pergeseran tataran semantik dalam lirik lagu
TRANSCRIPT
JAPANOLOGY, VOL. 7, NO. 1, SEPTEMBER 2018 – FEBRUARI 2019 : 67 - 76
67
PERGESERAN TATARAN SEMANTIK DALAM LIRIK LAGU
AKB48 KE JKT48
Vidya Surya Indah
Program Studi Studi Kejepangan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga
Jl. Dharmawangsa Dalam Selatan Surabaya 60286
Email: [email protected]
Abstrak
Sebagai group idol yang dibentuk dengan konsep yang sama dengan AKB48, JKT48 juga
menyanyikan kembali lagu-lagu milik AKB48 yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Beberapa lagu JKT48 memiliki lirik lagu yang cukup susah untuk dipahami oleh para penikmat
musik J-pop, mulai dari pemilihan kata yang kurang sering digunakan dalam bahasa Indonesia dan
atau perbedaan makna yang terjadi dalam proses penerjemahan. Sebagai lirik lagu terjemahan,
harusnya lirik lagu JKT48 memiliki makna yang sama dengan lirik asli dari AKB48. Ada tiga lagu
AKB48 yang dinyanyikan ulang oleh JKT48 dalam bahasa Indonesia dengan pergeseran makna
cukup banyak, yaitu Give me five, Keibetsu shiteita aijō, dan Beginner. Setelah dilakukan
penelitian, ditemukan 24 data yang mengalami pergeseran pada tataran semantik. Data-data yang
ditemukan akan dijelaskan dengan metode deskriptif kualitatif. Data-data yang ditemukan akan
diklasifikasikan berdasarkan teori pergeseran penerjemahan dari Larson.
Kata Kunci : AKB48, JKT48, Pergeseran penerjemahan, Pergeseran semantik
Abstract
As formed idol group which is having a same concept with AKB48, JKT48 is also re-singing
songs of AKB48 which have translated in Indonesian. Some song of JKT48 have song lyric that is
difficult to understood by music listener of J-Pop, start from election of word is rarely used in
Indonesian and difference of meaning that happened in course of translation. As translation song
lyric, song of JKT48 are better have same meaning as original lyric of AKB48. There is three
songs of AKB48 are re-singing by JKT48 in Indonesian with quite a lot of translation shift of
meaning, that is Give me five, Keibetsu shiteita aijō, and Beginner. After did the research, there is
found 24 data of translation shift of semantic. Datas will be explained with descriptive method
qualitative and classified pursuant to theory translation shift of semantic by Larson.
Keywords : AKB48, JKT48, Friction of semantics, Friction of translation
1. Pendahuluan
Lagu merupakan ragam suara yang berirama, sedangkan lirik lagu adalah
suatu gambaran perasaan yang biasanya berisi curahan hati penulis. Curahan hati
ini lah yang kemudian disusun menjadi kalimat yang indah, dibentuk nada yang
sesuai, kemudian dinyanyikan (KBBI 2007, 687). Di dalam Nihon kokugo daijiten
(1844, 704) dijabarkan bahwa dalam bahasa Jepang, lirik lagu disebut sebagai
JAPANOLOGY, VOL. 7, NO. 1, SEPTEMBER 2018 – FEBRUARI 2019 : 67 - 76
68
Jojōshi (抒情詩) yaituリリック・情緒を主観的に表現した時の総称 (jōcho o
shukanteki ni hyōgenshita toki no sōshō) yang berarti lirik atau istilah umum
untuk mengekspresikan perasaan subyektif.
Untuk memahami tujuan dari sebuah lagu, hal yang cukup penting dan perlu
untuk diperhatikan adalah memahami arti dari setiap kata yang digunakan dalam
lagu tersebut. Oleh sebab itu, penting dilakukan penerjemahan yang baik dan
benar. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994, 1047) dijelaskan bahwa
penerjemahan merupakan tata cara atau kegiatan menerjemahkan bahasa.
Kegiatan menerjemahkan bahasa dari dua bahasa yang berbeda, termasuk
mengubah bentuk bahasa dari teks asli ke bentuk bahasa dari teks target juga
termasuk dalam penerjemahan (Munday 2001, 4).
Dalam proses penerjemahan, untuk mencapai sebuah kesepadanan
terjemahan akan terjadi pergeseran penerjemahan (translation shift). John Catford
menggunakan istilah translation shift pertama kali dalam bukunya yang berjudul
A Theory Linguistic od Translation pada tahun 1965 dan kemudian teori tersebut
kembali diungkapkan oleh Larson pada tahun 1984. Larson mengungkapkan
bahwa dalam proses penerjemahan pasti terdapat perubahan bentuk dari bahasa
sumber ke bahasa terjemahan (Maurits Simatupang 1995, 1). Hal itu dikarenakan
penerjemahan bukan proses mengalihkan bentuk bahasa dalam setiap penggalan
huruf, tetapi mengalihkan maknanya terlebih dahulu yang kemudian dicari bentuk
padanan yang tepat dalam bahasa terjemahan.
Perbedaan bahasa juga dapat mempengaruhi pemilihan kata dan kalimat
yang ingin digunakan. Sebuah lirik lagu asli berbahasa Jepang mengalami
perubahan bahasa saat diterjemahkan ke dalam bahasa lain. Berubahnya bahasa
ini juga tak lepas dari gaya bahasa yang digunakan agar efek yang diinginkan
penulis bisa sampai ke pendengar. Di Indonesia, lirik lagu berbahasa Jepang yang
paling banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah lagu dari Idol
Group Jepang yang bernama AKB48. Hal ini dikarenakan di Indonesia juga
dibentuk sebuah Idol Group yang memiliki konsep yang sama, yaitu JKT48.
AKB48 adalah idol group dari Jepang, tepatnya dari Akihabara, Tokyo.
AKB48 dibentuk sejak tahun 2005, dan sudah memiliki kurang lebih 130 anggota.
JAPANOLOGY, VOL. 7, NO. 1, SEPTEMBER 2018 – FEBRUARI 2019 : 67 - 76
69
AKB48 memiliki banyak sekali penghargaan di Jepang maupun di mancanegara,
seperti penghargaan Best Asian Artist Japan dalam acara 19th Mnet Asian Music
Awards pada tahun 2017, dan Guinness World Record pernah mencatat nama
AKB48 sebagai The World’s Largest Pop Group pada November 2010. JKT48
adalah idol group yang berasal dari Indonesia, khususnya dari kota Jakarta.
JKT48 merupakan sister group pertama dari AKB48 di luar Jepang. Idol group ini
dibentuk pada tahun 2011 dan sudah memiliki 48 anggota sesuai dengan nama
group. Karena merupakan sister group dari AKB48, maka konsep dan lagu yang
dibawakan merupakan adaptasi dari AKB48.
Ada beberapa perbedaan dari terjemahan bahasa asli dari lagu AKB48
dengan bahasa yang digunakan pada lirik lagu JKT48. Mulai dari penggunaan
kata hingga susunan kalimat yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan
lirik dan musik agar lagu terdengar lebih harmonis. Sedikit perbedaan ini lah yang
mendasari penlitian ini untuk dilakukan karena masih banyak masyarakat yang
mengira bahwa lirik lagu milik JKT48 hanya menerjemahkan secara langsung
lirik lagu milik AKB48. Selain itu, sebagian kecil dari pendengar lagu JKT48 juga
berpendapat bahwa beberapa lirik lagu JKT48 memiliki makna yang tidak sama
dengan lirik lagu miliki AKB48.
2. Metode Penelitian
Penerjemahan terhadap lirik lagu AKB48 dan JKT48 pernah dilakukan oleh
Rizhal Azmy dari Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Sastra dan Budaya,
Universitas Udayana. Penelitian ini berjudul “Teknik dan Metode Penerjemahan
Lirik Lagu AKB48 ke JKT48” dan dilakukan pada tahun 2015. Tujuan penelitian
ini adalah menganalisis teknik dan metode penerjemahan yang digunakan dalam
penerjemahan lirik lagu dari AKB48 ke JKT48. Metode yang digunakan untuk
menganalisis adalah metode agih, yaitu metode yang alat penentunya terdapat
dalam bahasa itu sendiri (Sudaryanto 1993, 15). Teori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teori Metode Penerjemahan Newmark (1988) dan teori
Teknik Penerjemahan Molina dan Albir (2002). Teknik penerjemahan yang
banyak digunakan pada 3 lagu River, Fortune Cookie, dan Heavy Rotation,
JAPANOLOGY, VOL. 7, NO. 1, SEPTEMBER 2018 – FEBRUARI 2019 : 67 - 76
70
adalah teknik penerjemahan harfiah. Hal ini menunjukkan bahwa metode
penelitian yang digunakan cenderung lebih berorientasi terhadap bahasa sumber
daripada bahasa sasaran. Dari 89 data keseluruhan, 64 data (71,91%) beorientasi
terhadap bahasa sumber, sedangkan 25 data (29,09%) berorientasi terhadap
bahasa sasaran.
Penelitian mengenai pergeseran makna pernah dilakukan oleh Istiqomah
Dwi Ningtyas dari Program Studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Diponegoro dengan judul “Pergeseran Bentuk dan Makna dalam Terjemahan
Komik Detective Conan Vol. 84 dan 85” pada tahun 2017. Tujuan penelitian ini
adalah mendeskripsikan pergeseran bentuk dan pergeseran makna dalam
penerjemahan komik Detective Conan Vol. 84 dan 85. Metode penelitian yang
digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu metode yang digunakan untuk
menganalisis objek atau peristiwa yang terjadi sekarang dengan tujuan membuat
penjelasan atau gambaran yang sesuai fakta (Nazir 1988, 63). Teori yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teori Teknik Penerjemahan Molina Albir
(2002), teori Pergeseran Penerjemahan dari Catford (1965) dan Pergeseran pada
Tataran Semantik dari Larson (Dalam Simatupang, 1999). Dari penelitian ini,
ditemukan 69 data yang mengalami pergeseran bentuk dan makna. 7 data
mengalami pergeseran tataran dari tingkatan grammar ke lexis, 9 data mengalami
pergeseran kelas kata, 16 data mengalami pergeseran unit dari frasa menjadi kata
dan sebaliknya, 15 data mengalami pergeseran intra sistem, 11 data mengalami
pergeseran dari makna generic ke spesifik dan sebaliknya, serta 11 data
mengalami pergeseran makna karena sudut pandang budaya.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini
mengumpulkan data dengan melihat perbedaan-perbedaan yang ada dalam dua
lirik lagu yang dibandingkan, seperti yang dijelaskan oleh Sudaryanto (1993, 62)
bahwa metode deskriptif kualitatif terbatas pada fakta yang ada. Setelah data
terkumpul, barulah proses analisis dan interpretasi dapat dilakukan seperti yang
disebutkan Surakhmad (1994, 139). Inti dari analisis kualitatif adalah
menunjukkan makna, mendeskripsikan, dan menjelaskan data sesuai dengan
konteks yang sesuai (Mahsun 2014, 257).
JAPANOLOGY, VOL. 7, NO. 1, SEPTEMBER 2018 – FEBRUARI 2019 : 67 - 76
71
3. Hasil dan Pembahasan
Pergeseran pada tataran semantik merupakan pergeseran atau perubahan
makna yang terjadi ketika proses penerjemahan. Sesuai dengan namanya,
pergeseran pada tataran semanik lebih fokus pada makna dari lirik yang diteliti.
Dalam lagu Give me five, Keibetsu shiteita aijō, dan Beginner, ditemukan 24 buah
data mengenai pergeseran pada tataran semantik. Berikut akan dijelaskan
beberapa data pergeseran pada tataran semantik yang ditemukan dari hasil analisis.
Tabel 3.1 Pergeseran Pada Tataran Semantik
Judul Lagu
Pergeseran Pada Tataran Semantik Jumlah
per
Lagu
Generik-
Spesifik
Sudut Pandang
Budaya
Di Luar
Teori
Give Me Five 1 2 5 8
Keibetsu Shiteita Aijō 3 3 1 7
Beginner 3 3 3 9
Total 7 8 9 24
3.1 Pergeseran dari Makna Generik ke Makna Spesifik dan Sebaliknya
Pergeseran ini biasa dilakukan ketika padanan makna dalam bahasa
terjemahan yang sesuai dengan bahasa sumber tidak ada yang sama persis,
sehingga mencari padanan yang mendekati makna yang ingin disampaikan dari
bahasa sumber. Padanan kata yang digunakan bisa bersifat lebih generik ataupun
lebih spesifik. Ditemukan 7 data yang mengalami pergeseran dari makna generik
ke makna spesifik dan sebaliknya. Berikut salah satu data yang mengalami
pergeseran dari makna generik ke makna spesifik dan sebaliknya.
AKB48 (Bsu) JKT48 (Bsa)
鳥になろうとした少女は
屋上に靴をちゃんと揃えて
マナーを誉めて欲しかったのか
それとも当てつけなのか
Tori ni narō toshita shōjo wa
Okujō ni kutsu o chanto soroete
Manā o homete hoshikatta noka
Sore to mo atetsuke nanoka
‘Gadis yang berharap menjadi burung’
‘Menyiapkan dengan serius sepatunya di
atas atap’
‘Apakah dia ingin sikapnya dipuji ?’
‘Atau, apakah itu sindiran ?’
(Keibetsu Shiteita Aijō)
Gadis yang ingin menjadi burung itu
Dengan tegapnya berdiri di atas atap
Apa sebenarnya dia ingin dipuji ?
Ataukah ini suatu pertanda ?
(Keibetsu Shiteita Aijō)
JAPANOLOGY, VOL. 7, NO. 1, SEPTEMBER 2018 – FEBRUARI 2019 : 67 - 76
72
Dari data di atas dapat ditemukan dua lirik yang mengalami pergeseran
makna spesifik ke makna generik. Pembuktian pertama diambil dari lirik “屋上に
靴をちゃんと揃えて (okujō ni kutsu o chanto soroete)” yang memiliki arti
“menyiapkan dengan serius sepatunya di atas atap” dalam lagu yang dinyayikan
oleh AKB48. Lirik tersebut diterjemahkan menjadi “dengan tegapnya berdiri di
atas atap” dalam lagu JKT48. Lirik yang digunakan oleh AKB48 lebih spesifik
tentang apa yang dilakukan oleh subjek dibandingkan lirik yang digunakan oleh
JKT48. Makna spesifik yang tergambar dari lirik lagu AKB48 adalah seorang
gadis yang menyiapkan sepatu di atas atap, ada kegiatan jelas yang dilakukan. Hal
itu tidak tergambar dalam lirik lagu JKT48 yang hanya menyebutkan bahwa sang
gadis tengah berada di atas atap.
Lirik kedua yang juga mengalami pergeseran makna spesifik ke makna
gramatik dari lagu AKB48 adalah lirik “マナーを誉めて欲しかったのか
(Manā o homete hoshikatta noka)” yang memiliki arti “Apakah dia ingin sikapnya
dipuji ?”. Lirik tersebut diterjemahkan menjadi “Apa sebenarnya dia ingin dipuji ?”
dalam lagu yang dinyanyikan oleh JKT48. Makna spesifik dalam lirik lagu yang
digunakan oleh AKB48 adalah menanyakan tentang apakah sikap yang dilakukan
oleh sang gadis ingin dipuji atau tidak, ditekankan pada sikap yang dilakukan oleh
sang gadis. Makna spesifik tersebut kemudian diterjemahkan menjadi kata yang
sangat generik yatiu “dia” dalam lirik “Apa sebenarnya dia ingin dipuji ?”. Kata
“dia” menekankan pada penunjukan sang gadis sebagai subjek yang dibicarakan.
Sebagai manusia, banyak hal yang bisa dipuji sehingga pemaknaan dari lirik lagu
JKT48 sangat umum. Oleh karena itu, pergeseran pada tataran makna yang
terdapat dalam bait di atas adalah pergeseran makna kata generik ke makna
spesifik ataupun sebaliknya.
3.2 Pergeseran Makna Karena Perbedaan Sudut Pandang Budaya
Pergeseran makna jenis ini lebih menekankan pada padanan kata yang
memiliki makna terdekat dan sesuai dengan budaya serta suasana yang terjadi
dalam bahasa terjemahan. Sering kali hasil terjemahan memiliki unsur-unsur
pembentuk yang berbeda dengan bahasa sumber karena disesuaikan dengan
budaya dan susana dalam bahasa terjemahan itu sendiri. Ditemukan 8 data yang
JAPANOLOGY, VOL. 7, NO. 1, SEPTEMBER 2018 – FEBRUARI 2019 : 67 - 76
73
mengalami pergeseran makna karena perbedaan sudut padang budaya. Berikut
salah satu data yang mengalai pergeseran makna karena perbedaan sudut padang
budaya.
AKB48 (Bsu) JKT48 (Bsa)
チャレンジは馬鹿げたこと
リスク 回避するように愚かな計算して
何を守るの?
Charenji wa baka geta koto
Risuku kaihi suru yō ni orokana keisanshite
nani o mamoru no ?
‘Tantangan adalah sesuatu yang bodoh’
‘Apa yang akan dijaga dengan perhitungan
bodoh untuk menghindari resiko ?’
(Beginner)
Mencoba memang hal yang tak pasti
Memangnya untuk apakah berhitung ?
untuk menghindar dari semua resiko ?
(Beginner)
Perbedaan penggunaan istilah juga dapat masuk dalam pergeseran makna
yang disebabkan oleh perbedaan sudut pandang budaya. Lagu milik AKB48
memiliki lirik “チャレンジは馬鹿げたこと (charenji wa baka geta koto)” yang
memiliki arti “tantangan adalah sesuatu yang bodoh”, kemudian diterjemahkan
menjadi “mencoba memang hal yang tak pasti” dalam lirik lagu JKT48.
Penggunaan kata bodoh atau tolol secara gamblang ketika menyebut sesuatu
dalam bahasa Indonesia cukup memberikan efek negatif ke pendengarnya. Untuk
menghilangkan kesan buruk dari penggunaan kata tersebut, lirik dari JKT48
dimodifikasi agar dapat diterima lebih baik oleh pendengar karena menggunakan
bahasa Indonesia. Dilihat secara makna kedua lirik tersebut berbeda dalam
pemilihan kata dikarenakan perbedaan penggunaan istilah yang biasa digunakan
dalam masing-masing bahasa, maka keduanya dikategorikan dalam pergeseran
makna karena perbedaan sudut pandang budaya.
3.3 Pergeseran Makna Di Luar Teori Larson
Setelah dilakukan analisis dari tiga objek penelitian terpilih, ditemukan 9
data yang mengalami pergeseran pada tataran semantik tetapi tidak dapat
dikalsifikasikan dalam dua jenis pergeseran makna sesuai dengan teori milik
Larson. Data-data yang ditemukan ini secara makna tidak mengalami perubahan
dari generik ke spesifik ataupun sebaliknya, dan juga tidak melihat sudut pandang
JAPANOLOGY, VOL. 7, NO. 1, SEPTEMBER 2018 – FEBRUARI 2019 : 67 - 76
74
budaya serta suasana yang sesuai dengan bahasa terjemahan. Berikut salah satu
data yang mengalami pergeseran makna di luar teori Larson.
AKB48 (Bsu) JKT48 (Bsa)
何枚 写真を撮ってみても
大事だったものは残せない
ケンカして口きいてなかった
あいつとなぜか肩を組んでた
Nanmai shashin o totte mitemo
Daiji datta mono wa nokosenai
Kenkashite kuchi kītenakatta
Aitsuto nazeka kata o kundeta
‘Walaupun mencoba mengambil berapapun
lembar foto’
‘Hal yang telah menjadi bagian penting
tidak dapat tersimpan (dalam foto)’
‘Jangan dengarkan mulut-mulut yang
bertengkar’
‘Orang-orang itu untuk beberapa alasan
akan berangkulan’
(Give Me Five)
Semua foto yang kita ambil bersama
Adalah tanda mata yang menghubungkan
kita
Tawa dan juga pertengkaran yang telah
lewat
Juga tanda mata yang tak akan kulupakan
(Give Me Five)
Data di atas termasuk dalam data pergeseran pada tataran semantik yang
tidak dapat diklasifikasikan dalam dua teori yang diungkapkan Larson. Ada tiga
lirik yang mengalami penerjemahan secara “bebas” tanpa bisa diklasifikasikan.
Pertama, lirik “何枚写真を撮ってみても (nanmai shashin o totte mitemo)”
milik AKB48 yang memiliki arti “walaupun mencoba mengambil berapapun
lembar foto” diterjemahkan menjadi “semua foto yang kita ambil bersama” dalam
lirik lagu JKT48. Secara makna, kedua lirik lagu tersebut sangat berbeda. Lirik
lagu milik JKT48 menjelaskan tentang hasil foto dari kegiatan berfoto yang sudah
selesai, sedangkan lirik milik AKB48 menunjukkan masih berlangsungnya
kegiatan berfoto. Lirik kedua adalah “大事だったものは残せない (daiji datta
mono wa nokosenai) milik AKB48 mempunyai makna “hal yang telah menjadi
bagian penting tidak dapat tersimpan (dalam foto)” yang diterjemahkan menjadi
“adalah tanda mata yang menghubungkan kita” dalam lirik lagu JKT48. Lirik
kedua ini sungguh tidak memiliki keterkaitan hubungan dari keduanya secara
makna ataupun penggunaan kosa kata. Lirik terakhir adalah “あいつとなぜか肩
を組んでた (aitsuto nazeka kata o kundeta)” dalam lagu AKB48 yang memiliki
JAPANOLOGY, VOL. 7, NO. 1, SEPTEMBER 2018 – FEBRUARI 2019 : 67 - 76
75
arti “orang-orang itu untuk beberapa alasan akan berangkulan” diterjemahkan
menjadi “juga tanda mata yang tak akan kulupakan” dalam lirik lagu JKT48. Lirik
terakhir ini juga tidak memiliki keterkaitan makna sama sekali dalam kedua
liriknya. Oleh karena alasan tersebut, data di atas dapat digolongkan ke dalam
data yang tidak termasuk dalam dua kategori sebelumnya.
4. Simpulan
Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan 24 data yang mengalami
pergeseran pada tataran semantik, 9 data mengalami pergeseran makna di luar
teori Larson, 8 data mengalami pergeseran makna karena perbedaan sudut
pandang budaya, dan 7 data mengalami pergeseran dari makna generik ke makna
spesifik ataupun sebaliknya. Dapat diketahui bahwa tiga lagu yang dijadikan
objek penelitian mengalami pergeseran pada tataran semantik terbanyak pada
kategori di luar teori Larson.
Hal itu menunjukkan bahwa ketiga lagu yang dijadikan objek penelitian
cukup banyak mengalami pergeseran makna yang tidak berkaitan satu sama lain.
Lagu JKT48 adalah lagu yang merupakan hasil penerjemahan dari lagu AKB48.
Oleh karena itu, sewajarnya setiap lirik memiliki keterkaitan satu sama lain.
Selain menyesuaikan lirik dengan musik yang digunakan, perlu juga
menyesuaikan lirik terjemahan dengan bahasa sasaran agar pendengar bisa lebih
nyaman saat mendengarkan lagu-lagu terjemahan.
Daftar Pustaka
Buku:
Azmy, Rizhal. 2015. “Teknik dan Metode Penerjemahan Lirik Lagu AKB48 ke
JKT48”. Skripsi. Bali : Universitas Udayana.
Badan Pengenmbangan dan Pembinaan Bahasa. 2007. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Cahyono, Bambang Yudi. 1995. Kristal-Kristal Ilmu Bahasa. Surabaya :
Airlangga University Press.
JAPANOLOGY, VOL. 7, NO. 1, SEPTEMBER 2018 – FEBRUARI 2019 : 67 - 76
76
Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013.
Jakarta : PT Raja Grafindo.
Matsuura, Kenji. Kamus Jepang Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Nida, E. A. 1964. Toward a Science of Translating. Leiden : E. J. Brill.
Ningtyas, Istiqomah Dwi. 2017. “Pergeseran Bentuk dan Makna dalam
Terjemahan Komik Detective Conan Vpl. 84 dan 85”. Skripsi. Semarang :
Universitas Diponegoro.
Simatupang, Maurits. D. S. 1999. Pengantar Teori Terjemahan. Jakarta :
Universitas Indonesia.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa (Pengantar
Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistik). Yogyakarta : Duta
Wacana University Press.
Winarno, Surakhmad. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar dan Metode
Teknik. Bandung : Tarsito.
森岡健二たち. (1993). 「国語辞典」. Japan : SHUEISHA.
Website:
2015. List of News AKB48.
https://sp.akb48.co.jp/feature/?hid=362387494f6be6613daea543a7706a42//
diaksestanggal 11 Oktober 2018, 23.45 WIB.
2018. BeritaTerbaru JKT48. www.jkt48.com/news/list?lang=id/ diakses tanggal
11 Oktober 2018, 23.45 WIB.
2018. JKT48. https://id.wikipedia.org/wiki/JKT48/ diakses tanggal 07 Juni 2018,
10.25 WIB.
2018. AKB48. https://id.wikipedia.org/wiki/AKB48/ diakses tanggal 07 Juni 2018,
11.00 WIB.
2013. JKT48 Fanblog. http://jkt48fanblog.blogspot.com/search?updated diakses
tanggal 19 Juni 2019, 18.00 WIB.