tugas akhir optimalisasi pemungutan retribusi
TRANSCRIPT
TUGAS AKHIR
OPTIMALISASI PEMUNGUTAN RETRIBUSI PARKIR
DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI
DAERAH DI PASAR SELASA KECAMATAN
TAMPAN KOTA PEKANBARU
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.MD)
Administrasi Perpajakan Pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
AZWAR ALI
NIM. 01770614604
PROGRAM STUDI D3 ADMINISTRASI PERPAJAKAN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UIN SUSKA RIAU
2020
i
ABSTRAK
Optimalisasi pemungutan retribusi parkir dalam meningkatkan pendapatan
asli daerah dipasar selasa kecamatan tampan kota pekanbaru
Oleh: Azwar Ali
Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui besarnya
optimalisasi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam pelaksanaan otonomi
daerah di pasar selasa kecamatan tampan kota pekanbaru. Retribusi pasar selasa
memiliki peran penting dalam sektor pendanaan atau keuangan bagi pemerintah
daerah, potensial sekali usaha perparkiran di pasar selasa kota pekanbaru karena
banyak pertokohan, pasar, kios, dan bangunan lainnya. Penulis menggunakan data
primer dan data sekunder, data primer yaitu data yang berasal dari sumber asli
atau pertama sedangkan data sekunder yaitu data yang mengacu pada informasi
yang diperoleh dari sumber yang telah ada. Berdasarkan wawancara dengan
narasumber maka terdapat hambatan-hambatan yang di hadapi dengan proses
optimalisasi pemungutan retribusi parkir oleh unit pelaksana teknis dinas (UPTD)
parkir di pasar selasa salah satunya belum optimalnya unit pelaksana teknis dinas
pasar selasa (UPTD). Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat, pemahaman
masyarakat yang sempit akan pemungutan retribusi parkir sampai pada metode
pemungutan yang kurang efektif dan efisian.
Kata kunci: optimalisasi, retribusi
ii
KATA PENGANTAR
حيم.بســــــــــــــــــم هللا حمن الر الر
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan karunia serta nikmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir
ini yang berjudul optimalisasi pemungutan retribusi parkir dalam meningkatkan
pendapatan asli daerah di pasar selasa kecamatan tampan kota pekanbaru.
Shalawat berserta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad
SAW dan para sahabat yang telah membawa umatnya dari alam kebodohan
menjadi alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Penyusunan Tugas Akhir ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
untuk menyelesaikan perkuliahan dan memperoleh gelar Ahli Madya pada
program studi D3 Administrasi Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Dalam penyelesaian Tugas
Akhir ini, penuis telah banyak mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari
berbagai pihak, oleh karena itu, izinkanlah penulis mengucapkan Terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. ALLAH SWT dan Nabi Muhammad SAW yang senantiasa memberikan
kesehatan, kemudahan pemahaman, perlindungan serta pertolongan-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
2. Untuk yang Teristimewa, ucapan Terimakasih Yang sebesar besarnya
kepada kedua orangtua yaitu Ayahanda Alirman dan Ibunda (Alm)
mardiana Serta keluarga besar, yang tidak pernah bosan-bosannya
memberikan dukungan dan do’a hingga Tugas Akhir ini dapat
iii
diselesaikan.
3. Bapak Prof. Dr. H. Akhmad Mujahidin, M.Ag selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
4. Bapak Dr. Drs. H. Muh. Said HM, M.Ag, MM Dekan Fakultas Ekonomi
Dan Ilmu Sosial atas segala bantuanya yang telah memudahkan proses
administrasi dalam mengurus surat izin riset dalam rangka penyelesaian
Tugas Akhir ini.
5. Ibu Sahwitri Triandani, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi D3
Administrasi Perpajakan.
6. Ibu Irien Violinda Anggriani, SE, M.Si. selaku Sekretaris Prodi D3
Administrasi Perpajakan dan dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan bantuan berupa motivasi dan masukan yang berharga dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
7. Seluruh pegawai Dinas perhubungan Kota Pekanbaru dan UPTD Pasar
Selasa Panam Kota Pekanbaru, yang telah banyak membantu memberikan
data untuk mendukung penyusunan Tugas Akhir ini.
8. Seluruh Dosen dan Staf pengajar serta pegawai Fakultas Ekonomi dan
Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
9. Untuk teman-teman seperjuangan Angkatan 2017 Administrasi Perpajakan
Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial.
10. Semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir
ini yang tidak bisa di sebutkan satu per satu.
iv
Sebagaimana manusia biasa tentunya penulisan Tugas Akhir ini masih
sangat jauh dari kata sempurna yang diinginkan oleh kalangan pembaca. Dengan
adanya kekurangan dalam penulis laporan ini terutama cara menganalisa masalah
yang terjadi selama menyusun Tugas Akhir ini, dengan segala kerendahan hati,
penulis sangat mengharapkan segala kritikan dan saran yang bersifat membangun
agar penulisan Tugas Akhir ini menjadi lebih baik lagi, semoga tugas akhir ini
dapat bermanfaat bagi kita semua sebagai wacana untuk memperluas ilmu
pengetahuan.
Pekanbaru, Juli 2020
Penulis,
AZWAR ALI
NIM: 01770614604
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
DAFTAR TABEL...................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................... 7
1.3 Tujuan Penulisan............................................................. 7
1.4 Manfaat Penulisan........................................................... 8
1.5 Metode Penelitian ........................................................... 8
1.6 Sistematika Penulisan ..................................................... 10
BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI
2.1 Sejarah Pasar Selasa........................................................ 12
2.2 Lokasi Geografis Pasar Selasa ........................................ 13
2.3 Kondisi Umum Pasar Selasa ........................................... 14
2.4 Visi dan Misi Pasar Selasa .............................................. 15
2.5 Struktur Organisasi Pasar Selasa .................................... 15
2.6 Uraian Tugas Bagian/Unit Kerja Pasar Selasa ............... 16
2.7 Sistem Pengelolaan Pasar Selasa Panam ........................ 17
2.8 Sosial Ekonomi ............................................................... 19
BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK
3.1. Tinjauan Teori................................................................. 21
3.1.1 Definisi optimalisasi .............................................. 21
3.1.2 Definisi pemungutan .............................................. 22
3.1.3 Definisi Retribusi ................................................... 24
vi
3.1.4 Definisi Parkir ..................................................... 33
3.1.5 Definisi Pasar....................................................... 37
3.16. Sistem Pengelolaan Pasar Selasa Panam
Pekanbaru ............................................................ 37
3.1.7 Pendapatan Asli Daerah ...................................... 39
3.1.8 Dasar Hukum Retribusi Parkir ............................ 44
3.2 Tinjauan Praktek ............................................................. 45
3.2.1 Pihak Yang Mengawasi Pemungutan Retribusi
Parkir Pasar Selasa Kecamatan Tampan ............. 45
3.2.2 Target Dan Realisai Penerimaan Retribusi
Parkir Pasar Selasa Kecamatan Tampan ............. 45
3.2.3 Hambatan – Hambatan Yang Dihadapi Petugas
Pemungutan Retribusi Parkir Pasar Selasa
Kecamatan Tampan ............................................ 47
3.2.4 Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi
Hambatan – Hambatan Pemungutan Retribusi
Parkir Pasar Selasa Kecamatan Tampan ............. 48
3.2.5 Perbedaan Pajak Dengan Retribusi Dalam
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ....... 49
3.2.6 Pengertian Pajak ................................................ 51
3.2.7 Pajak Menrut Pesktif Islam ................................. 52
3.2.8 Retribusi dalam Kosnep Islam ........................... 54
3.2.9 Perbandingan Teori, Optimalisasi Pemungutan
Parkir .................................................................. 56
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ..................................................................... 58
4.2 Saran ............................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIOGRAFI PENULIS
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Grafik Pendapatan Asli Daerah Pasar Selasa Dalam
Pemungutan Retribusi Parkir ................................................... 6
Tabel 2.1 Pasar Pemerintahan Kota Pekanbaru........................................ 13
Tabel 3.1 Data Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Pasar
Selasa Dalam Pemungutan Retribusi Parkir............................. 46
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Letak Geografis Pasar Selasa ................................................. 14
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Init Pelaksanaan Teknis Dinas Pasar
Selasa Panam .......................................................................... 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan secara umum diartikan sebagai suatu usaha untuk lebih
meningkatkan produktifitas sumber daya alam,sumber daya potensial yang
dimiliki oleh suatu negara berupa sumber daya alam, sumber daya manusia dan
sumber daya finansial. Dengan demikian pembangunan pada dasarnya dapat
dikatakan usaha dasar untuk mengubah masa lampau yang buruk menjadi zaman
baru yang lebih baik untuk mewariskan masa depan kepada generasi yang akan
datang.
Keberhasilan penyelenggaraan perparkiran dalam era otonomi daerah
dapat terlihat pada kemampuan daerah dan memanfaatkan kewenangan luas, dan
bertanggung jawab secara profesional dalam menggali sumber – sumber
pendapatan asli daerah. Pembangun daerah sebagai bagian dari pembangunan
nasional pada hakekatnya di haruskan untuk mengembangkan kemandirian tiap-
tiap daerah sesuai potensi sumber daya yang dimilikinya dan bertujuan untuk
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan merata untuk dan terpadu.
Untuk melaksanakan pembangunan yang berkesinambungan maka
daerah/kota lebih dituntut untuk menggali seoptimal mungkin sumber - sumber
keuangannya seperti:pajak,retribusi atau pungutan yang merupakan sumber-
sumber pendapatan asli daerah, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004.
1
2
Pemberian otonomi daerah dimaksud untuk meningkatkan daya guna dan
hasil guna penyelenggarakan pemerintahan dalam rangka mengatur dan mengurus
daerahnya sendiri,terutama dalam membiayai pembangunan dewasa ini.dengan
diberikan hak kepada daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya
sendiri tanpa campur tangan pihak lain adalah sangat tepat karena dengan
demikian sudah memiliki kekuatan hukum untuk menentukan kebijakan dalam
pengolaan daerahnya,meskipun pada dasarnya tetap dikordinir pemerintah pusat.
Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintah Daerah, bahwa: hal yang berdasarkan undang-undang ini adalah untuk
mendorong memberdayakan masyarakat,menumbuhkan prakarsa dan kreatifitas
serta masyarakat,mengembangkan peran dan fungsi DPRD. Oleh sebab itu,
undang-undang ini menempatkan otonomi daerah secara utuh pada daerah
kabupaten dan kota.
Retribusi daerah selain sebagai salah satu sumber penerimaan bagi
pemerintah daerah juga yang dominan perannya dan kontribusinya untuk
menunjang pemerintah daerah salah satunya adalah retribusi parkir. Retribusi
parkir sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang bersumber
dari masyarakat,dimana pengelolaannya dahulu dilakukan oleh dinas pendapatan
daerah yang berdasarkan pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 27 Tahun 2010,
dan kini dikelola oleh dinas perhubungan, komunikasi dan informasi yang diserah
tugaskan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru.
Dalam upaya pencapaian pelayanan dan pelaksanaan pembangunan secara
efektif dan efisien dan dapat mencapai target yang ditentukan, maka setiap daerah
3
harus secara mampu menciptakan dan mendorong pelaksanaan
pembangunan,yang akan meningkatkan sumber-sumber pendapatan asli
daerah.salah satu sumber-sumber pendapatan asli daerah yang potensial adalah
dari sektor jasa perparkiran,sumber-sumber keuangan atau sumber-sumber
pendapatan asli daerah seperti yang tertuang dalam Undang – Undang Nomor 32
Tahun 2004 Tentang Pemerintahaan Daerah prinsip otoda menggunakan otonomi
seluas luasnya dalam arti daerah diberikan kewenangan mengurus dan mengatur
semua urusan pemerintah di luar yang menjadi urusan yang ditetapkan dalam
undang-undang ini.daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan serta
prakarsa dan pemberdaya masyarakat yang bertujuan pada peningkatan
kesejahterahaan masyarakat, oleh sebab itu undang-undang ini menempatkan
otonomi daerah secarah pada kabupaten dan kota.
Pemungutan retribusi parkir di kota Pekanbaru adalah salah satu dari
pelaksanaan otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab sebagai mana yang
di maksud dalam Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 Tentang Pemerintahaan
Daerah merupakan upaya pemerintah daerah dalam menggali dan
mengembangkan potensi daerah dalam rangka untuk memperoleh dana
sehubungan dengan penyelenggarakan tugas pemerintahaan dan pembangun
daerah.
Perparkiran adalah merupakan bagian dari sub sistem lalu lintas angkutan
jalan penyelenggarakan dilaksanakan oleh pemerintah daerah, dalam rangka
meningkatkan penyelenggaraan kepada masyarakat di bidang perparkiran,
4
penataan lingkungan, ketertiban,dan kelancaran arus lintas serta sebagai Sumber
Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Perparkiran secara umum juga di artikan sebagai suatu usaha untuk
melancarkan arus lalu lintas dan meningkatkan produktifitas sumber daya alam
dan sumber daya manusia yang di miliki oleh negara dengan demikian perparkiran
pada dasarnya dapat dikatakan sebagai usaha dasar untuk meningkatkan sumber
daya alam, dan sumber daya manusia,dan mengubah masa lampau yang buruk
menjadi zaman baru yang lebih baik.
Untuk itu pemerintah daerah kota pekan baru menetapkan peraturan
daerah tanggal 7 Januari 2002 tentang Ketentuan Penyelenggarakan Dalam Kota
Pekanbaru. Dalam rangka pencapaian pelayanan dan pelaksanaan perparkiran
secara efektif dan efisien maka setiap daerah harus secara kreatif mampu
menciptakan dan mendorong semakin meningkatnya sumber-sumber pendapatan
asli daerah.
Seiring dengan berkembangnya zaman dan dampak dari globalisasi maka
kebutuhan masyarakat di Pasar Selasa Kota Pekanbaru juga semakin
meningkat,maka dari itu berdirilah berbagai bentuk usaha dengan ciri khas nya
masing-masing yang diharapkan dapat menarik minat dari masyarakat.kemudahan
akan transportasi juga tak luput dari kebutuhan masyaraakaat saat ini sehingga
semakin banyak yang memilih menggunakan kendaraan pribadi sehingga populasi
kendaraan di pasar selasa kota pekanbaru meningkat setiap tahunnya.
Dengan adanya dua hal tersebut dapat terlihat bahwa sangat di
butuhkannya tempat parkir bagi para pengguna kendaraan pribadi terkhususnya di
5
lokasi-lokasi yang trategis di kunjungi. Apabila dilihat dari potensinya,retribusi
parkir di pasar selasa kota pekanbaru memiliki potensi yang cukup besar karena
setiap tahunnya selalu mengalami perkembangan. Perkembangan yang dimaksud
adalah pembangunan pertokoan,rumah makan dan usaha-usaha lainnya.
Retribusi parkir, atau disebut juga tempat parkir tidak selalu dikenai pajak
daerah,sebab ada tempat parkir yang menjadi objek retribusi daerah, berdasarkan
pasal 1 angka 64 uu no.28 tahun 2009,retribusi daerah adalah pungutan daerah
sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan
dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau
badaan.
Memperhatikan ketentuan tersebut,maka retribusi tidak lain merupakan
pemasukan yang berasal dari usaha pemerintah daerah untuk menyediakan sarana
dan prasarana yang di tunjukan untuk memenuhi kepentingan warga
masyarakat,baik individu maupun badan atau korporasi, dengan kewajiban
memberikan pengganti berupa uang sebagai pemasukan kas daerah. Jika
pemungutan retribusi parkir dapat dimaksimalkan untuk semua lokasi maka dapat
membantu meningkatkan penerimaan pendapatan daerah melalui pendapatan asli
daerah (PAD) di Kota Pekanbaru.
Pendapatan daerah yang dihasilkan dari lahan parkir cukup besar dalam
membantu perpajakan daerah. Karena setiap tahunnya pendapatan retribusi parkir
tidak menetap di Pasar Selasa. Terhitung pada tahun 2014 sampai 2019 jumlah
pendapat asli daerah yang dihasilkan sangat besar namun realisasi yang dilakukan
6
masih sangat minim. Berikut grafik 5 tahun terakhir dari pendapatan daerah asli
dengan raealisai terhitung sejak tahun 2014 hingga sekarang :
Tabel 4.1
Grafik Pendapatan Asli Daerah Pasar Selasa Dalam Pemungutan
Retribusi Parkir
No TAHUN PPOTENSI TARGET REALISASI SISA TARGET
1 2015 Rp. 67.000.800 Rp. 54.000.000 Rp. 36. 090.200 Rp. 17.909.800
2 2016 Rp. 68.200.900 Rp. 54.000.000 Rp. 40. 120.800 Rp. 13.879.200
3 2017 Rp. 70.120.900 Rp. 54.000.000 Rp. 45. 350.250 Rp. 8.649.750
4 2018 Rp. 76. 900.000 Rp. 54.000.000 Rp. 47. 342.000 Rp. 6.658.000
5 2019 Rp. 78.123.900 Rp. 54.000.000 Rp. 49. 500.000 Rp. 4.500.000
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru (2020)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa setiap tahun raelisasi retribusi
parkir di Pasar Selasa Kota Pekanbaru tidak pernah memenuhi target. Padahal
potensi dari retribusi parkir cukup besar, hal ini menunjukkan semakin banyak
titik – titik lokasi parkir yang harus melakukan perbaikan sarana dan prasarana
walaupun belum optimal. Penerimaan retribusi parkir sangat berpotensi untuk
digali dalam menambah pendapatan daerah.
Namun, pemungutan retribusi parkir seringkali mengalami hambatan
seperti kurangnya sosialisasi kepada masyarakat, pemahaman masyarakat yang
sempit akan pemungutan retribusi parkir sampai pada metode pemungutan yang
kurang efektif dan efisien. Dengan demikian diperlukan suatu komitmen dari
semua pihak dari unsur masyarakat maupun pemerintah sebagai wajib retribusi
7
dalam menyikapi manajemen retribusi daerah sehingga benar – benar dapat
memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan asli daerah.
Berdasarkan latar belakang yang terlah dipaparkan, maka penulis tertarik
untuk meneliti dengan mengangkat judul “Optimalisasi Pemungutan Retribusi
Parkir Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Di Pasar Selasa
Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, penulis
merumuskan permasalahannya adalah sebagai berikut :
1. Siapakah pihak yang mengawasi pemungutan retribusi parkir pasar selasa
kecamatan tampan kota pekanbaru?
2. Bagaimana hambatan – hambatan yang dihadapi dalam Optimalisasi
Retribusi Parkir di Pasar Selasa Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru ?
3. Apa upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan – hambatan dalam
Optimalisasi Pemungutan Retribusi Parkir di Pasar Selasa Kecamatan
Tampan Kota Pekanbaru ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk Mengetahui
optimalisasi pemungutan Retribusi Parkir dalam meningkatkan Pendapatan asli
Daerah di Pasar Selasa Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru.
1.4 Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
8
Menambah wawasan serta pengetahuan penulis tentang optimalisasi
pemungutan retribusi parkir dalam meningkatkan pendapatan asli daerah
di Pasar Selasa Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru.
2. Bagi Instansi
Dijadikan sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kinerja
optimalisasi pemungutan retribusi parkir dalam meningkatkan
pendapatan asli daerah di Pasar Selasa Kecamatan Tampan Kota
Pekanbaru.
3. Bagi Kampus
Dapat menambahkan informasi pembelajaran bagi mahasiswa Jurusan
D3 Administrasi Perpajakan selanjutnya mengenai optimalisasi
pemungutan retribusi parkir dalam meningkatkan pendapatan asli daerah
di Pasar Selasa Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru, serta dapat
dijadikan sebagai informasi dan acuan bagi mahasiswa yang akan
menyusun Tugas Akhir yangg ada kaitannya dengan judul penulisan ini.
1.5 Metode Penelitian
1.5.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan di Pasar Selasa Kecamatan Tampan
Kota Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan dalam bulan Januari
sampai dengan bulan Juli 2020.
1.5.2 Jenis Data
a. Menurut Uma Sekaran (2011) Data Sekunder adalah data yang
mengacu pada informasi yang diperoleh dari sumber yang telah ada.
9
Sumber data sekunder adalah catatan dokumentasi perusahaan,
publikasi pemerintah, analisis industry oleh media, situs Web,
internet dan sebagainya. Data sekunder pada penelitian ini mencakup
bahan – bahan tulisan atau media onformasi yang berhubungan
dengan optimalisasi retribusi parkir dalam meningkatkan pendapatan
asli daerah di Pasar Selasa Kecamatan Tampan yang didapat dari
pengelola Pasar Selasa Kecamatan Tampan.
b. Menurut Umi Narimawati (2008:98) Data Primer merupakan data
yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia
dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file – file. Data ini
harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya
responden, yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang
yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun
data. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari pengelola Pasar
Selasa Kecamatan Tampan.
1.5.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakkan teknik yang melakukan
pengamatan secara langsung untuk mendapatkan data – data yang ada
di lapangan dan diteliti dengan mencatat keterangan atau hal – hal yang
berguna bagi penyusunan tugas akhir ini.
a. Interview / Wawancara
10
Untuk pengumpulan data penulis melakukan wawancara kepada
Kepala UPT Perparkiran dan Pengelola Pasar Selasa serta berbagai
nara sumber yang bisa membberikan informasi tentang penelitian ini.
b. Observasi
Merupakan teknik pengamatan secara langsung untuk mendapatkan
data – data yang ada di lapangan dan diteliti dengan mencatat
keterangan atau hal – hal yang berguna bagi penyusunan tugas akhir
ini.
1.6 Sistematika Penulisan
Tugas akhir ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah,
tujuan dan manfaat, batasan masalah, ruang lingkup
penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan
BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI
Bab ini menjelaskan deskripsi atau gambaran umum Pasar
Selasa Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru, visi misi, dan
uraian tugas dalam Pasar Selasa, serta struktur organisasi
unit Pasar Selasa.
BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK
Pada bab ini penulis menguraikan tentang tinjauan teori
atau konsep yang digunakan untuk pembahasan serta
deskripsi mengenai data dan fakta yang berkaitan dengan
11
judul dan pokok pembahasan mengenai upaya optimalisasi
pemungutan retribusi parkir dalam meningkatkan
pendapatan asli daerah di Pasar Selasa Kecamatan
Tampan Kota Pekanbaru.
BAB IV PENUTUP
Bab ini merupakan bab akhir dalam penulisan penelitian
ini, yang mana dalam bab ini akan memuat kesimpulan
yang diperoleh berdasarkan hasil penulisan pada bab – bab
sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
12
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI
2.1 Sejarah Pasar Selasa
Pasar Selasa Panam merupakan salah satu pasar yang berada di Kecamatan
Tampan kota pekanbaru, pasar ini berdiri sejak tahun 1998 yang terletak di jalan
HR.Soebrantas/Pekanbaru–Bangkinang yang masuk dalam wilayah Kelurahan
Tuah Karya. Kalau di lihat dari letak posisinya Pasar Selasa Panam berada berada
pada posisi yang sangat strategis yaitu berada di perbatasan Kota Pekanbaru
dengan Kota Kampar dan dekat juga dengan pusat perbelanjaan modern (GIANT).
Pasar Selasa Panam Pekanbaru sebelum menjadi salah satu pasar
tradisional di kota pekanbaru pada awalnya hanyalah berupa pasar lingkungan
kecamatan dengan sarana prasarana seadanya, yaitu berupa kios-kios, los dan kaki
lima, untuk menampung dan memenuhi kebutuhan masyarakat sekitarnya dan
berada dibawah wewenang Kecamatan Tampan. Namun seiring dengan
berkembangnya kota Pekanbaru, secara otomatis Pasar Selasa Panam berkembang
pula menjadi besar seperti yang ada pada saat sekarang ini. Hal tersebut sangat
membantu dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin besar pula
jumlahnya.
Pasar Selasa Panam Pekanbaru awalnya dikenal dengan nama pasar
simpang baru karena terletak di kelurahan simpang baru, namun seiring waktu
berjalan pasar ini semakin ramai dikunjungi masyarakat, akan tetapi pasar ini
lebih ramai di kunjungi pada hari Selasa ketimbang hari-hari biasa lainnya
sehingga masyarakat menyebutnya atau lebih dikenal dengan Pasar Selasa Panam.
12
13
Pada tahun 2000 terjadi pemekaran kelurahan jadi Pasar Selasa Panam
Pekanbaru di ambil alih oleh kelurahan Tuah Karya Karen Pasar Selasa Tersebut
Terletak di kelurahan Tuah Karya hingga saat ini. Pasar Selasa Panam Pekanbaru
didirikan diatas tanah milik Pemerintah Daerah Kota Pekanbaru. Pada saat
sekarang ini Pasar Selasa Panam memiliki 258 kios, 91 los dan 101 pedagang kaki
lima yang menjual berbagai macam kebutuhan masyarakat seperti, pakaian,
sepatu, barang harian, sayuran, ikan dan sebagainya.
Pasar Selasa Panam Pekanbaru merupakan salah satu pasar yang ada di
Kota Pekanbaru, selain pasar Simpang Baru, Kota Pekanbaru memiliki Sembilan
pasar besar dan berkembang sebagai pusat perbelanjaan masyarakat. Kesembilan
pasar tersebut terletak secara terpisah sesuai dengan kecamatan- kecamatan yang
ada di Kota Pekanbaru.
Tabel 5.1
Pasar Pemerintahan Kota Pekanbaru
No Nama Pasar Alamat
1. Pasar Jl. H. Agussalim Kelurahan Sukaramai Kecamatan Pekanbaru
Kota
2. Pasar Cik Puan Jalan Tuanku Tambusai Kecamatan Sukajadi
3. Pasar Labuh Baru Jalan Durian Kelurahan Labuh Baru Timur
Kecamatan Payung Sekaki
4. Pasar Rumbai Jalan Sekolah, Kecamatan Rumbai Pesisir
5. Pasar Selasa Panam/ Pasar
Simpang Baru
Jalan H.R. Soebrantas Kecamatan Tampan
6. Pasar Lima Puluh Jalan Sultan Syarif Kasim, Kelurahan Pesisir,
Kecamatan Lima Puluh
Sumber : Sumber: Dinas Pasar Kota Pekanbaru
2.2 Lokasi Geografis Pasar Selasa
Pasar Selasa terletak di Delima, Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru yang
terletak di jalan HR.Soebrantas/Pekanbaru–Bangkinang yang masuk dalam
14
wilayah Kelurahan Tuah Karya. Secara Geografis, Pasar Selasa Panam Pekanbaru
terletak dan berbatasan dengan tiga perbatasan yang berbeda yaitu:
1. Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan HR. Soebrantas-panam
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Budi Daya.
3. Sebelah Utara berbatasan dengan jalan Ikhlas
Gambar 2.1 Letak Geografis Pasar Selasa
2.3 Kondisi Umum Pasar Selasa
Kondisi pasar selasa pada saat ini membutuhkan pembangunan yang
cukup besar. Hal ini terjadi karena banyak toko – toko atau pun kios yang
membutuhkan pembaruan. Namun dengan keadaan seperti itu kegiatan pembelian
dan penjualan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Kondisi pasar selasa dapat
terbilang strategis karena berada dipinggi jalan lintas. Dimana banyak masyarakat
yang berlalu lintas di jalanan tersebut serta berada di pemukiman warga.
Di pasar selasa juga terdapat lahan parkir bagi masyarakat yang membawa
kendaraan. Namun, lahan parkir yang digunakan memakan bahu jalan sehingga
15
terjadi kemacetan yang cukup parah pada jam – jam kegiatan pasar. Sehingga
lahan parkir sangat membutuhkan realisasi agar memberikan kenyamanan bagi
masyarakat dan pengguna jalan.
2.4 Visi dan Misi Instansi
1. Visi
Terwujudnya pasar yang tertib, bersih, indah, dan nyaman dalam
memajukan ekonomi kerakyatan guna menuju kemandirian pendapatan
daerah.
2. Misi
a. Mengembangkan potensi dan fasilias sarana dan prasarana pasar.
b. Menerapkan pengelolaan manajemen pasar yang baik melalui
Standard Operation Procedure (SOP) guna mengukur kinerja
manajemen.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat pengguna pasar.
d. Menertibkan baik pedagang, administrasi dan pungutan retribusi serta
sistem pelaporan yang akurat.
e. Mandiri dalam mencukupi kebuthan dari hasil penerimaan retribusi
pasar.
f. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas sumber daya yang ada serta
meningkatkan pengawasan.
2.5 Struktur Organisasi Pasar Selasa
Sebagai pengelola pasar, kepala UPTD mempunyai tugas mengawasi dan
mengkordinir pelaksanaan retribusi pasar dalam wilayah wewenangnya.
16
Selanjutnya menyampaikan laporan prodik tentang pemasukan keuangan dan
bertanggging jawab atas ketertiban, keamanan dan keindahan pasar.
Gambar 2.2
Struktur Organisasi Init Pelaksanaan Teknis Dinas Pasar Selasa Panam
Sumber : Sumber: Kantor UPTD Pasar Selasa Panam Pekanbaru 2019
2.6 Uraian Tugas Bagian/ Unit Kerja Pasar Selasa
Tugas masing-masing kepengurusan organisasi pasar:
1. Kepala UPTD mempunyai fungsi untuk mengawasi dan mengkoordinir
pelaksanaan pengelolaan retribusi pasar dalam wilayah wewenangnya dan
menyampaikan laporan priode tentang pemasukan keuangan serta
tanggung jawab atas keamanan, ketertiban dan keindahan pasar.
17
2. Kepala Sub bagian Tata Usaha, mempunyai tugas menyelenggarakan
pengelolaan administrasi dan ketata usahaan serta melaksanakan tugas lain
yang diberikan oleh Kepala UPTD sesuai dengan bidangnya.
3. Juru Tagih mempunyai tugas menagih atau memungut uang sampah,
keamanan dan ketertiban serta keuangan lainnya yang menyangkut
kegiatan pasar
4. Staf Administrasi
5. Satpam mempunyai tugas menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan
pasar.
Sesuai dengan fungsinya yaitu bertanggung jawab atas keamanan,
ketertiban dan keindahan pasar, maka kantor UPTD tidak berada dalam lingkup
pasar melainkan berada di tengah-tengah Pasar. Begitu pula yang ada di Pasar
Selasa Panam Pekanbaru, Kantor UPTD terletak ditengah-tengah Pasar Selasa
Panam itu sendiri. Selain letaknya yang strategis juga dimaksudkan untuk
memenuhi dan memantau keadaan disekeliling pasar.
2.7 Sistem Pengelolaan Pasar Selasa Panam
Sistem pengelolaan pasar yang ada di Kota Pekanbaru pada umumnya
dikelola langsung oleh dinas pasar dimulai sejak adanya Dinas Pasar Tingkat II
Pekanbaru, yaitu berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota KDH Tingkat II
Pekanbaru No. SK. 130.30/HOT-35/1982 tanggal 13 September 1982. Akan tetapi
sejak peraturan Daerah (PERDA) No. 15 tahun 1983 tanggal 12 November 1983
Pasar Selasa Panam Pekanbaru dikelola langsung oleh Dinas Pasar.
Pada saat sekarang ini pengelolaan Pasar Selasa Panam Pekanbaru
mengacu pada peraturan baru yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Tingkat
18
II Kota Pekanbaru. Adapun peraturan Daerah yang dikeluarkan oleh Wali Kota
Pekanbaru diantaranya ialah:
1. Peraturan Daerah (PERDA) No. 04 Tahun 2000, tentang Retribusi
Kebersihan.
2. Peraturan Daerah (PERDA) No. 06 Tahun 2000, Tentang Retribusi Pasar.
3. Peraturan Daerah (PERDA) No. 05 Tahun 2001, Tentang Ketertiban
Umum.
4. Peraturan Daerah (PERDA) No. 11 Tahun 2001, Tentang K-5
Mengenai kepemilikan tempat berdagang baik Kios atau Los yang
ditempati oleh pedagang yang ada di Pasar Selasa Panam Pekanbaru, sistem
pengelolaannya adalah sebagai berikut:
1. Kios/Los dibangun oleh pedagang dengan dana swadaya setelah mendapat
persetujuan dari Pemerintahan Daerah Tingkat II Pekanbaru.
2. Pembangunan Kios/Los dikoordinir oleh Developer dengan pertimbangan.
a. Agar terciptanya keseragaman bentuk bangunan.
b. Mempermudah bagi pedagang yang kurang mampu yaitu membayar
dengan cicilan.
c. Mempermudah koordinasi pengurus Administrasi.
3. Sebagai konfensasi, kepada para pedagang diberikan hak prioritas
pengelolaan selama 5 (lima) tahun.
4. Setelah batas waktu tersebut Kios/Los dikembalikan ke Pemerintah
Daerah dan status Pedagang menjadi penyewa.
19
5. Kios/Los yang berada dibawah Puskopol (dibelakang Kantor Polisi)
tanahnya merupakan tanah milik Puskopol dan sepenuhnya dikelola oleh
Puskopol.
Sesuai dengan wawancara yang dilakukan penulis dengan kepala UPTD
(Unit Pelaksana Teknis Dinas ) Pasar Selasa Panam Pekanbaru yaitu ibu Nurzani
menyatakan bahwa Pasar Selasa Panam dikelola oleh dua pengelola. Yaitu Bapak
Yasman sebagai pengelola pertama kemudian Dinas Pasar Selasa Panam sebagai
pengelola kedua.
2.8 Sosial Ekonomi
Sosial ekonomi merupakan kedanaan kemasyarakatkan yang selalu
mengalami perubahan-perubahan melalui proses sosial. Proses sosial terjadi
karena adanya interaksi sosial. Menruut Abdulsyani (2002 : 152), interaksi sosial
diartikan sebagai hubungan timbele yang dinamis yang menyangkut hubungan
antara orang-orang serta persorangan, antara kelompok manusia maupun antara
orang dengan kelompok-kelompok manusai.
Sedangkan kondiis ekonomi dalah keadaan atau kenyataan yang terlihat
atau terasakan oleh indera manusia tentang keadaan orang tua dan kemampuan
orang tua dalam memenuhi kebutuhanya. Jadi permasalahan ekonomi yang di
hadapi orang tua atau keluarga utama adalah usaha atau upaya orang tua atau
keluarga untuk dapat memnuhi kebutuhan sehingga mencapai kemakmuran.
Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan jasamni (materil) dan kebutuhan
rohani (spiritual). Kondisi sosial ekonomi orang tua dalam kehiodupan sehari-hari
dihadapkan pada dua hal yang saling berhubungan yaitu adanya sumber-sumber
20
penghasilan yang di miliki orang tua atau keluarga (pendapatan) yang sifatnya
terbatas yang akan digunakan untuk mebiayai atau memnuhi kebutuhan keluarga
yang tidak terbatas baik jumlah maupun kualitasnya.
Tingkat usaha yang dilakukan oleh para pedagang di Pasar Selasa Panam
Pekanbaru berbeda antara pedagang yang satu dengan yang lainnya. Hal ini
dikarenakan adanya perbedaan modal. Tingkat pendidikan, hobi, kreatifitas, serta
pengalaman kerja masing-masing pedagang sesuai dengan keahlian. Sebagian
besar dari mereka adalah pedagang tetap yang menempati kios atau los yang ada
di Pasar Selasa Panam Pekanbaru.
Namun ada juga pedagang tidak tetap yang biasa di sebut dengan
pedagang kaki lima yaitu mereka yang menempati lorong kios atau los, pinggir
jalan, dan tempat parkir. Kebanyakan mereka adalah pedagang yg memiliki
keterbatasan modal atau pedagang kelas ekonomi menengah kebawah, sehingga
mereka berdagang dengan modal seadanya demi mencukupi kebutuhan hidup
keluarganya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan data-data yang telah dikemukakan diatas,
maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Optimalisasi retribusi parkir secara umum telah dilaksanakan dengan
baik.hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya jumlah realisasi setiap
tahun.
2. Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber bahwa terdapat
hambatan-hambtan yang di hadapi dengan proses optimalisasi pemungutan
retribusi parkir oleh unit pelaksana teknis dinas (UPTD) parkir di pasar
selasa salah satunya adalah belum optimalnya unit pelaksana teknis dinas
pasar selasa (UPTD) dalam mengarahkan perbaikan bila terjadi
penyimpangan serta belum optimalnya unit pelaksana teknis dinas pasar
selasa (UPTD) dalam menetukan prosedur pelaksanaan pemungutan
retribusi parkir.
3. Untuk mengatasi berbagai hambatan optimalisasi pemungutan retribusi
parkir oleh unit pelaksana dinas pasar selasa (UPTD) yaitu,penambahan
jumlah petugas di setiap wilayah parkir sesuai dengan
kebutuhan,menambah fasilitas pendukung di lapangan dan menambah
anggaran untuk operasional petugas di lapangan serta memberikan petujuk
dan bimbingan pada petugas mengenai retribusi parkir.
58
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas,maka saran yang dapat penulis kemukakan
yaitu:
1. Unit pelaksana teknis dinas (UPTD) parkir pasar selasa sebaiknya dalam
optimalisasi pemungutan retribusi parkir harus sesuia dengan peraturan
yang berlaku
2. Terkait dengan pelaksanaan yang belum optimal sebaiknya unit pelaksana
teknis dinas pasar selasa (UPTD) lebih mempokuskan pada pengarahan
pada petugas terkait retribusi parkir,melakukan peninjauan secara langsung
ke lapangan secara rutin dan menungkatkan komitmen pengelola dalam
melakukan tugasnya, Dengan demikian
3. Unit pelaksana teknis dinas pasar selasa (UPTD) sebaiknya lebih berupaya
dalam meningkatkan pelasanaannya dalam mengatasi berbagai hambatan.
59
DAFTAR PUSATAKA
Buku.
Bakir, Suyoto. 2006. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Batam: Karisma
Publishing Group.Menurut Hysocc (2014)
C. Jotin Khisty & B. Kent Lall. 2005. Dasar-dasar Rekayasa Transportasi. Jilid I
Jakarta: Penerbit Erlangga. Menurut hobbs (1995
Departemen Pendidikan Indonesia (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Departemen Agama RI QS. Al- Baqarah (2) ayat 43
Departemen Agama RI QS. Al-Taubah [9]:29
Departemen Agama RI QS.At-Taubah(9) ayat 103
Depdikbud. 1995. Kamus Besar BahasaIndonesia. Jakarta : Balai Pustaka.Syaiful
(2013)
Depdikbud. 1996. Metode Khusus Pengembangan Kemampuan Pendidikan Dan
Kebudayaan Direktoral Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah
Direktorat Pendidikan Dasar Bagian Proyek Peningkatan Mutu Taman
Kanak-KanakWinardi (1999, h. 363)
H.C. Adams, The Science of Finance, New York 1898.
Hobbs, F.D, 1995, Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas, Penerbit Gadjah Mada
University Press.
Kaho, Josef Riwu, 1997, ProspekOtonomi Daerah di Negara Republik
IndonesiaPT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Kunarjo.1996. Perencanaan dan Pembiayaan Pembangunan. UI –Press. Jakarta.
Mardiasmo,2002.Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Penerbit Andi
Yogyakarta
Pandiangan, Liberti. 2007. Modernisasi dan Reformasi Pelayanan Perpajakan:
Berdasarkan UU Terbaru. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
SafriNurmantu, 2007. PengantarPerpajakan. Jakarta : Granit
Sekaran, Uma. 2011. Research Methods ForBusiness (Metode Penelitian Untuk
Bisnis).Jakarta: Salemba Empat
Seligman, M., & Csikszentmihalyi, M. (2000). Positive psychology: an
introduction. American Psychologist, 55, 5-14.
Singiresu S Rao, John Wiley dan Sons 2009,Engineering Optimalization: Theory
and Practice, Fourth Edition
Umi Narimawati. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori
danAplikasi. Bandung: Agung Media
Peraturan Pemerintah.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2001 Tentang
Retribusi Daerah
Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 19 Tahun 2018 Tentang Retribusi Daerah
Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 14 Tahunn 2016 Tentang Retribusi
Parkir Ditepi Jalan Umum
Undang-Undang.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004.
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004
Uu Llaj No 22 Tahun 2009
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004
Undang – Undang Nomor 28 Pasa 1 Angka 32 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah
Dan Retribusi Daerah.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
BIOGRAFI PENULIS
Penulis dilahirkan di batu bersurat kecamatan 13
koto kampar kabupaten kampar pada tanggal 01 juli 1998
dari ayah yang bernama Alirman dan ibu yang bernama
Mardiana.penulis merupakan anak ke enam dari ber enam
bersaudara.penulis menyelesaikan pendidikan sekolah
dasar di SDN 003 BATU BERSURAT pada tahun 2004
dan lulus pada tahun 2010 dengan prestasi yang
membanggakan.penulis melanjutkan pendidikan nya di SMPN 1 BATU
BERSURAT dan lulus pada tahun 2013.penulis melanjutkan pendidikan SMAN 1
BATU BERSURAT XIII KOTO KAMPAR,dan penulis mempunyai prestasi
sangat membanggakan soalnya penulis mempunyai prestasi 02SN sampai tingkat
nasional sampai jakarta pada tahun 2014,dan POPDA sampai tingkat provinsi
pada masa itu dalam cabang olahraga pencak silat, dan penuis lulus pada tahun
2016. Setelah lulus penulis nganggur satu tahun dan pada tahun berikutnya
penulis baru melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di kota pekanbaru dan
diterima di Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial Jurusan D3 Adminitrasi
perpajakan Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau.
Penulis melaksanakan Praktek kerja Lapangan (PKL) di badan
perencanaan pembangunan daerah kota pekan baru (BAPPEDA) selama 2
bulan,yaitu pada juli sampai agustus 2019.untuk menyelesaikan pendidikan di
Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau ini maka penulis mengajukan
judul tugas akhir dengan judul ’’optimalisasi pemungutan retribusi parkir
dalam meningkatkan pendapatan asli daerah dipasar selasa kecamatan
tampan kota pekanbaru’’ dan lulus pada tanggal 05 Agustus 2020.