profil perekonomian kab cianjur

14
PROFIL PEREKONOMIAN KABUPATEN CIANJUR (Wilayah Studi : Kabupaten Cianjur) Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ekonomi Wilayah dan Kota pada Semester V Tahun 2015 Disusun oleh : Nama : Agung Gustiawan (10613020) JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2015

Upload: independent

Post on 19-Nov-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PROFIL PEREKONOMIAN KABUPATEN CIANJUR

(Wilayah Studi : Kabupaten Cianjur)

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ekonomi Wilayah dan Kota

pada Semester V Tahun 2015

Disusun oleh :

Nama : Agung Gustiawan (10613020)

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses bagaimana suatu

perekonomian berkembang dari waktu ke waktu, dan didalamnya pertumbuhan

ekonomi tersebut berkemungkinan akan terjadi penurunan dan terjadi kenaikan.

Pertumbuhan ekonomi suatu daerah dicerminkan dari pertumbuhan PDRB. Dalam

PDRB, barang dan jasa sebagian besar berpengaruh pada hasil kegiatan-kegiatan

ekonomi yang mempengaruhi pada hasil kegiatan-kegiatan ekonomi yang

beroprasi di wilayah domestik, tanpa harus memperhatikan faktor produksinya

berasal dari daerah atau yang dimiliki oleh penduduk daerah tersebut “Produk

Domestik”. Pendapatan yang timbul karena adanya kegiatan produksi tersebut

merupakan “Pendapatan Domestik”.

Kabupaten Cianjur merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi

Jawa Barat. Konsentrasi pembangunan di Kabupaten Cianjur sendiri lebih

diarahkan pada bidang pertanian, perdagangan dan pariwisata. PDRB Kabupaten

Cianjur dan Provinsi Jawa Barat setiap tahunnya terus meningkat, hal ini

disebabkan karena Kabupaten Cianjur saat ini berperan sebagai pusat kegiatan

wilayah (PKW) dalam konteks Provinsi Jawa Barat yang memiliki sebagai kota

tranisit yang menghubungkan Ibukota Negara (Jakarta) dengan Ibukota Provinsi

Jawa Barat (Bandung), selain itu jarak antara Cianjur dengan kabupaten lainnya

relatif dekat (Sukabumi, Bogor dan Bandung).

Bila dibandingkan antara PDRB Kabupaten Cianjur dengan Provinsi Jawa

Barat berdasarkan lapangan usaha tahun 2008-2012, maka Kabupaten Cianjur

memiliki kemampuan untuk ikut menopang perekonomian Provinsi Jawa Barat.

Keunggulan sektor pada PDRB Kabupaten Cianjur yaitu terdapat pada sektor

pertanian pada tahun 2012 mencapai sekitar Rp 8,252,295.46 atau sekitar 7.31%

1.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan paper ini adalah mendeskripsikan profil

perekonomian di Kabupaten Cianjur.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PDRB

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator

ekonomi suatu negara/wilayah/daerah. Pertumbuhan ekonomi tersebut dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor yang diantaranya yaitu infrastruktur ekonomi.

PDRB adalah nilai tambah bruto yang dihasilkan seluruh unit usaha dalam

wilayah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang

dihasilkan oleh seluruh ekonomi.

PDRB terbagi menjadi dua bagian, yaitu PDRB atas dasar harga berlaku dan

PDRB atas dasar harga konstan. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan

nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga pada

setiap tahun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menunjukan nilai tambah

barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada satu tahun tertentu

sebagai tahun dasar penghitungannya.

PDRB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran

struktur ekonomi, sedangkan harga konstan dapat digunakan untuk mengetahui

pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Dengan demikian, PDRB merupakan

indikatir untuk mengatur sampai sejauh mana keberhasilan pemerintah dalam

memanfaatkan sumber daya yang ada, dan dapat digunakan sebagai perencanaan

dan pengambilan keputusan.

Isi dari PDRB pada umumnya terdiri dari sembilan faktor industri. Sembilan

sektor industri tersebut yaitu sektor pertanian, pertambangan dan penggalian,

industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih, bangunan, perdagangan,hotel dan

restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa persh, dan

jasa-jasa (BPS, 2012).

2.2 Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses bagaimana perekonomian

berkembang dari waktu ke waktu dalam jangka waktu yang cukup panjang.

Dalam pertumbuhan ekonomi tersebut terdapat kemungkinan terjadi penurunan

dan kenaikan perekonomian suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah

dicerminkan dari PDRB.

Menurut Alam (2006) pertumbuhan ekonomi adalah suatu keadaan dimana

terjadi kenaikan PDRB suatu negara tanpa memandang apakah kenaikan tersebut

lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk. Sukirno (1999)

mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai proses kenaikan output perkapita

yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut

merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan.

2.3 Teori Basis Ekonomi

Teori basis ekonomi mendasarkan pandangannya bahwa laju pertumbuhan

ekonomi suatu wilayah ditentukan oleh besarnya peningkatan ekspor dari wilayah

tersebut. Kegiatan ekonomi dikelompokkan atas kegiatan basis dan kegiatan non

basis. Kegiatan basis adalah kegiatan yang bersifat eksogen artinya tidak terikat

pada kondisi internal perekonomian wialayah dan sekaligus berfungsi sebagai

pendorong tumbuhnya jenis pekerjaan lain, sedangkan pekerjaan non basis adalah

kegiatan yang endogen (tidak tumbuh bebas) artinya kegiatan yang memenuhi

kebutuhan masyarakat didaerah itu sendiri dan pertumbuhannya tergantung pada

kondisi umum perekonomian wilayah tersebut (Tarigan, 2005).

2.4 Metode Location Quoetient

Kuncoro (2004), bahwa nilai Location Quoutient untuk membandingkan

tentang besarnya peranan suatu sektor disuatu daerah terhadap besarnya peranan

sektor tersebut ditingkat nasional atau ditingkat regional. Analisis LQ digunakan

untuk menentukan sektor basis dan non basis melalui pendekatan nilai tambah

PDRB masing-masing sektor. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Keterangan:

li = Jumlah Harga Konstan sektor i di wilayah analisis

e = Jumlah total PDRB di wilayah analisis

Li = Jumlah Harga Konstan sektor I di wilayah analisis

E = Jumlah total PDRB di wilayah analisis

Dengan ketentuan bahwa apabila nilai LQ >1 maka sektor tersebut

merupakan sektor basis yang menjadi kekuatan daerah. Sebaliknya LQ < 1 maka

sektor tersebut merupakan sektor non basis.

BAB III

GAMBARAN UMUM

3.1 Kondisi Geografis Kabupaten CianjurLuas wilayah Kabupaten Cianjur adalah 350.148 ha terdiri dari 32

Kecamatan, 6 Kelurahan dan 354 Desa serta 2.746 Rukun Warga (RW) dan

10.384 Rukun Tetangga (RT). Kondisi Geografis Daerah Kabupaten Cianjur

terletak di tengah Provinsi Jawa Barat, berjarak sekitar 65 km dari ibukota

Provinsi Jawa Barat (Bandung) dan 120 km dari ibukota Negara (Jakarta). Secara

astronomis Kabupaten Cianjur terletak di antara 60 21” – 70 25” Lintang Selatan

dan 1060 42” - 1070 25” Bujur Timur. Dengan batas wilayah yaitu :

Sebelah utara dengan wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Purwakarta

Sebelah barat dengan wilayah Kabupaten Sukabumi

Sebelah selatan dengan Samudra Indonesia

Sebelah timur dengan wilayah Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten

Bandung, dan Kabupaten Garut.

Gambar 3.1Peta Kabupaten Cianjur

Luas kawasan kumuh mencapai 0.05% dari luas Kabupaten Cianjur. 2

Secara geografis wilayah Kabupaten Cianjur terbagi ke dalam 3 (tiga) bagian,

yaitu Cianjur Bagian Utara, Tengah dan Selatan. Cianjur Bagian Utara merupakan

dataran tinggi terletak di kaki Gunung Gede dengan ketinggian sekitar 2.962 m di

atas permukaan laut. Wilayahnya meliputi daerah Puncak dengan ketinggian

sekitar 1.450 m, Kota Cipanas (Kecamatan Cipanas dan Kecamatan Pacet dengan

ketinggian sekitar 1.110 m, serta Kota Cianjur dengan ketinggian sekitar 450 m

diatas permukaan laut.

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Kontribusi per Sektor pada PDRB Kabupaten Cianjur

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan besaran dari nilai

tambah bruto yang dihasilkan oleh seluruh unit kegiatan usaha yang berbeda

dalam suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. Nilai produk domestik regional

bruto Kabupaten Cianjur atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha tahun

2008 – 2013.

Tabel IV – 1

PDRB Kabupaten Cianjur Atas Dasar Harga Berlaku Berdasarkan Lapangan Usaha

(Juta Rupiah) Tahun 2008 – 2013

Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012

Pertanian 6.170.676,43 6.563.306,96 7.031.453,40 7.690.353,76 8.252.295,46

Pertambangan & Penggalian 21.572,37 22.701,47 22.787,68 25.569,48 26.134,30

Industri Pengolahan 475.439,47 558.318,48 669.596,09 773.773,49 864.277,74

Listrik, Gas dan Air Bersih 164.606,91 183.213,24 204.176,73 223.345,64 239.598,70

Bangunan/Kontruksi 556.586,49 593.020,64 639.493,59 724.961,33 803.968,22

Perdagangan, Hotel dan

Restoran

3.873.135,66 4.173.366,15 4.805.272,42 5.568.230,12 6.103.217,46

Angkutan dan Komunikasi 1.547.027,81 1.678.050,49 1.811.782,68 1.991.120,54 2.132.460,32

Keuangan, Persewaan dan

Jasa Perusahaan

760.367,04 768.009,94 763.899,00 818.204,07 890.394,20

Jasa-Jasa 1.927.562,12 2.197.752,92 2.487.288,07 2.757.488,28 2.955.250,19

Total 15.496.974,29 16.737.740,29 18.435.749,66 20.573.046,71 22.267.596,59

Sumber: BPS Kabupaten Cianjur

Pada Tabel IV – 1, dapat dilihat bahwa nilai PDRB Kabupaten Cianjur dari

data di atas menunjukan bahwa adanya peningkatan setiap tahunnya dari nilai

semua sektor. Nilai tersebut memberi dampak positif pada laju pertumbuhan

perekonomian Kabupaten Cianjur. Ada lima sektor perekonomian yang memiliki

nilai PDRB tertinggi pada tahun 2008 – 2013 yaitu sektor pertanian, perdagangan,

hotel dan restoran, dan jasa – jasa.

Untuk mengetahui seberapa besar persentase persektor bagi PDRB

Kabupaten Cianjur, dilakukan perhitungan kontribusi per sektor dengan rumus

berikut ini :

Jumlah PDRB sektor tertentuJumlah total PDRB

%

Dengan menggunakan rumus tersebut, maka hasil persentase PDRB

Kabupaten Cianjur dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel IV – 2

Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Cianjur Atas Dasar Harga Berlaku Berdasarkan

Lapangan Usaha (%) Tahun 2008 – 2013

Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012

Pertanian 39,82 39,21 38,14 37,38 37,06

Pertambangan & Penggalian 0,14 0,14 0,12 0,12 0,12

Industri Pengolahan 3,07 3,34 3,63 3,76 3,88

Listrik, Gas dan Air Bersih 1,06 1,09 1,11 1,09 1,08

Bangunan/Kontruksi 3,59 3,54 3,47 3,52 3,61

Perdagangan, Hotel dan

Restoran

24,99 24,93 26,06 27,07 27,41

Angkutan dan Komunikasi 9,98 10,03 9,83 9,68 9,58

Keuangan, Persewaan dan

Jasa Perusahaan

4,91 4,59 4,14 3,98 4,00

Jasa-Jasa 12,44 13,13 13,49 13,40 13,27

Total 100 100 100 100 100

Sumber: BPS Kabupaten Cianjur

Pada Tabel IV-2, data kontribusi persentase PDRB Kabupaten Cianjur

menunjukan bahwa ada 5 sektor unggulan yang sangat berkontribusi pada

perekonomian PDRB Kabupaten Cianjur yaitu pertanian, perdagangan, hotel dan

restoran, jasa – jasa, angkutan dan komunikasi, dan keuangan, persewaan dan jasa

perusahaan.

Berikut ini adalah keterangan tren dalam bentuk line cart yang dapat

menggambarkan kontribusi ke lima sektor untuk setiap tahunnya.

Sumber : Hasil Analisis 2015Gambar 4.1

Tren Pertumbuhan Sektor PertanianTahun 2008 – 2012 (%)

Pada Gambar 4.1, hasil tren dalam bentuk line cart menunjukkan bahwa

adanya penurunan kontribusi persentase dari sektor pertanian untuk perekonomian

PDRB Kabupaten cianjur, yang disebabkan karena tidak terlalu berpengaruh

terhadap kontirbusi Kabupaten Cianjur walaupun nilai rupiahnya selalu meningkat

setiap tahunnya. Dan, terjadinya peningkatan lebih tinggi pada sektor tertentu

yang berkontribusi terhadap perekonomian Kabupaten Cianjur.

Untuk sektor pertanian pada tahun 2008 menunjukan nilai yang paling

tinggi persentasenya yaitu sebesar 39,82 % dan mengalami penurunan setiap

tahunnya untuk hasil persentase Tran pertumbuhan, dengan nilai persentase paling

rendah pada tahun 2012 yaitu sebesar 37,06.

Sumber : Hasil Analisis 2015

Gambar 4.2Tren Pertumbuhan Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran

Tahun 2008 – 2012 (%)

2008 2009 2010 2011 201235363738394041

39.8239.21

38.1437.38 37.06

Pertanian

Pertanian

2008 2009 2010 2011 2012232425262728

24.99 24.93

26.0627.07 27.41

Perdagangan, Hotel & Restoran

Perdagangan, Hotel & Restoran

Pada Gambar 4.2, sektor perdagangan, hotel dan restoran pada tahun 2008

menunjukan nilai persentasenya 24,99 % dan mengalami penurunan pada tahun

2009 dengan nilai persentasenya yaitu 24,93 %, setelah tahun 2010 persentasenya

mengalami peningkatan pada tahun selanjutnya. Untuk hasil persentase Tren

pertumbuhan, dengan nilai persentase paling tinggi pada tahun 2012 yaitu sebesar

27,41 %.

Sumber : Hasil Analisis 2015

Gambar 4.3Tren Pertumbuhan Sektor Jasa – Jasa

Tahun 2008 – 2012 (%)

Pada Gambar 4.3, sektor jasa – jasa pada tahun 2008 menunjukan nilai

yang paling rendah persentasenya yaitu sebesar 12,44 % dan mengalami

peningkatan pada kurun waktu 2 tahun pada tahun 2009 dan 2010. untuk hasil

persentase Tren pertumbuhan, dengan nilai persentase paling tinggi pada tahun

2010 yaitu sebesar 13,49% dan dalam waktu 2 tahun juga pada tahun 2011 dan

2012 mengalami penurunan.

Sumber : Hasil Analisis 2015

Gambar 4.4Tren Pertumbuhan Sektor Pengankutan dan Komunikasi

2008 2009 2010 2011 201211.5

1212.5

1313.5

14

12.44

13.1313.49 13.4 13.27

Jasa - Jasa

Jasa - Jasa

2008 2009 2010 2011 20129.3

9.5

9.7

9.9

10.19.98 10.03

9.839.68

9.58

Pengankutan dan Komunikasi

Pengankutan dan Komunikasi

Tahun 2008 – 2012 (%)

Pada Gambar 4.4, sektor pengankutan dan komunikasi pada tahun 2008

menunjukan nilai persentasenya yaitu sebesar 9,98 % dan mengalami peningkatan

pada tahun 2009 dengan nilai presentase 10,03, setelah tahun 2009 persentasenya

menurun pada tahun selanjutnya. Untuk hasil persentase Tran pertumbuhan,

dengan nilai persentase paling rendah pada tahun 2012 yaitu sebesar 9,58 %.

Sumber : Hasil Analisis 2015Gambar 4.5

Tren Pertumbuhan Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa PerusahaanTahun 2008 – 2012 (%)

Pada Gambar 4.5, hasil tren dalam bentuk line cart menunjukkan bahwa

adanya penurunan kontribusi persentase dari sektor keuangan, persewaan dan jasa

perusahaan untuk perekonomian PDRB Kabupaten Cianjur, yang disebabkan

karena tidak terlalu berpengaruh terhadap kontirbusi Kabupaten Cianjur walaupun

nilai rupiahnya selalu meningkat setiap tahunnya. Dan, terjadinya peningkatan

lebih tinggi pada sektor tertentu yang berkontribusi terhadap perekonomian

Kabupaten Cianjur.

Untuk sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan pada tahun 2008

menunjukan nilai yang paling tinggi persentasenya yaitu sebesar 4,91 % dan

mengalami penurunan setiap tahunnya untuk hasil persentase Tren pertumbuhan,

dengan nilai persentase paling rendah pada tahun 2011 yaitu sebesar 3,98 %.

4.2 Nilai PDRB Provinsi Jawa Barat

Kinerja perekonomian suatu daerah dapat dilihat dari nilai Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) dan pertumbuhan PDRB nya. Berikut merupakan tabel

2008 2009 2010 2011 20120123456

4.91 4.59 4.14 3.98 4

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

produk domestik regional bruto atas dasar harga berlaku berdasarkan lapangan

usaha di Provinsi Jawa Barat tahun 2008 – 2013 (juta rupiah).

Tabel IV – 3

PDRB Provinsi Jawa Barat Atas Dasar Harga Berlaku Berdasarkan Lapangan Usaha

(Juta Rupiah) Tahun 2008 – 2013

Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012

Pertanian 72.517.608,29 85.149.263,25 97.194.393,11 104.557.476,00 111.047.189,27

Pertambangan & Penggalian 14.904.135,35 13.278.186,35 15.546.258,98 17.362.819,18 17.587.827,25

Industri Pengolahan 276.714.364,67 281.275.082,34 290.754.724,44 319.983.632,47 338.968.111,08

Listrik, Gas dan Air Bersih 16.913.615,94 19.549.186,47 21.294.460,28 21..943.284.72 24.169.676,44

Bangunan/Kontruksi 21.596.582,53 24.223.185,28 29.047.786,13 35.034.375,28 41.721.346,49

Perdagangan, Hotel dan

Restoran

192.912.054,78 149.056.002,86 172.713.196,99 194.615.659,89 226.849.564,73

Angkutan dan Komunikasi 36.401.476,37 41.820.989,92 54.635.684,27 66.336.491,01 73.802.069,55

Keuangan, Persewaan dan

Jasa Perusahaan

17.228.056,70 18.802.857,16 21.155.314,87 24.479.915,55 27.913.244,87

Jasa-Jasa 47.095.618,73 56.686.560,71 68.318.685,97 77.921.093,45 87.702.234,96

Total 633.283.483,36 689.841.314,34 770.660.505,05 862.234.647,55 949.761.264,64

Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat 2013

Pada Tabel IV-3, dapat dilihat bahwa nilai PDRB Provinsi Jawa Barat dari

data di atas menunjukan bahwa adanya peningkatan setiap tahunnya dari nilai

semua sektor. Ada tiga sektor perekonomian yang memiliki nilai PDRB tertinggi

pada tahun 2008 – 2012 yaitu sektor industri pengolahan, pertanian, dan

perdagangan, hotel dan restoran.

4.3 Hasil Analisis Sektor Unggulan Kabupaten Cianjur dengan

Menggunakan Metode Location Quotient

Analisis sektor unggulan yang dilihat dari nilai PDRB bertujuan untuk

melihat sektor mana saja yang menjadi sektor unggulan Kabupaten Cianjur.

Berikut ini merupakan hasil identifikasi nilai PDRB Kabupaten Cianjur tahun

2012 dengan menggunakan analisis Location Quotient.

Tabel IV – 3

Hasil Analisis Location Quotient Kabupaten Cianjur & Provinsi Jawa Barat Tahun 2012

Lapangan Usaha Kabupaten

Cianjur

Provinsi

Jawa Barat

LQ Basis / Non

Basis

Pertanian 0,370 0,117 3.170 Basis

Pertambangan & Penggalian 0,001 0,018 0.064 Non Basis

Industri Pengolahan 0,039 0,357 0.109 Non Basis

Listrik, Gas dan Air Bersih 0,011 0,025 0.423 Non Basis

Bangunan/Kontruksi 0,036 0,044 0.822 Non Basis

Perdagangan, Hotel dan Restoran 0,274 0,239 1.147 Basis

Angkutan dan Komunikasi 0,095 0,076 1.232 Basis

Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan

0,040 0,029 1.360 Basis

Jasa-Jasa 0,133 0,092 1.437 Basis

Sumber : BPS Kabupaten Cianjur (2013)

Berdasarkan hasil analisis LQ pada tabel di atas maka, dapat diketahui

bahwa di Kabupaten Cianjur terdapat 5 sektor ekonomi yang termasuk ke dalam

sektor basis dan 4 sektor ekonomi yang termasuk ke dalam sektor non basis.

Untuk sektor basis memiliki nilai > 1 diantaranya yaitu sektor pertanian,

perdagangan, hotel dan restoran, angkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan

dan jasa perusahaan, dan jasa-jasa. Sedangkan, untuk sektor pertambangan &

penggalian, industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih, dan bangunan

merupakan sektor dengan nilai LQ < 1.

BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis location quotient pada tahun 2012 ada 5 sektor

yang menjadi sektor unggulan Kabupaten Cianjur terhadap Provinsi Jawa Barat.

Sektor tersebut meliputi sektor pertanian, perdagangan, hotel dan restoran,

angkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dan jasa-

jasa. Dari ke 5 sektor tersebut yang menjadi sektor unggulan Kabupaten Cianjur

yang paling tinggi nilainya yaitu sektor pertanian dengan nilai LQ 3,170 dan yang

paling rendah adalah sektor angkutan dan komunikasi dengan nilai LQ 1,147.

Sektor – sektor ekonomi yang mempunyai nilai LQ kurang dari satu ( LQ <

1) ada 4 yaitu sektor pertambangan & penggalian, industri pengolahan, listrik, gas

dan air bersih, dan bangunan. Sektor tersebut dapa dikategorikan sebagai sektor

non basis, yang artinya sektor – sektor tersebut hanya mampu melayani kebutuhan

lokal. Tapi, semua sektor perlu diperhatikan oleh pemerintah setempat agar

nantinya semua sektor ini dapat dikembangkan untuk pembangunan

perekonomian Kabupaten Cianjur sendiri. Sehingga, dimasa yang akan datang

sektor – sektor ini dapat dikategorikan sebagai sektor unggulan bagi Kabupaten

Cianjur. Untuk meningkatkan perekonomian dan pembangunan bagi Kabupaten

Cianjur, perlu adanya kebijakan yang mengatur agar lebih diarahkan dan

terkonsentrasi pada sektor – sektor unggulan. Dari hasil analisis terdapat 5 sektor

(basis) yang secara proposional tumbuh lebih cepat.

DAFTAR PUSTAKA

Tarigan, Robinson. 2005. Ekonomi Regional  (Teori Dan Aplikasi). Jakarta : PT Bumi Aksara.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Cianjur “PDRB Kabupaten Cianjur Tahun 2008-20012”. Cianjur.

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat “PDRB Kabupaten Cianjur Tahun 2008-20012”. Bandung.

Kuncoro, M, 2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah; Reformasi, Perencanaan, Strategi dan peluang. Jakarta: Erlangga.

Drs. Alam S.,MM, 2006. Ekonomi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Sukirno, Sadono, 1999. Pengantar Teori Makroekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Pemerintah Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah “Kabupaten Cianjur Dalam Angka 2013”, http://www.bappeda.cianjur kab .go.id (tanggal akses 8 Desember 2015).