makalah-pendekatan-untuk-membangun-sistem (1)
TRANSCRIPT
MAKALAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“PENDEKATAN UNTUK MEMBANGUN SISTEM”
Dosen Pengampu: Yuniadi Mayowan, S.SOS.MAB
Anggota Kelompok 11:
Kyky Octasari
115030400111013
Hayuning Puspondari
115030407111004
Ahmad Ardiansyah
115030407111009
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
Jalan. MT. Haryono 163, Malang 65145, Jawa Timur, Indonesia
Telp. +62-341-553737, 568914, 558226 Fax. +62-341-558227
E-mail: [email protected] Website: http://fia.ub.ac.i d
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulisan makalah yang
berjudul “PENDEKATAN UNTUK MEMBANGUN SISTEM” ini dapat
diselesaikan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulisan makalah ini dalam rangka untuk memenuhi tugas
Sistem Informasi Manajemen dan diharapkan dengan adanya
makalah ini pembaca dapat menambah wawasan tentang kekuasaan,
politik dan kepemimpinan.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih
kurang sempurna. Oleh karena itu, segala kritik yang bersifat
membangun akan penulis terima dengan tangan terbuka.
Malang, Mei
2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Rumusan Masalah
1
1.3 Tujuan
2
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Menilai Alternatif Membangun Sistem
3
2.1.1 Pengertian Sistem Informasi
3
2.1.2 Rumusan Sistem Informasi
3
2.1.3 Analisis Sistem
4
2.1.4 Prinsip Dasar Desain Sistem
5
2.1.5 Langkah- Langkah Dalam Desain sistem
5
2.1.6 Perancangan Sistem
6
2.2 Pendekatan Pengembangan Sistem
6
2.3 Menilai Solusi Ke Permasalahan Yang Diciptakan
Oleh Pendekatan 10
2.4 Alat Yang Digunakan Dalam Metodologi Pengembangan
Sistem 12
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan
15
3.2 Saran
15 DAFTAR PUSTAKA
16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era yang dinamis dan modern ini Sistem Informasi
merupakan salah satu hal vital dalam membatu perkembangan
suatu organisasi. Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah
sisitem informasi berbasis komputer yang digunakan oleh suatu
organisasi atau perusahaan untuk memberikan informasi-
informasi yang dibutuhkan guna membaru manajer maupun non-
manajer dalam pembuatan keputusan untuk organisasi tersebut.
Salah satu komponen utama Sistem Informasi dapat
berjalan dengan baik adalah perangkat komouter, namun di sisi
lain koponen utama yang juga menjadi penunjang sitem
informasi yang baik adalah sumber daya manusi yang
mempergunakan sistem informasi tersebut yakni manajer.
Seorang manajer harus memilki keterampilan dan kemampuan
penguasaan Sistem Informasi dengan baik guna dapat membatunya
dalam mengambil keputusan dnegan cepat dan tepat.
Namun sampai saat ini masih banyak penggunan Sistem
Informasi yang belu maksimal dikarenakan banyak faktor
penghalangnya yakni berupa masih banyaknya perencanaan
sisitem yang belum memadai, sumber daya manusia yang
memanfaatkan masih belu maksimal, serta masih banyaknya
organisasi-organisasi yang masih tidak wajar. Hal inilah
yang membuat manfaat SIM belum dapat dimaksimalkan dalam
membatu pengembangan perusahaan. Untuk mencapai sebuah
keselarsan anatara sebuah sistem informasi dan organisasi
maka diperlukan beberapa pendekatan-pendekatan baru untuk
mendesain ulang sistem dalam suatu organisasi.
1.2 Rumusan Masalah
Beberapa ruusan masalah yang akan dibahas dalam makalah
Sistem Informasi “Pendekatan Untuk Membangun Sistem” adalah:
1. Bagaimana menilai alternatif membangun sistem?
2. Apakah kekuatan dan kelemahan tentang pendekatan yang
dipakai?
3. Bagaimana solusi ke permasalahan yang diciptakan oleh
pendekatan?
4. Apa saja alat yang digunakan dalam metodologi
pengembangan sistem?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dalam pembahasan rumusan
masalah di atas antara lain:
1. Untuk mengetahui cara-cara alternatif membangun sistem.
2. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan tentang
pendekatan yang dipakai.
3. Untuk mengetahui solusi ke permasalahan yang
diciptakan oleh pendekatan.
4. Untuk mengetahui alat yang digunakan dalam metodologi
pengembangan sistem.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Menilai Alternatif Membangun Sistem
2.1.1 Pengertian Sistem Informasi
Beberapa pengertian Sistem Informasi Manajemen menurut para
ahli :
a. Menurut Barry E.Cushing, SIM adalah :
‘Suatu sistem informasi manajemen adalah Kumpulan dari
manusia dan sumber daya modal di dalam suatu organisasi
yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data
untuk mengahasilkan informasi yang berguna untuk semua
tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan
pengendalian
b. Menurut Frederick H.Wu SIM adalah :
‘Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan-kumpulan
dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk
mendukung manajemen
c. Menurut L. James Havery , SIM adalah:
prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu
rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang
lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu
kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah
ditentukan.
Sistem Informasi merupakan sebuah sarana vital atau
penting dalam suatu perusahaan dikarekan SIM dapat
membantu manajer suatu perusahaan atau organisasi untuk
membuat keputusan dalam menyelesaikan masalah di
manajemen bisnis yang semakin rumit dan dinamis ini.
2.1.2 Rumusan Sistem Informasi
Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu
perusahaan atau instansi pemerintahan , karena sistem
sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan atau
instansi pemerintah , baik yang berskala kecil maupun
besar. Runag lingkup sistem informasi berlandaskan pada
tiga istilah pemebentuknya yakni sistem, informasi,
manajemen.
Sistem kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. dalam
istilah tersebut yang dimaksud dengan elemen dari suatu
sistem adalah departemen internal seperti persedian
barang mentah, persediaaan barang jadi, produksi,
pemasaran serta departemen eksternal yang terdiri dari
supplier dan konsumen yang saling memebutuhkan satu sama
lain untuk melakukan proses usaha.
Informasi adalah hasil pemrosesan data yang
diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi
bentuk yang mudah dipahami dan merupakan
pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang
untu menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang
ada.
Manajemen adalah Manajemen terdiri dari proses
atau kegiatan yang dilakukan oleh pengelola
perusahaan seperti merencanakan (menetapkan
strategi, tujuan dan arah tindakan),
mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan
mengendalikan operasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Dari ketiga istilah dasar di atas dapat
disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen adalah
suatu suatu sistem yang berbasis komputer yang
dipergunakan oleh suatu kelompok organisasi atau suatu
perkumpulan formal untuk menyediakan informasi-informasi
guna membantu manajer ataupun non manajer untuk
mengambil keputusan.
2.1.3 Analisis Sistem
Pengertian analisis sistem adalah Penguraian dari suatu
sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan , kesempatan-
kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan
kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikan-perbaikannya. Tahap analisis sistem
merupakan tahap yang kritis dan sangat penting , karena
kesalahan didalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan
ditahap berikutnya.Alasan perlunya dilakukan analisis
sistem :
a. Problem-solving: sistem lama tidak berfungsi sesuai
dengan kebutuhan. Untuk itu analisis diperlukan untuk
memperbaiki sistem sehingga dapat berfungsi sesuai
dengan kebutuhan.
b. Kebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam
organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan
adanya modifikasi atau tambahan sistem informasi
untuk mendukung organisasi.
c. Mengimplementasikan ide atau teknologi baru.
d. Meningkatkan performansi sistem secara keseluruhan
2.1.4 Prinsip Dasar Desain Sistem
Ada 2 prinsip dasar desain:
1. Desain sistem monolitik. Ditekankan pada
integrasi sistem. Resource mana yang bisa
diintegrasikan untuk memperoleh sistem yang
efektif terutama dalam cost.
2. Desain sistem modular. Ditekankan pada
pemecahan fungsi-fungsi yang memiliki
idependensi rendah menjadi modul-modul
(subsistem fungsional) yang terpisah sehingga
memudahkan kita untuk berkonsentrasi mendesain per
modul.
2.1.5 Langkah- Langkah Dalam Desain sistem
1.Mendefinisikan tujuan sistem (defining system
goal), tidak hanya berdasarkan informasi pemakai,
akan tetapi juga berupa telaah dari
abstraksi dan karakteristik keseluruhan kebutuhan
informasi sistem.
2.Membangun sebuah model konseptual (develop a
conceptual model), berupa gambaran sistem secara
keseluruhan yang menggambarkan satuan
fungsional sebagai unit sistem.
3.Menerapkan kendala-kendala organisasi
(applying organizational contraints).
Menerapkan kendala-kendala sistem untuk
memperoleh sistem yang paling optimal. Elemen
organisasi merupakan kendala, sedangkan fungsi-
fungsi yang harus dioptimalkan adalah:
performance, reliability, cost, instalation
schedule, maintenability, flexibility, grouwth
potensial, life expectancy. Model untuk sistem
optimal dapat digambarkan sebagai sebuah model
yang mengandung: kebutuhan sistem dan sumber
daya organisasi sebagai input; faktor bobot
terdiri atas fungsi-fungsi optimal di atas; dan
total nilai yang harus dioptimalkan dari faktor
bobot tersebut.
4.Mendefinisikan aktifitas pemrosesan data
(defining data processing activities).
5.Menyiapkan proposal sistem desain. Proposal
ini diperlukan untuk manajemen apakah proses
selanjutnya layak untuk dilanjutkan atau tidak.
2.1.6 Perancangan Sistem
Desain berkonsentrasi pada bagaimana system dibangun
untuk memenuhi kebutuhan pada fase analisis.
Elemen-elemen pengetahuan yang berhubungan dengan
proses desain system :
Sumber daya organisasi: bertumpu pada 5 unsur
organisasi, yaitu: man, machines, material, money
dan methods.
Informasi kebutuhan dari pemakai: informasi yang
diperoleh dari pemakai selama fase analisis sistem.
Kebutuhan sistem: hasil dari analisis sistem.
Metode pemrosesan data, apakah: manual,
elektromechanical, puched card, atau computer base.
Operasi data. Ada beberapa operasi dasar data, a.l:
capture, classify, arrange, summarize, calculate,
store, retrieve, reproduce dan disseminate.
Alat bantu desain, seperti: dfd, dcd, dd,
decision table.
2.2 Pendekatan Pengembangan Sistem
Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan
sistem, yaitu:
a. Pendekatan Klasik
Pendekatan Klasik (classical approach) disebut juga
dengan Pendekatan Tradisional (traditional
approach) atau Pendekatan Konvensional
(conventional approach). Metodologi Pendekatan
Klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti
tahapan-tahapan pada System Life Cycle.
Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan
akan berhasil bila mengikuti tahapan pada System
Life Cycle.
Permasalahan-permasalahan yang dapat timbul pada
Pendekatan
Klasik adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan perangkat lunak akan menjadi sulit
Pendekatan klasik kurang memberikan alat-alat dan
teknik-teknik di dalam mengembangkan sistem dan
sebagai akibatnya proses pengembangan perangkat
lunak menjadi tidak terarah dan sulit untuk
dikerjakan oleh pemrogram. Lain halnya dengan
pendekatan terstruktur yang memberikan alat-alat seperti
diagram arus data (data flow diagram), kamus data (data
dictionary), tabel keputusan (decision table).
Diagram IPO, bagan terstruktur (structured chart)
dan lain sebagainya yang memungkinkan Pengembangan
Sistem Informasipengembangan perangkat lunak lebih
terarah berdasarkan alat-alat dan teknik-teknik
tersebut .
2. Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem akan
menjadi mahal
Mahalnya biaya perawatan pada pendekatan sistem
klasik disebabkan karena dokumentasi sistem yang
dikembangkan kurang lengkap dan kurang
terstruktur.Dokumentasi ini merupakan hasil dari
alat-alat dan teknik -teknik yang digunakan. Karena
pendekatan klasik kurang didukung oleh alat-alat dan
teknik-teknik, maka dokumentasi menjadi tidak lengkap
dan walaupun ada tetapi strukturnya kurang jelas,
sehingga pada waktu pemeliharaan sistem menjadi
kesulitan.
3. Kemungkinan kesalahan sistem besar
Pendekatan klasik tidak menyediakan kepada analis
sistem cara untuk melakukan pengetesan sistem,
sehingga kemungkinan kesalahan-kesalahan sistem
akan menjadi lebih besar.
4. Keberhasilan sistem kurang terjamin
Penekanan dari pendekatan klasik adalah kerja
dari personil-personil pengembang sistem, bukan pada
pemakai sistem, padahal sekarang sudah disadari
bahwa dukungan dan pemahaman dari pemakai sistem
terhadap sistem yang sedang dikembangkan merupakan
hal yang vital untuk keberhasilan proyek pengembangan
sistem pada akhirnya.
b. Pendekatan Terstruktur
Pendekatan terstruktur akan dilengkapi dengan alat-alat
dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan
sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang
dikembangkan akan didapatkan sistem yang
strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
Melalui pendekatan struktur,permasalahan yang
kompleks dalam organisasi dapat dipecahkan dan
hasil dari produktifitas dan kualitasnya lebih baik
( bebas kesalahan ).
Keuntungan pendekatan terstruktur :
Mengurangi kerumitan masalah
Konsep mengarah pada sistem yang ideal
Standarisasi
Orientasi kemassa datang
Mengurangi ketergantungan pada desainer
Kekurangan:
SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga
mengabaikan kebutuhan non-fungsional.
Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD.
Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterasi
(waterfall)
Interaksi antara analisis atau pengguna tidak
komprehensif, karena sistem telah didefinisikan dari
awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan
(kebutuhan-kebutuhan baru).
Selain dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak
cukup tool yang digunakan untuk mengkomunikasikan dengan
pengguna, sehingga sangat sulit bagi pengguna untuk
melakukan evaluasi.
c. Dari Bawah Ke Atas (Bottom-up Approach)
Pendekatan ini dimulai dari level bawah
organisasi, yaitu level operasional dimana
transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai
dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani
transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan
kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut.
Pendekatan ini ciri-ciri dari pendekatan klasik.
Pendekatan dari bawah ke atas bila digunakan pada tahap
analisis sistem disebut juga dengan istilah data
analysis, karena yang menjadi tekanan adalah data
yang akan diolah terlebih dahulu, informasi yang
akan dihasilkan menyusul mengikuti datanya.
d. Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down Approach)
Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down Approach)
dimulai dari level atas organisasi, yaitu level
perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan
mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi.
Langkah selanjutnya dari pendekatan ini adalah
dilakukannya analisis kebutuhan informasi. Setelah
kebutuhan informasi ditentukan, maka proses turun
ke pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output,
input, basis data, prosedur-prosedur operasi dan
kontrol. Pendekatan ini juga merupakan ciri-
ciri pendekatan terstruktur. Pendekatan atas-turun
bila digunakan pada tahap analis sistem disebut
juga dengan istilah decision analysis, karena yang
menjadi tekanan adalah informasi yang dibutuhkan
untuk pengambilan keputusan oleh manajemen terlebih
dahulu, kemudian data yang perlu diolah didefinisikan
menyusul mengikuti informasi yang dibutuhkan.
e. Pendekatan Sepotong (piecemeal approach)
Pengembangan yang menekankan pada suatu
kegiatan/aplikasi tertentu tanpa memperhatikan
posisinya di sistem informasi atau tidak
memperhatikan sasaran organisasi secara global
(memperhatikan sasaran dari kegiatan atau aplikasi itu
saja).
f. Pendekatan Sistem (systems approach)
Memperhatikan sistem informasi sebagai satu
kesatuan terintegrasi untuk masing-masing
kegiatan/aplikasinya dan menekankan sasaran
organisasi secara global.
g. Pendekatan Sistem menyeluruh (total-system approach)
Pendekatan pengembangan sistem serentak secara
menyeluruh, sehingga menjadi sulit untuk dikembangkan
(ciri klasik).
h. Pendekatan Moduler (modular approach)
Pendekatan dengan memecah sistem komplek menjadi
modul yang sederhana, sehingga sistem lebih mudah
dipahami dan dikembangkan, tepat waktu, mudah dipelihara
(ciri terstruktur)
i. Pendekatan Lompatan jauh (great loop approach)
Pendekatan yang menerapkan perubahan menyeluruh secara
serentak menggunakan teknologi canggih, sehingga
mengandung resiko tinggi, terlalu mahal, sulit
dikembangkan karena terlalu komplek.
j. Pendekatan Berkembang (evolutionary approach)
Pendekatan yang menerapkan teknologi canggih hanya untuk
aplikasi-aplikasi yang memerlukan saja dan terus
dikembangkan untuk periode berikutnya mengikuti
kebutuhan dan teknologi yang ada.
2.3 Menilai Solusi Ke Permasalahan Yang Diciptakan
Oleh Pendekatan
Dalam pengembangan sebuah sistem, kita
mengenal konsep SDLC (system development life cycle).
Dapat dikatakan dalam SDLC merupakan usaha bagaimana
sebuah sistem informasi dapat mendukung kebutuhan
bisnis, rancangan & pembangunan sistem serta delivering-nya
kepada pengguna. Secara umum, tahapan SDLC meliputi
proses perencanaan, analisis, desain dan
implementasi.
a. Planning
Proses perencanaan biasanya lebih menekankan pada alasan
mengapa sebuah sistem harus dibuat.
b. Analysis
Tahapan perencanaan ini kemudian dilanjutkan dengan
proses analisis yang lebih menekankan pada siapa,
apa, kapan dan dimana sebuah sistem akan dibuat.
c. Design
Sedangkan pada proses desain lebih menekankan
kepada bagaimana sistem akan berjalan.
e. Implementation
Tahap terakhir dilanjutkan dengan fase implementasi
yaitu proses delivery-nya kepada pengguna.
Beberapa metodologi yang biasa dikenal antara lain Structural
Design, Rapid Application Development (RAD) dan Agile
Development,
a. Structural Design
Merupakan sebuah metode pengembangan sistem dimana
antara satu fase ke fase yang lain dilakukan secara
berurutan. Keuntungan menggunakan metodologi ini
requirement harus didefinisikan lebih mendalam sebelum
proses coding dilakukan, sesedikit mungkin perubahan
dilakukan pada saat proyek berlangsung. Kelemahannya,
desain harus komplit sebelum programming dimulai,
serta jika terjadi fase yang terlewati, maka
biaya yang akan ditimbulkan akan lumayan besar.
b. Rapid Application Development (RAD)
Metodologi ini melakukan beberapa penyesuaian
terhadap SDLC pada beberapa bagian sehingga
lebih cepat untuk sampai ke tangan pengguna.
Beberapa kategori RAD yaitu :
Phased Development membagi sistem secara
keseluruhan menjadi beberapa versi sistem. Setelah
desain untuk versi pertama selesai maka akan
dilanjutkan ke implementasi. Setelah versi pertama
terselesaikan, maka pengembang akan memulai lagi ke
versi selanjutnya.
Metodologi prototyping melakukan analisis,
desain dan implementasi secara bersamaan, kemudian
dilakukan secara berulang-ulang untuk mendapat review
dari pengguna. Sebuah prototiping adalah sebuah
sistem dalam fungsi yang sangat minimal.
Throwaway Prototyping hampir sama dengan
metodologi Prototyping. Perbedaannya bahwa pada
metodologi ini, analisis dilakukan lebih mendalam lagi.
Untuk memilih metodelogi yang paling baik digunakan
dalam suatu organisasi harus dialukan beberapa pertimbangan
yang matang. Pasalnya tidak semua organiasi bisa sesuai atau
cocok dengan metodelogi yang ada. Beberapa pertimbangan yang
harus dicermati sebelu memilih metodelogi yang diterapkan
adalah : kejelasan kebutuhan pengguna, penguasaan teknologi,
tingkat kerumitan sistem, tingkat kehandalan sistem ,
waktu pelaksanaan dan visibilitas jadwal pelaksanaan.
Lima tahapan yang dapat disebutkan menurut Laudon (1991)
untuk pemecahan masalah:
1) Mengidentifikasi dan menganalisis masalah,
2) Menyelidiki dan memahami masalah,
3) Memilih opsi terbaik,
4) Mendesain solusi, dengan teknik desain fisik atau lagis,
5) Mengimplementasikan solusi.
2.4 Alat Yang Digunakan Dalam Metodologi Pengembangan Sistem
Dalam suatu metodologi pengembangan sistem dibutuhkan
alat dan teknik. Alat yang biasanya digunakan untuk
metodologi sistem adalah gambar, grafik, kamus data, struktur
inggris, pseudocode atau formulir-formulir untuk mencatat
atau menyajikan data.
1. Alat yang digunakan untuk metodologi pengembangan sistem
salah satnya adalah grafik yang meliputi :
Diagram HIPO ( Hierarchy plus Input-Proses-
Output ), Untuk mempresentasikan hierarki
modul-modul program tidak termasuk
dokumentasi interface antar modul
Diagram aliran data ( DFD/ data Flow Diagram )
Diagram keterhubungan entitas ( ERD/ Entity
Relationship Diagram )
Diagram perubahan status ( STD/ State Transaction
Diagram )
Structured Chart, Untuk mempresentasikan hirarki
modul-modul program termasuk interface antar
modul.
Diagram SATD ( Structure Analysis and desaign
Techniques )
Diagram Warnier/ Orr, Untuk mempresentasikan
struktur program dari gambaran umum sampai detail.
Diagram Jackson . Alat yang berbentuk grafik
yang umum dapat digunakan dalam semua
metodologi antaralain bagan alir system, bagan
alir program, bagan alir proses, bagan
organisasi dll.
2. Teknik Pengembangan Sistem yang dapat digunakan pada
semua metodologi:
Teknik Manajemen Proyek, yaitu CPM ( Critical
Path Metode ) dan PERT (Program Evaluation
dan Review Techniques ), teknik ini digunakan
untuk penjadwalan proyek.
Teknik menemukan fakta, yaitu teknik yang dapat
digunakan untuk mengumpulkan data dan menemukan
fakta dalam kegiatan mempelajari sistem yang
ada. Teknik ini antara lain wawancara,
observasi, kuesioner dan pengumpulan sample.
Teknik analisis biaya/manfaat adalah suatu teknik
yang digunakan untuk menghitung biaya yang
berhubungan dengan pengembangan sistem
informasi seperti, biaya pengadaan, biaya
persiapan, biaya proyek dan biaya operasi.
Teknik untuk menjalankan rapat . Tujuan dari rapat
dalam pengembangan sistem diantaranya adalah
untuk : mendefinisikan masalah , mengumpulkan ide-
ide ,memecahkan permasalahan dan konflik ,
menganalisis kemajuan proyek, mengumpulkan data
atau fakta
Teknik Inspeksi/walkthrough. Proses dari analisis
dan desain sistem harus diawasi. Pengawasan
ini dapat dilakukan dengan cara memverifikasi
hasil dari setiap tahap pengembangan sistem.
Verifikasi hasil kerja secara formal disebut dengan
inspeksi sedangkan yang tidak formal disebut
walkthrough.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem informasi manajemen adalah suatu suatu sistem
yang berbasis komputer yang dipergunakan oleh suatu kelompok
organisasi atau suatu perkumpulan formal untuk menyediakan
informasi-informasi guna membantu manajer ataupun non manajer
untuk mengambil keputusan. Di era saat ini masih banyak
perusahaan tau organisasi yang masih belum bisa memaksimalkan
penggunaan sistem informasi. Oleh sebab itu perlu adanya
analisi pendekatan sistem kembali untuk menyesuaikan dengan
kebutuhan organisasi tersebut.
Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan
sistem, yaitu:Pendekatan Klasik, Pendekatan Terstruktur,
pendekatan dari bawah ke atas, pendekatan dari atas ke bawah,
pendekatan sistem, pendekatan sepotong, pendekatan sistem
menyeluruh, pendekatan moduler, pendekatan lompatan jauh,
pendekatan berkembang.
Dalam pengembangan sebuah sistem, kita
mengenal konsep SDLC (system development life cycle).
Secara umum, tahapan SDLC meliputi proses
perencanaan, analisis, desain dan implementasi.
Beberapa metodologi yang biasa dikenal antara lain Structural
Design, Rapid Application Development (RAD) dan Agile
Development.
Dalam suatu metodologi pengembangan sistem dibutuhkan
alat dan teknik. Alat yang biasanya digunakan untuk
metodologi sistem adalah gambar, grafik, kamus data, struktur
inggris, pseudocode atau formulir-formulir untuk mencatat
atau menyajikan data.
3.2 Saran
Dengan adanya analisi desin baru suatu sistem perusahaan atau
organisasi diharapkan sistem baru tersebut dapat membantu
tugas manjer dalam membuat keputusan. Selain sistem dirancang
dengan desain baru, SDM yang mengelola sistem juga harus
memilki kemampuan yang mumpuni.
DAFTAR PUSTAKA
Chr. Jimmy L.Gaol. Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan
Aplikasi. Grasindo
http://saifulrahman.lecture.ub.ac.id/?s=pendekatan+
+membangun+sistem
http://jemeinulle.blogspot.com/2010/11/pendekatan-pengembangan-
sistem.html
http://fizzulhaq.blogspot.com/2009/11/pengertian-sistem-informasi-
manajemen.html