pengaruh kombinasi model pembelajaran

199
PENGARUH KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES-TOURNAMENT (TGT) DENGAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA (Kuasi Eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : MUHAMAD PAHRUDIN NIM: 109016100071 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M

Upload: khangminh22

Post on 07-Jan-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES-TOURNAMENT (TGT)

DENGAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR

BIOLOGI SISWA

(Kuasi Eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

MUHAMAD PAHRUDIN

NIM: 109016100071

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Muhamad Pahrudin

NIM : 109016100071

Jurusan/Prodi : Pendidikan IPA/ Pendidikan Biologi

Angkatan Tahun : 2009

Alamat : Kp. Campaka Rt.04 Rw. 02 Desa Nagacipta Kec. Serang

Baru Kab. Bekasi, Jawa Barat. Kode Pos 17336.

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Kombinasi Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan

Make a Match terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa adalah benar hasil karya

sendiri di bawah bimbingan dosen :

1. Nama : Ir. Mahmud Siregar, M.Si

NIP : 19540310 198803 1 001

Dosen Jurusan : Pendidikan IPA

2. Nama : Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd

NIP : 19681226 200003 1 003

Dosen Jurusan : Pendidikan IPA

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

menerima segala konsekuensinya apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil

karya sendiri.

Jakarta, 12 Mei 2014

Muhamad Pahrudin

NIM. 109016100071

i

ABSTRAK

Muhamad Pahrudin. 109016100071. Pengaruh Kombinasi Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams-Games-Tournament (TGT) Dengan

Make a Match Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa. Skripsi, Program Studi

Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kombinasi model pembelajaran

kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan Make a match terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA pada konsep Sistem Peredaran Darah. Penelitian ini dilaksanakan di MAN Jonggol tahun ajaran 2013/2014 pada bulan

November 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent (pre-test and post-test)

control group design. Pengambilan sampel menggunakan dengan teknik simple random sampling. Sampel penelitian berjumlah 76 siswa yang terdiri dari 36 siswa kelas eksperimen dan 36 siswa kelas kontrol. Instrumen penelitian yang

digunakan adalah tes hasil belajar, yang berupa tes pilihan ganda yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Hasil analisis data kedua kelompok menggunakan uji-t,

diperoleh hasil thitung 4.61935 dan ttabel pada taraf signifikan α=0.05 sebesar 1.9925, maka thitung > ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT)

dengan Make a Match terhadap hasil belajar biologi siswa di kelas XI IPA pada konsep Sistem Peredaran Darah Manusia.

Kata Kunci : Pembelajaran Kooperatif, Teams-Games-Tournament (TGT), Make

a match, Hasil Belajar Biologi.

ii

ABSTRACT

Muhamad Pahrudin. 109016100071. The Influence of Combination of

Cooperative Learning Model Type Teams-Games-Tournament (TGT) With

Make a Match To Biology Student Learning Outcomes. BA Thesis, Program of

Biology Education, Departement of Natural Sciences Education, Faculty of

Tarbiya and Teaching Sciences, State Islamic University (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

This research aims to know the influence combination of cooperative learning

model type Teams-Games-Tournament (TGT) with Make a Match to biology

learning outcomes on the concept of circulatory system. The research in MAN

Jonggol. The research is a quasi experimental study with nonequivalent (pre-test

and post-test) control group design. The technique sampling is simple random

sampling. A sample of the study consisted of 76 students, which 38 students in

experimental group and 38 students in control group. An instrument reaserch is

used the test result learning by multiple choice test that has been test of validity

and reliability. Analysis of data using t-test, obtained the value of tcount is 4.61935

and ttable at the level of significant in α=0.05 is 1.9925, amounting to then tcount >

ttable. Therefore, it indicated that there are influence of combination of cooperative

learning model type Teams-Games-Tournament (TGT) with Make a Match to

biology student learning outcomes of the high school student classes xi on the

concept of circulatory system in MAN Jonggol.

Keyword: Cooperative Learning, Teams-Games-Tournament (TGT), Make a Match, Biology Learning Outcome.

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan

nikmat dan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah

dan terlimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. sebagai suri tauladan

bagi umat Islam, yang telah memberikan qudwah hasanah untuk ummatnya guna

mencapau insan kamil. Semoga senantiasa mendapatkan syafa’atnya di yaumil

akhir. Amin.

Penyelesaian penulisan skripsi ini tak semudah membalikan telapak tangan,

penulis membutuhkan perjuangan serta pengorbanan baik moril maupun materil.

Butuh tekad serta kemauan yang kuat dalam menghadapi segala halangan dan

kendala. Namun atas bantuan, motivasi, serta bimbingan dari semua pihak pada

akhirnya penulisan skipsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, sudah

selayaknya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, di antaranya :

1. Ibu Dra. Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Ibu Dr. Zulfiani, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Biologi.

4. Bapak Ir. Mahmud Siregar, M.Si., pembimbing I yang penuh kesabaran serta

keikhlasan telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran, serta motivasi kepada

penulis.

5. Bapak Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd., pembimbing II terima kasih atas waktu,

saran, dan arahan selama penulisan skripsi.

6. Kepala MAN Jonggol, Ibu Dra. Hj. Nani Ruhyani, M.Pd., yang telah

mengizinkan penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut. Ibu Siti

Fatimah, S.Pd., selaku Guru Biologi kelas XI yang telah membantu penulis

iv

selama melakukan penelitian. Bapak Miman Hilamsyah, M.Pd., selaku

wakasek bidang kurikulum yang membantu penulis. Seluruh siswa kelas XI

IPA 1 dan IPA 2 yang sangat luar biasa.

7. Orang tua tercinta, Ayahanda Engkas dan Ibunda Uryati yang selalu sabar

mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis sehingga penulis

selalu termotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Kakak dan adik-adik tercinta, Muhammad Wahyudin, SE., Muhamad

Kamaludin, Siti Khodijah, dan Muhamad Zainal Abidin yang membuat

penulis termotivasi agar memberikan teladan kepada mereka.

9. Kawan-kawan angkatan 2009 Pendidikan Biologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, terutama Diqi, Nanda, Mirna, dan Amel terima kasih karena telah

menggoreskan cerita dalam kehidupan penulis. Toni, Ria, Syifa, Reni terima

kasih untuk kebersamaannya. Karina, Desti, dan Imam terima kasih untuk

perjuangan yang tanpa hentinya. Awwalia terima kasih untuk pinjaman

bukunya.

10. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis hanya bisa berharap semoga Allah SWT memberikan balasan yang

sepadan kepada semua pihak atas jasa dan bantuan yang telah diberikan. Semoga

karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pembacanya dan dapat memberikan

kontribusi bagi peningkatan kualitas pendidikan, khususnya bidang studi biologi.

Jakarta, 14 April 2014

Penulis

Muhamad Pahrudin

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK.......................................................................................................... i

ABSTRACT ....................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

DAFTAR TABEL.............................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 6

D. Perumusan Masalah ..................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 7

BAB II DESKRIPSI TERORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN

HIPOTESIS ....................................................................................... 9

A. Deskriptik Teoretis ...................................................................... 9

1. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative learning) ................... 9

a. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif .............................. 10

b. Karakteristik dan Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif ........ 12

c. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif ..................... 12

d. Keunggulan Pembelajaran Kooperatif ............................... 13

e. Tipe Model Pembelajaran Kooperatif ................................ 14

1) Teams-Games-Tournament (TGT) ............................. 14

2) Make a Match.............................................................. 17

f. Kombinasi Pembelajaran TGT Dengan Make a Match ..... 19

2. Hasil Belajar............................................................................ 21

a. Pengertian Hasil Belajar.................................................... 21

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............ 24

vi

B. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................... 26

C. Kerangka Berpikir ....................................................................... 28

D. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 30

A. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................... 30

B. Metode dan Desain Penelitian ..................................................... 30

C. Populasi dan Sampel.................................................................... 32

D. Variabel Penelitian ...................................................................... 32

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 33

F. Instrumen Penelitian .................................................................... 33

G. Kalibrasi Instrumen ..................................................................... 34

H. Teknik Analisis Data ................................................................... 38

I. Hipotesis Statistik ........................................................................ 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................... 41

A. Hasil Penelitian............................................................................ 41

B. Analisis Data ............................................................................... 43

C. Penerapan Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif ............. 46

D. Hasil Belajar Biologi ................................................................... 51

E. Pengaruh Penerapan Kombinasi .................................................. 57

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 63

A. Kesimpulan .................................................................................. 63

B. Saran ............................................................................................ 63

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 64

LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................ 68

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Rekapitulasi Hasil Ujian Nasional SMA/MA 2011-2012 di Kecamatan

Jonggol ............................................................................................. 3

Tabel 1.2. Rekapitulasi Hasil Ulangan Harian Kelas XI IPA ............................ 4

Tabel 2.1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif ......................... 13

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian .......................................................... 34

Tabel 4.1. Skor pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen .............................. 41

Tabel 4.2. Skor posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen ............................. 42

Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas......................................................................... 43

Tabel 4.4 Uji Homogenitas................................................................................. 44

Tabel 4.5 Hasil Uji-t untuk nilai pretest dari kelas kontrol dan eksperimen...... 45

Tabel 4.6 Hasil Uji-t untuk nilai posttest dari kelas kontrol dan eksperimen .... 46

Tabel 4.7 Analisis Hasil Belajar ......................................................................... 51

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Penempatan anggota kelompok pada meja turnamen................... 16

Gambar 2.2. Skema Krangka Teoritis ............................................................... 29

Gambar 3.1. Desain Penelitian .......................................................................... 30

Gambar 4.1. Persentase Frekuensi Jenjang Kognitif ......................................... 56

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas eksperimen........ 68

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas kontrol .............. 94

Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) ............................................................ 105

Lampiran 4. Rekapitulasi Nilai Kelompok Kombinasi ....................................... 121

Lampiran 5. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ....................................................... 124

Lampiran 6. Instrumen Tes ................................................................................. 143

Lampiran 7. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes Pilihan Ganda .......... 148

Lampiran 8. Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Pilihan Ganda .................... 149

Lampiran 9. Uji Daya Beda Instrumen Tes Pilihan Ganda................................. 150

Lampiran 10. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ....................... 151

Lampiran 11. Penghitungan Mean, Median, Modus dan Standar Deviasi.......... 153

Lampiran 12. Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest ..................................... 161

Lampiran 13. Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest.................................. 167

Lampiran 14. Uji Hipotesis ................................................................................. 169

Lampiran 15. Protokol Wawancara Pra Penelitian ............................................. 172

Lampiran 17. Form Lembar Observasi ............................................................... 174

Lampiran 18 Surat-Surat ..................................................................................... 178

Lampiran 19 Lembar Uji Referensi .................................................................... 181

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mengajar tidak hanya sebatas pentransferan ilmu pengetahuan semata,

melainkan bagaimana peserta didik dapat mengekspresikan diri mereka sesuai

dengan potensi dan bakat yang mereka miliki, sehingga peserta didik dapat

menjadi manusia yang mengerti akan dirinya sendiri. Pembelajaran merupakan

upaya untuk membelajarkan peserta didik. Dimana dalam prosesnya terdapat

kegiatan memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode untuk mencapai

hasil pembelajaran yang diinginkan.1 Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan

bagian penting dari tugas pendidik. Hal ini berdasarkan kepada Undang-undang

No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 39 ayat (2)

disebutkan bahwa “pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas

merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil

pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada

perguruan tinggi.”2

Menurut hasil survey United National, Scientific, and Cultural

Organization (UNESCO) terhadap kualitas pendidikan di negara-neagara

berkembang di Asia Pasific, “kualitas pendidikan di Indonesia menempati

peringkat 10 dari 14 negara yang di survey. Sedangkan untuk kualitas para guru,

kualitasnya berada pada level 14 dari 14 negara berkembang yang di survey. ”3

Berbeda dengan hasil survey Political and Economic Risk Consultant (PERC)

mengenai kualitas pendidikan di Indonesia, menurut PERC “kualitas pendidikan

1 Hamzah B. Uno dan Masru Kuadrat, Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 4. 2 Undang–Undang Republik Indonesia No. 20 Th 2003 Tentang Sistem Pendid ikan

Nasional

http://www.bapsi.undip.ac.id/images/Download/Dokumen/uu%20no.20%20thn%202003%20sisdi

knas.pdf diakses pada 12/01/2013 pukul 0:18 WIB. 3Irvan Jaya Musrida, Makalah Permasalahan Pendidikan di Indonesia .

http://van88.wordpress.com/makalah-permasalahan-pendidikan-di-indonesia/ diakses pada

20/09/2013 pukul 11.05 WIB

2

di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia

berada di bawah Vietnam.”4

Faktor yang menjadi penyebab rendahnya kualitas pendidikan di

Indonesia adalah ketidak-mampuannya guru dalam menggali potensi anak. Guru

merupakan faktor dominan yang menentukan suasanan belajar siswa di sekolah.

“Kualitas interaksi guru-murid dipengaruhi oleh karakteristik dari setting (ruang

kelas, penggunaan ruangan, sumber belajar dan lain- lain) dan dimensi sosial

kelompok (norma, peraturan, keterkaitan, distribusi kekuatan dan pengaruh)”.5

Pengaturan latar dan dimensi sosial yang tepat dalam pembelajaran akan

membantu dalam proses pembelajaran, meningkatkan suasana belajar, dan juga

membantu mempermudah interaksi antara guru dan murid. Meski demikian,

masih banyak dijumpai pengajaran yang dilakukan oleh guru dengan memaksakan

kehendak dalam pembelajarannya tanpa memperhatikan kebutuhan, minat, dan

bakat yang dimiliki siswa. Padahal, bakat dan kecerdasan yang dimiliki oleh siswa

berbeda-beda.

Selain itu, faktor lain yang dapat menyebabkan rendahnya kualitas

pendidikan di Indonesia adalah kemampuan guru dalam menggunakan variasi

dalam metode pembelajaran. Menurut Haryono, “Variasi guru dalam mengajar,

seperti variasi dalam penggunaan metode mengajar guru dan variasi dalam

penggunaan alat peraga, merupakan beberapa contoh yang dapat membangkitkan

motivasi belajar siswa.”6 Penggunaan variasi model pembelajaran dapat

membantu siswa dalam meningkatkan motivasi belajar sehingga proses

pembelajaran yang terjadi akan lebih menyenangkan dan aktif. Dengan terjadinya

suasana belajar yang aktif dari semua pihak di dalam kelas, maka pembelajaran

akan memberikan hasil yang baik pula.

4 Dhika. 2012. Masalah Pendidikan di Indonesia dan Solusianya . http://mahasiswa-

sibuk.blogspot.com/2012/01/masalah-pendidikan -di-indonesia-dan.html diakses pada 20/09/2013

pukul 11.00 WIB 5 Forrest W. Parkay dan Baverly Hardcastle Stanford, Menjadi Seorang Guru, terj. Dani

Dharyani, (Jakarta: PT. Indeks, 2008), ed. VII, h. 170. 6 Moh Haryono, “Penggunaan Variasi Metode Mengajar untuk Membangkitkan Motivasi

Belajar Matematika”, Jurnal Widyatama. Vol. 4 no. 4, Desember 2007, h. 11.

3

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Jonggol merupakan salah satu MAN

yang berada di Kabupaten Bogor. Statistik hasil UN MAN Jonggol mengalami

penurunan. Dari data Puspendik, pada tahun 2011 MAN Jonggol menempati

urutan 978, berada jauh dari SMAN 1 Jonggol yang menempati urutan 480. Pada

tahun 2012, hampir seluruh SMA dan MA yang ada di Kecamatan Jonggol

mengalami penurunan hasil UN, hanya SMA PGRI 27 yang mengalami kenaikan

hasil UN. Berikut rekapitulasi hasil UN yang diambil dari Puspendik.

Tabel 1.1. Rekapitulasi Hasil Ujian Nasional SMA/MA 2011-2012 di Kecamatan

Jonggol7

Sekolah Tahun Indo Ing Mtk Fis Kim Bio Rataan Ranking *)

MAN Jonggol

2011 7,79 7,99 6,94 7,69 7,90 8,33 7,77 978

2012 7,62 7,39 7,11 7,07 8,11 7,64 7,49 1108

SMAN 1

Jonggol

2011 8,24 8,48 7,70 8,42 8,68 8,27 8,30 480

2012 7,84 7,50 7,29 6,94 7,89 7,47 7,49 1111

SMA Bina

Insan

2011 8,03 7,78 7,10 8,07 8,21 7,99 7,86 924

2012 7,59 7,39 7,23 7,11 7,87 7,63 7,47 1121

SMA PGRI 27 Jonggol

2011 7,57 8,28 7,18 8,13 7,75 7,50 7,74 1004

2012 7,84 7,74 7,52 7,46 8,23 7,98 7.80 867

Keterangan : *) Ranking dari Provinsi Jawa Barat, pada 2011 terdapat 1217

sekolah dan pada 2012 terdapat 1270 sekolah.

Salah satu mata pelajaran yang mengalami penurunan hasil belajar adalah

Biologi. Hasil wawancara dengan Guru Biologi di MAN jonggol, salah satu

konsep yang susah untuk dipelajari adalah konsep sistem pada tubuh manusia

yang berada di kelas XI. Hampir seluruh konsep yang dipelajari pada kelas XI

IPA adalah sistem pada manusia dari Sistem Rangka Tubuh hingga Sistem

Reproduksi. Kesulitan siswa dalam mempelajari konsep ini dikarenakan

banyaknya istilah yang harus dipahami oleh siswa.

7 Puspendik, http://118.98.234.22/sekretariat/hasilun/index.php/hasilun diakses pada

20/09/2013 pukul 11.20 WIB

4

Hasil ulangan harian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pada

kelas XI IPA di MAN Jonggol masih banyak yang belum mencapai nilai KKM

sebesar 70. Pencapaian hasil pembelajaran di kelas XI dapat berdampak pada hasil

Nilai UN. Karena 40% soal UN berasal dari konsep yang berada di kelas XI.

Berikut rekapitulasi nilai ulangan harian siswa pada Mata Pelajaran Biologi di XI

IPA tahun ajaran 2013-2014.

Tabel 1.2. Rekapitulasi Hasil Ulangan Harian Kelas XI IPA

Ulangan

Harian Ke- XI IPA 1 XI IPA 2 XI IPA 3 Rataan

1 39.9 32.3 51.6 41.3

2 66.9 66.6 69.6 67.7

Rataan 53.4 49.5 60.6 54.5

Sumber: Buku Nilai Guru Biologi MAN Jonggol

Salah satu upaya memecahkan permasalahan proses pembelajaran biologi

dalam penguasaan istilah asing yaitu dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif. Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan model

pembelajaran yang berasaskan kepada manusia sebagai makhluk sosial.

Pembelajaran kooperatif mengajak siswa untuk berperan aktif dalam proses

pembelajaran sehingga diharapkan hasil dari pembelajaran ini siswa lebih

memahami konsep yang sedang dipelajari tanpa mereka sadari karena peran aktif

mereka dalam pembelajaran.

Pembelajaran kooperatif memiliki banyak tipe dalam proses

pembelajarannya diantaranya adalah tipe Teams-games-Tournament (TGT) dan

tipe Make a Match. Pada kedua tipe ini terdapat satu kesamaan yaitu sama-sama

mengusung permainan dalam proses pembelajarannya. Sehingga pembelajaran

yang dilakukan dengan menggunakan kedua tipe tersebut akan lebih

menyenangkan.

Tipe TGT merupakan pembelajaran kooperatif yang dalam tahapannya

menggunakan turnamen untuk me-review hasil pembelajaran. Menurut Slavin,

5

TGT perlu dikombinasikan dengan metode lain dalam upaya meningkatkan hasil

belajar siswa.8 Sehingga diperlukan upaya untuk melihat kombinasi yang cocok

untuk penggunaan metode TGT.

Kelemahan yang terjadi pada model TGT adalah proses pembelajaran

yang dapat menimbulkan kejenuhan. Proses pembelajaran dengan menggunakan

TGT dilakukan dengan ceramah oleh guru dan diskusi kelompok. Ceramah dan

diskusi merupakan metode yang baik dalam pembelajaran, namun dalam

penerapannya perlu adanya variasi yang lebih menekankan kepada keaktifan

siswa dalam memahami suatu konsep secara mandiri. Jika hal ini tidak dilakukan

maka akan terjadi kejenuhan dalam belajar sehingga semangat siswa akan

berkurang. Hal tersebut yang melandasi pemikiran Slavin untuk

mengkombinasikan metode TGT dengan metode tertentu yang lebih

menyenangkan dalam proses belajarnya.

Selain hal tersebut, penggunaan turnamen sebagai cara untuk melihat

hasil proses belajar dilakukan setelah beberapa kali pertemuan. Dengan demikian,

dalam proses belajar sebelum turnamen diperlukan suatu metode yang dalam

proses belajarnya mampu meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, membantu

siswa dalam memahami konsep, serta meningkatkan peran aktif siswa dalam

metode. Sehingga dalam proses pengkombinasiannya tidak terjadi kejenuhan yang

dapat menurunkan motivasi belajar.

Make a match merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang

yang memfokuskan siswa untuk mencari pengetahuan dan informasi dengan

baik.9 Pada pembelajaran make a match, siswa dituntut untuk mempelajari konsep

secara berpasangan sehingga dapat dibutuhkan kerjasama dan kemampuan

komunikasi siswa dalam pembelajaran ini. Kelemahan dalam metode ini adalah

kurangnya motivasi belajar siswa dalam menyerap informasi dari metode ini. Hal

ini disebabkan karena tipe ini kurang memberikan tantangan kepada siswa berupa

8 Robert E. Slavin. Cooperative Learning “Teori, Riset dan Praktik”, terj. Nurulita

Yusron (Bandung: Nusa Media, 2010), cet ke-15, h. 178. 9 Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-Isu Metodis dan

Pragmatis, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), h. 244.

6

pertandingan antar kelompok yang dirasa dapat memicu semangat belajar siswa

sehingga dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik.

Berdasarkan kepada kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh tipe

TGT dan make a match, dirasa jika dikombinasikan dapat meminimalkan

kekurangan yang dimiliki oleh keduanya. Proses pembelajaran akan meningkat

dengan dilakukannya make a match sehingga siswa akan berperan aktif dalam

proses pembelajaran serta akan adanya turnamen dati TGT sebagai review hasil

dari proses pembelajaran tersebut. Dengan dilakukannya hal tersebut, maka dapat

diperkirakan meningkatkan hasil belajar. Dikarenakan hal demikian, maka penulis

tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Kombinasi

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams–Games–Tournament (TGT)

Dengan Make A Match Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa”

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa

masalah yang muncul, yaitu:

1. Hasil belajar biologi siswa di MAN Jonggol masih belum memuaskan dilihat

dari pencapaian nilai UN dan Ulangan Harian yang masih rendah.

2. Banyaknya istilah-istilah yang harus dipahami oleh siswa pada konsep sistem

pada manusia di kelas XI, sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa dalam

mata pelajaran biologi kurang memuaskan.

3. Pembelajaran TGT kurang memberikan motivasi dalam proses belajar karena

turnamen berguna dalam meninjau kembali materi yang telah dipelajari

sebelumnya, sehingga diperlukan kombinasi dengan metode lain yang

mampu meningkatkan motivasi proses belajar siswa.

C. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan skripsi tidak terlalu luas dan terarah, maka perlu

adanya pembatasan masalah. Untuk itu penulis batasi masalah yang sesuai dengan

judul, yaitu sebagai berikut:

7

1. Kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams–Games–Tournament

(TGT) dengan Make A Match. Pemilihan pembatasan ini bertujuan supaya

pembelajaran yang dilakukan berpusat pada siswa (student centered) dan

pembelajaran yang menyenangkan dikarenakan permainan-permainan yang

dilakukan.

2. Hasil belajar siswa berupa aspek kognitif jenjang C1–C4 pada konsep Sistem

Peredaran Darah Manusia.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan

masalah sebagai berikut “Apakah kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe

Teams – Games – Tournament (TGT) dengan Make a Match dapat mempengaruhi

hasil belajar siswa?”

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan

kombinasi model pembelajaran TGT dan Make a Match terhadap hasil belajar

biologi siswa pada konsep Sistem Peredaran Darah Manusia.

F. Manfaat Penelitian

Secara umum, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pikiran dan sebagai referensi dalam upaya meningkatkan hasil belajar biologi

siswa MAN, secara khusus yaitu sebagai berikut:

1. Bagi guru

Menambah wawasan tentang salah satu alternatif model pembelajaran

untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa serta dapat meningkatkan

profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di kelas.

2. Bagi peneliti

Memberikan pengetahuan dan pengalaman baru mengenai penerapan

kombinasi model pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe TGT dan Make

8

a Match serta memahami bagaimana kondisi sosial yang cocok dalam sebuah

aktivitas belajar.

3. Bagi pembaca

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan suatu kajian yang menarik

untuk diteliti lebih lanjut dan lebih mendalam sehingga menghasilkan model

pembelajaran baru yang dapat menjadi solusi dari pembelajaran biologi.

9

BAB II

DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR,

DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretis

1. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Cooperative learning menurut Scott B. Watson adalah lingkungan belajar

kelas yang memungkinkan siswa bekerja sama dalam suatu kelompok kecil yang

heterogen.1 Penekanan utama menurut Watson dalam pembelajaran kooperatif

adalah pentingnya pembelajaran kelompok secara heterogen yang dilakukan oleh

siswa. Denngan adanya kelompok yang heterogen tersebut, setiap siswa dapat

belajar dari siswa lainnya.

Menurut Slavin, seperti yang dikutip oleh Zulfiani dkk, menyatakan bahwa

pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi belajar dimana siswa dalam

kelompok kecil saling membantu untuk memahami suatu bahan pelajaran,

memeriksa dan memperbaiki jawaban teman, serta kegiatan lainnya dengan tujuan

prestasi belajar tertinggi.2 Slavin lebih menekankan cara atau kegiatan yang harus

dilakukan dalam kelompok supaya pembelajaran dalam kelompok kecil dapat

mencapai tujuan dari pembelajaran.

Teori yang melandasi pembelajaran kooperatif adalah teori

konstruktivisme yang dikembangkan oleh Vygotsky yaitu suatu pendekatan

dimana siswa harus secara langsung menemukan dan mentransformasikan

informasi yang kompleks, memeriksa informasi dengan aturan yang ada dan

merevisinya bila perlu. Dukungan teori Vygotsky terhadap model pembelajaran

kooperatif adalah penekanan belajar sebagai proses dialog interaktif atau

pembelajaran berbasis sosial. Dengan adanya dialog interaktif ini maka

diharapkan siswa dapat membangun pengetahuannya secara mandiri sehingga

siswa akan lebih paham dengan konsep yang sedang dipelajari.

1 Warsono, Hariyanto, Pembelajaran Aktif: Teori dan Asesmen , (Bandung: PT

Rosdakarya Offset, 2012), h. 160. 2 Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartin i, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lemlit

UIN Jakarta, 2009), h. 130.

10

Berdasarkan beberapa pengertian tentang pembelajaran kooperatif di atas,

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang

sistematis yang mengelompokkan peserta didik dalam beberapa kelompok kecil

yang didalamnya terjadi interaksi sosial yang saling membantu yang bertujuan

untuk meningkatkan hasil belajar.

Dalam pembelajaran kooperatif, kemampuan sosial siswa sangat penting.3

Dengan kemampuan sosial yang baik, siswa dapat membantu anggota

kelompoknya dalam memahami suatu konsep tetapi siswa tidak dapat membantu

dalam permainan atau turnamen. Pembelajaran kooperatif sangat baik dalam

meningkatkan pemahaman siswa.4 Hal ini dikarenakan siswa belajar bersama

dalam kelompok (berdiskusi) sehingga siswa akan belajar lebih baik dibandingkan

hanya mendengarkan penjelasan guru.

a. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif

Tidak semua belajar kelompok dapat dikatakan pembelajaran kooperatif.

Belajar kelompok dapat dikatakan sebagai pembelajaran kooperatif jika dalam

pembelajarannya menerapkan lima unsur pembelajaran kooperatif. Lima unsur

tersebut adalah:

1) Positive interdevendence (saling ketergantungan positif)

2) Personal responsibility (tanggung jawab perseorangan)

3) Face to face promotive interaction (interaksi promotif)

4) Interpersonal skill (komunikasi antaranggota)

5) Group processing (pemrosesan kelompok).5

Unsur pertama dalam pembelajaran kooperatif adalah saling

ketergantungan positif. Unsur ini merupakan unsur yang penting dalam

3 Mansur Harmandar dan Emine CIL, “The Effects of Science Teaching Through Team

Game Tournament Technique on Success Level and Affective Characteristics of Students”, Jurnal

of Turkish Science Education, Volume 5, Issu 2, August 2008, h. 38. 4 Michael M van Wyk, “The Effects of Teams -Games-Tournaments on Achievment,

Retention, and Attitudes of Economics Education Students ”, Makalah, 2010 EABR & ETLC

Conference Proceedings, Dublin, Ireland, 2010, h. 37. 5 Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2012), cet IX, h. 58.

11

pembelajaran kooperatif. Unsur ini menuntut supaya anggota tim bekerja sama

satu sama lain dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dengan rasa tanggung jawab

tersebut, maka jika terdapat anggota kelompok yang gagal maka anggota

kelompok yang lain akan mendapatkan dampak dari kegagalan anggota kelompok

yang gagal. Dengan demikian, terdapat dua pertanggung-jawaban kelompok

dalam unsur ini, yaitu mempelajari bahan yang ditugaskan kepada kelompok dan

menjamin semua anggota kelompok secara individu mempelajari bahan yang

ditugaskan tersebut.

Unsur kedua pembelajaran kooperatif adalah tanggung jawab individual.

Hasil akhir dari suatu kelompok merupakan gabungan dari hasil-hasil dari anggota

kelompoknya, artinya setiap anggota kelompok memberikan kontribusi yang sama

terhadap kelompok. Dengan dimilikinya tanggung jawab oleh setiap individu

adalah membuat anggota kelompok lainnya sama paham dengan pemahaman

yang dimilikinya.

Unsur ketiga pembelajaran kooperatif adalah interaksi promotif. Unsur

ketiga ini merupakan unsur yang dapat menghasilkan saling ketergantungan. Pada

unsur ini, posisi siswa diharuskan berinteraksi secara langsung dengan anggota

kelompok lainnya. Interaksi yang terjadi bertujuan untuk saling membantu satu

sama lain dalam proses pembelajaran serta bekerja sama dalam memecahkan

masalah.

Unsur keempat pembelajaran kooperatif adalah keterampilan

berkomunikasi. Keterampilan komunikasi sangat penting dalam pembelajaran

kooperatif. Komunikasi dalam kelompok haruslah berjalan baik antar satu

individu dengan individu lainnya. Karena berhasil atau tidaknya proses

pembelajaran kooperatif bergantung kepada kualitas komunikasi dalam kelompok.

Unsur kelima pembelajaran kooperatif adalah pemrosesan kelompok.

Tujuan dari pemrosesan kelompok adalah meningkatkan efektivitas anggota

dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan pembelajaran untuk mencapai

tujuan kelompok dalam pembelajaran.

12

b. Karakteristik dan Prinsip Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif berbeda dengan pembelajaran dengan strategi

yang lain. Perbedaan ini dapat dilihat dari proses pembelajaran yang menekankan

kepada pada kerja sama dalam kelompok. Pembelajaran kooperatif memiliki

karakteristik yang berbeda dengan model pembelajaran yang lain, yaitu:

1) Pembelajaran secara tim

2) Didasarkan pada manajemen kooperatif

3) Kemauan untuk bekerja sama

4) Keterampilan bekerja sama.6

Menurut George Jacobs, para ahli telah sepakat bahwa terdapat delapan

prinsip yang harus diterapkan dalam pembelajaran kooperatif, yaitu:

1) Pembentukan kelompok harus heterogen

2) Perlu keterampilan kolaboratif

3) Otonomi kelompok

4) Interaksi simultan

5) Partisipasi yang adil dan setara

6) Tanggung jawab individu

7) Ketergantungan positif

8) Kerja sama sebagai nilai karakter.7

c. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif

Terdapat enam langkah utama di dalam pembelajaran kooperatif, pelajaran

dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi siswa untuk

belajar. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif secara ringkas dapat

dilihat pada tabel 2.1.

6 Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru,

(Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 207. 7 Warsono, Hariyanto, Op.cit., h. 162

13

Tabel 2.1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif8

Fase-Fase Perilaku Guru

Fase 1: Present goals and set

Menyampaikan tujuan dan

mempersiapkan peserta didik

Menjelaskan tujuan pembelajaran dan

mempersiapkan peserta didik siap

belajar

Fase 2: Present information

Menyajikan informasi

Mempresentasikan informasi kepada

peserta didik secara verbal

Fase 3: Organize students into

learning teams

Mengorganisir peserta didik ke

dalam tim-tim belajar

Memberikan penjelasan kepada peserta

didik tentang tata cara pembentukan tim

belajar dan membantu kelompok

melakukan transisi yang efisien

Fase 4: Assis team work and study

Membantu kerja tim dan belajar

Membantu tim-tim belajar selama

peserta didik mengerjakan tugasnya

Fase 5: Test on the materials

Mengevaluasi

Menguji pengetahuan peserta didik

mengenai berbagai materi pembelajaran

atau kelompok-kelompok

mempresentasikan hasil kerjanya

Fase 6: Provide recognition

Mmemberikan pengakuan atau

penghargaan

Mempersiapkan cara untuk mengakui

usaha dan prestasi individu maupun

kelompok

d. Keunggulan Pembelajaran Kooperatif

Keunggulan penggunaan model pembelajaran kooperatif bagi peserta didik

maupun pendidik adalah sebagai berikut:

1) Peserta didik dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri,

menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain.

2) Dapat meningkatkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan

kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide- ide orang lain.

3) Dapat membantu siswa untuk peduli pada orang lain.

8 Agus Suprijono, Op. cit., h. 65.

14

4) Dapat meningkatkan rasa bertanggung jawab siswa dalam belajar.

5) Model yang baik untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus

keterampilan sosial.

6) Interaksi secara langsung selama pembelajaran dapat meningkatkan motivasi

dan memberikan rangsangan untuk berpikir.9

e. Tipe Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang

memiliki tipe atau jenis pembelajaran yang banyak, diantaranya adalah tipe

Student Teams Achivement Division (TAD), Jigsaw, Teams-Games-Tournament

(TGT), Make a Match, Group Investigation, Team Accelerated Instructional

(TAI), Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Dalam tulisan

ini hanya dua tipe model pembelajaran yang akan dibahas, yaitu tipe Teams-

Games-Tournament (TGT) dan Make a Match.

1) Teams-Games-Tournament (TGT)

Charlton, Williams dan McLaughlin mengemukakan bahwa pembelajaran

dengan games dapat membuat siswa lebih aktif dan merasa senang untuk belajar.

Pembelajaran tersebut terlihat menarik ketika penjelasan guru dikombinasikan

dengan games sehingga penyampaian materi menjadi lebih cepat tersampaikan. 10

Dikembangkan oleh David DeVries dan Keith Edwards, TGT merupakan

metode pembelajaran pertama dari Johns Hopkins. Metode ini menggunakan

turnamen akademik dalam evaluasinya yang disetiap anggotanya masing-masing

memberikan poin untuk kelompoknya.

Dalam metode ini, setiap siswa dalam kelompok harus saling membantu

dalam mempersiapkan diri untuk permainan dengan mempelajari lembar kegiatan

dan menjelaskan masalah satu sama lain. Tetapi ketika dalam turnamen teman

9 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan , (Jakarta:

Kencana, 2007), h. 249 10

Charlton, B., Williams, R. L., dan McLaughlin, T.F. “Educational Games: A Technique

to Acquisition of Reading Skills of Children with Learning Disability”, International Journal of

Special Education. Volume 20, Number 2, 2005, h. 66-72.

15

sekelompok tidak boleh saling membantu. Sehingga sangat penting tanggung

jawab individu dalam metode ini. Berikut ini deskripsi dari komponen-komponen

dalam metode ini.

Tim. Terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh komponen

kelas seperti kemampuan akademik dan jenis kelamin. Fungsi utama tim adalah

memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan mempersiapkan

anggotanya untuk menghadapi turnamen. Tim merupakan bagian yang penting

dalam metode TGT. Tim memberikan dukungan kelompok bagi kinerja akademik

dalam pembelajaran seperti memberikan perhatian dan respek terhadap anggota

kelompok. Sehingga dengan adanya hal tersebut dapat meningkatkan hubungan

emosional antar kelompok, rasa harga diri, dan saling menghargai terhadap

kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing-masing anggota kelompok.

Game. Game pada TGT terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontenya

relevan yang dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari

presentasi di kelas dan pelaksanaan tim. Game dalam TGT dilaksanakan

bersamaan dengan turnamen yaitu berupa kegiatan cerdas cermat antar kelompok

dengan masing-masing kelompok memberikan perananan dalam kemenangan

kelompoknya.

Turnamen. Turnamen adalah sebuah struktur dimana game berlangsung.

Pada turnamen pertama, guru menunjuk siswa untuk berada pada meja turnamen –

tiga siswa berprestasi tinggi sebelumnya berada di meja 1, tiga berikutnya pada

meja 2, dan seterusnya. Ilustrasi hubungan antara tim heterogen dan meja

turnamen homogen dapat dilihat pada gambar 2.1.

16

Gambar 2.1. Penempatan anggota kelompok pada meja turnamen11

Slavin menjelaskan terdapat lima komponen utama dalam TGT, yaitu:

pembelajaran awal, kelompok belajar, permainan, turnamen/kompetisi, dan

pengakuan kelompok.12

a) Pembelajaran awal, pembelajaran awal pada metode TGT tidak berbeda

dengan pengajaran biasa, hanya pelajaran difokuskan kepada materi yang

sedang dibahas saja. Tujuan pelajaran awal adalah membentuk siswa dalam

kecakapan komunikasi, menggali informasi, kecakapan bekerjasama dalam

kelompok, dan kecakapan dalam memecahkan masalah.

b) Kelompok belajar (Team Study), pada kelompok belajar siswa mempelajari

materi pelajaran dari sumber belajar kemudian menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang disusun oleh guru. Setelah menjawab pertanyaan tersebut,

perwakilan siswa mempresentasikan hasil belajarnya. Tujuan kelompok

belajar pada kegiatan ini adalah memperoleh kecakapan mengolah informasi,

mengambil keputusan dengan cerdas, kecakapan bekerjasama dan kecakapan

berkomunikasi.

11

Robert E. Slavin. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik, terj. Nurulita

Yusron (Bandung: Nusa Media, 2010), cet ke-15, 168. 12

Zulfiani, dkk, Op. cit., h. 145

17

c) Permainan (Games), pertanyaan dalam permainan disusun dan dirancang dari

materi-materi yang telah disajikan untuk menguji pengetahuan siswa yang

diperoleh mewakili masing-masing kelompok. Setiap siswa mengambil

sebuah kartu yang diberi nomor dan menjawab pertanyaan yang sesuai

dengan pada kartu tersebut.

d) Turnamen, siswa yang berada dalam satu kelompok akan dipisahkan kepada

meja-meja pertandingan sesuai dengan tingkatan kecerdasan mereka. Pada

meja pertandingan disediakan satu set lembar pertandingan berupa kunci

jawaban, kartu nomor dan format skor pertandingan.

e) Penghargaan tim (Team Recognition), penghargaan diberikan kepada

kelompok yang memiliki poin tertinggi. Penghargaan dapat berupa hadiah

atau sertifikat atas usaha yang dilakukan kelompok selama belajar sehingga

mencapai kriteria yang telah disepakati bersama.

2) Make a Match

Metode make a Match dikembangkan oleh Lorna Curran. Salah satu

keunggulan metode ini adalah siswa mencari pasangan kartu sambil belajar

mengenai konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. 13 Tujuan dari

metode ini antara lain: 1) pendalaman materi; 2) penggalian materi; 3)

edutainment.14 Pada penggunaan metode ini, siswa diminta untuk mencari

pasangan kartu yang merupakan pasangan kartu yang mereka miliki sebelum

batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin.

Langkah- langkah dalam pembelajaran Make a Match adalah sebagai

berikut:

a) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi topik/konsep yang cocok untuk

sesi review.

b) Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawabannya atau soal dari

kartu yang dipegang.

c) Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya.

13

Rusman,Op. cit., h. 223. 14

Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-Isu Metodis dan

Paradigmatis, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), h. 251.

18

d) Siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.

e) Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar setiap siswa mendapatkan kartu

yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.

f) Kesimpulan.

Kelebihan metode Make a Match dalam pembelajaran adalah:

a) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif maupun

fisik;

b) karena ada unsur permainan, metode ini menyenagkan;

c) meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dan dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa;

d) efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk belajar. 15

Selain memiliki kelebihan, make a match juga memiliki kelemahan, yaitu:

a) jika tidak dipersiapkan dengan baik, akan banyak waktu yang terbuang;

b) pada awal-awal penerapan metode, banyak siswa yang akan malu

berpasangan dengan lawan jenisnya;

c) guru harus hati-hati dan bijaksana saat memberikan hukuman pada siswa

yang tidak mendapatkan pasangan, karena mereka bisa malu;

d) menggunakan metode ini secara terus menerus akan menimbulkan kebosanan.

Menurut Sry Risnawati, pembelajaran make a match memiliki kelebihan

dan kekurangan dalam penggunaannya. Kelebihan metode make a match bagi

siswa yaitu sebagai berikut:

a) mampu menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan;

b) materi pembelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa;

c) mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan belajar

secara klasikal 87,50%. 16

15

Miftahul Huda, Ibid., h. 253. 16

Sry Risnawati, “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Sosiologi Melalu i Penerapan

Cooperative Learn ing Model Make a Match”, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, h.

31

19

Disamping memiliki kelebihan di atas, pembelajaran dengan menggunakan

make a match juga memiliki kelemahan, yaitu:

a) diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan;

b) waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai siswa terlalu banyak

bermain-main dalam proses pembelajaran;

c) guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai. 17

f. Kombinasi Pembelajaran TGT Dengan Make a Match

Proses pembelajaran yang terjadi dalam kelas tidak hanya menggunakan

satu model atau metode saja dalam penerapannya, akan tetapi menggunakan dua

atau tiga model yang sesuai dengan tujuan dari pembelajaran serta karakteristik

dari siswanya. Metode teams-games-tournament (TGT) dan make a match

memiliki persamaan diantara keduanya, yaitu sama-sama mengusung permainan

di dalam pelaksanaan pembelajarannya.

TGT dapat dilakukan disemua umur dan semua mata pelajaran, karena

sifatnya yang mengutamakan turnamen yang dalam hal ini seperti lomba cerdas

cermat. Sehingga semua karakteristik siswa dan mata pelajaran dapat dilakukan

menggunakan model ini.

Make a Match dianggap tidak cocok digunakan di tingkat SMA karena

sifat permainannya tidak sesuai dengan karakteristik siswa SMA yang mampu

berpikir abstrak. Akan tetapi siswa SMA termasuk kedalam masa remaja yang

terbagi kedalam dua fase yaitu fase remaja awal (12-17 tahun untuk perempuan

dan 13-18 untuk laki- laki) dan fase remaja akhir (17-21 tahun untuk perempuan

dan 18-22 tahun untuk laki- laki). Dimana dalam masa ini adalah masa pencarian

dan penjelajahan identitas diri.18 Sehingga dalam pembelajaran yang dilakukan

harus mampu membantu siswa menemukan identitasnya. Sehingga Make a Match

yang akan digunakan di SMA haruslah dimodifikasi sesuai dengan karakteristik

dari siswa SMA.

17

Ibid. 18

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2006), h. 141.

20

Tahapan-tahapan dalam pembelajaran yang mengkombinasikan TGT dan

Make a Match di SMA sebagai berikut:

1) Pembelajaran awal

Tahapan pembelajaran awal dalam model kombinasi TGT dan make a

Match disampaikan oleh guru dengan memberikan gambaran besar pada

konsep yang akan dibahas. Pada pembelajaran awal ini membantu siswa

dalam menemukan konsep awal dan tujuan dari pembelajaran.

2) Kelompok belajar

Kelompok belajar merupakan pembelajaran yang dilakukan secara

berkelompok yang dipandu oleh guru baik melalui pertanyaan-pertanyaan

yang harus dijawab ataupun mencari pengetahuan konsep yang lebih

mendalam daripada yang diberikan di pembelajaran awal. Dalam kelompok

belajar ini dilakukan diskusi kelompok sebagai proses peningkatan

pemahaman siswa. Menurut Cruickshank, diskusi dapat membantu

meningkatkan kemampuan berpikir ketingkat yang lebih tinggi dan

membantu merubah sikap siswa.19 Kemudian perwakilan dari anggota

kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Tujuan dari

pembelajaran ini adalah meningkatkan keterampilan siswa dalam mengolah

informasi, bekerjasama, dan berkomunikasi.

3) Permainan

Tahapan yang ketiga adalah permainan. Dalam tahapan ini

menggunakan permainan yang berada dalam Make a Match yang

dimodifikasi, yaitu siswa mempasangkan pernyataan atau istilah dengan

jawaban atau gambar yang ada dalam bentuk kartu. Pada permainan ini

kelompok kecil dibagi kembali menjadi dua kelompok besar, yang nantinya

tiga kelompok ini akan bertugas sebagai kelompok pertanyaan dan jawaban.

Menurut Karen, permainan dapat menstimulus pengembangan

kemampuan memecahkan masalah bagi siswa.20 Hal dikarenakan dalam

19

Donald R. Cruickshank, Deborah Bainer Jenkins, Kim K. Metcal. The Act of Teaching,

(New York, The McGraw-Hill Companies, 2006), h. 439. 20

Karen A. Milczynski, “Literature Review: Effectiveness of Gaming in The Classroom”,

Makalah: Michigan State University, 2011, h. 3.

21

permainan proses yang terjadi adalah menyenangkan sehingga itu akan

membantu siswa merasa nyaman. Permainan ini dilakukan beberapa kali

sampai waktu yang telah ditetapkan selesai. Untuk memberikan semangat

dalam permainan ini, dalam permainan ini diberikan reward dan punishment

yang sebelum permainan disepakati terlebih dahulu.

4) Turnamen

Turnamen dalam tahapan ini adalah turnamen yang berada di dalam

TGT. Dimana setiap anggota kelompok dari satu tim menempati meja-meja

yang dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuan yang hampir sama.

5) Evaluasi Pembelajaran

Tahapan ini digunakan untuk menguji tentang hasil dari proses

pembelajaran yang telah dilakukan. Bentuk evaluasi dalam tahapan ini berupa

posttest.

6) Penghargaan Tim

Tahapan ini merupakan tahapan reward kepada hasil kerja kelompok,

permainan, dan juga turnamen.

Dalam pembelajaran ini guru bersifat sebagai instruktur dan pengawas

suapaya pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Keberhasilan dalam

pembelajaran ini bergantung kepada kemampuan siswa dalam berkomunikasi dan

bekerjasama dengan siswa lainnya.

2. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Dalam ilmu psikologi, “belajar adalah kegiatan yang berproses dan

merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaran jenis dan

jenjang pendidikan.”21 pernyataan ini berarti bahwa proses belajar yang dialami

akan mempengaruhi hasil akhir dari sebuah pembelajaran, berupa berhasil atau

gagalnya tujuan pembelajaran tersebut. Skinner berpendapat bahwa “belajar

21

Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru , (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010), cet. Ke-15 h. 87.

22

bukan melakukan – belajar adalah mengubah apa yang kita lakukan”.22 Belajar

merupakan proses perubahan pola pikir. Seseorang dapat dikatakan belajar jika

dia menyatakan jauh itu bukan dikarenakan lelahnya dalam berjalan tetapi ada

jarak yang harus ditempuh, ada satuan dalam jarak itu yang lebih besar dari jarak

yang sebelumnya.

Menurut Ernes ER. Hilgard, definisi belajar adalah sebagai berikut:

“Learning is the process by which an activity originates or is changed throught

training procedures (whether in the laboratory or in the natural environment) as

distinguished from changes by factor not attributable to training.”23 Pernyataan

ini memiliki maksud bahwa seseorang dapat dikatakan belajar jika dapat

melakukan segala sesuatu dengan melakukan latihan- latihan sehingga dapat

berubah. Perubahan yang dimaksud berupa penambahan pengetahuan atau sikap.

Pada hakikatnya belajar adalah merubah tingkah laku seseorang meliputi

keseluruan pribadinya dengan hasil yang diharapkan berupa perubahan

pengetahuan, sikap, perluasan minat, penghargaan norma-norma, kecakapan dan

lainnya. Perubahan-perubahan tersebut merupakan hasil dari pengalamannya

sendiri dan interaksinya dengan lingkungan. Kegiatan dan usaha untuk mencapai

perubahan tingkah laku itu merupakan proses belajar sedangkan perubahan

tingkah laku merupakan hasil dari belajar.24 Hasil belajar merupakan suatu pola

yang beruntun yang merupakan hasil dari sebuah proses. Hasil belajar tidak hanya

berupa nilai-nilai yang dapat terlihat dalam sebuah kertas ujian, tapi perubahan-

perubahan dalam perbuatan, sikap, dan keterampilan yang ditunjukan oleh siswa

dalam kehidupan sehari-hari.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain menyatakan bahwa suatu siswa

dapat dikatakan berhasil apabila 75% dari jumlah siswa yang mengikuti proses

belajar mengajar atau mencapai taraf keberhasilan minimum, optimal, atau bahkan

maksimal.25 75% merupakan tolok ukur dalam keberhasilan seorang guru dalam

22

Margaret E. Gredler, Learning and Instruction: Teori dan Aplikasi , terj: Tri Wibowo

(Jakarta: Kencana, 2011), h. 118. 23

Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 4. 24

Muspiroh, “Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Dengan Menggunakan Metode

Problem Posing Secara Berkelompok”, Skripsi , UIN Syarif Hidayatullah Jaharta, 2010, h. 24. 25

Syaifu l Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Op. Cit., 108.

23

mengajar. Pembelajaran akan dikatakan berhasil jika 75% siswa yang belajar

berubah dari pemahaman, tingkah laku, keterampilan, atau hal lainnya yang

merupakan tujuan dari pembelajaran tersebut.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka belajar merupakan proses

untuk merubah tingkah laku seseorang serta peningkatan kualitas diri yang sesuai

dengan aturan-aturan (norma-norma) yang ada. Sedangkan hasil belajar adalah

kewujudan dari proses pembelajaran yang dapat dilihat dari perubahan-perubahan

nilai, sikap, pemahaman, keterampilan, dan lain halnya yang merupakan tujuan

dari pembelajaran.

Domain kognitif adalah pengetahuan dan ingatan, pemahaman,

menjelaskan, meringkas dan contoh, menerapkan, menguraikan, menentukan

hubungan, mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru, dan

menilai. Domain afektif adalah sikap menerima, memberikan respon, nilai,

organisasi, karakteristik. Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routinedan

rountinized. Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik,

sosial, manajerial dan intelektual.

Menurut Reigeluth seperti yang dikutip oleh Nurdin, menyatakan bahwa

hasil pembelajaran secara umum dapat dikategorisasikan menjadi tiga indikator,

yaitu (1) efektivitas pembelajaran, yang biasanya diukur dari tingkat keberhasilan

siswa dari berbagai sudut; (2) efisiensi pembelajaran, yang biasanya diukur dari

waktu belajar dan/atau biaya pembelajaran, dan (3) daya tarik pembelajaran yang

selalu diukur dari dari tendensi siswa ingin belajar terus menerus. Secara spesifik,

hasil belajar adalah suatu kinerja yang diindikasikan sebagai kapabilitas

(kemampuan) yang diperoleh.26

Bloom mengkategorikan hasil belajar kedalam tiga kemampuan yang

dapat diamati pada saat pembelajaran. Kemampuan yang merupakan hasil belajar

menurut Bloom mencakup kemampuan kognitif, afekif, dan psikomotor.

Kemampuan kognitif merupakan kemampuan dalam mengetahui, memahami,

menerapkan, menganalisis, mensistesis, dan menilai hal-hal yang dipelajari.

26

Nurdin Ibrahim, “Hasil Belajar Fisika Siswa SLTP Terbuka Tanjungsari Sumedang

Jawa Barat”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan , No. 031, Tahun ke-7, September 2001, h. 487.

24

Kemampuan afektif merupakan kemampuan menerima, menilai, menanggapi,

mengelola dan menghayati proses pembelajaran sehingga merubah sikap atau

tingkah laku siswa. Kemampuan psikomotorik merupakan kemampuan

keterampilan yang didapat dari sebuah pembelajaran.

Menurut pendapat beberapa ahli maka dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh

siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat

mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Roesyiatiashy, faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar

siswa adalah pribadi siswa, guru, struktur sekolah, dan faktor-faktor situasional.27

Menurut Muhibin Syah, faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar

siswa digolongkan menjadi tiga macam, yaitu faktor internal, faktor eksternal dan

faktor pendekatan belajar.28

Faktor internal siswa adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa

sendiri yang terdiri dari faktor fisiologi atau faktor fisik dari siswa dan faktor

psikologi atau faktor dari kejiwaan siswa yang dapat berupa kecerdasan, sikap,

bakat, minat, motivasi siswa dalam belajar.

Faktor eksternal merupakan faktor yang mempengaruhi siswa yang berasal

dari luar dirinya, faktor eksternal dapat berupa faktor lingkungan keluarga, faktor

lingkungan sekolah, serta faktor lingkungan masyarakat.

Faktor pendekatan belajar merupakan faktor yang berasal dari bagaimana

pembelajaran itu berlangsung. Pendekatan yang dilakukan oleh pengajar terhadap

suatu materi pastilah berbeda-beda. Penggunaan pendekatan dan straategi yang

sesuai akan membuat pembelajaran akan lebih mudah untuk dipahami oleh

peserta didik.

Senada dengan Muhibin Syah, Syaiful Bahri Djamarah dalam bukunya

Psikologi Belajar menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar

27

Ilyas, “Peranan Motivasi Mengajar Guru dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa”,

Jurnal Dinamika, Vol. II, No. 02, 2004, h. 173. 28

Muhibbin Syah, Op. cit., h. 129.

25

siswa adalah faktor lingkungan, faktor instrumental, kondisi fisiologis, dan

kondisi psikologis.29

1) Faktor lingkungan

Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam

lingkungannya anak didik berinteraksi dalam mata rantai yang disebut

ekosistem. Selama hidup, anak didik tidak bisa menghindarkan diri dari

lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya. Kedua lingkungan ini

memberikan pengaruh terhadap belajar anak di sekolah.

2) Faktor instrumental

Faktor intrumental merupakan faktor yang berasal dari sekolah, baik dari

tujuan pembelajaran maupun fasititas yang ada di sekolah. Faktor

instrumental terdiri dari kurikulum, program pendidikan, darana dan

prasarana serta guru.

3) Kondisi fisiologis

Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap

kemampuan belajar seseorang. Tentu akan berbeda hasil yang didapatkan dari

orang yang belajar dalam keadaan segar jasmaninya dengan orang yang

dalam keadaan kelelahan.

4) Kondisi psikologis

Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis. Oleh karena itu, semua

keadaan dan fungsi psikologiis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang.

Faktor psikologis sebagai faktor yang berasal dari dalam merupakan hal yang

utama dalam menentukan intensitas belajar seseorang. Yang termasuk ke

dalam faktor ini adalah minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan-

kemampuan kognitif.

29

Syaifu l Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2011), Ed.

Rev., cet. 3, h. 176.

26

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Nopianti dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbasis Multimedia

dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi

Informasi dan Komunikasi” menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara hasil belajar yang menggunakan TGT dengan menggunakan

metode konvensional. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri

3 Tasikmalaya. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t, dalam perhitungannya

didapatkan thitung sebesar 4.80 sedangkan ttabel pada taraf signifikan α= 0.01 ada;ah

2.38 sehingga thitung > ttabel yang artinya H0 dalam penelitian (tidak berpengaruh)

ditolak dan diterima H1 (memiliki pengaruh). 30

Penelitian yang dilakukan oleh Sri Putri Ayu yang berjudul “Penerapan

Cooperative Learning Tipe Make a Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Kelas VII Dalam Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi”

dilakukan kepada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Bandung. Di dalam penelitian

ini didapatkan perbandingan antara thitung dan ttabel penelitian dalam taraf signifikan

α= 0.05 adalah thitung d (7.52) > ttabel (1.68) sehingga H0 dalam penelitian (tidak

berpengaruh) ditolak dan diterima H1 (memiliki pengaruh). 31

Pada penelitian yang dilakukan oleh Michael Wollowski dan J.P. Verkamp

yang berjudul “Effects of Game Tournaments on Learning and Classroom

Climate”. Pada penelitian ini dihasilkan pembelajaran dan iklim kelas yang

menggunakan TGT lebih aktif, sehingga pembelajaran berlangsung dengan baik.32

Penelitian lain denga judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Team Games Tournament (TGT) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Biologi

pada Konsep Sistem Pencernaan Manusia” yang dilakukan oleh Leonard dan Kiki

30

Nopianti, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament

Berbasis Multimedia dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi

Informasi dan Komunikasi”, Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, 2010, h. 25. 31

Sri Putri Ayu, “Penerapan Cooperative Leaarning Tipe Make a Match Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII dalam Pembelajaran Teknolog i Informasi dan

Komunikasi, Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, 2010, h.18 32

Michael Wollowski, J.P. Verkamp. “Effects of Game Tournaments on Learn ing and

Classroom Climate”, Makalah, Twenty-Third International Florida Artificial Intelligence Research

Society Conference (FLAIRS), 2010, h. 328.

27

Dwi Kusumaningsih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata peningkatan

prestasi belajar pada kelas yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT

lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata peningkatan prestasi belajar pada kelas

yang menggunakan pembelajaran konvensional. 33

Penelitian selanjutnya yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Kognitif

Siswa pada Jenjang C1-C4 Materi Sistem Reproduksi Manusia Melalui Model

Make a Matc Kelas XI IPA 2 SMA Muhammadiyah Bantul Tahun Ajaraan

2008/2009” yang ditulis oleh Iin Dwi Indriyani. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa proses pembelajaran melalui Make a Match dapat meningkatkan

kemampuan kognitif siswa. Pada siklus 1 rata-rata ulangan siswa 37,0. Pada

sisklus 2 hasil rata-rata nilai ulangan mengalami peningkatan menjadi 67,7. 34

Penelitian yang dilakukan oleh Mansur Harmandar dan Emine CIL yang

berjudul “The Effect of Science Teaching Through Team Game Tournament

Technique on Succes Level and Affective Characteristics of Students” dilakukan

kepada siswa tingkat 8 pada konsep Reproduksi dan Pertumbuhan Makhluk

Hidup. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Hasil

penelitian didapatkan bahwa penggunaan tehnik TGT lebih efektif dalam

meningkatkan hasil belajar (pencapaian) siswa. Selain itu, hasil yang didapatkan

pula siswa yang berada di kelas eksperimen memperlihatkan opini yang positif

dari penggunaan metode serta karakteristik afektif yang lebih baik dibandingkan

kelas kontrol. 35

Penelitian selanjutnya dari Uswatun Choiriyah berjudul “Perbedaan Hasil

Belajar Siswa Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe Make a Match

dan Konvensional pada mata Pelajaran TIK Kelas X Semester 2 di SMA Negeri 1

Sewon Bantul Tahun Ajaran 2010/2011”. Metode penelitian yang digunakan

33

Leonard dan Kiki Dwi Kusumaningsih, “Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team

Games Tournament (TGT) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Bio logi pada Konsep Sistem

Pencernaan Manusia, Jurnal Ilmiah Exacta, Volume 2, No 1, 2009, h. i. 34

Iin Dwi Indriyani, “Peningkatan Kemampuan Kognitif Siswa pada Jenjang C1-C4

Materi Sistem Reproduksi Manusia Melalui Model Make a Match Kelas XI IPA 2 SMA

Muhammadiyah Bantul Tahun Ajaran 2008/2009”, Skripsi, Universitas Ahmad Dahlan, 2010, h. i. 35

Mansur Harmandar dan Emine CIL, The Effect of Science Teaching Through Team

Game Tournament Technique on Succes Level and Affective Characteristics of Students, Journal

of Turkish Science Education, Volume 5, Issue 2, August 2008. h. 38.

28

adalah kuasi eksperimen dengan metode nonequivalent control grup desaign.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar

pada kedua kelas dari nilai pretest, posttest, dan gain. Perbandingan rata-rata nilai

gain pada kompetensi 2.1 kelas eksperimen yaitu 0,31 dan kelas kontrol 0.04,

sedangkan pada kompetensi 2.2 kelas eksperimen 0,34 dan kelas kontrol 0,09. Hal

ini menunjukkan bahwa hasil belajar kelas yang menggunakan make a match

lebih besar dibandingkan dengan kelas konvensional. 36

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh

siswa dan guru dengan berbagai fasilitas dan materi untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Proses pembelajaran yang dilakukan siswa dipengaruhi oleh dua

faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor

yang berasal dari diri siswa sendiri, faktor ini meliputi minat, bakat, dan motivasi.

Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh siswa,

seperti kualitas guru, lingkungan, dan keluarga. Hasil belajar yang baik akan

tercapai jika kedua faktor tersebut dapat mendukung secara baik pula.

Biologi merupakan mata pelajaran yang memiliki banyak istilah penting

dalam dalam konsep materinya. Sehingga belajar biologi bagi sebagian siswa

merupakan pembelajaran hapalan sehingga dianggap sulit untuk dipahami.

Pembelaajaran yang baik merupakan pembelajaran yang melibatkan siswa

dalam proses pembelajaannya. Karena dengan melibatkan siswa dalam proses

pembelajaran maka siswa akan lebih memahami konsep yang dipelajari.

Metode pembelajaran merupakan alat bantu dalam proses pembelajaran.

Setiap mata pelajaran dan atau konsep pelajaran memiliki karakteristik sendiri,

sehingga dalam pembelajarannya diperlukan metode khusus supaya dapat

memberikan hasil yang maksimal. Selain itu, penggunaan metode yang bervariasi

36

Uswatun Choiriyah dan Eko Marpanji, “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan

Metode Cooperative Learning Tipe Make a Match dan Konvensional pada mata Pelajaran TIK

Kelas X Semester 2 di SMA Negeri 1 Sewon Bantul Tahun Ajaran 2010/2011”, Jurnal Elektronik

Pendidikan Teknik Informatika Universitas Negeri Yogyakarta, Volume 1, Nomor 3, November

2012, h. 18.

29

dapat menjadi pendorong kretifitas guru dan secara tidak langsung dapat

meningkatkan motivasi siswa dengan terobosan yang dilakukan oleh guru.

Metode pembelajaran TGT dan Make a Match memberikan kesempatan

siswa bekerja dalam kelompok dan siswa dapat mengungkapkan ide dan gagasan

topik yang dibahas. Penggunaan metode-metode ini diharapkan siswa akan lebih

aktif dalam pembelajaran, memberikan kontribusi yang penting terhadap anggota

kelompok yang lain, serta meningkatkan kepercayaan diri dan komunikasi

diantara siswa, sehingga guru lebih mudah dalam pembelajaran. Dengan upaya-

upaya yang dilakukan dalam pengkombinasian TGT dan Make a Match

diharapkan hasil belajar biologi siswa dapat meningkat. Adapun skema berpikir

sebagai berikut:

Gambar 2.2. Skema Krangka Teoritis

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berfikir yang telah diuraikan di atas, maka

dirumuskan hipotesis sebagai berikut “Penerapan Kombinasi Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan Make a Match

Memberi Pengaruh terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa”.

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014,

yaitu pada tanggal 11 - 28 Nopember 2013. Tempat penelitian adalah MAN

Jonggol yang beralamat di Jl. Rawa Makmur No. 39 Kec. Jonggol Kab. Bogor.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuasi eksperimen atau eksperimen semu. Seperti halnya dalam riset-riset yang

menggunakan pendekatan kuantitatif, riset yang menggunkan kuasi eksperimen

juga melibatkan kegiatan pengukuran variabel, terutama variabel terikat.

Penelitian kuasi eksperimen dalam menentukan kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol tidak dilakukan secara acak dalam memasukannya (nonrandom

assignment)1, hal inilah yang membedakannya dengan true experiment. Desain

penelitian yang digunakan adalah nonequivalent (pre-test and post-test) control

group design. Dalam rancangaan ini, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

diseleksi tanpa prosedur penempatan acak (without random assignment). Pada dua

kelompok tersebut sama-sama dilakukan pretest dan posttest dan kelompok yang

mendapatkan perlakuan (treatment) hanya kelompok eksperimen.2 Secara umum

desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1. Desain Penelitian

1John W. Creswell, Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed , terj.

Achmad Fawaid, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 238. 2 Ibid., h. 242.

31

Keterangan:

Kelompok A : Kelompok eksperimen

Kelompok B : Kelompok kontrol

O1& O1 : Dilakukan pretest

O2& O2 : Dilakukan posttest

X : Treatment di kelas eksperimen berupa penggunaan

kombinasi Teams-games-Tournament (TGT) dengan Make

a Match dalam pembelajaran

-- : Kelompok kontrol, pembelajaran dilakukan menggunakan

metode ceramah, diskusi, dan kuis dengan menggunakan

Course Review Horay (CRH).

Berdasarkan gambar 3.1. dapat dilihat bahwa kedua kelompok diberi soal

pretest untuk mengetahui keadaan awal untuk melihat kemampuan awal siswa

pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Selanjutnya kelompok

eksperimen diberi treatment/perlakuan dengan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran kooperatif yang mengkombinasikan tipe TGT dengan make a

match. Pada kelompok kontrol, pembelajaran dilakukan dengan menggunakan

metode ceramah dan diskusi kelompok serta diakhiri dengan kuis dengan

menggunakan Course Review Horay (CRH), selanjutnya akan disebut sebagai

metode konvensional. O2 berarti nilai posttest kelompok eksperimen setelah

dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran kombinasi TGT dengan

make a match dan nilai posttest kelompok kontrol yang dilakukan pembelajaran

dengan menggunakan metode konvensional.

Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini adalah; (a) melakukan

prasurvei, (b) pembuatan instrumen, validasi instrumen dan uji coba instrumen,

(c) mengadakan koordinasi dengan guru, (d) melakukan pretest, (e) pemberian

perlakuan eksperimental pada kelompok eksperimen dengan menerapkan model

pembelajaran kombinasi antara TGT dengan make a match dan metode

konvensional untuk kelas kontrol, (f) memberikan posttest pada masing-masing

kelompok penelitian, dan (g) analisis data.

32

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi diartikasn sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 3 Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi MAN Jonggol semester ganjil

tahun ajaran 2013/2014. Sedangkan populasi terjangkau dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa-siswi MAN Jonggol kelas XI IPA tahun ajaran 2013/2014.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diamati. Untuk

memudahkan pengambilan dan pengolahan data, peneliti akan mengambil dua

kelas dari tiga kelas XI IPA yang ada di MAN Jonggol sebagai sampel penelitian.

Satu kelas sebagai kelas eksperimen yaitu kelas XI IPA 2 dan satu kelas lainnya

sebagai kelas kontrol yaitu kelas XI IPA 1. Pemilihan sampel kelas dilakukan

secara acak (Simple Random Sampling) dengan menuliskan nama kelas di kertas

yang kemudian digulung dan dikocok, nama kelas yang keluar pertama sebagai

kelas kontrol dan nama kelas yang kedua keluar sebagai kelas eksperimen.

Diharapkan sampel yang terpilih merupakan sampel yang dapat mewakili dari

keseluruhan populasi yang ada di MAN Jonggol. Penggunaan teknik Simple

Random Sampling karena ketiga kelas yang ada bersifat sama, tidak ada kelas

yang memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dari kelas lainnya,

seperti kelas unggulan.

D. Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas (X) dan

variabel terikat (Y). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu kombinasi model

pembelajaraan kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan Make a

Match. Sedangkan variabel terikat yang diteliti berupa hasil belajar biologi.

3 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 117.

33

E. Teknik Pengumpulan Data

Data adalah sesuatu yang belum memiliki arti penting bagi penerimanya

dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data dapat berwujud suatu

keadaan, gambar, angka, huruf, ataupun simbol-simbol lainnya yang dapat

digunakan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun konsep.

Terdapat berbagai macam cara untuk mengumpulkan data yang

dibutuhkan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan

menggunakan Tes dan Non Tes berupa lembar observasi. Penggunaan tes

bertujuan untuk mengetahui hasil dari pembelajaran yang telah dilakukan yang

merupakan variabel terikat dalam penelitian ini. Penggunaan Non Tes bertujuan

untuk mengetahui aktifitas pembelajaran yang berlangsung pada kombinasi model

pembelajaran ini.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara sfesifik semua fenomena ini

disebut variabel penelitian.4 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah tes tertulis yang disusun berdasarkan SK dan KD yang dipelajari. Adapun

tipe tes tertulis yang digunakan adalah tes objektif berupa pilihan ganda berjumlah

30 soal dengan pilihan jawaban sebanyak 5 pilihan yaitu a, b, c, d, dan e. Tes ini

disusun berdasarkan pada indikator yang hendak dicapai. Tes ini dilakukan

sebanyak dua kali, yaitu sebelum perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan

(posttest) yang keduanya dibuat sama untuk dua kelompok penelitian.

Sebelum instrumen diberikan kepada sampel, tes tersebut terlebih dahulu

diuji-cobakan di kelas XII IPA. Hal ini bertujuan untuk menguji apakah tes

tersebut telah memenuhi syarat untuk digunakan dalam penelitian dengan

dilakukan uji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda setiap soal.

Pada uji coba ini, jumlah soal yang digunakan sebanyak 58 soal dengan 5 pilihan

jawaban yang disusun berdasarkan indikator- indikator yang hendak dicapai dalam

penelitian ini. Untuk memudahkan melihat keterwakilan indikator dalam

4 Ibid. h. 148.

34

instrumen ini, maka dibuatlah kisi-kisi instrumen. Untuk lebih memahami

instrumen tes pada penelitian ini, berikut disajikan kisi-kisi instrumen dapat

dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian pada Konsep Sistem Peredaran Darah

No Sub Konsep Indikator

Aspek Kognitif

Jumlah

Jumlah

yang

Dipak ai C1 C2 C3 C4

1

Darah Menjelaskan hubungan

antara berbagai

komponen darah dan

fungsinya

1, 3 4 6, 7 9,

10 7 6

Membuat skema proses

pembekuan darah 11 14 15 16 4 4

Menguji golongan darah - 19

18,

20

21,

22 5 5

2 Jantung Menjelaskan hubungan

bagian-bagian jantung

dan fungsinya

24,

25

26,

27 29 - 5 4

3 Pembuluh

darah

Menjelaskan struktur

pembuluh darah dan

fungsinya

30 - 32 - 2 2

4

Peredaran

darah

manusia dan

sistem limfa

Menggambarkan sistem

peredaran darah manusia 34 - 38 40 3 2

Menjelaskan sistem

limfa

- 42 - - 1 1

5 Kelainan

pada sistem

peredaran

darah

manusia

Mendeskripsikan

gangguan/penyakit yang

terjadi pada sistem

peredaran darah manusia

46 47,

48 - 52 4 4

6

Peredaran

darah pada

hewan

Mendeskripikan sistem

sirkulasi pada hewan

Avertebrata

53 55 - - 2 2

Membandingkan sistem

sirkulasi pada hewan

Vertebrata

- - - - 0 0

Jumlah 9 9 8 7 33 30

G. Kalibrasi Instrumen

Untuk mengetahui kualitas soal tes pilihan ganda yang akan digunakan

dalam penelitian, maka perlu dilakukan kalibrasi instrumen. Kalibrasi ini

dilakukan dengan menggunakan beberapa tahap, yaitu:

35

1. Uji validitas

Uji validitas merupakan uji untuk mengetahui kemampuan instrumen tes

dalam memberikan gambaran data secara benar sesuai dengan keadaan

sesungguhnya. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

korelasi poin biderisl, yaitu suatu teknik untuk mencari korelasi antara dua

variabel yang berbentuk variabel kontinum (Misalnya skor hasil tes) dan variabel

diskrit murni (misalnya betul atau salahnya siswa dalam menjawab butir soal).

Rumus yang digunakan adalah rumus 5 sebagai berikut:

Dengan:

: angka indeks korelasi poin biserial

Mp : Mean skor yang dipakai oleh peserta tes yang menjawab betul,

yang sedang dicari korelasinya secara keseluruhan

Mt : Mean skor total

SDt : Deviasi standar total, dicari menggunakan rumus :

p : proporsi peserta tes yang menjawab benar,

(

)

q : proporsi siswa tes yang menjawab salah, (q )

Hasil uji validitas instrumen dengan menggunakan Microsoft Office Excel

didapatkan soal yang valid adalah soal nomor 1, 3, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 14, 15, 16,

18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 32, 34, 38, 40, 42, 46, 47, 48, 52, 53,

55.6

5 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2010), h. 258. 6 Lampiran 7, h. 148.

36

2. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan pengujian instrumen supaya tes dapat dipercaya.

Instrumen dapat dipercaya jika tes memberikan hasil yang tetap apabila diteskan

berkali-kali. Dalam penelitian ini, uji relibialitas yang digunakan menggunakan

rumus Kr-207, yaitu sebagai berikut:

Keterangan:

= reliabilitas tes secara keseluruhan

= proporsi subjek yang menjawab item benar

= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p)

= jumlah hasil perkalian antara p dan q

n = banyaknya item

= standar deviasi dari tes.

Kriteria validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut:

a. Antara 0.80 sampai dengan 1.00 = sangat tinggi

b. Antara 0.60 sampai dengan 0.80 = tinggi

c. Antara 0.40 sampai dengan 0.60 = cukup

d. Antara 0.20 sampai dengan 0.40 = rendah

e. Antara 0.00 sampai dengan 0.20 = sangat rendah

Hasil perhitungan diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0.78 maka

instrumen soal tersebut termasuk ke dalam kriteria tinggi. 8

7 Suharsisi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, edisi 2, (Jakarta: Bumi Aksara.

2013), h. 115. 8 Lampiran 7, h. 148.

37

3. Uji taraf kesukaran

Uji taraf kesukaran adalah uji untuk mengetahui proporsi atau

perbandingan antara siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang

mengikuti tes.9 Rumus yang digunakan dalam peneitian ini adalah: 10

Keterangan:

P : indeks kesukaran

B : banyak siswa yang menjawab soal itu benar

Js : jumlah seluruh peserta tes

Indeks kesukaran yang digunakan adalah:

Soal dengan P 0.00 sampai 0.30 adalah soal sukar

Soal dengan P 0.31 sampai 0.70 adalah soal sedang

Soal dengan P 0.71 sampai 1.00 adalah soal mudah.

4. Uji daya pembeda

Daya pembeda soal, adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang

berkemampuan rendah. Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah:

dimana:

D = indeks diskriminasi butir

J = jumlah peserta tes

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

9 Ahmad Sofyan, Tonih Feron ika, Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA

berbasis Kompetensi, (Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2006), h. 103. 10

Suharsisi Arikunto, Op. cit., h. 223.

38

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan

benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu

dengan benar

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar. 11

Klasifikasi daya beda:

D = 0.00 – 0.20 = jelek (poor)

D = 0.21 – 0.40 = cukup (satistifactory)

D = 0.41 – 0.70 = baik (good)

D = 0.71 – 1.00 = baik sekali (exccellent).

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini dibagi dalam beberapa tahap,

yaitu:

1. Uji Prasyarat analisis data

a. Uji Normalitas

Semua data harus diuji berdistribusi normal atau tidak dalam

penyebarannya. Hal tersebut dapat diketahui diketahui dengan melakukan uji

normalitas terhadap data. Untuk menguji normalitas dalam penelitian ini

digunakan uji Lilifors, langkah- langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Pengamatan x1, x2,...... , xn dijadikan bilangan baku z1, z2,........, zn dengan

menggunakan rumus

, ( dan s masing-masing merupakan rata-rata

dan simpangan baku sampel

2) Untuk setiap bilangan baku ini menggunakan daftar ditribusi normal baku,

kemudian dihitung peluang

3) Menghitung proporsi atau

11

Ibid., h. 228.

39

4) Hitung selisih kemudian tentukan harga mutlaknya

5) Ambil harga paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut

b. Uji Homogenitas

Selain uji normalitas, dilakukan pula uji homogenitas dalam analisis ini.

Hal ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil yang didapatkan itu tidak

desebabkan oleh ketidak-homogenan kelompok yang dibandingkan. Uji

normalitas ini dilakukan dengan uji Fisher12.

dengan

Keterangan:

F = Homogenitas

S1 = Variansi terbesar

S2 = Variansi terkecil

2. Uji hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah uji-t. Hal ini disebabkan

data yang diperoleh merupakan parametris karena bersifat normal dan homogen.

Pengujian hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut13:

dengan

Jika thitung lebih besar dari ttabel maka H0 ditolak, sedangkan jika thitung lebih

kecil dari ttabel maka H0 diterima.

12 Sugiyono, Op. cit., h. 275

13 Ibid.

40

I. Hipotesis Statisik

Perumusan hipotesis dalam hal ini adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Rata-rata hasil belajar Biologi kelas eksperimen

Rata-rata hasil belajar Biologi kelas kontrol

Dengan kriteria pengujian:

Jika thitung < ttabel maka Ho diterima

Jika thitung >ttabel maka Ho ditolak

41

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan disajikan data hasil penelitian berupa hasil perhitungan

akhir serta temuan-temuan yang terjadi pada saat penggunaan kombinasi Teams-

Games-Tournament (TGT) dengan make a match, analisis hasil belajar antara

kelas kontrol dengan kelas eksperimen, serta pengaruh penggunaan kombinasi

pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan make a match terhadap hasil belajar

Biologi, dalam penelitian ini yang dikaji adalah konsep Sistem Peredaran Darah

Manusia.

A. Hasil Penelitian

Pada bagian ini berisi mengenai hasil analisis data dari kelas eksperimen

yang menggunakan kombinasi pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan Make a

Match yang dibandingkan dengan hasil analisis data dari kelas kontrol yang

menggunakan model konvensional yang biasa dilakukan di sekolah penelitian.

1. Data Pretest

Berdasarkan uji pretest yang dilakukan antara kelas kontrol dan kelas

eksperimen, didapatkan hasil berikut:

Tabel 4.1. Skor pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen

Data Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Jumlah Siswa 38 38

Nilai Maksimum 63.33 70.00

Nilai Minimum 20.00 26.67

Mean 43.63 46.61

Median 45.19 51.80

Modus 36.02 41.125

Standar Deviasi 9.7335 8.9305

Varians 94.7411 79.7536

42

Berdasarkan hasil perhitungan data, pretest hasil belajar biologi siswa pada

kelompok kontrol diperoleh nilai tertinggi 63.33 dan nilai terendah 20. Rata-rata

(mean) nilai pretest kelas kontrol adalah 43.6316, nilai tengah (median) adalah

45.19, dan nilai modus sebesar 36.02. Nilai pretest ini memiliki standar deviasi

9.7335 dengan varians sebesar 94.7411.

Pada kelas eksperimen, hasil belajar biologi pada konsep yang sama yaitu

Sistem Peredaran Darah memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 46.6053 dengan

nilai tertinggi 70 dan terendah 26.67. Nilai Hasil pretest kelas eksperimen

memiliki nilai tengah (median) sebesar 51.8 dan nilai modus sebesar 41.125 serta

memiliki nilai standar deviasi sebesar 8.9305 dan memiliki nilai varians sebesar

79.7536.

2. Data Posttest

Berdasarkan Uji posttest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen,

didapatkan hasil analisis sebagai berikut:

Tabel 4.2. skor posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen

Data Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Jumlah Siswa 38 38

Nilai Maksimum 80.00 90.00

Nilai Minimum 40.00 53.33

Mean 60.50 70.34

Median 61.70 70.68

Modus 62.84 69.78

Standar Deviasi 9.5401 9.0271

Varians 91.0142 81.4885

Berdasarkan hasil perhitungan data, nilai posttest hasil belajar biologi

siswa pada kelas kontrol memiliki nilai tertinggi sebesar 80 dan terendah sebesar

40. Memiliki nilai rata-rata (mean) 60.50, nilai tengah (median) 61.7, nilai modus

62.84, dan standar deviasi 9.5401, serta varians sebesar 91.0142.

43

Hasil posttest pada kelas eksperimen memiliki nilai yang lebih tinggi

dibandingkan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen, nilai tertinggi yang dicapai

oleh siswa adalah 90 dan nilai terendah 53.33. memiliki nilai rata-rata (mean)

sebesar 70.3421, nilai tengah (median) 70.68), dan nilai modus sebesar 69.78.

selain itu, hasil posttest pada kelas eksperimen juga memiliki nilai standar deviasi

sebesar 9.0271 dan varians sebesar 81.4885.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar

antara kelan kontrol dan kelas eksperimen. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari

nilai minimum, nilai maksimum, serta nilai rata-rata di kedua kelas penelitian.

B. Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat

Pengujian prasyarat dilakukan untuk melihat apakah data yang digunakan

merupakan data parametris atau data nonparametris. Pada pengujian ini, jenis uji

yang dilakukan adalah uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji liliefors. Uji

normalitas dilakukan untuk menguji apakah data yang digunakan berdistribusi

normal atau tidak. Data dikatakan berdistribusi normal apabila kriteria Lo (Lhitung)

< Ltabel. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel 4.3.

Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas

Eksperimen Kontrol

Pretes Posttes Pretes Posttes

Lhitung 0.1046 0.0897 0.1142 0.1364

Ltabel 0.1437 0.1437 0.1437 0.1437

Kesimpulan Berdistribusi Normal

Berdistribusi Normal

Berdistribusi Normal

Berdistribusi Normal

44

Berdasarkan tabel di atas, didapat Lhitung skor pretest siswa kelas kontrol

sebesar 0.1142 dan kelas eksperimen sebesar 0.1046, pada taraf signifikan α =

0.05 dengan sampel sebanyak 38 dari masing-masing kelas maka diperoleh Ltabel

sebesar 0.1437. Dari hal tersebut dapat terlihat bahwa nilai Lhitung pretest untuk

kedua kelas bernilai lebih kecil dari Ltabel (Lhitung < Ltabel; kelas kontrol 0.1142 <

0.1437 dan kelas eksperimen 0.1046 < 0.1437. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Pada skor posttest, Lhitung kelas kontrol sebesar 0.1364 dsn kelas

eksperimen sebesar 0.0897. Ltabel pada taraf signifikan α = 0.05 dengan jumlah

sampel sebanyak 38 siswa dari masing-masing kelas adalah 0.1437. Dari hasil itu

terlihat nilai Lhitung < Ltabel. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa uji

normalitas tes berjalan baik dan data berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Setelah dilakukan uji normalitas, kemudian data dianalisis uji

homogenitasnya. Pengujian ini bertujuan untuk melihat varians dari kedua sampel

sama atau tidak. Hasil dari pengujian homogenitas dapat dilihat di tabel 4.4.

Tabel 4.4. Uji Homogenitas

N db Fhitung

α Ftabel Kesimpulan Pretest Posttest

76 74 1.1879 1.1169 0.05 1.7295 Varians

Homogen

Hasil perhitungan pretest pada kedua sampel, didapatkan nilai Fhitung

sebesar 1.1879. Ftabel pada derajat bebas 74 dan taraf signifikan α = 0.05 adalah

sebesar 1.7295. karena Fhitung (1.1879) < Ftabel (1.7295) maka dapat dinyatakan

bahwa varians dari kedua kelas sampel homogen atau sama.

Hasil perhitungan posttest diperoleh Fhitung sebesar 1.1169 dan pada taraf

signifikan α=0.05 diperoleh Ftabel 1.7295. Dari hasil ini terlihat bahwa Fhitung <

45

Ftabel (1.1169 < 1.7295) maka dapat disimpulkan bahwa varians dari posttest

adalah sama atau homogen.

2. Uji Hipotesis

Berdasarkan pada uji prasyarat normalitas dan homogenitas, diperoleh

bahwa data berdistribusi normal dan varians dari kedua sampel sama atau

homogen. Dikarenakan hal tersebut, maka data bersifat parametris dan pengujian

selanjutnya (uji hipotesis) dapat dilakukan dengan menggunakan rumus uji t.

a. Pretest

Sebelum dilakukan pembelajaran, pada kedua kelas sampel dilakukan uji

pretest untuk mengetahui pengetahuan awal dari kedua sampel itu setara atau

tidak. Data pretest dianalisis menggunakan uji-t dan hasilnya dapat dilihat pada

tabel 4.5.

Tabel 4.5. Hasil Uji-t untuk nilai pretest dari kelas kontrol dan eksperimen

Kelas N Rataan Varians thitung ttabel Kesimpulan

Kontrol 38 43.63 94.7411

1.3877 1.9925

Tidak ada

perbedaan

pengetahuan

awal di kedua

kelas sampel

Eksperimen 38 46.61 79.7536

Seperti yang terlihat pada tabel 4.5, bahwa dari kedua kelas kontrol dan

eksperimen tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal dalam pemahaman konsep

Sistem Peredaran Darah Pada Manusia.

b. Posttest

Dua minggu setelah pembelajaran selesai, siswa kembali diberi tes latihan

untuk menguji pengaruh penggunaan model kombinasi pembelajaran kooperatif

tipe TGT dengan Make a Match yang dilakukan di kelas eksperimen terhadap

46

hasil belajar. Untuk dapat melihat pengaruhnya dilakukan pengontrolan dengan

model konvensional yang biasa dilakukan di sekolah pada kelas kontrol. Hasil

analisis posttest dapat dilihat di tabel 4.6.

Tabel 4.6. Hasil Uji-t untuk nilai pretest dari kelas kontrol dan ekperimen

Kelas N Rataan Varians thitung ttabel Kesimpulan

Kontrol 38 60.5 91.0142

4.6194 1.9925

Terdapat

perbedaan hasil

belajar antara kelas

kontrol dan kelas

eksperimen

Eksperimen 38 70.34 81.4885

Pada tabel 4.6. terlihat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas

kontrol yang pembelajarannya menggunakan model konvensional dengan kelas

eksperimen yang menggunakan model kombinasi TGT dengan Make a Match.

C. Penerapan Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams-

Games-Tournament (TGT) dengan Make a Match

Berikut akan dijabarkan aktifitas siswa ketika menggunakan model

pembelajaran kooperatif yang mengkombinasikan metode TGT dengan make a

match.

1. Usaha Memotivasi Siswa

Tahapan memotivasi dalam pembelajaran berada pada kegiatan awal.

Pembelajaran awal pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memiliki

fungsi untuk menyiapkan siswa dalam proses belajar, mengetahui tingkat

kemajuan siswa, mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa pada topik

pembelajaran, dan mengetahui darimana seharusnya proses pembelajaran

47

dimulai.1 Tahapan memotivasi yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan

mempersiapkan siswa untuk memasuki proses pembelajaran.

Salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi siswa adalah dengan

meningkatkan kegairahan siswa terhadap topik pelajaran. Menurut Eric Jensen,

salah satu upaya untuk meningkatkan kegairahan siswa adalah dengan

memberikan kuis pada awal pembelajaran.2 Pertanyaan yang diberikan pada awal

pertemuan akan membantu merangsang siswa untuk berpikir tentang apa yang

akan dipelajari pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Dari hasil pengamatan, didapatkan pemberian pertanyaan kepada siswa

yang mengobrol pada saat pembelajaran memberikan dampak yang positif

terhadap kondisi pembelajaran yang akan berlangsung. Dampak perlakuan ini

terasa, dari suasana belajar yang ribut secara perlahan menjadi tenang dan siswa

memperhatikan penjelasan guru.

2. Pembelajaran Awal

Pembelajaran awal merupakan tahapan awal dalam pembelajaran

kombinasi ini. Tahapan ini merupakan tahapan persiapan untuk membantu siswa

mengingat kembali konsep yang telah atau akan dipelajari.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada kelas

eksperimen tidak berbeda dengan kelas kontrol. Sebagian siswa hanya

memperhatikan penjelasan guru mengenai garis besar konsep yang akan

dipelajari. Selain itu, tahapan ini merupakan tahapan siswa untuk bertanya

mengenai konsep yang sedang atau telah dipelajari. Karena pada tahapan

selanjutnya siswa akan belajar secara mandiri bersama kelompoknya.

3. Kelompok Belajar

Kelompok belajar merupakan tahapan kedua dalam model kombinasi ini.

Pada tahap ini, peran guru dalam proses pembelajaran tidak terlalu dominan, guru

1 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan :Sebuah Panduan Praktis,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2007), h. 255. 2 Eric Jensen, Guru Super & Super Teaching, terj. Benyamin Molan, (Jakarta: PT Indeks,

2010), h. 160.

48

bersifat sebagai fasilitator. Siswa akan berdiskusi mengenai konsep yang

dipelajari bersama teman sekelompoknya. Sehingga keberhasilan pembentukan

pemahaman konsep pada siswa ditentukan pada tahapan ini.

Pembelajaran yang dilakukan pada kombinasi ini lebih banyak dilakukan

oleh siswa, baik sesama anggota kelompok maupun antar kelompok.

pembelajaran pada anggota kelompok terjadi pada saat diskusi kelompok. Diskusi

kelompok memberikan peran yang penting dalam memahami konsep yang

dipelajari karena banyak siswa merasa terbantu dengan berkumpul bersama

temannya untuk membahas bahan yang telah mereka baca atau dengar di kelas. 3

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa masing-masing anggota kelompok

yang berasal dari kelas ekperimen lebih banyak memberikan masukan dan

pendapatnya tentang bahan diskusi. Tidak terdapat dominasi satu atau dua orang

dalam diskusi, akan tetapi semua siswa saling memberikan kontribusi dalam

diskusi.

Berbeda dengan kelas kontrol, pada kelompok di kelas ini banyak terlihat

dominasi individu dalam diskusi. Selain itu, anggota kelompok yang lain lebih

banyak melihat dan mendengarkan hal-hal yang dijelaskan oleh anggota lainnya

tanpa harus membantah, serta lebih banyak berdiskusi mengenai hal lain diluar

bahan diskusi.

Pada saat diskusi kelompok, guru berkeliling mengevaluasi hasil diskusi

yang telah dilakukan. Hal ini penting untuk dilakukan supaya siswa dapat

terarahkan dan tidak membuang waktu dengan sia-sia atau menyerah karena putus

asa.4

Hasil diskusi kelompok kemudian dipresentasikan di depan kelas kepada

siswa lainnya. Siswa yang presentasi dari msing-masing kelompok, baik di kelas

eksperimen maupun kelas kontrol, dipilih secara acak yaitu dengan dikocok

menggunakan gumpalan-gumpalan kertas yang telah diberi nomor siswa. Pada

kelas eksperimen, siswa menjelaskan hasil diskusinya secara percaya diri dan

sedikit melihat catatan hasil dari diskusi. Sedangkan pada siswa yang berasal dari

3 Robert E. Slavin, (A), Psikologi Pendidikan “Teori dan Praktik”, Jilid 2 Edisi 9, terj.

Marianto Samosir (Jakarta. PT Indeks, 2011), h. 25 4 Ibid., h. 154.

49

kelas kontrol, mereka menjelaskan dengan rasa kurang percaya diri sehingga

terbata-bata ketika menjelaskan. Selain itu, siswa dari kelas kontrol yang namanya

terpilih ketika diperintahkan maju ke depan kelas merasa malas-malasan dan

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dengan membaca catatan-catatan

pada saat diskusi.

4. Permainan make a match

Permainan make a match adalah permainan mencari pasangan kartu.

Permainan ini dilakukan pada kelas eksperimen. Pada permainan ini siswa dibagi

ke dalam dua kelompok besar. Kelompok pertama mendapatkan kartu istilah dan

kelompok kedua mendapatkan kartu jawaban. Selanjutnya siswa diminta untuk

mencari kartu pasangannya yang berada di kelompok lawannya dalam waktu

maksimal dua menit.

Permainan make a match lebih menekankan kepada daya ingat siswa

terhadap istilah- istilah penting pada konsep yang dipelajari. Hal ini dikarenakan

kartu istilah dan kartu jawaban berupa materi sederhana dari konsep yang

dipelajari. Sehingga sasaran jenjang kognitif pada permainan ini adalah jenjang C1

dan C2.

Pada pertemuan pertama, siswa yang mampu menemukan pasangan

kartunya berjumlah 9 pasangan di putaran pertama dan pada putaran kedua

menjadi 14 pasangan. Pada putaran pertama, siswa masih belum terbiasa dengan

permainan make a match dan terlihat canggung dalam penerapannya, hal ini

diduga yang menjadi pemicu sedikitnya siswa yang mendapatkan pasangan

kartunya secara benar pada putaran perama. Pada putaran kedua, rasa canggung

siswa sudah berkurang sehingga siswa lebih aktif dalam mencari pasangan

kartunya. Pada putaran kedua ini, siswa berlari- lari dan berteriak menyebutkan

kalimat yang ada dikartunya ataupun pasangan dari kartunya, dengan cara tersebut

maka banyak siswa yang dapat menemukan pasangan kartunya. Hal ini

menunjukkan bahwa siswa melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan

permainan make a match.

50

Berbeda dengan pertemuan pertama, pada pertemuan kedua siswa sudah

terbiasa dengan permainan make a match. Sehingga pada pertemuan ini siswa

yang mempu menemukan pasangan kartunya berjumlah 13 pasangan dan pada

putaran kedua terdapat 15 pasangan.

Perbedaan antara kelas kontrol dan eksperimen terletak pada jenis

permainan yang dilakukan. Pada kelas eksperimen permainan dilakukan

menggunakan make a match sedangkan pada kelas kontrol menggunakan course

review horay (CRH). Perbedaan dari dua model ini terletak pada sifat individu

dalam permainan. Pada CRH, siswa melakukan permainan secara individu, setiap

pertanyaan dijawab oleh individu dalam kertas jawaban. Bentuk kerjasama antar

siswa pada kelas kontrol ini adalah saat pengkoreksian hasil jawaban. Sedangkan

pada permainan make a match siswa tidak bisa secara individu dalam mencari

pasangannya, minimal dua individu. Sehingga kemampuan komunikasi pada

permainan make a match sangat diperlukan.

5. Turnamen

Tahapan yang penting pada pengkombinasian ini adalah turnamen. Pada

tahapan ini, siswa dari masing-masing kelompok dipertandingkan pada sebuah

meja tanding. Meja 1 untuk perwakilan kelompok nomor 1 dari masing-masing

kelompok, meja 2 untuk perwakilan nomor 2, dan seterusnya. Turnamen

dilakukan setelah permainan make a match pada kelas kontrol. Pada turnamen ini

sasaran kognitif yang dituju yaitu C3-C4.

Turnamen pada pembelajaran pertama terjadi hanya tiga putaran (sampai

orang ketiga dari masing-masing kelompok). Hal ini dikarenakan waktu yang

tidak mencukupi yang disebabkan banyaknya pertanyaan pada pembelajaran awal

dan diskusi kelompok yang menyita waktu cukup banyak. Pada pertemuan kedua,

siswa yang bertanya pada pembelajaran awal dibatasi menjadi tiga orang dan

diskusi kelompok dilakukan diluar waktu pembelajaran. Hal ini memberikan

tambahan waktu untuk proses turnamen, sehingga pada pertemuan kedua ini

terjadi sembilan putaran yang dimulai dari orang keempat dari masing-masing

kelompok.

51

Antusiasme siswa dalam turnamen cukup tinggi dan suasana persaingan

dari masing-masing kelompok cukup terasa. Hal ini terlihat dari reaksi

kekecewaan siswa ketika tidak bisa menjawab atau kalah cepat dari kelompok lain

dalam mengangkat tangan. Suasana persaingan yang positif seperti ini cukup baik

dalam meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, sehingga hasil belajar yang

dihasilkanpun akan baik pula.

Berbeda dengan kelas eksperimen, pada kelas kontrol tidak terasa suasana

persaingan antar individu maupun kelompok. Motivasi belajar siswa masih

kurang, terlihat dari antusisme siswa yang terjadi pada saat pembelajaran. Pada

proses pembelajaran, siswa akan bertanya ketika guru mengarahkan siswa pada

suatu permasalahan yang terjadi dan siswa yang bertanya disetiap pertemuan tidak

berubah.

D. Hasil Belajar Biologi

Pembelajaran yang telah dilakukan di kelas sampel diakhiri dengan

pemberian tes (posttest). Penggunaan tes dalam penelitian ini betujuan untuk

melihat hasil belajar yang dilakukan selama penelitian. Analisis hasil belajar

siswa pada kedua kelas dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7. Analisis Hasil Belajar Posttest antara Kelas Kontrol dengan Kelas

Eksperimen

SK KD Indikator No

Soal Konsep C

Kelas

Kontrol

Kelas

Eks perimen

F % F %

Menjelas-

kan

struktur

dan fungsi

organ

manusia

dan hewan

tertentu,

kelainan/

penyakit

yang

mungkin

terjadi

Menjelas-

kan

keterkaitan

antara

struktur,

fungsi, dan

proses

serta

kelainan/

penyakit

yang dapat

terjadi

pada

Menjelaskan

hubungan antara

berbagai komponen

darah dan fungsinya

1 Plas ma darah C1 34 89.47 27 71.05

2 Plas ma darah C1 21 55.26 23 60.53

3 Darah C2 14 36.84 23 60.53

4 Darah C3 20 52.63 24 63.16

5 Sel darah C3 28 73.68 26 68.42

6 Sel darah C4 23 60.53 13 34.21

Membuat skema

pembekuan darah 7 Trombosit C1 24 63.16 30 78.95

8 Pembekuan

darah C2 18 47.37 22 57.89

9 Pembekuan

darah C3 18 47.37 23 60.53

52

SK KD Indikator No

Soal Konsep C

Kelas

Kontrol

Kelas

Eks perimen

F % F %

serta

implikasi-

nya pada

salingte-

mas

sistem

peredaran

darah pada

manusia

10 Pembekuan

darah C4 22 57.89 26 68.42

Menguji golongan

darah 11

Golongan darah

AB C3 28 73.68 27 71.05

12 Golongan darah

O C2 32 84.21 34 89.47

13 Tranfusi darah C3 36 94.74 35 92.11

14 Uji go longan

darah C4 26 68.42 30 78.95

15 Tranfusi darah C4 18 47.37 27 71.05

Menjelaskan

hubungan bagian-

bagian jantung dan

fungsinya

16 Sistol C1 16 42.11 29 76.32

17 Bagian jantung C2 21 55.26 31 81.58

18 Denyut nadi C2 21 55.26 27 71.05

19 Bagian jantung C3 18 47.37 25 65.79

Menjelaskan struktur

pembuluh darah dan

fungsinya

20 Pembuluh vena C1 20 52.63 24 63.16

21 Karakteristik

pembuluh darah C3 32 84.21 27 71.05

Menggambarkan

sistem peredaran

darah manusia

22 Peredaran darah

kecil C3 23 60.53 27 71.05

23

Perbedaan sistem

peredaran darah

dan sistem limfa

C4 19 50 32 84.21

Menjelaskan sistem

limfa 24 Sistem limfa C2 26 68.42 28 73.68

Mendeskripsi-kan

gangguan/ penyakit

yang terjadi pada

sistem peredaran

darah manusia

25 Leukimia C1 35 92.11 32 84.21

26 Arteriosklerosis C2 18 47.37 34 89.47

27 Eritroblastosis

fetalis C2 24 63.16 32 84.21

28

Akibat

penyempitan

arteri koronaria

C4 23 60.53 31 81.58

Mendeskripsi-kan

sistem sirkulasi pada

hewan avertebrata

29 Planaria C1 30 78.95 24 63.16

30 Peredaran darah

terbuka C2 16 42.11 25 65.79

Keterangan: F : Jumlah siswa yang menjawab benar

Soal yang digunakan adalah soal yang valid yang diujikan pada saat pretest dan posttest, lihat

lampiran 6

Pada pembelajaran konvensional, soal yang paling banyak dijawab benar

adalah soal nomor 13 tentang tranfusi darah yang dijawab benar sebanyak 36

53

siswa dan soal nomor 1 dijawab benar oleh 34 siswa. Sedangkan untuk soal yang

paling sedikit dijawab benar oleh kelas kontrol adalah soal nomor 16 tentang

sistol dan nomor 30 tentang peredaran darah terbuka yang masing-masing dijawab

benar oleh 16 siswa.

Soal-soal yang paling banyak dijawab benar oleh siswa di kelas kontrol

berada pada jenjang C3 dan C1. Pada soal C3 di nomor 13 dan C1 pada soal nomor

1, siswa dapat menjawabnya dengan baik karena pada saat pembelajaran

pertanyaan ini dibahas pada saat pembelajaran oleh guru terutama pada saat

pembahasan Lembar Kerja Siswa (LKS). Sedangkan untuk soal yang paling

sedikit dijawab benar di kelas kontrol pada soal nomor 16 dan nomor 30 berada

pada jenjang C1 dan C2. Untuk pertanyaan nomor 16, masih terdapat kekeliruan

diantara siswa antara istilah sistol dan diastol, karena dalam proses pembelajaran

ini hanya sekilas dibahas dalam pembelajaran awal. Sedangkan untuk nomor 30,

masih terjadi kekeliruan diantara siswa tentang perbedaan mendasar antara

peredaran darah terbuka dan tertutup, sehingga siswa banyak yang menjawab

oksigen dan karbondioksida diangkut dalam sistem trakea.

Pada kelas eksperimen, soal yang paling banyak dijawab benar oleh siswa

adalah soal nomor 13 tentang tranfusi yaitu sebanyak 35 siswa dan nomor 12 serta

26 yang masing-masing dijawab benar oleh 34 siswa. Soal yang paling sedikit

dijawab benar adalah soal nomor 6 tentang sel darah yang hanya dijawab benar

oleh 13 siswa.

Berbeda dari kelas kontrol, pertanyaan pada soal nomor 13 di kelas

eksperimen tidak dilakukan pembahasan LKS oleh guru. Sehingga dapat

diperkirakan bahwa perbedaan perlakuan ini yang menyebabkan rendahnya hasil

pada kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol pada butir soal nomor 13. Hasil

yang tinggi yang didapat pada butir soal ini dimungkinkan adanya kerjasama pada

saat pembelajaran diantara siswa dalam satu kelompok. Sedangkan untuk soal

nomor 12 dan 26 yang berada pada jenjang C2, siswa banyak menjawab benar

karena pertanyaan ini berada di permainan make a match. Dengan demikian,

permainan make a match memberikan kontribusi yang baik dalam meningkatkan

54

pemahaman siswa dalam mempelajari istilah- istilah penting dalam pembelajaran

Biologi.

Pertanyaan yang paling sedikit dijawab siswa eksperimen adalah soal

nomor 6 tentang sel darah yang berada pada jenjang C4. Pertanyaan ini merupakan

jenis pertanyaan yang memerlukan daya nalar yang tinggi dari siswa, mengaitkan

antara satu konsep ke konsep yang lainnya. Pertanyaan ini sedikit yang menjawab

benar dikarenakan proses pengkombinasian ini kurang dalam meningkatkan

kemampuan siswa dalam menganalisis pertanyaan, karena dalam permainan

maupun turnamen siswa lebih ditekankan pada jenjang kognitif C1-C4.

Perbedaan nyata antara hasil yang didapatkan oleh kelas eksperimen dan

kelas kontrol dapat dilihat pada jawaban benar pada soal nomor 1, 6, 16, 23, 26,

dan 29. Soal yang banyak dijawab benar oleh kelas eksperimen namun sedikit

dijawab benar oleh kelas kontrol adalah soal nomor 16, 23, dan 26. Sedangkan

yang paling banyak dijawab benar oleh kelas kontrol dibandingkan kelas

ekperimen adalah soal nomor 1, 6, dan 29.

Jenjang kognitif pada soal 16, 23, dan 26 adalah C1, C4, dan C2. Pada soal

ini, kelas eksperimen lebih banyak menjawab benar dibandingkan kelas kontrol.

Penyebab perbedaan hasil ini dikarenakan pada permainan make a match siswa

lebih dikenalkan pada istilah- istilah yang ada pada konsep yang sedang dipelajari.

Begitu pun pada tahapan turnamen, meski ditunjukkan untuk meningkatkan

jenjang C3-C4 tetapi pada pelaksanaannya siswa masih kesulitan ketika menjawab

pertanyaan C4. Penggunaan permainan make a match dan turnamen lebih banyak

membantu siswa dalam mengetahui dan memahami istilah- istilah penting dalam

pembelajaran Biologi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan

kombinasi ini cocok dalam meningkatkan kemampuan siswa pada jenjang C1-C4

terutama berkaitan mengenai pengenalan istilah asing dalam biologi.

Pada soal yang banyak dijawab benar oleh siswa di kelas kontrol namun

sedikit dijawab benar oleh siswa di kelas eksperiman memiliki jenjang kognitif C1

(soal nomor 1), C4 (soal nomor 6), dan C1 (soal nomor 29). Perbedaan hasil

belajar yang didapatkan pada soal-soal ini dikarenakan perbedaan pada saat

pembelajaran awal. Pada kelas eksperimen, pembelajaran awal ditekankan kepada

55

pengetahuan dasar serta garis besar konsep yang akan dipelajari. Berbeda dari

kelas eksperimen, pada kelas kontrol pembelajaran awal yang dilakukan oleh guru

tidak hanya pada pengetahuan dasar dan garis besar konsep saja, akan tetapi

keseluruhan konsep. Hal ini dikarenakan porsi pembelajaran awal pada kelas

kontrol lebih banyak dibandingkan di kelas eksperimen sehingga siswa dapat

lebih mendalam memahami konsep yang diberikan oleh guru pada sub konsep

tertentu. Setelah dilakukan presentasi kelompok pada kelas kontrol, dilakukan

konfirmasi oleh guru mengenai informasi yang diberikan oleh siswa pada saat

presentasi. Dengan demikian peran guru pada kelas kontrol masih dominan.

Tabel 4.2. di atas tidak hanya memperlihatkan perbedaan hasil antara kelas

eksperimen dengan kelas kontrol, akan tetapi memperlihatkan pula soal-soal yang

dijawab benar hampir sama antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Artinya

pada soal-soal ini penggunaan permainan dan turnamen pada kelas eksperimen

tidak berpengaruh, yaitu soal nomor 11 dan 13.

Soal nomor 11 dan 13 merupakan pertanyaan mengenai golongan darah

dan tranfusi darah yang berada pada jenjang kognitif C3. Perbedaan kedua soal ini

antara kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah satu poin, sehingga dapat

dikatakan sejajar dalam pemberian perlakuan di kedua kelas sampe l. soal nomor

11 masing-masing dijawab oleh kelas kontrol dan eksperimen adalah 28 siswa dan

27 siswa. Sedangkan pada soal nomor 13 dijawab oleh kelas kontrol dan kelas

eksperimen adalah 36 siswa dan 35 siswa. Untuk soal nomor 13 selain memiliki

nilai yang hampir sama dikedua kelas sampel, soal ini juga memiliki nilai

tertinggi dari masing-masing kelas.

Seperti yang telah dijabarkan di atas, metode permainan dan turnamen

tidak berpengaruh pada kedua pertanyaan/soal ini. Penyebab utama persamaan

hasil ini adalah LKS yang dikerjakan oleh siswa. LKS ini dikerjakan secara

mandiri dan kelompok oleh siswa. Salah satu tugas mandiri yang dikerjakan oleh

siswa yaitu mengenai kedua pertanyaan ini sehingga siswa akan lebih mudah

menjawabnya.

56

Gambar 4.1. Persentase Frekuensi Jenjang Kognitif pada Kedua Kelas Penelitian

Dari hasil analisis butir soal di atas, dapat disimpulkan bahwa kombinasi

model kooperatif tipe TGT dengan make a match cocok untuk meningkatkan

kemampuan siswa pada jenjang C1-C4 serta penerapan pada konsep yang memiliki

istilah- istilah penting yang banyak dalam materinya. Hal ini dibuktikan dari

analisis hasil belajar posttest di kedua kelas sampel. Siswa pada kelas eksperimen

lebih banyak menjawab benar di soal/pertanyaan pada jenjang C1-C4

dibandingkan siswa yang berada pada kelas kontrol. Perbedaan yang signifikan

dalam meningkatkan kemampuan kognitif siswa berada pada jenjang C3 dan C4,

pada jeniis pertanyaan ini siswa di kelas eksperimen jauh lebih banyak menjawab

benar dibandingkan kelas kontrol. Sedangkan pada pertanyaan berjenjang C1 dan

C3, hasil yang didapat tidak terlalu jauh berbeda di dua kelas sampel penelitian.

Hal ini diperkirakan terjadi karena persamaan tindakan dalam hal pembelajaran

awal, diskusi kelompok, dan pengerjaan LKS yang sama.

67.67

55.56

66.78

57.46

71.05 74.85

70.39 69.74

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

C1 C2 C3 C4

Fre

kuan

si (

%)

Jenjang Kognitif

Kontrol

Eksperimen

57

E. Pengaruh Penerapan Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

TGT dengan Make a Match Terhadap Hasil Belajar

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji-t, didapatkan

bahwa thitung (4.61935) > ttabel (1.9925), maka hipotesis nol (H0) ditolak dan

hipotesis alternatif (H1) diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan

kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt)

dengan make a match memberi pengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa.

Hasil penelitian ini dapat dibuktikan dari hasil rata-rata kelas eksperimen lebih

tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar pada kelas yang menggunakan

model konvensional. Hal ini dibuktikan dengan hasil posttest yang berbeda antara

kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Menurut Muraya dan Kimamo, pembelajaran kooperatif memberikan

pengaruh yang positif pada hasil belajar untuk semua tingkatan siswa dan juga

pengembangan kemampuan sosial siswa.5 Pengaruh ini dikarenakan dalam

pembelajaran kooperatif, siswa diajak aktif dalam mencari pengetahuan awal

mereka dengan berdiskusi bersama, sehingga siswa akan lebih terbuka terhadap

permasalahan pembelajaran yang mereka hadapi.

Menurut Slavin, TGT dapat dikombinasikan dengan metode lainnya, hal

ini memberikan kepada guru ide- ide yang lebih baik berkaitan dengan kemajuan

yang dibuat para siswa daripada hanya menggunakan turnamen saja. Hal ini

dikarenakan dalam TGT hanya berguna dalam meninjau kembali mater i-materi

yang telah dipelajari.6 Pada penelitian ini, ditemukan bahwa pembelajaran

kooperatif yang mengkombinasikan metode TGT dengan make a match memiliki

hasil yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

Pengkombinasian TGT dengan make a match didasarkan kepada kedua

metode ini memiliki persamaan dalam tahapan pembelajarannya, yaitu

menggunakan permainan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman

5 Daniel Ngaru Muraya dan Githui Kimamo, 2011, “Effects of cooperative learning

approach on biology mean achievement scores of secondary school students’ in Machakos District,

Kenya”, Journal of Educational Reseach and Review. Vol. 6 (12), pp. 726-745, 25 September,

2011. ISSN 1990-3839, h. 743. 6 Robert E. Slavin, (B) Cooperative Learning “Teori, Riset dan Praktik”, terj. Nurulita

Yusron, (Bandung: Nusa Media, 2010), cet ke -15, h. 178.

58

siswa terhadap suatu konsep atau materi. Selain itu, penggunaan make a match

ditingkat SMA masih kurang, padahal metode make a match tidak kalah baiknya

dengan metode lainnya yang biasa diteliti di SMA. Pada metode ini, siswa diminta

untuk bekerja-sama mencari pasangan dari kertas yang dia miliki.

Berdasarkan pengujian hipotesis terhadap data kelas kontrol dan

eksperimen pada pengujian hipotesis data pretest, menunjukkan bahwa tidak

terdapat perbedaan pengetahuan awal yang signifikan antara kelas kontrol dan

kelas eksperimen. Artinya, dalam penelitian ini sampel bergerak dari kemampuan

awal mereka yang hampir sama.

Data hasil posttest menunjukkan bahwa penggunaan pembelajaran dengan

mengkombinasikan TGT dengan make a Match mempunyai perbedaan yang

signifikan daripada pembelajaran yang menggunakan model konvensional.

Perbedaan tersebut membuktikan bahwa terdapat pengaruh pengkombinasian

TGT dengan make a match terhadap hasil belajar siswa pada konsep Sistem

Peredaran Darah Pada Manusia.

Perbedaan hasil ini dikarenakan adanya perbedaan perlakuan yang

diberikan kepada kedua kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kelas kontrol,

didapatkan rata-rata hasil posttest siswa sebanyak 60.5 yang berada jauh dari batas

KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Sedangkan pada kelas eksperimen, nilai

rata-rata siswa yang didapatkan adalah 70.3421 yang berarti telah melewati nilai

KKM untuk mata pelajaran Biologi. Dari data tersebut menunjukkan bahwa nilai

posttest yang diperoleh kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan nilai

posttest kelas kontrol.

Perlakuan yang membedakan diantara kedua kelas kontrol dan kelas

eksperimen adalah penggunaan turnamen pada kelas eksperimen dan penekanan

poin kelompok dari poin masing-masing anggota. Dengan dilaksanakannya

turnamen ini siswa akan merasa tertantang dan termotivasi untuk belajar dengan

sungguh-sungguh.

Seperti yang dikatakan oleh Uzer Usman, bahwa guru berusaha

menciptakan persaingan di antara siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya,

berusaha memperbaiki hasil belajar yang telah dicapai sebelumnya dan mengatasi

59

prestasi orang lain.7 Dengan demikian, persaingan dibutuhkan dalam

pembelajaran untuk meningkatkan kesadaran siswa supaya lebih baik lagi dalam

proses pembelajarannya.

Selain itu, perasaan untuk menampilkan nama baik kelompok pada kelas

eksperimen memberikan keuntungan tersendiri bagi siswa, karena tanpa disadari

siswa akan merasa terdorong supaya kelompoknya berada pada kelompok teratas

dan mendapatkan reward atas usaha mereka bersama. Hal ini seperti yang

dikemukakan oleh Oemar Hamalik pada buku “Proses Belajar Mengajar”,

disebutkan bahwa perasaan untuk mempertahankan nama baik kelompok menjadi

pendorong yang kuat dalam perbuatan belajar.8

Penggunaan turnamen dalam pembelajaran memberikan pengaruh yang

positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Dengan adanya turnamen maka

siswa merasa tertantang untuk menjadi yang terbaik. Hal ini sesuai dengan

penelitian Henny Ekawati Haryono dan Retno Hasanah yang menyatakan bahwa

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran aktif dengan strategi

turnamen berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. 9

Perbedaan lainnya terletak pada posisi siswa dalam kelompok. Pada kelas

eksperimen dari awal pertemuan telah ditekankan bahwa posisi anggota kelompok

sama, yaitu sama-sama memberikan kontribusi pada nilai kelompoknya, artinya

nilai dari masing-masing anggota akan memberikan pengaruh kepada nilai

kelompoknya. Hal ini seperti dikemukakan oleh Slavin “keberhasilan kelompok

harus bergantung pada pembelajaran masing-masing seluruh anggota kelompok,

bukan pada satu hasil kelompok. misalnya kelompok dapat dinilai berdasarkan

nilai rata-rata anggotanya dalam ujian atau esai perorangan.”10 Sedangkan pada

7 Uzer Us man, Menjadi Guru Profesional,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2008), h.

29. 8 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), h. 167.

9 Heny Ekawati Haryono dan Retno Hasanah, “Pengaruh Pembelajaran Akt if dengan

Strategi Turnamen Belajar pada Pokok Bahasan Kalor dan Perubahan Wujud Zat terhadap Hasil

Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Lamongan”, ejournal unesa, Vol 1, No 1, 2012, diakses dari

http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/inovasi-pendidikan-fisika/article/view/363/baca-art ikel pada

27 April 2014 pukul 14.25 WIB. 10

Robert E. Slavin. (A), Op. Cit., h. 26.

60

kelas kontrol tidak ditekankan hal demikian, sehingga siswa merasa tidak

tertantang untuk mengumpulkan nilai sebaik-baiknya demi kelompoknya.

Perbedaan dua hal di atas ini memiliki pengaruh yang berbeda kepada

siswa dalam memandang kelompoknya. Pada kelas eksperimen, mereka

memandang bahwa kelompoknya adalah kelompok belajar yang jika dilakukan

secara bersama-sama akan menempatkan posisi kelompok pada posisi yang tinggi.

Sedangkan pada kelas kontrol, mereka memandang bahwa kelompok belajar

hanya sebagai tempat bertukar pikiran tanpa perlu membantu teman lainnya untuk

maju. Hal ini terlihat dari proses pembelajaran yang telah dilakukan, pada kelas

eksperimen mereka belajar dengan cara saling membantu satu sama lain, dominasi

siswa tidak terlihat mencolok, dan mereka saling bekerja-sama dalam

mendiskusikan masalah, dan memastikan anggota lainnya juga memahaminya.

Berbeda dengan kelas kontrol, pada kelas ini siswa tidak memiliki keinginan

untuk membuat anggota kelompok lainnya sama pahamnya dengan siswa yang

memiliki pemahaman lebih baik dan terlihat adanya dominasi siswa tertentu.

Penekanan nilai kelompok pada nilai masing-masing anggota perlu

memiliki peranan yang penting dalam membantu siswa bekerja sama yang baik.

Penekanan ini bertujuan supaya tidak terjadinya pengerjaan tugas oleh satu

anggota kelompok. Hal ini seperti dikemukakan oleh O’Donell, O’Kelly, dan

Slavin yang menyatakan bahwa tanpa akuntabilitas masing-masing terdapat

bahaya satu orang siswa dapat saja menyelesaikan pekerjaan orang lain, atau

beberapa siswa dapat saja dihalangi dari interaksi kelompok karena dianggap

memiliki kontribusi yang sedikit.11 Dengan demikian, rasa tanggung jawab

anggota kelompok akan meningkat sehingga kemampuan pemahaman konsep

siswa pun akan bertambah. Hal ini terlihat dari peran aktifnya setiap anggota

dalam diskusi kelompok dan ekspresi kekecewaan mereka ketika tidak

menemukan pasangan dalam permainan ataupun ketika tidak menjawab

pertanyaan dalam turnamen.

Penentuan kelompok terbaik pada kelas eksperimen tidak hanya dari hasil

turnamen yang dilakukan, akan tetapi dari proses awal yaitu pada saat pengujian

11

Ibid., h. 26.

61

pretest hingga pengujian posttest. Penentuan dari nilai pretest ini bertujuan supaya

siswa merasa termotivasi untuk meningkatkan nilainya sehingga berusaha sebaik-

baiknya pada saat proses pembelajaran dan juga posttest pada akhir pembelajaran.

Kelompok yang memiliki nilai tertinggi adalah pemenang dari proses

pembelajaran ini dan akan mendapatkan reward pada akhir dari proses

pembelajaran. Menurut O’Donnell, Pemberian reward harus diberikan kepada

kelompok yang berkinerja dengan baik sehingga anggota kelompok dapat melihat

bahwa demi kepentingan mereka sendirilah membantu teman kelompok belajar.12

Selain itu, pemberian reward juga menimbulkan motivasi belajar siswa.13 Dengan

adanya motivasi, maka keaktifan siswa dalam belajar pun akan meningkat. Hal ini

sesuai dengan penelitian yang menyatakan bahwa pemberian reward berpengaruh

terhadap peningkatan keaktifan belajar siswa.14

Peran metode make a match dalam pembelajaran ini adalah bersifat

membantu meningkatkan pemahaman siswa, karena siswa diminta untuk mencari

pasangan kartunya sendiri tanpa bantuan dari orang lain (anggota kelompok

lainnya) dalam waktu yang ditentukan. Siswa akan diuji mengenai pemahaman

mereka tentang pertanyaan atau jawaban yang ada pada kartunya, sehingga

penentuan pasangannya bergantung kepada kemampuan siswa dalam menganalisa

pertanyaan dan jawaban dalam kartunya. Hal ini, membantu siswa dalam

mengingat dan mengembangkan pemahamannya terhadap suatu konsep yang telah

dipelajari. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Iin Dwi

Indriyani, penelitian ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran melalui model

make a match dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa.15

Pembelajaran dengan model kombinasi TGT dan make a match memiliki

dampak yang positif bagi perkembangan siswa yaitu meningkatnya hubungan

antar siswa dalam kelompok. Dengan meningkatnya hubungan ini maka suasana

12

Ibid. 13

Oemar Hamalik, Loc. Cit. 14

Aschabul Jannah, “Pengaruh Pemberian reward Guru terhadap Keaktifan Belajar Siswa

Kelas XI dalam Mengikuti Pelajaran Al Qur’am Hadits MAN Tengaran Kab. Semarang Tahun

Pelajaran 2013”, Skripsi, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salat iga, 2013, h. i. 15

Iin Dwi Indriyani, “Pen ingkatan Kemampuan Kognitif Siswa pada Jenjang C1 -C4

Materi Sistem Reproduksi Manusia Melalui Model Make a Match Kelas XI IPA 2 SMA

Muhammadiyah Bantul Tahun Ajaran 2008/2009”, Skripsi, Universitas Ahmad Dahlan, 2009, h. i.

62

belajar akan lebih menyenangkan dan dapat saling membantu. Persaingan yang

terjadi antar kelompok akan menjadi pemicu motivasi untuk lebih baik, dan

memberikan hasil yang terbaik untuk anggotanya.

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian, dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh yang positif pada pembelajaran kooperatif dengan

mengkombinasikan Teams-Games-Touenament (TGT) dengan Make a Match

terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep Sistem Peredaran Darah

Manusia. Hal ini ditunjukkan oleh hasil uji-t yang diperoleh yaitu thitung (4.62) >

ttabel (1.99) dengan taraf signifikan 5%. Perbedaan hasil rata-rata nilai posttest

antara kelas kontrol yaitu 60.5 dan kelas eksperimen yaitu 70.34, berbeda secara

signifikan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, saran dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi guru

Pengkombinasian TGT dengan Make a Match dapat menjadi model

alternatif dalam meningkatkan hasil belajar biologi siswa terutama untuk

meningkatkan pemahaman siswa mengenai istilah- istilah penting dalam

biologi

2. Bagi peneliti

Diperlukan adanya penelitian lebih lanjut mengenai pengkombinasian

ini, seperti membandingkan antara TGT, Make a Match, dengan metode

kombinasi TGT dengan Make a Match sehingga dapat dilihat metode yang

memberikan peningkatan hasil belajar antara TGT dan Make a Match.

64

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsisi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, edisi 2. Jakarta: Bumi

Aksara, 2013.

Ayu, Sri Putri. “Penerapan Cooperative Leaarning Tipe Make a Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII dalam Pembelajaran Teknologi

Informasi dan Komunikasi. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2010.

Charlton, B., R. L. Williams, dan McLaughlin. “Educational Games: A Technique to Acquisition of Reading Skills of Children with Learning Disability”. International Journal of Special Education. Volume 20, Number

2, 2005.

Choiriyah, Uswatun. “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode

Cooperative Learning Tipe Make a Match dan Konvensional pada Mata Pelajaran TIK Kelas X Semester 2 di SMA Negeri 1 Sewon Bantul Tahun Ajaran 2010/2011. Jurnal Elektronik Pendidikan Teknik Informatika Universitas Negeri Yogyakarta, Volume 1, Nomor 3, 2012.

Creswell, John W. Research Design “Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed”. terj. Achmad Fawaid. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Cruickshank, Donald R., Deborah Bainer Jenkins, dan Kim K. Metcal. The Act of

Teaching. New York: The McGraw-Hill Companies, 2006.

Dhika. Masalah Pendidikan di Indonesia dan Solusianya. Diakses dari

http://mahasiswa-sibuk.blogspot.com/2012/01/masalah-pendidikan-di-indonesia-dan.html pada 20/09/2013 pada 11.00 WIB

Djamarah, Syaiful Bahri, dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakartan:

PT. Rineka Cipta, 2006.

Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Ed. Rev., cet. 3, Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2011.

Gredler, Margaret E. Learning and Instruction: Teori dan Aplikasi. Ter. Tri Wibowo. Jakarta: Kencana, 2011.

Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012.

Harmandar, Mansur, dan Emine CIL. “The Effects of Science Teaching Through

Team Game Tournament Technique on Success Level and Affective

65

Characteristics of Students”, Journal of Turkish Science Education, volume 5,

Issu 2, 2008.

Haryono, Heny Ekawati, dan Retno Hasanah. “Pengaruh Pembelajaran Aktif dengan Strategi Turnamen Belajar pada Pokok Bahasan Kalor dan Perubahan

Wujud Zat terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Lamongan”, ejournal unesa, Vol 1, No 1, 2012. diakses dari

http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/inovasi-pendidikan-fisika/article/view/363/baca-artikel pada 27 April 2014 pukul 14.25 WIB.

Haryono, Moh. “Penggunaan Variasi Metode Mengajar Untuk Membangkitkan

Motivasi Belajar Matematika’. Jurnal Widyatama Vol. 4 no. 4, Desember 2007

Huda, Miftahul. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran “Isu-Isu Metodis Dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.

Ibrahim, Nurdin. Hasil Belajar Fisika Siswa SLTP Terbuka Tanjungsari

Sumedang Jawa Barat, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. No. 031, Tahun ke-7, 2001.

Ilyas. “Peranan Motivasi Mengajar Guru dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa.” Dinamika, vol. II, No. 02, 2004.

Indriyani, Iin Dwi. “Peningkatan Kemampuan Kognitif Siswa pada Jenjang C1-

C4 Materi Sistem Reproduksi Manusia Melalui Model Make a Match Kelas XI IPA 2 SMA Muhammadiyah Bantul Tahun Ajaran 2008/2009”. Skripsi.

Jogjakarta: Universitas Ahmad Dahlan, 2010.

Jannah, Aschabul. “Pengaruh Pemberian Reward Guru terhadap Keaktifan Belajar Siswa Kelas XI dalam Mengikuti Pelajaran Al Qur’an Hadits MAN Tengaran

Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2013”. Skripsi. Salatiga: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, 2013.

Jensen, Eric. Guru Super & Super Teaching. Terj. Benyamin Molan. Jakarta: PT Indeks, 2010.

Leonard, dan Kiki Dwi Kusumaningsih. “Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Team Games Tournament (TGT) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Biologi pada Konsep Sistem Pencernaan Manusia. Jurnal Ilmiah Exacta, Volume 2,

No 1, 2009, 2009.

Milczynski, Karen A. “Literaure Review: Effectiveness of Gaming in The Classroom.” Makalah. Michigan State University, 2011.

Mulyasa, E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan “Sebuah Panduan Praktis”. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2007.

66

Muraya, Daniel Ngaru, dan Githui Kimamo. “Effects of cooperative learning

approach on biology mean achievement scores of secondary school students’ in Machakos District, Kenya.” Educational Reseach and Review, Vol. 6 (12), pp. 726-745, 25 September, 2011. ISSN 1990-3839

Muspiroh. 2010. Skripsi: Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Dengan Menggunakan Metode Problem Posing Secara Berkelompok , UIN Jakarta

Musrida, Irvan Jaya. Makalah Permasalahan Pendidikan di Indonesia. http://van88.wordpress.com/makalah-permasalahan-pendidikan-di- indonesia/ diakses pada 20/09/2013 pada 11.05 WIB

Nopianti. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbasis Multimedia dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi”. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2010.

Parkay, Forrest W., dan Baverly Hardcastle Stanford. Menjadi Seorang Guru, terj.

Dani Dharyani. ed. VII. Jakarta: PT. Indeks, 2008.

Puspendik. http://118.98.234.22/sekretariat/hasilun/index.php/hasilun diakses

pada 20/09/2013 pukul 11.20 WIB

Risnawati, Sry. “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Sosiologi Melalui Penerapan Cooperative Learning Model Make a Match.” Skripsi. Jakarta: UIN Syarif

Hidayatullah, 2011.

Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana, 2009.

Rusman. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana, 2007.

Slavin, Rober E. Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik, Jilid 2. Terj. Marianto

Samosir. Jakarta: PT. Indeks, 2011.

Slavin, Robert E. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Terj. Nurullita Yusron. Bandung: Nusa Media, 2010.

Sofyan, Ahmad., Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama. Evaluasi Pembelajaran IPA berbasis Kompetensi. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta, 2006.

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010.

67

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2008.

Suprijono, Agus. Cooperatif Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.

Syah, Muhibin. Psikologi Pendidikan dengan pendekatan Baru. cet. Ke-15.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010.

Undang – Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasionaldiakses dari http://www.bapsi.undip.ac.id/images/Download/Dokumen/uu%20no.20%20thn%202003%20sisdiknas.pdf pada 12/01/2013 0:18 WIB.

Uno, Hamzah B., dan Masru Kuadrat. Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.

Usman, Uzer. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008.

Warsono, dan Hariyanto. Pembelajaran Aktif : Teori dan Asesmen. Bandung: PT

Rosdakarya Offset, 2012.

Wollowski, Michael, dan J. P. Verkamp. “Effects of Game Tournaments ol

Learning and Classroom Climate.” Makalah. Twenty-Third International Florida Artificial Intelligence Research Society Conference (FLAIRS), 2010.

Wyk, Michael M van. “The Effects of Teams-Games-Tournaments on

Achievment, Retention, and Attitudes of Economics Education Students. ” Makalah. Dublin, Ireland: 2010 EABR & ETLC Conference Proceedings,

2010.

68

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Kelas Eksperimen

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : XI (Sebelas)/ 1

Pertemuan : 1

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan

tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta

implikasinya pada Salingtemas.

Kompetensi Dasar : 3.2. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses

serta kelainan yang dapat terjadi pada system peredaran pada

darah manusia

I. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu memahami komponen pembentuk sistem peredaran darah pada

manusia serta proses pembekuan darah dan penggolongan darah pada manusia;

2. Siswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi jantung;

3. Siswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi pembuluh darah;

Karakter siswa yang diharapkan :

Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi,

Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.

Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :

Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.

II. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan hubungan antara berbagai komponen darah dan fungsinya

2. Membuat skema proses pembekuan darah

69

3. Menguji golongan darah

4. Menjelaskan hubungan bagian-bagian jantung dan fungsinya

5. Menjelaskan struktur pembuluh darah dan fungsinya

III. Materi Ajar

1. Darah

2. Jantung

3. Pembuluh darah

IV. Metode Pembelajaran

Model : Cooperative Learning

Metode : Teams Games Tournaments dan Make a Match

Strategi Pembelajaran

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

Merumuskan

pengertian sistem

peredaran darah pada

manusia

Merumuskan

komponen-

komponen penting

dalam sistem

peredaran darah

manusia yang terdiri

dari darah, jantung,

dan pembuluh darah.

Studi membaca dan diskusi

untuk memahami konsep

darah, jantung, dan

pembuluh darah

Permainan make a match

untuk meningkatkan daya

ingat siswa terhadap hasil

diskusi

Turnamen Teams Games

Tournament untuk

mengetahui kemampuan

mengkomunikasikan

pengetahuan yang didapat

secara langsung

Siswa dapat Menemukan

komponen-komponen dalam

darah

Siswa dapat

Mengidentifikasi bentuk dan

fungsi dari sel darah

Siswa dapat

Menggambarkan skema

pembekuan darah

Siswa dapat Merumuskan

penggolongan darah pada

maanusia

Siswa dapat Menemukan

bagian-bagian jantung

Siswa dapat Menemukan

karakteristik pembuluh

darah

70

V. Langkah Langkah Pembelajaran

Kegiatan Waktu

Guru Siswa

a. Kegiatan Awal:

Tahapan 1: Pembelajaran Awal

1. Salam dan tegur sapa

2. Menyampaikan tujuan

pembelajaran

3. Memotivasi: Guru menanyakan

beberapa siswa mengenai

golongan darahnya, dan

menanyakan mengapa bisa

berbeda-beda golongan darah

pada manusia?

4. Mengelompokkan peserta didik

b. Kegiatan inti:

Eksplorasi

5. Guru menjelaskan secara singkat

garis besar sistem peredaran

darah pada manusia

Tahapan 2: Kelompok Belajar

6. Guru meminta siswa untuk

berdiskusi secara kelompok

mengenai tugas kelompok yang

berada di LKS.

7. Guru meminta perwakilan

kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi

kelompok

Elaborasi

Tahapan 3: Permainan

8. Dilakukan permainan make a

match, yaitu dengan cara:

a. Siswa dibagi kedalam 2

kelompok besar (kelompok

1. Menjawab salam dan tegur sapa

2. Memperhatikan penjelasan guru

3. Siswa yang ditunjuk

menyebutkan golongan darahnya

dan menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru

4. Siswa duduk secara

berkelompok

5. Siswa dengan penuh perhatian

mendengarkan penjelasan guru

6. Setiap siswa di kelompok

dengan rasa tanggungjawab

berdiskusi mengenai materi yang

ditugaskan kepada kelompoknya

7. Menjelaskan dengan percaya diri

mengenai hasil diskusi

kelompok

8. Siswa memperhatikan dengan

penuh ketelitian dan cermat

mengenai peraturan permainan

dan melaksanakan permainan

13 menit

1 menit

2 menit

5 menit

5 menit

67 menit

10 menit

15 menit

15 menit

17 menit

71

Kegiatan Waktu

Guru Siswa

pertama yaitu peleburan

kelompok 1, 2, dan 3,

kelompok kedua yaitu

peleburan kelompok 4, 5, dan

6). Kelompok pertama akan

bertindak sebagai pemegang

kartu pertanyaan, kelompok

kedua bertindak sebagai

pemegang kartu jawaban.

Dengan posisi saling

berhadapan.

b. Dibagikan kartu kepada

kelompok pertanyaan dan

jawaban.

c. Siswa diberi waktu untuk

memikirkan jawaban dari

pasangan kartunya selama 1

menit.

d. Setelah 1 menit, siswa

mencari pasangan kartu yang

dipegangnya maksimal

selama 2 menit

e. Bagi siswa yang sudah

menemukan pasangannya

langsung menemui guru

untuk dikoreksi jawabannya.

Jika jawaban benar maka

masing-masing siswa diberi

poin 5, namun jika salah

maka masing-masing siswa

poinnya dikurangi 1.

f. Tahap a-e diulang hingga

waktu 17 menit.

Konfirmasi

Tahapan 4: Turnamen

9. Siswa diminta kembali

berkumpul bersama anggota

dengan baik.

9. Siswa kembali berkumpul

bersama kelompoknya

15 menit

72

Kegiatan Waktu

Guru Siswa

kelompoknya.

10. Guru memberikan latihan dengan

peraturan sebagai berikut:

a. Masing-masing kelompok

diwakili oleh satu orang

b. Setiap perwakilan kelompok

berkumpul di meja tanding

c. Perwakilan kelompok

diberikan soal yang sama dan

berebut untuk mendapatkan

kesempatan menjawabnya

d. Tahap a-c diulang hingga

setiap anggota kelompok

telah menjadi perwakilan

kelompok.

c. Kegiatan Akhir:

11. Membimbing siswa untuk

menarik kesimpulan secara

bersama-sama

12. Memberikan tugas kepada siswa,

yaitu: berdiskusi kelompok

mengenai sistem peredaran darah

manusia, sistem limfa, serta

hubungan antara sistem peredaran

darah dan sistem limfa pada

manusia.

10. Siswa memperhatikan dengan

penuh ketelitian dan cermat

mengenai peraturan latihan dan

melaksanakan latihan dengan

baik

11. Bersama-sama menarik

kesimpulan mengenai

pembelajaran hari ini

12. Mencatat dan memperhatikan

dengan teliti tugas kelompok

yang diberikan

5 menit

3 menit

2 menit

VI. Sumber

Buku Kerja Biologi 2A, Ign. Khristiyono PS, Esis

Buku Biologi XI, Dyah Aryulina, Esis, Bab IV

Buku paket Biologi kelas XI

73

VII. Media Pembelajaran

Kartu istilah

Kartu jawaban

Stopwatch

Pluit

VIII. Penilaian

Teknik : Tes lisan, penilaian dalam diskusi kelompok Bentuk : Uraian (diujikan pada saat latihan menggunakan TGT)

Indikator Soal Kunci Skor

Menjelaskan

hubungan antara

berbagai

komponen darah

dan fungsinya

Sebutkan fungsi

darah!

1. Mengangkut sari makanan dan oksigen keseluruh

tubuh dan sisa oksidasi ke luar alat pengeluaran

2. Mengatur keseimbangan asam basa

3. Mempertahankan tubuh dari infeksi

4. Menjaga stabilitas suhu

5. Mengedarkan hormon dari kelenjar endokrin ke

organ tertentu

10

Sebutkan jenis-

jenis sel darah

beserta ciri-cirinya!

1. Eritrosit, dengan ciri-ciri bentuk bikonkaf tidak

berinti, mengandung Hb, berfungsi mengangkut

O2, Co2, dan sari makanan, dibentuk oleh sumsum

merah tulang pipih, berumur sekitar 120hari.

2. Leukosit, dengan ciri-ciri bentuk amoeboid (tidak

tetap), memiliki inti, bergerak amoeboid, dapat

menembus dinding kapiler (diapedesis), bersifat

fagosit.

3. Trombosit (keping darah), memiliki ciri

berukuran paling kecil, bentuk tidak beraturan dan

tidak berinti, mudah hancur, berperan dalam

pembekuan darah, waktu hidup sekitar 8 hari.

10

Sebutkan jenis-

jenis sel leukosit

beserta ciri dan

bentuk

pertahanannya!

1. Neutrofil, plasma bersifat netral, memfagositosit

eritrosit, kuman, dan jaringan mati

2. Eosinofil, plasma bersifat asam, memfagosit

terhadap parasit besar dan jumlah meningkat jika

tubuh terkena infeksi

3. Basofil, plasma bersifat basa, jumlah meningkat

jika terjadi infeksi dan bersifat fagosit.

Megandung zat anti penggumpalan dan histamin

yang berperan dalam proses alergi.

4. Limfosit, berinti satu, berfungsi membentuk

10

74

Indikator Soal Kunci Skor

antibodi

5. Monosit, mempunyai inti bulat atau bulat panjang,

disebut makrofag, berperan dalam pertahanan

terhadap infeksi yang bersifat kronik, seperti TBC

dan tifus.

Membuat skema

proses

pembekuan darah

Jelaskan proses

pembekuan darah?

Trombosit pecah, mengaktifkan trombokinasi, dengan

bantuan trombokinase dan kalsium maka merubah

protombin menjadi trombin kemudian trombin dengan

bantuan vit. K merubah fibrinogen menjadi benang-

benang fibrin sehingga dapat menghambat pengeluaran

darah dengan mengikat eritrosit dan keping darah.

10

Menguji golongan

darah

Mengapa golongan

darah O disebut

sebagai donor

universal

sedangkan

golongan darah AB

disebut sebagai

resipien universal?

Karena golongan darah O tidak memiliki aglutinogen

sehingga tidak dapat beku jika terkena golongan

darah A, B, dan AB. Sedangkan golongan darah AB

memiliki aglutinogen A dan B sehingga dapat

membekukan aglutini a dan b yang dimiliki oleh

golongan darah A, B, dan O

10

Menjelaskan

hubungan bagian-

bagian jantung

dan fungsinya

Sebutkan bagian-

bagian jantung

manusia beserta

fungsinya!

1. Atrium kanan menerima darah yang miskin

oksigen, darah dari seluruh tubuh

2. Ventrikel kanan berfungsi memompa darah yang

dari atrium kanan ke paru-paru

3. Atrium kiri berfungsi menerima darah dari paru-

paru (kaya akan oksigen)

4. Ventrikel kiri berfungsi mengedarkan darah

keseluruh tubuh yang berasal dari atrium kiri

10

Jelaskan struktur

jantung!

Jantung terdiri dari otot jantung (miokardium) yang

bagian luarnya dilapisi oleh selaput jantung

(perikardium) yang terdiridari 2 lapisan yaitu lamina

parietalis (luar) dan lamina viseralis (menempel di

dinding jantung) diantara lapisan terdapat getah yang

berfungsi menahan gesekan. Bagian dalam jantung

dilapisi oleh endokardium.

10

Menjelaskan

struktur pembuluh

darah dan

fungsinya

Jelaskan struktur

pembuluh darah

beserta ciri-cirinya!

1. Arteri (pembuluh nadi), membawa darah dari

jantung, memiliki struktur kecil, kuat, elastis,

struktur terdiri dari endotelium, otot polos,

jarningan elastis, dan jaringan ikat.

2. Vena (pembuluh balik), membawa darah ke

jantung, bersifat, besar, tidak beraturan, struktur

10

75

Indikator Soal Kunci Skor

terdiri dari endotelium, otot polos, jaringan ikat,

dan memiliki sekat diantara pembuluhnya.

3. Pembuluh kapiler, pembuluh yang menghubungkan

arteri dan vena, kapiler merupakan pembuluh halus

yang dindingnya terdiri dari selapis sel. Dalam

kapiler terjadi pertukaran oksigen dan

karbondioksida serta sari makanan dengan sisa

metabolisme sel

Guru Mata Pelajaran Biologi

Siti Fatimah, S.Pd.

NIP. 19770428 200312 2 003

Jakarta, Oktober 2013

Praktikan

Muhamad Pahrudin

NIM. 109016100071

76

Kartu Permainan Make a Match

Trombosit

Eritrosit

Leukosit

Hemoglobin

Limfosit

Neutrofil

Eosinofil

Basofil

Plasma bersifat basa, mengandung

heparin yaitu anti penggumpalan dan

histamin yang berperan dalam alergi

Plasma asam, berfungsi menghancurkan

parasit besar, jumlah meningkat jika

tubuh terkena infeksi

Memiliki granula pada sitoplasmanya,

plasma bersifat netral, berjumlah 65-

75% dari jumlah leukosit, memfagosit

eritrosit, kuman, dan jaringan mati.

leukosit yang tidak dapat bergerak dan

memiliki 1 inti sel; berfungsi

membentuk antibodi

Protein yang memiliki daya ikat kuat

terhadap )2 dan CO2; berada dalam

darah

77

Monosit

Golongan darah A

Golongan darah B

Golongan darah AB

Golongan darah O

Atrium kanan

Ventrikel kanan

Atrium kiri

Menerima darah dari paru-paru yang

kaya oksigen

Memompa darah yang miskin oksigen ke

paru-paru

Menerima darah dari seluruh tubuh

yang miskin oksigen

Tidak memiliki aglutinogen, aglutinin a

dan b

Aglutinogen A dan B, tidak memiliki

aglutinin

Aglutinogen B, aglutinin a

Aglutinogen A, aglutini b

Inti bulat atau bulat panjang; disebut

makrofag; berperan dalam pertahanan

infeksi kronik seperti tifus dan TBC

78

Arteri

Mengedarkan darah dari jantung

keseluruh tubuh

Vena

Mengedarkan darah dari seluruh

tubuh ke jantung

Ventrikel kiri

Memompa darah keseluruh tubuh, kaya

akan oksigen

79

Kartu Turnamen

dari kelenjar endokrin ke organ tertentu

Sebutkan fungsi darah!

1. Mengangkut sari makanan dan

oksigen keseluruh tubuh dan sisa

oksidasi ke luar alat pengeluaran

2. Mengatur keseimbangan asam basa

3. Mempertahankan tubuh dari infeksi

4. Menjaga stabilitas suhu

5. Mengedarkan hormon dari kelenjar

endokrin ke organ tertentu

Sebutkan jenis-jenis sel darah beserta ciri-cirinya!

1. Eritrosit, dengan ciri-ciri bentuk bikonkaf

tidak berinti, mengandung Hb

2. Leukosit, dengan ciri-ciri bentuk amoeboid,

memiliki inti, bergerak amoeboid, dapat

menembus dinding kapiler, bersifat fagosit.

6. Trombosit, memiliki ciri berukuran paling

kecil, bentuk tidak beraturan dan tidak

berinti, mudah hancur.

Sebutkan jenis-jenis sel

leukosit yang termasuk ke dalam granulosit beserta ciri dan bentuk pertahanannya!

1. Neutrofil, plasma bersifat netral,

memfagositosit eritrosit, kuman, dan jaringan

mat i

2. Eosinofil, plasma bersifat asam, memfagosit

terhadap parasit besar dan jumlah meningkat

jika tubuh terkena infeksi

3. Basofil, p lasma bersifat basa, jumlah

meningkat jika terjadi infeksi dan bersifat

fagosit, dan berperan dalam proses alergi.

Sebutkan jenis-jenis sel

leukosit yang termasuk ke dalam agranulosit beserta

ciri dan bentuk pertahanannya!

4. Limfosit, berinti satu, berfungsi

membentuk antibodi

5. Monosit, mempunyai inti bulat atau

bulat panjang, disebut makrofag,

berperan dalam pertahanan terhadap

infeksi yang bersifat kronik, seperti

TBC dan tifus.

80

Jelaskan proses pembekuan darah?

Trombosit pecah, mengaktifkan

trombokinasi, dengan bantuan trombokinase dan kalsium maka merubah

protombin menjadi trombin kemudian

trombin dengan bantuan vit. K merubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin

sehingga dapat menghambat pengeluaran darah dengan mengikat eritrosit dan

keping darah.

Mengapa golongan darah O disebut sebagai donor universal sedangkan

golongan darah AB disebut sebagai resipien universal?

Karena golongan darah O tidak memiliki

aglutinogen sehingga tidak dapat beku jika

terkena golongan darah A, B, dan AB.

Sedangkan golongan darah AB memiliki

aglutinogen A dan B sehingga dapat

membekukan aglutini a dan b yang

dimiliki oleh golongan darah A, B, dan O

Sebutkan bagian-bagian jantung manusia beserta

fungsinya!

1. Atrium kanan menerima darah yang miskin

oksigen, darah dari seluruh tubuh

2. Ventrikel kanan berfungsi memompa darah

yang dari atrium kanan ke paru-paru

3. Atrium kiri berfungsi menerima darah dari

paru-paru (kaya akan oksigen)

4. Ventrikel kiri berfungsi mengedarkan darah

keseluruh tubuh yang berasal dari atrium kiri

Jelaskan struktur jantung!

Jantung terdiri dari otot jantung (miokardium) yang bagian luarnya dilapisi

oleh selaput jantung (perikardium) yang terdiridari 2 lapisan yaitu lamina parietalis (luar) dan lamina viseralis (menempel di

dinding jantung) diantara lapisan terdapat getah yang berfungsi menahan gesekan.

Bagian dalam jantung dilapisi oleh

endokardium.

Jelaskan struktur pembuluh darah beserta ciri-cirinya!

1. Arteri (pembuluh nadi), memiliki struktur kecil,

kuat, elastis, struktur terdiri dari endotelium, otot

polos, jarningan elastis, dan jaringan ikat.

2. Vena (pembuluh balik), bersifat, besar, tidak

beraturan, struktur terdiri dari endotelium, otot

polos, jaringan ikat, dan memiliki sekat d iantara

pembuluhnya.

3. Pembuluh kapiler, merupakan pembuluh halus

yang dindingnya terdiri dari selapis sel.

81

. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Kelas Eksperimen

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : XI (Sebelas)/ 1

Pertemuan : 2

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan

tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta

implikasinya pada Salingtemas.

Kompetensi Dasar : 3.2. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses

serta kelainan yang dapat terjadi pada system peredaran pada

darah manusia

I. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu memahami sistem peredaran darah manusia;

2. Siswa mampu menjelaskan sistem limfa pada manusia;

3. Siswa mampu memahami kelainan yang terjadi pada sistem peredaran darah

manusia;

4. Siswa mampu menjelaskan perbedaan sistem peredaran darah di hewan Vertebrata

dan Avertebrata.

Karakter siswa yang diharapkan :

Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi,

Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.

Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :

Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.

II. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menggambarkan sistem peredaran darah manusia

2. Menjelaskan sistem limfa

82

3. Mendeskripsikan gangguan/penyakit yang terjadi pada sistem peredaran darah

manusia

4. Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada hewan Avertebrata

5. Membandingkan sistem peredaran darah pada hewan Vertebrata

III. Materi Ajar

1. Sistem peredaran darah manusia

2. Sistem limfa

3. Sistem peredaran darah pada menusia

4. Kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah manusia

5. Sistem peredaran darah pada hewan

IV. Metode Pembelajaran

Model : Cooperative Learning

Metode : Teams Games Tournaments dan Make a Match

Strategi Pembelajaran

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

Merumuskan sistem

peredaran darah

manusia

Merumuskan sistem

limfa

Studi membaca dan

diskusi untuk memahami

konsep sistem peredaran

darah manusia, sistem

limfa, kelainan, dan

sistemperedaran darah

pada hewan

Permainan make a match

untuk meningkatkan daya

ingat siswa terhadap hasil

diskusi

Turnamen Teams Games

Tournament untuk

mengetahui kemampuan

Siswa dapat menemukan komponen

dalam sistem peredaran darah

manusia

Siswa dapat mengidentifikasi jenis

sistem peredaran darah manusia

Siswa dapat menggambarkan skema

sistem peredaran darah besar dan

kecil

Siswa dapat merumuskan sistem

limfa

Siswa dapat mengkaitkan sistem

limfa dan sistem peredaran darah

Siswa dapat mengetahui kelainan

dan penyakit pada sistem peredaran

83

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

mengkomunikasikan

pengetahuan yang didapat

secara langsung

darah manusia

Siswa dapat menjelaskan sistem

peredaran darah pada hewan

V. Langkah Langkah Pembelajaran

Kegiatan Waktu

Guru Siswa

a. Kegiatan Awal:

Tahapan 1: Pembelajaran Awal

1. Salam dan tegur sapa

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran

3. Memotivasi: Guru menanyakan bagaimana darah

dapat berputar mengelilingi tubuh? Bagaimana

dampak dari perputaran peredaran darah terhadap

organ-organ tertentu?

4. Mengelompokkan peserta didik

b. Kegiatan inti:

Eksplorasi

Tahapan 2: Kelompok Belajar

5. Guru meminta siswa untuk berdiskusi secara

kelompok mengenai tugas kelompok yang

berada di LKS.

6. Guru meminta perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompok

Elaborasi

Tahapan 3: Permainan

7. Dilakukan permainan make a match, yaitu

dengan cara:

a. Siswa dibagi kedalam 2 kelompok besar

(kelompok pertama yaitu peleburan

kelompok , 2, dan 3, kelompok kedua

yaitu peleburan kelompok 4, 3, dan 6)

1. Menjawab salam dan tegur sapa

2. Memperhatikan penjelasan guru

3. Siswa menjawab pertanyaan guru

4. Siswa duduk secara berkelompok

5. Setiap siswa di kelompok dengan

rasa tanggungjawab berdiskusi

mengenai materi yang ditugaskan

kepada kelompoknya

6. Menjelaskan dengan percaya diri

mengenai hasil diskusi kelompok

7. Siswa memperhatikan dengan

penuh ketelitian dan cermat

mengenai peraturan permainan dan

melaksanakan permainan dengan

baik.

13 menit

1 menit

2 menit

5 menit

5 menit

67 menit

10 menit

15 menit

22 menit

84

Kegiatan Waktu

Guru Siswa

Kelompok pertama akan bertindak sebagai

pemegang kartu pertanyaan, dan kelompok

kedua bertindak sebagai pemegang kartu

jawaban. Dengan posisi berhadapan

b. Dibagikan kartu kepada kelompok

pertanyaan dan jawaban

c. Siswa mencari pasangan kartu yang

dipegangnya maksimal selama 2 menit

d. Bagi siswa yang sudah menemukan

pasangannya langsung menemui guru

untuk dikoreksi jawabannya.

e. Setelah 2 menit pasangan kartu dikoreksi

secara sama-sama, bagi siswa yang tidak

menemukan pasangan kartunya dan

pengkoreksian salah dikenakan hukuman

(benar +5 dan salah -1)

f. Tahap a-e diulang hingga waktu 22 menit.

Konfirmasi

Tahapan 4: Turnamen

8. Siswa diminta kembali berkumpul bersama

anggota kelompoknya.

9. Guru memberikan latihan dengan peraturan

sebagai berikut:

a. Masing-masing kelompok diwakili oleh

satu orang

b. Setiap perwakilan kelompok berkumpul di

meja tanding

c. Perwakilan kelompok diberikan soal yang

sama dan berebut untuk mendapatkan

kesempatan menjawabnya

d. Tahap a-c diulang hingga setiap anggota

kelompok telah menjadi perwakilan

kelompok.

c. Kegiatan Akhir:

10. Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan

secara bersama-sama

8. Siswa kembali berkumpul bersama

kelompoknya

9. Siswa memperhatikan dengan

penuh ketelitian dan cermat

mengenai peraturan latihan dan

melaksanakan latihan dengan baik

10. Bersama-sama menarik kesimpulan

mengenai pembelajaran hari ini

25 menit

5 menit

5 menit

85

VI. Sumber

Buku Kerja Biologi 2A, Ign. Khristiyono PS, Esis

Buku Biologi XI, Dyah Aryulina, Esis, Bab IV

Buku paket Biologi kelas XI

VII. Media Pembelajaran

Kartu istilah

Kartu jawaban

Stopwatch

Pluit

VIII. Penilaian

Teknik : Tes lisan, penilaian dalam diskusi kelompok

Bentuk : Uraian (diujikan pada saat latihan menggunakan TGT)

Indikator Soal Kunci Skor

Menggambarkan

sistem peredaran

darah manusia

Jelaskan sistem

peredaran darah besar

dan kecil pada manusia?

Apa yang

membedakannya?

Peredaran darah besar:

Ventrikel kiri Seluruh tubuh (kecuali paru-

paru) atrium kanan

Peredaran darah kecil:

Ventrikel kanan paru-paru atrium kiri

10

Mengapa sistem

peredaran darah pada

manusia disebut sebagai

sistem peredaran darah

ganda?

Karena darah melewati jantung dua kali

sebelum mencapai keseluruh tubuh/ titik asal.

10

Menjelaskan

sistem limfa

Mengapa di dalam tubuh

manusia ada peredaran

getah bening?

karena terdapat partikel-partikel besar yang

keluar dari pembuluh darah dan jaringan

sehingga jika tidak diedarkan dapat

,membahayakan organ/ sistem kerja lainnya.

10

Jelaskan apa yang

dimaksud ductus

limfaticus dexter?

Merupakan kumpulan limfa yang berasal dari

kepala, dada, jantung, paru-paru, dan lengan

bagian kanan. Pembuluh ini bermuara di

pembuluh balik di bawah tulang selangka

kanan.

10

Jelaskan apa yang

dimaksud dengan ductus

toraxicus?

Merupakan pembuluh limfa yang berasal dari

bagian kiri tubuh, saluran pencernaan, dan sisi

kanan bagian bawah tubuh. Pembuluh ini

bermuara di pembuluh balik di bawah tulang

selangka kanan.

10

86

Indikator Soal Kunci Skor

Sebutkan fungsi dari

organ limfa?

1. Tempat pembentukan leukosit dan antibodi

2. Tempat membunuh kuman penyakit

3. Tempat pembongkaran eritrosit yang sudah

mati

4. Tempat cadangan sel darah. Jika ada bagian

tubuh yang kekurangan darah. Limfa akan

mengeluarkan cadangannya.

10

Dimanakah letak tonsil

serta apa fungsi dari

tonsil?

Tonsil terletah dibagian belakang rongga mulut

sebelah kanan dan kiri serte rongga hidung

bagian belakang. Di rongga mulut disebut

amandel sedangkan di rongga hidung disebut

polip.

Berfungsi sebagai pertahanan tubuh dari kuman

yang masuk ke dalam mulut dan hidung.

10

Apa yang dimaksud

dengan organ timus?

Merupakan kelenjar yang sebagian besar terdiri

atas jaringan limfa. Tersusun atas sel-sel epitel

yang menyerupai limfosit.

10

Mendeskripsikan

gangguan/

penyakit yang

terjadi pada

sistem peredaran

darah manusia

Apa perbedaan

arterosklerosis dan

anterosklerosis?

Arterosklerosis disebabkan oleh zat kapur,

sedangkan anterosklerosis disebabkan oleh

lemak.

10

Sekarang ini banyak

dijumpai orang yang

menderita hipertensi.

Penyakit ini dapat

menyebabkan seseorang

terserang stroke.

Mengapa hipertensi

dapat memicu timbulnya

stroke

Karena hipertensi dapat menyebabkan

pecahnya pembuluh kapiler di seluruh tubuh

dan untuk stroke pecahnya pembuluh kapiler

berada pada otak sehingga otak akan berhenti

bekerja.

10

Mendeskripikan

sistem sirkulasi

pada hewan

Avertebrata

Jelaskan apa yang

dimaksud dengan sistem

peredaran darah tertutup

dan terbuka, serta

berikan contohnya!

Sistem peredaran darah terbuka adalah sistem

peredaran darah yang mengalir melalui

pembuluh (tidak keluar dr pembuluh) dalam

satu siklusnya contoh cacing tanah, ikan,

sedangkan sistem peredaran darah terbuka

darah tidak selalu berada dalam pembuluh

10

87

Indikator Soal Kunci Skor

shgga darah bercampur dengan cairan tubuh

contoh belalang, siput.

Jelaskan peredaran darah

pada Mollusca?

Peredaran darah terbuka, hanya terdiri atas

jantung dan pembuluh darah sederhana. Jika

jantung berdenyut, darah akan terpompa ke luar

menuju rongga perikardial menuju ke jaringan

tubuh, kemudian kembali lagi ke jantung

melalui ostium

10

Jelaskan peredaran darah

pada Annelida?

Sistem peredaran darah tertutup. Arah aliran

darah pada Annelida lengkung aorta

pembuluh ventral kapiler jaringan tubuh

pembuluh dorsal lengkung aorta

10

Membandingkan

sistem sirkulasi

pada hewan

Vertebrata

Jantung pada ampibi

memiliki 3 ruang, 2

ruang pada atrium dan 1

ruang ventrikel.

Bagaimanakah proses

peredaran darahnya?

Ventrikel paru-paru dan kulit atrium

sinister ventrikel

Ventrikel seluruh tubuhsinus

venosusatrium dexterventrikel.

Pada ventrikel arteri bercabang kebagian paru-

paru dan kulit serta ke seluruh tubuh. Di

ventrikel ini terjadi pencampuran darah yang

kaya oksigen dan kaya karbondioksida

10

Apa yang membedakan

jantung reptil dengan

jantung pada aves dan

mamalia

Persamaannya memiliki 4 ruang (2 atrium dan

2 ventrikel) namun sekat pada ventrikel kiri

dan kanan di reptil masih belum sempurna

sehingga masih ada kemungkinan untuk

bercampur sedangkan untuk aves dan mamalia

sekat yang dimiliki sudah terpisah sehingga

darah yang kaya O2 dan CO2 terpisah

10

Jakarta, Oktober 2013

Guru Mata Pelajaran Biologi Praktikan

Siti Fatimah, S.Pd. Muhamad Pahrudin

NIP. 19770428 200312 2 003 NIM. 109016100071

88

Kartu Permainan Make a Match

Peredaran darah besar

Peredaran darah kecil

Sistem vena porta

Ductus limfaticus dexter

Pembuluh yang merupakan persatuan

dari pembuluh limfa yang berasal dari

kepala, leher, dada, jantung, paru-paru,

dan lengan kanan

Darah dari usus menuju hati lalu ke

jantung

Ventrikel kanan paru-paru atrium

kiri

Ventrikel kiri seluruh tubuh (kecuali

paru-paru) atrium kanan

Duktus limfaticus

thorasicus

Pembuuh yang merupakan persatuan

dari pembuluh limfa yang berasal dari

tangan kiri, lambung, usus, dan kaki.

Sistem Limfa

Sistem yang mengedarkan plasma

darah yang keluar dari kapiler dan

mengedarkan lemak yang tidak dapat

diedarkan oleh darah

Limfa

Terletak di rongga perut di belakang

lambung; tempat pembentukan leukosit;

tempat cadangan sel darah

Tonsil

Terletak di bagian belakang rongga mulut sebelah kanan dan kiri dan bagian belakang

rongga hidung; sbg pertahanan tubuh dari dr kuman yang masuk dari mulut dan hidung

89

Timus

Kelenjar yang sebagian besar terdiri

atas jaringan limfa. Tersusu atas

sel-sel epitel yg menyerupai limfosit

Hemofilia

Darah yang keluar dari pembuluh

darah tidak dapat membeku

Thalassemia

Ditandai dengan bentuk eritrosit

tidak beraturan mengakibatkan daya ikat O2 dan CO2 berkurang

Jantung Koroner

Gangguan jantung disebabkan oleh

tertimbunnya lemak darah

(kolesterol) pada arteri koronaria

Antherosklerosis

Pengerasan pembuluh arteri

disebabkan oleh lemak, sehingga

elastisitas arteri berkurang

Arterisklerosis

Pengerasan pembuluh arteri

disebabkan oleh zat kapur, sehingga

elastisitas arteri berkurang

Peredaran darah pada

Mollusca

Peredaran darah terbuka;Terdiri dari

jantung dan pembuluh yang sederhana.

Jantung berada di perikardium;

Jantung tubuh ostium Jantung

Peredaran darah pada

Arthropoda

Peredaran darah terbuka;Terdiri dari

jantung dan arteri; Jantungarteri

rongga tubuhjaringan tubuh

ostiumJantung

90

Peredaran darah pada

Amfibi

Peredaran darah ganda; alat peredaran

darah terdiri dari jantung, pembuluh

nadi, kapiler, pembuluh balik; jantung

terdiri dari 3 ruang;

Peredaran darah pada

Reptil

Peredaran darah ganda; jantung terdiri

adri 4 ruang dengan sekat antar

ventrikel blm sempurna

91

Kartu Turnamen

Jelaskan sistem peredaran

darah besar dan kecil pada manusia? Apa yang membedakannya?

Peredaran darah besar:

Ventrikel kiri Seluruh tubuh (kecuali

paru-paru) atrium kanan

Peredaran darah kecil:

Ventrikel kanan paru-paru atrium

kiri

PDB ke seluruh tubuh

PDK ke paru-paru

Mengapa sistem peredaran

darah pada manusia disebut sebagai sistem

peredaran darah ganda?

Karena darah melewati jantung

dua kali sebelum mencapai

keseluruh tubuh/ titik asal

Mengapa di dalam tubuh manusia ada peredaran

getah bening?

Karena terdapat partikel-partikel

besar yang keluar dari pembuluh

darah dan jaringan sehingga jika

tidak diedarkan dapat,

membahayakan organ/ sistem

kerja lainnya.

Jelaskan apa yang

dimaksud ductus limfaticus dexter?

Merupakan kumpulan limfa yang

berasal dari kepala, dada, jantung,

paru-paru, dan lengan bagian

kanan. Pembuluh ini bermuara di

pembuluh balik di bawah tulang

selangka kanan.

Sekarang ini banyak dijumpai orang yang menderita hipertensi. Penyakit ini dapat menyebabkan

seseorang terserang stroke. Mengapa hipertensi dapat memicu

timbulnya stroke

Karena hipertensi dapat

menyebabkan pecahnya pembuluh

kapiler di seluruh tubuh dan untuk

stroke pecahnya pembuluh kapiler

berada pada otak sehingga otak akan

berhenti bekerja.

92

Jelaskan apa yang

dimaksud dengan ductus toraxicus?

Merupakan pembuluh limfa yang

berasal dari bagian kiri tubuh,

saluran pencernaan, dan sisi kanan

bagian bawah tubuh. Pembuluh ini

bermuara di pembuluh balik di

bawah tulang selangka kanan.

Sebutkan fungsi dari organ limfa?

1. Tempat pembentukan leukosit dan

antibodi Tempat membunuh kuman

penyakit

2. Tempat pembongkaran eritrosit yang

sudah mati

3. Tempat cadangan sel darah. Jika ada

bagian tubuh yang kekurangan darah.

Limfa akan mengeluarkan cadangannya.

Dimanakah letak tonsil serta apa fungsi dari tonsil?

Tonsil terletah dibagian belakang rongga

mulut sebelah kanan dan kiri serte rongga

hidung bagian belakang. Di rongga mulut

disebut amandel sedangkan di rongga

hidung disebut polip.

Berfungsi sebagai pertahanan tubuh dari kuman yang masuk ke dalam mulut dan

hidung.

Apa yang dimaksud dengan

organ timus?

Merupakan kelenjar yang

sebagian besar terdiri atas

jaringan limfa. Tersusun atas sel-

sel epitel yang menyerupai

limfosit.

Apa perbedaan

arterosklerosis dan anterosklerosis?

Arterosklerosis disebabkan

oleh zat kapur, sedangkan

anterosklerosis disebabkan

oleh lemak.

93

Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem

peredaran darah tertutup dan terbuka, serta berikan

contohnya!

Sistem peredaran darah terbuka adalah

sistem peredaran darah yang mengalir

melalui pembuluh (tidak keluar dr

pembuluh) dalam satu siklusnya contoh

cacing tanah, ikan, sedangkan sistem

peredaran darah terbuka darah tidak selalu

berada dalam pembuluh shgga darah

bercampur dengan cairan tubuh contoh

belalang, siput.

Jelaskan peredaran darah pada Mollusca?

Peredaran darah terbuka, hanya terdiri atas

jantung dan pembuluh darah sederhana.

Jika jantung berdenyut, darah akan

terpompa ke luar menuju rongga

perikardial menuju ke jaringan tubuh,

kemudian kembali lagi ke jantung melalui

ostium

Jelaskan peredaran darah pada Annelida?

Sistem peredaran darah tertutup. Arah

aliran darah pada Annelida lengkung aorta

pembuluh ventral kapiler

jaringan tubuh pembuluh dorsal

lengkung aorta

Jantung pada ampibi memiliki 3 ruang, 2 ruang pada atrium dan 1 ruang ventrikel. Bagaimanakah

proses peredaran darahnya?

Ventrikel paru-paru dan kulit atrium

sinister ventrikel

Ventrikel seluruh tubuhsinus

venosusatrium dexterventrikel.

Pada ventrikel arteri bercabang kebagian paru-paru dan kulit serta ke seluruh tubuh.

Di ventrikel ini terjadi pencampuran darah

yang kaya oksigen dan kaya CO2

Apa yang membedakan

jantung reptil dengan jantung pada aves dan

mamalia

Persamaannya memiliki 4 ruang (2 atrium

dan 2 ventrikel) namun sekat pada

ventrikel kiri dan kanan di reptil masih

belum sempurna sehingga masih ada

kemungkinan untuk bercampur sedangkan

untuk aves dan mamalia sekat yang

dimiliki sudah terpisah sehingga darah

yang kaya O2 dan CO2 terpisah

94

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Kelas Kontrol

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : XI (Sebelas)/ 1

Pertemuan : 1

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan

tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta

implikasinya pada Salingtemas.

Kompetensi Dasar : 3.2. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses

serta kelainan yang dapat terjadi pada system peredaran pada

darah manusia

I. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu memahami komponen pembentuk sistem peredaran darah pada

manusia serta proses pembekuan darah dan penggolongan darah pada manusia;

2. Siswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi jantung;

3. Siswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi pembuluh darah;

Karakter siswa yang diharapkan :

Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi,

Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.

Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :

Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.

II. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan hubungan antara berbagai komponen darah dan fungsinya

2. Membuat skema proses pembekuan darah

3. Menguji golongan darah

4. Menjelaskan hubungan bagian-bagian jantung dan fungsinya

95

5. Menjelaskan struktur pembuluh darah dan fungsinya

III. Materi Ajar

1. Darah

2. Jantung

3. Pembuluh darah

IV. Metode Pembelajaran

Model : Pembelajaran Kooperatif dan Course Review Horey (CRH)

Metode : Ceramah, Diskusi, Kuis CRH.

Strategi Pembelajaran

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

Merumuskan pengertian

sistem peredaran darah

pada manusia

Merumuskan

komponen-komponen

penting dalam sistem

peredaran darah

manusia yang terdiri

dari darah, jantung, dan

pembuluh darah.

Studi membaca dan

diskusi untuk

memahami konsep

darah, jantung, dan

pembuluh darah

Kuis, untuk

mengevalusi hasil

pembelajaran

Siswa dapat Menemukan komponen-

komponen dalam darah

Siswa dapat Mengidentifikasi bentuk dan

fungsi dari sel darah

Siswa dapat Menggambarkan skema

pembekuan darah

Siswa dapat Merumuskan penggolongan

darah pada maanusia

Siswa dapat Menemukan bagian-bagian

jantung

Siswa dapat Menemukan karakteristik

pembuluh darah

V. Langkah Langkah Pembelajaran

Kegiatan Waktu

Guru Siswa

a. Kegiatan Awal:

1. Salam dan tegur sapa

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran

3. Memotivasi: Guru menanyakan bagaimana

1. Menjawab salam dan tegur sapa

2. Memperhatikan penjelasan guru

3. Siswa menjawab pertanyaan guru

13 menit

1 menit

2 menit

5 menit

96

Kegiatan Waktu

Guru Siswa

darah dapat berputar mengelilingi tubuh?

Bagaimana dampak dari perputaran peredaran

darah terhadap organ-organ tertentu?

4. Mengelompokkan peserta didik

b. Kegiatan inti:

Eksplorasi

5. Guru meminta siswa untuk berdiskusi secara

kelompok mengenai tugas kelompok yang

berada di LKS.

Elaborasi

6. Guru meminta perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompok

Konfirmasi

7. Dilakukan kuis dengan menggunakan

model Course Review Horey (CRH) dengan

cara:

a. Siswa membuat kotak-kotak kecil

sebanyak 5x5

b. Setiap kotak diberi no dari 1-25 secara

acak

c. Di bawah kotak, dituliskan angka dari 1-

25 secara berurutan yang akan

digunakan untuk menulis jawaban di

kuis.

d. Jawaban benar disilang di kotak

sedangkan jika salah maka dilingkari

e. Siswa yang mendapatkan 5 jawaban

benar secara vertikal dan horizontal

adalah pemenang dari kuis ini.

c. Kegiatan Akhir:

8. Membimbing siswa untuk menarik

kesimpulan secara bersama-sama

4. Siswa duduk secara berkelompok

5. Setiap siswa di kelompok dengan

rasa tanggungjawab berdiskusi

mengenai materi yang ditugaskan

kepada kelompoknya

6. Menjelaskan dengan percaya diri

mengenai hasil diskusi kelompok

7. Siswa memperhatikan dengan penuh

ketelitian dan cermat mengenai

peraturan permainan dan

melaksanakan permainan dengan

baik.

8. Bersama-sama menarik kesimpulan

mengenai pembelajaran hari ini

9. Mencatat dan memperhatikan tugas

selanjutnya

5 menit

70 menit

20 menit

30 menit

20 menit

7 menit

5 menit

97

Kegiatan Waktu

Guru Siswa

9. Memberikan tugas diskusi untuk pertemuan

selanjutnya, berupa tugas kelompok 1 dan 2

di LKS

2 menit

VI. Sumber

Buku Kerja Biologi 2A, Ign. Khristiyono PS, Esis

Buku Biologi XI, Dyah Aryulina, Esis, Bab IV

Buku paket Biologi kelas XI

VII. Penilaian

Teknik : Tes tulisan Bentuk : Isian singkat

Jakarta, Oktober 2013

Guru Mata Pelajaran Biologi Praktikan

Siti Fatimah, S.Pd. Muhamad Pahrudin

NIP. 19770428 200312 2 003 NIM. 109016100071

98

Lembar Pertanyaan dan Jawaban dalam CRH

Pertanyaan

1. Protein yang memiliki daya ikat kuat terhadap O2 dan CO2, berada dalam darah 2. leukosit yang tidak dapat bergerak dan memiliki 1 inti sel; berfungsi membentuk

antibody 3. Memiliki granula pada sitoplasmanya, plasma bersifat netral, berjumlah 65-75% dari

jumlah leukosit, memfagosit eritrosit, kuman, dan jaringan mati. 4. Plasma asam, berfungsi menghancurkan parasit besar, jumlah meningkat jika tubuh

terkena infeksi

5. Plasma bersifat basa, mengandung heparin yaitu anti penggumpalan dan histamin yang berperan dalam alergi

6. Inti bulat atau bulat panjang; disebut makrofag; berperan dalam pertahanan infeksi kronik seperti tifus dan TBC

7. Siapakah aku, aku memiliki aglutinogen A dan aglutinin b

8. Siapakah aku, aku memiliki aglutinogen B dan aglutinin a 9. Siapakah aku, aku memiliki aglutinogen A dan B, tapi aku tidak memiliki aglutinin

10. Siapakah aku, aglutinin a dan b, tapi aku tidak memiliki aglutinin 11. Mengedarkan darah dari jantung keseluruh tubuh 12. Mengedarkan darah dari seluruh tubuh ke jantung

13. Menerima darah dari seluruh tubuh yang miskin oksigen 14. Memompa darah yang miskin oksigen ke paru-paru

15. Menerima darah dari paru-paru yang kaya oksigen 16. Memompa darah keseluruh tubuh, kaya akan oksigen 17. Pembuluh yang mengedarkan darah miskin oksigen dari jantung ke paru-paru

18. Pembuluh yang mengedarkan darah kaya oksigen dari paru-paru ke jantung 19. Siapakah aku, aku berperan dalam pembekuan darah; aku merupakan bagian terkecil

dalam sel darah 20. Siapakah aku, aku merupakan salah satu sel darah; peranku mengangkut oksigen dan

karbonsioksida, serta sari makanan.

21. Siapakah aku, aku merupakan sel darah paling sedikit; aku akan berjumlah banyak jika terjadi infeksi

22. Apakah aku, aku merupakan benang-benang halus dalam pembekuan akhir 23. Apakah aku, aku merupakan ion penting dalam tubuh, aku berperan dalam membantu

proses pembekuan darah

24. Siapakah aku, aku terkenal dengan istilah donor universal 25. Siapakah aku, aku terkenal dengan donor recipien universal

Jawaban

1. Hemoglobin

2. Limfosit 3. Neutrofil

4. Eosinofil 5. Basofil 6. Monosit

7. Golongan darah A 8. Golongan darah B

9. Golongan darah AB

10. Golongan dalah O

11. Arteri 12. Vena

13. Atrium Kanan 14. Ventrikel kanan 15. Atrium kiri

16. Ventrikel kanan 17. Arteri pulmonari

18. Vena pulmonari

19. Trombosit

20. Eritrosit 21. Eosinofil

22. Fibrin 23. Kalsium 24. Golongan darah O

25. Golongan daarh AB

99

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Kontrol

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : XI (Sebelas)/ 1

Pertemuan : 2

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan

tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta

implikasinya pada Salingtemas.

Kompetensi Dasar : 3.2. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses

serta kelainan yang dapat terjadi pada system peredaran pada

darah manusia

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : XI (Sebelas)/ 1

Pertemuan : 2

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan

tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta

implikasinya pada Salingtemas.

Kompetensi Dasar : 3.2. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses

serta kelainan yang dapat terjadi pada system peredaran pada

darah manusia

I. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu memahami sistem peredaran darah manusia;

2. Siswa mampu menjelaskan sistem limfa pada manusia;

3. Siswa mampu memahami kelainan yang terjadi pada sistem peredaran darah

manusia;

100

4. Siswa mampu menjelaskan perbedaan sistem peredaran darah di hewan Vertebrata

dan Avertebrata.

Karakter siswa yang diharapkan :

Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi,

Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.

Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :

Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.

II. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menggambarkan sistem peredaran darah manusia

2. Menjelaskan sistem limfa

3. Mendeskripsikan gangguan/penyakit yang terjadi pada sistem peredaran darah

manusia

4. Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada hewan Avertebrata

5. Membandingkan sistem peredaran darah pada hewan Vertebrata

II. Materi Ajar

1. Sistem peredaran darah manusia

2. Sistem limfa

3. Sistem peredaran darah pada menusia

4. Kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah manusia

5. Sistem peredaran darah pada hewan

III. Metode Pembelajaran

Model : Pembelajaran Kooperatif dan Course Review Horey (CRH)

Metode : Ceramah, Diskusi, Kuis

101

Strategi Pembelajaran

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

Merumuskan

sistem peredaran

darah manusia

Merumuskan

sistem limfa

Studi membaca dan

diskusi untuk

memahami konsep

sistem peredaran

darah manusia,

sistem limfa,

kelainan, dan

sistemperedaran

darah pada hewan

Kuis CRH untuk

menguji daya serap

siswa

Siswa dapat menemukan

komponen dalam sistem

peredaran darah manusia

Siswa dapat mengidentifikasi

jenis sistem peredaran darah

manusia

Siswa dapat menggambarkan

skema sistem peredaran darah

besar dan kecil

Siswa dapat merumuskan sistem

limfa

Siswa dapat mengkaitkan sistem

limfa dan sistem peredaran darah

Siswa dapat mengetahui kelainan

dan penyakit pada sistem

peredaran darah manusia

Siswa dapat menjelaskan sistem

peredaran darah pada hewan

102

IV. Langkah Langkah Pembelajaran

Kegiatan Waktu

Guru Siswa

a. Kegiatan Awal:

1. Salam dan tegur sapa

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran

3. Memotivasi: Guru menanyakan bagaimana

darah dapat berputar mengelilingi tubuh?

Bagaimana dampak dari perputaran

peredaran darah terhadap organ-organ

tertentu?

4. Mengelompokkan peserta didik

b. Kegiatan inti:

Eksplorasi

5. Guru meminta siswa untuk berdiskusi

secara kelompok mengenai penugasan

kelompok di LKS

Elaborasi

6. Guru meminta perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompok

Konfirmasi

7. Dilakukan kuis dengan menggunakan

model Course Review Horey (CRH)

c. Kegiatan Akhir:

8. Membimbing siswa untuk menarik

kesimpulan secara bersama-sama

1. Menjawab salam dan tegur sapa

2. Memperhatikan penjelasan guru

3. Siswa menjawab pertanyaan guru

4. Siswa duduk secara berkelompok

5. Setiap siswa di kelompok dengan

rasa tanggungjawab berdiskusi

mengenai materi yang ditugaskan

kepada kelompoknya

6. Menjelaskan dengan percaya diri

mengenai hasil diskusi kelompok

7. Siswa memperhatikan dengan penuh

ketelitian dan cermat mengenai

peraturan permainan dan

melaksanakan permainan dengan

baik.

8. Bersama-sama menarik kesimpulan

mengenai pembelajaran hari ini

13 menit

1 menit

2 menit

5 menit

5 menit

70 menit

20 menit

30 menit

20 menit

7 menit

V. Sumber

Buku Kerja Biologi 2A, Ign. Khristiyono PS, Esis

Buku Biologi XI, Dyah Aryulina, Esis, Bab IV

Buku paket Biologi kelas XI

103

VI. Penilaian

Teknik : Tes tulisan

Bentuk : Isian singkat

Jakarta, Oktobe 2013

Guru Mata Pelajaran Biologi Praktikan

Siti Fatimah, S.Pd. Muhamad Pahrudin

NIP. 19770428 200312 2 003 NIM. 109016100071

104

Lembar Pertanyaan dan Jawaban dalam CRH

Pertanyaan

1. Apakah aku, aku merupakan sistem peredaran darah, dalam perjalanan aku tidak melewati paru-paru, aku hanya melewati sel dan jaringan pada tubuh.

2. Apakah aku, aku merupakan sistem peredaran darah, dalam perjalanan aku hanya melewati paru-paru.

3. Sistem apakah aku, aku berada pada manusia, burung, reptil, dan ampibi, aku melewati jantung dua kali hingga aku sampai pada titik dimana aku berasal

4. Apakah aku, aku merupakan sistem pada manusia, aku membantu peredaran darah, bantuanku dengan membawa partikel-partikel yang keluar dari sistem peredaran darah besar, aku juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh.

5. Apakah aku, aku merupakan penyakit yang menyerang manusia, aku menyebabkan darah tidak mengalir karena aku menyumbat pembuluh darah dengan zat kapur

6. Apakah aku, aku merupakan penyakit yang menyerang manusia, aku menyebabkan darah tidak mengalir karena aku menyumbat pembuluh darah dengan lemak

7. Apakah aku, aku merupakan gangguan jantung yang terjadi akibat timbunan kolesterol pada arteri koronaria

8. Apakah aku, aku merupakan penyakit yang berada pada darah, bentuk eritrositku tak beraturan. Sehingga eritrositku tidak bisa mengikat O2 dan CO2.

9. Sistem apakah aku, aku merupakan sistem peredaaran darah yang dari usus langsung ke hati lalu menuju jantung

10. Apakah aku, aku merupakan penyakit yang berada pada Kerajaan Inggris, aku mengakibatkan darah tidak dapat membeku.

11. Apakah aku, aku merupakan peredaran darah yang di artropoda. meski aku berjalan di pembuluh, namun aku tidak selamanya berada pada pembuluh, sehingga darah bersih dan kotor dapat bercampur

12. Apakah aku, aku merupakan peredaran darah yang hanya ada di ikah, darahku hanya sekali melewati jantung.

13. Apakah akau, aku merupakan bagian penting dalam tubuh, aku berada di bagian belakang rongga mulut bagian kanan dan kiri, serta pada bagian belakang rongga hidung, aku berfungsi dalam membantu proteksi kuman yang datang dari mulut dan hidung.

14. Siapakah aku, aku merupakan organ pada manusia, aku berperan dalam memproduksi leukosit dan antibodi, aku juga tempat pembongkaran sel darah merah yang telah mati, serta gudang cadangan darah bagi tubuh.

15. Apakah aku, aku merupakan organ penting dalam peredaran darah. Aku memiliki 3 ruang, 2 ruang sebagai tempat penerimaan dan 1 ruang sebagai tempat memompa. Pada tempat memompa ada percampuran yang bersih dan kotor, aku berada di katak.

16. Apakah aku, aku merupakan bagian dari sistem limfa, aku merupakan kumpulan pembuluh limfa dari kepala, dada, jantung, dan lengan kanan, aku bermuara di pembuluh vena di bawah selangka kanan.

Jawaban

1. Peredaran Darah Besar 2. Peredaran Darah Kecil 3. Peredaran Darah Ganda

4. Sistem limfa atau getah bening

5. Arterosklerosis

6. Anterisklerosis 7. Jantung koroner 8. Thalasemia

9. Sistem vena porta 10. Hemofilia

11. peredaran darah terbuka

12. Peredaran darah tunggal 13. Tonsil 14. Limfa

15. Jantung 16. Ductus limfaticus dexter

105

Nama :.............................................

Kelas :.............................................

Kelompok :............................................

DARAH

Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem peredaran darah tertutup dan

peredaran darah ganda, sistem perdaran darah berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh

tubuh dan membawa karbondioksida keluar dari tubuh.

Darah merupakan unit fungsional seluler pada manusia, darah terdiri dari dua

komponen yaitu sel darah dan plasma darah, sel darah terbagi menjadi sel darah merah, sel

darah putih, dan trombosit

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini secara mandiri!

1. Lengkapilah bagan dibawah ini dengan tepat!

107

4. Lengkapilah bagan di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

Proses Pembekuan Darah

108

GOLONGAN DARAH DAN TRANSFUSI DARAH

Darah dibagi dalam berbagai golongan berdasarkan tipe antigen yang terdapat di dalam

sel, sistem penggolongan darah ini merupakan sistem penggolongan darah ABO.

Sistem penggolongna darah ABO ini dibuat oleh Karl Landsteiner, seorang ahli

imunologi berkebangsaan Austria, ia mengelompokan darah menjadi 4 macam yaitu A,B, AB

dan O. Golongan darah seseorang dapat diketahui dengan melakukan tes darah.

Transfuse darah adalah pemberian darah seseorang kepada orang lain, orang yang

memberikan darah disebut donor, sedangkan yang menerima darah disebut resipien, transfuse

darah perlu memperhatikan jenis darah dari pendonor dan resipen, karena jika darah tidak

cocok maka akan terjadi penggumpalan yang bisa mengakibatkan kematian bagi resipien.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini secara mandiri!

1. Lengkapilah tabel dibawah ini dengan jawaban yang tepat !

No Transfusi

Menggumpal/

Tidak Menggumpal

(+/-)

Apa Yang

Menggumpalkan

(Aglutinin)

Apa Yang

Digumpalkan

(Aglutinogen)

1 A → B … a …

2 A → AB … … …

3 A → O (+) … …

4 A → A … … Tidak Ada

5 B → A … … …

6 B → AB … … …

7 B → O … … …

8 B → B (-) … …

9 AB → A … … …

10 AB → B … … A

LKS 02 Sistem Peredaran

darah Manusia

Nama : ...................................

Kelas : ...................................

Kelompok : ...................................

109

No Transfusi

Menggumpal/

Tidak Menggumpal

(+/-)

Apa Yang

Menggumpalkan

(Aglutinin)

Apa Yang

Digumpalkan

(Aglutinogen)

11 AB → O … … …

12 AB → AB … … …

13 O → A … Tidak Ada …

14 O → B … … …

15 O → AB … … …

16 O → O … … …

2. Salah satu aplikasi dari sistem penggolongan darah ABO adalah untuk transfuse darah.

Lengkapilah bagan hubungan transfuse darah dibawah ini dan tuliskan mana yang

dimaksud donor universal dan resipien universal!

1. ...............................................

2. ...............................................

3. ...............................................

4. ...............................................

5. ...............................................

6. .....................................................

7. .....................................................

8. .....................................................

9. Donor Universal :...........................

10. Resipien Universal:...........................

110

ALAT PEREDARAN DARAH

Sistem perdaran darah pada manusia terdiri dari alat-alat peredaran darah, yaitu jantung

dan pembuluh darah.

Jantung merupakan organ yang sangat vital bagi manusia, pada dasarnya jantung

merupakan alat pemompa darah, yang berperan memompa darah ke seluruh tubuh sehingga

darah yang ada di dalam tubuh manusia bisa beredar untuk mengangkut zat-zat yang

diperlukan oleh tubuh.

Berdasarkan fungsinya, pembuluh darah dibedakan menjadi arteri (pembuluh nadi), dan

vena ( pembuluh balik), dan pembuluh kapiler. arteri merupkan pembuluh darah yang

mengalirkan darah dari jantung ke jaringan, pembuluh vena adalah pembuluh darah yang

mengalirkan darah dari kapiler ke jantung, pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah

kecil yang menghubungkan arteriol dan venula.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini secara mandiri!

1. Perhatikan gambar dibawah ini! Kemudian isilah tabel yang disediakan dengan pilihan

jawaban yang tepat!

LKS 03

Sistem Peredaran

Darah Manusia

Nama : ...................................

Kelas : ...................................

Kelompok : ...................................

111

Pilihan Jawaban

Pembuluh Kapiler Katup Vena

Tunika Media Katup arteri

Tunika Intima Tunika Adventia

Vena Arteri

Aorta Lumen

2. Legkapilah tabel perbedaan arteri dan vena di bawah ini dengan jawaban yang singkat

dan tepat!

Objek Perbedaan Arteri Vena

Dinding

Aliran Darah

Kandungan O2

Letak

Katup

3. Lengkapilah paragraf mengenai tekanan darah dibawah ini dengan pilihan jawaban yang

tepat!

Tekanan darah menggambarkan kekuatan jantung kita ketika memompa darah.

Tekanan darah pada saat jantung mengembang dan darah mengalir ke dalam jantung

disebut………………., sebaliknya tekanan darah saat jantung berkontraksi, sehingga

jantung mengempis dan darah dipompa keluar dari jantung disebut……………......,

tekanan darah dapat diukur dengan menggunakan……………. Atau……………….. ,

tekanan darah pada orang normal antara…………….. pada sistol dan ……………… pada

diastol.

Nomor Jawaban

1

2

3

4

5

6

7

8

Pilihan Jawaban :

a. Sistol c. 120 mm Hg e. 80 mm Hg b. Diastol d. Sphygmanometer f. Tensimeter

112

4. Perhatikan gambar anatomi jantung di bawah ini! Kemudian isilah tabel yang telah

disediakan dengan pilihan jawaban yang benar!

No Jawaban

1

2

3

4

5

6

7

8

Pilihan Jawaban :

a. Katup Trikuspidalis b. Vena Pulmonalis

c. Atrium kanan d. Atrium kiri e. Katup bikuspidalis (mitral)

f. Ventrikel Kanan g. Ventrikel Kiri

h. Aorta i. Arteri Pulmonalis j. Vena cava

113

Bagi Mereka, Puasa Bukan Halangan

KOMPAS.com- Terik matahari biasanya menjadi alasan banyak orang untuk menunda

aktivitas, apalagi yang bersifat sukarela. Begitu pula siang itu, matahari dengan gagahnya

memancarkan cahaya. Tak banyak orang lalu lalang di sepanjang jalan itu seperti hari-hari

biasanya, kecuali kendaraan bermotor yang melesat dengan cepatnya.

Sebuah gedung bercat putih di pinggir jalan Kramat Raya itu pun tampak sepi . Hanya

segelintir kendaraan yang keluar masuk gedung. Di dalamnya, orang-orang yang duduk di

kursi bahkan bisa dihitung jari. Gedung itu adalah kantor Palang Merah Indonesia (PMI) DKI

Jakarta.

Sudah dua hari terakhir, tempat ini tak banyak disambangi pendonor. Bukan rahasia lagi,

peminat donor darah di bulan Ramadhan tak sebanyak di bulan lain. Alasan malas keluar,

takut lemas, takut pingsan, takut sakit, bahkan takut membatalkan puasa kerap kali

dilontarkan orang jika diminta berdonor.

Namun alasan-alasan itu tak berlaku buat Seno (36). Pria itu tetap melakukan aksi

sukarela itu meski tengah menjalani ibadah puasa. "Saya sudah rutin (donor darah), jadi biasa

saja," ujar pria yang bahkan tidak ingat kapan pertama kalinya mendonorkan darahnya ini

saat ditemui di Gedung PMI DKI Jakarta, Kamis (11/7/2013).

Seno termasuk orang yang disiplin mendonorkan darahnya. Terbukti dari kemauannya

tetap berdonor sesuai jadwal meski bertepatan dengan Ramadhan. Sementara itu, banyak

orang yang meskipun sudah rutin namun sengaja menunda sehabis lebaran untuk jadwal

donor yang selanjutnya.

Seperti yang diketahui, donor darah dijadwalkan sekitar 3 bulan sekali, atau minimal 75

hari. Waktu tersebut dibutuhkan tubuh untuk memproduksi kembali darah yang sudah

dikeluarkan saat donor darah sebelumnya. Ketika sudah mencapai waktu 75 hari, sel-sel

darah yang diproduksi sudah matang, dan siap untuk didonorkan lagi.

Sebagian orang memilih untuk donor darah di malam hari setelah berbuka puasa.

Mungkin lantaran sudah tak berpuasa, maka donor darah terasa agak ringan. Namun tidak

dengan Seno. Baginya, mendonor di siang hari merupakan pilihan yang lebih baik. "Kalau

Kelompok :........................................................................................................................

Anggota :........................................................................................................................

.........................................................................................................................

..........................................................................................................................

.

114

malam pakai ngantre, mending siang, langsung (dilayani)," kata pria yang berdomisili di

sekitar Gedung PMI itu.

Hal serupa dilakukan Soni (52). Karyawan di salah satu perusahaan minyak terkemuka di

Indonesia ini juga mendonorkan darahnya saat berpuasa lantaran memang sudah jadwalnya.

"Ini sudah yang ketigapuluhkalinya saya donor darah. Enggak masalah saat puasa,"

ungkapnya.

Soni mengaku tidak memiliki persiapan khusus untuk mendonor saat berpuasa. Ia tetap

sahur dan tidur seperti biasanya. "Ya paling cuma enggak begadang. Tapi kan saya juga

enggak setiap hari begadang, jadi biasa saja," tuturnya.

Donor darah diketahui memiliki banyak manfaat, antara lain dapat membuat tubuh lebih

bugar lantaran tubuh selalu bisa memproduksi darah baru. Bahkan, sekalipun dilakukan saat

sedang berpuasa, donor darah tetap memberikan manfaat yang sama.

"Donor darah saat puasa tidak akan membuat lemas, pingsan, ataupun sakit. Asalkan

pendonor sahur dan berbuka dengan porsi makan yang cukup baginya dan cukup tidur di

malam sebelumnya," papar Kepala PMI DKI Jakarta Salimar Salim.

Ia mengatakan, bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah memfatwakan donor

darah selama berpuasa tidak akan membatalkan puasa. Fatwa tersebut telah dicetuskan sejak

tahun 2000 silam. Penurunan jumlah pendonor darah di bulan Ramadhan, lanjut Salimar,

memang cukup signifikan. Di minggu-minggu akhir Ramadhan, penurunan bisa mencapai 60

persen. Bahkan hingga dua minggu setelah lebaran mencapai 70 persen.

Namun PMI tak diam saja melihat fenomena tersebut. Lembaga tersebut melakukan

pelbagai kerja sama dengan berbagai pihak untuk menambah stok darah selama bulan

Ramadhan. Kerja sama dilakukan dengan beberapa perusahaan swasta, maupun instansi

pemerintah agar mengadakan donor sebelum Ramadhan tiba, atau mesjid agar mengadakan

donor darah sehabis shalat tarawih.

Bahkan juga tempat peribadatan lainnya. Bagaimanapun, darah merupakan kebutuhan

yang tidak mengenal waktu. Andai pasokan darah menurun atau stok menipis, kebutuhan

darah tetap sama. Maka elokkah menunda kebaikan untuk membantu sesama demi

kepentingan "kenyamanan" beribadah?

Penulis: Unoviana Kartika

Editor: Asep Candra

Sumber:

http://m.kompas.com/health/read/2013/07/12/1322488/Bagi.Mereka.Puasa.Bukan.Halangan.

Berdonor diakses pada Rabu 2 Oktober 2013 pukul 22.48 WIB

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan berdiskusi dengan teman sekelompokmu!

1. Dari artikel diatas telah anda ketahui berbagai manfaat dari donor darah, selanjutnya

menurut pendapat anda resiko atau dampak negatif apa saja yang dapat terjadi bagi

pendonor maupun resipien?

Jawaban :...........................................................................................................................

115

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

2. Dari artikel diatas telah disebutkan bahwa MUI telah menfatwakan bahwa donor darah

tidak dapat membatalkan puasa, mengapa demikian?

Jawaban :...........................................................................................................................

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

..............................................................................................................................

3. Menurut kalian, sebaiknya pada saat berpuasa waktu yang tepat untuk melakukan donor

darah pada waktu kapan? Mengapa demikian? Jawaban :...........................................................................................................................

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

..............................................................................................................................

116

PEREDARAN DARAH DAN GANGGUAN

PADA SISTEM PEREDARAN DARAH

Peredaran darah pada manusia merupakan perdaran darah tertutup karena darah

mengalir melalui pembuluh darah, selain itu darah beredar melalui jantung dua kali sehingga

disebut peredaran darah ganda. Peredaran darah dibagi menjadi dua yaitu sistem peredaran

darah pulmonalis dan sistem peredaran darah sistemik.

Sistem peredaran darah pulmonalis disebut juga sistem peredaran darah kecil karena

darah mengalir dari jantung ke paru- paru kemudian kembali ke jantung. Sistem peredaran

darah sistemik disebut juga sistem peredaran darah besar, pada peredaran darah besar, darah

mengalir dari jantung ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru, lalu kembali ke jantung.

Beberapa gangguan pada sistem peredaran manusia antara lain, sel bulan sabit,

talasemia, hemophilia, leukemia, jantung koroner, dan hipertensi.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini secara mandiri!

1. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sistem

Peredaran

Darah Manusia

Nama : ...................................

Kelas : ...................................

Kelompok : ...................................

117

Jelaskan proses yang terjadi pada setiap nomor yang ada pada gambar diatas secara

berurutan, tuliskan jawaban kalian pada tabel yang telah disediakan!

No Jawaban

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

2. Perhatikan gambar dibawah ini!

Coba anda sebutkan dan jelaskan penyakit apa saja yang berhubungan dengan masing-

masing gambar tersebut! Apakah diantara penyakit- penyakit tersebut saling memiliki

keterkaitan satu sama lainnya? Jelaskan!

Jawaban : ...........................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

118

3. Perhatikan gambar dibawah ini!

Penyakit apakah yang berhubungan dengan gambar yang disajikan diatas? Coba anda

jelaskan penyakit tersebut secara singkat dan benar!

Jawaban : ............................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

..........................................................................................................................

119

Risiko Serangan Jantung Mantan Perokok Sama Layaknya Non-perokok

KOMPAS.com - Setiap tahun, ratusan ribu hingga jutaan orang meninggal karena

penyakit yang berhubungan dengan rokok. Merokok memang diketahui sebagai kebiasaan

buruk yang meningkatkan risiko penyakit.

Namun sebuah studi baru menemukan, risiko penyakit orang yang berhe nti merokok

akan turun hingga sama seperti orang yang tidak pernah merokok. Studi yang dipresentasikan

dalam European Society of Cardiology oleh Dr James K. Min dan Dr Rine Nakanishi itu

menunjukkan dampak berhenti merokok pada risiko penyakit kardiovaskular, penyakit

jantung koroner (PJK), dan bahkan kematian.

Studi melibatkan 13.372 pasien dari sembilan negara di Eropa, Amerika Utara, dan Asia

Timur. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok, 2.853 perokok aktif, 3.175 mantan perokok,

dan 7.344 non-perokok.

Untuk mengevaluasi prevalensi penyumbatan arteri koroner dari ketiga kelompok, para

peneliti menggunakan metode coronary computed tomographic angiography (CCTA).

Metode tersebut merupakan teknik invasif untuk melihat arteri koroner secara jelas.

Mereka menemukan, perokok aktif, seperti mantan perokok, memiliki risiko satu

setengah kali lebih tinggi untuk mengalami penyumbatan pada satu atau dua arteri jantung

utama daripada mereka yang tidak pernah merokok. Selain itu, risiko penyumbatan ketiga

arteri jantung utama pun dua kali lebih tinggi.

Menurut situs Mayo Clinic, penyumbatan arteri terjadi karena penyempitan pembuluh

darah sehingga kapasitasnya tidak penuh. Penyumbatan pembuluh darah aorta menghambat

aliran darah dari jantung menuju aorta dan seluruh tubuh.

Penyumbatan tersebut membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah. Jika

keadaan tersebut dibiarkan, otot-otot jantung lama kelamaan akan melemah dan berujung

pada penyakit jantung yang serius.

Menurut studi, menghentikan kebiasaan merokok tidak menurunkan keparahan dari

penyumbatan pembuluh koroner sehingga risiko kematiannya masih lebih tinggi daripada

non-perokok. Setelah dua tahun, para peneliti menemukan 2,1 persen peserta mengalami

serangan jantung atau kematian.

Perokok aktif memiliki risiko serangan jantung dan kematian kira-kira dua kali lebih

tinggi dibandingkan mereka yang tidak pernah merokok. Kendati demikian, mantan perokok

Kelompok :.................................................................................

Anggota :................................................................................

..................................................................................

..................................................................................

120

memiliki denyut jantung yang sama dengan mereka yang tidak merokok, serta tidak memiliki

prevalensi PJK yang lebih tinggi pula.

Min mengatakan, studi ini bertujuan untuk menentukan dampak berhenti merokok pada

risiko penyakit kardiovaskular, kematian, dan tingkat keparahan dari PJK. Meski demikian,

dibutuhkan studi lanjutan untuk mengetahui periode waktu yang dibutuhkan untuk

menurunkan risiko penyakit hingga sama seperti non-perokok.

Menurut American Cancer Society, risiko penyakit mantan perokok akan sama seperti

non-perokok setelah 15 tahun berhenti merokok.

Penulis: Unoviana Kartika

Editor: Asep Candra

Sumber: Medical Daily

Diakses dari :

http://kompas.com/health/read/2013/09/05/1005256/Risiko.Serangan.Jantung.Mantan.Peroko

k.Sama.Layaknya.Non-perokok# pada Rabu 2 Oktober 2013 pukul 22.03 wib

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan berdiskusi dengan teman sekelompokmu!

1. Dari artikel di atas, menurut kalian alat pereadaran darah yang mana yang dapat

terganggu akibat dari kebiasaan merokok tersebut? Apa yang akan terjadi jika alat

peredaran darah tersebut terkena gangguan?

Jawaban : .............................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

............................................................................................................................

2. Menurut kalian bagaimana cara mencegah agar tidak terjadi kerusakan, cara pengobatan

yang tepat, serta menjaga alat-alat peredaran darah tersebut agar tetap sehat?

Jawaban : .............................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

............................................................................................................................

3. Menurut kalian, sikap apa yang harus dilakukan kepada perokok aktif? Mengapa

demikian?

Jawaban : .............................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

............................................................................................................................

121

Lampiran 4

REKAPITULASI NILAI KELOMPOK

KOMBINASI TGT DENGAN MAKE A MATCH

Kelompok 1

No Nama LKS MaM TGT Nilai

Posttest ToTal

I II I II

1 Hamidah Holid 82.00 10 10 0 0 70.00 172.00

2 Siti Hajar Yusnia 85.00 10 10 0 10 90.00 205.00

3 M. Hardiansyah 80.00 5 5 0 0 73.33 163.33

4 Eria Kusmawardani 78.00 5 10 0 0 73.33 166.33

5 Nia Sumaryani 75.00 10 5 0 10 60.00 160.00

6 Ade Ari Gusman 75.00 0 10 0 0 66.67 151.67

Rataan/Jumlah 79.17 40 50 0 20 72.22 261.39

Kelompok 2

No Nama LKS MaM TGT Nilai

Posttest ToTal

I II I II

1 Siti Nurmayanti 80.00 5 5 0 0 63.33 153.33

2 Maulana Malik I. 70.00 5 5 0 0 56.67 136.67

3 Annisa 75.00 10 10 0 0 76.67 171.67

4 Tantri Titania 75.00 0 10 0 0 70.00 155.00

5 Elisa 79.00 5 5 0 0 56.66 145.66

6 Aswin Ma'ruf P. 84.00 5 5 0 0 63.33 157.33

7 Siti Nidia Aryani 75.00 5 5 0 0 60.00 145.00

Rataan/Jumlah 76.86 35 45 0 0 63.81 220.67

Kelompok 3

No Nama LKS MaM TGT Nilai

Posttest ToTal

I II I II

1 Eko Kurniawan 83.00 5 5 0 0 70.00 163.00

2 Dwi Liani 85.00 10 10 10 0 66.67 181.67

3 Dea Regita 75.00 5 5 0 0 53.33 138.33

4 Fitri Andriani 88.00 5 10 0 20 83.33 206.33

5 Ahmad Bukhori 80.00 10 5 0 0 73.33 168.33

6 Siti Annnisa Hafidzah 78.00 5 10 0 10 76.67 179.67

Rataan/Jumlah 81.50 40 45 10 30 70.56 277.06

122

Kelompok 4

No Nama LKS MaM TGT Nilai

Posttest ToTal

I II I II

1 Ummu Attyaah 85.00 10 10 10 10 73.33 198.33

2 Ai Badriah 83.00 10 5 0 0 80.00 178.00

3 Eka Agustian 85.00 10 10 0 10 83.33 198.33

4 Wafi Alkhoiriah 85.00 5 10 0 0 70.00 170.00

5 Masriah 80.00 5 5 0 0 66.67 156.67

6 M. Faisal Fahri 78.00 5 10 0 0 70.00 163.00

7 Minawati 80.00 5 5 0 0 56.67 146.67

Rataan/Jumlah 82.29 50 55 10 20 71.43 288.71

Kelompok 5

No Nama LKS MaM TGT Nilai

Posttest ToTal

I II I II

1 Deckha Pebyolla A.R 80.00 5 5 0 0 70.00 160.00

2 Ai Nurahmah 84.00 10 10 0 0 76.67 180.67

3 Uwes Kurniawan 80.00 5 10 0 0 73.33 168.33

4 Merry Gustiana Said 83.00 5 5 0 0 70.00 163.00

5 Pandu Aji Nugroho 75.00 5 10 0 0 73.33 163.33

6 Siska Sintia 80.00 5 5 0 10 00.00 100.00

Jumlah 80.33 35 45 0 10 60.56 230.89

Kelompok 6

No Nama LKS MaM TGT Nilai

Posttest ToTal

I II I II

1 Elysa Fauziah 80.00 5 10 0 0 73.33 168.33

2 Desi Suherti 82.00 0 5 0 0 56.67 143.67

3 Vini Alfiani Nur 76.00 5 5 10 0 76.67 172.67

4 Deviana Putri 79.00 5 5 0 0 76.67 165.67

5 Siti Rohmah 80.00 5 0 0 10 70.00 165.00

6 Handoko 75.00 5 10 0 0 83.33 173.33

7 M. Rizaldi Setiawan 75.00 5 5 0 0 90.00 175.00

Jumlah 78.14 30 40 10 10 75.24 243.38

RANKING TIM

No Kelompok Jumlah Ranking

1 Kelompok 1 261.39 3

2 Kelompok 2 220.67 6

3 Kelompok 3 277.06 2

4 Kelompok 4 288.71 1

5 Kelompok 5 230.89 5

6 Kelompok 6 243.38 4

123

HASIL PERTANDINGAN TGT

Meja 1

No Nama Kel. Putaran Ke-

1 2 3

1 Hamidah Holid 1 - - -

2 Siti Nurmayanti 2 - - -

3 Eko Kurniawan 3 - - -

4 Ummu Attyaah 4 10 10 -

5 Deckha P. 5 - - -

6 Elysa Fauziah 6 - - -

Meja 2

No Nama Kel. Putaran Ke-

1 2 3

1 Siti Hajar Y. 1 - 10 -

2 Maulana Malik 2 - - -

3 Dwi Liani 3 10 - -

4 Ai Badriah 4 - - -

5 Ai Nurahmah 5 - - -

6 Desi Suherti 6 - - -

Meja 3

No Nama Kel. Putaran Ke-

1 2 3

1 M. Hardiansyah 1 - - -

2 Annisa 2 - - -

3 Dea Regita 3 - - -

4 Eka Agustian 4 - 10 -

5 Uwes K. 5 - - -

6 Vini Alfiani Nur 6 10 - -

Meja 4

No Nama Kel. Putaran Ke-

1 2 3

1 Eria K. 1 - - -

2 Tantri Titania 2 - - -

3 Fitri Andriani 3 10 10 -

4 Wafi Alkhoiriah 4 - - -

5 Merry Gustiana 5 - - -

6 Deviana Putri 6 - - -

Meja 5

No Nama Kel. Putaran Ke-

1 2 3

1 Nia Sumaryani 1 10 - -

2 Elisa 2 - - -

3 Ahmad Bukhori 3 - - -

4 Masriah 4 - - -

5 Pandu Aji N. 5 - - -

6 Siti Rohmah 6 - 10 -

Meja 6

No Nama Kel. Putaran Ke-

1 2 3

1 Ade Ari G. 1 - - -

2 Aswin Ma'ruf P. 2 - - -

3 Siti Annnisa H. 3 - 10 -

4 M. Faisal Fahri 4 - - -

5 Siska Sintia 5 10 - -

6 Handoko 6 - - -

124

Lampiran 5

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas / Semester : XI (Sebelas)/1

Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu,

kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implika sinya pada

Salingtemas

Kompetensi Dasar : 3.2 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta

kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah pada

manusia

No Sub

Konsep Indikator

Aspek Kognitif

Jmlh

Jumlah

yang

Dipakai C1 C2 C3 C4

1

Darah Menjelaskan hubungan antara berbagai

komponen darah dan fungsinya

1*), 3*) 4*), 5 2,

6*),7*)

8, 9*),

10*) 10 6

Membuat skema proses pembekuan darah

11*), 12

13, 14*)

15*) 16*) 6 4

Menguji golongan darah

17 19*) 18*), 20*)

21*), 22*)

6 5

2 Jantung Menjelaskan hubungan bagian-bagian jantung

dan fungsinya

23, 24*),

25*)

26*),

27*)

28,

29*) - 7 4

3 Pembuluh darah

Menjelaskan struktur pembuluh darah dan

fungsinya

30*) 31 32*) 33 4 2

4

Peredaran darah

manusia dan sistem limfa

Menggambarkan sistem peredaran darah

manusia

34*), 35

36, 37 38*),

39 40*) 7 2

Menjelaskan sistem limfa

41 42*) 43 44 4 1

5 Kelainan pada

sistem peredaran

darah manusia

Mendeskripsikan gangguan/penyakit

yang terjadi pada sistem peredaran darah

manusia

45, 46*)

47*), 48*)

50 49,51, 52*)

8 4

6

Peredaran darah pada

hewan

Mendeskripikan sistem sirkulasi pada hewan

Avertebrata

53*),

54 55*) - - 3 2

Membandingkan sistem sirkulasi pada hewan

Vertebrata

56 57 58 - 3 0

Jumlah 17 15 14 12 58 30

Keterangan : *) soal valid

125

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas / Semester : XI (Sebelas)/1

Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu,

kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implika sinya pada

Salingtemas

Kompetensi Dasar : 3.2 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta

kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah pada

manusia

No Indikator Indikator Soal Jenjang

Kognitif Soal

No

Soal

1 Menjelaskan hubungan antara

berbagai komponen

darah dan fungsinya

Menyebutkan fungsi komponen darah

C1

Pernyataan berikut yang termasuk ke dalam fungsi plasma darah adalah .... a. pembentuk sel darah merah

b. mengatur keseimbangan osmosis darah di dalam tubuh

c. pertahanan tubuh d. penggumpalan darah e. mengedarkan oksigen ke seluruh

tubuh Jawaban: B

1

Menyebutkan

komponen darah

C1 Komponen berikut yang tidak terdapat di

dalam plasma darah yaitu .... a. fibrinogen b. trombinogen

c. albumin d. oksigen

e. globulin Jawaban: B

3

Menjelaskan

fungsi darah pada manusia

C2 Salah satu fungsi darah pada manusia

adalah untuk mengangkut .... a. oksigen dari jaringan tubuh ke paru-

paru

b. CO2 dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh

c. hormon dari kelenjar endokrin ke bagian tubuh tertentu

d. sari makanan dari jaringan tubuh ke

jonjot e. sampah ekskresi dari ginjal ke

seluruh jaringan Jawaban: C

4

Menjelaskan proses pertahanan

tubuh yang dilakukan oleh sel

C2 Seseorang yang menderita sakit akibat

infeksi virus akan mengalami…..

a. peningkatan jumlah neutrofil dan

makrofag untuk memakan virus

5

126

No Indikator Indikator Soal Jenjang

Kognitif Soal

No

Soal

darah putih b. peningkatan jumlah limfosit untuk

membuat antibodi

c. penurunan jumlah limfosit karena

berinteraksi dengan toksin

d. penurunan jumlah neutrofil dan

makrofag karena banyak yang mati

e. penurunan jumlah leukosit untuk

merespon antigen

Jawaban: A

Menentukan jenis

sel darah berdasarkan

fungsinya

C3 Setelah mengalami proses pencernaan,

sari makanan siap untuk diserap dan dibawa ke seluruh tubuh oleh darah.

Bagian darah yang berperan dalam pengangkutan ini adalah .... a. plasma

b. trombosit c. eritrosit

d. limfosit e. leukosit Jawaban: C

2

Menentukan jenis sel darah dan fungsinya

C3

Nomor 1 dan 2 berfungsi ....

1 2

a. Penggumpala

n darah

Membuat

antibodi

b. Mengedarkan oksigenn

Penggumpalan darah

c. Kekebalan

tubuh

Mengedarkan

oksigen

d. Mengedarkan oksigen

Kekebalan tubuh

e. Kekebalan

tubuh

Penggumpalan

darah

Jawaban: D

6

Menelaah jenis

sel dengan peranannya

C4 Pernyataan yang benar tentang macam sel

darah putih dengan perananannya adalah … a. eosinofil memakan antigen dan

mengontrol respon kebal b. neutrofil mengenali antigen dan

menghasilkan antibodi c. basofil menembus pembuluh darah

dan mengontrol respon kebal

d. monosit memproduksi antibodi dan

9

127

No Indikator Indikator Soal Jenjang

Kognitif Soal

No

Soal

menembus pembuluh darah

e. limfosit mengontrol respon kebal dan menghasilkan antibodi

Jawaban: E

Menganalisis

bentuk sel darah dengan indikasi

penyakit yang diderita

C4 Berikut ini adalah gambar sel darah hasil

pemeriksaan laboratorium seseorang.

Jumlah sel gambar 1 adalah 4.000 butir mm3. gambar 2 adalah 2.000 butir/ mm. Analisis dari laboratorium tersebut adalah

.... a. gambar 1 dan 2 adalah sel darah

merah,indikasi anemia b. gambar 1 dan 3 adalah sel darah

merah, indikasi infeksi

c. gambar 2 dan 2 adalah sel darah putih , indikasi leukimia

d. gambar 1,2 dan 3 adalah sel darah merah, indikasi normal

e. gambar 1, 2 dan 3 sel darah putih,

indikasi ada infeksi Jawaban: E

8

Mengemukakan

alasan leukosit berjumlah banyak

dalam keadalam luka

C3 Sel darah putih ditemukan dalam jumlah

yang cukup banyak ketika tubuh mengalami luka. Hal ini dikarenakan sel

darah putih... a. dapat menembus dinding kapiler b. hidup hanya beberapa hari dan tidak

dapat diperbaharui c. dapat memakan dan membunuh zat

asing yang masuk ke tubuh

d. memiliki jumlah sel yang paling banyak di dalam tubuh

e. mengangkut oksigen untuk penyembuhan luka

Jawaban: A

7

128

No Indikator Indikator Soal Jenjang

Kognitif Soal

No

Soal

Menentukan daya

ikat hemoglobin dengan keadaan lingkungan

C4 Perhatikan data berikut ini!

1. peredaran darah 2. tekanan oksigen 3. temperatur

4. Ph Yang berpengaruh terhadap kemungkinan

hemoglobin untuk mengikat oksigen adalah.... a. 1 dan 2

b. 1 dan 4 c. 2 dan 3

d. 2 dan 4 e. semua benar Jawaban: A

10

2 Membuat

skema proses pembekuan

darah

Menyebutkan

komponen pembekuan darah

C1 Jika seseorang terkena luka, darah yang

keluar akhirnya dapat terhenti, kejadian ini melibatkan...

a. hemoglobin b. albumin c. sel darah putih

d. trombosit e. sel darah merah

Jawaban: D

11

C1 Pada proses penggumpalan darah, perubahan protrombin menjadi trombin dipicu oleh ion ....

a. Na+ b. Fe

c. Ca2+ d. K+ e. Cl

Jawaban: C

12

Menjelaskan fungsi vitamin K

C2 Seorang anak dengan ciri-ciri sering kejang, pertumbuhan tulang tidak normal,

dan pembekuan darahnya lambat, kemungkinan kekurangan .... a. unsur P

b. unsur Na c. unsur Ca

d. vitamin D e. vitamin K Jawaban: E

13

Memperkirakan pemicu pembekuan darah

C2 Hal yang dapat memicu penghentian pendarahan darah adalah... a. trombosit dan faktor- faktor lainnya

pada plasma menyentuh permukaan yang kasar

b. diproduksinya enzim trombin

14

129

No Indikator Indikator Soal Jenjang

Kognitif Soal

No

Soal

(trombokinase)

c. diubahnya fibrinogen menjadi fibrin d. diubahnya protombin mejadi trombin e. aliran darah yang cepat melewati

kapiler Jawaban: C

Menentukan

komponen yang berperan dalam proses

pembekuan darah

C3 Perhatikan diagram pembekuan darah

berikut :

Label x, y dan z secara berturut-turut pada diagram tersebut adalah …

a. Trombin, Ca++ dan Fibrin b. Vitamin K, Ca++ dan Fibrin c. Ca++, Trombin dan Fibrin

d. Vitamin K. Trombin dan Fibrin e. Tromboplastin, Ca++ dan Trombin

Jawaban: C

15

Mengkorelasikan antihemofilia dengan proses

pembentukan darah

C4 Pada peristiwa pembekuan darah, apabila penderita tidak memiliki faktor antihemofilia, maka yang terganggu

adalah pembentukan... a. Protombin menjadi trombin

b. Trombin menjadi fibrinogen c. Trombin menjadi protombin d. Fibrinogen menjadi fibrin

e. Fibbrinogen menjadi trombokinasi Jawaban: D

16

3 Menguji

golongan darah

Menyebutkan

komponen yang berperan dalam penentuan

golongan darah

C1 Zat yang menentukan golongan darah

manusia adalah . . . . a. aglutinin dan eritrosit b. aglutinin dan leukosit

c. aglutinin dan aglutinogen d. aglutinogen dan eritrosit

e. aglutinogen dan leukosit Jawaban: C

17

130

No Indikator Indikator Soal Jenjang

Kognitif Soal

No

Soal

Mengkategorikan

pasangan aglutinin dan aglutinogen

dalam penentuan golongan darah

C2 Pasangan aglutinogen dan aglutinin yang

menunjukkan golongan darah O adalah …

Aglitinogen Aglitinin

a. A α

b. A β

c. Tanpa aglitinogen α dan β

d. A dan B Tanpa aglutinin

e. B β

Jawaban: C

19

Menentukan

penyebab golongan darah

AB segabai resipien univerdsal

C3 Golongan darah AB dapat menjadi

penerima seluruh donor (resipien universal) karena....

a. Golongan darah AB tidak memiliki aglutinin

b. Golongan darah AB hanya memiliki

aglutinogen A c. Golongan darah AB hanya memiliki

aglutinogen B d. Golongan darah AB memiliki

aglutinin tapi tidak memiliki

aglutinogen A dan B e. Golongan darah AB tidak memiliki

aglutinogen A,B, dan tidak memiliki aglutinin

Jawaban: A

18

Menganalisa

golongan darah dengan penetesan

aglutinin

C4 Tabel di bawah ini adalah hasil

pengetesan darah pada 5 orang siswa:

Siswa Aglutinin

α β αβ

P + - +

Q - + +

R - - -

S + + +

T - - +

+ = terjadi penggumpalan

– = tidak terjadi penggumpalan Berdasarkan tabel di atas, maka ....

a. P bergolongan darah A b. S bergolongan darah A c. Q bergolongan darah O

d. T bergolongan darah B e. R bergolongan darah AB

Jawaban: E

21

131

No Indikator Indikator Soal Jenjang

Kognitif Soal

No

Soal

Menelaah

transfusi darah berbeda golongan darah

C4 Orang yang bergolongan darah O tidak

boleh mendapat transfusi dari orang yang bergolongan darah A sebab .... a. di dalam plasma darah golongan O

terdapat antibodi a yang akan menggumpalkan eritrosit golongan

darah b. antigen A yang terdapat di dalam

plasma golongan darah O akan

menggumpalkan antibodi dari golongan darah A

c. di dalam plasma darah golongan O tidak terdapat antigen A yang akan menggumpalkan eritrosit golongan A

d. di dalam plasma darah golongan A terdapat antigen A yang akan

merusak antibodi a pada golongan darah O

e. di dalam plasma darah golongan A

tidak terdapat antibodi a yang sesuai dengan antibodi a dalam darah golongan O

Jawaban: A

22

Mengemukakan transfusi darah

yang tepat berdasarkan

kepada bagan

C3 Perhatikan bagan transfusi darah berikut!

Pernyataan yang benar tentang bagan tersebut adalah... a. Golongan darah AB dapat

didonorkan ke golongan darah B b. Golongan darah A dan B dapat

didonorkan ke golongan darah O c. Golongan darah A dan B dapat

didonorkan ke golongan darah AB

d. Golongan darah AB dapat didonorkan ke golongan darah O

e. Golongan darah A, B, dan AB dapat didonorkan ke golongan darah O

Jawaban: C

20

4 Menjelaskan

hubungan bagian-bagian

jantung dan

Menunjukkan

bagian-bagian jantung

C1 Perhatikan gambar bagan penampang

jantung di bawah ini!

23

132

No Indikator Indikator Soal Jenjang

Kognitif Soal

No

Soal

fungsinya

Pembuluh darah yang membawa darah

kaya akan oksigen adalah.... a. 1 dan 2

b. 1 dan 3 c. 2 dan 3 d. 2 dan 4

e. 3 dan 4 Jawaban: A

Menyebutkan

angka sistol dan diastol dalam tekanan darah

C1 Tekanan darah Pak Topan yang

ditunjukkan oleh tensimeter adalah

120/90 mmHg. Angka 120 mmHg

menunjukkan tekanan…….

a. sistol

b. diastol

c. darah keluar dari jantung

d. jantung waktu menghisap darah dari

pembuluh balik

e. otot jantung waktu mengembang

Jawaban: A

24

Menyebutkan bagian-bagian jantung

C1 Label 1, 2, dan 3 dan gambar penampang jantung di bawah adalah ...

a. arteri kanan,ventrikel kanan, arteri

kiri

b. aorta, ventrikel kanan, berkas His c. vena, arteri pulmonalis, ventrikel kiri

d. arteri pulmonalis, aorta, arteri pulmonalis

e. vena cava superior, vena cava

inferior, vena Pulmonalis Jawaban: C

25

133

No Indikator Indikator Soal Jenjang

Kognitif Soal

No

Soal

Menjelaskan

bagian-bagian jantung

C2 Bagian jantung yang paling tebal

adalah.... a. dinding atrium kiri b. dinding atrium kanan

c. dinding ventrikel kiri d. dinding ventrikel kanan

e. dinding atrium kiri dan ventrikel kiri Jawaban: C

26

Menjelaskan penyebab

terjadinya denyut nadi

C2 Berikut ini yang menyebabkan terjadinya denyut nadi adalah ....

a. gerakan jantung memompa darah ke kapiler

b. gerakan jantung memompa darah ke vena

c. gerakan jantung memompa darah ke

arteri d. gerakan paru-paru memompa darah

ke arteri e. gerakan paru-paru memompa darah

ke vena

Jawaban: C

27

Menentukan

bagian jantung beserta fungsinya

C3 Perhatikan gambar jantung manusia

berikut:

Dari tabel berikut yang menyatakan

fungsi X dan Y adalah...

Fungsi X Fungsi Y

a. Menerima darah

dari seluruh tubuh

Menerima darah

dari paru-paru

b. Memompa darah

ke seluruh tubuh

Menerima darah

dari seluruh

tubuh

c. Menerima darah

dari paru-paru

Memompa darah

ke seluruh tubuh

d. Memompa darah

dari seluruh tubuh

Memompa darah

ke seluruh tubuh

e. Menerima darah

dari paru-paru

Memompa darah

ke paru-paru

Jawaban:B

28

134

No Indikator Indikator Soal Jenjang

Kognitif Soal

No

Soal

C3 Perhatikan gambar jantung berikut !

Dari table berikut yang menyatakan fungsi X dan Y adalah...

Fungsi X Fungsi Y

a. Menerima darah

dari seluruh tubuh

Memompa darah

ke seluruh tubuh

b.

Memompa darah ke seluruh tubuh

Menerima dari paru-paru

c. Menerima darah

dari paru-paru

Memompa darah

ke seluruh tubuh

d.

Menerima darah dari seluruh tubuh

Memompa darah ke paru-paru

e. Menerima darah

dari paru-paru

Memompa darah

ke paru-paru

Jawaban:C

29

5 Menjelaskan

struktur pembuluh

darah dan fungsinya

Menyebutkan

bagian pembuluh darah dengan

fungsinya

C1 Darah yang mengandung CO2 paling

banyak terdapat di .... a. vena pulmonalis

b. arteri pulmonalis c. ventrikel d. arteri koroner

e. atrium kiri Jawaban:B

30

Menjelaskan ciri-

ciri pembuluh vena

C2 Di antara pernyataan berikut yang bukan

ciri pembuluh vena adalah. . . . a. membawa darah menuju jantung b. letaknya di daerah permukaan

c. tekanan lemah d. diselubungi otot rangka

e. tempat keluarnya darah dari jantung Jawaban:E

31

Menentukan

bagian pembuluh beserta karakteristiknya

C3 Dalam peredaran darah manusia, jantung

adalah sebagai alat pompa darah. Darah dari jantung beredar menuju jaringan melalui pembuluh darah …

a. Arteri yang berdinding tebal, kuat, dan elastic

b. Arteri yang berdinding tipis, lemah,

dan tidak elastic c. Vena yang berdinding tebal, kuat, dan

32

135

No Indikator Indikator Soal Jenjang

Kognitif Soal

No

Soal

elastic

d. Vena yang berdinding tipis, lemah, dan tidak elastic

e. Arteri pulmonalis yang dilapisi endo-

thelium dan dikelilingi otot polos Jawaban:A

Mengaitkan

struktur pembuluh dengan fungsinya

C4 Vena merupakan pembuluh balik yang

berdinding tipis dan berkatup serta sangat lebar. Hal ini berdeda dengan arteri yang berdinding tebal, kecil dan tidak

berkatup. Yang bukan penyebab perbedaan struktur tersebut adalah...

a. Arteri berdinding tebal bertujuan untuk mempertahankan tekananan dan kecepatan darah

b. Aliran darah di vena disebabkan oleh gencatan otot lurik

c. Katup di vena berperan agar darah tidak kembali ke kapiler

d. Darah di arteri tidak akan kembali ke

jantung karena ada tekanan dari jantung

e. Vena bersifat elastis karena memiliki membran elastis

Jawaban:E

33

6 Menggambark

an sistem peredaran

darah manusia

Menyebutkan

komponen sistem peredaran darah

manusia

C1 Dalam keadaan normal pembuluh darah

pada manusia tidak akan mengandung …. a. trombin

b. trombosit c. albumin d. eritrosit

e. fibrinogen Jawaban:A

34

C1 Sistem peredaran darah manusia terdiri

dari komponen berikut, kecuali: a. darah b. jantung

c. vena d. arteri

e. ginjal Jawaban:E

35

Menjelaskan

fungsi sistem peredaran darah

C2 Berikut yang bukan merupakan fungsi

sistem peredaran darah pada manusia adalah... a. transpor nutrisi, oksigen, dan karbon

dioksida b. pengaturan suhu tubuh

c. melindungi tubuh dengan cara

36

136

No Indikator Indikator Soal Jenjang

Kognitif Soal

No

Soal

mengedarkan antibodi

d. mengeluarkan sisa-sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh

e. melindungi kehilangan darah dengan

mekanisme pembekuan darah Jawaban:D

Menjelaskan

sistem peredaran darah ganda

C2 Peredaran darah manusia disebut

peredaran darah ganda, karena setiap kali beredar darah ... a. selalu masuk ke jantung

b. satu kali melalui jantung c. dua kali melalui jantung

d. selalu masuk ke paru - paru e. tidak keluar dari pembuluh darah Jawaban:C

37

Mengurutkan

siklus peredaran darah kecil

C3 Aliran darah pada peredaran darah kecil

melalui .... a. jantung – aorta – seluruh tubuh –

jantung b. jantung – aorta – paru-paru – jantung c. jantung – seluruh tubuh – paru-paru –

jantung d. jantung – vena pulmonalis – arteri

pulmonalis – jantung e. jantung – arteri pulmonalis – paru-

paru – vena pulmonalis – jantung

Jawaban:E

38

Mengurutkan siklus peredaran

darah besar

C3 Urutan jalannya darah pada sistem peredaran darah besar pada

tubuh kita adalah sebagai berikut. 1. aorta 5. jantung 2. Venula 6. kapiler

3. vena 7. arteriola 4. arteri

Urutan yang benar adalah .... a. 1 -4 -7 -5 -6 -2 -3 b. 5 -4 -1 -6 -2 -3 -7

c. 5 -1 -4 -2 -7 -3 -6 d. 6 -1 -4 -3 -2 -5

e. 5 -1 -4 -7 -6 -2 -3 Jawaban:E

39

137

No Indikator Indikator Soal Jenjang

Kognitif Soal

No

Soal

Menelaah

perbedaan sistem peredaran darah dan sistem limfa

C4 Perbedaan antara sistem peredaran darah

dan peredaran getah bening disajikan dalam tabel berikut!

N

o Perbedaan

Peredara

n darah

Peredaran

getah

bening

1 Sistem peredaran

Tertutup Terbuka

2 Darah yang

dialirkan

Darah

berwarna

Getah

berwarna merah

3 Zat diangkut

Sari makanan

, O2 dan CO2

Lemak

4 pembuluh Arteri

dan vena

arteri

Dari perbedaan diatas, manakah pernyataan yang benar... a. 1 dan 2

b. 1 dan 3 c. 2 dan 3

d. 2 dan 4 e. 3 dan 4

Jawaban: B

40

7 Menjelaskan sistem limfa

Menyebutkan kekebalan tubuh buatan

C1 Kekebalan buatan dapat diperoleh dari .... a. penyakit yang serius b. vaksinasi

c. pembongkaran kembali mikroba yang sama

d. pengobatan dengan antibiotik e. fagositosis yang dilakuakn oleh

leukosit

Jawaban:B

41

Menjelaskan fungsi getah

bening

C2 Berikut ini merupakan fungsi getah bening ...

a. mengangkut hasil pencernaan lemak yang berupa asam lemak dan gliserol

b. mengangkut hasil pencernaan berupa

asam amino c. mempertahankan tubuh dan kuman

dan penyakit d. mengangkut dan menyerang kuman-

kuman

e. mengangkut asam amino dan garam mineral

Jawaban:A

42

138

No Indikator Indikator Soal Jenjang

Kognitif Soal

No

Soal

Menentukan

peran limfosit dalam kekebalan tubuh

C3 Limfosit berperan dalam kekebalan tubuh

dengan cara .... a. memakan kuman penyakit atau benda-

benda asing yang ada di dalam tubuh

b. menghasilkan antibodi yang sesuai dengan antigen yang dilawannya

c. menghasilkan zat asam yang dapat menyebabkan terjadinya lisis sel bakteri atau virus

d. menghancurkan kuman dan benda asing dengan menggunakan sekret

dari lisosom e. menghasilkan enzim yang akan

menguraikan kuman dan benda asing

yang ada di dalam tubuh Jawaban:B

43

Menelaah sistem

pembuluh limfe

C4 Pernyataan berikut yang benar tentang

sistem pembuluh limfe adalah … a. Pembuluh limfe merupakan sistem

peredaran terbuka

b. Gerak cairan limfe disebabkan oleh adanya denyut jantung

c. Pembuluh limfe bergabung dengan pembuluh arteri

d. Pembuluh limfe tidak memiliki klep

e. Cairan limfe banyak mengandung sari makanan

Jawaban:D

44

8 Mendeskripsikan gangguan/

penyakit yang terjadi pada

sistem peredaran darah manusia

Menyebutkan kelainan pada sistem peredaran

darah dari ciri-ciri yang disebutkan

C1 Gangguan pada pembuluh nadi yang mengeras yang diakibatkan endapan lemak disebut .......

a. Trombus b. Embolus

c. Hermoroid d. Atherosklerosis e. Arteriosklerosis

Jawaban:D

45

C1 Produksi sel darah putih melebihi batas normal merupakan ciri penyakit ....

a. anemia b. leukemia c. thalasemia

d. jantung e. sickle cell anemia

Jawaban:B

46

Menjelaskaan kelainan

Arteriosklerosis

C2 Arteriosklerosis merupakan kelainan sistem sirkulasi yang disebabkan oleh …

a. gangguan proses pembekuan darah

47

139

No Indikator Indikator Soal Jenjang

Kognitif Soal

No

Soal

b. pengerasan pembuluh darah oleh

senyawa lemak c. produksi sel-sel darah putih tak

terkendali

d. gumpalan lemak pada nadi tajuk e. pengerasan pembuluh darah oleh zat

kapur Jawaban:B

Menyimpulkan kelainan yang

akan terjadi pada janin yang

memiliki Rh berbeda dengan ibu

C2 Masalah akan timbul jika seorang ibu

berdarah Rh negatif mengandung bayi

dengan darah Rh positif, sehingga

menimbulkan penyakit...

a. Hemofilia

b. Jantung koroner

c. Thalasemia

d. Eritroblastis fetalis

e. Varises

Jawaban:D

48

Menentuka

kelainan yang dialami berdasarkan ciri-

ciri yang diberikan

C3 Hasil laboratorium Tuan Soni!

Komponen

sel-sel darah

Per mm3

darah

Hasil

laboratorium

keterang

an

Eritrosit 4-6 juta 5,1 juta Normal

Leukosit 4,5 – 10

ribu

6,8 juta Normal

Trombosit 150-300 ribu

70 ribu Tidak normal

Dari hasil laboratorium, Tuan Soni

diduga menderita penyakit... a. AIDS b. Tifus

c. Hepatitis d. Flu burung

e. Demam berdarah Jawaban:E

50

140

No Indikator Indikator Soal Jenjang

Kognitif Soal

No

Soal

Menelaah akibat

gigitan nyamuk Aedes aegyti pada darah

C4 Akibat gigitan nyamuk Aedes aegyti,

seorang anak terinfeksi virus dengue sehingga ia menderita penyakit demam berdarah. Virus dengue menyerang

sistem peredaran darah dan akan mengakibatkan...

a. Kadar zat besi pada hemoglobin berkurang

b. Produksi eritrosit meningkat

c. Elasitisitas arteri meningkat d. Jumlah leukosit meingkat

e. Jumlah trombosit berkurang Jawaban: E

49

Mendiagnosis kelainan pada

sistem peredaran darah

C4 Seorang anak sering merasa pusing dan lelah. Setelah diperiksa dan dicek darah,

ternyata kadar Hb dalam darahnya sangat rendah. Gangguan pada sistem peredaran

darah ini disebut... a. Embolus b. Leukimia

c. Asteriosklerosis d. Anemia

e. Trombus Jawaban:D

51

Merinci kelainan yang terjadi pada

sistem peredaran darah manusia

C4 Pak yono yang sudah berumur, saat bermain tenis tiba-tiba sesak napas dan

tidak sadarkan diri. Temannya langsung membawa ke rumah sakit dan dokter

menemukan telah terjadi penyempitan pada pembuluh arteri koronaria. Proses yang terganggu pada tubuh pak yono

adalah... a. Paru-paru tidak dapat menyuplai

darah ke jantung b. Ginjal tidak dapat melakukan proses

filtrasi darah

c. Hati mengeras karena tidak mendapat suplai darah dari jantung

d. Jantung membesar karena banyak mengandung karbon dioksida

e. Suplai O2 dan nitrisi yang terlarut

dalam darah ke seluruh tubuh berkurang

Jawaban:A

52

9 Mendeskripikan sistem sirkulasi pada

hewan

Menyebutkan hewan avertebrata yang belum

memiliki sistem

C1 Dari hewan berikut ini yang belum memiliki sistem peredaran darah adalah . . . .

a. belalang

53

141

No Indikator Indikator Soal Jenjang

Kognitif Soal

No

Soal

Avertebrata peredaran darah b. kecoa

c. planaria d. keong e. kerang

Jawaban:C

Menyebutkan tempat pertukaran

okksigen pada serangga

C1 Pertukaran oksigen dan karbondioksida pada serangga dilakukan oleh...

a. Ostium b. Trakea c. Jantung

d. Hemolimfa e. Paru-paru

Jawaban:B

54

Menjelaskan sistem peredaran darah terbuka

C2 Sistem peredaran darah serangga merupakan sistem peredaran darah terbuka karena . . . .

a. tidak mempunyai vena dan arteri b. darah tidak selalu beredar dalam

pembuluh c. yang diangkut hanya sari makanan d. tidak memiliki jantung

e. O2 dan CO2 diangkut dalam sistem trakea

Jawaban:B

55

10 Membandingkan sistem sirkulasi pada

hewan Vertebrata

Menyebutkan C1 Hewan-hewan berikut yang mempunyai sistem peredaran darah ganda adalah … a. serangga dan cacing tanah

b. ular dan cumi-cumi c. katak dan cicak

d. ikan dan kadal e. burung dan kepiting Jawaban:C

56

Menjelaskan C2 Perhatikan gambar berikut !

Yang berlabel x berfungsi … a. membawa O2 dan sari makanan ke

jaringan tubuh b. membawa O2 dan sari makanan ke

jantung

c. membawa CO2 dan sisa metabolisme ke jantung

d. memompakan darah ke insang e. memompakan darah ke jantung Jawaban:A

57

142

No Indikator Indikator Soal Jenjang

Kognitif Soal

No

Soal

Mengklasifikasik

an hewan berdasarkan sistem peredaran

darah

C3 Berikut daftar hewan-hewan yang

ditemukan 1. bekicot 2. planaria

3. cacing tanah 4. merpati

5. katak yang memiliki sistem peredaran darah tertutup adalah...

a. 3, 4, dan 5 b. 1, 2, dan 4

c. 2, 3, dan 4 d. 1, 3, dan 5 e. 1, 4, dan 5

Jawaban:A

58

143

Lampiran 6

Instrumen Tes

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

Petunjuk: 1. Tulislah identitas lengkap Anda pada Lembar Jawaban! 2. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum Anda menjawabnya! 3. Tanyakan pada pengawas jika terdapat teks yang kurang jelas! 4. Dahulukan jawaban yang Anda anggap mudah! 5. Kerjakan pada Lembar Jawaban dengan menggunakan ballpoint! 6. Berilah tanda silang (X) pada huruf yang Anda anggap BENAR! 7. Apabila ada jawaban yang Anda SALAH dan Anda ingin memperbaikinya coretlah jawaban yang salah salah

dengan dua garis lurus mendatar , kemudian beri tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap BENAR. Contoh:

8. Periksalah pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada pengawas! 9. Berdoalah sebelum mulai mengerjakan!

1. Pernyataan berikut yang termasuk ke dalam fungsi plasma darah adalah.... a. pembentuk sel darah merah b. mengatur keseimbangan osmosis darah di

dalam tubuh c. pertahanan tubuh d. penggumpalan darah e. mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh

2. Komponen berikut yang tidak terdapat di dalam plasma darah yaitu .... a. fibrinogen b. trombinogen c. albumin d. oksigen e. globulin

3. Salah satu fungsi darah pada manusia adalah untuk mengangkut .... a. oksigen dari jaringan tubuh ke paru-paru b. CO2 dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh c. hormon dari kelenjar endokrin ke bagian

tubuh tertentu d. sari makanan dari jaringan tubuh ke jonjot e. sampah ekskresi dari ginjal ke seluruh

jaringan 4. Perhatikan gambar sel berikut!

Nomor 1 dan 2 berfungsi ....

1 2

a. penggumpalan darah membuat antibodi

b. mengedarkan oksigen penggumpalan darah

c. kekebalan tubuh mengedarkan oksigen

d. mengedarkan oksigen kekebalan tubuh

e. kekebalan tubuh penggumpalan darah

5. Pernyataan yang benar tentang macam sel darah putih dengan perananannya adalah.… a. eosinofil memakan antigen dan mengontrol

respon kebal b. neutrofil mengenali antigen dan menghasilkan

antibodi c. basofil menembus pembuluh darah dan

mengontrol respon kebal d. monosit memproduksi antibodi dan

menembus pembuluh darah e. limfosit mengontrol respon kebal dan

menghasilkan antibodi 6. Perhatikan data berikut ini!

1. peredaran darah 2. tekanan oksigen 3. temperatur 4. pH Yang berpengaruh terhadap kemungkinan hemoglobin untuk mengikat oksigen adalah.... a. 1 dan 2 b. 1 dan 4 c. 2 dan 3 d. 2 dan 4 e. semua benar

7. Jika seseorang terkena luka, darah yang keluar akhirnya dapat terhenti, kejadian ini melibatkan.... a. hemoglobin b. albumin c. sel darah putih d. trombosit e. sel darah merah

144

8. Hal yang dapat memicu penghentian pendarahan darah adalah.... a. trombosit dan faktor-faktor lainnya pada

plasma menyentuh permukaan yang kasar b. diproduksinya enzim trombin (trombokinase) c. diubahnya fibrinogen menjadi fibrin d. diubahnya protombin mejadi trombin e. aliran darah yang cepat melewati kapiler

9. Perhatikan diagram pembekuan darah berikut :

Label x, y dan z secara berturut-turut pada diagram tersebut adalah.… a. Trombin, Ca++ dan Fibrin b. Vitamin K, Ca++ dan Fibrin c. Ca++, Trombin dan Fibrin d. Vitamin K. Trombin dan Fibrin e. Tromboplastin, Ca++ dan Trombin

10. Pada peristiwa pembekuan darah, apabila penderita tidak memiliki faktor antihemofilia, maka yang terganggu adalah pembentukan.... a. protombin menjadi trombin b. trombin menjadi fibrinogen c. trombin menjadi protombin d. fibrinogen menjadi fibrin e. fibrinogen menjadi trombokinasi

11. Golongan darah AB dapat menjadi penerima seluruh donor (resipien universal) karena.... a. golongan darah AB tidak memiliki aglutinin b. golongan darah AB hanya memiliki

aglutinogen A c. golongan darah AB hanya memiliki

aglutinogen B d. golongan darah AB memiliki aglutinin tapi

tidak memiliki aglutinogen A dan B e. golongan darah AB tidak memiliki

aglutinogen A,B, dan tidak memiliki aglutinin 12. Pasangan aglutinogen dan aglutinin yang

menunjukkan golongan darah O adalah.… Aglitinogen Aglitinin

a. A α

b. A β c. Tanpa aglitinogen α dan β

d. A dan B Tanpa aglutinin e. B β

13. Perhatikan bagan transfusi darah berikut!

Pernyataan yang benar tentang bagan tersebut adalah.... a. golongan darah AB dapat didonorkan ke

golongan darah B b. golongan darah A dan B dapat didonorkan ke

golongan darah O c. golongan darah A dan B dapat didonorkan ke

golongan darah AB d. golongan darah AB dapat didonorkan ke

golongan darah O e. golongan darah A, B, dan AB dapat

didonorkan ke golongan darah O 14. Tabel di bawah ini adalah hasil pengetesan darah

pada 5 orang siswa:

Siswa Aglutinin

α β αβ

P + - + Q - + +

R - - -

S + + + T - - +

+ = terjadi penggumpalan – = tidak terjadi penggumpalan Berdasarkan tabel di atas, maka....

a. P bergolongan darah A b. S bergolongan darah A c. Q bergolongan darah O d. T bergolongan darah B e. R bergolongan darah AB

15. Orang yang bergolongan darah O tidak boleh mendapat transfusi dari orang yang bergolongan darah A sebab.... a. di dalam plasma darah golongan O terdapat

antibodi a yang akan menggumpalkan eritrosit golongan darah

b. antigen A yang terdapat di dalam plasma golongan darah O akan menggumpalkan antibodi dari golongan darah A

c. di dalam plasma darah golongan O tidak terdapat antigen A yang akan menggumpalkan eritrosit golongan A

d. di dalam plasma darah golongan A terdapat antigen A yang akan merusak antibodi a pada golongan darah O

145

e. di dalam plasma darah golongan A tidak terdapat antibodi a yang sesuai dengan antibodi a dalam darah golongan O

16. Tekanan darah Pak Topan yang ditunjukkan oleh tensimeter adalah 120/90 mmHg. Angka 120 mmHg menunjukkan tekanan.... a. sistol b. diastol c. darah keluar dari jantung d. jantung waktu menghisap darah dari

pembuluh balik e. otot jantung waktu mengembang

17. Bagian jantung yang paling tebal adalah.... a. dinding atrium kiri b. dinding atrium kanan c. dinding ventrikel kiri d. dinding ventrikel kanan e. dinding atrium kiri dan ventrikel kiri

18. Berikut ini yang menyebabkan terjadinya denyut nadi adalah .... a. gerakan jantung memompa darah ke kapiler b. gerakan jantung memompa darah ke vena c. gerakan jantung memompa darah ke arteri d. gerakan paru-paru memompa darah ke arteri e. gerakan paru-paru memompa darah ke vena

19. Perhatikan gambar jantung berikut !

Dari table berikut yang menyatakan fungsi X dan Y adalah....

Fungsi X Fungsi Y a. menerima darah dari

seluruh tubuh memompa darah ke seluruh tubuh

b. memompa darah ke seluruh tubuh

menerima dari paru-paru

c. menerima darah dari paru-paru

memompa darah ke seluruh tubuh

d. menerima darah dari seluruh tubuh

memompa darah ke paru-paru

e. menerima darah dari paru-paru

memompa darah ke paru-paru

20. Darah yang mengandung CO2 paling banyak

terdapat di .... a. vena pulmonalis b. arteri pulmonalis c. ventrikel

d. arteri koroner e. atrium kiri

21. Dalam peredaran darah manusia, jantung adalah sebagai alat pompa darah. Darah dari jantung beredar menuju jaringan melalui pembuluh darah.…

a. arteri yang berdinding tebal, kuat, dan elastis b. arteri yang berdinding tipis, lemah, dan tidak

elastis c. vena yang berdinding tebal, kuat, dan elastis d. vena yang berdinding tipis, lemah, dan tidak

elastis e. arteri pulmonalis yang dilapisi endothelium

dan dikelilingi otot polos 22. Aliran darah pada peredaran darah kecil melalui....

a. jantung – aorta – seluruh tubuh – jantung b. jantung – aorta – paru-paru – jantung c. jantung – seluruh tubuh – paru-paru –

jantung d. jantung – vena pulmonalis – arteri

pulmonalis – jantung e. jantung – arteri pulmonalis – paru-paru –

vena pulmonalis – jantung 23. Perbedaan antara sistem peredaran darah dan

peredaran getah bening disajikan dalam tabel berikut!

No Perbedaan Peredaran

darah

Peredaran

getah

bening 1 Sistem

peredaran Tertutup Terbuka

2 Darah yang dialirkan

Darah berwarna

Getah berwarna merah

3 Zat diangkut

Sari makanan, O2 dan CO2

Lemak

4 pembuluh Arteri dan vena

arteri

Dari perbedaan diatas, manakah pernyataan yang benar....

a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 3 d. 2 dan 4 e. 3 dan 4

24. Berikut ini merupakan fungsi getah bening.... a. mengangkut hasil pencernaan lemak yang

berupa asam lemak dan gliserol b. mengangkut hasil pencernaan berupa asam

amino c. mempertahankan tubuh dan kuman dan

penyakit

146

d. mengangkut dan menyerang kuman-kuman e. mengangkut asam amino dan garam mineral

25. Produksi sel darah putih melebihi batas normal merupakan ciri penyakit....

a. anemia b. leukemia c. thalasemia d. jantung e. sickle cell anemia

26. Arteriosklerosis merupakan kelainan sistem sirkulasi yang disebabkan oleh.…

a. gangguan proses pembekuan darah b. pengerasan pembuluh darah oleh senyawa

lemak c. produksi sel-sel darah putih tak terkendali d. gumpalan lemak pada nadi tajuk e. pengerasan pembuluh darah oleh zat kapur

27. Masalah akan timbul jika seorang ibu berdarah Rh

negatif mengandung bayi dengan darah Rh positif, sehingga menimbulkan penyakit...

a. hemofilia b. jantung koroner c. thalasemia d. eritroblastis fetalis e. varises

28. Pak yono yang sudah berumur, saat bermain tenis tiba-tiba sesak napas dan tidak sadarkan diri. Temannya langsung membawa ke rumah sakit dan dokter menemukan telah terjadi penyempitan pada pembuluh arteri koronaria. Proses yang terganggu pada tubuh pak yono adalah...

a. paru-paru tidak dapat menyuplai darah ke jantung

b. ginjal tidak dapat melakukan proses filtrasi darah

c. hati mengeras karena tidak mendapat suplai darah dari jantung

d. jantung membesar karena banyak mengandung karbon dioksida

e. suplai O2 dan nitrisi yang terlarut dalam darah ke seluruh tubuh berkurang

29. Dari hewan berikut ini yang belum memiliki sistem peredaran darah adalah . . . .

a. belalang b. kecoa c. planaria d. keong e. kerang

30. Sistem peredaran darah serangga merupakan sistem peredaran darah terbuka karena . . . .

a. tidak mempunyai vena dan arteri b. darah tidak selalu beredar dalam pembuluh c. yang diangkut hanya sari makanan d. tidak memiliki jantung e. O2 dan CO2 diangkut dalam sistem trakea

---< Selamat Mengerjakan! >--

147

KUNCI JAWABAN

1. B

2. B

3. C

4. D

5. E

6. A

7. D

8. C

9. C

10. D

11. A

12. C

13. C

14. E

15. A

16. A

17. C

18. C

19. C

20. B

21. A

22. E

23. B

24. A

25. B

26. B

27. D

28. A

29. C

30. B

148

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58

1 S1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 46

2 S2 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 43

3 S3 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 33

4 S4 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 30

5 S5 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 35

6 S6 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 39

7 S7 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 29

8 S8 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 30

9 S9 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 27

10 S10 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 29

11 S11 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 41

12 S12 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 27

13 S13 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 34

14 S14 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 25

15 S15 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 31

16 S16 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 32

17 S17 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 30

18 S18 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 27

19 S19 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 27

20 S20 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 35

21 S21 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 18

22 S22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 19

23 S23 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 37

24 S24 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 19

25 S25 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 25

26 S26 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 29

27 S27 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 30

28 S28 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 34

29 S29 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 43

30 S30 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 46

31 S31 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 26

32 S32 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 26

19 14 21 7 12 9 15 15 22 11 22 23 15 15 10 12 19 14 18 22 13 13 13 21 15 16 12 14 15 20 21 12 11 16 20 25 27 14 26 12 21 14 26 14 25 17 22 15 25 18 23 15 26 15 16 20 16 23 1002

0.59 0.44 0.66 0.22 0.38 0.28 0.47 0.47 0.69 0.34 0.69 0.72 0.47 0.47 0.31 0.38 0.59 0.44 0.56 0.69 0.41 0.41 0.41 0.66 0.47 0.50 0.38 0.44 0.47 0.63 0.66 0.38 0.34 0.50 0.63 0.78 0.84 0.44 0.81 0.38 0.66 0.44 0.81 0.44 0.78 0.53 0.69 0.47 0.78 0.56 0.72 0.47 0.81 0.47 0.50 0.63 0.50 0.72

0.41 0.56 0.34 0.78 0.63 0.72 0.53 0.53 0.31 0.66 0.31 0.28 0.53 0.53 0.69 0.63 0.41 0.56 0.44 0.31 0.59 0.59 0.59 0.34 0.53 0.50 0.63 0.56 0.53 0.38 0.34 0.63 0.66 0.50 0.38 0.22 0.16 0.56 0.19 0.63 0.34 0.56 0.19 0.56 0.22 0.47 0.31 0.53 0.22 0.44 0.28 0.53 0.19 0.53 0.50 0.38 0.50 0.28

1.21 0.88 1.38 0.53 0.77 0.63 0.94 0.94 1.48 0.72 1.48 1.6 0.94 0.94 0.67 0.77 1.21 0.88 1.13 1.48 0.83 0.83 0.83 1.38 0.94 1 0.77 0.882 0.94 1.29 1.38 0.77 0.72 1 1.29 1.89 2.32 0.882 2.08 0.775 1.382 0.88 2.08 0.88 1.89 1.065 1.48 0.94 1.89 1.13 1.6 0.94 2.08 0.94 1 1.29 1 1.6

33.7 31.7 33 35.6 32.7 35 34.2 31.3 34 34.8 33 31.9 31.5 35.3 34.8 34.5 32.2 35 34.1 33.4 34.6 34.1 32.3 33.4 34.3 33.8 34.6 31.5 33.9 33.7 32 34.7 33.4 33.7 31.6 32.32 32 35.36 32 35.17 31.67 34.8 32 32.5 31.6 34.67 33 34.7 31.56 32.5 31.2 33.7 32.4 31.5 33.5 31.5 30.06 31.2

0.39 0.05 0.32 0.31 0.14 0.32 0.37 0 0.54 0.35 0.34 0.12 0.02 0.52 0.32 0.34 0.14 0.45 0.43 0.43 0.37 0.31 0.11 0.4 0.39 0.33 0.35 0.023 0.33 0.41 0.13 0.36 0.2 0.33 0.05 0.261 0.22 0.489 0.19 0.409 0.067 0.42 0.21 0.14 0.08 0.49 0.35 0.44 0.064 0.18 -0.03 0.31 0.31 0.03 0.3 0.03 -0.17 -0.03

R SR R R SR R R SR C R R SR SR C R R SR C C C R R SR C R R R SR R C SR R SR R SR R R C SR C SR C R SR SR C R C SR R SR R R SR R SR SR SR

0.24 0.25 0.23 0.17 0.23 0.2 0.25 0.25 0.21 0.23 0.21 0.2 0.25 0.25 0.21 0.23 0.24 0.25 0.25 0.21 0.24 0.24 0.24 0.23 0.25 0.25 0.23 0.246 0.25 0.23 0.23 0.23 0.23 0.25 0.23 0.171 0.13 0.246 0.15 0.234 0.226 0.25 0.15 0.25 0.17 0.249 0.21 0.25 0.171 0.25 0.2 0.25 0.15 0.25 0.25 0.23 0.25 0.2 13

V TV V V TV V V TV V V V TV TV V V V TV V V V V V TV V V V V TV V V TV V TV V TV TV TV V TV V TV V TV TV TV V V V TV TV TV V V TV V TV TV TV

rii 0.767912806

validitas

reliabilitas Tinggi

rpbi

Indeks Validitas

rtab 0.296

pq

31.3125

St 7.293114296

St2 53.18951613

p

q

p/q

Mp

Mt

No Nama SiswaButir Soal (I tem)

S C

S

149

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58

1 S1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 46

2 S2 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 43

3 S3 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 33

4 S4 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 30

5 S5 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 35

6 S6 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 39

7 S7 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 29

8 S8 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 30

9 S9 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 27

10 S10 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 29

11 S11 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 41

12 S12 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 27

13 S13 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 34

14 S14 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 25

15 S15 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 31

16 S16 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 32

17 S17 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 30

18 S18 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 27

19 S19 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 27

20 S20 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 35

21 S21 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 18

22 S22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 19

23 S23 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 37

24 S24 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 19

25 S25 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 25

26 S26 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 29

27 S27 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 30

28 S28 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 34

29 S29 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 43

30 S30 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 46

31 S31 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 26

32 S32 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 26

19 14 21 7 12 9 15 15 22 11 22 23 15 15 10 12 19 14 18 22 13 13 13 21 15 16 12 14 15 20 21 12 11 16 20 25 27 14 26 12 21 14 26 14 25 17 22 15 25 18 23 15 26 15 16 20 16 23 1002

0.59 0.44 0.66 0.22 0.38 0.28 0.47 0.47 0.69 0.34 0.69 0.72 0.47 0.47 0.31 0.38 0.59 0.44 0.56 0.69 0.41 0.41 0.41 0.66 0.47 0.5 0.38 0.44 0.47 0.63 0.66 0.38 0.34 0.5 0.63 0.78 0.84 0.44 0.81 0.38 0.66 0.44 0.81 0.44 0.78 0.53 0.69 0.47 0.78 0.56 0.72 0.47 0.81 0.47 0.5 0.63 0.5 0.72

SE SE SE SU SE SU SE SE SE SE SE MU SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE SE MU MU SE MU SE SE SE MU SE MU SE SE SE MU SE MU SE MU SE SE SE SE MU

S

NoNama

Siswa

Butir Soal (Item)S C

TK

Ket. TK

150

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58

1 S1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 46

2 S30 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 46

3 S2 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 43

4 S29 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 43

5 S11 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 41

6 S6 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 39

7 S23 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 37

8 S5 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 35

9 S20 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 35

10 S13 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 34

11 S28 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 34

12 S3 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 33

13 S16 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 32

14 S15 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 31

15 S4 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 30

16 S8 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 30

S atas 11 8 14 6 7 7 9 8 14 7 15 13 6 10 8 8 9 10 11 13 8 8 8 13 9 10 8 8 8 13 11 9 7 9 10 14 14 9 14 8 12 10 15 8 13 12 13 10 13 9 11 8 14 8 10 12 8 11

17 S17 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 30

18 S27 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 30

19 S7 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 29

20 S10 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 29

21 S26 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 29

22 S9 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 27

23 S12 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 27

24 S18 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 27

25 S19 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 27

26 S31 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 26

27 S32 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 26

28 S14 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 25

29 S25 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 25

30 S22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 19

31 S24 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 19

32 S21 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 18

8 6 7 1 5 2 6 7 8 4 7 10 9 5 2 4 10 4 7 9 5 5 5 8 6 6 4 6 7 7 10 3 4 7 10 11 13 5 12 4 9 4 11 6 12 5 9 5 12 9 12 7 12 7 6 8 8 12

0.19 0.13 0.44 0.31 0.13 0.31 0.19 0.06 0.38 0.19 0.5 0.19 -0.19 0.31 0.38 0.25 -0.06 0.38 0.25 0.25 0.19 0.19 0.19 0.31 0.19 0.25 0.25 0.13 0.06 0.38 0.06 0.38 0.19 0.13 0 0.19 0.06 0.25 0.13 0.25 0.19 0.38 0.25 0.13 0.06 0.44 0.25 0.31 0.06 0 -0.06 0.06 0.13 0.06 0.25 0.25 0 -0.06

J J B C J C J J C J B J J C C C J C C C J J J C J C C J J C J C J J J J J C J C J C C J J B C C J J J J J J C C J J

No

DB

Ket. DB

Nama

Siswa

Butir Soal (I tem)S C

S bawah

151

Lampiran 10

REKAPITULASI HASIL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN TES HASIL

BELAJAR PILIHAN GANDA

No

Soal Validitas Reliabilitas

Taraf

Kesukaran

Daya

Beda Keputusan

1 Valid Tinggi Sedang Jelek

Dipakai

2 Tidak Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang

3 Valid Tinggi Sedang Baik

Dipakai

4 Valid Tinggi Sukar Cukup

Dipakai

5 Tidak Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang

6 Valid Tinggi Sukar Cukup

Dipakai

7 Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang

8 Tidak Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang

9 Valid Tinggi Sedang Cukup

Dipakai

10 Valid Tinggi Sedang Jelek

Dipakai

11 Valid Tinggi Sedang Baik

Dipakai

12 Tidak Valid Tinggi Mudah Jelek Dibuang

13 Tidak Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang

14 Valid Tinggi Sedang Cukup

Dipakai

15 Valid Tinggi Sedang Cukup

Dipakai

16 Valid Tinggi Sedang Cukup

Dipakai

17 Tidak Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang

18 Valid Tinggi Sedang Cukup

Dipakai

19 Valid Tinggi Sedang Cukup

Dipakai

20 Valid Tinggi Sedang Cukup

Dipakai

21 Valid Tinggi Sedang Jelek

Dipakai

22 Valid Tinggi Sedang Jelek

Dipakai

23 Tidak Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang

24 Valid Tinggi Sedang Cukup

Dipakai

25 Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang

26 Valid Tinggi Sedang Cukup

Dipakai

27 Valid Tinggi Sedang Cukup

Dipakai

28 Tidak Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang

29 Valid Tinggi Sedang Jelek

Dipakai

30 Valid Tinggi Sedang Cukup

Dipakai

31 Tidak Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang

32 Valid Tinggi Sedang Cukup

Dipakai

33 Tidak Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang

152

No

Soal Validitas Reliabilitas

Taraf

Kesukaran

Daya

Beda Keputusan

34 Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang

35 Tidak Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang

36 Tidak Valid Tinggi Mudah Jelek Dibuang

37 Tidak Valid Tinggi Mudah Jelek Dibuang

38 Valid Tinggi Sedang Cukup

Dipakai

39 Tidak Valid Tinggi Mudah Jelek Dibuang

40 Valid Tinggi Sedang Cukup

Dipakai

41 Tidak Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang

42 Valid Tinggi Sedang Cukup

Dipakai

43 Tidak Valid Tinggi Mudah Cukup Dibuang

44 Tidak Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang

45 Tidak Valid Tinggi Mudah Jelek Dibuang

46 Valid Tinggi Sedang Baik

Dipakai

47 Valid Tinggi Sedang Cukup

Dipakai

48 Valid Tinggi Sedang Cukup

Dipakai

49 Tidak Valid Tinggi Mudah Jelek Dibuang

50 Tidak Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang

51 Tidak Valid Tinggi Mudah Jelek Dibuang

52 Valid Tinggi Sedang Jelek

Dipakai

53 Valid Tinggi Mudah Jelek

Dipakai

54 Tidak Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang

55 Valid Tinggi Sedang Cukup

Dipakai

56 Tidak Valid Tinggi Sedang Cukup Dibuang

57 Tidak Valid Tinggi Sedang Jelek Dibuang

58 Tidak Valid Tinggi Mudah Jelek Dibuang

153

Lampiran 11

PENGHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS DAN STANDAR DEVIASI

DATA PRETEST DAN POSTTEST

KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL

A. Pretest Eksperimen

1. Banyaknya data (n) = 38

2. Data pretest siswa kelas eksperimen

No Nilai

Pretest No

Nilai

Pretest No

Nilai

Pretest No

Nilai

Pretest

1 26.67 11 40.00 21 46.67 31 53.33

2 33.33 12 40.00 22 46.67 32 56.67

3 33.33 13 43.33 23 46.67 33 56.67

4 36.67 14 43.33 24 50.00 34 56.67

5 36.67 15 43.33 25 50.00 35 56.67

6 36.67 16 43.33 26 50.00 36 56.67

7 36.67 17 43.33 27 50.00 37 63.33

8 40.00 18 43.33 28 50.00 38 70.00

9 40.00 19 46.67 29 53.33

10 40.00 20 46.67 30 53.33

3. Nilai terbesar = 70

4. Nilai terkecil = 26.67

5. Rentang data (R) = nilai terbesar – nilai terkecil

= 70 – 26.67

= 43.33

6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3.3 log n

= 1 + 3.3 log 38

= 1 + 3.3 (1.5798)

= 1 + 5.2133

= 6.2133

154

= 7 (dibulatkan ke atas)

7. Panjang interval kelas (i) = k

R

=

= 6.19

= 7 (dibulatkan ke atas)

8. Tabel distribusi frekuensi

Kelas

Interval F

Nilai

Tengah

(X)

FX X2

Batas Nyata

fkb fka Bawah Atas

25 - 31 1 28 28 784 24.5 31.5 38 1

32 - 38 6 35 210 1225 31.5 38.5 37 7

39 - 45 11 42 462 1764 38.5 45.5 31 18

46 - 52 10 49 490 2401 45.5 52.5 20 28

53 - 59 8 56 448 3136 52.5 59.5 10 36

60 - 66 1 63 63 3969 59.5 66.5 2 37

67 - 73 1 70 70 4900 66.5 73.5 1 38

Jumlah 38 1771

Mean 46.6053

Median 51.8000

Modus 41.1250

Standar Deviasi 8.9305

Varians 79.7536

155

B. Pretest Kontrol

1. Banyaknya data (n) = 38

2. Data pretest siswa kelas kontrol

No Nilai

Pretest No

Nilai

Pretest No

Nilai

Pretest No

Nilai

Pretest

1 20.00 11 40.00 21 46.67 31 53.33

2 30.00 12 40.00 22 46.67 32 56.67

3 33.33 13 40.00 23 46.67 33 56.67

4 33.33 14 40.00 24 46.67 34 56.67

5 33.33 15 40.00 25 46.67 35 56.67

6 33.33 16 40.00 26 50.00 36 60.00

7 36.67 17 43.33 27 50.00 37 60.00

8 36.67 18 43.33 28 53.33 38 63.33

9 36.67 19 46.67 29 53.33

10 36.67 20 46.67 30 53.33

3. Nilai terbesar = 63.33

4. Nilai terkecil = 20

5. Rentang data (R) = nilai terbesar – nilai terkecil

= 63.33 – 20

= 43.33

6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3.3 log n

= 1 + 3.3 log 38

= 1 + 3.3 (1.5798)

= 1 + 5.2133

= 6.2133

= 7 (dibulatkan ke atas)

7. Panjang interval kelas (i) = k

R

=

156

= 6.19

= 7 (dibulatkan ke atas)

8. Tabel distribusi frekuensi

Kelas

Interval F

Nilai

Tengah

(X)

FX X2

Batas Nyata

fkb fka Bawah Atas

20 -26 1 23 23 529 19.5 26.5 38 1

27 - 33 5 30 150 900 26.5 33.5 37 6

34 - 40 10 37 370 1369 33.5 40.5 32 16

41 - 47 9 44 396 1936 40.5 47.5 22 25

48 - 54 6 51 306 2601 47.5 54.5 13 31

55 - 61 6 58 348 3364 54.5 61.5 7 37

62 - 68 1 65 65 4225 61.5 68.5 1 38

Jumlah 38 1658

Mean 43.6316

Median 45.1900

Modus 36.0200

Standar Deviasi 9.7335

Varians 94.7411

157

C. Posttest Eksperimen

1. Banyaknya data (n) = 38

2. Data posttest siswa kelas eksperimen

No Nilai

Posttest No

Nilai

Posttest No

Nilai

Posttest No

Nilai

Posttest

1 53.33 11 66.67 21 73.33 31 76.67

2 56.66 12 66.67 22 73.33 32 76.67

3 56.67 13 70.00 23 73.33 33 80.00

4 56.67 14 70.00 24 73.33 34 83.33

5 56.67 15 70.00 25 73.33 35 83.33

6 60.00 16 70.00 26 73.33 36 83.33

7 60.00 17 70.00 27 73.33 37 90.00

8 63.33 18 70.00 28 76.67 38 90.00

9 63.33 19 70.00 29 76.67

10 66.67 20 70.00 30 76.67

3. Nilai terbesar = 90

4. Nilai terkecil = 53.33

5. Rentang data (R) = nilai terbesar – nilai terkecil

= 90 – 53.33

= 36.67

6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3.3 log n

= 1 + 3.3 log 38

= 1 + 3.3 (1.5798)

= 1 + 5.2133

= 6.2133

= 7 (dibulatkan ke atas)

7. Panjang interval kelas (i) = k

R

=

158

= 5.2386

= 6 (dibulatkan ke atas)

8. Tabel distribusi frekuensi

Kelas

Interval F

Nilai

Tengah

(X)

FX X2

Batas Nyata

fkb fka Bawah Atas

50 - 55 1 52.5 52.5 2756.25 49.5 55.5 38 1

56 - 61 6 58.5 351 3422.25 55.5 61.5 37 7

62 - 67 5 64.5 322.5 4160.25 61.5 67.5 31 12

68 - 73 15 70.5 1057.5 4970.25 67.5 73.5 26 27

74 - 79 5 76.5 382.5 5852.25 73.5 79.5 11 32

80 - 85 4 82.5 330 6806.25 79.5 85.5 6 36

86 - 91 2 88.5 177 7832.25 85.5 91.5 2 38

Jumlah 38 2673

Mean 70.3421

Median 70.6800

Modus 69.7800

Standar Deviasi 9.0271

Varians 81.4885

159

D. Posttest Kontrol

1. Banyaknya data (n) = 38

2. Data pretest siswa kelas kontrol

No Nilai

Posttest No

Nilai

Posttest No

Nilai

Posttest No

Nilai

Posttest

1 40.00 11 53.33 21 60.00 31 70.00

2 46.67 12 53.33 22 60.00 32 73.33

3 50.00 13 56.67 23 60.00 33 73.33

4 50.00 14 56.67 24 63.33 34 76.67

5 50.00 15 56.67 25 63.33 35 76.67

6 50.00 16 56.67 26 63.33 36 76.67

7 50.00 17 60.00 27 66.67 37 80.00

8 50.00 18 60.00 28 70.00 38 80.00

9 53.33 19 60.00 29 70.00

10 53.33 20 60.00 30 70.00

3. Nilai terbesar = 80

4. Nilai terkecil = 40

5. Rentang data (R) = nilai terbesar – nilai terkecil

= 80 – 40

= 40

6. Jumlah interval kelas (k) = 1 + 3.3 log n

= 1 + 3.3 log 38

= 1 + 3.3 (1.5798)

= 1 + 5.2133

= 6.2133

= 7 (dibulatkan ke atas)

7. Panjang interval kelas (i) = k

R

=

= 5.7143

160

= 6 (dibulatkan ke atas)

8. Tabel distribusi frekuensi

Kelas

Interval F

Nilai

Tengah

(X)

FX X2

Batas Nyata

fkb fka Bawah Atas

40 - 45 1 42.5 42.5 1806.25 39.5 45.5 38 1

46 - 51 7 48.5 339.5 2352.25 45.5 51.5 37 8

52 - 57 8 54.5 436 2970.25 51.5 57.5 30 16

58 - 63 10 60.5 605 3660.25 57.5 63.5 22 26

64 - 69 1 66.5 66.5 4422.25 63.5 69.5 12 27

70 -75 9 72.5 652.5 5256.25 69.5 75.5 11 36

76 - 81 2 78.5 157 6162.25 75.5 81.5 2 38

Jumlah 38 2299

Mean 60.5000

Median 61.7000

Modus 62.8400

Standar Deviasi 9.5401

Varians 91.0142

161

Lampiran 12

UJI NORMALITAS DATA PRETEST DAN POSTTEST

KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

A. Data Pretest Kelas Eksperimen

No Nama Nilai

pretest X²

Frek.

Kumkur Zi F(zi) S(zi)

|f(zi)-

s(zi)|

1 Sit i Nid ia Aryani 26.67 711.2889 1 -2.19989 0.01391 0.02632 0.01241

2 Ade Ari Gus man 33.33 1110.8889 3 -1.45413 0.07296 0.07894 0.00599

3 Nia Sumaryani 33.33 1110.8889 3 -1.45413 0.07296 0.07895 0.00599

4 Aswin Ma'ruf P. 36.67 1344.6889 7 -1.08013 0.14004 0.18421 0.04417

5 Minawati 36.67 1344.6889 7 -1.08013 0.14004 0.18421 0.04417

6 Sit i Annnisa H. 36.67 1344.6889 7 -1.08013 0.14004 0.18421 0.04417

7 M. Faisal Fahri 36.67 1344.6889 7 -1.08013 0.14004 0.18421 0.04417

8 Elisa 40.00 1600.0000 12 -0.70725 0.23971 0.31579 0.07608

9 M. Rizaldi S. 40.00 1600.0000 12 -0.70725 0.23971 0.31579 0.07608

10 Masriah 40.00 1600.0000 12 -0.70725 0.23971 0.31579 0.07608

11 Pandu Aji N. 40.00 1600.0000 12 -0.70725 0.23971 0.31579 0.07608

12 Tantri Titania 40.00 1600.0000 12 -0.70725 0.23971 0.31579 0.07608

13 Ahmad Bukhori 43.33 1877.4889 18 -0.33437 0.36905 0.47368 0.10463

14 Eria K. 43.33 1877.4889 18 -0.33437 0.36905 0.47368 0.10463

15 Handoko 43.33 1877.4889 18 -0.33437 0.36905 0.47368 0.10463

16 Merry Gustiana 43.33 1877.4889 18 -0.33437 0.36905 0.47368 0.10463

17 M. Hardiansyah 43.33 1877.4889 18 -0.33437 0.36905 0.47368 0.10463

18 Wafi Alkhoiriah 43.33 1877.4889 18 -0.33437 0.36905 0.47368 0.10463

19 Annisa 46.67 2178.0889 23 0.03963 0.51581 0.60526 0.08946

20 Deviana Putri 46.67 2178.0889 23 0.03963 0.51581 0.60526 0.08946

21 Fitri Andrian i 46.67 2178.0889 23 0.03963 0.51581 0.60526 0.08946

22 Sit i Rohmah 46.67 2178.0889 23 0.03963 0.51581 0.60526 0.08946

23 Uwes Kurn iawan 46.67 2178.0889 23 0.03963 0.51581 0.60526 0.08946

24 Dea Regita 50.00 2500.0000 28 0.41251 0.66002 0.73684 0.07682

25 Eka Agustian 50.00 2500.0000 28 0.41251 0.66002 0.73684 0.07682

26 Maulana Malik I. 50.00 2500.0000 28 0.41251 0.66002 0.73684 0.07682

27 Sit i Hajar Yusnia 50.00 2500.0000 28 0.41251 0.66002 0.73684 0.07682

28 Vin i Alfiani Nur 50.00 2500.0000 28 0.41251 0.66002 0.73684 0.07682

29 Ai Badriah 53.33 2844.0889 31 0.78539 0.78389 0.81579 0.03190

30 Ai Nurahmah 53.33 2844.0889 31 0.78539 0.78389 0.81579 0.03190

31 Desi Suherti 53.33 2844.0889 31 0.78539 0.78389 0.81579 0.03190

32 Deckha Pebyolla 56.67 3211.4889 36 1.15939 0.87685 0.94737 0.07052

33 Dwi Liani 56.67 3211.4889 36 1.15939 0.87685 0.94737 0.07052

34 Eko Kurniawan 56.67 3211.4889 36 1.15939 0.87685 0.94737 0.07052

35 Elysa Fauziah 56.67 3211.4889 36 1.15939 0.87685 0.94737 0.07052

162

No Nama Nilai

pretest X²

Frek.

Kumkur Zi F(zi) S(zi)

|f(zi)-

s(zi)|

36 Ummu Attyaah 56.67 3211.4889 36 1.15939 0.87685 0.94737 0.07052

37 Sit i Nurmayanti 63.33 4010.6889 37 1.90515 0.97162 0.97368 0.00206

38 Hamidah Holid 70.00 4900.0000 38 2.65203 0.99600 1.00000 0.00400

Jumlah 1760.01 84467.6003 806 -3.9E-14 18.71551 21.21053 2.49502

Rata-rata (Mean) 46.3161 2222.8316 21.21053 -1E-15 0.492513 0.558172 0.06566

Simpangan Baku (S) 8.93049 858.9777 11.05797 1 0.289846 0.290999 0.03132

1. Lo/Lhitung diambil dari nilai l Fzi-Szi l terbesar.

Lhitung = 0.10463

2. Menentukan Ltabel dari nilai kritis uji Liliefors.

Ltabel =

=

= 0.1437

Lhitung < Ltabel (0.10463 < 0.1437), sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kelas

eksperimen berdistribusi normal.

B. Data Pretest Kelas Kontrol

No Nama Nilai

pretest X²

Frek.

Kumkur Zi F(zi) S(zi)

|f(zi)-

s(zi)|

1 Nahrul Jamil 20.00 400.0000 1 -2.55947 0.00524 0.02632 0.02107

2 Makmur 30.00 900.0000 2 -1.53209 0.06275 0.05263 0.01012

3 Ahmad Saepudin 33.33 1110.8889 6 -1.18998 0.11703 0.15789 0.04087

4 Anwar Firdaus 33.33 1110.8889 6 -1.18998 0.11703 0.15789 0.04087

5 M. Rendi 33.33 1110.8889 6 -1.18998 0.11703 0.15789 0.04087

6 Sit i Nuraeni 33.33 1110.8889 6 -1.18998 0.11703 0.15789 0.04087

7 Adi Cahya W. 36.67 1344.6889 10 -0.84683 0.19855 0.26316 0.06461

8 Heri Heryana 36.67 1344.6889 10 -0.84683 0.19855 0.26316 0.06461

9 Rini Gusmawati 36.67 1344.6889 10 -0.84683 0.19855 0.26316 0.06461

10 Sirry Suci Ani 36.67 1344.6889 10 -0.84683 0.19855 0.26316 0.06461

11 Dasem Miyati 40.00 1600.0000 16 -0.50471 0.30688 0.42105 0.11417

12 Deden Ruspandi 40.00 1600.0000 16 -0.50471 0.30688 0.42105 0.11417

13 Ilham Yusuf 40.00 1600.0000 16 -0.50471 0.30688 0.42105 0.11417

14 Sit i Barkah 40.00 1600.0000 16 -0.50471 0.30688 0.42105 0.11417

15 Sit i Nurasiyani 40.00 1600.0000 16 -0.50471 0.30688 0.42105 0.11417

16 Dewo Chandra 40.00 1600.0000 16 -0.50471 0.30688 0.42105 0.11417

17 Nur Fajar M. 43.33 1877.4889 18 -0.16260 0.43542 0.47368 0.03827

163

No Nama Nilai

pretest X²

Frek.

Kumkur Zi F(zi) S(zi)

|f(zi)-

s(zi)|

18 Ros Peningsih 43.33 1877.4889 18 -0.16260 0.43542 0.47368 0.03827

19 Aisyah Amalia 46.67 2178.0889 25 0.18055 0.57164 0.65789 0.08626

20 Anisa Septiani 46.67 2178.0889 25 0.18055 0.57164 0.65789 0.08626

21 Bayu Priansyah 46.67 2178.0889 25 0.18055 0.57164 0.65789 0.08626

22 Hanifah 46.67 2178.0889 25 0.18055 0.57164 0.65789 0.08626

23 Linda Fransiska 46.67 2178.0889 25 0.18055 0.57164 0.65789 0.08626

24 N. Ulfah Tilawah 46.67 2178.0889 25 0.18055 0.57164 0.65789 0.08626

25 Sawiyah 46.67 2178.0889 25 0.18055 0.57164 0.65789 0.08626

26 Erna Permatasari 50.00 2500.0000 27 0.52266 0.69939 0.71052 0.01113

27 Erwin Saputra 50.00 2500.0000 27 0.52266 0.69939 0.71052 0.01113

28 Ayu Rahayu 53.33 2844.0889 31 0.86478 0.80642 0.81579 0.00937

29 Dwi Nurjanah 53.33 2844.0889 31 0.86478 0.80642 0.81579 0.00937

30 Dwi Yanti 53.33 2844.0889 31 0.86478 0.80642 0.81579 0.00937

31 Ratna Sari Dewi 53.33 2844.0889 31 0.86478 0.80642 0.81579 0.00937

32 Andriyanto 56.67 3211.4889 35 1.20793 0.88646 0.92105 0.03459

33 Nia Herlina 56.67 3211.4889 35 1.20793 0.88646 0.92105 0.03459

34 Wahyu S. 56.67 3211.4889 35 1.20793 0.88646 0.92105 0.03459

35 Yanti Oktavian i 56.67 3211.4889 35 1.20793 0.88646 0.92105 0.03459

36 Lailatul Fazriyah 60.00 3600.0000 37 1.55005 0.93944 0.97368 0.03425

37 Siska Wulandari 60.00 3600.0000 37 1.55005 0.93944 0.97368 0.03425

38 Aisyah 63.33 4010.6889 38 1.89216 0.97077 1.00000 0.02924

Jumlah 1706.68 80156.9114 804 2.93E-14 19.06383 21.15789 2.11429

Rata-rata (Mean) 44.91 2109.3924 21.1579 7.71E-16 0.50168 0.556787 0.055639

Simpangan Baku (S) 9.7335 866.6608 11.0049 1 0.299297 0.289605 0.036054

1. Lo/Lhitung diambil dari nilai l Fzi-Szi l terbesar.

Lhitung = 0.11417

2. Menentukan Ltabel dari nilai kritis uji Liliefors.

Ltabel =

=

= 0.1437

Lhitung < Ltabel (0.11417 < 0.1437), sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kelas

kontrol berdistribusi normal.

164

C. Data Posttest Kelas Eksperimen

No Nama Nilai

Posttest X²

frek.

Kumkur Zi F(Zi) S(Zi)

|F(Zi)-

S(Zi)|

1 Dea Regita 53.33 2844.0889 1 -1.9438 0.0259 0.02632 0.00036

2 Elisa 56.66 3210.3556 5 -1.5749 0.05764 0.13158 0.07394

3 Desi Suherti 56.67 3211.4889 5 -1.5738 0.05777 0.13158 0.07381

4 Maulana Malik I. 56.67 3211.4889 5 -1.5738 0.05777 0.13158 0.07381

5 Minawati 56.67 3211.4889 5 -1.5738 0.05777 0.13158 0.07381

6 Nia Sumaryani 60.00 3600.0000 7 -1.2049 0.11412 0.18421 0.07009

7 Sit i Nid ia Aryani 60.00 3600.0000 7 -1.2049 0.11412 0.18421 0.07009

8 Aswin Ma'ruf P. 63.33 4010.6889 9 -0.8360 0.20157 0.23684 0.03527

9 Sit i Nurmayanti 63.33 4010.6889 9 -0.8360 0.20157 0.23684 0.03527

10 Ade Ari Gus man 66.67 4444.8889 12 -0.4660 0.32059 0.31579 0.00481

11 Dwi Liani 66.67 4444.8889 12 -0.4660 0.32059 0.31579 0.00481

12 Masriah 66.67 4444.8889 12 -0.4660 0.32059 0.31579 0.00481

13 Deckha Pebyolla 70.00 4900.0000 21 -0.0971 0.46131 0.55263 0.09132

14 Eko Kurniawan 70.00 4900.0000 21 -0.0971 0.46131 0.55263 0.09132

15 Hamidah Holid 70.00 4900.0000 21 -0.0971 0.46131 0.55263 0.09132

16 Merry Gustiana 70.00 4900.0000 21 -0.0971 0.46131 0.55263 0.09132

17 Sit i Rohmah 70.00 4900.0000 21 -0.0971 0.46131 0.55263 0.09132

18 Tantri Titania 70.00 4900.0000 21 -0.0971 0.46131 0.55263 0.09132

19 Wafi Alkhoiriah 70.00 4900.0000 21 -0.0971 0.46131 0.55263 0.09132

20 M. Faisal Fahri 70.00 4900.0000 21 -0.0971 0.46131 0.55263 0.09132

21 Ahmad Bukhori 73.33 5377.2889 27 0.2718 0.60709 0.71053 0.10343

22 Elysa Fauziah 73.33 5377.2889 27 0.2718 0.60709 0.71053 0.10343

23 Eria K. 73.33 5377.2889 27 0.2718 0.60709 0.71053 0.10343

24 M. Hardiansyah 73.33 5377.2889 27 0.2718 0.60709 0.71053 0.10343

25 Pandu Aji N. 73.33 5377.2889 27 0.2718 0.60709 0.71053 0.10343

26 Uwes Kurn iawan 73.33 5377.2889 27 0.2718 0.60709 0.71053 0.10343

27 Ummu Attyaah 73.33 5377.2889 27 0.2718 0.60709 0.71053 0.10343

28 Ai Nurahmah 76.67 5878.2889 32 0.6418 0.73948 0.84211 0.10262

29 Annisa 76.67 5878.2889 32 0.6418 0.73948 0.84211 0.10262

30 Deviana Putri 76.67 5878.2889 32 0.6418 0.73948 0.84211 0.10262

31 Sit i Annnisa H. 76.67 5878.2889 32 0.6418 0.73948 0.84211 0.10262

32 Vin i Alfiani Nur 76.67 5878.2889 32 0.6418 0.73948 0.84211 0.10262

33 Ai Badriah 80.00 6400.0000 33 1.0106 0.84390 0.86842 0.02452

34 Eka Agustian 83.33 6943.8889 36 1.3795 0.91613 0.94737 0.03123

35 Fitri Andrian i 83.33 6943.8889 36 1.3795 0.91613 0.94737 0.03123

36 Handoko 83.33 6943.8889 36 1.3795 0.91613 0.94737 0.03123

37 M. Rizaldi S. 90.00 8100.0000 38 2.1184 0.98293 1.00000 0.01707

165

No Nama Nilai

Posttest X²

frek.

Kumkur Zi F(Zi) S(Zi)

|F(Zi)-

S(Zi)|

38 Sit i Hajar Yusnia 90.00 8100.0000 38 2.1184 0.98293 1.00000 0.01707

Jumlah 2693.32 193909.089 823 7.55E-14 19.0458 21.65789 2.64095

Rata-rata (Mean) 70.87684 5102.87077 21.65789 1.99E-15 0.50121 0.56995 0.06949

Simpangan Baku (S) 9.027096 1287.11263 11.13134 1 0.287711 0.29293 0.03640

1. Lo/Lhitung diambil dari nilai l Fzi-Szi l terbesar.

Lhitung = 0.08969

2. Menentukan Ltabel dari nilai kritis uji Liliefors.

Ltabel =

=

= 0.1437

Lhitung < Ltabel (0.08969 < 0,1437), sehingga dapat disimpulkan bahwa data posttest kelas

eksperimen berdistribusi normal.

D. Data Posttest Kelas Kontrol

No Nama Nilai

Posttest X²

frek.

Kumkur Zi F(Zi) S(Zi)

|F(Zi)-

S(Zi)|

1 Sit i Barkah 46.67 2178.0889 1 -1.60872 0.05384 0.02632 0.02752

2 Deden Ruspandi 50.00 2500.0000 7 -1.25966 0.10389 0.18421 0.08032

3 Dwi Nurjanah 50.00 2500.0000 7 -1.25966 0.10389 0.18421 0.08032

4 Nia Herlina 50.00 2500.0000 7 -1.25966 0.10389 0.18421 0.08032

5 Rini Gusmawati 50.00 2500.0000 7 -1.25966 0.10389 0.18421 0.08032

6 Sirry Suci Ani 50.00 2500.0000 7 -1.25966 0.10389 0.18421 0.08032

7 Wahyu S. 50.00 2500.0000 7 -1.25966 0.10389 0.18421 0.08032

8 Anwar Firdaus 53.33 2844.0889 10 -0.91061 0.18125 0.26316 0.08191

9 N. Ulfah Tilawah 53.33 2844.0889 10 -0.91061 0.18125 0.26316 0.08191

10 Yanti Oktavian i 53.33 2844.0889 10 -0.91061 0.18125 0.26316 0.08191

11 Anisa Septiani 56.67 3211.4889 14 -0.56051 0.28757 0.36842 0.08086

12 Hanifah 56.67 3211.4889 14 -0.56051 0.28757 0.36842 0.08086

13 Makmur 56.67 3211.4889 14 -0.56051 0.28757 0.36842 0.08086

14 Sit i Nuraeni A. 56.67 3211.4889 14 -0.56051 0.28757 0.36842 0.08086

15 Adi Cahya W. 60.00 3600.0000 21 -0.21146 0.41626 0.55263 0.13637

16 Erna Permatasari 60.00 3600.0000 21 -0.21146 0.41626 0.55263 0.13637

17 Heri Heryana 60.00 3600.0000 21 -0.21146 0.41626 0.55263 0.13637

18 Ilham Yusuf 60.00 3600.0000 21 -0.21146 0.41626 0.55263 0.13637

19 M. Rendi 60.00 3600.0000 21 -0.21146 0.41626 0.55263 0.13637

20 Nahrul Jamil 60.00 3600.0000 21 -0.21146 0.41626 0.55263 0.13637

166

No Nama Nilai

Posttest X²

frek.

Kumkur Zi F(Zi) S(Zi)

|F(Zi)-

S(Zi)|

21 Sit i Nurasiyani 60.00 3600.0000 21 -0.21146 0.41626 0.55263 0.13637

22 Andriyanto P. 63.33 4010.6889 26 0.13759 0.55472 0.68421 0.12949

23 Bayu Priansyah 63.33 4010.6889 26 0.13759 0.55472 0.68421 0.12949

24 Dwi Yanti 63.33 4010.6889 26 0.13759 0.55472 0.68421 0.12949

25 Erwin Saputra 63.33 4010.6889 26 0.13759 0.55472 0.68421 0.12949

26 Dewo Chandra 63.33 4010.6889 26 0.13759 0.55472 0.68421 0.12949

27 Linda Fransiska 66.67 4444.8889 27 0.48769 0.68712 0.71053 0.02341

28 Aisyah Amalia 70.00 4900.0000 30 0.83674 0.79863 0.78947 0.00916

29 Ayu Rahayu 70.00 4900.0000 30 0.83674 0.79863 0.78947 0.00916

30 Sawiyah 70.00 4900.0000 30 0.83674 0.79863 0.78947 0.00916

31 Ahmad Saepudin 73.33 5377.2889 33 1.18579 0.88215 0.86842 0.01373

32 Ros Peningsih 73.33 5377.2889 33 1.18579 0.88215 0.86842 0.01373

33 Siska Wulandari 73.33 5377.2889 33 1.18579 0.88215 0.86842 0.01373

34 Aisyah 76.67 5878.2889 36 1.53589 0.93772 0.94737 0.00965

35 Dasem Miyati 76.67 5878.2889 36 1.53589 0.93772 0.94737 0.00965

36 Lailatul Fazriyah 76.67 5878.2889 36 1.53589 0.93772 0.94737 0.00965

37 Nur Fajar M. 80.00 6400.0000 38 1.88495 0.97028 1.00000 0.02972

38 Ratna Sari Dewi 80.00 6400.0000 38 1.88495 0.97028 1.00000 0.02972

Jumlah 2356.66 149521.378 806 6.53E-14 18.54182 21.21053 2.861055

Rata-rata (Mean) 62.01737 3934.77311 21.21053 1.72E-15 0.487943 0.558172 0.075291

Simpangan Baku (S) 9.540138 1215.84424 10.68254 1 0.305007 0.281119 0.0487

1. Lo/Lhitung diambil dari nilai l Fzi-Szi l terbesar.

Lhitung = 0.13637

2. Menentukan Ltabel dari nilai kritis uji Liliefors.

Ltabel =

=

= 0.1437

Lhitung < Ltabel (0.13637 < 0,1437), sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kelas

eksperimen berdistribusi normal.

167

Lampiran 13

UJI HOMOGENITAS DATA PRETEST DAN POSTTEST

KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

Data Pretest

Kelas Kontrol Eksperimen

n 38 38

db 37 37

sd 9.7335 8.9305

varians 94.7411 79.7536

1. F hitung =

=

=

= 1.1879

2. Menentukkan Ftabel dari db (derajat bebas).

Ftabel (0.05)(37;37) adalah 1.7295

Fhitung < Ftabel (1.1879< 1.7295), sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kedua kelas

memiliki varians yang homogen.

168

Data Pretest

Kelas Kontrol Eksperimen

n 38 38

db 37 37

sd 9.5401 9.0271

varians 91.0142 81.4884

1. F hitung =

=

=

= 1.1169

2. Menentukkan Ftabel dari db (derajat bebas).

Ftabel (0.05)(37;37) adalah 1.7295

Fhitung < Ftabel (1.1169 < 1.7295), sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest kedua

kelas memiliki varians yang homogen.

169

Lampiran 14

UJI HIPOTESIS

Rumus uji t

Keterangan:

1X : Rata-rata data kelompok 1

2X : Rata-rata data kelompok 2

dsg : Nilai standar deviasi gabungan kelompok 1 dan 2

n1 : Banyaknya data kelompok 1

n2 : Banyaknya data kelompok 2

Data Pretest

1. Menentukan thitung

dsg = 2-nn

1)V-(n1)V-n(

21

2211

=

=

=

=

=

= 9.34063

t =

21

21

n

1

n

1 dsg

X-X

, dimana dsg = 2-nn

1)V-(n1)V-n(

21

2211

170

thitung =

21

21

n

1

n

1 dsg

X-X

=

=

=

=

= 1.3877

2. Menentukan ttabel

dk = n1 + n2 – 2

= 38+38-2

= 74

ttabel pada taraf signifikan α = 0.05 pada dk 74 adalah 1.992543

thitung < ttabel (1.3877 < 1.992543), sehingga Ho diterima. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal siswa pada konsep

Sistem Peredaran Darah Pada Manusia.

Data Posttest

1. Menentukan thitung

dsg = 2-nn

1)V-(n1)V-n(

21

2211

=

=

=

=

=

171

= 9.28716

thitung =

21

21

n

1

n

1 dsg

X-X

=

=

=

=

= 4.61935

2. Menentukan ttabel

dk = n1 + n2 – 2

= 38+38-2

= 74

ttabel pada taraf signifikan α = 0.05 pada dk 74 adalah 1.992543

thitung > ttabel (4.61935 > 1.992543), sehingga Ho ditolak. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol.

172

Lampiran 15

PROTOKOL WAWANCARA PRA PENELITIAN

Hari, Tanggal : Rabu, 04 September 2013

Subjek : Siti Fatimah, S.Pd. (Guru Biologi)

Tempat : Ruang Guru MAN Jonggol, Bogor

Waktu : Pukul 10.30 – 10.55 WIB

1. Pada saat pembelajaran berlangsung apakah siswa memperhatikan penjelasan Ibu dengan

baik ?

Jawaban: Iya, mereka memperhatikan ketika proses pembelajaran berlangsung.

2. Bagaimana sikap siswa ketika Ibu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

dan mengemukakan pendapatnya ?

Jawaban:Kalau untuk bertanya mereka antusias sekali, bahkan saya sempat kerepotan

untuk menjawab pertanyaan mereka karena begitu banyaknya, dan akhirnya saya batasi

kuota siswa untuk bertanya. Kalau untuk mengemukakan pendapat, mereka masih malu-

malu, harus ditunjuk terlebih dahulu baru mereka mau mengemukakan pendapatnya.

3. Metode apa saja yang sering Ibu gunakan dalam pembelajaran Biologi ?

Jawaban:Metode yang sering saya gunakan dalam pembelajaran biasanya ceramah dan

diskusi kelompok. Tapi seringnya menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan

penugasan, selain itu biasanya sering ada kuis juga di akhir proses pembelajaran.

4. Bagaimana hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA MAN Jonggol ?

Jawaban:Untuk hasil belajar masih kurang maksimal. Masih banyak siswa yang

mendapatkan nilai diulangan harian yang di bawah KKM, padahal KKM untuk biologi

adalah 70.

173

5. Bagaimana cara Ibu dalam meningkatkan hasil belajar siswa ?

Jawaban:Biasanya yang saya lakukan dengan memberi pekerjaan rumah untuk mereka,

baik tugas individu maupun kelompok, ya intinya buat mereka mau belajar di rumah.

6. Apa yang menjadi kendala siswa dalam pembelajaran biologi ?

Jawaban:Yang menjadi kendala siswa dalam pembelajaran biologi, biasanya mereka

kesusahan mengenai istilah- istilah asing yang ada dalam biologi. Oh iya, terlebih lagi jika

istilah barunya itu ditunjukkan pada gambar seperti yang ada di sel dan sistem-sistem yang

ada di manuusia, mereka selalu kesusahan.

7. Konsep apa yang sulit untuk dipahami siswa ?

Jawaban:Konsep sistem pada manusia itu yang biasanya mereka keluhkan. Mereka bilang

disana terlalu banyak istilah asing yang harus mereka pahami dan juga nama-nama latin

dari organ yang biasanya mereka keluhkan.

Bogor, 09 September 2013

Narasumber

Siti Fatimah, S.Pd.

NIP. 19770428 200312 2 003

174

Lampiran 17

LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN

TAHAPAN KOMBINASI TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN MAKE A MATCH

Nama Sekolah :............................................

Pokok Bahasan :............................................

Kelas :...........................................

Hari/tanggal :...........................................

No Kegiatan Pembelajaran

Tahapan Model Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu

1 Kegiatan Awal Usaha

memotivasi

siswa

2 Kegiatan Inti Tahap penyajian

kelas

(pembelajaran

awal)

(TGT dan MaM)

Tahap

Kelompok

Belajar

(TGT dan MaM)

No Kegiatan

Pembelajaran Tahapan Model Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Alokasi Waktu

Tahap

Permainan

(MaM)

Tahap

Turnamen (TGT)

3 Kegiatan Akhir Penutupan

Catatan : ....................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

Bogor,

Observer

(............................................)

LEMBAR OBSERVASI

KELAS KONTROL

Nama Sekolah :............................................

Pokok Bahasan :............................................

Kelas :...........................................

Hari/tanggal :...........................................

No Kegiatan

Pembelajaran

Tahapan

Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Alokasi Waktu

1 Kegiatan Awal Usaha

memotivasi

siswa

2 Kegiatan Inti Pembelajaran

Awal

Diskusi

Kelompok

No Kegiatan

Pembelajaran

Tahapan

Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Alokasi Waktu

Presentasi

Kelompok

Evaluasi/ Kuis

3 Kegiatan Akhir Penutupan

Catatan : ....................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

Bogor,

Observer

(............................................)

178

Lampiran 18 178

179

179

180

180

181

Lampiran 19

182

183

184

185

186