optimalisasi support sistem - osf

247

Upload: khangminh22

Post on 26-Mar-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

OPTIMALISASI

SUPPORT SISTEM

| Murwani Ujihanti | Ulfah Mey Lida | Nurmalina | | Fakhrur Rozy | Mansur S | Anita Tri Widiyawati | | Nurlia Latipah | Ibnu Muttaqin | Kurroti A’yun |

| Muhammad Syahrial Razali Ibrahim | Firma Andrian | | Selvi Fauziyah | Yuliatun | Ari Dyah Sinta Tri Astuti |

| Rora Rizky Wandini | Heri Budianto | Rahma Nurzianti | | Reni Kumalasari | Sutrisno | Puji Ratno | Aris Dwi Nugroho |

| Jonni Siahaan | Juhanis | Jonni Mardizal | Indra Kasih | | Ari Subarkah | Dahlan | Fahrial Amiq| Ika Novitaria Marani |

| Efraldo Yudistira | Mesnan |

Editor: Dr. Adi Wijayanto, S.Or., S.Kom., M.Pd., AIFO.

Maria Marietta Bali Larasati, M.Hum Dr. Silvy Juditya, M.Pd

Ahmad Syaifuddin, S.Pd

Pengantar: Prof. Dr. H. Akhyak, M.Ag.

Direktur Pascasarjana UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

ii

OPTIMALISASI SUPPORT SISTEM

Copyright © Murwani Ujihanti, dkk, 2022.

Hak cipta dilindungi undang-undang

All right reserved Editor: Adi Wijayanto, dkk Layout: Kowim Sabilillah

Desain cover: Diky M. Fauzi

viii+ 237 hlm: 14 x 21 cm Cetakan Pertama, April 2022

ISBN: 978-623-6364-98-7

Anggota IKAPI

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengutip atau

memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari

penerbit.

Diterbitkan oleh:

Akademia Pustaka

Perum. BMW Madani Kavling 16, Tulungagung

Telp: 081216178398

Email: [email protected]

Website: akademiapustaka.com

iii

KATA PENGANTAR

uji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan

Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karuniaNYA buku

yang berjudul “Optimalisasi Support Sistem” dapat

diselesaikan dengan sebaik-baiknya atas pemikiran dari

penulis dan beberapa pihak yang membantu dalam

penulisan.

Membangun kondisi dan sistem pendukung dalam

kehidupan untuk lebih semangat lagi dalam menjalaninya di

masa pasca pandemi tentulah tidak mudah, oleh karena

bagaimanapun proses kehidupan selama ini sedikit

banyaknya telah memengaruhi kaharakter individu sebagai

makhluk sosial dalam untuk mau menjalani proses

kehidupan yang semakin berkualitas.

Bagaimana eksistensi setiap individu sebagai makhluk

sosial dalam era millenial sangat perlu dibahas dari

berbagai sudut pandang ditengah pemikiran antara pesimis

dan optimis bahwa kehidupan di tengah kondisi pandemi

covid-19 akan mengalami berbagai kendala dan kesulitan.

Masyarakat Indonesia secara umum saat ini sedang

menghadapi wabah Virus Corona yang berdampak tidak

hanya di dunia kesehatan saja namun merambah ke semua

lini kehidupan. Banyak permasalahan - permasalahan yang

timbul sehingga perlu solusi untuk pemecahan masalah

yang dihadapi dalam kehidupan.

Dengan hadirnya buku Optimalisasi Support Sistem ini

sangatlah tepat di tengah kondisi pandemi Covid-19 varian

baru. Semoga tulisan ringan dengan berbagai topik yang

P

iv

menarik disampaikan penulis, memberi manfaat bagi para

pembaca, pemangku kebijakan dan masyarakat umum

secara luas. Meskipun kehidupan pasca pandemi belum

optimal dilaksanakan di masyarakat, tetapi berbagai

pemikiran dalam Buku Bunga Rampai sudah ada dan ini

menunjukkan bahwa pemikiran para penulis lebih maju

dalam mensikapi suatu kondisi di masa akan datang.

Selamat menikmati buku ini dengan membacanya secara

seksama,

Tulungagung, 2 Maret 2022

Prof. Dr. H. Akhyak, M.Ag.

Direktur Pascasarjana UIN SATU

(Universitas Islam Negeri

Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung)

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................... v

BAB I SUPPORT SISTEM KOMPETENSI PROFESIONAL

Memperkenalkan Academic Writing Kepada Pemula: Suatu Konsep Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (Murwani Ujihanti) .............................................................................. 3

“Sekolah Artikel” Sebagai Pendampingan Penulisan Artikel Ilmiah Bagi Guru SMKN 1 Kudus (Ulfah Mey Lida) ................................................................................ 11

Pelatihan Kompetensi Professional Guru (Nurmalina) ........................................................................................ 17

Pendampingan Penyusunan Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Untuk Siswa MA/SMA Sederajat Di MA Bilingual Muslimat NU Sidoarjo (Fakhrur Rozy) .................................................................................. 23

Penggunaan Pendekatan Dan Model Pembelajaran Dalam Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Peserta Didik (Mansur S) ........................................................................................... 27

Workshop Pendampingan Akreditasi Perpustakaan Melalui Pengembangan Koleksi Digital Di SMPN 6 Kota Malang (Anita Tri Widiyawati) ..................................................................... 33

Pelatihan Pengembangan LKPD IPA Untuk Guru Madrasah Ibtidaiyah (Nurlia Latipah) ................................................................................. 41

Sudah Saatnya Baitul Maal wat Tamwil Terstandar Internasional (Ibnu Muttaqin) ................................................................................. 47

vi

BAB II SUPPORT SISTEM SPIRITUAL KEAGAMAAN

Penerapan Integrasi Iman Dan Takwa Pada Mata Pelajaran Sains (Kurroti A’yun) .................................................................................. 57

Gerakan Jamaah Subuh Sebagai Wadah Pemersatu Masyarakat Kota Lhokseumawe (Muhammad Syahrial Razali Ibrahim) ........................................ 65

Peranan Organisasi Remaja Islam Masjid (RISMA) Dalam Menurunkan Angka Kenakalan Remaja (Firma Andrian) ................................................................................ 73

Upaya Pemulihan Trauma Pandemi Covid-19 Perspektif Keagamaan Bagi Masyarakat Di Desa Bandungan Pakong Pamekasan (Selvi Fauziyah) ................................................................................. 81

Semangat Ngaji Morning Mengawal Karakter Dan Jiwa Moderasi Anak Di Raudhatul Athfal (Yuliatun) ............................................................................................ 89

“GERMUDAYA” Gerakan Mualaf Berdaya Sebagai Upaya Mewujudkan Kesejahteraan Mualaf Di Yogyakarta (Ari Dyah Sinta Tri Astuti) .............................................................. 97

Modernisasi Pendidikan Islam: Landasan Teologis-Filosofis (Rora Rizky Wandini) .................................................................... 105

Gerakan Iqra’ Pergunu Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (Heri Budianto)................................................................................ 113

Perkembangan Halal Value Chain Dalam Masyarakat Aceh (Rahma Nurzianti) .......................................................................... 121

Program 1000 Hafiz Sebagai Upaya Mewujudkan Generasi Islamis Di Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh (Reni Kumalasari) ........................................................................... 129

manusia Adalah Makhluk Agama (Sutrisno) .......................................................................................... 137

vii

Menghidupkan Jiwa Entrepreneur Santri Melalui Pengelolaan Kegiatan Outbound Di Pondok Pesantren (Puji Ratno) ....................................................................................... 145

Pembinaan Manajemen Pesantren Pada Pondok Pesantren Ainul Yaqin Kota Jambi (Aris Dwi Nugroho) ......................................................................... 153

BAB III SUPPORT SISTEM PENGKONDISIAN FISIK SERTA PENINGKATAN PRESTASI ATLET

Optimalisasi Peran Pelatih Membangun Prestasi Olahraga (Jonni Siahaan) ................................................................................ 161

PKM Aktivitas Fisik Untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh Pada Masyarakat Kab. Barru Di Masa Pandemi Covid-19 (Juhanis) ............................................................................................ 169

Manajemen Organisasi Olahraga Profesional Mempercepat Terwujudkan Papua Sebagai Provinsi Olahraga (Jonni Mardizal)............................................................................... 177

Peran Serta Perguruan Tinggi Dalam Pemberdayaan Masyarakat Dalam Meningkatkan Kemampuan Motorik Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (Indrakasih)...................................................................................... 185

Penyegaran Perwasitan Bulutangkis Di Daerah Kel Cipayung Jakarta Timur (Ari Subarkah) ................................................................................. 193

Pelatihan Weight Training Pliometik Atlet Anggar Dan Atlet Karate Koni Sulawesi Selatan (Dahlan) ............................................................................................. 199

Pendampingan Peningkatan Kondisi Fisik Tim NZR Sumbersari Dalam Mengikuti Kompetisi Liga 3 Nasional (Fahrial Amiq) .................................................................................. 207

Penyegaran Tentang LTAD (Long Term Athlete Development) Untuk Pelatih Olahraga Di Jakarta Barat (Ika Novitaria Marani) ................................................................... 215

viii

Pelatihan Dan Screening Atlet Hapkido Lampung Persiapan PON Papua-XX (Efraldo Yudistira) .......................................................................... 223

Pendampingan Sc Dalam Membangun Kondisi Fisik Atlet Sumatera Utara PELATDA Jangka Panjang PON XXI/2024 Aceh-Sumut (Mesnan) ............................................................................................ 231

BAB I SUPPORT SISTEM KOMPETENSI

PROFESIONAL

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

2

MEMPERKENALKAN ACADEMIC WRITING

KEPADA PEMULA:

SUATU KONSEP PELAKSANAAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT

Dra. Murwani Ujihanti, M.Pd1

Politeknik Negeri Sriwijaya

“Para Pemula yang Berani Menulis Karya Ilmiah Berhak

Mendapat Apresiasi dari Pendidik untuk Memunculkan Sikap

Optimis di dalam Jiwa”

eningkatkan kemampuan diri adalah kebutuhan dasar

manusia untuk bertahan hidup. Kebutuhan hidup

terus berkembang sehingga manusia berusaha “senantiasa

mengisi diri untuk belajar baik dari pengalaman

sebelumnya maupun melalui orang lain atau mengikuti

pendidikan dan latihan” (Sudarmanto dkk., 2020).

Meningkatkan kemampuan diri dapat yang dilakukan

dengan secara mandiri atau dengan bantuan orang lain.

Salah satu fungsi pendidik adalah sebagai akselerator para

peserta didik untuk meningkatkan kemampuan diri. Untuk

dapat menjalankan fungsinya, para guru berusaha mencari

cara yang paling sederhana sehingga materi yang diajarkan

1Penulis lahir di Semarang, 17 Februari 1959, penulis merupakan

Dosen Politeknik Negeri Sriwijaya dalam bidang ilmu Bahasa Inggris, penulis menyelesaikan gelar Sarjana Ilmu Bahasa dan Sastra Inggris di Universitas Diponegoro (1985), gelar Magister Pendidikan Bahasa Inggris diselesaikan di Universitas Sriwijaya (2003).

M

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

4

mudah dipahami dan dapat dikerjakan oleh para peserta

didik.

Pada kenyataannya banyak pemula mengalami

kebingungan dalam memahami suatu konsep. Kemampuan

yang didapat dari hasil belajar belum mampu memecahkan

permasalahan yang dihadapinya. Salah satu permasalahan

para pemula adalah kemampuan menulis karya ilmiah

“Academic Writing”. Bayangan rumitnya penulisan karya-

karya ilmiah inilah yang menyebabkan para pemula

mempunyai perasaan enggan untuk melakukannya. Dilain

sisi, kemampuan menulis karya ilmiah adalah tuntutan yang

harus dipenuhi oleh semua peserta didik di semua tingkat

pendidikan. Maka dari itu, sebagai Langkah pertama adalah

memperkenalkan Academic Writing sebagai hal menarik,

mempunyai susunan yang baku, dan sederhana.

Menulis karya ilmiah atau Academic Writing adalah

menarik. Para pemula perlu ditanamkan pengertian bahwa

selama menulis karya ilmiah perlu bersikap santai dan tidak

usah menghiraukan kesalahan ejaan, karena “kesalahan

ketik adalah hal yang biasa dan pasti ada, tetapi

menghentikan pikiran yang ada di otak kita hanya karena

kesalahan ketik tampaknya tidak perlu dilakukan pada saat

proses menulis” (Subasman dan Kuningan, 2021).

Pemahaman ini penting supaya penulis pemula dapat

dengan santai mengungkapkan pemikirannya dalam bentuk

Essay dasar. Biasanya essay dasar ini ditulis dalam 5

paragraph. Tujuan pemahaman ini adalah untuk mendorong

semangat yang memungkinkan otak bekerja dengan baik.

Akibatnya adalah aliran ide atau pemikiran berjalan lancar

tanpa hambatan. Sehingga perlu diciptakan kondisi yang

bebas dari rasa takut salah tulis dan khawatir akan hasil

essay yang ditulisnya.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

5

Memulai Menulis Melalui Perencanaan yang Sistematis

Rasa takut salah atau khawatir merupakan masalah

yang banyak dialami oleh para pemula, terutama pada sa’at

menulis essay. Perasaan khawatir ini dapat menghambat

kreatifitas, sehingga aliran ide yg dituangkan dalam karya

ilmiah tersebut akan tersendat-sendat. Maka, perlu

diciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Suasana

“belajar yang menyenangkan merupakan hal penting bagi

seorang pendidik” untuk mendorong peserta didiknya

berkreasi secara maksimal Usaha pertama yang dilakukan

guru, pada umumnya, adalah membuat “perencanaan

dengan menyusun perangkat pembelajaran” (Idhayani dkk.,

2020). Perencanaan pembelajaran merupakan rencana

langkah-langkah yang akan dilakukan pada sa’at melakukan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar. Jadi

perencanaan pembelajaran berdampak pada keberhasilan

belajar dengan memanfa’atkan alat bantu belajar yang ada

sehingga proses belajar berlangsung secara terarah dan

dapat mencapai perubahan yang diinginkan (Ananda,

2019).

Setelah pendidik berhasil menciptakan suasana belajar

yang nyaman karena dilaksanakan dengan perencanaan

yang baik, selanjutnya para pemula perlu mengetahui

bahwa Academic Writing mempunyai susunan yang baku.

Bentuk paling sederhana yaitu essay dengan lima paragrap.

Essay dasar ini terdiri dari 1 paragrap pembukaan, 3

paragrap isi, dan 1 paragrap kesimpulan. Paragrap

pembukaan berisi penjelasan informasi tentang topik essay.

Isinya antara lain penjelasan singkat garis besar dari

permasalahan yang terkandung dalam topik. Pada akhir

paragrap satu ditutup dengan thesis statement.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

6

Thesis statement adalah kalimat yang paling penting

pada essay karena merupakan intisari dari essay. Pendapat

atau intisari ini merupakan tujuan penulisan essay. Segala

sesuatu yang tertulis dalam essay menjelaskan isi thesis

statement. Bentuk dari thesis statement adalah satu kalimat

dengan satu ide pokok. Kalimat ini adalah kalimat yang

jelas, singkat, dan tepat sasaran. Jadi kalimat tersebut tidak

menimbulkan multi tafsir, sehingga pembaca dapat

langsung mengetahui maknanya tanpa memerlukan

penjelasan lebih lanjut. Fungsi dari thesis statement adalah

membantu penulis supaya focus pada pemikiran yang ingin

disampaikan kepada pembaca (Whitaker, 2009). Terakhir

adalah bagaimana cara menuliskan thesis statement. Cara

paling sederhana adalah menuliskan topik dari essay

kemudian pikirkan pendapat penulis dalam tiga kata.

Kemudian gabungkan antara topik dengan pendapat

penulis. Contohnya: Topik [Karakteristik orangtua]

sedangkan pendapat penulis [sifat orangtua adalah

penyayang, sabar, dan ikhlas]. Maka thesis statement-nya

adalah Topik ditambah (+) pendapat penulis. Jadi thesis

statement-nya adalah ‘Karakteristik orangtua yang baik

adalah penyayang, sabar, dan ikhlas.’ Kalimat ini ditulis

pada akhir paragraph satu kemudian diikuti dengan

penjelasan ‘penyayang’ pada paragrap dua, ‘sabar’ pada

paragraph tiga, dan ‘ikhlas’ pada paragraph empat.

Tujuan Perancangan dalam Karya Ilmiah

Paragraph 2–4 adalah isi atau biasanya disebut body of

the essay. Ketiga paragraph ini berisi penjelasan point-point

yang ada pada thesis statement. Sebagai contoh: pada thesis

statement tertulis ‘Rasa percaya diri dalam mengoperasikan

Microsoft Office Programs tumbuh karena kemampuan

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

7

mengetik dengan 10 jari, mengoperasikan rumus-rumus

dasar pada Microsoft Excel, dan merancang slide Power

Point yang menarik’. Pada thesis statement ini terdapat 3

poin yang merupakan pendapat penulis. Maka pada

paragraph 2 berisi penjelasan bahwa kemampuan mengetik

dengan 10 jari mendukung lancarnya pengoperasian

Microsoft Office Programs. Paragrap 3 berisi penjelasan

bahwa menguasai rumus-rumus dasar Microsoft Excel

menyebabkan pekerjaan memproses data menjadi jauh

lebih mudah. Paragrap 4 berisi uraian tentang perancangan

slide PowerPoint yang berguna untuk membantu

pelaksanaan presentasi. Terakhir adalah paragraph 5 yaitu

paragraph kesimpulan. Paragrap ini tidak memberikan

informasi baru, tetapi mengungkapkan kembali thesis

statement dengan kata-kata atau phrase yang lain tanpa

merubah makna. Jadi paragraph ini merupakan ringkasan

dari poin-poin yang dijelaskan pada bagian isi atau body of

the essay. Penting dicatat disini adalah paragrap kesimpulan

murni hasil pemikiran penulis dengan menghindari kutipan

dari sumber manapun.

Bahasa yang dipakai dalam Academic Writing adalah

sederhana. Bahasa pada academic writing adalah Bahasa

tulis yang baku. Ciri-ciri Bahasa tulis baku adalah bersifat

baku sesuai standard bahasa ilmiah resmi, alur

penuturannya teratur dan logis, dan ditulis sesuai kaidah

penulisan ilmiah (Jamilah, 2017). Standard Bahasa ilmiah

resmi adalah Bahasa yang sederhana struktur kalimatnya

dan langsung kesasaran (to the point). Bahasa tulis baku

untuk karya tulis ilmiah mempunyai alur logika yang runtut.

Hal ini memungkinkan pembaca dapat memahami isi karya

tulis dengan cepat dan mudah.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

8

Kesimpulan

Essay lima paragrap adalah bentuk essay dasar yang

penting diperkenalkan kepada para pemula. Dalam

pelaksanaan pelatihan menulis karya ilmiah seyogyanya

ditanamkan rasa optimis bahwa para pemula mampu

menulis karya ilmiah. Sebagai awal latihan adalah menulis

dalam bentuk essay lima paragraph. Pengenalan kaidah-

kaidah penulisan karya tulis ilmiah perlu dilakukan. Untuk

mendapatkan kemampuan menulis karya tulis ilmiah

memerlukan proses latihan yang panjang, maka kesalahan-

kesalahan selama proses latihan adalah hal yang wajar dan

terjadi pada siapapun. Latihan adalah hal yang harus

dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis karya

ilmiah. Jadi para pendidik memberikan kaidah-kaidah

penulisan yang harus dipatuhi. Selanjutnya membiarkan

para pemula berlatih dan mempunyai pengalaman

membuat kesalahan dalam menulis tanpa ‘harus dihukum’

tetapi dibimbing dan diberi kesempatan memperbaikinya

dalam suasana yang nyaman. Terakhir, setiap kemajuan

yang dibuat oleh para pemula layak mendapat apresiasi dan

pendidik dan kawan-kawannya.

Daftar Pustaka

Ananda, Rusydi. (2019). Perencanaan Pembelajaran. Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI). Cetakan Pertama.

Idhayani, N., Nasir, N. dan Jaya, H. N. (2020). Manajemen Pembelajaran untuk Menciptakan Suasana Belajar Menyangkan di Masa New Normal. Universitas Kendari: OBSESI (Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini). 5(2). 1555-1566.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

9

Jamilah. (2017). Penggunaan Bahasa Baku dalam Karya Ilmiah Mahasiswa. UIN Antasari Banjarmasin: TARBIYAH (Jurnal Ilmiah Kependidikan). 6(2). 41-52.

Subasman, I., dan Kuningan, U. I. A. (2021). ACADEMIC WRITING Academic Writing (Buku Pendamping Pelatihan 20 Hari Menulis 5 Paragraf Ilmiah). Pusat Studi Pengembangan Mutu Pendidikan (PUSPAMDIK).

Sudarmanto, E., Revida, E., Zaman, N., Simarmata, M. M., Sukarman, P., Syafrizal, Bachtiar, E., Faried, A. I., Nasrullah, Marzuki, I., Hastuti, P., Jamaludini., Kurniawan, I., Mastutie, F., dan Susilawaty, A. (2020). Konsep Dasar Pengabdian Kepada Masyarakat: Pembangunan dan Pemberdayaan (Issue Desember). Penerbit Yayasan Kita Menulis. Cetakan Pertama.

Whitaker, A. (2009). City University of Seattle. Academic Writing Guide: A Step-by-Step Guide to Writing Academic Papers. 12. 0-28.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

10

“SEKOLAH ARTIKEL”

SEBAGAI PENDAMPINGAN PENULISAN

ARTIKEL ILMIAH BAGI

GURU SMK N 1 KUDUS

Ulfah Mey Lida, M.Pd2

IAIN Kudus

“Pelatihan penulisan artikel ilmiah ini merupakan salah satu

upaya untuk menjawab tantangan dan masalah yang

dihadapi guru terkait Jabatan Fungsional Guru dan Angka

Kreditnya”

uru adalah pendidik profesional dengan tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada

pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,

pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (Presiden RI,

2005). Seorang guru yang profesional harus memiliki

kualifikasi akademik minimal jenjang Sarjana (S1) atau

Diploma Empat (D4), menguasai kompetensi (pedagogik,

profesional, sosial dan kepribadian), memiliki sertifikat

pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki

2Penulis lahir di Demak, 05 Mei 1992, penulis merupakan Dosen

IAIN Kudus dalam bidang Pendidikan Bahasa Indonesia. Penulis menyelesaikan gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Semarang (2013). Adapun gelar Magister Pendidikan Bahasa Indonesia diselesaikan juga di Universitas Negeri Semarang (2017).

G

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

12

kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional

(Rosyidi, 2015:1).

Sebagai seorang pendidik di sekolah, guru tentu

memahami situasi dan kondisi pelaksanaan proses

pembelajaran di sekolah. Hal ini dapat dijadikan sumber

data untuk menghasilkan suatu karya. Karya yang paling

sederhana yaitu tulisan. Melalui tulisan, guru dapat

menganalisis akar masalah dan gagasan untuk

menyelesaikan masalah yang ada. Dengan demikian, guru

tidak hanya menghasilkan karya untuk mengembangkan

profesinya, tetapi juga dapat lebih memahami kegiatan

pembelajaran dan sekolahnya. Mengembangkan ilmu

pengetahuan tidak lengkap jika hanya berpikir saja, tetapi

juga perlu menulis ide-ide, gagasan-gagasan, dan pemikiran

tersebut (Gunawan dkk., 2018).

Produktivitas Guru Melalui Artikel Ilmiah

Pelatihan ini merupakan salah satu upaya untuk

menjawab tantangan dan masalah yang dihadapi guru

terkait berlakunya Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan

Angka Kreditnya. Dalam peraturan ini disebutkan bahwa

syarat kenaikan pangkat guru salah satunya harus memiliki

publikasi ilmiah. Pemahaman guru terhadap menulis artikel

ilmiah kurang. Hal ini disebabkan oleh kurangnya informasi

tentang kepenulisan dan lemahnya budaya menulis di

kalangan guru (Gunawan dkk., 2018). Berdasarkan hasil

temuan inilah, pelatihan penulisan artikel ilmiah bagi guru

Program Studi Perbankan Syariah di SMK Negeri 1 Kudus

menjadi hal yang krusial dan mendesak untuk dilakukan.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

13

Menulis menjadi salah satu kegiatan

mendokumentasikan suatu kejadian yang dikemas dengan

susunan bahasa yang apik. Melalui bahasa, kita dapat

mempelajari konteks kebudayaan msyarakat (Lida, 2019).

Pada dasarnya, bahan tulisan yang dimiliki guru Perbankan

Syariah di SMK N 1 Kudus sudah cukup matang untuk

dijadikan sebuah artikel ilmiah. Mulai dari inovasi dalam

media pembelajaran, pengembangan model pembelajaran,

hingga kreativitas dalam memberikan evaluasi.

Keberagaman topik yang dipilih ini menunjukkan bahwa

guru Perbankan Syariah di SMK N 1 Kudus memiliki

kompetensi yang cukup mumpuni pada bidang yang mereka

tekuni. Eksistensi guru yang berperan sebagai pendidik

profesional memang diidealkan mampu menjadi agen

pembelajaran yang edukatif dengan harapan terbentuknya

sumber daya manusia yang berkualitas (Mundiri dan

Bariroh, 2018).

Fasilitas dalam Memulai Menulis

Pelatihan penulisan artikel ilmiah ini diikuti oleh

delapan guru yang berasal dari beberapa mata pelajaran.

Dari delapan peserta pelatihan, terdapat tiga guru dari mata

pelajaran umum, yakni mata pelajaran Bahasa Inggris,

Bahasa Indonesia, dan Produk Kreatif dan Kewirausahaan.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun pelatihan ini

dikhususkan bagi guru Perbankan Syariah, tetapi tidak

menyurutkan ketertarikan dan semangat mengikuti

pelatihan bagi guru di luar Prodi tersebut. Adapun lima

peserta lainnya berasal dari guru produktif Perbankan

Syariah, yang terdiri atas guru mata pelajaran Akuntansi

Dasar, Ekonomi Bisnis, Pendidikan Ekonomi, dan

Pendidikan Akuntansi.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

14

Kegiatan pelatihan ini berlangsung selama lima belas

hari yang dikemas dengan istilah “Sekolah Artikel”. Dalam

Sekolah Artikel ini, peserta mengikuti tiga kali synchronous

dan delapan kali asynchronous. Kegiatan synchronous yang

pertama dan kedua berupa pemaparan materi dari tim

pengabdian yang memberikan wawasan tentang

pengembangan ide dan kerangka artikel ilmiah serta gaya

selingkung jurnal. Pada synchronous yang terakhir, peserta

memaparkan artikel ilmiah yang ditulisnya lalu diberikan

masukan secara langsung oleh tim pengabdian. Adapun

pada delapan kegiatan asynchronous, peserta melakukan

konsultasi proses penulisan artikel ilmiahnya. Selama

konsultasi daring tersebut, peserta bertanya hingga

mengirimkan draft artikelnya kepada tim pengabdian. Hal

ini dilakukan untuk memfasilitasi peserta dalam proses

penulisannya. Selain itu, setiap sesi asynchronous tim

pengabdian juga memberikan motivasi agar peserta dapat

konsisten melanjutkan tulisannya.

Setelah mengikuti seluruh rangkaian dalam Sekolah

Artikel, peserta mengaku sangat terbantu dalam memilah

ide dan gagasan yang dapat dijadikan sebuah artikel ilmiah.

Pada mulanya, guru-guru tersebut sekadar melakukan

kewajibannya untuk mengajar dan memberikan penilaian

kepada peserta didik. Setelah mengikuti pelatihan ini,

mereka menjadi lebih memahami bahwa kewajiban itu

dapat menjadi media dalam pengambilan data penelitian.

Data ini kemudian dapat mereka manfaat menjadi bahan

tulisan, entah artikel ilmiah maupun Penelitian Tindakan

Kelas (PTK).

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

15

Kesimpulan

Sebagian besar peserta merasa puas,karena setelah

mengikuti pelatihan ini, pengetahuan dan wawasan mereka

mengenai artikel ilmiah dan jurnal bereputasi menjadi

meningkat. Sebelumnya, mereka masih awam dengan

jurnal-jurnal bereputasi sebagai tujuan mengirimkan artikel

ilmiah. Dalam pelatihan ini, tim pengabdian memberikan

informasi berkaitan dengan gaya selingkung jurnal yang

harus diikuti, bahkan tautan-tautan jurnal yang dapat

mereka submit. Luaran dari pelatihan ini merupakan draft

artikel ilmiah mulai dari bagian pendahuluan hingga

metodologi penelitian. Meskipun luaran yang dihasilkan ini

belum berupa naskah yang siap disubmit, namun untuk

ukuran penulis pemula, draft artikel ilmiah yang dihasilkan

peserta ini sudah cukup memuaskan. Untuk itulah, perlu

diadakan tindak lanjut berupa pelatihan serupa yang

memfasilitasi peserta hingga pada tahap submit ke jurnal

bereputasi.

Daftar Pustaka

Gunawan, I., Triwiyanto, T., dan Kusumaningrum, D. E. (2018). Pendampingan Penulisan Artikel Bagi Guru Sekolah Menengah Pertama. Universitas Negeri Malang: ABDIMAS PEDAGOGI (Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat). 1(2). 128-135.

Lida, Ulfah Mei. (2019). Strukturalisme Dalam Lirik Lagu “Not Like The Movie” Katty Pery. Univeresitas Muria Kudus: DISASTRA (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 1(1). 28.

Mundiri, Akmal dan Bariroh, Afidatul. 2018. Amplifikasi Profesi Guru DALAM Proses Pendidikan Transformatif Perspektif Al-Ghazali. Universitas Nurul Jadid Probolinggo: Jurnal Ilmiah Islam Futura. 18(1). 159-184.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

16

Presiden Republik Indonesia. (2005). Undang-Undang Nomor 14 Tentang Guru dan Dosen. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). 2.

PELATIHAN KOMPETENSI

PROFESSIONAL GURU

Nurmalina, M.Pd3

IAIN Takengon

“Menerapkan kompetensi professional diperlukan

kewenangan pimpinan dalam mengembangkan

keprofesionalisme pendidik, baik melalui pembinaan maupun

melalui pelatihan”

roses pembelajaran di sebuah lembaga pendidikan

maupun belajar mandiri sangat diperlukan orang yang

bisa mengarahkan pelajaran yang kita pelajari. Walaupun

pada saat ini, pengetahuan bisa kita dapatkan dimana-mana

dengan cepat, akan tetapi apabila pengetahuan tanpa ada

yang mengarahkan dengan tepat, maka dikhawatirkan akan

salah dalam penggunaan ilmu pengetahuan yang didapat

nantinya. Karena itu maka semua yang belajar memerlukan

guru yang mendampinginya selama proses pembelajaran.

Menjadi guru bukanlah hal yang mudah, selain mengikuti

pendidikan guru juga harus berjiwa mendidik, yang bisa

membimbing, mengarahkan, sabar terhadap peserta

didiknya dan juga mempunyai kepribadian yang baik serta

3Penulis lahir di Aceh Besar dan sekarang menjadi Dosen Tetap di

IAIN Takengon Aceh Tengah dalam bidang ilmu Manajemen Pendidikan Islam, penulis menyelesaikan gelar Sarjana di Institut Agama Islam Negeri Ar Raniry Banda Aceh, sedangkan gelar Magister Pendidikan diselesaikan di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Program Studi Administrasi Pendidikan (2013)

P

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

18

dapat berkomunikasi yang baik dengan orang lain. Seorang

guru harus mempunyai keahlian-keahlian tersebut untuk

mencapai tujuan pendidikan yang maksimal yaitu peserta

didik yang berilmu pengetahuan dan juga berakhlak mulia.

Sebagaimana tujuan pendidikan nasional menurut undang-

undang nomor 20 tahun 2003 yaitu untuk mengembangkan

potensi yang ada pada peserta didik supaya menjadi orang

yang beriman serta bertakwa kepada yang Tuhan Maha Esa,

mempunyai akhlak mulia, sehat, mempunyai ilmu, cerdas,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

dan bertanggung jawab.

Kerja Cerdas oleh Pendidik yang Profesional

Kompetensi professional merupakan keahlian yang

harus ada pada setiap guru, dimana semua kompetensi

tersebut harus dipahami dan diterapkan oleh guru dalam

menjalankan tugasnya. Indikator keberhasilan seorang

pendidik dikatakan professional terdiri dari:

1. Pendidik menguasai materi pelajaran yang

diajarkannya,

2. Pendidik menguasai standar kompetensi beserta

kompetensi dasarnya

3. Pendidik dapat mengembangkan pembelajaran

dengan kreatif

4. Pendidik mampu melaksanakan tindakan reflektif

5. Pendidik dapat menguasai tekhnologi informasi

untuk melakukan komunikasi (Utami, 2019:121).

Seorang pendidik mempunyai indikator ketercapaian

untuk menjadi guru professional, artinya untuk menjadi

guru professional harus memiliki kemampuan terhadap

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

19

materi pelajaran, kreatif dalam mengambangkan

pembelajaran, memiliki kemampuan dalam mengambil

tindakan, dan mampu menguasai perkembangan tekhnologi.

Kemampuan pendidik dalam menyampaikan pelajaran

sangat menentukan minat belajar siswa. Kompetensi

profesional guru merupakan faktor determinan dan juga

signifikan terhadap minat belajar peserta didik (Nurutami

dan Adman, 2016: 119).

Seorang pendidik professional harus menguasai

berbagai kompetensi seperti menguasai materi pelajaran

yang diajarkannya, menjadi anggota aktif profesi guru,

berkomunikasi dengan sesama guru, membaca jurnal

professional, mengembangkan metodologi, dan mampu

membina siswa, mampu memahami proses pembelajaran,

mampu mengembangkan pengetahuan yang dimiliki,

melaksanakan model pembelajaran yang disukai peserta

didik, dapat menerima perubahan, menerima konsekuensi

serta bertanggung jawab, mampu untuk tidak memilih kasih

peserta didik, mampu membuat perencanaan pembelajaran,

mampu berkomunikasi efektif, mampu mengambil

keputusan, mampu meningkatkan strategi pembelajaran,

mempunyai kepedulian terhadap kesehatan dan

keselamatan peserta didik, mampu mengembangkan

suasana belajar yang kondusif, mampu menjadikan peserta

didik percaya diri dalam belajar, mampu adil dalam

memberi penilaian peserta didik, mampu memberi

perhatian yang kontinu kepada peserta didik, memiliki

hubungan yang baik dengan orang tua/wali siswa, sesama

pendidik dan tenaga kependidikan, memperhatikan bakat

dan minat peserta didik, mampu memberikan humor yang

baik, mampu mengenali peserta didik yang membutuhkan

perhatian khusus, mampu mengaitkan materi pelajaran

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

20

dengan kehidupan sehari-hari dan dapat dipercayai dalam

menepati janji dan kesepakatan(Zahroh, 2015: 85).

Peraturan untuk Sebuah Kemajuan

Kompetensi professional guru dalam kurikulum 2013

meliputi pemahaman Standar Nasional Pendidikan,

pengembangan kurikulum 2013, menguasai materi,

pengelolaan program pembelajaran, mampu mengelola

kelas, dapat menggunakan media dan sumber

pembelajaran, menguasai landasan-landasan kependidikan,

memperhatikan Pengembangan peserta didik,

melaksanakan administrasi sekolah, melakukan penelitian

tindakan kelas, mampu menjadi teladan bagi peserta didik,

dapat mengembangkan teori kependidikan yang dibutuhkan

peserta didik dan melakukan konsep pembelajaran individu

(Susanto, 2016: 148). Peraturan Pemerintah Nomor 19

tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

kompetensi professional guru yang terdapat pada pasal 28

yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi professional,

kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.

Undang-undang nomor 14 tahun 2005 juga

menyatakan bahwa kompetensi guru mencakup kompetensi

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan

kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan

profesi. Kemudian dijelaskan bahwa kompetensi pedagogik

merupakan kemampuan mengelola pembelajaran peserta

didik. Kompetensi kepribadian yaitu kemampuan

kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan

berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Kompetensi

profesional yaitu kemampuan penguasaan materi pelajaran

secara luas dan mendalam. kompetensi sosial adalah

kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

21

secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru,

orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Kesimpulan

Pada umumnya pendidik sudah menguasai

kompetensi-kompetensi yang dijelaskan oleh kebijakan

pemerintah tersebut, namun dalam penerapannya masih

belum maksimal. Untuk menerapkan kompetensi

professional diperlukan kewenangan pimpinan dalam

mengembangkan keprofesionalisme pendidik, baik melalui

pembinaan maupun melalui pelatihan. Sehingga tujuan yang

diinginkan oleh sekolah terkait mutu pendidikan sekolah

dalam tercapai secara efektif dan efisien.

Daftar Pustaka

Daryanto. (2013). Administrasi dan Manajemen Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta.

Nurutami, Rizkiana dan Adman. (2016). Kompetensi profesional guru sebagai determinan terhadap minat belajar siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran. 1(1). 119-127. https://ejournal.upi.edu/index.php/jpmanper/ article/view/3345

Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Susanto, A. (2016). Konsep, Strategi, dan Implementasi Manajemen Peningkatan Kinerja Guru, Jakarta: Kencana. 148.

Presiden Republik Indonesia. (2005). Undang-Undang Nomor 14 Tentang Guru dan Dosen. DPR RI.

Utami, I.H., Hasanah, A. (2019). Kompetensi Profesional Guru Dalam Penerapan Pembelajaran Tematik di SD Negeri Maguwoharjo 1 Yogyakarta.UIN Sunan Kalijaga

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

22

Yogyakarta: Pionir Jurnal Pendidikan. 8(2). 121-138. Doi: http://dx.doi.org/10.22373/pjp.v8i2.6232

Zahroh, A. (2015). Membangun Kualitas Pembelajaran Melalui Dimensi Profesionalisme Guru, Bandung: Yrama Widya

PENDAMPINGAN PENYUSUNAN BUKU

PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS

ILMIAH UNTUK SISWA MA/SMA SEDERAJAT

DI MA BILINGUAL MUSLIMAT NU SIDOARJO

Fakhrur Rozy, S.Or., M.Pd., AIFO4

Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo

“Perlunya Pendampingan Menulis Karya Tulis Ilmiah untuk

Menghasilkan Generasi yang Berkualitas dan Bermutu”

A Bilingual Muslimat NU Sidoarjo adalah lembaga

pendidikan swasta di bawah naungan yayasan Bina

Bhakti Wanita milik PC Muslimat NU Sidoarjo, salah satau

badan otonom PC NU Sidoarjo. Sekolah yang terletak di

jalan raya Buduran Sidoarjo ini mempunyai visi yaitu

Menjadi pioner smart school berbasis adab ahlussunnah

waljamaah dan salah satu misinya adalah Melatih

kompetensi pendidik untuk bisa menjadi pembimbing tugas

proyek dengan baik.

Berangkat dari visi dan misi tersebut, MA Bilingual

Muslimat NU ingin menjadi sekolah berbasis riset atau

sekolah berbasis penelitian. Untuk mewujudkan visi misi

tersebut, maka MA Bilingual Muslimat NU merencanakan

4Penulis kelahiran Pamekasan, 16 Juli 1986. Berdomisili di

Sidoarjo. Menyelesaikan Pendidikan SD-SMA di Pamekasan, dilanjutkan S1 dan S2 di Universitas Negeri Surabaya. Saat ini sebagai dosen di Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo. Korespondensi: [email protected].

M

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

24

akan membuat buku pedoman penulisan karya tulis ilmiah

untuk siswa sebagai pegangan untuk standarisasi penulisan

ilmiah. Penyusunan buku tersebut, pihak sekolah meminta

pendampingan dari kami agar terjadi sinergi diantara

lembaga pendidikan yang notabene sama-sama masih di

bawah naungan PC NU Sidoarjo. Selain itu guru-guru MA

Bilingual masih bingung menentukan langkah awal ataupun

konsep dalam menyusun buku tersebut.

Sosialisasi Menuju Karya Tulis yang Bermutu

Adapun beberapa langkah yang dilakukan dalam

melakukan pendampingan yaitu pertama melakukan

pertemuan dengan pihak kepala sekolah dan guru-guru

untuk menyamakan persepsi tentang maksud dari

penyusunan buku pedoman penulisan karya tulis ilmiah ini.

Setelah itu dilanjutkan dengan membentuk tim penyusun

dari pihak guru MA Bilingual Muslimat NU Sidoarjo yang

terdiri dari Ibu Umayatul Azizah, SS sebagai wakil kepala

bidang kurikulum sebagai ketua tim dan beranggotakan

bapak Haris Syarifudin Pradana, S.Pd dan Ibu Nela Akmalia,

S.Pd.

Langkah selanjutnya yaitu melakukan diskusi secara

inten bersama tim penyusun yang dimulai dengan

merancang tujuan yang ingin dicapai dalam karya tulis

ilmiah yaitu membangkitkan rasa ingin tahu terhadap

peristiwa sosial serta fenomena alam yang berhubungan

dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Meningkatkan

kemampuan berpikir terhadap berbagai fenomena alam.

Meningkatkan kreativitas dalam menumbuhkan

kemampuan berkreasi dan mempunyai daya kritis.

Sedangkan masalah yang diangkat dalam Karya Tulis Ilmiah

(KTI) meliputi ruang lingkup Sosial (Struktur sosial,

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

25

diferensiasi sosial, penyimpangan sosial, stratifikasi sosial,

dsb.). Sains (Kimia, Fisika, Biologi, Ilmu Bumi, dsb) Masalah

penelitian tersebut berdasarkan pada fakta yang berasal

dari data atau informasi yang ditemukan di lapangan dan

berasal dari sumber terpercaya.

Mengesampingkan Ideologi Pribadi untuk Karya

Bersama

Setelah mengetahui tujuan dari program ini maka tim

mulai merancang kerangka buku panduan yang

direncanakan terdiri dari 4 bab yaitu bab I yang berisi

tentang sistematika penulisan proposal karya ilmiah, bab II

sistematika penulisan karya ilmiah, bab III tata cara

penulisan, bab IV referensi atau sitasi. Setelah dua bulan

mulai Desember 2021 sampai Januari 2022 dengan

beberapa kali diskusi baik tatap muka maupun lewat online

dan beberapa kali revisi maka buku Pedoman Penulisan

Karya Tulis ilmiah untuk siswa MA/SMA sederajat rampung.

Adapun faktor pendukung terselesainya buku ini yaitu

Antusiasme guru yang tergabung dalam tim penyusun yang

sangat tinggi, dukungan kepala sekolah dalam kegiatan

penyusunan buku ini dan membantu tim

mengorganisasikan waktu dan tempat pelaksanaan

kegiatan. Sedangkan faktor penghambat dalam penyusunan

buku ini yaitu tim penyusun yang belum pengalaman, serta

keterbatasan waktu yang ada mengingat tim penyusun juga

mempunyai kewajiban untuk mengajar dengan jadwal yang

cukup padat. Berikut ini merupakan karya dari penelitian

ini:

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

26

Gambar 1. Cover dan Daftar isi Buku

Kesimpulan

Akhirnya dengan segala kendala yang ada, target

penyusunan buku ini selesai seperti yang telah

direncanakan sebelumnya. Secara keseluruhan kegiatan

pendampingan Penyusunan Buku Pedoman Penulisan Karya

Tulis ilmiah untuk siswa MA/SMA sederajat dapat

dikatakan berhasil. Keberhasilan ini bisa dilihat dari

terselesaikannya penyusunan buku tersebut. Manfaat yang

diperoleh guru adalah dapat menyusun buku pedoman

Penulisan Karya Tulis ilmiah dan juga me-refresh kembali

tentang alur penelitian ilmiah sehingga diharapkan dapat

membimbing peserta didiknya untuk melakukan penelitian

ilmiah dengan baik sesuai dengan visi dan misi yang telah di

tetapkan oleh MA Bilingual Muslimat NU Sidoarjo.

Kedepannya mungkin bisa dilakukan lagi pendampingan

penulisan karya tulis ilmiah agar bisa terbit jurnal.

PENGGUNAAN PENDEKATAN DAN MODEL

PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN

MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

PESERTA DIDIK

Mansur S, S.Pd.,M.Pd5

Universitas Nusa Nipa

“Discovery learning ini bisa memacu hasil belajar siswa

dengan cara mengikuti sintaks atau urutan pembelajaran

pada model tersebut”

erkembangan zaman di dalam dunia pendidikan yang

terus berubah denga signifikan membuat pola pikir

menjadi berubah-ubah, dari pola pikir yang umum menjadi

pola pikir yang khusus. Menyikapi hal tersebut maka perlu

diterapakn beberapa pendekatan dan model pembelajaran

yang sesuai dengan karakter peserta didik untuk

mendongkrak prestasi peserta didik di dalam dunia

pendidikan. Sesui dengan tujuan pendidikan yaitu

menciptakan seorang yang berkualitas dan berkarakter

sehingga mempunyai pandangan yang luas ke depan untuk

mencapai cita-cita.

5Penulis Lahir di Dusun Selojan, Desa Mas-Mas Kecamatan

Batukliang Utara, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, 22 Oktober 1988, Merupakan Dosen Universitas Nusa Nipa dalam bidang ilmu pendidikan Biologi, penulis menyelesaikan gelar Sarjana Pendidikan IPA (Biologi) di UIN Mataram (2013), sedangkan gelar Magister Pendidikan IPA (biologi) diselesaikan di Universitas Negeri Semarang (2015).

P

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

28

Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) sebagai strategi

pembelajaran yang melibatkan unsur ilmu atau sains

(Mulyana dkk, 2008). Pendekatan JAS tidak mengharuskan

peserta didik menghapal informasi melainkan

mengembangkan informasi (Sudarmin & Widiatmoko,

2012). Penggunaan pendekatan jelajah Alam Sekitar

berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa pada

materi klasifikasi makhluk hidup dilihat dari perbedaan

hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol (S,

2018) (S dan Xaverius, 2020). Pendekatan JAS mampu

mempengaruhi prestasi dan motivasi belajar siswa menjadi

lebih baik.

Unsur Penting pada Proses Pembelajaran

Selain pendekatan yang digunakan dalam proses

pembelajaran juga terdapat model-model pembelajaran

yang bisa meningkatkan hasil dan motivasi belajar peserta

didik. Model pembelajaran merupakan unsur penting dalam

proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam model pembelajaran terdapat beberapa langkah-

langkah pembelajar yang harus disesuaikan dengan mata

pelajaran. Dimana guru dituntut untuk mengikuti langkah-

langkah yang ada untuk mencapai tujuan pembelajaran

yang ditetapkan. Kegiatan belajar mengajar merupakan

suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan (Djamarah

dan Zain, 2010). Guru menciptakan kegiatan pembelajaran

guna mempelajarkan peserta didik (Hamalik, 2015).

Ciri-ciri model pembelajaran adalah (a) berdasarkan

teori pendidikan dan dan teori belajar (b) mempunyai misi

dan tujuan tertentu (c) menjadi pedoman untuk

memperbaiki kegiatan belajar mengajar di kelas (d) memliki

bagian-bagian yang diutamakan seperti, langkah-langkah,

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

29

prinsip-prinsip reaksi, system sosial, dan system pendukung

(e) memliki dampak sebagai terapan dari model

pembelajaran (Rusman, 2012).

Hakikat Belajar

Pengembangan Model-model Pembelajaran merupakan

suatu keniscayaan yang harus dipersiapkan dan dilakukan

guru dalam kegiatan pembelajaran (Rusman, 2012). Hal ini

dikarenakan setiap siswa memiliki tipe interest yang

berbeda-beda dalam menerima materi pelajaran yang

disampaikan guru. Siswa ada yang memiliki tipe auditif,

yaitu senang mendengarkan penjelasan dari guru,

tipe visual yaitu senang belajar melalui melihat dengan

perantara media pembelajaran, dan ada siswa yang

tipe kinestetik, yaitu senang belajar melalui pengalaman

langsung. Oleh karena itu guru harus mampu

mengembangkan model-model pembelajaran secara

bervariasi agar menyentuh semua interest individu siswa.

Kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara klasikal,

tetapi sentuhan guru harus tetap individual. Tugas guru

bukan semata-mata mengajar (teacher centered), tetapi

lebih pada membelajarkan siswa (children centered). Belajar

pada hakekatnya adalah proses interaksi terhadap semua

situasi yang ada di sekitar individu siswa (Rusman, 2012).

Belajar merupakan suatu proses yang diarahkan pada

pencapaian tujuan dan proses berbuat melalui berbagai

pengalaman belajar yang dipersiapkan dan dilakukan guru.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

30

Kesimpulan

Penggunaan model pembelajaran guru melakukan

pembelajaran dengan sintaks atau urutan-urutan yang ada

di dalam model pembelajaran tersebut. Salah satu model

pembelajaran yaitu model pembelajaran Discoveri Learning.

Penggunaan model discovery Learning dapat meningkatkan

hasil belajar peserta didik pada pokok bahasan perubahan

dan pelestarian lingkungan hidup (S dan Bare, 2019).

Dengan demikian discovery learning ini bisa memacu hasil

belajar siswa dengan cara mengikuti sintaks atau urutan

pembelajaran pada model tersebut. Selain hasil penelitian di

atas, terdapat model pembelajaran Picture and Picture.

Model pembelajaran Picture and Picture merupakan

model pembelajaran yang kooperatif atau mengutamakan

adanya kelompok-kelompok dengan media gambar yang

dipasangkan atau diurutkan dengan logis (Kurniasih dan

Sani, 2015).

Daftar Pustaka

Djamarah, S. B., & Zain, A. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, O. (2015). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Kurniasih, I., dan Sani. B. (2015). Ragam Pengembangan Model Pembelajaran untuk Peningkatan Profesionalitas Guru. Jakarta Kata Pena.

Mulyana, S., Marianti, A., Kartijono, N. E., Widianti, T., Saptono, S., Pukan, K. K., & Bintari, H. (2008). Jelajah Alam Sekitar (JAS) Pendekatan Pembelajaran Biologi. Semarang: Jurusan Biologi Universitas Negeri Semarang.

Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Rajawali Press.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

31

Sudarmin, & Widiyatmoko, A. (2012). Pengembangan Modul Pembelajaran Konservasi Mata Pelajaran IPA untuk Menumbuhkan Karaktek Peserta didik yang Cinta Alam. Prosiding Seminar Nasional MIPA UNNES. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

S, M. (2018). Pengaruh Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Klasifikasi Mahluk Hidup di SMPK Binawirawan Maumere. BIOEDUSCIENCE: Jurnal Pendidikan Biologi & Sains. 2 (1), 74-80. Doi: https://doi.org/10.29405/j.bes/2174-801314

S, M., & Bare, Y. (2019). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Perubahan dan Pelestarian Lingkungan Hidup dengan Model Discovery Learning di SMAS Katolik ST Gabriel Maumere. BIOEDUSCIENCE: Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains, 3(2), 84–89. https://doi.org/10.29405/j.bes/3284-893298

S, M., & Xaverius, A, P. F. (2020). Discovery dan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) pada Pembelajaran Konsep Klasifikasi Makhluk Hidup. Journal of Biology Education. 3 (1), 44-53, Doi: http://dx.doi.org/10.21043/jobe.v3i1.71

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

32

WORKSHOP PENDAMPINGAN AKREDITASI

PERPUSTAKAAN MELALUI

PENGEMBANGAN KOLEKSI DIGITAL

DI SMPN 6 KOTA MALANG

Anita Tri Widiyawati, S.S.,M.A6

Universitas Brawijaya Malang

“Sejak Pandemi Covid-19 Keinginan untuk memanfaatkan

Buku Elektronik Menjadi Sangat Dibutuhkan”

erpustakaan sekolah merupakan titik tengah atau

sebagai pusat informasi di sekolah, khususnya di

tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)/SLTP. Kegiatan

pembelajaran baik guru maupun siswa sangat

membutuhkan dukungan informasi dalam bentuk koleksi

atau bahan pustaka yang disediakan oleh perpustakaan.

Sebelum bencana Pandemi Covid-19 datang, siswa dan guru

melaksanakan kegiatan atau proses belajar-mengajar tatap

muka. Sehingga koleksi cetak atau versi printed di

perpustakaan pemanfaatannya sangat tinggi. Akan tetapi

setelah Pandemi Covid-19 melanda, perpustakaan sekolah

6Anita Tri Widiyawati lahir di Jember pada 22 Maret 1986. Penulis

merupakan Dosen tetap sejak 2013 pada Program Studi Ilmu Perpustakaan, Jurusan Administrasi Publik di Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya Malang. Penulis menyelesaikan gelar Sarjana Sastra Indonesia di Universitas Jember (2008) dan menyelesaikan gelar Magister Kajian Budaya dan Media Minat Manajemen Informasi dan Perpustakaan di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (2011).

P

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

34

membutuhkan penyesuaian/adaptasi terhadap situasi yang

ada.

Pengabdian Berbentuk Workshop

Bergesernya metode pembelajaran daring setelah masa

pandemi covid-19 membutuhkan resiliensi yang sangat

cepat pada layanan yang diberikan oleh perpustakaan

sekolah, khususnya ketersediaan koleksi digital/elektronik.

Hal ini menjadi sangat penting demi terselenggaranya

proses belajar-mengajar yang efektif dan efisien.

Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 6

Kota Malang mempunyai kendala terkait ketersediaan

koleksi digital/elektronik. Kurangnya koleksi e-book

menjadi perhatian khusus pengelola perpustakaan.

Sehingga membutuhkan pengadaan koleksi/bahan pustaka

e-book yang terstandarisasi berdasar pada standar

akreditasi Perpustakaan SMP. Selain itu, Perpustakaan

SMPN 6 Kota Malang juga akan mengajukan akreditasi

perpustakaan. Berdasarkan kondisi dan situasi yang ada di

Perpustakaan SMPN 6 Kota Malang, maka pengabdian

berbentuk workshop ini dilaksanakan. Berikut kerangka

problem solving kegiatan pengabdian ini.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

35

Kendala Perpustakaan SMPN 6 Kota Malang dalam Pengembangan Koleksi Digital: 1. Terkendala dalam melakukan

penambahan, pemilihan, dan pemilahan koleksi digital.

2. Minimnya keterampilan dan pengetahuan dalam mengembangkan koleksi digital.

Workshop pendampingan akreditasi perpustakaan SMP mengenai pengembangan koleksi digital.

Penyediaan: 1. Diagnosis kondisi koleksi di

Perpustakaan SMPN 6 Kota Malang berdasarkan instrumen akreditasi perpustakaan SMP.

2. Pelaksanaan workshop. 3. Pemberian bantuan untuk

mencarikan e-book gratis yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru SMP.

Pengelola perpustakaan sekolah menjadi: 1. Lebih menguasai dan memahami

dalam pengembangan koleksi digital (e-book) pada perpustakaan.

2. Lebih memahami dalam mengelola koleksi digital (e-book).

Peserta workshop: Guru sekaligus selaku Pengelola Perpustakaan SMPN 6 Kota Malang.

Gambar 1. Kerangka Problem Solving Pelaksanaan Workshop

Pelaksanaan dan Hasil Pengembangan Workshop

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan melalui zoom

meeting dikarenakan masih dalam masa pandemi covid-19.

Sebelum dilaksanakan workshop melalui zoom meeting,

pengabdi berkoordinasi dengan pengelola perpustakaan

yang terdiri atas beberapa guru untuk mendiagnosis kondisi

koleksi yang ada di perpustakaan berdasarkan Peraturan

Perpusnas RI No. 8 Th. 2018 tentang Instrumen Akreditasi

Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama/Madrasah

Tsanawiyah. Tujuan diagnosis ini adalah untuk mengetahui

hal-hal yang masih kurang dan harus dipenuhi agar

mendapatkan nilai yang maksimal.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

36

Workshop ini dihadiri oleh 8 (delapan) orang guru yang

sekaligus merangkap menjadi pengelola perpustakaan.

Pengabdi menyampaikan materi terkait pengembangan koleksi

baik cetak maupun digital. Karena pada dasarnya dua jenis

koleksi tersebut sangat penting untuk dikembangkan di

perpustakaan. Pengabdi juga menyampaikan pentingnya

lisensi untuk perlindungan hak kekayaan intelektual agar

perpustakaan tidak mengalami masalah di kemudian hari

dalam pengembangan koleksi digital. Selain itu, pengabdi juga

memberikan informasi terkait koleksi e-book yang bisa

didownload dan diakses secara gratis jika perpustakaan tidak

mempunyai cukup dana untuk membeli ataupun berlangganan.

Berikut tabel hasil diagnosis tersebut.

Tabel. Hasil Diagnosis Kondisi Koleksi di Perpustakaan SMPN 6

Kota Malang

N

O.

KOMPONEN

AKREDITASI

SYARAT

TERPENU

HI

HASIL

DIAGNOSI

S

HAL YANG

HARUS

DILAKUKAN

AGAR

TERPENUHI

1. Jumlah jenis

dan koleksi

buku

elektronik (e-

books) yang

dimiliki

(dalam judul)

300

Judul atau

lebih

21 judul Menambah 279

Judul

2. Persentase

koleksi

nonfiksi dari

keseluruhan

koleksi

65% –

75%

60% Menambah 5%

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

37

3. Pengolahan

buku atau

monograf

Inventaris

asi,

klasifikasi,

pengatalo

gan,

labelling,

secara

otomasi

dan

memiliki

cadangan

data

tercetak

Terpenuhi

tetapi

DDC yang

digunakan

adalah e-

DDC

E-DDC adalah

versi ringkas.

Sebaiknya

ditambahkan

dengan

menggunakan

versi

lengkapnya

(DDC dalam

bentuk

tercetak).

4. Kelengkapan

buku

Kartu

buku,

kantong

buku, slip

tanggal

kembali,

label

buku,

stempel,

barcode/c

hip/RFID

(sebagai

perangkat

otomasi)

Kartu

buku,

kantong

buku,slip

tanggal

kembali,

label

buku,

stempel

Menambah

barcode atau

chip dan RFID

(sebagai

perangkat

otomasi)

Setelah diagnosis dan workshop selesai dilakukan,

pengabdi juga membantu untuk mencarikan e-book yang

sesuai dengan kebutuhan siswa SMP dari kelas XII, XIII, IX

dan juga guru untuk dijadikan koleksi perpustakaan dalam

rangka penambahan koleksi e-book atau digital agar dapat

memenuhi komponen akreditasi perpustakaan SMP. Berikut

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

38

ini merupakan bukti dari adanya sosialisasi pencapaian

komponen tersebut:

Gambar 2. Foto (Hasil Screenshot melalui Zoom Meeting)

Perpustakaan sekolah mempunyai peran yang sangat

penting sebagai unit informasi, sehingga membutuhkan

pengelolaan yang baik (Lasa Hs., 2009:17). Pengelolaan ini

terkait dengan penataan kegiatan. Salah satu kegiatan yang

sangat krusial adalah kegiatan pengembangan koleksi

perpustakaan baik dalam bentuk tercetak maupun

elektronik. Pengembangan koleksi merupakan kegiatan

untuk menjaga kualitas koleksi dengan cara dikembangkan

sesuai dengan kebutuhan pemustaka (Widiyawati dan

Adiono, 2020:35). Tonggak utama dari layanan

perpustakaan SMP adalah ketersediaan koleksi yang sesuai

dengan kebutuhan siswa sebagai pemustaka. Kualitas atau

mutu dari perpustakaan SMP adalah dengan terpenuhinya

unsur-unsur atau komponen-komponen yang dirinci di

dalam peraturan akreditasi Perpustakaan SMP.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

39

Kesimpulan

Selama ini Perpustakaan SMPN 6 Kota Malang lebih

konsen pada ketersediaan koleksi tercetak. Akan tetapi

sejak pandemi Covid-19 melanda, kebutuhan akan koleksi

elektronik menjadi sangat terasa. Dalam rangka pengajuan

akreditasi perpustakaan sekolah dan kebutuhan koleksi

elektronik yang terus meningkat, maka Perpustakaan SMPN

6 Kota Malang merasa perlu untuk menambah koleksi

elektronik (e-book). Hal inilah yang melatarbelakangi para

guru sebagai pengelola perpustakaan membutuhkan

pelatihan atau workshop terkait pengembangan koleksi

elektronik atau digital. Terdapat empat kriteria dalam

melakukan seleksi koleksi digital (e-book), yakni: biaya,

kesesuaian, kualitas, serta aspek teknis dan estetis

(Holleman, 2000). Hal ini menjadi dasar untuk melakukan

pemilihan, pemilahan, dan penambahan koleksi e-book.

Sehingga dalam melakukan pengadaan koleksi digital (e-

book) harus dilakukan secara profesional (Andayani,

2014:14). Dengan demikian perpustakaan sekolah dapat

menyediakan koleksi atau informasi yang sesuai dengan

kebutuhan siswa dan guru dalam mendukung proses

belajar-mengajar di SMP.

Daftar Pustaka

Andayani, Ulpah. (2014). Manajemen Sumber-sumber Informasi Elektronik (e-resources) di Perpustakaan Akademik. Al-Maktabah. 13(1). 8-19.

Holleman, Curt. (2000). Electronic Resources: Are basic Criteria for the Selection of Materials Changing?. Library Trends. 48(4).

Lasa, Hs. (2009). Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pinus Book Publisher.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

40

Peraturan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2018 Tentang Instrumen Akreditasi Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.

Widiyawati, Anita Tri dan Adiono, Romula. (2020). Manajemen Koleksi: Collection Management. Malang: UB Press.

PELATIHAN PENGEMBANGAN LKPD IPA

UNTUK GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

Nurlia Latipah, M.Pd.Si7

UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

“LKPD Berguna Bagi Banyak Pihak Agar Bisa Menghasilkan

Produk Serta Mendapatkan Pengalaman Belajar yang Baik”

truktur kelemahan buku ajar antara lain tidak adanya

komponen panduan pembelajaran, informasi

pendukung dan langkah kerja penyelesaian masalah yang

tidak jelas, dan penggunaan buku ajar hanya

memungkinkan satu cara komunikasi sehingga kesempatan

siswa untuk mengembangkan pola berpikir dan

pembentukan konsep berkurang (Depdiknas,2008). Hal ini

tentunya dapat mengakibatkan siswa mengalami kesulitan

dalam memahami materi yang diajarkan (Wati dan Zulfah,

2020). Oleh karena itu diperlukan bahan ajar pendukung

untuk menutupi kelemahan buku ajar yang digunakan.

LKS Fisika Berorientasi Al-Qur'an dengan strategi

Inkuiri Terbimbing pada Materi Keseimbangan dan

Dinamika Rotasi Siswa Kelas XI SMA/MA praktis dan efektif

dalam meningkatkan kompetensi siswa (Chanda dkk, 2020).

7Penulis yang lahir di Kota Bogor pada tanggal 12 Agustus 1983,

merupakan dosen pada Tadris IPA Fakultas Tarbiyah dan Tadris UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu. Gelar Sarjana Pendidikan didapatkan oleh penulis pada Tahun 2005 di Universitas Bengkulu, sedangkan gelar Magister Pendidikan Sains didapatkan oleh penulis pada tahun 2017 juga dari Universitas Bengkulu.

S

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

42

Selain itu, penelitian juga menyebutkan bahwa penggunaan

Lembar Kerja Siswa (LKS) menimbulkan semangat siswa

untuk belajar lebih aktif, mau bekerja sama selama

percobaan, dan tugas kelompok, serta rasa ingin tahu yang

tinggi yang ditunjukkan siswa selama kegiatan belajar

mengajar. Era globalisasi dikenal sebagai era pembelajaran

yang lebih menitikberatkan pada siswa (Amelia dkk, 2020).

Untuk itu, pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik

menjadi salah satu penunjang agar pembelajaran terfokus

pada siswa.

Belajar Daring di Masa Pandemi

Pandemi Covid-19 yang terjadi di dunia dan khususnya

wilayah kota Bengkulu telah membuat kegiatan belajar

berpindah tempat dari belajar di sekolah menjadi belajar di

rumah serta menuntut kemandirian siswa dalam belajar.

Perubahan tempat kegiatan belajar mengakibatkan

perubahan pola belajar. Di sekolah, guru memberikan

pembelajaran tatap muka dengan berbagai metode

pembelajaran mulai dari ceramah, tanya jawab, inkuiri, dan

sebagainya. Pelaksanaan kegiatan belajar di rumah akibat

pandemi ini tentunya tidak bisa dilakukan seperti di

sekolah. Menghadapi pembelajaran di rumah, para guru MI

Plus Ja alHaq menyiapkan lembar kegiatan siswa atau biasa

disingkat LKPD. Pembelajaran menggunakan LKPD di MI

Plus Ja alHaq sudah dimulai sejak Juli 2020. Dari hasil

evaluasi LKPD yang telah dikembangkan oleh guru MI Plus

Ja alHaq ditemukan bahwa sebagian LKPD yang dibuat guru

belum sesuai dengan silabus, LKPD yang dibuat kurang

bervariasi, dan penampilan LKPD kurang menarik dan

kurang rapi.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

43

Melihat kekurangan pada LKPD di Mi Plus Ja-alhaq,

maka penulis berinisiatif untuk memberikan pendampingan

kepada guru-guru MI Plus Ja-alhaq untuk membuat LKPD

yang baik dan sesuai dengan kebutuhan di MI Plus Ja-alhaq.

LKPD ideal adalah LKPD yang sesuai dengan model

pembelajaran yang digunakan pada saat pembelajaran,

sehingga LKPD diharapkan efektif, berhasil, memuaskan,

dan bermakna (Sari dkk, 2020). Penelitian ini juga

menyebutkan bahwa siswa membutuhkan LKPD pada

proses pembelajaran.

LKPD adalah panduan bagi peserta didik yang

digunakan untuk melakukan penyelidikan atau pemecahan

masalah (Noviyanti dkk, 2020). keterampilan peserta didik

dalam memecahkan masalah merupakan faktor penting

untuk menghadapi persaingan dengan dunia. Kegiatan

pembelajaran yang terintegrasi dengan kegiatan pemecahan

masalah akan memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk mengeksplorasi ide secara mandiri,

merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, menguji

hipotesis dan mencari solusi terhadap suatu masalah

sehingga pembelajaran akan lebih bermanfaat bagi peserta

didik (Noviyanti dkk, 2020).

Pelatihan pembuatan LKPD yang dilaksanakan untuk

guru-guru pada MI Plus Ja-alHaq ini merupakan salah satu

kegiatan yang dilakukan untuk memberikan kompetensi

kepada guru-guru tersebut dalam membuat LKPD. Pelatihan

ini terdiri atas 3 tahap yakni tahap pemberian materi, tahap

pembuatan LKPD dan bimbingan, serta tahap finalisasi

produk. Pelatihan ini diawali dengan pemberian materi

tentang Pengertian LKPD, kaidah penulisan soal, macam-

macam bentuk soal. Materi tersebut diberikan dengan

tujuan agar guru memahami tujuan pembuatan LKPD,

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

44

unsur-unsur yang harus ada pada LKPD, cara membuat soal

pada LKPD. Pembuatan LKPD di MI Plus Ja-alHaq

merupakan suatu bentuk media yang digunakan dalam

pembelajaran selama masa pandemi. LKPD yang

dikembangkan ini terdiri atas identitas mata pelajaran,

petunjuk belajar, petunjuk mengerjakan soal, contoh soal,

dan contoh. LKPD ini dikembangkan berdasarkan buku

pegangan siswa. Soal-soal pada LKPD merupakan

pengembangan dari materi yang terdapat pada buku siswa.

Beberapa kegiatan LKPD melibatkan buku pegangan siswa.

Siswa membaca buku pegangan siswa kemudian

mengerjakan soal pada LKPD. Contoh soal dibuat untuk

memberikan pemahaman secara tertulis kepada siswa

tentang cara mengerjakan soal dengan baik.

Student Center sebagai Solusi Permasalahan Pendidikan

Masa Kini

Permasalahan yang dialami guru pada pelatihan ini

adalah kurangnya variasi soal, tampilan LKPD yang kurang

menarik, penggunaan kata tanya yang kurang tepat,

penggunaan tanda tanya yang tidak tepat. Untuk mengatasi

permasalahan yang dialami oleh guru dalam membuat

LKPD, maka dilakukan pendampingan lanjutan. Fungsi

pembimbingan lanjutan dari narasumber pada kegiatan ini

adalah memberi masukan kepada peserta pelatihan untuk

dapat menambah variasi soal dan memberi masukan

tentang tampilan LKPD yang baik. Kegiatan yang dilakukan

selama 6 hari ini mampu menghasilkan LKPD untuk semua

mata pelajaran mulai dari tematik, matematika, Akidah

Akhlak, Al-Qur’an Hadits, Bahasa Arab, Bahasa Inggris,

Fiqih, dan Sejarah Kebudayaan Islam. Waktu yang

disediakan pada kegiatan ini hanya dapat menghasilkan

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

45

LKPD untuk semester ganjil mulai dari kelas 1 hingga kelas

6.

LKPD yang dibuat oleh guru MI Plus Ja-alHaq diarahkan

agar siswa membaca dan mencari sendiri jawaban atas

pertanyaan yang diberikan sehingga pembelajaran tidak

berpusat pada guru. Materi yang disampaikan pada LKPD

berdasarkan buku pegangan siswa sehingga memudahkan

siswa dalam memahami materi yang diberikan.

Pengembangan lembar kegiatan peserta didik (LKPD)

berbasis preview, question, read, reflect, recite, review

(PQ4R) (Khoirunnisa dkk, 2019). Penelitian ini

menyebutkan bahwa LKPD sebaiknya dikembangkan

dengan memberikan materi pada LKPD dengan kalimat

yang jelas, terstruktur, dan tidak menimbulkan makna

ganda. Penyampaian materi juga harus sesuai dengan

kemampuan peserta didik sebelumnya sehingga

memudahkan peserta didik untuk memahami materi yang

disampaikan. LKPD juga harus memberikan pembelajaran

yang tidak berpusat pada guru.

Kesimpulan

LKPD sebaiknya didesain dengan tampilan atau bagian-

bagian yang bervariasi dengan tujuan agar peserta didik

tidak pasif, menimbulkan kegairahan dalam belajar, dan

dapat belajar mandiri sesuai minatnya (Chanda dkk, 2020).

Era globalisasi dikenal dengan era pembelajaran lebih

berfokus kepada siswa. Keunggulan LKPD adalah mampu

mengembangkan kemampuan peserta didik, menjadi

penguat terhadap materi yang diberikan oleh guru,

mengaktifkan peserta didik, dan membantu peserta didik

menambah informasi tentang konsep yang dipelajari

melalui kegiatan belajar secara sistematis, dan

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

46

meningkatkan hasil belajar (Amelia dkk, 2020). Sehingga

guru perlu dibekali wawasan atau informasi tentang cara

pengembangan LKPD agar mampu menghasilkan produk

LKPD yang dapat membantu siswa dalam mendapatkan

pengalaman belajar yang baik dan meningkatkan

kemandirian para siswa.

Daftar Pustaka

Amelia dkk. (2020). Pengembangan LKPD Berorientasi Metakognisi di SD Muhammadiyah 5 Bumiaji. Jurnal Inovasi Pembelajaran. 6(1). E-ISSN 2460-0873

Chanda dkk. (2020). Desain LKPD Fisika Berorientasi Al-Qur’an Dengan Strategi Inkuiri Terbimbing Terhadap Pencapaian Kompetensi Peserta Didik SMA/MA. Saintek: Jurnal Sains dan Teknologi. 12(1). ISSN: 2580-278X.

Khairunnisa dkk. (2019). Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Berbasis Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) Pada Pokok Bahasan Kesetimbangan Ion dan pH Larutan Garam. Jurnal Pembelajaran Kimia. 4(2).

Noviyanti dkk. (2020) Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Berbasis Search, Solve, Create, and Share (SSCS) Pada Pokok Bahasan Kesetimbangan Ion dan pH Larutan Penyangga. Jurnal Pembelajaran Kimia. 5(1).

Sari dkk. (2020). Analisis Kebutuhan Pengembangan LKPD Berbasis POE Berbantuan Augmented Reality untuk Melatihkan Keterampilan Proses Dasar Pada Konsep Fluida Statis. Pandipa Journal of Science Education. 4(2). ISSN 2086-9363.

Wati, Jamila,. Zulfah. (2020). Tahap Preliminary Research Pengembangan LKPD Berbasis PBL Materi Peluang Kejadian Majemuk. Jurnal Inovasi Matematika. 1(2). E-ISSN 2656-7245.

SUDAH SAATNYA BAITUL MAAL WAT

TAMWIL TERSTANDAR INTERNASIONAL

Ibnu Muttaqin, M.E8

IAIN Kudus

“Teruslah Maju BMT Indonesia, Demi Mencapai Sentra

Keuangan Syariah di Seluruh Dunia”

engelolaan lembaga apapun bentuk lembaga tersebut

tidak terlepas dari manajerial. Tujuan utama dari

manajemen perusahaan tentu untuk mendapatkan mutu

yang terbaik sehinnga customer equitybenar-benar dapat

direngkuh sebaik mungkin. Jika lembaga nirlaba sekalipun

membentuk lembaganya sedemikian rupa sehingga

terbentuk sistem mutu yang diinginkan, apalagi lembaga

yang berorientasi pada profit, termasuk dalam hal ini adalah

lembaga keuangan hingga Baitul Maal wa Tamwil (BMT)

sebagai salah satu ejawantah dari lembaga keuangan

syariah.

Industri perbankan syariah semakin menghadapi

banyak tantanganakibat bergabungnya sejumlah institusi,

kolaborasi inter-organisasi,pengembangan berbagai produk

dan jasa, serta perbaikan mutu. Untukmerespon dengan

8KelahiranBanyumas, 04 Oktober 1986. Penulis merupakan dosen

IAIN Kudus dalam bidang Perbankan Syariah, Penulis menyelesaikan gelar Sarjana Ekonomi Manajemen di Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Tahun 2010, Sedangkan gelar Magister Perbankan Syariah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta disandang pada Tahun 2019.

P

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

48

efektif berbagai tantangan ini, penciptaan sistem

yangmemenuhi level “quality” yang sesuai dengan konsep

syariah menjadi isu vital nyata yang menantang (Murniati,

2016).

Pentingnya Manajemen Mutu

Dalam era sekarang ini, tantangan tidak datang hanya

dari satu negara atau regional saja, gerakan pasar bebas

tentu menjadi tantangan global yang pasti dihadapi oleh

lembaga profit oriented termasuk di dalamnya lembaga

keuangan, tantangan sesama lembaga keuangan syariah,

tantangan sesama lembaga keuangan baik konvensional dan

syariah, hingga tantangan dengan industri-industri

keuangan digital yang menjamur saat ini. Tingkat

karakteristik yang melekat pada produk/jasa yang

mencukupi persyaratan atau keinginan. Maksud

derajat/tingkat berarti selalu ada peningkatan setiap saat

(Suardi, 2004). Sedangkan karakteristik berarti hal-hal yang

dimiliki produk/jasa, yang terdiri dari karakteristik fisik,

karakteristik perilaku dan karakteristik sensori.

Indonesia sendiri mengenal konsep TQM (total quality

management) pada tahun 1980-an hingga saat ini sudah

sangat populer dan masuk dalam mata kuliah rumpun

bisnis di perguruan tinggi, dan bagi lembaga swasta

ataupun pemerintahan, saat ini lebih mengenal dengan

sistem manajemen mutu ISO 9001. Jika ISO sendiri

merupakan sistem standar untuk internasional, di Indonesia

sendiri mengadopsi sistem tersebut menjadi SNI (standar

nasional Indonesia) sebagai standar mutu nasional bagi

produk/jasa di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Komite

Teknis (dulu disebut sebagai Panitia Teknis) dan ditetapkan

oleh BSN (Badan Standardisasi Nasional). Standar mutu

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

49

baik nasional maupun internasional biasanya direspon

serius oleh perusahaan yang mengeluarkan produk berupa

barang. Hal ini disebabkan mereka bisa menaruh logo

standar tersebut di produk mereka atau memang tuntutan

dari customer secara langsung.

Kesan yang ada jika suatu produk sudah terstandar,

maka konsumen akan percaya jika produk tersebut sudah

berkualitas baik. Untuk perusahaan dengan produk berupa

jasa, jika perusahaan tersebut adalah vendor dari

perusahaan yang lain biasanya juga dituntut untuk

terstandar, akan tetapi spesial untuk lembaga keuangan,

standar mutu lebih ditekankan pada pelayanan yang prima,

karena hal ini yang langsung diterima oleh nasabah,

sedangkan manajemen mutu yang sebenarnya penting,

tidak terlalu menjadi poin penting bagi mereka. Lembaga

keuangan besar baik konvensional maupun syariah, bisa

jadi cukup besar dalam memberikan perhatian terhadap

sistem manajemen mutu, mereka paham dengan benefit

yang akan didapatkan, salah satunya adalah efisiensi

pengelolaan perusahaan baik dari segi material maupun

non material.Akan tetapi, untuk lembaga keuangan dengan

skala menengah ke bawah, mereka acapkali

mempertimbangkan outcome terlebih dahulu, apakah

sebanding dengan pengorbanan yang dikeluarkan untuk

mendapatkan sertifikasi standar mutu internasional, dalam

hal ini ISO 9001.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

50

Mutu Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia dan

Dunia

Tercatat berdasarkan statistik perbankan Oktober

2021 dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) jumlah bank umum

di Indonesia sebanyak 107 bank turun dari semula di tahun

2018 sebanyak 115, tahun 2019 110, dan tahun 2020 109,

untuk jumlah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 1.468 bank,

turun dari tahun 2020 1.506 bank. Sedangkan statistik

perbankan syariah dengan periode yang sama Oktober 2021

tercatat 12, turun dari tahun 2020 14. Hal ini disebabkan

adanya mergertiga bank umum syariah milik BUMN, yaitu

Bank Mandiri Syariah, Bank BNI Syariah, dan Bank BRI

Syariah menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI). Untuk Unit

Usaha Syariah (UUS) sendiri tercatat ada 20 bank

konvensional yang memiliki UUS. Bank dengan kapasitas

aset besar, katakanlah BCA, Mandiri, BNI, dan BRI tentu

sudah menyandang terstdandar internasional dengan

mengantongi sertifikat ISO 9001 bahkan sertifikasi

ISO 27001 tahun 2013 sebagai standar mutu dalam hal

keamanan informasi yang sangat dibutuhkan pada era

sekarang pun mereka sandang. Sedangkan bank umum

syariah sendiri katakanlah ext. Bank Mandiri Syariah pun

telah menyandang sertifikasi internasional tersebut.

Sedangkan lembaga keuangan mikro seperti BMT tentu

perlu untuk menata manajemen mutu mereka, dengan

menerapkan standar mutu baik nasional terlebih

internasional untuk menjawab tantangan global.

Spesial Baitul Maal Wa Tamwil tidak termasuk dalam

statistik perbankan, meskipun corak usahanya mirip dengan

perbankan, akan tetapi payung hukum yang menaungi

adalah Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Mikro. Jika

merujuk pada lama website OJK, BMT masuk dalam IKNB

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

51

(industri keuangan non bank) kategori Lembaga Kauangan

Mikro. LKM tersebut di definisikan sebagai lembaga

keuangan yang khusus didirikan untuk memberikan jasa

pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik

melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro

kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan,

maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha

yang tidak semata-mata mencari keuntungan (OJK, 2022).

Total lembaga keuangan mikro yang terdaftar pada OJK

sebanyak 35 unit, sedangkan unit syariah sebanyak 8 unit,

angka ini jelas jauh dari aktual di lapangan bahwa BMT

lebih dari 8 perusahaan di Indonesia. Ilegal dalam kacamata

OJK belum tentu ilegal dalam kacamata Kementerian

Koperasi dan UKM, karena BMT didominasi terdaftar di

Kementerian dan UKM tanpa terdaftar pada OJK, bahkan

BMT UGT Nusantara sebagai penyandang gelar BMT

terbesar di Indonesia dengan aset sebesar 1,4 triliyun pun

hanya terdaftar di bawah naungan Kementerian Koperasi

dan UKM, sehingga proses pengawasan BMT memang lebih

di bawah Kementerian Koperasi dan UKM bukan oleh OJK,

Sementara BMT yang sudahberbadan hukum PT baru di

bawah pengawasan atau menjadi kewenangan OJK.

Adanya dualisme naungan tersebut pengawasan BMT

belum bisa dikatakan optimal. Jika lembaga keuangan

lainnya diawasi langsung oleh OJK dan Dewan Pengawas

Syariah untuk lembaga keuangan syariah, maka BMT yang

berbadan hukum koperasi, hanya diawasi oleh Kementerian

Koperasi dan UKM. Dalam sebuah kesempatan, hal ini

pernah disinggung oleh Wakil Presiden Indonesia Bapak K.

H. Ma’ruf Amin pada acara Web Seminar (Webinar)

BMT Summit 2020. “Seperti diketahui, badan usaha yang

digunakan BMT pada umumnya adalah koperasi. Biasanya

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

52

untuk suatu lembaga simpan pinjam, seperti juga

perbankan, dibutuhkan lembaga pengawas dan lembaga

penjamin simpanan. Tetapi kita belum memiliki lembaga

pengawas dan lembaga penjaminan untuk koperasi. Untuk

itu saya meminta agar dalam summit ini juga dibicarakan

opsi-opsi untuk dapat mewujudkan berdirinya lembaga

pengawas dan lembaga penjamin simpanan bagi BMT ini,”

ungkap Wapres (Sekertaris Negara, 2020). Ironis memang,

di sini lain BMT kita bandingkan dengan perbankan besar,

namun di sisi lain, mengingat naungan badan hukum yang

berbeda, sehingga tuntutan standardisasi BMT tersebut

tidak bisa terwujud dengan mudah.

Implementasi Standar Mutu Internasional di BMT

Latar belakang masalah tidak harus disikapi psimistik.

Apapun bentuk badan hukumnya, tentu standardisasi mutu

lembaga keuangan syariah dalam hal ini BMT tetap harus

diperjuangkan. Kita nukil saja pandangan dari Bapak Wakil

Presiden. Wapres menilai bahwa keberlangsungan BMT

tidak dapat dipisahkan dari kualitas pelaku usaha mikro.

Untuk itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas

pelaku usaha mikro tersebut. “Salah satu yang perlu

diupayakan adalah dengan membangun pusat-pusat

inkubasi usaha halal di berbagai daerah sebagai pusat

pembinaan dan penyemaian. Selain itu, perlu pula dibangun

pusat-pusat bisnis syariah (Sharia Business Center) yang

didukung oleh infrastruktur digital sebagai sarana interaksi

dan sarana transaksi antar pelaku bisnis syariah”

(Sekertaris Negara, 2020).

Lembaga keuangan syariah bisa setara dengan

Perbankan Syariah, Asuransi Syariah, Pasar Modal Syariah,

sehingga Pegadaian Syariah diawasi langsung oleh OJK

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

53

dalam hal hukum positif dan keuangan dan DPS (Dewan

Pengawas Syariah) dari DSN-MUI (Dewan Syariah Nasional-

Majelis Ulama Indonesia) dalam hal kepatuhan terhadap

implementasi unsur syariah Islam, maka tidak serharusnya

BMT tidak diawasi. Hal paling memungkinkan dan relevan

adalah melalui lembaga yang sama yakni OJK dan DPS

bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM. Jika

proses pengawasan dapat dilakukan lebih optimal maka

mutu BMT akan terjada layaknya lembaga keuangan yang

lain.

Kemudian, demi menyetarakan mutu BMT, saya kira

jajaran manajerial BMT, terutama BMT yang telah memiliki

aset besar dan puluhan bahkan ratusan cabang yang

tersebar perlu untuk mengajukan sertifikasi ISO 9001

sebagai standar mutu internasional. BMT yang besar, sudah

mampu untuk mengorbankan biaya dan lainnya untuk

mendapatkan sertifikasi tersebut dan tentunya outcome

yang didapatkan justru lebih besar dari pengorbanan yang

digelontorkan, baik efisiensi dalam hal biaya, tentu efisiensi

dalam hal non biaya, seperti waktu dan tata kelola

perusahaan yang lebih baik. Jika efisiensi tersebut tercapai,

jelas benefit yang akan dirasakan jauh lebih dari

pengorbanan yang dikeluarkan.

Kesimpulan

Standar internasional memanglah sebuah pilihan,

apakah memang perusahaan menginginkan yang terbaik

bagi lembaganya atau menganggap standarisasi bukan hal

wajib yang perlu dipenuhi. Ada baiknya, bagi lembaga

keuangan mikro mulai mempelajari mengenai standar

manajemen mutu, baik melalui kajian-kajian literatur dan

penelitian yang mudah diakses, tentang pengaruh

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

54

manajemen mutu terhadap kemajuan perusahaan dan

terhadap profitabilitas lembaga keuangan, ataupun

melakukan benchmarking kepada lembaga keuangan yang

berskala besar katakanlah bank umum syariah. Sehingga,

dapat memahami seberapa pentingnya standarisasi

manajemen mutu bagi perusahaan.

Maju terus lembaga keuangan mikro syariah bernuansa

BMT di Indonesia, maju BMT, sektor riil menggeliat, dan

sejahtera masyarakat Indonesia, buat Dunia melihat

Indonesia sebagai sentra keuangan syariah yang terstandar

internasional. Semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka

_______.(2020). Informasi Umum Lembaga Keuangan Mikro. [Database]. https://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/Pages/Lembaga-Keuangan-Micro.aspx.

Murniati, Sri. (2016). Implementasi TQM Terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia Bank Syariah. IAIN Purwokerto. 74.

_______.(2020). Perkuat Ekonomi Umat Melalui Penguatan BMT. [Campaign Website]. https://www.setneg.go.id/baca/index/perkuat_ekonomi_umat_melalui_penguatan_bmt.

Suardi, R. (2004). Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000 Penerapannya Untuk Mencapai TQM. Jakarta: PPM.

BAB II

SUPPORT SISTEM SPIRITUAL

KEAGAMAAN

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

56

PENERAPAN INTEGRASI IMAN DAN TAKWA

PADA MATA PELAJARAN SAINS

Dr. Kurroti A’yun, S.T., M.Si9

STIT-UW Jombang

“STIT-UW Jombang Sebagai Lembaga Formal Berhasil

Mengintegrasikan Iman dan Takwa Secara Baik”

ata iman dan takwa identik dengan perilaku ibadah

keagamaan, sehingga terasa asing apabila digabungkan

penjelasannya pada mata pelajaran selain keagamaan

seperti sains yang identik dengan ilmu alam. Iman dalam

kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah percaya,

sedangkan takwa adalah terpeliharanya diri untuk tetap

taat melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi segala

laranganNya. Adapun di dalam al Qur’an yang merupakan

petunjukNya yang agung, antara iman dan takwa itu saling

berkaitan terutama dalam firmanNya dalam Q.S al Baqarah

ayat 2-3 yang artinya “Kitab (al Quran) ini tidak ada

9Penulis lahir di Surabaya dan saat ini aktif menjabat sebagai

Waket (Wakil Ketua) 3 sekaligus Dosen STIT-UW Jombang yang ahli dalam bidang Pendidikan terutama dalam hal Reduksi Miskonsepsi secara Andragogik, penulis menyelesaikan gelar Sarjana di ITS (2004), kemudian mengabdi sebagai pendidik dan mendapatkan beasiswa dari Kemenag RI untuk menyelesaikan studi di ITS dengan gelar master sains (2009), gelar terakhir yaitu Doktor dalam Bidang Pendidikan diselesaikan dengan beasiswa dari LPDP yang diselenggaranan oleh Kemenkeu RI di Universitas Negeri Surabaya (2018). Selain itu, penulis juga bertugas sehari-hari untuk mendidik santri di PPUW Jombang dalam hal iman dan amal sholeh bersama Pembina PPUW Jombang sekaligus aktif sebagai seorang Tutor Tutorial Online di Universitas Terbuka di Indonesia tahun 2021.

K

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

58

keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,

(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang

mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rejeki yang

Kami anugerahkan kepada mereka.”

Takwa itu iman atau percaya pada yang ghaib sekaligus

menjalankan perintah Tuhan Yang Maha Menciptakan, Yang

Maha Ghaib. Maka dari itu, dua kata antara iman dan takwa

itu sering kali digunakan beriringan menjadi kata iman dan

takwa. Orang yang beriman dan bertakwa yang mau

melaksanakan sholat dan zakat berarti juga telah memeluk

agama Islam, sebab sholat dan zakat itu bagian dari rukun

Islam atau syaratnya orang memeluk agama Islam. Orang

yang memeluk agama Islam disebut dengan muslim yaitu

kelompok atau golongan orang beragama paling cepat

berkembang di dunia (Lipka dan Hackett, 2017).

Agama dalam Kontes Sosial

Agama Islam merupakan agama yang paling cepat

mempengaruhi populasi. Tetapi, perlu dipastikan, apakah

dengan berkembangnya populasi pemeluk agama Islam

tersebut dapat mempengaruhi karakter anggota populasi,

yaitu individu atau manusia yang memeluk agama Islam

sehingga menjadikan dirinya benar-benar beriman dan

bertakwa dengan menjalankan petunjukNya yang paling

dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya yaitu al

Qur’an, ataukah sama saja atau bahkan mungkin lebih

buruk. Hal ini didukung dengan hasil penelitiannya dalam

grafik berikut:

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

59

Gambar 1. Grafik Estimasi Persentase Perubahan Populasi

Berdasar Agama

Berdasar grafik pada Gambar 1 di atas, Pertanyaan

yang meragukan semakin berkembangnya pemeluk agama

Islam akan berpengaruh pada karakter yang baik karena

sesuai dengan petunjukNya atau mungkin tak berpengaruh

bahkan malah berpengaruh buruk ini tak seharusnya

terjadi. Namun kenyataannya hal ini terjadi dan hal ini

terjadi karena ada Islamofobia yang berasal dari sentimen

negatif pada muslim (pemeluk agama Islam) yang dilakukan

oleh kebanyakan penduduk Eropa Barat dan United States

(US) terutama saat berlangsungnya pesta politik, sebaliknya

muslim mempengaruhi dunia dengan misi kedamaian yang

diusung berdasarkan petunjuk Tuhan (Al-Kraisha dkk,

2020). Meskipun demikian, masih ada saja sisa-sisa muslim

yang belum benar-benar taat pada petunjuk Tuhan yang

dibuktikan dengan masih adanya tindak kriminalitas di

negara yang penduduknya mayoritas muslim, bahkan

merupakan muslim terbesar di dunia yaitu Indonesia. Hal

ini merujuk pada data statistik kriminal tahun 2021 yang

dipaparkan penulis yakni:

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

60

Tabel 1. Jumlah Kejahatan menurut Jenis Kejahatan

(Direktorat Statistik Ketahanan Sosial, 2021)

Karakter muslim yang sampelnya berjumlah 334 guru

tingkat sekolah menengah pertama di Yaman menyatakan

bahwa dari 28 item dalam instrumen penelitiannya,

sebanyak 88% guru memiliki karakter khas muslim yang

terbagi menjadi 8 karakter sesuai ketentuanNya, yaitu dapat

bekerja bersama (berjamaah), memiliki semangat juang

(jihad), damai (rukun), suka berdonasi (infak), jujur (sidik),

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

61

menepati janji, mudah memaafkan (al-‘afw), dan mampu

menahan diri (sabar) (Al-Ammar dkk, 2012). Tidak semua

muslim yang diteliti memiliki karakter khas muslim dan

tidak semua karakter khas muslim telah diterapkan. Maka

dari itu, perlu dilakukan penerapan integrasi pada seluruh

bahasan dalam kehidupan sehari-hari utamanya bahasan

mata pelajaran umum atau selain agama (khususnya Islam)

agar karakter baik yang telah ditunjukkanNya dalam al

Qur’an dan telah dicontohkan RasulNya selama hidupnya

menjadi karakternya muslim pada umumnya dan

semaksimal mungkin sampai mendekati 100%.

Perlakuan Seseorang saat Melakukan Kesalahan

Integrasi iman dan takwa dengan mata pelajaran umum

telah diterapkan di STIT-UW Jombang dan di lembaga

formal yang ada di bawah yayasan yang menaungi STIT-UW

Jombang juga telah diupayakan penerapannya sejak tahun

2006. Adapun yang memiliki ide integrasi mata pelajaran

iman dan takwa dengan mata pelajaran umum ini adalah

pendiri STIT-UW Jombang sekaligus Pembina yayasan yang

menaungi STIT-UW Jombang, yaitu Abah KH. M. Qoyim

Ya’qub. Integrasi juga dicetuskan oleh dua ahli lain, yang

sebelumnya telah memiliki ide integrasi mata pelajaran atau

pengetahuan atau keilmuan yang paling masyhur adalah

Robin Fogarty yang idenya dipublikasikan tahun 1991 dan

Susan M. Drake dan Rebecca C. Burns yang idenya tentang

integrasi telah dipublikasi sejak tahun 2004. Pada tulisan

ini, penulis sengaja membuat judul Penerapan Integrasi

Iman dan Takwa pada Mata Pelajaran Sains, tidak

Penerapan Integrasi Iman dan Takwa pada Mata Pelajaran

Umum, sebab sains dalam filsafat ilmu termasuk berbagai

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

62

keilmuan yang berarti mencakup seluruh mata pelajaran

selain agama (Suriasumantri, 2013).

Penerapan integrasi iman dan takwa pada mata

pelajaran sains yang diterapkan di STIT-UW Jombang dan di

lembaga formal yang ada di bawah naungan yayasan yang

menaungi STIT-UW Jombang, salah satunya MTs-UW

Jombang membawa perubahan yang signifikan pada peserta

didik yang sampelnya diambil sejumlah 33 orang dari

peserta didik MTs-UW sekaligus santri PP-UW Jombang dan

29 mahasiswi STIT-UW Jombang yang juga sekaligus santri

PP-UW Jombang. Dari 62 orang sampel tersebut, 100%

memiliki upaya berkarakter seperti yang telah

ditunjukkanNya dalam al Qur’an. Namun, adakalanya 62

orang sampel tersebut melakukan kesalahan atau

melakukan perilaku yang dilarangNya seperti mendekati

zina (pacaran), dll, namun 62 orang sampel tersebut telah

terbiasa menyadari yang dilakukan salah jika tidak sesuai

dengan aturanNya, sehingga mereka segera bertaubat

dengan kejujurannya. Ada yang dalam rangka taubat,

mengaku dan meminta hukuman dari pendidik atau

pengurus PP-UW Jombang, kemudian mereka menjalani

hukuman dengan jujur dan sukarela. Hukuman yang

diberikan dimulai dari baca istigfar, diikat di pohon atau

diikat di cagak bangunan pondok (yang tentu saja jika putri

maka dihukumnya di wilayah PP-UW putri), dan yang paling

berat adalah hukum cambuk bagi yang melakukan

pelanggaran berat seperti berzina, minum minuman keras

atau lainnya sesuai ketentuanNya dalam al Qur’an. Dengan

demikian, perilaku manusia utamanya dimulai dari peserta

didik yang ada di lingkungan PP-UW, STIT-UW, MTs-UW,

dan lembaga lainnya di bawah yayasan yang menaungi

dapat beracuan pada ketentuan Illahi dalam berkarakter

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

63

selama hidup di dunia, sehingga dapat terhindar dari

tindakan asusila seperti tindakan kriminal yang dipaparkan

pada Tabel 1 atau tindakan lain yang dapat merusak moral

bangsa maupun individu itu sendiri.

Kesimpulan

Penerapan integrasi iman dan takwa pada mata

pelajaran sains ini tidak hanya dilakukan ketika berada di

dalam proses pembelajaran formal, namun juga di dalam

pembelajaran nonformal ketika kegiatan pondok di PP-UW

Jombang. Berikut dipaparkan gambar kegiatan nonformal

yang mengintegrasikan iman dan takwa dengan

permasalahan umum dalam kehidupan sehari-hari di PP-

UW Jombang yang dilakukan di salah satu majelis kajian di

antara 20 majelis yang ada di PP-UW putri:

Gambar 2. Kegiatan Pembelajaran Nonformal di PP-UW Putri

Jombang

Adapun contoh salah satu kalimat integrasi yang

diajarkan di STIT-UW Jombang sebagai lembaga formal

yang berada pada yayasan yang sama yang menaungi PP-

UW Jombang.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

64

Daftar Pustaka

Al-Qur’an dan terjemahan. Add-Ins Microsoft Word. Quran in Word Indonesia Versi 1.3.

Al-Ammar, Fawziah K., Ahmed, Ismael H., Nordin, Mohamad Sahari. (2012). Moral character of muslim personality: scale validation. Journal of Education and Practice, 3 (16) 118-128. ISSN 2222-1735 (Paper) ISSN 2222-288X (Online).

Direktorat Statistik Ketahanan Sosial. (2021). Statistik Kriminal 2021. Jakarta: Badan Pusat Statistik. ISSN: 2089-5291.

Al-Kraisha, Lamya, Elqabbany, Moustafa, Asfour, Zeinab, Chahine, Noora, and Nasreddin, M. AbdulJaleal. (2020). The Muslim 500: The World’s 500 Most Influential Muslims. Dabuq, Syria: Jordan National Library. ISBN: 978-9957-635-56-5.

Lipka, Michael and Hackett, Conrad. (2017). Why muslims are the world’s fastest growing religious group. Pew Research Center, April 6. http://pewrsr.ch/2nOPNXY.

Suriasumantri, Jujun. (2013). Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Popoler. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

GERAKAN JAMAAH SUBUH SEBAGAI

WADAH PEMERSATU MASYARAKAT

KOTA LHOKSEUMAWE

Muhammad Syahrial Razali Ibrahim, MA, PhD10

IAIN Lhokseumawe

“Bersatu dalam Perbedaan (harmonis), Berjuang dalam

Kebaikan dan Peduli Kepada Masyarakat Merupakan Sikap

Sosial yang Harus Dijunjung Tinggi”

alah satu ciri makhluk hidup adalah kemajemukan dan

keberagaman. Tidak hanya manusia yang tampil dengan

berbagai perbedaan tetapi juga pada hewan dan alam

sekitar.Keberagaman yang meliputi perbedaan suku, agama,

ras dan golongan merupakan realitas sosial dan takdir

hidup yang tak bisa dielakkan oleh siapapun, baik untuk

kalangan masyarakat moderen maupun tradisional. Ini

semacam ujian Tuhan buat manusia, bagaimana harusnya

mereka mengelola keberagaman. Karenanya tidak jarang

realitas sosial ini justru menuai berbagai problem sosial

seperti konflik dan disintegrasi.Namun apabila dikelola

dengan baik dan benar justru akan menjadi ajang

pemberdayaan dan demokrasi (Nugroho, 1997:6-7).

Sejatinya, keberadaan masyarakat yang majemuk dan

beragam tidak boleh dilihat sebagai ancaman sosial, tetapi

10Penulis lahir di Aceh, 10 Januari 1976, menyelesaikan S1 di Al-

Azhar University tahun 2000, S2 UKM Malaysia tahun 2004, dan S3 dari IIUM Malaysia tahun 2016 bidang tafsir al-Quran. Aktif sebagai dosen di Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe sejak 2004 hingga sekarang.

S

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

66

sebaliknya justru menjadi potensi besar terbentuknya iklim

kehidupan bermasyarakat yang dinamis dan harmoni

(Ismardi dan Arisman, 2014:201).

Dalam konteks Islam, keberadaan mazhab dan aliran

pemikiran yang beragam semuanya berpotensi melahirkan

konflik internal-horizontal sesama muslim. Oleh sebab itu

mengutip Cak Nur, masyarakat harus menyadari

bahwapluralitas adalah keniscayaan sosiologis, maka perlu

adanyapeningkatan kedewasaan dalam menerima

perbedaan dan memperluas wawasan keagamaan, agar

perbedaan yang ada bukannya menambah potensi konflik

melainkan menjadi aset budaya dan politik (Baso, 1999:23-

24). Karena itu perlu adanya kesadaran dan upaya untuk

membangun masyarakat yang demokratis, toleran dan

harmonis serta menekan potensi konflik agar tidak muncul

ke permukaan.

Untuk konteks Kota Lhokseumawe, meski secara lahir

terlihat aman nyaman, tetapi ibarat api dalam sekam, riak-

riak konflik itu sebenarnya ada. Teranyar, muzakarah ulama

yang digelar oleh Yayasan Assaudiyah Alawaliyyah

Alkhalidiyah Kota Lhokseumawe pada tanggal 22 – 23

Januari 2022, di Mesjid Islamic Center Kota Lhokseumawe,

menghasilkan 10 rekomendasi. Salah satunya dan ada di

urutan pertama adalah, mempersoalkan tauhid uluhiyah,

rububiyah dan asma wassifat. Rekomendasi itu menegaskan

bahwa Ahlussunnah Waljama’ah tidak menggunakan 3

istilah tersebut (Aceh.tribunews). Arah rekomendasi ini

jelas, meskipun tidak menyalahkan, tapi mempersoalkan

keyakinan sebagian umat Islam Indonesia, yang pastinya

mereka juga ada di Aceh secara umum dan di Kota

Lhokseumawe secara khusus. Riak-riak itu juga terlihat

pada rekomendasi no 4 dan no 5 tentang zikir secara jahar

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

67

(terang), haul kematian dan tawassul. Beberapa

persoalankhilafiyah klasik yang sebenarnya tak perlu

dipertikaikan.

Hal lain yang lebih mencolok adalah “terbelahnya”

masyarakat dalam praktik ibadah. Bagi yang berafiliasi

kepada Muhammadiyah,“Salafi-Wahabi”, atau merasa diri

sebagai “modernis”,mereka terpusat padabeberapa mesjid

di luar mainstream. Mesjid-mesjid ini ditandai dengan

praktik shalat Subuh tanpa bacaan qunut oleh imam, serta

tidak berzikir secara jahar dan terpimpin setelah shalat lima

waktu. Keberadaan mesjid-mesjid ini dan jamaahnya jelas

“kurang disukai” oleh sebagian warga yang berafiliasi

kepada Syafi’iyah-Asya’irah (Salafiah Dayah), karena

dianggap melawan arus dan tidak sepaham. Kondisi

initelahmeresahkan sebagian kalangan,dandiyakini akan

berujung konflik jika tidak ada upaya harmonisasi. Di sinilah

kemudian muncul satu gerakan yang berikhtiar menyatu

padukan dua kelompok ini dalam satu kegiatan sholat

Subuh berjamaah yang dilakukan secara bergilir di semua

mesjid se-Kota Lhokseumawe.

Profil Gerakan SMS

Tulisan ini merupakan wawancara penulis dengan

pengurus SMS selama partisipasi penulis dalam beberapa

kesempatan mengisi kajian dan ceramah di komunitas SMS

Kota Lhokseumawe. SMS sendiri adalah singkatan dari

Syi’ar Muhibah Subuh yang merupakan nama dari

komunitas jamaah shalat Subuh lintas mesjid yang ada

dalam wilayah Pemerintahan Kota Lhokseumawe.

Komunitas ini pada mulanya tercetus begitu saja secara

alamiah dari salah seorang pengurus inti SMS. Penulis

sendiri sempat menjadi teman diskusi pengurus sebelum

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

68

komunitas ini kemudian terbentuk. Salah seorang pentolan

SMS, H. Ali Basyah Ibrahim, saat itu kerap wara wiri

Lhokseumawe - Banda Aceh. Dalam perjalanan itu, saat

mampir shalat subuh di salah satu mesjid wilayah kota

Banda Aceh terlihat jumlah jamaah yang tidak biasa, hampir

seperti suasana shalat Jumat. Peristiwa yang bersifat

spontanitas itu membuatnya bertekad mengajak beberapa

teman dekat yang kemudian menjadi pengurus inti SMS

untuk menggerakkan hal serupa dengan apa yang dilihatnya

di Banda Aceh.

Didukung oleh beberapa teman dekat dan jamaah yang

sempat haji bersamanya di tahun 2008 dan 2013, maka

pada hari Ahad, 14 Mei 2014 Syiar Muhibah Subuh (SMS)

se-Kota Lhokseumawe resmi digerakkan. Sejumlah nama

sebagai penggerak awal yang bisa disebut di sini antaranya

adalah; (1) H. Asnawi Abdullah, Imam besar mesjid Islamic

Center Kota Lhokseumawe,(2) H. Misran Fuadi, Kadis Dinas

Syariat Islam Kota Lhokseumawe sekarang, (3) H Abdu Syafi

Alwi, Imam besar mesjid Mon Geudong, (4) H. Abdurahman

Yusuf, anggota DPRK Lhokseumawe periode 2019 – 2024,

(5) H. Muhammad, pensiunan pegawai SUCOFINDO, (6) H.

Sulaiman Daud, dosen senior Fakultas Hukum UNIMAL, dan

(7) H. Amin Mahmud, saat ini menjabat sebagai staf ahli

Wali Kota Lhokseumawe.

Walaupun bukan badan pemerintahan (NGO),

komunitas ini tetap memiliki struktur organisasi layaknya

institusi atau lembaga resmi lainnya.Memang tidak terlalu

banyak yang duduk di kepengurusan, mengingat kegiatan

forum atau komunitas ini tidak formal, dan juga tidak

banyak, walaupun sebenarnya melibatkan orang banyak.

Sikap sukarela dan ikhlas beramal yang begitu menonjol

dalam komunitas ini menjadi alasan lain mengapa struktur

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

69

organisasinya tidak gemuk. Pengurusnya terdiri dari tiga

unsur utama, yaitu; (1) Pembina yang dianggotai oleh H.

Asnawi Abdullah dan H. Misran Fuadi, (2) Pengarah,

dianggotai oleh H. Abdu Syafi dan H. Abdurahman Yusuf, (3)

Khadim (koordinator) dimotori oleh H. Ali Basyah Ibrahim,

H. M. Amin Mahmud, dan H. Sulaiman Daud.

Salah satu misi utama gerakan ini adalah mempererat

ukhuwwah dan keakraban (harmonisasi) antara jamaah

mesjid yang ada di wilayah Kota Lhokseumawe. Filosofinya

sederhana, jika masyarakat awam yang berkelahi masih

dipandang wajar, tapi merasa aib jika yang bertikai itu

jamaah mesjid, apalagi orang yang rutin ke mesjid. Jamaah

Subuh adalah “para penunggu mesjid”yang menjadi simbol

ketaatan tertinggi dalam masyarakat. Artinya, jika sudah

rutin berjamaah Subuh, untuk yang lain tak perlu diragukan

lagi (Sunan Tirmizi, 590). Hal ini juga menunjukkan bahwa

mereka adalah orang-orang yang rutin ikut kajian Magrib

dan Subuh, yang dilaksanakan di hampir seluruh mesjid

wilayah Kota Lhokseumawe. Mereka pada akhirnya menjadi

simbol orang-orang yang agamis dan berwawasan, atau

“kaum terpelajar”. Maka menjadi miris dan sangat

memprihatinkan jika kelompok ini bertikai antara sesama,

hanya gara-gara jumlah rakaat tarawih, atau soal ulang

khutbah Jumat.

Rutinitas dan Dakwah SMS

Salah satu rutinitas SMS adalah melakukan jamaah

sholat Subuh terpusat di mesjid-mesjid yang sudah terpilih

secara terjadwal, dengan mengajak semua warga Kota

Lhokseumawe, terutama para jamaah tetap sholat Subuh.

Kegiatan ini diikuti oleh jamaah yang meskipun jumlahnya

fluktuatif, tetapi tidak kurang dari 600-an orang, laki-laki

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

70

dan perempuan. Penentuan atau pemilihan mesjid sebagai

tempat kegiatan dilakukan setelah berkoordinasi dengan

pihak pengurus mesjid, yang sampai saat ini belum ada

kendala apapun yang prinsipil. Artinya, walaupun ada

penolakan, kegiatan tetap bisa dilaksanakan. Biasanya

penolakan terjadi karena ada pengurus yang kurang

sepaham dengan calon penceramah atau imam yang

disodorkan olehkoordinator SMS.

Kegiatan SMS ini selalunya terdiri dari tiga rangkaian

utama, pertama shalat Subuh secara berjamaah, setelah itu

diadakan tausiyah atau ceramah, kemudian terakhir acara

ramah tamah sesama jamaah (silaturahmi) dan makan

bersama. Khusus untuk ibadah sholat, protapnya adalah

mengikuti tradisi mesjid yang dikunjung, berqunut atau

tidak. Jamaah selalau dihimbau dan diajak untuk

menghormati serta mengikuti keyakinan mesjid tempat

acara berlangsung. Untuk penceramah sendiri ditentukan

oleh pengurus SMS berkoordinasi dengan pengurus mesjid.

Terkait dengan konten ceramah, biasanya berkisar pada

persoalan ‘ibadah, mu’amalah dan ukhuwwah. Walaupun

ada materi fiqh tetapi para penceramah diingatkan agar

tidak terjebak pada hal-hal khilafiyah yang bisa

mengeruhkan kebersamaan para jamaah. Secara umum,

materi fiqnya merujuk kepada mazhab Syafi’i. Para

penceramah sendiri berasal dari berbagai komunitas, ada

akademisi kampus, alumni dayah salafiyah, aktifis dakwah,

imam mesjid, dan lain-lain. Acara diakhiri dengan foto

bersama dan makan-makan yang merupakan donasi dari

para jamaah sendiri.

Kegiatan SMS yang berjalan hampir delapan tahun

lamanya, telah melahirkan gerakan sayap (underbow) yang

diberi nama GPS (Gerakan Pemuda Subuh). Sedikit berbeda

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

71

dengan SMS yang menyasar semua usia, GPS fokus pada

anak-anak muda Kota Lhokseumawe, baik jamaahnya,

imamnya maupun penceramahnya. Hingga saat ini GPS

sudah berusia lebih kurang 5 tahun. Aktifitas SMS, di

samping fokus pada sholat Subuh berjamaah secara massal,

juga melakukan gerakan sosial sebagai wujud nyata dari

implementasi makna sholat berjamaah, yaitu kebersamaan

dan kepedulian. Kegiatan ini diberi nama SMI (Syiar

Membangun Istana), yang bertujuan membangun rumah

layak huni bagi kaum duafa yang tersebar di wilayah Kota

Lhokseumawe. Hingga saat ini setidaknya sudah dibangun

10 unit rumah sangat sederhana dengan biaya yang variatif

untuk setiap unitnya, mulai dari 23 jutaan hingga 39 jutaan

rupiah. Semua dana itu merupakan infaq jamaah SMS yang

terkumpul hampir 300 juta Rupiah.

Kesimpulan

Konsistensi yang ditunjukkan oleh gerakan SMS hingga

hari ini yang umurnya hampir 8 tahun menjadi salah satu

bukti adanya kebersamaan dan jalinan silaturahim yang

tidak terputus antar jamaah mesjid di Kota Lhokseumawe.

Ini sebuah angin segar dan harapan bahwa mereka dapat

bersatu dalam perbedaan (harmonis), bisa bersama-sama

dalam kebaikan, dan peduli kepada orang-orang di luar

komunitas mereka, terutama kaum lemah. Sepertinya

sejumlah ayat al-Quran seperti Ali ‘Imran 103, al-Hujurat 10

- 13, dan al-Maidah ayat 2 menjadi landasan teologis dan

spirit utama bagi gerakan SMS. Walaupun tidak dipungkiri

bahwa riak-riak fanatisme dan ekslusifisme masih terus

menghantui kehidupan beragama masyarakat Kota

Lhokseumawe,terutama di kalangan jamaah mesjid. Hal ini

karena tidak semua masyarakat ikut kegiatan ini, di

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

72

samping masih ada konten-konten provokatif terselip dalam

ceramah SMS yang sulit diproteksi dan di luar prediksi

pengurus. Ini tentu menjadi PR dan kelemahan yang harus

dibenahi agar menjadi lebih baik.

Daftar Pustaka

Al-Tirmizi, Muhammad bin ‘Isa bin Saurat. Tth. Sunan Al-Tirmizi. Riyadh: Maktabah Al Ma’arif.

Arisman dan Ismardi. (2014). Meredam Konflik Dalam Upaya Harmonisasi Antar Umat Beragama. Toleransi: Media Komunikasi Antar Umat Beragama. 6(2).

Baso, Ahmad. (1999). Civil Society Versus Masyarakat Madani. Bandung: Pustaka Hidayah. https://aceh.tribunnews.com/2022/01/24/ini-10-rekomendasi-hasil muzakarah-ulama-dilhokseumawe

Nugroho, Heru. (1997). Dekonstruksi Wacana SAR Negara dan Implikasinya Terhadap Kemajemukan Masyarakat Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial dan Politik. 1(2).

Syahrial Razali. (2022). “Perjalanan dan visi Syiar Muhibah Subuh Kota Lhokseumawe”. Hasil Wawancara Pribadi. Lhokseumawe.

PERANAN ORGANISASI REMAJA ISLAM

MASJID (RISMA) DALAM MENURUNKAN

ANGKA KENAKALAN REMAJA

Firma Andrian, M.Pd11

IAIN Metro Lampung

“Jika Kenakalan Remaja Tidak Dihentikan, Maka Nasib

Bangsa Tidak Memiliki Arah”

embentukan Organisasi Remaja Islam Masjid atau biasa

disebut dengan akronim RISMA di lingkungan tempat

tinggal saya yaitu Dusun III Raman Aji Kecamatan Raman

Utara Kabupaten Lampung Timur pada tahun 2019 bermula

dari keresahan saya terhadap berbagai kenakalan remaja

yang terjadi di lingkungan saya. Remaja merupakan masa

dimana seseorang beralih dari masa anak-anak menuju

dewasa yang terjadi pada rentang usia 12-15 tahun, pada

masa ini seseorang mengalami berbagai perubahan baik

dalam aspek biologis, psikologis dan sosial (Een dkk, 2020:

33). Kenakalan remaja merupakan suatu hal yang wajar

akibat perubahan-perubahan tersebut sehingga remaja

cenderung resisten terhadap segala peraturan yang mereka

11Penulis lahir di Tulung Agung, 02 Juli 1993, penulis merupakan

Dosen IAIN Metro Lampung Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), gelar Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah diperoleh di STAIN Metro Lampung (2015), sedangkan gelar Magister Pendidikan diselesaikan di Universitas Lampung Program Studi Magister Keguruan Guru Sekolah Dasar (2018).

P

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

74

anggap mengganggu kebebasannya (Utami dan Rahardjo,

2021: 6).

Meskipun hal ini adalah sesuatu yang wajar, kenakalan

remaja terkadang tidak dapat ditolerir oleh masyarakat.

Kenakalan remaja merupakan gejala patologis sosial yang

dilakukan remaja disebabkan oleh bentuk pengabaian

norma-norma yang berlaku di masyarakat sehingga tidak

dapat diterima oleh sebagian besar anggota masyarakat

(Mannuhung, 2019:10). Jadi, dapat dipahami bahwa remaja

adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa

dewasa yang terjadi pada usia 12 sampai 21 tahun, akibat

dari perubahan dalam berbagai aspek yaitu biologis,

psikologis dan sosial remaja membutuhkan kebebasan yang

lebih dibandingkan pada masa anak-anak, namun kontrol

diri yang belum matang menyebabkan kenakalan remaja

yang tidak dapat diterima oleh masyarakat yang berbentuk

pelanggaran norma atau aturan.

Pencarian Jati Diri Sebelum Dewasa

Jenis-jenis kenakalan remaja yakni kebut-kebutan di

jalan yang mengganggu ketertiban lalu lintas dan

membahayakan jiwa diri sendiri maupun orang lain,

perilaku ugal-ugalan, berandalan, urakan yang

mengacaukan ketentraman lingkungan sekitarnya,

perkelahian antara geng, kelompok, sekolah serta suku

(tawuran) yang tak jarang menimbulkan korban jiwa,

membolos sekolah lalu bergelandangan sepanjang jalan

atau bersembunyi di tempat-tempat kecil sambil melakukan

eksperimen bermacam-macam kedurjanaan dan tindak

asusila, berpesta pora sambil bermabuk-mabukan,

melakukan hubungan seks bebas yang mengganggu

lingkungan sekitar, kecanduan atau ketagihan bahan

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

75

narkotika yang erat yang erat bergandengan dengan

tindakan kejahatan, perjudian dan bentuk permainan lain

dengan taruhan sehingga mengakibatkan akses kriminalitas,

komersialisasi seks, pengguguran janin dan pembunuhan

janin akibat seks bebas, tindakan radikal dan ekstrim

dengan cara kekerasan, penculikan dan pembunuhan yang

dilakukan oleh remaja, berbagai macam tindak pencurian

dan tindakan immoral seksual secara terang-terangan tanpa

rasa malu dengan cara kasar(Een dkk, 2020: 34).

Adapun jenis-jenis kenakalan remaja di lingkungan

saya adalah mengganggu kenyamanan, pencurian, merokok

di bawah umur, bermabuk-mabukan, dan seksbebas.

Menggangu kenyamanan dalam hal ini adalah menyanyi

sambil bermain gitar, berteriak-teriak sampai larut malam

atau di atas jam tidur. Pencurian yang dilakukan oleh

remaja adalah mencuri di warung-warung sekitar, adapun

barang yang dicuri berupa uang, rokok dan makanan ringan.

Pada tahun 2019 terdapat 68 remaja, laki-laki sebanyak 33

dan perempuan sebanyak 35. Berikut ini disajikan tabel

data kenakalan remaja di lingkungan kami.

Tabel 1.Data KenakalanRemaja Tahun 2019

No Jenis KenakalanR emaja Jumlah

Pelaku

Persentase

1 Mengganggukenyamanan 31 93%*

2 Merokok di bawahumur 28 84%*

3 Pencurian 15 45%*

4 Minum miras 25 75%*

5 Seks bebas 12 18%

Rata-rata 63%

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

76

Hasil persentase merupakan perbandingan dari jumlah

remaja laki-laki saja Berdasarkan data di atas dapat dilihat

rata-rata persentasenya sebesar 63% yang menandakan

kenakalan remaja tergolong tinggi. Organisasi RISMA

dipilihuntukmengatasikenakalanremaja yang terjadidi

lingkungansayakarena RISMA merupakan organisasi

berlandaskan ajaran agama Islam dimana di dalamnya

mengandung nilai-nilai religius yang membentuk akhlakul

karimah. RISMA adalah salah satulembaga non formal yang

berperandalammemperbaikiakhlakremaja. Oleh karenaitu,

dengan berdirinya organisasi RISMA di lingkungan kami,

harapan utamanya dapat mengurangi angka kenakalan

remaja (Amrizal dkk, 2020: 127).

Pembentukan organisasi RISMA saya awali dengan

mengumpulkan tokoh pemuda yang saya nilai peduli

terhadap lingkungan dan mempunyai pendidikan mumpuni

dalam bidang keagamaan yaitu Afrian Eka Putra, Aisyah

Fitri Handayani dan Sinta Aryanita. Kami bersama-sama

merekrut remaja di lingkungan kami dengan cara

mengundang seluruh remaja dalam acara karaoke. Karaoke

dipilih karena remaja di lingkungan kami suka menyanyi.

Pada acara tersebut, kami menawarkan para remaja untuk

bergabung dalam kegiatan qosidah hadroh. Sesuai dengan

karakter mereka yang suka bermain alat musik. Jadi, RISMA

di lingkungan kami diawali dengan kegiatan qosidah hadroh

untuk menumbuhkan minat remaja bergabung dalam

organisasi RISMA. Grup Qosidah kami berjalan cukup

lancardengan agenda kegiatan latihan 3 kali dalam

seminggu, kami juga mengikuti berbagai festival dan

perlombaan hingga mendapatkan berbagai penghargaan.

Kegiatan qosidah ini juga membuat remaja tidak pernah lagi

mengganggu ketentraman masyarakat, mereka tidak pernah

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

77

lagi nongkrong sampai larut malam, bermain gitar

mengganggu kenyamanan warga.

Perkembangan Pola Berfikir Remaja

Setelah 6 bulan kegiatan qosidah berlangsung, kami

menawarkan kepada kader RISMA untuk menambah

kegiatan baca tulis qur’an karena banyak kader yang belum

lancar membaca Al-Qur’a, rutinitas mengaji di Taman

Pendidikan Qur’an (TPQ) terputus ketika mereka masuk

Sekolah Menengah Pertama (SMP) padahal baca tulis qur’an

mereka banyak yang belum lancar. Kegiatan ini juga

dilakukan 3 kali dalam seminggu dan diselipkan kajian atau

ceramah oleh para tokoh agama di lingkungan kami. Melalui

kegiatan ini selama 3 tahun terakhir yaitu tahun 2019

sampai dengan tahun 2021 angka kenakalan remaja

berangsur-angsur menurun. Berikut ini disajikan data

Persentase Kenakalan Remaja Dusun III Desa Raman Aji

Kecamatan Raman Utara Kabupaten Lampung Timur Tahun

2019-2021.

Tabel 2. Data Persentase Kenakalan Remaja Tahun 2019 -2021

No JenisKenakalanRemaja Tahun

2019 2020 2021

1 Mengganggukenyamanan 93%* 0% 0%

2 Merokok di bawahumur 84%* 65% 43%

3 Pencurian 45%* 42% 0%

4 Minummiras 75%* 0% 0%

5 Seksbebas 18% 11% 3%

Rata-rata 63% 39% 9%

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

78

Berdasarkan tabel tersebut dapat kita lihat angka

kenakalan remaja dari tahun ketahun mengalami

penurunan yang sangat drastis. Tahun 2019 persentase

remaja yang mengganggu kenyaman sebesar 93%, pada

tahun 2020 sudah tidak adalagi remaja yang mengganggu

kenyamanan karena kegiatan remaja sudah dialihkan pada

kegiatan qosidah hadroh. Pada tahun 2021 pun demikian,

sudah tidak adalagi remaja yang menggangu kenyamanan

warga. Remaja di bawah umur yang merokok juga

mengalami penurunan karena adanya ceramah dari tokoh

agama. Pada tahun 2019 persentase remaja yang merokok

di bawah umur sebesar 84%, menurun di tahun 2020

menjadi 65% dan tahun 2021 menjadi 43%. Meskipun

penurunannya tidak signifikan karenanya tanya banyak

remaja di bawah umur yang merokok sembunyi-sembunyi.

Pada tahun 2019 kasus pencurian yang dilakukan remaja

persentasenya sebesar 45%, akan tetapi pada tahun 2020

jumlahnya kian menurun menjadi 12%, dan pada tahun

2021 sudah tidak adalagi pencurian yang dilakukan remaja.

Perilaku minum minuman keras yang tadinya marak

dilakukan oleh remaja terutama pada saat mereka

nongkrong sambil bernyanyi hingga larut malam

mengganggu kenyamanan warga sudah tidak adalagi di

tahun 2021. Kasus seks bebas hingga hamil di luar nikah

pada tahun 2019 sebanyak 18%, tahun 2020 menjadi 11%

dan tahun 2021 turun menjadi 3%. Perbandingan kenakalan

remaja dari tahun ketahun dapat kita lihat dari rata-rata

persentasenya, tahun 2019 sebesar 63%, tahun 2020

sebesar 39% dan tahun 2021 sebesar 9%. Jadi, organisasi

RISMA bisa dikatakan sangat efektif untuk mengurangi

angka kenakalan remaja asalkan dilakukan dengan

konsisten dan penuh semangat.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

79

Kesimpulan

Semoga salah satu pengabdian masyarakat yang saya

lakukan dapat menjadi inspirasi bagi kawan-kawan

semuanya dalam menurunkan angka kenakalan remaja di

lingkungannya. Remaja merupakan aset bangsa dimana

sepuluh atau dua puluh tahun kedepan merekalah yang

akan memegang estafet kepemimpinan. Jika kenakalan

mereka tidak dihentikan, nasib bangsa ini tidak akan

memiliki arah. Harapan saya, di tahun 2022 ini kenakalan

remaja yang belum terselesaikan, yaitu merokok di bawah

umur dan seks bebas dapat terselesaikan dan tidak akan

muncul kenakalan remaja jenis lainnya supaya terwujud

masyarakat tentram dan religius.

Daftar Pustaka

Amrizal, Subandi, Fadillah, M. Kharis. (2020). Effektivitas Taklim Remaja Islam Masjid dalam Membentuk Karakter Remaja di Era Industri 4.0 di Masjid Riyadus Sholihin. Attractive : Innovative Education Journal. 2(1). ISSN : 2685-6085.

Een, Tagela, Umbu, Irawan, Sapto. (2020). Jenis-Jenis Kenakalan Remajadan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi di Desa Merak Rejo Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan. 4(1). 2020. ISSN: Print 2549-4511 – Online 2549-9092.

Mannuhung, Suparman. (2019). Penanggulangan Tingkat Kenakalan Remaja dengan Bimbingan Agama Islam. TO MAEGA Jurnal Pengabdian Masyarakat Volume 2 Nomor 1. P-ISSN: 2622-6332 & E-ISSN: 2622-6340.

Utami, Adristinindya Citra Nur, Raharjo, Santoso Tri. (2021). Pola Asuh Orang Tuadan Kenakalan Remaja. Jurnal Pekerjaan Sosial. 4(1). e ISSN: 2620-3367

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

80

UPAYA PEMULIHAN TRAUMA PANDEMI

COVID-19 PERSPEKTIF KEAGAMAAN BAGI

MASYARAKAT DI DESA BANDUNGAN

PAKONG PAMEKASAN

Selvi Fauziyah, M.Pd12

IAIN Madura

“Kegiatan Keagamaan Oleh Masyarakat Sebagai Bentuk

Pemulihan Trauma pada Pandemi Covid-19 dari Perspektif

Keagamaan”

ejak desember 2019, dunia dihebohkan dengan

munculnya virus yang membuat resah seluruh lapisan

masyarakat. Virus tersebut dikenal dengan sebutan virus

corona atau covid-19, pertama kali muncul di Wuhan

Tiongkok (Yuliana, 2020:187). Kemunculan virus covid-19

menarik perhatian global, tanggal 30 Januari WHO

menyatakan bahwa covid-19 termasuk darurat kesehatan

masyarakat yang menyita perhatian internasional (Dong

dkk, 2020:2). Indonesia sebagai negara berkembang dan

terpadat keempat di dunia tak luput dari serangan virus

covid-19. Virus covid-19 mulai menyebar di Indonesia pada

minggu teakhir di bulan februari 2020. Sejak saat itu,

12 Penulis lahir di Pamekasan, 16 September 1991, penulis

merupakan Dosen IAIN Madura dalam bidang ilmu Fisika Dasar, penulis menyelesaikan gelar Sarjana Pendidikan Fisika di Universitas Islam Madura (2014), sedangkan gelar Magister Pendidikan diselesaikan di Universitas Negeri Surabaya Program Studi Pendidikan Sains (2018).

S

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

82

seluruh aspek kehidupan di Indonesia berubah drastis

mulai dari sektor kesehatan, perekonomian, hingga sektor

pendidikan. Berbagai dampak akibat covid-19 ini begitu

meresahkan, salah satu dampaknya adalah kehilangan

nyawa, sektor ekonomi menurun, serta menyebabkan

aktivitas pendidikan dan sosial terkendala. Dampak yang

paling mengkhawatirkan dari covid-19 ini adalah dampak

psikologi dan perubahan prilaku masyarakat (Aslamiyah

dan Nurhayati, 2021: 56).

Darurat Kesehatan Bisa Terjadi Kapanpun

Seluruh media pemberitaan fokus memberitakan

tentang penyebaran covid-19. Banyaknya kasus kematian

dan tindakan isolasi berpengaruh terhadap kesehatan

mental masyarakat. Angka kematian yang tinggi dan

perpanjangan isolasi memicu timbulnya rasa cemas,

depresi, dan rasa takut yang berlebihan. Di Cina, kasus

covid-19 menyebabkan peningkatan emosi yang negatif

seperti rasa cemas dan stress, sedangkan emosi positif

seperti kebahagiaan dan kepuasan hidup mengalami

penurunan (Li dkk, 2020 : 7). Hal ini terjadi juga pada

masyarakat di desa Bandungan kecamatan Pakong. Desa

yang terletak dipinggiran kota yang kurang terbiasa dengan

kehidupan digital. Sehingga ketika kepala pemerintahan

mengumumkan darurat kesehatan sehingga diwajibkan

physicall distancing atau yang dikenal dengan “jarak fisik”

untuk mencegah virus covid-19 semakin menyebar, mulai

timbul kekhawatiran, rasa takut berlebih, dan kecemasan

yang dirasakan oleh masyarakat desa Bandungan.

Kekhawatiran, rasa takut berlebih, dan kecemasan yang

dirasakan masyarakat desa Bandungan semakin meningkat

ketika kasus kematian meningkat, proses pembelajaran

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

83

harus dilaksanakan secara daring/online, selalu memakai

masker, dilarang bepergian ke luar kota bahkan hingga

dilarang adanya kerumunan seperti pesta nikahan, tahlilan,

aqiqahan, ngelayat orang meninggal, jenguk orang sakit, dan

acara lain yang mengundang banyak orang. Susahnya sinyal

dan biaya paket data internet yang mahal menyebabkan

orang tua kebingungan dan khawatir anak mereka tidak

bisa mengikuti proses pembelajaran secara daring dengan

baik. Selain menyebabkan emosi negatif meningkat,

penyebaran covid-19 yang terus meningkat juga mengubah

perilaku sosial masyarakat. Yang awalnya saling perduli tapi

sejak adanya covid-19, mulai muncul rasa kurang perduli

dahkan diskriminasi terhadap orang yang bergejala terkena

covid-19 seperti orang sakit flu dan batuk, orang yang baru

datang bepergian, bahkan yang biasanya berjabat tangan

setiap bertemu mulai takut untuk berjabat tangan lagi,

masjid-masjid mulai sepi dari para jama’ah.

Bahkan ketika pemerintah mengeluarkan peraturan

tentang vaksin, muncul stigma negatif di kalangan

masyarakat desa Bandungan. Ada yang berstigma bahwa

vaksin itu haram karena dari babi dan banyak orang

meinggal setelah divaksin. Belum pasti dari mana

munculnya stigma negatif tersebut, tetapi stigma tersebut

juga menambah kekhawatiran, rasa takut yang berlebih,

serta kecemasan masyarakat desa Bandungan sehingga

menjadi trauma terhadap covid-19. Jika tidak segera

ditangani, dikhawatirkan rasa trauma akibat covid-19 akan

menimbulkan dampak yang lebih membahayakan bagi

kehidupan masyarakat di desa Bandungan. Oleh karena itu,

perlu adanya tindakan sebagai upaya pemulihan trauma

pandemi covid-19 salah satunya dari perspektif keagamaan.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

84

Pandemi Covid 19 Dengan Segala Dampaknya

Trauma diartikan sebagai luka berat pengalaman yang

menyebabkan organisme menderita kerusakan fisika

ataupun psikologi (Kamus Psikologi). Trauma adalah

menghadapi atau merasakan suatu kejadian yang

membahayakan baik secara fisik ataupun secara psikologis

seseorang, yang membuatnya sulit merasa aman, membuat

dirinya merasa tidak berdaya dan peka dalam menghadapi

dan mengatasi bahaya (A.Mendatu). Trauma yang terjadi

akibat covid-19 akan memberikan respons secara

emosional, kognitif, perilaku, dan psikologis. Kemungkinan

respons secara emosional yang akan terjadi, antara lain:

kesulitan mengontrol emosi, lebih mudah tersinggung dan

marah, mudah dipanas-panasi, mood gampang berubah,

panik, cemas, gugup, dan tertekan. Secara kognitif, antara

lain: mimpi buruk, mudah merasa bingung, menyalahkan

diri sendiri atau mengambing hitamkan orang lain, ingin

menyembunyikan diri, berpikir untuk bunuh diri, merasa

tanpa harapan, merasa lemah tek berdaya, dan kehilangan

minat. Secara perilaku, antara lain: kesulitan mengontrol

tindakan, lebih banyak berkonflik dengan orang lain,

menghindari kebiasaan lama, menghindari orang, tempat,

atau sesuatu yang berhubungan dengan peristiwa

traumatik, dan enggan membicarakannya, serta kesulitan

melakukan aktifitas sehari-hari. Secara psikologis, antara

lain: sakit kepala, nyeri, sakit dada atau dada sesak, sulit

bernafas, sakit perut, berkeringat berlebihan, gemetar,

lemah, lesu, letih, otot tegang atau kulit dingin, serta hilang

keseimbangan tubuh.

Respon diatas yang muncul akibat adanya trauma yang

dirasakan seseorang harus segera ditangani dengan benar

dan tepat. Salah satunya dari segi keagamaan. Agama

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

85

berperan penting dalam kehidupan seseorang. Kata “agama”

berasal dari bahasa sansekerta, yaitu “a” yang bermakna

“tidak” dan “gama” bermakna “kacau”. Sehingga arti kata

“agama” ialah “tidak kacau”. Seseorang yang kuat agamanya

“imannya” maka kehidupannya akan penuh dengan

kedamaian dan ketentraman. Bahkan emosinya dipenuhi

dengan emosi positif, sehingga jarang bahkan tidak pernah

merasakan kekhawatiran, rasa takut yang berlebih, serta

kecemasan.

Kegiatan Positif di Tengah Wabah Negatif

Agama hadir untuk membantu menyeimbangkan

kehidupan manusia terutama dari segi psikologinya.

Kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilaksanakan seperti

sholat, dzikir, dan amalan lainnya, bisa membawa

kedamaian, ketentraman, dan ketenangan jiwa seseorang.

Oleh karena itu, kegiatan keagamaan mampu membantu

memulihkan trauma yang dialami akibat covid-19. Beberapa

kegiatan keagamaan yang dilakukan sebagai upaya

pemulihan trauma pandemi covid-19 bagi masyarakat di

desa Bandungan dengan bersholawat keliling membaca

burdah yang dilakukan oleh masyarakat desa Bandungan

dengan harapan memdapat syafa’at Nabi Muhammad SAW.

Sehingga masyarakat desa Bandungan dapat dijauhkan dari

segala bahaya terutama virus covid-19. Sholawat keliling ini

dilaksanakan rutin tiap malam dengan cara berkeliling ke

seluruh desa Bandunga. Kegiatan ini dilakukan dengan

sistem sukarela, tidak ada paksaan bagi siapapun yang mau

ikut ataupun tidak.

Biasanya masyarakat yang tidak ikut keliling, mereka

akan menyiapkan minuman atau makanan ringan untuk

diberikan kepada masyarakat yang ikut sholawat keliling.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

86

Siapapun boleh mengambil minuman dan makanan yang

telah disediakan, kemudian bersedekah karena sangat

banyak manfaat seperti menolak berbagai bentuk musibah

bagi siapapun, sekalipun mereka dari golongan orang

zdalim, bahkan orang kafir sekalipun. Rasulullah SAW

bersabda, “sedekah dapat menyelamatkan manusia dari

kematian yang buruk”. Berdasarkan hadist Rasulullah SAW

tentang manfaat sedekah, masyarakat desa Bandungan

semakin giat dalam bersedekah terutama ketika pandemi

covid-19. Salah satunya dengan cara menyembelih ayam,

kemudian dimakan bersama keluarga dan dibagikan kepada

orang yang kurang mampu. Sedekah ini dilakukan dengan

penuh harapan dapat dijauhkan dari covid-19 dan pandemi

covid-19 segera selesai dari muka bumi ini serta mengaji

bersama.

Kesimpulan

Sejak terjadinya pandemi covid-19, banyak aktivitas

yang harus dilakukan secara daring, seperti pekerjaan

kantor dan kegiatan pembelajaran di sekolah. Sehingga

waktu bersama keluarga semakin banyak. Oleh karena itu,

masyarakat desa Bandungan juga lebih banyak waktu

bersama seperti mengaji. Masyarakat desa Bandungan

semakin giat sholat berjama’ah terutama pada waktu

maghrib dan subuh. Kemudian setelah sholat subuh, mereka

ngaji surat al-waqi’ah bersama-sama. Karena berdasarkan

hadist Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang membaca surat

Al-Waqi’ah, maka ia tidak akan tertimpa oleh kefakiran

selamanya”. Masyarakat desa Bandungan membaca surat

Al-Waqi’ah bersama dengan harapan, Allah SAW.

menjauhkan mereka dari segala kefakiran, baik kefakiran

materi, iman, maupun kesehatan.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

87

Itulah beberapa kegiatan keagamaan yang sudah

dilakukan masyarakat desa Bandungan sebagai bentuk

upaya pemulihan trauma pandemi covid-19 dari perspektif

keagamaan. Penulis dan seluruh masyarakat desa

Bandungan berharap pandemi covid-19 ini segera berakhir.

Daftar Pustaka

Aslamiyah, Suaibatul., Nurhayati. (2021). Dampak Covid-19 Terhadap Perubahan Psikologis, Sosial, dan Ekonomi Pasien Covid-19 di Kelurahan Dendang, Langkat, Sumatera Utara. Jurnal Riset dan Pengabdian Masyarakat. 1 (1): 56-69

Dong, L., Bouey, J. (2020). Public Mental Health Crisis During Covid-19 Pandemic, China. Emerging Infection Diseases. 7, 2326.

Mendatu, Achmanto., Yoni, Asep. 2010. pemulihan trauma: strategi penyembuhan trauma untuk diri sendiri, anak, dan, orang lain di sekitar kita. Yogyakarta: Panduan.

Tim Widyatamma. (2010). Kamus psikologi. Jakarta: Widyatamma.

Li, Z,, Wang, YI, Xue, JIE ,Zhao, N & Zhu, T 1. (2020).The Impact of COVID-19 Epidemic Declaration on Psychological Consequences: A Study on Active Weibo Users International. Journal of Environment Research and Public Health. 17, 2032; doi:10.3390/ijerph17062032

Yuliana. (2020). Corona Virus Disease (Covid-19); Sebuah Tinjauan Literatur. Wellness and Healthy Magazine, 2(1), 187-192.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

88

SEMANGAT NGAJI MORNING MENGAWAL

KARAKTER DAN JIWA MODERASI ANAK

DI RAUDHATUL ATHFAL

Yuliatun,S.Pd.I,M.S.I13

RA Masyitoh Magelang

“Kreatifitas Pendidik dalam Mengemas Kegiatan

Pembelajaran Harus Dikembangkan Agar Tercipta Karakter

Moderasi yang Semakin Mulia”

ndonesia adalah negara dengan kekayaan yang sangat

beragam, baik hasil bumi, budaya, ragam sosial, ragam

kultural, adat istiadat, kesenian, agama, karya cipta, suku

bangsa, maupun pulau yang indah besar dan kecil, hal ini

sangat mempengaruhi juga akan lajunya moderasi dan

munculnya karakter yang terus akan membanjir

iperkembangan setiap generasi baik dari jajaran anak PAUD

sampai ke jenjang yang semakin tinggi.

Moderasi beragama dalam sebuah madrasah

khususnya RA (Raudhatul Athfal) menduduki posisi yang

sangat penting dan mempengaruhi lajunya moderasi

beragama dan pembentukan karakter ini benar–benar

13Penulis lahir di Magelang, 22 Juli 1974, penulis merupakan guru

RA dan tugas tambahan sebagai Kepala RA Masyithoh 6 Kota Magelang, menjadi dosen PAI di AKATIRTA Kota Magelang, penulis menyelesaikan gelar Sarjana Pendidikan Islam di Universitas Muhammadiyah Magelang (2009), gelar Sarjana Pendidikan Islam, dan menyelesaikan gelar magister di UII Yogyakarta (2016) dengan gelar Magister Pendidikan Islam.

I

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

90

harus diberikan tempat dan ruang yang luas agar

perkembangan karakter bisa mekar meluas dan mematri

dalam jiwa anak–anak RA (Raudhatul Athfal) . Penanaman

karakter dan jiwa moderasi bagi anak–anak RA dapat di

wujudkan melalui perbagai kegiatan pengembangan yang di

kelola oleh kepala RA (Raudhatul Athfal) dan diciptakan

dalam sebuah program baik itu program jangka Panjang ,

pendek maupun menengah. Sentuhan Pendidikan karakter

bagi anak RA akan terus berkembang bilamana semua

kegiatan dibiasakan dan terus di motivasi baik oleh guru,

orang tua maupun orang dewasa disekitar anak tinggal. Hal

ini akan menjadi sebuah kegiatan yang bersifat universal

dan berkelanjutan tanpa pernah terputus.

Pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia

melalui pendidikan itu diselenggarakan sesuai dengan

pandangan hidup dan dalam latar sosial-kebudayaan setiap

masyarakat tertentu. Para perintis kemerdekaan telah

menyadari bahwa pendidikan merupakan faktor yang

sangat vital dalam usaha untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa serta membebaskannya dari belenggu penjajahan.

Oleh karena itu, mereka berpendapat bahwa disamping

melalui organisasi politik, perjuangan kearah kemerdekaan

perlu dilakukan melalui jalur pendidikan.

Bentuk Moderasi Beragama Dan Karakter Bagi Anak RA

Pendidikan dijadikan media untuk mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang MahaEsa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

91

yang demokraris serta bertanggung jawab terhadap dirinya,

dan Allah serta kepada sesamanya seiring terus

perkembangan hidupnya.

Nilai moderasi dan karakter anak RA yang ditanamkan

ini agar dapat terpatri pada jiwa anak RA tentunya

mendapat perhatian khusus untuk mengawal impian

tersebut, hal–hal yang dilakukan dalam menggunakan

media pendidikan tentunya senantiasa mengedepankan

adanya pembiasaan yang berkesinambungan, sehingga

pendidikan yang menjadi sebuah tujuan dalam diri anak RA

akan dapat terwujud. Pendidikan memegang peranan

penting dalam memajukan suatu bangsa, sejak zaman

perjuangan kemerdekaan dahulu, para pejuang serta

perintis kemerdekaan telah menyadari bahwa pendidikan

merupakan faktor yang sangat vital dalam usaha untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa serta membebaskannya

dari belenggu penjajahan. Pendidikan dijadikan media

untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri dan menjadi warga Negara yang demokraris serta

bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut

pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan

nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No.

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Keberadaan manusia pada zaman ini seringkali diukur

dari “to have” (apa saja materi yang dimilikinya) dan “to do”

(apa saja yang dilakukannya) daripada pribadi yang

bersangkutan (“to be” atau “being”nya). Sehingga salah satu

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

92

bentuk layanan Pendidikan yang bisa di tampilkan Lembaga

RA adalah dengan membiasakan ngaji morning atau ngaji

pagi. Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan

diatas pada dasarnya penulisan makalah ini dihadirkan

sebagai analisis kritis terhadap kondisi pendidikan karakter

dan moderasianak RA karena sangat memiliki peranan

besar dalam kemajuan Pendidikan dan keamanan negara

kedepan maka penulis angkat judul “Semangat Ngaji

Morning Mengawal Karakter Dan Jiwa Moderasi Anak

Raudhatul Athfal”.

Orang yang moderat adalah orang yang bersikap wajar

atau biasa saja dan tidak ekstrem atau berlebihan (Lukman

Hakim Saifuddin). Moderasi beragama dapat dipahami

sebagai cara pandang, sikap, dan perilaku beragama

tertentu itu tergolong moderat atau ekstrem. Menurut isi

keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam No 1891

tahun 2021 bahwa moderasi beragama adalah cara

pandang, sikap, praktek beragama dalam kehidupan

bersama esensi ajaran agama yang melindungi martabat

kemanusiaan dan membangun kemaslahatan umum,

berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati

konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa. Penanaman dan

penguatan moderasi beragama merupakan upaya yang

dilakukan secara terencana, sistematis, dan berkelanjutan

untuk mewujudkan moderasi beragama. Indikator

ketercapaian moderasi di Raudhatul Athfal memiliki

beberapa hal diantaranya meliputi: a. visi rahmatanlil

‘alamin yang meliputi kemaslahatan umum, ahlakkarimah

dan kesholihan sosial. b. Komitmen kebangsaan meliputi

:realita keragaman, prinsip kemajemukan dan empat pilar

kebangsaan. C. Adil terhadap sesama meliputi :kesetaraan,

anti korupsi dan ramah linngkungan. d. Persaudaraan yang

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

93

meliputi: ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah dan

ukhuwahbasyariyah. e. Akomodasi budaya local meliputi

:etos kerja leluhur, melestarikan kesenian dan melestarikan

nilai sastra leluhur. f. Santun dan bijakmeliputi: berperilaku

santun , dakwah santun dan kepemimpinan yang bijaksana,

g. Inovatif, kreatif dan mandiri meliputi: berpikir terbuka,

bernalar kritis dan berjiwa kompetitif

Pemahaman akan keragaman islam wasthiyah serta

praktik amaliyah keragaman islam dalam Lembaga RA

(Raudhatul Athfal) memiliki beberapa karakter diantaranya:

tawassuth (moderat ), tawazun (berkeseimbangan), ‘itidal

(lurus dan dan tegas), tasamuh (toleransi), musawah

(egaliter dan non diskriminasi), aulawiyah

(mendahulukanyang prioritas), tahaddur (keberadaan) dan

tathawwur walibkar (dinamis, kreatif, dan inovatif).

Model Pelaksanaan Moderasi Beragama di RA

(Raudhatul Athfal)

Model yang dapat di terapkan bagi madrasah RA

(Raudhatul Athfal) dalam rangka melaksanakan dan

menerapkan nilai-nilai moderasi memiliki dua model yang

selalu mempedomani hal-hal penting yang di terapkan oleh

madrasah RA (Raudhatul Athfal) seperti ekstrakurikuler,

kegiatan intra kurikuler serta kegiatan pembiasaan yang

semuanya sudah di atur dalam kemasan RA yang lebih

menarik dan memilikimaknakreatifserta mengedepankan

nilai-nilai positif dari kearifan lokal madrasah RA

(Raudhatul Athfal). Berdasarkan karakteristik kurikulum

RA yang sangat menarik dan luar biasa ini ,maka KTSP RA

selalu mengakomodir beberapa nilai dasar seperti moderasi

beragama, pendidikan literasi, madrasah ramah anak,

pendidikan karakter dan pendidikan Anti korupsi

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

94

Pelaksanaan moderasi beragama di RA secara

konseptual adalah melalui pelaksanaan penanaman dan

penguatan karakter moderasi ini dilakukan secara konsep

yang merupakan upaya baik dan secara internalisasi

sebagai suatu pandangan hidup maupun cara memandang

yang dilakukan oleh Lembaga madrasah RA, adapun hal

yang paling mendasar untuk ditanamkan pada anak–anak

adalah pembiasaan dan keteladanan yang bisa membuat

anak tambah kuat rasa untuk mematri dirinya dengan sikap

saling menghormati dan menghargai sejak dini. Sikap dan

praktik beragama di Lembaga RA dapat dilakukan melalui

beberapa cara seperti mengeja makna dan esensi dari nilai

ajaran agama yang dapat melindungi martabat kemanusian

dan membangun kemaslahatan serta ukhuwah umat.

Penanaman dan penguatan moderasi beragama ini

dilakukan secara teratur, terencana, sistematis dan

berkelanjutan sehingga upaya untuk menciptakan karakter

bagi anak RA benar-benar harus diberi kesempatan yang

lebih besar dalam praktik pembiasaannya.

Banyaknya nilai dalam Pendidikan karakter pada

kurikulum 2013 dijabarkan menjadi beberapa karakter

yaitu religius, jujur, disiplin, kerjakeras, kreatif, mandiri,

demokrasi, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta

tanah air, menghargai preastasi, bersahabat atau

komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli

lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab.

Kesimpulan

Penyelenggaraan Pendidikan Moderasi beragama dan

penanaman karakter memiliki bagian-bagian khusus yang

dapat di kembangkan sejak dini oleh karenanya variasi

kegiatan yang menjadi unggulan maupun kekayaan local

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

95

yang ada harus dikemas dalam rangka terwujudnya

karakter dan jiwa moderasi yang semakin mulia.

Daftar Pustaka

Abbudin Nata, Ilmi Pendidikan Islam,Jakarta : Kencana 2010

Marhumah, Ema. (2013). Takhrij Hadis HadisTarbawi,Yogyakarta : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Https://m.gomuslim.co.id

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

96

“GERMUDAYA” GERAKAN MUALAF

BERDAYA SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN

KESEJAHTERAAN MUALAF DI YOGYAKARTA

Ari Dyah Sinta Tri Astuti, S.Sos.,MA14

STISIP Kartika Bangsa Yogyakarta

“Mayoritas pendampingan Untuk Mualaf Berbentuk Akidah

Awal Dalam Beragama Dan Belum Ada Bentuk

Pendampingan Pada Aspek Ekonomi”

khir-akhir ini, citra Islam di mata sebagian kalangan

terlihat memburuk karena aksi terorisme dan

radikalisme.Namun demikian, di tengah isu negatif yang

dialami umat Islam, ketertarikan sebagian masyarakat

nonmuslim terhadap agama Islam tetap bertambah. Di

dalam kehidupan manusia, termasuk kalangan mualaf selalu

ada kebutuhan yang harus dipenuhi. Namun, tidak semua

manusia memiliki kemampuan atau keberdayaan untuk

memenuhi kebutuhannya. Jangankan memenuhi kebuthan,

kadangkala merumuskan dan memprediksi kebutuhannya

oun tidak mampu. Apalagi seorang mualaf yang kondisi nya

serba terbatas dan berada pada masa transisi. Untuk itu

kehadiran pihak lain sangat dibutuhkan dalam upaya

pendampingan dan pembinaan agar mualaf tidak berjuang

sendirian, sehingga mualaf tidak kembali pada agama asal.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka, usulan

pengabdian ini, difokuskan pada pelatihan pemberdayaan

14Penulis pernah belajar di STISIP Kartika Bangsa Yogyakarta

A

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

98

bagi mualaf yang tidak hanya berhenti pada bentuk

pemberdayaan ”Do” atau pelakasanaan, namun

pemberdayaan yang sampai pada tahap monitoring, dan

evaluasi serta hasil evaluasi dijadikan dasar untuk

meningkatkan atau memperbaikki bentuk model

pemberdayaan masyarakat yang sudah ada. Dengan

diberikannya pemberdayaan mualaf melalui pendampingan

mualaf yang berkelanjutan maka mualaf dapat terbekali

tidak hanya pada aspek keagamaan, melainkan pada aspek

ekonomi.

Analisis Situasi

Akhir-akhir ini, citra Islam di mata sebagian kalangan

terlihat memburuk karena aksi terorisme dan

radikalisme.Namun demikian, di tengah isu negatif yang

dialami umat Islam, ketertarikan sebagian masyarakat

nonmuslim terhadap agama Islam tetap bertambah. Hal ini

ditunjukkan dengan bertambahnya jumlah mualaf yang

melakukan syahadat di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta,

dan tempat-tempat lain di Indonesia. Mualaf adalah bagian

dari masyarakat yang membutuhkan pembinan dan

pendampingan karena rata-rata mualaf mengalami

konsekuensi yang tidak mudah. Berbagai masalah dialami

oleh mualaf ketika sudah bersyahadat. Misalnya, mualaf

harus kehilanagan teman-teman dan sahabat, mualaf

mendapatkan cemoohan dari warga sekitar, mualaf harus

kehilangan pekerjaan, dan bahkan ada mualaf yang harus

dicoret dari silsilah keluarga mereka karena melakukan

konversi agama. Hal ini tentu tidak mudah bagi mualaf. Ia

harus berjuang untuk mempelajari ajaran-ajaran Islam yang

dapat dikatakan masih baruatau sedang dalam masa

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

99

tramsisi. Selain itu, mualaf juga harus bertahan hidup

dengan berbagai konsekuensi yang Ia terima.

Di dalam kehidupan manusia, termasuk kalangan

mualaf selalu ada kebutuhan yang harus dipenuhi. Namun,

tidak semua manusia memiliki kemampuan atau

keberdayaan untuk memenuhi kebutuhannya. Jangankan

memenuhi kebuthan, kadangkala merumuskan dan

memprediksi kebutuhannya oun tidak mampu. Apalagi

seorang mualaf yang kondisi nya serba terbatas dan berada

pada masa transisi. Untuk itu kehadiran pihak lain sangat

dibutuhkan dalam upaya pendampingan dan pembinaan

agar mualaf tidak berjuang sendirian, sehingga mualaf tidak

kembali pada agama asal.

Kehadiran MCY (Mualaf Center Yogyakarta),

merupakan salah satu jawaban atas kebutuhan para mualaf

untuk membantu para mualaf agar memiliki keberdayaan

dalam mengatasi problema hidup dari aspek keagamaan.

Namun, pendampingan pada aspek agama tidak cukup,

perlu ada pendampingan tehadap mualaf dalam bidang

ekonomi agar mualaf dapat menjadi kelompok masyarakat

yang berdaya pada aspek agama dan berdaya pada aspek

ekonomi. Adapun ciri masyarakat berdaya menurut Totok

(2013), masyarakat berdaya adalah masyarakat yang

mampu memahami masalah yang dihadapi, mampu

mengatasi masalah yang dihadapi, serta mampu

menemukan peluang-peluang yang bisa dikembangkan.

Pro dan Kontra dalam Kehidupan

Permasalahan pada mualaf telah di ungkapkan pada

bagian analisis situasi diatas, dapat diuraikan yakni

Permasalahan yang dihadapi mualaf setelah mereka

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

100

bersyahadat cukup banyak mulai dari kehilangan pekerjaan,

tidak diakui kembali dalam keluarga dan dikucilkan, mualaf

adalah masyarakat yang berada pada proses transisi atau

perpindahan sehingga, membutuhkan pendampingan dan

pembinaan, keberagaman kondisi mualaf yang tidak semua

mualaf dapat berdaya setlah menjadi mualaf, belum adanya

bentuk pendampingan mualaf pada aspek ekonomi yang

bersifat berkelanjutan, jika ada bentuk pendampingan

hanya berupa suntikan dana tidak jelas keberlanjutannya,

belum adanya LSM yang memberikan pemberdayaan

melalui pendampingan secara berkelanjutan dan berprinsip

pada Perencanaan,Pelaksanaan, Monitoring,evaluasi dan

perumusan model pemberdayaan yang sesuai.

Solusi permasalahannya yakni dengan tahap

perencanaan atau identifikasi permasalahan mualaf yang

tergabung dalam Mualaf Center Yogyakarta (MCY),

pemilihan ketua kelompok Germudaya, mengunjungi Mualaf

Center Yogyakarta untuk mengetahui akar permasalahan

yang dihadapi mualaf, menentukan strategi pelatihan

pemecahan masalah yang dihadapi mualaf, melaksanakan

pemberdayaan, memberikan pengetahuan melalui

sosialisasi dan stimulus program kerja Germudaya dan

melaksanakan pelatihan dengan sosialisasi dan contoh

mengidentifikasi masalah dan menanggulangi

permasalahan.

Monitoring dan Evaluasi dilakukan dengan melakukan

monitoring on going progres pada proses yang diberikan,

melakukan evaluasi dari hasil pelatihan dan evaluasi tersbut

dijadikan untuk bahan pertimbangan dalam merumuskan

model pemberdayaan masyarakat agar terbentuk model

pemberdayaan terpadu melalui “GERMUDAYA”. Solusi ini

ditawarkan untuk membentuk mualaf menjadi kelompok

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

101

masyarakat yang berdaya, dalam bidang agama dan berdaya

dalam bidang ekonomi, serta mampu menciptakan,

menangkap, mengelola peluang-peluang yang ada disekitar

mereka.

Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini,

pada dasarnya merupakan kegiatan memberikan sosialisasi

dan pelatihan kewirausahaan dimulai dari pelatihan dan

sosialisasi cara dalam menangkap peluang usaha saat ini

(Sosiolog), pelatihan dan sosialisasi terkait ijin usaha dan

PIRT (Narasumbernya berasal dari Dinas Koperasi Usaha

Kecil dan Perindustrian DI Yogyakarta, pelatihan dan

praktek pembuatan produk yang laku dipasaran seperti (ice

cream singkong, ice cream singkong, lempeng telo dan

emping singkong), pelatihan dan praktek terkait

pengemasan produk yang dihasilkan agar menarik dan

berdaya saing sehingga laku dipasaran. (sosiologi),

pelatihan dan praktek tentang bagaimana mencari target

pemasaran atau jaringan dan relasi dalam pemasaran serta

model pemasarannya baik secara konvensional atau pun

digitalisasi (mengundang pembuat Aplikasi TitipKU),

pelatihan dan sosialisasi tentang bagaimana cara mengelola

atau management keuangan dari hasil penjualan. (Pakar

Ekonomi) dan pelatihan dan sosialisasi terkait evaluasi dan

monitoirng kebaharuan produk agar bisa update sesuai

dengan kondisi pasar (pakar ekonomi)

Maksud dan tujuan utama diadakannya beberapa

pelatihan dan sosialiasasi, agar mualaf mendapatkan

pengetahuan dan keterampilan dalam berwirausaha secara

menyeluruh dan berkelanjutan. Sehingga harapannya

mualaf terbekali dengan kemampuan berwirausaha seara

menyeluruh dan tidak hanya mendapatkan modal saja. Dari

modal usaha itu mualaf dapat menentukan produk apa yang

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

102

akan dihasilkan, bagaimanan menangkap peluang pasar,

mengurus ijin, pemasaran baik konvensional maupun

digital, menejeman jaringan pemasaran, menejeman

pengelolaan uang atau hasil penjualan, dan strategi

kebaharuan produk sesuai dengan permintaan pasar.

Lokasi utama kegiatan pengabdian ini adalah para

mualaf yang tergabung dalam lembaga Mualaf Center

Yogyakarta. Sasaran darikegiatan PKM ini adalah para

mualaf yang berjumlah 15 orang dengan karakteristik

mualaf yang mengikuti pelatihan adalah mualaf yang

berstatus sebagai mahasiswa, ibu rumah tangga dan mualaf

yang belum mempunyai pekerjaan.

Kesimpulan

Karakteristik khalayak sasaran dengan studi

pendahuluan yang dilakukan oleh tim pengusul

menggambarkan bahwa, rata-rata pendampingan yag

diberikan kepada mualaf adalah dalam bentuk

pendampingan dalam bidang akidah atau agama dan belum

ada bentuk pendampingan mualaf dalam aspek ekonomi.

Jika pun ada maka bentuk pendampingan mualaf pada

aspek ekonomi hanya pada pemberian modal usaha, tanpa

dibekali dengan berbagai pengalaman kewirausahaan

seperti pengelolaan, pemasaran dan lain-lain. Sehingga

dengan adanya “Germadaya” mualaf dapat semakin berdaya

dalam bidang agama maupun ekonominya.

Daftar Pustaka

Latief, Hilman. (2012). Islamic Charities and Social Activism. Jurnal Utrecht University.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

103

Latief, Hilman. (2012). ISLAMIC CHARITIES AND DAKWAH MOVEMENTS IN A MUSLIM MINORITY ISLAND. Junal Islam Indonesia.

Lateif, Hilman. (2016). Filantropi Dan Pendidikan Islam Di Indonesia. Jurnal UMY.

Mahardika, Totok. (2013). Pemberdayaan Masyarakat oleh Perusahaan. Surakarta. UNS Press.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

104

MODERNISASI PENDIDIKAN ISLAM:

LANDASAN TEOLOGIS-FILOSOFIS

Rora Rizky Wandini, M.Pd.I.15

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

“Pendidikan Islam Bersifat Progresif dan Tidak Stagnan.

Perubahan kehidupan dan kemajuan peradaban manusia

harus dimulai dan diupayakan oleh kita manusia tanpa

menunggu takdir Allah swt”

lquran mendeskripsikan pendidikan dengan output

ilmu sebagai pionir dalam pelaksanaan ibadah. Seperti

yang allah historikan dalam keluarga Luqman. Bagaimana

luqman memberi pengajaran kepada putranya. Kesadaran

luqman dalam membekali putranya dengan ilmu,

merupakan terobosan yang baik dalam pengenalan

kewajiban berilmu pada masanya. kewajiban menuntut juga

allah jelaskan dalam Q.S Az-Zummar ayat 9, bahwa ada

perbedaan orang yang mengetahui dan orang yang tidak

mengetahui. Banyak lagi pembuktian kebenaran informasi

pengetahuan dalam alquran yang sudah dinikmatin

kebenarannya pada masa sekarang.

Proses modernisasi yang berlangsung dimasyarakat ini

ada yang berkembang dengan baik ada juga yang mendapat

15Rora Rizky Wandini lahir pada tanggal 25 september 1990,

pendidikan SD, SMP diselesaikan di sekolah Alwashliyah Medan Krio, SMA diselesaikan di MAN 1 Medan, S1 di IAIN Sumatera Utara Medan, S2 di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan sedang menyelesaikan program doktor di prodi PEDI UIN Sumtera Utara Medan.

A

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

106

penolakkan. Kebanyakan masyarakat Indonesia khususnya

menganggap modernisasi ini merupakan westrinisasi yang

dibawa oleh dunia barat, yang akan membawa dampak

kebarat-baratan dan menghilangkan cikal bakal kebudayaan

atau ajaran agama pada masyarakat Indonesia yang dikenal

dengan masyarakat yang beragama. ide program

modernisasi pendidikan Islam bermula dari “modernisasi”

pemikiran dan institusi Islam pada umumnya. Dengan kata

lain, “modernisasi pendidikan Islam tidak dapat dipisahkan

dari gagasan dan program modernisasi Islam.

Ayat-Ayat Alquran yang Mendukung Perlunya

Pendidikan Modern

Secara epistemologis, teori modernisasi bermula

sekitar tahun 1950-an di Amerika Serikat sebagai bentuk

respon intelektual terhadap Perang Dunia II yang berujung

pada munculnya negara-negara Dunia Kedua. Teori ini

didasarkan pada dikotomi antara yang disebut cutting

edge dan yang disebut tradisional. Di sisi lain, masyarakat

arus utama adalah masyarakat terbelakang yang ditandai

dengan pola berpikir yang tidak rasional dan pola kerja

yang tidak efisien. Modernisasi secara historis merupakan

proses perkembangan bertahap institusi yang beradaptasi

dengan fungsi yang berubah dengan cepat dan mengarah

pada peningkatan pengetahuan manusia yang belum pernah

terjadi sebelumnya (Black).

Modernisasi adalah penggunaan ukuran rasio antara

sumber energi, semakin tinggi rasio ini, semakin tinggi

kemungkinan modernisasi (Marion Levy). Selain upaya,

modernisasi juga berarti suatu proses yang melibatkan

langkah-langkah dan waktu tertentu serta dapat diukur.

Pembaharuan pemikiran dalam Islam dikaitkan dengan

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

107

pendidikan, yang merupakan sarana terpenting, bukan

hanya sarana pelestarian, dengan makna sebagai wadah

untuk memelihara, melestarikan dan mewarisi nilai-nilai

dan tradisi suatu masyarakat. Penjelasan di atas juga

tersirat dalam Q.S. Al-Hajj : 11

على حرف فإن أصابه خير اطمأن ومن الناس من يعبد للا

لك نيا والخرة ذ به وإن أصابته فتنة انقلب على وجهه خسر الد

لخسران المبين ا هو

Artinya: Dan di antara manusia ada orang yang

menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia

memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan

jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke

belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian

itu adalah kerugian yang nyata.

Dengan tafsir Jalalyn sebagai berikut: (Dan di antara

manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada

di tepi) ia ragu di dalam ibadahnya itu. Keadaannya

diserupakan dengan seseorang yang berada di tepi bukit,

yakni ia tidak dapat berdiri dengan tetap dan mantap (maka

jika ia memperoleh kebaikan) maksudnya kesehatan dan

kesejahteraan pada diri dan harta bendanya (tetaplah ia

dalam keadaan itu dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana)

cobaan pada hartanya dan penyakit pada dirinya

(berbaliklah ia ke belakang) ia kembali menjadi kafir.

(Rugilah ia di dunia) disebabkan terlepasnya semua apa

yang ia harapkan dari dunia (dan di akhirat) disebabkan

kekafirannya itu. (Yang demikian itu adalah kerugian yang

nyata) jelas ruginya. Perubahan haruslah dimulai dari diri

sendiri:

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

108

إن له معق بات من بين يديه ومن خلفه يحفظونه من أمر للا

ل يغي ر ما بقوم حتى يغي روا ما بأنف للا بقوم سهم وإذا أراد للا

ه من وال وما لهم من دون سوءا فل مرد له

Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang

selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya,

mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah

tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka

merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan

apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu

kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali

tak ada pelindung bagi mereka selain Dia

(https://tafsirweb.com/3971-quran-surat-ar-rad-ayat-

11.html).

Adapun tafsir nya sebagai berikut معق بت Bagi) لهۥ

manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya

bergiliran) Mereka adalah para malaikat penjaga yang

datang secara bergiliran. خلفهۦ ومن يديه بين ن di muka dan di)م

belakangnya) Yakni para malaikat penjaga itu menjaga

manusia dari segala sisi. للا أمر من mereka) يحفظونهۥ

menjaganya atas perintah Allah) Yakni mereka menjaga

sesuai dengan perintah Allah, dan mereka tidak dapat

mencegah takdir Allah. Dikatakan bahwa mereka menjaga

manusia dari jin. Dikatakan pula bahwa mereka menjaga

manusia dari ketetapan Allah dengan perintah-Nya, dan

apabila telah datang takdir Allah maka mereka akan

menyingkir. بقوم ما يغي ر ل للا Sesungguhnya Allah tidak)إن

merubah keadaan sesuatu kaum) Dari keadaan penuh

nikmat dan kesehatan. بأنفسهم ما يغي روا sehingga mereka)حتى

merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri)

Dengan ketaatan kepada Allah. Maka Allah tidak mencabut

kenikmatan yang Allah berikan kepada hamba-Nya sampai

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

109

seseorang itu merubah kebaikan dan amal shalih mereka

menjadi keburukan. سوءا بقوم للا أراد Dan apabila Allah)وإذآ

menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum) Yakni

kebinasaan dan siksaan. فل مرد لهۥ(maka tak ada yang dapat

menolaknya) Maka tidak akan dapat ditolak. Terdapat

pendapat mengatakan maknanya adalah apabila Allah

menghendaki keburukan bagi suatu kaum maka Allah akan

membutakan hati mereka sehingga mereka memilih sesuatu

yang mendatangkan musibah. و من دونهۦ ن م لهم ال وما (dan

sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia) Yang

mengatur urusan mereka dan menjadi pelindung beri

mereka, yang mencegah siksaan yang turun kepada kaum

itu.

Dari penjelasan di atas dapat kita pahami bahwa

berfikir merupakan urgensi penting bagi manusia untuk

memahami sesuatu, karena manusia merupakan makhluk

yang telah diberikan potensi/fitrah seperti tersirat dalam

hadist berikut:

عن ابى هريرة رضي للا عنه قال : قال رسول للا صلى

دانه او للا عليه وسلم : ك ل مولود يولد على الفطرة فابواه يهو

سنه )رواه البخارى ومسلم ( رنه او يمج ينص

Dari Abu Hurairah R.A, Ia berkata: Rasulullah SAW

bersabda : “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, ayah

dan ibunyalah yang menjadikan Yahudi, Nasrani, atau

Majusi.” (HR. Bukhori dan Muslim). sehingga berbeda

dengan makhluk lainnya, dan allah juga telah memberikan

aset sarana dan prasaran dimuka bumi ini seperti

penglihatan, pendengaran, agar manusia dapat mengakses

fitur-fitur yang telah allah siapkan. Hal demikian tersirat

dalam q.s. an-nahl ayat 78:

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

110

هاتكم ل تعلمون شيئا وجعل لكم أخرجكم من بطون أم وللا

السمع والبصار والفئدة لعلكم تشكرون

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam

keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi

kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu

bersyukur. Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi

Arabia (https://tafsirweb.com/4426-quran-surat-an-nahl-

ayat-78.html). Dari ayat tersebut dapat kita yakini bahwa

pembaharuan akan selalu ada, maka kita sebagai umat islam

harus dapat memahami modernisasi ini dengan eksplisit,

dan mengambil peran didalamnya, nilai-nilai modernisasi

ini juga merupakan aktualisasi yang terkandung dalam

alquran dan hadist.

Fungsi Islam Sebagai Pedoman Hidup

Apa yang disebut nilai-nilai modern saat ini terkandung

dalam ajaran Islam. Lebih jauh, Islam juga menolak

pendekatan negatif dan patologis terhadap kehidupan

masyarakat industri modern yang menyimpang atas nama

modernitas otentik. Nilai-nilai seperti kerja keras,

menghargai waktu, sikap kompeten (menghargai)

pentingnya kompetensi teknis dan profesional), pendidikan,

demokrasi dan lain-lain termasuk nilai-nilai Nilai kehidupan

modern yang terkandung dalam ajaran Islam, misalnya,

Usaha mengembalikan jilbab sebagai busana muslimah,

dalam hal ini disebut tajdid. Jadi tajdid itu adalah usaha

untuk mengembalikan sesuatu kepada keadaannya ketika

pertama kali “bada’i” atau pertama kali muncul. Selanjutnya,

dalam pembaharuan ada yang mengacu kepada pemahaman

reconstruction dalam pengertian barat dari pada

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

111

pemahaman tajdid (renewel) dalam pengerian Islamiyah.

(Sofyan sinaga, 2019: 128).

Modernisasi dalam pendidikan islam akan terasa

signifikan jika dikoneksikan dengan fungsi islam sebagai

pedoman hidup manusia disegala zaman dan tempat untuk

mencapai tujuan kebahagian dunia dan akhirat. Jika kita

membaca Alquran, maka kita akan mendapati banyak sekali

ayat-ayat yang mendukung perlunya pendidikan advanced.

Diantaranya adalah banyaknya ayat-ayat Alquran yang

menyebutkan tentang akal dan perintah penggunaannya.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, modernisasi

pendidikan Islam adalah sesuatu yang baik dan didukung

oleh Al-Qur'an. Perubahan kehidupan dan kemajuan

peradaban manusia harus dimulai dan diupayakan oleh kita

manusia tanpa menunggu takdir Allah swt. Oleh karena itu,

pendidikan Islam perlu selalu ditingkatkan dan ditingkatkan

mutu dan kualitasnya. Pertimbangan-pertimbangan

Rasional tentang Perlunya Modernisasi Pendidikan Islam

Inilah sebabnya meskipun Imam Syafii mengajar Imam

Malik, dia tidak mendapatkan cukup dari apa yang dia

dapatkan dari gurunya. Imam Syafii mengembangkan ilmu

yang didapatnya dari Imam Malik sehingga mendapat

kegilaannya sendiri dari pembimbingnya. Demikian juga

Imam Ahmad, Anda mengajar Imam Syafii, tetapi itu tidak

cukup untuk apa yang diajarkan guru Anda, yaitu Imam

Syafii. Pembaharuan tradisi keilmuan yang ada tidak

menimbulkan perpecahan di antara para ulama atau bahkan

antar bangsa; Oleh karena itu, kami menemukan bahwa

pendidikan Islam bersifat progresif dan tidak stagnan.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

112

Daftar Pustaka

Asari, Hasan. (2007). Modernisasi Islam, Tokoh, Gagasan dan Gerakan. Bandung. Cipta pustaka Media. as-Sijistani.

Abu Dawud Sulaiman Ibn al-‘Asy’aṡ Ibn Ishak ibn Basyir Ibn Syaddad ibn Amr al-Azdari, Sunan Abi Dawud, Beirut: al- Maktabah al- ‘Asriyah, tt. at-Tabrani, Sulaiman Ibn Ahmad Ibn Ayyub Ibn Mutir al-Lakhmi as-Syami Abu Qasim, al-Mu‟zam al-AusatQahirah: Maktabah Ibn Taimiyah, tt Azra,

Azyumardi. (1999). Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru. Jakarta. Logos Wacana Ilmu.

Bruinessen,MartinVan. (1994). NU:Tradisi,Relasi-relasiKuasadanPencarian Wacana Baru,Yogyakarta. LKIS.

Binder,Leonard. (1988).IslamicLiberalism: Acritique of Development Ideologies. Oxford: Oxford University.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.

Donohue, John J. (1993). Islam dan Pembaharuan. Jakarta. Raja Grafindo Persada.

Fatah, Rohadi Abdul dan Sudarsono. (1987). Ilmu, Iman dan Teknologi. Jakarta. Kalam Mulia.

Harahap, Syahrin. (2015). Islam dan Modernitas Dari Teori Modernisasi Hingga Penegakan Kesalehan Modern. Jakarta. Prenadamedia Group.

https://tafsirweb.com/4426-quran-surat-an-nahl-ayat-78.html

https://tafsirweb.com/3971-quran-surat-ar-rad-ayat-11.html.

Sopian, Sinaga. 2019. MODERNISASI PENDIDIKAN ISLAM Landasan Teologis-Filosofis-Historis. Jurnal WARAQAT. IV(1). Januari-Jun.

GERAKAN IQRA’ PERGUNU DALAM

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS

SUMBER DAYA MANUSIA

Heri Budianto, M.A.P16

MAN Sumenep

“Kesabaran Pendidik Dalam Menjadi Fasilitator Dapat

Memberi Kesempatan Bagi Peserta Didik Untuk

Berpartisipasi Mengembangkan Potensi Yang Dimiliki”

emajuan dunia digital mengharuskan muncul berbagai

inovasi baru dalam tatanan kehidupan civil society.

Persiapan skill tambahan dalam menjawab retorika

kehidupan digital yang makin hari semakin update dan

menyeluruh di segala kehidupan sehari-hari. Pun juga di

dunia pendidikan diperlukan adanya upaya pembaruan

media pembelajaran berbasis daring yang mampu

menjawab tantangan zaman. Dalam kemajuan era digital

saat ini, perlu dibarengi dengan gerak cepat instansi

pendidikan dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia

16Penulis lahir di Surabaya, 11 Maret 1981, penulis merupakan

tenaga pendidik bidang studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di MAN Sumenep, menyelesaikan gelar Sarjana Ilmu Administrasi Publik di Universitas Islam Malang (2004), sedangkan gelar Magister Ilmu Administrasi ditempuh dan selesai di Universitas Islam Malang (2019), pernah menjabat sebagai Ketua MGMP PPKn Kabupaten Sumenep (2016). Serta koordinator semua mata pelajaran MGMP jenjang Madrasah Aliyah se-Kabupaten Sumenep (2016).

K

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

114

handal berbekal skill ilmu pengetahuan dan teknologi

modern.

Kecepatan laju cepat digitalisasi di segala lini harus

dibarengi gerak cepat semua instansi pendidikan dalam

penataan infrastruktur hardware dan software serta tenaga

pendidik. Oleh karena itu, seyogyanya segala lini pendidikan

segera menyiapkan peningkatan kualitas tenaga pendidik

dari segi kompetensi, kualifikasi, dan skill keahlian dalam

memanfaatkan kecanggihan teknologi. Teknologi bukan

sesuatu nilai tambah yang hanya sekedar melengkapi,

melainkan sudah menjadi kebutuhan sehari-hari sebuah

keniscayaan selalu berdampingan dengan segala aktivitas,

situasi, dan kondisi.

Pemanfaatan Aplikasi Modern Sebagai Sarana Syi’ar

dan Dakwah

Strategi belajar mengajar dewasa ini menunjukkan

peran informasi dan teknologi memegang peranan penting

dalam menunjang keberlangsungan pendidikan. Maka dari

itu, para pemangku kebijakan di bidang pendidikan mencari

berbagai macam alternatif cara guna menginternalisasi

teknologi modern ke dalam kegiatan belajar mengajar di

banyak tingkatan pendidikan. Teknologi sudah menjadi

kebutuhan khalayak umum, hidup berdampingan

melengkapi dan mempermudah segala aktivitas keseharian.

Bahkan sampai sekarang hampir di setiap rumah penduduk

tersedia spot wifi untuk memudahkan mendapatkan

kebutuhan informasi teknologi. Jaringan internet sudah

mampu memasuki wilayah terpencil meski masih belum

merata.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

115

Berkaca dari permasalahan diatas, mengadakan

gerakan iqra’ Persatuan Guru Nahdlatul Ulama dalam

meningkatkan kualitas sumber daya manusia, melalui

pembekalan pelatihan guru dan mentransfer sesuatu yang

baru kaitannya dengan kegiatan belajar mengajar dalam

jaringan yang sudah pasti akan dilakukan.

Tersedia berbagai macam aplikasi agar dapat

dimanfaatkan guru dalam membantu mempermudah

aktivitas belajar mengajar online untuk mendapatkan esensi

pembelajaran yang efekif dan efisien, antara lain : skype,

webex, dan zoom. Dalam memanfaatkan berbagai macam

aplikasi tersebut tadi, membutuhkan layanan jaringan

internet dan kemampuan guru untuk cakap menggunakan

atau mengoperasikan perangkat android, gadget, laptop,

komputer, dan perangkat lainnya yang terkait. Oleh karena

itu, gerakan iqra’ Persatuan Guru Nahdlatul Ulama melalui

workshop pelatihan penggunaan aplikasi belajar mengajar

yang menggunakan akses jaringan internet diperuntukkan

bagi guru. Kegiatan ini sebagai pengejawantahan dasar

kesadaran bahwa ssetiap manusia hanya bisa memenuhi

kebutuhannya bila bersedia hidup bermasyarakat, manusia

berusaha mewujudkan kebahagiaan, dan menolak bahaya

terhadapnya. Persatuan, ikatan batin, saling bantu

membantu dan keseiya-sekataan merupakan prasyarat dari

tumbuhnya persaudaraan yang menjadi landasan bagi

terciptanya tata kemasyarakatan yang baik dan harmonis.

Kegiatan ini sebagai bagian dari pengabdian masyarakat

dierminkan dalam tingkah laku oraganisasi Persatuan Guru

Nahdlatul Ulama Sumenep dalam gerakan iqra’ untuk ikut

membangun mengembangkan insan yang bertakwa kepada

Allah Subhannahu Wa Ta’ala, cerdas, terampil, dan

berakhlak mulia.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

116

Penyesuaian Tujuan Pembelajaran dengan

Perkembangan Zaman

Pendidik Nahdlatul Ulama di seluruh Kabupaten

Sumenep diharapkan bisa menggunakan proses belajar

mengajar dalam jaringan dengan menerapkan aplikasi

pembelajaran berbasis daring. Setelah kembali ke lembaga

masing-masing dapat menyalurkan ilmunya kepada teman-

teman sejawat guru. Hasil dari gerakan iqra’ Persatuan Guru

Nahdlatul Ulama Kabupaten Sumenep ialah tranformasi

perubahan kegiatan belajar mengajar dengan segala

keterkaitan tiap bagian pembelajaran agar tercapai tujuan

pembelajaran sesuai yang ditentukan. Langkah ini

dilakukan tentunya untuk menjawab tantangan zaman dan

gerak cepat keberlangsungan belajar mengajar yang disana

terdapat interaksi guru dan murid supaya senantiasa

terjaga, makin erat, dan mudah mencapai target tujuan

pembelajaran. Apapun kondisinya belajar harus terus

berjalan tidak boleh berhenti. Gerakan iqra’ ini

dilaksanakan dengan memberikan sebuah solusi berupa

aplikasi pembelajaran berbasis daring agar kualitas sumber

daya manusia semakin hari semakin meningkat.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini diadakan di Hotel

Asmi Sumenep dengan jumlah 100 guru yang tergabung

dalam Persatuan Guru Nahdlatul Ulama yang tersebar di

semua kecamatan Kabupaten Sumenep. Gerakan Iqra’

Pergunu merupakan upaya untuk meningkatkan mutu

pendidikan melalui peningkatan kualitas pendidik, karena

pendidik sebagai salah satu komponen pendidikan yang

sentral dalam pembelajaran. Pembelajaran di kelas

jantungnya ada di kualitas pendidik, seperti kotak hitam

dalam pesawat terbang menyimpan berbagai informasi

penting. Pendidik yang berkualitas akan mampu menyajikan

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

117

proses pendidikan yang bermutu. Meningkatnya martabat

peran pendidik sebagai agen pembelajaran tentunya akan

meningkatkan mutu pendidikan nasional. Potensi peserta

didik juga akan berkembang dalam pencapaian menjadi

manusia yang berilmu sesuai dengan amanat Undang-

Undang Dasar Tahun 1945 alinea keempat “mencerdaskan

kehidupan bangsa.” Kompetensi profesional pendidik

menjadi titik tuju gerakan iqra’ ini senantiasa mampu

menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam.

Memahami materi, struktur, konsep, metode, dan keilmuan

yang menaungi. Membimbing peserta didik memenuhi

standar kompetensi bidang studi. Dan yang terpenting

adalah menerapkan teknologi informasi komunikasi dalam

pembelajaran sehari-hari.

Dinamakan gerakan iqra’ disini ialah sebuah laju

perubahan dari yang tidak tahu menjadi tahu, khususnya

penggunaan sistem informasi dan teknologi yang akan

digunakan dalam proses pembelajaran. Mengajar

sebenarnya bermaksud menyampaikan ilmu pengetahuan,

maklumat, membimbing, dan menanamkan nilai-nilai luhur

pada peserta didik. Ia bukan sekedar menyampaikan

maklumat atau bahan pengajaran dalam sebuah kelas.

Proses belajar mengajar mempunyai konsep yang sangat

luas, ia bertujuan untuk menjadikan seseorang individu

lebih bertanggung jawab. Ini hanya akan dicapai sekiranya

proses pengajaran mampu menghadirkan sesuatu berkesan

bagi peserta didik.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

118

Pelatihan Penggunaan Aplikasi yang Efektif dan Efisien

Orang yang mengajar dikenal sebagai pendidik.

Perkataan pendidik adalah hasil dua suku kata yaitu GU dan

RU. Dalam bahasa Jawa, GU sama dengan digugu bermakna

boleh dipercayai manakala RU berarti tiru yang bermaksud

boleh diteladani dan dicontoh. Oleh karena itu, Guru atau

pendidik seseorang yang boleh ditiru perkataan dan

perbuatannya. Setiap pendidik memiliki peranan secara

terperinci jika ingin berusaha melakukan dan menghasilkan

pengajaran yang berkesan. Peningkatan kualitas sumber

daya manusia pendidik Nahdlatul Ulama melalui gerakan

iqra’ berupa pelatihan penggunaan aplikasi pembelajaran

berbasis online dalam menerapkan pembelajaran digital

akan mampu menghasilkan pembelajaran yang efisien dan

efektif. Pelatihan ini, selain memberikan pengetahuan juga

mendapatkan pengalaman mengoperasikan beberapa

aplikasi pembelajaran online salah satunya zoom.

Sebagai kegiatan berbentuk pengabdian masyarakat

Pergunu bereksplorasi menyediakan tempat, konsumsi,

pemateri, dan mengundang pemangku kabijakan

pendidikan Kabupaten Sumenep. Antara lain : Bupati

Sumenep, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Kementerian

Agama Kabupaten Sumenep, Kasi. Pendma, dan penguru

Nahdlatul Ulama Kabupaten Sumenep. Para pemangku

kebijakan di Kabupaten Sumenep menyambut baik dan

mendukung kegiatan ini agar pendidik bisa berdampingan

dengan teknologi dalam akivitas pembelajaran sehari-hari,

kemudian menyalurkan ilmunya kepada teman-teman

sejawat di lembaganya masing-masing. Pendidik yang telah

mengikuti substansi gerakan iqra’ ini juga bisa

menggunakan bahan ajar bermedia power point. Manfaat

pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas pendidik dalam

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

119

mempersiapkan peserta didik untuk melaksanakan

kebebasannya dalam mengembangkan visi apa yang baik

secara konkrit dengan penuh rasa tanggung jawab di tengah

kehidupan masyarakat. Sehingga pada akhirnya akan

terbentuk peserta didik dengan tipikal sense of good.

Kesimpulan

Komitmen pendidik dalam mengajar guna pencapaian

tujuan mengajar dalam sebuah interaksi dengan peserta

didik berlangsung dengan baik dan terdapat feel yang kuat.

Pembelajaran yang melibatkan peserta didik akan lebih

bermakna karena peserta didik diberikan kesempatan

untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas pembelajaran,

sementara pendidik berperan sebagai fasilitator. Maju terus

pendidik negeriku, tercapai cita-cita anak didikku, dan

jayalah Indonesiaku.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

120

PERKEMBANGAN HALAL VALUE CHAIN

DALAM MASYARAKAT ACEH

Rahma Nurzianti, SE, M.Si17

IAIN Takengon

“Perlu Adanya Dukungan Digitalisasi dari Banyak Pihak

dalam Mengembangkan Ekosistem Halal Value Chain untuk

Mengembangkan Teknologi Indutris 5.0.”

erkembangan ekonomi syariah nasioanl saat ini

semakin meningkat dari tahun ke tahun, salah satunya

dimulai dari industri halal. Konsumen pasar halal di

Indonesia menunjukan trend yang positif, beberapa

pendapat menyatakan konsumen pasar halal di Indonesia

diprediksi akan tumbuh sebesar USD 235 miliyar atau

setara dengan Rp 3.400 Triliun di 2024. Global islamic

report 2021 menunjukkan bahwa Indonesia menjadi

peringkat ke 4 dalam Halal Indikator. Adapun kategori

indikator tersebut dibidang Halal Food, Halal Cosmetics,

Modest Fashion, Muslim- Friendly Travel, Media and

Recreation, dan Halal Pharmaceuticals.

Berkembanganya industri halal global meningkatkan

urgensi atas pengembangan ekonomi dan keuangan syariah

nasional. Perlu peran serta banyak pihak dan regulasi dalam

17Penulis lahir di Banda Aceh, 14 Maret 1986, penulis merupakan

Dosen IAIN Takengon dalam bidang ilmu Akuntansi, penulis menyelesaikan gelar Sarjana Akuntansi di Universitas Syiah Kuala (2009), sedangkan gelar Magister Ilmu Akuntansi diselesaikan di Universitas Syiah Kuala Program Studi Akuntansi (2011).

P

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

122

mengembangkan industri halal global, salah satunya peran

dari Bank Indonesia serta stakeholder dan otoritas lainnya

bersinergi membuat kebijakan nasional dalam KNEKS

(Komita Nasioan Ekonomi dan Keuangan Syariah).

Terciptanya blue print dalam menunjang visi Indonesia

maju 2045 yang berisi tiga pilar pengembagan yang saling

terkait,pilar pertama ialah pemberdayaan Ekonomi Syariah

dalam strategi utama pengembangan ekosistem Halal Value

Chain (HVC), Pilar kedua ialah pendalaman pasar keuangan

syariah, yang pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan

sumber pembiayaan syariah untuk perekonomian, dan pilar

ketiga ialah penguatan riset, asesmen dan edukasi yang

bertujuan meningkatkan literasi dan pemahaman

masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah.

Halal Value Chain adalah serangkaian kegiatan yang

menghasilkan nilai tambah pada setiap proses bagian

produksi, distribusi dan pemasaran akan barang atau jasa

agar sampai ke konsumen serta terpenuhinya aspek

kepatuhan berdasarkan nilai dan prinsip syariah. Halal

value chain ini berkembang dalam lima sektor prioritas,

yaitu Sektor Pertanian terintegrasi, Sektor industri

makanan halal, Sektor fashion, sektor pariwisata ramah

muslim atau rekreasi halal, dan sektor energi halal. Tujuan

dari halal value chain adalah untuk menjaga dan

mempertahankan kehalalan produk sampai ke tangan

konsumen atau pembeli.

Aceh merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia

yang menetapkan syariat Islam secara formal sudah

seharusnya menjadikan ekonomi halal sebagai branding

dari pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Dengan

regulasi yang cukup untuk menompang pengembangan

ekonomi dan keuangan syariah dalam bentuk Undang-

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

123

undang dan qanun. Qanun aceh No 8/2016 berisikan terkait

sistem jaminan produk halal, jaminan halal ini bermakna

penyediaan bahan baku, pengolahan, penyimpanan,

pengemasan, pendistribusian, penjualan dan penyajian

produk. Dengan adanya Qanun tersebut beriringan dengan

masterpalan ekonomi syariah yang mana penguatan rantai

nilai halal (halal value chain) dan penguatan keuangan

syariah.

Klaster Unggulan yang Potensial

Penguatan rantai nilai halal (halal value chain) ini

merupakan inti dari pengembangan industri halal. Provinsi

Aceh telah mendirikan halal hub atau pusat industri halal

terintegrasi yang berbasis pada komoditas/produk/jasa

unggulan. Aceh telah meresmikan pada tahun 2018

Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong, kawasan industri ini

diharapkan dapa dijadikan halal hub. Klaster unggulan yang

potensial di Aceh dalan halal hub adalah industri makanan

dan minuman, pariwisata, obat-obatan dan kosmetik. Semua

bahan baku dari klaster tersebut tersedia dia Aceh seperti

produk pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan,

keindahan alam dan budaya, minyak atsiri, minyak serei

serta komoditas obat lainnya.

Pengembangan halal value chain di provinsi Aceh,

pemerintah Aceh telah melakukan beberapa hal seperti

kampanye gaya hidup halal, sosialisasi untuk meningkatkan

pemahaman masyarakat Aceh akan persyaratan halal untuk

barang dan jasa yang dikonsumsi akan meningkatkan

permintaan terdapat barang dan jasa halal serta

menumbuhkan industri halal. Untuk itu perlu ada sinergi

antara pemerintah Aceh, ulama, da’i, akademisi dan praktisi

dalam melakukan kampanya atau dakwah terkait produk

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

124

halal. Hal ini dilakukan untuk menjaga pelaksanaan syariah

secara kaffah serta akan meningkatkan ekonomi secara

berkah.

Pemerintah Aceh telah merencanakan perluasan dan

peningkatan daya saing komoditas/produk/jasa halal

tujuan ekspor dengan mempersiapkan pengembangan

standar halal yang diakui oleh lembaga penjamin halal

internasional. Selain itu penguatan sumber daya manusia

dan infrastruktur seperti sistem informasi, laboratorium

dan pusat riset dan pengembangan halal peru

dikembangkan guna meningkatkan industri halal. Dari sisi

penawaran pemerintah Aceh merencanakan dan

melaksanakan pembinaan dan pemberian dukungan bagi

industri/usaha mikro kecil dan menengah untuk dapat

berpartisipasi dalam halal value chain, yang dimulai dari

bahan baku, produksi, distribusi dan promosi serta

transpormasi digital. Serta perlu adanya penyediaan insentif

bagi investor dalam upaya peningkatan minat dan realisasi

investasi halal. Adanya kebijakan provinsi Aceh sebagai

Provinsi Syariah sangat menguntungkan dalam terciptanya

rantai nilai halal (halal value chain).

Pemerintah Aceh terus berupaya secara bertahap,

holistik dan terintegrasi dalam mewujukan industri halal.

Perlu nya tata kelola atau institusi baik bersifat adhoc

ataupun permanen untuk memastikan proses industrialisasi

halal di Aceh dapat berjalan dengan baik. Baik akdemisi dan

praktisi perlu membantu dalam mewujukan halal value

chain di Aceh. Salah satu tempat potensial lainnya untuk

menggerakan industri halal adalah Mesjid dan pesantren

atau dayah. Mesjid dan pesantren atau Dayah memiliki

potensi sebagai pengerak ekonomi masyarakat, baik itu

sebagai tempat edukasi, hingga praktek pemberdayaan

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

125

ekonomi. Namun mesjid dan pesantren atau dayah ini masih

sedikit dalam mengambil peran sebagai pengerak halal

value chain. Untuk itu perlu adanya edukasi dalam

penerapan prinsip syariah dalam kegiatan ekonomi, serta

peningkatan motivasi untuk menjadi petani yang unggul,

pedagang yang jujur dan pelaku usaha yang amanah.

Sinergi Bersama Pondok Pesantren

Para akademisi juga perlu mensosialisasikan kepada

masyarakat gerakan halal value chain, sehigga membantu

program pemerintah dan juga membantu masyarakat untuk

aware akan konsep halal. Rantai nila halal (halal value

chain) menjadi suatu hal yang baik dalam perkembangan

ekonomi syariah. Untuk itu perlu program pengabdian

kepada masyarakat yang dapat dilakukan akademisi.

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa ada 6 sektor yaitu

sektor pertanian terintegrasi, sektor industri makanan halal,

sektor Fashion, sektor Pariwisata ramah muslim dan sektor

energi terbarukan. Dalam sektor pertanian contohnya

tanaman kopi di kabupaten Aceh Tengah mengalami

pertumbuhan positif dari tahun 2020 sempat mengalami

penurunan karena pademic covid 19 dan di tahun 2021

mulai berumbuh ke arah yang positif. Begitu juga tanaman

padi di provinsi Aceh dapat melakukan panen raya padi

pada triwulan I tahun 2020, sumber data dari Badan

statistik dan Bank Indonesia. Untuk provinsi Aceh perlu

adanya membangun sinergi dengan pesantren atau Dayah

yang berkerjasama dengan akademisi guna terwujudnya

sektor pertanian terintegrasi sehingga dalam tercipta halal

value chain. Contoh sektor pertanian terintegrasi yang

sudah berhasil dipulau sumatera ada diwilayah Lampung

yaitu jenis teknologinya berupa Greenhouse hortikultura.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

126

Pemberdayaan ekonomi syariah berbasis masjid

maupun pesantren merupakan langkah baik dalam

pengembangan ekosistem halal value chain. Data yang di

dapat dari Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan Dayah

Provinsi Aceh, terdapat sekitar 4.065 masjid, 6.855 musala,

335 Madrasah Aliyah, 48 Madrasah Tsanawiyah, 594

Madrasah Ibtidaiyah, dan sekitar 1.177 pesantren dengan

175.530 santri. Dan terdapat juga 4.049 balai pengajian

yang tersebar diberbagai kota/kabupaten. Dengan jumlah

tersebut menjadi potensi besar untuk pengembangan

ekosistem halal value chain (HVC). Dibeberapa masjid

tingkat kota/kabupaten di Aceh memiliki sumbangan yang

cukup besar. Dari sumbangan tersebut seharus bisa

diwacanakan untuk membuat blue print ekonomi kreatif

dan produktif. Contohnya misalnya, kawasan masjid raya

Baiturrahman menjadi objek wisata yang cukup terkenal

memiliki lokasi yang strategis, pedagang-pedagang disekitar

masjid bisa diwacanakan untuk mendapatkan modal usaha

dari lembaga keuangan syariah yang bisa dibentuk di masjid

tersebut. Contoh lainnya, lahan kosong yang belum

dioptimalkan di beberapa kota/kabupaten seputaran masjid

atau pesantren secara produktif.

Kesimpulan

Beberapa program halal value chain yang telah

dijalankan oleh Bank Indonesia Provinsi Aceh adalah

pemberdayaan Masjid Lampriet dengan membangun Hotel

untuk mengembangkan sektor pariwisata ramah Muslim,

tidak hanya masjid lampriet, masjid Raya Baiturahman,

masjid Baiturrahim Ulehee Lheue dan Masjid Rahmatullah

Lampuuk. Dikembangkan sektor industri makanan halal di

seputaran/ kawasan masjid tersebut. Tidak hanya itu di

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

127

provinsi Aceh juga perkembangan fashion muslimah sangat

berkembang, design baju-baju muslimah oleh penjahit-

penjahit lokal dan dengan kearifan lokal, contoh baju

dengan kain kerawang yang terkenal di kabupaten Aceh

Tengah menjadikan kain kerawang sebagai pusat souvenir

terkenal dikalangan wisatawan. Untuk itu perlu peran

banyak pihak dalam mengembangkan ekosistem halal value

chain. Diperlukan juga dukungan digitalisasi dalam

pengembangan tersebut, sehingga ekosistem halal value

chain dapat berkembang dengan teknologi indutris 5.0.

Daftar Pustaka

Bank Indonesia. (2020). Bersinergi Membangun Ekonomi & Keuangan Syariah. Jakarta: Bank Indonesia. https://bappeda.acehprov.go.id/berita/detail/135-meraih-kesejahteraan-melalui-pengembangan-industri-halal/

Julistian, Cut Ernita, dkk. (2021). Analisis ekosistem halal value chain Pada umkm di kota medan, Al-Muaddib :Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Keislaman. 6(2). Doi : http://dx.doi.org/10.31604/muaddib.v5i1.247-255

Subianto, Pratiwi. (2018). Rantai nilai dan perspektif kesadaran masyarakat muslim akan makanan halal, CIMAE (Conference on islamic management accounting and economics. 1.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

128

PROGRAM 1000 HAFIZ SEBAGAI UPAYA

MEWUJUDKAN GENERASI ISLAMIS

DI KABUPATEN GAYO LUES,

PROVINSI ACEH

Reni Kumalasari, MA18

STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Aceh

“Mengajar Al Quran Adalah Tindakan yang Efektif dalam

Menanamkan Karakter yang Bernilai Religius Bagi Anak”

erosotnya kereligiusan di masyarakat, terutama di

kalangan remaja menjadi permasalahan serius di

kabupaten Gayo Lues. Tribunnews.com (2021)

memberitakan tentang penangkapaan seorang yang

menjadi agen judi online yang menjual chip di salah satu

desa yang berada Kecamatan Kuta Panjang Kabupaten Gayo

Lues. Agen tersebut mengaku dalam sehari dapat

menghasilkan omset jutaan dari penjualan chip tersebut.

Hasil omset yang fantastis tersebut menunjukkan bahwa

permainan judi online tengah marak diminati masyarakat

Gayo Lues saat ini. Kasus lainnya yang juga dapat

menggambarkan bagaimana merosotnya akhlak generasi

muda yang ditunjukkan oleh sebuah penelitian yang

18Penulis lahir di Aceh Tenggara, 08 Juli 1990. Penulis merupakan

Dosen STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh dalam bidang pengembangan masyarakat Islam. Penulis menyelesaikan gelar sarjana tafsir hadis di IAIN Ar-Raniry Banda Aceh (2012), sedangkan gelar master diraih di UIN Ar-Raniry prodi Ilmu Agama Agama Islam konsentrasi pemikiran dalam Islam (2016)..

M

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

130

dilakukan oleh Faisal Yahya dan Nidaul Fadhila (2020),

penelitian ini menemukan fakta bahwa di Kecamatan

Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues anak-anak marak

melakukan penyalahgunaan terhadap zat adiktif, salah satu

bahan yang memiliki sifat adiksi yang sering kali digunakan

ialah lem cap kambing dan/atau lem fox. Lem fox/cap

kambing disalahgunakan dengan cara menghirup uapnya.

Terbentuknya masyarakat yang religius yang

menjunjung nilai-nilai keislaman tentunya harapan bagi

semua pihak. Termasuk pemerintah Kabupaten Gayo Lues,

sebagai salah satu upaya untuk melahirkan generasi islamis

diPemerintah Kabupaten Gayo Lues di bawah

kepemimpinan H.M. Amru sebagai Bupati dan Wakil bupati

H.Said Sani mencetuskan program 1000 hafiz. Program

1000 hafiz merupakan visi misi pemerintah daerah

Kabupaten Gayo Lues. Program ini menjadi julukan baru

bagi kabupaten tersebut yaitu negri 1000 hafiz

berdampingan dengan julukan negri 1000 bukit yang sudah

ada sebelumnya. Tulisan besar negri 1000 hafiz ini menjadi

penyambut ketika memasuki ibu Kota kabupaten Gayo Lues

yaitu Blang Kejren dan dijadikan oleh sebagai tempat

instagramable untuk berpoto ria bagi warga setempat dan

orang luar yang berkunjung ke kabupaten Gayo Lues.

Adanya tulisan besar ini menunjukkan adanya harapan

besar dari pemkab agar program 1000 hafiz ini dapat

tercapai secara maksimal.

Gambar 1. Banner 1000 Hafiz di Kabupaten Gayo Lues

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

131

Secara bahasa, istilah hafiz Al-Qur’an berasal dari dua

kata, yaitu kata hafiz dan kata Al-Qur’an. Baik Kata hafiz

berasal dari Bahasa Arab, kata hafiz berarti penghafal,

pemelihara dan penjaga (Yunus, 1990:105) . Program 1000

hafiz meruapakan sebuah program yang berupaya mendidik

generasi muda untuk mampu menghafal ayat-ayat Al-Quran

sehingga melahirkan kader penghafal Al-Quran sebanyak

1000 hafiz. Dalam mewujudkan program 1000 hafiz,

pemerintah Kabupaten Gayo Lues menggait pesantren

sebagai patner dalam menyukseskan program ini. Sebagai

institusi pendidikan pondok pesantren memiliki komitmen

untuk berupaya untuk melahirkan generasi muslim yang

berkualitas dalam pengetahun ilmu agama dan pengamalan

syariat Islam (Depag, 2010:10).

Pembiasaan Tahfidz di Awal Pembelajaran

Implementasi dari program 1000 hafiz tersebut mulai

dilakukan pada tahun 2019 yang merupakan gelombang

pertama karantina calon 1000 hafiz. Karantina ini diikuti

sebanyak 2417 santri putra putri Gayo Lues yang berasal

dari 17 pesantren yang terdapat di Kabupaten Gayo Lues.

Karantina ini dilakukan selama 90 hari atau terhitung dari

tanggal 3 September hingga 1 Desember yang berlangsung

di Pesantren yang berada di beberapa kecamatan yang

berada di kabupaten Gayo Lues. Menurut Kepala Dinas

Syariat Islam pada saat itu, Husin M, S.Ag, kegiatan

karantina ini bertujuan untuk memotivasi calon hafiz dan

membiasakan santri menghafal Al-Qur’an untuk

selanjutnya. Selama proses karantina ini akan dilakukan

pengawasan dari Pemkab secara rutin. Karantina ini

menggunakan sistem gugur bagi santri yang tidak mampu

mengikuti kegiatan ini dengan baik (Serambinews, 2019).

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

132

Setelah mengikuti karantina tahfiz selama tiga bulan,

para santri kembali ke pesantren yang memiliki program

tahfiz untuk untuk melanjutkan hafalan Quran. Pesantren

tujuan santri dalam menghafal quran sebagian berasal dari

pesantren mitra pemerintah kabupaten yang berada di luar

Kabupaten Gayo Lues, seperti beberapa pesantren yang

berada di Kabupaten Aceh Tenggara. Pesantren yang dipilih

menjadi mitra adalah pesantren yang memiliki program

unggulan tahfiz qur’an dan memiliki tenaga pendidik atau

ustad yang berkualifikasi seorang hafiz qur’an.

Kontribusi Pemerintah Pada Program Tahfidz

Calon hafiz mendapatkan biaya pendidikan di

pesantren secara gratis (ditanggung oleh pemkab) dan uang

pembinaan sebanyak Rp. 800.000,- yang kesemuanya itu

berasal dari dana APBK-DOKA Kabupaten Gayo Lues.

Adapun mengenai jumlah hafalan para calon hafiz, menurut

Dr. Andi selaku Kabid PSDI Dinas Syariat Islam Kabupaten

Gayo Lues, bahwa para calon hafiz tidak disayaratkan harus

menghafal 30 juz ayat Al-Qur’an, indikator capaiannya

adalah para peserta program tersebut dapat menjadi kader

hafiz di Kabupaten Gayo Lues. Dalam menentukan capaian

dari program 1000 hafiz ialah melalui lomba tahfiz yang

diadakan oleh berbagai instansi. Salah satunya adalah

Musabaqah Hifzil Quran tingkat MI/SD, MTs/SMP dan

MA/SMA yang diadakan oleh KanKemenag Kabupaten Gayo

Lues. Saat ini program tahfiz qur’an sangat popular dan

tengah menjadi tren di kalangan masyarakat Indonesia,

antuisme masyarakat sangat tinggi untuk menghafal Al-

Qur’an atau menjadikan anak mereka sebaga penghafal Al-

Qur’an. Oleh sebab itu, program Pemkab Gayo Lues dalam

mewujudkan1000 Hafiz mendapat banyak sambutan baik

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

133

dari masyarakat di kabupaten tersebut. Program ini dinilai

banyak berkontribusi positif bagi masyarakat.

Program ini mendidik dan melatih anak-anak untuk

terbiasa berinteraksi dengan Al-Quran, sehingga

pembiasaan ini dapat menumbuhkan kecintaan anak-anak

terhadap ayat-ayat Al-Qur’an. Selain itu, program ini akan

membetuk karakter yang baik bagi diri anak. Menurut

penelitian yang dilakukan oleh Ulum (2019), hafalan Al-

Qur’an dapat berpengaruh dalam pembentukan karakter

sebesar 36,5%, selebih sebesar 63,5% berasal dari faktor

lainnya seperti faktor keluarga, pendidikan, dan

lingkungan.Khalid (2019:19) juga menjelaskan, bahwa

menghafal Al-Qur’an dapat melindungi seseorang dari hal-

hal yang buruk dan mendapat kemudahan dalam

menghadapi berbagai persoalan hidup.Sebuah penelitian

juga menghasilkan temuan bahwa program tahfiz Qur’an

berkontribusi positif dalam meningkatkan tanggungjawab

dan kedisiplinan (Az Zaini, 2021). Penelitian lainnya juga

menegaskan bahwa program tahfizul Qura’n merupakan

tindakan yang efektif dalam menanamkan karakter yang

bernilai Al-Qur’an bagi anak (Sulastini dan Zamili, 2019).

Kesimpulan

Kontribusi positif dari program 1000 hafiz juga

dirasakan oleh para orangtua anak didik yang mengikuti

program ini. Kekhawatiran orangtua terhadap kebiasan

buruk anak seperti aktivitas menggunakan addicted

gadget/smartphonemenjadi berkurang. Orangtua bangga

melihat aktivitas anaknya bersama Al-Qur’an, sehingga

aktivitas bermain berkurang. Selain itu, orangtua juga akan

mendapat pahala jika memiliki putra/putri yang mampu

menghafal Al-Qur’an dengan baik, dalam sebuah hadis yang

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

134

diriwayatkan oleh Abu Daud bahwa di hari kiamat nanti

anak yang hafiz akan memakaikan mahkota yang bercahay

kepada orang tuanya. Untuk itu, orangtua di kabupaten

tersebut terus membimbing dan memotivasi anaknya agar

teguh dan konsisten dalam mengikuti program ini.

Dengan adanya program 1000 hafiz ini dapat

meningkatkan sisi ke-sholeh-an masyarakat Gayo Lues.

Sebagai pengembangan budaya religius program ini

diharapkan dapat melahirkan para penghafal Al-Qur’an

yang di masa depan akan menjadi generasi penerus yang

islamis. Sehingga nilai-nilai Al-Qur’an dapat membumi dan

hidup di tengah-tengah masyarakat kota maupun desa, demi

terealisasinya Gayo Lues sebagai kabupaten yang

berkarakter islami, aman dan sejahtera.

Daftar Pustaka

Az Zaini, Muhammad Husnurridlo.(2021). Kontribusi program Tahfizul Quran dalam Menumbuhkan Sikap Tanggung Jawab dan Disiplin Santri diAsrama Putra Pondok Pesantren Al Islam Joresan,Skripsi. Ponorogo: IAIN Ponorogo.

Departemen Agama RI Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam. (2003). Pondok Pesantern dan Madrasah Diniyah Pertumbuhan dan Perkembanganya. Jakarta: Depag RI Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam.

Khalid. (2009). Mengapa Saya Menghafal Al-Qur’an. Jakarta: Bumi Aksara

Sulatini, Fenti dan Zamili,Moh. (2019). Efektivitas Program Tahfizul Quran dalam Mengembangkn Karakter Qurani. Jurnal Pendidikan Islm Indonesia, Volume 4, Nomor 1.

Ulum. Nanang Najibul. (2019). Pengaruh Menghafal al-Quran Terhadap Pembentukan Karakter Santri di Pondok Pesantren Putri Hajar Aswad GunungKidul, Yogyakarta: UII.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

135

Wahyuni, Ajeng danSyahid, Ahmad. (2019). Tren Program Tahfiz Quran Sebagai Metode Pendidikan Anak.Elementary: Jurnal Pendidikan Dasar Anak, Vol. 5, No. 1.

Yahya, Faisal dan Fadhila, Nidhaul. (2020). Penyalahgunaan Zat Adiktif Oleh Anak Di Bawah (Studi Kasus di Kecamatan Blangkejren Kabupaten Gayo Lues).Legitimasi: Jurnal Hukum Pidana dan Politik Hukum, Vol. 9, No.1.

Yunus, Mahmud. (1990). Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: Hidakarya Agung.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

136

MANUSIA ADALAH MAKHLUK AGAMA

Sutrisno, S. Hum., M.Pd.I19

MA Al Hikmah Bluto

“Semoga kita sekalian memiliki kualitas keagamaan yang

kuat dan mampu menjadi rahmat untuk diri, keluarga dan

sesame”

alam tradisi pemikiran Islam, kontruksi agama

dimengerti sebagai keutuhan konsep yang mampu

dikomunikasikan dan berdialog dengan setiap realitas

apapun; ruang dan waktu. Artinya agama adalah sumber

pokok utama yang berperan mengatur, memuat segala

petunjuk, menyampaikan pesan-pesan kebenaran dan

tuntunan moral yang berlaku universal bagi kehidupan dan

aktifitas kamanusiaan di dunia. Agama bagi penganutnya

berarti nilai-nilai obyektifitas yang dilandaskan kepada

kebenaran profetik tuhan; konsep kebenaran yang (dalam

Islam) sepenuhnya tertuang dalam dua sumber pokok

ajarannya; al-Qurān dan al-Sunnah. Agama pada

kemudiannya juga melesensi seperangkat aturan yang

mengakomodasi semua kepentingan ummatnya.

19Tenaga Pendidik di MA. Al-Hikmah Bluto dan INKADHA Gapura

Sumenep. Bernama lengkap Sutrisno, penulis bertempat tinggal di Desa Aengbaja Kenek Kec. Bluto Kab. Sumenep. Kegiatan penulis sehari-hari adalah sebagai pendidik di MA. Al-Hikmah Ds. Aengdake Bluto Sumenep dan Institut Kariman Wirayudha Gapura Sumenep. Selain tersebut penulis juga aktif di kegiatan-kegiatan sosial, misal; penulis menginisiasi berdirinya organisasi yang menfusikan kekuatan pemuda dalam rangka pemberdayaan dan pengabdian masyarakat di desa.

D

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

138

Maka praktik beragama sesungguhnya adalah bentuk

final yang meniscayakan hakikat kemanusiaan sebagai

mahluk yang serba memiliki keterbatasan dan

ketergantungannya terhadap imanensi dzat tuhan.

Hubungan manusia dengan agama seharusnya juga tidak

sekedar menjadi hubungan biasa yang simbolis tanpa

histori. Keduanya adalah fakta dari manifesto ayat-ayat

Tuhan, bahwa agama berperan memberikan layanan iman

kepada manusia, dan manusia senantiasa berkewajiban

menyatakan keimanannya dalam perilaku beragama, dalam

al-Quran surat al-Syurā ayat 13 Allah Swt. telah membekali

tuntunan agama bagi para Nabi sekaligus para pengikutnya,

Allah berfirman;

ى به ين ما وص نوحا والذي أوحينا إليك وما شرع لكم من الد

قوا ين ول تتفر ينا به إبراهيم وموسى وعيسى أن أقيموا الد وص

يجتبي إليه من يشاء فيه كبر على المشركين ما تدعوهم إليه للا

ليه من ينيب ويهدي إ

Artinya; “Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang

agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa

yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah

Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu:

Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah

tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama

yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada

agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi

petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-

Nya)”.

Ibarat sebuah tulisan buku, agama adalah insklopedi

maha besar yang memuat cerita lengkap sejarah kehidupan

manusia, dari sebelum ia lahir ke dunia sampai

meninggalkan kehidupan dunia. Karenanya struktur agama

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

139

tentu jauh sekali mendahului struktur kehidupan manusia

di dunia. Agama adalah master plan yang mengonsepsikan

perencanaan terbaiknya bagi manusia dalam mengelola

kehidupan di dunia, artinya motifasi insting manusia yang

ada sesungguhnya tidak cukup tangguh menaklukkan

lingkungannya dalam memperoleh kebahagiaan hidup di

dunia ini, pada suatu proses yang tertentu sekali manusia

mengalami kelemahan dan segala kehinaan pada dirinya,

dan adalah dogma agama yang kemudian mampu

membebaskannya dan memahami hakikat kehidupan

dirinya di dunia. Dalam surat Āli ‘Imran ayat 112 Allah Swt.

Berfirman;

لة أين ما ثقفوا وحبل من ضربت عليهم الذ إل بحبل من للا

لك بأنهم وضربت عليهم المسكنة ذ الناس وباءوا بغضب من للا

لك بما ذ ويقتلون النبياء بغير حق كانوا يكفرون بآيات للا

ا يعتدون عصوا وكانو

Artinya;”Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka

berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama)

Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka

kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi

kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada

ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang

benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan

melampaui batas”.

Manusia Sebagai Resligious Society

Tak ayal hakikat manusia yang diliputi segenap

keterbatasannya ini mendiskripsikan beragam definisi

tentang dirinya; manusia sebagai mahluk sosial, manusia

sebagai mahluk animal (hayawān al-nātiq), manusia sebagai

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

140

kaum cerdik pandai dan lain-lain, dan yang sangat tertentu

dalam konteks ini adalah manusia sebagai mahluk agama

(religious society), yang menegaskan bahwa keberadaan

dirinya di dunia diatur oleh suatu sistim tata nilai positif

yang tertuang dalam konsepsi agama, serta keberadaan

dirinya yang tidak bisa dihindarkan dari intervensi kuasa

tuhan, dan hanya kepada-Nyalah kemudian manusia

menyatakan penghambaannya, bergantung dan

menyembah. Dalam surat al-Dzāriāt ayat 56 Allah Swt.

Berfirman:

نس إل ليعبدون وما خلقت الجن وال

Artinya;“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia

melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.

Agama menjadi bentuk paling mapan yang senantiasa

pantas sekali dirujuk dan dijadikan rujukan oleh manusia

untuk memahami hakikat kehidupan dunia. Agama adalah

dokumentasi paling sempurna yang memuat berbagai

macam pengetahuan tentang seluk beluk dinamika

kehidupan dunia. Karenanya Islam sebagai agama yang

merahmati seluruh alam, konsepsi ajarannya mampu

merepresentasikan berbagai bidang aktifitas kemanusiaan

di dunia ini, mulai dari urusan pendidikan, hukum, politik,

ekonomi dan lain sebagainya yang kemudian menghasilkan

model dan karakter pendidikan Islam, hukum Islam, politik

Islam, ekonomi Islam dan seterusnya, yang berlandaskan

dan mengutamakan rahmat untuk kemakmuran seluruh

alam.

Inilah fenomena mengagumkan dari Islam sebagai

suatu agama besar yang merilis lengkap semua realitas di

dunia. Konsep rahmatan li al-‘ālamīn membuktikan bahwa

Islam adalah agama yang tidak sekedar bicara hal-hal kecil

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

141

dari suatu konteks tertentu saja tetapi meliputi berbagai

obyek berkenaan dengan khazanah pemikiran dan fakta

kehidupan manusia di dunia. Agama (Islam) tidak melulu

mendefinisikan suatu pengertian; agama sebagai urusan

manusia dengan tuhannya saja, (melainkan) agama (Islam)

juga mengatur hukum mu’āmalāt membina keseimbangan

nilai-nilai sosial yang harmoni dalam kehidupan antar

sesama.Beragama tentu sekali lagi merupakan kebutuhan

(bukan suatu keterpaksaan yang memberatkan) bagi setiap

ummat manusia. Dan beragama yang dimaksudkan

bukanlah praktik simbolik yang sekedar mengutamakan

pengakuan verbal belaka melainkan pengahayatan

mendalam atas agamanya disertai pengamalannya yang

nyata.

Ayat Al-Qur’an Tentang Manusia

Manusia tidak perlu risih dan alergi ketika berdialog

soal agama, tidak perlu merasa tersinggung ketika bertegur

sapa soal perspektif dan komitmen keagamannya masing-

masing. Pada surat al-Dzāriāt ayat 55 Allah Swt. Berfirman;

كرى تنفع المؤمنين ر فإن الذ وذك

Artinya; “Dan tetaplah memberi peringatan, karena

sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang

yang beriman”. Dan dalam surat al-‘Asr ayat 1-3 Allah

berfirman:

نسان لفي خسر . إل الذين آمنوا وعملوا والعصر . إن ال

بر الحات وتواصوا بالحق وتواصوا بالص الص

Artinya; “Demi masa, Sesungguhnya manusia itu benar-

benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman

dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

142

mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya

menetapi kesabaran”.

Sebaiknya pula dengan beragama kita bisa menghargai

setiap perbedaan dari setiap ragam ekspresi keagamaan

yang terjadi, selama hal tersebut tidak menyalahi norma

yang berlaku, tidak merusak sistim kerukunan yang ada dan

disampaikannya dalam batas kewajaran, menggunakan

moral agama serta meninggalkan cara-cara anarkistik.

Bahkan tidak semestinya pula terjadi “sekularisasi”, antara

agama dengan kehidupan manusia di dunia. Ajaran agama

(Islam) mampu adaptif dengan perkembangan masa, dan

sesuatunya tersebut menjadi tanggung jawab bersama

dengan senantiasa menginternalisasikan seluruh pesan

moral agama dalam perilaku praksis aktifitas kemanusiaan.

Selanjutnya, beragama tentu tidak semata ditunjukkan

dalam simbolisasi kesalehan personal seorang manusia

kepada tuhannya, atau membangun militansi jahat yang

cenderung tidak menghargai orang selain dirinya, dimana

agama diprivatisasi dan dibajak untuk kepentingan

kelompok atau urusan yang sangat pribadi, atau melakukan

politisasi agama, menjadikannya komoditas untuk

memperoleh keuntungan dan lain sebagainya yang terbukti

menciderai kemaha-luhuran agama, tetapi selayaknya

bekerja terus menerus menebar rahmat agama untuk

kehidupan sosial yang lebih luas, dengan meninggalkan

arogansi yang menelikung dan atau bentuk keintiman

spiritual semata. Islam sebagai agama, mendidik ummatnya

memperhatikan pola keseimbangan, antara melakukan

ibadah personal dan sosial, memenuhi tuntunan normatif

dan pandai menjaga prinsip harga diri, memenuhi hajat

duniawi dan melaksanakan kepentingan ukhrawi dan

urusan-urusan lainnya. Sebaliknya, Islam tidak

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

143

menganjurkan ummatnya kepada semata-mata melakukan

ibadah ansich dengan melupakan kewajibannya hidup di

dunia. Prinsip keseimbangan ini disinyalir dalam firman

Allah Swt. surat al-Jumu’ah Ayat 10 yang berbunyi;

لة فانتشروا في الرض وابتغوا م ن فضل فإذا قضيت الص

كثيرا لعلكم تفلحون واذكروا للا للا

Artinya; “Apabila telah ditunaikan shalat, maka

bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah

dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu

beruntung”.Islam pun mengajarkan agar kita senantiasa

memohon kebaikan kepada Alah Swt. dengan adanya

keseimbangan dimaksud, yaitu selamat di dunia dan

selamat di akhirat, firman Allah Swt. Dalam surat al-Baqarah

ayat 201 yang berbunyi:

نيا حسنة وفي الخرة حسنة ومنهم من يقول ربنا آتنا في الد

وقنا عذاب النار

Artinya; “Dan di antara mereka ada orang yang bendoa:

"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan

kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”.

Kesimpulan

Untuk itu, pilihan tidak beragama atau misalnya tidak

memiliki perspektif keagamaan yang jelas adalah praktik

bunuh diri yang sangat merugikan. Perilaku seperti ini

merupakan kesombongan maha besar, kealiman yang sama

sekali tidak menghargai hakikat keberadaan dirinya yang

lemah. Allah Swt melawan keras pribadi seperti ini, dalam

firmanNya, Allah Swt. bahkan menggunakan terminologi

qātilū untuk menunjukkan murka-Nya. Firman Allah dalam

surat al-Taubah ayat 29:

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

144

مون ما ول باليوم الخر ول يحر قاتلوا الذين ل يؤمنون بالل

من الذين أوت ورسوله ول يدينون دين الحق م للا وا الكتاب حر

حتى يعطوا الجزية عن يد وهم صاغرون

Artinya;“Perangilah orang-orang yang tidak beriman

kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan

mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh

Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang

benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-

Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah

dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk”.

Semoga kita sekalian memiliki kualitas keagamaan

yang kuat dan mampu menjadi rahmat untuk diri, keluarga

dan sesama. Sehingga dengan beragama yang benar, negeri

ini akan dijauhkan dari bencana, musibah, menjadi negeri

yang aman, makmur dan sejahtera. Āmīn yā Mujība al-Sāīlīn.

MENGHIDUPKAN JIWA ENTREPRENEUR

SANTRI MELALUI PENGELOLAAN KEGIATAN

OUTBOUND DI PONDOK PESANTREN

Puji Ratno, S.Si, M.Pd20

Universitas Negeri Medan

“Pelatihan out bound sebagai satu proses pembentukan

kualitas dalam ‘pikiran dan tubuh’ yang mempengaruhi

seluruh aspek kehidupan harian seseorang.”

utbound adalah kegiatan di alam terbuka yang menjadi

sarana penambah wawasan pengetahuan yang didapat

dari serangkaian pengalaman berpetualang, sehingga dapat

memacu semangat dan kreativitas seseorang. Kegiatan

outbound berawal dari sebuah pengalaman sederhana

seperti bermain. Bermain juga membuat setiap anak merasa

senang, dan bahagia. Dengan bermain anak dapat belajar

menggali dan mengembangkan potensi, dan rasa ingin tahu

serta meningkatkan rasa percaya dirinya. Oleh karena itu,

bermain merupakan fitrah yang dialami setiap anak. Hal ini

dalam rangka menambah dan mengembangkan

pengetahuan dari setiap pengalamannya. Jadi, tidak

menutup kemungkinan siapapun berhak bermain baik

anak-anak, remaja, orang dewasa ataupun orang tua. Karena

20Penulis lahir di Dolok Masihul, 17 Juli 1982, penulis merupakan

Dosen Universitas Negeri Medan dalam bidang Olahraga Rekreasi, penulis menyelesaikan gelar Sarjana Ilmu Keolahragaan di Universitas Negeri Medan (2006), sedangkan gelar Magister Pendidikan diselesaikan di Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Olahraga (2012).

O

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

146

belajar dari sebuah pengalaman dalam aktivitas bermain

dijadikan sebagai sarana pembelajaran yang menyenangkan

yang dapat dilakukan di ruangan terbuka atau tertutup.

Oleh karena itu out bound dipandang perlu untuk

pengembangan model pembinaan siswa yang sistematik

dan berkelanjutan. Dalam kaitan ini diartikan bahwa

melalui fisik, aspek mental dan emosional pun turut

terkembangkan, bahkan dengan penekanan yang cukup

dalam. Pelatihan out bound sebagai satu proses

pembentukan kualitas dalam ‘pikiran dan tubuh’ yang

mempengaruhi seluruh aspek kehidupan harian seseorang.

Pendekatan holistik tubuh-jiwa ini termasuk pula

penekanan pada ketiga domain kependidikan: psikomotor,

kognitif, dan afektif.

Outbound secara history adalah berasal karena adanya

terintegrasi dengan kepentingan hidup sehari-hari.

Outbound Training merupakan kegiatan pelatihan sekaligus

rekreasi yang dilakukan di alam terbuka, yang terdiri dari

serangkaian permainan (games) dan tantangan (challenge).

Masing-masing permainan memiliki tujuan tertentu.

Outbound training atau dikenal juga dengan istilah outbound

training didasarkan pada metode: Experiental Learning,

Quantum Learning, Process Oriented, Participatory Approach,

Observation & Processing. Tujuan obyektif dari pelatihan ini

diantaranya membantu meningkatkan karakter

intrapersonal dan interpersonal, kreatifitas, bekerjasama,

komunikasi, dan kepemimpinan, serta menciptakan suasana

gembira dan penuh motivasi.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

147

Cara Mengetahui Nilai Karakter Pada Diri Anak

Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai proses

penanaman nilai esensial pada diri anak melalui

serangkaian kegiatan pembelajaran dan pendampingan

sehingga para siswa sebagai individu mampu memahami,

mengalami, dan mengintegrasikan nilai yang menjadi nilai

inti (core values) dalam pendidikan yang dijalaninya ke

dalam kepribadiannya. Praktik pendidikan di Indonesia

cenderung lebih berorentasi pada pendidikan berbasis hard

skill (keterampilan teknis) yang lebih bersifat

mengembangkan intelligence quotient (IQ), namun kurang

mengembangkan kemampuan soft skill yang tertuang dalam

emotional intelligence (EQ), dan spiritual intelligence (SQ).

Pembelajaran diberbagai sekolah bahkan perguruan tinggi

lebih menekankan pada perolehan nilai hasil ulangan

maupun nilai hasil ujian. Banyak guru yang memiliki

persepsi bahwa peserta didik yang memiliki kompetensi

yang baik adalah memiliki nilai hasil ulangan ujian yang

tinggi.

Seiring perkembangan zaman, pendidikan yang hanya

berbasiskan hard skill yaitu menghasilkan lulusan yang

hanya memiliki prestasi dalam akademis, harus mulai

dibenahi. Pendidikan soft skill bertumpu pada pembinaan

mentalitas agar peserta didik dapat menyesuaikan diri

dengan realitas kehidupan. Kesuksesan seseorang tidak

ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan

keterampilan teknis (hard skill)saja, tetapi juga oleh

keterampilan mengelola diri dan orang lain (soft skill).

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

148

Kontribusi Pondok Pesantren di Masyarakat

Dalam historis pendidikan di Indonesia, pesantren

termasuk lembaga pendidikan tertua, bahkan dalam sejarah

perjuangan dan pembangunanbangsa, pesantren sudah

banyak memberikan kontribusi nyata dalam

melahirkanpemimpin yang berkarakter kuat, militan, penuh

integritas, gigih, visioner,pantang menyerah dan ikhlas

dalam berjuang. Kontribusi tersebut tidak berhenti pada

masa perjuangan bangsa, melainkan hingga dewasa ini,

pimpinan institusi tertinggi negara banyak yang dipimpin

oleh tokoh nasional dengan latar belakang pesantren.

Pondok pesantren sebagai satuan pendidikan luar sekolah

merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional. Sistem

pendidikan mengandung beberapa subsistem yang saling

berkaitan dengan tujuannya. Begitu pula pondok pesantren

apabila dijadikan sebagai sistem pendidikan, maka harus

memiliki subsistem tersebut. Di wilayah Sumatera Utara

terdapat begitu banyak lembaga pendidikan pensantren,

yang memiliki lahan yang belum dimanfaatkan untuk

membuat fasilitas out bound, yang dapat digunakan untuk

proses pembelajaran sekaligus rekreasi. Dengan adanya

fasilitas outbound yang tersedia di pondok pesantren, maka

pesantren akan dapat mengembangkannya menjadi salah

satu alternatif sumber pemasukan bagi pesantren itu

sendiri.

Pesantren Salman Alfarisi adalah salah satu pesantren

yang terletak di desa Tanjung Harap, Kecamatan Serba Jadi

Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara.

Kecamatan Serba Jadi merupakan kecamatan yang baru di

bentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sergai no.

6 tahun 2006 tentang Perubahan Nomenklatur Kecamatan

Bangun Purba Menjadi Kecamatan Silinda dan kecamatan

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

149

Galang menjadi Kecamatan Serba Jadi. Wilayah kecamatan

Serba Jadi semula merupakan sebahagian dari Kecamatan

Galang yang terletak di sebelah timur Sei Ular Kabupaten

Deli Serdang yang wilayahnya meliputi 9 desa dan I desa

dari kecamatan Dolok Masihul.

Dalam pelaksanaan kegiatan Outbound training ini

pengasuh podok pesantren, dan guru dan pondok akan

terlibat dalam pelatihan penggunaan alat-alat out bound

yang tersedia, sekaligus mereka dilatih untuk menjadi

fasilitator (instruktur) dalam kegiatan kegiatan outbound

yang akan dilaksanakan di pesantren tersebut. Dalam

program outbound training ini, program yang akan kami

tawarkan adalah penyediaan fasilitas outbound, pelatihan

instruktur, manajemen perawatan alat dan fasilitas

outbound. Dengan adanya fasilitas outbound serta instruktur

yang profesional maka diharapkan kedepan pesantren

Salman Al-Farisi akan menjadi salah satu objek pendidikan

rekreasi bagi sekolah sekolah yang ada di wilayah sekitar

pondok.

Permainan Seru Menumbuhkan Karakter Religius di

Era Modernisasi

Pengamatan langsung dilapangan di pondok pesantren

Salman Al-Farisi memiliki luas lahan yang cukup luas,

dengan luas lahan dan banyaknya pepohanan yang besar

sangat memungkinkan untuk dipasang fasilitas outbound,

serta kondisi permukaan tanah yang bergelombang sangat

menarik untuk kemudian dikembangkan menjadi salah satu

objek pendidikan karakter siswa melalui kegiatan outbound

training bagi sekolah sekitarnya. Dengan adanya fasilitas

dan instruktur outbound yang berpengalaman di pondok

pesantren maka, akan sangat membantu dalam proses

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

150

pembelajaran bagi santri-santri yang ada di pondok

pesantren sendiri, namun juga dapat dijadikan salah satu

sarana usaha bagi pondok untuk mendatang penghasilan

tambahan, dengan menawarkan program outbound training

bagi sekolah-sekolah sekitarnya.

Hal ini juga akan berdampak langsung bagi promosi

pesantren untuk masyarakat luas, sekaligus akan

memberikan nilai tambah yang baik, sekaligus memberikan

pengalaman langsung basi santri dalam pengelolaan

kegiatan outbound di pondok pesantren. Kegiatan ini telah

menghasilkan fasilitas outbound yang diberikan telah

terpasang dan terdiri dari fasilitas Two lines bridge, Flying

Fox, landing Net, Trust fall, Spider net, Bomb box, dan games

low impact (dragon shopping, cross amazon river, what ever).

Gambar 1. Trust Fall dan GameSpider Net

Dalam kegiatan pengabdian ini dititik beratkan pada

manajemen kegiatan outbound yang dilakukan didalam

ruangan, kegiatan ini dirancang untuk peserta agar dapat

mengetahui bagaimana cara mengelola kegiatan outbound

dengan baik dan benar, sesuai dengan tujuan kegiatan yang

diinginkan. Setelah kegiatan dilakukan maka diadakan

simulasi kegiatan outbound dengan memanfaatkan fasilitas

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

151

outbound yang telah terpasang dan diuji coba terlebih

dahulu. Sehingga alat dapat berfungsi dengan baik.

Kesimpulan

Guru menjadi instruktur outbound untuk seluruh

permainan yang dimainkan, dan siswa pondok pesantren

menjadi peserta dalam kegiatan ini. Kami dari tim

pengabdian hanya menjadi supervisor untuk melihat secara

langsung bagaimana kemampuan para guru dalam

mengelola kegiatan outbound yang sebenarnya. Setelah

kegiatan usai kami melakukan evaluasi kegiatan yang

tujuannya adalah untuk memberikan beberapa masukan

dan perbaikan-perbaikan dalam tatalaksana kegiatan

outbound yang telah dilakasanakan. Harapan kami para

guru dapat menjadi lebih baik dalam mengelola kegiatan

sejenis diwaktu yang akan datang.

Daftar Pustaka

Management training. Aplikasi Ilmu dan Pengembangan Manajemen. Yogyakarta. Pusat outbound Yogyakarta. Read UII. http://www.peloporadventure.co.id/

Muchlisin dkk. (2009). Fun Outbound (Merancang Kegiatan Outbound yang efektif). Yogyakarta. Diva Press

Pusat Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional. (2010). Bahan Pelatihan Penguatan metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya Untuk membentuk daya saing dan Karakter Bangsa. Jakarta.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

152

PEMBINAAN MANAJEMEN PESANTREN

PADA PONDOK PESANTREN

AINUL YAQIN KOTA JAMBI

Aris Dwi Nugroho, M.Pd.I21

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

“Perlu Adanya Pengabdian yang Sistematis untuk

mempraktikkan Teori dalam bentuk Pelatihan Manajemen

Pengelolaan Pondok Pesantren”

ondok Pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan

yang mana didalamnya sarat dengan nilai-nilai ajaran

agama Islam. Perkembangan pesantren dewasa ini

sangatlah pesat, ditandai dengan banyaknya lembaga

pesantren yang tumbuh dan berkembang. Kepercayaan

masyarakat terhadap pondok pesantren pun semakin

meningkat, salah satu indikatornya adalah banyaknya orang

tua yang mulai mempercayakan pendidikan anak-anaknya

pada lembaga pendidikan pesantren.

Berkembang pesatnya perkembangan Teknologi dan

ilmu pengetahuan sangat berdampak pada berbagai aspek

kehidupan di masyarakat, khususnya pada aspek

pendidikan secara umum, dan tidak terkecuali pendidikan

21Penulis adalah dosen tetap pada Program Studi Manajemen

Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Menyelesaikan pendidikan Strata I di Sekolah Tinggi Agama Islam Cirebon, dan lulus pada tahun 2015. Melanjutkan jenjang pendidikan Strata II pada jurusan pendidikan Islam di IAIN Syekh Nurjati Cirebon lulus pada tahun 2018.

P

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

154

di pesantren. Dengan adanya Tuntutan dari masyarakat

terhadap pendidikan yang Profesional menjadi tantangan

tersendiri bagi lembaga pendidikan. Sebagai sebuah

lembaga pendidikan berbasis Islami, keberadaan Pondok

Pesantren memegang peran dan tanggung jawab yang berat,

karena harus dapat menyelaraskan pendidikan umum dan

pendidikan Agama .Oleh karena itu pesantren mulai

membekali para santrinya dengan pelajaran diluar mata

pelajaran agama dan dilengkapi juga dengan banyak

keterampilan yang bisa digunakan oleh santri untuk dapat

bersaing di dunia kerja dan berguna bagi pengembagan diri

bagi santri setelah nanti kembali ke masyarakat.

Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan

haruslah dapat mengadakan perubahan yang

berkesinambungan demi menghadapi tantangan dan

tuntutan dari masyarakat. Dalam rangka meningkatkan

mutu dari pesantren haruslah adanya perbaikan

manajemen pesantren. Proses Manajemen mengarahkan

berjalannya sebuah organisasi pesantren. Sebagai sebuah

organisasi lainnya lembaga Pesantren membutuhkan

manajemen dalam mengembangkan dan mengarahkan

pesantren.

Manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu

management yang dikembangan dari kata “to manage”, yang

maksudnya adalah mengatur atau mengelola. Mary Parker

Follet, mendefinisikan manajemen sebagai seni

menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini

dapat diartikan bahwa seorang manajer mempunyai tugas

untuk mengatur dan mengarahkan orang lain untuk

mencapai tujuan dari organisasi.

Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

155

sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan

efesien (Ricky W. Griffin). Manajemen sebagai proses yang

khas yang terdiri dari aktivitas : perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang

dilaksanakan dalam upaya untuk mengarahkan dan menuju

tujuan organisasi yang telah disepakati lewat kegiatan

pemberdayaan sumber daya manusia serta sumber daya

lainnya (George R. Terry).

Pondok Pesantren Sebagai Lembaga Pendidikan

Tradisional

Istilah Pondok Pesantren mengandung makna dalam

bahasa Indonesia yang bearti juga kamar, gubug, rumah

kecil dengan menekankan pada kesederhanaan bangunan

atau pondok juga berasal dari bahasa Arab ”Fundũq” yang

berarti ruang tidur, wisma, hotel sederhana, atau

mengandung arti tempat tinggal yang terbuat dari bambu.

Pondok pesantren mempelajari, memahami, mendalami,

menghayati, dan mengamalkan ajaran agama Islam dan

fokus pada pendidikan moral keagamaan yang dijadikan

sebagai panduan dalam bertingkah laku dalam keseharian.

Dari berbagai definisi yang ada, sehingga bisa dikatakan

bahwa pondok pesantren adalah sebuah lembaga

pendidikan Islam bisa secara tradisional maupun modern

yang didalamnya mempelajari ilmu agama (tafaqquh fi al-

dîn) dengan penekanan pada pembentukan sikap moral

santri agar bisa mengamalkannya dalam kehidupanya

sehari-hari dimana pesantren menjadikan pembelajaran

kitab kuning sebagai sumber primer dan menjadikan masjid

sebagai pusat kegiatan.

Manajemen Pengelolaan pesantren pada dasarnya

merupakan pengelolaan lembaga pesantren dengan

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

156

melibatkan berbagai sumber daya pesantren didalamnya,

baik itu pengurus, guru/ustad/ustadzah, santri dan seluruh

civitas akedemika pesantren, dimana semuanya mempunyai

kewajiban untuk mencapai tujuan bersama . Dari hal itu

terlihat bahwa pembinaan manajemen yang ada dalam

pesantren setidaknya meliputi manajemen guru,

manajemen santri/siswa, manajemen pengelolaan lembaga,

manajemen perpustakaan. Hal tersebut harus dalam

pembinaan dengan melibatkan semua sumber daya secara

efektif dan efisien agar tujuan lembaga dapat tercapai sesuai

dengan yang diharapkan.

Kegiatan Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada

Pondok Pesantren Madarasah Ainul Yaqin Kota Jambi. Tema

yang diangkat adalah “Pembinaan Manajemen Pesantreen di

Pondok Pesantren Ainul Yaqin Kota Jambi. Pembinaan

manajemen yang dimaksud adalah meliputi pembinaan

manajemen pengelolaan lembaga, meliputi pendampingan

penyusunan Renstra (rencana Strategis), program kerja dan

pendampingan akreditasi madrasah. Selanjutnya

pembinaan kompetensi guru yaitu berupa pelatihan-

pelatihan penunjang kemampuan operasional guru, seperti

pelatihan pembuatan media pembelajaran, pengembangan

kurikulum, dan strategi dan metode pembelajaran,

selajuntnya manajemen kesiswaan dan manajemen

perpustakaan.

Pengelolaan Manajemen Pesantren

Adapun yang menjadi sasaran pengabdian pada

masyarakat ini adalah pengelola lembaga pesantren, majelis

guru dan siswa. dimana pengetahuan mereka tentang

manajemen pengelolaan pondok pesantren sangatlah

minim. Oleh karena itu, diharapkan dengan kegiatan

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

157

pembinaan manajemen pengelolaan Pesantren ini,

pengelola lembaga pesantren, majelis guru/

ustadz/ustadzah dan santri/siswa bertambah wawasan dan

pemahaman mereka sehingga mereka mampu

melaksanakan pengelolaan manajemen Pesantren dengan

baik sesuai yang diharapkan. Selanjutnya kegiatan

Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk

tatap muka (off line) terbatas, dikarenakan masih dalam

masa pemulihan Pandemi Covid 19. Metode pelatihan yang

digunakan adalah dengan metode pelatihan, dan metode

pendampingan. Metode pelatihan diterapkan pada

manajemen guru berupa pelatihan peningkatan kompetensi

guru, manajemen siswa berupa pelatihan manajemen

organisasi siswa dan pengembangan diri. Kemudian metode

pelatihan dan metode pendampingan diterapkan pada

manajemen pengelolaan lembaga dan manajemen

perpustakaan.

Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah

berlangsung dari bulan Agustus sampai bulan Novermber

2021 bertempat di Pondok Pesantren Ainul Yaqin Jambi.

Seluruh peserta pada setiap sesi materi pelatihan dan

pendampingan terlihat sangat antusias dalam mengikuti

berbagai kegiatan yang dilaksanakan hal ini terlihat dari

semangat mereka mengikuti berbagai tahapan Pembinaan

Manajemen Pesantren di Pondok Pesantren Ainul Yaqin ini.

Kesimpulan

Adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini telah

memberikan pengetahuan kepada pengelola lembaga

pesantren, majelis guru/ ustadz/ustadzah dan siswa/santri

tentang manajemen pengelolaan pesantren dengan tujuan

agar mereka dapat menerapkan pada Pondok Pesantren

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

158

Ainul Yaqin tempat mereka mengabdi. Selanjutnya Perlu

adanya kegiatan pengabdian lanjutan, guna memfollow up

dan mempraktekan pengetahuan yang telah mereka peroleh

dalam bentuk Pelatihan dan Praktek manajemen

pengelolaan pondok pesantren.

Daftar Pustaka

Amin, Haedari. (2005). Masa Depan Pesantren dalam Modernitas. Jakarta : IRD Press.

Haedari, Amin dkk. (2004). Masa Depan Pesantren. Jakarta : IRD PRESS.

Faiqoh, (2003). Agen Perubahan di Pesantren. Jakarta Pusat: Kucica

Manullang, M. (1996). Dasar dasar Manajemen. Jakarta : Ghalia Indonesia.

YAPPI, MU. (2008). Manajemen Pengembangan Pondok Pesantren. Jakarta: Media Nusantara.

Masyhud, Sulthon. (2003). Manajemen Pondok Pesantren. Jakarta: Diva Pustaka.

BAB III

SUPPORT SISTEM PENGKONDISIAN

FISIK SERTA PENINGKATAN PRESTASI

ATLET

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

160

OPTIMALISASI PERAN PELATIH

MEMBANGUN PRESTASI OLAHRAGA

Prof. Dr. Jonni Siahaan.,M.Kes.,AIFO22

Guru Besar Universitas Cenderawasih Papua

“Kompetensi Pelatih Unggul Erat kaitannya Dengan

Terciptanya Atlet Berprestasi Tinggi”

encapaian prestasi olahraga yang setinggi-tinginya dari

atlet yang berbakat tinggi menjadi incaran atau target

para pelatih cabor melalui program latihan yang disusun

secara sistematis, terstruktur dan berkesinambungan,

dalam waktu yang relatif lama berkisar 8-10 tahun.

Pembinaan olahraga prestasi sebaiknya berjenjang mulai

dari tahap multilateral development, specialized training dan

high performance (Bompa, 2000). Tahap multilateral

development bertujuan untuk membangun pondasi fisik,

psikis dan kharakter sebagai atlet yang kokoh yang di mulai

sejak dari usia 5-13 tahun yaitu dari usia dini hingga remaja

dan dewasa muda umur 13-17 tahun (tahap specific

training) dan tahap high performance umur diatas 18 tahun

Setiap tahapan diatas tentu memiliki metode atau

kharakteristik sendiri dalam hal materi program latihan,

22Jonni Siahaan lahir di Martubung (Medan), 13 Nopember 1965.

Beliau merupakan Guru Besar/ Profesor dalam bidang ilmu pendidikan olahraga. Pendidikan strata 3 Pendidikan olahraga Pasacasarjana Universitas Negeri Semarang (2008). Pendidikan strata 2 Gizi Masyarakat Pascasarjana Universitas Airlangga/Unair Surabaya (1999). Pendidikan strata 1 Pendidikan Kepelatihan FPOK IKIP/Unimed Medan (1990) dan Tammat SMA N 3 Medan (1984).

P

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

162

kondisi riil atlet dan target hasil latihanyang sebaiknya

dapat diwujudkan baik harian maupun mingguan. Kondisi

riil yang dimiliki atlet menjadi penentu materi latihan

seperti apa yang akan diberikan kepada atlet tersebut.

Kebanyakan para pelatih cabor di Indonesia terutama di

daerah Kabupaten/Kota/Provinsi belum mampu

mensinergiskan antara kondisi riil atlet dengan beban

latihan yang akan dilaksanakan para atlet. Meskipun hal ini

secara kasat mata tidak terlalu terlihat dalam praktek di

lapangan. Tetapi ketika tidak ada ukuran yang jelas target

hasil latihan yang hendak dicapai antara atlet yang satu

dengan atlet lainnya dalam orang beregu maupun

perorangan, menjadi terlihat bahwa program latihan belum

didisain berdasarkan kharakter dari setiap atlet.

Membangun prestasi atlet yang gemilang tentu dimulai

dari kemampuan pelatih menyusun periodesasi latihan,

Program latihan mingguan dan unit latihan harian yang

saling terkoneksi dan semua ini disusun/didisain pelatih

bertujuan untuk meningkatkan penampilan gerak atau skill

atlet yang tentunya dicapai atlet secara bertahap. Program

latihan dapat diartikan sebagai metode yang digunakan

untuk melaksanakan materi latihan secara efektif dan

efisien dengan harapan dapat menggapai target yang

diinginkan setiap atlet. Program latihan itu berisikan

berbagai macammateri latihan yangakan dilakukan sesuai

dengan yang direncanakan. Untuk dapat mewujudkan

semuanya diperlukan proses latihan yang sistematis,

terstruktur dan bersinergis mulai dari materi latihan yang

ada di periodesasi latihan sampai ke program latihan

harian. Dalam periodesasi latihan terdapat 4 fase yaitu fase

pendahuluan, fase khusus, prakompetisi, kompetisi dan

recovery (pemulihan) sehabis berkompetisi.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

163

Keterampilan sebagai Aktualisasi Teori di Masa Depan

Fase pendahuluan. Pelatih meletakkan pondasi yang

kuat baik fisik, psikis (mental), teknik yang berkaitan

dengan keterampilan (skill) yang akan dikuasai atlet yang

menurut Jonni Siahaan dalam disertasinya yang berjudul

pengembangan keterampilan pukulan tensi meja melalui

metode belajar, umpan balik dan kelincahan, harus melalui

proses latihan jangka panjang secara bertahap mulai dari

tahap kognitif (menguasai keterampilan secara teori), lanjut

ke tahap psikomotor yakni menguasai keterampilan secara

bertahap mengikuti teori yang sudah dikuasai oleh atlet.

Setelah tahapan ini lanjut ke tahap otonomi (mahir) dimana

keterampilan yang dikuasai sejalan dengan teorinya

dikuasai sampai terampil (mahir). Magill menjelaskan

bahwa menguasai keterampilan olahraga sampai mahir

dapat diukur dari dua indikator yaitu penampilan gerak

yang sudah dapat dikuasai atlet dan kualitas penampilan

yang dapat dilakukan secara konsisten (valid dan reliabel).

Fase khusus. Pelatih meletakkan dasar yang kuat untuk

komponen kondisi fisik penunjang secara langsung atau

tidak langsung terhadap penampilan gerak atlet. Pelatih

mempertajam latihan yang bersifat khusus ke teknik

kecabangan yang diperlukan atlet agar dapat menampilan

skill secara konsisten (mahir). Para pakar olahraga

merekomendasikan dalam kerangka mewujudkan

keterampilan (skill) yang tinggi dibutuhkan proporsional

latihan 60-70% penujang skill dan sekitar 30-40%

penguasaan keterampilan (teknik, taktik, strategi atau taktik

yang berkaitan dengan skill yang dikuasai atlet sampai ke

tingkat mahir.

Fase pra kompetisi. Pelatih pada fase ini mencari lawan

tanding baik yang setara, setingkat dibawah maupun

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

164

setingkat diatas kemampuan atlet hasil binaan pelatih.

Dalam konteks ini berarti sangat menguasai setiap skill

yang sudah dikuasai setiap atlet baik perorangan maupun

dalam tim. Lawan tanding atlet bisa tidak jauh dari arena

latihan dan bisa juga jauh dari arena latihan selain untuk uji

keterampilan yang sudah dikuasai atlet, juga sebagai

momen untuk rekreasi dalam rangka mengeliminasi rasa

bosan akibat latihan yang rutinitas di lapangan.

Fase kompetisi. Pelatih pada tahap ini diuji

kompetensinya melalui hasil latihan yang sudah dikuasai

atletnya. Menang atau kalah sudah harus dapat diterima

pelatih secara fairplay. Kegagalan atlet harus menjadi

tanggungjawab pelatih dan segera mungkin melakukan

introspeksi/koreksi atas kesalahan yang dilakukan atlet.

Jika atlet menang dalam suatu event, harus dijadikan

sebagai soko guru dan terus berupaya meningkatkan

kompetensinya. Jangan langsung berpuas diri karena atlet

yang kalah akan mempelajari teknik, taktik, strategi dari

lawannya yang menang tersebut.

Fase recovery (pemulihan). Pelatih pada tahap ini

memberi kesempatan kepada atlet untuk menikmati hasil

latihannya dan hasil kompetisinya baik menang ataupun

kalah dengan beristirahat dalam beberapa haei lamanya

sebelum masuk ke dalam periodesasi latihan berikutnya.

Setiap satu musim kompetisi sebaiknya disusun periodesasi

latihannya dan diakhir dengan recovery atau pemulihan

agar ketika akan memulai periodesasi latihan yang baru,

dapat lebih fresh (segar baik fisik, psikis atau mentalnya).

Semua fase diatas yang tersusun sistematis dalam

periodesasi latihan sebaiknya dapat diwujudkan dengan

baik dan terukur hasilnya. Apabila pada fase kompetisi, atlet

berada di puncak penampilan atau prestasi. Memang para

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

165

pakar olahraga mengemukakan bahwa puncak prestasi

sangat jarang dapat dicapai 100 persen, olehkarena tubuh

manusia bukan mesin atau robot yang bisa dipaksanakan

hingga mencapai target 100 persen tersebut. Perkiraaan

capaian target hasil latihan pada fase puncak berkisar 80-85

persen. Prosentase ini tentative dan tidak sama setiap atlet.

Kondisi riil atlet lah yang menjadi parameter yang kuat

mewujudkan target latihan.

Pengalaman Membuat Seseorang Semakin Berkembang

Apabila mengacu pada target hasil latihan yang tinggi

pada fase kompetisi maka peran pelatih berkualitas tinggi

menjadi sangat penting. Pelatih tidak boleh lagi hanya

mengandalkan pengalaman sewaktu jadi atlet meskipun

pelatih pernah menjadi bintang di klub nasional atau

bahkan Internasional. Pengalaman sebagai atlet akan

memperkaya pemikiran ketika menjalakan program latihan

yang didisain dengan pendekatan ilmiah atau Ilmu

pengetahuan dan teknologi dalam bidang olahraga yang

saat ini lebih di kenal dengan istilah sport science.

Sport science dalam definisi bebasnya adalah

pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dalam mendisain

penampilan olahragawan (atlet) dan menggunakan

pendekatan penelitian (research) untuk memahami

olahragawan mulai dari proses awal latihan hingga

berakhirnya suatu sesi latihan atau periode waktu latihan

tersebut. Yang dimaksud dengan latihan, bagi atlet adalah

proses yang sistematis dan terstruktur yang dapat merubah

atlet mulai dari kondisi fisik, teknik, taktik atau strategi dan

mentalnya. Dalam proses latihan tersebut dilakukan dengan

berulang-ulang dengan intensitas dan volume latihan yang

proporsional dengan kondisi riilatlet.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

166

Penambahan beban latihan atlet tidak boleh

sembarangan atau sesuka hati atlet atau pelatih, dengan

alasan agar target latihan dapat terwujud dengan cepat.

Adaftasi fisiologi tubuh manusia terhadap beban latihan

yang didalamnya ada ukuran intensitas, volume dan repetisi

yang harus diperhitungkan dengan benar sebaiknya

dianalisa dengan parameter yang terukur dan berdasarkan

kemampuan Repetisi Maksimal (RM) atlet dalam melakukan

suatu beban latihan sebelum beban latihan tersebut

digunakan sebagai materi latihan.

Pelatih dalam memberikan beban latihan pada atlet

sangat diharapkan sudah memiliki data tentang pondasi

atlet terkait kematangan fisik, psikis (mental) atlet sebelum

menjalankan program latihan harian. Kadangkala apa yang

sudah disusun dalam program latihan harian belum tentu

dapat dilakukan sepenuhnya oleh atlet. Proses latihan yang

benar harus terjadi pada setiap atlet dan parameternya

adalah adanya perubahan pada atlet dengan

membandingkan data sebelum latihan dengan sesudah

latihan. Olehkarena itu pelatih harus selalu berbasis data,

apapun yang dilakukan pada atlet baik berupa narasi atau

numerik (angka) sebagai ukuran.

Retorika Pembelajaran Antara Pelatih dan Atlet

Kebanyakan pemikiran pelatih yang juga disetujui oleh

atlet itu sendiri adalah bagaimana dengan sesegera

mungkin dapat memperoleh prestasi olahraga yang tinggi,

bahkan setingi-tinginya, tanpa harus melalui proses latihan

yang terstruktur dalam periodesasi latihan jangka panjang.

Jika bisa dicapai dalam jangka pendek, mengapa harus

melalui proses jangka panjang. Hal ini adalah pemikiran

yang salah. Dari pendekatan adaftasi faal tubuh manusia

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

167

sangat tidak dianjurkan atlet mencapai penampilan gerak

yang tinggi dengan cara atau metode instan karena akan

merusak kondisi fisik, psikis dan kharakter atlet itu sendiri

dikemudian hari.

Pelatih harus sanggup meluangkan waktunya lebih

lama bersama atlet di tempat latihan dan jangan sekali kali

berasumsi bahwa proses latihan yang terstruktur,

sistematis tidak menjadi keharusan untuk dijalankan atlet.

Hal ini masih terjadi dikebanyakan klub-klub olahraga

prestasi di Indonesia. Kemampuan fisik dan psikis atlet usia

dini dan remaja seringkali disamakan dengan atlet yang

sudah dewasa muda bahkan dewasa. Hal ini dibuktikan

dengan bergabungnya atlet muda dengan dewasa dalam

suatu formasi latihan. Lebih ironis lagi diadakannya

kejuaraan dimana ada kontingen yang boleh memasukkan

atlet remaja dengan dewasa dalam satu tim. Dengan alasan

ketentuan pertandingan memperbolehkan.

Lebih ekstrim lagi ada filosopi yang dibangun pelatih

bahwa harus bisa menang dalam suatu kejuaraan atau

kompetisi apapun caranya dan resikonya (winning is

everything), sehingga lengkaplah penderitaan yang dialami

calon atlet bahkan setelah menjadi atlet. Kesalahan yang

dilakukan pelatih pada atlet jika berbuah manis maka

dianggap menjadi suatu kebenaran. Tetapi bila sebaliknya,

maka atletlah yang menjadi kambing hitamnya. Pelatih ada

yang berasumsi bahwa kegagalan atlet bukan disebabkan

kesalahan pelatih tetapi olehkarena atlet itu sendiri,

olehkarena dengan kelengahannya menjadi kalah dalam

suatu kompetisi.Optimalisasi peranan pelatih menjadi

sangat penting diwujudkan secara profesional agar hasil

latihan dapat maksimal dan prestasi gemilang akan dapat

dicapai atlet secara bertahap dalam waktu jangka panjang

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

168

mengikuti proses tumbuh kembang dan adaftasi anatomi-

fisiologi atlet.

Pelatih menurut Pate dan Rotellaadalah seorang

profesional yang mampu memperbaiki dan meningkatkan

penampilan atlet baik secara perorangan maupun dalam

tim.Prestasi atlet yang mendisain adalah pelatih, seperti apa

wujud disainnya semua tanggungjawab pelatih, sehingga

sangat wajar jika atlet gagal dalam suatu kompetisi menjadi

tanggungjawab pelatih. Olehkarena itu pelatih harus terus

melakukan improvisasi diri dan berusaha tanpa hentinya

melengkapi diri dengan pengetahuan kepelatihan yang

cukup agar dapat memperbaiki segala kekurangan atlet.

Kesimpulan

Pelatih adalah sosok manusia yang selalu ditiru oleh

atlet. Pelatih yang hebat secara sadar akan mencetak atlet

yang hebat. Ada relasi yang signifikan antara pelatih hebat

dengan munculnya atlet hebat. Pelatih dan atlet bila dikaji

dari hasil latihan berupa penampilan gerak (skill) atlet

dapat dianalogikan dalam hipotesis sebagai hubungan

timbal balik, ibarat mata uang. Demikianlah yang dapat

disampaikan betapa perlunya diwujudkan optimalisasi

kompetensi pelatih untuk mencetak atlet-atlet Indonesia

yang dapat berprestasi tinggi se-level Sea games, Asaian

Games, Olimpiade sebagaimana harapan Presiden RI Bapak

Ir. H. Joko Widodo bersama Menpora RI Bapak Zainudin

Amali yang memiliki cita-cita, bangsa Indonesia masuk 10

besar Olimpiade tahun 2032 dan masuk 5 besar pada

Olimpiade tahun 2045 saat Indonesia merayakan Hari

Kemerdekaan Emas pada tanggal 17 Agustus 2045.

PKM AKTIVITAS FISIK UNTUK

MENINGKATKAN IMUNITAS TUBUH PADA

MASYARAKAT KAB. BARRU DI MASA

PANDEMI COVID-19

Dr. Juhanis, S.Pd., M.Pd23

Universitas Negeri Makassar

“Kegiatan ini akan menambah pengetahuan dan

keterampilan dalam melakukan gerakan-gerakan latihan

kebugaran yang penggunaanya dapat diterapkan pada

semua siswa dan masyarakat di Kabupaten Baru”

rogram Kegiatan Masyarakat yang dilakukan di masa

pandemi covid 19 ini bertujuan untuk meningkatkan

imunitas masyarakat dengan melakukan aktivitas fisik salah

satunya dengan berolahraga secara sederhana namun

bermanfaat yang dapat dilakukan dirumah. Olahraga

merupakan hal yang penting dan dapat dilakukan terutama

pada era COVID-19 walaupun dengan pembatasan “physical

distancing”. Hal yang dapat dilakukan misalnya dengan

memaksimalkan penggunaan sosial media untuk pertemuan

virtual dengan komunitas olahraga secara daring. Home

23Penulis lahir di Dawi-Dawi, 09 Juli 1976, penulis merupakan

Dosen Penjaskesrek FIK UNM dalam bidang ilmu Pendidikan Olahraga, penulis menyelesaikan gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Makassar (2001), sedangkan gelar Magister Pendidikan diselesaikan di Universitas Negeri Makassar Program Studi Pendidikan Jasmani dan Olahraga (2005), dan akhirnya Doktor Ilmu Keolahragaan diselesaikan di Universitas Negeri Jakarta pada Program studi Pendidikan Olahraga (2017).

P

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

170

exercise program merupakan salah satu pilihan olahraga

karena dalam pelaksanaannya aman, mudah dan murah.

Program ini termasuk aerobik (misalnya: berjalan di rumah

atau sekitarnya), pelatihan kekuatan otot (strengthening),

latihan peregangan (stretching) dan keseimbangan

(balance) atau kombinasi.

Saat ini masyarakat tengah dihimbau untuk melakukan

pembatasan fisik maupun sosial (physical distancing)

dengan melakukan karantina mandiri, demi meminimalisir

persebaran virus Corona (COVID-19). Adanya pandemi

Covid-19, semua kegiatan pembelajaran diliburkan, siswa

diharuskan belajar dari rumah. Segala bentuk kegiatan,

seperti belajar dan bekerja pun, dilakukan secara daring di

rumah. Berada di rumah dengan menghabiskan banyak

waktu untuk duduk, berbaring, atau sekadar bermain

dengan gawai masing-masing, tak dipungkir idapat

memperburuk kondisi Kesehatan kronis. Namun kebijakan

ini berpotensi meningkatkan pola hidup sedenter

akibatmenurunnya aktivitas fisik dan kebiasaan

berolahraga. Padahal, selain untuk mencegah penyakit

kronis, berolah raga rutin dapat berperan meningkatkan

sistem imun tubuh sehingga secara tidak langsung dapat

meningkatkan pertahanan tubuh terhadap COVID-19.

Menjaga daya tahan tubuh diyakini bisa menghalau

infeksi virus corona (Covid-19). Bisa dipastikan, salah satu

yang perlu dilakukan agar daya tahan tubuh terjaga adalah

olahraga atau aktivitas fisik. Olahraga memiliki pengaruh

terhadap fungsi biologis baik berupa pengaruh positif yaitu

memperbaiki fungsi tubuh maupun pengaruh negatif yaitu

menghambat atau merusak fungsi biologis tubuh.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

171

Penyampaian materi kegiatan

Oleh karena itu sebagai bentuk kepedulian perguruan

tinggi terhadap permasalahan yang dijabarkan di atas, maka

sebagai solusi awal kami ingin melaksanakan kegiatan

pengabdian kepada masyarakat latihan kebugaran untuk

meningkatkan imunitas di era pandemi covid-19 bagi guru

penjaskes di Kabupaten Baru. Diharapkan melalui kegiatan

ini akan menambah pengetahuan dan keterampilan dalam

melakukan gerakan-gerakan latihan kebugaran yang

penggunaanya dapat diterapkan pada semua siswa dan

masyarakat di Kabupaten Baru. Output lain yang

diharapkan dari pilot project ini adalah agar guru penjaskes

dapat mengantisipasi dan dapat menjaga kebugaran dan

kesehatan di era pandemi covid-19. Salah satu yang bisa

menangkal serangan penyakit pada tubuh kita di era

pandemi Covid-19 salah satunya adalah sistem imunitas

tubuh.

Aktivitas fisik outdoor pada era COVID-19 masih

diperbolehkan di beberapa negara termasuk di Indonesia

walau dengan tetap mengutamakan“physical distancing”.

Jarak minimal “physical distancing” pada latihan fisik

outdoor jarak 1.5 meter banyak direkomendasikan karena

umumnya droplet akan jatuh dan terevaporasi sebelum

mencapai jarak 1.5 meter. Namun yang perlu diingat, jarak

ini tidak mempertimbangkan potensi efeka erodinamik dari

pergerakan seorang individu pada saat berjalan cepat,

berlariatau bersepeda. Dengan demikian, walaupun dengan

membatasi jarak minimal 1.5 meter dengan individu lain,

masih memungkinan adanya risiko penularan akibat

droplet yang terbawa angin atau udara saat berlari ataupun

bersepeda di outdoor.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

172

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh guru

penjasorkes tentang latihan kebugaran untuk meningkatkan

imunitas di era pandemi Covid-19, maka progam

pengabdian ini menawarkan solusi pemecahan masalah

dapat dilakukan dengan cara memberikan pembinaan

berupa aplikasi langsung di lapangan yang diselingi dengan

teori-teori yang mendukung gerakan yang dilakukan, yang

pada hakekatnya tidak terlepas dari teori yang sudah diakui

keabsahannya melalui suatu pengkajian ilmiah, maka

progam pengabdian ini menawarkan solusi sebagai berikut:

1) Pembentukan kelompok guru-guru Penjasorkes di

Kabupaten Barru; 2) Sosialisasi latihan kebugaran untuk

meningkatkan imunitas di era pandemi Covid-19 di

Kabupaten Barru; 3) Pelatihan gerakan latihan kebugaran

untuk meningkatkan imunitas di era pandemi Covid-19 dari

pemanasan, inti dan pendinginan; 4) Meningkatkan

semangat latihan, khususnya penerapan program latihan

kebugaran untuk meningkatkan imunitas di era pandemi

Covid-19 dengan cara kontinyu untuk meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan dengan baik.

Memberikan materi tentang pengetahuan teoritis di

ruanganuntuk mensosialisasikan dan menyakinkan para

peserta akan pentingnya kegiatan ini. Metode yang

digunakan dalam kegiatan ini adalah penyaji memaparkan

materi dan kajiannnya dilanjutkan diskusi, dialog, tanya

jawab dan praktik di lapangan. Pada saat praktik di

lapangan setiap peserta diwajibkan mengikuti praktik

secara langsung dan diadakan simulasi untuk mengetahui

kemampuan peserta dalam mengikuti pelatihan, sehingga

setiap peserta dapat mengetahui kemampuannya dan nilai

yang di dapat sebagai hasil akhir dari proses pelatihan yang

diikutinya. Pada kegiatan ini dibantu mahasiswa sebanyak 3

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

173

orang yang membantu dalam penyiapan alat praktik dan

menyiapkan buku panduan buat peserta serta membantu

dalam menyiapkan daftar hadir peserta.

Pemberian materi secara teori diberikan pemahaman

tentang pentingnya imunitas di Era Pandemi Covid-19.

Respon imun terhadap latihan fisik dependen terhadap

intensitas dan durasi olahraga. Pada olahraga intensitas

sedang, dengan durasi kurang dari 60 menit, terjadi

peningkatan immuno surveillance dari sub tipe sel imun

yang memiliki efek terapeutik dan preventif. Respon akut

dari latihan fisik sedang ialah peningkatan aktivitas

antipatogen dari makrofag yang timbul bersamaan dengan

peningkatan resirkulasi immuno globulin, sitokin anti-

inflamasi, neutrophil, sel natural-killer (NK), sel T sitotoksik,

dan sel B, dimana seluruhnya berperan penting sebagai

imun pertahanan tubuh. Apabila latihan fisik terus

dilakukan secara reguler, maka peningkatan limfosit yang

awalnya bersifat sementara atau transien ini, akan

meningkatkan immuno surveillance dan menurunkan

inflamasisistemik. Studi lain juga mendukung bahwa latihan

fisik rutin selain mampu memperbaiki regulasi sistem imun,

juga dapat menunda onset dari immunosen escence

Kebugaran fisik (physicall fitness) adalah kesanggupan

dan kemampuan dalam melakukan penyesuaian terhadap

pembebanan fisik yang diberikan tanpa menimbulkan

kelelahan yang berlebihan. Semua bentuk kegiatan manusia

selalu memerlukan dukungan kebugaran secara fisik, untuk

melakukan pekerjaan sehari- hari dengan bertenaga dan

penuh kesiagaan, cukup energi dan tanpa kelelahan yang

berlebihan. Kebugaran fisik antara lain dipengaruhi oleh

latihan fisik yang dilakukan secara rutin (Mukti, 2014).

Sesorang akan memiliki tingkat kebugaran kuat dengan

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

174

melakukan latihan fisik sejak dini secara reguler dengan

intensitas, durasi, jenis, dan frekuensi yang tepat tanpa

kelelahan yang berlebihan sehingga dapat menjaga dan

memelihara kesehatan individu tersebut. Latihan fisik sejak

dini juga memberikan dampak dapat mengurangi risiko

untuk terjadinya penyakit kronik lebih awal dan menjaga

daya tahan tubuh. Kesegaran jasmani yang diperoleh dari

latihan fisik pada remaja bertujuan untuk menunjang

kapasitas kerja fisik khususnya dan diharapkan dapat

meningkatkan daya tahan tubuh serta prestasi remaja

(Giriwijoyo dan Sidik, 2013).

Adapun jumlah guru penjas di Kabupaten Baru yang

menerima materi praktik tentang latihan kebugaran

jasmani yang efektif dalam meningkatkan imunitas di era

pandemi covid-19 adalah sebanyak 20 orang. Pemateri

berjumlah 2 orang. Pemanasan berhubungan dengan proses

pemanjangan otot (elongation). Latihan peregangan dapat

dilakukan dalam berbagai macam cara tergantung pada

tujuan yang ingin di capai, kemampuan kita, dan keadaan

atau kondisi tubuh.

Kesimpulan

Terdapat lima teknik pemanasan atau peregangan

dasar, yaitu: static, ballistic, assive, active, dan teknik

proprioceptive. Latihan yang berhubungan dengan

kondisifisik, dibutuhkan ketika Anda ingin meningkatkan

kebugaran jasmani. Berbagai latihan tersebut beragam,

sesuai dengan unsur kebugaran jasmani sendiri. Unsur

kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan

adalah kekuatan, daya tahan dan kelenturan. Sedangkan

unsur kebugaran jasmani yang berhubungan dengan

keterampilan olahraga adalah kecepatan.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

175

Daftar Pustaka

Djoko Pekik Irianto. (2000). Panduan Latihan Kebugaran yang Efektif dan Aman. Yogyakarta: Lukman Offset.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19. (2020). Jakarta: Badan Nasional Penangulangan Bencana

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman pencegahan dan pengendalian corona virus disease (covid 19) revisi ke-4. Jakarta : Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Kresno SB. 1996. Imunologi: Diagnosis dan Prosedur Laboratorium. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

Setyawan S. 1995.Pengaruh Latihan FisikAerobik dan Anaerobik terhadap Pola Respon Ketahanan Tubuh. Desertasi. Universitas Airlangga. Surabaya

Suharjana. (2013). Kebugaran jasmani. Yogyakarta: Jogja Global Media

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

176

MANAJEMEN ORGANISASI OLAHRAGA

PROFESIONAL MEMPERCEPAT

TERWUJUDKAN PAPUA SEBAGAI

PROVINSI OLAHRAGA

Dr. Jonni Mardizal.,MM24

Dosen Universitas Negeri Padang

“Manajemen Cabor Profesional akan mampu bersinergis

dengan semua pihak Untuk membangun Papua sebagai

Provinsi Olahraga”

erhelatan akbar PON XX Papua 2021 menjadi catatan

bersejarah di Indonesia ditengah kondisi relatif

kekurangan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang

keolahragaan secara khusus dalam olahraga prestasi dan

keterbatasan sarana pra sarana olahraga berstandar

Internasional di tanah Papua. Meskipun dengan segala

kekurangan yang ada, segala daya upaya,semua persyaratan

secara bertahap dapat dipenuhi sampai pada acara

pembukaan PON Papua tanggal 2 Oktober 2021dan

penutupan tanggal 15 Oktober 2021 di Stadion Lukas

Enembe Kabupaten Jayapura Papua, meskipun sejak tanggal

24Penulis Dr. Jonni Mardizal.,MM, Lahir di Sungai PenuhKerinci 24

Maret 1962. Saat ini menjabat sebagai Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) RI dan Dosen Universitas Negeri Padang (UNP). Tamat SMA Negeri 1 Sungai penuh (1981). Tamat Strata 1 pada FakultasPendidikan Teknologi dan Kejuruan Teknik Bangunan Pascasarjana IKIP Padang (1985). Tamat Strata 2 Fakultas Ekonomi Manajemen Pemasaran PascaSarjana Universitas Jambi (2005) dan Strata 3 Manajemen Pendidikan PascaSarjana Universitas Negeri Jakarta (2016).

P

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

178

22 September 2021 sudah di mulai pertandingan atau

perlombaan cabang olahraga (cabor) eksebisi dan cabor

untuk memperoleh medali (emas, perak dan perunggu).

Momentum Kebangkitan Olahraga di Tanah Papua

Segala keterbatasan yang dimiliki Papua untuk layak

sebagai tuan rumah PON XX Papua 2021 menjadi tekad

yang kuat bagi masyarakat dan Pemerintah daerah (Pemda)

se-Papua untuk bersama mensukseskan PON Papua dan

sekaligus menunjukkan kepada masyarakat Indonesia dan

dunia Internasionalbahwa Papua sudahterbuktimampu

menjadi tuan rumah PON dan dijadikan sebagai momentum

kebangkitan kemajuan dan kesejahteraan tanah Papua.

Keinginan ini sejalan dengan empat sukses yang ditetapkan

Pemda Papua melalui PON XX Papua 2021 yaitu sukses

pembangunan sarana dan prasarana (sport venues)

berstandar Internasional, sukses dalam penyelenggaraan,

sukses peningkatan prestasi dan sukses peningkatan

ekonomi masyarakat yang berdampak pada peningkatan

kesejahteraan masyarakat di tanah Papua.

Prestasi olahraga harus didesain bukan nemu disaat

perlu, tetapi melalui proses jangkap anjang,

secaraberjenjangmenuju level tertentu. Untuk mendesain

prestasi olahraga Pemerintah RI bersama Kemenpora RI

mencanangkan sport science sebagai salah satu upaya

mendesain atlet. Puncak peringatan Hari Olahraga Nasional

(Haornas) tanggal 9 September 2020 mengambil tema “

sport science, sport industry dan sport tourism.

Peringatan Haornas 2020 menjadi momentum bahwa

sport science harus digunakan untuk mendesain atlet. Dalam

konteks ini manajemen organisasi cabor harus dapat

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

179

menjadikan sport science sebagai ilmu dasar dalam

pembinaan dan pengembanganprestasi para atlet sekaligus

juga sebagai indikator mengukur kemajuan prestasi atlet

dan menjadi dasar pertimbangan untuk mengikutsertakan

atlet pada suatu iven olahraga baik level daerah, nasional

dan internasional.

Indonesia berpenduduk sekitar 260 juta yang bercita-

cita bisa mencapai ranking 10 dunia pada Olympiade 2032

dan ranking 5 dunia pada Olimpiade 2045 adalah suatu

keniscayaan apabila manajemen organisasi cabor apat

menjalankan fungsinya secara professional. Oleh karena itu

pembenahan manajemen organisasi olahraga setiap cabor

secara profesional menjadi keharusan. Organisasi olahraga

menurut Undang-Undang RI Nomor3 Tahun 2005 Tentang

Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) adalah sekumpulan

orang yang menjalin kerjasama dengan membentuk

organisasi untuk penyelenggaraan olahraga.

Manajemen menurut Henry Fayol adalahsebuah proses

perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan terhadap

sumberdaya yang ada untuk mencapai tujuan yang efektif

dan efisien. Apabila merujuk pada pendapat ahli ini, maka

manajemen organisasi cabor wajib menggunakan unsur-

unsur manajemen dalam melaksanakan roda organisasi

cabor termasuk juga organisasi di level nasionalseperti

PP/PB cabor, yang bersinergis dengan KONIDA (Provinsi,

Kabupaten/Kota) yang ada di seluruh daerah di Indonesia.

Kesuksesan suatu organisasi olahraga dalam

melaksanakan pembinaan dan pengembangan cabor masuk

dalam lingkup jawaban atas permasalahan yang menjadi

dasar disusunnya Disain Besar Olahraga Nasional (DBON)

yang disahkan oleh Presiden RI Bapak Ir. H. Joko Widodo

dengan Peraturan Presiden RI (PERPRES No. 86/2021)

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

180

pada puncak peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas)

tanggal 9 September 2021. Permasalahan yang dimuat

dalam DBON menjadi pekerjaan rumah organisasi olahraga

bersama stake holders dalam membangun olahraga prestasi

yang bersinergis dengan olahraga pendidikan dan rekreasi

(masyarakat).

Peran Pemerintah Di Tanah Papua

Permasalahan yang menjadi dasar disusunnya DBON

ada tiga belas yaitu; 1)Partisipasi dan kebugaran jasmani

masyarakat berolahraga masih rendah. 2) Prasarana dan

sarana olahragamasihterbatas, dan belum memenuhi

standar internasional. 3) Sistem pembinaan olahraga

prestasi belum dikembangkan dan dilakukan secara

sitstematis, terencana, berjenjang dan berkelanjutan. 4)

Manajemen kompetisi belum berjenjang, rutin,

berkelanjutan dan tidak sesuai dengan kelompok usia serta

karateristik cabang olahraga. 5) Tenaga keolahragaan

belum memenuhi secara kuntitas dan kulitas, dan masih

sedikit yang federasi internasional. 6)Sport science belum

dijadikan sebagai faktor utama untuk mendukung prestasi

olahraga. 7) Dukung ananggaran masih sangat terbatas. 8)

Manajemen organisasi keolahragaan belum dijalankan

secara professional. 9) Profesi sebagai olahragawan belum

menjadi pilihan dan tidak ada jaminan masa depan purna

prestasi. 10) Kurikulum khusus atlet belum ada.

11)Database sistem informasi dan analisis data olahraga

belum dilakukan. 12)Belum optimalnya peran Kementerian

lembaga BUMN dan Pemerintah Daerah dalam mendukung

atlet berprestasi. 13) Dunia usaha belum dioptimalkan

mendukung kegiatan olahraga nasional.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

181

Pemerintah RI Bapak Ir. Joko Widodo sangat mencintai

seluruh rakyat Papua secara khusus orang asli Papua,

terbukti beberapa kali per tahun Presiden RI datang ke

Papua, sampai ke pelosok atau pedalaman Papua, hanya

ingin melihat secara langsung kondisi riil anak bangsa di

Papua. Kecintaan Presiden RI akan tanah Papua semakin

lengkap, selain menjadikan Papua sebagai tuan ruman PON

20 Tahun 2021, juga menjadikan Papua sebagai Provinsi

Olahraga. Ini adalah hadiah terbesar dari Pemerintah untuk

membangun tanah Papua sehingga kelak sejajar dengan

daerah lain di luar Papua.

Keinginan Pemerintah RI menjadikan Papua sebagai

Provinsi olahraga terungkap dalam sambutan Presiden RI

Bapak Joko Widodo ketika membuka perhelatan akbar PON

XX Papua Tahun 2021 tanggal 2 Oktober 2021 di Stadion

Lukas Enembe di Kabupaten Jayapura Provinsi Papua.

Stadion Lukas Enembe ini adalah ikonnya Papua dan

kebanggaan seluruh rakyat Indonesia Dditanah Papua dan

sangat layak dijadikan sebagai salah satu Stadion Bola Piala

Dunia. Selainstadion bola ini ada 36 cabor lain yang sarana

dan prasarananya berstandar internasional dan sangat

layak juga untuk perhelatan akbar

pertandingan/perlombaan cabor negara-negara Asia Pasifik

di sekitar wilayah Papua.

Berawal Dari Potensi Yang Berubah Menjadi Prestasi

Papua yang dijuluki sebagai raksasa yang tertidur dan

didalamnya ada banyak sumber daya manusia dalam bidang

keolahragaan secara khusus calon atlet yang berpotens

untuk berprestasi di level dunia. Kondisi alam Papua dari

sudah pandang Topografis dan letak Geografis Papua dan

kondisi sosialnya yang merupakan cermin dari kearifan

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

182

lokal masyarakat Papua, berpotensi untuk dikembangkan

menjadi atlet berbakat dalam berbagai cabor tertentu.

Misalnya sudah terbukti cabor Dayung, Angkat Berat,

Atletik, sudah mampu berbicara di level Sean games, Asian

games bahkan Olimpiade. Masih banyak cabor lain yang

belum terbina dengan baik. Semua ini sangat dekat dengan

pola hidup masyarakat Papua baik di Pesisir Pantai maupun

pegunungan.

Kondisi riil tanah Papua dan tersedianya sarana dan

prasarana olahraga yang berstandar Internasional, sangat

tepat bila Bapak Jokowi menghadiahkan Papua sebagai

Provinsi Olahraga. Tentu ini menjadi tantangan bagi

organisasi olahraga, mulai dari tingkat pusat sampai daerah,

secarakhusus yang berada di Papua. Pemerintah RI tentu

berharap banyak dengan dijadikannya Papua menjadi

Provinsi Olahraga, akan lahir dari tanah Papua atlet-atlet

Nasional level Olimpiade.

Manajemen organisasi cabor mulai dari level KONIDA

Provinsi/Kabupaten/Kota se-tanah Papua harus terus

mengalami pembenahan dan bersinergis PP/PB Cabor dan

KONI Pusat. Dari sisiPemda Papua tentusangat diharapkan

mendukung anggaran yang relatif cukup untuk proses

pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi secara

berjenjang, selain anggaran untuk merawat sport venues

pasca PON XX Papua 2021.

Kesimpulan

Sport venues pasca PON XX Papua iniharus terawatt

denganbaik dan selalu ada iven olahraga akbar apakah itu

Kejurda, Kejurwil, Porda, Kejurnas, Iven Internasional

dengan negara di sekitar Papua juga harus selalu terjadi

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

183

sehingga pemanfaatan sport venues tersebut dapat optimal

untuk memaksimalkan Papua sebagai Provinsi Olahraga.

Peran manajemen organisasi cabor, KONIDA, Pemda Papua

dari sisi anggaran, para stake holder yang berada di tanah

Papua harus bersinergis, saling bahu membahu menjadikan

Papua sebagai Provinsi Olahraga, tetapi sebagai motor

penggeraknya adalah Manajemen Organisasi olahraga. Oleh

karena itu manajemen cabor harus berupaya dilaksanakan

secara profesional, dan dengan harapan dapat mempercepat

terwujudnya Papua sebagai Provinsi Olahraga

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

184

PERAN SERTA PERGURUAN TINGGI DALAM

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK

BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Dr. Indrakasih. S.Pd., M.Or25

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan

“Metode Pelaksanaan Pendampingan Pelatihan Dalam

Meningkatkan Kebugaran Jasmani Bagi Anak Tunagrahita

Diterapkan Dengan Berbagai Variasi Yang Menarik”

endidikan Nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Masa

sekolah anak harus mendapat bermacam keterampilan

gerak dan itu dapat diperoleh melalui pendidikan jasmani.

Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang

25Penulis lahir di Kota Padang Sidimpuan 23 Juni 1977 Kota

padang Sidimpuan Propinsi Sumatera Utara, penulis merupakan Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan dalam bidang Pendidikan Jasmani Adapted dan Bola Voli. Penulis memperoleh gelar SarjanaIlmu Keolahragaan di UniversitasNegeri Medan (2002), Sedangkan gelar Magestir Olahraga (2007) di Universitas Sebelas Maret Solo dan Gelar Doktor Pendidikan Olahraga diraih tahun 2015 di Universitas Negeri Medan.

P

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

186

memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan

perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal

fisik, mental serta emosional.

Dunia pendidikan tidak lepas dari berbagai kelebihan

dan kekurangan seseorang, dimana intelektual dan fisik

menjadi patokan sesorang dalam melakukan suatu aktifitas.

Seseorang yang normal fisik dan intelektualnya akan

menjalani pendidikan yang umum sesuai peraturan yang

telah dibuat pemerintah, sedangkan anak yang memiliki

kekurangan dalam intelektual dan fisik terkadang masih

dipandang sebelah mata oleh orang lain. Dalam istilah

pendidikan disebut juga sebagai anak disabilitas atau anak

berkebutuhan khusus. Anak Berkebutuhan Khusus adalah

anak yang keadaan dan pertumbuhannya mengalami

penyimpangan dari segi fisik, mental, sosial, dan emosinya.

Anak berkebutuhan khusus dikategorikan menjadi dua

kelompok besar yaitu ABK yang bersifat sementara dan ABK

yang bersifat(Meimulyani, Yani & Tiswara, 2013) anak

berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki kebutuhan

khusus yang bersifat permanen, akibat dari kecacatan

tertentu dan anak berkebutuhan khusus yang bersifat

temporer akibat kesulitan dalam menyesuaikan diri, akibat

trauma kerusuhan, dan kesulitan konsentrasi karena sering

diperlakukan dengan kasar atau tidak bisa membaca karena

kekeliruan mengajar.

Anak Penyandang Disabilitas diberikan kesempatan

dan aksesibilitas untuk memperoleh pendidikan inklusif

dan/atau pendidikan khusus (Depdikbud RI, 2003). Anak

tunagrahita mengalami beberapa permasalahan dalam

perkembangan motoriknya, sehingga mereka kesulitan

dalam bergerak seperti berjalan, melempar, melompat,

meloncat dan berlari.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

187

Proses pengembangan keterampilan motorik anak juga

didapatkan melalui pembelajaran di sekolah dan lembaga

lainnya. Proses pembelajaran tentu harus menggunakan

kreatifitas dari seorang guru atau pendamping agar anak-

anak mau dan mengikuti pembelajaran tersebut. Disinilah

guru dan pendamping dituntut untuk selalu mengerti apa

yang diinginkan seorang siswa dan menggunakan kreatifitas

semaksimal mungkin agar membawa siswa ke arah

perubahan yang lebih baik dan maksimal.

Kemampuan Motorik

Pengertian Kemampuan Motorik Aktivitas gerak

merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

seseorang, karena dengan bergerak maka akan

mendapatkan apa yang mereka ingin dapatkan dan

didampingi dengan usaha yang sungguh-sungguh dan juga

niat yang kuat (Atmaja, 2017). Perkembangan kemampuan

motorik terdapat 2 faktor yang sangat penting yaitu faktor

pertumbuhan dan faktor perkembangan. Faktor

pertumbuhan dapat diukur atau dilihat dari kuantitatif

seperti tinggi badan berat badan dan semua yang bisa

diukur dengan satuan isi.

Sedangkan faktor perkembangan dapat dilihat dari

kualitatif atau proses kemampuan kerja dari organ-organ

tubuh manusia sesuai fungsionalnya. Motorik kasar adalah

kemampuan gerak tubuh yang menggunakan otot-otot

besar, sebagian besar atau seluruh anggota tubuh motorik

kasar diperlukan agar anak dapat duduk, menendang,

berlari, naik turun tangga dan sebagainya (Sukamti, 2007).

Kemampuan motorik mempunyai pengertian yang

sama dengan kemampuan gerak. Gerak dasar merupakan

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

188

gerak yang berkembang sejalan dengan pertumbuahan dan

tingkat kematangan pada anak. Gerakan ini pada dasarnya

berkembang menyertai gerakan reflek yang telah dimiliki

dan disempurnakan melaui proses berlatih yang dilakukan

secara berulang-ulang. Pada dasarnya kemampuan gerak

dasar dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori yaitu

lokomotor, non-lokomotor dan manipulatif.

Kemampuan Motorik Kemampuan motorik setiap anak

pasti berbeda, ada anak yang memiliki kemampuan motorik

baik sejak dini dan ada yang kurang, perkembangan

kemampuan motorik yang baik tergantung bagaimana anak

mampu melatih dan mengembangkan macam-macam

gerakan itu. Beberapa unsur-unsur dalam kemampuan

motorik. Unsur-unsur kesegaran jasmani meliputi kekuatan,

daya tahan, kecepatan, kelincahan, kelenturan, koordinasi,

ketepatan dan keseimbangan. Gerakan yang 9 timbul dan

terjadi pada motorik kasar merupakan gerakan yang terjadi

dan melibatkan otot-otot besar dari bagian tubuh, dan

memerlukan tenaga yang cukup besar. (Sujiono dkk, 2014).

Penggunaan Gerak Koordinasi yang Tepat

Unsur Kemampuan motorik adalah sebagai berikut: a.

Kekuatan adalah kemampuan sekolompok otot untuk

menimbulkan tenaga sewaktu kontraksi. Kekuatan otot

harus dipunyai oleh anak sejak dini. Apabila anak tidak

mempunyai kekuatan otot tentu dia tidak dapat melakukan

aktivitas bermain yang menggunakan fisik seperti berjalan,

berlari, melompat, melempar, memanjat, bergantung, dan

mendorong. b. Koordinasi adalah kemampuan untuk

mempersatukan atau memisahkan dalam suatu tugas kerja

yang kompleks. Ketentuan bahwa gerakan koordinasi

meliputi kesempurnaan waktu antara otot dan sistem saraf.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

189

Anak dalam melakukan lemparan harus ada koordinasi

seluru anggota tubuh yang terlihat. Anak dikatakan baik

koordinasi gerakannya apabila ia mampu bergerak dengan

mudah dan lancar dalam rangkaian dan irama gerakannya

terkontrol. c. Kecepatan adalah sebagai kemampuan yang

berdasarkan kelentukan dalam satuan waktu tertentu.

Setiap waktu yang ditempuh semakin kecil maka semakin

bagus. d. Keseimbangan adalah kemampuan seseorang

untuk mempertahankan tubuh dalam berbagai posisi.

Keseimbangan dibagi dalam dua bentuk yaitu:

keseimbangan statis dan dinamis. Keseimbangan statis

menunjuk kepada menjaga keseimbangan tubuh ketika

berdiri di suatu tempat, keseimbangan dinamis adalah

kemampuan untuk menjaga keseimbangan tubuh berpindah

dari satu tempat ke tempat lain. e. Kelincahan adalah

kemampuan seseorang mengubah arah dan posisi tubuh

dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak pada suatu

titik lain, dalam lari zig-zag, semakin cepat waktu yang

ditempuh maka semakin tinggi kelincahannya (Aditama dan

Gusril, 2004).

Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa anak

berkebutuhan khusus harus mendapatkan pengajaran dan

pendampingan dalam kemampuan motorik kasarnya

melalui beberapa solusidiantaranya adalah:

Table.1 Jenis Sarana Untuk Anak ABK

No Jenis Kegunaan 1 Sepeda

statistunggal Untuk meningkatkan kemampuan gerak kaki

2 Sepedastatisganda

Untuk meningkatkan kemampuan gerak kakidankelenturantubuh

3 Sepeda stasis untuk tangan

Untuk meningkatkan kemampuan gerak tangan

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

190

Bentuk circuit sepedastatis

Perpaduandalammeningkatkanmotorikhalusdankasar

Tahapan persiapan untuk penyiapan fasilitas

peningkatan kemampuan motorik bagi anak tuna grahita

adalah meliputi inventarisasi peralatan yang akan

digunakan dan perancangannya serta dianalisa seluruh

aspek yang diperlukan untuk keamanan pelaksanaan

kegiatan. Pelaksanaan kegitan yang dimaksud meliputi

kegiatan yang dimulai dari tahapan

Tabel 2. Rencana Kegiatan

No Bentuk Kegiatan Peran Pendampingan

Sasaran

1 Observasi Kemempuan motorik kasar peserta didik

Pemetaan kemampuan motorik

Guru dan tenaga sukarelawan

2 Pembuatan alat bantu meningkat motorik kasar untuk anak anak tunagrahita

Menciptakan alat sesuai kebutuhan peserta didik

Guru sebagai sasaran pelatihan

3 Pelatihahan pembuatan program latihan

Menyiapkan program latihan

Guru mendapatkan pemahaman tetang program latihan

4 Praktek pelaksanaan alat sepeda statis

Pemberian pelatihan penggunaan alat

Guru sebagai peserta kegiatan

5 Evaluasi kegiatan Mengevaluasi kegiatan yang dilakukan

Persta yang dievaluasi

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

191

Kesimpulan

Berdasarkan beberapa komponen pelaksanaan diatas,

maka dapat disimpulkan bahwa metode pelaksanaan

pendampingan pelatihan dalam meningkatkan kebugaran

jasmani bagi anak tunagrahita dilakukan dengan

menerapkan beberapa metode pelaksanaan yang dimulai

dari observasi, pembuatan alat, pemahaman tentang

program latihan,peraktek pelaksanaan serta evaluasi

pelaksanaan dalam akhir pendampingan.

Daftar Pustaka

Aditama Toho Cholik Mutohir dan Gusril. (2004). Psikologi Anak Luar Biasa.

Atmaja, J. R. (2017). No Title (L. P. S. P. dan P. P. (LPSP3) (ed.)). PT Remaja Rosdakarya Aulia Azmi.

Depdikbud RI. (2003). Perkembangan Motorik Pada Masa Anak-Anak. In Sistem Pendidikan Nasional.

Meimulyani, Yani & Tiswara, A. (2013). Pendidikan Jasmani Adaptif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus.

Sujiono, Bambang and Sumantri, M.S and Aisyah, Siti and Tatminingsih, Sri and Amini, Mukti and Suroso, A. S. (2014). Metode Pengembangan Fisik. In: Hakikat Perkembangan Motorik Anak (Universitas Terbuka (ed.)). Jakarta.

Sukamti, E. R. (2007). Perkembangan Motorik. Yogyakarta.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

192

PENYEGARAN PERWASITAN BULUTANGKIS

DI DAERAH KEL CIPAYUNG JAKARTA TIMUR

Ari Subarkah, M.Pd26

Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universtasi Negeri Jakarta

“Penyegaran Perwasitan Sangat Perlu Dilakukan Apalagi Jika

Terdapat Perubahan Peraturan Dalam Permainan Seperti

Pada Cabang Bulutangkis”

ulu tangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang

diprioritaskan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena

cabang olahraga ini mempunyai beberapa alasan untuk

menjadi prioritas, diantaranya adalah permainan yang

mudah dilakukan dimana saja, alat yang digunakan juga

ringan dan mudah dicari, dan dapat dimainkan oleh siapa

saja mulai dari orang tua maupun anak–anak, wanita

maupun laki–laki. Bulutangkis merupakan olahraga yang

dimainkan oleh dua buah tim, dimana satu tim bisa terdiri

dari satu orang atau berpasangan.

Salah satu indikator cabang olahraga memiliki prestasi

yang optimal adalah dengan adanya pertandingan yang

sering diikuti. Oleh karena itu, penyelenggaraan

pertandingan olahraga menjadi bagian integral dari upaya

26Penulis lahir di Klaten, 02 April 1974, penulis merupakan Dosen

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta dalam bidang Kepelatihan Olahraga. Penulis menyelesaikan gelar Sarjana Pendidikan Kepelatihan Olahraga di Universitas Negeri Jakarta (2003), sedangkan gelar Magister Pendidikan diselesaikan di Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Olahraga (2009). Penulis saat ini sebagai pelatih fisik di Pelatnas PBSI Cipayung.

B

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

194

pembinaan olahraga. Karena dengan adanya pertandingan,

akan ada bahan untuk para pemangku kepentingan untuk

melakukan evaluasi terhadap pembinaan yang telah

dilakukan secara keseluruhan. Pada setiap pertandingan

bulutagnkis, para atlet akan bersaing untuk menjadi yang

terbaik dengan cara yang sportif dimana setiap atlet akan

mematuhi setiap norma atau kaidah yang berlaku dalam

pertandingan tersebut.

Perangkat Untuk Pertandingan Olahraga

Pada setiap kegiatan pertandingan, tentunya akan

memerlukan banyak perangkat, diantaranya adalah wasit.

Wasit adalah orang yang bisa mengatur dan menjalankan

peraturan permainan dalam suatu pertandingan.

Keberadaan wasit dalam suatu pertandingan sangat

penting, karena wasit merupakan ujung tombak untuk

mensukseskan pertandingan tersebut. Oleh karena itu,

seorang wasit harus dibekali pengetahuan tentang

peraturan permainan yang berlaku, mempunyai suara yang

jelas, dan mampu bersikap netral.

Wasit adalah seseorang yang bertugas untuk

memimpin jalannya pertandingan (Dewa, 2015). Wasit

mempunyai peran yang sangat penting dalam sebuah

pertandingan karena wasit mempunyai peran untuk

menentukan kualitas sebuah pertandingan dan jalannya

pertandingan menjadi tontonan yang dapat dinikmati oleh

penonton serta tidak merugikan pemain yang sedang

bertanding. Sehingga diharapkan seorang wasit mampu

menjalankan fungsinya secara baik dan benar dengan

menjunjung tinggi rasa keadilan dan tanggung jawab

terhadap terselenggaranya pertandingan. Agar seorang

wasit bulutangkis dapat memberikan keputusan yang adil

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

195

bagi kedua pemain, maka seorang wasit harus memiliki

pengetahuan tentang peraturan permaingan bulutangkis.

Pengambilan keputusan merupakan hal yang sangat

penting bagi wasit bulutangkis. Dimana pengambilan

keputusan merupakan salah satu bentuk perbuatan berpikir

dan hasil dari suatu perbuatan itu disebut keputusan

(Desmita, 2008). Pengambilan keputusan merupakan salah

satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang wasit

dengan memahami peraturan permainan bulutangkis

sehingga tidak menjadi bahan permasalahan dan merugikan

bagi para pemain yang sedang bertanding. Dalam

pertandingan bulutangkis, wasit merupakan salah satu

pimpinan utama yang memimpin pertandingan. Wasit

dalam pertandingan bulutangkis terdiri dari 8 orang yang

dibagi menjadi: 1 (satu) wasit utama yang bertugas sebagai

pemimpin dalam segala keputusan di lapangan, 1 (satu)

service judge yang bertugas melihat salah atau benar pemain

melakukan service dan 6 orang linesman (hamik garis) yang

bertugas untuk membantu wasit utama dalam menentukan

jatuhnya shuttlecock di dalam atau di luar lapangan.

Oleh karena itu, wasit bulutangkis haruslah mengerti

seluruh peraturan bulutangkis yang diatur dalam peraturan

permainan dan pertandingan bulutangkis yang telah

ditetapkan oleh BWF. Apalagi peraturan permainan kerap

kali terjadi perubahan. Misalnya saja terjadi perubahan

pada sistem penilaian (scoring system) dimana scoring

system yang digunakan dalam permainan bulutangkis

mengalami perubahan di tahun 2005 (Ming, Keong, &

Ghosh, 2008). Berdasarkan aturan lama, maka scoring

system yang digunakan adalah 11 poin (hanya untuk tunggal

putri) dan 15 point (untuk empat sector lainnya yaitu

tunggal putra, ganda putra, ganda putri dan ganda

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

196

campuran). Selain itu, pemain atau pasangan pemain akan

mendapatkan point jika mereka memenangkan permainan

(game). Pemain atau pasangan akan bisa mendapatkan

point jika mereka memenangkan reli yang dimulai dari

servis yang dilakukan oleh mereka sendiri. Dan untuk

pasangan ganda, mereka memiliki dua kali servis per

siklusnya.

Pada bulan Desember 2005, IBF melakukan

eksperimen untuk membuat permainan lebih cepat dan

lebih menarik dengan merubah sistem penilaian menjadi

2/3 set x 21 poin. Aturan baru terhadap scoring system

mulai diberlakukan setelah tahun 2006, dimana pemain

(tunggal putra dan tunggal putri) atau pasangan (ganda

putra, ganda putri ataupun ganda campuran) yang dapat

memperoleh angka/point 21 lebih dahulu (untuk semua

event) maka dapat memenangkan permainan tersebut.

Pemain atau pasangan bisa mendapatkan point jika mereka

memenangkan reli pada salah satu servis yang dilakukan

pada permainan tersebut (baik yang dilakukan oleh pemain

atau pasangan itu sendiri atau dari lawan). Dan untuk sector

ganda (baik putra, putri maupun campuran), pukulan servis

hanya dapat dilakukan satu kali per siklus permainan. Point

bertambah untuk orang yang memenangkan reli pada suatu

permainan baik pukulan servis itu dilakukan oleh pemain

itu sendiri atau dilakukan oleh lawan dan lawan melakukan

kesalahan sehingga shuttlecock berpindah dan memberikan

point kepada lawannya (Percy, 2009).

Perubahan peraturan permainan bulutangkis kembali

terjadi, dimana IBF mengeluarkan aturan baru terkait

dengan pelaksanaan pukulan service. Aturan baru tersebut

adalah adanya penetapan batasan tinggi saat pertemuan

shuttlecock dan kepala raket (pada saat impact) saat

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

197

melakukan service untuk semua pemain tidak boleh lebih

tinggi dari 115 centimeter. Dimana peraturan sebelumnya,

ketinggian saat melakukan service disesuaikan dengan

antropometri tubuh masing – masing pemain, yaitu di rusuk

terbawah. Aturan ini mulai diujicobakan pada kejuaraan All

England 2018. Tentu saja perubahan peraturan permainan

terkait ketinggian saat melakukan service (saat pertemuan

shuttlecock dan kepala raket (pada saat impact) tersebut

menimbulkan masalah baru.

Kesimpulan

Berdasarkan tulisan di atas, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyrakat

seperti yang dilakukan pada kegiatan ini yaitu penyegaran

perwasitan sangat perlu dilakukan apalagi jika terdapat

perubahan peraturan dalam permainan seperti pada cabang

bulutangkis. Hal ini diharapkan agar peserta terutama bagi

para pecinta olahraga bulutangkis dan ingin membuat suatu

pertandingan bulutangkis. Sehingga, mereka dapat menjadi

seorang wasit yang baik karena telah mengetahui peraturan

permainan pada cabang bulutangkis.

Daftar Pustaka

Desmita. (2008). Psikologi Perkembangan. Bandung: Rosdakarya.

Dewa, R. T. (2015). Penyusunan Norma Kebugaran Aerobik Untuk Wasit Taekwondo Daerah Istemewa . Yoyakarta: Tim Penerbit Universitas Negeri Yogyakarta.

Ming, C. L., Keong, C. C., & Ghosh, A. K. (2008). Time Motion and Notational Analysis of 21 Point and 15 Point Badminton Match Play. International Journal of Sports Science and Engineering, 2(4), 216–222.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

198

Percy, D. F. (2009). A mathematical analysis of badminton scoring systems. Journal of the Operational Research Society, 60(1), 63–71. https://doi.org/10.1057/palgrave.jors.2602528.

PELATIHAN WEIGHT TRAINING PLIOMETIK

ATLET ANGGAR DAN ATLET KARATE KONI

SULAWESI SELATAN

Dahlan S.Pd.,M.Pd27

UniversitasNegeri Makassar

“Cabang Olahraga Anggar Dan Karate Agar Menerapkan

Program Latihan Plyometrik Dengan Benar Untuk Mencapai

Prestasi Maksimal”

abang olahraga anggar dan cabang olahraga karate

merupakan cabang olahraga yang berkembang olahraga

di Indonesia sebagai olahraga yang menjadi warisan dunia.

Menurut sejarah, dahulu anggar adalah olahraga beladiri

yang menggunakan pedang. Bangsa-bangsa yang sering

mempertandingkan anggar dengan menggunakan pedang

adalah bangsa Persi, Yunani, Romawi, dan Babilonia. Pada

abad ke-15, di Eropa didirikan sekolah anggar yang

melahirkan atlet anggar seperti Marxbruder dari Frankfurt.

Pada abad ke-17, terjadi, perubahan pakaian yaitu semasa

Louis XIV beliau menggunakan model pakaian dari sutera

satin, jas panjang brokat dan celana sampai lutut (breches)

dengan kaos kaki panjang dari sutera dan sepatu bertumit

27Dahlan lahir di cinnong, 07 juni 1979. Penulis merupakan Dosen

Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM dalam bidang ilmu Pendidikan kepelatihan Olahraga, penulis menyelesaikan gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Makassar (2005), sedangkan gelar Magister Pendidikan diselesaikan di Universitas Negeri Makassar Program Studi Pendidikan Jasmani dan Olahraga (2009).

C

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

200

tinggi. Sedangkan penemuan topeng kira-kira pada tahun

1780 oleh seorang master Perancis, La Boessiere.

Pertandingan Anggar dipertandingkan sejak Olympiade

pertama tahun 1986 dan pada tahun 1924 nomor puteri

juga dipertandingkan.

Sejarah Olahraga Anggar Di Indonesia masuk ke

Indonesia di bawa oleh bangsa Belanda pada jaman

penjajah. Olahraga anggar dipertandingkan pertama kali

yaitupada pekan olahraga yang pertama tahun 1948 di Solo,

Jawa Tengah. Perkumpulan anggar di ibukota kita, Jakarta,

didirikan oleh Kasimin Atmosoewirjo, Soekarno, dan Drh.

Singgih. Di awal tahun 1950, Kasimin Atmosoewirjo mulai

mengembangkan olahraga anggar di Jakarta bersama

dengan puteranya yang bernama Suratmin. Sedangkan Asal

usul Lahirnya karate sebagai seni beladiri diketahui pada

abad ke 19 adalah Matsumara Shukon seorang prajurit

samurai. Menurut sejarah sebelum menjadi bagian dari

jepang, Okinawa adalah suatu wilayah berbentuk kerajaan

yang bebas merdeka.

Analisis Situasi

Salah satu pulau tetangga yang menjalin hubungan kuat

adalah Cina. Cina dengan latar belakang yang berbeda-beda

datang ke Okinawa mengajarkan beladirinya pada orang-

orang setempat. Gichin Funakoshi sebagai instruktur

pertama ditunjuk mengadakan demonstrasi karate di luar

Okinawa bagi orang-orang Jepang. Gichin Funakoshi sebagai

Bapak Karate dunia dilahirkan di Shuri, Okinawa, padata

hun 1868. Gichin Funakoshis belajar karate pada Azato dan

Itosu.Pada tahun 1916 Gitchin Funakoshi di undang ke

Jepang untuk mengadakan demonstrasi di Butokukai.

Selanjutnya pada tahun 1921, Putra Mahkota datang ke

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

201

Okinawa dan meminta Gichin Funakoshi untuk demonstrasi

karate. Nama Shotokan diperolehnya sejak kegemarannya

mendaki gunung Torao (yang berarti ekor harimau).

Terinspirasi oleh hal itu Gichin funakoshi menulis sebuah

nama “Shoto” sebuah nama yang berarti kumpulan cemara

yang bergerak dan “Kan” yang berarti ruang tempat

berlatih. Simbol harimau yang digunakan karate shotokan

yang dilukis oleh Hoan Kosugi yang mempunyai makna

bahwa “Harimau tidak pernah tidur”. Dalam karate

Shotokan bermakna kewaspadaan dari harimau yang

sedang terjaga. Selanjutnya Gicin Funakoshi menjelaskan

makna kata “kara” pada karate mengarah kepada sifat

kejujuran, rendah hati dari dengan sifat kesatria. Akhirnya

kata “Do” pada Karate do memiliki makna jalan atau arah.

Permasalahan dan Solusi yan Ditawarkan

Cabang olahraga anggar dan cabang olahraga karate

adalah cabang olahraga unggulan propinsi sulawesi selatan.

Salah satu kendala adalah bentuk latihan yang sesuai

spesifikasi dari kedua cabang tersebut. Keadaan ini menjadi

beban pemikiran yang perlu dibenahi dalam

mempersiapkan fisik yang matang, karena tanpa latihan

yang baik dengan dukungan persiapan fisik yang prima

sangat mustahil untuk mencapai prestasi maksimal.

Menanggapi keadaan tersebut salah satu solusi yang

ditawarkan pada cabang olahraga anggar dan cabang

olahraga karate adalah dengan memberikan pelatihan Fisik

Plyometrik. Pelatihan Plyometrics secara Etimologi

berasaldaribahasalatin “plyo”+“metrics” yang berarti

“measurable increases” ataupeningkatan yang terukur (Chu,

1992:1). Polimetric adalah untuk meningkatkan unsur fisik

daya ledak atlet, latihan ini merupakan perpaduan latihan

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

202

kecepatan dan kekuatan (Chu, 1992:1). Mekanisme

pelaksanaan adalah Pemberian materi dengan polace

ramadan Melalui metode teori praktik (TP).

Ilmu faal akan banyak memberikan informasi mengenai

pernafasan, pencernaan, peredaran darah, tekanan darah,

perubahan-perubahan dalam organisme tubuh yang

disebabkan karena latihan, sebab timbulnya lelah dan

akibatnya, metabolisme, refleks, mekanisme

berkembangnya kekuatan, daya tahan, kelincahan,

kecepatan, perubahan-perubahan kimiawi di dalam otot,

gejala-gejala “second-wind”, 02-debt, maximum oxygen

uptake, HB, kontraksi otot, konsumsi O2, semua hal yang

sangat erat hubungannya dengan training dan coaching.

Ilmu urai atau anatomi adalahpengetahuan tentang

tubuh manusia, tentang susunan dan fungsi syaraf, tulang-

tulang serta otot-otot. Ada 2 type otot kerangka, yaitu (a)

otot-otot putih yang spesial untuk kecepatan, dan (b) otot-

otot merah untuk melakukan kontraksi otot yang kuat

danberlangsung lama. Pengetahuan ini penting untuk

merencanakan dan menyusun bentuk-bentuk latihan.

Prinsip-prinsip penggunaan tuas, garis gerak suatu force,

ayunan pendulum dan daya momentum menentukan

gerakan yang efisien seperti peragaan kata pada cabang

karate misalnya, langkah-langkah atau kuda dengan titik

sudut yang teratur, loncat ringan pada cabang olahraga

anggar dengan tungkai ayun yang agak bengkok

membentuk titik sudut, semua ini adalah aplikasi dari

prinsip-prinsip mekanika tersebut adalah cara-cara untuk

mengubah momentum titik berat tubuh kearah gerak yang

lebih flesibel dan efisien.

Adapun materi praktik weight training plyometric pada

atlet cabang olahraga anggar dan atlet cabang olahraga

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

203

karate meliputi; upright rows, Incline leg presses, bench

press, dumbells guats, Push up, barbell lunges,

trungkrotation Lying leg curls, dumbell lunges dan incline

bench sit ups

Kegiatan pelatihan plyometrik ini adalah untuk atlet

anggar dana atlet karate dalam program sulawesi selatan

maju mendapatkan suatu jawaban yaitu menerapkan

plyometric. Hal-hal yang telah dicapai pelatihan plyometric

yaitu:

1. Seluruh peserta memiliki pengetahuan yang cukup

tentang pentingnya pengetahuan fisiologi olahraga

dalam mendukun pelatihan plyometric.

2. Seluruh peserta memiliki pengetahuan tentang

bentuk gerakan plyometrik yang terkait dengan atlet

cabang olahraga anggar dan atlet cabang olahraga

karate.

3. Seluruh peserta memiliki pengetahuan tentang

teknik gerakan plyometrik yang memanfaatkan

bentuk latihan beban.

Sebagai hasil akhir dalam kegiatan pelatihan adalah

sebagai berikut: Evaluasi pengetahuan, evaluasi ini

dilakukan dengan tanya-jawab seputar fisiologi olahraga

yang terkait dengan plyometrik. Evaluasi keterampilan,

berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan melalui praktik

tercapai dengan baik dan atlet karate beserta dapat

mengaplikasikan pengetahuan latihan plyometrik secara

langsung.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

204

Kesimpulan

Dari pelaksanaan kegiatan pengabdian pelatihan

plyometrik pada atlet cabang olahraga anggar dan atlet

karate Propinsi Sulawesi Selatan yaitu peserta menyadari

bahwa materi yang diberikan sangat penting dengan

keinginan yang tinggi pelatihan terlaksana dengan baik,

peserta sebagai atlet sangat membutuhkan pengetahuan

weight training plyometrik untuk meningkatkan kapasitas

fisik, materi yang disampaikan diterima dan dipahami oleh

para peserta dalam waktu yang singkat, peserta pelatihan

sangat antusias dalam mengikuti materi baik praktik

maupun teori.

Diharapkan untuk atlet dan pelatih khususnya cabang

olahraga anggar dan cabang olahraga karate agar senantiasa

menerapkan program latihan plyometrik dengan benar

untuk mencapai prestasi maksimal. Melalui pelatihan

weight training plyometri kini atlet ataupun pelatih dapat

mengatasi permasalahan unsur fisik daya ledak.

Daftar Pustaka

mari-berkawand.blogspot.com/2014/06/pengertian–plyometrik dan ..SalinanPrinsip Latihan Plyometrik Latihan plyometrik merupakan bagian dari latihan olahraga, khususya latihan fisik secara umum.

Www. karate pondsel. wap. sh/ converted. html asal usul karate berasal dari seni beladiri tinju Cina diciptakan oleh Darma , guru .....Karate juga dapat dibagi menjadi aliran tradisional dan aliran olah raga.

Www.olahragakesehatanjasmani.com/.../sejarah-asal-usul-olahraga-angga ...19 Des 2014 - Menurut sejarah, dahulu anggar adalah olahraga beladiri yang menggunakan pedang. Pada masa itu pedanglah yang dipakaiuntuk ...

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

205

www.duniafitnes.com>training>latihan ... 19 desember 2014- plyometrik atau latihan dengan intensitas tinggi yang dirancang untuk mempercepat

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

206

PENDAMPINGAN PENINGKATAN KONDISI

FISIK TIM NZR SUMBERSARI DALAM

MENGIKUTI KOMPETISI

LIGA 3 NASIONAL

Fahrial Amiq, S.Or, M.Pd28

Universitas Negeri Malang

“Bertanding Dengan Tim Lawan Bertujuan Untuk

Mengetahui Kekurangan Kelompok Yang Harus Diperbaiki

Pada Saat Latihan di Lapangan”

ondisi fisik seseorang sangat berpengaruh pada

kegiatan manusia sehari-hari. Keadaan kondisi fisik

yang baik akan mempengaruhi aspek-aspek kejiwaan

seperti peningkatan motivasi kerja, semangat kerja, rasa

percaya diri, ketelitian, dan lain sebagainya. Di dalam

konteks yang lebih khusus yaitu dalam kegiatan olahraga,

maka kondisi fisik seseorang akan sangat mempengaruhi

28Penulis merupakan Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Malang, jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Penulis menyelesaikan gelar Sarjana Ilmu Keolahragaan di Universitas Negeri Malang pada tahun 2006, sedangkan gelar Magister Pendidikan diselesaikan di Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Olahraga konsentrasi Manajemen Olahraga pada tahun 2008. Pada tahun 2021, penulis melanjutkan kuliah S3 di Program Studi Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya. Penulis tergabung dalam Asosiasi Pelatih Sepakbola Seluruh Indonesia (APSSI) dengan memiliki lisensi kepelatihan B AFC (Asian Football Confederation) pada tahun 2019. Pada awal tahun 2021, penulis bergabung di Tim Arema FC Woman sebagai Fitness Coach, dan sekarang bergabung di Tim NZR Sumbersari yang akan berlaga di kompetisi Liga 3 Nasional.

K

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

208

bahkan menentukan gerak penampilannya. Seperti yang

dikemukakan oleh Harsono (2015), bahwa kondisi fisik

yang baik akan berpengaruh terhadap fungsi dan sistem

organisme tubuh antara lain: (1) Akan ada peningkatan

dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung, (2)

Akan ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina

dan komponen kondisi fisik lainnya, (3) Akan ada ekonomi

gerak yang lebih baik pada waktu latihan, (4) Akan ada

pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh

setelah latihan, (5)Akan ada respons yang cepat dari

organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu respons

demikian diperlukan. Untuk itu maka program latihan

kondisi fisik harus ditata, dirancang dan dilakukan secara

baik dan sistematis agar bisa meningkatkan kesegaran

jasmani dan kemampuan biomotorik yang dibutuhkan.

Proses latihan kondisi fisik juga harus dapat

membangkitkan reaksi-reaksi yang positif dalam organisme

tubuh kita, yaitu kemajuan dalam organisme neurofisiologis

dan kemajuan dalam penyesuaian perubahan-perubahan

dalam jaringan tubuh. Ahli-ahli olahraga berpendapat

bahwa atlet yang melakukan program latihan kondisi fisik

secara intensif selama 6-10 minggu, akan memiliki

kekuatan, daya tahan dan stamina yang lebih baik

dibandingkan dengan atlet yang memulai program

kondisinya hanya 1-2 minggu saja sebelum permulaan

musim latihan. Latihan kondisi fisik ini juga harus berlanjut

untuk tahap-tahap latihan berikutnya meskipun tidak se-

intensif seperti pada latihan tahap sebelumnya.Hal ini untuk

menjaga agar kondisi fisik yang baik tetap dapat

dipertahankan, karena kondisi fisik akan mengalami

penurunan yang lebih cepat dibanding peningkatannya bila

tidak diberikan latihan sama sekali.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

209

Usaha Atlet dalam Meningkatkan Kebugaran Jasmani

Kondisi fisik atlet memegang peranan yang sangat

penting dalam suatu program latihan. Program latihan

kondisi fisik haruslah direncanakan secara baik dan

sistematis, ditujukan untuk meningkatkan kesegaran

jasmani dan kemampuan fungsional dari sistem tubuh

sehingga dengan demikian memungkinkan atlet untuk

mencapai prestasi yang lebih baik. Jika kondisi fisik baik,

maka akan meningkatkan kemampuan sistem sirkulasi dan

kerja jantung, peningkatan dalam kekuatan, kelentukan,

stamina, kecepatan dan komponen kondisi fisik lainnya.

Kondisi fisikadalah satu kesatuan utuh dari komponen-

komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik

peningkatan maupun pemeliharaannya. Artinya bahwa di

dalam usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh

komponen tersebut harus dikembangkan, walaupun disana-

sini dilakukan dengan sistem prioritas sesuai keadaan atau

status tiap komponen itu dan untuk keperluan apa keadaan

atau status yang dibutuhkan tersebut.Pada permainan

sepakbola, kondisi fisik memegang peranan yang sangat

penting dalam meningkatkan prestasi. Kondisi fisik

diperlukan oleh pemain sepakbola agar bisa bermain dalam

waktu 2x45 menit dengan tempo dan intensitas yang tinggi

tanpa mengalami kelelahan, salah satunya pada tim NZR

Sumbersari.

Tahun 2021 merupakan tonggak bersejarah bagi tim

NZR Sumbersari dalam keikutsertaannya pada Kompetisi

Liga 3 Jatim sejak berdiri tahun 2018, dimana tim NZR

Sumbersari akhirnya lolos ke babak nasional yang akan

dilaksanakan pada tahun 2022, serta mampu menjadi yang

terbaik di Jatim dengan mengalahkan Persedikab

Kabupaten Kediri di babak final Liga 3 Jatim MS Glow for

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

210

Men. Tentunya dibutuhkan persiapan yang sangat matang

dalam menghadapi putaran nasional, mengingat lawan-

lawan yang akan dihadapi nantinya adalah tim-tim juara

yang berasal dari seluruh pelosok tanah air mulai dari

Sabang sampai Merauke. Seperti yang diketahui bersama

bahwa tim NZR Sumbersari dinahkodai oleh mantan pemain

Timnas, Arema dan Sriwijaya FC, Charis Yulianto. Kebetulan

tugas penulis disini membantu pelatih kepala dalam

meningkatkan kondisi fisik pemain tim NZR Sumbersari.

Langkah awal persiapan yang dilakukan oleh tim

pelatih dalam menghadapi kompetisi Liga 3 Nasional adalah

dengan kembali mengadakan Training Center (TC) selama 1

minggu di Hotel Agrokusuma Batu, Jawa Timur. Kegiatan ini

difokuskan untuk meningkatkan kembali kondisi fisik

pemain agar mampu bersaing melawan tim-tim dari seluruh

Indonesia. Latihan diikuti oleh semua pemain, baik itu

pemain lama maupun 7 pemain baru yang didatangkan

manajemen untuk menambah kekuatan tim NZR

Sumbersari. 7 pemain tersebut berasal dari beberapa tim

Liga 3 di jatim yang tidak lolos ke babak nasional seperti

Persema Malang, Persibo Bojonegoro, Persekabpas

Pasuruan dan Persepon Ponorogo. Materi latihan fisik yang

diberikan meliputi latihan biomotorik dasar (daya tahan,

kekuatan dan kecepatan), kelincahan, dan power. Latihan

daya tahan diberikan lebih menekankan pada daya tahan

kecepatan (speed endurance), mengingat materi daya tahan

umum (basic endurance) sudah diberikan pada saat

persiapan tim pada bulan Agustus 2021 tahun kemarin.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

211

Pasca Training Center

Latihan dilaksanakan pada pagi, siang dan sore. Latihan

pagi hari menitikberatkan pada peningkatan kondisi fisik

baik dengan bola maupun tanpa bola, latihan pada siang

hari dilaksanakan di Gym untuk menambah massa otot,

sedangkan latihan yang dilaksanakan pada waktu sore hari

menitikberatkan pada taktik dan strategi. Beratnya materi

latihan selama 1 minggu tentunya diimbangi dengan asupan

gizi yang baik yang sudah disiapkan oleh pihak hotel, yaitu

diet rendah lemak dan konsumsi makanan dengan tinggi

protein.Pemain NZR Sumbersari FC cukup antusias dalam

melaksanakan latihan fisik selama TC di Hotel Agrokusuma

Batu yang dilaksanakan selama 1 minggu, karena metode

latihan yang diberikan oleh pelatih cukup menarik dan tidak

membosankan karena berbeda-beda materi setiap harinya

dan materi latihan dianggap mampu untuk meningkatkan

kondisi fisik pemain.

Setelah melaksanakan kegiatan Training Center selama

1 minggu, tim NZR Sumbersari tetap menjalankan aktifitas

latihan setiap hari di Stadion Universitas Muhammadiyah

Malang sebagai upaya mematangkan persiapan menghadapi

putaran babak nasional. Materi latihan setelah pelaksanaan

TC ini lebih fokus pada penerapan taktik dan strategi baik

itu pada saat bertahan, menyerang dan transisi, sedangkan

materi fisik tetap ada meskipun digunakan hanya untuk

maintenance saja. Kegiatan maintenance fisik ini dilakukan

untuk menjaga agar kondisi fisik pemain tidak turun sampai

nanti mendekati pertandingan. Untuk mengetahui sejauh

mana peningkatan kondisi fisik pemain tim NZR Sumbersari

selama mengikuti kegiatan TC, tim pelatih melakukan

serangkaian tes fisik berupa tes daya tahan, tes kelincahan,

tes kelentukan, tes kecepatan dan tes power. Hasil dari tes

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

212

fisik yang dilakukan oleh tim pelatih menjadi acuan dalam

menentukan siapa pemain yang memiliki kondisi fisik yang

prima dan siap untuk dimainkan dalam waktu 2x45 menit.

Persiapan Menghadapi Berbagai Kompetisi

Selain melakukan rangkaian tes fisik, tim pelatih juga

mencoba mencarikan lawan tanding dalam upaya untuk

mengetahui perkembangan tim baik secara teknis maupun

non teknis. Tim pertama yang dihadapi dalam pertandingan

uji coba yang dilaksanakan di Stadion Kanjuruhan Malang

adalah Malang Selection (kumpulan pemain-pemain asli

Malang yang bermain di Liga 2 dan Liga 3), dengan hasil

akhir 2-0 untuk kemenangan tim NZR Sumbersari. Dilihat

dari segi permainan masih belum memuaskan karena

sebagian besar kondisi pemain masih dalam kelelahan

setelah TC selama 1 minggu, dan pergerakan masih terasa

kaku. Ujicoba kedua dilaksanakan di Stadion Cakrawala

Universitas Negeri Malang melawan Arema U-20, dengan

hasil akhir 2-1 untuk kemenangan tim NZR Sumbersari.

Ujicoba ketiga melawan tim sesama liga 3 nasional yaitu

Gresik United yang dilaksanakan di Stadion Kanjuruhan

Malang dengan hasil akhir 1-1, yang menjadi bahan evaluasi

pada pertandingan uji coba kali ini adalah kontrol emosi,

mengingat sebagian besar pemain tim NZR Sumbersari

kurang bisa mengontrol emosinya pada saat menghadapi

lawan yang seimbang, sehingga pola permainan menjadi

kacau dan strategi tidak berjalan dengan maksimal.

Pada kegiatan uji coba yang keempat, tim NZR

Sumbersari melawan PS. Porma (tim lokal) dengan hasil

akhir 4-3 untuk kemenangan tim NZR Sumbersari. Tim

pelatih memberikan evaluasi kepada pemain karena ada

beberapa pemain yang terlalu meremehkan kemampuan

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

213

lawan, tentunya ini menjadi pekerjaan rumah bagi tim

pelatih dan pemain, sebelum nanti benar-benar terjun

dalam kompetisi resmi liga 3 nasional. Uji coba yang kelima,

tim NZR Sumbersari bertolak menuju Sidoarjo untuk

melawan sesama tim liga 3 nasional yaitu Persida Sidoarjo

yang dilaksanakan di Stadion Gelora Delta. Pertandingan

berakhir 1-0 untuk kemenangan tim NZR Sumbersari,

meskipun hanya menang tipis namun pola permainan dan

kerjasama tim mulai rapi dan berkembang. Ini menjadi

modal yang sangat penting dalam menghadapi kompetisi

yang sebenarnya. Uji coba terakhir dilaksanakan di Stadion

Gajayana sekaligus mencoba lapangan yang nanti akan

digunakan untuk pertandingan resmi kompetisi liga 3

nasional, lawan yang dihadapi adalah tim Arema U17

dengan hasil akhir 6-0 untuk kemenangan tim NZR

Sumbersari.

Kesimpulan

Beberapa agenda uji coba yang dilakukan oleh tim NZR

Sumbersari baik melawan tim yang seimbang maupun tim

yang lebih lemah adalah bertujuan untuk mengetahui

kekurangan-kekurangan tim yang nanti akan diperbaiki

kembali pada saat latihan rutin di lapangan. Pada kompetisi

liga 3 nasional, tim NZR Sumbersari berada satu grup

dengan tim Batavia FC (juara 1 zona DKI), tim Farmel FC

(runner up zona Banten), dan tim Serpong City (juara 3

zona Banten). Pertandingan akan dilaksanakan di Stadion

Gajayana Malang. Berdasarkan hasil uji coba, dilihat secara

fisik bahwa tim NZR Sumbersari sudah siap untuk

mengarungi kerasnya kompetisi Liga 3 Nasional yang akan

dibagi menjadi 16 grup (64 besar) dengan sistem setengah

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

214

kompetisi, dengan target utama adalah promosi ke Liga 2

Nasional.

Daftar Rujukan

Harsono. (2015). Kepelatihan Olahraga (Teori dan Metodologi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

PENYEGARAN TENTANG LTAD

(LONG TERM ATHLETE DEVELOPMENT)

UNTUK PELATIH OLAHRAGA

DI JAKARTA BARAT

Dr. Ika Novitaria Marani, S.Pd, SE., M.Si29

Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universtasi Negeri Jakarta

“Pelatih Di Setiap Cabang Olahraga Dapat Menerapkan

Sistem Pembinaan LTAD Sehingga Dapat Menciptakan Atlet

Yang Berprestasi”

enjadikan seorang atlet yang berprestasi secara

optimal bukan hal semudah membalikkan telapak

tangan, namun memerlukan persiapan yang panjang,

terstruktur, sistematis dan berkesinambungan. Tanpa

memiliki persiapan yang panjang, struktur dan sistematis

yang baik dan tidak dilakukan secara berkesinambungan

maka tidak akan menghasilkan atlet yang memiliki prestasi

yang maksimal terutama hingga level dunia. Dan sudah

banyak sistem pembinaan yang telah dilakukan di berbagai

negara seperti di Indonesia, yang menggunakan sistem

29Penulis lahir di Jakarta, 09 November 1979, penulis merupakan

Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta dalam bidang ilmu Pendidikan Kepelatihan Olahraga. Penulis menyelesaikan gelar Sarjana Ilmu Keolahragaan di Universitas Negeri Jakarta (2003), gelar Sarjana Manajemen diselesaikan di Universitas Nasional (2005), sedangkan gelar Magister Pendidikan diselesaikan di Universitas Indonesia Program Studi Manajemen Komunikasi (2009), dan akhirnya Gelar Doktor Pendidikan diselesaikan di Universitas Negeri Jakarta (2012).

M

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

216

dengan persiapan yang berorientasi pada event atau yang

sering disebut Training Centre (TC). Lalu, adakah cara yang

efektif untuk seorang atlet untuk dapat meraih prestasi di

masa depan? Bagaimana kita dapat menciptakan sutau

lingkungan dimana atlet bisa berkembang, kemudian

menikmati dan akhirnya bisa menjadi atlet handal dan

memiliki prestasi yang maksimal baik di event individu

ataupun multievent di tingkat nasional, regional hingga

internasional hingga akhirnya mereka akan tetap aktif

secara fisik selama hidup mereka.

Salah satu model pembinaan yang saat ini sedang ramai

dibicarakan adalah model LTAD (Long Term Athlete

Development). Sistem pembinaan LTAD merupakan hasil

pemikiran dari Dr.Istvan Balyi, Dr. Istyan Balyi merupakan

seorang pakar dalam bidang perencanaan, periodisasi dan

peningkatan prestasi melalui program latihan jangka

pendek dan jangka panjang (Nurjaya, 2012). Sistem

pembinaan LTAD telah dikembangkan dan diterapkan di

British Columbia dan Canada. Sistem LTAD ini memiliki

template yang dapat digunakan untuk semua cabang

olahraga dengan menggunakan prinsip late specialization.

Model LTAD dikembangkan berdasarkan penelitian yang

dilakukan para kelompok ahli LTAD pusat olahraga di

Kanada. Prinsip-prinsip dalam penelitian ini diadopsi oleh

pembinaan olahraga Kanada sebagai kerangka kerja untuk

manajemen yang tepat dari proses perkembangan dan

pertumbuhan anak-anak dan remaja dan prisnip ini dapat

mengidentifikasi periode kritis dari adaptasi latihan yang

dipercepat (Page dkk, 2015). Model LTAD akan membantu

untuk menghasilkan atlet yang berprestasi dan dapat

membantu pengembangan keterlibatan seseorang terhadap

aktivitas fisik seumur hidupnya. Sehingga dapat

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

217

disimpulkan bahwa LTAD merupakan kerangka

pembangunan olahraga yang bertumpu pada pertumbuhan

dan perkembangan manusia.

Pengembangan Atlet Jangka Panjang (Long Term

Athlete Development/LTAD) adalah tentang pencapaian

seorang atlet melalui proses latihan, kompetisi dan

pemulihan yang optimal sepanjang karirnya, terutama

dalam kaitannya dengan tahun-tahun perkembangan yang

penting dari anak-anak hingga dewasa (Gordon, 2004).

Tujuan utama LTAD adalah menyediakan kerangka kerja

untuk memastikan latihan, kompetisi dan pemulihan sesuai

untuk seorang atlet yang berdasarkan pada tahap

perkembangan dan pertumbuhan mereka. LTAD berusaha

untuk menekankan komponen kunci dari literasi fisik yang

merupakan dasar untuk gaya hidup sehat dan aktif, dan

karir dalam olahraga kompetitif (Ford dkk, 2011). Model

LTAD umumnya dipecah menjadi 5 fase berbeda

berdasarkan usia kronologis atlet (Demiral, 2018). Masing-

masing fase ini diringkas di bawah ini.

Fundamentals – (Laki-laki 6 – 9 tahun, Wanita 6 – 8 tahun)

Tujuan dari fase ini adalah untuk mengajarkan atlet

tentang keterampilan gerakan dasar seperti lari, lompat,

jongkok, merangkak, melempar, menangkap, dan ABC

(kelincahan, keseimbangan, koordinasi, kecepatan) dengan

cara yang menyenangkan. Selama fase ini, latihan kekuatan

juga diperkenalkan dengan focus pada penguasaan gerakan

berat badan dengan latihan menggunakan medicine ball. Jika

si atlet memiliki olahraga pilihan, maka tingkat partisipasi

yang dianjurkan adalah dua kali per minggu. Sedangkan

partisipasi dalam olahraga lain tiga sampai empat kali per

minggu dianggap penting karena untuk mempersiapkan

keunggulan masa depan. Pada masa ini, belum ada

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

218

kompetisi yang terjadi, tetapi atlet dapat diperkenalkan

dengan aturan permainan olahraga yang sederhana dan

etika olahraga.

Learning to Train (Belajar Berlatih)

Pada fase ini (Pria 9 – 12 tahun, wanita 8 - 11 tahun)

yang harus dikembangkan lebih lanjut adalah keterampilan

gerakan dasar dan keterampilan gerakan khusus (yaitu

keterampilan olahraga0. Atlet dalam kelompok usia ini

dianggap paling reseptif untuk belajar keterampilan

motoric. Karena, jika keterampilan motoric dasar tidak

dikembangkan dengan tepat dalam kelompok usia ini, maka

kemampuan atlet untuk dapat mencapai potensi penuh

mereka tidak dapat dikompromikan.

Selain itu, pada fase ini latihan kekuatan juga terus

dikembangkan dengan menggunakan medicine ball dan

menggunakan berat badan mereka sendiri. Sementara

untuk membangun daya tahan dapat dilakukan melalui

permainan dan estafet. Pada fase ini juga, fleksibilitas dasar

diperkenalkan. Semengara kecepatan, kelincahan dan

perubahan arah dikembangkan melalui aktivitas khusus

yang dilakukan selama pemanasan. Rasio latihan dengan

kompetisi yang direkomendasikan adalah 70:30. Dan

latihan harus mulai mengadopsi pendekatan ‘berkala’.

Training to Train Phase (Fase Berlatih ke latihan)

Tujuan dari fase ini (Pria 12 – 16 tahun, Wanita 11 - 15

tahun) adalah atlet mulai melakukan konsolidasi dan

pengembangan keterampilan lebih lanjut dan taktik khusus

olahraga dasar. Pada fase ini, atlet harus mengalami

percepatan pertumbuhan dan hal ini terkait dengan latihan

aerobic yang optimal. Setelah percepatan pertumbuhan

terjadi maka latihan aerobic dan fleksibilitas harus

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

219

diprioritaskan. Sementara kekuatan, kecepatan dan

keterampilan harus dipertahankan atau dikembangkan

lebih lanjut. Rasio latihan terhadap kompetisi meningkat

60:40 dan atlet harus terlibat dalam latihan kompetitif

setiap hari. “Bermain untuk menang’ mulai di dorong,

walaupun tetap focus utama latihan masih mempelajari

dasar-dasarnya.

Training to Compete (Berlatih Untuk Berkompetisi)

Pada fase ini (Pria 16 – 18 tahun, Wanita 15 - 17 years)

lakukan pengoptimalan kebugaran fisik secara keseluruhan

dan pengembangan ketrampilan dengan menekankan pada

keterampilan khusus individu dan disiplin. Latihan menjadi

lebih bersifat individual untuk focus pada kekuatan dan

kelemahan spesifik seorang atlet. Pada fase ini juga, latihan

kekuatan dengan menggunakan beban seperti free weight

mulai diperkenalkan. Rasio latihan terhadap kompetisi

sekarang meningkat menjadi 50:50.

Training to Win

Fase ini (male 18+, female 17+ years) merupakan faset

terakhir dari persiapan atlet untuk berprestasi. Dan

penekanan pada fase ini bergeser ke spesialisasi dan

peningkatan kinerja. Walaupun LTAD merupakan sistem

pembinaan yang dapat menciptakan atlet yang berprestasi,

namun dalam pelaksanaannya akan ditemui beberapa

rintangan. Adapun rintangan yang akan dihadapi yaitu

terjadinya campur aduk antara jadwal kompetisi dan latihan

untuk atlet dewasa dan atlet junior serta terjadinya

program latihan yang bercampur antara program latihan

untuk atlet pria dan atlet wanita, terjadinya dominasi pada

latihan maupun kompetisi untuk usia 11 – 16 tahun dengan

mendasarkan pada usia kronologis dibandingkan

berdasarkan pada tingkat kematangan atau kedewasaan,

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

220

ketika mencapai tahap belajar untuk berlatih, pelatih gagal

menggunakan periode waktu yang kritikal atau sensitive

untuk mempercepat penyesuaian terhadap latihan, karena

pelatih tidak mengerti prinsip-prinsip latihan yang

sesungguhnya untuk mengembangkan unsur-unsur fisik

secara optimal seperti kecepatan, daya tahan, ketrampilan,

kekuatan dan fleksibilitas. Pelatih yang handal kebanyakan

bekerja untuk atlet dengan tingkat keterampilan yang tinggi

dan bukan pada hal-hal yang bersifat fundamental seperti

pada tahap belajar untuk berlatih (learning to train). Pelatih

kurang mendapatkan ilmu kepelatihan secara mendalam

terkait isu-isu yang berkaitan dengan pertumbuhan dan

pengembangan kedewasaan atau kematangan, terutama

pelatih yang menangani anak-anak kelompok usia 6 – 10

tahun dan 10 – 16 tahun. Adanya kendala keuangan, karena

model LTAD merupakan program pembinaan yang bersifat

jangka panjang.

Kesimpulan

Sangatlah penting untuk melakukan penyegaran terkait

pembinaan prestasi olahraga terutama pembinaan Long

Term Athlete Development (LTAD). Dimana harapannya agar

pelatih di setiap cabang olahraga dapat menerapkan sistem

pembinaan LTAD dengan baik dan benar sehingga dapat

menciptakan atlet yang berprestasi baik di tingkat nasional,

regional maupun internasional sehingga dapat membawa

harum nama Indonesia.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

221

Daftar Pustaka

Demiral, S. (2018). LTAD Model Active Beginning Stage Adaptation in Judo Basic Education Program (Ukemi, Tchiwaza dan Newaza Basic Drills) for 4-6 Aged Kids. Journal of Education and Training Studies. 6(12a). 1. https://doi.org/10.11114/jets.v6i12a.3715

Ford, P., de Ste Croix, M., Lloyd, R., Meyers, R., Moosavi, M., Oliver, J., Williams, C. (2011). The Long-Term Athlete Development mmodel: Physiological evidence and application. Journal of Sports Sciences. 29(4). 389-402. https://doi.org/10.10.1080/02640414.2010.536849

Gordon, R. (2004). A Short Guide to Long Term Athlete Development (LTAD). Amateur Swimming Association. 1-7.

Nurjaya, D. R. (2012). Tahapan Pembinaan Atlet Jangka Panjang. Jurnal Kepelatihan Olahraga. 4(2). 108-123.

Page, C., Wills-ibarra, N., Hutchison, C., Gudgeon, a., Guide, B. M., Robson, P., dan F. A. H. (2015). Athletics Canada; Long Term Athlete Development. Chelsea.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

222

PELATIHAN DAN SCREENING ATLET

HAPKIDO LAMPUNG PERSIAPAN

PON PAPUA-XX

Efraldo Yudistira, S.Ft, M.Fis30

Universitas Muhammadiyah Metro

“Pembuatan Program Latihan Khusus Pada Atlet Sesuai Data

Pemeriksaan Berhasil Memperoleh Juara di Tingkat

Nasional”

edera adalah kerusakan fisik yang terjadi ketika tubuh

manusia tiba-tiba mengalami penurunan energi dalam

jumlah yang melebihi ambang batas toleransi fisiologis atau

akibat dari kurangnya satu atau lebih elemen penting.

Mengatasi cidera olahraga mengembalikan fungsi secara

fisiologis dengan menggunakan metode terapi dan latihan

yang efisien dan terukur. Penentuan metode terapi dan

latihan yang efisien dan terukur perlu di dasari dengan

pengukuran atau pemeriksaan (screening) musculoskeletal

secara khusus pada tiap altel atau pelaku olahraga.

Pemeriksaan muskuloskeletal adalah proses sistematis

melihat beberapa gerakan persendian seorang atlet dilihat

30Penulis lahir di Metro, 16 Mei 1991, penulis merupakan Dosen

Universitas Muhammadiyah Metro pada Prodi D3 Fisioterapi yang berfokus kepada anatomi fisologi dan cidera, penulis menyelesaikan gelar Sarjana Fisioterapi di Universitas Esa Unggul (2014), sedangkan gelar Magister Fisiologi Olahraga konsentrasi Fisioterapi diselesaikan di Universitas Udayana (2017),

C

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

224

dari gerakan, fleksibilitas, kekuatan, proprioceptif dan

keseimbangan (Mottram, 2008).

Ahli fisioterapi biasanya mengidentifikasi gerakan

fungsional sebagai komponen utama dari pemeriksaan

mereka dalam menilai performa seorang atlet. Ahli

fisioterapi menggunakan tes gerakan fungsional dan

khususnya Functional Movement Screen (FMS) sebagai alat

pemeriksaan dalam olahraga (Cook, 2014). Pemusatan

latihan pada atlet Hapkido Lampung saat ini di lakukan

dengan pelatihan fisik yang general kepada setiap atlet,

belum adanya pemusatan khusus dan pemeriksaan

mendetail terhadap perorangan atlet sehingga dalam

penanggulangan atau pemantauan terperinci terhadap

cidera atlet dan pencegahan cidera belum maksimal

dilakukan. Dimana saat ini terdapat beberapa atlet yang

mengalami cidera baik dalam kondisi akut maupun kronis.

Penyembuhan Atlet Pasca Cedera

Data-data screening atlet akan dilakukan dalam

program persiapan atlet menghadapi kejuaraan eksebisi

PON Papua yang akan di gunakan untuk menidentifikasi

kemungkinan resiko cidera yang akan di alami oleh atlet

serta menggali informasi untuk perihal peningkatan potensi

atlet dan peningkatan performa. Data tersebut pula dapat

membantu dalam kondisi dimana atlet pasca cidera dapat

memaksimalkan kembali performa guna kembali ke cabang

olahraga setelah cedera dan untuk mengembangkan profil

karakteristik atlet yang berpartisipasi dalam olahraga

(Warren, 2018) .

Hapkido merupakan olahraga beladiri yang berasal dari

Korea Selatan dimana gerakan basis dasar memanfaatkan

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

225

tendangan, pukulan, dan kuncian, namun dalam

pertandingan resmi metode kuncian sangat jarang

dilakukan diakrenakan efektifitas dalam penilaian lebih

menguntungkan pada gerakan serangan tendangan dan

pukulan, terdapat beberapa jenis tendangan dan pukulan

dari hapkido diantara lain adalah Cha-gi, Ap-Chi-Gi, Yop-Chi-

Gi, Ohl Ligi dan lainnya yang merupakan teknik serangan

dengan beberapa cara dan target yang berbeda. Tendangan

berfokus dengan targeting pada bagian tengah tubuh ke

bawah, tangkisan dengan menggunakan kuda kuda yang

kuat dan fokus pada posisi lengan baik posisi terbuka atau

tertutup untuk menghalau serangan dengan posisi

menyilang ke depan. Serta pukulan fokus pada area dada

dan perut lawan. Dasar beladiri hapkido menggunakan

kekuatan lawan untuk melumpuhkannya dimana terdapat 3

prinsip dalam beadiri ini yaitu keseimbangan, fleksibilitas,

koordinasi gerakan (Rowe, 2001).

Kesesuaian Tekhnik Untuk Hasil Yang Maksimal

Keseimbangan merupakan bagian yang mutlak dalam

melakukan kegiatan manusia terutama dalam berolahraga,

pada tehnik beladiri keseimbangan dapat mengkontrol

kondisi tubuh baik pada saat menyerang dan bertahan akan

menghasilkan gerakan teknik yang maksimal,

keseimbangan dipengaruhi oleh sistem proprioceptive dan

kekuatan otot-otot stabilisasi tubuh manusia, screening

keseimbangan dapat dilakukan pengecekan pada latihan

keseimbangan part sendi dan kemampuan otot-otot core

atau core stability.

Core Stability memiliki prinsip penguatan pada batang

tubuh dengan memaksimalkan kemampuan otot daerah

trunk, lumbal, spine, pelvic, hip, abdominal, dan otot-otot

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

226

sepanjang tulang belakang. Otot-otot tersebut bekerja untuk

menjaga posisi thorax dan spine sesuai dengan aligment

tubuh yang simetris agar stabil. Ketika thorax dan spine

memiliki kemampuan yang kuat dan stabil maka akan

memudahkan tubuh untuk bergerak secara efektif dan

efisien, sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya

cedera Core stability menggambarkan kemampuan untuk

mengontrol atau mengendalian 5 posisi dan gerak sentral

pada tubuh diantaranya, aligment kepala dan leher kepala,

tulang belakang, stabilitas/mobilitas dari pelvic, serta posisi

ankle dan hip yang tepat (Karren, 2008).

Pada sektor fleksibilitas merupakan kemampuan otot

untuk melakukan gerakan dengan mudah, tanpa

keterbatasan serta bebas dari rasa nyeri dalam lingkup

gerak sendinya. Fleksibilitas berkaitan dengan pemanjangan

musculotendinous unit yang baik (Kisner dan Colby, 2007).

Fleksibilitas otot adalah aspek penting dari fungsional

manusia secara normal. Fleksibilitas yang terbatas telah

dibuktikan mempengaruhi cedera musculoskeletal dan

secara signifikan mempengaruhi fungsional seseorang.

Pengukuran tingkat fleksibilitas otot dilakukan dengan

mengukur kemempuan otot terkait mengulur secara

maksimal guna mengumpulkan data-data untuk

menentukan kondisi fleksibilitas otot atlet secara khusus,

dimana pada pertandingan hapkido ini menggunakan

pergerakan kaki yang sangat besar dalam melakukan force

dan jangkauan tendangan serta kuda kuda dan koordinasi

gerakan kaki dengan tingkat agility yang tinggi dan apabila

otot tidak dapat mengulur dengan maksimal akibat

tightness atau ketegangan otot yang tinggi akan

mengakibatkan resiko cidera otot yang besar bahkan lebih

buruk lagi dapat berdampak pada lingkup sendi yang

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

227

bergerak menjadikan cidera sendi bahkan ligament. Muscle

tightness diakui sebagai faktor resiko intrinsic terhadap

kejadian cedera otot, ketegangan otot ini dapat terjadi

dikarenakan beberapa alasan yaitu overuse, imbalance

muscle, dan inactivity (Page dkk, 2010).

Berdasarkan analisis situasi tersebut maka kami akan

mengadakan pelatihan dan screening pada atlet hapkido

lampung dalam persiapannya untuk menghadapi kejuaraan

eksebisi pada ajang PON Papua dengan mengumpulkan data

kemampuan atlet dan merumuskan potensi cidera, agar

baik fisioterapis dan tim kepelatihan dapat merumuskan

latihan khusus pada atlet dalam sector penanggulangan dan

penurunan resiko cidera.

Kegiatan dimulai pada tanggal 25 Mei 2021. Hari

pertama kegiatan pengabdian, dilaksanakan kegiatan

Pemeriksaan terhadap 5 atlet yang menjadi atlet utama

dalam kegitan PON dan pemeriksaan pada atlet lainnya

dilaksanakan pada hari berikutnya. Setelah kegiatan

pemeriksaan selesai, kegiatan dilanjutkan dengan

identifikasi klinis para atlet inti yang dijelaskan kepada

pelatih terhadap kondisi atletnya tentang kemampuan,

kelemahan dan resiko cidera para atlet.

Kesimpulan

Pembuatan program latihan khusus pada atlet sesuai

data pemeriksaan yang ada yang akan di lakukan

pemusatan selama 2 bulan kedepan yang kemudin akan di

lakukan evaluasi terhadap performa. Pada tanggal 30 Mei

dilaksanakan Sosialisasi kepada Pelatih dan jajaran terkait

serta beberapa guru olahraga yang ikut serta dalam

kegiatan terhadap cidera dan penanganan pertama cidera.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

228

Pemantauan dan evaluasi dilakukan dalam 2 bulan

pemusatan latihan para atlet sebelum terbang ke kejuaraan

eksebisi PON Papua dan pada bulan September 5 atlet yang

di kirim pada kejuaraan eksebisi Hapkido PON Papua

berhasil mendapatkan 5 medali diantaranya 4 medali Emas

dan 1 medali Perak.

Daftar Pustaka

Cook, Gray., Burton, Lee., Hoogenboom, Barbara J., Voight, Michael. (2014). Functional movement screening: the use of fundamental movements as an assessment of function - part 1. Int J Sports Phys Ther. 2014 May;9(3):396-409. PMID: 24944860; PMCID: PMC4060319.

Cook, Gray., Burton, Lee., Hoogenboom, Barbara J., Voight, Michael. (2014). Functional movement screening: the use of fundamental movements as an assessment of function - part 2. int J Sports Phys Ther. 2014 Aug; 9 (4):549-63. PMID: 25133083; PMCID: PMC4127517.

Karren, Saunders., Chabut, Lareine., 2008. Core Strength For Dummies, Indianapolis: Wiley Publishing, Inc.

Kisner, Carolyn., Colby, Lynn. (2007). Therapeutic Exercise: Foundations and Techniques. 5th Ed. Philadelphia: F. A. Davis Company. PP: 2

Meghan, Warren., Monica R, Lininger., Nicole J, Chimera., and Craig A, Smith. (2018). Utility of FMS to understand injury incidence in sports: current perspectives. Open Access J Sports Med. 2018; 9: 171–182. Doi: 10.2147/OAJSM.S149139

Michael, Rowe. (2001). Introduction to Combat Hapkido The Science of Self-Defense. Omaha: Dan Il Press.

Mottram, Sarah., Comerford, Mark. (2008). A new perspective on risk assessment. Physical therapy in sport : official journal of the Association of Chartered Physiotherapists in Sports Medicine,Mar (9): 40-51. Doi: 10.1016/j.ptsp.2007.11.003.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

229

Page, Phil., Frank, Clare., Lardner, Robert. (2010). Assessment and Treatment of Muscle Imbalance: The Janda Approach. Champaign IL: Human Kinetics.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

230

PENDAMPINGAN SC DALAM MEMBANGUN

KONDISI FISIK ATLET SUMATERA UTARA

PELATDA JANGKA PANJANG PON XXI/2024

ACEH-SUMUT

Dr. Mesnan, M.Kes, AIFO31

FIK Universitas Negeri Medan Prodi Ilmu Keolahragaan

“Penekanan terhadap latihan Fisik, Teknik, Taktik dan

Strategi serta pelaksanaan try in, try out, training camp pada

periode sasi Latihan dapat meraih prestasi yang diinginkan”

rovinsi Sumatera Utara dan Aceh terpilih sebagai calon

tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX

Tahun 2024 lewat musyawarah Olahraga Nasional Luar

Biasa (Musornaslub) di Hotel Bidakara Jakarta pada tanggal

24 April 2018. Berdasarkan Musornaslub tersebut

pemerintah secara resmi menetapkan Aceh-Sumut menjadi

Tuan Rumah Bersama berdasarkan Keputusan Menteri

Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor 71 Tahun

2020. Menyikapi Provinsi Sumut-Aceh sebagai tuan rumah

PON ke XXI tahun 2024, maka KONI Sumutsebagai ujung

tombak pembinaan di Sumatera Utara harus memiliki

31Penulis lahir di Balimbingan Tanah Jawa Simalungun, 02 Juni

1966, penulis merupakan Dosen FIK Universitas Negeri Medan Prodi Ilmu Keolahragaan, penulis menyelesaikan gelar Sarjana Kesehatan Rekreasi di IKIP Negeri Medan (1992), gelar Magister Ilmu Kedokteran Dasar Kajian Ilmu Faal dan Kesehatan Olahraga diselesaikan di Universitas Padjajaran Bandung (2000), dan gelar Doktor Pendidikan diselesaikan di Universitas Negeri Medan Program Studi Manajemen Pendidikan (2021).

P

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

232

program yang mampu menempah atlet yang siap

bertanding di PON XXI. Sebagai tuan rumah penyelenggara

harus sukses dalam menyelenggarakan PON juga sukses

prestasi.

Banyak variabel yang mempengaruhi sukses suatu

prestasi di event olahraga, salah satunya adalah pembinaan

yang benar dan tepat sasaran dengan menerapkan IPTEK

sebagai lintasan percepatan pembinaan. Program

Pemusatan Latihan Daerah (PELATDA) Jangka Panjang yang

dijalankan KONI Sumatera Utara adalah salah satu bentuk

program pembinaan yang terencana, terukur dan

dilaksanakan sesuai kaidah ilmu kepelatihan serta

dievaluasi secara bertahap dan berkelanjutan, manajemen

olahraga adalah suatu kombinasi keterampilan yang

berhubungan dengan perencanaan, pengorganisasian,

kepemimpinan, pengendalian, penganggaran, dan evaluasi

dalam kontek suatu organisasi yang memiliki produk utama

berkaitan dengan olahraga(Janet B Park, 1998). Nahkoda di

lapangan yang menjalankan dan menghadapi latihan atlet

adalah para pelatih. Bagaimana seorang pelatih dituntut

untuk mampu meningkatkan keterampilan, startegi

permainan, mental serta kondisi fisik atlet. Kondisi fisik

atlet akan sangat berperan dalam memberikan kontribusi

dalam membentuk keterampilan ataupun skill yang harus

dimiliki seorang atlet. Pelatih Pelatda Jangka Panjang adalah

pelatih yang dihunjuk oleh masing-masing Pengprov Cabang

Olahraga. Pelatih yang diutus ini merupakan pelatih yang

memahami sepenuhnya bagimana meningkatkan skill atau

keterampilan sesuai cabang olahraga yang dibinanya, akan

tetapi kurang memahami bagaimana membangun kondisi

fisik yang baik.

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

233

Meraih Prestasi Dengan Fisik Yang Sehat

Kondisi fisik atlet memegang peranan penting dalam

menjalankan program latihannya. Program latihan kondisi

fisik haruslah direncanakan secara baik, sitematis dan

ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan

kemampuan fungsional dari sistem tubuh sehingga dapat

menimbulkan atlet mencapai prestasi yang lebih baik sesuai

harapan, Kondisi fisik adalah salah satu syarat yang sangat

diperlukan dalam setiap usaha peningkatan prestasi atlet,

bahkan dapat dikatakan dasar landasan titik tolak suatu

awalan prestasi (M. Sajoto, 1988). Kondisi fisik merupakan

satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan, baik

peningkatannya maupun pemeliharaannya, dengar arti

bahwa setiap usaha peningkatan kondisi fisik, maka harus

mengembangkan semua komponen tersebut walaupun

perlu dilakukan dengan prioritas.

Berdasarkan asumsi di atas, maka peran seorang SC

(Strength Conditioning) atau yang biasa disebut Pelatih Fisik

sangatlah penting. Seorang SC akan mampu membangun

kondisi fisik yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan

sistem energi dan kebutuhan gerakan otot yang disesuaikan

cabang olahraga yang digeluti para atlet. KONI Sumatera

Utara memiliki program unggulan sebagai pembinaan atlet

yang dipersiapan untuk mengikuti PON XXI/2024 yang

disebut dengan PELATDA Jangka Panjang PON XXI/2024

Aceh-Sumut. Pelatda Jangka Panjang PON XXI/2024 Aceh-

Sumut telah dimulai bulan September 2021 lalu. Atlet yang

mengikuti Pelatda Jangka Panjang sebanyak 311 orang yang

berasal dari 25 cabang olahraga. Prioritas cabang olahraga

yang masuk Program Jangka Panjang Tahun 2021 dan

Tahun 2022 adalah cabang olahraga individu atau

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

234

perorangan. Cabang olahraga Beregu (Tim) akan dimulai

pada Tahun 2023.

Atlet yang masuk program Pelatda Jangka Panjang

KONI Sumut sebagai persiapan PON XXI/2024 Aceh-Sumut

diwajibkan melakukan sesi latihan perminggunya sebanyak

10 kali sesi. Untuk mendukung pelatih dan atlet dapat

melakukan 10 kali sesi latihan setiap minggu, KONI Sumut

memberikan bantuan uang saku atau extra foodingsetiap

bulannya. Harapannya, agar status kondisi fisik atlet rata-

rata mencapai 75 % dalam kategori “Baik”. Namun, dari Tes

Kondisi Fisik Tahap II yang dilakukan di bulan Desember

2021 menunjukkan status kondisi fisik atlet belum

mencapai kondisi fisik yang diharapkan masih berada 58%.

Ini berarti target KONI Sumut dengan latihan selama 3

bulan penuh belum tercapai kondisi fisik yang diharapkan.

Mencermati kenyataan kondisi fisik atlet yang belum

mencapai harapan, maka perlunya ada pendampingan

pelatih yang memahami secara khusus bagaimana kondisi

fisik dibangun sesuai karakteristik cabang olahraga. Pelatih

khusus Kondisi Fisik yang biasa disebut “Strength

Conditioning” atau SC menjadi sangatlah penting untuk

mendampingi pelatih teknik di dalam menyiapkan dan

membangun kondisi fisik atlet sebagai modal untuk

mendukung latihan teknik atau skill para

atlet.Keberadaannya sangatlah penting dalam membangun

kondisi fisik atlet dengan memegang teguh prinsip-prinsip

latihan sesuai IPTEK. Diawali KONI Sumut melakukan

seleksi dalam merekrut SC untuk mendampingi pelatih

teknik. Prinsip latihan merupakan hal-hal yang harus ditaati

bagi pelatih SC. Pelatih SC dalam menerapkan Pelatda

Jangka Panjang mengadopsi prinsip-prinsip latihan yang

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

235

disampaikan oleh beberapa pakar program latihan

(Sukadiyanto, 2011);(Harsono, 2015);(Bompa, 1994).

Penerapan Intensitas Latihan

Prinsip kesiapan yang harus diterapkan pelatih Pelatda

Jangka Panjang PON XXI/2024 Aceh-Sumut adalah

pemberian materi dan dosis latihan harus disesuaikan

dengan usia atlet. Atlet yang dibina di Pelatda Jangka

Panjang ini adalah pilihan yang terbaik yang ada di

Sumatera Utara. Mereka merupakan atlet yang sudah

memiliki kesiapan baik kondisi secara fisiologis maupun

secara psikologis. Atlet Jangka Panjang PON XXI/2024

merupakan atlet pilihan dan terbaik disetiap nomor

lombanya. Namun, prinsip individual tetap diberlakukan.

Latihan harus dirancang dan disesuaikan pada diri atlet

agar menghasilkan hasil yang terbaik. Faktor-faktor yang

harus diperhitungkan oleh pelatih Pelatda antara lain:

karaktersitik jenis cabang olahraganya, Nomor Lomba atau

Kelas Pertandingan.

Jenis Cabang Olahraga yang ada di Pelatda Jangka

Panjang dikelompokkan ke dalam 4 (empat) bagian, yaitu :

(1) Olahraga Permainan, (2) Olahraga Beladiri, (3) Olahraga

Akurasi, dan (4) Olahraga Terukur. Pelatih Fisik (SC) harus

memperhatikan kebutuhan kondisi fisik sesuai jenis

olahraganya. Pelatih Fisik harus juga mampu memberi

pembinaan kondisi fisik sesuai spesifikasi kecabangan

olahraganya. Pelatih SC harus tetap memperhatikan prinsip

beban lebih. Peningkatan beban yang dilakukan haruslah

lebih berat dari latihan sebelumnya pada batas ambang

rangsang kepekaannya thereshold of sensitivity. Penerapan

sistem peningkatan beban yang terus menerus, hal ini

disebut dengan istilah progressive overloading. Penerapan

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

236

sistem overload yang digunakan adalah The Step Type

Approach atau sistem tangga dengan prinsip penambahan

beban latihan tiap minggunya secara bertahap.

Perubahan fisiologis dan psikologis yang meningkat

adalah akibat dilatih berlandaskan latihan intensif. Cabang

olahraga yang memerlukan kebugaran jasmani yang baik

pada Pelatda Jangka Panjang PON XXI/2024 ini harus

menerapkan intensitas latihan dengan capaian denyut nadi

latihan dalam pembinaan olahraga prestasi, yaitu : sesuai

Teori Katch dan Meardle dengan penerapandengan rumus:

Denyut Nadi Maksimal (DNM) =220- Umur. Dengan takaran

yang harus dicapai dalam latihan adalah 80-90 persen DNM.

Pengelola Program Pelatda KONI Sumut menetapkan 10 sesi

latihan setiap minggunya dan minimal 1 (satu) sesi latihan

berdurasi 2 (dua) jam efektif, namun durasi ini juga harus

mempertimbangkan kualitas suatu latihan atau berat

ringannya setiap sesi latihan.

Pelatda Jangka Panjang PON XXI/2024 akan

dilaksanakan dengan waktu 4 (empat) tahun, oleh sebab itu

untuk mencegah kemungkinan timbulnya kebosanan dalam

berlatih, maka pelatih SC harus kreatif mencari dan

menerapkan variasi-variasi latihan. Penanggung jawab

Pelatda juga akan membuat suatu games seperti out bond

dengan tujuan kejenuhan latihan dapat di atasi dan menjalin

keakraban atlet yang diluar cabang olahraga yang

digelutinya.

Kesimpulan

Harapannya dengan pendampingan yang dilakukan

Pelatih Fisik (SC) akan memberi arah yang tepat dalam

proses latihan, yang diawali dengan pembuatan rancangan

Optimistis Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat...

237

program latihanbersama pelatih teknik, menjalankan

program latihan sesuai IPTEK dan adanya evaluasi setiap

progres latihan perminggunya yang berkelanjutan.

Penekanan terhadap latihan Fisik, Teknik, Taktik dan

Strategi serta pelaksanaan try in, try out, training camp

berpedoman pada tahapan program latihan (periode sasi

latihan). Dengan demikian lintasan progres pembinaan

prestasi atlet dapat dicapai dengan baik dan maksimal,

sehingga besar harapan atlet Sumut akan menoreh prestasi

di PON XXI/2024 Aceh-Sumut.

Daftar Pustaka

Bompa, T. O. (1994). Theory and methodology of training: the key to athletic performance: Kendall hunt publishing company.

Fox, E. L., Bowers, R. W., & Foss, M. L. (1993). The physiological basis for exercise and sport: Brown & Benchmark.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta : Tambak Kusuma.

Sajoto. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta : Depdikbud.

Sukadiyanto. (2011). Pengantar Teori dan Metodologi dan Metodologi Melatih Fisik. Bandung: CV. Lubuk Agung.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. RI. Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga.

Janet B Park and Jerome Quarterman. (1998). Contemporary Sport Management. USA: Human Kinetics.