neraca sumberdaya mineral provinsi jawa timur

10
PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020 539 NERACA SUMBERDAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2018 1) Dandung Novianto*, 2) Agus Suhardono dan 3) Gregorius Aryoko Gautama 1) Prodi D-III Teknologi Pertambangan, Politeknik Negeri Malang 2) Prodi D-III Teknologi Pertambangan, Politeknik Negeri Malang, 3) Prodi D-III Teknologi Pertambangan, Politeknik Negeri Malang *E-mail: [email protected] ABSTRAK Sumber daya mineral merupakan salah satu kekayaan yang dapat dimanfaatkan oleh negara dan masyarakat. Provinsi Jawa timur salah satu propinsi yang masuk dalam bagian ring of fire sehingga memiliki potensi komoditas mineral sejumlah 31 komoditas. Neraca sumberdaya mineral merupakan salah satu alat untuk mengetahui pemanfaatan sumberdaya mineral dan konservarsi serta kelestarian fungsi lingkungan. Sumberdaya mineral terbagi menjadi empat hipotetik, tereka, terindikasi, terukur. Cadangan terbagi menjadi dua yaitu terkira dan terbukti. Pembuatan neraca sumberdaya mineral menggunakan acuan SNI 6728.4:2015. Sumberdaya yang memiliki potensi paling besar di tahun 2018 adalah batu gamping sebesar 4.360.675.461 ton. Kabupaten potensi sumberdaya mineral terbesar yaitu Kabupaten Bangkalan sebesar 3.395.753.000 ton. Komoditas oniks merupakan komoditas dengan sumberdaya terkecil sebesar 265 ton. Kabupaten yang memiliki sumberdaya terkecil adalah Kabupaten Pamekasan sebesar 100.000 ton. Komoditas yang memiliki sumberdaya diperlukan pengelolaan yang terpadu oleh dinas terkait di Propinsi Jawa Timur. Pemanfaatan komoditas sumberdaya mineral di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2018 belum secara maksimal oleh masyarakat. Produksi ketiga komotias yaitu sirtu, andesit, dan batu gamping merupakan komoditas yang selalu dibutuhkan masyarakat untuk pembangunan infrastruktur. Diperlukan penelitian lebih dalam untuk pemetaan komoditas dan izin usaha pertambangan yang mampu mendatangkan pendapatan bagi daerah. Kata Kunci : neraca , sumberdaya mineral, komoditas ABSTRACT Mineral resources are one of the riches that can be utilized by the state and society. East Java Province is one of the provinces that is included in the ring of fire so that it has the potential for 31 commodities. The mineral resource balance is a tool to determine the utilization of mineral resources and conservation and the preservation of environmental functions. Mineral resources are divided into four hypothetical, inferred, indicated, measured. Reserves are divided into two, namely calculated and proven. Making a mineral resource balance using the SNI 6728.4: 2015 reference. The resource that has the greatest potential in 2018 is limestone, amounting to 4,360,675,461 tons. The district with the largest mineral resource potential is Bangkalan Regency, amounting to 3,395,753,000 tons. Oniks commodity is a commodity with the smallest resource of 265 tonnes. The district that has the smallest resources is Pamekasan Regency with 100,000 tons. Commodities that have resources need integrated management by related agencies in East Java Province. Utilization of mineral resource commodities in East Java Province in 2018 has not been maximized by the community. The production of the three commodities, namely gravel, andesite, and limestone, is a commodity that is always needed by the community for infrastructure development. More in-depth research is needed to map commodities and mining business permits that can generate revenue for the regions. Keywords: balance sheet, mineral resources, commodities

Upload: khangminh22

Post on 21-Apr-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020

539

NERACA SUMBERDAYA MINERAL

PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2018

1)Dandung Novianto*, 2)Agus Suhardono

dan 3)Gregorius Aryoko Gautama

1)Prodi D-III Teknologi Pertambangan, Politeknik Negeri Malang

2) Prodi D-III Teknologi Pertambangan, Politeknik Negeri Malang, 3) Prodi D-III Teknologi Pertambangan, Politeknik Negeri Malang

*E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Sumber daya mineral merupakan salah satu kekayaan yang dapat dimanfaatkan oleh negara dan

masyarakat. Provinsi Jawa timur salah satu propinsi yang masuk dalam bagian ring of fire

sehingga memiliki potensi komoditas mineral sejumlah 31 komoditas. Neraca sumberdaya mineral

merupakan salah satu alat untuk mengetahui pemanfaatan sumberdaya mineral dan konservarsi

serta kelestarian fungsi lingkungan. Sumberdaya mineral terbagi menjadi empat hipotetik, tereka,

terindikasi, terukur. Cadangan terbagi menjadi dua yaitu terkira dan terbukti. Pembuatan neraca

sumberdaya mineral menggunakan acuan SNI 6728.4:2015. Sumberdaya yang memiliki potensi

paling besar di tahun 2018 adalah batu gamping sebesar 4.360.675.461 ton. Kabupaten potensi

sumberdaya mineral terbesar yaitu Kabupaten Bangkalan sebesar 3.395.753.000 ton. Komoditas

oniks merupakan komoditas dengan sumberdaya terkecil sebesar 265 ton. Kabupaten yang memiliki

sumberdaya terkecil adalah Kabupaten Pamekasan sebesar 100.000 ton. Komoditas yang memiliki

sumberdaya diperlukan pengelolaan yang terpadu oleh dinas terkait di Propinsi Jawa Timur.

Pemanfaatan komoditas sumberdaya mineral di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2018 belum

secara maksimal oleh masyarakat. Produksi ketiga komotias yaitu sirtu, andesit, dan batu gamping

merupakan komoditas yang selalu dibutuhkan masyarakat untuk pembangunan infrastruktur.

Diperlukan penelitian lebih dalam untuk pemetaan komoditas dan izin usaha pertambangan yang

mampu mendatangkan pendapatan bagi daerah.

Kata Kunci : neraca , sumberdaya mineral, komoditas

ABSTRACT

Mineral resources are one of the riches that can be utilized by the state and society. East Java

Province is one of the provinces that is included in the ring of fire so that it has the potential for 31

commodities. The mineral resource balance is a tool to determine the utilization of mineral resources

and conservation and the preservation of environmental functions. Mineral resources are divided

into four hypothetical, inferred, indicated, measured. Reserves are divided into two, namely

calculated and proven. Making a mineral resource balance using the SNI 6728.4: 2015 reference.

The resource that has the greatest potential in 2018 is limestone, amounting to 4,360,675,461 tons.

The district with the largest mineral resource potential is Bangkalan Regency, amounting to

3,395,753,000 tons. Oniks commodity is a commodity with the smallest resource of 265 tonnes. The

district that has the smallest resources is Pamekasan Regency with 100,000 tons. Commodities that

have resources need integrated management by related agencies in East Java Province. Utilization

of mineral resource commodities in East Java Province in 2018 has not been maximized by the

community. The production of the three commodities, namely gravel, andesite, and limestone, is a

commodity that is always needed by the community for infrastructure development. More in-depth

research is needed to map commodities and mining business permits that can generate revenue for

the regions.

Keywords: balance sheet, mineral resources, commodities

PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020

540

A. PENDAHULUAN

Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang dekat dengan jalur “ring of fire” sehingga

potensi komoditas sumberdaya mineral sangat besar. Sumberdaya mineral dapat dimanfaatkan oleh

masyarakat dengan cara penambangan. UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan

Batubara mengatur pertambangan mineral menjadi empat yaitu: Pertambangan Mineral Logam,

Pertambangan Mineral Bukan Logam, Pertambangan Batuan, dan Pertambangan Batubara. Provinsi

Jawa Timur memliki potensi komoditas antara lain mineral logam, mineral bukan logam, dan mineral

batuan. Potensi mineral logam di Provinsi Jawa Timur seperti pasir besi, besi, emas, tembaga, seng,

nikel, mangaan, timah hitam, timah putih, galena, pirit dan unsur logam Au, Ag, Cu, dan Zn. Provinsi

Jawa Timur memiliki potensi mineral bukan logam antara lain pasir kuarsa, yodium, belerang, fosfat,

zeolit, kaolin, feldspar, bentonit, gipsum, dolomit, kalsit, rijang, pirofilit, dan oker. Potensi komoditas

mineral batuan antara lain andesit, breksi, diorit, gamping, marmer, onyx, opal dan kalsedon, pasir,

sirtu, tanah liat, tanah urug, trass, dan tuff. Potensi komoditas mineral yang besar seharusnya dapat

dimanfaatkan oleh masyarakat di Provinsi Jawa Timur. Pemerintah daerah akan memiliki potensi

pemasukan untuk keuangan daerah dengan memanfaatkan komoditas sumberdaya mineral. Potensi

komoditas mineral diperlukan untuk mengetahui seberapa besar sumberdaya mineral yang dimiliki

suatu provinsi. Komoditas mineral memberikan kontribusi bagi perekonomian daerah melalui pajak

yang dihasilkan oleh pajak mineral bukan logam dan batuan. Menurut SNI 6728.4 Tahun 2015

tentang Penyusunan Neraca Spasial Sumberdaya Alam – Bagian 4: Sumberdaya dan Cadangan

Mineral dan Batubara, neraca sumberdaya mineral adalah alat evaluasi sumberdaya mineral yang

menyajikan cadangan awal, perubahan, pemanfaatan dan tingkat kerusakan lingkungan akibat

eksploitasi sebgai faktor degradasi lingkungan dan pembiayaannya serta keaadan akhir dalam bentuk

tabel dan peta penyebaran sumberdaya mineral dan batubara. Penyusunan neraca sumberdaya

mineral merupakan salah satu alat untuk mengetahui pemanfaatan sumberdaya mineral dan

konservasi serta kelestarian fungsi lingkungan. Tujuan penelitian untuk menghitung sumberdaya,

cadangan dan produksi mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2018. Penelitian menghitung neraca

sumberdaya mineral di Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 dengan menggunakan tabel neraca

sumberdaya mineral sesuai SNI 6728.4-2015. Data yang digunakan adalah data sumberdaya,

cadangan dan produksi pada tahun 2018-2019.

B. METODOLOGI PENELITIAN

Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui sumberdaya mineral di Provinsi Jawa Timur pada

tahun 2018. Lokasi penelitian berada di Dinas Energi Sumberdaya Mineral Provinsi Jawa Timur.

Variabel yang akan diteliti adalah sumberdaya mineral, cadangan dan produksi. Penyusunan neraca

sumberdaya mineral menurut SNI 6728.4-2015 dilakuakan dengan invetarisasi data sumberdaya dan

cadangan sertya data produksi, uuntuk rekapitulasi neraca sumberdaya mineral pada Tabel 1.

Pengambilan data dilakukan di Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Provinsi Jawa Tengah. Data

yang diambil merupakan data sekunder dikarenakan kondisi yang tidak memungkinkan karena

terjadi pandemi COVID-19. Data yang diperlukan adalah data sumberdaya, cadangan, dan produksi

pada tahun 2018-2019.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Komoditas mineral di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2018 ada sebanyak 31 komoditas

yaitu besi sedimen, emas primer, emas plaser, mangan, pasir besi, titan plaser, tembaga,

belerang, bentonit, batugamping, feldspar, fosfat, kaolin, kalsit, lempung, pasir kuarsa,

pirofilit, yodium, andesit, batu kapur, dasit, diorit, dolomit, diatomea, gipsum, marmer,

oniks, sirtu, tanah urug, trass, toseki. Komoditas yang termasuk mineral logam yaitu besi

sedimen, emas primer, emas plaser, mangan, pasir besi, titan plaser, dan tembaga. Komoditas

mineral non logam yaitu belerang, bentonit, batugamping, feldspar, fosfat, kaolin, kalsit,

lempung, pasir kuarsa, pirofilit, yodium. Komoditas mineral batuan yaitu andesit, batu

kapur, dasit, diorit, dolomit, diatomea, gipsum, marmer, oniks, sirtu, tanah urug, trass, toseki.

PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020

541

Komoditas yang termasuk mempunyai sumberdaya tertinggi untuk mineral logam yaitu

emas primer sebesar 144.013.594 ton dan komoditas terendah yaitu titan plaser 1.238 ton.

Komoditas mineral non logam yang mempunyai sumberdaya tertinggi yaitu batu gamping

sebesar 4.360.675.461 ton, terendah yaitu komoditas kalsit sebesar 25.000 ton. Komoditas

mineral batuan sumberdaya tertinggi yaitu andesit sebesar 1.280.945.000 ton sedangkan

untuk sumberdaya terendah yaitu oniks 265 ton.

Tabel 1. Rekapitulasi Neraca Sumberdaya Mineral

Kom

oditas

Sumberdaya Jumla

h

Sumbe

rdaya

Cadangan Juml

ah

Cada

ngan

Prod

uksi

Sisa

Cada

ngan

Ketra

ngan Hipo

tetik

Ter

eka

Terin

dikasi

Ter

uku

r

Ter

kira

Terb

ukti

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

A. Mineral Logam

1.

Besi

2.

Emas

……

B. Mineral Bukan Logam

1.

Batu

Gamp

ing

2.

Marm

er

…..

C. Mineral Batuan

1.

Ande

sit

2.

Tana

h

Urug

Tabel 2. Sumberdaya Mineral Komoditas Mineral Logam

HIPOTETIK TEREKA TERTUNJUK TERUKUR

1 BESI SEDIMEN 19.699 33.295.547 872.812 - 34.188.058

2 EMAS PRIMER - 144.003.594 - 10.000 144.013.594

3 EMAS PLASER 45.159.500 - - - 45.159.500

4 MANGAN - 381.621 634.857 132.035 1.148.513

5 PASIR BESI 47.797.949 - 1.562 - 47.799.511

6 TITAN PLESIER - 1.238 - - 1.238

7 TEMBAGA - - - 10.225 10.225

NO KOMODITASSUMBERDAYA

TOTAL

PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020

542

Tabel 3. Sumberdaya Mineral Komoditas Mineral Bukan Logam

Tabel 4. Sumberdaya Mineral Komoditas Batuan

Pada tahun 2018 tidak semua komoditas mineral diproduksi , hanya beberapa yang baru diproduksi

yaitu bentonit, batu gamping, feldspar, yodium, andesit, batu kapur, marmer, sirtu, tanah urug dan

trass. Komoditas mineral logam tidak ada produksi pada tahun 2018. Komoditas mineral non logam

pada tahun 2018 produksi terbesar yaitu batu gamping sebesar 1.232.795 ton, sedangkan produksi

terkecil yaitu yodium sebesar 16.11 ton. Komoditas mineral batuan dengan produksi terbesar yaitu

sirtu sebesar 3.756.253 ton, untuk yang terkecil komoditas 21.703 ton. Berdasarkan hasil pengolahan

data dapat dilihat masih banyak yang komoditas mineral yang belum diproduksi secara optimal pada

tahun 2018. Komoditas dengan produksi terbesar yaitu batu gamping masih banyak sisa cadangan

yang dapat diambil dan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Diperlukan kemudahan untuk

pengajuan izin komoditas yang mempunyai sumberdaya dan cadangan komoditas mineral terbesar

dan diperlukan oleh masyarakat. Selain dapat dimanfaatkan untuk pembangunan, penambangan

komoditas mineral dapat memberikan pendapatan bagi daerah. Hampir semua komoditas mineral

memiliki sumberdaya tetapi masih banyak yang hanya sumberdaya hipotetik dan tereka. Belum

banyak sumberdaya yang berubah menjadi sumberdaya terindikasi dan terukur sehingga banyak

komoditas yang belum mempunyai cadangan terkira dan terbukti. Belum banyak sumberdaya yang

berubah menjadi sumberdaya terindikasi dan terukur mengindikasikan banyak komoditas yang

belum dilakukan eksplorasi secara rinci sehingga masih banyak juga komoditas memiliki cadangan

terkira dan terbukti. Masih banyak perusahaan yang belum melaporkan produksi dari komoditas

mineral sehingga untuk pengurangan cadangan tidak bisa dilakukan. Pengurangan cadangan sangat

penting karena bisa mengetahui berapa besar sisa cadangan yang masih tersisa. Sisa cadangan besar

bisa digunakan untuk mengkalkulasi berapa izin usaha yang akan diterbitkan. Sisa cadangan kecil

permintaan pasar akan kebutuhan mineral besar maka pemerintah bisa menerbitkan izin usaha secara

HIPOTETIK TEREKA TERTUNJUK TERUKUR

1 BELERANG - - 2.610.192 - 2.610.192

2 BENTONIT 15.628.000 3.321.000 - - 18.949.000

3 BATU GAMPING 1.191.654.000 601.728.594 1.794.000.000 773.292.867 4.360.675.461

4 FELDSPAR 866.542.000 27.737.715 27.797.000 1.957.874 924.034.589

5 FOSFAT 15.110.400 27.000 - 31.970 15.169.370

6 KAOLIN 6.135.000 33.724.000 - - 39.859.000

7 KALSIT 25.000 - - - 25.000

8 LEMPUNG 3.600.000 8.100.000 114.705.000 42.751.586 169.156.586

9 PASIR KUARSA 3.725.000 - - - 3.725.000

10 PIROFILIT 20.430.000 - - 65.000 20.495.000

11 YODIUM - - - 138.192 138.192

SUMBER DAYATOTALNO KOMODITAS

HIPOTETIK TEREKA TERTUNJUK TERUKUR

1 ANDESIT 1.277.945.000 3.000.000 - - 1.280.945.000

2 BATU KAPUR - - - - -

3 DASIT 100.000.000 - - - 100.000.000

4 DIORIT 1.000.000 - - - 1.000.000

5 DOLOMIT 534.451.000 - 552.281.982 - 1.086.732.982

6 DIATOMEA - 52.000 - - 52.000

7 GIPSUM 1.200 - - - 1.200

8 MARMER 14.845.000 351 9.855.000 230 24.700.581

9 ONIKS 265 - - - 265

10 SIRTU - - - - -

11 TANAH URUG - - - - -

12 TRASS 414.177.000 - - - 414.177.000

13 TOSEKI 1.450.000 16.916.000 746.000 - 19.112.000

SUMBERDAYATOTALNO KOMODITAS

PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020

543

cepat. Pembangunan infrastruktur daerah yang dilakukan secara masif juga dapat memberikan

gambaran bahwa komoditas mineral sangat diperlukan. Neraca sumberdaya dapat mengindikasikan

apakah pemanfaatan komoditas mineral untuk pembangunan infrastruktur daerah atau malah

digunakan untuk keperluan untuk pembangunan daerah lain. Batu gamping yang digunakan untuk

pembuatan semen dan memiliki cadangan besar, tetapi hanya diproduksi sedikit maka

mengindikasikan darimana asal batu gamping yang digunakan. Seharusnya yang digunakan adalah

batu gamping dari daerah sehingga mampu memberikan pemasukan bagi keuangan daerah. Pasir dan

batu merupakan komoditas mineral yang sangat dibutuhkan dan tidak memerlukan pabrik untuk

proses pengolahannya sehingga produksi akan lebih mudah. Tidak adanya sumberdaya dan cadangan

komoditas sirtu memberikan kesulitan tersendiri bagi pemerintah karena pemerintah tidak

mengetahui berapa besar komoditas sirtu yang dapat dimanfaakan.

Gambar 1. Sumberdaya Mineral Logam

Gambar 2. Sumberdaya Mineral Bukan Logam

-

20.000.000

40.000.000

60.000.000

80.000.000

100.000.000

120.000.000

140.000.000

160.000.000

BESISEDIMEN

EMASPRIMER

EMASPLASER

MANGAN PASIR BESI TITANPLESIER

TEMBAGA

19.699 0

45.159.500

0

47.797.949

0 0

33.295.547

144.003.594

- 381.621 -

1.238

-

872.812

- -

634.857 1.562

- -- 10.000 -

132.035

- -

10.225

SUMBERDAYA MINERAL LOGAM

HIPOTETIK TEREKA TERTUNJUK TERUKUR

-

200.000.000

400.000.000

600.000.000

800.000.000

1.000.000.000

1.200.000.000

1.400.000.000

1.600.000.000

1.800.000.000

- 15.628.000

1.191.654.000

866.542.000

15.110.400 6.135.000 25.000 3.600.000 3.725.000 20.430.000 --3.321.000

601.728.594

27.737.715 27.000

33.724.000 -

8.100.000 - - -2.610.192 -

1.794.000.000

27.797.000 - - -

114.705.000

- - -- -

773.292.867

1.957.874 31.970

- -42.751.586

-65.000

138.192

SUMBERDAYA MINERAL BUKAN LOGAM

HIPOTETIK TEREKA TERTUNJUK TERUKUR

PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020

544

Gambar 3. Sumberdaya Mineral Batuan

Tabel 5. Produksi Mineral Bukan Logam Tahun 2018-2019

Tabel 6. Produksi Mineral Batuan Tahun 2018-2019

-

200.000.000

400.000.000

600.000.000

800.000.000

1.000.000.000

1.200.000.000

1.400.000.0001.277.945.000

-

100.000.000

1.000.000

534.451.000

- 1.200 14.845.000 265 - -

414.177.000

1.450.000 3.000.000 - - - - 52.000 -351

- - - -

16.916.000

- - - -

552.281.982

- -

9.855.000

- - - -

746.000

- - - - - - -

230

- - - - -

SUMBERDAYA MINERAL BATUAN

HIPOTETIK TEREKA TERTUNJUK TERUKUR

1 BELERANG -

2 BENTONIT 3.600,00

3 BATU GAMPING 1.232.795,47

4 FELDSPAR 720,00

5 FOSFAT -

6 KAOLIN -

7 KALSIT -

8 LEMPUNG -

9 PASIR KUARSA -

10 PIROFILIT -

11 YODIUM 16,11

NO KOMODITAS PRODUKSI

1 ANDESIT 2.618.896

2 BATU KAPUR 246.059

3 DASIT -

4 DIORIT -

5 DOLOMIT -

6 DIATOMEA -

7 GIPSUM -

8 MARMER 21.703

9 ONIKS -

10 SIRTU 3.756.253

11 TANAH URUG 515.250

12 TRASS 723.029

13 TOSEKI -

NO KOMODITAS PRODUKSI

PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020

545

Tabel 7 Neraca Sumberdaya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2018-2019

HIPOTETIK TEREKA TERINDIKASI TERUKUR TERKIRA TERBUKTI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

BESI SEDIMEN 19.699,15 33.295.547,00 872.812,32 - 34.188.058 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI

EMAS PRIMER - 144.003.594,00 - 10.000,00 144.013.594 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI

EMAS PLASER 45.159.500,28 - - - 45.159.500 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI

MANGAN - 381.621,00 634.857,00 132.035,00 1.148.513 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI

PASIR BESI 47.797.949,00 - 1.562,00 - 47.799.511 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI

TITAN PLESIER - 1.238,00 - - 1.238 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI

TEMBAGA - - - 10.225,00 10.225 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI

BELERANG - - 2.610.192 - 2.610.192 - - - - - TIDAK ADA CADANGAN

BENTONIT 15.628.000 3.321.000 - - 18.949.000 - - - 3.600,00 - TIDAK ADA CADANGAN

BATU GAMPING 1.191.654.000 601.728.594 1.794.000.000 773.292.867 4.360.675.461 - - - 1.232.795,47 1.232.795,47 TIDAK ADA CADANGAN

FELDSPAR 866.542.000 27.737.715 27.797.000 1.957.874 924.034.589 - - - 720,00 720,00 TIDAK ADA CADANGAN

FOSFAT 15.110.400 27.000 - 31.970 15.169.370 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI

KAOLIN 6.135.000 33.724.000 - - 39.859.000 - - - - - TIDAK ADA CADANGAN

KALSIT 25.000 - - - 25.000 - - - - - TIDAK ADA CADANGAN

LEMPUNG 3.600.000 8.100.000 114.705.000 42.751.586 169.156.586 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI

PASIR KUARSA 3.725.000 - - - 3.725.000 - - - - - TIDAK ADA CADANGAN

PIROFILIT 20.430.000 - - 65.000 20.495.000 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI

YODIUM - - - 138.192 138.192 - - - 16,11 16,11 TIDAK ADA CADANGAN

ANDESIT 1.277.945.000 3.000.000 - - 1.280.945.000 - - - 2.618.895,51 - TIDAK ADA CADANGAN

BATU KAPUR - - - - - - - - 246.059,00 - TIDAK ADA CADANGAN

DASIT 100.000.000 - - - 100.000.000 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI

DIORIT 1.000.000 - - - 1.000.000 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI

DOLOMIT 534.451.000 - 552.281.982 - 1.086.732.982 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI

DIATOMEA - 52.000 - - 52.000 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI

GIPSUM 1.200 - - - 1.200 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI

MARMER 14.845.000 351 9.855.000 230 24.700.581 - - - 21.703,00 21.703,00 TIDAK ADA CADANGAN

ONIKS 265 - - - 265 - - - - - TIDAK ADA CADANGAN

SIRTU - - - - - - - - 3.756.252,72 - TIDAK ADA CADANGAN

TANAH URUG - - - - - - - - 515.250,34 - TIDAK ADA CADANGAN

TRASS 414.177.000 - - - 414.177.000 - - - 723.029,47 - TIDAK ADA CADANGAN

TOSEKI 1.450.000 16.916.000 746.000 - 19.112.000 - - - - - TIDAK ADA PRODUKSI

SISA CADANGAN KETERANGAN

A. MINERAL LOGAM

B. MINERAL BUKAN LOGAM

C. MINERAL BATUAN

KOMODITASSUMBERDAYA

JUMLAH SUMBERDAYA CADANGAN

JUMLAH CADANGAN PRODUKSI

PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020

546

Gambar 4 Produksi Mineral Logam 2018-2019

Gambar 5 Produksi Mineral Batuan 2018-2019

D. KESIMPULAN

Penelitian Neraca Sumberdaya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 menghasilkan kesimpulan

yaitu:

1. Komoditas mineral di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2018 ada sebanyak 31 komoditas yaitu

besi sedimen, emas primer, emas plaser, mangan, pasir besi, titan plaser, tembaga, belerang,

bentonit, batugamping, feldspar, fosfat, kaolin, kalsit, lempung, pasir kuarsa, pirofilit, yodium,

andesit, batu kapur, dasit, diorit, dolomit, diatomea, gipsum, marmer, oniks, sirtu, tanah urug,

trass, toseki.

-

200.000,00

400.000,00

600.000,00

800.000,00

1.000.000,00

1.200.000,00

1.400.000,00

- 3.600,00

1.232.795,47

720,00 - - - - - - 16,11

PRODUKSI MINERAL BUKAN LOGAM 2018

PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020

547

2. Komoditas mineral logam yaitu besi sedimen, emas primer, emas plaser, mangan, pasir besi,

titan plaser, dan tembaga. Komoditas mineral non logam yaitu belerang, bentonit,

batugamping, feldspar, fosfat, kaolin, kalsit, lempung, pasir kuarsa, pirofilit, yodium.

Komoditas mineral batuan yaitu andesit, batu kapur, dasit, diorit, dolomit, diatomea, gipsum,

marmer, oniks, sirtu, tanah urug, trass, toseki.

3. Sumberdaya tertinggi untuk mineral logam yaitu emas primer sebesar 144.013.594 ton dan

komoditas terendah yaitu titan plaser 1.238 ton.Komoditas mineral non logam yang

mempunyai sumberdaya tertinggi yaitu batu gamping sebesar 4.360.675.461 ton, terendah

yaitu komoditas kalsit sebesar 25.000 ton. Komoditas mineral batuan sumberdaya tertinggi

yaitu andesit sebesar 1.280.945.000 ton sedangkan untuk sumberdaya terendah yaitu oniks

265 ton.

4. Komoditas mineral non logam pada tahun 2018 produksi terbesar yaitu batu gamping sebesar

1.232.795 ton, sedangkan produksi terkecil yaitu yodium sebesar 16.11 ton. Komoditas

mineral batuan dengan produksi terbesar yaitu sirtu sebesar 3.756.253 ton, untuk yang terkecil

komoditas 21.703 ton.

5. Komoditas mineral di Provinsi Jawa Timur masih banyak yang belum dimanfaatkan secara

menyeluruh, bisa dilihat dari produksi dan sisa cadangan yang masih banyak.

6. Data sumberdaya mineral yang dikelola oleh dinas terkait masih belum lengkap.

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini, kami sampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada PERHAPI karena telah

menyelenggarakan TPT XXIX PERHAPI 2020.

DAFTAR PUSTAKA

Irlamsyah, M.2015.Neraca Serta Potensi Sumberdaya Batugamping di Kabupaten Kulon Progo

Provinsi D.I.Yogyakarta. UPN Veteran Yogyakarta.Yogyakarta.

Pratama, R.A.2018. Analisa Neraca Cadangan Mineral di Provinsi Jawa Tengah dalam Rangka

Pengembangan Pertambangan yang Berwawasan Lingkungan. UPN Veteran Yogyakarta.

Yogyakarta.

Pamungkas, W.2018. Neraca dan Potensi Sumberdaya Andesit di Kabupaten Banyumas Provinsi

Jawa Tengah. UPN Veteran Yogyakarta. Yogyakarta.

Sembiring, Y.P.J.2019. Evaluasi Potensi Sumberdaya Serta Analisis Neraca Mineral Non Logam

dan Batuan di Provinsi Jawa Tengah. UPN Veteran Yogyakarta. Yogyakarta.

SNI 4726.2011.Pedoman Pelaporan, Sumberdaya dan Cadangan Mineral. Badan Standaisasi

Nasional Indonesia. Jakarta

SNI 6728.4.2015.Penyusunan Neraca Spasial Sumberdaya Alam-Bagian 4: Sumberdaya dan

Cadangan Mineral dan Batubara. Badan Standaisasi Nasional Indonesia. Jakarta

PROSIDING TPT XXIX PERHAPI 2020

548