profil perekonomian kab cianjur
TRANSCRIPT
PROFIL PEREKONOMIAN KABUPATEN CIANJUR
(Wilayah Studi : Kabupaten Cianjur)
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ekonomi Wilayah dan Kota
pada Semester V Tahun 2015
Disusun oleh :
Nama : Agung Gustiawan (10613020)
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses bagaimana suatu
perekonomian berkembang dari waktu ke waktu, dan didalamnya pertumbuhan
ekonomi tersebut berkemungkinan akan terjadi penurunan dan terjadi kenaikan.
Pertumbuhan ekonomi suatu daerah dicerminkan dari pertumbuhan PDRB. Dalam
PDRB, barang dan jasa sebagian besar berpengaruh pada hasil kegiatan-kegiatan
ekonomi yang mempengaruhi pada hasil kegiatan-kegiatan ekonomi yang
beroprasi di wilayah domestik, tanpa harus memperhatikan faktor produksinya
berasal dari daerah atau yang dimiliki oleh penduduk daerah tersebut “Produk
Domestik”. Pendapatan yang timbul karena adanya kegiatan produksi tersebut
merupakan “Pendapatan Domestik”.
Kabupaten Cianjur merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi
Jawa Barat. Konsentrasi pembangunan di Kabupaten Cianjur sendiri lebih
diarahkan pada bidang pertanian, perdagangan dan pariwisata. PDRB Kabupaten
Cianjur dan Provinsi Jawa Barat setiap tahunnya terus meningkat, hal ini
disebabkan karena Kabupaten Cianjur saat ini berperan sebagai pusat kegiatan
wilayah (PKW) dalam konteks Provinsi Jawa Barat yang memiliki sebagai kota
tranisit yang menghubungkan Ibukota Negara (Jakarta) dengan Ibukota Provinsi
Jawa Barat (Bandung), selain itu jarak antara Cianjur dengan kabupaten lainnya
relatif dekat (Sukabumi, Bogor dan Bandung).
Bila dibandingkan antara PDRB Kabupaten Cianjur dengan Provinsi Jawa
Barat berdasarkan lapangan usaha tahun 2008-2012, maka Kabupaten Cianjur
memiliki kemampuan untuk ikut menopang perekonomian Provinsi Jawa Barat.
Keunggulan sektor pada PDRB Kabupaten Cianjur yaitu terdapat pada sektor
pertanian pada tahun 2012 mencapai sekitar Rp 8,252,295.46 atau sekitar 7.31%
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan paper ini adalah mendeskripsikan profil
perekonomian di Kabupaten Cianjur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PDRB
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator
ekonomi suatu negara/wilayah/daerah. Pertumbuhan ekonomi tersebut dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang diantaranya yaitu infrastruktur ekonomi.
PDRB adalah nilai tambah bruto yang dihasilkan seluruh unit usaha dalam
wilayah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang
dihasilkan oleh seluruh ekonomi.
PDRB terbagi menjadi dua bagian, yaitu PDRB atas dasar harga berlaku dan
PDRB atas dasar harga konstan. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan
nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga pada
setiap tahun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menunjukan nilai tambah
barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada satu tahun tertentu
sebagai tahun dasar penghitungannya.
PDRB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran
struktur ekonomi, sedangkan harga konstan dapat digunakan untuk mengetahui
pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Dengan demikian, PDRB merupakan
indikatir untuk mengatur sampai sejauh mana keberhasilan pemerintah dalam
memanfaatkan sumber daya yang ada, dan dapat digunakan sebagai perencanaan
dan pengambilan keputusan.
Isi dari PDRB pada umumnya terdiri dari sembilan faktor industri. Sembilan
sektor industri tersebut yaitu sektor pertanian, pertambangan dan penggalian,
industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih, bangunan, perdagangan,hotel dan
restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa persh, dan
jasa-jasa (BPS, 2012).
2.2 Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses bagaimana perekonomian
berkembang dari waktu ke waktu dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Dalam pertumbuhan ekonomi tersebut terdapat kemungkinan terjadi penurunan
dan kenaikan perekonomian suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah
dicerminkan dari PDRB.
Menurut Alam (2006) pertumbuhan ekonomi adalah suatu keadaan dimana
terjadi kenaikan PDRB suatu negara tanpa memandang apakah kenaikan tersebut
lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk. Sukirno (1999)
mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai proses kenaikan output perkapita
yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut
merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan.
2.3 Teori Basis Ekonomi
Teori basis ekonomi mendasarkan pandangannya bahwa laju pertumbuhan
ekonomi suatu wilayah ditentukan oleh besarnya peningkatan ekspor dari wilayah
tersebut. Kegiatan ekonomi dikelompokkan atas kegiatan basis dan kegiatan non
basis. Kegiatan basis adalah kegiatan yang bersifat eksogen artinya tidak terikat
pada kondisi internal perekonomian wialayah dan sekaligus berfungsi sebagai
pendorong tumbuhnya jenis pekerjaan lain, sedangkan pekerjaan non basis adalah
kegiatan yang endogen (tidak tumbuh bebas) artinya kegiatan yang memenuhi
kebutuhan masyarakat didaerah itu sendiri dan pertumbuhannya tergantung pada
kondisi umum perekonomian wilayah tersebut (Tarigan, 2005).
2.4 Metode Location Quoetient
Kuncoro (2004), bahwa nilai Location Quoutient untuk membandingkan
tentang besarnya peranan suatu sektor disuatu daerah terhadap besarnya peranan
sektor tersebut ditingkat nasional atau ditingkat regional. Analisis LQ digunakan
untuk menentukan sektor basis dan non basis melalui pendekatan nilai tambah
PDRB masing-masing sektor. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Keterangan:
li = Jumlah Harga Konstan sektor i di wilayah analisis
e = Jumlah total PDRB di wilayah analisis
Li = Jumlah Harga Konstan sektor I di wilayah analisis
E = Jumlah total PDRB di wilayah analisis
Dengan ketentuan bahwa apabila nilai LQ >1 maka sektor tersebut
merupakan sektor basis yang menjadi kekuatan daerah. Sebaliknya LQ < 1 maka
sektor tersebut merupakan sektor non basis.
BAB III
GAMBARAN UMUM
3.1 Kondisi Geografis Kabupaten CianjurLuas wilayah Kabupaten Cianjur adalah 350.148 ha terdiri dari 32
Kecamatan, 6 Kelurahan dan 354 Desa serta 2.746 Rukun Warga (RW) dan
10.384 Rukun Tetangga (RT). Kondisi Geografis Daerah Kabupaten Cianjur
terletak di tengah Provinsi Jawa Barat, berjarak sekitar 65 km dari ibukota
Provinsi Jawa Barat (Bandung) dan 120 km dari ibukota Negara (Jakarta). Secara
astronomis Kabupaten Cianjur terletak di antara 60 21” – 70 25” Lintang Selatan
dan 1060 42” - 1070 25” Bujur Timur. Dengan batas wilayah yaitu :
Sebelah utara dengan wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Purwakarta
Sebelah barat dengan wilayah Kabupaten Sukabumi
Sebelah selatan dengan Samudra Indonesia
Sebelah timur dengan wilayah Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten
Bandung, dan Kabupaten Garut.
Gambar 3.1Peta Kabupaten Cianjur
Luas kawasan kumuh mencapai 0.05% dari luas Kabupaten Cianjur. 2
Secara geografis wilayah Kabupaten Cianjur terbagi ke dalam 3 (tiga) bagian,
yaitu Cianjur Bagian Utara, Tengah dan Selatan. Cianjur Bagian Utara merupakan
dataran tinggi terletak di kaki Gunung Gede dengan ketinggian sekitar 2.962 m di
atas permukaan laut. Wilayahnya meliputi daerah Puncak dengan ketinggian
sekitar 1.450 m, Kota Cipanas (Kecamatan Cipanas dan Kecamatan Pacet dengan
ketinggian sekitar 1.110 m, serta Kota Cianjur dengan ketinggian sekitar 450 m
diatas permukaan laut.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Kontribusi per Sektor pada PDRB Kabupaten Cianjur
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan besaran dari nilai
tambah bruto yang dihasilkan oleh seluruh unit kegiatan usaha yang berbeda
dalam suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. Nilai produk domestik regional
bruto Kabupaten Cianjur atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha tahun
2008 – 2013.
Tabel IV – 1
PDRB Kabupaten Cianjur Atas Dasar Harga Berlaku Berdasarkan Lapangan Usaha
(Juta Rupiah) Tahun 2008 – 2013
Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012
Pertanian 6.170.676,43 6.563.306,96 7.031.453,40 7.690.353,76 8.252.295,46
Pertambangan & Penggalian 21.572,37 22.701,47 22.787,68 25.569,48 26.134,30
Industri Pengolahan 475.439,47 558.318,48 669.596,09 773.773,49 864.277,74
Listrik, Gas dan Air Bersih 164.606,91 183.213,24 204.176,73 223.345,64 239.598,70
Bangunan/Kontruksi 556.586,49 593.020,64 639.493,59 724.961,33 803.968,22
Perdagangan, Hotel dan
Restoran
3.873.135,66 4.173.366,15 4.805.272,42 5.568.230,12 6.103.217,46
Angkutan dan Komunikasi 1.547.027,81 1.678.050,49 1.811.782,68 1.991.120,54 2.132.460,32
Keuangan, Persewaan dan
Jasa Perusahaan
760.367,04 768.009,94 763.899,00 818.204,07 890.394,20
Jasa-Jasa 1.927.562,12 2.197.752,92 2.487.288,07 2.757.488,28 2.955.250,19
Total 15.496.974,29 16.737.740,29 18.435.749,66 20.573.046,71 22.267.596,59
Sumber: BPS Kabupaten Cianjur
Pada Tabel IV – 1, dapat dilihat bahwa nilai PDRB Kabupaten Cianjur dari
data di atas menunjukan bahwa adanya peningkatan setiap tahunnya dari nilai
semua sektor. Nilai tersebut memberi dampak positif pada laju pertumbuhan
perekonomian Kabupaten Cianjur. Ada lima sektor perekonomian yang memiliki
nilai PDRB tertinggi pada tahun 2008 – 2013 yaitu sektor pertanian, perdagangan,
hotel dan restoran, dan jasa – jasa.
Untuk mengetahui seberapa besar persentase persektor bagi PDRB
Kabupaten Cianjur, dilakukan perhitungan kontribusi per sektor dengan rumus
berikut ini :
Jumlah PDRB sektor tertentuJumlah total PDRB
%
Dengan menggunakan rumus tersebut, maka hasil persentase PDRB
Kabupaten Cianjur dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel IV – 2
Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Cianjur Atas Dasar Harga Berlaku Berdasarkan
Lapangan Usaha (%) Tahun 2008 – 2013
Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012
Pertanian 39,82 39,21 38,14 37,38 37,06
Pertambangan & Penggalian 0,14 0,14 0,12 0,12 0,12
Industri Pengolahan 3,07 3,34 3,63 3,76 3,88
Listrik, Gas dan Air Bersih 1,06 1,09 1,11 1,09 1,08
Bangunan/Kontruksi 3,59 3,54 3,47 3,52 3,61
Perdagangan, Hotel dan
Restoran
24,99 24,93 26,06 27,07 27,41
Angkutan dan Komunikasi 9,98 10,03 9,83 9,68 9,58
Keuangan, Persewaan dan
Jasa Perusahaan
4,91 4,59 4,14 3,98 4,00
Jasa-Jasa 12,44 13,13 13,49 13,40 13,27
Total 100 100 100 100 100
Sumber: BPS Kabupaten Cianjur
Pada Tabel IV-2, data kontribusi persentase PDRB Kabupaten Cianjur
menunjukan bahwa ada 5 sektor unggulan yang sangat berkontribusi pada
perekonomian PDRB Kabupaten Cianjur yaitu pertanian, perdagangan, hotel dan
restoran, jasa – jasa, angkutan dan komunikasi, dan keuangan, persewaan dan jasa
perusahaan.
Berikut ini adalah keterangan tren dalam bentuk line cart yang dapat
menggambarkan kontribusi ke lima sektor untuk setiap tahunnya.
Sumber : Hasil Analisis 2015Gambar 4.1
Tren Pertumbuhan Sektor PertanianTahun 2008 – 2012 (%)
Pada Gambar 4.1, hasil tren dalam bentuk line cart menunjukkan bahwa
adanya penurunan kontribusi persentase dari sektor pertanian untuk perekonomian
PDRB Kabupaten cianjur, yang disebabkan karena tidak terlalu berpengaruh
terhadap kontirbusi Kabupaten Cianjur walaupun nilai rupiahnya selalu meningkat
setiap tahunnya. Dan, terjadinya peningkatan lebih tinggi pada sektor tertentu
yang berkontribusi terhadap perekonomian Kabupaten Cianjur.
Untuk sektor pertanian pada tahun 2008 menunjukan nilai yang paling
tinggi persentasenya yaitu sebesar 39,82 % dan mengalami penurunan setiap
tahunnya untuk hasil persentase Tran pertumbuhan, dengan nilai persentase paling
rendah pada tahun 2012 yaitu sebesar 37,06.
Sumber : Hasil Analisis 2015
Gambar 4.2Tren Pertumbuhan Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran
Tahun 2008 – 2012 (%)
2008 2009 2010 2011 201235363738394041
39.8239.21
38.1437.38 37.06
Pertanian
Pertanian
2008 2009 2010 2011 2012232425262728
24.99 24.93
26.0627.07 27.41
Perdagangan, Hotel & Restoran
Perdagangan, Hotel & Restoran
Pada Gambar 4.2, sektor perdagangan, hotel dan restoran pada tahun 2008
menunjukan nilai persentasenya 24,99 % dan mengalami penurunan pada tahun
2009 dengan nilai persentasenya yaitu 24,93 %, setelah tahun 2010 persentasenya
mengalami peningkatan pada tahun selanjutnya. Untuk hasil persentase Tren
pertumbuhan, dengan nilai persentase paling tinggi pada tahun 2012 yaitu sebesar
27,41 %.
Sumber : Hasil Analisis 2015
Gambar 4.3Tren Pertumbuhan Sektor Jasa – Jasa
Tahun 2008 – 2012 (%)
Pada Gambar 4.3, sektor jasa – jasa pada tahun 2008 menunjukan nilai
yang paling rendah persentasenya yaitu sebesar 12,44 % dan mengalami
peningkatan pada kurun waktu 2 tahun pada tahun 2009 dan 2010. untuk hasil
persentase Tren pertumbuhan, dengan nilai persentase paling tinggi pada tahun
2010 yaitu sebesar 13,49% dan dalam waktu 2 tahun juga pada tahun 2011 dan
2012 mengalami penurunan.
Sumber : Hasil Analisis 2015
Gambar 4.4Tren Pertumbuhan Sektor Pengankutan dan Komunikasi
2008 2009 2010 2011 201211.5
1212.5
1313.5
14
12.44
13.1313.49 13.4 13.27
Jasa - Jasa
Jasa - Jasa
2008 2009 2010 2011 20129.3
9.5
9.7
9.9
10.19.98 10.03
9.839.68
9.58
Pengankutan dan Komunikasi
Pengankutan dan Komunikasi
Tahun 2008 – 2012 (%)
Pada Gambar 4.4, sektor pengankutan dan komunikasi pada tahun 2008
menunjukan nilai persentasenya yaitu sebesar 9,98 % dan mengalami peningkatan
pada tahun 2009 dengan nilai presentase 10,03, setelah tahun 2009 persentasenya
menurun pada tahun selanjutnya. Untuk hasil persentase Tran pertumbuhan,
dengan nilai persentase paling rendah pada tahun 2012 yaitu sebesar 9,58 %.
Sumber : Hasil Analisis 2015Gambar 4.5
Tren Pertumbuhan Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa PerusahaanTahun 2008 – 2012 (%)
Pada Gambar 4.5, hasil tren dalam bentuk line cart menunjukkan bahwa
adanya penurunan kontribusi persentase dari sektor keuangan, persewaan dan jasa
perusahaan untuk perekonomian PDRB Kabupaten Cianjur, yang disebabkan
karena tidak terlalu berpengaruh terhadap kontirbusi Kabupaten Cianjur walaupun
nilai rupiahnya selalu meningkat setiap tahunnya. Dan, terjadinya peningkatan
lebih tinggi pada sektor tertentu yang berkontribusi terhadap perekonomian
Kabupaten Cianjur.
Untuk sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan pada tahun 2008
menunjukan nilai yang paling tinggi persentasenya yaitu sebesar 4,91 % dan
mengalami penurunan setiap tahunnya untuk hasil persentase Tren pertumbuhan,
dengan nilai persentase paling rendah pada tahun 2011 yaitu sebesar 3,98 %.
4.2 Nilai PDRB Provinsi Jawa Barat
Kinerja perekonomian suatu daerah dapat dilihat dari nilai Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) dan pertumbuhan PDRB nya. Berikut merupakan tabel
2008 2009 2010 2011 20120123456
4.91 4.59 4.14 3.98 4
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
produk domestik regional bruto atas dasar harga berlaku berdasarkan lapangan
usaha di Provinsi Jawa Barat tahun 2008 – 2013 (juta rupiah).
Tabel IV – 3
PDRB Provinsi Jawa Barat Atas Dasar Harga Berlaku Berdasarkan Lapangan Usaha
(Juta Rupiah) Tahun 2008 – 2013
Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012
Pertanian 72.517.608,29 85.149.263,25 97.194.393,11 104.557.476,00 111.047.189,27
Pertambangan & Penggalian 14.904.135,35 13.278.186,35 15.546.258,98 17.362.819,18 17.587.827,25
Industri Pengolahan 276.714.364,67 281.275.082,34 290.754.724,44 319.983.632,47 338.968.111,08
Listrik, Gas dan Air Bersih 16.913.615,94 19.549.186,47 21.294.460,28 21..943.284.72 24.169.676,44
Bangunan/Kontruksi 21.596.582,53 24.223.185,28 29.047.786,13 35.034.375,28 41.721.346,49
Perdagangan, Hotel dan
Restoran
192.912.054,78 149.056.002,86 172.713.196,99 194.615.659,89 226.849.564,73
Angkutan dan Komunikasi 36.401.476,37 41.820.989,92 54.635.684,27 66.336.491,01 73.802.069,55
Keuangan, Persewaan dan
Jasa Perusahaan
17.228.056,70 18.802.857,16 21.155.314,87 24.479.915,55 27.913.244,87
Jasa-Jasa 47.095.618,73 56.686.560,71 68.318.685,97 77.921.093,45 87.702.234,96
Total 633.283.483,36 689.841.314,34 770.660.505,05 862.234.647,55 949.761.264,64
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat 2013
Pada Tabel IV-3, dapat dilihat bahwa nilai PDRB Provinsi Jawa Barat dari
data di atas menunjukan bahwa adanya peningkatan setiap tahunnya dari nilai
semua sektor. Ada tiga sektor perekonomian yang memiliki nilai PDRB tertinggi
pada tahun 2008 – 2012 yaitu sektor industri pengolahan, pertanian, dan
perdagangan, hotel dan restoran.
4.3 Hasil Analisis Sektor Unggulan Kabupaten Cianjur dengan
Menggunakan Metode Location Quotient
Analisis sektor unggulan yang dilihat dari nilai PDRB bertujuan untuk
melihat sektor mana saja yang menjadi sektor unggulan Kabupaten Cianjur.
Berikut ini merupakan hasil identifikasi nilai PDRB Kabupaten Cianjur tahun
2012 dengan menggunakan analisis Location Quotient.
Tabel IV – 3
Hasil Analisis Location Quotient Kabupaten Cianjur & Provinsi Jawa Barat Tahun 2012
Lapangan Usaha Kabupaten
Cianjur
Provinsi
Jawa Barat
LQ Basis / Non
Basis
Pertanian 0,370 0,117 3.170 Basis
Pertambangan & Penggalian 0,001 0,018 0.064 Non Basis
Industri Pengolahan 0,039 0,357 0.109 Non Basis
Listrik, Gas dan Air Bersih 0,011 0,025 0.423 Non Basis
Bangunan/Kontruksi 0,036 0,044 0.822 Non Basis
Perdagangan, Hotel dan Restoran 0,274 0,239 1.147 Basis
Angkutan dan Komunikasi 0,095 0,076 1.232 Basis
Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan
0,040 0,029 1.360 Basis
Jasa-Jasa 0,133 0,092 1.437 Basis
Sumber : BPS Kabupaten Cianjur (2013)
Berdasarkan hasil analisis LQ pada tabel di atas maka, dapat diketahui
bahwa di Kabupaten Cianjur terdapat 5 sektor ekonomi yang termasuk ke dalam
sektor basis dan 4 sektor ekonomi yang termasuk ke dalam sektor non basis.
Untuk sektor basis memiliki nilai > 1 diantaranya yaitu sektor pertanian,
perdagangan, hotel dan restoran, angkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan
dan jasa perusahaan, dan jasa-jasa. Sedangkan, untuk sektor pertambangan &
penggalian, industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih, dan bangunan
merupakan sektor dengan nilai LQ < 1.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis location quotient pada tahun 2012 ada 5 sektor
yang menjadi sektor unggulan Kabupaten Cianjur terhadap Provinsi Jawa Barat.
Sektor tersebut meliputi sektor pertanian, perdagangan, hotel dan restoran,
angkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dan jasa-
jasa. Dari ke 5 sektor tersebut yang menjadi sektor unggulan Kabupaten Cianjur
yang paling tinggi nilainya yaitu sektor pertanian dengan nilai LQ 3,170 dan yang
paling rendah adalah sektor angkutan dan komunikasi dengan nilai LQ 1,147.
Sektor – sektor ekonomi yang mempunyai nilai LQ kurang dari satu ( LQ <
1) ada 4 yaitu sektor pertambangan & penggalian, industri pengolahan, listrik, gas
dan air bersih, dan bangunan. Sektor tersebut dapa dikategorikan sebagai sektor
non basis, yang artinya sektor – sektor tersebut hanya mampu melayani kebutuhan
lokal. Tapi, semua sektor perlu diperhatikan oleh pemerintah setempat agar
nantinya semua sektor ini dapat dikembangkan untuk pembangunan
perekonomian Kabupaten Cianjur sendiri. Sehingga, dimasa yang akan datang
sektor – sektor ini dapat dikategorikan sebagai sektor unggulan bagi Kabupaten
Cianjur. Untuk meningkatkan perekonomian dan pembangunan bagi Kabupaten
Cianjur, perlu adanya kebijakan yang mengatur agar lebih diarahkan dan
terkonsentrasi pada sektor – sektor unggulan. Dari hasil analisis terdapat 5 sektor
(basis) yang secara proposional tumbuh lebih cepat.
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan, Robinson. 2005. Ekonomi Regional (Teori Dan Aplikasi). Jakarta : PT Bumi Aksara.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Cianjur “PDRB Kabupaten Cianjur Tahun 2008-20012”. Cianjur.
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat “PDRB Kabupaten Cianjur Tahun 2008-20012”. Bandung.
Kuncoro, M, 2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah; Reformasi, Perencanaan, Strategi dan peluang. Jakarta: Erlangga.
Drs. Alam S.,MM, 2006. Ekonomi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Sukirno, Sadono, 1999. Pengantar Teori Makroekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Pemerintah Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah “Kabupaten Cianjur Dalam Angka 2013”, http://www.bappeda.cianjur kab .go.id (tanggal akses 8 Desember 2015).