Case Name Pendapatan

Use Case Id 16

Actor Finance

Description Use case ini menggambarkan kegiatan Finance

dalam melihat list pendapatan dan grafik

pendapatan

Precondition Finance harus login terlebih dahulu

Trigger Use case ini dilakukan finance untuk melihat

list dan grafik pendapatan

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 2: Pilih

menu pendapatan

Langkah 1:

Menampilkan halaman

finance

Langkah 3:

Menampilkan list dan

grafik pendapatan

Alternate Course . -

Conclusion Data list dan grafik pendapatan berhasil dilihat

oleh finace

171

Post Condition Data list dan grafik pendapatan dapat dilihat

oleh finance

Tabel 4. 25 Narasi Use Case Diagram Pengeluaran

Use Case Name Pengeluaran

Use Case Id 17

Actor Finance

Description Use case ini menggambarkan kegiatan Finance

untuk melihat list dan grafik pendapatan

Precondition Finance harus login terlebih dahulu

Trigger Use case ini dilakukan finance untuk melihat

list dan grafik pengeluaran

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 2: Pilih

menu pengeluaran

Langkah 1:

Menampilkan halaman

finance

Langkah 3:

Menampilkan data list

dan grafik pengeluaran

Alternate Course -

172

Conclusion Data list dan grafik pengeluaran berhasil dilihat

oleh finance

Post Condition Data list dan grafik pengeluaran dapat dilihat

oleh finance

Tabel 4. 23 Narasi Use Case Diagram Lihat Laporan Keuangan

Use Case Name Lihat Laporan Keuangan

Use Case Id 18

Actor Finance, Vice Direktur dan Manajer

Description Use case ini menggambarkan kegiatan user

untuk melihat laporan keuangan

Precondition User harus login terlebih dahulu

Trigger Use case ini dilakukan Finance, Vice Direktur

dan Manajer untuk melihat laporan keuangan

yang terdiri dari arus kas dan neraca

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 2: Pilih

“Arus Kas”

Langkah 1:

Menampilkan halaman

User

173

Langkah 4: Klik

“cetak”

Langkah 3:

Menampilkan laporan

arus kas

Langkah 5: Integrasi

ke hardware dan cetak

laporan

Alternate Course 2a. Pilih “Neraca”

2b. Pilih “Jurnal”

3a. Menampilkan laporan neraca

3b. Menampilkan list data jurnal

Conclusion Laporan keuangan berhasil dilihat

Post Condition Laporan keuangan berhasil dilihat dan dicetak,

dapat digunakan sebagai bahan pengambilan

keputusan dan pengontrolan keuangan

Tabel 4. 24 Narasi Use Case Diagram Log Out

Use Case Name Log Out

Use Case Id 19

Actor All User

Description Use case ini menggambarkan kegiatan para

user untuk dapat keluar dari sistem

174

Precondition User sudah login terlebih dahulu

Trigger Use case ini dilakukan user untuk keluar dari

sistem informasi akuntansi

Typical Course of

Event

Actor Action System Response

Langkah 1: Klik

“Logout”

Langkah 2:

Menampilkan form

Login

Alternate Course -

Conclusion User berhasil keluar dari sistem

Post Condition Sistem menampilkan form login

175

4.2.1.3 Activity Diagram

1. Activity Diagram Login

Gambar 4. 5 Activity Diagram Login

Pada gambar 4.5 menjelaskan tentang aktivitas yang dapat

dilakukan oleh IT, Marketing, PPIC, Purchasing, Warehouse, Finance,

Vice Direktur dan Manajer untuk login sesuai dengan hak akses yang

dimilikinya. Aktifitas ini diawali dengan user membuka website dan

memilih login, sistem akan menampilkan tampilan halaman login, user

diminta untuk input username dan password setelah menginput

username dan password jika sesuai maka akan tampil halaman user jika

tidak sesuai maka sistem akan menampilkan alert dan meminta untuk

input username dan password kembali.

176

2. Activity Diagram Kelola User

Gambar 4. 6 Activity Diagram Kelola User

Pada gambar 4.6 menjelaskan tentang aktifitas yang dapat

dilakukan oleh IT untuk kelola user yakni menambahkan user atau

pengguna baru. Aktifitas ini diawali dengan IT masuk ke halaman IT

dan memilih menu user, sistem akan menampilkan menu user, IT pilih

tambah, sistem akan menampilkan form, IT isi form tambah user,

setelah penginputan data, sistem akan memproses penyimpanan data

177

jika terdapat kesalahan pada saat input data maka sistem akan meminta

penginputan ulang jika data benar maka data akan tersimpan dan sistem

akan kembali menampilkan halaman menu user. Pada halaman IT, IT

dapat memilih ubah dan hapus user sesuai data yang ingin di ubah

maupun dihapus, jika IT memilih ubah data, maka sistem akan

menampilkan form ubah user, IT mengubah data setelah selesai maka

data akan tersimpan dengan data baru yang telah diubah, jika IT

memilih hapus data maka sistem akan menghapus data dari database,

setelah selesai sistem akan menampilkan list data user.

3. Activity Diagram Kelola Pelanggan

Gambar 4. 7 Activity Diagram Kelola Pelanggan

178

Pada gambar 4.7 menjelaskan tentang aktifitas yang dapat

dilakukan oleh Marketing untuk kelola pelanggan yakni menambahkan

pelanggan baru jika tidak tersedia. Aktifitas ini diawali dengan

Marketing masuk ke halaman Marketing dan memilih submenu

penjualan “Pelanggan”, sistem akan menampilkan menu pelanggan,

Marketing pilih tambah, sistem akan menampilkan form, Marketing isi

form tambah pelanggan, setelah penginputan data, sistem akan

memproses penyimpanan data jika terdapat kesalahan pada saat input

data maka sistem akan meminta penginputan ulang jika data benar

maka data akan tersimpan dan sistem akan kembali menampilkan

halaman menu pelanggan. Pada halaman Marketing, Marketing dapat

memilih ubah dan hapus pelanggan sesuai data yang ingin di ubah

maupun dihapus, jika marketing memilih ubah data, maka sistem akan

menampilkan form ubah pelanggan, Marketing mengubah data setelah

selesai maka data akan tersimpan dengan data baru yang telah diubah,

jika Marketing memilih hapus data maka sistem akan menghapus data

dari database, setelah selesai sistem akan menampilkan list data

pelanggan.

179

4. Activity Diagram Kelola Pesanan Penjualan

Gambar 4. 8 Activity Diagram Kelola Pesanan Penjualan

Pada gambar 4.8 menjelaskan tentang aktifitas yang dapat

dilakukan oleh Marketing untuk kelola pesanan penjualan yakni

menambahkan PO penjualan baru. Aktifitas ini diawali dengan

marketing masuk ke halaman marketing dan memilih submenu

penjualan “Pesanan Penjualan”, sistem akan menampilkan menu

pesanan penjualan, marketing pilih tambah, sistem akan menampilkan

form, marketing isi form tambah pesanan penjualan, setelah

penginputan data, sistem akan memproses penyimpanan data jika

terdapat kesalahan pada saat input data maka sistem akan meminta

penginputan ulang jika data benar maka data akan tersimpan dan sistem

180

akan kembali menampilkan halaman list data pesanan penjualan. Pada

halaman marketing, marketing dapat memilih ubah dan hapus pesanan

penjualan sesuai data yang ingin di ubah maupun dihapus, jika

marketing memilih ubah data, maka sistem akan menampilkan form

ubah, marketing mengubah data setelah selesai maka data akan

tersimpan dengan data baru yang telah diubah, jika marketing memilih

hapus data maka sistem akan menghapus data dari database, setelah

selesai sistem akan menampilkan list data pesanan penjualan baru.

5. Activity Diagram Kelola Bahan Baku

Gambar 4. 9 Activity Diagram Kelola Bahan Baku

181

Pada gambar 4.9 menjelaskan tentang aktifitas yang dapat

dilakukan oleh PPIC untuk kelola Bahan Baku yakni menambahkan

Bahan Baku baru. Aktifitas ini diawali dengan PPIC masuk ke halaman

PPIC dan memilih menu Bahan Baku, sistem akan menampilkan menu

Bahan Baku, PPIC pilih tambah, sistem akan menampilkan form, PPIC

isi form tambah Bahan Baku, setelah penginputan data, sistem akan

memproses penyimpanan data jika terdapat kesalahan pada saat input

data maka sistem akan meminta penginputan ulang jika data benar

maka data akan tersimpan dan sistem akan menampilkan halaman list

data bahan baku. Pada halaman PPIC, PPIC dapat memilih ubah dan

hapus bahan baku sesuai data yang ingin di ubah maupun dihapus, jika

PPIC memilih ubah data, maka sistem akan menampilkan form ubah,

PPIC mengubah data setelah selesai maka data akan tersimpan dengan

data baru yang telah diubah, jika PPIC memilih hapus data maka sistem

akan menghapus data dari database, setelah selesai sistem akan

menampilkan list data bahan baku baru.

182

6. Activity Diagram Kelola Supplier

Gambar 4. 10 Activity Diagram Kelola Supplier

Pada gambar 4.10 menjelaskan tentang aktifitas yang dapat

dilakukan oleh Purchasing untuk kelola supplier yakni menambahkan

supplier baru jika tidak tersedia. Aktifitas ini diawali dengan

Purchasing masuk ke halaman Purchasing dan memilih submenu

pembelian “Supplier”, sistem akan menampilkan menu supplier,

Purchasing pilih tambah, sistem akan menampilkan form, Purchasing

isi form tambah supplier, setelah penginputan data, sistem akan

memproses penyimpanan data jika terdapat kesalahan pada saat input

data maka sistem akan meminta penginputan ulang jika data benar

183

maka data akan tersimpan dan sistem akan kembali menampilkan

halaman menu supplier. Pada halaman Purchasing, Purchasing dapat

memilih ubah dan hapus supplier sesuai data yang ingin di ubah

maupun dihapus, jika purchasing memilih ubah data, maka sistem akan

menampilkan form ubah supplier, Purchasing mengubah data setelah

selesai maka data akan tersimpan dengan data baru yang telah diubah,

jika Purchasing memilih hapus data maka sistem akan menghapus data

dari database, setelah selesai sistem akan menampilkan list data

supplier.

7. Activity Diagram Kelola Pesanan Pembelian

Gambar 4. 11 Activity Diagram Kelola Pesanan Pembelian

184

Pada gambar 4.11 menjelaskan tentang aktifitas yang dapat

dilakukan oleh Purchasing untuk kelola pembelian yakni

menambahkan PO pesanan pembelian baru. Aktifitas ini diawali

dengan purchasing masuk ke halaman purchasing, pilih submenu

pembelian “Pesanan Pembelian”, sistem akan menampilkan menu

pesanan pembelian, purchasing pilih tambah, sistem akan menampilkan

form, purchasing isi form tambah pesanan pembelian, setelah

penginputan data, sistem akan memproses penyimpanan data jika

terdapat kesalahan pada saat input data maka sistem akan meminta

penginputan ulang jika data benar maka data akan tersimpan dan sistem

akan kembali menampilkan halaman list data pesanan pembelian. Pada

halaman purchasing, purchasing dapat memilih ubah dan hapus

pesanan pembelian sesuai data yang ingin di ubah maupun dihapus, jika

purchasing memilih ubah data, maka sistem akan menampilkan form

ubah, purchasing mengubah data setelah selesai maka data akan

tersimpan dengan data baru yang telah diubah, jika purchasing memilih

hapus data maka sistem akan menghapus data dari database, setelah

selesai sistem akan menampilkan list data pembelian baru.

185

8. Activity Diagram Kelola Pengiriman

Gambar 4. 12 Activity Diagram Kelola Pengiriman

Pada gambar 4.12 menjelaskan tentang aktifitas yang dapat

dilakukan oleh Warehouse untuk kelola pengiriman yakni

menambahkan data pengiriman produk customer setelah selesai

produksi. Aktifitas ini diawali dengan user masuk ke halaman

warehouse, warehouse memilih menu pengiriman, sistem akan

menampilkan list data pengiriman, warehouse pilih aksi tambah, sistem

akan menampilkan form, warehouse isi form tambah pengiriman,

setelah penginputan data, sistem akan memproses penyimpanan data

186

jika terdapat kesalahan pada saat input data maka sistem akan meminta

penginputan ulang jika data benar maka data akan tersimpan dan sistem

akan kembali menampilkan halaman list data pembelian. Pada halaman

warehouse, warehouse dapat memilih ubah dan hapus pembelian sesuai

data yang ingin di ubah maupun dihapus, jika warehouse memilih ubah

data, maka sistem akan menampilkan form ubah, warehouse mengubah

data setelah selesai maka data akan tersimpan dengan data baru yang

telah diubah, jika warehouse memilih hapus data maka sistem akan

menghapus data dari database, setelah selesai sistem akan menampilkan

list data pengiriman baru.

9. Activity Diagram Kelola Penerimaan

Gambar 4. 13 Activity Diagram Kelola Penerimaan

187

Pada gambar 4.13 menjelaskan tentang aktifitas yang dapat

dilakukan oleh Warehouse untuk kelola penerimaan yakni

menambahkan data pengiriman produk customer setelah selesai

produksi. Aktifitas ini diawali dengan user masuk ke halaman

warehouse, warehouse memilih menu penerimaan, sistem akan

menampilkan menu penerimaan, warehouse pilih tambah, sistem akan

menampilkan form, warehouse isi form tambah penerimaan, setelah

penginputan data, sistem akan memproses penyimpanan data jika

terdapat kesalahan pada saat input data maka sistem akan meminta

penginputan ulang jika data benar maka data akan tersimpan dan sistem

akan kembali menampilkan halaman list data penerimaan. Pada

halaman warehouse, warehouse dapat memilih ubah dan hapus

penerimaan sesuai data yang ingin di ubah maupun dihapus, jika

warehouse memilih ubah data, maka sistem akan menampilkan form

ubah, warehouse mengubah data setelah selesai maka data akan

tersimpan dengan data baru yang telah diubah, jika warehouse memilih

hapus data maka sistem akan menghapus data dari database, setelah

selesai sistem akan menampilkan list data penerimaan.

188

10. Activity Diagram Kelola Faktur Penjualan

Gambar 4. 14 Activity Diagram Kelola Faktur Penjualan

Pada gambar 4.14 menjelaskan tentang aktifitas yang dapat

dilakukan oleh Finance untuk kelola faktur yakni menambahkan data

faktur – faktur penjualan terdiri dari faktur invoice dan kwitansi.

Aktifitas ini diawali dengan user masuk ke halaman finance, finance

memilih menu faktur terdiri dari invoice dan kwitansi, sistem akan

189

menampilkan menu faktur, finance pilih tambah, sistem akan

menampilkan form, finance isi form tambah faktur, setelah penginputan

data, sistem akan memproses penyimpanan data jika terdapat kesalahan

pada saat input data maka sistem akan meminta penginputan ulang jika

data benar maka data akan tersimpan dan sistem akan kembali

menampilkan halaman list data faktur. Pada halaman finance, finance

dapat memilih ubah dan hapus faktur sesuai data yang ingin di ubah

maupun dihapus, jika finance memilih ubah data, maka sistem akan

menampilkan form ubah, finance mengubah data setelah selesai maka

data akan tersimpan dengan data baru yang telah diubah, jika finance

memilih hapus data maka sistem akan menghapus data dari database,

setelah selesai sistem akan menampilkan list data faktur.

11. Activity Diagram Pesan

Gambar 4. 15 Activity Diagram Pesan

190

Pada gambar 4.15 menjelaskan tentang aktifitas yang dapat

dilakukan oleh Finance untuk pesan yakni proses pesan dengan sms

gateway guna penagihan jatuh tempo piutang kepada customer 3 hari

sebelum jatuh tempo. Aktifitas ini diawali dengan user masuk ke

halaman warehouse, pilih menu pengiriman, sistem akan menampilkan

list pengiriman. Pesan ini akan dikirim secara otomatis dengan sms

gateway, langkah awal sistem akan cek tanggal jatuh tempo dari tanggal

pengiriman lebih 30 hari, jika belum tanggal jatuh tempo makan proses

selesai, jika sudah tanggal jatuh tempo maka sistem akan mengecek

tanggal 3 hari sebelum jatuh tempo, jika belum tanggal 3 hari jatuh

tempo maka proses selesai namun jika tanggal 3 hari sebelum jatuh

tempo maka sistem akan kembali cek pesan sudah dikirim atau belum,

jika pesan sudah dikirim maka proses selesai, namun jika pesan belum

dikirim, pesan akan dikirim ke pelanggan.

191

12. Activity Diagram Kelola Akun

Gambar 4. 16 Activity Diagram Kelola Akun

Pada gambar 4.16 menjelaskan tentang aktifitas yang dapat

dilakukan oleh Accounting untuk kelola akun yakni menambahkan

akun baru. Aktifitas ini diawali dengan Accounting masuk ke halaman

Accounting dan memilih menu “Akun”, sistem akan menampilkan

menu akun, Accounting pilih tambah, sistem akan menampilkan form,

Accounting isi form tambah akun, setelah penginputan data, sistem

akan memproses penyimpanan data jika terdapat kesalahan pada saat

input data maka sistem akan meminta penginputan ulang jika data benar

192

maka data akan tersimpan dan sistem akan kembali menampilkan

halaman menu akun. Pada halaman Accounting, Accounting dapat

memilih ubah dan hapus akun sesuai data yang ingin di ubah maupun

dihapus, jika Accounting memilih ubah data, maka sistem akan

menampilkan form ubah akun, Accounting mengubah data setelah

selesai maka data akan tersimpan dengan data baru yang telah diubah,

jika Accounting memilih hapus data maka sistem akan menghapus data

dari database, setelah selesai sistem akan menampilkan list data akun.

13. Activity Diagram Input Jurnal

Gambar 4. 17 Activity Diagram Input Jurnal

Pada gambar 4.17 menjelaskan tentang aktifitas yang dapat

dilakukan oleh Accounting untuk input jurnal yakni menambahkan data

transaksi untuk jurnal. Aktifitas ini diawali dengan user masuk ke

halaman Accounting, Accounting memilih menu jurnal, sistem akan

193

menampilkan form jurnal, Accounting isi form input jurnal, setelah

penginputan data, sistem akan memproses penyimpanan data jika

terdapat kesalahan pada saat input data maka sistem akan meminta

penginputan ulang jika data benar maka data akan.

14. Activity Diagram Kelola Transaksi

Gambar 4. 18 Activity Diagram Kelola Transaksi

Pada gambar 4.18 menjelaskan tentang aktifitas yang dapat

dilakukan oleh Finance untuk kelola transaksi yakni menambahkan data

transaksi pendapatan dan pengeluaran. Aktifitas ini diawali dengan user

masuk ke halaman finance, finance memilih menu transaksi, sistem

194

akan menampilkan menu transaksi, finance pilih tambah, sistem akan

menampilkan form, finance isi form tambah transaksi, setelah

penginputan data, sistem akan memproses penyimpanan data jika

terdapat kesalahan pada saat input data maka sistem akan meminta

penginputan ulang jika data benar maka data akan tersimpan dan sistem

akan menampilkan halaman list data transaksi.

15. Activity Diagram Validasi

Gambar 4. 19 Activity Diagram Validasi

Pada gambar 4.19 Menjelaskan aktifitas yang dilakukan oleh

Vice Direktur untuk melakukan validasi surat jalan dari sistem, dengan

cara user masuk ke halaman manajer, manajer pilih menu validasi,

sistem akan menampilkan menu validasi surat jalan, manajer klik ikon

195

validasi, sistem akan ubah status validasi dan menampilkan list data

surat jalan. Manajer dapat pilih validasi invoice penjualan dengan pilih

invoice penjualan maka sistem akan menampilkan list penjualan,

manajer klik ikon validasi maka sistem akan mengubah status validasi,

begitupun dengan validasi invoice pembelian, manajer pilih menu

invoice pembelian, maka sistem akan menampilkan list invoice

pembelian manajer klik ikon validasi, sistem akan mengubah status

validasi, dan kembali menampilkan list.

16. Activity Diagram Pendapatan

Gambar 4. 20 Activity Diagram Pendapatan

Pada gambar 4.20 menjelaskan tentang aktifitas yang dapat

dilakukan oleh Finance untuk lihat pendapatan, diawali dengan user

masuk kehalaman finance, sistem akan menampilkan halaman finance,

finance akan pilih menu pendapatan, sistem akan menampilkan list data

pendapatan dan grafik.

196

17. Activity Diagram Pengeluaran

Gambar 4. 21 Activity Diagram Pengeluaran

Pada gambar 4.21 menjelaskan tentang aktifitas yang dapat

dilakukan oleh Finance untuk lihat pengeluaran, diawali dengan user

masuk kehalaman finance, sistem akan menampilkan halaman finance,

finance akan pilih menu pengeluaran, sistem akan menampilkan list

data pengeluaran dan grafik.

18. Activity Diagram Lihat Laporan Keuangan

Gambar 4. 22 Activity Diagram Lihat Laporan Keuangan

197

Pada gambar 4.22 Menjelaskan aktifitas yang dilakukan oleh

finance, manajer dan vice direktur untuk lihat laporan keuangan yang

terdiri dari laporan neraca, arus kan dan jurnal, dimulai dengan login

masuk kehalaman user, pilih submenu laporan terdiri dari neraca, arus

kas dan jurnal lalu user pilih menu sesuai laporan yang ingin dilihat

maka sistem akan menampilkan laporan yang dipilih oleh user. Jika

user ingin mencetak laporan maka user klik cetak, sistem akan

mengecek apakah terintegrasi ke hardware jika tidak makan proses

terhenti jika iya maka laporan akan tercetak dalam bentuk pdf.

19. Activity Diagram Logout

Gambar 4. 23 Activity Diagram Logout

Pada gambar 4.23 Menjelaskan aktifitas yang dilakukan oleh IT,

Marketing, PPIC, Purchasing, Warehouse, Finance, Manajer dan Vice

Direktur untuk melakukan logout dari sistem, dan menampilkan form

login.

198

4.2.1.4 Sequence Diagram

1. Sequence Diagram Login

Gambar 4. 24 Sequence Diagram Login

Pada gambar 4.24 sequence diagram ini digunakan oleh seluruh

user. Sequence ini menjelaskan bagaimana user dapat masuk ke dalam

sistem. Kondisi pertama user membuka website, maka sistem akan

menampilkan halaman login, user input username dan password, sistem

akan memproses login, memanggil username dan password pada table

user di cek sesuai atau tidak, selesai validasi jika username dan

password tidak sesuai maka memunculkan alert gagal, dan user harus

input kembali username dan password dengan benar jika sesuai maka

199

akan memunculkan alert berhasil dan masuk ke halaman user sesuia

dengan jabatan user.

2. Sequence Diagram Kelola User

Gambar 4. 25 Sequence Diagram Kelola User

Pada gambar 4.25 sequence diagram ini digunakan oleh IT.

Sequence ini menjelaskan bagaimana IT dapat mengelola user. Diawali

dengan masuk ke halaman IT, IT pilih menu user, maka sistem akan

menampilkan menu user, pilih tambah maka sistem menampilkan form

tambah user, IT akan mengisi form tambah lalu klik simpan jika sudah

selesai. Sistem akan memproses simpan data, lalu menyimpan ke

database setelah selesai sistem get data dari table user dan

200

menampilkan list data user. Jika data harus diubah IT pilih ubah, sistem

akan menampilkan form ubah dan mengubah data yang ingin diubah

jika sudah maka klik simpan sistem akan memproses simpan data yang

telah diubah. Jika data harus dihapus IT dapat pilih hapus dan

mengkonfirmasi data akan dihapus atau tidak, jika ya maka data

dihapus dari database.

3. Sequence Diagram Kelola Pelanggan

Gambar 4. 26 Sequence Diagram Kelola Pelanggan

201

Pada gambar 4.26 sequence diagram ini digunakan oleh

Marketing. Sequence ini menjelaskan bagaimana Marketing dapat

mengelola pelanggan. Diawali dengan masuk ke halaman Marketing,

Marketing pilih submenu penjualan “Pelanggan”, maka sistem akan

menampilkan menu pelanggan, pilih tambah maka sistem menampilkan

form tambah pelanggan, Marketing akan mengisi form tambah lalu klik

simpan jika sudah selesai. Sistem akan memproses simpan data, lalu

menyimpan ke database setelah selesai sistem get data dari table

pelanggan dan menampilkan list data pelanggan. Jika data harus diubah

Marketing pilih ubah, sistem akan menampilkan form ubah dan

mengubah data yang ingin diubah jika sudah maka klik simpan sistem

akan memproses simpan data yang telah diubah. Jika data harus dihapus

Marketing dapat pilih hapus dan mengkonfirmasi data akan dihapus

atau tidak, jika ya maka data dihapus dari database.

202

4. Sequence Diagram Kelola Pesanan Penjualan

Gambar 4. 27 Sequence Diagram Kelola Pesanan Penjualan

Pada gambar 4.27 sequence diagram ini digunakan oleh

Marketing. Sequence ini menjelaskan bagaimana Marketing dapat

mengelola pesanan penjualan. Diawali dengan masuk ke halaman

Marketing, Marketing pilih submenu penjualan “Pesanan penjualan”,

maka sistem akan menampilkan menu pesanan penjualan, pilih tambah

203

maka sistem menampilkan form tambah pesanan penjualan, Marketing

akan mengisi form tambah lalu klik simpan jika sudah selesai. Sistem

akan memproses simpan data, lalu menyimpan ke database setelah

selesai sistem get data dari table pesanan penjualan dan menampilkan

list data pesanan penjualan. Jika data harus diubah Marketing pilih

ubah, sistem akan menampilkan form ubah dan mengubah data yang

ingin diubah jika sudah maka klik simpan sistem akan memproses

simpan data yang telah diubah. Jika data harus dihapus Marketing dapat

pilih hapus dan mengkonfirmasi data akan dihapus atau tidak, jika ya

maka data dihapus dari database.

204

5. Sequence Diagram Kelola Bahan Baku

Gambar 4. 28 Sequence Diagram Kelola Bahan Baku

Pada gambar 4.28 sequence diagram ini digunakan oleh PPIC

(Production Planning Inventory Control). Sequence ini menjelaskan

bagaimana PPIC dapat mengelola bahan baku. Diawali dengan masuk

ke halaman PPIC, PPIC pilih submenu penjualan “Pelanggan”, maka

sistem akan menampilkan menu bahan baku, pilih tambah maka sistem

menampilkan form tambah bahan baku, PPIC akan mengisi form

205

tambah lalu klik simpan jika sudah selesai. Sistem akan memproses

simpan data, lalu menyimpan ke database setelah selesai sistem get data

dari table bahan baku dan menampilkan list data bahan baku. Jika data

harus diubah PPIC pilih ubah, sistem akan menampilkan form ubah dan

mengubah data yang ingin diubah jika sudah maka klik simpan sistem

akan memproses simpan data yang telah diubah. Jika data harus dihapus

PPIC dapat pilih hapus dan mengkonfirmasi data akan dihapus atau

tidak, jika ya maka data dihapus dari database.

6. Sequence Diagram Kelola Supplier

Gambar 4. 29 Sequence Diagram Kelola Supplier

206

Pada gambar 4.29 sequence diagram ini digunakan oleh

Purchasing. Sequence ini menjelaskan bagaimana Purchasing dapat

mengelola supplier. Diawali dengan masuk ke halaman Purchasing.

Purchasing pilih submenu pembelian “Supplier”, maka sistem akan

menampilkan menu supplier, pilih tambah maka sistem menampilkan

form tambah supplier, Purchasing akan mengisi form tambah lalu klik

simpan jika sudah selesai. Sistem akan memproses simpan data, lalu

menyimpan ke database setelah selesai sistem get data dari table

supplier dan menampilkan list data supplier. Jika data harus diubah

Purchasing pilih ubah, sistem akan menampilkan form ubah dan

mengubah data yang ingin diubah jika sudah maka klik simpan sistem

akan memproses simpan data yang telah diubah. Jika data harus dihapus

Purchasing dapat pilih hapus dan mengkonfirmasi data akan dihapus

atau tidak, jika ya maka data dihapus dari database.

207

7. Sequence Diagram Kelola Pesanan Pembelian

Gambar 4. 30 Sequence Diagram Pesanan Pembelian

Pada gambar 4.30 sequence diagram ini digunakan oleh

Purchasing. Sequence ini menjelaskan bagaimana Purchasing dapat

mengelola pesanan pembelian. Diawali dengan masuk ke halaman

Purchasing. Purchasing pilih submenu pembelian “Pesanan

pembelian”, maka sistem akan menampilkan menu pesanan pembelian,

208

pilih tambah maka sistem menampilkan form tambah pesanan

pembelian, Purchasing akan mengisi form tambah lalu klik simpan jika

sudah selesai. Sistem akan memproses simpan data, lalu menyimpan ke

database setelah selesai sistem get data dari table pesanan pembelian

dan menampilkan list data pesanan pembelian. Jika data harus diubah

Purchasing pilih ubah, sistem akan menampilkan form ubah dan

mengubah data yang ingin diubah jika sudah maka klik simpan sistem

akan memproses simpan data yang telah diubah. Jika data harus dihapus

Purchasing dapat pilih hapus dan mengkonfirmasi data akan dihapus

atau tidak, jika ya maka data dihapus dari database.

209

8. Sequence Diagram Kelola Pengiriman

Gambar 4. 31 Sequence Diagram Kelola Pengiriman

Pada gambar 4.31 sequence diagram ini digunakan oleh

Warehouse. Sequence ini menjelaskan bagaimana Warehouse dapat

mengelola pegiriman. Diawali dengan masuk ke halaman Warehouse.

Warehouse pilih menu pengiriman, maka sistem akan menampilkan

210

menu pegiriman, pilih tambah maka sistem menampilkan form tambah

pegiriman, Purchasing akan mengisi form tambah lalu klik simpan jika

sudah selesai. Sistem akan memproses simpan data, lalu menyimpan ke

database setelah selesai sistem get data dari table pegiriman dan

menampilkan list data pegiriman. Jika data harus diubah Warehouse

pilih ubah, sistem akan menampilkan form ubah dan mengubah data

yang ingin diubah jika sudah maka klik simpan sistem akan memproses

simpan data yang telah diubah. Jika data harus dihapus Warehouse

dapat pilih hapus dan mengkonfirmasi data akan dihapus atau tidak, jika

ya maka data dihapus dari database.

211

9. Sequence Diagram Kelola Penerimaan

Gambar 4. 32 Sequence Diagram Kelola Penerimaan

Pada gambar 4.32 sequence diagram ini digunakan oleh

Warehouse. Sequence ini menjelaskan bagaimana Warehouse dapat

mengelola penerimaan. Diawali dengan masuk ke halaman Warehouse.

212

Warehouse pilih menu penerimaan, maka sistem akan menampilkan

menu penerimaan, pilih tambah maka sistem menampilkan form

tambah penerimaan, Purchasing akan mengisi form tambah lalu klik

simpan jika sudah selesai. Sistem akan memproses simpan data, lalu

menyimpan ke database setelah selesai sistem get data dari table

penerimaan dan menampilkan list data penerimaan. Jika data harus

diubah Warehouse pilih ubah, sistem akan menampilkan form ubah dan

mengubah data yang ingin diubah jika sudah maka klik simpan sistem

akan memproses simpan data yang telah diubah. Jika data harus dihapus

Warehouse dapat pilih hapus dan mengkonfirmasi data akan dihapus

atau tidak, jika ya maka data dihapus dari database.

213

10. Sequence Diagram Faktur Penjualan

Gambar 4. 33 Sequence Diagram Kelola Faktur Penjualan

214

Pada gambar 4.33 sequence diagram ini digunakan oleh Finance

. Sequence ini menjelaskan bagaimana Finance dapat mengelola faktur

penjualan terdiri dari invoice dan kwitansi. Diawali dengan masuk ke

halaman Finance. Finance pilih menu invoice jika ingin menambahkan

data invoice dan Finance dapat pilih menu kwitansi jika ingin

menambahkan data kwitansi, proses selanjutnya sistem akan

menampilkan menu invoice, pilih tambah maka sistem menampilkan

form tambah invoice, Finance akan mengisi form tambah lalu klik

simpan jika sudah selesai. Sistem akan memproses simpan data, lalu

menyimpan ke database setelah selesai sistem get data dari table

invoice dan menampilkan list data invoice. Jika data harus diubah

Finance pilih ubah, sistem akan menampilkan form ubah dan mengubah

data yang ingin diubah jika sudah maka klik simpan sistem akan

memproses simpan data yang telah diubah. Jika data harus dihapus

Finance dapat pilih hapus dan mengkonfirmasi data akan dihapus atau

tidak, jika ya maka data dihapus dari database. Proses tambah, ubah dan

hapus sama jika Finance pilih menu kwitansi, sistem menampilkan

form tambah kwitansi, Finance akan mengisi form tambah lalu klik

simpan jika sudah selesai. Sistem akan memproses simpan data, lalu

menyimpan ke database setelah selesai sistem get data dari table

kwitansi dan menampilkan list data kwitansi. Jika data harus diubah

Finance pilih ubah, sistem akan menampilkan form ubah dan mengubah

data yang ingin diubah jika sudah maka klik simpan sistem akan

215

memproses simpan data yang telah diubah. Jika data harus dihapus

Finance dapat pilih hapus dan mengkonfirmasi data akan dihapus atau

tidak, jika ya maka data dihapus dari database.

11. Sequence Diagram Pesan

Gambar 4. 34 Sequence Diagram Kelola Pesan

Pada gambar 4.34 sequence diagram ini digunakan oleh

Warehouse. Sequence ini menjelaskan bagaimana proses pesan dengan

sms gateway. Proses sms gateway otomatis dilakukan oleh sistem pada

halaman list pengiriman, diawali dengan menampilkan halaman

warehouse, sistem cek tanggal jatuh tempo validasi apakah sudah

tanggal jatuh tempo atau belum, jika iya maka sistem akan mengecek

kembali apakah 3 hari sebelum jatuh tempo validasi jika tidak maka

proses berakhir, jika iya maka sistem akan mengecek kembali pesan

216

sudah dikirim atau belum, jika sudah maka proses berakhir jika iya

maka pesan akan dikirim ke pelanggan.

12. Sequence Diagram Kelola Akun

Gambar 4. 35 Sequence Diagram Kelola Akun

Pada gambar 4.35 sequence diagram ini digunakan oleh

Accounting. Sequence ini menjelaskan bagaimana Accounting dapat

mengelola akun. Diawali dengan masuk ke halaman Accounting.

Accounting pilih menu “Akun”, maka sistem akan menampilkan menu

217

akun, pilih tambah maka sistem menampilkan form tambah akun,

Accounting akan mengisi form tambah lalu klik simpan jika sudah

selesai. Sistem akan memproses simpan data, lalu menyimpan ke

database setelah selesai sistem get data dari table akun dan

menampilkan list data akun. Jika data harus diubah Accounting pilih

ubah, sistem akan menampilkan form ubah dan mengubah data yang

ingin diubah jika sudah maka klik simpan sistem akan memproses

simpan data yang telah diubah. Jika data harus dihapus Accounting

dapat pilih hapus dan mengkonfirmasi data akan dihapus atau tidak, jika

ya maka data dihapus dari database.

13. Sequence Diagram Input Jurnal

Gambar 4. 36 Sequence Diagram Input Jurnal

218

Pada gambar 4.36 sequence diagram ini digunakan oleh

Accounting. Sequence ini menjelaskan bagaimana Accounting dapat

input jurnal. Diawali dengan masuk ke halaman Accounting.

Accounting pilih menu “Jurnal”, maka sistem akan menampilkan form

jurnal, Accounting akan mengisi form input jurnal lalu klik simpan jika

sudah selesai. Sistem akan memproses simpan data, lalu menyimpan ke

database.

14. Sequence Diagram Kelola Transaksi

Gambar 4. 37 Sequence Diagram Kelola Transaksi

219

Pada gambar 4.37 sequence diagram ini digunakan oleh Finance

. Sequence ini menjelaskan bagaimana Finance dapat mengelola

transaksi terdiri dari pendapatan dan pengeluaran. Diawali dengan

masuk ke halaman Finance. Finance pilih menu pendapatan jika ingin

menambahkan data pendapatan dan Finance dapat pilih menu

pengeluaran jika ingin menambahkan data pengeluaran, proses

selanjutnya sistem akan menampilkan menu pendapatan, pilih tambah

maka sistem menampilkan form tambah pendapatan, Finance akan

mengisi form tambah lalu klik simpan jika sudah selesai. Sistem akan

memproses simpan data, lalu menyimpan ke database setelah selesai

sistem get data dari table pendapatan dan menampilkan list data

pendapatan. Jika Finance pilih menu pengeluaran, sistem menampilkan

form tambah pengeluaran, Finance akan mengisi form tambah lalu klik

simpan jika sudah selesai. Sistem akan memproses simpan data, lalu

menyimpan ke database setelah selesai sistem get data dari table

pengeluaran dan menampilkan list data pengeluaran.

220

15. Sequence Diagram Validasi

Gambar 4. 38 Sequence Diagram Validasi

Pada gambar 4.38 sequence diagram ini digunakan oleh Manajer.

Sequence ini menjelaskan bagaimana Manajer dapat mengelola

validasi. Diawali dengan masuk ke halaman Manajer. Manajer pilih

submenu validasi yang terdiri dari validasi surat jalan, validasi invoice

penjualan, validasi invoice pembelian, Jika Manajer pilih menu validasi

surat jalan, sistem akan menampilkan list surat jalan, klik ikon validasi,

sistem akan mengubah status validasi menjadi approve get data dari

table pengiriman dan sistem akan menampilkan list data surat jalan

221

dengan kondisi status validasi belum di approve. Jika Manajer pilih

menu validasi invoice penjualan, sistem akan menampilkan list invoice

penjualan, klik ikon validasi, sistem akan mengubah status validasi

menjadi approve get data dari table invoice dan sistem akan

menampilkan list invoice penjualan dengan kondisi status validasi

belum di approve. Jika Manajer pilih menu validasi invoice pembelian,

sistem akan menampilkan list invoice pembelian, klik ikon validasi,

sistem akan mengubah status validasi menjadi approve get data dari

table penerimaan dan sistem akan menampilkan list invoice pembelian

dengan kondisi status validasi belum di approve.

16. Sequence Diagram Pendapatan

Gambar 4. 39 Sequence Diagram Pendapatan

Pada gambar 4.39 sequence diagram ini digunakan oleh Finance.

Sequence ini menjelaskan bagaimana Finance dapat lihat pendapatan.

222

Diawali dengan masuk ke halaman Finance. Finance pilih menu

pendapatan, proses lihat get data dari table pendapatan dan sistem akan

menampilkan list data pendapatan dan grafik.

17. Sequence Diagram Pengeluaran

Gambar 4. 40 Sequence Diagram Pengeluaran

Pada gambar 4.40 sequence diagram ini digunakan oleh Finance.

Sequence ini menjelaskan bagaimana Finance dapat lihat pengeluaran.

Diawali dengan masuk ke halaman Finance. Finance pilih menu

pengeluaran, proses lihat get data dari table pengeluaran dan sistem

akan menampilkan list data pengeluaran dan grafik.

223

18. Sequence Diagram Lihat Laporan Keuangan

Gambar 4. 41 Sequence Diagram Lihat Laporan Keuangan

Pada gambar 4.41 sequence diagram ini digunakan oleh Finance.

Sequence ini menjelaskan bagaimana Finance dapat lihat laporan yang

terdiri dari laporan arus kas, neraca dan jurnal. Jika Finance pilih menu

arus kas, proses lihat get data dari table jurnal dan sistem akan

menampilkan laporan arus kas. Jika Finance pilih menu neraca, proses

lihat get data dari table jurnal dan sistem akan menampilkan laporan

224

neraca. Jika Finance pilih menu jurnal, proses lihat get data dari table

jurnal dan sistem akan menampilkan laporan list data jurnal.

19. Sequence Diagram Logout

Gambar 4. 42 Sequence Diagram Logout

Pada gambar 4.42 sequence diagram ini digunakan oleh User.

Sequence ini menjelaskan bagaimana User dapat keluar dari sistem,

User dapat klik logout pada halaman user, sistem akan proses logout

keluar sistem dan menampilkan form login.

4.2.1.5 Class Diagram

Sebelum membuat class diagram, harus mengidentifikasi

objek potensial dari use case diagram terlebih dahulu. Berikut ini adalah

identifikasi objek potensial yang akan dituangkan dalam sebuah class

diagram.

225

1. Objek Potensial

Tabel 4. 26 Objek Potensial Class Diagram

Login Bahan Baku

Username Pesanan Pembelian

Password Supplier

Menu Pengiriman

User Surat Jalan

Periode Penerimaan

Pesanan Penjualan Validasi

Pelanggan Invoice Pembelian

Faktur Transaksi

Invoice Pendapatan

Kwitansi Pengeluaran

Pajak Laporan Keuangan

Pesan Akun

Cetak Arus Kas

Logout Neraca

Tabel 4. 27 Identifikasi Objek Potensial Class Diagram

Objek Potensial Cek Alasan

Login X Bagian dari proses masuk sistem

Username X Salah satu attribute dari user

226

Password X Salah satu attribute dari user

Menu X Bagian dari interface

User Y Bagian dari pengguna sistem

Periode X Salah satu attribute dari Laporan

Keuangan

Pesanan Penjualan Y Proses kelola pesanan penjualan

Pelanggan Y Bagian dari proses kelola pesanan

penjualan

Invoice Y Generalisasi dari kelola faktur

Kwitansi Y Generalisasi dari kelola faktur

Pesan Y Bagian dari sms gateway

Cetak X Proses cetak laporan dan surat

faktur

Logout X Bagian dari proses masuk sistem

Bahan Baku Y Proses kelola bahan baku

Pesanan Pembelian Y Proses kelola pesanan pembelian

Supplier Y Bagian proses kelola pesanan

pembelian

Pengiriman Y Proses kelola pengiriman

Surat Jalan X Bagian proses kelola pengiriman

Penerimaan Y Proses kelola penerimaan

Validasi X Proses validasi

227

Invoice Pembelian X Bagian dari proses validasi

Transaksi X Proses kelola transaksi

Pendapatan Y Generalisasi dari transaksi

Pengeluaran Y Generalisasi dari transaksi

Laporan Y Proses Laporan keuangan

Jurnal Y Jurnal untuk laporan keuangan

Akun X Proses Kelola Akun

Arus Kas X Generalisasi dari laporan keuangan

Neraca X Generalisasi dari laporan keuangan

Tabel 4. 28 Objek yang diusulkan

User

Pengiriman

Pesanan Penjualan Penerimaan

Pelanggan Pendapatan

Invoice Pengeluaran

Kwitansi Modal awal

Bahan Baku Akun

Supplier Jurnal

Pesanan Pembelian Laporan

228

2. Class Diagram

Gambar 4. 43 Class Diagram

229

4.2.2 Desain Database

4.2.2.1 Mapping Cardinality

Gambar 4. 44 Mapping Cardinality

230

4.2.2.2 Shcema Database

Gambar 4. 45 Schema Diagram

231

4.2.2.3 Perancangan Spesifikasi Database

1. Perancangan Struktur Database

a. Nama Tabel : tb_user

Primary Key : User_id

Foreign key : -

Tipe File : File Master

Tabel 4. 29 Perancangan Struktur Database User

Nama Field Tipe Data Panjang

Field

Keterangan

User_id Int 11 Id_user

User_nama Varchar 20 Nama lengkap user

User_tanggal_lahir Date - Tanggal lahir user

User_jenis_kelamin Varchar 10 Jenis kelamin user

User_no_telp Varchar 12 No telp user

User_email Varchar 12 Email user

User_alamat Varchar 30 Alamat user

User_username Varchar 10 Username untur login

User_password Varchar 10 Password untuk login

User_image Tinytext Foto profile user

User_status Varchar 10 Status user aktif atau

tidak aktif

232

Last_login Timestamp Waktu terakhir user

login

b. Nama Tabel : tb_bahan_baku

Primary Key : Bahan_id

Foreign key : User_id

Penjualan_id

Tipe File : File Master

Tabel 4. 30 Perancangan Struktur Database Bahan Baku

Nama Field Tipe Data Panjang

Field

Keterangan

Bahan_id Int 11 Id_bahan

Bahan_nama varchar 30 Nama bahan – bahan

sesuai pesanan

penjualan

Bahan_spesifikasi Varchar 30 Spesifikasi bahan

baku yang dibeli

Bahan_banyak Int 10 Stock max bahan

baaku yang harus

dibeli

Bahan _satuan Varchar 5 Satuan bahan baku

233

Bahan_keterangan Varchar 30 Keterangan bahan

baku

c. Nama Tabel : tb_pelanggan

Primary Key : Pelanggan_id

Foreign key : User_id

Tipe File : File Master

Tabel 4. 31 Perancangan Struktur Database Pelanggan

Nama Field Tipe Data Panjang

Field

Keterangan

Pelanggan_id Int 11 Id_pelanggan

Pelanggan_nama Varchar 50 Nama lengkap

pelanggan

Pelanggan_alamat Varchar 50 Alamat pelanggan

Pelanggan_no_telp Varchar 12 No telp pelanggan

Pelanggan_no_hp Varchar 12 No hp pelanggan

Pelanggan_email Varchar 40 Email pelanggan

Pelanggan_fax Varchar 20 Fax pelanggan

Pelanggan_npwp Varchar 20 Npwp

234

d. Nama Tabel : tb_pesanan_penjualan

Primary Key : Penjualan_id

Foreign key :Pelanggan_id

User_id

Tipe File : File Transaksi

Tabel 4. 32 Perancangan Struktur Database Pesanan Penjualan

Nama Field Tipe Data Panjang

Field

Keterangan

Penjualan_id Int 11 Id_pesanan_penjualan

Penjualan_no Varchar 20 No penjualan

Penjualan_tanggal Date - Tanggal penjualan

Penjualan_nama_barang Varchar 50 Nama barang pesanan

penjualan

Penjualan_uraian Varchar 50 Uraian dari spesifikasi

barang

Penjualan_qty Char 10 Qty atau banyaknya

pesanan penjualan

Penjualan_satuan Varchar 5 Satuan barang

pesanan penjualan

Penjualan _harga_satuan Bigint 20 Harga satuan pesanan

penjualan

235

Penjualan _total_harga Bigint 20 Total harga pesanan

penjualan

Penjualan _sub_total Bigint 20 Subtotal pesanan

penjualan

Penjualan _Ppn Char 2 Ppn atas barang

pesanan penjualan

Penjualan _diskon Char 2 Diskon atas barang

pesanan penjualan

Penjualan _total_pembayaran Bigint 20 Total pembayaran

yang harus dibayarkan

oleh pelanggan

Penjualan_terbilang Varchar 100 Terbilang dari total

pembayaran

236

e. Nama Tabel : tb_supplier

Primary Key : Supplier_id

Foreign key : User_id

Tipe File : File Master

Tabel 4. 33 Perancangan Struktur Database Supplier

Nama Field Tipe Data Panjang

Field

Keterangan

Supplier_id Int 11 Id_supplier

supplier _nama Varchar 20 Nama lengkap

supplier

supplier _alamat Varchar 30 Alamat supplier

supplier _no_telp Varchar 12 No telp supplier

supplier _no_hp Varchar 12 No hp upplier

Supplier_contact_person Varchar 12 Contact person

supplier

Supplier_bank Varchar 10 Bank supplier

Supplier _no_rek Varchar 12 No rek supplier

Supplier _email Varchar 30 Email supplier

Supplier_fax Varchar 20 Fax supplier

Supplier_npwp Varchar 20 Npwp supplier

237

f. Nama Tabel : tb_pesanan_pembelian

Primary Key : Pembelian_id

Foreign key : Bahan_id

Supplier_id

User_id

Tipe File : File Transaksi

Tabel 4. 34 Perancangan Struktur Database Pesanan Pembelian

Nama Field Tipe Data Panjang

Field

Keterangan

Pembelian_id Int 11 Id pesanan_pembelian

Pembelian_tanggal Date - Tanggal pembelian

Pembelian_harga Bigint 20 Harga satuan pesanan

pembelian

Pembelian_diskon Char 2 Diskon yang diberikan

supplier dalam

pembelian bahan baku

Pembelian_total Bigint 20 Total harga pesanan

pembelian

Pembelian_sub_total Bigint 20 Sub total pesanan

pembelian

238

Pembelian_pajak Char 2 Pajak atas pembelian

bahan baku

Pembelian_total_pembayaran Bigint 20 Total pembayaran

pembelian

Pembelian_terbilang Varchar 100 keterangan pesanan

pembelian

g. Nama Tabel : tb_invoice

Primary Key : Invoice_id

Foreign key : Penjualan_id

User_id

Tipe File : File Transaksi

Tabel 4. 35 Perancangan Struktur Database Invoice

Nama Field Tipe Data Panjang

Field

Keterangan

Invoice_id Int 11 Id_invoice

Invoice_no Varchar 20 No faktur invoice

Invoice_tanggal Date - Tanggal invoice

dibuat

Pajak_no Varchar 20 No faktur pajak

Status_validasi Varchar 10 Status validasi invoice

239

Invoice_status Varchar 10 Status invoice

h. Nama Tabel : tb_kwitansi

Primary Key : Kwitansi_id

Foreign key : Penjualan_id

User_id

Tipe File : File Transaski

Tabel 4. 36 Perancangan Struktur Database Kwitansi

Nama Field Tipe Data Panjang

Field

Keterangan

Kwitansi_id Int 11 Id_kwitansi

Kwitansi_no Varchar 20 No faktur kwitansi

Kwitansi_tanggal Date - Tanggal faktur

kwitansi

Keterangan Varchar 50 Keterangan

240

i. Nama Tabel : tb_pengiriman

Primary Key : Pengiriman_id

Foreign key : Penjualan_id

User_id

Tipe File : File Transaksi

Tabel 4. 37 Perancangan Struktur Database Pengiriman

Nama Field Tipe Data Panjang

Field

Keterangan

Pengiriman_id Int 11 Id pengiriman

Pengiriman_no Varchar 20 No pengiriman setelah

selesai produksi

Pengiriman_tanggal Date - Tanggal pengiriman

Pengirim_nama Varchar 30 Nama pengirim

Pengiriman_biaya Bigint 20 Biaya pengiriman

Pengiriman_status Varchar 10 Status pengiriman

Status_validasi Varchar 10 Status validasi untuk

surat jalan

Pengiriman_nama_supir Varchar 20 Nama supir yang

melakukan

pengiriman barang

241

Pengiriman_no_polisi Char 10 No polisi kendaraan

yang digunakan untuk

melakukan

pengiriman

Flag_sms Tynyint 4 Penanda sms gateway

sudah dikirim

j. Nama Tabel : tb_penerimaan

Primary Key : Penerimaan_id

Foreign key : Pembelian_id

User_id

Tipe File : File Transaksi

Tabel 4. 38 Perancangan Struktur Database Penerimaan

Nama Field Tipe Data Panjang

Field

Keterangan

Penerimaan_id Int 11 Id penerimaan

Penerimaan_tanggal Date - Tanggal penerimaan

barang dan invoice

No_surat_jalan Varchar 30 No surat jalan pesanan

pembelian

242

No_faktur_invoice Varchar 30 No faktur invoice

pesanan pembelian

Status_validasi Varchar 10 Status validasi faktur

invoice pembelian

k. Nama Tabel : tb_pendapatan

Primary Key : Pendapatan_id

Foreign key : Pengiriman_id

User_id

Tipe File : File Transaksi

Tabel 4. 39 Perancangan Struktur Database Pendapatan

Nama Field Tipe Data Panjang

Field

Keterangan

Pendapatan_id Int 11 Id pendapatan

Pendapatan_no_bukti Int 12 No bukti transfer

pembayaran utang

perusahaan

Pendapatan_tanggal Date - Tanggal transfer

pembayaran utang

perusahaan

Pendapatan_keterangan Varchar 30 Keterangan

243

Pendapatan_jumlah_piutang Bigint 20 Jumlah nominal utang

perusahaan

Pendapatan_sisa_piutang Bigint 20 Sisa nominal utang

perusahaan setelah

melakukan

pembayaran

Status_piutang Varchar 10 Status utang

l. Nama Tabel : tb_pengeluaran

Primary Key : Pengeluaran_id

Foreign key : Penerimaan_id

User_id

Tipe File : File Transaksi

Tabel 4. 40 Perancangan Struktur Database Pengeluaran

Nama Field Tipe Data Panjang

Field

Keterangan

Pengeluaran_id Int 11 Id pengeluaran

Pengeluaran_no_bukti Varchar 20 No bukti transfer

pembayaran piutang

Pengeluaran_tanggal Date - Tanggal transfer

pembayaran

244

Pengeluaran_keterangan Varchar 30 Keterangan

Pengeluaran_jumlah_utang Bigint 20 Jumlah nominal

piutang

Pengeluaran_sisa_utang Bigint 20 Sisa nominal piutang

setelah melakukan

pembayaran

Pengeluaran_status_utang Varchar 10 Status piutang

m. Nama Tabel : tb_akun

Primary Key : Akun_id

Foreign key :User_id

Tipe File : File Transaksi

Tabel 4. 41 Perancangan Struktur Database Akun

Nama Field Tipe Data Panjang

Field

Keterangan

Akun_id Int 11 Id_Modal

Akun_no_rek Varchar 10 No rekening akun

jurnal

Akun_nama Varchar 30 Nama akun pencatatan

jurnal

245

n. Nama Tabel : tb_jurnal

Primary Key : Jurnal_id

Foreign key : Pendapatan_id

Pengeluaran_id

User_id

Tipe File : File Transaksi

Tabel 4. 42 Perancangan Struktur Database Jurnal

Nama Field Tipe Data Panjang

Field

Keterangan

Jurnal_id Int 11 No urut jurnal dan Id

untuk tb_jurnal

Tgl Timestamp - Tanggal jurnal

Akun_debet Varchar 20 Akun debit jurnal

Akun_Kredit Varchar 20 Akun kredit jurnal

Nilai Bigint 20 Nominal debit dan

kredit

246

o. Nama Tabel : tb_laporan

Primary Key : Laporan_id

Foreign key : Jurnal_id

Tipe File : File Transaksi

Nama Field Tipe Data Panjang

Field

Keterangan

Laporan_id Int 11 Primary key untuk

tb_laporan

Jurnal_id Int 11 Foreign key

247

2. Matrix CRUD

Tabel 4. 43 Matrix CRUD

Location

Entity-Attribute

IT PPIC Marketing Purchasing Warehouse Finance Manajer Accounting Vice

Direktur

Tb_user CRUD - - - - - - - -

User_id CRUD R R R R R R - R

User_nama CRUD - - - - - - - -

User_tanggal_lahir CRUD - - - - - - - -

User_jabatan CRUD - - - - - - -

User_jenis_kelamin CRUD - - - - - - - -

User_no_telp CRUD - - - - - - - -

User_email CRUD - - - - - - - -

User_alamat CRUD - - - - - - - -

User_username CRUD - - - - - - - -

248

User_password CRUD - - - - - - - -

User_image CRUD - - - - - - - -

User_status CRUD - - - - - - - -

Last_login CRUD - - - - - - - -

Tb_bahan_baku - CRUD - - - - - - -

Bahan_id - CRUD R - - - - - -

Bahan_nama - CRUD R - - - - - -

Bahan_spesifikasi - CRUD - - - - - - -

Bahan_banyak - CRUD R - - - - - -

Bahan_satuan - CRUD R - - - - - -

Bahan_keterangan - CRUD - - - - - - -

Tb_pelanggan - - CRUD - - - - -

Pelanggan_id - - CRUD - - - - -

Pelanggan_nama - - CRUD - - R - - -

Pelanggan_alamat - - CRUD - - R - - -

Pelanggan_no_telp - - CRUD - - - - - -

Pelanggan_no_hp - - CRUD - - - - - -

249

Pelanggan_email - - CRUD - - - - - -

Pelanggan_fax - - CRUD - - - - - -

Pelanggan_npwp - - CRUD - - R - - -

Tb_pesanan_penjualan - - CRUD - - - - - -

Penjualan_id - - CRUD - R R - - -

Penjualan_no - - CRUD - - - - - -

Penjualan_tanggal - - CRUD - - - - - -

Penjualan_nama_barang - - CRUD - - - - - -

Penjualan_uraian CRUD -

Penjualan_qty - - CRUD - - - - - -

Penjualan_satuan - - CRUD - - - - - -

Penjualan_harga_satuan - - CRUD - - - - - -

Penjualan_total_harga - - CRUD - - - - - -

Penjualan_sub_total - - CRUD - - - - - -

Penjualan_ppn - - CRUD - - - - - -

Penjualan_diskon - - CRUD - - - - - -

Penjualan_total_pembayaran - - CRUD - - - - -- -

250

Penjualan_terbilang - - CRUD - - - - - -

Tb_supplier - - - CRUD - - - - -

Supplier_id - - - CRUD - - - - -

Supplier_nama - - - CRUD - - - - -

Supplier_alamat - - - CRUD - - - - -

Supplier_no_telp - - - CRUD - - - - -

Supplier_No_hp - - - CRUD - - - - -

Contact_person_supplier - - - CRUD - - - - -

Supplier_bank - - - CRUD - - - - -

Supplier_no_rek - - - CRUD - - - - -

Supplier_email - - - CRUD - - - - -

Supplier_fax - - - CRUD - - - - -

Supplier_npwp - - - CRUD - - - - -

Tb_pesanan_pembelian - - CRUD - -

Pembelian_id - - - CRUD - R - - -

Pembelian_no CRUD -

Pembelian_tanggal - - - CRUD - - - - -

251

Pembelian_harga - - - CRUD - - - - -

Pembelian_diskon - - - CRUD - - - - -

Pembelian_total - - - CRUD - - - - -

Pembelian_sub_total - - - CRUD - - - - -

Pembelian_pajak - - - CRUD - - - - -

Pembelian_total_pembayaran - - - CRUD - - - - -

Pembelian_terbilang -

Tb_invoice - - - - - CRUD - - -

Invoice_id - - - - - CRUD - - -

Pajak_no - - - - - CRUD - - -

Invoice_no - - - - - CRUD - - -

Invoice_tanggal - - - - - CRUD - - -

Status_validasi - - - - - CRUD - - -

Invoice_status - - - - - CRUD - - -

Tb_kwitansi - - - - - CRUD - - -

Kwitansi_id - - - - - CRUD - - -

Kwitansi_no - - - - - CRUD - - -

252

Kwitansi_tanggal - - - - - CRUR - - -

Keterangan - - - - - CRUD - - -

Tb_pengiriman - - - - CRUD - - - -

Pengiriman_id - - - - CRUD - - - -

Pengiriman_no - - - - CRUD - - - -

Pengiriman_tanggal - - - - CRUD - - - -

Pengirim_nama - - - - CRUD - - - -

Pengiriman_biaya - - - - CRUD - - - -

Pengiriman_status - - - - CRUD - - - -

status_validasi - - - - R - - - -

Pengiriman_nama_supir - - - - CRUD - - - -

Pengiriman_no_polisi - - - - CRUD - - - -

Flag_sms - - - - CRUD - - - -

Tb_penerimaan - - - - CRUD - - - -

Penerimaan_id - - - - CRUD - - - -

Penerimaan_tanggal - - - - CRUD - - - -

No_surat_jalan - - - - CRUD - - - -

253

No_faktur_invoice - - - - CRUD - - - -

Status_validasi - - - - R - - - -

Tb_pendapatan - - - - - CR - - -

Pendapatan_id - - - - - CR - - -

Pendapatan_no_bukti - - - - - CR - - -

Pendapatan_tanggal - - - - - CR - - -

Pendapatan_keterangan - - - - - CR - - -

Pendapatan_jumlah_piutang - - - - - CR - - -

Pendapatan_sisa_piutang - - - - - CR - - -

Pendapatan_status_piutang - - - - - CR - - -

Tb_pengeluaran - - - - - CR - - -

Pengeluaran_id - - - - - CR - - -

Pengeluaran_no_bukti - - - - - CR - -- -

Pengeluaran_tanggal - - - - - CR - - -

Pengeluaran_keterangan - - - - - CR - - -

Pengeluaran_jumlah_utang - - - - - CR - - -

Pengeluaran_sisa_utang - - - - - CR - - -

254

Pengeluaran_status_utang - - - - - CR - -- -

Tb_jurnal - - - - - - - CR -

Jurnal_id - - - - - - - CR -

Tgl - - - - - - - CR -

Akun_debet - - - - - - - CR -

Akun_kredit - - - - - - - CR -

Nilai - - - - - - - CR -

Tb_Akun - - - - - - - CR -

Akun_id - - - - - - - CR -

Akun_no_rek - - - - - - - CR -

Akun_nama - - - - - - - CR -

Tb_Laporan - - - - - - - CR -

Laporan_id - - - - - - - CR -

Jurnal_id - - - - - - - CR -

255

4.2.3 Desain User Interface

4.2.3.1 Perancangan Struktur Menu

Dalam tahap ini ialah membuat tampilan rancangan interface untuk

memudahkan dalam pembangunan Sistem Informasi Akuntansi Pada PT.

Golden Korea Kharisma, sesuai dengan hak aksesnya :

1. Menu IT

Gambar 4. 46 Perancangan Struktur Menu IT

Pada struktur menu diatas menggambarkan menu IT. Menu “IT” merupakan

halaman IT setelah melakukan login sesuai dengan jabatan user yaitu “IT”. Pada

halaman IT terdapat menu home dan user, menu home pada halaman ini berisi slide

profile PT. Golden Korea Kharisma dan ikon pendapatan, pengeluaran serta sms

256

gateway. Selain pada home terdapat pula menu navigasi user, pada menu user terdapat

list data user, pada list data user terdapat aksi ubah untuk mengubah data user jika

terdapat kesalahan sesuai dengan data yang ingin diubah, dan aksi hapus untuk

melakukan hapus data user jika sudah tidak digunakan sesuai dengan data yang ingin

dihapus. Terdapat pula button tambah user untuk menambahkan user baru.

2. Menu Marketing

Gambar 4. 47 Perancangan Struktur Menu Marketing

Pada struktur menu diatas menggambarkan menu Marketing. Menu

“Marketing” merupakan halaman marketing setelah melakukan login sesuai dengan

jabatan user yaitu “marketing”. Pada halaman marketing terdapat 3 menu yaitu home,

pelanggan dan pesanan penjualan. Menu home pada halaman ini berisi menu home

pada halaman ini berisi slide profile PT. Golden Korea Kharisma dan ikon pendapatan,

257

pengeluaran serta sms gateway. Selain pada menu home terdapat pula menu navigasi,

menu pelanggan dan sub menu penjualan yang terdiri dari menu pelanggan dan pesanan

penjualan. Pada menu pelanggan terdapat list pelanggan, tambah pelanggan, ubah dan

hapus pelanggan sesuai dengan data yang diinginkan, begitupun dengan menu pesanan

penjualan terdapat list pesanan penjualan, tambah pesanan penjualan, ubah dan hapus

pesanan penjualan sesuai data yang diinginkan.

3. Menu PPIC

Gambar 4. 48 Perancangan Struktur Menu PPIC

Pada struktur menu diatas menggambarkan menu PPIC. Menu “PPIC”

merupakan halaman PPIC setelah melakukan login sesuai dengan jabatan user yaitu

“PPIC”. Pada halaman PPIC terdapat 2 menu home dan bahan baku. Menu home pada

halaman ini berisi menu home pada halaman ini berisi slide profile PT. Golden Korea

258

Kharisma dan ikon pendapatan, pengeluaran serta sms gateway. Selain pada menu

home terdapat pula pada menu navigasi, terdapat menu home dan bahan baku. Pada

menu bahan baku terdapat list bahan baku, tambah bahan baku, ubah dan hapus bahan

baku sesuai dengan data yang diinginkan.

4. Menu Purchasing

Gambar 4. 49 Perancangan Struktur Menu Purchasing

Pada struktur menu diatas menggambarkan menu Purchasing. Menu

“Purchasing” merupakan halaman purchasing setelah melakukan login sesuai dengan

jabatan user yaitu “purchasing”. Pada halaman purchasing terdapat 3 menu home,

supplier dan pesanan pembelian Menu home pada halaman ini berisi menu home pada

halaman ini berisi slide profile PT. Golden Korea Kharisma dan ikon pendapatan,

pengeluaran serta sms gateway. Selain pada control panel terdapat pula pada menu

navigasi, terdapat menu supplier dan sub menu pembelian yang terdiri dari menu

259

supplier dan pesanan pembelian. Pada menu supplier terdapat list supplier, tambah

supplier, ubah dan hapus supplier sesuai dengan data yang diinginkan, begitupun

dengan menu pesanan pembelian terdapat list pesanan pembelian, tambah pesanan

pembelian, ubah dan hapus pesanan pembelian sesuai data yang diinginkan.

5. Menu Warehouse

Gambar 4. 50 Perancangan Struktur Menu Warehouse

Pada struktur menu diatas menggambarkan menu Warehouse. Menu

“Warehouse” merupakan halaman warehouse setelah melakukan login sesuai dengan

jabatan user yaitu “warehouse”. Pada halaman warehouse terdapat 3 menu home,

pengiriman dan pesanan penerimaan. Menu home pada halaman ini berisi menu home

pada halaman ini berisi slide profile PT. Golden Korea Kharisma dan ikon pendapatan,

pengeluaran serta sms gateway. Selain pada control panel terdapat pula pada menu

navigasi, terdapat menu pengiriman dan penerimaan. Pada menu pengiriman terdapat

260

list pengiriman, tambah pengiriman, ubah dan hapus pengiriman sesuai dengan data

yang diinginkan, begitupun dengan menu penerimaan terdapat list penerimaan, tambah

penerimaan, ubah dan hapus penerimaan sesuai data yang diinginkan.

6. Menu Finance

Gambar 4. 51 Perancangan Struktur Menu Finance

Pada struktur menu diatas menggambarkan menu Finance. Menu “Finance”

merupakan halaman finance setelah melakukan login sesuai dengan jabatan user yaitu

“finance”. Pada halaman finance terdapat meu home dan 2 submenu yaitu submenu

faktur yang terdiri dari faktur invoice dan kwitansi, submenu transaksi yang terdiri dari

transaksi pendapatan dan pengeluaran serta submenu laporan keuangan yang terdiri

dari laporan keuangan jurnal, laba rugi, neraca dan arus kas. Menu home pada halaman

ini berisi menu home pada halaman ini berisi slide profile PT. Golden Korea Kharisma

261

dan ikon pendapatan, pengeluaran serta sms gateway. Pada sub menu faktur yang

terdiri dari faktur invoice, pajak dan kwitansi terdapat list faktur, tambah faktur, ubah

dan hapus faktur sesuai dengan data yang diinginkan, begitupun dengan submenu

transaksi yang terdiri dari pendapatan dan pengeluaran terdapat list transaksi, tambah

transaksi, ubah dan hapus transaksi sesuai data yang diinginkan. Serta pada menu

laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan arus kas terdapat laporan keuangan

berbentuk tabel dan grafik serta dapat dicetak jika diinginkan.

7. Menu Accounting

Gambar 4. 52 Perancangan Struktur Menu Accounting

Pada struktur menu diatas menggambarkan menu Accounting. Menu

“Accounting” merupakan halaman Accounting setelah melakukan login sesuai dengan

jabatan user yaitu “Accounting”. Pada halaman finance terdapat menu home, akun dan

jurnal untuk input jurnal. Submenu laporan keuangan yang terdiri dari laporan

262

keuangan jurnal, laba rugi, neraca dan arus kas. Menu home pada halaman ini berisi

menu home pada halaman ini berisi slide profile PT. Golden Korea Kharisma dan ikon

pendapatan, pengeluaran serta sms gateway. Menu akun untuk terdapat list akun, form

tambah akun dan menu jurnal terdapat form input jurnal. Serta pada menu laporan

keuangan yang terdiri dari neraca dan arus kas terdapat laporan keuangan berbentuk

tabel dan grafik serta dapat dicetak jika diinginkan.

\

8. Menu Manajer

Gambar 4. 53 Perancangan Struktur Menu Manajer

Pada struktur menu diatas menggambarkan menu Manajer. Menu “Manajer”

merupakan halaman manajer setelah melakukan login sesuai dengan jabatan user yaitu

“manajer”. Pada halaman manajer terdapat 3 menu home, validasi dan pesanan lihat

263

laporan keuangan. Submenu validasi terdiri dari surat jalan, invoice pembelian dan

invoice penjualan. Menu home pada halaman ini berisi menu home pada halaman ini

berisi slide profile PT. Golden Korea Kharisma dan ikon pendapatan, pengeluaran serta

sms gateway. Selain pada control panel terdapat pula pada menu navigasi, terdapat sub

menu validasi yang terdiri dari validasi surat jalan, invoice penjualan dan invoice

pembelian serta sub menu lihat laporan keuangan yang terdiri dari menu lihat laporan

keuangan neraca dan arus kas. Pada sub menu validasi yang terdiri dari validasi surat

jalan, invoice pembelian, dan invoice penjualan terdapat list validasi, tambah validasi,

ubah dan hapus validasi sesuai dengan data yang diinginkan, sedangkan pada sub menu

lihat laporan keuangan hanya dapat melihat laporan keuangan neraca ataupun arus kas

dalam bentuk tabel dan grafik serta dapat dicetak jika diinginkan.

9. Menu Vice Direktur

Gambar 4. 54 Perancangan Struktur Menu Vice Direktur

264

Pada struktur menu diatas menggambarkan menu Vice Direktur. Menu “Vice

Direktur” merupakan halaman vice direktur setelah melakukan login sesuai dengan

jabatan user yaitu “vice direktur”. Pada halaman vice dierktur terdapat menu home dan

submenu laporan keuangan yang terdiri dari laporan keuangan neraca dan arus kas.

Menu home pada halaman ini berisi menu home pada halaman ini berisi slide profile

PT. Golden Korea Kharisma dan ikon pendapatan, pengeluaran serta sms gateway.

Pada sub menu faktur yang terdiri dari faktur invoice, pajak dan kwitansi terdapat list

faktur, tambah faktur, ubah dan hapus faktur sesuai dengan data yang diinginkan,

begitupun dengan submenu transaksi yang terdiri dari pendapatan dan pengeluaran

terdapat list transaksi, tambah transaksi, ubah dan hapus transaksi sesuai data yang

diinginkan. Serta pada menu laporan keuangan yang teriri dari neraca dan arus kas

terdapat laporan keuangan berbentuk tabel dan grafik serta dapat dicetak jika

diinginkan

265

4.2.3.2 Perancangan Mockup User Interface

1. Halaman Login

Gambar 4. 55 Perancangan Mockup Halaman Login

2. Halaman IT

a. Home

Gambar 4. 56 Perancangan Mockup Halaman IT

266

b. User

Gambar 4. 57 Perancangan Mockup Form Tambah User

Gambar 4. 58 Perancangan Mockup Form Ubah User

267

Gambar 4. 59 Perancangan Mockup Form List User

3. Halaman PPIC

a. Home

Gambar 4. 60 Perancangan Mockup Halaman PPIC

268

b. Bahan Baku

Gambar 4. 61 Perancangan Mockup Form Tambah Bahan Baku

Gambar 4. 62 Perancangan Mockup Form Ubah Bahan Baku

269

Gambar 4. 63 Perancangan Mockup Form List Bahan Baku

4. Halaman Marketing

a. Home

Gambar 4. 64 Perancangan Mockup Halaman Marketing

270

b. Pelanggan

Gambar 4. 65 Perancangan Mockup Form Tambah Pelanggan

Gambar 4. 66 Perancangan Mockup Form Ubah Bahan Baku

271

Gambar 4. 67 Perancangan Mockup Form List Bahan Baku

c. Pesanan Penjualan

Gambar 4. 68 Perancangan Mockup Form Tambah Pesanan Penjualan

272

Gambar 4. 69 Perancangan Mockup Form Ubah Pesanan Penjualan

Gambar 4. 70 Perancangan Mockup Form List Pesanan Penjualan

273

5. Halaman Purchasing

a. Home

Gambar 4. 71 Perancangan Mockup Halaman Purchasin

b. Supplier

Gambar 4. 72 Perancangan Mockup Form Tambah Supplier

274

Gambar 4. 73 Perancangan Mockup Form Ubah Supplier

Gambar 4. 74 Perancangan Mockup Form List Supplier

275

c. Pesanan Pembelian

Gambar 4. 75 Perancangan Mockup Form Tambah Pesanan Pembelian

Gambar 4. 76 Perancangan Mockup Form Ubah Pesanan Pembelian

276

Gambar 4. 77 Perancangan Mockup Form List Pesanan Pembelian

6. Halaman Warehouse

a. Home

Gambar 4. 78 Perancangan Mockup Halaman Warehouse

277

b. Pengiriman

Gambar 4. 79 Perancangan Mockup Form Tambah Pengiriman

Gambar 4. 80 Perancangan Mockup Form Ubah Pengiriman

278

Gambar 4. 81 Perancangan Mockup Form List Pengiriman

c. Penerimaan

Gambar 4. 82 Perancangan Mockup Form Tambah Penerimaan

279

Gambar 4. 83 Perancangan Mockup Form Ubah Penerimaan

Gambar 4. 84 Perancangan Mockup Form List Penerimaan

280

7. Halaman Finance

a. Home

Gambar 4. 85 Perancangan Mockup Halaman Finance

b. Faktur

Invoice

Gambar 4. 86 Perancangan Mockup Form Tambah Invoice

281

Gambar 4. 87 Perancangan Mockup Form Ubah Invoice

Gambar 4. 88 Perancangan Mockup Form List Invoice

282

Kwitansi

Gambar 4. 89 Perancangan Mockup Form Tambah Kwitansi

Gambar 4. 90 Perancangan Mockup Form Ubah Kwitansi

283

Gambar 4. 91 Perancangan Mockup Form List Kwitansi

c. Transaksi

Pendapatan

Gambar 4. 92 Perancangan Mockup Form Tambah Transaksi Pendapatan

284

Gambar 4. 93 Perancangan Mockup Form List Transaksi Pendapatan

Pengeluaran

Gambar 4. 94 Perancangan Mockup Form List Transaksi Pengeluaran

285

Gambar 4. 95 Perancangan Mockup Form List Transaksi Pengeluaran

8. Halaman Accounting

a. Home

286

b. Akun

Form Tambah Akun

Form Ubah Akun

287

List Akun

c. Jurnal

288

d. Laporan Keuangan

Jurnal

Gambar 4. 96 Perancangan Mockup Form List Jurnal

Laba Rugi

Gambar 4. 97 Perancangan Mockup Laporan Keuangan Laba Rugi

289

Laporan Neraca

Gambar 4. 98 Perancangan Mockup Laporan Keuangan Neraca

Laporan Arus Kas

Gambar 4. 99 Perancangan Mockup Laporan Keuangan Arus Kas

290

9. Halaman Manajer

a. Home

Gambar 4. 100 Perancangan Mockup Halaman Manajer

b. Validasi

Surat Jalan

Gambar 4. 101 Perancangan Mockup Validasi Surat Jalan

291

Invoice Penjualan

Gambar 4. 102 Perancangan Mockup Validasi Invoice Penjualan

Invoice Pembelian

Gambar 4. 103 Perancangan Mockup Validasi Invoice Pembelian

292

10. Halaman Vice Direktur

a. Home

Gambar 4. 104 Perancangan Mockup Halaman Vice Direktur

4.3 Fase Implementasi (System Implementation)

4.3.1 Pemrograman (Coding)

Tahapan pemrograman atau coding adalah tahap dimana semua yang telah

digunakan dibuat menggunakan Bahasa pemrograman untuk menjadi sebuah

sistem yang dapat digunakan. Sejumlah tools digunakan untuk mengembangkan

perangkat lunak sistem informasi akuntansi pendapatan dan pengeluaran. Berikut

ini merupakan daftar tools yang digunakan :

293

Tabel 4. 44 Daftar Tools

No Tools Kegunaan

1 Astah Community Mendesain diagram – diagram UML

2 PHP Bahasa pemrograman dalam mengembangkan

Sistem Informasi Akuntansi Pendapatan dan

Pengeluaran berbasis web

3 MySQL Database dalam pengembangan KMS berbasis

web

4 PHPMyadmin Perangkat untuk mengakses database yang ada

pada XAMPP Apache

5 Sublime Text Sebagai code editor saat penulisan untuk sintak

Bahasa pemrograman PHP

6 Mozila Firefox Sebagai browser yang berfungsi untuk

menginterprestasi sintak Bahasa pemograman

PHP kedalam tampilan grafis

7 Modem Huawei

mobile broadband

Perangkat untuk layanan SMS Gateway

Perangkat keras (hardware) yang digunakan memiliki spesifikasi antara

lain :

Laptop Asus N46V Series :

1. Windows 8.1

294

2. Processor.Intel(R) Core(TM)i7-3630QM CPU @ 2.40 GHz 2.40 GHz

3. Insatlled RAM : 4,00 GB

4. System type: 64-bit Operating System

4.3.2 Testing

4.3.2.1 Pengujian User “IT”

Melakukan uji coba pada user IT, hasil yang didapat terdapat pada

tabel berikut ini:

Tabel 4. 45 Pengujian User “IT”

No Rancangan Proses Hasil yang Diharapkan Hasil

Login

1. Login (username dan

password) benar

Masuk ke halaman IT Sesuai

2. Login (username dan

password) salah

Menampilkan peringatan

username atau password

salah

Sesuai

User

3. Pilih user Menampilkan halaman list

user

Sesuai

4. Pilih tambah user Menampilkan tambah

halaman user

Sesuai

295

5. Pilih reset Mengulang kembali atau

menghapus data yang telah

di input

Sesuai

6. Validasi input data Menampilkan peringatan

jika data type salah dan

kosong

Sesuai

7. Pilih simpan Menyimpan data ke

database

Sesuai

8. Pilih kembali Menampilkan halaman list

user

Sesuai

9. Pilih edit user Menampilkan halaman

konfirmasi edit user

Sesuai

10. Pilih “Ya” Menampilkan halaman

edit user

Sesuai

11. Pilih “Tidak” Menampilkan halaman list

user

Sesuai

12. Pilih reset Mengulang kembali atau

menghapus data yang telah

di input

Sesuai

13. Pilih simpan Menyimpan data ke

database

Sesuai

296

14. Pilih Kembali Menampilkan halaman list

user

Sesuai

15. Search Menampilkan hasil

pencarian

Sesuai

16. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel

sebanyak pilihan data

show data entries

Sesuai

17. Logout Keluar dari sistem, tampil

halaman login

Sesuai

4.3.2.2 Pengujian User “Marketing”

Tabel 4. 46 Pengujian User “Marketing”

No Rancangan Proses Hasil yang Diharapkan Hasil

Login

1. Login (username dan

password) benar

Masuk ke halaman

Marketing

Sesuai

2. Login (username dan

password) salah

Menampilkan peringatan

username atau password

salah

Sesuai

Pelanggan

297

3. Pilih pelanggan Menampilkan halaman list

pelanggan

Sesuai

4. Pilih tambah pelanggan Menampilkan tambah

halaman pelanggan

Sesuai

5. Pilih reset Mengulang kembali atau

menghapus data yang telah

di input

Sesuai

6. Validasi input data Menampilkan peringatan

jika data type salah dan

kosong

Sesuai

7. Pilih simpan Menyimpan data ke

database

Sesuai

8. Pilih kembali Menampilkan halaman list

pelanggan

Sesuai

9. Pilih edit pelanggan Menampilkan halaman

konfirmasi edit pelanggan

Sesuai

10. Pilih “Ya” Menampilkan halaman

edit pelanggan

Sesuai

11. Pilih “Tidak” Menampilkan halaman list

pelanggan

Sesuai

298

12. Pilih reset Mengulang kembali atau

menghapus data yang telah

di input

Sesuai

13. Pilih simpan Menyimpan data ke

database

Sesuai

14. Pilih Kembali Menampilkan halaman list

pelanggan

Sesuai

15. Search Menampilkan hasil

pencarian

Sesuai

16. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel

sebanyak pilihan data

show data entries

Sesuai

Pesanan Penjualan

17. Pilih pesanan penjualan Menampilkan halaman list

pesanan penjualan

Sesuai

18. Pilih tambah pesanan

penjualan

Menampilkan tambah

halaman pesanan

penjualan

Sesuai

19. Pilih reset Mengulang kembali atau

menghapus data yang telah

di input

Sesuai

299

20. Validasi input data Menampilkan peringatan

jika data type salah dan

kosong

Sesuai

21. Pilih simpan Menyimpan data ke

database

Sesuai

22. Pilih kembali Menampilkan halaman list

pesanan penjualan

Sesuai

23. Pilih edit pesanan penjualan Menampilkan halaman

konfirmasi edit pesanan

penjualan

Sesuai

24. Pilih “Ya” Menampilkan halaman

edit pesanan penjualan

Sesuai

25. Pilih “Tidak” Menampilkan halaman list

pesanan penjualan

Sesuai

26. Pilih reset Mengulang kembali atau

menghapus data yang telah

di input

Sesuai

27. Pilih simpan Menyimpan data ke

database

Sesuai

28. Pilih Kembali Menampilkan halaman list

pesanan penjualan

Sesuai

300

29. Search Menampilkan hasil

pencarian

Sesuai

30. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel

sebanyak pilihan data

show data entries

Sesuai

31. Logout Keluar dari sistem, tampil

halaman login

Sesuai

4.3.2.3 Pengujian User “PPIC”

Tabel 4. 47 Pengujian User “PPIC”

No Rancangan Proses Hasil yang Diharapkan Hasil

Login

1. Login (username dan

password) benar

Masuk ke halaman PPIC Sesuai

2. Login (username dan

password) salah

Menampilkan peringatan

username atau password

salah

Sesuai

Bahan Baku

3. Pilih bahan baku Menampilkan halaman list

bahan baku

Sesuai

4. Pilih tambah bahan baku Menampilkan tambah

halaman bahan baku

Sesuai

301

5. Pilih reset Mengulang kembali atau

menghapus data yang telah

di input

Sesuai

6. Validasi input data Menampilkan peringatan

jika data type salah dan

kosong

Sesuai

7. Pilih simpan Menyimpan data ke

database

Sesuai

8. Pilih kembali Menampilkan halaman list

bahan baku

Sesuai

9. Pilih edit bahan baku Menampilkan halaman

konfirmasi edit bahan

baku

Sesuai

10. Pilih “Ya” Menampilkan halaman

edit bahan baku

Sesuai

11. Pilih “Tidak” Menampilkan halaman list

bahan baku

Sesuai

12. Pilih reset Mengulang kembali atau

menghapus data yang telah

di input

Sesuai

13. Pilih simpan Menyimpan data ke

database

Sesuai

302

14. Pilih Kembali Menampilkan halaman list

bahan baku

Sesuai

15. Search Menampilkan hasil

pencarian

Sesuai

16. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel

sebanyak pilihan data

show data entries

Sesuai

17. Logout Keluar dari sistem, tampil

halaman login

Sesuai

4.3.2.4 Pengujian User “Purchasing”

Tabel 4. 48 Pengujian User “Purchasing”

No Rancangan Proses Hasil yang Diharapkan Hasil

Login

1. Login (username dan

password) benar

Masuk ke halaman

Purchasing

Sesuai

2. Login (username dan

password) salah

Menampilkan peringatan

username atau password

salah

Sesuai

Supplier

3. Pilih supplier Menampilkan halaman list

supplier

Sesuai

303

4. Pilih tambah supplier Menampilkan tambah

halaman supplier

Sesuai

5. Pilih reset Mengulang kembali atau

menghapus data yang telah

di input

Sesuai

6. Validasi input data Menampilkan peringatan

jika data type salah dan

kosong

Sesuai

7. Pilih simpan Menyimpan data ke

database

Sesuai

8. Pilih kembali Menampilkan halaman list

supplier

Sesuai

9. Pilih edit supplier Menampilkan halaman

konfirmasi edit supplier

Sesuai

10. Pilih “Ya” Menampilkan halaman

edit supplier

Sesuai

11. Pilih “Tidak” Menampilkan halaman list

supplier

Sesuai

12. Pilih reset Mengulang kembali atau

menghapus data yang telah

di input

Sesuai

304

13. Pilih simpan Menyimpan data ke

database

Sesuai

14. Pilih Kembali Menampilkan halaman list

supplier

Sesuai

15. Search Menampilkan hasil

pencarian

Sesuai

16. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel

sebanyak pilihan data

show data entries

Sesuai

Pesanan Pembelian

17. Pilih pesanan pembelian Menampilkan halaman list

pesanan pembelian

Sesuai

18. Pilih tambah pesanan

pembelian

Menampilkan tambah

halaman pesanan

pembelian

Sesuai

19. Pilih reset Mengulang kembali atau

menghapus data yang telah

di input

Sesuai

20. Validasi input data Menampilkan peringatan

jika data type salah dan

kosong

Sesuai

305

21. Pilih simpan Menyimpan data ke

database

Sesuai

22. Pilih kembali Menampilkan halaman list

pesanan pembelian

Sesuai

23. Pilih edit pesanan

pembelian

Menampilkan halaman

konfirmasi edit pesanan

pembelian

Sesuai

24. Pilih “Ya” Menampilkan halaman

edit pesanan pembelian

Sesuai

25. Pilih “Tidak” Menampilkan halaman list

pesanan pembelian

Sesuai

26. Pilih reset Mengulang kembali atau

menghapus data yang telah

di input

Sesuai

27. Pilih simpan Menyimpan data ke

database

Sesuai

28. Pilih Kembali Menampilkan halaman list

pesanan pembelian

Sesuai

29. Search Menampilkan hasil

pencarian

Sesuai

306

30. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel

sebanyak pilihan data

show data entries

Sesuai

31. Logout Keluar dari sistem, tampil

halaman login

Sesuai

4.3.2.5 Pengujian User “Warehouse”

Tabel 4. 49 Pengujian User “Warehouse”

No Rancangan Proses Hasil yang Diharapkan Hasil

Login

1. Login (username dan

password) benar

Masuk ke halaman

Warehouse

Sesuai

2. Login (username dan

password) salah

Menampilkan peringatan

username atau password

salah

Sesuai

Pengiriman

3. Pilih pengiriman Menampilkan halaman list

pengiriman

Sesuai

4. Pilih tambah pengiriman Menampilkan tambah

halaman pengiriman

Sesuai

307

5. Pilih reset Mengulang kembali atau

menghapus data yang telah

di input

Sesuai

6. Validasi input data Menampilkan peringatan

jika data type salah dan

kosong

Sesuai

7. Pilih simpan Menyimpan data ke

database

Sesuai

8. Pilih kembali Menampilkan halaman list

pengiriman

Sesuai

9. Pilih edit pengiriman Menampilkan halaman

konfirmasi edit pengiriman

Sesuai

10. Pilih “Ya” Menampilkan halaman

edit pengiriman

Sesuai

11. Pilih “Tidak” Menampilkan halaman list

pengiriman

Sesuai

12. Pilih reset Mengulang kembali atau

menghapus data yang telah

di input

Sesuai

13. Pilih simpan Menyimpan data ke

database

Sesuai

308

14. Pilih Kembali Menampilkan halaman list

pengiriman

Sesuai

15. Pilih Cetak Menampilkan Surat Jalan Sesuai

16. Pilih Generate Pdf Menampilkan popup Open

with dan Save File

Sesuai

17. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel

sebanyak pilihan data

show data entries

Sesuai

Penerimaan

18. Pilih penerimaan Menampilkan halaman list

penerimaan

Sesuai

19. Pilih tambah penerimaan Menampilkan tambah

halaman penerimaan

Sesuai

20. Pilih reset Mengulang kembali atau

menghapus data yang telah

di input

Sesuai

21. Validasi input data Menampilkan peringatan

jika data type salah dan

kosong

Sesuai

22. Pilih simpan Menyimpan data ke

database

Sesuai

309

23. Pilih kembali Menampilkan halaman list

penerimaan

Sesuai

24. Pilih edit penerimaan Menampilkan halaman

konfirmasi edit

penerimaan

Sesuai

25. Pilih “Ya” Menampilkan halaman

edit penerimaan

Sesuai

26. Pilih “Tidak” Menampilkan halaman list

penerimaan

Sesuai

27. Pilih reset Mengulang kembali atau

menghapus data yang telah

di input

Sesuai

28. Pilih simpan Menyimpan data ke

database

Sesuai

29. Pilih Kembali Menampilkan halaman list

penerimaan

Sesuai

30. Search Menampilkan hasil

pencarian

Sesuai

31. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel

sebanyak pilihan data

show data entries

Sesuai

310

32. Logout Keluar dari sistem, tampil

halaman login

Sesuai

4.3.2.6 Pengujian User “Finance”

Tabel 4. 50 Pengujian User “Finance”

No Rancangan Proses Hasil yang Diharapkan Hasil

Login

1. Login (username dan

password) benar

Masuk ke halaman

Finance

Sesuai

2. Login (username dan

password) salah

Menampilkan peringatan

username atau password

salah

Sesuai

Faktur Penjualan “Invoice”

3. Pilih invoice Menampilkan halaman list

invoice

Sesuai

4. Pilih tambah pen invoice Menampilkan tambah

halaman invoice

Sesuai

5. Pilih reset Mengulang kembali atau

menghapus data yang telah

di input

Sesuai

311

6. Validasi input data Menampilkan peringatan

jika data type salah dan

kosong

Sesuai

7. Pilih simpan Menyimpan data ke

database

Sesuai

8. Pilih kembali Menampilkan halaman list

pengiriman

Sesuai

9. Pilih edit invoice Menampilkan halaman

konfirmasi edit invoice

Sesuai

10. Pilih “Ya” Menampilkan halaman

edit invoice

Sesuai

11. Pilih “Tidak” Menampilkan halaman list

invoice

Sesuai

12. Pilih reset Mengulang kembali atau

menghapus data yang telah

di input

Sesuai

13. Pilih simpan Menyimpan data ke

database

Sesuai

14. Pilih Kembali Menampilkan halaman list

invoice

Sesuai

15. Pilih Cetak Menampilkan faktur

invoice

Sesuai

312

16. Pilih Generate Pdf Menampilkan popup Open

with dan Save File

Sesuai

17. Search Menampilkan hasil

pencarian

Sesuai

18. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel

sebanyak pilihan data

show data entries

Sesuai

Faktur Penjualan “Kwitansi”

19. Pilih kwitansi Menampilkan halaman list

kwitansi

Sesuai

20. Pilih tambah kwitansi Menampilkan tambah

halaman kwitansi

Sesuai

21. Pilih reset Mengulang kembali atau

menghapus data yang telah

di input

Sesuai

22. Validasi input data Menampilkan peringatan

jika data type salah dan

kosong

Sesuai

23. Pilih simpan Menyimpan data ke

database

Sesuai

24. Pilih kembali Menampilkan halaman list

kwitansi

Sesuai

313

25. Pilih edit kwitansi Menampilkan halaman

konfirmasi edit kwitansi

Sesuai

26. Pilih “Ya” Menampilkan halaman

edit kwitansi

Sesuai

27. Pilih “Tidak” Menampilkan halaman list

kwitansi

Sesuai

28. Pilih reset Mengulang kembali atau

menghapus data yang telah

di input

Sesuai

29. Pilih simpan Menyimpan data ke

database

Sesuai

30. Pilih Kembali Menampilkan halaman list

kwitansi

Sesuai

31 Pilih Cetak Menampilkan faktur

kwitansi

Sesuai

32. Pilih Generate Pdf Menampilkan popup Open

with dan Save File

Sesuai

33. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel

sebanyak pilihan data

show data entries

Sesuai

Transaksi “Pendapatan”

314

34. Pilih pendapatan Menampilkan halaman list

pendapatan

Sesuai

35. Pilih tambah pendapatan Menampilkan tambah

halaman pendapatan

Sesuai

36. Pilih reset Mengulang kembali atau

menghapus data yang telah

di input

Sesuai

37. Validasi input data Menampilkan peringatan

jika data type salah dan

kosong

Sesuai

38. Pilih simpan Menyimpan data ke

database

Sesuai

39. Pilih kembali Menampilkan halaman list

pendapatan

Sesuai

40. Search Menampilkan hasil

pencarian

Sesuai

41. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel

sebanyak pilihan data

show data entries

Sesuai

Transaksi “Pengeluaran”

42. Pilih pengeluaran Menampilkan halaman list

pengeluaran

Sesuai

315

43. Pilih tambah pengeluaran Menampilkan tambah

halaman pengeluaran

Sesuai

44. Pilih reset Mengulang kembali atau

menghapus data yang telah

di input

Sesuai

45. Validasi input data Menampilkan peringatan

jika data type salah dan

kosong

Sesuai

46. Pilih simpan Menyimpan data ke

database

Sesuai

47. Pilih kembali Menampilkan halaman list

pengeluaran

Sesuai

48. Search Menampilkan hasil

pencarian

Sesuai

49. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel

sebanyak pilihan data

show data entries

Sesuai

Laporan Keuangan “Jurnal ”

50. Pilih jurnal Menampilkan laporan

jurnal

Sesuai

51. Search Menampilkan hasil

pencarian

Sesuai

316

52. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel

sebanyak pilihan data

show data entries

Sesuai

Laporan Keuangan “Laba Rugi”

53. Pilih laba rugi Menampilkan laporan laba

rugi

Sesuai

Laporan Keuangan “Arus Kas”

54. Pilih arus kas Menampilkan laporan arus

kas

Sesuai

Laporan Keuangan “Neraca”

55. Pilih neraca Menampilkan laporan

neraca

Sesuai

4.3.2.7 Pengujian User “Accounting”

Tabel 4. 51 Pengujian User “Accounting”

No Rancangan Proses Hasil yang Diharapkan Hasil

Login

1. Login (username dan

password) benar

Masuk ke halaman

Accounting

Sesuai

317

2. Login (username dan

password) salah

Menampilkan peringatan

username atau password

salah

Sesuai

Akun

3. Pilih akun Menampilkan halaman list

akun

Sesuai

4. Pilih tambah akun Menampilkan tambah

halaman akun

Sesuai

5. Pilih reset Mengulang kembali atau

menghapus data yang telah

di input

Sesuai

6. Validasi input data Menampilkan peringatan

jika data type salah dan

kosong

Sesuai

7. Pilih simpan Menyimpan data ke

database

Sesuai

8. Pilih kembali Menampilkan halaman list

pengiriman

Sesuai

9. Pilih edit akun Menampilkan halaman

konfirmasi edit akun

Sesuai

10. Pilih “Ya” Menampilkan halaman

edit akun

Sesuai

318

11. Pilih “Tidak” Menampilkan halaman list

akun

Sesuai

12. Pilih reset Mengulang kembali atau

menghapus data yang telah

di input

Sesuai

13. Pilih simpan Menyimpan data ke

database

Sesuai

14. Pilih Kembali Menampilkan halaman list

akun

Sesuai

15. Search Menampilkan hasil

pencarian

Sesuai

16. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel

sebanyak pilihan data

show data entries

Sesuai

Input Jurnal

17. Pilih jurnal Menampilkan halaman

input jurnal

Sesuai

18. Pilih reset Mengulang kembali atau

menghapus data yang telah

di input

Sesuai

319

19. Validasi input data Menampilkan peringatan

jika data type salah dan

kosong

Sesuai

20. Pilih simpan Menyimpan data ke

database

Sesuai

21. Pilih kembali Menampilkan halaman list

jurnal

Sesuai

Laporan Keuangan “Jurnal ”

22. Pilih jurnal Menampilkan laporan

jurnal

Sesuai

23. Search Menampilkan hasil

pencarian

Sesuai

24. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel

sebanyak pilihan data

show data entries

Sesuai

Laporan Keuangan “Laba Rugi”

25. Pilih laba rugi Menampilkan laporan laba

rugi

Sesuai

Laporan Keuangan “Arus Kas”

26. Pilih arus kas Menampilkan laporan arus

kas

Sesuai

Laporan Keuangan “Neraca”

320

27. Pilih neraca Menampilkan laporan

neraca

Sesuai

4.3.2.8 Pengujian User “Manajer”

Tabel 4. 52 Pengujian User “Manajer”

No Rancangan Proses Hasil yang Diharapkan Hasil

Login

1. Login (username dan

password) benar

Masuk ke halaman

Manajer

Sesuai

2. Login (username dan

password) salah

Menampilkan peringatan

username atau password

salah

Sesuai

Validasi “Surat Jalan”

3. Pilih surat jalan Menampilkan halaman list

surat jalan

Sesuai

4. Klik “Icon validasi” Menampilkan tambah

halaman bahan baku

Sesuai

5. Pilih “Ya” Mengulang kembali atau

menghapus data yang telah

di input

Sesuai

321

6. Pilih “Tidak” Menampilkan peringatan

jika data type salah dan

kosong

Sesuai

Validasi “Invoice Penjualan”

7. Klik “Icon validasi” Menampilkan tambah

halaman bahan baku

Sesuai

8. Pilih “Ya” Mengulang kembali atau

menghapus data yang telah

di input

Sesuai

9. Pilih “Tidak” Menampilkan peringatan

jika data type salah dan

kosong

Sesuai

Validasi “Invoice Pembelian”

10. Klik “Icon validasi” Menampilkan tambah

halaman bahan baku

Sesuai

11. Pilih “Ya” Mengulang kembali atau

menghapus data yang telah

di input

Sesuai

12. Pilih “Tidak” Menampilkan peringatan

jika data type salah dan

kosong

Sesuai

Laporan Keuangan “Jurnal ”

322

13. Pilih jurnal Menampilkan laporan

jurnal

Sesuai

14. Search Menampilkan hasil

pencarian

Sesuai

15. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel

sebanyak pilihan data

show data entries

Sesuai

Laporan Keuangan “Laba Rugi”

16. Pilih laba rugi Menampilkan laporan laba

rugi

Sesuai

Laporan Keuangan “Arus Kas”

17. Pilih arus kas Menampilkan laporan arus

kas

Sesuai

Laporan Keuangan “Neraca”

18. Pilih neraca Menampilkan laporan

neraca

Sesuai

4.3.2.9 Pengujian User “Vice Direktur”

Tabel 4. 53 Pengujian User “Vice Direktur”

No Rancangan Proses Hasil yang Diharapkan Hasil

Laporan Keuangan “Jurnal ”

323

1. Pilih jurnal Menampilkan laporan

jurnal

Sesuai

2. Search Menampilkan hasil

pencarian

Sesuai

3. Pilih Show data Entries Menampilkan data tabel

sebanyak pilihan data

show data entries

Sesuai

Laporan Keuangan “Laba Rugi”

4. Pilih laba rugi Menampilkan laporan laba

rugi

Sesuai

Laporan Keuangan “Arus Kas”

5. Pilih arus kas Menampilkan laporan arus

kas

Sesuai

Laporan Keuangan “Neraca”

6. Pilih neraca Menampilkan laporan

neraca

Sesuai

324

Universitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

325

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab I s/d IV, maka dapat diambil

kesimpulan, bahwa hasil dari penelitian, yaitu :

1. Penelitian ini menghasilkan Sistem Informasi Akuntansi Pendapatan dan

Pengeluaran dengan Layanan SMS Gateway Pada PT. Golden Korea

Kharisma.

2. Layanan penagihan piutang dilakukan menggunakan SMS Gateway dan

Email Gateway dengan memberikan peringatan penagihan 3 hari sebelum

jatuh tempo.

3. Sistem Informasi Akuntansi ini menghasilkan faktur penjualan “invoice dan

kwitansi” serta surat jalan yang langsung dapat di cetak, tanpa harus input

data ulang.

4. Menghasilkan output laporan keuangan, pendapatan, pengeluaran, utang

maupun piutang untuk mengontrol piutang dan utang perusahaan, serta

laporan keuangan PT. Golden Korea Kharisma.

326

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas dan penulis menyadari dalam melakukan

penelitian masih memiliki kekurangan, maka penulis memberikan saran sebagai

berikut :

1. Sistem Informasi Akuntansi ini dapat dikembangkan dengan

mengintegrasikasinnya ke dalam aplikasi siklus produksi maupun inventory.

2. Layanan SMS Gateway pada Sistem Informasi Akuntansi ini ditambahkan

fitur konfirmasi pembayaran.

3. Pada sistem ini pencatatan transaksi jurnal belum dinamis, oleh karena itu

untuk selanjutnya dapat dikembangan agar lebih dinamis dan memudahkan

pengguna.

327

Universitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

328

DAFTAR PUSTAKA

Andi, C.V. (2015). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : TMbooks.

Al Fatta, (2007). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Andi: Yogyakarta.

Azhar, Susanto. (2013). Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.

Bentley. (2004). Systems Analysis And Design Methods. McGraw-Hill Companies.

Blanco, J.A. and Upton, D., (2009). Codeigneter 1.7. Brimingham: Packt Publishing.

Bodnar, George H. and William S. Hopwood. (2010). Accounting Information System.

10th edition. United State Of America: Person Education Inc.

Eri, Dimas Indrawan. (2014), “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Penjualan Dengan

Layanan Tagihan Menggunakan SMS Gateway Pada UD Hutama”. Jurnal

Skripsi STIKOM, 2014.

Et, all Whitten. (2007). Systems Analysis and Design for the Global Enterprise Seventh

Edition, New York: McGraw-Hill.

Fauziah. (2014). Pengaruh Penagihan Pajak Dengan Surat Teguran dan Surat Paksa

Terhadap Penerimaan. Jurnal Akuntansi.

Hall, James. (2011). Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Empat, Salemba Empat,

Jakarta.

Hurt, R. (2008). Accounting InformationSystem: Basic Concepts and Current Issues.

New York: McGraw-Hill Book Co.

Jogiyanto. (2009). Analisis dan Desain. Yogyakarta: Andi OFFSET.

Kendall. (2010). Analisis dan Perancangan Sistem. Edisi 5 Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks.

Kustiyahningsih, Yeni dan Amanisa, Rosa devie. (2010). Pemrograman Basis Data

Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Graha Ilmu.

329

Marakas. (2006). Management Information System. New York: McGraw-Hill Inc.

Mulyanto, Agus. (2009). Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Pustaka Pelajar :

Yogyakarta.

Mursyidi. (2010). Akuntansi Dasar. Bogor: Ghalia Indonesia.

Nazir, Moh. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Presman. (2009). Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : Andi Publishing.

Roger, S. Pressman, Ph.D. (2012), Rekayasa Perangkat Lunak (Pendekatan

Praktisi) Edisi 7 : Buku 1. Yogyakarta: Andi.

Romney, Marshal B., and Paul John Steinbart. (2006). Accounting Information

System 10th. New Jersey: Person Education.

Romney, Marshal B., and Paul John Steinbart. (2009). Accounting Information

System. USA: Cengage Learning.

Romney, Marshal B., dan Paul John Steinbart. (2015). Sistem Informasi Akuntansi.

Jakarta : Salemba Empat.

Shalahuddin, M & Rosa, A.S. (2011). Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat

Lunak. Bandung: PT. Modula.

Shalahuddin, M & Rosa, A.S. (2014). Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung :

Informatika Bandung.

Suhayati, Ely & Dewi, Sri Anggadini, (2009), Akuntansi Keuangan, Edisi Pertama,

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sutabri, Tata. (2012). Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi

Supriyanto. (2005). Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Salemba Infotek

Soemarso. (2009). Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Rineka Citra.

Primus, Edo. 2015, “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pembelian,

Persediaan, Penjualan, Hutang dan Piutang Pada PT. Dwi Naga Sakti

330

Abadi”. Skripsi Sistem Informasi Universitas Buddhi Dharma Tangerang,

2015

Pulungan, Andrey Hasiholan. Hasibuan, Ahmad Basid. Haryono, Luciana. (2013).

Akuntansi Keuangan Dasar Berbasis PSAK Per Juni 2012. Jakarta: Mitra

Wacana Media

Robani, Reza. Cahyono, Teguh. Nur, Mutia Estri. 2014, “Rancang Bangun Sistem

Informasi Akuntansi Usaha Dagang Berbasis Web Dengan Fitur Peramalan

Penjualan (Studi Kasus CV.LIK)”. Artikel Ilmiah Universitas Jendral

Soedirman, Agustus 2014.

Setyo, Ahmad Utomo. 2016, “Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Pada Warnet

Utama Berdasarkan Siklus Pendapatan, Pengeluaran dan Keuangan Menggunakan

Metode Use Case Driven Object”. Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI

Kediri, 2016.

Santoso, Danny. Wiradinata, Trianggoro. 2016, “Rancang Bangun Sistem

Informasi Akuntansi pada U.D Sejahtera”. JUISI, Vol. 02,No. 01, Februari

2016.

Tanjaya, Patricia. Rostianingsih, Silvia. Elsye, Hatane Saarce. 2016, “Perancangan

dan Pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Atas Siklus

Pengeluaran dan Pendapatan untuk UD X”. Jurnal Infra Vol 4, No. 1 (2016)

page. Pp.286 – pp.291

Triantoro, Arvian. Saputra, Ryan Bastian. (2012). MYOB V.18 – Penyelesaian

Kasus Pendekatan Bukti Transaksi. Yogyakarta: ANDI.

Warsono, Sony, dkk. (2013). Akuntansi Pengantar 1: Sistem Penghasil Informasi

Keuangan Adaptasi IFRS. Yogyakarta: AB Publisher.

Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Erlangga: Jakarta.

Universitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

WAWANCARA

Narasumber : Ibu, Haena Sarah

Jabatan : Vice Direktur PT. Golden Korea Kharisma

Pewawancara : Irna Rahayu

NIM : 1113093000102

Tanggal : Jum’at, 17 Februari 2017

1. Apakah di PT. Golden Korea Kharisma sudah menerapkan Sistem Informasi

Akuntansi ?

Jawaban :

Pada PT. Golden Korea Kharisma ini belum menerapkan sistem,

pencatatan yang dilakukan masih manual menggunakan Microsoft Excel.

2. Apa saja permasalahan yang terjadi pada PT. Golden Korea Kharisma ?

Jawaban :

Permasalahan yang urgent untuk saat ini pada kredit macet yang masih

terjadi, bahkan masih terdapat piutang yang belum dibayar dari tahun

2014. Selain kredit macet pembuatan faktur penjualan masih

menggunakan Microsoft excel.

3. Apakah menurut ibu haena perlu diterapkan sistem informasi akuntansi pada

PT. Golden Korea Kharisma ?

Jawaban :

Iya, PT. Golden Korea Kharisma membutuhkan Sistem Informasi

Akuntansi agar pencatatan, pengolahan data hingga pelaporan lebih

efektif dan efisien

4. Bagaimana proses pembuatan faktur penjualan dan surat jalan ?

Jawaban :

Pembuatan faktur penjualan dan surat jalan pada PT. Golden Korea

Kharisma menggunakan Microsoft Excel, membuat template jika ingin

membuat faktur dan surat jalan yang baru staff harus merubah data

sesuai dengan pelanggan baru.

5. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk proses pencatatan hingga pelaporan

secara manual dengan menggunakan Microsoft Excel ?

Jawaban :

Untuk proses pencatatan hingga pelaporan pada PT. Golden Korea

Kharisma membutuhkan waktu hingga 2 minggu.

6. Saat ini bagaimana cara penagihan piutang yang dilakukan PT. Golden Korea

Kharisma ?

Jawaban :

Penagihan piutang yang dilakukan PT. Golden Korea Kharisma saat ini

via telp yang dilakukan finance, tetapi masih terjadi lupa yang dilakukan

pelanggan maupun pihak perusahaan, masih kurang efektif jika harus

menelpon satu persatu.

7. Bagaimana proses alur bisnis penjualan dan pembelian pada PT. Golden

Korea Kharisma ?

Jawaban :

PT. Golden Korea Kharisma dimulai dari Customer memberikan contoh

produk yang ingin dibuat kepada Marketing, Marketing akan

memberikan penawaran harga kepada Customer, jika Customer setuju

dengan penawaran harga, Marketing akan mencatat Pesanan Pembelian

Penjualan, selanjutnya Marketing akan memberikan informasi rincian

detail Pesanan Pembelian Customer kepada PPIC, PPIC yang akan

menentukan Bahan Baku dan Proses Produksi sesuai dengan PO

Customer, dan diberikan kepada Purchasing lalu Purchasing akan

mengecek persedian Bahan Baku di Warehouse setelah di cek, pihak

Warehouse akan memberikan informasi sisa Bahan Baku, jika Bahan

Baku tidak tersedia maka Purchasing akan membuat daftar Bahan Baku

yang harus dibeli sesuai dengan PO Customer kepada Supplier,

Purchasing akan meminta harga dan pengiriman lalu Supplier akan

memberikan harga dan waktu pengiriman Bahan Baku yang dibeli, lalu

Purchasing memberikan pesanan pembelian Bahan Baku kepada

Finance, Supplier akan memberikan pengiriman barang yang dibeli

bagian Purchasing kepada bagian Warehouse dan Supplier akan

memberikan invoice pembelian kepada Finance, Selanjutnya kembali ke

PO Customer, Purchasing akan membuat Surat Jalan sesuai PO

Customer, lalu meminta persetujuan Direktur, dan Purchasing

memberikan Surat Jalan kepada Marketing, bagian Marketing akan

memberikan Surat Pesanan Pembelian Penjualan, Surat Jalan kepada

Finance, bagian Finance akan membuat Faktur Invoice, Faktur Pajak dan

Kwitansi diberikan kepada bagian Warehouse untuk dikirim, bagian

Warehouse mengirim barang pesanan Customer dan mengirim Invoice,

bagian Finance akan melakukan penagihan piutang jatuh tempo,

Customer melakukan pembayaran piutang dengan transfer atau giro

melalui bank, memberi bukti transfer dari bank, bagian Finance

melakukan pembayaran utang kepada Bank dan memberikan bukti

transfer kepada Supplier, Kas masuk maupun keluar akan dicatat oleh

bagian finance, Setiap bagian akan membuat laporan sesuai tanggung

jawab masing – masing untuk dilihat oleh Direktur, dan Bagian Finance

akan membuat laporan utang dan piutang maupun laporan keuangan.

8. Saat ini bagaimana proses pembuatan laporan keuangan pada PT. Golden

Korea Kharisma ?

Jawaban :

Laporan Keuangan dilakukan oleh finance, pencatatan dan pelaporan

keuangan menggunakan Microsoft Excel.

9. Bagaimana PT. Golden Korea Kharisma dalam mengontrol laporan kredit

macet, piutang pelanggan dan utang perusahaan ?

Jawaban :

Untuk saat ini pengontrolan kredit macet, piutang dan utang harus

mengecek tabel per sheet satu persatu pada Microsoft Excel.

10. Menurut Ibu Haenah apakah perlu diterapkan penagihan piutang dengan

otomatis secara berkala untuk peringatan sebelum jatuh tempo ?

Jawaban :

Iya sangat perlu agar kredit macet yang terjadi mampu diminimalisir dan

penagihan piutang lebih efektif.

11. Apa saja sarana dan prasarana yang dimiliki PT. Golden Korea Kharisma

untuk mendukung komunikasi dan informasi bagi karyawan ?

Jawaban :

Sarana dan prasarana yang dimiliki PT. Golden Korea Kharisma untuk

saat ini terdapat computer, jaringan LAN, akses internet, printer, telepon

dan email

Vice Direktur PT. Golden Korea

Kharisma

(Ibu, Haena Sarah )

LAMPIRAN 2

HASIL OBSERVASI

1. Data Laporan Kredit Macet PT. Golden Korea Kharisma

CREDIT MACET

JATUH

TEMPO CUSTOMER JUMLAH DIBAYAR SISA

2011 Setia Kawan 2.000.000

2.000.000

2011 Agra Prana 6.758.000

6.758.000

2011 Jaka Bojong 8.281.250

8.281.250

2011 Bpk. Kusdi (PT. Batam) 16.196.000

16.196.000

2011 Lingga Bumi 16.280.000

16.280.000

2011 Berkah Karya 2.620.000

2.620.000

2011 Ruhaak Phala 3.000.000

3.000.000

2012 Bpk. Jhon 13.490.000

13.490.000

2013 Naora 2.000.000

2.000.000

2013 Naora 6.502.500 2.700.000

3.802.500

2013 A.A Sampurna 23.700.000 3.000.000

20.700.000

2013 SJ. Inko 6.000.000

6.000.000

2013 Sejin 1.650.000

1.650.000

2014 Ruhak Palaindustri 143.640.000 52.500.000

91.140.000

2015

PT. CENTURY METALINDO 7.750.000

7.750.000

2014 PT. ALPHACON VALF 7.425.000

7.425.000

2014 PT. ALPHACON VALF 2.200.000

2.200.000

2014 PT. ALPHACON VALF 3.536.720

3.536.720

2015 Bpk Anjar 98.000.000 72.500.000

25.500.000

2015 Bpk. Nurcholis 77.000.000 62.200.000

14.800.000

2015 PT.DURAQUIPT 330.000 330.000

2015 Pak iswadi 12.240.000 5.720.000

6.520.000

TOTAL

460.599.470

198.620.000

261.979.470

2. Data Laporan Piutang PT. Golden Korea Kharisma

Tanggal Tahun Customer Sisa Hutang

20/06/2014 2014 CV. EKA JAYA TEHNIK Rp15.180.000

05/05/2015 2015 CV. EKA JAYA TEHNIK Rp15.025.000

28/04/2015 2015 CV. KARUNIA TEKNIK Rp25.500.000

28/12/2015 2015 PT. CAST METALS INDONESIA Rp10.000.000

22/12/2015 2015 PT. CIPTA GUNA Rp4.100.000

11/11/2015 2015 PT.GLOBAL METAL INDSUTRI Rp10.450.000

16/01/2015 2015 PT.DURAQUIPT Rp330.000

03/03/2015 2015 PT. GUNUNG MADU P Rp48.345.000

28/02/2015 2015 Pak iswadi Rp6.520.000

22/06/2015 2015 Bpk. Nurcholis Rp14.800.000

08/09/2015 2015 Bpk. Eddy Rp3.250.000

19/10/20415 2015 Bpk.Nagar Rp5.000.000

15/11/2016 2016 CV. EKA JAYA TEHNIK Rp70.750.500

13/10/2016 2016 PT. KENCANA GEMILANG Rp59.070.000

24/08/2016 2016 PT. WOOIL INDINESIA Rp22.467.500

24/11/2016 2016 PT. BATAVIA ALUMINDO Rp5.017.500

22/09/2016 2016 PT. BANGKA JAYA Rp19.992.300

19/04/2016 2016 Bpk Buyung Rp2.500.000

29/10/2016 2016 BPK. AGUS Rp3.485.000

22/09/2016 2016 PT. INTEC MAS ENGINEERING Rp118.800.000

18/11/2016 2016 Bapak Gondo Rp6.600.000

14/10/2016 2016 PT. MADTO MANDIRI TEHNIK

SOLUTION

Rp13.614.550

01/11/2016 2016 PT. SSE-VAN DER HORST INDONESIA Rp9.240.000

01/11/2016 2016 PT. LOTTE PACKAGING Rp20.872.500

07/11/2016 2016 PT. ELNUSA PABRIKASI KONSTRUKSI Rp27.720.000

18/11/2016 2016 PT. ALCORINDO SEJAHTERA Rp15.767.500

27/10/2016 2016 BPK. GOPUR Rp5.780.000

3. HUTANG PT.GOLDEN KOREA KHARISMA

Tanggal Tahun Perusahaan Nilai Pembayaran Sisa Hutang

29/05/2013 2013 CV. Eka Jaya Teknik

Rp

4.600.000 Rp4.600.000

30/05/2013 2013 CV. Eka Jaya Teknik

Rp

9.540.000 Rp14.140.000

18/12/2013 2013 Menembus Batas

Rp

20.000.200 Rp20.000.210

11/10/2014 2014 Anugerah Bumi

Rp

8.000.000 Rp8.000.000

27/01/2014 2014 Menembus Batas

Rp

20.000.200 Rp20.000.200

11/02/2014 2014 Menembus Batas

Rp

21.000.210 Rp21.000.210

20/02/2014 2014 Menembus Batas

Rp

8.000.520 Rp8.000.520

02/05/2014 2014 Menembus Batas

Rp

4.400.000 2546216 Rp1.853.738

06/02/2014 2014 Menembus Batas

Rp

21.000.210 Rp21.000.210

03/07/2014 2014 Menembus Batas

Rp

12.100.000 Rp12.100.000

23/07/2014 2014 Menembus Batas

Rp

12.000.000 Rp12.000.000

11/01/2014 2014

Utama Gas Multi Perkasa Rp

4.042.500 Rp4.042.500

27/01/2014 2014

Utama Gas Multi Perkasa Rp

4.097.500 Rp8.140.000

11/02/2014 2014

Utama Gas Multi Perkasa Rp

2.942.500 Rp11.082.500

08/03/2014 2014

Utama Gas Multi Perkasa Rp

3.448.500 Rp14.531.000

17/04/2014 2014

Utama Gas Multi Perkasa Rp

4.125.000 Rp18.656.000

12/05/2014 2014

Utama Gas Multi Perkasa Rp

5.692.500 Rp24.348.500

16/10/2014 2014

Utama Gas Multi Perkasa Rp

2.640.000 Rp26.988.500

22/10/2014 2014 Utama Gas Multi Perkasa

Rp 4.482.500 Rp31.471.000

14/11/2014 2014 Utama Gas Multi Perkasa

Rp 4.482.500 Rp35.953.500

30/10/2014 2014

HJ. Iis

Rp 10.774.400 125000 Rp10.649.400

10/02/2014 2014

PT.Global Metal Industri

Rp 3.500.000 241680000 Rp1.500.000

10/10/2014 2014

PT.Global Metal Industri

Rp 1.000.000 Rp2.500.000

10/10/2014 2014

PT.Global Metal Industri

Rp 875.000 Rp3.375.000

18/11/2015 2015 Bumi Sinar Mandiri

Rp 3.040.000 2000000 Rp1.040.000

03/12/2015 2015 Bumi Sinar Mandiri

Rp 3.040.000 3040000

08/12/2015 2015 Bumi Sinar Mandiri

Rp 3.040.000 Rp4.080.000

2015 Bumi Sinar Mandiri 1500000 Rp2.580.000

2015 Bumi Sinar Mandiri 2000000 Rp580.000

05/02/2015 2015 Anugerah Bumi

Rp 8.000.000 Rp8.000.000

06/10/2015 2015 PT.Heiszco Atara Sindo

Rp 2.623.500 Rp2.623.500

20/11/2015 2015 PT.Heiszco Atara Sindo

Rp 2.623.500 Rp5.247.000

19/01/2015 2015 PT.Heiszco Atara Sindo

Rp 2.623.500 Rp7.870.500

2015 PT.Heiszco Atara Sindo 5256000 Rp2.614.500

04/08/2015 2015 CV.Hasta Karya

Rp 11.058.000 8820000 Rp2.238.000

11/09/2015 2015 CV.Hasta Karya

Rp 4.980.000 Rp7.218.000

16/01/2015 2015 CV.Hasta Karya

Rp 1.390.800 Rp8.608.800

13/06/2015 2015 Tb. Kemuning Jaya

Rp 335.000 Rp335.000

15/06/2015 2015 Tb. Kemuning Jaya

Rp 600.000 Rp935.000

19/06/2015 2015 Tb. Kemuning Jaya

Rp 530.000 Rp1.465.000

13/07/2015 2015 Tb. Kemuning Jaya

Rp 650.000 Rp2.115.000

13/07/2015 2015 Tb. Kemuning Jaya

Rp 31.000 Rp2.146.000

04/11/2015 2015 PT.Purnabuana

Rp 440.000 Rp440.000

20/11/2015 2015 PT.Purnabuana

Rp 660.000 Rp1.100.000

24/11/2015 2015 Pd.Penghidupan

Rp 2.489.000 Rp2.489.000

26/11/2015 2015 Pd.Penghidupan

Rp 150.000 Rp2.639.000

28/11/2015 2015 Pd.Penghidupan

Rp 200.000 Rp2.839.000

30/11/2015 2015 Pd.Penghidupan

Rp 1.068.500 Rp3.907.500

30/11/2015 2015 Pd.Penghidupan

Rp 1.022.000 Rp4.929.500

10/12/2015 2015 Pd.Penghidupan

Rp 309.000 Rp5.238.500

17/11/2015 2015 CV. Rizky Jaya Casting

Rp 5.929.000 Rp5.929.000

15/12/2015 2015 CV. Rizky Jaya Casting

Rp 6.462.500 Rp12.391.500

23/09/2015 2015 Waka Magma

Rp 3.300.000

Rp3.300.000

02/11/2015 2015

PT. SUNG LEE REJEKI

Rp 187.000.000 120000000 Rp67.000.000

22/06/2015 2015 White Dove

Rp 9.900.000 Rp9.900.000

07/07/2015 2015 PT.Caprefindo

Rp 9.240.000 6000000 Rp3.240.000

19/10/2015 2015 Putra Teknik

Rp 9.250.000 5000000 Rp4.250.000

13/11/2015 2015 Unggul Jaya

Rp 18.544.000 8000000 Rp10.544.000

02/07/2015 2015 PD Agung Logam

Rp 17.000.000 13248500 Rp3.751.500

05/02/2015 2015 PT. Global Metal Industri

Rp 4.000.000 Rp4.000.000

23/03/2015 2015 PT. Global Metal Industri

Rp 6.000.000 Rp10.000.000

19/11/2015 2015 PD.Runa Jaya

Rp 17.689.000 12000000 Rp5.689.000

04/12/2015 2015 Nasional Online

Rp 7.700.000 Rp7.700.000

18/03/2016 2016 Bumi Sinar Mandiri

Rp 3.040.000 Rp3.040.000

04/05/2016 2016 Bumi Sinar Mandiri

Rp 3.040.000 Rp6.080.000

25/06/2016 2016 Bumi Sinar Mandiri

Rp 3.040.000 760000 Rp2.280.000

26/06/2016 2016 Bumi Sinar Mandiri

Rp 2.850.000 Rp5.130.000

27/06/2016 2016 Bumi Sinar Mandiri 2500000 Rp2.630.000

14/06/2016 2016 CV.Ekajaya Tekhnik

Rp 1.495.000 Rp1.495.000

14/06/2016 2016 CV.Ekajaya Tekhnik

Rp 25.190.000 Rp26.685.000

29/03/2016 2016 PT.Heiszco Atara Sindo Rp

2.623.500 Rp2.623.500

09/05/2016 2016 PT.Heiszco Atara Sindo Rp

2.623.500 Rp5.247.000

06/06/2016 2016 PT.Heiszco Atara Sindo 2623500 Rp2.623.500

13/06/2016 2016 PT.Heiszco Atara Sindo Rp

2.623.500 Rp5.247.000

19/09/2016 2016 PT.Heiszco Atara Sindo Rp

2.623.500 Rp2.623.500

06/10/2016 2016 PT.Heiszco Atara Sindo Rp

2.623.500 Rp5.247.000

12/10/2016 2016

Utama Gas Multi Perkasa

Rp 5.250.000 Rp5.250.000

25/08/2016 2016 CV. HASTA KARYA Rp

15.808.000 Rp15.808.000

13/04/2016 2016 Tb. Kemuning Jaya 1000000 Rp1.146.000

05/11/2016 2016 PT.Purnabuana Rp19.635.000

30/08/2016 2016 PT.Penghidupan Rp738.500

10/09/2016 2016 CV.Rizky Jaya Casting Rp8.360.000

05/10/216 2016 HJ. Iis Rp547.500

11/08/2016 2016 CV.Citra Harapan Jaya Rp1.925.000 Rp1.925.000

07/11/2016 2016 PT.Waka Magma Rp9.075.000

14/04/2016 2016 PT.Sungl Lee Rp42.000.000

14/04/2016 2016 NASIR TAILOR

Rp 4.320.000 2500000 Rp1.820.000

31/10/2016 2016 PT.Caprefindo Rp33.639.500

13/02/2016 2016 PT.Global Metal Industri Rp2.925.000

21/02/2016 2016 PD.Runa Jaya Rp689.000

25/01/2016 2016 CV.Ertina

Rp 2.000.000 1000000 Rp1.000.000

18/02/2016 2016 Nasional Online 2500000 Rp5.200.000

07/10/216 2016

PT.CAST METALS INDONESIA Rp13.706.675

11/11/2016 2016

PT. Jaya Makmur Engineering

Rp900.000

29/08/2016 2016

PT. TUNAS KOIN JAYA

Rp 19.250.000 Rp9.350.000

04/10/2016 2016

PT. CITRA TANAMAS

Rp4.047.208

01/11/2016 2016

PT. MAKMUR META GRAHA DINAMIKA

Rp 990.000 Rp990.000

30/05/2013 2013 CV. Eka Jaya Teknik

Rp

9.540.000 Rp14.140.000

18/12/2013 2013 Menembus Batas

Rp

20.000.200 Rp20.000.210

11/10/2014 2014 Anugerah Bumi

Rp

8.000.000 Rp8.000.000

23/07/2014 2014 Menembus Batas

Rp

12.000.000 Rp95.954.878

14/11/2014 2014 Utama Gas Multi Perkasa

Rp 4.482.500 Rp35.953.500

30/10/2014 2014

HJ. Iis

Rp 10.774.400 125000 Rp10.649.400

10/10/2014 2014

PT.Global Metal Industri

Rp 875.000 Rp3.375.000

2015 Bumi Sinar Mandiri 2000000 Rp580.000

05/02/2015 2015 Anugerah Bumi

Rp 8.000.000 Rp8.000.000

2015 PT.Heiszco Atara Sindo 5256000 Rp2.614.500

16/01/2015 2015 CV.Hasta Karya

Rp 1.390.800 Rp8.608.800

13/07/2015 2015 Tb. Kemuning Jaya

Rp 31.000 Rp2.146.000

20/11/2015 2015 PT.Purnabuana

Rp 660.000 Rp1.100.000

10/12/2015 2015 Pd.Penghidupan

Rp 309.000 Rp5.238.500

15/12/2015 2015 CV. Rizky Jaya Casting

Rp 6.462.500 Rp12.391.500

23/09/2015 2015 Waka Magma

Rp 3.300.000

Rp3.300.000

02/11/2015 2015

PT. SUNG LEE REJEKI

Rp 187.000.000 120000000 Rp67.000.000

22/06/2015 2015 White Dove

Rp 9.900.000 Rp9.900.000

07/07/2015 2015 PT.Caprefindo

Rp 9.240.000 6000000 Rp3.240.000

19/10/2015 2015 Putra Teknik

Rp 9.250.000 5000000 Rp4.250.000

13/11/2015 2015 Unggul Jaya

Rp 18.544.000 8000000 Rp10.544.000

02/07/2015 2015 PD Agung Logam

Rp 17.000.000 13248500 Rp3.751.500

23/03/2015 2015 PT. Global Metal Industri

Rp 6.000.000 Rp10.000.000

19/11/2015 2015 PD.Runa Jaya

Rp 17.689.000 12000000 Rp5.689.000

04/12/2015 2015 Nasional Online

Rp 7.700.000 Rp7.700.000

27/06/2016 2016 Bumi Sinar Mandiri 2500000 Rp2.630.000

14/06/2016 2016 CV.Ekajaya Tekhnik

Rp 25.190.000 Rp25.190.000

06/10/2016 2016 PT.Heiszco Atara Sindo Rp

2.623.500 Rp5.247.000

12/10/2016 2016

Utama Gas Multi Perkasa

Rp 5.250.000 Rp5.250.000

25/08/2016 2016 CV. HASTA KARYA Rp

15.808.000 Rp15.808.000

13/04/2016 2016 Tb. Kemuning Jaya 1000000 Rp1.146.000

05/11/2016 2016 PT.Purnabuana Rp19.635.000

30/08/2016 2016 PT.Penghidupan Rp738.500

10/09/2016 2016 CV.Rizky Jaya Casting Rp8.360.000

05/10/216 2016 HJ. Iis Rp547.500

11/08/2016 2016 CV.Citra Harapan Jaya Rp1.925.000 Rp1.925.000

07/11/2016 2016 PT.Waka Magma Rp9.075.000

14/04/2016 2016 PT.Sungl Lee Rp42.000.000

14/04/2016 2016 NASIR TAILOR

Rp 4.320.000 2500000 Rp1.820.000

31/10/2016 2016 PT.Caprefindo Rp33.639.500

13/02/2016 2016 PT.Global Metal Industri Rp2.925.000

21/02/2016 2016 PD.Runa Jaya Rp689.000

25/01/2016 2016 CV.Ertina

Rp 2.000.000 1000000 Rp1.000.000

18/02/2016 2016 Nasional Online 2500000 Rp5.200.000

07/10/216 2016

PT.CAST METALS INDONESIA Rp13.706.675

11/11/2016 2016

PT. Jaya Makmur Engineering

Rp900.000

29/08/2016 2016

PT. TUNAS KOIN JAYA

Rp 19.250.000 Rp9.350.000

04/10/2016 2016

PT. CITRA TANAMAS

Rp4.047.208

01/11/2016 2016

PT. MAKMUR META GRAHA DINAMIKA

Rp 990.000 Rp990.000

4. Data Profile Perusahaan a. Sejarah

PT. Golden Korea Kharisma merupakan salah satu perusahaan

manufaktur swasta yang bergerak dibidang Pengecoran Logam (Casting)

dan Stainless dengan Proses dari Peleburan, Pengecoran sampai dengan

barang jadi serta Permesinan, mulai berdiri di Indonesia sejak tahun 2000,

dengan Akte Notaris Harsono SH No.5 dan Keputusan MENKEH & HAM

No. C-723 HT.01.04 Tahun 2001 pada tanggal 14 Januari 2001 dengan

status PMA (Penanam Modal Asing) dengan menghasilkan produk-produk

berupa cetakan sepatu (mould shoes).

Namun, dalam perkembangannya saat ini perusahaan tidak lagi

memprduksi cetakan sepatu melainkan seluruh produk – produk yang

berBahan Baku besi, baja, aluminium, Stainless, Kuningan, tembaga dan

berbagai macam produk logam lainnya untuk dunia prindustrian seperti

dibawah ini:

Kebutuhan Industri Sepatu

Kebutuhan Industri Plywood

Kebutuhan Industri Automotif

Kebutuhan Industri Tekstil

Dan Kebutuhan Industri lainnya

PT. Golden Korea Kharisma yang menerapkan sistem make-to-order

memproduksi produksinya hanya jika terdapat pemesanan konsumen saja

dengan sampel atau gambar milik pelanggan. Untuk meningkatkan usaha dan

mutu produksi serta guna dapat memenuhi permintaan pasar lokal maupun

internasional, perusahaan selalu menjaga mutu produksi secara baik dengan

tidak mengabaikan komposisi kadar logam yang dibutuhkan untuk itu PT.

Golden Korea Kharisma bekerja sama dengan Puspitek Serpong sebagai Mitra

Uji Test.

b. Struktur Organisasi

LAMPIRAN 3

LAYOUT PROGRAM

1. Layout Login

2. Layout Halaman IT

a. Home IT

b. List User

c. Tambah User

d. Edit User

3. Layout Halaman Marketing

a. Home Marketing

b. List Pelanggan

c. Tambah Pelanggan

d. Edit Pelanggan

e. List Pesanan Penjualan

f. Tambah Pesanan Penjualan

g. Edit Pesanan Penjualan

4. Layout Halaman PPIC

a. Home PPIC

b. List Bahan Baku

c. Tambah Bahan Baku

d. Edit Bahan Baku

5. Layout Halaman Purchasing

a. Home Purchasing

b. List Supplier

c. Tambah Supplier

d. Edit Supplier

e. List Pesanan Pembelian

f. Tambah Pesanan Pembelian

g. Edit Pesanan Pembelian

6. Layout Halaman Warehouse

a. Home Warehouse

b. List Pengiriman

c. Tambah Pengiriman

d. Edit Pengiriman

e. Surat Jalan

f. List Penerimaan

g. Tambah Penerimaan

h. Edit Penerimaan

7. Layout Halaman Finance

a. Home Finance

b. List Faktur Invoice

c. Tambah Faktur Invoice

d. Faktur Invoice

e. List Faktur Kwitansi

f. Tambah Faktur Kwitansi

g. Faktur Kwitansi

h. List Transaksi Pendapatan

i. Tambah Transaksi Pendapatan

j. List Transaksi Pengeluaran

k. Tambah Transaksi Pengeluaran

l. Laporan Jurnal

m. Laporan Laba Rugi

n. Laporan Neraca

o. Laporan Arus Kas

8. Layout Halaman Accounting

a. Home Accounting

b. List Akun

c. Tambah Akun

d. Edit Akun

e. Tambah Transaksi Jurnal

9. Layout Halaman Manajer

a. Home Manajer

b. List Validasi Surat Jalan

c. List Validasi Invoice Penjualan

d. List Validasi Invoice Pembelian

10. Layout Halaman Vice Direktur

a. Home Vice Direktur

b. Logout

LAMPIRAN 4

Source Code Program

<!--

Content Wrapper. Contains

page content -->

<div class="content-wrapper">

<!-- Content Header (Page

Header) -->

<section class="content-

header">

<h1>

Home

<small>SIA

Pendapatan &

Pengeluaran</small>

</h1>

</section>

<!-- Main content -->

<section class="content">

<div class="row">

<div class="col-md-

4 col-sm-6 col-xs-12">

<div

class="small-box bg-

yellow">

<img

style="padding-left: "

src="assets/img/pendapata

n.jpg">

<span

style="text-align:

right;"><strong>PENDAPATA

N</strong></span>

</div>

</div>

<div class="col-md-

4 col-sm-6 col-xs-12">

<div

class="small-box bg-

green">

<img

style="padding-left: "

src="assets/img/pengeluar

an.jpg">

<span

style="text-align:

right;"><strong>PENGELUAR

AN</strong></span>

</div>

</div>

<div class="col-md-

4 col-sm-6 col-xs-12">

<div

class="small-box bg-

aqua"">

<img

style="padding-left: "

src="assets/img/sms.png">

<span

style="text-align:

right;"><strong>SMS

GATEWAY</strong></span>

</div>

</div>

</div>

<div class="row">

<div class="col-

md-12">

<div class="box box-

solid">

<div class="box-

header with-border">

<h3 class="box-

title">PT. Golden Korea

Kharisma </h3>

</div>

<!-- /.box-header -

->

<div class="box-

body">

<div

id="carousel-example-

generic" class="carousel

slide" data-

ride="carousel">

<ol

class="carousel-

indicators">

<li data-

target="#carousel-

example-generic" data-

slide-to="0"

class="active"></li>

<li data-

target="#carousel-

example-generic" data-

slide-to="1"

class=""></li>

<!-- <li

data-target="#carousel-

example-generic" data-

slide-to="2"

class=""></li> -->

</ol>

<div

class="carousel-inner">

<div

class="item active">

<center>

<img

src="assets/img/1slide.pn

g" alt="First slide">

</center>

<div

class="carousel-caption">

First

Slide

</div>

</div>

<div

class="item">

</center>

<center>

<img

src="assets/img/2slide.pn

g" alt="Second slide">

</center>

<div

class="carousel-caption">

Second

Slide

</div>

</div>

<!-- <div

class="item">

<img

src="http://placehold.it/

900x500/f39c12/ffffff&tex

t=I+Love+Bootstrap"

alt="Third slide">

<div

class="carousel-caption">

Third

Slide

</div>

</div> -->

</div>

<a class="left

carousel-control"

href="#carousel-example-

generic" data-

slide="prev">

<span

class="fa fa-angle-

left"></span>

</a>

<a class="right

carousel-control"

href="#carousel-example-

generic" data-

slide="next">

<span

class="fa fa-angle-

right"></span>

</a>

</div>

</div>

<!-- /.box-body -->

</div>

<!-- /.box -->

</div>

<!-- /.col -->

</div>

</section>

</div><!-- /.content-wrapper

LAMPIRAN 5

Surat – Surat Pendukung Penelitian