rancang bangun sistem pendukung keputusan
TRANSCRIPT
RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN SEBAGAI PROMOSI
KENAIKAN JABATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL (MPE)
(Studi Kasus : BPRS Harta Insan Karimah)
Skripsi Ini Diajukan Sebagai Syarat Mendapatkan Gelar S.Si.
Oleh :
Ade Irma Nurfatmalia
1711093000018
Dosen Pembimbing :
1. Meinarini Catur Utami, MT
2. Muhamad Nur Gunawan, MBA
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2015
HALAMAN PERNYATAAN
DENGAN SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL
“Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja
Karyawan Sebagai Promosi Kenaikan Jabatan Dengan Menggunakan
Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) Studi Kasus : BPRS. Harta
Insan Karimah Cileduk”.
INI BENAR-BENAR ASLI KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH
DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA
PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, April 2015
ADE IRMA NURFATMALIA
1711093000018
ii
Abstrak
“Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Sebagai Promosi Kenaikan Jabatan Dengan Menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE)” oleh Ade Irma Nurfatmalia– 1711093000018 dibawah bimbingan Meinarini Catur Utami, MT dan M. Nur Gunawan, MBA
BPRS Harta Insan Karimah merupakan bank perkreditan rakyat yang
melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah yang mempunyai 4 cabang berpusat di jalan cileduk raya dan terdapat 200 karyawan yang mengabdi di perusahaan tersebut, saat ini BPRS Harta Insan Karimah belum mempunyai aplikasi yang dapat membantu pihak manajer HRD dalam mengambil keputusan untuk promosi kenaikan jabatan, masalah yang sering terjadi sulitnya manajer HRD dalam memutuskan kandidat yang terbaik dan untuk saat ini kriteria penilaian belum seluruhnya dipakai dikarnakan masih adanya karyawan yang langsung mendapatkan promosi kenaikan jabatan hanya dilihat dari 1 kriteria saja, sistem yang dipakai saat ini pada BPRS Harta Insan Karimah masih menggunakan MS.Excel Tujuan pembuatan aplikasi ini untuk memudahkan Manajer HRD dalam menentukan karyawan yang layak mendapatkan jabatan yang dipromosikan. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemerograman PHP (Hypertext Preprocessor), wamp server 2.5 sebagai local server, MYSQL sebagai database server, dan PHPMyAdmin sebagai web server. UML (Unified Modelling Langauge) sebagai perancangan sistem dan Dreamweaver CS6 sebagai software pendukung. Hasil dari penelitian ini berupa grafik dan hasil penilaian akumulasi MPE yang memperlihatkan urutan peringkat dari masing-masing karyawan dan bisa menjadi dasar untuk pihak Manajer HRD dalam mengambil keputusan untuk memilih karyawan yang layak mendapatkan jabatan yang telah ditawarkan.
Kata Kunci: BPRS Harta Insan Karimah, Metode Perbandingan Eksponensial (MPE), Rapid Application Development (RAD), Unified Modelling Language (UML), Hypertext Preprocessor (PHP).
V Bab + 180 Halaman + 57 Gambar + 27 Tabel + 5 Lampiran. Pustaka Acuan: 15 (2004 – 2013)
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas karunia, rahmat dan
hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis. Sholawat serta salam tak lupa
tercurah bagi junjungan besar Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan keluarga
beliau, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Rancang
Bangun Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Sebagai
Promosi Kenaikan Jabatan Dengan Menggunakan Metode Perbandingan
Eksponensial (MPE)”.
Penyusunan skripsi ini telah banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, secara moril maupun materil.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis hendak mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini:
1. Allah SWT yang telah memberikan Ridho nya serta Rasullulah Saw yang
telah menjadi Tauladan yang baik.
2. Bapak Dr. Agus Salim,,M.Si, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Zulfiandri, MMSI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Meinarini Catur Utami, MT selaku dosen pembimbing I yang telah
banyak memberikan kemudahan dalam mengurus segala hal dan yang
iv
telah sabar memberikan pengarahan dan masukan dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini
5. Bapak Muhammad Nur Gunawan, MBA selaku dosen pembimbing II
yang telah sabar memberikan pengarahan dan masukan dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
6. Bapak Dr. Ahmad nurul fajar, S.T., M.T selaku dosen penguji 1 yang telah
sabar dan membantu dalam merevisi skripsi ini dengan baik.
7. Bapak Syarif Hidayatuloh, MMSI selaku dosen penguji 2 yang telah sabar
dan membantu dalam merevisi skripsi ini dengan baik.
8. BPRS. Harta Insan Karimah Cileduk yang telah mengijinkan saya untuk
melakukan riset skripsi disana terutama pak Zamal selaku Kepala
Personalia yang telah memberikan gambaran tentang proses penilaian
karyawan disana
9. Teman-Teman ku Di kampus tercinta UIN JAKARTA yaitu pola 1.3 CCIT
, Pola 2 CCIT, TI Pola 1 dan 2, Ka Ade Yoseman, Ka Widi, Ka Hadi, ka
Anjar, Sefti, Rahma, Altof, firly dan lainnya yang telah memberikan
support pada penulis dalam skripsi ini.
10. Ibuku dan Ayahku yang telah membiayai kuliahku dari semester 1 sampai
semester 7, Adikku Noval Rivaldi tersayang serta keluarga besarku, tanpa
doa dan dukungan mereka penulis tidak akan memiliki semangat yang
besar untuk menyelesaikan penulisan ini.
11. Arifin Ardhi, Denis Ryan, Rein, Rahmadan Pratama, Dimas Sovereino,
Tedi Sudarna, Tante Nining, Tante Nita , Ibu Asep, Ibu dede, Ibu Aris,
v
dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu dan memberikan masukkan, inspirasi dalam penulisan
skripsi ini.
Penulis sadar bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk tercapainya hasil penulisan yang lebih baik di masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat khususnya kepada peneliti sendiri dan
bagi yang membacanya. Amin.
Jakarta, Maret 2015
ADE IRMA NURFATMALIA NIM 1711093000018
DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................................................................ i
Abstrak...................................................................................................................... ii
Kata Pengantar......................................................................................................... iii
Daftar Isi ................................................................................................................... vi
Daftar Gambar ......................................................................................................... xi
Daftar Tabel.............................................................................................................. xiv
Daftar Simbol ……………………………………………………………………... xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah … ............................................................. 4
1.3 Batasan Masalah …................................................................ 4
1.4 Tujuan Penelitian …............................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian ….............................................................. 5
1.6 Metode Penelitian …............................................................... 6
1.6.1 Metode Pengumpulan Data …........................................ 6
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem …................................... 7
1.7 Sistematika Penulisan …........................................................ 8
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Perancangan Sistem ................................................... 9
2.2 Konsep Dasar Sistem Dan Informasi ...................................... 10
2.2.1 Pengertian Sistem ........................................................... 10
2.2.2 Karakteristik Sistem ........................................................ 10
2.2.3 Klasifikasi Sistem ............................................................ 14
2.3 Konsep Dasar Informasi ........................................................... 16
2.3.1 Pengertian Informasi ...................................................... 16
2.3.2 Kualitas Informasi........................................................... 17
2.4 Definisi Sistem Informasi ......................................................... 18
2.4.1 Kemampuan Sistem Informasi...................................... 18
2.5 Definisi Sistem Pendukung Keputusan.................................. 19
2.5.1 Komponen DSS ........................................................... 19
2.5.2 Karakteristik DSS ......................................................... 20
2.5.3 Tahapan Keputusan ...................................................... 21
2.6 Definisi MPE (Metode Perbandingan Eksponensial) ................ 21
2.6.1 Alasan Menggunakan MPE........................................... 21
2.6.2 Prosedur MPE ............................................................ 22
2.7 Promosi Kenaikan Jabatan ...................................................... 23
2.7.1 Peranan Dan Pengertian Kenaikan Jabatn. ................. 23
2.7.2 Syarat-syarat Promosi Kenaikan Jabatan .................. 23
2.8 UML (Unified Modeling Language ....................................... 25
2.8.1 Sejarah UML ............................................................... 25
2.8.2 Kegunaan UML ........................................................... 26
2.8.3 Diagram UML .............................................................. 27
2.9 RAD (Rapid Aplication Development .................................... 40
2.9.1 Alasan Menggunakann RAD....................................... 40
2.9.2 Pengertian RAD .......................................................... 41
2.9.2 Pendekatan Pionir Martin Untuk RAD ....................... 42
2.10 Internet .................................................................................. 45
2.11 PHP (Hypertext Processor) ................................................... 47
2.12 Pengertian Basis Data ....... ................................................... 48
2.13 DBMS (Database Management System)............................... 48
2.14 MYSQL (My Structure Query Language) ........................... 49
2.15 Wampp Dan PHPMyAdmin ................................................ 49
2.16 Adobe Dreameaver ............................................................... 50
2.17 Pengunjian Balck Box ........................................................... 51
2.18 Produk Pembiayan Yang Berada Di BPRS. Harta Insan
Karimah Cileduk............................................................................. 51
2.18.1 Pengertian Mudharabah.............................................. 51
2.18.2 Landasan Syariah........................................................ 53
2.18.3 Jenis-jenis Al-Mudharabah.......................................... 54
2.18.4 Aplikasi Dalam Pembiayaan Produktif........................ 55
2.18.5 Manfaat Mudharabah.................................................. 56
2.19 Musyarakah ............................................................................ 56
2.19.1 Pengertian Musyarakah................................................ 56
2.19.2 Landasan Syariah.......................................................... 57
2.19.3 Aplikasi Dalam Pembiayaam Produktif........................ 58
2.19.4 Manfaat Musyarakah..................................................... 58
2.20 Definis Grafik................................................................... 60
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data ....................................................... 63
3.1.1 Observasi ......................................................................... 63
3.1.2 Metode Wawancara......................................................... 64
3.1.3 Studi Literatur ............................................................. 66
3.2 Metode Pengembangan Sistem ................................................ 68
3.2.1 Perencanaan Syarat-syarat (Requirement Planning) ...... 69
3.2.2 Perancangan Sistem (Workshop Design) ....................... 70
3.2.3 Pelaksanaan (Implementation) ...................................... 71
3.3 Kerangka Penilitian ................................................................. 72
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Requirement Planning.............................................................. 75
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan........................................ 75
4.1.2 Visi Misi Perusahaan. .................................................... 76
4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan .................................... 77
4.1.3.1 Deskripsi Uraian Tugas Jabatan.......................... 78
4.1.4 Analisa Sistem Berjalan................................................... 83
4.1.4.1 Proses Bisnis ...................................................... 85
4.1.4.2 Identifikasi Masalah ........................................... 85
4.1.5 Analisis Sistem Usulan ................................................... 86
4.1.5.1 Pemecahan Sistem Berjalan................................ 87
4.1.5.2 Perbandingan Sistem Berjalan............................. 91
4.1.5.3 Analisis Kebutuhan Pengguna ............................ 93
4.1.5.4 Definisi Persyaratan ............................................ 93
4.2 Workshop Design ..................................................................... 96
4.2.1 Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) .................. 96
4.2.2 Desain Sistem ................................................................ 104
4.2.2.1 Usecase Diagram............................................... 108
4.2.2 1.1 Usecase Sekenario ............................... 110
4.2.2.2 Activity Diagram ............................................ 121
4.2.2.3 Sequance Diagram ............................................ 130
4.2.3 Desain Database ............................................................. 140
4.2.3.1 Class Diagram................................................... 140
4.2.3.2 Metriks CRUD Basis Data............................... 146
4.2.3.3 Perancangan Database........................................ 149
4.2.4 Desain Interface .............................................................. 157
4.2.4.1 Grafik User Interface (GUI) .............................. 157
4.3 Pelaksanaan (Implementasi).................................................... 167
4.3.1 Codingan Program....................................... .................. 167
4.3.2 Testing Program (Black BOX) ....................................... 168
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ............................................................................... 177
5.2 Saran.......................................................................................... 178
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 179
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Karakteristik sistem …………………………….......................… 11
Gambar 2.2 Metode interface................................................................................. 13
Gambar 2.3 Siklus informasi.............................................................................. 17
Gambar 2.4 Komponen DSS ............................................................................ 20
Gambar 2.5 Diagram UML ………………………..............……………………… 28
Gambar 2.6 Simbol Class diagram.................................................................... 30
Gambar 2.7 Simbol Use case diagram ………………………………………….... 33
Gambar 2.8 Simbol Activity diagram …………………………………………… 35
Gambar 2.9 Contoh class diagram................................................................... 36
Gambar 2.10 Simbol Boundary Class ............................................................. 37
Gambar 2.11 Simbol kelas entitas..................................................................... 38
Gambar 2.12 Simbol kelas kontrol.................................................................... 38
Gambar 2.13 Simbol kelas sequance .................................................................. 39
Gambar 2.14 Fase RAD Martin .......................................................................... 42
Gambar 2.15 Ruang Kerja Adobe Dreamweaver CS3........................................ 50
Gambar 3.1 Fase-Fase Metode RAD ................................................................ 66
Gambar 3.2 Kerangka Berpikir Penelitian ......................................................... 69
Gambar 4.1 Logo BPRS. Harta Insan Karimah.................................................. 73
Gambar 4.2 Struktur organisasi BPRS. Harta Insan Karimah........................... 74
Gambar 4.3 Proses bisnis berjalan BPRS. Harta Insan Karimah ..................... 80
Gambar 4.4 Proses bisnis usulan BPRS. Harta Insan Karimah……................ 84
xii
Gambar 4.5 Usecase diagram Sistem Penunjang Keputusan promosi kenaikan
jabatan............................................................................................. 103
Gambar 4.6 Activity Diagram “Login” ..............……………………………. 114
Gambar 4.7 Activity Diagram Staf HRD “manage karyawan”.......................….. 115
Gambar 4.8 Activity Diagram Koordinator “manage karyawan” …...........… . 116
Gambar 4.9 Activity Diagram Manager HRD “manage karyawan” ………... 116
Gambar 4.10 Activity Diagram “Bobot Nilai Prestasi”................…………….. 117
Gambar 4.11 Activity Diagram “Bobot Nilai Kinerja”........................... .…….. 118
Gambar 4.12 Activity Diagram “Bobot Update”.................................... ………. 119
Gambar 4.13 Activity Diagram “MPE”.........................……………………….... 120
Gambar 4.14 Activity Diagram “Manage User”...............................………….. 121
Gambar 4.15 Activity Diagram “Laporan................................………………… 122
Gambar 4.16 Activity Diagram “Logout.........................…………................... 123
Gambar 4.17 Sequance Diagram “Login”………........……………................ 123
Gambar 4.18 Sequance Diagram “Manage karyawan”...............…………..... 125
Gambar 4.19 Sequance Diagram “Bobot nilai prestasi”.................................... 126
Gambar 4.20 Sequance Diagram “Bobot nilai kinerja”..................................... 127
Gambar 4.21 Sequance Diagram “MPE”.......................................................... 128
Gambar 4.22 Sequance Diagram “Laporan...................................................... 129
Gambar 4.23 Sequance Diagram “Manage user”................................................ 130
Gambar 4.24 Class Diagram............................................................................... 131
Gambar 4.25 Rational Database Management ................................................. 132
Gambar 4.26 Rancangan Login............................................................................ 142
xiii
Gambar 4.27 Rancangan “ Staff HRD”.................................................................. 142
Gambar 4.28 Rancangan Input Karyawan.............................................................. 143
Gambar 4.29 Rancangan Data Karyawan............................................................... 143
Gambar 4.30 Rancangan “Bobot nilai prestasi”..................................................... 144
Gambar 4.31 Rancangan “Bobot upadate ............................................................ 144
Gambar 4.32 Rancangan “Halaman utama koordinator”....................................... 145
Gambar 4.33 Rancangan “Karyawan”.................................................................... 145
Gambar 4.34 Rancangan “Bobot nilai kinerja” ..................................................... 146
Gambar 4.35 Rancangan “Halaman Utama Manajer HRD”................................. 146
Gambar 4.36 Rancangan “Karyawan”.................................................................. 147
Gambar 4.37 Rancangan “MPE”............................................................................ 147
Gambar 4.38 Rancangan “Insert user”................................................................... 148
Gambar 4.39 Rancangan “Data user”.................................................................... 148
Gambar 4.40 Rancangan “Laporan”....................................................................... 149
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Penelitian Sejenis tentang Decision Support System................... 63
Tabel 4.1 Uraian Tugas Jabatan BPRS Harta Insan Karimah Cileduk
Div.Pembiayaan dan Pemasaran................................................. 75
Tabel 4.2 Identifikasi Masalah Sistem Berjalan.......................................... 82
Tabel 4.3 Pemecahan sistem berjalan ......................................................... 85
Tabel 4.4 Perbandingan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan ..................... 88
Tabel 4.5 Penilaian MPE ............................................................................ 94
Tabel 4.6 Pembobotan MPE ....................................................................... 94
Tabel 4.7 Penilaian MPE ……………...........................................………… 97
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan MPE................................................................ 98
Tabel 4.9 Identifikasi Actor dan Usecase..................................................... 100
Tabel 4.10 Daftar Usecase ............................................................................ 101
Tabel 4.11 Usecase Narasi “Login” ................................................................. 105
Tabel 4.12 Usecase Narasi ”Manage karyawan”............................................. 106
Tabel 4.13 Usecase Narasi “Bobot nilai Prestasi”.......................................... 107
Tabel 4.14 Usecase Narasi “Bobot nilai kinerja”.......................................... 108
Tabel 4.15 Usecase Narasi ” MPE”................................................................ 109
Tabel 4.16 Usecase Narasi “Manage User”.................................................. 110
Tabel 4.17 Usecase Narasi “Laporan” ......................................................... 111
Tabel 4.18 Usecase Narasi “Logout” ........................................................... 113
Tabel 4.19 Matriks CRUD Basis Data.......................................................... 133
Tabel 4.20 Tabel Database Admin.................................................................. 136
xv
Tabel 4.21 Tabel Database Bobot.................................................................. 137
Tabel 4.22 Tabel Database Karyawan............................................................. 138
Tabel 4.23 Tabel Database MPE.................................................................. 140
Tabel 4.24 Hasil Pengujian Aplikasi (Staf HRD)................................................ 150
Tabel 4.25 Hasil Pengujian Aplikasi (Koordinator)................................... 152
Tabel 4.26 Hasil Pengujian Aplikasi (Manager HRD)............................... 155
xv
DAFTAR SIMBOL
SIMBOL USE-CASE MODEL DIAGRAM
Simbol Arti
Actor
Use case
Association
Include/Extend
(Shalahuddin, 2011)
xvi
SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
Simbol Arti
Aktifitas (Activity)
Arah Aktifitas (Initiate Activities)
Status awal (Start of the Process)
Status Akhir (Termination of the
Process)
Penggabungan (Join)
Percabangan (Decision Activity)
(Shalahuddin, 2011)
xvii
Class1 Class2
Class3 Class4
1
Class1 Class2
0..1
Class1 Class2
Class3 Class4
0..*
*
1..*
7..9
Class1 Class2
Class1 Class2
Class2
SIMBOL OBJECT/CLASS ASSOCIATION AND MULTIPLICITY
Simbol Arti
Pasti satu
Nol atau satu
Nol atau lebih
Satu atau lebih
Specific range
(Whitten, 2004)
xviii
SIMBOL CLASS DIAGRAM
Simbol Arti
nama_kelas
+atribut
+oprasi()
Kelas
Antar muka/interface
Asosiasi/association
Asosiasi berarah / dependency
Generalisasi
Kebergantungan/ dependency
Agregasi/ aggregation
(Shalahuddin, 2011)
1
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Memasuki era globalisasi sekarang ini, semakin banyak peluang sekaligus
tantangan dalam sebuah organisasi atau perusahaan untuk dapat mencapai tujuan
yang dimilikinya. Salah satu faktor penting yang paling mendasar untuk mencapai
tujuan sebuah perusahaan adalah peran Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas dan berkinerja tinggi yang sangat berperan dalam perusahaan untuk
mencapai tujuannya, oleh karena itu perusahaan perlu mengetahui dan
mengevaluasi seberapa besar potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki
dan terus berupaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
dapat diukur dari penilaian kinerja karyawan berdasarkan data sebelumnya.
Dalam perusahaan atau instansi yang memiliki karyawan dalam jumlah
besar, proses evaluasi (penilaian) kinerja karyawan relatif sering dilakukan
sehingga perusahaan memerlukan prosedur yang baku dalam menetapkan
persyaratan bagi seorang karyawan untuk mendapatkan promosi untuk menempati
jabatan yang dipromosikan.
Menurut Budiyanto (2013) penilaian dalam evaluasi karyawan mencakup
banyak aspek misalnya penilaian yang tidak saja terkonsentrasi pada produktifitas
karyawan tetapi terkait tugas dengan penilaian kedisiplinan, kecakapan,
2
kemampuan bekerja dan lain-lain, melalui evaluasi penilaian kinerja karyawan
pimpinan akan memperoleh informasi tentang kualitas maupun komitmen
karyawan dan kualitas karyawan yang selalu dievaluasi secara periodik
memungkinkan untuk memberikan masukan dalam program pengembangan
karyawan.
Dalam hal penilaian kinerja karyawan ini setiap karyawan harus diberitahu
tentang hasil penilaian pekerjaannya, dalam arti baik, sedang atau kurang.
Karyawan akan terdorong untuk berperilaku baik dan memperbaiki serta
mengikis prestasi di bawah standar.
Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Harta Insan Karimah merupakan
bank perkreditan rakyat yang melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah
yang diatur dalam Undang-Undang, BPRS Harta Insan Karimah bertugas untuk
melayani dalam bidang jasa simpan pinjam keuangan serta pemberian kredit
bagi nasabah, BPRS Harta Insan Karimah mempunyai 4 cabang yang terpusat di
jalan cileduk raya dan terdapat 200 karyawan yang mengabdi pada lembaga
keuangan tersebut, beberapa masalah yang sering terjadi dalam BPRS Harta
Insan Karimah Cileduk yaitu dalam proses evaluasi (penilaian) kinerja karyawan
untuk promosi kenaikan jabatan diantaranya adalah sulitnya manajer HRD dalam
menentukan karyawan yang terbaik apabila terdapat karyawan yang mempunyai
potensi yang sama untuk mendapatkan promosi kenaikan jabatan, bahkan ada
karyawan yang langsung mendapatkan promosi kenaikan jabatan dengan cara
melihat satu kriteria padahal belum tentu karyawan tersebut unggul di kriteria-
kriteria berikutnya dan untuk saat ini proses penilaian masih dilakukan secara
3
terkomputerisasi dengan menggunakan MS. Excel dan belum terintegrasi antara
Manajer HRD, Staf HRD, dan Supervisor. Jika proses pengambilan keputusan ini
dibantu oleh sebuah sistem pendukung keputusan yang terkomputerisasi dan
terintegrasi antara Manajer HRD, Staf HRD dan Supervisor diharapkan kesulitan
dalam pengambilan keputusan dapat dikurangi dan dapat memberikan salah satu
alternatif solusi bagi Manajer HRD (Human Resources Development) dalam
memutuskan karyawan yang layak mendapatkan kenaikan jabatan.
Berdasarkan permasalahan dari penilaian kinerja karyawan tersebut, maka
untuk mengatasi masalah yang sering terjadi dalam BPRS Harta Insan Karimah
Cileduk yaitu dengan menggunakan analisis MPE (metode perbandingan
eksponensial), Menurut Marimin (2005), Analisis MPE (metode perbandingan
eksponensial) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk
melakukan pengukuran kinerja karyawan yang selanjutnya karyawan yang telah
terpilih akan menempati jabatan yang dipromosikan karena pada metode ini dapat
menentukan urutan prioritas alternatif-alternatif keputusan dengan kriteria jamak,
oleh sebab itu metode MPE (metode perbandingan eksponensial) ini dapat menjadi
solusi yang digunakan dalam menangani masalah tersebut sehingga metode ini
dapat di jadikan alat untuk mengevaluasi dalam memberikan penilaian atas kinerja
karyawan, sehingga nantinya pihak Staf HRD (Human Resources Development)
mendapatkan hasil penilaian dan hasil yang dapat membantu Manajer HRD
(Human Resources Development) dalam menunjang keputusan untuk promosi
kenaikan jabatan.
4
Melihat dari latar belakang permasalahan tersebut, maka dibutuhkan
perancangan dan pengembangan sistem penunjang keputusan yang akurat untuk
mendukung pengambilan keputusan oleh pihak Manajer HRD (Human
Resources Development) menggunakan metode MPE, oleh karena itu penulis
mengambil judul penelitian ini yaitu “Rancang Bangun Sistem Pendukung
Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Sebagai Promosi Kenaikan Jabatan
Dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE)” pada BPRS Harta Insan
Karimah Cileduk layak untuk diangkat ke permukaan.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan penelitian yang akan dilakukan “Bagaimana rancang bangun
sistem pendukung keputusan penilaian kinerja karyawan sebagai promosi
kenaikan jabatan dengan menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial
(MPE) ?”
1.3 Batasan Masalah :
Peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut:
1. Tempat penelitian penulis hanya terfokus di BPRS Harta Insan Karimah
Cileduk pada divisi Pembiayaan dan Pemasaran.
2. Analisis dilakukan pada 7 (tujuh) kriteria yaitu pendidikan, prestasi kerja,
disiplin, komunikatif, penalaran, tanggung jawab, dorongan berprestasi
dengan menggunkan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE).
3. Sistem tidak membahas tentang pembiayaan, pengajian karyawan,
tunjangan karyawan, absensi karyawan dan keamanan sistem.
5
4. Penelitian ini tidak sampai tahap pemeliharaan (maintenance) sistem
pendukung keputusan penilaian kinerja karyawan sebagai promosi kenaikan
jabatan pada BPRS Harta Insan Karimah Cileduk.
5. Tahap pengujian sistem hanya meliputi black box testing.
1.4 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas maka tujuan dari penelitian adalah hasil
dari analisa sistem pendukung keputusan diharapkan akan mampu membantu
pihak perusahaan terutama manajer HRD dalam menentukan karyawan yang
pantas dan sesuai menempati jabatan yang dipromosikan.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini
ialah sebagai berikut:
1. Dapat membantu Manajer HRD untuk memberikan keputusan layak atau
tidaknya karyawan tersebut mendapatkan promosi kenaikan jabatan
dengan penilaian yang sesuai kriteria perusahaan BPRS Harta Insan
Karimah Cileduk.
2. Dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih keras lagi serta selalu
menjujung tinggi sifat-sifat yang baik.
3. Dapat membantu staf HRD (Human Resources Development) dan
Supervisor dalam memasukan nilai kinerja karyawan secara mudah.
6
4. Bagi karyawan, hasil penilaian dapat digunakan untuk menjadi umpan
balik terhadap prestasi kerja sehingga ia memiliki dasar pertimbangan
untuk perencanaan pengembangan karirnya.
5. Dapat memberikan pemahaman penggunaan Metode Perbandingan
Eksponensial (MPE) dalam merancang bangun sistem pendukung
keputusan.
6. Sebagai referensi berikutnya untuk penelitian sejenis yaitu di bidang
penunjang keputusan penilaian kinerja karyawan.
1.6 Metodologi Penelitian
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian, maka peneliti
menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data yaitu :
1.6.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Observasi
Pengumpulan data secara observasi dilakukan dengan melihat langsung
proses dan kegiatan bisnis yang berjalan pada BPRS Harta Insan Karimah.
Pada tanggal 10 Maret – 7 April 2014.
b. Wawancara
Wawancara ini dilakukan pada saat berlangsungnya riset lapangan,
yang bertempat di BPRS Harta Insan Karimah Cileduk kepada bpk. Jamal
selaku Manajer Sumber Daya Insani/HRD. Pada tanggal 7 April 2014.
7
c. Studi Literatur
Peneliti membaca dan mempelajari buku serta jurnal yang berhubungan
dengan analisis dan perancangan sistem, sistem pendukung keputusan,
serta penelitian sejenis yang mendukung topik yang akan dibahas dalam
penyusunan penelitian ini.
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penulisan skripsi dalam
pengembangan sistem yang digunakan yaitu RAD (Rapid Application
Development) pada pemodelan objek yang terdiri dari Requirement planning,
Design Workshop, Implementation lalu untuk metode Sistem Penunjang
Keputusan menggunakan MPE (Metode Perbandingan Eksponensial).
Perancangan Sistem yang digunakan adalah Unified Modelling Language
(UML) di antaranya : use case diagram, activity diagram, sequence diagram,
dan class diagram, serta menggunakan aplikasi wamp server 2.5 sebagai local
server, MySQL sebagai penyimpanan database server, dan menggunakan
Hypertext Preprocessor (PHP) sebagai bahasa perograman.
1.7 Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan skripsi ini, penulis akan melakukan
pembahasan dengan membagi kedalam 5 bab, yaitu sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi
penelitian, serta sistematika penulisan.
8
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan teori-teori yang berhubungan dengan konsep
penulisan skripsi. Bagian ini berisi tentang teori dasar, dan
beberapa konsep penting mengenai topik skripsi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini akan membahas tentang metodologi penelitian yang
digunakan dalam menyusun laporan skripsi ini, yang meliputi
metode pengumpulan data, metode sistem pendukung keputusan,
metode pengembangan sistem serta kerangka berpikir dalam
pelaksanaan penelitian.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini berisi mengenai pembahasan yang mencakup gambaran
umum tentang objek penelitian, analisis permasalahan mengenai
sistem yang berjalan, analisis pemecahan masalah (usulan), serta
analisis perbandingan sistem dan perancangan kebutuhan sistem
dari hasil penelitian yang meliputi perancangan database, interface.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi mengenai garis besar kesimpulan yang dibuat oleh
penulis dan saran-saran yang diusulkan untuk pengembangan
sistem lebih lanjut agar tercipta sistem yang lebih baik.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Perancangan Sistem
Pada Jogiyanto (2005) terdapat definisi dari perancangan sistem (System
Design) yang telah ada, diantaranya adalah:
1. John Burch dan Gary Grudnitski
Perancangan sistem adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan
sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu
kesatuan utuh dan berfungsi.
2. Robert J. Verzello /John Reuter III
Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis sistem dari siklus
pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
dan persiapan untuk rancang bangun implementasi.
Dari beberapa definisi yang telah disebutkan diatas, maka perancangan
sistem dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.
2. Pendefinisian dari kebutuhan - kebutuhan fungsional.
3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi.
4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.
10
5. Dapat berupa penggambaran, perancangan dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang
utuh dan berfungsi.
2.2 Konsep Dasar Sistem Dan Informasi
Berikut adalah rincian dan penjelasan mengenai Konsep Dasar Sistem,
Informasi dan Sistem Informasi yang dikutip dari Agus Mulyanto ( Desember :
2009 ). Sistem Informasi Konsep & Aplikasi , yaitu:
2.2.1 Pengertian Sistem
Menurut Mulyanto (2009), sistem secara umum sebagai kumpulan dari
elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai
satu kesatuan. Sistem dalam bidang sistem informasi sebagai “sekelompok
komponen yang saling berhubungan, bekerja sama, untuk mencapai tujuan
bersama dengan menerima proses input serta menghasilkan input dalam proses
transformasi yang teratur”.
Dengan demikian pengertian sistem dapat disimpulkan sebagai suatu
prosedur atau elemen yang saling berhubungan satu sama lain dimana dalam
sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran, untuk mencapai
tujuan yang diharapkan.
2.2.2 Karakteristik Sistem
Menurut Mulyanto (2009), karakter sistem adalah suatu sistem
mempunyai beberapa karakteristik yaitu komponen atau elemen (componet),
batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (evironment), penghubung
11
(interface), masukan (input), pengolahan (process), keluaran (output), sasaran
(objective) atau tujuan (goal).
Gambar 2.1 karakteristik sistem (mulyanto,2009)
1. Komponen Sistem (component)
Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah
sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem
lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, bekerjasama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem
merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka
akan disebut dengan subsistem, sedangkan sistem yang lebih besar tersebut
adalah lingkungannya.
Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan
suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu proses sistem secara
keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar
yang disebut super sistem.
2. Batasan Sistem (boundary)
Menurut Mulyanto (2009), batasan sistem merupakan pembatas atau
pemisah antara suatu sistem dengan sistem lainya atau dengan lingkungan
12
luarnya batasan sistem menentukan konfigurasi ruang lingkup, atau pun
kemampuan sistem. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem
dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan sistem juga menunjukan ruang
lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (environment)
Menurut Mulyanto (2009), lingkungan luar adalah apapun di luar batas
dari sistem yang dapat mempengaruhi opeasi sistem, baik yang
menguntungkan atau pun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan
ini harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah
sistem, sedangkan pengaruh dari lingkungan yang merugikan harus di
tahan dan di kendalikan agar tidak mengganggu sebuah kelangsungan
sebuah sistem.
4. Penghubung Sistem (interface)
Menurut Mulyanto (2009), penghubung merupakan hal yang sangat
penting, sebab tanpa adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan
subsistem yang berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan.
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan
menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran
(output), dengan adanya penghubung suatu subsistem dapat berinteraksi
dan berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.
13
Gambar 2.2 metode interface (mulyanto,2009)
5. Masukan Sistem (input)
Menurut Mulyanto (2009), masukan atau input merupakan energy yang
dimasukan dalam sistem, Masukan dapat berupa masukan perawatan
(maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenance
input adalah bahan yang dimasukan agar sistem dapat beroperasi, Signal
input adalah masukan yang diproses mendapatkan keluaran.
Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program merupakan
maintenance input yang digunakan untuk mengoprasikan komputernya
dan data adalah signal inputan untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran sistem (Output)
Menurut Mulyanto (2009), keluaran atau output keluaran sistem atau
(output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa
informasi sebagai masukan dari perubahan untuk menjadikan keluaran
yang diinginkan.
14
7. Pengolahan sistem (Proses)
Menurut Mulyanto (2009), pengolahan sistem (proses) merupakan
bagian yang melakukan perubahaan dari masukan untuk menjadi keluaran
yang diinginkan.
8. Sasaran sistem (goal)
Menurut Mulyanto (2009), suatu sistem pasti memiliki sasaran
(objective) atau tujuan (goal), jika suatu sistem tidak memiliki sasaran
maka suatu sistem operasi tersebut tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah
yang mengarahkan suatu sistem. Secara umum suatu sistem memiliki tiga
tujuan utama yaitu
a. Mendukung fungsi kepengurusan manajemen.
b. Mendukung pengambilan keputusan manajemen.
c. Mendukung kegiatan operasi perusahaan.
2.2.3 Klasifikasi Sistem
Menurut Mulyanto (2009), kalasifikasi sistem dapat dapat
diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang di antaranya adalah sebagai
beikut:
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak (abstact system) adalah sistem yang berupa pemikiran
atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi,yaitu
pemikiran manusia tentang hubungan manusia dengan Tuhan.
15
Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara
fisik dapat dilihat dengan mata. Misalnya, sistem komputer, sitem akutansi
dan sebagainya.
2. Sistem Alami dan Sitem Bantuan
Sistem alami (natural sistem) adalah sistem adalah sistem yang terjadi
karena proses alam, bukan buatan manusia. Misalnya, sistem tata surya.
Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang terjadi
melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya sistem
komputer, sistem transportasi, dan sebagainya.
3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu
Sistem tertentu (deterministic system) yaitu sistem yang operasinya
dapat di prediksi secara cepat dan interaksi di antara bagian-bagiannya
dapat dideteksi dengan pasti.
Sistem tak tentu (probabilistic system) yaitu sistem yang hasilnya tidak
dapat diperdiksi karena mengandung unsur-unsur probabilitas. Misalnya
sistem persediaan barang.
4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup (closed system) yaitu sistem yang tidak berhubungan
dengan lingkungan luar sistem. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak di
pengaruhi oleh lingkungan luar. Sistem ini juga bekerja secara otomatis
tanpa ada campur tangan dari pihak luar.
Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan
pihak luar dan dapat dipengaruhi dengan keadaan lingkungan luar. Sistem
16
terbuka menerima input dari subsistem lain dan menghasilkan output
untuk subsistem lain.
2.3 Konsep Dasar Informasi
Berikut ini adalah ulasan singkat tentang informasi, informasi adalah data
yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya dan informasi merupakan pengetahuan dari data-data yang
berhubungan menjadi sebuah kesimpulan, sedangkan data merupakan sumber
informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata.
2.3.1 Pengertian Informasi
Menurut Mulyanto (2009), dalam buku Accounting Information System
karya Stephen A. Moscove dan Mark G, informasi merupakan suatu kenyataan
atau bentuk-bentuk yang berguna serta dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan bisnis
Menurut Mulyanto (2009), dalam buku Management Control System
karya Robert N. Anthony dan John Dearden, menyebutkan informasi sebagai
suatu kenyataan, data, item yang menambah pengetahuan bagi penggunanya.
Suatu informasi tentunya memiliki siklus hidup. Burch dan Grudnitski
(Kadir, 2003), memberi ilustrasi siklus informasi dengan menggambarkan
pengolahan data menjadi informasi, kemudian informasi tersebut digunakan
sebagai pengambilan keputusan, hingga dari pengambilan keputusan tersebut
dihasilkan data kembali. John Burch menyebutnya dengan Siklus Pengolahan
Data (Data Processing Cycle).
17
Gambar 2.3 siklus informasi (mulyanto,2009)
2.3.2 Kualitas Informasi
Kualitas informasi menurut Mulyanto (2009), kualitas informasi
sangant di tentukan oleh tiga hal pokok yaitu akurasi (accuracy), relevancy
(relevancy), dan tepat waktu (timeliness).
1. Akurasi (accuracy)
Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga
informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah dan
merusak informasi tersebuat. Informasi yang lengkap memiliki
kelengkapan yang baik, karena apabila informasi yang di hasilkan,
sebagian tertentu akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau
menentukan tindakan secara keseluruhan.sehingga mampu mengontrol dan
memecahkan masalah dengan baik.
18
2. Tepat waktu (timeliess).
Informasi yang dihasilkan oleh suatu data datangnya tidak boleh
terlambat karena informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai
yang baik karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan
keputusan.
3. Relevansi (relevancy).
Informasi di katakan berkuwalitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini
berarti harus bermanfaat bagi pemakainya.
2.4 Definisi sistem informasi
Menurut Mulyanto (2009), sistem informasi merupakan merupakan suatu
komponen terdiri dari manusia ,teknologi informasi, prosedur kerja yang
memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk
mencapai tujuan.
2.4.1 Kemampuan Sistem informasi
Menurut Mulyanto (2009), menyebutkan kemampuan sistem sebagai
berikut:
1. Melakukan komputerasi numeric bervolume besar dengan kecepatan
tinggi.
2. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang
murah dan cepat.
3. Menyimpan informasi dalam jumlah yang besar dalam ruang yang
kecil, tetapi mudah diakses.
19
4. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh
dunia dengan cepat dan murah.
5. Meningkatkan efektifitas orang-orang yang bekerja dalam kelompok
pada suatu lokasi.
6. Menyajikan informasi yang jelas yang menggugah pikiran manusia.
7. Mengotomatiskan proses-proses bisnis yang semi otomatis dan tugas-
tugas yang di kerjakan secara manual.
2.5 Definisi Sistem Pendukung Keputusan / DSS (Decision Support System)
Menurut Mulyanto (2009), sistem pendukung keputusan atau DSS (Decision
Support System) merupakan salah satu jenis sistem aplikasi yang sangat terkenal
dikalangan manajemen organisasi. DSS (Decision Support System) dirancang
untuk membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan serta dapat
meningkatkan proses dan kualitas hasil pengambilan keputusan.
2.5.1 Komponen DSS (Decision Support System)
Menurut Mulyanto (2009), secara garis besar DSS (Decision Support
System) dibangun oleh tiga komponen utama yaitu database, model base,
software system. Sistem database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang
dimiliki oleh perusahaan, baik yang berasal dari transaksi sehari-sehari maupun
data dasar (master file). Isi database digunakan oleh software sistem. Basis
model (model base) merupakan komponen software yang terdiri dari model-
model yang digunakan dalam rutinitas komputerasional dan analisis yang
secara matematis menyatakan hubungan antar variabel. Komponen ketiga yaitu
20
software sistem yang merupakan gabungan dari database dan model base untuk
membuat model terpadu yang mendukung jenis keputusan tertentu.
Gambar 2.4 Komponen DSS (mulyanto,2009)
2.5.2 Karakteristik DSS (Decision Support System)
Menurut Mulyanto (2009), yang membahas kutipan dari (Laudon dan
laudon, 1998), DSS (Decision Support System) memiliki karakteristik sebagai
berikut :
1. Menawarkan keluwesan, kemudahan beradaptasi, dan tanggapan yang
cepat.
2. Memungkinkan pemakai memulai dengan mengendalikan masukan dan
keluaran.
3. Dapat di oprasikan dengan sedikit atau tanpa bantuan pemrogram
profesional.
4. Menyediakan dukungan untuk keputusan dan permasalahan yang
solusinya tidak dapat ditentukan di depan
5. Menggunakan Analisis data dan perangkat pemodelan yang canggih.
21
2.5.3 Tahapan Keputusan
Menurut Marimin (2005), mengambil atau membuat keputusan adalah
suatu proses yang dilaksanakan orang berdasarkan pengetahuan dan
informasi yang ada padanya pada saat tersebut dengan harapan baha sesuatu
akan terjadi. Keputusan dapat diambil dari alternatif-alternatif dari
keputusan yang ada. Alternatif keputusan tersebut dapat dilakukan dengan
adanya informasi yang diolah dan disajikan dengan dukungan sistem
penunjang keputusan. Adapun informasi terbentuk dari adanya data yang
terdiri dari bilangan yang tersusun, diolah dan disajikan.
2.6 Definisi MPE (Metode Perbandingan Eksponensial)
Menurut Marimin (2005), MPE (Metode Perbandingan Eksponensial)
merupakan salah satu metode untuk menentukan urutan prioritas alternatif
keputusan dengan kriteria jamak. Teknik ini digunakan sebagai pembantu bagi
individu pengambilan keputusan untuk menggunakan rancang bangun model yang
telah terdefinisi dengan baik pada tahapan proses.
2.6.1 Alasan Menggunakan Metode MPE (Metode Perbandingan
Eksponensial)
1. Menurut Marimin (2005), MPE (Metode Perbandingan Eksponensial)
mempunyai keuntungan dalam mengurangi bias yang mungkin terjadi
dalam analisis.
2. Nilai skor yang menggambarkan urutan prioritas menjadi besar
(fungsi eksponensial) ini mengakibatkan urutan prioritas alternatif
keputusan lebih nyata.
22
3. Alasan utama menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial
(MPE) adalah metode ini cocok dalam penelitian ini dikarnakan
metode ini lebih menekankan pada bobot yang telah ditentukan oleh
user dan apabila menggunakan ini user dapat langsung mengetahui
hasil yang berupa urutan prioritas/pringkat penilaian karyawan secara
nyata.
2.6.2 Prosedur MPE (Metode Perbandingan Eksponensial
Menurut Marimin (2005), dalam menggunakan metode perbandingan
eksponensial ada beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu: menyusun
alternatif-alternatif keputusan yang akan dipilih, menentukan kriteria atau
perbandingan kriteria keputusan yang penting untuk dievaluasi, menentukan
tingkat kepentingan dari setiap kriteria keputusan atau pertimbangan kriteria,
melakukan penilaian terhadap semua alternatif pada setiap kriteria, menghitung
skor atau nilai total setiap alternatif, dan menentukan urutan prioritas
keputusan didasarkan pada skor atau nilai total masing-masing alternatif.
Formulasi perhitungan skor untuk setiap alternatif dalam metode
perbandingan eksponensial adalah sebagai berikut (Ma’arif dan Tanjung, 2003)
…………n (2.1)
Dengan:
TNi = total nilai alternatif ke-i
RK i j = derajat kepentingan relative kriteria ke-j pada pilihan keputusan i
TKK j= derajat kepentingan kriteria keputusan ke-j; TKKj > 0 ; bulat
n = jumlah alternatif keputusan
23
Penentuan tingkat kepentingan kriteria dilakukan dengan cara
wawancara dengan pakar atau melalui kesepakatan curah pendapat. Sedangkan
penentuan skor alternatif pada kriteria tertentu dilakukan dengan memberi nilai
setiap alternatif berdasarkan nilai kriterianya. Semakin besar alternatif,
semakin besar pula skor alternatif tersebut. Total skor masing-masing alternatif
keputusan akan relatif berbeda secara nyata karena adanya fungsi eksponensial.
2.6.3 Contoh Aplikasi MPE
Penilaian terhadap tiga alternatif produk argoindustri berbasis ubi kayu
(tepung tapioka, keripik singkong, dan pakan ternak) didapatkan dari hasil
wawancara dengan pakar dan pengorganisasian pengetahuan dari berbagai
buku tentang ubi kayu. Kriteria yang dipertimbangkan ada tujuh, yaitu
potensi pasar, kondisi bahan baku, nilai tambah produk, daya serap tenaga
kerja, teknologi yang sudah dipakai, kondisi sosial budaya dan dampak
terhadap lingkungan. Produk potensial yang diinvestasikan tentunya produk
yang mempunyai nilai tinggi untuk setiap kriteria, penilaian alternatif pada
setiap kriteria menggunakan skala penilaian 1-9, seperti terlihat pada tabel :
Tabel 2.1 penilaian alternatif produk argobisnis potensial (Marimi, 2005)
24
Perhitungan nilai MPE untuk masing-masing alternatif :
Untuk alternatif produk tepung tapioka :
MPE: 8^9 + 8^8 + 6^6 + 8^7 + 8^5 + 8^7 + 6^5 = 155.276.448 (Prioritas 1)
Untuk alternatif produk keripik singkong:
MPE : 6^9 + 6^8 + 4^6 + 6^7 + 6^5 + 8^7 + 8^5 = 14.179.040 (Prioritas 2)
Untuk alternatif produk pakan tenak:
MPE : 6^9 + 8^8 + 5^6+ 6^7 + 6^5 + 8^7 + 6^5 = 29.263.177 (Prioritas 3)
Setalah dihitung menggunakan MPE maka akan terlihat urutan atau prioritas
produk argoindustri yang potensial untuk diinvestasikan seperti tabel 2.2
Tabel 2.2 Hasil perhitungan dengan MPE
Prioritas Alternatif Terpilih Nilai MPE
Produk potensial 1
Produk potensial 2
Produk potensial 3
Tepung tapioca
Pakan ternak
Keripik singkong
155.267.488
29.263.177
14.179.040
Dari tabel 2.2 dapat disimpulkan bahwa produk argoindustri yang
paling potensial untuk diinvestasikan adalah tepung tapioka dengan nilai :
155.267.488
2.7 Promosi Kenaikan Jabatan Karyawan
2.7.1 Peranan dan pengertian promosi kenaikan jabatan karyawan
Menurut Hasibuan (2005), promosi (promotion) memberikan peran
penting bagi setiap karyawan, bahkan menjadi idaman yang selalu dinanti-
nantikan. Dengan promosi berarti ada kepercayaan dan pengakuan
mengenai kemampuan serta kecakapan karyaan bersangkutan untuk
25
menduduki suatu jabatan yang lebih tinggi. Dengan demikian, promosi
kenaikan jabatan akan memberikan status sosial, wewenang (authority),
tanggung jawab (responsibility), serta penghasilan (outcomes), yang
semakin besar bagi karyawan.
Jika ada kesempatan bagi setiap karyawan dipromosikan berdarkan
keadilan dan objektivitas, karyawan akan terdorong bekerja giat,
bersemangat, berdisiplin, dan berprestasi kerja sehingga sasaran
perusahaan secara optimal dapat dicapai
2.7.2 Syarat-syarat promosi kenaikan jabatan karyawan
Persyaratan promosi kenaikan jabatan karyawan pada BPRS Harta
Insan Karimah Cileduk meliputi:
1. Pendidikan
Karyawan yang akan dipromosikan harus telah memiliki ijazah dari
pendidikan formal seperti SMA, D3, S1,S2 S3 dan non-formal.
2. Prestasi Kerja
Karyawan dapat bekerja sesama secara harmonis dengan sesaman
karyawan yang dapat dipertanggung jawabkan dan bekerja secara
efektif dan efisien. Hal ini menunjukan bahwa karyawan dapat
memanfaatkan waktu dan mempergunakan alat-alat dengan baik.
3. Disiplin
Karyawan harus disiplin pada dirinya, tugas-tugasnya, serta mentaati
peraturan yang berlaku dengan baik karena dengan kedisipilinan
memungkinkan perusahaan dapat mencapat hasil yang optimal.
26
4. Komunikatif
Karyawan itu harus cakap, kreatif, dan inovatif dalam menyelesaikan
tugas-tugas pada jabatan tersebut dengan baik, sehingga karyawan
tersebut bisa bekerja secara mandiri tanpa terus-menerus mendapatkan
bimbingan dari atasan, dan karyawan harus dapat berkomunikasi
dengan baik sehingga tidak akan terjadinya kesalah pahaman antara
atasan dan bawahan,
5. Penalaran.
Penalaran merupakan kecakapan dalam memahami suatu inti masalah
secara mendalam dari gejala-gejala yang ada, sehingga apabila
karyawan mampu menalar suatu masalah maka ia mampu mencari
solusi dari pemecahan masalah tersebut.
6. Tanggung Jawab
Tanggung jawab mencerminkan karyawan tersebut mempunyai rasa
Tanggung jawab dengan yang dikerjakannya, teliti dengan yang
dikerjakan dan memliki rasa kepedulian antara timnya.
7. Dorongan Berprestasi
Karyawan harus menggambarkan kesediaan dan kemampuan
berprestasi, serta kemampuan untuk mengembangkan dirinya.
2.8 UML (Unified Modeling Language)
2.8.1 Sejarah UML (Unified Modeling Language)
27
Menurut Munawar (2009), UML (Unified Modeling Language) adalah
pengantar kepada gelombang metode Object Oriented Analysis and Design
yang muncul pada akhir tahun 1980an dan awal 1990an. Pada saat itu, ada
banyak metode object oriented yang berbeda yang digunakan dalam industri, di
antaranya Booch Method dari Grady Booch, Object Modeling Technique
(OMT) dari James Rumbaugh, dan Object Oriented Software Engineering
(OOSE) dari Ivar Jacobson. Adanya banyak metode dan teknik pemodelan
tersebut merupakan permasalahan utama dalam pengembangan sistem saat itu,
karena tidak ada standar dan keseragaman tertentu sehingga terdapat
keterbatasan antar proyek dan antar anggota tim pengembangan. Hal ini
mempersulit komunikasi dan menimbulkan banyak kesalahan dalam proyek.
Permasalahan inilah yang membawa kepada usaha untuk menemukan bahasa
pemodelan yang standar, yang dapat digunakan pada semua keadaan di seluruh
dunia.
Tahun 1994, Booch dan Rumbaugh menyatukan pandangan mereka
tentang metode pengembangan object oriented, dan disusul oleh Jacobson pada
1995, serta metode-metode lain seperti Fusion, Shlaer-Mellor, dan lain-lain.
Pada 1996, Object Management Group (OMG) meminta proposal untuk
sebuah pendekatan yang standar untuk Object 0riented Modeling. Para
pencetus UML mulai bekerja dengan para metodologis dan pengembang dari
perusahaan lain untuk membuat sebuah proposal yang menarik bagi OMG agar
modelling language dapat diterima oleh para pencetus, metodologis dan
pengembang. Proposal diserahkan ke OMG pada September 1997, hasil
28
akhirnya adalah kolaborasi dari banyak orang. Dan pada November 1997
dibuat sebuah standarnya yaitu UML version 1.0. UML adalah standar dunia
yang dibuat oleh Object Management Group (OMG), sebuah badan yang
bertugas mengeluarkan standar-standar teknologi object oriented dan software
component.
2.8.2 Kegunaan UML
Berdasarkan OMG, UML (Unified Modeling Language) dapat
didefinisikan sebagai sebuah bahasa yang berdasarkan gambar untuk
memvisualisasi (visualizing), menspesifikasi (specifying), mengkonstruksi
(constructing), dan mendokumentasi (documenting) sebuah sistem perangkat
lunak. UML menggunakan notasi yang dikombinasikan dari beberapa metode
yang telah berkembang sebelumnya. Hal ini ditujukan untuk mempermudah
desain, dan dapat digunakan untuk model dengan skala besar sekalipun dengan
jumlah kompleksitas, jumlah tim, dan distribusi komponen yang sangat besar.
Tujuan akhir dari UML adalah untuk menjadi sesederhana mungkin selama
masih memenuhi kebutuhan untuk melakukan modeling pada sistem yang akan
dibangun.
2.8.3 Diagram UML (Unified Modeling Language)
Menurut Shalahuddin (2011), Unified Modeling Language (UML)
tediri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 katagori yang
terdiri dari:
1. Structure diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.
29
2. Behavior diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi
pada sebuah sistem.
3. Interaction diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi
antar subsistem pada suatu sistem.
Gambar 2.5 Diagram UML (Shalahuddin, 2011)
Menurut batasan dari perancangan sistem informasi pada bab 1, maka
penulis hanya menjelaskan diagram yang dipakai pada sistem ini yang
diantaranya adalah
1. Class Diagram
30
Menurut Shalahudin (2011), Class diagram adalah diagram yang
menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang
akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut
atribut dan metode atau operasi
a. Attribut merupakan variabel- variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.
b. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu
kelas.
Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan
fungsi-fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem. Susunan strukture kelas
yang baik pada diagram kelas sebaiknya memliki jenis-jenis kelas berikut:
a. Kelas main.
b. Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem
dijalankan.
c. Kelas yang menangani tampilan sistem, kelas yang mendefinisikan
dan mengatur tampilan ke pemakai.
d. Kelas yang diambil dari pendefinisian use case, kelas yang
menangani fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari pendefinisian
use case.
e. Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data
menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke
basis data.
Jenis-jenis kelas di atas juga dapat digabungkan satu sama lain sesuai
dengan pertimbangan yang dianggap baik asalkan fungsi-fungsi yang
31
sebaiknya ada pada struktur kelas tetap ada. Susunan kelas juga dapat
ditambahkan kelas utilitas seperti koneksi ke basis data, membaca file teks, dan
lain sebagainya sesuai kebutuhan.
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram kelas:
Simbol Deskripsi
Kelas
nama_kelas
+atribut
+oprasi()
Antar muka/interface
Nama_interface
Kelas pada struktur sistem.
Sama dengan konsep interface dalam pemerograman berorientasi object.
Asosiasi/association
Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity.
Asosiasi berarah / dependency
Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multipicity.
Generalisasi
Relasi antar kelas dengan makna generalisasi-spesialisasi (umum khusus).
Kebergantungan/ dependency
Relasi antar kelas dengan makna kebergantungan antar kelas.
Agregasi/ aggregation
Semua-bagian (whole-part)
Gambar 2.6 Simbol Class diagram (Shalahuddin, 2011)
32
1. Use Case Diagram
Menurut Shalahuddin (2011), Use case merupakan pemodelan untuk
kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case
mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan
sistem informasi yang akan dibuat dan use case digunakan untuk
mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sistem informasi dan siapa
saja yang berhyak menggunakan fungsi – fungsi itu.
Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan semudah
mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu
pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case.
a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinterakasi
dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi
yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah
gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.
b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai
unit – unit yang saling bertukar pesan antara unit atau aktor.
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use case:
Simbol Deskripsi
Use case
Fungsionalitas yang disedikan sistem sebagi unit – unit yang saling bertukar pesan antara unit atau aktor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja diawal frase nama usecase.
33
Aktor/ actor
Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang, biasanya dinyatakan menggunakan kata benda frase nama aktor.
Asosiasi/ association
Komunikasi antara aktir dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor.
Extensi/ extend
Case tambahan memiliki nama depan yang sama dengan use case yang ditambahkan. misal:
34
Generalisasi/ generalization
Hubungan generalisasi dengan spesialisasi (umum – khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari yang lainnya. Misalnya:
Gambar 2.7 Simbol Use case diagram (Shalahuddin, 2011)
2. Activity Diagram
Menurut Shalahuddin (2011), diagram aktivitas atau activity diagram
menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem
atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram
aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat
dilakukan sistem.
Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hak-hak
berikut:
a. Rancang proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang
digambarkan merupakan proses bisnis sistem didefinisikan.
35
b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem/user interface
dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancang antar
muka tampilan.
c. Rancang pengujian di mana setiap aktivitas dianggap memerlukan
sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram aktivitas:
Simbol Deskripsi
Status awal
Status awal aktivitas sistem, sebuah
diagram aktivitas memiliki sebuah status
awal
Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan sistem,
aktivitas biasanya diawali dengan kata
kerja.
Percabangan / decision Asosiasi percabangan dimana jika ada
pilihan aktivitas lebih dari satu.
Penggabungan / join
Asosiasi penggabungan dimana lebih
dari satu aktivitas digabungkan menjadi
satu.
Aktivitas
36
Status akhir
Status akhir yang dilakukan sistem,
sebuah diagram aktivitas memiliki
sebuah status akhir.
Swimlane
Memisahkan organisasi bisnis yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas
yang terjadi.
Gambar 2.8 Simbol Activity diagram (Shalahuddin, 2011)
3. Class Diagram
Menurut Munawar (2005), class adalah sebuah spesifikasi yang jika
diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari
pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan
keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan
untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram
menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta
hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan
lain-lain. Class, dalam notasi UML digambarkan dengan kotak. Nama
class menggunakan huruf besar di awal kalimatnya dan di letakkan di atas
kotak. Bila Class mempunyai suku kata digabungkan tanpa spasi dengan
huruf awal tiap suku kata menggunakan huruf besar.
nama swimlane
37
Gambar 2.9 Contoh class diagram Munawar (2005)
4. Sequance Diagram
Menurut Shalahudin (2011), sequance diagram digunakan untuk
menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan
waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek.
Oleh karena itu untuk menggambar sequance diagram maka harus
diketahui metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstalasi menjadi
objek itu.
Menurut Sholiq (2006) Sequence diagram menggambarkan interaksi
antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display dan
sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence
diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek
– objek yang terkait).
Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario
atau rangkaian langkah – langkah yang dilakukan sebagai respons dari
38
sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang
men – trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi
secara internal dan output apa yang dihasilkan.
Simbol – simbol yang digunakan pada Sequence diagram, yaitu
1. Kelas Pembatas (Boundary Class)
Kelas Pembatas adalah kelas yang terletak diantara sistem dengan
dunia sekelilingnya. Semua Form, laporan-laporan, antar muka
keprangkat lunak seperti printer atau scaner dan antara muka ke sistem
lainnya adalah termasuk katagori ini. UML mempresentasikan kelas
pembatas dengan ikon berikut :
Gambar 2.10 Simbol Boundary Class (Sholiq 2006)
2. Kelas Entitas
Kelas entitas digunakan menangani informasi yang mungkin akan
disimpan secara permanen dan biasanya dapat ditemukan dalam aliran
kejadian (Flow of events) pada diagram interaksi. Cara mendapatkan
kelas entitas adalah dengan memperhatikan kata benda dalam aliran
kejadian. Cara berikutnya yang digunakan untuk menemukan kelas
entitas adalah dengan memperhatikan struktur basis data yang telah
dibuat sebelumnya, perhatikan nama-nama tabel. Sebuah kelas entitas
mungkin memerlukan dibuat sebuah tabel. Tabel-tabel menangani
39
beberapa record informasi secara permanen, sementara kelas entitas
menangani informasi di dalam memori komputer saat komputer sedang
dihidupkan.
Dalam UML, kelas-kelas entitas dipresentasikan dengan ikon sebagai
berikut :
Gambar 2.11 Simbol kelas entitas (Sholiq 2006)
3. Kelas Kontrol
Kelas kontrol bertanggung jawab untuk mengkordinasikan
kegiatan-kegiatan terhadap kelas lainnya. Kelas ini bersifat opsional,
tetapi jika kelas kontrol ini digunakan dalam sistem, maka lazimnya
satu kelas kontrol untuk satu use case yang digunakan untuk mengatur
urutan kejadian dalam use case tersebut. Dalam UML, kelas kontrol
dipresentasikan dengan ikon sebagai berikut :
Gambar 2.12 Simbol kelas kontrol (Sholiq 2006)
40
Aktor
Tanpa waktu aktif
Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi
yang akan dibuat itu sendiri, jadi
walaupun simbol dari aktor adalah
gambar orang, tapi aktor belum tentu
merupakan orang, biasanya dinayatakan
menggunakan kata benda di awal frase
nama aktor.
Garis hidup / lifeline
Menyatakan kehidupan suatu objek
Pesan tipe create
Objek yang lain, arah panah mengarah
pada objek yang dibuat
Pesan tipe call
Menyatakan suatu objek memanggil
operasi/metode yang ada pada objek lain
atau dirinya sendiri,
Arah panah mengarah pada objek yang
memiliki operasi/metode, karena ini
memanggil operasi/metode maka
operasi/metode yang dipanggil harus
ada pada diagram kelas sesuai dengan
kelas objek yang berinteraksi.
41
Gambar 2.13 Simbol kelas sequance Shalahudin (2011)
2.9 Rapid Application Development (RAD)
2.9.1 Alasan Menggunakan Rapid Application Development (RAD)
Beberapa alasan mengapa digunakan Rapid Application
Development (RAD) adalah :
1. Aplikasi yang dikembangkan ini, merupakan aplikasi yang
sederhana dan tidak memerlukan waktu yang lama dalam
pengembangannya. Menurut whitten (2004) Metode RAD
mendukung untuk merancang aplikasi dalam jangka waktu yang
pendek.
Pesan tipe send
Menyatakan bahwa suatu objek yang
mengirimkan data/masukan/informasi ke
objek lain, arah panah mengarah pada
objek yang dikirim
Pesan tipe retrune
Menyatakan bahwa suatu objek yang
telah menjalankan suatu operasi atau
metode menghasilkan suatu kembalian
ke objek tertentu, arah panah mengarah
pada objek yang menerima kembalian.
Pesan tipe destroy
Menyatakan suatu objek mengakhiri
hidup objek yang lain, arah panah
mengarah pada objek yang diakhiri,
sebaiknya jika ada create maka ada
destroy.
42
2. Aplikasi Sistem pendukung keputusan promosi kenaikan jabatan
ini dalam implementasinya tidak memerlukan pemeliharaan,
sehingga sangat cocok apabila menggunakan Rapid Application
Development (RAD), karena metode ini tidak memiliki fase
pemeliharaan, menurut Kendall (2010), Rapid Application
Development (RAD) hanya memiliki 3 fase : fase perencanaan,
fase desaign dan fase implementasi.
3. Alasan utama penggunaan model pengembangan Rapid
Application Development (RAD) adalah karna menurut whitten
(2004), model pengembangan ini akan bekerja dengan baik bila
diterapkan pada aplikasi berskala kecil.
2.9.2 Pengertian Rapid Application Development (RAD)
Rapid Application Development adalah suatu pendekatan
berorientasi obyek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu
metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak (Kendall, 2010).
RAD (Rapid Application Development) menggunakan metode berorientasi
objek. Ada tiga fase dalam RAD yaitu :
a. Fase Perencanaan Syarat (Requirement Planning)
Dalam fase ini, penganalisis dan pengguna bertemu untuk
mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk
mengidentifikasikan syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari
tujuan-tujuan tersebut.
43
b. Design Workshop
Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang bisa
digambarkan sebagai workshop. Selama workshop Desain RAD,
pengguna merespon working prototype yang ada dan penganalisis
memperbaiki modul-modul yang dirancang berdasarkan respon
pengguna.
c. Implementation
Dalam fase ini anda dapat melihat bahwa penganalisis bekerja
dengan para pengguna secara intens selama workshop untuk
merancang aspek-aspek bisnis dan nonteknis dari perusahaan.
Segera setelah aspek-aspek ini disetujui dan sistem dibangun dan
disaring, sistem-sistem baru atau bagian dari sistem diuji coba dan
kemudian diperkenalkan kepada organisasi.
2.9.3 Pendekatan Pioner Martin untuk RAD
Di bawah ini adalah gambaran mengenai pendekatan Pioner Martin
untuk RAD.
Gambar 2.14 Fase RAD Martinm Kendall (2010)
Menurut Kendall (2010), pada fase pertama Martin dibahas
perencanaan syarat-syarat. Di sini, pengguna tingkat tinggi memutuskan
Fase perencanaan syarat-syarat
Fase pelaksanaanFase konstruksiFase perencanaan
pengguna
44
fungsi apa yang harus difiturkan oleh aplikasi tersebut. Pada fase kedua,
disebut fase desain pengguna, Martin menandai pengguna diminta
membahas aspek-aspek desain non-teknis dari sistem, dengan bimbingan
penganalisis. Workshop Desain RAD memadukan fase pengguna dan fase
konstruksi, karena tingginya sifat interaktif dan visual dari desain serta
memperbaiki proses yang terjadi dalam hal yang bersifat interaktif dan
partisipatif tersebut, pada fase konstruksi, dilakukan banyak kegiatan yang
berbeda. Setiap desain yang diciptakan dalam fase sebelumnya selanjutnya
ditingkatkan dengan menggunakan perangkat-perangkat RAD, begitu
fungsi yang baru tersedia, selanjutnya fungsi-fungsi baru tersebut
ditunjukan kepada pengguna untuk mendapatkan interaksi, komentar, dan
revisi. Sedangkan pada fase keempat dan terakhir, fase pelaksanaan,
aplikasi yang baru dikembangkan menggantikan aplikasi lama. Sembari
dijalankan secara paralel dengan aplikasi lama, aplikasi baru diujicoba,
pengguna dilatih, dan prosedur-prosedur organisasional diubah sebelum
pelaksanaan terjadi.
Menurut Whitten (2004), sebagai respon pada kemajuan ekonomi
pada umumnya, RAD pengembangan aplikasi cepat telah menjadi rute
yang popular untuk mengakselerasi pengembangan sistem. Menurut
Whitten (2004), gagasan-gagasan RAD adalah
1. Lebih aktif melibatkan para pengguna sistem dalam aktivitas
analisis, desain, konstruksi.
45
2. Megorganisasikan pengembangan sistem ke dalam rangkaian
seminar yang intensif dan berfokus dengan para pemilik,
pengguna, analis, desainer, pembangun sistem.
3. Mengakselerasi fase-fase analisis dan desain persyaratan melalui
pendekatan konstuksi berulang.
4. Memperpendek waktu yang diperlukan sebelum para pengguna
mulai melihat sebuah sistem bekerja.
Menurut Whitten (2004), keunggulan dan kelemahan RAD adalah:
A. Keunggulan
a. Berguna untuk proyek-proyek tempat persyaratan-persyaratan
pengguna tidak pasti dan tidak tepat.
b. Mendorong pengguna aktif dan partisipasi menejemen
(berkebalikan dengan reaksi pasif pada model-model sistem yang
tidak bekerja). Hal ini meningkatkan antusiasme pengguna akhir
pada proyek.
c. Proyek-proyek memiliki visibilitas dan dukungan lebih tinggi
karena keterlibatan pengguna yang ekstensif selama proses.
d. Para pengguna dan manajemen melihat solusi-solusi yang berbasis
perangkat lunak dan bekerja lebih cepat daripada pengembangan
yang model-driven.
46
e. Error dan penghilangan cenderung untuk dideteksi lebih awal
dalam prototipe daripada dalam model sistem.
B. Kelemahan
a. Beberapa orang berpendapat bahwa RAD mendorong mentalitas
“mengkode, mengimplementasi, dan memperbaiki” yang
meningkatkan biaya seumur hidup yang diperlukan untuk
mengoperasikan, mendukung, dan merawat sistem.
b. Prototipe-prototipe RAD dapat dengan mudah memecahkan yang
salah karena analisis masalah disingkat atau diabaikan.
c. Prototipe berbasis RAD mungkin membuat para analis minder
untuk mempertimbangkan alternatif-alternatif teknis lain yang lebih
bernilai.
d. Kadang-kadang lebih baik membuang sebuah prototipe, tapi para
stakeholder enggan melakukannya karena menganggapnya sebagai
hilangnya waktu dan usaha dalam produk saat ini.
e. Penekanan pada kecepatan dapat berdampak terhadap kualitas yang
disebabkan jalan-jalan pintas yang disarankan dengan buruk
melalui metodologi tersebut.
2.10 Internet
Menurut Mulyanto (2009), internet (International Network) merupakan
rangkaian jaringan terbesar di dunia di mana semua jaringan yang berada pada
semua organisasi dihubungkan dengan suatu jaringan terbesar sehingga dapat
saling berkomunikasi.
47
Dalam jaringan tersebut mungkin melibatkan LAN, MAN, dan WAN yang
ada di seluruh dunia.
Untuk dapat menggunakan layanan internet, organisasi atau perusahaan
harus terhubung dengan jaringan internet atau dengan menjadi pelanggan ISP
(Internet Service Provider). ISP (Internet Service Provider) adalah organisasi
komersial yang bergerak dalam penyediaan jasa akses internet.
Ada beberapa istilah yang sering digunakan dalam Internet, diantaranya
yaitu:
a. WWW (World Wide Web), merupakan kumpulan web server dari seluruh
dunia yang berfungsi menyediakan data dan informasi untuk digunakan
bersama. Berbagai informasi dapat ditemukan pada WWW, seperti
informasi politik, ekonomi, sosial, budaya, sastra, sejarah, teknologi,
pendidikan dan sebagainya. Kita dapat mengumpamakan WWW ini
merupakan perpustakaan besar yang menyediakan berbagai informasi yang
dibutuhkan.
b. Web Site (Situs Web), merupakan tempat penyimpanan data dan informasi
dengan berdasarkan topik tertentu. Diumpamakan situs Web ini adalah
sebuah buku yang berisi topik tertentu.
c. Web Pages (Halaman Web), merupakan sebuah halaman khusus dari situs
Webtertentu. Diumpamakan halaman Web ini adalah sebuah halaman
khusus buku dari situs Web.
d. Homepage, merupakan sampul halaman yang berisi daftar isi atau menu dari
sebuah situs Web.
48
e. Browser, merupakan program aplikasi yang digunakan untuk memudahkan
Anda melakukan navigasi berbagai data dan informasi pada WWW.
2.11 PHP (Hypertext Preprocessor)
Menurut Peranginangin (2006) , PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor
yang digunakan sebagai bahasa script server-side dalam pengembangan web yang
disisipkan pada dokumen HTML. Penggunaan PHP (Hypertext Preprocessor)
memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs web
tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP (Hypertext Preprocessor)
merupakan software Open-Source yang disebarkan dan dilisensikan secara gratis
serta dapat di-download secara bebas dari situs resminya. PHP (Hypertext
Preprocessor) memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh script sejenis.
PHP (Hypertext Preprocessor) difokuskan pada pembuatan script server-
side, yang bisa melakukan apa saja yang dapat dilakukan oleh CGI (Common
Gateway Interface), seperti mengumpulkan data dari form, menghasilkan isi
halaman web dinamis, dan kemampuan mengirim serta menerima cookies, bahkan
lebih daripada kemampuan CGI (Common Gateway Interface). PHP (Hypertext
Preprocessor) dapat digunakan pada semua sistem operasi antara lain Linux, Unix
(termasuk variannya HP-UX, Solaris, dan OpenBSD), Microsoft Windows, Mac
OS X, RISC OS. PHP juga memiliki kemampuan untuk mengolah keluaran
gambar, file PDF, dan movies Flash. PHP (Hypertext Preprocessor) juga dapat
menghasilkan teks seperti XHTML dan file XML lainnya.
49
2.12 Pengertian Basis Data
Menurut Sahalahudin (2011), basis data adalah sistem terkomputerisasi
yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi
dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Pada intinya basis data adalah
media untuk penyimpanan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.
Kebutuhan basis data dalam sistem informasi meliputi:
a. Memasukan, menyimpan, dan mengambil data.
b. Membuat laporan berdasarkan data yang telah disimpan.
2.13 DBMS (Database Management System)
Menurut Sahalahudin (2011), DBMS (Database Management System)
adalah suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan, mengola, dan
menampilkan data. Suatu sistem aplikasi disebut DBMS (Database
Management System) jika memenuhi persyaratan minimal sebagai berikut:
a. Menyediakan fasilitas untuk mengelola akses data.
b. Mampu menangani integritas data.
c. Mampu menangani backup data.
Karena pemtingnya data bagi suatu perusahaan maka hampir sebagian
besar perusahaan memanfaatkan DBMS(Database Management System) dalam
mengolah data yang mereka miliki. Pengelolaan DBMS (Database
Management System) sendiri biasanya ditangani oleh tenaga ahli yang spesialis
menangai DBMS (Database Management System) yang disebut sebagai DBA
(Database Adminstrator).
50
Berikut ini adalah 4 macam DBMS (Database Management System)
versi opem source berkembang dan paling banyak digunakan saat ini seperti:
1. MYSQL.
2. PostgreSQL.
3. Firebird.
4. SQLite.
2.14 MYSQL (My Structure Query Language)
Menurut Nugroho (2004), MySQL (My Structure Query Language) adalah
sebuah program pembuat database yang bersifat open source, artinya siapa saja
dapat menggunakan secara bebas. MySQL (My Structure Query Language)
sebenarnya produk yang berjalan pada platform Linux. Karena sifatnya yang open
source, MySQL(My Structure Query Language) dapat berjalan pada semua
platform baik Windows maupun Linux. Selain itu, MySQL (My Structure Query
Language) juga merupakan program pengakses database bersifat jaringan
sehingga dapat digunakan untuk aplikasi multi-user (banyak pengguna). Saat ini
database MySQL (My Structure Query Language) telah digunakan hampir oleh
semua pemrograman database, terlebih dalam pemrograman web.
2.15 WAMPP dan PhpMyAdmin
WAMPP merupakan salah satu paket installasi Apache, PHP dan MySQL
instant yang dapat kita gunakan untuk membantu proses installasi ketiga produk
tersebut. Selain paket installasi instant WAMPP versi 2.0 juga memberikan
fasiltias pilihan pengunaan PHP 4 atau PHP 5. Untuk berpindah versi PHP yang
ingin digunakan juga sangat mudah dilakukan dengan mengunakan bantuan PHP
51
Switch yang telah disertakan oleh WAMP dan yang terpenting WAMP bersifat
free atau gratis untuk digunakan. Sejarah singkat WAMP, WAMP merupakan
pengembangan dari LAMP (Linux Apache, MySQL, PHP and PERL), WAMP
ini merupakan project nonprofit yang di kembangkan oleh Apache Friends yang
didirikan Kai 'Oswalad' Seidler dan Kay Vogelgesang pada tahun 2002, project
mereka ini bertujuan mempromosikan pengunaan Apache web server
Menurut Suprianto (2008), PhpMyAdmin adalah merupakan salah satu
pengolah data MySQL yang berbasis web yang berada dalam menu WAMPP.
PHPMyAdmin memberikan kemudahan dalam pengoperasiannya dan hampir
semua web hosting menyediakan PHPMyAdmin untuk para penyewa virtual
house
2.16 Adobe Dreamweaver
Menurut Madcoms (2008), dreamweaver merupakan salah satu software
dari kelompok adobe yang banyak digunakan untuk mendesain situs web. Adobe
dreamweaver itu sendiri adalah sebuah HTML editor professional yang berfungsi
mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web. Tampilan
dari ruang kerja adobe dreamweaver dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 2.15 Ruang Kerja Adobe Dreamweaver CS3 (Madcoms, 2008)
52
2.17 Pengujian Black Box
Menurut Whitten (2004), pengujian black box berfokus pada persyaratan
fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, penguji black box memungkinkan
perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang
sepenuhnya menggunakan persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian
black box bukan merupakan alternatif dari teknik white box, tetapi merupakan
pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas
kesalahan dari pada metode white box. Pengujian black box berusaha menemukan
kesalahan dalam kategori sebagai berikut:
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.
2. Kesalahan interface.
3. Kesalahan dan struktur data atau akses database eksternal.
4. Kesalahan kinerja.
5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
Tidak seperti pengujian white box yang dilakukan pada saat awal proses
pengujian, pengujian black box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir
pengujian, karena pengujian black box memperhatikan struktur control, maka
perhatian berfokus pada domain informasi.
2.18 Produk pembiayaan yang berada di BPRS Harta Insan Karimah
2.18.1 Mudharabah (Trust Financing, Trust Investasi)
2.18.1.1 P engertian Mudharabah
“Mudarabah” adalah jenis khusus kemitraan di mana salah satu
pasangan memberikan uang kepada orang lain untuk berinvestasi di
53
perusahaan komersial. Investasi berasal dari mitra pertama yang disebut
“rabb-ul-mal”, sementara pengelolaan dan bekerja adalah tanggung jawab
eksklusif yang lain, yang disebut “mudharib”.
Mudharabah Adalah suatu pernyataan yang mengandung
pengertian bahwa seseorang memberi modal niaga kepada orang lain agar
modal itu diniagakan dengan perjanjian keuntungannya dibagi antara dua
belah pihak sesuai perjanjian, sedang kerugian ditanggung oleh pemilik
modal.
1. Kontrak mudharabah dalam pelaksanaannya pada Bank Syariah nasabah
bertindak sebagai mudharib yang mendapat pembiayaan usaha atas modal
kontrak mudharabah. Mudharib menerima dukungan dana dari bank, yang
dengan dana tersebut mudharib dapat mulai menjalankan usaha dengan
membelanjakan dalam bentuk barang dagangan untuk dijual kepada
pembeli, dengan tujuan agar memperoleh keuntungan (profit).
2. Mudharabah lebih cocok dalam perbankan Islam dibandingkan dengan
syirkah. Syirkah hanya cocok unjtuk bank apabila bank tersebut berfungsi
sebagai bank partisipan yang aktiv dalam menjalankan bisnis. Bagi bank,
hal tersebut tidak praktis dan merupakan tindakan pemborosan, selain
melanggar peraturan perbankan. Mudharabah bukan hanya cocok dengan
bak syariah , namun fungsi pokok perbankan adalah memberikan modal
kepada individu atau kelompok yang ingin berusaha, dan ini adalah
mudharabah (rahman 436).
54
2.18.1.2 Landasan Syariah
Secara Umum, landasan dasar syariah Al-Mudharabah lebih
mencerminkan Anjuran untuk melaksanakan usaha. Hal ini tanpak dalam
ayat-ayat dan hadist berikut ini :
1. Al-Qur’an
.……واخرون يضربون فى االرض يبتغون من فضل هللا
”dan dari orang-orang yang berjalan dimuka bumi mencari
sebagian karunia Allah SWT (Al-Muzzammil: 20)
Yang menjadi wajhud-dilalah (وجه الدالله) atau argument dari ayat
diatas adalah yang berarti melakukan suatu perjalanan usaha.
..………………فاذا قضيت الصالة فانتشروا فى االرض وابتغوا من فضل هللا
“apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu
dimuka bumi dan carilah karunia Allah SWT…. (Al-Jumu’ah 10)
2. Al-Hadist
ثالث فيھن البركة البيع الى .قال رسول هللا :عن صالح ابن صھيب عن ابيه قال
خالط البر بالشعير للبيت ال للبيعااجل والمقارضة و ……………..
“ Dari Shalih bin Suhaib RA bahwa Rasulullah Bersabda: tiga
hal yang didalamnya terdapat kebaikan: jual-beli secara tangguh,
55
MuQoradhah (Mudaharabah), dan mencampur Gandum dengan
Gandum untuk keperluan rumah bukan untuk dijual”
3. Ijma’
Imam Zailai telah menyatakan bahwa para sahabat telah
berkonsensus terhadap legitimasi pengolahan harta yatim secara
mudharabah. Kesepakatan para sahabat ini sejalan dengan spirit hadist
yang dikutip Abu Ubaid
2.18.1.3 Jenis-jenis Al-Mudharabah
Secara umum, Mudharabah terbagi menjadi dua jenis:
Mudharabah muthalaqah dan mudharabah muqayyadah
1. Mudharabah Muthlaqah
Yang dimaksud dengan transaksi mudharabah muthlaqah
adalah bentuk kerja sama antara shahibul maal dan mudharib yang
cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesikasi jenis usaha,
waktu dan daerah bisnis. Dalam pembahasan fiqh ulama seringkali
mencontohkan dengan ungkapan if’al ma syi’ta (lakukanlah
sesukamu) dari shahibulmaal ke mudharib yang member kekuasaan
sangat besar.
2. Mudharabah Muqayyadah
Mudharabah Muqayyadah atau disebut juga dengan istilah
restricted mudharabah/specified mudharabah adalah kebalikan dari
56
mudharabah muthlaqah, Mudharib dibatasi dengan batasan jenis
usaha,waktu, atau tempat usaha. Adanya pembatasan ini seringkali
mencerminkan kecenderungan umum si Shahibul-maal dalam
memasuki jenis usaha.
2.18.1.4 Aplikasi Dalam Pembiyaan Produktif
Secara teknis, mudharabah adalah akad kerja sama usaha antra
dua pihak,dimana pihak pertama (shahibul mal) menyediakan modal,
sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Karena sifatnya itulah
mudharabah lebih praktis untuk dijalankan pada perbankan Islam
dibandingkan dengan syirkah. Aplikasi mudharabah dalam perbankan
syariah dapat berupa :
A. Pada sisi penghimpunan dana :
1 Tabungan berjangka, dimaksudkan untuk tujuan umum, yang dapat
dipakai untuk usaha apa saja yang tidak melanggar syariat. Misalnya
deposito biasa.
2 Deposito spesial, dimana dana yang dititipkan nasabah khusus untuk
usaha tertentu saja.
B. Pada sisi pembiayaan :
1. Pembiayaan modal kerja, seperti modal kerja untuk perdagangan,
industri atau jasa
2. Investasi khusus, dimana sumber dana khusus dengan penyaluran
yang khusus dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh shahibul
mal.
57
2.18.1.5 Manfaat Mudharabah :
1. Bank akan menikmati peningkatan hasil pada saat keuntungan
usaha nasabah meningkat
2. Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah
pendanaan secara tetap , tetapi disesuaikan dengan
pendapatan/hasil usaha bank sehingga bank tidak mengalami
negative spread.
3. Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash flow
sehingga tidak memberatkan nasabah.
4. Bank akan lebih selektif dan hati-hati mencari usaha yang bukan
hanya sesuai dengan syariah, namun juga mempunyai prospek
yang baik
2.19 Musyarakah (Patrnership, Project Financing Participation)
2.19.1 Pengertian Musyarakah
Musyarakah adalah Kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu
usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana
(amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan
ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan
Penerapan yang dilakukan Bank Syariah, musyarakah adalah suatu
kerjasama antara bank dan nasabah dan bank setuju untuk membiayai usaha
atau proyek secara bersama-sama dengan nasabah sebagai inisiator proyek
58
dengan suatu jumlah berdasarkan prosentase tertentu dari jumlah total biaya
proyek dengan dasar pembagian keuntungan dari hasil yang diperoleh dari
usaha atau proyek tersebut berdasarkan prosentase bagi-hasil yang telah
ditetapkan terlebih dahulu.
2.19.2 Landasan Syariah
1. Al-Qur’an
..…………………فھم شركاء فى الثلث
“maka mereka berserikat pada sepertiga……(An-Nisa’ 12)
Ayat ini menunjukkan pengakuan Allah SWT akan adanya
perserikatan dalam kepemilikan harta. Hanya saja perkongsian
dalam ayat ini terjadi secara otomatis (jabr) karena waris.
2. Al-Hadist
ان هللا يقول انا ثالث الشريكين مالم يخن احدھما :عن ابى ھريرة رفعه قال
………………………صاحبه
“Dari Abu Hurairah, Rasulullah Bersabda: Sesungguhnya Allah
Berfirman: Aku pihak ketiga dari dua orang yang berserikat
selama salah satunya tidak menghiyanati lainnya” (HR. Abu Daud
2936, dalam kitab Al-Buyu’ dan Hakim)
59
2.19.3 Aplikasi dalam Pembiayaan Produktif
1. Pembiyaan Proyek
Musyarakah biasanya diaplikasikan untuk pembiyaan proyek
dimana nasabah dan bank sama-sama menyediakan dana untuk
membiayai proyek tersebut. Setelah proyek itu selesai, nasabah
mengembalikan dana tersebut bersama bagi hasil yang telah disepakati
2. Modal Ventura
Pada lembaga Keuangan khusus yang dibolehkan melakukan
investasi dalam kepemilikan perusahaan, Musyarakah diterapkan dalam
skema modal ventura. Penanaman modal dilakukan untuk jangka waktu
tertentu dan setelah itu bank melakukan diinvestasi atau menjual bagian
sahamnya. Baik secara singkat atau bertahap.
2.19.4 Manfaat Musyarakah
Terdapat banyak manfaat dari pembiyaan secara Musyarakah ini
diantaranya sebagai berikut:
1. Bank akan menikmati penigkatan dalam jumlah tertentu pada saat
keuntungan usaha nasabah meningkat.
2. Bank tidak berkewajiban membayar dalam jumlah tertentu kepada
nasabah pendanaan secara tetap, tetapi disesuaikan dengan
pendapatan /hasil usaha bank, sehingga bank tidak akan pernah
mengalami negative spread.
60
3. Pengambilan pokok pembiyaan disesuaikan dengan cash flow/arus
kas usaha nasabah, sehingga tidak memberatkan nasabah.
4. Bank akan lebih selektif dan hati-hati (prudent) mencari usaha yang
benar-benar halal, aman, dan menguntungkan. Hal ini karena
keuntungan yang riil dan benar-benar terjadi itulah yang akan
dibagikan.
5. Prinsip bagi hasil dalam Musyarakah ini berbeda dengan prinsip
bunga tetap dimana bank akan menagih penerima pembiyaan
(nasabah) satu jumlah bunga tetap berapapun keuntungan yang
dihasilkan nasabah, bahkan sekalipun merugi dan terjadi krisis
ekonomi
2.20 Defini Grafik
Grafik sering juga disebut sebagai diagram, bagan, maupun chart. Pada
dasarnya grafik berfungsi memberikan penjelasan kepada para pembaca grafik
atau orang yang membutuhkan data. Grafik itu sendiri bisa memudahkan pembaca
untuk mengetahui dan membaca data tanpa menggunakan kata - kata yang bertele-
tele karena grafik menyajikan data dam bentuk angka dalam sebuah lembar kerja
dalam bentuk visualisasi grafik. Menurut Supranto (2005), Grafik merupakan
gambar - gambar yang menunjukkan secara visual data berupa angka (mungkin
juga dengan simbol - simbol) yang biasanya juga berasal dari table - tabel yang
telah dibuat. Ini merupakan contoh dari macam-macam garfik :
61
Sumbu X menunjukkan waktu-waktu pengamatan, sedangkan sumbu Y
menunjukkan nilai data pengamatan untuk suatu waktu tertentu. Kumpulan waktu
dan pengamatan membentuk titik-titik pada bidang XY, selanjutnya kolom dari
tiap dua titik yang berdekatan tadi dihubungkan dengan garis lurus sehingga akan
diperoleh diagram garis atau grafik garis. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh
soal berikut. Grafik garis atau diagram garis dipakai untuk menggambarkan data
berkala. Grafik garis dapat berupa grafik garis tunggal maupun grafik garis
berganda.
1. Contoh Grafik Garis (line chart) :
Gambar 2.16 grafik garis
2. Grafik Lingkaran (pie chart)
Grafik lingkaran adalah penyajian data statistik dengan menggunakan gambar
yang berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari daerah lingkaran menunjukkan
bagian bagian atau persen dari keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran,
terlebih dahulu ditentukan besarnya persentase tiap objek terhadap keseluruhan
data dan besarnya sudut pusat sektor lingkaran. Grafik lingkaran lebih cocok
62
untuk menyajikan data cross section, dimana data tersebut dapat dijadikan bentuk
prosentase.
1. Contoh Grafik Lingkaran (pie chart) :
Gambar 2.17 Contoh Grafik Lingkaran (pie chart)
2. Grafik Batang (bar chart)
Grafik batang umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan
nilai suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang
menunjukkan keterangan-keterangan dengan batang-batang tegak atau mendatar
dan sama lebar dengan batang-batang terpisah. Perhatikan contoh berikut ini.
Grafik batang pada dasarnya sama fugsinya dengan grafik garis yaitu untuk
menggambarkan data berkala. Grafik batang juga terdiri dari grafik batang tunggal
dan grafik batang ganda.
Gambar 2.18 Contoh Grafik Batang (bar chart)
63
63
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, diperlukan data-data serta informasi dan referensi
sebagai bahan yang dapat mendukung materi uraian dan pembahasan. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.1.1 Observasi
Pengumpulan data secara observasi dilakukan dengan melihat langsung
proses dan kegiatan bisnis yang berjalan pada BPRS Harta Insan Karimah Pusat.
Pada tanggal 10 Maret - 07 April 2014, dilakukan seminggu 2 kali dan
bertempat di BPRS Harta Insan Karimah Pusat yang bertempat di JL. Cileduk
Raya. Hasil yang akan dicapai adalah melihat proses bisnis yang terjadi dan
segala kegiatan atau mencari data yang diperlukan untuk penelitian. Kegiatan
pengamatan langsung ini dilakukan di bawah pengawasan pak Jamal selaku
Manajer Sumber Daya Insani/HRD dari BPRS Harta Insan Karimah Cileduk.
Beliau memberikan data-data yang diperlukan untuk observasi penelitian ini
seperti data–data karyawan dan pembobotan nilai yang dijadikan standar
penilaian baku perusahaan pada BPRS Harta Insan Karimah Pusat.
(Lampiran 1).
64
3.1.2 Metode Wawancara
Wawancara ini dilakukan dengan cara melakukan diskusi dengan pak
Jamal selaku Manajer Sumber Daya Insani/HRD. Wawancara dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan mengenai segala kebutuhan yang diperlukan dalam
pembuatan sistem penilaian kinerja karyawan sehingga dapat mengetahui
kebutuhan yang diperlukan dalam membangun sistem informasi penilaian
kinerja karyawan pada BPRS Harta Insan Karimah Cileduk.
Wawancara ini dilakukan pada:
Hari : Senin
Tanggal : 7 April 2014
Tempat : BPRS Harta Insan Karimah Pusat , JLN. Cileduk Raya.
User : Pak Jamal Manajer Sumber Daya Insani/ HRD
Hasil : Mengetahui alur proses bisnis penilaian kinerja karyawan pada
BPRS Harta Insan Karimah Pusat
Berdasarkan wawancara tersebut, penulis dapat mengetahui secara
terperinci tentang alur proses penilaian kinerja karyawan pada BPRS Harta Insan
Karimah Cileduk (sistem yang berjalan). Selama ini dalam menilai kinerja
karyawan BPRS Harta Insan Karimah Cileduk sudah memiliki standar penilaian,
hanya saja belum adanya sistem yang terintegrasi antara Manajer HRD, Staf
HRD dan Koordinator dikarnakan selama ini proses penilaian dilakukan di MS.
Excel, kendala yang sering terjadi dalam proses penilaian seperti sulitnya
mengambil keputusan karena adanya kandidat karyawan yang mempunyai
65
potensi yang sama untuk mendapatkan promosi kenaikan jabatan, bahkan ada
karyawan yang langsung mendapatkan promosi kenaikan jabatan dengan cara
melihat satu kriteria saja, padahal belum tentu karyawan tersebut unggul di
kriteria-kriteria berikutnya
Proses bisnis dalam menilai dan mengevaluasi kinerja karyawan yang
berhak mendapatkan promosi kenaikan jabatan adalah dimulai dari diberikannya
memo menyatakan adanya jabatan yang kosong pada bagian salah satu divisi
oleh manager HRD yang selanjutnya di berikan kepada kepala bagian dan Staf
HRD, lalu kepala bagian memberikan nama calon kandidat karyawan yang
terbaik dan diserahkan kepada Staf HRD, setelah itu Staf HRD membuat daftar
karyawan dan penilaian terhadap karyawan berupa arsip (Hard copy) lalu
diberikan kepada Koordinator yang selanjutnya Koordinator menilai karyawan
selama satu bulan yang terdiri dari prestasi, komunikatif, penalaran, tanggung
jawab, dan dorongan prestasi. Hasil dari penilaian karyawan selama satu bulan
dengan ditambahkan nilai-nilai yang selama karyawan tersebut bekerja,
selanjutnya diberikan kepada Staf HRD setelah itu Staf HRD mengevaluasi
hasil penilaian karyawan yang telah ditambahkan dengan 2 penilaian dari Staf
HRD terdiri dari pendidikan dan disiplin, setelah itu bagian Staf HRD mencari
karyawan terbaik berdasarakan nilai karyawan selama satu bulan dengan
ditambahkan nilai-nilai sebelumnya. Setelah membuat daftar karyawan penerima
promosi kenaikan jabatan, daftar tersebut diberikan kepada manajer HRD.
Setelah menerima daftar karyawan penerima promosi kenaikan jabatan, manajer
66
HRD memberikan jabatan yang sedang dipromosikan kepada karyawan yang
telah terpilih. Hasil wawancara terdapat di (Lampiran 2)
3.1.3 Studi Literatur
Metode ini dilakukan dengan menelusuri literatur yang ada serta
menelaahnya secara tekun dengan mengadakan survey terhadap data yang telah
ada, maka harus memperoleh orientasi yang lebih luas dalam permasalahan yang
dipilih serta menghindari terjadinya duplikasi yang tidak diinginkan. Referensi
yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini terdiri dari 15 buku, 5 jurnal dan
referensi dari website, yang selengkapnya dapat dilihat pada daftar pustaka.
NO Judul Penelitian Peneliti Metode Kelebihan Kekurangan
1 Rancang bangun sistem informasi penilaian training.
Ismed (2010)
Metode perbandingan eksponensial
Pemantauan perhitungan bobot kriteria training dilakukan dari awal hingga akhir.
Perhitungan yang ditampilkan kurang jelas dan bersifat ambigu
2 Sistem pendukung keputusan alokasi dana investor reksa dana syariah dengan metode perbandingan ekponensial (MPE) dan forecasting. Studi kasus: PT.Dana Reksa
Haryanti (2012)
Metode perbandingan eksponensial (MPE) dan Forecasting
Perhitungan MPE dan forecasting jelas dan sistem mampu menangani serta memudahkan manajer dalam perhitungan
Tidak adanya penjelasan tentang pengembangan untuk perolehan retrune dari hasil alokasi dana investor.
Tabel 3.1 Penelitian Sejenis tentang
67
Invesment manajemen
alokasi dana investasi dan peramalan harga saham yang tepat berdasarkan kriteria
3 Sistem Pendukung Keputusan pemberian Reward kepada karyawan Menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE)
Didie (2009)
Metode Perbandingan Eksponensial (MPE)
Aplikasi yang dibuat dapat mendukung manajemen dalam mengetahui karyawan yang layak untuk mendapatkan reward Penilaian Kinerja dengan standart nilai bobot dan pedoman penilaian yang telah ditentukan
Tidak adanya penjelasan tentang bobot penilaian dan perhitungan yang menggunakan metode perbandingan eksponensial (MPE)
4 Metode pengambilan keputusan secara efektif pada kriteria majemuk dengan menggunakan metode Bayes, MPE, CPI, dan AHP
Haris Rangkuti 2010
Metode Bayes, MPE, CPI, dan AHP
Memudahkan perusahaan untuk mengambil keputusan didaalam membeli barang tertentu sesuaiharga yang ditentukan dan sesuai kebutuhan operasional
Tidak adanya fungsi search untuk mrncari data yang diperlukan secara cepat dan akurat
68
3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan penulis untuk
mengembangkan aplikasi ini yaitu dengan Rapid Application Development
(RAD). Alasan penulis memilih metode ini dikarenakan RAD merupakan sebuah
strategi pengembangan sistem yang menekankan kecepatan pengembangan
melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam konstruksi, cepat, berulang
dan bertambah serangkaian prototype bekerja sebuah sistem yang pada akhirnya
berkembang ke dalam sistem final.
Tools yang penulis gunakan dalam perancangan sistem yaitu: Diagram
UML (Unified Model Language) untuk memperlihatkan proses dan aliran data
yang akan dirancang, Adobe Dreamweaver CS6 digunakan untuk mendesain
aplikasi, Wamp Server 2.5 digunakan sebagai webserver, Diaportable untuk
menggambarkan diagram-diagram UML.
5 Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Dosen Dengan Metode Balanced Scorecard
Hamzah, suyoto dan paulus (2010)
Metode Balanced Scorecard
Penilaian yang dilakukan sangat jelas dikarnakan dalam penilaian kinerja dosen secara terintegrasi berdasarkan sumber data dari setiap unit pendukung pada institusi
Belum adanya pembahasan lebih mendalam terkait tujuan-tujuan strategik dalam peningkatan kinerja dosen dan juga dalam penerapan di program studi
69
Gambar 3.1 Fase-Fase Metode RAD (Kendall, 2008)
Dari gambar 3.1 diatas maka dapat dilihat bahwa pengembangan sistem
aplikasi ini menggunakan model RAD dimana dalam model ini memiliki fase-fase
yang meliputi requirement planning, design workshop dan implementation.
Penjelasan dari masing-masing fase tersebut adalah sebagai berikut:
3.2.1 Perencanaan Syarat-syarat (Requirement Planning)
Dalam tahap ini peneliti mengidentifikasi permasalahan yang ada
kemudian membuat rencana dalam menentukan tujuan serta syarat-syarat apa
yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Ada beberapa poin penting
perencanaan yang perlu dibuat dalam pembuatan aplikasi sistem penunjang
keputusan penilaian kinerja karyawan, antara lain:
a. Gambaran umum BPRS Harta Insan Karimah, terdiri dari sejarah
singkat berdirinya BPRS Harta Insan Karimah, visi misi serta
bagaimana struktur organisasinya.
b. Analisa bisnis berjalan terdiri dari proses bisnis dan identifikasi
masalah.
70
c. Analisa Sistem Usulan, terdiri dari pemecahan sistem berjalan,
perbandingan sistem berjalan, analisa kebutuhan pengguna dan definisi
persyaratan.
3.2.2 Perancangan Sistem (Workshop design)
Setelah melakukan fase perencanaan syarat-syarat, diperoleh data-data
yang diperlukan untuk merancang sistem. Selain itu juga terdapat desain
perhitungan penilaian kinerja karyawan menggunakan metode perbandingan
eksponensial (MPE). Pada fase ini terdapat beberapa tahap desain perancangan
sistem yaitu:
a. Membuat perhitungan menggunakan Metode Perbandingan
Eksponensial (MPE)
b. Desain Sistem
Dalam tahap ini peneliti melakukan perancangan dengan menggunakan
tools pemodelan Unified Modeling Language (UML). Di bawah ini
adalah diagram-diagram UML yang akan digunakan:
1. Use Case Diagram
Ditahap ini penulis mencoba untuk menangkap reqruiments sistem
dan memahami sistem yang sedang berjalan.
2. Activity Diagram
Penulis membuat sebuah alur kerja dari suatu aktivitas ke aktivitas
lainnya. Tahap ini sangat berguna ketika kita ingin menggambarkan
71
atau menjelaskan bagaimana perilaku dalam berbagai use case
berperilaku.
3. Sequence Diagram
Penulis menjelaskan interaksi objek yang disusun dalam suatu urutan
waktu. Penulis memperlihatkan tahap demi tahap apa yang
seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu di dalam use case.
c. Desain Database
Dalam tahap ini peneliti menggunakan class diagram untuk membuat
basis data berorientasi objek dan perancangan database.
d. Desain Interface
Dalam tahap desain interface ini peneliti menggambarkannya dengan
rancangan antar muka GUI (graphic user interface).
3.2.3 Pelaksanaan (Implementation)
Tahap implementation merupakan tahap akhir dari proses perancangan
sistem. Pada tahapan ini, dilakukan proses coding berdasarkan diagram-
diagram yang telah dibuat. Setelah coding selesai dilakukan, akan dilanjutkan
dengan proses uji coba. Uji coba aplikasi dilakukan dengan tahap Black Box
testing, dimana tahapan ini peneliti menggunakan pengujian ekternal terhadap
aplikasi dengan cara mengecek satu per satu link dengan menggunakan tabel
pengujian “apakah link tersebut sudah seperti yang diharapkan atau belum”.
72
3.3 Kerangka Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan tahapan-tahapan
kegiatan dengan mengikuti rencana kegiatan yang tertuang dalam kerangka
penelitian meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem
yang dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut:
Gambar 3.2 Kerangka Berpikir Penelitian
73
Berdasarkan gambar 3.2 kerangka penelitian, penyusunan skripsi ini dimulai
dengan melakukan pengumpulan data, yaitu observasi atau penelitian lapangan
yang dilakukan pada 10 Maret – 7 April 2014 di BPRS Harta Insan Karimah
Cileduk, observasi mengamati alur kerja kegiatan bisnis di perusahaan guna
menghasilkan data untuk perancangan pada penelitian.
Pada tanggal 7 April 2014 dilakukan wawancara dengan Manajer HRD pada
BPRS. Harta insan karimah Pusat. Wawancara dilakukan untuk mengetahui
permasalahan yang ada pada perusahaan. Setelah dilakukan observasi,
wawancara, dan studi pustaka, tahap selanjutnya adalah data hasil observasi,
wawancara dan studi pustaka dikumpulkan (dokumentasi), gunanya yaitu untuk
melihat/mencari permasalahan yang ada pada perusahaan serta landasan teori
yang berhubungan dengan penulisan.
Setelah itu dilakukan tahapan pengembangan sistem dengan menggunakan
metode pengembangan Rapid Application Development (RAD) yang terdiri dari
tahapan perencanaan syarat-syarat (requirement planning), proses desain
(workshop design), dan implementasi, untuk permodelan sistem menggunakan
tools Unified Modelling Languange (UML).
Tahap pertama dilakukan perencanaan syarat-syarat (requirement planning),
yaitu analisis sistem berjalan dan analisis kebutuhan sistem. Pada tahap ini penulis
bertemu dengan Manajer HRD terkait BPRS Harta Insan Karimah Cileduk
gunanya yaitu untuk mengetahui inisialisai dan kelemahan yang terdapat pada
sistem yang berjalan, kemudian akan dianalisis dan kemudian menghasilkan
gambaran sistem yang akan dibangun.
74
Tahap kedua dilakukan proses desain (workshop design) yaitu pemodelan
perancangan sistem yang akan dibangun dengan menggunakan use case diagram,
activity diagram, sequance diagram, class diagram. Pada tahap ini yaitu tahapan
setelah perencanaan syarat-syarat dimana peneliti dan Manajer HRD terkait
mensepakati sistem yang akan dibangun telah diidentifikasikan dan telah
tergambarkan, maka kemudian selanjutnya perancangan sistem yang akan
dibangun yaitu tahap proses desain interface dengan tujuan pada tahap
implementasi, sistem yang akan dihasilkan sesuai dengan apa yang dimaksud oleh
pengguna.
Tahap ketiga pelaksanaan (implementation) yaitu tahap penulisan script
program sistem yang akan dibangun sesuai dengan rancangan sistem yang
dihasilkan pada tahap proses desain. Pada tahap ini menghasilkan aplikasi, setelah
aplikasi telah jadi maka dilakukan pengujian sistem yaitu pada penelitian ini
menggunakan pengujian black box guna mengetahui output applikasi telah sesuai
dengan perancangan sistem yang telah disepakati.
Kemudian terakhir penulis menyimpulkan dari apa yang penulis teliti/riset
dalam pembuatan skripsi ini.
75
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Requirement Planning
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan
a. Sejarah Perusahaan
BPRS. Harta Insan Karimah didirikan pada tanggal 8 September 1993,
berpengalaman selama lebih dari 13 tahun di dunia perbankan syariah. BPRS
Harta Insan Karimah telah meletakkan pondasi yang kuat untuk menjaga
pertumbuhan kinerja yang sehat dan berkesinambungan melalui pengembangan
sektor pembiayaan dengan prinsip kehati-hatian (frudential banking) yang
berorientasi pelayanan yang cepat dan Islami.
BPRS Harta Insan Karimah sangat serius dalam pembinaan dan
pengembangan sumber daya insani untuk dijadikan sebagai tenaga yang
profesional. Berbagai pelatihan yang berlatar belakang religius dan motivasi
serta keahlian bidang perbankan senantiasa dilaksanakan dengan tujuan semata-
mata untuk tumbuh dan berkembangnya iman, ilmu dan amal. Pengelolaan
perseroan dilaksanakan dengan mengacu pada nilai - nilai islam, peraturan dan
perundang - undangan yang berlaku yang saat ini dikenal sebagai tata kelola
perusahaan yang baik.
Pemegang Saham Perseroan adalah Alumni Himpunan Mahasiswa Islam
Fakultas Ekonomi Gajah Mada (HMI FE UGM) Jogjakarta sampai dengan
76
Desember 2011, jumlah pemegang saham sebanyak 249 orang dengan jumlah
saham yang tersebar (tidak ada pemegang saham pengendali). Kekeluargaan dan
silaturahmi adalah niat dan tekad awal para pemegang saham ketika mendirikan
BPRS Harta Insan Karimah, yang sampai saat ini tetap terbina dengan baik.
Gambar 4.1 Logo BPRS. Harta Insan Karimah
BPRS Harta Insan Karimah memiliki beberapa cabang, antara lain:
1. BPRS Harta Insan Karimah cabang Jakarta Timur.
2. BPRS Harta Insan Karimah cabang Cikarang.
3. BPRS Harta Insan Karimah cabang Karawaci.
4. BPRS Harta Insan Karimah cabang Jakarta Barat.
4.1.2 Visi Misi Perusahaan
a. Visi Perusahaan:
BPRS Harta Insan Karimah bertekad untuk menjadi Bank Syariah yang
unggul dan amanah serta terkemuka di segmen jasa usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM). Inisiatif dan arah baru BPRS Harta Insan Karimah ini akan
memberikan landasan yang lebih kokoh serta mempercepat proses perubahan dan
perwujudan dari keinginan BPRS Harta Insan Karimah untuk menjadi salah satu
Bank Perkreditan Rakyat Syariah yang terbaik di Indonesia.
77
b. Misi Perusahaan:
1. Menjalankan usaha perbankan yang sehat dan amanah.
2. Memberikan pelayanan yang terbaik dan islami.
3. Berperan aktif dalam pengembangan dunia usaha dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
4. Meningkatkan kemakmuran pemegang saham, pengurus dan karyawan.
5. Menjalankan misi dakwah yanh rahmatan lil alamin.
4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 4.2 Struktur organisasi BPRS Harta Insan Karimah
Direktur Utama
Manager HRD/SDI
Staf HRD/SDI
Kepala Pembiayaan Dan Pemasaran
Wakil Pembiayaan Dan Pemasaran
Supervisor Pembiayaan Dan Pemasaran
Staf Pembiayaan Dan Pemasaran
IT/PROGRAMER
Staff
IT/Programer
78
4.1.3.1 Deskripsi Uraian Tugas Jabatan
Tabel 4.1 Uraian Tugas Jabatan BPRS Harta Insan Karimah Cileduk Div.Pembiayaan dan Pemasaran
NO Nama Jabatan Uraian Tugas
1. Direktur Utama Menetapkan arah pasar dan/atau produk yang
akan dimasuki, dipertahankan atau harus di
tinggalkan oleh perusahaan.
Mampu mengkomunikasikan visi perusahaan
kepada anggota direksi dan juga setiap pegawai
serta menterjemahkan visi tersebut kedalam
tugas-tugas setiap karyawan.
Membangun budaya kerja unggul di perusahaan
sehingga setiap karyawan tahu pada setiap saat
hasil kerja apa yang diharapkan perusahaan dari
mereka.
Mampu menetapkan ukuran keberhasilan setiap
fungsi perusahaan dikaitkan dengan target
tahunan maupun rencana jangka panjang
perusahaan sehingga bisnis terus tumbuh dan
berkelanjutan.
Mampu mengalokasikan sumber daya yang ada
secara maksimal melalui peningkatan “returns on
equity” yang berkelanjutan.
79
2. Manager Sumber
Daya Insani/HRD
Melaksanakan fungsi pengelolaan SDM yang
meliputi Perencanaan Tenaga, Rekrutmen,
Seleksi, Penempatan, Penilaian, Pengembangan,
Administrasi kepegawaian dan Re-seign kerja).
3. Staf Sumber Daya
Insani/HRD
Membantu Manager Sumber Daya Insani/HRD
dalam pengelolaan SDM yang meliputi
Perencanaan Tenaga, Rekrutmen, Seleksi,
Penempatan, Penilaian, Pengembangan,
Administrasi kepegawaian dan Re-seign kerja).
Membuat rencana kebutuhan SDM dan
pemenuhannya (Rekrutmen, seleksi,penilaian dan
penempatan).
Sebagai staf yang membantu dalam penyediaan
sarana kebutuhan karyawan perusahaan agar
dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
4. Kepala Bag.
Pembiayaan Dan
Pemasaran
Memimpin, mengawasi, dan bertanggungjawab
atas terlaksananya kelancaran kerja dibagian
pembiayaan dan pemasaran, memasarkan produk
Bank sesuai dengan Syariah Islam kepada
nasabah dengan layanan prima sehingga
memungkinkan untuk diperolehnya laba sesuai
target dengan tetap memperhatikan kelancaran
dan keamanan asset bank serta menciptakan
80
produk baru yang sesuai dengan Syariah Islam.
Mengawasi Kinerja para bawahannya seperti
wakil bag. Pembiayaan dan pemasaran,
supervisor serta para staff yang berada dalam
naungan div.pembiayaan dan pemasaran.
Memberikan laporan kepada Sumber Daya
Insani/HRD nama karyawan yang terbaik.
5. Wakil Bag.
Pembiayaan Dan
Pemasaran
Membantu Kepala Bag. Pembiyaan Dan
Pemasaran dalam memimpin, mengawasi, dan
bertanggungjawab atas terlaksananya kelancaran
kerja dibagian pembiayaan dan pemasaran,
memasarkan produk Bank sesuai dengan Syariah
Islam kepada nasabah dengan layanan prima
sehingga memungkinkan untuk diperolehnya laba
sesuai target dengan tetap memperhatikan
kelancaran dan keamanan asset bank serta
menciptakan produk baru yang sesuai dengan
Syariah Islam.
Meneliti apabila ada kendala dan permasalahan
dalam pencapaian target dalam pembiayaan dan
pemasaran.
Mengawasi Kinerja para bawahannya seperti
supervisor serta para staff yang berada dalam
81
naungan div.pembiayaan dan pemasaran.
Memberikan laporan terhadap Kepala Bag.
Pembiayaan Dan Pemasaran tentang target
bulanan nasabah yang memakai produk
pembiayaan dalam BPRS. Harta Insan Karimah
Cileduk.
6. Supervisor Pemasaran Dan Pembiayaan
Melakukan koordinasi setiap pelaksanaan tugas-
tugas pembiayaan dan marketing dari unit/bagian
yang berada di bawah supervisinya, hingga dapat
memberikan pelayanan kebutuhan perbankan bagi
nasabah secara efektif dan efisien yang dapat
merumuskan dan menguntungkan baik bagi
nasabah maupun BPRS. Harta Insan Karimah.
Melakukana monitoring, evaluasi, riview dan
supervisi terhadap pelaksana tugas dan fungsi
marketing pada unit atau bagian yang ada dibawah
supervise.
Memberikan nama karyawan yang terbaik untuk
dicalonkan agar mendapatkan promosi kenaikan
jabatan pada Kepala Bag. Pembiayaan Dan
Pemasaran.
82
7. Staf Pemasaran
Dan Pembiayaan
Melayani pengajuan pembiayaan, melakukan
analisis kelayakan serta memberikan rekomendasi
atas pengajuan pembiayaan sesuai dengan hasil
analisis yang telah dilakukan
Memberikan arahan kepada nasabah tentang
produk yang berada di BPRS. Harta Insan
Karimah.
8. Teknologi
Informasi
Mengembangkan dan memelihara jadwal sistem
operasi komputer mainframe, menganalisa sistem
komputer dan beban oprasi masalah untuk
memanfaatkan peralatan dan personil
Mengawasi pelatihan pengguna dalam operasi
dasar dan pemeliharaan komputer dan komponen
terkait
Mengevaluasi dan memverivikasi kinerja
karyawan lalui riview pekerjaan yang telah
diselesaikan.
83
4.1.4 Analisis Bisnis Berjalan
4.1.4.1 Proses Bisnis
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan penulis
terhadap user yang terlibat, maka dapat dijelaskan sistem yang sedang berjalan
saat ini di BPRS Harta Insan Karimah Cileduk sebagai berikut:
Gambar 4.3 Proses bisnis berjalan BPRS. Harta Insan Karimah Cileduk
Keterangan:
1. Manajer HRD (Human Resource Development) memberikan surat perintah
untuk penilaian kinerja karyawan untuk promosi kenaikan jabatan kepada
staf HRD dan kepala bagian.
84
2. Kepala bagian memberikan data karyawan yang berpotensi.
3. Pihak staf HRD menginput data karyawan yang dicalonkan untuk
medapatkan promosi kenaikan jabatan dan membuat daftar penilaian
kinerja karyawan yang terdiri dari beberapa kriteria yang akan diberikan
kepada supervisor pemasaran dan pembiayaan.
4. Supervisor memulai menilai kandidat karyawan selama satu bulan
penilaian terdiri dari beberapa kriteria terdiri dari prestasi, komunikastif,
penalaran, tanggung jawab, dan dorongan prestasi yang merupakan standar
baku perusahaan setelah penilaian selama satu bulan dan ditambahkannya
nilai-nilai yang ada sebelumnya, hasil penilaian diberikan kembali kepada
staf HRD untuk dievaluasi.
5. Staf HRD menerima penilaian kinerja karyawan selama satu bulan
berserta penilaian selama karyawan tersebut bekerja lalu diinputkan
kembali pada MS. Excel serta ditambahkan 2 kriteria penilaian terdiri dari
pendidikan dan kedisiplinan, setelah itu dievaluasi lalu dicarikan kandidat
yang hasilnya lebih besar, setelah dievaluasi staf HRD membuat daftar
nama karyawan yang terbaik untuk mendapatkan promosi kenaikan
jabatan berupa arsip (Hard copy).
6. Daftar nama karyawan yang terbaik langsung diserahkan kepada manajer
HRD untuk menjadi laporan berupa arsip (hard copy) setelah itu manajer
HRD langsung memberikan jabatan yang layak didapat oleh karyawan
tersebut.
85
4.1.4.2 Identifikasi Masalah
Dari hasil wawancara, dan riset di perusahaan tersebut penulis dapat
menganalisa permasalahan yang ada dari hal sistem berjalan mengenai promosi
kenaikan jabatan.
Tabel 4.2 Identifikasi Masalah Sistem Berjalan
No. Aktor Kelebihan Kekurangan
1. Manajer HRD
(Human
Resource
Development)
Manajer hanya menerima laporan
data karyawan yang layak
mendapatkan promosi kenaikan
jabatan dari staf HRD (Human
Resource Development).
Banyaknya laporan
berbentuk arsip sehingga
peluang kehilangan data akan
sering terjadi.
2. Staf HRD
(Human
Resource
Development)
Hanya menginput data karyawan
yang menjadi kandidat untuk
mendapatkan promosi kenaikan
jabatan.
Setelah mendapatkan penilaian
karyawan dari supervisor berupa
arsip, pihak staf HRD (Human
Resource Development) langsung
memindahkannya ke Ms.Excel hasil
penilaiannya dan menambahkan 2
Memerlukan waktu yang
lama sekitar 2-3 hari dalam
melakukan proses penilaian
sampai memutuskan
karyawan yang layak untuk
mendapatkan promosi
kenaikan jabatan.
86
kriteria penilaian terdiri dari
pendidikan dan kedisiplinan lalu
dievaluasi sampai mendapatkan
kandidat karyawan yang terbaik.
3. Supervisor div
pembiayaan dan
pemasaran
Hanya melakukan penilaian kinerja
karyawan di lapangan selama satu
bulan dengan ditambahkan nilai-nilai
sebelumnya yang terdiri dari
prestasi, komunikatif, penalaran,
tanggung jawab, dan dorongan
prestasi lalu diberikannya kembali
kepada Staf HRD untuk diinputkan
kedalam MS.Excel dan dievaluasi.
Banyaknya penilaian
berbentuk arsip sehingga
untuk kehilangan data akan
sering terjadi.
4.1.5 Analisis Sistem Usulan
Dari identifikasi masalah kita dapat menemukan beberapa kelebihan dan
kekurangan pada sistem berjalan yang ada, dengan itu penulis mengusulkan
sistem usulan yang dapat mengembangkan dan memecahkan masalah yang ada
dengan menggunakan rich picture.
87
Gambar 4.4 Proses bisnis usulan BPRS. Harta Insan Karimah Cileduk
Sistem penunjang keputusan penilaian kinerja karyawan ini memberikan
manfaat sebagai berikut:
1. Memudahkan staf HRD dalam menginput data karyawan yang akan
dipromosikan dan memudahkan staf HRD dalam memberikan bobot
nilai serta memudahkan staf HRD dalam melihat hasil penilaian
berupa bentuk laporan yang tediri dari daftar list penilaian kriteria dari
masing-masing karyawan, berupa hasil perhitungan metode MPE
secara sistematis, dan berupa grafik penilaian secara sistematis.
88
2. Memudahkan supervisor dalam menginput nilai kinerja karyawan
dilapangan selama satu bulan dengan ditambahkan nilai-nilai
sebelumnya yang teridiri dari prestasi, komunikatif, penalaran,
tanggung jawab, dan dorongan prestasi.
3. Memudahkan supervisor dalam menginput riwayat prestasi karyawan
selama satu bulan yang dapat sebagai bukti dan acuan dalam hal
pemberian bobot penilaian pada masing-masing karyawan.
4. Memudahkan Manajer HRD dalam menentukan karyawan yang layak
mendapatkan promosi kenaikan jabatan dengan melihat nilai yang
tertinggi dari masing-masing karyawan.
5. Memudahkan Manajer HRD dalam melihat data karyawan terbaik dan
Manajer HRD dapat melihat grafik nilai dari masing-masing
karyawan.
6. Memudahkan admin dalam manage user yang berfungsi untuk
memberikan hak akses kepada user lain dan dapat merubah status
active dan inactive untuk user
4.1.5.1 Pemecahan Sistem Berjalan
Tabel 4.3 Pemecahan sistem berjalan.
No. Aktor Masalah Usulan
1. Manajer HRD
(Human Resource
Development)
Manajer HRD (Human
Resource Development)
mendapatkan laporan
Manajer HRD (Human
Resource Development) dapat
melihat data karyawan yang
89
berbentuk arsip sehingga
resiko kehilangan data
sangat besar.
dicalonkan, melihat perhitungan
MPE, dan melihat laporan
karyawan mulai dari grafik
secara sistematis dan melihat list
perhitungan kriteria penilaian
dari masing-masing karyawan.
Manajer HRD (Human
Resource Development) dapat
mengetahui karyawan yang
berhak mendapatkan promosi
kenaikan jabatan dengan nilai
yang tertinggi dan dapat
membantu dalam hal mengambil
keputusan.
2. Staf HRD (Human
Resource
Development)
Membuat daftar nilai
kinerja karyawan yang
digunakan selama satu
bulan berupa arsip.
Memerlukan waktu yang
lama sekitar 2-3 hari
untuk melakukan proses
Staf HRD dapat melakukan
menginput, update, delete,
search data karyawan yang
dicalonkan serta dapat
menginput dan mengupdate
bobot nilai karyawan yang
terdiri dari pendidikan dan
disiplin secara terkomputerisasi
90
penilaian. dan disimpan kedalam database
Staf HRD dapat melihat
laporan penilaian kinerja
karyawan dengan
menggunakan metode MPE
secara sistematis dalam berupa
list kriteria penilaian kinerja
karyawan dan berupa grafik
secara sistematis.
3. Supervisor div
Pembiayaan dan
Pemasaran
Banyaknya penilaian
berbentuk arsip sehingga
untuk kehilangan data
akan sering terjadi.
Supervisor dapat menginput
riwayat prestasi karyawan
selama satu bulan dengan
ditambahkan riwayat prestasi
sebelumnya yang sebagai bukti
dan acuan dalam hal penilaian
kinerja karyawan
Supervisor dapat menginput
dan mengupdate bobot nilai
karyawan selama satu bulan
dengan ditambahkan nilai-nilai
sebelumnya yang terdiri dari
prestasi, komunikatif,
91
penalaran, tanggung jawab, dan
dorongan prestasi.
Supervisor dapat melihat laporan
penilaian kinerja karyawan
dengan menggunakan metode
MPE secara sistematis dalam
berupa list kriteria penilaian
kinerja karyawan dan berupa
grafik secara sistematis.
4.1.5.2 Perbandingan Sistem Berjalan
Tabel 4.4 Perbandingan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan.
Keterangan Kekurangan Kelebihan
Sistem
Berjalan
Proses pendataan karyawan
masih menggunakan Ms.
Excel dan belum terintergrasi
antara Manajer HRD, Staf
HRD dan Supervisor div.
Pembiayaan dan Pemasaran.
Proses penilaian dengan
menggunakan arsip.
Faktor lamanya waktu
Tidak mengeluarkan biaya yang mahal
seperti pembuatan sistem yang
memerlukan programmer.
92
sekitar 2-3 hari dalam proses
penilaian kinerja karyawan
yang layak mendapatkan
promosi kenaikan jabatan.
Terlalu banyak arsip
pendataan karyawan dan
penilaian karyawan yang
mengakibatkan sering
terjadinya kehilangan data
ataupun tercampur dengan
data yang lainnya.
Sistem
Usulan
Harus selalu terkoneksi
dengan internet.
Aplikasi ini hanya
menyimpan data karyawan
yang direkomendasikan
untuk mendapatkan promosi
kenaikan jabatan dan
dijadikannya PDF.
Menghemat biaya pengeluaran kertas yang
sebenarnya tidak harus terjadi.
Mempermudah dan mempercepat proses
pendataan karyawan proses penilaian dapat
dilakukan dalam 1 hari pengerjaan.
Mempermudah dan mempercepat proses
penilaian kinerja karyawan dengan
menggunakan metode perbandingan
eksponensial (MPE)
Memudahkan mengetahui karyawan yang
terbaik dari penilaian tertinggi dan melihat
laporan penilaian berupa data list kriteria
93
penilaian dari masing-masing karyawan dan
berupa grafik secara sistematis
4.1.5.3 Analisis Kebutuhan pengguna
Dari hasil wawancara dengan Pak Jamal selaku Manajer Sumber Daya
Insani/HRD di BPRS Harta Insan Karimah, penulis mendapatkan masukan
beberapa hal yang perlu diadakannya pada program di BPRS Harta Insan
Karimah Cileduk tersebut, antara lain:
1. Dapat memudahkan pengguna bila ingin menambah, menghapus,
maupun memperbaharui data karyawan.
2. Dapat memudahkan dalam proses perhitungan.
3. Dapat memudahkan serta dapat membantu dalam proses keputusan
karyawan yang layak mendapatkan promosi kenaikan jabatan
4. Laporan mudah untuk dipahami dan dapat disimpan dalam bentuk
PDF.
4.1.5.4 Definisi Persyaratan
Setelah selesai melakukan analisis, maka penulis dapat memberikan
persyaratan-persyaratan, batasan mampun kemampuan program yang dapat
berpengaruh pada perusahaan BPRS Harta Insan Karimah Cileduk tersebut.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain yaitu:
94
1. Tujuan
Tujuan dari pengembangan program ini adalah agar dapat memberikan
kemudahan dalam menginput data dan output data, menjadi lebih
mudah serta tidak memakan waktu.
2. Sasaran
Adapun sasaran dalam pembuatan program sistem penunjang
keputusan penilaian kinerja karyawan untuk promosi kenaikan jabatan
adalah sebagai berikut:
a. Dapat menghemat waktu dari 2-3 hari proses penilaian dan
pemutusan menjadi 1 hari proses penilaian dan pemutusan
karyawan yang terbaik untuk mendapatkan jabatan yang
dipromosikan.
b. Mampu meningkatkan kinerja karyawan.
c. Mampu memperlancar proses pencatatan data karyawan serta
mampu memperlancar proses pembuatan laporan untuk manajer
HRD (Human Resource Development).
3. Batasan
Selain tujuan dalam merancang program sistem penunjang keputusan
penilaian kinerja karyawan untuk promosi kenaikan jabatan, maka perlu
diperhatikan juga adalah batasan-batasan dalam fungsi program sistem
penunjang keputusan yang dibuat, antara lain:
a. Pembuatan program sistem penunjang keputusan penilaian kinerja
karyawan untuk promosi kenaikan jabatan pada Div. Pembiayaan
95
dan Pemasaran berdasarkan dengan rencana yang sesuai dengan
keinginan BPRS Harta Insan Karimah Cileduk.
b. Pada bagian Manage data karyawan terdiri dari beberapa hak akses
diantaranya : penginputan data karyawan hanya dapat dilakukan
oleh Staf HRD untuk supervisor hanya dapat melakukan update
data karyawan yang berupa penginputan riwayat prestasi dan untuk
Manager HRD, Staf HRD dan supervisor dapat melakukan view
data karyawan, serta manajer HRD mempunyai hak akses dalam
menentukan hak akses User.
c. Pada bagian penilaian kinerja karyawan menggunakan Metode
Perbandingan Eksponensial (MPE) terdiri dari hasil rangkuman
nilai dan hasil perhitungan Metode Perbandingan Eksponensial
(MPE) yang dapat membantu dalam proses keputusan serta dapat
membantu dalam memperlihatkan peringkat karyawan yang telah
di hitung menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial
(MPE).
d. Pada bagian laporan terdiri dari daftar karyawan yang terbaik serta
layak mendapatkan promosi kenaikan jabatan dan grafik yang
dapat memperlihatkan peringkat karyawan secara jelas.
4. Kemampuan
Program yang penulis buat ini adalah memiliki kemampuan untuk
dapat bekerja sesuai dengan rancangan yang telah penulis buat.
Kemampuan dari program yang penulis buat ini antara lain:
96
a. Dapat menyimpan data-data karyawan.
b. Memudahkan dalam proses pencarian data karyawan.
c. Tidak sulit dalam menggunakan program yang penulis buat.
d. Memudahkan dalam proses perhitungan serta dapat membantu
dalam proses penunjang keputusan penilaian kinerja karyawan
untuk promosi kenaikan jabatan.
e. Mampu menambah data, merubah data, menghapus data, apabila
terjadinya kesalahan dalam membuat laporan.
4.2 Workshop Design
Melakukan pemodelan dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE)
dan design model dengan pemodelan Object Oriented, serta merancang
bagaimana tampilan yang disajikan kepada pengguna sistem.
4.2.1 Metode Perbandingan Eksponensial (MPE)
Ada 7 (tujuh) kriteria yang menjadi dasar dalam penilaian kinerja
karyawan untuk mendapatkan promosi kenaikan jabatan yaitu pendidikan, disiplin
prestasi kerja, komunikatif, penalaran, dorongan berprestasi dan tanggung jawab.
Penilaian terhadap kriteria ini berdasarkan periode awal januari 2013 sampai
desember 2013 akhir tahun yaitu dengan menggunakan skala penilaian 1-5 yang
penilaian tersebut didapatkan dari hasil wawancara dengan Pak Jamal selaku
Manajer Sumber Daya Insani/HRD pada BPRS Harta Insan Karimah. Beikut
adalah daftar tabel nilai 1-5:
97
Keterangan kriteria beserta score penilaian :
Tabel 4.5 Keterangan kriteria dan score
No Kriteria Keterangan Score Bobot
1 Pendidikan SMA
D3
S1
S2
S1 atau S2 dan mempunyai keahlian khusus
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
5
2 Disiplin Ijin > 10 hari, cuti > 7 hari , terlambat > 7 hari
Ijin 9-7 hari, cuti 6-5 hari ,terlambat 6-4 hari
Ijin 6-4 hari, cuti 4-3 hari ,terlambat 4-3 hari
Ijin 3-2 hari, cuti 2 hari ,terlambat 2 hari
Ijin 1-0 hari, cuti 1-0 hari ,terlambat 1-0 hari
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
5
3 Prestasi Kerja < 20 nasabah pembiayaan
20-49 nasabah pembiayaan
50-69 nasabah pembiayaan
70-79 nasabah pembiayaan
80-100 nasabah pembiayaan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
5
4 Komunikatif Mampu memberikan masukan kepada team kerjanya
Mampu mengepresikan gagasan secara konstruktif
Mampu menjalin tali silahturahmi serta menciptakan hubungan baik
< 20 = (1)
20-49 = (2)
50-69 = (3)
70-79 = (4)
4
98
dengan orang lain dan di luar kelompoknya
Mampu menggunakan bahasa tubuh yang baik dalam pemasaran
80-100= (5)
5 Penalaran Mampu menganalisa data-data staf pembiayaan dan pemasaran untuk kepentingan mencapai target dan melakukan efesiensi program di wilayah kerjanya
Mampu mengontrol proses kegiatan pemasaran
Mampu memonitor dan pengecekan dalam pemasaran
Mampu mengidentifikasi setiap masalah yang ada dalam pemasaran
< 20 = (1)
20-49 = (2)
50-69 = (3)
70-79 = (4)
80-100= (5)
4
6 Tanggung
Jawab
Mampu menetapkan kerjanya secara pribadi
Mampu berusaha memenuhi target yang sudah ditentukan perusahaan.
Mampu aktif mencari masukan untuk mengembangkan performa kerja dirinya
Mampu menunjukan keinginan tahuannya yang tinggi terhadap pekerjaan yang belum dikuasai
< 20 = (1)
20-49 = (2)
50-69 = (3)
70-79 = (4)
80-100= (5)
4
7 Dorongan
berprestasi
Mampu memanfaatkan pengalaman yang dahulu
Mampu menjalin kerjasama dilingkungan aktifitasnya dan untuk menciptakan peluang
Mampu mengumpulkan berbagai informasi dengan sumber yang terkait dengan persoalan yang dihadapi
< 20 = (1)
20-49 = (2)
50-69 = (3)
70-79 = (4)
80-100= (5)
4
99
Hasil dari perhitungan tersebut akan menghasilkan urutan atau prioritas
alternatif yang potensial. Untuk langkah-langkah penyelesaian kasus dengan
Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) adalah sebagai berikut ini:
1. Penilaian Alternatif Sistem penunjang keputusan penilaian karyawan
Tabel 4.6 Pembobotan MPE
NO
Kriteria
Bobot
Nilai Alternatif sistem
penilaian karyawan
Ade Irma Nur
1 Pendidikan 5 5 4 3
2. Prestasi Kerja 5 5 5 5
3. Disiplin 5 5 4 5
4. Komunikatif 4 5 5 3
5. Penalaran 4 4 4 5
6. Tanggung Jawab 4 3 5 5
7. Dorongan Berprestasi 4 4 5 5
Narasi bobot kolom kriteria:
1. Pendidikan
Manajer HRD (Human Resource Development) memberikan bobot angka
5 (lima) dikarenakan untuk pendidikan formal dan non formal dalam hal
100
promosi kenaikan jabatan sangat diperlukan, calon yang dikandidatkan
harus minimal pendidikan SMA dan mempunyai keahlian semakin banyak
keahlian semakin banyak peluang untuk karyawan tersebut mendapatkan
promosi kenaikan jabatan.
2. Prestasi Kerja
Manajer HRD (Human Resource Development) memberikan bobot angka
5 (lima) dikarenakan untuk tingkat prestasi kerja dalam promosi kenaikan
jabatan sangat penting, seseorang yang mempunyai prestasi kerja
dibidangnya berarti dia sudah membuktikan kalau dia mampu untuk
berkerja dalam bidangnya dan dia mampu untuk memberikan keuntungan
bagi perusahaan sehingga kandidat yang mempunyai prestasi kerja dapat
berpeluang besar mendapatkan promosi kenaikan jabatan.
3. Disiplin
Manajer HRD (Human Resource Development) memberikan bobot angka
5 (lima) dikarenakan untuk penilaian kinerja karyawan tingkat kedisiplinan
merupakan penambahan nilai untuk kandidat dalam mendapatkan promosi
kenaikan jabatan dikarenakan karyawan yang akan mendapatkan promosi
harus mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi sehingga ia dapat
memberi contoh yang baik bagi bawahannya.
4. Komunikatif
Manajer HRD (Human Resource Development) memberikan bobot angka
4 (empat) dikarenakan komunikatif penting dimiliki oleh karyawan apabila
101
karyawan tersebut memiliki komunikatif yang tinggi maka resiko kesalah
pahaman antara atasan dan bawahan bisa dikurangi atau dihindarkan dan
apabila karyawan memiliki kecakapan komukatif yang tinggi maka
karyawan tersebut telah membuktikan bahwa ia mampu memberikan ide-
ide atau gagasan pemikiran secara verbal.
5. Penalaran
Manajer HRD (Human Resource Development) memberikan bobot angka
4 (empat) dikarenakan penalaran merupakan kecakapan dalam memahami
suatu inti masalah secara mendalam dari gejala-gejala yang ada, sehingga
apabila karyawan mampu menalar suatu masalah maka ia mampu mencari
solusi dari pemecahan masalah tersebut. Sehingga apabila calon kandidat
mampu menalar suatu masalah maka ia berpeluang untung mendapatkan
promosi kenaikan jabatan.
6. Tanggung Jawab
Manajer HRD (Human Resource Development) memberikan bobot angka
4 (empat) dikarenakan apabila karyawan mempunyai rasa tanggung jawab
maka ia dapat menunjukkan bahawa ia mempunyai rasa ketelitian dan
kepedulian pada perusahaan. Oleh sebab itu apabila calon karyawan
memiliki sifat tanggung jawab yang tinggi maka ia berpeluang untuk
dicalonkan untuk menjadi kandidat bagiannya.
7. Dorongan Berprestasi
Manajer HRD (Human Resource Development) memberikan bobot angka
4 (empat) dikarenakan dorongan berprestasi ini harus dipunyai oleh semua
102
calon kandidat karena dengan dorongan berprestasi ini maka karyawan
tersebut dapat menggambarkan kesediaan dan kemampuan berprestasi,
serta kemampuan untuk mengembangkan diri.
2. Perhitungan MPE dengan mempangkatkan nilai alternatif dengan bobot
kriteria
Tabel 4.7 Penilaian MPE (Sumber: BPRS Harta Insan Karimah Cileduk)
NO
Kriteria
Bobot
Nilai Alternatif sistem
penilaian karyawan
Ade Irma Nur
1 Pendidikan 5 5 4 3
2. Prestasi Kerja 5 5 5 5
3. Disiplin 5 5 4 5
4. Komunikatif 4 5 5 3
5. Penalaran 4 4 4 5
6. Tanggung Jawab 4 3 5 5
7. Dorongan Berprestasi 4 4 5 5
Jumlah 10593 7304 8449
103
Setelah pemberian bobot nilai, maka pada kolom Ade, Irma, Nur
dilakukan perhitungan dengan mempangkatkan nilai di kolom Ade, Irma, Nur
dengan nilai yang ada pada kolom bobot.
Pada kolom ade operasi perhitungannya adalah pemangkatan nilai dengan
nilai bobot dan kemudian dijumlahkan, 55 + 55 + 55 + 54 + 44 + 34 + 44 = 10.593
Pada kolom irma dan nur, operasi perhitungannya sama dengan kolom ade dan
menghasilkan jumlah 7.304 untuk kolom irma dan 8.449 untuk kolom nur.
3. Hasil perhitungan dengan MPE
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan MPE (Sumber: Penulis)
Prioritas Alternatif Kandidat Terpilih Nilai MPE
Kandidat 1 Ade 10.593
Kandidar 2 Irma 7.304
Kandidat 3 Nur 8.449
Jumlah 26.346
Operasi:
Setelah dilakukan perhitungan dengan pemangkatan tersebut, maka
dijumlahkan semua bobot untuk setiap alternatif kandidat. Maka dari hasil
penjumlahan maka nilai MPE yang terbesar adalah Ade sebesar 42,8% dan Ade
layak mendapatkan jabatan yang sedang dipromosikan. Angka tersebut didapat
dari nilai MPE Ade dibagi dengan jumlah total nilai MPE dari ketiga alternatif
kandidat tersebut yaitu:
104
a. Alternatif kandidat kesatu adalah Ade dengan perhitungan:
346.26
593.10x 100% = 40,2%
b. Alternatif kandidat kedua adalah Irma dengan perhitungan:
%100346.26
304.7 27,2%
c. Alternatif kandidat ketiga adalah Nur dengan perhitungan:
%100346.26
449.8 32,0%
Maka dapat dianalisa bahwa dengan menggunakan metode perbandingan
eksponensial, perhitungan menggunakan perpangkatan, dengan nilai alternatif
yang dipangkatkan dengan bobot nilai krteria yang sudah ditentukan maka
manajer HRD tidak telalu sulit dalam menilai dan mengambil keputusan karena
nilau yang dihasilkan tidak membutuhkan waktu yang lama.
4.2.2 Desain Sistem
4.2.2.1 Usecase Diagram
Use case melaporkan interaksi antara actor di dalam sistem
pendukung keputusan promosi kenaikan jabatan seperti berikut:
Tabel 4.9 Identifikasi Actor dan Usecase
No. Aktor Deskripsi
1. Staf HRD a. Orang yang bertugas untuk menginput, update, delete,
karyawan yang dicalonkan untuk mendapatkan
promosi kenaikan jabatan.
105
b. Orang yang bertanggung jawab terhadap penginputan
bobot penilaian prestasi.
2. Manajer HRD Orang bertanggung jawab terhadap keputusan
penilaian kinerja karyawan untuk promosi kenaikan
jabatan.
Orang yang berhak memutuskan karyawan yang layak
mendapatkan promosi kenaikan jabatan.
Orang yang bertanggung jawab mengolah data user
serta dapat memberikan hak akses untuk user.
3 Supervisor c. Orang yang bertugas untuk menginput riwayat prestasi
karyawan selama proses penilaian.
Orang yang bertanggung jawab terhadap penginputan
bobot penilaian kinerja karyawan terdiri dari prestasi
kerja, komunikatif, kerjasama, penalaran, dorongan
berprestasi dan tanggung jawab selama per periode.
4 Admin d. Orang yang bertanggung jawab atas pemberian hak
akses kepada user dan merubah status active dan non
active user
Selanjutnya Tabel 4.10 berikut menggambarkan interkasi antar
Actor pada tabel 4.9 dengan sistem.
106
Taberl 4.10 Daftar Usecase
No. Use case Deskripsi Actor
1. Login Use case menggambarkan kegiatan memasukan
username dan password untuk dapat
mengakses sistem
Staf HRD,
supervisor ,
Manajer HRD
dan admin
2. Manage
Karyawan
Use case ini digunakan saat staf HRD
melakukan view ,update, delete data karyawan
dan untuk penginputan kriteria, jabatan dan
departemen untuk proses penginputan hanya
dapat dilakukan Staf HRD sedangkan
supervisor, Manajer HRD dan admin hanya
dapat mengakses view data karyawan.
Staf HRD,
supervisor,
Manajer HRD
dan admin.
3 Input Kriteria Use case ini digunakan saat staf HRD
memasukan kriteria penilaian beserta bobot
penilaian yang dapat digunakan untuk proses
penilaian karyawan
Staf HRD
3. Input bobot
Nilai Prestasi
Use case ini digunakan saat Staf HRD
melakukan penginputan bobot nilai prestasi
karyawan yang terdiri dari pendidikan dan
kedisiplinan.
Staf HRD
107
4. Input bobot
Nilai Kinerja
Use case ini digunakan supervisor untuk
melakukan penginputan bobot nilai kinerja
karyawan yang terdiri dari
prestasi,komunikatif, penalaran, tanggung
jawab dan dorongan prestasi.
supervisor
5. Hasil MPE Use case bertugas untuk melihatkan hasil
perhitungan MPE yang sudah secara sistematis
dan melihatkan peringkat nilai dari masing-
masing karyawan.
Manajer HRD
dan admin
6. Manage User Use case ini digunakan untuk menginput data
user, melihat data user, merubah data user baik
jabatan ataupun status “aktif/nonaktif”.
Admin
7. Laporan hasil
nilai
Use case menggambarkan kegiatan melihat
laporan penilaian karyawan yang layak
mendapatkan promosi kenaikan jabatan
berdasarkan data list kriteria penilaian dari
masing-masing karyawan, grafik secara
sistematis dan bisa di print melalui PDF
Staf HRD
supervisor ,
Manajer
HRD, dan
admin
108
8. Logout Use case ini menggambarkan kegiatan keluar
dari sistem.
Staf HRD,
supervisor
Manajer HRD
dan admin
Gambar 4.5 Use case diagram Sistem Penunjang Keputusan promosi kenaikan jabatan
109
keterangan gambar:
Dalam use case diagram, actor yang dapat menggunakan sistem ada 4
yaitu Admin, Staf HRD, Supervisor dan Manajer HRD. Actor pertama adalah
Staf HRD yang setelah login bertugas untuk menginput data karyawan selain
menginput staf HRD dapat melakukan delete dan update data karyawan dan staf
HRD bertugas untuk input jabatan, input kriteria dan input departemen serta
bertugas untuk memberikan bobot penilaian prestasi karyawan yang terdiri dari
pendidikan dan kedisplinan, selain itu Staf HRD dapat melihat laporan hasil
penilaian yang telah dihasilkan secara sistematis berupa data list kriteria
penilaian dari masing-masing karyawan, grafik secara sistematis dan bisa di
print melalui PDF setelah itu actor dapat logout untuk keluar dari sistem.
Actor yang ke dua adalah supervisor yang setelah login bertugas untuk
view data karyawan setelah itu selama penilaian pihak supervisor memasukan
bobot nilai kinerja karyawan selam satu bulan dengan ditambahkan nilai-nilai
sebelumnya terdiri dari prestasi, komunikatif, penalaran, tanggung jawab, dan
dorongan prestasi, selain itu supervisor dapat melihat laporan hasil penilaian
yang telah dihasilkan secara sistematis berupa data list kriteria penilaian dari
masing-masing karyawan, grafik secara sistematis dan bisa di print melalui PDF
, setelah itu actor dapat logout untuk keluar dari sistem.
Actor yang ke tiga adalah Manajer HRD yang setelah login dapat melihat
data karyawan dan delete all data karyawan, dapat melihat akumulasi
perhitungan MPE yang sudah dihasilkan secara sistematis dan dapat melihat
laporan hasil penilaian yang telah dihasilkan secara sistematis berupa data list
110
kriteria penilaian dari masing-masing karyawan, grafik secara sistematis dan
bisa di print melalui PDF , setelah itu actor dapat logout untuk keluar dari sistem
Actor yang ke empat adalah admin yang setelah login mempunyai hak
akses untuk view data karyawan, view nilai MPE, dan view laporan serta admin
mempunyai hak akses dalam menentukan hak akses pada User.
4.2.2.1.1 Use Case skenario
Pada use case skenario ini dijelaskan urutan kegiatan yang dilakukan
sistem dan actor, antara lain:
1. Login
Tabel 4.11 Usecase Narasi Login
Nama use case Login
Aktor Admin, Staf HRD, supervisor dan Manajer HRD
Deskripsi Use case menggambarkan kegiatan memasukkan
username dan password untuk mengakses sistem.
Prakondisi Digunakan oleh aktor untuk membuka aplikasi sistem
penunjang keputusan promosi kenaikan jabatan
melalui browser dan login menggunakan username
dan password.
Bidang khas suatu
Event
Kegiatan pelaku Respon system
1. Memasukkan
username dan password
2. Cek username dan
password
111
3. Menampilkan
halaman utama sistem
Bidang alternative 2. Jika salah maka sistem akan menampilkan pesan
kesalahan.
Kesimpulan Aktor masuk ke dalam system
Post kondisi Sistem berhasil diakses
2. Manage karyawan
Tabel 4.12 Usecase Narasi Manage karyawan
Nama use case Manage karyawan
Aktor Admin, Staf HRD, supervisor dan Manajer HRD
Deskripsi Digunakan oleh actor Staf HRD untuk melakukan input,
view, update, delete data karyawan, digunakan oleh
supervisor untuk view data karyawan dan update data
karyawan dengan mempunyai batasan hak akses input
riwayat prestasi dan digunakan oleh admin dan Manajer
HRD untuk view data karyawan dan untuk manajer HRD
mempunyai hak akses delete all data karyawan.
Prakondisi Aktor melihat data karyawan
112
Bidang khas
suatu
Event
Kegiatan pelaku Respon system
1. Memilihn menu
manage karyawan
2. Memilih menu input
karyawan
4. Menginput data
karyawan
5. Mengklik simbol
( ) untuk save
3. Menampilkan halaman
input karyawan
6. Data tersimpan dalam
database
7. Memilih menu
manage karyawan
8. Memilih menu input
jabatan
10. Menginput data
jabatan
11. Klik save
9. Menampilkan halaman
input jabatan
12. Data tersimpan dalam
database
13. Memilih menu
manage karyawan
14. Memilih menu
input departemen
15. Menampilkan halaman
input departemen
18. Data tersimpan dalam
database
113
3. Input Kriteria
Tabel 4.13 Usecase Narasi input kriteria
Nama use case Input kriteria
Aktor Staf HRD
Deskripsi Digunakan oleh aktor untuk memasukan kriteria beserta
bobot penilaian
Prakondisi Aktor masuk kedalam halaman input kriteria
Bidang khas suatu Kegiatan pelaku Respon system
16. Menginput data
departemen
17. Klik save
18. Memilih menu
manage karyawan
19. Memilih menu
karyawan
21. View data
karyawan.
20. Sistem akan
mengkoneksikan ke
database dan
menampilkan data
karyawan.
Bidang
alternative
5. Jika ingin membatalkan pilih re-select
8. Jika ingin merubah karyawan pilih aksi update (: ), dan menghapus data karyawan pilih aksi delete (x).
Kesimpulan Berhasil view, update, delete data karyawan.
114
Event
1. Memilih menu input
kriteria
3. Memasukan kriteria
beserta bobot
penelaian
5. Klik simpan
2. Menampilkan halaman
input kriteria
6. Menampilakan halaman
penginputan kriteria
beserta bobot penilaian.
7. Tersimpan dalam
database.
Bidang alternative 3. Jika aktor memilih tombol re-select maka akan batal penginputan kriteria dan kembali ke halaman input kriteria
Kesimpulan Staf HRD berhasil menginput kriteria
4. Input bobot nilai prestasi
Tabel 4.13 Usecase Narasi Bobot nilai Prestasi
Nama use case Bobot nilai prestasi
Aktor Staf HRD
Deskripsi Digunakan oleh aktor untuk memberikan bobot nilai
prestasi karyawan.
Prakondisi Aktor masuk kedalam halaman bobot nilai
Bidang khas suatu Kegiatan pelaku Respon system
115
Event
4. Memilih menu bobot
nilai prestasi.
4. Klik (: ) yang terdapat
di aksi bobot nilai
prestasi.
8. Input bobot nilai
9. Klik gambar (save)
5. Menampilkan halaman
bobot nilai.
4. Menampilakan halaman
penginputan bobot nilai
prestasi.
10. Data tersimpan
dalam database.
Bidang alternative 6. Jika aktor memilih tombol re-select maka akan batal penginputan bobot nilai dan kembali ke halaman bobot nilai.
Kesimpulan Staf HRD berhasil menginput bobot nilai prestasi.
5. Input bobot nilai kinerja
Tabel 4.14 Usecase Narasi Bobot nilai kinerja
Nama use case Bobot nilai kinerja
Aktor supervisor
Deskripsi Digunakan oleh aktor untuk memberikan bobot nilai
kinerja karyawan
Prakondisi Aktor masuk kedalam halaman bobot nilai
Bidang khas suatu Kegiatan pelaku Respon system
116
Event
1. Memilih menu bobot
nilai kinerja.
3. Klik gambar (: ) pada
bobot nilai kinerja.
5. Input bobot nilai
6. Klik gambar ceklis
(save)
2.Menampilkan halaman
bobot nilai.
4. Menampilakan halaman
penginputan bobot nilai
kinerja.
7. Sistem menyimpan data
dalam database.
Bidang alternative 6. Jika aktor memilih tombol re-select maka akan batal penginputan bobot nilai dan kembali .ke halaman bobot nilai.
Kesimpulan Supervisor berhasil menginput bobot nilai kinerja.
5. MPE
Tabel 4.15 Usecase Narasi MPE
Nama use case MPE
Aktor Admin dan Manajer HRD
Deskripsi Use case ini digunakan untuk melihat hasil akumulasi
perhitungan MPE.
Prakondisi Aktor masuk kedalam halaman MPE
Bidang khas suatu Kegiatan pelaku Respon system
117
Event 1. Memilih menu MPE
2. Menampilkan hasil
akumulasi MPE
secara keseluruhan
dan peringkat nilai
tertinggi dari masing-
masing karyawan.
Kesimpulan Admin dan Manajer HRD dapat melihat hasil
akumulasi perhitungan MPE secara sistematis dan
peringkat tertinggi dari masing-masing karyawan.
6. Manage User
Tabel 4.16 Usecase Narasi Manage User
Nama use case Manage User
Aktor Admin
Deskripsi Use case menggambarkan kegiatan aktor mengelola data
user seperti view, insert dan update data user.
Prakondisi Admin masuk kedalam halaman data user.
Bidang khas
suatu Event
Kegiatan pelaku Respon system
118
13. Laporan
Tabel 4.17 Usecase Narasi Laporan
Nama use case Laporan
Aktor Admin, Staf HRD , supervisor dan Manajer HRD
Deskripsi Use case menggambarkan kegiatan melihat laporan
Sistem penunjang kepusan promosi kenaikan jabatan
berupa grafik, data list kriteria penilaian dari masing-
masing karyawan dan hasil akumulasi MPE secara
keseluruhan serta dapat di print menggunakan PDF.
1. Memilih manage user
2. Memilih insert data user.
5. Input user baru
6. Pilih save ( )
3. Tampil halaman insert data user.
4. Tampil form insert data user.
7. menyimpan data user
8. Memilih data user
10. Klik gambar update” yang terdapat di kolom aksi
11. Input data user active/inactive
12. klik save
9. Tampil halaman data user
11.Tampil form update data user
12. Menyimpan data user yang telah diperbaharui kedalam database.
Alternate Courses 6. Jika ingin membatalkan pilih reset
Post Condition Berhasil menyimpan data user
119
Prakondisi Admin, Staf HRD, supervisor dan Manajer HRD
memilih menu laporan.
Bidang khas suatu
Event
Kegiatan pelaku Respon system
1. Memilih menu laporan
2. menampilkan grafik,
data list kriteria
penilaian dan hasil
akumulasi MPE
3. Klik generate PDF
5. Klik gambar print
4. Menampikan
document berupa PDF
6. Data tercetak
Bidang alternative 5. Jika aktor ingin menyimpan document klik gambar
“save”
Kesimpulan Aktor dapat melihat laporan melihat laporan Sistem
penunjang kepusan promosi kenaikan jabatan berupa
grafik, data list kriteria penilaiaan dari masing-masing
karyawan dan hasil akumulasi MPE
120
14. Logout
Tabel 4.18 Usecase Narasi Logout
Nama use case Logout
Aktor Admin dan Staf HRD, supervisor dan Manajer HRD
Deskripsi Use case menggambarkan kegiatan untuk keluar dari
sistem.
Prakondisi Admin dan Staf HRD, supervisor dan Manajer HRD
keluar dari sistem.
Bidang khas suatu
Event
Kegiatan pelaku Respon system
1. Memilih menu logout 2. Menghubungkan
dengan database
3. Menampilkan halaman
login
Kesimpulan Aktor keluar dari sistem.
Post kondisi Aktor berhasil keluar dari sistem.
4.2.2.2 Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan alur kerja (work flow) sebuah urutan
aktivitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena
dengan activity diagram dapat memodelkan proses logika, proses bisnis, dan alur
kerja. Perbedaan utamanya adalah flowchart dibuat untuk menggambarkan alur
kerja dari sebuah sistem, sedangkan activity diagram dibuat untuk
121
menggambarkan aktivitas actor. Di bawah ini adalah activity diagram untuk
masing-masing usecase.
1. Activity Diagram Login
Diagram aktifitas di bawah ini menggambarkan aktor yang harus login
dulu ke dalam sistem agar dapat mengakses sistem sesuai dengan hak aksesnya.
Sistem menampilkan halaman login, kemudian aktor mengisikan username dan
password. Jika kombinasi username dan password benar maka sistem akan
menampilkan halaman utama sistem. Namun jika salah, maka sistem akan
menampilkan pesan kesalahan (error message) dan aktor diminta untuk
mengisikan username dan password kembali dengan benar, untuk lebih
lengkapnya mengenai diagram aktifitas ini dapat dilihat.
Gambar 4.6 Activity Diagram Login
122
2. Activity Diagram Manage karyawan
Diagram aktifitas di bawah dapat digunakan oleh Admin, Staf HRD,
supervisor dan Manajer HRD, diagram aktifitas ini menggambarkan bagaimana
user melakukan input, update, delete dan view. Dari masing-masing user
mempunyai perbedaan hak akses seperti Staf HRD yang mempunyai hak akses
untuk input, update, delete dan view data karyawan sedangkan supervisor
mempunyai hak akses untuk view dan update data riwayat prestasi karyawan yang
didapat dari penilaian dilapangan selama satu bulan dan Manajer HRD
mempunyai hak akses untuk view data karyawan dan delete all data karyawan.
1. Staf HRD
a. Input karyawan
Gambar 4.7 Activity Diagram Staf HRD manage karyawan
123
b. Input Jabatan
Gambar 4.8 Activity Diagram Staf HRD manage karyawan
c. Input departemen
Gambar 4.9 Activity Diagram Staf HRD manage karyawan
124
d. Input Kriteria
Gambar 4.10 Activity Diagram Staf HRD manage karyawan
2. Supervisor
Gambar 4.8 Activity Diagram supervisor manage karyawan
125
3. Admin dan Manajer HRD
Gambar 4.9 Activity Diagram Admin dan Manajer HRD manage karyawan
4. Activity Diagram Input Bobot Nilai Prestasi
Diagram aktifitas di bawah ini menggambarkan bagaimana user
menginput bobot nilai prestasi pada karyawan. Pembobotan ini digunakan untuk
membantu pihak Staf HRD (Human Resaurce development) dalam memasukan
penilaian prestasi karyawan setelah itu data yang telah diinput langsung diproses
perhitungan dengan menggunakan metode MPE secara sistematis, hasil akumulasi
perhitungan dan peringkat nilai tertinggi langsung dapat dilihat user berupa
laporan.
126
5. Activity Diagram Input Bobot Nilai Kinerja
Diagram aktifitas di bawah ini menggambarkan bagaimana user
menginput bobot nilai kinerja pada karyawan. Pembobotan ini digunakan
untuk membantu pihak supervisor dalam memasukan penilaian kinerja
karyawan setelah itu data yang telah diinput langsung diproses perhitungan
dengan menggunakan metode MPE secara sistematis, hasil akumulasi
perhitungan dan peringkat nilai tertinggi langsung dapat dilihat user berupa
laporan
Gambar 4.11 Activity Diagram Bobot Nilai Prestasi
127
6. Activity Diagram MPE
Diagram aktifitas di bawah ini digunakan oleh Manajer HRD untuk
melakukan view hasil perhitungan MPE yang telah dihitung secara sistematis dan
user dapat langsung view peringkat karyawan yang mendapatkan nilai tertinggi
setelah sudah mengetahui karyawan yang mendapatkan nilai tertinggi Manajer
HRD dapat memutuskan karyawan yang layak mendapatkan promosi kenaikan
jabatan.
Gambar 4.12 Activity Diagram Bobot Nilai Kinerja
128
Gambar 4.13 Activity Diagram MPE
7. Activity Diagram Manage User
Diagram aktifitas di bawah ini digunakan oleh admin untuk melakukan
penginputan data user dan update data user yang berfungsi untuk mengupdate
jabatan dan status aktif/tidak aktif selain itu manage user admin untuk
memberikan hak akses pada user
Gambar 4.14 Activity Diagram Manage User
129
8. Activity Diagram Laporan
Diagram aktifitas di bawah ini digunakan oleh Admin, Staf HRD,
supervisor dan Manajer HRD untuk melihat laporan berupa data list kriteria
penilaian karyawan, grafik dan beserta nilai akumulasi MPE dari masing-masing
karyawan sehingga user dapat mengetahui karyawan yang layak mendapatkan
promosi kenaikan jabatan dan Manajer HRD dapat merasa terbantu dalam hal
memutuskan karyawan yang layak mendapatkan promosi kenaikan jabatan selain
itu user dapat melakukan cetak atau menyimpan laporan berupa PDF yang
digunakan untuk pendokumentasian.
Gambar 4.15 Activity Diagram Laporan
130
9. Activity Diagram Logout
Diagram aktifitas di bawah ini menggambarkan bagaimana user
melakukan proses logout. Dalam aktivitas ini user memilih menu signout
untuk dapat keluar dari sistem, kemudian sistem akan menampilkan
halaman login kembali.
Gambar 4.16 Activity Diagram Logout
4.2.2.3 Sequance Diagram
Sequence diagram menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan
dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case, digambarkan pada sequence
diagram berikut ini:
1. Sequance Diagram Login
Diagram sekuensial yang terlihat pada gambar di bawah ini menceritakan
urutan kerja user dalam untuk dapat masuk ke dalam sistem. Hal pertama yang
harus dilakukan adalah memasukan username dan password. Sistem akan
memvalidasi username dan password tersebut. Jika kombinasinya benar, maka
131
sistem akan menampilkan halaman utama. Namun jika salah, sistem akan
menampilkan pesan kesalahan dan proses login gagal.
Gambar 4.17 Sequance Diagram Login
2. Sequance Diagram Manage Data karyawan
Sequance Diagram dari use case data karyawan ini adalah proses yang
dilakukan Admin, Staf HRD, supervisor dan Manajer HRD. Dari masing-masing
user mempunyai perbedaan hak akses seperti Staf HRD yang mempunyai hak
akses untuk input, update, delete dan view data karyawan, jabatan, departemen
sedangkan supervisor mempunyai hak akses untuk view dan update data riwayat
132
prestasi karyawan yang didapat dari penilaian dilapangan selama satu bulan serta
admin dan manajer HRD mempunyai hak akses untuk view data karyawan.
a. Data Karyawan
Gambar 4.18 Sequance Diagram Manage karyawan
133
b. Data Jabatan
Gambar 4.19 Sequance Diagram Manage karyawan
c. Data departemen
Gambar 4.20 Sequance Diagram Manage karyawan
134
3. Sequance Diagram Kriteria
Sequance Diagram dari use case kriteria ini adalah proses yang dilakukan
HRD dalam melakukan proses penginputan kriteria dan bobot penilaian. Kriteria
ini digunakan untuk sebagai bahan acuan dalam memasukan penilaian
berdasarkan standar baku perusahaan.
Gambar 4.21 Sequance Diagram Kriteria
135
4. Sequance Diagram Bobot nilai prestasi
Sequance Diagram dari use case bobot nilai ini adalah proses yang
dilakukan Admin dan Staf HRD dalam melakukan proses penginputan bobot nilai
prestasi. Pembobotan ini digunakan untuk membantu pihak Staf HRD (Human
Resaurce development) dalam memasukan penilaian prestasi karyawan setelah itu
data yang telah diinput langsung diproses perhitungan dengan menggunakan
metode MPE secara sistematis.
Gambar 4.22 Sequance Diagram Bobot nilai prestasi
136
5. Sequance Diagram Bobot Kinerja
Sequance Diagram dari use case bobot nilai ini adalah proses yang
dilakukan Admin dan supervisor dalam melakukan proses penginputan bobot
nilai prestasi. Pembobotan ini digunakan untuk membantu pihak supervisor
dalam memasukan penilaian kinerja karyawan setelah itu data yang telah
diinput langsung diproses perhitungan dengan menggunakan metode MPE
secara sistematis.
Gambar 4.23 Sequance Diagram Bobot nilai kinerja
137
6. Sequance Diagram MPE
Sequance Diagram dari use case MPE ini dilakukan oleh Manajer HRD
dan admin dan sequeance ini menggambarkan proses Manajer HRD dalam
melakukan view hasil perhitungan MPE yang telah dihitung secara sistematis dan
user dapat langsung view peringkat karyawan yang mendapatkan nilai tertinggi
setelah sudah mengetahui karyawan yang mendapatkan nilai tertinggi, Manajer
HRD dapat memutuskan karyawan yang layak mendapatkan promosi kenaikan
jabatan.
Gambar 4.24 Sequance Diagram MPE
138
7. Sequance Diagram Laporan
Sequance Diagram dari use case laporan ini digunakan oleh Admin, Staf
HRD, supervisor dan Manajer HRD untuk melihat laporan berupa data list
kriteria penilaian karyawan, grafik dan beserta nilai akumulasi MPE dari
masing-masing karyawan sehingga user dapat mengetahui karyawan yang
layak mendapatkan promosi kenaikan jabatan dan Manajer HRD dapat merasa
terbantu dalam hal memutuskan karyawan yang layak mendapatkan promosi
kenaikan jabatan selain itu user dapat melakukan cetak laporan berupa PDF
yang digunakan untuk pendokumentasian.
Gambar 4.25 Sequance Diagram Laporan
139
8. Sequance Diagram Manage User
Sequance Diagram dari use case data user ini digunaka oleh Admin untuk
memberikan hak akses untuk user serta data user ini berguna untuk
memberikan keterangan aktif/tidak aktif pada pemegang hak akses.
Gambar 4.26 Sequance Diagram Manage user
140
4.2.3 Desain Database
4.2.3.1 Tahapan untuk menyusun Class Diagram
1. Potensial Obyek
Untuk tahapan awalan dalam menbuat sebuah database maka
diperlukan sebuah rancangan untuk membangun sebuah database.
Sebagai acuan pembuatan database digunakan sebuah class diagram.
Untuk membuat class diagram, langkah awal yang dilakukan adalah
mengidentifikasi potensial obyek.
Tabel 4.19 Daftar potensial Obyek
Admin
Staf HRD
supervisor
Manajer HRD Karyawan
Nama jabatan
Nama
Alamat
Pendidikan
Ms Jabatan
No telp
Tanggal lahir
Riwayat prestasi
Waktu periode
Kriteria
Nama kriteria
Bobot
Pendidikan
Disiplin
Komunikatif
Tanggung jawab
Penalaran
Dorongan prestasi
Prestasi kerja
Nilai MPE
Username
Password
Status
Jabatan yang dipromosikan
Departemen
Nama departemen
141
2. Menentukan Analisis Potensial Obyek
Tidak semua kandidat (kata benda) menggambarkan obyek bisnis
yang didalam lingkup domain masalah. Dengan menganalisis tiap
kandidat, maka dapat ditentukan apakah kandidat tersebut harus
dipertahankan atau dihapus, dari daftar potential obyek tersebut, maka
dilakukan analisis untuk memilih obyek.
Tabel 4.20 Analisis Potensial Obyek
No Potensial obyek Reason
1 Admin Aktor pada sistem
2 Staf HRD Aktor pada sistem
3 supervisor Aktor pada sistem
4 Manajer HRD Aktor pada sistem
5 Karyawan Data karyawan
6 Nama X Attribute
7 Alamat X Attribute
8 Pendidikan X Attribute
9 Ms Jabatan Data jabatan
10 No telp X Attribute
142
11 Tanggal lahir X Attribute
12 Riwayat prestasi X Attribute
13 Waktu periode X Attribute
14 Jabatan promosi X Attribute
15 Bobot Data Bobot MPE
16 Pendidikan X Attribute
17 Kedisiplinan X Attribute
18 Tanggung jawab X Attribute
19 Penalaran X Attribute
20 Komunikatif X Attribute
21 Dorongan prestasi X Attribute
22 Prestasi kerja X Attribute
23 Nilai MPE Data nilai MPE
24 Username X Attribute
25 Password X Attribute
26 Status X Attribute
143
Departemen Data Departemen
Nama departemen Attribute
Kriteria Data kriteria
Nama kriteria Attribute
Bobot kriteria Attribute
Keterangan : = YA X = Tidak
Setelah daftar potensial obyek diseleksi dan dianalisis, maka didapat
obyek yang diusulkan untuk sistem pendukung keputusan untuk promosi kenaikan
jabatan.
Tabel 4.21 Propose obyek
Propose Obyek
Admin Karyawan
Staf HRD Nilai bobot
Supervisor Nilai MPE
Manajer HRD MS_Jabatan
Departemen Kriteria
Karena objek tersebut lebih dari satu, maka objek-objek tersebut dapat
dikatakan class, karena merupakan dasar dari pembuatan class diagram. Dari
144
daftar class diatas, struktur class sistem yang diajukan dapat digambarkan dengan
class diagram berikut :
Gambar 4.25 Class Diagram
146
4.2.3.3 Matriks CRUD Basis Data
Berikut adalah matriks Create, Read, Update, Delete (CRUD) basis data
sistem pendukung keputusan penilaian kinerja karyawan sebagai promosi
kenaikan jabatan Pada BPRS Harta Insan Karimah.
Tabel 4.19 Matriks CRUD Basis Data
Location
Entity – Attribute
Staf HRD
Supervisor
Manajer HRD
Admin
User
id_user R R R R
Username R R R CRD
Password RU RU RU RD
Jabatan R R R RUD
Status R R R RUD
Karyawan
Id R R R R
Kdkaryawan R R R R
147
Nama CRUD R R R
Alamat CRUD R R R
Pendidikan CRUD R R R
Jabatan CRUD R R R
Tgllahir CRUD R R R
Riwayatprestasi R CRUD - -
Waktuperiode CRUD R R R
Jabatan_promosi CRUD R R R
Bobot
Id R R R R
Kdkaryawan R R R R
Pendidikan CRU R RD R
Disiplin CRU R RD R
Komunikatif R CRU RD R
Penalaran R CRU RD R
Tanggungjawab R CRU RD R
148
Doronganprestasi R CRU RD R
Prestasi R CRU RD R
MPE
Id R R R R
Kdkaryawan R R R R
Pendidikan R R RD R
Disiplin R R RD R
Komunikatif R R RD R
Tanggungjawab R R RD R
Doronganprestasi R R RD R
Prestasi R R RD R
Ms_jabatan
Id R R R R
Nama_jabatan CRUD R R R
Departemen
Id R R R R
Nama_departemen CRUD R R R
149
Kriteria
Id_kriteria R R R R
Nama_kriteria CRUD R - -
Bobot_kriteria CRUD R - -
Keterangan: C = create, R = read, U = update, D = delete
4.2.3.3 Perancangan Database
1. Nama Tabel : Tabel User
Primary Key : Id
Foreign Key : -
Fungsi Tabel : Digunakan untuk masuk kedalam sistem
Tabel 4.20 Tabel Database Admin
Nama Field Type Keterangan
PK Id_user INT (11) Id user
auto_increment
Username Varchar (20) Username yang
untuk masuk dalam
sistem
Password Varchar (10) Password yang
untuk masuk dalam
sistem
150
Nama Varchar (30) Nama admin
Jabatan Varchar (11) Jabatan admin
Status Varchar (8) Status aktif admin
2. Nama Tabel : Tabel Bobot
Primary Key : Id_Bobot
Foreign Key : KdKaryawan
Fungsi Tabel : Digunakan untuk memasukan bobot nilai untuk
karyawan
Tabel 4.21 Tabel Database Bobot
Nama Field Type Keterangan
PK Id INT (11) Id bobot auto_increment
FK Kdkaryawan Varchar (6) Kode yang dimiliki
masing-masing karyawan
agar mudah
mengaksesnya dalam
sistem
Pendidikan Int (1) Pendidikan yang dimiliki
151
karyawan
Disiplin Int (1) Tingkat kedisiplinan yang
dipunyai karyawan
Komunikatif Int (1) Gaya komunikatif yang
dimiliki karyawan
Penalaran Int (1) Sifat penalaran yang
dimiliki karyawan
Tanggungjawab Int (1) Rasa tanggung jawab
yang dimiliki karyawan
untuk kepentingan
kelompok dan perusahaan
Doronganprestasi Int (1) Dorongan prestasi yang
dimiliki karyawan.
Prestasi Int (1) Prestasi yang telah
dilakukan oleh karyawan
selama 1 bulan dengan
ditambahkan nilai-nilai
sebelumya.
152
3. Nama Tabel : Tabel Karyawan
Primary Key : Kd_Karyawan
Foreign Key : Id_user
Fungsi Tabel : Digunakan untuk memasukan data karyawan.
Tabel 4.22 Tabel Database Karyawan (sumber:penulis)
Nama Field Type Keterangan
Id INT (11) Id karyawan
auto_increment
PK Kdkaryawan Varchar
(6)
Kode yang dimiliki masing-
masing karyawan agar
mudah mengaksesnya
dalam sistem
FK Id_jabatan Int (3) Kode jabatan
Nama Varchar
(30)
Nama dari karyawan yang
dicalonkan
Alamat Varchar
(50)
Alamat karyawan yang
dicalonkan
153
Pendidikan Varchar
(5)
Pendidikan yang dimiliki
karyawan
Jabatan Varchar
(15)
Nama jabatan yang sedang
dijalankan karyawan
Tgllahir Date Tanggal lahir karyawan
Riwayatprestasi Varchar
(300)
Laporan prestasi yang
digunakan sebagai tolak
ukur memasukan nilai
dalam bobot kinerja
Awalperiode Year (4) Awal karyawan masuk dan
bekerja dalam perusahaan
tersebut.
Jabatan_promosi Varchar
(50)
Jabatan yang dipromosikan
oleh perusahaan
FK Id_User Int(11) User yang mempunyai hak
akses.
154
4. Nama Tabel : Tabel MPE
Primary Key : Id_MPE
Foreign Key : KdKaryawan, dan Id_user
Fungsi Tabel : Digunakan untuk menghitung bobot yang telah
dimasukan sehingga menghasilkan hasil MPE
Tabel 4.23 Tabel Database MPE
Nama Field Type Keterangan
PK Id_MPE INT (11) Id MPE auto_increment
FK Kdkaryawan Varchar (6) Kode yang dimiliki
masing-masing
karyawan agar mudah
mengaksesnya dalam
sistem
Pendidikan Int (11) Pendidikan yang
dimiliki karyawan
Disiplin Int (11) Tingkat kedisiplinan
yang dipunyai
karyawan
Prestasi Int (11) Prestasi yang telah
dilakukan oleh
karyawan selama 1
bulan dengan
ditambahkan nilai-nilai
155
sebelumya.
Komunikatif Int (11) Gaya komunikatif yang
dimiliki karyawan
Penalaran Int (11) Sifat penalaran yang
dimiliki karyawan
Tanggungjawab Int (11) Rasa tanggung jawab
yang dimiliki karyawan
untuk kepentingan
kelompok dan
perusahaan
Dprestasi Int (11) Dorongan prestasi yang
dimiliki karyawan.
FK Id_User Int(11) User yang mempunyai
hak akses.
5. Nama Tabel : Tabel ms_jabatan
Primary Key : Id_jabatan
Foreign Key : kd_karyawan, id_departemen
Tabel 4.24 Tabel Database ms_jabatan
Nama Field Type Keterangan
PK Id_jabatan Int (3) Id_jabatan
156
Nama_jabatan Varchar (255) Nama dari jabatan
yang terdapat di
BPRS HIK
FK Kd_Karyawan Varchar (6) Kode karyawan
FK Id_departemen Int (3) Kode departemen
6. Nama Tabel : Tabel Departemen
Primary Key : Id_departemen
Foreign Key : kd_karyawan dan id_jabatan
Tabel 4.25 Tabel Database departemen
Nama Field Type Keterangan
PK Id_departemen Int (3) Id_departemen
Nama_departamen Varchar (255) Nama depertemen
FK Kd_karyawan Varchar (6) Kode karyawan
FK Id_jabatan Int (3) Kode jabatan
157
7. Nama Tabel : Tabel Kriteria
Primary Key : Id_kriteria
Foreign Key : id_bobot dan id_user
Tabel 4.26 Tabel Database kriteria
Nama field Type Keterangan
PK Id_kriteria Int (3) Kode kriteria
Nama_kriteria Varchar (10) Nama kriteria
Bobot_nilai Int (3) Score bobot
Fk Id_user Int (11) Kode user
4.2.4 Desain Interface
4.2.4.1 Grafik User Interface (GUI)
Untuk memudahkan dalam pembangunan sistem informasi pendukung
keputusan, terhadap satu tahap yang harus dilakukan yaitu membuat tampilan
rancangan antarmuka bagi setiap pengguna. Berikut ini rancangan antar muka
Sistem Penunjang Keputusan Promosi Kenaikan Jabatan.
158
1. Rancangan Login
Rancangan ini digunakan user untuk masuk kedalam sistem.
2. Rancangan Staf HRD
Rancangan ini merupakan halaman utama sistem Staf HRD.
3. Rancangan Manage Karyawan
Rancangan ini digunakan Staf HRD untuk mengelola data karyawan terdiri
dari :
a. Rancangan Input Karyawan
Rancangan ini digunakan Staf HRD untuk memasukan data karyawan yang
Gambar 4.26 Rancangan Login
Gambar 4.27 Rancangan Staf HRD
SPK Penilaian Kinerja Karyawan
159
dicalonkan untuk mendapatkan promosi kenaikan jabatan.
b. Rancangan Data Karyawan
Rancangan ini digunakan Staf HRD untuk melihat data karyawan secara
keseluruhan, mengupdate data karyawan dan delete data karyawan
Gambar 4.29 Rancangan Data Karyawan
4. Rancangan Bobot Nilai Prestasi
Rancangan bobot nilai prestasi digunakan oleh Staf HRD untuk memasukan
bobot nilai prestasi karyawan yang terdiri dari pendidikan dan kedisipilinan.
Gambar 4.28 Rancangan Input Karyawan
160
Gambar 4.30 Rancangan Kriteria Bobot nilai prestasi
Gambar 4.31 Rancangan Kriteria Bobot nilai prestasi
5. Rancangan Bobot Update
Rancangan ini digunakan oleh Staf HRD untuk mengupdate bobot nilai
prestasi karyawan.
Kriteria penialaian prestasi
No Kriteria keterangan score bobot
Untuk melakukan penilaian silahkan klik disini
161
Gambar 4.31 Rancangan Bobot upadate
6. Rancangan Supervisor
Rancangan ini merupakan halaman utama supervisor
Gambar 4.32 Rancangan Halaman utama supervisor
7. Rancangan Karyawan
Rancangan ini digunakan supervisor untuk melihat karyawan yang
dicalonkan secara keseluruhan dan dapat mengupdate data karyawan tetapi
162
mempunyai batasan hak akses yaitu hanya dapat menginput riwayat prestasi.
8. Rancangan Bobot Nilai Kinerja
Rancangan ini digunakan supervisor untuk menginput penilaian kinerja
karyawan selama satu bulan yang terdiri dari pendidikan, disiplin, prestasi,
komunikatif, penalaran, tanggung jawab, dorongan prestasi.
Gambar 4.33 Rancangan Karyawan
163
Gambar 4.34 Rancangan keterangan Bobot Kinerja
Gambar 4.35 Rancangan Bobot Kinerja
Kriteria penilaian kinerja
No kriteria keterangan score bobot
Untuk melakukan penilaian silahkan klik disini
164
9. Rancangan Manager HRD
Rancangan ini merupakan halaman utama sistem Manager HRD.
10. Rancangan Karyawan
Rancanan ini digunakan Manajer HRD untuk melihat data karyawan yang
dicalonkan secara keseluruhan.
Gambar 4.36 Rancangan Halaman Utama Manager HRD
Gambar 4.37 Rancangan Karyawan
MPE
MPE
165
11. Rancangan MPE
Rancangan ini digunakan Manajer HRD untuk melihat akumulasi penilaian
dari masing-masing karyawan dan akumulasi ini digunakan untuk membantu
Manajer HRD dalam mengambil keputusan.
Gambar 4.38 Rancangan MPE
12. Rancangan Admin
Ini merupakan halaman utama admin yang mempunyai hak akses untuk view
data karyawan, data MPE, laporan dan mempunyai hak akses manage User.
Gambar 4.39 Rancangan Admin
MPE
166
13. Manage User
Rancangan ini digunakan admin untuk mengelola data user yang terdiri dari:
a. Insert user
Rancangan ini digunakan admin untuk menginput data user yang
mendapatkan hak akses.
b. Data User
Rancangan ini digunakan admin untuk melihat user secara keseluruhan dan
dapat mengupdate status user aktif/tidak aktif.
Gambar 4.40 Rancangan Insert user
Gambar 4.41 Rancangan Data user
167
14. Rancangan Laporan
Rancangan ini digunakan Manajer HRD, Staf HRD, Supervisor dan Admin
untuk melihat laporan dari hasil penilaian karyawan selama satu bulan berupa
grafik, data list karyawan dan akumulasi MPE serta dapat melihat karyawan
mana yang layak mendapatkan promosi kenaikan jabatan.
Gambar 4.41 Rancangan Laporan
4.3 Pelaksanaan (Implementation)
Pada fase ini terbagi menjadi 2 tahap yaitu penulisan script atau pembuatan
program dan pengujian sistem penunjang keputusan promosi kenaikan jabatan.
4.3.1 Coding Program
Bahasa pemerograman yang digunakan dalam pengaplikasiaa coding
program pada Sistem Pendukung Keputusan promosi kenaikan jabatan adalah
bahasa pemerograman PHP dan Sedangkan database yang digunakan adalah
MYSQL.
Nilai
MPE
Nama Karyawan
168
4.3.2 Testing Program (Black Box)
Pengujian yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan black box
testing. Metode black box testing melakukan pengujian tanpa melihat source code
program dan dijalankan oleh tester atau user untuk mengamati program apakah
telah menerima input, memproses, dan pengujian ini dapat diketahui apakah
sistem dapat memberikan keluaran seperti yang diharapkan atau tidak. Hasil dari
pengujian dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
1. Staf HRD
Tabel 4.24 Hasil Pengujian Aplikasi (Staf HRD)
No Rancangan Proses Hasil Yang Diharapkan Hasil Keterangan
1. Membuka halaman
localhost/adeirma/ha
rta insan karimah.
Masuk halaman login
pada aplikasi sistem
pendukung keputusan
kinerja karyawan
OK Dapat dilihat pada
gambar loggin di
lampiran 5
2. Masukan username
dan password Staf
HRD, supervisor
Manager HRD dan
Admin
Masuk kedalam menu
utama Staf HRD,
supervisor, manager
HRD dan admin
OK Dapat dilihat pada
gambar menu utama di
lampiran 5
169
3. Klik menu manage
karyawan dan pilih
“input karyawan”
pada staf HRD
Masuk kedalam menu
input karyawan
OK Dapat dilihat pada
gambar menu input
karyawan dilampiran 5
4. Klik menu manage
karyawan dan pilih
“karyawan” pada staf
HRD
Masuk kedalam menu
karyawan dan user dapat
melihat daftar karyawan
yang dicalonkan
OK Dapat dilihat pada
gambar menu karyawan
dilampiran 5
5. Klik menu bobot
nilai prestasi pada
staf HRD
Masuk kedalam menu
penilaian karyawan yang
diisikan oleh staf HRD
yang terdiri dari
pendidikan dan disiplin
OK Dapat dilihat pada
gambar menu bobot
nilai prestasi di
lampiran 5
6. Klik menu bobot
update nilai prestasi
pada staf HRD
Masuk kedalam menu
update bobot karyawan
yang diupadate oleh staf
HRD dan data berubah.
OK Dapat dilihat pada
gambar menu bobot
update nilai prestasi di
lampiran 5
7. Klik menu laporan
Masuk kedalam menu
laporan dan menampilkan
laporan berupa garfik
OK Dapat dilihat pada
gambar menu laporan
di lampiran 5
170
yang secara terurut dan
menampilkan hasil
perhitungan MPE dari
masing-masing karyawan
beserta akumulasi nilai
MPE . Hasil laporan dapat
di print out pada format
8. Klik menu sign out Dapat keluar dari
program
OK Dapat dilihat pada
gambar sign out di
lampiran 5
2. Supervisor
Tabel 4.25 Hasil Pengujian Aplikasi (supervisor)
no Rancangan Proses Hasil Yang Diharapkan Hasil Keterangan
1. Membuka halaman
localhost/adeirma/harta
insan karimah.
Masuk halaman login
pada aplikasi sistem
pendukung keputusan
kinerja karyawan
OK Dapat dilihat pada
gambar loggin di
lampiran 5
171
2. Masukan username dan
password staf HRD,
supervisor, manager
HRD dan admin
Masuk kedalam menu
utama staf HRD,
supervisor, manager
HRD dan admin
OK Dapat dilihat pada
gambar menu utama di
lampiran 5
3. Klik menu manage
karyawan dan pilih
“karyawan”
Masuk kedalam menu
karyawan dan user dapat
melihat daftar karyawan
yang dicalonkan
OK Dapat dilihat pada
gambar menu karyawan
dilampiran 5
4. Klik menu aksi gambar
(: ) untuk menginput
riwayat prestasi yang
dilakukan karyawan
selama 1 bulan dengan
ditambahkan nilai-nilai
sebelumya.
Masuk kedalam menu
karyawan dan user
mempunyai hak akses
untuk menginput riwayat
prestasi yang didapatkan
selama penilaian 1 bulan
dengan ditambahkan
nilai-nilai sebelumya.
OK Dapat dilihat pada
gambar mnu karyawan
dilampiran 5
5. Klik menu bobot
nilai kinerja pada
supervisor
Masuk kedalam menu
penilaian karyawan yang
diisikan oleh supervisor
yang terdiri dari prestasi,
penalaran, tanggung
OK Dapat dilihat pada
gambar menu bobot
nilai kinerja di lampiran
5
172
jawab, komunikatif dan
kecakaran, dan dorongan
6. Klik menu bobot
nilai kinerja pada
supervisor
Masuk kedalam menu
bobot nilai kinerja
karyawan yang diupadate
oleh supervisor dan data
berubah.
OK Dapat dilihat pada
gambar menu bobot
nilai kinerja nilai
prestasi di lampiran 5
7. Klik menu laporan
Masuk kedalam menu
laporan dan menampilkan
laporan berupa garfik
yang secara terurut dan
menampilkan hasil
perhitungan MPE dari
masing-masing karyawan
beserta akumulasi nilai
MPE . Hasil laporan dapat
di print out pada format
OK Dapat dilihat pada
gambar menu laporan
di lampiran 5
173
8. Klik menu sign out Dapat keluar dari
program
OK Dapat dilihat pada
gambar sign out di
lampiran 5
3. Manager HRD
Tabel 4.26 Hasil Pengujian Aplikasi (Manager HRD)
No Rancangan Proses Hasil Yang Diharapkan Hasil Keterangan
1. Membuka halaman
localhost/adeirma/h
arta insan karimah.
Masuk halaman login pada
aplikasi sistem pendukung
keputusan kinerja karyawan
OK Dapat dilihat pada
gambar loggin di
lampiran 5
2. Masukan username
dan password staf
HRD, supervisor,
Manager HRD dan
admin
Masuk kedalam menu
utama staf HRD, supervisor
manager HRD dan admin
OK Dapat dilihat pada
gambar menu utama di
lampiran 5
3. Klik menu manage
karyawan dan pilih
“karyawan”
Masuk kedalam menu
karyawan dan user dapat
melihat daftar karyawan
yang dicalonkan
OK Dapat dilihat pada
gambar menu karyawan
dilampiran 5
174
4. Klik menu laporan
Masuk kedalam menu
laporan dan menampilkan
laporan berupa garfik yang
secara terurut dan
menampilkan hasil
perhitungan MPE dari
masing-masing karyawan
beserta akumulasi nilai MPE
. Hasil laporan dapat di print
out pada format PDF
OK Dapat dilihat pada
gambar menu Laporan
dilampiran 5
5. Pilih menu
MPE dan klik
tanda( ) ceklis
Masuk kedalam menu
MPE dan dapat
mengahapus data
penilain MPE karyawan
OK Dapat dilihat pada
gambar menu MPE di
lampiran 5
9. Klik menu sign out Dapat keluar dari program OK Dapat dilihat pada
gambar sign out di
lampiran 5
175
4. Admin
Tabel 4.27 Hasil Pengujian Aplikasi (admin)
No Rancangan Proses Hasil Yang Diharapkan Hasil Keterangan
1. Membuka halaman
localhost/adeirma/ha
rta insan karimah.
Masuk halaman login
pada aplikasi sistem
pendukung keputusan
kinerja karyawan
OK Dapat dilihat pada
gambar loggin di
lampiran 5
2. Masukan username
dan password admin
Masuk kedalam menu
utama admin
OK Dapat dilihat pada
gambar menu utama di
lampiran 5
3. Klik Manage
Karyawan
Masuk kedalam menu
karyawan yang berfungsi
untuk view data
karyawan
4. Klik MPE Masuk kedalam MPE
yang berfungsi view data
penilaian MPE
5. Klik Manage user Masuk kedalam menu
user yang berfungsi input
dan update statu user
active/inactive
OK Dapat dilihat pada
gambar menu manage
User di lampiran 5
176
6. Klik menu laporan
Masuk kedalam menu
laporan dan menampilkan
laporan berupa garfik
yang secara terurut dan
menampilkan hasil
perhitungan MPE dari
masing-masing karyawan
beserta akumulasi nilai
MPE . Hasil laporan dapat
di print out pada format
OK Dapat dilihat pada
gambar menu laporan
di lampiran 5
7. Klik menu sign out Dapat keluar dari
program
OK Dapat dilihat pada
gambar sign out di
lampiran 5
177
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. Sistem penunjang keputusan dengan analisis MPE (Metode Perbandingan
Eksponensial) bertujuan untuk mendapatkan karyawan yang layak
mendapatkan promosi kenaikan jabatan, sistem penilaian terdiri dari 7
(tujuh) diantaranya pendidikan, prestasi kerja, disiplin, komunikatif,
kerjasama, penalaran, dorongan berprestasi dan tanggung jawab penilaian
sendiri dilakukan oleh staf HRD dan supervisor sedangkan manager HRD
hanya sebagai penanggung jawab dalam proses pengambilan keputusan.
2. Hasil dari penelitian ini berupa grafik dan akumulasi penialaian MPE yang
memperlihatkan urutan peringkat dari masing-masing karyawan yang di
kandidatkan.
178
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan analisis yang telah dikemukakan, maka
diajukan beberapa saran untuk penelitian berikutnya, yaitu:
1. Aplikasi ini hanya mencakup sedikit jenis data karyawan yang dipakai, akan
lebih baik bila aplikasi ini mencakup seluruh jenis data karyawan yang ada
pada BPRS Harta Insan Karimah Cileduk.
2. Aplikasi ini belum adanya even history user untuk melihat aktivitas
pengguna, akan lebih baik kedepannya aplikasi ini memiliki even history
user.
179
Daftar Pustaka
Budiyanto,Eko. 2013. Sistem Informasi Manajemen Sumberdaya Manusia,
cetakan pertama, Yogyakarta : Graha Ilmu. Dodit Suprianto. 2008. Buku Pintar Pemrograman PHP. OASE Media. Bandung Hasibuan. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan ke 7 edisi revisi,
Jakarta: Sinar Grafika Offset Jogiyanto HM. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit
Andi. Kendal & Kendal. 2010.Analisis dan Perancangan Sistem, Edisi ke-5, Jilid 1,
Jakarta : PT.Indeks. Ma’arif MS dan Tanjung, H. 2003 Teknik-Teknik Kuantitatif Untuk Manajemen ,
Jakarta: Grasindo Marimin. 2005. Teknik dan Aplikasi Pengambilan keputusan dengan Kriteria
majemuk, cetakan kedua, Jakarta : Grasindo Jakarta. Munawar. 2009. Pemodelan Visual dengan UML. Yogyakarta: Graha Ilmu. Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML. Yogyakarta: Graha Ilmu Mulyanto,agus. 2009 .Sistem Informasi, cetakan ke satu, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. Nugroho, Bunafit. 2004. Aplikasi Pemrograman Web Dinamis dengan PHP dan
MySQL, Yogyakarta: Gava Media. Peranginangin, Kasiman. 2006. Aplikasi WEB dengan PHP dan MySQL,
Yogyakarta: Andi. Rangkuti, Haris. Metode Pengambilan keputusan secara efektif pada kriteria
majemuk dengan metode Bayes, MPE, CPI, dan AHP. Yogyakarta : Universitas Atmajaya. 2010
180
Shalahudin. 2011. Rekayasa Perangkat Lunak, Bandung. Sholiq 2006, Pemodelan sistem Informasi berorientasi objek dengan UML.
Yogyakarta: Graha Ilmu. Supranto 2005, Teori Dan Pemrograman Grafika Komputer, Yogykarta: Gava
Media Whitten JL, Bentley LD, Dittman KC.2004.Metode Desain Dan Analisis Sistem
edisi 6.(Terjemah System Analysis Dan Design Method). Penerjamah:Tim penerjemah Andi, editor.Yogyakarta:Andi.
www.bprshik.com/bprs-harta-insan-karimah
1. Halaman Login
Ini merupakan gambar tampilan awalan utama login Apabila username
dan passwordnya benar maka langsung masuk pada menu halaman utama
user
Tampilan apabila memasukan username dan passwordnya
salah
2. Halaman Staf HRD
Ini merupakan halaman utama staf HRD
2. Halaman Input Karyawan (Staf HRD)
3. Halaman Manage Karyawan
Ini merupakan halaman input karyawan
Ini merupakan tampilan alert apabila ada kesalahan dalam penulisan
4.
5.
6. Halaman Bobot Nilai Prestasi (Staf HRD)
Ini merupakan contoh penulisan yang salah
4. Tampilan menu karyawan
Menu ini berfungsi untuk menampilkan daftar karyawan yang telah
diinput dan menu ini dapat digunakan untuk update dan delete data
karyawan
5.
7. Halaman Bobot Update (Staf HRD)
8. Halaman Utama Koordinator
5. Tampilan menu bobot prestasi
6. Tampilan Utama Koordinator
9. Halama Karyawan
10. Halaman MPE
7. Tampilan input karyawan (Riwayat prestasi)
Ini merupakan tampilan awal saat ingin memasukan riwayat prestasi
12. Tampilan Manage User
Insert User
Data User
Menampilkan user yang memgang hak akses dalam pemakaian aplikasi penilaian kinerja karyawan
\\\
LAMPIRAN 5
BUKU PETUNJUK MANUAL
PENGGUNAAN APLIKASI
“Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusaban Penilaian Kinerja Karyawan
Sebagai Promosi Kenaiakan Jabatan Dengan Menggunakan Metode Perbandingan
Eksponensial”
I. PERANGKAT LUNAK
Untuk menggunakan sistem ini diperlukan perangkat lunak (software)
dalam menjalankannya diantaranya :
1. Server :
a. Sistem Operasi Windows 2007
b. Webserver software : Wampp
c. Language software : PHP
d. Database software : MySQL
2. Client :
a. Microsoft 7 ultimate service pack 1
b. Browser google chrome
II. PERANGKAT KERAS
Untuk dapat menjalankan program ini, tidak hanya dengan memenuhi
perangkat lunak saja, tetapi dibutuhkan perangkat keras untuk
komputer.
Spesifikasi minimum yang dianjurkan adalah sebagai berikut :
1. Server :
a. Processor : Intel core 2 Duo processor T6600 (2.2 GHz,
800Mhz FSB)
b. Memory : minimal 954 MB
c. Harddisk : minimal 1 GB
d. Perangkat pendukung akses internet
2. Client :
a. Processor : Setara dengan pentium IV atau ke atas
b. Memory : Minimal 256 MB atau lebih
c. Harddisk : minimal 1 GB
d. Perangkat pendukung akses internet
III. INSTALASI/SETUP APLIKASI
A. Instalasi Perangkat Lunak
Untuk dapat menjalankan aplikasi ini, ada beberapa perangkat
lunak yang diperlukan yaitu :
1. Taruh paket wampp di folder C
2. Sent to Wampp ke dekstop
3. Simpanlah program aplikasi pada direktori
C:\Wampp\www.
4. Simpanlah database pada direktori C:\Wampp\mysql\data.
5. Kemudian aktifkan Wampp pada komputer anda, yaitu
bukalah Wampp dan klik YES seperti pada gambar berikut :
6. Selanjutnya aplikasi dapat dijalankan pada web browser
dengan alamat :
http://localhost/ade irma/dashboard.php untuk membuka
halaman utama Manajer HRD, Koordinator dan Staf HRD
IV. APLIKASI/PROGRAM
Tahap selanjutnya adalah masuk ke dalam aplikasi melalui
http://localhost/ade irma/dashboard.php maka aplikasi dapat digunakan
sesuai kebutuhan. Aplikasi ini menggunakan 3 pengguna yaitu
Manajer HRD, Koordinator dan Staf HRD. Masing-masing pengguna
harus menggunakan username dan password sebagai berikut :
Posisi Jabatan Username Password
Staf HDR Nur 1234
Supervisor Ade Qwerty
Manajer HRD Irma 1234
Admin Admin 1234
Keterangan :
1. Username dan password dapat di non-aktivkan oleh manajer HRD apabila
yang mempunyai akun tersebut tidak menjabat lagi.
2. Password dapat dirubah oleh usernya sendiri.
3. Username dan password dapat di input kembali oleh manajer HRD.
3. Halaman Login
Ini merupakan gambar tampilan awalan utama login Apabila username
dan passwordnya benar maka langsung masuk pada menu halaman utama
user
4. Halaman Staf HRD
Ini merupakan halaman utama staf HRD
11. Halaman Manage Karyawan
Ini merupakan halaman input karyawan staf HRD.
6. Tampilan menu karyawan
Menu ini berfungsi untuk menampilkan daftar karyawan yang telah
diinput dan menu ini dapat digunakan untuk update dan delete data
karyawan
7.
12. Halaman Bobot Update (Staf HRD)
13. Tampilan menu bobot prestasi
14. Tampilan Utama Koordinator
13. Halama Karyawan
14. Halaman MPE
15. Tampilan input karyawan (Riwayat prestasi)
Data User
Menampilkan user yang memang hak akses dalam pemakaian aplikasi
penilaian kinerja karyawan
\\\
Tampilan pada saat merubah status dari active menjadi inactive