sistem pendukung keputusan penjualan perumahan menggunakan metode electre pada pt graha samalo...

25
LAPORAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJUALAN PERUMAHAN MENGGUNAKAN METODE ELECTRE PADA PT GRAHA SAMALO INDAH Nama : Mei Larasetiati NIM : 12110310060 Fakultas : Teknologi Informasi dan Komunikasi Program Studi : Sistem Informasi UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA TANGERANG 2015

Upload: independent

Post on 23-Nov-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJUALAN

PERUMAHAN MENGGUNAKAN METODE ELECTRE PADA

PT GRAHA SAMALO INDAH

Nama : Mei Larasetiati

NIM : 12110310060

Fakultas : Teknologi Informasi dan Komunikasi

Program Studi : Sistem Informasi

UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA

TANGERANG

2015

KATA PENGANTAR

Penulis menyampaikan rasa syukur yang sebesar–besarnya kepada-Nya yang telah

menyertai kita setiap hari dan juga atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat

menyelesaikan laporan yang berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Penjualan

Perumahan Menggunakan Metode ELECTRE” yang diajukan kepada Program Studi

Sistem Informasi, Fakultas ICT, Universitas Multimedia Nusantara.

Laporan ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik tanpa dukungan dan kerja

sama dari banyak pihak dan kerabat penulis. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua yang memberikan dukungan secara moral dan materi.

2. Bapak Ongky Kristanto Edward selaku Manager Marketing PT Graha Samolo Indah

yang memberikan arahan kepada penulis selama melaksanakan penelitian dan

meberikan saran kepada penulis..

3. Bapak Raymond Oetama selaku pembimbing dan Dosen yang telah memberikan

masukan dan pendapat serta meluangkan waktu untuk penulis dalam penyusunan

laporan ini.

4. Artha Yudha Nalendra, Risyad Ananda Putra serta teman-teman lainnya yang telah

membantu.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekura

i

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR.....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................

1.2 Sistem Pendukung Keputusan..................................................................................

1.3 Permasalahan Perusahaan.......................................................................................

1.4 Metode ELECTRE......................................................................................................

BAB II METODE ELECTRE..........................................................................................................

2.1 Metode ELECTRE......................................................................................................

BAB III PELAKSANAAN KERJA MAGANG...................................................................................

3.1 Analisa dan Perancangan sistem..............................................................................

3.2 Perencanaan.............................................................................................................

BAB IV FASE PENGAMBILAN KEPUTUSAN..............................................................................

4.1 Hasil Motode ELECTRE...........................................................................................

4.2 Fase Intelligence...........................................................................................................

4.3 Fase Model...................................................................................................................

4.4 Fase Pemilihan.............................................................................................................

4.5 Fase Implementasi dan Evaluasi.............................................................................

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................................................

5.1 Kesimpulan...................................................................................................................

5.2 Saran............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................

AFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................

i

BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar BelakangPerkembangan sangat pesat, terutama kebutuhan pangan, papan, dan sangan

yang terus meningkat. Kebutuhan manusia yang tidak terbatas terutama dalam

bidang papan atau lebih dikenal sebagai tempat tinggal.

Graha Samolo Indah merupakan salah satu perusahaan swasta yang berlokasi

di Indonesia. Perusahaan ini berkonsentrasi di bidang properti sebagai

pengembang perumahan dan agen pemasaran property. Website resmi[1] Badan

Pusat Statistika menyebutkan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010

mencapai 230 juta jiwa. Website tersebut juga menyebutkan jumlah penduduk

pada provinsi Jawa Barat mencapai 45 juta jiwa pada 2010. Berdasarkan data

tersebut dapat disimpulkan bahwa Indonesia merupakan salah satu Negara dengan

jumlah penduduk yang cukup tinggi.

Tingginya jumlah penduduk di Indonesia menimbulkan kebutuhan rumah

yang tinggi pula untuk setiap penduduk tersebut. Membangun rumah bukan

merupakan hal yang mudah untuk dilakukan mulai dari pembelian tanah,

pembangunan rumah, sampai dengan pengurusan surat-surat. Disitulah perusahan

yang berkonsentrasi di bidang property seperti PT Graha Samolo Indah

memainkan peranya. Karena seperti halnya semua produk yang ditawarkan

dipasaran dimana pembelian dengan skala besar akan memotong biaya, rumah

juga mempunyai karakteristik yang sama. Pembelian tanah dengan skala besar

tidak akan semahal pembelian tanah dengan skala kecil, pembangunan rumah

1

dengan skala yang besar akan memakan waktu yang lebih sedikit dan biaya yang

lebih murah, begitu pula dengan pembuatan surat-surat. Oleh karena itu PT Graha

Samolo Indah dapat menghasilkan rumah yang lebih terjangkau sekaligus

memecahkan permasalahan kebutuhan rumah yang tinggi di Indonesia.

PT Graha Samolo Indah selama ini masih menggunakan cara atau dasar

untuk melakukan pejualan dengan melakukan analisa berdasarkan asumsi- asumsi

yang ada. ini.

Penulis mendapatkan kesempatan melakukan penelitian dan mengerjakan

tugas matakuliah sistem pendukung keputusan. Judul yang dipilih oleh penulis

adalah “Sistem Pendukung Keputusan Penjualan Perumahan Menggunakan

Metode ELECTRE Pada PT Graha Samolo Indah”

1.2Sistem Pendukung KeputusanSistem Pendukung Keputusan (SPK) memiliki pemahaman yang luas dan

memiliki pengertianya cenderung berbeda antar penulis. Menurut Sprague dan

Carlson (1982) Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sistem komputer

yang membantu aktifitas pengambil keputusan pada dengan cara memanfaatkan

data dan model yang ada untuk memecahkan permasalahan yang tidak

terstruktur. Sedangkan Turban (1995) mendefinisikan SPK sebagai “Sistem

infomasi berbasis komputer yang interaktif dan fleksibel, yang dikembangkan

khusus untuk memberikan solusi pada permasalahan yang tidak terstruktur.

SPK menggunakan data yang ada ditambahkan dengan masukan dari si

pengambil keputusan.” Dengan kata lain SPK merupakan sistem yang memiliki

tugas utama untuk mendukung pengambilan keputusan yang biasanya digunakan

2

oleh manajemen tingkat tengah sampai dengan tingkat atas, dikarenakan

tingginya konsekuensi yang akan diterima ketika keputusan sudah diambil oleh

menejemen pada tingkatan tersebut.

1.3 Permasalahan PerusahaanMenurut Real Estate Indonesia mengeluarkan data bahwa penjualan

property sampai dengan kuartas 1 -20015 anjlok sekitar 30% diambil dari

website http://www.rei.or.id/index.php maka penjualan properti menurun.

Dalam pemasaran atau cara penjualan perumahan ada tiga cara yaitu

canvasing, road show exhibition dan open table dalam mengambil keputusan

cara yang akan dipakai masih berdasarkan asumsi dan menduga-duga. Penulis

disini akan membandingkan tiga cara penjualan mana yang akan efektif dan

efisien.

1.4 Metode ELECTRETerdapat dua bagian penting dalam ELECTRE : pertama, konstruksi dari

satu atau beberapa hubungan outranking yang membandingkan secara

komprehensif setiap pasang tindakan; kedua, penguraian prosedur yang

meneliti rekomendasi yang diperoleh dari fase pertama. Sifat dari rekomendasi

tergantung pada jenis masalah yang dihadapi : pemilihan, perankingan atau

penyortiran.

Sistem ini dibangun untuk memudahkan pengguna dalam merangking atau

mengambil keputusan dari data yang dimasukan user untuk dianalisa

menggunakan metode ELECTRE, selain itu sistem ini dibangun agar

meminimalisir terjadinya kesalahan pada penghitungan manual menggunakan

metode ELECTRE.

3

4

BAB II

METODE ELECTRE2.1Metode ELECTREELECTRE (Elimination and Choice Translation Reality) didsasarkan pada

konsep perangkingan melalui perbandingan berpasangan antar alternative pada

kriteria yangsesuai. Suatu alternative dikatakan mendominasi alternative yang

lainnya jika satu atau lebih kriterianya melebihi dan sama dengan kriteria lain

yang tersisa.

Langkah – langkah yan dilakukan dalam penyelesaian masalah menggunakan

metode ELECTRE (Elimination and Choice Translation Reality) adalah sebagai

berikut:

1. Normalisasi matriks keputusan.

Dalam prosedur ini, setiap atribut diubah menjadi nilai yang comparable.

Setiap normalisasi dari nilai Xjj dapat dilakukan dengan rumus.

Dimana :

I : banyak alternative

rij : banyak criteria

Sehingga didapat matriks R hasil normalisasi,

5

R adalah matriks yang telah dinormalisasikan, dimana m menyatakan

alternatif, n menyatakan kriteria dan rij adalah normalisasi pengukuran

pilihan dari alternative ke – i dalah hubungan dengan kriteria – j.

2. Pembobotan pada matriks R hasil normalisasi

Setelah normalisasi, setiap kolom dari matriks R dikalikan dengan bobot –

bobot (Wj) yang ditentukan oleh pembuat keputusan.

Bobot ini selanjutnya dikalikan dengan matriks perbandingan berpasangan

membentuk matrik v :

3. Menentukan himpunan concordance dan discordance index

Untuk setiap pasang dari alternative k dan I (k,l = 1,2,3,……,m dan k ≠ I )

kumpulan J kriteria dibagi menjadi dua himpunan bagian, yaitu

concordance dan discordance. Sebuah kriteria dalam suatu alternative

termasuk concordance jika:

Sebaliknya, komplementer dari subset ini adalah discordance yaitu :

Sehingga didapatkan matrik concordance (C ) dan matrik discordance (D)

4. Mengitung matriks concordance dan discordance

6

a. Concordance

Dengan menjumlahkan bobot – bobot yang termasuk pada himpunan

Concordance dengan cara;

b. Discordance

Dengan membagi maksimun selisih kriteria yang termasuk ke dalam

himpunan bagian Discordance dengan maksimun selisih nilai seluruh

kriteria yang ada, dengan cara;

5. Menentukan matriks dominan concordance dan discordance

a. Concordance (Matrik F)

m : Jumlah alternative

b. discordance (Matrik G)

6. Menentukan Aggregate Dominance Matrix

7

Menentukan agregat dominance Matrik sebagai matriks E, yang setiap

elemennyamerupakan perkalian antara elemen matrik F dengan elemen

matriks G, sebagai berikut :

 Jika e kl = 1 mengindikasikan bahwa alternative Ak   lebih dipilih dari

padaalternative Al   Didapatkan matriks E

Matrik E memberikan urutan pilihan dari setiap alternative, dengan rumus

diatas alternative terbaik adalah alternative yang mendominasi alternative

lainnya .

8

BAB III

PELAKSANAAN KERJA MAGANG

3.1 Analisa dan Perancangan sistemPada awalnya ELECTRE digunakan dalam pemilihan tindakan terbaik

terhadap alternative – alternative yang diajukan , namun kemudian ELECTRE

dikembangkan dalam tiga hal masalah utama, yaitu : pemilihan, perangkingan,

dan penyotiran. Sistem ini dibangun untuk memudahkan pengguna dalam

merangking atau mengambil keputusan dari data yang dimasukan user atau

pengguna untuk menganalisa dengan menggunakan metode ELECTRE.

3.2PerencanaanDalam membangun ada beberapa step harus dilakukan, yaitu;

1. Perencanaan

Merumuskan kerangka dan ruanglingkup system pendukung

keputusan, memilih konsep – konsep dan menganalisa model

pembuatan kepetusan yang relevan dengan tujuan system pendukung

keputusan. Langkah ini merupakan yang menetukan pemilihan system

yang akan dirancang, dengan metode pendekatan yang digunakan.

2. Penelitian

Merupakan cara untuk melakukan pencarian data, sumber daya dan

segala yang dibutuhkan untuk proses pembuatan sistem pendukung

keputusan penjualan perumahan.

9

3. Analisa dan perencanaan konsep

Setelah mendapatkan data dan sumber yang dibutuhkan untuk

sistem pendukung keputusan, penulis merancang konsep. Untuk tahap

ini penulis akan membandingan cara penjualan yang paling efisien,

setelah menemukan cara penjualan yang akan efisien maka akan di

implementasikan dan melihat dampak dari hasil. Tahap kedua akan

dibuat atau metode yang ada akan dimasukan kedalam sistem

pendukung keputusan berbasis computer.

4. Perancangan

Melakukan peracangan subsistem database, model , variable yang

dibutuhkan dan dialog yang merupakan tkomponen utama dalam

system pendukung keputusan.

5. Kontruksi

Merupakan kelanjutan dari perancangan dimana ketiga subsistem

yang telah dirancang digabungkan menjadi suatu sistem pendukung

keputusan, yang akan didevelopment di PT Graha Samolo Indah.

6. Implementasi

Menerapkan sistem pendukung keputusan yang dibangun. Pada

tahap dilakukan testing, evaluasi, penampilan, orientasi, pelatihan dan

penyebaran sistem pendukung keputusan.

10

7. Pemeliharaan

Tahapan yang dilakukan terus menerus untuk mempertahankan

keandalan sistem, dan dilakukan maintenance terhadap sistem bisa

berbentuk permasalahan sistem atau penambahan modul dapat dilihat

dalam kontrak.

8. Adaptasi

Melakukan pengulangan terhadap tahapan diatas sebagai

tanggapan terhadap perubahan kebutuhan “pemakai” dan pada tahap

inilah masa transisi dari cara asumsi berpindah ke sistem pendukung

keputusan yang berbasis computer, tahap ini adalah tahap yang cukup

riskan atau sulit dikarenakan terbiasa akan cara lama, maka perlu

dilakukan training dan adaptasi terhadap lingkung kantor PT Graha

Samalo Indah

11

BAB IVFASE PENGAMBILAN KEPUTUSAN

4.1Hasil Motode ELECTRE

1. Analisa kebutuhan

a) Alternative yang dibutuhkan

a. Canvassing

b. Opentable

c. Road show exhibition

b) Kirteria yang dibutuhkan

a. Database

b. Daerah / Mapping

c. Biaya Marketing

Database

Db Word Of mounth 50% 1

Db Hot Prospek >50% 2

Db Close Unit >75% 3

Daerah

Sangat potensial 1

Potensial 2

Cukup potensial 3

Rekomendasi Biaya Marketing

12

Banyak 1

Sedikit 2

Sangat kurang 3

Keterangan pembobotan memakin indicator angka 1 – 3, ialah

Nilai

1 Kurang

2 sedang

3 Baik

2. Rating Kecocokan dari setiap alternative dan kriteria

Database Daerah Rekomendasi alternatif

2 3 3 Road show exibition

1 2 2 canvasing

3 1 2 Open Table

Pengambilan keputusan memberikan bobot preferensi sebagai;

W = (2,1,1)

Menghitung metric R, merupakan normalisasi dari matriks X atau matcri

keputusan dengan cara

13

|X1| = √22+12+32 = 3.7417

r 11= x11

¿ X 1∨¿= 23.7417

¿ = 0.5345

r 21= x 21

¿ X 1∨¿= 13.7417

¿ = 0.2673

r 31= x 31

¿ X 1∨¿= 23.7417

¿ = 0.8018

|x3| = √32+22+22 = 4.1231

r 13= x21

¿ X 3∨¿= 34.1231

¿ = 0.7276

r 23= x22

¿ X 3∨¿= 24.1231

¿ = 0.4851

r 33= x33

¿ X 3∨¿= 24.1231

¿ = 0. 4851

Diperoleh matrik R, ternomalisasi..

14

R= 0.5345 0.8018 0.72760.2673 0.5345 0.48510.8018 0.2673 0.4851

2. Setelah menemukan matriks R maka penulis akan menghitung Matriks V,

Pembobotan pada matriks R hasil normalisasi selanjutnya dikalikan

dengan matriks perbandingan berpasangan membentuk matrik v, sebagai

berikut:

V11 = W1r11 = (2)(0.5345)= 1.0690

V12 = W2r12 = (1)(0.8018)= 1. 8018

Dan seterusnya, hingga menemukan matriks V;

V=1.0690 0.8018 0.72760.5345 0.5345 0.48511.6036 0.2673 0.4851

3. Setelah ditemukan matriks V maka selanjutnya ditentukan himpunan

concordance. Untuk menentukan himpunan concordance dan discordance

dengan persamaan 3 adalah sebagai berikut :

concordance discordance

C12 = {1,2,3} D12 = {}

15

C13 = {2,3} D13 = {1}

C21 = {} D21 = {1,2,3}

C23 = {2,3} D23 = {1}

C31 = {1} D31 = {2,3}

C32 = {1,3} D32 = {2}

Kemudian akan dibentuk matriks concordance Ckl dan discordance Dkl

dengan cara berikut;

C12 = w1 + w2 + w3 = 2 + 1 + 1 =4

C13 = w2 + w3 = 1+1= 2

C21 = -

C23 = w2 + w3 = 1+1 = 2

C31 = w1 = 2

16

C32 = W1 + w3 = 2+1 = 3

Maka hasil dari matriks C adalah,

C= −¿4 2

0 −¿22 ¿

−¿

Matriks C merupakan matriks concordance. Matriks C diperoleh dari

himpunan concordance dengan menambah bobot yang termasuk dalam

himpunan concordance sehingga diperoleh nilai-nilai seperti pada Matriks

C tersebut. Matriks D merupakan matriks discordance, untuk menentukan

matriks D diperoleh dari himpunan discordance dengan menggunakan

elemen dkl sebagai berikut :

D12 = max {0 }

max {(|1.090−0.5345|;|0.8018−0.5345|:|0.7276−0.4851|) }

=max {0 }

max {(|0.5345|;|0.2673|:|0.2425|) }= 0

05345 = 0

D13 =max {¿¿

=max {¿¿ = 0.53450.5345 = 1

Dan seterusnya, hingga menemukan matriks D atau discordance:

17

D = −¿0 1

1 −¿204537 ¿

−¿

Seteleah mengetahui matriks concordance dan discordance, maka

selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mencari nilai dari matriks F.

Nilai-nilai dari dominan concordance dan discordance diperoleh

membadingkan setiap elemen concordance dengan nilai threshold.

C = 4+2+0+2+2+3

3(3−1) = 136 = 2.1667

Maka diperoleh matriks concordance dominan yaitu matriks F sebagai

berikut :

F = −¿1 0

0 −¿00 ¿

−¿

Matriks discordance:

D = 0+1+1+2+0.4537+0.25

3 (3−1) = 4.7037

6 = 0.7839

Maka diperoleh matriks discordance dominan yaitu matriks G sebagai

berikut :

G = −¿0 1

1 −¿10 ¿

−¿

Metric agregasi dominan diperoleh dari kombinasi metriks G dan F,

berdasarkan persamaan.

18

E = −¿0 0

0 −¿00 ¿

−¿

Karena matriks E yang didaptkan saling mendominasi , maka akan

dilakukan dengan mengambil nilai pada matriks V (weight normalized).

V=1.0690 0.8018 0.72760.5345 0.5345 0.48511.6036 0.2673 0.4851

A1 = 1.0690+0.8018+0.7276

3 = 0.8661

A2 = 0.5345+0.5345+0.4851

3 = 0.5180

A3 = 1.6036+0.2673+0.4851

3 = 0.7853

Maka yang terpilih adalah A1 atau Road Show Exibition.

4.2 Fase Intelligence

Dari hasil fase ini yaitu setelah penulis analisa yang dibutuhkan untuk

membangun proses sistem Sistem Pendukung Keputusan. Seperti metode yang

akan digunakan, menggunakan perhitungan normalisasi matriks, penentuan

variable alternative dan kriteria

19

4.3 Fase Model

Fase model ini dikembangkan untuk menghasilkan model

perancangan dialog untuk user interface sistem SPK (Sistem Pendukung

Keputusan). Pada fase ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai

alternative yang ada.

4.4 Fase Pemilihan

Fase Pemilihan, hasil yang terpilih dari alternative dengan menggunakan

perhitungan metode electre yang telah terseleksi hingga mendapatkan hasil.

Kemudian diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan di bidang

marketing PT Graha Samolo Indah

4.5Fase Implementasi dan Evaluasi

Fase Implementasi hasil yang terpilih dari alternative yang ada kemudian

diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan di bidang marketing PT

Graha Samolo Indah, dan didilakuan evaluasi oleh Penulis dan tim audit interna

PT Graha Samolo Indah setelah diterapkan.

20

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Metode ELECTRE dapat digunakan untuk merancang dan membangun

sistem untuk pemilihan cara penjualan perumahan. Kriteria yang dibutuhkan

database, biaya marketing, dan daerah atau mapping . Hasil perhitungan metode

ELECTRE dipilih yaitu alternatif “Road Show Exhibition” karena mendominasi

alternatif lainnya. Dengan metode ELECTRE dapat membantu penyelesain

permasalahan yang ada pada PT Graha Samolo Indah dalam pemilihan cara

pemasaran yang sudah ada dengan kriteria yang ada. Untuk sementara hanya

dilakukan perhitungan secara manual belum terbentuknya atau membuat sistem

yang menggunakan metode ELECTRE.

5.2 Saran

Pengembangan yang dapat dilakukan dalam pembuatan sistem keputusan

yaitu dengan menambah secara lengkap informasi yang dibutuhkan seperti resiko

dari setiap hasil alternatif-alternatif prioritas dari yang diutamakan hingga

prioritas terendah, misalnya jika suatu alternatif terpilih dapat menjelaskan apa

saja dampak dan kemungkinan yang ada jika alternatif tersebut dipilih, selain itu

dapatn menggunakan metode lain seperti SAW, TOPSIS, AHP.

21

DAFTAR PUSTAKA

JRP, Mulyana (2014) Pentaho: Solusi Open Source Untuk Membangun Data Warehouse. Penerbit Andi Publisher

http://www.bps.go.id/2010. Penduduk Indonesia Menurut. [ONLINE] available at:http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1267. [Accessed 23 December 15].

22