rancang bangun sistem pendukung keputusan

241
RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN SEBAGAI PROMOSI KENAIKAN JABATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL (MPE) (Studi Kasus : BPRS Harta Insan Karimah) Skripsi Ini Diajukan Sebagai Syarat Mendapatkan Gelar S.Si. Oleh : Ade Irma Nurfatmalia 1711093000018 Dosen Pembimbing : 1. Meinarini Catur Utami, MT 2. Muhamad Nur Gunawan, MBA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Upload: khangminh22

Post on 09-Jan-2023

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

 

 

 

 

RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN SEBAGAI PROMOSI

KENAIKAN JABATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL (MPE)

(Studi Kasus : BPRS Harta Insan Karimah)

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Syarat Mendapatkan Gelar S.Si.

Oleh :

Ade Irma Nurfatmalia

1711093000018

Dosen Pembimbing :

1. Meinarini Catur Utami, MT

2. Muhamad Nur Gunawan, MBA

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2015  

 

HALAMAN PERNYATAAN

DENGAN SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL

“Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja

Karyawan Sebagai Promosi Kenaikan Jabatan Dengan Menggunakan

Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) Studi Kasus : BPRS. Harta

Insan Karimah Cileduk”.

INI BENAR-BENAR ASLI KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH

DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA

PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, April 2015

ADE IRMA NURFATMALIA

1711093000018

 

ii

 

Abstrak

“Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Sebagai Promosi Kenaikan Jabatan Dengan Menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE)” oleh Ade Irma Nurfatmalia– 1711093000018 dibawah bimbingan Meinarini Catur Utami, MT dan M. Nur Gunawan, MBA

BPRS Harta Insan Karimah merupakan bank perkreditan rakyat yang

melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah yang mempunyai 4 cabang berpusat di jalan cileduk raya dan terdapat 200 karyawan yang mengabdi di perusahaan tersebut, saat ini BPRS Harta Insan Karimah belum mempunyai aplikasi yang dapat membantu pihak manajer HRD dalam mengambil keputusan untuk promosi kenaikan jabatan, masalah yang sering terjadi sulitnya manajer HRD dalam memutuskan kandidat yang terbaik dan untuk saat ini kriteria penilaian belum seluruhnya dipakai dikarnakan masih adanya karyawan yang langsung mendapatkan promosi kenaikan jabatan hanya dilihat dari 1 kriteria saja, sistem yang dipakai saat ini pada BPRS Harta Insan Karimah masih menggunakan MS.Excel Tujuan pembuatan aplikasi ini untuk memudahkan Manajer HRD dalam menentukan karyawan yang layak mendapatkan jabatan yang dipromosikan. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemerograman PHP (Hypertext Preprocessor), wamp server 2.5 sebagai local server, MYSQL sebagai database server, dan PHPMyAdmin sebagai web server. UML (Unified Modelling Langauge) sebagai perancangan sistem dan Dreamweaver CS6 sebagai software pendukung. Hasil dari penelitian ini berupa grafik dan hasil penilaian akumulasi MPE yang memperlihatkan urutan peringkat dari masing-masing karyawan dan bisa menjadi dasar untuk pihak Manajer HRD dalam mengambil keputusan untuk memilih karyawan yang layak mendapatkan jabatan yang telah ditawarkan.

Kata Kunci: BPRS Harta Insan Karimah, Metode Perbandingan Eksponensial (MPE), Rapid Application Development (RAD), Unified Modelling Language (UML), Hypertext Preprocessor (PHP).

V Bab + 180 Halaman + 57 Gambar + 27 Tabel + 5 Lampiran. Pustaka Acuan: 15 (2004 – 2013)

iii  

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas karunia, rahmat dan

hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis. Sholawat serta salam tak lupa

tercurah bagi junjungan besar Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan keluarga

beliau, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Rancang

Bangun Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Sebagai

Promosi Kenaikan Jabatan Dengan Menggunakan Metode Perbandingan

Eksponensial (MPE)”.

Penyusunan skripsi ini telah banyak mendapat bantuan dari berbagai

pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, secara moril maupun materil.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis hendak mengucapkan terima kasih

kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini:

1. Allah SWT yang telah memberikan Ridho nya serta Rasullulah Saw yang

telah menjadi Tauladan yang baik.

2. Bapak Dr. Agus Salim,,M.Si, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Zulfiandri, MMSI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Meinarini Catur Utami, MT selaku dosen pembimbing I yang telah

banyak memberikan kemudahan dalam mengurus segala hal dan yang

iv  

telah sabar memberikan pengarahan dan masukan dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini

5. Bapak Muhammad Nur Gunawan, MBA selaku dosen pembimbing II

yang telah sabar memberikan pengarahan dan masukan dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Bapak Dr. Ahmad nurul fajar, S.T., M.T selaku dosen penguji 1 yang telah

sabar dan membantu dalam merevisi skripsi ini dengan baik.

7. Bapak Syarif Hidayatuloh, MMSI selaku dosen penguji 2 yang telah sabar

dan membantu dalam merevisi skripsi ini dengan baik.

8. BPRS. Harta Insan Karimah Cileduk yang telah mengijinkan saya untuk

melakukan riset skripsi disana terutama pak Zamal selaku Kepala

Personalia yang telah memberikan gambaran tentang proses penilaian

karyawan disana

9. Teman-Teman ku Di kampus tercinta UIN JAKARTA yaitu pola 1.3 CCIT

, Pola 2 CCIT, TI Pola 1 dan 2, Ka Ade Yoseman, Ka Widi, Ka Hadi, ka

Anjar, Sefti, Rahma, Altof, firly dan lainnya yang telah memberikan

support pada penulis dalam skripsi ini.

10. Ibuku dan Ayahku yang telah membiayai kuliahku dari semester 1 sampai

semester 7, Adikku Noval Rivaldi tersayang serta keluarga besarku, tanpa

doa dan dukungan mereka penulis tidak akan memiliki semangat yang

besar untuk menyelesaikan penulisan ini.

11. Arifin Ardhi, Denis Ryan, Rein, Rahmadan Pratama, Dimas Sovereino,

Tedi Sudarna, Tante Nining, Tante Nita , Ibu Asep, Ibu dede, Ibu Aris,

v  

dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah

banyak membantu dan memberikan masukkan, inspirasi dalam penulisan

skripsi ini.

Penulis sadar bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

untuk tercapainya hasil penulisan yang lebih baik di masa yang akan datang.

Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat khususnya kepada peneliti sendiri dan

bagi yang membacanya. Amin.

Jakarta, Maret 2015

ADE IRMA NURFATMALIA NIM 1711093000018

 

  

DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................................ i

Abstrak...................................................................................................................... ii

Kata Pengantar......................................................................................................... iii

Daftar Isi ................................................................................................................... vi

Daftar Gambar ......................................................................................................... xi

Daftar Tabel.............................................................................................................. xiv

Daftar Simbol ……………………………………………………………………... xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah … ............................................................. 4

1.3 Batasan Masalah …................................................................ 4

1.4 Tujuan Penelitian …............................................................... 5

1.5 Manfaat Penelitian ….............................................................. 5

1.6 Metode Penelitian …............................................................... 6

1.6.1 Metode Pengumpulan Data …........................................ 6

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem …................................... 7

1.7 Sistematika Penulisan …........................................................ 8

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Perancangan Sistem ................................................... 9

2.2 Konsep Dasar Sistem Dan Informasi ...................................... 10

2.2.1 Pengertian Sistem ........................................................... 10

2.2.2 Karakteristik Sistem ........................................................ 10

  

2.2.3 Klasifikasi Sistem ............................................................ 14

2.3 Konsep Dasar Informasi ........................................................... 16

2.3.1 Pengertian Informasi ...................................................... 16

2.3.2 Kualitas Informasi........................................................... 17

2.4 Definisi Sistem Informasi ......................................................... 18

2.4.1 Kemampuan Sistem Informasi...................................... 18

2.5 Definisi Sistem Pendukung Keputusan.................................. 19

2.5.1 Komponen DSS ........................................................... 19

2.5.2 Karakteristik DSS ......................................................... 20

2.5.3 Tahapan Keputusan ...................................................... 21

2.6 Definisi MPE (Metode Perbandingan Eksponensial) ................ 21

2.6.1 Alasan Menggunakan MPE........................................... 21

2.6.2 Prosedur MPE ............................................................ 22

2.7 Promosi Kenaikan Jabatan ...................................................... 23

2.7.1 Peranan Dan Pengertian Kenaikan Jabatn. ................. 23

2.7.2 Syarat-syarat Promosi Kenaikan Jabatan .................. 23

2.8 UML (Unified Modeling Language ....................................... 25

2.8.1 Sejarah UML ............................................................... 25

2.8.2 Kegunaan UML ........................................................... 26

2.8.3 Diagram UML .............................................................. 27

2.9 RAD (Rapid Aplication Development .................................... 40

2.9.1 Alasan Menggunakann RAD....................................... 40

2.9.2 Pengertian RAD .......................................................... 41

2.9.2 Pendekatan Pionir Martin Untuk RAD ....................... 42

  

2.10 Internet .................................................................................. 45

2.11 PHP (Hypertext Processor) ................................................... 47

2.12 Pengertian Basis Data ....... ................................................... 48

2.13 DBMS (Database Management System)............................... 48

2.14 MYSQL (My Structure Query Language) ........................... 49

2.15 Wampp Dan PHPMyAdmin ................................................ 49

2.16 Adobe Dreameaver ............................................................... 50

2.17 Pengunjian Balck Box ........................................................... 51

2.18 Produk Pembiayan Yang Berada Di BPRS. Harta Insan

Karimah Cileduk............................................................................. 51

2.18.1 Pengertian Mudharabah.............................................. 51

2.18.2 Landasan Syariah........................................................ 53

2.18.3 Jenis-jenis Al-Mudharabah.......................................... 54

2.18.4 Aplikasi Dalam Pembiayaan Produktif........................ 55

2.18.5 Manfaat Mudharabah.................................................. 56

2.19 Musyarakah ............................................................................ 56

2.19.1 Pengertian Musyarakah................................................ 56

2.19.2 Landasan Syariah.......................................................... 57

2.19.3 Aplikasi Dalam Pembiayaam Produktif........................ 58

2.19.4 Manfaat Musyarakah..................................................... 58

2.20 Definis Grafik................................................................... 60

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data ....................................................... 63

3.1.1 Observasi ......................................................................... 63

  

3.1.2 Metode Wawancara......................................................... 64

3.1.3 Studi Literatur ............................................................. 66

3.2 Metode Pengembangan Sistem ................................................ 68

3.2.1 Perencanaan Syarat-syarat (Requirement Planning) ...... 69

3.2.2 Perancangan Sistem (Workshop Design) ....................... 70

3.2.3 Pelaksanaan (Implementation) ...................................... 71

3.3 Kerangka Penilitian ................................................................. 72

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Requirement Planning.............................................................. 75

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan........................................ 75

4.1.2 Visi Misi Perusahaan. .................................................... 76

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan .................................... 77

4.1.3.1 Deskripsi Uraian Tugas Jabatan.......................... 78

4.1.4 Analisa Sistem Berjalan................................................... 83

4.1.4.1 Proses Bisnis ...................................................... 85

4.1.4.2 Identifikasi Masalah ........................................... 85

4.1.5 Analisis Sistem Usulan ................................................... 86

4.1.5.1 Pemecahan Sistem Berjalan................................ 87

4.1.5.2 Perbandingan Sistem Berjalan............................. 91

4.1.5.3 Analisis Kebutuhan Pengguna ............................ 93

4.1.5.4 Definisi Persyaratan ............................................ 93

4.2 Workshop Design ..................................................................... 96

  

4.2.1 Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) .................. 96

4.2.2 Desain Sistem ................................................................ 104

4.2.2.1 Usecase Diagram............................................... 108

4.2.2 1.1 Usecase Sekenario ............................... 110

4.2.2.2 Activity Diagram ............................................ 121

4.2.2.3 Sequance Diagram ............................................ 130

4.2.3 Desain Database ............................................................. 140

4.2.3.1 Class Diagram................................................... 140

4.2.3.2 Metriks CRUD Basis Data............................... 146

4.2.3.3 Perancangan Database........................................ 149

4.2.4 Desain Interface .............................................................. 157

4.2.4.1 Grafik User Interface (GUI) .............................. 157

4.3 Pelaksanaan (Implementasi).................................................... 167

4.3.1 Codingan Program....................................... .................. 167

4.3.2 Testing Program (Black BOX) ....................................... 168

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ............................................................................... 177

5.2 Saran.......................................................................................... 178

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 179 

xi  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Karakteristik sistem …………………………….......................… 11

Gambar 2.2 Metode interface................................................................................. 13

Gambar 2.3 Siklus informasi.............................................................................. 17

Gambar 2.4 Komponen DSS ............................................................................ 20

Gambar 2.5 Diagram UML ………………………..............……………………… 28

Gambar 2.6 Simbol Class diagram.................................................................... 30

Gambar 2.7 Simbol Use case diagram ………………………………………….... 33

Gambar 2.8 Simbol Activity diagram …………………………………………… 35

Gambar 2.9 Contoh class diagram................................................................... 36

Gambar 2.10 Simbol Boundary Class ............................................................. 37

Gambar 2.11 Simbol kelas entitas..................................................................... 38

Gambar 2.12 Simbol kelas kontrol.................................................................... 38

Gambar 2.13 Simbol kelas sequance .................................................................. 39

Gambar 2.14 Fase RAD Martin .......................................................................... 42

Gambar 2.15 Ruang Kerja Adobe Dreamweaver CS3........................................ 50

Gambar 3.1 Fase-Fase Metode RAD ................................................................ 66

Gambar 3.2 Kerangka Berpikir Penelitian ......................................................... 69

Gambar 4.1 Logo BPRS. Harta Insan Karimah.................................................. 73

Gambar 4.2 Struktur organisasi BPRS. Harta Insan Karimah........................... 74

Gambar 4.3 Proses bisnis berjalan BPRS. Harta Insan Karimah ..................... 80

Gambar 4.4 Proses bisnis usulan BPRS. Harta Insan Karimah……................ 84

xii  

Gambar 4.5 Usecase diagram Sistem Penunjang Keputusan promosi kenaikan

jabatan............................................................................................. 103

Gambar 4.6 Activity Diagram “Login” ..............……………………………. 114

Gambar 4.7 Activity Diagram Staf HRD “manage karyawan”.......................….. 115

Gambar 4.8 Activity Diagram Koordinator “manage karyawan” …...........… . 116

Gambar 4.9 Activity Diagram Manager HRD “manage karyawan” ………... 116

Gambar 4.10 Activity Diagram “Bobot Nilai Prestasi”................…………….. 117

Gambar 4.11 Activity Diagram “Bobot Nilai Kinerja”........................... .…….. 118

Gambar 4.12 Activity Diagram “Bobot Update”.................................... ………. 119

Gambar 4.13 Activity Diagram “MPE”.........................……………………….... 120

Gambar 4.14 Activity Diagram “Manage User”...............................………….. 121

Gambar 4.15 Activity Diagram “Laporan................................………………… 122

Gambar 4.16 Activity Diagram “Logout.........................…………................... 123

Gambar 4.17 Sequance Diagram “Login”………........……………................ 123

Gambar 4.18 Sequance Diagram “Manage karyawan”...............…………..... 125

Gambar 4.19 Sequance Diagram “Bobot nilai prestasi”.................................... 126

Gambar 4.20 Sequance Diagram “Bobot nilai kinerja”..................................... 127

Gambar 4.21 Sequance Diagram “MPE”.......................................................... 128

Gambar 4.22 Sequance Diagram “Laporan...................................................... 129

Gambar 4.23 Sequance Diagram “Manage user”................................................ 130

Gambar 4.24 Class Diagram............................................................................... 131

Gambar 4.25 Rational Database Management ................................................. 132

Gambar 4.26 Rancangan Login............................................................................ 142

xiii  

Gambar 4.27 Rancangan “ Staff HRD”.................................................................. 142

Gambar 4.28 Rancangan Input Karyawan.............................................................. 143

Gambar 4.29 Rancangan Data Karyawan............................................................... 143

Gambar 4.30 Rancangan “Bobot nilai prestasi”..................................................... 144

Gambar 4.31 Rancangan “Bobot upadate ............................................................ 144

Gambar 4.32 Rancangan “Halaman utama koordinator”....................................... 145

Gambar 4.33 Rancangan “Karyawan”.................................................................... 145

Gambar 4.34 Rancangan “Bobot nilai kinerja” ..................................................... 146

Gambar 4.35 Rancangan “Halaman Utama Manajer HRD”................................. 146

Gambar 4.36 Rancangan “Karyawan”.................................................................. 147

Gambar 4.37 Rancangan “MPE”............................................................................ 147

Gambar 4.38 Rancangan “Insert user”................................................................... 148

Gambar 4.39 Rancangan “Data user”.................................................................... 148

Gambar 4.40 Rancangan “Laporan”....................................................................... 149

 

xiv  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Penelitian Sejenis tentang Decision Support System................... 63

Tabel 4.1 Uraian Tugas Jabatan BPRS Harta Insan Karimah Cileduk

Div.Pembiayaan dan Pemasaran................................................. 75

Tabel 4.2 Identifikasi Masalah Sistem Berjalan.......................................... 82

Tabel 4.3 Pemecahan sistem berjalan ......................................................... 85

Tabel 4.4 Perbandingan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan ..................... 88

Tabel 4.5 Penilaian MPE ............................................................................ 94

Tabel 4.6 Pembobotan MPE ....................................................................... 94

Tabel 4.7 Penilaian MPE ……………...........................................………… 97

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan MPE................................................................ 98

Tabel 4.9 Identifikasi Actor dan Usecase..................................................... 100

Tabel 4.10 Daftar Usecase ............................................................................ 101

Tabel 4.11 Usecase Narasi “Login” ................................................................. 105

Tabel 4.12 Usecase Narasi ”Manage karyawan”............................................. 106

Tabel 4.13 Usecase Narasi “Bobot nilai Prestasi”.......................................... 107

Tabel 4.14 Usecase Narasi “Bobot nilai kinerja”.......................................... 108

Tabel 4.15 Usecase Narasi ” MPE”................................................................ 109

Tabel 4.16 Usecase Narasi “Manage User”.................................................. 110

Tabel 4.17 Usecase Narasi “Laporan” ......................................................... 111

Tabel 4.18 Usecase Narasi “Logout” ........................................................... 113

Tabel 4.19 Matriks CRUD Basis Data.......................................................... 133

Tabel 4.20 Tabel Database Admin.................................................................. 136

xv  

Tabel 4.21 Tabel Database Bobot.................................................................. 137

Tabel 4.22 Tabel Database Karyawan............................................................. 138

Tabel 4.23 Tabel Database MPE.................................................................. 140

Tabel 4.24 Hasil Pengujian Aplikasi (Staf HRD)................................................ 150

Tabel 4.25 Hasil Pengujian Aplikasi (Koordinator)................................... 152

Tabel 4.26 Hasil Pengujian Aplikasi (Manager HRD)............................... 155

xv  

DAFTAR SIMBOL

SIMBOL USE-CASE MODEL DIAGRAM

Simbol Arti

Actor

Use case

Association

Include/Extend

(Shalahuddin, 2011)

xvi  

SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Simbol Arti

Aktifitas (Activity)

Arah Aktifitas (Initiate Activities)

Status awal (Start of the Process)

 

Status Akhir (Termination of the

Process)

Penggabungan (Join)

Percabangan (Decision Activity)

(Shalahuddin, 2011)

xvii  

Class1  Class2

Class3  Class4

Class1  Class2

0..1 

Class1 Class2

Class3 Class4

0..*

*

1..* 

7..9 

Class1  Class2

Class1  Class2

Class2

SIMBOL OBJECT/CLASS ASSOCIATION AND MULTIPLICITY

Simbol Arti

Pasti satu

Nol atau satu

Nol atau lebih

Satu atau lebih

Specific range

(Whitten, 2004)

xviii  

SIMBOL CLASS DIAGRAM

Simbol Arti

nama_kelas

+atribut

+oprasi()

Kelas

Antar muka/interface

Asosiasi/association

 

 

Asosiasi berarah / dependency

 

Generalisasi

 

 

Kebergantungan/ dependency

  Agregasi/ aggregation

(Shalahuddin, 2011)

Universitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1

 

BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Memasuki era globalisasi sekarang ini, semakin banyak peluang sekaligus

tantangan dalam sebuah organisasi atau perusahaan untuk dapat mencapai tujuan

yang dimilikinya. Salah satu faktor penting yang paling mendasar untuk mencapai

tujuan sebuah perusahaan adalah peran Sumber Daya Manusia (SDM) yang

berkualitas dan berkinerja tinggi yang sangat berperan dalam perusahaan untuk

mencapai tujuannya, oleh karena itu perusahaan perlu mengetahui dan

mengevaluasi seberapa besar potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki

dan terus berupaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang

dapat diukur dari penilaian kinerja karyawan berdasarkan data sebelumnya.

Dalam perusahaan atau instansi yang memiliki karyawan dalam jumlah

besar, proses evaluasi (penilaian) kinerja karyawan relatif sering dilakukan

sehingga perusahaan memerlukan prosedur yang baku dalam menetapkan

persyaratan bagi seorang karyawan untuk mendapatkan promosi untuk menempati

jabatan yang dipromosikan.

Menurut Budiyanto (2013) penilaian dalam evaluasi karyawan mencakup

banyak aspek misalnya penilaian yang tidak saja terkonsentrasi pada produktifitas

karyawan tetapi terkait tugas dengan penilaian kedisiplinan, kecakapan,

2

 

 

kemampuan bekerja dan lain-lain, melalui evaluasi penilaian kinerja karyawan

pimpinan akan memperoleh informasi tentang kualitas maupun komitmen

karyawan dan kualitas karyawan yang selalu dievaluasi secara periodik

memungkinkan untuk memberikan masukan dalam program pengembangan

karyawan.

Dalam hal penilaian kinerja karyawan ini setiap karyawan harus diberitahu

tentang hasil penilaian pekerjaannya, dalam arti baik, sedang atau kurang.

Karyawan akan terdorong untuk berperilaku baik dan memperbaiki serta

mengikis prestasi di bawah standar.

Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Harta Insan Karimah merupakan

bank perkreditan rakyat yang melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah

yang diatur dalam Undang-Undang, BPRS Harta Insan Karimah bertugas untuk

melayani dalam bidang jasa simpan pinjam keuangan serta pemberian kredit

bagi nasabah, BPRS Harta Insan Karimah mempunyai 4 cabang yang terpusat di

jalan cileduk raya dan terdapat 200 karyawan yang mengabdi pada lembaga

keuangan tersebut, beberapa masalah yang sering terjadi dalam BPRS Harta

Insan Karimah Cileduk yaitu dalam proses evaluasi (penilaian) kinerja karyawan

untuk promosi kenaikan jabatan diantaranya adalah sulitnya manajer HRD dalam

menentukan karyawan yang terbaik apabila terdapat karyawan yang mempunyai

potensi yang sama untuk mendapatkan promosi kenaikan jabatan, bahkan ada

karyawan yang langsung mendapatkan promosi kenaikan jabatan dengan cara

melihat satu kriteria padahal belum tentu karyawan tersebut unggul di kriteria-

kriteria berikutnya dan untuk saat ini proses penilaian masih dilakukan secara

3

 

 

terkomputerisasi dengan menggunakan MS. Excel dan belum terintegrasi antara

Manajer HRD, Staf HRD, dan Supervisor. Jika proses pengambilan keputusan ini

dibantu oleh sebuah sistem pendukung keputusan yang terkomputerisasi dan

terintegrasi antara Manajer HRD, Staf HRD dan Supervisor diharapkan kesulitan

dalam pengambilan keputusan dapat dikurangi dan dapat memberikan salah satu

alternatif solusi bagi Manajer HRD (Human Resources Development) dalam

memutuskan karyawan yang layak mendapatkan kenaikan jabatan.

Berdasarkan permasalahan dari penilaian kinerja karyawan tersebut, maka

untuk mengatasi masalah yang sering terjadi dalam BPRS Harta Insan Karimah

Cileduk yaitu dengan menggunakan analisis MPE (metode perbandingan

eksponensial), Menurut Marimin (2005), Analisis MPE (metode perbandingan

eksponensial) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk

melakukan pengukuran kinerja karyawan yang selanjutnya karyawan yang telah

terpilih akan menempati jabatan yang dipromosikan karena pada metode ini dapat

menentukan urutan prioritas alternatif-alternatif keputusan dengan kriteria jamak,

oleh sebab itu metode MPE (metode perbandingan eksponensial) ini dapat menjadi

solusi yang digunakan dalam menangani masalah tersebut sehingga metode ini

dapat di jadikan alat untuk mengevaluasi dalam memberikan penilaian atas kinerja

karyawan, sehingga nantinya pihak Staf HRD (Human Resources Development)

mendapatkan hasil penilaian dan hasil yang dapat membantu Manajer HRD

(Human Resources Development) dalam menunjang keputusan untuk promosi

kenaikan jabatan.

4

 

 

Melihat dari latar belakang permasalahan tersebut, maka dibutuhkan

perancangan dan pengembangan sistem penunjang keputusan yang akurat untuk

mendukung pengambilan keputusan oleh pihak Manajer HRD (Human

Resources Development) menggunakan metode MPE, oleh karena itu penulis

mengambil judul penelitian ini yaitu “Rancang Bangun Sistem Pendukung

Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Sebagai Promosi Kenaikan Jabatan

Dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE)” pada BPRS Harta Insan

Karimah Cileduk layak untuk diangkat ke permukaan.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan penelitian yang akan dilakukan “Bagaimana rancang bangun

sistem pendukung keputusan penilaian kinerja karyawan sebagai promosi

kenaikan jabatan dengan menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial

(MPE) ?”

1.3 Batasan Masalah :

Peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut:

1. Tempat penelitian penulis hanya terfokus di BPRS Harta Insan Karimah

Cileduk pada divisi Pembiayaan dan Pemasaran.

2. Analisis dilakukan pada 7 (tujuh) kriteria yaitu pendidikan, prestasi kerja,

disiplin, komunikatif, penalaran, tanggung jawab, dorongan berprestasi

dengan menggunkan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE).

3. Sistem tidak membahas tentang pembiayaan, pengajian karyawan,

tunjangan karyawan, absensi karyawan dan keamanan sistem.

5

 

 

4. Penelitian ini tidak sampai tahap pemeliharaan (maintenance) sistem

pendukung keputusan penilaian kinerja karyawan sebagai promosi kenaikan

jabatan pada BPRS Harta Insan Karimah Cileduk.

5. Tahap pengujian sistem hanya meliputi black box testing.

1.4 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas maka tujuan dari penelitian adalah hasil

dari analisa sistem pendukung keputusan diharapkan akan mampu membantu

pihak perusahaan terutama manajer HRD dalam menentukan karyawan yang

pantas dan sesuai menempati jabatan yang dipromosikan.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini

ialah sebagai berikut:

1. Dapat membantu Manajer HRD untuk memberikan keputusan layak atau

tidaknya karyawan tersebut mendapatkan promosi kenaikan jabatan

dengan penilaian yang sesuai kriteria perusahaan BPRS Harta Insan

Karimah Cileduk.

2. Dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih keras lagi serta selalu

menjujung tinggi sifat-sifat yang baik.

3. Dapat membantu staf HRD (Human Resources Development) dan

Supervisor dalam memasukan nilai kinerja karyawan secara mudah.

6

 

 

4. Bagi karyawan, hasil penilaian dapat digunakan untuk menjadi umpan

balik terhadap prestasi kerja sehingga ia memiliki dasar pertimbangan

untuk perencanaan pengembangan karirnya.

5. Dapat memberikan pemahaman penggunaan Metode Perbandingan

Eksponensial (MPE) dalam merancang bangun sistem pendukung

keputusan.

6. Sebagai referensi berikutnya untuk penelitian sejenis yaitu di bidang

penunjang keputusan penilaian kinerja karyawan.

1.6 Metodologi Penelitian

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian, maka peneliti

menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data yaitu :

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Observasi

Pengumpulan data secara observasi dilakukan dengan melihat langsung

proses dan kegiatan bisnis yang berjalan pada BPRS Harta Insan Karimah.

Pada tanggal 10 Maret – 7 April 2014.

b. Wawancara

Wawancara ini dilakukan pada saat berlangsungnya riset lapangan,

yang bertempat di BPRS Harta Insan Karimah Cileduk kepada bpk. Jamal

selaku Manajer Sumber Daya Insani/HRD. Pada tanggal 7 April 2014.

7

 

 

c. Studi Literatur

Peneliti membaca dan mempelajari buku serta jurnal yang berhubungan

dengan analisis dan perancangan sistem, sistem pendukung keputusan,

serta penelitian sejenis yang mendukung topik yang akan dibahas dalam

penyusunan penelitian ini.

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penulisan skripsi dalam

pengembangan sistem yang digunakan yaitu RAD (Rapid Application

Development) pada pemodelan objek yang terdiri dari Requirement planning,

Design Workshop, Implementation lalu untuk metode Sistem Penunjang

Keputusan menggunakan MPE (Metode Perbandingan Eksponensial).

Perancangan Sistem yang digunakan adalah Unified Modelling Language

(UML) di antaranya : use case diagram, activity diagram, sequence diagram,

dan class diagram, serta menggunakan aplikasi wamp server 2.5 sebagai local

server, MySQL sebagai penyimpanan database server, dan menggunakan

Hypertext Preprocessor (PHP) sebagai bahasa perograman.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan skripsi ini, penulis akan melakukan

pembahasan dengan membagi kedalam 5 bab, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi

penelitian, serta sistematika penulisan.

8

 

 

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan teori-teori yang berhubungan dengan konsep

penulisan skripsi. Bagian ini berisi tentang teori dasar, dan

beberapa konsep penting mengenai topik skripsi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan membahas tentang metodologi penelitian yang

digunakan dalam menyusun laporan skripsi ini, yang meliputi

metode pengumpulan data, metode sistem pendukung keputusan,

metode pengembangan sistem serta kerangka berpikir dalam

pelaksanaan penelitian.

BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini berisi mengenai pembahasan yang mencakup gambaran

umum tentang objek penelitian, analisis permasalahan mengenai

sistem yang berjalan, analisis pemecahan masalah (usulan), serta

analisis perbandingan sistem dan perancangan kebutuhan sistem

dari hasil penelitian yang meliputi perancangan database, interface.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi mengenai garis besar kesimpulan yang dibuat oleh

penulis dan saran-saran yang diusulkan untuk pengembangan

sistem lebih lanjut agar tercipta sistem yang lebih baik.

Universitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

 

 

9

 

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Perancangan Sistem

Pada Jogiyanto (2005) terdapat definisi dari perancangan sistem (System

Design) yang telah ada, diantaranya adalah:

1. John Burch dan Gary Grudnitski

Perancangan sistem adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan

sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu

kesatuan utuh dan berfungsi.

2. Robert J. Verzello /John Reuter III

Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis sistem dari siklus

pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional

dan persiapan untuk rancang bangun implementasi.

Dari beberapa definisi yang telah disebutkan diatas, maka perancangan

sistem dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.

2. Pendefinisian dari kebutuhan - kebutuhan fungsional.

3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi.

4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.

10

 

 

5. Dapat berupa penggambaran, perancangan dan pembuatan sketsa atau

pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang

utuh dan berfungsi.

2.2 Konsep Dasar Sistem Dan Informasi

Berikut adalah rincian dan penjelasan mengenai Konsep Dasar Sistem,

Informasi dan Sistem Informasi yang dikutip dari Agus Mulyanto ( Desember :

2009 ). Sistem Informasi Konsep & Aplikasi , yaitu:

2.2.1 Pengertian Sistem

Menurut Mulyanto (2009), sistem secara umum sebagai kumpulan dari

elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai

satu kesatuan. Sistem dalam bidang sistem informasi sebagai “sekelompok

komponen yang saling berhubungan, bekerja sama, untuk mencapai tujuan

bersama dengan menerima proses input serta menghasilkan input dalam proses

transformasi yang teratur”.

Dengan demikian pengertian sistem dapat disimpulkan sebagai suatu

prosedur atau elemen yang saling berhubungan satu sama lain dimana dalam

sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran, untuk mencapai

tujuan yang diharapkan.

2.2.2 Karakteristik Sistem

Menurut Mulyanto (2009), karakter sistem adalah suatu sistem

mempunyai beberapa karakteristik yaitu komponen atau elemen (componet),

batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (evironment), penghubung

11

 

 

(interface), masukan (input), pengolahan (process), keluaran (output), sasaran

(objective) atau tujuan (goal).

Gambar 2.1 karakteristik sistem (mulyanto,2009)

1. Komponen Sistem (component)

Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah

sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem

lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi, bekerjasama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem

merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka

akan disebut dengan subsistem, sedangkan sistem yang lebih besar tersebut

adalah lingkungannya.

Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan

suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu proses sistem secara

keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar

yang disebut super sistem.

2. Batasan Sistem (boundary)

Menurut Mulyanto (2009), batasan sistem merupakan pembatas atau

pemisah antara suatu sistem dengan sistem lainya atau dengan lingkungan

12

 

 

luarnya batasan sistem menentukan konfigurasi ruang lingkup, atau pun

kemampuan sistem. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem

dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan sistem juga menunjukan ruang

lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (environment)

Menurut Mulyanto (2009), lingkungan luar adalah apapun di luar batas

dari sistem yang dapat mempengaruhi opeasi sistem, baik yang

menguntungkan atau pun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan

ini harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah

sistem, sedangkan pengaruh dari lingkungan yang merugikan harus di

tahan dan di kendalikan agar tidak mengganggu sebuah kelangsungan

sebuah sistem.

4. Penghubung Sistem (interface)

Menurut Mulyanto (2009), penghubung merupakan hal yang sangat

penting, sebab tanpa adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan

subsistem yang berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan.

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu

subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan

menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran

(output), dengan adanya penghubung suatu subsistem dapat berinteraksi

dan berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.

13

 

 

Gambar 2.2 metode interface (mulyanto,2009)

5. Masukan Sistem (input)

Menurut Mulyanto (2009), masukan atau input merupakan energy yang

dimasukan dalam sistem, Masukan dapat berupa masukan perawatan

(maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenance

input adalah bahan yang dimasukan agar sistem dapat beroperasi, Signal

input adalah masukan yang diproses mendapatkan keluaran.

Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program merupakan

maintenance input yang digunakan untuk mengoprasikan komputernya

dan data adalah signal inputan untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran sistem (Output)

Menurut Mulyanto (2009), keluaran atau output keluaran sistem atau

(output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa

informasi sebagai masukan dari perubahan untuk menjadikan keluaran

yang diinginkan.

14

 

 

7. Pengolahan sistem (Proses)

Menurut Mulyanto (2009), pengolahan sistem (proses) merupakan

bagian yang melakukan perubahaan dari masukan untuk menjadi keluaran

yang diinginkan.

8. Sasaran sistem (goal)

Menurut Mulyanto (2009), suatu sistem pasti memiliki sasaran

(objective) atau tujuan (goal), jika suatu sistem tidak memiliki sasaran

maka suatu sistem operasi tersebut tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah

yang mengarahkan suatu sistem. Secara umum suatu sistem memiliki tiga

tujuan utama yaitu

a. Mendukung fungsi kepengurusan manajemen.

b. Mendukung pengambilan keputusan manajemen.

c. Mendukung kegiatan operasi perusahaan.

2.2.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Mulyanto (2009), kalasifikasi sistem dapat dapat

diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang di antaranya adalah sebagai

beikut:

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak (abstact system) adalah sistem yang berupa pemikiran

atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi,yaitu

pemikiran manusia tentang hubungan manusia dengan Tuhan.

15

 

 

Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara

fisik dapat dilihat dengan mata. Misalnya, sistem komputer, sitem akutansi

dan sebagainya.

2. Sistem Alami dan Sitem Bantuan

Sistem alami (natural sistem) adalah sistem adalah sistem yang terjadi

karena proses alam, bukan buatan manusia. Misalnya, sistem tata surya.

Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang terjadi

melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya sistem

komputer, sistem transportasi, dan sebagainya.

3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

Sistem tertentu (deterministic system) yaitu sistem yang operasinya

dapat di prediksi secara cepat dan interaksi di antara bagian-bagiannya

dapat dideteksi dengan pasti.

Sistem tak tentu (probabilistic system) yaitu sistem yang hasilnya tidak

dapat diperdiksi karena mengandung unsur-unsur probabilitas. Misalnya

sistem persediaan barang.

4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup (closed system) yaitu sistem yang tidak berhubungan

dengan lingkungan luar sistem. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak di

pengaruhi oleh lingkungan luar. Sistem ini juga bekerja secara otomatis

tanpa ada campur tangan dari pihak luar.

Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan

pihak luar dan dapat dipengaruhi dengan keadaan lingkungan luar. Sistem

16

 

 

terbuka menerima input dari subsistem lain dan menghasilkan output

untuk subsistem lain.

2.3 Konsep Dasar Informasi

Berikut ini adalah ulasan singkat tentang informasi, informasi adalah data

yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan lebih berarti bagi yang

menerimanya dan informasi merupakan pengetahuan dari data-data yang

berhubungan menjadi sebuah kesimpulan, sedangkan data merupakan sumber

informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata.

2.3.1 Pengertian Informasi

Menurut Mulyanto (2009), dalam buku Accounting Information System

karya Stephen A. Moscove dan Mark G, informasi merupakan suatu kenyataan

atau bentuk-bentuk yang berguna serta dapat digunakan untuk pengambilan

keputusan bisnis

Menurut Mulyanto (2009), dalam buku Management Control System

karya Robert N. Anthony dan John Dearden, menyebutkan informasi sebagai

suatu kenyataan, data, item yang menambah pengetahuan bagi penggunanya.

Suatu informasi tentunya memiliki siklus hidup. Burch dan Grudnitski

(Kadir, 2003), memberi ilustrasi siklus informasi dengan menggambarkan

pengolahan data menjadi informasi, kemudian informasi tersebut digunakan

sebagai pengambilan keputusan, hingga dari pengambilan keputusan tersebut

dihasilkan data kembali. John Burch menyebutnya dengan Siklus Pengolahan

Data (Data Processing Cycle).

17

 

 

Gambar 2.3 siklus informasi (mulyanto,2009)

2.3.2 Kualitas Informasi

Kualitas informasi menurut Mulyanto (2009), kualitas informasi

sangant di tentukan oleh tiga hal pokok yaitu akurasi (accuracy), relevancy

(relevancy), dan tepat waktu (timeliness).

1. Akurasi (accuracy)

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga

informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah dan

merusak informasi tersebuat. Informasi yang lengkap memiliki

kelengkapan yang baik, karena apabila informasi yang di hasilkan,

sebagian tertentu akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau

menentukan tindakan secara keseluruhan.sehingga mampu mengontrol dan

memecahkan masalah dengan baik.

18

 

 

2. Tepat waktu (timeliess).

Informasi yang dihasilkan oleh suatu data datangnya tidak boleh

terlambat karena informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai

yang baik karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan

keputusan.

3. Relevansi (relevancy).

Informasi di katakan berkuwalitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini

berarti harus bermanfaat bagi pemakainya.

2.4 Definisi sistem informasi

Menurut Mulyanto (2009), sistem informasi merupakan merupakan suatu

komponen terdiri dari manusia ,teknologi informasi, prosedur kerja yang

memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk

mencapai tujuan.

2.4.1 Kemampuan Sistem informasi

Menurut Mulyanto (2009), menyebutkan kemampuan sistem sebagai

berikut:

1. Melakukan komputerasi numeric bervolume besar dengan kecepatan

tinggi.

2. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang

murah dan cepat.

3. Menyimpan informasi dalam jumlah yang besar dalam ruang yang

kecil, tetapi mudah diakses.

19

 

 

4. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh

dunia dengan cepat dan murah.

5. Meningkatkan efektifitas orang-orang yang bekerja dalam kelompok

pada suatu lokasi.

6. Menyajikan informasi yang jelas yang menggugah pikiran manusia.

7. Mengotomatiskan proses-proses bisnis yang semi otomatis dan tugas-

tugas yang di kerjakan secara manual.

2.5 Definisi Sistem Pendukung Keputusan / DSS (Decision Support System)

Menurut Mulyanto (2009), sistem pendukung keputusan atau DSS (Decision

Support System) merupakan salah satu jenis sistem aplikasi yang sangat terkenal

dikalangan manajemen organisasi. DSS (Decision Support System) dirancang

untuk membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan serta dapat

meningkatkan proses dan kualitas hasil pengambilan keputusan.

2.5.1 Komponen DSS (Decision Support System)

Menurut Mulyanto (2009), secara garis besar DSS (Decision Support

System) dibangun oleh tiga komponen utama yaitu database, model base,

software system. Sistem database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang

dimiliki oleh perusahaan, baik yang berasal dari transaksi sehari-sehari maupun

data dasar (master file). Isi database digunakan oleh software sistem. Basis

model (model base) merupakan komponen software yang terdiri dari model-

model yang digunakan dalam rutinitas komputerasional dan analisis yang

secara matematis menyatakan hubungan antar variabel. Komponen ketiga yaitu

20

 

 

software sistem yang merupakan gabungan dari database dan model base untuk

membuat model terpadu yang mendukung jenis keputusan tertentu.

Gambar 2.4 Komponen DSS (mulyanto,2009)

2.5.2 Karakteristik DSS (Decision Support System)

Menurut Mulyanto (2009), yang membahas kutipan dari (Laudon dan

laudon, 1998), DSS (Decision Support System) memiliki karakteristik sebagai

berikut :

1. Menawarkan keluwesan, kemudahan beradaptasi, dan tanggapan yang

cepat.

2. Memungkinkan pemakai memulai dengan mengendalikan masukan dan

keluaran.

3. Dapat di oprasikan dengan sedikit atau tanpa bantuan pemrogram

profesional.

4. Menyediakan dukungan untuk keputusan dan permasalahan yang

solusinya tidak dapat ditentukan di depan

5. Menggunakan Analisis data dan perangkat pemodelan yang canggih.

21

 

 

2.5.3 Tahapan Keputusan

Menurut Marimin (2005), mengambil atau membuat keputusan adalah

suatu proses yang dilaksanakan orang berdasarkan pengetahuan dan

informasi yang ada padanya pada saat tersebut dengan harapan baha sesuatu

akan terjadi. Keputusan dapat diambil dari alternatif-alternatif dari

keputusan yang ada. Alternatif keputusan tersebut dapat dilakukan dengan

adanya informasi yang diolah dan disajikan dengan dukungan sistem

penunjang keputusan. Adapun informasi terbentuk dari adanya data yang

terdiri dari bilangan yang tersusun, diolah dan disajikan.

2.6 Definisi MPE (Metode Perbandingan Eksponensial)

Menurut Marimin (2005), MPE (Metode Perbandingan Eksponensial)

merupakan salah satu metode untuk menentukan urutan prioritas alternatif

keputusan dengan kriteria jamak. Teknik ini digunakan sebagai pembantu bagi

individu pengambilan keputusan untuk menggunakan rancang bangun model yang

telah terdefinisi dengan baik pada tahapan proses.

2.6.1 Alasan Menggunakan Metode MPE (Metode Perbandingan

Eksponensial)

1. Menurut Marimin (2005), MPE (Metode Perbandingan Eksponensial)

mempunyai keuntungan dalam mengurangi bias yang mungkin terjadi

dalam analisis.

2. Nilai skor yang menggambarkan urutan prioritas menjadi besar

(fungsi eksponensial) ini mengakibatkan urutan prioritas alternatif

keputusan lebih nyata.

22

 

 

3. Alasan utama menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial

(MPE) adalah metode ini cocok dalam penelitian ini dikarnakan

metode ini lebih menekankan pada bobot yang telah ditentukan oleh

user dan apabila menggunakan ini user dapat langsung mengetahui

hasil yang berupa urutan prioritas/pringkat penilaian karyawan secara

nyata.

2.6.2 Prosedur MPE (Metode Perbandingan Eksponensial

Menurut Marimin (2005), dalam menggunakan metode perbandingan

eksponensial ada beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu: menyusun

alternatif-alternatif keputusan yang akan dipilih, menentukan kriteria atau

perbandingan kriteria keputusan yang penting untuk dievaluasi, menentukan

tingkat kepentingan dari setiap kriteria keputusan atau pertimbangan kriteria,

melakukan penilaian terhadap semua alternatif pada setiap kriteria, menghitung

skor atau nilai total setiap alternatif, dan menentukan urutan prioritas

keputusan didasarkan pada skor atau nilai total masing-masing alternatif.

Formulasi perhitungan skor untuk setiap alternatif dalam metode

perbandingan eksponensial adalah sebagai berikut (Ma’arif dan Tanjung, 2003)

…………n (2.1)

Dengan:

TNi = total nilai alternatif ke-i

RK i j = derajat kepentingan relative kriteria ke-j pada pilihan keputusan i

TKK j= derajat kepentingan kriteria keputusan ke-j; TKKj > 0 ; bulat

n = jumlah alternatif keputusan

23

 

 

Penentuan tingkat kepentingan kriteria dilakukan dengan cara

wawancara dengan pakar atau melalui kesepakatan curah pendapat. Sedangkan

penentuan skor alternatif pada kriteria tertentu dilakukan dengan memberi nilai

setiap alternatif berdasarkan nilai kriterianya. Semakin besar alternatif,

semakin besar pula skor alternatif tersebut. Total skor masing-masing alternatif

keputusan akan relatif berbeda secara nyata karena adanya fungsi eksponensial.

2.6.3 Contoh Aplikasi MPE

Penilaian terhadap tiga alternatif produk argoindustri berbasis ubi kayu

(tepung tapioka, keripik singkong, dan pakan ternak) didapatkan dari hasil

wawancara dengan pakar dan pengorganisasian pengetahuan dari berbagai

buku tentang ubi kayu. Kriteria yang dipertimbangkan ada tujuh, yaitu

potensi pasar, kondisi bahan baku, nilai tambah produk, daya serap tenaga

kerja, teknologi yang sudah dipakai, kondisi sosial budaya dan dampak

terhadap lingkungan. Produk potensial yang diinvestasikan tentunya produk

yang mempunyai nilai tinggi untuk setiap kriteria, penilaian alternatif pada

setiap kriteria menggunakan skala penilaian 1-9, seperti terlihat pada tabel :

Tabel 2.1 penilaian alternatif produk argobisnis potensial (Marimi, 2005)

24

 

 

Perhitungan nilai MPE untuk masing-masing alternatif :

Untuk alternatif produk tepung tapioka :

MPE: 8^9 + 8^8 + 6^6 + 8^7 + 8^5 + 8^7 + 6^5 = 155.276.448 (Prioritas 1)

Untuk alternatif produk keripik singkong:

MPE : 6^9 + 6^8 + 4^6 + 6^7 + 6^5 + 8^7 + 8^5 = 14.179.040 (Prioritas 2)

Untuk alternatif produk pakan tenak:

MPE : 6^9 + 8^8 + 5^6+ 6^7 + 6^5 + 8^7 + 6^5 = 29.263.177 (Prioritas 3)

Setalah dihitung menggunakan MPE maka akan terlihat urutan atau prioritas

produk argoindustri yang potensial untuk diinvestasikan seperti tabel 2.2

Tabel 2.2 Hasil perhitungan dengan MPE

Prioritas Alternatif Terpilih Nilai MPE

Produk potensial 1

Produk potensial 2

Produk potensial 3

Tepung tapioca

Pakan ternak

Keripik singkong

155.267.488

29.263.177

14.179.040

Dari tabel 2.2 dapat disimpulkan bahwa produk argoindustri yang

paling potensial untuk diinvestasikan adalah tepung tapioka dengan nilai :

155.267.488

2.7 Promosi Kenaikan Jabatan Karyawan

2.7.1 Peranan dan pengertian promosi kenaikan jabatan karyawan

Menurut Hasibuan (2005), promosi (promotion) memberikan peran

penting bagi setiap karyawan, bahkan menjadi idaman yang selalu dinanti-

nantikan. Dengan promosi berarti ada kepercayaan dan pengakuan

mengenai kemampuan serta kecakapan karyaan bersangkutan untuk

25

 

 

menduduki suatu jabatan yang lebih tinggi. Dengan demikian, promosi

kenaikan jabatan akan memberikan status sosial, wewenang (authority),

tanggung jawab (responsibility), serta penghasilan (outcomes), yang

semakin besar bagi karyawan.

Jika ada kesempatan bagi setiap karyawan dipromosikan berdarkan

keadilan dan objektivitas, karyawan akan terdorong bekerja giat,

bersemangat, berdisiplin, dan berprestasi kerja sehingga sasaran

perusahaan secara optimal dapat dicapai

2.7.2 Syarat-syarat promosi kenaikan jabatan karyawan

Persyaratan promosi kenaikan jabatan karyawan pada BPRS Harta

Insan Karimah Cileduk meliputi:

1. Pendidikan

Karyawan yang akan dipromosikan harus telah memiliki ijazah dari

pendidikan formal seperti SMA, D3, S1,S2 S3 dan non-formal.

2. Prestasi Kerja

Karyawan dapat bekerja sesama secara harmonis dengan sesaman

karyawan yang dapat dipertanggung jawabkan dan bekerja secara

efektif dan efisien. Hal ini menunjukan bahwa karyawan dapat

memanfaatkan waktu dan mempergunakan alat-alat dengan baik.

3. Disiplin

Karyawan harus disiplin pada dirinya, tugas-tugasnya, serta mentaati

peraturan yang berlaku dengan baik karena dengan kedisipilinan

memungkinkan perusahaan dapat mencapat hasil yang optimal.

26

 

 

4. Komunikatif

Karyawan itu harus cakap, kreatif, dan inovatif dalam menyelesaikan

tugas-tugas pada jabatan tersebut dengan baik, sehingga karyawan

tersebut bisa bekerja secara mandiri tanpa terus-menerus mendapatkan

bimbingan dari atasan, dan karyawan harus dapat berkomunikasi

dengan baik sehingga tidak akan terjadinya kesalah pahaman antara

atasan dan bawahan,

5. Penalaran.

Penalaran merupakan kecakapan dalam memahami suatu inti masalah

secara mendalam dari gejala-gejala yang ada, sehingga apabila

karyawan mampu menalar suatu masalah maka ia mampu mencari

solusi dari pemecahan masalah tersebut.

6. Tanggung Jawab

Tanggung jawab mencerminkan karyawan tersebut mempunyai rasa

Tanggung jawab dengan yang dikerjakannya, teliti dengan yang

dikerjakan dan memliki rasa kepedulian antara timnya.

7. Dorongan Berprestasi

Karyawan harus menggambarkan kesediaan dan kemampuan

berprestasi, serta kemampuan untuk mengembangkan dirinya.

2.8 UML (Unified Modeling Language)

2.8.1 Sejarah UML (Unified Modeling Language)

27

 

 

Menurut Munawar (2009), UML (Unified Modeling Language) adalah

pengantar kepada gelombang metode Object Oriented Analysis and Design

yang muncul pada akhir tahun 1980an dan awal 1990an. Pada saat itu, ada

banyak metode object oriented yang berbeda yang digunakan dalam industri, di

antaranya Booch Method dari Grady Booch, Object Modeling Technique

(OMT) dari James Rumbaugh, dan Object Oriented Software Engineering

(OOSE) dari Ivar Jacobson. Adanya banyak metode dan teknik pemodelan

tersebut merupakan permasalahan utama dalam pengembangan sistem saat itu,

karena tidak ada standar dan keseragaman tertentu sehingga terdapat

keterbatasan antar proyek dan antar anggota tim pengembangan. Hal ini

mempersulit komunikasi dan menimbulkan banyak kesalahan dalam proyek.

Permasalahan inilah yang membawa kepada usaha untuk menemukan bahasa

pemodelan yang standar, yang dapat digunakan pada semua keadaan di seluruh

dunia.

Tahun 1994, Booch dan Rumbaugh menyatukan pandangan mereka

tentang metode pengembangan object oriented, dan disusul oleh Jacobson pada

1995, serta metode-metode lain seperti Fusion, Shlaer-Mellor, dan lain-lain.

Pada 1996, Object Management Group (OMG) meminta proposal untuk

sebuah pendekatan yang standar untuk Object 0riented Modeling. Para

pencetus UML mulai bekerja dengan para metodologis dan pengembang dari

perusahaan lain untuk membuat sebuah proposal yang menarik bagi OMG agar

modelling language dapat diterima oleh para pencetus, metodologis dan

pengembang. Proposal diserahkan ke OMG pada September 1997, hasil

28

 

 

akhirnya adalah kolaborasi dari banyak orang. Dan pada November 1997

dibuat sebuah standarnya yaitu UML version 1.0. UML adalah standar dunia

yang dibuat oleh Object Management Group (OMG), sebuah badan yang

bertugas mengeluarkan standar-standar teknologi object oriented dan software

component.

2.8.2 Kegunaan UML

Berdasarkan OMG, UML (Unified Modeling Language) dapat

didefinisikan sebagai sebuah bahasa yang berdasarkan gambar untuk

memvisualisasi (visualizing), menspesifikasi (specifying), mengkonstruksi

(constructing), dan mendokumentasi (documenting) sebuah sistem perangkat

lunak. UML menggunakan notasi yang dikombinasikan dari beberapa metode

yang telah berkembang sebelumnya. Hal ini ditujukan untuk mempermudah

desain, dan dapat digunakan untuk model dengan skala besar sekalipun dengan

jumlah kompleksitas, jumlah tim, dan distribusi komponen yang sangat besar.

Tujuan akhir dari UML adalah untuk menjadi sesederhana mungkin selama

masih memenuhi kebutuhan untuk melakukan modeling pada sistem yang akan

dibangun.

2.8.3 Diagram UML (Unified Modeling Language)

Menurut Shalahuddin (2011), Unified Modeling Language (UML)

tediri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 katagori yang

terdiri dari:

1. Structure diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.

29

 

 

2. Behavior diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi

pada sebuah sistem.

3. Interaction diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi

antar subsistem pada suatu sistem.

 

 

 

Gambar 2.5 Diagram UML (Shalahuddin, 2011)

Menurut batasan dari perancangan sistem informasi pada bab 1, maka

penulis hanya menjelaskan diagram yang dipakai pada sistem ini yang

diantaranya adalah

1. Class Diagram

30

 

 

Menurut Shalahudin (2011), Class diagram adalah diagram yang

menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang

akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut

atribut dan metode atau operasi

a. Attribut merupakan variabel- variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.

b. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu

kelas.

Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan

fungsi-fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem. Susunan strukture kelas

yang baik pada diagram kelas sebaiknya memliki jenis-jenis kelas berikut:

a. Kelas main.

b. Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem

dijalankan.

c. Kelas yang menangani tampilan sistem, kelas yang mendefinisikan

dan mengatur tampilan ke pemakai.

d. Kelas yang diambil dari pendefinisian use case, kelas yang

menangani fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari pendefinisian

use case.

e. Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data

menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke

basis data.

Jenis-jenis kelas di atas juga dapat digabungkan satu sama lain sesuai

dengan pertimbangan yang dianggap baik asalkan fungsi-fungsi yang

31

 

 

sebaiknya ada pada struktur kelas tetap ada. Susunan kelas juga dapat

ditambahkan kelas utilitas seperti koneksi ke basis data, membaca file teks, dan

lain sebagainya sesuai kebutuhan.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram kelas:

Simbol Deskripsi

Kelas

nama_kelas

+atribut

+oprasi()

Antar muka/interface

Nama_interface

Kelas pada struktur sistem.

Sama dengan konsep interface dalam pemerograman berorientasi object.

Asosiasi/association

Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity.

Asosiasi berarah / dependency

Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multipicity.

Generalisasi 

Relasi antar kelas dengan makna generalisasi-spesialisasi (umum khusus).

  Kebergantungan/ dependency 

 

Relasi antar kelas dengan makna kebergantungan antar kelas.

Agregasi/ aggregation 

 

Semua-bagian (whole-part)

Gambar 2.6 Simbol Class diagram (Shalahuddin, 2011)

32

 

 

1. Use Case Diagram

Menurut Shalahuddin (2011), Use case merupakan pemodelan untuk

kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case

mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan

sistem informasi yang akan dibuat dan use case digunakan untuk

mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sistem informasi dan siapa

saja yang berhyak menggunakan fungsi – fungsi itu.

Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan semudah

mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu

pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case.

a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinterakasi

dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi

yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah

gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.

b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai

unit – unit yang saling bertukar pesan antara unit atau aktor.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use case:

Simbol Deskripsi

Use case

Fungsionalitas yang disedikan sistem sebagi unit – unit yang saling bertukar pesan antara unit atau aktor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja diawal frase nama usecase.

33

 

 

Aktor/ actor

Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang, biasanya dinyatakan menggunakan kata benda frase nama aktor.

Asosiasi/ association

Komunikasi antara aktir dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor.

Extensi/ extend

Case tambahan memiliki nama depan yang sama dengan use case yang ditambahkan. misal:

34

 

 

Generalisasi/ generalization

Hubungan generalisasi dengan spesialisasi (umum – khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari yang lainnya. Misalnya:

Gambar 2.7 Simbol Use case diagram (Shalahuddin, 2011)

2. Activity Diagram

Menurut Shalahuddin (2011), diagram aktivitas atau activity diagram

menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem

atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram

aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat

dilakukan sistem.

Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hak-hak

berikut:

a. Rancang proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang

digambarkan merupakan proses bisnis sistem didefinisikan.

35

 

 

b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem/user interface

dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancang antar

muka tampilan.

c. Rancang pengujian di mana setiap aktivitas dianggap memerlukan

sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram aktivitas:

Simbol Deskripsi

Status awal

Status awal aktivitas sistem, sebuah

diagram aktivitas memiliki sebuah status

awal

Aktivitas

Aktivitas yang dilakukan sistem,

aktivitas biasanya diawali dengan kata

kerja.

Percabangan / decision Asosiasi percabangan dimana jika ada

pilihan aktivitas lebih dari satu.

Penggabungan / join

Asosiasi penggabungan dimana lebih

dari satu aktivitas digabungkan menjadi

satu.

Aktivitas 

36

 

 

Status akhir

Status akhir yang dilakukan sistem,

sebuah diagram aktivitas memiliki

sebuah status akhir.

Swimlane

Memisahkan organisasi bisnis yang

bertanggung jawab terhadap aktivitas

yang terjadi.

Gambar 2.8 Simbol Activity diagram (Shalahuddin, 2011)

3. Class Diagram

Menurut Munawar (2005), class adalah sebuah spesifikasi yang jika

diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari

pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan

keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan

untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram

menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta

hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan

lain-lain. Class, dalam notasi UML digambarkan dengan kotak. Nama

class menggunakan huruf besar di awal kalimatnya dan di letakkan di atas

kotak. Bila Class mempunyai suku kata digabungkan tanpa spasi dengan

huruf awal tiap suku kata menggunakan huruf besar.

nama swimlane

37

 

 

Gambar 2.9 Contoh class diagram Munawar (2005)

4. Sequance Diagram

Menurut Shalahudin (2011), sequance diagram digunakan untuk

menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan

waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek.

Oleh karena itu untuk menggambar sequance diagram maka harus

diketahui metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstalasi menjadi

objek itu.

Menurut Sholiq (2006) Sequence diagram menggambarkan interaksi

antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display dan

sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence

diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek

– objek yang terkait).

Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario

atau rangkaian langkah – langkah yang dilakukan sebagai respons dari

38

 

 

sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang

men – trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi

secara internal dan output apa yang dihasilkan.

Simbol – simbol yang digunakan pada Sequence diagram, yaitu

1. Kelas Pembatas (Boundary Class)

Kelas Pembatas adalah kelas yang terletak diantara sistem dengan

dunia sekelilingnya. Semua Form, laporan-laporan, antar muka

keprangkat lunak seperti printer atau scaner dan antara muka ke sistem

lainnya adalah termasuk katagori ini. UML mempresentasikan kelas

pembatas dengan ikon berikut :

 

 

Gambar 2.10 Simbol Boundary Class (Sholiq 2006) 

2. Kelas Entitas

Kelas entitas digunakan menangani informasi yang mungkin akan

disimpan secara permanen dan biasanya dapat ditemukan dalam aliran

kejadian (Flow of events) pada diagram interaksi. Cara mendapatkan

kelas entitas adalah dengan memperhatikan kata benda dalam aliran

kejadian. Cara berikutnya yang digunakan untuk menemukan kelas

entitas adalah dengan memperhatikan struktur basis data yang telah

dibuat sebelumnya, perhatikan nama-nama tabel. Sebuah kelas entitas

mungkin memerlukan dibuat sebuah tabel. Tabel-tabel menangani

39

 

 

beberapa record informasi secara permanen, sementara kelas entitas

menangani informasi di dalam memori komputer saat komputer sedang

dihidupkan.

Dalam UML, kelas-kelas entitas dipresentasikan dengan ikon sebagai

berikut :

Gambar 2.11 Simbol kelas entitas (Sholiq 2006)

3. Kelas Kontrol

Kelas kontrol bertanggung jawab untuk mengkordinasikan

kegiatan-kegiatan terhadap kelas lainnya. Kelas ini bersifat opsional,

tetapi jika kelas kontrol ini digunakan dalam sistem, maka lazimnya

satu kelas kontrol untuk satu use case yang digunakan untuk mengatur

urutan kejadian dalam use case tersebut. Dalam UML, kelas kontrol

dipresentasikan dengan ikon sebagai berikut :

Gambar 2.12 Simbol kelas kontrol (Sholiq 2006)

40

 

 

Aktor

 

Tanpa waktu aktif

Orang, proses, atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem informasi

yang akan dibuat itu sendiri, jadi

walaupun simbol dari aktor adalah

gambar orang, tapi aktor belum tentu

merupakan orang, biasanya dinayatakan

menggunakan kata benda di awal frase

nama aktor.

Garis hidup / lifeline

Menyatakan kehidupan suatu objek

Pesan tipe create

 

Objek yang lain, arah panah mengarah

pada objek yang dibuat

Pesan tipe call

Menyatakan suatu objek memanggil

operasi/metode yang ada pada objek lain

atau dirinya sendiri,

Arah panah mengarah pada objek yang

memiliki operasi/metode, karena ini

memanggil operasi/metode maka

operasi/metode yang dipanggil harus

ada pada diagram kelas sesuai dengan

kelas objek yang berinteraksi.

41

 

 

Gambar 2.13 Simbol kelas sequance Shalahudin (2011)

2.9 Rapid Application Development (RAD)

2.9.1 Alasan Menggunakan Rapid Application Development (RAD)

Beberapa alasan mengapa digunakan Rapid Application

Development (RAD) adalah :

1. Aplikasi yang dikembangkan ini, merupakan aplikasi yang

sederhana dan tidak memerlukan waktu yang lama dalam

pengembangannya. Menurut whitten (2004) Metode RAD

mendukung untuk merancang aplikasi dalam jangka waktu yang

pendek.

Pesan tipe send

Menyatakan bahwa suatu objek yang

mengirimkan data/masukan/informasi ke

objek lain, arah panah mengarah pada

objek yang dikirim

Pesan tipe retrune

 

 

Menyatakan bahwa suatu objek yang

telah menjalankan suatu operasi atau

metode menghasilkan suatu kembalian

ke objek tertentu, arah panah mengarah

pada objek yang menerima kembalian.

Pesan tipe destroy

Menyatakan suatu objek mengakhiri

hidup objek yang lain, arah panah

mengarah pada objek yang diakhiri,

sebaiknya jika ada create maka ada

destroy.

42

 

 

2. Aplikasi Sistem pendukung keputusan promosi kenaikan jabatan

ini dalam implementasinya tidak memerlukan pemeliharaan,

sehingga sangat cocok apabila menggunakan Rapid Application

Development (RAD), karena metode ini tidak memiliki fase

pemeliharaan, menurut Kendall (2010), Rapid Application

Development (RAD) hanya memiliki 3 fase : fase perencanaan,

fase desaign dan fase implementasi.

3. Alasan utama penggunaan model pengembangan Rapid

Application Development (RAD) adalah karna menurut whitten

(2004), model pengembangan ini akan bekerja dengan baik bila

diterapkan pada aplikasi berskala kecil.

2.9.2 Pengertian Rapid Application Development (RAD)

Rapid Application Development adalah suatu pendekatan

berorientasi obyek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu

metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak (Kendall, 2010).

RAD (Rapid Application Development) menggunakan metode berorientasi

objek. Ada tiga fase dalam RAD yaitu :

a. Fase Perencanaan Syarat (Requirement Planning)

Dalam fase ini, penganalisis dan pengguna bertemu untuk

mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk

mengidentifikasikan syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari

tujuan-tujuan tersebut.

43

 

 

b. Design Workshop

Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang bisa

digambarkan sebagai workshop. Selama workshop Desain RAD,

pengguna merespon working prototype yang ada dan penganalisis

memperbaiki modul-modul yang dirancang berdasarkan respon

pengguna.

c. Implementation

Dalam fase ini anda dapat melihat bahwa penganalisis bekerja

dengan para pengguna secara intens selama workshop untuk

merancang aspek-aspek bisnis dan nonteknis dari perusahaan.

Segera setelah aspek-aspek ini disetujui dan sistem dibangun dan

disaring, sistem-sistem baru atau bagian dari sistem diuji coba dan

kemudian diperkenalkan kepada organisasi.

2.9.3 Pendekatan Pioner Martin untuk RAD

Di bawah ini adalah gambaran mengenai pendekatan Pioner Martin

untuk RAD.

Gambar 2.14 Fase RAD Martinm Kendall (2010)

Menurut Kendall (2010), pada fase pertama Martin dibahas

perencanaan syarat-syarat. Di sini, pengguna tingkat tinggi memutuskan

Fase perencanaan syarat-syarat

Fase pelaksanaanFase konstruksiFase perencanaan

pengguna

44

 

 

fungsi apa yang harus difiturkan oleh aplikasi tersebut. Pada fase kedua,

disebut fase desain pengguna, Martin menandai pengguna diminta

membahas aspek-aspek desain non-teknis dari sistem, dengan bimbingan

penganalisis. Workshop Desain RAD memadukan fase pengguna dan fase

konstruksi, karena tingginya sifat interaktif dan visual dari desain serta

memperbaiki proses yang terjadi dalam hal yang bersifat interaktif dan

partisipatif tersebut, pada fase konstruksi, dilakukan banyak kegiatan yang

berbeda. Setiap desain yang diciptakan dalam fase sebelumnya selanjutnya

ditingkatkan dengan menggunakan perangkat-perangkat RAD, begitu

fungsi yang baru tersedia, selanjutnya fungsi-fungsi baru tersebut

ditunjukan kepada pengguna untuk mendapatkan interaksi, komentar, dan

revisi. Sedangkan pada fase keempat dan terakhir, fase pelaksanaan,

aplikasi yang baru dikembangkan menggantikan aplikasi lama. Sembari

dijalankan secara paralel dengan aplikasi lama, aplikasi baru diujicoba,

pengguna dilatih, dan prosedur-prosedur organisasional diubah sebelum

pelaksanaan terjadi.

Menurut Whitten (2004), sebagai respon pada kemajuan ekonomi

pada umumnya, RAD pengembangan aplikasi cepat telah menjadi rute

yang popular untuk mengakselerasi pengembangan sistem. Menurut

Whitten (2004), gagasan-gagasan RAD adalah

1. Lebih aktif melibatkan para pengguna sistem dalam aktivitas

analisis, desain, konstruksi.

45

 

 

2. Megorganisasikan pengembangan sistem ke dalam rangkaian

seminar yang intensif dan berfokus dengan para pemilik,

pengguna, analis, desainer, pembangun sistem.

3. Mengakselerasi fase-fase analisis dan desain persyaratan melalui

pendekatan konstuksi berulang.

4. Memperpendek waktu yang diperlukan sebelum para pengguna

mulai melihat sebuah sistem bekerja.

Menurut Whitten (2004), keunggulan dan kelemahan RAD adalah:

A. Keunggulan

a. Berguna untuk proyek-proyek tempat persyaratan-persyaratan

pengguna tidak pasti dan tidak tepat.

b. Mendorong pengguna aktif dan partisipasi menejemen

(berkebalikan dengan reaksi pasif pada model-model sistem yang

tidak bekerja). Hal ini meningkatkan antusiasme pengguna akhir

pada proyek.

c. Proyek-proyek memiliki visibilitas dan dukungan lebih tinggi

karena keterlibatan pengguna yang ekstensif selama proses.

d. Para pengguna dan manajemen melihat solusi-solusi yang berbasis

perangkat lunak dan bekerja lebih cepat daripada pengembangan

yang model-driven.

46

 

 

e. Error dan penghilangan cenderung untuk dideteksi lebih awal

dalam prototipe daripada dalam model sistem.

B. Kelemahan

a. Beberapa orang berpendapat bahwa RAD mendorong mentalitas

“mengkode, mengimplementasi, dan memperbaiki” yang

meningkatkan biaya seumur hidup yang diperlukan untuk

mengoperasikan, mendukung, dan merawat sistem.

b. Prototipe-prototipe RAD dapat dengan mudah memecahkan yang

salah karena analisis masalah disingkat atau diabaikan.

c. Prototipe berbasis RAD mungkin membuat para analis minder

untuk mempertimbangkan alternatif-alternatif teknis lain yang lebih

bernilai.

d. Kadang-kadang lebih baik membuang sebuah prototipe, tapi para

stakeholder enggan melakukannya karena menganggapnya sebagai

hilangnya waktu dan usaha dalam produk saat ini.

e. Penekanan pada kecepatan dapat berdampak terhadap kualitas yang

disebabkan jalan-jalan pintas yang disarankan dengan buruk

melalui metodologi tersebut.

2.10 Internet

Menurut Mulyanto (2009), internet (International Network) merupakan

rangkaian jaringan terbesar di dunia di mana semua jaringan yang berada pada

semua organisasi dihubungkan dengan suatu jaringan terbesar sehingga dapat

saling berkomunikasi.

47

 

 

Dalam jaringan tersebut mungkin melibatkan LAN, MAN, dan WAN yang

ada di seluruh dunia.

Untuk dapat menggunakan layanan internet, organisasi atau perusahaan

harus terhubung dengan jaringan internet atau dengan menjadi pelanggan ISP

(Internet Service Provider). ISP (Internet Service Provider) adalah organisasi

komersial yang bergerak dalam penyediaan jasa akses internet.

Ada beberapa istilah yang sering digunakan dalam Internet, diantaranya

yaitu:

a. WWW (World Wide Web), merupakan kumpulan web server dari seluruh

dunia yang berfungsi menyediakan data dan informasi untuk digunakan

bersama. Berbagai informasi dapat ditemukan pada WWW, seperti

informasi politik, ekonomi, sosial, budaya, sastra, sejarah, teknologi,

pendidikan dan sebagainya. Kita dapat mengumpamakan WWW ini

merupakan perpustakaan besar yang menyediakan berbagai informasi yang

dibutuhkan.

b. Web Site (Situs Web), merupakan tempat penyimpanan data dan informasi

dengan berdasarkan topik tertentu. Diumpamakan situs Web ini adalah

sebuah buku yang berisi topik tertentu.

c. Web Pages (Halaman Web), merupakan sebuah halaman khusus dari situs

Webtertentu. Diumpamakan halaman Web ini adalah sebuah halaman

khusus buku dari situs Web.

d. Homepage, merupakan sampul halaman yang berisi daftar isi atau menu dari

sebuah situs Web.

48

 

 

e. Browser, merupakan program aplikasi yang digunakan untuk memudahkan

Anda melakukan navigasi berbagai data dan informasi pada WWW.

2.11 PHP (Hypertext Preprocessor)

Menurut Peranginangin (2006) , PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor

yang digunakan sebagai bahasa script server-side dalam pengembangan web yang

disisipkan pada dokumen HTML. Penggunaan PHP (Hypertext Preprocessor)

memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs web

tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP (Hypertext Preprocessor)

merupakan software Open-Source yang disebarkan dan dilisensikan secara gratis

serta dapat di-download secara bebas dari situs resminya. PHP (Hypertext

Preprocessor) memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh script sejenis.

PHP (Hypertext Preprocessor) difokuskan pada pembuatan script server-

side, yang bisa melakukan apa saja yang dapat dilakukan oleh CGI (Common

Gateway Interface), seperti mengumpulkan data dari form, menghasilkan isi

halaman web dinamis, dan kemampuan mengirim serta menerima cookies, bahkan

lebih daripada kemampuan CGI (Common Gateway Interface). PHP (Hypertext

Preprocessor) dapat digunakan pada semua sistem operasi antara lain Linux, Unix

(termasuk variannya HP-UX, Solaris, dan OpenBSD), Microsoft Windows, Mac

OS X, RISC OS. PHP juga memiliki kemampuan untuk mengolah keluaran

gambar, file PDF, dan movies Flash. PHP (Hypertext Preprocessor) juga dapat

menghasilkan teks seperti XHTML dan file XML lainnya.

49

 

 

2.12 Pengertian Basis Data

Menurut Sahalahudin (2011), basis data adalah sistem terkomputerisasi

yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi

dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Pada intinya basis data adalah

media untuk penyimpanan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Kebutuhan basis data dalam sistem informasi meliputi:

a. Memasukan, menyimpan, dan mengambil data.

b. Membuat laporan berdasarkan data yang telah disimpan.

2.13 DBMS (Database Management System)

Menurut Sahalahudin (2011), DBMS (Database Management System)

adalah suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan, mengola, dan

menampilkan data. Suatu sistem aplikasi disebut DBMS (Database

Management System) jika memenuhi persyaratan minimal sebagai berikut:

a. Menyediakan fasilitas untuk mengelola akses data.

b. Mampu menangani integritas data.

c. Mampu menangani backup data.

Karena pemtingnya data bagi suatu perusahaan maka hampir sebagian

besar perusahaan memanfaatkan DBMS(Database Management System) dalam

mengolah data yang mereka miliki. Pengelolaan DBMS (Database

Management System) sendiri biasanya ditangani oleh tenaga ahli yang spesialis

menangai DBMS (Database Management System) yang disebut sebagai DBA

(Database Adminstrator).

50

 

 

Berikut ini adalah 4 macam DBMS (Database Management System)

versi opem source berkembang dan paling banyak digunakan saat ini seperti:

1. MYSQL.

2. PostgreSQL.

3. Firebird.

4. SQLite.

2.14 MYSQL (My Structure Query Language)

Menurut Nugroho (2004), MySQL (My Structure Query Language) adalah

sebuah program pembuat database yang bersifat open source, artinya siapa saja

dapat menggunakan secara bebas. MySQL (My Structure Query Language)

sebenarnya produk yang berjalan pada platform Linux. Karena sifatnya yang open

source, MySQL(My Structure Query Language) dapat berjalan pada semua

platform baik Windows maupun Linux. Selain itu, MySQL (My Structure Query

Language) juga merupakan program pengakses database bersifat jaringan

sehingga dapat digunakan untuk aplikasi multi-user (banyak pengguna). Saat ini

database MySQL (My Structure Query Language) telah digunakan hampir oleh

semua pemrograman database, terlebih dalam pemrograman web.

2.15 WAMPP dan PhpMyAdmin

WAMPP merupakan salah satu paket installasi Apache, PHP dan MySQL

instant yang dapat kita gunakan untuk membantu proses installasi ketiga produk

tersebut. Selain paket installasi instant WAMPP versi 2.0 juga memberikan

fasiltias pilihan pengunaan PHP 4 atau PHP 5. Untuk berpindah versi PHP yang

ingin digunakan juga sangat mudah dilakukan dengan mengunakan bantuan PHP

51

 

 

Switch yang telah disertakan oleh WAMP dan yang terpenting WAMP bersifat

free atau gratis untuk digunakan. Sejarah singkat WAMP, WAMP merupakan

pengembangan dari LAMP (Linux Apache, MySQL, PHP and PERL), WAMP

ini merupakan project nonprofit yang di kembangkan oleh Apache Friends yang

didirikan Kai 'Oswalad' Seidler dan Kay Vogelgesang pada tahun 2002, project

mereka ini bertujuan mempromosikan pengunaan Apache web server

Menurut Suprianto (2008), PhpMyAdmin adalah merupakan salah satu

pengolah data MySQL yang berbasis web yang berada dalam menu WAMPP.

PHPMyAdmin memberikan kemudahan dalam pengoperasiannya dan hampir

semua web hosting menyediakan PHPMyAdmin untuk para penyewa virtual

house

2.16 Adobe Dreamweaver

Menurut Madcoms (2008), dreamweaver merupakan salah satu software

dari kelompok adobe yang banyak digunakan untuk mendesain situs web. Adobe

dreamweaver itu sendiri adalah sebuah HTML editor professional yang berfungsi

mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web. Tampilan

dari ruang kerja adobe dreamweaver dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 2.15 Ruang Kerja Adobe Dreamweaver CS3 (Madcoms, 2008)

52

 

 

2.17 Pengujian Black Box

Menurut Whitten (2004), pengujian black box berfokus pada persyaratan

fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, penguji black box memungkinkan

perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang

sepenuhnya menggunakan persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian

black box bukan merupakan alternatif dari teknik white box, tetapi merupakan

pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas

kesalahan dari pada metode white box. Pengujian black box berusaha menemukan

kesalahan dalam kategori sebagai berikut:

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.

2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dan struktur data atau akses database eksternal.

4. Kesalahan kinerja.

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Tidak seperti pengujian white box yang dilakukan pada saat awal proses

pengujian, pengujian black box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir

pengujian, karena pengujian black box memperhatikan struktur control, maka

perhatian berfokus pada domain informasi.

2.18 Produk pembiayaan yang berada di BPRS Harta Insan Karimah

2.18.1 Mudharabah (Trust Financing, Trust Investasi)

2.18.1.1 P engertian Mudharabah

“Mudarabah” adalah jenis khusus kemitraan di mana salah satu

pasangan memberikan uang kepada orang lain untuk berinvestasi di

53

 

 

perusahaan komersial. Investasi berasal dari mitra pertama yang disebut

“rabb-ul-mal”, sementara pengelolaan dan bekerja adalah tanggung jawab

eksklusif yang lain, yang disebut “mudharib”.

Mudharabah Adalah suatu pernyataan yang mengandung

pengertian bahwa seseorang memberi modal niaga kepada orang lain agar

modal itu diniagakan dengan perjanjian keuntungannya dibagi antara dua

belah pihak sesuai perjanjian, sedang kerugian ditanggung oleh pemilik

modal.

1. Kontrak mudharabah dalam pelaksanaannya pada Bank Syariah nasabah

bertindak sebagai mudharib yang mendapat pembiayaan usaha atas modal

kontrak mudharabah. Mudharib menerima dukungan dana dari bank, yang

dengan dana tersebut mudharib dapat mulai menjalankan usaha dengan

membelanjakan dalam bentuk barang dagangan untuk dijual kepada

pembeli, dengan tujuan agar memperoleh keuntungan (profit).

2. Mudharabah lebih cocok dalam perbankan Islam dibandingkan dengan

syirkah. Syirkah hanya cocok unjtuk bank apabila bank tersebut berfungsi

sebagai bank partisipan yang aktiv dalam menjalankan bisnis. Bagi bank,

hal tersebut tidak praktis dan merupakan tindakan pemborosan, selain

melanggar peraturan perbankan. Mudharabah bukan hanya cocok dengan

bak syariah , namun fungsi pokok perbankan adalah memberikan modal

kepada individu atau kelompok yang ingin berusaha, dan ini adalah

mudharabah (rahman 436).

54

 

 

2.18.1.2 Landasan Syariah

Secara Umum, landasan dasar syariah Al-Mudharabah lebih

mencerminkan Anjuran untuk melaksanakan usaha. Hal ini tanpak dalam

ayat-ayat dan hadist berikut ini :

1. Al-Qur’an

.……واخرون يضربون فى االرض يبتغون من فضل هللا

”dan dari orang-orang yang berjalan dimuka bumi mencari

sebagian karunia Allah SWT (Al-Muzzammil: 20)

Yang menjadi wajhud-dilalah (وجه الدالله) atau argument dari ayat

diatas adalah yang berarti melakukan suatu perjalanan usaha.

..………………فاذا قضيت الصالة فانتشروا فى االرض وابتغوا من فضل هللا

“apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu

dimuka bumi dan carilah karunia Allah SWT…. (Al-Jumu’ah 10)

2. Al-Hadist

ثالث فيھن البركة البيع الى .قال رسول هللا :عن صالح ابن صھيب عن ابيه قال

خالط البر بالشعير للبيت ال للبيعااجل والمقارضة و ……………..

“ Dari Shalih bin Suhaib RA bahwa Rasulullah Bersabda: tiga

hal yang didalamnya terdapat kebaikan: jual-beli secara tangguh,

55

 

 

MuQoradhah (Mudaharabah), dan mencampur Gandum dengan

Gandum untuk keperluan rumah bukan untuk dijual”

3. Ijma’

Imam Zailai telah menyatakan bahwa para sahabat telah

berkonsensus terhadap legitimasi pengolahan harta yatim secara

mudharabah. Kesepakatan para sahabat ini sejalan dengan spirit hadist

yang dikutip Abu Ubaid

2.18.1.3 Jenis-jenis Al-Mudharabah

Secara umum, Mudharabah terbagi menjadi dua jenis:

Mudharabah muthalaqah dan mudharabah muqayyadah

1. Mudharabah Muthlaqah

Yang dimaksud dengan transaksi mudharabah muthlaqah

adalah bentuk kerja sama antara shahibul maal dan mudharib yang

cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesikasi jenis usaha,

waktu dan daerah bisnis. Dalam pembahasan fiqh ulama seringkali

mencontohkan dengan ungkapan if’al ma syi’ta (lakukanlah

sesukamu) dari shahibulmaal ke mudharib yang member kekuasaan

sangat besar.

2. Mudharabah Muqayyadah

Mudharabah Muqayyadah atau disebut juga dengan istilah

restricted mudharabah/specified mudharabah adalah kebalikan dari

56

 

 

mudharabah muthlaqah, Mudharib dibatasi dengan batasan jenis

usaha,waktu, atau tempat usaha. Adanya pembatasan ini seringkali

mencerminkan kecenderungan umum si Shahibul-maal dalam

memasuki jenis usaha.

2.18.1.4 Aplikasi Dalam Pembiyaan Produktif

Secara teknis, mudharabah adalah akad kerja sama usaha antra

dua pihak,dimana pihak pertama (shahibul mal) menyediakan modal,

sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Karena sifatnya itulah

mudharabah lebih praktis untuk dijalankan pada perbankan Islam

dibandingkan dengan syirkah. Aplikasi mudharabah dalam perbankan

syariah dapat berupa :

A. Pada sisi penghimpunan dana :

1 Tabungan berjangka, dimaksudkan untuk tujuan umum, yang dapat

dipakai untuk usaha apa saja yang tidak melanggar syariat. Misalnya

deposito biasa.

2 Deposito spesial, dimana dana yang dititipkan nasabah khusus untuk

usaha tertentu saja.

B. Pada sisi pembiayaan :

1. Pembiayaan modal kerja, seperti modal kerja untuk perdagangan,

industri atau jasa

2. Investasi khusus, dimana sumber dana khusus dengan penyaluran

yang khusus dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh shahibul

mal.

57

 

 

2.18.1.5 Manfaat Mudharabah :

1. Bank akan menikmati peningkatan hasil pada saat keuntungan

usaha nasabah meningkat

2. Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah

pendanaan secara tetap , tetapi disesuaikan dengan

pendapatan/hasil usaha bank sehingga bank tidak mengalami

negative spread.

3. Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash flow

sehingga tidak memberatkan nasabah.

4. Bank akan lebih selektif dan hati-hati mencari usaha yang bukan

hanya sesuai dengan syariah, namun juga mempunyai prospek

yang baik

2.19 Musyarakah (Patrnership, Project Financing Participation)

2.19.1 Pengertian Musyarakah

Musyarakah adalah Kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu

usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana

(amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan

ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan

Penerapan yang dilakukan Bank Syariah, musyarakah adalah suatu

kerjasama antara bank dan nasabah dan bank setuju untuk membiayai usaha

atau proyek secara bersama-sama dengan nasabah sebagai inisiator proyek

58

 

 

dengan suatu jumlah berdasarkan prosentase tertentu dari jumlah total biaya

proyek dengan dasar pembagian keuntungan dari hasil yang diperoleh dari

usaha atau proyek tersebut berdasarkan prosentase bagi-hasil yang telah

ditetapkan terlebih dahulu.

2.19.2 Landasan Syariah

1. Al-Qur’an

..…………………فھم شركاء فى الثلث

“maka mereka berserikat pada sepertiga……(An-Nisa’ 12)

Ayat ini menunjukkan pengakuan Allah SWT akan adanya

perserikatan dalam kepemilikan harta. Hanya saja perkongsian

dalam ayat ini terjadi secara otomatis (jabr) karena waris.

2. Al-Hadist

ان هللا يقول انا ثالث الشريكين مالم يخن احدھما :عن ابى ھريرة رفعه قال

………………………صاحبه

“Dari Abu Hurairah, Rasulullah Bersabda: Sesungguhnya Allah

Berfirman: Aku pihak ketiga dari dua orang yang berserikat

selama salah satunya tidak menghiyanati lainnya” (HR. Abu Daud

2936, dalam kitab Al-Buyu’ dan Hakim)

59

 

 

2.19.3 Aplikasi dalam Pembiayaan Produktif

1. Pembiyaan Proyek

Musyarakah biasanya diaplikasikan untuk pembiyaan proyek

dimana nasabah dan bank sama-sama menyediakan dana untuk

membiayai proyek tersebut. Setelah proyek itu selesai, nasabah

mengembalikan dana tersebut bersama bagi hasil yang telah disepakati

2. Modal Ventura

Pada lembaga Keuangan khusus yang dibolehkan melakukan

investasi dalam kepemilikan perusahaan, Musyarakah diterapkan dalam

skema modal ventura. Penanaman modal dilakukan untuk jangka waktu

tertentu dan setelah itu bank melakukan diinvestasi atau menjual bagian

sahamnya. Baik secara singkat atau bertahap.

2.19.4 Manfaat Musyarakah

Terdapat banyak manfaat dari pembiyaan secara Musyarakah ini

diantaranya sebagai berikut:

1. Bank akan menikmati penigkatan dalam jumlah tertentu pada saat

keuntungan usaha nasabah meningkat.

2. Bank tidak berkewajiban membayar dalam jumlah tertentu kepada

nasabah pendanaan secara tetap, tetapi disesuaikan dengan

pendapatan /hasil usaha bank, sehingga bank tidak akan pernah

mengalami negative spread.

60

 

 

3. Pengambilan pokok pembiyaan disesuaikan dengan cash flow/arus

kas usaha nasabah, sehingga tidak memberatkan nasabah.

4. Bank akan lebih selektif dan hati-hati (prudent) mencari usaha yang

benar-benar halal, aman, dan menguntungkan. Hal ini karena

keuntungan yang riil dan benar-benar terjadi itulah yang akan

dibagikan.

5. Prinsip bagi hasil dalam Musyarakah ini berbeda dengan prinsip

bunga tetap dimana bank akan menagih penerima pembiyaan

(nasabah) satu jumlah bunga tetap berapapun keuntungan yang

dihasilkan nasabah, bahkan sekalipun merugi dan terjadi krisis

ekonomi

2.20 Defini Grafik

Grafik sering juga disebut sebagai diagram, bagan, maupun chart. Pada

dasarnya grafik berfungsi memberikan penjelasan kepada para pembaca grafik

atau orang yang membutuhkan data. Grafik itu sendiri bisa memudahkan pembaca

untuk mengetahui dan membaca data tanpa menggunakan kata - kata yang bertele-

tele karena grafik menyajikan data dam bentuk angka dalam sebuah lembar kerja

dalam bentuk visualisasi grafik. Menurut Supranto (2005), Grafik merupakan

gambar - gambar yang menunjukkan secara visual data berupa angka (mungkin

juga dengan simbol - simbol) yang biasanya juga berasal dari table - tabel yang

telah dibuat. Ini merupakan contoh dari macam-macam garfik :

61

 

 

Sumbu X menunjukkan waktu-waktu pengamatan, sedangkan sumbu Y

menunjukkan nilai data pengamatan untuk suatu waktu tertentu. Kumpulan waktu

dan pengamatan membentuk titik-titik pada bidang XY, selanjutnya kolom dari

tiap dua titik yang berdekatan tadi dihubungkan dengan garis lurus sehingga akan

diperoleh diagram garis atau grafik garis. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh

soal berikut. Grafik garis atau diagram garis dipakai untuk menggambarkan data

berkala. Grafik garis dapat berupa grafik garis tunggal maupun grafik garis

berganda.

1. Contoh Grafik Garis (line chart) :

Gambar 2.16 grafik garis

2. Grafik Lingkaran (pie chart)

Grafik lingkaran adalah penyajian data statistik dengan menggunakan gambar

yang berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari daerah lingkaran menunjukkan

bagian bagian atau persen dari keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran,

terlebih dahulu ditentukan besarnya persentase tiap objek terhadap keseluruhan

data dan besarnya sudut pusat sektor lingkaran. Grafik lingkaran lebih cocok

62

 

 

untuk menyajikan data cross section, dimana data tersebut dapat dijadikan bentuk

prosentase.

1. Contoh Grafik Lingkaran (pie chart) :

Gambar 2.17 Contoh Grafik Lingkaran (pie chart)

2. Grafik Batang (bar chart)

Grafik batang umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan

nilai suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang

menunjukkan keterangan-keterangan dengan batang-batang tegak atau mendatar

dan sama lebar dengan batang-batang terpisah. Perhatikan contoh berikut ini.

Grafik batang pada dasarnya sama fugsinya dengan grafik garis yaitu untuk

menggambarkan data berkala. Grafik batang juga terdiri dari grafik batang tunggal

dan grafik batang ganda.

Gambar 2.18 Contoh Grafik Batang (bar chart)

Universitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

63

63

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, diperlukan data-data serta informasi dan referensi

sebagai bahan yang dapat mendukung materi uraian dan pembahasan. Teknik

pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.1.1 Observasi

Pengumpulan data secara observasi dilakukan dengan melihat langsung

proses dan kegiatan bisnis yang berjalan pada BPRS Harta Insan Karimah Pusat.

Pada tanggal 10 Maret - 07 April 2014, dilakukan seminggu 2 kali dan

bertempat di BPRS Harta Insan Karimah Pusat yang bertempat di JL. Cileduk

Raya. Hasil yang akan dicapai adalah melihat proses bisnis yang terjadi dan

segala kegiatan atau mencari data yang diperlukan untuk penelitian. Kegiatan

pengamatan langsung ini dilakukan di bawah pengawasan pak Jamal selaku

Manajer Sumber Daya Insani/HRD dari BPRS Harta Insan Karimah Cileduk.

Beliau memberikan data-data yang diperlukan untuk observasi penelitian ini

seperti data–data karyawan dan pembobotan nilai yang dijadikan standar

penilaian baku perusahaan pada BPRS Harta Insan Karimah Pusat.

(Lampiran 1).

64

 

 

3.1.2 Metode Wawancara

Wawancara ini dilakukan dengan cara melakukan diskusi dengan pak

Jamal selaku Manajer Sumber Daya Insani/HRD. Wawancara dilakukan dengan

mengajukan pertanyaan mengenai segala kebutuhan yang diperlukan dalam

pembuatan sistem penilaian kinerja karyawan sehingga dapat mengetahui

kebutuhan yang diperlukan dalam membangun sistem informasi penilaian

kinerja karyawan pada BPRS Harta Insan Karimah Cileduk.

Wawancara ini dilakukan pada:

Hari : Senin

Tanggal : 7 April 2014

Tempat : BPRS Harta Insan Karimah Pusat , JLN. Cileduk Raya.

User : Pak Jamal Manajer Sumber Daya Insani/ HRD

Hasil : Mengetahui alur proses bisnis penilaian kinerja karyawan pada

BPRS Harta Insan Karimah Pusat

Berdasarkan wawancara tersebut, penulis dapat mengetahui secara

terperinci tentang alur proses penilaian kinerja karyawan pada BPRS Harta Insan

Karimah Cileduk (sistem yang berjalan). Selama ini dalam menilai kinerja

karyawan BPRS Harta Insan Karimah Cileduk sudah memiliki standar penilaian,

hanya saja belum adanya sistem yang terintegrasi antara Manajer HRD, Staf

HRD dan Koordinator dikarnakan selama ini proses penilaian dilakukan di MS.

Excel, kendala yang sering terjadi dalam proses penilaian seperti sulitnya

mengambil keputusan karena adanya kandidat karyawan yang mempunyai

65

 

 

potensi yang sama untuk mendapatkan promosi kenaikan jabatan, bahkan ada

karyawan yang langsung mendapatkan promosi kenaikan jabatan dengan cara

melihat satu kriteria saja, padahal belum tentu karyawan tersebut unggul di

kriteria-kriteria berikutnya

Proses bisnis dalam menilai dan mengevaluasi kinerja karyawan yang

berhak mendapatkan promosi kenaikan jabatan adalah dimulai dari diberikannya

memo menyatakan adanya jabatan yang kosong pada bagian salah satu divisi

oleh manager HRD yang selanjutnya di berikan kepada kepala bagian dan Staf

HRD, lalu kepala bagian memberikan nama calon kandidat karyawan yang

terbaik dan diserahkan kepada Staf HRD, setelah itu Staf HRD membuat daftar

karyawan dan penilaian terhadap karyawan berupa arsip (Hard copy) lalu

diberikan kepada Koordinator yang selanjutnya Koordinator menilai karyawan

selama satu bulan yang terdiri dari prestasi, komunikatif, penalaran, tanggung

jawab, dan dorongan prestasi. Hasil dari penilaian karyawan selama satu bulan

dengan ditambahkan nilai-nilai yang selama karyawan tersebut bekerja,

selanjutnya diberikan kepada Staf HRD setelah itu Staf HRD mengevaluasi

hasil penilaian karyawan yang telah ditambahkan dengan 2 penilaian dari Staf

HRD terdiri dari pendidikan dan disiplin, setelah itu bagian Staf HRD mencari

karyawan terbaik berdasarakan nilai karyawan selama satu bulan dengan

ditambahkan nilai-nilai sebelumnya. Setelah membuat daftar karyawan penerima

promosi kenaikan jabatan, daftar tersebut diberikan kepada manajer HRD.

Setelah menerima daftar karyawan penerima promosi kenaikan jabatan, manajer

66

 

 

HRD memberikan jabatan yang sedang dipromosikan kepada karyawan yang

telah terpilih. Hasil wawancara terdapat di (Lampiran 2)

3.1.3 Studi Literatur

Metode ini dilakukan dengan menelusuri literatur yang ada serta

menelaahnya secara tekun dengan mengadakan survey terhadap data yang telah

ada, maka harus memperoleh orientasi yang lebih luas dalam permasalahan yang

dipilih serta menghindari terjadinya duplikasi yang tidak diinginkan. Referensi

yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini terdiri dari 15 buku, 5 jurnal dan

referensi dari website, yang selengkapnya dapat dilihat pada daftar pustaka.

NO Judul Penelitian Peneliti Metode Kelebihan Kekurangan

1 Rancang bangun sistem informasi penilaian training.

Ismed (2010)

Metode perbandingan eksponensial

Pemantauan perhitungan bobot kriteria training dilakukan dari awal hingga akhir.

Perhitungan yang ditampilkan kurang jelas dan bersifat ambigu

2 Sistem pendukung keputusan alokasi dana investor reksa dana syariah dengan metode perbandingan ekponensial (MPE) dan forecasting. Studi kasus: PT.Dana Reksa

Haryanti (2012)

Metode perbandingan eksponensial (MPE) dan Forecasting

Perhitungan MPE dan forecasting jelas dan sistem mampu menangani serta memudahkan manajer dalam perhitungan

Tidak adanya penjelasan tentang pengembangan untuk perolehan retrune dari hasil alokasi dana investor.

Tabel 3.1 Penelitian Sejenis tentang

67

 

 

Invesment manajemen

alokasi dana investasi dan peramalan harga saham yang tepat berdasarkan kriteria

3 Sistem Pendukung Keputusan pemberian Reward kepada karyawan Menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE)

Didie (2009)

Metode Perbandingan Eksponensial (MPE)

Aplikasi yang dibuat dapat mendukung manajemen dalam mengetahui karyawan yang layak untuk mendapatkan reward Penilaian Kinerja dengan standart nilai bobot dan pedoman penilaian yang telah ditentukan

Tidak adanya penjelasan tentang bobot penilaian dan perhitungan yang menggunakan metode perbandingan eksponensial (MPE)

4 Metode pengambilan keputusan secara efektif pada kriteria majemuk dengan menggunakan metode Bayes, MPE, CPI, dan AHP

Haris Rangkuti 2010

Metode Bayes, MPE, CPI, dan AHP

Memudahkan perusahaan untuk mengambil keputusan didaalam membeli barang tertentu sesuaiharga yang ditentukan dan sesuai kebutuhan operasional

Tidak adanya fungsi search untuk mrncari data yang diperlukan secara cepat dan akurat

68

 

 

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan penulis untuk

mengembangkan aplikasi ini yaitu dengan Rapid Application Development

(RAD). Alasan penulis memilih metode ini dikarenakan RAD merupakan sebuah

strategi pengembangan sistem yang menekankan kecepatan pengembangan

melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam konstruksi, cepat, berulang

dan bertambah serangkaian prototype bekerja sebuah sistem yang pada akhirnya

berkembang ke dalam sistem final.

Tools yang penulis gunakan dalam perancangan sistem yaitu: Diagram

UML (Unified Model Language) untuk memperlihatkan proses dan aliran data

yang akan dirancang, Adobe Dreamweaver CS6 digunakan untuk mendesain

aplikasi, Wamp Server 2.5 digunakan sebagai webserver, Diaportable untuk

menggambarkan diagram-diagram UML.

5 Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Dosen Dengan Metode Balanced Scorecard

Hamzah, suyoto dan paulus (2010)

Metode Balanced Scorecard

Penilaian yang dilakukan sangat jelas dikarnakan dalam penilaian kinerja dosen secara terintegrasi berdasarkan sumber data dari setiap unit pendukung pada institusi

Belum adanya pembahasan lebih mendalam terkait tujuan-tujuan strategik dalam peningkatan kinerja dosen dan juga dalam penerapan di program studi

69

 

 

Gambar 3.1 Fase-Fase Metode RAD (Kendall, 2008)

Dari gambar 3.1 diatas maka dapat dilihat bahwa pengembangan sistem

aplikasi ini menggunakan model RAD dimana dalam model ini memiliki fase-fase

yang meliputi requirement planning, design workshop dan implementation.

Penjelasan dari masing-masing fase tersebut adalah sebagai berikut:

3.2.1 Perencanaan Syarat-syarat (Requirement Planning)

Dalam tahap ini peneliti mengidentifikasi permasalahan yang ada

kemudian membuat rencana dalam menentukan tujuan serta syarat-syarat apa

yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Ada beberapa poin penting

perencanaan yang perlu dibuat dalam pembuatan aplikasi sistem penunjang

keputusan penilaian kinerja karyawan, antara lain:

a. Gambaran umum BPRS Harta Insan Karimah, terdiri dari sejarah

singkat berdirinya BPRS Harta Insan Karimah, visi misi serta

bagaimana struktur organisasinya.

b. Analisa bisnis berjalan terdiri dari proses bisnis dan identifikasi

masalah.

70

 

 

c. Analisa Sistem Usulan, terdiri dari pemecahan sistem berjalan,

perbandingan sistem berjalan, analisa kebutuhan pengguna dan definisi

persyaratan.

3.2.2 Perancangan Sistem (Workshop design)

Setelah melakukan fase perencanaan syarat-syarat, diperoleh data-data

yang diperlukan untuk merancang sistem. Selain itu juga terdapat desain

perhitungan penilaian kinerja karyawan menggunakan metode perbandingan

eksponensial (MPE). Pada fase ini terdapat beberapa tahap desain perancangan

sistem yaitu:

a. Membuat perhitungan menggunakan Metode Perbandingan

Eksponensial (MPE)

b. Desain Sistem

Dalam tahap ini peneliti melakukan perancangan dengan menggunakan

tools pemodelan Unified Modeling Language (UML). Di bawah ini

adalah diagram-diagram UML yang akan digunakan:

1. Use Case Diagram

Ditahap ini penulis mencoba untuk menangkap reqruiments sistem

dan memahami sistem yang sedang berjalan.

2. Activity Diagram

Penulis membuat sebuah alur kerja dari suatu aktivitas ke aktivitas

lainnya. Tahap ini sangat berguna ketika kita ingin menggambarkan

71

 

 

atau menjelaskan bagaimana perilaku dalam berbagai use case

berperilaku.

3. Sequence Diagram

Penulis menjelaskan interaksi objek yang disusun dalam suatu urutan

waktu. Penulis memperlihatkan tahap demi tahap apa yang

seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu di dalam use case.

c. Desain Database

Dalam tahap ini peneliti menggunakan class diagram untuk membuat

basis data berorientasi objek dan perancangan database.

d. Desain Interface

Dalam tahap desain interface ini peneliti menggambarkannya dengan

rancangan antar muka GUI (graphic user interface).

3.2.3 Pelaksanaan (Implementation)

Tahap implementation merupakan tahap akhir dari proses perancangan

sistem. Pada tahapan ini, dilakukan proses coding berdasarkan diagram-

diagram yang telah dibuat. Setelah coding selesai dilakukan, akan dilanjutkan

dengan proses uji coba. Uji coba aplikasi dilakukan dengan tahap Black Box

testing, dimana tahapan ini peneliti menggunakan pengujian ekternal terhadap

aplikasi dengan cara mengecek satu per satu link dengan menggunakan tabel

pengujian “apakah link tersebut sudah seperti yang diharapkan atau belum”.

72

 

 

3.3 Kerangka Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan tahapan-tahapan

kegiatan dengan mengikuti rencana kegiatan yang tertuang dalam kerangka

penelitian meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem

yang dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut:

Gambar 3.2 Kerangka Berpikir Penelitian

73

 

 

Berdasarkan gambar 3.2 kerangka penelitian, penyusunan skripsi ini dimulai

dengan melakukan pengumpulan data, yaitu observasi atau penelitian lapangan

yang dilakukan pada 10 Maret – 7 April 2014 di BPRS Harta Insan Karimah

Cileduk, observasi mengamati alur kerja kegiatan bisnis di perusahaan guna

menghasilkan data untuk perancangan pada penelitian.

Pada tanggal 7 April 2014 dilakukan wawancara dengan Manajer HRD pada

BPRS. Harta insan karimah Pusat. Wawancara dilakukan untuk mengetahui

permasalahan yang ada pada perusahaan. Setelah dilakukan observasi,

wawancara, dan studi pustaka, tahap selanjutnya adalah data hasil observasi,

wawancara dan studi pustaka dikumpulkan (dokumentasi), gunanya yaitu untuk

melihat/mencari permasalahan yang ada pada perusahaan serta landasan teori

yang berhubungan dengan penulisan.

Setelah itu dilakukan tahapan pengembangan sistem dengan menggunakan

metode pengembangan Rapid Application Development (RAD) yang terdiri dari

tahapan perencanaan syarat-syarat (requirement planning), proses desain

(workshop design), dan implementasi, untuk permodelan sistem menggunakan

tools Unified Modelling Languange (UML).

Tahap pertama dilakukan perencanaan syarat-syarat (requirement planning),

yaitu analisis sistem berjalan dan analisis kebutuhan sistem. Pada tahap ini penulis

bertemu dengan Manajer HRD terkait BPRS Harta Insan Karimah Cileduk

gunanya yaitu untuk mengetahui inisialisai dan kelemahan yang terdapat pada

sistem yang berjalan, kemudian akan dianalisis dan kemudian menghasilkan

gambaran sistem yang akan dibangun.

74

 

 

Tahap kedua dilakukan proses desain (workshop design) yaitu pemodelan

perancangan sistem yang akan dibangun dengan menggunakan use case diagram,

activity diagram, sequance diagram, class diagram. Pada tahap ini yaitu tahapan

setelah perencanaan syarat-syarat dimana peneliti dan Manajer HRD terkait

mensepakati sistem yang akan dibangun telah diidentifikasikan dan telah

tergambarkan, maka kemudian selanjutnya perancangan sistem yang akan

dibangun yaitu tahap proses desain interface dengan tujuan pada tahap

implementasi, sistem yang akan dihasilkan sesuai dengan apa yang dimaksud oleh

pengguna.

Tahap ketiga pelaksanaan (implementation) yaitu tahap penulisan script

program sistem yang akan dibangun sesuai dengan rancangan sistem yang

dihasilkan pada tahap proses desain. Pada tahap ini menghasilkan aplikasi, setelah

aplikasi telah jadi maka dilakukan pengujian sistem yaitu pada penelitian ini

menggunakan pengujian black box guna mengetahui output applikasi telah sesuai

dengan perancangan sistem yang telah disepakati.

Kemudian terakhir penulis menyimpulkan dari apa yang penulis teliti/riset

dalam pembuatan skripsi ini.

Universitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

75

 

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Requirement Planning

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

a. Sejarah Perusahaan

BPRS. Harta Insan Karimah didirikan pada tanggal 8 September 1993,

berpengalaman selama lebih dari 13 tahun di dunia perbankan syariah. BPRS

Harta Insan Karimah telah meletakkan pondasi yang kuat untuk menjaga

pertumbuhan kinerja yang sehat dan berkesinambungan melalui pengembangan

sektor pembiayaan dengan prinsip kehati-hatian (frudential banking) yang

berorientasi pelayanan yang cepat dan Islami.

BPRS Harta Insan Karimah sangat serius dalam pembinaan dan

pengembangan sumber daya insani untuk dijadikan sebagai tenaga yang

profesional. Berbagai pelatihan yang berlatar belakang religius dan motivasi

serta keahlian bidang perbankan senantiasa dilaksanakan dengan tujuan semata-

mata untuk tumbuh dan berkembangnya iman, ilmu dan amal. Pengelolaan

perseroan dilaksanakan dengan mengacu pada nilai - nilai islam, peraturan dan

perundang - undangan yang berlaku yang saat ini dikenal sebagai tata kelola

perusahaan yang baik.

Pemegang Saham Perseroan adalah Alumni Himpunan Mahasiswa Islam

Fakultas Ekonomi Gajah Mada (HMI FE UGM) Jogjakarta sampai dengan

76

 

 

 

 

Desember 2011, jumlah pemegang saham sebanyak 249 orang dengan jumlah

saham yang tersebar (tidak ada pemegang saham pengendali). Kekeluargaan dan

silaturahmi adalah niat dan tekad awal para pemegang saham ketika mendirikan

BPRS Harta Insan Karimah, yang sampai saat ini tetap terbina dengan baik.

Gambar 4.1 Logo BPRS. Harta Insan Karimah

BPRS Harta Insan Karimah memiliki beberapa cabang, antara lain:

1. BPRS Harta Insan Karimah cabang Jakarta Timur.

2. BPRS Harta Insan Karimah cabang Cikarang.

3. BPRS Harta Insan Karimah cabang Karawaci.

4. BPRS Harta Insan Karimah cabang Jakarta Barat.

4.1.2 Visi Misi Perusahaan

a. Visi Perusahaan:

BPRS Harta Insan Karimah bertekad untuk menjadi Bank Syariah yang

unggul dan amanah serta terkemuka di segmen jasa usaha mikro, kecil dan

menengah (UMKM). Inisiatif dan arah baru BPRS Harta Insan Karimah ini akan

memberikan landasan yang lebih kokoh serta mempercepat proses perubahan dan

perwujudan dari keinginan BPRS Harta Insan Karimah untuk menjadi salah satu

Bank Perkreditan Rakyat Syariah yang terbaik di Indonesia.

77

 

 

 

 

b. Misi Perusahaan:

1. Menjalankan usaha perbankan yang sehat dan amanah.

2. Memberikan pelayanan yang terbaik dan islami.

3. Berperan aktif dalam pengembangan dunia usaha dan peningkatan

kesejahteraan masyarakat.

4. Meningkatkan kemakmuran pemegang saham, pengurus dan karyawan.

5. Menjalankan misi dakwah yanh rahmatan lil alamin.

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 4.2 Struktur organisasi BPRS Harta Insan Karimah

Direktur Utama

Manager HRD/SDI

Staf HRD/SDI

Kepala Pembiayaan Dan Pemasaran

Wakil Pembiayaan Dan Pemasaran

Supervisor Pembiayaan Dan Pemasaran

Staf Pembiayaan Dan Pemasaran

IT/PROGRAMER 

Staff 

IT/Programer 

78

 

 

 

 

4.1.3.1 Deskripsi Uraian Tugas Jabatan

Tabel 4.1 Uraian Tugas Jabatan BPRS Harta Insan Karimah Cileduk Div.Pembiayaan dan Pemasaran

NO Nama Jabatan Uraian Tugas

1. Direktur Utama Menetapkan arah pasar dan/atau produk yang

akan dimasuki, dipertahankan atau harus di

tinggalkan oleh perusahaan.

Mampu mengkomunikasikan visi perusahaan

kepada anggota direksi dan juga setiap pegawai

serta menterjemahkan visi tersebut kedalam

tugas-tugas setiap karyawan.

Membangun budaya kerja unggul di perusahaan

sehingga setiap karyawan tahu pada setiap saat

hasil kerja apa yang diharapkan perusahaan dari

mereka.

Mampu menetapkan ukuran keberhasilan setiap

fungsi perusahaan dikaitkan dengan target

tahunan maupun rencana jangka panjang

perusahaan sehingga bisnis terus tumbuh dan

berkelanjutan.

Mampu mengalokasikan sumber daya yang ada

secara maksimal melalui peningkatan “returns on

equity” yang berkelanjutan.

79

 

 

 

 

2. Manager Sumber

Daya Insani/HRD

Melaksanakan fungsi pengelolaan SDM yang

meliputi Perencanaan Tenaga, Rekrutmen,

Seleksi, Penempatan, Penilaian, Pengembangan,

Administrasi kepegawaian dan Re-seign kerja).

3. Staf Sumber Daya

Insani/HRD

Membantu Manager Sumber Daya Insani/HRD

dalam pengelolaan SDM yang meliputi

Perencanaan Tenaga, Rekrutmen, Seleksi,

Penempatan, Penilaian, Pengembangan,

Administrasi kepegawaian dan Re-seign kerja).

Membuat rencana kebutuhan SDM dan

pemenuhannya (Rekrutmen, seleksi,penilaian dan

penempatan).

Sebagai staf yang membantu dalam penyediaan

sarana kebutuhan karyawan perusahaan agar

dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

4. Kepala Bag.

Pembiayaan Dan

Pemasaran

Memimpin, mengawasi, dan bertanggungjawab

atas terlaksananya kelancaran kerja dibagian

pembiayaan dan pemasaran, memasarkan produk

Bank sesuai dengan Syariah Islam kepada

nasabah dengan layanan prima sehingga

memungkinkan untuk diperolehnya laba sesuai

target dengan tetap memperhatikan kelancaran

dan keamanan asset bank serta menciptakan

80

 

 

 

 

produk baru yang sesuai dengan Syariah Islam.

Mengawasi Kinerja para bawahannya seperti

wakil bag. Pembiayaan dan pemasaran,

supervisor serta para staff yang berada dalam

naungan div.pembiayaan dan pemasaran.

Memberikan laporan kepada Sumber Daya

Insani/HRD nama karyawan yang terbaik.

5. Wakil Bag.

Pembiayaan Dan

Pemasaran

Membantu Kepala Bag. Pembiyaan Dan

Pemasaran dalam memimpin, mengawasi, dan

bertanggungjawab atas terlaksananya kelancaran

kerja dibagian pembiayaan dan pemasaran,

memasarkan produk Bank sesuai dengan Syariah

Islam kepada nasabah dengan layanan prima

sehingga memungkinkan untuk diperolehnya laba

sesuai target dengan tetap memperhatikan

kelancaran dan keamanan asset bank serta

menciptakan produk baru yang sesuai dengan

Syariah Islam.

Meneliti apabila ada kendala dan permasalahan

dalam pencapaian target dalam pembiayaan dan

pemasaran.

Mengawasi Kinerja para bawahannya seperti

supervisor serta para staff yang berada dalam

81

 

 

 

 

naungan div.pembiayaan dan pemasaran.

Memberikan laporan terhadap Kepala Bag.

Pembiayaan Dan Pemasaran tentang target

bulanan nasabah yang memakai produk

pembiayaan dalam BPRS. Harta Insan Karimah

Cileduk.

6. Supervisor Pemasaran Dan Pembiayaan

Melakukan koordinasi setiap pelaksanaan tugas-

tugas pembiayaan dan marketing dari unit/bagian

yang berada di bawah supervisinya, hingga dapat

memberikan pelayanan kebutuhan perbankan bagi

nasabah secara efektif dan efisien yang dapat

merumuskan dan menguntungkan baik bagi

nasabah maupun BPRS. Harta Insan Karimah.

Melakukana monitoring, evaluasi, riview dan

supervisi terhadap pelaksana tugas dan fungsi

marketing pada unit atau bagian yang ada dibawah

supervise.

Memberikan nama karyawan yang terbaik untuk

dicalonkan agar mendapatkan promosi kenaikan

jabatan pada Kepala Bag. Pembiayaan Dan

Pemasaran.

82

 

 

 

 

7. Staf Pemasaran

Dan Pembiayaan

Melayani pengajuan pembiayaan, melakukan

analisis kelayakan serta memberikan rekomendasi

atas pengajuan pembiayaan sesuai dengan hasil

analisis yang telah dilakukan

Memberikan arahan kepada nasabah tentang

produk yang berada di BPRS. Harta Insan

Karimah.

8. Teknologi

Informasi

Mengembangkan dan memelihara jadwal sistem

operasi komputer mainframe, menganalisa sistem

komputer dan beban oprasi masalah untuk

memanfaatkan peralatan dan personil

Mengawasi pelatihan pengguna dalam operasi

dasar dan pemeliharaan komputer dan komponen

terkait

Mengevaluasi dan memverivikasi kinerja

karyawan lalui riview pekerjaan yang telah

diselesaikan.

83

 

 

 

 

4.1.4 Analisis Bisnis Berjalan

4.1.4.1 Proses Bisnis

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan penulis

terhadap user yang terlibat, maka dapat dijelaskan sistem yang sedang berjalan

saat ini di BPRS Harta Insan Karimah Cileduk sebagai berikut:

Gambar 4.3 Proses bisnis berjalan BPRS. Harta Insan Karimah Cileduk

Keterangan:

1. Manajer HRD (Human Resource Development) memberikan surat perintah

untuk penilaian kinerja karyawan untuk promosi kenaikan jabatan kepada

staf HRD dan kepala bagian.

84

 

 

 

 

2. Kepala bagian memberikan data karyawan yang berpotensi.

3. Pihak staf HRD menginput data karyawan yang dicalonkan untuk

medapatkan promosi kenaikan jabatan dan membuat daftar penilaian

kinerja karyawan yang terdiri dari beberapa kriteria yang akan diberikan

kepada supervisor pemasaran dan pembiayaan.

4. Supervisor memulai menilai kandidat karyawan selama satu bulan

penilaian terdiri dari beberapa kriteria terdiri dari prestasi, komunikastif,

penalaran, tanggung jawab, dan dorongan prestasi yang merupakan standar

baku perusahaan setelah penilaian selama satu bulan dan ditambahkannya

nilai-nilai yang ada sebelumnya, hasil penilaian diberikan kembali kepada

staf HRD untuk dievaluasi.

5. Staf HRD menerima penilaian kinerja karyawan selama satu bulan

berserta penilaian selama karyawan tersebut bekerja lalu diinputkan

kembali pada MS. Excel serta ditambahkan 2 kriteria penilaian terdiri dari

pendidikan dan kedisiplinan, setelah itu dievaluasi lalu dicarikan kandidat

yang hasilnya lebih besar, setelah dievaluasi staf HRD membuat daftar

nama karyawan yang terbaik untuk mendapatkan promosi kenaikan

jabatan berupa arsip (Hard copy).

6. Daftar nama karyawan yang terbaik langsung diserahkan kepada manajer

HRD untuk menjadi laporan berupa arsip (hard copy) setelah itu manajer

HRD langsung memberikan jabatan yang layak didapat oleh karyawan

tersebut.

85

 

 

 

 

4.1.4.2 Identifikasi Masalah

Dari hasil wawancara, dan riset di perusahaan tersebut penulis dapat

menganalisa permasalahan yang ada dari hal sistem berjalan mengenai promosi

kenaikan jabatan.

Tabel 4.2 Identifikasi Masalah Sistem Berjalan

No. Aktor Kelebihan Kekurangan

1. Manajer HRD

(Human

Resource

Development)

Manajer hanya menerima laporan

data karyawan yang layak

mendapatkan promosi kenaikan

jabatan dari staf HRD (Human

Resource Development).

Banyaknya laporan

berbentuk arsip sehingga

peluang kehilangan data akan

sering terjadi.

2. Staf HRD

(Human

Resource

Development)

Hanya menginput data karyawan

yang menjadi kandidat untuk

mendapatkan promosi kenaikan

jabatan.

Setelah mendapatkan penilaian

karyawan dari supervisor berupa

arsip, pihak staf HRD (Human

Resource Development) langsung

memindahkannya ke Ms.Excel hasil

penilaiannya dan menambahkan 2

Memerlukan waktu yang

lama sekitar 2-3 hari dalam

melakukan proses penilaian

sampai memutuskan

karyawan yang layak untuk

mendapatkan promosi

kenaikan jabatan.

86

 

 

 

 

kriteria penilaian terdiri dari

pendidikan dan kedisiplinan lalu

dievaluasi sampai mendapatkan

kandidat karyawan yang terbaik.

3. Supervisor div

pembiayaan dan

pemasaran

Hanya melakukan penilaian kinerja

karyawan di lapangan selama satu

bulan dengan ditambahkan nilai-nilai

sebelumnya yang terdiri dari

prestasi, komunikatif, penalaran,

tanggung jawab, dan dorongan

prestasi lalu diberikannya kembali

kepada Staf HRD untuk diinputkan

kedalam MS.Excel dan dievaluasi.

Banyaknya penilaian

berbentuk arsip sehingga

untuk kehilangan data akan

sering terjadi.

4.1.5 Analisis Sistem Usulan

Dari identifikasi masalah kita dapat menemukan beberapa kelebihan dan

kekurangan pada sistem berjalan yang ada, dengan itu penulis mengusulkan

sistem usulan yang dapat mengembangkan dan memecahkan masalah yang ada

dengan menggunakan rich picture.

87

 

 

 

 

Gambar 4.4 Proses bisnis usulan BPRS. Harta Insan Karimah Cileduk

Sistem penunjang keputusan penilaian kinerja karyawan ini memberikan

manfaat sebagai berikut:

1. Memudahkan staf HRD dalam menginput data karyawan yang akan

dipromosikan dan memudahkan staf HRD dalam memberikan bobot

nilai serta memudahkan staf HRD dalam melihat hasil penilaian

berupa bentuk laporan yang tediri dari daftar list penilaian kriteria dari

masing-masing karyawan, berupa hasil perhitungan metode MPE

secara sistematis, dan berupa grafik penilaian secara sistematis.

 

88

 

 

 

 

2. Memudahkan supervisor dalam menginput nilai kinerja karyawan

dilapangan selama satu bulan dengan ditambahkan nilai-nilai

sebelumnya yang teridiri dari prestasi, komunikatif, penalaran,

tanggung jawab, dan dorongan prestasi.

3. Memudahkan supervisor dalam menginput riwayat prestasi karyawan

selama satu bulan yang dapat sebagai bukti dan acuan dalam hal

pemberian bobot penilaian pada masing-masing karyawan.

4. Memudahkan Manajer HRD dalam menentukan karyawan yang layak

mendapatkan promosi kenaikan jabatan dengan melihat nilai yang

tertinggi dari masing-masing karyawan.

5. Memudahkan Manajer HRD dalam melihat data karyawan terbaik dan

Manajer HRD dapat melihat grafik nilai dari masing-masing

karyawan.

6. Memudahkan admin dalam manage user yang berfungsi untuk

memberikan hak akses kepada user lain dan dapat merubah status

active dan inactive untuk user

4.1.5.1 Pemecahan Sistem Berjalan

Tabel 4.3 Pemecahan sistem berjalan.

No. Aktor Masalah Usulan

1. Manajer HRD

(Human Resource

Development)

Manajer HRD (Human

Resource Development)

mendapatkan laporan

Manajer HRD (Human

Resource Development) dapat

melihat data karyawan yang

89

 

 

 

 

berbentuk arsip sehingga

resiko kehilangan data

sangat besar.

dicalonkan, melihat perhitungan

MPE, dan melihat laporan

karyawan mulai dari grafik

secara sistematis dan melihat list

perhitungan kriteria penilaian

dari masing-masing karyawan.

Manajer HRD (Human

Resource Development) dapat

mengetahui karyawan yang

berhak mendapatkan promosi

kenaikan jabatan dengan nilai

yang tertinggi dan dapat

membantu dalam hal mengambil

keputusan.

2. Staf HRD (Human

Resource

Development)

Membuat daftar nilai

kinerja karyawan yang

digunakan selama satu

bulan berupa arsip.

Memerlukan waktu yang

lama sekitar 2-3 hari

untuk melakukan proses

Staf HRD dapat melakukan

menginput, update, delete,

search data karyawan yang

dicalonkan serta dapat

menginput dan mengupdate

bobot nilai karyawan yang

terdiri dari pendidikan dan

disiplin secara terkomputerisasi

90

 

 

 

 

penilaian. dan disimpan kedalam database

Staf HRD dapat melihat

laporan penilaian kinerja

karyawan dengan

menggunakan metode MPE

secara sistematis dalam berupa

list kriteria penilaian kinerja

karyawan dan berupa grafik

secara sistematis.

3. Supervisor div

Pembiayaan dan

Pemasaran

Banyaknya penilaian

berbentuk arsip sehingga

untuk kehilangan data

akan sering terjadi.

Supervisor dapat menginput

riwayat prestasi karyawan

selama satu bulan dengan

ditambahkan riwayat prestasi

sebelumnya yang sebagai bukti

dan acuan dalam hal penilaian

kinerja karyawan

Supervisor dapat menginput

dan mengupdate bobot nilai

karyawan selama satu bulan

dengan ditambahkan nilai-nilai

sebelumnya yang terdiri dari

prestasi, komunikatif,

91

 

 

 

 

penalaran, tanggung jawab, dan

dorongan prestasi.

Supervisor dapat melihat laporan

penilaian kinerja karyawan

dengan menggunakan metode

MPE secara sistematis dalam

berupa list kriteria penilaian

kinerja karyawan dan berupa

grafik secara sistematis.

4.1.5.2 Perbandingan Sistem Berjalan

Tabel 4.4 Perbandingan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan.

Keterangan Kekurangan Kelebihan

Sistem

Berjalan

Proses pendataan karyawan

masih menggunakan Ms.

Excel dan belum terintergrasi

antara Manajer HRD, Staf

HRD dan Supervisor div.

Pembiayaan dan Pemasaran.

Proses penilaian dengan

menggunakan arsip.

Faktor lamanya waktu

Tidak mengeluarkan biaya yang mahal

seperti pembuatan sistem yang

memerlukan programmer.

92

 

 

 

 

sekitar 2-3 hari dalam proses

penilaian kinerja karyawan

yang layak mendapatkan

promosi kenaikan jabatan.

Terlalu banyak arsip

pendataan karyawan dan

penilaian karyawan yang

mengakibatkan sering

terjadinya kehilangan data

ataupun tercampur dengan

data yang lainnya.

Sistem

Usulan

Harus selalu terkoneksi

dengan internet.

Aplikasi ini hanya

menyimpan data karyawan

yang direkomendasikan

untuk mendapatkan promosi

kenaikan jabatan dan

dijadikannya PDF.

Menghemat biaya pengeluaran kertas yang

sebenarnya tidak harus terjadi.

Mempermudah dan mempercepat proses

pendataan karyawan proses penilaian dapat

dilakukan dalam 1 hari pengerjaan.

Mempermudah dan mempercepat proses

penilaian kinerja karyawan dengan

menggunakan metode perbandingan

eksponensial (MPE)

Memudahkan mengetahui karyawan yang

terbaik dari penilaian tertinggi dan melihat

laporan penilaian berupa data list kriteria

93

 

 

 

 

penilaian dari masing-masing karyawan dan

berupa grafik secara sistematis

4.1.5.3 Analisis Kebutuhan pengguna

Dari hasil wawancara dengan Pak Jamal selaku Manajer Sumber Daya

Insani/HRD di BPRS Harta Insan Karimah, penulis mendapatkan masukan

beberapa hal yang perlu diadakannya pada program di BPRS Harta Insan

Karimah Cileduk tersebut, antara lain:

1. Dapat memudahkan pengguna bila ingin menambah, menghapus,

maupun memperbaharui data karyawan.

2. Dapat memudahkan dalam proses perhitungan.

3. Dapat memudahkan serta dapat membantu dalam proses keputusan

karyawan yang layak mendapatkan promosi kenaikan jabatan

4. Laporan mudah untuk dipahami dan dapat disimpan dalam bentuk

PDF.

4.1.5.4 Definisi Persyaratan

Setelah selesai melakukan analisis, maka penulis dapat memberikan

persyaratan-persyaratan, batasan mampun kemampuan program yang dapat

berpengaruh pada perusahaan BPRS Harta Insan Karimah Cileduk tersebut.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain yaitu:

94

 

 

 

 

1. Tujuan

Tujuan dari pengembangan program ini adalah agar dapat memberikan

kemudahan dalam menginput data dan output data, menjadi lebih

mudah serta tidak memakan waktu.

2. Sasaran

Adapun sasaran dalam pembuatan program sistem penunjang

keputusan penilaian kinerja karyawan untuk promosi kenaikan jabatan

adalah sebagai berikut:

a. Dapat menghemat waktu dari 2-3 hari proses penilaian dan

pemutusan menjadi 1 hari proses penilaian dan pemutusan

karyawan yang terbaik untuk mendapatkan jabatan yang

dipromosikan.

b. Mampu meningkatkan kinerja karyawan.

c. Mampu memperlancar proses pencatatan data karyawan serta

mampu memperlancar proses pembuatan laporan untuk manajer

HRD (Human Resource Development).

3. Batasan

Selain tujuan dalam merancang program sistem penunjang keputusan

penilaian kinerja karyawan untuk promosi kenaikan jabatan, maka perlu

diperhatikan juga adalah batasan-batasan dalam fungsi program sistem

penunjang keputusan yang dibuat, antara lain:

a. Pembuatan program sistem penunjang keputusan penilaian kinerja

karyawan untuk promosi kenaikan jabatan pada Div. Pembiayaan

95

 

 

 

 

dan Pemasaran berdasarkan dengan rencana yang sesuai dengan

keinginan BPRS Harta Insan Karimah Cileduk.

b. Pada bagian Manage data karyawan terdiri dari beberapa hak akses

diantaranya : penginputan data karyawan hanya dapat dilakukan

oleh Staf HRD untuk supervisor hanya dapat melakukan update

data karyawan yang berupa penginputan riwayat prestasi dan untuk

Manager HRD, Staf HRD dan supervisor dapat melakukan view

data karyawan, serta manajer HRD mempunyai hak akses dalam

menentukan hak akses User.

c. Pada bagian penilaian kinerja karyawan menggunakan Metode

Perbandingan Eksponensial (MPE) terdiri dari hasil rangkuman

nilai dan hasil perhitungan Metode Perbandingan Eksponensial

(MPE) yang dapat membantu dalam proses keputusan serta dapat

membantu dalam memperlihatkan peringkat karyawan yang telah

di hitung menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial

(MPE).

d. Pada bagian laporan terdiri dari daftar karyawan yang terbaik serta

layak mendapatkan promosi kenaikan jabatan dan grafik yang

dapat memperlihatkan peringkat karyawan secara jelas.

4. Kemampuan

Program yang penulis buat ini adalah memiliki kemampuan untuk

dapat bekerja sesuai dengan rancangan yang telah penulis buat.

Kemampuan dari program yang penulis buat ini antara lain:

96

 

 

 

 

a. Dapat menyimpan data-data karyawan.

b. Memudahkan dalam proses pencarian data karyawan.

c. Tidak sulit dalam menggunakan program yang penulis buat.

d. Memudahkan dalam proses perhitungan serta dapat membantu

dalam proses penunjang keputusan penilaian kinerja karyawan

untuk promosi kenaikan jabatan.

e. Mampu menambah data, merubah data, menghapus data, apabila

terjadinya kesalahan dalam membuat laporan.

4.2 Workshop Design

Melakukan pemodelan dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE)

dan design model dengan pemodelan Object Oriented, serta merancang

bagaimana tampilan yang disajikan kepada pengguna sistem.

4.2.1 Metode Perbandingan Eksponensial (MPE)

Ada 7 (tujuh) kriteria yang menjadi dasar dalam penilaian kinerja

karyawan untuk mendapatkan promosi kenaikan jabatan yaitu pendidikan, disiplin

prestasi kerja, komunikatif, penalaran, dorongan berprestasi dan tanggung jawab.

Penilaian terhadap kriteria ini berdasarkan periode awal januari 2013 sampai

desember 2013 akhir tahun yaitu dengan menggunakan skala penilaian 1-5 yang

penilaian tersebut didapatkan dari hasil wawancara dengan Pak Jamal selaku

Manajer Sumber Daya Insani/HRD pada BPRS Harta Insan Karimah. Beikut

adalah daftar tabel nilai 1-5:

97

 

 

 

 

Keterangan kriteria beserta score penilaian :

Tabel 4.5 Keterangan kriteria dan score

No Kriteria Keterangan Score Bobot

1 Pendidikan SMA

D3

S1

S2

S1 atau S2 dan mempunyai keahlian khusus

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

5

2 Disiplin Ijin > 10 hari, cuti > 7 hari , terlambat > 7 hari

Ijin 9-7 hari, cuti 6-5 hari ,terlambat 6-4 hari

Ijin 6-4 hari, cuti 4-3 hari ,terlambat 4-3 hari

Ijin 3-2 hari, cuti 2 hari ,terlambat 2 hari

Ijin 1-0 hari, cuti 1-0 hari ,terlambat 1-0 hari

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

5

3 Prestasi Kerja < 20 nasabah pembiayaan

20-49 nasabah pembiayaan

50-69 nasabah pembiayaan

70-79 nasabah pembiayaan

80-100 nasabah pembiayaan

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

5

4 Komunikatif Mampu memberikan masukan kepada team kerjanya

Mampu mengepresikan gagasan secara konstruktif

Mampu menjalin tali silahturahmi serta menciptakan hubungan baik

< 20 = (1)

20-49 = (2)

50-69 = (3)

70-79 = (4)

4

98

 

 

 

 

dengan orang lain dan di luar kelompoknya

Mampu menggunakan bahasa tubuh yang baik dalam pemasaran

80-100= (5)

5 Penalaran Mampu menganalisa data-data staf pembiayaan dan pemasaran untuk kepentingan mencapai target dan melakukan efesiensi program di wilayah kerjanya

Mampu mengontrol proses kegiatan pemasaran

Mampu memonitor dan pengecekan dalam pemasaran

Mampu mengidentifikasi setiap masalah yang ada dalam pemasaran

< 20 = (1)

20-49 = (2)

50-69 = (3)

70-79 = (4)

80-100= (5)

4

6 Tanggung

Jawab

Mampu menetapkan kerjanya secara pribadi

Mampu berusaha memenuhi target yang sudah ditentukan perusahaan.

Mampu aktif mencari masukan untuk mengembangkan performa kerja dirinya

Mampu menunjukan keinginan tahuannya yang tinggi terhadap pekerjaan yang belum dikuasai

< 20 = (1)

20-49 = (2)

50-69 = (3)

70-79 = (4)

80-100= (5)

4

7 Dorongan

berprestasi

Mampu memanfaatkan pengalaman yang dahulu

Mampu menjalin kerjasama dilingkungan aktifitasnya dan untuk menciptakan peluang

Mampu mengumpulkan berbagai informasi dengan sumber yang terkait dengan persoalan yang dihadapi

< 20 = (1)

20-49 = (2)

50-69 = (3)

70-79 = (4)

80-100= (5)

4

99

 

 

 

 

Hasil dari perhitungan tersebut akan menghasilkan urutan atau prioritas

alternatif yang potensial. Untuk langkah-langkah penyelesaian kasus dengan

Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) adalah sebagai berikut ini:

1. Penilaian Alternatif Sistem penunjang keputusan penilaian karyawan

Tabel 4.6 Pembobotan MPE

NO

Kriteria

Bobot

Nilai Alternatif sistem

penilaian karyawan

Ade Irma Nur

1 Pendidikan 5 5 4 3

2. Prestasi Kerja 5 5 5 5

3. Disiplin 5 5 4 5

4. Komunikatif 4 5 5 3

5. Penalaran 4 4 4 5

6. Tanggung Jawab 4 3 5 5

7. Dorongan Berprestasi 4 4 5 5

Narasi bobot kolom kriteria:

1. Pendidikan

Manajer HRD (Human Resource Development) memberikan bobot angka

5 (lima) dikarenakan untuk pendidikan formal dan non formal dalam hal

100

 

 

 

 

promosi kenaikan jabatan sangat diperlukan, calon yang dikandidatkan

harus minimal pendidikan SMA dan mempunyai keahlian semakin banyak

keahlian semakin banyak peluang untuk karyawan tersebut mendapatkan

promosi kenaikan jabatan.

2. Prestasi Kerja

Manajer HRD (Human Resource Development) memberikan bobot angka

5 (lima) dikarenakan untuk tingkat prestasi kerja dalam promosi kenaikan

jabatan sangat penting, seseorang yang mempunyai prestasi kerja

dibidangnya berarti dia sudah membuktikan kalau dia mampu untuk

berkerja dalam bidangnya dan dia mampu untuk memberikan keuntungan

bagi perusahaan sehingga kandidat yang mempunyai prestasi kerja dapat

berpeluang besar mendapatkan promosi kenaikan jabatan.

3. Disiplin

Manajer HRD (Human Resource Development) memberikan bobot angka

5 (lima) dikarenakan untuk penilaian kinerja karyawan tingkat kedisiplinan

merupakan penambahan nilai untuk kandidat dalam mendapatkan promosi

kenaikan jabatan dikarenakan karyawan yang akan mendapatkan promosi

harus mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi sehingga ia dapat

memberi contoh yang baik bagi bawahannya.

4. Komunikatif

Manajer HRD (Human Resource Development) memberikan bobot angka

4 (empat) dikarenakan komunikatif penting dimiliki oleh karyawan apabila

101

 

 

 

 

karyawan tersebut memiliki komunikatif yang tinggi maka resiko kesalah

pahaman antara atasan dan bawahan bisa dikurangi atau dihindarkan dan

apabila karyawan memiliki kecakapan komukatif yang tinggi maka

karyawan tersebut telah membuktikan bahwa ia mampu memberikan ide-

ide atau gagasan pemikiran secara verbal.

5. Penalaran

Manajer HRD (Human Resource Development) memberikan bobot angka

4 (empat) dikarenakan penalaran merupakan kecakapan dalam memahami

suatu inti masalah secara mendalam dari gejala-gejala yang ada, sehingga

apabila karyawan mampu menalar suatu masalah maka ia mampu mencari

solusi dari pemecahan masalah tersebut. Sehingga apabila calon kandidat

mampu menalar suatu masalah maka ia berpeluang untung mendapatkan

promosi kenaikan jabatan.

6. Tanggung Jawab

Manajer HRD (Human Resource Development) memberikan bobot angka

4 (empat) dikarenakan apabila karyawan mempunyai rasa tanggung jawab

maka ia dapat menunjukkan bahawa ia mempunyai rasa ketelitian dan

kepedulian pada perusahaan. Oleh sebab itu apabila calon karyawan

memiliki sifat tanggung jawab yang tinggi maka ia berpeluang untuk

dicalonkan untuk menjadi kandidat bagiannya.

7. Dorongan Berprestasi

Manajer HRD (Human Resource Development) memberikan bobot angka

4 (empat) dikarenakan dorongan berprestasi ini harus dipunyai oleh semua

102

 

 

 

 

calon kandidat karena dengan dorongan berprestasi ini maka karyawan

tersebut dapat menggambarkan kesediaan dan kemampuan berprestasi,

serta kemampuan untuk mengembangkan diri.

2. Perhitungan MPE dengan mempangkatkan nilai alternatif dengan bobot

kriteria

Tabel 4.7 Penilaian MPE (Sumber: BPRS Harta Insan Karimah Cileduk)

NO

Kriteria

Bobot

Nilai Alternatif sistem

penilaian karyawan

Ade Irma Nur

1 Pendidikan 5 5 4 3

2. Prestasi Kerja 5 5 5 5

3. Disiplin 5 5 4 5

4. Komunikatif 4 5 5 3

5. Penalaran 4 4 4 5

6. Tanggung Jawab 4 3 5 5

7. Dorongan Berprestasi 4 4 5 5

Jumlah 10593 7304 8449

103

 

 

 

 

Setelah pemberian bobot nilai, maka pada kolom Ade, Irma, Nur

dilakukan perhitungan dengan mempangkatkan nilai di kolom Ade, Irma, Nur

dengan nilai yang ada pada kolom bobot.

Pada kolom ade operasi perhitungannya adalah pemangkatan nilai dengan

nilai bobot dan kemudian dijumlahkan, 55 + 55 + 55 + 54 + 44 + 34 + 44 = 10.593

Pada kolom irma dan nur, operasi perhitungannya sama dengan kolom ade dan

menghasilkan jumlah 7.304 untuk kolom irma dan 8.449 untuk kolom nur.

3. Hasil perhitungan dengan MPE

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan MPE (Sumber: Penulis)

Prioritas Alternatif Kandidat Terpilih Nilai MPE

Kandidat 1 Ade 10.593

Kandidar 2 Irma 7.304

Kandidat 3 Nur 8.449

Jumlah 26.346

Operasi:

Setelah dilakukan perhitungan dengan pemangkatan tersebut, maka

dijumlahkan semua bobot untuk setiap alternatif kandidat. Maka dari hasil

penjumlahan maka nilai MPE yang terbesar adalah Ade sebesar 42,8% dan Ade

layak mendapatkan jabatan yang sedang dipromosikan. Angka tersebut didapat

dari nilai MPE Ade dibagi dengan jumlah total nilai MPE dari ketiga alternatif

kandidat tersebut yaitu:

104

 

 

 

 

a. Alternatif kandidat kesatu adalah Ade dengan perhitungan:

346.26

593.10x 100% = 40,2%

b. Alternatif kandidat kedua adalah Irma dengan perhitungan:

%100346.26

304.7 27,2%

c. Alternatif kandidat ketiga adalah Nur dengan perhitungan:

%100346.26

449.8 32,0%

Maka dapat dianalisa bahwa dengan menggunakan metode perbandingan

eksponensial, perhitungan menggunakan perpangkatan, dengan nilai alternatif

yang dipangkatkan dengan bobot nilai krteria yang sudah ditentukan maka

manajer HRD tidak telalu sulit dalam menilai dan mengambil keputusan karena

nilau yang dihasilkan tidak membutuhkan waktu yang lama.

4.2.2 Desain Sistem

4.2.2.1 Usecase Diagram

Use case melaporkan interaksi antara actor di dalam sistem

pendukung keputusan promosi kenaikan jabatan seperti berikut:

Tabel 4.9 Identifikasi Actor dan Usecase

No. Aktor Deskripsi

1. Staf HRD a. Orang yang bertugas untuk menginput, update, delete,

karyawan yang dicalonkan untuk mendapatkan

promosi kenaikan jabatan.

105

 

 

 

 

b. Orang yang bertanggung jawab terhadap penginputan

bobot penilaian prestasi.

2. Manajer HRD Orang bertanggung jawab terhadap keputusan

penilaian kinerja karyawan untuk promosi kenaikan

jabatan.

Orang yang berhak memutuskan karyawan yang layak

mendapatkan promosi kenaikan jabatan.

Orang yang bertanggung jawab mengolah data user

serta dapat memberikan hak akses untuk user.

3 Supervisor c. Orang yang bertugas untuk menginput riwayat prestasi

karyawan selama proses penilaian.

Orang yang bertanggung jawab terhadap penginputan

bobot penilaian kinerja karyawan terdiri dari prestasi

kerja, komunikatif, kerjasama, penalaran, dorongan

berprestasi dan tanggung jawab selama per periode.

4 Admin d. Orang yang bertanggung jawab atas pemberian hak

akses kepada user dan merubah status active dan non

active user

Selanjutnya Tabel 4.10 berikut menggambarkan interkasi antar

Actor pada tabel 4.9 dengan sistem.

106

 

 

 

 

Taberl 4.10 Daftar Usecase

No. Use case Deskripsi Actor

1. Login Use case menggambarkan kegiatan memasukan

username dan password untuk dapat

mengakses sistem

Staf HRD,

supervisor ,

Manajer HRD

dan admin

2. Manage

Karyawan

Use case ini digunakan saat staf HRD

melakukan view ,update, delete data karyawan

dan untuk penginputan kriteria, jabatan dan

departemen untuk proses penginputan hanya

dapat dilakukan Staf HRD sedangkan

supervisor, Manajer HRD dan admin hanya

dapat mengakses view data karyawan.

Staf HRD,

supervisor,

Manajer HRD

dan admin.

3 Input Kriteria Use case ini digunakan saat staf HRD

memasukan kriteria penilaian beserta bobot

penilaian yang dapat digunakan untuk proses

penilaian karyawan

Staf HRD

3. Input bobot

Nilai Prestasi

Use case ini digunakan saat Staf HRD

melakukan penginputan bobot nilai prestasi

karyawan yang terdiri dari pendidikan dan

kedisiplinan.

Staf HRD

107

 

 

 

 

4. Input bobot

Nilai Kinerja

Use case ini digunakan supervisor untuk

melakukan penginputan bobot nilai kinerja

karyawan yang terdiri dari

prestasi,komunikatif, penalaran, tanggung

jawab dan dorongan prestasi.

supervisor

5. Hasil MPE Use case bertugas untuk melihatkan hasil

perhitungan MPE yang sudah secara sistematis

dan melihatkan peringkat nilai dari masing-

masing karyawan.

Manajer HRD

dan admin

6. Manage User Use case ini digunakan untuk menginput data

user, melihat data user, merubah data user baik

jabatan ataupun status “aktif/nonaktif”.

Admin

7. Laporan hasil

nilai

Use case menggambarkan kegiatan melihat

laporan penilaian karyawan yang layak

mendapatkan promosi kenaikan jabatan

berdasarkan data list kriteria penilaian dari

masing-masing karyawan, grafik secara

sistematis dan bisa di print melalui PDF

Staf HRD

supervisor ,

Manajer

HRD, dan

admin

108

 

 

 

 

 

8. Logout Use case ini menggambarkan kegiatan keluar

dari sistem.

Staf HRD,

supervisor

Manajer HRD

dan admin

Gambar 4.5 Use case diagram Sistem Penunjang Keputusan promosi kenaikan jabatan

109

 

 

 

 

 keterangan gambar:

Dalam use case diagram, actor yang dapat menggunakan sistem ada 4

yaitu Admin, Staf HRD, Supervisor dan Manajer HRD. Actor pertama adalah

Staf HRD yang setelah login bertugas untuk menginput data karyawan selain

menginput staf HRD dapat melakukan delete dan update data karyawan dan staf

HRD bertugas untuk input jabatan, input kriteria dan input departemen serta

bertugas untuk memberikan bobot penilaian prestasi karyawan yang terdiri dari

pendidikan dan kedisplinan, selain itu Staf HRD dapat melihat laporan hasil

penilaian yang telah dihasilkan secara sistematis berupa data list kriteria

penilaian dari masing-masing karyawan, grafik secara sistematis dan bisa di

print melalui PDF setelah itu actor dapat logout untuk keluar dari sistem.

Actor yang ke dua adalah supervisor yang setelah login bertugas untuk

view data karyawan setelah itu selama penilaian pihak supervisor memasukan

bobot nilai kinerja karyawan selam satu bulan dengan ditambahkan nilai-nilai

sebelumnya terdiri dari prestasi, komunikatif, penalaran, tanggung jawab, dan

dorongan prestasi, selain itu supervisor dapat melihat laporan hasil penilaian

yang telah dihasilkan secara sistematis berupa data list kriteria penilaian dari

masing-masing karyawan, grafik secara sistematis dan bisa di print melalui PDF

, setelah itu actor dapat logout untuk keluar dari sistem.

Actor yang ke tiga adalah Manajer HRD yang setelah login dapat melihat

data karyawan dan delete all data karyawan, dapat melihat akumulasi

perhitungan MPE yang sudah dihasilkan secara sistematis dan dapat melihat

laporan hasil penilaian yang telah dihasilkan secara sistematis berupa data list

110

 

 

 

 

kriteria penilaian dari masing-masing karyawan, grafik secara sistematis dan

bisa di print melalui PDF , setelah itu actor dapat logout untuk keluar dari sistem

Actor yang ke empat adalah admin yang setelah login mempunyai hak

akses untuk view data karyawan, view nilai MPE, dan view laporan serta admin

mempunyai hak akses dalam menentukan hak akses pada User.

4.2.2.1.1 Use Case skenario

Pada use case skenario ini dijelaskan urutan kegiatan yang dilakukan

sistem dan actor, antara lain:

1. Login

Tabel 4.11 Usecase Narasi Login

Nama use case  Login

Aktor Admin, Staf HRD, supervisor dan Manajer HRD

Deskripsi Use case menggambarkan kegiatan memasukkan

username dan password untuk mengakses sistem.

Prakondisi Digunakan oleh aktor untuk membuka aplikasi sistem

penunjang keputusan promosi kenaikan jabatan

melalui browser dan login menggunakan username

dan password.

Bidang khas suatu

Event

Kegiatan pelaku Respon system 

1. Memasukkan

username dan password

2. Cek username dan

password

111

 

 

 

 

3. Menampilkan

halaman utama sistem

Bidang alternative 2. Jika salah maka sistem akan menampilkan pesan

kesalahan.

Kesimpulan Aktor masuk ke dalam system

Post kondisi Sistem berhasil diakses

2. Manage karyawan

Tabel 4.12 Usecase Narasi Manage karyawan

Nama use case  Manage karyawan

Aktor Admin, Staf HRD, supervisor dan Manajer HRD

Deskripsi Digunakan oleh actor Staf HRD untuk melakukan input,

view, update, delete data karyawan, digunakan oleh

supervisor untuk view data karyawan dan update data

karyawan dengan mempunyai batasan hak akses input

riwayat prestasi dan digunakan oleh admin dan Manajer

HRD untuk view data karyawan dan untuk manajer HRD

mempunyai hak akses delete all data karyawan.

Prakondisi Aktor melihat data karyawan

112

 

 

 

 

Bidang khas

suatu

Event

Kegiatan pelaku Respon system

1. Memilihn menu

manage karyawan

2. Memilih menu input

karyawan

4. Menginput data

karyawan

5. Mengklik simbol

( ) untuk save

3. Menampilkan halaman

input karyawan

6. Data tersimpan dalam

database

7. Memilih menu

manage karyawan

8. Memilih menu input

jabatan

10. Menginput data

jabatan

11. Klik save

9. Menampilkan halaman

input jabatan

12. Data tersimpan dalam

database

13. Memilih menu

manage karyawan

14. Memilih menu

input departemen

15. Menampilkan halaman

input departemen

18. Data tersimpan dalam

database

113

 

 

 

 

3. Input Kriteria

Tabel 4.13 Usecase Narasi input kriteria

Nama use case Input kriteria

Aktor Staf HRD

Deskripsi Digunakan oleh aktor untuk memasukan kriteria beserta

bobot penilaian

Prakondisi Aktor masuk kedalam halaman input kriteria

Bidang khas suatu Kegiatan pelaku Respon system 

16. Menginput data

departemen

17. Klik save

18. Memilih menu

manage karyawan

19. Memilih menu

karyawan

21. View data

karyawan.

20. Sistem akan

mengkoneksikan ke

database dan

menampilkan data

karyawan.

Bidang

alternative

5. Jika ingin membatalkan pilih re-select

8. Jika ingin merubah karyawan pilih aksi update (: ), dan menghapus data karyawan pilih aksi delete (x).

Kesimpulan Berhasil view, update, delete data karyawan.

114

 

 

 

 

Event

1. Memilih menu input

kriteria

3. Memasukan kriteria

beserta bobot

penelaian

5. Klik simpan

2. Menampilkan halaman

input kriteria

6. Menampilakan halaman

penginputan kriteria

beserta bobot penilaian.

7. Tersimpan dalam

database.

Bidang alternative 3. Jika aktor memilih tombol re-select maka akan batal penginputan kriteria dan kembali ke halaman input kriteria

Kesimpulan  Staf HRD berhasil menginput kriteria

4. Input bobot nilai prestasi

Tabel 4.13 Usecase Narasi Bobot nilai Prestasi

Nama use case Bobot nilai prestasi

Aktor Staf HRD

Deskripsi Digunakan oleh aktor untuk memberikan bobot nilai

prestasi karyawan.

Prakondisi Aktor masuk kedalam halaman bobot nilai

Bidang khas suatu Kegiatan pelaku Respon system 

115

 

 

 

 

Event

4. Memilih menu bobot

nilai prestasi.

4. Klik (: ) yang terdapat

di aksi bobot nilai

prestasi.

8. Input bobot nilai

9. Klik gambar (save)

5. Menampilkan halaman

bobot nilai.

4. Menampilakan halaman

penginputan bobot nilai

prestasi.

10. Data tersimpan

dalam database.

Bidang alternative 6. Jika aktor memilih tombol re-select maka akan batal penginputan bobot nilai dan kembali ke halaman bobot nilai.

Kesimpulan  Staf HRD berhasil menginput bobot nilai prestasi.

5. Input bobot nilai kinerja

Tabel 4.14 Usecase Narasi Bobot nilai kinerja

Nama use case Bobot nilai kinerja

Aktor supervisor

Deskripsi Digunakan oleh aktor untuk memberikan bobot nilai

kinerja karyawan

Prakondisi Aktor masuk kedalam halaman bobot nilai

Bidang khas suatu Kegiatan pelaku Respon system 

116

 

 

 

 

Event

1. Memilih menu bobot

nilai kinerja.

3. Klik gambar (: ) pada

bobot nilai kinerja.

5. Input bobot nilai

6. Klik gambar ceklis

(save)

2.Menampilkan halaman

bobot nilai.

4. Menampilakan halaman

penginputan bobot nilai

kinerja.

7. Sistem menyimpan data

dalam database.

Bidang alternative 6. Jika aktor memilih tombol re-select maka akan batal penginputan bobot nilai dan kembali .ke halaman bobot nilai.

Kesimpulan  Supervisor berhasil menginput bobot nilai kinerja.

5. MPE

Tabel 4.15 Usecase Narasi MPE

Nama use case  MPE

Aktor Admin dan Manajer HRD

Deskripsi Use case ini digunakan untuk melihat hasil akumulasi

perhitungan MPE.

Prakondisi Aktor masuk kedalam halaman MPE

Bidang khas suatu Kegiatan pelaku Respon system 

117

 

 

 

 

Event 1. Memilih menu MPE

2. Menampilkan hasil

akumulasi MPE

secara keseluruhan

dan peringkat nilai

tertinggi dari masing-

masing karyawan.

Kesimpulan Admin dan Manajer HRD dapat melihat hasil

akumulasi perhitungan MPE secara sistematis dan

peringkat tertinggi dari masing-masing karyawan.

6. Manage User

Tabel 4.16 Usecase Narasi Manage User

Nama use case Manage User

Aktor Admin

Deskripsi Use case menggambarkan kegiatan aktor mengelola data

user seperti view, insert dan update data user.

Prakondisi Admin masuk kedalam halaman data user.

Bidang khas

suatu Event

Kegiatan pelaku Respon system

118

 

 

 

 

13. Laporan

Tabel 4.17 Usecase Narasi Laporan

Nama use case  Laporan

Aktor Admin, Staf HRD , supervisor dan Manajer HRD

Deskripsi Use case menggambarkan kegiatan melihat laporan

Sistem penunjang kepusan promosi kenaikan jabatan

berupa grafik, data list kriteria penilaian dari masing-

masing karyawan dan hasil akumulasi MPE secara

keseluruhan serta dapat di print menggunakan PDF.

1. Memilih manage user

2. Memilih insert data user.

5. Input user baru

6. Pilih save ( )

3. Tampil halaman insert data user.

4. Tampil form insert data user.

7. menyimpan data user

8. Memilih data user

10. Klik gambar update” yang terdapat di kolom aksi

11. Input data user active/inactive

12. klik save

9. Tampil halaman data user

11.Tampil form update data user

12. Menyimpan data user yang telah diperbaharui kedalam database.

Alternate Courses 6. Jika ingin membatalkan pilih reset

Post Condition Berhasil menyimpan data user

119

 

 

 

 

Prakondisi Admin, Staf HRD, supervisor dan Manajer HRD

memilih menu laporan.

Bidang khas suatu

Event

Kegiatan pelaku Respon system 

1. Memilih menu laporan

2. menampilkan grafik,

data list kriteria

penilaian dan hasil

akumulasi MPE

3. Klik generate PDF

5. Klik gambar print

4. Menampikan

document berupa PDF

6. Data tercetak

Bidang alternative  5. Jika aktor ingin menyimpan document klik gambar

“save”

Kesimpulan Aktor dapat melihat laporan melihat laporan Sistem

penunjang kepusan promosi kenaikan jabatan berupa

grafik, data list kriteria penilaiaan dari masing-masing

karyawan dan hasil akumulasi MPE

120

 

 

 

 

14. Logout

Tabel 4.18 Usecase Narasi Logout

Nama use case  Logout

Aktor Admin dan Staf HRD, supervisor dan Manajer HRD

Deskripsi Use case menggambarkan kegiatan untuk keluar dari

sistem.

Prakondisi Admin dan Staf HRD, supervisor dan Manajer HRD

keluar dari sistem.

Bidang khas suatu

Event

Kegiatan pelaku Respon system 

1. Memilih menu logout 2. Menghubungkan

dengan database

3. Menampilkan halaman

login

Kesimpulan Aktor keluar dari sistem.

Post kondisi Aktor berhasil keluar dari sistem.

4.2.2.2 Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan alur kerja (work flow) sebuah urutan

aktivitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena

dengan activity diagram dapat memodelkan proses logika, proses bisnis, dan alur

kerja. Perbedaan utamanya adalah flowchart dibuat untuk menggambarkan alur

kerja dari sebuah sistem, sedangkan activity diagram dibuat untuk

121

 

 

 

 

menggambarkan aktivitas actor. Di bawah ini adalah activity diagram untuk

masing-masing usecase.

1. Activity Diagram Login

Diagram aktifitas di bawah ini menggambarkan aktor yang harus login

dulu ke dalam sistem agar dapat mengakses sistem sesuai dengan hak aksesnya.

Sistem menampilkan halaman login, kemudian aktor mengisikan username dan

password. Jika kombinasi username dan password benar maka sistem akan

menampilkan halaman utama sistem. Namun jika salah, maka sistem akan

menampilkan pesan kesalahan (error message) dan aktor diminta untuk

mengisikan username dan password kembali dengan benar, untuk lebih

lengkapnya mengenai diagram aktifitas ini dapat dilihat.

Gambar 4.6 Activity Diagram Login

122

 

 

 

 

2. Activity Diagram Manage karyawan

Diagram aktifitas di bawah dapat digunakan oleh Admin, Staf HRD,

supervisor dan Manajer HRD, diagram aktifitas ini menggambarkan bagaimana

user melakukan input, update, delete dan view. Dari masing-masing user

mempunyai perbedaan hak akses seperti Staf HRD yang mempunyai hak akses

untuk input, update, delete dan view data karyawan sedangkan supervisor

mempunyai hak akses untuk view dan update data riwayat prestasi karyawan yang

didapat dari penilaian dilapangan selama satu bulan dan Manajer HRD

mempunyai hak akses untuk view data karyawan dan delete all data karyawan.

1. Staf HRD

a. Input karyawan

Gambar 4.7 Activity Diagram Staf HRD manage karyawan

123

 

 

 

 

b. Input Jabatan

 

Gambar 4.8 Activity Diagram Staf HRD manage karyawan

c. Input departemen

 

Gambar 4.9 Activity Diagram Staf HRD manage karyawan

124

 

 

 

 

d. Input Kriteria 

 

Gambar 4.10 Activity Diagram Staf HRD manage karyawan

2. Supervisor

Gambar 4.8 Activity Diagram supervisor manage karyawan

125

 

 

 

 

3. Admin dan Manajer HRD

Gambar 4.9 Activity Diagram Admin dan Manajer HRD manage karyawan

4. Activity Diagram Input Bobot Nilai Prestasi

Diagram aktifitas di bawah ini menggambarkan bagaimana user

menginput bobot nilai prestasi pada karyawan. Pembobotan ini digunakan untuk

membantu pihak Staf HRD (Human Resaurce development) dalam memasukan

penilaian prestasi karyawan setelah itu data yang telah diinput langsung diproses

perhitungan dengan menggunakan metode MPE secara sistematis, hasil akumulasi

perhitungan dan peringkat nilai tertinggi langsung dapat dilihat user berupa

laporan.

126

 

 

 

 

5. Activity Diagram Input Bobot Nilai Kinerja

Diagram aktifitas di bawah ini menggambarkan bagaimana user

menginput bobot nilai kinerja pada karyawan. Pembobotan ini digunakan

untuk membantu pihak supervisor dalam memasukan penilaian kinerja

karyawan setelah itu data yang telah diinput langsung diproses perhitungan

dengan menggunakan metode MPE secara sistematis, hasil akumulasi

perhitungan dan peringkat nilai tertinggi langsung dapat dilihat user berupa

laporan

 

 

 

Gambar 4.11 Activity Diagram Bobot Nilai Prestasi

127

 

 

 

 

 

6. Activity Diagram MPE

Diagram aktifitas di bawah ini digunakan oleh Manajer HRD untuk

melakukan view hasil perhitungan MPE yang telah dihitung secara sistematis dan

user dapat langsung view peringkat karyawan yang mendapatkan nilai tertinggi

setelah sudah mengetahui karyawan yang mendapatkan nilai tertinggi Manajer

HRD dapat memutuskan karyawan yang layak mendapatkan promosi kenaikan

jabatan.

Gambar 4.12 Activity Diagram Bobot Nilai Kinerja

128

 

 

 

 

Gambar 4.13 Activity Diagram MPE

7. Activity Diagram Manage User

Diagram aktifitas di bawah ini digunakan oleh admin untuk melakukan

penginputan data user dan update data user yang berfungsi untuk mengupdate

jabatan dan status aktif/tidak aktif selain itu manage user admin untuk

memberikan hak akses pada user

Gambar 4.14 Activity Diagram Manage User

129

 

 

 

 

8. Activity Diagram Laporan

Diagram aktifitas di bawah ini digunakan oleh Admin, Staf HRD,

supervisor dan Manajer HRD untuk melihat laporan berupa data list kriteria

penilaian karyawan, grafik dan beserta nilai akumulasi MPE dari masing-masing

karyawan sehingga user dapat mengetahui karyawan yang layak mendapatkan

promosi kenaikan jabatan dan Manajer HRD dapat merasa terbantu dalam hal

memutuskan karyawan yang layak mendapatkan promosi kenaikan jabatan selain

itu user dapat melakukan cetak atau menyimpan laporan berupa PDF yang

digunakan untuk pendokumentasian.

Gambar 4.15 Activity Diagram Laporan

130

 

 

 

 

9. Activity Diagram Logout

Diagram aktifitas di bawah ini menggambarkan bagaimana user

melakukan proses logout. Dalam aktivitas ini user memilih menu signout

untuk dapat keluar dari sistem, kemudian sistem akan menampilkan

halaman login kembali.

Gambar 4.16 Activity Diagram Logout

4.2.2.3 Sequance Diagram

Sequence diagram menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan

dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case, digambarkan pada sequence

diagram berikut ini:

1. Sequance Diagram Login

Diagram sekuensial yang terlihat pada gambar di bawah ini menceritakan

urutan kerja user dalam untuk dapat masuk ke dalam sistem. Hal pertama yang

harus dilakukan adalah memasukan username dan password. Sistem akan

memvalidasi username dan password tersebut. Jika kombinasinya benar, maka

131

 

 

 

 

sistem akan menampilkan halaman utama. Namun jika salah, sistem akan

menampilkan pesan kesalahan dan proses login gagal.

Gambar 4.17 Sequance Diagram Login

2. Sequance Diagram Manage Data karyawan

Sequance Diagram dari use case data karyawan ini adalah proses yang

dilakukan Admin, Staf HRD, supervisor dan Manajer HRD. Dari masing-masing

user mempunyai perbedaan hak akses seperti Staf HRD yang mempunyai hak

akses untuk input, update, delete dan view data karyawan, jabatan, departemen

sedangkan supervisor mempunyai hak akses untuk view dan update data riwayat

132

 

 

 

 

prestasi karyawan yang didapat dari penilaian dilapangan selama satu bulan serta

admin dan manajer HRD mempunyai hak akses untuk view data karyawan.

a. Data Karyawan

Gambar 4.18 Sequance Diagram Manage karyawan

133

 

 

 

 

b. Data Jabatan

Gambar 4.19 Sequance Diagram Manage karyawan

c. Data departemen

Gambar 4.20 Sequance Diagram Manage karyawan

134

 

 

 

 

3. Sequance Diagram Kriteria

Sequance Diagram dari use case kriteria ini adalah proses yang dilakukan

HRD dalam melakukan proses penginputan kriteria dan bobot penilaian. Kriteria

ini digunakan untuk sebagai bahan acuan dalam memasukan penilaian

berdasarkan standar baku perusahaan.

Gambar 4.21 Sequance Diagram Kriteria

135

 

 

 

 

4. Sequance Diagram Bobot nilai prestasi

Sequance Diagram dari use case bobot nilai ini adalah proses yang

dilakukan Admin dan Staf HRD dalam melakukan proses penginputan bobot nilai

prestasi. Pembobotan ini digunakan untuk membantu pihak Staf HRD (Human

Resaurce development) dalam memasukan penilaian prestasi karyawan setelah itu

data yang telah diinput langsung diproses perhitungan dengan menggunakan

metode MPE secara sistematis.

Gambar 4.22 Sequance Diagram Bobot nilai prestasi

136

 

 

 

 

5. Sequance Diagram Bobot Kinerja

Sequance Diagram dari use case bobot nilai ini adalah proses yang

dilakukan Admin dan supervisor dalam melakukan proses penginputan bobot

nilai prestasi. Pembobotan ini digunakan untuk membantu pihak supervisor

dalam memasukan penilaian kinerja karyawan setelah itu data yang telah

diinput langsung diproses perhitungan dengan menggunakan metode MPE

secara sistematis.

Gambar 4.23 Sequance Diagram Bobot nilai kinerja

137

 

 

 

 

6. Sequance Diagram MPE

Sequance Diagram dari use case MPE ini dilakukan oleh Manajer HRD

dan admin dan sequeance ini menggambarkan proses Manajer HRD dalam

melakukan view hasil perhitungan MPE yang telah dihitung secara sistematis dan

user dapat langsung view peringkat karyawan yang mendapatkan nilai tertinggi

setelah sudah mengetahui karyawan yang mendapatkan nilai tertinggi, Manajer

HRD dapat memutuskan karyawan yang layak mendapatkan promosi kenaikan

jabatan.

Gambar 4.24 Sequance Diagram MPE

138

 

 

 

 

7. Sequance Diagram Laporan

Sequance Diagram dari use case laporan ini digunakan oleh Admin, Staf

HRD, supervisor dan Manajer HRD untuk melihat laporan berupa data list

kriteria penilaian karyawan, grafik dan beserta nilai akumulasi MPE dari

masing-masing karyawan sehingga user dapat mengetahui karyawan yang

layak mendapatkan promosi kenaikan jabatan dan Manajer HRD dapat merasa

terbantu dalam hal memutuskan karyawan yang layak mendapatkan promosi

kenaikan jabatan selain itu user dapat melakukan cetak laporan berupa PDF

yang digunakan untuk pendokumentasian.

Gambar 4.25 Sequance Diagram Laporan

139

 

 

 

 

8. Sequance Diagram Manage User

Sequance Diagram dari use case data user ini digunaka oleh Admin untuk

memberikan hak akses untuk user serta data user ini berguna untuk

memberikan keterangan aktif/tidak aktif pada pemegang hak akses.

Gambar 4.26 Sequance Diagram Manage user

140

 

 

 

 

4.2.3 Desain Database

4.2.3.1 Tahapan untuk menyusun Class Diagram

1. Potensial Obyek

Untuk tahapan awalan dalam menbuat sebuah database maka

diperlukan sebuah rancangan untuk membangun sebuah database.

Sebagai acuan pembuatan database digunakan sebuah class diagram.

Untuk membuat class diagram, langkah awal yang dilakukan adalah

mengidentifikasi potensial obyek.

Tabel 4.19 Daftar potensial Obyek

Admin

Staf HRD

supervisor

Manajer HRD Karyawan

Nama jabatan

Nama

Alamat

Pendidikan

Ms Jabatan

No telp

Tanggal lahir

Riwayat prestasi

Waktu periode

Kriteria

Nama kriteria

Bobot

Pendidikan

Disiplin

Komunikatif

Tanggung jawab

Penalaran

Dorongan prestasi

Prestasi kerja

Nilai MPE

Username

Password

Status

Jabatan yang dipromosikan

Departemen

Nama departemen

141

 

 

 

 

2. Menentukan Analisis Potensial Obyek

Tidak semua kandidat (kata benda) menggambarkan obyek bisnis

yang didalam lingkup domain masalah. Dengan menganalisis tiap

kandidat, maka dapat ditentukan apakah kandidat tersebut harus

dipertahankan atau dihapus, dari daftar potential obyek tersebut, maka

dilakukan analisis untuk memilih obyek.

Tabel 4.20 Analisis Potensial Obyek

No Potensial obyek Reason

1 Admin Aktor pada sistem

2 Staf HRD Aktor pada sistem

3 supervisor Aktor pada sistem

4 Manajer HRD Aktor pada sistem

5 Karyawan Data karyawan

6 Nama X Attribute

7 Alamat X Attribute

8 Pendidikan X Attribute

9 Ms Jabatan Data jabatan

10 No telp X Attribute

142

 

 

 

 

11 Tanggal lahir X Attribute

12 Riwayat prestasi X Attribute

13 Waktu periode X Attribute

14 Jabatan promosi X Attribute

15 Bobot Data Bobot MPE

16 Pendidikan X Attribute

17 Kedisiplinan X Attribute

18 Tanggung jawab X Attribute

19 Penalaran X Attribute

20 Komunikatif X Attribute

21 Dorongan prestasi X Attribute

22 Prestasi kerja X Attribute

23 Nilai MPE Data nilai MPE

24 Username X Attribute

25 Password X Attribute

26 Status X Attribute

143

 

 

 

 

Departemen Data Departemen

Nama departemen Attribute

Kriteria Data kriteria

Nama kriteria Attribute

Bobot kriteria Attribute

Keterangan : = YA X = Tidak

Setelah daftar potensial obyek diseleksi dan dianalisis, maka didapat

obyek yang diusulkan untuk sistem pendukung keputusan untuk promosi kenaikan

jabatan.

Tabel 4.21 Propose obyek

Propose Obyek

Admin Karyawan

Staf HRD Nilai bobot

Supervisor Nilai MPE

Manajer HRD MS_Jabatan

Departemen Kriteria

Karena objek tersebut lebih dari satu, maka objek-objek tersebut dapat

dikatakan class, karena merupakan dasar dari pembuatan class diagram. Dari

144

 

 

 

 

daftar class diatas, struktur class sistem yang diajukan dapat digambarkan dengan

class diagram berikut :

Gambar 4.25 Class Diagram

145

 

 

 

 

a. Mapping Database

Gambar 4.26 Mapping database

146

 

 

 

 

4.2.3.3 Matriks CRUD Basis Data

Berikut adalah matriks Create, Read, Update, Delete (CRUD) basis data

sistem pendukung keputusan penilaian kinerja karyawan sebagai promosi

kenaikan jabatan Pada BPRS Harta Insan Karimah.

Tabel 4.19 Matriks CRUD Basis Data

Location

Entity – Attribute

Staf HRD

Supervisor

Manajer HRD

Admin

User

id_user R R R R

Username R R R CRD

Password RU RU RU RD

Jabatan R R R RUD

Status R R R RUD

Karyawan

Id R R R R

Kdkaryawan R R R R

147

 

 

 

 

Nama CRUD R R R

Alamat CRUD  R R R

Pendidikan CRUD  R R R

Jabatan CRUD  R R R

Tgllahir CRUD  R R R

Riwayatprestasi R  CRUD - -

Waktuperiode CRUD  R R R

Jabatan_promosi CRUD  R R R

Bobot  

Id R  R R R

Kdkaryawan R  R R R

Pendidikan CRU  R RD R

Disiplin CRU  R RD R

Komunikatif R  CRU RD R

Penalaran R CRU RD R

Tanggungjawab R  CRU  RD R

148

 

 

 

 

Doronganprestasi R   CRU  RD R

Prestasi R  CRU  RD R

MPE

Id R R R R

Kdkaryawan R R R R

Pendidikan R R RD R

Disiplin R R RD R

Komunikatif R R RD R

Tanggungjawab R R RD R

Doronganprestasi R R RD R

Prestasi R R RD R

Ms_jabatan

Id R R R R

Nama_jabatan CRUD R R R

Departemen

Id R R R R

Nama_departemen CRUD R R R

149

 

 

 

 

Kriteria

Id_kriteria R R R R

Nama_kriteria CRUD R - -

Bobot_kriteria CRUD R - -

Keterangan: C = create, R = read, U = update, D = delete

4.2.3.3 Perancangan Database

1. Nama Tabel : Tabel User

Primary Key : Id

Foreign Key : -

Fungsi Tabel : Digunakan untuk masuk kedalam sistem

Tabel 4.20 Tabel Database Admin

Nama Field Type Keterangan

PK Id_user INT (11) Id user

auto_increment

Username Varchar (20) Username yang

untuk masuk dalam

sistem

Password Varchar (10) Password yang

untuk masuk dalam

sistem

150

 

 

 

 

Nama Varchar (30) Nama admin

Jabatan Varchar (11) Jabatan admin

Status Varchar (8) Status aktif admin

2. Nama Tabel : Tabel Bobot

Primary Key : Id_Bobot

Foreign Key : KdKaryawan

Fungsi Tabel : Digunakan untuk memasukan bobot nilai untuk

karyawan

Tabel 4.21 Tabel Database Bobot

Nama Field Type Keterangan

PK Id INT (11) Id bobot auto_increment

FK Kdkaryawan Varchar (6) Kode yang dimiliki

masing-masing karyawan

agar mudah

mengaksesnya dalam

sistem

Pendidikan Int (1) Pendidikan yang dimiliki

151

 

 

 

 

karyawan

Disiplin Int (1) Tingkat kedisiplinan yang

dipunyai karyawan

Komunikatif Int (1) Gaya komunikatif yang

dimiliki karyawan

Penalaran Int (1) Sifat penalaran yang

dimiliki karyawan

Tanggungjawab Int (1) Rasa tanggung jawab

yang dimiliki karyawan

untuk kepentingan

kelompok dan perusahaan

Doronganprestasi Int (1) Dorongan prestasi yang

dimiliki karyawan.

Prestasi Int (1) Prestasi yang telah

dilakukan oleh karyawan

selama 1 bulan dengan

ditambahkan nilai-nilai

sebelumya.

152

 

 

 

 

3. Nama Tabel : Tabel Karyawan

Primary Key : Kd_Karyawan

Foreign Key : Id_user

Fungsi Tabel : Digunakan untuk memasukan data karyawan.

Tabel 4.22 Tabel Database Karyawan (sumber:penulis)

Nama Field Type Keterangan

Id INT (11) Id karyawan

auto_increment

PK Kdkaryawan Varchar

(6)

Kode yang dimiliki masing-

masing karyawan agar

mudah mengaksesnya

dalam sistem

FK Id_jabatan Int (3) Kode jabatan

Nama Varchar

(30)

Nama dari karyawan yang

dicalonkan

Alamat Varchar

(50)

Alamat karyawan yang

dicalonkan

153

 

 

 

 

Pendidikan Varchar

(5)

Pendidikan yang dimiliki

karyawan

Jabatan Varchar

(15)

Nama jabatan yang sedang

dijalankan karyawan

Tgllahir Date Tanggal lahir karyawan

Riwayatprestasi Varchar

(300)

Laporan prestasi yang

digunakan sebagai tolak

ukur memasukan nilai

dalam bobot kinerja

Awalperiode Year (4) Awal karyawan masuk dan

bekerja dalam perusahaan

tersebut.

Jabatan_promosi Varchar

(50)

Jabatan yang dipromosikan

oleh perusahaan

FK Id_User Int(11) User yang mempunyai hak

akses.

154

 

 

 

 

4. Nama Tabel : Tabel MPE

Primary Key : Id_MPE

Foreign Key : KdKaryawan, dan Id_user

Fungsi Tabel : Digunakan untuk menghitung bobot yang telah

dimasukan sehingga menghasilkan hasil MPE

Tabel 4.23 Tabel Database MPE

Nama Field Type Keterangan

PK Id_MPE INT (11) Id MPE auto_increment

FK Kdkaryawan Varchar (6) Kode yang dimiliki

masing-masing

karyawan agar mudah

mengaksesnya dalam

sistem

Pendidikan Int (11) Pendidikan yang

dimiliki karyawan

Disiplin Int (11) Tingkat kedisiplinan

yang dipunyai

karyawan

Prestasi Int (11) Prestasi yang telah

dilakukan oleh

karyawan selama 1

bulan dengan

ditambahkan nilai-nilai

155

 

 

 

 

sebelumya.

Komunikatif Int (11) Gaya komunikatif yang

dimiliki karyawan

Penalaran Int (11) Sifat penalaran yang

dimiliki karyawan

Tanggungjawab Int (11) Rasa tanggung jawab

yang dimiliki karyawan

untuk kepentingan

kelompok dan

perusahaan

Dprestasi Int (11) Dorongan prestasi yang

dimiliki karyawan.

FK Id_User Int(11) User yang mempunyai

hak akses.

5. Nama Tabel : Tabel ms_jabatan

Primary Key : Id_jabatan

Foreign Key : kd_karyawan, id_departemen

Tabel 4.24 Tabel Database ms_jabatan

Nama Field Type Keterangan

PK Id_jabatan Int (3) Id_jabatan

156

 

 

 

 

Nama_jabatan Varchar (255) Nama dari jabatan

yang terdapat di

BPRS HIK

FK Kd_Karyawan Varchar (6) Kode karyawan

FK Id_departemen Int (3) Kode departemen

6. Nama Tabel : Tabel Departemen

Primary Key : Id_departemen

Foreign Key : kd_karyawan dan id_jabatan

Tabel 4.25 Tabel Database departemen

Nama Field Type Keterangan

PK Id_departemen Int (3) Id_departemen

Nama_departamen Varchar (255) Nama depertemen

FK Kd_karyawan Varchar (6) Kode karyawan

FK Id_jabatan Int (3) Kode jabatan

157

 

 

 

 

7. Nama Tabel : Tabel Kriteria

Primary Key : Id_kriteria

Foreign Key : id_bobot dan id_user

Tabel 4.26 Tabel Database kriteria

Nama field Type Keterangan

PK Id_kriteria Int (3) Kode kriteria

Nama_kriteria Varchar (10) Nama kriteria

Bobot_nilai Int (3) Score bobot

Fk Id_user Int (11) Kode user

4.2.4 Desain Interface

4.2.4.1 Grafik User Interface (GUI)

Untuk memudahkan dalam pembangunan sistem informasi pendukung

keputusan, terhadap satu tahap yang harus dilakukan yaitu membuat tampilan

rancangan antarmuka bagi setiap pengguna. Berikut ini rancangan antar muka

Sistem Penunjang Keputusan Promosi Kenaikan Jabatan.

158

 

 

 

 

1. Rancangan Login

Rancangan ini digunakan user untuk masuk kedalam sistem.

2. Rancangan Staf HRD

Rancangan ini merupakan halaman utama sistem Staf HRD.

3. Rancangan Manage Karyawan

Rancangan ini digunakan Staf HRD untuk mengelola data karyawan terdiri

dari :

a. Rancangan Input Karyawan

Rancangan ini digunakan Staf HRD untuk memasukan data karyawan yang

Gambar 4.26 Rancangan Login

Gambar 4.27 Rancangan Staf HRD

SPK Penilaian Kinerja Karyawan

159

 

 

 

 

dicalonkan untuk mendapatkan promosi kenaikan jabatan.

b. Rancangan Data Karyawan

Rancangan ini digunakan Staf HRD untuk melihat data karyawan secara

keseluruhan, mengupdate data karyawan dan delete data karyawan

Gambar 4.29 Rancangan Data Karyawan

4. Rancangan Bobot Nilai Prestasi

Rancangan bobot nilai prestasi digunakan oleh Staf HRD untuk memasukan

bobot nilai prestasi karyawan yang terdiri dari pendidikan dan kedisipilinan.

Gambar 4.28 Rancangan Input Karyawan

160

 

 

 

 

Gambar 4.30 Rancangan Kriteria Bobot nilai prestasi

Gambar 4.31 Rancangan Kriteria Bobot nilai prestasi

5. Rancangan Bobot Update

Rancangan ini digunakan oleh Staf HRD untuk mengupdate bobot nilai

prestasi karyawan.

Kriteria penialaian prestasi 

No     Kriteria       keterangan       score         bobot 

Untuk melakukan penilaian silahkan klik disini 

161

 

 

 

 

Gambar 4.31 Rancangan Bobot upadate

6. Rancangan Supervisor

Rancangan ini merupakan halaman utama supervisor

Gambar 4.32 Rancangan Halaman utama supervisor

7. Rancangan Karyawan

Rancangan ini digunakan supervisor untuk melihat karyawan yang

dicalonkan secara keseluruhan dan dapat mengupdate data karyawan tetapi

162

 

 

 

 

mempunyai batasan hak akses yaitu hanya dapat menginput riwayat prestasi.

8. Rancangan Bobot Nilai Kinerja

Rancangan ini digunakan supervisor untuk menginput penilaian kinerja

karyawan selama satu bulan yang terdiri dari pendidikan, disiplin, prestasi,

komunikatif, penalaran, tanggung jawab, dorongan prestasi.

Gambar 4.33 Rancangan Karyawan

163

 

 

 

 

Gambar 4.34 Rancangan keterangan Bobot Kinerja

Gambar 4.35 Rancangan Bobot Kinerja

Kriteria penilaian kinerja 

No    kriteria      keterangan    score     bobot    

Untuk melakukan penilaian silahkan klik disini 

164

 

 

 

 

9. Rancangan Manager HRD

Rancangan ini merupakan halaman utama sistem Manager HRD.

10. Rancangan Karyawan

Rancanan ini digunakan Manajer HRD untuk melihat data karyawan yang

dicalonkan secara keseluruhan.

Gambar 4.36 Rancangan Halaman Utama Manager HRD

Gambar 4.37 Rancangan Karyawan

 MPE 

 MPE 

165

 

 

 

 

11. Rancangan MPE

Rancangan ini digunakan Manajer HRD untuk melihat akumulasi penilaian

dari masing-masing karyawan dan akumulasi ini digunakan untuk membantu

Manajer HRD dalam mengambil keputusan.

Gambar 4.38 Rancangan MPE

12. Rancangan Admin

Ini merupakan halaman utama admin yang mempunyai hak akses untuk view

data karyawan, data MPE, laporan dan mempunyai hak akses manage User.

Gambar 4.39 Rancangan Admin

 

 MPE 

166

 

 

 

 

13. Manage User

Rancangan ini digunakan admin untuk mengelola data user yang terdiri dari:

a. Insert user

Rancangan ini digunakan admin untuk menginput data user yang

mendapatkan hak akses.

b. Data User

Rancangan ini digunakan admin untuk melihat user secara keseluruhan dan

dapat mengupdate status user aktif/tidak aktif.

Gambar 4.40 Rancangan Insert user

Gambar 4.41 Rancangan Data user

167

 

 

 

 

14. Rancangan Laporan

Rancangan ini digunakan Manajer HRD, Staf HRD, Supervisor dan Admin

untuk melihat laporan dari hasil penilaian karyawan selama satu bulan berupa

grafik, data list karyawan dan akumulasi MPE serta dapat melihat karyawan

mana yang layak mendapatkan promosi kenaikan jabatan.

Gambar 4.41 Rancangan Laporan

4.3 Pelaksanaan (Implementation)

Pada fase ini terbagi menjadi 2 tahap yaitu penulisan script atau pembuatan

program dan pengujian sistem penunjang keputusan promosi kenaikan jabatan.

4.3.1 Coding Program

Bahasa pemerograman yang digunakan dalam pengaplikasiaa coding

program pada Sistem Pendukung Keputusan promosi kenaikan jabatan adalah

bahasa pemerograman PHP dan Sedangkan database yang digunakan adalah

MYSQL.

Nilai

MPE 

Nama Karyawan

168

 

 

 

 

4.3.2 Testing Program (Black Box)

Pengujian yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan black box

testing. Metode black box testing melakukan pengujian tanpa melihat source code

program dan dijalankan oleh tester atau user untuk mengamati program apakah

telah menerima input, memproses, dan pengujian ini dapat diketahui apakah

sistem dapat memberikan keluaran seperti yang diharapkan atau tidak. Hasil dari

pengujian dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

1. Staf HRD

Tabel 4.24 Hasil Pengujian Aplikasi (Staf HRD)

No Rancangan Proses Hasil Yang Diharapkan Hasil Keterangan

1. Membuka halaman

localhost/adeirma/ha

rta insan karimah.

Masuk halaman login

pada aplikasi sistem

pendukung keputusan

kinerja karyawan

OK Dapat dilihat pada

gambar loggin di

lampiran 5

2. Masukan username

dan password Staf

HRD, supervisor

Manager HRD dan

Admin

Masuk kedalam menu

utama Staf HRD,

supervisor, manager

HRD dan admin

OK Dapat dilihat pada

gambar menu utama di

lampiran 5

169

 

 

 

 

3. Klik menu manage

karyawan dan pilih

“input karyawan”

pada staf HRD

Masuk kedalam menu

input karyawan

OK Dapat dilihat pada

gambar menu input

karyawan dilampiran 5

4. Klik menu manage

karyawan dan pilih

“karyawan” pada staf

HRD

Masuk kedalam menu

karyawan dan user dapat

melihat daftar karyawan

yang dicalonkan

OK Dapat dilihat pada

gambar menu karyawan

dilampiran 5

5. Klik menu bobot

nilai prestasi pada

staf HRD

Masuk kedalam menu

penilaian karyawan yang

diisikan oleh staf HRD

yang terdiri dari

pendidikan dan disiplin

OK Dapat dilihat pada

gambar menu bobot

nilai prestasi di

lampiran 5

6. Klik menu bobot

update nilai prestasi

pada staf HRD

Masuk kedalam menu

update bobot karyawan

yang diupadate oleh staf

HRD dan data berubah.

OK Dapat dilihat pada

gambar menu bobot

update nilai prestasi di

lampiran 5

7. Klik menu laporan

Masuk kedalam menu

laporan dan menampilkan

laporan berupa garfik

OK Dapat dilihat pada

gambar menu laporan

di lampiran 5

170

 

 

 

 

yang secara terurut dan

menampilkan hasil

perhitungan MPE dari

masing-masing karyawan

beserta akumulasi nilai

MPE . Hasil laporan dapat

di print out pada format

PDF

8. Klik menu sign out Dapat keluar dari

program

OK Dapat dilihat pada

gambar sign out di

lampiran 5

2. Supervisor

Tabel 4.25 Hasil Pengujian Aplikasi (supervisor)

no Rancangan Proses Hasil Yang Diharapkan Hasil Keterangan

1. Membuka halaman

localhost/adeirma/harta

insan karimah.

Masuk halaman login

pada aplikasi sistem

pendukung keputusan

kinerja karyawan

OK Dapat dilihat pada

gambar loggin di

lampiran 5

171

 

 

 

 

2. Masukan username dan

password staf HRD,

supervisor, manager

HRD dan admin

Masuk kedalam menu

utama staf HRD,

supervisor, manager

HRD dan admin

OK Dapat dilihat pada

gambar menu utama di

lampiran 5

3. Klik menu manage

karyawan dan pilih

“karyawan”

Masuk kedalam menu

karyawan dan user dapat

melihat daftar karyawan

yang dicalonkan

OK Dapat dilihat pada

gambar menu karyawan

dilampiran 5

4. Klik menu aksi gambar

(: ) untuk menginput

riwayat prestasi yang

dilakukan karyawan

selama 1 bulan dengan

ditambahkan nilai-nilai

sebelumya.

Masuk kedalam menu

karyawan dan user

mempunyai hak akses

untuk menginput riwayat

prestasi yang didapatkan

selama penilaian 1 bulan

dengan ditambahkan

nilai-nilai sebelumya.

OK Dapat dilihat pada

gambar mnu karyawan

dilampiran 5

5. Klik menu bobot

nilai kinerja pada

supervisor

Masuk kedalam menu

penilaian karyawan yang

diisikan oleh supervisor

yang terdiri dari prestasi,

penalaran, tanggung

OK Dapat dilihat pada

gambar menu bobot

nilai kinerja di lampiran

5

172

 

 

 

 

jawab, komunikatif dan

kecakaran, dan dorongan

6. Klik menu bobot

nilai kinerja pada

supervisor

Masuk kedalam menu

bobot nilai kinerja

karyawan yang diupadate

oleh supervisor dan data

berubah.

OK Dapat dilihat pada

gambar menu bobot

nilai kinerja nilai

prestasi di lampiran 5

7. Klik menu laporan

Masuk kedalam menu

laporan dan menampilkan

laporan berupa garfik

yang secara terurut dan

menampilkan hasil

perhitungan MPE dari

masing-masing karyawan

beserta akumulasi nilai

MPE . Hasil laporan dapat

di print out pada format

PDF

OK Dapat dilihat pada

gambar menu laporan

di lampiran 5

173

 

 

 

 

8. Klik menu sign out Dapat keluar dari

program

OK Dapat dilihat pada

gambar sign out di

lampiran 5

3. Manager HRD

Tabel 4.26 Hasil Pengujian Aplikasi (Manager HRD)

No Rancangan Proses Hasil Yang Diharapkan Hasil Keterangan

1. Membuka halaman

localhost/adeirma/h

arta insan karimah.

Masuk halaman login pada

aplikasi sistem pendukung

keputusan kinerja karyawan

OK Dapat dilihat pada

gambar loggin di

lampiran 5

2. Masukan username

dan password staf

HRD, supervisor,

Manager HRD dan

admin

Masuk kedalam menu

utama staf HRD, supervisor

manager HRD dan admin

OK Dapat dilihat pada

gambar menu utama di

lampiran 5

3. Klik menu manage

karyawan dan pilih

“karyawan”

Masuk kedalam menu

karyawan dan user dapat

melihat daftar karyawan

yang dicalonkan

OK Dapat dilihat pada

gambar menu karyawan

dilampiran 5

174

 

 

 

 

4. Klik menu laporan

Masuk kedalam menu

laporan dan menampilkan

laporan berupa garfik yang

secara terurut dan

menampilkan hasil

perhitungan MPE dari

masing-masing karyawan

beserta akumulasi nilai MPE

. Hasil laporan dapat di print

out pada format PDF

OK Dapat dilihat pada

gambar menu Laporan

dilampiran 5

5. Pilih menu

MPE dan klik

tanda( ) ceklis

Masuk kedalam menu

MPE dan dapat

mengahapus data

penilain MPE karyawan

OK Dapat dilihat pada

gambar menu MPE di

lampiran 5

9. Klik menu sign out Dapat keluar dari program OK Dapat dilihat pada

gambar sign out di

lampiran 5

175

 

 

 

 

4. Admin

Tabel 4.27 Hasil Pengujian Aplikasi (admin)

No Rancangan Proses Hasil Yang Diharapkan Hasil Keterangan

1. Membuka halaman

localhost/adeirma/ha

rta insan karimah.

Masuk halaman login

pada aplikasi sistem

pendukung keputusan

kinerja karyawan

OK Dapat dilihat pada

gambar loggin di

lampiran 5

2. Masukan username

dan password admin

Masuk kedalam menu

utama admin

OK Dapat dilihat pada

gambar menu utama di

lampiran 5

3. Klik Manage

Karyawan

Masuk kedalam menu

karyawan yang berfungsi

untuk view data

karyawan

4. Klik MPE Masuk kedalam MPE

yang berfungsi view data

penilaian MPE

5. Klik Manage user Masuk kedalam menu

user yang berfungsi input

dan update statu user

active/inactive

OK Dapat dilihat pada

gambar menu manage

User di lampiran 5

176

 

 

 

 

6. Klik menu laporan

Masuk kedalam menu

laporan dan menampilkan

laporan berupa garfik

yang secara terurut dan

menampilkan hasil

perhitungan MPE dari

masing-masing karyawan

beserta akumulasi nilai

MPE . Hasil laporan dapat

di print out pada format

PDF

OK Dapat dilihat pada

gambar menu laporan

di lampiran 5

7. Klik menu sign out Dapat keluar dari

program

OK Dapat dilihat pada

gambar sign out di

lampiran 5

Universitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

177

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka

dapat disimpulkan bahwa:

1. Sistem penunjang keputusan dengan analisis MPE (Metode Perbandingan

Eksponensial) bertujuan untuk mendapatkan karyawan yang layak

mendapatkan promosi kenaikan jabatan, sistem penilaian terdiri dari 7

(tujuh) diantaranya pendidikan, prestasi kerja, disiplin, komunikatif,

kerjasama, penalaran, dorongan berprestasi dan tanggung jawab penilaian

sendiri dilakukan oleh staf HRD dan supervisor sedangkan manager HRD

hanya sebagai penanggung jawab dalam proses pengambilan keputusan.

2. Hasil dari penelitian ini berupa grafik dan akumulasi penialaian MPE yang

memperlihatkan urutan peringkat dari masing-masing karyawan yang di

kandidatkan.

178

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan analisis yang telah dikemukakan, maka

diajukan beberapa saran untuk penelitian berikutnya, yaitu:

1. Aplikasi ini hanya mencakup sedikit jenis data karyawan yang dipakai, akan

lebih baik bila aplikasi ini mencakup seluruh jenis data karyawan yang ada

pada BPRS Harta Insan Karimah Cileduk.

2. Aplikasi ini belum adanya even history user untuk melihat aktivitas

pengguna, akan lebih baik kedepannya aplikasi ini memiliki even history

user.

Universitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

179

Daftar Pustaka

Budiyanto,Eko. 2013. Sistem Informasi Manajemen Sumberdaya Manusia,

cetakan pertama, Yogyakarta : Graha Ilmu. Dodit Suprianto. 2008. Buku Pintar Pemrograman PHP. OASE Media. Bandung Hasibuan. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan ke 7 edisi revisi,

Jakarta: Sinar Grafika Offset Jogiyanto HM. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit

Andi. Kendal & Kendal. 2010.Analisis dan Perancangan Sistem, Edisi ke-5, Jilid 1,

Jakarta : PT.Indeks. Ma’arif MS dan Tanjung, H. 2003 Teknik-Teknik Kuantitatif Untuk Manajemen ,

Jakarta: Grasindo Marimin. 2005. Teknik dan Aplikasi Pengambilan keputusan dengan Kriteria

majemuk, cetakan kedua, Jakarta : Grasindo Jakarta. Munawar. 2009. Pemodelan Visual dengan UML. Yogyakarta: Graha Ilmu. Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML. Yogyakarta: Graha Ilmu Mulyanto,agus. 2009 .Sistem Informasi, cetakan ke satu, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar. Nugroho, Bunafit. 2004. Aplikasi Pemrograman Web Dinamis dengan PHP dan

MySQL, Yogyakarta: Gava Media. Peranginangin, Kasiman. 2006. Aplikasi WEB dengan PHP dan MySQL,

Yogyakarta: Andi. Rangkuti, Haris. Metode Pengambilan keputusan secara efektif pada kriteria

majemuk dengan metode Bayes, MPE, CPI, dan AHP. Yogyakarta : Universitas Atmajaya. 2010

180

Shalahudin. 2011. Rekayasa Perangkat Lunak, Bandung. Sholiq 2006, Pemodelan sistem Informasi berorientasi objek dengan UML.

Yogyakarta: Graha Ilmu. Supranto 2005, Teori Dan Pemrograman Grafika Komputer, Yogykarta: Gava

Media Whitten JL, Bentley LD, Dittman KC.2004.Metode Desain Dan Analisis Sistem

edisi 6.(Terjemah System Analysis Dan Design Method). Penerjamah:Tim penerjemah Andi, editor.Yogyakarta:Andi.

www.bprshik.com/bprs-harta-insan-karimah

Universitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

LAMPIRAN 1

SURAT KETERANGAN PENELITIAN

LAMPIRAN 2

Surat Kesediaaan Dosen Pembimbing

LAMPIRAN 3

Wawancara Awal Riset

LAMPIRAN 3

Wawancara Awal Riset

LAMPIRAN 4

Black box testing

1. Halaman Login

Ini merupakan gambar tampilan awalan utama login Apabila username

dan passwordnya benar maka langsung masuk pada menu halaman utama

user

Tampilan apabila memasukan username dan passwordnya

salah

2. Halaman Staf HRD

Ini merupakan halaman utama staf HRD

2. Halaman Input Karyawan (Staf HRD)

3. Halaman Manage Karyawan

Ini merupakan halaman input karyawan

Ini merupakan tampilan alert apabila ada kesalahan dalam penulisan

4.

5.

6. Halaman Bobot Nilai Prestasi (Staf HRD)

Ini merupakan contoh penulisan yang salah

4. Tampilan menu karyawan

Menu ini berfungsi untuk menampilkan daftar karyawan yang telah

diinput dan menu ini dapat digunakan untuk update dan delete data

karyawan

5.

7. Halaman Bobot Update (Staf HRD)

8. Halaman Utama Koordinator

5. Tampilan menu bobot prestasi

6. Tampilan Utama Koordinator

9. Halama Karyawan

10. Halaman MPE

7. Tampilan input karyawan (Riwayat prestasi)

Ini merupakan tampilan awal saat ingin memasukan riwayat prestasi

8. Tampilan Menu Bobot Kinerja

9. Tampilan Utama Menu Manager HRD

10. Tampilan Menu Manage Karyawan

11. Tampilan Menu MPE

12. Tampilan Manage User

Insert User

Data User

Menampilkan user yang memgang hak akses dalam pemakaian aplikasi penilaian kinerja karyawan

\\\

Tampilan pada saat merubah status dari active menjadi inactive

LAMPIRAN 5

BUKU PETUNJUK MANUAL

PENGGUNAAN APLIKASI

“Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusaban Penilaian Kinerja Karyawan

Sebagai Promosi Kenaiakan Jabatan Dengan Menggunakan Metode Perbandingan

Eksponensial”

I. PERANGKAT LUNAK

Untuk menggunakan sistem ini diperlukan perangkat lunak (software)

dalam menjalankannya diantaranya :

1. Server :

a. Sistem Operasi Windows 2007

b. Webserver software : Wampp

c. Language software : PHP

d. Database software : MySQL

2. Client :

a. Microsoft 7 ultimate service pack 1

b. Browser google chrome

II. PERANGKAT KERAS

Untuk dapat menjalankan program ini, tidak hanya dengan memenuhi

perangkat lunak saja, tetapi dibutuhkan perangkat keras untuk

komputer.

Spesifikasi minimum yang dianjurkan adalah sebagai berikut :

1. Server :

a. Processor : Intel core 2 Duo processor T6600 (2.2 GHz,

800Mhz FSB)

b. Memory : minimal 954 MB

c. Harddisk : minimal 1 GB

d. Perangkat pendukung akses internet

2. Client :

a. Processor : Setara dengan pentium IV atau ke atas

b. Memory : Minimal 256 MB atau lebih

c. Harddisk : minimal 1 GB

d. Perangkat pendukung akses internet

III. INSTALASI/SETUP APLIKASI

A. Instalasi Perangkat Lunak

Untuk dapat menjalankan aplikasi ini, ada beberapa perangkat

lunak yang diperlukan yaitu :

1. Taruh paket wampp di folder C

2. Sent to Wampp ke dekstop

3. Simpanlah program aplikasi pada direktori

C:\Wampp\www.

4. Simpanlah database pada direktori C:\Wampp\mysql\data.

5. Kemudian aktifkan Wampp pada komputer anda, yaitu

bukalah Wampp dan klik YES seperti pada gambar berikut :

6. Selanjutnya aplikasi dapat dijalankan pada web browser

dengan alamat :

http://localhost/ade irma/dashboard.php untuk membuka

halaman utama Manajer HRD, Koordinator dan Staf HRD

IV. APLIKASI/PROGRAM

Tahap selanjutnya adalah masuk ke dalam aplikasi melalui

http://localhost/ade irma/dashboard.php maka aplikasi dapat digunakan

sesuai kebutuhan. Aplikasi ini menggunakan 3 pengguna yaitu

Manajer HRD, Koordinator dan Staf HRD. Masing-masing pengguna

harus menggunakan username dan password sebagai berikut :

Posisi Jabatan Username Password

Staf HDR Nur 1234

Supervisor Ade Qwerty

Manajer HRD Irma 1234

Admin Admin 1234

Keterangan :

1. Username dan password dapat di non-aktivkan oleh manajer HRD apabila

yang mempunyai akun tersebut tidak menjabat lagi.

2. Password dapat dirubah oleh usernya sendiri.

3. Username dan password dapat di input kembali oleh manajer HRD.

3. Halaman Login

Ini merupakan gambar tampilan awalan utama login Apabila username

dan passwordnya benar maka langsung masuk pada menu halaman utama

user

4. Halaman Staf HRD

Ini merupakan halaman utama staf HRD

11. Halaman Manage Karyawan

Ini merupakan halaman input karyawan staf HRD.

6. Tampilan menu karyawan

Menu ini berfungsi untuk menampilkan daftar karyawan yang telah

diinput dan menu ini dapat digunakan untuk update dan delete data

karyawan

7.

12. Halaman Bobot Update (Staf HRD)

13. Tampilan menu bobot prestasi

14. Tampilan Utama Koordinator

13. Halama Karyawan

14. Halaman MPE

15. Tampilan input karyawan (Riwayat prestasi)

Ini merupakan tampilan awal saat ingin memasukan riwayat prestasi

16. Tampilan Menu Bobot Kinerja

17. Tampilan Utama Menu Manager HRD

18. Tampilan Menu Manage Karyawan

19. Tampilan Menu MPE

20. Tampilan Manage User

Insert User

Data User

Menampilkan user yang memang hak akses dalam pemakaian aplikasi

penilaian kinerja karyawan

\\\

Tampilan pada saat merubah status dari active menjadi inactive