penentuan faktor lokasi rsud dr. mohammad soewandi, surabaya menggunakan metode ahp
TRANSCRIPT
ANALISIS FAKTOR PENENTU LOKASI RSUD DR. MOHAMMAD SOEWANDHIESURABAYA
O L E H :KARTIKA DWI RATNA SARI 3613100005AYU NUR ROHMAWATI 3613100015JOSHUA ARGENTINO 3613100027ANAK AGUNG ISTRI WITARI 3613100039
DOSEN : Dr. Ir. EKO BUDI SANTOSO, Lic.,Rer. RegVELLY KUKINUL SISWANTI, S.T., M.T., M.ScAJENG NGUGRAHANING DEWANTI S.T., M.T.,M.Sc
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2015
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Analisis Lokasi dan Keruangan
yang berjudul “Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie
dengan Metode AHP”.
Selama proses penulisan laporan ini banyak mendapatkan bantuan dari pihak-pihak
lain sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan optimal. Pada Kesempatan ini penulis
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
tugas ini yaitu :
1. Bapak Dr.Ir. Eko Budi Santoso, Lic.Rer.Reg sebagai dosen mata kuliah Analisis
Lokasi dan Keruangan yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan laporan
ini serta memberikan ilmu dan saran yang sangat bermanfaat
2. Velly Kukinul Siswanto, ST. M.Sc dan Ajeng Nugrahaning Dewanti, S.T., M.T.
MSc. sebagai dosen mata kuliah Analisis Lokasi dan Keruangan yang telah
membantu kami dan memberikan banyak masukan dan saran yang bermanfaat
dalam menyelesaikan tugas ini
3. Serta semua pihak yang telah membantu dalam kelancaran penyelesaian tugas ini
yang tidak dapat disebutkan satu per satu
Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan pembaca.
Penulis menyadari bahwa laporan ini nmasih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata kami ucapkan
terimakasih.
Surabaya, Mei 2015
Tim Penulis
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4
1.2 Tujuan ......................................................................................................................... 4
1.3 Sistematika penulisan .................................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................ 6
2.1 Teori Lokasi ................................................................................................................. 6
2.3. Faktor Penentu Lokasi Fasilitas Umum dan Rumah Sakit .......................................... 8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................................................. 17
3.1 Variabel Penelitian ..................................................................................................... 17
3.2 Metode Pengumpulan Data ....................................................................................... 17
3.3 Metode analisis.......................................................................................................... 18
BAB IV GAMBARAN UMUM ............................................................................................... 22
BAB V ANALISIS ................................................................................................................ 25
BAB VI PENUTUP .............................................................................................................. 30
6.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 30
6.2 Lesson Learn ............................................................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 32
LAMPIRAN ......................................................................................................................... 33
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Kajian teori faktor-faktor penentu lokasi fasilitas umum dan rumah sakit .............. 12
Tabel 2. 2 Sintesis tinjauan pustaka faktor penentu lokasi rumah sakit .................................... 16
Tabel 3. 1 Variabel dan subvariabel yang mempengauhi lokasi rumah sakit.......................17
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Gambaran umum proses AHP .................................................................................. 18
Gambar 5. 1 Hasil pembobotan masing-masing variabel ............................................................ 25
Gambar 5. 2 Hasil analisis variabel sumber daya manusia ........................................................ 26
Gambar 5. 3 Hasil analisis variabel tata guna lahan .................................................................... 27
Gambar 5. 4 Hasil analis variabel Aksesbilitas .............................................................................. 27
Gambar 5. 5 Hasil analisis variabel kelengkapan sarana dan prasarana ................................. 28
Gambar 5. 6 Hasil analisis variabel internal ruamh sakit ............................................................. 29
Gambar 5. 7 Hasil analisis variabel lingkungan ............................................................................ 29
Gambar 4. 1 Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie dilihat dari citra satelit (atas), RSUD
dr, Soewandhie (bawah) ..................................................................................................... 23
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengingat pentingnya pelayanan kesehatan bagi setiap penduduk, menjadikan
sebuah rumah sakit mempunyai peranan yang penting dalam menjawab kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan. Rumah Sakit berperan memberi pelayanan kuratif,
rehabilitatif, promotif, dan preventif, menempati peran penting dalam sistem pelayanan
kesehatan. Pelayanan kesehatan tersebut haruslah dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat
tanpa terkecuali.
Rumah sakit umum daerah dr. Mohamad Soewandi merupakan salah satu rumah
sakit yang ada di kota Surabaya, yang juga merupakan rumah sakit negeri miliki pemerintah
kota Surabaya dan sejak 2009 ditetapkan sebagai rumah sakit tipe B. Rumah sakit ini
terletak di Surabaya Timur tepatnya di Jalan Tambak Rejo. Sebagai salah satu rumah sakit
milik pemerintah, rumah sakit ini sudah seharusnya bisa dinikmati oleh seluruh lapisan
masyarakat terlebih lagi dengan adanya BPJS kesehatan yang semakin memudahkan
masyarakat untuk mengakses rumah sakit. Namun sayangnya menurut data depkes pada
Juli 2007 rumah sakit ini termasuk salah satu rumah sakit paling sepi di Jawa Timur.
Rendahnya kunjungan di rumah sakit ini bisa disebabkan oleh banyak faktor salah
satunya adalah lokasi rumah sakit. Maka dari itu dilakukan penelitian mengenai analisis
pemilihan lokasi rumah sakit secara umum dan RSUD dr. Mohamad Soewandhi secara
khusus, sehingga bisa didapatkan faktor-faktor pemilihan lokasi rumah sakit yang ideal,
sehingga nantinya rumah sakit tersebut dapat memberikan manfaat yang besar bagi
masyarakat.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui faktor-faktor pemilihan lokasi rumah sakit
2. Mengetahui faktor-faktor dominan pada pemilihan lokasi RSUD dr. Mohamad
Soewandi
3. Mengaplikasikan metode analisis lokasi dan keruangan yang berkaitan dengan
pemilihan lokasi fasilitas umum khususnya rumah sakit
1.3 Sistematika penulisan
Pada makalah ini terdapat lima bab yang berguna untuk mempermudah pembaca
dalam memahami isi dari makalah ini secara keseluruhan. Adapun sistematika penulisan
pada makalah ini adalah sebagai berikut:
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 5
Bab I Pendahuluan, bab ini berisikan latar belakang, tujuan penelitian, serta sistematika
penulisan
Bab II Tinjuan Pustaka, merupakan pedoman literature untuk menentukan faktor-faktor
pemilihan lokasi rumah sakit menurut undang-undang dan para ahli serta alat analisis lokasi
pemilihan rumah sakit
Bab III Metodologi Penelitian, merupakan bab yang membahas mengenai variabel
penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data
Bab IV Gambaran umum wilayah studi, merupakan bab yang membahas mengenai
gambaran umum wilayah studi RSUD dr. Mohamad Soewandhie
Bab V Analisis, merupakan bab inti dari makalah ini yang membahas mengenai hasil
analisis pemilihan lokasi rumah sakit dr. Mohamad Soewandhie yang didapatkan dari
kegiatan tinjauan pustaka dan wawancara dan kemudian diolah dengan menggunakan
teknik analisis AHP
Bab VI Penutup, merupakan bab akhir dari makalah ini yang berisi mengenai kesimpulan
dari keseluruhan isi makalah ini dan juga rekomendasi.
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Lokasi
Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan
ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang potensial,
serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap keberadaan berbagai macam
usaha/kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial (Tarigan, 2006). Teori lokasi adalah suatu
penjelasan teoretis yang dikaitkan dengan tata ruang dari kegiatan ekonomi. Hal ini selalu
dikaitkan pula dengan alokasi geografis dari sumber daya yang terbatas yang pada
gilirannya akan berpengaruh dan berdampak terhadap lokasi berbagai aktivitas baik
ekonomi maupun sosial (Sirojuzilam, 2006).
Thunen dalam Tarigan (2006) berpendapat tentang perbedaan lokasi dari berbagai
kegiatan pertanian atas dasar perbedaan sewa lahan (pertimbangan ekonomi). Menurut Von
Thunen tingkat sewa lahan paling mahal nilainya adalah di pusat pasar dan makin rendah
apabila makin jauh dari pasar. Von Thunen menentukan hubungan sewa lahan dengan jarak
ke pasar dengan menggunakan kurva permintaan. Berdasarkan perbandingan (selisih)
antara harga jual dengan biaya produksi, masing-masing jenis produksi memiliki
kemampuan yang berbeda untuk membayar sewa lahan. Makin tinggi kemampuannya untuk
membayar sewa lahan, makin besar kemungkinan kegiatan itu berlokasi dekat pusat pasar.
Hasilnya adalah suatu pola penggunaan lahan berupa diagram cincin.
Perkembangan dari teori Von Thunen adalah selain harga lahan tinggi di pusat kota dan
akan makin menurun apabila makin jauh dari pusat kota. Aksesibilitas adalah salah satu
faktor yang sangat mempengaruhi apakah suatu lokasi menarik untuk dikunjungi atau tidak.
Tingkat aksesibilitas merupakan tingkat kemudahan di dalam mencapai dan menuju arah
suatu lokasi ditinjau dari lokasi lain di sekitarnya (Tarigan, 2006). Menurut Tarigan, tingkat
aksesibilitas dipengaruhi oleh jarak, kondisi prasarana perhubungan, ketersediaan berbagai
sarana penghubung termasuk frekuensinya dan tingkat keamanan serta kenyamanan untuk
melalui jalur tersebut.
Menurut Tarigan (2005) dalam mempelajari lokasi berbagai kegiatan, terlebih dahulu
membuat asumsi bahwa ruang yang dianalisa datar dan kondisinya sama di semua arah.
Dalam dunia nyata, kondisi dan potensi setiap wilayah adalah berbeda. Dampaknya
menjadi lebih mudah dianalisa karena telah diketahui tingkah laku manusia dalam kondisi
potensi ruang adalah sama. Sedangkan Menurut Daldjoeni (1992) dalam Miarsih 2009
mengemukakan bahwa terdapat tiga konsep mengenai lokasi kegiatan usaha, antara lain :
1. Jangkauan (range), maksudnya seberapa jauh yang mampu ditempuh untuk membeli
barang dan jasa pada tingkay harga tertentu.
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 7
2. Batas ambangpenduduk (treshold), jumlahpenduduk minimal yang dibutuhkan atau
membutuhkan suatu fasilitas tertentu
3. Tempat pusat (central place), yaitu suatu pusat yang melayani perkotaan dan pedasaan
serta wilayah yang lebih besar lagi daripada wilayahnya sendiri dengan masing-masing
tempat pusat tersebut menawarkan batas ambang populasi dan jangkauan fungsi untuk
wilayah komplemen yang dilayani
Pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas perilaku lokasi dari kegiatan pada
umumnya adalah memaksimalkan akes pada komunitas masyarakat (Rushton dalam Tifano
2009). Ruston mengemukakan bahwa terkait dengan lokasi, salah satu faktor yang
menentukan apakah suatu lokasi menarik untuk dikunjungi atau tidak adalah aksesbilitas.
Tingkat aksesbilitas adalah tingkat kemudahan untuk mencapai suatu lokasi ditinjau dari
lokasi lain di sekitarnya. Tingkat aksesbilitas antara lain dipengaruhi jarak, kondisi prasarana
perhubungan, ketersediaan berbagai sarana penghubung termasuk frekuensinya tingkat
keamanan serat kenyamanan untuk melalui jalur tersebut. Di sisi lain, berbagai hal yang
disebutkan di atas sangat terkait dengan aktivitas ekonomi yang terjalin antara dua lokasi.
Artinya, frekuensi perhubungan sangat terkait dengan potensi ekonomi dari dua lokasi yang
dihubungkannya. Dengan demikian, potensi mempengaruhi aksesbilitas, tetapi di sisi lain,
aksesbilitas juga menaikkan potensi suatu wilayah.
Selain itu, salah satu unsur ruang adalah jarak. Jarak menciptakan gangguan karena
dibutuhkan waktu, tenaga dan biaya untuk mencapai lokasi yang satu dari lokasi lainnya.
Selain itu jarak juga menciptakan gangguan informasi, sehingga makin jauh dari suatu lokasi
makin kurang diketahui potensi/karakter yang terdapat pada lokasi tersebut. Makin jauh
jarak yang ditempuh, makin menurun minat orang untuk bepergian dengan asumsi faktor
lain semuanya sama Selain teori yang dikemukakan di atas, terdapat teori lokasi yang perlu
untuk diketahui yaitu Central Place Theory.
MenurutChristaller (1933), pusat-pusat pelayanan cenderung tersebar di dalam
wilayah menurut pola berbentuk heksagon (segi enam). Keadaan seperti itu akan terlihat dengan jelas di
wilayah yang mempunyai dua syarat:
Topografi yang seragam sehingga tidak ada bagian wilayah yang mendapat
pengaruh dari lereng dan pengaruh alam lain dalam hubungan dengan kjalur
pengangkutan,
Kehidupan ekonomi yang homogen dan tidak memungkinkan adanya produksi primer,
yang menghasilkan padi-padian, kayu atau batu bara.
Teori Christaller (1933) menjelaskan bagaimana susunan dari besaran kota, jumlah
kota, dan distribusinya di dalam satu wilayah. Model Christaller ini merupakan suatu sistem
geometri, di mana angka 3 yang diterapkan secara arbiter memiliki peran yang sangat berarti dan model
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 8
ini disebut sistem K = 3. Model Christaller menjelaskan model area perdagangan
heksagonal dengan menggunakan jangkauan atau luas pasar dari setiap komoditi yang
dinamakan range dan threshold.
Kesimpulan yang dapat diambil dari teori ini adalah bahwa cara yang baik untuk
menyediakan pelayanan berdasarkan aspek keruangan kepada penduduk adalah dengan
menempatkan lokasi kegiatan yang melayani kebutuhan penduduk pada tempat yang sentral. Hal
tersebut merupakan landasan utama bagi setiap alokasi lokasi fasilitas pelayanan. Tempat lokasi
yang sentral yang dimaksudkan dalam hal ini adalah tempat yang
memungkinkan pertisipasi masyarakat secara maksimum, baik bagi mereka yang terlibat
dalam aktivitas pelayanan, maupun yang menjadi konsumen dari barang-barang atau jasa
pelayanan yang dihasilkan. Tempat seperti itu, oleh Christaller dan Losch, diasumsikan
sebagai titik simpul-simpul dari suatu bentuk yang heksagonal. Tempat-tempat tersebut
memiliki kawasan pengaruh terhadap daerah di sekitarnya Berdasarkan penjelasan teori lokasi
dapat diketahui bahwa tempat berlangsungnya suatu kegiatan disebut dengan lokasi, suatu tempat
merupakan pusat pelayanan. Sehingga penentuan lokasi diperlukan untuk mencapai
efisiensi dan optimalisasi dari kegiatan yang berlangsung.
2.3. Faktor Penentu Lokasi Fasilitas Umum dan Rumah Sakit
2.3.1 Faktor Penentu Fasilitas Umum
1. Menurut Claire (1979) Fasilitas umum, direncanakan dibangun dan dikelola oleh
pemerintah atau organisasi swasta dibawah aturan pemerintah (Claire, 1979 dalam
Pudjiantoro 2008 ). Kegiatan perencanaan fasilitas merupakan salah satu dari kegiatan
perencanaan tata ruang perkotaan, oleh karena itu perlu direncanakan secara tepat.
Menurut Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota DPU (1987), perencanaan tata
ruang memerlukan tiga kelompok informasi, yaitu informasi kependudukan yang
meliputi jumlah, kondisi, dan sifat-sifatnya; informasi kondisi fisik meliputi fisik alam
dan bangunan- bangunan; dan informasi sosial ekonomi dan budaya meliputi pola
hidup dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan masyarakat
2. Sedangkan menurut Chapin (1995), ada dua alasan yang menyebabkan perencanaan fasilitas umum
menjadi penting dilakukan, yaitu dilihat dari perspektif penggunaan sosial dan
perspektif pasar. Dilihat dari perspektif penggunaan sosial fasilitas umum
direncanakan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai pelengkap
kegiatan atau aktivitas masyarakat (tanpa mempertimbangkan segi keuntungan yang
diperoleh) sedangkan perspektif pasar, fasilitas umum direncanakan untuk meningkatkan
kualitas area atau kawasan. Hal ini didasari oleh pendapat bahwa tanpa adanya penyediaan fasilitas
umum pada suatu kawasan, maka mengakibatkan kawasan tersebut mempunyai nilai lahan
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 9
yang rendah sehingga tidak menarik pada investasi untuk menggunakan kawasan
tersebut bagi kegiatan usahanya, begitu pula sebaliknya
Chapin juga berpendapat bahwa standar ukuran kebutuhan fasilitas umum
pada tiap wilayah tergantung pada prioritas dan sumber dayanya (Chapin, 1995).
Sehingga kegiatan yang menjadi prioritas perencanaan pembangunan penyediaan
fasilitas umumnya akan didahulukan, dapat berdasarkan pada kebutuhan
penduduknya ataupun tanpa memperhatikan segi kebutuhan penduduk tetapi lebih
mempertimbangkan aspek politis. Oleh karena itu, sasaran dari tujuan dari hukum
politik, prioritas dan penyediaan fasilitas umum selain untuk dapat memberikan
kepuasan, kemampuan memproduksi fasilitas umum berdasarkan pada biaya,
hukum, ruang, dan pertimbangan politis harus ditampilkan secara hati-hati pada
masyarakat agar tepat dalam penyediaannya (Claire, 1979: 178). Selain faktor-faktor
tersebut diatas, hal lain yang perlu diperhatikan sehubungan dengan penyediaan
fasilitas umum adalah dengan melihat sifat dari fasilitas umum itu sendiri. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan sehubungan dengan fasilitas umum adalah (Chapin, 1995: 369), yaitu:
Fasilitas umum mempunyai dua tujuan dalam perencanaan penggunaan lokasi,
yaitu untuk menyediakan pelayanan dan sebagai pedoman (wilayah atau kawasan). Dari segi
penyediaan pelayanan, perencanaan mendesain tipe, lokasi dan ukuran fasilitas
umum untuk kebutuhan pelayanan masa yang akan datang. Dari segi pedoman
perkembangan, perencana mempertimbangkan bagaimana lokasi, ukuran, waktu, area,
pelayanan dan penentuan biaya fasilitas apakah menarik atau tidak.
Keterkaitan antara penggunaan lahan dan fasilitas umum. Efisiensi
pengoperasian fasilitas umum mempertimbangkan kepadatan dan pola spasial guna lahan
Variasi dalam ukuran masyarakat dan area pelayanan
Mempertimbangkan populasi penggunaan yang selektif
Ketidakseimbangan distribusi dampak eksternal dari fasilitas. Peletakan fasilitas
umum harus mempertimbangkan dari tiap komunitas yang mempunyai nilai
kepentingan yang berbeda-beda.
Potensial konflik yang dapat terjadi karena penyediaan fasilitas umum dilakukan
oleh penentu kebijakan (pemerintah)
Disamping respon dari masyarakat, perencanaan fasilitas umum dilakukan dengan
mempertimbangkan kesesuaian perencanaan penggunaan lahan dengan pertimbangan
manajemen penggunaan lahan
Dari sekian faktor yang mempengaruhi kebutuhan fasilitas umum, tetapi kebutuhan
nyata dari fasilitas umum harus dibentuk melalui keinginan dari orangorang yang dilayani.
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 10
Dengan memperhatikan karakteristik kelompok masyarakat pengguna maka dapat
diperkirakan jangkauan pelayanan suatu fasilitas umum ( Laire, 1979).
2.3.2 Faktor penentu lokasi rumah sakit
1. Menurut Simmons (1990) Terdapat hal penting dalam menentukan sebuah lokasi
fasilitas umum yaitu berdasarkan kurva permintaan atas ruang ( the spatial demand
curve). Pada konsep ini dijelaskan bahwa semakin besar jarak bepergian, semakin
besar biaya transportasi yang dikeluarkan, baik diukur dari segi waktu atau uang.
Pengaruh dari jarak akan menghasilkan suatu kurva permintaan mengenai ruang dimana jumlah
dari suatu permintaan akan penyediaan fasilitas rumah sakit akan turun seiring
dengan semakin jauh jarak rumah penduduk dengan pusat fasilitas (rumah sakit).
Tentu saja ketika jarak terhadap rumah sakit meningkat, maka biaya perjalanan
menjadi sangat besar sehingga jumlah atau kuantitas kedatangan dari penduduk
akan turun sampai titik nol. Jarak yang terjadi ini disebut range of good (atau pusat
fasilitas) dan menggambarkan luas mengenai ruang dari rumah sakit. Kemudian
beberapa factor kunci dalam pemilihan tapak untuk lokasi pusat fasilitas, antara lain:
a. Karakteristik penduduk Karakteristik penduduk terkait dengan besar pendapatan
rumah tangga, jumlah penduduk, jenis penyakit, karakteristik penyakit, tingkat
sakit penduduk merupakan hal yang harus diperhatikan pada lingkungan
fasilitas kesehatan
b. Pola akses local, dalam menjangkau lokasi maka perlu diperhatikan mengenai
akses yang mampu menjangkau lokasi tersebut. aksesibiltas diukur dari volume
lalu lintas, kecepatan, lalu lintas pejalan kaki, dan spot-spot pembehertian
angkutan umum.
c. Luas jangkauan fasilitas Luas jangkauan fasilitas ditentukan oleh banyaknya
jumlah rumah tangga penduduk atau populasi yang dikombinasikan dengan
fungsi jarak (yang bisa didapat dari sensus, foto udara, study perencanaan, dan
informasi kode pos)
2. Menurut Cheng-Ru Wu, Chin-Tsai Lin, Huang-Chu Chen (2005) Di dalam jurnal yang
dilakukan oleh Cheng-Ru Wu, Chin-Tsai Lin, Huang-Chu Chen dalam pemilihan
lokasi rumah sakit seringkali hanya berorientai pada fasilitas perawatan medis dan
harus mematuhi peraturan peraturan sehingga pengambil keputusan mengabaikan
pentingnya dalam mematuhi peraturan sehingga pengambil keputusan mengabaikan pentingnya
dalam memilih suatu lokasi rumah sakit yang optimal. Penelitian ini mengadopsi teori
dari Porter (1990) yang dikenal dengan The Porter Competitive Advantage of Nation,
dimana sektor pelayanan kesehatan juga memiliki peran dalam mendorong dan
menciptakan suatu daya saing yang kompetitif. Sedangkan untuk faktor-
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 11
faktor penentu lokasi rumah sakit mengemukakan 6 kriteria lokasi yang memiliki
pengaruh, yaitu:
a. Faktor Kondisi, yang meliputi kebutuhan akan penyediaan rumah sakit di suatu
wilayah, tenaga kerja (termasuk kualitas dan kuantitas ketenagakerjaannya),
penyediaan lahan.
b. Permintaan, yang meliputijumlah populasi penduduk atau kepadatan
penduduk, jenis penyakit yang juga bisa dilihat dari umur penduduk.
c. Strategi, struktur dan persaingan
d. Fasilitas pendukung yang berhubungan, meliputi sektor administrasi rumah
sakit, sekolah pendidikan kesehatan, apotik
e. Peraturan pemerintah
f. Kesempatan, yang dimaksud kesempatan disini meliputi keadaan keuangan (kemampuan) dari
investor atau pemerintah daerah dalam membangun sebuah rumah sakit,
selain itu juga menjadi pertimbangan dalam penentuan tipe atau kelas rumah
sakit tersebut
3. Pediantoro (2010) Dalam studi kelayakan rumah sakit NU Jombang yang dibuat oleh
Pediantoro (2010) mengemukakan bahwa untuk melakukan perencanaan rumah sakit dapat dibagi
dua kategori yaitu, pertama berupa studi kelayakan untuk perencanaan dimana rumah
sakit akan dibangun (penentuan lokasi), kedua yaitu perencanaan bangunan fisik,
peralatan dan fasilitas penunjang lainnya. Untuk menyusun sebuah studi kelayakan
hal-hal yang berpengaruh dan perlu diperhatikan antara lain:
a. Kebutuhan akan rumah sakit di daerah tersebut. Kebutuhan yang dimaksud
disini berkaitan dengan seberapa besar tingkat kebutuhan penduduk akan adanya
pembangunan rumah sakit, hal ini akan menentukan rumah sakit jenis apa yang akan
dibangun
b. Kondisi lokasi lokasi yang dipilih harus memiliki luasan yang sesuai untuk
kemungkinan pengembangan dikemudian hari. Lokasi harus sesuai untuk
konstruksi bangunan, tidak pada lokasi rawan bencana, tidak pada area rawan
banjir, dan harus mudah diakses dari berbagai arah, utamanya yang berkaitan
dengan fasilitas umum yang ada, dan sebaiknya terletak pada jalur utama
transportasi umum. Jenis tanah juga harus dipertimbangkan untuk efisiensi jenis
fondasi yang akan di rancang. Fasilitas lain yang harus di perhatikan adalah,
sumber listrik PLN, telephone, kondisi jalan, dan kondisi saluran pembuangan
yang sudah ada
c. Perekonomian masyarakat di wilayah rumah sakit tersebut akan dibangun
d. Ketersediaan tanaga kerja
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 12
e. Sumber daya keuangan/finansial sebelum memulai sebuah proyek yang direncanakan,
harus melakukan analisa awal mengenai dana yang dibutuhkan agar tidak terjadi
pemberhentian proyek ditengah jalan
f. Jarak dengan pusat keramaian
g. Fungsi jalan, fungsi jalan yang dimaksudkan adalah kelas jalan yang tepat untuk
lokasi rumah sakit
Dari beberapa sumber di atas, dalam menentukan lokasi dilihat dari berbagai jenis
kegiatan fasilitas umum, usaha, dan penelitian terdahulu mengenai rumah sakit dapat
diketahui bahwa dalam mengidentifikasi kriteria-kriteria penentu lokasi rumah sakit diperoleh
beberapa hal di bawah ini:
Tabel 2. 1 Kajian teori faktor-faktor penentu lokasi fasilitas umum dan rumah sakit
No Sumber Komponen
1 Claire, 1979
Jumlah penduduk
Kondisi penduduk
Status sosial ekonomi
Kondisi fisik alam
Pola hidup
Kegiatan yang dilakukan masyarakat
2 Chapin, 1995
Kualitas area atau kawasan
Nilai lahan
Harga lahan
Kondisi bangunan (siat darifasum)
Hukum atau peraturan pertimbangan
politis
Kesesuaian lahan
3 Simmons 1990
Permintaan
Karakteristik
Pola akses lokal
Luas dan jangkauan fasilitas
4
Cheng-Ru Wu, Chin-
Tsai Lin, Huang-Chu
Chen (2005)
Strategi, struktur dan persaingan
permintaan
Fasilitas pendukung/penunjang
Peraturan pemerintahan
Kesempatan
5 Pendiantoro (2010)
Kebutuhan akan rumah sakit di daerah
tersebut
Kondisi lokasi
Ketersediaan tenaga kerja
Sumber daya finansial
Jarak dengan pusat keramaian
Fungsi jalan
Sumber : Hasil analisis 2015
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 13
Berdasarkan buku pedoman pembangunan rumah sakit, faktor penentu lokasi rumah
sakit dibedakan menjadi dua yaitu aspek eksternal dan aspek internal. Masing-masing
aspek dibahas sebagi berikut:
a. Aspek Eksternal
Aspek Eksternal yang akan dianalisis guna melihat peluang yang dapat menjadikan
Rumah Sakit untuk terus berkembang di masa mendatang serta melihat ancaman yang
perlu diantisipasi oleh Rumah Sakit agar tidak menjadi suatu hambatan di dalam
operasional Rumah Sakit kedepannya.
1) Kebijakan
Melakukan Kajian berupa menganalisis Kebijakan dan Pedoman serta Peraturan,
baik Kebijakan dan Pedoman yang terkait dengan pembangunan baru atau
pengembangan suatu Rumah Sakit dari berbagai aspek ekternal maupun peraturan-
peraturan Pemerintah Daerah setempat dimana lokasi Rumah Sakit tersebut berada.
2) Geografi
Letak Rumah Sakit secara geografis sangat berpengaruh tehadap posisioning suatu
Rumah Sakit. Posisi lahan Rumah Sakit terhadap kondisi wilayah disebelah utara,
selatan, barat dan timur beserta kondisi sarana prasarananya baik sarana
kesehatan, perumahan, pendidikan, aksesibilitas dll, merupakan penentu posisioning
Rumah Sakit yang akan dibangun maupun melakukan pengembangan peningkatan
Layanan Kesehatan Rumah Sakit.
3) Demografi
Pertumbuhan Demografi suatu wilayah dimana lokasi Rumah Sakit tersebut berada
dapat merupakan segmentasi pasar dari layanan kesehatan yang akan diberikan
oleh Rumah Sakit tersebut. Untuk melihat kecenderungan Demografi perlu
diproyeksikan hingga maksimal 20 tahun mendatang dengan dasar data series
minimal 3 tahun sebelumnya. Proyeksi Demografi yang dimaksud berupa proyeksi :
a. Jumlah penduduk secara kesuluruhan pada wilayah tertentu berdasarkan
kecamatan.
b. Jumlah penduduk secara kesuluruhan pada wilayah tertentu berdasarkan jenis
kelamin.
c. Jumlah penduduk secara kesuluruhan pada wilayah tertentu berdasarkan usia.
4) Sosial Ekonomi dan Budaya
a. Sosial Ekonomi
Pada Kajian ini melihat proyeksi Sosial Ekonomi pada wilayah dimana lokasi
Rumah Sakit berada dengan memproyeksikan hingga maksimal 20 tahun
mendatang dengan dasar data series minimal 3 tahun sebelumnya terkait
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 14
dengan kondisi perekonomian penduduk dan perekonomian daerah terkait,
berupa proyeksi:
- Jumlah penduduk secara kesuluruhan pada wilayah tertentu berdasarkan
mata pencaharian
- Jumlah penduduk secara keseluruhan pada wilayah tertentu berdasarkan
pendidikan
- Jumlah sarana pendidikan di wilayah tertentu dimana lokasi Rumah Sakit
berada.
- Laju pertumbuhan ekonomi daerah setempat.
b. Sosial Budaya
Kajian ini melihat proyeksi Sosial Budaya pada wilayah dimana lokasi Rumah
Sakit berada dengan memproyeksikan hingga maksimal 20 tahun mendatang
dengan dasar data series minimal 3 tahun sebelumnya terkait, berupa proyeksi
Jumlah penduduk secara kesuluruhan pada wilayah tertentu berdasarkan
agama, serta kajian terhadap kebiasaan atau budaya wilayah terkait dengan pola
hidup masyarakat sekitar.
5) Sumber Daya Manusia/Tenaga Kesehatan
Kajian terhadap ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM)/ Ketenagakerjaan di
Bidang Kesehatan pada wilayah dimana Rumah Sakit tersebut berada merupakan
pertimbangan yang harus diperhatikan dalam membuat suatu Layanan Kesehatan
Rumah Sakit terutama dikaitkan dengan Layanan Unggulan.
Ketersediaan SDM/ Ketenagakerjaan di bidang Kesehatan antara lain :
a. Tenaga medis dan penunjang medis
b. Tenaga keperawatan
c. Tenaga kefarmasian
d. Tenaga manajemen Rumah Sakit
e. Tenaga nonkesehatan
6) Derajat Kesehatan
Derajat kesehatan dalam penyusunan Rencana Induk/ Master Plan perlu dilakukan
Kajian, dengan tujuan melihat kecenderungan derajat kesehatan pada wilayah
tertentu sehingga dalam menyiapkan Fasilitas Kesehatan Rumah Sakit sesuai
dengan kecenderungan di wilayah dimana lokasi Rumah Sakit tersebut berada.
Kajian Derajat Kesehatan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Angka Kematian
b. Angka Kelahiran
c. Angka Kesakitan
d. Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 15
e. Jumlah Tempat Tidur tersedia
f. Indikator Kinerja Rumah Sakit
b. Aspek Internal
Aspek Internal yang akan dianalisis guna melihat kekuatan bagi Rumah Sakit untuk
dapat melaksanakan operasional secara berkesinambungan dengan mengantisipasi
ancaman yang kemungkinan terjadi, serta melihat kelemahan yang perlu diantisipasi
oleh Rumah Sakit agar tidak menjadi suatu hambatan di dalam operasional Rumah
Sakit kedepannya.
1) Bangunan Kesehatan
Kajian bangunan kesehatan di sekitar wilayah jangkauan pelayanan Rumah Sakit
yang akan dibangun atau pengembangan dimaksud untuk mendapatkan
kecenderungan dalam hal pangsa pasar serta pola tarif di wilayah tertentu.
2) Pola Penyakit Di Rumah Sakit
Kajian Pola Penyakit di Rumah Sakit dimaksudkan untuk melihat kecederunagn Pola
Penyakit yang banyak terjadi pada Rumah Sakit tersebut dengan memproyeksikan
kencenderungan Pola Penyakit guna menentukan Unggulan Layanan Kesehatan
Rumah Sakit serta penyiapan Fasilitas Sarana dan Prasarananya.
3) Teknologi
Kajian terhadap kemajuan Teknologi berupa Peralatan Kesehatan/ Sumber Daya
Alat (SDA) yang terus menerus mengalami perkembangan tentunya sangat
berpengaruh terhadap Layanan Kesehatan serta kesiapan SDM Rumah Sakit
tersebut.
4) Sumber Daya Manusia/Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit
Kajian terhadap Sumber Daya Manusia (SDM)/ Ketenagakerjaan di Rumah Sakit
dimaksudkan mengkaji kesiapan SDM di Rumah Sakit terhadap Jenis Layanan
Kesehatan Rumah Sakit yang akan diberikan kepada masyarakat sesuai dengan
segmentasi dan posisioning dari Rumah Sakit tersebut.
5) Organisasi
Organisasi di Rumah Sakit tentunya akan berpengaruh terhadap kegiatan
operasional Rumah Sakit yang berdampak kepada kinerja suatu Rumah Sakit.
Bentuk organisasi akan disesuaikan dengan jenis layanan dan tipe Rumah Sakit.
6) Kinerja dan Keuangan
Kondisi kinerja Rumah Sakit dan kondisi keuangan Rumah Sakit berupa pendapatan
dan pengeluaran Rumah Sakit akan dikaji dan diproyeksikan yang diharapkan dapat
melihat kecenderungan dan potensi perkembangan kinerja dan pendapatan Rumah
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 16
Sakit dimasa mendatang sehingga mendapatkan gambaran kekuatan atau
kelemahan rencana pengembangan Rumah Sakit tersebut.
Berdasarkan pendapat dari para ahli mengenai faktor penentu lokasi rumah sakit
beriku merupakan sintesis faktor penentu lokasi rumah sakit :
Tabel 2. 2 Sintesis tinjauan pustaka faktor penentu lokasi rumah sakit
No Ahli Variabel
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Claire (1979) V v V
2 Chaplin
(1995) V v v v
3 Simmons (1990) v
4 Cheng-Ru, Chin-
Tsai, Huang-Chen
(2005)
V v
5 Porter (1990) v V v v v V
6 Pediantoro (2010) v V v v v v
7 Master plan
pendirian rumah
sakit
v v v v
Sumber : Hasil analisis 2015
Keterangan :
1 = Sumber daya manusia
2 = Tata guna lahan
3 = Aksesibilitas
4 = Sarana dan Prasarana
5 = Internal Ruamh Sakit
6 = Lingkungan
7 = Sosial Ekonomi
8 = Kebijakan
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian
Berdasarkan pada sintesa tinjauan pustaka terkait faktor penentu lokasi rumah sakit,
maka diperoleh variabel-variabel yang paling dominan yang akan digunakan dalam analisis
faktor penentu lokasi RSUD dr. Muhamad Soewandhie. Variabel-variabel tersebut dapat
dilihat pada Tabel 3.1 berikut :
Tabel 3. 1 Variabel dan subvariabel yang mempengauhi lokasi rumah sakit
No Variabel Sub Variabel
1 Sumber Daya Manusia
Jumlah Penduduk
Tingkat sakit penduduk
Jumlah dan jenis tanaga doketr umum dan
spesialis di wialayah kerja
Mata pencaharian penduduk
2 Tata guna lahan
Nilai lahan
Luas lahan
Kesesuaian lahan dengan RTRW
3 Aksesbilitas
Fungsi jalan
Jarak (keterjangkauan)
Kondisi jalan
Ketersediaan transportasi publik
4 Sarana dan Prasarana
Air bersih
Listrik
Telekomunikasi
Fasilitas penunjang medik
Pemadam kebakaran
Fasilitas parkir
Tersedia pengelolaan air dan limbah
5 Internal rumah sakit
Sifat pelayanan
Jenis kelas rumah sakit
Jumlah dan jenis pelayanan kesehatan
pada rumah sakit
6 Lingkungan
Kebisingan
Bebas asap atau uap
Batas lokasi lahan sebelah
utara/selatan/timur/barat
Jumlah rumah sakit di wilayah kerja
termasuk rumah sakit swasta
Kondisi Topografi
Sumber : Hasil analisis 2015
3.2 Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan
melakukan survei primer, dalam bentuk kuisioner. Pengambilan sampel dengan teknik
pengambilan sampel purposive sampling. Porpusive sampling merupakan salah satu teknik
pengambilan sampel yang bersifat sengaja. Artinya peneliti menentukan sendiri sampel
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 18
yang diambil karena ada pertimbangan tertentu. Alasan memilih porpusive sampling sebagai
teknik pengambilan sampling pada penelitian ini adalah karena dengan menggunakan
porpusive sampling kreteria sampel yang diperoleh benar-benar sesuai dengan penelitian
yang akan dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel penentu penempatan lokasi RSUD dr.
Mohamad Soewandhie, sehingga dengan melakukan teknik pengambilan sample porpusive
sampling maka yang merupakan responden pada penelitian ini adalah Bappeko Surabaya,
pihak manejemen rumah sakit, dan akademisi.
3.3 Metode analisis
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel penentu pemilihan lokasi RSUD
dr. Mohamad Soewandhie, Surabaya. Dari hasil sintesa variabel-variabel penentu lokasi
ramah sakit menurut para ahli, untuk dapat mengetahui faktor penentu pemilihan lokasi
RUSD dr. Soewandhie metode analisis yang digunakan adalah metode analisis AHP.
Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah teknik untuk mendukung proses
pengambilan keputusan yang bertujuan untuk menentukan pilihan terbaik dari beberapa
alternatif yang dapat diambil. AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty pada tahun 1970-
an, dan telah mengalami banyak perbaikan komprehensif dan rasional dalam
menstrukturkan permasalahan pengambilan keputusan. Gambaran umum dari proses AHP
dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2. 1 Gambaran umum proses AHP
Sumber : pwktech.info
Langkah-langkah AHP
Dalam metode AHP dilakukan langkah-langkah sebagai berikut (Kadarsyah
Suryadi dan Ali Ramdhani, 1998) :
1. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama. Setelah menyusun
tujuan utama sebagai level teratas akan disusun level hirarki yang berada di
bawahnya yaitu kriteria-kriteria yang cocok untuk mempertimbangkan atau menilai
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 19
alternatif yang kita berikan dan menentukan alternatif tersebut. Tiap kriteria
mempunyai intensitas yang berbeda-beda. Hirarki dilanjutkan dengan subkriteria (jika
mungkin diperlukan).
2. Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif
atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang setingkat di atasnya.
Matriks yang digunakan bersifat sederhana, memiliki kedudukan kuat untuk kerangka
konsistensi, mendapatkan informasi lain yang mungkin dibutuhkan dengan semua
perbandingan yang mungkin dan mampu menganalisis kepekaan prioritas secara
keseluruhan untuk perubahan pertimbangan. Pendekatan dengan matriks
mencerminkan aspek ganda dalam prioritas yaitu mendominasi dan didominasi.
Perbandingan dilakukan berdasarkan judgment dari pengambil keputusan dengan
menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya. Untuk
memulai proses perbandingan berpasangan dipilih sebuah kriteria dari level paling
atas hirarki dan kemudian dari level di bawahnya diambil elemen yang akan
dibandingkan
3. Mendefinisikan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh jumlah penilaian
seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2] buah, dengan n adalah banyaknya elemen yang
dibandingkan. Hasil perbandingan dari masing-masing elemen akan berupa angka
dari 1 sampai 9 yang menunjukkan perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen.
Apabila suatu elemen dalam matriks dibandingkan dengan dirinya sendiri maka hasil
perbandingan diberi nilai 1. Skala 9 telah terbukti dapat diterima dan bisa
membedakan intensitas antar elemen. Hasil perbandingan tersebut diisikan pada sel
yang bersesuaian dengan elemen yang dibandingkan.
Skala perbandingan perbandingan berpasangan dan maknanya yang
diperkenalkan oleh Saaty bisa dilihat di bawah. Intensitas Kepentingan
1 = Kedua elemen sama pentingnya, Dua elemen mempunyai pengaruh yang
sama besar
3 = Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yanga lainnya,
Pengalaman dan penilaian sedikit menyokong satu elemen dibandingkan
elemen yang lainnya
5 = Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya, Pengalaman dan
penilaian sangat kuat menyokong satu elemen dibandingkan elemen yang
lainnya
7 = Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya, Satu
elemen yang kuat disokong dan dominan terlihat dalam praktek
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 20
9 = Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya, Bukti yang mendukung
elemen yang satu terhadap elemen lain memeliki tingkat penegasan
tertinggi yang mungkin menguatkan.
2,4,6,8 = Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan-pertimbangan yang berdekatan, Nilai
ini diberikan bila ada dua kompromi di antara 2 pilihan Kebalikan = Jika untuk
aktivitas i mendapat satu angka dibanding dengan aktivitas j , maka j
mempunyai nilai kebalikannya dibanding dengan i
4. Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya. Jika tidak konsisten maka
pengambilan data diulangi.
5. Mengulangi langkah 3,4, dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki.
6. Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan berpasangan yang
merupakan bobot setiap elemen untuk penentuan prioritas elemen-elemen pada
tingkat hirarki terendah sampai mencapai tujuan. Penghitungan dilakukan lewat
cara menjumlahkan nilai setiap kolom dari matriks, membagi setiap nilai dari
kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi
matriks, dan menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan
jumlah elemen untuk mendapatkan rata-rata.
7. Memeriksa konsistensi hirarki. Yang diukur dalam AHP adalah rasio konsistensi
dengan melihat index konsistensi. Konsistensi yang diharapkan adalah yang
mendekati sempurna agar menghasilkan keputusan yang mendekati valid.
Walaupun sulit untuk mencapai yang sempurna, rasio konsistensi diharapkan
kurang dari atau sama dengan 10 %.
Prinsip Dasar dan Aksioma AHP
AHP didasarkan atas 3 prinsip dasar yaitu:
1. Dekomposisi Dengan prinsip ini struktur masalah yang kompleks dibagi menjadi
bagian-bagian secara hierarki. Tujuan didefinisikan dari yang umum sampai khusus.
Dalam bentuk yang paling sederhana struktur akan dibandingkan tujuan, kriteria dan
level alternatif. Tiap himpunan alternatif mungkin akan dibagi lebih jauh menjadi
tingkatan yang lebih detail, mencakup lebih banyak kriteria yang lain. Level paling
atas dari hirarki merupakan tujuan yang terdiri atas satu elemen. Level berikutnya
mungkin mengandung beberapa elemen, di mana elemen-elemen tersebut bisa
dibandingkan, memiliki kepentingan yang hampir sama dan tidak memiliki perbedaan
yang terlalu mencolok. Jika perbedaan terlalu besar harus dibuatkan level yang baru.
2. Perbandingan penilaian/pertimbangan (comparative judgments). Dengan prinsip ini
akan dibangun perbandingan berpasangan dari semua elemen yang ada dengan
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 21
tujuan menghasilkan skala kepentingan relatif dari elemen. Penilaian menghasilkan
skala penilaian yang berupa angka. Perbandingan berpasangan dalam bentuk
matriks jika dikombinasikan akan menghasilkan prioritas.
3. Sintesa Prioritas Sintesa prioritas dilakukan dengan mengalikan prioritas lokal
dengan prioritas dari kriteria bersangkutan di level atasnya dan menambahkannya ke
tiap elemen dalam level yang dipengaruhi kriteria. Hasilnya berupa gabungan atau
dikenal dengan prioritas global yang kemudian digunakan untuk memboboti prioritas
lokal dari elemen di level terendah sesuai dengan kriterianya.
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 22
BAB IV GAMBARAN UMUM
Rumah sakit umum daerah dr. Mohamad Soewandi berdiri pada 1964, rumah sakit
ini pada awalnya berdiri sebagai pelayanan kesehatan di Kecamatan Tambaksari yang
dikenal dengan nama Poli Penyakit Kelamin Tambakrejo, yang dipimpin oleh dr.
Margono dengan jumlah karyawan 15 orang. Kemudian pada 1966 bentuk pelayanan
kesehatan berganti menjadi puskesmas Kecamatan Tambaksari. Kemudian pada 1997
status Puskesmas Tambakrejo ditingkatkan menjadi Puskesmas Rujukan Tambakrejo yang
ditetapkan melalui Surat Walikota Kepala Daerah Tingkat II Surabaya Nomor : 61 Tahun
1997, Uji coba Puskesmas Rujukan Tambakrejo Kecamatan Simokerto sebagai Unit
Swadana Daerah dimana pengelolaan keuangan ditetapkan melalui SK Walikotamadya
Nomor : 04 Tahun 1998 Tentang Cara Pengelolaan Keuangan sebagai Unit Swadana
Daerah Puskesmas Rujukan Tambakrejo. Pada tanggal 14 November 1997 melalui Surat
Permohonan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Surabaya Nomor :
645.3/3590/4025.02/1997 diajukan Ijin Pendirian Puskesmas Tambakrejo menjadi Rumah
Sakit Umum Daerah Tambakrejo.
Pada 1999 berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor : 061/3022/SJ tanggal
13 Desember 1999 Rumah Sakit Tambakrejo menjadi Rumah Sakit type C. kemudian pada
Tanggal 8 April 2002 berdasarkan Perda No. 2 Tahun 2002 status RSUD Tambakrejo
menjadi Badan Pengelola Rumah Sakit Daerah dr. Mohamad Soewandhie. Pada 2005
Badan Pengelola Rumah Sakit Daerah Dr.Mohamad Soewandhie berubah menjadi RSUD
dr. Mohamad Soewandhie dengan klasifikasi RS Kelas C (+) dan berkedudukan sebagai
lembaga teknis Pemerintah Kota Surabaya sesuai dengan Perda No.15 Tahun 2005. Pada
tahun 2009 berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI Nomor : 371/MENKES/SK/V/2009 tanggl
13 Mei 2009RSUD dr.Mohamad Soewandhie Surabaya yang sebelumnya adalah Rumah
Sakit Umum Daerah dengan klasifikasi kelas C berubah menjadi Rumah Sakit Umum kelas
B. Selain itu juga memperoleh status Badan Layanan Umum pada tanggal 23 Juli 2009
melalui SK Walikota No. 188.45/251/436.1.2/2009 tentang Penerapan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Pada Rumah Sakit Umum Daerah dr. Mohamad
Soewandhie Kota Surabaya.
Rumah sakit ini berdiri di atas lahan seluas 6.804 m2 dengan luas bangunan
4.768,45 m2 dan berlokasi di Jalan Tambak Rejo 45 – 47 Surabaya. Jalan Tambak Rejo
sendiri merupakan salah satu jalan kolektor primer di Surabaya dengan lebar jalan 13 meter,
sehingga volume lalu lintas pada ruas jalan tersebut cenderung tinggi terutama pada jam
jam peak hour. Disamping itu keberadaan pasar kapas krampung juga menjadi bangkitan
transportasi yang rentan menimbulkan kemacetan serta adanya parkir on street di depan
RSUD dr, Mohamad Soewandhie yang disebabkan tidak tersedianya lahan parkit motor,
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 23
menjadi hambatan samping yang cukup menggangu, Sehingga dilihat dari sisi aksesibilitas,
rumah sakit ini cukup mudah dijangkau karena keberadaan jalan Tambak Rejo itu sendiri,
akan tetapi dari segi kenyamanan dinilai masih kurang memadai.
Gambar 4. 1 Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie dilihat dari citra satelit (atas), RSUD dr, Soewandhie (bawah)
Sumber: Google Earth, Mei 2015
Sebagai rumah sakit tipe B, RSUD dr. Mohamad Soewandhie ini telah memiliki
fasilitas yang cukup memadai, seperti fasilitas rawat inap dengan 267 kamar mulai dari kelas
III sampai dengan kamar VVIP, rawat jalan, IGD, perawatan intensif (NICU, ICCU),
penunjang medik (patologi anatomi, bank darah, radiologi, laboratorium dan farmasi), dan
fasilitas pendukung (instalasi gize, CSSD, serta laundry rumah sakit). RSUD dr. Mohamad
Soewandi ini memiliki jumlah dokter yang cukup banyak yakni 65 orang dan 33 diantaranya
adalah dokter spesialis.
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 24
Namun, dari segi aktivitas pelayanan medis rumah sakit ini termasuk sepi pengunjung, hal
tersebut bisa dilihat dari jumlah kunjungan pasien rata-rata tiap tahun yaitu sebanyak 195
pasien dengan rata-rata jumlah pasien rawat inap sebanyak 19 orang/tahun (data dari
depkes Juli 2014).
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 25
BAB V ANALISIS
Analisis faktor penentu pemilihan lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie, dilakukan
dengan menggunakan metode analisis AHP dengan bantuan alat analisis adalah expert
choice. Tujuan utama penelitian adalah mengetahui faktor penentu penempatan lokasi
RSUD dr. Mohamad Soewandhie. Berdasarkan hasil sintesis tinjauan pustaka penentu
lokasi rumah sakit terdiri dari enam variabel yaitu sumber daya manusia, tata guna lahan,
aksesbilitas, sarana dan prasarana, internal rumah sakit, dan lingkungan. Masing-masing
variabel terdapat beberapa sub variabel.
Dari hasil pengolahan data kuisioner dengan menggunakan expert choice
menghasilkan data goal untuk menentukan lokasi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Mohamad
Soewandhie Surabaya dengan nilai inconsistensi sebesar 0,01, yang berarti data tersebut
dapat dikatakan valid untuk digunakan sebagai salah satu prioritas dalam penentuan lokasi
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Mohamad Soewandhie.
Dengan membandingkan ke 6 variabel tersebut didapatkan variabel yang paling
penting dan paling berpengaruh adalah aksesbilitas dengan nilai 0.305 atau 30,5 %.
Sedangkan variabel sumber daya manusia hanya berpengaruh sebesar 0.073 atau 7,3%,
variabel tata guna lahan berpengaruh sebesar 0,228 atau 22,8 %, sarana dan prasrana
berpengaruh sebesar 0,199 atau 19,9%, internal rumah sakit berpengaruh sebesar 0,078
atau 7,8 %, dan variabel lingkungan berpengaruh 0,117 atau 11,7%.
Gambar 5. 1 Hasil pembobotan masing-masing variabel
Sumber : Hasil analisis, 2015
Setelah melakukan pembobotan dengan membandingkan antar variabel. Langakh
selanjutnya adalah dengan membandingkan sub variabel dalam sau variabel yang sama.
Berikut merupakan interpretasi data hasil analisis variabel-variabel penentu lokasi RSUD dr.
Mohamad Soewandhie :
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 26
1. Variabel Sumber Daya Manusia
Dari hasil pengolahan data kuisioner dengan menggunakan expert choice
menghasilkan data variabel sumber daya manusia untuk menentukan lokasi Rumah
Sakit Umum Daerah dr. Mohamad Soewandhie Surabaya dengan nilai inconsistensi
sebesar 0,00579, yang berarti data tersebut dapat dikatakan valid untuk digunakan
sebagai salah satu prioritas dalam penentuan lokasi Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Mohamad Soewandhie.
Dengan membandingkan ke 4 sub variabel tersebut didapatkan sub variabel yang
paling penting dan paling berpengaruh adalah tingkat sakit penduduk dengan nilai 0,423
atau 42,3 %. Sedangkan sub variabel jumlah penduduk hanya berpengaruh sebesar
0,191 atau 19,1%, sub variabel jumlah dan jenis tenaga dokter umum dan spesialis di
wilayah kerja berpengaruh sebesar 0,170 atau 17 %, sub variabel mata pencaharian
penduduk berpengaruh sebesar 0,216 atau 21,6 %.
Gambar 5. 2 Hasil analisis variabel sumber daya manusia
Sumber : Hasil analisis, 2015
2. Variabel Tata Guna Lahan
Dari hasil pengolahan data kuisioner dengan menggunakan expert choice
menghasilkan data variabel tata guna lahan untuk menentukan lokasi Rumah Sakit
Umum Daerah dr. Mohamad Soewandhie Surabaya dengan nilai inconsistensi sebesar
0,02, yang berarti data tersebut dapat dikatakan valid untuk digunakan sebagai salah
satu prioritas dalam penentuan lokasi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Mohamad
Soewandhie.
Dengan membandingkan ke 3 sub variabel tersebut didapatkan sub variabel yang
paling penting dan paling berpengaruh adalah kesesuaian lahan dengan RTRW dengan
nilai 0,618 atau 61,8 %. Sedangkan sub variabel luas lahan berpengaruh sebesar 0,248
atau 24,8%, dan sub variabel nilai lahan berpengaruh sebesar 0,134 atau 13,4 %
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 27
Gambar 5. 3 Hasil analisis variabel tata guna lahan
Sumber : Hasil analisis, 2015
3. Variabel Aksesbilitas
Dari hasil pengolahan data kuisioner dengan menggunakan expert choice
menghasilkan data variabel aksesibilitas untuk menentukan lokasi Rumah Sakit Umum
Daerah dr. Mohamad Soewandhie Surabaya dengan nilai inconsistensi sebesar 0,02,
yang berarti data tersebut dapat dikatakan valid untuk digunakan sebagai salah satu
prioritas dalam penentuan lokasi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Mohamad Soewandhie.
`Dengan membandingkan ke 4 sub variabel tersebut didapatkan sub variabel yang
paling penting dan paling berpengaruh adalah jarak keterjangkauan dengan nilai 0,396
atau 39,6 %. Sedangkan sub variabel luas lahan berpengaruh sebesar 0,258 atau 25,8%,
sub variabel fungsi jalan berpengaruh sebesar 0,184 atau 18,4% dan sub variabel kondisi
jalan berpengaruh sebesar 0,162 atau 16,2 %.
Gambar 5. 4 Hasil analis variabel Aksesbilitas
Sumber : Hasil analisis, 2015
4. Variabel Kelengkapan Sarana dan Prasarana
Dari hasil pengolahan data kuisioner dengan menggunakan expert choice
menghasilkan data variabel sarana dan prasarana untuk menentukan lokasi Rumah
Sakit Umum Daerah dr. Mohamad Soewandhie Surabaya dengan nilai inconsistensi
sebesar 0,00722, yang berarti data tersebut dapat dikatakan valid untuk digunakan
sebagai salah satu prioritas dalam penentuan lokasi Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Mohamad Soewandhie.
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 28
Dengan membandingkan ke 7 sub variabel tersebut didapatkan sub variabel yang
paling penting dan paling berpengaruh adalah listrik dengan nilai 0,169 atau 16,9 %.
Sedangkan sub variabel ketersediaan pengelolaan air dan limbah berpengaruh sebesar
0,164 atau 16,4%, sub variabel telekomunikasi berpengaruh sebesar 0,158 atau 15,8%,
sub variabel pemadam kebakaran berpengaruh sebesar 0,151 atau 15,1 %, sub
variabel air bersih berpengaruh 0,147 atau 14,7 %, sub variabel fasilitas penunjang
medik berpengaruh sebesar 0,142 atau 14,2% dan sub variabel fasilitas parkir
berpengaruh sebesar 0,071atau 0,07 %
Gambar 5. 5 Hasil analisis variabel kelengkapan sarana dan prasarana
Sumber : Hasil analisis, 2015
5. Variabel internal rumah sakit
Dari hasil pengolahan data kuisioner dengan menggunakan expert choice
menghasilkan data variabel internal rumah sakit untuk menentukan lokasi Rumah Sakit
Umum Daerah dr. Mohamad Soewandhie Surabaya dengan nilai inconsistensi sebesar
0,02, yang berarti data tersebut dapat dikatakan valid untuk digunakan sebagai salah
satu prioritas dalam penentuan lokasi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Mohamad
Soewandhie.
Dengan membandingkan ke 3 sub variabel tersebut didapatkan sub variabel yang
paling penting dan paling berpengaruh adalah jumlah dan jenis pelayanan kesehatan
rumah sakit dengan nilai 0,419 atau 41,9 %. Sedangkan sub variabel jenis kelas rumah
sakit berpengaruh sebesar 0,367 atau 36,7%, dan sub variabel sifat pelayanan
berpengaruh sebesar 0,214 atau 21,4%
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 29
Gambar 5. 6 Hasil analisis variabel internal ruamh sakit
Sumber : Hasil analisis, 2015
6. Variabel Lingkungan
Dari hasil pengolahan data kuisioner dengan menggunakan expert choice
menghasilkan data variabel lingkungan untuk menentukan lokasi Rumah Sakit Umum
Daerah dr. Mohamad Soewandhie Surabaya dengan nilai inconsistensi sebesar 0,02,
yang berarti data tersebut dapat dikatakan valid untuk digunakan sebagai salah satu
prioritas dalam penentuan lokasi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Mohamad
Soewandhie.
Dengan membandingkan ke 5 sub variabel tersebut didapatkan sub variabel yang
paling penting dan paling berpengaruh adalah jumlah rumah sakit di wilayah kerja
termasuk rumah sakit swasta dengan nilai 0,277 atau 27,7 %. Sedangkan sub variabel
kondisi topografi berpengaruh sebesar 0,273 atau 27,3%, sub variabel batas lokasi
lahan berpengaruh sebesar 0,223 atau 22,3%, sub bab bebas asap dan uap
berpengaruh sebesar 0,125 atau 12,5% dan sub variabel kebisingan berpengaruh
sebesar 0,102 atau 10,2 %
Gambar 5. 7 Hasil analisis variabel lingkungan
Sumber : Hasil analisis, 2015
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 30
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari bab analisa diatas, terdapat beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Variabel yang paling penting berpengaruh terhadap pementuan lokasi RSUD dr.
Soewandhie adalah aksesbilitas, dengan presentase 30,5 %, tata guna lahan 22,8
%, sarana dan prasarana 19,9 %, variabel lingkungan 11,7%, dan intaernal rumah
sakit sebesar 7,8%.
2. Pada variabel sumber daya manusia, sub variabel yang paling mempengaruhi
penentuan lokasi rumah sakit adalah jumlah tingakt sakit penduduk dengan
presntase 42,3%, kemudian mata pencaharian penduduk 21,6 %, jumlah penduduk
19,1 %, dan 17% jumlah dan jenis tenaga dokter umum dan spesialis di wilayah kerja
berpengaruh 17%.
3. Pada variabel tata guna lahan, sub variabel yang pengaruhnya paling besar terhadap
penentuan lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie adalah kesesuaian lahan dengan
RTRW, kemudian disusul oleh luas lahan sebesar 24,8%, sub variabel 13,4 %
4. Pada variabel akesbilitas, sub variabel yang paling berpengaruh terhadap penentuan
lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie adalah jarak keterjangkauan dengan nilai
presentase 39,6%, kemudian disusul oleh luas lahan 25,8%, fungsi jalan 18,4%, dan
kondisi jalan 16,2%.
5. Pada variabel sarana dan prasarana, sub variabel yang paling berpengaruh terhadap
penentuan lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie adalah listrik dengan prosentase
16,9%, kemudian disusul oleh pengelolaan air dan limbah 16,4%, pengelolaan air
dan limbah 16,4%, telekomunikasi 15,8 %, pemadam kebakaran 15,1 %, air bersih
14,7%, fasilitas penunjang medik 14,2 %, dan fasilitas parkir 0,07%.
6. Pada variabel internal rumah sakit, sub variabel yang paling berpengaruh terhadap
penentuan lokasi rumah sakit adalah jumlah dan jenis pelayanan kesehatan dengan
prosentase 41,9%, kemudian dilanjutkan oelh jenis dan kelas rumah sakit 36,7%,
dan yang terakhir adalah sifat pelayanan 21,4%
7. Pada variabel lingkungan, sub variabel yang paling berpengaruh terhadap penentuan
lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie adalah jumlah rumah sakit di wilayah kerja
termasuk rumah sakit swasta dengan prosentase 27,7%, kemudian kondisi topografi
27,3%, batas lokasi lahan 22,3 %, bebas asap dan uap 12,5%, dan kebisingan
10,2%.
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 31
6.2 Lesson Learn
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan berikut merupakan lesson
learn yang didapatkan :
1. Dalam mengambil keputusan termasuk keputusan dalam menentukan lokasi rumah
sakit, dengan menggunakan alalisis AHP dapat mempermudah dalam pengambilan
keputusan melalui pembobotan yang dilakukan pada masing-masing variabel
2. Dalam menentukan lokasi suatu penggunaan lahan perlu mempertimbangkan
berbagai faktor yang mempunyai pengaruh yang besar terhadap keberadaan rumah
sakit tersebut
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 32
DAFTAR PUSTAKA
Mohamad, Irwansyah. 2014. Penentuan Rumah Sakit Kelas D di Kabupaten Bangkalan.
https://www.scribd.com. Diakses tanggal 21 Mei 2015.
https://www.scribd.com/doc/251368924/PENENTUAN-LOKASI-RUMAH-
SAKIT-KELAS-D-DI-KABUPATEN-BANGKALAN
http://www.pwktech.info/system-modeling/analytic-hierarchy-process-ahp/
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Rumah Sakit, Tahun 2012
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 33
LAMPIRAN
Bapak/ibu yang kami hormati,
Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui nilai bobot pada tiap faktor dan sub faktor
yang berkaitan dengan Fakor-Faktor Penentuan Lokasi RSUD Mohammad Soewandhie,
Surabaya. Bobot ini sangat berguna untuk memberikan ukuran prioritas pada tiap
faktor.Pembobotan kriteria ini dilakukan dengan menggunakan alat analisis AHP (Analytical
Hierarchy Process).AHP merupakan salah satu metode yang biasa digunakan untuk
memecahkan masalah yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam kelompok-kelompok,
dan mengatur kelompok tersebut ke dalam suatu hierarki.Alat ini memerlukan suatu nilai
numeric sebagai pengganti persepsi seseorang untuk mendapatkan perbandingan relative
sehingga diperoleh nilai prioritas kriteria.Dengan ini saya mengharap kesediaan bapak/ibu
untuk mengisi kolom kriteria sesuai dengan persepsi anda. Terima kasih atas kesediaan
Anda,
Hormat Kami,
Peneliti :
Kartika Dwi Ratna Sari
Telp : 081939096158
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2015
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 34
A. Petunjuk Pengisian Kuesioner
1. Penilaian terhadap faktor-faktor penentuan lokasi RSUD Mohammad Soewandhie
Surabaya dinyatakan secara numerik dengan skala angka 1 sampai dengan 9.
2. Angka-angka tersebut menunjukkan suatu perbandingan dari dua elemen
pernyataandengan skala kuantitatif 1 sampai dengan 9 untuk menilai perbandingan
tingkatintensitas kepentingan suatu elemen terhadap elemen yang lain dengan kriteria
sebagaiberikut:
Intentitas
Kepentingan Keterangan / Definisi Verbal Penjelasan
1 Sama pentingnya (equal
importance)
Dua elemen mempunyai
pengruh yang sama besar
terhadap tujuan
3 Sedikit lebih penting (moderate
importance)
Pengalaman dan penilaian
sedikit menyokong satu
elemen disbanding elemen
lainnya
5 Lebih penting (essential / strong
importance)
Pengalaman dan penilaian
sangat kuat menyokong satu
elemen disbanding elemen
lainnya
7 Jelas lebih penting (very strong
importance)
Satu elemen yang kuat
disokong dan dominan terlihat
dalam praktek
9 Mutlak sangat penting (extreme
importance)
Bukti yang mendukung elemen
yang satu terhadap elemen
yang lain memiliki tingkat
penegasan tertinggi yang
mungkin menguatkan
2,4,6,8 Nilai-nilai diantara dua nilai
pertimbangan yang berdekatan
Nilai ini diberikan bila ada dua
kompromi di antara dua pilihan
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 35
KUESIONER IDENTIFIKASI FAKTOR PENENTUAN LOKASI RSUD MOHAMMAD
SOEWANDHIE SURABAYA
Survei ini dilakukan berkenaan dengan penulisan tugas mata kuliah Analisis Lokasi
dan Keruangan tentang penentuan faktor lokasi runah sakit. Segala data/informasi yang
diberikan akan dijaga sepenuhnya kerahasiaannya. Atas kesediaan Saudara/i untuk mengisi
kuesioner ini, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Responden : A. A. Gde Dwi Djajawardana, ST., MT.
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Usia : 46 Tahun
4. Pekerjaan : Kepala Bidang Fisik dan Prasarana
B. KRITERIA ATAU FAKTOR LOKASI RUMAH SAKIT
1. Perbandingan Variabel
a. Sumber daya manusia
b. Tata guna lahan
c. Aksesbilitas
d. Sarana dan Prasarana
e. Internal Rumah Sakit
f. Lingkungan
No Kriteria Bobot Tingkat Kepentingan Kriteria
1 Sumber Daya Manusia
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tata Guna Lahan
2 Sumber Daya Manusia
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Aksesibilitas
3 Sumber Daya Manusia
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sarana dan Prasarana
4 Sumber Daya Manusia
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Internal Rumah Sakit
5 Sumber Daya Manusia
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan
6 Tata Guna Lahan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Aksesibilitas
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2015
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 36
7 Tata Guna Lahan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sarana dan Prasarana
8 Tata Guna Lahan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Internal Rumah Sakit
9 Tata Guna Lahan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan
10 Aksesibilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Sarana dan Prasarana
11 Aksesibilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Internal RumahSakit
12 Aksesibilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan
13 Sarana dan Prasarana
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Internal Rumah Sakit
14 Sarana dan Prasarana
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan
15 Internal Rumah Sakit
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan
2. Perbandingan sub variabel sumber daya manusia
a. Jumlah penduduk
b. Tingkat sakit penduduk
c. Jumlah dan jenis tenaga dokter umum dan spesialis di wilayah kerja
d. Mata pencaharian penduduk
No Kriteria Bobot Tingkat Kepentingan Kriteria
1 Jumlah Penduduk
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tingkat Sakit Penduduk
2
Jumlah Penduduk
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah dan Jenis Tenaga Dokter Umum dan Spesialis di Wilayah Kerja
3 Jumlah Penduduk
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Mata Pencaharian Penduduk
4 Tingkat Sakit Penduduk
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah dan Jenis Tenaga Dokter Umum dan Spesialis di Wilayah Kerja
5 Tingkat Sakit Penduduk
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Mata Pencaharian Penduduk
6 Jumlah dan Jenis Tenaga Dokter Umum dan Spesialis di Wilayah Kerja
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Mata Pencaharian Penduduk
3. Perbandingan sub variabel tata guna lahan
a. Nilai lahan
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 37
b. Luas lahan
c. Kesesuaian lahan dengan RTRW
No Kriteria Bobot Tingkat Kepentingan Kriteria
1 Nilai Lahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Luas Lahan
2 Nilai Lahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kesesuaian Lahan Dengan RTRW
3 Luas Lahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kesesuaian Lahan Dengan RTRW
4. Perbandingan sub variabel aksesibilitas
a. Fungsi jalan
b. Jarak (keterjangkauan)
c. Kondisi jalan
d. Ketersediaan transportasi publik
No Kriteria Bobot Tingkat Kepentingan Kriteria
1 Fungsi Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak (Keterjangkauan)
2 Fungsi Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi Jalan
3 Fungsi Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ketersediaan Transportasi Publik
4 Jarak (Keterjangkauan)
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi Jalan
5 Jarak (Keterjangkauan) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ketersediaan Transportasi Publik
6 Kondisi Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ketersediaan Transportasi Publik
5. Perbandingan sub variabel sarana dan prasarana
a. Air bersih
b. Listrik
c. Telekomunikasi
d. Fasilitas penunjang medic
e. Pemadam kebakaran
f. Fasilitas parkir
g. Tersedianya pengelolaan air
No Kriteria Bobot Tingkat Kepentingan Kriteria
1 Air Bersih 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Listrik
2 Air Bersih 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Telekomunikasi
3 Air Bersih 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Fasilitas Penunjang Medik
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 38
4 Air Bersih 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pemadam Kebakaran
5 Air Bersih 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fasilitas Parkir
6 Air Bersih 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tersedia pengelolaan air dan limbah
7 Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Telekomunikasi
8 Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Fasilitas Penunjang Medik
9 Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pemadam Kebakaran
10 Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fasilitas Parkir
11 Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tersedia pengelolaan air dan limbah
12 Telekomunikasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Fasilitas Penunjang Medik
13 Telekomunikasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pemadam Kebakaran
14 Telekomunikasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fasilitas Parkir
15 Telekomunikasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tersedia pengelolaan air dan limbah
16 Fasilitas Penunjang Medik
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pemadam Kebakaran
17 Fasilitas Penunjang Medik
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fasilitas Parkir
18 Fasilitas Penunjang Medik
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tersedia pengelolaan air dan limbah
19 Pemadam Kebakaran
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fasilitas Parkir
20 Pemadam Kebakaran
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tersedia pengelolaan air dan limbah
21 Fasilitas Parkir 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tersedia pengelolaan air dan limbah
6. Perbandingan sub variabel internal rumah sakit
a. Sifat pelayanan
b. Jenis dan kelas rumah sakit
c. Jumlah dan jenis pelayanan kesehatan pada rumah sakit
d. Jumlah dan jenis layanan penunjang medic di rumah sakit
No Kriteria Bobot Tingkat Kepentingan Kriteria 1
Sifat Pelayanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jenis Kelas Rumah Sakit
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 39
2
Sifat Pelayanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah dan Jenis Pelayanan Kesehatan pada Rumah Sakit
3 Jenis Kelas Rumah Sakit
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah dan Jenis Pelayanan Kesehatan pada Rumah Sakit
7. Perbandingan sub variabel lingkungan
a. Kebisingan
b. Bebas asap atau uap
c. Batas lokasi lahan sebelah utara, barat, atau depan/belakang/kiri/kanan lokasi
lahan
d. Jumlah rumah sakit di wilayah kerja termasuk rumah sakit swasta
e. Kondisi topografi
No Kreteria Bobot Tingkat Kepentingan Kreteria
1 Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bebas asap atau uap
2
Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Batas Lokasi Lahan sebelah Utara/Barat atau Depan/Belakang/Kiri/Kanan Lokasi Lahan
3 Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah Rumah Sakit di Wilayah Kerja Termasuk Rumah Sakit Swasta
4 Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi Topografi
5 Bebas Asap atau Uap
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Batas Lokasi Lahan sebelah Utara/Barat atau Depan/Belakang/Kiri/Kanan Lokasi Lahan
6 Bebas Asap atau Uap
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah Rumah Sakit di Wilayah Kerja Termasuk Rumah Sakit Swasta
7 Bebas Asap atau Uap
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi Topografi
8 Batas Lokasi Lahan sebelah Utara/ Barat atau Depan/ Belakang/ Kiri/ Kanan Lokasi Lahan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah Rumah Sakit di Wilayah Kerja termasuk Rumah Sakit Swasta
9 Batas Lokasi Lahan sebelah
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi Topografi
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 40
Utara/ Barat atau Depan/ Belakang/ Kiri/ Kanan Lokasi Lahan
10 Jumlah Rumah Sakit di Wilayah Kerja termasuk Rumah Sakit Swasta
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi Topografi
-Terima Kasih-
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 41
Bapak/ibu yang kami hormati,
Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui nilai bobot pada tiap faktor dan sub faktor
yang berkaitan dengan Fakor-Faktor Penentuan Lokasi RSUD Mohammad Soewandhie,
Surabaya. Bobot ini sangat berguna untuk memberikan ukuran prioritas pada tiap
faktor.Pembobotan kriteria ini dilakukan dengan menggunakan alat analisis AHP (Analytical
Hierarchy Process).AHP merupakan salah satu metode yang biasa digunakan untuk
memecahkan masalah yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam kelompok-kelompok,
dan mengatur kelompok tersebut ke dalam suatu hierarki.Alat ini memerlukan suatu nilai
numeric sebagai pengganti persepsi seseorang untuk mendapatkan perbandingan relative
sehingga diperoleh nilai prioritas kriteria.Dengan ini saya mengharap kesediaan bapak/ibu
untuk mengisi kolom kriteria sesuai dengan persepsi anda. Terima kasih atas kesediaan
Anda,
Hormat Kami,
Peneliti :
Kartika Dwi Ratna Sari
Telp : 081939096158
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2015
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 42
A. Petunjuk Pengisian Kuesioner
3. Penilaian terhadap faktor-faktor penentuan lokasi RSUD Mohammad Soewandhie
Surabaya dinyatakan secara numerik dengan skala angka 1 sampai dengan 9.
4. Angka-angka tersebut menunjukkan suatu perbandingan dari dua elemen
pernyataandengan skala kuantitatif 1 sampai dengan 9 untuk menilai perbandingan
tingkatintensitas kepentingan suatu elemen terhadap elemen yang lain dengan kriteria
sebagaiberikut:
Intentitas
Kepentingan Keterangan / Definisi Verbal Penjelasan
1 Sama pentingnya (equal
importance)
Dua elemen mempunyai
pengruh yang sama besar
terhadap tujuan
3 Sedikit lebih penting (moderate
importance)
Pengalaman dan penilaian
sedikit menyokong satu
elemen disbanding elemen
lainnya
5 Lebih penting (essential / strong
importance)
Pengalaman dan penilaian
sangat kuat menyokong satu
elemen disbanding elemen
lainnya
7 Jelas lebih penting (very strong
importance)
Satu elemen yang kuat
disokong dan dominan terlihat
dalam praktek
9 Mutlak sangat penting (extreme
importance)
Bukti yang mendukung elemen
yang satu terhadap elemen
yang lain memiliki tingkat
penegasan tertinggi yang
mungkin menguatkan
2,4,6,8 Nilai-nilai diantara dua nilai
pertimbangan yang berdekatan
Nilai ini diberikan bila ada dua
kompromi di antara dua pilihan
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 43
KUESIONER IDENTIFIKASI FAKTOR PENENTUAN LOKASI RSUD MOHAMMAD
SOEWANDHIE SURABAYA
Survei ini dilakukan berkenaan dengan penulisan tugas mata kuliah Analisis Lokasi
dan Keruangan tentang penentuan faktor lokasi runah sakit. Segala data/informasi yang
diberikan akan dijaga sepenuhnya kerahasiaannya. Atas kesediaan Saudara/i untuk mengisi
kuesioner ini, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.
C. IDENTITAS RESPONDEN
5. Nama Responden : Sigit Wijaya
6. Jenis Kelamin : Laki-laki
7. Usia : 49 Tahun
8. Pekerjaan : Staf Bagian Umum Rumah Sakit
D. KRITERIA ATAU FAKTOR LOKASI RUMAH SAKIT
8. Perbandingan Variabel
g. Sumber daya manusia
h. Tata guna lahan
i. Aksesbilitas
j. Sarana dan Prasarana
k. Internal Rumah Sakit
l. Lingkungan
No Kriteria Bobot Tingkat Kepentingan Kriteria
1 Sumber Daya Manusia
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tata Guna Lahan
2 Sumber Daya Manusia
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Aksesibilitas
3 Sumber Daya Manusia
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sarana dan Prasarana
4 Sumber Daya Manusia
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Internal Rumah Sakit
5 Sumber Daya Manusia
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan
6 Tata Guna Lahan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Aksesibilitas
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2015
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 44
7 Tata Guna Lahan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sarana dan Prasarana
8 Tata Guna Lahan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Internal Rumah Sakit
9 Tata Guna Lahan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan
10 Aksesibilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Sarana dan Prasarana
11 Aksesibilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Internal RumahSakit
12 Aksesibilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan
13 Sarana dan Prasarana
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Internal Rumah Sakit
14 Sarana dan Prasarana
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan
15 Internal Rumah Sakit
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan
9. Perbandingan sub variabel sumber daya manusia
e. Jumlah penduduk
f. Tingkat sakit penduduk
g. Jumlah dan jenis tenaga dokter umum dan spesialis di wilayah kerja
h. Mata pencaharian penduduk
No Kriteria Bobot Tingkat Kepentingan Kriteria
1 Jumlah Penduduk
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tingkat Sakit Penduduk
2
Jumlah Penduduk
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah dan Jenis Tenaga Dokter Umum dan Spesialis di Wilayah Kerja
3 Jumlah Penduduk
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Mata Pencaharian Penduduk
4 Tingkat Sakit Penduduk
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah dan Jenis Tenaga Dokter Umum dan Spesialis di Wilayah Kerja
5 Tingkat Sakit Penduduk
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Mata Pencaharian Penduduk
6 Jumlah dan Jenis Tenaga Dokter Umum dan Spesialis di Wilayah Kerja
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Mata Pencaharian Penduduk
10. Perbandingan sub variabel tata guna lahan
d. Nilai lahan
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 45
e. Luas lahan
f. Kesesuaian lahan dengan RTRW
No Kriteria Bobot Tingkat Kepentingan Kriteria
1 Nilai Lahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Luas Lahan
2 Nilai Lahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kesesuaian Lahan Dengan RTRW
3 Luas Lahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kesesuaian Lahan Dengan RTRW
11. Perbandingan sub variabel aksesibilitas
e. Fungsi jalan
f. Jarak (keterjangkauan)
g. Kondisi jalan
h. Ketersediaan transportasi publik
No Kriteria Bobot Tingkat Kepentingan Kriteria
1 Fungsi Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak (Keterjangkauan)
2 Fungsi Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi Jalan
3 Fungsi Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ketersediaan Transportasi Publik
4 Jarak (Keterjangkauan)
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi Jalan
5 Jarak (Keterjangkauan) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ketersediaan Transportasi Publik
6 Kondisi Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ketersediaan Transportasi Publik
12. Perbandingan sub variabel sarana dan prasarana
h. Air bersih
i. Listrik
j. Telekomunikasi
k. Fasilitas penunjang medic
l. Pemadam kebakaran
m. Fasilitas parkir
n. Tersedianya pengelolaan air
No Kriteria Bobot Tingkat Kepentingan Kriteria
1 Air Bersih 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Listrik
2 Air Bersih 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Telekomunikasi
3 Air Bersih 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Fasilitas Penunjang Medik
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 46
4 Air Bersih 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pemadam Kebakaran
5 Air Bersih 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fasilitas Parkir
6 Air Bersih 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tersedia pengelolaan air dan limbah
7 Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Telekomunikasi
8 Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Fasilitas Penunjang Medik
9 Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pemadam Kebakaran
10 Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fasilitas Parkir
11 Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tersedia pengelolaan air dan limbah
12 Telekomunikasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Fasilitas Penunjang Medik
13 Telekomunikasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pemadam Kebakaran
14 Telekomunikasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fasilitas Parkir
15 Telekomunikasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tersedia pengelolaan air dan limbah
16 Fasilitas Penunjang Medik
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pemadam Kebakaran
17 Fasilitas Penunjang Medik
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fasilitas Parkir
18 Fasilitas Penunjang Medik
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tersedia pengelolaan air dan limbah
19 Pemadam Kebakaran
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fasilitas Parkir
20 Pemadam Kebakaran
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tersedia pengelolaan air dan limbah
21 Fasilitas Parkir 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tersedia pengelolaan air dan limbah
13. Perbandingan sub variabel internal rumah sakit
e. Sifat pelayanan
f. Jenis dan kelas rumah sakit
g. Jumlah dan jenis pelayanan kesehatan pada rumah sakit
h. Jumlah dan jenis layanan penunjang medic di rumah sakit
No Kriteria Bobot Tingkat Kepentingan Kriteria 1
Sifat Pelayanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jenis Kelas Rumah Sakit
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 47
2
Sifat Pelayanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah dan Jenis Pelayanan Kesehatan pada Rumah Sakit
3 Jenis Kelas Rumah Sakit
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah dan Jenis Pelayanan Kesehatan pada Rumah Sakit
14. Perbandingan sub variabel lingkungan
f. Kebisingan
g. Bebas asap atau uap
h. Batas lokasi lahan sebelah utara, barat, atau depan/belakang/kiri/kanan lokasi
lahan
i. Jumlah rumah sakit di wilayah kerja termasuk rumah sakit swasta
j. Kondisi topografi
No Kreteria Bobot Tingkat Kepentingan Kreteria
1 Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bebas asap atau uap
2
Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Batas Lokasi Lahan sebelah Utara/Barat atau Depan/Belakang/Kiri/Kanan Lokasi Lahan
3 Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah Rumah Sakit di Wilayah Kerja Termasuk Rumah Sakit Swasta
4 Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi Topografi
5 Bebas Asap atau Uap
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Batas Lokasi Lahan sebelah Utara/Barat atau Depan/Belakang/Kiri/Kanan Lokasi Lahan
6 Bebas Asap atau Uap
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah Rumah Sakit di Wilayah Kerja Termasuk Rumah Sakit Swasta
7 Bebas Asap atau Uap
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi Topografi
8 Batas Lokasi Lahan sebelah Utara/ Barat atau Depan/ Belakang/ Kiri/ Kanan Lokasi Lahan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah Rumah Sakit di Wilayah Kerja termasuk Rumah Sakit Swasta
9 Batas Lokasi Lahan sebelah
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi Topografi
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 48
Utara/ Barat atau Depan/ Belakang/ Kiri/ Kanan Lokasi Lahan
10 Jumlah Rumah Sakit di Wilayah Kerja termasuk Rumah Sakit Swasta
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi Topografi
-Terima Kasih-
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 49
Bapak/ibu yang kami hormati,
Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui nilai bobot pada tiap faktor dan sub faktor
yang berkaitan dengan Fakor-Faktor Penentuan Lokasi RSUD Mohammad Soewandhie,
Surabaya. Bobot ini sangat berguna untuk memberikan ukuran prioritas pada tiap
faktor.Pembobotan kriteria ini dilakukan dengan menggunakan alat analisis AHP (Analytical
Hierarchy Process).AHP merupakan salah satu metode yang biasa digunakan untuk
memecahkan masalah yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam kelompok-kelompok,
dan mengatur kelompok tersebut ke dalam suatu hierarki.Alat ini memerlukan suatu nilai
numeric sebagai pengganti persepsi seseorang untuk mendapatkan perbandingan relative
sehingga diperoleh nilai prioritas kriteria.Dengan ini saya mengharap kesediaan bapak/ibu
untuk mengisi kolom kriteria sesuai dengan persepsi anda. Terima kasih atas kesediaan
Anda,
Hormat Kami,
Peneliti :
Kartika Dwi Ratna Sari
Telp : 081939096158
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2015
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 50
A. Petunjuk Pengisian Kuesioner
5. Penilaian terhadap faktor-faktor penentuan lokasi RSUD Mohammad Soewandhie
Surabaya dinyatakan secara numerik dengan skala angka 1 sampai dengan 9.
6. Angka-angka tersebut menunjukkan suatu perbandingan dari dua elemen
pernyataandengan skala kuantitatif 1 sampai dengan 9 untuk menilai perbandingan
tingkatintensitas kepentingan suatu elemen terhadap elemen yang lain dengan kriteria
sebagaiberikut:
Intentitas
Kepentingan Keterangan / Definisi Verbal Penjelasan
1 Sama pentingnya (equal
importance)
Dua elemen mempunyai
pengruh yang sama besar
terhadap tujuan
3 Sedikit lebih penting (moderate
importance)
Pengalaman dan penilaian
sedikit menyokong satu
elemen disbanding elemen
lainnya
5 Lebih penting (essential / strong
importance)
Pengalaman dan penilaian
sangat kuat menyokong satu
elemen disbanding elemen
lainnya
7 Jelas lebih penting (very strong
importance)
Satu elemen yang kuat
disokong dan dominan terlihat
dalam praktek
9 Mutlak sangat penting (extreme
importance)
Bukti yang mendukung elemen
yang satu terhadap elemen
yang lain memiliki tingkat
penegasan tertinggi yang
mungkin menguatkan
2,4,6,8 Nilai-nilai diantara dua nilai
pertimbangan yang berdekatan
Nilai ini diberikan bila ada dua
kompromi di antara dua pilihan
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 51
KUESIONER IDENTIFIKASI FAKTOR PENENTUAN LOKASI RSUD MOHAMMAD
SOEWANDHIE SURABAYA
Survei ini dilakukan berkenaan dengan penulisan tugas mata kuliah Analisis Lokasi
dan Keruangan tentang penentuan faktor lokasi runah sakit. Segala data/informasi yang
diberikan akan dijaga sepenuhnya kerahasiaannya. Atas kesediaan Saudara/i untuk mengisi
kuesioner ini, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.
E. IDENTITAS RESPONDEN
9. Nama Responden : Prananda Navitas, ST., M.Sc.
10. Jenis Kelamin : Laki-laki
11. Usia : 33 Tahun
12. Pekerjaan : Dosen PWK ITS
F. KRITERIA ATAU FAKTOR LOKASI RUMAH SAKIT
15. Perbandingan Variabel
m. Sumber daya manusia
n. Tata guna lahan
o. Aksesbilitas
p. Sarana dan Prasarana
q. Internal Rumah Sakit
r. Lingkungan
No Kriteria Bobot Tingkat Kepentingan Kriteria
1 Sumber Daya Manusia
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tata Guna Lahan
2 Sumber Daya Manusia
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Aksesibilitas
3 Sumber Daya Manusia
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sarana dan Prasarana
4 Sumber Daya Manusia
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Internal Rumah Sakit
5 Sumber Daya Manusia
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan
6 Tata Guna Lahan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Aksesibilitas
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2015
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 52
7 Tata Guna Lahan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sarana dan Prasarana
8 Tata Guna Lahan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Internal Rumah Sakit
9 Tata Guna Lahan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan
10 Aksesibilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Sarana dan Prasarana
11 Aksesibilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Internal RumahSakit
12 Aksesibilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan
13 Sarana dan Prasarana
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Internal Rumah Sakit
14 Sarana dan Prasarana
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan
15 Internal Rumah Sakit
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan
16. Perbandingan sub variabel sumber daya manusia
i. Jumlah penduduk
j. Tingkat sakit penduduk
k. Jumlah dan jenis tenaga dokter umum dan spesialis di wilayah kerja
l. Mata pencaharian penduduk
No Kriteria Bobot Tingkat Kepentingan Kriteria
1 Jumlah Penduduk
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tingkat Sakit Penduduk
2
Jumlah Penduduk
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah dan Jenis Tenaga Dokter Umum dan Spesialis di Wilayah Kerja
3 Jumlah Penduduk
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Mata Pencaharian Penduduk
4 Tingkat Sakit Penduduk
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah dan Jenis Tenaga Dokter Umum dan Spesialis di Wilayah Kerja
5 Tingkat Sakit Penduduk
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Mata Pencaharian Penduduk
6 Jumlah dan Jenis Tenaga Dokter Umum dan Spesialis di Wilayah Kerja
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Mata Pencaharian Penduduk
17. Perbandingan sub variabel tata guna lahan
g. Nilai lahan
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 53
h. Luas lahan
i. Kesesuaian lahan dengan RTRW
No Kriteria Bobot Tingkat Kepentingan Kriteria
1 Nilai Lahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Luas Lahan
2 Nilai Lahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kesesuaian Lahan Dengan RTRW
3 Luas Lahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kesesuaian Lahan Dengan RTRW
18. Perbandingan sub variabel aksesibilitas
i. Fungsi jalan
j. Jarak (keterjangkauan)
k. Kondisi jalan
l. Ketersediaan transportasi publik
No Kriteria Bobot Tingkat Kepentingan Kriteria
1 Fungsi Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak (Keterjangkauan)
2 Fungsi Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi Jalan
3 Fungsi Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ketersediaan Transportasi Publik
4 Jarak (Keterjangkauan)
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi Jalan
5 Jarak (Keterjangkauan) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ketersediaan Transportasi Publik
6 Kondisi Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ketersediaan Transportasi Publik
19. Perbandingan sub variabel sarana dan prasarana
o. Air bersih
p. Listrik
q. Telekomunikasi
r. Fasilitas penunjang medic
s. Pemadam kebakaran
t. Fasilitas parkir
u. Tersedianya pengelolaan air
No Kriteria Bobot Tingkat Kepentingan Kriteria
1 Air Bersih 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Listrik
2 Air Bersih 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Telekomunikasi
3 Air Bersih 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Fasilitas Penunjang Medik
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 54
4 Air Bersih 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pemadam Kebakaran
5 Air Bersih 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fasilitas Parkir
6 Air Bersih 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tersedia pengelolaan air dan limbah
7 Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Telekomunikasi
8 Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Fasilitas Penunjang Medik
9 Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pemadam Kebakaran
10 Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fasilitas Parkir
11 Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tersedia pengelolaan air dan limbah
12 Telekomunikasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Fasilitas Penunjang Medik
13 Telekomunikasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pemadam Kebakaran
14 Telekomunikasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fasilitas Parkir
15 Telekomunikasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tersedia pengelolaan air dan limbah
16 Fasilitas Penunjang Medik
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pemadam Kebakaran
17 Fasilitas Penunjang Medik
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fasilitas Parkir
18 Fasilitas Penunjang Medik
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tersedia pengelolaan air dan limbah
19 Pemadam Kebakaran
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fasilitas Parkir
20 Pemadam Kebakaran
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tersedia pengelolaan air dan limbah
21 Fasilitas Parkir 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tersedia pengelolaan air dan limbah
20. Perbandingan sub variabel internal rumah sakit
i. Sifat pelayanan
j. Jenis dan kelas rumah sakit
k. Jumlah dan jenis pelayanan kesehatan pada rumah sakit
l. Jumlah dan jenis layanan penunjang medic di rumah sakit
No Kriteria Bobot Tingkat Kepentingan Kriteria 1
Sifat Pelayanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jenis Kelas Rumah Sakit
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 55
2
Sifat Pelayanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah dan Jenis Pelayanan Kesehatan pada Rumah Sakit
3 Jenis Kelas Rumah Sakit
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah dan Jenis Pelayanan Kesehatan pada Rumah Sakit
21. Perbandingan sub variabel lingkungan
k. Kebisingan
l. Bebas asap atau uap
m. Batas lokasi lahan sebelah utara, barat, atau depan/belakang/kiri/kanan lokasi
lahan
n. Jumlah rumah sakit di wilayah kerja termasuk rumah sakit swasta
o. Kondisi topografi
No Kreteria Bobot Tingkat Kepentingan Kreteria
1 Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bebas asap atau uap
2
Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Batas Lokasi Lahan sebelah Utara/Barat atau Depan/Belakang/Kiri/Kanan Lokasi Lahan
3 Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah Rumah Sakit di Wilayah Kerja Termasuk Rumah Sakit Swasta
4 Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi Topografi
5 Bebas Asap atau Uap
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Batas Lokasi Lahan sebelah Utara/Barat atau Depan/Belakang/Kiri/Kanan Lokasi Lahan
6 Bebas Asap atau Uap
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah Rumah Sakit di Wilayah Kerja Termasuk Rumah Sakit Swasta
7 Bebas Asap atau Uap
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi Topografi
8 Batas Lokasi Lahan sebelah Utara/ Barat atau Depan/ Belakang/ Kiri/ Kanan Lokasi Lahan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah Rumah Sakit di Wilayah Kerja termasuk Rumah Sakit Swasta
9 Batas Lokasi Lahan sebelah
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi Topografi
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 56
Utara/ Barat atau Depan/ Belakang/ Kiri/ Kanan Lokasi Lahan
10 Jumlah Rumah Sakit di Wilayah Kerja termasuk Rumah Sakit Swasta
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi Topografi
-Terima Kasih-
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 57
Bapak/ibu yang kami hormati,
Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui nilai bobot pada tiap faktor dan sub faktor
yang berkaitan dengan Fakor-Faktor Penentuan Lokasi RSUD Mohammad Soewandhie,
Surabaya. Bobot ini sangat berguna untuk memberikan ukuran prioritas pada tiap
faktor.Pembobotan kriteria ini dilakukan dengan menggunakan alat analisis AHP (Analytical
Hierarchy Process).AHP merupakan salah satu metode yang biasa digunakan untuk
memecahkan masalah yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam kelompok-kelompok,
dan mengatur kelompok tersebut ke dalam suatu hierarki.Alat ini memerlukan suatu nilai
numeric sebagai pengganti persepsi seseorang untuk mendapatkan perbandingan relative
sehingga diperoleh nilai prioritas kriteria.Dengan ini saya mengharap kesediaan bapak/ibu
untuk mengisi kolom kriteria sesuai dengan persepsi anda. Terima kasih atas kesediaan
Anda,
Hormat Kami,
Peneliti :
Kartika Dwi Ratna Sari
Telp : 081939096158
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2015
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 58
A. Petunjuk Pengisian Kuesioner
7. Penilaian terhadap faktor-faktor penentuan lokasi RSUD Mohammad Soewandhie
Surabaya dinyatakan secara numerik dengan skala angka 1 sampai dengan 9.
8. Angka-angka tersebut menunjukkan suatu perbandingan dari dua elemen
pernyataandengan skala kuantitatif 1 sampai dengan 9 untuk menilai perbandingan
tingkatintensitas kepentingan suatu elemen terhadap elemen yang lain dengan kriteria
sebagaiberikut:
Intentitas
Kepentingan Keterangan / Definisi Verbal Penjelasan
1 Sama pentingnya (equal
importance)
Dua elemen mempunyai
pengruh yang sama besar
terhadap tujuan
3 Sedikit lebih penting (moderate
importance)
Pengalaman dan penilaian
sedikit menyokong satu
elemen disbanding elemen
lainnya
5 Lebih penting (essential / strong
importance)
Pengalaman dan penilaian
sangat kuat menyokong satu
elemen disbanding elemen
lainnya
7 Jelas lebih penting (very strong
importance)
Satu elemen yang kuat
disokong dan dominan terlihat
dalam praktek
9 Mutlak sangat penting (extreme
importance)
Bukti yang mendukung elemen
yang satu terhadap elemen
yang lain memiliki tingkat
penegasan tertinggi yang
mungkin menguatkan
2,4,6,8 Nilai-nilai diantara dua nilai
pertimbangan yang berdekatan
Nilai ini diberikan bila ada dua
kompromi di antara dua pilihan
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 59
KUESIONER IDENTIFIKASI FAKTOR PENENTUAN LOKASI RSUD MOHAMMAD
SOEWANDHIE SURABAYA
Survei ini dilakukan berkenaan dengan penulisan tugas mata kuliah Analisis Lokasi
dan Keruangan tentang penentuan faktor lokasi runah sakit. Segala data/informasi yang
diberikan akan dijaga sepenuhnya kerahasiaannya. Atas kesediaan Saudara/i untuk mengisi
kuesioner ini, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.
G. IDENTITAS RESPONDEN
13. Nama Responden : Ardy Maulidy Navastara
14. Jenis Kelamin : Laki-laki
15. Usia : 36 Tahun
16. Pekerjaan : Dosen PWK ITS
H. KRITERIA ATAU FAKTOR LOKASI RUMAH SAKIT
22. Perbandingan Variabel
s. Sumber daya manusia
t. Tata guna lahan
u. Aksesbilitas
v. Sarana dan Prasarana
w. Internal Rumah Sakit
x. Lingkungan
No Kriteria Bobot Tingkat Kepentingan Kriteria
1 Sumber Daya Manusia
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tata Guna Lahan
2 Sumber Daya Manusia
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Aksesibilitas
3 Sumber Daya Manusia
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sarana dan Prasarana
4 Sumber Daya Manusia
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Internal Rumah Sakit
5 Sumber Daya Manusia
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan
6 Tata Guna Lahan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Aksesibilitas
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2015
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 60
7 Tata Guna Lahan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sarana dan Prasarana
8 Tata Guna Lahan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Internal Rumah Sakit
9 Tata Guna Lahan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan
10 Aksesibilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Sarana dan Prasarana
11 Aksesibilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Internal RumahSakit
12 Aksesibilitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan
13 Sarana dan Prasarana
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Internal Rumah Sakit
14 Sarana dan Prasarana
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan
15 Internal Rumah Sakit
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lingkungan
23. Perbandingan sub variabel sumber daya manusia
m. Jumlah penduduk
n. Tingkat sakit penduduk
o. Jumlah dan jenis tenaga dokter umum dan spesialis di wilayah kerja
p. Mata pencaharian penduduk
No Kriteria Bobot Tingkat Kepentingan Kriteria
1 Jumlah Penduduk
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tingkat Sakit Penduduk
2
Jumlah Penduduk
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah dan Jenis Tenaga Dokter Umum dan Spesialis di Wilayah Kerja
3 Jumlah Penduduk
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Mata Pencaharian Penduduk
4 Tingkat Sakit Penduduk
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah dan Jenis Tenaga Dokter Umum dan Spesialis di Wilayah Kerja
5 Tingkat Sakit Penduduk
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Mata Pencaharian Penduduk
6 Jumlah dan Jenis Tenaga Dokter Umum dan Spesialis di Wilayah Kerja
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Mata Pencaharian Penduduk
24. Perbandingan sub variabel tata guna lahan
j. Nilai lahan
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 61
k. Luas lahan
l. Kesesuaian lahan dengan RTRW
No Kriteria Bobot Tingkat Kepentingan Kriteria
1 Nilai Lahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Luas Lahan
2 Nilai Lahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kesesuaian Lahan Dengan RTRW
3 Luas Lahan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kesesuaian Lahan Dengan RTRW
25. Perbandingan sub variabel aksesibilitas
m. Fungsi jalan
n. Jarak (keterjangkauan)
o. Kondisi jalan
p. Ketersediaan transportasi publik
No Kriteria Bobot Tingkat Kepentingan Kriteria
1 Fungsi Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak (Keterjangkauan)
2 Fungsi Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi Jalan
3 Fungsi Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ketersediaan Transportasi Publik
4 Jarak (Keterjangkauan)
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi Jalan
5 Jarak (Keterjangkauan) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ketersediaan Transportasi Publik
6 Kondisi Jalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ketersediaan Transportasi Publik
26. Perbandingan sub variabel sarana dan prasarana
v. Air bersih
w. Listrik
x. Telekomunikasi
y. Fasilitas penunjang medic
z. Pemadam kebakaran
aa. Fasilitas parkir
bb. Tersedianya pengelolaan air
No Kriteria Bobot Tingkat Kepentingan Kriteria
1 Air Bersih 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Listrik
2 Air Bersih 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Telekomunikasi
3 Air Bersih 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Fasilitas Penunjang Medik
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 62
4 Air Bersih 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pemadam Kebakaran
5 Air Bersih 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fasilitas Parkir
6 Air Bersih 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tersedia pengelolaan air dan limbah
7 Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Telekomunikasi
8 Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Fasilitas Penunjang Medik
9 Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pemadam Kebakaran
10 Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fasilitas Parkir
11 Listrik 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tersedia pengelolaan air dan limbah
12 Telekomunikasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Fasilitas Penunjang Medik
13 Telekomunikasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pemadam Kebakaran
14 Telekomunikasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fasilitas Parkir
15 Telekomunikasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tersedia pengelolaan air dan limbah
16 Fasilitas Penunjang Medik
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pemadam Kebakaran
17 Fasilitas Penunjang Medik
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fasilitas Parkir
18 Fasilitas Penunjang Medik
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tersedia pengelolaan air dan limbah
19 Pemadam Kebakaran
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fasilitas Parkir
20 Pemadam Kebakaran
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tersedia pengelolaan air dan limbah
21 Fasilitas Parkir 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tersedia pengelolaan air dan limbah
27. Perbandingan sub variabel internal rumah sakit
m. Sifat pelayanan
n. Jenis dan kelas rumah sakit
o. Jumlah dan jenis pelayanan kesehatan pada rumah sakit
p. Jumlah dan jenis layanan penunjang medic di rumah sakit
No Kriteria Bobot Tingkat Kepentingan Kriteria 1
Sifat Pelayanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jenis Kelas Rumah Sakit
Analisis Faktor Penentu Lokasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie | 63
2
Sifat Pelayanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah dan Jenis Pelayanan Kesehatan pada Rumah Sakit
3 Jenis Kelas Rumah Sakit
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah dan Jenis Pelayanan Kesehatan pada Rumah Sakit
28. Perbandingan sub variabel lingkungan
p. Kebisingan
q. Bebas asap atau uap
r. Batas lokasi lahan sebelah utara, barat, atau depan/belakang/kiri/kanan lokasi
lahan
s. Jumlah rumah sakit di wilayah kerja termasuk rumah sakit swasta
t. Kondisi topografi
No Kreteria Bobot Tingkat Kepentingan Kreteria
1 Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bebas asap atau uap
2
Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Batas Lokasi Lahan sebelah Utara/Barat atau Depan/Belakang/Kiri/Kanan Lokasi Lahan
3 Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah Rumah Sakit di Wilayah Kerja Termasuk Rumah Sakit Swasta
4 Kebisingan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi Topografi
5 Bebas Asap atau Uap
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Batas Lokasi Lahan sebelah Utara/Barat atau Depan/Belakang/Kiri/Kanan Lokasi Lahan
6 Bebas Asap atau Uap
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah Rumah Sakit di Wilayah Kerja Termasuk Rumah Sakit Swasta
7 Bebas Asap atau Uap
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi Topografi
8 Batas Lokasi Lahan sebelah Utara/ Barat atau Depan/ Belakang/ Kiri/ Kanan Lokasi Lahan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah Rumah Sakit di Wilayah Kerja termasuk Rumah Sakit Swasta
9 Batas Lokasi Lahan sebelah
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi Topografi