making product
TRANSCRIPT
PEMBUATAN BRAND DAN LOGO PRODUK
VOLOSY
Oleh :
Annisa Aulia Fathin (1204120006)
Astrid Khairina Setiani (1204120007)
Indah Mestika S. (1204120014)
Monica Ramadhona Wareza (1204120019)
Rafika Maya Sari S. (1204122026)
Sheilla Rizqia Ardhani (1204120035)
Ilmu Komunikasi
Telkom Economics and Business School
Telkom University
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini perkembangan tidak hanya di bidang teknologi
saja, melainkan dunia fashion baik pakaian sampai aksesoris
semakin diminati dan perusahaan atau organisasi dibidang
tersebut berlomba-lomba berinovasi dan memenuhi keinginan
konsumen. Mungkin kita melihat sudah banyak sekali orang-orang
yang berlomba-lomba untuk memperindah tubuhnya dan menutupi
segala kekurangannya. Banyaknya cara-cara praktis baik itu
murah hingga yang termahal sekalipun.
Memiliki rambut indah adalah keinginan setiap orang.
Mungkin kita sering mendengar “rambut adalah mahkota”. Karena
penampilan seseorang yang dilihat oleh orang lain pertama kali
adalah wajah yang tentunya adalah rambut. Ingin mengubah
rambut yang anda miliki pada awalnya adalah lurus berwana
hitam, dengan mudah anda dapat mengubahnya menjadi kriting
atau merubah warnanya menjadi pirang dan sebaliknya. Namun itu
harus melakukan proses salon dan perawatan setiap hari. Oleh
karena itu adanya solusi wig (rambut palsu) memudahkan setiap
orang untuk mengubah model rambut, warna dengan cerpat praktis
dan mudah dalam pemakaian dan perawatannya.
Berawal dari hobby salah satu pemilik Volosy yaitu
Sheilla yang senang akan anime-anime baik buatan Jepang maupun
barat. Juga merupakan cosplayer sering mengikuti lomba-lomba
dan pameran. Diawali kegemaran inilah yang menginspirasinya
sehingga volosy dibuat untuk memenuhi kebutuhan akan produk
wig cosplay sintetis pada saat perlombaan atau pameran.
Rambut palsu dari bahan-bahan terpilih yang di design
sedemikian rupa seperti rambut asli yang halus, dan warna yang
lembut juga heat resist.
Bersama rekan seprofesinya juga beberapa temannya,
akhirnya Volosy ini diresmikan pada tanggal 19 Maret 2012 di
Surabaya. Surabaya yang notabennya adalah daerah pengrajin
barang-barang tradisional berkualitas dan bernilai seni
tinggi.
Nama Volosy sendiri diambil dari bahasa Rusia, yang
artinya adalah rambut. Nama itu diambil karena penyebutannya
yang mudah dan unik, membuat orang penasaran dan bertanya-
tanya. Dan juga awalnya owner sudah mencari nama lain rambut
dari berbagai bahasa yang ada di dunia.akhirnya bahasa rusia
ini menjadi pilihan akhir dalam menentukan nama perusahaan.
Sedangkan untuk tagline volosy menggunakan tagline yaitu “Be
Kawaii, Be Kakkoi, Be Sugoi” yang artinya jadilah imut,
jadilah keren, dan jadilah hebat sekaligus meruapakan Selling
idea dari brand volosy.
Sistem pemasaran dan promosi produk dilakukan dengan cara
online seperti media social dan website volosy yang mewakili
perusahaan dan tersedianya detail produk dan berbagai model
wig terbaru, yang dapat langsung dikunjungi oleh konsumen pada
websiter tersebut dan dapat melakukan pemesanan sesuai
ketentuan yang tersedia.
Volosy yang didirikan oleh 6 (enam) orang wanita ini
memiliki visi dan misi tersendiri untuk mencapai tujuan
perusahaan. Dan ingin menjadi supplier utama di bidang
cosplayer. Manjaga kualitas produk adalah hal utama.
BAB II
CREATING CREATIVE BRAND NAME ANDA PRODUCT
A. Brand Name
Nama dari produk ini adalah Volosy yang berarti rambut.
Produk berupa rambut palsu berbahan sintetis dengan berbagai
macam bentuk dan warna.
B. Logotype
C. Tagline
“Be Kawaii, Be Kakkoi, Be Sugoi” yang berarti jadilah imut,
jadilah keren, dan jadilah hebat. Tagline ini menjelaskan
bahwa menggunakan produk ini akan menjadi personal yang
imut, keren, dan hebat.
D. Color
Logo brand ini menggunakan warna kuning keemasan (gold)
dengan background hitam. Kedua warna ini pada intinya
menyiratkan keanggunan, kemewahan, dan kekayaan dari sebuah
produk. Kedua warna ini menggambarkan kualitas produk dan
juga mencerminkan target konsumen dari produk.
E. Filosofi Logo Brand
a. Nama
Menggunakan nama Volosy yang diambil dari bahasa Rusia
yang berarti rambut. Secara langsung menggambarkan jenis
produk.
b. Font
Font yang digunakan adalah jenis Script. Font jenis ini
mencerminkan kesan pribadi dan akrab. Mencerminkan brand
Volosy yang mengerti dengan kebutuhan konsumennya
terhadap rambut palsu dan komunikatif dengan konsumennya.
c. Warna
a) Warna keemasan (gold), secara psikologis dipandang
sebagai warna yang menunjukkan kualitas dan kekayaan.
Berhubungan dengan prestise, kemewahan, dan kekayaan
materi. Dan juga menunjukkan bahwa produk yang mahal
dan eksklusif.
b) Warna hitam, warna ini menyiratkan kepercayaan
konsumen terhadap produk. selain itu juga
menggambarkan tentang kekuatan dan kepercayaan diri
sebuah produk untuk menjadi pemimpin dari jenis produk
yang sama. Menggunakan background hitam membuat
produk menjadi terlihat mahal dan berbobot.
F. STP (Segmenting, Targeting, Positioning)
a. Segmenting
a) Geografis
Untuk region geografinya sendiri Volosy
mensegmentasikan konsumen di seluruh dunia. Karena
Volosy merupakan online shop yang fleksibel dan bisa di
akses semua orang secara cyber. Pabrik Volosy berpusat
di Indonesia dengan seluruh ongkos pengiriman dihitung
dari Indonesia.
b) Demografi
Pada sisi demografi, rentang usia yang menjadi target
kami adalah remaja hingga dewasa. Mengingat pengguna
wig atau peminat cosplay adalah sebagian remaja dan
dewasa. Usianya yaitu antara 16 hingga 25 tahun.
Volosy mengambil target pasar unisex. Kami menyediakan
wig untuk pria maupun wanita. Selain itu dalam cosplay
juga terdapat sebuah fenomena yang disebut dengan
“Cross”. Yaitu ketika seorang wanita mengosplaykan
karakter pria maupun saat seorang pria mengosplaykan
karakter wanita. Sehingga dalam cosplay wig bisa
dipakai oleh siapa saja.
Pada status ekonomi yang menjadi target adalah
konsumen yang memiliki pendapatan menengah ke atas.
c) Psikografis
Pelanggan kami adalah orang-orang yang memiliki sisi
psikografi tertentu. Yaitu pelanggan yang menginginkan
wig yang tebal, berkualitas tinggi, warna tidak kilap
saat terkena flash, dan awet.
b. Targeting
Hanya pada satu segmen pasar tunggal. Target utama kami
adalah konsumen yang memiliki hobi dan minat untuk
bercosplay. Memiliki rentang usia remaja hingga dewasa,
berpenghasilan lebih karena target kami adalah menengah
ke atas. Selain itu juga untuk pelanggan yang
menginginkan produk kualitas tinggi dan awet.
c. Positioning
Kami ingin menanamkan beberapa hal mengenai produk kami
di benak konsumen. Yang utama adalah kami ingin menjadi
sebuah brand yang menawarkan produk kualitas premium.
Dengan memproduksi produk kami menggunakan bahan-bahan
terpilih dan kualitas tinggi. Kami juga ingin menanamkan
sebagai brand yang dipakai oleh banyak cosplayer artis.
Mengingat kami juga memiliki duta cosplayer ternama yaitu
Tomia. Kami juga mengendors masing-masing satu tim
profesional dari masing-masing negara untuk menjadi ujung
tombak kedekatan produk kami dengan konsumen.
G. Marketing Mix
a. Produk
Volosy merupakan produk wig untuk rambut. Volosy
menyediakan berbagai macam bentuk wig untuk wanita maupun
pria. Jenis –jenis wig yang di tawarkan Volosy terdiri
dari berbagai macam bentuk pilihan serta warna. Produk
yang Volosy tawarkan merupakan produk wig yang tahan
lama, tidak mudah rusak serta nyaman digunakan. (Contoh
produk terlampir)
b. Price
Volosy menawarkan harga yang pas untuk kalangan menengah
ke atas. Hal tersebut disesuaikan dengan target pasarnya.
Penentuan harga tersebut dikarenakan Volosy merupakan
bentuk produk wig yang ekslusif dan bertarget pasar dalam
segmen tertentu.
c. Place
Volosy hanya menjual produknya secara online. Dengan cara
penjualan seperti ini maka Volosy dapat menjangkau
konsumen global, tidak hanya terpatok pada satu regional
saja.
d. Promotion
Bentuk komunikasi produk yang akan dilakukan Volosy
adalah dengan cara menarik endorser dari cosplayer dari
beberapa negara yang dikenal dikomunitasnya. Selain itu
Volosy juga menjadi sponsor beberapa acara cosplay
nasional maupun internasional dan menghadirkan brand
ambasador produk ini.
H. Sound Branding
Jenis sound branding yang dilakukan oleh Volosy adalah
dengan membuat jingle yang diperdengarkan di websitenya.
Selain itu jingle ini juga diperdengarkan saat Volosy
membuka booth yang dibuka pada setiap event cosplay. Jingle
ini intinya adalah memberitahu bahwa dengan menggunakan
Volosy, para cosplayer bisa menjadi orang lain yang
diinginkannya dan juga dapat menjadi dirinya sendiri. Volosy
akan selalu ada untuk mereka dan karena mereka Volosy ada.
(Jingle Volosy terlampir)
BAB III
DISCOVERY CIRCLE
a. Analisis Market
a) Trend ekonomi dan Industri. Sebagai sebuah perusahaan
yang bergerak di bidang produksi barang, Brand Volosy
perlu menganalisis keadaan pasar konsumen mencakup
analisis ekonomi dan industri yang sedang berkembang.
Adapun trend ekonomi yang sedang berkembang di dalam
cakupan wilayah Brand Volosy mencakup keadaan ekonomi
menengah ke atas. Brand Volosy yang memang memiliki
target pasar konsumen menengah ke atas ini tentunya
memunculkan calon-calon konsumen dengan karakteristik
serupa. Adapun untuk masalah industri, Brand Volosy
terus menerus mengikuti perkembangan industri wig
lainnya demi memperbaiki dan kualitas produk agar
lebih baik lagi.
b) Perkembangan Teknologi. Brand Volosy tentunya harus
mempertimbangkan perkembangan teknologi yang
berkembang di sekitar pasar perusahaan. Hal tersebut
jelas dikarenakan perkembangan teknologi yang secara
cepat makin berubah dari waktu ke waktu. Dalam
perkembangan Teknologi, Brand Volosy turut mengikuti
alur perkembangannya. Salah satu buktinya adalah
dengan penggunaan teknologi pada penjualan dan
promosi produk Volosy. Brand ini tidak ketinggalan
untuk beradu canggih dalam menyebarkan produk wig
andalannya. Mengikuti perkembangan jaman, Volosy
melakukan penjualan produk melalui internet , serta
memiliki website pribadi. Tak hanya itu, Volosy pun
turut mempromosikan produknya di beberapa jejaring
sosial.
c) Adanya regulasi yang berkembang, turut mempengaruhi
Brand Volosy dalam beradaptasi dengan pasar konsumen.
Volosy turut mengkuti regulasi yang ada sehingga brand
Volosy tetap dapat berkembang dan memberikan pelayanan
terbaiknya kepada konsumen tanpa melanggar aturan yang
ada.
d) Perubahan Sosial-Politik dan Budaya. Volosy tentunya
juga harus mempertimbangkan perubahan sosial, politik
dan budaya yang sedang beredar di pasar brand Volosy.
Adapun perubahan sosial yang terjadi berupa kegemaran
atau ketertarikan pribadi seseorang terhadap
penggunaan wig yang bermacam-macam bentuknya. Hal ini
tentu menciptakan calon konsumen baru yang secara
tidak langsung menciptakan budaya penggunaan wig
sebagai trend sosial.
e) Isu- isu Lingkungan. Brand Volosy turut mengikuti
isu- isu yang berkembang di lingkungan sekitar pasar
konsumen. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang
produksi wig, Brand Volosy harus sigap mengatasi isu-
isu yang bahkan menyangkut Brand Volosy. Caranya
adalah dengan terus menciptakan image positif
perusahaan melalui cara terus memberikan kualitas
terbaik produk.
b. Analisis Kompetitor
Untuk kompetitor yang bersaing dengan kami adalah brand
Gekkou. Gekkou dalam hal ini menjual produk wig cosplay
sintetis yang hampir sama dengan kami. Dengan target
pasar yang sama yaitu menengah ke atas.
Gekkou memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
1. Wig tebal
Gekkou juga memiliki karakteristik wig yang tebal
seperti produk kami. Gekkou pun menaikkan volume serat
wig pada mereka. Hal ini mengakibatkan adanya
pertarungan sengit dalam ketebalan dan volume wig.
2. Warna yang lembut
Gekkou juga memiliki karakteristik wig dengan warna
yang lembut. Bahkan warna yang ada pada produk-produk
Gekkou sedikit lebih lembut daripada produk kami.
3. Heat Resist
Seperti halnya produk kami, Gekkou juga memiliki
produk yang heat resist.
4. Lebih murah
Dibandingkan dengan produk kami, Gekkou memiliki range
harga yang sedikit lebih murah dibandingkan produk
kami. Meskipun begitu, kedua produk tetap pada target
konsumen utama yaitu menengah ke atas
5. Website yang menarik
Secara penampilan dari website, Gekkou memiliki
tampilan yang lebih eye catchy dan juga foto-foto
produk yang lebih menarik.
Kekurangan Gekkou:
1) Mudah kusut
Gekkou mudah sekali kusut. Ini merupakan celah bagi
Volosy untuk menjadi lebih unggul dari Gekkou.
Penjahitan dan pemasangan serat wignya kurang teratur
jika dibandingkan dengan Volosy. Ini membuat Gekkou
sulit untuk di repair. Bahkan beberapa pelanggan
sempat komplain tentang hal ini.
2) Model terbatas
Gekkou hanya mengutamakan dan membuat model-model wig
tertentu saja. Ia tak begitu mengikuti perkembangan
anime season terbaru. Ia hanya mengikuti perkembangan
desain wig karakter yang animenya terkenal-terkenal
saja. Sehingga keragaman wig karakter yang dimiliki
oleh Gekkou juga terbatas.
Gekkou juga hanya menjual wig sintetis cosplay saja.
Mereka tidak menjual wig jenis lain. Ini merupakan
peluang bagi Volosy dalam menarik konsumen yang bukan
cosplayer.
3) Pengait mudah patah
Tidak seperti Volosy, Gekkou menggunakan plastik
pengait yang sama dengan merek wig yang lain. Plastik
pengaitnya keras dan kaku. Ini menjadi salah satu
masalah yang paling umum untuk para pengguna wig.
c. Analisis Konsumen
a) Head Analysis
1. Brand awarenessKonsumen dan target pasar sudah mulai mengetahui
brand Volosy sebagai salah satu brand rambut palsu
yang ditujukan untuk cosplayer. Melalui iklan-iklan
Volosy di media sosial diharapkan konsumen menjadi
semakin aware dengan produk ini.
2. Brand Association
Brand association konsumen terhadap semua produk
Volosy adalah bahwa produk ini merupakan rambut
palsu yang memiliki kualitas tinggi.
3. Brand Image
Volosy merupakan produk rambut palsu yang
berkualitas. Sehingga jika dalam masa pengiriman
produk memiliki kecacatan maka akan langsung
diganti. Selain itu dengan menggunakan ambasador
dan endorser yang terkenal di bidang cosplayer maka
akan semakin memantapkan bahwa produk ini ditujukan
untuk para cosplayer di seluruh dunia.
4. Brand Identity
Identitas brand ini sudah ditunjukkan oleh nama dan
logonya. Produk Volosy dikenal sebagai produk
rambut palsu yang ditujukan untuk kalangan menengah
ke atas. Brand ini sangat mudah dikenali oleh
konsumennya karena logo dan taglinenya yang
menarik.
5. Perceived Quality
Sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan
kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa
berkenaan dengan maksud yang diharapkan. Kami
selalu memberikan yang terbaik untuk pelanggan
kami, kami bukan hanya sebatas omongan atau wacana
yang kami berikan tetapi kami membuktikan setiap
apa keunggulan kami serta kualitas rambut palsu
yang kami tawarkan. Volosy merupakan brand yang
selalu mengerti konsumen.
6. Product Benefit dan Product Value Preposition
Semua produk Volosy telah disesuaikan kulaitas dan
harganya. Hal ini membuat konsumen tidak akan rugi
jika menggunakan produk ini.
b) Heart Analysis
1. Consumer Satisfaction
Dengan kualitas yang ditunjukkan oleh Volosy maka
konsumen akan merasa puas jika menggunakan produk
ini. Semua kekurangan dan kelebihan volosy sudah
dibandingkan dengan kompetitornya, sehingga
menjadikan Volosy lebih percaya diri untuk
memberikan kepuasan lebih kepad konsumen.
2. Consumer Loyalty
Dengan adanya kepuasan pada konsumen maka akan
menumbuhkan keloyalan konsumen terhadap produk
Volosy.
3. Consumer Preference
Di zaman modern ini konsumen sudah peka dan lebih
menyaring setiap produk yang akan digunakan,
alternatif lain yang dapat dipilih oleh konsumen
selain produk volosy adalah brand Gekkou. Gekkou
dalam hal ini menjual produk wig cosplay sintetis
yang hampir sama dengan kami.
4. Customer Motivation
Produk Volosy yang kami tawarkan terhadap konsumen
merupakan kualitas yang sangat terjamin, konsumen
sudah melihat serta mempertimbangkan dengan
kompetitor, sehingga inilah yang menjadi motivasi
konsumen untuk memilih serta menggunakan Volosy di
bidang cosplayer atau dalam kehidupan sehari-hari.
c) Hand Analysis
1. Consumer Habit
Konsumen yang dituju oleh Volosy merupakan
cosplayer yang menggunakan rambut palsu hanya pada
event-event tertentu saja, bukan untuk pemakaian
sehari-hari. Karena itu konsumen seperti ini
membutuhkan produk yang tahan lama dan dapat
disimpan dalam waktu yang lama.
2. Product Usage
Pemakaian produk rambut palsu oleh konsumen bukan
pemakaian secara kontinu melainkan hanya beberapa
kali pakai saja.
3. Media Habit
Konsumen yang dituju Volosy merupakan konsumen yang
addict dalam menggunakan media online. Mereka
membutuhkan akses internet secara terus menerus
untuk saling berkomunikasi dengan rekan seprofesi
dan mencari referensi-referensi model terbaru dalam
dunianya. Sehingga Volosy menggunakan media online
sebagai sarana promosinya.
4. Information Search
Konsumen target produk ini akan selalu mencari
informasi tentang benda-benda yang mereka butuhkan
untuk menunjang penampilannya.
d. Analisis Brand
a) Brand Portfolio
Sejak berdiri pada tahun 2012, Volosy masih
memproduksi rambut palsu sintetis yang ditujukan untuk
kalangan cosplayer internasional. Dengan menggunakan
nama “Volosy” yang berarti rambut membuat brand ini
memusatkan produknya pada produksi rambut palsu. Namun
tidak menutup kemungkinan untuk berekspansi denga
produk lainnya namun masih tetap berada pada jalur
yang sama. Rencana pengembangan produk adalah produksi
aksesoris untuk rambut dan membuka store untuk perawatan
rambut palsu.
b) STP (Segmenting, Targeting, Positioning)
1. Segmenting
1) Geografis
Untuk region geografinya sendiri Volosy
mensegmentasikan konsumen di seluruh dunia.
Karena Volosy merupakan online shop yang fleksibel
dan bisa di akses semua orang secara cyber.
Pabrik Volosy berpusat di Indonesia dengan
seluruh ongkos pengiriman dihitung dari
Indonesia.
2) Demografis
Pada sisi demografi, rentang usia yang menjadi
target kami adalah remaja hingga dewasa.
Mengingat pengguna wig atau peminat cosplay
adalah sebagian remaja dan dewasa. Usianya yaitu
antara 16 hingga 25 tahun.
Volosy mengambil target pasar unisex. Kami
menyediakan wig untuk pria maupun wanita. Selain
itu dalam cosplay juga terdapat sebuah fenomena
yang disebut dengan “Cross”. Yaitu ketika
seorang wanita mengosplaykan karakter pria
maupun saat seorang pria mengosplaykan karakter
wanita. Sehingga dalam cosplay wig bisa dipakai
oleh siapa saja.
Pada status ekonomi yang menjadi target adalah
konsumen yang memiliki pendapatan menengah ke
atas.
3) Psikografis
Pelanggan kami adalah orang-orang yang memiliki
sisi psikografi tertentu. Yaitu pelanggan yang
menginginkan wig yang tebal, berkualitas tinggi,
warna tidak kilap saat terkena flash, dan awet.
2. Targeting
Hanya pada satu segmen pasar tunggal. Target utama
kami adalah konsumen yang memiliki hobi dan minat
untuk bercosplay. Memiliki rentang usia remaja
hingga dewasa, berpenghasilan lebih karena target
kami adalah menengah ke atas. Selain itu juga untuk
pelanggan yang menginginkan produk kualitas tinggi
dan awet.
3. Positioning
Kami ingin menanamkan beberapa hal mengenai produk
kami di benak konsumen. Yang utama adalah kami
ingin menjadi sebuah brand yang menawarkan produk
kualitas premium. Dengan memproduksi produk kami
menggunakan bahan-bahan terpilih dan kualitas
tinggi. Kami juga ingin menanamkan sebagai brand
yang dipakai oleh banyak cosplayer artis. Mengingat
kami juga memiliki duta cosplayer ternama yaitu
Tomia. Kami juga mengendors masing-masing satu tim
profesional dari masing-masing negara untuk menjadi
ujung tombak kedekatan produk kami dengan konsumen.
c) Value Preposition
Para cospaly yang dituju sebagai konsumen utamanya
memiliki tuntutan untuk menggunakan rambut palsu
berbagai warna yang disesuaikan dengan karakternya
yang diikutinya. Dengan menggunakan rambut palsu yang
sesuai membuat mereka berharap bisa menyerupai
karakter yang diinginkannya. Selain itu mereka juga
butuh rambut palsu yang mudah diatur, awet dalam
penyimpanannya, dan tidak mudah rontok. Sehingga
akhirnya menghasilkan produk Volosy yang sangat
memuaskan konsumen, tidak hanya dengan tagline dan
jinglenya, namun juga dengan kualitas produk yang
sangat baik.
d) Communication Message dan Brand Contact Point
Pesan komunikasi yang selalu disampaikan Volosy saat
ini adalah sesuai dengan taglinenya “Be Kawaii, Be
Kakkoi, Be Sugoi” yang selalu diimpikan oleh setiap
cosplayer di dunia. Untuk menyampaikan pesan tersebut,
Volosy langsung bertemu denya para konsumen
potensialnya. Beberapa cara yang dilakukan adalah
dengan menjadi sponsor acara cosplayer nasional maupun
internasional. Selain itu kami juga aktif pada setiap
web yang banyak dikunjungi oleh para cosplayer.
e) Program Komunikasi Pemasaran yang Sudah Dilakukan
Program komunikasi dari Volosy adalah dengan cara
mendatangi langsung konsumen potensialnya. Menggunakan
brand ambasador endorser yang sudah dikenal dalam
dunia yang digelutinya sudah dilakukan sejak Volosy
berdiri. Selain itu menggunakan website dan iklan-
iklan di sosial media yang sering dikunjungi oleh para
cosplayer menjadi salah satu cara yang tela dilakukan
demi mempromosikan produk Volosy.
BAB IV
INTENT CIRCLE
a. Analisis SWOT
a) Strength
Volosy menyediakan berbagai macam rambut palsu yang
terbuat mulai dari bahan sintetis hingga alami dengan
berbagai macam bentuk, ukuran dan warna serta harga
yang bervariasi sesuai dengan bahan yang menjadi bahan
pembuat rambut palsu yang diproduksi oleh Volosy.
Selain itu, karena sistem penjualan yang dilakukan
secara online, Volosy terus memperbarui tampilan
website dan content dari website tersebut sehingga
pengunjung juga akan tertarik untuk membeli produk
yang ditampilkan pada website, dan terus mengupdate
jenis rambut yang ada serta mempermudah akses jual-
beli hingga pengiriman produk yang ditawarkan kepada
konsumen.
b) Weakness
Volosy memiliki kelemahan pada sistem penjualannya,
karena Volosy wig hanya melakukan penjualan dengan
cara online sehingga konsumen tidak bisa melihat
produk yang dijual secara langsung. Konsumen hanya
dapat melihat gambar-gambar produk yang ada pada
website Volosy.
c) Opportunity
Volosy merupakan perusahaan penghasil rambut palsu
yang memanjakan konsumennya. Produk-produk yang
ditawarkan Volosy merupakan produk yang selalu
diupdate sesuai dengan trend cosplay yang sedang
berkembang. Selain itu Volosy juga menyediakan jasa
made by order yaitu menyediakan rambut palsu sesuai
dengan yang diinginkan konsumen.
b) Treath
Ancaman yang dapat menyerang Volosy adalah perusahaan-
perusahaan lain yang menjual produk rambut palsu yang
memiliki store mereka tersendiri sehingga konsumen yang
ingin membeli dapat langsung mengunjungi store mereka
dan melihat produk-produk yang ada di store tersebut.
b. Analisis Advantage & Problem
Advantage ProblemStrength Opportunity Weakness Treath
Produk volosy
selalu yang
ter-update
Memiliki
website yang
menarik
Terbuat dari
bahan sintetis
yang aman
dipakai
Harga
disesuaikan
dengan jenis
bahan dan
Menyediakan
jasa made by
order yang
tidak
dimiliki oleh
penghasil
rambut palsu
lainnya
Mampu
bersaing
dengan
kompetitornya
Hanya
tersedia
secara
online
Konsumen
tidak dapat
melihat
langsung
produk yang
dijual
Kompetitor
yang
memiliki
store
warna
c. Arah dan Tujuan Komunikasi
a) Arahan Marketing
Sistem pemasaran yang digunakan oleh Volosy adalah
dengan online marketing, dimana kegiatan jual beli dan
pemasaran dilakukan dengan menggunakan sistem online
dengan website yang bisa diakses oleh konsumen kapan
saja dan dimana saja.
b) Tujuan Komunikasi
Untuk membangun brand awareness hingga brand loyalty
konsumen terhadap Volosy wig dengan membuat kualitas
produk yang terjamin dan harga yang relatif
terjangkau.
BAB V
STRATEGY CIRCLE
a. Brand Soul dan Selling Idea
a) Brand Soul
Volosy merupakan sebuah brand wig dengan serat wig
sintetis berkualitas tinggi. Dijahit dengan kuat agar
tak mudah rontok. Serat wig disusun dengan rapi agar
tak mudah kusut. Kemudian juga heat resist, dan
pengait tak mudah patah. Selain itu Volosy juga selalu
update dengan wig karakter anime-anime terbaru.
Jadi jika disimpulkan, Brand Soul dari Volosy adalah:
1. Awet (Durable)
2. Wig kualitas premium (Premium quality wig)
3. Desain ter-update (Most update wig design)
b) Selling Idea
Selling idea dari Volosy yaitu “Be Kawaii, Be Kakkoi,
Be Sugoi” yang artinya jadilah imut, jadilah keren,
dan jadilah hebat.
b. Bentuk Pesan dan Brand Contact Point
a) Bentuk Pesan
Dengan tagline “Be Kawaii, Be Kakkoi, Be Sugoi”,
Volosy mengkomunikasikan ingin mengajak konsumen
dengan memakai rambut palsu menjadi imut, keren dan
hebat.
b) Brand Contact Point
Contact poin yang digunakan oleh Volosy dengan
menggunakan website yang dijadikan sasaran pemasaran
produk dan kegiatan jual-beli. Selain itu Volosy juga
memiliki endorser cosplayer terbaik di setiap
negaranya yang membuat produk Volosy semakin dekat
dengan target konsumennya. Para endorser ini akan
selalu ada di setiap event cosplay yang diadakan di
seluruh dunia dengan skala nasional. Selain itu Volosy
juga aktif menyapa setiap cosplayer melalui website
worldcosplay.net dan en.curecos.com sehingga semakin
aktif dan dekat dengan para konsumen.
c. Rumusan Integrated Marketing Communication
a) Direct Marketing
Strategi pemasaran melalui media internet. seperti
website dan email. dengan demikian Volosy dapat
menjangkau konsumenya secara menyeluruh. Hanya dengan
mengunjungi website dari Volosy yang menampilkan
beragai produk wig dengan model dan warna yang berbeda
juga ditambah detail dari masing-masing wig memudahkan
konsumen untuk melihat produk yang tersedia tanpa
harus melihatnya langsung.
b) Event dan Sponsorship
Berdasarkan target dari Volosy adalah rentang usia
remaja hingga dewasa yang merupakan usia-usia
produktif dan aktif dan juga orang-orang yang
mempunyai minat dibidang bercosplay sehingga volosy
aktif berpartisipasi dalam sebuah event dan menjadi
sponsor di event tersebut. dengan begitu, Volosy dapat
memperkenalkan dan mempromosikan produk-produknya.
c) Word of Mouth
Adanya komunitas cosplayer baik di dunia nyata ataupun
dunia maya seperti Facebook dan Twitter. Besar
kemungkinan adanya informasi produk yang mereka
kenakan diminati oleh orang lain di komunitas yang
sama dan mungkin merekomendasikan sesama cosplayer
untuk sharing kebutuhan mereka.
LAMPIRAN
Gambar 6 dan 7. Endorser VolosyOrochi X dan Pinky Lu Xun – Indonesia
Gambar 8. Endorser VolosyYing Tze – China