pengaruh kombinasi model pembelajaran
TRANSCRIPT
PENGARUH KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES-TOURNAMENT (TGT)
DENGAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR
BIOLOGI SISWA
(Kuasi Eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
MUHAMAD PAHRUDIN
NIM: 109016100071
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H/2014 M
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Muhamad Pahrudin
NIM : 109016100071
Jurusan/Prodi : Pendidikan IPA/ Pendidikan Biologi
Angkatan Tahun : 2009
Alamat : Kp. Campaka Rt.04 Rw. 02 Desa Nagacipta Kec. Serang
Baru Kab. Bekasi, Jawa Barat. Kode Pos 17336.
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Kombinasi Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan
Make a Match terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa adalah benar hasil karya
sendiri di bawah bimbingan dosen :
1. Nama : Ir. Mahmud Siregar, M.Si
NIP : 19540310 198803 1 001
Dosen Jurusan : Pendidikan IPA
2. Nama : Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd
NIP : 19681226 200003 1 003
Dosen Jurusan : Pendidikan IPA
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensinya apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil
karya sendiri.
Jakarta, 12 Mei 2014
Muhamad Pahrudin
NIM. 109016100071
i
ABSTRAK
Muhamad Pahrudin. 109016100071. Pengaruh Kombinasi Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams-Games-Tournament (TGT) Dengan
Make a Match Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa. Skripsi, Program Studi
Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kombinasi model pembelajaran
kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan Make a match terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA pada konsep Sistem Peredaran Darah. Penelitian ini dilaksanakan di MAN Jonggol tahun ajaran 2013/2014 pada bulan
November 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent (pre-test and post-test)
control group design. Pengambilan sampel menggunakan dengan teknik simple random sampling. Sampel penelitian berjumlah 76 siswa yang terdiri dari 36 siswa kelas eksperimen dan 36 siswa kelas kontrol. Instrumen penelitian yang
digunakan adalah tes hasil belajar, yang berupa tes pilihan ganda yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Hasil analisis data kedua kelompok menggunakan uji-t,
diperoleh hasil thitung 4.61935 dan ttabel pada taraf signifikan α=0.05 sebesar 1.9925, maka thitung > ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT)
dengan Make a Match terhadap hasil belajar biologi siswa di kelas XI IPA pada konsep Sistem Peredaran Darah Manusia.
Kata Kunci : Pembelajaran Kooperatif, Teams-Games-Tournament (TGT), Make
a match, Hasil Belajar Biologi.
ii
ABSTRACT
Muhamad Pahrudin. 109016100071. The Influence of Combination of
Cooperative Learning Model Type Teams-Games-Tournament (TGT) With
Make a Match To Biology Student Learning Outcomes. BA Thesis, Program of
Biology Education, Departement of Natural Sciences Education, Faculty of
Tarbiya and Teaching Sciences, State Islamic University (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
This research aims to know the influence combination of cooperative learning
model type Teams-Games-Tournament (TGT) with Make a Match to biology
learning outcomes on the concept of circulatory system. The research in MAN
Jonggol. The research is a quasi experimental study with nonequivalent (pre-test
and post-test) control group design. The technique sampling is simple random
sampling. A sample of the study consisted of 76 students, which 38 students in
experimental group and 38 students in control group. An instrument reaserch is
used the test result learning by multiple choice test that has been test of validity
and reliability. Analysis of data using t-test, obtained the value of tcount is 4.61935
and ttable at the level of significant in α=0.05 is 1.9925, amounting to then tcount >
ttable. Therefore, it indicated that there are influence of combination of cooperative
learning model type Teams-Games-Tournament (TGT) with Make a Match to
biology student learning outcomes of the high school student classes xi on the
concept of circulatory system in MAN Jonggol.
Keyword: Cooperative Learning, Teams-Games-Tournament (TGT), Make a Match, Biology Learning Outcome.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat dan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah
dan terlimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. sebagai suri tauladan
bagi umat Islam, yang telah memberikan qudwah hasanah untuk ummatnya guna
mencapau insan kamil. Semoga senantiasa mendapatkan syafa’atnya di yaumil
akhir. Amin.
Penyelesaian penulisan skripsi ini tak semudah membalikan telapak tangan,
penulis membutuhkan perjuangan serta pengorbanan baik moril maupun materil.
Butuh tekad serta kemauan yang kuat dalam menghadapi segala halangan dan
kendala. Namun atas bantuan, motivasi, serta bimbingan dari semua pihak pada
akhirnya penulisan skipsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, sudah
selayaknya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, di antaranya :
1. Ibu Dra. Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Ibu Dr. Zulfiani, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Biologi.
4. Bapak Ir. Mahmud Siregar, M.Si., pembimbing I yang penuh kesabaran serta
keikhlasan telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran, serta motivasi kepada
penulis.
5. Bapak Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd., pembimbing II terima kasih atas waktu,
saran, dan arahan selama penulisan skripsi.
6. Kepala MAN Jonggol, Ibu Dra. Hj. Nani Ruhyani, M.Pd., yang telah
mengizinkan penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut. Ibu Siti
Fatimah, S.Pd., selaku Guru Biologi kelas XI yang telah membantu penulis
iv
selama melakukan penelitian. Bapak Miman Hilamsyah, M.Pd., selaku
wakasek bidang kurikulum yang membantu penulis. Seluruh siswa kelas XI
IPA 1 dan IPA 2 yang sangat luar biasa.
7. Orang tua tercinta, Ayahanda Engkas dan Ibunda Uryati yang selalu sabar
mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis sehingga penulis
selalu termotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Kakak dan adik-adik tercinta, Muhammad Wahyudin, SE., Muhamad
Kamaludin, Siti Khodijah, dan Muhamad Zainal Abidin yang membuat
penulis termotivasi agar memberikan teladan kepada mereka.
9. Kawan-kawan angkatan 2009 Pendidikan Biologi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, terutama Diqi, Nanda, Mirna, dan Amel terima kasih karena telah
menggoreskan cerita dalam kehidupan penulis. Toni, Ria, Syifa, Reni terima
kasih untuk kebersamaannya. Karina, Desti, dan Imam terima kasih untuk
perjuangan yang tanpa hentinya. Awwalia terima kasih untuk pinjaman
bukunya.
10. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis hanya bisa berharap semoga Allah SWT memberikan balasan yang
sepadan kepada semua pihak atas jasa dan bantuan yang telah diberikan. Semoga
karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pembacanya dan dapat memberikan
kontribusi bagi peningkatan kualitas pendidikan, khususnya bidang studi biologi.
Jakarta, 14 April 2014
Penulis
Muhamad Pahrudin
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK.......................................................................................................... i
ABSTRACT ....................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL.............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ................................................................... 6
D. Perumusan Masalah ..................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 7
BAB II DESKRIPSI TERORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN
HIPOTESIS ....................................................................................... 9
A. Deskriptik Teoretis ...................................................................... 9
1. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative learning) ................... 9
a. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif .............................. 10
b. Karakteristik dan Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif ........ 12
c. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif ..................... 12
d. Keunggulan Pembelajaran Kooperatif ............................... 13
e. Tipe Model Pembelajaran Kooperatif ................................ 14
1) Teams-Games-Tournament (TGT) ............................. 14
2) Make a Match.............................................................. 17
f. Kombinasi Pembelajaran TGT Dengan Make a Match ..... 19
2. Hasil Belajar............................................................................ 21
a. Pengertian Hasil Belajar.................................................... 21
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............ 24
vi
B. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................... 26
C. Kerangka Berpikir ....................................................................... 28
D. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 30
A. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................... 30
B. Metode dan Desain Penelitian ..................................................... 30
C. Populasi dan Sampel.................................................................... 32
D. Variabel Penelitian ...................................................................... 32
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 33
F. Instrumen Penelitian .................................................................... 33
G. Kalibrasi Instrumen ..................................................................... 34
H. Teknik Analisis Data ................................................................... 38
I. Hipotesis Statistik ........................................................................ 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................... 41
A. Hasil Penelitian............................................................................ 41
B. Analisis Data ............................................................................... 43
C. Penerapan Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif ............. 46
D. Hasil Belajar Biologi ................................................................... 51
E. Pengaruh Penerapan Kombinasi .................................................. 57
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 63
A. Kesimpulan .................................................................................. 63
B. Saran ............................................................................................ 63
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 64
LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................ 68
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Rekapitulasi Hasil Ujian Nasional SMA/MA 2011-2012 di Kecamatan
Jonggol ............................................................................................. 3
Tabel 1.2. Rekapitulasi Hasil Ulangan Harian Kelas XI IPA ............................ 4
Tabel 2.1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif ......................... 13
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian .......................................................... 34
Tabel 4.1. Skor pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen .............................. 41
Tabel 4.2. Skor posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen ............................. 42
Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas......................................................................... 43
Tabel 4.4 Uji Homogenitas................................................................................. 44
Tabel 4.5 Hasil Uji-t untuk nilai pretest dari kelas kontrol dan eksperimen...... 45
Tabel 4.6 Hasil Uji-t untuk nilai posttest dari kelas kontrol dan eksperimen .... 46
Tabel 4.7 Analisis Hasil Belajar ......................................................................... 51
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Penempatan anggota kelompok pada meja turnamen................... 16
Gambar 2.2. Skema Krangka Teoritis ............................................................... 29
Gambar 3.1. Desain Penelitian .......................................................................... 30
Gambar 4.1. Persentase Frekuensi Jenjang Kognitif ......................................... 56
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas eksperimen........ 68
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas kontrol .............. 94
Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) ............................................................ 105
Lampiran 4. Rekapitulasi Nilai Kelompok Kombinasi ....................................... 121
Lampiran 5. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ....................................................... 124
Lampiran 6. Instrumen Tes ................................................................................. 143
Lampiran 7. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes Pilihan Ganda .......... 148
Lampiran 8. Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Pilihan Ganda .................... 149
Lampiran 9. Uji Daya Beda Instrumen Tes Pilihan Ganda................................. 150
Lampiran 10. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ....................... 151
Lampiran 11. Penghitungan Mean, Median, Modus dan Standar Deviasi.......... 153
Lampiran 12. Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest ..................................... 161
Lampiran 13. Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest.................................. 167
Lampiran 14. Uji Hipotesis ................................................................................. 169
Lampiran 15. Protokol Wawancara Pra Penelitian ............................................. 172
Lampiran 17. Form Lembar Observasi ............................................................... 174
Lampiran 18 Surat-Surat ..................................................................................... 178
Lampiran 19 Lembar Uji Referensi .................................................................... 181
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mengajar tidak hanya sebatas pentransferan ilmu pengetahuan semata,
melainkan bagaimana peserta didik dapat mengekspresikan diri mereka sesuai
dengan potensi dan bakat yang mereka miliki, sehingga peserta didik dapat
menjadi manusia yang mengerti akan dirinya sendiri. Pembelajaran merupakan
upaya untuk membelajarkan peserta didik. Dimana dalam prosesnya terdapat
kegiatan memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode untuk mencapai
hasil pembelajaran yang diinginkan.1 Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan
bagian penting dari tugas pendidik. Hal ini berdasarkan kepada Undang-undang
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 39 ayat (2)
disebutkan bahwa “pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi.”2
Menurut hasil survey United National, Scientific, and Cultural
Organization (UNESCO) terhadap kualitas pendidikan di negara-neagara
berkembang di Asia Pasific, “kualitas pendidikan di Indonesia menempati
peringkat 10 dari 14 negara yang di survey. Sedangkan untuk kualitas para guru,
kualitasnya berada pada level 14 dari 14 negara berkembang yang di survey. ”3
Berbeda dengan hasil survey Political and Economic Risk Consultant (PERC)
mengenai kualitas pendidikan di Indonesia, menurut PERC “kualitas pendidikan
1 Hamzah B. Uno dan Masru Kuadrat, Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 4. 2 Undang–Undang Republik Indonesia No. 20 Th 2003 Tentang Sistem Pendid ikan
Nasional
http://www.bapsi.undip.ac.id/images/Download/Dokumen/uu%20no.20%20thn%202003%20sisdi
knas.pdf diakses pada 12/01/2013 pukul 0:18 WIB. 3Irvan Jaya Musrida, Makalah Permasalahan Pendidikan di Indonesia .
http://van88.wordpress.com/makalah-permasalahan-pendidikan-di-indonesia/ diakses pada
20/09/2013 pukul 11.05 WIB
2
di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia
berada di bawah Vietnam.”4
Faktor yang menjadi penyebab rendahnya kualitas pendidikan di
Indonesia adalah ketidak-mampuannya guru dalam menggali potensi anak. Guru
merupakan faktor dominan yang menentukan suasanan belajar siswa di sekolah.
“Kualitas interaksi guru-murid dipengaruhi oleh karakteristik dari setting (ruang
kelas, penggunaan ruangan, sumber belajar dan lain- lain) dan dimensi sosial
kelompok (norma, peraturan, keterkaitan, distribusi kekuatan dan pengaruh)”.5
Pengaturan latar dan dimensi sosial yang tepat dalam pembelajaran akan
membantu dalam proses pembelajaran, meningkatkan suasana belajar, dan juga
membantu mempermudah interaksi antara guru dan murid. Meski demikian,
masih banyak dijumpai pengajaran yang dilakukan oleh guru dengan memaksakan
kehendak dalam pembelajarannya tanpa memperhatikan kebutuhan, minat, dan
bakat yang dimiliki siswa. Padahal, bakat dan kecerdasan yang dimiliki oleh siswa
berbeda-beda.
Selain itu, faktor lain yang dapat menyebabkan rendahnya kualitas
pendidikan di Indonesia adalah kemampuan guru dalam menggunakan variasi
dalam metode pembelajaran. Menurut Haryono, “Variasi guru dalam mengajar,
seperti variasi dalam penggunaan metode mengajar guru dan variasi dalam
penggunaan alat peraga, merupakan beberapa contoh yang dapat membangkitkan
motivasi belajar siswa.”6 Penggunaan variasi model pembelajaran dapat
membantu siswa dalam meningkatkan motivasi belajar sehingga proses
pembelajaran yang terjadi akan lebih menyenangkan dan aktif. Dengan terjadinya
suasana belajar yang aktif dari semua pihak di dalam kelas, maka pembelajaran
akan memberikan hasil yang baik pula.
4 Dhika. 2012. Masalah Pendidikan di Indonesia dan Solusianya . http://mahasiswa-
sibuk.blogspot.com/2012/01/masalah-pendidikan -di-indonesia-dan.html diakses pada 20/09/2013
pukul 11.00 WIB 5 Forrest W. Parkay dan Baverly Hardcastle Stanford, Menjadi Seorang Guru, terj. Dani
Dharyani, (Jakarta: PT. Indeks, 2008), ed. VII, h. 170. 6 Moh Haryono, “Penggunaan Variasi Metode Mengajar untuk Membangkitkan Motivasi
Belajar Matematika”, Jurnal Widyatama. Vol. 4 no. 4, Desember 2007, h. 11.
3
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Jonggol merupakan salah satu MAN
yang berada di Kabupaten Bogor. Statistik hasil UN MAN Jonggol mengalami
penurunan. Dari data Puspendik, pada tahun 2011 MAN Jonggol menempati
urutan 978, berada jauh dari SMAN 1 Jonggol yang menempati urutan 480. Pada
tahun 2012, hampir seluruh SMA dan MA yang ada di Kecamatan Jonggol
mengalami penurunan hasil UN, hanya SMA PGRI 27 yang mengalami kenaikan
hasil UN. Berikut rekapitulasi hasil UN yang diambil dari Puspendik.
Tabel 1.1. Rekapitulasi Hasil Ujian Nasional SMA/MA 2011-2012 di Kecamatan
Jonggol7
Sekolah Tahun Indo Ing Mtk Fis Kim Bio Rataan Ranking *)
MAN Jonggol
2011 7,79 7,99 6,94 7,69 7,90 8,33 7,77 978
2012 7,62 7,39 7,11 7,07 8,11 7,64 7,49 1108
SMAN 1
Jonggol
2011 8,24 8,48 7,70 8,42 8,68 8,27 8,30 480
2012 7,84 7,50 7,29 6,94 7,89 7,47 7,49 1111
SMA Bina
Insan
2011 8,03 7,78 7,10 8,07 8,21 7,99 7,86 924
2012 7,59 7,39 7,23 7,11 7,87 7,63 7,47 1121
SMA PGRI 27 Jonggol
2011 7,57 8,28 7,18 8,13 7,75 7,50 7,74 1004
2012 7,84 7,74 7,52 7,46 8,23 7,98 7.80 867
Keterangan : *) Ranking dari Provinsi Jawa Barat, pada 2011 terdapat 1217
sekolah dan pada 2012 terdapat 1270 sekolah.
Salah satu mata pelajaran yang mengalami penurunan hasil belajar adalah
Biologi. Hasil wawancara dengan Guru Biologi di MAN jonggol, salah satu
konsep yang susah untuk dipelajari adalah konsep sistem pada tubuh manusia
yang berada di kelas XI. Hampir seluruh konsep yang dipelajari pada kelas XI
IPA adalah sistem pada manusia dari Sistem Rangka Tubuh hingga Sistem
Reproduksi. Kesulitan siswa dalam mempelajari konsep ini dikarenakan
banyaknya istilah yang harus dipahami oleh siswa.
7 Puspendik, http://118.98.234.22/sekretariat/hasilun/index.php/hasilun diakses pada
20/09/2013 pukul 11.20 WIB
4
Hasil ulangan harian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pada
kelas XI IPA di MAN Jonggol masih banyak yang belum mencapai nilai KKM
sebesar 70. Pencapaian hasil pembelajaran di kelas XI dapat berdampak pada hasil
Nilai UN. Karena 40% soal UN berasal dari konsep yang berada di kelas XI.
Berikut rekapitulasi nilai ulangan harian siswa pada Mata Pelajaran Biologi di XI
IPA tahun ajaran 2013-2014.
Tabel 1.2. Rekapitulasi Hasil Ulangan Harian Kelas XI IPA
Ulangan
Harian Ke- XI IPA 1 XI IPA 2 XI IPA 3 Rataan
1 39.9 32.3 51.6 41.3
2 66.9 66.6 69.6 67.7
Rataan 53.4 49.5 60.6 54.5
Sumber: Buku Nilai Guru Biologi MAN Jonggol
Salah satu upaya memecahkan permasalahan proses pembelajaran biologi
dalam penguasaan istilah asing yaitu dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif. Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model
pembelajaran yang berasaskan kepada manusia sebagai makhluk sosial.
Pembelajaran kooperatif mengajak siswa untuk berperan aktif dalam proses
pembelajaran sehingga diharapkan hasil dari pembelajaran ini siswa lebih
memahami konsep yang sedang dipelajari tanpa mereka sadari karena peran aktif
mereka dalam pembelajaran.
Pembelajaran kooperatif memiliki banyak tipe dalam proses
pembelajarannya diantaranya adalah tipe Teams-games-Tournament (TGT) dan
tipe Make a Match. Pada kedua tipe ini terdapat satu kesamaan yaitu sama-sama
mengusung permainan dalam proses pembelajarannya. Sehingga pembelajaran
yang dilakukan dengan menggunakan kedua tipe tersebut akan lebih
menyenangkan.
Tipe TGT merupakan pembelajaran kooperatif yang dalam tahapannya
menggunakan turnamen untuk me-review hasil pembelajaran. Menurut Slavin,
5
TGT perlu dikombinasikan dengan metode lain dalam upaya meningkatkan hasil
belajar siswa.8 Sehingga diperlukan upaya untuk melihat kombinasi yang cocok
untuk penggunaan metode TGT.
Kelemahan yang terjadi pada model TGT adalah proses pembelajaran
yang dapat menimbulkan kejenuhan. Proses pembelajaran dengan menggunakan
TGT dilakukan dengan ceramah oleh guru dan diskusi kelompok. Ceramah dan
diskusi merupakan metode yang baik dalam pembelajaran, namun dalam
penerapannya perlu adanya variasi yang lebih menekankan kepada keaktifan
siswa dalam memahami suatu konsep secara mandiri. Jika hal ini tidak dilakukan
maka akan terjadi kejenuhan dalam belajar sehingga semangat siswa akan
berkurang. Hal tersebut yang melandasi pemikiran Slavin untuk
mengkombinasikan metode TGT dengan metode tertentu yang lebih
menyenangkan dalam proses belajarnya.
Selain hal tersebut, penggunaan turnamen sebagai cara untuk melihat
hasil proses belajar dilakukan setelah beberapa kali pertemuan. Dengan demikian,
dalam proses belajar sebelum turnamen diperlukan suatu metode yang dalam
proses belajarnya mampu meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, membantu
siswa dalam memahami konsep, serta meningkatkan peran aktif siswa dalam
metode. Sehingga dalam proses pengkombinasiannya tidak terjadi kejenuhan yang
dapat menurunkan motivasi belajar.
Make a match merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang
yang memfokuskan siswa untuk mencari pengetahuan dan informasi dengan
baik.9 Pada pembelajaran make a match, siswa dituntut untuk mempelajari konsep
secara berpasangan sehingga dapat dibutuhkan kerjasama dan kemampuan
komunikasi siswa dalam pembelajaran ini. Kelemahan dalam metode ini adalah
kurangnya motivasi belajar siswa dalam menyerap informasi dari metode ini. Hal
ini disebabkan karena tipe ini kurang memberikan tantangan kepada siswa berupa
8 Robert E. Slavin. Cooperative Learning “Teori, Riset dan Praktik”, terj. Nurulita
Yusron (Bandung: Nusa Media, 2010), cet ke-15, h. 178. 9 Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-Isu Metodis dan
Pragmatis, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), h. 244.
6
pertandingan antar kelompok yang dirasa dapat memicu semangat belajar siswa
sehingga dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik.
Berdasarkan kepada kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh tipe
TGT dan make a match, dirasa jika dikombinasikan dapat meminimalkan
kekurangan yang dimiliki oleh keduanya. Proses pembelajaran akan meningkat
dengan dilakukannya make a match sehingga siswa akan berperan aktif dalam
proses pembelajaran serta akan adanya turnamen dati TGT sebagai review hasil
dari proses pembelajaran tersebut. Dengan dilakukannya hal tersebut, maka dapat
diperkirakan meningkatkan hasil belajar. Dikarenakan hal demikian, maka penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Kombinasi
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams–Games–Tournament (TGT)
Dengan Make A Match Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa”
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa
masalah yang muncul, yaitu:
1. Hasil belajar biologi siswa di MAN Jonggol masih belum memuaskan dilihat
dari pencapaian nilai UN dan Ulangan Harian yang masih rendah.
2. Banyaknya istilah-istilah yang harus dipahami oleh siswa pada konsep sistem
pada manusia di kelas XI, sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa dalam
mata pelajaran biologi kurang memuaskan.
3. Pembelajaran TGT kurang memberikan motivasi dalam proses belajar karena
turnamen berguna dalam meninjau kembali materi yang telah dipelajari
sebelumnya, sehingga diperlukan kombinasi dengan metode lain yang
mampu meningkatkan motivasi proses belajar siswa.
C. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan skripsi tidak terlalu luas dan terarah, maka perlu
adanya pembatasan masalah. Untuk itu penulis batasi masalah yang sesuai dengan
judul, yaitu sebagai berikut:
7
1. Kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams–Games–Tournament
(TGT) dengan Make A Match. Pemilihan pembatasan ini bertujuan supaya
pembelajaran yang dilakukan berpusat pada siswa (student centered) dan
pembelajaran yang menyenangkan dikarenakan permainan-permainan yang
dilakukan.
2. Hasil belajar siswa berupa aspek kognitif jenjang C1–C4 pada konsep Sistem
Peredaran Darah Manusia.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut “Apakah kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe
Teams – Games – Tournament (TGT) dengan Make a Match dapat mempengaruhi
hasil belajar siswa?”
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan
kombinasi model pembelajaran TGT dan Make a Match terhadap hasil belajar
biologi siswa pada konsep Sistem Peredaran Darah Manusia.
F. Manfaat Penelitian
Secara umum, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pikiran dan sebagai referensi dalam upaya meningkatkan hasil belajar biologi
siswa MAN, secara khusus yaitu sebagai berikut:
1. Bagi guru
Menambah wawasan tentang salah satu alternatif model pembelajaran
untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa serta dapat meningkatkan
profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di kelas.
2. Bagi peneliti
Memberikan pengetahuan dan pengalaman baru mengenai penerapan
kombinasi model pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe TGT dan Make
8
a Match serta memahami bagaimana kondisi sosial yang cocok dalam sebuah
aktivitas belajar.
3. Bagi pembaca
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan suatu kajian yang menarik
untuk diteliti lebih lanjut dan lebih mendalam sehingga menghasilkan model
pembelajaran baru yang dapat menjadi solusi dari pembelajaran biologi.
9
BAB II
DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR,
DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretis
1. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Cooperative learning menurut Scott B. Watson adalah lingkungan belajar
kelas yang memungkinkan siswa bekerja sama dalam suatu kelompok kecil yang
heterogen.1 Penekanan utama menurut Watson dalam pembelajaran kooperatif
adalah pentingnya pembelajaran kelompok secara heterogen yang dilakukan oleh
siswa. Denngan adanya kelompok yang heterogen tersebut, setiap siswa dapat
belajar dari siswa lainnya.
Menurut Slavin, seperti yang dikutip oleh Zulfiani dkk, menyatakan bahwa
pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi belajar dimana siswa dalam
kelompok kecil saling membantu untuk memahami suatu bahan pelajaran,
memeriksa dan memperbaiki jawaban teman, serta kegiatan lainnya dengan tujuan
prestasi belajar tertinggi.2 Slavin lebih menekankan cara atau kegiatan yang harus
dilakukan dalam kelompok supaya pembelajaran dalam kelompok kecil dapat
mencapai tujuan dari pembelajaran.
Teori yang melandasi pembelajaran kooperatif adalah teori
konstruktivisme yang dikembangkan oleh Vygotsky yaitu suatu pendekatan
dimana siswa harus secara langsung menemukan dan mentransformasikan
informasi yang kompleks, memeriksa informasi dengan aturan yang ada dan
merevisinya bila perlu. Dukungan teori Vygotsky terhadap model pembelajaran
kooperatif adalah penekanan belajar sebagai proses dialog interaktif atau
pembelajaran berbasis sosial. Dengan adanya dialog interaktif ini maka
diharapkan siswa dapat membangun pengetahuannya secara mandiri sehingga
siswa akan lebih paham dengan konsep yang sedang dipelajari.
1 Warsono, Hariyanto, Pembelajaran Aktif: Teori dan Asesmen , (Bandung: PT
Rosdakarya Offset, 2012), h. 160. 2 Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartin i, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lemlit
UIN Jakarta, 2009), h. 130.
10
Berdasarkan beberapa pengertian tentang pembelajaran kooperatif di atas,
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang
sistematis yang mengelompokkan peserta didik dalam beberapa kelompok kecil
yang didalamnya terjadi interaksi sosial yang saling membantu yang bertujuan
untuk meningkatkan hasil belajar.
Dalam pembelajaran kooperatif, kemampuan sosial siswa sangat penting.3
Dengan kemampuan sosial yang baik, siswa dapat membantu anggota
kelompoknya dalam memahami suatu konsep tetapi siswa tidak dapat membantu
dalam permainan atau turnamen. Pembelajaran kooperatif sangat baik dalam
meningkatkan pemahaman siswa.4 Hal ini dikarenakan siswa belajar bersama
dalam kelompok (berdiskusi) sehingga siswa akan belajar lebih baik dibandingkan
hanya mendengarkan penjelasan guru.
a. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif
Tidak semua belajar kelompok dapat dikatakan pembelajaran kooperatif.
Belajar kelompok dapat dikatakan sebagai pembelajaran kooperatif jika dalam
pembelajarannya menerapkan lima unsur pembelajaran kooperatif. Lima unsur
tersebut adalah:
1) Positive interdevendence (saling ketergantungan positif)
2) Personal responsibility (tanggung jawab perseorangan)
3) Face to face promotive interaction (interaksi promotif)
4) Interpersonal skill (komunikasi antaranggota)
5) Group processing (pemrosesan kelompok).5
Unsur pertama dalam pembelajaran kooperatif adalah saling
ketergantungan positif. Unsur ini merupakan unsur yang penting dalam
3 Mansur Harmandar dan Emine CIL, “The Effects of Science Teaching Through Team
Game Tournament Technique on Success Level and Affective Characteristics of Students”, Jurnal
of Turkish Science Education, Volume 5, Issu 2, August 2008, h. 38. 4 Michael M van Wyk, “The Effects of Teams -Games-Tournaments on Achievment,
Retention, and Attitudes of Economics Education Students ”, Makalah, 2010 EABR & ETLC
Conference Proceedings, Dublin, Ireland, 2010, h. 37. 5 Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2012), cet IX, h. 58.
11
pembelajaran kooperatif. Unsur ini menuntut supaya anggota tim bekerja sama
satu sama lain dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dengan rasa tanggung jawab
tersebut, maka jika terdapat anggota kelompok yang gagal maka anggota
kelompok yang lain akan mendapatkan dampak dari kegagalan anggota kelompok
yang gagal. Dengan demikian, terdapat dua pertanggung-jawaban kelompok
dalam unsur ini, yaitu mempelajari bahan yang ditugaskan kepada kelompok dan
menjamin semua anggota kelompok secara individu mempelajari bahan yang
ditugaskan tersebut.
Unsur kedua pembelajaran kooperatif adalah tanggung jawab individual.
Hasil akhir dari suatu kelompok merupakan gabungan dari hasil-hasil dari anggota
kelompoknya, artinya setiap anggota kelompok memberikan kontribusi yang sama
terhadap kelompok. Dengan dimilikinya tanggung jawab oleh setiap individu
adalah membuat anggota kelompok lainnya sama paham dengan pemahaman
yang dimilikinya.
Unsur ketiga pembelajaran kooperatif adalah interaksi promotif. Unsur
ketiga ini merupakan unsur yang dapat menghasilkan saling ketergantungan. Pada
unsur ini, posisi siswa diharuskan berinteraksi secara langsung dengan anggota
kelompok lainnya. Interaksi yang terjadi bertujuan untuk saling membantu satu
sama lain dalam proses pembelajaran serta bekerja sama dalam memecahkan
masalah.
Unsur keempat pembelajaran kooperatif adalah keterampilan
berkomunikasi. Keterampilan komunikasi sangat penting dalam pembelajaran
kooperatif. Komunikasi dalam kelompok haruslah berjalan baik antar satu
individu dengan individu lainnya. Karena berhasil atau tidaknya proses
pembelajaran kooperatif bergantung kepada kualitas komunikasi dalam kelompok.
Unsur kelima pembelajaran kooperatif adalah pemrosesan kelompok.
Tujuan dari pemrosesan kelompok adalah meningkatkan efektivitas anggota
dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan kelompok dalam pembelajaran.
12
b. Karakteristik dan Prinsip Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif berbeda dengan pembelajaran dengan strategi
yang lain. Perbedaan ini dapat dilihat dari proses pembelajaran yang menekankan
kepada pada kerja sama dalam kelompok. Pembelajaran kooperatif memiliki
karakteristik yang berbeda dengan model pembelajaran yang lain, yaitu:
1) Pembelajaran secara tim
2) Didasarkan pada manajemen kooperatif
3) Kemauan untuk bekerja sama
4) Keterampilan bekerja sama.6
Menurut George Jacobs, para ahli telah sepakat bahwa terdapat delapan
prinsip yang harus diterapkan dalam pembelajaran kooperatif, yaitu:
1) Pembentukan kelompok harus heterogen
2) Perlu keterampilan kolaboratif
3) Otonomi kelompok
4) Interaksi simultan
5) Partisipasi yang adil dan setara
6) Tanggung jawab individu
7) Ketergantungan positif
8) Kerja sama sebagai nilai karakter.7
c. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
Terdapat enam langkah utama di dalam pembelajaran kooperatif, pelajaran
dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi siswa untuk
belajar. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif secara ringkas dapat
dilihat pada tabel 2.1.
6 Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 207. 7 Warsono, Hariyanto, Op.cit., h. 162
13
Tabel 2.1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif8
Fase-Fase Perilaku Guru
Fase 1: Present goals and set
Menyampaikan tujuan dan
mempersiapkan peserta didik
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan
mempersiapkan peserta didik siap
belajar
Fase 2: Present information
Menyajikan informasi
Mempresentasikan informasi kepada
peserta didik secara verbal
Fase 3: Organize students into
learning teams
Mengorganisir peserta didik ke
dalam tim-tim belajar
Memberikan penjelasan kepada peserta
didik tentang tata cara pembentukan tim
belajar dan membantu kelompok
melakukan transisi yang efisien
Fase 4: Assis team work and study
Membantu kerja tim dan belajar
Membantu tim-tim belajar selama
peserta didik mengerjakan tugasnya
Fase 5: Test on the materials
Mengevaluasi
Menguji pengetahuan peserta didik
mengenai berbagai materi pembelajaran
atau kelompok-kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya
Fase 6: Provide recognition
Mmemberikan pengakuan atau
penghargaan
Mempersiapkan cara untuk mengakui
usaha dan prestasi individu maupun
kelompok
d. Keunggulan Pembelajaran Kooperatif
Keunggulan penggunaan model pembelajaran kooperatif bagi peserta didik
maupun pendidik adalah sebagai berikut:
1) Peserta didik dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri,
menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain.
2) Dapat meningkatkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan
kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide- ide orang lain.
3) Dapat membantu siswa untuk peduli pada orang lain.
8 Agus Suprijono, Op. cit., h. 65.
14
4) Dapat meningkatkan rasa bertanggung jawab siswa dalam belajar.
5) Model yang baik untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus
keterampilan sosial.
6) Interaksi secara langsung selama pembelajaran dapat meningkatkan motivasi
dan memberikan rangsangan untuk berpikir.9
e. Tipe Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang
memiliki tipe atau jenis pembelajaran yang banyak, diantaranya adalah tipe
Student Teams Achivement Division (TAD), Jigsaw, Teams-Games-Tournament
(TGT), Make a Match, Group Investigation, Team Accelerated Instructional
(TAI), Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Dalam tulisan
ini hanya dua tipe model pembelajaran yang akan dibahas, yaitu tipe Teams-
Games-Tournament (TGT) dan Make a Match.
1) Teams-Games-Tournament (TGT)
Charlton, Williams dan McLaughlin mengemukakan bahwa pembelajaran
dengan games dapat membuat siswa lebih aktif dan merasa senang untuk belajar.
Pembelajaran tersebut terlihat menarik ketika penjelasan guru dikombinasikan
dengan games sehingga penyampaian materi menjadi lebih cepat tersampaikan. 10
Dikembangkan oleh David DeVries dan Keith Edwards, TGT merupakan
metode pembelajaran pertama dari Johns Hopkins. Metode ini menggunakan
turnamen akademik dalam evaluasinya yang disetiap anggotanya masing-masing
memberikan poin untuk kelompoknya.
Dalam metode ini, setiap siswa dalam kelompok harus saling membantu
dalam mempersiapkan diri untuk permainan dengan mempelajari lembar kegiatan
dan menjelaskan masalah satu sama lain. Tetapi ketika dalam turnamen teman
9 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan , (Jakarta:
Kencana, 2007), h. 249 10
Charlton, B., Williams, R. L., dan McLaughlin, T.F. “Educational Games: A Technique
to Acquisition of Reading Skills of Children with Learning Disability”, International Journal of
Special Education. Volume 20, Number 2, 2005, h. 66-72.
15
sekelompok tidak boleh saling membantu. Sehingga sangat penting tanggung
jawab individu dalam metode ini. Berikut ini deskripsi dari komponen-komponen
dalam metode ini.
Tim. Terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh komponen
kelas seperti kemampuan akademik dan jenis kelamin. Fungsi utama tim adalah
memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan mempersiapkan
anggotanya untuk menghadapi turnamen. Tim merupakan bagian yang penting
dalam metode TGT. Tim memberikan dukungan kelompok bagi kinerja akademik
dalam pembelajaran seperti memberikan perhatian dan respek terhadap anggota
kelompok. Sehingga dengan adanya hal tersebut dapat meningkatkan hubungan
emosional antar kelompok, rasa harga diri, dan saling menghargai terhadap
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing-masing anggota kelompok.
Game. Game pada TGT terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontenya
relevan yang dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari
presentasi di kelas dan pelaksanaan tim. Game dalam TGT dilaksanakan
bersamaan dengan turnamen yaitu berupa kegiatan cerdas cermat antar kelompok
dengan masing-masing kelompok memberikan perananan dalam kemenangan
kelompoknya.
Turnamen. Turnamen adalah sebuah struktur dimana game berlangsung.
Pada turnamen pertama, guru menunjuk siswa untuk berada pada meja turnamen –
tiga siswa berprestasi tinggi sebelumnya berada di meja 1, tiga berikutnya pada
meja 2, dan seterusnya. Ilustrasi hubungan antara tim heterogen dan meja
turnamen homogen dapat dilihat pada gambar 2.1.
16
Gambar 2.1. Penempatan anggota kelompok pada meja turnamen11
Slavin menjelaskan terdapat lima komponen utama dalam TGT, yaitu:
pembelajaran awal, kelompok belajar, permainan, turnamen/kompetisi, dan
pengakuan kelompok.12
a) Pembelajaran awal, pembelajaran awal pada metode TGT tidak berbeda
dengan pengajaran biasa, hanya pelajaran difokuskan kepada materi yang
sedang dibahas saja. Tujuan pelajaran awal adalah membentuk siswa dalam
kecakapan komunikasi, menggali informasi, kecakapan bekerjasama dalam
kelompok, dan kecakapan dalam memecahkan masalah.
b) Kelompok belajar (Team Study), pada kelompok belajar siswa mempelajari
materi pelajaran dari sumber belajar kemudian menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang disusun oleh guru. Setelah menjawab pertanyaan tersebut,
perwakilan siswa mempresentasikan hasil belajarnya. Tujuan kelompok
belajar pada kegiatan ini adalah memperoleh kecakapan mengolah informasi,
mengambil keputusan dengan cerdas, kecakapan bekerjasama dan kecakapan
berkomunikasi.
11
Robert E. Slavin. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik, terj. Nurulita
Yusron (Bandung: Nusa Media, 2010), cet ke-15, 168. 12
Zulfiani, dkk, Op. cit., h. 145
17
c) Permainan (Games), pertanyaan dalam permainan disusun dan dirancang dari
materi-materi yang telah disajikan untuk menguji pengetahuan siswa yang
diperoleh mewakili masing-masing kelompok. Setiap siswa mengambil
sebuah kartu yang diberi nomor dan menjawab pertanyaan yang sesuai
dengan pada kartu tersebut.
d) Turnamen, siswa yang berada dalam satu kelompok akan dipisahkan kepada
meja-meja pertandingan sesuai dengan tingkatan kecerdasan mereka. Pada
meja pertandingan disediakan satu set lembar pertandingan berupa kunci
jawaban, kartu nomor dan format skor pertandingan.
e) Penghargaan tim (Team Recognition), penghargaan diberikan kepada
kelompok yang memiliki poin tertinggi. Penghargaan dapat berupa hadiah
atau sertifikat atas usaha yang dilakukan kelompok selama belajar sehingga
mencapai kriteria yang telah disepakati bersama.
2) Make a Match
Metode make a Match dikembangkan oleh Lorna Curran. Salah satu
keunggulan metode ini adalah siswa mencari pasangan kartu sambil belajar
mengenai konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. 13 Tujuan dari
metode ini antara lain: 1) pendalaman materi; 2) penggalian materi; 3)
edutainment.14 Pada penggunaan metode ini, siswa diminta untuk mencari
pasangan kartu yang merupakan pasangan kartu yang mereka miliki sebelum
batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin.
Langkah- langkah dalam pembelajaran Make a Match adalah sebagai
berikut:
a) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi topik/konsep yang cocok untuk
sesi review.
b) Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawabannya atau soal dari
kartu yang dipegang.
c) Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya.
13
Rusman,Op. cit., h. 223. 14
Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-Isu Metodis dan
Paradigmatis, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), h. 251.
18
d) Siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
e) Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar setiap siswa mendapatkan kartu
yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
f) Kesimpulan.
Kelebihan metode Make a Match dalam pembelajaran adalah:
a) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif maupun
fisik;
b) karena ada unsur permainan, metode ini menyenagkan;
c) meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dan dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa;
d) efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk belajar. 15
Selain memiliki kelebihan, make a match juga memiliki kelemahan, yaitu:
a) jika tidak dipersiapkan dengan baik, akan banyak waktu yang terbuang;
b) pada awal-awal penerapan metode, banyak siswa yang akan malu
berpasangan dengan lawan jenisnya;
c) guru harus hati-hati dan bijaksana saat memberikan hukuman pada siswa
yang tidak mendapatkan pasangan, karena mereka bisa malu;
d) menggunakan metode ini secara terus menerus akan menimbulkan kebosanan.
Menurut Sry Risnawati, pembelajaran make a match memiliki kelebihan
dan kekurangan dalam penggunaannya. Kelebihan metode make a match bagi
siswa yaitu sebagai berikut:
a) mampu menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan;
b) materi pembelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa;
c) mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan belajar
secara klasikal 87,50%. 16
15
Miftahul Huda, Ibid., h. 253. 16
Sry Risnawati, “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Sosiologi Melalu i Penerapan
Cooperative Learn ing Model Make a Match”, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, h.
31
19
Disamping memiliki kelebihan di atas, pembelajaran dengan menggunakan
make a match juga memiliki kelemahan, yaitu:
a) diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan;
b) waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai siswa terlalu banyak
bermain-main dalam proses pembelajaran;
c) guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai. 17
f. Kombinasi Pembelajaran TGT Dengan Make a Match
Proses pembelajaran yang terjadi dalam kelas tidak hanya menggunakan
satu model atau metode saja dalam penerapannya, akan tetapi menggunakan dua
atau tiga model yang sesuai dengan tujuan dari pembelajaran serta karakteristik
dari siswanya. Metode teams-games-tournament (TGT) dan make a match
memiliki persamaan diantara keduanya, yaitu sama-sama mengusung permainan
di dalam pelaksanaan pembelajarannya.
TGT dapat dilakukan disemua umur dan semua mata pelajaran, karena
sifatnya yang mengutamakan turnamen yang dalam hal ini seperti lomba cerdas
cermat. Sehingga semua karakteristik siswa dan mata pelajaran dapat dilakukan
menggunakan model ini.
Make a Match dianggap tidak cocok digunakan di tingkat SMA karena
sifat permainannya tidak sesuai dengan karakteristik siswa SMA yang mampu
berpikir abstrak. Akan tetapi siswa SMA termasuk kedalam masa remaja yang
terbagi kedalam dua fase yaitu fase remaja awal (12-17 tahun untuk perempuan
dan 13-18 untuk laki- laki) dan fase remaja akhir (17-21 tahun untuk perempuan
dan 18-22 tahun untuk laki- laki). Dimana dalam masa ini adalah masa pencarian
dan penjelajahan identitas diri.18 Sehingga dalam pembelajaran yang dilakukan
harus mampu membantu siswa menemukan identitasnya. Sehingga Make a Match
yang akan digunakan di SMA haruslah dimodifikasi sesuai dengan karakteristik
dari siswa SMA.
17
Ibid. 18
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006), h. 141.
20
Tahapan-tahapan dalam pembelajaran yang mengkombinasikan TGT dan
Make a Match di SMA sebagai berikut:
1) Pembelajaran awal
Tahapan pembelajaran awal dalam model kombinasi TGT dan make a
Match disampaikan oleh guru dengan memberikan gambaran besar pada
konsep yang akan dibahas. Pada pembelajaran awal ini membantu siswa
dalam menemukan konsep awal dan tujuan dari pembelajaran.
2) Kelompok belajar
Kelompok belajar merupakan pembelajaran yang dilakukan secara
berkelompok yang dipandu oleh guru baik melalui pertanyaan-pertanyaan
yang harus dijawab ataupun mencari pengetahuan konsep yang lebih
mendalam daripada yang diberikan di pembelajaran awal. Dalam kelompok
belajar ini dilakukan diskusi kelompok sebagai proses peningkatan
pemahaman siswa. Menurut Cruickshank, diskusi dapat membantu
meningkatkan kemampuan berpikir ketingkat yang lebih tinggi dan
membantu merubah sikap siswa.19 Kemudian perwakilan dari anggota
kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Tujuan dari
pembelajaran ini adalah meningkatkan keterampilan siswa dalam mengolah
informasi, bekerjasama, dan berkomunikasi.
3) Permainan
Tahapan yang ketiga adalah permainan. Dalam tahapan ini
menggunakan permainan yang berada dalam Make a Match yang
dimodifikasi, yaitu siswa mempasangkan pernyataan atau istilah dengan
jawaban atau gambar yang ada dalam bentuk kartu. Pada permainan ini
kelompok kecil dibagi kembali menjadi dua kelompok besar, yang nantinya
tiga kelompok ini akan bertugas sebagai kelompok pertanyaan dan jawaban.
Menurut Karen, permainan dapat menstimulus pengembangan
kemampuan memecahkan masalah bagi siswa.20 Hal dikarenakan dalam
19
Donald R. Cruickshank, Deborah Bainer Jenkins, Kim K. Metcal. The Act of Teaching,
(New York, The McGraw-Hill Companies, 2006), h. 439. 20
Karen A. Milczynski, “Literature Review: Effectiveness of Gaming in The Classroom”,
Makalah: Michigan State University, 2011, h. 3.
21
permainan proses yang terjadi adalah menyenangkan sehingga itu akan
membantu siswa merasa nyaman. Permainan ini dilakukan beberapa kali
sampai waktu yang telah ditetapkan selesai. Untuk memberikan semangat
dalam permainan ini, dalam permainan ini diberikan reward dan punishment
yang sebelum permainan disepakati terlebih dahulu.
4) Turnamen
Turnamen dalam tahapan ini adalah turnamen yang berada di dalam
TGT. Dimana setiap anggota kelompok dari satu tim menempati meja-meja
yang dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuan yang hampir sama.
5) Evaluasi Pembelajaran
Tahapan ini digunakan untuk menguji tentang hasil dari proses
pembelajaran yang telah dilakukan. Bentuk evaluasi dalam tahapan ini berupa
posttest.
6) Penghargaan Tim
Tahapan ini merupakan tahapan reward kepada hasil kerja kelompok,
permainan, dan juga turnamen.
Dalam pembelajaran ini guru bersifat sebagai instruktur dan pengawas
suapaya pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Keberhasilan dalam
pembelajaran ini bergantung kepada kemampuan siswa dalam berkomunikasi dan
bekerjasama dengan siswa lainnya.
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Dalam ilmu psikologi, “belajar adalah kegiatan yang berproses dan
merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaran jenis dan
jenjang pendidikan.”21 pernyataan ini berarti bahwa proses belajar yang dialami
akan mempengaruhi hasil akhir dari sebuah pembelajaran, berupa berhasil atau
gagalnya tujuan pembelajaran tersebut. Skinner berpendapat bahwa “belajar
21
Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru , (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), cet. Ke-15 h. 87.
22
bukan melakukan – belajar adalah mengubah apa yang kita lakukan”.22 Belajar
merupakan proses perubahan pola pikir. Seseorang dapat dikatakan belajar jika
dia menyatakan jauh itu bukan dikarenakan lelahnya dalam berjalan tetapi ada
jarak yang harus ditempuh, ada satuan dalam jarak itu yang lebih besar dari jarak
yang sebelumnya.
Menurut Ernes ER. Hilgard, definisi belajar adalah sebagai berikut:
“Learning is the process by which an activity originates or is changed throught
training procedures (whether in the laboratory or in the natural environment) as
distinguished from changes by factor not attributable to training.”23 Pernyataan
ini memiliki maksud bahwa seseorang dapat dikatakan belajar jika dapat
melakukan segala sesuatu dengan melakukan latihan- latihan sehingga dapat
berubah. Perubahan yang dimaksud berupa penambahan pengetahuan atau sikap.
Pada hakikatnya belajar adalah merubah tingkah laku seseorang meliputi
keseluruan pribadinya dengan hasil yang diharapkan berupa perubahan
pengetahuan, sikap, perluasan minat, penghargaan norma-norma, kecakapan dan
lainnya. Perubahan-perubahan tersebut merupakan hasil dari pengalamannya
sendiri dan interaksinya dengan lingkungan. Kegiatan dan usaha untuk mencapai
perubahan tingkah laku itu merupakan proses belajar sedangkan perubahan
tingkah laku merupakan hasil dari belajar.24 Hasil belajar merupakan suatu pola
yang beruntun yang merupakan hasil dari sebuah proses. Hasil belajar tidak hanya
berupa nilai-nilai yang dapat terlihat dalam sebuah kertas ujian, tapi perubahan-
perubahan dalam perbuatan, sikap, dan keterampilan yang ditunjukan oleh siswa
dalam kehidupan sehari-hari.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain menyatakan bahwa suatu siswa
dapat dikatakan berhasil apabila 75% dari jumlah siswa yang mengikuti proses
belajar mengajar atau mencapai taraf keberhasilan minimum, optimal, atau bahkan
maksimal.25 75% merupakan tolok ukur dalam keberhasilan seorang guru dalam
22
Margaret E. Gredler, Learning and Instruction: Teori dan Aplikasi , terj: Tri Wibowo
(Jakarta: Kencana, 2011), h. 118. 23
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 4. 24
Muspiroh, “Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Dengan Menggunakan Metode
Problem Posing Secara Berkelompok”, Skripsi , UIN Syarif Hidayatullah Jaharta, 2010, h. 24. 25
Syaifu l Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Op. Cit., 108.
23
mengajar. Pembelajaran akan dikatakan berhasil jika 75% siswa yang belajar
berubah dari pemahaman, tingkah laku, keterampilan, atau hal lainnya yang
merupakan tujuan dari pembelajaran tersebut.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka belajar merupakan proses
untuk merubah tingkah laku seseorang serta peningkatan kualitas diri yang sesuai
dengan aturan-aturan (norma-norma) yang ada. Sedangkan hasil belajar adalah
kewujudan dari proses pembelajaran yang dapat dilihat dari perubahan-perubahan
nilai, sikap, pemahaman, keterampilan, dan lain halnya yang merupakan tujuan
dari pembelajaran.
Domain kognitif adalah pengetahuan dan ingatan, pemahaman,
menjelaskan, meringkas dan contoh, menerapkan, menguraikan, menentukan
hubungan, mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru, dan
menilai. Domain afektif adalah sikap menerima, memberikan respon, nilai,
organisasi, karakteristik. Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routinedan
rountinized. Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik,
sosial, manajerial dan intelektual.
Menurut Reigeluth seperti yang dikutip oleh Nurdin, menyatakan bahwa
hasil pembelajaran secara umum dapat dikategorisasikan menjadi tiga indikator,
yaitu (1) efektivitas pembelajaran, yang biasanya diukur dari tingkat keberhasilan
siswa dari berbagai sudut; (2) efisiensi pembelajaran, yang biasanya diukur dari
waktu belajar dan/atau biaya pembelajaran, dan (3) daya tarik pembelajaran yang
selalu diukur dari dari tendensi siswa ingin belajar terus menerus. Secara spesifik,
hasil belajar adalah suatu kinerja yang diindikasikan sebagai kapabilitas
(kemampuan) yang diperoleh.26
Bloom mengkategorikan hasil belajar kedalam tiga kemampuan yang
dapat diamati pada saat pembelajaran. Kemampuan yang merupakan hasil belajar
menurut Bloom mencakup kemampuan kognitif, afekif, dan psikomotor.
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan dalam mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, mensistesis, dan menilai hal-hal yang dipelajari.
26
Nurdin Ibrahim, “Hasil Belajar Fisika Siswa SLTP Terbuka Tanjungsari Sumedang
Jawa Barat”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan , No. 031, Tahun ke-7, September 2001, h. 487.
24
Kemampuan afektif merupakan kemampuan menerima, menilai, menanggapi,
mengelola dan menghayati proses pembelajaran sehingga merubah sikap atau
tingkah laku siswa. Kemampuan psikomotorik merupakan kemampuan
keterampilan yang didapat dari sebuah pembelajaran.
Menurut pendapat beberapa ahli maka dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh
siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat
mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Roesyiatiashy, faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar
siswa adalah pribadi siswa, guru, struktur sekolah, dan faktor-faktor situasional.27
Menurut Muhibin Syah, faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar
siswa digolongkan menjadi tiga macam, yaitu faktor internal, faktor eksternal dan
faktor pendekatan belajar.28
Faktor internal siswa adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa
sendiri yang terdiri dari faktor fisiologi atau faktor fisik dari siswa dan faktor
psikologi atau faktor dari kejiwaan siswa yang dapat berupa kecerdasan, sikap,
bakat, minat, motivasi siswa dalam belajar.
Faktor eksternal merupakan faktor yang mempengaruhi siswa yang berasal
dari luar dirinya, faktor eksternal dapat berupa faktor lingkungan keluarga, faktor
lingkungan sekolah, serta faktor lingkungan masyarakat.
Faktor pendekatan belajar merupakan faktor yang berasal dari bagaimana
pembelajaran itu berlangsung. Pendekatan yang dilakukan oleh pengajar terhadap
suatu materi pastilah berbeda-beda. Penggunaan pendekatan dan straategi yang
sesuai akan membuat pembelajaran akan lebih mudah untuk dipahami oleh
peserta didik.
Senada dengan Muhibin Syah, Syaiful Bahri Djamarah dalam bukunya
Psikologi Belajar menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar
27
Ilyas, “Peranan Motivasi Mengajar Guru dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa”,
Jurnal Dinamika, Vol. II, No. 02, 2004, h. 173. 28
Muhibbin Syah, Op. cit., h. 129.
25
siswa adalah faktor lingkungan, faktor instrumental, kondisi fisiologis, dan
kondisi psikologis.29
1) Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam
lingkungannya anak didik berinteraksi dalam mata rantai yang disebut
ekosistem. Selama hidup, anak didik tidak bisa menghindarkan diri dari
lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya. Kedua lingkungan ini
memberikan pengaruh terhadap belajar anak di sekolah.
2) Faktor instrumental
Faktor intrumental merupakan faktor yang berasal dari sekolah, baik dari
tujuan pembelajaran maupun fasititas yang ada di sekolah. Faktor
instrumental terdiri dari kurikulum, program pendidikan, darana dan
prasarana serta guru.
3) Kondisi fisiologis
Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap
kemampuan belajar seseorang. Tentu akan berbeda hasil yang didapatkan dari
orang yang belajar dalam keadaan segar jasmaninya dengan orang yang
dalam keadaan kelelahan.
4) Kondisi psikologis
Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis. Oleh karena itu, semua
keadaan dan fungsi psikologiis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang.
Faktor psikologis sebagai faktor yang berasal dari dalam merupakan hal yang
utama dalam menentukan intensitas belajar seseorang. Yang termasuk ke
dalam faktor ini adalah minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan-
kemampuan kognitif.
29
Syaifu l Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2011), Ed.
Rev., cet. 3, h. 176.
26
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Nopianti dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbasis Multimedia
dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi” menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara hasil belajar yang menggunakan TGT dengan menggunakan
metode konvensional. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri
3 Tasikmalaya. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t, dalam perhitungannya
didapatkan thitung sebesar 4.80 sedangkan ttabel pada taraf signifikan α= 0.01 ada;ah
2.38 sehingga thitung > ttabel yang artinya H0 dalam penelitian (tidak berpengaruh)
ditolak dan diterima H1 (memiliki pengaruh). 30
Penelitian yang dilakukan oleh Sri Putri Ayu yang berjudul “Penerapan
Cooperative Learning Tipe Make a Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas VII Dalam Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi”
dilakukan kepada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Bandung. Di dalam penelitian
ini didapatkan perbandingan antara thitung dan ttabel penelitian dalam taraf signifikan
α= 0.05 adalah thitung d (7.52) > ttabel (1.68) sehingga H0 dalam penelitian (tidak
berpengaruh) ditolak dan diterima H1 (memiliki pengaruh). 31
Pada penelitian yang dilakukan oleh Michael Wollowski dan J.P. Verkamp
yang berjudul “Effects of Game Tournaments on Learning and Classroom
Climate”. Pada penelitian ini dihasilkan pembelajaran dan iklim kelas yang
menggunakan TGT lebih aktif, sehingga pembelajaran berlangsung dengan baik.32
Penelitian lain denga judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Team Games Tournament (TGT) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Biologi
pada Konsep Sistem Pencernaan Manusia” yang dilakukan oleh Leonard dan Kiki
30
Nopianti, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament
Berbasis Multimedia dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi”, Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, 2010, h. 25. 31
Sri Putri Ayu, “Penerapan Cooperative Leaarning Tipe Make a Match Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII dalam Pembelajaran Teknolog i Informasi dan
Komunikasi, Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, 2010, h.18 32
Michael Wollowski, J.P. Verkamp. “Effects of Game Tournaments on Learn ing and
Classroom Climate”, Makalah, Twenty-Third International Florida Artificial Intelligence Research
Society Conference (FLAIRS), 2010, h. 328.
27
Dwi Kusumaningsih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata peningkatan
prestasi belajar pada kelas yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT
lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata peningkatan prestasi belajar pada kelas
yang menggunakan pembelajaran konvensional. 33
Penelitian selanjutnya yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Kognitif
Siswa pada Jenjang C1-C4 Materi Sistem Reproduksi Manusia Melalui Model
Make a Matc Kelas XI IPA 2 SMA Muhammadiyah Bantul Tahun Ajaraan
2008/2009” yang ditulis oleh Iin Dwi Indriyani. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa proses pembelajaran melalui Make a Match dapat meningkatkan
kemampuan kognitif siswa. Pada siklus 1 rata-rata ulangan siswa 37,0. Pada
sisklus 2 hasil rata-rata nilai ulangan mengalami peningkatan menjadi 67,7. 34
Penelitian yang dilakukan oleh Mansur Harmandar dan Emine CIL yang
berjudul “The Effect of Science Teaching Through Team Game Tournament
Technique on Succes Level and Affective Characteristics of Students” dilakukan
kepada siswa tingkat 8 pada konsep Reproduksi dan Pertumbuhan Makhluk
Hidup. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Hasil
penelitian didapatkan bahwa penggunaan tehnik TGT lebih efektif dalam
meningkatkan hasil belajar (pencapaian) siswa. Selain itu, hasil yang didapatkan
pula siswa yang berada di kelas eksperimen memperlihatkan opini yang positif
dari penggunaan metode serta karakteristik afektif yang lebih baik dibandingkan
kelas kontrol. 35
Penelitian selanjutnya dari Uswatun Choiriyah berjudul “Perbedaan Hasil
Belajar Siswa Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe Make a Match
dan Konvensional pada mata Pelajaran TIK Kelas X Semester 2 di SMA Negeri 1
Sewon Bantul Tahun Ajaran 2010/2011”. Metode penelitian yang digunakan
33
Leonard dan Kiki Dwi Kusumaningsih, “Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team
Games Tournament (TGT) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Bio logi pada Konsep Sistem
Pencernaan Manusia, Jurnal Ilmiah Exacta, Volume 2, No 1, 2009, h. i. 34
Iin Dwi Indriyani, “Peningkatan Kemampuan Kognitif Siswa pada Jenjang C1-C4
Materi Sistem Reproduksi Manusia Melalui Model Make a Match Kelas XI IPA 2 SMA
Muhammadiyah Bantul Tahun Ajaran 2008/2009”, Skripsi, Universitas Ahmad Dahlan, 2010, h. i. 35
Mansur Harmandar dan Emine CIL, The Effect of Science Teaching Through Team
Game Tournament Technique on Succes Level and Affective Characteristics of Students, Journal
of Turkish Science Education, Volume 5, Issue 2, August 2008. h. 38.
28
adalah kuasi eksperimen dengan metode nonequivalent control grup desaign.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar
pada kedua kelas dari nilai pretest, posttest, dan gain. Perbandingan rata-rata nilai
gain pada kompetensi 2.1 kelas eksperimen yaitu 0,31 dan kelas kontrol 0.04,
sedangkan pada kompetensi 2.2 kelas eksperimen 0,34 dan kelas kontrol 0,09. Hal
ini menunjukkan bahwa hasil belajar kelas yang menggunakan make a match
lebih besar dibandingkan dengan kelas konvensional. 36
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh
siswa dan guru dengan berbagai fasilitas dan materi untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Proses pembelajaran yang dilakukan siswa dipengaruhi oleh dua
faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor
yang berasal dari diri siswa sendiri, faktor ini meliputi minat, bakat, dan motivasi.
Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh siswa,
seperti kualitas guru, lingkungan, dan keluarga. Hasil belajar yang baik akan
tercapai jika kedua faktor tersebut dapat mendukung secara baik pula.
Biologi merupakan mata pelajaran yang memiliki banyak istilah penting
dalam dalam konsep materinya. Sehingga belajar biologi bagi sebagian siswa
merupakan pembelajaran hapalan sehingga dianggap sulit untuk dipahami.
Pembelaajaran yang baik merupakan pembelajaran yang melibatkan siswa
dalam proses pembelajaannya. Karena dengan melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran maka siswa akan lebih memahami konsep yang dipelajari.
Metode pembelajaran merupakan alat bantu dalam proses pembelajaran.
Setiap mata pelajaran dan atau konsep pelajaran memiliki karakteristik sendiri,
sehingga dalam pembelajarannya diperlukan metode khusus supaya dapat
memberikan hasil yang maksimal. Selain itu, penggunaan metode yang bervariasi
36
Uswatun Choiriyah dan Eko Marpanji, “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan
Metode Cooperative Learning Tipe Make a Match dan Konvensional pada mata Pelajaran TIK
Kelas X Semester 2 di SMA Negeri 1 Sewon Bantul Tahun Ajaran 2010/2011”, Jurnal Elektronik
Pendidikan Teknik Informatika Universitas Negeri Yogyakarta, Volume 1, Nomor 3, November
2012, h. 18.
29
dapat menjadi pendorong kretifitas guru dan secara tidak langsung dapat
meningkatkan motivasi siswa dengan terobosan yang dilakukan oleh guru.
Metode pembelajaran TGT dan Make a Match memberikan kesempatan
siswa bekerja dalam kelompok dan siswa dapat mengungkapkan ide dan gagasan
topik yang dibahas. Penggunaan metode-metode ini diharapkan siswa akan lebih
aktif dalam pembelajaran, memberikan kontribusi yang penting terhadap anggota
kelompok yang lain, serta meningkatkan kepercayaan diri dan komunikasi
diantara siswa, sehingga guru lebih mudah dalam pembelajaran. Dengan upaya-
upaya yang dilakukan dalam pengkombinasian TGT dan Make a Match
diharapkan hasil belajar biologi siswa dapat meningkat. Adapun skema berpikir
sebagai berikut:
Gambar 2.2. Skema Krangka Teoritis
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berfikir yang telah diuraikan di atas, maka
dirumuskan hipotesis sebagai berikut “Penerapan Kombinasi Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan Make a Match
Memberi Pengaruh terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa”.
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014,
yaitu pada tanggal 11 - 28 Nopember 2013. Tempat penelitian adalah MAN
Jonggol yang beralamat di Jl. Rawa Makmur No. 39 Kec. Jonggol Kab. Bogor.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuasi eksperimen atau eksperimen semu. Seperti halnya dalam riset-riset yang
menggunakan pendekatan kuantitatif, riset yang menggunkan kuasi eksperimen
juga melibatkan kegiatan pengukuran variabel, terutama variabel terikat.
Penelitian kuasi eksperimen dalam menentukan kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol tidak dilakukan secara acak dalam memasukannya (nonrandom
assignment)1, hal inilah yang membedakannya dengan true experiment. Desain
penelitian yang digunakan adalah nonequivalent (pre-test and post-test) control
group design. Dalam rancangaan ini, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
diseleksi tanpa prosedur penempatan acak (without random assignment). Pada dua
kelompok tersebut sama-sama dilakukan pretest dan posttest dan kelompok yang
mendapatkan perlakuan (treatment) hanya kelompok eksperimen.2 Secara umum
desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1. Desain Penelitian
1John W. Creswell, Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed , terj.
Achmad Fawaid, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 238. 2 Ibid., h. 242.
31
Keterangan:
Kelompok A : Kelompok eksperimen
Kelompok B : Kelompok kontrol
O1& O1 : Dilakukan pretest
O2& O2 : Dilakukan posttest
X : Treatment di kelas eksperimen berupa penggunaan
kombinasi Teams-games-Tournament (TGT) dengan Make
a Match dalam pembelajaran
-- : Kelompok kontrol, pembelajaran dilakukan menggunakan
metode ceramah, diskusi, dan kuis dengan menggunakan
Course Review Horay (CRH).
Berdasarkan gambar 3.1. dapat dilihat bahwa kedua kelompok diberi soal
pretest untuk mengetahui keadaan awal untuk melihat kemampuan awal siswa
pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Selanjutnya kelompok
eksperimen diberi treatment/perlakuan dengan pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatif yang mengkombinasikan tipe TGT dengan make a
match. Pada kelompok kontrol, pembelajaran dilakukan dengan menggunakan
metode ceramah dan diskusi kelompok serta diakhiri dengan kuis dengan
menggunakan Course Review Horay (CRH), selanjutnya akan disebut sebagai
metode konvensional. O2 berarti nilai posttest kelompok eksperimen setelah
dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran kombinasi TGT dengan
make a match dan nilai posttest kelompok kontrol yang dilakukan pembelajaran
dengan menggunakan metode konvensional.
Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini adalah; (a) melakukan
prasurvei, (b) pembuatan instrumen, validasi instrumen dan uji coba instrumen,
(c) mengadakan koordinasi dengan guru, (d) melakukan pretest, (e) pemberian
perlakuan eksperimental pada kelompok eksperimen dengan menerapkan model
pembelajaran kombinasi antara TGT dengan make a match dan metode
konvensional untuk kelas kontrol, (f) memberikan posttest pada masing-masing
kelompok penelitian, dan (g) analisis data.
32
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi diartikasn sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 3 Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi MAN Jonggol semester ganjil
tahun ajaran 2013/2014. Sedangkan populasi terjangkau dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa-siswi MAN Jonggol kelas XI IPA tahun ajaran 2013/2014.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diamati. Untuk
memudahkan pengambilan dan pengolahan data, peneliti akan mengambil dua
kelas dari tiga kelas XI IPA yang ada di MAN Jonggol sebagai sampel penelitian.
Satu kelas sebagai kelas eksperimen yaitu kelas XI IPA 2 dan satu kelas lainnya
sebagai kelas kontrol yaitu kelas XI IPA 1. Pemilihan sampel kelas dilakukan
secara acak (Simple Random Sampling) dengan menuliskan nama kelas di kertas
yang kemudian digulung dan dikocok, nama kelas yang keluar pertama sebagai
kelas kontrol dan nama kelas yang kedua keluar sebagai kelas eksperimen.
Diharapkan sampel yang terpilih merupakan sampel yang dapat mewakili dari
keseluruhan populasi yang ada di MAN Jonggol. Penggunaan teknik Simple
Random Sampling karena ketiga kelas yang ada bersifat sama, tidak ada kelas
yang memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dari kelas lainnya,
seperti kelas unggulan.
D. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas (X) dan
variabel terikat (Y). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu kombinasi model
pembelajaraan kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan Make a
Match. Sedangkan variabel terikat yang diteliti berupa hasil belajar biologi.
3 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 117.
33
E. Teknik Pengumpulan Data
Data adalah sesuatu yang belum memiliki arti penting bagi penerimanya
dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data dapat berwujud suatu
keadaan, gambar, angka, huruf, ataupun simbol-simbol lainnya yang dapat
digunakan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun konsep.
Terdapat berbagai macam cara untuk mengumpulkan data yang
dibutuhkan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan
menggunakan Tes dan Non Tes berupa lembar observasi. Penggunaan tes
bertujuan untuk mengetahui hasil dari pembelajaran yang telah dilakukan yang
merupakan variabel terikat dalam penelitian ini. Penggunaan Non Tes bertujuan
untuk mengetahui aktifitas pembelajaran yang berlangsung pada kombinasi model
pembelajaran ini.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara sfesifik semua fenomena ini
disebut variabel penelitian.4 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tes tertulis yang disusun berdasarkan SK dan KD yang dipelajari. Adapun
tipe tes tertulis yang digunakan adalah tes objektif berupa pilihan ganda berjumlah
30 soal dengan pilihan jawaban sebanyak 5 pilihan yaitu a, b, c, d, dan e. Tes ini
disusun berdasarkan pada indikator yang hendak dicapai. Tes ini dilakukan
sebanyak dua kali, yaitu sebelum perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan
(posttest) yang keduanya dibuat sama untuk dua kelompok penelitian.
Sebelum instrumen diberikan kepada sampel, tes tersebut terlebih dahulu
diuji-cobakan di kelas XII IPA. Hal ini bertujuan untuk menguji apakah tes
tersebut telah memenuhi syarat untuk digunakan dalam penelitian dengan
dilakukan uji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda setiap soal.
Pada uji coba ini, jumlah soal yang digunakan sebanyak 58 soal dengan 5 pilihan
jawaban yang disusun berdasarkan indikator- indikator yang hendak dicapai dalam
penelitian ini. Untuk memudahkan melihat keterwakilan indikator dalam
4 Ibid. h. 148.
34
instrumen ini, maka dibuatlah kisi-kisi instrumen. Untuk lebih memahami
instrumen tes pada penelitian ini, berikut disajikan kisi-kisi instrumen dapat
dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian pada Konsep Sistem Peredaran Darah
No Sub Konsep Indikator
Aspek Kognitif
Jumlah
Jumlah
yang
Dipak ai C1 C2 C3 C4
1
Darah Menjelaskan hubungan
antara berbagai
komponen darah dan
fungsinya
1, 3 4 6, 7 9,
10 7 6
Membuat skema proses
pembekuan darah 11 14 15 16 4 4
Menguji golongan darah - 19
18,
20
21,
22 5 5
2 Jantung Menjelaskan hubungan
bagian-bagian jantung
dan fungsinya
24,
25
26,
27 29 - 5 4
3 Pembuluh
darah
Menjelaskan struktur
pembuluh darah dan
fungsinya
30 - 32 - 2 2
4
Peredaran
darah
manusia dan
sistem limfa
Menggambarkan sistem
peredaran darah manusia 34 - 38 40 3 2
Menjelaskan sistem
limfa
- 42 - - 1 1
5 Kelainan
pada sistem
peredaran
darah
manusia
Mendeskripsikan
gangguan/penyakit yang
terjadi pada sistem
peredaran darah manusia
46 47,
48 - 52 4 4
6
Peredaran
darah pada
hewan
Mendeskripikan sistem
sirkulasi pada hewan
Avertebrata
53 55 - - 2 2
Membandingkan sistem
sirkulasi pada hewan
Vertebrata
- - - - 0 0
Jumlah 9 9 8 7 33 30
G. Kalibrasi Instrumen
Untuk mengetahui kualitas soal tes pilihan ganda yang akan digunakan
dalam penelitian, maka perlu dilakukan kalibrasi instrumen. Kalibrasi ini
dilakukan dengan menggunakan beberapa tahap, yaitu:
35
1. Uji validitas
Uji validitas merupakan uji untuk mengetahui kemampuan instrumen tes
dalam memberikan gambaran data secara benar sesuai dengan keadaan
sesungguhnya. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
korelasi poin biderisl, yaitu suatu teknik untuk mencari korelasi antara dua
variabel yang berbentuk variabel kontinum (Misalnya skor hasil tes) dan variabel
diskrit murni (misalnya betul atau salahnya siswa dalam menjawab butir soal).
Rumus yang digunakan adalah rumus 5 sebagai berikut:
Dengan:
: angka indeks korelasi poin biserial
Mp : Mean skor yang dipakai oleh peserta tes yang menjawab betul,
yang sedang dicari korelasinya secara keseluruhan
Mt : Mean skor total
SDt : Deviasi standar total, dicari menggunakan rumus :
p : proporsi peserta tes yang menjawab benar,
(
)
q : proporsi siswa tes yang menjawab salah, (q )
Hasil uji validitas instrumen dengan menggunakan Microsoft Office Excel
didapatkan soal yang valid adalah soal nomor 1, 3, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 14, 15, 16,
18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 32, 34, 38, 40, 42, 46, 47, 48, 52, 53,
55.6
5 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2010), h. 258. 6 Lampiran 7, h. 148.
36
2. Uji reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan pengujian instrumen supaya tes dapat dipercaya.
Instrumen dapat dipercaya jika tes memberikan hasil yang tetap apabila diteskan
berkali-kali. Dalam penelitian ini, uji relibialitas yang digunakan menggunakan
rumus Kr-207, yaitu sebagai berikut:
Keterangan:
= reliabilitas tes secara keseluruhan
= proporsi subjek yang menjawab item benar
= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p)
= jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
= standar deviasi dari tes.
Kriteria validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut:
a. Antara 0.80 sampai dengan 1.00 = sangat tinggi
b. Antara 0.60 sampai dengan 0.80 = tinggi
c. Antara 0.40 sampai dengan 0.60 = cukup
d. Antara 0.20 sampai dengan 0.40 = rendah
e. Antara 0.00 sampai dengan 0.20 = sangat rendah
Hasil perhitungan diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0.78 maka
instrumen soal tersebut termasuk ke dalam kriteria tinggi. 8
7 Suharsisi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, edisi 2, (Jakarta: Bumi Aksara.
2013), h. 115. 8 Lampiran 7, h. 148.
37
3. Uji taraf kesukaran
Uji taraf kesukaran adalah uji untuk mengetahui proporsi atau
perbandingan antara siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang
mengikuti tes.9 Rumus yang digunakan dalam peneitian ini adalah: 10
Keterangan:
P : indeks kesukaran
B : banyak siswa yang menjawab soal itu benar
Js : jumlah seluruh peserta tes
Indeks kesukaran yang digunakan adalah:
Soal dengan P 0.00 sampai 0.30 adalah soal sukar
Soal dengan P 0.31 sampai 0.70 adalah soal sedang
Soal dengan P 0.71 sampai 1.00 adalah soal mudah.
4. Uji daya pembeda
Daya pembeda soal, adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah:
dimana:
D = indeks diskriminasi butir
J = jumlah peserta tes
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
9 Ahmad Sofyan, Tonih Feron ika, Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA
berbasis Kompetensi, (Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2006), h. 103. 10
Suharsisi Arikunto, Op. cit., h. 223.
38
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan
benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu
dengan benar
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar. 11
Klasifikasi daya beda:
D = 0.00 – 0.20 = jelek (poor)
D = 0.21 – 0.40 = cukup (satistifactory)
D = 0.41 – 0.70 = baik (good)
D = 0.71 – 1.00 = baik sekali (exccellent).
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini dibagi dalam beberapa tahap,
yaitu:
1. Uji Prasyarat analisis data
a. Uji Normalitas
Semua data harus diuji berdistribusi normal atau tidak dalam
penyebarannya. Hal tersebut dapat diketahui diketahui dengan melakukan uji
normalitas terhadap data. Untuk menguji normalitas dalam penelitian ini
digunakan uji Lilifors, langkah- langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Pengamatan x1, x2,...... , xn dijadikan bilangan baku z1, z2,........, zn dengan
menggunakan rumus
, ( dan s masing-masing merupakan rata-rata
dan simpangan baku sampel
2) Untuk setiap bilangan baku ini menggunakan daftar ditribusi normal baku,
kemudian dihitung peluang
3) Menghitung proporsi atau
11
Ibid., h. 228.
39
4) Hitung selisih kemudian tentukan harga mutlaknya
5) Ambil harga paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut
b. Uji Homogenitas
Selain uji normalitas, dilakukan pula uji homogenitas dalam analisis ini.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil yang didapatkan itu tidak
desebabkan oleh ketidak-homogenan kelompok yang dibandingkan. Uji
normalitas ini dilakukan dengan uji Fisher12.
dengan
Keterangan:
F = Homogenitas
S1 = Variansi terbesar
S2 = Variansi terkecil
2. Uji hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah uji-t. Hal ini disebabkan
data yang diperoleh merupakan parametris karena bersifat normal dan homogen.
Pengujian hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut13:
dengan
Jika thitung lebih besar dari ttabel maka H0 ditolak, sedangkan jika thitung lebih
kecil dari ttabel maka H0 diterima.
12 Sugiyono, Op. cit., h. 275
13 Ibid.
40
I. Hipotesis Statisik
Perumusan hipotesis dalam hal ini adalah sebagai berikut:
Keterangan:
Rata-rata hasil belajar Biologi kelas eksperimen
Rata-rata hasil belajar Biologi kelas kontrol
Dengan kriteria pengujian:
Jika thitung < ttabel maka Ho diterima
Jika thitung >ttabel maka Ho ditolak
41
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan disajikan data hasil penelitian berupa hasil perhitungan
akhir serta temuan-temuan yang terjadi pada saat penggunaan kombinasi Teams-
Games-Tournament (TGT) dengan make a match, analisis hasil belajar antara
kelas kontrol dengan kelas eksperimen, serta pengaruh penggunaan kombinasi
pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan make a match terhadap hasil belajar
Biologi, dalam penelitian ini yang dikaji adalah konsep Sistem Peredaran Darah
Manusia.
A. Hasil Penelitian
Pada bagian ini berisi mengenai hasil analisis data dari kelas eksperimen
yang menggunakan kombinasi pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan Make a
Match yang dibandingkan dengan hasil analisis data dari kelas kontrol yang
menggunakan model konvensional yang biasa dilakukan di sekolah penelitian.
1. Data Pretest
Berdasarkan uji pretest yang dilakukan antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen, didapatkan hasil berikut:
Tabel 4.1. Skor pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen
Data Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Jumlah Siswa 38 38
Nilai Maksimum 63.33 70.00
Nilai Minimum 20.00 26.67
Mean 43.63 46.61
Median 45.19 51.80
Modus 36.02 41.125
Standar Deviasi 9.7335 8.9305
Varians 94.7411 79.7536
42
Berdasarkan hasil perhitungan data, pretest hasil belajar biologi siswa pada
kelompok kontrol diperoleh nilai tertinggi 63.33 dan nilai terendah 20. Rata-rata
(mean) nilai pretest kelas kontrol adalah 43.6316, nilai tengah (median) adalah
45.19, dan nilai modus sebesar 36.02. Nilai pretest ini memiliki standar deviasi
9.7335 dengan varians sebesar 94.7411.
Pada kelas eksperimen, hasil belajar biologi pada konsep yang sama yaitu
Sistem Peredaran Darah memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 46.6053 dengan
nilai tertinggi 70 dan terendah 26.67. Nilai Hasil pretest kelas eksperimen
memiliki nilai tengah (median) sebesar 51.8 dan nilai modus sebesar 41.125 serta
memiliki nilai standar deviasi sebesar 8.9305 dan memiliki nilai varians sebesar
79.7536.
2. Data Posttest
Berdasarkan Uji posttest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen,
didapatkan hasil analisis sebagai berikut:
Tabel 4.2. skor posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen
Data Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Jumlah Siswa 38 38
Nilai Maksimum 80.00 90.00
Nilai Minimum 40.00 53.33
Mean 60.50 70.34
Median 61.70 70.68
Modus 62.84 69.78
Standar Deviasi 9.5401 9.0271
Varians 91.0142 81.4885
Berdasarkan hasil perhitungan data, nilai posttest hasil belajar biologi
siswa pada kelas kontrol memiliki nilai tertinggi sebesar 80 dan terendah sebesar
40. Memiliki nilai rata-rata (mean) 60.50, nilai tengah (median) 61.7, nilai modus
62.84, dan standar deviasi 9.5401, serta varians sebesar 91.0142.
43
Hasil posttest pada kelas eksperimen memiliki nilai yang lebih tinggi
dibandingkan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen, nilai tertinggi yang dicapai
oleh siswa adalah 90 dan nilai terendah 53.33. memiliki nilai rata-rata (mean)
sebesar 70.3421, nilai tengah (median) 70.68), dan nilai modus sebesar 69.78.
selain itu, hasil posttest pada kelas eksperimen juga memiliki nilai standar deviasi
sebesar 9.0271 dan varians sebesar 81.4885.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar
antara kelan kontrol dan kelas eksperimen. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari
nilai minimum, nilai maksimum, serta nilai rata-rata di kedua kelas penelitian.
B. Analisis Data
1. Pengujian Prasyarat
Pengujian prasyarat dilakukan untuk melihat apakah data yang digunakan
merupakan data parametris atau data nonparametris. Pada pengujian ini, jenis uji
yang dilakukan adalah uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji liliefors. Uji
normalitas dilakukan untuk menguji apakah data yang digunakan berdistribusi
normal atau tidak. Data dikatakan berdistribusi normal apabila kriteria Lo (Lhitung)
< Ltabel. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel 4.3.
Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas
Eksperimen Kontrol
Pretes Posttes Pretes Posttes
Lhitung 0.1046 0.0897 0.1142 0.1364
Ltabel 0.1437 0.1437 0.1437 0.1437
Kesimpulan Berdistribusi Normal
Berdistribusi Normal
Berdistribusi Normal
Berdistribusi Normal
44
Berdasarkan tabel di atas, didapat Lhitung skor pretest siswa kelas kontrol
sebesar 0.1142 dan kelas eksperimen sebesar 0.1046, pada taraf signifikan α =
0.05 dengan sampel sebanyak 38 dari masing-masing kelas maka diperoleh Ltabel
sebesar 0.1437. Dari hal tersebut dapat terlihat bahwa nilai Lhitung pretest untuk
kedua kelas bernilai lebih kecil dari Ltabel (Lhitung < Ltabel; kelas kontrol 0.1142 <
0.1437 dan kelas eksperimen 0.1046 < 0.1437. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Pada skor posttest, Lhitung kelas kontrol sebesar 0.1364 dsn kelas
eksperimen sebesar 0.0897. Ltabel pada taraf signifikan α = 0.05 dengan jumlah
sampel sebanyak 38 siswa dari masing-masing kelas adalah 0.1437. Dari hasil itu
terlihat nilai Lhitung < Ltabel. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa uji
normalitas tes berjalan baik dan data berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Setelah dilakukan uji normalitas, kemudian data dianalisis uji
homogenitasnya. Pengujian ini bertujuan untuk melihat varians dari kedua sampel
sama atau tidak. Hasil dari pengujian homogenitas dapat dilihat di tabel 4.4.
Tabel 4.4. Uji Homogenitas
N db Fhitung
α Ftabel Kesimpulan Pretest Posttest
76 74 1.1879 1.1169 0.05 1.7295 Varians
Homogen
Hasil perhitungan pretest pada kedua sampel, didapatkan nilai Fhitung
sebesar 1.1879. Ftabel pada derajat bebas 74 dan taraf signifikan α = 0.05 adalah
sebesar 1.7295. karena Fhitung (1.1879) < Ftabel (1.7295) maka dapat dinyatakan
bahwa varians dari kedua kelas sampel homogen atau sama.
Hasil perhitungan posttest diperoleh Fhitung sebesar 1.1169 dan pada taraf
signifikan α=0.05 diperoleh Ftabel 1.7295. Dari hasil ini terlihat bahwa Fhitung <
45
Ftabel (1.1169 < 1.7295) maka dapat disimpulkan bahwa varians dari posttest
adalah sama atau homogen.
2. Uji Hipotesis
Berdasarkan pada uji prasyarat normalitas dan homogenitas, diperoleh
bahwa data berdistribusi normal dan varians dari kedua sampel sama atau
homogen. Dikarenakan hal tersebut, maka data bersifat parametris dan pengujian
selanjutnya (uji hipotesis) dapat dilakukan dengan menggunakan rumus uji t.
a. Pretest
Sebelum dilakukan pembelajaran, pada kedua kelas sampel dilakukan uji
pretest untuk mengetahui pengetahuan awal dari kedua sampel itu setara atau
tidak. Data pretest dianalisis menggunakan uji-t dan hasilnya dapat dilihat pada
tabel 4.5.
Tabel 4.5. Hasil Uji-t untuk nilai pretest dari kelas kontrol dan eksperimen
Kelas N Rataan Varians thitung ttabel Kesimpulan
Kontrol 38 43.63 94.7411
1.3877 1.9925
Tidak ada
perbedaan
pengetahuan
awal di kedua
kelas sampel
Eksperimen 38 46.61 79.7536
Seperti yang terlihat pada tabel 4.5, bahwa dari kedua kelas kontrol dan
eksperimen tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal dalam pemahaman konsep
Sistem Peredaran Darah Pada Manusia.
b. Posttest
Dua minggu setelah pembelajaran selesai, siswa kembali diberi tes latihan
untuk menguji pengaruh penggunaan model kombinasi pembelajaran kooperatif
tipe TGT dengan Make a Match yang dilakukan di kelas eksperimen terhadap
46
hasil belajar. Untuk dapat melihat pengaruhnya dilakukan pengontrolan dengan
model konvensional yang biasa dilakukan di sekolah pada kelas kontrol. Hasil
analisis posttest dapat dilihat di tabel 4.6.
Tabel 4.6. Hasil Uji-t untuk nilai pretest dari kelas kontrol dan ekperimen
Kelas N Rataan Varians thitung ttabel Kesimpulan
Kontrol 38 60.5 91.0142
4.6194 1.9925
Terdapat
perbedaan hasil
belajar antara kelas
kontrol dan kelas
eksperimen
Eksperimen 38 70.34 81.4885
Pada tabel 4.6. terlihat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas
kontrol yang pembelajarannya menggunakan model konvensional dengan kelas
eksperimen yang menggunakan model kombinasi TGT dengan Make a Match.
C. Penerapan Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams-
Games-Tournament (TGT) dengan Make a Match
Berikut akan dijabarkan aktifitas siswa ketika menggunakan model
pembelajaran kooperatif yang mengkombinasikan metode TGT dengan make a
match.
1. Usaha Memotivasi Siswa
Tahapan memotivasi dalam pembelajaran berada pada kegiatan awal.
Pembelajaran awal pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memiliki
fungsi untuk menyiapkan siswa dalam proses belajar, mengetahui tingkat
kemajuan siswa, mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa pada topik
pembelajaran, dan mengetahui darimana seharusnya proses pembelajaran
47
dimulai.1 Tahapan memotivasi yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan
mempersiapkan siswa untuk memasuki proses pembelajaran.
Salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi siswa adalah dengan
meningkatkan kegairahan siswa terhadap topik pelajaran. Menurut Eric Jensen,
salah satu upaya untuk meningkatkan kegairahan siswa adalah dengan
memberikan kuis pada awal pembelajaran.2 Pertanyaan yang diberikan pada awal
pertemuan akan membantu merangsang siswa untuk berpikir tentang apa yang
akan dipelajari pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Dari hasil pengamatan, didapatkan pemberian pertanyaan kepada siswa
yang mengobrol pada saat pembelajaran memberikan dampak yang positif
terhadap kondisi pembelajaran yang akan berlangsung. Dampak perlakuan ini
terasa, dari suasana belajar yang ribut secara perlahan menjadi tenang dan siswa
memperhatikan penjelasan guru.
2. Pembelajaran Awal
Pembelajaran awal merupakan tahapan awal dalam pembelajaran
kombinasi ini. Tahapan ini merupakan tahapan persiapan untuk membantu siswa
mengingat kembali konsep yang telah atau akan dipelajari.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada kelas
eksperimen tidak berbeda dengan kelas kontrol. Sebagian siswa hanya
memperhatikan penjelasan guru mengenai garis besar konsep yang akan
dipelajari. Selain itu, tahapan ini merupakan tahapan siswa untuk bertanya
mengenai konsep yang sedang atau telah dipelajari. Karena pada tahapan
selanjutnya siswa akan belajar secara mandiri bersama kelompoknya.
3. Kelompok Belajar
Kelompok belajar merupakan tahapan kedua dalam model kombinasi ini.
Pada tahap ini, peran guru dalam proses pembelajaran tidak terlalu dominan, guru
1 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan :Sebuah Panduan Praktis,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2007), h. 255. 2 Eric Jensen, Guru Super & Super Teaching, terj. Benyamin Molan, (Jakarta: PT Indeks,
2010), h. 160.
48
bersifat sebagai fasilitator. Siswa akan berdiskusi mengenai konsep yang
dipelajari bersama teman sekelompoknya. Sehingga keberhasilan pembentukan
pemahaman konsep pada siswa ditentukan pada tahapan ini.
Pembelajaran yang dilakukan pada kombinasi ini lebih banyak dilakukan
oleh siswa, baik sesama anggota kelompok maupun antar kelompok.
pembelajaran pada anggota kelompok terjadi pada saat diskusi kelompok. Diskusi
kelompok memberikan peran yang penting dalam memahami konsep yang
dipelajari karena banyak siswa merasa terbantu dengan berkumpul bersama
temannya untuk membahas bahan yang telah mereka baca atau dengar di kelas. 3
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa masing-masing anggota kelompok
yang berasal dari kelas ekperimen lebih banyak memberikan masukan dan
pendapatnya tentang bahan diskusi. Tidak terdapat dominasi satu atau dua orang
dalam diskusi, akan tetapi semua siswa saling memberikan kontribusi dalam
diskusi.
Berbeda dengan kelas kontrol, pada kelompok di kelas ini banyak terlihat
dominasi individu dalam diskusi. Selain itu, anggota kelompok yang lain lebih
banyak melihat dan mendengarkan hal-hal yang dijelaskan oleh anggota lainnya
tanpa harus membantah, serta lebih banyak berdiskusi mengenai hal lain diluar
bahan diskusi.
Pada saat diskusi kelompok, guru berkeliling mengevaluasi hasil diskusi
yang telah dilakukan. Hal ini penting untuk dilakukan supaya siswa dapat
terarahkan dan tidak membuang waktu dengan sia-sia atau menyerah karena putus
asa.4
Hasil diskusi kelompok kemudian dipresentasikan di depan kelas kepada
siswa lainnya. Siswa yang presentasi dari msing-masing kelompok, baik di kelas
eksperimen maupun kelas kontrol, dipilih secara acak yaitu dengan dikocok
menggunakan gumpalan-gumpalan kertas yang telah diberi nomor siswa. Pada
kelas eksperimen, siswa menjelaskan hasil diskusinya secara percaya diri dan
sedikit melihat catatan hasil dari diskusi. Sedangkan pada siswa yang berasal dari
3 Robert E. Slavin, (A), Psikologi Pendidikan “Teori dan Praktik”, Jilid 2 Edisi 9, terj.
Marianto Samosir (Jakarta. PT Indeks, 2011), h. 25 4 Ibid., h. 154.
49
kelas kontrol, mereka menjelaskan dengan rasa kurang percaya diri sehingga
terbata-bata ketika menjelaskan. Selain itu, siswa dari kelas kontrol yang namanya
terpilih ketika diperintahkan maju ke depan kelas merasa malas-malasan dan
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dengan membaca catatan-catatan
pada saat diskusi.
4. Permainan make a match
Permainan make a match adalah permainan mencari pasangan kartu.
Permainan ini dilakukan pada kelas eksperimen. Pada permainan ini siswa dibagi
ke dalam dua kelompok besar. Kelompok pertama mendapatkan kartu istilah dan
kelompok kedua mendapatkan kartu jawaban. Selanjutnya siswa diminta untuk
mencari kartu pasangannya yang berada di kelompok lawannya dalam waktu
maksimal dua menit.
Permainan make a match lebih menekankan kepada daya ingat siswa
terhadap istilah- istilah penting pada konsep yang dipelajari. Hal ini dikarenakan
kartu istilah dan kartu jawaban berupa materi sederhana dari konsep yang
dipelajari. Sehingga sasaran jenjang kognitif pada permainan ini adalah jenjang C1
dan C2.
Pada pertemuan pertama, siswa yang mampu menemukan pasangan
kartunya berjumlah 9 pasangan di putaran pertama dan pada putaran kedua
menjadi 14 pasangan. Pada putaran pertama, siswa masih belum terbiasa dengan
permainan make a match dan terlihat canggung dalam penerapannya, hal ini
diduga yang menjadi pemicu sedikitnya siswa yang mendapatkan pasangan
kartunya secara benar pada putaran perama. Pada putaran kedua, rasa canggung
siswa sudah berkurang sehingga siswa lebih aktif dalam mencari pasangan
kartunya. Pada putaran kedua ini, siswa berlari- lari dan berteriak menyebutkan
kalimat yang ada dikartunya ataupun pasangan dari kartunya, dengan cara tersebut
maka banyak siswa yang dapat menemukan pasangan kartunya. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan
permainan make a match.
50
Berbeda dengan pertemuan pertama, pada pertemuan kedua siswa sudah
terbiasa dengan permainan make a match. Sehingga pada pertemuan ini siswa
yang mempu menemukan pasangan kartunya berjumlah 13 pasangan dan pada
putaran kedua terdapat 15 pasangan.
Perbedaan antara kelas kontrol dan eksperimen terletak pada jenis
permainan yang dilakukan. Pada kelas eksperimen permainan dilakukan
menggunakan make a match sedangkan pada kelas kontrol menggunakan course
review horay (CRH). Perbedaan dari dua model ini terletak pada sifat individu
dalam permainan. Pada CRH, siswa melakukan permainan secara individu, setiap
pertanyaan dijawab oleh individu dalam kertas jawaban. Bentuk kerjasama antar
siswa pada kelas kontrol ini adalah saat pengkoreksian hasil jawaban. Sedangkan
pada permainan make a match siswa tidak bisa secara individu dalam mencari
pasangannya, minimal dua individu. Sehingga kemampuan komunikasi pada
permainan make a match sangat diperlukan.
5. Turnamen
Tahapan yang penting pada pengkombinasian ini adalah turnamen. Pada
tahapan ini, siswa dari masing-masing kelompok dipertandingkan pada sebuah
meja tanding. Meja 1 untuk perwakilan kelompok nomor 1 dari masing-masing
kelompok, meja 2 untuk perwakilan nomor 2, dan seterusnya. Turnamen
dilakukan setelah permainan make a match pada kelas kontrol. Pada turnamen ini
sasaran kognitif yang dituju yaitu C3-C4.
Turnamen pada pembelajaran pertama terjadi hanya tiga putaran (sampai
orang ketiga dari masing-masing kelompok). Hal ini dikarenakan waktu yang
tidak mencukupi yang disebabkan banyaknya pertanyaan pada pembelajaran awal
dan diskusi kelompok yang menyita waktu cukup banyak. Pada pertemuan kedua,
siswa yang bertanya pada pembelajaran awal dibatasi menjadi tiga orang dan
diskusi kelompok dilakukan diluar waktu pembelajaran. Hal ini memberikan
tambahan waktu untuk proses turnamen, sehingga pada pertemuan kedua ini
terjadi sembilan putaran yang dimulai dari orang keempat dari masing-masing
kelompok.
51
Antusiasme siswa dalam turnamen cukup tinggi dan suasana persaingan
dari masing-masing kelompok cukup terasa. Hal ini terlihat dari reaksi
kekecewaan siswa ketika tidak bisa menjawab atau kalah cepat dari kelompok lain
dalam mengangkat tangan. Suasana persaingan yang positif seperti ini cukup baik
dalam meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, sehingga hasil belajar yang
dihasilkanpun akan baik pula.
Berbeda dengan kelas eksperimen, pada kelas kontrol tidak terasa suasana
persaingan antar individu maupun kelompok. Motivasi belajar siswa masih
kurang, terlihat dari antusisme siswa yang terjadi pada saat pembelajaran. Pada
proses pembelajaran, siswa akan bertanya ketika guru mengarahkan siswa pada
suatu permasalahan yang terjadi dan siswa yang bertanya disetiap pertemuan tidak
berubah.
D. Hasil Belajar Biologi
Pembelajaran yang telah dilakukan di kelas sampel diakhiri dengan
pemberian tes (posttest). Penggunaan tes dalam penelitian ini betujuan untuk
melihat hasil belajar yang dilakukan selama penelitian. Analisis hasil belajar
siswa pada kedua kelas dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7. Analisis Hasil Belajar Posttest antara Kelas Kontrol dengan Kelas
Eksperimen
SK KD Indikator No
Soal Konsep C
Kelas
Kontrol
Kelas
Eks perimen
F % F %
Menjelas-
kan
struktur
dan fungsi
organ
manusia
dan hewan
tertentu,
kelainan/
penyakit
yang
mungkin
terjadi
Menjelas-
kan
keterkaitan
antara
struktur,
fungsi, dan
proses
serta
kelainan/
penyakit
yang dapat
terjadi
pada
Menjelaskan
hubungan antara
berbagai komponen
darah dan fungsinya
1 Plas ma darah C1 34 89.47 27 71.05
2 Plas ma darah C1 21 55.26 23 60.53
3 Darah C2 14 36.84 23 60.53
4 Darah C3 20 52.63 24 63.16
5 Sel darah C3 28 73.68 26 68.42
6 Sel darah C4 23 60.53 13 34.21
Membuat skema
pembekuan darah 7 Trombosit C1 24 63.16 30 78.95
8 Pembekuan
darah C2 18 47.37 22 57.89
9 Pembekuan
darah C3 18 47.37 23 60.53
52
SK KD Indikator No
Soal Konsep C
Kelas
Kontrol
Kelas
Eks perimen
F % F %
serta
implikasi-
nya pada
salingte-
mas
sistem
peredaran
darah pada
manusia
10 Pembekuan
darah C4 22 57.89 26 68.42
Menguji golongan
darah 11
Golongan darah
AB C3 28 73.68 27 71.05
12 Golongan darah
O C2 32 84.21 34 89.47
13 Tranfusi darah C3 36 94.74 35 92.11
14 Uji go longan
darah C4 26 68.42 30 78.95
15 Tranfusi darah C4 18 47.37 27 71.05
Menjelaskan
hubungan bagian-
bagian jantung dan
fungsinya
16 Sistol C1 16 42.11 29 76.32
17 Bagian jantung C2 21 55.26 31 81.58
18 Denyut nadi C2 21 55.26 27 71.05
19 Bagian jantung C3 18 47.37 25 65.79
Menjelaskan struktur
pembuluh darah dan
fungsinya
20 Pembuluh vena C1 20 52.63 24 63.16
21 Karakteristik
pembuluh darah C3 32 84.21 27 71.05
Menggambarkan
sistem peredaran
darah manusia
22 Peredaran darah
kecil C3 23 60.53 27 71.05
23
Perbedaan sistem
peredaran darah
dan sistem limfa
C4 19 50 32 84.21
Menjelaskan sistem
limfa 24 Sistem limfa C2 26 68.42 28 73.68
Mendeskripsi-kan
gangguan/ penyakit
yang terjadi pada
sistem peredaran
darah manusia
25 Leukimia C1 35 92.11 32 84.21
26 Arteriosklerosis C2 18 47.37 34 89.47
27 Eritroblastosis
fetalis C2 24 63.16 32 84.21
28
Akibat
penyempitan
arteri koronaria
C4 23 60.53 31 81.58
Mendeskripsi-kan
sistem sirkulasi pada
hewan avertebrata
29 Planaria C1 30 78.95 24 63.16
30 Peredaran darah
terbuka C2 16 42.11 25 65.79
Keterangan: F : Jumlah siswa yang menjawab benar
Soal yang digunakan adalah soal yang valid yang diujikan pada saat pretest dan posttest, lihat
lampiran 6
Pada pembelajaran konvensional, soal yang paling banyak dijawab benar
adalah soal nomor 13 tentang tranfusi darah yang dijawab benar sebanyak 36
53
siswa dan soal nomor 1 dijawab benar oleh 34 siswa. Sedangkan untuk soal yang
paling sedikit dijawab benar oleh kelas kontrol adalah soal nomor 16 tentang
sistol dan nomor 30 tentang peredaran darah terbuka yang masing-masing dijawab
benar oleh 16 siswa.
Soal-soal yang paling banyak dijawab benar oleh siswa di kelas kontrol
berada pada jenjang C3 dan C1. Pada soal C3 di nomor 13 dan C1 pada soal nomor
1, siswa dapat menjawabnya dengan baik karena pada saat pembelajaran
pertanyaan ini dibahas pada saat pembelajaran oleh guru terutama pada saat
pembahasan Lembar Kerja Siswa (LKS). Sedangkan untuk soal yang paling
sedikit dijawab benar di kelas kontrol pada soal nomor 16 dan nomor 30 berada
pada jenjang C1 dan C2. Untuk pertanyaan nomor 16, masih terdapat kekeliruan
diantara siswa antara istilah sistol dan diastol, karena dalam proses pembelajaran
ini hanya sekilas dibahas dalam pembelajaran awal. Sedangkan untuk nomor 30,
masih terjadi kekeliruan diantara siswa tentang perbedaan mendasar antara
peredaran darah terbuka dan tertutup, sehingga siswa banyak yang menjawab
oksigen dan karbondioksida diangkut dalam sistem trakea.
Pada kelas eksperimen, soal yang paling banyak dijawab benar oleh siswa
adalah soal nomor 13 tentang tranfusi yaitu sebanyak 35 siswa dan nomor 12 serta
26 yang masing-masing dijawab benar oleh 34 siswa. Soal yang paling sedikit
dijawab benar adalah soal nomor 6 tentang sel darah yang hanya dijawab benar
oleh 13 siswa.
Berbeda dari kelas kontrol, pertanyaan pada soal nomor 13 di kelas
eksperimen tidak dilakukan pembahasan LKS oleh guru. Sehingga dapat
diperkirakan bahwa perbedaan perlakuan ini yang menyebabkan rendahnya hasil
pada kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol pada butir soal nomor 13. Hasil
yang tinggi yang didapat pada butir soal ini dimungkinkan adanya kerjasama pada
saat pembelajaran diantara siswa dalam satu kelompok. Sedangkan untuk soal
nomor 12 dan 26 yang berada pada jenjang C2, siswa banyak menjawab benar
karena pertanyaan ini berada di permainan make a match. Dengan demikian,
permainan make a match memberikan kontribusi yang baik dalam meningkatkan
54
pemahaman siswa dalam mempelajari istilah- istilah penting dalam pembelajaran
Biologi.
Pertanyaan yang paling sedikit dijawab siswa eksperimen adalah soal
nomor 6 tentang sel darah yang berada pada jenjang C4. Pertanyaan ini merupakan
jenis pertanyaan yang memerlukan daya nalar yang tinggi dari siswa, mengaitkan
antara satu konsep ke konsep yang lainnya. Pertanyaan ini sedikit yang menjawab
benar dikarenakan proses pengkombinasian ini kurang dalam meningkatkan
kemampuan siswa dalam menganalisis pertanyaan, karena dalam permainan
maupun turnamen siswa lebih ditekankan pada jenjang kognitif C1-C4.
Perbedaan nyata antara hasil yang didapatkan oleh kelas eksperimen dan
kelas kontrol dapat dilihat pada jawaban benar pada soal nomor 1, 6, 16, 23, 26,
dan 29. Soal yang banyak dijawab benar oleh kelas eksperimen namun sedikit
dijawab benar oleh kelas kontrol adalah soal nomor 16, 23, dan 26. Sedangkan
yang paling banyak dijawab benar oleh kelas kontrol dibandingkan kelas
ekperimen adalah soal nomor 1, 6, dan 29.
Jenjang kognitif pada soal 16, 23, dan 26 adalah C1, C4, dan C2. Pada soal
ini, kelas eksperimen lebih banyak menjawab benar dibandingkan kelas kontrol.
Penyebab perbedaan hasil ini dikarenakan pada permainan make a match siswa
lebih dikenalkan pada istilah- istilah yang ada pada konsep yang sedang dipelajari.
Begitu pun pada tahapan turnamen, meski ditunjukkan untuk meningkatkan
jenjang C3-C4 tetapi pada pelaksanaannya siswa masih kesulitan ketika menjawab
pertanyaan C4. Penggunaan permainan make a match dan turnamen lebih banyak
membantu siswa dalam mengetahui dan memahami istilah- istilah penting dalam
pembelajaran Biologi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan
kombinasi ini cocok dalam meningkatkan kemampuan siswa pada jenjang C1-C4
terutama berkaitan mengenai pengenalan istilah asing dalam biologi.
Pada soal yang banyak dijawab benar oleh siswa di kelas kontrol namun
sedikit dijawab benar oleh siswa di kelas eksperiman memiliki jenjang kognitif C1
(soal nomor 1), C4 (soal nomor 6), dan C1 (soal nomor 29). Perbedaan hasil
belajar yang didapatkan pada soal-soal ini dikarenakan perbedaan pada saat
pembelajaran awal. Pada kelas eksperimen, pembelajaran awal ditekankan kepada
55
pengetahuan dasar serta garis besar konsep yang akan dipelajari. Berbeda dari
kelas eksperimen, pada kelas kontrol pembelajaran awal yang dilakukan oleh guru
tidak hanya pada pengetahuan dasar dan garis besar konsep saja, akan tetapi
keseluruhan konsep. Hal ini dikarenakan porsi pembelajaran awal pada kelas
kontrol lebih banyak dibandingkan di kelas eksperimen sehingga siswa dapat
lebih mendalam memahami konsep yang diberikan oleh guru pada sub konsep
tertentu. Setelah dilakukan presentasi kelompok pada kelas kontrol, dilakukan
konfirmasi oleh guru mengenai informasi yang diberikan oleh siswa pada saat
presentasi. Dengan demikian peran guru pada kelas kontrol masih dominan.
Tabel 4.2. di atas tidak hanya memperlihatkan perbedaan hasil antara kelas
eksperimen dengan kelas kontrol, akan tetapi memperlihatkan pula soal-soal yang
dijawab benar hampir sama antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Artinya
pada soal-soal ini penggunaan permainan dan turnamen pada kelas eksperimen
tidak berpengaruh, yaitu soal nomor 11 dan 13.
Soal nomor 11 dan 13 merupakan pertanyaan mengenai golongan darah
dan tranfusi darah yang berada pada jenjang kognitif C3. Perbedaan kedua soal ini
antara kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah satu poin, sehingga dapat
dikatakan sejajar dalam pemberian perlakuan di kedua kelas sampe l. soal nomor
11 masing-masing dijawab oleh kelas kontrol dan eksperimen adalah 28 siswa dan
27 siswa. Sedangkan pada soal nomor 13 dijawab oleh kelas kontrol dan kelas
eksperimen adalah 36 siswa dan 35 siswa. Untuk soal nomor 13 selain memiliki
nilai yang hampir sama dikedua kelas sampel, soal ini juga memiliki nilai
tertinggi dari masing-masing kelas.
Seperti yang telah dijabarkan di atas, metode permainan dan turnamen
tidak berpengaruh pada kedua pertanyaan/soal ini. Penyebab utama persamaan
hasil ini adalah LKS yang dikerjakan oleh siswa. LKS ini dikerjakan secara
mandiri dan kelompok oleh siswa. Salah satu tugas mandiri yang dikerjakan oleh
siswa yaitu mengenai kedua pertanyaan ini sehingga siswa akan lebih mudah
menjawabnya.
56
Gambar 4.1. Persentase Frekuensi Jenjang Kognitif pada Kedua Kelas Penelitian
Dari hasil analisis butir soal di atas, dapat disimpulkan bahwa kombinasi
model kooperatif tipe TGT dengan make a match cocok untuk meningkatkan
kemampuan siswa pada jenjang C1-C4 serta penerapan pada konsep yang memiliki
istilah- istilah penting yang banyak dalam materinya. Hal ini dibuktikan dari
analisis hasil belajar posttest di kedua kelas sampel. Siswa pada kelas eksperimen
lebih banyak menjawab benar di soal/pertanyaan pada jenjang C1-C4
dibandingkan siswa yang berada pada kelas kontrol. Perbedaan yang signifikan
dalam meningkatkan kemampuan kognitif siswa berada pada jenjang C3 dan C4,
pada jeniis pertanyaan ini siswa di kelas eksperimen jauh lebih banyak menjawab
benar dibandingkan kelas kontrol. Sedangkan pada pertanyaan berjenjang C1 dan
C3, hasil yang didapat tidak terlalu jauh berbeda di dua kelas sampel penelitian.
Hal ini diperkirakan terjadi karena persamaan tindakan dalam hal pembelajaran
awal, diskusi kelompok, dan pengerjaan LKS yang sama.
67.67
55.56
66.78
57.46
71.05 74.85
70.39 69.74
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
C1 C2 C3 C4
Fre
kuan
si (
%)
Jenjang Kognitif
Kontrol
Eksperimen
57
E. Pengaruh Penerapan Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TGT dengan Make a Match Terhadap Hasil Belajar
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji-t, didapatkan
bahwa thitung (4.61935) > ttabel (1.9925), maka hipotesis nol (H0) ditolak dan
hipotesis alternatif (H1) diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan
kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt)
dengan make a match memberi pengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa.
Hasil penelitian ini dapat dibuktikan dari hasil rata-rata kelas eksperimen lebih
tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar pada kelas yang menggunakan
model konvensional. Hal ini dibuktikan dengan hasil posttest yang berbeda antara
kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Menurut Muraya dan Kimamo, pembelajaran kooperatif memberikan
pengaruh yang positif pada hasil belajar untuk semua tingkatan siswa dan juga
pengembangan kemampuan sosial siswa.5 Pengaruh ini dikarenakan dalam
pembelajaran kooperatif, siswa diajak aktif dalam mencari pengetahuan awal
mereka dengan berdiskusi bersama, sehingga siswa akan lebih terbuka terhadap
permasalahan pembelajaran yang mereka hadapi.
Menurut Slavin, TGT dapat dikombinasikan dengan metode lainnya, hal
ini memberikan kepada guru ide- ide yang lebih baik berkaitan dengan kemajuan
yang dibuat para siswa daripada hanya menggunakan turnamen saja. Hal ini
dikarenakan dalam TGT hanya berguna dalam meninjau kembali mater i-materi
yang telah dipelajari.6 Pada penelitian ini, ditemukan bahwa pembelajaran
kooperatif yang mengkombinasikan metode TGT dengan make a match memiliki
hasil yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.
Pengkombinasian TGT dengan make a match didasarkan kepada kedua
metode ini memiliki persamaan dalam tahapan pembelajarannya, yaitu
menggunakan permainan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
5 Daniel Ngaru Muraya dan Githui Kimamo, 2011, “Effects of cooperative learning
approach on biology mean achievement scores of secondary school students’ in Machakos District,
Kenya”, Journal of Educational Reseach and Review. Vol. 6 (12), pp. 726-745, 25 September,
2011. ISSN 1990-3839, h. 743. 6 Robert E. Slavin, (B) Cooperative Learning “Teori, Riset dan Praktik”, terj. Nurulita
Yusron, (Bandung: Nusa Media, 2010), cet ke -15, h. 178.
58
siswa terhadap suatu konsep atau materi. Selain itu, penggunaan make a match
ditingkat SMA masih kurang, padahal metode make a match tidak kalah baiknya
dengan metode lainnya yang biasa diteliti di SMA. Pada metode ini, siswa diminta
untuk bekerja-sama mencari pasangan dari kertas yang dia miliki.
Berdasarkan pengujian hipotesis terhadap data kelas kontrol dan
eksperimen pada pengujian hipotesis data pretest, menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan pengetahuan awal yang signifikan antara kelas kontrol dan
kelas eksperimen. Artinya, dalam penelitian ini sampel bergerak dari kemampuan
awal mereka yang hampir sama.
Data hasil posttest menunjukkan bahwa penggunaan pembelajaran dengan
mengkombinasikan TGT dengan make a Match mempunyai perbedaan yang
signifikan daripada pembelajaran yang menggunakan model konvensional.
Perbedaan tersebut membuktikan bahwa terdapat pengaruh pengkombinasian
TGT dengan make a match terhadap hasil belajar siswa pada konsep Sistem
Peredaran Darah Pada Manusia.
Perbedaan hasil ini dikarenakan adanya perbedaan perlakuan yang
diberikan kepada kedua kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kelas kontrol,
didapatkan rata-rata hasil posttest siswa sebanyak 60.5 yang berada jauh dari batas
KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Sedangkan pada kelas eksperimen, nilai
rata-rata siswa yang didapatkan adalah 70.3421 yang berarti telah melewati nilai
KKM untuk mata pelajaran Biologi. Dari data tersebut menunjukkan bahwa nilai
posttest yang diperoleh kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan nilai
posttest kelas kontrol.
Perlakuan yang membedakan diantara kedua kelas kontrol dan kelas
eksperimen adalah penggunaan turnamen pada kelas eksperimen dan penekanan
poin kelompok dari poin masing-masing anggota. Dengan dilaksanakannya
turnamen ini siswa akan merasa tertantang dan termotivasi untuk belajar dengan
sungguh-sungguh.
Seperti yang dikatakan oleh Uzer Usman, bahwa guru berusaha
menciptakan persaingan di antara siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya,
berusaha memperbaiki hasil belajar yang telah dicapai sebelumnya dan mengatasi
59
prestasi orang lain.7 Dengan demikian, persaingan dibutuhkan dalam
pembelajaran untuk meningkatkan kesadaran siswa supaya lebih baik lagi dalam
proses pembelajarannya.
Selain itu, perasaan untuk menampilkan nama baik kelompok pada kelas
eksperimen memberikan keuntungan tersendiri bagi siswa, karena tanpa disadari
siswa akan merasa terdorong supaya kelompoknya berada pada kelompok teratas
dan mendapatkan reward atas usaha mereka bersama. Hal ini seperti yang
dikemukakan oleh Oemar Hamalik pada buku “Proses Belajar Mengajar”,
disebutkan bahwa perasaan untuk mempertahankan nama baik kelompok menjadi
pendorong yang kuat dalam perbuatan belajar.8
Penggunaan turnamen dalam pembelajaran memberikan pengaruh yang
positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Dengan adanya turnamen maka
siswa merasa tertantang untuk menjadi yang terbaik. Hal ini sesuai dengan
penelitian Henny Ekawati Haryono dan Retno Hasanah yang menyatakan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran aktif dengan strategi
turnamen berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. 9
Perbedaan lainnya terletak pada posisi siswa dalam kelompok. Pada kelas
eksperimen dari awal pertemuan telah ditekankan bahwa posisi anggota kelompok
sama, yaitu sama-sama memberikan kontribusi pada nilai kelompoknya, artinya
nilai dari masing-masing anggota akan memberikan pengaruh kepada nilai
kelompoknya. Hal ini seperti dikemukakan oleh Slavin “keberhasilan kelompok
harus bergantung pada pembelajaran masing-masing seluruh anggota kelompok,
bukan pada satu hasil kelompok. misalnya kelompok dapat dinilai berdasarkan
nilai rata-rata anggotanya dalam ujian atau esai perorangan.”10 Sedangkan pada
7 Uzer Us man, Menjadi Guru Profesional,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2008), h.
29. 8 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), h. 167.
9 Heny Ekawati Haryono dan Retno Hasanah, “Pengaruh Pembelajaran Akt if dengan
Strategi Turnamen Belajar pada Pokok Bahasan Kalor dan Perubahan Wujud Zat terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Lamongan”, ejournal unesa, Vol 1, No 1, 2012, diakses dari
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/inovasi-pendidikan-fisika/article/view/363/baca-art ikel pada
27 April 2014 pukul 14.25 WIB. 10
Robert E. Slavin. (A), Op. Cit., h. 26.
60
kelas kontrol tidak ditekankan hal demikian, sehingga siswa merasa tidak
tertantang untuk mengumpulkan nilai sebaik-baiknya demi kelompoknya.
Perbedaan dua hal di atas ini memiliki pengaruh yang berbeda kepada
siswa dalam memandang kelompoknya. Pada kelas eksperimen, mereka
memandang bahwa kelompoknya adalah kelompok belajar yang jika dilakukan
secara bersama-sama akan menempatkan posisi kelompok pada posisi yang tinggi.
Sedangkan pada kelas kontrol, mereka memandang bahwa kelompok belajar
hanya sebagai tempat bertukar pikiran tanpa perlu membantu teman lainnya untuk
maju. Hal ini terlihat dari proses pembelajaran yang telah dilakukan, pada kelas
eksperimen mereka belajar dengan cara saling membantu satu sama lain, dominasi
siswa tidak terlihat mencolok, dan mereka saling bekerja-sama dalam
mendiskusikan masalah, dan memastikan anggota lainnya juga memahaminya.
Berbeda dengan kelas kontrol, pada kelas ini siswa tidak memiliki keinginan
untuk membuat anggota kelompok lainnya sama pahamnya dengan siswa yang
memiliki pemahaman lebih baik dan terlihat adanya dominasi siswa tertentu.
Penekanan nilai kelompok pada nilai masing-masing anggota perlu
memiliki peranan yang penting dalam membantu siswa bekerja sama yang baik.
Penekanan ini bertujuan supaya tidak terjadinya pengerjaan tugas oleh satu
anggota kelompok. Hal ini seperti dikemukakan oleh O’Donell, O’Kelly, dan
Slavin yang menyatakan bahwa tanpa akuntabilitas masing-masing terdapat
bahaya satu orang siswa dapat saja menyelesaikan pekerjaan orang lain, atau
beberapa siswa dapat saja dihalangi dari interaksi kelompok karena dianggap
memiliki kontribusi yang sedikit.11 Dengan demikian, rasa tanggung jawab
anggota kelompok akan meningkat sehingga kemampuan pemahaman konsep
siswa pun akan bertambah. Hal ini terlihat dari peran aktifnya setiap anggota
dalam diskusi kelompok dan ekspresi kekecewaan mereka ketika tidak
menemukan pasangan dalam permainan ataupun ketika tidak menjawab
pertanyaan dalam turnamen.
Penentuan kelompok terbaik pada kelas eksperimen tidak hanya dari hasil
turnamen yang dilakukan, akan tetapi dari proses awal yaitu pada saat pengujian
11
Ibid., h. 26.
61
pretest hingga pengujian posttest. Penentuan dari nilai pretest ini bertujuan supaya
siswa merasa termotivasi untuk meningkatkan nilainya sehingga berusaha sebaik-
baiknya pada saat proses pembelajaran dan juga posttest pada akhir pembelajaran.
Kelompok yang memiliki nilai tertinggi adalah pemenang dari proses
pembelajaran ini dan akan mendapatkan reward pada akhir dari proses
pembelajaran. Menurut O’Donnell, Pemberian reward harus diberikan kepada
kelompok yang berkinerja dengan baik sehingga anggota kelompok dapat melihat
bahwa demi kepentingan mereka sendirilah membantu teman kelompok belajar.12
Selain itu, pemberian reward juga menimbulkan motivasi belajar siswa.13 Dengan
adanya motivasi, maka keaktifan siswa dalam belajar pun akan meningkat. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang menyatakan bahwa pemberian reward berpengaruh
terhadap peningkatan keaktifan belajar siswa.14
Peran metode make a match dalam pembelajaran ini adalah bersifat
membantu meningkatkan pemahaman siswa, karena siswa diminta untuk mencari
pasangan kartunya sendiri tanpa bantuan dari orang lain (anggota kelompok
lainnya) dalam waktu yang ditentukan. Siswa akan diuji mengenai pemahaman
mereka tentang pertanyaan atau jawaban yang ada pada kartunya, sehingga
penentuan pasangannya bergantung kepada kemampuan siswa dalam menganalisa
pertanyaan dan jawaban dalam kartunya. Hal ini, membantu siswa dalam
mengingat dan mengembangkan pemahamannya terhadap suatu konsep yang telah
dipelajari. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Iin Dwi
Indriyani, penelitian ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran melalui model
make a match dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa.15
Pembelajaran dengan model kombinasi TGT dan make a match memiliki
dampak yang positif bagi perkembangan siswa yaitu meningkatnya hubungan
antar siswa dalam kelompok. Dengan meningkatnya hubungan ini maka suasana
12
Ibid. 13
Oemar Hamalik, Loc. Cit. 14
Aschabul Jannah, “Pengaruh Pemberian reward Guru terhadap Keaktifan Belajar Siswa
Kelas XI dalam Mengikuti Pelajaran Al Qur’am Hadits MAN Tengaran Kab. Semarang Tahun
Pelajaran 2013”, Skripsi, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salat iga, 2013, h. i. 15
Iin Dwi Indriyani, “Pen ingkatan Kemampuan Kognitif Siswa pada Jenjang C1 -C4
Materi Sistem Reproduksi Manusia Melalui Model Make a Match Kelas XI IPA 2 SMA
Muhammadiyah Bantul Tahun Ajaran 2008/2009”, Skripsi, Universitas Ahmad Dahlan, 2009, h. i.
62
belajar akan lebih menyenangkan dan dapat saling membantu. Persaingan yang
terjadi antar kelompok akan menjadi pemicu motivasi untuk lebih baik, dan
memberikan hasil yang terbaik untuk anggotanya.
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian, dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang positif pada pembelajaran kooperatif dengan
mengkombinasikan Teams-Games-Touenament (TGT) dengan Make a Match
terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep Sistem Peredaran Darah
Manusia. Hal ini ditunjukkan oleh hasil uji-t yang diperoleh yaitu thitung (4.62) >
ttabel (1.99) dengan taraf signifikan 5%. Perbedaan hasil rata-rata nilai posttest
antara kelas kontrol yaitu 60.5 dan kelas eksperimen yaitu 70.34, berbeda secara
signifikan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, saran dalam penelitian ini adalah:
1. Bagi guru
Pengkombinasian TGT dengan Make a Match dapat menjadi model
alternatif dalam meningkatkan hasil belajar biologi siswa terutama untuk
meningkatkan pemahaman siswa mengenai istilah- istilah penting dalam
biologi
2. Bagi peneliti
Diperlukan adanya penelitian lebih lanjut mengenai pengkombinasian
ini, seperti membandingkan antara TGT, Make a Match, dengan metode
kombinasi TGT dengan Make a Match sehingga dapat dilihat metode yang
memberikan peningkatan hasil belajar antara TGT dan Make a Match.
64
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsisi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, edisi 2. Jakarta: Bumi
Aksara, 2013.
Ayu, Sri Putri. “Penerapan Cooperative Leaarning Tipe Make a Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII dalam Pembelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2010.
Charlton, B., R. L. Williams, dan McLaughlin. “Educational Games: A Technique to Acquisition of Reading Skills of Children with Learning Disability”. International Journal of Special Education. Volume 20, Number
2, 2005.
Choiriyah, Uswatun. “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode
Cooperative Learning Tipe Make a Match dan Konvensional pada Mata Pelajaran TIK Kelas X Semester 2 di SMA Negeri 1 Sewon Bantul Tahun Ajaran 2010/2011. Jurnal Elektronik Pendidikan Teknik Informatika Universitas Negeri Yogyakarta, Volume 1, Nomor 3, 2012.
Creswell, John W. Research Design “Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed”. terj. Achmad Fawaid. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Cruickshank, Donald R., Deborah Bainer Jenkins, dan Kim K. Metcal. The Act of
Teaching. New York: The McGraw-Hill Companies, 2006.
Dhika. Masalah Pendidikan di Indonesia dan Solusianya. Diakses dari
http://mahasiswa-sibuk.blogspot.com/2012/01/masalah-pendidikan-di-indonesia-dan.html pada 20/09/2013 pada 11.00 WIB
Djamarah, Syaiful Bahri, dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakartan:
PT. Rineka Cipta, 2006.
Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Ed. Rev., cet. 3, Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2011.
Gredler, Margaret E. Learning and Instruction: Teori dan Aplikasi. Ter. Tri Wibowo. Jakarta: Kencana, 2011.
Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012.
Harmandar, Mansur, dan Emine CIL. “The Effects of Science Teaching Through
Team Game Tournament Technique on Success Level and Affective
65
Characteristics of Students”, Journal of Turkish Science Education, volume 5,
Issu 2, 2008.
Haryono, Heny Ekawati, dan Retno Hasanah. “Pengaruh Pembelajaran Aktif dengan Strategi Turnamen Belajar pada Pokok Bahasan Kalor dan Perubahan
Wujud Zat terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Lamongan”, ejournal unesa, Vol 1, No 1, 2012. diakses dari
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/inovasi-pendidikan-fisika/article/view/363/baca-artikel pada 27 April 2014 pukul 14.25 WIB.
Haryono, Moh. “Penggunaan Variasi Metode Mengajar Untuk Membangkitkan
Motivasi Belajar Matematika’. Jurnal Widyatama Vol. 4 no. 4, Desember 2007
Huda, Miftahul. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran “Isu-Isu Metodis Dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.
Ibrahim, Nurdin. Hasil Belajar Fisika Siswa SLTP Terbuka Tanjungsari
Sumedang Jawa Barat, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. No. 031, Tahun ke-7, 2001.
Ilyas. “Peranan Motivasi Mengajar Guru dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa.” Dinamika, vol. II, No. 02, 2004.
Indriyani, Iin Dwi. “Peningkatan Kemampuan Kognitif Siswa pada Jenjang C1-
C4 Materi Sistem Reproduksi Manusia Melalui Model Make a Match Kelas XI IPA 2 SMA Muhammadiyah Bantul Tahun Ajaran 2008/2009”. Skripsi.
Jogjakarta: Universitas Ahmad Dahlan, 2010.
Jannah, Aschabul. “Pengaruh Pemberian Reward Guru terhadap Keaktifan Belajar Siswa Kelas XI dalam Mengikuti Pelajaran Al Qur’an Hadits MAN Tengaran
Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2013”. Skripsi. Salatiga: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, 2013.
Jensen, Eric. Guru Super & Super Teaching. Terj. Benyamin Molan. Jakarta: PT Indeks, 2010.
Leonard, dan Kiki Dwi Kusumaningsih. “Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Team Games Tournament (TGT) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Biologi pada Konsep Sistem Pencernaan Manusia. Jurnal Ilmiah Exacta, Volume 2,
No 1, 2009, 2009.
Milczynski, Karen A. “Literaure Review: Effectiveness of Gaming in The Classroom.” Makalah. Michigan State University, 2011.
Mulyasa, E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan “Sebuah Panduan Praktis”. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2007.
66
Muraya, Daniel Ngaru, dan Githui Kimamo. “Effects of cooperative learning
approach on biology mean achievement scores of secondary school students’ in Machakos District, Kenya.” Educational Reseach and Review, Vol. 6 (12), pp. 726-745, 25 September, 2011. ISSN 1990-3839
Muspiroh. 2010. Skripsi: Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Dengan Menggunakan Metode Problem Posing Secara Berkelompok , UIN Jakarta
Musrida, Irvan Jaya. Makalah Permasalahan Pendidikan di Indonesia. http://van88.wordpress.com/makalah-permasalahan-pendidikan-di- indonesia/ diakses pada 20/09/2013 pada 11.05 WIB
Nopianti. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbasis Multimedia dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi”. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2010.
Parkay, Forrest W., dan Baverly Hardcastle Stanford. Menjadi Seorang Guru, terj.
Dani Dharyani. ed. VII. Jakarta: PT. Indeks, 2008.
Puspendik. http://118.98.234.22/sekretariat/hasilun/index.php/hasilun diakses
pada 20/09/2013 pukul 11.20 WIB
Risnawati, Sry. “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Sosiologi Melalui Penerapan Cooperative Learning Model Make a Match.” Skripsi. Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah, 2011.
Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana, 2009.
Rusman. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana, 2007.
Slavin, Rober E. Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik, Jilid 2. Terj. Marianto
Samosir. Jakarta: PT. Indeks, 2011.
Slavin, Robert E. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Terj. Nurullita Yusron. Bandung: Nusa Media, 2010.
Sofyan, Ahmad., Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama. Evaluasi Pembelajaran IPA berbasis Kompetensi. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN
Jakarta, 2006.
Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010.
67
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2008.
Suprijono, Agus. Cooperatif Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.
Syah, Muhibin. Psikologi Pendidikan dengan pendekatan Baru. cet. Ke-15.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010.
Undang – Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasionaldiakses dari http://www.bapsi.undip.ac.id/images/Download/Dokumen/uu%20no.20%20thn%202003%20sisdiknas.pdf pada 12/01/2013 0:18 WIB.
Uno, Hamzah B., dan Masru Kuadrat. Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.
Usman, Uzer. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008.
Warsono, dan Hariyanto. Pembelajaran Aktif : Teori dan Asesmen. Bandung: PT
Rosdakarya Offset, 2012.
Wollowski, Michael, dan J. P. Verkamp. “Effects of Game Tournaments ol
Learning and Classroom Climate.” Makalah. Twenty-Third International Florida Artificial Intelligence Research Society Conference (FLAIRS), 2010.
Wyk, Michael M van. “The Effects of Teams-Games-Tournaments on
Achievment, Retention, and Attitudes of Economics Education Students. ” Makalah. Dublin, Ireland: 2010 EABR & ETLC Conference Proceedings,
2010.
68
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kelas Eksperimen
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : XI (Sebelas)/ 1
Pertemuan : 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan
tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta
implikasinya pada Salingtemas.
Kompetensi Dasar : 3.2. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses
serta kelainan yang dapat terjadi pada system peredaran pada
darah manusia
I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu memahami komponen pembentuk sistem peredaran darah pada
manusia serta proses pembekuan darah dan penggolongan darah pada manusia;
2. Siswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi jantung;
3. Siswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi pembuluh darah;
Karakter siswa yang diharapkan :
Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi,
Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.
II. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan hubungan antara berbagai komponen darah dan fungsinya
2. Membuat skema proses pembekuan darah
69
3. Menguji golongan darah
4. Menjelaskan hubungan bagian-bagian jantung dan fungsinya
5. Menjelaskan struktur pembuluh darah dan fungsinya
III. Materi Ajar
1. Darah
2. Jantung
3. Pembuluh darah
IV. Metode Pembelajaran
Model : Cooperative Learning
Metode : Teams Games Tournaments dan Make a Match
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Merumuskan
pengertian sistem
peredaran darah pada
manusia
Merumuskan
komponen-
komponen penting
dalam sistem
peredaran darah
manusia yang terdiri
dari darah, jantung,
dan pembuluh darah.
Studi membaca dan diskusi
untuk memahami konsep
darah, jantung, dan
pembuluh darah
Permainan make a match
untuk meningkatkan daya
ingat siswa terhadap hasil
diskusi
Turnamen Teams Games
Tournament untuk
mengetahui kemampuan
mengkomunikasikan
pengetahuan yang didapat
secara langsung
Siswa dapat Menemukan
komponen-komponen dalam
darah
Siswa dapat
Mengidentifikasi bentuk dan
fungsi dari sel darah
Siswa dapat
Menggambarkan skema
pembekuan darah
Siswa dapat Merumuskan
penggolongan darah pada
maanusia
Siswa dapat Menemukan
bagian-bagian jantung
Siswa dapat Menemukan
karakteristik pembuluh
darah
70
V. Langkah Langkah Pembelajaran
Kegiatan Waktu
Guru Siswa
a. Kegiatan Awal:
Tahapan 1: Pembelajaran Awal
1. Salam dan tegur sapa
2. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
3. Memotivasi: Guru menanyakan
beberapa siswa mengenai
golongan darahnya, dan
menanyakan mengapa bisa
berbeda-beda golongan darah
pada manusia?
4. Mengelompokkan peserta didik
b. Kegiatan inti:
Eksplorasi
5. Guru menjelaskan secara singkat
garis besar sistem peredaran
darah pada manusia
Tahapan 2: Kelompok Belajar
6. Guru meminta siswa untuk
berdiskusi secara kelompok
mengenai tugas kelompok yang
berada di LKS.
7. Guru meminta perwakilan
kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi
kelompok
Elaborasi
Tahapan 3: Permainan
8. Dilakukan permainan make a
match, yaitu dengan cara:
a. Siswa dibagi kedalam 2
kelompok besar (kelompok
1. Menjawab salam dan tegur sapa
2. Memperhatikan penjelasan guru
3. Siswa yang ditunjuk
menyebutkan golongan darahnya
dan menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru
4. Siswa duduk secara
berkelompok
5. Siswa dengan penuh perhatian
mendengarkan penjelasan guru
6. Setiap siswa di kelompok
dengan rasa tanggungjawab
berdiskusi mengenai materi yang
ditugaskan kepada kelompoknya
7. Menjelaskan dengan percaya diri
mengenai hasil diskusi
kelompok
8. Siswa memperhatikan dengan
penuh ketelitian dan cermat
mengenai peraturan permainan
dan melaksanakan permainan
13 menit
1 menit
2 menit
5 menit
5 menit
67 menit
10 menit
15 menit
15 menit
17 menit
71
Kegiatan Waktu
Guru Siswa
pertama yaitu peleburan
kelompok 1, 2, dan 3,
kelompok kedua yaitu
peleburan kelompok 4, 5, dan
6). Kelompok pertama akan
bertindak sebagai pemegang
kartu pertanyaan, kelompok
kedua bertindak sebagai
pemegang kartu jawaban.
Dengan posisi saling
berhadapan.
b. Dibagikan kartu kepada
kelompok pertanyaan dan
jawaban.
c. Siswa diberi waktu untuk
memikirkan jawaban dari
pasangan kartunya selama 1
menit.
d. Setelah 1 menit, siswa
mencari pasangan kartu yang
dipegangnya maksimal
selama 2 menit
e. Bagi siswa yang sudah
menemukan pasangannya
langsung menemui guru
untuk dikoreksi jawabannya.
Jika jawaban benar maka
masing-masing siswa diberi
poin 5, namun jika salah
maka masing-masing siswa
poinnya dikurangi 1.
f. Tahap a-e diulang hingga
waktu 17 menit.
Konfirmasi
Tahapan 4: Turnamen
9. Siswa diminta kembali
berkumpul bersama anggota
dengan baik.
9. Siswa kembali berkumpul
bersama kelompoknya
15 menit
72
Kegiatan Waktu
Guru Siswa
kelompoknya.
10. Guru memberikan latihan dengan
peraturan sebagai berikut:
a. Masing-masing kelompok
diwakili oleh satu orang
b. Setiap perwakilan kelompok
berkumpul di meja tanding
c. Perwakilan kelompok
diberikan soal yang sama dan
berebut untuk mendapatkan
kesempatan menjawabnya
d. Tahap a-c diulang hingga
setiap anggota kelompok
telah menjadi perwakilan
kelompok.
c. Kegiatan Akhir:
11. Membimbing siswa untuk
menarik kesimpulan secara
bersama-sama
12. Memberikan tugas kepada siswa,
yaitu: berdiskusi kelompok
mengenai sistem peredaran darah
manusia, sistem limfa, serta
hubungan antara sistem peredaran
darah dan sistem limfa pada
manusia.
10. Siswa memperhatikan dengan
penuh ketelitian dan cermat
mengenai peraturan latihan dan
melaksanakan latihan dengan
baik
11. Bersama-sama menarik
kesimpulan mengenai
pembelajaran hari ini
12. Mencatat dan memperhatikan
dengan teliti tugas kelompok
yang diberikan
5 menit
3 menit
2 menit
VI. Sumber
Buku Kerja Biologi 2A, Ign. Khristiyono PS, Esis
Buku Biologi XI, Dyah Aryulina, Esis, Bab IV
Buku paket Biologi kelas XI
73
VII. Media Pembelajaran
Kartu istilah
Kartu jawaban
Stopwatch
Pluit
VIII. Penilaian
Teknik : Tes lisan, penilaian dalam diskusi kelompok Bentuk : Uraian (diujikan pada saat latihan menggunakan TGT)
Indikator Soal Kunci Skor
Menjelaskan
hubungan antara
berbagai
komponen darah
dan fungsinya
Sebutkan fungsi
darah!
1. Mengangkut sari makanan dan oksigen keseluruh
tubuh dan sisa oksidasi ke luar alat pengeluaran
2. Mengatur keseimbangan asam basa
3. Mempertahankan tubuh dari infeksi
4. Menjaga stabilitas suhu
5. Mengedarkan hormon dari kelenjar endokrin ke
organ tertentu
10
Sebutkan jenis-
jenis sel darah
beserta ciri-cirinya!
1. Eritrosit, dengan ciri-ciri bentuk bikonkaf tidak
berinti, mengandung Hb, berfungsi mengangkut
O2, Co2, dan sari makanan, dibentuk oleh sumsum
merah tulang pipih, berumur sekitar 120hari.
2. Leukosit, dengan ciri-ciri bentuk amoeboid (tidak
tetap), memiliki inti, bergerak amoeboid, dapat
menembus dinding kapiler (diapedesis), bersifat
fagosit.
3. Trombosit (keping darah), memiliki ciri
berukuran paling kecil, bentuk tidak beraturan dan
tidak berinti, mudah hancur, berperan dalam
pembekuan darah, waktu hidup sekitar 8 hari.
10
Sebutkan jenis-
jenis sel leukosit
beserta ciri dan
bentuk
pertahanannya!
1. Neutrofil, plasma bersifat netral, memfagositosit
eritrosit, kuman, dan jaringan mati
2. Eosinofil, plasma bersifat asam, memfagosit
terhadap parasit besar dan jumlah meningkat jika
tubuh terkena infeksi
3. Basofil, plasma bersifat basa, jumlah meningkat
jika terjadi infeksi dan bersifat fagosit.
Megandung zat anti penggumpalan dan histamin
yang berperan dalam proses alergi.
4. Limfosit, berinti satu, berfungsi membentuk
10
74
Indikator Soal Kunci Skor
antibodi
5. Monosit, mempunyai inti bulat atau bulat panjang,
disebut makrofag, berperan dalam pertahanan
terhadap infeksi yang bersifat kronik, seperti TBC
dan tifus.
Membuat skema
proses
pembekuan darah
Jelaskan proses
pembekuan darah?
Trombosit pecah, mengaktifkan trombokinasi, dengan
bantuan trombokinase dan kalsium maka merubah
protombin menjadi trombin kemudian trombin dengan
bantuan vit. K merubah fibrinogen menjadi benang-
benang fibrin sehingga dapat menghambat pengeluaran
darah dengan mengikat eritrosit dan keping darah.
10
Menguji golongan
darah
Mengapa golongan
darah O disebut
sebagai donor
universal
sedangkan
golongan darah AB
disebut sebagai
resipien universal?
Karena golongan darah O tidak memiliki aglutinogen
sehingga tidak dapat beku jika terkena golongan
darah A, B, dan AB. Sedangkan golongan darah AB
memiliki aglutinogen A dan B sehingga dapat
membekukan aglutini a dan b yang dimiliki oleh
golongan darah A, B, dan O
10
Menjelaskan
hubungan bagian-
bagian jantung
dan fungsinya
Sebutkan bagian-
bagian jantung
manusia beserta
fungsinya!
1. Atrium kanan menerima darah yang miskin
oksigen, darah dari seluruh tubuh
2. Ventrikel kanan berfungsi memompa darah yang
dari atrium kanan ke paru-paru
3. Atrium kiri berfungsi menerima darah dari paru-
paru (kaya akan oksigen)
4. Ventrikel kiri berfungsi mengedarkan darah
keseluruh tubuh yang berasal dari atrium kiri
10
Jelaskan struktur
jantung!
Jantung terdiri dari otot jantung (miokardium) yang
bagian luarnya dilapisi oleh selaput jantung
(perikardium) yang terdiridari 2 lapisan yaitu lamina
parietalis (luar) dan lamina viseralis (menempel di
dinding jantung) diantara lapisan terdapat getah yang
berfungsi menahan gesekan. Bagian dalam jantung
dilapisi oleh endokardium.
10
Menjelaskan
struktur pembuluh
darah dan
fungsinya
Jelaskan struktur
pembuluh darah
beserta ciri-cirinya!
1. Arteri (pembuluh nadi), membawa darah dari
jantung, memiliki struktur kecil, kuat, elastis,
struktur terdiri dari endotelium, otot polos,
jarningan elastis, dan jaringan ikat.
2. Vena (pembuluh balik), membawa darah ke
jantung, bersifat, besar, tidak beraturan, struktur
10
75
Indikator Soal Kunci Skor
terdiri dari endotelium, otot polos, jaringan ikat,
dan memiliki sekat diantara pembuluhnya.
3. Pembuluh kapiler, pembuluh yang menghubungkan
arteri dan vena, kapiler merupakan pembuluh halus
yang dindingnya terdiri dari selapis sel. Dalam
kapiler terjadi pertukaran oksigen dan
karbondioksida serta sari makanan dengan sisa
metabolisme sel
Guru Mata Pelajaran Biologi
Siti Fatimah, S.Pd.
NIP. 19770428 200312 2 003
Jakarta, Oktober 2013
Praktikan
Muhamad Pahrudin
NIM. 109016100071
76
Kartu Permainan Make a Match
Trombosit
Eritrosit
Leukosit
Hemoglobin
Limfosit
Neutrofil
Eosinofil
Basofil
Plasma bersifat basa, mengandung
heparin yaitu anti penggumpalan dan
histamin yang berperan dalam alergi
Plasma asam, berfungsi menghancurkan
parasit besar, jumlah meningkat jika
tubuh terkena infeksi
Memiliki granula pada sitoplasmanya,
plasma bersifat netral, berjumlah 65-
75% dari jumlah leukosit, memfagosit
eritrosit, kuman, dan jaringan mati.
leukosit yang tidak dapat bergerak dan
memiliki 1 inti sel; berfungsi
membentuk antibodi
Protein yang memiliki daya ikat kuat
terhadap )2 dan CO2; berada dalam
darah
77
Monosit
Golongan darah A
Golongan darah B
Golongan darah AB
Golongan darah O
Atrium kanan
Ventrikel kanan
Atrium kiri
Menerima darah dari paru-paru yang
kaya oksigen
Memompa darah yang miskin oksigen ke
paru-paru
Menerima darah dari seluruh tubuh
yang miskin oksigen
Tidak memiliki aglutinogen, aglutinin a
dan b
Aglutinogen A dan B, tidak memiliki
aglutinin
Aglutinogen B, aglutinin a
Aglutinogen A, aglutini b
Inti bulat atau bulat panjang; disebut
makrofag; berperan dalam pertahanan
infeksi kronik seperti tifus dan TBC
78
Arteri
Mengedarkan darah dari jantung
keseluruh tubuh
Vena
Mengedarkan darah dari seluruh
tubuh ke jantung
Ventrikel kiri
Memompa darah keseluruh tubuh, kaya
akan oksigen
79
Kartu Turnamen
dari kelenjar endokrin ke organ tertentu
Sebutkan fungsi darah!
1. Mengangkut sari makanan dan
oksigen keseluruh tubuh dan sisa
oksidasi ke luar alat pengeluaran
2. Mengatur keseimbangan asam basa
3. Mempertahankan tubuh dari infeksi
4. Menjaga stabilitas suhu
5. Mengedarkan hormon dari kelenjar
endokrin ke organ tertentu
Sebutkan jenis-jenis sel darah beserta ciri-cirinya!
1. Eritrosit, dengan ciri-ciri bentuk bikonkaf
tidak berinti, mengandung Hb
2. Leukosit, dengan ciri-ciri bentuk amoeboid,
memiliki inti, bergerak amoeboid, dapat
menembus dinding kapiler, bersifat fagosit.
6. Trombosit, memiliki ciri berukuran paling
kecil, bentuk tidak beraturan dan tidak
berinti, mudah hancur.
Sebutkan jenis-jenis sel
leukosit yang termasuk ke dalam granulosit beserta ciri dan bentuk pertahanannya!
1. Neutrofil, plasma bersifat netral,
memfagositosit eritrosit, kuman, dan jaringan
mat i
2. Eosinofil, plasma bersifat asam, memfagosit
terhadap parasit besar dan jumlah meningkat
jika tubuh terkena infeksi
3. Basofil, p lasma bersifat basa, jumlah
meningkat jika terjadi infeksi dan bersifat
fagosit, dan berperan dalam proses alergi.
Sebutkan jenis-jenis sel
leukosit yang termasuk ke dalam agranulosit beserta
ciri dan bentuk pertahanannya!
4. Limfosit, berinti satu, berfungsi
membentuk antibodi
5. Monosit, mempunyai inti bulat atau
bulat panjang, disebut makrofag,
berperan dalam pertahanan terhadap
infeksi yang bersifat kronik, seperti
TBC dan tifus.
80
Jelaskan proses pembekuan darah?
Trombosit pecah, mengaktifkan
trombokinasi, dengan bantuan trombokinase dan kalsium maka merubah
protombin menjadi trombin kemudian
trombin dengan bantuan vit. K merubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin
sehingga dapat menghambat pengeluaran darah dengan mengikat eritrosit dan
keping darah.
Mengapa golongan darah O disebut sebagai donor universal sedangkan
golongan darah AB disebut sebagai resipien universal?
Karena golongan darah O tidak memiliki
aglutinogen sehingga tidak dapat beku jika
terkena golongan darah A, B, dan AB.
Sedangkan golongan darah AB memiliki
aglutinogen A dan B sehingga dapat
membekukan aglutini a dan b yang
dimiliki oleh golongan darah A, B, dan O
Sebutkan bagian-bagian jantung manusia beserta
fungsinya!
1. Atrium kanan menerima darah yang miskin
oksigen, darah dari seluruh tubuh
2. Ventrikel kanan berfungsi memompa darah
yang dari atrium kanan ke paru-paru
3. Atrium kiri berfungsi menerima darah dari
paru-paru (kaya akan oksigen)
4. Ventrikel kiri berfungsi mengedarkan darah
keseluruh tubuh yang berasal dari atrium kiri
Jelaskan struktur jantung!
Jantung terdiri dari otot jantung (miokardium) yang bagian luarnya dilapisi
oleh selaput jantung (perikardium) yang terdiridari 2 lapisan yaitu lamina parietalis (luar) dan lamina viseralis (menempel di
dinding jantung) diantara lapisan terdapat getah yang berfungsi menahan gesekan.
Bagian dalam jantung dilapisi oleh
endokardium.
Jelaskan struktur pembuluh darah beserta ciri-cirinya!
1. Arteri (pembuluh nadi), memiliki struktur kecil,
kuat, elastis, struktur terdiri dari endotelium, otot
polos, jarningan elastis, dan jaringan ikat.
2. Vena (pembuluh balik), bersifat, besar, tidak
beraturan, struktur terdiri dari endotelium, otot
polos, jaringan ikat, dan memiliki sekat d iantara
pembuluhnya.
3. Pembuluh kapiler, merupakan pembuluh halus
yang dindingnya terdiri dari selapis sel.
81
. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kelas Eksperimen
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : XI (Sebelas)/ 1
Pertemuan : 2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan
tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta
implikasinya pada Salingtemas.
Kompetensi Dasar : 3.2. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses
serta kelainan yang dapat terjadi pada system peredaran pada
darah manusia
I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu memahami sistem peredaran darah manusia;
2. Siswa mampu menjelaskan sistem limfa pada manusia;
3. Siswa mampu memahami kelainan yang terjadi pada sistem peredaran darah
manusia;
4. Siswa mampu menjelaskan perbedaan sistem peredaran darah di hewan Vertebrata
dan Avertebrata.
Karakter siswa yang diharapkan :
Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi,
Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.
II. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menggambarkan sistem peredaran darah manusia
2. Menjelaskan sistem limfa
82
3. Mendeskripsikan gangguan/penyakit yang terjadi pada sistem peredaran darah
manusia
4. Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada hewan Avertebrata
5. Membandingkan sistem peredaran darah pada hewan Vertebrata
III. Materi Ajar
1. Sistem peredaran darah manusia
2. Sistem limfa
3. Sistem peredaran darah pada menusia
4. Kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah manusia
5. Sistem peredaran darah pada hewan
IV. Metode Pembelajaran
Model : Cooperative Learning
Metode : Teams Games Tournaments dan Make a Match
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Merumuskan sistem
peredaran darah
manusia
Merumuskan sistem
limfa
Studi membaca dan
diskusi untuk memahami
konsep sistem peredaran
darah manusia, sistem
limfa, kelainan, dan
sistemperedaran darah
pada hewan
Permainan make a match
untuk meningkatkan daya
ingat siswa terhadap hasil
diskusi
Turnamen Teams Games
Tournament untuk
mengetahui kemampuan
Siswa dapat menemukan komponen
dalam sistem peredaran darah
manusia
Siswa dapat mengidentifikasi jenis
sistem peredaran darah manusia
Siswa dapat menggambarkan skema
sistem peredaran darah besar dan
kecil
Siswa dapat merumuskan sistem
limfa
Siswa dapat mengkaitkan sistem
limfa dan sistem peredaran darah
Siswa dapat mengetahui kelainan
dan penyakit pada sistem peredaran
83
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
mengkomunikasikan
pengetahuan yang didapat
secara langsung
darah manusia
Siswa dapat menjelaskan sistem
peredaran darah pada hewan
V. Langkah Langkah Pembelajaran
Kegiatan Waktu
Guru Siswa
a. Kegiatan Awal:
Tahapan 1: Pembelajaran Awal
1. Salam dan tegur sapa
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Memotivasi: Guru menanyakan bagaimana darah
dapat berputar mengelilingi tubuh? Bagaimana
dampak dari perputaran peredaran darah terhadap
organ-organ tertentu?
4. Mengelompokkan peserta didik
b. Kegiatan inti:
Eksplorasi
Tahapan 2: Kelompok Belajar
5. Guru meminta siswa untuk berdiskusi secara
kelompok mengenai tugas kelompok yang
berada di LKS.
6. Guru meminta perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompok
Elaborasi
Tahapan 3: Permainan
7. Dilakukan permainan make a match, yaitu
dengan cara:
a. Siswa dibagi kedalam 2 kelompok besar
(kelompok pertama yaitu peleburan
kelompok , 2, dan 3, kelompok kedua
yaitu peleburan kelompok 4, 3, dan 6)
1. Menjawab salam dan tegur sapa
2. Memperhatikan penjelasan guru
3. Siswa menjawab pertanyaan guru
4. Siswa duduk secara berkelompok
5. Setiap siswa di kelompok dengan
rasa tanggungjawab berdiskusi
mengenai materi yang ditugaskan
kepada kelompoknya
6. Menjelaskan dengan percaya diri
mengenai hasil diskusi kelompok
7. Siswa memperhatikan dengan
penuh ketelitian dan cermat
mengenai peraturan permainan dan
melaksanakan permainan dengan
baik.
13 menit
1 menit
2 menit
5 menit
5 menit
67 menit
10 menit
15 menit
22 menit
84
Kegiatan Waktu
Guru Siswa
Kelompok pertama akan bertindak sebagai
pemegang kartu pertanyaan, dan kelompok
kedua bertindak sebagai pemegang kartu
jawaban. Dengan posisi berhadapan
b. Dibagikan kartu kepada kelompok
pertanyaan dan jawaban
c. Siswa mencari pasangan kartu yang
dipegangnya maksimal selama 2 menit
d. Bagi siswa yang sudah menemukan
pasangannya langsung menemui guru
untuk dikoreksi jawabannya.
e. Setelah 2 menit pasangan kartu dikoreksi
secara sama-sama, bagi siswa yang tidak
menemukan pasangan kartunya dan
pengkoreksian salah dikenakan hukuman
(benar +5 dan salah -1)
f. Tahap a-e diulang hingga waktu 22 menit.
Konfirmasi
Tahapan 4: Turnamen
8. Siswa diminta kembali berkumpul bersama
anggota kelompoknya.
9. Guru memberikan latihan dengan peraturan
sebagai berikut:
a. Masing-masing kelompok diwakili oleh
satu orang
b. Setiap perwakilan kelompok berkumpul di
meja tanding
c. Perwakilan kelompok diberikan soal yang
sama dan berebut untuk mendapatkan
kesempatan menjawabnya
d. Tahap a-c diulang hingga setiap anggota
kelompok telah menjadi perwakilan
kelompok.
c. Kegiatan Akhir:
10. Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan
secara bersama-sama
8. Siswa kembali berkumpul bersama
kelompoknya
9. Siswa memperhatikan dengan
penuh ketelitian dan cermat
mengenai peraturan latihan dan
melaksanakan latihan dengan baik
10. Bersama-sama menarik kesimpulan
mengenai pembelajaran hari ini
25 menit
5 menit
5 menit
85
VI. Sumber
Buku Kerja Biologi 2A, Ign. Khristiyono PS, Esis
Buku Biologi XI, Dyah Aryulina, Esis, Bab IV
Buku paket Biologi kelas XI
VII. Media Pembelajaran
Kartu istilah
Kartu jawaban
Stopwatch
Pluit
VIII. Penilaian
Teknik : Tes lisan, penilaian dalam diskusi kelompok
Bentuk : Uraian (diujikan pada saat latihan menggunakan TGT)
Indikator Soal Kunci Skor
Menggambarkan
sistem peredaran
darah manusia
Jelaskan sistem
peredaran darah besar
dan kecil pada manusia?
Apa yang
membedakannya?
Peredaran darah besar:
Ventrikel kiri Seluruh tubuh (kecuali paru-
paru) atrium kanan
Peredaran darah kecil:
Ventrikel kanan paru-paru atrium kiri
10
Mengapa sistem
peredaran darah pada
manusia disebut sebagai
sistem peredaran darah
ganda?
Karena darah melewati jantung dua kali
sebelum mencapai keseluruh tubuh/ titik asal.
10
Menjelaskan
sistem limfa
Mengapa di dalam tubuh
manusia ada peredaran
getah bening?
karena terdapat partikel-partikel besar yang
keluar dari pembuluh darah dan jaringan
sehingga jika tidak diedarkan dapat
,membahayakan organ/ sistem kerja lainnya.
10
Jelaskan apa yang
dimaksud ductus
limfaticus dexter?
Merupakan kumpulan limfa yang berasal dari
kepala, dada, jantung, paru-paru, dan lengan
bagian kanan. Pembuluh ini bermuara di
pembuluh balik di bawah tulang selangka
kanan.
10
Jelaskan apa yang
dimaksud dengan ductus
toraxicus?
Merupakan pembuluh limfa yang berasal dari
bagian kiri tubuh, saluran pencernaan, dan sisi
kanan bagian bawah tubuh. Pembuluh ini
bermuara di pembuluh balik di bawah tulang
selangka kanan.
10
86
Indikator Soal Kunci Skor
Sebutkan fungsi dari
organ limfa?
1. Tempat pembentukan leukosit dan antibodi
2. Tempat membunuh kuman penyakit
3. Tempat pembongkaran eritrosit yang sudah
mati
4. Tempat cadangan sel darah. Jika ada bagian
tubuh yang kekurangan darah. Limfa akan
mengeluarkan cadangannya.
10
Dimanakah letak tonsil
serta apa fungsi dari
tonsil?
Tonsil terletah dibagian belakang rongga mulut
sebelah kanan dan kiri serte rongga hidung
bagian belakang. Di rongga mulut disebut
amandel sedangkan di rongga hidung disebut
polip.
Berfungsi sebagai pertahanan tubuh dari kuman
yang masuk ke dalam mulut dan hidung.
10
Apa yang dimaksud
dengan organ timus?
Merupakan kelenjar yang sebagian besar terdiri
atas jaringan limfa. Tersusun atas sel-sel epitel
yang menyerupai limfosit.
10
Mendeskripsikan
gangguan/
penyakit yang
terjadi pada
sistem peredaran
darah manusia
Apa perbedaan
arterosklerosis dan
anterosklerosis?
Arterosklerosis disebabkan oleh zat kapur,
sedangkan anterosklerosis disebabkan oleh
lemak.
10
Sekarang ini banyak
dijumpai orang yang
menderita hipertensi.
Penyakit ini dapat
menyebabkan seseorang
terserang stroke.
Mengapa hipertensi
dapat memicu timbulnya
stroke
Karena hipertensi dapat menyebabkan
pecahnya pembuluh kapiler di seluruh tubuh
dan untuk stroke pecahnya pembuluh kapiler
berada pada otak sehingga otak akan berhenti
bekerja.
10
Mendeskripikan
sistem sirkulasi
pada hewan
Avertebrata
Jelaskan apa yang
dimaksud dengan sistem
peredaran darah tertutup
dan terbuka, serta
berikan contohnya!
Sistem peredaran darah terbuka adalah sistem
peredaran darah yang mengalir melalui
pembuluh (tidak keluar dr pembuluh) dalam
satu siklusnya contoh cacing tanah, ikan,
sedangkan sistem peredaran darah terbuka
darah tidak selalu berada dalam pembuluh
10
87
Indikator Soal Kunci Skor
shgga darah bercampur dengan cairan tubuh
contoh belalang, siput.
Jelaskan peredaran darah
pada Mollusca?
Peredaran darah terbuka, hanya terdiri atas
jantung dan pembuluh darah sederhana. Jika
jantung berdenyut, darah akan terpompa ke luar
menuju rongga perikardial menuju ke jaringan
tubuh, kemudian kembali lagi ke jantung
melalui ostium
10
Jelaskan peredaran darah
pada Annelida?
Sistem peredaran darah tertutup. Arah aliran
darah pada Annelida lengkung aorta
pembuluh ventral kapiler jaringan tubuh
pembuluh dorsal lengkung aorta
10
Membandingkan
sistem sirkulasi
pada hewan
Vertebrata
Jantung pada ampibi
memiliki 3 ruang, 2
ruang pada atrium dan 1
ruang ventrikel.
Bagaimanakah proses
peredaran darahnya?
Ventrikel paru-paru dan kulit atrium
sinister ventrikel
Ventrikel seluruh tubuhsinus
venosusatrium dexterventrikel.
Pada ventrikel arteri bercabang kebagian paru-
paru dan kulit serta ke seluruh tubuh. Di
ventrikel ini terjadi pencampuran darah yang
kaya oksigen dan kaya karbondioksida
10
Apa yang membedakan
jantung reptil dengan
jantung pada aves dan
mamalia
Persamaannya memiliki 4 ruang (2 atrium dan
2 ventrikel) namun sekat pada ventrikel kiri
dan kanan di reptil masih belum sempurna
sehingga masih ada kemungkinan untuk
bercampur sedangkan untuk aves dan mamalia
sekat yang dimiliki sudah terpisah sehingga
darah yang kaya O2 dan CO2 terpisah
10
Jakarta, Oktober 2013
Guru Mata Pelajaran Biologi Praktikan
Siti Fatimah, S.Pd. Muhamad Pahrudin
NIP. 19770428 200312 2 003 NIM. 109016100071
88
Kartu Permainan Make a Match
Peredaran darah besar
Peredaran darah kecil
Sistem vena porta
Ductus limfaticus dexter
Pembuluh yang merupakan persatuan
dari pembuluh limfa yang berasal dari
kepala, leher, dada, jantung, paru-paru,
dan lengan kanan
Darah dari usus menuju hati lalu ke
jantung
Ventrikel kanan paru-paru atrium
kiri
Ventrikel kiri seluruh tubuh (kecuali
paru-paru) atrium kanan
Duktus limfaticus
thorasicus
Pembuuh yang merupakan persatuan
dari pembuluh limfa yang berasal dari
tangan kiri, lambung, usus, dan kaki.
Sistem Limfa
Sistem yang mengedarkan plasma
darah yang keluar dari kapiler dan
mengedarkan lemak yang tidak dapat
diedarkan oleh darah
Limfa
Terletak di rongga perut di belakang
lambung; tempat pembentukan leukosit;
tempat cadangan sel darah
Tonsil
Terletak di bagian belakang rongga mulut sebelah kanan dan kiri dan bagian belakang
rongga hidung; sbg pertahanan tubuh dari dr kuman yang masuk dari mulut dan hidung
89
Timus
Kelenjar yang sebagian besar terdiri
atas jaringan limfa. Tersusu atas
sel-sel epitel yg menyerupai limfosit
Hemofilia
Darah yang keluar dari pembuluh
darah tidak dapat membeku
Thalassemia
Ditandai dengan bentuk eritrosit
tidak beraturan mengakibatkan daya ikat O2 dan CO2 berkurang
Jantung Koroner
Gangguan jantung disebabkan oleh
tertimbunnya lemak darah
(kolesterol) pada arteri koronaria
Antherosklerosis
Pengerasan pembuluh arteri
disebabkan oleh lemak, sehingga
elastisitas arteri berkurang
Arterisklerosis
Pengerasan pembuluh arteri
disebabkan oleh zat kapur, sehingga
elastisitas arteri berkurang
Peredaran darah pada
Mollusca
Peredaran darah terbuka;Terdiri dari
jantung dan pembuluh yang sederhana.
Jantung berada di perikardium;
Jantung tubuh ostium Jantung
Peredaran darah pada
Arthropoda
Peredaran darah terbuka;Terdiri dari
jantung dan arteri; Jantungarteri
rongga tubuhjaringan tubuh
ostiumJantung
90
Peredaran darah pada
Amfibi
Peredaran darah ganda; alat peredaran
darah terdiri dari jantung, pembuluh
nadi, kapiler, pembuluh balik; jantung
terdiri dari 3 ruang;
Peredaran darah pada
Reptil
Peredaran darah ganda; jantung terdiri
adri 4 ruang dengan sekat antar
ventrikel blm sempurna
91
Kartu Turnamen
Jelaskan sistem peredaran
darah besar dan kecil pada manusia? Apa yang membedakannya?
Peredaran darah besar:
Ventrikel kiri Seluruh tubuh (kecuali
paru-paru) atrium kanan
Peredaran darah kecil:
Ventrikel kanan paru-paru atrium
kiri
PDB ke seluruh tubuh
PDK ke paru-paru
Mengapa sistem peredaran
darah pada manusia disebut sebagai sistem
peredaran darah ganda?
Karena darah melewati jantung
dua kali sebelum mencapai
keseluruh tubuh/ titik asal
Mengapa di dalam tubuh manusia ada peredaran
getah bening?
Karena terdapat partikel-partikel
besar yang keluar dari pembuluh
darah dan jaringan sehingga jika
tidak diedarkan dapat,
membahayakan organ/ sistem
kerja lainnya.
Jelaskan apa yang
dimaksud ductus limfaticus dexter?
Merupakan kumpulan limfa yang
berasal dari kepala, dada, jantung,
paru-paru, dan lengan bagian
kanan. Pembuluh ini bermuara di
pembuluh balik di bawah tulang
selangka kanan.
Sekarang ini banyak dijumpai orang yang menderita hipertensi. Penyakit ini dapat menyebabkan
seseorang terserang stroke. Mengapa hipertensi dapat memicu
timbulnya stroke
Karena hipertensi dapat
menyebabkan pecahnya pembuluh
kapiler di seluruh tubuh dan untuk
stroke pecahnya pembuluh kapiler
berada pada otak sehingga otak akan
berhenti bekerja.
92
Jelaskan apa yang
dimaksud dengan ductus toraxicus?
Merupakan pembuluh limfa yang
berasal dari bagian kiri tubuh,
saluran pencernaan, dan sisi kanan
bagian bawah tubuh. Pembuluh ini
bermuara di pembuluh balik di
bawah tulang selangka kanan.
Sebutkan fungsi dari organ limfa?
1. Tempat pembentukan leukosit dan
antibodi Tempat membunuh kuman
penyakit
2. Tempat pembongkaran eritrosit yang
sudah mati
3. Tempat cadangan sel darah. Jika ada
bagian tubuh yang kekurangan darah.
Limfa akan mengeluarkan cadangannya.
Dimanakah letak tonsil serta apa fungsi dari tonsil?
Tonsil terletah dibagian belakang rongga
mulut sebelah kanan dan kiri serte rongga
hidung bagian belakang. Di rongga mulut
disebut amandel sedangkan di rongga
hidung disebut polip.
Berfungsi sebagai pertahanan tubuh dari kuman yang masuk ke dalam mulut dan
hidung.
Apa yang dimaksud dengan
organ timus?
Merupakan kelenjar yang
sebagian besar terdiri atas
jaringan limfa. Tersusun atas sel-
sel epitel yang menyerupai
limfosit.
Apa perbedaan
arterosklerosis dan anterosklerosis?
Arterosklerosis disebabkan
oleh zat kapur, sedangkan
anterosklerosis disebabkan
oleh lemak.
93
Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem
peredaran darah tertutup dan terbuka, serta berikan
contohnya!
Sistem peredaran darah terbuka adalah
sistem peredaran darah yang mengalir
melalui pembuluh (tidak keluar dr
pembuluh) dalam satu siklusnya contoh
cacing tanah, ikan, sedangkan sistem
peredaran darah terbuka darah tidak selalu
berada dalam pembuluh shgga darah
bercampur dengan cairan tubuh contoh
belalang, siput.
Jelaskan peredaran darah pada Mollusca?
Peredaran darah terbuka, hanya terdiri atas
jantung dan pembuluh darah sederhana.
Jika jantung berdenyut, darah akan
terpompa ke luar menuju rongga
perikardial menuju ke jaringan tubuh,
kemudian kembali lagi ke jantung melalui
ostium
Jelaskan peredaran darah pada Annelida?
Sistem peredaran darah tertutup. Arah
aliran darah pada Annelida lengkung aorta
pembuluh ventral kapiler
jaringan tubuh pembuluh dorsal
lengkung aorta
Jantung pada ampibi memiliki 3 ruang, 2 ruang pada atrium dan 1 ruang ventrikel. Bagaimanakah
proses peredaran darahnya?
Ventrikel paru-paru dan kulit atrium
sinister ventrikel
Ventrikel seluruh tubuhsinus
venosusatrium dexterventrikel.
Pada ventrikel arteri bercabang kebagian paru-paru dan kulit serta ke seluruh tubuh.
Di ventrikel ini terjadi pencampuran darah
yang kaya oksigen dan kaya CO2
Apa yang membedakan
jantung reptil dengan jantung pada aves dan
mamalia
Persamaannya memiliki 4 ruang (2 atrium
dan 2 ventrikel) namun sekat pada
ventrikel kiri dan kanan di reptil masih
belum sempurna sehingga masih ada
kemungkinan untuk bercampur sedangkan
untuk aves dan mamalia sekat yang
dimiliki sudah terpisah sehingga darah
yang kaya O2 dan CO2 terpisah
94
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kelas Kontrol
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : XI (Sebelas)/ 1
Pertemuan : 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan
tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta
implikasinya pada Salingtemas.
Kompetensi Dasar : 3.2. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses
serta kelainan yang dapat terjadi pada system peredaran pada
darah manusia
I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu memahami komponen pembentuk sistem peredaran darah pada
manusia serta proses pembekuan darah dan penggolongan darah pada manusia;
2. Siswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi jantung;
3. Siswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi pembuluh darah;
Karakter siswa yang diharapkan :
Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi,
Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.
II. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan hubungan antara berbagai komponen darah dan fungsinya
2. Membuat skema proses pembekuan darah
3. Menguji golongan darah
4. Menjelaskan hubungan bagian-bagian jantung dan fungsinya
95
5. Menjelaskan struktur pembuluh darah dan fungsinya
III. Materi Ajar
1. Darah
2. Jantung
3. Pembuluh darah
IV. Metode Pembelajaran
Model : Pembelajaran Kooperatif dan Course Review Horey (CRH)
Metode : Ceramah, Diskusi, Kuis CRH.
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Merumuskan pengertian
sistem peredaran darah
pada manusia
Merumuskan
komponen-komponen
penting dalam sistem
peredaran darah
manusia yang terdiri
dari darah, jantung, dan
pembuluh darah.
Studi membaca dan
diskusi untuk
memahami konsep
darah, jantung, dan
pembuluh darah
Kuis, untuk
mengevalusi hasil
pembelajaran
Siswa dapat Menemukan komponen-
komponen dalam darah
Siswa dapat Mengidentifikasi bentuk dan
fungsi dari sel darah
Siswa dapat Menggambarkan skema
pembekuan darah
Siswa dapat Merumuskan penggolongan
darah pada maanusia
Siswa dapat Menemukan bagian-bagian
jantung
Siswa dapat Menemukan karakteristik
pembuluh darah
V. Langkah Langkah Pembelajaran
Kegiatan Waktu
Guru Siswa
a. Kegiatan Awal:
1. Salam dan tegur sapa
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Memotivasi: Guru menanyakan bagaimana
1. Menjawab salam dan tegur sapa
2. Memperhatikan penjelasan guru
3. Siswa menjawab pertanyaan guru
13 menit
1 menit
2 menit
5 menit
96
Kegiatan Waktu
Guru Siswa
darah dapat berputar mengelilingi tubuh?
Bagaimana dampak dari perputaran peredaran
darah terhadap organ-organ tertentu?
4. Mengelompokkan peserta didik
b. Kegiatan inti:
Eksplorasi
5. Guru meminta siswa untuk berdiskusi secara
kelompok mengenai tugas kelompok yang
berada di LKS.
Elaborasi
6. Guru meminta perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompok
Konfirmasi
7. Dilakukan kuis dengan menggunakan
model Course Review Horey (CRH) dengan
cara:
a. Siswa membuat kotak-kotak kecil
sebanyak 5x5
b. Setiap kotak diberi no dari 1-25 secara
acak
c. Di bawah kotak, dituliskan angka dari 1-
25 secara berurutan yang akan
digunakan untuk menulis jawaban di
kuis.
d. Jawaban benar disilang di kotak
sedangkan jika salah maka dilingkari
e. Siswa yang mendapatkan 5 jawaban
benar secara vertikal dan horizontal
adalah pemenang dari kuis ini.
c. Kegiatan Akhir:
8. Membimbing siswa untuk menarik
kesimpulan secara bersama-sama
4. Siswa duduk secara berkelompok
5. Setiap siswa di kelompok dengan
rasa tanggungjawab berdiskusi
mengenai materi yang ditugaskan
kepada kelompoknya
6. Menjelaskan dengan percaya diri
mengenai hasil diskusi kelompok
7. Siswa memperhatikan dengan penuh
ketelitian dan cermat mengenai
peraturan permainan dan
melaksanakan permainan dengan
baik.
8. Bersama-sama menarik kesimpulan
mengenai pembelajaran hari ini
9. Mencatat dan memperhatikan tugas
selanjutnya
5 menit
70 menit
20 menit
30 menit
20 menit
7 menit
5 menit
97
Kegiatan Waktu
Guru Siswa
9. Memberikan tugas diskusi untuk pertemuan
selanjutnya, berupa tugas kelompok 1 dan 2
di LKS
2 menit
VI. Sumber
Buku Kerja Biologi 2A, Ign. Khristiyono PS, Esis
Buku Biologi XI, Dyah Aryulina, Esis, Bab IV
Buku paket Biologi kelas XI
VII. Penilaian
Teknik : Tes tulisan Bentuk : Isian singkat
Jakarta, Oktober 2013
Guru Mata Pelajaran Biologi Praktikan
Siti Fatimah, S.Pd. Muhamad Pahrudin
NIP. 19770428 200312 2 003 NIM. 109016100071
98
Lembar Pertanyaan dan Jawaban dalam CRH
Pertanyaan
1. Protein yang memiliki daya ikat kuat terhadap O2 dan CO2, berada dalam darah 2. leukosit yang tidak dapat bergerak dan memiliki 1 inti sel; berfungsi membentuk
antibody 3. Memiliki granula pada sitoplasmanya, plasma bersifat netral, berjumlah 65-75% dari
jumlah leukosit, memfagosit eritrosit, kuman, dan jaringan mati. 4. Plasma asam, berfungsi menghancurkan parasit besar, jumlah meningkat jika tubuh
terkena infeksi
5. Plasma bersifat basa, mengandung heparin yaitu anti penggumpalan dan histamin yang berperan dalam alergi
6. Inti bulat atau bulat panjang; disebut makrofag; berperan dalam pertahanan infeksi kronik seperti tifus dan TBC
7. Siapakah aku, aku memiliki aglutinogen A dan aglutinin b
8. Siapakah aku, aku memiliki aglutinogen B dan aglutinin a 9. Siapakah aku, aku memiliki aglutinogen A dan B, tapi aku tidak memiliki aglutinin
10. Siapakah aku, aglutinin a dan b, tapi aku tidak memiliki aglutinin 11. Mengedarkan darah dari jantung keseluruh tubuh 12. Mengedarkan darah dari seluruh tubuh ke jantung
13. Menerima darah dari seluruh tubuh yang miskin oksigen 14. Memompa darah yang miskin oksigen ke paru-paru
15. Menerima darah dari paru-paru yang kaya oksigen 16. Memompa darah keseluruh tubuh, kaya akan oksigen 17. Pembuluh yang mengedarkan darah miskin oksigen dari jantung ke paru-paru
18. Pembuluh yang mengedarkan darah kaya oksigen dari paru-paru ke jantung 19. Siapakah aku, aku berperan dalam pembekuan darah; aku merupakan bagian terkecil
dalam sel darah 20. Siapakah aku, aku merupakan salah satu sel darah; peranku mengangkut oksigen dan
karbonsioksida, serta sari makanan.
21. Siapakah aku, aku merupakan sel darah paling sedikit; aku akan berjumlah banyak jika terjadi infeksi
22. Apakah aku, aku merupakan benang-benang halus dalam pembekuan akhir 23. Apakah aku, aku merupakan ion penting dalam tubuh, aku berperan dalam membantu
proses pembekuan darah
24. Siapakah aku, aku terkenal dengan istilah donor universal 25. Siapakah aku, aku terkenal dengan donor recipien universal
Jawaban
1. Hemoglobin
2. Limfosit 3. Neutrofil
4. Eosinofil 5. Basofil 6. Monosit
7. Golongan darah A 8. Golongan darah B
9. Golongan darah AB
10. Golongan dalah O
11. Arteri 12. Vena
13. Atrium Kanan 14. Ventrikel kanan 15. Atrium kiri
16. Ventrikel kanan 17. Arteri pulmonari
18. Vena pulmonari
19. Trombosit
20. Eritrosit 21. Eosinofil
22. Fibrin 23. Kalsium 24. Golongan darah O
25. Golongan daarh AB
99
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Kontrol
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : XI (Sebelas)/ 1
Pertemuan : 2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan
tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta
implikasinya pada Salingtemas.
Kompetensi Dasar : 3.2. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses
serta kelainan yang dapat terjadi pada system peredaran pada
darah manusia
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : XI (Sebelas)/ 1
Pertemuan : 2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan
tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta
implikasinya pada Salingtemas.
Kompetensi Dasar : 3.2. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses
serta kelainan yang dapat terjadi pada system peredaran pada
darah manusia
I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu memahami sistem peredaran darah manusia;
2. Siswa mampu menjelaskan sistem limfa pada manusia;
3. Siswa mampu memahami kelainan yang terjadi pada sistem peredaran darah
manusia;
100
4. Siswa mampu menjelaskan perbedaan sistem peredaran darah di hewan Vertebrata
dan Avertebrata.
Karakter siswa yang diharapkan :
Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi,
Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.
II. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menggambarkan sistem peredaran darah manusia
2. Menjelaskan sistem limfa
3. Mendeskripsikan gangguan/penyakit yang terjadi pada sistem peredaran darah
manusia
4. Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada hewan Avertebrata
5. Membandingkan sistem peredaran darah pada hewan Vertebrata
II. Materi Ajar
1. Sistem peredaran darah manusia
2. Sistem limfa
3. Sistem peredaran darah pada menusia
4. Kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah manusia
5. Sistem peredaran darah pada hewan
III. Metode Pembelajaran
Model : Pembelajaran Kooperatif dan Course Review Horey (CRH)
Metode : Ceramah, Diskusi, Kuis
101
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Merumuskan
sistem peredaran
darah manusia
Merumuskan
sistem limfa
Studi membaca dan
diskusi untuk
memahami konsep
sistem peredaran
darah manusia,
sistem limfa,
kelainan, dan
sistemperedaran
darah pada hewan
Kuis CRH untuk
menguji daya serap
siswa
Siswa dapat menemukan
komponen dalam sistem
peredaran darah manusia
Siswa dapat mengidentifikasi
jenis sistem peredaran darah
manusia
Siswa dapat menggambarkan
skema sistem peredaran darah
besar dan kecil
Siswa dapat merumuskan sistem
limfa
Siswa dapat mengkaitkan sistem
limfa dan sistem peredaran darah
Siswa dapat mengetahui kelainan
dan penyakit pada sistem
peredaran darah manusia
Siswa dapat menjelaskan sistem
peredaran darah pada hewan
102
IV. Langkah Langkah Pembelajaran
Kegiatan Waktu
Guru Siswa
a. Kegiatan Awal:
1. Salam dan tegur sapa
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Memotivasi: Guru menanyakan bagaimana
darah dapat berputar mengelilingi tubuh?
Bagaimana dampak dari perputaran
peredaran darah terhadap organ-organ
tertentu?
4. Mengelompokkan peserta didik
b. Kegiatan inti:
Eksplorasi
5. Guru meminta siswa untuk berdiskusi
secara kelompok mengenai penugasan
kelompok di LKS
Elaborasi
6. Guru meminta perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompok
Konfirmasi
7. Dilakukan kuis dengan menggunakan
model Course Review Horey (CRH)
c. Kegiatan Akhir:
8. Membimbing siswa untuk menarik
kesimpulan secara bersama-sama
1. Menjawab salam dan tegur sapa
2. Memperhatikan penjelasan guru
3. Siswa menjawab pertanyaan guru
4. Siswa duduk secara berkelompok
5. Setiap siswa di kelompok dengan
rasa tanggungjawab berdiskusi
mengenai materi yang ditugaskan
kepada kelompoknya
6. Menjelaskan dengan percaya diri
mengenai hasil diskusi kelompok
7. Siswa memperhatikan dengan penuh
ketelitian dan cermat mengenai
peraturan permainan dan
melaksanakan permainan dengan
baik.
8. Bersama-sama menarik kesimpulan
mengenai pembelajaran hari ini
13 menit
1 menit
2 menit
5 menit
5 menit
70 menit
20 menit
30 menit
20 menit
7 menit
V. Sumber
Buku Kerja Biologi 2A, Ign. Khristiyono PS, Esis
Buku Biologi XI, Dyah Aryulina, Esis, Bab IV
Buku paket Biologi kelas XI
103
VI. Penilaian
Teknik : Tes tulisan
Bentuk : Isian singkat
Jakarta, Oktobe 2013
Guru Mata Pelajaran Biologi Praktikan
Siti Fatimah, S.Pd. Muhamad Pahrudin
NIP. 19770428 200312 2 003 NIM. 109016100071
104
Lembar Pertanyaan dan Jawaban dalam CRH
Pertanyaan
1. Apakah aku, aku merupakan sistem peredaran darah, dalam perjalanan aku tidak melewati paru-paru, aku hanya melewati sel dan jaringan pada tubuh.
2. Apakah aku, aku merupakan sistem peredaran darah, dalam perjalanan aku hanya melewati paru-paru.
3. Sistem apakah aku, aku berada pada manusia, burung, reptil, dan ampibi, aku melewati jantung dua kali hingga aku sampai pada titik dimana aku berasal
4. Apakah aku, aku merupakan sistem pada manusia, aku membantu peredaran darah, bantuanku dengan membawa partikel-partikel yang keluar dari sistem peredaran darah besar, aku juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
5. Apakah aku, aku merupakan penyakit yang menyerang manusia, aku menyebabkan darah tidak mengalir karena aku menyumbat pembuluh darah dengan zat kapur
6. Apakah aku, aku merupakan penyakit yang menyerang manusia, aku menyebabkan darah tidak mengalir karena aku menyumbat pembuluh darah dengan lemak
7. Apakah aku, aku merupakan gangguan jantung yang terjadi akibat timbunan kolesterol pada arteri koronaria
8. Apakah aku, aku merupakan penyakit yang berada pada darah, bentuk eritrositku tak beraturan. Sehingga eritrositku tidak bisa mengikat O2 dan CO2.
9. Sistem apakah aku, aku merupakan sistem peredaaran darah yang dari usus langsung ke hati lalu menuju jantung
10. Apakah aku, aku merupakan penyakit yang berada pada Kerajaan Inggris, aku mengakibatkan darah tidak dapat membeku.
11. Apakah aku, aku merupakan peredaran darah yang di artropoda. meski aku berjalan di pembuluh, namun aku tidak selamanya berada pada pembuluh, sehingga darah bersih dan kotor dapat bercampur
12. Apakah aku, aku merupakan peredaran darah yang hanya ada di ikah, darahku hanya sekali melewati jantung.
13. Apakah akau, aku merupakan bagian penting dalam tubuh, aku berada di bagian belakang rongga mulut bagian kanan dan kiri, serta pada bagian belakang rongga hidung, aku berfungsi dalam membantu proteksi kuman yang datang dari mulut dan hidung.
14. Siapakah aku, aku merupakan organ pada manusia, aku berperan dalam memproduksi leukosit dan antibodi, aku juga tempat pembongkaran sel darah merah yang telah mati, serta gudang cadangan darah bagi tubuh.
15. Apakah aku, aku merupakan organ penting dalam peredaran darah. Aku memiliki 3 ruang, 2 ruang sebagai tempat penerimaan dan 1 ruang sebagai tempat memompa. Pada tempat memompa ada percampuran yang bersih dan kotor, aku berada di katak.
16. Apakah aku, aku merupakan bagian dari sistem limfa, aku merupakan kumpulan pembuluh limfa dari kepala, dada, jantung, dan lengan kanan, aku bermuara di pembuluh vena di bawah selangka kanan.
Jawaban
1. Peredaran Darah Besar 2. Peredaran Darah Kecil 3. Peredaran Darah Ganda
4. Sistem limfa atau getah bening
5. Arterosklerosis
6. Anterisklerosis 7. Jantung koroner 8. Thalasemia
9. Sistem vena porta 10. Hemofilia
11. peredaran darah terbuka
12. Peredaran darah tunggal 13. Tonsil 14. Limfa
15. Jantung 16. Ductus limfaticus dexter
105
Nama :.............................................
Kelas :.............................................
Kelompok :............................................
DARAH
Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem peredaran darah tertutup dan
peredaran darah ganda, sistem perdaran darah berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh
tubuh dan membawa karbondioksida keluar dari tubuh.
Darah merupakan unit fungsional seluler pada manusia, darah terdiri dari dua
komponen yaitu sel darah dan plasma darah, sel darah terbagi menjadi sel darah merah, sel
darah putih, dan trombosit
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini secara mandiri!
1. Lengkapilah bagan dibawah ini dengan tepat!
106
2. Tuliskan Ciri- ciri dan fungsi dari sel darah merah pada tabel berikut ini, kemudian buatlah gambar struktur sel darah merah tersebut !
Ciri Ciri Fungsi Gambar
3. Perhatikan gambar macam-macam sel darah putih di bawah ini!
A
B
C
D
E
Berdasarkan gambar tersebut isilah tabel di bawah ini!
Gambar Jenis Leukosit Ciri-ciri Granulosit/
Agranulosit
A
B
C
D
E
107
4. Lengkapilah bagan di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
Proses Pembekuan Darah
108
GOLONGAN DARAH DAN TRANSFUSI DARAH
Darah dibagi dalam berbagai golongan berdasarkan tipe antigen yang terdapat di dalam
sel, sistem penggolongan darah ini merupakan sistem penggolongan darah ABO.
Sistem penggolongna darah ABO ini dibuat oleh Karl Landsteiner, seorang ahli
imunologi berkebangsaan Austria, ia mengelompokan darah menjadi 4 macam yaitu A,B, AB
dan O. Golongan darah seseorang dapat diketahui dengan melakukan tes darah.
Transfuse darah adalah pemberian darah seseorang kepada orang lain, orang yang
memberikan darah disebut donor, sedangkan yang menerima darah disebut resipien, transfuse
darah perlu memperhatikan jenis darah dari pendonor dan resipen, karena jika darah tidak
cocok maka akan terjadi penggumpalan yang bisa mengakibatkan kematian bagi resipien.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini secara mandiri!
1. Lengkapilah tabel dibawah ini dengan jawaban yang tepat !
No Transfusi
Menggumpal/
Tidak Menggumpal
(+/-)
Apa Yang
Menggumpalkan
(Aglutinin)
Apa Yang
Digumpalkan
(Aglutinogen)
1 A → B … a …
2 A → AB … … …
3 A → O (+) … …
4 A → A … … Tidak Ada
5 B → A … … …
6 B → AB … … …
7 B → O … … …
8 B → B (-) … …
9 AB → A … … …
10 AB → B … … A
LKS 02 Sistem Peredaran
darah Manusia
Nama : ...................................
Kelas : ...................................
Kelompok : ...................................
109
No Transfusi
Menggumpal/
Tidak Menggumpal
(+/-)
Apa Yang
Menggumpalkan
(Aglutinin)
Apa Yang
Digumpalkan
(Aglutinogen)
11 AB → O … … …
12 AB → AB … … …
13 O → A … Tidak Ada …
14 O → B … … …
15 O → AB … … …
16 O → O … … …
2. Salah satu aplikasi dari sistem penggolongan darah ABO adalah untuk transfuse darah.
Lengkapilah bagan hubungan transfuse darah dibawah ini dan tuliskan mana yang
dimaksud donor universal dan resipien universal!
1. ...............................................
2. ...............................................
3. ...............................................
4. ...............................................
5. ...............................................
6. .....................................................
7. .....................................................
8. .....................................................
9. Donor Universal :...........................
10. Resipien Universal:...........................
110
ALAT PEREDARAN DARAH
Sistem perdaran darah pada manusia terdiri dari alat-alat peredaran darah, yaitu jantung
dan pembuluh darah.
Jantung merupakan organ yang sangat vital bagi manusia, pada dasarnya jantung
merupakan alat pemompa darah, yang berperan memompa darah ke seluruh tubuh sehingga
darah yang ada di dalam tubuh manusia bisa beredar untuk mengangkut zat-zat yang
diperlukan oleh tubuh.
Berdasarkan fungsinya, pembuluh darah dibedakan menjadi arteri (pembuluh nadi), dan
vena ( pembuluh balik), dan pembuluh kapiler. arteri merupkan pembuluh darah yang
mengalirkan darah dari jantung ke jaringan, pembuluh vena adalah pembuluh darah yang
mengalirkan darah dari kapiler ke jantung, pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah
kecil yang menghubungkan arteriol dan venula.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini secara mandiri!
1. Perhatikan gambar dibawah ini! Kemudian isilah tabel yang disediakan dengan pilihan
jawaban yang tepat!
LKS 03
Sistem Peredaran
Darah Manusia
Nama : ...................................
Kelas : ...................................
Kelompok : ...................................
111
Pilihan Jawaban
Pembuluh Kapiler Katup Vena
Tunika Media Katup arteri
Tunika Intima Tunika Adventia
Vena Arteri
Aorta Lumen
2. Legkapilah tabel perbedaan arteri dan vena di bawah ini dengan jawaban yang singkat
dan tepat!
Objek Perbedaan Arteri Vena
Dinding
Aliran Darah
Kandungan O2
Letak
Katup
3. Lengkapilah paragraf mengenai tekanan darah dibawah ini dengan pilihan jawaban yang
tepat!
Tekanan darah menggambarkan kekuatan jantung kita ketika memompa darah.
Tekanan darah pada saat jantung mengembang dan darah mengalir ke dalam jantung
disebut………………., sebaliknya tekanan darah saat jantung berkontraksi, sehingga
jantung mengempis dan darah dipompa keluar dari jantung disebut……………......,
tekanan darah dapat diukur dengan menggunakan……………. Atau……………….. ,
tekanan darah pada orang normal antara…………….. pada sistol dan ……………… pada
diastol.
Nomor Jawaban
1
2
3
4
5
6
7
8
Pilihan Jawaban :
a. Sistol c. 120 mm Hg e. 80 mm Hg b. Diastol d. Sphygmanometer f. Tensimeter
112
4. Perhatikan gambar anatomi jantung di bawah ini! Kemudian isilah tabel yang telah
disediakan dengan pilihan jawaban yang benar!
No Jawaban
1
2
3
4
5
6
7
8
Pilihan Jawaban :
a. Katup Trikuspidalis b. Vena Pulmonalis
c. Atrium kanan d. Atrium kiri e. Katup bikuspidalis (mitral)
f. Ventrikel Kanan g. Ventrikel Kiri
h. Aorta i. Arteri Pulmonalis j. Vena cava
113
Bagi Mereka, Puasa Bukan Halangan
KOMPAS.com- Terik matahari biasanya menjadi alasan banyak orang untuk menunda
aktivitas, apalagi yang bersifat sukarela. Begitu pula siang itu, matahari dengan gagahnya
memancarkan cahaya. Tak banyak orang lalu lalang di sepanjang jalan itu seperti hari-hari
biasanya, kecuali kendaraan bermotor yang melesat dengan cepatnya.
Sebuah gedung bercat putih di pinggir jalan Kramat Raya itu pun tampak sepi . Hanya
segelintir kendaraan yang keluar masuk gedung. Di dalamnya, orang-orang yang duduk di
kursi bahkan bisa dihitung jari. Gedung itu adalah kantor Palang Merah Indonesia (PMI) DKI
Jakarta.
Sudah dua hari terakhir, tempat ini tak banyak disambangi pendonor. Bukan rahasia lagi,
peminat donor darah di bulan Ramadhan tak sebanyak di bulan lain. Alasan malas keluar,
takut lemas, takut pingsan, takut sakit, bahkan takut membatalkan puasa kerap kali
dilontarkan orang jika diminta berdonor.
Namun alasan-alasan itu tak berlaku buat Seno (36). Pria itu tetap melakukan aksi
sukarela itu meski tengah menjalani ibadah puasa. "Saya sudah rutin (donor darah), jadi biasa
saja," ujar pria yang bahkan tidak ingat kapan pertama kalinya mendonorkan darahnya ini
saat ditemui di Gedung PMI DKI Jakarta, Kamis (11/7/2013).
Seno termasuk orang yang disiplin mendonorkan darahnya. Terbukti dari kemauannya
tetap berdonor sesuai jadwal meski bertepatan dengan Ramadhan. Sementara itu, banyak
orang yang meskipun sudah rutin namun sengaja menunda sehabis lebaran untuk jadwal
donor yang selanjutnya.
Seperti yang diketahui, donor darah dijadwalkan sekitar 3 bulan sekali, atau minimal 75
hari. Waktu tersebut dibutuhkan tubuh untuk memproduksi kembali darah yang sudah
dikeluarkan saat donor darah sebelumnya. Ketika sudah mencapai waktu 75 hari, sel-sel
darah yang diproduksi sudah matang, dan siap untuk didonorkan lagi.
Sebagian orang memilih untuk donor darah di malam hari setelah berbuka puasa.
Mungkin lantaran sudah tak berpuasa, maka donor darah terasa agak ringan. Namun tidak
dengan Seno. Baginya, mendonor di siang hari merupakan pilihan yang lebih baik. "Kalau
Kelompok :........................................................................................................................
Anggota :........................................................................................................................
.........................................................................................................................
..........................................................................................................................
.
114
malam pakai ngantre, mending siang, langsung (dilayani)," kata pria yang berdomisili di
sekitar Gedung PMI itu.
Hal serupa dilakukan Soni (52). Karyawan di salah satu perusahaan minyak terkemuka di
Indonesia ini juga mendonorkan darahnya saat berpuasa lantaran memang sudah jadwalnya.
"Ini sudah yang ketigapuluhkalinya saya donor darah. Enggak masalah saat puasa,"
ungkapnya.
Soni mengaku tidak memiliki persiapan khusus untuk mendonor saat berpuasa. Ia tetap
sahur dan tidur seperti biasanya. "Ya paling cuma enggak begadang. Tapi kan saya juga
enggak setiap hari begadang, jadi biasa saja," tuturnya.
Donor darah diketahui memiliki banyak manfaat, antara lain dapat membuat tubuh lebih
bugar lantaran tubuh selalu bisa memproduksi darah baru. Bahkan, sekalipun dilakukan saat
sedang berpuasa, donor darah tetap memberikan manfaat yang sama.
"Donor darah saat puasa tidak akan membuat lemas, pingsan, ataupun sakit. Asalkan
pendonor sahur dan berbuka dengan porsi makan yang cukup baginya dan cukup tidur di
malam sebelumnya," papar Kepala PMI DKI Jakarta Salimar Salim.
Ia mengatakan, bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah memfatwakan donor
darah selama berpuasa tidak akan membatalkan puasa. Fatwa tersebut telah dicetuskan sejak
tahun 2000 silam. Penurunan jumlah pendonor darah di bulan Ramadhan, lanjut Salimar,
memang cukup signifikan. Di minggu-minggu akhir Ramadhan, penurunan bisa mencapai 60
persen. Bahkan hingga dua minggu setelah lebaran mencapai 70 persen.
Namun PMI tak diam saja melihat fenomena tersebut. Lembaga tersebut melakukan
pelbagai kerja sama dengan berbagai pihak untuk menambah stok darah selama bulan
Ramadhan. Kerja sama dilakukan dengan beberapa perusahaan swasta, maupun instansi
pemerintah agar mengadakan donor sebelum Ramadhan tiba, atau mesjid agar mengadakan
donor darah sehabis shalat tarawih.
Bahkan juga tempat peribadatan lainnya. Bagaimanapun, darah merupakan kebutuhan
yang tidak mengenal waktu. Andai pasokan darah menurun atau stok menipis, kebutuhan
darah tetap sama. Maka elokkah menunda kebaikan untuk membantu sesama demi
kepentingan "kenyamanan" beribadah?
Penulis: Unoviana Kartika
Editor: Asep Candra
Sumber:
http://m.kompas.com/health/read/2013/07/12/1322488/Bagi.Mereka.Puasa.Bukan.Halangan.
Berdonor diakses pada Rabu 2 Oktober 2013 pukul 22.48 WIB
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan berdiskusi dengan teman sekelompokmu!
1. Dari artikel diatas telah anda ketahui berbagai manfaat dari donor darah, selanjutnya
menurut pendapat anda resiko atau dampak negatif apa saja yang dapat terjadi bagi
pendonor maupun resipien?
Jawaban :...........................................................................................................................
115
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
2. Dari artikel diatas telah disebutkan bahwa MUI telah menfatwakan bahwa donor darah
tidak dapat membatalkan puasa, mengapa demikian?
Jawaban :...........................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..............................................................................................................................
3. Menurut kalian, sebaiknya pada saat berpuasa waktu yang tepat untuk melakukan donor
darah pada waktu kapan? Mengapa demikian? Jawaban :...........................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..............................................................................................................................
116
PEREDARAN DARAH DAN GANGGUAN
PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
Peredaran darah pada manusia merupakan perdaran darah tertutup karena darah
mengalir melalui pembuluh darah, selain itu darah beredar melalui jantung dua kali sehingga
disebut peredaran darah ganda. Peredaran darah dibagi menjadi dua yaitu sistem peredaran
darah pulmonalis dan sistem peredaran darah sistemik.
Sistem peredaran darah pulmonalis disebut juga sistem peredaran darah kecil karena
darah mengalir dari jantung ke paru- paru kemudian kembali ke jantung. Sistem peredaran
darah sistemik disebut juga sistem peredaran darah besar, pada peredaran darah besar, darah
mengalir dari jantung ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru, lalu kembali ke jantung.
Beberapa gangguan pada sistem peredaran manusia antara lain, sel bulan sabit,
talasemia, hemophilia, leukemia, jantung koroner, dan hipertensi.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini secara mandiri!
1. Perhatikan gambar di bawah ini!
Sistem
Peredaran
Darah Manusia
Nama : ...................................
Kelas : ...................................
Kelompok : ...................................
117
Jelaskan proses yang terjadi pada setiap nomor yang ada pada gambar diatas secara
berurutan, tuliskan jawaban kalian pada tabel yang telah disediakan!
No Jawaban
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
2. Perhatikan gambar dibawah ini!
Coba anda sebutkan dan jelaskan penyakit apa saja yang berhubungan dengan masing-
masing gambar tersebut! Apakah diantara penyakit- penyakit tersebut saling memiliki
keterkaitan satu sama lainnya? Jelaskan!
Jawaban : ...........................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
118
3. Perhatikan gambar dibawah ini!
Penyakit apakah yang berhubungan dengan gambar yang disajikan diatas? Coba anda
jelaskan penyakit tersebut secara singkat dan benar!
Jawaban : ............................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
..........................................................................................................................
119
Risiko Serangan Jantung Mantan Perokok Sama Layaknya Non-perokok
KOMPAS.com - Setiap tahun, ratusan ribu hingga jutaan orang meninggal karena
penyakit yang berhubungan dengan rokok. Merokok memang diketahui sebagai kebiasaan
buruk yang meningkatkan risiko penyakit.
Namun sebuah studi baru menemukan, risiko penyakit orang yang berhe nti merokok
akan turun hingga sama seperti orang yang tidak pernah merokok. Studi yang dipresentasikan
dalam European Society of Cardiology oleh Dr James K. Min dan Dr Rine Nakanishi itu
menunjukkan dampak berhenti merokok pada risiko penyakit kardiovaskular, penyakit
jantung koroner (PJK), dan bahkan kematian.
Studi melibatkan 13.372 pasien dari sembilan negara di Eropa, Amerika Utara, dan Asia
Timur. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok, 2.853 perokok aktif, 3.175 mantan perokok,
dan 7.344 non-perokok.
Untuk mengevaluasi prevalensi penyumbatan arteri koroner dari ketiga kelompok, para
peneliti menggunakan metode coronary computed tomographic angiography (CCTA).
Metode tersebut merupakan teknik invasif untuk melihat arteri koroner secara jelas.
Mereka menemukan, perokok aktif, seperti mantan perokok, memiliki risiko satu
setengah kali lebih tinggi untuk mengalami penyumbatan pada satu atau dua arteri jantung
utama daripada mereka yang tidak pernah merokok. Selain itu, risiko penyumbatan ketiga
arteri jantung utama pun dua kali lebih tinggi.
Menurut situs Mayo Clinic, penyumbatan arteri terjadi karena penyempitan pembuluh
darah sehingga kapasitasnya tidak penuh. Penyumbatan pembuluh darah aorta menghambat
aliran darah dari jantung menuju aorta dan seluruh tubuh.
Penyumbatan tersebut membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah. Jika
keadaan tersebut dibiarkan, otot-otot jantung lama kelamaan akan melemah dan berujung
pada penyakit jantung yang serius.
Menurut studi, menghentikan kebiasaan merokok tidak menurunkan keparahan dari
penyumbatan pembuluh koroner sehingga risiko kematiannya masih lebih tinggi daripada
non-perokok. Setelah dua tahun, para peneliti menemukan 2,1 persen peserta mengalami
serangan jantung atau kematian.
Perokok aktif memiliki risiko serangan jantung dan kematian kira-kira dua kali lebih
tinggi dibandingkan mereka yang tidak pernah merokok. Kendati demikian, mantan perokok
Kelompok :.................................................................................
Anggota :................................................................................
..................................................................................
..................................................................................
120
memiliki denyut jantung yang sama dengan mereka yang tidak merokok, serta tidak memiliki
prevalensi PJK yang lebih tinggi pula.
Min mengatakan, studi ini bertujuan untuk menentukan dampak berhenti merokok pada
risiko penyakit kardiovaskular, kematian, dan tingkat keparahan dari PJK. Meski demikian,
dibutuhkan studi lanjutan untuk mengetahui periode waktu yang dibutuhkan untuk
menurunkan risiko penyakit hingga sama seperti non-perokok.
Menurut American Cancer Society, risiko penyakit mantan perokok akan sama seperti
non-perokok setelah 15 tahun berhenti merokok.
Penulis: Unoviana Kartika
Editor: Asep Candra
Sumber: Medical Daily
Diakses dari :
http://kompas.com/health/read/2013/09/05/1005256/Risiko.Serangan.Jantung.Mantan.Peroko
k.Sama.Layaknya.Non-perokok# pada Rabu 2 Oktober 2013 pukul 22.03 wib
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan berdiskusi dengan teman sekelompokmu!
1. Dari artikel di atas, menurut kalian alat pereadaran darah yang mana yang dapat
terganggu akibat dari kebiasaan merokok tersebut? Apa yang akan terjadi jika alat
peredaran darah tersebut terkena gangguan?
Jawaban : .............................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
............................................................................................................................
2. Menurut kalian bagaimana cara mencegah agar tidak terjadi kerusakan, cara pengobatan
yang tepat, serta menjaga alat-alat peredaran darah tersebut agar tetap sehat?
Jawaban : .............................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
............................................................................................................................
3. Menurut kalian, sikap apa yang harus dilakukan kepada perokok aktif? Mengapa
demikian?
Jawaban : .............................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
............................................................................................................................
121
Lampiran 4
REKAPITULASI NILAI KELOMPOK
KOMBINASI TGT DENGAN MAKE A MATCH
Kelompok 1
No Nama LKS MaM TGT Nilai
Posttest ToTal
I II I II
1 Hamidah Holid 82.00 10 10 0 0 70.00 172.00
2 Siti Hajar Yusnia 85.00 10 10 0 10 90.00 205.00
3 M. Hardiansyah 80.00 5 5 0 0 73.33 163.33
4 Eria Kusmawardani 78.00 5 10 0 0 73.33 166.33
5 Nia Sumaryani 75.00 10 5 0 10 60.00 160.00
6 Ade Ari Gusman 75.00 0 10 0 0 66.67 151.67
Rataan/Jumlah 79.17 40 50 0 20 72.22 261.39
Kelompok 2
No Nama LKS MaM TGT Nilai
Posttest ToTal
I II I II
1 Siti Nurmayanti 80.00 5 5 0 0 63.33 153.33
2 Maulana Malik I. 70.00 5 5 0 0 56.67 136.67
3 Annisa 75.00 10 10 0 0 76.67 171.67
4 Tantri Titania 75.00 0 10 0 0 70.00 155.00
5 Elisa 79.00 5 5 0 0 56.66 145.66
6 Aswin Ma'ruf P. 84.00 5 5 0 0 63.33 157.33
7 Siti Nidia Aryani 75.00 5 5 0 0 60.00 145.00
Rataan/Jumlah 76.86 35 45 0 0 63.81 220.67
Kelompok 3
No Nama LKS MaM TGT Nilai
Posttest ToTal
I II I II
1 Eko Kurniawan 83.00 5 5 0 0 70.00 163.00
2 Dwi Liani 85.00 10 10 10 0 66.67 181.67
3 Dea Regita 75.00 5 5 0 0 53.33 138.33
4 Fitri Andriani 88.00 5 10 0 20 83.33 206.33
5 Ahmad Bukhori 80.00 10 5 0 0 73.33 168.33
6 Siti Annnisa Hafidzah 78.00 5 10 0 10 76.67 179.67
Rataan/Jumlah 81.50 40 45 10 30 70.56 277.06
122
Kelompok 4
No Nama LKS MaM TGT Nilai
Posttest ToTal
I II I II
1 Ummu Attyaah 85.00 10 10 10 10 73.33 198.33
2 Ai Badriah 83.00 10 5 0 0 80.00 178.00
3 Eka Agustian 85.00 10 10 0 10 83.33 198.33
4 Wafi Alkhoiriah 85.00 5 10 0 0 70.00 170.00
5 Masriah 80.00 5 5 0 0 66.67 156.67
6 M. Faisal Fahri 78.00 5 10 0 0 70.00 163.00
7 Minawati 80.00 5 5 0 0 56.67 146.67
Rataan/Jumlah 82.29 50 55 10 20 71.43 288.71
Kelompok 5
No Nama LKS MaM TGT Nilai
Posttest ToTal
I II I II
1 Deckha Pebyolla A.R 80.00 5 5 0 0 70.00 160.00
2 Ai Nurahmah 84.00 10 10 0 0 76.67 180.67
3 Uwes Kurniawan 80.00 5 10 0 0 73.33 168.33
4 Merry Gustiana Said 83.00 5 5 0 0 70.00 163.00
5 Pandu Aji Nugroho 75.00 5 10 0 0 73.33 163.33
6 Siska Sintia 80.00 5 5 0 10 00.00 100.00
Jumlah 80.33 35 45 0 10 60.56 230.89
Kelompok 6
No Nama LKS MaM TGT Nilai
Posttest ToTal
I II I II
1 Elysa Fauziah 80.00 5 10 0 0 73.33 168.33
2 Desi Suherti 82.00 0 5 0 0 56.67 143.67
3 Vini Alfiani Nur 76.00 5 5 10 0 76.67 172.67
4 Deviana Putri 79.00 5 5 0 0 76.67 165.67
5 Siti Rohmah 80.00 5 0 0 10 70.00 165.00
6 Handoko 75.00 5 10 0 0 83.33 173.33
7 M. Rizaldi Setiawan 75.00 5 5 0 0 90.00 175.00
Jumlah 78.14 30 40 10 10 75.24 243.38
RANKING TIM
No Kelompok Jumlah Ranking
1 Kelompok 1 261.39 3
2 Kelompok 2 220.67 6
3 Kelompok 3 277.06 2
4 Kelompok 4 288.71 1
5 Kelompok 5 230.89 5
6 Kelompok 6 243.38 4
123
HASIL PERTANDINGAN TGT
Meja 1
No Nama Kel. Putaran Ke-
1 2 3
1 Hamidah Holid 1 - - -
2 Siti Nurmayanti 2 - - -
3 Eko Kurniawan 3 - - -
4 Ummu Attyaah 4 10 10 -
5 Deckha P. 5 - - -
6 Elysa Fauziah 6 - - -
Meja 2
No Nama Kel. Putaran Ke-
1 2 3
1 Siti Hajar Y. 1 - 10 -
2 Maulana Malik 2 - - -
3 Dwi Liani 3 10 - -
4 Ai Badriah 4 - - -
5 Ai Nurahmah 5 - - -
6 Desi Suherti 6 - - -
Meja 3
No Nama Kel. Putaran Ke-
1 2 3
1 M. Hardiansyah 1 - - -
2 Annisa 2 - - -
3 Dea Regita 3 - - -
4 Eka Agustian 4 - 10 -
5 Uwes K. 5 - - -
6 Vini Alfiani Nur 6 10 - -
Meja 4
No Nama Kel. Putaran Ke-
1 2 3
1 Eria K. 1 - - -
2 Tantri Titania 2 - - -
3 Fitri Andriani 3 10 10 -
4 Wafi Alkhoiriah 4 - - -
5 Merry Gustiana 5 - - -
6 Deviana Putri 6 - - -
Meja 5
No Nama Kel. Putaran Ke-
1 2 3
1 Nia Sumaryani 1 10 - -
2 Elisa 2 - - -
3 Ahmad Bukhori 3 - - -
4 Masriah 4 - - -
5 Pandu Aji N. 5 - - -
6 Siti Rohmah 6 - 10 -
Meja 6
No Nama Kel. Putaran Ke-
1 2 3
1 Ade Ari G. 1 - - -
2 Aswin Ma'ruf P. 2 - - -
3 Siti Annnisa H. 3 - 10 -
4 M. Faisal Fahri 4 - - -
5 Siska Sintia 5 10 - -
6 Handoko 6 - - -
124
Lampiran 5
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XI (Sebelas)/1
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu,
kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implika sinya pada
Salingtemas
Kompetensi Dasar : 3.2 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah pada
manusia
No Sub
Konsep Indikator
Aspek Kognitif
Jmlh
Jumlah
yang
Dipakai C1 C2 C3 C4
1
Darah Menjelaskan hubungan antara berbagai
komponen darah dan fungsinya
1*), 3*) 4*), 5 2,
6*),7*)
8, 9*),
10*) 10 6
Membuat skema proses pembekuan darah
11*), 12
13, 14*)
15*) 16*) 6 4
Menguji golongan darah
17 19*) 18*), 20*)
21*), 22*)
6 5
2 Jantung Menjelaskan hubungan bagian-bagian jantung
dan fungsinya
23, 24*),
25*)
26*),
27*)
28,
29*) - 7 4
3 Pembuluh darah
Menjelaskan struktur pembuluh darah dan
fungsinya
30*) 31 32*) 33 4 2
4
Peredaran darah
manusia dan sistem limfa
Menggambarkan sistem peredaran darah
manusia
34*), 35
36, 37 38*),
39 40*) 7 2
Menjelaskan sistem limfa
41 42*) 43 44 4 1
5 Kelainan pada
sistem peredaran
darah manusia
Mendeskripsikan gangguan/penyakit
yang terjadi pada sistem peredaran darah
manusia
45, 46*)
47*), 48*)
50 49,51, 52*)
8 4
6
Peredaran darah pada
hewan
Mendeskripikan sistem sirkulasi pada hewan
Avertebrata
53*),
54 55*) - - 3 2
Membandingkan sistem sirkulasi pada hewan
Vertebrata
56 57 58 - 3 0
Jumlah 17 15 14 12 58 30
Keterangan : *) soal valid
125
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XI (Sebelas)/1
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu,
kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implika sinya pada
Salingtemas
Kompetensi Dasar : 3.2 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah pada
manusia
No Indikator Indikator Soal Jenjang
Kognitif Soal
No
Soal
1 Menjelaskan hubungan antara
berbagai komponen
darah dan fungsinya
Menyebutkan fungsi komponen darah
C1
Pernyataan berikut yang termasuk ke dalam fungsi plasma darah adalah .... a. pembentuk sel darah merah
b. mengatur keseimbangan osmosis darah di dalam tubuh
c. pertahanan tubuh d. penggumpalan darah e. mengedarkan oksigen ke seluruh
tubuh Jawaban: B
1
Menyebutkan
komponen darah
C1 Komponen berikut yang tidak terdapat di
dalam plasma darah yaitu .... a. fibrinogen b. trombinogen
c. albumin d. oksigen
e. globulin Jawaban: B
3
Menjelaskan
fungsi darah pada manusia
C2 Salah satu fungsi darah pada manusia
adalah untuk mengangkut .... a. oksigen dari jaringan tubuh ke paru-
paru
b. CO2 dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh
c. hormon dari kelenjar endokrin ke bagian tubuh tertentu
d. sari makanan dari jaringan tubuh ke
jonjot e. sampah ekskresi dari ginjal ke
seluruh jaringan Jawaban: C
4
Menjelaskan proses pertahanan
tubuh yang dilakukan oleh sel
C2 Seseorang yang menderita sakit akibat
infeksi virus akan mengalami…..
a. peningkatan jumlah neutrofil dan
makrofag untuk memakan virus
5
126
No Indikator Indikator Soal Jenjang
Kognitif Soal
No
Soal
darah putih b. peningkatan jumlah limfosit untuk
membuat antibodi
c. penurunan jumlah limfosit karena
berinteraksi dengan toksin
d. penurunan jumlah neutrofil dan
makrofag karena banyak yang mati
e. penurunan jumlah leukosit untuk
merespon antigen
Jawaban: A
Menentukan jenis
sel darah berdasarkan
fungsinya
C3 Setelah mengalami proses pencernaan,
sari makanan siap untuk diserap dan dibawa ke seluruh tubuh oleh darah.
Bagian darah yang berperan dalam pengangkutan ini adalah .... a. plasma
b. trombosit c. eritrosit
d. limfosit e. leukosit Jawaban: C
2
Menentukan jenis sel darah dan fungsinya
C3
Nomor 1 dan 2 berfungsi ....
1 2
a. Penggumpala
n darah
Membuat
antibodi
b. Mengedarkan oksigenn
Penggumpalan darah
c. Kekebalan
tubuh
Mengedarkan
oksigen
d. Mengedarkan oksigen
Kekebalan tubuh
e. Kekebalan
tubuh
Penggumpalan
darah
Jawaban: D
6
Menelaah jenis
sel dengan peranannya
C4 Pernyataan yang benar tentang macam sel
darah putih dengan perananannya adalah … a. eosinofil memakan antigen dan
mengontrol respon kebal b. neutrofil mengenali antigen dan
menghasilkan antibodi c. basofil menembus pembuluh darah
dan mengontrol respon kebal
d. monosit memproduksi antibodi dan
9
127
No Indikator Indikator Soal Jenjang
Kognitif Soal
No
Soal
menembus pembuluh darah
e. limfosit mengontrol respon kebal dan menghasilkan antibodi
Jawaban: E
Menganalisis
bentuk sel darah dengan indikasi
penyakit yang diderita
C4 Berikut ini adalah gambar sel darah hasil
pemeriksaan laboratorium seseorang.
Jumlah sel gambar 1 adalah 4.000 butir mm3. gambar 2 adalah 2.000 butir/ mm. Analisis dari laboratorium tersebut adalah
.... a. gambar 1 dan 2 adalah sel darah
merah,indikasi anemia b. gambar 1 dan 3 adalah sel darah
merah, indikasi infeksi
c. gambar 2 dan 2 adalah sel darah putih , indikasi leukimia
d. gambar 1,2 dan 3 adalah sel darah merah, indikasi normal
e. gambar 1, 2 dan 3 sel darah putih,
indikasi ada infeksi Jawaban: E
8
Mengemukakan
alasan leukosit berjumlah banyak
dalam keadalam luka
C3 Sel darah putih ditemukan dalam jumlah
yang cukup banyak ketika tubuh mengalami luka. Hal ini dikarenakan sel
darah putih... a. dapat menembus dinding kapiler b. hidup hanya beberapa hari dan tidak
dapat diperbaharui c. dapat memakan dan membunuh zat
asing yang masuk ke tubuh
d. memiliki jumlah sel yang paling banyak di dalam tubuh
e. mengangkut oksigen untuk penyembuhan luka
Jawaban: A
7
128
No Indikator Indikator Soal Jenjang
Kognitif Soal
No
Soal
Menentukan daya
ikat hemoglobin dengan keadaan lingkungan
C4 Perhatikan data berikut ini!
1. peredaran darah 2. tekanan oksigen 3. temperatur
4. Ph Yang berpengaruh terhadap kemungkinan
hemoglobin untuk mengikat oksigen adalah.... a. 1 dan 2
b. 1 dan 4 c. 2 dan 3
d. 2 dan 4 e. semua benar Jawaban: A
10
2 Membuat
skema proses pembekuan
darah
Menyebutkan
komponen pembekuan darah
C1 Jika seseorang terkena luka, darah yang
keluar akhirnya dapat terhenti, kejadian ini melibatkan...
a. hemoglobin b. albumin c. sel darah putih
d. trombosit e. sel darah merah
Jawaban: D
11
C1 Pada proses penggumpalan darah, perubahan protrombin menjadi trombin dipicu oleh ion ....
a. Na+ b. Fe
c. Ca2+ d. K+ e. Cl
Jawaban: C
12
Menjelaskan fungsi vitamin K
C2 Seorang anak dengan ciri-ciri sering kejang, pertumbuhan tulang tidak normal,
dan pembekuan darahnya lambat, kemungkinan kekurangan .... a. unsur P
b. unsur Na c. unsur Ca
d. vitamin D e. vitamin K Jawaban: E
13
Memperkirakan pemicu pembekuan darah
C2 Hal yang dapat memicu penghentian pendarahan darah adalah... a. trombosit dan faktor- faktor lainnya
pada plasma menyentuh permukaan yang kasar
b. diproduksinya enzim trombin
14
129
No Indikator Indikator Soal Jenjang
Kognitif Soal
No
Soal
(trombokinase)
c. diubahnya fibrinogen menjadi fibrin d. diubahnya protombin mejadi trombin e. aliran darah yang cepat melewati
kapiler Jawaban: C
Menentukan
komponen yang berperan dalam proses
pembekuan darah
C3 Perhatikan diagram pembekuan darah
berikut :
Label x, y dan z secara berturut-turut pada diagram tersebut adalah …
a. Trombin, Ca++ dan Fibrin b. Vitamin K, Ca++ dan Fibrin c. Ca++, Trombin dan Fibrin
d. Vitamin K. Trombin dan Fibrin e. Tromboplastin, Ca++ dan Trombin
Jawaban: C
15
Mengkorelasikan antihemofilia dengan proses
pembentukan darah
C4 Pada peristiwa pembekuan darah, apabila penderita tidak memiliki faktor antihemofilia, maka yang terganggu
adalah pembentukan... a. Protombin menjadi trombin
b. Trombin menjadi fibrinogen c. Trombin menjadi protombin d. Fibrinogen menjadi fibrin
e. Fibbrinogen menjadi trombokinasi Jawaban: D
16
3 Menguji
golongan darah
Menyebutkan
komponen yang berperan dalam penentuan
golongan darah
C1 Zat yang menentukan golongan darah
manusia adalah . . . . a. aglutinin dan eritrosit b. aglutinin dan leukosit
c. aglutinin dan aglutinogen d. aglutinogen dan eritrosit
e. aglutinogen dan leukosit Jawaban: C
17
130
No Indikator Indikator Soal Jenjang
Kognitif Soal
No
Soal
Mengkategorikan
pasangan aglutinin dan aglutinogen
dalam penentuan golongan darah
C2 Pasangan aglutinogen dan aglutinin yang
menunjukkan golongan darah O adalah …
Aglitinogen Aglitinin
a. A α
b. A β
c. Tanpa aglitinogen α dan β
d. A dan B Tanpa aglutinin
e. B β
Jawaban: C
19
Menentukan
penyebab golongan darah
AB segabai resipien univerdsal
C3 Golongan darah AB dapat menjadi
penerima seluruh donor (resipien universal) karena....
a. Golongan darah AB tidak memiliki aglutinin
b. Golongan darah AB hanya memiliki
aglutinogen A c. Golongan darah AB hanya memiliki
aglutinogen B d. Golongan darah AB memiliki
aglutinin tapi tidak memiliki
aglutinogen A dan B e. Golongan darah AB tidak memiliki
aglutinogen A,B, dan tidak memiliki aglutinin
Jawaban: A
18
Menganalisa
golongan darah dengan penetesan
aglutinin
C4 Tabel di bawah ini adalah hasil
pengetesan darah pada 5 orang siswa:
Siswa Aglutinin
α β αβ
P + - +
Q - + +
R - - -
S + + +
T - - +
+ = terjadi penggumpalan
– = tidak terjadi penggumpalan Berdasarkan tabel di atas, maka ....
a. P bergolongan darah A b. S bergolongan darah A c. Q bergolongan darah O
d. T bergolongan darah B e. R bergolongan darah AB
Jawaban: E
21
131
No Indikator Indikator Soal Jenjang
Kognitif Soal
No
Soal
Menelaah
transfusi darah berbeda golongan darah
C4 Orang yang bergolongan darah O tidak
boleh mendapat transfusi dari orang yang bergolongan darah A sebab .... a. di dalam plasma darah golongan O
terdapat antibodi a yang akan menggumpalkan eritrosit golongan
darah b. antigen A yang terdapat di dalam
plasma golongan darah O akan
menggumpalkan antibodi dari golongan darah A
c. di dalam plasma darah golongan O tidak terdapat antigen A yang akan menggumpalkan eritrosit golongan A
d. di dalam plasma darah golongan A terdapat antigen A yang akan
merusak antibodi a pada golongan darah O
e. di dalam plasma darah golongan A
tidak terdapat antibodi a yang sesuai dengan antibodi a dalam darah golongan O
Jawaban: A
22
Mengemukakan transfusi darah
yang tepat berdasarkan
kepada bagan
C3 Perhatikan bagan transfusi darah berikut!
Pernyataan yang benar tentang bagan tersebut adalah... a. Golongan darah AB dapat
didonorkan ke golongan darah B b. Golongan darah A dan B dapat
didonorkan ke golongan darah O c. Golongan darah A dan B dapat
didonorkan ke golongan darah AB
d. Golongan darah AB dapat didonorkan ke golongan darah O
e. Golongan darah A, B, dan AB dapat didonorkan ke golongan darah O
Jawaban: C
20
4 Menjelaskan
hubungan bagian-bagian
jantung dan
Menunjukkan
bagian-bagian jantung
C1 Perhatikan gambar bagan penampang
jantung di bawah ini!
23
132
No Indikator Indikator Soal Jenjang
Kognitif Soal
No
Soal
fungsinya
Pembuluh darah yang membawa darah
kaya akan oksigen adalah.... a. 1 dan 2
b. 1 dan 3 c. 2 dan 3 d. 2 dan 4
e. 3 dan 4 Jawaban: A
Menyebutkan
angka sistol dan diastol dalam tekanan darah
C1 Tekanan darah Pak Topan yang
ditunjukkan oleh tensimeter adalah
120/90 mmHg. Angka 120 mmHg
menunjukkan tekanan…….
a. sistol
b. diastol
c. darah keluar dari jantung
d. jantung waktu menghisap darah dari
pembuluh balik
e. otot jantung waktu mengembang
Jawaban: A
24
Menyebutkan bagian-bagian jantung
C1 Label 1, 2, dan 3 dan gambar penampang jantung di bawah adalah ...
a. arteri kanan,ventrikel kanan, arteri
kiri
b. aorta, ventrikel kanan, berkas His c. vena, arteri pulmonalis, ventrikel kiri
d. arteri pulmonalis, aorta, arteri pulmonalis
e. vena cava superior, vena cava
inferior, vena Pulmonalis Jawaban: C
25
133
No Indikator Indikator Soal Jenjang
Kognitif Soal
No
Soal
Menjelaskan
bagian-bagian jantung
C2 Bagian jantung yang paling tebal
adalah.... a. dinding atrium kiri b. dinding atrium kanan
c. dinding ventrikel kiri d. dinding ventrikel kanan
e. dinding atrium kiri dan ventrikel kiri Jawaban: C
26
Menjelaskan penyebab
terjadinya denyut nadi
C2 Berikut ini yang menyebabkan terjadinya denyut nadi adalah ....
a. gerakan jantung memompa darah ke kapiler
b. gerakan jantung memompa darah ke vena
c. gerakan jantung memompa darah ke
arteri d. gerakan paru-paru memompa darah
ke arteri e. gerakan paru-paru memompa darah
ke vena
Jawaban: C
27
Menentukan
bagian jantung beserta fungsinya
C3 Perhatikan gambar jantung manusia
berikut:
Dari tabel berikut yang menyatakan
fungsi X dan Y adalah...
Fungsi X Fungsi Y
a. Menerima darah
dari seluruh tubuh
Menerima darah
dari paru-paru
b. Memompa darah
ke seluruh tubuh
Menerima darah
dari seluruh
tubuh
c. Menerima darah
dari paru-paru
Memompa darah
ke seluruh tubuh
d. Memompa darah
dari seluruh tubuh
Memompa darah
ke seluruh tubuh
e. Menerima darah
dari paru-paru
Memompa darah
ke paru-paru
Jawaban:B
28
134
No Indikator Indikator Soal Jenjang
Kognitif Soal
No
Soal
C3 Perhatikan gambar jantung berikut !
Dari table berikut yang menyatakan fungsi X dan Y adalah...
Fungsi X Fungsi Y
a. Menerima darah
dari seluruh tubuh
Memompa darah
ke seluruh tubuh
b.
Memompa darah ke seluruh tubuh
Menerima dari paru-paru
c. Menerima darah
dari paru-paru
Memompa darah
ke seluruh tubuh
d.
Menerima darah dari seluruh tubuh
Memompa darah ke paru-paru
e. Menerima darah
dari paru-paru
Memompa darah
ke paru-paru
Jawaban:C
29
5 Menjelaskan
struktur pembuluh
darah dan fungsinya
Menyebutkan
bagian pembuluh darah dengan
fungsinya
C1 Darah yang mengandung CO2 paling
banyak terdapat di .... a. vena pulmonalis
b. arteri pulmonalis c. ventrikel d. arteri koroner
e. atrium kiri Jawaban:B
30
Menjelaskan ciri-
ciri pembuluh vena
C2 Di antara pernyataan berikut yang bukan
ciri pembuluh vena adalah. . . . a. membawa darah menuju jantung b. letaknya di daerah permukaan
c. tekanan lemah d. diselubungi otot rangka
e. tempat keluarnya darah dari jantung Jawaban:E
31
Menentukan
bagian pembuluh beserta karakteristiknya
C3 Dalam peredaran darah manusia, jantung
adalah sebagai alat pompa darah. Darah dari jantung beredar menuju jaringan melalui pembuluh darah …
a. Arteri yang berdinding tebal, kuat, dan elastic
b. Arteri yang berdinding tipis, lemah,
dan tidak elastic c. Vena yang berdinding tebal, kuat, dan
32
135
No Indikator Indikator Soal Jenjang
Kognitif Soal
No
Soal
elastic
d. Vena yang berdinding tipis, lemah, dan tidak elastic
e. Arteri pulmonalis yang dilapisi endo-
thelium dan dikelilingi otot polos Jawaban:A
Mengaitkan
struktur pembuluh dengan fungsinya
C4 Vena merupakan pembuluh balik yang
berdinding tipis dan berkatup serta sangat lebar. Hal ini berdeda dengan arteri yang berdinding tebal, kecil dan tidak
berkatup. Yang bukan penyebab perbedaan struktur tersebut adalah...
a. Arteri berdinding tebal bertujuan untuk mempertahankan tekananan dan kecepatan darah
b. Aliran darah di vena disebabkan oleh gencatan otot lurik
c. Katup di vena berperan agar darah tidak kembali ke kapiler
d. Darah di arteri tidak akan kembali ke
jantung karena ada tekanan dari jantung
e. Vena bersifat elastis karena memiliki membran elastis
Jawaban:E
33
6 Menggambark
an sistem peredaran
darah manusia
Menyebutkan
komponen sistem peredaran darah
manusia
C1 Dalam keadaan normal pembuluh darah
pada manusia tidak akan mengandung …. a. trombin
b. trombosit c. albumin d. eritrosit
e. fibrinogen Jawaban:A
34
C1 Sistem peredaran darah manusia terdiri
dari komponen berikut, kecuali: a. darah b. jantung
c. vena d. arteri
e. ginjal Jawaban:E
35
Menjelaskan
fungsi sistem peredaran darah
C2 Berikut yang bukan merupakan fungsi
sistem peredaran darah pada manusia adalah... a. transpor nutrisi, oksigen, dan karbon
dioksida b. pengaturan suhu tubuh
c. melindungi tubuh dengan cara
36
136
No Indikator Indikator Soal Jenjang
Kognitif Soal
No
Soal
mengedarkan antibodi
d. mengeluarkan sisa-sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh
e. melindungi kehilangan darah dengan
mekanisme pembekuan darah Jawaban:D
Menjelaskan
sistem peredaran darah ganda
C2 Peredaran darah manusia disebut
peredaran darah ganda, karena setiap kali beredar darah ... a. selalu masuk ke jantung
b. satu kali melalui jantung c. dua kali melalui jantung
d. selalu masuk ke paru - paru e. tidak keluar dari pembuluh darah Jawaban:C
37
Mengurutkan
siklus peredaran darah kecil
C3 Aliran darah pada peredaran darah kecil
melalui .... a. jantung – aorta – seluruh tubuh –
jantung b. jantung – aorta – paru-paru – jantung c. jantung – seluruh tubuh – paru-paru –
jantung d. jantung – vena pulmonalis – arteri
pulmonalis – jantung e. jantung – arteri pulmonalis – paru-
paru – vena pulmonalis – jantung
Jawaban:E
38
Mengurutkan siklus peredaran
darah besar
C3 Urutan jalannya darah pada sistem peredaran darah besar pada
tubuh kita adalah sebagai berikut. 1. aorta 5. jantung 2. Venula 6. kapiler
3. vena 7. arteriola 4. arteri
Urutan yang benar adalah .... a. 1 -4 -7 -5 -6 -2 -3 b. 5 -4 -1 -6 -2 -3 -7
c. 5 -1 -4 -2 -7 -3 -6 d. 6 -1 -4 -3 -2 -5
e. 5 -1 -4 -7 -6 -2 -3 Jawaban:E
39
137
No Indikator Indikator Soal Jenjang
Kognitif Soal
No
Soal
Menelaah
perbedaan sistem peredaran darah dan sistem limfa
C4 Perbedaan antara sistem peredaran darah
dan peredaran getah bening disajikan dalam tabel berikut!
N
o Perbedaan
Peredara
n darah
Peredaran
getah
bening
1 Sistem peredaran
Tertutup Terbuka
2 Darah yang
dialirkan
Darah
berwarna
Getah
berwarna merah
3 Zat diangkut
Sari makanan
, O2 dan CO2
Lemak
4 pembuluh Arteri
dan vena
arteri
Dari perbedaan diatas, manakah pernyataan yang benar... a. 1 dan 2
b. 1 dan 3 c. 2 dan 3
d. 2 dan 4 e. 3 dan 4
Jawaban: B
40
7 Menjelaskan sistem limfa
Menyebutkan kekebalan tubuh buatan
C1 Kekebalan buatan dapat diperoleh dari .... a. penyakit yang serius b. vaksinasi
c. pembongkaran kembali mikroba yang sama
d. pengobatan dengan antibiotik e. fagositosis yang dilakuakn oleh
leukosit
Jawaban:B
41
Menjelaskan fungsi getah
bening
C2 Berikut ini merupakan fungsi getah bening ...
a. mengangkut hasil pencernaan lemak yang berupa asam lemak dan gliserol
b. mengangkut hasil pencernaan berupa
asam amino c. mempertahankan tubuh dan kuman
dan penyakit d. mengangkut dan menyerang kuman-
kuman
e. mengangkut asam amino dan garam mineral
Jawaban:A
42
138
No Indikator Indikator Soal Jenjang
Kognitif Soal
No
Soal
Menentukan
peran limfosit dalam kekebalan tubuh
C3 Limfosit berperan dalam kekebalan tubuh
dengan cara .... a. memakan kuman penyakit atau benda-
benda asing yang ada di dalam tubuh
b. menghasilkan antibodi yang sesuai dengan antigen yang dilawannya
c. menghasilkan zat asam yang dapat menyebabkan terjadinya lisis sel bakteri atau virus
d. menghancurkan kuman dan benda asing dengan menggunakan sekret
dari lisosom e. menghasilkan enzim yang akan
menguraikan kuman dan benda asing
yang ada di dalam tubuh Jawaban:B
43
Menelaah sistem
pembuluh limfe
C4 Pernyataan berikut yang benar tentang
sistem pembuluh limfe adalah … a. Pembuluh limfe merupakan sistem
peredaran terbuka
b. Gerak cairan limfe disebabkan oleh adanya denyut jantung
c. Pembuluh limfe bergabung dengan pembuluh arteri
d. Pembuluh limfe tidak memiliki klep
e. Cairan limfe banyak mengandung sari makanan
Jawaban:D
44
8 Mendeskripsikan gangguan/
penyakit yang terjadi pada
sistem peredaran darah manusia
Menyebutkan kelainan pada sistem peredaran
darah dari ciri-ciri yang disebutkan
C1 Gangguan pada pembuluh nadi yang mengeras yang diakibatkan endapan lemak disebut .......
a. Trombus b. Embolus
c. Hermoroid d. Atherosklerosis e. Arteriosklerosis
Jawaban:D
45
C1 Produksi sel darah putih melebihi batas normal merupakan ciri penyakit ....
a. anemia b. leukemia c. thalasemia
d. jantung e. sickle cell anemia
Jawaban:B
46
Menjelaskaan kelainan
Arteriosklerosis
C2 Arteriosklerosis merupakan kelainan sistem sirkulasi yang disebabkan oleh …
a. gangguan proses pembekuan darah
47
139
No Indikator Indikator Soal Jenjang
Kognitif Soal
No
Soal
b. pengerasan pembuluh darah oleh
senyawa lemak c. produksi sel-sel darah putih tak
terkendali
d. gumpalan lemak pada nadi tajuk e. pengerasan pembuluh darah oleh zat
kapur Jawaban:B
Menyimpulkan kelainan yang
akan terjadi pada janin yang
memiliki Rh berbeda dengan ibu
C2 Masalah akan timbul jika seorang ibu
berdarah Rh negatif mengandung bayi
dengan darah Rh positif, sehingga
menimbulkan penyakit...
a. Hemofilia
b. Jantung koroner
c. Thalasemia
d. Eritroblastis fetalis
e. Varises
Jawaban:D
48
Menentuka
kelainan yang dialami berdasarkan ciri-
ciri yang diberikan
C3 Hasil laboratorium Tuan Soni!
Komponen
sel-sel darah
Per mm3
darah
Hasil
laboratorium
keterang
an
Eritrosit 4-6 juta 5,1 juta Normal
Leukosit 4,5 – 10
ribu
6,8 juta Normal
Trombosit 150-300 ribu
70 ribu Tidak normal
Dari hasil laboratorium, Tuan Soni
diduga menderita penyakit... a. AIDS b. Tifus
c. Hepatitis d. Flu burung
e. Demam berdarah Jawaban:E
50
140
No Indikator Indikator Soal Jenjang
Kognitif Soal
No
Soal
Menelaah akibat
gigitan nyamuk Aedes aegyti pada darah
C4 Akibat gigitan nyamuk Aedes aegyti,
seorang anak terinfeksi virus dengue sehingga ia menderita penyakit demam berdarah. Virus dengue menyerang
sistem peredaran darah dan akan mengakibatkan...
a. Kadar zat besi pada hemoglobin berkurang
b. Produksi eritrosit meningkat
c. Elasitisitas arteri meningkat d. Jumlah leukosit meingkat
e. Jumlah trombosit berkurang Jawaban: E
49
Mendiagnosis kelainan pada
sistem peredaran darah
C4 Seorang anak sering merasa pusing dan lelah. Setelah diperiksa dan dicek darah,
ternyata kadar Hb dalam darahnya sangat rendah. Gangguan pada sistem peredaran
darah ini disebut... a. Embolus b. Leukimia
c. Asteriosklerosis d. Anemia
e. Trombus Jawaban:D
51
Merinci kelainan yang terjadi pada
sistem peredaran darah manusia
C4 Pak yono yang sudah berumur, saat bermain tenis tiba-tiba sesak napas dan
tidak sadarkan diri. Temannya langsung membawa ke rumah sakit dan dokter
menemukan telah terjadi penyempitan pada pembuluh arteri koronaria. Proses yang terganggu pada tubuh pak yono
adalah... a. Paru-paru tidak dapat menyuplai
darah ke jantung b. Ginjal tidak dapat melakukan proses
filtrasi darah
c. Hati mengeras karena tidak mendapat suplai darah dari jantung
d. Jantung membesar karena banyak mengandung karbon dioksida
e. Suplai O2 dan nitrisi yang terlarut
dalam darah ke seluruh tubuh berkurang
Jawaban:A
52
9 Mendeskripikan sistem sirkulasi pada
hewan
Menyebutkan hewan avertebrata yang belum
memiliki sistem
C1 Dari hewan berikut ini yang belum memiliki sistem peredaran darah adalah . . . .
a. belalang
53
141
No Indikator Indikator Soal Jenjang
Kognitif Soal
No
Soal
Avertebrata peredaran darah b. kecoa
c. planaria d. keong e. kerang
Jawaban:C
Menyebutkan tempat pertukaran
okksigen pada serangga
C1 Pertukaran oksigen dan karbondioksida pada serangga dilakukan oleh...
a. Ostium b. Trakea c. Jantung
d. Hemolimfa e. Paru-paru
Jawaban:B
54
Menjelaskan sistem peredaran darah terbuka
C2 Sistem peredaran darah serangga merupakan sistem peredaran darah terbuka karena . . . .
a. tidak mempunyai vena dan arteri b. darah tidak selalu beredar dalam
pembuluh c. yang diangkut hanya sari makanan d. tidak memiliki jantung
e. O2 dan CO2 diangkut dalam sistem trakea
Jawaban:B
55
10 Membandingkan sistem sirkulasi pada
hewan Vertebrata
Menyebutkan C1 Hewan-hewan berikut yang mempunyai sistem peredaran darah ganda adalah … a. serangga dan cacing tanah
b. ular dan cumi-cumi c. katak dan cicak
d. ikan dan kadal e. burung dan kepiting Jawaban:C
56
Menjelaskan C2 Perhatikan gambar berikut !
Yang berlabel x berfungsi … a. membawa O2 dan sari makanan ke
jaringan tubuh b. membawa O2 dan sari makanan ke
jantung
c. membawa CO2 dan sisa metabolisme ke jantung
d. memompakan darah ke insang e. memompakan darah ke jantung Jawaban:A
57
142
No Indikator Indikator Soal Jenjang
Kognitif Soal
No
Soal
Mengklasifikasik
an hewan berdasarkan sistem peredaran
darah
C3 Berikut daftar hewan-hewan yang
ditemukan 1. bekicot 2. planaria
3. cacing tanah 4. merpati
5. katak yang memiliki sistem peredaran darah tertutup adalah...
a. 3, 4, dan 5 b. 1, 2, dan 4
c. 2, 3, dan 4 d. 1, 3, dan 5 e. 1, 4, dan 5
Jawaban:A
58
143
Lampiran 6
Instrumen Tes
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Petunjuk: 1. Tulislah identitas lengkap Anda pada Lembar Jawaban! 2. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum Anda menjawabnya! 3. Tanyakan pada pengawas jika terdapat teks yang kurang jelas! 4. Dahulukan jawaban yang Anda anggap mudah! 5. Kerjakan pada Lembar Jawaban dengan menggunakan ballpoint! 6. Berilah tanda silang (X) pada huruf yang Anda anggap BENAR! 7. Apabila ada jawaban yang Anda SALAH dan Anda ingin memperbaikinya coretlah jawaban yang salah salah
dengan dua garis lurus mendatar , kemudian beri tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap BENAR. Contoh:
8. Periksalah pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada pengawas! 9. Berdoalah sebelum mulai mengerjakan!
1. Pernyataan berikut yang termasuk ke dalam fungsi plasma darah adalah.... a. pembentuk sel darah merah b. mengatur keseimbangan osmosis darah di
dalam tubuh c. pertahanan tubuh d. penggumpalan darah e. mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh
2. Komponen berikut yang tidak terdapat di dalam plasma darah yaitu .... a. fibrinogen b. trombinogen c. albumin d. oksigen e. globulin
3. Salah satu fungsi darah pada manusia adalah untuk mengangkut .... a. oksigen dari jaringan tubuh ke paru-paru b. CO2 dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh c. hormon dari kelenjar endokrin ke bagian
tubuh tertentu d. sari makanan dari jaringan tubuh ke jonjot e. sampah ekskresi dari ginjal ke seluruh
jaringan 4. Perhatikan gambar sel berikut!
Nomor 1 dan 2 berfungsi ....
1 2
a. penggumpalan darah membuat antibodi
b. mengedarkan oksigen penggumpalan darah
c. kekebalan tubuh mengedarkan oksigen
d. mengedarkan oksigen kekebalan tubuh
e. kekebalan tubuh penggumpalan darah
5. Pernyataan yang benar tentang macam sel darah putih dengan perananannya adalah.… a. eosinofil memakan antigen dan mengontrol
respon kebal b. neutrofil mengenali antigen dan menghasilkan
antibodi c. basofil menembus pembuluh darah dan
mengontrol respon kebal d. monosit memproduksi antibodi dan
menembus pembuluh darah e. limfosit mengontrol respon kebal dan
menghasilkan antibodi 6. Perhatikan data berikut ini!
1. peredaran darah 2. tekanan oksigen 3. temperatur 4. pH Yang berpengaruh terhadap kemungkinan hemoglobin untuk mengikat oksigen adalah.... a. 1 dan 2 b. 1 dan 4 c. 2 dan 3 d. 2 dan 4 e. semua benar
7. Jika seseorang terkena luka, darah yang keluar akhirnya dapat terhenti, kejadian ini melibatkan.... a. hemoglobin b. albumin c. sel darah putih d. trombosit e. sel darah merah
144
8. Hal yang dapat memicu penghentian pendarahan darah adalah.... a. trombosit dan faktor-faktor lainnya pada
plasma menyentuh permukaan yang kasar b. diproduksinya enzim trombin (trombokinase) c. diubahnya fibrinogen menjadi fibrin d. diubahnya protombin mejadi trombin e. aliran darah yang cepat melewati kapiler
9. Perhatikan diagram pembekuan darah berikut :
Label x, y dan z secara berturut-turut pada diagram tersebut adalah.… a. Trombin, Ca++ dan Fibrin b. Vitamin K, Ca++ dan Fibrin c. Ca++, Trombin dan Fibrin d. Vitamin K. Trombin dan Fibrin e. Tromboplastin, Ca++ dan Trombin
10. Pada peristiwa pembekuan darah, apabila penderita tidak memiliki faktor antihemofilia, maka yang terganggu adalah pembentukan.... a. protombin menjadi trombin b. trombin menjadi fibrinogen c. trombin menjadi protombin d. fibrinogen menjadi fibrin e. fibrinogen menjadi trombokinasi
11. Golongan darah AB dapat menjadi penerima seluruh donor (resipien universal) karena.... a. golongan darah AB tidak memiliki aglutinin b. golongan darah AB hanya memiliki
aglutinogen A c. golongan darah AB hanya memiliki
aglutinogen B d. golongan darah AB memiliki aglutinin tapi
tidak memiliki aglutinogen A dan B e. golongan darah AB tidak memiliki
aglutinogen A,B, dan tidak memiliki aglutinin 12. Pasangan aglutinogen dan aglutinin yang
menunjukkan golongan darah O adalah.… Aglitinogen Aglitinin
a. A α
b. A β c. Tanpa aglitinogen α dan β
d. A dan B Tanpa aglutinin e. B β
13. Perhatikan bagan transfusi darah berikut!
Pernyataan yang benar tentang bagan tersebut adalah.... a. golongan darah AB dapat didonorkan ke
golongan darah B b. golongan darah A dan B dapat didonorkan ke
golongan darah O c. golongan darah A dan B dapat didonorkan ke
golongan darah AB d. golongan darah AB dapat didonorkan ke
golongan darah O e. golongan darah A, B, dan AB dapat
didonorkan ke golongan darah O 14. Tabel di bawah ini adalah hasil pengetesan darah
pada 5 orang siswa:
Siswa Aglutinin
α β αβ
P + - + Q - + +
R - - -
S + + + T - - +
+ = terjadi penggumpalan – = tidak terjadi penggumpalan Berdasarkan tabel di atas, maka....
a. P bergolongan darah A b. S bergolongan darah A c. Q bergolongan darah O d. T bergolongan darah B e. R bergolongan darah AB
15. Orang yang bergolongan darah O tidak boleh mendapat transfusi dari orang yang bergolongan darah A sebab.... a. di dalam plasma darah golongan O terdapat
antibodi a yang akan menggumpalkan eritrosit golongan darah
b. antigen A yang terdapat di dalam plasma golongan darah O akan menggumpalkan antibodi dari golongan darah A
c. di dalam plasma darah golongan O tidak terdapat antigen A yang akan menggumpalkan eritrosit golongan A
d. di dalam plasma darah golongan A terdapat antigen A yang akan merusak antibodi a pada golongan darah O
145
e. di dalam plasma darah golongan A tidak terdapat antibodi a yang sesuai dengan antibodi a dalam darah golongan O
16. Tekanan darah Pak Topan yang ditunjukkan oleh tensimeter adalah 120/90 mmHg. Angka 120 mmHg menunjukkan tekanan.... a. sistol b. diastol c. darah keluar dari jantung d. jantung waktu menghisap darah dari
pembuluh balik e. otot jantung waktu mengembang
17. Bagian jantung yang paling tebal adalah.... a. dinding atrium kiri b. dinding atrium kanan c. dinding ventrikel kiri d. dinding ventrikel kanan e. dinding atrium kiri dan ventrikel kiri
18. Berikut ini yang menyebabkan terjadinya denyut nadi adalah .... a. gerakan jantung memompa darah ke kapiler b. gerakan jantung memompa darah ke vena c. gerakan jantung memompa darah ke arteri d. gerakan paru-paru memompa darah ke arteri e. gerakan paru-paru memompa darah ke vena
19. Perhatikan gambar jantung berikut !
Dari table berikut yang menyatakan fungsi X dan Y adalah....
Fungsi X Fungsi Y a. menerima darah dari
seluruh tubuh memompa darah ke seluruh tubuh
b. memompa darah ke seluruh tubuh
menerima dari paru-paru
c. menerima darah dari paru-paru
memompa darah ke seluruh tubuh
d. menerima darah dari seluruh tubuh
memompa darah ke paru-paru
e. menerima darah dari paru-paru
memompa darah ke paru-paru
20. Darah yang mengandung CO2 paling banyak
terdapat di .... a. vena pulmonalis b. arteri pulmonalis c. ventrikel
d. arteri koroner e. atrium kiri
21. Dalam peredaran darah manusia, jantung adalah sebagai alat pompa darah. Darah dari jantung beredar menuju jaringan melalui pembuluh darah.…
a. arteri yang berdinding tebal, kuat, dan elastis b. arteri yang berdinding tipis, lemah, dan tidak
elastis c. vena yang berdinding tebal, kuat, dan elastis d. vena yang berdinding tipis, lemah, dan tidak
elastis e. arteri pulmonalis yang dilapisi endothelium
dan dikelilingi otot polos 22. Aliran darah pada peredaran darah kecil melalui....
a. jantung – aorta – seluruh tubuh – jantung b. jantung – aorta – paru-paru – jantung c. jantung – seluruh tubuh – paru-paru –
jantung d. jantung – vena pulmonalis – arteri
pulmonalis – jantung e. jantung – arteri pulmonalis – paru-paru –
vena pulmonalis – jantung 23. Perbedaan antara sistem peredaran darah dan
peredaran getah bening disajikan dalam tabel berikut!
No Perbedaan Peredaran
darah
Peredaran
getah
bening 1 Sistem
peredaran Tertutup Terbuka
2 Darah yang dialirkan
Darah berwarna
Getah berwarna merah
3 Zat diangkut
Sari makanan, O2 dan CO2
Lemak
4 pembuluh Arteri dan vena
arteri
Dari perbedaan diatas, manakah pernyataan yang benar....
a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 3 d. 2 dan 4 e. 3 dan 4
24. Berikut ini merupakan fungsi getah bening.... a. mengangkut hasil pencernaan lemak yang
berupa asam lemak dan gliserol b. mengangkut hasil pencernaan berupa asam
amino c. mempertahankan tubuh dan kuman dan
penyakit
146
d. mengangkut dan menyerang kuman-kuman e. mengangkut asam amino dan garam mineral
25. Produksi sel darah putih melebihi batas normal merupakan ciri penyakit....
a. anemia b. leukemia c. thalasemia d. jantung e. sickle cell anemia
26. Arteriosklerosis merupakan kelainan sistem sirkulasi yang disebabkan oleh.…
a. gangguan proses pembekuan darah b. pengerasan pembuluh darah oleh senyawa
lemak c. produksi sel-sel darah putih tak terkendali d. gumpalan lemak pada nadi tajuk e. pengerasan pembuluh darah oleh zat kapur
27. Masalah akan timbul jika seorang ibu berdarah Rh
negatif mengandung bayi dengan darah Rh positif, sehingga menimbulkan penyakit...
a. hemofilia b. jantung koroner c. thalasemia d. eritroblastis fetalis e. varises
28. Pak yono yang sudah berumur, saat bermain tenis tiba-tiba sesak napas dan tidak sadarkan diri. Temannya langsung membawa ke rumah sakit dan dokter menemukan telah terjadi penyempitan pada pembuluh arteri koronaria. Proses yang terganggu pada tubuh pak yono adalah...
a. paru-paru tidak dapat menyuplai darah ke jantung
b. ginjal tidak dapat melakukan proses filtrasi darah
c. hati mengeras karena tidak mendapat suplai darah dari jantung
d. jantung membesar karena banyak mengandung karbon dioksida
e. suplai O2 dan nitrisi yang terlarut dalam darah ke seluruh tubuh berkurang
29. Dari hewan berikut ini yang belum memiliki sistem peredaran darah adalah . . . .
a. belalang b. kecoa c. planaria d. keong e. kerang
30. Sistem peredaran darah serangga merupakan sistem peredaran darah terbuka karena . . . .
a. tidak mempunyai vena dan arteri b. darah tidak selalu beredar dalam pembuluh c. yang diangkut hanya sari makanan d. tidak memiliki jantung e. O2 dan CO2 diangkut dalam sistem trakea
---< Selamat Mengerjakan! >--
147
KUNCI JAWABAN
1. B
2. B
3. C
4. D
5. E
6. A
7. D
8. C
9. C
10. D
11. A
12. C
13. C
14. E
15. A
16. A
17. C
18. C
19. C
20. B
21. A
22. E
23. B
24. A
25. B
26. B
27. D
28. A
29. C
30. B
148
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
1 S1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 46
2 S2 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 43
3 S3 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 33
4 S4 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 30
5 S5 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 35
6 S6 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 39
7 S7 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 29
8 S8 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 30
9 S9 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 27
10 S10 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 29
11 S11 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 41
12 S12 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 27
13 S13 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 34
14 S14 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 25
15 S15 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 31
16 S16 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 32
17 S17 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 30
18 S18 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 27
19 S19 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 27
20 S20 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 35
21 S21 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 18
22 S22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 19
23 S23 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 37
24 S24 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 19
25 S25 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 25
26 S26 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 29
27 S27 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 30
28 S28 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 34
29 S29 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 43
30 S30 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 46
31 S31 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 26
32 S32 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 26
19 14 21 7 12 9 15 15 22 11 22 23 15 15 10 12 19 14 18 22 13 13 13 21 15 16 12 14 15 20 21 12 11 16 20 25 27 14 26 12 21 14 26 14 25 17 22 15 25 18 23 15 26 15 16 20 16 23 1002
0.59 0.44 0.66 0.22 0.38 0.28 0.47 0.47 0.69 0.34 0.69 0.72 0.47 0.47 0.31 0.38 0.59 0.44 0.56 0.69 0.41 0.41 0.41 0.66 0.47 0.50 0.38 0.44 0.47 0.63 0.66 0.38 0.34 0.50 0.63 0.78 0.84 0.44 0.81 0.38 0.66 0.44 0.81 0.44 0.78 0.53 0.69 0.47 0.78 0.56 0.72 0.47 0.81 0.47 0.50 0.63 0.50 0.72
0.41 0.56 0.34 0.78 0.63 0.72 0.53 0.53 0.31 0.66 0.31 0.28 0.53 0.53 0.69 0.63 0.41 0.56 0.44 0.31 0.59 0.59 0.59 0.34 0.53 0.50 0.63 0.56 0.53 0.38 0.34 0.63 0.66 0.50 0.38 0.22 0.16 0.56 0.19 0.63 0.34 0.56 0.19 0.56 0.22 0.47 0.31 0.53 0.22 0.44 0.28 0.53 0.19 0.53 0.50 0.38 0.50 0.28
1.21 0.88 1.38 0.53 0.77 0.63 0.94 0.94 1.48 0.72 1.48 1.6 0.94 0.94 0.67 0.77 1.21 0.88 1.13 1.48 0.83 0.83 0.83 1.38 0.94 1 0.77 0.882 0.94 1.29 1.38 0.77 0.72 1 1.29 1.89 2.32 0.882 2.08 0.775 1.382 0.88 2.08 0.88 1.89 1.065 1.48 0.94 1.89 1.13 1.6 0.94 2.08 0.94 1 1.29 1 1.6
33.7 31.7 33 35.6 32.7 35 34.2 31.3 34 34.8 33 31.9 31.5 35.3 34.8 34.5 32.2 35 34.1 33.4 34.6 34.1 32.3 33.4 34.3 33.8 34.6 31.5 33.9 33.7 32 34.7 33.4 33.7 31.6 32.32 32 35.36 32 35.17 31.67 34.8 32 32.5 31.6 34.67 33 34.7 31.56 32.5 31.2 33.7 32.4 31.5 33.5 31.5 30.06 31.2
0.39 0.05 0.32 0.31 0.14 0.32 0.37 0 0.54 0.35 0.34 0.12 0.02 0.52 0.32 0.34 0.14 0.45 0.43 0.43 0.37 0.31 0.11 0.4 0.39 0.33 0.35 0.023 0.33 0.41 0.13 0.36 0.2 0.33 0.05 0.261 0.22 0.489 0.19 0.409 0.067 0.42 0.21 0.14 0.08 0.49 0.35 0.44 0.064 0.18 -0.03 0.31 0.31 0.03 0.3 0.03 -0.17 -0.03
R SR R R SR R R SR C R R SR SR C R R SR C C C R R SR C R R R SR R C SR R SR R SR R R C SR C SR C R SR SR C R C SR R SR R R SR R SR SR SR
0.24 0.25 0.23 0.17 0.23 0.2 0.25 0.25 0.21 0.23 0.21 0.2 0.25 0.25 0.21 0.23 0.24 0.25 0.25 0.21 0.24 0.24 0.24 0.23 0.25 0.25 0.23 0.246 0.25 0.23 0.23 0.23 0.23 0.25 0.23 0.171 0.13 0.246 0.15 0.234 0.226 0.25 0.15 0.25 0.17 0.249 0.21 0.25 0.171 0.25 0.2 0.25 0.15 0.25 0.25 0.23 0.25 0.2 13
V TV V V TV V V TV V V V TV TV V V V TV V V V V V TV V V V V TV V V TV V TV V TV TV TV V TV V TV V TV TV TV V V V TV TV TV V V TV V TV TV TV
rii 0.767912806
validitas
reliabilitas Tinggi
rpbi
Indeks Validitas
rtab 0.296
pq
31.3125
St 7.293114296
St2 53.18951613
p
q
p/q
Mp
Mt
No Nama SiswaButir Soal (I tem)
S C
S
149
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
1 S1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 46
2 S2 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 43
3 S3 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 33
4 S4 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 30
5 S5 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 35
6 S6 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 39
7 S7 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 29
8 S8 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 30
9 S9 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 27
10 S10 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 29
11 S11 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 41
12 S12 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 27
13 S13 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 34
14 S14 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 25
15 S15 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 31
16 S16 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 32
17 S17 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 30
18 S18 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 27
19 S19 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 27
20 S20 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 35
21 S21 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 18
22 S22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 19
23 S23 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 37
24 S24 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 19
25 S25 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 25
26 S26 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 29
27 S27 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 30
28 S28 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 34
29 S29 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 43
30 S30 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 46
31 S31 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 26
32 S32 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 26
19 14 21 7 12 9 15 15 22 11 22 23 15 15 10 12 19 14 18 22 13 13 13 21 15 16 12 14 15 20 21 12 11 16 20 25 27 14 26 12 21 14 26 14 25 17 22 15 25 18 23 15 26 15 16 20 16 23 1002
0.59 0.44 0.66 0.22 0.38 0.28 0.47 0.47 0.69 0.34 0.69 0.72 0.47 0.47 0.31 0.38 0.59 0.44 0.56 0.69 0.41 0.41 0.41 0.66 0.47 0.5 0.38 0.44 0.47 0.63 0.66 0.38 0.34 0.5 0.63 0.78 0.84 0.44 0.81 0.38 0.66 0.44 0.81 0.44 0.78 0.53 0.69 0.47 0.78 0.56 0.72 0.47 0.81 0.47 0.5 0.63 0.5 0.72
SE SE SE SU SE SU SE SE SE SE SE MU SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE MU MU SE MU SE SE SE MU SE MU SE SE SE MU SE MU SE MU SE SE SE SE MU
S
NoNama
Siswa
Butir Soal (Item)S C
TK
Ket. TK
150
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
1 S1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 46
2 S30 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 46
3 S2 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 43
4 S29 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 43
5 S11 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 41
6 S6 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 39
7 S23 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 37
8 S5 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 35
9 S20 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 35
10 S13 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 34
11 S28 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 34
12 S3 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 33
13 S16 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 32
14 S15 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 31
15 S4 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 30
16 S8 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 30
S atas 11 8 14 6 7 7 9 8 14 7 15 13 6 10 8 8 9 10 11 13 8 8 8 13 9 10 8 8 8 13 11 9 7 9 10 14 14 9 14 8 12 10 15 8 13 12 13 10 13 9 11 8 14 8 10 12 8 11
17 S17 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 30
18 S27 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 30
19 S7 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 29
20 S10 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 29
21 S26 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 29
22 S9 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 27
23 S12 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 27
24 S18 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 27
25 S19 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 27
26 S31 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 26
27 S32 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 26
28 S14 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 25
29 S25 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 25
30 S22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 19
31 S24 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 19
32 S21 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 18
8 6 7 1 5 2 6 7 8 4 7 10 9 5 2 4 10 4 7 9 5 5 5 8 6 6 4 6 7 7 10 3 4 7 10 11 13 5 12 4 9 4 11 6 12 5 9 5 12 9 12 7 12 7 6 8 8 12
0.19 0.13 0.44 0.31 0.13 0.31 0.19 0.06 0.38 0.19 0.5 0.19 -0.19 0.31 0.38 0.25 -0.06 0.38 0.25 0.25 0.19 0.19 0.19 0.31 0.19 0.25 0.25 0.13 0.06 0.38 0.06 0.38 0.19 0.13 0 0.19 0.06 0.25 0.13 0.25 0.19 0.38 0.25 0.13 0.06 0.44 0.25 0.31 0.06 0 -0.06 0.06 0.13 0.06 0.25 0.25 0 -0.06
J J B C J C J J C J B J J C C C J C C C J J J C J C C J J C J C J J J J J C J C J C C J J B C C J J J J J J C C J J
No
DB
Ket. DB
Nama
Siswa
Butir Soal (I tem)S C
S bawah
151
Lampiran 10
REKAPITULASI HASIL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN TES HASIL
BELAJAR PILIHAN GANDA
No
Soal Validitas Reliabilitas
Taraf
Kesukaran
Daya
Beda Keputusan
1 Valid Tinggi Sedang Jelek
Dipakai
2 Tidak Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang
3 Valid Tinggi Sedang Baik
Dipakai
4 Valid Tinggi Sukar Cukup
Dipakai
5 Tidak Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang
6 Valid Tinggi Sukar Cukup
Dipakai
7 Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang
8 Tidak Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang
9 Valid Tinggi Sedang Cukup
Dipakai
10 Valid Tinggi Sedang Jelek
Dipakai
11 Valid Tinggi Sedang Baik
Dipakai
12 Tidak Valid Tinggi Mudah Jelek Dibuang
13 Tidak Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang
14 Valid Tinggi Sedang Cukup
Dipakai
15 Valid Tinggi Sedang Cukup
Dipakai
16 Valid Tinggi Sedang Cukup
Dipakai
17 Tidak Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang
18 Valid Tinggi Sedang Cukup
Dipakai
19 Valid Tinggi Sedang Cukup
Dipakai
20 Valid Tinggi Sedang Cukup
Dipakai
21 Valid Tinggi Sedang Jelek
Dipakai
22 Valid Tinggi Sedang Jelek
Dipakai
23 Tidak Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang
24 Valid Tinggi Sedang Cukup
Dipakai
25 Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang
26 Valid Tinggi Sedang Cukup
Dipakai
27 Valid Tinggi Sedang Cukup
Dipakai
28 Tidak Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang
29 Valid Tinggi Sedang Jelek
Dipakai
30 Valid Tinggi Sedang Cukup
Dipakai
31 Tidak Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang
32 Valid Tinggi Sedang Cukup
Dipakai
33 Tidak Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang
152
No
Soal Validitas Reliabilitas
Taraf
Kesukaran
Daya
Beda Keputusan
34 Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang
35 Tidak Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang
36 Tidak Valid Tinggi Mudah Jelek Dibuang
37 Tidak Valid Tinggi Mudah Jelek Dibuang
38 Valid Tinggi Sedang Cukup
Dipakai
39 Tidak Valid Tinggi Mudah Jelek Dibuang
40 Valid Tinggi Sedang Cukup
Dipakai
41 Tidak Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang
42 Valid Tinggi Sedang Cukup
Dipakai
43 Tidak Valid Tinggi Mudah Cukup Dibuang
44 Tidak Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang
45 Tidak Valid Tinggi Mudah Jelek Dibuang
46 Valid Tinggi Sedang Baik
Dipakai
47 Valid Tinggi Sedang Cukup
Dipakai
48 Valid Tinggi Sedang Cukup
Dipakai
49 Tidak Valid Tinggi Mudah Jelek Dibuang
50 Tidak Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang
51 Tidak Valid Tinggi Mudah Jelek Dibuang
52 Valid Tinggi Sedang Jelek
Dipakai
53 Valid Tinggi Mudah Jelek
Dipakai
54 Tidak Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang
55 Valid Tinggi Sedang Cukup
Dipakai
56 Tidak Valid Tinggi Sedang Cukup Dibuang
57 Tidak Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang
58 Tidak Valid Tinggi Mudah Jelek Dibuang
153
Lampiran 11
PENGHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS DAN STANDAR DEVIASI
DATA PRETEST DAN POSTTEST
KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
A. Pretest Eksperimen
1. Banyaknya data (n) = 38
2. Data pretest siswa kelas eksperimen
No Nilai
Pretest No
Nilai
Pretest No
Nilai
Pretest No
Nilai
Pretest
1 26.67 11 40.00 21 46.67 31 53.33
2 33.33 12 40.00 22 46.67 32 56.67
3 33.33 13 43.33 23 46.67 33 56.67
4 36.67 14 43.33 24 50.00 34 56.67
5 36.67 15 43.33 25 50.00 35 56.67
6 36.67 16 43.33 26 50.00 36 56.67
7 36.67 17 43.33 27 50.00 37 63.33
8 40.00 18 43.33 28 50.00 38 70.00
9 40.00 19 46.67 29 53.33
10 40.00 20 46.67 30 53.33
3. Nilai terbesar = 70
4. Nilai terkecil = 26.67
5. Rentang data (R) = nilai terbesar – nilai terkecil
= 70 – 26.67
= 43.33
6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3.3 log n
= 1 + 3.3 log 38
= 1 + 3.3 (1.5798)
= 1 + 5.2133
= 6.2133
154
= 7 (dibulatkan ke atas)
7. Panjang interval kelas (i) = k
R
=
= 6.19
= 7 (dibulatkan ke atas)
8. Tabel distribusi frekuensi
Kelas
Interval F
Nilai
Tengah
(X)
FX X2
Batas Nyata
fkb fka Bawah Atas
25 - 31 1 28 28 784 24.5 31.5 38 1
32 - 38 6 35 210 1225 31.5 38.5 37 7
39 - 45 11 42 462 1764 38.5 45.5 31 18
46 - 52 10 49 490 2401 45.5 52.5 20 28
53 - 59 8 56 448 3136 52.5 59.5 10 36
60 - 66 1 63 63 3969 59.5 66.5 2 37
67 - 73 1 70 70 4900 66.5 73.5 1 38
Jumlah 38 1771
Mean 46.6053
Median 51.8000
Modus 41.1250
Standar Deviasi 8.9305
Varians 79.7536
155
B. Pretest Kontrol
1. Banyaknya data (n) = 38
2. Data pretest siswa kelas kontrol
No Nilai
Pretest No
Nilai
Pretest No
Nilai
Pretest No
Nilai
Pretest
1 20.00 11 40.00 21 46.67 31 53.33
2 30.00 12 40.00 22 46.67 32 56.67
3 33.33 13 40.00 23 46.67 33 56.67
4 33.33 14 40.00 24 46.67 34 56.67
5 33.33 15 40.00 25 46.67 35 56.67
6 33.33 16 40.00 26 50.00 36 60.00
7 36.67 17 43.33 27 50.00 37 60.00
8 36.67 18 43.33 28 53.33 38 63.33
9 36.67 19 46.67 29 53.33
10 36.67 20 46.67 30 53.33
3. Nilai terbesar = 63.33
4. Nilai terkecil = 20
5. Rentang data (R) = nilai terbesar – nilai terkecil
= 63.33 – 20
= 43.33
6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3.3 log n
= 1 + 3.3 log 38
= 1 + 3.3 (1.5798)
= 1 + 5.2133
= 6.2133
= 7 (dibulatkan ke atas)
7. Panjang interval kelas (i) = k
R
=
156
= 6.19
= 7 (dibulatkan ke atas)
8. Tabel distribusi frekuensi
Kelas
Interval F
Nilai
Tengah
(X)
FX X2
Batas Nyata
fkb fka Bawah Atas
20 -26 1 23 23 529 19.5 26.5 38 1
27 - 33 5 30 150 900 26.5 33.5 37 6
34 - 40 10 37 370 1369 33.5 40.5 32 16
41 - 47 9 44 396 1936 40.5 47.5 22 25
48 - 54 6 51 306 2601 47.5 54.5 13 31
55 - 61 6 58 348 3364 54.5 61.5 7 37
62 - 68 1 65 65 4225 61.5 68.5 1 38
Jumlah 38 1658
Mean 43.6316
Median 45.1900
Modus 36.0200
Standar Deviasi 9.7335
Varians 94.7411
157
C. Posttest Eksperimen
1. Banyaknya data (n) = 38
2. Data posttest siswa kelas eksperimen
No Nilai
Posttest No
Nilai
Posttest No
Nilai
Posttest No
Nilai
Posttest
1 53.33 11 66.67 21 73.33 31 76.67
2 56.66 12 66.67 22 73.33 32 76.67
3 56.67 13 70.00 23 73.33 33 80.00
4 56.67 14 70.00 24 73.33 34 83.33
5 56.67 15 70.00 25 73.33 35 83.33
6 60.00 16 70.00 26 73.33 36 83.33
7 60.00 17 70.00 27 73.33 37 90.00
8 63.33 18 70.00 28 76.67 38 90.00
9 63.33 19 70.00 29 76.67
10 66.67 20 70.00 30 76.67
3. Nilai terbesar = 90
4. Nilai terkecil = 53.33
5. Rentang data (R) = nilai terbesar – nilai terkecil
= 90 – 53.33
= 36.67
6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3.3 log n
= 1 + 3.3 log 38
= 1 + 3.3 (1.5798)
= 1 + 5.2133
= 6.2133
= 7 (dibulatkan ke atas)
7. Panjang interval kelas (i) = k
R
=
158
= 5.2386
= 6 (dibulatkan ke atas)
8. Tabel distribusi frekuensi
Kelas
Interval F
Nilai
Tengah
(X)
FX X2
Batas Nyata
fkb fka Bawah Atas
50 - 55 1 52.5 52.5 2756.25 49.5 55.5 38 1
56 - 61 6 58.5 351 3422.25 55.5 61.5 37 7
62 - 67 5 64.5 322.5 4160.25 61.5 67.5 31 12
68 - 73 15 70.5 1057.5 4970.25 67.5 73.5 26 27
74 - 79 5 76.5 382.5 5852.25 73.5 79.5 11 32
80 - 85 4 82.5 330 6806.25 79.5 85.5 6 36
86 - 91 2 88.5 177 7832.25 85.5 91.5 2 38
Jumlah 38 2673
Mean 70.3421
Median 70.6800
Modus 69.7800
Standar Deviasi 9.0271
Varians 81.4885
159
D. Posttest Kontrol
1. Banyaknya data (n) = 38
2. Data pretest siswa kelas kontrol
No Nilai
Posttest No
Nilai
Posttest No
Nilai
Posttest No
Nilai
Posttest
1 40.00 11 53.33 21 60.00 31 70.00
2 46.67 12 53.33 22 60.00 32 73.33
3 50.00 13 56.67 23 60.00 33 73.33
4 50.00 14 56.67 24 63.33 34 76.67
5 50.00 15 56.67 25 63.33 35 76.67
6 50.00 16 56.67 26 63.33 36 76.67
7 50.00 17 60.00 27 66.67 37 80.00
8 50.00 18 60.00 28 70.00 38 80.00
9 53.33 19 60.00 29 70.00
10 53.33 20 60.00 30 70.00
3. Nilai terbesar = 80
4. Nilai terkecil = 40
5. Rentang data (R) = nilai terbesar – nilai terkecil
= 80 – 40
= 40
6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3.3 log n
= 1 + 3.3 log 38
= 1 + 3.3 (1.5798)
= 1 + 5.2133
= 6.2133
= 7 (dibulatkan ke atas)
7. Panjang interval kelas (i) = k
R
=
= 5.7143
160
= 6 (dibulatkan ke atas)
8. Tabel distribusi frekuensi
Kelas
Interval F
Nilai
Tengah
(X)
FX X2
Batas Nyata
fkb fka Bawah Atas
40 - 45 1 42.5 42.5 1806.25 39.5 45.5 38 1
46 - 51 7 48.5 339.5 2352.25 45.5 51.5 37 8
52 - 57 8 54.5 436 2970.25 51.5 57.5 30 16
58 - 63 10 60.5 605 3660.25 57.5 63.5 22 26
64 - 69 1 66.5 66.5 4422.25 63.5 69.5 12 27
70 -75 9 72.5 652.5 5256.25 69.5 75.5 11 36
76 - 81 2 78.5 157 6162.25 75.5 81.5 2 38
Jumlah 38 2299
Mean 60.5000
Median 61.7000
Modus 62.8400
Standar Deviasi 9.5401
Varians 91.0142
161
Lampiran 12
UJI NORMALITAS DATA PRETEST DAN POSTTEST
KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
A. Data Pretest Kelas Eksperimen
No Nama Nilai
pretest X²
Frek.
Kumkur Zi F(zi) S(zi)
|f(zi)-
s(zi)|
1 Sit i Nid ia Aryani 26.67 711.2889 1 -2.19989 0.01391 0.02632 0.01241
2 Ade Ari Gus man 33.33 1110.8889 3 -1.45413 0.07296 0.07894 0.00599
3 Nia Sumaryani 33.33 1110.8889 3 -1.45413 0.07296 0.07895 0.00599
4 Aswin Ma'ruf P. 36.67 1344.6889 7 -1.08013 0.14004 0.18421 0.04417
5 Minawati 36.67 1344.6889 7 -1.08013 0.14004 0.18421 0.04417
6 Sit i Annnisa H. 36.67 1344.6889 7 -1.08013 0.14004 0.18421 0.04417
7 M. Faisal Fahri 36.67 1344.6889 7 -1.08013 0.14004 0.18421 0.04417
8 Elisa 40.00 1600.0000 12 -0.70725 0.23971 0.31579 0.07608
9 M. Rizaldi S. 40.00 1600.0000 12 -0.70725 0.23971 0.31579 0.07608
10 Masriah 40.00 1600.0000 12 -0.70725 0.23971 0.31579 0.07608
11 Pandu Aji N. 40.00 1600.0000 12 -0.70725 0.23971 0.31579 0.07608
12 Tantri Titania 40.00 1600.0000 12 -0.70725 0.23971 0.31579 0.07608
13 Ahmad Bukhori 43.33 1877.4889 18 -0.33437 0.36905 0.47368 0.10463
14 Eria K. 43.33 1877.4889 18 -0.33437 0.36905 0.47368 0.10463
15 Handoko 43.33 1877.4889 18 -0.33437 0.36905 0.47368 0.10463
16 Merry Gustiana 43.33 1877.4889 18 -0.33437 0.36905 0.47368 0.10463
17 M. Hardiansyah 43.33 1877.4889 18 -0.33437 0.36905 0.47368 0.10463
18 Wafi Alkhoiriah 43.33 1877.4889 18 -0.33437 0.36905 0.47368 0.10463
19 Annisa 46.67 2178.0889 23 0.03963 0.51581 0.60526 0.08946
20 Deviana Putri 46.67 2178.0889 23 0.03963 0.51581 0.60526 0.08946
21 Fitri Andrian i 46.67 2178.0889 23 0.03963 0.51581 0.60526 0.08946
22 Sit i Rohmah 46.67 2178.0889 23 0.03963 0.51581 0.60526 0.08946
23 Uwes Kurn iawan 46.67 2178.0889 23 0.03963 0.51581 0.60526 0.08946
24 Dea Regita 50.00 2500.0000 28 0.41251 0.66002 0.73684 0.07682
25 Eka Agustian 50.00 2500.0000 28 0.41251 0.66002 0.73684 0.07682
26 Maulana Malik I. 50.00 2500.0000 28 0.41251 0.66002 0.73684 0.07682
27 Sit i Hajar Yusnia 50.00 2500.0000 28 0.41251 0.66002 0.73684 0.07682
28 Vin i Alfiani Nur 50.00 2500.0000 28 0.41251 0.66002 0.73684 0.07682
29 Ai Badriah 53.33 2844.0889 31 0.78539 0.78389 0.81579 0.03190
30 Ai Nurahmah 53.33 2844.0889 31 0.78539 0.78389 0.81579 0.03190
31 Desi Suherti 53.33 2844.0889 31 0.78539 0.78389 0.81579 0.03190
32 Deckha Pebyolla 56.67 3211.4889 36 1.15939 0.87685 0.94737 0.07052
33 Dwi Liani 56.67 3211.4889 36 1.15939 0.87685 0.94737 0.07052
34 Eko Kurniawan 56.67 3211.4889 36 1.15939 0.87685 0.94737 0.07052
35 Elysa Fauziah 56.67 3211.4889 36 1.15939 0.87685 0.94737 0.07052
162
No Nama Nilai
pretest X²
Frek.
Kumkur Zi F(zi) S(zi)
|f(zi)-
s(zi)|
36 Ummu Attyaah 56.67 3211.4889 36 1.15939 0.87685 0.94737 0.07052
37 Sit i Nurmayanti 63.33 4010.6889 37 1.90515 0.97162 0.97368 0.00206
38 Hamidah Holid 70.00 4900.0000 38 2.65203 0.99600 1.00000 0.00400
Jumlah 1760.01 84467.6003 806 -3.9E-14 18.71551 21.21053 2.49502
Rata-rata (Mean) 46.3161 2222.8316 21.21053 -1E-15 0.492513 0.558172 0.06566
Simpangan Baku (S) 8.93049 858.9777 11.05797 1 0.289846 0.290999 0.03132
1. Lo/Lhitung diambil dari nilai l Fzi-Szi l terbesar.
Lhitung = 0.10463
2. Menentukan Ltabel dari nilai kritis uji Liliefors.
Ltabel =
=
= 0.1437
Lhitung < Ltabel (0.10463 < 0.1437), sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kelas
eksperimen berdistribusi normal.
B. Data Pretest Kelas Kontrol
No Nama Nilai
pretest X²
Frek.
Kumkur Zi F(zi) S(zi)
|f(zi)-
s(zi)|
1 Nahrul Jamil 20.00 400.0000 1 -2.55947 0.00524 0.02632 0.02107
2 Makmur 30.00 900.0000 2 -1.53209 0.06275 0.05263 0.01012
3 Ahmad Saepudin 33.33 1110.8889 6 -1.18998 0.11703 0.15789 0.04087
4 Anwar Firdaus 33.33 1110.8889 6 -1.18998 0.11703 0.15789 0.04087
5 M. Rendi 33.33 1110.8889 6 -1.18998 0.11703 0.15789 0.04087
6 Sit i Nuraeni 33.33 1110.8889 6 -1.18998 0.11703 0.15789 0.04087
7 Adi Cahya W. 36.67 1344.6889 10 -0.84683 0.19855 0.26316 0.06461
8 Heri Heryana 36.67 1344.6889 10 -0.84683 0.19855 0.26316 0.06461
9 Rini Gusmawati 36.67 1344.6889 10 -0.84683 0.19855 0.26316 0.06461
10 Sirry Suci Ani 36.67 1344.6889 10 -0.84683 0.19855 0.26316 0.06461
11 Dasem Miyati 40.00 1600.0000 16 -0.50471 0.30688 0.42105 0.11417
12 Deden Ruspandi 40.00 1600.0000 16 -0.50471 0.30688 0.42105 0.11417
13 Ilham Yusuf 40.00 1600.0000 16 -0.50471 0.30688 0.42105 0.11417
14 Sit i Barkah 40.00 1600.0000 16 -0.50471 0.30688 0.42105 0.11417
15 Sit i Nurasiyani 40.00 1600.0000 16 -0.50471 0.30688 0.42105 0.11417
16 Dewo Chandra 40.00 1600.0000 16 -0.50471 0.30688 0.42105 0.11417
17 Nur Fajar M. 43.33 1877.4889 18 -0.16260 0.43542 0.47368 0.03827
163
No Nama Nilai
pretest X²
Frek.
Kumkur Zi F(zi) S(zi)
|f(zi)-
s(zi)|
18 Ros Peningsih 43.33 1877.4889 18 -0.16260 0.43542 0.47368 0.03827
19 Aisyah Amalia 46.67 2178.0889 25 0.18055 0.57164 0.65789 0.08626
20 Anisa Septiani 46.67 2178.0889 25 0.18055 0.57164 0.65789 0.08626
21 Bayu Priansyah 46.67 2178.0889 25 0.18055 0.57164 0.65789 0.08626
22 Hanifah 46.67 2178.0889 25 0.18055 0.57164 0.65789 0.08626
23 Linda Fransiska 46.67 2178.0889 25 0.18055 0.57164 0.65789 0.08626
24 N. Ulfah Tilawah 46.67 2178.0889 25 0.18055 0.57164 0.65789 0.08626
25 Sawiyah 46.67 2178.0889 25 0.18055 0.57164 0.65789 0.08626
26 Erna Permatasari 50.00 2500.0000 27 0.52266 0.69939 0.71052 0.01113
27 Erwin Saputra 50.00 2500.0000 27 0.52266 0.69939 0.71052 0.01113
28 Ayu Rahayu 53.33 2844.0889 31 0.86478 0.80642 0.81579 0.00937
29 Dwi Nurjanah 53.33 2844.0889 31 0.86478 0.80642 0.81579 0.00937
30 Dwi Yanti 53.33 2844.0889 31 0.86478 0.80642 0.81579 0.00937
31 Ratna Sari Dewi 53.33 2844.0889 31 0.86478 0.80642 0.81579 0.00937
32 Andriyanto 56.67 3211.4889 35 1.20793 0.88646 0.92105 0.03459
33 Nia Herlina 56.67 3211.4889 35 1.20793 0.88646 0.92105 0.03459
34 Wahyu S. 56.67 3211.4889 35 1.20793 0.88646 0.92105 0.03459
35 Yanti Oktavian i 56.67 3211.4889 35 1.20793 0.88646 0.92105 0.03459
36 Lailatul Fazriyah 60.00 3600.0000 37 1.55005 0.93944 0.97368 0.03425
37 Siska Wulandari 60.00 3600.0000 37 1.55005 0.93944 0.97368 0.03425
38 Aisyah 63.33 4010.6889 38 1.89216 0.97077 1.00000 0.02924
Jumlah 1706.68 80156.9114 804 2.93E-14 19.06383 21.15789 2.11429
Rata-rata (Mean) 44.91 2109.3924 21.1579 7.71E-16 0.50168 0.556787 0.055639
Simpangan Baku (S) 9.7335 866.6608 11.0049 1 0.299297 0.289605 0.036054
1. Lo/Lhitung diambil dari nilai l Fzi-Szi l terbesar.
Lhitung = 0.11417
2. Menentukan Ltabel dari nilai kritis uji Liliefors.
Ltabel =
=
= 0.1437
Lhitung < Ltabel (0.11417 < 0.1437), sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kelas
kontrol berdistribusi normal.
164
C. Data Posttest Kelas Eksperimen
No Nama Nilai
Posttest X²
frek.
Kumkur Zi F(Zi) S(Zi)
|F(Zi)-
S(Zi)|
1 Dea Regita 53.33 2844.0889 1 -1.9438 0.0259 0.02632 0.00036
2 Elisa 56.66 3210.3556 5 -1.5749 0.05764 0.13158 0.07394
3 Desi Suherti 56.67 3211.4889 5 -1.5738 0.05777 0.13158 0.07381
4 Maulana Malik I. 56.67 3211.4889 5 -1.5738 0.05777 0.13158 0.07381
5 Minawati 56.67 3211.4889 5 -1.5738 0.05777 0.13158 0.07381
6 Nia Sumaryani 60.00 3600.0000 7 -1.2049 0.11412 0.18421 0.07009
7 Sit i Nid ia Aryani 60.00 3600.0000 7 -1.2049 0.11412 0.18421 0.07009
8 Aswin Ma'ruf P. 63.33 4010.6889 9 -0.8360 0.20157 0.23684 0.03527
9 Sit i Nurmayanti 63.33 4010.6889 9 -0.8360 0.20157 0.23684 0.03527
10 Ade Ari Gus man 66.67 4444.8889 12 -0.4660 0.32059 0.31579 0.00481
11 Dwi Liani 66.67 4444.8889 12 -0.4660 0.32059 0.31579 0.00481
12 Masriah 66.67 4444.8889 12 -0.4660 0.32059 0.31579 0.00481
13 Deckha Pebyolla 70.00 4900.0000 21 -0.0971 0.46131 0.55263 0.09132
14 Eko Kurniawan 70.00 4900.0000 21 -0.0971 0.46131 0.55263 0.09132
15 Hamidah Holid 70.00 4900.0000 21 -0.0971 0.46131 0.55263 0.09132
16 Merry Gustiana 70.00 4900.0000 21 -0.0971 0.46131 0.55263 0.09132
17 Sit i Rohmah 70.00 4900.0000 21 -0.0971 0.46131 0.55263 0.09132
18 Tantri Titania 70.00 4900.0000 21 -0.0971 0.46131 0.55263 0.09132
19 Wafi Alkhoiriah 70.00 4900.0000 21 -0.0971 0.46131 0.55263 0.09132
20 M. Faisal Fahri 70.00 4900.0000 21 -0.0971 0.46131 0.55263 0.09132
21 Ahmad Bukhori 73.33 5377.2889 27 0.2718 0.60709 0.71053 0.10343
22 Elysa Fauziah 73.33 5377.2889 27 0.2718 0.60709 0.71053 0.10343
23 Eria K. 73.33 5377.2889 27 0.2718 0.60709 0.71053 0.10343
24 M. Hardiansyah 73.33 5377.2889 27 0.2718 0.60709 0.71053 0.10343
25 Pandu Aji N. 73.33 5377.2889 27 0.2718 0.60709 0.71053 0.10343
26 Uwes Kurn iawan 73.33 5377.2889 27 0.2718 0.60709 0.71053 0.10343
27 Ummu Attyaah 73.33 5377.2889 27 0.2718 0.60709 0.71053 0.10343
28 Ai Nurahmah 76.67 5878.2889 32 0.6418 0.73948 0.84211 0.10262
29 Annisa 76.67 5878.2889 32 0.6418 0.73948 0.84211 0.10262
30 Deviana Putri 76.67 5878.2889 32 0.6418 0.73948 0.84211 0.10262
31 Sit i Annnisa H. 76.67 5878.2889 32 0.6418 0.73948 0.84211 0.10262
32 Vin i Alfiani Nur 76.67 5878.2889 32 0.6418 0.73948 0.84211 0.10262
33 Ai Badriah 80.00 6400.0000 33 1.0106 0.84390 0.86842 0.02452
34 Eka Agustian 83.33 6943.8889 36 1.3795 0.91613 0.94737 0.03123
35 Fitri Andrian i 83.33 6943.8889 36 1.3795 0.91613 0.94737 0.03123
36 Handoko 83.33 6943.8889 36 1.3795 0.91613 0.94737 0.03123
37 M. Rizaldi S. 90.00 8100.0000 38 2.1184 0.98293 1.00000 0.01707
165
No Nama Nilai
Posttest X²
frek.
Kumkur Zi F(Zi) S(Zi)
|F(Zi)-
S(Zi)|
38 Sit i Hajar Yusnia 90.00 8100.0000 38 2.1184 0.98293 1.00000 0.01707
Jumlah 2693.32 193909.089 823 7.55E-14 19.0458 21.65789 2.64095
Rata-rata (Mean) 70.87684 5102.87077 21.65789 1.99E-15 0.50121 0.56995 0.06949
Simpangan Baku (S) 9.027096 1287.11263 11.13134 1 0.287711 0.29293 0.03640
1. Lo/Lhitung diambil dari nilai l Fzi-Szi l terbesar.
Lhitung = 0.08969
2. Menentukan Ltabel dari nilai kritis uji Liliefors.
Ltabel =
=
= 0.1437
Lhitung < Ltabel (0.08969 < 0,1437), sehingga dapat disimpulkan bahwa data posttest kelas
eksperimen berdistribusi normal.
D. Data Posttest Kelas Kontrol
No Nama Nilai
Posttest X²
frek.
Kumkur Zi F(Zi) S(Zi)
|F(Zi)-
S(Zi)|
1 Sit i Barkah 46.67 2178.0889 1 -1.60872 0.05384 0.02632 0.02752
2 Deden Ruspandi 50.00 2500.0000 7 -1.25966 0.10389 0.18421 0.08032
3 Dwi Nurjanah 50.00 2500.0000 7 -1.25966 0.10389 0.18421 0.08032
4 Nia Herlina 50.00 2500.0000 7 -1.25966 0.10389 0.18421 0.08032
5 Rini Gusmawati 50.00 2500.0000 7 -1.25966 0.10389 0.18421 0.08032
6 Sirry Suci Ani 50.00 2500.0000 7 -1.25966 0.10389 0.18421 0.08032
7 Wahyu S. 50.00 2500.0000 7 -1.25966 0.10389 0.18421 0.08032
8 Anwar Firdaus 53.33 2844.0889 10 -0.91061 0.18125 0.26316 0.08191
9 N. Ulfah Tilawah 53.33 2844.0889 10 -0.91061 0.18125 0.26316 0.08191
10 Yanti Oktavian i 53.33 2844.0889 10 -0.91061 0.18125 0.26316 0.08191
11 Anisa Septiani 56.67 3211.4889 14 -0.56051 0.28757 0.36842 0.08086
12 Hanifah 56.67 3211.4889 14 -0.56051 0.28757 0.36842 0.08086
13 Makmur 56.67 3211.4889 14 -0.56051 0.28757 0.36842 0.08086
14 Sit i Nuraeni A. 56.67 3211.4889 14 -0.56051 0.28757 0.36842 0.08086
15 Adi Cahya W. 60.00 3600.0000 21 -0.21146 0.41626 0.55263 0.13637
16 Erna Permatasari 60.00 3600.0000 21 -0.21146 0.41626 0.55263 0.13637
17 Heri Heryana 60.00 3600.0000 21 -0.21146 0.41626 0.55263 0.13637
18 Ilham Yusuf 60.00 3600.0000 21 -0.21146 0.41626 0.55263 0.13637
19 M. Rendi 60.00 3600.0000 21 -0.21146 0.41626 0.55263 0.13637
20 Nahrul Jamil 60.00 3600.0000 21 -0.21146 0.41626 0.55263 0.13637
166
No Nama Nilai
Posttest X²
frek.
Kumkur Zi F(Zi) S(Zi)
|F(Zi)-
S(Zi)|
21 Sit i Nurasiyani 60.00 3600.0000 21 -0.21146 0.41626 0.55263 0.13637
22 Andriyanto P. 63.33 4010.6889 26 0.13759 0.55472 0.68421 0.12949
23 Bayu Priansyah 63.33 4010.6889 26 0.13759 0.55472 0.68421 0.12949
24 Dwi Yanti 63.33 4010.6889 26 0.13759 0.55472 0.68421 0.12949
25 Erwin Saputra 63.33 4010.6889 26 0.13759 0.55472 0.68421 0.12949
26 Dewo Chandra 63.33 4010.6889 26 0.13759 0.55472 0.68421 0.12949
27 Linda Fransiska 66.67 4444.8889 27 0.48769 0.68712 0.71053 0.02341
28 Aisyah Amalia 70.00 4900.0000 30 0.83674 0.79863 0.78947 0.00916
29 Ayu Rahayu 70.00 4900.0000 30 0.83674 0.79863 0.78947 0.00916
30 Sawiyah 70.00 4900.0000 30 0.83674 0.79863 0.78947 0.00916
31 Ahmad Saepudin 73.33 5377.2889 33 1.18579 0.88215 0.86842 0.01373
32 Ros Peningsih 73.33 5377.2889 33 1.18579 0.88215 0.86842 0.01373
33 Siska Wulandari 73.33 5377.2889 33 1.18579 0.88215 0.86842 0.01373
34 Aisyah 76.67 5878.2889 36 1.53589 0.93772 0.94737 0.00965
35 Dasem Miyati 76.67 5878.2889 36 1.53589 0.93772 0.94737 0.00965
36 Lailatul Fazriyah 76.67 5878.2889 36 1.53589 0.93772 0.94737 0.00965
37 Nur Fajar M. 80.00 6400.0000 38 1.88495 0.97028 1.00000 0.02972
38 Ratna Sari Dewi 80.00 6400.0000 38 1.88495 0.97028 1.00000 0.02972
Jumlah 2356.66 149521.378 806 6.53E-14 18.54182 21.21053 2.861055
Rata-rata (Mean) 62.01737 3934.77311 21.21053 1.72E-15 0.487943 0.558172 0.075291
Simpangan Baku (S) 9.540138 1215.84424 10.68254 1 0.305007 0.281119 0.0487
1. Lo/Lhitung diambil dari nilai l Fzi-Szi l terbesar.
Lhitung = 0.13637
2. Menentukan Ltabel dari nilai kritis uji Liliefors.
Ltabel =
=
= 0.1437
Lhitung < Ltabel (0.13637 < 0,1437), sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kelas
eksperimen berdistribusi normal.
167
Lampiran 13
UJI HOMOGENITAS DATA PRETEST DAN POSTTEST
KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Data Pretest
Kelas Kontrol Eksperimen
n 38 38
db 37 37
sd 9.7335 8.9305
varians 94.7411 79.7536
1. F hitung =
=
=
= 1.1879
2. Menentukkan Ftabel dari db (derajat bebas).
Ftabel (0.05)(37;37) adalah 1.7295
Fhitung < Ftabel (1.1879< 1.7295), sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kedua kelas
memiliki varians yang homogen.
168
Data Pretest
Kelas Kontrol Eksperimen
n 38 38
db 37 37
sd 9.5401 9.0271
varians 91.0142 81.4884
1. F hitung =
=
=
= 1.1169
2. Menentukkan Ftabel dari db (derajat bebas).
Ftabel (0.05)(37;37) adalah 1.7295
Fhitung < Ftabel (1.1169 < 1.7295), sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kedua
kelas memiliki varians yang homogen.
169
Lampiran 14
UJI HIPOTESIS
Rumus uji t
Keterangan:
1X : Rata-rata data kelompok 1
2X : Rata-rata data kelompok 2
dsg : Nilai standar deviasi gabungan kelompok 1 dan 2
n1 : Banyaknya data kelompok 1
n2 : Banyaknya data kelompok 2
Data Pretest
1. Menentukan thitung
dsg = 2-nn
1)V-(n1)V-n(
21
2211
=
=
=
=
=
= 9.34063
t =
21
21
n
1
n
1 dsg
X-X
, dimana dsg = 2-nn
1)V-(n1)V-n(
21
2211
170
thitung =
21
21
n
1
n
1 dsg
X-X
=
=
=
=
= 1.3877
2. Menentukan ttabel
dk = n1 + n2 – 2
= 38+38-2
= 74
ttabel pada taraf signifikan α = 0.05 pada dk 74 adalah 1.992543
thitung < ttabel (1.3877 < 1.992543), sehingga Ho diterima. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal siswa pada konsep
Sistem Peredaran Darah Pada Manusia.
Data Posttest
1. Menentukan thitung
dsg = 2-nn
1)V-(n1)V-n(
21
2211
=
=
=
=
=
171
= 9.28716
thitung =
21
21
n
1
n
1 dsg
X-X
=
=
=
=
= 4.61935
2. Menentukan ttabel
dk = n1 + n2 – 2
= 38+38-2
= 74
ttabel pada taraf signifikan α = 0.05 pada dk 74 adalah 1.992543
thitung > ttabel (4.61935 > 1.992543), sehingga Ho ditolak. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
172
Lampiran 15
PROTOKOL WAWANCARA PRA PENELITIAN
Hari, Tanggal : Rabu, 04 September 2013
Subjek : Siti Fatimah, S.Pd. (Guru Biologi)
Tempat : Ruang Guru MAN Jonggol, Bogor
Waktu : Pukul 10.30 – 10.55 WIB
1. Pada saat pembelajaran berlangsung apakah siswa memperhatikan penjelasan Ibu dengan
baik ?
Jawaban: Iya, mereka memperhatikan ketika proses pembelajaran berlangsung.
2. Bagaimana sikap siswa ketika Ibu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
dan mengemukakan pendapatnya ?
Jawaban:Kalau untuk bertanya mereka antusias sekali, bahkan saya sempat kerepotan
untuk menjawab pertanyaan mereka karena begitu banyaknya, dan akhirnya saya batasi
kuota siswa untuk bertanya. Kalau untuk mengemukakan pendapat, mereka masih malu-
malu, harus ditunjuk terlebih dahulu baru mereka mau mengemukakan pendapatnya.
3. Metode apa saja yang sering Ibu gunakan dalam pembelajaran Biologi ?
Jawaban:Metode yang sering saya gunakan dalam pembelajaran biasanya ceramah dan
diskusi kelompok. Tapi seringnya menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan
penugasan, selain itu biasanya sering ada kuis juga di akhir proses pembelajaran.
4. Bagaimana hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA MAN Jonggol ?
Jawaban:Untuk hasil belajar masih kurang maksimal. Masih banyak siswa yang
mendapatkan nilai diulangan harian yang di bawah KKM, padahal KKM untuk biologi
adalah 70.
173
5. Bagaimana cara Ibu dalam meningkatkan hasil belajar siswa ?
Jawaban:Biasanya yang saya lakukan dengan memberi pekerjaan rumah untuk mereka,
baik tugas individu maupun kelompok, ya intinya buat mereka mau belajar di rumah.
6. Apa yang menjadi kendala siswa dalam pembelajaran biologi ?
Jawaban:Yang menjadi kendala siswa dalam pembelajaran biologi, biasanya mereka
kesusahan mengenai istilah- istilah asing yang ada dalam biologi. Oh iya, terlebih lagi jika
istilah barunya itu ditunjukkan pada gambar seperti yang ada di sel dan sistem-sistem yang
ada di manuusia, mereka selalu kesusahan.
7. Konsep apa yang sulit untuk dipahami siswa ?
Jawaban:Konsep sistem pada manusia itu yang biasanya mereka keluhkan. Mereka bilang
disana terlalu banyak istilah asing yang harus mereka pahami dan juga nama-nama latin
dari organ yang biasanya mereka keluhkan.
Bogor, 09 September 2013
Narasumber
Siti Fatimah, S.Pd.
NIP. 19770428 200312 2 003
174
Lampiran 17
LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN
TAHAPAN KOMBINASI TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN MAKE A MATCH
Nama Sekolah :............................................
Pokok Bahasan :............................................
Kelas :...........................................
Hari/tanggal :...........................................
No Kegiatan Pembelajaran
Tahapan Model Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu
1 Kegiatan Awal Usaha
memotivasi
siswa
2 Kegiatan Inti Tahap penyajian
kelas
(pembelajaran
awal)
(TGT dan MaM)
Tahap
Kelompok
Belajar
(TGT dan MaM)
No Kegiatan
Pembelajaran Tahapan Model Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Alokasi Waktu
Tahap
Permainan
(MaM)
Tahap
Turnamen (TGT)
3 Kegiatan Akhir Penutupan
Catatan : ....................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
Bogor,
Observer
(............................................)
LEMBAR OBSERVASI
KELAS KONTROL
Nama Sekolah :............................................
Pokok Bahasan :............................................
Kelas :...........................................
Hari/tanggal :...........................................
No Kegiatan
Pembelajaran
Tahapan
Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Alokasi Waktu
1 Kegiatan Awal Usaha
memotivasi
siswa
2 Kegiatan Inti Pembelajaran
Awal
Diskusi
Kelompok
No Kegiatan
Pembelajaran
Tahapan
Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Alokasi Waktu
Presentasi
Kelompok
Evaluasi/ Kuis
3 Kegiatan Akhir Penutupan
Catatan : ....................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
Bogor,
Observer
(............................................)