pengantar credo
TRANSCRIPT
Credo
Pegangan mahasiswa di Kursus Pendalaman Kitab Suci LBI Agustus-Desember 2015 P. Alfonsus Widhi, sx
4 karakter Gereja Katolik
Hal Misteri Sakramen
Satu Kesatuan iman Penampakan lahiriah:
hirarki
Kudus Kekudusan rahmat Dalam ibadat dan
tingkah lakuk
Katolik Keterbukaan selaras dengan
kehendak Allah
Dialog dengan agama
lain
apostolik
Gereja adalah kumpulan orang
beriman yang disatukan oleh
kesaksian para rasul
Hubungan Gereja -
Rasul harus
diperhatikan
Tantangan hidup beriman
1. Pendalaman tentang iman dan relasi personal dengan Yesus
2. Semangat kekeluargaan dan relasi persekutuan dalam komunitas
3. Kemampuan membaca kehendak Alah setiap hari
4. Pencarian akan kebenaran
5. Kerendahan hati dan keberanian untuk berbagi iman
6. Menjadi sarana dalam tangan Allah
Sharing
1. Mengapa memasukkan materi Credo dalam pengajaran KS?
2. Tantangan apa yang anda jumpai dalam menghidupi iman di komunitas dan di tempat perutusan?
3. Mengapa Credo didaraskan setiap hari minggu?
4. Ada berapa rumusan Credo yang anda kenal?
5. Permasalahan teologi apa yang melahirkan rumusan Credo?
6. Apakah Credo bisa digubah?
7. Bagian mana yang mudah anda pahami, dan mana yang susah untuk dimengerti?
8. Apakah artinya «di luar Gereja tidak ada keselamatan»?
makna «BERIMAN-AKU PERCAYA»
Mewahyukan diri
Memberikan diri
Mencari makna
terakhir dan
terdalam
Iman: jawaban
3 bab dalam perjalanan hidup
Mencari Kebenaran (Allah)
Wahyu Ilahi dimana Allah menyatakan diri kepada manusia
Iman: Jawaban iman atas wahyu Allah
Iman Gereja
Dinyatakan dalam Credo – syahadat iman para rasul
Dirayakan di dalam liturgi
Dihidupi di dalam praktek hidup injili dan di dalam doa (KGK 26)
Karena iman, dipanggil oleh Allah, dalam ketaatan, berangkat tanpa tahu kemana akan pergi
Karena iman, Sara mengandung anak terjanji
Karena iman, Abraham mempersembahkan anak yang dijanjikan Allah
Abraham: model hidup beriman
Dalam iman, Maria menyambut kabar gembira dan janji, dengan yakin bahwa tak ada sesuatu yang tak mungkin bagi Allah...dan memberikan disposisi hatinya: Fiat Lk 1:37-38
Karena iman ini, segala keturunan menyebutnya berbahagia
Juga ketika Yesus wafat di salib, imannya tidak goyah (KGK.149) .
Maria, pengungkapan iman yang sempurna
(KGK 148)
Credo = pokok doktrin iman
Syahadat katolik bukanlah mantra, melainkan pedoman iman, rumusan pokok-pokok iman
Syahadat bukan untuk dihafalkan tetapi dihayati dalam hidup sehari-hari
... karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan. Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus. Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.
Credo kecil (2Tim 1:12-14)
Credo = pokok doktrin iman
Symbolum Fidei tidak disusun berdasarkan opini manusiawi, tetapi merupakan kumpulan dari pokok-pokok iman, yang dipilih dari seluruh Kitab suci, untuk memberikan satu pengajaran yang lengkap tentang iman.
Ini seperti biji sesawi yang tersembunyi ditetumpukan jerami.
Dengan demikian, pokok-pokok iman ini merangkum semua pengetahuan kebijaksanaan yang ada di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Santo Cirillus dari Yerusalem
Beriman = berjumpa dengan Yesus
Credo digunakan untuk mengingat pokok-pokok doktriner iman katolik
Banyak rumusan Credo dimiliki oleh masing-masing keuskupan atau daerah
Permasalahan doktriner tentang Putra dan Roh Kudus
Konteks Gereja Purba
Agama sebagai organisasi Musuh negara
Agama monoteis Agama politeis
Agama mesianik Skisma dari Yudaisme
Kebenaran terwahyukan Filsafat pagan
Marcione Symbolum
Kanon K.S. Puasa dan Paska Gnosticisme Monarchianisme
Tobat II Lapsis Montanisme
Kesatuan K.S.
Adozionisme / Dinamisme
Marcione
Arianisme
Monarchianisme
Babtisan heretik Primasi Roma
Patripassionisme / Modalisme / Sabellianisme
Docetisme
Diversitas doktriner / ajaran iman...
Yudeokristianisme, gnostisisme, marcionisme, kekristenan
diyunanikan, docetisme, arianisme...
Senjata pamungkas menjawab perbedaan: Penetapan kanon Kitab Suci Kesatuan PL dan PB Menguatnya paulisme Gagasan tentang tradisi yang didasarkan pada kontinuitas
apostolis Penekanan pada peranan uskup di atas para imam Credo merupakan simbol kesatuan iman rasuli Acuan selalu lebih bersifat teologis
Sentralitas tahta apostolik di Roma
Siapakah Ireneus:
Murid martir Policarpus, uskup di Smirna
«Sejak 86 tahun aku melayani-Nya, dan tidak pernah sekalipun Dia menyakiti aku. Bagaimana sekarang saya dapat menghujat Rajaku yang menyelamatkan aku?»
Dikirim ke Roma untuk mempelajari kasus montanistik dan ditunjuk menjadi uskup di Lyon untuk melawan gnosis palsu.
Dalam Adversus haereses, regula fidei adalah doktrin yang disampaikan oleh para rasul, keyakinan iman umat, jawaban atas rahmat Allah dan hidup di dalam Gereja. Kebenaran doktrin ini ditemukan di dalam Gereja yang didirikan oleh para rasul dan suksesi apostoliknya, terutama Gereja di Roma.
Sentralitas tahta apostolik di Roma
Tidak cukup Mt 16,18 yang mengandaikan paus sebagai
penerus Petrus, tetapi berangkat dari fakta bahwa selama
berbagai krisis heretik, Roma tetap bebas dan berhasil
memelihara tradisi apostolik. Di sini, doktrin iman katolik
terjaga dan terpelihara dengan setia
(Hieronimus 3.10)
Demi kesatuan Gereja
Cyprianus dari Kartago: Hanya ada satu Kristus, hanya ada satu Gereja-Nya, hanya ada satu iman dan satu jemaat umat Allah. Di luar ini tidak mungkin ada keselamatan.
Salus extra ecclesiam non est, yaitu perlunya rasa memiliki pada Gereja sebagai jalan keselamatan. Maka, habere non potest deum patrem, qui ecclesiam non habet matrem. (3.4)
Konteks: menolak lapsis, skisma Novato dan Novaziano, masa penganiayaan umat katolik di Afrika, validitas babtisan kaum heretik. Menjadi martir pada pemerintahan Valerianus, 14 september 258.
Barang siapa tidak bersekutu dengan uskup, dia tidak berada di dalam Gereja.
Rasa memiliki pada Gereja
• Tertulianus dan Origenes melihatnya sebagai depositum fidei Ignasius dari Antiokhia dan Didache melihatnya sebagai hirarki.
• Diognetus, Ignasius dari Antiokhia, Petrus dan Klemens dari Roma melihatnya sebagai sebuah otoritas.
• Cyprianus dan Hippolitus melihatnya sebagai mempelai Yesus. • Klemens dari Roma dan Origenes melihatnya juga sebagai tubuh
mistik Kristus. • Bahkan Ignasius dari Antiokhia dan Origenes berani menyatakan
bahwa di dalam gereja ada kehadiran Kristus yang seutuhnya. • Dimana ada Gereja katolik, di situ ada ... Roh Kudus (Ciprianus),
Uskup (Ignatius), Yesus Kristus (Tertullianus )
Untuk direnungkan: 4 ciri khas Gereja
H A L M I S T E R I S A K R A M E N
KESATUAN Kesatuan iman Harus tampak lahiriah:
hirarki
KEKUDUSAN Kekudusan rahmat Dalam ibadat dan tingkah
laku
KEKATOLIKAN Keterbukaan selaras dengan
kehendak Allah Dialog dengan agama lain
APOSTOLIK
Gereja adalah kumpulan orang
beriman yang disatukan oleh
kesaksian para rasul.
Hubungan Gereja - Rasul
harus diperhatikan.
• Rasa memiliki pada Gereja
• Aliran-aliran sesat dalam Gereja
• Extra Ecclesiam nulla salus
• Konteks historis-dogmatis, sosial dan doktriner di seputar Credo
• Refleksi teologis beserta implikasinya dalam spiritualitas hidup beriman
Materi dalam kursus
Amin...
Amin adalah kata terakhir dalam Kitab Suci, yang menutup kisah tentang Allah bersama dengan manusia,
....kisah keselamatan kita.
Amin, berasal dari kata aman, “berhenti, diam, stabil” Berarti: berpijak dengan teguh dan kokoh.
Sering diterjemahkan dengan: begitulah kebenarannya.
Mengatakan amin = yakin, percaya, bersandar pada Allah yang memberi
keamanan, keteguhan.
Amin...
Aku percaya apa yang aku katakan.
Aku memperjuangkan kehidupan berdasar apa yang aku percaya.
Aku mengakui dengan segenap hati, akal budi dan kehendak.
Penutup
Pembahasan tema ini merupakan cara khusus kita membaca dan berbicara tentang Allah dalam perspektif historis.
Pembahasan ini dengan demikian meringkaskan makna tentang “ikutserta dalam kehidupan Allah melalui Yesus Kristus dalam Roh Kudus”.
Makanya, siapa pun yang berbicara tentang Credo dan relevansinya dipanggil untuk masuk dalam kehidupan Ilahi itu. Kiranya hal itu hanya terjadi, jika ia hidup penuh kasih dan berkomunikasi secara mendalam dan jujur dengan yang lain.
Tujuan penggunaan
Makalah ini adalah materi pegangan mahasiswa Kursus Pendalaman Kitab Suci di Lembaga Biblika Indonesia, periode Agustus-Desember 2015 untuk mahasiswa KPKS semester 3.
Untuk menghindari salah tafsir, maka penggunaan materi ini harus disertai dengan penjelasan dan pemaparan yang diberikan selama kursus. Oleh sebab itu, materi ini hanya dikhususkan bagi peserta kursus mata kuliah Credo.
Tidak dibenarkan mengambil, memperbanyak dan memperjualbelikan materi ini tanpa seijin penulis.