pengaruh teknik word tide map (peta pasang kata)
TRANSCRIPT
PENGARUH TEKNIK WORD TIDE MAP (PETA PASANG KATA)
TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA
KELAS V SD INPRES PAKU
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Melaksanakan Penelitian
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
INDASARI NURRAMADHANI SYAM
105401109417
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2022
iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259, Telp. (0411)-866132, Fax. (0411)-860132
SURAT PERNYATAAN
Nama : INDASARI NURRAMADHANI SYAM
Nim : 105401109417
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Judul Skripsi : Pengaruh Teknik Word Tide Map (peta pasang kata)
terhadap Kemampuan Menulis Puisi Pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Kelas V SD Inpres PAKU
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah asli hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan atau dibuatkan oleh
siapa pun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sangsi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, 22 Februari 2022
Yang Membuat Pernyataan
Indasari Nurramadhani Syam
NIM. 105401108217
v
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259, Telp. (0411)-866132, Fax. (0411)-860132
SURAT PERJANJIAN
Nama : INDASARI NURRAMADHANI SYAM
Nim : 105401109417
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
yang menyusunnya sendiri (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi ini saya selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penciplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi
ini.
4. Apabila saya melanggar perjanjian saya seperti butir 1, 2, dan 3 maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang ada.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, 22 Februari 2022
Yang Membuat Perjanjian
Indasari Nurramadhani Syam
vi
Motto dan Persembahan
Aku tau, apa yang telah ditakdirkan untukku tidak pernah melewatkanku.
Aku juga tau bahwa berharap kepada manusia itu hanya membuatku kecewa. Aku
hanya bisa berdoa untuk dikuatkan disetiap fase dalam hidupku, dan semoga bisa
menerapkan ilmu ini.
“Bersama kesulitan ada kemudahan.” Q.S Al-Insyirah
Hidup untuk ilmu
Ilmu untuk hidup
Selama hidup tak henti ilmu
Selama berilmu ketenangan dalam hidup
Kupersembahkan karya sederhana ini, untuk kelurga besarku terkhusus
Bapak dan Ibuku yang selalu menyemangatiku dalam do’a, dosen serta
sahabat-sahabatku yang ikut serta merasakan perjuanganku menyusun
skripsi ini.
vii
ABSTRAK
Indasari Nurramadhani Syam, 2022. Pengaruh Teknik Word Tide Map (peta
pasang kata) terhadap kemampuan menulis puisi pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia kelas V SD Inpres Paku. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Sulfasyah dan Muhammad Akhir.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Teknik Word Tide
Map (peta pasang kata) terhadap kemampuan menulis puisi pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia kelas V SD Inpres Paku Kabupaten Gowa. Pendekatan
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian Pre-
experimental dalam bentuk penelitian One-Grup Pretest-Post test design.
Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas V SD Inpres Paku Kabupaten
Gowa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Teknik random
sampling, dan sampel sebanyak 22 siswa. Instrument penelitian dan Teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu tes. Analisis data yang digunakan yaitu
analisi data deskriptif dan analisis data inferensial.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran awal kemampuan
menulis puisi siswa sebelum diberikan perlakuan (Pretest) skor rata-rata hasil
menulis puisi siswa kelas V SD Inpres Paku Kabupaten Gowa dengan pretest
yaitu 66,47 berada pada kategori rendah dan hanya terdapat 9 siswa yang
mencapai standar ketuntasan dan terdapat 13 siswa yang tidak mencapai standar
ketuntasan. Gambaran skor rata-rata hasil menulis puisi siswa setelah perlakuan
(Posttest) yaitu 87,05 berada pada kategori tinggi dan semua siswa mencapai
standar ketuntasan. Adapun pengaruh Teknik Word Tide Map (peta pasang kata)
dibuktikan dengan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji Paired Sampel T-
Test menunjukkan nilai signifikan lebih kecil dari taraf signifikan ( 0,00 0,05)
Maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Kata Kunci : Pengaruh Teknik Word Tide Map, Kemampuan Menulis Puisi.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrahim
Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah swt., yang senantiasa
memberi berbagai karunia dan nikmat yang tiada tara, kepada seluruh makhluknya
terutama manusia. Demikian pula salam dan shalawat kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang merupakan panutan dan contoh kita sampai akhir zaman.
Yang dengan keyakinan itu penulis dapat menyelesaikan skripsi sebagai tugas
akhir dalam rangka penyelesaian studi pada jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar. Skripsi ini berjudul: Pengaruh Teknik Word Tide Map (Peta Pasang
Kata) Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Kelas V SD Inpres PAKU.
Selama penulisan proposal penelitian hingga penulisan skripsi ini, penulisa
banyak mendapatkan bantuan dan motivasi dari berbagai pihak sangat membantu
dalam perampungan tulisan ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima
kasih kepada kedua orang tua. Syamsir dan Mantasiah yang telah berjuang,
berdoa, mengasuh, membesarkan, mendidik dan membiayai penulis dalam proses
pencarian ilmu. Demikian pula, penulis mengucapkan kepada para kakak-kakak
dan keluarga yang tak hentinya memberikan motivasi dan bantuan dari banyak
aspek. Sulfasyah, M.A., Ph.D selaku pembimbing I dan Dr. Muhammad Akhir,
S.Pd., M.Pd. selaku pembimbing II, yang di tengah kesibukan beliau masih dapat
meluangkan waktu membantu dan membimbing penulis.
ix
Demikian juga ucapan terima kasih yag sebanyak-banyaknya penulis
sampaikan kepada Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar. Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., selaku Dekan FKIP
Universitas Muhammadiyah Makassar. Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua
Program Studi dan Ernawati, S.Pd., M.Pd selaku Sekretaris Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Univeritas Muhammadiyah Makassar.
Bapak dan Ibu Dosen pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP
Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan bekal ilmu
pengetahuan selama mengiuti pendidikan. Terima kasih juga penulis ucapkan
kepada para teman-teman sejurusan khususnya teman terdekat “nyenye”
Ayudistira Alnar, Dewi Pratiwi, Dian Anugrah, Nur Alfiani Laely, Mustainah,
dan Nur Ramdhani, serta keluarga besar “ The Priority” Yuliana Tahir, Andi Tenri
Awaru, Zhabita Aldea, Nurul Fadillah, Adinda Putri Pawan. Dan juga teman-
teman dari kelas pgsd 17C dan kekasih saya dengan semua kebaikan, dukungan,
bimbingan, dan dampingannya serta motivasi selama penulis menyelesaiakan
tugas akhir ini.
Akhir kata, semoga segala bantuan yang penulis terima dari berbagai pihak
mendapat balasan ari Allah swt., dan semoga Allah swt., senantiasa memberikan
Rahmat dan Rahim-Nya kepada kita semua dalam menjalankan aktifitas
keseharian kita. Amin.
Makassar, 22 Februari 2022
x
Indasari Nurramadhani Syam
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................ Error! Bookmark not defined.
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................... Error! Bookmark not defined.
SURAT PERNYATAAN ................................................................................................. iv
SURAT PERJANJIAN ..................................................................................................... v
Motto dan Persembahan ................................................................................................. vi
ABSTRAK ....................................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................................... viii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... x
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 5
BAB II ................................................................................................................................ 7
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS ................................... 7
A. Kajian Pustaka ...................................................................................................... 7
B. Kerangka pikir .................................................................................................... 15
C. Hipotesis Penelitian ............................................................................................. 17
BAB III ............................................................................................................................. 19
METODE PENELITIAN ............................................................................................... 19
A. Jenis dan Desain Penelitian ................................................................................ 19
B. Populasi dan Sample ........................................................................................... 20
C. Definisi Operasional Variabel ............................................................................ 21
D. Prosedur Penelitian ............................................................................................. 22
E. Instrumen Penelitian .......................................................................................... 23
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 27
G. Teknik Analisis Data ........................................................................................... 27
xi
BAB IV ............................................................................................................................. 34
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................................. 34
A. Hasil Penelitian .................................................................................................... 34
B. Pembahasan ......................................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 46
LAMPIRAN..................................................................................................................... 48
RIWAYAT HIDUP ......................................................................................................... 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan masalah dari suatu negara menjadi tanggung jawab
pemerintah, masyarakat dan orang tua yang sering mendapat perhatian. Sudah
sepantasnyalah pemerintah menyelanggarakan pendidikan demi terwujudnya
tujuan pendidikan nasional.
Kualitas pendidikan sekolah dasar tidak dapat dipisahkan dari kualitas
guru yang mengajar di depan kelas dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Guru yang profesional dituntut untuk mampu mengelola proses pembelajaran,
penggunaan metode, penguasaan materi, dan alat peraga yang tepat serta
memotifasi peserta didik untuk belajar sehingga dapat tercipta kondisi belajar
yang efesien dan efektif.
Proses belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja terlepas dari ada
yang mengajar atau tidak. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi individu
dengan lingkungannya. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi
pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke
liang lahat nanti. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya
perubahan tingkah laku dalam dirinya. Menurut (Sadiman, 2013)
Keterampilan berbahasa mempunyai kedudukan yang sangat penting.
Tanpa bahasa seseorang tidak dapat berkomunikasi dengan baik secara lisan
maupun tulisan, dalam mengungkapkan ide atau gagasan kepada orang lain.
Mengacu pada pengertian bahasa sebagai alat komunikasi mata pelajaran bahasa
2
Indonesia K13 merupakan program untuk mengembangkan pengetahuan,
keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Menyatakan
(Sabrina. 2018:1).
Untuk meningkatkan mutu penggunaan bahasa Indonesia, pengajarannya
dilakukan sejak dini yaitu jenjang sekolah dasar yang nantinya digunakan sebagai
landasan untuk jenjang yang lebih tinggi. Penguasaan bahasa Indonesia yang lebih
baik dapat diketahui dari standar kompetensi membaca, menulis, berbicara, dan
mendengarkan (menyimak).
Di antara empat keterampilan berbahasa tersebut salah satu keterampilan
berbahasa yang mempunyai fungsi sebagai sarana untuk berkomunikasi adalah
menulis. Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik
yang melambangkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang
lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami
bahasa dan grafik tersebut (Tarigan, 2018: 22). Dengan menulis seseorang dapat
mengungkapkan sesuatu yang tidak terucapkan, dapat dibaca berulang-ulang,
daya serap tinggi dan tahan lama.Tidak dipungkiri bahwa seseorang dapat
mempunyai keahlian menulis karena banyak membaca dan menyimak.
Keterampilan menulis perlu dimiliki oleh seorang peserta didik. Aspek
menulis sebenarnya sudah ada sejak di pendidikan dasar. Namun, hal ini tidak
lantas membuat siswa menjadi terampil menulis. Tidak jarang ditemui siswa-
siswa masih kesulitan saat ada kegiatan menulis. Peserta didik masih sulit untuk
menemukan ide apalagi mengembangkan ide yang dimilikinya ke dalam tulisan.
3
Hal ini menjadi kendala utama mengingat syarat untuk mampu menulis dengan
kualitas baik dibutuhkan ide atau gagasan yang memadai.
Di samping keterampilan berbahasa peserta didik juga dibekali
keterampilan bersastra. Pembelajaran sastra seharusnya mampu mengarahkan
peserta didik pada pengalaman berekspresi sastra. Melalui pembelajaran sastra,
siswa diharapkan dapat memetik pengalaman hidup yang diungkapkan oleh
pengarang dalam karya sastra yang ditulisnya karena pada dasarnya sastra
merupakan hasil perenungan terhadap nilai-nilai kehidupan.
Pembelajaran menulis puisi tidak dimaksudkan untuk mencetak sastrawan,
pembelajaran menulis puisi dapat dipakai peserta didik untuk mengekspresikan
perasaan dan pikirannya. Selain itu, kegiatan menulis puisi juga dapat dipakai
untuk melatih kreativitas peserta didik dan melatih kepekaan mereka terhadap seni
sastra.
Berdasarkan observasi dan wawancara pada salah seorang guru yang telah
dilakukan. Dalam proses belajar mengajar terutama pada materi keterampilan
menulis puisi masih kurang karena proses pembelajarannya masih berpusat pada
guru, kurang latihan menulis puisi, serta rendahnya motivasi siswa dalam menulis
puisi. Hal ini dilihat dari jumlah siswa kelas V SD Inpres Paku Kabupaten Gowa
yang mampu dan belum mampu menulis puisi dengan baik, ada 7 orang yang
mampu menulis puisi dengan baik dan 18 orang yang belum mampu menulis puisi
dengan baik. Dari hal tersebut peneliti masih perlu mencari teknik yang akan di
manfaatkan dalam masalah ini. Maka dari itu penulis ingin menggunakan teknik
Word Tide Map (peta pasang kata) sebagai teknik dalam membantu peserta didik
4
untuk menulis puisi agar peserta didik termotivasi dan dapat meningkatkan hasil
belajarnya dalam mengenal dan menulis puisi.
Teknik ini mampu membantu peserta didik dalam mengumpulkan gagasan
lebih cepat dan bebas. Word Tide Map (peta pasang kata) membuat proses
penyusunan gagasan atau ide lebih mudah dan biasanya lebih santai, cepat, dan
melahirkan banyak gagasan. Dengan penggunaan Word Tide Map (peta pasang
kata) yang simpel peserta didik akan dengan mudah mengembangkan teknik ini
terutama dalam pembelajaran menulis puisi. Peserta didik lebih mudah
mendapatkan ide, gagasan, dan kata-kata yang akan disusun menjadi sebuah puisi.
Dengan teknik Word Tide Map (peta pasang kata) diharapkan mampu
memberikan pengaruh terhadap motivasi dan hasil belajar peserta didik dalam
menulis sebuah puisi dan untuk mengetahui keefektifan penggunaan teknik Word
Tide Map (peta pasang kata) dalam pembelajaran menulis puisi di tingkat SD,
maka perlu diadakan sebuah penelitian untuk mengetahui seberapa efektif
penggunaan teknik tersebut dalam pembelajaran menulis puisi di kelas V SD
Inpres PAKU Kabupaten GOWA karena di SD tersebut belum pernah diterapkan
teknik Word Tide Map (peta pasang kata). Selain itu, menguji apakah teknik word
tide map (peta pasang kata) lebih efektif digunakan dalam pembelajaran menulis
puisi daripada pembelajaran tanpa menggunakan teknik Word Tide Map (peta
pasang kata) di kelas V SD Inpres PAKU Kabupaten Gowa.
Atas dasar pemikiran seperti tersebut di atas, penulis mengemukakan judul
“Pengaruh Teknik Word Tide Map (Peta Pasang Kata) Terhadap Kemampuan
5
Menulis Puisi Pada Mata Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD Inpres
PAKU”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, rumusan
masalah penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh teknik Word Tide Map (peta
pasang kata) terhadap kemampuan menulis puisi pada mata pelajaran bahasa
Indonesia kelas V SD Inpres PAKU Kabupaten Gowa?”
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh teknik Word Tide Map (peta pasang kata) terhadap
kemampuan menulis puisi pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V SD
Inpres PAKU Kabupaten Gowa.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
a. Bagi akademisi, menjadi bahan masukan dan informasi dalam upaya
penyempurnaan, pengembangan, dan peningkatan mutu pendidikan.
b. Bagi para peneliti lain, dalam melakukan penelitian lain yang sejenis
dalam rangka meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa, dapat membantu siswa dalam peningkatan keterampilan
menulis.
6
b. Bagi guru/Pendidik, Sebagai bahan masukan bagi guru dalam pengelolaan
pendidikan di sekolah dasar sehubungan dengan upaya peningkatan
keterampilan menulis puisi.
c. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan wawasan dalam penyusunan
karya tulis ilmiah yang bertema kependidikan, sebagai langkah awal untuk
mengadakan penelitian selanjutnya.
d. Bagi sekolah, sebagai lembaga pendidikan agar dapat menggunakan
strategi-strategi pembelajaran yang inovatif.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Kemampuan
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Poewadarminta, 2009:742) yang
dimaksud dengan kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan.
Sedangkan menurut Meylasari (2012) mengatakan kemampuan adalah kapasitas
seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan.
Dari beberapa definisi tentang kemampuan, dapat disimpulkan yang
dimaksud dengan kemampuan adalah kapasitas kesanggupan atau kecakapan atau
potensi seorang individu dalam melakukan sesuatu hal atau beragam tugas dalam
suatu pekerjaan tertentu.
2. Pengertian Menulis
Dalam dunia pendidikan menulis merupakan hal yang penting. Hal ini
dapat dilihat dari banyaknya pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk
menulis. Menulis merupakan salah satu media untuk menyampaikan informasi
atau gagasan lain. Keterampilan menulis harus banyak dilakukan melalui latihan
dan praktik secara teratur.
Menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan
(informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis
sebagai alat atau medianya. Aktivitas menulis melibatkan beberapa unsur, yaitu:
penulis sebagai penyampaian pesan, isi tulisan, saluran atau media dan pembicara
8
(Dalman 2015:3).
Menurut Suhendra (2015:5) Keterampilan menulis adalah keterampilan
seseorang untuk menuangkan ide dalam sebuah tulisan. Hal ini selalu dianggap
sulit karena orang-orang menganggap ide lebih mudah dituangkan dalam bentuk
bahasa lisan. Dapat diketahui bahwa keterampilan menulis perlu ditingkatkan
sebagai dasar penuangan ide dan gagasan dalam bentuk tulisan, karena
keterampilan menulis seringkali ditinggalkan karena seseorang lebih memilih
untuk menuangkan ide dalam bentuk lisan.
Menurut Tarigan (2018: 3-4) menulis merupakan suatu keterampilan
berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung.
Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan
menulis ini, penulis haruslah terampil memanfaatkan grafalogi, struktur bahasa,
dan kosa kata. Selain itu, keterampilan menulis tidak akan didapat secara
otomatis, melainkan harus melalui latihan yang cukup dan teratur. Menulis
merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh setiap orang di masyarakat,
khususnya pelajar dalam kegiatan pembelajaran. Guru sering melatih siswa
melalui kegiatan menulis yang dilakukan secara rutin dan cukup agar kemampuan
menulis siswa semakin meningkat.
Dengan menulis, seseorang dapat mengungkapkan ide, gagasan, pikiran,
dan perasaannya secara tidak langsung dalam bentuk tulisan dengan jelas. Oleh
karena itu, tulisan yang dihasilkan oleh seseorang dapat menggambarkan apa yang
sedang dipikirkan atau dirasakan penulis. Dengan menulis, seseorang yang
biasanya susah untuk mengungkapkan gagasannya lewat lisan dapat digunakan
9
sebagai salah satu sarana yang tepat untuk menyalurkan bakat atau karyanya yang
berupa tulisan.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah
salah satu keterampilan berbahasa dengan menggunakan ide atau gagasan dan
perasaan kedalam bentuk tulisan sebagai alat komunikasi tidak langsung dengan
memperhatikan berbagai kaidah penggunaan bahasa tulis tersebut. Oleh karena
itu, keterampilan menulis sangat penting bagi kalangan peserta didik.
3. Pengertian Puisi
Secara etimologi istilah puisi berasal dari bahasa Yunani poeima yang
berarti “membuat, poesis “pembuat” dalam bahasa Inggris disebut poem dan
poerty. Puisi diartikan “membuat” dan “pembuat” sebab melalui puisi pada
dasarnya seseorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri, yang mungkin berisi
pesan atau gambaran suasana-suasana tertentu baik fisik maupun batiniah
Aminuddin (2015:134).
Seorang estetikus Prancis Baudelaire pernah berkata dalam Winarti
(2013:48), “Puisi adalah sulapan yang sanggup membangkitkan angan-angan.” Di
sinilah sang penyair harus memperlihatkan kelincahannya untuk membangkitkan
janji-janji tetang totalitas manusia yang hidup, tertawa, menangis yang sublime
bahkan tragedi.
Menurut Sugiarto (2013:20) puisi adalah saranan komunikasi penyair
dengan alam beserta sesama manusia tentang hal yang dirasakan dan menjadi
suatu keharusan untuk menuangkan ekspresi emosi dalam bentuk karya sastra,
puisi menjadi karya seni yang multidimensi. Segala aspek kehidupan yang
10
dituangkan dalam puisi.
Wordsworth (dalam Pradopo 2018 : 6) mempunyai gagasan bahwa puisi
adalah pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau
diangankan.
Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa puisi adalah salah satu jenis
karya sastra yang berbentuk kata-kata yang indah dan memiliki arti. Selain itu
puisi adalah wujud dari ekspresi jiwa yang dituangkan dalan bentuk tulisan hasil
dari pengimajinasian pikiran dan perasaan. Puisi juga merupakan rekaman dan
interprestasi pengalaman manusia yang penting, diubah dalam wujud yang paling
berkesan.
4. Menulis Puisi
Menulis puisi adalah suatu kegiatan menuangkan ide gagasan, perasaan,
maupun pengalaman yang telah dilalui menjadi bentuk karya seni berwujud
tulisan atau rangkaian kata bermakna dan berirama. Nurgiantoro menegaskan
bahwa menulis adalah aktivitas aktif produktif, yaitu aktivitas menghasilkan
bahasa (Sardila, 2015). Puisi menjadi karya seni yang multidimensi. Segala aspek
kehidupan bisa dituangkan dalam puisi. Dengan demikian puisi tak lagi sekedar
ekspresi emosi dalam bentuk bunyi dan ritme (irama), tetapi telah berubah
menjadi karya seni bahasa untuk mengucapakan suatu ide atau pengalaman
(Sugiarto, 2015: 34). Aminudin mengatakan menulis puisi merupakan salah satu
bentuk menulis kreatif. Puisi merupakan alat penyair untuk mencurahkan segala
isi hatinya terutama, pikiran, perasaan, sikap dan maksud yang sebenarnya.
Bagaimanapun hal utama yang harus diperhatikan saat menulis puisi adalah
11
kejujuran diri kamu terhadap sanubari sendiri. Hal ini karena sebuah puisi lahir
dari segenap jiwa sang pencipta puisi itu sendiri (Sulkifli dan Marwati, 2016).
Menulis puisi adalah mengekspresikan sebentuk pengalaman dengan media kata-
kata (Maulana, 2012: 182). Suparno berpendapat menulis dapat didefinisikan
sebagai satu kegiatan penyampaian pesan atau komunikasi dengan menggunakan
bahasa tulis sebagai alat medianya. Dengan menulis manusia dapat
mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya
(Dewi, 2016).
5. Pengertian Teknik
Teknik pembelajaran adalah cara mengerjakan atau melaksanakan sesuatu.
Jadi, teknik pengajaran atau mengajar adalah daya upaya, usaha-usaha, cara-cara
yang digunakan guru untuk melaksanakan pengajaran atau mengajar dikelas pada
waktu tatap muka dalam rangka menyajikan dan memantapkan bahan pelajaran
agar tercapai tujuan pembelajara. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
teknik pembelajaran adalah siasat atau cara yang dilakukan guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar untuk dapat memperoleh hasil yang
optimal. Teknik pembelajaran ditentukan berdasarkan metode yang digunakan,
dari metode dapat ditentukan teknik, karena teknik yang digunakan guru dapat
bervariasi sekali. Untuk metode yang sama dpat digunakan teknik pembelajaran
yang berbeda-beda, tergantung pada berbagai faktor. Karena itu, teknik
pembelajaran yang digunakan guru tergantung pada kemampuan guru itu mencari
akal atau siasat agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar dan berhasil
denagn baik.
12
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan teknik pembelajaran
yaitu situasi kelas, lingkungan dan kondisi peserta didik atau sifat-sifat peserta
didik dana kondisi lain.
6. Pengertian Teknik Word Tide Map (Peta Pasang Kata)
Teknik peta pasang kata adalah sebuah teknik yang berpusat pada
keberanian dalam memasang-masangkan kata secara bebas tapi imajinatif.
Disinilah, akan dimungkinkan munculnya kata-kata baru yang imajinatif pula. Hal
ini, kemudian menjadi hal yang secara potensial dapat dikembangkan menjadi
larik yang menarik, kemudian dapat dikembangkan menjadi bait, selanjutnya
dapat disempurnakan puisi yang utuh (Prayogi 60:20:2017).
Menurut Sutedjo (2009:115) Teknik Peta Pasang Kata ini diciptakan
khusus untuk pembelajaran menulis puisi terutama untuk pemula. Masalah yang
lazim dihadapi peserta didik adalah takut, tidak tau harus mulai dari mana, yang
akhirnya daya imajinasi anak tidak berkembang. Dalam teknik ini kelebihan yang
utama adalah membangkitkan keberanian peserta didik, walaupun hanya dengan
mengeluarkan satu kata. Kemudian peserta didik secara bertahap memasangkan
kata menjadi sebuah kalimat, kalimat menjadi bait, yang akhirnya terciptalah
sebuah puisi.
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting
dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat
memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan peserta didik dalam upaya
mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar.
13
Langkah-langkah teknik peta pasang kata:
1. Guru merumuskan dengan teliti pengaalaman belajar direncanakan untuk
memperoleh hasil yang potensial atau memiliki alternatif.
2. Guru menyuruh siswa untuk sama-sama membayangkan sebuah sentral kata
yang menggerakkan sebuah inspirasi.
3. Dengan menggerakkan sebuan inspirasi peserta didik berpikir pada sebuah
pengalaman pribadinya sehingga menghasilkan eksplorasi kata yang luar
biasa.
4. Guru menuliskan kata-kata yang dihasilkan oleh peserta didik tersebut ke
papan tulis secara acak bebentuk sebuah peta.
5. Guru dan peserta didik sama-sama bermain dengan memasangkan kata
dengan ber1ffcaaavbagai kata secara bebas.
6. Peserta didik mengembangkan kata tersebut menjadi larik-larik puisi yang
menarik.
7. Guru menyuruh peserta didik untuk mengategorikan larik-larik puisi yang
dibuat menjadi sebuah tema puisi.
8. Peserta didik mengategorikan larik kedalam kelompok larik yang
mengandung bait.
9. Peserta didik bekerja secara individual dan dapat bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil dengan waktu yang sudah ditentukan oleh guru.
7. Penelitian yang relevan
14
Tinjauan pustaka dilakukan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan
terhadap tinjauan terdahulu yang dilakukan oleh peneliti lain. Peneliti mengambil
beberapa peneliti yang dilakukan oleh Sri (2015), Triyo (2017) dan Ramadani
(2020).
Dalam penelitian Sri (2015) yang berjudul “Pengaruh penerapan Model
Pembelajaran Quantum Teaching terhadap Keterampilan Menulis Puisi Siswa
Kelas III”. Relevansi dalam penelitian ini sama-sama membahas keterampilan
yang sama yaitu menulis puisi. Perbedaan dari penelitian yang dilakukan oleh Sri
dengan penelitian ini adalah dari segi aspek desain dan teknik yang digunakan,
peneliti Sri menggunakan teknik quantum teaching sedangkan penelitian ini
menggunakan teknik Word Tide Map (peta pasang kata). Dan dalam penelitian
Triyo (2017) yang berjudul “Pengaruh media lagu terhadap Kemampuan menulis
puisi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan”.
Penelitian yang berjudul “Pengaruh Media Lagu terhadap Kemampuan
Menulis Puisi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan” yang dilakukan Adi
Triyo. Penelitian ini sama-sama meneliti mengenai kemampuan menulis puisi
siswa, perbedaan dari penelitian yang dilakukan oleh Triyo dengan penelitian ini
dapat dilihat dari variabel X yakni Triyo menitik beratkan pada pengaruh media
pembelajaran sedangkan penelitian ini menitik beratkan pada teknik Word Tide
Map (Peta Pasang Kata).
Penelitian Ramadani (2020) yang berjudul “Pengaruh teknik Asosiogram
terhadap kemampuan menulis puisi pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas
IV”. Relevansi dalam penelitian ini dapat dilihat dari cakupan bahasan yaitu
15
sama-sama membahas tentang menulis puisi. Perbedaan dari penelitian yang
dilakukan oleh Ramadani (2020) dengan penelitian ini yaitu penggunaan teknik
yang berbeda, penelitian Ramadani (2020) menggunakan teknik Asosiogram
sedangkan penelitian ini menggunakan teknik Word Tide Map (Peta Pasang Kata).
Berdasarkan penelitian tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa
penelitian mengenai keterampilan menulis puisi pada peserta didik yang pernah
dilakukan bertujuan untuk mengetahui perbandingan kemampuan menulis puisi.
Pada umumnya keterampilan menulis puisi pada peserta didik masih kurang dan
belum memuaskan. Dilihat dari hal tersebut peneliti masih perlu mencari metode
yang tepat dan efektif untuk pembelajaran menulis puisi pada peserta didik.
Berdasarkan kenyataan di atas, peneliti akan melakukan penelitian “Pengaruh
teknik Word Tide Map (Peta Pasang Kata) terhadap kemampuan menulis puisi
pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V SD Inpres PAKU Kabupaten
Gowa.
B. Kerangka pikir
Pada pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki 4 keteraampilan berbahasa
yaitu menyimak, berbicara, menulis dan membaca. Dari ke 4 keterampilan
tersebut, salah satu yang menjadi titik fokus peneliti yaitu menulis.
Menulis adalah suatu aktivitas kompleks yang mencakup Gerakan lengan,
jari dan mata secara terintegrasi. Menulis juga terkait dengan pemahaman Bahasa
dan kemampuan berbicara. Menulis bukan hanya menyalin tetapi juga
mengespresikan pikiran dan perasaan ke dalam lambang-lambang tulisan.
16
Dalam keterampilan menulis puisi terdapat 4 aspek penilaian yaitu tema,
diksi, imaji, dan irama. Untuk menilai 4 aspek tersebut maka digunakan Teknik
Word Tide Map (peta pasang kata).
Teknik Word Tide Map (peta pasang kata) adalah sebuah teknik yang
berpusat pada keberanian dalam memasang-masangkan kata secara bebas tapi
imajinatif. Disinilah, akan dimungkinkan munculnya kata-kata baru yang
imajinatif pula. Hal ini, kemudian menjadi hal yang secara potensial dapat
dikembangkan menjadi larik yang menarik, kemudian dapat dikembangkan
menjadi bait, selanjutnya dapat disempurnakan puisi yang utuh (Prayogi
60:20:2017).
17
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam skema kerangka pikir berikut ini:
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan adalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Adapun hipotesis yang diajukan dalam peneltian ini yaitu
Pengaruh Teknik Word Tide Map (Peta Pasang Kata) Terhadap Kemampuan
Pembelajaran Bahasa Indonesia
Keterampilan Berbahasa
Menulis Puisi
Menggunakan Teknik
Peta Pasang Kata
Hasil
Temuan
Tidak
Berpengaruh
Pengaruh
18
Menulis Puisi Pada Mata Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD Inpres
PAKU. Secara statistik dirumuskan sebagai berikut:
H0: µ1 = µ2 Vs H1: µ1 > µ2
Keterangan:
µ1 = Parameter hasil belajar siswa setelah diajar dengan menggunakan teknik
Word Tide Map (peta pasang kata).
µ2 = Parameter hasil belajar siswa sebelum diajar dengan menggunakan teknik
Word Tide Map (peta pasang kata).
𝐻0 = Tidak adanya pengaruh penerapan teknik Word Tide Map (peta pasang
kata).
𝐻1= Terdapat pengaruh penerapan teknik Word Tide Map (peta pasang kata).
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu metode penelitian
yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendali. Desain penelitian ini menggunakan penelitian
Pre-experimental design yang akan mengkaji tentang “Gambaran awal
kemampuan menulis puisi peserta didik, hasil menulis puisi peserta didik setelah
perlakuan dan pengaruh Penggunaan Teknik Peta Pasang Kata terhadap
Kemampuan Menulis Puisi pada Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD Inpres
Paku Kabupaten Gowa”.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah “One-Group Pretest-Post test
design”. Desain ini dilakukan dengan membandingkan hasil pre-test dengan hasil
pos-test. Desain yang digunakan dapat digambarkan sebagai berikut.
Tabel 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest Design.
Pretest Treatment Posttest
O1 X O2
(Sugiyono, 2017:116)
20
Keterangan:
O1 : Pretest, untuk mengukur tingkat kemampuan menulis puisi peserta didik
kelas V sebelum menggunakan tekik Word Tide Map (Peta Pasang Kata)
X : Treatment, pelaksanaan kegiatan menulis puisi dengan menggunakan tekik
Word Tide Map (Peta Pasang Kata).
O2 : Postest, untuk mengukur tingkat kemampuan menulis puisi siswa kelas V
setelah menggunakan teknik Word Tide Map (Peta Pasang Kata)
Dengan demikian, pengukuran dilakukan sebanyak dua kali yaitu
sebelum dan sesudah pemberian perlakuan dengan menggunakan teknik
Word Tide Map (Peta Pasang Kata).
B. Populasi dan Sample
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V SD
Inpres PAKU Kabupaten Gowa.
Tabel 3.2 Populasi Siswa SDN Tallang-Tallang Kabupaten Gowa
Kelas
Siswa
Jumlah
Lk Pr
V A 15 15 30
V B 17 5 22
Total 32 20 52
Sumber : SD Inpres Paku Kabupaten Gowa
21
2. Sample
Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random
sampling (acak). Hal ini disebabkan karena populasi terdiri dari beberapa kelas
dan setiap kelas disekolah memiliki karakteristik yang diasumsikan sama atau
hampir sama, hal ini disebabkan pembagian kelas.
C. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah penjelasan tentang apa yang dimaksud
oleh istilah-istilah inti yang menjadi judul dalam penelitian ini. Tujuannya untuk
menghindari perbedaan pengertian dan atau kekurang jelasan makna yang
ditimbulkannya agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memahami maksud
judul seperti yang diharapkan.
1. Variabel Independen (Bebas)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah teknik peta pasang kata. Teknik
peta pasang kata adalah sebuah teknik yang berpusat pada keberanian dalam
memasang-masangkan kata secara bebas tapi imajinatif.
2. Variabel Dependen (Terikat)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis puisi
peserta didik. Kemampuan menulis puisi adalah kecakapan atau potensi seseorang
dalam menuangkan ide dalam bentuk tulisan, sedangkan puisi adalah sebuah
karya seni sastra yang mempunyai aspek-aspek didalamnya dengan menggunakan
kata-kata yang indah atau kata kiasan. Adapun aspek yang menjadi penilaian
peneliti yakni tema, kata, irama dan imaji.
22
D. Prosedur Penelitian
1. Tahap Praeksperimen
Pada tahap pra-eksperimen ditentukan satu kelas untuk dijadikan sampel
penelitian, yaitu kelas eksperimen. Penentuan eksperimen ditentukan dengan
menggunakan teknik random sampling. Cara pengambilan sampel ini dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Dari sampel
ini ditentukan kelas V B sebagai kelas eksperimen. Selanjutnya memberi pretest
kepada kelas eksperimen. Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal
dalam menulis puisi. Kelas eksperimen harus dalam tingkatan pemahaman
sebelum diadakannya penelitian. Setelah pretest dilakukan, hasil tersebut diuji
menggunakan uji-t (t-test).
2. Tahap Eksperimen
Setelah kelas eksperimen diberi pretest, langkah selanjutnya adalah
melakukan perlakuan. Perlakuan dilakukan untuk mengetahui peningkatan
kemampuan subjek dengan memberikan perlakuan berbeda pada kelas
eksperimen. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran menghitung pada kelas
eksperimen sebagai berikut.
a. Kelas Eksperimen
Kelas eksperimen diberi media pembelajaran teknik Word Tide Map (peta
pasang kata) pada kegiatan menulis puisi. Tahapan menulis puisi pada kelas
eksperimen sebagai berikut.
23
1) Peneliti melakukan observasi ke sekolah
2) Menyusun dan mengembangkan perangkat pembelajaran untuk tiap kali
pertemuan berupa RPP.
3) Menyiapkan media/alat peraga
4) Melaksanakan proses pembelajaran sesuai Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah disusun
5) Mengarahkan dan membimbing siswa untuk beraktivitas
6) Melaksanakan tes
7) Memeriksa hasil tes
3. Tahap Pascaeksperimen
Tahap ini merupakan tahap pengukuran terhadap perlakuan yang
diberikan. Pada tahap ini, siswa kelas eksperimen diberikan tes akhir (posttest)
dengan materi pada saat pretest.
Pemberian tes ini dimaksudkan untuk melihat perbedaan kemampuan
siswa dalam menulis puisi setelah di terapkan teknik Word Tide Map. Kegiatan
posttest juga digunakan untuk membandingkan nilai yang dicapai murid yaitu
semakin meningkat atau menurun.
E. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data penelitian digunakan instrumen penelitian.
Instrumen penelitian ini, yaitu alat yang digunakan dalam mengumpulkan data
seperti tes. Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan
menulis puisi peserta didik sebelum (Pretest) dan setelah diberi perlakuan
(Posttest).
24
Adapun pedoman penilaian yang dipakai dalam penelitian ini
menggunakan pedoman penilaian menulis milik Nurgiyantoro (2011: 307), yang
dirancang ulang dan telah melalui proses expert judgement. Kriteria penilaian
menulis puisi terdiri atas aspek tema, diksi, imaji, dan irama.
Tabel 3.4 Pedoman Penilaian Menulis Puisi
No Aspek Indikator Skor
1 Tema Sangat baik : isi sangat sesuai dengan tema
yang ditentukkan, isi sangat sesuai dengan judul
puisi, pemilihan judul kreatif.
5
Baik : isi sesuai dengan tema yang ditentukkan ,
isi sesuai dengan judul puisi, pemilihan judul
kreatif
4
Cukup baik : isi puisi kurang relevan dengan
tema yang ditentukkan, isi puisi kurang sesuai
dengan judul puisi, judul kurang kreatif
3
Kurang kreatif : isi tidak relevan dengan tema
dan judul puisi
2
Sangat Kurang kreatif : isi sangat tidak
relevan dengan tema dan judul puisi
1
2 Diksi Sangat Baik: Pemilihan kata sangat tepat,
penggunaan kata sangat efektif, bahasa yang
dipakai padat.
5
Baik: Pemilihan kata tepat, penggunaan kata 4
25
efektif, bahasa yang dipakai padat.
Cukup: Pemilihan kata cukup tepat,
penggunaan kata cukup efektif, bahasa yang
dipakai cukup padat
3
Kurang: Pemilihan kata kurang tepat,
penggunaan kata kurang efektif, bahasa yang
dipakai kurang padat.
2
Sangat kurang: Pemilihan kata tidak tepat,
penggunaan kata tidak efektif, bahasa yang
dipakai tidak padat
1
3 Imaji Sangat baik: Sangat mampu mengungkapkan
daya 25iker melalui susunan kata yang dapat
mengungkapkan pengalaman indrawi.
5
Baik: Mampu mengungkapkan daya 25iker
melalui susunan kata yang dapat
mengungkapkan pengalaman indrawi.
4
Cukup: Cukup mampu mengungkapkan daya
25iker melalui susunan kata yang dapat
mengungkapkan pengalaman indrawi.
3
Kurang: Kurang mampu mengungkapkan daya
25iker melalui susunan kata yang dapat
mengungkapkan pengalaman indrawi.
2
Sangat kurang: Tidak mampu mengungkapkan 1
26
daya 26iker melalui susunan kata yang dapat
mengungkapkan pengalaman indrawi.
4 Irama Sangat baik: adanya penggunaan minimal 4
variasi rima, memunculkan irama yang sangat
menarik dalam puisi.
5
Baik: adanya penggunaan minimal 3 variasi
rima, memunculkan irama yang sangat menarik
dalam puisi.
4
Cukup: adanya penggunaan minimal 2 variasi
rima, memunculkan irama yang sangat menarik
dalam puisi.
3
Kurang: adanya penggunaan minimal 1 variasi
rima, memunculkan irama yang sangat menarik
dalam puisi.
2
Sangat kurang: tidak menggunakan variasi
rima dalam puisi
1
Nurgiyantoro (2011: 307)
Penghitungan nilai akhir:
Nilai akhir = skor perolehan x100
∑ skor maksimal
27
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan tes kemampuan menulis puisi. Tes yang dimaksud adalah tes
dalam kemampuan menulis puisi. Tes ini dilakukan dengan tiga langkah, yaitu;
1. Tes Awal (Pretest)
Tes awal dilakukan sebelum treatment, pretest dilakukan untuk
mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa sebelum menggunakan
Teknik Word Tide Map (peta pasang kata).
2. Pemberian Perlakuan (Treatment)
Dalam hal ini peneliti menggunakan Teknik Word Tide Map (peta
pasang kata ) pada pembelajaran Bahasa Indonesia.
3. Tes Akhir (Posttest)
Setelah treatment, tindakan selanjutnya yang dilakukan adalah posttest
untuk mengetahui pengaruh penggunaan teknik Word Tide Map (peta
pasang kata).
G. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian melalui instrument akan diolah
dan dianalisis. Data ini akan digunakan untuk menguji hipotesis, disinilah akan
diketahui apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak. Teknik analisis data
yang digunakan adalah analisis deskriptif dan inferensial. (SPSS for windows
versi 25).
28
1. Analisis Data Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
mendeskripsikan kemampuan menulis puisi sebelum (pretest) dan setelah
(posttest) diajar menggunakan peta pasang kata.
a. Analisis Data Kemampuan Awal Menulis Puisi Siswa
Analisis statistika deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan
karakteristik kemampuan awal menulis puisi peserta didik sebelum digunakan
teknik Word Tide Map (Peta Pasang Kata) yang meliputi: nilai tertinggi, nilai
terendah, nilai rata-rata, rentang, median, standar deviasi, nilai maksimum, dan
nilai minimum.
Kriteria yang digunakan untuk menentukan kategori kemampuan menulis
puisi peserta didik kelas V SD Inpres Paku Kabupaten Gowa dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5 Kategorisasi Kemampuan Menulis Puisi
Nilai Kategori
0≤ x <54 Sangat rendah
55≤ x <69 Rendah
70≤ x <79 Sedang
80≤ x <89 Tinggi
90≤ x <100 Sangat tinggi
Sumber : SD Inpres Paku Kabupaten Gowa
29
Adapun Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pelajaran bahasa Indonesia
yang ditetapkan oleh SD Inpres Paku Kabupaten Gowa tersaji pada tabel berikut:
Tabel 3.6 Kriteria Ketuntasan Minimum
Nilai Kriteria Ketuntasan
0≤ x <70 Tidak Tuntas
70≤ x ≤ 100 Tuntas
Sumber : SD Inpres Paku Kabupaten Gowa
Ketuntasan belajar dapat dicapai jika nilai yang diperoleh peserta didik
minimal sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan oleh
sekolah yang bersangkutan, sedangkan ketuntasan klasikal tercapai minimal 70%
peserta didik mencapai skor minimal 70.
Ketuntasan belajar klasikal = Banyaknya siswa dengan skor ≥70
× 100
Jumlah siswa
Sumber: (Yusri, 2014:29)
b. Analisis Data Hasil Menulis Puisi Peserta Didik Setelah diberikan
Perlakuan (Posttest)
Analisis data hasil menulis puisi peserta didik setelah diberikan perlakuan
(Posttest) menggambarkan karakteristik kemampuan akhir menulis puisi peserta
didik setelah digunakan teknik Word Tide Map (Peta Pasang Kata) yang meliputi:
nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rata-rata, rentang, median, standar deviasi, nilai
maksimum, dan nilai minimum.
30
Kriteria yang digunakan untuk menentukan kategori kemampuan menulis
puisi peserta didik kelas V SD Inpres Paku Kabupaten Gowa dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5 Kategorisasi Kemampuan Menulis Puisi
Nilai Kategori
0≤ x <54 Sangat rendah
55≤ x <69 Rendah
70≤ x <79 Sedang
80≤ x <89 Tinggi
90≤ x <100 Sangat tinggi
Sumber : SD Inpres Paku Kabupaten Gowa
Adapun Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pelajaran bahasa Indonesia
yang ditetapkan oleh SD Inpres Paku Kabupaten Gowa tersaji pada tabel berikut:
Tabel 3.6 Kriteria Ketuntasan Minimum
Nilai Kriteria Ketuntasan
0≤ x <70 Tidak Tuntas
70≤ x ≤ 100 Tuntas
Sumber : SD Inpres Paku Kabupaten Gowa
Ketuntasan belajar dapat dicapai jika nilai yang diperoleh peserta didik
minimal sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan oleh
sekolah yang bersangkutan, sedangkan ketuntasan klasikal tercapai minimal 70%
peserta didik mencapai skor minimal 70.
31
Ketuntasan belajar klasikal = Banyaknya siswa dengan skor ≥70
× 100
Jumlah siswa
Sumber: (Yusri, 2014:29)
2. Analisis Data Statistik Inferensial
Analisis Statistik inferensial ini digunakan program SPSS for windows
versi 16 untuk mengelolanya. Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih
dahulu peneliti melakukan uji normalitas sebagai uji Prasyarat.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau tidak, pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah data kemampuan
berhitung peserta didik setelah perlakuan berasal dari populasi yang berdistribusi
normal atau tidak. Dalam pegujian normalitas populasi digunakan uji One Sample
Kolmogorov-Smirmov dengan menggunakan taraf signifikansi 5% atau 0,05,
dengan syarat:
Jika Pvalue ≥ α = 0,05 maka distribusinya adalah normal.
Jika Pvalue < α = 0,05 maka distribusinya adalah tidak normal.
Kriteria yang digunakan dalam uji normalitas ini adalah jika p ≥ α maka
H0 diterima bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan jika p
< α maka H1 diterima bahwa data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi
normal. Taraf signifikan α = 0,05.
b. Uji hipotesis
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian
dengan menggunakan uji-t. Setelah uji prasyarat dilakukan dan terbukti bahwa
32
data-data yang diolah berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan pengujian
hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang
diajukan dapat diterima atau ditolak dengan bantuan SPSS for windows versi 16
dengan taraf signifikan 5%. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji paired
sampel t test bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan-perbedaan
rata-rata dua sampel (dua kelompok) yang saling berpasangan atau berhubungan.
Adapun kemungkinan hasil penelitian yaitu :
H0 : Tidak terdapat pengaruh penggunaan teknik Word Tide Map (Peta Pasang
Kata) terhadap kemampuan menulis puisi pada peserta didik kelas V SD
Inpres Paku Kabupaten Gowa.
H1 : Terdapat pengaruh penggunaan teknik Word Tide Map (Peta Pasang Kata)
terhadap kemampuan menulis puisi pada peserta didik kelas V SD Inpres
Paku Kabupaten Gowa.
Dengan pengambilan keputusan berdasarkan t tabel :
a. Jika nilai thitung > nilai ttabel maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis
alternatif (H1) diterima berarti terdapat perbedaan yang signifikan penggunaan
teknik peta pasang kata terhadap kemampuan menulis puisi.
b. Jika nilai thitung < nilai ttabel maka hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis
alternatif (H1) ditolak berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan
penggunaan teknik peta pasang kata terhadap kemampuan menulis puisi.
Dasar pengambilan keputusan dalam Paired Samples T-Test berdasarkan
perbandingan nilai signifikansi sebagai berikut :
33
a. Jika sig.(2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
b. Jika sig.(2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan Pengaruh Teknik Word Tide Map (Peta
Pasang Kata) terhadap Kemampuan Menulis Puisi pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Kelas V SD Inpres Paku Kabupaten Gowa. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif melalui hasil uji coba eksperimen. Untuk menunjukkan hal
tersebut, digunakan analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial.
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
mendeskripsikan gambaran awal kemampuan menulis puisi siswa (pretest) dan hasil
menulis puisi siswa setelah diberikan perlakuan (posttest). Deskripsi masing-masing
hasil analisis tersebut di uraikan sebagai berikut:
a. Deskripsi Awal Kemampuan Menulis Puisi Siswa (Pretest)
Untuk memberikan gambaran awal tentang hasil tes kemampuan awal
menulis puisi pada siswa kelas V SD Inpres PAKU Kabupaten Gowa yang dipilih
sebagai sampel penelitian, berikut disajikan skor tes kemampuan awal menulis puisi
siswa kelas V SD Inpres PAKU Kabupaten Gowa.
35
Tabel 4.1 Statistik Skor Tes Kemampuan Awal Menulis Puisi Siswa (Pretest)
Statistik Nilai Statistik
Ukuran Sampel 22
Skor Ideal 100
Skor Tertinggi 90,00
Skor Terendah 45,00
Rentang Skor 45,00
Skor Rata-rata 66,47
Standar Deviasi 11,493
(Sumber : SPSS for Windows Versi 25)
Pada tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata hasil tes menulis puisi
siswa kelas V SD Ipres PAKU Kabupaten Gowa sebelum proses pembelajaran
menggunakan Teknik Word Tide Map (peta pasang kata) adalah 66,47 dari skor ideal
100 yang mungkin dicapai oleh siswa dengan standar deviasi 11,493 Skor yang
dicapai oleh siswa tersebut dari skor terendah 45,00 sampai dengan skor tertinggi
90,00 dengan rentang skor 45,00. Jika skor tes menulis puisi siswa dikelompokkan
kedalam 5 kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase sebagai
berikut:
36
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Tes Kemampuan Awal
Menulis Puisi (Pretest)
No Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
1. 0≤ x <54 Sangat Rendah 2 9
2. 55≤ x <69 Rendah 11 50
3. 70≤ x <79 Sedang 6 27
4. 80≤ x <89 Tinggi 2 9
5. 90≤ x <100 Sangat Tinggi 1 5
Jumlah 22 100
(Sumber : SPSS for Windows Versi 25)
Pada tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa dari 22 siswa kelas V siswa yang
memperoleh skor pada kategori sangat rendah ada 2 siswa (9%), siswa yang
memperoleh skor pada kategori rendah 11 siswa (50%), siswa yang memperoleh skor
pada kategori sedang ada 6 siswa (27%), siswa yang memperoleh skor tinggi ada 2
siswa (9%) yang memperoleh skor sangat tinggi ada 1 siswa (5%). Setelah skor rata-
rata hasil menulis puisi siswa sebesar 66,47 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas,
maka skor rata-rata hasil menulis siswa kelas V SD Inpres PAKU Kabupaten Gowa
sebelum menggunakan Teknik Word Tide Map (peta pasang kata) dikategorikan
berdasarkan kriteria ketuntasan dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3 Deskripsi Pencapaian Ketuntasan Menulis Puisi
Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
0 ≤ x < 70 Tidak Tuntas 13 59
70 ≤ x < 100 Tuntas 9 41
Jumlah 22 100
(Sumber : SPSS for Windows Versi 25)
37
Seorang siswa dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai paling sedikit 70.
Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang tidak memenuhi
kriteria ketuntasan individu adalah sebanyak 14 orang atau 64% dari jumlah siswa,
sedangkan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan individu dari 8 siswa 36 %. Dari
deskripsi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil menulis puisi siswa kelas V
SD Inpres PAKU Kabupaten Gowa sebelum menggunakan Teknik Word Tide Map
(peta pasang kata) tergolong 14 siswa yang tidak tuntas dan 8 siswa yang tuntas
secara klasikal dan tergolong sangat rendah.
b. Deskripsi Hasil Menulis Puisi Siswa Setelah Perlakuan (Posttest)
Berikut disajikan deskripsi dan persentase hasil menulis puisi kelas V SD
Inpres PAKU Kabupaten Gowa setelah diberikan perlakuan.
Tabel 4.4 Statistik Skor Hasil Menulis Puisi Siswa Setelah Perlakuan
Statistik Nilai Statistik
Ukuran Sampel 22
Skor Ideal 100
Skor Tertinggi 100
Skor Terendah 75,00
Rentang Skor 25,00
Skor Rata-Rata 87,05
Standar Deviasi 6,842
(Sumber : SPSS for Windows Versi 25)
Pada tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata hasil menulis puisi
siswa kelas V SD Inpres PAKU Kabupaten Gowa setelah proses menulis puisi
38
menggunakan Teknik Word Tide Map (peta pasang kata) adalah 87,05 dari skor ideal
100 yang mungkin dicapai oleh siswa dengan standar deviasi 6,842. Skor yang
dicapai oleh siswa tersebut dari skor terendah 75,00 sampai dengan skor tertinggi 100
dengan rentang skor 25,00. Jika hasil menulis puisi siswa dikelompokkan kedalam 5
kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase sebagai berikut:
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Menulis Puisi Siswa
Setelah Diberikan Perlakuan (Posttest)
No Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
1. 0≤ x <54 Sangat Rendah 0 0
2. 55≤ x <69 Rendah 0 0
3. 70≤ x <79 Sedang 3 14
4. 80≤ x <89 Tinggi 9 41
5. 90≤ x <100 Sangat Tinggi 10 45
Jumlah 22 100
(Sumber : SPSS for Windows Versi 25)
Pada tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa dari 22 siswa kelas V SD Inpres
Paku Kabupaten Gowa, siswa yang memperoleh skor pada kategori sangat rendah 0
siswa (0%), siswa yang memperoleh skor pada kategori rendah 0 siswa (0%), siswa
yang memperoleh skor pada kategori sedang ada 3 siswa (14%), siswa yang
memperoleh skor pada kategori tinggi ada 9 siswa (41%) dan siswa yang memperoleh
skor pada kategori sangat tinggi ada 10 siswa (45%). Setelah skor rata-rata hasil
menulis puisi siswa sebesar 87,05 dikonversi ke dalam 5 kategori di atas, maka skor
39
rata-rata hasil menulis puisi siswa kelas V SD Inpres Paku Kabupaten Gowa setelah
diajar menggunakan Teknik Word Tide Map (peta pasang kata) berada pada kategori
tinggi.
Selanjutnya, data hasil menulis puisi setelah menggunakan Teknik Word Tide
Map (peta pasang kata) (posttest) dikategorikan berdasarkan kriteria ketuntasan dapat
dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6 Deskripsi Ketuntasan Hasil Menulis Puisi Siswa Setelah Perlakuan
Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
0 ≤ x < 70 Tidak Tuntas 0 0
70 ≤ x < 100 Tuntas 22 100
Jumlah 22 100
(Sumber : SPSS for Windows Versi 25)
Seorang siswa dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai paling sedikit 70.
Berdasarkan dari tabel 4.6 terlihat bahwa siswa yang tidak tuntas sebanyak 0 siswa
(0%) sedangkan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan individu sebanyak 22
siswa (100%). Apabila tabel 4.6 dikaitkan dengan indikator ketuntasan hasil menulis
puisi siswa maka dapat disimpulkan bahwa hasil menulis puisi kelas V SD Inpres
Paku Kabupaten Gowa setelah menggunakan Teknik Word Tide Map (peta pasang
kata) telah memenuhi indikator ketuntasan secara klasikal.
2. Analisis Statistika Inferensial
Sesuai dengan hipotesis penelitian yaitu “ Teknik Word Tide Map (peta
pasang kata) memiliki pengaruh terhadap kemampuan menulis puisi pada mata
40
pelajaran Bahasa Indonesia kelas V SD Inpres Paku Kabupaten Gowa”, maka teknik
yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik inferensial dengan
menggunakan uji-t. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh terhadap sampel yang diteliti. Namun sebelum dilakukan uji hipotesis,
terlebih dahulu dilakukan uji normalitas, yaitu:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah rata-rata skor hasil belajar
siswa (pretest-posttest) berdistribusi normal. Kriteria pengujiannya adalah:
Jika Pvalue ≥ α = 0,05 maka distribusinya adalah normal.
Jika Pvalue < α = 0,05 maka distribusinya adalah tidak normal.
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest
Kolmogorov-Smirnova
Statistic Df Sig.
PRETEST .099 22 .200*
POSTEST .201 22 .021*
(Sumber : SPSS for Windows Versi 25)
b. Pengujian Hipotesis
Pengujian ini dilakukan dengan metode Paired Samples T-Test atau uji t pada
program SPSS versi 25. Paired Samples T-Test adalah pengujian yang dilakukan pada
kelompok populasi yang sama, tetapi memiliki kondisi data sampel sebagai akibat
adanya perlakuan. H0 ditolak dan H1 diterima apabila sig. (2-tailed) < 0,05. Berikut
disajikan hasil analisis uji-t nilai pretest dan posttest:
41
Tabel 4.9 Hasil Paired Samples T-Test
T Df Sig. (2-tailed)
Pair 1 PRETEST –
POSTEST -9.152 21 .000
(Sumber : SPSS for Windows Versi 25)
Tabel 4.9 menunjukkan perbandingan nilai signifikansi yaitu ( 0,00 < 0,05)
sesuai dasar pengambilan keputusan dalam Paired Sample T-Test, maka dapat
disimpulkan pula bahwa Ho ditolak dan H1 diterima yaitu terdapat pengaruh
penggunaan media video lagu anak terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas V
SD Inpres Paku Kabupaten Gowa
Demikian dapat disimpulkan bahwa gambaran awal kemampuan menulis
puisi siswa masih rendah, dibuktikan dengan pencapaian ketuntasan hanya terdapat 9
siswa yang mencapai standar ketuntasan dan 13 siswa yang tidak tuntas dalam
menulis puisi siswa. Namun setelah diberikan perlakuan berupa teknik Word Tide
Map ( peta pasang kata), nilai siswa meningkat dibuktikan dengan nilai siswa berada
diatas KKM dan terdapat 22 siswa yang mencapai standar ketuntasan. dan yang
terakhir pengaruh Teknik Word Tide Map (peta pasang kata) terhadap kemampuan
menulis puisi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dibuktikan dengan
perbandingan nilai signifikansi yaitu ( 0,00 < 0,05)
B. Pembahasan
Deskripsi data yang diuraikan pada hasil penelitian ini telah menunjukkan
gambaran awal kemampuan menulis puisi siswa (Pretest), hasil menulis puisi siswa
42
setelah perlakuan (Posttest) dan pengaruh Teknik Word Tide Map (peta pasang kata)
terhadap kemampuan menulis puisi pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V
SD Inpres Paku Kabupaten Gowa. Berdasarkan analisis statistik deskriptif dengan
menggunakan program SPSS versi 25, diperoleh nilai pretest yang terendah yaitu 45
dan tertinggi yaitu 90, sedangkan pada posttest diperoleh nilai terendah 75 dan
tertinggi 100. Nilai rata-rata (mean) pretest yang diperoleh yaitu 66,47 sedangkan
posttest yaitu 87,05. Hal ini menunjukkan bahwa setelah diterapkannya Teknik Word
Tide Map (peta pasang kata) terhadap kemampuan menulis puisi siswa, rata-rata nilai
siswa meningkat dibandingkan sebelum menggunakan Teknik Word Tide Map (peta
pasang kata).
Selanjutnya, pada analisis data statistik inferensial, pertama-tama
dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas. Uji normalitas menggunakan uji One-
Sampel Komlomogorv-Spirnov dengan hasil pretest dan posttest berdistribusi normal.
Setelah uji prasyarat dilakukan maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis.
Pengujian hipotesis melalui uji-t dengan menggunakan metode Paired Samples T-
Test menunjukkan bahwa nilai signifikan lebih kecil dari taraf signifikan
(0,00<0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat dikatakan bahwa terdapat
perbedaan signifikan hasil menulis puisi setelah menggunakan Teknik Word Tide
Map (peta pasang kata) terhadap menulis puisi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
kelas V SD Inpres Paku Kabupaten Gowa.
43
Hal tesebut didukung dengan penelitian terdahulu Sri, dkk yang menyatakan
bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Quantum Teaching terhadap
keterampilan menulis puisi pada siswa kelas III. Dan juga penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Ramadani yang menyatakan bahwa ada pengaruh penggunaan Teknik
Asosiogram terhadap kemampuan menulis puisi siswa pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia kelas IV di SD Inpres Btn Ikip Kota Maakassar.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa penggunaan Teknik Word Tide
Map (peta pasang kata) terhadap kemampuan menulis puisi pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia kelas SD Inpres Paku Kabupaten Gowa. Dibuktikan dengan rata-
rata nilai siswa meningkat dibandingkan sebelum menggunakan Teknik Word Tide
Map (peta pasang kata). Nilai rata-rata (mean) pretest yang diperoleh yaitu 66,47
sedangkan posttest yaitu 87,05.
44
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Gambaran awal kemampuan menulis puisi siswa sebelum diberikan perlakuan
(Pretest) skor rata-rata hasil menulis puisi siswa kelas V SD Inpres Paku
Kabupaten Gowa dengan pretest yaitu 66,47 berada pada kategori sangat
rendah. dan hanya terdapat 9 siswa yang mencapai standar ketuntasan dan
terdapat 13 siswa yang tidak mencapai standar ketuntasan.
2. Skor rata-rata hasil menulis puisi siswa setelah perlakuan (Posttest) yaitu
87,05 berada pada kategori tinggi dan semua siswa mencapai standar
ketuntasan.
3. Penggunaan Teknik Word Tide Map (peta pasang kata) terhadap kemampuan
menulis puisi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V SD Inpres Paku
Kabupaten Gowa. Hal ini dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis
menggunakan uji Paired Sample T-Test menunjukkan nilai signifikan lebih
kecil dari taraf signifikan ( 0,00 < 0,05) Maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil menulis puisi
siswa terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD Inpres Paku
Kabupaten Gowa.
45
B. Saran
Dari hasil penelitian, diajukan beberapa saran dalam upaya meningkatkan
mutu pendidikan, antara lain :
a. Disarankan kepada guru khususnya guru kelas agar menggunakan teknik Word
Tide Map (peta pasang kata) dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi
menulis puisi agar pembelajaran dapat lebih menarik juga siswa mampu
memulai menulis puisi.
b. Untuk mempermudah dalam pencapaian kompetensi dasar diharapkan kepada
guru untuk lebih mengoptimalkan penggunaan media dan memilih teknik yang
relevan dengan pembahasan materi pelajaran.
c. Bagi peneliti yang berminat mengembangkan lebih lanjut penelitian ini,
diharapkan agar dapat memperluas atau menambah populasi, sehingga
penelitian selanjutnya dapat menyempurnakan hasil penelitian ini.
46
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Triyo. 2017 Pengaruh Media Lagu Terhadap Kemampuan Menulis Puisi
Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pejagoan Tahun Pelajaran
2016/2017Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia.Skripsi. Purworejo: Unismuh Purworejo.
Anggraeni, S.W, & Alpian, Y. 2018. Penerapan metode sugestopedia untuk
meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas V Sekolah
Dasar.Universitas Buana Perjuangan Karawang (Online)
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Jakarta: Rineke Cipta.
Astriani. 2014. Keefektifan Penggunaan Teknik Asosiagram dalam Pembelajaran
Menulis Puisi. Skripsi. Yogyakarta.
Dalman. 2015. Keterampilan Menulis (http://eprints.umm.ac.id/) diakses tanggal
28 Januari 2022.
Dewi, A. S. S. P. 2016. Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi Siswa Kelas X
SMA Negeri 12 Konawe Selatan. Jurnal Humanika. 1(16): 1-19.
Fitrri, Ramadani. 2020. Pengaruh teknik Asosiogram terhadap kemampuan
menulis puisi pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV. Skripsi.
Makassar.
Hariani, Sri. 2015. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching
terhadap Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas III. Jurnal Penelitian
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, (Online), Volume 3, No.2,
(http://ejournal.unib.ac.id, diakses 12 Juli 2021).
Laeli Anisa Nur dkk, 2013. “Peningkatan keterampilan menulis puisi keindahan
alam menggunakan metode partisipatori dengan media gambar”. Jurnal
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2(1)(2013).
Maulana, S. 2012. Menulis Puisi. Bandung: NUANSA.
Melyasari. 2012. Pengertian Kemampuan, (http://pengertian-
kemampuan_longlifeeducation.htm)diakses tanggal 15 Juli 2021.
Pradopo, Rahmat Djoko. 2018. Pengkajian Puisi. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
47
Sabrina, Erin. 2018. Pengaruh Teknik Peta Pasang Kata terhadap Kemampuan
Menulis Oleh Siswa Kelas VIII. Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara, Medan (Online).
Sardila, V. 2015. Strategi Pengembangan Linguistik Terapan Melalui
Kemampuan Menulis Biografi dan Autobiografi. Jurnal Pemikiran Islam.
40(2): 110-117
Sugiarto, Eko. 2013. Cara Mudah Menulis Pantun, Puisi, Cerpen. Yogyakarta:
Khitah Publishing.
Sugiarto, E. 2015. Terampil Menulis. Yogyakarta: Morfalingua
Sugiyono. 2013. Berkenalan dengan Puisi. Yogyakarta: Gama Media.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Sulkifli & Marwati. 2016. Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP
Negeri Satu Atap 3 Langgikima Kabupaten Konawe Utara. Jurnal Bastra.
1(1): 1-22.
Suhendra. 2015. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 2018. Menulis Sebagai Sesuatu Keterampilan Bahasa.
Bandung: Angkasa Bandung.
Tim Penyususun FKIP Unismuh Makassar. 2017.Pedoman Penulisan Skripsi.
Makassar: Panrita Pres.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SD Inpres PAKU
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : 5 (lima)/2 (dua)
Pertemuan Ke : 10
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
tetangga, dan negara.
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, procedural, dan metakognitif
pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah,
dan tempat bermain.
4. Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan kritis, dalam karya estesis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku
anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
B. Kompetensi Dasar
Bahasa Indonesia
8.3 Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat.
Indikator:
1. Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat
D. Materi Pembelajaran
a. Contoh-contoh puisi
E. Strategi, Pendekatan, dan Metode
1. Pendekatan Pembelajaran : Kontektual
2. Metode Pembelajaran : Ceramah, Tanya Jawab, Penugasan
F. Media dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran
Macam-macam puisi
2. Sumber Belajar
Internet
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan do’a
bersama dipimpin oleh salah seorang siswa dengan
penuh khidmat.
2. Guru mengabsen, memeriksa kerapihan pakaian,
posisi dan tempat duduk siswa disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
3. Guru memotivasi siswa supaya lebih bersemangat.
4. Guru melakukan apresiasi tentang materi yang akan
dibahas.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
15 menit
Inti 1. Siswa merespon pertanyaan dari guru berhubungan
dengan pembelajaran sebelumnya.
2. Guru dan siswa bertanya jawab tentang proses
penyusunan puisi yang pernah dialami atau dikenal
siswa.
3. Siswa menerima informasi dengan proaktif tentang
keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
4. Siswa menerima informasi tentang hal-hal yang akan
dipelajari dan dikuasai khususnya tentang
pembelajaran teks puisi.
5. Guru memotivasi siswa bahwa menulis puisi itu
mudah dan dapat dilakukan siapapun
6. Guru memberikan keterangan tentang unsur-unsur
45 menit
pembangun puisi.
7. Siswa diberikan tugas menulis puisi.
Penutup 1. Guru dan siswa secara bersama-sama membuat
kesimpulan dari hasil pembelajaran.
2. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan
memberikan tugas individu.
3. Menutup pembelajaran dengan membaca do’a
dipimpin oleh seorang siswa.
4. Meninggalkkan kelas dengan mengucapkan salam.
10 menit
H. Penilaian
Penilaian proses dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian Instrument
1. Mampu menulis
puisi dengan cara
mencari beberapa
kata lalu
mengembangkan
kata tersebut menjadi
sebuah puisi dan
kemudian tentukan
judulnya.
Portofolio Lembar
penilaian
portofolio
. Buatlah sebuah puisi
dengan cara mencari
beberapa kata lalu
mengembangkan kata
tersebut menjadi sebuah
puisi dan kemudian
tentukan judulnya.
I. Rubrik penilaian
No Aspek Skor Skor
maksimum
1 Keunikankan tema 5
2 Keindahan kata 5
3 Pengimajinasian 5
4 Keindahan perulangan bunyi 5
Jumlah Skor Maksimum 20
Makassar, Januari 2022
Guru Kelas V
Nur Ekawati Putri, S.Pd
NIP. -
Peneliti
Indasari Nurramadhani Syam
NIM. 105401109417
Mengetahui,
Kepala Sekolah SD Inpres Paku
Kabupaten Gowa
Hj. Hadiah, S.Pd
NIP. 19620502 198306 2 002
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SD Inpres PAKU
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : 5 (lima)/2 (dua)
Pertemuan Ke : 10
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
tetangga, dan negara.
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, procedural, dan metakognitif
pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah,
dan tempat bermain.
4. Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas, sistematis,
logis dan kritis, dalam karya estesis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan
tahap perkembangannya.
B. Kompetensi Dasar
Bahasa Indonesia
8.3 Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat.
Indikator:
2. Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat
C. Tujuan Pembelajaran
2. Siswa dapat menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat
D. Materi Pembelajaran
b. Contoh-contoh puisi
E. Strategi, Pendekatan, dan Metode
3. Pendekatan Pembelajaran : Kontektual
4. Metode Pembelajaran : Ceramah, Tanya Jawab, Penugasan
F. Media dan Sumber Belajar
3. Media Pembelajaran
Macam-macam puisi
4. Sumber Belajar
Internet
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 6. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan do’a
bersama dipimpin oleh salah seorang siswa dengan
penuh khidmat.
7. Guru mengabsen, memeriksa kerapihan pakaian,
posisi dan tempat duduk siswa disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
8. Guru memotivasi siswa supaya lebih bersemangat.
9. Guru melakukan apresiasi tentang materi yang akan
dibahas.
10. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
15 menit
Inti 8. Siswa merespon pertanyaan dari guru berhubungan
dengan pembelajaran sebelumnya.
9. Guru dan siswa bertanya jawab tentang proses
penyusunan puisi yang pernah dialami atau dikenal
siswa.
10. Siswa menerima informasi dengan proaktif tentang
keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
11. Siswa menerima informasi tentang hal-hal yang akan
dipelajari dan dikuasai khususnya tentang
pembelajaran teks puisi.
12. Guru memotivasi siswa bahwa menulis puisi itu
mudah dan dapat dilakukan siapapun
13. Guru memberikan keterangan tentang unsur-unsur
45 menit
pembangun puisi.
14. Siswa diberikan tugas menulis puisi.
Penutup 5. Guru dan siswa secara bersama-sama membuat
kesimpulan dari hasil pembelajaran.
6. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan
memberikan tugas individu.
7. Menutup pembelajaran dengan membaca do’a
dipimpin oleh seorang siswa.
8. Meninggalkkan kelas dengan mengucapkan salam.
10 menit
H. Penilaian
Penilaian proses dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian Instrument
2. Mampu menulis
puisi dengan cara
mencari beberapa
kata lalu
mengembangkan
kata tersebut menjadi
sebuah puisi dan
kemudian tentukan
judulnya.
Portofolio Lembar
penilaian
portofolio
. Buatlah sebuah puisi
dengan cara mencari
beberapa kata lalu
mengembangkan kata
tersebut menjadi sebuah
puisi dan kemudian
tentukan judulnya.
I. Rubrik penilaian
No Aspek Skor Skor
maksimum
1 Keunikankan tema 5
2 Keindahan kata 5
3 Pengimajinasian 5
4 Keindahan perulangan bunyi 5
Jumlah Skor Maksimum 20
Makassar, Januari 2022
Guru Kelas V
Nur Ekawati Putri,
S.Pd
NIP. -
Peneliti
Indasari Nurramadhani
Syam
NIM. 105401109417
Mengetahui,
Kepala Sekolah SD Inpres Paku
Kabupaten Gowa
Hj. Hadiah, S.Pd
NIP. 19620502 198306 2 002
Lampiran B B. 1 Instrumen Soal Pre Test
B. 2 Instrumen Soal Post Test
B.3 Instrumen Lembar Penilaian Menulis
Puisi Siswa
Soal Pre-Test
Satuan Pendidikan : SD Inpres Paku
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : VB / 2
Tema : 6
Subtema 1 : Suhu dan kalor
LEMBAR TUGAS SISWA
Buatlah sebuah puisi dengan cara mencari beberapa kata lalu mengembangkan kata
tersebut menjadi sebuah puisi dan kemudian tentukan judulnya!
Selamat mengerjakan
Soal Post-Test
Satuan Pendidikan : SD Inpres Paku
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : VB / 2
Tema : 6
Subtema 1 : Suhu dan kalor
LEMBAR TUGAS SISWA
Buatlah sebuah puisi dengan cara mencari beberapa kata lalu mengembangkan kata
tersebut menjadi sebuah puisi dan kemudian tentukan judulnya!
Selamat mengerjakan
INSTRUMEN LEMBAR PENILAIAN MENULIS PUISI SISWA
No Nama Penilaian Total
Skor Nilai Ket.
Tema Imaji Irama Diksi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK KELAS VB
NO Nama Siswa L/P Pertemuan ke-
1 2 3 4 5
1 ANANDA P
PR
ET
ES
T
PO
ST
TE
ST
2 ANGGY ADUTYA PUTRI P
3 DEWI AMALIA P
4 HAIRUL L
5 MARWAH P
6 MUH ADITYA AL DAVA L
7 MUH HAERUL FADIL L
8 MUH RESKI SAFRI L
9 MUH ANAS SAPUTRA L
10 MUH. ARYA L
11 MUH. ARYA S L
12 MUH. FAHRI L
13 MUH. RIDWAN RAIS L
14 MUHAMMAD ALBI L
15 MUHAMMAD FITRA L
16 REZKI AWAL RAMADAN L
17 RISALDI L
18 RISKA P
19 SALMIAH AL-ZAHRA P
20 SULFA FIL LAIL L
21 ALFIANSYAH L
22 SAISAHIRA P
Lampiran D D.1 Lembar Nilai Pre Test dan Post Test
Menulis Puisi Siswa
D.2 Hasil Analisis Data Pre Test dan
Post Test Menulis Puisi Siswa
Melalui Program SPSS Version 25
PRE TEST EKSPERIMEN
No Nama Penilaian Total
Skor Nilai Ket.
Tema Imaji Irama Diksi
1 Ananda 3 3 2 3 11 55 Tidak Tuntas
2 Anggy Adutya Putri 3 3 3 3 12 60 Tidak Tuntas
3 Dewi Amelia 4 4 3 3 14 70 Tuntas
4 Hairul 4 3 3 3 13 65 Tidak Tuntas
5 Marwah 4 3 4 3 14 70 Tuntas
6 Muh Aditya Al Dava 3 4 4 4 15 75 Tuntas
7 Muh Haerul Fadil 3 2 3 2 10 50 Tidak Tuntas
8 Muh Reski Safri 5 4 5 4 18 90 Tuntas
9 Muh Anas Saputra 4 3 3 3 13 65 Tidak Tuntas
10 Muh. Arya 5 4 3 4 16 80 Tuntas
11 Muh. Arya S 2 2 4 4 12 60 Tidak Tuntas
12 Muh Fahri 4 4 3 3 14 70 Tuntas
13 Muh Ridwan Rais 3 3 2 3 11 55 Tidak Tuntas
14 Muhammad Albi 3 3 3 2 11 55 Tidak Tuntas
15 Muhammad Fitra 4 4 3 3 14 70 Tuntas
16 Rezki Awal Ramadan 4 2 3 3 12 60 Tidak Tuntas
17 Risaldi 4 3 4 4 15 75 Tuntas
18 Riska 4 3 3 3 13 65 Tidak Tuntas
19 Salmiah Al-Zahra 4 5 4 3 16 80 Tuntas
20 Sulfa Fil Lail 4 3 3 3 13 65 Tidak Tuntas
21 Alfiansyah 2 2 3 2 9 45 Tidak Tuntas
22 Saisahira 3 2 2 2 9 45 Tidak Tuntas
POST TEST EKSPERIMEN
No Nama Penilaian Total
Skor Nilai Ket.
Tema Imaji Irama Diksi
1 Ananda 5 4 4 4 17 85 Tuntas
2 Anggy Adutya Putri 5 5 4 4 18 90 Tuntas
3 Dewi Amelia 4 4 4 4 16 80 Tuntas
4 Hairul 4 4 5 4 17 85 Tuntas
5 Marwah 5 4 5 4 18 90 Tuntas
6 Muh Aditya Al Dava 4 5 4 4 17 85 Tuntas
7 Muh Haerul Fadil 4 4 4 3 15 75 Tuntas
8 Muh Reski Safri 5 5 5 5 20 100 Tuntas
9 Muh Anas Saputra 5 4 5 4 18 90 Tuntas
10 Muh. Arya 5 5 4 4 18 90 Tuntas
11 Muh. Arya S 4 5 4 4 17 85 Tuntas
12 Muh Fahri 5 4 4 5 18 90 Tuntas
13 Muh Ridwan Rais 5 5 5 4 19 95 Tuntas
14 Muhammad Albi 4 4 4 3 15 75 Tuntas
15 Muhammad Fitra 4 4 5 4 17 85 Tuntas
16 Rezki Awal Ramadan 5 5 5 4 19 95 Tuntas
17 Risaldi 4 4 4 5 17 85 Tuntas
18 Riska 5 4 4 4 17 85 Tuntas
19 Salmiah Al-Zahra 5 5 5 4 19 95 Tuntas
20 Sulfa Fil Lail 4 4 4 3 15 75 Tuntas
21 Alfiansyah 5 4 4 4 17 85 Tuntas
22 Saisahira 5 5 5 4 19 95 Tuntas
Descriptive Statistics
N
Minimu
m
Maximu
m Mean
Std.
Deviation
pre test
eksperimen
22 45 90 64.77 11.493
post test
eksperimen
22 75 100 87.05 6.842
Valid N (listwise) 22
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
Pair 1 PreTest -
PostTest
-22.273 11.415 2.434 -27.334 -17.212 -9.152 21 .000
Tests of Normality
kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.
hasil belajar
siswa
pre test
eksperimen
.099 22 .200* .975 22 .829
post test
eksperimen
.201 22 .021 .922 22 .086
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
RIWAYAT HIDUP
INDASARI NURRAMADHANI SYAM, lahir di Makassar
pada tanggal 31 Desember 1998 dari pasangan suami istri
Syamsir dan Mantasiah. Penulis memulai pendidikan di SDN
Emmy Selan Kota Makassar tahun 2005-2011. Kemudian,
melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 40 Makassar tahun 2011-2014. Dan setelah
lulus, penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 11 Makassar 2014-2017.
Kemudian melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi swasta yang ada di Makassar
yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) pada tahun 2017, dan
mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (FKIP) atas berkat Allah SWT dan dorongan orang tua saya berhasil
menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogram dan semua dilakukan dengan
semangat dan usaha.