makalah daur ulang sampah disusun oleh: ahmad hoerul anam
TRANSCRIPT
MAKALAH DAUR ULANG SAMPAH
DISUSUN OLEH:
AHMAD HOERUL ANAM
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kami
sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “DAUR
ULANGSAMPAHPLASTIK”
Makalah ini berisikan tentang
informasi Pengertian Sampah Plastik atau yang paling
banyak dibuang oleh manusia karena banyak orang yang
menggunakan plastik untuk keperluannya sehari-hari.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkandemikesempurnaanmakalahini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
AllahSWTsenantiasameridhoisegalausahakita.Amin.
DAFTAR ISIKATA PENGANTAR
Bab 1
Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Perumusan masalah
C. Tujuan
Bab II
Pembahasan
A. Pengertian sampah plastik
1.1.Sejarah
plastik ...............................................
................................... 6
1.2.Demam
plastik ...............................................
.................................. 8
1.3.Jenis-jenis
plastik ...............................................
.............................. 10
B. Cara mendaur ulang sampah plastik
1.1.Pengertian daur
ulang .................................................
...................... 12
1.2.Cara mengolah sampah plastik menjadi
kerajinan ........................... 14
1.3.Langkah-langkah mendaur
ulang .................................................
.... 15
C. Hasil daur ulang sampah plastik
Hasil daur
ulang .................................................
..................................... 18
Bab III
Penutup
Kesimpulan
Saran
Daftar pustaka
DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sampah plastik merupakan sampah yang
paling banyak dibuang oleh manusia karena banyak orang
yang menggunakan plastik untuk keperluannya sehari-hari
entah itu perorangan, toko, maupun perusahaan besar.
Misalnya, berbelanja pasti akan membutuhkan plastik
untuk membawa barang belanjaan, jika plastik itu sudah
tak terpakai apakah plastik itu akan disimpan? Tidak
kan. Apa yang mereka lakukan? membuang dan membakar
itulah yang mereka lakukan.
Pembuangan sampah-sampah plastik kedalam air dan
tanah telah menambah tingkat kesengsaraan alam. Mengapa
demikian? Sampah plastik terbuat dari bahan anorganik.
Bahan-bahan anorganiktersebut sangat sulit dan tidak
mungkin diuraikan oleh bakteri pengurai. Apabila
ditimbun dalam tanah untuk menguraikannya butuh waktu
berjuta-juta tahun. Dan apabila dibakar hanya akan
menjadi gumpalan dan butuh waktu lama untuk
mengurainya. Dan apakah kalian tahu akibatnya jika
sampah plastik itu terlalu lama tertimbun dalam tanah
dan tertumpuk? Satu, terjadi pemanasan global yang
berdampak pada kehidupan manusia itu sendiri. Dua
berdampak pada hewan laut yang menelan sampah plastik
yang terbawa ke laut,dll.
Coba bayangkan jika kita sehari saja tidak memakai
plastik, pasti sulit bukan. Contoh:
1. Membawa barang belanjaan tadi.
2. Para pembuat plastik pasti rugi.
3. Tidak ada alternatif lain untuk membawa sesuatu.
Di negara Indonesia masih bergantung pada plastik lain
halnya dengan negara jepang yang sudah sadar akan
bahaya plastik dan beralih pada kertas yang tidak mudah
sobek, serta dapat diolah dengan mudah.
Pada akhirnya daur ulang sampah plastiklah yang
harus kita lakukan. Tidak hanya menyelamatkan
lingkungan dari pemanasan global, tetapi juga dapat
mendatangkan keuntungan ekonomi
B. Perumusan Masalah
Berpijak dari latar belakang yang telah dijelaskan
di atas, maka dapatlah dirumuskan permasalahan sebagai
berikut :
1. Apakah sampah plastik itu?
2. Bagaimana cara mendaur ulang sampah plastik agar
tidak merugikan?
C. Tujuan
1. Bagi siswa
Untuk menambah pengetahuan dan sebagai tugas untuk
memenuhi mata pelajaran TIK.
2. Bagi masyarakat
Memberikan kesadaran betapa merugikannya sampah plastik
jika dibiarkan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sampah Plastik
Sampah plastik merupakan sampah yang dapat didaur
ulang menjadi barang2 yang berguna bahkan menjadi
barang yang bernilai bila dikerjakan oleh orang2 yang
berkreatifitas, contoh smpah plastik itu seperti
bungkus makanan ringan, bungkus ditergen, botol air
mineral dll.
1.1. Sejarah Plastik
Sejak tahun 1950-an plastik menjadi bagian penting
dalam hidup manusia. Plastik digunakan sebagai bahan
baku kemasan, tekstil, bagian-bagian mobil dan alat-
alat elektronik. Dalam dunia kedokteran, plastik bahkan
digunakan untuk mengganti bagian-bagian tubuh manusia
yang sudah tidak berfungsi lagi. Pada tahun 1976
plastik dikatakan sebagai materi yang paling banyak
digunakan dan dipilih sebagai salah satu dari 100
berita kejadian pada abad ini.
Plastik pertama kali diperkenalkan oleh
Alexander Parkes pada tahun 1862 di sebuah ekshibisi
internasional di London, Inggris. Plastik temuan Parkes
disebut parkesine ini dibuat dari bahan organik dari
selulosa. Parkes mengatakan bahwa temuannya ini
mempunyai karakteristik mirip karet, namun dengan harga
yang lebih murah. Ia juga menemukan bahwa parkesine ini
bisa dibuat transparan dan mampu dibuat dalam berbagai
bentuk. Sayangnya, temuannya ini tidak bisa
dimasyarakatkan karena mahalnya bahan baku yang
digunakan.
Pada akhir abad ke-19 ketika kebutuhan akan
bola biliar meningkat, banyak gajah dibunuh untuk
diambil gadingnya sebagai bahan baku bola biliar. Pada
tahun 1866, seorang Amerika bernama John Wesley Hyatt,
menemukan bahwa seluloid bisa dibentuk menjadi bahan
yang keras. Ia lalu membuat bola biliar dari bahan ini
untuk menggantikan gading gajah. Tetapi, karena
bahannya terlalu rapuh, bola biliar ini menjadi pecah
ketika saling berbenturan.
Bahan sintetis pertama buatan manusia ditemukan
pada tahun 1907 ketika seorang ahli kimia dari New York
bernama Leo Baekeland mengembangkan resin cair yang ia
beri nama bakelite. Material baru ini tidak terbakar,
tidak meleleh dan tidak mencair di dalam larutan asam
cuka. Dengan demikian, sekali bahan ini terbentuk,
tidak akan bisa berubah. Bakelite ini bisa ditambahkan ke
berbagai material lainnya seperti kayu lunak.
Tidak lama kemudian berbagai macam barang dibuat
dari bakelite, termasuk senjata dan mesin-mesin ringan
untuk keperluan perang. Bakelite juga digunakan untuk
keperluan rumah tangga, misalnya sebagai bahan untuk
membuat isolasi listrik.
Rayon, suatu modifikasi lain dari selulosa, pertama
kali dikembangkan oleh Louis Marie Hilaire Bernigaut
pada tahun 1891 di Paris. Ketika itu ia mencari suatu
cara untuk membuat sutera buatan manusia dengan cara
mengamati ulat sutera. Namun, ada masalah dengan rayon
temuannya ini yaitu sangat mudah terbakar. Belakangan
masalah ini bisa diatasi oleh Charles Topham.
1.2.Demam Plastik
Tahun 1920 ditandai dengan demam plastik. Wallace
Hume Carothers, ahli kimia lulusan Universitas Harvard
yang mengepalai DuPont Lab, mengembangkan nylon yang
pada waktu itu disebut Fiber 66. Fiber ini menggantikan
bulu binatang untuk membuat sikat gigi dan stoking
sutera. Pada tahun 1940-an nylon, acrylic,
polyethylene, dan polimer lainnya menggantikan bahan-
bahan alami yang waktu itu semakin berkurang.
Novasi penting lainnya dalam plastik yaitu penemuan
polyvinyl chloride (PVC) atau vinyl. Ketika mencoba untuk
melekatkan karet dan metal, Waldo Semon, seorang ahli
kimia di perusahaan ban B.F. Goodrich menemukan PVC.
Semon juga menemukan bahwa PVC ini adalah suatu bahan
yang murah, tahan lama, tahan api dan mudah
dibentuk.
Pada tahun 1933, Ralph Wiley, seorang
pekerja lab di perusahaan kimia Dow, secara tidak
sengaja menemukan plastik jenis lain yaitu polyvinylidene
chloride atau populer dengan sebutan saran. Saran pertama
kali digunakan untuk peralatan militer, namun
belakangan diketahui bahwa bahan ini cocok digunakan
sebagai pembungkus makanan. Saran dapat melekat di
hampir setiap perabotan seperti mangkok, piring, panci,
dan bahkan di lapisan saran sendiri. Tidak heran jika
saran digunakan untuk menyimpan makanan agar kesegaran
makanan tersebut terjaga.
Pada tahun yang sama, dua orang ahli kimia
organik bernama E.W. Fawcett dan R.O. Gibson yang
bekerja di Imperial Chemical Industries Research
Laboratory menemukan polyethylene. Temuan mereka ini
mempunyai dampak yang amat besar bagi dunia. Karena
bahan ini ringan serta tipis, pada masa Perang Dunia II
bahan ini digunakan sebagai pelapis untuk kabel bawah
air dan sebagai isolasi untuk radar.
Pada tahun 1940 penggunaan polyethylene sebagai bahan
isolasi mampu mengurangi berat radar sebesar 600 pounds
atau sekitar 270 kg. Setelah perang berakhir, plastik
ini menjadi semakin populer. Saat ini polyethylene
digunakan untuk membuat botol minuman, jerigen, tas
belanja atau tas kresek, dan kontainer untuk menyimpan
makanan.
Kemudian pada tahun 1938 seorang ahli kimia bernama
Roy Plunkett menemukan teflon. Sekarang teflon banyak
digunakan untuk melapisi peralatan memasak sebagai
bahan antilengket.
Selanjutnya, seorang insinyur Swiss bernama George
de Maestral sangat terkesan dengan suatu jenis tumbuhan
yang menggunakan ribuan kait kecil untuk menempelkan
dirinya. Lalu pada tahun 1957 de Maestral meniru
tumbuhan tersebut untuk membuat Velcro atau perekat
dari bahan nylon.
1.3.Jenis-jenis plastik:
#1 : PET atau PETE adalah polyethylene terephtalate.
Plastik ini digunakan untuk membuat sebagian besar
botol plastik dan kontainer dari minuman, dan juga
digunakan untuk salad dressing kontainer, botol minyak
sayur dan tempat makanan ovenproof. PET dapat didaur
ulang menjadi pakaian, tote bags, furniture, karpet,
hiasan jalur, dan kontainer baru.
Bersama dengan botol berlabel code #2, mereka membentuk
96 persen dari semua kontainer dan botol plastik di
Amerika Serikat, menurut U.S plastic trades
association.
#2:HDPE adalah polyethylene densitas tinggi, plastik
serbaguna yang dapat didaur ulang. Digunakan untuk
membuat botol detergen dan pemutih, botol jus, botol
oli motor, tempat mentega dan yogurt, beberapa kantong
sampah dan kotak cereal.
dapat didaur ulang lagi menjadi botol dan kontainer,
lantai keramik. pipa drainase, kandang dan outdoor
mebel.
#3: Vinyl /PVC atau V atau Polyvinyl chloride yang
keras dan tahan cuaca. PVC mengandung khlor, yang
berarti bahwa beberapa berbahaya karena dioxins
diproduksi selama manufaktur. Digunakan untuk membuat
beberapa kontainer dan botol untuk deterjen dan minyak
goreng, serta jendela, pipa saluran, kawat jacketing,
dan bungkus makanan cerah.
sering di daur ulang oleh masyarakat, namun dapat
didaur ulang untuk membuat mudflaps, lantai, dan
cabbles tikar/keset, dsb.
#4:LDPE adalah low density polyethylene dan memiliki
banyak aplikasi. Sering ditemukan dalam botol, tote
bags. umumnya dapat di daur ulang untuk bil pesawat
milik maskapai, tong penyimpan pupuk kompos, bahan
untuk lantai dan bahan bangunan.
#5: PP adalah Polypropylene umum ditemukan dalam tutup
botol, yogurt kontainer, botol saus, dan straws.
memiliki titik lebur yang tinggi dan dapat digunakan
untuk tempat cairan panas. Dapat didaur ulang dan
merupakan bagian dari pertumbuhan jumlah program daur
ulang kota yang kemudian lebih berbelok tutup botol dan
item lainnya termasuk kabel baterai, wadah, tong dan
nampan.
#6: PS adalah polystyrene. yang biasa dikenal dengan
merek dagang Styrofoam. styrene itu ada di mana-mana
dalam kontainer barang dan daftar pada banyak kelompok
environental. Styrene telah diklaim oleh banyak anti-
waste dan kelompok kesehatan bahwa polystyrene dapat
melepaskan toksin ke dalam makanan. agen perlindungan
lingkungan hidup AS menyatakan bahwa styrene memiliki
efek yang merugikan kesehatan. Dapat didaur ulang dan
digunakan untuk membuat insulasi.
#7:Other/Lainnya/Polycarbonate, klasifikasi ini
meliputi berbagai plastik bukan Resins yang cocok ke
dalam kategori lainnya. Produk yang sering mengandung
sejumlah plastik. "Lainnya" adalah produk yang
digunakan untuk membuat iPod, DVD, kacamata hitam,
Anti-peluru dan galon air 5 liter. jenis plastik ini
tidak mudah untuk didaur ulang, namun dapat dilakukan.
#8: SM atau Sampah Masyarakat, sampah plastik jenis ini
tidak dapat diklasifikasikan dengan jenis sampah
manapun. Tidak dapat didaur ulang namun sangat ramah
lingkungan. Semua bagiannya dapat dibusukkan oleh
mikroba. Sampah ini tidak mempunyai nilai apapun. Jenis
ini mendapat penolakan sosial dimana-mana.
B. Cara Mendaur Ulang Sampah plastik
1.1.Pengertian Daur Ulang Plastik
Pemikiran untuk mendaur ulang sampah plastik
bermula dari menipisnya persediaan minyak bumi sebagai
penghasil naphta. Selama ini naphta merupakan bahan
baku utama dalam industry plastik. Setelah terjadi
krisis minyak dunia pada tahun 1973/1974, para ahli
mulai berpikir untuk mencari bahan baku alternative
pengganti naphta. Beberapa bahan yang dicoba antara
lain batu bara, kalsium karbid, dan bahan kimia
sintesis lainnya. Karena ternyata biaya produksinya
menjadi lebih mahal, maka kemudian milai dicoba mendaur
ulangkan sampah plastik.
Dalam proses daur ulang sampah plastik tersebut ada
yang langsung digunakan sebagai bahan baku atau bahn
pengisi (filler) tanpa pengolahan terlebih dahulu. Ada
yang diolah terlebih dahulu dengan proses tertentu
sebelum digunakan dalam pembuatan plastik. Dengan
proses daur ulang ini biaya produksi plastik jadi lebih
murah dibandingkan dengan jika hanya menggunakan bahan
baku dari naphta. Keuntungan lainnya, industry plastik
tidak terlalu tergantung pada industry petrokimia hulu
sebagai penghasil naphta.
Latar belakang lain yang mendesak semakin
pentingnya proses daur ulang plastik adalah semakin
meningkatnya penggunaan plastik. Menurut majalah
Hidrocarbon Processing (Desember 1989), sampai tahun 2000
dibakar. Padahal seperti sudah disinggung di muka,
pembakaran bahan plastik, apalagi dalam jumlah yang
besar, dapat menghasilkan bahan-bahan berbahaya bagi
kehidupan makhluk hidup.
Negara-negara maju umumnya mengolah kembali sampah
plastik menjadi barang-barang yang bermanfaat. Banyak
produk-produk yang bisa dibuat denagn bahan campuran
dari sampah plastik dan bahan baku plastik atau hanya
dengan bahan dari sampah plastik. Sebagai contoh, tikar
plastik bisa dibuat dengan menggunakan bahan baku 70 %
dari sampah plastik dan 30 % dari bahan plastik. Di
Swedia, sampah plastik dimanfaatkan untuk membuat bata
plastik yang lebih kuat dari bata biasa. Sementara di
Inggris dan Italia, bahan dari sampah plastik
dipergunakan untuk membuat tiang-tiang telepon yang
sebelumnya dibuat dari kayu atau besi. Berdasarkan
penelitian, tiang-tiang dari bahan sampah plastik
tersebut bisa menyangga beban sampai 300 kilogram.
Melihat potensi pemanfaatan hasil daur ulang sampah
plastik, maka sebenarnya sampah plastik tidak hanya
merupakan sumber masalah, tetapi juga memberikan
peluang bisnis. Sebagai contoh, di bidang pertanian
banyak perlengkapan yang bisa dibuat dengan hasil daur
ulang sampah plastik, misalnya mangkuk penampung lateks
untuk perkebunan karet, serat plastik untuk pertanian
hidroponik, kantong plastik untuk penyemaian bibit,
tali plastik, dan sebagainya. Bisnis daur ulang sampah
plastik juga akan ikut membuka lapangan kerja baru,
karena untuk pengumpulan plastik, pengolahan sampai
pemasarannya memerlukan jaringan usaha tersendiri dari
pemungut (pemulung), pengumpul, industry pengolah
sampah plastik, dan distributor produknya.
Bagi yang tidak tertarik dengan bisnis sampah
plastik, dengan mengetahui potensi bisnis daur ulang
sampah plastik ini diharapkan tidak lagi membuang
sampah plastik secara sembarangan, melainkan mau
mengumpulkan dan memberikannya kepada para pemunut
sampah plastik. Sehingga disamping menghindari
pencemaran lingkungan oleh sampah plastik sekaligus
juga memberikan rizki bagi orang lain.
Para pemungut sampah plastik semestinya juga patut
dihargai, sebab usaha mereka ikut menjaga kelestarian
lingkungan, meskipun mereka melakukannya semata-mata
untuk mencari nafkah tanpa kesadaran untuk mengatasi
maslah lingkungan.
1.2.Cara Mengolah Sampah Plastik Menjadi Kerajinan
Langkah awal mengolah sampah plastik
menjadi kerajinan adalah memisahkan sampah kering dan
sampah basah. Selanjutnya sampah kering seperti bungkus
minuman ringan seperti kopi, susu dan mi instan
dibersihkan. Setelah itu plastik-plastik yang telah
dicuci dan dikeringkan kemudian dipotong-potong seperti
pola barang kerajinan yang akan dibuat. Pola dibuat
sesuai dengan bentuk barang yang akan dibuat. Setelah
dipotong sesuai dengan pola, langkah selanjutnya adalah
menjahit sesuai dengan pola tersebut. Yang diperlukan
adalah ketelatenan dari penjahit.
Saat ini kerajinan dari sampah plastik
telah menjadi produk fashion tersendiri yang berasal
dari barang daur ulang atau bisa disebut trashion.
Trashion ini artinya fashion dari sampah.Dengan menjadi
trashion nanti, produk kerajinan daur ulang sampah
kering akan bisa dinikmati tidak saja kalangan
masyarakat menengah ke bawah tapi juga kalangan
menengah atas yang biasanya sangat memperhatikan
kualitas produk kerajinan yang akan dibeli.
1.3. Langkah-langkah mendaur ulang
Pertama:
Siapkan satu bekas bungkus kopi instan merek apa saja.
Potong menjadi dua bagian selebar 4 cm.
Ke dua:
Potongan bekas bungkus kopi selebar 4 cm tersebut di
lipat ke arah dalam sepanjang 1 cm di kedua sisinya
sehingga menghasilkan pita plastik selebar 2 cm. Buat
pita seperti ini sebanyak minimal 1000 buah dari 500
bungkus bekas kopi instan.
Ke tiga:
Ambil 4 buah pita dan anyam seperti membuat baling-
baling
Ke empat:
Pada baling-baling yang sudah terbentuk selanjutnya
tambahkan pita lainnya satu-persatu dan jangan lupa
membuat sudut tegak vertikal agar bisa dianyam ke arah
atas. Bila proses ini diabaikan maka anyaman hanya akan
berbentuk seperti tikar saja dan tidak berupa
keranjang. Atur lebar dan tinggi anyaman sesuai
kebutuhan.
Ke lima:
Setelah keranjang atau tas cantik Anda selesai, bagian
dalam tas dapat ada beri lapis dari kain perca agar
tidak bolong-bolong atau biarkan seperti itu supaya
tetap orsinil dan antik
C. Hasil Daur Ulang Sampah Plastik
Selain dapat dirubah menjadi plastik yang baru lagi.
Dari hasil proses daur ulang kurang lebih yang
dijelaskan diatas, sampah plastik dapat mengasilkan
nilai jual. Entah itu sampah plastik dari bungkus
detergen sampai botol minuman plastik.
Bungkus detergen dapat di sulap menjadi berbagai
barang. Sebagai misal, tas, dompet, kerajinan tangan
lain.
Sedangkan botol plastik? Lebih luas lagi. Sebagai
misal, vas bunga, hiasan dinding, kinciran bagi anak
kecil, bunga palsu dan lain sebagainya. Barang lain
yang dihasilkan seperti sandal, baju, payung, tas
jinjing, hingga hiasan dinding.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari data diatas dapat kita simpulkan bahwa sampah
plastik dapat merugikan dapat juga menguntungkan. Yang
merugikan, jika kita membuang plastik sembarangan, jika
kita membakar sampah plastik asapnya akan mempengaruhi
efek rumah kaca atau Global Warming. Dan yang
menguntungkan, jika kita memiliki kreativitas dalam
mengolah sampah plastik sebaiknya kembangkan, tidak
hanya mendatangkan keuntungan kita juga telah
menyelamatkan dunia.
B. Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita bisa
menambah wawasan pengetahuan kita, kita sadar akan
bahaya sampah plastik yang dibuang atau dibakar begitu
saja tanpa tahu akibatnya. Kita tahu bahwa plastik bisa
mendatangkan keuntungan lebih. Kita juga tahu bagaimana
mendaur ulang smpah plastik menjadi barang yang
bernilai jual.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.angelfire.com/indie/shefoughtbravely/sejarah.htmhttp://genderang-perang.blogspot.com/2011/01/pengertian-sampah-plastik.htmlhttp://kerockan.blogspot.com/2011/07/cara-mengolah-sampah-plastik-menjadi.htmlhttp://herusupanji.blogspot.com/2012/02/daur-ulang.htmlhttp://achmadmarzoeki.blogspot.com/2008/03/daur-ulang-plastik.html