sambal post - 18 juni 2014

16
ShAring InforMasi, Berita, CeritA, & Lainnya SAMBAL POST The Best Contact Center Award Juaranya.. ya BICARA!(BI CAll and inteRAction) Bank Indonesia (baca: BICARA) menyabet penghargaan GOLD untuk kategori The Best Contact Center Operations pada malam penghargaan The Best Contact Center Indonesia yang diselenggarakan oleh Indonesia Contact Center Association (ICCA) tanggal 28 Mei 2014 di Jakarta. Acara pemberian penghargaan ini dimaksudkan sebagai bentuk dukungan untuk meningkatkan kompetensi praktisi contact center dalam bidang pelayanan, meningkatkan kontribusi contact center dalam mendukung kinerja lembaga/perusahaan, serta mengetahui potensi pengembangan yang dapat dilakukan. Penilaian dalam acara penghargaan ini dilakukan dengan sistem audit oleh para juri yang berasal dari kalangan praktisi, vendor teknologi, dan pengurus Asia Pasific Contact Center Association Leaders (APCCAL) berdasarkan parameter COPC dan Customer Service Audit (CSA) yang berstandar internasional. Oleh karenanya, penghargaan GOLD ini merupakan pengakuan terhadap kualitas dan kredibilitas layanan BICARA, baik secara nasional maupun internasional. SELAMAT untuk BICARA! terbitan JUNI 2014 UNTUK KALANGAN SENDIRI (DKom BI) SALAM 500131

Upload: independent

Post on 22-Nov-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ShAring InforMasi, Berita, CeritA, & Lainnya

SAMBAL POST

The Best Contact Center Award

Juaranya.. ya BICARA!(BI CAll and inteRAction)

Bank Indonesia (baca: BICARA) menyabet

penghargaan GOLD untuk kategori The Best Contact Center

Operations pada malam penghargaan The Best Contact

Center Indonesia yang diselenggarakan oleh Indonesia

Contact Center Association (ICCA) tanggal 28 Mei 2014 di

Jakarta. Acara pemberian penghargaan ini dimaksudkan

sebagai bentuk dukungan untuk meningkatkan kompetensi

praktisi contact center dalam bidang pelayanan,

meningkatkan kontribusi contact center dalam mendukung

kinerja lembaga/perusahaan, serta mengetahui potensi

pengembangan yang dapat dilakukan.

Penilaian dalam acara penghargaan ini dilakukan

dengan sistem audit oleh para juri yang berasal dari kalangan

praktisi, vendor teknologi, dan pengurus Asia Pasific Contact

Center Association Leaders (APCCAL) berdasarkan parameter

COPC dan Customer Service Audit (CSA) yang berstandar

internasional. Oleh karenanya, penghargaan GOLD ini

merupakan pengakuan terhadap kualitas dan kredibilitas

layanan BICARA, baik secara nasional maupun internasional.

SELAMAT untuk BICARA!

terbitan JUNI 2014

UNTUK KALANGAN SENDIRI (DKom BI)

SALAM

500131

2 (uraian lengkap & ringan) ulegan SALAM 500131

“Behind a great man there’s always a great woman,” begitulah kira-kira bunyi “pepatah” yang sering kita dengar. Maka, dalam

SAMBAL POST kali ini “pepatah” itu berubah menjadi “Behind a great BICARA there’s always a great TEAM”. Siapa saja

mereka? Apa saja kegiatan mereka? Mari kita saksikan bersama-sama.

Iya Pak Jokowi, nanti

kita bantu renovasi

Sumber: Bahan Presentasi BICARA

(uraian lengkap & ringan) ulegan SALAM 500131 3

Diary Bicara by Ince WeJePe

Monday Ceria Berseragam BICARA

Audit Internal BICARA

Latihan Vokal Dengan Karaoke-an.. lalalalilili

(Biar suara tambah enak terdengar di telephone)

Ultah Keroyokan Personil BICARA (ki-ka : Tia, Lutfi, Finda, Tumpal, Aldi)

Friday Sport Day: Beberapa puteran jogging di Monas dan beberapa jepretan hasil tongbroh

PARA PELAKON Rizana Noor as Kepala Divisi; Dwi Mukti as Kepala Tim; Wahyu Indra dan Any Ramadhaningsih as

Manajer; Lina Ernawati as Staf; Nining as Bisnis Analis; Aldi as Supervisor; Tumpal as Team Leader; Ince WeJePe as Quality Assurance; Tia, Sari, Indah, Lutfi, Finda, dan Fera as Agen BICARA 01-06

4 (penting dan serius) pedas! FAKTA & FILOSOFI 500131

Sumber: Bahan Presentasi BICARA

(uraian lengkap & ringan) ulegan TESTIMONI on the spot 5

sudah lega rasanya… dan hasilnya surprise!!! diuleg (diuraikan selengkapnya) oleh: Ince WeJePe (a.k.a. Mpok Ince dari BICARA)

Bank Indonesia tahun ini untuk pertama kalinya

mengikuti Lomba The Best Contact Center Indonesia (TBCCI)

tingkat nasional. Lomba TBCCI ini diikuti hanya oleh anggota

Indonesia Contact Center Association (ICCA). Beberapa

perlombaan yang dipertandingkan antara lain Presentasi,

Jambore dan Talent yang terbagi dari kategori individual dan

kategori korporat. TBCCI 2014 memperebutkan 1 Grand

Champion, 3 Runner Up dan 10 Top Ten Winner. Bank

Indonesia melalui BICARA 500131 mengikuti kategori

individual yang diwakili oleh Aldi, Ince, Tumpal dan Sari dan

harus mengikuti ujian tertulis dan presentasi.

Lega Setelah Mengikuti Tes Tertulis

Sementara itu, kategori korporat diwakili oleh Bp.

Rizana Noor beserta tim (presentasi nya dalam bahasa Inggris

eeuy). BICARA juga mengirimkan peserta untuk kategori

TALENT yaitu The Best Singing dan Dancing. Namun, untuk

tahun ini Bank Indonesia tidak mengirimkan Lomba Jambore

yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan Cibubur.

Hasil lomba TBCCI diumumkan pada acara Malam

Penghargaan Gala Dinner yang dilaksanakan pada tanggal 28

Mei 2014 di Jakarta. Bank Indonesia boleh berbangga pada

keikutsertaan yang pertama dan sebagai pendatang baru di

dunia per contact center-an ini pada kategori talent yaitu

dancing dapat meraih penghargaan Juara 3 (Surprise!,

begitu kata Kadiv KILAP menggambarkannya).

Pas Latian

Pas Mentas

Lega Setelah Mentas

Semoga tahun depan Bank Indonesia melalui BICARA

500131 bisa mengikuti seluruh kategori yang dilombakan,

mampu menjadi juara, dan segera sprint mengejar contact

center lainnya .. Be the Best!

6 (uraian lengkap & ringan) ulegan TESTIMONI on the spot

DiruDiruDi..Na..Ho.. DiruDiruDi..Na..Ho.. diuleg (diuraikan selengkapnya) oleh: Natya Ayu Chandrika (a.k.a. Jeng Natya dari Tim Relasi Media)

Jakarta, ......... 2014. Kemeriahan memenuhi suasana

salah satu sudut Balai Kartini. Jika tidak ingat sedang berada

di mana atau saat itu tanggal berapa, orang bisa keliru

mengira hari itu sebagai perayaan Halloween atau mardi

Grass. Bagaimana tidak? Secara berkelompok, terlihat para

wanita (dan pria juga tentunya) berdandan maksimal dengan

warna-warna cerah siap manggung dalam berbagai bentuk

dan rupa serta, tak ketinggalan, bulu mata palsu anti badai.

Suspens yang menggantung di udara, serta wajah2 tegang

demam panggung, mengingatkan kembali akan tujuan

sebenarnya diadakan kegiatan hari itu. It’s a competition. Ya,

pada hari itu dilaksanakan sebuah lomba adu bakat antar

contact center se-Indonesia. Pesertanya? Berbagai institusi,

baik swasta maupun lembaga negara.

Tak heran bahwa para peserta begitu semangat dan

serius mengikuti kompetisi vokal grup dan tari tradisional

yang diadakan hari itu. Taruhannya memang cukup tinggi:

gelar juara, kesempatan untuk menyalurkan jiwa banci tampil

di ajang gala dinner contact center dan, yang paling penting:

hak untuk menyatakan bahwa “kami paling keren dan oke”.

Bagi contact center Bank Indonesia, yang memperkenalkan

diri dengan nama BICARA, tahun ini merupakan keikutsertaan

pertama kalinya di lomba antar contact center. Bagaimana

tidak? BICARA memang belum lama berdiri, bahkan belum

resmi melewati grand launching. Dengan semangat yang

membara pula, kelompok vokal grup BICARA yang mendapat

nomor urut 2 tampil di panggung, menyanyikan 2 buah lagu.

Lagu pertama adalah Bendera (dibuat ternama oleh

grup band Cokelat), yang rupanya merupakan lagu wajib,

mengingat semua kelompok sebelum dan sesudahnya pun

menyanyikan lagu yang sama. Apa? Takut sama dengan yang

lain? Ohoo, jangan khawatir. Tidak mungkin salah mengira

nada “dirudirudinaho” muncul dari kelompok lain. Nada-nada

yang dimunculkan dalam aransemen Bendera yang

dibawakan grup BICARA merupakan aransemen orisinil Om

Tonce, konsultan yang diminta khusus menggarap lagu

tersebut. Bahkan nada “dirudirudinaho” telah memiliki

kelompok penggemar tersendiri di kalangan Departemen

Komunikasi Bank Indonesia.

Grup vokal BICARA tampil cukup percaya diri, meski

dengan pelatihan minim. Lagu Bendera ditampilkan dengan

berbagai gerak tubuh, bahkan mengikutsertakan bendera asli

(yang saat pose terakhir sempat kusut memang, tapi kan yang

penting niatnya). Penampilan tersebut diikuti dengan lagu

Cantik (dipopulerkan oleh Kahitna), yang dibawakan dengan

lebih centil dan jenaka, disertai akting ciamik dari para

penyanyi.Setelah seluruh peserta lomba vokal grup tampil di

hadapan dewan juri (rasanya saya tak perlu menjabarkan

penampilan mereka satu-persatu; lebih baik membahas tim

kita sendiri, mengingat yang membaca juga kita, dan

bukankah narsis itu paling enak?),

Tiba saatnya penampilan kelompok tari. Layaknya

burung merak yang tampil dengan sombong karena yakin

akan kecantikannya, kelompok tari BICARA juga tampak

menawan dan sangat berwarna. Tidak sia-sia persiapan

dandan yang makan waktu; penampilan mereka sungguh

membuat pangling dan terpukau (luar biasa memang

pengaruh bulu mata anti badai itu). Tapi penampilan wajah

dan kostum bukan yang terpenting. Mereka harus membuat

para juri terkesan dengan gerakan tari yang luwes dan indah.

Dan jangan salah; dengan membawakan tari piring

kontemporer asal Sumatera Barat, ekspektasi terhadap

penampilan mereka pun sangat tinggi. Penonton

mengharapkan tarian dinamis, gerakan-gerakan akrobatik dan

aksi injak beling yang ternama itu. We want a spectacle!

Dan kelompok tari BICARA tidak mengecewakan

penonton. Mereka tampil genit dan feminin saat diperlukan,

hingga ke ekspresi wajah. Tak kalah pentingnya, para penari

tampil semangat dan powerful sepanjang penampilan.

Dengan koreografi yang sangat dinamis, setiap sudut

panggung diisi oleh gerakan yang berbeda-beda namun

koheren. Sungguh memanjakan mata penonton. Dan latihan

keras yang telah dijalani pun tak sia-sia. Meski cabang vokal

grup belum berhasil meraih gelar, cabang tari berhasil

memboyong juara ketiga. Not bad for a first timer. Tapi

tentunya bukan gelar juara yang terpenting. Hal utama yang

didapatkan adalah pengalaman baru, kebersamaan, dan

kesempatan untuk tampil sesaat di bawah spotlight.

(uraian lengkap & ringan) ulegan VOKAL 500131 on the spot 7

Pemanasan Gaya Pemanasan Bibir

Ber-Empat Ber-Banyak

Olah Vokal Olah Gerak

Merah Putih Merah Biru (+ Pak Rizana)

Foto-foto karya Fiky Fadilah

8 (uraian lengkap & ringan) ulegan GERAK 500131 on the spot

Jejer Tiga Topang Tiga

Tanpa Fans Dengan Fans

Genggam Piring Genggam Gadget

Senada Seirama

Foto-foto karya Fiky Fadilah

(uraian lengkap & ringan) ulegan PENGETAHUAN 9

bahasa dunia adalah BAHASA TUBUH diuleg (diuraikan selengkapnya) oleh: Rizky Utama (a.k.a Mas Rizky Martin dari solidaritas AUS)

Terkait edisi Sambal Post terbaru yang mengangkat tema BICARA JUARA, maka pada kesempatan ini saya ingin

sedikit sharing tentang “Bicara” dalam arti yang sebenarnya. Pada dasarnya bicara dibutuhkan untuk berkomunikasi

antara satu pihak (individu/kelompok) kepada pihak lainnya untuk menyampaikan pesan, baik dalam rangka meminta

konfirmasi atau hanya sekedar memberikan informasi. Kali ini saya justru tidak akan membahas tentang berbicara

dengan bahasa yang dikeluarkan oleh bibir kita melainkan berbicara dengan menggunakan bahasa tubuh untuk

menyampaikan pesan.

Sedikit bercerita, pada sore hari yang cerah di salah satu kota di Italia saya melihat teman saya sedang sibuk

membeli es krim di salah satu penjual pinggir jalan. Saya tidak melihat adanya perbincangan di antara mereka. Saya

justru melihat teman saya sibuk memberikan tanda dengan kedua tangannya. Baik itu untuk menunjukan sesuatu (es

krim mana yang diinginkan) mauupun dengan gerak jari jemari yang mengarah kepada angka tertentu. Lalu setelah itu

saya menanyakan kepada dia, bahasa apa yang digunakan untuk membeli es krim tersebut (Italia? Inggris?). Dia

menjawab, bahasa tubuh dengan tangan. Dia menyebutkan bahwa si penjual es krim tidak bisa berbahasa Inggris,

begitupun teman saya yang tidak bisa berbahasa Italia. Dari contoh tersebut kemudian saya berpikir kalau bahasa

tubuh adalah bahasa dunia yang pada akhirnya dapat membantu atau menegaskan komunikasi verbal melalui mulut.

Lalu apakah bahasa tubuh setiap orang di dunia ini sama? Pada dasarnya bahasa tubuh di dunia ini bisa

dikategorikan sama. Seperti untuk menggambarkan angka 1-10 kita dapat menggunakan jari sesuai kebutuhannya,

untuk mengatakan tidak kita bisa menggeleng-gelengkan kepala ataupun melambaikan tangan ke kanan dan ke kiri, atau

mungkin untuk menggambarkan bau, umumnya banyak orang menutup hidungnya dengan tangan.

Tetapi tahukah kita bahwa arti bahasa tubuh di dunia ini tidak sepenuhnya memiliki arti yang sama? Beberapa

negara memiliki arti tersendiri baik untuk gerakan tubuh maupun suatu perilaku yang dilakukan oleh seseorang atau

sekelompok orang. Bahkan, di beberapa negara bahasa tubuh tertentu bisa diartikan tidak sopan apabila dilakukan.

Berikut beberapa contoh dari perbedaan bahasa tubuh di beberapa negara di dunia yang diolah dari berbagai sumber.

10 (uraian lengkap & ringan) ulegan PENGETAHUAN

Di Nepal, melangkahi kaki orang yang sedang duduk berselonjor adalah perilaku yang sangat buruk. Mungkin hampir sama dengan di Indonesia. Tetapi mungkin lebih ke orang yang lebih tua.

Di India, bahasa tubuh lebih banyak berekspresi daripada berbicara langsung. Jangan heran apabila menemukan warga India yang lebih sering menggerakkan tubuhnya, dengan banyak gerakan kepala

dan tangan untuk menyatakan perasaannya dibanding berbicara langsung.

Orang Italia dikenal sangat ekspresif dalam bahasa tubuh. Salam pertemuan mereka tidak hanya menggenggam tangan, tapi juga mencium pipi kanan dan kiri. Berdorong-dorongan di tempat publik tidak dianggap kasar di Italia karena menggambarkan keakraban diantara mereka.

Di Rusia, berjabat tangan di ambang pintu dianggap sial. Jadi ketika ingin menginap di sebuah hotel di Moskow sebaiknya menghindari berjabat tangan dengan petugas di ambang pintu.

Di Inggris, menunjukan jari tengah dan jari telunjuk bersamaan dengan telapak mengadap kearah anda akan dianggap tidak sopan, kurang lebih memiliki arti yang sama ketika menunjukan jari tengah di Amerika Serikat.

Mengangguk biasanya diartikan sebagai "ya" dan menggelengkan kepala berarti "tidak", namun di Belanda, mengangguk berarti "tidak".

Mengacungkan jempol kepada seseorang bisa memiliki dua arti. Pertama adalah setuju, yang kedua adalah memberikan pujian kepada seseorang. Tetapi di Yunani, mengacungkan jempol itu dianggap tidak sopan karena merupakan sebuah penghinaan.

Bersalaman, adalah cara untuk memulai perkenalan dengan orang. Di Fiji, salaman dapat berlangsung lama bahkan hingga suatu percakapan selesai.

Di Jepang, menatap mata seseorang, apalagi orang yang lebih tua, merupakan tindakan yang tidak sopan.

Pada akhirnya, rasanya kita perlu mengetahui arti bahasa-bahasa tubuh yang spesifik dari negara-negara lain.

Hal ini akan memberikan nilai tambah disaat kita melancong dan bergaul dengan orang-orang dari negara lain tersebut,

serta menghindari kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Di sisi lain, bahasa tubuh yang baik dan sifatnya umum akan

membuat komunikasi kita dengan penduduk negara lain (yang bahasanya tidak kita pahami) dapat terjalin dengan baik.

(uraian lengkap & ringan) ulegan CURHAT 11

GALAKnya wartawan MANISnya wartawan diuleg (diuraikan selengkapnya) oleh: Rebeka Immakulata (mahasiswi magang DKom)

Tanggal 23 Mei sampai 25 Mei 2014 kemarin saya dan

teman PKL saya Najla ikut serta bersama rombongan

wartawan ke Bandung untuk mengikuti workshop pelatihan

penulisan berita untuk wartawan. Selama workshop

berlangsung, seluruh wartawan khusyuk mendengarkan

setiap penjelasan yang di lontarkan narasumber sambil

menikmati camilan yang disediakan, dan tidak jarang para

wartawan bertanya beberapa hal yang menggelitik rasa

penasaran mereka.

Sosok wartawan yang selama ini saya lihat adalah

orang-orang yang memiliki rasa penasaran yang tinggi dan

sangat serius dan cenderung mudah marah, mungkin karena

mereka harus terus berkonsentrasi untuk mendapatkan

berita. Intinya, pandangan saya terhadap wartawan adalah

orang yang selalu serius dan kaku.

Tetapi ternyata saya salah, setelah menghabiskan

kurang lebih 2 hari bersama wartawan, semuanya berubah

180 derajat, ternyata wartawan tidak kaku ataupun serius

sama sekali. Mereka sering bercanda dan menyela satu sama

lain di beberapa kesempatan dan humor mereka selalu

berhasil membuat saya tertawa terbahak-bahak.

Dibalik keseriusan mereka di saat mereka melakukan

pekerjaan mereka, mereka juga pintar untuk mencairkan

suasana untuk menjernihkan kembali pikiran mereka setelah

sekian lama berkutat dengan berita-berita ekonomi Indonesia

yang menurut saya rumit. Mereka bisa menciptakan

kebahagiaan mereka sendiri tanpa melakukan hal-hal yang

berlebihan.

Mas Hafidz,

salah satu wartawan yang sangat menyenangkan

12 (uraian lengkap & ringan) ulegan REPORTASE

hikayat perjalanan 3 HARI 2 MALAM diuleg (diuraikan selengkapnya) oleh: Najla (mahasiswi magang DKom)

“Najla dan Rebecca, kalian nanti ikut ya ke

Bandung,” ujar Pak Deddy kepada kami, dua anak magang

yang tersisa. Mencari tahu kegiatan apa yang akan

dilakukan selama di Bandung, menjadi satu kewajiban

yang mutlak harus di lakukan sebelum keberangkatan.

Rupanya, Divisi Relasi Media Masa dan Opinion Maker

mengajak rekan-rekan wartawan untuk mengikuti

kegiatan pelatihan di Hotel Holiday Inn, Bandung.

Perjalanan (baca: penugasan) selama tiga hari dua

malam (23-25/5) ini merupakan upaya peningkatan

kualitas kerjasama yang baik melalui pengembangan

pengetahuan jurnalisme untuk penunjangan kualitas

berita Bank Indonesia yang tersiarkan di media. Sebanyak

kurang lebih 60 jurnalis dari berbagai media baik cetak

maupun elektronik, turut berpartisipasi mengikuti

pelatihan wartawan yang diberikan Bank Indonesia.

Sabtu pagi (24/5) setelah sarapan, para wartawan

di arahkan untuk mengikuti pelatihan sesi pertama yang

diberikan oleh Dr. Muslimin Anwar dari Departemen

Kebijakan Ekonomi dan Moneter dengan topik

“Perkembangan Terkini, Tantangan, dan Prospek

Ekonomi Indonesia - Menjaga Stabilitas Mendorong

Reformasi Struktural Untuk Pertumbuhan Ekonomi Yang

Berkelanjutan.“ Dalam sesi ini para wartawan diajak

untuk bersama-sama melihat tantangan dan prospek

ekonomi Indonesia di era global ini, serta pentingnya

agenda reformasi struktural.

Antusiasme pembicara berhasil mengajak para

wartawan mengenali panggilannya sebagai peramu berita.

Wartawan pun semakin teredukasi mengenai isu-isu

ekonomi global dan domestik, prospek ekonomi 2014,

prioritas dan arah kebijakan, permasalahan fundamental,

pendalaman pasar keuangan, peningkatan kapabilitas

industri, dan optimalisasi ruang fiskal. Rasa penasaran

para wartawan pun terjawab dalam sesi tanya jawab.

Sesi kedua pun tidak kalah menarik, dengan

pembahasan seputar Neraca Pembayaran Indonesia

(NPI) dengan pembicara Agung Budilaksono dari

Departemen Statistik. Materi yang disampaikan

meliputi konsep Neraca Pembayaran, perkembangan

terkini NPI, dan penerapan Balance of Payments 6th

(BPM6) pada Statistik NPI. Mereka teredukasi dengan

sangat baik melalui materi – materi yang diberikan.

Sesi ini menjadi sarana belajar yang sangat berharga

bagi para kawan wartawan.

Dalam hal ini, para kawan wartawan tidak

hanya teredukasi namun terlihat secara kompherensif

mendedikasikan diri nya terhadap pemberitaan Bank

Indonesia, melalui ikatan hubungan yang baik, dan

keinginan untuk terus belajar dan berpikir. Ini semua

merupakan sikap yang harus dimiliki oleh setiap

profesi termasuk wartawan.

Bukan hanya para wartawan, saya pun sebagai

anak magang sangat teredukasi dengan materi yang

ada serta mendapatkan satu pembelajaran yang tak

terlewatkan, bahwa wartawan tidak sekedar profesi,

tapi itu sebuah panggilan. Menjadi seseorang yang

siap mendapatkan pendidikan apapun, agar mereka

pandai dan cerdas. Saat tidak sedang bertugas pun

mereka bisa menjadi individu yang mempunyai

pemikiran extraordinary, menganalisa sesuatu pada

jalur yang benar, dan menjadi bagian yang amat

penting pada lapisan masyarakat.

Perjalanan dinas yang sebentar, namun dapat

memberikan pembelajaran yang panjang dan amat

penting untuk semua pihak yang terlibat. Secara garis

besar, pelatihan ini telah menjadi sarana peningkatkan

profesionalisme kawan-kawan wartawan dalam

menganalisis dan memandang berbagai isu yang ada di

Bank Indonesia.

(coba berbagi kisah) cobek: JEPRAT JEPRET 13

Hepi b’day Sis Aan US (Uut Saptaji)

2 Potong 8 Orang Persis Belakang Kamera

Tertata Rapi

14 (coba berbagi kisah) COBEK: REPOT (reportase photo)

Pada tanggal 20 Mei 2014, Bank Indonesia menyelenggarakan Acara Sarasehan Nasional yang mengangkat tema

“Kebangkitan Ekonomi Nasional melalui Pertumbuhan Ekonomi Daerah yang Kuta dan inklusif, Pengendalian Inflasi

yang rendah, serta Pelaksanaan Reformasi Struktural yang Konkrit.” Acara dibuka dengan makan malam bersama, dan

ditutup dengan sesi talkshow yang direkam dan disiarkan oleh TV One. Berikut adalah sedikit kisah orang-orang di

belakang layar yang membuat santapan dan siaran menjadi terwujud.

Susun Menyusun Baris Berbaris

Mengatur Menghitung

Ruang Kendali Jemari Kendali

(coba berbagi kisah) cobek: ANGGOTA KELUARGA DKom 15

goyang kliping ala mas BOLA (BobO Lenteng Agung) diuleg (diuraikan selengkapnya) oleh: Najla (mahasiswi magang DKom)

Saat pertama kali mendengar nama Bobo, pasti akan

timbul pertanyaan. “Bener tuh nama aslinya?” atau “Kenapa

bisa dipanggil Bobo?” Pemilik nama asli Budi Affandi yang

telah mengabdi selama 15 tahun di Bank Indonesia ini pun

menceritakan awal kisahnya. Alkisah tahun 1999, ada empat

orang bernama Budi, yakni: Budi Hanoto, Budi Rianto, Doddy

Budi Waluyo, dan Budi Affandi. Untuk membedakan Budi

yang satu dengan Budi yang lain, saat itu Budi Affandi

dipanggil oleh salah satu rekan kerjanya dengan sebutan

Bobo. Setelah itu, semua orang pun ikutan memanggilnya

dengan sebutan Bobo. Bukan karena suka tidur melainkan

karena panggilan itu sudah terdengar sangat akrab di telinga.

Pertama kali bergabung di Bank Indonesia, Mas Bobo

bertugas di Gedung Tipikal, baru setelahnya ia ditugaskan ke

DKom (yang pada saat itu masih bernama Biro Gubernur).

Saat ini, sehari–hari Mas Bobo bertugas membuat kliping

highlight pemberitaan harian, membantu urusan

penyampaian dokumen, maupun membantu hal-hal lainnya.

Pria yang hobi memancing dan bermain bulutangkis ini

merasa senang dapat ditempatkan di DKom karena

lingkungan kerja yang menyenangkan dan membuat happy.

”Prinsip DKom yang penting kerjaan beres,” kata Mas Bobo.

Kalau DKom diibaratkan rumah kedua bagi Mas Bobo,

maka rumah pertama Mas Bobo berlokasi di Bumi Cilebut

Damai. Di situ ia tinggal bersama satu istri dan dua jagoan

laki-laki yang masing-masing berumur 14 tahun dan 7 tahun.

“Melihat mereka sehat dan dapat sekolah tinggi,” itulah doa

dan harapan Mas Bobo untuk anak-anaknya. Di rumah, Mas

Bobo merupakan sosok suami yang sangat sayang istri.

Buktinya, di saat hari libur, yang asyik untuk tidur, Mas Bobo

justru memilih untuk membantu istrinya mengerjakan

pekerjaan rumah bersama-sama. Sungguh sangat romantis.

Soal kepribadian, di balik tampilannya yang kalem

ternyata Mas Bobo sangat menyukai musik dangdut. Ia

pernah bergabung sebagai pemain bas orkes dangdut yang

tercetar seantero Lenteng Agung. Bersama orkes dangdutnya,

Mas Bobo melakukan live music tour dari kampung ke

kampung. Kehidupannya dengan musik dangdut benar-benar

tidak terpisahkan, ibarat siput dengan cangkangnya.

Disinggung soal rencana ke depan, Mas Bobo ingin memiliki

rumah lagi untuk dikontrakkan. “Jadi ada pemasukan kalo

udah pensiun,” ujarnya. Tidak lupa, Mas Bobo juga berharap

agar DKom bisa terus mempertahankan kepeduliannya

terhadap pegawai, khususnya bagi para pegawai pihak ke-III.

16 SAMBAL POST

EDITORIAL

BICARA, bukan BASA BASI

ulu pernah ada seseorang yang mencurahkan uneg-unegnya kepada Bank Indonesia. “Telepon ke BI

susah banget,” atau “teleponnya nyambung tapi gak pernah diangkat,” ya begitulah kira-kira

bunyinya. Ada benarnya. Tapi rasanya sekarang uneg-uneg tersebut sudah tidak relevan lagi

mengingat Bank Indonesia sudah memiliki jurus “500131” alias BICARA (BI CAll and inteRActions).

Inilah salah satu wujud layanan prima Bank Indonesia kepada publik yang masuk melalui pintu Gedung B

maupun publik yang masuk melalui “pintu-pintu” lainnya (telepon, email, media sosial, dll).

Publik yang datang ke Bank Indonesia perlu diajak bicara (baca: berkomunikasi). Sesuai filosofinya, bicara

merupakan bentuk komunikasi verbal yang bertujuan untuk mengurangi ketidakpastian (reduce of

uncertainty) diantara para pelakunya. Agar tujuan bicara ini dapat tercapai, syaratnya harus ada kejelasan

pesan/informasi yang disampaikan/dipertukarkan di dalam proses tersebut. Nah, bicara yang di dalamnya

tidak terdapat kejelasan pesan/informasi, namanya ya cuma basa-basi. Basa-basi ini bisa terlihat manis di luar

tapi pahit di dalam. Memang, basa-basi itu tidak selalu memiliki konotasi negatif, tapi gak jelasnya itu loh!

Komunikasi sebuah bank sentral dengan publik tidak boleh sekedar basa-basi tapi harus ber-bicara. Pilihan

antara basa-basi dan bicara sangat menentukan tingkat kredibilitas sebuah bank sentral di mata publik. Oleh

karena itu, di Bank Indonesia, kita punya BICARA yang mengajak publik bicara (bukan basa-basi!). Dan, pada

kesempatan ini kita patut mengucapkan selamat dan memberikan penghargaan kepada BICARA atas bicara

yang telah dilakukan kepada publik (buktinya: penghargaan berstandar nasional dan internasional diterima).

Prestasi ini merupakan pengakuan kualitas pesan/informasi yang disampaikan oleh Bank Indonesia (baca:

BICARA) kepada publik. Maka, ini jelas prestasi BICARA, bukan basa basi!

PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB (semua) Pegawai DKom REDAKTUR EKSEKUTIF Pegawai DKom DEWAN EKSEKUTIF

Pegawai DKom REDAKTUR PELAKSANA Pegawai DKom REDAKTUR UTAMA Pegawai DKom REDAKTUR Pegawai DKom

REDAKSI Pegawai DKom REPORTER Pegawai DKom KREATIF Pegawai DKom RISET Pegawai DKom PRODUKSI Pegawai DKom

D dilbert.com