neraca sumberdaya mineral provinsi jawa timur
TRANSCRIPT
PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020
539
NERACA SUMBERDAYA MINERAL
PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2018
1)Dandung Novianto*, 2)Agus Suhardono
dan 3)Gregorius Aryoko Gautama
1)Prodi D-III Teknologi Pertambangan, Politeknik Negeri Malang
2) Prodi D-III Teknologi Pertambangan, Politeknik Negeri Malang, 3) Prodi D-III Teknologi Pertambangan, Politeknik Negeri Malang
*E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Sumber daya mineral merupakan salah satu kekayaan yang dapat dimanfaatkan oleh negara dan
masyarakat. Provinsi Jawa timur salah satu propinsi yang masuk dalam bagian ring of fire
sehingga memiliki potensi komoditas mineral sejumlah 31 komoditas. Neraca sumberdaya mineral
merupakan salah satu alat untuk mengetahui pemanfaatan sumberdaya mineral dan konservarsi
serta kelestarian fungsi lingkungan. Sumberdaya mineral terbagi menjadi empat hipotetik, tereka,
terindikasi, terukur. Cadangan terbagi menjadi dua yaitu terkira dan terbukti. Pembuatan neraca
sumberdaya mineral menggunakan acuan SNI 6728.4:2015. Sumberdaya yang memiliki potensi
paling besar di tahun 2018 adalah batu gamping sebesar 4.360.675.461 ton. Kabupaten potensi
sumberdaya mineral terbesar yaitu Kabupaten Bangkalan sebesar 3.395.753.000 ton. Komoditas
oniks merupakan komoditas dengan sumberdaya terkecil sebesar 265 ton. Kabupaten yang memiliki
sumberdaya terkecil adalah Kabupaten Pamekasan sebesar 100.000 ton. Komoditas yang memiliki
sumberdaya diperlukan pengelolaan yang terpadu oleh dinas terkait di Propinsi Jawa Timur.
Pemanfaatan komoditas sumberdaya mineral di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2018 belum
secara maksimal oleh masyarakat. Produksi ketiga komotias yaitu sirtu, andesit, dan batu gamping
merupakan komoditas yang selalu dibutuhkan masyarakat untuk pembangunan infrastruktur.
Diperlukan penelitian lebih dalam untuk pemetaan komoditas dan izin usaha pertambangan yang
mampu mendatangkan pendapatan bagi daerah.
Kata Kunci : neraca , sumberdaya mineral, komoditas
ABSTRACT
Mineral resources are one of the riches that can be utilized by the state and society. East Java
Province is one of the provinces that is included in the ring of fire so that it has the potential for 31
commodities. The mineral resource balance is a tool to determine the utilization of mineral resources
and conservation and the preservation of environmental functions. Mineral resources are divided
into four hypothetical, inferred, indicated, measured. Reserves are divided into two, namely
calculated and proven. Making a mineral resource balance using the SNI 6728.4: 2015 reference.
The resource that has the greatest potential in 2018 is limestone, amounting to 4,360,675,461 tons.
The district with the largest mineral resource potential is Bangkalan Regency, amounting to
3,395,753,000 tons. Oniks commodity is a commodity with the smallest resource of 265 tonnes. The
district that has the smallest resources is Pamekasan Regency with 100,000 tons. Commodities that
have resources need integrated management by related agencies in East Java Province. Utilization
of mineral resource commodities in East Java Province in 2018 has not been maximized by the
community. The production of the three commodities, namely gravel, andesite, and limestone, is a
commodity that is always needed by the community for infrastructure development. More in-depth
research is needed to map commodities and mining business permits that can generate revenue for
the regions.
Keywords: balance sheet, mineral resources, commodities
PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020
540
A. PENDAHULUAN
Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang dekat dengan jalur “ring of fire” sehingga
potensi komoditas sumberdaya mineral sangat besar. Sumberdaya mineral dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat dengan cara penambangan. UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara mengatur pertambangan mineral menjadi empat yaitu: Pertambangan Mineral Logam,
Pertambangan Mineral Bukan Logam, Pertambangan Batuan, dan Pertambangan Batubara. Provinsi
Jawa Timur memliki potensi komoditas antara lain mineral logam, mineral bukan logam, dan mineral
batuan. Potensi mineral logam di Provinsi Jawa Timur seperti pasir besi, besi, emas, tembaga, seng,
nikel, mangaan, timah hitam, timah putih, galena, pirit dan unsur logam Au, Ag, Cu, dan Zn. Provinsi
Jawa Timur memiliki potensi mineral bukan logam antara lain pasir kuarsa, yodium, belerang, fosfat,
zeolit, kaolin, feldspar, bentonit, gipsum, dolomit, kalsit, rijang, pirofilit, dan oker. Potensi komoditas
mineral batuan antara lain andesit, breksi, diorit, gamping, marmer, onyx, opal dan kalsedon, pasir,
sirtu, tanah liat, tanah urug, trass, dan tuff. Potensi komoditas mineral yang besar seharusnya dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat di Provinsi Jawa Timur. Pemerintah daerah akan memiliki potensi
pemasukan untuk keuangan daerah dengan memanfaatkan komoditas sumberdaya mineral. Potensi
komoditas mineral diperlukan untuk mengetahui seberapa besar sumberdaya mineral yang dimiliki
suatu provinsi. Komoditas mineral memberikan kontribusi bagi perekonomian daerah melalui pajak
yang dihasilkan oleh pajak mineral bukan logam dan batuan. Menurut SNI 6728.4 Tahun 2015
tentang Penyusunan Neraca Spasial Sumberdaya Alam – Bagian 4: Sumberdaya dan Cadangan
Mineral dan Batubara, neraca sumberdaya mineral adalah alat evaluasi sumberdaya mineral yang
menyajikan cadangan awal, perubahan, pemanfaatan dan tingkat kerusakan lingkungan akibat
eksploitasi sebgai faktor degradasi lingkungan dan pembiayaannya serta keaadan akhir dalam bentuk
tabel dan peta penyebaran sumberdaya mineral dan batubara. Penyusunan neraca sumberdaya
mineral merupakan salah satu alat untuk mengetahui pemanfaatan sumberdaya mineral dan
konservasi serta kelestarian fungsi lingkungan. Tujuan penelitian untuk menghitung sumberdaya,
cadangan dan produksi mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2018. Penelitian menghitung neraca
sumberdaya mineral di Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 dengan menggunakan tabel neraca
sumberdaya mineral sesuai SNI 6728.4-2015. Data yang digunakan adalah data sumberdaya,
cadangan dan produksi pada tahun 2018-2019.
B. METODOLOGI PENELITIAN
Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui sumberdaya mineral di Provinsi Jawa Timur pada
tahun 2018. Lokasi penelitian berada di Dinas Energi Sumberdaya Mineral Provinsi Jawa Timur.
Variabel yang akan diteliti adalah sumberdaya mineral, cadangan dan produksi. Penyusunan neraca
sumberdaya mineral menurut SNI 6728.4-2015 dilakuakan dengan invetarisasi data sumberdaya dan
cadangan sertya data produksi, uuntuk rekapitulasi neraca sumberdaya mineral pada Tabel 1.
Pengambilan data dilakukan di Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Provinsi Jawa Tengah. Data
yang diambil merupakan data sekunder dikarenakan kondisi yang tidak memungkinkan karena
terjadi pandemi COVID-19. Data yang diperlukan adalah data sumberdaya, cadangan, dan produksi
pada tahun 2018-2019.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Komoditas mineral di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2018 ada sebanyak 31 komoditas
yaitu besi sedimen, emas primer, emas plaser, mangan, pasir besi, titan plaser, tembaga,
belerang, bentonit, batugamping, feldspar, fosfat, kaolin, kalsit, lempung, pasir kuarsa,
pirofilit, yodium, andesit, batu kapur, dasit, diorit, dolomit, diatomea, gipsum, marmer,
oniks, sirtu, tanah urug, trass, toseki. Komoditas yang termasuk mineral logam yaitu besi
sedimen, emas primer, emas plaser, mangan, pasir besi, titan plaser, dan tembaga. Komoditas
mineral non logam yaitu belerang, bentonit, batugamping, feldspar, fosfat, kaolin, kalsit,
lempung, pasir kuarsa, pirofilit, yodium. Komoditas mineral batuan yaitu andesit, batu
kapur, dasit, diorit, dolomit, diatomea, gipsum, marmer, oniks, sirtu, tanah urug, trass, toseki.
PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020
541
Komoditas yang termasuk mempunyai sumberdaya tertinggi untuk mineral logam yaitu
emas primer sebesar 144.013.594 ton dan komoditas terendah yaitu titan plaser 1.238 ton.
Komoditas mineral non logam yang mempunyai sumberdaya tertinggi yaitu batu gamping
sebesar 4.360.675.461 ton, terendah yaitu komoditas kalsit sebesar 25.000 ton. Komoditas
mineral batuan sumberdaya tertinggi yaitu andesit sebesar 1.280.945.000 ton sedangkan
untuk sumberdaya terendah yaitu oniks 265 ton.
Tabel 1. Rekapitulasi Neraca Sumberdaya Mineral
Kom
oditas
Sumberdaya Jumla
h
Sumbe
rdaya
Cadangan Juml
ah
Cada
ngan
Prod
uksi
Sisa
Cada
ngan
Ketra
ngan Hipo
tetik
Ter
eka
Terin
dikasi
Ter
uku
r
Ter
kira
Terb
ukti
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A. Mineral Logam
1.
Besi
2.
Emas
……
B. Mineral Bukan Logam
1.
Batu
Gamp
ing
2.
Marm
er
…..
C. Mineral Batuan
1.
Ande
sit
2.
Tana
h
Urug
Tabel 2. Sumberdaya Mineral Komoditas Mineral Logam
HIPOTETIK TEREKA TERTUNJUK TERUKUR
1 BESI SEDIMEN 19.699 33.295.547 872.812 - 34.188.058
2 EMAS PRIMER - 144.003.594 - 10.000 144.013.594
3 EMAS PLASER 45.159.500 - - - 45.159.500
4 MANGAN - 381.621 634.857 132.035 1.148.513
5 PASIR BESI 47.797.949 - 1.562 - 47.799.511
6 TITAN PLESIER - 1.238 - - 1.238
7 TEMBAGA - - - 10.225 10.225
NO KOMODITASSUMBERDAYA
TOTAL
PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020
542
Tabel 3. Sumberdaya Mineral Komoditas Mineral Bukan Logam
Tabel 4. Sumberdaya Mineral Komoditas Batuan
Pada tahun 2018 tidak semua komoditas mineral diproduksi , hanya beberapa yang baru diproduksi
yaitu bentonit, batu gamping, feldspar, yodium, andesit, batu kapur, marmer, sirtu, tanah urug dan
trass. Komoditas mineral logam tidak ada produksi pada tahun 2018. Komoditas mineral non logam
pada tahun 2018 produksi terbesar yaitu batu gamping sebesar 1.232.795 ton, sedangkan produksi
terkecil yaitu yodium sebesar 16.11 ton. Komoditas mineral batuan dengan produksi terbesar yaitu
sirtu sebesar 3.756.253 ton, untuk yang terkecil komoditas 21.703 ton. Berdasarkan hasil pengolahan
data dapat dilihat masih banyak yang komoditas mineral yang belum diproduksi secara optimal pada
tahun 2018. Komoditas dengan produksi terbesar yaitu batu gamping masih banyak sisa cadangan
yang dapat diambil dan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Diperlukan kemudahan untuk
pengajuan izin komoditas yang mempunyai sumberdaya dan cadangan komoditas mineral terbesar
dan diperlukan oleh masyarakat. Selain dapat dimanfaatkan untuk pembangunan, penambangan
komoditas mineral dapat memberikan pendapatan bagi daerah. Hampir semua komoditas mineral
memiliki sumberdaya tetapi masih banyak yang hanya sumberdaya hipotetik dan tereka. Belum
banyak sumberdaya yang berubah menjadi sumberdaya terindikasi dan terukur sehingga banyak
komoditas yang belum mempunyai cadangan terkira dan terbukti. Belum banyak sumberdaya yang
berubah menjadi sumberdaya terindikasi dan terukur mengindikasikan banyak komoditas yang
belum dilakukan eksplorasi secara rinci sehingga masih banyak juga komoditas memiliki cadangan
terkira dan terbukti. Masih banyak perusahaan yang belum melaporkan produksi dari komoditas
mineral sehingga untuk pengurangan cadangan tidak bisa dilakukan. Pengurangan cadangan sangat
penting karena bisa mengetahui berapa besar sisa cadangan yang masih tersisa. Sisa cadangan besar
bisa digunakan untuk mengkalkulasi berapa izin usaha yang akan diterbitkan. Sisa cadangan kecil
permintaan pasar akan kebutuhan mineral besar maka pemerintah bisa menerbitkan izin usaha secara
HIPOTETIK TEREKA TERTUNJUK TERUKUR
1 BELERANG - - 2.610.192 - 2.610.192
2 BENTONIT 15.628.000 3.321.000 - - 18.949.000
3 BATU GAMPING 1.191.654.000 601.728.594 1.794.000.000 773.292.867 4.360.675.461
4 FELDSPAR 866.542.000 27.737.715 27.797.000 1.957.874 924.034.589
5 FOSFAT 15.110.400 27.000 - 31.970 15.169.370
6 KAOLIN 6.135.000 33.724.000 - - 39.859.000
7 KALSIT 25.000 - - - 25.000
8 LEMPUNG 3.600.000 8.100.000 114.705.000 42.751.586 169.156.586
9 PASIR KUARSA 3.725.000 - - - 3.725.000
10 PIROFILIT 20.430.000 - - 65.000 20.495.000
11 YODIUM - - - 138.192 138.192
SUMBER DAYATOTALNO KOMODITAS
HIPOTETIK TEREKA TERTUNJUK TERUKUR
1 ANDESIT 1.277.945.000 3.000.000 - - 1.280.945.000
2 BATU KAPUR - - - - -
3 DASIT 100.000.000 - - - 100.000.000
4 DIORIT 1.000.000 - - - 1.000.000
5 DOLOMIT 534.451.000 - 552.281.982 - 1.086.732.982
6 DIATOMEA - 52.000 - - 52.000
7 GIPSUM 1.200 - - - 1.200
8 MARMER 14.845.000 351 9.855.000 230 24.700.581
9 ONIKS 265 - - - 265
10 SIRTU - - - - -
11 TANAH URUG - - - - -
12 TRASS 414.177.000 - - - 414.177.000
13 TOSEKI 1.450.000 16.916.000 746.000 - 19.112.000
SUMBERDAYATOTALNO KOMODITAS
PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020
543
cepat. Pembangunan infrastruktur daerah yang dilakukan secara masif juga dapat memberikan
gambaran bahwa komoditas mineral sangat diperlukan. Neraca sumberdaya dapat mengindikasikan
apakah pemanfaatan komoditas mineral untuk pembangunan infrastruktur daerah atau malah
digunakan untuk keperluan untuk pembangunan daerah lain. Batu gamping yang digunakan untuk
pembuatan semen dan memiliki cadangan besar, tetapi hanya diproduksi sedikit maka
mengindikasikan darimana asal batu gamping yang digunakan. Seharusnya yang digunakan adalah
batu gamping dari daerah sehingga mampu memberikan pemasukan bagi keuangan daerah. Pasir dan
batu merupakan komoditas mineral yang sangat dibutuhkan dan tidak memerlukan pabrik untuk
proses pengolahannya sehingga produksi akan lebih mudah. Tidak adanya sumberdaya dan cadangan
komoditas sirtu memberikan kesulitan tersendiri bagi pemerintah karena pemerintah tidak
mengetahui berapa besar komoditas sirtu yang dapat dimanfaakan.
Gambar 1. Sumberdaya Mineral Logam
Gambar 2. Sumberdaya Mineral Bukan Logam
-
20.000.000
40.000.000
60.000.000
80.000.000
100.000.000
120.000.000
140.000.000
160.000.000
BESISEDIMEN
EMASPRIMER
EMASPLASER
MANGAN PASIR BESI TITANPLESIER
TEMBAGA
19.699 0
45.159.500
0
47.797.949
0 0
33.295.547
144.003.594
- 381.621 -
1.238
-
872.812
- -
634.857 1.562
- -- 10.000 -
132.035
- -
10.225
SUMBERDAYA MINERAL LOGAM
HIPOTETIK TEREKA TERTUNJUK TERUKUR
-
200.000.000
400.000.000
600.000.000
800.000.000
1.000.000.000
1.200.000.000
1.400.000.000
1.600.000.000
1.800.000.000
- 15.628.000
1.191.654.000
866.542.000
15.110.400 6.135.000 25.000 3.600.000 3.725.000 20.430.000 --3.321.000
601.728.594
27.737.715 27.000
33.724.000 -
8.100.000 - - -2.610.192 -
1.794.000.000
27.797.000 - - -
114.705.000
- - -- -
773.292.867
1.957.874 31.970
- -42.751.586
-65.000
138.192
SUMBERDAYA MINERAL BUKAN LOGAM
HIPOTETIK TEREKA TERTUNJUK TERUKUR
PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020
544
Gambar 3. Sumberdaya Mineral Batuan
Tabel 5. Produksi Mineral Bukan Logam Tahun 2018-2019
Tabel 6. Produksi Mineral Batuan Tahun 2018-2019
-
200.000.000
400.000.000
600.000.000
800.000.000
1.000.000.000
1.200.000.000
1.400.000.0001.277.945.000
-
100.000.000
1.000.000
534.451.000
- 1.200 14.845.000 265 - -
414.177.000
1.450.000 3.000.000 - - - - 52.000 -351
- - - -
16.916.000
- - - -
552.281.982
- -
9.855.000
- - - -
746.000
- - - - - - -
230
- - - - -
SUMBERDAYA MINERAL BATUAN
HIPOTETIK TEREKA TERTUNJUK TERUKUR
1 BELERANG -
2 BENTONIT 3.600,00
3 BATU GAMPING 1.232.795,47
4 FELDSPAR 720,00
5 FOSFAT -
6 KAOLIN -
7 KALSIT -
8 LEMPUNG -
9 PASIR KUARSA -
10 PIROFILIT -
11 YODIUM 16,11
NO KOMODITAS PRODUKSI
1 ANDESIT 2.618.896
2 BATU KAPUR 246.059
3 DASIT -
4 DIORIT -
5 DOLOMIT -
6 DIATOMEA -
7 GIPSUM -
8 MARMER 21.703
9 ONIKS -
10 SIRTU 3.756.253
11 TANAH URUG 515.250
12 TRASS 723.029
13 TOSEKI -
NO KOMODITAS PRODUKSI
PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020
545
Tabel 7 Neraca Sumberdaya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2018-2019
HIPOTETIK TEREKA TERINDIKASI TERUKUR TERKIRA TERBUKTI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
BESI SEDIMEN 19.699,15 33.295.547,00 872.812,32 - 34.188.058 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI
EMAS PRIMER - 144.003.594,00 - 10.000,00 144.013.594 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI
EMAS PLASER 45.159.500,28 - - - 45.159.500 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI
MANGAN - 381.621,00 634.857,00 132.035,00 1.148.513 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI
PASIR BESI 47.797.949,00 - 1.562,00 - 47.799.511 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI
TITAN PLESIER - 1.238,00 - - 1.238 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI
TEMBAGA - - - 10.225,00 10.225 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI
BELERANG - - 2.610.192 - 2.610.192 - - - - - TIDAK ADA CADANGAN
BENTONIT 15.628.000 3.321.000 - - 18.949.000 - - - 3.600,00 - TIDAK ADA CADANGAN
BATU GAMPING 1.191.654.000 601.728.594 1.794.000.000 773.292.867 4.360.675.461 - - - 1.232.795,47 1.232.795,47 TIDAK ADA CADANGAN
FELDSPAR 866.542.000 27.737.715 27.797.000 1.957.874 924.034.589 - - - 720,00 720,00 TIDAK ADA CADANGAN
FOSFAT 15.110.400 27.000 - 31.970 15.169.370 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI
KAOLIN 6.135.000 33.724.000 - - 39.859.000 - - - - - TIDAK ADA CADANGAN
KALSIT 25.000 - - - 25.000 - - - - - TIDAK ADA CADANGAN
LEMPUNG 3.600.000 8.100.000 114.705.000 42.751.586 169.156.586 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI
PASIR KUARSA 3.725.000 - - - 3.725.000 - - - - - TIDAK ADA CADANGAN
PIROFILIT 20.430.000 - - 65.000 20.495.000 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI
YODIUM - - - 138.192 138.192 - - - 16,11 16,11 TIDAK ADA CADANGAN
ANDESIT 1.277.945.000 3.000.000 - - 1.280.945.000 - - - 2.618.895,51 - TIDAK ADA CADANGAN
BATU KAPUR - - - - - - - - 246.059,00 - TIDAK ADA CADANGAN
DASIT 100.000.000 - - - 100.000.000 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI
DIORIT 1.000.000 - - - 1.000.000 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI
DOLOMIT 534.451.000 - 552.281.982 - 1.086.732.982 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI
DIATOMEA - 52.000 - - 52.000 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI
GIPSUM 1.200 - - - 1.200 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI
MARMER 14.845.000 351 9.855.000 230 24.700.581 - - - 21.703,00 21.703,00 TIDAK ADA CADANGAN
ONIKS 265 - - - 265 - - - - - TIDAK ADA CADANGAN
SIRTU - - - - - - - - 3.756.252,72 - TIDAK ADA CADANGAN
TANAH URUG - - - - - - - - 515.250,34 - TIDAK ADA CADANGAN
TRASS 414.177.000 - - - 414.177.000 - - - 723.029,47 - TIDAK ADA CADANGAN
TOSEKI 1.450.000 16.916.000 746.000 - 19.112.000 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI
SISA CADANGAN KETERANGAN
A. MINERAL LOGAM
B. MINERAL BUKAN LOGAM
C. MINERAL BATUAN
KOMODITASSUMBERDAYA
JUMLAH SUMBERDAYA CADANGAN
JUMLAH CADANGAN PRODUKSI
PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020
546
Gambar 4 Produksi Mineral Logam 2018-2019
Gambar 5 Produksi Mineral Batuan 2018-2019
D. KESIMPULAN
Penelitian Neraca Sumberdaya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 menghasilkan kesimpulan
yaitu:
1. Komoditas mineral di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2018 ada sebanyak 31 komoditas yaitu
besi sedimen, emas primer, emas plaser, mangan, pasir besi, titan plaser, tembaga, belerang,
bentonit, batugamping, feldspar, fosfat, kaolin, kalsit, lempung, pasir kuarsa, pirofilit, yodium,
andesit, batu kapur, dasit, diorit, dolomit, diatomea, gipsum, marmer, oniks, sirtu, tanah urug,
trass, toseki.
-
200.000,00
400.000,00
600.000,00
800.000,00
1.000.000,00
1.200.000,00
1.400.000,00
- 3.600,00
1.232.795,47
720,00 - - - - - - 16,11
PRODUKSI MINERAL BUKAN LOGAM 2018
PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020
547
2. Komoditas mineral logam yaitu besi sedimen, emas primer, emas plaser, mangan, pasir besi,
titan plaser, dan tembaga. Komoditas mineral non logam yaitu belerang, bentonit,
batugamping, feldspar, fosfat, kaolin, kalsit, lempung, pasir kuarsa, pirofilit, yodium.
Komoditas mineral batuan yaitu andesit, batu kapur, dasit, diorit, dolomit, diatomea, gipsum,
marmer, oniks, sirtu, tanah urug, trass, toseki.
3. Sumberdaya tertinggi untuk mineral logam yaitu emas primer sebesar 144.013.594 ton dan
komoditas terendah yaitu titan plaser 1.238 ton.Komoditas mineral non logam yang
mempunyai sumberdaya tertinggi yaitu batu gamping sebesar 4.360.675.461 ton, terendah
yaitu komoditas kalsit sebesar 25.000 ton. Komoditas mineral batuan sumberdaya tertinggi
yaitu andesit sebesar 1.280.945.000 ton sedangkan untuk sumberdaya terendah yaitu oniks
265 ton.
4. Komoditas mineral non logam pada tahun 2018 produksi terbesar yaitu batu gamping sebesar
1.232.795 ton, sedangkan produksi terkecil yaitu yodium sebesar 16.11 ton. Komoditas
mineral batuan dengan produksi terbesar yaitu sirtu sebesar 3.756.253 ton, untuk yang terkecil
komoditas 21.703 ton.
5. Komoditas mineral di Provinsi Jawa Timur masih banyak yang belum dimanfaatkan secara
menyeluruh, bisa dilihat dari produksi dan sisa cadangan yang masih banyak.
6. Data sumberdaya mineral yang dikelola oleh dinas terkait masih belum lengkap.
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini, kami sampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada PERHAPI karena telah
menyelenggarakan TPT XXIX PERHAPI 2020.
DAFTAR PUSTAKA
Irlamsyah, M.2015.Neraca Serta Potensi Sumberdaya Batugamping di Kabupaten Kulon Progo
Provinsi D.I.Yogyakarta. UPN Veteran Yogyakarta.Yogyakarta.
Pratama, R.A.2018. Analisa Neraca Cadangan Mineral di Provinsi Jawa Tengah dalam Rangka
Pengembangan Pertambangan yang Berwawasan Lingkungan. UPN Veteran Yogyakarta.
Yogyakarta.
Pamungkas, W.2018. Neraca dan Potensi Sumberdaya Andesit di Kabupaten Banyumas Provinsi
Jawa Tengah. UPN Veteran Yogyakarta. Yogyakarta.
Sembiring, Y.P.J.2019. Evaluasi Potensi Sumberdaya Serta Analisis Neraca Mineral Non Logam
dan Batuan di Provinsi Jawa Tengah. UPN Veteran Yogyakarta. Yogyakarta.
SNI 4726.2011.Pedoman Pelaporan, Sumberdaya dan Cadangan Mineral. Badan Standaisasi
Nasional Indonesia. Jakarta
SNI 6728.4.2015.Penyusunan Neraca Spasial Sumberdaya Alam-Bagian 4: Sumberdaya dan
Cadangan Mineral dan Batubara. Badan Standaisasi Nasional Indonesia. Jakarta