pola berfikir ilmiah - spada uns

24
1 Pola Berfikir Ilmiah Program Studi Agribisnis

Upload: khangminh22

Post on 24-Apr-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

Pola Berfikir Ilmiah

Program Studi Agribisnis

DEFINISI

• Definisi adalah penjelasan tentang sesuatu yang terbatas.

• Definisi ditujukan memberikan batasan-batasan tentang sesuatu

Pengantar • Secara etimolologi, Filsafat berasal dari

bahasa yunani yaitu kata Philo yang artinya cinta dan Sophia yang artinya bijak, pandai.

• Proses filsafat adalah proses berpikir secara radikal (radix : mengakar), menyeluruh dan sistematis, sehingga melihat sesuatu secara mendalam, menyeluruh dan tersusun sehingga kita arif dalam melihat semua persoalan.

Pondasi filsafat • Ontologi • Epistemologi, • Aksiologi

Perdebatan ekstrim filsafat • Dalam ranah kajian filsafat, manusia

seringkali terjebak pada perdebatan ekstrim antara empirisme dan sofisme

• Empirisme menyatakan bahwa yang ada hanyalah materi dan hanya materilah yang bisa dijadikan sebagai kebenaran mutlak.

• Sofisme menyatakan bahwa yang ada hanyalah ide dengan pernyataan bahwa segala sesuatu terindrai adalah hasil pendefenisian ide, jadi ide yang paling benar. (biasa disebut idealisme platonian).

Sumber-sumber pengetahuan • Empirisme

– Doktrin empirisme berlandaskan pada pengalaman dan persepsi indrawi.

– Kelemahan :

* Indra terbatas;

* Indra dapat mengalami distorsi.

• Sofisme

– Manusia sudah memiliki pengetahuan sebelum manusia lahir. Ketika manusia lahir, pengetahuan mengalami degradasi oleh karena itu manusia dalam prosesnya berpikirnya hanya proses pengingatan kembali. Contoh : Dejafu

– Kelemahan :

• Tidak ada landasan yang pasti bahwa kita pernah berada dalam alam ide.

• Kalaupun teori ini diasumsikan benar, tidak ada yang bisa menjelaskan apakah pengetahuan kita hari ini selaras dengan pengetahuan kita dialam ide

• Tidak diterangkan dimana ide dan materi itu menyatu saat kita lahir dan mengapa pada saat kita lahir mengapa pengetahuan kita mengalami degradasi.

Rasionalisme • Rasionalisme kurang lebih berarti sebuah pahaman yang

menjadikan akal (rasio) sebagai alat untuk menilai sesuatu.

• Persoalannya, bahwa ternyata akal pun masih bisa salah, artinya akal tidak mutlak.

• Untuk menjawab hal ini, kita kembali pada pendefenisian awal, Berpikir adalah proses gerak akal.

• Dalam proses berpikir, agar tidak terjadi kesalahan/kecelakaan berpikir, maka akal harus menaati aturan-aturan berpikir.

• Jadi terjadinya kesalahan berpikir bukan karena akalnya yang salah tapi penggunaan akalnya yang tidak tepat.

• Bangunan kerangka ilmiah dalam proses berpikir biasa disebut kerangka berpikir ilmiah.

Kerangka berpikir ilmiah • Kerangka berpikir ilmiah sering

disebut logika aristotelian atau logika formal

• Prinsip-prinsip logika ariototelian : –Prinsip identitas –Prinsip Non Kontradiksi –Prinsip Kausalitas

Prinsip identitas

• Prinsip ini menyatakan bahwa sesuatu itu hanya sama dengan dirinya sendiri.

• Secara sistematis dirumuskan : (x=x)

Prinsip Non Kontradiksi • Prinsip ini menyatakan bahwa tiada

sesuatupun yang berkontradiksi. • Sesuatu berbeda dengan yang bukan

dirinya. • Secara sistematis dirumuskan :(x ≠ -x)

Prinsip Kausalitas

• Prinsip ini menyatakan bahwa tidak ada sesuatupun yang kebetulan.

• Secara sistematis dirumuskan : S A

12

Kriteri Ilmiah

• Berdasarkan fakta/empiris • Bebas dari prasangka • Menggunakan prinsip analisis • Menggunakan hipotesis • Menggunakan ukuran obyektif

13

Sarana Berfikir Ilmiah • Bahasa

Pemahaman bahasa yang baik dan benar serta efektif baik lisan maupun tertulis menolong seseorang menyampaikan gagasan secara ilmiah.

• Logika Obyek materialnya adalah berpikir ditinjau dari prosesnya. Obyek formalny adalah ketepatan berfikir.

14

Sarana Berfikir Ilmiah

• Matematika adalah pendekatan logika kepada metode ilmu ukur yang menggunakan tanda-tanda atau simbol-simbol matematik.

• Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data.

15

Berfikir Induksi Berfikir induksi merupakan proses

penarikan kesimpulan dari pernyataan khusus ke pernyataan bersifat umum atau beranjak dari hal-hal yang konkret (berdasarkan pengalaman yang ditangkap indra). Dalam konteks penelitian, induktif adalah membangun teori dari pengamatan fenomena. Fakta adalah fenomena khusus dan teori adalah hasil generalisasi (umum).

16

Berfikir Deduksi

• Merupakan kebalikan dari berfikir induktif. Berfikir deduktif merupakan pembuatan kesimpulan dari pernyataan umum ke khusus. Kesimpulan ditarik dari teori yang sudah ada, kemudian dilakukan pengamatan pada fenomena khusus.

17

Pengertian Riset (Levine, 1986): Penelitian merupakan

upaya generalisasi menjadi teori, prinsip atau berbagai bentuk hubungan yang dapat dibenarkan melalui observasi ilmiah dan inferensiasi.

(Kerlinger (1973):Penelitian adalah aktifitas yang sistematik, terkontrol, empiris dan pencarian secara kritis terhadap fenomena alam untuk membuktikan hipotesis.

18

(Hillway (1956):Penelitian merupakan satu metode pencarian yang dilakukan dengan hati-hati dan mendalam pada semua kejadian yang dianggap belum jelas melalui pendefinisian masalah penelitian dan mencari jawabannya.

19

Tujuan Riset • Tujuan Eksploratif. Penelitian bertujuan

menemukan sesuatu yang baru, mengeksplorasi sesuatu yang belum diketahui sehingga didapatkan hal baru

• Tujuan Pengembangan/ developmental; Penelitian bertujuan mengembangkan pengetahuan yang sudah ada.

• Tujuan Verifikatif. Penelitian bertujuan untuk menguji kebenaran/pengetahuan atau hasil penelitian yang lalu

20

Perkembangan Riset • Periode trial and error; tidak menggunakan dalil-

dalil yang logis, hanya mencoba dan mencoba. • Periode authority and tradition; pendapat

penguasa atau tradisi dikuti tanpa sikap kritis sehingga kegiatan penelitian tidak berkembang dengan baik.

• Periode speculation and argumentation; membantah sesuatu dengan argumentasi dan spekulasi; mendewakan akal dan ketangkasan lidah

• Periode hypothesis and experimentation; analisis dilakukan dengan hati-hati terhadap fakta-fakta yang diperoleh dari eksperimen

21

Ciri Penelitian Ilmiah (Hallmarks Dalam Sekaran 2003)

1. Purposiveness. Penelitian yang baik harus memiliki tujuan

yang jelas dimana tujuan tersebut relevan dengan masalah

2. Rigor Penelitian harus dilakukan dengan hati-

hati sehingga memiliki akurasi hasil yang baik atau memiliki derajat kepastian yang baik

3. Testability. Penelitian yang baik dilakukan dengan

pengukuran dan pengujian yang baik pula.

22

Ciri Penelitian Ilmiah…cont 4. Replicable Penelitian yang baik adalah apabila penelitian

tersebut diulang akan menghasilkan kesimpulan yang sama pada situasi yang sama dan dengan metode yang sama.

5. Precision & Confidence Precision atau presisi merupakan konsep yang

menjelaskan tentang kedekatan temuan penelitian dengan fenomena yang sebenarnya

Confidence atau tingkat kepercayaan merupakan probabilitas bahwa estimasi yang dilakukan adalah benar

23

Ciri Penelitian Ilmiah..cont 6. Objectivity Penelitian haruslah obyektif,

menggunakan data yang aktual dan penarikan kesimpulan didasarkan data yang faktual

7. Generalizability. Atau dapat digeneralisasikan 8. Parsimony/simplifisitas Hasil penelitian yang scope-nya kecil

dapat menjelaskan hal yang lebih luas.

24

Syarat Menjadi Peneliti. • Kompeten • Obyektif • Jujur • Faktual • Terbuka