makalah ujian

23
Total Quality Management Makalah Kelompok 2 Akuntansi Manajemen dan Biaya TOTAL QUALITY MANAGEMENT Oleh : KELOMPOK 2 YULIANA ADITYANINGSIH WA ODE RAYYANI RIA REZKI AMALIA ANGGUN ANGGRAENY RIZKY KHAERANY Kelompok 2 (Yuliana A, Wa Ode Rayyani, Ria Rezki A, Anggun A. Rizky Khaerany) Page 1

Upload: independent

Post on 04-Feb-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Total Quality Management

Makalah Kelompok 2

Akuntansi Manajemen dan Biaya

TOTAL QUALITY MANAGEMENT

Oleh :

KELOMPOK 2

YULIANA ADITYANINGSIHWA ODE RAYYANI

RIA REZKI AMALIAANGGUN ANGGRAENYRIZKY KHAERANY

Kelompok 2 (Yuliana A, Wa Ode Rayyani, Ria Rezki A, Anggun A. Rizky Khaerany) Page 1

Total Quality Management

Pendidikan Profesi AkuntansiUniversitas Hasanuddin

Makassar2014

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Sampul 1

Daftar Isi 2

Bab I

Pendahuluan 3

Bab II

Pembahasan 6

A. Pengertian Total Quality Management 6

B. Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan 8

C. Elemen Pendukung Dalam TQM 10

Bab III

Penutup 13

Daftar Pustaka

Kelompok 2 (Yuliana A, Wa Ode Rayyani, Ria Rezki A, Anggun A. Rizky Khaerany) Page 2

Total Quality Management

BAB I

PENDAHULUAN

Ketatnya persaingan ekonomi dunia menuntut

kepiawaian manajemen dalam mengantisipasi setiap

perubahan yang terjadi. Dalam pasar global, lingkup

persaingan telah bergeser. Pasar domestik menjadi

termasuk dalam bagian dari pasar dunia, dengan

demikian makin banyak perusahaan yang berusaha

menguasai resource untuk kemudian menguasai pasar

domestik. Dalam kondisi yang seperti ini, hanya produk

dan jasa yang berkualitas dan tepat waktu yang akan

memenangkan persaingan dan mempertahankan posisi di

pasar.

Untuk bersaing dalam pasar sekarang ini,

perusahaan harus belajar untuk lebih efisien dan

Kelompok 2 (Yuliana A, Wa Ode Rayyani, Ria Rezki A, Anggun A. Rizky Khaerany) Page 3

Total Quality Management

memfokuskan dihapuskannya pemborosan dari keseluruhan

proses mereka. Tidak terdapat jalan pintas untuk

menjadi “World Class Company”. Hanya perusahaan yang

memperhatikan kepuasan pelanggan (customer satisfaction)

yang mampu bertahan. Kaedah ini mutlak diikuti agar

kita dapat tetap berbisnis. Namun, untuk lebih

berkembang dan menjadi perusahaan kelas dunia, tidak

cukup sekedar memuaskan pelanggan dengan cara

memenuhi harapannya, tetapi perlu menghasilkan

produk/pelayanan dengan kualitas yang dramatis

atau tak terduga. Untuk itu diperlukan inovasi bukan

sekedar improvement. Pelaksanaan proses secara benar

(efektif dan efisien) sejak awal sampai akhir, mutlak

dilakukan oleh setiap karyawan untuk membangun

keunggulan bersaing.

Walaupun bermain di pasar domestik namun harus

senantiasa menyadari bahwa perusahaan berada dalam

kompetisi global. Program lingkaran mutu paling

berhasil tidak berjalan sendirian melainkan merupakan

bagian dari program perbaikan mutu di seluruh

perusahaan yang komprehensif.

Dalam suatu organisasi atau perusahaan, apabila

akan dilakukan perubahan secara komprehensif dalam hal

manajerial perusahaan maka harus melakukan tahapan-

tahapan evaluasi yang meliputi proses perencanaan,

analisis internal dan eksternal, menganalisis kebutuhan

bisnis dan menentukan strategi bisnis Sistem Informasi

Kelompok 2 (Yuliana A, Wa Ode Rayyani, Ria Rezki A, Anggun A. Rizky Khaerany) Page 4

Total Quality Management

dan Teknologi Informasi. Melalui beberapa tahapan ini,

akan dihasilkan suatu Perencanaan Strategis Sistem

Informasi yang berguna untuk mendukung proses bisnis,

mengatasi kendala yang ada, memanfaatkan peluang dan

menghadapi pendatang baru dalam bisnis bagi suatu

organisasi dan perusahaan.

Saat ini Sistem Informasi di Indonesia tengah

berkembang pesat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

banyaknya peran Teknologi Informasi dalam mendukung

kegiatan-kegiatan baik perekonomian maupun strategi

dalam penyelenggaraan pembangunan yang lainnya. Dengan

adanya Sistem Informasi tersebut, maka akan mendukung

kinerja dengan meningkatkan efisiensi, efektivitas dan

produktivitas bagi suatu organisasi atau perusahaan.

Dalam hal ini, Sistem Informasi digunakan untuk

menunjang perencanaan pembangunan daerah mengingat

adanya perubahan paradigma menuju desentralisasi di

berbagai aspek pembangunan. Bahkan sekarang muncul

istilah e-Government yang merupakan bentuk pemanfaatan

teknologi Informasi yang dapat meningkatkan hubungan

antara Pemerintah dan pihak-pihak lain, baik

masyarakat, kalangan bisnis maupun sesama pemerintah.

Pada dasarnya Manajemen Kualitas (Quality Management)

atau lebih dikenal dengan Total Quality Management (TQM)

Adalah Proses yang berkelanjutan untuk mencapai Tingkat

Kualitas lebih baik dalam memenuhi Kebutuhan Pelanggan

akan Produk dan Jasa Pelayanan yang Anda miliki

Kelompok 2 (Yuliana A, Wa Ode Rayyani, Ria Rezki A, Anggun A. Rizky Khaerany) Page 5

Total Quality Management

(Continuously Performance Improvement).  Proses Perbaikan ini

berlaku disetiap Level Operasional, Area Fungsional,

dan Menggunakan Sumber Daya yang ada baik Manusia,

Material, Waktu, Modal, Informasi dan lainnya.  TQM

adalah Quality Management yang merupakan Tanggung Jawab

semua Level Organisasi dengan Top Management sebagai

Pengendali.  TQM merupakan sebuah Definisi dari

aktivitas dan kegiatan yang menggunakan alat bantu

seperti:

Quality Planning (Perencanaan Kualitas)

Perencanaan Kualitas (Quality Planning) adalah

Penetapan dan Pengembangan Tujuan dan Kebutuhan untuk

sebuah Kualitas serta Penerapan Sistem Kualitas yang

telah ditetapkan sebelumnya.  Perencanaan merupakan

bagian dari sebuah Manajemen Strategi, sehingga Arah

dan Tujuan Organisasi dapat Jelas dimengerti dan

Dipahami seluruh level organisasi.  Dan dalam Jangka

Panjang, Tujuan Organisasi harus selalu mengarah pada

Quality First atau Kualitas yang Pertama.

Quality Control (Pengendalian Kualitas)

Teknik dan Aktivitas Operasional yang dipergunakan

untuk memenuhi Persyaratan Kualitas.  Setiap

Perencanaan yang telah dieksekusi atau dilaksanakan

perlu memnuhi syarat Kontrol dan Monitoring yang Tepat

dan Berkala.  Pengendalian Kualitas merupakan arahan

agar Quali Planning berjalan sesuai koridor Arah dan

Tujuan Organisasi.

Kelompok 2 (Yuliana A, Wa Ode Rayyani, Ria Rezki A, Anggun A. Rizky Khaerany) Page 6

Total Quality Management

Quality Assurance (Jaminan Kualitas)

Tindakan yang terencana dan sistematik yang

diimplementasikan dan didemonstrasikan guna memberikan

kepercayaan yang cukup bahwa produk dan jasa layanan

Anda akan memuaskan kebutuhan kualitas tertentu. 

Dengan adanya sistematika Pengendalian Kualitas, maka

Output dan Outcome Organisasi Anda akan menjadi sebuah

Merek Ternama yang Terjamin Mutu dan Kualitasnya. 

Disinilah Anda dan Tim memerlukan Feedback dari Pihak

Internal ataupun Eksternal tentang Produk dan Jasa yang

telah diberikan.

Quality Improvement (Peningkatan Kualitas)

Tindakan yang diambil guna meningkatkan nilai

produk dan jasa untuk pelanggan melalui peningkatan

efektivitas dan efisiensi dari proses dan aktivitas

melalui struktur organisasi.  Dengan banyaknya Inputan,

Masukan, Kritikan dan Umpan Balik (feedback), maka Anda

akan memasuki tahapan berikutnya dari sebuah Quality

Management yakni Peningkatan Kualitas atau Quality

Improvement.

Empat Besaran mengenai Konsep Dasar Total Quality

Improvement cukup memperjelas Keterkaitan satu dan

lainnya dalam Pengembangan Budaya Improvement dalam

Perusahaan Anda.  Meski cukup banyak definisi tentang

Manajemen Kualitas, namun pada dasarnya Quality

Management selalu berfokus pada Perbaikan

Berkesinambungan untuk Peningkatan Pelayanan Pelanggan,

Kelompok 2 (Yuliana A, Wa Ode Rayyani, Ria Rezki A, Anggun A. Rizky Khaerany) Page 7

Total Quality Management

baik Internal atau Eksternal.  Quality Management

adalah Integrasi semua Sumber Daya Manusia, Suppliers dan

Customers dalam Lingkungan Perusahaan (Corporate

Environment).  Quality Management adalah Kemampuan atau

Kapabilitas yang melekat pada Sumber Daya Manusia serta

merupakan Proses yang Terkontrol bukan Kebetulan

Belaka.

BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Total Quality Management (TQM)

TQM atau Total Quality Management (Bahasa Indonesia:

manajemen kualitas total) adalah strategi manajemen yang

ditujukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada

semua proses dalam organisasi. Sesuai dengan definisi

dari ISO, TQM adalah "suatu pendekatan manajemen

untuk suatu organisasi yang terpusat pada kualitas,

berdasarkan partisipasi semua anggotanya dan

bertujuan untuk kesuksesan jangka panjang melalui

Kelompok 2 (Yuliana A, Wa Ode Rayyani, Ria Rezki A, Anggun A. Rizky Khaerany) Page 8

Total Quality Management

kepuasan pelanggan serta memberi keuntungan untuk

semua anggota dalam organisasi serta masyarakat."

Filosofi dasar dari TQM adalah "sebagai efek dari

kepuasan konsumen, sebuah organisasi dapat mengalami

kesuksesan."

Kendaraan yang digunakan dalam TQM:

1. Manajemen Harian

2. Manajemen Kebijakan

3. Manajemen Cross-functional

4. Gugus Kendali Mutu

TQM telah digunakan secara luas dalam manufaktur,

pendidikan, pemerintahan, dan industri jasa, bahkan

program-program luar angkasa dan ilmu pengetahuan

NASA.

Total Quality Management (TQM) merupakan suatu

pendekatan yang berorientasi pada pelanggan dengan

memperkenalkan perubahan manajemen secara sistematik

dan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk,

dan pelayanan suatu organisasi. Proses Total Quality

Management bermula dari pelanggan dan berakhir pada

pelanggan pula.

Konsep Total Quality Management berasal dari tiga

kata yaitu total, quality, dan management. Fokus

utama dari TQM adalah kualitas/ mutu. Mutu sebagai

tercukupinya kebutuhan (conformance to requirement).

Kata selanjutnya adalah total, yang dalam bahasa

Indonesia sering dipakai kata menyeluruh atau

Kelompok 2 (Yuliana A, Wa Ode Rayyani, Ria Rezki A, Anggun A. Rizky Khaerany) Page 9

Total Quality Management

terpadu. Kata total (terpadu) dalam Total Quality

Management menegaskan bahwa setiap orang yang berada

dalam organisasi harus terlibat dalam upaya

peningkatan secara terus menerus.

Unsur ketiga dari Total Quality Management, adalah

kata management, yang merupakan konsep awal dari TQM

itu sendiri. Ada banyak definisi manajemen yang telah

dikemukakan oleh para pakar. Secara etimologis, kata

manajemen berasal dari bahasa Inggris management yang

berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, dan

pengelolaan.

Menurut Tjiptono, Total Quality Management (TQM)

merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha

yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing

organisasi melalui perbaikan terus menerus atas

produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya.

Singkatnya TQM merupakan sistem manajemen yang

mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan

berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan

melibatkan seluruh anggota organisasi. Tujuannya

adalah untuk menjamin bahwa pelanggan puas terhadap

barang dan jasa yang diberikan, serta menjamin bahwa

tidak ada pihak yang dirugikan.

Total Quality Management (TQM) merupakan suatu

konsep manajemen modern yang berusaha untuk memberi

kan respon secara tepat terhadap setiap perubahan

yang ada, baik yang didorong oleh kekuatan eksternal

Kelompok 2 (Yuliana A, Wa Ode Rayyani, Ria Rezki A, Anggun A. Rizky Khaerany) Page 10

Total Quality Management

maupun internal organisasi. Dasar pemikiran peiunya

TQM sangatlah sederhana, yakni bahwa cara terbaik

agar dapat bersaing unggul dalam persaingan global

adalah dengan menghasilkan kualitas yang terbaik.

Oleh karena itu, Total Quality Management (TQM)

merupakan teori ilmu manajemen yang mengarahkan

pimpinan organisasi dan personilnya untuk melakukan

program perbaikan mutu secara berkesinambungan yang

terfokus pada pencapaian kepuasan para pelanggan.

Total Quality Management didefinisikan sebagai

konsep perbaikan yang dilakukan secara terus menerus,

yang melibatkan semua karyawan di setiap level

organisasi, untuk mencapai kualitas yang ‘exellent’

dalam semua aspek organisasi melalui proses manajemen

(Dipietro,1993;Greg et al,1994). Pengertian TQM

secara rinci (Handoko,1998):

1. Pengertian Total

Menunjukkan bahwa TQM merupakan strategi

organisasional menyeluruh yang melibatkan semua

jenjang dan jajaran manajemen dan karyawan. Setiap

orang terlibat dalam proses TQM. Lebih lanjut, kata

“total” berarti bahwa TQM mencakup tidak hanya

pengguna akhir dan pembeli eksternal saja, tetapi

juga pelanggan internal, pemasok bahkan personalia

yang mendukung.

2. Pengertian Kualitas

Kelompok 2 (Yuliana A, Wa Ode Rayyani, Ria Rezki A, Anggun A. Rizky Khaerany) Page 11

Total Quality Management

Bukan berarti sekedar produk bebas cacat, tetapi

TQM lebih menekankan pelayanan kualitas. Kualitas

didefinisikan oleh pelanggan, bukan organisasi atau

manajer departemen pengendalian kualitas. Kenyataan

bahwa ekspektasi pelanggan bersifat individual,

tergantung pada latar belakang sosial ekonomis dan

karakteristik demografis, mempunyai implikasi

penting : kualitas bagi seorang pelanggan mungkin

tidak sama bagi pelanggan lain. Tantangan TQM

adalah menyajikan kualitas bagi pelanggan.

3. Pengertian Manajemen

Mengandung arti bahwa TQM merupakan pendekatan

manajemen, bukan pendekatan teknis pengendalian

kualitas yang sempit. Pendekatan TQM sangat

berorientasi pada manajemen orang. Implementasi TQM

mensyaratkan berbagai perubahan organisasional dan

manajerial total dan fundamental, yang mencakup

misi, visi, orientasi strategic, dan berbagai

praktek manajemen vital lainnya.

4. Pengertian GKM “Gugus Kendali Mutu”

Istilah Gugus Kendali Mutu (GKM) pertama kali lahir

sebagai respon terhadap munculnya persoalan “krisis

produktivitas”. Fenomena ini pertama kali mencuat

di dunia industri yang melibatkan negara-negara

industri terutama di Jepang dan Amerika pada tahun

1970-an dan 1980-an.

B.Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan

Kelompok 2 (Yuliana A, Wa Ode Rayyani, Ria Rezki A, Anggun A. Rizky Khaerany) Page 12

Total Quality Management

TQM adalah pendekatan berorientasi pelanggan yang

memperkenalkan perubahan manajemen yang sistematik

dan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk

dan pelayanan suatu organisasi.

Seperti digambarkan pada diagram di bawah ini,

proses TQM bermula dari pelanggan dan berakhir pada

pelanggan pula. Proses TQM memiliki input yang

spesifik (keinginan, kebutuhan dan harapan

pelanggan), mentransformasi (memproses) input dalam

organisasi untuk memproduksi barang atau jasa yang,

pada gilirannya, memberikan kepuasan kepada pelanggan

(output).

TQM adalah faktor yang penting dalam suatu

perusahaan dan juga dalam teknologi informasi adapun

konsep dasar dari total quality adalah:

1. Tujuan :

Perbaikan proses secara terus-menerus. Artinya

kualitas selalu diperbaiki dan disesuaikan

dengan perubahan yang menyangkut kebutuhan dan

keinginan para pelanggan.

2. Prinsip :

Difokuskan pada pelanggan, perbaikan proses dan

keterlibatan total.

3. Elemen :

Kepemimpinan, pendidikan dan pelatihan, struktur

pendukung, Komunikasi, ganjaran dan pengakuan serta

pengukuran.

Kelompok 2 (Yuliana A, Wa Ode Rayyani, Ria Rezki A, Anggun A. Rizky Khaerany) Page 13

Total Quality Management

Tiga prinsip mutu yaitu :

1. Fokus pada pelanggan

Mutu berdasarkan pada konsep bahwa setiap orang

mempunyai pelanggan dan bahwa kebutuhan dan harapan

pelanggan harus dipenuhi setiap saat

kalauorganisasi/perusahaan secara keseluruhan

bermaksud memenuhi kebutuhan pelanggan eksternal

(pembeli).

2. Perbaikan proses

Konsep perbaikan terus menerus dibentuk berdasarkan

pada premisi suatu seri (urutan) langkah-langkah

kegiatan yang berkaitan dengan menghasilkan output

seperti produk berupa barang dan jasa. Perhatian

secara terus menerus bagi setiap langkah dalam

proses kerja sangat penting untuk mengurangi

keragaman dari output dan memperbaiki keandalan.

Tujuan pertama perbaikan secara terus menerus ialah

proses yang handal, dalam arti bahwa dapat

diproduksi yang diinginkan setiap saat tanpa

variasi yang diminimumkan. Apabila keragaman telah

dibuat minimum dan hasilnya belum dapat diterima

maka tujuan kedua dari perbaikan proses ialah

merancang kembali proses tersebut untuk memproduksi

output yang lebih dapat memenuhi kebutuhan

pelanggan, agar pelanggan puas.

3. Keterlibatan total

Kelompok 2 (Yuliana A, Wa Ode Rayyani, Ria Rezki A, Anggun A. Rizky Khaerany) Page 14

Total Quality Management

Pendekatan ini dimulai dengan kepemimpinan

manajemen senior yang aktif dan mencakup usaha yang

memanfaatkan bakat semua karyawan dalam suatu

organisasi untuk mencapai suatu keunggulan

kompetitif (competitive advantage) di pasar yang

dimasuki. Karyawan pada semua tingkatan diberi

wewenang/kuasa untuk memperbaiki output melalui

kerjasama dalam struktur kerja baru yang luwes

(fleksibel) untuk memecahkan persoalan, memperbaiki

proses dan memuaskan pelanggan. Pemasok juga

dilibatkan dan dari waktu ke waktu menjadi mitra

melalui kerjasama dengan para karyawan yang telah

diberi wewenang/kuasa yang dapat menguntungkan

organisasi/perusahaan. Pada waktu yang sama

keterlibatan pimpinan bekerjasama dengan karyawan

yang telah diberi kuasa tersebut.

C. Elemen Pendukung Dalam Total Quality Management (TQM)

1.Kepemimpinan

Manajer senior harus mengarahkan upaya pencapaian

tujuan dengan memberikan, menggunakan alat dan bahan

yang komunikatif, menggunakan data dan menggali siapa-

siapa yang berhasil menerapkan konsep manajemen mutu

terpadu. Ketika memutuskan untuk menggunakan TQM

sebagai kunci proses manajemen, peranan manajer senior

sebagai penasihat, guru dan pimpinan tidak bisa

diremehkan. Pimpinan Senior suatu organisasi harus

sepenuhnya menghayati implikasi manajemen di dalam

suatu ekonomi internasional di mana manajer yang paling

Kelompok 2 (Yuliana A, Wa Ode Rayyani, Ria Rezki A, Anggun A. Rizky Khaerany) Page 15

Total Quality Management

berhasil, paling mampu dan paling hebat pendidikannya

di dunia, harus diperebutkan melalui persaingan yang

ketat. Kenyataan hidup yang berat ini akan menyadarkan

manajer senior mengakui bahwa mereka harus

mengembangkan secara partisipatif, baik misi dan visi

mereka maupun proses manajemen, yang dapat mereka

pergunakan untuk mencapai keduanya. Pimpinan bisnis

harus mengerti bahwa TQM adalah suatu proses yang

terdiri dari tiga prinsip dan elemen-elemen pendukung

yang harus mereka kelola agar mencapai perbaikan mutu

yang berkesinambungan sebagai kunci keunggulan

bersaing.

2.Pendidikan dan Pelatihan

Mutu didasarkan pada ketrampilan setiap karyawan yang

pengertiannya tentang apa yang dibutuhkan oleh

pelanggan ini mencakup mendidik dan melatih semua

karyawan, memberikan baik informasi yang mereka

butuhkan untuk menjamin perbaikan mutu dan memecahkan

persoalan. Pelatihan inti ini memastikan bahwa suatu

bahasa dan suatu set alat yang sama akan diperbaiki di

seluruh perusahaan. Pelatihan tambahan pada bench

marking, statistik dan teknik lainnya juga dipergunakan

dalam rangka mencapai kepuasan pelanggan yang

paripurna.

3.Struktur Pendukung

Manajer senior mungkin memerlukan dukungan untuk

melakukan perubahan yang dianggap perlu

melaksanakan strategi pencapaian mutu. Dukungan

semacam ini mungkin diperoleh dari luar melalui

Kelompok 2 (Yuliana A, Wa Ode Rayyani, Ria Rezki A, Anggun A. Rizky Khaerany) Page 16

Total Quality Management

konsultan, akan tetapi lebih baik kalau diperoleh

dari dalam organisasi itu sendiri. Suatu staf

pendukung yang kecil dapat membantu tim manajemen

senior untuk mengartikan konsep mengenai mutu,

membantu melalui "network" dengan manajer mutu di

bagian lain dalam organisasi dan membantu sebagai

narasumber mengenai topik-topik yang berhubungan

dengan mutu bagi tim manajer senior.4.Komunikasi

Komunikasi dalam suatu lingkungan mutu mungkin perlu

ditempuh dengan cara berbeda-beda agar dapat

berkomunimasi kepada seluruh karyawan mengenai suatu

komitmen yang sungguh-sungguh untuk melakukan perubahan

dalam usaha peningkatan mutu. Secara ideal manajer

harus bertemu pribadi dengan para karyawan untuk

menyampaikan informasi, memberikan pengarahan, dan

menjawab pertanyaan dari setiap karyawan.

5.Ganjaran dan Pengakuan

Tim individu yang berhasil menerapkan proses mutu harus

diakui dan mungkin diberi ganjaran, sehingga karyawan

lainnya sebagai anggota organisasi akan mengetahui apa

yang diharapkan. Gagal mengenali seseorang mencapai

sukses dengan menggunakan proses menejemen mutu terpadu

akan memberikan kesan bahwa ini bukan arah menuju

pekerjaan yang sukses, dan menungkinkan promosi atau

sukses individu secara menyeluruh. Jadi pada dasarnya

karyawan yang berhasil mencapai mutu tertentu harus

diakui dan diberi ganjaran agar dapat menjadi

panutan/contoh bagi karyawan lainnya.

Kelompok 2 (Yuliana A, Wa Ode Rayyani, Ria Rezki A, Anggun A. Rizky Khaerany) Page 17

Total Quality Management

6.Pengukuran

Penggunaan data hasil pengukuran menjadi sangat penting

di dalam menetapkan proses manajemen mutu. Jelaskan,

pendapat harus diganti dengan data dan setiap orang

harus diberitahu bahwa yang penting bukan yang

dipikirkan akan tetapi yang diketahuinya berdasarkan

data. Di dalam menentukan penggunaan data, kepuasan

pelanggan eksternal harus diukur untuk menentukan

seberapa jauh pengetahuan pelanggan bahwa kebutuhan

mereka benar-benar dipenuhi. Pengumpulan data pelanggan

memberikan suatu tujuan dan penilaian kinerja yang

realistis serta sangat berguna di dalam memotivasi

setiap orang/karyawan untuk mengetahui persoalan yang

sebenarnya.

Prinsip dari sistem TQM adalah melibatkan semua

elemen karyawan mulai dari " Top Management" sampai

dengan pelaksana teknis " Button Up Management".

Sistem TQM harus dimengerti, dipahami dan diterapkan

dengan efisien dam efektif dalam semua aktifitas di

lingkungan perusahaan untuk mencapai tujuan, sasaran

dan target produktivitas sesuai dengan kebijakan top

management, yang dapat membantu perusahaan

mewujudkan hasil yang berpotensi dari teknologi

informasi.

Dalam era informasi sekarang ini, kepemilikan

informasi merupakan hal yang sangat penting dan

berharga, namun jika digunakan dengan tidak

bijaksana akan menimbulkan masalah. Suatu teknologi

Kelompok 2 (Yuliana A, Wa Ode Rayyani, Ria Rezki A, Anggun A. Rizky Khaerany) Page 18

Total Quality Management

tidak dapat berjalan dengan sendirinya dalam setiap

permasalahan.

TQM dapat diterapkan dalam teknologi informasi

apabila memenuhi syarat-syarat berikut:

1.    Setiap perusahaan/organisasi harus secara terus

menerus melakukan perbaikan proses pada mutu

produk dan layanan, sehingga dapat memuaskan

konsumen.

2.    Memberikan kepuasan kepada pemilik, supplier,

karyawan dan para pemegang saham

3.    Memiliki wawasan dan pandangan jauh kedepan

dalam meningkatkan profit dari penjualan produk

atau layanan.

4.    Fokus utama ditujukan pada proses, baru pada

hasil.

5.    Menciptakan kondisi di mana para karyawan dapat

aktif berpartisipasi dalam menciptakan keunggulan

mutu.

Kelompok 2 (Yuliana A, Wa Ode Rayyani, Ria Rezki A, Anggun A. Rizky Khaerany) Page 19

Total Quality Management

BAB III

PENUTUP

Bahwa pendekatan yang digunakan perusahaan dalam

rangka mencapai nilai optimal, sebaiknya menggunakan

Total Quality Management. Karena Total Quality

Management adalah suatu upaya pemberdayaan menyeluruh

dari elemen perusahaan yang bekerja pada satu visi

untuk meraih objective bersama dari perusahaan.

Kerangka dari TQM adalah sumber daya yang dapat

diandalkan, selanjutnya menghasilkan efektivitas dan

efisiensi dari kinerja perusahaan, yang menghasilkan

produk yang berkualitas, sehingga kepuasan konsumen

akan dapat diraih dengan mudah.

Peningkatan produktivitas bisa dilakukan dengan

berbagai pendekatan antara lain meningkatkan efisiensi

di bidang input atau meningkatkan hasil per satuan unit

input yang digunakan dalam proses itu. Efisiensi input

bisa dilakukan dengan menekan biaya produksi terutama

Kelompok 2 (Yuliana A, Wa Ode Rayyani, Ria Rezki A, Anggun A. Rizky Khaerany) Page 20

Total Quality Management

biaya tenaga kerja. Namun pendekatan ini diragukan

keberhasilannya karena hal itu akan berarti menurunkan

standar hidup buruh, oleh karenanya jika pendekatan ini

dilakukan malah akan menyebabkan kontra produktif.

Pengalaman di Jepang untuk meningkatkan produktivitas

ini adalah dengan mengintroduksi penggunaan robot

terutama bagi pekerjaan yang dilakukan berulang-ulang,

berbahaya dan pekerjaan yang kurang disenangi. Namun

cara itu bagi Amerika Utara dianggap akan menyebabkan

kehilangan pekerjaan. Munculnya berbagai persoalan

tersebut pada akhirnya membawa solusi dengan memberikan

perhatian pada faktor manusia. Bagaimana mengarahkan

karyawan sedemikian rupa sehingga dapat mencapai

kepuasan yang lebih besar, memperoleh motivasi yang

lebih tinggi dan dengan demikian menjadi lebih

produktif? Kuncinya terletak dalam partisipasi karyawan

pada semua tingkatan dalam organisasi dalam proses

pengambilan keputusan. Sehingga muncull konsep “Gugus

Kendali Mutu” (GKM) atau disebut juga Quality Control

Circle (QCC). Sejalan dengan arus globalisasi, istilah

GKM atau QCC semakin sering digunakan sebagai salah

satu pendekatan dalam upaya menuju Total Quality

Management (TQM) atau manajemen kualitas terpadu. Suatu

sistem manajemen kualitas merupakan sekumpulan prosedur

terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk

manjemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari

suatu proses dan produk terhadap kebutuhan atau

Kelompok 2 (Yuliana A, Wa Ode Rayyani, Ria Rezki A, Anggun A. Rizky Khaerany) Page 21

Total Quality Management

persyaratan tertentu. Istilah Manajemen Mutu/Kualitas

dewasa ini lazim dan merupakan metoda yang biasa

digunakan oleh manajer untuk memberikan bukti

pengendalian yang diperlukan untuk memuaskan pelanggan

dan kebutuhan pemegang saham. Elemen yang mendasar

dalam manajemen mutu adalah pemecahan masalah, yang

keberadaannya harus dipahami secara sungguh-sungguh

Persoalannya adalah bagaimana meyakinkan para

karyawan/staf untuk merubah pemikiran dasar tentang

bagaimana harus bekerja, bagaimana keputusan harus

diambil, dan bagaimana mereka harus berinteraksi antara

satu dengan yang lain, di dalam maupun di luar

organisasi. Dalam situasi sumberdaya yang sangat

terbatas, padahal komitmennya semakin meningkat

diharapkan GKM dapat menjadi salah satu jawaban untuk

masalah tersebut.

Kelompok 2 (Yuliana A, Wa Ode Rayyani, Ria Rezki A, Anggun A. Rizky Khaerany) Page 22

Total Quality Management

DAFTAR PUSTAKA

Ismanto, Manajemen Syari’ah Implementasi TQM dalam LembagaKeuangan Syari’ah. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009).

Siswanto, Pengantar Manajemen. (Jakarta: PT. Bumi AksaraSallis, 2007).

Edward, Total Quality Management in Education. (Jogjakarta:Ircisod, 2011).

Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. (Jakarta:Bumi Aksara, 2006).

George Terry, Dasar-Dasar Manajemen. (Jakarta: BumiAksara, 2005).

Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa. (Yogyakarta: Andi.2000).

Vincent Gaspersz, Total Quality Management. (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 2005).

Darwis, Datu Rizal Asral, Penerapan Total Quality Management(TQM) Dalam Sistem Informasi, Pusat Standarisasi LIPI

Kelompok 2 (Yuliana A, Wa Ode Rayyani, Ria Rezki A, Anggun A. Rizky Khaerany) Page 23