tugas akhir optimalisasi pemungutan retribusi

40
TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PEMUNGUTAN RETRIBUSI PARKIR DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI PASAR SELASA KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.MD) Administrasi Perpajakan Pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau AZWAR ALI NIM. 01770614604 PROGRAM STUDI D3 ADMINISTRASI PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UIN SUSKA RIAU 2020

Upload: khangminh22

Post on 07-Feb-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TUGAS AKHIR

OPTIMALISASI PEMUNGUTAN RETRIBUSI PARKIR

DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI

DAERAH DI PASAR SELASA KECAMATAN

TAMPAN KOTA PEKANBARU

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.MD)

Administrasi Perpajakan Pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

AZWAR ALI

NIM. 01770614604

PROGRAM STUDI D3 ADMINISTRASI PERPAJAKAN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UIN SUSKA RIAU

2020

i

ABSTRAK

Optimalisasi pemungutan retribusi parkir dalam meningkatkan pendapatan

asli daerah dipasar selasa kecamatan tampan kota pekanbaru

Oleh: Azwar Ali

Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui besarnya

optimalisasi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam pelaksanaan otonomi

daerah di pasar selasa kecamatan tampan kota pekanbaru. Retribusi pasar selasa

memiliki peran penting dalam sektor pendanaan atau keuangan bagi pemerintah

daerah, potensial sekali usaha perparkiran di pasar selasa kota pekanbaru karena

banyak pertokohan, pasar, kios, dan bangunan lainnya. Penulis menggunakan data

primer dan data sekunder, data primer yaitu data yang berasal dari sumber asli

atau pertama sedangkan data sekunder yaitu data yang mengacu pada informasi

yang diperoleh dari sumber yang telah ada. Berdasarkan wawancara dengan

narasumber maka terdapat hambatan-hambatan yang di hadapi dengan proses

optimalisasi pemungutan retribusi parkir oleh unit pelaksana teknis dinas (UPTD)

parkir di pasar selasa salah satunya belum optimalnya unit pelaksana teknis dinas

pasar selasa (UPTD). Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat, pemahaman

masyarakat yang sempit akan pemungutan retribusi parkir sampai pada metode

pemungutan yang kurang efektif dan efisian.

Kata kunci: optimalisasi, retribusi

ii

KATA PENGANTAR

حيم.بســــــــــــــــــم هللا حمن الر الر

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat

dan karunia serta nikmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir

ini yang berjudul optimalisasi pemungutan retribusi parkir dalam meningkatkan

pendapatan asli daerah di pasar selasa kecamatan tampan kota pekanbaru.

Shalawat berserta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad

SAW dan para sahabat yang telah membawa umatnya dari alam kebodohan

menjadi alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Penyusunan Tugas Akhir ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat

untuk menyelesaikan perkuliahan dan memperoleh gelar Ahli Madya pada

program studi D3 Administrasi Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Dalam penyelesaian Tugas

Akhir ini, penuis telah banyak mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari

berbagai pihak, oleh karena itu, izinkanlah penulis mengucapkan Terimakasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. ALLAH SWT dan Nabi Muhammad SAW yang senantiasa memberikan

kesehatan, kemudahan pemahaman, perlindungan serta pertolongan-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Untuk yang Teristimewa, ucapan Terimakasih Yang sebesar besarnya

kepada kedua orangtua yaitu Ayahanda Alirman dan Ibunda (Alm)

mardiana Serta keluarga besar, yang tidak pernah bosan-bosannya

memberikan dukungan dan do’a hingga Tugas Akhir ini dapat

iii

diselesaikan.

3. Bapak Prof. Dr. H. Akhmad Mujahidin, M.Ag selaku Rektor Universitas

Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

4. Bapak Dr. Drs. H. Muh. Said HM, M.Ag, MM Dekan Fakultas Ekonomi

Dan Ilmu Sosial atas segala bantuanya yang telah memudahkan proses

administrasi dalam mengurus surat izin riset dalam rangka penyelesaian

Tugas Akhir ini.

5. Ibu Sahwitri Triandani, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi D3

Administrasi Perpajakan.

6. Ibu Irien Violinda Anggriani, SE, M.Si. selaku Sekretaris Prodi D3

Administrasi Perpajakan dan dosen pembimbing yang telah banyak

memberikan bantuan berupa motivasi dan masukan yang berharga dalam

menyelesaikan Tugas Akhir ini.

7. Seluruh pegawai Dinas perhubungan Kota Pekanbaru dan UPTD Pasar

Selasa Panam Kota Pekanbaru, yang telah banyak membantu memberikan

data untuk mendukung penyusunan Tugas Akhir ini.

8. Seluruh Dosen dan Staf pengajar serta pegawai Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

9. Untuk teman-teman seperjuangan Angkatan 2017 Administrasi Perpajakan

Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial.

10. Semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir

ini yang tidak bisa di sebutkan satu per satu.

iv

Sebagaimana manusia biasa tentunya penulisan Tugas Akhir ini masih

sangat jauh dari kata sempurna yang diinginkan oleh kalangan pembaca. Dengan

adanya kekurangan dalam penulis laporan ini terutama cara menganalisa masalah

yang terjadi selama menyusun Tugas Akhir ini, dengan segala kerendahan hati,

penulis sangat mengharapkan segala kritikan dan saran yang bersifat membangun

agar penulisan Tugas Akhir ini menjadi lebih baik lagi, semoga tugas akhir ini

dapat bermanfaat bagi kita semua sebagai wacana untuk memperluas ilmu

pengetahuan.

Pekanbaru, Juli 2020

Penulis,

AZWAR ALI

NIM: 01770614604

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. v

DAFTAR TABEL...................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................... 7

1.3 Tujuan Penulisan............................................................. 7

1.4 Manfaat Penulisan........................................................... 8

1.5 Metode Penelitian ........................................................... 8

1.6 Sistematika Penulisan ..................................................... 10

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

2.1 Sejarah Pasar Selasa........................................................ 12

2.2 Lokasi Geografis Pasar Selasa ........................................ 13

2.3 Kondisi Umum Pasar Selasa ........................................... 14

2.4 Visi dan Misi Pasar Selasa .............................................. 15

2.5 Struktur Organisasi Pasar Selasa .................................... 15

2.6 Uraian Tugas Bagian/Unit Kerja Pasar Selasa ............... 16

2.7 Sistem Pengelolaan Pasar Selasa Panam ........................ 17

2.8 Sosial Ekonomi ............................................................... 19

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK

3.1. Tinjauan Teori................................................................. 21

3.1.1 Definisi optimalisasi .............................................. 21

3.1.2 Definisi pemungutan .............................................. 22

3.1.3 Definisi Retribusi ................................................... 24

vi

3.1.4 Definisi Parkir ..................................................... 33

3.1.5 Definisi Pasar....................................................... 37

3.16. Sistem Pengelolaan Pasar Selasa Panam

Pekanbaru ............................................................ 37

3.1.7 Pendapatan Asli Daerah ...................................... 39

3.1.8 Dasar Hukum Retribusi Parkir ............................ 44

3.2 Tinjauan Praktek ............................................................. 45

3.2.1 Pihak Yang Mengawasi Pemungutan Retribusi

Parkir Pasar Selasa Kecamatan Tampan ............. 45

3.2.2 Target Dan Realisai Penerimaan Retribusi

Parkir Pasar Selasa Kecamatan Tampan ............. 45

3.2.3 Hambatan – Hambatan Yang Dihadapi Petugas

Pemungutan Retribusi Parkir Pasar Selasa

Kecamatan Tampan ............................................ 47

3.2.4 Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi

Hambatan – Hambatan Pemungutan Retribusi

Parkir Pasar Selasa Kecamatan Tampan ............. 48

3.2.5 Perbedaan Pajak Dengan Retribusi Dalam

Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ....... 49

3.2.6 Pengertian Pajak ................................................ 51

3.2.7 Pajak Menrut Pesktif Islam ................................. 52

3.2.8 Retribusi dalam Kosnep Islam ........................... 54

3.2.9 Perbandingan Teori, Optimalisasi Pemungutan

Parkir .................................................................. 56

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ..................................................................... 58

4.2 Saran ............................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BIOGRAFI PENULIS

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Grafik Pendapatan Asli Daerah Pasar Selasa Dalam

Pemungutan Retribusi Parkir ................................................... 6

Tabel 2.1 Pasar Pemerintahan Kota Pekanbaru........................................ 13

Tabel 3.1 Data Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Pasar

Selasa Dalam Pemungutan Retribusi Parkir............................. 46

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Letak Geografis Pasar Selasa ................................................. 14

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Init Pelaksanaan Teknis Dinas Pasar

Selasa Panam .......................................................................... 16

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan secara umum diartikan sebagai suatu usaha untuk lebih

meningkatkan produktifitas sumber daya alam,sumber daya potensial yang

dimiliki oleh suatu negara berupa sumber daya alam, sumber daya manusia dan

sumber daya finansial. Dengan demikian pembangunan pada dasarnya dapat

dikatakan usaha dasar untuk mengubah masa lampau yang buruk menjadi zaman

baru yang lebih baik untuk mewariskan masa depan kepada generasi yang akan

datang.

Keberhasilan penyelenggaraan perparkiran dalam era otonomi daerah

dapat terlihat pada kemampuan daerah dan memanfaatkan kewenangan luas, dan

bertanggung jawab secara profesional dalam menggali sumber – sumber

pendapatan asli daerah. Pembangun daerah sebagai bagian dari pembangunan

nasional pada hakekatnya di haruskan untuk mengembangkan kemandirian tiap-

tiap daerah sesuai potensi sumber daya yang dimilikinya dan bertujuan untuk

meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan merata untuk dan terpadu.

Untuk melaksanakan pembangunan yang berkesinambungan maka

daerah/kota lebih dituntut untuk menggali seoptimal mungkin sumber - sumber

keuangannya seperti:pajak,retribusi atau pungutan yang merupakan sumber-

sumber pendapatan asli daerah, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004.

1

2

Pemberian otonomi daerah dimaksud untuk meningkatkan daya guna dan

hasil guna penyelenggarakan pemerintahan dalam rangka mengatur dan mengurus

daerahnya sendiri,terutama dalam membiayai pembangunan dewasa ini.dengan

diberikan hak kepada daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya

sendiri tanpa campur tangan pihak lain adalah sangat tepat karena dengan

demikian sudah memiliki kekuatan hukum untuk menentukan kebijakan dalam

pengolaan daerahnya,meskipun pada dasarnya tetap dikordinir pemerintah pusat.

Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintah Daerah, bahwa: hal yang berdasarkan undang-undang ini adalah untuk

mendorong memberdayakan masyarakat,menumbuhkan prakarsa dan kreatifitas

serta masyarakat,mengembangkan peran dan fungsi DPRD. Oleh sebab itu,

undang-undang ini menempatkan otonomi daerah secara utuh pada daerah

kabupaten dan kota.

Retribusi daerah selain sebagai salah satu sumber penerimaan bagi

pemerintah daerah juga yang dominan perannya dan kontribusinya untuk

menunjang pemerintah daerah salah satunya adalah retribusi parkir. Retribusi

parkir sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang bersumber

dari masyarakat,dimana pengelolaannya dahulu dilakukan oleh dinas pendapatan

daerah yang berdasarkan pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 27 Tahun 2010,

dan kini dikelola oleh dinas perhubungan, komunikasi dan informasi yang diserah

tugaskan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru.

Dalam upaya pencapaian pelayanan dan pelaksanaan pembangunan secara

efektif dan efisien dan dapat mencapai target yang ditentukan, maka setiap daerah

3

harus secara mampu menciptakan dan mendorong pelaksanaan

pembangunan,yang akan meningkatkan sumber-sumber pendapatan asli

daerah.salah satu sumber-sumber pendapatan asli daerah yang potensial adalah

dari sektor jasa perparkiran,sumber-sumber keuangan atau sumber-sumber

pendapatan asli daerah seperti yang tertuang dalam Undang – Undang Nomor 32

Tahun 2004 Tentang Pemerintahaan Daerah prinsip otoda menggunakan otonomi

seluas luasnya dalam arti daerah diberikan kewenangan mengurus dan mengatur

semua urusan pemerintah di luar yang menjadi urusan yang ditetapkan dalam

undang-undang ini.daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan serta

prakarsa dan pemberdaya masyarakat yang bertujuan pada peningkatan

kesejahterahaan masyarakat, oleh sebab itu undang-undang ini menempatkan

otonomi daerah secarah pada kabupaten dan kota.

Pemungutan retribusi parkir di kota Pekanbaru adalah salah satu dari

pelaksanaan otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab sebagai mana yang

di maksud dalam Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 Tentang Pemerintahaan

Daerah merupakan upaya pemerintah daerah dalam menggali dan

mengembangkan potensi daerah dalam rangka untuk memperoleh dana

sehubungan dengan penyelenggarakan tugas pemerintahaan dan pembangun

daerah.

Perparkiran adalah merupakan bagian dari sub sistem lalu lintas angkutan

jalan penyelenggarakan dilaksanakan oleh pemerintah daerah, dalam rangka

meningkatkan penyelenggaraan kepada masyarakat di bidang perparkiran,

4

penataan lingkungan, ketertiban,dan kelancaran arus lintas serta sebagai Sumber

Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Perparkiran secara umum juga di artikan sebagai suatu usaha untuk

melancarkan arus lalu lintas dan meningkatkan produktifitas sumber daya alam

dan sumber daya manusia yang di miliki oleh negara dengan demikian perparkiran

pada dasarnya dapat dikatakan sebagai usaha dasar untuk meningkatkan sumber

daya alam, dan sumber daya manusia,dan mengubah masa lampau yang buruk

menjadi zaman baru yang lebih baik.

Untuk itu pemerintah daerah kota pekan baru menetapkan peraturan

daerah tanggal 7 Januari 2002 tentang Ketentuan Penyelenggarakan Dalam Kota

Pekanbaru. Dalam rangka pencapaian pelayanan dan pelaksanaan perparkiran

secara efektif dan efisien maka setiap daerah harus secara kreatif mampu

menciptakan dan mendorong semakin meningkatnya sumber-sumber pendapatan

asli daerah.

Seiring dengan berkembangnya zaman dan dampak dari globalisasi maka

kebutuhan masyarakat di Pasar Selasa Kota Pekanbaru juga semakin

meningkat,maka dari itu berdirilah berbagai bentuk usaha dengan ciri khas nya

masing-masing yang diharapkan dapat menarik minat dari masyarakat.kemudahan

akan transportasi juga tak luput dari kebutuhan masyaraakaat saat ini sehingga

semakin banyak yang memilih menggunakan kendaraan pribadi sehingga populasi

kendaraan di pasar selasa kota pekanbaru meningkat setiap tahunnya.

Dengan adanya dua hal tersebut dapat terlihat bahwa sangat di

butuhkannya tempat parkir bagi para pengguna kendaraan pribadi terkhususnya di

5

lokasi-lokasi yang trategis di kunjungi. Apabila dilihat dari potensinya,retribusi

parkir di pasar selasa kota pekanbaru memiliki potensi yang cukup besar karena

setiap tahunnya selalu mengalami perkembangan. Perkembangan yang dimaksud

adalah pembangunan pertokoan,rumah makan dan usaha-usaha lainnya.

Retribusi parkir, atau disebut juga tempat parkir tidak selalu dikenai pajak

daerah,sebab ada tempat parkir yang menjadi objek retribusi daerah, berdasarkan

pasal 1 angka 64 uu no.28 tahun 2009,retribusi daerah adalah pungutan daerah

sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan

dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau

badaan.

Memperhatikan ketentuan tersebut,maka retribusi tidak lain merupakan

pemasukan yang berasal dari usaha pemerintah daerah untuk menyediakan sarana

dan prasarana yang di tunjukan untuk memenuhi kepentingan warga

masyarakat,baik individu maupun badan atau korporasi, dengan kewajiban

memberikan pengganti berupa uang sebagai pemasukan kas daerah. Jika

pemungutan retribusi parkir dapat dimaksimalkan untuk semua lokasi maka dapat

membantu meningkatkan penerimaan pendapatan daerah melalui pendapatan asli

daerah (PAD) di Kota Pekanbaru.

Pendapatan daerah yang dihasilkan dari lahan parkir cukup besar dalam

membantu perpajakan daerah. Karena setiap tahunnya pendapatan retribusi parkir

tidak menetap di Pasar Selasa. Terhitung pada tahun 2014 sampai 2019 jumlah

pendapat asli daerah yang dihasilkan sangat besar namun realisasi yang dilakukan

6

masih sangat minim. Berikut grafik 5 tahun terakhir dari pendapatan daerah asli

dengan raealisai terhitung sejak tahun 2014 hingga sekarang :

Tabel 4.1

Grafik Pendapatan Asli Daerah Pasar Selasa Dalam Pemungutan

Retribusi Parkir

No TAHUN PPOTENSI TARGET REALISASI SISA TARGET

1 2015 Rp. 67.000.800 Rp. 54.000.000 Rp. 36. 090.200 Rp. 17.909.800

2 2016 Rp. 68.200.900 Rp. 54.000.000 Rp. 40. 120.800 Rp. 13.879.200

3 2017 Rp. 70.120.900 Rp. 54.000.000 Rp. 45. 350.250 Rp. 8.649.750

4 2018 Rp. 76. 900.000 Rp. 54.000.000 Rp. 47. 342.000 Rp. 6.658.000

5 2019 Rp. 78.123.900 Rp. 54.000.000 Rp. 49. 500.000 Rp. 4.500.000

Sumber : Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru (2020)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa setiap tahun raelisasi retribusi

parkir di Pasar Selasa Kota Pekanbaru tidak pernah memenuhi target. Padahal

potensi dari retribusi parkir cukup besar, hal ini menunjukkan semakin banyak

titik – titik lokasi parkir yang harus melakukan perbaikan sarana dan prasarana

walaupun belum optimal. Penerimaan retribusi parkir sangat berpotensi untuk

digali dalam menambah pendapatan daerah.

Namun, pemungutan retribusi parkir seringkali mengalami hambatan

seperti kurangnya sosialisasi kepada masyarakat, pemahaman masyarakat yang

sempit akan pemungutan retribusi parkir sampai pada metode pemungutan yang

kurang efektif dan efisien. Dengan demikian diperlukan suatu komitmen dari

semua pihak dari unsur masyarakat maupun pemerintah sebagai wajib retribusi

7

dalam menyikapi manajemen retribusi daerah sehingga benar – benar dapat

memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan asli daerah.

Berdasarkan latar belakang yang terlah dipaparkan, maka penulis tertarik

untuk meneliti dengan mengangkat judul “Optimalisasi Pemungutan Retribusi

Parkir Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Di Pasar Selasa

Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, penulis

merumuskan permasalahannya adalah sebagai berikut :

1. Siapakah pihak yang mengawasi pemungutan retribusi parkir pasar selasa

kecamatan tampan kota pekanbaru?

2. Bagaimana hambatan – hambatan yang dihadapi dalam Optimalisasi

Retribusi Parkir di Pasar Selasa Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru ?

3. Apa upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan – hambatan dalam

Optimalisasi Pemungutan Retribusi Parkir di Pasar Selasa Kecamatan

Tampan Kota Pekanbaru ?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk Mengetahui

optimalisasi pemungutan Retribusi Parkir dalam meningkatkan Pendapatan asli

Daerah di Pasar Selasa Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru.

1.4 Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis

8

Menambah wawasan serta pengetahuan penulis tentang optimalisasi

pemungutan retribusi parkir dalam meningkatkan pendapatan asli daerah

di Pasar Selasa Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru.

2. Bagi Instansi

Dijadikan sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kinerja

optimalisasi pemungutan retribusi parkir dalam meningkatkan

pendapatan asli daerah di Pasar Selasa Kecamatan Tampan Kota

Pekanbaru.

3. Bagi Kampus

Dapat menambahkan informasi pembelajaran bagi mahasiswa Jurusan

D3 Administrasi Perpajakan selanjutnya mengenai optimalisasi

pemungutan retribusi parkir dalam meningkatkan pendapatan asli daerah

di Pasar Selasa Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru, serta dapat

dijadikan sebagai informasi dan acuan bagi mahasiswa yang akan

menyusun Tugas Akhir yangg ada kaitannya dengan judul penulisan ini.

1.5 Metode Penelitian

1.5.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan di Pasar Selasa Kecamatan Tampan

Kota Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan dalam bulan Januari

sampai dengan bulan Juli 2020.

1.5.2 Jenis Data

a. Menurut Uma Sekaran (2011) Data Sekunder adalah data yang

mengacu pada informasi yang diperoleh dari sumber yang telah ada.

9

Sumber data sekunder adalah catatan dokumentasi perusahaan,

publikasi pemerintah, analisis industry oleh media, situs Web,

internet dan sebagainya. Data sekunder pada penelitian ini mencakup

bahan – bahan tulisan atau media onformasi yang berhubungan

dengan optimalisasi retribusi parkir dalam meningkatkan pendapatan

asli daerah di Pasar Selasa Kecamatan Tampan yang didapat dari

pengelola Pasar Selasa Kecamatan Tampan.

b. Menurut Umi Narimawati (2008:98) Data Primer merupakan data

yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia

dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file – file. Data ini

harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya

responden, yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang

yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun

data. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari pengelola Pasar

Selasa Kecamatan Tampan.

1.5.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakkan teknik yang melakukan

pengamatan secara langsung untuk mendapatkan data – data yang ada

di lapangan dan diteliti dengan mencatat keterangan atau hal – hal yang

berguna bagi penyusunan tugas akhir ini.

a. Interview / Wawancara

10

Untuk pengumpulan data penulis melakukan wawancara kepada

Kepala UPT Perparkiran dan Pengelola Pasar Selasa serta berbagai

nara sumber yang bisa membberikan informasi tentang penelitian ini.

b. Observasi

Merupakan teknik pengamatan secara langsung untuk mendapatkan

data – data yang ada di lapangan dan diteliti dengan mencatat

keterangan atau hal – hal yang berguna bagi penyusunan tugas akhir

ini.

1.6 Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah,

tujuan dan manfaat, batasan masalah, ruang lingkup

penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

Bab ini menjelaskan deskripsi atau gambaran umum Pasar

Selasa Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru, visi misi, dan

uraian tugas dalam Pasar Selasa, serta struktur organisasi

unit Pasar Selasa.

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK

Pada bab ini penulis menguraikan tentang tinjauan teori

atau konsep yang digunakan untuk pembahasan serta

deskripsi mengenai data dan fakta yang berkaitan dengan

11

judul dan pokok pembahasan mengenai upaya optimalisasi

pemungutan retribusi parkir dalam meningkatkan

pendapatan asli daerah di Pasar Selasa Kecamatan

Tampan Kota Pekanbaru.

BAB IV PENUTUP

Bab ini merupakan bab akhir dalam penulisan penelitian

ini, yang mana dalam bab ini akan memuat kesimpulan

yang diperoleh berdasarkan hasil penulisan pada bab – bab

sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

12

BAB II

GAMBARAN UMUM INSTANSI

2.1 Sejarah Pasar Selasa

Pasar Selasa Panam merupakan salah satu pasar yang berada di Kecamatan

Tampan kota pekanbaru, pasar ini berdiri sejak tahun 1998 yang terletak di jalan

HR.Soebrantas/Pekanbaru–Bangkinang yang masuk dalam wilayah Kelurahan

Tuah Karya. Kalau di lihat dari letak posisinya Pasar Selasa Panam berada berada

pada posisi yang sangat strategis yaitu berada di perbatasan Kota Pekanbaru

dengan Kota Kampar dan dekat juga dengan pusat perbelanjaan modern (GIANT).

Pasar Selasa Panam Pekanbaru sebelum menjadi salah satu pasar

tradisional di kota pekanbaru pada awalnya hanyalah berupa pasar lingkungan

kecamatan dengan sarana prasarana seadanya, yaitu berupa kios-kios, los dan kaki

lima, untuk menampung dan memenuhi kebutuhan masyarakat sekitarnya dan

berada dibawah wewenang Kecamatan Tampan. Namun seiring dengan

berkembangnya kota Pekanbaru, secara otomatis Pasar Selasa Panam berkembang

pula menjadi besar seperti yang ada pada saat sekarang ini. Hal tersebut sangat

membantu dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin besar pula

jumlahnya.

Pasar Selasa Panam Pekanbaru awalnya dikenal dengan nama pasar

simpang baru karena terletak di kelurahan simpang baru, namun seiring waktu

berjalan pasar ini semakin ramai dikunjungi masyarakat, akan tetapi pasar ini

lebih ramai di kunjungi pada hari Selasa ketimbang hari-hari biasa lainnya

sehingga masyarakat menyebutnya atau lebih dikenal dengan Pasar Selasa Panam.

12

13

Pada tahun 2000 terjadi pemekaran kelurahan jadi Pasar Selasa Panam

Pekanbaru di ambil alih oleh kelurahan Tuah Karya Karen Pasar Selasa Tersebut

Terletak di kelurahan Tuah Karya hingga saat ini. Pasar Selasa Panam Pekanbaru

didirikan diatas tanah milik Pemerintah Daerah Kota Pekanbaru. Pada saat

sekarang ini Pasar Selasa Panam memiliki 258 kios, 91 los dan 101 pedagang kaki

lima yang menjual berbagai macam kebutuhan masyarakat seperti, pakaian,

sepatu, barang harian, sayuran, ikan dan sebagainya.

Pasar Selasa Panam Pekanbaru merupakan salah satu pasar yang ada di

Kota Pekanbaru, selain pasar Simpang Baru, Kota Pekanbaru memiliki Sembilan

pasar besar dan berkembang sebagai pusat perbelanjaan masyarakat. Kesembilan

pasar tersebut terletak secara terpisah sesuai dengan kecamatan- kecamatan yang

ada di Kota Pekanbaru.

Tabel 5.1

Pasar Pemerintahan Kota Pekanbaru

No Nama Pasar Alamat

1. Pasar Jl. H. Agussalim Kelurahan Sukaramai Kecamatan Pekanbaru

Kota

2. Pasar Cik Puan Jalan Tuanku Tambusai Kecamatan Sukajadi

3. Pasar Labuh Baru Jalan Durian Kelurahan Labuh Baru Timur

Kecamatan Payung Sekaki

4. Pasar Rumbai Jalan Sekolah, Kecamatan Rumbai Pesisir

5. Pasar Selasa Panam/ Pasar

Simpang Baru

Jalan H.R. Soebrantas Kecamatan Tampan

6. Pasar Lima Puluh Jalan Sultan Syarif Kasim, Kelurahan Pesisir,

Kecamatan Lima Puluh

Sumber : Sumber: Dinas Pasar Kota Pekanbaru

2.2 Lokasi Geografis Pasar Selasa

Pasar Selasa terletak di Delima, Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru yang

terletak di jalan HR.Soebrantas/Pekanbaru–Bangkinang yang masuk dalam

14

wilayah Kelurahan Tuah Karya. Secara Geografis, Pasar Selasa Panam Pekanbaru

terletak dan berbatasan dengan tiga perbatasan yang berbeda yaitu:

1. Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan HR. Soebrantas-panam

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Budi Daya.

3. Sebelah Utara berbatasan dengan jalan Ikhlas

Gambar 2.1 Letak Geografis Pasar Selasa

2.3 Kondisi Umum Pasar Selasa

Kondisi pasar selasa pada saat ini membutuhkan pembangunan yang

cukup besar. Hal ini terjadi karena banyak toko – toko atau pun kios yang

membutuhkan pembaruan. Namun dengan keadaan seperti itu kegiatan pembelian

dan penjualan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Kondisi pasar selasa dapat

terbilang strategis karena berada dipinggi jalan lintas. Dimana banyak masyarakat

yang berlalu lintas di jalanan tersebut serta berada di pemukiman warga.

Di pasar selasa juga terdapat lahan parkir bagi masyarakat yang membawa

kendaraan. Namun, lahan parkir yang digunakan memakan bahu jalan sehingga

15

terjadi kemacetan yang cukup parah pada jam – jam kegiatan pasar. Sehingga

lahan parkir sangat membutuhkan realisasi agar memberikan kenyamanan bagi

masyarakat dan pengguna jalan.

2.4 Visi dan Misi Instansi

1. Visi

Terwujudnya pasar yang tertib, bersih, indah, dan nyaman dalam

memajukan ekonomi kerakyatan guna menuju kemandirian pendapatan

daerah.

2. Misi

a. Mengembangkan potensi dan fasilias sarana dan prasarana pasar.

b. Menerapkan pengelolaan manajemen pasar yang baik melalui

Standard Operation Procedure (SOP) guna mengukur kinerja

manajemen.

c. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat pengguna pasar.

d. Menertibkan baik pedagang, administrasi dan pungutan retribusi serta

sistem pelaporan yang akurat.

e. Mandiri dalam mencukupi kebuthan dari hasil penerimaan retribusi

pasar.

f. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas sumber daya yang ada serta

meningkatkan pengawasan.

2.5 Struktur Organisasi Pasar Selasa

Sebagai pengelola pasar, kepala UPTD mempunyai tugas mengawasi dan

mengkordinir pelaksanaan retribusi pasar dalam wilayah wewenangnya.

16

Selanjutnya menyampaikan laporan prodik tentang pemasukan keuangan dan

bertanggging jawab atas ketertiban, keamanan dan keindahan pasar.

Gambar 2.2

Struktur Organisasi Init Pelaksanaan Teknis Dinas Pasar Selasa Panam

Sumber : Sumber: Kantor UPTD Pasar Selasa Panam Pekanbaru 2019

2.6 Uraian Tugas Bagian/ Unit Kerja Pasar Selasa

Tugas masing-masing kepengurusan organisasi pasar:

1. Kepala UPTD mempunyai fungsi untuk mengawasi dan mengkoordinir

pelaksanaan pengelolaan retribusi pasar dalam wilayah wewenangnya dan

menyampaikan laporan priode tentang pemasukan keuangan serta

tanggung jawab atas keamanan, ketertiban dan keindahan pasar.

17

2. Kepala Sub bagian Tata Usaha, mempunyai tugas menyelenggarakan

pengelolaan administrasi dan ketata usahaan serta melaksanakan tugas lain

yang diberikan oleh Kepala UPTD sesuai dengan bidangnya.

3. Juru Tagih mempunyai tugas menagih atau memungut uang sampah,

keamanan dan ketertiban serta keuangan lainnya yang menyangkut

kegiatan pasar

4. Staf Administrasi

5. Satpam mempunyai tugas menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan

pasar.

Sesuai dengan fungsinya yaitu bertanggung jawab atas keamanan,

ketertiban dan keindahan pasar, maka kantor UPTD tidak berada dalam lingkup

pasar melainkan berada di tengah-tengah Pasar. Begitu pula yang ada di Pasar

Selasa Panam Pekanbaru, Kantor UPTD terletak ditengah-tengah Pasar Selasa

Panam itu sendiri. Selain letaknya yang strategis juga dimaksudkan untuk

memenuhi dan memantau keadaan disekeliling pasar.

2.7 Sistem Pengelolaan Pasar Selasa Panam

Sistem pengelolaan pasar yang ada di Kota Pekanbaru pada umumnya

dikelola langsung oleh dinas pasar dimulai sejak adanya Dinas Pasar Tingkat II

Pekanbaru, yaitu berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota KDH Tingkat II

Pekanbaru No. SK. 130.30/HOT-35/1982 tanggal 13 September 1982. Akan tetapi

sejak peraturan Daerah (PERDA) No. 15 tahun 1983 tanggal 12 November 1983

Pasar Selasa Panam Pekanbaru dikelola langsung oleh Dinas Pasar.

Pada saat sekarang ini pengelolaan Pasar Selasa Panam Pekanbaru

mengacu pada peraturan baru yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Tingkat

18

II Kota Pekanbaru. Adapun peraturan Daerah yang dikeluarkan oleh Wali Kota

Pekanbaru diantaranya ialah:

1. Peraturan Daerah (PERDA) No. 04 Tahun 2000, tentang Retribusi

Kebersihan.

2. Peraturan Daerah (PERDA) No. 06 Tahun 2000, Tentang Retribusi Pasar.

3. Peraturan Daerah (PERDA) No. 05 Tahun 2001, Tentang Ketertiban

Umum.

4. Peraturan Daerah (PERDA) No. 11 Tahun 2001, Tentang K-5

Mengenai kepemilikan tempat berdagang baik Kios atau Los yang

ditempati oleh pedagang yang ada di Pasar Selasa Panam Pekanbaru, sistem

pengelolaannya adalah sebagai berikut:

1. Kios/Los dibangun oleh pedagang dengan dana swadaya setelah mendapat

persetujuan dari Pemerintahan Daerah Tingkat II Pekanbaru.

2. Pembangunan Kios/Los dikoordinir oleh Developer dengan pertimbangan.

a. Agar terciptanya keseragaman bentuk bangunan.

b. Mempermudah bagi pedagang yang kurang mampu yaitu membayar

dengan cicilan.

c. Mempermudah koordinasi pengurus Administrasi.

3. Sebagai konfensasi, kepada para pedagang diberikan hak prioritas

pengelolaan selama 5 (lima) tahun.

4. Setelah batas waktu tersebut Kios/Los dikembalikan ke Pemerintah

Daerah dan status Pedagang menjadi penyewa.

19

5. Kios/Los yang berada dibawah Puskopol (dibelakang Kantor Polisi)

tanahnya merupakan tanah milik Puskopol dan sepenuhnya dikelola oleh

Puskopol.

Sesuai dengan wawancara yang dilakukan penulis dengan kepala UPTD

(Unit Pelaksana Teknis Dinas ) Pasar Selasa Panam Pekanbaru yaitu ibu Nurzani

menyatakan bahwa Pasar Selasa Panam dikelola oleh dua pengelola. Yaitu Bapak

Yasman sebagai pengelola pertama kemudian Dinas Pasar Selasa Panam sebagai

pengelola kedua.

2.8 Sosial Ekonomi

Sosial ekonomi merupakan kedanaan kemasyarakatkan yang selalu

mengalami perubahan-perubahan melalui proses sosial. Proses sosial terjadi

karena adanya interaksi sosial. Menruut Abdulsyani (2002 : 152), interaksi sosial

diartikan sebagai hubungan timbele yang dinamis yang menyangkut hubungan

antara orang-orang serta persorangan, antara kelompok manusia maupun antara

orang dengan kelompok-kelompok manusai.

Sedangkan kondiis ekonomi dalah keadaan atau kenyataan yang terlihat

atau terasakan oleh indera manusia tentang keadaan orang tua dan kemampuan

orang tua dalam memenuhi kebutuhanya. Jadi permasalahan ekonomi yang di

hadapi orang tua atau keluarga utama adalah usaha atau upaya orang tua atau

keluarga untuk dapat memnuhi kebutuhan sehingga mencapai kemakmuran.

Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan jasamni (materil) dan kebutuhan

rohani (spiritual). Kondisi sosial ekonomi orang tua dalam kehiodupan sehari-hari

dihadapkan pada dua hal yang saling berhubungan yaitu adanya sumber-sumber

20

penghasilan yang di miliki orang tua atau keluarga (pendapatan) yang sifatnya

terbatas yang akan digunakan untuk mebiayai atau memnuhi kebutuhan keluarga

yang tidak terbatas baik jumlah maupun kualitasnya.

Tingkat usaha yang dilakukan oleh para pedagang di Pasar Selasa Panam

Pekanbaru berbeda antara pedagang yang satu dengan yang lainnya. Hal ini

dikarenakan adanya perbedaan modal. Tingkat pendidikan, hobi, kreatifitas, serta

pengalaman kerja masing-masing pedagang sesuai dengan keahlian. Sebagian

besar dari mereka adalah pedagang tetap yang menempati kios atau los yang ada

di Pasar Selasa Panam Pekanbaru.

Namun ada juga pedagang tidak tetap yang biasa di sebut dengan

pedagang kaki lima yaitu mereka yang menempati lorong kios atau los, pinggir

jalan, dan tempat parkir. Kebanyakan mereka adalah pedagang yg memiliki

keterbatasan modal atau pedagang kelas ekonomi menengah kebawah, sehingga

mereka berdagang dengan modal seadanya demi mencukupi kebutuhan hidup

keluarganya.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan data-data yang telah dikemukakan diatas,

maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Optimalisasi retribusi parkir secara umum telah dilaksanakan dengan

baik.hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya jumlah realisasi setiap

tahun.

2. Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber bahwa terdapat

hambatan-hambtan yang di hadapi dengan proses optimalisasi pemungutan

retribusi parkir oleh unit pelaksana teknis dinas (UPTD) parkir di pasar

selasa salah satunya adalah belum optimalnya unit pelaksana teknis dinas

pasar selasa (UPTD) dalam mengarahkan perbaikan bila terjadi

penyimpangan serta belum optimalnya unit pelaksana teknis dinas pasar

selasa (UPTD) dalam menetukan prosedur pelaksanaan pemungutan

retribusi parkir.

3. Untuk mengatasi berbagai hambatan optimalisasi pemungutan retribusi

parkir oleh unit pelaksana dinas pasar selasa (UPTD) yaitu,penambahan

jumlah petugas di setiap wilayah parkir sesuai dengan

kebutuhan,menambah fasilitas pendukung di lapangan dan menambah

anggaran untuk operasional petugas di lapangan serta memberikan petujuk

dan bimbingan pada petugas mengenai retribusi parkir.

58

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas,maka saran yang dapat penulis kemukakan

yaitu:

1. Unit pelaksana teknis dinas (UPTD) parkir pasar selasa sebaiknya dalam

optimalisasi pemungutan retribusi parkir harus sesuia dengan peraturan

yang berlaku

2. Terkait dengan pelaksanaan yang belum optimal sebaiknya unit pelaksana

teknis dinas pasar selasa (UPTD) lebih mempokuskan pada pengarahan

pada petugas terkait retribusi parkir,melakukan peninjauan secara langsung

ke lapangan secara rutin dan menungkatkan komitmen pengelola dalam

melakukan tugasnya, Dengan demikian

3. Unit pelaksana teknis dinas pasar selasa (UPTD) sebaiknya lebih berupaya

dalam meningkatkan pelasanaannya dalam mengatasi berbagai hambatan.

59

DAFTAR PUSATAKA

Buku.

Bakir, Suyoto. 2006. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Batam: Karisma

Publishing Group.Menurut Hysocc (2014)

C. Jotin Khisty & B. Kent Lall. 2005. Dasar-dasar Rekayasa Transportasi. Jilid I

Jakarta: Penerbit Erlangga. Menurut hobbs (1995

Departemen Pendidikan Indonesia (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Departemen Agama RI QS. Al- Baqarah (2) ayat 43

Departemen Agama RI QS. Al-Taubah [9]:29

Departemen Agama RI QS.At-Taubah(9) ayat 103

Depdikbud. 1995. Kamus Besar BahasaIndonesia. Jakarta : Balai Pustaka.Syaiful

(2013)

Depdikbud. 1996. Metode Khusus Pengembangan Kemampuan Pendidikan Dan

Kebudayaan Direktoral Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah

Direktorat Pendidikan Dasar Bagian Proyek Peningkatan Mutu Taman

Kanak-KanakWinardi (1999, h. 363)

H.C. Adams, The Science of Finance, New York 1898.

Hobbs, F.D, 1995, Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas, Penerbit Gadjah Mada

University Press.

Kaho, Josef Riwu, 1997, ProspekOtonomi Daerah di Negara Republik

IndonesiaPT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Kunarjo.1996. Perencanaan dan Pembiayaan Pembangunan. UI –Press. Jakarta.

Mardiasmo,2002.Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Penerbit Andi

Yogyakarta

Pandiangan, Liberti. 2007. Modernisasi dan Reformasi Pelayanan Perpajakan:

Berdasarkan UU Terbaru. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

SafriNurmantu, 2007. PengantarPerpajakan. Jakarta : Granit

Sekaran, Uma. 2011. Research Methods ForBusiness (Metode Penelitian Untuk

Bisnis).Jakarta: Salemba Empat

Seligman, M., & Csikszentmihalyi, M. (2000). Positive psychology: an

introduction. American Psychologist, 55, 5-14.

Singiresu S Rao, John Wiley dan Sons 2009,Engineering Optimalization: Theory

and Practice, Fourth Edition

Umi Narimawati. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori

danAplikasi. Bandung: Agung Media

Peraturan Pemerintah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2001 Tentang

Retribusi Daerah

Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 19 Tahun 2018 Tentang Retribusi Daerah

Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 14 Tahunn 2016 Tentang Retribusi

Parkir Ditepi Jalan Umum

Undang-Undang.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004.

Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004

Uu Llaj No 22 Tahun 2009

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004

Undang – Undang Nomor 28 Pasa 1 Angka 32 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah

Dan Retribusi Daerah.

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009

BIOGRAFI PENULIS

Penulis dilahirkan di batu bersurat kecamatan 13

koto kampar kabupaten kampar pada tanggal 01 juli 1998

dari ayah yang bernama Alirman dan ibu yang bernama

Mardiana.penulis merupakan anak ke enam dari ber enam

bersaudara.penulis menyelesaikan pendidikan sekolah

dasar di SDN 003 BATU BERSURAT pada tahun 2004

dan lulus pada tahun 2010 dengan prestasi yang

membanggakan.penulis melanjutkan pendidikan nya di SMPN 1 BATU

BERSURAT dan lulus pada tahun 2013.penulis melanjutkan pendidikan SMAN 1

BATU BERSURAT XIII KOTO KAMPAR,dan penulis mempunyai prestasi

sangat membanggakan soalnya penulis mempunyai prestasi 02SN sampai tingkat

nasional sampai jakarta pada tahun 2014,dan POPDA sampai tingkat provinsi

pada masa itu dalam cabang olahraga pencak silat, dan penuis lulus pada tahun

2016. Setelah lulus penulis nganggur satu tahun dan pada tahun berikutnya

penulis baru melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di kota pekanbaru dan

diterima di Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial Jurusan D3 Adminitrasi

perpajakan Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau.

Penulis melaksanakan Praktek kerja Lapangan (PKL) di badan

perencanaan pembangunan daerah kota pekan baru (BAPPEDA) selama 2

bulan,yaitu pada juli sampai agustus 2019.untuk menyelesaikan pendidikan di

Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau ini maka penulis mengajukan

judul tugas akhir dengan judul ’’optimalisasi pemungutan retribusi parkir

dalam meningkatkan pendapatan asli daerah dipasar selasa kecamatan

tampan kota pekanbaru’’ dan lulus pada tanggal 05 Agustus 2020.