netralitas media massa terhadap pasangan - universitas
TRANSCRIPT
0
NETRALITAS MEDIA MASSA TERHADAP PASANGAN
CALON GUBERNUR JAWA TENGAH 2013
(Analisis Isi Berita Pasangan Calon Gubernur Jawa Tengah di Harian
Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas)
Periode 11 April-26 Mei 2013
TESIS
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Megister
Program Studi Ilmu Komunikasi
Minat Utama Manajemen Komunikasi
Oleh :
SUPARTINAH
NIM : S231202009
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
NETRALITAS MEDIA MASSA TERHADAP PASANGAN
CALON GUBERNUR JAWA TENGAH 2013
(Analisis Isi Berita Pasangan Calon Gubernur Jawa Tengah di Harian
Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas)
Periode 11 April-26 Mei 2013
TESIS
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Megister
Program Studi Ilmu Komunikasi
Minat Utama Manajemen Komunikasi
Oleh :
SUPARTINAH
NIM : S231202009
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya:
Nama : Supartinah
Nim : S231202009
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Minat Utama : Manajemen Komunikasi
Program Pascasarjana Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul
“NETRALITAS MEDIA MASSA TERHADAP PASANGAN CALON
GUBERNUR JAWA TENGAH 2013 (Analisis Isi Berita Pasangan Calon
Gubernur Jawa Tengah di Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas)
Periode 11 April-26 Mei 2013” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang
bukan karya saya, dalam tesis tersebut di beri tanda citasi dan ditunjukkan dalam
daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka
saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang
saya peroleh dari tesis tersebut.
Surakarta, Oktober 2014
Yang membuatpernyataan
Supartinah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Karya yang sederhana ini kupersembahkan teruntuk ibunda dan ayahanda tercinta yang
tiada henti selalu berdo’a untuk keberhasilan dan kesuksesanku.
Untuk kakakku dan kekasihku yang selalu memberiku semangat dan do’a.
Serta untuk almamater.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidaya-Nya, kemudian tak lupa shalawat dan salam
senantiasa mengiringi kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW, sehingga
atas izin-Nya Tesis yang berjudul “Netralitas Media Massa Terhadap Pasangan
Calon Gubernur Jawa Tengah 2013 (Analisis Isi Berita Pasangan Calon Gubernur
Jawa Tengah di Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas) Periode
11 April-26 Mei 2013” dapat terselesaikan.
Penyusunan Tesis ini dapat terselesaikan, karena bantuan dari berbagai
pihak yang telah membantu penulis baik moril maupun materiil. Oleh karena itu
penulis menyampaikan rasa terimakasih sedalam-dalamnya dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, MS. Selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah berkenan menerima untuk
menempuh pendidikan pada Program Pascasarjana UNS.
2. Prof. Drs.TotokSarsito, SU, MA, Ph.D. Selaku Ketua Program Studi Ilmu
Komunikasi Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta dan
selaku penguji tesis ini yang telah banyak memberikan masukan dalam
penyempurnaan tesis ini.
3. Prof. Drs. Pawito, Ph.D dan bapak Sri Hastjarjo, S.Sos. Ph.D. Selaku
Pembimbing I dan II yang telah sabar memberikan bimbingan, pengarahan
dan masukan dalam penyusunan tugas akhir tesis ini.
4. Drs. Y. Slamet, M.Sc., Ph.D selaku penguji tesis ini. Terimakasih atas
masukan yang menginspiratif dalam penyempurnaan tesis ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang sangat berjasa dalam memberikan
bekal ilmu, dan pengetahuan yang sangat luas selama ini.
6. Mbak Sari dan Pak Parno yang telah banyak membantu kelancaran penulisan
tesis ini dalam hal administratif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
7. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Karsono, Ibu Tuminah, dan kakakku, yang
tidak kenal lelah untuk selalu memberikan doa, dukungan, dan selalu
memberikan yang terbaik.
8. Mas Luthfil Hakim yang telah memberikan doa, semangat dan motivasinya
selama ini.
9. Keluargabesarku di Banjarnegara terimakasih atas kasih sayang, perhatian
dan motivasi yang telah kalian berikan.
10. Teman-teman senasib dan seperjuanganku (Wina, Rotu, mbak Erwin, mbak
Riza, mbak Dita, Rina, Tri) terimakasih atas semangat dan kenangan yang
indah.
11. Serta semua pihak yang tidak bisa di sebut satu persatu yang telah
mendukung dan mendoakan dalam segala hal kepada penulis.
Akhir kata, penyusun telah berusaha agar laporan dapat disusun dengan
sebaik-baiknya. Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna
oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan. Dan
semoga laporan penelitian ini dapat berguna sebagaimana mestinya.
Surakarta, Oktober 2014
Penyusun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
ABSTRAK ....................................................................................................... v
ABSTRACT ..................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Pembatasan Masalah ............................................................................... 5
C. Rumusan Masalah ................................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6
BAB IITELAAH PUSTAKA
A. Media Masa ............................................................................................ 7
B. Pers dan Surat Kabar .............................................................................. 10
B.1 Fungsi Pers ....................................................................................... 10
B.2 Surat Kabar ...................................................................................... 11
C. Berita .................................................................................................... 13
C.1 Kebijakan Redaksi ........................................................................... 16
D. Objektivitas Media dan Netralitas Media ............................................... 17
D.1 Objektivitas Media ........................................................................... 17
D.2 Netralitas Media ............................................................................... 23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
E. Ekonomi Politik Media Massa ................................................................ 26
F. Teori Tradisi Kritis ................................................................................. 28
G. Analisis Isi ............................................................................................ 29
H. Penelitin Terdahulu ................................................................................. 30
I. Kerangka Berpikir .................................................................................. 36
J. Hipotesis ................................................................................................. 37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 38
B. Populasi dan Sampel ............................................................................... 39
C. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 40
D. Unit Analisis dan Kategori ..................................................................... 40
E. Definisi Konsep dan Operasional ........................................................... 40
E.1 Definisi Konsep ................................................................................ 40
E.2 Definisi Operasional ......................................................................... 41
F. Teknik Analisis Data .............................................................................. 43
G. Reliabilitas .............................................................................................. 45
BAB IVGAMBARAN UMUM SURAT KABAR SOLOPOS, SUARA
MERDEKA, DAN RADAR BANYUMAS
A. Gambaran Umum Harian Solopos .......................................................... 47
B. Gambaran Umum Harian Suara Merdeka .............................................. 52
C. Gambaran Umum Harian Radar Banyumas ........................................... 62
BAB V PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
A. Penyajian Data ........................................................................................ 64
1. Berita Pasangan HP-Don di Harian Solopos, Suara Merdeka dan Radar
Banyumas periode 11 April-26 Mei 2013 ......................................... 65
2. Berita Pasangan BISSA di Harian Solopos, Suara Merdeka dan Radar
Banyumas periode 11 April-26 Mei 2013 ......................................... 73
3. Berita Pasangan GAGAH di Harian Solopos, Suara Merdeka dan Radar
Banyumas periode 11 April-26 Mei 2013 ......................................... 82
B. Analisis Data ........................................................................................... 92
1. Uji Chi Square.................................................................................... 92
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
2. Uji Reliabilitas ................................................................................... 97
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................. 103
1. Harian Solopos.......................................................... ......................... 103
2. Harian Suara Merdeka.......................................... ............................. 104
3. Harian Radar Banyumas.............................................. ...................... 105
B. Implikasi Netralitas Media Massa Terhadap Pasangan Calon Gubernur
Jawa Tengah 2013 .................................................................................. 106
a. Implikasi Teoritis ............................................................................ 109
b. Implikasi Metodologis ..................................................................... 109
C. Saran ....................................................................................................... 109
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 111
LAMPIRAN
A. Interiabilitas Rumus Holsti
B. Protokol Pengisian Lembar Coding
C. Lembar Coding
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Berita Harian Solopos tentang Pasangan HP-Don ............................. 65
Tabel 2. Berita Harian Suara Merdeka tentang Pasangan HP-Don ................. 67
Tabel 3. Berita Harian Radar Banyumas tentang Pasangan HP-Don .............. 72
Tabel 4. Berita Harian Solopos tentang Pasangan Bibit-Sudijono .................. 73
Tabel 5. Berita Harian Suara Merdeka tentang Pasangan Bibit-Sudijono ....... 75
Tabel 6. Berita Harian Radar Banyumas tentang Pasangan Bibit-Sudijono .... 80
Tabel 7. Berita Harian Solopos tentang Pasangan Ganjar-Heru ...................... 82
Tabel 8. Berita Harian Suara Merdeka tentang Pasangan Ganjar-Heru........... 85
Tabel 9. Berita Harian Radar Banyumas tentang Pasangan Ganjar-Heru ....... 90
Tabel 10. Frekuensi yang diamati (fo) Berita Pasangan HP-Don .................... 93
Tabel 11. Frekuensi yang diamati (fo) Berita Pasangan Bibit-Sudijono ......... 94
Tabel 12. Frekuensi yang diamati (fo) Berita Pasangan Ganjar-Heru ............. 96
Tabel 13. Frekuensi Berita di Harian Solopos ................................................. 98
Tabel 14. Frekuensi Berita di Harian Suara Merdeka ..................................... 100
Tabel 15. Frekuensi Berita di Harian Radar Banyumas ................................... 101
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
ABSTRAK
Supartinah. S231202009. Netralitas Media Massa Terhadap Pasangan Calon
Gubernur Jawa Tengah 2013 (Analisis Isi Berita Pasangan Calon Gubernur
Jawa Tengah di Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas)
Periode 11 April-26 Mei 2013. Tesis. Pembimbing I: Prof. Pawito, Ph.D.
Pembimbing II: Sri Hastjarjo, S.Sos. Ph.D. Program Studi Ilmu Komunikasi.
Program Pascasarjana. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Di tengah opini publik yang mempertanyakan keberpihakan media massa,
tentu ada hal menarik yang ditampilkan oleh media massaterutama dalam
pemberitaan seputar Pilgub Jateng 2013. Meskipun dalam setiap aktifitasnya pers
berprinsip pada obyektifitas, namun pada kenyataannya setiap institusi pers
memiliki seperangkat nilai yang digunakan sebagai dasar dalam penentuan
beritanya. Sehingga dalam penyajiannya surat kabar satu memiliki kecenderungan
yang berbeda dengan surat kabar lainya.Netralitas media massa dalam
memberitakan seputar pilgub Jateng 2013 sangat di utamakan, dimana masyarakat
memiliki suara yang dapat diberikan pada salah satu pasangan, yang suaranya
sangat menentukan maju mundurnya suatu Daerah.
Penelitian ini ingin melihat bagaimana netralitas media massa terhadap
pasangan calon Gubernur Jawa Tengah 2013. Penelitian ini dilakukan pada
Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas antara periode 11 April-26
Mei 2013 dengan menggunakan teknik analisis isi. Populasi dalam penelitian ini
yaitu seluruh pemberitaan dalam Harian Solopos, Suara Merdeka dan Radar
Banyumas periode 11 April-26 Mei 2013 sejumlah 229 berita. Dalam penelitian
ini jumlah populasi tidak terlalu besar sehingga sensus dipilih dalam penelitian
ini.Untuk melihat apakah media (Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas)
netral atau tidak maka digunakan aspek netralitas oleh McQuail yaitu berdasarkan
kategori sensasionalism, stereotype, juntaposition, dan linkage untuk
mengukurnya. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus Uji
Chi Square dan Uji Reliabilitas dengan rumus Holsty.
Hasil penelitian dengan Chi Square dan Reliabilitas menunjukkan Harian Solopos,
Suara Merdeka, dan Radar Banyumas belum sepenuhnya netral. meskipun dari
hasil penelitian yang telah dilakukan hanya beberapa berita yang memasukkan
kategori netralitas McQuail (sensasionalism, stereotype, juntaposition, dan
linkage) namun tetap menjadikan berita tersebut menjadi tidak netral.
Kata Kunci : Netralitas, Analisis Isi, Sensasionalisme, Stereotype, Juntaposition,
Linkage.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
ABSTRACT
Supartinah. S231202009. Mass Media Neutrality to the Central Java
Governor Candidate Couple of2013 (A Content Analysis on the News of
Central Java Governor Candidate Couple in Solopos, Suara Merdeka, and
Rada Banyumas Dailies) in the period of April 11th
to May 26th
2013. Thesis.
First Counselor: Prof. Pawito, Ph. D, Second Counselor: Sri Hastjarjo, S.Sos.
Ph.D. Communication Science Study Program. Postgraduate Program.
Surakarta Sebelas Maret University.
Amid the public opinion questioning the mass media’s partiality, there is, of
course, an interesting thing to appear by the mass media, particularly in the news
about the Central Java Governor Election of 2013. Although in its all activities,
press relies on objectivity for its principle, in fact every press institution has a set
of value used to determine their news. Thus, in its presentation a daily has
different predisposition from another. The neutrality of mass media in reporting
about the Central Java Governor Election of 2013 is highly prioritized, in which
the society has a vote togive to one couple, the vote of which highly determines a
state’s or an area’s progress.
This research wanted to see the neutrality of mass media to the Central Java
Governor candidate couple of 2013. This study was conducted on Solopos, Suara
Merdeka, and Radar Banyumas dailies in the period of April 11th
to May 26th
2013 using content analysis technique. To see whether or not the media were
neutral, McQuail’s neutrality aspect was used based on sensationalism, stereotype,
juxtaposition, and linkage categories to measure it. To examine this technique’s
reliability and validity, Holsty formula was used; variance analysis was also used
with chi-square analysis.
The result of research showed that Solopos, Suara Merdeka, and Radar
Banyumas had not been completely neutral. Although from the result of research
conducted, only some news generated sensation, stereotype, juxtaposition, and
linkage,those aspects remained to make the news non-neutral. And the chi-square
test showed that there was no significant difference between Solopos, Suara
Merdeka, and Radar Banyumas dailies in presenting the news about the Central
Java Governor Election of 2013 for the news category containing sensation,
stereotype, juxtaposition, and linkage.
Keywords: Neutrality, Content Analysis, Sensationalism, Stereotype,
Juxtaposition, Linkage.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masyarakat Jawa Tengah untuk kedua kalinya akan memilih pimpinan
tertinggi di Provinsi secara langsung pada 26 Mei 2013. Sementara itu dalam
konteks Pilgub, adanya pemilihan langsung menjadikan jarak pasangan calon
dengan pemilih menjadi semakin dekat. Nasib perolehan suara mereka sangat
tergantung dari pemilih. Dengan adanya kesibukan masing-masing calon maka
secara tidak langsung mereka tidak punya banyak waktu untuk
meyakinkanmasyarakat agar memilih mereka. Hasil survei yang dilaksanakan
oleh Serikat Penerbit Surat kabar (SPS) pada tahun 2009 menunjukkan bahwa
tingkat pembaca surat kabar daerah di 15 kota besar se-Indonesia, termasuk
kota Semarang tergolong sangat tinggi. Dengan adanya hasil survei pembaca
surat kabar lokal yang tergolong tinggi tak heran jika para Calon Gubernur
dengan efektif menggunakan media untuk membangun citra diri se-positif
mungkin. Lebih dari (90%) masyarakat membaca surat kabar daerah. Adanya
surat kabar daerah masyarakat memiliki peluang lebih besar untuk membaca
berita-berita lokal, termasuk berita seputar Pilgub Jateng.
Dengan adanya tingkat pembaca surat kabar daerah yang tergolong
tinggi ini maka media massa harus dapat menyajikan berita secara obyektif dan
tidak berpihak pada salah satu golongan untuk kepentingan individu yang dapat
menjadikan berita tidak netral. Dengan fungsi yang melekat pada media yakni
memberikan informasi, mendidik dan mempengaruhi sekaligus sebagai media
komunikasi politik, media berpeluang memainkan peran yang cukup penting.
Memberikan informasi yang benar dan berimbang terkait setiap pasangan calon
berarti memberikan peluang kompetisi yang sama kepada mereka. Bagi
pembaca, hal tersebut merupakan pendidikan politik yang baik guna membantu
menilai kualitas figur Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan dipilih.
Dari hasil penetapan KPU pada 11 April 2013 maka terpilih tiga
pasangan yang akan maju dalam Pilgub Jateng. Pasangan Hp-Don (Hadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Prabowo-Don Murdono), pasangan ini mendapatkan nomor urut 1. Hadi
Prabowo adalah Sekda Provinsi Jawa Tengah sejak tahun 2008 yang lalu.
Lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro ini
pernah mengemban beberapa jabatan sebelumnya yaitu Asisten IV Sekda
(2005-2008) dan Kepala Biro Keuangan Sekda (2000-2005). Sedangkan Don
Murdono adalah Bupati Sumedang dua periode (2003-2008 dan 2008-2013).
Pria ini adalah alumni dari Fakultas Hukum Universitas Diponegoro. Pasangan
BISSA (Bibit-Sudijono) Bibit Waluyo, merupakan calon incumbent. Mantan
Panglima Kodam Jaya, dan Panglima Kostrad. Pangkat terakhirnya sebelum
pensiun adalah Letnan Jenderal TNI AD. Bibit adalah Gubernur Jawa Tengah
periode 2008-2013, yang berduet dengan Rustriningsih sebagai wakilnya.
Sementara itu Sudijono Sastroatmodjo adalah Profesor Ilmu Hukum dari
Universitas Negeri Semarang. Saat ini masih menjabat sebagai Rektor di
Universitas tersebut yang diemban sejak tahun 2006 lalu. Pasangan GAGAH
(Ganjar-Heru), Siapa yang tidak kenal dengan Bung Ganjar Pranowo. Salah
satu politikus muda PDIP yang sering muncul di layar televisi. Pria kelahiran
Karanganyar ini merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.
Sudah dua periode menjadi anggota DPR RI dari PDI Perjuangan sejak tahun
2004 sampai sekarang. Sedangkan Heru Sudjatmoko adalah Bupati
Purbalingga periode 2010-2015. Beberapa jabatan pernah diemban sebelumnya
adalah Wakil Bupati Purbalingga (2005-2010) dan Sekda Purbalingga (1998-
2005).
Di Jawa Tengah berita tentang Pilgub ini tentunya menarik perhatian
masyarakat karena menyangkut masa depan daerah. Akankah para pemimpin
politik yang terpilih nantinya dapat membawa propinsi Jawa Tengah pada
keadaan politik yang lebih stabil, ekonomi yang lebih baik dan kesejahteraan
yang semakin meningkat? Untuk memenuhi keingintahuan masyarakat maka
media massa seperti Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas
dengan intens meliput seputar Pilgub Jateng 2013.
Media massa surat kabar Harian Solopos, Harian Suara Merdeka dan
Harian Radar Banyumas secara khusus menyajikan berita-berita Pilgub Jateng,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
baik seputar aktivitas kandidat maupun tim sukses para kandidat. Harian
Solopos merupakan Harian yang ada di kota Solo, Harian ini sudah beroprasi
kurang lebih selama 17 tahun sehingga masyarakat tentunya tidak asing lagi
dengan Harian Solopos ini. Selain itu dalam Harian tersebut juga disisipkan
Soloraya yang terdiri dari beberapa rubrik. Halaman Soloraya yang memuat
kolom-kolom pemberitaan yang berasal dari Solo dan sekitarnya, yaitu seputar
kota Solo, Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Sragen dan Karanganyar.
Dengan demikian akses Harian Solopos dapat dikatakan cukup luas khususnya
untuk mewakili wilayah Jawa Tengah bagian timur. Sementara Harian Suara
Merdeka merupakan koran tertua di Jawa Tengah yang hingga kini masih eksis
dan dijadikan perekat bagi komunitas Jawa Tengah dan wilayah edarannya
yang luas mencakup semua wilayah Jawa Tengah. Dalam Harian Suara
Merdeka ini juga terdapat rubrik khusus seputar pilgub Jatang yang di kasih
nama dengan “Ayo Rame-Rame Milih Lurah Jateng”. Sedangkan Radar
Banyumas merupakan Harian umum terbesar di Barlingmascakep
(Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen) dan sudah berdiri
kurang lebih selama 16 tahun. Harian tersebut beredar di daerah Purwokerto,
Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Cilacap, dan Kebumen dimana daerah
tersebut merupakan bagian dari wilayah Jawa Tengah bagian barat.
Dalam konteks politik, terutama dalam kesuksesan Pilgub. Peran
media diharapkan dapat melakukan pendidikan politik bagi rakyat. Setidaknya
berperan dalam penambahan informasi tentang Pilgub. Informasi tersebut bisa
mempengaruhi perilaku memilih. Sehingga akan berdampak pada sistem
politik yang berjalan. Selain itu, media dapat menjadi sarana sosialisasi. Bisa
menyampaikan program-program dari kandidat, kemudian media juga menjadi
sarana untuk memberitakan sepak terjang kandidiat. Informasi yang objektif
tentang masing-masing calon sangat penting agar pemilih bisa menentukan
pilihan dengan didukung informasi yang benar. Semua pasangan calon harus
memperoleh sorotan yang sama dari media, baik dari sisi positif maupun
negatif. Media diharapkan tidak menjadi instrumen propaganda dari pasangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
calon tertentu. Media massa diharapkan mampu mengedepankan prinsip
netralitasnya, sehingga netralitas bukan hanya sekedar jargon saja.
Media massa pada dasarnya tidak akan pernah bersikap netral ataupun
obyektif karena masing-masing mempunyai kepentingan tersendiri. Dennis
McQuail seorang pakar komunikasi massa bahkan menunjuk bahwa faktor
komersial sangat mempengaruhi industri pers. Wartawan baik reporter maupun
redaktur pastilah bersikap subyektif dalam menjalankan praktek-praktek
jurnalistik. Mereka tidak mungkin bisa obyektif dalam pemberitaanya,
meskipun telah berusaha semaksimal mungkin untuk bisa obyektif. Dalam
membuat suatu laporan, wartawan senantiasa terbentur keterbatasan
penguasaan bahasa yang dimilikinya dan dipengaruhi oleh latar belakang
pengalamannya, lingkungannya, pendidikannya, serta masih banyak faktor-
faktor lainnya. Berita-berita ini tentu memiliki tingkat netralitas yang berbeda-
beda dalam setiap surat kabar. Masing-masing surat kabar memiliki kebijakan
redaksional yang berbeda satu sama lain, yang menyebabkan terjadinya
perbedaan menyangkut isi berita karena perbedaan penyediaan space atau
kebijakan redaksional.
Netralitas bagi media massa, dapat dilihat dalam perilaku media massa
yang memberikan informasi tanpa memihak atau dengan kata lain sikapnya
yang netral sebagai penengah. Media massa adalah pemberi pesan bagi
masyarakat yang berujung pada pembentukan opini di lingkungan masyarakat.
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Han Soo Lee, menyebutkan bahwa
media dalam memuat sebuah berita mampu mempengaruhi opini publik.
penelitian ini berpendapat bahwa hubungan langsung antara presiden dan
masyarakat adalah tidak ada. Sebaliknya, presiden dan publik lebih langsung
berinteraksi dengan media berita.52
Demikian halnya jika melihat pemberitaan
mengenai Pilgub Jateng 2013, masyarakat lebih mudah mengenal atau
mengetahui tentang seluk beluk para calon dari media. Dengan keterbatasan
52
Han Soo Lee (2014) Analyzing the Multidirectional Relationships Between the
President, News Media, and the Public: Who Affects Whom?, Political Communication,
31:2, 259-281, hlm: 276
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
dan kesibukan mereka tentu saja para calon Gubernur ini tidak dapat
menjangkau masyarakat Jawa Tengah secara keseluruhan, namun dengan
adanya media massa surat kabar ini masyarakat dapat mengetahui bagaimana
seluk beluk maupun apa saja yang dilakukan para Calon Gubernur tersebut.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti akan mencoba meneliti
tentang Netralitas Media Massa Terhadap Pasangan Calon Gubernur Jawa
Tengah 2013 (Analisis Isi Berita Pasangan Calon Gubernur di Harian
Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas) periode 11 April-26 Mei 2013.
B. Pembatasan Masalah
Karena keterbatasan yang dimiliki penulis, penelitian ini membatasi
kajian hanya pada berita-berita tentang Pilgub Jateng 2013 mulai dari 11 April
sampai 26 Mei 2013. Berita-berita tentang Pilgub Jateng 2013 diluar periode
tersebut maka tidak masuk dalam penelitian ini, adapun berita-berita yang ada
di dalamnya meliputi segala hal tentang sosok kandidat dan apa saja yang
dilakukan kandidat baik melalui tim sukses maupun para kandidat sendiri, dan
apa saja komentar para masyarakat tentang sosok kandidat tersebut. Foto
beserta capsen tidak termasuk dalam kajian penelitian ini.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaan dalam Harian Solopos dalam menyajikan berita
seputar pasangan calon Gubernur Jateng 2013 dilihat dari kategori netralitas
oleh McQuail (sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan linkage).
2. Apakah ada perbedaan dalam Harian Suara Merdeka dalam menyajikan
berita seputar pasangan calon Gubernur Jateng 2013 dilihat dari kategori
netralitas oleh McQuail (sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan
linkage).
3. Apakah ada perbedaan dalam Harian Radar Banyumas dalam menyajikan
berita seputar pasangan calon Gubernur Jateng 2013 dilihat dari kategori
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
netralitas oleh McQuail (sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan
linkage).
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui tingkat netralitas pada Harian Solopos dalam menyajikan
berita tentang pasangan calon Gubernur Jawa Tengah 2013 dilihat dari
kategori sensasionalism, stereotype, junxtaposition, dan linkage.
2. Untuk mengetahui tingkat netralitas pada Harian Suara Merdeka dalam
menyajikan berita tentang pasangan calon Gubernur Jawa Tengah 2013
dilihat dari kategori sensasionalism, stereotype, junxtaposition, dan linkage.
3. Untuk mengetahui tingkat netralitas pada Harian Radar Banyumas dalam
menyajikan berita tentang pasangan calon Gubernur Jawa Tengah 2013
dilihat dari kategori sensasionalism, stereotype, junxtaposition, dan linkage.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat teoritis
Mengkaji atau memberikan penjelasan teoritik tentang keberpihakan media
terhadap realitas dalam konteks pasangan calon yang berlaga dalam pilihan
kepala daerah secara langsung, khususnya Pilgub Jateng 2013.
2. Manfaat praktis
Memberikan informasi kepada khalayak tentang kepentingan media dalam
kegiatan mengkonstruksikan realitas yang ada di lapangan.
3. Manfaat sosial
Memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas tentang sifat media yang
tidak bebas nilai. Termasuk kepentingan politik dan ekonomi yang akan
berpengaruh terhadap isi produk media.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Media Massa
Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang
signifikan sebagai bagian dari kehidupan manusia sehari-hari. Hampir pada
setiap aspek kegiatan manusia, baik yang dilakukan secara pribadi maupun
bersama-sama selalu mempunyai hubungan dengan aktivitas komunikasi
massa. Komunikasi massa pada dasarnya merupakan suatu bentuk komunikasi
dengan melibatkan khalayak luas yang biasanya menggunakan tekhnologi
media massa, seperti surat kabar, majalah, radio, dan televisi. Komunikasi
massa merupakan proses dimana organisasi-organisasi media memproduksi
dan menyampaikan pesan-pesan kepada khalayak dan proses dimana pesan-
pesan dicari, digunakan dipahami, dan dipengaruhi oleh khalayak.53
Definisi diatas menjelaskan komunikasi massa melalui media cetak
maupun elektronik bahwa proses penyampaian pesan dalam komunikasi
bertujuan agar komunikasi tersebut dimengerti oleh khalayak luas, sehingga
komunikasi yang dilakukan oleh komunikator kepada komunikan menjadi
komunikasi yang efektif.
Media massa baik cetak maupun elektronik tersebut, akan
menyebarluaskan pesan-pesannya, dengan pola mempengaruhi dan
mencerminkan sebuah kebudayaan suatu masyarakat. Informasi ini akan
mereka hadirkan serentak pada khalayak luas beragam dan berkesinambungan.
Faktor ini yang membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang
dipercaya oleh masyarakat. Media massa seperti surat kabar, majalah, buku,
radio, film, dan televisi pada umumnya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
media cetak dan media elektronik. Nyaris tak ada peristiwa penting yang
menyangkut kepentingan publik yang luput dari perhatian media massa. Media
massa hadir pada setiap peristiwa penting, mengamati, mencatat, merekam, dan
53
Littlejohn. Stephen W, 2002, Theories of Human Communication, Belmon:Wadsword Puplising,
hlm: 303
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
kemudian melaporkannya kepada publik dengan frame atau sudut pandang
tertentu.54
Media massa menurut Herman dan Chomsky terlibat dalam suatu
interaksi simbiosis (a symbiotic relationship), bahwa penyediaan informasi
media massa digerakkan oleh kebutuhan ekonomi (economic necessity) dan
pertukaran kepentingan (reciprocity of interest). Media membutuhkan
keberlangsungan media yang menjadi “bahan dagangannya”. Sumber berita
membutuhkan media massa guna memaparkan ide dan dirinya pada khalayak.
Sementara di sisi lain khalayak membutuhkan berita tentang kejadian
dilingkungan yang “mengitarinya”. Pada titik inilah wartawan menjadi
mediator utama sebagai penghubung a symbiotic relationship tersebut.55
Hal yang sama akan berlaku ketika surat kabar akan meliput
pemilihan Gubernur. Para Calon Pasangan Gubernur akan membutuhkan
media massa untuk menyampaikan ide-ide atau visi misinya kepada khalayak.
Di sisi yang lain media massa juga membutuhkan politikus sebagai sumber
berita yang akan menghiasi surat kabar atau media elektronik dan new media
yang berbasis internet tersebut. A symbiotic relationship ini akan berlangsung
secara berkesinambungan karena keduaya merasakan saling membutuhkan.
Dengan demikian kedua belah pihak juga akan berusaha agar hubungan yang
baik terus terjalin.
Fungsi media massa, mengidentifikasikan tiga fungsi pokok media:
pertama, the surveillance of the environment (pengawasan terhadap keadaan
lingkungan). Kedua, the correlation of the parts of society in responding to the
environment (menghubungkan bagian-bagian masyarakat dalam lingkungan).
Dan terakhir, the transmission of the social heritage from one generation to the
54
Pawito, 2009, Komunikasi Politik Media Massa dan Kampanye Pemilihan,
Yogyakarta&Bandung: Jalasutra, hlm:10. 55
Sulhan. Muhammad, 2006,Kisah Kelabu di Balik Maraknya Pers Lokal di Kalimantan,
Yogyakarta: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Volume 9, Nomor 3, Maret 2006,
hlm: 330.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
next (mentransmisikan warisan sosial dari satu generasi ke generasi
berikutnya.56
Fungsi pengawasan merujuk pada aktivitas media massa dalam
mencermati dan melaporkan peristiwa-peristiwa penting kepada publik. Dari
sinilah, publik mengetahui dan kemudian memberikan respon peristiwa-
peristiwa tersebut. Dalam pengertian ini, fungsi pengawasan tidak sekedar
pemberitaan, akan tetapi mencakup upaya menyingkap ketidakberesan dalam
penyelenggaraan pemerintahan maupun kehidupan bermasyarakat.
Fungsi penghubung lebih berkenaan dengan kiprah media massa
dalam menyediakan diri sebagai forum untuk adanya diskusi, saling
memperdengarkan pendapat, tuntutan dan aspirasi-aspirasi bagi semua
kelompok masyarakat.
Fungsi media sebagai transmisi warisan sosial adalah peran media
massa dalam proses sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat luas. Isi dari
sosialisasi ini adalah nilai-nilai, norma-norma, dan kesepakatan-kesepakatan
yang berkembang di masyarakat demi keutuhan dan terpeliharanya aturan
sosial.
Kajian mengenai isi media dapat menimbulkan kerangka interpretasi
yang beragam. Pemberitaan media atas sejumlah isu memperlihatkan kembali
keberanian dan kejujuran dalam menentukan sikap dan pandangan. Media
dalam upaya mendefinisikan suatu realitas sosial tidak selalu melakukannya
secara eksplisit dan vulgar, melainkan melalui penyajian yang mengesankan
objektivitas, keseimbangan dan sikap non partisan. Memahami media bukan
hanya sebatas bagaimana menanggapi pesan yang di sampaikannya, melainkan
juga mengerti bagaimana cara mereka bekerja, bagaimana mereka berbeda
pengalaman secara personal, dan bagaimana mereka berbeda antara satu
dengan yang lain.
56
Pawito, Op.Cit, hlm: 92.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
B. Pers dan Surat Kabar
B.1 Fungsi Pers
Pers adalah lembaga kemasyarakatan (social institution) yang
merupakan subsistem dari kemasyarakatan tempat ia beroprasi, bersama-sama
dengan subsistem lainnya. Dengan demikan, maka pers tidak hidup secara
mandiri tetapi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lembaga-lembaga
kemasyarakatan lainnya.57
keberadaanya menjadi bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari masyarakat dalam segala bentuk proses komunikasi. Tetapi
berada dalam posisi pers sebagai media yang bebas dan independen.
Idealisme yang melekat pada pers dijabarkan dalam pelaksanaan
fungsinya. Fungsi pers tersebut dapat di jelaskan sebagai berikut:
Fungsi menyiarkan informasi (to inform) merupakan fungsi pers yang
pertama dan utama. Khalayak membeli surat kabar karena memerlukan
informasi mengenai berbagai hal dibumi ini, mengenai peristiwa yang terjadi,
gagasan dan pemikiran orang lain, apa yang dilakukan oleh orang lain,
dikatakan oleh orang lain, dan sebagainya.
Fungsi Mendidik (to educate) merupakan sarana pendidikan massa,
surat kabar dan majalah memuat tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan
sehingga khalayak pembaca bertambah pengetahuannya.
Fungsi Menghibur (to entertain) hal yang bersifat menghibur sering
dimuat surat kabar dan majalah untuk menyeimbangi berita-berita berat, dan
artikel yang berbobot. Hiburan tersebut bisa berbentuk cerita pendek, cerita
bersambung, cerita bergambar, teka-teki silang, pojok, karikatur, tidak jarang
juga berita yang menarik insani (human interest), dan kadang tajuk rencana.
Fungsi Mempengaruhi (to influence) hal tersebut menyebabkan pers
memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Karena sudah tentu
surat kabar yang ditakuti ialah surat kabar yang Independent, yang bebas
menyatakan pendapat, dan bebas melakukan sosial kontrol.
57
Efendi. Onong Uchajana, 2008, Dinamika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya,
hlm:62.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Pers memiliki keterkaitan yang luas dengan dunia media dan
pemberitaan. Pers tidak hanya merujuk pada wartawan sebagai pihak yang
mengolah berita, tetapi seluruh kegiatan yang dilakukan oleh sebuah media
beserta unsur-unsur yang ada di dalamnya, mulai dari proses mengumpulkan
bahan berita sampai menyebarkannya. Unsur-unsur di dalamnya meliputi
wartawan, editor, anggota redaksi, sampai kepada pemimpin redaksi.
B.2 Surat Kabar
Berbicara tentang media massa tak lepas dari aktivitas jurnalistik.
Jurnalistik atau journalisme adalah kegiatan penghimpunan berita, mencari
fakta, dan melaporkan peristiwa.58
Dalam kamus, jurnalistik diartikan sebagai
kegiatan untuk menyiapkan mengedit, dan menulis untuk surat kabar, majalah
dan berkala lainnya.
Bill Kovach dan Tom Rosensial menyebutkan sembilan prinsip atau
elemen jurnalisme yakni:59
a. Kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran.
b. Loyalitas pertama jurnalisme kepada warga.
c. Intisari jurnalisme adalah disiplin verifikasi.
d. Para praktisinya harus menjaga independensi terhadap sumber berita.
e. Jurnalisme harus berlaku sebagai pemantau kekuasaan.
f. Jurnalisme harus menyediakan forum publik untuk kritik maupun dukungan
warga.
g. Jurnalisme harus berupaya membuat hal penting, menarik dan relevan.
h. Jurnalisme harus menjaga agar berita komprehensif dan proporsional.
i. Para praktisinya harus diperbolehkan mengikuti hati nurani mereka.
Kovach mengingatkan bahwa tujuan paling penting bagi jurnalisme
adalah menyediakan informasi yang dibutuhkan warga agar mereka bisa hidup
merdeka dan mengatur diri sendiri. Untuk itu independensi media sangatlah
58
Hikmat Kusumaningrat & Purnama Kusumaningrat, 2006, Jurnalistik: Teori & Praktik,
Bandung: Remaja Rosdakarya, hlm: 15. 59
Kovach & Rosenstial, 2003, Sembilan Elemen Jurnalisme, Jakarta : Yayasan Pantau dan
Kedutaan Besar AS, hlm: 67.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
penting. Independen dari otoritas politik, otoritas sosial atau bisnis, dan tidak
ada bias personal.
Dalam penelitian ini, media yang dipilih adalah surat kabar. Menurut
Harimurti Kridalaksana memberikan definisi surat kabar sebagai terbitan
berkala yang memuat berita, risalah, karangan, iklan dan sebagainya.60
Sebagai medium komunikasi, surat kabar memiliki tiga fungsi
mendasar, yaitu:61
a. Memberikan informasi yang objektif kepada pembaca mengenai apa yang
terjadi dalam lingkungannya, Negara dan apa yang terjadi di dunia.
b. Mengulas berita-beritanya dalam tajuk rencana dan membawa
perkembangannya menjadi fokus atau sorotan.
c. Menyediakan jalan bagi orang yang ingin menjual barang dan jasa untuk
memasang iklan.
Selain itu Edwin Emery menambahkan fungsi surat kabar sebagai
berikut:62
a. Memperjuangkan kepentingan masyarakat dan membantu meniadakan
kondisi yang tidak diinginkan.
b. Menyajikan hiburan kepada pembacanya dalam bentuk cerita bergambar,
cerita pendek, dan cerita bersambung.
c. Melayani pembaca dengan menyediakan penasehat, biro informasi dan
pembela hak-hak pembaca.
Karekteristik yang dimiliki surat kabar, yaitu:63
a. Publisitas, penyebaran pada publik dan khalayak.
b. Periodisasi, keteraturan terbit.
c. Universalitas, kesemestaan isinya, aneka ragam dari seluruh dunia yang
meliputi seluruh aspek kehidupan manusia.
d. Aktualitas, menunjuk pada kekinian atau terbaru dan “masih hangat”.
60
Muchlis.Yahya, 2000, Komunikasi Politik Dan Media Massa, Gunung Jati:Semarang,
hlm:102. 61
Ibid. 62
Ibid, hlm:103. 63
Winarni, 2003. Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Malang: UMM Pers, hlm: 32-33.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
C. Berita
Isi media massa adalah berita. Para wartawan atau jurnalis akan
mengumpulkan berbagai informasi tentang kejadian-kejadian yang berlangsung
dan menuliskannya dalam bentuk berita. Berita, menurut Siregar adalah cerita
tentang fakta sosial yang direkonstruksikan untuk kemudian diceritakan.64
Cerita tentang fakta sosial inilah yang kemudian ditampilkan di media massa.
Motif khalayak dalam menghadapi media massa khususnya media jurnalisme
pada dasarnya adalah untuk mendapatkan fakta sosial. Berita (newstory)
menurut Brook dapat dibicarakan dalam berbagai definisi bertolak dari nilai
suatu fakta. Rumusan inilah yang menjadi standar kelayakan berita (news-
worthy). Dalam pengertian ini nilai suatu berita bersifat intrinsik, terkandung
dalam fakta itu sendiri dan bersifat ekstrinsik sesuai dengan pemaknaan yang
dilakukan oleh khalayak. Menurut Siregar, suatu fakta terikat dalam ruang dan
waktu spesifik yang dianggap memiliki nilai lebih dari proses sosial yang
berlangsung. Nilai atau pemaknaan ini dapat dilihat dari dua aspek, yaitu
penting dan menarik. Fakta dianggap penting sebagai informasi karena
memenuhi kepentingan pragmatis sosial khalayak, membawa implikasi dalam
peran dan keberadaan sosial dari khalayak.65
Berita harus memperhatikan obyektivitas dari setiap peristiwa. Jhon
Zaller mengatakan news should provide citizens with the basic information
necessary to form and update opinions on all the major issues of the day,
including the performance of top public officials (berita harus mampu
menyediakan kebutuhan dasar bagi masyarat dengan informasi-informasi
mendasar serta mampu memberikan kebaruan informasi mengenai opini publik
tentang semua isu-isu penting dan utama yang terjadi di sepanjang hari,
termasuk mengenai opini publik).66
Selain itu Scholars, mengatakan bahwa
64 Siregar. Ashadi,2006,Pemberitaan Media Pers Indonesia: Paradigma, Epistimologi, Ruang
Publik dan Pendekatan Multikultural, Jurnal Ilmu Sosial dan Politik, Volume 9, Nomor 3,
Maret 2006, 225-270, hlm: 250. 65
Ibid, hlm:264. 66
John Zaller, 2003, A New Standard Of News Quality, Buglar Alarms for the Monitorial Citizen,
Political Communication Journal, 20, 109-130, hlm: 237.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
sumber berita juga bisa mempengaruhi berita. Oleh karena itu media harus
menerima informasi dari sumber-sumber berita penting. Misalnya, wartawan
sering perlu untuk memenuhi sumber berita mereka dengan membuat berita
yang menguntungkan bagi mereka.67
Media dalam membuat berita harus
mempertimbangkan apa kebutuhan publik untuk mengetahui tentang isu-isu
sosial dan menyarankan langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi masalah
sosial. Syarat-syarat untuk mencapai kualitas berita menurut Mitchell V.
Charnley dalam bukunya Reporting:
a. News is Accurate (Berita itu harus akurat, tepat, teliti, atau seksama)
Ketepatan atau ketelitian itu meliputi:
Ketelitian fakta itu sendiri artinya bahwa setiap pernyataan dalam
berita, nama orang, jabatan, gelar, tempat peristiwa, hari dan tanggal
peristiwa, setiap kata atau ekspresi atau kalimat definitif, setiap angka atau
data statistik, harus disajikan secara tepat dan tidak menimbulkan
kesalahpahaman, baik bagi orang-orang yang diberitakan, maupun bagi
khalayak pembaca.
Kesan ketelitian berita secara umum merupakan ketepatan atau
ketelitian berita di sini tidak hanya terbatas kepada ketelitian mengenai
rincian fakta yang spesifik tetapi ketelitian mengenai keseluruhan berita
secara umum, yaitu cara-cara ketelitian tersebut dikatakan bersama-sama
dan tekanan yang diberikan.
b. News is Balanced (Berita itu harus seimbang). Aspek keseimbangan di sini
meliputi:
Penekanan dan kelengkapan artinya bahwa setiap fakta umumnya
mempunyai hubungan yang erat dengan fakta-fakta lain dan membangun
hubungan yang penting dengan urutan peristiwa secara keseluruhan.
Kelengkapan yaitu bahwa kelengkapan pada umumnya adalah
masalah keseimbangan fakta-fakta terpilih dan menyuguhkan suatu
gambaran lengkap mengenai keseluruhan peristiwa yang dapat dimengerti
pembaca.
67
Han Soo Lee, Op.Cit, hlm:264.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Memilih dan menyusun artinya agar berita itu lengkap, reporter tidak
hanya meliput kesempatan akhir dari suatu peristiwa secara rinci, melainkan
reporter tersebut mampu memilih dan menyusun fakta-fakta sehingga ia
dapat memberikan suatu keseimbangan pandangan dari seluruh situasi
berita.
c. News is Objektive ( Berita itu harus objektif). Maksud objektif disini ialah:
Ditulis apa adanya artinya reporter dalam memilih dan menyusun
berita tidak memasukan prasangka-prasangka pribadinya atau pesan dari
pihak lain.
Berita harus jujur merupakan erat kaitannya dengan berita interpretasi.
Seringkali masalah yang diberitakan itu sangat kompleks, sehingga dengan
sendirinya memaksa reporter mengadakan interpretasi. Dalam berita atau
laporan interpretasi, reporter harus dapat mengungkapkan latar belakang
yang relevan untuk menjelaskan berita yang kompleks tersebut sehingga
dapat menolong pembaca untuk dapat lebih memahami suatu permasalahan
yang diberitakan.
Objektivitas, dalam kaitannya dengan peliputan berita sebetulnya
merupakan suatu variabel yang sulit di ukur, karena dua hal: Pertama,
karena reporter adalah manusia, dan manusia tidak pernah mampu
melepaskan diri secara keseluruhan dari pengaruh opini dan perasaan dari
emosi mereka. Kedua, karena dalam peristiwa yang kompleks, reporter
tidak mungkin bias melihat seluruh situasi kejadian secara keseluruhan.
Berita objektif ialah laporan mengenai suatu fakta yang mereka amati
tanpa pandangan berat sebelah (bias).
d. News is Concise and clear ( berita harus singkat dan jelas).
Penyajian berita pada hakekatnya harus sejalan dengan bentuk berita.
Berita harus merupakan satu kesatuan, singkat, jelas, dan sederhana. Sebuah
berita yang hambar, yang ngambang, tidak terorganisir, atau memiliki dua
makna dalam tujuan isinya, tidaklah memiliki kualitas berita.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
e. News is Recent ( Berita itu harus baru).
Tekanan pada unsur waktu dari suatu berita adalah penting karena
pada masyarakat pada umumnya menyadari tentang eksistensi alam yang
bersifat sementara, segala hal selalu berubah, dan konsumen berita atau
pembaca biasanya menginginkan informasi paling baru, paling aktual,
mengenai pokok berita yang berhubungan dengan perubahan tersebut.68
Saat persiapan pemilu, partai-partai peserta pemilu melakukan
kampanye besar-besaran untuk menggaet suara pemilih. Redaksi surat kabar
akan menempatkan berita kampanye lebih banyak sebagai hardnews dari pada
features karena berita-berita tersebut yang menjadi daya tarik bagi khalayak
untuk membaca surat kabar. Pemilih yang terdidik akan memperhatikan isi
kampanye dengan seksama untuk mengetahui kebijakan partai sebelum mereka
memilih. Dan kelompok pemilih seperti ini akan menggunakan media massa
seperti surat kabar untuk membantunya menentukan pilihan.
Untuk menulis berita baik straight news, soft news maupun feature
menggunakan unsur pokok yang disebut dengan rumus 5 W + 1 H (what, who,
when, where, why, dan how). Apa yang terjadi, siapa yang terlibat, kapan
peristiwa itu terjadi, dimana fakta itu berlangsung, mengapa peristiwa itu bisa
terjadi dan bagaimana proses terjadinya.
C.1 Kebijakan Redaksi
Penyajian berita dalam media massa juga ditentukan oleh kebijakan
redaksi masing-masing media massa. Kebijakan redaksi dalam media massa
meliputi sikap “politik” media massa dan aturan keredaksian kewartawanan.69
Sikap “politik” media dalam pengertian disini artinya, setiap media
massa memiliki sikap yang berbeda dalam melihat satu permasalahan, sehingga
antara media yang satu dengan yang lain pasti memiliki sikap yang berbeda,
dan adakalanya setiap media memiliki kepentingan untuk golongan politik
68
Romli. Asep Syamsul M, 2003, Jurnalistik Terapan Dan Kepenulisan, Bandung: BATICPRESS,
hlm:35-38. 69
Abdullah. Aceng, 2000, Press Relations Kiat Berhubungan Dengan Media Massa, Bandung:
Remaja Rosdakarya, hlm: 20.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
tertentu. Sikap “politik” media ini juga tidak hanya pada partai politik, akan
tetapi terhadap berbagai kepentingan lain yang berhubungan dengan
kepemilikan media, alasan ekonomis, misi media serta kepentingan lainnya.
Selain kepemilikan, karena faktor keterikatan sejarah maka tak sedikit media
yang harus menjaga hubungan antara lembaga yang ikut melahirkan media
tersebut, sehingga ketika memberitakan lembaga atau individu yang memiliki
kaitan sejarah itu pasti berbeda dengan media massa lainnya. Karna alasan
ekonomis perusahaan penerbitan sikap dan warna pemberitaan sebuah media
akan berbeda, misalnya sebuah media tidak akan memberitakan hal-hal negatif
terhadap lembaga atau perusahaan yang selalu memasang iklan besar di
dalamnya. Bukan hanya itu, karena misi yang diembannya maka sebuah media
akan membedakan sikap dan warna pemberitaannya. Misalnya, media yang
memiliki misi tertentu baik kesukuan, agama, maupun golongan pada
kelompok tertentu pasti akan memiliki sikap dan warna yang lain.
Selain memiliki sikap politik yang berbeda, antar media massa juga
memiliki aturan keredaksian dan kewartawanan yang berbeda pula. Ini
biasanya tergantung pada misi dan sifat media yang bersangkutan. Sebagai
media massa, Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas pasti akan
berusaha menampilkan berita yang dapat memuaskan kebutuhan informasi
pembacanya. Namun dalam usahanya tersebut media massa tidak dapat
terhindar dari apa yang disebut bias berita, karena media sesungguhnya berada
di tengah realitas sosial yang sarat dengan berbagai kepentingan, konflik dan
fakta yang beragam dan kompleks.
D. Objektivitas Media dan Netralitas Media
D.1 Objektivitas Media
Obyektivitas merupakan bentuk profesionalitas yang ideal untuk
mencapai sebuah tujuan, menghendaki skill yang merata, dimana segala usaha
tidak hanya dilakukan oleh perorangan, tetapi oleh keseluruhan organisasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
media massa tersebut.70
Dengan kata lain, untuk mencapai penyajian informasi
yang berkualitas, insan media seperti wartawan tidak dapat melakukan upaya
tersebut sendirian, tetapi harus didukung oleh organisasi media seperti editor,
juga staf pimpinan media yang bersangkutan.
Obyektivitas sendiri merupakan bentuk khusus dari praktisi media dan
juga sikap khusus dari tugas pengumpulan, proses dan penyebaran informasi.
Yang utama adalah pengadopsian sebuah posisi tidak dipengaruhi siapapun dan
tidak memihak salah satu pihak yang menjadi obyek dalam pemberitaan. Hal
ini berarti sungguh lepas dari unsur subyektivitas atau adanya unsur individu
yang melingkupinya. Yang kedua adalah mengurangi partisanship, tidak
memihak atau tidak menunjukkkan bias. Ketiga, obyektivitas menghendaki
strict attachment agar akurat dan kriteria kebenaran yang lainnya (seperti
relevance dan completeness). Obyektivitas juga mengasumsikan sedikitnya
maksud tersembunyi atau melayani sebuah partai politik tertentu. Proses
pengamatan dan reporting sebaiknya tidak terkontaminasi oleh unsur
subyektivitas atau tidak terpengaruh oleh realitas yang dilaporkan.
Pada dasarnya apa yang disajikan media massa adalah akumulasi dari
pengaruh yang beragam. Pamela J. Shoemaker dan dan Stephen D. Reese di
kutip Agus Sudibyo, menjelaskan berbagai faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan dalam ruang pemberitaan diantaranya:71
a. Faktor individual. Berhubungan dengan latar belakang profesional dari
pengelola media. Level individual melihat bagaimana aspek-aspek personal
dari pengelola media mempengaruhi pemberitaan yang akan ditampilkan
kepada khalayak. Latar belakang individu seperti jenis kelamin, umur,
agama, pendidikan, sedikit banyak mempengaruhi apa yang ditampilkan
media atau aspek personalitas dari wartawan akan mempengaruhi
pemberitaan.
70
McQuail. Denis, 1992, Media Performance Mass Communication and The Public Interest,
London: SAGE Publication, hlm: 184. 71
Agus. Sudibyo, 2001, Politik Media dan Pertarungan Wacana, LKIS: Yogyakarta, hlm: 7.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
b. Level rutinitas media. Berhubungan dengan mekanisme dan proses
penentuan berita. Setiap media memiliki ukuran tersendiri tentang apa yang
disebut berita, ciri-ciri berita yang baik, kriteria kelayakan berita. Ukuran
tersebut adalah ritinitas yang berlangsung tiap hari dan menjadi prosedur
standar bagi pengelola media yang berada di dalamnya.72
Setiap media
memiliki kebijakan redaksional yang berbeda dalam menentukan mana yang
layak di muat dan mana yang tidak, mana yang perlu ditonjolkan sebagai
sajian utama (headline) dan mana saja yang dianggap tidak penting
sehingga ditulis singkat dan diletakkan pada halaman dalam, hal ini tidak
terlepas dari keinginan media untuk membangun citra jurnalismenya.73
Sebagai mekanisme yang menjelaskan bagaimana berita diproduksi,
rutinitas media karenanya mempengaruhi bagaimana wujud akhir sebuah
berita.
c. Level organisasi berhubungan dengan struktur organisasi yang
mempengaruhi pemberitaan. Pengelola media dan wartawan bukan orang
yang tunggal yang ada dalam organisasi berita, ia hanya bagian kecil dari
organisasi media itu sendiri. Masing-masing komponen dalam organisasi
media bisa jadi mempunyai kepentingan sendiri-sendiri. Di dalam organisasi
media, misalnya selain bagian redaksi ada juga bagian pemasaran, bagian
iklan, bagian sirkulasi, bagian umum, dan seterusnya. Masing-masing
bagian tersebut tidak selalu sejalan, mereka mempunyai tujuan dan target
masing-masing. Sekaligus strategi yang berbeda untuk mewujudkan target
tersebut.74
d. Level ekstramedia berhubungan dengan faktor lingkungan di luar media.
Meskipun berada diluar organisasi media ini sedikit banyak dalam banyak
kasus mempengaruhi pemberitaan media. Ada beberapa faktor yang
termasuk dalam lingkungan diluar media, diantaranya:
72
Ibid, hlm: 8. 73
Redi. Panuju, 2001,Komunikasi Organisasi, Dari Konseptual Teoritis ke Empiris,
Yogyakarta:Pustaka Pelajar, hlm:130. 74
Agus Sudibyo, Op.Cit, hlm: 9.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
a) Sumber berita. Kepentingan sumber berita ini seringkali tidak disadari
oleh media. Pengelola media tidak sadar, lewat teknik yang canggih,
sebetulnya orientasi pemberitaan telah diarahkan untuk menguntungkan
sumber berita. Media tidak sadar, telah menjadi corong dari sumber
berita untuk menyampaikan apa yang di rasakan oleh sumber berita
tersebut.75
b) Sumber penghasilan media. Masuknya faktor ekonomi ke dalam
pembuatan berita yang paling jelas ialah melalu kenyataan bahwa
organisasi berita adalah usaha ekonomi yang menghidupi diri terutama
melalui penjualan produk dan periklanan. Misalnya, media tertentu tidak
memberitakan kasus tertentu yang berhubungan dengan pengiklan. Pihak
pengiklan juga mempunyai strategi untuk memaksakan versinya pada
media. Pelanggan juga ikut mewarnai pemberitaan media. Tema tertentu
yang menarik dan terbukti mendongkrak penjualan, akan terus-menerus
diliput oleh media. Media tidak akan menyia-nyiakan momentum
peristiwa yang disenangi oleh khalayak.76
c) Sumber eksternal, seperti pemerintah dan dan lingkungan bisnis.
Pengaruh ini sangat ditentukan oleh corak dari masing-masing
lingkungan eksternal media. Dalam negara otoriter misalnya, pengaruh
pemerintah menjadi faktor yang dominan dalam menentukan berita yang
akan disajikan. Media hanya menjadi alat bagi kekuasaan untuk
memperoleh apa yang di inginkan. Berbeda dengan negara demokratis
dan menganut liberalisme. Campur tangan negara praktis tidak ada, justru
pengaruh yang besar terletak pada lingkungan pasar dan bisnis.77
d) Level ideologi. Ideologi disini diartikan sebagai kerangka berfikir atau
kerangka referensi tertentu yang dipakai oleh individu untuk melihat
realitas dan bagaimana menghadapinya. Berbeda dengan elemen
sebelumnya yang tampak konkrit, level ideologi ini abstrak. Ia
berhubungan dengan konsepsi atau posisi seseorang dalam menafsirkan 75
Ibid, hlm: 10. 76
Ibid, hlm: 11. 77
Redi Panuju, Op.Cit, hlm: 43.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
realitas. Pada level ideologi akan dilihat lebih kepada yang berkuasa di
masyarakat dan bagaimana media menentukan.78
Model yang paling mendekati obyektivitas yang ideal adalah model
yang dibuat oleh Westersthal, yang mengadopsi peraturan penyiaran di Swedia,
meski menghindari istilah obyektivitas yang menghendaki ketidakberpihakan.
Secara umum Rosenger membagi model tersebut kedalam dua dimensi, yakni
dimensi kognitif dan dimensi evaluatif. Garis besar model Westerthal adalah:
Gambar: Model Westerhal79
Yang meliputi dimensi kognitif adalah aspek faktuality, sementara
dimensi evaluatif adalah aspek impartiality.80
McQuail menjabarkan bahwa aspek kognitif berita sangat terkait
dengan faktualitas (factuality). Faktualitas diartikan sebagai kualitas informasi
yang dikandung oleh suatu berita, sedangkan kriteria kualitas informasi adalah
78
Agus Sudibyo, Op.Cit. hlm: 12. 79
McQuail, Op.Cit, hlm: 196.
80Ibid, hlm: 197.
OBYEKTIVITAS
FACTUALITY IMPARTIALITY
Truth Relevance Balance Neutrality
Informativeness
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
potensial bagi audiens untuk belajar tentang realitas. Faktualitas memiliki tiga
aspek utama yaitu truth (kebenaran), informativeness dan relevance. McQuail
membagi kebenaran menjadi tiga subaspek yaitu factualness, accurate dan
completeness.
Informativness berkaitan dengan segala sesuatu yang dapat
mempengaruhi kualitas pemahaman dan pembelajaran tentang peristiwa yang
terjadi, manusia ataupun benda, sedangkan aspek relevance berkaitan dengan
standar kualitas proses seleksi berita. McQuail memberikan empat acuan untuk
menentukan standar aspek relevance yaitu teori normatif, praktik jurnalistik,
audience dan dunia nyata.
McQuail membedakan aspek evaluatif menjadi dua, yaitu balance dan
neutrality. Balance berhubungan dengan seleksi atau penghilangan fakta-fakta
yang mengandung nilai atau expression point of view. Sedangkan neutrality
berhubungan dengan presentasi fakta itu sendiri, yang dapat dievaluasi dari
penggunaan kata-kata, citra dan frame of reference yang bersifat evaluatif dan
juga penggunaan gaya presentasi yang berbeda.
Neutrality sering disamakan dengan ketidakberpihakan dalam
pemberitaan namun perbedaannya dengan balance, netralitas lebih berkaitan
dengan aspek presentasi penempatan suatu berita, keutamaan relatif,
headlining, dan pilihan kata. Secara umum obyektivitas mensyaratkan
pemberitaan yang tenang, dingin, terkendali dan berhati-hati. Dengan demikian
penggunaan kata-kata ambigu, emosional atau warna dalam presentasi hanya
akan menjauhkan netralitas dan obyektivitas.
Salah satu masalah jurnalisme berakar pada pemikiran tradisional
tentang objektivitas. Objektivitas adalah hal yang didasarkan pada asumsi yang
salah tentang jenis-jenis kebenaran bahwa jurnalisme dimaksudkan untuk
mengejar kelengkapan sebuah berita. Akibatnya, jurnalisme tersebut
mengandalkan sebuah metode karena waktu yang terbatas dan jurnalisme tidak
dapat menerapkan ilmu pengetahuan karena menghadapi tugas yang sangat
berbeda dengan yang dihadapi dalam perkuliahan atau menuntut ilmu. Christie
Blatchford dan Stephen Ward, Kedua praktisi dan teoretisi mengatakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
ketidaksempurnaan itu bukan alasan untuk subjektivitas yang tidak
bertanggung jawab. Wartawan harus tetap mendorong prinsip kebenaran.81
Ward juga berpendapat, bahwa reporter tidak bekerja sendiri atau secara
individu, misalnya ada rekan-rekan dikorannya atau outlet media terutama
editornya. Namun untuk menghindari bias yang dilakukan seorang wartawan
atau koran oleh industri yang besar maka dapat dilakukan pemantauan dengan
memberikan kesempatan pembaca dengan menyediakan banyak account dari
acara yang sama.82
D.2 Netralitas Media
Media massa dalam setiap pemberitaannya haruslah bersifat netral
terutama berita politik karena pemberitaan yang bersifat tidak netral akan
memberikan dampak yang besar terhadap masyarakat, dimana masyarakat
memiliki suara yang dapat diberikan pada salah satu pasangan, yang suaranya
sangat menentukan maju mundurnya suatu Negara atau Daerah. Maka dalam
hal ini media harus bersifat netral dalam memuat berita tidak memihak pada
salah satu partai politik atau partai politik yang berkuasa sekalipun, dan tidak
mengarahkan masyarakat pembacanya untuk memilih pasangan tertentu
dengan maksud tertentu.Sehingga media lebih mengutamakan fungsinya
sebagai sumber informasi bagi masyarakat. Berita yang netral adalah berita
yang tidak memihak.83
Netralitas lebih diorientasikan pada fakta. Yang
pertama, adalah kelengkapan fakta. Berita yang netral adalah berita yang
mengungkapkan peristiwa dengan fakta-fakta yang lengkap, tidak ada
penambahan atau pengurangan. Yang kedua, adalah akurasi fakta. Berita harus
bisa menggambarkan peristiwa dengan bahasa yang jelas.84
Ketika media massa berada dalam konteks sosial dan dikonsumsi oleh
khalayak. Maka pada saat itu media massa berhadapan dengan masalah etika.
81
Brian Turner. Judith Kearns, 2010, Pragmatic Objectivity in Practice: Reading The Globe and
Mail Columns of Christie Blatchford, Canadian Journal of Communication Vol 35 (2010)
63-83, hlm: 78. 82
Ibid, hlm: 79. 83
Mursito, 2012, Realitas Media, Solo:SmartMedia, hlm: 16. 84
Ibid, hlm: 17.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa media massa pada dasarnya tidak
bebas nilai. Ujian terberat bagi media massa, yakni menyeimbangkan
kebebasan pers dalam memberikan informasi atau pemberitaan dengan porsi
tanggung jawab yang diembanya. Ia harus memposisikan netral. Keputusannya
tidak boleh mau diintervensi penguasa, walaupun disiram dengan imbalan.
Karena etika kebijaksanaan pers bertujuan melakukan pendidikan terhadap
rakyat. Maka pers tidak boleh tergoda oleh imbalan dan etika aturan moral.
Berasal dari sebuah situasi di mana seseorang bertindak dan mempengaruhi
tindakan orang atau kelompok lain. Definisi etika ini juga berlaku untuk
kelompok media sebagai subjek etis yang ada. Setiap arahan dan aturan moral
mempunyai nilai dan level kontekstualisasi. Bisa pada tingkat individu,
kelompok, komunitas atau sistem sosial yang ada. Dapat dikatakan bahwa etika
pada level tertentu sangat ditentukan oleh arahan sistem sosial yang disepakati.
Merujuk pada dimensi berita McQuail, maka netralitas berita berbeda
dengan keseimbangan berita. Namun keseimbangan dalam pemberitaan
(Balance) dan netralitas (neutrality) sering disamakan dengan
ketidakberpihakan. Keseimbangan berhubungan dengan seleksi dan substansi
sebuah berita, yakni seleksi fakta-fakta yang ingin ditampilkan wartawan
dalam berita. Keseimbangan dapat dilihat dari elemen keseimbangan
representasi sumber berita yang dikutip dalam liputan, kecenderungan
pernyataan yang berlebihan di dalam pemberitaan, melalui kalimat pujian atau
kritikan, dan keseimbangan dalam data dan fakta yang dibutuhkan dalam
menyampaikan berita.
Bila keseimbangan berita dapat dilihat jelas pada berita, maka aspek
netralitas dapat dipahami bila keseluruhan berita telah dimengerti, dan
seringkali netralitas tidak eksplisit. Pada dasarnya, netralitas menempatan
berita pada posisi yang seimbang dan tidak melebih-lebihkan fakta. Netralitas
dapat diamati dari empat elemen yakni sensasionalisme, stereotype,
juxtaposition, dan linkage.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Gambar: Aspek Netralitas McQuail85
Netralitas dapat diukur berdasarkan empat hal yaitu sensasionalism,
stereotype, junxtaposition, linkage. Sensasionalisme diartikan sebagai suka
menimbulkan sensasi. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian orang lain.
Stereotype berarti pemberian atribut tertentu terhadap individu, kelompok atau
bangsa tertentu dalam menyajikan sebuah berita. Atribut bisa memiliki asosiasi
yang negatif ataupun positif, tetapi tidak pernah bersifat netral atau
berdasarkan pada kenyataan yang sebenarnya. Junxtaposition dapat diartikan
sebagai menyandingkan dua hal yang berbeda untuk menimbulkan efek kontras
yang akhirnya menambah kesan dramatis pada berita yang disajikan. Dengan
begitu junxtaposition dapat mengubah atau mengeser pemaknaan dua fakta
yang sebenarnya berbeda, menjadi berhubungan secara kontras. Linkages
berarti menyandingkan dua fakta yang berlainan dengan maksud untuk
memberikan efek asosiatif. Linkages biasanya digunakan untuk
menghubungkan dua fakta yang berbeda sehingga dianggap atau diasosiasikan
memiliki sebab akibat.86
Jika dalam suatu berita mengandung salah satu unsur diatas, dapat
menjadikan berita tersebut bernilai tidak netral. Maka jika ditemukan lebih dari
satu unsur, maka akan memperkuat penilaian ketidaknetralan berita.
85
McQuail, Op.Cit, hlm:199. 86
Dewan Pers,2006, hlm: 26.
Netralitas
Linkages Juxtaposition Stereotype Sensationalism
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
E. Ekonomi Politik Media Massa
Media massa memiliki dua wajah, sebagai institusi bisnis dan institusi
sosial. Sebagai institusi bisnis media massa sama halnya denga korporasi,
yaitu menjalankan operasinya dengan orientasi kedalam (inward looking),
untuk kepentingan sendiri. Sedang dalam menjalankan fungsi sebagai institusi
sosial, berorientasi keluar (outwardl ooking) untuk kepentingan masyarakat.
Teori ekonomi politik (political economy theory) adalah pendekatan
kritik sosial yang berfokus pada hubungan antara struktur ekonomi dan
dinamika industri media dan konten ideologis media.87
Dari sudut pandang ini,
lembaga media dianggap sebagai bagian dari sistem ekonomi dengan hubungan
erat kepada sistem politik. Teoritikus ekonomi politik telah menelaah
bagaimana batasan-batasan perekonomian menentukan atau membiaskan
bentuk budaya massa yang dihasilkan dan disebarkan melalui media.88
Media dalam era kapitalis liberal sarat konspirasi. Gejalanya terlihat
ketika bisnis media mulai diatur tokoh-tokoh yang memiliki kekuatan politik
dan uang. Para elite kekuasaan dan bisnis berkolaborasi mengatur isi media.
Akibatnya, kebebasan pers yang dijiwai demokrasi dan liberalisme, tersusupi
propaganda segelintir orang. Dalam konteks ini, jiwa media melenceng dari
koridor idealisme. Dalam teori normatif, media menjalankan fungsi
pengawasan dan mencerdaskan publik.
Pada masa pascamodern, banyak partai politik memiliki media massa.
Tujuannya, sebagai strategi politik untuk membangun komunikasi politik
dengan konstituen (simpatisan). Yang terjadi kemudian adalah perang wacana,
adu argumentasi, dan pertarungan antarmedia. Media yang memiliki massa
kuat dan politik pencitraan yang bagus akan menguasai informasi. Sebaliknya,
pihak yang tak memiliki media massa semakin tekerdilkan dan terkalahkan
oleh daya ekspos berbagai media. Ada konspirasi para elite yang melakukan
kontrol pemberitaan dan informasi. Media menjadi alat kepentingan politik,
87
Mcquail. Denis, 2011, Teori Komunikasi Massa Mcquail, Jakarta: Salemba Humanika, hlm:105. 88
Baran. Stanley J, 2010, Teori Dasar, Komunikasi Pergolakan, Dan Masa Depan Massa, Jakarta:
Salemba Humanika, hlm:263.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
ekonomi, dan kultur. Faktor seperti pemilik media, modal dan pendapatan
media dianggap lebih menentukan bagaimana wujud isi media. Faktor-faktor
inilah yang menentukan peristiwa apa saja yang bisa atau tidak bisa
ditampilkan dalam pemberitaan, serta ke arah mana kecenderungan
pemberitaan sebuah media hendak diarahkan.89
Satu-satunya patokan yang
dipakai adalah kebijakan redaksi (redactional concept) media masing-masing
yang sangat boleh jadi hal itu dipengaruhi oleh kepentingan idealis, ideologis,
politis, dan ekonomis.
Semakin kompleksnya kehidupan media sekarang ini membuat kinerja
media bisa dilihat dari beragam perspektif. Ditinjau dari perspektif ekonomi,
media dinilai sebagai bahan dagangan. Berdasarkan persepektif ini, kinerja
media berhubungan dengan kehandalannya dalam mendatangkan keuntungan
bagi perusahaan. Dalam kaitan ini kriteria kinerja media dapat diidentifikasikan
melalui jumlah oplah media, nilai pendapatan iklan, dan level rating. Oleh
karenanya ukuran-ukuran kuantitatif yang dikonversikan dengan nilai uang
menjadi tolok ukur kinerja media.90
Wujud lain dari faktor ekonomi, sebagai kekuatan eksternal lain yang
berpengaruh atas penampilan isi media, adalah khalayak dan pengiklan.91
Pelaporan sebuah peristiwa, tak terkecuali peristiwa politik, jelas harus
memperhitungkan pasar. Semakin baik kualitas pelaporan, akan semakin
banyak khalayak yang mengkonsumsi dan ini secara otomatis pengiklan pun
cenderung akan bertambah.
Sedangkan dalam perspektif ekonomi-politik kritis memiliki tiga
varian utama. Ketiga varian tersebuat dalah Instrumentalisme kulturalisme, dan
strukturalisme. Dalam kajian ini, varian yang digunakan Adalah perspektif
instrumentalisme. Perspektif ini memberikan penekanan pada determinisme
ekonomi, dimana segala sesuatu pada akhirnya akan dikaitkan secara langsung
89Agus Sudibyo, Op. Cit, hlm:2. 90
Rahayu (ed.), 2006, Menyingkap Profesionalisme Kinerja Surat Kabar di Indonesia, Jakarta:
Pusat Kajian Media dan Budaya Populer, Dewan Pers, dan Departemen Komunikasi dan
Informasi, hlm: 4. 91
Ibnu Hamad, 2004, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa, Jakarta: Granit, hlm: 22.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
dengan kekuatan-kekuatan ekonomi. Perspektif ini melihat media sebagai
instrumen darikelas yang mendominasi. Dalam hal ini kapitalis dilihat sebagai
pihak yang menggunakan kekuatan ekonominya untuk kepentingan apapun.
Dalam studi kajian budaya kritis juga menempatkan media sebagai
salah satu aktor budaya dalam melakukan imperialisme budaya. Aktor budaya
dalam konteks ini adalah konteks ideologi dominan, maka media menjadi
ideological apparatus. Studi resepsi kritis menempatkan bahwa kelompok
khalayak terbagi dalam klasifikasi status sosial dan ekonomi. Secara politis,
masyarakat terbagi dalam kelompok sosial yang mempunyai tingkat resepsi
yang berbeda-beda.
Runtuhnya institusi politik biasanya tidak dapat dipisahkan dari
krisis di media dan lembaga jurnalistik. Partai elit politik biasanya terkait erat
dengan konglomerat media yang besar. Tidak hanya melakukan berbagai latar
belakang sosial yang sama, dan kadang-kadang bahkan dekat secara ikatan
keluarga, tetapi mereka juga mempunyai hubungan timbal balik yang dapat
mengamankan kepentingan masing-masing.92
Meskipun beberapa klaim
mereka netral, namun pada dasarnya media dan lembaga jurnalistik adalah
aktor sosial yang berpengaruh terkait dengan kelas atas, elit sosial, atau
perusahaan yang kuat.
F. Teori Tradisi Kritis
Media merupakan organisasi kompleks yang membentuk institusi
sosial masyarakat. Media adalah pemain utama dalam perjuangan ideologis.
Teori dalam tradisi kritis melebihi penelitian tentang media karena implikasi
budayanya yang luas. Menurut McQuail ada lima cabang utama teori kritik
media, yaitu:93
92
Kitzberger. Philip, 2012, The Media Politics of Latin America’s Leftist Governments, in:Journal
of Politics in Latin America, 4, 3, 123-139. Hlm :133 93
LittlejohnStephen W, 2008, Theories of Human Communication tenth edition, Thomson Highei
Education, hlm:360.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
1. Marxisme klasik, media dipandang sebagai alat bantu dari kelas yang
dominan dan sebuah cara untuk para kapitalis menunjukkan ketertarikan
mereka dalam menghasilkan keuntungan.
2. Media ekonomi politik, media ini merupakan komoditas untuk dijual
dipasaran, dan informasi yang disebarkan diatur oleh apa yang akan diambil
oleh pasar.
3. Frankfurt school, memandang media sebagai cara membangun budaya,
menempatkan lebih banyak penekanan pada pemikiran ketimbang pada
materi.
4. Teori hegemoni. Merupakan dominasi ideologi palsu atau cara pikir tentang
kondisi sebenarnya. Ideologi tidak disebabkan oleh sistem ekonomi saja
tetapi ditanamkan secara mendalam pada semua kegiatan masyarakat.
5. Penelitian budaya. Pemaknaan budaya tentang hasil media. Cara isi media
ditafsirkan, penafsiran dominan dan oposisional.Penelitian ini memandang
masyarakat sebagai sebuah bidang persaingan gagasan.
G. Analisis Isi
Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat
pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam
media massa. Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang melopori
teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis,
kemudian diberi interpretasi. Banyak variasi para ahli dalam memberi
pengertian terhadap analisis isi (content analysis), secara umum diartikan
sebagai metode yang meliputi semua analisis mengenai isi teks, tetapi di sisi
lain analisis isi juga digunakan untuk mendeskripsikan pendekatan analisis
yang khusus. Berikut ini terdapat beberapa pengertian analisis isi yang
dideskripsikan oleh beberapa pakar, yaitu:
1. Barelson (1952: 18). Analisis isi adalah suatu teknik penelitian yang
dilakukan secara objektif, sistematis dan deskripsi kuantitatif dari isi
komunikasi yang tampak (manifest).
2. Holsti (1969: 14). Analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat
inferensi yang dilakukan secara objektif dan identifikasi sistematis dari
karakteristik pesan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
3. Krippendorff (1980: 21; 2006: 8). Analisis isi adalah suatu teknik penelitian
untuk membuat inferensi yang dapat direplikasi (ditiru) dan sahih datanya
dengan memerhatikan konteksnya.
4. Weber (1994: 9). Analisis isi adalah sebuah metode penelitian dengan
menggunakan seperangkat prosedur untuk membuat inferensi yang falid
dari teks.
5. Neuendorf (2002: 10). Analisis isi adalah sebuah peringkasan
(summarizing), kuantifikasi dari pesan yang didasarkan pada metode ilmiah
(di antaranya objektif-intersubjektif, reliabel, valid, dapat digeneralisasikan,
dapat direplikasi dan pengujian hipotesis) dan tidak di batasi untuk jenis
variabel tertentu atau konteks dimana pesan dibentuk dan ditampilkan.94
Analisis isi merupakan suatu metode yang diterapkan dalam
komunikasi untuk menganalisis isi pesan (teks). Analisis isi bersifat objektif,
sistematis dan generalis. Objektif dalam artian menurut aturan atau prosedur
yang apabila dilaksanakan oleh orang (peneliti) lain dapat menghasilkan
kesimpulan yang serupa. Sistematis artinya penetapan isi atau kategori
dilakukan menurut aturan yang diterapkan secara konsisten, meliputi
penjaminan seleksi dan pengkodingan data agar tidak bias.Generalis artinya
penemuan data harus memiliki referensi teoritis.
Seperti halnya penelitian lain, dalam analisis isi juga terdapat dua
metode yaitu; analisis isi kuantitatif dan analisis isi kualitatif. Dari kedua
metode tersebut, terdapat hal yang sangat signifikansi yang menjadi ciri khas
perbedaan dalam menganalisis pesan (teks), walaupun kedua hal tersebut
sebenarnya saling mendukung dan melengkapi tergantung metode apa yang
dipakai oleh periset dalam menganalisis penelitiannya.
H. Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang netralitas media pernah dilkukan oleh Nugrahati
Dwi Sulistyowati pada tahun 2007, dengan judul NETRALITAS MEDIA
DALAM KAMPANYE PILKADA (Studi Analisis Wacana Pemberitaan
Kampanye Pilkada Langsung Kabupaten Purworejo Di Surat Kabar Harian
Kedaulatan Rakyat Dan Suara Merdeka Periode 1 Agustus-1 September 2005).
94
Eriyanto, 2011, Analisis Isi Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-
Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, hlm: 15-16.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Dalam penelitian ini Nugrahati ingin mengetahui bagaimana pemberitaan
kampanye pilkada langsung di Kabupaten Purworejo di surat kabar Harian
Kedaulatan Rakyat dan Suara Merdeka. Untuk mengetahui hal tersebut
Nugrahati menggunakan metode analisis wacana sebagai acuannya.
Dari hasil penelitiannya tersebut Nugrahati memperoleh kesimpulan
bahwa kedaulatan rakyat tidak dapat mempertahankan netralitasnya. Karena
dalam hal ini kedaulatan rakyat tidak menjalankan prinsip obyektivitas berita.
Kedaulatan Rakyat juga nampak tidak netral dalam massa kampanye pilkada
karena tidak menghadiri salah satu elemen parameter ketidaknetralan media,
dan dalam pemberitaannya Kedaulatan Rakyat memperlihatkan adanya
kecenderungan pada salah satu calon kepala daerah yang berkompetisi dalam
pilkada di Kabupaten Purworejo tersebut. Sedangkan Harian Suara Merdeka
dalam masa kampanye pilkada tidak netral karena dalam pemberitaannya
memunculkan unsur personalisasi, dan dalam pemberitaannya juga
memperlihatkan adanya kecenderungan pada dua calon kepala daerah yang
bertarung. Namun kedua surat kabar tersebut dapat dikatakan netral jika dilihat
melalui perspektif independensi visi media.
Penelitian tentang media massa terhadap tokoh politik juga pernah
dilakukan oleh Dhanurseto Hadi Prashada pada 2010 berjudul Pemberitaan
Media Cetak Dalam Kampanye Pemilu Presiden Tahun 2009 (Studi Analisis
Isi Pemberitaan Pemilu Presiden Pada Masa Kampanye di Media Cetak
Harian Jogja, Radar Jogja, dan Kedaulatan Rakyat Edisi Juni-Juli 2009).
Dalam penelitian ini Dhanurseto ingin mengetahui perbedaan liputan berita
antara kandidat incumbent dan non incumbent pada surat kabar Harian Jogja,
Radar Jogja, dan Kedaulatan Rakyat selama masa kampanye Presiden 2009 di
DI.Yogyakarta. Selain itu peneliti juga ingin mengetahui redaksi surat kabar
Harian Jogja, Radar Jogja, dan Kedaulatan Rakyat dalam memilih liputan
berita yang akan diterbitkan selama masa kampanye Presiden 2009 di
DI.Yogyakarta.
Dari hasil penelitiannya Dhanurseto mengetahui bahwa surat kabar
Kedaulatan Rakyat memberikan porsi 25 liputan berita untuk kandidat No 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
(non incumbent), 33 liputan berita untuk kandidat No 2 (incumbent), dan 24
liputan berita untuk kandidat No 3 (incumbent). Sementara Radar Jogja
memberikan porsi 32 liputan berita untuk kandidatNo 1 (non incumbent), 39
liputan berita untuk kandidat No 2 (incumbent), dan 56 liputan berita untuk
kandidat No 3 (incumbent). Dan Harian Jogja memberikan porsi 37 liputan
berita untuk kandidat No 1 (non incumbent), 43 liputan berita untuk kandidat
No 2 (incumbent), dan 34 liputan berita untuk kandidat no 3 (incumbent).
Berdasarkan teknik analisis “tema berita” ternyata mampu
menunjukan angka yang cukup segnifikan. Dengan hasil surat kabar
Kedaulatan Rakyat memberikan porsi 25 liputan berita untuk Kandidat No 1
(non incumbent) dengan frekuensi 14 berita positif, 9 berita netral dan 2 berita
negatif. Untuk Kandidat No 2 (incumbent) memberikan porsi 33 liputan berita
dengan frekuensi 20 berita positrif, 9 berita netral dan 4 berita negatif. Dan
Kandidat No 3 (incumbent) diberikan porsi 24 liputan berita dengan frekuensi
12 berita positif, 8 berita netral, dan 4 berita negatif. Sementara dalam Harian
Radar Jogja memberikan porsi 32 liputan berita untuk No 1 (non incumbent)
dengan frekuensi 17 berita positif, 5 berita netral dan 10 berita negatif.
Kandidat No 2 (incumbent) diberikan porsi 39 liputan berita dengan frekuensi
12 berita positif, 9 berita netral dan 18 berita negatif. Untuk kandidat No 3
(incumbent) memberikan porsi 56 liputan berita dengan frekuensi 37 berita
positif, 10 berita netral dan 9 berita negatif. Dan dalam Harian Jogja
memberikan porsi 29 liputan berita untuk Kandidat No 1 (non incumbent)
dengan frekuensi 11 berita positif, 13 berita netral dan 6 berita negatif. Untuk
kandidat No 2 (incumbent) memberikan porsi 39 liputan berita dengan
frekuensi 10 berita positif, 13 berita netral dan 16 berita negatif. Dan untuk
kandidat No 3 memberikan porsi 30 liputan berita dengan frekuensi 7 berita
positif, 14 berita netral, dan 9 berita negatif.
Penelitian oleh Ahmed K. Al-Rawi and Barrie Gunter. 2013. Political
Candidates’ Coverage in the 2010 Iraqi General Elections. Dalam penelitian
ini menyebutkan semua saluran TV menunjukkan ketidakseimbangan dan
terdapat pilih kasih dalam meliput kandidat politik baik dari sisi positif maupun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
negatif. Furat dan Baghdad terlihat sekali adanya bias atau keberpihakan saat
meliput tentang kandidat politik. Sedangkan Iraqia TV mencoba untuk terlihat
bijaksana dalam meliput kandidat. Iraqia TV ini menunjukkan tidak ada bias
yang jelas dalam cakupan kandidat politik, meskipun ada sedikit bias dengan
mendukung salah satu pasangan. Dalam penelitian ini juga disebutkan bahwa
empat saluran TV terlihat menutupi kandidat dengan cara yang berbeda
terutama dalam kaitannya dengan atribut positif, namun ada perbedaan besar
kaitannya dengan nada netral. Adapun atribut negatif, tidak ada perbedaan
yang signifikan sama sekali di antara empat saluran. Empat saluran disajikan
partai politik diarah yang umumnya mencerminkan kebijakan sponsor saluran
dan bertentangan dengan janji objektivitas. Semua saluran kecuali Iraqia TV
memberikan perhatian yang sangat besar untuk kandidat politik mereka.
Dengan demikian dapat disimpulkan saluran-saluran TV tersebut terlihat bias
atau berpihak pada kandidat politik tertentu.
Penelitian Han Soo Lee. 2014. Analyzing the Multidirectional
Relationships Between the President, News Media, and the Public: Who Affects
Whom?. Dalam penelitian ini melihat hubungan antara media dengan presiden,
apakah media mempengaruhi presiden atau sebaliknya. Hasil uji statistik dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa media berita independen secara signifikan
mempengaruhi baik presiden maupun masyarakat. Pengaruh signifikan dari
media berita pada presiden dan publik menyiratkan bahwa cara media
membuat berita atau isu penting untuk memahami perubahan dalam opini
publik dan sikap isu presiden. Temuan ini mendukung argumen bahwa sumber
berita positif mempengaruhi berita. Media berita secara signifikan
mempengaruhi publik dan presiden. Pengaruh signifikan dari media berita
presiden dan opini publik menyiratkan bahwa media berita bisa mempengaruhi
politik. Dalam penelitian ini juga menyebutkan hubungan antara presiden
dengan masyarakat sebenarnya lemah, namun dengan adanya media maka
presiden mampu mempengaruhi opini publik. Dengan demikian peran media
sangat besar dalam mempengaruhi opini publik. Dengan ini tidak menutup
kemungkinan berita-berita seputar Pilgub Jateng 2013 juga dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
mempengaruhi opini publik dalam menentukan pasangan mana yang akan
dipilih.
Wan Rohila Ganti bt Wan Abdul Ghapar. 2013. The Neutrality of
Sinar Harian Newspaper in Malaysian Politics, dalam penelitiannya
membahas tentang netralitas surat kabar Sinar Harian yang mengaku netral
pada masa kampanye pemilihan umum Malaysia 2013 dari 20 April 2013
sampai dengan 5 Mei 2013. Tulisan ini mencoba untuk mengukur netralitas
surat kabar Sinar Harian dalam melaporkan isu-isu pemilu selama masa
kampanye Pemilihan Umum. Surat kabar Sinar Harian berusa netral untuk
mendukung dan memberikan ruang kepada semua partai dan kandidat untuk
mempresentasikan gagasan, ide-ide dan visi mereka. Upaya tersebut diterima
baik oleh pembaca dengan adanya Sinar Harian online menjadi situs paling
banyak dikunjungi, dan meninggalkan media online yang tradisional lainnya.
Artikel-artikel ini meliput kegiatan calon selama masa kampanye.
Dalam hal ini surat kabar Sinar Harian mencoba untuk menyajikan
pemberitaan yang berimbang, dengan memberikan ruang bagi kedua belah
pihak untuk mempresentasikan ide-ide mereka. Penelitian ini menggunakanan
alisis isi sebagai metode penyelidikan. Dalam penelitian ini menemukan 33%
dari artikel untuk BN, 36% untuk PR, 24% dari artikel dianggap sebagai
laporan netral dan 6% dari artikel melaporkan kegiatan calon independen. Dari
hasil penelitian diperoleh angka-angka yang membuktikan bahwa Sinar Harian
adalah koran berisi, karena tidak ada perbedaan berarti dalam jumlah cerita BN
atau PR. Dengan ini berita utama dari Sinar Harian dapat dikatakan netral, dan
menempatkan berita pada halaman utama.
Surat kabar dalam menyajikan informasi dengan isi yang netral sangat
diperlukan. Banyak media tradisional mendukung pemerintah yang berkuasa
sejak partai yang berkuasa memegang saham. Ini telah memaksa editor untuk
menulis laporan positif tentang partai yang berkuasa dan mereka bertindak
seperti organ partai. Media online mengisi kesenjangan dengan menyediakan
lebih handal cakupan, akurat dan obyektif. Sinar Harian menjawab panggilan
dengan menerbitkan laporan netral, di bawah tagline Tulus Dan Tulus". Sinar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Harian bisa di kategorikan sebagai surat kabar yang netral. Hal ini sangat
penting bahwa surat kabar harus bebas dan tidak ada bias.
Dalam impartiality in journalism yang ditulis oleh David Brewer,
tidak memihak berarti tidak berprasangka terhadap sisi tertentu, bersikap adil
dan seimbang. Menurut David Brewer, ini adalah salah satu hal yang sulit.
Semua wartawan memiliki pandangan sendiri. Namun, untuk memberikan
cakupan yang komprehensif dan otoritatif berita, mereka harus menggunakan
perspektif pribadi mereka sendiri. Dengan mencerminkan sikap yang adil dan
akurat diharapkan dapat memberikan gambaran yang benar tentang apa yang
sebenarnya terjadi, hal ini terutama berlaku pada isu-isu kontroversial.
Ketidakberpihakan dalam berita di sini, khususnya untuk jurnalis dalam
mengambil berita harus akurat dan tidak memihak.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian diatas adalah,
dalam penelitian ini untuk melihat media massa apakah bersikap netral atau
tidak netral maka di gunakan aspek netralitas oleh McQuail (sensasionalisme,
stereotype, juntaposition, dan linkage). Sedangkan kesamaan penelitian ini
dengan penelitian-penelitian diatas adalah sama-sama ingin mengetahui
bagaimana media massa menyajikan pemberitaan mengenai masalah politik
khususnya dalam penelitian ini adalah berita yang berhubungan dengan
pemilihan Gubernur Jawa Tengah. Karena pada dasarnya berita itu haruslah
bersifat netral atau tidak ada keberpihakkan untuk tujuan tertentu. Untuk lebih
jelasnya berikut ini contoh berita yang bersifat netral:
Belum Tentu Semua Calon Lolos
Suara Merdeka - Belum tentu semua calon lolos menjadi peserta Pilgub
Jateng 2013. Bisa saja ada calon yang gugur jika tidak memenuhi syarat yang
ditentukan.
“Besok (hari ini-Red), pukul 12.00, kami umumkan secara resmi
pasangan mana saja yang berhak mengikuti Pilgub Jateng, 26 Mei mendatang,”
kata Nuswantoro Dwiwarno, anggota KPU. Untuk menetapkanya, lima
komisioner KPU Jateng menggelar sidang pleno, Rabu (10/4) kemarin. Sidang
membahas hasil penelitian tahap kedua terhadap berkas-berkas pendaftran tiga
pasangan bakal calon. Mereka adalah Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo
(Partai Demokrat, Golkar dan PAN), Hadi Prabowo-Don Murdono (PKS,
Gerindra, PKB, PPP, Hanura, dan PKNU) dan Ganjar Pranowo-Heru
Sudjatmoko (PDIP).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Nuswantoro melanjutkan, penetapan calon hari ini tidak harus dihadiri
oleh pasangan yang bersangkutan. Jika tidak mampu menghadiri, para calon
boleh mewakilkan pada pengurus partai atau tim suksesnya.
“Setelah ditetapkan, pasangan calon akan mengikuti pengundian nomor
urut pada 16 April mendatang,” katanya.
I. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dari penelitian ini pertama adalah media massa atau
surat kabar, dimana surat kabar ini merupakan bentuk komunikasi melalui
media massa yang ditujukan untuk massa atau khalayak luas. Surat kabar ini
mempunyai fungsi untuk memberikan informasi, mendidik, menghibur, dan
mempengaruhi. Surat kabar akan dikonsumsi oleh masyarakat atau perusahaan
sebagai sarana informasi untuk mengetahui perkembangan yang ada di dunia
sekitarnya. Oleh karena itu obyektivitas dan netralitas perlu dikedepankan,
dalam arti tidak memihak pada kepentingan individu atau bias agar mencapai
penyajian informasi yang berkualitas.
Kerangka berpikir dari penelitian ini disajikan sebagai berikut:
Damapak(impact)
Media Massa (Surat Kabar)
Berita
Obyektivitas Masyarakat/
Perusahaan
Netralitas
Kualitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
J. Hipotesis
Hipotesis adalah salah suatu pernyataan tentang hubungan antara dua
variabel atau lebih yang dapat diuji kebenarannya.95
Dengan demikian maka
hipotesis bukanlah pernyataan tentang pendapat, penilaian (value judgment),
atau pernyataan yang normatif, bukan pula kebijaksanaan (wishful thinking).
Hipotesis nul ( dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Tidak ada perbedaan dalam pemberitaan pasangan Hadi Prabowo dan Don
Murdono dalam Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas
dilihat dari aspek sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan linkage.
2. Tidak ada perbedaan dalam pemberitaan pasangan Bibit Waluyo dan
Sudijono Sastroatmodjo dalam Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar
Banyumas dilihat dari aspek sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan
linkage.
3. Tidak ada perbedaan dalam pemberitaan pasangan Ganjar Pranowo dan
Heru Sudjatmoko dalam Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar
Banyumas dilihat dari aspek sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan
linkage.
95
Slamet. Yulius, 2013, Statistik Untuk Penelitian Analisis Hubungan Dua Variabel, Surakarta:
UNS Press, hlm: 3.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian analisis isi. Menurut
Budd, analisis isi adalah suatu teknik sistematis untuk menganalisis isi pesan
dan mengolah pesan atau suatu alat untuk mengobservasi dan menganalisis isi
perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang dipilih.96
Prinsip analisis isi berdasarkan definisi di atas adalah:
a. Prinsip sistematik
Ada perlakuan prosedur yang sama pada semua isi yang dianalisis.
b. Prinsip objektif
Hasil analisis tergantung pada prosedur riset bukan pada orangnya.
Katergori yang sama bila digunakan untuk isi yang sama dengan prosedur
yang sama, maka hasilnya harus sama, walaupun risetnya beda.
c. Prinsip kuantitatif
Mencatat nilai-nilai bilangan atau frekuensi untuk melukiskan berbagai jenis
isi yang didefinisikan. Diartikan juga sebagai prinsip digunakannya metode
deduktif.
d. Prinsip isi yang nyata
Yang diriset dan dianalisis adalah isi yang tersurat (tampak) bukan makna
yang dirasakan periset.
Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana netralitas media massa
dalam menyajikan pemberitaan mengenai pasangan calon Gubernur Jateng
pada Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas dari 11 April-26
Mei 2013. Oleh karena itu, metode analisis isi digunakan sebagai teknik riset
dalam kajian ini. Dengan menggunakan analisis isi diharapkan mampu
96
Kriyantono, 2006, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media,
Public Reations, Advertising, Komunikasi organisasi, Komunikasi Pemasaran, Jakarta:
Kencana, hlm: 233.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
mendeskripsikan dan membuat perbandingan terhadap isi media, mengetahui
fungsi dan efek media, dan mengetahui apakah ada bias media.97
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah anggota dari objek yang ingin kita ketahui
isinya.98
Pengertian populasi menurut Sugiyono yaitu sebagai wilayah
generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh periset untuk dipelajari, kemudian
ditarik suatu kesimpulan.99
Populasi adalah konsep yang abstrak. Karena itu,
populasi harus didefinisikan secara jelas agar anggota dari populasi dapat
ditentukan secara cermat. Dalam penelitian ini, populasinya yaitu seluruh
pemberitaan pasangan calon Gubernur Jawa Tengah 2013 pada Harian
Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas mulai tanggal 11 April-26 Mei
2013 sejumlah 229 berita. Pertimbangan penulis mengambil populasi pada
masa tersebut karena pada masa tersebut mulai penetapan pasangan calon
Gubernur Jawa Tengah 2013 oleh KPU Jateng sampai dengan masa
pencoblosan yang ditetapkan oleh KPU Jateng, sehingga nantinya penelitian ini
dapat dijadikan pertimbangan atau evaluasi. Berita-berita mengenai Pilgub
Jateng diluar periode 11 April-26 Mei 2013 tidak termasuk dalam populasi
penelitian ini, selain itu berita yang diambil juga difokuskan pada berita-berita
mengenai pasangan calon seperti, aktivitas para calon dan apa saja yang
dilakukan para calon maupun para tim sukses para calon tersebut. Pada
penelitian ini tidak ada sampel, karena peneliti menggunakan sensus. Sensus
pada dasarnya sebuah riset survei di mana periset mengambil seluruh anggota
populasi sebagai respondennya.100
Dengan demikian sensus menggunakan total
sampling, artinya jumlah total populasi yang diriset. Sensus dilakukan dalam
penelitian ini karena anggota populasi tidak terlalu besar.
97
Ibid, hlm:233-234. 98
Eriyanto, Op.Cit, hlm:109. 99
Kriyantono, Op.Cit, hlm: 156. 100
Ibid, hlm:161.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan periset untuk mengumpulkan data.101
Dalam penelitian ini data
pertama diperoleh dari dokumentasi berita dalam Harian Solopos, Suara
Merdeka, dan Radar Banyumas selama 11 April-26 Mei 2013. Sedangkan data
sekunder diperoleh dari buku, dokumen, situs internet, majalah atau artikel
tentang sejarah, sepak terjang media, profil perusahaan Solopos, Suara
Merdeka, dan Radar Banyumas yang berkaitan dengan penelitian yang sedang
dilakukan.
D. Unit Analisis dan Kategori
Unit analisis dan kategori dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel I.
Unit Analisis dan Kategori
Unit analisis Kategori
Berita Pilgub Jateng 2013 di Harian
Solopos, Suara Merdeka dan Radar
Banyumas
1. Sensasionalisme
2. Stereotype
3. Juntaposition
4. Linkage
5. Netral
Sumber: Data diolah Peneliti
E. Definisi Konsep dan Operasional
E.1 Definisi Konsep
1) Surat Kabar
Surat kabar adalah kumpulan berita, artikel, cerita yang dicetak pada
lembaran kertas berukuran plano, terbit secara teratur, bisa setiap hari
atau seminggu sekali.102
101
Kriyantono,Op.Cit, hlm:91. 102
Totok Djuroto, 2001, Manajemen Penerbitan Pers, Bandung: Rosda Karya, hlm:11.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
2) Berita
Berita merupakan laporan tentang fakta sosial yang direkonstruksikan
untuk kemudian diceritakan.103
Cerita tentang fakta sosial inilah yang
kemudian ditampilkan di media massa. Berita harus menggunakan 5 W +
1 H dalam pemberitaannya yaitu What, meliputi informasi mengenai
kejadian atau peristiwa apa yang terjadi, Who, siapa saja yang terlibat di
dalamnya, Where, yaitu dimana peristiwa itu terjadi, When, kapan
peristiwa itu terjadi, Why, mengapa peristiwa itu bisa terjadi dan How,
bagaimana tejadinya peristiwa itu. penelitian ini dibatasi hanya berita
yang bersifat naratif tidak termasuk foto dan capsen.
3) Netralitas
Netralitas berarti tidak berpihak (tidak ikut atau tidak membantu salah
satu pihak), sedangkan netralitas berarti keadaan dan sikap netral (tidak
memihak, bebas).104
Media massa dalam setiap pemberitaannya haruslah
bersifat netral dalam arti tidak memihak pada salah satu kelompok atau
golongan, dengan kata lain tidak ada bias.
E.2 Definisi Operasional
Dari unit analisis dan kategori maka definisi operasional penelitian
ini adalah:
Berita Pilgub Jateng 2013 pada Harian Solopos, Suara Merdeka,
dan Radar Banyumas merupakan berita seputar pasangan calon Gubernur
Jawa Tengah 2013 mulai 11 April-26 Mei 2013 yang didalamnya
terkandung kategori berikut ini:
a) Sensasionalisme
Sensasionalisme dapat diartikan sebagai sifat ingin menimbulkan sensasi.
Tujuannya sensasionalisme adalah untuk menarik perhatian orang lain.
Sensasionalisme dapat diketahui melalui tiga elemen yakni personalisasi,
emosionalisme, dramatisasi. Personalisasi merupakan pandangan yang
103
Siregar, Op.Cit, hlm:250. 104
Kamus Besar Bahasa Indonesia Cetakan Ke 3, 2005, Jakarta: Balai Pustaka, hlm: 67.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
melihat individu tertentu sebagai aktor utama yang paling berpengaruh
dalam sebuah peristiwa. Emosionalisme dapat diartikan sebagai
penonjolan aspek emosi (suka, benci, sedih, gembira, marah, dan
sebagainya) dibandingkan aspek logis rasional dalam penyajian berita.
Dramatisasi dipahami sebagai bentuk penyajian atau penulisan berita
yang bersifat hiperbolik dan melebih-lebihkan sebuah fakta dengan
maksud menimbulkan efek dramatis bagi pembacanya.105
Sebagai
contoh: “pendukung pasangan Hp-Don melempari rumah warga hingga
hancur berkeping-keping”.
b) Stereotype
Stereotype berarti pemberian atribut tertentu terhadap individu,
kelompok bangsa tertentu dalam menyajikan sebuah berita. Stereotype
dapat menjadikan individu, kelompok atau bangsa tersebut memiliki
asosiasi yang negatif ataupun positif, tetapi tidak pernah netral pada
kenyataan yang sebenarnya. Penggunaan stereotype, baik yang bermakna
positif maupun negatif, dalam penyajian berita dapat mengandung
tuduhan keberpihakan wartawan atau media terhadap salah satu
kelompok yang ada dalam masyarakat.106
Sebagai contoh: “Ganjar
Pranowo yang diusung dari partai PDIP dan anggota DPR RI pasti akan
lebih mampu memimpin Jawa Tengah”.
c) Juxtaposition
Juxtaposition diartikansebagai menyandingkan dua hal yang berbeda
untuk menimbulkan efek kontras, yang akhirnya menambah kesan
dramatis pada berita yang disajikan. Dalam berita biasanya juxtaposition
terjadi karena latar belakang informasi yang tidak memadai, penarikan
kesimpulan yang terburu-buru oleh jurnalis, dan keinginan yang sangat
kuat untuk mendapatkan efek tertentu dalam pemberitaan sehingga
mengabaikan prinsip penghubungan dua fakta yang relevan.107
Sebagai
contoh: “untuk mengampanyakan pasangan Ganjar-Heru yang di usung
105
Rahayu (ed), Op.Cit, hlm:24-25. 106
Ibid, hlm:26 107
Ibid, hlm:76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
partai PDIP Jokowi ikut turun gunung, sementara ditempat yang berbeda
pasangan Bibit-Sudijono mendatangi sejumlah pasar yang ada di Kendal.
d) Linkage
Linkages adalah menyandingkan dua fakta yang berlainan dengan
maksud untuk menimbulkan efek assosiatif. Wartawan menggunakan
linkages untuk menghubungkan dua fakta yang sebenarnya berbeda
sehingga kedua fakta tersebut dianggap (diasosiasikan) memiliki
hubungan sebab akibat. Linkages mirip dengan juxtaposition, yakni
penarikan kesimpulan yang salah antara dua fakta atau lebih.
Perbedaannya, linkage terlihat lebih relevan untuk dihubungkan.
Penyebab linkage hampir sama dengan juxtaposition, hanya saja linkages
biasanya menghubungkan dua fakta yang relatif berkaitan.108
Sebagai
contoh: “hal yang serupa pernah dilakukan Jokowi, kini pasangan
Ganjar-Heru juga mendatangi para pedagang di pasar”.
e) Netral
Netral adalah tidak memihak atau bias. Dengan kata lain wartawan dalam
menuliskan berita tidak memasukkan unsur sensasionalisme, stereotype,
juntaposition, dan linkage. Sebagai contoh: “ketiga calon pasangan
Gubernur Jateng layak untuk menjadi pemimpin di Jawa Tengah”.
F. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab permasalahan dan tujuan penelitian tentang
netralitas media massa terhadap pasangan calon Gubernur Jawa Tengah 2013
pertama berita-berita tentang pasangan calon di Harian Solopos, Suara
Merdeka dan Radar Banyumas periode 11 April-26 Mei 2013 dianalisis
melalui metode kuantitatif dengan teknik analisis isi. Langkah pertama adalah
data dimasukkan ke dalam coding sheet yang di dalamnya memuat unit-unit
analisis dan kategori, coding merupakan proses data mentah yang disusun
secara sistematis. Selanjutnya data akan dianalisis menggunakan Uji Chi
Square dua kelompok atau lebih (tabel silang), yang berfungsi untuk menguji
108
Ibid, hlm:77.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
perbedaan yang ada dalam sampel. Uji chi square adalah suatu teknik statistik
yang dimaksud untuk menguji perbedaan antara dua kelompok atau lebih.109
Chi Square ini pada dasarnya untuk mengetahui apakah perbedaan
frekuensi itu signifikan atau hanya terjadi secara kebetulan. Untuk uji Chi
Square dua kelompok atau lebih digunakan rumus berikut:
Dimana:
= Jumlah kasus yang diamati yang terkategori pada baris yang ke i di
dalam suatu kolom ke j.
=Jumlah kasus diharapkan di bawah hipotesis nul yang terkategorikan
pada baris yang ke i di dalam suatu kolom yang ke j.
Nilai yang di hasilkan dengan rumus di atas tersebar pada Chi
Square dengan:
df = (B-1) (K-1)
B = Banyaknya baris (atribut)
K = Banyaknya kolom (kategori)
Kegunaan bagi pengujian suatu hipotesis di dalam suatu sampel
(kelompok) menempatkan setiap individu atau objek yang diamati ke dalam
salah satu dari kategori-kategori yang ada. Kategori-kategori itu secara teknik
kita sebut sel, cell (petak). Jumlah keseluruhan individu yang diamati itu
haruslah N, yaitu jumlah kasus di dalam sampel kita. Dengan melihat besarnya
109
Slamet, Op.Cit, hlm:23.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
frekuensi pada masing-masing sel, dapat kita hitung besarnya nilai dengan cara
menggunakan rumus di atas.
Cara menguji signifikansi nilai yang diperoleh dapat dicocokkan pada
tabel uji nilai kritis . Dengan memperhatikan besarnya df, bila nilai yang
diperoleh melebihi atau sama dengan nilai yang ada pada tabel maka pada
taraf probabilitas tertentu ditolak. Sebaliknya bila tidak melebihi atau tidak
menyamai nilai kritis maka diterima.110
Syarat-syarat penggunaan Chi Square:111
1. Untuk tabel kontingensi 2x2 yang mengandung petak atau petak-petak
berfrekuensi kurang dari 5 maka harus pakai Koreksi Yates.
2. Untuk tabel kontingensi yang memiliki df > 1, chi square dapat dipakai
asal dapat memenuhi syarat-syarat yang dikemukakan Siegel.
3. Bilamana besarnya n antara 20 dan 40, uji chi square bisa digunakan bila
seluruh frekuensi-frekuensi yang diharapkan adalah 5 atau lebih. Bila ada
petak frekuensi yang diharapkan kurang dari 5, maka chi square tidak
dapat dipakai. Dan disarankan menggunakan uji Fisher.
4. Bilamana N < 20, gunakan uji Fisher untuk seluruh kasus.
G. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan syarat penting dalam penelitian ilmiah. Uji
reliabilitas berfungsi untuk menjaga reliabilitas masing-masing kategori. Hal
tersebut merupakan suatu cara untuk mencapai objektivitas penelitian. Untuk
memenuhi syarat obyektivitas, hasil penghitungan dari proses pengukuran unit
analisis perlu diuji kembali. Untuk menguji reliabilitas dan validitas teknik ini,
maka digunakan rumus Holsty sebagai berikut:112
2 M
R = ----------------
N1 + N2
110
Ibid, hlm: 21. 111
Ibid, hlm: 34-35. 112
Eriyanto, Op.Cit, hlm:290.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
R : Reliabilitas antar coder
M : Jumlah coding yang sama (disetujui oleh masing-masing coder)
N1 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1.
N2 : Jumlah coding yang dibuat oleh coder 2.
Proses uji reliabilitas dan validitas dilakukan dengan cara, peneliti
menunjuk dua orang pengkoding. Sebelum melakukan koding terhadap berita-
berita, keduanya harus membaca definisi operasional dari katagori yang sudah
ditentukan. Setelah memahaminya, pengkoding membaca berita dan mengisi
hasilnya di lembar koding. Hasil dari masing-masing penilaian di lembar
koding dimasukkan ke dalam sebuah tabel besar untuk dibandingkan hasilnya
pada judul berita yang sama hasil penilaian peneliti. Hasil penilaian dari
katagori yang cocok adalah M. Dalam formula Holsti, angka reliabilitas
minimum yang ditoleransi adalah 0,7 atau 70%. Artinya, kalau hasil
perhitungan menunjukkan angka reliabilitas di atas 0,7 berarti alat ukur ini
benar-benar reliabel. Tetapi, jika di bawah angka 0,7 berarti alat ukur (coding
sheet) bukan alat yang reliabel.
Dalam melakukan uji reliabilitas, peneliti bertindak sebagai coder 1.
Bertindak sebagai coder 2 adalah Erwin Kartinawati yang berpengalaman di
bidang jurnalistik selama 9 tahun dan lulusan Magister di bidang Ilmu
Komunikasi, jadi selain paham soal pemberitaan secara teknis juga paham
secara teori.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
BAB IV
GAMBARAN UMUM SURAT KABAR SOLOPOS, SUARA MERDEKA,
DAN RADAR BANYUMAS
A. Gambaran Umum Harian Solopos
A.1 Sejarah Surat Kabar Solopos
Harian umum Solopos pertama kali diluncurkan pada tanggal 19
September 1997, setelah sebelumnya dilakukan persiapan intensif selama 6
bulan. Persiapan tersebut meliputi persiapan dari Sumber Daya Manusia
(SDM) sampai persiapan mencetak koran. Persiapan penerbitan Solopos
dilakukan sejak tanggal 13 April 1997 dan intensifkan lagi setelah Surat Izin
Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) turun pada tanggal 12 Agustus 1997. Dalam
SIUPP disebutkan Solopos terbit 7 kali seminggu namun edisi minggu baru
terbit pertama kali pada tanggal 28 Juni 1998.
Pada awalnya, gagasan menerbitkan koran di Solo adalah untuk
mendistribusikan dan meratakan informasi aktual mengenai peristiwa-peristiwa
yang terjadi, sehingga dapat diketahui masyarakat, baik di kota maupun di
daerah. Dalam perjalanannya, visi misi yang digagas oleh para pendiri surat
kabar HarianSolopos telah membawa surat kabar harian ini menjadi surat kabar
Harian yang terkemuka di wilayah eks-karisidenan Surakarta, meliputi
Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen, dan Klaten.
Keberadaan surat kabar harian Solopos dapat diperhitungkan, hal ini
dilihat dari sudut pandang jumlah oplah, aset serta persebaran koran. Catatan di
bagian sirkulasi mengungkapkan pada tahap pertama Solopos mencetak sekitar
10.000 eksemplar diedarkan di wilayah Surakarta dan sekitarnya serta
beberapa kota di Jateng. Dan pada tahun pertama Solopos telah dapat mencetak
koran 30.000-an eksemplar per hari.
Solo dikenal sebagai cikal bakal pertumbuhan pers nasional, namun
tidak ada satupun surat kabar Harian yang tersisa di kota Solo. Sehingga koran-
koran diluar kota saja, seperti Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Jakarta
yang mengisi kekosongan pasar tertentu. Sehingga masyarakatnya
membutuhkan alternatif surat kabar baru yang berbasis dari kotanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Peluang itulah yang dilihat oleh kelompok penerbitan harian ekonomis
bisnis indonesia untuk melakukan pengembangan bisnis persnya di Solo.
Melalui kepemilikan saham di PT Aksara Solopos, perusahaan yang
menerbitkan Harian Solopos, akhirnya diperoleh izin penerbitan surat kabar
dari menteri penerangan, No. 315/SK/Menpen/SIUPP. Berbekal dengan SIUPP
itulah Solopos akhirnya terbit pertama kali dengan 19 halaman pada September
1997.
Surat kabar Harian Solopos berusaha menempatkan dirinya sebagai
koran yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Hal ini terbukti
dengan pengkonsepan surat kabar Harian Solopos untuk mengakomodasi
berbagai kepentingan yang ada,mulai dari sosial budaya, ekonomi, dan politik.
Pada tahap awal pengembangan pasar difokuskan di basis kota terbit, yang
dulu di kenal sebagai daerah karisidenan Surakarta.
A.2 Visi dan Misi Surat Kabar Solopos
Surat kabar Harian Solopos memiliki visi sebagai penyaji informasi
utama, terpercaya dengan pengelolaan usaha yang profesional. Adapun visi
tesebut direalisasikan ke dalam misi-misi surat kabar Harian Solopos, yakni:
a. Membentuk sumber daya manusia yang kompeten dan bermoral
b. Selalu menyajikan informasi yang berimbang, akurat dan unggul, dan
c. Mensejahterakan stakeholder Solopos.
Visi dan misi penerbitan surat kabar Harian Solopos adalah untuk
membangun opini masyarakat Solo dan sekitarnya termotivasi bekerja keras
dan berkarya nyata dalam membangun kota Solo menjadi: kota budaya dan
pariwisata serta pusat perdagangan batik, tekstil, hasil industri dan dan
kerajinan rakyat yang di dukung oleh daerah kabupaten sekitar eks-karisidenan
Surakarta.
Surat kabar Harian Solopos dalam menampilkan berita-berita tampil
dengan dua sesi. Sesi pertama menampilkan isu-isu global dan sesi kedua
menampilakan informasi lokal yaitu masalah politik, ekonomi, sosial, budaya
berskala nasional selalu hadir pada sesi pertama. Pada sesi kedua informasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
disajikan penuh keragaman, menarik dan lengkap. Surat kabar Harian Solopos
berusaha menyajikan informasi berita-berita dengan sentuhan gaya jurnalistik
yang inovatif dan tidak terlalu monoton. Misi ini terekam dan motto yang
dirumuskan oleh surat kabar Harian Solopos yakni “Meningkatkan Dinamika
Masyarakat”. Arti dari motto ini sendiri adalah surat kabar Harian Solopos
sebagai surat kabar berusaha untuk tampil lebih baik dan aspiratif atas
kebutuhan masyarakat.
Selain itu, dengan motto tersebut juga dimaksudkan agar masyarakat
pembacanya termotivasi untuk bertindak jujur, disiplin, bertanggung jawab,
kerja keras dan berprestasi yang optimal dan hasil prestasinya itu agar
bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, lingkungan hidup, dan
masyarakat banyak.
Secara garis besar, prinsip pokok yang dianut oleh Solopos dibangun
dengan memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut: menyajikan berita dengan
lebih berani, pendekatan yang lebih memihak kepada kepentingan masyarakat
banyak, berusaha tampil selengkap mungkin dan bernuansa.
A.3 Kebijakan Redaksi Surat Kabar Solopos
Sejak awal berdiri surat kabar Harian Solopos menerapkan prinsip-
prinsip jurnalistik secara baik dan benar. Baik mengenai sikap wartawan dalam
menulis berita, dan mengenai pola penulisan di surat kabar Harian Solopos pun
dibuat seprofesional mungkin dengan menggunakan standar gaya penulisan,
dan menerapkan prinsip kejujuran dalam menulis berita.
Kebijakan redaksional surat kabar Harian Solopos terkait dengan
pemberitaan mencoba mengedepankan netralitas karena menyadari adanya
pluralisme dalam masyarakat Solo. Terkait kebijakan redaksi Solopos dalam
hal pemberitaan, dikenal konsep ABC yang memiliki 2 pengertian, yaitu
accurate (tepat, harus berdasarkan fakta), balance (adanya keseimbangan yang
melibatkan beberapa pihak), dan clear (tidak boleh menimbulkan persepsi yang
macam-macam), aktual (hangat), big (berita yang dibutuhkan masyarakat) and
complete (menyajikan berita yang lengkap).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Dalam penulisan judul, surat kabar Harian Solopos menerapkan
prinsip harus ditulis semenarik, harus mencerminkan isi berita, tidak bombastis
dan tidak manipulatif. Selain itu surat kabar Harian Solopos juga menerapkan
standar tegas dalam menyebutan cara wartawan dalam memperoleh beritanya.
Apakah dengan menemui nara sumber secara langsung atau telepon,
narasumber yang menghubungi wartawan, atau memperolehnya melalui siaran/
konferensi pers. Wartawan surat kabar Harian Solopos juga menulis sumber
secara jelas agar informasinya dapat dipertanggung jawabkan.
Dalam sistem redaksionalnya, surat kabar Harian Solopos memiliki
anggota-anggota yang memiliki tugas tertentu untuk saling bekerja sama
memproduksi berita-berita, yaitu:
a. Sekretaris Redaksi
Bagian ini bertugas membantu pelaksanaan fungsi kesektariatan redaksi
sebagai penghubung antar sektoral di dalam penerbitan dan luar perusahaan.
b. Fotografer
Adalah karyawan pers yang melakukan pekerjaan merekam gambar dan
menyajikan dalam bentuk foto berita.
c. Operator Lay Out dengan Macintosh
Merupakan unsur pendukung dalam persiapan pra cetak. Bagian ini
bertanggung jawab kepada bagian produksi dan kreatif.
d. Desain Grafis
Adalah karyawan pers yang membantu menyiapkan pengetikan naskah dari
redaktur atau naskah-naskah faximile dari luar kota yang akan dimuat di
surat kabar Harian.
e. Staf Perpustakaan
Adalah karyawan yang merupakan unsur penunjang dan unsur bantuan bagi
kelangsungan dan kelancaran di redaksi dan perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
A.4 Struktur Organisasi dan Profil Perusahaan Surat Kabar Solopos
Pengelola Harian Umum Solopos
Pemimpin Umum : Prof.Dr.Sukamdani S. Gitosardjono
Wakil Pemimpin Umum : Danie H.Soe’oed
Pemimpin Redaksi : Anditya Noviardi
Wakil Pemimpin Umum : Suwarmin
Pemimpin Perusahaan : Bambang Natur Rahadi
Redaktur Pelaksana : Anton Wahyu Prihantono
Manajer Sekretaris Redaksi : Sri Handayani
Manajer Litbang dan Posdok : Sholahudin
Penerbit PT Aksara SOLOPOS
Presiden komisaris : Prof. Dr.Sukamdani S. Gitosardjono
Wakil Presiden Komisaris : Soebronto Laras
Komisaris : Ir. Ciputra
Komisaris : Hariyadi Budi Santoso
Presiden Direktur : Lulu Terianto
Direktur Produksi dan Pemberitaan: Danie H. Soe’oed
Direktur Pemasaran dan Umum : Bambang Natur Rahadi
General Manager Iklan : Muryanti Setyandari
General Manager Keuangan : Tri Wahyudi
Manager Iklan : Wahyu Widodo
Manager Sirkulasi : Dwiwara Murdi Santoso
Manager Keuangan : Annisa Nur Aini
Manager SDM : Rina Yurini
Manager Umum : Frangky Simon
Asisten Manager Promosi Dan Humas: Intan Nurlaili
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Alamat Kantor
Griya Solopos
Jl. Adisucipto 190, solo 57145
Telp. 0272-724811
Homepage
http://www.solopos.com
B. Gambaran Umum Harian Suara Merdeka
B.1 Sejarah Surat Kabar Suara Merdeka
Harian Suara Merdeka adalah koran tertua di Jawa Tengah
yanghingga kini masih eksis. Harian Suara Merdeka berdiri pada tanggal 11
Februari 1950 di Semarang. Pendirinya adalah H. Hetami. Jabatan Komisaris
Utama dalam PT Suara Merdeka Press di pegang oleh Budi Santoso. Dan
untuk jabatan pemimpin utama dipegang oleh Kukrit Surya Wicaksana.
Harian Suara Merdeka terbit perdana empat halaman dengan oplah
10.000 eksemplar. Tersebar di kota-kota di Jawa Tengah, karena pada
umumnya masyarakat masih sangat terbelakang dan minat baca mereka sangat
rendah.
Di bawah kepemimpinan Budi Santoso yang merupakan menantu dari
Hetami, sejak 1982 harian ini yang tidak saja sukses menggarap pembaca
JawaTengah tetapi juga menerapkan teknologi canggih. Menurut Budi, kunci
kemajuanperusahaanya tersebut adalah pembinaan SDM. Sebab unsur manusia
merupakan75 persen keberhasilan suatu usaha, sedangkan soal teknis hanya 25
persen. Iajuga berorientasi ke sistem untuk menghadapi pertumbuhan Suara
Merdeka. Slogan Suara Merdeka juga berubah menjadi “Perekat Komunitas
Jawa Tengah”.Di tengah makin banyaknya koran-koran baru yang masuk
menjadi kompetitior Suara Merdeka di Jawa Tengah, Harian ini melakukan
strategi positioning yang membuat mereka tetap menjadi pemimpin pasar.
Selama ini positioning Suara Merdeka adalah korannya JawaTengah, koran
yang berbasis di wilayah propinsi bukan kabupaten atau kota.Posisi Suara
Merdeka tidak pas dengan semangat otonomi daerah yang berbasiskabupaten
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
dan kota. Ia menambahkan, positioning sangat terkait dengan segmentasi dan
diferensiasi. Korannya Jawa Tengah itulah deferensiasi dan segmentasi Suara
Merdeka di tengah-tengah semangat otonomi daerah. Semboyan sebagai
perekat komunitas Jawa Tengah justru memperkuat bendera Suara Merdeka
ketika yang lain mengarah ke kabupaten dan kotamadya.
Harian Suara Merdeka mempunyai segmen pasar untuk daerah Jawa
Tengah dan DIY, jadi Harian Suara Merdeka bisa disebut koran daerah. Gaya
bahasa dan tata letak lay out serta penyajian berita dibuat sedemikian rupa,
sehingga bisa diterima oleh segala lapisan masyarakat dengan menggunakan
kata-kata yang mudah dipahami dalam penulisan artikelnya. Harian Suara
Merdeka juga berusaha memenuhi keinginan pembaca dari anak-anak hingga
dewasa dengan membuka rubrik-rubrik atau halaman khusus.
Dalam tiap edisi yang diterbitkannya, Harian Suara Merdeka memiliki
dua bagian, yaitu halaman Nasional dan halaman Komunitas. Halaman
Nasional adalah halaman yang berisi berita-berita yang isunya besar, berskala
Nasional, setiap edisinya Suara Merdeka memiliki halaman Nasional yang
sama untuk berbagai daerah. Halaman Komunitas adalah halaman yang berisi
berita daerah, halaman ini berbeda-beda untuk setiap edisinya, tergantung
dimana Suara Merdeka tersebut berada. Beberapa macam halaman komunitas
yang dimiliki Suara Merdeka yaitu:
a. Solo Metro
Halaman komunitas untuk wilayah Solo, meliputi Surakarta, Boyolali,
Sukoharjo, Wonogiri, Sragen, dan Klaten.
b. Semarang Metro
Halaman komunitas untuk wilayah Semarang, Kendal, Demak, Ungaran,
dan Purwodadi.
d. Suara Muria
Halaman komunitas untuk wilayah Jepara, Kudus, Pati, Blora, dan
Rembang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
e. Suara Pantura
Halaman komunitas untuk wilayah Tegal, Slawi, Brebes, Kajen, Batang,
Pemalang, dan Pekalongan.
f. Suara Kedu
Halaman komunitas untuk wilayah Purworejo, Kebumen, Magelang,
Temanggung, Wonosobo, dan Jogja.
g. Suara Banyumas
Halaman komunitas untuk wilayah Banyumas, Purwokerto, Brebes,
Purbalingga, dan Banjarnegara.
Harian Suara Merdeka mengalami banyak perkembangan. Tidak
hanya menyajikan berita dalam bentuk media cetak, tetapi juga memanfaatkan
media internet. Hal ini terbukti dengan adanya SUARAMERDEKA.com, yaitu
situs online resmi dari Suara Merdeka yang berfungsi memberikan informasi
kepada masyarakat. Dalam SUARAMERDEKA.com terdapat banyak rubrik,
diantaranya Selebrita, Gaya, Games, Layar, Lelaki, Wanita, Otomotif,
Olahraga, Komunitas, Ekspresi, Kuliner, SM Cetak, ePaper, dan
SUARAMERDEKA.TV.
B.2 Visi, Misi dan Tata Nilai Surat Kabar Suara Merdeka
1. Visi
Menjadi perusahaan pelopor industri informasi yang diakui
masyarakat dan merupakan pilihan pelanggan katena bermutu serta menjadi
perekat komunitas Jawa Tengah.
2. Misi
a. Mengabdi kepada masyarakat dalam peningkatan kecerdasan bangsa
b. Memasarkan informasi yang akurat terkini, dan bertanggung jawab
melalui media cetak dan elektronik dengan memberikan layanan
pelangganan yang terbaik
c. Menghasilkan keuntungan yang optimal agar:
- Perusahaan makin tumbuh dan berkembang
- Kesejahteraan dan profesionalisme karyawan dapat ditingkatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
- Berperan serta secara aktif di dalam arus utama (mainstream)
kehidupan sosial budaya.
Sehingga PT. Suara Merdeka Press memiliki keunggulan kompetitif
berkesinambungan.
3. Tata Nilai
a. Sahaja
Semua tindakan, sikap, dan penampilan selalu mengacu pada perilaku
kesehajaan, rendah hati, saling menghormati, mampu menempatkan diri
secara tepat, efisien dan efektif.
b. Etika
Menjadikan prinsip moral dan agama sebagai pegangan dalam kehidupan
sehari-hari baik kegiatan bisnis maupun masyarakat.
c. Mutu
Memastikan semua proses yang dikelola dan produk-produk yang
dihasilkan oleh perusahaan selalu mematuhi dan memenuhi standar mutu
yang tinggi.
d. Akuntabel
Melaksanakan tugas dan wewenang dengan sepenuh hati, dedikasi tinggi,
dan bertanggung jawab penuh atas proses itu sendiri maupun hasil-hasil
proses sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik (good
corporate governance).
e. Responsif
Cepat tanggap, proaktif dan segera dalam semua tindakan dengan
mengedepankan pertimbangan-pertimbangan bisnis.
B.3 Kebijakan Redaksi
Suara Merdeka memiliki suatu proses yang dijalankan oleh berbagai
pihak yang menjadi satu kesatuan dalam menghasilkan berita-berita yang
aktual.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Proses ini dimulai dengan pencarian berita yang dilakukan oleh para
wartawan Suara Merdeka. Dalam hal ini konfirmasi adalah hal yang terpenting.
Suara Merdeka hanya akan menerbitkan berita yang sudah dikonfirmasi oleh
beberapa pihak.
Sesuai kebijakan redaksi, setiap wartawan diberikan deadline
pengumpulan berita. Untuk wartawan yang meliput berita untuk halaman
Komunitas memiliki batas maksimal pengumpulan berita pada pukul 17.00
WIB. Dan untuk wartawan yang meliput berita untuk halaman Nasional
memiliki batas maksimal pengumpulan berita pada pukul 22.00 WIB.
Berita-berita yang berhasil diliput dan ditulis wartawan kemudian
diserahkan kepada Desk Editor. Desk ini bertugas mengoreksi setiap tulisan
pada berita-berita yang sudah terkumpul. Setelah itu, berita yang sudah
dikoreksi oleh Desk Editor akan diserahkan kepada Layouter. Berita-berita ini
akan disusun, pengaturan tata letak foto dan tulisan berita pada halaman koran
agar dapat disajikan dengan sistematis dan rapi. Proses lay out ini dilakukan
pada pukul 17.30-19.30 WIB.
Berita yang sudah dilayout akan diprint dalam halaman ukuran besar
untuk diserahkan kepada redaktur pelaksana untuk kembali dikoreksi. Redaktur
pelaksana akan mengecek kembali berita-berita yang sudah tersusun pada
halaman tersebut, apakah berita tersebut sudah layak untuk diterbitkan.
Jika berita sudah disempurnakan, kemudian akan di acc oleh redaktur
pelaksana. Setelah itu berita akan diprint dalam halaman kecil sesuai ukuran
koran pada umumnya. Halaman yang sudah diprint dalam ukuran koran
kemudian akan diproses CTP atau cetak plat. Setelah itu dilakukan proses cetak
koran.
Dalam proses produksi koran sehari-hari, percetakan ini dilakukan
pada pukul 00.15 WIB. Dan pada pukul 22.00 WIB dilakukan proses
pendistribusian.
Setiap hari, redaksi melakukan rapat, yaitu pada pagi dan malam hari.
Hal ini dilakukan untuk membahas apakah yang akan menjadi headline pada
koran edisi esok hari dan untuk mengupdate berita yang ada, sehingga suara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
merdeka selalu menyajikan berita-berita yang aktual dan memiliki nilai berita
yang tinggi.
Selain itu, untuk menentukan kebijakan dan program kerja redaksi
juga melakukan dua jenis rapat yaitu rapat mingguan dan rapat bulanan.
B.4 Struktur Organisasi dan Profil Perusahaan Surat Kabar Suara
Merdeka
Struktur organisasi PT. Suara Merdeka Press dibagi menjadi dua
bagian utama, yaitu bagian redaksi yang bertanggung jawab terhadap terbitnya
koran dan bagian yang berkaitan dengan administrasi yang bertanggung jawab
terhadap jalannya perusahaan. Bagian redaksi dibawah kendali pimpinan
redaksi yang bertanggung jawab kepada pimpinan umum, sedangkan bagian
yang berkaitan dengan administrasi perusahaan di bawah kendali pimpinan
perusahaan yang berdasarkan struktur organisasi bertanggung jawab kepada
pimpinan umum.
Kemudian bagian riset dan Development serta personalia bertanggung
jawab kepada pimpinan umum. Kedua bagian tersebut tidak berada dalam
salah satu bagian utama, karena bagian riset dan Development serta Personalia
mempunyai fungsi secara umum, baik untuk kebutuhan yang berkaitan dengan
administrasi perusahaan maupun untuk bagian keredaksian. Bagian tertinggi
dalam struktur organisasi PT. Suara Merdeka Press adalah Komisaris.
Tugas tiap bagian dalam struktur organisasi tersebut sebagai berikut:
a. Komisaris
Bagian ini bertanggung jawab mengawasi jalannya perusahaan dan bertugas
sebagai penasehat umum.
b. Pemimpin umum
Bagian ini mempunyai tugas melakukan pengawasan kerja kepala bagian
dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari serta menentukan kebijakan
perusahaan baik ke dalam maupun keluar perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
c. Sekretaris direktur
Bagian ini mempunyai tugas membantu pemimpin umum dalam
melaksanakan tugasnya sehari-hari.
d. Personalia
Bagian ini bertugas membantu pemimpin umum dalam menangani masalah
ketenagakerjaan, misalnya menerima dan menyeleksi tenaga kerja baru dan
bertugas sebagai penasehat direktur yang berkaitan dengan bagian yang di
tangani.
e. Riset dan Development
Bagian ini bertugas menilai produk yang dihasilkan perusahaan dan masalah
yang dihadapi perusahaan serta sebagai penasehat direktur dengan bagian
yang ditangani.
f. Pemimpin redaksi
Bagian ini bertanggung jawab atas terbitnya surat kabar serta mewakili
perusahaan dan bertanggung jawab apabila ada masalah yang harus
diselesaiklan di pengadilan. Bagian ini di bagi menjadi dua bagian yaitu
redaksi suara merdeka dan redaksi cempaka minggu ini. Tetapi kedua
redaksi tersebut mempunyai tugas yang sama dengan bagian-bagiannya:
- Nasional (NAS)
Menerima berita yang berasal dari dalam negeri
- Internasional (INT)
Menerima berita yang berasal dari luar negeri
- Olahraga (ORA)
Menerima berita yang berasal dari masalah olahraga
- Ekonomi (EKO)
Menerima berita yang berasal dari masalah ekonomi
- Hiburan dan Edukasi (H & E)
Menerima berita yang berasal dari masalah hiburan (selebrita) dan
pendidikan
- Edisi Minggu (EM)
Menerima berita yang berasal dari masalah halaman edisi minggu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
- Utama (UT)
Menerima berita yang berasal dari masalah fokus Jawa Tengah
- Karangan Khas (KHA)
Menerima berita yang berasal dari masalah opini, gagasan, dsb
- Artistik (ART)
Menerima berita yang berasal dari masalah grafis
- Pusdok (PSD)
Menerima berita yang berasal dari masalah foto
- Daerah (DAE)
Menerima berita yang berasal dari dalam dan luar kota Semarang
Profil Perusahaan Surat Kabar Suara Merdeka
Pendiri : H. Hetami
Komisaris Utama : Ir. Budi Santosa
Pemimpin Umum : Kukrit Suryo Wicaksono
Pemimpin Redaksi : Amir Macmud NS
Direktur Operasional : Hendro Basuki
Direktur Pemberitaan : Sasongko Tedjo
Direktur SDM : Sana Ariana Fiestri
Wakil Pemimpin Redaksi : Gunawan Permadi
Redaktur Senior : Sri Mulyani
Azaini Bisri
Heryanto Bagus Pratomo
Redaktur Pelaksana : Ananto Pradono
Murdiyat Moko
Triyanto Triwikromo
Koordinator liputan : Hartono
I Nengah Segara Seni
Sekretaris Redaksi : Eko Hari Mudjiharto
Litbang : Djurianto Prabowo
Pusat Data Analisis : Djito Patiatmodjo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Personalia : Sri Mulyani
Redaktur Analisis : Putut Wahyu
Reporter Biro Semarang : Edi Indarto
Kepala Biro Jakarta : Hartono Hari Murti
Kepala Biro Surakarta : Budi Cahyono
Kepala Biro Pantura : Trias Purwadi
Kepala Biro Muria : Muhammadun Sanomae
Kepala Biro Kedu & DIY : Komper Wardopo
Manajer Pemasaran : Berkah Yulianto
Manajer Riset dan Pengembangan : Agus Widyanto
Manajer Tata Usaha : Amir AR
Manajer Keuangan : Dimas Satriyo W
Manajer Pembukuan : Kemad Suryadi
Manajer Logistik / Umum : Adi P
Manajer Produksi : Bimbang Chadar
C. Alamat Redaksi
Jl. Raya Kaligawe KM.5 Semarang 50188
Telp (024) 6580900, 6581925
Homepage
http://www.suaramerdeka.com
m.suaramerdeka.com
epaper.suaramerdeka.com
D. GAMBARAN UMUM RADAR BANYUMAS
D.1 Sejarah Surat Kabar Radar Banyumas
Radar Banyumas adalah sebuah surat kabar atau koran Harian yang
terbit di wilayah Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia. Surat kabar ini termasuk
dalam grup Jawa Pos. Kantor pusatnya terletak di Kota Purwokerto. Koran ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
pertama kali terbit tahun 1998. Radar Banyumas merupakan Harian Umum
Terbesar di Barlingmascakeb (Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten
Purbalingga, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap dan Kabupaten
Kebumen).
Radar Banyumas selalu menyuguhkan berita-berita ter-update,
terhangat, dan berkualitas, baik berita lokal (barlingmascakeb), nasional,
maupun manca negara. Selain itu, ada juga berita-berita seputar olah raga yang
disuguhkan dalam halaman AllSport dan berita sepak bola dunia yang
disuguhkan di halaman WorldSoccer. Berita-berita tersebut dikemas dengan
rangkaian kata, kalimat, dan bahasa yang mudah dipahami sehingga pembaca
mampu menyerap semua isi berita dengan hanya satu kali baca. selain
menyuguhkan berbagai berita, Radar Banyumas juga menawarkan banyak fitur
yang mungkin sangat bermanfaat bagi masyarakat luas khususnya masyarakat
Barlingmascakeb. Fitur-fitur itu diantaranya adalah pemasangan iklan baris dan
gambar, opini, surat pembaca, dan lain-lain.
Banyak keunikan yang ada di koran Radar Banyumas, diantaranya
seperti halamam khusus iklan baris yang diberi nama “Gudril”. Dengan adanya
halaman ini diharapkan bisa membantu masyarakat Barlingmascakeb dalam hal
promosi, jual beli, lowongan pekerjaan, dan lain-lain.
Radar Banyumas terbit setiap hari, jumlah 16 halaman full colour,
tiras 20.000 eksemplar. Dengan tiras 44.000 dan terbit 24 halaman setiap hari,
Radar Banyumas merupakan bacaan wajib masyarakat Purwokerto, Banyumas,
Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen.
Dengan semakin lengkapnya fitur-fitur yang ditawarkan Radar
Banyumas, diharapkan Radar Banyumas akan menjadi koran populer di
kalangan masyarakat Barlingmascakeb. Dan semoga banyak manfaatnya untuk
warga.
D.2 Visi-Misi
Visi Dalam konteks ini peran yang ingin diambil adalah peran untuk
mendidik dan mencerdaskan khalayak pembaca sebagai komponen bangsa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
melalui sajian berita-berita dan ulasannya. Sedangkan misi adalah berkehendak
untuk menyajikan informasi kepada segenap masyarakat tanpa terkecuali,
Tidak ada misi khusus dari suatu golongan atau kepentingan tertentu.
D.3 Kebijakan Redaksi
Sementara itu, kebijakan redaksional adalah berupaya untuk menjadi
referensi utama bagi masyarakat. Tercermin bahwa standard penulisan
mengacu pada kelayakan jurnalistik secara umum. Seperti halnya, koran harian
lain, peristiwa-peristiwa aktual menjadi bidikan utama dalam mengisi halaman
korannya.
D.4 Sturktur Perusahaan Radar Banyumas
Penasehat : Lukaman Setiawan
Pembina Manajemen : Sudirwan
Komisaris Utama : Alwi Hamu
Komisaris : Dwi nurmawan, Suparno Wonokromo
Direktur Utama : Dra. Wiwik Kustiani
Direktur : Fauzia Mufti Fiti Feldi
General Manager : Fauzia Mufti Fiti Feldi
Wakil General Manager : Hary agus Triono
Pemimpin Redaksi : Yudhis Fajar Kurniawan
Wakil Pemimpin Redaksi : Asidi Waluyo
Pemimpin Perusahaan : Enggar Mulatsih
Redaktur : Syaifudin
Asisiten redaktur : Tangkas pamuji
Sekretaris Redaksi : Tanti Nuryantini
Redaksi : Daryanto, Hidayah, Ali, Bayu, Azizah, Laily,
Indri
Fotografer : Dimas
Keuangan : Enggar Mulatsih
Marketing Event : M. Hasbi, Helmi M
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Iklan : Dian, Ari, Uly, Deni, Firdaus, Aang, Imam,
Caskim
Sirkulasi dan Pemasaran : Yudi
D.5 Alamat Kantor
Jl. SupardjoRustam No.88 Sokaraja Barat,
Kabupaten Banyumas 53181
Telp: (0281) 6441168
Email:
www.radarbanyumas.co.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
BAB V
PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
A. Penyajian Data
Dalam penelitian ini diamati netralitas media massa yaitu terkait
berita seputar pasangan calon Gubernur Jawa Tengah pada periode 11 April-26
Mei 2013, dimana pada tanggal 11 April merupakan penetapan calon Gubernur
Jawa Tengah oleh KPU Jawa Tengah dan pada tanggal 26 Mei berlangsungnya
pemilihan calon Gubernur Jawa Tengah yang di selenggarakan oleh
masyarakat Jawa Tengah secara keseluruhan sesui data yang telah ditetapkan
pada DPT oleh KPU. Berita-berita mengenai Pilgub maupun pasangan calon
Gubernur diluar periode 11 April-26 Mei 2013 tidak termasuk dalam penelitian
ini. Berita seputar Pilgub ini juga di fokuskan pada pemberitaan mengenai
pasangan calon atau kandidat, seperti apa saja yang di lakukan para kandidat
dan tim sukses para kandidat tersebut.Adapun jumlah total dari penelitian ini
229 berita yang ada dalam Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar
Banyumas.
Dalam Harian Solopos pemberitaan mengenai pasangan calon
Gubernur Jawa Tengah yang di ambil dalam periode 11 April-26 Mei 2013
sejumlah 66 berita, pada Harian Suara Merdeka sejumlah 147 berita, dan pada
Harian Radar Banyumas menyajikan berita mengenai pasangan calon Gubernur
Jawa Tengah yang di ambil dalam periode 11 April-26 Mei 2013 tebilang
cukup sedikit dengan jumlah 16 berita.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
1. Berita Pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono di Harian Solopos,
Suara Merdeka, dan Radar Banyumas Periode 11 April-26 Mei 2013
Tabel 1. Berita Harian Solopos tentang Pasangan HP-Don
No Berita Solopos Sensasi Stereotype Juntaposition Linkage Netral
1 Hadi nomor 1, Bibit
Nomor 2, Ganjar
Nomor 3
2 Hanura Yakin HP-
Don Menangi Pilgub
3 HNW: Calon
Petahana Rawan
Mobilisasi PNS
4 Kekayaan Hadi
Prabowo Rp14,5
Miliar
5 DPRD: Pencopotan
HP Politis!
6 Blusukan Pasar, HP
Tebar Janji
7 Calon Ikrarkan
Pilgub Bermartabat
8 HP Kritik Bibit di
Depan DPRD
9 HP Pakai Kartu, Bibit
Tuai Kritikan
10 “Para Cagub Tak
Paham Jateng”
11 Cegah Golput, Hadi
Prabowo Blusukan
Pasar
12 Relawan Targetkan
HP-Don Raup 50
Persen Suara
13 Cagub-cawagub
Langgar Kampanye
14 Marak, Spanduk
Rustri Dukung HP
15 Rustriningsih Bantah
Dukung HP-Don
16 HP-Don Catut Nama
Rustri, PDIP Tak
Gentar
17 Tim HP-Don Diduga
Serobot Jatah
Kampanye
18 Hp-Don ke Solo.
Bissa di Banyumas
Gagah Merahkan
Semarang
19 Massa Diduga Rusak
Rumah Anggota Tim
HP-Don
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
20 Kunjungi Klaten,
Don Dicurhati Warga
21 Pilgub Masuki Masa
Tenang
Jumlah 1 - 1 1 18
Sumber: Hasil Koding Peneliti
Berita mengenai pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono dalam Harian
Solopos yang mengandung kategori sensasi sebagai berikut:
Berita dengan judul “Massa Diduga Rusak Rumah Anggota Tim Hp-
Don” pada Harian Solopos, Selasa 21 Mei 2013. Berita ini dinilai mengandung
sensasi karena wartawan dalam menulis berita tersebut terkesan melibih-
lebihkan dari fakta yang sebenarnya dan dapat menimbulkan efek dramatis
bagi pembacanya, kata hancur berkeping-keping merupakan kata yang
melebih-lebihkan karena dapat dibayangkan kalau atap genteng yang dilempari
tersebut hanya pecah, sebenarnya kata pecah lebih sesuai digunakan dan tidak
akan menimbulkan efek yang berlebihan bagi yang membacanya.
Berita mengenai pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono di Harian
Solopos yang memunculkan unsur kategori juntaposition yaitu:
Berita dengan judul “Tim Hp-Don Diduga Serobot Jatah Kampanye”
dalam Harian Solopos, Jum’at 17 Mei 2013. Dalam berita ini di tulis
berdasarkan surat pemberitahuan dari tim sukses HP-Don, mereka bakal
melakukan aksi sosial berupa pengobatan gratis di Pasar Nglano. Dalam
praktiknya, tim sukses HP-Don tidak menggelar pengobatan gratis melainkan
membagi-bagikan kartu program dan stiker bergambar HP-Don, dalam berita
ini menyandingkan dua hal yang bertentangan sehingga menimbulkan efek
yang kontras. Dengan pernyataan dan praktik yang tidak sama tentu akan
menimbulkan kesan kalau pasangan ini hanya melakukan omong kosong, disini
juga dapat menimbulkan pencitraan kalau HP-Don adalah sosok yang tak dapat
dipercaya.
Berita mengenai pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono di Harian
Solopos yang memunculkan unsur kategori linkage yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Berita dengan judul “HNW: Calon Petahana Rawan Mobilisasi PNS”
dalam Harian Solopos, Senin 22 April 2013. Dalam berita ini menuliskan
tentang Partai Keadilan Sejahtera yang mewasdai mobilisasi PNS yang
dilakukan pasangan incumbent dalam Pilgub Jateng pada 26 Mei 2013, yang
tentunya hal ini ditujukan pada pasangan BISSA. Namun diahir kalimat
menuliskan, terpisah puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi
Mahasiswa Muslim Indonesia menggelar aksi sebagai rasa kepedulian car free
daydengan memakai topeng tiga cagub Jateng. Dalam hal ini wartawan
menyadingkan dua hal yang berlainan untuk menimbulkan efek kontras.
Untuk berita netral yaitu: berita-berita yang ditulis tanpa memasukkan
unsur sensasi, stereotype, juntaposition, dan linkage. Jika dalam suatu berita
mengandung salah satu unsur tersebut, dapat menjadikan berita tersebut
bernilai tidak netral. Netralitas lebih diorientasikan pada fakta. Yang pertama,
adalah kelengkapan fakta. Berita yang netral adalah berita yang
mengungkapkan peristiwa dengan fakta-fakta yang lengkap, tidak ada
penambahan atau pengurangan. Yang kedua, adalah akurasi fakta. Berita harus
bisa menggambarkan peristiwa dengan bahasa yang jelas.113
Tabel 2. Berita Harian Suara Merdeka tentang Pasangan HP-Don
No Berita Suara
Merdeka
Sensasi Stereotype Juntaposition Linkage Netral
1 Hp-Don Bantu
Korban Banjir
2 HP Silaturahmi
Dengan Kiai
Kampung
3 HP Minta Mahasiswa
Reponsif Sikapi
Perubahan
4 HP Sambangi Warga
Nahdliyin Di Brebes
5 Bawaslu Selidiki
Surat HP Kepada
Sekjen Kemendagri
6 HP Tebar Janji Di
Selatan
7 HP-Don Diserahi
Tongkat Pemenangan
113
Mursito, Op.Cit, hlm: 17.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
8 HP-Don Abaikan
Survei LSI
9 HP 1, Bibit 2,
Ganjar 3
Cagub Optimis
Nomor Urut Bawa
Kemenangan
10 Hary Tanoe Minta
Hanura Solid
11 HP-Don Sosialisasi
Di LP Kedungpane
12 PKS Kerja Maksimal
13 HP Komitmen
Majukan Klaten
14 HP Minta Warga
Tidak Golput
15 Mega Bintang Minta
PNS Tidak Takut
16 Harta Kekayaan HP
Rp 13,15 Miliar
17 PWRI Apresiasi
Kehadiran HP
18 KH Chalwani Restui
Dan Doakan HP
Sukses
19 Hadi Minta PNS
Jangan Ditekan
20 Elang Hitam Dukung
HP
21 HP Ajak Perangi
Narkoba
22 Pendukung Diminta
Kerja Keras dan
Cerdas
23 Mardiyanto Restui
HP
24 Baliho HP-Don
Diturunkan
25 HP-Don Panen Padi
di Ambarawa
26 Hadi Prabowo
Terkaya
Bibit Waluyo Rp 13,1
M, Ganjar Rp 3 M
27 HP Berpantun di
Depan Pendukung
28 Komunitas Difabel
dan HP Teken
Kontrak Politik
29 Elektabilitas HP-Don
Tertinggi
30 “Dijelek-jelekkan,
Jangan Membalas...”
31 Pendukung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Soemarmo-Hendrar
Merapat ke HP-Don
32 Robot Cosplay
Sosialisasikan HP-
Don
33 HP Didoakan
Pedagang Pasar
34 Cagub Belum Paham
Akar Masalah Jateng
35 HP Komitmen
Sejahterakan Petani
36 HP Minta Parpol
Pendukung Jaga
Komitmen
37 HP Kunjungi
Kompleks Bojana
Kudus
38 Dicatut, Rustri Protes
39 HP Mengeluh
Posternya Kurang
Banyak
40 HP Bagikan Kartu
Jateng Sejahtera
41 Gambar Rustri Masih
Bermunculan
42 Ali Mufiz: Bismillah,
Restuku Padamu
43 HP Nonton Wayang
44 Sukmawati Ajak
Kaum Nasionalis
Pilih HP
45 HP Wayangan di
Pasar Pengging
46 Prabowo: 6 Partai
Akan Kejutkan
Jateng
47 Temui Nelayan, HP
Diantar Konvoi Jip
Jumlah 4 - - 1 42
Sumber: Hasil Koding Peneliti
Berita mengenai pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono dalam Harian
Suara Merdeka yang mengandung kategori sensasi sebagai berikut:
Berita dengan judul “HP Ajak Perangi Narkoba” pada Harian Suara
Merdeka, Senin 29 April 2013. Dalam berita ini wartawan menulissudah
dikenal masyarakat Kendal, kata-kata tersebut terkesan berlebihan tidak sesuai
dengan fakta karena pada kenyataannya pasti masyarakat Kendal tidak
semuanya kenal dengan HP-Don mengingat masyarakat Kendal yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
jumlahnya banyak hingga di pelosok-pelosok desa, seharusnya untuk
menjauhkan dari unsur tidak netral cukup menggunakan kalimatsudah dikenal
sebagian masyarakat Kendal.
Berita dengan judul “HP-Don Panen Padi Di Ambarawa” pada
Harian Suara Merdeka, Kamis 2 Mei 2013. Dalam berita ini wartawan menilis
HP-Don larut dalam kebahagian, kalimat larut dalam kebahagian terkesan
hiperbolis. Karena faktanya yang bahagia itu adalah petani, HP-Don belum
tentu merasakan bahagia seperti yang dirasakan para petani tersebut.
Seharusnya cukup dengan menuliskan HP-Don ikut serta dalam panen raya
yang di gelar petani, tidak menonjolkan pada HP-Don sebagai aspek
personalisasi karena disini HP-Don sebagai salah satu pasangan calon
Gubernur pastinya ingin memberikan citra yang positif untuk masyarakat
khususnya para petani yang sedang panen tersebut agar para petani simpati
terhadap pasangan tersebut.
Berita dengan judul “HP Berpantun di Depan Pendukung” pada
Harian Suara Merdeka, Jum’at 3 Mei 2013. Dalam berita ini wartawan menulis
cagub yang berpasangan dengan cawagub Don Murdono ini membakar
semangat, kata-kata membakar semangat merupakan hiperbolis yang
menggambarkan semangat pendukung HP-DON ini berkobar-kobar seperti api.
Seharusnya cukup dengan menuliskan “memberikan semangat” agar terkesan
netral dan tidak berlebihan karena berita harus bersifat objektif.
Berita dengan judul “HP Bagikan Kartu Jateng Sejahtera” pada Harian
Suara Merdeka, Jum’at 17 Mei 2013.Dalam berita ini wartawan menulis kata
antusiasyang terkesan melebih-lebihkan dan juga menambahkan kata untuk
menuju lokasi ia juga harus melewati sungai kecil dan puluhan anak tangga,
kata-kata tersebut menggambarkan sesuatu yang berlebihan atau
hiperbolis.Seharusnya tak perlu menuliskan kata-kata seperti itu untuk menarik
simpati pembaca, cukup dengan Cagub yang diusung enam partai koalisi ini
mengunjungi makam Magribi di ujung desa itu terkesan lebih netral. Dengan
kata-kata yang ditulis dalam berita tersebut kelihatan sekali memiliki maksud
untuk memberikan citra yang positif untuk pasangan tersebut. Padahal faktanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
masyarakat umum merasakan hal yang biasa saja untuk menuju makam
magribi tersebut.
Berita-berita mengenai pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono di
HarianSuara Merdeka yang mengandung unsur kategori linkage yaitu:
Berita dengan judul “HP Komitmen Sejahterakan Petani” dalam
Harian Suara Merdeka, Minggu 12 Mei 2013. Memunculkan juntaposition
dengan dituliskanya untuk menjaga stamina dan kebugaran tubuhnya selama
masa kampanye, Cagub kelahiran Klaten ini pun meminum jamu tradisional
yang dijajakan pedagang pasar, dalam hal ini memunculkan juntaposition
positif terhadap HP-Don, ada kesan memaksakan dari kalimat yang dibuat,
yakni dengan menyandingkan dua hal yang tidak ada kaitannya secara
signifikan. Yakni aspek kesehatan dengan minum jamu. Hanya dengan minum
jamu sekali saja ditempat pedagang keliling di pasar Sragen, apakah akan
langsung memberikan efek langsung bagi stamina atau kesehatan kandidat? Ini
memaksakan agar terbentuk citra calon adalah orang yang dekat dengan
rakyatnya dengan adanya mau minum jamu yang di produksi rakyat kecil, yang
di jajakan di pasar dimana biasanya orang yang mempunyai banyak duit
maupun pejabat biasanya enggan untuk mengunjunginya karena terkesan
kumuh dan bau.
Untuk berita netral yaitu: berita-berita yang ditulis tanpa memasukkan
unsur sensasi, stereotype, juntaposition, dan linkage. Jika dalam suatu berita
mengandung salah satu unsur tersebut, dapat menjadikan berita tersebut
bernilai tidak netral. Pada dasarnya berita itu harus objektif. Ditulis apa adanya
artinya reporter dalam memilih dan menyusun berita tidak memasukkan
prasangka-prasangka pribadinya atau pesan dari pihak lain. Dan bagi wartawan
berita objektif ialah laporan mengenai suatu fakta yang mereka amati tanpa
pandangan berat sebela (bias).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
Tabel 3. Berita Harian Radar Banyumas tentang Pasangan HP-Don
No Berita Radar
Banyumas
Sensasi Stereotype Juntaposition Linkage Netral
1 Panwaslu Temukan
Pelanggaran HP-Don
2 HP-Don Fokus
Pembangunan Desa
3 Hadi Prabowo
Sambangi Banyumas
4 Tiga Paslon Curi
Start Kampanye
5 Aspal Ditulis HP-
Don
Jumlah - - - 1 4
Sumber: Hasil Koding Peneliti
Berita-berita mengenai pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono di
HarianRadar Banyumas yang mengandung unsur kategori linkage yaitu:
Berita dengan judul “Bawaslu Temukan Pelanggaran HP-Don” pada
Harian Radar Banyumas, Senin 15 April 2013. Dalam berita ini ditulis belum
lagi selesai pengusutan mobilisasi PNS dan pembagian uang yang diduga
dilakukan oleh Tim HP di Kebumen, Bawaslu kembali mendapatkan bukti
pelanggaran. Disini wartawan menyandingkan dua hal yang berlainan
mengenai pelanggaran HP-Don agar menimbulkan efek yang kontras.
Untuk berita netral yaitu: berita-berita yang ditulis tanpa memasukkan
unsur sensasi, stereotype, juntaposition, dan linkage. Jika dalam suatu berita
mengandung salah satu unsur tersebut, dapat menjadikan berita tersebut
bernilai tidak netral.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
2. Berita Pasangan Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo di Harian
Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas Periode 11 April-26 Mei
2013
Tabel 4. Berita Harian Solopos tentang Pasangan Bibit-Sudijono
No Berita Solopos Sensasi Stereotype Juntaposition Linkage Netral
1 Bibit-Sudijono
Luncurkan
jatengbissa.com
2 Hasil Survei LSKP,
Bibit Ungguli Cagub
Lain
3 Bibit Bantah Tudingan
Mega
4 Bibit: Soloraya
Kantong Suara Saya
5 Permintaan Maaf Bibit
Dituding Kampanye
Terselubung
6 Bibit Copot HP dari
Bank Jateng
7 Bibit: Rakyat Tak Pilih
Saya, Kebangetan!
8 Bibit Waluyo Bantah
Zalimi HP
9 Bibit Tak Hadir, HP
Paling Tajir
10 Bibit Kampanye,
Anggota DPRD Bolos
Sidang
11 Bibit: Saya Sudah di
Hati Rakyat Jateng
12 Istri Bibit Dampingi
Sudijono Blusukan
Pasar
13 Raih Simpati Warga,
Sudijono Blusukan
Pasar
14 Dapat Jatah
Kampanye, Bibit Pilih
Kerja
15 Istri Bibit Jadi Jurkam
Bissa
16 Timses Bissa: Polemik
Saripetojo Tak
Berpengaruh
17 Spanduk Sudijono
Muncul di Pagar SMK
18 Dilaporkan ke KPK,
Bibit Santai
19 Tim Bissa Laporkan
Dugaan Black
Campaign
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
20 Kawal Suara, Tim
Bissa Maksimalkan IT
Jumlah 3 2 - - 15
Sumber: Hasil Koding Peneliti
Berita-berita mengenai pasangan Bibit Waluyo-Sudijono
Sastroatmodjo dalam Harian Solopos yang mengandung unsur kategori sensasi
yaitu:
Berita dengan judul “Bibit: Soloraya Kantong Suara Saya” pada
Harian Solopos, Sabtu 20 April 2013. Dalam berita ini ditulis seluruh wilayah
di Jateng adalah basis masa pendukungnya, dengan kata-kata seluruh berarti
sama halnya dengan semua. Padahal dalam faktanya banyak masa yang
mendukung pasangan cagub-cawagub lain. Tentu hal ini akan memiliki kesan
tersendiri oleh pembaca, dimana pembaca dapat menilai ungkapan tersebut
menggambarkan sifat yang sombong, arogan, dan sebagainya. Dengan
ditulisnya berita tersebut dapat menimbulkan sensasi yang negatif karena dapat
merugikan untuk pasangan tersebut dengan citra yang kurang baik.
Berita dengan judul “Permintaan Maaf Bibit Dituding Kampanye
Terselubung” pada Harian Solopos, Senin 22 April 2013. Dalam berita tersebut
terdapat tulisan kehilangan simpati kepada Bibit Waluyo kendati dia sudah
menyampaikan maaf, kata-kata kehilangan simpati tersebut dapat
menimbulkan sensasi negatif karena tidak menguntungkan untuk pasangan.
Dengan berita tersebut pembaca dapat memiliki pemikiran yang kurang baik
terhadap Bibit, padahal disisi lain Bibit selalu mengunggulkan kinerjanya
selama 5 tahun ini, namun pada kenyataanya ada masyarakat yang merasa
dikecewakan oleh kinerjanya sampai mengatakan kehilangan simpati kepada
Bibit.
Berita dengan judul “Bibit: Saya Sudah di Hati Rakyat Jateng” pada
Harian Solopos, Sabtu 11 Mei 2013. Dalam berita ini wartawan menuliskan
kata-kata sesumbar, dengan kata-kata tersebut dapat menimbulkan sensasi
yangnegatif. Kata sesumbar mengandung makna negatif seperti
menggambarkan sifat yang sombong atau arogan dan tentu saja masyarakat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
tidak simpati atau suka dengan sosok pemimpin yang sombong. Seharusnya
dalam berita cukup di tuliskan Bibit Waluyo mengatakan jadi lebih netral dan
tidak memberikan efek yang negatif untuk pasangan.
Berita-berita mengenai pasangan Bibit Waluyo-Sudijono
Sastroatmodjo dalam Harian Solopos yang memunculkan kategori stereotype
yaitu:
Berita dengan judul “Bibit: Rakyat Tak Pilih Saya, Kebangetan!” pada
Harian Solopos Minggu 28 April 2013. Pada berita ini dituliskan kata-kata
orang nomor satu di Jateng. Seharusnya dalam masa-masa kampanye tidak
perlu menuliskan kata-kata diatas yang terkesan mempertegas status salah satu
pasangan dan menimbulkan adanya stereotype.
Berita dengan judul “Bibit Kampanye, Anggota DPRD Bolos Sidang”
pada Harian Solopos Sabtu 11 Mei 2013. Pada berita ini terdapat kata-kata
digelar kampanye tertutup Cagub Jawa Tengah yang berstatus incumbent.
Dalam hal ini terdapat adanya stereotype dengan adanya kata-kata untuk
mempertegas status dari salah satu pasangan.
Untuk berita netral yaitu: berita-berita yang ditulis tanpa memasukkan
unsur sensasi, stereotype, juntaposition, dan linkage. Jika dalam suatu berita
mengandung salah satu unsur tersebut, dapat menjadikan berita tersebut
bernilai tidak netral.
Tabel 5. Berita Harian Suara Merdeka tentang Pasangan Bibit-Sudijono
No Berita Suara
Merdeka
Sensasi Stereotype Juntaposition Linkage Netral
1 33 Polisi Jaga Cagub-
cawagub
2 Debat Cagub untuk
Sosialisasikan Program
3 Jangan Mengintimidasi
4 Bibit Luncurkan
Website
5 Survei LSI Unggulkan
Bibit
6 Bibit Tak Pikirkan
Hasil Survei LSI
7 Bibit Tekankan
Modernisasi
8 Sinergikan Ponpes
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
Dan Perguruan Tinggi
9 Bibit = Ojo Lali
Nomer Loro
10 Bibit Yakin Menang
Di Solo Raya
11 Tetap Jaga Ukhuwah
Di Bulan Politik
12 Bibit klaim
Kesuksesan Bali
Ndesa Mbangun Desa
13 Posdaya Solusi Atasi
Kemiskinan
14 Habib Lutfi “titip”
Bibit
15 Sudijono Sambangi
Korban Gempa Dieng
16 Kader BISSA Serap
Aspirasi
17 Golkar Jateng
Targetkan 20%
18 Bibit Ajukan Cuti
Kampanye
19 Sudijono Blusukan ke
Brebes dan Tegal
20 Bibit Waluyo
Sayangkan Sikap
Panwaslu
21 Sudijono Janji Benahi
Nasib Guru Swasta
22 Bibit Kepada SBY:
Saya Tak Punya Uang
Untuk Nyagub
23 Ibas: Bibit Sudah
Cocok
24 Bibit Anggap
Perubahan Kekayaan
Wajar
25 Bibit Janji Batang Jadi
Lumbung Pangan
26 Bibit dan Hadi Saling
Sindir, Ganjar Tampil
Tenang
27 Bali Desa Mbangun
Desa Akan
Dilanjutkan
28 Bibit Banyak
Kelebihan
29 Bibit: Hati-hati dengan
Bahasa Surga
30 Bibit Garap
Pekalongan, Sudijono
ke PPI Batang
31 Sudijono Prihatin
Elpiji Langka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
32 Bissa Optimis, HP-
Don Minta Partai
Bekerja Keras
33 Bibit Waspadai Isu
Money Politics
34 Kemenangan 70
Persen Bukan Hal
Mustahil
35 Aburizal Berharap Tak
Ada Intimidasi
36 Malam Nonton
Wayang, Siang
Bersalam Komando
37 Bibit-Ganjar Saling
Kejar dalam
Pemberitaan
38 Terapkan Subsidi
Silang Pendidikan
40 Arak-arakan
Pendukung Bibit
Dibubarkan
41 Kesehatan Sudijono
Menurun
42 Beras Gratis Berstiker
Bibit Beredar
Jumlah 2 4 2 - 34
Sumber: Hasil Koding Peneliti
Berita-berita mengenai pasangan Bibit Waluyo-Sudijono
Sastroatmodjo dalam Harian Suara Merdeka yang mengandung unsur kategori
sensasi yaitu:
Berita dengan judul “Ibas: Bibit Sudah Cocok” pada Harian Suara
Merdeka, Senin 6 Mei 2013. Dalam berita ini terdapat tulisan Bibit pamer
sejumlah keberhasilan di bidang pertanian dan kelautan, dalam berita ini
terdapat kata-kata pamer yang dapat menimbulkan perspektif negatif oleh
pembaca dan mengandung sensasi karena apa yang dipamerkan Bibit tersebut
belum tentu sama dengan apa yang dirasakan oleh masyarakat secara umum.
Hasil survai dari lembaga media survei nasional (Median), dari evaluasi
terhadap kinerja Bibit Waluyo selama menjabat Gubernur Jateng ditemukan
hanya 40 persen saja publik Jateng yang puas, sedangkan 37 persen tidak puas,
dan sisanya tidak tahu. Survai dilakukan pada 23 Maret sampai 3 April 2013,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
dengan melibatkan 1200 responden dengan tingkat kepercayaan 95 persen.114
dengan demikian keberhasilan yang dirasakan oleh Bibit sebenarnya tidak
dirasakan oleh masyarakat Jateng.
Berita dengan judul “Kemenangan 70 Persen Bukan Hal Mustahil”
pada Harian Suara Merdeka, Jum’at 17 Mei 2013. Dalam berita ini terdapat
kata-kata sesumbar mengenai perolehan suara, memang dalam hasil survai
LSKP dan LSI untuk pasangan Bibit ini menduduki peringkat pertama dan
kemudian disusul oleh pasangan HP-Don dan Ganjar-Heru. Namun sebenarnya
kata sesumbar ini menimbulkan makna yang negatif dan dapat merugikan
untuk Bibit, karena dapat mempengaruhi persepsi pembaca dengan gambaran
sosok pribadi yang sombong dan tentu karakter tersebut tidak disukai oleh
masyarakat.
Berita-berita mengenai pasangan Bibit Waluyo-Sudijono
Sastroatmodjo dalam Harian Suara Merdeka yang memunculkan kategori
stereotype yaitu:
Berita dengan judul “Bibit Luncurkan Website” pada HarianSuara
Merdeka, Sabtu 13 April 2013. Dalam berita ini wartawan menuliskan BISSA
meresmikan website www.jatengbissa.com. Mengapa dalam berita ini hanya
menuliskan tentang website yang diluncurkan pasangan BISSA saja. padahal
pada faktanya pasangan lain seperti HP-Don maupun Gagah juga sama-sama
memiliki website. Harusnya media memberikan porsi yang seimbang dalam
pemberitaan tersebut, apa karena Bibit Waluyo merupakan pasangan yang
incumbent? Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
dalam ruang pemberitaan diantaranya yaitu level ekstramedia berhubungan
dengan faktor lingkungan di luar media seperti salah satunya yaitu level
ideologi. Level idiologi akan dilihat lebih kepada yang berkuasa di masyarakat
dan bagaimana media menentukan.115
Berita dengan judul “Bibit Janji Batang Jadi Lumbung Pangan” pada
HarianSuara Merdeka, Rabu 8 Mei 2013. Dalam berita ini wartawan
114
Hasil survai Median. 115
Agus Sudibyo, Op.Cit.hlm: 12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
menuliskan berbagi cara telah di lakukan oleh Gubernur Bibit Waluyo,yang
menunjukkan ada keterwakilan Bibit sebagai Gubernur dalam berita tersebut,
seharusnya kalimat yang dibuat adalah Bibit mengaku sudah mengupayakan
berbagai cara. Memunculkan stereotype positif karena memberikan citra yang
baik terhadap salah satu pasangan yaitu Bibit, dengan kata berbagai cara telah
ini menunjukkan kalau Bibit sudah menggunakan semua cara, jadi apabila ada
kegagalan itu bukan kesalah Bibit.
Berita dengan judul “Bibit: Hati-Hati Dengan Bahasa Surga” pada
HarianSuara Merdeka, Minggu 12 Mei 2013. Dalam berita ini dituliskan
Gubernur yang akan habis masa jabatannya pada Agustus mendatang ini lebih
memilih realistis. Dia menyesuaikan antara anggaran, sumber daya manusia
dan peraturan yang ada.Dengan kalimat seperti yang di tulis dalam berita itu
menggambarkan kalau Bibit adalah sosok Gubernur yang teladan dan dapat
memimpin dengan baik.
Berita dengan judul “Terapkan Subsidi Silang Pendidikan” pada
Harian Suara Merdeka, Rabu 22 Mei 2013. Dalam berita ini di tuliskan dia
memilih tetap menjalankan tugasnya sebagai Gubernur, agar kewajibanya tidak
terganggu kampanye. Dalam hal ini memunculkan stereotype positif dengan
menunjukkan bahwa Bibit adalah sosok pemimpin atau Gubernur yang
bertanggung jawab yang lebih mementingkan kewajibannya sebagai Gubernur
daripada kampanye. Seharusnya tanpa ditulis juga pembaca akan dapat menilai
bagaimana kinerja Bibit sebagai Gubernur.
Berita-berita mengenai pasangan Bibit Waluyo-Sudijono
Sastroatmodjo dalam Harian Suara Merdeka yang memunculkan kategori
juntaposition yaitu:
Berita dengan judul “Bibit Yakin Menang di Solo Raya” dalam
HarianSuara Merdeka, Sabtu 20 April 2013. Dalam berita ini wartawan
menyandingkan kalimat Bibit Waluyo optimis akan meraup suara mayoritas di
kawasan Solo Raya dalam Pilgub Jateng. Sementara kota Solo sekitarnya
merupakan wilayah yang menjadi basis massa Ganjar Pranowo dan Heru
Sudjatmoko yang di usung PDIP, disini memunculkan juntaposition dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
ditulisnya hal yang berlainan antara pernyataan dengan keadaan, disini seolah-
olah pembaca dipaksa untuk memberikan kesan negatif terhadap Bibit dengan
sikapnya tersebut. Dengan pernyataannya tersebut dapat memberikan kesan
kalau Bibit ini orang yang terlalu percaya diri bahkan mengarah ke sombong,
apalagi di berita yang lain Bibit sesumbar dengan kemenangan tersebut. Hal
tersebut memberikan citra yang kurang baik untuk pasangan tersebut.
Berita dengan judul “Bibit Ajukan Cuti Kampanye” dalam
HarianSuara Merdeka, Selasa 30 April 2013. Dalam berita ini wartawan
menyandingkan kalimat calon Gubernur petahana Bibit Waluyo, sudah
mengirimkan surat cuti kampanye kepada menteri dalam negeri Gamawan
Fauzi. Sebelumnya Bibit mengatakan, tidak perlu menggunakan waktu
kampanye yang ada, disini memunculkan juntaposition negatif dengan
menyandingkan dua hal yang berbeda antara peryataan dengan faktanya dan
menimbulkan sesuatu yang kontras. Dalam hal ini pembaca juga di paksa untuk
memberikan citra negatif terhadap Bibit yang secara langsung apa yang di
katakan tersebut tidak sesuai dengan yang dijalankan. Dan hal tersebut
merugikan untuk pasangan Bissa.
Untuk berita netral yaitu: berita-berita yang ditulis tanpa memasukkan
unsur sensasi, stereotype, juntaposition, dan linkage. Jika dalam suatu berita
mengandung salah satu unsur tersebut, dapat menjadikan berita tersebut
bernilai tidak netral.
Tabel 6. Berita Harian Radar Banyumas tentang Pasangan Bibit-Sudijono
No Berita Radar
Banyumas
Sensasi Stereotype Juntaposition Linkage Netral
1 Masih Belum
Tentukan Pilihan
2 Meriah, Kampanye
Dialog Cagub-
cawagub H. Bibit
Waluyo-H. Sudijono
SA (Bissa)
3 Bissa Percaya
Tekhnologi, Ganjar
Andalkan Roda
Jumlah 1 - - - 2
Sumber: Hasil Koding Peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
Berita-berita mengenai pasangan Bibit Waluyo-Sudijono
Sastroatmodjo dalam Harian Radar Banyumas yang mengandung unsur sensasi
yaitu:
Berita dengan judul “Meriah, Kampanye Dialog cagub-cawagub H.
Bibit Waluyo-H. Sudijono S.A (Bissa)” pada Harian Radar Banyumas, Sabtu 18
Mei 2013. Dalam berita ini terdapat kata-kata antusias unsur sensasi yang
positif, dalam hal ini membuat gambaran situasi kampanye Bissa menjadi
sesuatu yang sangat meriah atau sangat ramai sekali dengan tepuk tangan dan
sorak sorai yang terdengar dengan riuhnya seperti yang di tulis dalam berita.
Dengan kata-kata yang disajikan tersebut mengandung makna hiperbolis atau
berlebihan. Selain itu juga terdapat kata-kata ternyata dan telah akrab di
masyarakat. Pada kenyataannya situasi kampanye dapat di bayangkan seperti
apa situasinya, jika kampanye tersebut dilakukan di muka para kader Bissa
dimaklumi situasinya akan sangat meriah dan antusias karena mereka satu visi
dan satu misi yaitu dengan harapan dapat memboyong Bissa ke kursi H 1.
Namun disini kampanye dilakukan di muka para buruh pabrik, apa situasinya
akan seheboh itu? sementara saat ini banyak warga termasuk para buruh yang
apatis dengan para kandidat menilik fakta selama ini ada perbedaan antara janji
dengan kenyataan setelah terpilih. Sensasi positif ini semakin terlihat dengan
penempatan berita yang menjadi headline dengan judul besar. Dengan
memunculkan sensasi positif dapat menjadi upaya menarik minat baca
pembaca agar membacanya karena dapat mengubah nilai berita yang dimuat
dari hal biasa menjadi hal yang luar biasa. Untuk menghilangkan kesan tidak
netral dalam suatu pemberitaan biasanya media akan memuat kampanye para
calon secara berimbang artinya memberikan porsi yang sama seperti contohnya
menjadikan berita kampanye seluruh calon dalam satu naskah. Namun dalam
berita ini hanya menyajikan berita kampanye Bissa yang cukup berlebihan.
Untuk berita netral yaitu: berita-berita yang ditulis tanpa memasukkan
unsur sensasi, stereotype, juntaposition, dan linkage. Jika dalam suatu berita
mengandung salah satu unsur tersebut, dapat menjadikan berita tersebut
bernilai tidak netral.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
3. Berita Pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko di Harian Solopos,
Suara Merdeka, dan Radar Banyumas Periode 11 April-26 Mei 2013
Tabel 7. Berita Harian Solopos tentang Pasangan Ganjar-Heru
No Berita Solopos Sensasi Stereotype Juntaposition Linkage Netral
1 Megawati Hadiri
Deklarasi Ganjar-Heru
25.000 Kader PDIP
Siap Merahkan Solo
2 Hari ini, Deklarasi
Ganjar-Heru
3 9 Mobdin Warnai
Deklarasi Ganjar-Heru
4 KPU Lakukan Undian
Nomor Urut Cagub
Tim Sukses Cakub
Tanggapi Santai
Survei LSKP
5 PKS Protes Spanduk
Ganjar-Heru
6 Kader PDIP Wajib
Pilih Ganjar
7 Atribut Ganjar-Heru
Paling Banyak
Melanggar
8 Kubu Ganjar
Ultimatum Satpol PP
9 Cagub-Cawagub
Copoti Baliho di Pohon
10 Kader Demokrat
Dukung Ganjar-Heru
11 Dukung Ganjar-Heru, 8
Kader PDIP Keliling
Jateng
12 Panwaslu Soroti
Rencana Kehadiran
Ganjar
13 Rudy Ancang-ancang
Cuti Kampanye
14 Gagah Makmur, Bissa
Buncit
15 Jokowi Turun Gunung,
HP Blusukan Pasar
16 Kampanye Pilgub,
Rudy Pakai Mobil Tua
17 PDIP All Out,
Sudijono Inginkan Satu
Keluarga Satu Sarjana
18 Ganjar ke Gunung,
Bibit Pilih ke Pantai
19 Kampanyekan Ganjar,
Kader PDIP Blusukan
Pasar Mojosongo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
20 Kampanye Cagub-
cawagub Dinilai Tidak
Kreatif
21 Ketua KPPS Diduga
Bagikan Gambar
Ganjar-Heru
22 Sukarelawan
Pemenangan Ganjar
Klaim Ungguli DPC
PDIP
23 Wardoyo Pimpin
Kampanye PDIP
Keliling Sukoharjo
24 Sasaran Anak Muda,
Gagah Suguhkan
Music On The Truck
25 PDIP Siaga 1, HP
Berharap Tak Ada
Politik Uang
Jumlah - 2 1 1 21
Sumber: Hasil Koding Peneliti
Berita-berita yang berkaitan dengan pasangan Ganjar Pranowo-Heru
Sudjatmoko di HarianSoloposyang memunculkan kategori stereotype yaitu:
Berita dengan judul “Cagub-Cawagub Copoti Baliho di Pohon” dalam
HarianSolopos, Jum’at 26 April 2013. Dalam berita ini di tulis Ganjar bahkan
mencopot sendiri baliho berukuran besar bergambar dirinya. Berita ini
memunculkan stereotype positif terhadap salah satu calon, dalam hal ini adalah
Ganjar. Dengan menggunakan kata bahkan dapat menimbulkan makna bahwa
apa yang dilakukan Ganjar adalah sesuatu yang luar biasa karena tidak
sungkan-sungkan untuk mencopot baliho bergambar dirinya sendiri tersebut
dan apa yang dilakukan oleh Ganjar tersebut patut di contoh. Disini juga ada
kesan tersendiri yang menunjukkan kalau Ganjar adalah sosok yang mematuhi
aturan kampanye dan tahu etika. Padahal apa yang dilakukan Ganjar ini juga
dilakukan oleh pasangan lain, yaitu dilakukan oleh Sudijono yang berpasangan
dengan Bibit Waluyo. Tanpa adanya tambahan kata “bahkan” mengesankan
apa yang dilakukan oleh Sudijono ini adalah hal yang biasa, dan mengesankan
hal tersebut memang seharusnya ia dilakukan. Selain itu penempatan berita
sudijono yang dibawah, dan penempatan berita Ganjar yang lebih pertama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
menguatkan kesan adanya stereotype positif tersebut, walaupun ada
kemungkinan wartawan tidak sengaja ataupun menyadari hal tersebut.
Berita dengan judul “Kampanye Pilgub, Rudy Pakai Mobil Tua”
dalam HarianSolopos, Sabtu 11 Mei 2013. Dalam berita ini memunculkan
stereotype positif bagi salah satu calon, dalam hal ini yaitu Ganjar. Bahwa apa
yang dilakukan oleh Rudy adalah bentuk pencitraan positif sebagai sosok yang
sederhana sebagai pemimpin yakni dengan menggunakan mobil tua. Dalam
berita ini di tuliskan dua kendaraan itu jauh dari kesan wah, sebuah sedan
Suzuki Forsa GLX keluaran 1989 dan Daihatsu Hiline MPV. Mengapa dalam
berita tersebut menggunakan kalimat seperti itu? tanpa menuliskan kalimat dua
kendaraan itu jauh dari kesan wah, orang sudah dapat memperkirakan seperti
apa kondisi mobil yang dipakai Rudy saat berkampanye. Seharusnya wartawan
membiarkan pembaca yang menilai sendiri tanpa harus memberikan kesan
semacam itu. Hal tersebut memang pencitraan positif terhadap Rudy namun
pada akhirnya juga memberikan nilai positif untuk Ganjar, karena disini Rudy
berkampanye untuk Ganjar yang sama-sama dari kader PDIP dan
menggambarkan bahwa pemimpin yang di usung dari partai PDIP ini adalah
sosok yang sederhana, merakyat, dan tidak suka menggunakan fasilitas negara
untuk kepentingan kampanye.
Berita-berita mengenai pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko
dalam HarianSolopos yang memunculkankategori juntaposition yaitu:
Berita dengan judul “KPU Lakukan Undian Nomor Urut Cagub Tim
Sukses Cagub Tanggapi Santai Survei LSKP” pada Harian Solopos Selasa 16
April 2013. Dalam berita ini menyandingkan dua hal yang berlainan tetapi
berkaitan dimana menuliskan tentang tim sukses Ganjar dan tim sukses HP
yang menanggapi hasil dari LSKP.
Berita-berita mengenai pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko
dalam HarianSolopos yang memunculkan kategori linkage yaitu:
Berita dengan judul “PDIP All Out, Sudijono Inginkan Satu Keluarga
Satu Sarjana” pada Harian Solopos Senin 13 Mei 2013. Dalam berita ini
wartawan menyandingkan dua hal yang berbeda dimana PDIP akan all out
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
untuk kemengan Ganjar-Heru dengan berbagai cara sedangkan dalam tempat
yang terpisah Sudijono menyatakan akan memajukan pendidikan di Jateng
yang selama ini belum maksimal. Dalam hal ini berbeda dimana kubu Ganjar
berusaha dengan berbagai cara untuk kemenangan sementara Sudijono hanya
menyampaikan programnya.
Untuk berita netral yaitu: berita-berita yang ditulis tanpa memasukkan
unsur sensasi, stereotype, juntaposition, dan linkage. Jika dalam suatu berita
mengandung salah satu unsur tersebut, dapat menjadikan berita tersebut
bernilai tidak netral.
Tabel 8. Berita Harian Suara Merdeka tentang Pasangan Ganjar-Heru
No Berita Suara
Merdeka
Sensasi Stereotype Juntaposition Linkage Netral
1 Rektor-Pakar UNDIP
Beri Masukan Ganjar
2 Hari Ini Pelantikan
Bupati Banyumas.
Bibit-Ganjar Diundang
3 Tolak Mobil Dinas
Baru
4 Ganjar Direstui Kiai
Sepuh PPP
5 Mega : Kader PDIP
Harus Full Power
6 Panwas Temukan 9
Mobil Dinas
7 Kader PDIP Merahkan
Manahan
8 Paguyupan Jateng
Dukung Ganjar
9 Kadin Antusias
Sambut Ganjar
10 Kader Diminta
Kampanye Getok
Tular
11 Ganjar Targetkan
Menang Di Grobokan
12 Ganjar Perhatikan
Pasar
13 Ganjar Kunjungi Pasar
Dan Makam Kartini
14 Ganjar Mujahadah
Bareng Kiai Kampung
15 Dari Baju Sampai
Rambut Serba Putih
16 Puan Ambil Alih Tim
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
Sukses Ganjar-Heru
17 Pilgub Kurang
Diasosialisasikan
18 Calon Copot Atribut di
Pohon
19 Ganjar Janji
Pertahankan Pasar
Tradisional
20 Ganjar Nonton Film
Indie
21 Srikandi Garuda Sebar
Bunga
22 Penyambung Lidah
Pedagang
23 Teken Kontrak dengan
Buruh
24 Ganjar Diminta
Selesaikan Persoalan
Rusunawa
25 Rindu yang Baru Siap
Menangkan Ganjar-
Heru
26 Nguri-nguri Budaya
Bangkitkan Pariwisata
27 Ketua DPD Golkar
Purworejo Dukung
Ganjar
28 Ganjar Siap Hapus
Bansoss
29 Ganjar Janji Undang
Metallica
30 Ganjar Nimbrung
Jalan Sehat Hardiknas
31 Kampanye Jateng
Lucu, Ribuan
Pedagang Jepara
Mendukung
32 Ganjar Bentuk Satgas
Antipolitik Uang
33 “Butuh Lebih Banyak
Calon Seperti Ganjar“
34 Heru Belum Dapat Izin
Cuti Kampanye Pilgub
35 Program Cagub
Dikritik
36 Istri Ganjar Blusukan
37 Posko Relawan Ganjar
Diteror
38 Jokowi Kampanyekan
Ganjar-Heru
39 Megawati Minta Kader
Kerja Keras
40 Mega : Perusak Atribut
dan Mobil Kampungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
41 Kampanye Ganjar
Diisi Sepeda Sante
42 Menangis Terima
Tumpeng Dari Ganjar
43 Piknik PKK Disusupi
Kampanye Cagub
44 Ganjar-Heru Menang
Cerdas Cermat
45 Ganjar Disambati
Pengungsi Merapi
46 Tim Gagah Blusukan
ke Pasar
47 Ganjar Tebar “Virus”
Salam Metal
48 Mega Minta Penguasa
Tak Intervensi Pilgub
49 Ganjar Janjikan
Pembangunan JLSS
50 Puan Maharani :
Pertahankan
Kemenangan PDIP
51 Ribuan Kader PDIP
Keliling Sukoharjo
52 Mega Minta Waspadai
Kecurangan Lawan
Politik
53 Nelayan Datangi
Posko Ganjar-Heru
54 Gagah Gelar Music on
The Truck
55 Mega: Waspadai
Intimidasi
56 Ganjar Kuasai Data,
Bibit Paham Pertanian
57 Karokean, Berenang,
dan Santai di Posko
58 Ribuan Baliho Ganjar
Dicopot
Jumlah 2 2 - 1 53
Sumber: Hasil Koding Peneliti
Berita-berita mengenai pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko
dalam HarianSuara Merdeka yang mengandung unsur kategori sensasi yaitu:
Berita dengan judul “Kader Diminta Kampanye Getok Tular” pada
Harian Suara Merdeka, Kamis 18 April 2013. Dalam berita ini terdapat tulisan
bekas stasiun pengisinan SPBU itu pun menjadi lautan manusia, dapat
dibayangkan memang bekas stasiun tersebut ramai dengan para kader maupun
simpatisan dari pasangan Ganjar-Heru, namun dengan dituliskan kata menjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
lautan manusia ini terkesan hiperbolis atau berlebihan. Karena pada dasarnya
lautan itu untuk air bukan manusia jadi penulisan tersebut sangat berlebihan.
Tentu hal tersebut dapat menimbulkan sensasi yang positif karena dapat
mempengaruhi minat pembaca. Untuk menghilangkan kesan tidak netral dalam
suatu pemberitaan seharusnya wartawan cukup menuliskan para kader
berkumpul di bekas stasiun pengisian SPBU.
Berita dengan judul “Ganjar Diminta Selesaikan Persoalan
Rusunawa” pada Harian Suara Merdeka, Kamis 2 Mei 2013. Dalam berita ini
terdapat kata-kata Ganjar langsung ditodong untuk meresmikan TPQ,
mengandung sensasi positif. Dengan ditulis kata ditodong itu menggambarkan
hal yang kriminal dan dipaksakan, namun dalam hal ini Ganjar di todong untuk
meresmikan TPQ, dimana hal tersebut merupakan hal yang positif. Kalimat
ditodong sebenarnya kurang pas digunakan dalam berita ini dan menimbulkan
kesan hiperbolis atau berlebihan namun tetap memberikan efek yang positif
untuk Ganjar.
Berita-berita mengenai pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko
dalam HarianSuara Merdeka yang memunculkan kategori stereotype yaitu:
Berita dengan judul “Ganjar Perhatikan Pasar” dalam Harian Suara
Merdeka, Sabtu 20 April 2013. Dalam berita ini terdapat kalimat Ganjar
Pranowo menaruh perhatian serius terhadap penataan dan pengembangan pasar
tradisional memunculkan stereotype positif karena menyertakan kata serius
dalam berita tersebut. Jika memang netral seharusnya kata tersebut bisa di
hilangkan dan biarkan pembaca mempunyai penilaian sendiri mengenai hal
tersebut.
Berita dengan judul “Rindu Yang Baru Siap Menangkan Ganjar-
Heru” dalam Harian Suara Merdeka, Kamis 2 Mei 2013. Dalam berita ini
dituliskan Ganjar yang juga anggota DPR RI adalah orang yang prasaja karena
selama ini dia dikenal tidak neka-neka dan tidak punya pikiran orang lain,
memang dalam berita ini awalnya adalah ungkapan dari Aris yang merupakan
sama-sama dari partai PDIP namun kata-kata tersebut dipertegas lagi oleh
wartawan yang memperlihatkan adanya kesan stereotype dalam pemberitaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
ini. Memunculkan stereotype positif karena menguntungkan salah satu calon
yaitu Ganjar, dengan kalimat seperti diatas menggambarkan kalau Ganjar
adalah sosok yang mampu memimpin karena dia juga anggota DPR RI dan
Ganjar adalah sosok yang baik atau ideal.
Berita-berita mengenai pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko
dalam HarianSuara Merdeka yang memunculkan kategori linkage yaitu:
Berita dengan judul “Tolak Mobil Dinas Baru” dalam Harian Suara
Merdeka, Jum’at 12 April 2013. Dalam berita ini wartawan menuliskan ketika
disapa warga, Ganjar pun menghampiri dan makan bersama mereka di sebuah
angkringan lesehan. Berita ini menimbulkan linkage positif karena di awal
berita menuliskan tentang Ganjar yang tidak akan membeli mobil baru jika
terpilih menjadi Gubernur. Dalam berita ini terkesan untuk menimbulkan citra
positif dengan menghubungkan antara pernyataan Ganjar yang tidak akan
membeli mobil dinas dengan sikap Ganjar yang mau ikut makan di angkringan.
Karena angkringan biasanya diminati oleh masyarakat kecil, namun disini
Ganjar juga mau ikut makan angkringan tersebut. Dengan demikian dapat
memberi kesan kalau Ganjar adalah sosok yang ramah dan sederhana.
Pencitraan tersebut tentu sangat menguntungkan untuk kandidat, terlebih dari
hasil survei median juga menemukan beberapa faktor yang menjadi
pertimbangan publik dalam memilih kandidat yaitu faktor pertama adalah
sosok yang merakyat dengan dipilih 27,4 persen pemilih.116
Survei dilakukan
pada 23 Maret-3 April 2013, dengan melibatkan 1200 responden dengan
tingkat kepercayaan 95 persen.
Untuk berita netral yaitu: berita-berita yang ditulis tanpa memasukkan
unsur sensasi, stereotype, juntaposition, dan linkage. Jika dalam suatu berita
mengandung salah satu unsur tersebut, dapat menjadikan berita tersebut
bernilai tidak netral.
116
Hasil survei median.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
Tabel 9. Berita Harian Radar Banyumas tentang Pasangan Ganjar-Heru
No Berita Radar
Banyumas
Sensasi Stereotype Juntaposition Linkage Netral
1 Heru Baru Cuti Jelang
Kampanye
2 Sama-sama Yakin
Bawa Keberuntungan
3 Panwaslu Temukan
Mobil Plat Merah
4 Panwaslu Panggil
Heru Sudjatmoko
5 Heru Penuhi Panggilan
Panwas
6 Heru Sudjatmoko
Aman
7 Ganjar Minta Pasukan
Khusus
8 TPS Heru dan Mertua
Ganjar Jadi Perhatian
Jumlah - 3 - 1 4
Sumber: Hasil Koding Peneliti
Berita-berita mengenai pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko
dalam HarianRadar Banyumas yang memunculkan kategori stereotype yaitu:
Berita dengan judul “Heru Baru Cuti Jelang Kampanye” dalam
Harian Radar Banyumas, Senin 15 April 2013. Dalam berita ini memunculkan
stereotype negatif dengan menuliskan panwas siap mencermati adanya
kegiatan mencuri strart kampanye yang mungkin dilakukan pasangan pilgub.
Terutama para pasangan yang sebelumnya menjabat sebagai pemimpin
maupun pejabat di institusi pemerintah, disini memang tidak menuliskan nama
Heru sebagai yang dimaksud namun dalam berita ini hanya memberitakan
tentang Heru dan kedudukan Heru sebagai pemimpin di Purbalingga jadi cukup
jelas kalimat tersebut ditujukan untuk Heru. Namun berita ini memunculkan
stereotype negatif karena merugikan untuk calon yaitu Heru sudjatmoko yang
menjadi pasangan dari Ganjar Pranowo.
Berita dengan judul “Panwaslu Panggil Heru Sudjatmoko” dalam
Harian Radar Banyumas, Selasa 14 Mei 2013. Memunculkan stereotype
negatif dengan di tulis Bupati Purbalingga yang sedang cuti itu terindikasi
menggunakan fasilitas Negara dalam sebuah acara pemkab, memunculkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
stereotype negatif karena berita ini menuliskan tentang pelanggaran Heru
Sudjatmoko yang menjadi pasangan Ganjar Pranowo. Dengan di tulisnya
kalimat seperti di atas, pembaca dapat menilai kalau pasangan Ganjar ini yang
juga menjadi bupati Purbalingga adalah sosok yang kurang baik dengan
menggunakan fasilitas Negara. Dalam hal ini berita dapat merugikan untuk
pasangan Ganjar-Heru.
Berita dengan judul “Heru Penuhi Panggilan Panwas” pada Harian
Radar Banyumas, Kamis 16 Mei 2013. Dalam berita tersebut terdapat kalimat
Bupati Purbalingga yang sedang cuti itu terindikasi menjadi temuan
panwaslukab menghadiri acara pemkab dan menggunakan fasilitas negara.
Memunculkan stereotype negatif karena dapat merugikan calon yaitu Heru
Sudjatmoko yang berpasangan dengan Ganjar, karena dalam berita ini
menuliskan mengenai pelanggaran yang dilakukan oleh Heru yang juga
menjabat sebagai bupati Purbalingga dan ada kesan penegasan jabatan heru
yang masuk dalam stereotype.
Berita-berita mengenai pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko
dalam HarianRadar Banyumas yang memunculkan kategori linkage yaitu:
Berita dengan judul “Sama-sama Yakin Bawa Keberuntungan” pada
Harian Radar Banyumas Rabu 17 April. Dalam hal ini berita menyandingkan
dua hal yang berlainan dimana yang pertama menuliskan mengenai nomor urut
yang diterima oleh masing-masing pasangan, namun dalam berita ini juga
menuliskan tentang Puan dan Rustri. Dua hal yang berbeda ini menimbulkan
sesuatu yang kontras.
Untuk berita netral yaitu: berita-berita yang ditulis tanpa memasukkan
unsur sensasi, stereotype, juntaposition, dan linkage. Jika dalam suatu berita
mengandung salah satu unsur tersebut, dapat menjadikan berita tersebut
bernilai tidak netral.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
B. Analisis Data
Analisis data dari netralitas media massa terhadap pasangan calon
Gubernur Jawa Tengah 2013 pada Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar
Banyumas periode 11 April-26 Mei 2013, akan dilakukan analisis dan
interpretasi data yang telah dideskripsikan diatas yang merupakan data primer
hasil pengodingan pada ketiga surat kabar tersebut mengenai netralitas media
massa terhadap pasangan calon Gubernur Jawa Tengah 2013 pada Harian
Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas periode 11 April-26 Mei 2013.
Analisis data ini akan membandingkan antara data yang diperoleh
dari Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas terkait kategori
sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan linkage. Dari analisis data inilah
yang nantinya dapat diketahui apakah terdapat perbedaan kecenderungan,
untuk mengetahui lebih jelas netralitas media dalam menyajikan berita
pasangan calon Gubernur Jawa Tengah 2013 pada Harian Solopos, Suara
Merdeka, dan Radar Banyumas periode 11 April-26 Mei 2013. Tolak ukur
yang digunakan untuk mengetahui netralitas tersebut adalah dengan melakukan
Uji Chi Square dan Uji Reliabilitas.
1. Uji Chi Square
Uji Chi Square adalah suatu teknik statistik yang dimaksud untuk
menguji perbedaan antara dua kelompok atau lebih. Metode untuk menghitung
untuk menguji perbedaan dua kelompok atau lebih maka harus menghitung
frekuensi-frekuensi ada di dalam suatu kategori tertentu yang sekaligus juga
termasuk ke dalam kategori tertentu yang lain. Frekuensi-frekuensi yang ada
pada setiap sel yang merupakan perpaduan antara berbagai kategori itulah yang
akan di bandingkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
Tabel 10. Frekuensi yang diamati (fo) berita pasangan
Hadi Pranowo-Don Murdono
Kategori Solopos Suara
Merdeka
Radar
Banyumas
Total
Sensasionalisme 1 4 - 5
Stereotype - - - 0
Juntaposition 1 - - 1
Linkage 1 1 1 3
Netral 18 42 4 64
Total 21 47 5 73
Sumber: Hasil Koding Peneliti
Dari tabel diatas dapat dilihat ada sejumlah petak-petak yang
berfrekuensi kurang dari lima. Dengan demikian maka hasil diatas tidak dapat
di uji dengan Chi Square.
Dari tabel diatas dapat dilihat adanya perbedaan dalam pemberitaan
seputar pasangan calon Gubernur baik di Harian Solopos, Suara Merdeka,
maupun Radar Banyumas untuk berita yang mengandung kategori
sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan linkage. Berita mengenai
pasangan Hadi Prabowo dan Don Murdono dalam Harian Solopos dapat dilihat
untuk berita yang mengandung sensasionalisme sebanyak 1 berita, berita yang
memunculkan stereotype tidak ada, berita yang memunculkan juntaposition
sebanyak 1 berita, dan berita yang memunculkan linkage sebanyak 1 berita.
Sementara berita yang netral atau tidak memasukkan empat kategori tesebut
sejumlah 18 berita. Dari jumlah berita keseluruhan sejumlah 21 berita tentang
pasangan Hadi Prabowo dan Don Murdono maka Harian Solopos dapat
dikatakan netral namun tidak secara penuh, karena masih ditemukan beberapa
berita yang memasukkan empat kategori netralitas McQuail walaupun hanya
beberapa berita saja.
Berita mengenai pasangan Hadi Prabowo dan Don Murdono dalam
Harian Suara Merdeka untuk berita yang mengandung kategori
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
sensasionalisme sebanyak 4 berita, untuk berita yang memunculkan stereotype
dan juntaposition tidak ada, dan berita yang memunculkan linkage sebanyak 1
berita. Sementara berita yang netral atau tidak memasukkan kategori
sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan linkage sejumlah 42 berita. Dari
jumlah berita keseluruhan sejumlah 47 berita tentang Hadi Prabowo dan Don
Murdono maka Harian Suara Merdeka belum netral secara penuh. Hal ini
karena masih ditemukan beberapa berita yang memasukkan kategori netralitas
McQuail sehingga menjadikan berita tersebut bernilai tidak netral.
Sementara berita mengenai pasangan Hadi Prabowo dan Don
Murdono dalam Harian Radar Banyumas untuk berita yang mengandung
kategori sensasionalisme, stereotype, dan juntaposition tidak ada. Dan berita
yang memunculkan linkage sebanyak 1 berita. Untuk berita yang netral atau
tidak memasukkan kategori sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan
linkage sebanyak 4 berita. Dari jumlah berita keseluruhan sejumlah 5 berita
maka Harian Radar Banyumas juga belum netral secara penuh, walaupun
hanya ditemukan satu berita yang mengandung kategori netralitas McQuail.
Tabel 11. Frekuensi yang diamati (fo) berita pasangan
Bibit Waluyo-Sudijono Sudjatmoko
Kategori Solopos Suara
Merdeka
Radar
Banyumas
Total
Sensasionalisme 3 2 1 4
Stereotype 2 4 - 8
Juntaposition - 2 - 2
Linkage - - - -
Netral 15 34 2 51
Total 20 42 3 65
Sumber: Hasil Koding Peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
Dari tabel diatas dapat dilihat ada sejumlah petak-petak yang
berfrekuensi kurang dari lima. Dengan demikian hasil diatas tidak dapat di uji
dengan Chi Square.
Dari tabel diatas dapat dilihat adanya perbedaan antara Harian
Solopos, Suara Merdeka dan Radar Banyumas dalam menyajikan berita
pasangan Bibit Waluyo dan Sudijono Sastroatmodjo.Dalam Harian Solopos
untuk berita yang mengandung sensasionalisme sebanyak 3 berita, dan berita
yang memunculkan stereotype sebanyak 2 berita, sementara berita yang
memunculkan juntaposition dan linkage tidak ada. Dan berita yang netral atau
tidak memasukkan kategori sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan
linkage sebanyak 15 berita. Dari jumlah berita keseluruhan sejumlah 20 berita
mengenai pasangan calon Bibit Waluyo dan Sudijono Sastroatmodjo maka
Harian Solopos dikatakan belum netral secara penuh. Hal ini disebabkan masih
adanya beberapa berita yang memasukkan kategori netralitas McQuail
sehingga berita tersebut menjadi tidak netral.
Berita mengenai pasangan Bibit Waluyo dan Sudijono Sastroatmodjo
dalam Harian Suara Merdeka untuk berita yang mengandung sensasionalisme
sebanyak 2 berita, berita yang memunculkan stereotype sebanyak 4 berita,
berita yang memunculkan juntaposition sebanyak 1 berita, dan berita yang
memunculkan linkage tidak ada. Sementara berita yang netral atau tidak
memasukkan empat kategori tersebut sebanyak 34 berita. Dari jumlah
keseluruhan sejumlah 42 berita tentang pasangan Bibit Waluyo dan Sudijono
Sastroatmodjo maka Harian Suara Merdeka juga belum sepenuhnya netral,
karena masih ditemukan beberapa berita yang memasukkan kategori netralitas
McQuail yang mengakibatkan berita tersebut bernilai tidak netral.
Berita mengenai pasangan Bibit Waluyo dan Sudijono Sastroatmodjo
dalam Harian Radar Banyumas untuk berita yang mengandung sensasionalisme
sebanyak 1 berita. Berita yang memunculkan stereotype, juntaposition dan
linkage tidak ada. Dan berita yang netral atau tidak memasukkan empat
kategori tersebut sebanyak 2 berita. Dengan ini maka Harian Radar Banyumas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
juga belum netral secara penuh walaupun hanya satu berita yang memasukkan
kategori netralitas McQuail.
Tabel 12. Frekuensi yang diamati (fo) berita pasangan
Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko
Kategori Solopos Suara
Merdeka
Radar
Banyumas
Total
Sensasionalisme - 2 - 2
Stereotype 2 2 3 7
Juntaposition 1 - - 2
Linkage 1 1 1 2
Netral 21 53 4 78
Total 25 58 8 91
Sumber: Hasil Koding Peneliti
Dari tabel diatas dapat dilihat ada sejumlah petak-petak yang
berfrekuensi kurang dari lima. Dengan demikian maka hasil diatas tidak dapat
di uji dengan Chi Square.
Tabel diatas dapat dilihat adanya perbedaan dalam pemberitaan
mengenai pasangan Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko. Dalam Harian
Solopos untuk berita yang mengandung sensasionalisme tidak ada, berita yang
memunculkan stereotype sebanyak 2 berita, berita yang memunculkan
juntaposition sebanyak 1 berita, dan berita yang memunculkan linkage
sebanyak 1 berita. Sementara berita yang netral atau tidak memasukkan
kategori sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan linkage sebanyak 21
berita. Dari jumlah keseluruhan sejumlah 25 berita dalam Harian Solopos
mengenai pasangan Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko maka Harian
Solopos belum netral secara penuh. Hal ini dikarenakan masih terdapat
beberapa berita yang memasukkan kategori netralitas McQuail walaupun
dengan jumlah yang kecil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
Berita mengenai pasangan Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko
dalam Harian Suara Merdeka untuk berita yang mengandung kategori
sensasionalisme sebanyak 2 berita, yang memunculkan stereotype sebanyak 2
berita, yang memunculkan juntaposition tidak ada, dan memunculkan linkage
sebanyak 1 berita. Sedangkan berita yang netral atau tidak memasukkan
kategori sensasionalisme, stereotype, juntaposition, dan linkage sejumlah 53
berita. Dari jumlah keseluruhan sejumlah 58 berita mengenai pasangan Ganjar
Pranowo dan Heru Sudjatmoko dalam Harian Suara Merdeka maka dengan ini
Harian Suara Merdeka juga belum netral secara penuh. Hal ini disebabkan
masih adanya berita yang memasukkan kategori netralitas McQuail walaupun
dengan jumlah yang kecil.
Berita mengenai pasangan Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko
dalam Harian Radar Banyumas untuk berita yang mengandung sensasionalisme
tidak ada, yang memunculkan stereotype sebanyak 3 berita, yang
memunculkan juntaposition tidak ada, dan memunculkan linkage sebanyak 1
berita. Untuk berita netral atau tidak memasukkan kategori sensasionalisme,
stereotype, juntaposition, dan linkage sejumlah 4 berita. Dari jumlah
keseluruhan sejumlah 8 berita mengenai pasangan Ganjar Pranowo dan Heru
Sudjatmoko dalam Harian Radar Banyumas maka dengan ini Harian Radar
Banyumas belum netral secara penuh, karena masih adanya berita yang
memasukkan kategori netralitas McQuail walaupun jumlahnya kecil.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan terhadap lima kategori yaitu
sensasionalisme, stereotype, juntaposition, linkage dan netral. Uji reliabilitas
dilakukan karena penelitian dengan menggunakan metode analisis isi harus
bersifat obyektif. Artinya tidak boleh ada penafsiran antara coder satu dengan
coder yang lain. Dalam melakukan uji reliabilitas, peneliti bertindak sebagai
coder 1. Bertindak sebagai coder 2 adalah Erwin Kartinawati yang
berpengalaman di bidang jurnalistik selama 9 tahun dan lulusan magister di
bidang ilmu komunikasi, jadi selain paham soal pemberitaan secara teknis juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
paham secara teori. Dengan demikian hasil yang didapat bukan merupakan
penafsiran subyektif coder. Dengan uji ini akan didapat kesimpulan yang sama
antar coder. Inilah yang disebut dengan konsep reliabilitas yakni sejauh mana
alat ukur yang dipakai akan menghasilkan temuan yang sama, berapa kali pun
dipakai, dan oleh siapapun. Desain reliabilitas yang digunakan adalah jenis
reproduksibilitas atau intercoder reliability (reliabilitas antar pengkode).
Derajat sejauh mana alat ukur menghasilkan temuan sama dalam keadaan
berbeda, lokasi berbeda dan pengkode berbeda adalah desain reproduksibilitas.
Uji reliabilitas menggunakan rumus Holsti yakni jumlah kesepakatan
antar coder dikalikan dua kemudian dibagi dengan jumlah coding yang dibuat
coder 1 dan coder2 (R=2M/N1+N2). Untuk memastikan jika alat ukur yang
digunakan reliabel, hasil penghitungan harus menunjukkan angka minimum 0,7
atau 70%. Jika hasil yang didapat di bawah angka itu maka alat ukur yang
digunakan berarti tidak reliabel.
Uji reliabilitas dilakukan terhadap 229 berita, mulai dari berita
yang disajikan pada 11 April sampai dengan 26 Mei 2013. Berita tersebut dari
66 berita di Harian Solopos, 147 berita di Harian Suara Merdeka, dan 16
berita di Harian Radar Banyumas. Pada penelitian ini peneliti menggunakan
sensus karena populasi tidak terlalu besar. Dalam sensus, peneliti meneliti dari
semua populasi.
1) Hasil Berita di Harian Solopos
Tabel 13. Frekuensi berita di Harian Solopos
No Nama
Pasangan
Calon
Berita
Sensasi
Berita
Stereotype
Berita
Juntaposition
Berita
Linkage
Berita
Netral
F P
(%)
F P
(%)
F P
(%)
F P
(%)
F P
(%)
1 HP-Don 1 20 - - 1 50 1 50 18 33,97
2 BISSA 3 60 2 50 - - - - 15 28,30
3 GAGAH 1 20 2 50 1 50 1 50 20 37,73
Jumlah 5 100 4 100 2 100 2 100 53 100
Sumber: Hasil Koding Peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan berita tentang pasangan Hadi
Prabowo dan Don Murdono dalam Harian Solopos untuk kategori berita yang
mengandung sensasionalisme sebesar 20% dengan frekuensi berita sebanyak 1
berita. Berita yang memunculkan stereotype tidak ada. Berita yang
memunculkan juntaposition sebesar 50% dengan frekuensi berita sebanyak 1
berita. Berita yang memunculkan linkage sebesar 50% dengan frekuensi berita
sebanyak 1 berita. Dan berita yang netral atau tidak memasukkan kategori
netralitas McQuail sebesar 33,97% dengan frekuensi berita sebanyak 18 berita.
Berita tentang pasangan Bibit Waluyo dan Sudijono Sastroatmodjo
dalam Harian Solopos untuk kategori berita yang mengandung sensasionalisme
sebesar 60% dengan frekuensi berita sebanyak 3 berita. Berita yang
memunculkan stereotype sebesar 50% dengan frekuensi berita sebanyak 2
berita. Berita yang memunculkan juntaposition dan linkage tidak ada. Dan
berita yang netral atau tidak memasukkan kategori netralitas McQuail sebesar
28,30% dengan frekuensi berita sebanyak 15 berita.
Untuk berita tentang pasangan Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko
dalam Harian Solopos untuk kategori berita yang mengandung sensasionalisme
sebesar 20% dengan frekuensi berita sebanyak 1 berita. Berita yang
memunculkan stereotype sebesar 50% dengan frekuensi berita sebanyak 2
berita. Berita yang memunculkan juntaposition sebesar 50% dengan frekuensi
berita sebanyak 1 berita. Berita yang memunculkan linkage sebesar 50%
dengan frekuensi berita sebanyak 1 berita. Dan berita yang netral atau tidak
memasukkan kategori netralitas McQuail sebesar 37,73% dengan frekuensi
berita sebanyak 20 berita.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
2) Hasil Berita di Harian Suara Merdeka
Tabel 14. Frekuensi berita di Harian Suara Merdeka
No Nama
Pasangan
Calon
Berita
Sensasi
Berita
Stereotype
Berita
Juntaposition
Berita
Linkage
Berita
Netral
F P
(%)
F P
(%)
F P
(%)
F P
(%)
F P
(%)
1 HP-Don 4 50 - - - - 1 50 42 32,5
6
2 BISSA 2 25 4 66,67 2 100 - - 34 26,3
6
3 GAGAH 2 25 2 33,33 - - 1 50 53 41,0
8
Jumlah 8 100 6 100 2 100 2 100 129 100
Sumber: Hasil Koding Peneliti
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan berita tentang pasangan Hadi
Prabowo dan Don Murdono dalam Harian Suara Merdeka untuk kategori berita
yang mengandung sensasionalisme sebesar 50% dengan frekuensi berita
sebanyak 4 berita. Berita yang memunculkan stereotype dan juntaposition tidak
ada. Berita yang memunculkan linkage sebesar 50% dengan frekuensi berita
sebanyak 1 berita. Dan berita yang netral atau tidak memasukkan kategori
netralitas McQuail sebesar 33,56% dengan frekuensi berita sebanyak 42 berita.
Berita tentang pasangan Bibit Waluyo dan Sudijono Sastroatmodjo
dalam Harian Suara Merdeka untuk kategori berita yang mengandung
sensasionalisme sebesar 25% dengan frekuensi berita sebanyak 2 berita. Berita
yang memunculkan stereotype sebesar 66,67% dengan frekuensi berita
sebanyak 4 berita. Berita yang memunculkan juntaposition sebesar 100%
dengan frekuensi berita sebanyak 2 berita. Berita yang memunculkan linkage
tidak ada. Dan berita yang netral atau tidak memasukkan kategori netralitas
McQuail sebesar 26,36% dengan frekuensi berita sebanyak 34 berita.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
Sementara berita tentang pasangan Ganjar Pranowo dan Heru
Sudjatmoko dalam Harian Suara Merdeka untuk kategori berita yang
mengandung sensasionalisme sebesar 25% dengan frekuensi berita sebanyak 2
berita. Berita yang memunculkan stereotype sebesar 33,33% dengan frekuensi
berita sebanyak 2 berita. Berita yang memunculkan juntaposition tidak ada.
Berita yang memunculkan linkage sebesar 50% dengan frekuensi berita
sebanyak 1 berita. Dan berita yang netral atau tidak memasukkan kategori
netralitas McQuail sebesar 41,08% dengan frekuensi berita sebanyak 53 berita.
3) Hasil Berita di Radar Banyumas
Tabel 15. Frekuensi berita di Harian Radar Banyumas
No Nama
Pasangan
Calon
Berita
Sensasi
Berita
Stereotype
Berita
Juntaposition
Berita
Linkage
Berita
Netral
F P
(%)
F P
(%)
F P
(%)
F P
(%)
F P
(%)
1 HP-Don - - - - - - 1 50 4 40
2 BISSA 1 100 - - - - - - 2 20
3 GAGAH - - 3 100 - - 1 50 4 40
Jumlah 1 100 3 100 - - 1 100 10 100
Sumber: Hasil Koding Peneliti
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan berita tentang pasangan Hadi
Prabowo dan Don Murdono dalam Harian Radar Banyumas untuk kategori
berita yang mengandung sensasionalisme, stereotype dan juntaposition tidak
ada. Berita yang memunculkan linkage sebesar 50% dengan frekuensi berita
sebanyak 1 berita. Dan berita yang netral atau tidak memasukkan kategori
netralitas McQuail sebesar 40% dengan frekuensi berita sebanyak 4 berita.
Berita tentang pasangan Bibit Waluyo dan Sudijono Sastroatmodjo
dalam Harian Radar Banymas untuk kategori berita yang mengandung
sensasionalisme sebesar 100% dengan frekuensi berita sebanyak 1 berita.
Berita yang memunculkan stereotype, juntaposition dan linkage tidak ada. Dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
berita yang netral atau tidak memasukkan kategori netralitas McQuail sebesar
20% dengan frekuensi berita sebanyak 2 berita.
Untuk berita tentang pasangan Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko
dalam Harian Radar Banyumas untuk kategori berita yang mengandung
sensasionalisme tidak ada. Berita yang memunculkan stereotype sebesar 100%
dengan frekuensi berita sebanyak 3 berita. Berita yang memunculkan
juntaposition tidak ada. Berita yang memunculkan linkage sebesar 50% dengan
frekuensi berita sebanyak 1 berita. Dan berita yang netral atau tidak
memasukkan kategori netralitas McQuail sebesar 40% dengan frekuensi berita
sebanyak 4 berita.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dengan judul
“NETRALITAS MEDIA MASSA TERHADAP PASANGAN CALON
GUBERNUR JAWA TENGAH 2013 (Analisis Isi Berita Pasangan Calon
Gubernur Jawa Tengah di Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar
Banyumas Periode 11 April-26 Mei 2013)” maka diperoleh kesimpulan:
a. Harian Solopos
Harian Solopos dalam menyajikan berita pasangan calon Gubernur
Jateng 2013 untuk pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono sejumlah 21
berita. Hasil Chi Square dan Reliabilitas memperoleh hasil yang sama yaitu:
berita tentang pasangan Hadi Prabowo dan Don Murdono untuk berita yang
mengandung sensasionalisme sebanyak 1 berita, memunculkan stereotype
tidak ada, memunculkan juntaposition sebanyak 1 berita, dan memunculkan
linkage sebanyak 1 berita. Dan 18 berita menunjukkan berita yang netral
atau tidak memasukkan kategori netralitas McQuail (sensasionalism,
stereotype, juntaposition, dan linkage).
Berita tentang Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo dalam Harian
Solopos sejumlah 20 berita. Hasil Chi Square dan Reliabilitas memperoleh
hasil yang sama yaitu: berita tentang pasangan Bibit Waluyo-Sudijono
Sastroatmodjo untuk berita yang mengandung sensasionalisme sebanyak 3
berita, memunculkan stereotype sejumlah 2 berita, memunculkan
juntaposition dan linkage tidak ada. Dan 15 berita menunjukkan berita yang
netral atau tidak memasukkan kategori netralitas McQuail (sensasionalism,
stereotype, juntaposition, dan linkage).
Berita tentang Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko dalam Harian
Solopos sejumlah 25 berita. Hasil Chi Square dan Reliabilitas memperoleh
hasil yang sama yaitu: berita tentang pasangan Ganjar Pranowo-Heru
Sudjatmoko untuk berita yang mengandung sensasionalisme tidak ada,
memunculkan stereotype sejumlah 2 berita, memunculkan juntaposition
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
sejumlah 1 berita, dan memunculkan linkage sejumlah 1 berita. Dan 21
berita menunjukkan berita yang netral atau tidak memasukkan kategori
netralitas McQuail (sensasionalism, stereotype, juntaposition, dan linkage).
Dengan demikian Harian Solopos dalam menyajikan berita
pasangan Gubernur Jateng 2013 belum bersikap netral secara penuh. Karena
berita yang mengandung kategori sensasionalisme, stereotype, juntaposition,
dan linkage menjadikan berita tersebut bernilai tidak netral. Jika ditemukan
lebih dari satu unsur, maka akan memperkuat penilaian ketidaknetralan
berita.117
Dan berita-berita yang memasukkan empat kategori McQuail
tersebut paling banyak terdapat pada pasangan Bibit Waluyo-Sudijono
Sastroatmodjo dengan jumlah 5 berita.
b. Harian Suara Merdeka
Harian Suara Merdeka dalam menyajikan berita pasangan calon
Gubernur Jateng 2013 untuk pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono
sejumlah 47 berita. Hasil Chi Square dan Reliabilitas memperoleh hasil
yang sama yaitu: berita tentang pasangan Hadi Prabowo dan Don Murdono
untuk berita yang mengandung sensasionalisme sebanyak 4 berita,
memunculkan stereotype dan juntaposition tidak ada, memunculkan linkage
sebanyak 1 berita. Dan 42 berita menunjukkan berita yang netral atau tidak
memasukkan kategori netralitas McQuail (sensasionalism, stereotype,
juntaposition, dan linkage).
Berita tentang Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo dalam Harian
Suara Merdeka sejumlah 42 berita. Hasil Chi Square dan Reliabilitas
memperoleh hasil yang sama yaitu: berita tentang pasangan Bibit Waluyo-
Sudijono Sastroatmodjo untuk berita yang mengandung sensasionalisme
sebanyak 2 berita, memunculkan stereotype sejumlah 4 berita,
memunculkan juntaposition sebanyak 2 berita, memunculkan linkage tidak
ada. Dan 34 berita menunjukkan berita yang netral atau tidak memasukkan
kategori netralitas McQuail (sensasionalism, stereotype, juntaposition, dan
linkage).
117
McQuail,Op.Cit, hlm:197.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
Berita tentang Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko dalam Harian
Suara Merdeka sejumlah 58 berita. Hasil Chi Square dan Reliabilitas
memperoleh hasil yang sama yaitu: berita tentang pasangan Ganjar
Pranowo-Heru Sudjatmoko untuk berita yang mengandung sensasionalisme
sejumlah 2 berita, memunculkan stereotype sejumlah 2 berita,
memunculkan juntaposition tidak ada, memunculkan linkage sejumlah 1
berita. Dan 51 berita menunjukkan berita yang netral atau tidak
memasukkan kategori netralitas McQuail (sensasionalism, stereotype,
juntaposition, dan linkage).
Dengan demikian Harian Suara Merdeka dalam menyajikan berita
pasangan Gubernur Jateng 2013 belum bersikap netral secara penuh. Karena
berita yang mengandung kategori sensasionalisme, stereotype, juntaposition,
dan linkage menjadikan berita tersebut bernilai tidak netral. Dan berita-
berita yang memasukkan empat kategori McQuail tersebut paling banyak
terdapat pada pasangan Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo dengan
jumlah 8 berita.
c. Harian Radar Banyumas
Harian Radar Banyumas dalam menyajikan berita pasangan calon
Gubernur Jateng 2013 untuk pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono
sejumlah 5 berita. Hasil Chi Square dan Reliabilitas memperoleh hasil yang
sama yaitu: berita tentang pasangan Hadi Prabowo dan Don Murdono untuk
berita yang mengandung sensasionalisme, stereotype dan juntaposition tidak
ada, memunculkan linkage sebanyak 1 berita. Dan 4 berita menunjukkan
berita yang netral atau tidak memasukkan kategori netralitas McQuail
(sensasionalism, stereotype, juntaposition, dan linkage).
Berita tentang Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo dalam Harian
Radar Banyumas sejumlah 3 berita. Hasil Chi Square dan Reliabilitas
memperoleh hasil yang sama yaitu: berita tentang pasangan Bibit Waluyo-
Sudijono Sastroatmodjo untuk berita yang mengandung sensasionalisme
sebanyak 1 berita, memunculkan stereotype, juntaposition dan linkage tidak
ada. Dan 2 berita menunjukkan berita yang netral atau tidak memasukkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
kategori netralitas McQuail (sensasionalism, stereotype, juntaposition, dan
linkage).
Berita tentang Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko dalam Harian
Radar Banyumas sejumlah 8 berita. Hasil Chi Square dan Reliabilitas
memperoleh hasil yang sama yaitu: berita tentang pasangan Ganjar
Pranowo-Heru Sudjatmoko untuk berita yang mengandung sensasionalisme
tidak ada, memunculkan stereotype sejumlah 3 berita, memunculkan
juntaposition sejumlah 1 berita, memunculkan linkage tidak ada. Dan 4
berita menunjukkan berita yang netral atau tidak memasukkan kategori
netralitas McQuail (sensasionalism, stereotype, juntaposition, dan linkage).
Dengan demikian Radar Banyumas dalam menyajikan berita
pasangan Gubernur Jateng 2013 belum bersikap netral secara penuh. Karena
berita yang mengandung kategori sensasionalisme, stereotype, juntaposition,
dan linkage menjadikan berita tersebut bernilai tidak netral. Dan berita-
berita yang memasukkan empat kategori McQuail tersebut paling banyak
terdapat pada pasangan Ganjar-Heru dengan jumlah 4 berita yang
memasukkan kategori netralitas McQuail.
B. Implikasinetralitas Media Massa Terhadap Pasangan Calon Gubernur
Jateng 2013
Berdasarkan kesimpulan diatas menunjukkan Harian Solopos, Suara
Merdeka, dan Radar Banyumasdalam memberitakan pasangan calon Gubernur
Jawa Tengah antara periode 11 April-26 Mei 2013 belum sepenuhnya netral.
Setelah berita-berita tersebut diteliti menggunakan aspek netralitas oleh
McQuail (sensasionalisme, stereotype, juntaposition, linkage) terlihat ada
beberapa berita yang mengandung unsur sensasi, stereotype, juntaposition, dan
linkage yang menjadikan berita tersebut bersifat tidak netral.
Jika kita melihat netralitas media massa berdasarkan jumlah berita
maka akan terlihat adanya perbedaan pada masing-masing calon, dimana
Harian Solopos menyajikan 66 berita yang dibagi menjadi tiga yaitu: untuk
pasangan HP-Don sebanyak 21 berita, pasangan BISSA sebanyak 20 berita,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
dan untuk pasangan GAGAH 25 berita. Hal yang sama jika kita melihat berita
pada Harian Suara Merdeka. Harian ini menyajikan berita Pilgub periode 11
April-26 Mei 2013 sejumlah 147 yang dibagi menjadi tiga yaitu: untuk
pasangan HP-Don 47 berita, BISSA 42 berita dan GAGAH 58 berita. Untuk
Harian Radar Banyumas menyajikan berita yang terbilang sedikit hanya 16
berita yang dibagi menjadi tiga yaitu: untuk pasangan HP-Don sebanyak 5
berita, pasangan BISSA sebanyak 3 berita, dan pasangan GAGAH 8 berita.
Dengan ini nampak jelas adanya perbedaan jumlah berita pada masing-masing
calon. Dan ketiga media tesebut ternyata memberikan porsi berita terbanyak
pada pasangan GAGAH.
Jika dalam pembahasan diatas keberpihakan ada pada pasangan
BISSA untuk Harian Solopos dan Suara Merdeka dengan adanya jumlah
terbanyak untuk berita yang mengandung kategori netralitas McQuail, namun
dalam hal ini diungkapkan keberpihakan sebenarnya lebih mengarah pada
pasangan GAGAH. Jika diteliti secara detail berita-berita yang mengandung
unsur netralitas McQuail untuk pasangan BISSA ini, tidak semuanya bermakna
positif. Dari beberapa berita tersebut bermakna negatif yang dapat merugikan
untuk pasangan BISSA.Dalam hal ini, keberpihakan Solopos sebenarnya lebih
mengarah pada pasangan GAGAH dimana Solo merupakan basis masa terbesar
dari pasangan tersebut. Akibatnya, tidak mungkin Solopos sebagai Harian lokal
yang terbit di kota Solo berada pada posisi netral. Dan berita-berita untuk
pasangan GAGAH yang mengandung empat unsur tersebut bermakna positif
sehingga menguntungkan bagi pasangan tersebut.
Sementara Harian Suara Merdeka sebagai Harian tertua di Jawa
Tengah yang bersemboyan sebagai perekat Jawa Tengah ini juga didapati hal
yang serupa, dimana dengan adanya penelitian yang lebih detail berita-berita
yang memasukkan unsur netralitas McQuail pada berita pasangan BISSA ini
didapati berita yang bermakna negatif. Dengan ini keberpihakkan juga
mengarah pada pasangan GAGAH dimana pasangan ini juga memiliki porsi
berita terbanyak dibandingkan dua pasangan lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
Demikian halnya pada Harian Radar Banyumas yang merupakan
Harian Umum terbesar di Barlingmascakep (Banjarnegara, Purbalingga,
Banyumas, Cilacap, Kebumen) dan Purbalingga merupakan asal dari Heru
Sudjatmoko yang berpasangan dengan Ganjar Pranowo tentunya Harian ini
tidak dapat berada pada posisi yang netral dan keberpihakkan juga mengarah
pada pasangan GAGAH.
Dengan adanya porsi pemberitaan yang tidak sama untuk masing-
masing pasangan calon dan sifat media yang belum sepenuhnya netral, ternyata
pasangan Ganjar-Heru yang diusung PDI Perjuangan tersebut memperoleh
6.962.417 suara atau 48,82 persen. Pasangan ini unggul di 29 kabupaten/kota.
Ganjar hanya kalah di enam kabupaten, yakni Blora, Grobogan, Demak,
Kendal, Batang, dan Cilacap. Posisi kedua diperoleh calon incumbent Bibit
Waluyo yang berpasangan dengan Sudijono Sastroatmodjo dengan perolehan
4.314.813 suara atau 30,26 persen. Bibit yang diusung Partai Demokrat, Partai
Golkar, dan Partai Amanat Nasional hanya unggul di enam daerah, yakni
Blora, Grobogan Demak, Kendal, Batang dan Cilacap. Pasangan Hadi
Prabowo-Don Murdono hanya meraih 2.982.715 suara atau 20,92 persen.
Pasangan yang diusung koalisi Partai Keadilan Sejahtera, Partai Gerindra,
Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Hanura, dan
PKNU ini kalah di seluruh kabupaten atau kota.118
Adanya angka perolehan masing-masing calon yang sebanding
dengan jumlah porsi pemberitaan pasangan calon Gubernur pada Harian
Solopos, Suara Merdeka dan Radar Banyumas memberikan gambaran media
sangat berperan dan mampu mempengaruhi masyarakat untuk menentukan
pilihan. Dengan fungsi yang melekat pada media yakni memberikan informasi,
mendidik dan mempengaruhi sekaligus sebagai media komunikasi politik,
media berpeluang memainkan peran yang cukup penting. Bagi pembaca, hal
tersebut merupakan pendidikan politik yang baik guna membantu menilai
kualitas figur Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan dipilih. Informasi yang
118
Hasil KPU pada 4 Juni 2013.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
objektif tentang masing-masing calon sangat penting agar pemilih bisa
menentukan pilihan dengan didukung informasi yang benar.
a. Implikasi Teoritis
Penelitian ini memberikan implikasi teoritis bahwa kajian terhadap
netralitas media tidak lagi relevan jika hanya memperhatikan kategori
netralitas McQuail (sensasionalism, stereotype, juntaposition, dan
linkage). Menelaah netralitas media sebaiknya dilakukan secara
komprehensif dengan memperhitungkan segala aspek, baik yang secara
fisik terlihat dalam teks maupun realitas di belakang layar yang
mempengaruhi kinerja media. Jika tidak, kesimpulan atau gambaran
tentang media hanya bersifatparsial semata.
b. Implikasi Metodologis
Implikasi metodologis penelitian ini adalah bahwa metode Uji Chi
Square kurang tepat digunakan untuk menganalisis hasil penelitian netralitas
media massa yang dilihat dari kategori netralitas McQuail (sensasionalism,
stereotype, juntaposition, dan linkage). Oleh karena itu metode analisis
yang akan dipakai harus dipilih sesuai dengan kajian yang ada agar dapat
dilakukan Uji Signifikansi.
C. Saran
Perlu dipahami, bahwasanya antara kandidat dan media memiliki
hubungan yang saling berkaitan erat satu dengan lainnya. Para kandidat
membutuhkan media guna mensosialisasikan segala bentuk kegiatan yang
menyangkut kampanye dan pemilihan umum. Sosialisasi ini bertujuan untuk
mengenalkan kepada masyarakat akan visi misi, program kerja dan kegiatan
sehari-hari serta profil dari para kandidat. Ada pun media sebagai perantara
antara para kandidat dengan para pemilih, bertujuan untuk memberitakan
segala bentuk kegiatan pelaksanaan dari pemilihan umum dan hingga pada saat
setelah pelaksanaan itu berlangsung (kontrol).
Media membutuhkan para kandidat sebagai bahan pemberitaannya.
Suatu pemberitaan yang dikemas sedemikian rupa yang dimana menghasilkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
nilai jual dan sumber kehidupan bagi keberlangsungan media. Dengan adanya
hal-hal tersebut, maka saran terkait dalam penelitian ini yaitu:
1) Netralitas dari Surat Kabar dalam memberitakan Pilgub masih perlu
ditingkatkan.
2) Media seharusnya bekerja dengan menggunakan standar jurnalistik agar
masyarakat memperoleh wawasan yang luas dan beragam terkait
pemberitaan pilgub.
3) Masyarakat sebagai pengguna media sebaiknya jangan terlalu mudah
terpancing akan pemberitaan yang dimuat oleh Surat Kabar. Hal ini
dikarenakan bahwa media cetak merupakan industri bisnis, yang tentunya
juga akan berfikir bisnis.
4) Masyarakat juga harus memiliki kesadaran politik dan menggunakannya
untuk menimbang isi pesan yang disampaikan oleh para kandidat dan Surat
Kabar tidak dapat dijadikan sebagai penentu sikap politik dari seseorang,
mengingat tidak semua yang diberitakan oleh Surat Kabar itu benar adanya
atau netral.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Aceng. 2000. Press Relations Kiat Berhubungan Dengan Media
Massa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Abrar, Ana Nadya. 1995. Penulisan Berita. Jogjakarta: Penerbitan Universitas
Atma Jaya Jogjakarta.
Agus Sudibyo. 2001. Politik Media dan Pertarungan Wacana. LKIS:Yogyakarta.
Ahmed K. Al-Rawi, Barrie Gunter. 2013.Political Candidates’ Coverage in the
2010Iraqi General Elections. Journal of Middle East Media, Vol 9, Issue 1.
Baran, Stanley J. 2010. Teori Dasar, Komunikasi Pergolakan, dan Masa Depan
Massa. Jakarta: Salemba Humanika.
Brian Turner, Judith Kearns. 2010. Pragmatic Objectivity in Practice: Reading
The Globe and Mail Columns of Christie Blatchford.Canadian Journal of
Communication Vol 35 (2010) 63-83.
Suharsimi Arikunto. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Azwar, Syaifuddin. 2008. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Blake, Reed H, dan Edwin O. Haroldsen. 2003. Taksonomi Konsep Komunikasi.
Surabaya: Papyrus.
Burns, Lynette Sherida. 2003. Understanding Journalism. New Delhi: Sage
Publications.
Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kuantitatif, Ancangan
Metodologi,Presentasi dan Publikasi Hasil Penelitian Untuk Mahasiswa
dan Peneliti Pemula Bidang Ilmu-ilmu Sosial, Pendidikan dan Humaniora.
Bandung: Pustaka Setia.
David Brewer. 2012. Impartiality In Journalism. Media Helping Media.
Eriyanto. 2011. Analisis Isi Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu
Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: kencana.
Efendi, Onong Uchajana, 2008, Dinamika Komunikasi, Bandung: Remaja
Rosdakarya
Hamad, Ibnu. 2004. Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa. Jakarta:
Granit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
Han Soo Lee. 2014. Analyzing the Multidirectional Relationships Between the
President, News Media, and the Public: Who Affects Whom?. Political
Communication, 31:2, 259-281.
Hikmat Kusumaningrat & Purnama Kusumaningrat. 2006. Jurnalistik:Teori &
Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.
John Zaller. 2003.A New Standard Of News Quality. Buglar Alarms for the
Monitorial Citizen, Political Communication Journal, 20, 109-130.
Kitzberger, Philip. 2012.The Media Politics of Latin America’s Leftist
Governments. in: Journal of Politics in Latin America, 4, 3, 123-139.
Kovach, Bill & Tom Rosenstiel. 2003. Sembilan Elemen Jurnalisme (Edisi
Terjemahan oleh Yusi A Pareanom). Jakarta: Yayasan Pantau dan Kedutaan
Besar AS.
Littlejohn, Stephen W. 2002. Theories of Human Communication. Belmon:
Wadsword Publising.
Martono, Nanang. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif (Analisis Isi dan Analisis
Data Sekunder. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
McQuail, Denis. 1992. Media Performance Mass Communication and The Public
Interest, London, SAGE Publication.
_________, 2011. Teori Komunikasi Massa McQuail (Edisi Terjemahan oleh
Putri Iva Izzati). Jakarta: Salemba Humanika.
Muchlis Yahya. 2000. Komunikasi Politik dan Media Massa. Semarang: Gunung
Jati.
Muhadjir, Noeng. Metodologi Keilmuan Paradigma Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed, Edisi V(Revisi). Jogjakarta: Rake Sarasin.
Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Mursito BM. 2012. Realitas Media. Solo: SmartMedia.
Nurudin. 2002. Komunikasi Propaganda. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
_________, 2003. Komunikasi Massa. Malang: Cespur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
Pawito. 2009. Komunikasi Politik Media Massa dan Kampanye Pemilihan.
Yogyakarta & Bandung: Jalasutra.
Prajarto, Nunung dkk. (2006) Koverasi Lima Surat Kabar Terhadap
Pembangunan Kabupaten Sleman, Laporan Penelitian. Yogyakarta:
Bagian Humas Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman.
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh
Praktis Riset Media, Public Reations, Advertising, Komunikasi organisasi,
Komunikasi Pemasaran.Jakarta: Kencana.
Rahayu (ed.). 2006. Menyingkap Profesionalisme Kinerja Surat Kabar di
Indonesia. Jakarta: Pusat Kajian Media dan Budaya Populer, Dewan Pers,
dan Departemen Komunikasi dan Informasi.
Redi Panuju. 2001. Komunikasi Organisasi, Dari Konseptual Teoritis ke Empiris.
Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Romli, Asep Syamsul M. 2003. Jurnalistik Terapan Dan Kepenulisan, Bandung:
BATIC PRESS.
Siregar, Ashadi. (2006). Pemberitaan Media Pers Indonesia: Paradigma,
Epistimologi, Ruang Publik dan Pendekatan Multikultural, Yogyakarta: Jurnal
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, FISIPOL, UGM, Volume 9, Nomor 3, 225-270.
Slamet, Yulius. 2013. Statistik Untuk Penelitian Analisis Hubungan Dua
Variabel. Surakarta: UNS Press.
Sulhan, Muhammad. (2006). Kisah Kelabu di Balik Maraknya Pers Lokal di
Kalimantan, Yogyakarta: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, FISIPOL,
UGM, Volume 9, Nomor 3, Maret 2006.
Totok Djuroto. 2001. Manajemen Penerbitan Pers. Bandung: Rosda Karya.
Wan Rohila Ganti bt Wan Abdul Ghapar. 2013. The Neutrality of Sinar Harian
Newspaper in Malaysian Politics. World Applied Sciences Journal 28 (11):
1481-1487.
Winarni. 2003. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Malang:UMM Pers.
http://m.beritasatu.com/politik/106368-survei-kinerja-bibit-waluyo-tak-sepopuler-
namanya.html
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
A. Reliabilitas pada Harian Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Banyumas
Penilaian antar coder mengenai berita pada Harian Solopos
menunjukkan tingkat kesamaans ebagai berikut:
1.1 Berita di Harian Solopos
Hp-Don Bibit-Sudijono Ganjar-Heru
2M
R=
N1+N2
2 x 18
R=
21 + 21
36
R=
42
R= 0,86
2M
R=
N1+N2
2 x 16
R=
20 + 20
32
R=
40
R= 0,8
2M
R=
N1+N2
2 x 22
R=
25 + 25
44
R=
50
R= 0,88
Penilaian antar coder mengenai berita pada Harian Suara Merdeka
menunjukkan tingkat kesamaan sebagai berikut:
1.2 Berita di Harian Suara Merdeka
Hp-Don Bibit-Sudijono Ganjar-Heru
2M
R=
N1+N2
2 x 45
R=
47 + 47
90
R=
94
R= 0,96
2M
R=
N1+N2
2 x 35
R=
42 + 42
70
R=
84
R= 0,83
2M
R=
N1+N2
2 x 53
R=
58 + 58
106
R=
116
R= 0,91
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
Penilaian antar coder mengenai berita pada Harian Radar Banyumas
menunjukkan tingkat kesamaan sebagai berikut:
1.3 Berita di Harian Radar Banyumas
Solopos Suara Merdeka Radar Banyumas
2M
R=
N1+N2
2 x 4
R=
5 + 5
8
R=
10
R= 0,8
2M
R=
N1+N2
2 x 3
R=
3 + 3
6
R=
6
R= 1
2M
R=
N1+N2
2 x 4
R=
4 + 4
8
R=
8
R= 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
Interiabilitas Rumus Holsty
1. Berita Harian Solopos (Pasangan Hp-Don)
Berita Coder 1 Coder 2 Setuju/tidaksetuju
1 Netral Netral S
2 Netral Netral S
3 Linkage Netral TS
4 Netral Netral S
5 Netral Netral S
6 Netral Netral S
7 Netral Netral S
8 Netral Netral S
9 Netral Netral S
10 Netral Netral S
11 Netral Netral S
12 Netral Netral S
13 Netral Netral S
14 Netral Netral S
15 Netral Netral S
16 Netral Netral TS
17 Juntaposition Netral S
18 Netral Netral S
19 Sensasionalisme Netral TS
20 Netral Netral S
21 Netral Netral S
Jumlah Total: 21
S:18
TS:3
Reliabilitas (2M/N1+N2) =2X18/21+21=36/42=0,86
2. Berita Harian Solopos (Pasangan Bibit-Sudijono)
Berita Coder 1 Coder 2 Setuju/tidaksetuju
1 Netral Netral S
2 Netral Netral S
3 Netral Netral S
4 Sensasionalisme Netral TS
5 Sensasionalisme Netral TS
6 Netral Netral S
7 Stereotype Netral TS
8 Netral Netral S
9 Netral Netral S
10 Stereotype Netral TS
11 Sensasionalisme Sensasionalisme S
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118
12 Netral Netral S
13 Netral Netral S
14 Netral Netral S
15 Netral Netral S
16 Netral Netral S
17 Netral Netral S
18 Netral Netral S
19 Netral Netral S
20 Netral Netral S
Jumlah Total:20
S: 16
TS: 4
Reliabilitas (2M/N1+N2) =2X16/20+20=32/40=0,8
3. Berita Solopos (Pasangan Ganjar-Heru)
Berita Coder 1 Coder 2 Setuju/tidaksetuju
1 Netral Netral S
2 Netral Netral S
3 Netral Netral S
4 Juntaposition Netral TS
5 Netral Netral S
6 Netral Netral S
7 Netral Netral S
8 Netral Netral S
9 Stereotype Stereotype S
10 Netral Netral S
11 Netral Netral S
12 Netral Netral S
13 Netral Netral S
14 Netral Netral S
15 Netral Netral S
16 Sensasionalisme Stereotype TS
17 Linkage Netral TS
18 Netral Netral S
19 Netral Netral S
20 Netral Netral S
21 Netral Netral S
22 Netral Netral S
23 Netral Netral S
24 Netral Netral S
25 Netral Netral S
Jumlah Total: 25
S: 22
TS: 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
Reliabilitas (2M/N1+N2)=2X22/25+25=44/50=0,88
4. Berita Suara Merdeka (Pasangan Hp-Don)
Berita Coder 1 Coder 2 Setuju/tidaksetuju
1 Netral Netral S
2 Netral Netral S
3 Netral Netral S
4 Netral Netral S
5 Netral Netral S
6 Netral Netral S
7 Netral Netral S
8 Netral Netral S
9 Netral Netral S
10 Netral Netral S
11 Netral Netral S
12 Netral Netral S
13 Netral Netral S
14 Netral Netral S
15 Netral Netral S
16 Netral Netral S
17 Netral Netral S
18 Netral Netral S
19 Netral Netral S
20 Netral Netral S
21 Sensasionalisme Netral S
22 Netral Netral S
23 Netral Netral S
24 Netral Netral S
25 Sensasionalisme Sensasionalisme S
26 Netral Netral S
27 Sensasionalisme Netral S
28 Netral Netral S
29 Netral Netral S
30 Netral Netral S
31 Netral Netral S
32 Netral Netral S
33 Netral Netral S
34 Netral Netral S
35 Netral Linkage TS
36 Netral Netral S
37 Netral Netral S
38 Netral Netral S
39 Netral Netral S
40 Sensasionalisme Netral TS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
41 Netral Netral S
42 Netral Netral S
43 Netral Netral S
44 Netral Netral S
45 Netral Netral S
46 Netral Netral S
47 Netral Netral S
Jumlah Total :47
S :45
TS :2
Reliabilitas (2M/N1+N2) =2X45/47+47=90/94=0,96
5. Berita Suara Merdeka (Pasangan Bibit-Sudijono)
Berita Coder 1 Coder 2 Setuju/tidaksetuju
1 Netral Netral S
2 Netral Netral S
3 Netral Netral S
4 Stereotype Netral TS
5 Netral Netral S
6 Netral Netral S
7 Netral Netral S
8 Netral Netral S
9 Netral Netral S
10 Juntaposition Netral TS
11 Netral Netral S
12 Netral Netral S
13 Netral Netral S
14 Netral Netral S
15 Netral Netral S
16 Netral Netral S
17 Netral Netral S
18 Juntaposition Netral TS
19 Netral Netral S
20 Netral Netral S
21 Netral Netral S
22 Netral Netral S
23 Sensasionalisme Netral TS
24 Netral Netral S
25 Netral Stereotype TS
26 Netral Netral S
27 Netral Netral S
28 Netral Netral S
29 Netral Stereotype TS
30 Netral Netral S
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
121
31 Netral Netral S
32 Netral Netral S
33 Netral Netral S
34 Sensasionalisme Sensasionalisme S
35 Netral Netral S
36 Netral Netral S
37 Netral Netral S
38 Netral Stereotype TS
39 Netral Netral S
40 Netral Netral S
41 Netral Netral S
42 Netral Netral S
Jumlah Total: 42
S: 35
TS: 7
Reliabilitas (2M/N1+N2) =2X35/42+42=70/84=0,83
6. Berita Harian Suara Merdeka (Pasangan Ganjar-Heru)
Berita Coder 1 Coder 2 Setuju/tidaksetuju
1 Netral Netral S
2 Netral Netral S
3 Linkage Netral TS
4 Netral Netral S
5 Netral Netral S
6 Netral Netral S
7 Netral Netral S
8 Netral Netral S
9 Netral Netral S
10 Sensasionalisme Netral TS
11 Netral Netral S
12 Netral Stereotype TS
13 Netral Netral S
14 Netral Netral S
15 Netral Netral S
16 Netral Netral S
17 Netral Netral S
18 Netral Netral S
19 Netral Netral S
20 Netral Netral S
21 Netral Netral S
22 Netral Netral S
23 Netral Netral S
24 Sensasionalisme Netral TS
25 Stereotype Netral TS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
122
26 Netral Netral S
27 Netral Netral S
28 Netral Netral S
29 Netral Netral S
30 Netral Netral S
31 Netral Netral S
32 Netral Netral S
33 Netral Netral S
34 Netral Netral S
35 Netral Netral S
36 Netral Netral S
37 Netral Netral S
38 Netral Netral S
39 Netral Netral S
40 Netral Netral S
41 Netral Netral S
42 Netral Netral S
43 Netral Netral S
44 Netral Netral S
45 Netral Netral S
46 Netral Netral S
47 Netral Netral S
48 Netral Netral S
49 Netral Netral S
50 Netral Netral S
51 Netral Netral S
52 Netral Netral S
53 Netral Netral S
54 Netral Netral S
55 Netral Netral S
56 Netral Netral S
57 Netral Netral S
58 Netral Netral S
Jumlah Total:58
S: 53
TS: 5
Reliabilitas (2M/N1+N2) =2X53/58+58=106/116=0,91
7. Berita Harian Radar Banyumas (Pasangan Hp-Don)
Berita Coder 1 Coder 2 Setuju/tidaksetuju
1 Linkage Netral TS
2 Netral Netral S
3 Netral Netral S
4 Netral Netral S
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
123
5 Netral Netral S
Jumlah Total :5
S :4
TS :1
Reliabilitas (2M/N1+N2) =2X4/5+5=8/10=0,8
8. Berita Harian Radar Banyumas (Pasangan Bibit-Sudijono)
Berita Coder 1 Coder 2 Setuju/tidaksetuju
1 Netral Netral S
2 Sensasionalisme Sensasionalisme S
3 Netral Netral S
Jumlah Total: 3
S: 3
TS : 0
Reliabilitas (2M/N1+N2) =2X3/3+3=6/6=1
9. Berita Harian Radar Banyumas (Ganjar-Heru)
Berita Coder 1 Coder 2 Setuju/tidaksetuju
1 Stereotype Netral TS
2 Linkage Netral TS
3 Netral Netral S
4 Stereotype Netral TS
5 Stereotype Netral TS
6 Netral Netral S
7 Netral Netral S
8 Netral Netral S
Jumlah Total: 8
S: 4
TS: 4
Reliabilitas (2M/N1+N2) =2X4/4+4=8/8=1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user