skripsi analisis harga pokok penjualan dalam
TRANSCRIPT
i
SKRIPSI
ANALISIS HARGA POKOK PENJUALAN DALAM MENETAPKAN
MARGIN CONTRIBUSI PADA CV. TALA MOTOR
CABANG HERTASNING BARU
NURMAWATI
105730201810
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2014
ii
ANALISIS HARGA POKOK PENJUALAN DALAM MENETAPKAN
MARGIN CONTRIBUSI PADA CV. TALA MOTOR
CABANG HERTASNING BARU
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh sarjana
ekonomi (SE) Pada jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar
NURMAWATI
105730201810
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2014
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul Skripsi ANALISIS HARGA POKOK PENJUALAN DALAM
MENETAPKAN MARGIN CONTRIBUSI PADA CV.
TALA MOTOR CABANG HERTASNING BARU
Nama Mahasiswa : Nurmawati
No. Stambuk/ Nim : 105730 2018 10
Fakultas/ Jurusan : Ekonomi/ Akuntansi
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar
Skripsi ini telah diperiksa dan diujikan oleh tim penguji pada hari jum’at, tanggal
07 November 2014.
Makassar, November 2014
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. H.M. Rusydi Rahman, SE,.M.Si Ismail Badollahi, SE,.M.Si,.Ak
Mengetahui
Ketua Jurusan Akuntansi
Ismail Badollahi, SE,.M.Si,.Ak
NBM. 107 3428,-
ii
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah diperiksa dan diterima Oleh Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan Surat Keputusan Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar Nomor: 148 Tahun 1435 H/ 2014 M dan telah
dipertahankan di depan penguji pada hari jum’at tanggal 07 bulan November
tahun 2014, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi
pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Makassar,
Panitia Ujian:
1. Pengawas umum : Dr. Irwan Akib, M.Pd (…………….)
(Rektor Unismuh Makassar)
2. Ketua : Dr. Mahmud Nuhung, SE.,M.Si (…………….)
(Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis)
3. Sekretaris : Drs. H. Sultan Sarda, MM (…………….)
(Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis)
iii
v
MOTTO
Kesuksesan hanya dapat diraih dengan segala upaya dan usaha yang disertai
oleh doa. Karena sesungguhnya nasib seorang manusia tidak akan berubah
dengan sendirinya tanpa berusaha.
Setiap usaha keras dan kesabaran
akan membuahkan hasil sebab
sesungguhnya sesudah kesulitan itu akan
ada kemudahan
Penyesalan tidak akan mengembalikan sesuatu yang telah hilang
Kecemasan tidak akan membuat masa depan lebih baik
Keteguhan hati dan kesabaran adalah kunci meraih kesuksesan
iv
vi
ABSTRAK
Nurmawati, 2014. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk mencari
keuntungan yang optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka setiap perusahaan
mempunyai strategi dalam penetapan harga pokok penjualan yang berbeda-beda. Mereka
memilih strategi yang mampu mengembangkan persuahaannya masing-masing karena
persaingan yang terjadi terasa semakin berat terutama dalam perusahaan dagang yang
bergerak didalam bidang usaha yang sejenis. Dalam menghadapi persaingan tersebut,
perusahaan dituntut untuk terus melakukan peningkatan yang efesien dan efektif.
Adapun tujuan dari penelitian yang dilaksanakan ini adalah ingin mengetahui
apakah harga pokok penjualan motor Yamaha sudah dapat memberikan kontribusi margin
yang diharapkan pada perusahaan CV. Tala Motor Cab. Hertasning baru.
Kesimpulan berdasarkan hasil analisis yang dapat penulis kemukakan
disini adalah bahwa dengan adanya strategi penetapan harga pokok penjualan
yang sesuai dengan permintaan konsumen maka dapat diketahui bahwa penjualan
motor yamaha matic (Soul GT) dari tahun ketahun mengalami peningkatan dan
keuntungan atau total keseluruhan laba kontribusi penjualan yang diperoleh sesuai
dengan yang diharapkan perusahaan.
Kata kunci : Harga Pokok Penjualan, Margin Contribusi
v
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan khadirat Allah SWT karena atas berkat
rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“ANALISIS HARGA POKOK PENJUALAN DALAM MENETAPKAN
MARGIN CONTRIBUSI PADA CV. TALA MOTOR CABANG HERTASNING
BARU MAKASSAR”. Tugas Skrips iini disusun sebaga isalah satu syarat untuk
memperoleh gelar strata satu (S1) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Makassar. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
berterimakasih kepada:
1. Dr. Mahmud Nuhung, SE, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Ismail Badollahi, SE., M.Si., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Drs. H.M. Rusydi Rahman, SE, M.Si., dan Ismail Badollahi, SE., M.Si.,
Ak.,selaku dosen pembimbing yang senantiasa memberikan arahan di
dalam penulisan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu dosen pengantar perkuliahan yang selalu tulus dalam
memberikan bekalilmu selama pengetahuan ini.
5. Segenap staf dan karyawan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar atasbantuannya selamaini.
vi
viii
6. Kepada pimpinan dan karyawan CV. TALA MOTOR CABANG
HERTASNING BARU yang telah memberikan pelayanan dan membantu
memberikan data dan informasi yang penulis butuhkan dalam penyusunan
skripsi ini
7. Ayahanda Hanaping dan Ibunda Nurdiana tercinta yang tak henti-hentinya
memberi dukungan, cinta, kasih, sayang, semangat, dan doa yang tiada
duanya kepada penulis. Nasihat-nasihat yang tak pernah putus membuat
penulis selalu bangkit. Tak lupa pula untuk saudara-saudaraku Nurhani,
A.ma dan Nurhayati, S.pd yang selalu mengantarkan adiknya dan
memberikan semangat . Serta seluruh keluarga besar penulis yang tak
terhingga jika disebutkan satu persatu.
8. Seseorang yang selalu memberikan motivasi, doa dan cinta yang teramat
indah dalam hidupku yang sekarang telah menjadi imam dalam hidupku
“Muhammad Nawir” dan Buah hatiku tercinta “Aira”.
9. Orang-orang yang senatiasaberbagicandatawabersamakuDarmi, Evi,
Nhaya, Anna dan Rahma sertasahabatsahabatku yang tidak sempat ku
sebutkan namanya satu persatu, semoga kalian selalu dibukakan jalan
kebahagian oleh Allah SWT.
10. Teman-teman akuntansi angkatan 2010 atas kebersamaan yang indah
selama ini.
11. Serta semua pihak yang tidak secara langsung membantu penulisan
skripsi ini.
vii
ix
Semoga bantuan yang diberikan mendapat balasan yang setimpal dari
Allah SWT. Penulis berharap karya ini bermanfaat bagi orang lain terkhusus
bagi penulis pribadi.
Billahi Fisabililhaq, Fastabikul Khaerat
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.
Makassar, November 2014
Penulis
viii
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii
MOTTO ................................................................................................................ iv
ABSTRAK ................................................................................................................ v
KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiii
DAFTAR GRAFIK .................................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5
D. Mamfaat Penelitian ..................................................................................... 5
E. Sistematika Penulisan .................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 7
A. Konsep Biaya ............................................................................................... 7
1. Pengertian Biaya...................................................................................... 7
2. Penggolongan Biaya ................................................................................ 10
B. Pengertian dan Jenis-jenis Penjualan ........................................................... 16
1. Pengertian Penjualan ............................................................................... 16
2. Jenis-Jenis Penjualan ............................................................................... 17
ix
xi
C. Harga Pokok Penjualan ............................................................................... 18
1. Pengertian Harga Pokok Penjualan ......................................................... 18
2. Tujuan Penetapan Harga ......................................................................... 20
3. Metode Penetapan Harga ......................................................................... 22
4. Perhitungan Harga Pokok Penjualan ...................................................... 25
5. Tujuan Menghitung Harga Pokok penjualan ........................................... 27
6. Kontribusi Margin ................................................................................... 28
D. Kerangka Fikir ............................................................................................. 30
E. Hipotesis ..................................................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 32
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 32
B. Metode Pengumpulan Data.......................................................................... 32
C. Jenis Dan Sumber Data ................................................................................ 33
D. Metode Analisis ........................................................................................... 33
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................................... 36
A. Sejarah singkat perusahaan ......................................................................... 36
B. Visi dan Misi Perusahaan ........................................................................... 37
C. Struktur oganisasi perusahaan .................................................................... 37
D. Uraian tugas dan tanggung jawab ............................................................... 40
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 43
A. Kebijakan Akuntansi Perusahaan CV. Tala Motor Cab. Hertasning
Baru ............................................................................................................ 43
B. Analisis Perkembangan Penjualan Sepeda Motor Yamaha Matic
(soul GT) Pada CV. Tala Motor Cabang Hertasning Baru ......................... 44
C. Strategi penetapan harga pokok penjualan ................................................. 47
x
xii
D. Perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) ............................................... 50
E. Hubungan antara Harga Pokok Penjualan dengan Kontribusi
Margin ........................................................................................................ 55
F. Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan Harga Pokok
Penjualan (HPP) ..................................................................................... 61
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 64
A. Kesimpulan ............................................................................................... 64
B. Saran .......................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Harga Penjualan Sepeda MotorYamaha Matic (Soul GT) CV. Tala
Motor Cabang Hertasning baru ......................................................................... 4
Tabel 2 Contoh Laporan Harga Pokok Penjualan ...................................................... 34
Tabel 3 Perkembangan Harga Jual Perunit Motor Yamaha Matic (Soul GT)
Pada CV. TalaMotor Cabang Hertasning baru .............................................. 51
Tabel 4 Laporan Harga Pokok Penjualan CV. Tala Motor Cabang Hertasning
Baru .............................................................................................................. 53
Tabel 5 Perhitungan Margin Contribusi ...................................................................... 60
xii
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Kerangka Fikir ............................................................................... 31
Gambar 2 Struktur Organisasi Perusahaan CV. Tala Motor Cabang Hertasning
baru................................................................................................. 39
xiii
xv
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1 Data Harga Pokok Per unit dan Penjualan Per unit Motor Yamaha Matic (SouL
GT) ........................................................................... .............................. 52
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di zaman saat ini khususnya di negara kita tidak dipungkiri bahwa
perkembangan dalam bidang teknologi dan informasi membawa dampak
perubahan yang sangat besar bagi masyarakat kita. Masyarakat makin pintar
dalam berfikir dan berkomunikasi, ini mempengaruhi dalam memilah suatu
barang, apa yang menjadi kebutuhan prioritas atau apa yang tidak dibutuhkan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam kehidupan ekonomi produsen dan
konsumen adalah suatu kesatuan yang sangat sulit untuk dipisahkan, kehidupan
produsen sangat bergantung dengan tingkat permintaan dari konsumen dan hal ini
membuat konsumen berlomba-lomba untuk memperoleh penawaran yang
setinggi-tingginya. Dimana sistem pasar inilah yang belangsung secara terus
menerus hingga sekarang. Banyak orang menganggap bahwa ilmu ekonomi
dimulai dan diakhiri dengan hukum permintaan dan penawaran.
Tingkat persaingan dunia perdagangan di Indonesia sangat ketat, karena
setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar
dan meraih konsumen baru. Pada dasarnya dengan semakin banyaknya pesaing
maka semakin banyak pula pilihan bagi pelanggan untuk dapat memilih produk
yang sesuai dengan apa yang menjadi harapannya. Sehingga konsekuensi dari
perubahan tersebut adalah pelanggan menjadi lebih cermat dan pintar dalam
menghadapi setiap produk yang diluncurkan dipasar. Syarat yang harus dipenuhi
2
oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai sukses dalam persaingan adalah
berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan.
Agar tujuan tersebut tercapai, maka setiap perusahaan harus berupaya
menghasilkan dan menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen
dengan harga yang pantas. Dengan demikian, setiap perusahaan harus mampu
memahami perilaku konsumen pada pasar sasarannya, karena kelangsungan hidup
perusahaan tersebut sebagai organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan dan
keinginan para konsumen sangat tergantung pada perilaku konsumennya
Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk mencari keuntungan yang
optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap perusahaan mempunyai strategi
dalam penetapan harga pokok penjualan (HPP) yang berbeda-beda. Mereka
memilih strategi yang mampu mengembangkan perusahaannya masing-masing.
Di dalam memasuki era global dunia usaha, kompetensi yang terjadi terasa
semakin berat terutama dalam perusahaan dagang yang begerak dalam bidang
usaha yang sejenis. Dalam menghadapi persaingan tersebut, perusahaan dituntut
untuk terus melakukan peningkatan yang efesien dan efektif, upaya peningkatan
kualitas produk jangan sampai disertai dengan peningkatan biaya yang tinggi
sehingga dapat berdampak terhadap Harga Pokok penjualan motor. Produk yang
dihasilkan oleh perusahaan harus memilik tingkat harga yang wajar dan
kompetitif. Tujuan dari perusahaan manufaktur adalah untuk memperoleh laba
atau keuntungan dari kegiatan utama yang telah dibiayai sebagai kompensasinya.
Berdasarkan dengan kondisi tersebut, manajemen perusahaan memerlukan
informasi yang cukup untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Informasi
3
biaya sebagai salah satu informasi keuangan bagi perusahaan dirasakan semakin
penting bagi pihak manajemen khususnya dalam pengambilan keputusan,
perencanaan dan pengendalian serta penetapan harga pokok penjualan. Oleh
karena itu, penggolongan biaya dipandang dan harus disesuaikan dengan tujuan
penyajian informasi biaya.
Harga pokok penjualan motor merupakan akumulasi dari biaya-biaya yang
dibebankan pada produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Salah satu hal
yang perlu diperhatikan berkaitan dengan penetapan harga pokok penjualan motor
oleh pihak manajemen perusahaan adalah bagaimana mengelompokkan biaya-
biaya, membebankan serta mengalokasikan semua biaya yang dikeluarkan dalam
rangka memproduksi produk penjualan motor. Tujuannya adalah agar harga
penjualan motor benar-benar sesuai dengan biaya yang sesungguhnya dinikmati
oleh produk tersebut. Hal ini penting karena laporan harga pokok penjualan motor
merupakan elemen dalam menghitung laba rugi.
CV. Tala Motor Cabang Hertasning baru Makassar adalah salah satu
perusahaan swasta yang bergerak di bidang penjualan kendaraan bermotor pada
roda dua. peningkatan kualitas dalam segala segmen untuk kepuasan pelanggan
maupun calon pelanggan dalam mencapai laba yang lebih tinggi dari tahun ke
tahun.
Analisis contribusi margin adalah untuk mengetahui jumlah yang tersedia
untuk menutupi beban tetap yang kemudian menjadi laba untuk periode tersebut.
4
Tabel 1
Harga Penjualan Sepeda Motor Yamaha Matic (Soul GT)
Pada Cv. Tala Motor Cab. Hertasning Baru
Periode 2011-2013
Tahun Harga jual perunit
(Rp)
Jumlah
pengeluaran
dalam
setahun
Total penjualan
(Rp)
2011 14.374.000 31 unit . 445.594.000,-
2012 15.100.000 42 unit 634.200.000,-
2013 15.899.000 48 unit 763.152.000,-
Jumlah 45.373.000 121 unit 1.842.946.000,-
Rata-rata 15.124.333,3 40,33 614.315.333,-
Sumber : CV. Tala Motor Cab. Hertasning baru
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa total keseluruhan jumlah
penjualan motor pada tahun 2011 total keseluruhan jumlah penjualan motor pada
perusahaan mengalami kenaikan menjadi Rp. 445.594.000,- Total keseluruhan
jumlah penjualan motor pada perusahaan mengalami kenaikan pada tahun 2012
menjadi Rp 634.200.000,-.
Selanjutnya pada tahun 2013 total keseluruhan jumlah penjualan motor
pada perusahaan juga mengalami kenaikan yang mencapai sebesar Rp.
763.152.000,- dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Secara keseluruhan total
jumlah penjualan motor dari tahun 2011 hingga tahun 2013 meningkat setiap
tahunnya yang diikuti kenaikan penjualan Per tahunnya.
5
Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian tertarik untuk memilih
judul “ANALISIS HARGA POKOK PENJUALAN DALAM
MENETAPKAN MARGIN CONTRIBUSI PADA CV. TALA MOTOR
CABANG HERTASNING BARU”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
yang menjadi masalah pokok dalam penulisan ini adalah : “Apakah harga pokok
penjualan motor Yamaha sudah dapat memberikan kontribusi margin yang
diharapkan pada perusahaan CV. Tala Motor Cab. Hertasning baru” ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini diharapkan dapat diperoleh manfaat, yaitu :
Untuk mengetahui apakah harga pokok penjualan motor Yamaha sudah dapat
memberikan kontribusi margin yang diharapkan pada perusahaan CV. Tala Motor
Cab. Hertasning baru
D. Manfaat Hasil Penelitian
Setelah melakukan penelitian dapat memberikan manfaat penelitian
kepada berbagai pihak antara lain :
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan dapat memberikan kontribusi teoritis dalam penetapan harga pokok
penjualan sehingga mempermudah perusahaan dalam pengambilan keputusan.
2. Manfaat praktis
Diharapkan dapat memberikan masukan terhadap seluruh entitas bisnis dalam
menjalankan kegiatan khususnya dalam hal penetapan harga pokok penjualan.
6
E. Sistematika Penulisan
Untuk lebih mengarahkan penelitian penulis, penelitian ini dibagi menjadi
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi uraian tentang latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan
dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Berisi uraian secara ringkas teori-teori yang menjelaskan tentang permasalahan
yang akan diteliti.
BAB III : METODE PENELITIAN
Penjelasan mengenai semua unsur metode dalam penelitian ini yaitu penjelasan
mengenai obyek penelitian, jenis dan sumber data, serta metode analisis.
BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Berisi uraian mengenai sejarah singkat perusahaan, Visi dan Misi peruasahaan,
dan bagan struktur organisasi serta uraian tugas dan tanggung jawab
BAB V : PEMBAHASAN
Dalam bab ini dikemukakan mengenai hasil penelitian mengenai Analisis
perkembangan penjualan sepeda motor, strategi penetapan HPP, perhitungan HPP,
hubungan antara HPP dengan kontribusi margin, dan faktor-faktor yang
mempengaruhi harga pokok penjualan.
BAB VI : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian beserta saran yang dikemukakan peneliti
untuk objek yang diteliti.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Biaya
1. Pengertian Biaya
Pemahaman mengenai biaya penting sekali karena penerapan biaya yang
tepat dapat digunakan untuk membantu proses perencanaan, pengendalian, dan
pembuatan keputusan ekonomi. Terdapat berbagai macam pengertian atau definisi
biaya, yang masing- masing berbeda. Karena itu, tidak jarang terjadi perbedaan
pengertian definisi dan menyadari sepenuhnya betapa penting arti biaya tersebut
dalam menjalankan tujuan sehari-hari. Ketidaktepatan atau kesalahtafsiran biaya,
bisa berakibat pembuatan keputusan yang kurang tepat. Para akuntan, ekonom dan
teknisi, dari masing-masing bagiannya memiliki dan menggunakan konsep yang
meskipun tidak bertentangan satu dengan yang lainnya namun tetap tampak
adanya perbedaan. Maka dari itu tidak mudah untuk mendefinisikan atau
menjelaskan istilah biaya tanpa menimbulkan kesangsian atau keragu-raguan akan
akuntan yang mencoba merumuskan konsep atau pengertian biaya yang lazim
digunakan dalam dunia akuntansi.
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses
produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku,
baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.
Untuk memproduksi atau menghasilkan suatu barang/jasa maka perlu
diketahui besarnya biaya yang akan dikeluarkan. Setiap pengorbanan biaya
8 7
8
tentunya diharapkan akan menghasilkan revenue yang lebih besar dari biaya yang
dikeluarkan, dimasa yang akan datang.
Berdasarkan kamus besar bahasa indonesia biaya diartikan sebagai jumlah
uang yang dikeluarkan untuk mengadakan (mendirikan, melakukan dan lain-lain).
Menurut Hansen dan Momen (2005 : 40) biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas
yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi
manfaat saat ini atau dimasa yang akan datang bagi organisasi.
Biaya dalam akuntansi biaya diartikan dalam 2 pengertian yang berbeda,
yaitu biaya dalam artian cost dan biaya dalam artian expense. Menurut Bastian &
Nurlela (2006 : 4) biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam
satuan uang yang telah terjadi atau akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Mulyadi (2005 : 8) mendefinisikan biaya sebagai berikut : “
Biaya adalah sumber ekonomi yang akan diukur dalam satuan uang yang telah
terjadi untuk tujuan tertentu. Terdapat unsur pokok dalam pengertian diatas, yaitu:
a. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
b. Diukur dalam satuan uang
c. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi
d. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa biaya
merupakan pengorbanan sumber daya ekonomi untuk memperoleh aktiva, dapat
diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang secara potensial akan
terjadi, dimana pengorbanan tersebut untuk mencapai tujuan tertentu.
9
Menurut Mulyadi (2008: 14) mengemukakan biaya dalam pengertian luas.
“ Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dala satuan uang yang
telah terjadi terjadi atau yag kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Sedangkan Menurut Mursyidi (2007: 14) Biaya diartikan sebagai suatu
pengorbanan yang dapat mengurangi kas atau harta lainnya untuk mencapai
tujuan, baik yang dapat dibebankan pada saat ini maupun pada saat yang akan
datang.
Dan Menurut Armanto Witjaksono (2013: 12) terdapat beberapa
pengertian biaya, antara lain:
a. Biaya adalah suatu pengorbanan sumber daya untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
b. Biaya adalah suatu Moneter atas pengorbanan Barang dan jasa untuk
memperoleh manfaat di masa kini atau masa yang akan datang.
Dari defenisi pengertian biaya yang dikemukakan di atas biaya adalah
pengorbanan sumber daya ekonomi, karena semua pengeluaran yang digolongkan
secara nyata keseluruhannya termasuk biaya.
Dalam hal ini seorang manager harus mampu meminimalkan biaya agar
keuntungan yang ingin dicapai dapattercapai, begitu juga kaitannya dengan aktiva
yang diperoleh dari biaya yang dikeluarkan manager harus pintar dalam mencari
atau memperoleh aktiva dengan tingkat harga yang lebih murah dam memiliki
kualitas yang baik pula dibandingkan dengan harga aktiva pesaingnya. Dengan
demikian harga pokok dapat ditekan, sehingga harga pokok penjualan akan lebih
rendah dibandingkan dengan pesaing.
10
2. Penggolongan Biaya
Penggolongan adalah proses pengelompokkan secara sistematis atas
keseluruhan elemen yang ada kedalam golonga-golongan tertentu yang lebih
ringkas untuk dapat memberikan informasi yang lebih punya arti atau lebih
penting.
Akuntansi bertujuan untuk menyajikan informasi biaya yang akan
digunakan untuk berbagai tujuan dalam menggolongkan biaya harus disesuaikan
dengan tujuan dari info karena dalam penggolongan biaya tergantung untuk apa
biaya tersebut digolongkan biaya tergantung untuk apa biaya tersebut digolongkan
untuk tujuan yang berbeda diperlukan cara penggolongan biaya berbeda pula, atau
tidak ada satu cara penggolongan biaya yang dapat dipakai semua tujuan
menyajikan informasi biaya.
Penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai
dengan penggolongan tersebut, maka menurut Mulyadi (2010: 13) penggolongan
Biaya dapat digolongkan menjadi beberapa yaitu :
a. Penggolongan Biaya Menurut Objek Pengeluaran
Dalam cara penggolongan ini, nama obyek pengeluaran merupakan dasar
penggolongan biaya, misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan
bakar. Maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar
disebut: biaya bahan bakar”.
b. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan
Biaya dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu :
1) Biaya produksi
11
Merupakan biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi
produk jadi yang siap untuk dijual.
2) Biaya pemasaran
Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan
pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan, biaya promosi, biaya
pendalaan dinas, biaya gaji manager pemasaran dan lain-lain.
3) Biaya Administrasi dan Umum
Merupakan biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan
kegiatan pemasaran produk . contoh biaya telepon, biaya peralatan
kantor, dan lain-lain.
c. Penggolongan Biaya menurut hubungan Biaya dengan sesuatu yang
Dibiayai
Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam
hubungannya dengan sesuat yang dibiayai, biaya dapat dikelopokkan
menjadi dua golongan :
1) Biaya Langsung
Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya
adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai.
2) Biaya tidak langsung
Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan
oleh sesuatu yang dibiayai.
d. Penggolongan Biaya Menurut Perilakunya dalam Hubungannya dengan
Perubahan Volume Aktivitas.
12
Dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas, biaya dapat
digolongkan menjadi :
1) Biaya Variabel
Biaya Variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding
dengan perubahan volume kegiatan.
2) Biaya Semivariabel
Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan
perubahan volume kegiatan.
3) Biaya Semifixed
Biaya Semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan
tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume
produksi tertentu.
4) Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar
volume kegiatan tertentu. Contoh biaya tetap adalah gaji direktur
produksi.
e. Penggolongan Biaya atas Dalam Jangka Waktu Manfaatnya
Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi enjadi dua, yaitu :
1) Pengeluaran modal
Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari
satu periode akuntansi.
2) Pengeluaran pendapatan
13
Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat
dala periode akuntansi terjadi pengeluaran biaya yang hanya
mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran
tersebut.
Berikut ini akan dibahas beberapa cara penggolongan biaya yang
diperlukan oleh supriyono (2005: 18), sebagai berikut :
a. Penggolongan biaya sesuai dengan fungsi pokok dari kegiatan atau
aktivitas perusahaan.
Fungsi pokok kegiatan perusahaan-perusahaan dapat digolongkan kedalam
yakni :
1) Fungsi produksi, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan
penggolongan bahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk
dijual.
2) Fungsi pemasaran, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan
penjualan produk selesai yang siap dijual dengan cara yang memuaskan
pembeli dan dapat memperoleh laba sesuai yang diinginkan perusahaan
dengan pengumpulan kas dari hasil penjualan.
3) Fungsi administrasi dan umum yaitu fungsi yang berhubungan dengan
kegiatan penentuan kebijaksanaan, pengarahan, dan pengawasan
kegiatan perusahaan secara keseluruhan agar dapat berhasil. Kegiatan
fungsi ini berhubungan dengan fungsi pokok perusahaan yang lain,
manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan langsung pada fungsi lain
tersebut.
14
4) Fungsi keuangan yaitu fungsi yang behubungan dengan kegiatan
keuangan atau penyediaan dana yang diperlukan perusahaan. Apabila
dana selalu dapat dicukupi dari dalam perusahaan. Fungsi ini
memegang peranan penting didalam perusahaan.
b. Penggolongan Biaya sesuai dengan periode akuntansi dimana biaya akan
dibebankan.
Untuk biaya dapat menggolongkan sesuai dengan periode akuntansi
dimana penggolongan pengeluaran tersebut akan menjadi biaya.
Penggolongan pengeluaran adalah sebagai berikut :
1) Pengeluaran modal
Pengeluaran modal yaitu pengeluaran yang akan dapat memberikan
manfaat pada beberapa periode akuntansi atau pengeluaran yang akan
dapat memberikan manfaat pada periode akuntansi yang akan datang.
2) Pengeluaran penghasilan
Pengeluaran penghasilan adalah pengeluaran yang akan memberikan
manfaat hanya pada periode akuntansi dimana pengeluaran terjadi.
Umunya pada saat terjadinya pengeluaran langsung diperlakukan
kedalam biaya aau tidak dikapitalisasikan sebagai aktiva.
c. Pengeluaran biaya sesuai dengan tendensi perubahannya terhadap aktivitas
atau kegiatan atau volume.
Klasifikasi biaya atau penggolongan biaya adalah suatu proses
pengelompokkan biaya secara sistematis atas keseluruhan elemen biaya
yang ada kedalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk
15
dapat memberikan informasi yang lebih ringkas dan penting.
penggolongan biaya sesuai dengan perubahan terhadap aktivitas trutama
untuk tujuan perencanaan dari pengendalian biaya serta pengambilan
keputusan.
Klasifikasi biaya berdasarkan pola perilaku biaya inin dapat
digolongkan kedalam :
1) Biaya variabel
Biaya variabel merupakan biaya yang jumlah totalnya berubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya variabel per
konstan / tetap dengan adanya perubahan volume kegiatan.
2) Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang secara total tetap dala rentang
relevan tetapi per-unit berubah. Dalam jangka panjang sebenarnya
semua biaya bersifat variabel meskipun beberapa jenis biaya
tampak sebagai biaya tetap.
3) Biaya semi
Biaya semi adalah biaya yang didalamnya mengandung unsur tetap
dan mengandung unsur variabel. Biay semi ii dapat dikelompokkan
dalam dua elemen biaya yaitu :
a) Biaya semi variabel
Biaya semi variabel adalah biaya yang mengandung unsur biaya
tetap dan biaya variabel. Biaya campuran disebut juga dengan
biaya semi variabel. Biaya semi variabel adalah biaya yang pada
16
aktivitas tertentu memperlihatakan karakteristik biaya tetap
amaupun biaya variabel.
b) Biaya semi tetap
Biaya semi tetap adalah biaya yang berubah dan volume secara
bertahap.
d. Penggolongan biaya sesuai dengan objek atau pusat biaya yang dibiayai
Penggolongan biaya atas dasar obyek atau pusat biaya menurut Supriyono
(2005: 31) dibagi menjadi :
1) Biaya langsung
Biaya langsung adalah biaya yang yang terjadinya atau manfaatnya
dapat diidentifikasikan kepada objek pusat biaya tertentu.
2) Biaya tidak langsung
Biaya tidak langsung adalh biaya yang terjadinya atau manfaatnya tidak
dapat diidentifikasikan pada objek atau pusat biaya tertentu atau biaya
manfaatnya dinikmati oleh beberapa objek atau pusat biaya.
B. Pengertian dan Jenis-jenis Penjualan
1. Pengertian Penjualan
Penjualan merupakan aktiva utama perusahaan, besarnya perusahaan
sangat ditentukan oleh besar kecilnya penjualan. Penjualan itu sendiri
berhubungan erat dengan kegiatan marketing atau pemasaran, di mana penjualan
merupakan bagian dari marketing atau penjualan adalah penerimaan yang
17
diperoleh dari pengiriman barang dagangan atau dari penyerahan pelayanan dalam
bursa sebagai barang pertimbangan.
Menurut Wahana Komputer, penjualan merupakan bagian yang peranan
penting dalam perusahaan karena hasil dari penjualan merupakan
sumberkelangsungan usaha.
2. Jenis- Jenis Penjualan
Terdapat berbagai cara dalam menjual barang dagangan, yaitu :
a. Penjualan Tunai
Penjualan tunai adalah penjualan yang dilakukan dengan cara mewajibkan
pembeli melakukan pembayaran barang terlebih dahulu sebelum barang
yang dipesan diserahkan oleh perusahaan kepada konsumen.
b. Penjualan kredit
Menurut Soemarsono (2006), Penjualan kredit adalah penjualan barang
dagang secara tidak tunai yang dicatat sebagai debit pada perkiraan
piutang dagang dan kredit pada perkiraan penjualan. Seseorang atau suatu
badan yang memberikan kredit percaya bahwa penerima kredit (debitur)
pada masa yang akan datang sanggup memenuhi segala yang telah
dijanjikan. Dengan demikian kredit itu dapat pula berarti bahwa pihak ke
satu memberikan prestasi baik berupa barang, uang atau jasa.
Penjualan yang dikredit akan menimbulkan piutang usaha (Accunting
Receivable). Transaksi tersebut dicatat sebagai debit pada perkiraan piutang
usaha dan kredit pada perkiraan penjualan. Sehingga timbul jurnal :
18
Piutang usaha xxx
Penjualan xxx
c. Penjualan Konsinyasi
Penjualan konsinyasi disebut juga dengan penjualan titipan, pihak yang
menyarankan barang (pemilik) disebut consignor (konsinyor) atau
pengamat, sedang pihak yang menerima titipan barang tersebut disebut
konsinyi, komisioner. Adapun pengertian penjualan menurut Hadori
Yunus Harnanto adalah: “Konsinyasi merupakan suatu perjanjian dimana
pihak yang memiliki barang menyerahkan sejumlah barang kepada pihak
tertentu untuk dijualkan dengan memberikan komisi”.
Pada dasarnya semua penjualan konsinyasi tersebut adalah:
- Unsur perjanjian
- Unsur pemilik barang
- Unsur pihak yang dititipi barang
- Unsur barang yang dititipkan
- Unsur Penjualan
- Unsur komisi
C. Harga Pokok Penjualan
1. Pengertian Harga Pokok Penjualan
Pengertian Harga pokok penjualan menurut Irham Fahmi (2013: 99)
adalah harga beli atau pembuatan suatu barang yang dijual juga disebut cost of
goods sold ( siegel dan shim ). Pada dasarnya harga pokok penjualan sama dengan
19
harga pokok pembelian seandainya tidak ada persediaan barang dagangan, namun
berdasarkan pada kondisi dan realita di lapangan tetap barang-barang yang tersisa
atau tidak terjual semuanya. Harga pokok penjualan ini ada perbedaan jika kita
melihat dari segi perspektif perusahaan dagang dan industri.
Menurut Rudianto (2009: 107) bahwa Harga Pokok penjualan (HPP)
adalah harga pokok / harga beli dari barang-barang yang dijual didalam suatu
periode akuntansi. Harga Pokok Penjualan (HPP) dihitung dengan menjumlahkan
persediaan awal barang dagangan dengan pembelian bersih dalam satu periode
dan dikurangi dengan jumlah persediaan barang dagangan dengan akhir periode
akuntansi. Sedangkan untung menghitung pembelian bersih adalah dengan
mengurangkan jumlah retur dan potongan pembelian dari pembelian total.
Sedangkan Menurut Jumingan (2011: 32) Bagi perusahaan dagang Harga
Pokok Penjualan (HPP) adalah harga pokok barang dagang yang dibeli yang
kemudian berhasil dijual selama suatu periode akuntansi. Bagi perusahaan industri
Harga Pokok Penjualan (HPP) meliputi ongkos-ongkos bahan dasar, tenaga kerja,
dan ongkos pabrik tidak langsung yang telah dikeluarkan dalam proses pembuatan
barang yang kemudian berhasil dijual selama suatu periode akuntansi. Adapun
harga pokok jasa terdiri atas biaya-biaya bahan (supplier), tenaga kerja, dan unsur
lain yang timbul pada penciptaan jasa itu.
Dan Menurut Amir Suhadimanto (2010: 171) Pengertian Harga Pokok
Penjualan adalah harga jual dasar dari barang dagangan sebelum ditambah
keuntungan yang diinginkan perusahaan yang dibentuk dari nilai barang yang
20
dimiliki (persediaan awal) ditambah seluruh pembelian bersih dan dikuragi
dengan barang yang tidak terjual. Dalam perusahaan dagang perhitungan harga
pokok penjualan ini sangat penting karena dapat dipergunakan untuk menentukan
laba atau rugi. Apabila harga jualnya lebih besar dari harga pokok penjualan maka
akan diperoleh laba, demikian pula bila harga jual lebih rendah dari harga pokok
penjualan maka akan rugi.
Dari pengertian Harga Pokok Penjualan Diatas maka dapat disimpulkan
bahwa Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah seluruh biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang
dijual.
2. Tujuan Penetapan Harga
Tujuan pokok pentapan harga jual adalah sebagai berikut :
a. Mencapai target penjualan
b. Memaksimumkan laba
c. Meningkatkan penjualan dan mempertahankan atau memperluas pangsa
pasar.
d. Menstabilkan harga
Penjualan barang/ produk dalam menetapkan harga dapat mempunyai
tujuan yang berbeda satu sama lain antar penjual maupun antar barang yang satu
dengan yang lain. Tujuan penetapan harga menurut Harini (2008: 55) adalah
sebagai berikut:
21
a. Penetapan harga untuk mencapai penghasilan atas investasi. Biasanya besar
keuntungan dari suatu investasi telah ditetapkan prosentasenya dan untuk
mencapainya diperlukan penetapan harga tertentu dari barang yang
dihasilkannya.
b. Penetapan harga untuk kestabilan harga. Hal ini biasanya dilakukan untuk
perusahaan yang kebetulan memegang kendali atas harga. Usaha
pengendalian harga diarahkan terutama untuk mencegah terjadinya perang
harga, khususnya bila menghadapi permintaan yang sedang menurun.
c. Penetapan harga untuk mempertahankan atau meningkatkan bagiannya
dalam pasar. Apabila perusahaan mendapatkan bagian pasar dengan luas
tertentu, maka ia harus berusaha mempertahankannya atau justru
mengembangkannya. Untuk itu kebijaksanaan dalam penetapan harga
jangan sampai merugikan usaha mempertahankan atau mengembangkan
bagian pasar tersebut.
d. Penetapan harga untuk menghadapi atau mencegah persaingan. Apabila
perusahaan baru mencoba-coba memasuki pasar dengan tujuan mengetahui
pada harga berapa ia akan menetapkan penjualan. Ini berarti bahwa ia belum
memiliki tujuan dalam menetapkan harga coba-coba tersebut.
e. Penetapan harga untuk memaksimir laba. Tujuan ini biasanya menjadi
panutan setiap usaha bisnis. Kelihatannya usaha mencari untung mempunyai
konotasi yang kurang enak seolah-olah menindas konsumen. Padahal
sesungguhnya hal yang wajar saja. Setiap usaha untuk bertahan hidup
22
memerlukan laba. Memang secara teoritis harga bisa berkembang tanpa
batas.
Menurut Machfoedz (2011: 139) “Tujuan penetapan harga meliputi (1).
Orientasi laba: mencapai target baru, dan meningkatkan laba; (2) Orientasi
penjualan: meningkatkan volume penjualan, dan mempertahankan atau
mengembangkan pangsa pasar.”
Kemudian menurut Tjiptono (2002) tujuan penetapan harga adalah :
1. Berorientasi laba yaitu bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang
dapat menghasilkan laba yang paling tinggi.
2. Berorientasi pada volume yaitu penetapan harga berorientasi pada volume
tertentu.
3. Berorientasi pada citra (image) yaitu bahwa image perusahaan dapat
dibentuk melalui harga.
4. Stabilisasi harga yaitu penetapan harga yang bertujuan untuk
mempertahankan hubungan yang stabil antara harga perusahaan dengan
harga pemimpin pasar(market leader).
5. Tujuan lainnya yaitu menetapkan harga dengan tujuan mencegah masuknya
pesaing, mempertahankan loyalitas konsumen, mendukung penjualan ulang
atau menghindari campur tangan pemerintah.
3. Metode Penetapan Harga
Menurut Herman, edi ( 2006 : 175 ) ada beberapa metode penetapan harga
yang dilakukan dalam perusahaan, yaitu:
23
a. Metode taksiran (jugdemental method)
Perusahaan yang baru saja berdiri biasanya memakai metode ini. Penetapan
harga dilakukan dengan menggunakan instink saja walaupun market survey
telah dilakukan. Biasanya metode ini digunakan oleh para pengusaha yang
tidak terbiasa dengan data statistik. Penggunaan metode ini sangat murah
karena perusahaan tidak memerlukan konsultan untuk surveyor. Akan tetapi
tingkat kekuatan prediksi sangat rendah karena ditetapkan oleh instink.
b. Metode Berbasis Pasar ( Market-Based Pricing )
1) Harga pasar saat ini (current market price)
Metode ini dipakai apabila perusahaan mengeluarkan produk baru, yaitu
hasil modifikasi dari produk yang lama. Perusahaan akan menetapkan
produk baru tersebut seharga dengan produk yang lama. Penggunaan
metode ini murah dan cepat. Akan tetapi pangsa pasar yang didapat pada
tahun pertama relatif kecil karena konsumen belum mengetahui profil
produk baru perusahaan tersebut, seperti kualitas, rasa, dan sebagainya.
2) Harga pesaing (competitor price)
Metode ini hampir sama dengan metode harga pasar saat ini.
Perbedaannya menetapkan harga produknya dengan mereplikasi
langsung harga produk perusahaan saingannya untuk produk yang sama
atau berkaitan. Dengan metode perusahaan berpotensi mengalami
kehilangan pangsa pasar karena dianggap sebagai pemalsu. Ini dapat
terjadi apabila produk perusahaan tidak mampu menyaingi produk
pesaing dalam hal kualitas, ketahanan, rasa, dan sebagainya.
24
3) Harga pasar yang disesuaikan (adjusted current market price)
Penyesuaian dapat dilakukan berdasarkan pada faktor eksternal dan
internal. Faktor eksternal tersebut dapat berupa antisipasi terhadap
inflasi, nilai tukar mata uang, suku bunga perbankan, tingkat keuntungan
yang diharapkan (required rate of return), tingkat pertumbuhan ekonomi
nasional atau internasional, perubahan dalam trend consumer spendling,
siklus dalam trendi dan model, perubahan cuaca, dan sebagainya. Faktor
internalnya yaitu kemungkinan kenaikan gaji dan upah, peningkatan
efisiensi produk atau operasi, peluncuran produk baru, penarikan produk
lama dari pasar, dan sebagainya.
Dengan metode ini, perusahaan mengidentifikasi harga pasar yang
berlaku pada saat penyiapan anggaran dengan melakukan survey pasar
atau memperoleh data sekunder. Harga yang berlaku tersebut dikalikan
dengan penyesuaian (price adjustment) setelah mempertimbangkan
faktor internal dan eksternal yang ditetapkan dalam angka indeks
(persentase). Indeks 87 berarti 87/100.
c. Metode berbasis biaya (Cost-Based Pricing )
1) Biaya penuh plus tambahan tertentu (full cost plus mark-up)
Dalam metode ini budgeter harus mengetahui berapa proyeksi full cost
untuk produk tertentu. Full cost adalah seluruh biaya yang dikeluarkan
dan atau dibebankan sejak bahan baku mulai diproses sampai produk jadi
siap untuk dijual. Hasil penjumlahan antara full cost dengan tingkat
keuntungan yang diharapkan (required profit margin) yang ditentukan
25
oleh direktur pemasaran atau personalia yang diberikan wewenang dalam
penetapan harga, akan membentuk proyeksi harga untuk produk itu pada
tahun anggaran mendatang. Required profit margin dapat juga ditetapkan
dalam persentase. Untuk menetapkan profit, budgeter harus mengalikan
full cost dengan persentase required profit margin. Penjumlahan antara
profit dengan full cost akan menghasilkan proyeksi harga.
2) Biaya variabel plus tambahan tertentu (variable cost plus mark-up)
Dengan metode ini budgeter menggunakan basis variblel cost. Proyeksi
harga diperoleh dengan menambahkan mark-up laba yang diinginkan.
Mark-up yang diinginkan pada metode ini lebih tinggi dari mark-up
dengan basis full cost. Hal ini disebabkan biaya variabel selalu lebih
rendah dari pada full cost.
4. Perhitungan Harga Pokok Penjualan
Dalam perhitungan Harga Pokok Penjualan, hal yang perlu dipahami
terlebih dahulu adalah unsur-unsur yang membentuk HPP. Unsur-unsur yang
membentuk Harga Pokok Penjualan antara lain persediaan awal, persediaan ahir,
dan pembelian bersih barang dagangan. Secara lebih detail tentang unsur-unsur
tersebut simaklah pembahasan berikut ini (Amir Suhadimanto, 2010 : 171) :
a. Persediaan awal Barang dagangan (initial inventory)
Persediaan awal barang dagangan merupakan persediaan barang dagangan
yang tersedia pada awal suatu periode atau tahun buku berjalan. Saldo
persediaan awal perusahaan dagang terdapat pada neraca saldo periode
26
berjalan atau pada neraca awal perusahaan atau laporan neraca tahun
sebelumnya.
b. Persediaan akhir barang dagangan (end inventory)
Persediaan akhir barang dagangan merupakan persediaan barang-barang
pada akhir suatu periode atau tahun buku berjalan. Saldo persediaan akhir
perusahaan akan diketahui dari data penyesuaian perusahaan pada akhir
periode.
c. Pembelian bersih
Pembelian bersih merupakan seluruh pembelian barang dagangan yang
dilakukan perusahaan baik pembelian barang dagangan secara tunai maupun
pembelian barang dagangan secara kredit, ditambah dengan biaya angkut
pembelian tersebut serta dikurangi dengan potongan pembelian dan retur
pembelian yang terjadi. Setelah mengetahui unsur-unsur HPP seperti
penjelasan diatas selanjutnya dapat memahami proses perhitungan HPP
sebagai berikut:
Harga pokok penjualan (HPP) = Persediaan awal + pembelian bersih –
Persediaan akhir
Selain unsur persediaan , jika dalam pembelian terdapat retur dan
potongan pembelian serta biaya angkut pembelian maka rumus Harga
Pokok Penjualan adalah sebagai berikut :
HPP = Persediaan awal + biaya angkut – (retur pembelian + potongan
pembelian + persediaan akhir)
27
5. Tujuan Menghitung Harga Pokok Penjualan
Dalam bukunya abdul halim (2009) tujuan menghitung harga pokok
penjualan yaitu :
1. Untuk menentukan harga penjualan, harga pokok penjualan tidak dapat
ditentukan sebelum harga pokoknya ditentukan terlebih dahulu.
2. Untuk menentukan laba atau rugi perusahaan. Laba dihitung dengan cara
penjualan dikurangi dengan harga pokok penjualan. Padahal harga pokok
penjualan baru dapat ditentukan setelah harga pokok ditentukan terlebih
dahulu.
3. Untuk memberi penilaian didalam laporan keuangan yang berupa neraca. Harta
dalam neraca yang berupa persediaan produk jadi harus dinilai, diberi harga.
Dengan pemberian harga tersebut dapat diketahui kekayaan perusahaan.
Penilaian atau pemberian harga tersebut informasinya dari harga pokok.
4. Untuk menentukan kebijakan perusahaan. Misalnya dalam kasus akan memberi
potongan harga pada saat menjual secara besar-besaran.Dalam pengambilan
kebijakan ini jangan sampai harga yang ditentukan berada di bawah harga
pokok.
5. Untuk menentukan efisiensi perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan
membandingkan perkiraan penentuan harga pokok sebelum proses produksi
dikaksanakan dengan perhitungan harga pokok setelah proses produksi
dikerjakan.
28
6. Kontribusi Margin
Laba kontribusi merupakan kelebihan pendapatan penjualan diatas biaya
variabel, informasi laba kontribusi memberikan gambaran jumlah yang tersedia
untuk menutup biaya tetap dan untuk menghasilkan laba semakin besar kontribusi
semakin besar kesempatan yang diperoleh perusahaan yang menutup biaya tetap
dan untuk menghasilkan laba. Laba kontribusi perunit merupakan laba kontribusi
laba dibagian volume penjualan dalam perusahaan yang menghasilkan lebih dari
semacam produk. Jika informasi laba kontrribusi perunit dihubungkan dengan
penggunaan sumber daya yang langkah dan manajemen yang akan memperoleh
informasi kemampuan berbagai macam produk untuk menghasilkan laba.
Informasi ini memberikan landasan bagi manajemen dalam pemilihan produk
yang mampu menghasilkan laba tertinggi dalam memanfaatkan sumber daya yang
langkah.
Konstribusi margin merupakan analisis biaya-volume-laba bagian dari
manajemen akuntansi terhadap margin keuntungan dalam penjualan per unit dan
berguna dalam melaksanakan berbagai perhitungan atau digunakan sebagai
ukuran kepengaruhan operasional.
Laba kontribusi atau Kontribusi Margin adalah selisih antara pendapatan
penjualan dengan semua biaya variabel. Margin kontribusi dihitung dengan cara
mengurangkan biaya variabel, baik produksi maupun nonproduksi, dari penjualan.
Dalam perhitungan biaya langsung, margin kontribusi dapat dihitung secara total
untuk perusahaan secara keseluruhan, atau terpisah untuk masing-masing lini
29
produk, teritori penjualan, divisi operasi dan lain-lain “(Carter dan Usry,
2005:257-258)”.
Contribution Margin menurut Bustami dan Nurlela (2006:211)
menyatakan bahwa margin kontribusi adalah pengurangan total penjualan dengan
total biaya variabel.
Menurut Carter dan Usry (2005:257-258), Marjin kontribusi adalah selisih
antara pendapatan penjualan dengan semua biaya variabel. Marjin kontribusi
dihitung dengan cara mengurangkan biaya variabel baik produk maupun non-
produksi dari penjualan. Dalam perhitungan biaya langsung. Marjin kontribusi
dapat dihitung secara total untuk perusahaan secara keseluruhan atau terpisah
untuk masing-masing lini produk, teritori penjualan, divisi operasi dll. Sebagai
alternatif, margin kontribusi juga dapat dihitung dengan dasar per-unitPerhitungan
biaya langsung menfokuskan pada biaya yang diakibatkan oleh aktivitas produksi
dan tingkatannya yang berubah-ubah. Fokus ini diarahkan dalam dua cara : untuk
penggunaan internal dari hubungan biaya tetap variabel dan konsep margin
kontribusi dan untuk penggunaan eksternal dalam perhitungan biaya persediaan,
dalam menentukan laba, dan dalam pelaporan keuangan
30
D. Kerangka fikir
Untuk menunjang kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan perlu
adanya pengalokasian penetapan harga yang tepat. Sehingga kegiatan operasional
perusahaan tersebut dapat terlaksana sesuai dengan hasil yang diharapkan. Untuk
dapat melaksanakan kegiatan operasional perusahaan tentu akan mengeluarkan
untuk penjualan motor. Penjualan merupakan salah satu indikator perusahaan
untuk mengukur kemampuan perusahaan yang dilakukan oleh suatu perusahaan
dalam rangka menciptakan atau memperoleh pendapatan. Dimana juga untuk
mengetahui jumlah yang tersedia serta untuk menutupi beban tetap yang
kemudian menjadi laba untuk periode tersebut. Adapun kerangka fikir dalam
bentuk skema yang disajikan adalah sebagai berikut :
31
Gambar 1. Skema Kerangka Fikir
E. Hipotesis
Diduga bahwa harga pokok penjualan motor dapat memberikan kontribusi
margin yang diharapkan oleh perusahaan.
CV. TALA MOTOR
CAB. HERTASNING
BARU
HARGA POKOK
PENJUALAN
MARGIN
CONTRIBUSI
LABA
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
Lokasi penelitian penulis adalah pada CV. TALA MOTOR CABANG
HERTASNING BARU yang terletak di Jl. Aroe Palah, Hertasning Baru
Makassar. Adapun waktu penelitian sampai skripsi ini selesai yang digunakan
adalah 2 (dua) bulan, mulai dari bulan agustus sampai bulan oktober.
B. Metode pengumpulan data
Untuk memperoleh data dan informasi yang memadai sebagai bahan
penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan penelitian sebagai berikut :
1. Metode penelitian lapangan (field research)
Kegiatan penelitian adalah dilaksanakan melalui :
a. Metode observasi, yakni dengan mengadakan pengamatan langsung pada
bagian penjualan pada CV. TALA MOTOR CABANG HERTASNING
BARU untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam
kaitannya pembuatan laporan.
b. Metode wawancara, pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan
mengajukan beberapa pertanyaan langsung dengan pimpinan perusahaan
dan sejumlah personil karyawan dalam pemberian keterangan atau informasi
yang diperlukan.
32
33
2. Metode penelitian pustaka (library research)
Pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan membaca dokumen-dokumen
perusahaan, buku-buku dan karya ilmiah atau literatur-literatur yang
berhubungan dengan masalah yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini.
C. Jenis dan sumber data
Jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Data kuantitatif merupakan data berupa angka-angka yang dapat dihitung
dalam bentuk dokumen dan laporan yang berhubungan dengan
perusahaan.
2. Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dalam bentuk uraian atau
penjelasan mengenai keadaan perusahaan.
Adapun sumber data yang digunakan dalam penulisan ini sebagai berikut :
1. Data primer yaitu data dari hasil observasi dan tanya jawab atau
wawancara langsung dengan pimpinan dan sejumlah karyawan perusahaan
yang mengetahui tentang data dan informasi yang diizinkan.
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari formulir-formulir, buku-
buku, laporan-laporan kantor, dokumen-dokumen kantor, referensi lainnya
dan hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan laporan ini.
D. Metode Analisis
Agar pembahasan penelitian ini nantinya dapat lebih akurat maka
digunakan metode analisis deskriptif kuantitatif. Metode ini digunakan untuk
menganalisa secara kuantitatif dalam memberikan gambaran secara umum
34
tentang penetapan harga dalam penjualan motor berdasarkan kontribusi margin
yang diharapkan.
1. Perhitungan harga pokok penjualan sebagai berikut:
Tabel 2
Harga Pokok penjualan
Pada PT.xxx
Harga Pokok Penjualan
Penjualan X Volume Penjualan....................................................Rp xxx
Persediaan awal........................................................................... Rp xxx
Pembelian.................................................... Rp xxx
Biaya angkut pembelian.............................. Rp xxx +
Rp xxx
Retur pembelian......................... Rp xxx
Potongan pembelian.................. Rp xxx +
Rp xxx –
Pembelian bersih......................................................................... Rp xxx +
Barang yang tersedia untuk dijual.............................................. Rp xxx
Persediaan akhir......................................................................... Rp xxx –
Harga pokok penjualan.............................................................. Rp xxx
Sumber: Rudianto (2009,102)
36
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah singkat perusahaan CV. Tala Motor Cabang Hertasning Baru
CV. Tala Motor Cabang Hertasning Baru adalah suatu perusahaan swasta
yang bergerak dalam bidang penjualan kendaraan bermotor roda dua yang
didirikan pada tahun 2009 dan berlokasi di jl. Aroe palah, Hertasning baru
Makassar. Pada saat pertama didirikan berlokasi dirappocini pada tahun 2004 dan
pada tahun itu kantor tersebut telah resmi menjadi kantor pusat. Dimana tersebut
berfungsi sebagai kantor pusat sekaligus show room untuk semua jenis kendaraan
bermotor. Di kantor inilah seluruh penjualan dan service dilakukan.
Pada perusahaan ini ia bergerak di bidang perdagangan otomotif, yang
memasarkan / mendistribusikan sepeda motor Yamaha ke berbagai wilayah di
Sulawesi Selatan dan juga bertekad ingin memberikan yang terbaik dalam bisnis
ini, kami selalu berpijak pada nilai-nilai Profesionalisme dengan terus
meningkatan kwalitas Sumber Daya Manusia serta pengembangan teknologi
sebagai dasar memberikan layanan terbaik.
Untuk itu dengan tidak henti-hentinya CV. Tala Motor terus meningkatkan
skill sebagai ujung tombak keberhasilan penjualan dengan melaksanakan
pelatihan-pelatihan baik pelatihan teknis maupun non teknis, dengan demikian
dari berbagai segi baik Sales, Service maupun Spare Part semua dapat terlayani
dengan baik.
36
37
B. Visi dan Misi Perusahaan CV. Tala Motor Cabang Herasning Baru
CV. Tala Motor Cabang Hertasning baru memiliki visi dan misi dalam
menjalankan usahanya yaitu sebagai berikut :
Visi :
1. CV Tala Motor Cabang Hertasning baru ingin menjadi perusahaan
distributor motor yang memiliki jaringan pemasaran Terbesar di
Indonesia.
2. CV Tala Motor Cabang Hertasning baru ingin menjadi perusahaan
yang Terpercaya, meliputi sumber daya manusia yang handal, Sistem
pengelolaan keuangan yang solid, dan Infrastruktur yang tepat guna.
Misi :
1. CV Tala Motor Cabang Hertasning baru ingin memberikan kualitas
pelayanan yang terbaik dalam waktu yang cepat dan singkat kepada
konsumen.
2. CV Tala Motor Cabang Hertasning baru ingin memberikan fasilitas
pelayanan terhadap penyediaan spare part dan jasa servis kendaraan
bermotor Yamaha yang terpercaya kepada masyarakat.
C. Struktur Organisasi Perusahaan
Secara umum dapat dikemukakan bahwa organisasi adalah suatu system
hirarki dari satuan-satuan admministrasi dan operasional dari perusahaan. Dalam
struktur organisasi suatu perusahaan dapat memberikan gambaran yang singkat
tentang seluruh kegiatan perusahaan baik mengenai tugas, wewenang serta
38
tanggung jawab dari personilnya, Struktur yang baik mendukung kelancaran
kegiatan-kegiatan dan juga jasa akan mendukung tercapainya tujuan perusahaan.
Dengan adanya organisasi yang baik mendorong tercapainya tujuan
perusahaan dengan sebaik-baiknya, karena organisasi merupakan suatu kelompok
orang-orang yang mau bekerja sama dalam mencapai tujuan yang telah disepakati
bersama. Maka agar kerja sama ini berjalan dengan baik maka diperlukan suatu
pembagian tugas yang jelas bagi setiap individu yang bekerja sama, pembagian
tugas tersebut dapat diwujudkan dalam suatu bentuk yang dinamakan struktur
organisasi.
Struktur organisasi adalah gambaran yang menunjukkan organisasi formal
dalam suatu perusahaan mengenai tugas dan tanggung jawab serta hubungan
antara karyawan/bagian satu sama lain sesuai dengan dasar aturan yang telah
ditetapkan.
Oleh karena itu, maka perusahaan CV. Tala Motor Cab. Hertasning baru
menyusun suatu struktur organisasi dengan tujuan untuk memperjelas tugas dan
tanggungjawab para karyawannya. Selain dari pada itu dengan adanya struktur
organisasi maka menunjang tercapainya sasaran yang telah ditetapkan secara
efektif dan efesien.
Struktur organisasi CV. Tala Motor Cab. Hertasning baru dapat dilihat
pada skema berikut ini :
39
Gambar 2. Struktur Organisasi Perusahaan
Sumber: CV. Tala Motor Cabang Hertasning Baru, 2014
Kepala Cabang
CV. Tala Motor
Admin Marketing Admin Spare Part
Driver
Coordinator
Marketing
FDI
Chip
Mekanik
Mekanik Sales force
Accounting
40
D. Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab
Organisasi merupakan suatu kerangka hubungan yang berstruktur berisi
tentang wewenang, tanggung jawab, serta pembagian tugas untuk menjalankan suatu
fungsi tertentu.
Berdasarkan struktur organisasi tersebut, maka digariskan uraian tugas dan
tanggung jawab masing-masing bagian sebagai berikut:
1. Kepala Cabang
a) Memimpin perusahaan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari secara
operasional.
b) Melaksanakan program perusahaan secara terpadu.
c) Mempunyai wewenang dalam pengambilan keputusan sesuai batasan
pendelegasian.
d) Menandatangani surat-surat sesuai dengan wewenang.
e) Menandatangani bukti penerimaan pengeluaran kas atau bank sesuai
pendelegasian wewenangnya.
f) Mengkoordinir, mengatur dan mengawasi serta terhadap tugas masing-
masing bagian dan bertanggung jawab kepada pimpinan perusahaan.
2. Accounting
Bagian ini berfungsi untuk menangani pembukuan perusahaan, menyusun
laporan keuangan serta menyelesaikan masalah-masalah keuangan
perusahaan dibawah koordinasi direktur keuangan.
41
3. Admin Marketing
Tugasnya membantu bagian keuangan dan bagian penjualan dalam
menyiapkan dan mengurus segala yang berhubungan dengan masalah administrasi
dan persuratan yang berhubungan dengan transaksi perusahaan dan bertanggung
jawab kepada manajemen.
4. Koordinator Marketing
a) Mengkoordinir, mengatur dan mengawasi serta bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan tugas pada bagian pemasaran.
b) Menetapkan strategi pemasaran.
c) Mengumpulkan dan menyiapkan data dan informasi tentang situasi pasar.
d) Mengadakan event-event sebagai bentuk promosi perusahaan.
5. Sales Force
Melakukan penjualan langsung kepada konsumen dan bertanggung jawab
kepada Koordinator Sales Force.
6. Admin Spare Part
a) Mengkoordinir, mengatur dan mengawasi serta bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan tugas di bidang spare part atau service.
b) Melaksanakan tugas perbaikan atau service kendaraan bermotor.
c) Mengadakan penjualan spare part.
d) Mengatur dan menjaga spare part digudang.
e) Melayani keluhan dan kebutuhan konsumen atas kepemilikan keadaan
sepeda motor.
42
7. Mekanik
Mekanik memiliki tugas untuk melayani penservisan kendaraan motor
8. Bagian Free Delivery Inspection (FDI)
a) Mencatat nomor rangka dan mesin yang terjual
b) Mengkoordinir, mengatur dan mengawasi serta bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan tugas di bidang spare part atau service.
c) Mengatur dan menjaga spare part digudang
d) Mengurus pengiriman barang yang terjual kepada konsumen
9. Driver atau Supir
Supir memiliki tugas mengantar barang yang terjual kepada konsumen dan
bertanggung jawab kepada pimpinan perusahaan.
43
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kebijakan Akuntansi Perusahaan CV. Tala Motor Cabang Hertasning
baru
Setiap perusahaan mempunyai laporan keuangan yang bertujuan untuk
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan secara ekonomi. Dalam
perusahaan ini kebijakan akuntansi digunakan untuk menunjang suatu perusahaan.
Untuk mendapatkan objektivitas dari laporan akuntansi, maka laporan akuntansi
keuangan harus dibuat dengan berlandaskan pada standar atau pedoman yang
telah teruji dan dapat diterima secara umum. Standar-standar yang digunakan
perusahaan tersebut dalam pelaporannya disebut prinsip-prinsip akuntansi yang
diterima atau berlaku umum. Dimana prinsip yang berlaku umum merupakan
suatu urutan atau hirarki ketentuan yang mengatur mengenai perlakuan atau
kegiatan akuntansi yang dapat di jadikan sebagai acuan dalam pencatatan suatu
transaksi.
Laporan keuangan harus jelas dan dapat dimengerti, berdasar pada
kebijakan akuntansi yang berbeda diantara suatu perusahaan dengan perusahaan
lain. Maka, Pengungkapan kebijakan akuntansi dalam laporan keuangan
perusahaan ini dimaksudkan agar laporan keuangan tersebut merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
43
44
B. Analisis Perkembangan Penjualan Sepeda Motor Yamaha Matic (Soul
GT) Pada CV. Tala Motor Cabang Hertasning Baru
CV. Tala Motor Cabang Hertasning baru adalah perusahaan swasta yang
bergerak dibidang penjualan motor Yamaha. Sebagaimana kita ketahui bahwa
salah satu faktor yang dapat menunjang keberhasilan masing-masing bagian
dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu penetapan harga pokok penjualan motor
untuk mendapatkan kontribusi margin tersebut. Hal diatas tersebut menyatakan
bahwa penetapan harga pokok penjualan pada suatu perusahaan yang bergerak
dalam bidang penjualan kendaraan bermotor dua ini sangatlah penting demi
tercapainya suatu tujuan perusahaan untuk mendapatkan laba kontribusi.
Banyak perusahaan yang sebagai saingan yang menyebabkan fungsi
penjualan memegang peranan penting dalam menghadapi persaingan. Oleh karena
itu strategi penetapan harga pokok penjualan untuk kelanjutan perkembangan
penjualan utamanya hasil produk barang perusahaan sangatlah penting.
Perusahaan dapat pula mengatasi berapa besar jumlah perkiraan, kemampuan
penjualan motor yang dilakukan dan menyelesaikan dengan kebutuhan dengan
penjualan motor dan informasi yang sesuai dengan ramalan penjualan yang telah
diperhatikan untuk masa yang akan datang.
CV. Tala Motor Cab. Hertasning baru dalam penjualan motornya sangat
memperhatikan kualitas barangnya dikarenakan banyak perusahaan yang bergerak
dibidang yang sama. Terbukti pada kondisi perkembangan penjualan motor CV.
Tala Motor Cab. Hertasning baru dapat di ketahui bahwa penjualan motor pada
tahun 2011 dan 2012 mengalami peningkatan. Diketahui bahwa jumlah penjualan
45
pada tahun 2011 total penjualan sebanyak 31 unit motor yang terjual. Sementara
pada tahun 2012 total penjualan sebanyak 42 unit motor yang terjual. Diketahui
jumlah bahwa penjualan tersebut diperoleh dalam jangka waktu selama 12 bulan
atau periode satu tahun. Dibandingkan dengan pada tahun 2013 total penjualan
sebanyak 48 unit motor yang terjual, total tersebut lebih besar/tinggi dari pada
tahun 2011 hanya 31 unit dan pada tahun 2012 yang hanya 42 unit unit motor
yang terjual. Jadi, dapat dikatakan bahwa penjualan motor pada tahun 2011 ke
tahun 2012, terjadinya kenaikan penjualan akan motor yang dijual kepada
konsumen. Namun pada tahun 2012 penjualan motor sedikit mengalami
peningkatan tiap tahun. Begitu juga pada tahun 2013, hal ini disebabkan
banyaknya produk motor Yamaha matic merk Mio Soul GT lain yang telah
memasuki segman pasar atau dialer yang sudah banyak beredar di beberapa kota
dengan berdasarkan total keseluruhan laba kontribusi penjualan motor diperoleh
sebanyak 121 unit dari tahun 2011 sampai dengan pada tahun 2013 atau pada
sampai saat ini.
Dari hasil perhitungan di atas, maka dapat dikemukakan bahwa harga yang
dimaksudkan disini adalah harga jual kepada konsumen. Suatu perusahaan setiap
tahunnya selalu mengalami peningkatan dalam hal ini perkembangan penjualan,
apakah perkembangan itu besar atau kecil tergantung bagaimana manajemen
perusahaan dalam mengelolah dan menjalankan strategi penjualan yang telah
direncanakan, begitu pula perusahaan CV. Tala Motor Cab. Hertasning baru yang
bergerak dalam usaha penjualan motor dari tahun ke tahun penjualannya selalu
46
mengalami perubahan walaupun perubahan tersebut tidak terlalu besar cukup
mengalami peningkatan.
Salah satu faktor yang menunjang suksesnya masing-masing bagian dalam
mencapai tujuan suatu perusahaan adalah pada proses penjualan, karena penjualan
merupakan salah satu faktor penentuan atas perolehan laba yang optimal dalam
perusahaan. Banyak perusahaan sejenis sebagai saingan menyebabkan faktor
penentuan atas perolehan laba dan memegang peranan penting dalam menghadapi
pasar persaingan pada perusahaan. Oleh karena itu, terasa pentingnya peranan
penjualan untuk kelanjutan hidup perusahaan.
Perkembangan penjualan CV. Tala Motor Cab. Hertasning baru berguna
untuk merencanakan penjualan di masa yang akan datang. Suatu perusahaan yang
dalam keadaan normal merupakan suatu kebutuhan ramalan penjualan, karena
ramalan penjualan dapat digunakan atau berfungsi untuk memberi informasi serta
petunjuk bagi setiap perusahaan sebelum mengambil keputusan dalam rangka
mengembangkan dan memasarkan barang yang sejenis motor di masa yang akan
datang. Di samping itu ramalan penjualan juga berguna bagi penyusunan aktivitas
rencana kontribusi margin yang akan dilakukan untuk meningkatkan nilai
penjualan.
Perencanaan yang dilakukan tanpa adanya suatu ramalan penjualan
biasanya akan berdampak buruk bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan.
Perencanaan harus disusun berdasarkan pertimbangan yang matang agar tujuan
tidak meleset. Pentingnya perkiraan suatu ramalan guna meningkatkan atau
mengetahui berapa besar kenaikan nilai penjualan CV. Tala Motor Cab.
47
Hertasning baru dimasa yang akan datang. Dari uraian tersebut, maka dapatlah
dikemukakan bahwa pada tahun 2011 –2013 nilai penjualan cenderung
mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena sistem penjualan yang
diterapkan perusahaan CV. Tala Motor Cab. Hertasning baru sangat tepat, hal ini
ditinjau dari segi penentuan harga pokok penjualan yang diterapkan lebih murah
dibandingkan dengan harga jual yang bersaingan.
C. Strategi penetapan harga pokok penjualan
Strategi penetapan harga pokok penjualan perusahaan memang sangat
penting apalagi dalam menetapkan harga merupakan alat untuk menentukan suatu
produk atau jasa yang dinyatakan dalam satuan mata uang. Penetapan harga untuk
melakukan transaksi dalam suatu kegiatan pemasaran, yaitu antara perusahaan
yang memproduksi (produsen) dengan masyarakat (konsumen) dengan
memperhatikan kondisi dan keadaan masyarakat.
Dalam hubungan penetapan harga pokok penjualan artinya bahwa antara
produsen dan konsumen bila sudah sepakat atas jumlah harga yang telah
ditetapkan oleh kedua pihak berubah dapat dijual, maka dalam menjalankan
usahanya harus hati-hati melihat dalam mengambil keputusan untuk menetapkan
harga, karena penetapan harga merupakan salah satu tujuan yang penting bagi
setiap perusahaan. Didalam perusahaan peranan harga merupakan masalah yang
sangat penting. Oleh karena itu, untuk memperlancar penjualan motor ini
diperlukan strategi pemasaran yang lebih baik agar perusahaan mendapatkan laba
yang optimal.
48
Ada 3 (Tiga) strategi penetapan harga penjualan, yaitu :
1. Harga jual berdasar biaya
Menetapkan harga jual berdasar biaya merupakan yang paling banyak
digunakan. Caranya simpel, berapa total biaya yang dikeluarkan
ditambahkan dengan margin keuntungan yang diinginkan, maka itulah harga jual
produk tersebut. Contoh: misalkan pedagang sparepart motor di atas kulakan
suatu sparepart seharga Rp 8.400/unit. Ditambah dengan biaya transporttasi
dan biaya lain yang jika dihitung per unit, total biayanya misal Rp 1.000. Plus
ditambah dengan margin keuntungan yang diinginkan misal 20 persen, maka
harga jual produk tersebut Rp 8.400 + Rp 1.000 + Rp 1680 (20 persen keuntungan
dari harga produk) = Rp 11.080
2. Harga jual berdasar kompetisi
Cara menetapkan harga jual berdasar kompetisi ini biasa dipakai oleh
pendatang baru. Karena dia “pemain” baru untuk berjualan produk sejenis yang
lebih dulu ada, maka dia akan mengecek berapa harga jual kompetitor sebelum
memutuskan untuk menetapkan harga jual bagi produknya. Biasanya harga
jualnya lebih murah dari produk yang lebih dulu ada. Meski lebih murah, biasanya
tetap sedikit mendapat keuntungan. Bedanya, mungkin margin keuntungan yang
didapat lebih sedikit dibanding kompetitor.Dalam beberapa kasus, ada juga yang
berani rugi saat menerapkan strategi harga jual berdasar kompetisi ini. Biasanya,
hal itu dilakukan oleh pemodal besar. Prinsipnya, tak mengapa rugi di awal-awal,
yang penting selanjutnya bisa untung terus. Pertimbangan lain menggunakan
49
strategi harga jual berdasar kompetisi ini demi mempercepat penetrasi pasar dan
memperbesar market share konsumen.
3. Harga jual berdasar tujuan khusus
Strategi ketiga untuk menetapkan harga jual produk menggunakan
pendekatan tujuan khusus. Tujuan apa yang ingin anda capai dari harga
jual tersebut. Tujuannya, bisa untuk meningkatkan jumlah penjualan,
mendongkrak image produk, atau tujuan khusus lainnya. Misalkan, karena akan
datang produk baru, maka untuk menghabiskan stok lama digelarlah cuci gudang.
Misalkan lagi, karena mendekati lebaran, maka digelarlah promo lebaran untuk
memanfaatkan momen. Contoh kasus yang juga saya alami sendiri mengenai
pentingnya penetapan harga jual ini juga saya bagikan di produk InstanX.
Mengenai soal margin keuntungan itu sendiri, tiap penjualan barang bisa
beda. Seperti jual bahan bangunan margin untungnya berbeda dengan jual
makanan atau jual buah-buahan. Tiap jenis produk pun kadang juga bisa beda.
Belum lagi, kalau anda terapkan strategi penjualan lainnya, misal cross-selling,
harganya bisa beda lagi. Tapi yang terpenting, apapun strategi harga jual yang
anda pakai, sebaiknya:
a. Selalu ukur hasil penjualan anda. Karena itu bukan hanya berkait dengan
strategi pricing yang sedang anda lakukan, tapi juga strategi marketing
anda.
b. Kreatif. Jangan terpaku dengan satu cara. Selalu coba pikirkan cara baru
untuk menjual produk anda lebih banyak dan lebih luas.
c. Amati selalu situasi pasar terkini.
50
D. Perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP)
Penjualan merupakan aktiva utama perusahaan, besarnya perusahaan
sangat ditentukan oleh besar kecilnya penjualan. Penjualan itu sendiri
berhubungan erat dengan kegiatan marketing atau pemasaran, di mana penjualan
merupakan bagian dari marketing atau penjualan adalah penerimaan yang
diperoleh dari pengiriman barang dagangan atau dari penyerahan pelayanan dalam
bursa sebagai barang pertimbangan. Penjualan juga merupakan salah satu faktor
penentuan atas perolehan laba yang optimal. karna penjualan merupakan kegiatan
terakhir dari perusahaan, maka besarnya keuntungan yang diharapkan oleh
perusahaan tergantung pada jumlah penjualan yang dilakukan. Secara umum arti
dari menjual adalah bagaimana menyakinkan gagasan kita kepada orang lain
sehingga orang tersebut dapat menerima dan bertindak menurut gagasan tersebut.
Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-
rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan
pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba.
Harga Pokok Penjualan adalah harga jual dasar dari barang dagangan
sebelum ditambah keuntungan yang diinginkan perusahaan yang dibentuk dari
nilai barang yang dimiliki (persediaan awal) ditambah seluruh pembelian bersih
dan dikuragi dengan barang yang tidak terjual. Dalam perusahaan dagang
perhitungan harga pokok penjualan ini sangat penting karena dapat dipergunakan
untuk menentukan laba atau rugi. Apabila harga jualnya lebih besar dari harga
pokok penjualan maka akan diperoleh laba, demikian pula bila harga jual lebih
rendah dari harga pokok penjualan maka akan rugi.
51
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa harga pokok
penjualan sangat berpengaruh pada laba yang menghasilkan oleh CV. Tala Motor
Cab. Hertasning Baru. Berikut ini disajikan tabel tentang besarnya harga pokok
penjualan pada CV. Tala Motor Cabang Hertasning Baru dari tahun 2010-2013.
Tabel 3
Perkembangan Harga Penjualan perunit Motor Yamaha Matic (Soul GT)
Pada CV. Tala Motor Cabang Hertasning Baru
Pada periode 2011-2013
Sumber : Hasil Pengolahaan data CV. Tala Motor Cabang Hertasning Baru
Dari tabel diatas tersebut dapat dijelaskan bahwa rata-rata besarnya
penjualan bersih CV. Tala Motor Cab. Hertasning baru mengalami peningkatan
pada setiap tahunnya. Terbukti pada tahun 2011 penjualan unit motor yang
terjual dalam waktu satu sebanyak 31 unit dengan harga pokok perunit sebesar
Rp. 14.374.000 dengan persentase 0,31%. Kemudian Pada tahun 2012
penjualan unit motor yang terjual dalam waktu satu tahun sebanyak 42 unit
dengan harg apokok perunit motor sebesar Rp. 15.100.000 dengan persentase
0,33%. Sedangkan pada tahun 2013 penjualan unit motor yang terjual dalam
Tahun
Harga penjualan
Perunit Penjualan (Unit) Persentase %
(Rp)
2011 14.374.000 31 0,31
2012 15.000.000 42 0,33
2013 15.899.000 48 0,35
Jumlah 45.373.000 121 0,99
52
waktu satu tahun sebanyak 48 unit dengan harga pokok perunit motor sebesar
Rp. 15.899.000 dengan persentase 0,35%. Sehingga akan Nampak seperti pada
grafik 1 dibawah ini :
Untuk lebih jelasnya maka disajikan grafik tentang perkembangan
penjualan motor Yamaha (Soul GT) pada CV. Tala Motor Cab. Hertasning baru
adalah sebagai berikut :
Grafik 1
Data Harga Pokok per unit dan Penjualan Per unit Motor Yamaha Matic
(Soul GT) dari Tahun 2011-2013
Kemudian jika ingin mengetahui harga pokok penjualan motor tersebut
maka dapat dilihat pada tabel berikut ini :
13.500.000
14.000.000
14.500.000
15.000.000
15.500.000
16.000.000
16.500.000
2011 2012 2013
total pengeluaranmotor
perunit
53
Tabel 4
Laporan Harga Pokok Penjualan
Cv. Tala Motor Cabang Hertasning Baru
Pada Tahun 31 Desember 2011
Harga Pokok Penjualan
Persediaan awal Rp. 90.000.000
Pembelian kendaraan Rp.14.374.000
Biaya angkut pembelian Rp. 1.020.000 (+)
Rp.15.394.000
Retur pembelian dan potongan pembelian Rp. (510.000)
Pembelian bersih Rp. 14.884.000
Barang yang tersedia untuk dijual Rp.104.884.000
Persediaan Penjualan dalam proses akhir Rp. 90.820.000
Harga pokok penjualan Rp. 14.064.000
Dari perhitungan harga pokok penjualan di atas diperoleh harga pokok
penjualan yang sebenarnya sebesar Rp.14.064.000 per unit motor matic soul GT
untuk penjualan tahun 2011.
Tabel 5
Laporan Harga Pokok Penjualan
Cv. Tala Motor Cabang Hertasning Baru
Pada Tahun 31 Desember 2012
Harga Pokok Penjualan
Persediaan awal Rp.95.000.000
Pembelian kendaraan Rp.15.100.000
Biaya angkut pembelian Rp. 1.050.000 (+)
54
Rp.16.150.000
Retur pembelian dan potongan pembelianRp. (550.000)
Pembelian bersih Rp. 15.600.000(+)
Barang yang tersedia untuk dijual Rp.110.600.000
Persediaan Penjualan dalam proses akhir Rp. (96.350.000)
Harga pokok penjualan Rp. 14.250.000
Dari perhitungan harga pokok penjualan di atas diperoleh harga pokok
penjualan yang sebenarnya sebesar Rp 14.250.000 per unit motor matic soul GT
untuk penjualan tahun 2012.
Tabel 6
Laporan Harga Pokok Penjualan
Cv. Tala Motor Cabang Hertasning Baru
Pada Tahun 31 Desember 2013
Harga Pokok Penjualan
Persediaan awal Rp.100.000.000
Pembelian kendaraan Rp.15.899.000
Biaya angkut pembelian Rp. 1.050.000 (+)
Rp.16.949.000
Retur pembelian dan potongan pembelian Rp. (550.000)
Pembelian bersih Rp. 16.399.000(+)
Barang yang tersedia untuk dijual Rp.116.399.000
Persediaan Penjualan dalam proses akhir Rp.(100.900.000)
Harga pokok penjualan Rp. 15.499.000
Dari perhitungan harga pokok penjualan di atas diperoleh harga pokok
penjualan yang sebenarnya sebesar Rp 15.499.000 per unit motor matic soul GT
untuk penjualan tahun 2013 sama halnya dengan tahun-tahun yang lalu.
55
E. Hubungan antara Harga Pokok Penjualan dengan Kontribusi Margin
Hubungan antara Harga pokok penjualan (HPP) dan kontribusi margin
motor Yamaha Yakni semakin tinggi harga pokok penjualan motor yamaha pada
CV. Tala Motor Cabang Hertasning Baru maka margin kontribusi motor yamaha
pada CV. Tala Motor Cabang Hertasning Baru akan menurun. Namun sebaliknya
harga pokok penjualan (HPP) apabila rendah maka Margin kontribusi akan
semakin meningkat.
Komposisi Penjualan adalah kombinasi relatif berbagai jenis barang
terhadap total pendapatan penjualan dalam suatu perusahaan. Manajemen harus
berusaha agar mencapai kombinasi atau komposisi yang dapat menghasilkan
jumlah laba yang paling besar.
Jumlah laba yang paling besar dicapai jika komposisi penjualan berbagai
produk sebagian besar terdiri atas jenis barang yang mempunyai laba kontribusi
yg tinggi. Perubahan komposisi penjualan dari jenis barang yang mempunyai laba
kontribusi rendah ke barang yg mempunyai laba kontribusi yg tinggi
mengakibatkan total laba bertambah. Sebaliknya perubahan komposisi penjualan
dari jenis barang yang mempunyai laba kontribusi tinggi ke jenis barang motor
yang mempunyai laba kontribusi rendah mengakibatkan total laba berkurang.
Dalam mempelajari analisis CPV pada perusahaan CV. Tala Motor Cab.
Hertasning baru yang menghasilkan dan menjual beberapa jenis tipe motor, perlu
dianalisis hubungan setiap jenis merek motor matic yang dihasilkan. Analisis
tersebut penting untuk mengetahui seberapa jauh biaya dapat dipisahkan dengan
teliti dan adil untuk setiap jenis produk motor.
56
Rincian biaya tetap dan variabel untuk setiap jenis barang sulit dilakukan
apabila hubungan antar produk adalah produk bersama (joint product) karena
semua elemen yang dinikmati bersama-sama oleh semua jenis produk merek
motor (joint cost), begitu pula apabila jenis produk relatif banyak maka perlu
menggolongkan produk tersebut ke dalam kelompok atau keluarga produk
tertentu.
Apabila biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap jenis produk motor
tidak dapat dipisahkan maka perhitungan impas hanya dapat dihitung secara
total, sedangkan apabila biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap jenis produk
motor dapat dipisahkan maka akan dapat diketahui laba kontribusi untuk setiap
produk terhadap laba total perusahaan. Impas dan laba setiap jenis produk motor
dapat dihitung apabila semua biaya tetap dan biaya variabel dapat dipisahkan
untuk setiap jenis produk.
Di dalam penentuan titik impas dan perencanaan laba pada perusahaan
yang menjual berbagai jenis produk motor dapat digunakan dua macam teknik
perencanaan laba, yaitu dengan mendasarkan pada :
1. Rasio Laba Kontribusi Rata-rata
2. Laba Kontribusi Rata-rata per unit
Data akuntansi yang terlibat, asumsi yang dibuat, cara data diperoleh, dan
cara data yang dinyatakanadalah keterbatasan yang harus dipertimbangkan dalam
CVP. Bagan titk impas pada dasarnya adalah analisis statis. Jumlah biaya tetap
dan biaya variable, beserta kemiringan garis penjualan, hanya berarti dalam
57
rentang aktivitas yang didefisikan dan harus didefisikan kembali untuk aktivitas
diluar rentang yang relevan.
Margin kontribusi per dol penjualan, juga disebut sebagai rasio margin
kontribusi (contribusition margin ratio-C/M) adalah bagian dari setiap dolar
penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba. Dalam
perhitungan laba kontribusi memiliki 2 analisis yaitu sebagai berikut :
1. Analisis target laba
Berdasarkan wawancara langsung yang telah ku lakukan pada CV. Tala
Motor Cab. Hertasning baru kepada pihak pimpinan perusahaan untuk tahun 2012
merencanakan kenaikan laba 20% dari laba tahun lalu sebesar Rp. 222.130.000,-
berdasarkan hal tersebut maka target analisis laba perusahaan untuk tahun 2012
dapat dihitung sebagai berikut:
Target Laba tahun 2012 = laba tahun 2012 + kenaikan laba 20%
= 370.650.000 + (370.650.000* 20%)
= 370.650.000 + 74.130.000
= 444.780.000
Adapun penjualan pada tahun 2012 yang harus dicapai oleh CV. Tala
Motor Cab. Hertasning baru jika pimpinan ingin mencapai target laba yang
diterapkan adalah :
Tahun 2011 Penjualan perunit motor SOUL GT =
=
58
=
= 10.119.542
Tahun 2012 Penjualan perunit motor SOUL GT =
=
=
= 10.135.543
Tahun 2013 Penjualan perunit motor SOUL GT =
=
=
= 10.153.152
2. Perhitungan Titik Impas
Perhitungan titik impas yang baru pada perusahaan CV. Tala Motor Cab.
Hertasning baru adalah sebagai akibat dari perubahan biaya tetap yaitu :
Tahun 2013 (BEP perunit) =
=
=
= Rp 30.852.973
59
Perhitungan volume penjualan pada titik impas adalah:
Tahun 2013 (BEP Rupiah) =
=
=
=
= Rp 31.325,424
Adapun besarnya perubahan laba sebagai akibat dari perubahan biaya tetap
sebagai berikut :
Penjualan (tahun 2013) = Rp 763.152.000
Biaya Variabel = (5.000.000)
Marjin kontribusi = Rp 758.152.000
Biaya tetap = (15.899.000)
Laba = Rp 742.253.000
Jadi, jumlah besarnya perubahan laba pada biaya tetap yaitu Rp.
742.253.000,-
60
Perhitungan laba dan perhitungan Contribution marjin adalah sebagai
berikut:
a. Perhitungan Laba
I = Yr - Ye
Rp 742.253.000 = Ye - Rp 1.828.572.000
Ye =
Ye = Rp. 2.463.542
Ket:
I : Laba
Yr : Jumlah Total Penghasilan Penjualan
Ye : Jumlah total Biaya
b. Perhitungan Contribution Margin
Contribution Margin Ratio =
=
= 0.0611287
61
Tabel 7
Perhitungan Margin Contribusi Motor Yamaha Matic (Soul GT)
Pada CV. Tala Motor Cabang Hertasning Baru
Periode 2011 – 2013
Jadi total dari harga jual sebesar Rp. 45.373.000,- Pada Harga pokok
penjualan totalnya Rp. 43.813.000,- pada penjualan (unit) dalam setahun totalnya
sebesar 121,- kemudian total penjualan sebesar Rp. 1.842.946.000,- dan total
Margin kontribusinya adalah sebesar Rp. 30.408.237,-
F. Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan Harga Pokok Penjualan (HPP)
Untuk menetapkan harga pokok penjualan perlu diperhatikan lebih serius
karna harga pokok penjualan merupakan harga pokok/harga beli dari barang-
barang yang dijual didalam suatu periode akuntansi. Produk ini di jual di dalam
dealer motor yang memiliki cabang dimana-mana.
Dalam mempertahankan citra sebagai produk yang unggul dipasaran dan
upaya untuk mencapainya tujuan perusahaan terutama dalam hal penetapan harga
motor Yamaha dalam penentuan tingkat harga yang dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya yaitu:
Tahun Harga jual
Perunit (Rp)
Harga Pokok
Penjualan
Penjualan
Unit Total Penjualan Margin
dalam
setahun
Contribusi
2011 14.374.000 14.064.000 31 445.594.000 10.119.542
2012 15.100.000 14.250.000 42 634.200.000 10.135.543
2013 15.899.000 15.499.000 48 763.152.000 10.153.152
Jumlah 45.373.000 43.813.000 121 1.842.946.000 30.408.237
Rata-rata 15.124.333,3 14.604.333,3 40,33 614.315.333 10.136.079
62
Mengacu pada pendapat Horngren et al menyatakan ada tiga faktor yang
mempengaruhi harga pokok penjualan, yaitu :
1. Pelanggan
Pelanggan mempengaruhi harga melalui pengaruh mereka pada
permintaan atas suatu produk atau jasa. Perusahaan harus selalu menguji
keputusan penentuan harga melalui para pelanggan mereka. Harga yang
terlalu tinggi dapat menyebabkan pelanggan menolak suatu produk
perusahaan dan memili produk pengganti atau yang bersaing.
2. Pesaing
Perusahaan harus selalu menyadari tindakan dari para pesaingnya. Pada
satu sisi, produk alternatif atau produk pengganti dari competitor dapat
mempengaruhi permintaan dan memaksa sebuah perusahaan untuk
menurunkan harga. Disis lainnya, sebuah perusahaan yang tidak memiliki
pesaing dapat menetapkan harga yang lebih tinggi.
3. Biaya
Biaya mempengaruhi harga karena biaya mempengaruhi penawaran.
Makin rendah biaya produksi sebuah produk relative terhadap harga yang
dibayarkan pelanggan, semakin besar kuantitas produk yang bersedia
ditawarkan oleh sebuah perusahaan. Karena terdapat banyak pesaing dan
banyak pelanggan, suatu perusahaan atau seorang pelanggan tidak dapat
mempengaruhi harga. Jika persaingan berkurang dan terdapat lebih sedikit
pesaing, yang masing-masing menjual produk yang agak berbeda dari
harga perusahaan lain.
63
Apabila perusahaan menjual barang atau jasa dengan harga jual dibawah
biaya produksi, maka perusahaan akan mengalami kerugian sedangkan jika
perusahaan menetapkan harga jual barang atau jasa diatas biaya produksi maka
perusahaan akan memudahkan dalam menghitung laba yang akan diterima oleh
perusahaan.
Biasanya perusahaan memberikan harga yang baik agar dapat menjag
hubungan dengan pelanggannya dalam jangka panjang dan jangka pendek.
Dalam menetapkan harga jual, perusahaan mengadakan analisis dalam
menetapkan harga dasar. Analisis dilakukan perusahaan antara lain terhadap :
a. Harga pokok produksi yang dijadikan batas bawah dari harga jual
b. Informasi harga pasar yang dijadikan pedoman dalam menetapkan
harga jual.
c. Kemampuan produksi maksimum perusahaan dalam memenuhi
kebutuhan konsumen.
Biaya juga merupakan Faktor utama dalam menentukan tingkat harga
sehingga biaya juga mempengaruhi terjadinya kenaikan harga. Ada beberapa
biaya-biaya yang dikeluarkan dalam penentuan harga pokok penjualan di
antaranya yaitu:
a. Biaya pengiriman kendaraan
b. Biaya administrasi pengurusan surat-surat yaitu Pengurusan BPKB
(buku pemilik kendaraan bermotor) dan Pengurusan STNK (surat
tanda nomor kendaraan).
64
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :
1. CV. Tala Motor Cab. Hertasning baru di dalam melakukan penetapan
harga pokok penjualan sepeda motor merk YAMAHA sudah cukup baik
dan sesuai dengan teori akauntansi.
2. CV. Tala Motor Cab. Hertasning baru Di dalam menetapkan harga pokok
penjualan Motor Yamaha Matic (soul GT) menggunakan metode analisis
target laba dan metode titik impas.
3. CV. Tala Motor Cab. Hertasning baru dalam penjualan kendaraan
bermotornya mengalami peningkatan pada tiap tahunnya, terbukti pada
tahun 2011 penjualan kendaraan motor Yamaha matic (Soul GT) dengan
harga jual per unit Rp 14.374.000,- dan harga pokok penjualan sebesar Rp
14.064.000,- per unit dengan penjualan kendaraan sebanyak 31 unit dalam
setahun. Pada tahun 2012 penjualan kendaraan dengan harga jual per unit
Rp 15.100.000,- dan harga pokok penjualan sebesar Rp 14.250.000,- per
unit dengan jumlah penjualan kendaraan sebanyak 42 unit, sedangkan
pada tahun 2013 penjualan kendaraan dengan harga jual per unit Rp
15.899.000,- dan harga pokok penjualan sebesar Rp 15.499.000,- per unit
berhasil menjual kendaraan sebanyak 48 unit. Harga pokok penjualan per
unit diperoleh dari Harga pokok penjualan setahun dibagi dengan 12.
64
65
Berarti harga jual motor merek Yamaha Matic (Soul GT) mengalami
peningkatan tiap tahunnya.
B. Saran
1. Perusahaan di dalam penentukan harga pokok penjualannya harus
lebih teliti dan lebih ekonomis agar dalam penentuan harga jual lebih
kompetitif dan dapat bersaing dengan perusahaan yang memproduksi
barang yang sejenis.
2. Melakukan penjualan seoptimal mungkin agar dapat meningkatkan
laba perusahaan atau margin contribusi.
3. CV. Tala Motor Cab. Hertasning baru sebisa mungkin mampu
menekan biaya penjualan sehingga biaya yang dikeluarkan tidak terus
meningkat.
4. Perusahaan perlu meningkatkan kualitas produk sebelum produk
tersebut dipasarkan ke masyarakat.
66
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim. 2009. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: BPFE
Bastian Bustami dan Nurlela. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi pertama. Jakarta :
Mitra Wacana Media
Bastian Bustami dan Nurlela. 2006. Akuntansi biaya teori dan aplikasi. Jakarta:
graha ilmu
Carter dan Usry, 2005, Akuntansi Biaya, Edisi 2, Buku 1, Salemba empat,
Jakarta.
Fahmi, Irham. 2013. Analisis laporan keuangan. Bandung.
Jumingan. 2011. Analisis laporan keuangan. Jakarta: PT. Bumi aksara
Hansen, Don R dan M. Mowen. 2005. Management Accounting. Jakarta:
Salemba empat
Harini. 2008. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Erlangga
Herman, edi. 2006. Pemasaran korporas. Jakarta: Salemba empat
Machfoedz. 2011. Pengantar Akuntansi. UNH. Yogyakarta: Akademi Manajemen
Perusahaan YPKN
Mulyadi. 2010. Akuntansi biaya. Edisi kelima. Yogyakarta : bagian penerbit
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YPKN.
Mulyadi. 2005. Akuntansi biaya untuk manajemen. Edisi ketujuh. Jakarta : bagian
penerbit Akademi Manajemen Perusahaan YPKN.
Mulyadi. 2008. Akunatansi biaya. Yogyakarta: STIE YPKN
Mursydi. 2007. Akuntansi Biaya : Convensional Costing, Just In Time, dan
Activity-Based Costing, Edisi kedua. Bandung : PT Refika Aditama
Rudianto. 2009. Pengantar akuntansi. Jakarta: Erlangga
Suhadimanto, Amir. 2010. Akuntansi Dasar. Jakarta : Yudhistira
Soemarsono. 2006. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi keempat. Cetakan kelima.
Jakarta : PT. Rineka Cipta
Supriyono. 2005. Akuntansi biaya. Edisi keempat. Yogyakarta: BPFE
67
Tjiptono, Fandy. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE
Witjaksono, Armanto. 2013. Akuntansi Biaya, Edisi Revisi. Yogyakarta : Graha
Ilmu
http://rumushitung.com/2012/12/29/rumus-harga-pokok-penjualan/
http://allou28.blogspot.com/2012/01/strategi-penetapan-harga.html
http://www.pendidikanekonomi.com/2013/02/pengertian-dasar-penetapan-dan-
tujuan.html
1
LAPORAN PENJUALAN & STOCK CV. TALA MOTOR CABANG
HERTASNING BARU 01-31Juli-
Desember 2012
URAIAN VGA ZR
DISK
NEW JUP Z CW
F1
JPT MX CW NEW
JPT MX CW AT NEW
NEW XEON
SOUL GT
MIO J CW
MIO J TEE
N
SCORPIO Z CW NEW
BYSON IDN
NEW VIXION
MIO FINO FASHI
ON
TTL
STOCK AWAL 7 12 1 -
3 8 13 1 1 3 2 51
PEMBELIAN SJ.NO (DO2012120004)(01-31juli sampai desember/12)
4 -
10
14
PEMBELIAN SJ. NO
- - -
-
- - -
RETUR KE GUDANG
-
-
- - -
PENJUALAN HARI INI
-
-
2 -
5
STOCK AKHIR 4 12 5 - - 11 17 13 1 1 3 2 60
STOCK SHOW ROOM 4 12 5 - - 11 8 13 1 1 3 2 60
STOCK PAMERAN -
-
-
STOCK dlm perjalanan NO.DO -
- -
-
-
-
-
-
-
-
2
STOCK dlm perjalanan NO.DO - - - - - - -
- -
-
STOCK dlm perjalanan NO. DO - -
- -
-
-
-
PENJUALAN KEMARIN
1
- 1 15
- 4
PENJUALAN SD HARI INI 3 1 - - - 3 2 - - - - - 9
Mks, 31 DESEMBER 2012
Dikerjakan oleh
DIKETAHUI
INDAH
AMIR
ADHI
DIDIT PURNOMO ADM CABANG
S.COUNTER
KASIR
KA.CAB
3
LAPORAN PENJUALAN & STOCK CV. TALA MOTOR CABANG
HERTASNING BARU 01-31Januari-Juni
2012
URAIAN
VGA ZR DISK
NEW JUP Z CW
F1
JPT MX CW NEW
JPT MX CW AT NEW
NEW XEON
SOUL GT
MIO J CW
MIO J TEE
N
SCORPIO Z CW NEW
BYSON IDN
NEW VIXION
MIO FINO FASHI
ON
TTL
STOCK AWAL 8 12
1 -
3
8
13 1
1
3
2 52
PEMBELIAN SJ.NO (DO2012120004)(01-31Januari sampai Juni/12)
4 -
10 14
PEMBELIAN SJ. NO
- -
- -
- - -
RETUR KE GUDANG -
-
- - -
PENJUALAN HARI INI
3 - -
2
- 5
STOCK AKHIR
4 12
5 -
-
11 35
13 1
1
3
2 60
STOCK SHOW ROOM
4 12
5 -
-
11
8
13 1
1
3
2 60
4
STOCK PAMERAN -
- -
STOCK dlm perjalanan NO.DO -
- -
-
-
-
- -
- -
STOCK dlm perjalanan NO.DO
- -
- -
-
-
- -
- -
STOCK dlm perjalanan NO. DO
- -
- -
-
- -
PENJUALAN KEMARIN 1
-
1 17 - 4
PENJUALAN SD HARI INI
3 1
- -
-
3 18
- -
-
- - 9
Mks, 31 JUNI 2012
Dikerjakan oleh
DIKETAHUI
INDAH
AMIR
ADHI
DIDIT PURNOMO ADM CABANG
S.COUNTER
KASIR
KA.CAB
5
LAPORAN PENJUALAN & STOCK CV. TALA MOTOR CABANG
HERTASNING BARU 01-31Juli-
Desember 2013
URAIAN VGA ZR
DISK
NEW JUP Z CW
F1
JPT MX CW NEW
JPT MX CW AT NEW
NEW XEON
SOUL GT
MIO J CW
MIO J TEE
N
SCORPIO Z CW NEW
BYSON IDN
NEW VIXION
MIO FINO FASHI
ON
TTL
STOCK AWAL 6 12
1 -
3
8
13 1
1
3
2 50
PEMBELIAN SJ.NO (DO2012120004)(01-31juli sampai desember/13)
4 -
10 14
PEMBELIAN SJ. NO
- -
- -
- - -
RETUR KE GUDANG -
-
- - -
PENJUALAN HARI INI 3 - -
2
- 5
STOCK AKHIR 4 12
5 -
-
11 30
13 1
1
3
2 60
6
STOCK SHOW ROOM 4 12
5 -
-
11
8
13 1
1
3
2 60
STOCK PAMERAN - - -
STOCK dlm perjalanan NO.DO -
- -
-
-
-
- -
- -
STOCK dlm perjalanan NO.DO - -
- -
-
-
- -
- -
STOCK dlm perjalanan NO. DO - -
- -
-
- -
PENJUALAN KEMARIN 1
-
1 15 - 4
PENJUALAN SD HARI INI 3 1
- -
-
3 15
- -
-
- - 9
Mks, 31 DESEMBER 2013
Dikerjakan oleh
DIKETAHUI
INDAH
AMIR
ADHI
DIDIT PURNOMO ADM CABANG
S.COUNTER
KASIR
KA.CAB
7
LAPORAN PENJUALAN & STOCK CV. TALA MOTOR CABANG
HERTASNING BARU 01-31Januari-Juni
2013
URAIAN VGA ZR
DISK
NEW JUP Z CW
F1
JPT MX CW NEW
JPT MX CW AT NEW
NEW XEON
SOUL GT
MIO J CW
MIO J TEE
N
SCORPIO Z CW NEW
BYSON IDN
NEW VIXION
MIO FINO FASHI
ON
TTL
STOCK AWAL 8 12
1 -
3 16
13 1
1
3
2 52
PEMBELIAN SJ.NO (DO2012120004)(01-31Januari sampai Juni/13)
4 -
10 14
PEMBELIAN SJ. NO
- -
- -
- - -
RETUR KE GUDANG -
-
- - -
PENJUALAN HARI INI 4 - -
2
- 5
STOCK AKHIR 4 12
5 -
-
11 16
13 1
1
3
2 60
STOCK SHOW ROOM 4 12
5 -
-
11
8
13 1
1
3
2 60
8
STOCK PAMERAN - - -
STOCK dlm perjalanan NO.DO -
- -
-
-
-
- -
- -
STOCK dlm perjalanan NO.DO - -
- -
-
-
- -
- -
STOCK dlm perjalanan NO. DO - -
- -
-
- -
PENJUALAN KEMARIN 1
-
1 10 - 4
PENJUALAN SD HARI INI 3 1
- -
-
3 16
- -
-
- - 9
Mks, 31 JUNI 2013
Dikerjakan oleh
DIKETAHUI
INDAH
AMIR
ADHI
DIDIT PURNOMO ADM CABANG
S.COUNTER
KASIR
KA.CAB
9
LAPORAN PENJUALAN & STOCKCV. TALA MOTOR CABANG
HERTASNING BARU 01-31Juli-
Desember 2011
URAIAN VGA ZR
DISK
NEW JUP Z CW
F1
JPT MX CW NEW
JPT MX CW AT NEW
NEW XEON
SOUL GT
MIO J CW
MIO J TEE
N
SCORPIO Z CW NEW
BYSON IDN
NEW VIXION
MIO FINO FASHI
ON
TTL
STOCK AWAL
7 12
1 -
3 20
13 1
1
3
2 51
PEMBELIAN SJ.NO (DO2012120004)(01-31juli sampai desember/11)
4 -
10 14
PEMBELIAN SJ. NO
- -
- -
- - -
RETUR KE GUDANG -
-
- - -
PENJUALAN HARI INI
3 - -
2
- 5
STOCK AKHIR
4 12
5 -
-
11 20
13 1
1
3
2 60
10
STOCK SHOW ROOM
4 12
5 -
-
11
8
13 1
1
3
2 60
STOCK PAMERAN - - -
STOCK dlm perjalanan NO.DO -
- -
-
-
-
- -
- -
STOCK dlm perjalanan NO.DO - -
- -
-
-
- -
- -
STOCK dlm perjalanan NO. DO - -
- -
-
- -
PENJUALAN KEMARIN 1
-
1 10 - 4
PENJUALAN SD HARI INI
3 1
- -
-
3 10
- -
-
- - 9
Mks, 30 DESEMBER 2011
Dikerjakan oleh
DIKETAHUI
INDAH
AMIR
ADHI
DIDIT PURNOMO ADM CABANG
S.COUNTER
KASIR
KA.CAB
11
LAPORAN PENJUALAN & STOCK CV. TALA MOTOR CABANG
HERTASNING BARU 01-30Januari-Juni
2011
URAIAN
VGA ZR DISK
NEW JUP Z CW
F1
JPT MX CW NEW
JPT MX CW AT NEW
NEW XEON
SOUL GT
MIO J CW
MIO J TEE
N
SCORPIO Z CW NEW
BYSON IDN
NEW VIXION
MIO FINO FASHI
ON
TTL
STOCK AWAL 6 12
1 -
3 25
13 1
1
3
2 50
PEMBELIAN SJ.NO (DO2012120004)(01-30Januari sampai Juni /12)
4 -
10 14
PEMBELIAN SJ. NO
- -
- -
- - -
RETUR KE GUDANG -
-
- - -
PENJUALAN HARI INI
3 - -
2
- 5
STOCK AKHIR
4 12
5 -
-
11 25
13 1
1
3
2 60
STOCK SHOW ROOM
4 12
5 -
-
11
13 1
1
3
2 60
12
STOCK PAMERAN -
- -
STOCK dlm perjalanan NO.DO -
- -
-
-
-
- -
- -
STOCK dlm perjalanan NO.DO
- -
- -
-
-
- -
- -
STOCK dlm perjalanan NO. DO
- -
- -
-
- -
PENJUALAN KEMARIN 1
-
1 15 - 4
PENJUALAN SD HARI INI
3 1
- -
-
3 10
- -
-
- - 9
Mks, 30 JUNI 2011
Dikerjakan oleh
DIKETAHUI
INDAH
AMIR
ADHI
DIDIT PURNOMO ADM CABANG
S.COUNTER
KASIR
KA.CAB
1
Daftar Harga Penjualan Motor Yamaha
Pada CV. Tala Motor Cab. Hertasning
baru
Tahun 2011-2013
HARGA
JENIS
MOTOR
TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013
Vega ZR Rp 12,840,000.00 Rp 13,140,000.00 Rp 13,315,000.00
New Jup Z
CW New Rp 15,446,000.00 Rp 15,985,000.00 Rp 16,235,000.00
Jupiter MX
CW New Rp 17,147,000.00 Rp 17,747,000.00 Rp 18,097,000.00
Jupiter MX
CW At
New Rp 16,468,000.00 Rp 17,098,000.00 Rp 17,348,000.00
New Zeon Rp 16,654,000.00 Rp 17,004,000.00 Rp 17,429,000.00
Soul GT Rp 14,374,000.00 Rp 15,100,000.00 Rp 15,899,000.00
Mio J CW Rp 13,564,000.00 Rp 14,120,000.00 Rp 14,645,000.00
Mio J Teen Rp 13,694,000.00 Rp 14,250,000.00 Rp 14,745,000.00
Scorpio Z
CW New Rp 24,255,000.00 Rp 24,685,000.00 Rp 25,260,000.00
Byson IDN Rp 21,235,000.00 Rp 21,635,000.00 Rp 21,710,000.00
New Vixion Rp 21,855,000.00 Rp 22,445,000.00 Rp 24,130,000.00
Mio Fino
Fashion Rp 14,309,000.00 Rp 14,759,000.00 Rp 15,150,000.00
2
BIOGRAFI MAHASISWA
NURMAWATI lahir di Biringkaloro (Gowa) tanggal 20
Desember 1991 sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara
dari pasangan Hanaping dan Nurdiana. Sebagai riwayat
Pendidikan, penulis telah menempuh Pendidikan sebagai berikut: masuk
sekolah dasar di SD Inpres Biringkaloro pada tahun 1998 dan tamat pada
tahun 2004. Setelah itu melanjutkan pendidikan ke jenjang Pendidikan Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) tepatnya di SLTP Negeri 1 Pallangga pada
tahun 2004 dan tamat pada tahun 2007. Tamat dari SLTP kemudian
melanjutkan ke Jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1
Pallangga Pada tahun 2007 dan tamat pada tahun 2010, dan pada tahun 2010
penulis melanjutkan dan terdaftar sebagai Mahasiswi Akuntansi di Universitas
Muhammadiyah Makassar, dan menghasilkan sebuah karya yang berjudul
“Analisis Harga Pokok Penjualan dalam Menetapkan Margin Contribusi pada
CV. Tala Motor Cabang Hertasning baru”
Penulis mendapatkan gelar SE di Universitas Muhammadiyah
Makassar pada tahun 2014.