penurunan nrw di pdam bandarmasih
TRANSCRIPT
1. A. Samsir Alam2. Benny Surya Atmaja3. Doddyan Winas Akbar4. Ferry Tonny L. Tobing5. Mohammad Yudi Purnawan6. Muhammad Fadillah7. Samuel B. Hosang8. Winda Anilawati
KELOMPOK 2
01
03
02
04
06
05
LATAR BELAKANG
KONDISI FASILITAS
MAKSUD DAN TUJUAN
REKOMENDASI PENINGKATAN
PERMASALAHAN DAN ANALISIS
OUTLINEKESIMPULAN DAN SARAN
LATAR BELAKANG
Masih rendahnya cakupan pelayanan air minumdari PDAM
Pengelolaan PDAM yang kurang efisien dankurangnya pendanaan untuk pengembangansistem yang ada.
MAKSUD DAN TUJUAN
Memahami dan menganalisis kondisi lapangan berdasarkanteori terkait penyelenggaraan SPAM dalam hal NRWdengan mengetahui penyebab permasalahan NRW dalampengelolaan SPAM
6
KOMPONEN NRW
Kehilangan Fisik(Kebocoran)
KehilanganAdministratif(non teknis)
PEMAKAIANAIR TIDAK RESMI(kehilangan air)
PEMAKAIAN AIR RESMI
Tidak berekening
Dengan Meter Tanpa Meter
NRW
GAMBARAN UMUMPDAM BANDARMASIH Tahun 2018
Jumlah pelanggan : 179.000 Jumlah pegawai : 374Jumlah DMA : 114 (sebesar 55 sudah elektromagnetik)Ada 5 zona wilayah : Benua Anyar 38% Basirih 19% S.Parman 46% S.Lulut 22% Gerilya 28%
● Tingkat NRW : 27,65%● Kehilangan air teknis : 16,82 %● Kehilangan air non teknis : 8,08 %
Sumber : Neraca Air PDAM Bandarmasih 2019
KEHILANGAN AIR
Sambungantidak sah
Kebocoran
KEHILANGAN AIR SECARA
FISIK16,82%
KEHILANGAN AIR SECARA KOMERSIAL
8,08%
Pemakaian yang tidaktercatat dlm meter
Pemakaian oleh masy. tidak melalui meter
Pemakaiantidak tertagih
Tercatat dalam meter, tertagih & terbayar
Air Bersih yang diproduksi 4.627.506 m3Air Bersih yang dikonsumsi 75%
Air Bersih yang Melalui meter 72,35%
Tercatat dalam meter 2,76%Air Bersih yang
Pendapatan dari Air
Sumber : Hasil olahan data Neraca air PDAM Bandarmasih 2019
KONDISI FASILITASMateri Uraian Kondisi Eksisting
Neraca Air Data PDAM Bandarmasih, tahun 2019 NRW yang dihitung olehPDAM sebesar 27,65%
Tim NRW Sudah terbentuk Tim NRW dalam bentuk struktur oganisasi yang menangani khusus.
DMA PDAM Bandarmasih telah membagi kelima zona wilayah tersebut ke dalam 114 DMA (District Meter Area) dan ada 55 DMA yang elektromagnetik
Baseline NRW Berdasarkan data kinerja PDAM Bandarmasih Tahun 2018 didapatkan baseline NRW sebesar 29,72%
Pengujian DMA
Pada PDAM Bandarmasih baru masih membuat test isolasi terhadap daerah yang DMA nya memiliki NRW tertinggi dengan parameter tekanan yang rendah.
Pipa Usia pemasangan pipa yang sudah tua dan akhirnyamenyebabkan karat pada pipa, pipa rusak akibat timbunan tanahdan kelebihan beban penyebab terjadinya kebocoran.
13
PERMASALAHAN Materi Uraian PermasalahanDMA 1 DMA pada PDAM rata-rata 4.000 Sambungan,
Berdasarkan wawancara dilapangan, pihak pdam mengakui bahwa kondisi tersebut belum ideal
Neraca Air Konsumsi resmi tidak berekening 2,76%,Kehilangan non fisik/ non teknis 8,08%, Kehilangan fisik / kehilangan teknis 16,82% total 27,65%
Tim NRW Tim NRW terbentuk ditahun 2019 sehingga memerlukan waktu untuk meningkatkan kinerja.
Baseline NRW Baseline NRW telah tersedia berdasarkan neraca air PDAM dan data kinerja BPPSPAM, namun data tersebut belum detail sampai lingkup terkecil (DMA)
Pengujian DMA DMA saat ini rata rata memiliki 4000 sambungan rumah dan di anggap tidak ideal
Pipa Identifikasi dilakukan pada control room PDAM, teridentifikasi terjadi kebocoran pada 5 zona wilayah pelayanan
Matrix skala prioritas penurunan NRW
Data matrix tidak tersedia, sehingga tim tidak dapat mengetahui prioirtas program yang akan di laksanakan PDAM dalam rangka penurunan NRW
ANALISISMateri Uraian Penanganan
DMA Akan dipecah menjadi beberapa DMANeraca Air Untuk konsumsi resmi tidak berekening diupayakan
agar menjadi pelanggan tetap dan mempunyai rekeningSementara untuk kehilangan non fisik diperlukan upaya lebih menjaga standar mutu pengolahan
Tim NRW Diperlukan komitmen dan dukungan dari seluruh unit dan peningkatan SDM
Baseline NRW Dibutuhkan yang dukungan manajemen terhadap upaya penurunan NRW dan analisa mendalam terhadap NRW per DMA, sehingga penganangan yang diperlukan dapat dilaksanakan dengan lebih cepat
Pengujian DMA Pemecahan DMA menjadi 1500 sambungan rumah
Pipa Identifikasi jaringan perpipaan yang terjadi kebocoran/berpotensi kebocoran dan menganggarkanpenggantian pipa
Matrix skala prioritas penurunan NRW
Dari data Neraca Air maka permasalahan utama nya berada pada Kehilangan fisik/ kehilangan teknis sebesar 16,82%, sehingga diperlukan pengantian pipa/ aksesories-aksesories pendukung lainnya
REKOMENDASI PENINGKATAN
Mengontrol dan menyeimbangkan aliran per wilayahpelayanan, sehingga diharapkan tekanan merata diseluruh area pelayananProgram optimalisasi DMA, dengan peningkatanjumlah dan fungsi DMA.Pengaturan tekanan disesuaikan dengankebutuhan pemakaian air.Pencarian dan perbaikan kebocoransecara aktif.
1. Penurunan kehilangan air secara fisik/kebocoran,program dan kegiatan yang dilaksanakan adalah
REKOMENDASI PENINGKATAN
Pencarian dan penyelesaian kasus-kasus sambungan dankonsumsi ilegal.
Audit bacaan nol kubik
Penggantian meter air di pelanggan.
Peningkatan kinerja pembaca meter.
2. Penurunan kehilangan air secara komersial, program dankegiatan yang dilakukan adalah :
● Masih terdapat konsumsi resmi tidak berekening sebesar 2,76%,
● Kehilangan non fisik/ non teknis sebesar 8,08%, dan Kehilangan fisik / kehilangan teknis sebesar 16,82% dengan total 27,65%
● PDAM Bandarmasih telah melakukan inisiasi dalam penurunan NRW berupa otomasi SPAM dan penerapan isolasi jaringan dalam DMA untuk dapat menanggulangi permasalahan jaringan dengan cepat dan penggunaan GIS (Geographic Information System) serta pembentukan tim NRW didalam struktur organisasi.
KESIMPULAN
SIMULASI PERHITUNGAN AKIBAT NRWPenurunan Jumlah Samb. Bisa dilayani
Bila produksi Air = 2350 l/dt (6.091.200 m3/bulan)
Maka volume air yang bisa dikonsumsi konsumen : NRW : 29,72% 4.280.895 m3/bulan bila NRW : 20% 4.872.960 m3/bulan
Dan jumlah sambungan yang bisa dilayani (dengan rata2 pemakaian 20m3/bulan/samb) bila NRW : 29,72 % 174.772 sambungan bila NRW : 20% 198.944 sambungan
AKIBAT NRWPenurunan Pendapatan PDAM
Bila produksi Air = 2350 l/dt (6.091.200 m3/bln)
Maka vol air yang bisa memberikan pendapatan bila NRW : 20% 4.872.960 m3/bulan bila NRW : 29,72% 4.280.895 m3/bulan
Pendapatan bila tarif air Rp 2.500/bln bila NRW : 20% Rp Rp 41.113.163.520 ,- /bulan bila NRW : 29,72 % Rp. Rp 36.117.914.152 ,- /bulan
------------------------------Selisih Rp. 4.995.249.368 ,- /bulan
Rp. 59.942.992.412 M/tahun
AKIBAT NRWPeningkatan Pengeluaran Konsumen Produksi Air = 2350 l/dt (6.091.200 m3/bulan)
Bila Biaya produksi adalah Rp 49.00.980.800,-/bulan bila NRW : 20% biaya produksi rata2 Rp 10.074 /m3 bila NRW : 29,72% biaya produksi rata2 Rp 1 12.398 /m3
Bila tarif 200% dari biaya produksi, maka tarif rata2 bila NRW : 20% Rp. 8.059,- /m3 bila NRW : 29,72% Rp., 8.437 -/m3
Bila pemakaian air rata2 20 m3/samb/bln, maka pengeluaran konsumen bila NRW : 20% Rp. 141.600- /bulan bila NRW : 29,72% Rp. 161.180,,- /bulan
AKIBAT NRWPeningkatan Biaya Investasi Bila produksi Air = 2350 l/dt (6.091.200 m3/bulan)
Jumlah konsumen yang dapat dilayani bila NRW : 20% 198.546 sambungan bila NRW : 29,72% 174.253 sambungan
224.293 sambungan
Tambahan Investasi yang diperlukan untuk melayani 24.293 sambungan tambahan kapasitas IPA : (24.293 x 20)/(30x86,4 x (1-35%)) = 288,38 l/dt bila biaya investasi adalah Rp 100 juta/l/dt dibutuhkan biaya investasi
Rp 28,84 milliar
TANTANGAN DALAM PENGENDALIAN NRW
Tidak ada kebijakan yang mendorong pengendalian NRW cenderung penambahan kapasitas
Tidak / Kurangnya komitment dari managemen dan staff PDAM Tidak adanya bagian/tim yang bertanggung jawab atas NRW Kurang memahami cara melakukan pengendalian NRW Tidak ada program yang terencana dengan baik Program tidak dilakasanakan sesuai dengan rencana Keterbatasan kemampuan SDM / peralatan dll