obat golongan lain

87
OBAT GOLONGAN LAIN Elsa Humaira Evita Irmayanti Hafifah Frawita Jodi Tiara Rahmania Allopurinol Ambroxol Furosemid Gemfibrozil Metiltiourasil Glibenkamid Naftidrofuril Nitrofurantonin Piroksikam Thiambutosin Tolbutamid Propranolol Jodi Tiara Rahmania Ibuprofen Isokonazol Klorpropamid Klordiazepoksid Metronidazol

Upload: independent

Post on 27-Jan-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

OBAT GOLONGAN LAIN

Elsa Humaira

Evita Irmayanti

Hafifah Frawita

Jodi Tiara Rahmania

Allopurinol

Ambroxol

Furosemid

Gemfibrozil

Metiltiourasil

Glibenkamid

Naftidrofuril

Nitrofurantonin

Piroksikam

Thiambutosin

Tolbutamid

PropranololJodi Tiara Rahmania

Ibuprofen

Isokonazol

Klorpropamid

Klordiazepoksid

Metronidazol

M U K O L I T I K E K S P E K T O R A N

AMBROXOL

Ambroxol

Massa molekul378.1 g/mol

4-[[(2-Amino-3£¬5-dibromophenyl)methyl]amino]cyclohexanol

378.1 g/molPemerian

Serbuk kristal putih atau sedikit kekuningan.Kelarutan

Sedikit larut dalam air, larut dalam methanol, praktis tidak larut dalam kloroform

KhasiatMukolitik Ekspektoran

Identifikasi Ambroxol (BP 2009)

Identifikasi dengan Spektrofotometri UV Larutkan 20.0 mg Ambroxol dalam Asam Sulfat 0.05 M dan

encerkan sampai 100.0 ml dengan asam yang sama Ambil 2.0 ml dari larutan kemudian encerkan sampai 10.0

ml dengan Asam Sulfat 0.025 M Periksa pada panjang gelombang 200 nm dan 350 nm,

larutan menunjukkan serapan maksimum pada 245 nm dan Periksa pada panjang gelombang 200 nm dan 350 nm, larutan menunjukkan serapan maksimum pada 245 nm dan 310 nm

Rasio serapan diukur pada 245 nm dengan yang diukur pada 310 nm adalah 3,2-3,4.

Identifikasi dengan Spektrum Serapan Inframerah Serapan Infra merah spektrofotometri. Perbandingan

ambroxol hydrochloride CRS.

Larutan ujiLarutkan 50 mg zat dalam methanol R dan encerkan sampai 5 ml dengan pelarut yang sama.

Larutan referensiLarutkan 50 mg ambroxol hydrochloride CRS dalam methanol R dan encerkan sampai 5 ml dengan pelarut yang sama.

PlateTLC silica gel F254 plate

Uji dengan Kromatografi Lapis Tipis (BP 2009)

TLC silica gel F254 plate Fase gerak

Amonia R pekat, 1-propanol R, etil asetat R, heksan R (1:10:20:70 v/v/v/v) Penggunaan: 10 μl. Pengembangan: lebih dari 2/3 plate Deteksi: ukur pada sinar UV 254 nm Hasil

Titik utama dalam kromatogram diperoleh dengan larutan uji serupa dalam ukuran dan posisi pada titik utama dalam kromatogram diperoleh dengan larutan referensi

Identifikasi Gugus Fungsi Gugus amin primer dan sekunder

Reaksi Rumini:5 ml zat uji + 2 ml larutan Aseton 1% + beberapa tetes Na nitroprusid 5% Warna ungu yang muncul dan lama-kelamaaan berubah menjadi merah amin primerWarna biru yang muncul amin sekunder

Gugus –OH Gugus –OH Diazo:zat + larutan Diazo A (asam sulfanilat + HCl + NaOH) dan Diazo B (NaNO2 0.9%) perbandingan 4:1 warna merah

Gugus amin aromatis Reaksi Erlich:larutan zat + larutan pDAB HCL (para dimetil amino benzaldehid) warna jingga/kuning

Identifikasi unsur Br (halogen) Zat uji dibuat menjadi filtrat Lassaigne + AgNO3, + diuapkan

diatas penangas air + HNO3 endapan Ag-halogenida (AgBr/ AgCl/ AgI)Jika endapan tersebut dilarutkan dalam amonium bikarbonat membentuk larutan yang larut berarti terdapat AgCl, jika tidak larut maka menunjukkan AgBr atau AgI

Untuk membedakan Br dengan I zat uji + FeCl3 berlebih dalam CHCl3zat uji + FeCl3 berlebih dalam CHCl3

warna ungu I2warna coklat Br

Reaksi Spesifikzat + AgNO3 abu-abu yang lama-lama berubah menjadi ungu

Reaksi KristalKristal Fe Kompleks, kristal asam pikrat, dan kristal aseton air menunjukkan bentuk pastilles atau wajik

A N T I G O U T

ALLOPURINOL

Allopurinol

Berat Molekul

1H-Pirazolol[3,4-d]pirimidin-4-ol

Berat Molekul136,11 g/mol

PemerianSerbuk halus putih hingga hampir putih, berbau lemah.

KelarutanSangat sukar larut dalam air dan etanol, larut dalam larutan kalium dan natrium hidroksida, praktis tidak larut dalam kloroform dan dalam eter.

KhasiatAnti Gout

Identifikasi Allopurinol

Spektrofotometri UV

1. Serbuk allopurinol dilarutkan dalam larutan NaOH dan ditambah HCl encer hingga tercapai konsentrasi 10 µg/ml

Diukur serapannya pada panjang gelombang 250 2. Diukur serapannya pada panjang gelombang 250 nm

Hasil KLT

Identifikasi Allopurinol: KLT

Identifikasi gugus fungsi Gugus amin sekunder

Reaksi Rumini:5 ml zat uji ditambah 2 ml larutan Aseton 1% dan beberapa tetes Na nitroprusid 5%Warna biru amin sekunder

Gugus –OH Reaksi Diazo:Reaksi Diazo:zat + larutan Diazo A (asam sulfanilat + HCl + NaOH) dan Diazo B (NaNO2 0.9%) perbandingan 4:1 warna merah

Inti xanthin Reaksi Murexid:zat + 1,5 ml H2O2 + 5 tetes HCl + dipanaskan sampai kering kemudian ditambah 1 tetes NH3merah violet

Reaksi Pendukung

Dengan AgNO3 warna abu-abu ungu

Dengan FeCl3 warna kuning kenari

Dengan Aqua Brom mereduksi warna

Reaksi Spesifik:

zat + NaOH + aquades + AgNO3 endapan putih seperti gel yang tidak larut bila ditambah NH3seperti gel yang tidak larut bila ditambah NH3

Sisa Pirolisa menimbulkan bau seperti daun pandan

Reaksi Kristal

Kristal Fe Kompleks membentuk sapu lidi

Kristal asam pikrat membentuk pedang atau semak-semak

Kristal aseton air tidak memberikan bentuk yang spesifik

D I U R E T I K

FUROSEMID

Furosemid

Berat Molekul330,74 g/mol

Pemerian

asam 4-kloro-N-furfuril-5-sulfamoilantranilat

PemerianSerbuk hablur, putih atau hampir putih, tidak berbau, hampir tidak berasa.

KelarutanPraktis tidak larut dalam air dan dalam kloroform P, larut dalam 75 bagian etanol (95%) P dan dalam 850 bagian eter P, larut dalam larutan alkali hidroksida.

KhasiatDiuretik

Identifikasi Furosemid

1. Larutkan lebih kurang 5 mg zat dalam 10 ml metanol P2. Masukkan 1 ml larutan ke dalam labu, tambahkan 10

ml asam klorida 2,5 N dan refluks di atas tangas uap selama 15 menit

3. Dinginkan, tambahkan 15 ml natrium hidroksida 1 N 3. Dinginkan, tambahkan 15 ml natrium hidroksida 1 N dan 5 ml larutan natrium nitrit P (1 dalam 1000).

4. Biarkan selama 3 menit, tambahkan 5 ml larutan amonium sulfamat P (1 dalam 200), campur dan tambahkan 5 ml larutan N-1-naftiletilendiamina dihidroklorida (1 dalam 1000) yang dibuat segar

5. Terjadi warna merah sampai merah ungu

Spektrofotometer UV VISLarutkan furosemid dalam NaOH 0,02N hingga didapat konsentrasi 8µg/ml, kemudian ukur serapannya pada 271 nm. Lakukan uji terhadap blanko.

Identifikasi gugus fungsi Gugus amin primer dan sekunder

Reaksi Rumini:Reaksi Rumini:5 ml zat uji + 2 ml larutan Aseton 1% + beberapa tetes Na nitroprusid 5% Warna ungu yang muncul dan lama-kelamaaan berubah menjadi merah amin primerWarna biru yang muncul amin sekunder

Gugus sulfon:Zat + H2O2 + FeCl3 HNO3 + BaCl2 endapan BaSO4yang tidak larut dalam aqua regia

Identifikasi unsur halogen (Cl) Zat uji dibuat menjadi filtrat Lassaigne + AgNO3 + diuapkan

diatas penangas air + HNO3 endapan Ag-halogenida (AgBr/ AgCl/ AgI)Jika endapan tersebut dilarutkan dalam amonium bikarbonat membentuk larutan yang larut AgCl(aq) berarti terdapat Cl

Sisa PirolisaMenimbulkan bau seperti karamelMenimbulkan bau seperti karamel

Reaksi Spesifik Zat + Aqua Brom warna kuning lama-lama menjadi merah

muda Zat + asam sulfat atau asam nitrat endapan hitam

Reaksi KristalKristal Fe Kompleks menunjukkan bentuk sapu lidi yang khas

A N T I H I P E R L I P I D E M I A

GEMFIBROZIL

Gemfibrozil

Berat Molekul250,34 g/mol

Pemerian

asam 2,2-dimetil-5-(2,5-xililoksi)valerat

PemerianHablur padat serupa lilin, putih.

KelarutanPraktis tidak larut dalam air, larut dalam etanol, dalam metanol dan dalam kloroform.

KhasiatAnti Hiperlipidemia

Identifikasi Gemfibrozil

Spektrofotometri UV

Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam KBr P menunjukkan maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama seperti Gemfibrozil BPFI.

Identifikasi gugus karboksilat

Zat + Na2S2O3 endapan kuning mudaZat + Na2CO3 terbentuk gas CO2

A N T I T I R O I D

METILTIOURASIL

Metiltiourasil

Berat Molekul142,18 g/mol

Pemerian

6-methyl-2-thioxo-2,3-dihydropyrimidin-4(1H)-one

PemerianPadatan kristal

KelarutanLarut dalam air, sedikit larut dalam benzena, dietil eter, etanol dan metanol

KhasiatAnti tiroid

Identifikasi Metiltiourasil

Pada larutan jenuh yang mendidih tambahkan volume sama campuran segar larutan natrium nitroprusida 0,4% b/v, larutan hidroksilamin hidroklorida 0,4% b/v dan larutan natrium karbonat 0,8% b/v. Maka akan terjadi warna biru kehijauan.

Pada 25 mg tambahkan larutan brom tetes demi tetes hingga larut sempurna, dinginkan, lalu tambahkan 10 ml

Pada 25 mg tambahkan larutan brom tetes demi tetes hingga larut sempurna, dinginkan, lalu tambahkan 10 ml larutan barium hidroksida. Maka akan terbentuk endapan putih.

Dengan KCNS (Kalium Sianida Sulfida)zat ditambahkan 2 ml filtrat Lassaigne dan KCNS, lalu diasamkan hingga asam lemah, dan ditambah amonium molybdat maka akan membentuk warna violet.

Mengidentifikasi gugus Thiourea

Zat + 2 tetes NaOH, 2 ml air, dan 2 tetes natrium nitroprusid warna ungu

Zat + AgNO3 beramoniak + pereaksi Nessler (K2HgI4) + KOH endapan warna hitam

Gugus Thiourea

Mengidentifikasi cincin Thiouracil

Reaksi RouxNa-Nitroprussid (10 cc) dilarutkan dalam air (100 cc), lalu tambahkan NaOH (2 cc), dan KMnO4 (5 cc) maka akan terbentuk endapan. Saring, masukkan ke dalam botol berwarna coklat, dan tutup rapat. Pereaksi Roux tersebut kemudian ditambahkan pada zat, maka akan menghasilkan warna kuning hijau.

Reaksi Erlich dengan p-DAB-HCl p-DAB HCl (1 gr dalam 10 ml) ditambah air hingga 100 ml. Di atas plat tetes, teteskan 1-2 tetes pereaksi tersebut pada zat, maka akan timbul warna kuning muda.

Reaksi dengan CuSO4

Larutan CuSO4 dalam air encer ditambahkan pada zat maka akan timbul warna hijau.

Reaksi kristal Fe-kompleks.Zat diletakkan di atas kaca obyek, lalu ditambahkan NaOH 0,1 N dan H2SO4 maka akan terbentuk endapan.

Identifikasi unsur nitrogen (N) 2-3 ml Filtrat Lassaigne dalam tabung reaksi yang telah berisi

100-200 mg kristal Fe SO4 yang belum dilelehkan. Tabung tersebut kemudian dipanaskan perlahan sambil dikocok, lalu ditambah asam sulfat encer secukupnya sampai tersebntuk warna biru. Dari proses tersebut besi akan larut dan reaksi menjadi asam. Hasilnya akan terbentuklah endapan yang berwarna biru berlin.

Percobaan Faraday : 100 mg zat uji dalam tabung reaksi dicampur dengan serbuk CaO. Mula-mula panaskan perlahan dengan api kecil, kemudian suhu dinaikkan dan panaskan sampai pijar, lalu kecil, kemudian suhu dinaikkan dan panaskan sampai pijar, lalu dinginkan. Asbes dipasang di ujung tabung dan di atasnya dipasang lakmus merah yang basah. Keberadaan unsur N akan membuat lakmus menjadi biru akibat terbentuknya NH3.

Identifikasi unsur Sulfur (S) Dengan Pb Asetat : 2 ml filtrat Lassaigne, asam asetat, dan Pb

asetat maka akan membentuk endapat PbS yang berwarna hitam. Dengan Natrium nitroprussid : 2 ml filtrat Lassaigne, 2-3 tetes Na-

nitroprussid maka akan membentuk warna merah ungu.

A N T I D I A B E T E S

GLIBENKAMID

DESKRIPSI

Pemerian : serbuk hablur; putih, atau hampir putih; tidak berbau atau hampir tidak berbau

IDENTIFIKASI

1. Spektrum serapan ultraviolet larutan 0,02% dalam asam klorida methanol 0,01N pada panjang gelombang antara 230 nm dan 350 nm menunjukkan maksimum pada 300 nm danserapan pada 300 nm adalah 1,26.

2. Tambahkan perak nitrat LP ke dalam larutan terbentuk endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat P, tetapi endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat P, tetapi larut dalam ammonium hidroksida 6N sedikit berlebih.

3. Masukkan ke dalam tabung reaksi sejumlah zat uji, tambahkan 200 mg kalium bikromat P dan asam sulfat P. Letakkan kertas saring yang dibasahi dengan 0,1 mL difenilkarbazida LP menutupi tabung reaksi kertas saring berubah menjadi warna merah ungu. Kertas saring yang dibasahi tidak boleh menyentuh larutan kalium bikromat.

IDENTIFIKASI

4. Tambahkan barium klorida LP ke dalam larutan encer terbentuk endapan putih yang tidak larut dalam HCl P

5. Tambahkan Pb(II) asetat terbentuk endapan putih yang larut dalam ammonium asetat.

6. Identifikasi gugus sulfon

Zat + H O 30% + 1 tetes FeCl + HNO + BaCl Endapan BaSOZat + H2O2 30% + 1 tetes FeCl3 + HNO3 ­+ BaCl2 Endapan BaSO4

(putih) dan jika ditambahkan dengan aqua regia tidak larut.

7. Bellstein’s Test (+)

8. Liebermann’s Test

Letakkan sampel pada tabung reaksi + 2 tetes reagen -> panaskan diwaterbath. Warna jingga akan terbentuk

9. Tes Biuret

Sampel + NaOH + 1 tetes CuSO­­­4warna biru, menunjukkan adanyagugus amida pada glibenklamid

A N T I I N F L A M S I - A N A L G E S I K

IBUPROFEN

DESKRIPSI

Pemerian : Serbuk hablur, putih hingga hampir putih, berbau khas lemah.

Titiklebur : 75-78oC

IDENTIFIKASI

1. Reaksi Marquis : warna coklat

2. Reaksi Liebermenn : warna coklat- jingga.

3. Spektrum serapan ultraviolet menunjukkan3. Spektrum serapan ultraviolet menunjukkan

panjang gelombang maksimum lebih kurang 264

nm dan 273 nm

A N T I F U N G I

ISOKONAZOL NITRAT

DESKRIPSI

Pemerian : Serbuk putih

Kelarutan : Sangat sedikit larut dalam air, larut dalam metanol.

Titik Lebur : 178 - 182oC

IDENTIFIKASI

1. Zat uji + 2-3 ml Filtrat Lassaigne dalam tabung reaksi yang telah berisi 100 mg kristal FeSO4. Tabung dipanaskan sambil dikocok, lalu + asam sulfat encer sampai terbentuk warna biru. Dari proses tersebut besi akan larut dan reaksi menjadi asam. Terbentuklah endapan yang berwarna biru berlin.berlin.

2. Percobaan Faraday : 100 mg zat uji dalam tabung reaksi dicampur dengan serbuk CaO. Mula-mula panaskan perlahan dengan api kecil, kemudian suhu dinaikkan dan panaskan sampai pijar, lalu dinginkan. Asbes dipasang di ujung tabung dan di atasnya dipasang lakmus merah yang basah. Kertas lakmus akan berubah menjadi warna biru.

IDENTIFIKASI

3. Identifikasi unsur Chlor (Cl)

2 ml filtrat Lassaigne + HNO3 atau H2SO4 sampai reaksi asam, diuapkan dalam penangas air, lalu +HNO3 dan AgNO3, terbetuk endapan AgCl.

A N T I D I A B E T E S

KLORPROPAMID

DESKRIPSI

Pemerian : serbuk hablur, putih, berbau lemah

Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, larut dalam etanol, agak sukar larut dalam kloroform

IDENTIFIKASI

1. Leburkan 100 mg zat dengan 1 g natrium karbonat anhidrat P selama 10 menit, dinginkan. Sari sisa dengan air, saring. Asamkan filtrat dengan asam nitrat encer, tambahkan larutan perak nitrat terbentuk endapan putih.terbentuk endapan putih.

2. Larutkan 160 mg zat dalam 50 mL methanol P, encerkan 5,0 mL dengan HCl 0,01N secukupnya hingga 100,0 mL. Serapan ultraviolet menunjukkan maksimum hanya pada 232 nmserapan 0,96.

IDENTIFIKASI

Bellstein’s Test (+)

Identifikasi Gugus Sulfon

Zat + H2O2 30% + 1 tetes FeCl3 + HNO3 ­+ BaCl2 Endapan

BaSO4 (putih) dan jika ditambahkan dengan aqua regia tidak

larut.

Tes Biuret

Sampel + NaOH hingga basa + 1 tetes CuSO4 warna biru

A N T I E N S I E T A S - T R A N Q U I L I Z E R

KLORDIAZEPOKSID

DESKRIPSI

Serbuk hablur putih,

berbau lemah, dan rasa

sangat pahit.

7-Chloro-2-methylamino-5-

phenyl-3H-1,4-benzodiazepine- 4-

oxide.

Praktis tidak larut dalam

air, sukar larut dalam

etanol dan kloroform.

IDENTIFIKASI

Berdasarkan Farmakope Indonesia III

Pada kurang lebih 20 mg; tambahkan 5 mL asam klorida P

dalam air 10 mL, panaskan hingga mendidih dan terhidolisa.

Pada larutan dingin tambahkan 2 mL larutan natrium nitrit P Pada larutan dingin tambahkan 2 mL larutan natrium nitrit P

0,1% b/v kocok, tambahkan 1 mL larutan ammonium

sulfamat P 0,5% b/v, kocok selama 2 menit dan tambahkan 1

mL larutan nafetilendiamina P 0,1% b/v warna violet

kemerahan.

IDENTIFIKASI

Bellstein’s Test

Bersihkan kawat Cu, masukkan ke dalam sampel. Pijarkan kawat

tersebut, kemudian lihat warna pijar. Klordiazepoksid memberi

pijaran warna hijau karena adanya gugus halogen (-Cl).

Tes Biuret

Sampel + NaOH hingga basa + 1 tetes CuSO­­­4 warna biru,

menunjukkan adanya gugus amida pada klordiazepoksid.

( V A S O D I L A T O R )

NAFTIDROFURIL

DESKRIPSI

Serbuk hablur putih dan

tidak berbau.

Larut dalam air

Tetrahidro-a-(1-nafhalenilmetil)-2-asamfuranpropanoat-2-

(dietilamino) etil ester

IDENTIFIKASI

Identifikasi Amin Tersier

Zat + 1 tetes larutan yang mengandung 2 gran asam

sitrat dalam 1 mL asetat anhidrat ungu

Tes Biuret

Sampel + NaOH hingga basa + 1 tetes CuSO4 warna

biru, menunjukkan adanya gugus amida pada

naftidrofuril.

( A N T I B A K T E R I A - A N T I A M U B A )

METRONIDAZOL

DESKRIPSI

Serbuk hablur berwarna

kuning pucat atau kuning

gading, bau lemah, rasa

pahit, dan agak asin.

2-Methil-5-nitroimidazoletan-1-ol

pahit, dan agak asin.

Larut dalam 100 bagian air,

dalam 200 etanol 95%,

dalam 250 kloroform,

praktis tidak larut eter.

IDENTIFIKASI

Panaskan 10 mg dalam penangas air dengan 10 mg

serbuk Zn, 1 ml air, dan 0.25 ml HCl, selama 5 menit.

Dinginkan dalam es, tambahkan 0.5 ml larutan natrium

nitrit. Hilangkan kelebihan nitrit dengan asam sulfamat.

Tambahkan 0.5 ml larutan ke dalam campuran 0.5 ml

larutan 2-naftol dan 2 ml larutan natrium hidroksida;

terjadi warna merah jingga.

UNSUR C

Pengarangan/pirolisa

Zat dipanaskan perlahan pada pecahan porselen dengan

tanpa memaparkan api langsung pada zat. Sebelum gejala

pengarangan terjadi akan terlihat warna nyala. Gejala pengarangan terjadi akan terlihat warna nyala. Gejala

pengarangan ditunjukkan dengan terjadinya perubahan

warna coklat yang kemudian menghitam. Pada pemanasan

lebih lanjut warna tersebut akan hilang. Untuk memperceat

proses penghilangan tersebut dapat ditambahkan HNO3.

UNSUR N

Percobaan Faraday

Pemijarkan zat dengan CaO lakmus merah yang basah menjadi biru

Percobaan Lasaigne

2-3 ml filtrat dimasukkan ke dalam tabung berisi 100-299 mg kristal2-3 ml filtrat dimasukkan ke dalam tabung berisi 100-299 mg kristal

FeSO4 yang belum dilelehkan. Dipanaskan perlahan sambil dikocok,

lalu tambahkan asam sulfat encer secukupnya sampai warna biru (besi

larut dan reaksi menjadi asam). Adanya Endapan warna biru berlin

memungkinkan adanya unsur N.

UNSUR NO2

Zat + H2SO4 (p) + Diphenilamin biru

Zat direduksi dengan Zn + HCl amina primer + DAB.HCl

jingga

Dengan larutan besi (II) sulfat yang ditambahkan pelan-pelan

melalui dinding tabung yang telah ditambah asam sulfat/asetat

encer terbentuk cincin coklat pada perbatasan kedua larutan.

NO2- + CH3COOH HNO2 + CH3COO- 3HNO2 HNO3 + 2NO↑ +

H2O

Fe2+ + SO42- + 2NO↑ (Fe2NO)SO4

GUGUS ALKOHOL PRIMER

Zat + KMnO4 + H2SO4 warna hilang + Schiff merah violet

( A N T I S E P T I K U M S A L U R A N K E M I H )

NITROFURANTOIN

DESKRIPSI

Hablur atau serbuk halus,

kuning, tidak berbau atau

hampir tidak berbau, rasa

pahit.

Larut dalam 5000 bagian air,

1-(5-nitrofurfurilidenamino) imidazolina-2,4-dion

Larut dalam 5000 bagian air,

dalam 2000 bagian etanol

95% P, dan dalam 16 bagian

dimetilformamida P.

Titik Lebur : 268oC

IDENTIFIKASI

• Larutkan 5 mg dalam 5 ml NaOH 0,1 N, terbentuk warna

kuning kemudian menjadi merah jingga tua.

• Larutkan 10 mg dalam 10 ml dimetilformamida. Ke dalam 1• Larutkan 10 mg dalam 10 ml dimetilformamida. Ke dalam 1

ml larutan tersebut tambahkan 0,1 ml KOH 0,5 M,

terbentuk warna coklat.

UNSUR N

Percobaan Lasaigne

2-3 ml Filtrat dalam tabung reaksi yang telah berisi 100-200 mg kristal Fe SO4

yang belum dilelehkan. Tabung tersebut kemudian dipanaskan perlahan sambil

dikocok, lalu ditambah asam sulfat encer secukupnya sampai tersebntuk warna

biru. Besi terlarut dan reaksi menjadi asam, terbentuklah endapan biru berlin.biru. Besi terlarut dan reaksi menjadi asam, terbentuklah endapan biru berlin.

Percobaan Faraday

100 mg zat uji dalam tabung reaksi dicampur dengan serbuk CaO. Panaskan

perlahan (api kecil) kemudian suhu dinaikkan (pijar) lalu dinginkan. Asbes

dipasang di ujung tabung dan di atasnya dipasang lakmus merah yang basah.

Keberadaan unsur N membuat lakmus menjadi biru akibat terbentuknya NH3.

PROPYLTHIOURACIL

A N T I - T I R O I D

DESKRIPSI

Nama Kimia : 1,2-Dihydro-6-propil-2-thioxopyrimidin-4-one

Nama IUPAC : 6-Propil-2-thiouracil

Massa molekul : 170.23 g/mol

Pemerian Pemerian

Serbuk hablur yang berwarna putih atau kuning gading muda, tidak

berbau, dan berasa pahit.

Kelarutan

Sangat sukar larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol, 95%, dan

larut dalam lauran alkali hidroksida

IDENTIFIKASI

Pada larutan jenuh yang mendidih tambahkan volume sama

campuran segar larutan natrium nitroprusida 0,4% b/v,

larutan hidroksilamin hidroklorida 0,4% b/v dan larutan

natrium karbonat 0,8% b/v. Maka akan terjadi warna biru natrium karbonat 0,8% b/v. Maka akan terjadi warna biru

kehijauan.

Pada 25 mg tambahkan larutan brom tetes demi tetes hingga

larut sempurna, dinginkan, lalu tambahkan 10 ml larutan

barium hidroksida. Maka akan terbentuk endapan putih.

GUGUS TIOUREA

zat ditambahkan 2 tetes NaOH, 2 ml air, dan 2 tetes

natrium nitroprusid akan menunjukkan warna ungu.natrium nitroprusid akan menunjukkan warna ungu.

Zat ditambah AgNO3 beramoniak dan ditambah

pereaksi Nessler (K2HgI4) ditambah KOH akan

menghasilkan endapan warna hitam.

CINCIN TIOURASIL

Reaksi Roux

Na-Nitroprussid (10 cc) dilarutkan dalam air (100 cc), lalu tambahkan NaOH (2 cc),

dan KMnO4 (5 cc) maka akan terbentuk endapan. Saring, masukkan ke dalam botol

berwarna coklat, dan tutup rapat.Pereaksi Roux tersebut kemudian ditambahkan pada

zat, maka akan menghasilkan warna kuning hijau.zat, maka akan menghasilkan warna kuning hijau.

Reaksi Erlich dengan p-DAB-HCl

p-DAB HCl (1 gr dalam 10 ml) ditambah air hingga 100 ml. Di atas plat tetes, teteskan

1-2 tetes pereaksi tersebut pada zat, maka akan timbul warna kuning muda.

Reaksi dengan CuSO4

Larutan CuSO4 dalam air encer ditambahkan pada zat maka akan timbul warna hijau.

Zat diletakkan di atas kaca obyek, lalu ditambahkan NaOH 0,1 N dan H2SO4 maka akan

terbentuk endapan

Reaksi kristal Fe-kompleks.

UNSUR C

Cara pengarangan

Zat dipanaskan perlahan pada pecahan porselen dengan tanpa

memaparkan api langsung pada zat. Hal ini dimaksudkan agar

perubahan warna dapat teramai dengan jelas. Sebelum gejala

pengarangan terjadi akan terlihat warna nyala. Gejala pengarangan

ditunjukkan dengnan terjadinya perubahan warna coklat yang

kemudian menghitam. Pada pemanasan lebih lanjut warna tersebut

akan hilang. Untuk mempercepat proses penghilangan tersebut

dapat ditambahkan HNO3.

UNSUR N

Percobaan Lasaigne

Zat uji ditambahkan 2-3 ml Filtrat Lassaigne dalam tabung reaksi yang telah berisi 100-200 mg kristal Fe SO4 yang belum dilelehkan. Tabung tersebut kemudian dipanaskan perlahan sambil dikocok, lalu ditambah asam sulfat encer secukupnya sampai tersebntuk warna biru. Dari proses tersebut besi akan larut dan reaksi menjadi asam. biru. Dari proses tersebut besi akan larut dan reaksi menjadi asam. Hasilnya akan terbentuklah endapan yang berwarna biru berlin.

Percobaan Faraday

100 mg zat uji dalam tabung reaksi dicampur dengan serbuk CaO. Mula-mula panaskan perlahan dengan api kecil, kemudian suhu dinaikkan dan panaskan sampai pijar, lalu dinginkan. Asbes dipasang di ujung tabung dan di atasnya dipasang lakmus merah yang basah. Keberadaan unsur N akan membuat lakmus menjadi biru akibat terbentuknya NH3

UNSUR S

Dengan Pb Asetat

Zat uji ditambahkan 2 ml filtrat Lassaigne, asam asetat, dan Pb asetat maka akan membentuk endapat PbS yang berwarna hitam.

Dengan Natrium nitroprussid

Zat uji ditambahkan 2 ml filtrat Lassaigne, 2-3 tetes Na-nitroprussid Zat uji ditambahkan 2 ml filtrat Lassaigne, 2-3 tetes Na-nitroprussid maka akan embentuk warna merah ungu.

Dengan KCNS

Zat ditambahkan 2 ml filtrat Lassaigne, KCNS, lalu diasamkan hingga asam lemah, dan ditambah amonium molybdat maka akan membentuk warna violet

PIROKSIKAM

A N A L G E S I K

DESKRIPSI

Nama Kimia :4-hydroxyl-2-methyl-N-2-pyridinyl-2H-1,2-benzothiazine-3-carboxamide 1,1-dioxide

Nama IUPAC : (8E)-8-[hydroxy-(pyridin-2-ylamino)methylidene]-9-methyl-10,10-dioxo-10λ6-thia-9-azabicyclo[4.4.0]deca-1,3,5-trien-7-one

Masa molekul: 331.348g/mol Masa molekul: 331.348g/mol

Titik leleh : 240-2450C

Pemerian

Serbuk kristal berwarna putih dengan rasa pahit

Kelarutan

Sangat sukar larut dalam air, dalam asam-asam encer dan sebagianbesar pelarut organik; sukar larut dalam etanol dan dalam larutanalkali mengandung air.

IDENTIFIKASI

Spektro-IR.

Zat yang didispersikan dalam minyak mineral menunjukkanmaksimum hanya pada panjang gelombang yang sama sepertipiroksikam BPFI. Peak utama pada bilangan gelombang 1524, 1180, 1298, 1147, 1573, 770.

Spektro-UV Spektro-UV

Larutan (1 dalam 100.000) dalam asam klorida-metanol 0,01 N menunjukkan maksimum dan minimum pada panjang gelombang yang sama seperti piroksikam BPFI.

Spektro-Massa

Peak utama pada m/z 173, 117, 145, 78, 104, 94, 76, 147.

KLT : Sistem TD –Rf 51; Sistem TE – Rf 17; Sistem TF –Rf 46.

KCKT : Sistem HD –K’ 0.6; Sistem HW –K’ 7.7.

IDENTIFIKASI

Identifikasi warna

Uji Koppanyi-Zwikker (omit pyrolidine)-orange

Uji Liebermann’s – kuning.

Uji Koppanyi-Zwikker

Piroksikam dilarutkan dalam 1 ml etanol, kemudianditambah 1 Piroksikam dilarutkan dalam 1 ml etanol, kemudianditambah 1 tetes larutan cobalt nitrat 1% dan 10 plpfrolidin dan kocoklarutan tersebut.

Uji Liebermann

Menggunakan pereaksi warna Liebermann yang dibuat dari 5 gram NaNO2 dilarutkan dalam 50 ml H2SO4, kemudian sampeldideteksi dengan pereaksi ini.

IDENTIFIKASI UNSUR DAN GUGUS

Unsur C

Cara pengarangan/pirolisa

Gugus Sulfon (SO2)

Zat + H2O2 3 % + 1 tetes FeCl3 0,5 N; setelah reaksi selesai + HNO3 + lar. BaCl2 0,5 N putih dari BaSO4

Gugus –NH (amin sekunder) Gugus –NH (amin sekunder)

R2NH + HNO2 R2NNO (Nitrosamine) + H2O

Nitrosamine dapat ditunjukkan dengan:

Zat + HCl encer/etanol sampai la­rut + HCl p sampai asam, di­dinginkan + NaNO2 dan kocok pe­lan-pelan lalu didiamkan 5 menit maka terbentuk larutan ku­ning yang memisah, kemudiandipisahkan + Phenol dan dipa­naskan pelan-pelan, didinginkan, + H2SO4 (p) hijau biru, akan berubah biru/hijau tua, jika + NaOHberlebihan.

A N T I - L E P R O T I K

THIAMBUTOSIN

DESKRIPSI

Nama kimia : 2-(2-Methyl-5-nitroimidazol-1-yl)ethanol2-methyl-5-nitroimidazole-1-ethanol1-(2-hydroxyethyl)-2-methyl-5-nitroimidazole1-( beta-ethylol)-2-methyl-5-nitro-3-azapyrrole

Nama IUPAC : 3-(4-butoxyphenyl)-1-(4-dimethylaminophenyl)thiourea Nama IUPAC : 3-(4-butoxyphenyl)-1-(4-dimethylaminophenyl)thiourea Masa molekul: 343.4863g/mol Pemerian

Berwarna kuning pucat, menggelap saat terpapar cahaya, berupaserbuk kristal.

KelarutanPraktis tidak larut dalam air; larut dalan 1:1.5 kloroform dan 1: 300 dalam eter. Titik leleh pada suhu 123-1270C.

IDENTIFIKASI

KLT :Sistem TA--Rf 76; system TB—Rf 06; system TC –Rf 77.

KG : Sistem GA—RI 1715

Spektro-UV : DalamEtanol -– 270 nm

Spektr0-IR : Peak utama pada 1234, 720, 1307, 1499, 813, 1093 Spektr0-IR : Peak utama pada 1234, 720, 1307, 1499, 813, 1093

Spektro-Masa: Peak utama pada 151, 109, 136, 178, 177, 29, 207, 135

GUGUS THIOUREA

Reaksi bau dengan pemijaran, merkaptan

Zat ditambahkan 2 tetes NaOH, 2 ml air, dan 2 tetes

natrium nitroprusid akan menunjukkan warna ungu.

Zat ditambah AgNO3 beramoniak dan ditambah pereaksi

Nessler (K2HgI4) ditambah KOH akan menghasilkan

endapan warna hitam.

UNSUR DAN GUGUS

Unsur C

Cara pirolisa (pengarangan)

Unsur N, gugus amin sekunder (R2-NH), dan amin tersier (R-NH-R)

Percobaan Faraday

memijarkan zat dengan CaO lakmus merah yang basah menjadimemijarkan zat dengan CaO lakmus merah yang basah menjadibiru)

Percobaan Lasaigne

Unsur N: 2-3 ml filtrate lassaigne dimasukkan ke dalam tabungberisi 100-299 mg kristal FeSO4 yang belum dilelehkan. Kemudiandipanaskan perlahan sambil dikocok, lalu tambahkan asam sulfatencer secukupnya sampai warna biru (besi larut dan reaksi menjadiasam). Adanya Endapan warna biru berlin memungkinkan adanyaunsur N.

UNSUR DAN GUGUS

Amin sekunder

R2NH + HNO2 ® R2NNO (Nitrosamine) + H2O

Nitrosamine dapat ditunjukkan dengan:

Zat + HCl encer/etanol sampai la­rut + HCl p sampai asam, di­dinginkan +

NaNO2 dan kocok pelan-pelan lalu didiamkan 5 menit maka terbentuk

larutan ku­ning yang memisah, kemudian dipisahkan, + Phenol dan

dipanaskan pelan-pelan, didinginkan, + H2SO4pk hijau biru, berubah

biru/hijau tua, jika NaOH berlebih.

Amin tersier (N-R3)

Zat + As. Sitrat + As. Asetat anhidrat, dicampur hati-hati di atas penangas

air merah ungu

UNSUR S

Dengan Pb-Asetat

2 ml filtrate larutan lassaigne diasamkan dengan asam asetat,

ditambahkan beberapa tetes Pb Asetatmembentuk endapan warna

hitam PbS.

Dengan Na-Nitroprussida Dengan Na-Nitroprussida

2 ml filtrate larutan lassaigne 2-3 tetes pereaksi Na-nitroprussida yang

dibuat baru, maka akan terbentuk warna merah ungu.

50 mg zat + 1.0 ml H2O2 30% dan 2 tetes larutan FeCl3 10%, kemudian

diencerkan dengan air + 1.0 ml 3N HCl dan 1.0 ml larutan BaCl2 5%,

maka akan terbentuk endapan putih BaSO4

A N T I D I A B E T E S

TOLBUTAMID

DESKRIPSI

Nama kimia : N-[(butylamini)carbonyl]-4-methylbenzenesulfonamide

Masa molekul: 270,35

Pemerian

Serbuk hablur; putih, atau praktis putih; rasa agak pahit dan praktis tidak berbau.

Kelarutan

Praktis tidak larut dalam air, larut dalam etanol dan dalam kloroform

IDENTIFIKASI

Berdasarkan Farmakope Indonesia III

Pada 200 mg tambahkan 16 mL asam sulfat (50% v/v), refluks selama 30

menit. Tambahkan larutan natrium hidroksida P hingga bereaksi basa

kuat, suling selama 30 menit. Tamping sulingan dalam 20 mL asam klorida

P (1% v/v). pada 1mL larutan tambahkan 100 mg natrium asetat P dan 10

mL dapar alkali borat pH 9,4 P. dinginkan larutan dalam tangas es selama

10 menit, tambahkan 10 mL larutan p-nitroanilin P segar, biaarkan selama

20 menit. Tambahkan 2 mL larutan natrium hidroksida P 10% b/v tetes

demi tetes warna merah jingga.

IDENTIFIKASI

Identifikasi Gugus Sulfon Zat + H2O2 30% + 1 tetes FeCl3 + HNO3 ­+ BaCl2 Endapan

BaSO4 (putih) dan jika ditambahkan dengan aqua regia tidak larut.

Tes Biuret Tes Biuret Sampel + NaOHhinggabasa + 1 tetes CuSO­­­4warnabiru,

menunjukkan adanya gugus amida pada tolbutamid.

Β - B L O C K E R

PROPRANOLOL

DESKRIPSI

Nama kimia : (±)-1-Isopropylamino-3-(1-naphthyloxy)propan-2-ol

Masa molekul: 295.8 g/mol

Pemerian : Serbuk putih atau hampir putih.

Kelarutan : Larut dalam air atau alkohol.

IDENTIFIKASI

Dengan kromatografi lapis tipis menghasilkan Rf 0,5

dengan pengembang etil asetat : metanol : amonia

(85 :15 : 5)

Dengan reaksi marquis menghasilkan warna merah

Dengan reaksi iodoplatina menghasilkan warna biru

pucat