makalah kayu
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. HARAPAN
Untuk saat ini kayu sebagai bahan konstruksi sudah mulai
jarang digunakan, namun masih ada juga konstruksi yang
menggunakan kayu sebagai bahan konstruksinya, seperti pada
penggunaan kuda-kuda atap, balok ataupun kolom.
Kayu sebagai bahan konstruksi memiliki perhitungan-
perhitungan seperti perhitungan lenturan dan geser yang
dialami kayu akibat beban yang dipikulnya.
Untuk itu dalam penggunaan konstruksi kayu, diharapkan
lenturan dan geser yang terjadi pada kayu tidak memberikan
kerugian terhadap kekuatan konstruksi bangunan itu. Juga
diharapkan tidak memakai perhitungan yang salah, sehingga
kontrol terhadap lendutaan dan geser dapat diperoleh dengan
benar. Sehingga dianggap perlu untuk mengetahui bagaimana
cara menghitung besarnya lendutan dan geser yang diderita
kayu tersebut agar tidak terjadi keruntuhan.
B. KENYATAAN
Pada kenyataannya, untuk menghitung dimensi kayu yang
digunakan pada konstruksi, diperlukan perhitungan geser dan
1
lendutan, dan juga perhitungan apakah dimensi kayu yang
dipakai memenuhi persyaratan lendutan dan geser maksimum.
2
BAB II
PEMBAHASAN
I. PENGERTIAN LENDUTAN
Suatu balok kayu, jika diberikan beban, baik beban
terpusat, ataupun beban terbagi rata, pasti akan mengalami
beberapa perilaku yang menunjukkan reaksi yang diberikan
balok kayu tersebut terhadap beban yang dipikulnya.
Salah satu dari reaksi yang diberikannya itu adalah
Lendutan.
Gambar 1. Ilustrasi Lendutan pada Balok Kayu
Lendutan adalah deformasi yang dialami balok kayu akibat
adanya beban yang bekerja pada balok tersebut1.
Hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungan Lendutan
pada kayu adalah:
a. Gaya yang bekerja pada balok
Gaya yang bekerja pada batang dapat berasal dari beban
yang dipikul batang tersebut, berupa beban terpusat,
1 http://zikrirani2204.blogdetik.com/category/tak-berkategori/ (27 Nov 2013)
3
b. Momen Inersia
Momen inersia (Satuan SI : kg m2) adalah ukuran kelembaman
suatu benda untuk berotasi terhadap porosnya1. Besaran
momen Inersia diperhitungkan dengan melihat bentuk
penampang.
Untuk perhitungan momen Inersia pada balok kayu sering
digunakan perhitungan momen Inersia dengan rumus:
Tabel 1. Daftar Momen Inersia2
No Bentuk
Penampang
Momen
Inersia
1 Persegi I = 112
b.h3
2 Lingkaran 14πr4
Keterangan : I = Momen Inersia, cm4
b, h , r = Panjang/ diameter penampang, cm
c. Modulus Elastisitas
1 http://id.wikipedia.org/wiki/Momen_inersia (29 Nov 2013)2 http://suryasebayang.files.wordpress.com/2011/11/bab-7.doc(27-Nov-2013)
5
Modulus elastisitas (E) merupakan pengukuran kemampuan
kayu untuk menahan perubahan bentuk atau lentur yang
terjadi sampai dengan batas elastisnya. Semakin besar
bebannya, semakin tinggi tegangan yang timbul dan semakin
besar perubahan bentuk yang terjadi sampai batas elastis1.
1 http://agileee46.blogspot.com/2012/11/modulus-elastisitas.html-(27Nov 2013)
6
Nilai modulus elastisitas kayu berdasarkan kelas kuat
kayu dapat dilihat pada tabel berikut ini1.
Tabel 2. Nilai Modulus Elastisitas berdasarkan Kelas Kuat Kayu
II. RUMUS UMUM LENDUTAN
Kontrol lendutan sangat diperlukan dalam perhitungan
perencanaan balok kayu. Kontrol lendutan diperlukan untuk
melihat apakah kayu tersebut cukup kaku untuk menahan beban
yang dipikulnya. Kontrol lendutan dapat dilihat dengan cara
melihat persyaratan kekakuannya.
Dengan persyaratan kekakuan (PKKI2):
Untuk balok – balok pada struktur bangunan yang
terlindung, lendutan maksimum δ max ≤ 1/300 l
Untuk balok – balok pada struktur bangunan yang
tidak terlindungi, lendutan maksimum δ max ≤ 1/400 l
1 Struktur Kayu 2.pdf2 PKKI (Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia)
7
Untuk balok – balok pada konstruksi kuda - kuda,
antara lain gording dan kasau, lendutan maksimum, δ
max ≤ 1/200 l
8
Untuk struktur rangka batang yang tidak terlindung,
lendutan maksimum,δ max ≤1/700 l
Untuk rangka batang yang terlindung, lendutan
maksimum, δ max ≤ 1/500 l
Rumus menghitung Lendutan1 pada suatu balok adalah:
Keterangan:δ
= Lendutan maksimum, cm
L = Panjang bentang, cm
P = Beban yang bekerja, kg
E//= Modulus Elastisitas, kg/cm2
I = Momen Inersia, cm4
Jika balok yang diperhitungkan tidak sesuai dengan
persyaratan, maka yang perlu dikoreksi kembali adalah jenis
kayu, kemudian dimensi dari kayu itu sendiri.
III. PENGERTIAN GESER
Selain menderita lendut, sebuah balok yang diberi beban
juga mengalami gaya geser. Gaya geser diakibatkan karena
1 Perhitungan Lendutan-Universitas Binus
9
δ=1 /48P.L3E//.I
adanya lentur yang bekerja pada muka balok yang berlawanan
dengan muka tumpuan.
Gaya geser diartikan sebagai kekuatan kayu dalam hal
kemampuannya menahan gaya-gaya yang membuat suatu bagian
kayu tersebut bergeser kebagian lain di dekatnya, atau gaya
yang mengakibatkan balok kayu tersebut bergeser dari
tumpuannya akibat beban yang dideritanya1.
Gambar 2. Ilustrasi Geser pada Balok Kayu
Dalam konstruksi kayu, perhitungan gaya geser diperlukan
untuk mengetahui apakah kayu tersebut mampu untuk menahan
beban yang dideritanya sehingga tidak terjadi geser yang
dapat mengakibatkan keruntuhan pada konstruksi kayu.
Hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungan gaya Geser
pada kayu adalah:
a. Beban yang bekerja pada balok
Dari beban yang bekerja pada balok, akan didapatkan
berapa besar daya geser atau gaya lintang yang diderita
balok. Untuk memperoleh besaran gaya geser maksimum, bisa
1 http://zikrirani2204.blogdetik.com/category/tak-berkategori/ (27 Nov 2013)
10
digunakan perhitungan yang kita dapatkan setelah belajar
Mekanika Teknik.
b. Momen Statis
Momen statis adalah besaran yang menyatakan seberapa
besar tingkat statis suatu penampang terhadap suatu sumbu
acuan atau titik acuan. Berikut tabel besaran momen
statis untuk beberapa penampang:
1Tabel 3. Momen Statis beberapa Penampang
No Bentuk
Penampang
Momen
Statis
1 Persegi 18b.h
2
2 Lingkaran½ r2.
4r3π
c. Bentang Balok
Bentang balok mempengaruhi besarnya tegangan geser yang
timbul pada balok sebab semakin panjang bentang, semakin
kecil gaya geser yang timbul, dan sebaliknya semakin
kecil bentang, maka beban gesernya semakin besar.
d. Momen Inersia
1 http://suryasebayang.files.wordpress.com/2011/11/bab-7.doc(27-Nov-2013)
11
Sama seperti lendutan, momen inersia pada geser adalah
adalah ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi
terhadap porosnya. Besaran momen Inersia diperhitungkan
dengan melihat bentuk penampang. Untuk geser, semakin
besar momen inersianya, maka beban gesernya semakin
kecil.
Untuk perhitungan momen Inersia pada balok kayu sering
digunakan perhitungan momen Inersia dengan rumus:
Tabel 4. Tabel Momen Inersia
No Bentuk
Penampang
Momen
Inersia
1 Persegi I = 112
b.h3
2 Lingkaran 14πr4
Keterangan : I = Momen Inersia, cm4
B,h, r = Panjang/ diameter penampang, cm
12
IV. RUMUS UMUM GESER
Kontrol geser sangat diperlukan dalam perhitungan
perencanaan balok kayu. Kontrol geser diperlukan untuk
melihat apakah kayu tersebut memiliki beban geser lebih
kecil dari tegangan geser yang diijinkan berdasarkan jenis
kayunya. Apabila tegangan atau beban geser yang dimiliki
kayu akibat beban yang dipikulnya lebih besar dari tegangan
ijin berdasarkan jenis kayunya, berarti kayu tersebut belum
aman terhadap geser, sehingga harus didesain kembali kayunya
dari segi ukuran, dan jenis kayunya agar mampu memikul beban
yang dipikul oleh kayu tersebut.
Berikut adalah tegangan geser yang diijinkan pada kayu
berdasarkan jenis kelas kuat kayunya:
Tabel 5. Tegangan Geser yang Diijinkan1
No Kelas Kuat KayuTegangan geser (
//)
1 I 20
2 II 12
3 III 8
4 IV 5
5 Jati 15
1 Struktur Kayu 2.pdf
13
Rumus umum untuk menghitung Geser pada kayu adalah:
τ=DSbIx
dengan:
τ : tegangan geser, kg/cm2
D : gaya geser (gaya lintang), kg
S : statis momen, cm3
b : lebar bidang geser, cm
Ix : momen inersia, cm4
Untuk mempermudah perhitungan, sering juga dipakai rumus
berikut, yang merupakan hasil turunan dari rumus umum
tegangan geser:
a. Untuk penampang persegi1:
S = (½ h.b).14 h =
18 bh2
τ=D.Sb.Ix
=D.1
8bh2
b. 112bh
3=32Dbh=
32DA
b. Untuk penampang lingkaran2:
S = ½ r2.4r
3π
1 http://suryasebayang.files.wordpress.com/2011/11/bab-7.doc(27-Nov-2013)2 http://suryasebayang.files.wordpress.com/2011/11/bab-7.doc(27-Nov-2013)
14
V. CONTOH DESAIN/PERHITUNGAN GESER DAN LENDUTAN PADA KONSTRUKSI
KAYU
1. Balok AB dengan panjang 6 meter, dari kayu kelas II. Tepat
ditengah-tengah batangnya diberi beban terpusat sebesar 1
ton. Berukuran penampang 12 x 25 cm. Apakah ukuran penampang
12 x 25 cm itu cukup kuat untuk menahan beban sebesar itu,
jika lendutan maximum sebesar 1/300 L (struktur bangunan
terlindung)? (Dikutip dari contoh perhitungan Lendutan Universias Binus.)
Penyelesaian:
a. Mengidentifikasi kayu
Kayu kelas dua,
Dari tabel, diperoleh tegangan geser yang diijinkan:
// = 12 kg/cm2
16
Gambar 3. Gambar Balok yang Diperhitungkan
Untuk lendutan, dengan ketentuan PKKI untuk balok
dengan struktur bangunan terlindung:
=1/300 x 600 cm = 2 cm
Untuk modulus elastisitas kayu kelas II, dilihat dari
tabel:
E// = 100.000 kg/cm2
Perhitungkan gaya Lintang yang timbul akibat beban
(Perhitungan mekanika teknik)
Dmax = ½ P = ½ x 1000 kg = 500 kg
Perhitungkan tegangan geser yang ditimbulkan gaya
Lintang
τ=DSbIx
τ=
D. 18.b.h3
b. 112
b.h3=
500. 18.12.253
12. 112
.12.253=2,5 kg
cm2≤ 12kg
cm2,…..ok
Perhitungkan lendutan (kekakuan balok), biasanya
diambil di tengah batang:
17
δ=
148
.1000.6003
100000. 112.12.253
=2,9cm
Lendutan yang diperoleh lebih besar dari lendutan
maksimum 2 cm, sehingga dapat disimpulkan balok kayu tersebut
tidak aman atau tidak kaku, tapi aman dalam gesernya.
18
δ=1 /48P.L3E//.I
2. Balok AB dengan panjang 6 meter, dari kayu kelas III. Tepat
ditengah-tengah batangnya diberi beban terpusat sebesar 1
ton. Berukuran penampang 12 x 25 cm. Apakah ukuran penampang
12 x 25 cm itu cukup kuat untuk menahan beban sebesar itu,
jika lendutan maximum sebesar 1/700 L (struktur bangunan
tidak terlindung)?
Penyelesaian:
b. Mengidentifikasi kayu
Kayu kelas tiga,
Dari tabel, diperoleh tegangan geser yang diijinkan:
// = 8 kg/cm2
Untuk lendutan, dengan ketentuan PKKI untuk balok
dengan struktur bangunan terlindung:
=1/700 x 600 cm = 0,85 cm
Untuk modulus elastisitas kayu kelas II, dilihat dari
tabel:
E// = 80.000 kg/cm2
19
Gambar 4. Gambar Balok yang Diperhitungkan
Perhitungkan gaya Lintang yang timbul akibat beban
(Perhitungan mekanika teknik)
Dmax = ½ P = ½ x 1000 kg = 500 kg
Perhitungkan tegangan geser yang ditimbulkan gaya
Lintang
τ=DSbIx
τ=
D. 18.b.h3
b. 112
b.h3=
500. 18.12.253
12. 112
.12.253=2,5 kg
cm2≤ 12kg
cm2,…..ok
Perhitungkan lendutan (kekakuan balok), biasanya
diambil di tengah batang:
δ=
148
.1000.6003
80000. 112.12.253
=3,6cm
20
δ=1 /48P.L3E//.I
Lendutan yang diperoleh lebih besar dari lendutan
maksimum 0,85 cm, sehingga dapat disimpulkan balok kayu
tersebut tidak aman atau tidak kaku, tapi aman dalam gesernya.
21
BAB III
PENUTUP
A. Pesan
Melalui hadirnya makalah ini, penulis berharap
pemahaman pembaca mengenai lendutan dan geser pada kayu
semakin bertambah.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, masih banyak
lagi pengetahuan mengenai perkembangan baja yang tidak
dapat kami sampaikan dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
terciptanya makalah yang lebih baik lagi ke depan.
Pesan yang kami sampaikan melalui makalah ini adalah
marilah kita kembangkan wawasan kita mengenai
perkembangan baja dengan membaca literatur-literatur
lain, sehingga kita melengkapi pengetahuan kita, tidak
hanya dari makalah ini saja.
B. Kesan
Kesan yang kami dapatkan dalam penulisan makalah ini
adalah dengan adanya tugas ini, kami dilatih untuk bisa
kerja dalam tim, membagi tugas, dan saling menyemangati
satu sama lain. Adanya tugas ini juga membantu kami dalam
mendisiplinkan diri.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita.
22
Daftar Pustaka
http://zikrirani2204.blogdetik.com/category/tak-berkategori/ (27 Nov 2013)
http://id.wikipedia.org/wiki/Momen_inersia (29 Nov 2013)
http://suryasebayang.files.wordpress.com/2011/11/bab-7.doc (27 Nov 2013)
http://agileee46.blogspot.com/2012/11/modulus-elastisitas.html-27 Nov 2013
Purba, Parulian.Struktur Kayu.2013: Universitas Negeri MedanStruktur Kayu 2.pdf
23