pengaruh working capital turn over, likuiditas, dan solvabilitas

98
PENGARUH WORKING CAPITAL TURN OVER, LIKUIDITAS, DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA MASA PANDEMI COVID-19 (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah Tahun 2020) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Akuntansi Oleh : MIRDA NIM.503180099 PRODI AKUNTANSI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2022

Upload: khangminh22

Post on 18-Nov-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH WORKING CAPITAL TURN OVER, LIKUIDITAS,

DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA

MASA PANDEMI COVID-19

(Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Industri Barang

Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah Tahun 2020)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Meraih Gelar Sarjana Akuntansi

Oleh :

MIRDA

NIM.503180099

PRODI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2022

ii

iii

iv

v

MOTTO

Artinya : ‘’orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at,

Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli.

yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah

ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia

Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung’’1

1 Kemenag RI, Al-Qur’an Tajwid Dan Terjemahan Dilengkapi Dengan Ashbabun Nuzul Dan

Hadits Shahih (Sygma Exagrafika, n.d.), hlm. 554. (Q.S Al-Jumu‟ah 62 : 9-10)

vi

PERSEMBAHAN

حيم حمن الر بســــــــــــــــــم هللا الر

Sujud syukur saya sembahkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan hidayah yang

telah engkau limpahkan serta telah memberikan kekuatan dalam penyelesaian

skripsi ini. Tidak lupa shalawat serta salam saya haturkan kepada Nabi besar

Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.

Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtuaku, ibunda Kayah dan

Almarhum ayahanda Syahroni tercinta. Terimakasih untuk segala doa-doa yang

dipanjatkan bagi saya sehingga saya dapat menjalankan amanah dalam mencari

ilmu dan menyelesaikan skripsi ini. Sepatah dua patah kata pada lembar

persembahan ini tak akan mampu mewakili rasa terimakasih saya atas segala

pengorbanan waku, moril dan materi yang telah kalian berikan dengan penuh

kasih sayang.

Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada kakak kandung saya Leni Mardiana,

Busu Ida Partina dan Suami Wenri Narda S.Hut, dan kakak sepupu saya Nur

Aseha yang banyak memberikan nasehat dan masukan selama menjalani

perkuliahan. Saya juga berterimaksih untuk seluruh keluarga besar

(alm)Abdurrahman dan keluarga besar (alm)Rusman yang telah mendukung baik

secara langsung maupun tidak langsung.

Terimakasih pula saya ucapkan kepada Bapak Drs. A. Tarmizi, M.H.I dan Bapak

Mohammad Orinaldi, S.E.,M.S.Ak selaku dosen pembimbing skripsi yang tidak

hentinya selalu meberikan saran, masukan serta dorongan dalam penyelesaian

skripsi ini.

Semoga kita semua dalam Ridho-Nya dan menjadi amal baik dan mendapat

ganjaran yang setimpal dari Allah SWT. Aamiin.

vii

ABSTRAK

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Working Capital Turn

Over, Likuiditas, dan Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada masa pandemi

Covid-19 perusahaan sektor industri barang konsumsi dalam daftar efek syariah

tahun 2020. Penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu Working

Capital Turn Over, Likuiditas menggunakan proksi Current Ratio, Solvabilitas

menggunakan proksi Debt to Asset Ratio. Variabel dependennya adalah

Profitabilitas dengan proksi Return On Assets. Data yang digunakan pada

penelitian ini yaitu data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan sektor

industri barang konsumsi dalam daftar efek syariah tahun 2017-2020. Laporan

tahun 2017-2019 digunakan untuk membandingkan rasio profitabilitas pada tahun

2020. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Metode statistic menggunakan analisis linear berganda, uji t, uji f, dan analisis

koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Working Capital

Turn Over dan Likuiditas (Current Ratio) tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas. Solvabilitas (Debt to Asset Ratio) berpengaruh sigifikan kearah

negatif terhadap profitabilitas. Dan secara simultan variabel bahwa Working

Capital Turn Over, Likuiditas (Current Ratio), dan Solvabilitas (Debt to Asset

Ratio) berpengaruh terhadap Profitabilitas (Return On Assets). Hasil perhitunngan

koefisien determinasi menunjukkan bahwa variabel independen yaitu Working

Capital Turn Over, Likuiditas (Current Ratio), dan Solvabilitas (Debt to Asset

Ratio) menjelaskan variabel dependen Profitabilitas (Return On Assets) sebesar

11,2% sisanya 88,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti pada

penelitian ini.

Kata kunci: Working Capital, Turn Over, Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil‟alamin, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat

Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan bimbingan-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tak lupa pula iringan shalawat serta salam

penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.

Skripsi berjudul “Pengaruh Working Capital Turnover, Likuiditas, dan

Solvabilitas Terhadap Profitabilitas pada masa pandemi Covid-19”(Studi empiris

Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Dalam Daftar Efek Syariah

Tahun 2020) disusun sebagai tugas akhir untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Strata Satu pada jurusan Akuntansi Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi dapat terselesaikan dengan lancar.

Kemudian dalam proses penulisan skripsi ini, penulis menyadari tidak sedikit

hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam mengumpulkan data

maupun dalam penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,

terutama bantuan dari bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan

skripsi ini, terutama sekali kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari MA., ph.D., selaku Rektor UIN STS Jambi.

2. Bapak Dr. A.A Miftah, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN STS Jambi.

3. Ibu Dr. Rafidah, S.E., M.EI, Ibu Titin Agustin N, S. Si., M. Si., Ph.D dan

Bapak Dr. Sucipto, S.Ag, M.A. Selaku Wakil Dekan I, II, Dan III di lingkungan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

4. Ibu Mellya Embun Baining, S.E.,M.EI dan Bapak Erwin Saputra Siregar,

S.E.I.,M.E selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Akuntansi Syariah di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

5. Bapak Drs. A. Tarmizi, M.H.I dan Bapak Mohammad Orinaldi, S.E.,M.S.Ak

selaku pembimbing I dan II yang telah banyak meluangkan waktu dan bimbingan

ix

serta banyak memberikan arahan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik.

6. Bapak dan ibu dosen yang telah banyak memberikan materi perkuliahan di

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sultan Thaha

Saifuddin Jambi kepada penulis sehingga penulis mendapatkan pengalaman

terbaik dalam menambahkan ilmu dan pengetahuan.

7. Seluruh Staff Pegawai akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi yang telah bekerja keras

dengan ramah dan professional sehingga peneliti dapat menyelesaikan studi

dengan baik.

8. Pejabat dan para Pustakawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas

Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Perpustakaan Wilayah Provinsi Kota

Jambi,dan Perpustakaan Kota Jambi yang banyak membantu peneliti dalam proses

pengkajian literatur.

9. Sahabat seperjuangan jurusan Akuntansi Syari‟ah kelas C angkatan 2018 dan

semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah berjasa

membantu kelancaran dalam menyusun skripsi ini terimakasih banyak semoga

kalian semua diberikan kelancaran dalam setiap urusannya.

10. Sahabat sekaligus keluarga teman-teman seperjuangan KKN Posko 85 Rama

Al-Mu‟arief, Sumarni, Nurul Pebriyanti, Muhliso Yolianti, Novit Nazri, Yoga

Pratama, Andika Subandra, Dwi Ihsan Wijoyo, dan Khairul Anam.

Disamping itu, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Maka dari itu, apabila terdapat kesalahan, mohon dimaafkan. Saya

sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun supaya bisa menjadi

catatan untuk kedepan yang lebih baik

Jambi, 25 Maret 2021

Penulis

Mirda

503180099

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................. ii

NOTA DINAS .................................................................................................... iii

PENGESAHAN ................................................................................................. iv

MOTTO ............................................................................................................. v

PERSEMBAHAN .............................................................................................. vi

ABSTRAK ......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 11

C. Batasan Masalah.................................................................................. 12

D. Rumusan Masalah ................................................................................ 12

E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 12

F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 13

G. Sistematika Penulisan........................................................................... 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PENELITIAN

A. Kajian Pustaka ...................................................................................... 15

B. Studi Relevan ....................................................................................... 25

C. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 27

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................................. 28

E. Hipotesis Statistik................................................................................. 30

xi

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 31

B. Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 31

C. Populasi dan Sampel ............................................................................ 31

D. Metode dan Penarikan Sampel ............................................................. 32

E. Metode Analisis Data ........................................................................... 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian .............................................. 39

B. Hasil Penelitian .................................................................................... 57

C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 71

B. Saran .................................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Rasio Perputaran Modal Kerja, Likuiditas, Solvabililitas dan

Profitabilitas pada perusahaan sektor industri barang konsumsi dalam Daftar Efek

Syariah Tahun 2020 ............................................................................................8

Tabel 2.1 Penelitian terdahulu.............................................................................26

Tabel 3.1 Purposive Sampling ............................................................................34

Tabel 3.2 Sampel Penelitian ................................................................................35

Tabel 4.1 Uji Normalitas .....................................................................................57

Tabel 4.2 Uji Multikolinearitas ..........................................................................59

Tabel 4.3 Uji Heterokdesatisitas (Uji Glejser) ....................................................60

Tabel 4.4 Uji Autokorelasi (Uji Durbin-Watson ) ..............................................61

Tabel 4.5 Koefisien Determinasi.........................................................................62

Tabel 4.6 Uji T ...................................................................................................63

Tabel 4.7 Uji F ...................................................................................................64

Tabel 4.8 Analisis Linear Berganda ....................................................................65

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 27

Gambar 4.1 Uji Normalitas Grafik...................................................................... 57

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa Corona

viruses (Cov) adalah virus yang menginfeksi sistem pernapasan yang

kemudian infeksi virus ini disebut Covid-19. Penyebaran virus Corona

yang telah meluas ke berbagai belahan dunia membawa dampak pada

perekonomian Indonesia, baik dari sisi perdagangan, investasi dan

pariwisata. Dampak penyebaran Virus Corona diperkirakan dapat

menyebabkan perekonomian makro Indonesia semakin terpuruk.

Masyarakat akan jatuh kedalam kemiskinan karena semakin banyaknya

pengangguran akibat dari terhentinya beberapa kegiatan produksi karena

kurangnya permintaan yang bisa menstimulasi kegiatan produksi.2 Respon

pemerintah dan masyarakat dalam rangka mencegah penyebaran wabah

covid-19 dilakukan dengan berbagai upaya mulai dari penutupan sekolah-

sekolah dan rumah ibadah, pembatalan even besar pemerintah/swasta,

pembatasan mobilitas transportasi umum, hingga pemberlakuan

pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dibeberapa wilayah yang

menyebabkan roda perekonomian melambat.3

Berdasarkan survei yang dilakukan BPS (2020) selama pandemi

covid-19 lebih dari 80% perusahaan mengalami penurunan pendapatan

yang drastis hingga lebih dari 60% perusahaan tidak dapat melanjutkan

kegiatan operasionalnya selama pandemi. Menurut survei yang dilakukan

Bank Dunia per Juni 2020 sebanyak 40% perusahaan telah berhenti

sementara, sekitar 20% masih tutup saat survei dilakukan, dan 2-3%

perusahaan menghentikan kegiatan bisnis secara permanen hingga 9%

2 A. Ika Fahrika and Juliansyah Roy, “Dampak Pandemi Covid 19 Terhadap

Perkembangan Makro Ekonomi Di Indonesia Dan Respon Kebijakan Yang Ditempuh,”

Inovasi 16, no. 2 (2020): hlm.207. 3 Fajri Ofeser And Susbiyantoro Susbiyantoro, “Analisis Dampak Covid-19

Terhadap Nilai Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi,” Jurnal Lentera Bisnis 10,

no. 1 (2021): hlm.37.

2

perusahaan menyatakan pailit. Akibat dari penurunan pendapatan dan

penghentian usaha membuat kapasitas produksi dibawah angka 70%.4

Akan tetapi meskipun mengalami perlambatan karena pandemi covid-19,

sektor industri pengolahan masih tumbuh positif di tengah kondisi demand

luar negeri maupun dalam negeri yang sedang tertekan. Salah satu

fenomena pendorong pertumbuhan tersebut yaitu Industri Makanan dan

Minuman masih tumbuh sebesar 3,94 persen, kendati ekspor komoditas

makanan dan minuman menurun.5 Pada semester awal tahun 2020

persentase perubahan konsumsi masyarakat atas 5 barang konsumsi

tertinggi adalah produk kesehatan, bahan makanan, pulsa/paket data,

makanan dan minuman jadi. Di mana barang konsumsi tersebut

merupakan output dari perusahaan sektor industri barang konsumsi. 6

Sektor Industri barang Konsumsi (Consumer Goods Industry)

adalah industri pengolahan yang mengubah bahan dasar atau setengah jadi

menjadi barang jadi yang umumnya dapat dikonsumsi oleh pribadi

maupun rumah tangga. Adapun Daftar Efek Syariah adalah kumpulan

Efek Syariah, yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atau

diterbitkan oleh pihak Penerbit Daftar Efek Syariah.7 Otoritas Jasa

Keuangan telah mengeluarkan peraturan tentang penerbitan Daftar Efek

Syariah sejak tahun 2007 pada peraturan II.K.1 Tentang Kriteria dan

penerbitan Daftar Efek Syariah. Otoritas Jasa Keuangan menerbitkan

Daftar Efek Syariah 2 kali dalam setahun yaitu pada bulan Mei dan

November. Penerbitan ini menyesuaikan jadwal kewajiban penyerahan

laporan keuangan emiten yang diaudit (audited financial report) kepada

4 Mohammad Orinaldi, “Dampak Pembatasan Kegiatan Masyarakat Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi: Suatu Kajian,” J-MAS (Jurnal Manajemen Dan Sains) 6, no. 2

(2021): hlm.394. 5 Fahrika and Roy, “Dampak Pandemi Covid 19 Terhadap Perkembangan Makro

Ekonomi Di Indonesia Dan Respon Kebijakan Yang Ditempuh.” hlm.211 6 Tiwi Herninta and Rini Arfiani Rahayu, “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap

Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia,” n.d., hlm.56. 7 Lusiana Aryani, Ambok Pangiuk, and Mellya Embun Baining, “Pengaruh

Perputaran Kas, Persediaan Dan Total Aktiva Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan

Syariah Di Daftar Efek Syariah” (PhD Thesis, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,

2021).hlm.3.

3

regulator OJK dan BEI. Terdapat dua jenis DES yang diterbitkan OJK,

yaitu DES periodik dan DES insidentil. DES periodik adalah DES yang

diterbitkan secara berkala pada bulan Mei dan November. DES insidentil

adalah DES yang diterbitkan setiap ada emiten baru yang memenuhi

kriteria seleksi saham syariah atau ada emiten saham syariah baru. 8

Dalam kegiatan operasionalnya perusahaan harus menyusun

strategi, agar menarik minat konsumen untuk melakukan penggunaan

terhadap jasa atau produk mereka. Hal ini dilakukan agar dapat mengukur

keberhasilan dan perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu dengan

menyusun laporan keuangan.9 Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu

perusahaan adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal.

Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang telah ditargetkan,

perusahaan dapat berbuat banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan,

serta meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi baru. Oleh

karena itu, manajemen perusahaan dalam praktiknya dituntut harus mampu

untuk memenuhi target yang telah ditetapkan. Untuk mengukur tingkat

keuntungan suatu perusahaan, digunakan rasio keuntungan atau rasio

profitabilitas.10

Dalam laporan keuangan, hal utama yang akan diteliti oleh

investor adalah profitabilitas perusahaan. Profitabilitas perusahaan yang

terus meningkat atau stabil dari tahun ke tahun akan membuat investor

tertarik menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.11

Profitabilitas

merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang

maksimal dalam periode akuntansi tertentu. Dalam penelitian ini rasio

profitabilitas diukur menggunakan rasio Return On Assets (ROA). Alasan

penggunaan Return On Assets (ROA) dapat menunjukan seberapa efisiensi

8 Irwan Abdalloh, Pasar Modal Syariah (Jakarta: PT Gramedia, 2020), hlm.55-

56. 9 Riska Aisa Cahyani and Sonang Sitohang, “Pengaruh Perputaran Modal Kerja,

Likuiditas, Dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas,” Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen

(JIRM) 9, no. 6 (2020).hlm.2. 10

Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, 1st ed. (PTRaja Grafindo Persada,

Jakarta, 2012).hlm.196. 11

Anggraeni Eka Pratiwi and Lilis Ardini, “Pengaruh Perputaran Modal Kerja,

Ukuran Perusahaan, Leverage Dan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas,” Jurnal

Ilmu Dan Riset Akuntansi (JIRA) 8, no. 3 (2019).hlm2.

4

penggunaan modal atau pengelolaan modal kerja secara keseluruhan

terhadap aset perusahaan yang dimilikinya, serta menjadi bahan evaluasi

manajemen untuk kedepannya.12

ROA merupakan salah satu indikator

terbaik untuk mengukur kinerja perusahaan dimana ROA bisa ditentukan

oleh serangkaian kebijakan perusahaan dan dipengaruhi oleh faktor-faktor

lingkungan. Tingkat profitabilitas perusahaan yang tinggi menunjukkan

kinerja manajerial perusahaan yang baik.13

Grafik 1.1 sumber data di olah dari financial statement &Annual Report

(www.idx.co.id )

Dari grafik 1.1 diatas terlihat fluktuasi rasio Return On Asset pada

perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Daftar Efek Syariah

dari tahun 2017-2020 . Pada tahun 2017 rata-rata ROA perusahaan masih

positif di angka 3,2%, kemudian ditahun 2018 persentase ROA

mengalami kenaikan di tahun 2018 hingga tercatat diangka positif 10%.

12

Deny Indra Firmansyah and Akhmad Riduwan, “Pengaruh Perputaran Modal

Kerja, Leverage, Dan Likuiditas Terhadap ProfitabilitaS,” Jurnal Ilmu Dan Riset

Akuntansi (JIRA) 10, no. 2 (June 23, 2021),

http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jira/article/view/3815hlm.2. 13

I. Dewa Gd Gina Sanjaya, I. Md Surya Negara Sudirman, and M. Rusmala

Dewi, “pengaruh likuiditas dan aktivitas terhadap profitabilitas pada pt pln (persero),” e-

jurnal manajemen 4, no. 8 (august 14, 2015),

https://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/view/12859.hlm.2351.

0.0%

2.0%

4.0%

6.0%

8.0%

10.0%

12.0%

2017 2018 2019 2020

Per

sen

tase

Tahun

ROA Tahun 2017-2020

Pada Industri Barang Konsumsi yang

terdaftar di Daftar Efek Syariah

Series 1

5

Akan tetapi pada tahun 2019 persentase ROA perusahaan mengalami

penurunan meskipun masih berada diangka positif 7,5%. Kemudian pada

tahun 2020 persentase ROA kembali mengalami penurunan ke angka

4,9%. Sebagai indikator yang dilihat investor untuk menilai kinerja

perusahaan, ROA yang cenderung menurun akan mengakibatkan nilai

perusahaan dipasar modal menurun karena berkurangnya tingkat

kepercayaan investor. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun mampu

bertahan dari guncangan pandemi covid-19, perusahaan Industri Barang

Konsumsi harus menyusun strategi agar perusahaan dapat bertahan atau

justru meningkatkan profitabilitas di periode yang akan datang.

Profitabilitas juga merupakan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba dalam hubungannya dengan penjualan. Total aktiva

maupun modal sendiri sering digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi

penggunaan modal suatu perusahaan. Modal kerja dapat berupa kas dan

setara kas, persediaan dan piutang jangka pendek.14

Kebutuhan modal

kerja merupakan hal wajib bagi keberlangsungan operasional perusahaan.

Dalam pengelolaannya, perusahaan harus mampu menggunakan modal

kerja secara efektif dan efisien. Karena jika terdapat modal kerja yang

berlebihan, hal ini menunjukkan adanya kesalahan penggunaan modal

kerja yang tidak produktif dan dapat mengakibatkan penurunan

profitabilitas. Sama halnya jika perusahaan mengalami kekurangan modal

kerja maka perusahaan akan mengalami kerugian karena tidak dapat

memanfaatkan dana yang ada dengan baik.15

Perputaran modal kerja

(Working Capital Turn over) merupakan perbandingan antara penjualan

dengan jumlah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki suatu perusahaan

14

Amthy Suraya and Lilis Ratnasari, “Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan

Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada Pt Mayora Indah Tbk Tahun

2010-2016,” JIMF (Jurnal Ilmiah Manajemen Forkamma) 2, no. 2 (2019). hlm.97. 15

Apritika Dwi Putri and Yulia Tri Kusumawati, “Pengaruh Perputaran Modal

Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Food And Beverages Di BEI Tahun 2013-

2017,” Borneo Student Research (BSR) 1, no. 2 (2020): 666–72. hlm.666.

6

pada suatu periode akuntansi tertentu.16

Periode perputaran modal kerja

dimulai saat kas diinvestasikan pada komponen modal kerja hingga

kembali menjadi kas. Semakin cepat perputaran modal kerja menunjukkan

bahwa perusahaan semakin efektif dalam penggunaan modal kerja yang

berdampak pada meningkatnya rasio profitabilitas perusahaan.17

Terdapat banyak faktor lain yang berpengaruh pada Profitabilitas

salah satunya adalah likuiditas. Likuiditas merupakan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya yang

segera harus dipenuhi menggunakan aktiva lancarnya. Semakin tinggi

likuiditas, maka makin baiklah posisi perusahaan di mata kreditur. Oleh

karena terdapat kemungkinan yang lebih besar bahwa perusahaan akan

dapat membayar kewajibannya tepat pada waktunya. Di lain pihak ditinjau

dari segi sudut pemegang saham, likuiditas yang tinggi tak selalu

menguntungkan karena berpeluang menimbulkan dana-dana tidak

produktif yang lebih baik digunakan untuk berinvestasi dalam proyek-

proyek yang menguntungkan perusahaan.18

Rasio likuiditas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Current Ratio yaitu rasio untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka

pendeknya dengan menggunakan seluruh aktiva lancar yang dimiliki

perusahaan.19

Penghitungan Current Ratio dilakukan dengan

membandingkan antara total aktiva dengan total hutang lancar. Current

Ratio merupakan salah satu rasio likuiditas utama yang digunakan karena

dapat menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi

16

Rian Maming, “Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas

Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia,” Jurnal

Manajemen STIE Muhammadiyah Palopo 4, no. 2 (2019). hlm.40. 17

Ahmad Faishol and Moh Yusril Efendi, “Pengaruh Perputaran Modal Kerja

Terhadap Profitabilitas: Studi Kasus Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia 2014-2018,” Jurnal Sains Sosio Humaniora 4, no. 2 (2020):

621–29. hlm.622. 18

David Yanto Daniel Mahulae, “Analisis Pengaruh Efisiensi Modal Kerja,

Likuiditas, Dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas,” Jurnal Manajemen Dan Akuntansi

Medan 2, no. 1 (2020).hlm 2. 19

Deny Indra Firmansyah and Akhmad Riduwan, “Pengaruh Perputaran Modal

Kerja, Leverage, Dan Likuiditas Terhadap ProfitabilitaS,” Jurnal Ilmu Dan Riset

Akuntansi (JIRA) 10, no. 2 (June 23, 2021). hlm.3.

7

kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara

keseluruhan.20

Manajer perusahaan perlu menentukan proporsi sumber pendanaan

yang tepat untuk dapat mengoptimalkan kinerja perusahaan. Salah satu

sumber pendanaan adalah hutang. Semakin besar pinjaman maka semakin

besar pula beban bunga (Financial Leverage) yang harus dibayarkan.

Analisis leverage merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja

perusahaan karena dapat mengetahui pengaruh hutang terhadap

peningkatan kinerja perusahaan. Financial leverage berhubungan dengan

sumber pendanaan dapat diukur dengan leverage ratio atau rasio

solvabilitas.21

Solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang.22

Penelitian ini menggunakan proksi Debt to Asset Ratio (DAR) yang

merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan

antara total utang dengan total aktiva. Alasan menggunakan pengukuran

dengan rasio Debt to Asset Ratio (DAR) dapat menunjukan bagaimana

perusahaan membiayai seluruh utang nya dengan menggunakan semua

aset yang dimilikinya. 23

20

Sindik Widati and Tania Dwi Hartini, “Pengaruh Current Ratio, Inventory

Turnover Dan Debt to Equity Terhadap Return on Asset,” Jesya (Jurnal Ekonomi Dan

Ekonomi Syariah) 4, no. 2 (June 1, 2021): 974–84. hlm.975. 21

Robi Pramana Kusuma, “Pengaruh DAR, Ukuran Perusahaan, Risiko, Pajak,

Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Sektor Pertambangan Di Indonesia,”

BISMA (Bisnis Dan Manajemen) 8, no. 2 (2018): 191–203. hlm.192. 22

Cahyani and Sitohang, “Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Likuiditas, Dan

Solvabilitas Terhadap Profitabilitas''. hlm.4. 23

firmansyah and riduwan, “pengaruh perputaran modal kerja, leverage, dan

likuiditas terhadap profitabilitas''.hlm.3.

8

Tabel 1.1

Data Rasio Working Capital Turnover, Likuiditas, Solvabilitas dan

Profitabilitas pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi pada

Daftar Efek Syariah Tahun 2020

No Kode

Perputaran

Modal

kerja

(WCT)

Likuiditas

(CR)

Solvabilitas

(DAR)

Profitabilitas

(ROA)

1 ADES 1.86 2.97 27% 14%

2 BTEK -6.47 0.52 61% 12%

3 BUDI 17.46 1.14 55% 2%

4 CAMP 1.38 13.27 12% 4%

5 CBMF 0.79 2.07 28% 2%

6 CEKA 3.65 4.66 20% 12%

7 CINT 2.34 2.49 23% 0%

8 CLEO 9.12 1.72 32% 10%

9 COCO 6.41 1.2 58% 1%

10 DMND 2.21 4.36 18% 4%

11 DVLA 2.17 2.52 33% 8%

12 FOOD -9.31 0.75 50% -15%

13 GOOD 7.77 1.75 56% 4%

14 HOKI 5 2.24 27% 4%

15 HRTA 1.68 12.76 52% 6%

16 ICBP 4.04 2.26 51% 7%

17 IIKP 0.16 98.63 7% -12%

18 INAF 5.76 1.36 75% 0%

19 INDF 7.83 1.37 51% 5%

20 KAEF -14.42 0.9 60% 0%

21 KEJU 2.97 2.54 35% 18%

22 KICI 1 7.83 49% 0%

23 KINO 9.68 1.19 51% 2%

24 KLBF 2.33 4.12 19% 12%

25 KPAS 3.92 1.33 42% -2%

26 LMPI 10.12 1.12 65% -6%

27 MBTO -2.62 0.62 40% -21%

28 MERK 1.59 2.55 34% 8%

29 MRAT 1.34 2.21 39% -1%

30 MYOR 2.61 3.69 43% 11%

31 PANI 5.66 1.79 59% 0%

9

32 PCAR 1.09 2.97 38% -15%

33 PEHA -16.36 0.94 61% 3%

34 PYFA 3.28 2.89 31% 10%

35 ROTI 2.81 3.83 28% 4%

36 SCPI 7.77 1.5 48% 14%

37 SIDO 2.24 3.66 16% 24%

38 SKBM 12.52 1.36 46% 0%

39 SKLT 9.45 1.54 47% 5%

40 SOFA 1 2.38 32% 0%

41 STTP 4.37 2.41 22% 18%

42 TCID 1.64 10.25 19% -2%

43 TSPC 2.79 2.96 30% 9%

44 ULTJ 1.83 2.4 45% 13%

45 UNVR 0 0.66 76% 3%

46 WOOD 3.52 1.33 49% 5%

Sumber : data diolah dari Financial Statement (www.idx.go.id)

Dari data diatas dapat dilihat fenomena yang terjadi pada beberapa

perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Daftar Efek

Syariah pada tahun 2020. Rasio Working capital Turnover

menggambarkan keefektifan modal kerja perusahan dalam menghasilkan

laba pada suatu periode akuntansi. Rasio ini diukur dengan

membandingkan antara penjualan dengan modal kerja yang berhubungan

dengan profitabilitas.24

Akan tetapi pada PT Budi Starch & Sweetener

Indonesia Tbk, PT Langgeng Makmur Industri Tbk, dan PT Sekar Bumi

Tbk dengan kode saham BUDI, LMPI dan SKBM menunjukkan bahwa

Perputaran Modal Kerja yang tinggi tidak dibarengi dengan profitabilitas

yang tinggi pula.

Selanjutnya likuiditas perusahaan dilihat dari Current Ratio / rasio

lancar akan menggambarkan kemampuan aktiva lancar menutupi hutang

lancar perusahaan yang akan jatuh tempo. Akan tetapi semakin tinggi

Current Ratio dapat mengindikasikan terdapat modal kerja yang tidak

24

Kasmir. 2012 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, hlm. 132.

10

produktif. 25

Tetapi dapat kita lihat pada PT Wahana Interfood Nusantara

Tbk, PT Sentra Food Indonesia Tbk, dan PT Indofarma Tbk dengan kode

saham COCO, FOOD dan INAF menunjukkan bahwa Likuiditas rendah

pun tidak membuat profitabilitas menjadi tinggi.

Kemudian Rasio solvabilitas yang digunakan untuk mengukur

sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Dalam praktiknya

apabila dari hasil analisis laporan keuangan ternyata rasio solvabilitas

perusahaan tinggi hal ini akan berdampak pada timbulnya risiko kerugian

yang lebih besar, tetapi ada kesempatan mendapat laba yang besar.26

Akan

tetapi pada PT. Indofarma Tbk, PT. Kimia Farma Tbk, PT. Unilever

Indonesia Tbk. dengan kode saham INAF, KAEF dan UNVR

menunjukkan bahwa rasio solvabilitas yang tinggi tidak dibarengi dengan

rasio profitabilitas yang tinggi.

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Riska Aisa Cahyani, Sonan

Sitohang (2020) hasil penelitian menunjukkan bahwa Perputaran Modal

Kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas (Return

on Asset),likuiditas (Current Ratio) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Profitabilitas (Return on Asset), solvabilitas (Debt to Asset Ratio)

berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Profitabilitas (Return on

Asset). Hasil penelitian berbeda ditunjukan oleh penelitian yang dilakukan

David Yanto Daniel Mahuele (2020) yang menunjukkan efisiensi modal

kerja berpengaruh positf dan signifikan terhadap profitabilitas, namun

likuiditas dan solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Penelitian ini merujuk pada penelitian Deny Indra Firmansyah dan

Akhmad Ridwan (2021) yang berjudul ‘’Pengaruh Perputaran Modal

Kerja , Leverage, dan Likuiditas Pada Profitabilitas ‘’ yang dilakukan

pada perusahaan sektor food and bavarages yang terdaftar di BEI periode

tahun 2015-2019. Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif

dengan teknik analisis linear berganda. penelitian tersebut menggunakan

25

Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, 14th ed.

(jakarta: PTRaja Grafindo Persada, Jakarta, 2018), hlm. 301. 26

Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan, hlm. 153.

11

tiga variabel tidak terikat (X) yaitu Perputaran Modal Kerja (WCT),

Leverage (DAR) dan Likuiditas (CR) dan menggunakan variabel bebas

(Y) Profitabilitas (ROA). Persamaan dengan penelitian ini yaitu

menggunakan variabel yang sama, adapun perbedaan penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya adalah pada penelitian ini berfokus pada

perekonomian pasca masuknya pandemi Covid-19 di Indonesia Sub

Sektor Industri Barang Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah pada periode

2020.

Dari uraian permasalahan diatas penulis tertarik melakukan penelitian

bagaimana pengaruh Working Capital Turn Over, Likuiditas, dan

Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Sektor Industri Barang Konsumsi

yang terdaftar pada SK DES I dan II tahun 2020 dengan judul

„’Pengaruh Working Capital Turn Over, Likuiditas, dan Solvabilitas

terhadap Profitabilitas pada Masa Pandemi Covid-19’’ (Studi

Empiris pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi dalam

Daftar Efek Syariah Tahun 2020)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang diatas penulis mengidentifaksi

permasalahan pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Rasio perputaran modal kerja(Working Capital Turn over) yang tinggi

tidak selalu menunjukkan rasio profitabilitas yang tinggi pada

perusahaan sektor Industri Barang Konsumsi dalam Daftar Efek

Syariah Tahun 2020.

2. Rasio likuiditas yang rendah tidak selalu menunjukkan rasio

profitabilitas yang tinggi pada perusahaan sektor Industri Barang

Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah Tahun 2020.

3. Rasio solvabilitas tinggi tidak selalu menunjukkan rasio profitabilitas

yang tinggi pada perusahaan sektor Industri Barang Konsumsi dalam

Daftar Efek Syariah Tahun 2020.

12

4. Persentase Return On Asset pada industri barang konsumsi yang

terdaftar pada Daftar Efek Syariah dari tahun 2017 hingga 2020

mengalami fluktuasi.

5. Pandemi covid-19 berdampak buruk pada perekonomian Indonesia

khususnya pada laju pertumbuhan industri.

C. Batasan Masalah

Untuk mehindari perluasan persepsi fokus penelitian dan untuk

memudahkan penulis dalam penelitian ini maka diperlukan batasan

masalah. Adapun ruang lingkup pada penelitian ini yaitu pengaruh

Working Capital Turn Over, Likuiditas dengan proksi (Current Ratio), dan

Solvabilitas dengan proksi (Debt to Asset Ratio) terhadap profitabilitas

dengan proksi (Return On Asset) pada perusahaan sektor Industri Barang

Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah Tahun 2020.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh Working Capital Turn over, likuiditas, dan

solvabilitas secara parsial terhadap profitabilitas perusahaan sektor

Industri Barang Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah Tahun 2020?

2. Bagaimana pengaruh Working Capital Turn over, likuiditas, dan

solvabilitas secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan sektor

Industri Barang Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah Tahun 2020?

3. Variabel manakah yang berpengaruh dominan terhadap profitabilitas

perusahaan sektor Industri Barang Konsumsi dalam Daftar Efek

Syariah Tahun 2020?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh Working Capital Turn over , likuiditas ,

dan solvabilitas secara parsial terhadap profitabilitas perusahaan sektor

Industri Barang Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah Periode 2020

2. Untuk mengetahui pengaruh Working Capital Turn over , likuiditas ,

dan solvabilitas secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan

sektor Industri Barang Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah Periode

2020.

13

3. Untuk mengetahui variabel yang berpengaruh dominan terhadap

profitabilitas perusahaan sektor Industri Barang Konsumsi dalam

Daftar Efek Syariah Periode 2020.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk memberikan hasil kajian bagi perusahaan industri barang

konsumsi dalam pengelolaan terkait Working Capital Turn over, rasio

likuiditas, dan rasio solvabilitas dalam upaya peningkatan

profitabilitas.

b. Untuk memberikan wawasan dan pengetahuan baru dalam

mempelajari pengaruh Working Capital Turn over, likuiditas dan

solvabilitas terhadap profitabilitas. Serta dapat menjadi referensi

penelitian bagi peneliti selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti

Untuk menerapkan teori yang dipelajari dibangku perkuliahan.

Kemudian untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis terkait

pengaruh Working Capital Turn over, likuiditas, dan solvabilitas

terhadap perusahaan sektor industri barang konsumsi dalam daftar efek

syariah. Serta membantu penulis dalam meraih gelar sarjana.

b. Bagi Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi

Untuk menjadi bahan pertimbangan dalam evaluasi operasional

perusahaan dan dapat memberikan gambaran terkait pengaruh Working

Capital Turn over, likuiditas dan solvabilitas terhadap profitabilitas

perusahaan sehingga dapat dijadikan pertimbangan untuk menyusun

strategi manajer perusahaan dalam memajukan kegiatan operasional

perusahaan.

c. Bagi investor

Untuk menjadi bahan pertimbangan investor dalam proses analisis

pemilihan perusahaan yang akan ditanamkan modal. Dengan demikian

14

akan memperkecil resiko investor mengalami kerugian dalam

investasinya.

3. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan batasan masalah.

BAB II Kerangka Teori, Kerangka Pemikiran, Hipotesis Penelitian.

Bab ini menjelaskan kerangka teori, teori hubungan antar

variabel, tinjauan pustaka, kerangka pemikiran, definisi operasional

dari masing-masing variabel, dan hipotesis.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang

digunakan, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data,

populasi dan sampel, variabel penelitian metode analisis data, serta

sistematika penulisan.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan tentang objek penelitian, pembahasan

dan hasil penelitian yang akan penulis teliti terkait pengaruh

perputaran modal kerja, likuiditas dan solvabilitas terhadap

profitabilitas perusahaan sektor industri barang konsumsi dalam

daftar efek syariah tahun 2020.

BAB V Penutup

Bab ini menjelaskan kesimpulan dari hasil penelitian,

kemudian saran-saran serta daftar pustaka.

15

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

A. Kajian Pustaka

1. Teori sinyal (Signalling Teori)

Teori sinyal (Signalling Teori) dicetuskan oleh Arkelof pada tahun 1970

ini digunakan untuk menghindari adanya asimetri informasi. Konsep asimetri

informasi bagaikan seorang penjual yang lebih memahami kualitas produk

dibandingkan dengan pembeli sehingga pembeli dapat mengalami kerugian

karena salah dalam memilih produk. Asimetri informasi merupakan indikasi

kegagalan pasar yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Maka dari itu

perusahaan perlu menyampaikan sinyal kepada investor berupa publikasi

laporan keuangan perusahaan agar investor mendapatkan informasi yang

sepadan dengan pihak manajemen. Dengan transparansi tersebut nilai

perusahaan akan meningkat selaras dengan meningkatnya kepercayaan

investor terhadap kinerja perusahaan. Perusahaan yang memiliki kualitas

tinggi akan berupaya memberikan sinyal kepada pasar, agar pasar dapat

membedakan perusahaan berkualitas baik atau buruk melalui sinyal yang

diberikan. Sinyal yang baik akan dipersepsikan baik oleh pasar serta tidak

mudah ditiru oleh perusahaan yang belum memiliki kualitas tinggi. Manajer

perusahaan memberikan informasi melalui publikasi laporan keuangan

bahawa mereka menerapkan kebijakan akuntansi konservatisme sehingga

menghasilkan laba yang berkualitas karena prinsip ini mencegah perusahaan

membesar-besarkan laba dan membantu pengguna laporan keuangan dengan

menyajikan laba dan aktiva yang akuntabel. Sinyal berupa informasi tersebut

akan menjadi petunjuk investor dalam memilih perusahaan untuk

menanamkan modalnya. Dalam penelitian ini profitabilitas perusahaan adalah

sinyal untuk menarik minat pasar. Dengan tingkat profitabilitas yang tinggi

investor dan kreditur akan percaya terhadap kinerja perusahaan sehingga dapat

mempercayakan dana investasi dan pinjaman mereka terhadap perusahaan

16

tersebut. Tingginya minat investor dan kreditur akan meningkatkan harga

saham yang akan dibarengi dengan meningkatknya nilai perusahaan.27

2. Laporan Keuangan

Manajemen perusahaan perlu mengetahui keadaan investasi dan hasil-hasil

yang dicapai selama periode tertentu. Maka dari itu laporan keuangan disusun

untuk menyajikan kemajuan perusahaan dalam suatu periode tertentu sebagai

bentuk pertanggungjawaban pihak manajemen dalam menjalankan kegiatan

usahanya. Laporan keuangan juga merupakan alat untuk berkomunikasi

dengan pihak yang berkepentingan dengan hasil operasional perusahaan.

Informasi yang berguna dalam laporan keuangan misalnya tentang

kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang-hutang jangka

pendek,kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan pokok pinjaman,

dan keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan besarnya modal sendiri.28

3. Analisis Laporan Keuangan

Setelah laporan keuangan yang disusun berdasarkan data yang relevan dan

dilaporkan sesuai dengan prosedur akuntansi serta diberi penilaian yang benar,

maka kondisi keuangan perusahaan yang sesungguhnya akan terlihat. Kondisi

keuangan yang dimaksud yaitu jumlah harta, kewajiban dan modal dalam

neraca, dan jumlah pendapatan/biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu

sehingga laba/rugi akan diketahui pada laporan laba/rugi. Laporan keuangan

tidak hanya penting bagi pemilik dan manajemen perusahaan tetapi juga bagi

kreditur, investor, supplier, karyawan dan pemerintah. Agar laporan keuangan

mudah dipahami berbagai pihak maka diperlukan analisis laporan keuangan.

Hasil analisis laporan keuangan akan memberikan informasi tentang

kelemahan (Weakness) dan kekuatan (Strength) yang dimiliki perusahaan

sehingga manajer perusahaan dapat menganalisis langkah selanjutnya untuk

27

Sartono and Agus, Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi (Yogyakarta: BPFE,

1998), hlm. 58. 28

Jumingan, Analisis Laporan Keuangan (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), hlm. 2.

17

dapat mengatasi kelemahan perusahaan dan membuat peluang baru

menggunakan kekuatan/kelebihan yang dimiliki perusahaan29

4. Working Capital Turn over

Modal kerja dapat diketahui dengan cara asset lancar dikurangi utang

lancar. Modal kerja bisa dapat dipahami sebgai dana yang tersedia untuk

diinvestasikan dalam aktiva tidak lancar atau untuk membayar utang tidak

lancar. Kenaikan dalam modal kerja terjadi apabila aktiva menurun atau dijual

atau karena kenaikan dalam utang jangka panjang dan modal. Penurunan

dalam modal kerja timbul akibat aktiva tidak lancar naik atau dibeli atas utang

jangka panjang dan modal naik. Sumber dan penggunaan dana dalam modal

kerja sama seperti dalam sumber dan penggunaan dan kas. 30

adapun Working

Capital Turnover/ atau rasio perputaran modal kerja digunakan untuk

mengukur seberapa banyak modal kerja berputar selama suatu periode

tertentu. Pengukuran rasio ini dilakukan dengan membandingkan antara

penjualan dengan modal kerja atau dengan modal kerja rata-rata. 31

5. Rasio Likuiditas

Pada kondisi tertentu terkadang perusahaan tidak sanggup untuk

memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo. Hal ini dapat memperburuk

hubungan perusahaan dengan para kreditur, ataupun distributor. Jika hal ini

berkelanjutan bahkan konsumen/pelanggan perusahaan juga akan merasakan

dampaknya. Sehingga perusahaan akan mengalami krisis kepercayaan dari

berbagai pihak. Ketidakmampuan ini dapat disebabkan karena perusahaan

tidak mempunyai dana sama sekali, atau bisa saja perusahaan memiliki dana

akan tetapi masih berbentuk persediaan, piutang atau surat berharga sehingga

tidak bisa digunakan untuk membayar kewajiban yang telah jatuh tempo.

Penyebab utama ketidakmampuan perusahaan dalam membayar kewajiban ini

adalah kelalaian manajemen dalam menjalankan usahanya. Untuk itu

perusahaan perlu mengukur rasio antara utang lancar dengan aktiva lancar,

29

Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan.hlm.66. 30

Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, hlm. 188. 31

Kasmir.2012 , Analisis Laporan Keuangan, hlm. 182.

18

yang disebut rasio likuiditas.32

Rasio likuiditas adalah rasio yang

menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya yang akan jatuh tempo. Rasio likuiditas memberikan manfaat bagi

perusahaan dan pihak manajemen dalam menilai kemampuan perusahaan

terhadap kewajiban dimasa yang akan datang menggunakan asset lancar yang

dimiliki perusahaan. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang

lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka

pendeknya.33

6. Rasio solvabilitas

Perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai kegiatannya, baik dana

jangka pendek maupun panjang, bahkan dana untuk melakukan

ekspansi/perluasan usaha atau investasi baru. Sumber dana secara umum

berasal dari modal pribadi dan pinjaman. Setiap sumber modal memiliki

keuntungan dan resiko tersendiri. Modal pribadi mudah diperoleh dan beban

pengembalian relative lama, akan tetapi saat membutuhkan dana dalam jumlah

besar jumlah dari modal pribadi relative terbatas. Sedangkan sumber dana dari

pinjaman cenderung tersedia dalam jumlah besar akan tetapi memiliki banyak

persyaratan untuk mendapatkannya serta terdapat banyak biaya tambahan

yang harus dikeluarkan perusahaan baik pembayaran angsuran, biaya

administrasi, biaya produksi dan komisi. Oleh karena itu manajemen

perusahaan harus mempertimbangkan proporsi dari masing-masing sumber

dana. Rasio yang dapat digunakan perusahaan adalah rasio solvabilitas. Rasio

solvabilitas adalah rasio yang menggambarkan sejauh mana aktiva perusahaan

dibiayai oleh utang.34

Semakin kecil rasio ini semakin baik bagi kesehatan

keuangan perusahaan. Akan tetapi bagi keamanan pihak luar rasio terbaik jika

modal lebih besar dari jumlah utang atau minimal sama. Namun bagi

pemegang saham atau manajemen rasio leverage ini sebaiknya besar karena

32

Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan.hlm.127-128. 33

Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, hlm. 301. 34

Kasmir Analisis Laporan Keuangan.hlm.150.

19

bagi pihak manajemen sumber modal yang besar akan memperlancar kegiatan

operasional perusahaan.35

7. Pasar Modal Syariah

Pasar modal syariah merupakan pasar modal yang dijalankan sesuai

dengan prinsip-prinsip syariah, setiap transaksi perdagangan efek di pasar

modal menerapkan syariat islam. Gagasan untuk mendirikan pasar modal

syariah dimulai sejak hadirnya instrument pasar modal yang menggunakan

prinsip syariah yaitu reksadana syariah. Pasar modal syariah resmi dibuka

oleh Menteri Keuangan Boediono dan didampingi oleh ketua Bapepam

Herwidiyatmo, Wakil dari Majelis Ulama Indonesia dan Wakil Dewan

Syariah Nasional serta Direksi SRO, Direksi Perusahaan efek, pengurus

organisasi pelaku dan Asosiasi Profesi di pasar Indonesia pada tanggal 14

Maret 2003. Kemudian pada tanggal 4 Oktober 2003 Dewan Syariah Nasional

mengeluarkan fatwa Nomor:40/DSN-MUI/X/2003 tentang pasar modal dan

pedoman umum penerapan prinsip syariah dibidang pasar modal. Dasar

hukum atas pelaksanaan keiatan dipasar modal harus sesuai dengan

QS.Annisa ayat 29, Al-maidah ayat 1, dan Al-jum‟uah ayat 10 serta beberapa

hadits rasulullah yang relevan.36

Merujuk pada Islamic Capital Market Fact

Finding Report yang merupakan hasil penelitian IOSCO (International

Organizations of Securities Commisions) pada tahun 2004 prinsip-prinsip

dasar islam yang utama di pasar modal terdiri dari pelarangan riba,

gharar,judi (maysir)dan pelarangan barang yang tidak halal.37

Investasi

merupakan salah satu ajaran dari konsep islam yang memenuhi proses tadrij

dan trichotomy pengetahuan tersebut yang dapat dibuktikan bahwa konsep

investasi selain sebagai pengetahuan juga bernuansa spiritual karena

mengunakan norma syariah, sekaligus merupakan hakikat dari sebuah ilmu

dan amal, oleh karenanya investasi sangat dianjurkan bagi setiap muslim. 38

35

Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, hlm. 303. 36

Nonie Afrianty, Desi Isnaini, and Amimah Oktarina, Lembaga Keuangan Syariah,

Cetakan Pertama (Bengkulu: CV.Zigie Utama, 2020).hlm.77. 37

Abdalloh, Pasar Modal Syariah.hlm.21-22. 38

Nurul Huda and Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syari’ah. (Jakarta:

Prenada Media Gruop, 2008), hlm. 18.

20

Ayat tentang pencatatan laporan keuangan yaitu surah al-baqarah ayat 282

yaitu :

282.’’ Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak

secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.

dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar.

dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah

mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang

berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia

bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun

daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau

lemah (keadaannya) atau Dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka

hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan persaksikanlah dengan

dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). jika tak ada dua oang

lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi

yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa Maka yang seorang

mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan)

apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik

kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu,

lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat

kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu),

kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara

kamu, Maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan

persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi

21

saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan (yang demikian), Maka

Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah

kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala

sesuatu.’’(Q.S. Al-baqarah[2]:282).39

8. Daftar Efek Syariah

Efek syariah adalah objek transaksi (Mabi’) yang merupakan produk

investai yang memenuhi prinsip islam dan dapat diperjualbelikan di pasar

modal syariah. Peraturan OJK mendefinisikan Efek Syariah adalah Efek

sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Tentan pasar modal dan

peraturan pelaksanaannya yaitu akad, cara penelolaan, kegiatan usaha, asset

yang menjadi landasan akad, atau asset yang terkait dengan efek dimaksud

dan penerbitnya, tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal.40

Daftar Efek Syariah adalah kumpulan Efek Syariah, yang ditetapkan oleh

Otoritas Jasa Keuangan atau diterbitkan oleh Pihak Penerbit Daftar Efek

Syariah. Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan

wajib digunakan sebagai acuan bagi:

a) Pihak yang menerbitkan indeks efek syariah di dalam negeri.

b) Manajer investasi yang mengelola portfolio investasi Efek Syariah di

dalam negeri.

c) Perusahaan efek yang memiliki sistem online trading syariah.

d) Pihak lain yang melakukan penyusunan dan/atau pengelolaan portfolio

investasi Efek Syariah dalam negeri untuk kepentingan pihak lain,

sepanjang diatur dalam ketentuan peraturan perundang- undangan.

DES yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan dapat dikategorikan

menjadi 2 jenis, yaitu DES Periodik merupakan DES yang diterbitkan secara

berkala 2 (dua) kali dalam satu tahun, pada bulan Mei dan November.

Kemudian DES insidentil merupakan DES yang diterbitkan tidak secara

berkala. DES Insidentil antara lain, Penetapan saham dan/atau Perusahaan

Publik yang memenuhi kriteria efek syariah syariah bersamaan dengan

efektifnya pernyataan pendaftaran Emiten yang melakukan penawaran umum

39

Kemenag RI, Al-Qur’an Tajwid Dan Terjemahan Dilengkapi Dengan Ashbabun Nuzul

Dan Hadits Shahih, hlm.48. 40

Abdalloh, Pasar Modal Syariah, hlm.80.

22

perdana atau pernyataan pendaftaran Perusahaan Publik, serta penetapan

saham dan/atau Perusahaan Publik yang tidak lagi memenuhi kriteria efek

syariah.

Efek yang dapat dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh

Otoritas Jasa Keuangan meliputi:

a) Efek Syariah berupa saham termasuk hak memesan Efek terlebih dahulu

syariah dan waran syariah yang diterbitkan oleh Emiten Syariah atau

Perusahaan Publik Syariah.

b) Efek berupa saham termasuk hak memesan Efek terlebih dahulu syariah

dan waran syariah yang diterbitkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik yang

menyatakan kegiatan dan jenis usaha, cara pengelolaannya, dan/atau jasa yang

diberikannya berdasarkan Prinsip Syariah di Pasar Modal, sepanjang Emiten

atau Perusahaan Publik tersebut tidak melakukan perjudian, jasa keuangan

ribawi, jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian (gharar) dan/

atau judi (maisir), kemudian memproduksi, mendistribusikan,

memperdagangkan, dan/atau menyediakan

1) barang atau jasa haram zatnya (haram li-dzatihi).

2) Barang atau jasa haram bukan karena zatnya (haram li-ghairi)

yang ditetapkan oleh Dewan Syariah Nasional- Majelis Ulama

Indonesia.

3) Barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.

4) Barang atau jasa yang lainnya yang bertentangan dengan prinsip

syariah berdasarkan ketetapan dari Dewan Syariah Nasional-

Majelis Ulama Indonesia.

c) Tidak melakukan transaksi yang bertentangan dengan Prinsip Syariah di

Pasar Modal.

d) Memenuhi rasio keuangan dengan total utang yang berbasis bunga

dibandingkan dengan total aset tidak lebih dari 45% (empat puluh lima persen)

dan total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan

23

dengan total pendapatan usaha dan pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10%

(sepuluh persen).41

9. Rasio profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga dikenal

dengan rasio rentabilitas. Rasio ini juga menggambarkan tingkat efektivitas

dan efisiensi manajemen perusahaan karena berisi informasi jumlah laba yang

dihasilkan melalui penjualan dan pendapatan investasi perusahaan.

Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan melakukan

perbandingan komponen-komponen yang ada dilaporan keuangan terutama

pada neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dilakukan dalam beberapa

periode agar perkembangan perusahaan terlihat dalam kurun waktu tertentu,

baik peningkatan atau justru penurunan sehingga hasil analisis dapat menjadi

bahan evaluasi bagi manajemen perusahaan.42

Analisis profitabilitas

perusahaan yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

meningkatkan laba salah satunya menggunakan rasio Return on Asset (ROA).

Perhitungan nilai ROA dilakukan dengan membandingkan antar laba bersih

dan rata-rata total asset perusahaan.43

Return on Asset juga merupakan suatu

ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya.

Disamping itu, hasil pengembalian investasi menunjukkan produktivitas dari

seluruh dana perusahaan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

Semakin besar rasio ini semakin baik citra suatu perusahaan.44

41

www.ojk.go.id. 42

Analisis Laporan Keuangan.hlm.196. 43

Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, hlm. 303. 44

Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, hlm. 202.

24

B. Studi Relevan

Adapun berbagai penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik

penelitian penulis yang dijadikan acuan penelitian terdapat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1

Penelitian Terahulu

45

Firmansyah and Riduwan, “Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Leverage, Dan

Likuiditas Terhadap Profitabilitas. ”hlm.1. 46

Cahyani and Sitohang, “Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Likuiditas, Dan Solvabilitas

Terhadap Profitabilitas. ”hlm.1.

No Nama / tahun

penelitian.

Judul

penelitian

Metode

penelitian

Hasil penelitian

1 Deny Indra

Firmansyah,

Akhmad

Riduwan

(2021)

Pengaruh

Perputaran

Modal Kerja,

Leverage, Dan

Likuiditas

Terhadap

Profitabilitas

(Studi empiris

pada

perusahaan

sektor food and

beverages

yang terdaftar

di Bursa Efek

Indonesia

(BEI) periode

2015-2019

Analisis

Regresi

Linier

Berganda

Perputaran modal kerja

tidak berpengaruh

terhadap profitabilitas,

Leverage berpengaruh

negatif terhadap

profitabilitas, Likuiditas

berpengaruh positif

terhadap profitabilitas.45

2 Riska Aisa

Cahyani,

Sonang

Sitohang.

(2020)

Pengaruh

Perputaran

Modal Kerja,

Likuiditas, Dan

Solvabilitas

Terhadap

Profitabilitas

(Studi kasus

pada

Perusahaan PT.

Dio Pratama

Sidoarjo

periode

2014-2018)

Analisis

Regresi

Linier

Berganda

Perputaran Modal Kerja

berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap

Profitabilitas (ROA), Likuiditas (CR)

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

Profitabilitas (ROA), Solvabilitas (DAR)

berpengaruh negatif dan

tidak singinfikan

terhadap Profitabilitas

(ROA.46

25

47

Mahulae, “Analisis Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas, Dan Solvabilitas

Terhadap Profitabilitas.”hlm.1 48

Hazrah, Saprudin, and Tobing, “Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Likuiditas Dan

Solvabilitas Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada Pt Astra Internasional Tbk. Tahun 2009-

2018). ”hlm.87.

No Nama/tahun

penelitian

Judul

penelitian

Metode

penelitian Hasil penelitian

3 David Yanto

Daniel

Mahulae.

(2020)

Analisis

Pengaruh

Efisiensi

Modal Kerja,

Likuiditas, Dan

Solvabilitas

Terhadap

Profitabilitas

(Studi empiris

pada sektor

industri

barang

konsumsi yang

sudah go

public di BEI

periode tahun

2002-2005.

Analisis

Regresi

Linier

Berganda

Secara parsial efisiensi

modal kerja berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap profitabilitas

(ROI), likuiditas (CR)

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

profitabilitas (ROI),

solvabilitas (DTA) tidak

berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas

(ROI). Dan secara

simultan efisiensi modal kerja,

likuiditas (CR) dan

solvabilitas (DTA)

berpengaruh terhadap

profitabilitas.47

4 Nel Hazrah,

Saprudin,

Tiur Nurlini

Wenang

Tobing.

(2019)

Pengaruh

Perputaran

Modal Kerja,

Likuiditas Dan

Solvabilitas

Terhadap

Profitabilitas

(Studi Kasus

Pada Pt Astra

Internasional

Tbk. Tahun

2009-2018)

Analisis

Regresi

Linier

Berganda

Secara parsial

Perputaran modal kerja

berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas

(ROI), Likuiditas (CR)

berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas

(ROI),

Solvabilitas (DER)

berpengaruh signifikan

terhadap

profitabilitas(ROI). Dan

secara simultan

Perputaran modal kerja,

likuiditas (CR), dan

solvabilitas (DER)

berpengaruh signifikan

terhadap

profitabilitas(ROI).48

26

Berdasarkan tabel 2.1 tentang kajian studi peneliti terdahulu penelitian ini

akan mengkaji pengaruh perputaran modal kerja, likuiditas, dan solvabilitas

terhadap profitabilitas. Penilitian ini merujuk pada penelitian Deny Indra

Firmansyah dan Akhmad Riduwan dengan judul Pengaruh Perputaran Modal

Kerja, Leverage, Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas (Studi empiris pada

perusahaan sektor food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) periode 2015-2019 perbedaan penelitian ini terletak pada objek dan

tahun penelitian. Pada penelitian ini penulis memilih perusahaan industri

barang konsumsi yang terdaftar pada Daftar Efek Syariah tahun 2020.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Riska dan Sonan terletak pada

objek dan tahun penelitiannya yaitu pada Perusahaan PT. Dio Pratama

Sidoarjo periode 2014-2018). Selanjutnya pada penelitian David Yanto Daniel

Mahulae (2020), Nel Hazrah, Saprudin, Tiur Nurlini Wenang Tobing (2019),

Anggraeni Eka Pratiwi, Lilis Ardini (2019), Ahmad Faishol , Moh Yusril

Efendi (2020), Rinny Meidiyustiani (2016) dan penelitian Sindik Widati, Tania

49

Pratiwi and Ardini, “Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Ukuran Perusahaan, Leverage

Dan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas. ”hlm.1.

No Nama / tahun

penelitian

Judul

penelitian

Metode

penelitian Hasil penelitian

5 Anggraeni

Eka Pratiwi,

Lilis Ardini.

(2019)

Pengaruh

Perputaran

Modal Kerja,

Ukuran

Perusahaan,

Leverage Dan

Perputaran

Piutang

Terhadap

Profitabilitas

(Studi Empiris

Pada

Perusahaan

Lq45 Yang

Terdaftar Di

Bei Tahun

2013-2017)

Analisis

Regresi

Linier

Berganda

Perputaran modal kerja

tidak berpengaruh

terhadap profitabilitas

(ROA), Ukuran

perusahaan (LN)

berpengaruh positif

terhadap profitabilitas

(ROA), Leverage (DAR)

berpengaruh negative

signifikan terhadap

profitabilitas (ROA), dan

Perputaran modal kerja

berpengaruh positif

terhadap profitabilitas

(ROA).49

27

H1

Dwi Hartini (2021) perbedaan penelitian ini terletak pada objek, tahun, dan

variabel penelitian.

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penelitian,

Secara sistematis kerangka berpikir pada penelitian ini dapat dilihat pada

gambar berikut.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Keterangan:

: Pengaruh secara Parsial

: Pengaruh secara Simultan

X1 : Variabel Independen (Working Capital Turn over/ WCT)

X2 : Variabel Independen (Current Ratio/ CR)

X3 : Variabel Independen (Debt To Assets Ratio / DAR)

Y : Variabel Dependen (Return On Assets / ROA)

Berdasarkan kerangka berpikir pada gambar 2.1 diatas maka dapat disusun

hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1 = Working Capital Turn over berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap Return On Assets

H2 = Current Ratio berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Return On

Assets

Working Capital

Turn over (X1)

Likuiditas (X2)

Solvabilitas (X3)

Profitabilitas (Y)

H4

H2

H3

28

H3 = Debt To Assets Ratio berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

Return On Assets

H4 = Working Capital Turn over, Current Ratio, Debt To Assets Ratio

berpengaruh secara simultan terhadap Return On Assets

D. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Independen

Variabel independen juga dikenal sebagai variabel stimulus, prediktor, dan

anteseden. Dalam bahasa Indonesia disebut variabel bebas yaitu variabel yang

menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen/terikat.50

Variabel

bebas pada penilitian ini adalah perputaran modal kerja, likuiditas dan

solvabilitas.

a. Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn over)

Modal kerja perusahaan didapatkan dari aset lancar dikurangi hutang

lancar, sehingga modal kerja adalah dana yang digunakan untuk membiayai

kegiatan operasional perusahaan. Perputaran modal kerja adalah rasio yang

digunakan untuk mengukur keefektifan suatu modal kerjanya pada periode

yang telah ditentukan. Untuk mengukurnya dengan cara membandingkan

penjualan bersih dengan modal kerja atau rata–rata modal kerja.51

b. Likuiditas (Current Ratio)

Current ratio atau rasio lancar merupakan rasio yang mengukur

kemampuan untuk memenuhi hutang jangka pendek menggunakan aset lancar.

Penghitungan current ratio dilakukan dengan cara membandingkan antara

total aktiva lancar dengan total hutang lancar. 52

50

P.Sinambela, Metodologi Penelitian Kuantitatif, hlm.47. 51

Pratiwi and Ardini, “Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Ukuran Perusahaan, Leverage Dan

Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas,” hlm.3. 52

Wenny Anggeresia Ginting, “Analisis Pengaruh Current Ratio, Working Capital Turnover,

Dan Total Asset Turnover Terhadap Return On Asset,” Valid Jurnal Ilmiah 15, no. 2 (2018):

hlm.164.

Working Capital Turn Over = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

(𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟−𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟)

Current Ratio (CR) = 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

29

c. Solvabilitas (Debt to Assets Ratio)

Solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh

mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang.53

Debt to Asset Ratio adalah

rasio keuangan untuk mengukur seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai

oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap

pengelolaan aktiva.54

Pengukuran DAR dapat menggunakan rumus sebagai

berikut :

2. Variabel Dependen

Variabel ini sering disebut variabel output, kriteria, dan konsekuensi.

Dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai variabel terikat yaitu variabel yang

dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel bebas

dalam penilitian adalah profitabilitas yang diproksikan oleh Return On Assets

(ROA). Return on asset adalah rasio yang menunjukkan tingkat keuntungan

yang diperoleh berdasarkan aktiva yang dimiliki perusahaan.55

Perhitungan

Return on Assets (ROA) dilakukan dengan cara membandingkan antara laba

bersih dengan total aset atau aktiva ditujukan oleh laba yang dihasilkan dari

penjualan dan pendapatan investasi.Pengukuran Return On Assets (ROA)

dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

53

Cahyani and Sitohang, “Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Likuiditas, Dan Solvabilitas

Terhadap Profitabilitas. ”hlm.2. 54

Muslih and Abdul Aziz, “Pengaruh Current Ratio Dan Debt To Asset Ratio Terhadap

Return On Asset Pada Perusahaan Otomotif Dan Komponen Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia,” in Seminar Nasional Teknologi Edukasi Sosial Dan Humaniora, vol. 1, 2021, hlm.623. 55

Ginting, “Analisis Pengaruh Current Ratio, Working Capital Turnover, Dan Total Asset

Turnover Terhadap Return On Asset,” hlm.165.

Debt to Assets Ratio (DAR)= 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

Return On Assets (ROA)= 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡

30

E. Hipotesis Statistik

Hipotesis merupakan pernyataan atau dugaan sementara tentang variabel

yang akan di uji kebenarannya. Adapun Hipotesis dari penelitian ini adalah :

Ha0 :Working Capital Turn over, Likuiditas, dan Solvabilitas tidak

berpengaruh terhadap Profitabilitas.

Ha1 :Working Capital Turn over, berpengaruh signifikan terhadap

Profitabilitas.

Ha2 :Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas.

Ha3 :Solvabilitas berpengaruh ssignifikan terhadap Profitabilitas.

Ha4 :Working Capital Turn over, Likuiditas, dan Solvabilitas

berpengaruh secara simultan terhadap Profitabilitas.

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif . Lokasi/objek pada penilitian

ini adalah perusahaan sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di

Daftar Efek Syariah tahun 2020. Sektor industri barang konsumsi yang

terdaftar di Daftar Efek Syariah adalah perusahaan yang telah melewati seleksi

untuk dapat dikukuhkan termasuk kedalam Daftar Efek Syariah oleh Otoritas

Jasa Keuangan. Alasan penulis memilih lokasi dan waktu penelitian karena

terdapat teori gap terkait pengaruh perputaran modal kerja, likuiditas, dan

solvabilitas pada perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di

Daftar Efek Syariah tahun 2020.

B. Jenis dan Sumber Data

Pada penelitian kuantitatif ini data yang digunakan penulis berupa data

sekunder yaitu Financial Statement yang telah diaudit. Data sekunder

didapatkan melalui penelusuran literatur dan dari laman resmi Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) pada (www.ojk.go.id) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada

(www.idx.co.id.). Daftar nama perusahaan Industri Barang Konsumsi yang

lulus seleksi sebagai Daftar Efek Syariah dikeluarkan oleh Otoritas Jasa

Keuangan pada Salinan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa

Keuangan Nomor: KEP- 44/D.04/2020 dan Nomor: KEP- 63/D.04/2020

tentang Daftar Efek Syariah. Kemudian Financial Statement yang telah

diaudit diakses pada laman resmi Bursa Efek Indonesia.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

Ada 436 Populasi yangdigunakan pada penelitian yaitu Perusahaan Syariah

yang di Daftar Efek Syariah sesuai dengan Salinan Keputusan Dewan

Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP- 44/D.04/2020 dan Nomor:

32

KEP- 63/D.04/2020 tentang Daftar Efek Syariah yang dikeluarkan oleh

Otoritas Jasa Keuangan.

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Sampel yang digunakan dari populasi perusahaan syariah yang ada

di Daftar Efek Syariah tahun 2020 adalah Perusahaan Sektor Industri Barang

Konsumsi sebanyak 46 perusahaan Syariah.56

D. Metode dan Penarikan Sampel

Metode penelitian yang digunakan adalah Purposive Sampling yaitu teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan/kriteria tertentu.

Tabel 3.1

Purposive Sampling

No Keterangan Jumlah

1 Perusahaan syariah sesuai dengan Daftar Efek

Syariah yang dikeluarkan Otoritas Jasa

Keuangan

436

2 Perusahaan syariah selain sektor industri

barang konsumsi

(386)

3 Perusahaan syariah industri barang konsumsi

yang konsisten terdaftar pada Daftar Efek

Syariah periode I dan II tahun 2020

(4)

4 Perusahaan syariah industri barang konsumsi

yang tidak listing laporan keuangan tahun 2020

(0)

5 Total Perusahaan syariah industri barang

konsumsi yang terdaftar pada Daftar Efek

Syariah tahun 2020 dan listing laporan

keuangan tahun 2020.

46

56

P.Sinambela, Metodologi Penelitian Kuantitatif. hlm.177

33

Berdasarkan hasil metode Purposive Sampling yang dilakukan

sebelumnya, berikut daftar nama perusahaan syariah yang menjadi sampel

penelitian.

Tabel 3.2

Sampel Penelitian

No

Kode

Saham Nama Penerbit Efek

1 ADES PT. Akasha Wira International Tbk.

2 BTEK PT. Bumi Teknokultura Unggul Tbk.

3 BUDI PT. Budi Starch & Sweetener Tbk.

4 CAMP PT. Campina Ice Cream Industry Tbk.

5 CBMF PT. Cahaya Bintang Medan Tbk.

6 CEKA PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.

7 CINT PT. Chitose Internasional Tbk.

8 CLEO PT. Sariguna Primatirta Tbk.

9 COCO PT. Wahana Interfood Nusantara Tbk.

10 DMND PT. Diamond Food Indonesia Tbk.

11 DVLA PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk.

12 FOOD PT. Sentra Food Indonesia Tbk.

13 GOOD PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk.

14 HOKI PT. Buyung Poetra Sembada Tbk.

15 HRTA PT. Hartadinata Abadi Tbk.

16 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

17 IIKP PT. Inti Agri Resources Tbk.

18 INAF PT. Indofarma Tbk.

19 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

20 KAEF PT. Kimia Farma Tbk.

21 KEJU PT. Mulia Boga Raya Tbk.

22 KICI PT. Kedaung Indah Can Tbk.

23 KINO PT. Kino Indonesia Tbk.

24 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk.

25 KPAS PT. Cottonindo Ariesta Tbk.

26 LMPI PT. Langgeng Makmur Industri Tbk.

27 MBTO PT. Martina Berto Tbk.

28 MERK PT. Merck Tbk.

29 MRAT PT. Mustika Ratu Tbk.

30 MYOR PT. Mayora Indah Tbk.

31 PANI PT. Pratama Abadi Nusa Industri Tbk.

32 PCAR PT. Prima Cakrawala Abadi Tbk.

34

33 PEHA PT. Phapros Tbk.

34 PYFA PT. Pyridam Farma Tbk.

35 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.

36 SCPI PT. Merck Sharp Dohme Pharma Tbk.

37 SIDO PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.

38 SKBM PT. Sekar Bumi Tbk.

39 SKLT PT. Sekar Laut Tbk.

40 SOFA PT. Boston Furniture Industries Tbk.

41 STTP PT. Siantar Top Tbk.

42 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk.

43 TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk.

44 ULTJ PT. Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk.

45 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk.

46 WOOD PT. Integra Indocabinet Tbk.

E. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data yang dilakukan dengan mengolah data yang sudah tersedia

dari Laporan Keuangan kemudian diolah dengan statistik dan dapat digunakan

untuk menjawab rumusan masalah dalam menganalisis bagaimana Pengaruh

Working Capital Turn Over, Likuiditas dan Solvabilitas terhadap perusahaan

sektor industri barang konsumsi dalam Daftar Efek Syariah tahun 2020.

Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Pengolahan

data dengan menggunakan software IBM SPSS Statistik 22 dan Microsoft

Excel 2010. Model analisis linear berganda dalam penelitian ini dirumuskan

sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Keterangan:

Y = Profitabilitas (ROA)

a = Konstanta

b1b2b3b4 = Koefisien Regresi

X1 = Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn over)

X2 = Likuiditas (Current Ratio)

X3 = Solvabilitas (Debt to Assets Ratio)

e = Error term

35

Berikut ini adalah metode yang digunakan dalam menganalisis data pada

penelitian ini:

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk memenuhi asumsi regresi linear

berganda yang digunakan untuk menjawab hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini. Uji asumsi klasik bertujuan untuk memastikan bahwa dalam

model regresi yang digunakan telah terdistribusi secara normal, bebas dari

multikolinieritas, heteroskedastisitas dan juga autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalits digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang

dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi

yang baik adalah yang memiliki nilai residual yan terdistribusi secara normal.

Metode yang digunakan digunakan adalah metode grafik, yaitu dengan

melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot

of regression standardized. Jika titik-titik menyebar sekitar garis dan

mengikuti garis diagonal maka nilai residual tersebut telah terditribusi secara

normal. Uji Statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas

residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S) dengan

kriteria nilai signifikansi > 0,05 maka berdistribusi normal dan nilai

signifikansi ≤ 0,05 maka berdistribusi tidak normal.

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen atau lulus uji

multikolinearitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di

dalam model regresi yaitu dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance

Inflation Factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai dalam untuk

menunjukkan bahwa adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤ 0,10

atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Apabila nilai tolerance diatas 0,10 atau nilai

VIF dibawah 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Apabila nilai tolerance

dibawah 0,10 atau nilai VIF diatas 10 maka terjadi multikolinearitas.

36

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedatisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi

ketidaksamaan varians dari residual antara satu pengamatan dengan

pengamatan yang lain. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas yaitu menggunakan Uji Glejser. Adapun dasar

pengambilan keputusan adalah jika t-hitung < t-tabel dan nilai signifikasi >

0,05 maka data tersebut tidak terjadi heterokedastisitas. 57

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear

ada korelasi antar kesalahan pengganggu (residual) pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi,maka

dinamakan ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi

yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Model regresi yang

baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji yang dapat dilakukan

untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi dapat dilakukan melalui Uji Durbin-

Watson (DW test). Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi

tingkat satu dan mensyaratkan adanya konstanta dalam model regresi dan

tidak ada variabel lag diantara variabel bebas. Untuk dapat dikatakan dalam

suatu model regresi terbebas dari autokorelasi maka nilai dU < d < 4 – dL.58

2. Uji Hipotesis

a. Koefisien Determinasi

Menurut Ghozali Koefisien determinasi (R2) merupakan mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

independen. Nilai yang mendekati satu berarti variabel variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi variabel dependen. Koefisien determinasi dinotasikan dengan R2. Nilai

koefisien determinasi merupakan suatu ukuran yang menunjukkan besar

57

P.Sinambela, Metodologi Penelitian Kuantitatif. hlm. 170. 58

Imam Ghozali and Dwi Ratmono, Analisis Multivariat Dan Ekonometrika Teori,

Konsep Dan Aplikasi Dengan Eviews 8. (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Semarang, 2013), hlm. 137-138.

37

kontribusi dari variabel penjelas terhadap variabel respon. Terdapat kriteria

koefisian determinasi (R2) yang menghubungkan variabel independen dan

variabel dependen, nilai koefisien 0,00 artinya Tidak ada hubungan, 0,00 –

0,25 artinya sangat lemah, 0,25 – 0,50 artinya cukup, 0,50 – 0,75 artinya kuat

sangat kuat, 1 artinya positif dan -1 artinya negatif.

b. Uji t (Parsial)

Dengan menggunakan uji t secara umum digunakan untuk mengetahui

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Yang menjelaskan

bahwa besarnya pengaruh tingkat signifikasi masing-masing variabel

independen dalam mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2013:97).

Terdapat penetapan kriteria pengujian, jika nilai signifikan uji t < (0,05),

dimaksudkan bahwa ada pengaruh secara parsial antara variabel independen

terhadap variabel dependen, maka hipotesis dapat diterima dan jika nilai

signifikan uji t > (0,05), dimaksudkan bahwa tidak ada pengaruh secara parsial

antara variabel independen terhadap variabel dependen, maka hipotesis

ditolak. Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel

independen lainnya konstan. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai

berikut:

1) Perumusan hipotesis

Ha1 = Perputaran modal kerja, Likuiditas (Current Ratio), dan Solvabilitas

(Debt to Assets Ratio) berpengaruh terhadap Profitabilitas (Return On Assets).

Ha2 = Likuiditas (Current Ratio) berpengaruh terhadap Profitabilitas (Return

On Assets).

Ha3 = Solvabilitas (Debt to Assets Ratio) berpengaruh terhadap Profitabilitas

(Return On Assets).

2) Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 5% atau 0,05 untuk menguji

apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak.

3) Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis:

Jika P-Value > 0,05 = menerima H0 dan menolak Ha

Jika P-Value < 0,05 = menolak H0 dan menerima Ha

38

4) Pengambilan keputusan

c. Uji F (Simultan)

Untuk mengukur keseluruhan variabel bebas (independen) yang dimasukan ke

dalam model memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel (dependen)

dengan menggunakan uji F dalam. Uji F dalam penelitian ini guna menguji

kelayakan model regresi, apakah model regresi layak untuk dilakukan

penelitian selanjutnya. Dasar pengambilan keputusan dalam uji F, apabila nilai

signifikan < 0,05, maka model regresi layak untuk dilakukan penelitian

selanjutnya dan apabila nilai signifikan > 0,05, maka model regresi tidak layak

untuk dilakukan penelitian selanjutnya. Uji F (uji simultan) pada dasarnya

menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam

model mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap

independen.59

59

Imam Ghozali, Ghozali, Imam. Analisis Multivariat Dan Ekonometrika : Teori, Konsep

Dan Aplikasi Dengan EViews 10. 2 Ed. (Semarang: Badan Penerbit Universtas, 2018), hlm. 57.

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

1. Perusahaan Syari’ah Sektor Industri Barang Konsumsi

Sektor Industri Barang Konsumsi (Consumer Goods Industry) adalah

industri pengolahan yang mengubah bahan dasar atau setengah jadi menjadi

barang jadi yang umumnya dapat dikonsumsi oleh pribadi maupun rumah

tangga. Adapun Daftar Efek Syariah adalah kumpulan Efek Syariah, yang

ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atau diterbitkan oleh pihak Penerbit

Daftar Efek Syariah.60

Efek syariah adalah objek transaksi mabi’yang

merupakan produk investasi yang memenuhi prinsip islam dan dapat

diperjualbelikan dipasar modal syariah. Berdasarkan Islamic Capital Market

Fact Finding Report yang merupakan hasil IOSCO (International

Organizations of Securities Commisions) pada tahun 2004 prinsip-prinsip

dasar islam yang utama di pasar modal terdiri atas pelarangan riba, gharar,

judi (maysir), dan pelarangan barang yang tidak halal.61

2. PT. Akasha Wira Interntional Tbk (ADES)

PT. Akasha Wira Interntional Tbk (ADES) didirikan pada tahun 1985 yang

bergerak dibidang Industri air kemasan, Industri kosmetik, Industri sabun dan

bahan pembersih keperluan rumah tangga, Industri minuman ringan susu

kedelai, Distribusi produk kosmetika Profesional merk Wella and Clairol di

Indonesia. Alamat PT. Akasha Wira Interntional Tbk terletak di Perkantoran

Hijau Arkadia Tower C Lantai 15 Jalan Letjen. TB. Simatupang Kav. 88,

Jakarta 12520. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak

1.89 kali, Current Ratio sebanyak 2.97 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak

27%, dan Return on Asset sebanyak 14%.62

60

Lusiana Aryani, Ambok Pangiuk, and Mellya Embun Baining, “Pengaruh Perputaran Kas,

Persediaan Dan Total Aktiva Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Syariah Di Daftar Efek

Syariah” (PhD Thesis, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2021).hlm.3. 61

Abdalloh, Pasar Modal Syariah, 21. 62

“ADES_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

40

3. PT. Bumi Teknokultura Unggul Tbk. (BTEK)

PT. Bumi Teknokultura Unggul Tbk. (BTEK) didirikan pada tahun 2001

yang bergerak dibidang Industri Pengolahan Biji Kakao. Adapun produk dan

jasa yang dihasilkan berupa lemak kakao, padatan kakao dan bubuk kakao.

PT. Bumi Teknokultura Unggul Tbk berlokasi di Rukan Komplek Permata

Senayan Blok E No 38 Jl. Tentara Pelajar-Jakarta Selatan 12210. Pada tahun

2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak -6.47 kali, Current Ratio

sebanyak 0.52 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 61% dan Return on Assets

sebanyak 12%.63

4. PT. Budi Starch & Sweetener Tbk. (BUDI)

PT. Budi Starch & Sweetener Tbk didirikan pada tahun 1979. Saat ini

Perusahaan bergerak dalam pembuatan dan penjualan produk yang berbahan

baku singkong yaitu tepung tapioka, sweeteners (glukosa, fruktosa, dan

maltodextrin), karung plastik, asam sulfat dan bahan-bahan kimia lainnya.

Alamat Kantor : Wisma Budi Lt. 8-9 Pusat Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-6

Jakarta 12940. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak

17.46 kali, Current Ratio sebanyak 1.14 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak

55%, dan Return on Assets sebanyak 2%.64

5. PT. Campina Ice Cream Industry Tbk. (CAMP)

PT. Campina Ice Cream Industry Tbk. didirikan sejak tahun 1972.

Kegiatan usaha utama Perseroan adalah industri pengolahan dan perdagangan

yang terdiri dari Industri pengolahan es krim (mencakup usaha pembuatan

berbagai macam es krim yang bahan utamanya dari susu) dan Industri

pengolahan es sejenisnya (mencakup usaha pembuatan berbagai macam es

yang bahan utamanya bukan dari susu). Kantor pusat dan pabrik Perseroan

berdiri diatas tanah milik Perseroan yang terletak di Jalan Rungkut Industri II

No 15-17, Surabaya. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over

63

“BTEK_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 64

“BUDI_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

41

sebanyak 1,38 kali, Current Ratio sebanyak 13.27 kali, Debt to Asset Ratio

sebanyak 12% dan Return on Assets sebanyak 4%.65

6. PT. Cahaya Bintang Medan Tbk. (CBMF)

PT Cahaya Bintang Medan Tbk (Perseroan) didirikan pada tahun 2012 dan

menjalankan usaha di bidang industry pengolahan yaitu Industri Furniture dari

Kayu, Industri Furniture dari Rotan atau Bambu, Industri Furniture dari

Plastik, Industri Furniture dari Logam. Serta Perdagangan Besar dan Eceran

yaitu Perdagangan Besar Peralatan Dan Perlengkapan Rumah Tangga,

Perdagangan Eceran Furniture. Kantor PT. Cahaya Bintang Medan Tbk berada

di Jl. Pertahanan No. 111 Desa Patumbak, Deli Serdang Sumatera Utara,

Indonesia 20361. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak

0.79 kali, Current Ratio sebanyak 2.07 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak

28% dan Return on Assets sebanyak 2%.66

7. PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. (CEKA)

PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1968, merupakan

suatu perseroan terbatas yang bergerak di bidang industri pengolahan minyak

nabati dan minyak nabati spesialitas yang digunakan untuk industri makanan

dan minuman. Produk yang dihasilkan yaitu minyak kelapa sawit beserta

produk-produk turunannya, minyak tengkawang dan minyak nabati

spesialitas. Selain itu Perusahaan juga bergerak dalam usaha bidang

perdagangan lokal, ekspor, impor; perdagangan hasil bumi, hasil hutan;

melakukan perdagangan barang-barang keperluan sehari-hari; bertindak

sebagai grosir, distributor, leveransir, eceran dan lainya. PT Wilmar Cahaya

Indonesia Tbk berlokasi di Jl. Industri Selatan 3 Jababeka Tahap II GG No. 1

Pasirsari Cikarang Selatan Kab. Bekasi, Jawa Barat – 17532 Indonesia. Pada

tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 3.65 kali, Current

Ratio sebanyak 4.66 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 20% dan Return on

Assets sebanyak 12%.67

65

“CAMP_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 66

“CBMF_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 67

“CEKA_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

42

8. PT. Chitose Internasional Tbk.(CINT)

PT. Chitose Internasional Tbk berdiri sejak tahun 1978. Perseroan

menjalankan kegiatan usaha produksi dan perdagangan furnitur. Produk-

produk yang dihasilkan oleh perseroan dipasarkan dengan menggunakan

merek-merek ternama, yaitu Chitose, ZAO, Dragon, C-PRO, dan Okumara.

Alamat Kantor Pusat PT. Chitose Internasional Tbk berada di .Jl. Industri III

No. 5, Utama Cimahi, 40533-Jawa Barat. Pada tahun 2020 rasio Working

Capital Turn Over sebanyak 2.34 kali, Current Ratio sebanyak 2.49 kali, Debt

to Asset Ratio sebanyak 23% dan Return on Assets sebanyak 0%.68

9. PT. Sariguna Primatirta Tbk.(CLEO)

PT. Sariguna Primatirta Tbk didirikan sejak tahun 1988. Kegiatan usaha

utama perseroan adalah sebagai produsen Air Minum Dalam Kemasan

(AMDK) dengan nama produk Cleo. Kantor pusat PT. Sariguna Primatirta

Tbk berada di Jl. Raya A Yani No. 41-43 Komplek Central Square Blok C-1

Gedangan, Sidoarjo 61254. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over

sebanyak 9.12 kali, Current Ratio sebanyak 1.72 kali, Debt to Asset Ratio

sebanyak 32% dan Return on Assets sebanyak 10%.69

10. PT. Wahana Interfood Nusantara Tbk.(COCO)

PT Wahana Interfood Nusantara Tbk. berdiri sejak tahun 2006. Kegiatan

utama perseroan bergerak dibidang usaha industri pengolahan Cocoa &

Cokelat. Produk yang dihasilkan dikenal dengan merek dagang SCHOKO.

Adapun produk yang dipasarkan terdiri dari Kakao Bubuk Schoko,

Couverture, Selai dan Isian, dan Compound. Kantor utama PT Wahana

Interfood Nusantara Tbk berada di Jl. Dadali No 16 Bandung. Pada tahun

2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 6.41 kali, Current Ratio

sebanyak 1.2 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 58% dan Return on Assets

sebanyak 1%.70

68

“CINT_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 69

“CLEO_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 70

“COCO_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

43

11. PT. Diamond Food Indonesia Tbk.(DMND)

PT Diamond Food Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1995. Perseoran

bergerak di bidang Industri dan distribusi produk makanan & minuman

melalui entitas anak dan jasa konsultasi manajemen. Produk utama berupa

susu, jus, daging olahan, keju, coklat, yogurt, es krim, dressing, bakery dan

lain-lain. PT Diamond Food Indonesia Tbk berlokasi di TCC Batavia Tower

One, lantai 15 | 15th floor, unit 03 & 05 Jl. KH Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta

Pusa. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 2.21 kali,

Current Ratio sebanyak 4.36 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 18% dan

Return on Assets sebanyak 4%.71

12. PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk.(DVLA)

PT Darya-Varia Laboratoria adalah perusahaan industri farmasi PMDN

(Penanaman Modal Dalam Negeri) yang berdiri pada 1976. Alamat kantor

pusat South Quarter, Tower C Lantai 18-19 Jl. R.A. Kartini Kav. 8, Jakarta

12430, Indonesia. Perseroan bergerak dalam bidang :

a) industri produk farmasi untuk manusia, obat tradisional, bahan farmasi,

bahan baku obat tradisional, kimia dasar anorganik, kimia dasar organik,

peralatan untuk operasi, perawatan kedokteran dan kedokteran gigi,

peralatan kedokteran dan kedokteran gigi, perlengkapan orthopaedic,

prosthetic, kaca mata, alat laboratorium, farmasi dan kesehatan dari kaca,

kosmetik.

b) Perdagangan besar farmasi, obat tradisional, bahan dan barang kimia

dasar, alat laboratorium, kosmetik.

c) Jasa pengujian laboratorium, aktivitas pelayanan penunjang kesehatan,

penelitian dan pengembangan, jasa inspeksi periodik, aktivitas poliklinik

swasta, rumah sakit swasta, rumah sakit lainnya.

Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 2.17 kali,

Current Ratio sebanyak 2.52 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 33% dan

Return on Assets sebanyak 8%.72

71

“DMND_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 72

“DVLA_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

44

13. PT. Sentra Food Indonesia Tbk.(FOOD)

PT Sentra Food Indonesia Tbk berdiri sejak tahun 2004. Perseroan

melaksanakan kegiatan usaha di bidang pengolahan makanan dan minuman

melalui dua entitas anak, yaitu PT Kemang Food Industries dan PT SAP

Beverages Indonesia. Kantor utama berlokasi di Gedung Equity Tower Lt.29

Unit E, SCBD LOT.9 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta Selatan. Pada

tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak -9.31 kali, Current

Ratio sebanyak 0.75 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 50% dan Return on

Assets sebanyak -15%.73

14. PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk.(GOOD)

PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk berdiri sejak tahun 1994 dan

bergerak dibidang perdagangan dan perindustrian. Saat ini Perseroan

memproduksi dan menjual produk makanan dan minuman di bawah lima

merek yaitu Garuda, Gery, Chocolatos, Clevo, dan Leo yang meliputi produk-

produk biskuit, kacang, pilus (camilan goreng tradisional terbuat dari tepung

beras atau tapioka), keripik, confectionery, minuman susu dan minuman

cokelat. Berlokasi di Jl. Bintaro Raya No. 10A Jakarta Selatan 12240. Pada

tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 7.77 kali, Current

Ratio sebanyak 1.75 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 56% dan Return on

Assets sebanyak 4%.74

15. PT. Buyung Poetra Sembada Tbk.(HOKI)

PT Buyung Poetra Sembada Tbk (“Entitas Induk”) didirikan berdasarkan

Akta Notaris No. 46 pada tanggal 16 September 2003. Kegiatan operasi

Entitas Induk adalah bergerak dalam bidang perdagangan beras. Entitas Induk

berdomisili di Jakarta dengan kantor berlokasi di Pasar Induk Beras Cipinang

Blok K No. 17, Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, Jakarta

Timur. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 5 kali,

73

“FOOD_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 74

“GOOD_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

45

Current Ratio sebanyak 2.24 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 27% dan

Return on Assets sebanyak 4%.75

16. PT. Hartadinata Abadi Tbk.(HRTA)

PT Hartadinata Abadi Tbk didirikan tahun 2004 dengan kegiatan usaha

berupa industri manufaktur dan perdagangan perhiasan emas. Kantor utama

berada di Jl. Kopo Sayati No. 165 Bandung, Jawa Barat, Indonesia, 40228.

Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 1.68 kali,

Current Ratio sebanyak 12.76 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 52% dan

Return on Assets sebanyak 6%.76

17. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.(ICBP)

PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk didirikan sejak tahun 2009.

Kegiatan usaha yang dijalankan oleh Perseroan meliputi produksi mi dan

bumbu penyedap, produk makanan kuliner, makanan ringan, nutrisi dan

makanan khusus, minuman non-alkohol, kemasan, perdagangan, jasa

konsultasi manajemen, serta penelitian dan pengembangan. Adapun produk

Indofood CBP yang terkenal adalah mie (Indomie, Sarimi, Pop Mie,

Supermie, Sakura, produk susu (Indomilk, Enak, Tiga Sapi, Milkuat, Orchid

Butter), snack (Chitato, Qtela, Jetz, Chiki), Bumbu penyedap (Indofood Racik,

Kecap Manis, Sambal Indofood, Bumbu Spesial), Minuman (Ichi Ocha, Club,

Coco Bit), Makanan special bernutrisi (Promina, Sun Govit, Gowell). Alamat

kantor pusat PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk berada di Sudirman

Plaza, Indofood Tower, Jl.Jendral Sudirman Kav. 76-78 Jakarta, Indonesia.

Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 4.04 kali,

Current Ratio sebanyak 2.26 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 51% dan

Return on Assets sebanyak 7%.77

18. PT. Inti Agri Resources Tbk.(IIKP)

PT. Inti Agri Resources Tbk didirikan sejak tahun 1999. Perseroan

bergerak dibidang Penangkaran ikan hias, khususnya ikan arowana. Kantor

pusat terletak di Puri Britania Blok T7, No. B27-29, Kembangan Selatan,

75

“HOKI_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 76

“HRTA_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 77

“ICBP_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

46

Kembangan, Jakarta Barat 11610-Indonesia. Pada tahun 2020 rasio Working

Capital Turn Over sebanyak 0.16 kali, Current Ratio sebanyak 98.63 kali,

Debt to Asset Ratio sebanyak 7% dan Return on Assets sebanyak -12%.78

19. PT. Indofarma Tbk.(INAF)

PT. Indofarma Tbk didirikan sejak tahun 1918. Perseroan merupakan

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki kegiatan usaha utama

dibidang Industri Farmasi dan terbagi dalam lima segmen yaitu Segmen Usaha

Obat, Segmen Usaha Makanan Kesehatan, Segmen Usaha Alat Kesehatan,

Segmen Usaha Reagensia, Segmen Usaha Lain-lain. PT. Indofarma Tbk

berlokasi di Jalan Indofarma No. 1 - Cikarang Barat 17530, Indonesia. Pada

tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 5.78 kali, Current

Ratio sebanyak 1.36 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 75% dan Return on

Assets sebanyak 0%.79

20. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.(INDF)

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan sejak tahun 1990 merupakan

produsen berbagai makanan dan minuman dengan berbagai produk Mie

instant, Es krim, makanan ringan, biskuit, tepung terigu, sirup, susu, minyak

goren dan pasta. Kantor utama terletak di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Jl.

Jendral Sudirman Kav.76-78 Jakarta, Indonesia. Pada tahun 2020 rasio

Working Capital Turn Over sebanyak 7.83 kali, Current Ratio sebanyak 1.37

kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 51% dan Return on Assets sebanyak 5%.80

21. PT. Kimia Farma Tbk.(KAEF)

PT Kimia Farma Tbk berdiri pada tahun 1971 yang berbentuk Badan

Usaha Milik Negara (BUMN). PT Kimia Farma Tbk menjalankan bisnis

dibidang Pertambangan Yodium Industri Minyak Mentah dan Minyak

Nabati.yang terbagi menjadi Industri Kimia Dasar Anorganik Lainnya,

Industri Kosmetika Termasuk Pasta Gigi, Industri Produk Farmasi untuk

Manusia, Industri Produk Obat Tradisional, Perdagangan Besar Coklat, Gula

dan Kembang Gula, Perdagangan Besar Minuman Non Alkohol Bukan Susu,

78

“IIKP_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 79

“INAF_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 80

“INDF_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

47

Perdagangan Besar Makanan dan Minuman Lainnya, Perdagangan Besar

Farmasi, Perdagangan Besar Obat Tradisional,Perdagangan Besar Kosmetika,

Perdagangan Besar Bahan dan Barang Kimia Dasar, Perdagangan Besar Alat

Laboratorium dan Farmasi Kedokteran, Penyediaan Akomodasi Jangka

Pendek Lainnya. Kantor utama PT Kimia Farma Tbk berada di Jl. Veteran No.

9 Gambir Jakarta Pusat 10110 DKI Jakarta, Indonesia. Pada tahun 2020 rasio

Working Capital Turn Over sebanyak -14.42 kali, Current Ratio sebanyak 0.9

kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 60% dan Return on Assets sebanyak 0%.81

22. PT. Mulia Boga Raya Tbk.(KEJU)

PT Mulia Boga Raya Tbk didirikan sejak tahun 2006.Perseroan bergerak

dibidang industri pengolahan produk susu dan produk dari bukan susu lainnya.

Dikenal dengan merk Prochiz yang tersedia dalam berbagai varian dan ukuran.

Alamat PT Mulia Boga Raya Tbk berada di kawasan Bekasi International

Industrial Estate Jl. Inti Raya II, Blok C.7 No. 5-A, Cibatu Cikarang Selatan –

Bekasi. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 2.97kali,

Current Ratio sebanyak 2.54 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 35% dan

Return on Assets sebanyak 18%.82

23. PT. Kedaung Indah Can Tbk.(KICI)

PT. Kedaung Indah Can Tbk didirikan sejak tahun 1974 bergerak di

bidang Industri pembuatan peralatan rumah tangga yang berpusat di Jl . Raya

Rungkut 15 – 17, Surabaya 60293, Indonesia. Pada tahun 2020 rasio Working

Capital Turn Over sebanyak 1 kali, Current Ratio sebanyak 7.83 kali, Debt to

Asset Ratio sebanyak 49% dan Return on Assets sebanyak 0%.83

24. PT. Kino Indonesia Tbk.(KINO)

PT Kino Indonesia Tbk didirikan sejak tahun 1991. Perseroan bergerak

dalam bidang industri makanan, minuman, obat-obatan, dan kosmetik.

Adapun produk dari PT Kino Indonesia Tbk banyak dikenali masyarakat

dengan merk Ellips, Sasha, Samantha, Eskulin, B&B Kids, Eskulin Kids, Kino

Candy, Hi-Chew, Chew-Chew Ball, Segar Sari, Cap Kaki Tiga, cap Panda,

81

“KAEF_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 82

“KEJU_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 83

“KICI_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

48

Panther, Balsam, Obat Sakit Kepala, dan Obat Batuk Madu. Kantor pusat PT

Kino Indonesia Tbk berlokasi di Jl. Cibolerang No. 203 Kav. 03 Margasuka,

Babakan Ciparay Kota Bandung, 40225 Jawa Barat. Pada tahun 2020 rasio

Working Capital Turn Over sebanyak 9.68kali, Current Ratio sebanyak 1.19

kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 51% dan Return on Assets sebanyak 2%.84

25. PT. Kalbe Farma Tbk.(KLBF)

PT Kalbe Farma Tbk didirikan pada tahun1966 bergerak dibidang

Industri Pengolahan, Aktivitas Profesional, Ilmiah, Teknis, dan Usaha

Penunjang. PT Kalbe Farma Tbkterbagi dalam empat divisi usaha yaitu Divisi

obat resep, divisi produk kesehatan, divisi nutrisi, serta divisi distribusi &

logistik.Ke empat divisi usaha ini mengelola portofolio produk obat resep dan

obat OTC yang komprehensif, minuman energi, produk-produk nutrisi dan

alat-alat kesehatan. Kantor pusat PT Kalbe Farma Tbk berada di Gedung

KALBE Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4 Cempaka Putih, Jakarta 10510

Indonesia. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 2.33

kali, Current Ratio sebanyak 4.12 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 19% dan

Return on Assets sebanyak 12%.85

26. PT. Cottonindo Ariesta Tbk.(KPAS)

PT. Cottonindo Ariesta Tbk. berdiri sejak tahun1993. Perusahaan

bergerak di bidang pembuatan kapas kecantikan dan merupakan pelopor

industri kapas kecantikan dari produk hulu sampai dengan produk hilir.

Produk hulu seperti bleach cotton, spunlace, yang sudah dapat dijual kepada

konsumen pabrikan lainnya untuk dibuat menjadi produk kapas jadi oleh

mereka. Sedangkan produk kapas hilir, sperti cotton bud, facial cotton, cotton

roll, dst. dijual untuk pasar dalam negeri untuk konsumen akhir Indonesia.

Kantor pusat PT. Cottonindo Ariesta Tbk berada di Jl. Raya Cipendeuy No.

414,Desa Karang Mukti, Kecamatan Cipendeuy, Kabupaten Subang, Jawa

Barat, Indonesia. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak

84

“KINO_Annual Report_2017.Pdf,” n.d. 85

“KLBF_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

49

3.92 kali, Current Ratio sebanyak 1.33 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak

42% dan Return on Assets sebanyak -2%.86

27. PT. Langgeng Makmur Industri Tbk.(LMPI)

PT Langgeng Makmur Industri Tbk didirikan pada tahun 1976. Perseroan

bergerak dibidang Industri Produksi Peralatan dapur dari aluminium, Peralatan

rumah tangga plastic, Peralatan masak aluminium dengan lapisan anti lengket,

Pipa, fitting dan profi. Kantor utama PT Langgeng Makmur Industri Tbk

berada di Jl. Letjen Sutoyo 256, Waru - Sidoarjo 61256, Jawa Timur,

Indonesia. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 10.12

kali, Current Ratio sebanyak 1.12 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 65% dan

Return on Assets sebanyak -6%.87

28. PT. Martina Berto Tbk.(MBTO)

PT. Martina Berto Tbk didirikan pada tahun1977. Perseroan membagi

produk-produk yang dimilikinya berdasarkan kategori produk, yaitu: colour

cosmetic, skin care, body care, hair care, jamu (obat tradisional).

Berkedudukan di Jakarta, Jl Pulo Kambing II no.1, Kawasan Industri

Pulogadung, Jakarta Timur -13930, Indonesia. Pada tahun 2020 rasio Working

Capital Turn Over sebanyak -2.62 kali, Current Ratio sebanyak 0.62kali, Debt

to Asset Ratio sebanyak 40% dan Return on Assets sebanyak -21%.88

29. PT. Merck Tbk.(MERK)

PT. Merck Tbk didirikan pada tahun 1970. Perseroan bergerak di bidang

industri farmasi dan perdagangan. Grup Merck di Indonesia terdiri dari tiga

sektor usaha: Healthcare, Life Science dan Performance Materials. Kantor

pusat PT Merck berlokasi di Jl. TB Simatupang No.8 Pasar Rebo, Jakarta

Timur 13760. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak

1.59 kali, Current Ratio sebanyak 2.55 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak

34% dan Return on Assets sebanyak 8%.89

86

“KPAS_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 87

“LMPI_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 88

“MBTO_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 89

“MERK_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

50

30. PT. Mustika Ratu Tbk.(MRAT)

PT. Mustika Ratu Tbk didirikan pada tahun 1978 dan bergerak dibidang

produksi dan perdagangan kosmetik, perawatan tubuh & jamu tradisional

berbasis teknologi dan kegiatan usaha lain yang berkaitan. Kantor pusat PT.

Mustika Ratu Tbk berada di Jl. Gatot Subroto Kav. 74-75, Jakarta 12870. Pada

tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 1.34 kali, Current

Ratio sebanyak 2.21 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 39% dan Return on

Assets sebanyak -1%.90

31. PT. Mayora Indah Tbk.(MYOR)

PT. Mayora Indah Tbk didirikan pada tahun1977. Kegiatan utama

perseroan, yaitu dibidang pengolahan makanan dan minuman. Produk-produk

hasil inovasi Perseroan diantaranya : Permen Kopiko, Astor, beng beng,

Choki-choki, pelopor Energen, Kopi Torabika Duo dan Duo Susu, Kopiko

Brown Coffee, Torabika Creamy Latte. Kantor utama PT. Mayora Indah Tbk

berlokasi di Gedung Mayora lantai 8, Jl. Tomang Raya 21-23 Jakarta Barat.

Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 2.61 kali,

Current Ratio sebanyak 3.69 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 43% dan

Return on Assets sebanyak 11%.91

32. PT. Pratama Abadi Nusa Industri Tbk.(PANI)

PT. Pratama Abadi Nusa Industri, Tbk mulai berdiri sekaligus beroperasi

secara komersial dalam pembuatan kemasan kaleng pada tahun 2000.

Perseroan adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri dan

perdagangan kemasan kaleng yang meliputi pembuatan kaleng blek yang

digunakan sebagai kemasan lem, tinta dan minyak. Perseroan melalui entitas

anak melakukan usaha di bidang Industri kamar pendingin (cold storage),

industri pengepakan (packing), pengolahan hasil perikanan, processing

pembekuan makanan, produk yang dihasilkan berupa frozen shrimp, frozen

octopus, frozen fish. Kantor pusat perseroan beradadi Jl Aria Jaya Santika

No.33 RT.001/001 Desa Pasir Bolang. Pada tahun 2020 rasio Working Capital

90

“MRAT_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 91

“MYOR_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

51

Turn Over sebanyak 5.66 kali, Current Ratio sebanyak 1.79 kali, Debt to Asset

Ratio sebanyak 59% dan Return on Assets sebanyak 0%.92

33. PT. Prima Cakrawala Abadi Tbk.(PCAR)

PT. Prima Cakrawala Abadi Tbk didirikan pada tahun 2014. Perseroan

bergerak dibidang Pengolahan distribusi hasil perikanan (rajungan) dan

industri pengolahan hasil perikanan (coldstorage). Perseroan juga berusaha

dalam bidang pembangunan, perdagangan, perindustrian, pengangkutan darat,

perbengkelan, percetakan, pertanian, perikanan, peternakan, jasa dan

konsultasi. Kantor utama PT. Prima Cakrawala Abadi Tbk berada di Jl. Krt.

Wongsonegoro No.39, Wonosari, Ngaliyan, Semarang 50186, Jawa Tengah.

Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 1.09 kali,

Current Ratio sebanyak 2.97 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 38% dan

Return on Assets sebanyak -15%.93

34. PT. Phapros Tbk.(PEHA)

PT. Phapros Tbk. 1954 ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah

melakukan usaha di bidang industri bahan kimia dan barang dari kimia,

industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional, industri alat ukur dan

alat uji ukur khusus industri farmasi, alat kesehatan dan industri kimia,

industri peralatan iradiasi elektromedikal dan elektroterapi khusus industri

farmasi, alat kesehatan dan industri kimia, industri peralatan kedokteran dan

kedokteran gigi serta perlengkapannya, perdagangan besar farmasi, produk

obat kimia, dan obat tradisional, industri makanan, minuman, kosmetik, jasa

pengujian laboratorium dan kalibrasi, ekspor, impor. Kantor utama PT.

Phapros Tbk. berada di jln Menara rajawali lt. 17 jl. Dr. Ide Anak Agung Gde

Agung Kuningan, jakarta selatan 12950. Pada tahun 2020 rasio Working

Capital Turn Over sebanyak -16.39 kali, Current Ratio sebanyak 0.94 kali,

Debt to Asset Ratio sebanyak 61% dan Return on Assets sebanyak 3%.94

92

“PANI_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 93

“PCAR_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 94

“PEHA_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

52

35. PT. Pyridam Farma Tbk.(PYFA)

PT. Pyridam Farma Tbk. didirikan pada tahun 1976. Persereon bergerak

dibidang usaha Industri Sabun dan Bahan Pembersih Keperluan Rumah

Tangga, Industri Bahan Farmasi, Industri Produk Farmasi Untuk Manusia,

Industri Produk Farmasi Untuk Hewan, Industri Produk Obat Tradisional,

Industri Kosmetik Termasuk Pasta Gigi, Industri Alat-Alat Laboratorium,

Farmasi dan Kesehatan Dari Kaca, Perdagangan Besar Alat Laboratorium,

Farmasi dan Kedokteran, Perdagangan Besar Farmasi, Perdagangan Besar

Obat Tradisional, Perdagangan Besar Kosmetik, dan Jasa Pengujian

Laboratorium. Kantor utama PT. Pyridam Farma Tbk berada di Sinarmas

MSIG Tower Lantai 12 Jl. Jend Sudirman No. Kav. 21, RT 10/ RW 01,

Kuningan, Karet Jakarta Selatan 12920, Indonesia. Pada tahun 2020 rasio

Working Capital Turn Over sebanyak 3.28 kali, Current Ratio sebanyak

2.89kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 31% dan Return on Assets sebanyak

10%.95

36. PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.(ROTI)

PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. didirikan pada tahun 1995. Kegiatan

utama perseroan bergerak dibidang pabrikasi, penjualan dan distribusi roti dan

minuman ringan. Produk yang dipasarkan berupa Roti Tawar, Roti Manis, dan

Kue dengan merk Sari Roti. Kantor pusat PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk

berada kawasan Industri MM2100 Jl. Selayar Blok A9 Cikarang Barat, Bekasi

Jawa Barat 17530. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over

sebanyak 2.81 kali, Current Ratio sebanyak 3.83 kali, Debt to Asset Ratio

sebanyak 28% dan Return on Assets sebanyak 4%.96

37. PT Organon Pharma Indonesia, Tbk.(SCPI)

PT Organon Pharma Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1967. Perseroan

bergerak dibidang berusaha dalam industri farmasi berupa pembuatan,

pengemasan dan pengembangan produk farmasi untuk manusia dan hewan,

produk kebersihan, kosmetik, keperluan rumah-tangga dan sejenisnya. Kantor

95

“PYFA_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 96

“ROTI_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

53

pusat PT Organon Pharma Indonesia Tbk berada di Wisma BNI 46, 27th Floor

Jl. Jend Sudirman Kav 1 Jakarta Pusat 10220. Pada tahun 2020 rasio Working

Capital Turn Over sebanyak 7.77 kali, Current Ratio sebanyak 1.5 kali, Debt

to Asset Ratio sebanyak 48% dan Return on Assets sebanyak 14%.97

38. PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.(SIDO)

PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. didirikan pada tahun

1951. Bergerak dalam bidang perindustrian jamu dan farmasi, perdagangan,

pengangkutan darat, jasa, dan pertanian. Kantor Pusat perseroan berlokasi di

Office Sido Muncul Lantai 1, Gedung Hotel Tentrem Jl. Gajahmada No. 123,

Semarang 50134, Indonesia. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn

Over sebanyak 2.24 kali, Current Ratio sebanyak 3.66 kali, Debt to Asset

Ratio sebanyak 16% dan Return on Assets sebanyak 24%.98

39. PT. Sekar Bumi Tbk.(SKBM)

Sekar Bumi didirikan pada tahun 1973 merupakan salah satu pelopor di

bidang pengolahan udang beku di Indonesia. Produk-produk makanan olahan

beku diantaranya berbagai variasi produk dimsum, bakso ikan dan sapi, udang

tempura dan sosis. Kantor utama perseroan berokasi di Plaza Asia Fl. 21 Jl.

Jend. Sudirman Kav. 59 South Jakarta – 12190 DKI Jakarta, Indonesia. Pada

tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 12.52 kali, Current

Ratio sebanyak 1.36 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 46% dan Return

on Assets sebanyak 0%.99

40. PT. Sekar Laut Tbk.(SKLT)

Perusahaan memulai industri rumah tangga di bidang perdagangan dan

produk kelautan sejak tahun 1966. PT Sekar Laut Tbk merupakan perusahaan

yang bergerak di bidang industri, pertanian, perdagangan dan pembangunan,

khususnya dalam industri di sektor manufaktur, untuk sub sektor makanan dan

minuman. Produk-produk yang dihasilkan adalah: kerupuk, saos, sambal,

bumbu masak. Perusahaan memulai industri rumah tangga di bidang

perdagangan dan produk kelautan sejak tahun 1966, produk perusahaan

97

“SCPI_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 98

“SIDO_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 99

“SKBM_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

54

dipasarkan dengan merk “FINNA”. Kantor pusat perseroan berada di Jl. Raya

Darmo 23-25. Surabaya 60265, Jawa Timur. Pada tahun 2020 rasio Working

Capital Turn Over sebanyak 9.45 kali, Current Ratio sebanyak 1.54 kali, Debt

to Asset Ratio sebanyak 47% dan Return on Assets sebanyak 5%.100

41. PT. Boston Furniture Industries Tbk.(SOFA)

Berdiri sejak tahun 2012, PT Boston Furniture Industries Tbk

(“Perseroan”), bergerak dalam bidang industri furniture berbahan kayu dan

logam untuk kebutuhan rumah tangga dan perkantoran dengan berbagai jenis

produk dan varian. Kegiatan Usaha penunjang Perseroan, meliputi

Perdagangan eceran furniture, Perdagangan eceran peralatan dan perlengkapan

rumah tangga lainnya, Perdagangan besar atas dasar balas jasa (fee) atau

kontrak, Dekorasi interior, Aktivitas perancangan khusus, Aktivitas

professional ilmiah dan teknis lainnya yang tidak diklasifikasikan di tempat

lain, Reparasi furnitur dan perlengkapan rumah, Aktivitas perusahaan holding.

Alamat kantor pusat perusahaan berlokasi di Kawasan Industri Millenium,

Jalan Milenium 15 Blok I-2 No. 5A, Kecamatan Panongan, Kabupaten

Tangerang, Banten 15710, Indonesia. Pada tahun 2020 rasio Working Capital

Turn Over sebanyak 1 kali, Current Ratio sebanyak 2.38 kali, Debt to Asset

Ratio sebanyak 32% dan Return on Assets sebanyak 0%.101

42. PT. Siantar Top Tbk.(STTP)

PT. Siantar Top Tbk didirikan pada tahun 1972. Perseroan pada saat ini

memproduksi berbagai jenis makanan ringan seperti kerupuk (cracker), mie

(noodle) dan permen (candy), Biskuit dan wafer. Kantor utama perseroan

berlokasi di Jl. Tambak Sawah 21-23, Waru, Sidoarjo 61256. Pada tahun 2020

rasio Working Capital Turn Over sebanyak 4.37 kali, Current Ratio sebanyak

2.41 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 22% dan Return on Assets sebanyak

18%.102

100

“SKLT_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 101

“SOFA _Annual_Report_2020.Pdf,” n.d. 102

“STTP_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

55

43. PT. Mandom Indonesia Tbk.(TCID)

PT. Mandom Indonesia Tbk didirikan padatahun 1969. Perseroan

menjalankan kegiatan usaha dalam bidang industri bahan kimia dan barang

dari bahan kimia yaitu Industri kosmetik, termasuk pasta gigi, Industri sabun

dan bahan pembersih keperluan rumah tangga, kemudian dalam bidang

industri karet, barang dari karet dan platik, yaituindustri barang dari plastik

untuk pengemasan, selanjutnya menjalankan usaha dalam bidang perdagangan

besar kosmetik, yang mencakup usaha perdagangan besar kosmetik, seperti

parfum, sabun, dan bedak. Lokasi perseroan berada di wisma 46 BNI, suite

7.01 Jl. Jend.Sudirman Kav 1, Jakarta 10220. Pada tahun 2020 rasio Working

Capital Turn Over sebanyak 1.64 kali, Current Ratio sebanyak 10.25 kali,

Debt to Asset Ratio sebanyak 19% dan Return on Assets sebanyak -2%.103

44. PT. Tempo Scan Pacific Tbk.(TSPC)

PT. Tempo Scan Pacific Tbk. didirikan pada tahun 1953. Kegiatan Usaha

Perseroan meliputi empat Divisi Usaha Inti yaitu Divisi Farmasi, Divisi

Produk Konsumen dan Kosmetik, Divisi Manufaktur dan Divisi Distribusi

serta Divisi Penunjang. Produk yang dipasarkan dan dikenal baik oleh

masyarakat antara lain My baby, Marina, Bodrex, Bodrex Flu dan Batuk,

Hemaviton dan Neo Reumhachyl Alamat kantor pusat Perseroan berlokasi di

Tempo Scan Tower, lantai 16 Jl. H.R. Rasuna Said Kav.3-4 Jakarta 12950

Indonesia. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 2.79

kali, Current Ratio sebanyak 2.96 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 30% dan

Return on Assets sebanyak 9%.104

45. PT. Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk.(ULTJ)

PT. Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk didirikan pada

tahun 1975. Perseroan bergerak dibidang usaha Industri Makanan &

Minuman. Adapun produk Minuman dikenal dengan merk Ultramilk,

TehKotak, Sari Asam, sari kacang ijo. Sedangkan produk makanan berupa

Susu Bubuk Cap Morinaga, Susu Kental Manis Cap Sapi, Golden Choice,

103

“TCID_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 104

“TSPC_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

56

Ultra Milk. Kantor pusatperseroan berlokasi di Jln. Raya Cimareme 131,

Padalarang - 40552, Kab. Bandung Barat. Pada tahun 2020 rasio Working

Capital Turn Over sebanyak 1.83 kali, Current Ratio sebanyak 2.4 kali, Debt

to Asset Ratio sebanyak 45% dan Return on Assets sebanyak 13%.105

46. PT. Unilever Indonesia Tbk.(UNVR)

PT. Unilever Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1933. Kegiatan utama

perseroan bergerak dibidang Produksi, pemasaran dan distribusi barang-

barang konsumsi, termasuk di dalamnya sabun, deterjen, es krim, bumbu-

bumbu masak, kecap, produk-produk kosmetik, minuman dengan bahan

pokok teh dan minuman sari buah. Produk Unilever Indonesia meliputi

Sunlight, Lifebuoy, Walls, Pepsodent dan Dove hingga Royco, Bango, Rexona,

Citra, Rinso, Molto dan banyak lagi. Lokasi kantor pusat PT. Unilever

Indonesia Tbk berada di Graha Unilever Green Office Park Kav. 3 Jl. BSD

Boulevard Barat BSD City, Tangerang 15345. Pada tahun 2020 rasio Working

Capital Turn Over sebanyak 0 kali, Current Ratio sebanyak 0.66 kali, Debt to

Asset Ratio sebanyak 76% dan Return on Assets sebanyak 3%.106

47. PT. Integra Indocabinet Tbk.(WOOD)

PT. Integra Indocabinet Tbk didirikan pada tahun 1989. Perseroan

bergerak dibidang usaha Industri, Perdagangan dan Jasa Pengolahan mebel

berbahan dasar kayu dan produk kayu lainnya,konsesi hutan serta ritel dan

ditribusi mebel serta perlengkapan dekorasi rumah melalui Perseroan dan

entitas anak. Kegiatan utama perseroan antara lain industri furnitur dan

Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari

Bambu, Rotan dan sejenisnya. Adapun Kegiatan Usaha Penunjang antara lain

Kantor pusat perseroan berlokasi di Jl. Raya Betro 678 Sedati, Sidoarjo –

61253 Jawa Timur, Indonesia. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn

Over sebanyak 3.52 kali, Current Ratio sebanyak 1.33 kali, Debt to Asset

Ratio sebanyak 49% dan Return on Assets sebanyak 5%.107

105

“ULTJ_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 106

“UNVR_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 107

“WOOD_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

57

B. Hasil Penelitian

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang

dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi

yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal

atau lulus uji normalitas. Metode yang digunakan digunakan adalah metode

grafik, yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada

grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized. Jika titik-titik menyebar

sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka nilai residual tersebut telah

terditribusi secara normal.108

Berikut hasil uji normalitas yang disajikan pada

gambar 4.1

Gambar 4.1 Uji Normalitas Grafik

Berdasarkan gambar 4.1 output uji normalitas pada grafik Normal P-P

Plot of Regression Standardized diatas terlihat titik-titik menyebar di sekitar

garis diagonal dan telah memenuhi asumsi nilai residual terdistribusi secara

normal.

108

Rochmat Aldy Purnomo, “Analisis Statistik Ekonomi Dan Bisnis Dengan SPSS,”

Cetakan Pertama (Ponorogo: Wade Group, n.d.), Hal-174.

58

Uji Statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual

adalah uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S) dengan kriteria

nilai signifikansi > 0,05 maka berdistribusi normal dan nilai signifikansi ≤

0,05 maka berdistribusi tidak normal.

Tabel 4.1 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 40

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .06418560

Most Extreme Differences Absolute .092

Positive .092

Negative -.062

Test Statistic .092

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan tabel 4.1 output Uji Normalitas diatas, diketahui bahwa nilai

sinifikasi (Asymp.Sig) adalah 0,200 yang berarti > 0,05 maka nilai residual

berdistribusi secara normal. Dengan demikian berdasarkan hasil uji normalitas

grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized dan uji statistik non-

parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S) dapat disimpulkan bahwa nilai residual

lolos uji normalitas dan model regresi ini layak digunakan untuk memprediksi

profitabilitas dengan variabel independen berupa Working Capital Turn Over,

Likuiditas (Current Ratio), dan Solvabilitas (Debt to Asset Ratio).

59

b. Uji Multikolinearitas

Pada analisis linear berganda dilakukan uji multikolinearitas karena

terdapat variabel independen lebih dari satu dalam model regresi.

Multikolinearitas artinya terdapat korelasi tinggi/sempurna antar variabel

independen dalam suatu model regresi. Adapun model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi multikolinearitas atau lulus uji multikolinearitas. Cara

mendeteksi terjadinya multikolinearitas antara lain dengan melihat nilai

Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance, apabila nilai Tolerance lebih

dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10 maka dinyatakan tidak terjadi

multikolinearitas.109

Tabel 4.2 Uji Multikoliearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .129 .032 4.022 .000

Ln_X1 .023 .017 .277 1.393 .172 .494 2.025

CR -.002 .001 -.382 -2.194 .035 .642 1.557

DAR -.252 .084 -.515 -2.989 .005 .657 1.522

a. Dependent Variable: ROA

Dari output uji multikolinearitas pada tabel 4.2 diatas terlihat bawa nilai

tolerance pada tiap variabel independen Working Capital Turn Over sebesar

0,494, Likuiditas (Current Ratio) sebesar 0,642, dan Solvabilitas (Debt to

Asset Ratio) sebesar 0,657 > 0,1. Kemudian nilai VIF pada tiap variabel

Working Capital Turn Over sebesar 2,025, Likuiditas (Current Ratio) sebesar

1,557, dan Solvabilitas (Debt to Asset Ratio) sebesar 1,522 < 10 maka dapat

disimpulkan bahwa antar variabel independen tidak terjadi multikolinearitas

atau lulus uji multikolinearitas.

109

Ghozali, Ghozali, Imam. Analisis Multivariat Dan Ekonometrika : Teori, Konsep Dan

Aplikasi Dengan EViews 10. 2 Ed., hlm. 78.

60

c. Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua

pengamatan didalam model regresi. Regresi yang baik adalah yang lolos uji

heterokedastisitas.110

Uji heterokedastisitas dapat dilakukan dengan metode

menggunakan Uji Glejser. Adapun dasar pengambilan keputusan adalah jika

nilai signifikasi > 0,05 maka data tersebut tidak terjadi heterokedastisitas. 111

Tabel 4.3 Uji Heterokdesatisitas (Uji Glejser)

Berdasarkan tabel 4.3 diatas diketahui bahwa nilai signifikasi pada

masing-masing variabel bebas yaitu Working Capital Turn Over sebesar

0,214 > 0,05. Likuiditas (Current Ratio) sebesar 0,053 > 0,05. Kemudian

Solvabilitas (Debt to Asset Ratio) sebesar 0,491 > 0,05 maka dapat simpulkan

pada model regresi penelitian ini tidak terjadi heterokedastisitas atau lolos uji

heterokedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi

linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu (residual) pada periode t

dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi,maka

dinamakan ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi

yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Model regresi yang

baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji yang dapat dilakukan

110

Aldy Purnomo, “Analisis Statistik Ekonomi Dan Bisnis Dengan SPSS,” hal 177. 111

P.Sinambela, Metodologi Penelitian Kuantitatif. hlm. 170.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .082 .019 4.365 .000

Ln_X1 -.012 .010 -.281 -1.264 .214

CR -.001 .001 -.390 -1.999 .053

DAR -.034 .049 -.134 -.695 .491

a. Dependent Variable: abs

61

untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi dapat dilakukan melalui Uji Durbin-

Watson (DW test). Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi

tingkat satu dan mensyaratkan adanya konstanta dalam model regresi dan

tidak ada variabel lag diantara variabel bebas. Untuk dapat dikatakan dalam

suatu model regresi terbebas dari autokorelasi maka nilai dU < d < 4 – dL.112

Tabel 4.4 Uji Autokorelasi (Uji Durbin-Watson)

Keterangan :

d = 2,200

dU = 1,668

dL = 1,391 4 – dL = 2,609

Rumus DW-test yang terbebas dari autokorelasi yaitu :

dU < d = 1,668 < 2,200

d < dL = 2,200 < 2,609

dU < d < 4 – dL = 1,668 < 2,200 < 2,609

Oleh karena nilai dU < d dan d < dL maka pada model regersi ini terbebas

dari autokorelasi atau lulus uji autokorelasi.

112

Imam Ghozali and Dwi Ratmono, Analisis Multivariat Dan Ekonometrika Teori,

Konsep Dan Aplikasi Dengan Eviews 8. (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Semarang, 2013), hlm. 137-138.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .546a .298 .240 .06681 2.200

a. Predictors: (Constant), DAR, CR, Ln_X1

b. Dependent Variable: ROA

62

2. Uji Hipotesis

a. Koefisien Determinasi

Nilai koefisien determinasi merupakan suatu ukuran yang menunjukkan

besar kontribusi dari variabel independen terhadap variabel dependen. Secara

umum koefisien untuk data silang (Cross-Section) relatif rendah karena

adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan

untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien

determinasi yang tinggi.113

Tabel 4.5 Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .546a .298 .240 .06681 2.200

a. Predictors: (Constant), DAR, CR, Ln_X1

b. Dependent Variable: ROA

Berdasarkan tabel 4.5 Output Koefisien Determinasi diatas menunjukkan

bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,240 atau 24% artinya Profitabilitas

(Return on Asset) dapat dijelaskan oleh Working Capital Turn Over,

Likuiditas (Current Ratio), Solvabilitas (Debt to Asset Ratio) sebesar 24%

sedangkan sisanya 76% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang

mempengaruhi Profitabilitas (Return on Asset).

113

Imam Ghozali and Dwi Ratmono, Analisis Multivariat Dan Ekonometrika Teori,

Konsep Dan Aplikasi Dengan Eviews 8. (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Semarang, 2013), hlm. 59.

63

b. Uji T (Uji Parsial)

Tabel 4.6 Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .129 .032 4.022 .000

Ln_X1 .023 .017 .277 1.393 .172

CR -.002 .001 -.382 -2.194 .035

DAR -.252 .084 -.515 -2.989 .005

a. Dependent Variable: ROA

Berdasarkan tabel 4.6 hasil uji T diketahui bahwa :

1. Nilai konstanta sebesar 0,129 artinya bahwa nilai Profitabilitas (Return on

Asset) akan sebesar 0,123% dengan asumsi variabel Working Capital Turn

Over, Likuiditas (Current Ratio), dan Solvabilitas (Debt to Asset Ratio)

adalah tetap.

2. Nilai Sig.t Working Capital Turn Over adalah 0,172 > 0,05 dengan nilai

koefisien sebesar 0,277 maka secara parsial Working Capital Turn Over

berpengaruh tidak signifikan kearah positif terhadap Profitabilitas (Return

on Asset).

3. Nilai Sig.t Likuiditas (Current Ratio) adalah 0,035 < 0,05 dengan nilai

koefisien sebesar -0,382 maka secara parsial Likuiditas (Current Ratio)

berpengaruh signfikan kearah negatif terhadap Profitabilitas (Return on

Asset).

4. Nilai Sig.t Solvabilitas (Debt to Asset Ratio) adalah 0,005 < 0,05 dengan

nilai koefisien sebesar -0,515 maka Solvabilitas (Debt to Asset Ratio)

berpengaruh signifikan kearah negatif terhadap Profitabilitas (Return on

Asset).

64

c. Uji F (Simultan)

Tabel 4.7 Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression .068 3 .023 5.102 .005b

Residual .161 36 .004

Total .229 39

a. Dependent Variable: ROA

b. Predictors: (Constant), DAR, CR, Ln_X1

Berdasarkan tabel 4.7 Uji F (Uji Simultan) diketahui bahwa nilai Sig.f

adalah 0,005 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel Working Capital

Turn Over, Likuiditas (Current Ratio), dan Solvabilitas (Debt to Asset Ratio)

secara simultan berpengaruh terhadap Profitabilitas (Return on Asset).

d. Variabel Yang Paling Dominan

Tabel 4.8 Analisis Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .129 .032 4.022 .000

Ln_X1 .023 .017 .277 1.393 .172

CR -.002 .001 -.382 -2.194 .035

DAR -.252 .084 -.515 -2.989 .005

a. Dependent Variable: ROA

Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh rumusan linear berganda dalam model

regresi sebagai berikut.

ROA= 0,129 + 0,023 WCT – 0,002 CR – 0,252 DAR + e

Dengan demikian variabel yang paling dominan adalah Debt to Assets

Ratio yaitu dengan melihat nilai Sig sebesar 0,005 < 0,05. Kemudian dengan

melihat nilai B sebesar 0,252 artinya jika Debt to Assets Ratio meningkat 1%

maka Profitabilitas (Retun On Asset) akan menurun sebesar 25,2%.

65

C. Pembahasan Hasil Penilitian

1. Pengaruh Working Capital Turn Over terhadap profitabilitas.

Hasil pengujian variabel Working Capital Turn Over terhadap

profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Asset menunjukkan bahwa

Working Capital Turn Over berpengaruh tidak signifikan kearah positif

terhadap profitabilitas (Return on Asset). Maka dari itu H1 penelitian yang

menyatakan Working Capital Turn Over berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas (Return on Asset) ditolak.

Dengan demikian, hasil penelitian ini menunjukkan variabel Working

Capital Turn Over / Perputaran Modal Kerja pada Perusahaan Sektor Industri

Barang Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah berpengaruh positif akan tetapi

tidak signifikan terhadap Profitabilitas Laba Bersih per total asset perusahaan

(ROA), yang artinya jika rasio Working Capital Turn Over / Perputaran

Modal Kerja meningkat maka profitabilitas (Return on Asset) juga akan

meningkat meskipun tidak signifikan.

Hubungan positif tidak signifikan pada Perusahaan Sektor Industri Barang

Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah ini disebabkan karena perusahaan

kurang memperhatikan beberapa aspek penting dalam perputaran modal kerja

seperti perputaran kas, perputaran persediaan dan perputaran piutang

perusahaan yang seharusnya digunakan seefektif mungkin agar perusahaan

dapat meningkatkan profitabilitasnya. untuk meningkatkan profitabilitas,

manajemen perusahaan jangan hanya berfokus pada percepatan perputaran

modal kerja tetapi lebih pada optimalisasi penggunaan modal kerja dalam

upaya menghasilkan peningkatan nilai laba bersih setelah pajak dengan

memperhatikan margin of safety atas modal kerja tersebut. Karena perusahaan

Sektor Industri Barang Konsumsi selalu mengeluarkan inovasi atau produk-

produk baru, serta mengadakan promosi produk dimana perusahaan harus

membiayai aktivitasnya lebih banyak dan berdampak pada penggunaan modal

pinjaman dan mengeluarkan modal sendiri untuk menutupi biaya tersebut

sehingga laba yang diperoleh semakin sedikit dan mengakibatkan turunnya

tingkat profitabilitas. Dengan demikian pengaruh perputaran modal kerja

66

terhadap profitabilitas pada perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi

tidak efektif dan efisien karena meskipun perputaran modal kerja tinggi

meningkatkan volume penjualan, akan tetapi biaya tambahan yang harus

dikeluarkan mengurangi tingkat profitabilitas sehingga perusahaan tidak bisa

mencapai tingkat keuntungan optimal.

Selain itu pada bebarapa perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi

dalam Daftar Efek Syariah tahun 2020 juga terdapat rasio Working Capital

Turn Over / Perputaran Modal Kerja yang rendah. Hal ini tentu tidak terlepas

dari keadaan ekonomi pada tahun 2020 dimana tingkat penjualan menyusut

akibat adanya pandemi covid-19. Pada saat pandemi covid-19 ditengah

berkurangnya pendapatan masyarakat secara drastis maka kecenderungan

masyarakat hanya akan mengkonsumsi kebutuhan pokok, sehingga penjualan

perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang bergerak dibidang

furniture, kosmetik dan kebutuhan sekunder lainnya menalami penurunan

penjualan. Penurunan penjualan inilah yan mengakibatkan pendapatan dan

rasio Working Capital Turn Over perputaran modal kerja tidak maksimal.

Upaya optimalisasi modal kerja bisa dilakukan pihak manajemen antara

lain melalui kebijakan menginvestasikan dana yang dimiliki pada opsi-opsi

sekuritas yang menguntungkan dan aman, manajemen piutang yang

menyangkut jangka waktu tidak terlalu lama serta kemudahan penagihannya,

serta manajemen persediaan yang tidak menyebabkan penumpukan barang

dagangan di gudang namun tetap mampu memenuhi permintaan pasar.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Anggraeni Eka Pratiwi dan Lilis Ardini dengan judul Pengaruh

Perputaran Modal Kerja, Ukuran Perusahaan, Leverage Dan Perputaran

Piutang Terhadap Profitabilitas. Kemudian hasil penelitian ini menyanggah

penelitian yang dilakukan oleh Rian Maming dengan judul Pengaruh

Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

67

2. Pengaruh Likuiditas (Current Ratio) terhadap profitabilitas.

Hasil pengujian variabel Likuiditas Likuiditas (Current Ratio)

berpengaruh signifikan kearah negatif terhadap profitabilitas (Return on

Asset). Dengan demikian H2 penelitian yang menyatakan Likuiditas (Current

Ratio) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (Return on Asset)

diterima.

Hal ini menunjukkan bahwa Rasio Likuiditas (Current Ratio) pada

Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah

berbanding terbalik secara signifikan terhadap profitabilitas (Return on Asset).

Yang artinya jika Rasio Likuiditas (Current Ratio) perusahaan menurun, maka

tingkat pengembalian terhadap total asset/ profitabilitas (Return on Asset)

perusahaan justru akan meningkat dan begitu pula sebaliknya, jika Rasio

Likuiditas (Current Ratio) perusahaan meningkat, maka tingkat pengembalian

terhadap total asset/ profitabilitas (Return on Asset) perusahaan justru akan

menurun.

Hubungan negatif dan signifikan antara variabel Rasio Likuiditas (Current

Ratio) dan Profitabilitas (Return on Asset) pada Perusahaan Sektor Industri

Barang Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah tahun 2020 ini mengindikasikan

bahwa Rasio lancar (Current Ratio) yang tinggi akan berpengaruh negatif

terhadap kemampuan memperoleh laba perusahaan. Karena penempatan modal

kerja pada aktiva lancar yang besar mengakibatkan sebagian modal kerja tidak

berputar atau mengalami pengangguran dana yang seharusnya dapat dialokasikan

kedalam investasi-investasi yang dapat memberikan keuntungan terhadap

perusahaan. Selain itu rasio lancar (Current Ratio) pada beberapa Perusahaan

Sektor Industri Barang Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah tahun 2020

tercatat rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa manajemen perusahaan

mengalokasikan aktiva lancar yang tidak terlalu tinggi dibandingkan hutang

lancar perusahaan, keadaan ini memungkinkan perusahaan untuk dapat

mengeksplorasi modal kerja ke pos pos keuangan lainnya dimasa pandemi

covid-19 ditahun 2020. Strategi ini terbukti berhasil pada Perusahaan Sektor

Industri Barang Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah tahun 2020 untuk dapat

68

bertahan di masa pandemi covid-19 sehingga dapat mencatatkan rasio

Profitabilitas (Return on Asset) diangka positif 4,9%. Meskipun jika dilihat

dari segi kreditur keadaan perusahaan yang illikuid ini dapat membahayakan

saat dilikuidasikan, akan tetapi pada Perusahaan Sektor Industri Barang

Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah tahun 2020 hal ini justru menarik

investor untuk berinvestasi.

Rasio lancar (Current Ratio) yang rendah pada Perusahaan Sektor Industri

Barang Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah tidak dapat disebut sinyal

positif, karena jika ditahun kedepannya keaadan perusahaan terus illikuid

maka hal ini akan menyulitkan perusahaan dalam membayar hutang ang jatuh

tempo sehingga kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban

keuangan nya menjadi menurun. Jika hal ini terus berlanjut maka perusahaan

akan mengalami krisis kepercayaan baik dari pihak kreditur, supplier,

distributor bahkan dari pihak pelanggan. Krisis kepercayaan ini akan

menghambat seala kegiatan operasional perusahaan karena sebagai salah satu

sumber modal utama para kreditur maupun debitur akan mempersulit

pemberian modal dikarenakan keadaan perusahaan yang kesulitan membayar

hutang jatuh tempo/ hutang jangka pendek perusahaan. Tentu saja hal ini akan

berimbas pada kepuasan pelanggan yang mana kebutuhan akan produk yang

terhambat diproduksi. Maka dari itu perusahaan perlu memikirkan orientasi

masa depan perusahaan terkait kemampuan perusahaan dalam membayar

hutang jangka pendek menggunakan aktiva lancar perusahaan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Muslih

dan Abdul Azis yang berjudul Pengaruh Current Ratio Dan Debt To Asset

Ratio Terhadap Return On Asset Pada Perusahaan Otomotif Dan Komponen

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Akan tetapi temuan penelitian

menyanggah penelitian yang dilakukan oleh David Yanto Daniel Mahulae

berjudul Analisis Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas, Dan

Solvabilitas Terhadap Profitabilitas (Studi empiris pada sektor industri barang

konsumsi yang sudah go publik di BEI periode tahun 2002).

69

3. Pengaruh Solvabilitas (Debt to Assets Ratio) terhadap profitabilitas.

Hasil pengujian variabel Solvabilitas (Debt to Asset Ratio) terhadap

profitabilitas (Return on Asset) menunjukkan bahwa Solvabilitas (Debt to

Asset Ratio) berpengaruh signifikan kearah negatif terhadap profitabilitas

(Return on Asset). Dengan demikian H3 penelitian yang menyatakan

Solvabilitas (Debt to Asset Ratio) berpengaruh terhadap profitabilitas (Return

on Asset) diterima.

Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa Solvabilitas (Debt to

Asset Ratio) pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi dalam Daftar

Efek Syariah berpengaruh negatif secara signifikan terhadap profitabilitas

(Return on Asset). Jika Solvabilitas (Debt to Asset Ratio) perusahaan

meningkat, maka tingkat Profitabilitas (Return on Asset) menurun. Yang

artinya jika proporsi hutang perusahaan lebih besar daripada total aktiva maka

tingkat pengembalian terhadap total asset perusahaan justru akan menurun.

Hal ini terjadi karena rasio (Debt to Asset Ratio) pada Perusahaan Sektor

Industri Barang Konsumsi yang tinggi akan menimbulkan biaya-biaya proses

peminjaman hutang, biaya bunga, dan biaya komisi lainnya meningkat

sehingga komponen yang mengurangi laba bersih perusahaan semakin

banyak. Oleh karena itu untuk menekan pengeluaran biaya-biaya yang dapat

mengurangi laba bersih perusahaan, manajemen Perusahaan Sektor Industri

Barang Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah perlu menekan proporsi rasio

Solvabilitas (Debt to Asset Ratio).

Manajemen Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi dalam Daftar

Efek Syariah tentu menyadari bahwa Rasio Solvabilitas (Debt to Asset Ratio)

yang tinggi juga memiliki resiko tinggi bagi perusahaan. oleh karena itu

manajer perusahaan dituntut untuk mengelola Rasio Solvabilitas (Debt to

Asset Ratio) untuk dapat menyeimbangkan pengembalian yang tinggi dengan

tingkat resiko yang dihadapi. Selain itu dari implikasi hasil temuan penelitian

maka manajer perusahaan dapat mempertimbangkan bahwa jika proporsi

hutang perusahaan lebih besar daripada total aktiva maka tingkat

pengembalian terhadap total asset perusahaan justru akan menurun, hal ini

70

mengindikasikan bahwa perusahaan tidak dapat mengelola pinjaman atau

mengalokasikan sumber modal secara optimal sehingga dana pinjaman berupa

hutang besar yang seharusnya menunjang kegiatan operasional perusahaan

tidak dikelola dengan efisien.

Pada tahun 2020 bebrapa Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi

dalam Daftar Efek Syariah Rasio Solvabilitas (Debt to Asset Ratio) tercatat

tinggi. Ini berarti pada masa pandemi ditahun tersebut kondisi perusahaan

lebih banyak dibiayai oleh hutang, baik berupa hutang jangka pendek maupun

hutang jangka panjang. Biaya bunga pinjaman dan perlambatan kegiatan

produksi akibat pandemi semakin mengurangi pengembalian laba bersih

terhadap total asset perusahaan. Maka dari itu manajer perusahaan perlu

mengoptimalkan pendapatan menggunakan modal kerja yang tersedia pada

perusahaan sehingga dapat menambah sumber penambahan modal pribadi

perusahaan dan meningkatkan pengembalian laba bersih per total asset

perusahaan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan

Devi Ariani dan Bati yang berjudul Pengaruh CR,DER dan DAR Terhadap

ROA Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi Yang Terdaftar Di

Bei. Akan tetapi hasil penelitian ini menyanggah penelitian yang dilakukan

oleh Robi Pramana Kusuma yang berjudul Pengaruh Dar, Ukuran Perusahaan,

Risiko, Pajak, dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas perusahaan Sektor

Pertambangan Di Indonesia.

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hasil

penelitian ini adalah :

1. Berdasarkan hasil uji T pada tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa variabel

Working Capital Turn Over (X1) berpengaruh positif tidak signifikan

terhadap Profitabilitas (Return On Asset) sedangkan Likuiditas dengan

proksi Current Ratio (X2) dan Solvabilitas dengan proksi Debt to Asset

Ratio secara parsial berpengaruh signifikan kearah negatif terhadap

Profitabilitas dengan proksi Return on Asset (Y).

2. Berdasarkan hasil penelitian uji F pada tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa

variabel Working Capital Turn Over (X1), Likuiditas dengan proksi

Current Ratio (X2), dan Solvabilitas dengan proksi Debt to Asset Ratio

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas dengan

proksi Return on Asset (Y).

3. Berdasarkan tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa variabel yang paling

dominan pada penelitian ini adalah Solvabilitas dengan proksi Debt to

Asset Ratio (X3)

B. Saran

Berdasarkan hasil dan implikasi penelitian, maka saran yang dapat penulis

berikan adalah sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan syariah industri barang konsumsi diharapkan lebih

memperhatikan rasio Working Capital Turn Over, Current Ratio, dan Debt

to Asset Ratio dalam strategi manajemen modal kerja perusahaan, karena

tingkat proporsi dan keefektifan modal kerja berpengaruh terhadap laba

dan citra perusahaan baik dimata kreditur dan investor.

2. Bagi investor menganalisis rasio-rasio keuangan pada laporan keuangan

perlu dilakukan agar dapat lebih selektif dalam berinvestasi, sehingga

dapat berinvestasi secara bijak terhadap perusahaan yang berorientasi

masa depan dan loyal terhadap para stake holders.

72

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengkaji tidak hanya

perusahaan syariah di sektor industri barang konsumsi saja tetapi juga

perusahaan syariah pada sektor lainnya dan menambah tahun penelitian

sehingga penelitian lebih komprehensif. Serta mempertimbangkan

memasukkan variabel independen lain karena berdasarkan hasil uji

koefisien determinasi ada banyak variabel lain yang dapat mempengaruhi

profitabilitas.

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Al-Qur’an Tajwid Dan Terjemahan Dilengkapi Dengan Ashbabun Nuzul Dan

Hadits Shahih. Sygma Exagrafika, n.d.

Abdalloh, Irwan. Pasar Modal Syariah. Jakarta: PT Gramedia, 2020.

Afrianty, Nonie, Desi Isnaini, and Amimah Oktarina. Lembaga Keuangan

Syariah. Cetakan Pertama. Bengkulu: CV.Zigie Utama, 2020.

Aldy Purnomo, Rochmat. “Analisis Statistik Ekonomi Dan Bisnis Dengan SPSS,”

Cetakan Pertama., 232. Ponorogo: Wade Group, n.d.

Ghozali, Imam. Ghozali, Imam. Analisis Multivariat Dan Ekonometrika : Teori,

Konsep Dan Aplikasi Dengan EViews 10. 2 Ed. Semarang: Badan Penerbit

Universtas, 2018.

Ghozali, Imam, and Dwi Ratmono. Analisis Multivariat Dan Ekonometrika Teori,

Konsep Dan Aplikasi Dengan Eviews 8. Semarang: Badan Penerbit

Universitas Diponegoro Semarang, 2013.

Huda, Nurul, and Edwin Nasution. Investasi Pada Pasar Modal Syari’ah. Jakarta:

Prenada Media Gruop, 2008.

Jumingan. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006.

Kasmir, Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. 1st ed. PTRaja Grafindo Persada,

Jakarta, 2012.

P.Sinambela, Lijan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Edisi Ke-1. Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2014.

Sartono, and Agus. Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta:

BPFE, 1998.

Syafri Harahap, Sofyan. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. 14th ed. jakarta:

PTRaja Grafindo Persada, Jakarta, 2018.

Tim Penyusun, Buku Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2021.

B. Jurnal dan Skripsi

Aryani, Lusiana, Ambok Pangiuk, and Mellya Embun Baining. “Pengaruh

Perputaran Kas, Persediaan Dan Total Aktiva Terhadap Profitabilitas Pada

Perusahaan Syariah Di Daftar Efek Syariah.” PhD Thesis, UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi, 2021. Cahyani, Riska Aisa, and Sonang Sitohang. “Pengaruh Perputaran Modal Kerja,

Likuiditas, Dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas.” Jurnal Ilmu Dan

Riset Manajemen (JIRM) 9, no. 6 (2020).

Fahrika, A. Ika, and Juliansyah Roy. “Dampak Pandemi Covid 19 Terhadap

Perkembangan Makro Ekonomi Di Indonesia Dan Respon Kebijakan

Yang Ditempuh.” Inovasi 16, no. 2 (2020): 206–13.

Faishol, Ahmad, and Moh Yusril Efendi. “Pengaruh Perputaran Modal Kerja

Terhadap Profitabilitas: Studi Kasus Perusahaan Makanan Dan Minuman

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2014-2018.” Jurnal Sains Sosio

Humaniora 4, no. 2 (2020): 621–29.

Firmansyah, Deny Indra, and Akhmad Riduwan. “Pengaruh Perputaran Modal

Kerja, Leverage, Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas.” Jurnal Ilmu Dan

Riset Akuntansi (JIRA) 10, no. 2 (June 23, 2021).

http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jira/article/view/3815.

Ginting, Wenny Anggeresia. “Analisis Pengaruh Current Ratio, Working Capital

Turnover, Dan Total Asset Turnover Terhadap Return On Asset.” Valid

Jurnal Ilmiah 15, no. 2 (2018): 163–72.

Hazrah, Nel, Saprudin Saprudin, and Tiur Nurlini Wenang Tobing. “Pengaruh

Perputaran Modal Kerja, Likuiditas Dan Solvabilitas Terhadap

Profitabilitas (Studi Kasus Pada Pt Astra Internasional Tbk. Tahun 2009-

2018).” Journal of Information System, Applied, Management, Accounting

and Research 3, no. 4 (2019): 79–88.

Herninta, Tiwi, and Rini Arfiani Rahayu. “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap

Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia,” n.d.

Kusuma, Robi Pramana. “Pengaruh DAR, Ukuran Perusahaan, Risiko, Pajak, Dan

Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Sektor Pertambangan Di

Indonesia.” BISMA (Bisnis Dan Manajemen) 8, no. 2 (2018): 191–203.

Mahulae, David Yanto Daniel. “Analisis Pengaruh Efisiensi Modal Kerja,

Likuiditas, Dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas.” Jurnal Manajemen

Dan Akuntansi Medan 2, no. 1 (2020).

Maming, Rian. “Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal

Manajemen STIE Muhammadiyah Palopo 4, no. 2 (2019).

Muslih, Muslih, and Abdul Aziz. “Pengaruh Current Ratio Dan Debt To Asset

Ratio Terhadap Return On Asset Pada Perusahaan Otomotif Dan

Komponen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” In Seminar

Nasional Teknologi Edukasi Sosial Dan Humaniora, 1:623–29, 2021.

Ofeser, Fajri, and Susbiyantoro Susbiyantoro. “Analisis Dampak Covid-19

Terhadap Nilai Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi.” Jurnal

Lentera Bisnis 10, no. 1 (2021): 36–48.

Orinaldi, Mohammad. “Dampak Pembatasan Kegiatan Masyarakat Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi: Suatu Kajian.” J-MAS (Jurnal Manajemen Dan

Sains) 6, no. 2 (2021): 391–98

Pratiwi, Anggraeni Eka, and Lilis Ardini. “Pengaruh Perputaran Modal Kerja,

Ukuran Perusahaan, Leverage Dan Perputaran Piutang Terhadap

Profitabilitas.” Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi (JIRA) 8, no. 3 (2019).

Putri, Apritika Dwi, and Yulia Tri Kusumawati. “Pengaruh Perputaran Modal

Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Food And Beverages Di BEI

Tahun 2013-2017.” Borneo Student Research (BSR) 1, no. 2 (2020): 666–

72.

Sanjaya, I. Dewa Gd Gina, I. Md Surya Negara Sudirman, and M. Rusmala Dewi.

“Pengaruh Likuiditas Dan Aktivitas Terhadap Profitabilitas Pada Pt Pln

(Persero).” E-Jurnal Manajemen 4, no. 8 (August 14, 2015).

https://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/view/12859.

Suraya, Amthy, and Lilis Ratnasari. “Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan

Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada Pt Mayora

Indah Tbk Tahun 2010-2016.” JIMF (Jurnal Ilmiah Manajemen

Forkamma) 2, no. 2 (2019).

Widati, Sindik, and Tania Dwi Hartini. “Pengaruh Current Ratio, Inventory

Turnover Dan Debt to Equity Terhadap Return on Asset.” Jesya (Jurnal

Ekonomi Dan Ekonomi Syariah) 4, no. 2 (June 1, 2021): 974–84.

https://doi.org/10.36778/jesya.v4i2.457

C. Internet

“ADES_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“BTEK_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“BUDI_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“CAMP_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“CBMF_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“CEKA_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“CINT_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“CLEO_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“COCO_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“DMND_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“DVLA_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“FOOD_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“GOOD_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“HOKI_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“HRTA_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“ICBP_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“IIKP_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“INAF_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“INDF_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“KAEF_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“KEJU_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“KICI_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“KINO_Annual Report_2017.Pdf,” n.d.

“KLBF_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“KPAS_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“LMPI_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“MBTO_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“MERK_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“MRAT_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“MYOR_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“PANI_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“PCAR_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“PEHA_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“PYFA_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“ROTI_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“SCPI_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“SIDO_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“SKBM_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“SKLT_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“SOFA _Annual_Report_2020.Pdf,” n.d.

“STTP_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“TCID_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“TSPC_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“ULTJ_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“UNVR_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

“WOOD_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.

Lampiran 1

Data Rasio Working Capital Turn Over, Likuiditas (Current Ratio), Solvabilitas

(Debt to Asset Ratio), dan Profitabilitas (Return on Assets) Perusahaan Sektor

Industri Barang Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah tahun 2020.

Rasio Working Capital Turn Over

No Kode Penjualan Bersih

Aktiva Lancar-

Utang Lancar WCT

(x)

1 ADES 673,364,000,000 361,680,000,000 1.86

2 BTEK 1,013,029,439,944 -156,458,311,453 -6.47

3 BUDI 2,725,866,000,000 156,101,000,000 17.46

4 CAMP 956,634,474,111 695,124,853,148 1.38

5 CBMF 79,469,675,234 100,935,388,480 0.79

6 CEKA 3,634,297,273,749 994,945,460,404 3.65

7 CINT 330,675,687,019 141,303,797,812 2.34

8 CLEO 972,634,784,176 106,642,651,734 9.12

9 COCO 171,048,708,670 26,696,140,374 6.41

10 DMND 6,110,155,000,000 2,761,740,000,000 2.21

11 DVLA 1,829,699,557,000 844,398,351,000 2.17

12 FOOD 94,563,258,607 -10,162,001,218 -9.31

13 GOOD 7,711,334,590,144 992,793,762,611 7.77

14 HOKI 1,173,189,488,886 234,766,925,927 5

15 HRTA 4,138,626,813,254 2,460,555,161,230 1.68

16 ICBP 46,641,048,000,000 11,540,059,000,000 4.04

17 IIKP 15,661,470,849 100,699,261,225 0.16

18 INAF 1,715,587,654,399 297,980,881,757 5.76

19 INDF 81,731,469,000,000 10,442,363,000,000 7.83

20 KAEF 10,006,173,023,000 -693,837,899,000 -14.42

21 KEJU 900,852,668,263 303,194,615,984 2.97

22 KICI 89,388,918,495 89,418,021,134 1

23 KINO 4,024,971,042,139 415,846,727,652 9.68

24 KLBF 23,112,654,991,224 9,898,605,669,041 2.33

25 KPAS 66,104,105,988 16,871,749,487 3.92

26 LMPI 513,607,183,458 50,756,495,964 10.12

27 MBTO 297,216,309,211 -113,316,108,149 -2.62

28 MERK 655,847,125,000 412,056,623,000 1.59

29 MRAT 318,408,499,475 236,775,041,955 1.34

30 MYOR 24,476,953,742,651 9,363,405,450,151 2.61

31 PANI 180,460,605,151 31,868,839,317 5.66

32 PCAR 46,602,172,890 42,567,378,282 1.09

33 PEHA 980,556,653,000 -59,943,668,000 -16.36

34 PYFA 277,398,061,739 84,593,855,289 3.28

35 ROTI 3,212,034,546,032 1,145,050,058,768 2.81

36 SCPI 2,893,298,079,000 372,377,787,000 7.77

37 SIDO 3,335,411,000,000 1,492,038,000,000 2.24

38 SKBM 3,165,530,224,724 252,771,646,459 12.52

39 SKLT 1,253,700,810,596 132,620,461,509 9.45

40 SOFA 23,985,876,762 23,973,279,046 1

41 STTP 3,846,300,254,825 879,741,618,929 4.37

42 TCID 1,989,005,993,587 1,212,874,534,294 1.64

43 TSPC 10,968,402,090,246 3,933,072,689,953 2.79

44 ULTJ 5,967,362,000,000 3,266,082,000,000 1.83

45 UNVR 42,972,474 -4,529,176,000,000 0

46 WOOD 2,968,618,441,357 842,441,666,623 3.52

Contoh perhitungan rasio Working Capital Turn Over (X1) pada perusahaan

WOOD.

Working Capital Turn Over = ℎ

( − )

=

( − )

=

= 3.52 kali

Rasio Likuiditas (Current Ratio)

No Kode Aktiva lancar Utang lancar CR

1 ADES 545,239,000,000 183,559,000,000 2.97

2 BTEK 168,698,932,005 325,157,243,458 0.52

3 BUDI 1,241,540,000,000 1,085,439,000,000 1.14

4 CAMP 751,789,918,087 56,665,064,939 13.27

5 CBMF 195,041,977,758 94,106,589,278 2.07

6 CEKA 1,266,586,465,994 271,641,005,590 4.66

7 CINT 235,891,593,162 94,587,795,350 2.49

8 CLEO 254,187,665,140 147,545,013,406 1.72

9 COCO 161,986,171,773 135,290,031,399 1.2

10 DMND 3,584,233,000,000 822,493,000,000 4.36

11 DVLA 1,400,241,872,000 555,843,521,000 2.52

12 FOOD 30,018,199,981 40,180,201,199 0.75

13 GOOD 2,314,323,530,275 1,321,529,767,664 1.75

14 HOKI 423,486,192,138 188,719,266,211 2.24

15 HRTA 2,669,836,303,087 209,281,141,857 12.76

16 ICBP 20,716,223,000,000 9,176,164,000,000 2.26

17 IIKP 101,730,652,999 1,031,391,774 98.63

18 INAF 1,134,732,820,080 836,751,938,323 1.36

19 INDF 38,418,238,000,000 27,975,875,000,000 1.37

20 KAEF 6,093,103,998,000 6,786,941,897,000 0.9

21 KEJU 500,560,734,326 197,366,118,342 2.54

22 KICI 102,505,706,556 13,087,685,422 7.83

23 KINO 2,562,184,889,015 2,146,338,161,363 1.19

24 KLBF 13,075,331,880,715 3,176,726,211,674 4.12

25 KPAS 67,364,476,843 50,492,727,356 1.33

26 LMPI 458,427,633,362 407,671,137,398 1.12

27 MBTO 182,202,105,658 295,518,213,807 0.62

28 MERK 678,404,760,000 266,348,137,000 2.55

29 MRAT 432,576,455,286 195,801,413,331 2.21

30 MYOR 12,838,729,162,094 3,475,323,711,943 3.69

31 PANI 72,454,604,000 40,585,764,683 1.79

32 PCAR 64,192,318,245 21,624,939,963 2.97

33 PEHA 984,115,415,000 1,044,059,083,000 0.94

34 PYFA 129,342,420,572 44,748,565,283 2.89

35 ROTI 1,549,617,329,468 404,567,270,700 3.83

36 SCPI 1,112,991,001,000 740,613,214,000 1.5

37 SIDO 2,052,081,000,000 560,043,000,000 3.66

38 SKBM 953,792,483,691 701,020,837,232 1.36

39 SKLT 379,723,220,668 247,102,759,159 1.54

40 SOFA 41,328,232,361 17,354,953,315 2.38

41 STTP 1,505,872,822,478 626,131,203,549 2.41

42 TCID 1,343,961,709,769 131,087,175,475 10.25

43 TSPC 5,941,096,184,235 2,008,023,494,282 2.96

44 ULTJ 5,593,421,000,000 2,327,339,000,000 2.4

45 UNVR 8,828,360,000,000 13,357,536,000,000 0.66

46 WOOD 3,392,961,858,575 2,550,520,191,952 1.33

Contoh perhitungan rasio Current Ratio (X2) pada perusahaan WOOD.

Current Ratio (CR) =

=

= 1.33 kali

Rasio Solvabilitas (Debt to Asset Ratio)

No Kode Total Hutang Total Asset DAR

1 ADES 258,283,000,000.00 958,791,000,000 27%

2 BTEK 2,561,356,330,772 4,223,727,970,626 61%

3 BUDI 1,640,851,000,000 2,963,007,000,000 55%

4 CAMP 125,161,736,939 1,086,873,666,641 12%

5 CBMF 94,975,891,931 344,228,909,175 28%

6 CEKA 305,958,833,204 1,566,673,828,068 20%

7 CINT 112,663,245,901 498,020,612,974 23%

8 CLEO 416,194,010,942 1,310,940,121,622 32%

9 COCO 151,685,431,882 263,754,414,443 58%

10 DMND 1,025,042,000,000 5,680,638,000,000 18%

11 DVLA 660,424,729,000 1,986,711,872,000 33%

12 FOOD 56,950,719,933 113,192,236,191 50%

13 GOOD 3,676,532,851,880 6,570,969,641,033 56%

14 HOKI 244,363,297,557 906,924,214,166 27%

15 HRTA 1,473,739,202,695 2,830,686,417,461 52%

16 ICBP 53,270,272,000,000 103,588,325,000,000 51%

17 IIKP 25,243,798,592 343,139,482,249 7%

18 INAF 1,283,008,182,330 1,713,334,658,849 75%

19 INDF 83,998,472,000,000 163,136,516,000,000 51%

20 KAEF 10,457,144,628,000 17,562,816,674,000 60%

21 KEJU 233,905,945,919 674,806,910,037 35%

22 KICI 76,253,665,513 157,023,139,112 49%

23 KINO 2,678,123,608,810 5,255,359,155,031 51%

24 KLBF 4,288,218,173,294 22,564,300,317,374 19%

25 KPAS 107,883,500,874 254,725,484,771 42%

26 LMPI 451,757,472,151 698,252,022,979 65%

27 MBTO 393,023,326,750 982,882,686,217 40%

28 MERK 317,218,021,000 929,901,046,000 34%

29 MRAT 217,377,331,974 559,795,937,451 39%

30 MYOR 8,506,032,464,592 19,777,500,514,550 43%

31 PANI 58,226,321,539 98,191,210,595 59%

32 PCAR 39,680,888,888 103,351,122,210 38%

33 PEHA 1,175,080,321,000 1,915,989,375,000 61%

34 PYFA 70,943,630,711 228,575,380,866 31%

35 ROTI 1,224,495,624,254 4,452,166,671,985 28%

36 SCPI 766,072,367,000 1,598,281,523,000 48%

37 SIDO 627,776,000,000 3,849,516,000,000 16%

38 SKBM 806,678,887,419 1,768,660,546,754 46%

39 SKLT 366,908,471,713 773,863,042,440 47%

40 SOFA 21,595,292,602 68,265,043,218 32%

41 STTP 775,696,860,738 3,448,995,059,882 22%

42 TCID 448,803,136,563 2,314,790,056,002 19%

43 TSPC 2,727,421,825,611 9,104,657,533,366 30%

44 ULTJ 3,972,379,000,000 8,754,116,000,000 45%

45 UNVR 15,597,264,000,000 20,534,632,000,000 76%

46 WOOD 2,919,169,404,821 5,949,006,786,510 49%

Contoh perhitungan rasio Solvabilitas (Debt to Asset Ratio)

pada perusahaan WOOD.

Debt to Assets Ratio (DAR) =

=

= 49%

Rasio Profitabilitas (Return On Asset)

No Kode LABA BERSIH TOTAL ASSET ROA

1 ADES 135,789,000,000 958,791,000,000 14%

2 BTEK 509,507,890,912 4,223,727,970,626 12%

3 BUDI 67,093,000,000 2,963,007,000,000 2%

4 CAMP 44,045,828,313 1,086,873,666,641 4%

5 CBMF 5,286,152,369 344,228,909,175 2%

6 CEKA 181,812,593,992 1,566,673,828,068 12%

7 CINT 249,076,655 498,020,612,974 0%

8 CLEO 132,772,234,495 1,310,940,121,622 10%

9 COCO 2,738,128,648 263,754,414,443 1%

10 DMND 205,589,000,000 5,680,638,000,000 4%

11 DVLA 162,072,984,000 1,986,711,872,000 8%

12 FOOD (17,398,564,059) 113,192,236,191 -15%

13 GOOD 245,103,761,907 6,570,969,641,033 4%

14 HOKI 38,038,419,405 906,924,214,166 4%

15 HRTA 170,679,197,734 2,830,686,417,461 6%

16 ICBP 7,418,574,000,000 103,588,325,000,000 7%

17 IIKP (41,519,336,887) 343,139,482,249 -12%

18 INAF 30,020,709 1,713,334,658,849 0%

19 INDF 8,752,066,000,000 163,136,516,000,000 5%

20 KAEF 20,425,756,000 17,562,816,674,000 0%

21 KEJU 121,000,016,429 674,806,910,037 18%

22 KICI (10,658,558) 157,023,139,112 0%

23 KINO 113,665,219,638 5,255,359,155,031 2%

24 KLBF 2,799,622,515,814 22,564,300,317,374 12%

25 KPAS (4,925,365,603) 254,725,484,771 -2%

26 LMPI (41,331,271,519) 698,252,022,979 -6%

27 MBTO (203,214,931,752) 982,882,686,217 -21%

28 MERK 71,902,263,000 929,901,046,000 8%

29 MRAT (6,766,719,891) 559,795,937,451 -1%

30 MYOR 2,098,168,514,645 19,777,500,514,550 11%

31 PANI 224,178,056 98,191,210,595 0%

32 PCAR (15,957,991,606) 103,351,122,210 -15%

33 PEHA 48,665,150,000 1,915,989,375,000 3%

34 PYFA 22,104,364,267 228,575,380,866 10%

35 ROTI 168,610,282,478 4,452,166,671,985 4%

36 SCPI 218,362,874,000 1,598,281,523,000 14%

Contoh perhitungan rasio Profitabilitas (Return On Asset) padaperusahaan

WOOD.

Return On Assets (ROA)= ℎ

=

= 5%.

37 SIDO 934,016,000,000 3,849,516,000,000 24%

38 SKBM 5,415,741,808 1,768,660,546,754 0%

39 SKLT 42,520,246,722 773,863,042,440 5%

40 SOFA 207,154,739 68,265,043,218 0%

41 STTP 628,628,879,549 3,448,995,059,882 18%

42 TCID (54,776,587,213) 2,314,790,056,002 -2%

43 TSPC 834,369,751,682 9,104,657,533,366 9%

44 ULTJ 1,109,666,000,000 8,754,116,000,000 13%

45 UNVR 716,353,600,000 20,534,632,000,000 3%

46 WOOD 314,373,402,229 5,949,006,786,510 5%

RIWAYAT HIDUP PENULIS

A. Identitas Diri

Nama : Mirda

NIM : 503180099

Tempat Tanggal Lahir : Sungai Rambai, 10-12-2000

Alamat : RT 21, RW 07, Lr Al-Muhajjirin,

Telanaipura, Jambi

No HP : 0831-8323-2005

E-mail : [email protected]

Nama Ayah : Alm.Syahroni

Nama Ibu : Kayah

B. Latar Belakang Pendidikan

1. 2007-2012 : SD Negeri 21/V Sungai Rambai

2. 2013-2015 SMP Negeri 3 Pengabuan

3. 2016-2018 SMA Negeri 13 Tanjab Barat

C. Pengalaman Organisasi

1. 2020-2021 Ketua Divisi Humas dan Kerjasama KSPM UIN STS

JAMBI

2. 2020-2021 Anggota Ksei Al-Fath

D. Motto

Selalu berusaha dan berdoa, karena keberhasilan adalah milik mereka yang tak

tunduk oleh kegagalan.