laporan kinerja perwakilan bpkp provinsi
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA
PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN ANGGARAN 2021
LKIN-513/PW08/6/2021 TANGGAL 31 DESEMBER 2021
KATA PENGANTAR
Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Sumitro
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap
unit eselon II instansi pemerintah diamanatkan untuk menyusun Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKj), oleh sebab itu Perwakilan Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Lampung sebagai salah satu unit
eselon II mandiri di lingkungan BPKP juga wajib menyusun LKj.
LKj Perwakilan BPKP Provinsi Lampung Tahun 2021, memuat kegiatan-
kegiatan yang dianggap dominan dalam pencapaian tujuan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi Perwakilan sebagaimana diatur dalam Keputusan
Kepala BPKP Nomor KEP-06.00.00-286/K/2002 yang terakhir diubah dengan
Peraturan Kepala BPKP Nomor 1 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perwakilan BPKP.
Penyusunan LKj dimaksudkan sebagai media bagi Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung untuk menyampaikan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya kepada stakeholders, serta sarana
untuk evaluasi atas capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung baik
keberhasilan maupun hambatannya selama Tahun 2021, dan peningkatan
kinerja di Tahun 2022.
Kata Pengantar i
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR v
RINGKASAN EKSEKUTIF vi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Tugas dan Fungsi 1 B. Struktut Organisasi 3 C. Aspek Strategi Organisasi 5
D.Sistematika Penyajian 7 BAB II PERENCANAAN KINERJA 9 A. Target Kinerja Tahun 2020-2024 9
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2021 18
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 21 A. Capaian Kinerja Tahun 2021 21
B. Kinerja Lainnya 96
C. Akuntabilitas Keuangan 114
BAB IV PENUTUP 116 A. Kesimpulan Kinerja Tahun 2021 116
B. Rencana Tindak Tahun 2022 123
KILAS PERISTIWA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1 Keterkaitan Sasaran Kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi 11
Lampung dengan Sasaran Program dan Sasaran Strategis BPKP
2.2 Matriks Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung 14
2.3 Target Kinerja Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan 18
Tahun 2021 Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
3.1 Ringkasan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung Tahun 2021 21
3.2 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Kegiatan 1 Tahun 2021 23
3.3 Realisasi Nilai penyelamatan Keuangan Negara dan Daerah Tahun 2021 30
3.4 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Kegiatan 3 Tahun 2021 41
3.5 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Kegiatan 3 Tahun 2021 53
3.6 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Kegiatan 4 Tahun 2021 59
3.7 Realisasi Persentase hasil pengawasan preventif dan edukatif yang 62
dimanfaatkan/ditindaklanjuti Tahun 2021
3.8 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Kegiatan 5 Tahun 2021 66
3.9 Realisasi Jumlah Kab/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3 Tahun 2021 72
3.10 Realisasi Jumlah desa yang Menyusun laporan Pertanggungjawaban 77
Keuangan Desa Tahun 2021
3.11 Realisasi Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes 80
Sampai dengan Semester I tahun 2021
3.12 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Kegiatan 6 Tahun 2021 84
3.13 Realisasi Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri) 88
Sampai dengan Semester I Tahun 2021
3.14 Realisasi Nilai SAKIP Unit Kerja Tahun 2021 90
3.15 Realisasi Persentase Penyelesaian RTP MR Unit Kerja Tahun 2021 91
3.16 Realisasi Efektivitas Pengendalian Intern (SPIP Unit Kerja) Tahun 2021 93
3.17 Realisasi Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan) 94
Tahun 2021
3.18 Kinerja Lainnya Tahun 2021 97
3.19 Daftar Penghargaan 112
3.20 Target dan Realisasi Keuangan Tahun 2021 menurut Jenis Belanja 114
3.21 Target dan Realisasi Keuangan Tahun 2021 menurut program/ kegiatan 114
3.22 Target dan Realisasi Keuangan Tahun 2021 menurut Sasaran Kegiatan 114
iv
v vi
Halaman
1.1 Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Lampung 4
1.2 Sumber Daya Manusia Perwakilan BPKP Provinsi Lampung 5
1.3 Sistematika Penyajian LKj Perwakilan BPKP Provinsi Lampung 8
Tahun 2021
3.1 Nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah 29
3.2 Nilai penyelamatan Keuangan Negara dan Daerah 40
3.3 Persentase Hambatan Pelaksanaan Pembangunan 43
3.4 Persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti 61
3.5 Persentase hasil pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/ 63
ditindaklanjuti
3.6 Jumlah Pemda Kab/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3 73
3.7 Jumlah Pemda Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3 76
3.8 Jumlah desa yang Menyusun laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa 78
3.9 Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes 80
3.10 Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja 85
3.11 Nilai Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri) 86
3.12 Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP 87
3.13 Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri) 89
3.14 Nilai SAKIP Unit Kerja 90
3.15 Persentase Penyelesaian RTP MR Unit Kerja 92
3.16 Nilai Persentase Efektivitas Pengendalian Intern SPIP Unit Kerja 93
3.17 Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan) 95
v
DAFTAR GAMBAR
i
0%
91%
100%
120%
100%
100%
100%
215%
100%
100%
233%
100%
134%
151%
127%
362%
0% 100% 200% 300%
5.5 JUMLAH KAB/KOTA DENGAN MRI ≥ LEVEL 3
5.4 JUMLAH KABUPATEN/KOTA DENGAN MATURITAS SPIP ≥ LEVEL 3
5.3 JUMLAH PROVINSI DENGAN MATURITAS SPIP ≥ LEVEL 3
5.2 JUMLAH APIP KABUPATEN/KOTA DENGAN KAPABILITAS APIP ≥ LEVEL 3
5.1 JUMLAH APIP PROVINSI DENGAN KAPABILITAS APIP ≥ LEVEL 3
4.2 PERSENTASE HASIL PENGAWASAN PREVENTIF DAN EDUKATIF YANG DIMANFAATKAN/
DITINDAKLANJUTI
4.1 PERSENTASE HASIL PENGAWASAN REPRESIF YANG DIMANFAATKAN/DITINDAKLANJUTI
3.3 JUMLAH BUMDES YANG MAMPU MENYUSUN LAPORAN
3.2 JUMLAH BLUD DENGAN KINERJA SEHAT
3.1 JUMLAH BUMD DENGAN KINERJA SEHAT
2.2 JUMLAH KP YANG DIAWASI
2.1 PERSENTASE HAMBATAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN YANG DISELESAIKAN
1.4 NILAI PENYELAMATAN KEUANGAN NEGARA
1.3 NILAI EFISIEN PENGELUARANNEGARA DAN DAERAH
1.2 POTENSI PENERIMAAN DAERAH YANGDIOPTIMALISASI
1.1 NILAI OPTIMALISASI PENERIMAAN DAERAH YANG TEREALISASI
RINGKASAN EKSEKUTIF
CAPAIAN KINERJA OUTCOME TAHUN 2021
SS2 Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional
SS1 Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah
SS3 Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha
SS3 Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi
SS5 Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU
Capaian Kinerja Tahun 2021 Sebesar 133,49% atau Sangat Baik
120%
146%
100%
106%
113%
105%
103%
114%
0%
20%
300%
220%
0% 100% 200% 300%
6.8 INDEKS KEPUASAN LAYANAN UNIT KERJA (KHUSUS UNIT KERJA PERWAKILAN)
6.7 PERSENTASE EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN (SPIP UNIT KERJA)
6.6 PERSENTASE PENYELESAIAN RTP (MR UNIT KERJA)
6.5 NILAI SAKIP UNIT KERJA
6.4 NILAI PENGELOLAAN BMN UNIT KERJA (KHUSUS UNIT KERJA MANDIRI)
6.3 PERSENTASE PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SESUAI SAP (KHUSUS UNIT KERJA …
6.2 SKOR IKPA UNIT KERJA (KHUSUS UNIT KERJA MANDIRI)
6.1 NILAI SKOR ZONA INTEGRITAS UNIT KERJA
5.9 JUMLAH BLUD DENGAN MRI ≥ LEVEL
5.8 JUMLAH DESA YANG MENERAPKAN PENGELOLAAN ASET DESA SECARA MEMADAI
5.7 JUMLAH APIP YANG MENGIMPLEMENTASIKAN SISWASKEUDES
5.6 JUMLAH DESA YANG MENYUSUN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA
120%
146%
300%
220%
120%
215%
233%
134%
151%
127%
362%
0% 100% 200% 300%
6.8 INDEKS KEPUASAN LAYANAN UNIT KERJA (KHUSUS UNIT KERJA PERWAKILAN)
6.7 PERSENTASE EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN (SPIP UNIT KERJA)
5.7 JUMLAH APIP YANG MENGIMPLEMENTASIKAN SISWASKEUDES
5.6 JUMLAH DESA YANG MENYUSUN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DESA
5.2 JUMLAH APIP KABUPATEN/KOTA DENGAN KAPABILITAS APIP ≥ LEVEL 3
3.3 JUMLAH BUMDES YANG MAMPU MENYUSUN LAPORAN
2.2 JUMLAH KP YANG DIAWASI
1.4 NILAI PENYELAMATAN KEUANGAN NEGARA
1.3 NILAI EFISIEN PENGELUARAN NEGARA DAN DAERAH
1.2 POTENSI PENERIMAAN DAERAH YANG DIOPTIMALISASI
1.1 NILAI OPTIMALISASI PENERIMAAN DAERAH YANG TEREALISASI
SS6 Tata Kelola Unit Kerja
KINERJA OUTCOME SASARAN STRATEGIS (SS) ≥ 120%
Faktor pendukung keberhasilan capaian kinerja ≥ 120% tersebut antara lain:
1. IKK 1.1 Nilai optimalisasi Penerimaan Daerah yang Terealisasi: a. Sosialisasi dan Penyuluhan pemungutan dan Pembayaran Pajak Hotel dan
Restoran b. Pelatihan Pemeriksaan Pajak c. Intensifnya penagihan yang dilakukan BPPRD yang disertai meningkatnya
kesadaran wajib pajak daerah 2. IKK 1.2 Potensi Penerimaan Daerah yang dioptimalisasi
a. Peningkatan jumlah sampel objek pajak yang di evaluasi dalam OPAD b. Dukungan BPPRD yang memberikan data objek pajak yang memiliki potensi
besar 3. IKK 1.3 Nilai Efisien Pengeluaran Negara dan Daerah
a. Koordinasi antar bidang pengawasan terkait dalam proses pra perencanaan maupun pelaksanaan penugasan strategis yang ada di wilayah Provinsi Lampung terkait antara lain Audit Tujuan Tertentu/Audit Investigatif; Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan, Audit Klaim, maupun Audit Penyesuaian Harga
b. Evaluasi atas Proses Penyusunan RDKK/e-RDKK, Penetapan Alokasi dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi dari Kios/Pengecer (Lini IV) ke Petani
c. Memberikan keyakinan terbatas bahwa tata kelola PSN telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, standar, rencana, atau norma yang ditetapkan
4. IKK 1.4 Nilai Penyelamatan Keuangan Negara a. Adanya Koordinasi antara Perwakilan BPKP Lampung dengan Pihak Penyidik b. Optimalisasi Hari Pengawasan (HP) dan peningkatan kompetensi Pejabat
Fungsional Auditor terkait masalah tindak pidana korupsi 5. IKK 2.2 Jumlah Kegiatan Prioritas yang diawasi
a. Mengidentifikasi kelemahan atas penyaluran program BST dan memberikan rekomendasi perbaikannya
b. Memastikan pelaksanaan Program Indonesia Pintar sesuai dengan standar, rencana atau norma yang ditetapkan
6. IKK 3.3 Jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan Memberikan pemahaman yang memadai tentang pengelolaan tata kelola dan penyusunan laporan keuangan BUMDes
7. IKK 5.2 Jumlah APIP Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3 a. Komitmen APIP Kabupaten/Kota untuk mencapai kapabilitas APIP Level 3 b. Dukungan sumber daya Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
8. IKK 5.6 Jumlah desa yang Menyusun Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa Penggunaan Siskeudes online oleh tiga pemda
9. IKK 5.7 Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes Coaching Clinic dan Bimbingan Teknis Aplikasi Siswaskeudes
10. IKK 6.7 Persentase efektivitas pengendalian intern (SPIP Unit kerja) Adanya budaya sadar risiko dengan melaporkan dan memitigasi risiko pada masing-masing Bidang dan Bagian
11. IKK 6.8 Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan) a. Pelayanan permintaan stakeholder dengan baik dan penuh tanggung jawab; b. Kinerja dengan integritas dan dedikasi yang tinggi.
Hambatan dan permasalahan capaian kinerja dibawah 100% yaitu:
1. IKK 5.4 Jumlah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3 2. IKK 5.5 Jumlah Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3
Internalisasi pedoman baru terkait dengan penilaian Maturitas SPIP di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung maupun untuk mensosialisasikan pedoman tersebut kepada pemerintah daerah memerlukan waktu yang cukup
3. IKK 5.8 Jumlah desa yang menerapkan pengelolaan aset desa secara memadai Adanya perubahan target kinerja tahun 2021 pada bulan November 2021 sehingga tidak cukup waktu/SDM untuk melaksanakannya
4. IKK 5.9 Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3 Belum dilakukan penilaian untuk BLUD dengan MRI ≥ Level 3 karena berdasarkan pemetaan atas 34 infrastruktur MR, BLUD di Provinsi Lampung baru memiliki 1 infrastruktur
0%
20%
0%
91%
0% 25% 50% 75% 100%
5.9 JUMLAH BLUD DENGAN MRI ≥ LEVEL
5.8 JUMLAH DESA YANG MENERAPKAN PENGELOLAAN ASET
DESA SECARA MEMADAI
5.5 JUMLAH KAB/KOTA DENGAN MRI ≥ LEVEL 3
5.4 JUMLAH KABUPATEN/KOTA DENGAN MATURITAS SPIP ≥ LEVEL
3
KINERJA OUTCOME < 100%
KINERJA OUTCOME SASARAN STRATEGIS (SS) < 100%
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG SEMESTER I TAHUN 2021 1
I. PENDAHULUAN
adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) merupakan Lembaga
Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) dengan tugas utama menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan
pembangunan nasional.
Tugas, fungsi dan wewenang BPKP, struktur organisasi, aspek strategis organisasi,
kegiatan dan layanan produk BPKP, serta sistematika penyajian Laporan Kinerja Tahun 2021
lebih lanjut diuraikan sebagai berikut:
A. Tugas dan Fungsi
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, BPKP mempunyai tugas
untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional, serta Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
mengamanahkan BPKP untuk melakukan pengawasan intern atas isu strategis
nasional dan pembangunan daerah.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, BPKP menyelenggarakan dua fungsi
utama, yaitu fungsi perumusan kebijakan nasional dan pengkoordinasian
pengawasan intern, serta fungsi pengawasan intern. Fungsi perumusan kebijakan
nasional dan pengkoordinasian pengawasan intern meliputi fungsi perumusan
kebijakan nasional pengawasan intern terhadap isu strategis nasional dan
pembangunan daerah, dan fungsi pengkoordinasian dan sinergi penyelenggaraan
pengawasan intern bersama-sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah
lainnya. Sedangkan fungsi pengawasan intern meliputi Pelaksanaan audit, reviu,
evaluasi, pemantauan, pemberian konsultasi dan kegiatan pengawasan lainnya
terhadap aspek perencanaan, pelaksanaan, pertanggung-jawaban akuntabilitas dan
efektifitas pelaksanaan program yang menjadi isu strategis nasional dan daerah,
yaitu sebagai berikut:
1. Penanganan Covid-19
Pengawasan Penanganan Covid-19 mencakup Program Vaksinasi, Pengadaan
Barang/Jasa Alat Material Kesehatan, Pembayaran Klaim Rumah Sakit, Insentif
Tenaga Kesehatan, Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako, Bantuan Sosial
Tunai, Bantuan Langsung Tunai-Dana Desa.
B
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 2
2. Pemulihan Ekonomi Nasional
Pengawasan Pemulihan Ekonomi Nasional mencakup Subsidi Bunga KUR,
Subsidi Bunga/Subsidi Margin Non-KUR, Bantuan Produksi Usaha Mikro,
Penempatan Dana, dan Pinjaman Daerah.
3. Akuntabilitas Keuangan Daerah
Pengawasan Akuntabilitas Keuangan Daerah mencakup Perencanaan dan
Penganggaran APBD, Penyerapan Anggaran dan PBJ APBD, Penggunaan
Dana Transfer, Optimalisasi PAD, Perencanaan Dana Desa, Penyaluran dan
Penggunaan Dana Desa, dan Pengelolaan Aset Desa.
4. Tata Kelola Instansi Pemerintah
Pengawasan Tata Kelola Instansi Pemerintah mencakup Pemberian Konsultasi
Maturitas SPIP, Peningkatan Kapabilitas APIP Daerah dan Koporasi, dan
Pengendalian Risiko Fraud.
5. Akuntabilitas Kekayaan Negara/Daerah yang Dipisahkan
Pengawasan Akuntabilitas Kekayaan Negara/Daerah yang Dipisahkan
mencakup Tata Kelola BUMD, BUMDes, dan Tata kelola Badan Usaha Jasa Air.
6. Sektor Pendidikan
Pengawasan pada Sektor Pendidikan mencakup pelaksanaan program Kartu
Indonesia Pintar.
7. Sektor Kesehatan
Pengawasan pada Sektor Kesehatan mencakup pelaksanaan program
Penurunan Stunting dan Jaminan Kesehatan Nasional.
8. Sektor Energi
Pengawasan pada sektor energi mencakup Subsidi Listrik, Pembangunan
Infrastruktur Ketenagalistrikan, dan Bauran Energi Baru dan Terbarukan.
9. Pembangunan Infrastruktur
Pengawasan Pembangunan Infrastruktur mencakup Proyek Strategis Nasional
dan Peningkatan Konektivitas
10. Ketahanan Pangan
Pengawasan pada sektor Ketahanan Pangan mencakup Food Estate,Subsidi
Pupuk, dan Tata Kelola Cadangan Pangan Pemerintah.
11. Sektor Pariwisata
Pengawasan pada sektor Pariwisata mencakup Destinasi Pariwisata Super
Prioritas dan Program Hibah Pariwisata.
12. Tata Kelola Penanggulangan Bencana
Pengawasan Tata Kelola Penanggulangan Bencana mencakup Program
Penanggulangan Bencana.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 3
13. Pembangunan Daerah
Pengawasan Pembangunan Daerah mencakup pelaksanaan program Kartu
Petani Berjaya, Smart Village, Smart School, Kawasan terintegrasi Bakauheni
Provinsi Lampung, Program Layanan Kesehatan Gratis Kabupaten Lampung
Timur.
B. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) Nomor 1 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung, struktur organisasi di Kantor Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung terdiri dari :
1. Kepala Perwakilan
Kepala Perwakilan memiliki tugas yaitu memimpin Perwakilan BPKP dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya.
2. Bagian Tata Usaha
Bagian Tata Usaha memiliki tugas untuk melaksanakan penyusunan rencana dan
program, urusan kepegawaian, keuangan, persuratan, urusan dalam, perlengkapan,
rumah tangga, pengelolaan perpustakaan, dan penyusunan laporan. Dalam
melaksanakan tugasnya Bagian Tata Usaha dibagi menjadi :
a. Sub Bagian Umum, yakni memiliki tugas untuk melakukan urusan persuratan,
perlengkapan, urusan dalam, rumah tangga dan pengelolaan perpustakaan.
b. Sub Bagian Kepegawaian, yakni mempunyai tugas melakukan urusan terkait
kepegawaian dan pengembangan pegawai.
c. Sub Bagian Keuangan, yakni memiliki tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan rencana, program dan anggaran serta pengelolaan urusan
keuangan.
3. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional memiliki tugas dan fungsi untuk melakukan kegiatan
sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing yang dilaksanakan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan, dalam hal ini Kelompok Jabatan
Fungsional dibagi menjadi :
a. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Pengawasan Bidang Instansi
Pemerintah Pusat (IPP) bertugas melaksanakan kegiatan pengawasan di
bidang akuntabilitas penyelenggaraan keuangan dan pembangunan pusat yang
terkait dengan Agenda Prioritas Pengawasan (APP).
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 4
b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Pengawasan Bidang Akuntabilitas
Pemerintah Daerah (APD) bertugas melaksanakan kegiatan pengawasan di
bidang akuntabilitas penyelenggaraan keuangan dan pembangunan daerah
yang terkait dengan Agenda Prioritas Pengawasan (APP) dan Agenda Prioritas
Pengawasan Daerah (APPD).
c. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Pengawasan Bidang Akuntan Negara
(AN) bertugas melaksanakan kegiatan pengawasan di bidang
keakuntannegaraan terkait Agenda Prioritas Pengawasan (APP) dan Agenda
Prioritas Pengawasan Daerah (APPD).
d. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Pengawasan Bidang Investigasi
bertugas melaksanakan kegiatan keinvestigasian terkait Agenda Prioritas
Pengawasan (APP).
e. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Program dan Pelaporan serta
Pembinaan APIP (P3A) bertugas melaksanakan program dan pelaporan serta
kegiatan pembinaan APIP Agenda Prioritas Pengawasan (APP) dan Agenda
Prioritas Pengawasan Daerah (APPD).
Secara grafis, struktur organisasi dan Sumber daya manusia di Kantor Perwakilan
BPKP Provinsi Lampung tersaji sebagai berikut:
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 5
Gambar 1.2
Sumber Daya Manusia Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
C. Aspek Strategis Organisasi
BPKP sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang dibentuk melalui
Peraturan Presiden RI Nomor 192 Tahun 2014 tentang BPKP menggantikan Keputusan
Presiden Nomor 103 Tahun 2001 beserta perubahannya, selain mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah
dan pembangunan nasional juga menjalankan mandat yang tertuang pada Peraturan
Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP).
Mandat bagi BPKP dimaksud adalah sebagai auditor Presiden yang memiliki tugas
melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan sebagai Pembina
penyelenggaraan SPIP untuk seluruh instansi pemerintah. Peran sebagai pembina SPIP
berkaitan erat dengan peran pengawasan intern karena dengan penguatan SPIP diharapkan
pengendalian pelaksanaan kegiatan pemerintahan dapat mencegah terjadinya
kecurangan/penyimpangan.
Untuk mempercepat implementasi penyelenggaraan SPIP, Presiden menerbitkan
Inpres Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 6
Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern dalam rangka Mewujudkan
Kesejahteraan Rakyat, sebagai berikut:
1. Mempercepat efektivitas penerapan sistem pengendalian intern pemerintah dalam
pengelolaan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional;
2. Mengintensifkan peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah dalam rangka
meningkatkan kualitas, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional serta meningkatkan upaya pencegahan
korupsi;
3. Melakukan pengawasan dalam rangka meningkatkan penerimaan negara/ daerah serta
efisiensi dan efektivitas anggaran pengeluaran negara/daerah.
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung harus dapat menunjukkan paradigma barunya
melalui unjuk kerja yang optimal sebagai Auditor Presiden di daerah sehingga peran BPKP
semakin nyata dalam membantu pemerintah daerah menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi. Oleh karena itu, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung berupaya melaksanakan
strategi pengawasan dalam mengawal RPJMN 2020-2024 dan RKP 2021 sesuai dengan
Peraturan Kepala BPKP Nomor 10 Tahun 2017 tentang Kebijakan Pengawasan Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2018 yang meliputi:
1. Pembangunan hubungan kemitraan, jejaring pengawasan dan perencanaan
pembangunan nasional oleh seluruh pimpinan BPKP baik di pusat maupun daerah.
2. Pengawasan intern difokuskan pada isu strategis atau program prioritas pembangunan
nasional yang bersifat lintas sektoral, pencegahan dan pemberantasan korupsi,
peningkatan kapasitas pengawasan intern yang mendukung sinergi pengawasan
program pemerintah serta penguatan penerapan sistem pengendalian intern
Kementerian/Lembaga/Pemerintah dan Korporasi.
3. Penguatan kapasitas internal BPKP berupa penguatan kompetensi SDM BPKP dan
ketaatan terhadap standard dan SOP berbasis risiko, peningkatan kapasitas information
and communication technology (ICT) berbasis BPKP’s enterprise architecture (EA) dan
peningkatan sarana prasarana.
Adapun strategi penguatan (reposisi) BPKP ke depan adalah:
1. Product Differences
Sebagaimana dinyatakan dalam PP Nomor 60 Tahun 2008 Pasal 49 dan Perpres 192
Tahun 2014 tentang BPKP, maka penugasan BPKP sebagai Auditor Presiden akan
bersifat spesifik yaitu melakukan pengawasan atas pengelolaan keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional agar tercapai tujuan akuntabilitas Presiden
yang menjalankan amanah rakyat, bersifat strategis, makro, nasional (lintas sektoral).
2. Market Differences
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 7
BPKP perlu mengenali dengan baik siapa market-nya, hal ini dimaksudkan agar produk
BPKP menjadi bernilai, memiliki pasar pengawasan yang jelas bagi shareholder dan
stakeholder entitas birokrasi baik eksekutif, legislatif, yudikatif, organisasi pendidikan dan
organisasi profesi di wilayah Provinsi Lampung.
3. Methodology Differences
Pengembangan metodologi pengawasan yang kontemporer, spesifik, dan membawa
manfaat misalnya program evaluations, policy analysis, forensic audit, performance audit,
internal control review perlu dikembangkan sejalan dengan paradigma baru BPKP.
Dengan semakin luasnya cakupan penugasan BPKP sebagaimana amanat dari PP
Nomor 60 Tahun 2008 dan Perpres 192 Tahun 2014 serta Inpres 9 Tahun 2014, yang
meliputi pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan SPIP, dan paradigma
baru BPKP yang lebih mengedepankan aspek pencegahan, dengan lebih menekankan
membangun sistem yang mampu mencegah kecurangan/penyimpangan atau memudahkan
mendeteksi adanya kecurangan/penyimpangan, telah mendorong dilakukannya perubahan
visi BPKP. Dua peran utama yang dapat dilakukan BPKP adalah peran assurance dan
consulting.
D. Sistematika Laporan
Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Lampung Tahun 2021 melaporkan
pencapaian kinerja Perwakilan BPKP selama Tahun 2021. Capaian kinerja Tahun 2021
diukur dan dinilai berdasarkan Perjanjian Kinerja (Perkin) tahun 2021 sebagai tolok ukur
keberhasilan tahunan organisasi. Perkin sendiri merupakan penjabaran Renstra Perwakilan
BPKP Provinsi Lampung Tahun 2020-2024.
Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja Tahun 2021 memungkinkan
dilakukannya identifikasi atas sejumlah celah kinerja (performance gap) sebagai masukan
bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir tersebut, sistematika penyajian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung Tahun 2021 dapat
diilustrasikan dalam Gambar 1.3 berikut ini.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 8
Gambar 1.3 Sistematika Penyajian LKj Perwakilan BPKP Provinsi Lampung Tahun 2021
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 9
II. PERENCANAAN KINERJA
Meningkatkan kualitas sistem akuntabilitas selalu menjadi perhatian utama
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung. Peningkatan ini terlihat dari Visi, Misi dan Tujuan
pada Renstra Tahun 2020–2024.
Dengan berjalannya waktu dan merujuk pada Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, BPKP telah melakukan penajaman tujuan
dan sasaran strategis dan merekonstruksi Indikator Kinerja Utama, sehingga dapat
disajikan akuntabilitas pencapaian sasaran strategis.
A. TARGET KINERJA TAHUN 2020-2024
Penyusunan Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Lampung merupakan salah satu
amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) dan Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP). Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Lampung merupakan dokumen
perencanaan yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis, Indikator Sasaran
Stategis, Sasaran Program, Indikator Kinerja Program, Sasaran Kegiatan serta Indikator
Kinerja Kegiatan BPKP dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
Renstra BPKP tahun 2020-2024 merupakan bagian dari perencanaan nasional,
sehingga harus Selaras dan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024.
1. Visi
Rencana Strategis BPKP Tahun 2020-2024 yang disahkan oleh Kepala BPKP,
diterjemahkan dalam Visi Perwakilan BPKP Provinsi Lampung sebagai berikut:
“Menjadi Auditor Internal Pemerintah Berkelas Dunia dan Trusted Advisor Pemerintah untuk Meningkatkan Good Governance Sektor Publik dalam rangka Mewujudkan Visi Misi Presiden dan Wakil Presiden ‘Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong”
Terwujudnya visi merupakan tantangan sekaligus peluang yang harus dihadapi oleh
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 10
segenap jajaran BPKP baik di tingkat pusat maupun tingkat perwakilan. Sebagai
penjabaran dari visi tersebut, ditetapkanlah misi BPKP.
2. Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut, BPKP melaksanakan Misi Presiden dan Wakil Presiden
untuk menegakkan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya;
mengelola pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya; dan mensinergikan
pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan, dengan:
1. Melaksanakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
dan Pembangunan Nasional; dan
2. Membangun Sumber Daya Pengawasan yang Berkualitas
3. Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU)
Untuk menyelenggarakan dua misi BPKP, ditetapkan tujuan untuk masing-masing misi
tersebut, yaitu kondisi yang ingin dicapai oleh BPKP pada tahun 2024 yaitu:
1. Terwujudnya Akuntabilitas Keuangan dan Pembangunan Nasional; dan
2. Terwujudnya Tata Kelola Pengawasan yang Unggul, Akuntabel dan Sehat.
Selanjutnya, masing-masing tujuan tersebut dijabarkan lebih lanjut dalam enam sasaran
strategis dan 17 Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai gambaran target outcome yang
akan dicapai. Keenam sasaran strategis beserta indikator-indikatornya masing-masing
adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara
dan Daerah, yang diukur dengan tiga indikator berupa; Nilai Potensi Penerimaan
Negara/Daerah yang Terealisasi, Nilai Pengeluaran Negara/Daerah yang Efisien,
dan Nilai Penyelamatan Keuangan Negara.
2. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Pembangunan
Nasional, yang diukur dengan empat indikator berupa; Jumlah Program Prioritas
yang Tercapai Sesuai Target, Jumlah Kegiatan Prioritas yang Tercapai Sesuai
Target, Jumlah Proyek Prioritas Strategis yang Tercapai Sesuai Target dan
Jumlah Proyek Strategis Nasional yang Tercapai Sesuai Target.
3. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha, yang
diukur dengan satu indikator berupa; Jumlah Badan Usaha dengan Akuntabilitas
Badan Usaha yang Baik.
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 11
4. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi,
yang diukur dengan tiga indikator berupa; Jumlah K/L dengan Efektivitas
Pengendalian Korupsi Baik, Jumlah Pemda dengan Efektivitas Pengendalian
Korupsi Baik, dan Jumlah Badan Usaha dengan Efektivitas Pengendalian Korupsi
Baik.
5. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern
K/L/Pemda/BU, yang diukur dengan tiga indikator berupa; Persentase APIP K/L/P
dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3, Persentase K/L/P dengan Maturitas SPIP ≥
Level 3, dan Persentase K/L/P/BU dengan MRI ≥ Level 3.
6. Meningkatnya tata kelola pengawasan yang berkualitas, yang diukur dengan tiga
indikator berupa; IA-CM BPKP, Indeks kesehatan organisasi (IKO), dan Indikator
Nilai Reformasi Birokrasi.
Dalam Renstra BPKP Tahun 2020-2024, Tujuan dan Sasaran di atas dijabarkan ke
dalam Program dan Sasaran Program. Selanjutnya, Program dan Sasaran Program
dijabarkan ke dalam Kegiatan dan Sasaran Kegiatan.
4. Kegiatan, Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja kegiatan (IKK)
Merujuk pada Peraturan Menteri Perencanaan Nasional / Kepala Bappenas Nomor 5
Tahun 2019 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga
Tahun 2020-2024, terdapat penjabaran tanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan
urusan pemerintahan, khususnya pencapaian target kinerja pemerintah. Dalam
penjabaran tersebut ditentukan bahwa tujuan dan sasaran strategis merupakan
tanggung jawab pimpinan kementerian/lembaga. Unit kerja Eselon I bertanggung jawab
atas program dan sasaran program, sedangkan unit kerja Eselon II bertanggung jawab
atas kegiatan dan sasaran kegiatan.
Keterkaitan antara Sasaran Kegiatan unit kerja dengan Sasaran Strategis BPKP dan
Sasaran Program disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.1
Keterkaitan Sasaran Kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Lampung dengan
Sasaran Program dan Sasaran Strategis BPKP
Sasaran Strategis Sasaran Program Sasaran Kegiatan SS1 Meningkatnya
Pengawasan Pembangunan atas
Akuntabilitas Keuangan Negara
dan Daerah
SP1. Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas Akuntabilitas
Keuangan Negara Bidang Perekonomian
dan Kemaritiman
SK1 Meningkatnya
Pengawasan Pembangunan atas
Akuntabilitas Keuangan Negara/
Daerah
SP7 Meningkatnya Pengawasan atas
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 12
Sasaran Strategis Sasaran Program Sasaran Kegiatan Akuntabilitas Keuangan dan Kinerja
Daerah
SP15 Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas Akuntabilitas
Keuangan Negara dan Daerah Bidang
Investigasi
SS2 Meningkatnya
Pengawasan Pembangunan atas
Akuntabilitas Pembangunan
Nasional
SP2 Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas Akuntabilitas
Pembangunan Nasional bidang
Perekonomian dan Kemaritiman
SK2 Meningkatnya
Pengawasan Pembangunan atas
Pembangunan Nasional
SP16 Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas kelancaran
pelaksanaan pembangunan nasional
SS3 Meningkatnya
Pengawasan Pembangunan atas
Akuntabilitas Badan Usaha
SP13 Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas Kualitas Tata Kelola
BUMN/D/ BLUD
SK3 Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas Badan Usaha
SS4 Meningkatnya
Pengawasan Pembangunan atas
Efektivitas Pengendalian Korupsi
SP18 Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas efektivitas hasil
pengawasan keinvestigasian
SK4 Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas Efektivitas
Pengendalian Korupsi
SS5 Meningkatnya
Pengawasan Pembangunan atas
Kualitas Pengendalian Intern
K/L/Pemda/BU
SP9 Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas Kualitas Pengendalian
Intern Pemerintah Daerah
SK5 Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas Kualitas
Pengendalian Intern K/L/P/BU
SP14 Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas Kualitas Pengendalian
Intern K/L/Badan Usaha
SS6 Meningkatnya Tata
Kelola Pengawasan yang
Berkualitas
SP Meningkatnya Tata Kelola Unit
Kerja
SK6 Meningkatnya Tata Kelola
Unit Kerja
SP Meningkatnya Akuntabilitas
Keuangan dan Kinerja Unit Kerja
SP Meningkatnya Pengendalian
Intern Unit Kerja
SP Meningkatnya Kepuasan Layanan
Unit Kerja
Kegiatan merupakan bagian dari program yang dilaksanakan oleh satuan kerja setingkat
Eselon II yang terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan
sumber daya baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal
termasuk peralatan dan teknologi, dana, dan/atau kombinasi dari beberapa atau semua
jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran
(output) dalam bentuk barang/jasa. Di sisi lain, Sasaran Kegiatan merupakan Sasaran
Strategis unit kerja Eselon II atau unit kerja mandiri yang memiliki keterkaitan dan
hubungan sebab-akibat dengan Sasaran Program. Sasaran Kegiatan yang dirumuskan
harus dapat mendukung tercapainya Sasaran Program.
Sasaran Kegiatan beserta Indikator Kinerja Kegiatan yang menjadi tanggung jawab
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 13
Perwakilan adalah:
1. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan
Negara/Daerah, yang diukur dengan 4 (empat) indikator berupa: Nilai optimalisasi
penerimaan daerah yang terealisasi, Potensi penerimaan daerah yang
dioptimalisasi, Nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah, dan Nilai
penyelamatan keuangan negara dan daerah.
2. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional, yang
diukur dengan 2 (dua) indikator berupa: Persentase hambatan pelaksanaan
pembangunan yang diselesaikan dan Jumlah KP yang diawasi.
3. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha, yang diukur
dengan 3 (tiga) indikator berupa: Jumlah BUMD dengan kinerja sehat, Jumlah
BLUD dengan kinerja sehat, dan Jumlah BUMDes yang mampu menyusun
laporan.
4. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi,
yang diukur dengan 2 (dua) indikator berupa: Persentase hasil pengawasan
represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti dan Persentase hasil Pengawasan
preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/ ditindaklanjuti.
5. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern
K/L/P/BU, yang diukur dengan 9 (sembilan) indikator berupa: Jumlah APIP
Provinsi dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3, Jumlah APIP Kabupaten/Kota dengan
Kapabilitas APIP ≥ Level 3, Jumlah Provinsi dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3,
Jumlah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3, Jumlah Kab/Kota
dengan MRI ≥ Level 3, Jumlah desa yang Menyusun laporan Pertanggungjawaban
Keuangan Desa, Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes, Jumlah
desa yang menerapkan pengelolaan aset desa secara memadai, dan Jumlah
BLUD dengan MRI ≥ Level 3.
6. Meningkatnya Tata Kelola Unit Kerja, yang diukur dengan 8 (delapan) indikator
berupa: Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja, Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit
Kerja Mandiri), Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP (khusus
Unit Kerja Mandiri), Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri),
Nilai SAKIP Unit Kerja, Persentase penyelesaian RTP (MR Unit kerja), Persentase
efektivitas pengendalian intern (SPIP Unit kerja), dan Indeks Kepuasan Layanan
Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan).
Rincian Sasaran Strategis, Sasaran Program, Sasaran Kegiatan, Indikator Kinerja
Kegiatan, beserta target Tahun 2020 sampai dengan Tahun 2024, tersaji pada tabel
matriks kinerja berikut:
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 14
Tabel 2.2 Matriks Kinerja
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Sasaran Strategis (BPKP)
Sasaran Program (Eselon I)
Tanggungjawab
Kedeputian Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
TargetTahun
2020 2021 2022 2023 2024
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah
IKK1 Nilai optimalisasi penerimaan daerah yang terealisasi (jutaan rupiah)
7. Meningkatnya Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan dan Kinerja Daerah
Deputi 3 Pengawasan atas Optimalisasi Penerimaan PAD
206
329
412
412
412
IKK2 Potensi penerimaan daerah yang dioptimalisasi (jutaan rupiah)
7. Meningkatnya Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan dan Kinerja Daerah
Deputi 3 Pengawasan atas Potensi Pendapatan Asli Daerah
412
549
686
686
686
IKK3 Nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah (jutaan rupiah)
7. Meningkatnya Pengawasan atas Akuntabilitas Keuangan dan Kinerja Daerah
Deputi 3 Nilai efisiensi pengeluaran Pemerintah Daerah
-
185.428
152.978
134.621
111.062
15. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah Bidang Investigasi
Deputi 5 Nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah
1.123
1.351
1.509
1.649
1.868
15. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah Bidang Investigasi
Deputi 5 IKK4: Nilai penyelamatan keuangan negara dan daerah (jutaan rupiah)
27.124
40.679
49.715
56.500
51.982
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Pembangunan Nasional
2. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Pembangunan Nasional bidang Perekonomian dan Kemaritiman
Deputi 1 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional
IKK5 Persentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan 0 0 0 0 0
8. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas
Deputi 3 IKK6 Jumlah KP yang diawasi 4 7 7 7 7
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 15
Sasaran Strategis (BPKP)
Sasaran Program (Eselon I)
Tanggungjawab
Kedeputian Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
TargetTahun
2020 2021 2022 2023 2024
Akuntabilitas Pembangunan Nasional
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha
13: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Tata Kelola BUMN/D/ BLUD
Deputi 4 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha
IKK7 Jumlah BUMD dengan kinerja sehat
0 0 0 0 0
Persentase BUMN dengan pengelolaan korporasinya baik
0 0 0 0 0
IKK8 Jumlah BLUD dengan kinerja sehat
0 0 0 1 1
Persentase BUMD dengan pengelolaan korporasinya baik
0,00% 0,00% 0,00% 2,50% 2,50%
IKK9 Jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan
3 4 4 5 5
Persentase BUMD dengan kinerja sehat
20,00% 26,67% 26,67% 33,33% 33,33%
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi
18. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian
Deputi 5 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi
IKK10 Persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti
100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00
%
IKK11 Persentase hasil Pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/ ditindaklanjuti
70,00% 75,00% 80,00% 85,00% 90,00%
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/Pemda/BU
9. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern Pemerintah Daerah
Deputi 3 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU
IKK12 Jumlah APIP Provinsi dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3
11 13 14 15 16
Persentase APIP K/L/Pemda dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3
68,75% 81% 88% 94% 100%
IKK24 Jumlah K/L/Pemda dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3
11 12 13 14 15
Persentase K/L/Pemda dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3
68,75% 75,00% 81,25% 87,50% 93,75%
IKK25 Jumlah Pemda Provinsi dengan MRI ≥ Level 3
0 0 0 0 1
Persentase Pemda Provinsi dengan MRI ≥ Level 3 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
100,00
%
IKK26 Jumlah Pemda Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3
1 2 3 3 6
Persentase Pemda Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3
6,67% 13,33% 20,00% 20,00% 40,00%
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 16
Sasaran Strategis (BPKP)
Sasaran Program (Eselon I)
Tanggungjawab
Kedeputian Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
TargetTahun
2020 2021 2022 2023 2024
IKK27 Persentase jumlah pemda yang akuntabel dalam pengelolaan keuangan dan kinerja daerah
0,00% 0,00% 0,37% 0,92% 1,66%
KK28 Tersedianya Rekomendasi Strategis (Policy Brief ) kepada Provinsi/Kabupaten/Kota
1 1 1 1 1
IKK29 Persentase Jumlah desa yang Menyusun laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa
40,00% 45,01% 50,02% 54,99% 60,00%
IKK30 Jumlah desa yang menerapkan pengelolaan aset desa secara memadai
0 49 140 304 561
IKK31 Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes
1 3 5 7 8
14. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/Badan Usaha
Deputi 4 IKK32 Jumlah BUMN dengan MRI ≥ Level 3
0 1
'Persentase BUMN dengan MRI ≥ Level 3
0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 50,00%
IKK33 Jumlah BUMD dengan MRI ≥ Level 3
0 0 0 1 1
Persentase BUMD dengan MRI ≥ Level 3
0,00% 0,00% 0,00% 2,50% 2,50%
IKK34 Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3
0 1 3 5 6
Persentase BLUD dengan MRI ≥ Level 3
0,00% 5,26% 15,79% 26,32% 31,58%
IKK35 Jumlah BUMD dengan Kapabilitas Satuan Pengawasan Intern ≥ Level 3
0 0 0 1 1
Persentase BUMD dengan Kapabilitas Satuan Pengawasan Intern ≥ Level 3
0,00% 0,00% 0,00% 2,50% 2,50%
IKK36 Jumlah BLUD dengan Kapabilitas Satuan Pengawasan Intern ≥ Level 3
0 0 1 1 1
Persentase BLUD dengan 0,00% 0,00% 16,67% 16,67% 16,67%
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 17
Sasaran Strategis (BPKP)
Sasaran Program (Eselon I)
Tanggungjawab
Kedeputian Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
TargetTahun
2020 2021 2022 2023 2024
Kapabilitas Satuan Pengawasan Intern ≥ Level 3
Meningkatnya Tata Kelola Pengawasan yang Berkualitas
Meningkatnya Tata Kelola Unit Kerja
Settama Meningkatnya Kualitas Layanan "Ketatausahaan" Unit Kerja
IKK37 Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja
75 76 77 78 79
IKK38 Persentase Pegawai yang mengikuti peningkatan Kompetensi
100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00
%
IKK39 Persentase administrasi SDM yang diselesaikan tepat waktu
100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00
%
Meningkatnya Akuntabilitas Keuangan dan Kinerja Unit Kerja
IKK40 Persentase Penyusunan RKA Tepat Waktu Unit Kerja
100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00
%
IKK41 Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)
86 87 88 89 90
IKK42 Persentase SPM yang terbit tepat waktu
90,00% 91,00% 92,00% 93,00% 95,00%
IKK43 Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP (khusus Unit Kerja Mandiri)
100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00
%
IKK44 Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)
Baik Baik Baik Baik Baik
IKK45 Nilai SAKIP Unit Kerja 80 81 82 83 84
Meningkatnya Pengendalian Intern Unit Kerja IKK46 Maturitas SPIP Unit Kerja
Level 3 Level 3 Level 3 Level 3 Level 4
IKK47 Indeks MR Unit Kerja - Level 3 Level 3 Level 3 Level 4
Meningkatnya Kepuasan Layanan Unit Kerja
IKK48 Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan Unit Kerja
70 76 80 81 82
IKK49 Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan)
70 73 76 80 81
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 18
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2021
Pengukuran pencapaian tujuan sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra
dilakukan melalui pengukuran pencapaian sasaran strategis dalam hal ini pengukuran
Indikator Kinerja Utama. Untuk menguatkan pencapaian sasaran strategis ini di tahun
2021 telah disusun perjanjian kinerja. Sebagai dokumen pernyataan
kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk
mewujudkan target kinerja tertentu, dokumen penetapan kinerja memuat pernyataan
dan formulir yang mencantumkan sasaran kegiatan, indikator kinerja, beserta target
kinerja dan anggaran. Target kinerja dalam perjanjian kinerja menunjukkan komitmen
dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan
dari setiap sasaran kegiatan sesuai indikator kinerja kegiatan yang bersifat outcome dan
output.
Perjanjian kinerja Tahun 2021 memuat 28 (dua puluh delapan) indikator kinerja
kegiatan yang digunakan untuk mengukur tercapainya 6 (enam) sasaran kegiatan.
Perjanjian kinerja Tahun 2021 dijabarkan dalam Rencana Aksi sampai dengan Tahun
2021, dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3
Target Kinerja Sasaran Kegiatan dan Indikator Kiner ja Kegiatan Tahun 2021 Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) TARGET
Satuan Jumlah
1 2 3 4 1 Meningkatnya
Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah
1.1 Nilai optimalisasi penerimaan daerah yang terealisasi
Rupiah (Juta)
658
1.2 Potensi penerimaan daerah yang dioptimalisasi
Rupiah (Juta)
1.097
1.3 Nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah
Rupiah (Juta)
10.000
1.4 Nilai penyelamatan keuangan negara dan daerah
Rupiah (Juta)
13.000
2 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan
2.1 Persentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan
Persen 80
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 19
SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) TARGET
Satuan Jumlah
1 2 3 4 Nasional
2.2 Jumlah KP yang diawasi Kegiatan Prioritas
3
3 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha
3.1 Jumlah BUMD dengan kinerja sehat
BUMD 1
3.2 Jumlah BLUD dengan kinerja sehat
BLUD 1
3.3 Jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan
BUMDes 20
4 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi
4.1 Persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti
Persen 100
4.2 Persentase hasil Pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/ ditindaklanjuti
Persen 75
5 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU
5.1 Jumlah APIP Provinsi dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3
Provinsi 1
5.2 Jumlah APIP Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3
Kab/Kota 10
5.3 Jumlah Provinsi dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3
Provinsi 1
5.4 Jumlah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3
Kab/Kota 11
5.5 Jumlah Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3
Kab/Kota 2
5.6 Jumlah desa yang Menyusun laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa
Desa 1.096
5.7 Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes
APIP 1
5.8 Jumlah desa yang menerapkan pengelolaan aset desa secara memadai
Desa 5
5.9 Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3
BLUD 1
6 Meningkatnya Tata Kelola Unit Kerja
6.1 Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja
Skor Skala 100
75
6.2 Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja
Skor Skala 100
95
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 20
SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) TARGET
Satuan Jumlah
1 2 3 4 Mandiri)
6.3 Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP (khusus Unit Kerja Mandiri)
Persen 95
6.4 Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)
Nilai 80
6.5 Nilai SAKIP Unit Kerja Skor Skala 100
80
6.6 Persentase penyelesaian RTP (MR Unit kerja)
Persen 100
6.7 Persentase efektivitas pengendalian intern (SPIP Unit kerja)
Persen 65
6.8 Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan)
Indeks Skala 100
75
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 21
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021
A. Capaian Kinerja Tahun 2021
1. Ringkasan Kinerja
Hasil pengukuran kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung atas 6 Sasaran Kegiatan yang dijabarkan dalam 28 (dua puluh delapan) indikator kinerja kegiatan, menunjukkan bahwa 24 Indikator kinerja (85,71%) telah mencapai target dan 4 indikator kinerja (14,29%) belum mencapai target, dengan Capaian Kinerja sebesar 133,49 atau masuk dalam kategori “Sangat Baik”. Ringkasan capaian kinerja masing-masing indikator kinerja pada setiap sasaran kegiatan sebagaimana tercantum pada tabel 3.1.
Tabel 3.1. Ringkasan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Tahun 2021
No Sasaran Kegiatan/ IKK Satuan Target Realisasi Capaian
(%) Notifikasi
I Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah
1.1 Nilai optimalisasi penerimaan daerah yang terealisasi
Rp (Juta)
658,00 2.385 362,48
1.2 Potensi penerimaan daerah yang dioptimalisasi
Rp (Juta)
1.097,00 1.391 126,85
1.3 Nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah
Rp (Juta)
10.000,00 15.088 150,87
1.4 Nilai penyelamatan keuangan negara dan daerah
Rp (Juta)
13.000,00 17.449,99 134,23
II Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional
2.1 Persentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan
Persen 80,00 80,00 100,00
2.2 Jumlah KP yang diawasi
Kegiatan Prioritas
3 6 200,00
III Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha
3.1 Jumlah BUMD dengan kinerja sehat
BUMD 1 1 100,00
3.2 Jumlah BLUD dengan kinerja sehat
BLUD 1 1 100,00
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 22
No Sasaran Kegiatan/ IKK Satuan Target Realisasi Capaian
(%) Notifikasi
3.3 Jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan
BUMDes 20 43 215,00
IV Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi
4.1 Persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti
Persen 100,00 100,00 100,00
4.2 Persentase hasil Pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/ ditindaklanjuti
Persen 75,00 75,00 100,00
V Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU
5.1 Jumlah APIP Provinsi dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3
Prov
1 1 100,00
5.2 Jumlah APIP Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3
Kab/kota 10 12 120,00
5.3 Jumlah Provinsi dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3
Prov 1 1 100,00
5.4 Jumlah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3
Kab/kota 11 10 90,91
5.5 Jumlah Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3
Kab/kota 2 0 0,00
5.6 Jumlah desa yang Menyusun laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa
Desa 1.096 2.412 220,07
5.7 Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes
APIP 1 3 300,00
5.8 Jumlah desa yang menerapkan pengelolaan aset desa secara memadai
Desa 5 1 20,00
5.9 Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3
BLUD 1 0 0,00
VI Meningkatnya Tata Kelola Unit Kerja
6.1 Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja
Skor Skala
100
75,00 85,53 114,04
6.2 Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja
Skor Skala
100
95,00 97,74 102,88
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 23
No Sasaran Kegiatan/ IKK Satuan Target Realisasi Capaian
(%) Notifikasi
6.3 Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP (khusus Unit Kerja Mandiri)
Persen 95,00 100,00 105,26
6.4 Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)
Nilai 80,00 90,00 112,50
6.5 Nilai SAKIP Unit Kerja Skor Skala
100
80,00 84,83 106,04
6.6 Persentase penyelesaian RTP (MR Unit kerja)
Persen 100,00 100,00 100,00
6.7 Persentase efektivitas pengendalian intern (SPIP Unit kerja)
Persen 65,00 94,92 146,03
6.8 Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan)
Indeks Skala
100
75,00 89,92 119,89
Keterangan: = mencapai/ melampaui target; = belum mencapai target
2. Uraian Kinerja
Realisasi kinerja Tahun 2021 berdasarkan sasaran kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Lampung dalam menjalankan fungsi utamanya sebagai auditor intern pemerintah diuraikan di bawah ini.
2.1. Sasaran Kegiatan 1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah
Tabel 3.2. Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Kegiatan 1
Tahun 2021
No Sasaran Kegiatan/ IKK Satuan Target Realisasi Capaian
(%) Notifikasi
I Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah
1.1 Nilai optimalisasi penerimaan daerah yang terealisasi
Rp (Juta)
658,00 2.385 362,48
1.2 Potensi penerimaan daerah yang dioptimalisasi
Rp (Juta)
1.097,00 1.391 126,85
1.3 Nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah
Rp (Juta)
10.000,00 15.088 150,87
1.4 Nilai penyelamatan keuangan negara dan daerah
Rp (Juta)
13.000,00 17.449,99 134,23
Uraian kinerja atas 4 (empat) indikator kinerja kegiatan Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah adalah sebagai berikut:
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 24
2.1.1. Nilai Optimalisasi Penerimaan Daerah yang Terealisasi
IKK Nilai Optimalisasi Penerimaan Daerah yang Terealisasi diukur dengan menghitung jumlah kurang bayar atas penerimaan negara/daerah yang sudah disetor/ditetapkan, untuk PNBP berdasarkan bukti setor, sedangkan untuk pajak daerah berdasarkan surat ketetapan dan untuk PAD berdasarkan bukti setor.
Nilai Optimalisasi Penerimaan Daerah yang Terealisasi berdasarkan hasil pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Lampung tahun 2021 adalah sebesar Rp2.385.140.000,00 mencapai 362,48% dari target tahun 2021 sebesar Rp658.000.000,00.
Nilai Optimalisasi Penerimaan Daerah yang Terealisasi tahun 2021 sebesar
Rp2.385.140.000,00 diperoleh dari hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang
APD melalui:
a) Sosialisasi dan Penyuluhan pemungutan dan Pembayaran Pajak Hotel dan
Restoran sebanyak 4 kegiatan.
b) Pelatihan Pemeriksaan Pajak Daerah sebanyak 1 kegiatan.
Realisasi Nilai Optimalisasi Penerimaan Daerah yang Terealisasi tahun 2021 sebesar Rp Rp2.385.140.000,00 tersebut apabila dibandingkan realisasi tahun 2020 dengan nilai realisasi sebesar Rp97.900.000,00 mengalami kenaikan sebesar Rp2.287.240.000,00.
Sedangkan apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024 sebesar Rp412.000.000,00 telah mencapai 578,92%.
Aktivitas-aktivitas pengawasan penting yang mendukung pencapaian target “Nilai Optimalisasi Penerimaan Daerah yang Terealisasi” tersebut antara lain Pengawasan atas APP Nomor D.25 – Optimalisasi PAD.
Aktivitas pengawasan penting yang dilakukan pada tahun 2021 yaitu
a) Sosialisasi dan Penyuluhan pemungutan dan Pembayaran Pajak Hotel dan Restoran pada 4 pemda, yaitu Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Pesisir Barat dan Kabupaten Lampung Utara dengan tujuan memberikan pemahaman kepada pengusaha hotel dan restoran sebagai wajib pajak daerah agar lebih taat dalam menyetorkan pajak daerah yang telah dipungut sesuai dengan perda pajak dan retribusi daerah yang telah ditetapkan.
b) Pelatihan Pemeriksaan Pajak pada 1 pemda, yaitu Kota Bandar Lampung dengan tujuan memberikan pemahaman kepada Inspektorat dan Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah terkait tata cara pemeriksaan dan penagihan pajak daerah.
Dari hasil pengawasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yang perlu dilakukan perbaikan antara lain:
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 25
No Area of Improvement Jumlah auditee
Jumlah Kab/ Kota
1. Pengelola restoran/rumah makan tidak mengenakan pajak atas pembelian makanan yang di bungkus (take away)
4 4
2. Persepsi wajib pajak bahwa seluruh uang dari hasil penjualan makanan adalah pendapatan wajib pajak
4 4
3. Tidak seluruh transaksi penjualan direkam/dicatat menggunakan tapping box
4 4
Atas hal-hal yang memerlukan perbaikan tersebut di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung telah menyampaikan rekomendasi yang diantaranya memberikan pemahaman kepada wajib pajak terkait peraturan pajak daerah melalui sosialisasi dan penyuluhan.
Capaian kinerja yang cukup tinggi melampaui target didukung antara lain oleh semakin intensifnya penagihan yang dilakukan BPPRD yang disertai meningkatnya kesadaran wajib pajak daerah setelah dilakukan sosialisasi dan penyuluhan perpajakan.
Untuk meningkatkan kinerja di tahun 2022, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung akan melakukan monitoring realisasi pencapaian PAD dan analisis terhadap pencapaian PAD.
2.1.2. Potensi Penerimaan Daerah yang Dioptimalisasi
IKK Potensi Penerimaan Daerah yang Dioptimalisasi diukur dengan jumlah nilai selisih dari potensi penerimaan daerah dari hasil kegiatan pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Lampung dengan target yang dianggarkan oleh Pemerintah Daerah.
Potensi Penerimaan Daerah yang Dioptimalisasi berdasarkan hasil pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Lampung tahun 2021 adalah sebesar Rp1.391.495.785,00 mencapai 126,85% dari target tahun 2021 sebesar Rp1.097.000.000,00.
Potensi Penerimaan Daerah yang Dioptimalisasi tahun 2021 sebesar Rp1.391.495.785,00 diperoleh dari hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang APD melalui Evaluasi Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah sebanyak 2 kegiatan.
Realisasi Potensi Penerimaan Daerah yang Dioptimalisasi tahun 2021 sebesar Rp1.391.495.785,00 tersebut apabila dibandingkan realisasi tahun 2020 dengan nilai realisasi sebesar Rp832.244.734,00 mengalami kenaikan sebesar Rp559.251.051,00.
Sedangkan apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024 sebesar Rp686.000.000,00 telah mencapai 202,84 %.
Aktivitas-aktivitas pengawasan penting yang mendukung pencapaian target “Potensi Penerimaan Daerah yang Dioptimalisasi” tersebut antara lain Pengawasan atas APP Nomor D.25 – Optimalisasi PAD yang dilaksanakan melalui Evaluasi
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 26
Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah pada 2 pemda yaitu di Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten Lampung Tengah dengan tujuan mendorong peningkatan kinerja PAD dan pemungutan Pajak dan Retribusi daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dari hasil pengawasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yang perlu dilakukan perbaikan antara lain:
No Area of Improvement Jumlah auditee
Jumlah Kab/ Kota
1. SDM Pengelola Pajak belum memiliki kompetensi teknis di bidang perpajakan daerah
2 2
2. Pemda belum melakukan pemutakhiran nilai NJOP PBB P2 sejak tahun 2014
1 1
3. Pemda belum memiliki regulasi yang mewajibkan alat perekam untuk digunakan dalam transaksi
1 1
Atas hal-hal yang memerlukan perbaikan tersebut di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung telah menyampaikan rekomendasi diantaranya sebagai berikut:
a) Meningkatkan kompetensi petugas pelaksana perpajakan melalui pendidikan dan pelatihan kompetensi yang relevan serta disiplin/taat hukum dalam melaksanakan tugasnya dalam rangka memenuhi kebutuhan petugas pajak yang kompeten.
b) Melakukan pemutakhiran Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).
c) Melakukan monitoring berkala penggunan alat perekam data (tapping box) pada objek pajak restoran dan pajak hotel dan melakukan pemeriksaan terhadap wajib pajak bila terdapat indikasi perbedaan nilai transaksi yang dilaporkan.
d) Menyusun Peraturan Bupati tentang Kewajiban Penggunaan Alat Perekam oleh Wajib Pajak Daerah dan segera menerapkannya.
Capaian kinerja yang cukup tinggi melampaui target didukung antara lain oleh a) Peningkatan jumlah sampel objek pajak yang di evaluasi dalam OPAD. b) Dukungan BPPRD yang memberikan data objek pajak yang memiliki potensi
besar.
Untuk meningkatkan kinerja di tahun 2022, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung akan melakukan monitoring terhadap pencapaian PAD secara berkala.
2.1.3. Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara dan Daerah
IKK Nilai pengeluaran negara dan daerah yang efisien diukur dengan:
Nilai yang menunjukkan besarnya pengurangan/ pengalihan nilai pengeluaran yang direncanakan (belum direalisasi) yang tidak tepat, berdasarkan hasil pengawasan BPKP (Bidwas APD).
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 27
Yang dimaksud dengan perencanaan tidak tepat antara lain tidak berorientasi hasil, tidak jelas ukuran keberhasilannya, tidak memiliki dampak langsung terhadap pencapaian sasaran, dan proses bisnis kegiatan tidak selaras dengan sasaran.
Nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah diukur dengan menjumlahkan nilai pengurangan/ pengalihan rencana belanja proyek/ kegiatan/ program yang tidak tepat dalam satu tahun anggaran, dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Nilai anggaran/rencana belanja yang berpotensi menjadi lebih efektif dan efisien dikarenakan:
a) dialihkan ke proyek/kegiatan/program yang lebih berdampak atau lebih hemat;
b) rincian atau metodologi kegiatan diperbaiki sehingga lebih berdampak atau lebih hemat;
c) ukuran/indikator keberhasilan diperbaiki sehingga lebih terukur dan berorientasi hasil.
2) Nilai rupiah yang dapat dihemat melalui hasil pengawasan BPKP yang bersifat non-investigatif seperti audit klaim/verifikasi tagihan, koreksi cost-recovery, audit penyesuaian harga, audit cost-saving, dan sebagainya
Menghitung Nilai koreksi audit = nilai klaim atau nilai PH (penyesuaian harga) hasil evaluasi pemilik kerja – nilai klaim atau nilai PH sesuai hasil audit (Bidwas investigasi)
Nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah berdasarkan hasil pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Lampung tahun 2021 yaitu sebesar Rp15.087.662.205,28, atau mencapai 150,87% dari taget tahun 2021 sebesar Rp10.000.000.000,00.
Nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah berdasarkan hasil pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Lampung tahun 2021 yaitu sebesar Rp15.087.662.205,28, diperoleh dari hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang APD sebesar Rp5.415.895.563,00 dan Bidang Investigasi sebesar Rp9.671.766.642,28.
Nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah tahun 2021 sebesar Rp5.415.895.563,00 diperoleh dari hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang APD melalui Evaluasi atas Perencanaan dan Penganggaran APBD sebanyak 3 kegiatan.
Aktivitas-aktivitas pengawasan penting yang mendukung pencapaian target “Nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah” tersebut antara lain Pengawasan atas APP Nomor D.22 - Perencanaan dan Penganggaran APBD melalui Evaluasi atas Perencanaan dan Penganggaran APBD tahun 2021 yang dilaksanakan pada 3 pemda dengan tujuan untuk menilai apakah program, kegiatan dan anggaran dirancang secara efektif dan efisien untuk menghasilkan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat, menilai keselarasan perencanaan pemerintah daerah atas penyelenggaraan sektor-sektor strategis pembangunan, dan memberikan saran perbaikan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi anggaran.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 28
Dari hasil pengawasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yang perlu dilakukan perbaikan antara lain:
No Area of Improvement Jumlah auditee
Jumlah Kab/ Kota
1. Sasaran program dan indikator sasaran program tidak dapat diukur secara obyektif, tidak relevan dengan sasaran strategis OPD, tidak cukup untuk mencapai sasaran Strategis OPD, dan Target program tidak memperhatikan perencanaan lebih tinggi
3 3
2. Sasaran kegiatan dan indikator sasaran kegiatan tidak dapat diukur secara obyektif, tidak relevan dengan sasaran program, tidak cukup untuk mencapai sasaran program OPD, dan target kegiatan tidak memperhatikan perencaan lebih tinggi
3 3
3. Sub kegiatan yang telah ditetapkan dalam dokumen DPA OPD tidak relevan dengan sasaran kegiatan sehingga berpotensi tidak efektif
3 3
4. Rincian belanja yang ada dalam rincian RKA OPD tidak relevan dengan indikator subkegiatannya sehingga berpotensi tidak efisien
3 3
Atas hal-hal yang memerlukan perbaikan tersebut di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung telah merekomendasikan
a) Menyelaraskan penetapan indikator dan target OPD dengan mempertimbangkan tujuan dari sasaran strategis yang dilaksanakan.
b) Merumuskan sasaran strategis OPD dengan mempertimbangkan tujuan dari program strategis yang dilaksanakan.
c) Merumuskan indikator kinerja yang tepat untuk dapat menilai keberhasilan sasaran yang ingin diwujudkan.
d) Melakukan revisi atas item belanja yang berpotensi tidak efisien agar dapat digunakan untuk mendukung tercapainya sasaran program.
Realisasi nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah sebesar Rp9.671.766.642,28 diperoleh dari hasil pengawasan Audit Penyesuaian Harga sebanyak 6 laporan atau mencapai 100% dari target output tahun 2021, dengan uraian sebagai berikut:
1) Hasil Pengawasan/ Audit Penyesuaian Harga senilai total Rp1.512.607.866,27 berasal dari Audit Penyesuaian Harga Terhadap Pekerjaan Pembangunan Jalan Tol Ruas Bakauheni - Terbanggi Besar Paket 4 Metro-Terbanggi Besar (STA 109+000 – 140+938) atas Surat Perjanjian Nomor DJT/IO.955/S.Perj.29/V/2016 tanggal 31 Mei 2016 yang dilaksanakan oleh PT
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 29
Wijaya Karya (Persero) Tbk periode Juni 2017 sampai dengan November 2018 (PKPT AWAL-LHA182);
2) Hasil Pengawasan/ Audit Penyesuaian Harga senilai total Rp1.907.212.528,86 berasal dari Audit Penyesuaian Harga Terhadap Pekerjaan Pembangunan Jalan Tol Ruas Bakauheni - Terbanggi Besar Paket 2 (STA 39+400 - 80+000) atas Surat Perjanjian Nomor DJT IO.519/S.Perj.16/IV/2016 tanggal 8 April 2017 (NON PKPT-LHA164);
3) Hasil Pengawasan/ Audit Penyesuaian Harga senilai total Rp1.380.910.491,79 berasal dari Audit Penyesuaian Harga Pekerjaan Pembangunan Jalan Tol Ruas Bakauheni - Terbanggi Besar Paket 1 (STA 0+000 0-39+400) atas Surat Perjanjian Nomor DJT IO.355/S.Perj.11/III/2016 tanggal 2 Maret 2016 (NON PKPT-LHA163);
4) Hasil Pengawasan/ Audit Penyesuaian Harga senilai total Rp1.845.311.554,76 berasal dari Audit Penyesuaian Harga Pekerjaan Pembangunan Jalan Tol Ruas Bakau - Terbanggi Besar Paket 3 (STA 80+000 - 109+400) atas Surat Perjanjian Nomor DJT/IO.609/S.Perj.18/IV/2016 tanggal 20 April 2016 (PKPT ABT-LHA284);
5) Hasil Pengawasan/ Audit Penyesuaian Harga senilai total Rp1.590.204.474,73 berasal dari Audit Penyesuaian Harga Pembangunan Bendungan Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu Paket 1 Nomor HK.02.03/01/SNVT-PJSAMS/BENDUNGAN/IX/2016 tanggal 28 September 2016 (NON PKPT-LHA421);
6) Hasil Pengawasan/ Audit Penyesuaian Harga senilai total Rp1.435.519.725,87 berasal dari Audit Penyesuaian Harga Pekerjaan Pembangunan Bendungan Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu Paket 2 Nomor HK.02.03/02/SNVT-PJSAMS/BENDUNGAN/IX/2016 tanggal 28 September 2016 (NON PKPT-LHA422).
Perkembangan realisasi nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah tahun 2019-2021, dan perbandingan realisasi tahun 2021 dengan target tahun 2020-2024 disajikan pada gambar 3.1 berikut.
Gambar 3.1. Nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah
Realisasi nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah pada tahun 2021 sebesar Rp15.087.662.405,28 tersebut apabila dibandingkan realisasi tahun 2020 dengan nilai realisasi sebesar Rp901.050.000,00 mengalami kenaikan sebesar Rp14.186.612.205,28.
0
50000
100000
150000
200000
2019 2020 2021 20222023
2024
Target (Rp Juta) Realisasi (Rp Juta)
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 30
Sedangkan apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024 sebesar Rp1.868.000.000,00 telah tercapai 807,68%.
Upaya-upaya penting yang telah dilakukan pada Tahun 2021 untuk mendukung pencapaian kinerja tersebut di atas antara lain yaitu: 1) Melakukan upaya untuk peningkatan kualitas penugasan yang lebih baik,
dengan koordinasi antar bidang pengawasan terkait dalam proses pra perencanaan maupun pelaksanaannya;
2) Melakukan Koordinasi dengan Bidang Pengawasan IPP, APD, Akuntan Negara dalam hal penugasan strategis yang ada di wilayah Provinsi Lampung terkait antara lain Audit Tujuan Tertentu/Audit Investigatif; Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan, Audit Klaim, maupun Audit Penyesuaian Harga;
3) Melakukan ekspose pendahuluan terkait kesiapan obyek pemeriksaan untuk dilakukan Audit Penyesuaian Harga; Audit Klaim;
4) Adanya Quality Assurance dan koordinasi dengan BPKP Pusat Deputi Investigasi.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tahun 2022, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung akan melakukan: 1) Koordinasi dengan Deputi Bidang Investigasi BPKP Pusat terkait Quality
Assurance; 2) Pemutakhiran informasi terkait peraturan yang ada dalam Penyesuaian Harga; 3) Koordinasi dengan Bidang-bidang di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
terkait proyek strategis yang ada di lampung, yang mempunyai potensi untuk mengajukan eskalasi;
4) Peningkatan kompetensi SDM dengan diklat penyesuaian harga.
2.1.4. Nilai Penyelamatan Keuangan Negara dan Daerah
IKK Nilai penyelamatan Keuangan Negara dan Daerah diukur dengan Nilai temuan kerugian keuangan negara yang dilaporkan dalam laporan hasil audit. Nilai penyelamatan keuangan negara dan daerah berdasarkan hasil pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Lampung tahun 2021 yaitu sebesar Rp17.449.986.341,85, mencapai 134,23% dari taget tahun 2021 sebesar Rp13.000.000.000,00 Ringkasan nilai penyelamatan keuangan negara dan daerah sebesar Rp17.449.986.341,85 disajikan pada tabel berikut:
Tabel 3.3. Realisasi Nilai penyelamatan Keuangan Negara dan Daerah
Tahun 2021
No Jenis Penugasan Pengawasan Realisasi Nilai penyelamatan
Keuangan Negara dan Daerah (Rp)
I Bidang IPP
empat belas kegiatan pengawasan atas APP Penyerapan Anggaran dan PBJ APBN, dua kegiatan pengawasan atas APP Program Penanggulangan Bencana,
Rp2.604.775.357,00
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 31
No Jenis Penugasan Pengawasan Realisasi Nilai penyelamatan
Keuangan Negara dan Daerah (Rp)
dan dua kegiatan pengawasan atas APP Program Hibah Pariwisata
Jumlah Bidang IPP Rp2.604.775.357,00
II Bidang AN Pembayaran Klaim RS dan Insentif
Tenaga Kesehatan
Rp2.427.565.000,00
Jumlah Bidang AN Rp2.427.565.000,00 III Bidang Investigasi 1 Audit Investigatif Rp709.934.500,00 2 Audit Pengitungan Kerugian Keuangan Negara Rp11.707.711.484,85 Jumlah Bidang investigasi Rp12.417.645.984,85 Jumlah Rp17.449.986.341,85
Aktivitas-aktivitas pengawasan penting yang mendukung pencapaian target “Nilai
penyelamatan Keuangan Negara dan Daerah” Bidang IPP tersebut yaitu sebagai
berikut:
1. Pengawasan atas APP B-21 : Penyerapan Anggaran dan PBJ APBN
Aktivitas pengawasan penting yang dilakukan pada tahun 2021 yaitu:
a. Audit Dukungan atas Laporan Keuangan Program Penyediaan Air Minum dan
Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS III) TA 2020, Integrated
Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) TA
2020, Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) TA 2020, Dam Operational Improvement
and Safety Project Phase II (DOISP) TA 2021, yang dilakukan pada Balai
Prasarana Permukiman Wilayah Lampung dan DPIU Dinas Pertanian, pada
Provinsi Lampung dan lima kabupaten dengan tujuan untuk memperoleh
keyakinan memadai bahwa laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari
salah saji material, baik karena kecurangan atau kesalahan, dan menerbitkan
laporan auditor yang mencakup opini.
b. Verifikasi atas Pencapaian DLI I-SPHERE Tahun 2021, DLI Integrated
Participatory and Development and Manajement of Irrigation Program
(IPDMIP), dan DLI Program Strategi Percepatan Penurunan Stunting, yang
dilakukan pada Kementerian Kesehatan pada satu kabupaten, PPIU Provinsi
dan DPIU pada satu kabupaten, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
terkait pada satu kabupaten, dengan tujuan untuk memberikan keyakinan yang
memadai bahwa laporan kinerja yang disampaikan telah sesuai dengan DLI
yang telah disepakati dengan Bank Dunia dan telah dihitung secara akurat
dengan bukti-bukti yang relevan dan memadai.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 32
c. Reviu Bantuan Subsidi Upah Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Non-
Pegawai Negeri Sipil Tahun 2020 yang dilakukan pada Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada Pemerintah Provinsi dan
dua kabupaten dengan tujuan untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa
program tersebut yang dilaksanakan oleh Kemendikbud telah sesuai dengan
ketentuan, standar, dan norma yang ditetapkan.
Dari hasil pengawasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yang perlu
dilakukan perbaikan antara lain:
No Area of Improvement Jumlah auditee
Jumlah Prov/ Kab/ Kota
1 FAS melakukan perhitungan jumlah biaya personil dan non personil fasilitator, jumlah kehadiran fasilitator sebagai dasar pemberian gaji bulanan, dan besaran MF, secara tepat sesuai bukti yang tersedia.
1 1
2 FAS mempertanggungjawabkan penyusunan laporan bulanan dan penyusunan laporan tahunan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
1 1
3 KKM melaksanakan seluruh pekerjaan sesuai dengan RKM dan mematuhi seluruh ketentuan sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS).
1 1
4 Pekerjaan pembuatan menara air dilengkapi dengan penyambungan aliran listrik.
1 1
5 KKM melaksanakan seluruh pekerjaan mengacu pada Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) yang telah ditetapkan.
1 2
6 KKM menyelesaikan kegiatan yang menggunakan dana APBDes. 1 2
7 KPSPAMS yang telah terbentuk telah berjalan pengelolaannya. 1 2
8 PPK IPDMIP mempertanggungjawabkan pengeluaran sesuai dengan pedoman petunjuk pelaksanaan kegiatan IPDMIP.
1 1
9 Pekerjaan yang terpasang sesuai dengan spesifikasi kontrak. 1 1
10 PPN dan PPN/BM tidak dipungut atas impor serta penyerahan Barang dan Jasa dalam rangka pelaksanaan Proyek Pemerintah yang dibiayai dengan hibah atau dana pinjaman luar negeri.
1 1
11 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menyusun HPS secara tepat dan merujuk kepada kriteria yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
1 1
Atas hal-hal yang memerlukan perbaikan tersebut di atas, Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung telah merekomendasikan:
a. Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Lampung agar melakukan
kompensasi berupa pemotongan pembayaran biaya personil dan biaya non
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 33
personil kepada FAS sebesar Rp4.273.664,33, pemotongan pembayaran gaji
fasilitator masing-masing sebesar Rp176.440,00, dan pemotongan
pembayaran management fee sebesar Rp50.173.898,38 pada pembayaran
berikutnya;
b. Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Lampung agar melakukan
kompensasi berupa pemotongan pembayaran biaya laporan bulanan kepada
FAS sebesar Rp2.880.000 dan pemotongan pembayaran biaya laporan
tahunan kepada FAS sebesar Rp1.250.000 terhadap pembayaran berikutnya;
c. Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Lampung agar
berkoordinasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen Pamsimas III Kabupaten
Lampung Utara untuk melaporkan kepada Inspektorat Kabupaten Lampung
Utara untuk dapat diambil langkah pendalaman guna mendukung tindakan
hukum yang akan diambil sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d. PPK Air Minum Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Lampung
agar menginstruksikan kepada KKM terkait untuk segera merealisasikan
pemasangan aliran listrik dan pemasangan meteran listrik pada pekerjaan
menara air yang telah dibangun;
e. PPK Air Minum Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi
Lampung, PPK Pamsimas III Kabupaten Lampung Utara, dan PPK Pamsimas
III Kabupaten Pesisir Barat agar mengintruksikan kepada KKM terkait untuk
segera menyempurnakan hasil pekerjaan sesuai RAB;
f. PPK Air Minum Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi
Lampung, PPK Pamsimas III Kabupaten Lampung Utara, dan PPK Pamsimas
III Kabupaten Pesisir Barat agar menyurati dan mendorong Kepala Desa terkait
untuk merealisasikan APBDes Tahun Anggaran 2021 sehingga Sarana Air
Minum yang dibangun oleh masyarakat dapat dimanfaatkan;
g. PPK Air Minum Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi
Lampung, PPK Pamsimas III Kabupaten Lampung Utara, dan PPK Pamsimas
III Kabupaten Pesisir Barat agar mendorong kepada Kepala Desa terkait untuk
menginstruksikan kepada KPSPAMS yang telah terbentuk segera
melaksanakan AD/ART KPSPAMS dalam pengelolaan SPAMS;
h. Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Kabupaten Lampung Tengah agar
mempertanggungjawabkan pengeluaran sebesar Rp2.250.000,00 tersebut
dengan menyetorkan kembali ke Kas Negara;
i. Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Lampung melalui Kepala Satuan
Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Lampung untuk
menginstruksikan PPK Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 34
Lampung agar menginstruksikan penyedia jasa untuk mengganti Toren yang
dipasang sesuai dengan kontrak serta melakukan pemeliharaan tanaman yang
telah ditanam dan mengganti tanaman yang mati dengan tanaman baru, dan
berkoordinasi dengan Technical Management Consultant Kabupaten
Pringsewu untuk melakukan pemantauannya.
j. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung agar memerintahkan
penyedia menyetorkan pembayaran PPN ke Kas Negara sebesar
Rp11.300.156,00.
k. Kepala BBWS Mesuji Sekampung agar menyetorkan kelebihan pembayaran
jasa konsultan supervisi ke Kas Negara sebesar Rp27.200.000,00, dan
memerintahkan kepada PPK Kegiatan OP SDA 1 agar melakukan addendum
kontrak dan hanya membayar jasa pengawas/inspector sebesar
Rp116.400.000,00.
2. Pengawasan atas APP C-57 : Program Penanggulangan Bencana
Aktivitas pengawasan penting yang dilakukan pada tahun 2021 yaitu:
a. Pemantauan dan Pengawasan atas Bantuan Sosial bagi Korban Bencana di
Wilayah Provinsi Lampung yang dilakukan pada Dinas Sosial dan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah pada Provinsi Lampung dan 1 Kabupaten
dengan tujuan untuk:
1) menilai kesesuaian penyusunan rencana kebutuhan bantuan bagi korban
bencana;
2) menilai penerimaan dan penyaluran bantuan bagi korban bencana dari
Kementerian Sosial, BNPB dan Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, serta
penerimaan dan pemanfaatan bantuan tersebut oleh masyarakat meliputi
tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat kualitas, dan tepat
administrasi;
3) memberikan rekomendasi strategis yang diarahkan untuk mengatasi risiko
utama dan risiko lainnya terhadap penyaluran bantuan, serta indikasi fraud
dalam proses penyaluran bantuan;
4) memberikan rekomendasi atas tata kelola manajemen logistik bencana.
b. Pengawasan atas Distribusi Paket Obat Covid-19 untuk Orang Tanpa Gejala
RIngan oleh Kesdam di Jawa dan Bali dan Program Bantuan Tunai PKL dan
Warung (BTPKLW) yang dilakukan pada Kemhan/TNI dan Polri Provinsi
Lampung dengan tujuan untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa
pelaksanaan program telah sesuai dengan tujuan.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 35
Dari hasil pengawasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yang perlu
dilakukan perbaikan antara lain:
No Area of Improvement Jumlah auditee
Jumlah Prov/ Kab/ Kota
1 Perencanan kebutuhan logistik 4 2
2 Aspek Penetapan Penerima BTPKLW 2 1
3 Penyimpanan dan Distribusi sisa stok obat 1 1
Atas hal-hal yang memerlukan perbaikan tersebut di atas, Perwakilan Provinsi
Lampung telah merekomendasikan:
a. Kepada Gubernur Lampung dan Bupati Pesawaran untuk menginstruksikan
Kepala Dinas Sosial dan Kepala BPBD diwilayahnya agar membuat kaji cepat
yang berisi perhitungan kebutuhan bantuan dan rencana pemenuhan
kebutuhan bantuan kebencanaan, membuat Standar Operasional Prosedur
(SOP) mengenai Manajemen Logistik dan membuat Kartu Stok untuk tiap jenis
barang logistik bantuan kebencanaan, dan memfasilitasi SDM-nya untuk
mendapatkan pendidikan dan pelatihan mengenai Manajemen logistik;
b. Kepada Kepala Kepolisian Daerah Provinsi Lampung agar bekoordinasi
dengan Puskeu Polri dalam pembatalan data inputing BTPKLW duplikasi pada
aplikasi Puskeu presisi Polri;
c. Kepada Kepala Kepolisian Daerah Provinsi Lampung agar menarik kembali
BTPKLW duplikasi sebesar Rp3.600.000,00 dan menyalurkan kepada
penerima BTPKLW yang telah terverifikasi serta inputing data penerima baru
sesuai ketentuan yang berlaku;
d. Kepada Komandan Korem 043 Garuda Hitam agar memantau pembatalan
data duplikasi penerima BTPKLW Polri oleh Kepolisian Daerah Lampung;
e. Kepada Komandan Korem 043 Garuda Hitam agar memerintahkan para
Danramil untuk memastikan bahwa sisa obat berada dalam tempat
penyimpanan yang baik serta melakukan stock opname dan cek fisik secara
berkala untuk memastikan paket obat dalam kondisi baik dan jumlahnya sama
dengan yang tertera pada kartu stok.
3. Pengawasan atas APP C-50 : Program Hibah Pariwisata
Aktivitas pengawasan penting yang dilakukan pada tahun 2021 yaitu:
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 36
a. Audit Pengelolaan Kegiatan Hibah Pariwisata Tahun 2020/2021 dalam Rangka
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada Pemerintah Kota Bandarlampung
dengan tujuan untuk memberikan keyakinan memadai bahwa pelaksanaan
kegiatan hibah pariwisata dalam rangka PEN telah dilaksanakan sesuai
dengan petunjuk teknis kegiatan dan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
b. Evaluasi Sertifikasi Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian
Lingkungan (CHSE) dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada
Provinsi Lampung yang dilakukan pada 2 Kota dengan tujuan untuk
membandingkan apakah pelaksanaan kegiatan sertifikasi CHSE telah sesuai
dengan standar, rencana atau norma yang telah ditetapkan.
Dari hasil pengawasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yang perlu
dilakukan perbaikan antara lain:
No Area of Improvement Jumlah auditee
Jumlah Kab/ Kota
1 Tata Kelola Penggunaan Dana Hibah Bagian Pemerintah Daerah (30%)
1 1
2 Akuntabilitas Pelaporan dan Pengembalian Sisa Dana Hibah Pariwisata
1 1
3 Pemantauan Kegiatan Hibah Pariwisata oleh APIP 1 1 4 Peran Pemerintah Daerah dalam Pembinaan Sertifikasi CHSE 1 1 5 Pemerintah Daerah dalam melakukan pengawasan (pemantauan
dan evaluasi) atas implementasi CHSE 3 3
6 Basis Data Pelaku Usaha yang telah mendapatkan sertifikasi CHSE Tahun 2021
3 3
Atas hal-hal yang memerlukan perbaikan tersebut di atas, Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung telah merekomendasikan agar:
a. Kepada Walikota Bandar Lampung menginstruksikan kepada Kepala Dinas
Pariwisata Kota Bandar Lampung untuk memperhitungkan denda
keterlambatan sebesar Rp110.481.650,00 (1/1000 x Rp2.209.633.000,00
x50hari) dari nilai kontrak dan mengkompensasikan pada saat pembayaran
pekerjaan dan menyetorkan denda tersebut ke kas negara;
b. Kepada Kepala BPKAD Kota Bandar Lampung selaku BUD agar tidak
melakukan pembayaran atas kegiatan pengadaan Note Book/LapTop
sebanyak 2 Unit dengan nilai Rp21.000.000,00;
c. Kepada Kepala Dinas Pariwisata menginstruksikan kepada para PPTK untuk
melengkapi pertanggungjawaban kegiatan senilai Rp170.846.642,00;
d. Kepada Walikota Bandar Lampung agar menginstruksikan kepada Kepala
BKAD Kota Bandar Lampung selaku BUD untuk menyetorkan sisa dana hibah
senilai Rp2.370.013.707,00 sebelum 6 Juni 2021 ke RKUN. Jika tidak
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 37
disetorkan ke RKUN sampai dengan tanggal 6 Juni 2021 maka sesuai
Peraturan Menkeu RI Nomor 463/KM.7/2020 pasal 12 ayat (10) Dirjen
perimbangan Keuangan Negara Kemenkeu akan melakukan pemotongan DAU
dan/atau Dana Bagi Hasil sebesar sisa saldo Dana Hibah tersebut;
e. Kepada Walikota Bandar Lampung menginstruksikan kepada Inspektorat Kota
Bandar Lampung supaya memantau tindak lanjut atas permasalahan-
permasalahan diatas.
f. Kepada Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Metro kami
rekomendasikan agar merencanakan dan menganggarkan pada Tahun 2022
pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pendampingan program sertifikasi
CHSE kepada Pemerintah Desa, Usaha Pariwisata, usaha/fasilitas lain terkait
pariwisata di wilayah Kota Metro.
g. Kepada Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung,
Kepala Dinas Pariwisata Kota Bandar Lampung, dan Kepala Dinas
Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Metro agar melakukan koordinasi
dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif guna mendapatkan data
data pelaku usaha yang telah mendapatkan sertifikasi CHSE Tahun 2021
sebagai bahan untuk melakukan pemantauan dan evaluasi;
Aktivitas-aktivitas pengawasan penting yang mendukung pencapaian target “Nilai
penyelamatan Keuangan Negara dan Daerah” bidang Akuntan Negara sebagai
berikut:
1. Pengawasan atas APP A-03 : Pembayaran Klaim RS
Aktivitas pengawasan penting yang dilakukan pada tahun 2021 yaitu Pengawasan
Pembayaran klaim rumah sakit yang menangani COVID-19 yang dilakukan pada
6 (enam) Rumah Sakit di 5 (lima) Kabupaten/Kota dengan tujuan untuk
mengidentifikasi kelemahan serta memberikan saran perbaikan terkait tata kelola
klaim penggantian biaya pelayanan pasien Covid-19.
Dari hasil pengawasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yang perlu
dilakukan perbaikan antara lain:
No Area of Improvement Jumlah auditee
Jumlah Prov/ Kab/
Kota 1 Norma Pembayaran dan/atau Satuan Biaya
Perawatan Pasien Covid-19 yang Digunakan Oleh RS Dalam Pengajuan Klaim Melampaui Ketentuan yang Ditetapkan oleh Menteri Kesehatan
1 1
2 Klaim yang diajukan oleh RS memperhitungkan Alat Pelindung Diri (APD) dan obat-obatan yang
2 2
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 38
No Area of Improvement Jumlah auditee
Jumlah Prov/ Kab/
Kota pengadaannya dilakukan dengan menggunakan sumber dana dari APBN (Kemenkes dan BPNB)
3 Adanya pengajuan klaim pasien Non COVID-19 sebagai klaim pasien COVID-19
1 1
4 Kelebihan pembayaran (transfer) penggantian biaya perawatan pasien Covid-19
1 1
5 Klaim yang diajukan tidak sesuai ketentuan 2 2
Atas hal-hal yang memerlukan perbaikan tersebut di atas, Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung telah merekomendasikan kepada Direktur Rumah Sakit untuk:
a. Berkoordinasi dengan Kantor Cabang BPJS Kesehatan di masing masing
wilayah terkait perhitungan APD dan obat-obatan yang belum dikurangi dan
akan diperhitungkan pada pengajuan klaim selanjutnya;
b. Memperhitungkan kelebihan pembayaran menjadi faktor pengurang pada
pembayaran klaim berikutnya.
2. Pengawasan atas APP A-04 : Insentif Tenaga Kesehatan
Aktivitas pengawasan penting yang dilakukan pada tahun 2021 yaitu Pengawasan
Penyaluran Insentif dan Santunan Tenaga Kesehatan (Nakes) dalam
Penanganan COVID 19 yang dilakukan pada 6 (enam) Kabupaten/Kota di
Provinsi Lampung dengan tujuan untuk Memberi keyakinan memadai mengenai
akurasi, keandalan, dan keabsahan informasi pemberian insentif bagi tenaga
kesehatan yang menangani COVID-19 sesuai dengan ketentuan dan aturan yang
berlaku serta memberikan saran atau rekomendasi perbaikan yang diperlukan.
Dari hasil pengawasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yang perlu
dilakukan perbaikan antara lain:
No Area of Improvement Jumlah auditee
Jumlah Prov/ Kab/
Kota 1 Pembayaran insentif dengan menggunakan tarif
Peraturan Bupati yang lebih rendah daripada Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/4239/2021
2 2
2 Pemerintah Daerah belum menganggarkan pembayaran insentif tenaga kesehatan
1 1
3 Pembayaran insentif tenaga Kesehatan tidak sesuai ketentuan
3 3
Atas hal-hal yang memerlukan perbaikan tersebut di atas, Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung telah merekomendasikan untuk:
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 39
a. Segera menganggarkan pembayaran insentif nakes sesuai dengan tarif di
KMK 4239 dan SE Bersama Mendagri dan Kementerian Kesehatan.
Melakukan koreksi atas pembayaran insentif nakes dan menarik atau memperhitungkan kembali kelebihan insentif yang telah diterima oleh tenaga kesehatan tersebut pada pembayaran bulan berikutnya serta menyetorkannya ke Kas Daerah Nilai penyelamatan Keuangan Negara dan Daerah Bidang Investigasi Tahun 2021 sebesar Rp12.417.645.984,85 diperoleh atas hasil pengawasan yang dilakukan berupa 2 Audit Investigatif dan 8 Audit Penghitungan Kerugian Keuangan atau mencapai 100% dari target output tahun 2021, dengan uraian sebagai berikut: 1) Hasil pengawasan/Audit Investigatif senilai total Rp131.000.000,00 berasal dari
penugasan Audit Investigatif terhadap Pelaksanaan Pembangunan Plaza Pusat Jajanan Kuliner, Kios Cinderamata,Pagar Alam, dan Ruang Ganti Toilet di Obyek Wisata Pantai Kerang Mas Kecamatan Labuhan Maringgai pada Dinas Pariwisata Kabupaten Lampung Timur Tahun Anggaran 2019.
2) Hasil pengawasan/Audit Tujuan Tertentu senilai total Rp578.934.500,00 berasal dari penugasan Audit Tujuan Terntentu atas Permasalahan Aparatur Sipil Negara Non Aktif di Wilayah Provinsi Lampung
3) Hasil pengawasan/Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara senilai total Rp247.121.869,37 berasal dari penugasan Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Dugaan TPK Pemasangan Lampu Jalan Penerangan Jalur Umum Konvensional di Kecamatan Natar pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupatem Lampung Selatan TA 2016;
4) Hasil pengawasan/Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara senilai total Rp983.042.204,00 berasal dari penugasan Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Dugaan TPK Penerimaan Pembayaran Pajak Penggunaan Air Bawah Tanah PT GGP (Great Giant Pineapple) TW III danIV Tahun 2017 dan TW I, II, III Tahun 2018;
5) Hasil pengawasan/Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara senilai total Rp675.582.560,00 berasal dari penugasan Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Dugaan TPK Penyelewengan Penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung Labuhan Haya Kecamatan Labuhan Kabupaten Way Kanan Tahun Anggaran 2018.
6) Hasil pengawasan/Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara senilai total Rp1.439.600.155,00 berasal dari penugasan Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Dugaan TPK Pengelolaan Bantuan Operasional Keluarga Berencana di Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Kabupaten Mesuji Tahun Anggaran 2018 sampai dengan Tahun Anggaran 2019.
7) Hasil pengawasan/Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara senilai total Rp3.158.671.737,00.berasal dari penugasan Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Dugaan TPK Pengelolaan Keuangan oleh Pengurus Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Prov Lampung PT Lampung Jasa Utama Tahun Buku 2016,2017, dan 2018.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 40
8) Hasil pengawasan/Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara senilai total Rp311.821.300,00 berasal dari penugasan Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Dugaan TPK Pengelolaan Keuangan oleh Pengurus Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Prov Lampung PT Lampung Jasa Utama Tahun Buku 2016,2017, dan 2018.
9) Hasil pengawasan/Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara senilai total Rp4.644.006.672,00 berasal dari penugasan Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Dugaan TPK atas Pengelolaan Dana BOS Kinerja di Lingkungan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Kabupaten Lampung Tengah yg Bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2019.
10) Hasil pengawasan/Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara senilai total Rp247.864.987,48 berasal dari penugasan Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara atas Dugaan TPK pada Pekerjaan Peningkatan Jembatan Way Batu di Dinas Pekerjaan Umum, Pertambangan dan Energi Kabupaten Pesisir Barat Tahun Anggaran 2014.
Perkembangan realisasi nilai penyelamatan keuangan negara dan daerah tahun 2019-2021, dan perbandingan Tahun 2021 dengan target tahun 2020-2024, disajikan pada gambar 3.2 berikut:
Gambar 3.2. Nilai penyelamatan Keuangan Negara dan Daerah
Realisasi nilai penyelamatan keuangan negara dan daerah pada tahun 2021 sebesar Rp17.449.986.341,85 tersebut apabila dibandingkan realisasi tahun 2020 dengan nilai realisasi sebesar Rp22.440.380.000,00 mengalami penurunan sebesar Rp4.990.393.658,15. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024 sebesar Rp51.982.000.000,00 telah tercapai 33,57% Upaya-upaya penting yang telah dilakukan pada tahun 2021 untuk mendukung pencapaian kinerja tersebut di atas antara lain yaitu: 1) Optimalisasi Hari Pengawasan (HP) sebaik mungkin untuk menyelesaikan
tugas-tugas yang diberikan Rendal 2) Adanya Koordinasi antar bidang di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung; 3) Adanya Koordinasi antara Perwakilan BPKP Lampung dengan Pihak Penyidik;
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
2019 2020 2021 20222023
2024
Target (Rp Juta) Realisasi (Rp Juta)
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 41
4) Adanya Ekspose dengan Penyidik terkait Surat Permintaan / Surat Pengaduan sebelum dilakukannya penugasan / telaah;
5) Mengupdate pengetahuan Pejabat Fungsional Auditor terkait masalah tindak pidana korupsi melalui diklat dan diskusi bersama;
6) Adanya supervisi berjenjang dari atasan langsung terkait penugasan dan pelaporan
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja tahun 2022, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung akan melakukan: 1) peningkatan kompetensi auditor sebagai upaya meng-update penugasan atas
perubahan kondisi yang ada 2) Supervisi berjenjang dalam penugasan Audit; 3) Koordinasi dan Quality Assurance dengan BPKP Pusat; 4) Mengikutsertakan pegawai di Bidang Investigasi dalam diklat Audit Investigatif.
Rata-rata capaian Sasaran Kegiatan 1 sebesar 193,61 melampaui target Tahun 2021. Capaian sasaran kegiatan 1 didukung dengan dana sebesar Rp981.215.296,97 atau 99,24% dari anggaran sebesar Rp988.754.809,52 dan indikator output kegiatan (IOK) sebanyak 107 laporan atau 103,88% dari rencana sebanyak 103 laporan, serta OH sebanyak 6.591 OH ata 96,48% dari rencana sebanyak 6.935 OH.
Dari sisi penggunaan dana, realisasi kinerja sasaran kegiatan 1 telah dicapai secara efisien. Hal ini terlihat dari capaian output sebesar 103,88%, lebih besar daripada capaian penggunaan dana sebesar 99,24%.
Dari sisi penggunaan SDM, realisasi kinerja sasaran kegiatan 1 telah dicapai secara efisien. Hal ini terlihat dari capaian output sebesar 103,88%, lebih tinggi daripada capaian penggunaan OH sebesar 96,48%.
2.2 Sasaran Kegiatan 2: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional
Tabel 3.4. Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Kegiatan 3 Tahun 2021
No Sasaran Kegiatan/ IKK
Satuan Target Realisasi Capaian (%)
Notifikasi
II Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional
2.1 Persentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan
Persen 80,00 80,00 100,00
2.2 Jumlah KP yang diawasi
Kegiatan Prioritas
3 6 200,00
Uraian kinerja atas 2 (dua) indikator kinerja kegiatan Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional adalah sebagai berikut:
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 42
2.2.1 Persentase Hambatan Pelaksanaan Pembangunan yang Diselesaikan
IKK Persentase Hambatan Pelaksanaan Pembangunan yang diselesaikan diukur dari rekomendasi atas Hasil Penugasan Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan yang disepakati dan ditindaklanjuti oleh para pihak terkait. Persentase Hambatan Pelaksanaan Pembangunan yang diselesaikan berdasarkan hasil pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Lampung tahun 2021 yaitu sebesar 80%, mencapai 100% dari taget tahun 2021 sebesar 80%. Realisasi persentase hambatan pelaksanaan yang diselesaikan sebesar 80% diperoleh dari hasil pengawasan Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan terhadap Penyelesaian Pembayaran Eskalasi atas Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar Paket 1 sampai dengan 4 sebanyak 1 laporan atau mencapai 100% dari target output tahun 2021. Pada Tahun 2021, Persentase Hambatan Pelaksanaan Pembangunan yang diselesaikan sebesar 80,00% dengan dengan uraian sebagai berikut: Hasil pengawasan Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan terhadap Penyelesaian Pembayaran Eskalasi atas Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar Paket 1 sampai dengan 4 yaitu PT Hutama Karya (Persero) dan para pihak penyedia terkait menyepakati dan menindaklanjuti Rekomendasi/Alternatif Pemecahan Masalah dengan menggunakan koefisien komponen yang sudah ada dengan menyesuaikan koefisien komponen variable tetap, tenaga, bahan dan peralatan dengan surat perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jalan Tol Ruas Bakauheni-Terbanggi dan lndeks yang tersedia pada lndeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)/ lndeks Harga Konsumen (IHK) yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik. Dari koefisien komponen yang telah disesuaikan dipilih koefisien komponen yang berdampak keuangan terendah untuk dijadikan sebagai standar untuk menghitung penyesuaian harga pada paket Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jalan Toi Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar Perkembangan realisasi Persentase Hambatan Pelaksanaan Pembangunan yang diselesaikan tahun 2020-2021, dan perbandingan Tahun 2021 dengan target tahun 2020-2024, disajikan pada gambar 3.3 berikut:
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 43
Gambar 3.3. Persentase Hambatan Pelaksanaan Pembangunan
Realisasi Persentase Hambatan Pelaksanaan Pembangunan yang diselesaikan pada tahun 2021 sebesar 80% tersebut apabila dibandingkan realisasi tahun 2020 dengan nilai realisasi sebesar 75% mengalami kenaikan sebesar 5%. Sedangkan apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024 sebesar 85% telah tercapai 94,12% Upaya-upaya penting yang telah dilakukan pada tahun 2021 untuk mendukung pencapaian kinerja tersebut di atas antara lain yaitu:
1) Adanya Koordinasi antar bidang di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung;
2) Mengupdate pengetahuan Pejabat Fungsional Auditor terkait masalah hambatan kelancaran pembangunan melalui diklat dan diskusi bersama;
3) Adanya supervisi berjenjang dari atasan langsung terkait penugasan dan pelaporan
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja tahun 2022, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung akan melakukan: 1) Supervisi berjenjang dalam penugasan Audit; 2) Koordinasi dan Quality Assurance dengan BPKP Pusat; 3) Mengikutsertakan pegawai di Bidang Investigasi dalam diklat Hambatan Kelancaran Pembangunan
2.2.2 Jumlah KP yang Diawasi
IKK Jumlah Kegiatan Prioritas yang Diawasi diukur dengan banyaknya Kegiatan
Prioritas yang telah dilakukan pengawasan oleh Perwakilan BPKP.
Jumlah Kegiatan Prioritas yang Diawasi berdasarkan hasil pengawasan Perwakilan
BPKP Provinsi Lampung tahun 2021 adalah sebesar enam Kegiatan Prioritas,
mencapai 233,33% dari target tahun 2021 sebesar tiga Kegiatan Prioritas.
0
20
40
60
80
2019 2020 20212022
20232024
Target (Persen) Realisasi (Persen)
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 44
Jumlah Kegiatan Prioritas yang Diawasi tahun 2021 sebesar enam Kegiatan
Prioritas diperoleh dari hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang IPP melalui:
a. Dua kegiatan pengawasan atas APP Bantuan Sosial Tunai (BST);
b. Lima kegiatan pengawasan atas APP Kartu Indonesia Pintar;
c. Dua kegiatan pengawasan atas APP Penurunan Stunting;
d. Empat kegiatan pengawasan atas APP Subsidi Pupuk;
e. Lima belas kegiatan pengawasan atas APP Proyek Strategis Nasional;
f. Lima kegiatan pengawasan atas APP Peningkatan Konektivitas;
Aktivitas-aktivitas pengawasan penting yang mendukung pencapaian target
“Jumlah Kegiatan Prioritas yang Diawasi” tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Pengawasan atas APP A-09 : Bantuan Sosial Tunai (BST)
Aktivitas pengawasan penting yang dilakukan pada tahun 2021 yaitu Evaluasi
Penyaluran Program Bantuan Sosial Tunai (BST) Tahun 2021 yang dilakukan
pada Dinas Sosial di 3 kabupaten dengan tujuan untuk mengidentifikasi
kelemahan atas penyaluran program BST dan memberikan rekomendasi
perbaikannya.
Dari hasil pengawasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yang perlu
dilakukan perbaikan antara lain:
No Area of Improvement Jumlah auditee Jumlah Kab/ Kota 1 KPM tidak memenuhi syarat sebagai
penerima BST 2 2
2 Dana BST tidak tersalur kepada KPM 3 3 3 Target KPM BST tidak sesuai kuota
output 1 1
4 KPM mendapat bantuan ganda 2 2
Atas hal-hal yang memerlukan perbaikan tersebut di atas, Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung telah menyarankan kepada Kepala Dinas Sosial Kabupaten
Pesawaran, Kepala Dinas Kabupaten Lampung Tengah, dan Kepala Dinas
Sosial Kabupaten Lampung Utara untuk:
a. Melakukan sosialisasi, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penyaluran
bantuan sosial tunai di wilayahnya;
b. Melakukan koordinasi lebih intensif dengan PT. Pos Indonesia, antara lain
dengan meminta salinan dokumen yang berkaitan dengan Bantuan Sosial
Tunai/BST baik BNBA Calon Penerima BST, realisasi penyaluran BST
maupun yang tidak dapat tersalurkan serta penyebabnya;
c. Bersama dengan Tim Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK)
melakukan validasi data dan informasi yang diterima dari PT. Pos Indonesia.
d. Menginstruksikan kepada penanggung jawab kegiatan untuk mengusulkan
tambahan calon KPM yang layak menerima bantuan dan mengganti KPM
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 45
yang tidak layak sebagai penerima BST dengan KPM yang layak menerima
BST;
e. Menginstruksikan kepada setiap TKSK Kecamatan dan Perangkat Desa agar
mendata KPM BST yang berhalangan melakukan pengambilan langsung
Dana BST di Kantor Pos Penyalur agar dapat diantarkan langsung ke alamat
KPM dan/atau melalui pembayaran di komunitas.
f. Berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk dapat
lebih optimal dalam melakukan pemutakhiran data kependudukan terhadap
calon KPM yang belum tedata dalam sistem kependudukan dan pencatatan
sipil.
g. Meningkatkan monitoring dan evaluasi terhadap pemutakhiran data yang
telah dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak.
h. Melakukan rekonsiliasi data dengan Kementerian Sosial dalam rangka
memastikan pemutakhiran data telah sampai di level kementerian.
2. Pengawasan atas APP 38 : Kartu Indonesia Pintar
Aktivitas pengawasan penting yang dilakukan pada tahun 2021 yaitu Evaluasi
Program Indonesia Pintar Tahun 2021 yang dilakukan pada satuan kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama pada 2
Kabupaten dengan tujuan untuk memastikan pelaksanaan Program Indonesia
Pintar sesuai dengan standar, rencana atau norma yang ditetapkan.
Dari hasil pengawasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yang perlu
dilakukan perbaikan antara lain:
No Area of Improvement Jumlah auditee
Jumlah Kab/ Kota
1 Aktivasi Rekening dan Pencairan dana PIP 4 2 2 Ketepatan jumlah (kesesuaian dengan SK) 1 1 3 Ketepatan Waktu (Penyaluran dan pencairan) 2 1 4 Koordinasi terkait pemenuhan tugas dan tanggung
jawab bank penyalur 2 2
Atas hal-hal yang memerlukan perbaikan tersebut di atas, Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung telah merekomendasikan:
a. Kepada Rektor lnstitut Teknologi Sumatera agar segera membagikan buku
tabungan dan ATM dari penerima KIP Kuliah.
b. Kepada Kepala Dinas Pendidikan terkait, sehubungan dengan
permasalahan pencairan agar menginstruksikan kepada Kepala Sekolah
agar segera melaksanakan proses pencairan dana PIP, melaksanakan
proses aktivasi rekening dan melaksanakan edukasi penggunaan aplikasi
SIPINTAR.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 46
c. Kepada Kepala Kankemenag Lampung Selatan agar menginstruksikan
kepada madrasah agar menginformasikan secara resmi terkait dana yang
dibagikan tidak sesuai SK yang disebabkan karena data ganda.
d. Kepada Kepala Kankemenag Lampung Selatan dan Pesawaran agar
melakukan koordinasi dengan bank penyalur terkait aktivasi, penyaluran dan
pencairan bantuan.
3. Pengawasan atas APP C-39 : Penurunan Stunting
Aktivitas pengawasan penting yang dilakukan pada tahun 2021 yaitu Evaluasi
Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2021 pada Provinsi Lampung dan
satu Kabupaten dengan tujuan untuk:
a. Menilai kinerja daerah dalam percepatan penurunan stunting untuk memacu
kinerja daerah sekaligus menjadi baseline bagi BKKBN sebagai ketua
pelaksana Percepatan Penurunan Stunting dalam
merancang/menyesuaikan strategi yang diperlukan;
b. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi, baik dalam tataran strategis
maupun operasional; dan
c. Memberikan rekomendasi/atensi atas permasalahan yang ditemukan.
Dari hasil pengawasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yang perlu
dilakukan perbaikan antara lain:
No Area of Improvement Jumlah auditee
Jumlah Kab/ Kota
1 Komitmen dan Visi Kepemimpinan 2 5 2 Peningkatan Komunikasi Peruahan Perilaku dan
Pemerdayaan Masyarakat 2 2
3 Konvergensi Intervensi Spesifik dan Sensitif di Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota dan Desa
2 6
4 Ketahanan Pangan dan Gizi 1 1 5 Penguatan dan Pengembangan Sistem, Data,
Informasi, Riset, dan Inovasi 1 1
Atas hal-hal yang memerlukan perbaikan tersebut di atas, Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung telah merekomendasikan agar:
a. Kepada Sekretaris Daerah Provinsi Lampung menginstruksikan Pemerintah
Kabupaten yang menjadi prioritas penurunan stunting untuk
memenuhi/menyediakan tambahan anggaran sesuai kebutuhan
penyelenggaraan percepatan penurunan stunting.
b. Kepada Sekretaris Daerah Provinsi Lampung melakukan pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan percepatan penurunan stunting dengan sistem
manajemen data terpadu di pusat, daerah, dan desa dengan
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 47
memaksimalkan sistem informasi yang sudah ada melalui mekanisme Satu
Data Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan.
c. Kepada Sekretaris Daerah Provinsi Lampung menginstruksikan Pemerintah
Kabupaten Lampung Timur untuk memenuhi/menyediakan tambahan
anggaran sesuai kebutuhan penyelenggaraan percepatan penurunan
stunting pada Kabupaten Lampung Timur agar dapat mengintervensi
keamanan pangan.
d. Kepada Sekretaris Daerah Provinsi Lampung menginstruksikan kepada
Pemerintah Kabupaten Tanggamus agar menetapkan lokasi desa ramah
perempuan dan layak anak.
e. Kepada Sekretaris Daerah Provinsi Lampung berkoordinasi dengan Kanwil
BKKBN Provinsi Lampung untuk memenuhi/menyediakan anggaran untuk
program pendataan keluarga Age Spesific Fertility Rate (ASFR) pada
instansi terkait yaitu BKKBN Provinsi Lampung.
f. Kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Timur menginstruksikan
kepada satuan kerja pendukung terkait pelaksanaan percepatan penurunan
stunting di Kabupaten Lampung Timur untuk menyelenggarakan kegiatan
pencatatan/sinkronisasi/integrasi atas data indikator kinerja yang belum
sepenuhnya sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021
secara memadai.
g. Kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Timur menginstruksikan
kepada satuan kerja pendukung terkait pelaksanaan percepatan penurunan
stunting di Kabupaten Lampung Timur untuk mengoptimalkan kegiatan-
kegiatan percepatan penurunan stunting dalam upaya pencapaian indikator
kinerja sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021.
h. Kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Timur mengusulkan
kepada Bupati Lampung Timur mengenai peningkatan alokasi APBD untuk
membiayai kegiatan-kegiatan terkait strategi percepatan penurunan stunting
di Kabupaten Lampung Timur.
4. Pengawasan atas APP 47 : Subsdi Pupuk
Aktivitas pengawasan penting yang dilakukan pada tahun 2021 yaitu Evaluasi
atas Proses Penyusunan RDKK/e-RDKK, Penetapan Alokasi dan Penyaluran
Pupuk Bersubsidi dari Kios/Pengecer (Lini IV) ke Petani pada Provinsi
Lampung yang dilakukan pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait
pada 3 Kabupaten/Kota, dengan tujuan untuk:
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 48
a. Meyakini data kebutuhan pupuk untuk sektor pertanian Tahun 2020 dan
2021;
b. Menguji proses penyusunan RDKK/e-RDKK pupuk bersubsidi Tahun 2020
dan 2021;
c. Menguji proses penetapan alokasi pupuk bersubsidi Tahun 2020 dan 2021;
d. Menguji penyaluran pupuk bersubsidi dari Kios/Pengecer (Lini IV) ke Petani
Tahun 2020 dan 2021;
e. Memberikan rekomendasi perbaikan yang diperlukan atas Proses
Penyusunan RDKK/e-RDKK, Penetapan Alokasi dan Penyaluran Pupuk
Bersubsidi dari Kios/Pengecer (Lini IV) ke Petani.
Dari hasil pengawasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yang perlu
dilakukan perbaikan antara lain:
No Area of Improvement Jumlah auditee
Jumlah Kab/ Kota
1 Data seluruh luas lahan, seluruh luas tanam dan seluruh kebutuhan pupuk baik yang subsidi maupun non subsidi
3 3
2 Jumlah usulan kebutuhan pupuk bersubsidi Tahun 2020 Tahun 2020 melebihi standar pemupukan
3 3
3 Pendampingan yang Dilakukan Tenaga Penyuluh/Pendamping Tidak Memadai
3 3
4 Petani Tidak Menggunakan Kartu Tani 3 3 5 SK Alokasi pupuk bersubsidi yang dibuat oleh
Dinas hanya sampai pada tingkat kecamatan, dan tidak dirinci sampai per desa dan per petani
3 3
6 Petani penerima pupuk bersubsidi tidak tercantum dalam RDKK
1 1
7 Petani menebus pupuk bersubsidi dengan harga melebihi HET
3 3
Atas hal-hal yang memerlukan perbaikan tersebut di atas, Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung telah merekomendasikan Kepala Dinas Pertanian, Tanaman
Pangan, dan Hortikultura Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Tengah dan
Lampung Timur agar:
a. Menyusun data-data secara lengkap dan terinci terkait seluruh kebutuhan
pupuk baik yang subsidi maupun non subsidi;
b. Memberikan teguran tertulis kepada para penyuluh pertanian yang kurang
melakukan pendampingan dan pengawasan kepada Kelompok Tani dalam
penyusunan RDKK/eRDK;
c. Menginstruksikan kepada para penyuluh pendamping untuk memberikan
arahan kepada ketua poktan untuk melakukan pencatatan atas penebusan
pupuk subsidi oleh masing-masing anggota kelompok tani.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 49
d. Mengusulkan penambahan tenaga penyuluh/pendamping kepada
pemerintah pusat/daerah;
e. Melakukan koordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung untuk mempercepat proses
pelatihan dan penggunaan Kartu Petani Berjaya (KPB) sebagai program
unggulan Gubernur Provinsi Lampung;
f. Pembuatan SK Alokasi pupuk bersubsidi dirinci sampai dengan tingkat
desa dan kelompok tani;
g. Memfasilitasi perubahan data petani ke Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kabupaten Lampung Selatan dan melaporkan ke Kementerian
Pertanian.
h. Memberikan teguran secara tertulis kepada Pengecer dan ketua kelompok
tani yang membebankan biaya lain diluar harga pupuk.
i. Memberikan teguran secara tertulis kepada Ketua Kelompok tani atas
penyaluran pupuk yang tidak sesuai RDKK, serta operator RDKK dalam
penginputan data RDKK.
5. Pengawasan atas APP 51 : Proyek Strategis Nasional
Aktivitas pengawasan penting yang dilakukan pada tahun 2021 yaitu Reviu
Tata Kelola Proyek Strategis Nasional (PSN) tahun 2021 (Triwulan I, II dan IV)
yang dilakukan pada Pembangunan Bendungan Way Sekampung,
Pembangunan Bendungan Marga Tiga, Pembangunan Kawasan Industri
Tanggamus, Sertifikasi Lahan atau Sertifikasi Hak Atas Tanah (SHAT)
Kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), Reviu Tata Kelola
Proyek Strategis Nasional (PSN) atas Tanah Objek Reforma Agraria (TORA),
dengan tujuan untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa tata kelola PSN
telah dilaksanakan sesuain dengan ketentuan, standar, rencana, atau norma
yang ditetapkan.
Dari hasil pengawasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yang perlu
dilakukan perbaikan antara lain:
No Area of Improvement Jumlah auditee
Jumlah Kab/ Kota
1 Aspek Persiapan 2 2 2 Aspek Penyediaan Lahan 2 2 3 Aspek Pengutamaan Komponen Dalam Negeri 1 1 4 Aspek Perizinan 1 1 5 Aspek Jaminan Pemerintah 1 1 6 Aspek Penandaan 2 2 7 Aspek Pelaksanaan 2 2 8 Aspek Pemanfaatan 1 1
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 50
Atas hal-hal yang memerlukan perbaikan tersebut di atas, Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung telah merekomendasikan kepada masing-masing PSN:
a. Bendungan Way Sekampung
Kepada Kepala SNVT Pembangunan Bendungan pada BBWS Mesuji
Sekampung agar menginstruksikan PPK Pembangunan Bendungan Way
Sekampung untuk menelusuri kelengkapan dokumen kontrak persiapan
proyek.
b. Bendungan Margatiga
Kepada Kepala SNVT Pembangunan Bendungan pada Balai Besar Wilayah
Sungai Mesuji Sekampung agar Menginstruksikan PPK Pembangunan
Bendungan Margatiga untuk menelusuri keberadaan/dokumen kontrak Studi
Kelayakan (Feasibility Study) Proyek Pengembangan Wilayah Hilir Way
Sekampung) yang dilaksanakan Nippon Koei Co., pada tahun 2003 dan
Menginstruksikan kepada PPK untuk melakukan penunjukan Surveyor
penilaian Komponen Dalam Negeri.
c. Kawasan Indutri Tanggamus
Kepada Bupati Tanggamus agar berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi
Lampung dan PT Pertamina dalam rangka mempersiapkan percepatan
Penandatanganan Nota Kesepahaman/MoU antara PT. Pertamina (Persero)
dengan Pemerintah Kabupaten Tanggamus.
d. SHAT
Kepada Kepala Kantor Wilayah Badan Pertahanan Nasional Provinsi
Lampung agar mempercepat penerbitan sertifikat atas bidang tanah yang
telah lengkap aspek fisik dan yuridisnya dan agar segera menyerahkan
sertifikat kegiatan PTSL SHAT kepada masyarakat. Serta menginstruksikan
kepada pelaksana program di Kantor Pertanahan Kota/Kabupaten untuk
segera menyelesaikan kelengkapan administrasi pertanggungjawaban
keuangan.
e. TORA
Terhadap permasalahan yang terdapat pada aspek pemanfaaatan atas
tatakelola PSN Tanah Obyek Reformasi Agraria (TORA) kepada Kepala
Kanwil BPN Provinsi Lampung untuk menginstruksikan secara tertulis
kepada Kepala Kantor Pertanahan di Kabupaten se-Provinsi Lampung untuk
segera mnyelesaikan proses penerbitan sertifikat dan penyerahan sertifikat
kegiatan Redistribusi Tanah kepada masyarakat.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 51
6. Pengawasan atas APP C-52 : Peningkatan Konektivitas
Aktivitas pengawasan penting yang dilakukan pada tahun 2021 yaitu
Pemantuan Penanganan Dampak COVID-19 Sektoral atas Program Padat
Karya di Povinsi Lampung Tahun 2021 yang dilakukan oleh Satuan Kerja pada
2 kementerian dengan tujuan untuk:
a. Menilai kemajuan pencapaian Program Padat Karya;
b. Menilai kesesuaian pelaksanaan Program Padat Karya Tahun 2021 dengan
Pedoman Teknis Pelaksanaan Program Padat Karya serta peraturan lain
yang berlaku, serta penerapan protokol kesehatan dalam pencegahan
penyebaran covid-19;
c. Mengindentifikasi hambatan pencapaian dan ketidaksesuaian pelaksanaan
Program Padat Karya Tahun 2021 dengan ketentuan, standar, rencana,
atau norma yang telah ditetapkan; dan
d. Memberikan saran jika dijumpai ketidaksesuaian antara pelaksanaan
Program Padat Karya dengan ketentuan, standar, rencana, atau norma
yang telah ditetapkan.
Dari hasil pengawasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yang perlu
dilakukan perbaikan antara lain:
No Area of Improvement Jumlah auditee
Jumlah Kab/ Kota
1 Pembayaran upah tenaga kerja di bawah UMK kabupaten/kota
1 3
2 Pelaksanaan protokol pencegahan COVID-19 dalam kegiatan padat karya belum dilaksanakan sesuai ketentuan
2 6
3 Administrasi dan pelaporan tidak dilaksanakan dengan tertib
1 3
4 Kemajuan realisasi fisik rendah dibandingkan dengan rencananya;
2 8
5 Belum terdapat Petunjuk Teknis Padat Karya 1 15 6 Pelaksanaan dan pelaporan kegiatan padat
karya oleh Satuan Kerja tidak dilaksanakan sesuai ketentuan
1 3
7 Terdapat kegiatan Padat Karya yang belum dilaksanakan karena masih dalam proses pelelangan
1 1
Atas hal-hal yang memerlukan perbaikan tersebut di atas, Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung telah menyarankan kepada:
a. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
1) Kepala Balai Wilayah Sungai Mesuji – Sekampung agar:
- Menginstruksikan PPK memastikan bahwa pelaksanaan protokol
pencegahan penyebaran COVID-19 telah dilakukan sesuai dengan petunjuk
teknis P3-TGAI;
- Menginstruksikan PPK memastikan seluruh dokumen yang dibuat oleh P3A
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 52
dalam pelaksanaan P3-TGAI sesuai dengan ketentuan;
- Menginstruksikan PPK memastikan pengelolaan administrasi dapat
dilakukan dengan lebih baik
- Berkoordinasi kepada Direktorat Jenderal Sumber Daya Air terkait belum
adanya pedoman pelaksanaan program padat karya khususnya padat karya
dengan pola kontraktual
2) Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah Lampung agar
menginstruksikan PPK untuk:
- Memastikan pelaksanaan protokol pencegahan penyebaran COVID-19
dilakukan sesuai ketentuan;
- Memerintahkan Penyedia Jasa terkait agar melakukan percepatan
pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan sesuai dengan target waktu dan
target progres fisik yang telah ditetapkan/disepakati dalam kontrak
b. Kementerian Perhubungan
1) Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VI Provinsi
Bengkulu dan Lampung, agar:
- menginstruksikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen terkait, untuk
meminta Penyedia Barang dan Jasa untuk dapat mengirimkan data
pekerja dan upah padat karya secara rutin guna penyusunan pelaporan
dan melaporkan kegiatan Program Padat Karya Tahun 2021 secara
bulanan sesuai ketentuan;
- menginstruksikan kepada PPK untuk segera melakukan perikatan
dengan penyedia setelah proses lelang selesai dan melakukan
pengendalian kegiatan padat karya
2) Kepala KSOP Kelas I Panjang dan Kepala UPP Kelas III Kotaagung agar
menginstruksikan PPK untuk melakukan pelaporan secara periodik dan
menyampaikan ke Unit Eselon I.
Upaya-upaya penting yang telah dilakukan dalam tahun 2021 untuk mendukung
pencapaian kinerja tersebut adalah Optimalisasi Hari Pengawasan (HP) sebaik
mungkin untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan Rendal.
Untuk meningkatkan kinerja di tahun 2022, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
akan melakukan peningkatan kompetensi auditor sebagai upaya meng-update
penugasan atas perubahan kondisi yang ada.
Rata-rata capaian Sasaran Kegiatan 2 sebesar 150% melampaui target Tahun 2021. Capaian sasaran kegiatan 1 didukung dengan dana sebesar Rp456.208.662,10 atau 99,33% dari anggaran sebesar Rp 459.284.666,.67 dan
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 53
indikator output kegiatan (IOK) sebanyak 40 laporan atau 105,25% dari rencana sebanyak 38 laporan, serta OH sebanyak 1.651 OH atau 90,71% dari rencana sebanyak 1.820 OH.
Dari sisi penggunaan dana, realisasi kinerja sasaran kegiatan 1 telah dicapai secara efisien. Hal ini terlihat dari capaian output sebesar 105,25%, lebih besar daripada capaian penggunaan dana sebesar 99,33%%.
Dari sisi penggunaan SDM, realisasi kinerja sasaran kegiatan 1 telah dicapai secara efisien. Hal ini terlihat dari capaian output sebesar 105,25%, lebih tinggi daripada capaian penggunaan OH sebesar 90,71%
2.3 Sasaran Kegiatan 3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha
Tabel 3.5. Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Kegiatan 3 Tahun 2021
No Sasarasn Kegiatan/ IKK
Satuan Target Realisasi Capaian (%)
Notifikasi
III Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha
3.1 Jumlah BUMD dengan kinerja sehat
BUMD 1,00 1,00 100,00
3.2 Jumlah BLUD dengan kinerja sehat
BLUD 1,00 1,00 100,00
3.3 Jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan
BUMDes 20,00 43,00 215,00
Uraian kinerja atas 3 (tiga) indikator kinerja kegiatan Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha adalah sebagai berikut:
2.3.1 Jumlah BUMD dengan Kinerja Sehat
IKK Jumlah BUMD dengan kinerja sehat diukur dengan Jumlah BUMD dengan
kinerja minimal "Sehat".
Jumlah BUMD dengan kinerja sehat berdasarkan hasil pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Lampung tahun 2021 adalah sebanyak 1 BUMD, mencapai 100% dari target tahun 2021 sebanyak 1 BUMD.
Jumlah BUMD dengan kinerja sehat tahun 2021 sebanyak 1 BUMD diperoleh dari hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Akuntan Negara melalui 1 (satu) kegiatan pengawasan terhadap Kinerja/Kesehatan BUMD Jasa Air yang berasal dari penugasan Evaluasi Kinerja BUMD Penyelenggara SPAM Tahun Buku 2020 pada PDAM Pesawaran Kabupaten Pesawaran.
Realisasi Jumlah BUMD dengan kinerja sehat tahun 2021 sebanyak 1 BUMD tersebut apabila dibandingkan realisasi tahun 2020 dengan nilai realisasi sebanyak 3 BUMD mengalami penurunan sebanyak 2 BUMD.
Sedangkan apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024 sebanyak 5 BUMD telah mencapai 20 %.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 54
Aktivitas-aktivitas pengawasan penting yang mendukung pencapaian target “Jumlah BUMD dengan kinerja sehat” tersebut antara lain sebagai berikut:
1) Pengawasan atas APP C-35 : BUMD
Aktivitas pengawasan penting yang dilakukan pada tahun 2021 yaitu Pengawasan terhadap Kinerja/Kesehatan BUMD Aneka Usaha tahun 2021 yang dilakukan pada PD Pasar Tapis Berseri Kota Bandar Lampung, dengan tujuan untuk menilai capaian kinerja BUMD pengelola pasar tahun 2020 dan memberikan saran perbaikan dalam upaya peningkatan kinerja perusahaan.
Dari hasil pengawasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yang perlu dilakukan perbaikan antara lain:
No Area of Improvement Jumlah auditee
Jumlah Kab/ Kota
1 Struktur Organisasi dan Organ Struktur Organisasi belum memadai
1 1
2 Batas kerja wilayah pasar belum jelas
1 1
3 Adanya rangkap jabatan, tugas dan wewenang pada posisi jabatan tertentu
1 1
Atas hal-hal yang memerlukan perbaikan tersebut di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung telah merekomendasikan untuk:
a. Mengusulkan kepada Kuasa Pemilik Modal (KPM) mengenai perubahan Struktur Organisasi yang memadai bagi Perusahaan serta menyampaikan kepada permasalahan tertulis kepada KPM mengenai ketidakjelasan batas wilayah kerja pasar sehingga dapat ditetapkan wilayah kerja serta pengelolaannya.
b. Menyusun dan menetapkan mekanisme perekrutan Direksi dan pegawai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mempertimbangkan kondisi keuangan perusahaan.
2) Pengawasan atas APP C-37 : BU Jasa Air
Aktivitas pengawasan penting yang dilakukan pada tahun 2021 yaitu Pengawasan terhadap Kinerja/Kesehatan BUMD Jasa Air tahun 2021 yang dilakukan pada PDAM di 8 (delapan) Kabupaten/ Kota, dengan tujuan untuk menilai capaian kinerja PDAM tahun 2020 dan memberikan saran perbaikan dalam upaya peningkatan kinerja perusahaan.
Dari hasil pengawasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yang perlu dilakukan perbaikan antara lain:
No Area of Improvement Jumlah auditee
Jumlah Kab/ Kota
1 Kapasitas menganggur masih tinggi
8 8
2 Efektivitas penagihan piutang 8 8
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 55
No Area of Improvement Jumlah auditee
Jumlah Kab/ Kota
masih rendah 3 Cakupan pelayanan masih
rendah 8 8
4 Pertumbuhan pelanggan masih rendah
8 8
5 Tingkat kehilangan air tinggi 8 8 Administrasi dokumen
perencanaan, penganggaran, dan pelaporan belum tertib
8 8
Atas hal-hal yang memerlukan perbaikan tersebut di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung telah merekomendasikan untuk: a. Mengupayakan peningkatan pertumbuhan pelanggan, baik dengan
mengalokasikan dana perusahaan, atau mengajukan permohonan bantuan program kepada Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat;
b. Mengupayakan pemenuhan kuantitas, kualitas dan kontinuitas air yang terjual;
c. Mengupayakan penurunan tingkat kehilangan air dari distribusi ke pelanggan;
d. Mengupayakan peningkatan kinerja penagihan rekening air; e. Mengoptimalkan biaya pegawai untuk program diklat yang bersifat
penjenjangan/karir atau intern lainnya dalam rangka peningkatan kompetensi pegawai;
f. Melakukan tertib administrasi dengan melakukan evaluasi rencana bisnis RKAP, menyusun laporan internal tepat waktu dan melakukan tindaklanjut atas pemeriksaan tahun lalu.
Upaya-upaya penting yang telah dilakukan dalam tahun 2021 untuk mendukung pencapaian kinerja tersebut adalah:
1. Melakukan koordinasi dalam rangka monitoring tindak lanjut hasil evaluasi kinerja sebagai upaya penyehatan BUMD;
2. Melakukan pelatihan, workshop maupun bimbingan teknis tata kelola perusahaan yang baik;
3. Melakukan evaluasi peran BUMD dalam mendukung kegiatan prioritas nasional penyediaan air minum perpipaan perkotaan yang layak dan aman.
Untuk meningkatkan kinerja di tahun 2022, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung akan melanjutkan upaya yang dilakukan dalam tahun 2020 dan melakukan bimbingan teknis penerapan aksi korporasi pada BUMD.
2.3.2 Jumlah BLUD dengan Kinerja Sehat
IKK Jumlah BLUD dengan kinerja sehat diukur dengan Jumlah BLUD dengan
kinerja minimal "Sehat".
Jumlah BLUD dengan kinerja sehat berdasarkan hasil pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Lampung tahun 2021 adalah sebanyak 1 BLUD, mencapai 100% dari target tahun 2021 sebanyak 1 BLUD.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 56
Jumlah BUMD dengan kinerja sehat tahun 2021 sebanyak 1 BLUD diperoleh dari hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Akuntan Negara melalui 1 kegiatan pengawasan terhadap kualitas kesehatan BLUD Rumah Sakit yang berasal dari penugasan Evaluasi Kinerja BLUD pada RSUD Ragab Begawe Caram Kabupaten Mesuji Tahun 2020.
Realisasi Jumlah BLUD dengan kinerja sehat tahun 2021 sebanyak 1 BLUD tersebut apabila dibandingkan realisasi tahun 2020 dengan nilai realisasi sebanyak 2 BLUD mengalami penurunan sebanyak 1 BLUD.
Sedangkan apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024 sebanyak 2 BLUD telah mencapai 50%.
Aktivitas-aktivitas pengawasan penting yang mendukung pencapaian target “Jumlah BLUD dengan kinerja sehat” tersebut antara lain sebagai berikut:
1) Pengawasan atas APP C-34 : BLU/BLUD
Aktivitas pengawasan penting yang dilakukan pada tahun 2021 yaitu pengawasan terhadap kualitas kesehatan BLUD Rumah Sakit tahun 2021 yang dilakukan pada BLUD RSUD pada 2 Kabupaten, dengan tujuan untuk mengukur tingkat capaian kinerja pengelolaan RSUD sebagai BLUD serta fungsi pengawasan RSD BLUD.
Dari hasil pengawasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yang perlu dilakukan perbaikan antara lain:
No Area of Improvement Jumlah auditee
Jumlah Kab/ Kota
1 Aspek Kinerja keuangan belum optimal dengan skor 17,10 atau sebesar 57,00
1 1
2 Aspek Kinerja pelayanan belum optimal dengan skor 17,10 atau sebesar 47,22
1 1
3 Terdapat pengadaan obat tidak sesuai formularium
1 1
Pencapaian SPM belum maksimal, yaitu: a. 11 pelayanan belum
mencapai standar dari 21 pelayanan
b. 1 pelayanan belum dapat diberikan, yaitu pelayanan Perawatan Intensif
1 1
Atas hal-hal yang memerlukan perbaikan tersebut di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung telah merekomendasikan: 1. Menginstruksikan secara tertulis kepada Tim penyiapan klaim BPJS untuk
mengupayakan pemberkasan dan pengajuan klaim BPJS maksimal dalam jangka waktu 2 bulan setelah bulan pelayanan berakhir
2. Melakukan perencanaan pengadaan obat yang akurat 3. Melakukan monitoring dan evaluasi pencapaian SPM secara berkala
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 57
Upaya-upaya penting yang telah dilakukan dalam tahun 2021 untuk mendukung pencapaian kinerja tersebut adalah: 1. Melakukan koordinasi dalam rangka monitoring tindak lanjut hasil evaluasi
kinerja sebagai upaya penyehatan BLUD; 2. Melakukan pelatihan, workshop maupun bimbingan teknis penerapan Pola
Pengelolaan Keuangan BLUD.
Untuk meningkatkan kinerja di tahun 2022, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung akan melanjutkan upaya yang telah dilakukan pada tahun 2021 dan menjajaki MoU dengan BLUD Rumah Sakit dalam rangka peningkatan tata kelola keuangan.
2.3.3 Jumlah BUMDes yang Mampu Menyusun Laporan
IKK Jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan diukur dengan jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan keuangan setelah dilakukan
pendampingan oleh BPKP.
Jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan berdasarkan hasil pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Lampung tahun 2021 adalah sebanyak 43 BUMD, mencapai 215% dari target tahun 2021 sebanyak 20 BUMD.
Jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan tahun 2021 sebanyak 43 BUMD diperoleh dari hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Akuntan Negara melalui 3 (tiga) kegiatan pengawasan terhadap Tata Kelola BUMDesa berasal dari penugasan: 1. Sosialisasi Tata Kelola Keuangan BUMDes dan Penyusunan Laporan
Keuangan BUMDes dengan Aplikasi SIA BUMDes; 2. Bimbingan Teknis Tata Kelola Keuangan BUMDes di Wilayah Kecamatan
Pekalongan Kabupaten Lampung Timur; 3. Bimbingan Teknis Tata Kelola Keuangan BUMDes di Wilayah Kabupaten
Pringsewu.
Realisasi Jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan tahun 2021 sebanyak 43 BUMDes tersebut apabila dibandingkan realisasi tahun 2020 dengan nilai realisasi sebanyak 25 BUMDes mengalami kenaikan sebanyak 18 BUMDes.
Sedangkan apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024 sebanyak 43 BUMDes telah mencapai 100 %.
Aktivitas-aktivitas pengawasan penting yang mendukung pencapaian target “Jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan” tersebut antara lain sebagai berikut:
1) Pengawasan atas APP C-36 : BUMDes
Aktivitas pengawasan penting yang dilakukan pada tahun 2021 yaitu pengawasan terhadap Tata Kelola BUMDesa tahun 2021 yang dilakukan pada BUMDes pada 3 Kabupaten, dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang memadai tentang pengelolaan tata kelola dan penyusunan laporan keuangan BUMDes.
Dari hasil pengawasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yang perlu dilakukan perbaikan antara lain:
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 58
No Area of Improvement Jumlah auditee
Jumlah Kab/ Kota
1 Penyesuaian Peraturan Desa tentang Pendirian BUMDes dan Pengesahan Anggaran Dasar belum dilakukan
43 3
2 Belum dilakukannya perubahan Peraturan Kepala Desa tentang Anggaran Rumah Tangga
43 3
3 Pelaksana operasional BUMDes belum menyusun dokumen perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban BUMDes
43 3
4 Belum disusunnya laporan pengawasan semesteran/tahunan
43 3
Atas hal-hal yang memerlukan perbaikan tersebut di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung telah merekomendasikan: 1. Melakukan proses pembelajaran jarak jauh oleh pelaksana operasional
BUMDes; 2. Membentuk/meningkatkan jumlah kegiatan dalam forum koordinasi BUMDes
pada tingkat Kabupaten dan tingkat Kecamatan dalam rangka pembinaan dan pengawasan pengelolaan tata kelola dan keuangan BUMDes;
3. Mengajukan permohonan registrasi aplikasi SAKTI BUMDES kepada BPKP Perwakilan Provinsi Lampung dalam rangka implementasi pengelolaan tata kelola keuangan BUMDES menggunakan aplikasi SAKTI BUMDES.
Upaya-upaya penting yang telah dilakukan dalam tahun 2021 untuk mendukung pencapaian kinerja tersebut antara lain: 1. Monitoring BUMDes yang mampu menyusun laporan keuangan; 2. Updating dan peningkatan pemahaman PFA terkait aplikasi SAKTI
BUMDES; 3. Membuat aplikasi sederhana (user friendly) Sistem Informasi Akuntansi
BUMDes yang dapat diterapkan di BUMDes di Wilayah Provinsi Lampung; 4. Melakukan koordinasi dengan Dinas PMD Provinsi Lampung dan Dinas
PMD Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Lampung dalam rangka peningkatan tata kelola keuangan BUMDes;
5. Melakukan pelatihan tata kelola keuangan dan SIA BUMDes pada BUMDes di Wilayah Provinsi Lampung.
Untuk meningkatkan kinerja di tahun 2022, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung akan melanjutkan upaya yang telah dilakukan di tahun 2021 serta menjajaki MoU dengan Dinas PMD Provinsi Lampung dan Dinas PMD Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Lampung dalam rangka peningkatan tata kelola keuangan BUMDes.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 59
Bimbingan Teknis Tata Kelola Keuangan BUMDes di Wilayah Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur, bertempat di BUMDes Tulus Wahana Sentosa Desa Tulus Rejo, 11-15 Oktober 2021
Bimbingan Teknis Tata Kelola Keuangan BUMDes di Wilayah Kabupaten Pringsewu, bertempat di Kampung BW Pringsewu, 6-11 Desember 2021
Rata-rata capaian Sasaran Kegiatan 3 sebesar 133,33% melampaui target Tahun 2021. Capaian sasaran kegiatan 1 didukung dengan dana sebesar Rp539.465.965,00 atau 99,60% dari anggaran sebesar Rp541.653.000,00 dan indikator output kegiatan (IOK) sebanyak 14 laporan atau 107,59% dari rencana sebanyak 13 laporan, serta OH sebanyak 591 OH atau 100,00% dari rencana sebanyak 591 OH.
Dari sisi penggunaan dana, realisasi kinerja sasaran kegiatan 3 telah dicapai secara efisien. Hal ini terlihat dari capaian output sebesar 107,59%, lebih besar daripada capaian penggunaan dana sebesar 99,60%.
Dari sisi penggunaan SDM, realisasi kinerja sasaran kegiatan 3 telah dicapai secara efisien. Hal ini terlihat dari capaian output sebesar 107,59, lebih tinggi daripada capaian penggunaan OH sebesar 100,00%
2.4 Sasaran Kegiatan 4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi
Tabel 3.6. Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Kegiatan 4 Tahun 2021
No Sasaran Kegiatan/ IKK Satuan Target Realisasi Capaian
(%) Notifikasi
IV Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi
4.1 Persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindakla
Persen 100,00 100,00 100,00
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 60
No Sasaran Kegiatan/ IKK Satuan Target Realisasi Capaian
(%) Notifikasi
njuti
4.2 Persentase hasil Pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/ ditindaklanjuti
Persen 75,00 75,00 100,00
Uraian kinerja atas 2 (dua) indikator kinerja kegiatan Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi adalah sebagai berikut:
2.4.1 Persentase Hasil Pengawasan Represif yang Dimanfaatkan/ Ditindaklanjuti
IKK Persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti diukur dengan jumlah K/L/P/BU/APH yang menindaklanjuti rekomendasi dibagi jumlah penugasan pengawasan represif.
Persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti berdasarkan hasil pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Lampung tahun 2021 yaitu sebesar 100%, mencapai 100% dari taget tahun 2021 sebesar 100%.
Realisasi Persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti sebesar 100% diperoleh dari hasil pengawasan Pemberian Keterangan Ahli dalam bidang Akuntansi dan Auditing kepada Aparat Penegak Hukum sebanyak 23 laporan atau mencapai 100% dari target output tahun 2021, sebagaimana dijelaskan tabel berikut:
No Provinsi/Kabupaten Kota Kejaksaan Kepolisian 1 Provinsi (Kejati/Polda) 7 3 2 Kota Bandar Lampung 2 0 3 Kota Metro 2 0 4 Kabupaten Lampung Selatan 1 0 5 Kabupaten Lampung Timur 1 0 6 Kabupaten Lampung Tengah 0 2 7 Kabupaten Pesawaran 0 0 8 Kabupaten Pringsewu 2 0 9 Kabupaten Tanggamus 1 0 10 Kabupaten Lampung Utara 0 0 11 Kabupaten Tulang Bawang Barat 0 0 12 Kabupaten Tulang Bawang 0 0 13 Kabupaten Mesuji 0 0 14 Kabupaten Lampung Barat 0 0 15 Kabupaten Way Kanan 2 0 16 Kabupaten Pesisir Barat 0 0
Jumlah 18 5
Perkembangan realisasi Persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti Tahun 2021, dan perbandingan realisasi 2021 dengan target tahun 2020-2024, disajikan pada gambar 3.4 berikut.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 61
Gambar 3.4. Persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti
Realisasi Persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti Tahun 2021sebesar 100% tersebut apabila dibandingkan target akhir Renstra Tahun 2024 dengan nilai realisasi sebesar 100%.
Upaya-upaya penting yang telah dilakukan pada tahun 2021 untuk mendukung pencapaian kinerja tersebut di atas antara lain yaitu: 1) Adanya Quality Assurance atas Laporan PKKN yang dilakukan BPKP Pusat; 2) Adanya supervisi berjenjang dalam penugasan; 3) Adanya koordinasi dan komunikasi yang baik dengan mitra investigasi dalam
penugasan terkait. 4) Adanya forum diskusi tempat berbagi pengalaman terkait pemberian
keterangan ahli.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tahun 2022, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung akan melakukan: 1) Supervisi berjenjang dalam pelaksanaan penugasan dan penulisan laporan; 2) Selalu berkordinasi dengan penyidik terkait penugasan pemberian keterangan
ahli; 3) Memberikan pelatihan terkait persidangan dan bertukar pengalaman masalah
persidangan.
2.4.2 Persentase Hasil Pengawasan Preventif dan Edukatif yang Dimanfaatkan/ Ditindaklanjuti
IKK Persentase hasil pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti diukur dengan Jumlah K/L/P/BU yang menindaklanjuti rekomendasi dibagi Jumlah K/L/P/BU sasaran pengawasan preventif/edukatif. Persentase hasil pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti sebanyak 75,00 Persen atau mencapai 100,00% dari target Tahun 2021, dengan ringkasan sebagaimana disajikan pada tabel 3.7 berikut.
0
20
40
60
80
100
120
2020 2021 2022 2023 2024
Target (Persen) Realisasi (Persen)
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 62
Tabel 3.7. Realisasi Persentase hasil pengawasan preventif dan edukatif yang
dimanfaatkan/ditindaklanjuti Tahun 2021
No Penugasan Pengawasan
Realisasi Persentase hasil pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti
(Persen) 1 FCP 90,00 2 Profiling Risiko 45,00 3 Coaching Clinic 90,00 4 IEPK 75,00 Jumlah 75,00
Realisasi Persentase hasil pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti sebesar 75% diperoleh dari hasil pengawasan sebagai berikut:
No Penugasan Pengawasan
Target Ouput
Realisasi Output
(Laporan)
Persentase (%)
1 FCP 2 2 100 2 Profiling Risiko 5 5 100 3 Coaching Clinic 1 1 100
4 IEPK 1 1 100 Jumlah 9 9 100
Adapun uraian pengawasan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Pendampingan Implementasi Fraud Control Plan (FCP) pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipll Kota Metro; 2) Pendampingan Implementasi Fraud Control Plan pada Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanaan Terpadu Satu Pintu Kota Metro; 3) Penyusunan Profil Risiko Fraud atas Program Pembangunan Ketenagalistirkan; 4) Penyusunan Profil Risiko Fraud atas Pemberian Insentif Nakes dalam rangka
Penanganan Covid 19; 5) Penyusunan Profil Risiko Fraud atas Program Keluarga Harapan; 6) Penyusunan Profil Risiko Fraud atas Kegiatan Kartu Petani Berjaya Provinsi
Lampung; 7) Penyusunan Profil Risiko Fraud atas Pelaksanaan Program
PembangunanKawasan Wisata Terintegrasi Bakauheni Provinsi Lampung Tahun 2021;
8) Kegiatan Coaching Clinic terkait Bidang Keinvestigasian pada Inspektorat Kabupaten Pesisir Barat;
9) Sosialisasi Pengukuran Indeks Efektivitas Pengendalian Korupsi pada Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah
Perkembangan realisasi Persentase hasil pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti Tahun 2020 – Tahun 2021, dan perbandingan realisasi Tahun 2021 dengan target tahun 2020-2024, disajikan pada gambar 3.5 berikut.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 63
Gambar 3.5. Persentase hasil pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti
Realisasi Persentase hasil pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti pada tahun 2021 sebesar 75% tersebut apabila dibandingkan target akhir Renstra tahun 2024 sebesar 90% telah tercapai 83,33%.
Aktivitas-aktivitas pengawasan penting yang mendukung pencapaian target Persentase Hambatan Pelaksanaan Pembangunan yang diselesaikan antara lain sebagai berikut: 1) Pengawasan atas APP32 Pengendalian Risiko Fraud
Aktivitas pengawasan penting yang dilakukan pada tahun 2021 yaitu: a. Penyusunan Profil Risiko Fraud atas Pemberian Insentif Nakes dalam
rangka Penanganan Covid 19. Penyusunan Profil Risiko Fraud dilakukan pada Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, dengan tujuan penyusunan risiko kecurangan yang memerlukan prioritas penanganan dan peta risiko kecurangan dalam kegiatan pemberian insentif tenaga kesehatan dalam rangka penanganan Covid19 yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.
Dari hasil pengawasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dari 13 (tiga belas) risiko yang telah dipetakan / disusun pada Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, terdapat rincian skor masing-masing risiko tersebut yaitu:
a) Terdapat 1 risiko dengan nilai skala 16 atau status risiko sangat tinggi;
b) Terdapat 1 risiko dengan nilai skala 12 atau status risiko tinggi;
c) Terdapat 11 risiko dengan nilai skala 4 atau status risiko rendah.
Terhadap hasil Penyusunan Profil Risiko Fraud atas Insentif Tenaga Kesehatan dalam rangka Penanganan Covid 19 pada Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung telah menyarankan agar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung membuat rencana tindak sebagai bentuk mitigasi risiko sesuai dengan urutan skala prioritas nilai risikonya sebagaimana yang telah disepakati dalam Focus Group Discussion (FGD).
0
20
40
60
80
100
20202021
20222023
2024
Target (Persen) Realisasi (Persen)
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 64
b. Penyusunan Profil Risiko Fraud atas Program Keluarga Harapan (PKH) dilakukan pada Dinas Sosial Kabupaten Pringsewu, dengan tujuan penyusunan risiko kecurangan yang memerlukan prioritas penanganan dan peta risiko kecurangan dalam kegiatan pemberian bantuan program keluarga harapan dalam rangka penanganan dampak Covid19 yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kabupaten Pringsewu.
Dari hasil pengawasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dari 8 (delapan) risiko yang telah dipetakan / disusun pada Dinas Sosial Kabupaten Pringsewu, terdapat rincian skor masing-masing risiko tersebut yaitu: a) Terdapat 5 risiko dengan nilai skala 16 atau status risiko sangat tinggi; b) Terdapat 1 risiko dengan nilai skala 12 atau status risiko tinggi; c) Terdapat 1 risiko dengan nilai skala 8 atau status risiko sedang; d) Terdapat 1 risiko dengan nilai skala 4 atau status risiko rendah.
Terhadap hasil Penyusunan Profil Risiko Fraud atas Program Keluarga Harapan (PKH) dalam rangka Penanganan dampak Covid 19 pada Dinas Sosial Kabupaten Pringsewu, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung telah menyarankan agar Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pringsewu membuat rencana tindak sebagai bentuk mitigasi risiko sesuai dengan urutan skala prioritas nilai risikonya sebagaimana yang telah disepakati dalam Focus Group Discussion (FGD).
c. Penyusunan Profil Risiko Fraud atas Program Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan dilakukan pada PT PLN (Persero) Regional Lampung di Bandar Lampung, dengan tujuan penyusunan risiko kecurangan yang memerlukan prioritas penanganan dan peta risiko kecurangan dalam kegiatan Program Pembangunan Ketenagalistrikan dalam rangka penanganan Covid19 yang dilaksanakan oleh PT PLN (Persero) Regional Lampung di Bandar Lampung.
Dari hasil pengawasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dari 5 (lima) risiko yang telah dipetakan / disusun pada PT PLN (Persero) Regional Lampung, terdapat rincian skor masing-masing risiko tersebut yaitu: a) Terdapat 2 risiko dengan nilai skala 8 atau status risiko sedang; b) Terdapat 1 risiko dengan nilai skala 6 atau status risiko sedang; c) Terdapat 2 risiko dengan nilai skala 4 atau status risiko rendah.
Terhadap hasil Penyusunan Profil Risiko Fraud atas Program Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan dalam rangka Penanganan dampak Covid 19 pada PT PLN (Persero) Regional Lampung di Bandar Lampung, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung telah menyarankan agar General Manager PT PLN (Persero) Regional Lampung membuat rencana tindak sebagai bentuk mitigasi risiko sesuai dengan urutan skala prioritas nilai risikonya sebagaimana yang telah disepakati dalam Focus Group Discussion (FGD).
d. Penyusunan Profil Risiko Fraud atas Program Kartu Petani Berjaya Provinsi Lampung dilakukan pada Sekretariat Daerah Provinsi Lampung, dengan tujuan penyusunan risiko kecurangan yang memerlukan prioritas penanganan dan peta risiko kecurangan dalam kegiatan Kartu Petani
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 65
Berjaya Provinsi Lampung dalam rangka penanganan dampak Covid19 yang dilaksanakan oleh Sekretariat Daerah Provinsi Lampung.
Dari hasil pengawasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dari 14 (empat belas) risiko yang telah dipetakan / disusun pada Dinas Sosial Kabupaten Pringsewu, terdapat rincian skor masing-masing risiko tersebut yaitu: a) Terdapat 2 risiko dengan nilai skala 2 atau status risiko rendah; b) Terdapat 11 risiko dengan nilai skala 4 atau status risiko rendah; c) Terdapat 1 risiko dengan nilai skala 9 atau status risiko tinggi.
Terhadap hasil Penyusunan Profil Risiko Fraud atas Program Kartu Petani Berjaya Provinsi Lampung dalam rangka Penanganan dampak Covid 19 pada Sekretariat Daerah Provinsi Lampung, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung telah menyarankan agar Sekretaris Daerah Provinsi Lampung membuat rencana tindak sebagai bentuk mitigasi risiko sesuai dengan urutan skala prioritas nilai risikonya sebagaimana yang telah disepakati dalam Focus Group Discussion (FGD).
e. Penyusunan Profil Risiko Fraud atas Pelaksanaan Program Pembangunan Wisata Terintegrasi Bakauheni Provinsi Lampung Tahun 2021 dilakukan pada Sekretariat Daerah Provinsi Lampung, dengan tujuan penyusunan risiko kecurangan yang memerlukan prioritas penanganan dan peta risiko kecurangan dalam kegiatan Pelaksanaan Program Pembangunan Wisata Terintegrasi Bakauheni Provinsi Lampung Tahun 2021 dalam rangka penanganan dampak Covid19 yang dilaksanakan oleh Sekretariat Daerah Provinsi Lampung.
Dari hasil pengawasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dari 3 (tiga) risiko yang telah dipetakan / disusun pada Sekretariat Daerah Provinsi Lampung, ketiganya memiliki risiko dengan nilai skala 12 atau status risiko tinggi.
Terhadap hasil Penyusunan Profil Risiko Fraud atas Pelaksanaan Program Pembangunan Wisata Terintegrasi Bakauheni Provinsi Lampung Tahun 2021 dalam rangka Penanganan dampak Covid 19 pada Sekretariat Daerah Provinsi Lampung, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung telah menyarankan agar Sekretaris Daerah Provinsi Lampung membuat rencana tindak sebagai bentuk mitigasi risiko sesuai dengan urutan skala prioritas nilai risikonya sebagaimana yang telah disepakati dalam Focus Group Discussion (FGD).
Dari gambar 3.21 Persentase hasil pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti telah mencapai 83,33% apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024 sebesar 90%.
Upaya-upaya penting yang telah dilakukan pada tahun 2021 untuk mendukung pencapaian kinerja tersebut di atas antara lain yaitu: 1) Melakukan koordinasi dan Quality Assurance dengan BPKP Pusat; 2) Adanya komunikasi yang baik dengan mitra yang akan dilakukan sosialisasi; 3) Pemahaman yang baik dari Mitra atas pentingnya dalam mengelola risiko
fraud.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja tahun 2022, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung akan melakukan:
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 66
1) Pemetaan terhadap daerah yang belum dan telah dilakukannya sosialisasi / tindakan pencegahan / edukatif;
2) Pemantauan tindak lanjut atas rekomendasi pencegahan fraud yang telah diberikan
Rata-rata capaian Sasaran Kegiatan 4 sebesar 100% melampaui target Tahun 2021. Capaian sasaran kegiatan 1 didukung dengan dana sebesar Rp274.601.473,60 atau 98,18% dari anggaran sebesar Rp279.699.857,14 dan indikator output kegiatan (IOK) sebanyak 32 laporan atau 100,00% dari rencana sebanyak 32 laporan, serta OH sebanyak 128 OH atau 100,00% dari rencana sebanyak 128 OH.
Dari sisi penggunaan dana, realisasi kinerja sasaran kegiatan 4 sudah efisien. Hal ini terlihat dari capaian output sebesar 100%, lebih besar daripada capaian penggunaan dana sebesar 98,18%.
Dari sisi penggunaan SDM, realisasi kinerja sasaran kegiatan 4 telah dicapai secara efisien. Hal ini terlihat dari capaian output sebesar 100%, lebih besar atau sama dengan dari capaian penggunaan OH sebesar 100,00%.
2.5 Sasaran Kegiatan 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU
Tabel 3.8. Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Kegiatan 5 Tahun 2021
No Sasaran Kegiatan/ IKK Satuan Target Realisasi Capaian
(%) Notifikasi
V Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU
5.1 Jumlah APIP Provinsi dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3
Prov
1 1 100,00
5.2 Jumlah APIP Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3
Kab/kota 10 12 120,00
5.3 Jumlah Provinsi dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3
Prov 1 1 100,00
5.4 Jumlah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3
Kab/kota 11 10 90,91
5.5 Jumlah Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3
Kab/kota 2 0 0,00
5.6 Jumlah desa yang Menyusun laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa
Desa 1.096 2.412 220,07
5.7 Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes
APIP 1 3 300,00
5.8 Jumlah desa yang menerapkan
Desa 5 1 20,00
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 67
No Sasaran Kegiatan/ IKK Satuan Target Realisasi Capaian
(%) Notifikasi
pengelolaan aset desa secara memadai
5.9 Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3
BLUD 1 0 0,00
Uraian kinerja atas 9 (sembilan) indikator kinerja kegiatan Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU adalah sebagai berikut:
2.5.1 Jumlah APIP Provinsi dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3
IKK Jumlah APIP Provinsi dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3 diukur dengan jumlah APIP Provinsi dengan level kapabilitas APIP ≥ Level 3.
Jumlah APIP Provinsi dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3 Tahun 2021 berdasarkan pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Lampung adalah sebanyak 1 APIP, telah mencapai 100,00%.
APIP Provinsi dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3 sebanyak1 APIP Provinsi diperoleh dari hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang P3A antara lain melalui Pelaksanaan Bimbingan Teknis PK APIP Level 3, Workshop Penyusunan Risk Register, Workshop Perencanaan Pengawasan Berbasis Risiko.
Pencapaian kinerja merupakan pelaksanaan dari Agenda Prioritas Pengawasan yaitu Pengawasan Tata kelola Instansi Pemerintah berupa efektivitas pelaksanaan peran pengawasan APIP Inspektorat Provinsi Lampung melalui Peningkatan Kapabilitas APIP Level 3.
2.5.2 Jumlah APIP Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3
IKK Jumlah APIP Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3 diukur
dengan jumlah APIP Kabupaten/Kota dengan level kapabilitas APIP ≥ Level 3
Target outcome APIP Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3 sampai
dengan Tahun 2021 adalah sebanyak 10 APIP Kabupaten/Kota. Realisasi jumlah
APIP Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3 sampai dengan Tahun
2021 berdasarkan pembinaan yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi
Lampung adalah sebanyak 12 APIP Kabupaten/Kota.
Kondisi awal Tahun 2021 jumlah APIP Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas APIP ≥
Level 3 adalah sebanyak 8 APIP Kabupaten/Kota. Capaian kinerja outcame jumlah
APIP Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3 pada Tahun 2021 adalah
sebanyak 4 APIP Kabupaten/Kota yaitu Inspektorat Kabupaten Lampung Timur,
Inspektorat Kabupaten Tulang Bawang Barat, Inspektorat Kabupaten Lampung
Tengah, Inspektorat Kabupaten Lampung Barat, sehingga capaian kumulatif
jumlah APIP Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3 sampai dengan
Tahun 2021 sebanyak 12 APIP Kabupaten/Kota atau mencapai 120,00% dari target
kinerja sampai dengan Tahun 2021 yaitu sebanyak 10 APIP Kabupaten/Kota.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 68
Sedangkan apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024
sebanyak 15 APIP Kabupaten/Kota telah mencapai 80,00%.
Faktor pendukung capaian kinerja mencapai 120,00% adalah:
a. Kesiapan dari APIP Kabupaten/Kota yang telah mencapai kapabilitas APIP
Level 2 Plus pada tahun sebelumnya untuk mencapai kapabilitas APIP Level 3
pada Tahun 2021.
b. Ketersediaan anggaran dan jumlah SDM Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
untuk melakukan bimbingan teknis dalam rangka peningkatan kapabilitas APIP
Level 3.
APIP Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3 sebanyak 4 APIP
Kabupaten/Kota diperoleh dari hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang P3A
melalui:
a. 4 kegiatan pengawasan berupa Bimbingan Teknis Kapabilitas APIP Level 3
pada Inspektorat Kabupaten Lampung Timur, Inspektorat Kabupaten Tulang
Bawang Barat, Inspektorat Kabupaten Lampung Tengah, dan Inspektorat
Kabupaten Lampung Barat.
b. 4 kegiatan pengawasan berupa Bimbingan Teknis Penyusunan Register Risiko
pada Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Kabupaten
Lampung Tengah, dan Kabupaten Lampung Barat.
c. 4 kegiatan pengawasan berupa pendampingan dalam pelaksanaan Audit
Kinerja dan Audit Ketaatan pada Inspektorat Kabupaten Lampung Timur,
Inspektorat Kabupaten Tulang Bawang Barat, Inspektorat Kabupaten Lampung
Tengah, dan Inspektorat Kabupaten Lampung Barat.
d. 4 kegiatan pengawasan berupa Penjaminan Kualitas atas Penilaian Mandiri
Kapabilitas APIP Level 3 pada Ispektorat Kabupaten Lampung Timur,
Inspektorat Kabupaten Tulang Bawang Barat, Inspektorat Kabupaten Lampung
Tengah, dan Inspektorat Kabupaten Lampung Barat.
e. 4 kegiatan pengawasan berupa Ekspose Penjaminan Kualitas atas Penilaian
Mandiri Kapabilitas APIP Level 3 Inspektorat Kabupaten Lampung Timur,
Inspektorat Kabupaten Tulang Bawang Barat, Inspektorat Kabupaten Lampung
Tengah, dan Inspektorat Kabupaten Lampung Barat kepada Tim Panel Rendal
BPKP Pusat.
Aktivitas-aktivitas pengawasan penting yang mendukung pencapaian target
“Jumlah APIP Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3” yang
berkaitan dengan pelaksanaan pengawasan atas Agenda Prioritas Pengawasan
(APP) Tata Kelola Instansi Pemerintah yang menyasar peningkatan good and
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 69
clean government pada Instansi Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota melalui
pengawasan atas efektivitas pelaksanaan peran pengawasan APIP antara lain
sebagai berikut:
a. Bimbingan Teknis Kapabilitas APIP Level 3 pada Ispektorat Kabupaten
Lampung Timur, Inspektorat Kabupaten Tulang Bawang Barat, Inspektorat
Kabupaten Lampung Tengah, dan Inspektorat Kabupaten Lampung Barat.
b. Bimbingan Teknis Penyusunan Register Risiko pada Kabupaten Lampung
Timur, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Kabupaten Lampung Tengah, dan
Kabupaten Lampung Barat.
c. Joint Audit dalam pelaksanaan Audit Kinerja dan Audit Ketaatan pada
Inspektorat Kabupaten Lampung Timur, Inspektorat Kabupaten Tulang
Bawang Barat, Inspektorat Kabupaten Lampung Tengah, dan Inspektorat
Kabupaten Lampung Barat.
Dari hasil pengawasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yang perlu
dilakukan perbaikan yang menjadi Area of Improvement antara lain:
a. Implementasi Manajemen Risiko pada seluruh Pemerintah Daerah;
b. Komitmen dan dukungan Kepala Daerah dalam upaya Peningkatan Kapabilitas
APIP;
c. Pengoptimalan penggunaan/pengalokasian sumber daya APIP secara
ekonomis, efisien, dan efektif ke area pengawasan yang strategis, prioritas,
risiko tertinggi dalam mencapai tujuan Pernerintah;
d. Peningkatan jumlah dan kapabilitas SDM APIP, Kuantitas, kompetensi dan
profesionalisme SDM APIP;
e. Peningkatan sarana prasarana APIP termasuk dukungan penyediaanteknologi
informasi guna meningkatkan kualitas hasil pengawasan.
Atas hal-hal yang memerlukan perbaikan tersebut di atas, Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung telah melakukan upaya sebagai berikut:
a. Memberikan atensi kepada Kepala Daerah untuk mengimplementasikan
Manajemen Risiko secara menyeluruh dan mendorong peran APIP untuk
mewujudkannya;
b. Peningkatan kompetensi SDM APIP secara terus menerus melalui kegiatan
diklat/bimtek/workshop dan joint audit untuk mengatasi gap kompetensi dalam
pelaksanaan kegiatan pengawasannya;
c. Mengarahkan APIP dalam kegiatan pengawasannya memprioritaskan pada
area yang memiliki risiko tinggi;
d. Mendorong penggunaan Teknologi lnformasi dalam proses kegiatan
pengawasan APIP.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 70
Pada Tahun 2022 Perwakilan BPKP Provinsi Lampung merencanakan APIP
Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3 sebanyak 3 APIP
Kabupaten/Kota yaitu Inspektorat Kabupaten Lampung Utara, Inspektorat
Kabupaten Lampung Selatan, dan Inspektorat Kabupaten Mesuji.
Untuk meningkatkan kinerja di tahun 2022, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
akan melakukan:
a. Meningkatkan anggaran pembinaan untuk melakukan bimbingan
teknis/Workshop terkait peningkatan kapabilitas SDM dan peningkatan mutu
pengawasan oleh APIP;
b. Peningkatan disiplin dan etos kerja SDM yang ada untuk itu dibutuhkan adanya
penyegaran dalam bentuk mengikut sertakan SDM pada kegiatan yang bersifat
peningkatan kompetensi;
c. Peningkatan koordinasi dengan Kepala Daerah dan Pimpinan APIP dalam
upaya peningkatan kapabilitas APIP secara terus menerus.
2.5.3 Jumlah Provinsi dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3
IKK Jumlah Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3 diukur dengan jumlah Pemerintah Provinsi dengan level maturitas penyelenggaraan SPIP ≥ Level 3.
Jumlah Provinsi dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3 Tahun 2021 berdasarkan pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Lampung sebanyak 1 pemda, mencapai 100,00% dari target Tahun 2021 dengan skor 3,023.
Provinsi dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3 sebanyak 1 pemda diperoleh dari hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang APD melalui
a) Evaluasi Perencanaan dan Penganggaran APBD sebanyak 1 kegiatan.
b) Workshop Penilaian Maturitas Penyelenggaran SPIP Terintegrasi sebanyak 1 kegiatan.
c) Workshop Manajemen Risiko sebanyak 1 kegiatan.
d) Workshop Penilaian Baseline Maturitas Penyelenggaran SPIP Terintegrasi sebanyak 1 kegiatan.
Realisasi Jumlah Provinsi dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3 dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024 sebanyak 1 pemda telah mencapai 100,00%.
Aktivitas-aktivitas pengawasan penting yang mendukung pencapaian target “Jumlah Provinsi dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3” tersebut antara lain sebagai berikut:
a) Pengawasan atas APP Nomor C.30 - Maturitas SPIP
Aktivitas pengawasan penting yang dilakukan pada tahun 2021 yaitu
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 71
1) Workshop Penilaian Maturitas Penyelenggaran SPIP Terintegrasi dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman pegawai pemda terhadap Penilaian Maturitas Penyelenggaran SPIP Terintegrasi.
2) Workshop Manajemen Risiko dengan tujuan untuk untuk meningkatkan pemahaman pegawai pemda terhadap Manajemen Risiko Pemda.
3) Workshop Penilaian Baseline Maturitas Penyelenggaran SPIP Terintegrasi
b) Pengawasan atas APP Nomor D.22 - Perencanaan dan Penganggaran APBD
Aktivitas pengawasan penting yang dilakukan pada tahun 2021 yaitu Perencanaan dan Penganggaran APBD pada Pemerintah Provinsi Lampung dengan tujuan untuk untuk menilai apakah program, kegiatan dan anggaran dirancang secara efektif dan efisien untuk menghasilkan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat, menilai keselarasan perencanaan pemerintah daerah atas penyelenggaraan sektor-sektor strategis pembangunan, dan memberikan saran perbaikan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi anggaran
Dari hasil pengawasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yang perlu dilakukan perbaikan antara lain:
No Area of Improvement Jumlah auditee
Jumlah Kab/ Kota
1. Sasaran program dan indikator sasaran program tidak dapat diukur secara objektif, tidak relevan dengan sasaran strategis OPD, tidak cukup untuk mencapai sasaran Strategis OPD, dan target program tidak memperhatikan perencanaan lebih tinggi
1 1
2. Sasaran kegiatan dan indikator sasaran kegiatan tidak dapat diukur secara objektif, tidak relevan dengan sasaran program, tidak cukup untuk mencapai sasaran program OPD, dan target kegiatan tidak memperhatikan perencanaan lebih tinggi
1 1
3. Sub kegiatan yang telah ditetapkan dalam dokumen DPA OPD tidak relevan dengan sasaran kegiatan
1 1
4. Rincian belanja yang ada dalam rincian RKA OPD tidak relevan dengan indikator subkegiatannya
1 1
Atas hal-hal yang memerlukan perbaikan tersebut di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung telah memberikan rekomendasi diantaranya sebagai berikut:
a) Menyelaraskan penetapan indikator dan target OPD dengan mempertimbangkan tujuan dari sasaran strategis yang dilaksanakan.
b) Merumuskan sasaran strategis OPD dengan mempertimbangkan tujuan dari program strategis yang dilaksanakan.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 72
c) Merumuskan indikator kinerja yang tepat untuk dapat menilai keberhasilan sasaran yang ingin diwujudkan.
d) Melakukan revisi atas item belanja yang berpotensi tidak efisien agar dapat digunakan untuk mendukung tercapainya sasaran program.
2.5.4 Jumlah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3
IKK Jumlah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3 diukur dengan jumlah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3
Jumlah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3 sampai dengan Tahun 2021 berdasarkan pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Lampung adalah sebanyak 10 Kabupaten/Kota, mencapai 90,91% dari target Tahun 2021 sebanyak 11 Kabupaten/Kota.
Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3 sebanyak 10 Kabupaten/Kota diperoleh dari hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang APD melalui:
a) Evaluasi Perencanaan dan Penganggaran APBD sebanyak 1 kegiatan.
b) Bimbingan Teknis Penilaian Maturitas Penyelenggaran SPIP Terintegrasi sebanyak 4 kegiatan.
c) Workshop Penilaian Maturitas Penyelenggaran SPIP Terintegrasi sebanyak 1 kegiatan.
d) Workshop Manajemen Risiko sebanyak 1 kegiatan.
e) Workshop Penilaian Baseline Maturitas Penyelenggaran SPIP Terintegrasi sebanyak 1 kegiatan.
Realisasi Jumlah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3 Tahun 2021 sebanyak 10 Kabupaten/Kota apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun 2020 dengan jumlah realisasi sebanyak 10 Kabupaten/Kota, tidak mengalami kenaikan dengan rincian disajikan dalan Tabel 3.9.
Tabel 3.9. Realisasi Jumlah Kab/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3
Tahun 2021
No Nama Pemda Realisasi Pemda Kab/Kota dengan
Maturitas SPIP ≥ Level 3
1 Kabupaten Pesawaran 3.083
2 Kabupaten Pringsewu 3.226
3 Kabupaten Tanggamus 3.023
4 Kabupaten Lampung Timur 3.000
5 Kabupaten Tulang Bawang 3.000
6 Kabupaten Tulang Bawang Barat 3.000
7 Kabupaten Lampung Selatan 3.083
8 Kabupaten Way Kanan 3.000
9 Kota Metro 3.128
10 Kota Bandar Lampung 3.060
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 73
Sedangkan apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024 sebanyak 14 Kabupaten/Kota telah mencapai 71,43%.
Perkembangan realisasi Jumlah Pemda dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3 Tahun 2020 – 2021, dan perbandingan realisasi tahun 2021 dengan target tahun 2020-2024 disajikan pada gambar 3.6.
Gambar 3.6. Jumlah Pemda Kab/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3
Aktivitas-aktivitas pengawasan penting yang mendukung pencapaian target “Jumlah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3” tersebut antara lain sebagai berikut:
1) Pengawasan atas APP Nomor C.30 - Maturitas SPIP
Aktivitas pengawasan penting yang dilakukan pada tahun 2021 yaitu
a) Bimbingan Teknis Penilaian Maturitas Penyelenggaran SPIP Terintegrasi pada 5 pemda, yaitu Kabupaten Lampung Barat, Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Way Kanan, Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten Pringsewu dengan tujuan pegawai pemda dapat melaksanakan penilaian maturitas penyelenggaran SPIP Terintegrasi secara mandiri.
b) Workshop Penilaian Maturitas Penyelenggaran SPIP Terintegrasi pada 6 pemda, yaitu Kabupaten Lampung Utara, Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Tulang Bawang, Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Kabupaten Pringsewu dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman pegawai pemda terhadap Penilaian Maturitas Penyelenggaran SPIP Terintegrasi.
c) Workshop Manajemen Risiko pada seluruh pemda di Provinsi Lampung dengan tujuan untuk untuk meningkatkan pemahaman pegawai pemda terhadap Manajemen Risiko Pemda.
d) Workshop Penilaian Baseline Maturitas Penyelenggaran SPIP Terintegrasi pada 14 pemda di Provinsi Lampung.
Dari hasil pengawasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yang perlu dilakukan perbaikan antara lain:
0
5
10
15
20202021
20222023
2024
Target (Jumlah Pemda) Realisasi (Jumlah Pemda)
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 74
No Area of Improvement Jumlah auditee
Jumlah Kab/ Kota
1 Sasaran program dan sasaran kegiatan belum tercantum dalam dokumen perencanaan maupun dokumen penetapan kinerja
2 2
2 OPD belum menyusun pohon kinerja (cascading) sebagai penjabaran atas sasaran dan target pemerintah daerah yang dilaksanakan oleh masing-masing OPD
1 1
Atas hal-hal yang memerlukan perbaikan tersebut di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung telah menyampaikan rekomendasi diantaranya sebagai berikut:
a) Pemda agar merevisi penetapan kinerja sesuai dengan Permenpan 53 Tahun 2014 yang memuat sasaran program dan sasaran kegiatan masing-masing jabatan
b) Pemda menyusun pohon kinerja (cascading) sebagai penjabaran atas sasaran dan target pemerintah daerah yang dilaksanakan oleh masing-masing OPD
2) Pengawasan atas APP Nomor D.22 - Perencanaan dan Penganggaran APBD
Aktivitas pengawasan penting yang dilakukan pada tahun 2021 yaitu Evaluasi Perencanaan dan Penganggaran APBD tahun 2021 yang dilakukan pada 2 pemda, yaitu Kabupaten lampung Tengah dan Kabupaten Lampung Barat dengan tujuan untuk untuk menilai apakah program, kegiatan dan anggaran dirancang secara efektif dan efisien untuk menghasilkan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat, menilai keselarasan perencanaan pemerintah daerah atas penyelenggaraan sektor-sektor strategis pembangunan, dan memberikan saran perbaikan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi anggaran
Dari hasil pengawasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yang perlu dilakukan perbaikan antara lain:
No Area of Improvement Jumlah auditee
Jumlah Kab/ Kota
1. Sasaran program dan indikator sasaran program tidak dapat diukur secara obyektif, tidak relevan dengan sasaran strategis OPD, tidak cukup untuk mencapai sasaran Strategis OPD, dan Target program tidak memperhatikan perencanaan lebih tinggi
1 1
2. Sasaran kegiatan dan indikator sasaran kegiatan tidak dapat diukur secara obyektif, tidak relevan dengan sasaran program, tidak cukup untuk mencapai sasaran program OPD, dan target kegiatan tidak memperhatikan perencaan lebih tinggi
1 1
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 75
3. Sub kegiatan yang telah ditetapkan dalam dokumen DPA OPD tidak relevan dengan sasaran kegiatan
1 1
4. Rincian belanja yang ada dalam rincian RKA OPD tidak relevan dengan indikator subkegiatannya
1 1
Atas hal-hal yang memerlukan perbaikan tersebut di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung telah memberikan rekomendasi diantaranya sebagai berikut:
a) Menyelaraskan penetapan indikator dan target OPD dengan mempertimbangkan tujuan dari sasaran strategis yang dilaksanakan.
b) Merumuskan sasaran strategis OPD dengan mempertimbangkan tujuan dari program strategis yang dilaksanakan.
c) Merumuskan indikator kinerja yang tepat untuk dapat menilai keberhasilan sasaran yang ingin diwujudkan.
d) Melakukan revisi atas item belanja yang berpotensi tidak efisien agar dapat digunakan untuk mendukung tercapainya sasaran program.
Upaya-upaya penting lainnya yang telah dilakukan dalam tahun 2021 untuk mendukung pencapaian kinerja tersebut antara lain internalisasi, sosialisasi dan workshop penyelenggaraan SPIP terintegrasi.
Faktor penghambat capaian kinerja antara lain adanya pedoman baru terkait dengan penilaian Maturitas SPIP yaitu Peraturan BPKP Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah yang disahkan pada tanggal 7 April 2021 sehingga memerlukan waktu untuk menginternalisasikan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung maupun untuk mensosialisasikan pedoman tersebut kepada pemerintah daerah.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tahun 2022, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung akan melakukan proses internalisasi secara terus menerus dan melaksanakan sosialisasi/bimtek ke pemda.
2.5.5 Jumlah Kabupaten/Kota dengan MRI ≥ Level 3
IKK Jumlah Pemda Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3 diukur dengan Pemda Kab/Kota yang melaksanakan pengelolaan risiko dan memenuhi karakteristik MRI ≥
Level 3.
Belum ada Pemda Kabupaten/Kota dengan MRI ≥ Level 3 pada Tahun 2021 berdasarkan pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Lampung sehingga capaian masih 0,00% dari target Tahun 2021 sebanyak 2 pemda Kabupaten/Kota
Belum adanya Pemda Kabupaten/Kota dengan MRI ≥ Level 3 pada Tahun 2021 disebabkan dalam penilaian MRI sudah diintegrasikan dengan Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP sedangkan Hasil Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP pada pemerintah daerah masih dalam proses validasi rendal.
Sedangkan apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024 sebanyak 6 Pemda Kabupaten/Kota capaian kinerja masih 0,00%.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 76
Perkembangan realisasi Jumlah Pemda Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3 Tahun 2020 – Tahun 2021, dan perbandingan realisasi Tahun 2021 dengan target Tahun 2020-2024, disajikan pada gambar 3.7.
Gambar 3.7. Jumlah Pemda Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3
Dari gambar 3.7. Jumlah Pemda Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3 belum mencapai target apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024 sebanyak 6 Pemda yang mencapai MRI ≥ Level 3
Aktivitas-aktivitas pengawasan penting yang mendukung pencapaian target “Jumlah Pemda Kabupaten/Kota dengan MRI ≥ Level 3” tersebut antara lain melalui Pengawasan atas APP Nomor C.30 - Maturitas SPIP.
Aktivitas pengawasan penting yang dilakukan pada tahun 2021 yaitu
a) Bimbingan Teknis Penilaian Maturitas Penyelenggaran SPIP Terintegrasi dengan tujuan pegawai pemda dapat melaksanakan penilaian maturitas penyelenggaran SPIP Terintegrasi secara mandiri.
b) Workshop Penilaian Maturitas Penyelenggaran SPIP Terintegrasi dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman pegawai pemda terhadap Penilaian Maturitas Penyelenggaran SPIP Terintegrasi.
c) Workshop Manajemen Risiko dengan tujuan untuk untuk meningkatkan pemahaman pegawai pemda terhadap Manajemen Risiko Pemda.
Faktor penghambat capaian kinerja antara lain adanya pedoman baru terkait dengan penilaian Maturitas SPIP yang sudah terintegrasi dengan MRI yaitu Peraturan BPKP Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah yang disahkan pada tanggal 7 April 2021 sehingga memerlukan waktu untuk menginternalisasikan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung maupun untuk mensosialisasikan pedoman tersebut kepada pemerintah daerah.
Untuk meningkatkan kinerja di tahun 2022, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung akan melakukan proses internalisasi secara terus menerus dan melaksanakan sosialiasi/bimtek ke pemda
0
1
2
3
4
5
6
20202021
20222023
2024
Target (Jumlah Pemda) Realisasi (Jumlah Pemda)
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 77
2.5.6 Jumlah Desa yang Menyusun Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa
IKK Jumlah desa yang Menyusun laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa diukur dengan cara melakukan analisis perbandingan antara jumlah desa yang telah menyusun laporan pertanggungjawaban sesuai ketentuan dibandingkan dengan jumlah desa seluruhnya. Indikator ini menunjukkan sejauh mana tingkat ketaatan pemerintah desa dalam menyusun laporan pertanggungjawaban
keuangan desa sesuai ketentuan.
Jumlah desa yang menyusun laporan pertanggungjawaban Keuangan Desa Tahun 2021 berdasarkan pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Lampung adalah sebanyak 2.412 Desa, mencapai 220,07% dari target Tahun 2021 sebanyak 1.096 Desa.
Jumlah desa yang menyusun laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa sebanyak 2.412 Desa diperoleh dari hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang APD melalui:
a. Evaluasi atas Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa Tahun 2021 sebanyak 8 kegiatan
b. Workshop Hasil Evaluasi Penyaluran dan Penggunaan Dana desa untuk penanganan Covid 19 dan PPKM Mikro di desa sebanyak 2 kegiatan.
Realisasi Jumlah desa yang menyusun laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa Tahun 2021 sebanyak 2.412 Desa, apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun 2020 dengan jumlah realisasi sebanyak 1.798 Desa, mengalami kenaikan sebanyak 614 Desa
Sedangkan apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024 sebanyak 1461 Desa telah mencapai 165,09 %.
Tabel 3.10.
Realisasi Jumlah desa yang Menyusun laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa Tahun 2021
No Nama Desa yang Menyusun laporan
Pertanggungjawaban Keuangan Desa Jumlah
(Desa)
1 Kab. Lampung Barat 131
2 Kab. Lampung Selatan 256
3 Kab. Lampung Tengah 299
4 Kab. Lampung Utara 232
5 Kab. Lampung Timur 263
6 Kab. Tanggamus 281
7 Kab. Tulang Bawang 147
8 Kab. Way Kanan 219
9 Kab. Pesawaran 144
10 Kab. Tulang Bawang Barat 93
11 Kab. Mesuji 105
12 Kab. Pringsewu 126
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 78
No Nama Desa yang Menyusun laporan
Pertanggungjawaban Keuangan Desa Jumlah
(Desa)
13 Kab. Pesisir Barat 116
Jumlah 2.412
Perkembangan realisasi Jumlah desa yang Menyusun laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa Tahun 2020 – 2021, dan perbandingan realisasi Tahun 2021 dengan target Tahun 2020-2024 disajikan pada gambar 3.8. berikut.
Gambar 3.8. Jumlah desa yang Menyusun laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa
Aktivitas-aktivitas pengawasan penting yang mendukung pencapaian target “Jumlah desa yang Menyusun laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa” tersebut antara lain melalui Pengawasan atas APP Nomor D. 28 - Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa.
Aktivitas pengawasan penting yang dilakukan pada tahun 2021 yaitu Evaluasi Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa pada 9 pemda, yaitu Kabupaten Way Kanan, Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Tulang Bawang, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Kabupaten Lampung Barat, Kabupaten Mesuji, Kabupaten Tanggamus dan Kabupaten Lampung Utara dengan tujuan diantaranya untuk mengevaluasi kesesuaian penggunaan Dana Desa dengan peraturan-peraturan mengenai Dana Desa yang meliputi aspek ketepatan jumlah penyaluran Dana Desa; penggunaan Dana Desa untuk kegiatan padat karya tunai Desa; dan tata kelola aset desa.
Dari hasil pengawasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yang perlu dilakukan perbaikan antara lain:
No Area of Improvement Jumlah Desa
Jumlah Kab/Kota
1. Adanya anggaran Dana Desa yang tidak sesuai Prioritas berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigras
13 4
0
500
1000
1500
2000
2500
20202021
20222023
2024
Target (Desa) Realisasi (Desa)
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 79
No Area of Improvement Jumlah Desa
Jumlah Kab/Kota
2. Anggaran untuk upah kegiatan padat karya tunai desa kurang dari 50% dari seluruh anggaran kegiatan
6 3
3. Kegiatan PBJ di Desa belum dilaksanakan sesuai Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2019
28 7
4. Penatausahaan keuangan tidak tertib 13 5
Atas hal-hal yang memerlukan perbaikan tersebut di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung telah memberikan rekomendasi diantaranya sebagai berikut:
1) Pemda agar melakukan evaluasi terhadap kesesuaian penganggaran Dana Desa dengan prioritas penggunaan Dana Desa yang diatur oleh Menteri Desa dan PDTT, serta pemenuhan persentase PKTD minimal 50% untuk upah tenaga kerja.
2) Pemda agar menyusun Peraturan Kepala Daerah tentang Pedoman Penyusunan Tata Cara Pengadaan Barang dan Jasa di Desa dengan berpedoman pada Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Nomor 12 Tahun 2019 dan melakukan sosialisasi peraturan tersebut kepada seluruh desa di Kabupaten Mesuj
3) Kepala Desa agar memerintahkan Kaur Keuangan untuk segera menyusun dan melengkapi bukti-bukti pembelian atau pertanggungjawaban penggunaan Dana Desa serta segera menyetorkan pajak yang telah dipungut atas kegiatan tersebut.
Capaian kinerja yang cukup tinggi melampaui target didukung antara lain oleh semakin bertambahnya pemda yang menggunakan siskeudes online menjadi tiga pemda, yaitu Pemerintah Kabupaten Pringsewu, Pemerintah Kabupaten Pesawaran dan Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tahun 2021, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung akan mendorong pemda untuk menggunakan Siskeudes secara online/ realtime yang terhubung dengan server
2.5.7 Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes
IKK Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes diukur dengan menghitung banyaknya APIP yang telah menerapkan aplikasi Siswaskeudes sebagai alat untuk melakukan pengawasan keuangan desa. Indikator ini digunakan untuk mengukur sejauh mana APIP telah mampu melakukan pengawasan
keuangan desa dengan menggunakan aplikasi Siswaskeudes.
Jumlah APIP yang mengimplementasikan Siswaskeudes sampai Tahun 2021 berdasarkan pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Lampung adalah sebanyak 3 APIP, mencapai 300% dari target Tahun 2021 sebanyak 1 APIP Kabupaten/Kota
APIP yang mengimplementasikan Siswaskeudes sebanyak 3 APIP Kabupaten/Kota diperoleh dari hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang APD melalui
1) Narasumber PKS Implementasi Aplikasi Siswaskeudes sebanyak 1 kegiatan.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 80
2) Coaching Clinic Aplikasi Siswaskeudes sebanyak 1 kegiatan pada Inspektorat Lampung Utara.
3) Bimbingan Teknis Aplikasi Siswaskeudes pada Inspektorat sebanyak 8 kegiatan.
Realisasi Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes Tahun 2021 sebanyak 3 APIP apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun 2020 dengan jumlah realisasi sebanyak 2 APIP Kabupaten/Kota, mengalami kenaikan sebanyak 1 APIP dengan rincian disajikan dalam Tabel 3.11.
Sedangkan apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024 sebanyak 8 APIP Kabupaten/Kota telah mencapai 37,50%
Tabel 3.11. Realisasi Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes
Sampai dengan Semester I tahun 2021
No Nama APIP Pemda Realisasi Jumlah APIP yang
Mengimplementasikan Siswaskeudes (APIP)
1 Inspektorat Kabupaten Tanggamus 1
2 Inspektorat Kabupaten Pringsewu 1
3 Inspektorat Kabupaten Tulang Bawang 1
Jumlah 3
Perkembangan realisasi Jumlah APIP yang mengimplementasikan Siswaskeudes Tahun 2020 – 2021, dan perbandingan realisasi Tahun 2021 dengan target tahun 2020-2024, disajikan pada gambar 3.9. berikut.
Gambar 3.9. Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes Aktivitas-aktivitas pengawasan penting yang mendukung pencapaian target “Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes” tersebut antara lain sebagai berikut:
1) Narasumber PKS Implementasi Aplikasi Siswaskeudes pada Inspektorat Kab. Pringsewu.
2) Coaching Clinic Aplikasi Siswaskeudes pada Inspektorat Lampung Utara.
01234
5
6
7
8
20202021
20222023
2024
Target (Jml APIP) Realisasi (Jml APIP)
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 81
3) Bimbingan Teknis Aplikasi Siswaskeudes pada Inspektorat Kabupaten Tanggamus, Inspektorat Kabupaten Tulang Bawang, dan Inspektorat Kabupaten Mesuji, Inspektorat Kabupaten Pringsewu, Inspektorat Kabupaten Lampung Selatan, Inspektorat Kabupaten Lampung Utara, Inspektorat Kabupaten Lampung Tengah, dan Inspektorat Kabupaten Lampung Timur.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di Tahun 2022, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung akan melakukan upaya untuk mendorong pemda agar memfasilitasi desa menggunakan siskeudes secara online
2.5.8 Jumlah Desa yang Menerapkan Pengelolaan Aset Desa Secara Memadai
IKK Jumlah desa yang menerapkan pengelolaan aset desa secara memadai diukur dengan menghitung jumlah desa yang telah menerapkan pengelolaan aset desa sesuai ketentuan, yaitu sejauh mana pemerintah desa telah menerapkan pengelolaan aset desa sesuai ketentuan.
Jumlah desa yang menerapkan pengelolaan aset desa secara memadai Tahun 2021 berdasarkan pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Lampung adalah sebanyak 1 Desa, mencapai 20% dari target Tahun 2021 sebanyak 5 Desa.
Jumlah desa yang menerapkan pengelolaan aset desa secara memadai sebanyak 1 Desa diperoleh dari hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang APD melalui Evaluasi atas Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa Tahun 2021 yang sekaligus melakukan evaluasi tata kelola aset desa sebanyak 4 kegiatan dari 8 kegiatan Evaluasi atas Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa Tahun 2021. Aktivitas-aktivitas pengawasan penting yang mendukung pencapaian target “Jumlah desa yang menerapkan pengelolaan aset desa secara memadai” tersebut antara lain melalui Pengawasan atas APP Nomor D.28 - Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa.
Aktivitas pengawasan penting yang dilakukan pada tahun 2021 yaitu Evaluasi Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa pada 4 pemda, yaitu Kabupaten Lampung Barat, Kabupaten Mesuji, Kabupaten Tanggamus daan Kabupaten Lampung Utara dengan tujuan diantaranya mengevaluasi Tata Kelola Aset Desa.
Dari hasil pengawasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yang perlu dilakukan perbaikan antara lain:
No Area of Improvement Jumlah Desa
Jumlah Kab/Kota
1 Desa belum melaksanakan inventarisasi aset 4 1
2 Desa belum melakukan pencatatan aset desa secara tertib
4 1
3 Pengamanan aset desa secara fisik dan hukum belum memadai
10 3
Atas hal-hal yang memerlukan perbaikan tersebut di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung telah menyampaikan rekomendasi diantaranya sebagai berikut:
1) Pemda agar melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Pengelolaan Keuangan Desa dan Tata Kelola Aset Desa kepada seluruh aparatur desa;
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 82
2) Sekretaris Desa sebagai pengelola aset tetap desa untuk menjalankan tata kelola aset tetap desa sesuai dengan Peraturan Kepala Daerah tentang Aset Desa.
2.5.9 Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3
IKK Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3 di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung diukur dengan Persentase BLUD dengan MRI ≥ Level 3, yaitu Jumlah BLUD yang berada pada maturitas MR Level 3 dibagi dengan jumlah BLUD yang dibina.
Tidak ada realisasi jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3 Tahun 2021, sehingga capaian masih 0,00% dari target Tahun 2021 sebanyak 1 BLUD.
Pada tahun 2020 tidak ada target dan realisasi jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3.
Sedangkan apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024 sebanyak 6 BLUD capaian masih 0,00%. Aktivitas-aktivitas pengawasan penting yang mendukung pencapaian target “Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3” tersebut antara lain sebagai berikut:
1) Pengawasan atas APP C-34 : BLU/BLUD
Aktivitas pengawasan penting yang dilakukan pada tahun 2021 yaitu Pengawasan terhadap Maturitas Manajemen Risiko BLU/BLUD dalam penugasan Bimbingan Teknis Penerapan Manajemen Risiko tahun 2021 yang dilakukan pada RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Kabupaten Lampung Selatan, dengan tujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya manajemen risiko bagi BLUD untuk meningkatkan kinerja BLUD.
Dari hasil pengawasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yang perlu dilakukan perbaikan antara lain:
No Area of Improvement Jumlah auditee
Jumlah Kab/ Kota
1 Evaluasi penyesuaian/melengkapi daftar risiko dan mitigasi risikonya, termasuk yang berkaitan dengan pengelolaan anggaran
1 1
2 Evaluasi atas Daftar Risk Assesment dengan melakukan analisis atas alternatif-alternatif solusi dalam mengatasi area yang mempunyai risiko yang tinggi pada Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS)
1 1
3 Penyesuaian atas Daftar Risk Assesment dengan 7 program kerja K3RS
1 1
4 Inventarisasi Daftar Risk Assesment dan tindak pengendalian atas risiko dan pola penerapannya pada proses Anggaran
1 1
5 Pengembangan pola evaluasi risiko melalui 7 program Kerja K3RS dan pola keuangan BLUD, Rencana Tindak (Action Plan) atas implementasi manajemen risiko pada Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
1 1
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 83
No Area of Improvement Jumlah auditee
Jumlah Kab/ Kota
Kerja Rumah Sakit (K3RS) yang memiliki risiko dan dituangkan dalam Lembar Action Plan Rencana Tindak
Atas hal-hal yang memerlukan perbaikan tersebut di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung telah merekomendasikan untuk menyusun penerapan manajemen resiko berbasis sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS).
Upaya-upaya penting yang telah dilakukan dalam tahun 2021 untuk mendukung pencapaian kinerja tersebut antara lain: 1. Bimbingan Teknis Penerapan Manajemen Risiko Internal BLUD guna
Meningkatnya pemahaman bagi manajemen dan staf tentang konsep manajemen risiko;
2. Mendorong BLUD untuk menerapkan risk register yang telah disusun dalam perencanaan dan penganggaran;
3. Melakukan Monitoring dan evaluasi atas penerapan manajemen risiko secara berkala.
Faktor penghambat capaian kinerja tersebut adalah belum dilakukan penilaian untuk BLUD dengan MRI ≥ Level 3 karena berdasarkan pemetaan atas 34 infrastruktur MR, BLUD di Provinsi Lampung baru memiliki 1 infrastruktur saja yakni Struktur Organisasi.
Untuk meningkatkan kinerja di tahun 2022, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung akan melanjutkan upaya-upaya yang telah dilakukan pada tahun 2021.
Rata-rata capaian Sasaran Kegiatan 5 sebesar 105,66% melampaui target Tahun 2021. Capaian sasaran kegiatan 1 didukung dengan dana sebesar Rp1.411.082.368,33 atau 96,13% dari anggaran sebesar Rp1.418.222.666,67 dan indikator output kegiatan (IOK) sebanyak 53 laporan atau 100,00% dari rencana sebanyak 53 laporan, serta OH sebanyak 4.707 OH atau 98,37% dari rencana sebanyak 4.785 OH.
Dari sisi penggunaan dana, realisasi kinerja sasaran kegiatan 5 sudah efisien. Hal ini terlihat dari capaian output sebesar 100,00%, lebih besar daripada capaian penggunaan dana sebesar 96,13%.
Dari sisi penggunaan SDM, realisasi kinerja sasaran kegiatan 5 telah dicapai secara efisien. Hal ini terlihat dari capaian output sebesar 100,00%, lebih besar dari capaian penggunaan OH sebesar 98,37%.
2.6 Sasaran Kegiatan 6: Meningkatnya Tata Kelola Unit Kerja
Pencapaian sasaran kegiatan 6: Meningkatnya Tata Kelola Unit Kerja diukur dengan menggunakan 8 indikator kinerja sebagaimana disajikan pada tabel berikut ini:
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 84
Tabel 3.12. Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Kegiatan 6
Tahun 2021
No Sasaran Kegiatan/IKK Satuan Target Realisasi Capaian
(%) Notifikasi
VI Meningkatnya Tata Kelola Unit Kerja
6.1 Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja
Skor Skala 100
75,00 85,53 114,04
6.2 Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)
Skor Skala 100
95,00 97,74 102,88
6.3 Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP (khusus Unit Kerja Mandiri)
Persen 95,00 100,00 105,26
6.4 Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)
Nilai 80,00 90,00 112,50
6.5 Nilai SAKIP Unit Kerja Skor Skala 100
80,00 84,83 106,04
6.6 Persentase penyelesaian RTP (MR Unit kerja)
Persen 100,00 100,00 100,00
6.7 Persentase efektivitas pengendalian intern (SPIP Unit kerja)
Persen 65,00 94,92 146,03
6.8 Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan)
Indeks Skala 100
75,00 89,92 119,89
Keterangan: = mencapai/ melampaui target; = belum mencapai target
Uraian kinerja atas 8 indikator kinerja kegiatan Meningkatnya Tata Kelola Unit Kerja adalah sebagai berikut:
2.6.1 Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja
IKK Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja, sesuai dengan kertas kerja Penilaian Mandiri Pembangunan Zona Integritas, mengacu kepada pedoman yang dikeluarkan oleh Kementerian PANRB Nomor 10 Tahun 2019.
Target kinerja atas IKK ini pada Tahun 2021 sebesar 75 dari skor skala 100.
Sampai dengan Tahun 2021, Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja berdasarkan hasil penilaian Kemenpan RB sebesar 85,53 atau mencapai 114,04% dari target Tahun 2021 sebesar 75.
Realisasi Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja mengalami peningkatan sebesar 9,54 dibandingkan realisasi Tahun 2020 sebesar 75,99.
Perkembangan realisasi Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja tahun 2020 - 2021, dan perbandingan realisasi Tahun 2021 dengan target tahun 2020-2024, disajikan pada gambar 3.10 berikut.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 85
Gambar 3.10. Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja
Dari gambar 3.10. Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja telah mencapai 108,27% apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024 dengan skor 79.
Upaya-upaya penting yang telah dilakukan dalam Tahun 2021 untuk mendukung pencapaian kinerja tersebut di atas antara lain yaitu: 1) Membentuk satuan tugas yang bertanggung jawab untuk memonitor
implementasi pembangunan zona integritas; 2) Sosialisasi pedoman dan aturan terkait dengan pembangunan zona integritas. 3) Pemenuhan dokumen setiap aspek/elemen yang menjadi penilaian evaluasi
ZI menuju WBK
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di Tahun 2022, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung akan melakukan: 1) Menyusun rencana kerja pembangunan zona integritas; 2) Memperbaiki SOP pelayanan; 3) Meningkatkan kompetensi pegawai; 4) Membuat inovasi agar pelayanan semakin terasa manfaatnya bagi
stakeholder.
2.6.2 Skor IKPA Unit Kerja (Khusus Unit Kerja Mandiri)
IKK Skor IKPA Unit Kerja diukur dengan Skor Indikator Kinerja Pelaksanaan
Anggaran yang diukur oleh Kementerian Keuangan.
Target kinerja atas IKK ini pada Tahun 2021 sebesar 95 dari skor skala 100.
Nilai Skor IKPA Unit Kerja sampai dengan Bulan November Tahun 2021 adalah 97,74 berdasarkan penilaian MonevPA aplikasi SPAN Direktorat Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI, sehingga capaian sebesar 102,88%.
75 75
7778
79
68
70
72
74
76
78
80
82
84
86
88
2020 2021 2022 2023 2024
Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja
Target Realisasi
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 86
Perkembangan realisasi Nilai Skor IKPA Unit Kerja Tahun 2020 – Tahun 2021, dengan target tahun 2020-2024, disajikan pada gambar 3.11. berikut.
Gambar 3.11. Nilai Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)
Dari gambar 3.11. Nilai Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri) telah mencapai 108,60% apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024 sebesar 90.
Upaya-upaya penting yang telah dilakukan dalam Tahun 2021 untuk mendukung pencapaian kinerja tersebut di atas antara lain yaitu: 1) Mengupayakan kesalahan 0% dalam pengajuan SPM. 2) Penyampaian LPJ Bendahara tepat waktu; 3) Penyampaian data kontrak tepat waktu; 4) Mengupayakan Realisasi anggaran di atas 95%; 5) Mengupdate rencana penarikan dana setiap triwulan.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di Tahun 2022, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung akan melakukan: 1) Realisasi anggaran diupayakan di atas 95%; 2) Lebih cermat dalam proses pengajuan SPM ke KPPN; 3) Mengurangi revisi DIPA; 4) Mengurangi deviasi Rencana Penarikan Dana
2.6.3 Persentase Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai SAP (Khusus Unit Kerja Mandiri)
IKK Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP (khusus Unit Kerja Mandiri) diukur dengan Jumlah Laporan Keuangan yang diterbitkan sesuai SAP / Total Jumlah Laporan Keuangan x 100%.
Target kinerja atas IKK ini pada Tahun 2021 sebesar 95 Persen.
86
95
8889
90
97,96 97,74
80
82
84
86
88
90
92
94
96
98
100
2020 2021 2022 2023 2024
Nilai Skor IKPA Tahun 2020 s.d. 2024
Target Realisasi
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 87
Sampai dengan Tahun 2021, Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP (khusus Unit Kerja Mandiri) sebesar 100 Persen atau mencapai 105,26% dari target Tahun 2021.
Laporan Keuangan yang disusun sampai dengan Tahun 2021 adalah 4 buah laporan, yaitu Laporan Keuangan Tahun 2020 (unaudited), Laporan Keuangan Tahun 2020 (audited), Laporan Keuangan Semester 1 Tahun 2021 dan Laporan Keuangan Triwulan III Tahun 2021 yang telah sesuai dengan SAP.
Realisasi Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP sama dengan dibandingkan realisasi Tahun 2020 dengan nilai realisasi sebesar 100%.
Perkembangan realisasi Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP Tahun 2020 - Tahun 2021, dengan target tahun 2020-2024, disajikan pada gambar 3.12. berikut.
Gambar 3.12. Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP
Dari gambar 3.35 Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP telah mencapai 100,00% apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024 sebesar 100 Persen.
Upaya-upaya penting yang telah dilakukan dalam Tahun 2021 untuk mendukung pencapaian kinerja tersebut di atas antara lain yaitu: 1) Penyusunan Laporan keuangan selalu mengikuti aturan yang ada; 2) Peningkatan kompetensi pegawai yang menyusun laporan dengan mengikuti
pelatihan.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di Tahun 2022, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung akan melakukan: 1) Meningkatkan kompetensi pegawai melalui pelatihan dan sosialisasi; 2) Meningkatkan koordinasi dengan para stakeholder terkait.
100
95
100 100 100100 100
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
2020 2021 2022 2023 2024
Prosentase Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai SAP
Target Realisasi
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 88
2.6.4 Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (Khusus Unit Kerja Mandiri)
IKK Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri) diukur dengan Pengelolaan BMN Baik sesuai Form Penilaian Pengelolaan BMN. Penilaian dilakukan secara self assessment dan kemudian divalidasi oleh Biro Umum.
Target kinerja atas IKK ini pada Tahun 2021 sebesar 80. Adapun kategori nilai pengelolaan BMN diukur sebagai berikut:
s.d. 60 : Kurang 61 s.d. 75 : Sedang 76 s.d. 90 : Baik
91 s.d. 100 : Memuaskan
Sampai dengan Tahun 2021, Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri) adalah 90,00, dengan kategori Baik, sehingga capaian 112,50% dengan ringkasan sebagaimana disajikan pada tabel 3.19 berikut.
Tabel 3.13.
Realisasi Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri) Sampai dengan Semester I Tahun 2021
No Komponen Pengelolaan BMN Unit Kerja Nilai Keterangan
1 Perencanaan Kebutuhan dan Penganggaran
100 Memuaskan
2 Pengadaan 75 Sedang 3 Penggunaan dan Pemanfaatan 100 Memuaskan 4 Pengamanan dan Pemeliharaan 75 Sedang 5 Pemindahtanganan 100 Memuaskan 6 Penghapusan dan Pemusnahan 75 Sedang 7 Penatausahaan 100 Memuaskan 8 Pembinaan, Pengawasan dan
Pengendalian 100 Memuaskan
Rata-rata 90,00 Baik
Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri) sampai dengan Tahun 2021 adalah 90,00.
Realisasi Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri) mengalami peningkatan sebesar 10 dibandingkan realisasi Tahun 2020 dengan nilai realisasi sebesar 80,00.
Perkembangan realisasi Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri) Tahun 2020 - Tahun 2021, dengan target tahun 2020-2024, disajikan pada gambar 3.13. berikut.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 89
Gambar 3.13. Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)
Dari gambar 3.13 Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri) telah mencapai 112,50% apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024 dengan skor 80.
Upaya-upaya penting yang telah dilakukan dalam Tahun 2021 untuk mendukung pencapaian kinerja tersebut di atas antara lain yaitu: 1) Pengadaan BMN baru khususnya dalam rangka pencegahan penyebaran
Covid-19; 2) Melakukan rehabilitasi gedung kantor. 3) Pengadaan BMN baru khususnya untuk pegawai yang sudah Rusak Berat; 4) Memelihara sarana dan prasarana kantor secara rutin.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di Tahun 2021, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung akan melakukan: 1) Melakukan pemeliharaan BMN secara berkala. 2) Mengusulkan anggaran untuk pergantian sarana dan prasarana yang telah
Rusak Berat; 3) Menghapusbukukan BMN yang Rusak Berat dan nilai bukunya sudah nihil; 4) Berkoordinasi dengan unit kerja lain yang di lingkungan BPKP maupun
Kementerian Keuangan.
2.6.5 Nilai SAKIP Unit Kerja
IKK Nilai SAKIP Unit Kerja sesuai hasil evaluasi dari Inspektorat, atau minimal hasil
penilaian mandiri (bila belum ada penilaian dari Inspektorat)
Target kinerja atas IKK ini pada Tahun 2021 sebesar 80 dari skor skala 100.
Nilai SAKIP Unit Kerja Tahun 2021 adalah 84,83 (Kategori A dengan interpretasi Memuaskan) dari Hasil Penilaian Inspektorat BPKP atau mencapai 106,00% dari
74
76
78
80
82
84
86
88
90
92
2020 2021 2022 2023 2024
Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja
Target Realisasi
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 90
target Tahun 2021, dengan ringkasan sebagaimana disajikan pada tabel 3.14 berikut.
Tabel 3.14. Realisasi Nilai SAKIP Unit Kerja
Tahun 2021
No Komponen Penilaian
SAKIP Bobot Kriteria Nilai
1 Perencanaan Kinerja 30 91,96 % 27,59 2 Pengukuran Kinerja 25 82,50 % 20,63 3 Pelaporan Kinerja 15 95,21 % 14,28 4 Evaluasi Internal 10 88,33 % 8,83 5 Pencapaian Sasaran/
Kinerja Organisasi 20 67,50 % 13,50
Hasil 100 84,83 % 84,83
Realisasi Nilai SAKIP Unit Kerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung mengalami peningkatan sebesar 1.08 dibandingkan realisasi Tahun 2020 dengan nilai realisasi sebesar 83,75.
Perkembangan realisasi Nilai SAKIP Unit Kerja Tahun 2020 – Tahun 2021, dengan target tahun 2020-2024 disajikan pada gambar 3.14. berikut.
Gambar 3.14. Nilai SAKIP Unit Kerja
Dari gambar 3.14 Nilai SAKIP Unit Kerja telah mencapai 100,99 apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024 dengan skor 84.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di Tahun 2022, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung akan melakukan:
1) Reviu atas perencanaan strategis dengan memperhatikan perkembangan isu strategis BPKP sebagaimana yang telah ditetapkan dalam APP BPKP.
Target (Jumlah)
Realisasi (Jumlah)0
50
100
20202021
20222023
2024
Target (Jumlah) Realisasi (Jumlah)
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 91
2) Pemantauan kemajuan capaian target dalam rencana aksi secara periodik (minimal setiap 3 bulan).
3) Setiap ada deviasi segera dilakukan analisis dan dicarikan alternatif solusinya.
4) Membuat mekanisme yang memungkinkan pimpinan untuk mengetahui progres kinerja yang terbaru (up dated performance).
5) Hasil pemantauan yang dilakukan, dijadikan dasar dalam memberikan reward and punishment terhadap keberhasilan atau kegagalan pencapaian target kinerja.
6) Dalam pengumpulan data kinerja akan dilakukan sinkronisasi data antara Renstra, Perkin, dan Rencana aksi.
2.6.6 Persentase Penyelesaian RTP (MR Unit kerja)
IKK Persentase Penyelesaian RTP MR Unit Kerja di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung diukur dengan Jumlah RTP yang sudah ditiindak lanjuti atas RTP tahun berjalan. Atas RTP tersebut telah diinput pada aplikasi Bewise.
Target kinerja atas IKK ini pada Tahun 2021 adalah 100 Persen.
Sampai dengan Tahun 2021, Penyelesaian RTP MR Unit Kerja adalah 100,00 Persen atau mencapai 100,00% dari target Tahun 2021.
Tabel 3.15. Realisasi Persentase Penyelesaian RTP MR Unit Kerja
Tahun 2021
No Komponen Penyelesaian RTP MR Unit
Kerja Jumlah Risiko
Keterangan
1 RTP yang terealisasi 47 Berdasarkan aplikasi Bewise 2 RTP Terjadwal. 47 Berdasarkan aplikasi Bewise
Persentase Penyelesaian RTP MR Unit Kerja 100,00
Perkembangan realisasi Persentase Penyelesaian RTP MR Unit Kerja Tahun 2020 – Tahun 2021, dengan target tahun 2020-2024 disajikan pada gambar 3.11. berikut.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 92
Gambar 3.15. Persentase Penyelesaian RTP MR Unit Kerja
Dari gambar 3.15. Persentase Penyelesaian RTP MR Unit Kerja telah mencapai 100,00%.
Upaya-upaya penting yang telah dilakukan dalam Tahun 2021 untuk mendukung pencapaian kinerja tersebut di atas antara lain yaitu:
1) Pembentukan Satgas MR yang melibatkan seluruh unsur Bidang dan Bagian Perwakilan BPKP Provinsi Lampung.
2) Sosialisasi terkait MR BPKP, baik dari intern Perwakilan BPKP Provinsi Lampung maupun dari Biro MKOT;
3) Konsultasi terkait MR ke Biro MKOT
Faktor Penghambat Capaian Kinerja adalah belum semua bidang dan Bagian menginputRTP ke aplikasi Bewise. Untuk meningkatkan kinerja di Tahun 2022, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung akan melakukan monitoring RTP dan penginputan secara berkala di aplikasi Bewise.
2.6.7 Persentase Efektivitas Pengendalian Intern (SPIP Unit kerja)
IKK Persentase Efektivitas Pengendalian Intern (SPIP Unit Kerja) diukur berdasarkan penurunan dampak dan frekuensi atas risiko teridentifikasi.
Penurunan dampak dan frekuensi atas risiko teridentifikasi merupakan risiko yang termitigasi dari Risiko yang terdefinisi yang diinput pada aplikasi Bewise.
Target kinerja atas IKK ini pada Tahun 2021 sebesar 65 Persen.
Sampai dengan Tahun 2021, Persentase Efektivitas Pengendalian Intern adalah 94,92 Persen, sehingga tercapai 146,03% dari target Tahun 2021 sebesar 65 Persen, dengan ringkasan sebagaimana disajikan pada tabel 3.15 berikut.
Target (Persen)
Realisasi (Persen)0
50
100
20202021
20222023
2024
Target (Persen) Realisasi (Persen)
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 93
Tabel 3.16.
Realisasi Efektivitas Pengendalian Intern (SPIP Unit Kerja) Tahun 2021
No Komponen Efektivitas Pengendalian
Intern Jumlah Risiko
Keterangan
1 Risiko yang termitigasi 56 Berdasarkan aplikasi Bewise 2 Risiko yang terdefinisi 59 Berdasarkan aplikasi Bewise
Persentase Efektivitas Pengendalian Intern (SPIP Unit Kerja)
94,92
Perkembangan realisasi Nilai Persentase Efektivitas Pengendalian Intern SPIP Unit Kerja Tahun 2020 - Tahun 2021, dengan target tahun 2020-2024, disajikan pada gambar 3.16. berikut.
Gambar 3.16. Nilai Persentase Efektivitas Pengendalian Intern SPIP Unit Kerja
Dari gambar 3.16. Nilai Persentase Efektivitas Pengendalian Intern SPIP Unit Kerja telah tercapai 146,03%.
Upaya-upaya penting yang telah dilakukan dalam Tahun 2021 untuk mendukung pencapaian kinerja tersebut di atas antara lain yaitu: 1) Melakukan penilaian dan update resiko; 2) Melaksanakan pengendalian resiko setiap pelaksanaan kegiatan.
Faktor Pendukung Pencapaian Kinerja adalah kerjasama antar semua Pegawai dalam melaporkan dan memitigasi risiko pada massing-masing Bidang dan Bagian. Untuk meningkatkan kinerja di Tahun 2022, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung akan melakukan memonitor seluruh risiko yang terdefinisi, memitigasi risiko dan melaksanakan penginputan di aplikasi Bewise.
0
65
0 0 00
94,92
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2020 2021 2022 2023 2024
Nilai Persentase Efektivitas Pengendalian Intern SPIP Unit Kerja
Target Realisasi
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 94
2.6.8 Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (Khusus Unit Kerja Perwakilan)
IKK Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan) diukur diukur menggunakan survei layanan perwakilan untuk mengetahui peningkatan kualitas layanan BPKP pada unit kerja stakeholders.
Target kinerja atas IKK ini pada Tahun 2021 sebesar 75 dari skor skala 100.
Pada Tahun 2021, Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan) adalah 89,92 atau mencapai 123,17% dari target Tahun 2021, dengan ringkasan sebagaimana disajikan pada tabel 3.23 berikut.
Tabel 3.17 Realisasi Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan)
Tahun 2021
No Komponen Penilaian Indeks
Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan)
Skor Penilaian
1 Kualitas Layanan 91,67 2 Waktu Pelayanan 88,97 3 Integritas Pegawai 92,40 4 Penanganan Pengaduan 88,48
5 Sarana Prasarana 88,73 6 Prosedur Pelayanan 89,46 7 Etika Pelayanan 91,67 8 Kompetensi Pegawai 90,20 9 Inovasi 87,75 Jumlah 809,31 Rata-rata 89,92
Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan) sampai dengan Tahun 2021 adalah 89,92 berdasarkan survey yang dilakukan pada OPD pada pemerintah daerah se propinsi Lampung.
Realisasi Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja mengalami peningkatan sebesar 108,41% dibandingkan realisasi Tahun 2020 dengan nilai realisasi sebesar 83,15.
Perkembangan realisasi Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan Tahun 2020 - Tahun 2021, dengan target tahun 2020-2024 disajikan pada gambar 3.17 berikut.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 95
Gambar 3.17 Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan)
Dari gambar 3.17 Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan) telah mencapai 111,01% apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Tahun 2024 sebesar 81.
Upaya-upaya penting dan Faktor Pendukung Pencapaian Kinerja yang telah dilakukan dalam Tahun 2021 untuk mendukung pencapaian kinerja tersebut di atas antara lain yaitu: 1) Melayani permintaan stakeholder dengan baik dan penuh tanggung jawab; 2) Bekerja dengan integritas dan dedikasi yang tinggi.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di Tahun 2022, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung akan melakukan peningkatan kualitas layanan dengan membuat inovasi yang memudahkan stakeholder menerima pelayanan BPKP Lampung secara cepat dan berkualitas.
Rata-rata capaian Sasaran Kegiatan 6 sebesar 113,33% melampaui target Tahun 2021. Capaian sasaran kegiatan 1 didukung dengan dana sebesar Rp18.772.691.727,00 atau 99,16% dari anggaran sebesar Rp18.836.007.000,00 dan indikator output kegiatan (IOK) sebanyak 100,00%, serta OH sebanyak 9.870 OH atau 100,00% dari rencana sebanyak 9.870 OH.
Dari sisi penggunaan dana, realisasi kinerja sasaran kegiatan 6 sudah efisien. Hal ini terlihat dari capaian output sebesar 100,00%, lebih besar daripada capaian penggunaan dana sebesar 99,16%.
Dari sisi penggunaan SDM, realisasi kinerja sasaran kegiatan 6 telah dicapai secara efisien. Hal ini terlihat dari capaian output sebesar 100,00%, lebih besar atau sama dengan dari capaian penggunaan OH sebesar 100,00%.
70 73 7680 8183,15
89,92
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2020 2021 2022 2023 2024
Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja Mandiri
Target Realisasi
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 96
B. Kinerja Lainnya Tahun 2021
1. Kinerja Lain
Kinerja lain di luar yang diperjanjikan dalam perjanjian kinerja, dapat diuraikan sebagai berikut:
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 97
Tabel 3.18. Kinerja Lainnya
Tahun 2021
a. APD
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Nama Penugasan
Realisasi Dana Realisasi SDM (OH)
PWK BPKP BPKP
PUSAT Mitra
1 2 3 4 5 6 7
1 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah
1.1 Nilai optimalisasi Penerimaan Daerah yang Terealisasi
1 Monitoring Capaian PAD Tahun 2021 se-Provinsi Lampung
- - - 38
2 Monitoring Tindak Lanjut Hasil Pengawasan OPAD Tahun 2019 s.d. Tahun 2021
- - - 57
3 Narasumber Sosialiasi dan Penyuluhan Wajib Pajak Restoran dan Hotel wilayah Kabupaten Lampung Selatan
1.670.000 - - 1
4 Sosialisasi dan Penyuluhan pemungutan dan PEmbayaran Pajak Hotel dam Restoran di Kabupaten Pesisir Barat
6.098.000 - - 2
1.3 Nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah
1 Evaluasi penyerapan anggaran dan PBJ Daerah Triwulan I Tahun 2021 pada Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota se-Prov. Lampung
- - - 38
2 Bimbingan Teknis Akuntabilitas Refocussing dan Realokasi Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah untuk Penanganan COVID-19 Tahun 2021 di Kabupaten Pesawaran
2.408.800 - - 38
3 Monitoring atas Refocusing Dana Transfer
untuk Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Daerah.
- - - 38
4 Bimbingan Teknis Evaluasi Perencanaan dan
Penganggaran pada Pemerintah Kabupaten Lampung Timur
9.600.980 - - 57
5 Monitoring Refocusing Dana Transfer Umum dan Realisasi Penggunaanya atas Pembayaran Insentif Tenaga Kesehatan untuk Penanganan COVID-19 Di Provinsi Lampung
- - - 57
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 98
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Nama Penugasan
Realisasi Dana Realisasi SDM (OH)
PWK BPKP BPKP
PUSAT Mitra
1 2 3 4 5 6 7
6 Evaluasi Penyerapan Anggaran dan PBJ Daerah Triwulan III Tahun 2021 pada Pemerintah Daerah di wilayah Provinsi Lampung
- - - 57
7 Asistensi Penyusunan Analisis Standar
Belanja Pemerintah Kabupaten Tanggamus Tahun Anggaran 2021
- - - 57
2 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional
2.2 Jumlah KP yang diawasi 1 Pendampingan Program Pelayanan Kesehatan Gratis pada Kabupaten Lampung Timur Tahun 2021
13.113.643 - - 38
2 Monitoring capaian PN3 dan PP1 Tata Kelola Kependudukan se Propinsi Lampung
10.191.000 - - 15
3 Monitoring Bantuan Sosial Tunai Bersumber APBD dan Monitoring Padat Karya Tunai Daerah se-Provinsi Lampung
- - - 35
4 Reviu Paket Pembuatan Jalan Setapak dan Paket Pembuatan Panggung Kesenian/Pertunjukan Danau Telogo Rejo
6.899.900 - - 57
5 Pengkomunikasian Hasil Reviu atas Paket Kegiatan Pembangunan Jalan Setapak dan Gedung Kesenian/Pertunjukan Danau Telogo Rejo pada Dinas Pariwisata Kabupaten Lampung Tengah Tahun Anggaran 2019-2020
4.398.407 - - 15
6 Evaluasi atas pencapaian tujuan Program Kartu Petani Berjaya di Provinsi Lampung Tahun 2021
15.065.088 - - 75
7 Narasumber kegiatan Workshop hasil Evaluasi Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa untuk penanganan covid 19 dan PPKM Mikro di Desa pada Kabupaten Mesuji
26.387.500 - - 15
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 99
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Nama Penugasan
Realisasi Dana Realisasi SDM (OH)
PWK BPKP BPKP
PUSAT Mitra
1 2 3 4 5 6 7
8 Sosialisasi pemberian insentif dan santunan kematian bagi tenaga kesehatan yang menangani COVID-19 di RSUD Sukadana
- - - 1
5 Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU
5.4 Jumlah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3
1 Bimbingan Teknis Aplikasi Penilaian Maturitas SPIP Pemda Lampung Barat Tahun 2021 secara daring via Zoom
- 20
2 Bimbingan Teknis Implementasi SPIP Terintegrasi pada Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah.
2.430.000 5
3 Bimbingan Teknis Penilaian SPIP Terintegrasi pada Pemerintah Kabupaten Pringsewu.
7.701.500 20
4 Bimbingan Teknis Penilaian Lanjutan SPIP Terintegrasi Kabupaten Lampung Tengah
4.326.000 30
5 Diseminasi Penilaian Baseline Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi pada Pemerintah Daerah Di Provinsi Lampung
- - - 2
6 Bimbingan Teknis Penilaian SPIP Terintegrasi Lanjutan pada Pemerintah Kabupaten Pringsewu.
- - 20
7 Evaluasi atas Hasil Penilaian SPIP Terintegrasi pada Pemerintah Kabupaten Pringsewu.
- - 38
8 Bimbingan teknis penyelenggaraan SPIP Terintegrasi dan Manajemen Risiko pada pemerintah daerah di Provinsi Lampung Tahun 2021
- - - 20
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 100
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Nama Penugasan
Realisasi Dana Realisasi SDM (OH)
PWK BPKP BPKP
PUSAT Mitra
1 2 3 4 5 6 7
9 Asistensi Implementasi UAT CMS Simda Keuangan dengan Bank BNI pada Pemkab Tulang Bawang Barat Tahun Anggaran 2021
- - 20.334.464 20
10 Pendampingan integrasi Simda Perencanaan ke Simda Keuangan pada pemerintah kabupaten Tulang Bawang
- - - 38
11 Pendampingan perhitungan piutang Tahun 2020 melalui aplikasi simda keuangan pada Pemerintah Kabupaten Pringsewu
- - - 20
12 Pendampingan migrasi data pada aplikasi SIMDA Perencanaan (Integrated) ke SIMDA Keuangan Tahun Anggaran 2021 pada Kabupaten Tulang Bawang Barat
- - - 38
13 Pendampingan migrasi data pada aplikasi SIMDA Perencanaan (Integrated) ke SIMDA Keuangan Tahun Anggaran 2021 pada Kabupaten Way Kanan
- - - 38
14 Pendampingan Mutasi, Penyusutan dan Penghapusan Aset dengan menggunakan aplikasi Simda BMD pada Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah
- - - 38
15 Melayani Konsultasi terkait Penyusunan LKPD dengan Aplikasi SIMDA pada Kabupaten Lampung Timur dan Kota Metro
- - - 75
16 Asistensi penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Tanggamus Tahun Anggaran 2020 dengan menggunakan Simda Keuangan dan Simda BMD
- - 10.466.000 75
17 Pendampingan Penginputan Data APBD Ke dalam SIMDA Keuangan Versi 2.9.0.4 pada Kabupaten Pesisir Barat
- - 50
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 101
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Nama Penugasan
Realisasi Dana Realisasi SDM (OH)
PWK BPKP BPKP
PUSAT Mitra
1 2 3 4 5 6 7
18 Asistensi Rekonsiliasi Aset Tetap dalam rangka Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran Tahun Anggaran 2020
- - 38
19 Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Barang Milik Daerah (BMD) berdasarkan Permendagri 108 Tahun 2016 dan Perhitungan penyusutan BMD dengan menggunakan Aplikasi SIMDA BMD pada Pemerintah Kota Metro
- - 57
20 Pendampingan penyusunanan LKPD Kab. Tulang Bawang Barat Tahun Anggaran 2020 dengan menggunakan Simda Keuangan dan Simda BMD
- - 75
21 Pendampingan Penyusunan Laporan Barang Milik Daerah Pemerintah Kabupaten Mesuji Tahun Anggaran 2021
- - 16.420.000 38
22 Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan Kab. Pesisir Barat menggunakan Simda Keuangan dan BMD
- - 17.370.000 49
23 Pendampingan Update BMD sesuai Permendagri Nomor 108 Tahun 2016 Kab. Pringsewu
- - 38
24 Pendampingan Update BMD sesuai Permendagri Nomor 108 Tahun 2016 Kab. Lampung Tengah
- - 38
25 Bimbingan teknis Mapping BMD menggunakan SIMDA BMD sesuai dengan Permendagri 108 Tahun 2016
1.835.900 - 12
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 102
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Nama Penugasan
Realisasi Dana Realisasi SDM (OH)
PWK BPKP BPKP
PUSAT Mitra
1 2 3 4 5 6 7
26 Asistensi Penatausahaan Aset Tetap Tahun Anggaran 2021 dan Troubleshooting SIMDA BMD pada Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah
- - 95
27 Pendampingan Pemutakhiran Aplikasi Simda BMD versi terbaru (versi 2.0.7.11.R7) sesuai dengan Permendagri Nomor 108 Tahun 2016 pada Pemerintah Kabupaten Mesuji Tahun 2021
7.622.441 - 38
28 Pendampingan Migrasi Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Daerah pada Kota Metro dengan Menggunakan Aplikasi SIMDA BMD
- - 54
29 Pendampingan Perbaikan Saldo Awal Database SIMDA BMD dan Kertas Kerja Kapitalisasi Aset Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabupaten Pesisir Barat dengan Menggunakan Aplikasi SIMDA BMD.
- - 55
30 Pendampingan Penyusunan Saldo Awal dan Pelaporan Keuangan TA 2020 melalui Aplikasi Simda Keuangan pada Pemerintah Kabupaten Mesuji
- 18.432.000 50
31 Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Barat Tahun Anggaran 2020 dengan menggunakan SIMDA Keuangan dan SIMDA BMD
- 7.980.000 50
32 Bimbingan Teknis Penyusunan Regulasi dan Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah pada Pemerintah Kabupaten Lampung Timur
- 10.540.000 38
33 Fasilitasi Pengembangan Aplikasi SIMDA Pendapatan antara Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang dan Satgas SIMDA di Jakarta
- - 20
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 103
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Nama Penugasan
Realisasi Dana Realisasi SDM (OH)
PWK BPKP BPKP
PUSAT Mitra
1 2 3 4 5 6 7
34 Workshop Penganggaran dan Penatausahaan Aplikasi SISTEM Informasi Managemen Daerah (FMIS) di Yogyakarta
31.585.188 - 20
35 Workshop Penganggaran dan Penatausahaan Aplikasi FMIS di Perwakilan BPKP Provinsi Bali
- - 20
36 Pendampingan Reviu LKPD dan LAKIP TA 2020 pada Pemda Pesisir Barat
- - 38
5.7 Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes
1 Bimbingan Teknis Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa menggunakan Aplikasi Siswaskeudes di Kabupaten Lampung Selatan
- 2.920.000 38
2 Bimbingan Teknis Implementasi Aplikasi Sistem Pengawasan Keuangan Desa (SISWASKEUDES) pada Pemerintah Kabupaten Lampung Utara.
4.105.600 - 20
3 Bimbingan Teknis Implementasi Aplikasi Sistem Pengawasan Keuangan Desa (Siswaskeudes) pada Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah
- 6.412.500 20
4 Bimbingan Teknis Implementasi Aplikasi Sistem Pengawasan Keuangan Desa (Siswaskeudes) pada Pemerintah Kabupaten Lampung Timur
2.959.900 - 15
5 Narasumber PKS Implementasi Aplikasi Siswaskeudes pada Inspektorat Kab. Pringsewu
- 6.400.000 20
6 Coaching Clinic Aplikasi Siswaskeudes pada Inspektorat Lampung Utara
- - 20
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 104
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Nama Penugasan
Realisasi Dana Realisasi SDM (OH)
PWK BPKP BPKP
PUSAT Mitra
1 2 3 4 5 6 7
7 Bimbingan Teknis Aplikasi Siswaskeudes pada Inspektorat Kabupaten Tanggamus
- 6.440.000 12
8 Bimbingan Teknis Aplikasi Siswaskeudes pada Inspektorat Kabupaten Tulang Bawang
- 2.920.000 12
9 Bimbingan Teknis Pematangan Pelaksanaan Aplikasi Siswaskeudes Kabupaten Pringsewu secara daring melalui Aplikasi Zoom
- - 15
5.8 Jumlah desa yang menerapkan pengelolaan aset desa secara memadai
1 Evaluasi tata kelola aset desa pada Kabupaten Lampung Barat
- - - 56
2 Evaluasi tata kelola aset desa pada Kabupaten Mesuji
- - - 15
3 Monitoring Pengelolaan Aset Desa pada Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan
- - - 12
TOTAL 150.698.347 0 134.336.464 2.316
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 105
b. Bidang AN
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
(IKK)
Nama Penugasan Realisasi Dana Realisasi SDM (OH)
Satuan PWK BPKP BPKP PUSAT Mitra
1 2 3 4 5 6 7
1 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah
1 Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara atau Daerah
1 Audit Pengadaan Peralatan Kesehatan dan Barang Habis Pakai Bersumber Anggaran BA-BUN Kementerian Kesehatan RI Dan DID Serta BTT APBD Provinsi Lampung pada RSUD Abdul Moeloek
- - 19.200.000
60
2 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Akuntabilitas dan Tata Kelola KLDK
1 Reviu Pengelolaan Optimalisasi Sisa Dana Penyertaan Modal Negara (PMN) pada PT Perkebunan Nusantara VII Periode Triwulan I Tahun 2021
- - 13.800.000
52
2 Joint Audit Tujuan Tertentu pada BLUD RSUD Mayjen HM Ryacudu Kotabumi Kabupaten Lampung Utara Tahun 2017 sampai dengan 2020
- - -
54
3 Evaluasi Layanan Air Minum Perpipaan Perkotaan pada Provinsi Lampung Tahun 2021
11.937.976 - -
57
3 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Program Prioritas
1 Evaluasi atas Penyaluran Pupuk Bersubsidi dari Produsen ke Lini IV pada Provinsi Lampung Tahun 2020 dan 2021 oleh PT Pupuk Indonesia
11.500.740 - -
55
2 Evaluasi atas Pelaksanaan Penyaluran Bantuan Beras dalam rangka PPKM Darurat Tahun 2021 pada Perum Bulog pada Provinsi Lampung
12.558.492 - -
82
3 Audit atas Tambahan Subsidi Bunga/Subsidi Margin bagi Penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) terdampak Covid 19 pada Bank Rakyat Indonesia Wilayah Lampung
13.040.000 - -
94
4 Audit Subsidi Bunga/Subsidi Margin bagi Penerima Non Kredit Usaha Rakyat (Non KUR) dalam rangka Program Pemulihan Ekonomi Rakyat(PEN) pada Bank Tabungan Negara Wilayah Lampung
10.770.000 - -
94
2 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas
1 Jumlah PSN yang tercapai sesuai target
1 Reviu atas Tata Kelola Proyek Strategis Nasional (PSN) SPAM PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung Triwulan I Tahun 2021
3.600.000 - -
35
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 106
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
(IKK)
Nama Penugasan Realisasi Dana Realisasi SDM (OH)
Satuan PWK BPKP BPKP PUSAT Mitra
1 2 3 4 5 6 7
Pembangunan Nasional
2 Reviu Tata Kelola Proyek Strategis Nasional (PSN) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Bandar Lampung Triwulan II Tahun 2021
9.825.448 - -
37
3 Reviu Tata Kelola Proyek Strategis Nasional (PSN) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Bandar Lampung Triwulan IV Tahun 2021
7.777.724 - -
46
2 Jumlah Kegiatan Prioritas yang Tercapai Sesuai Target
1 Survei Pendahuluan dalam rangka Pengawasan Program Kartu Petani Berjaya Provinsi Lampung
15.917.600 - -
87
2 Survey Pendahuluan Pengawasan Program Kawasan Wisata Terintegrasi Bakauheni Provinsi Lampung Tahun 2021
9.474.900 - -
58
3 Monitoring Program Smart Village pada Pemerintah Provinsi Lampung
8.890.552 - -
56
4 Evaluasi tata kelola pada Kartu Petani Berjaya di Provinsi Lampung
11.925.800 - -
125
5 Monitoring Program Strategis Pembangunan untuk Program Smart Village pada Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2021
6.989.752 - -
56
6 Monitoring dalam rangka Pengawasan Program Kawasan Wisata Terintegrasi Bakauheni Provinsi Lampung Tahun 2021
5.394.480 - -
57
- -
3 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha
1 Persentase Badan Usaha dengan Efektivitas Operasional Baik
1 Penilaian Indonesian Corporate Accountability Index (ICORPAX) pada PTPN VII Tahun 2020
- - -
100
2 Jumlah BUMD dengan tata kelola baik
1 Pendampingan dalam Rangka Penyempurnaan Struktur Organisasi dan Job Description Pegawai PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung
- - 13.800.000
94
3 Jumlah BUMD dengan kinerja sehat
1 Koordinasi pengawasan tindak lanjut hasil evaluasi kinerja pada PDM Tirta Jasa Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2020
13.055.500 - -
24
2 Workshop Penyusunan Lap Keuangan PDAM Berbasis SAK-ETAP
- - -
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 107
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
(IKK)
Nama Penugasan Realisasi Dana Realisasi SDM (OH)
Satuan PWK BPKP BPKP PUSAT Mitra
1 2 3 4 5 6 7
4 Jumlah BLUD dengan kinerja sehat
1 Narasumber dalam Bimbingan Teknis Persiapan Infrastruktur PPK BLUD Laboratorium Kesehatan Provinsi Lampung
- - -
52
2 Workshop Teknis Penerapan PPK-BLUD pada RSUD dan Seluruh Puskesmas di Kabupaten Tulang Bawang Barat.
- - 4.214.000
6
3 Pendampingan Penerapan BLUD pada UPTD Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung
- - -
36
4 Narasumber dalam Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Keuangan 2020 dan Penatausahaan Keuangan BLUD RSUD Ragab Begawe Caram
- - -
9
5 Coaching Clinic Penyusunan Laporan Keuangan BLUD RSUD Demang Sepulau Raya Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020
- - -
35
6 Bimtek Penyusunan RBA BLUD Tahun 2021 pada UPTD Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang Barat
- - 7.066.000
11
7 Narasumber Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Keuangan UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2020 sesuai PP Nomor 71 Tahun 2010 dalam rangka melengkapi dokumen RBA BLUD.
- - -
36
8 Melaksanakan Reviu Dokumen Persyaratan Administratif Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pesawaran Tahun 2021
- - 12.078.500
42
9 Narasumber Workshop Persiapan Persyaratan Administratif BLUD pada RSUD Pesawaran Tahun 2021
- - -
5
10 Narasumber Workshop Penilaian BLUD pada RSUD Pesawaran Tahun 2021
- - -
3
11 Narasumber Workshop Evaluasi Penerapan PPK BLUD pada UPT Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang Barat
- - -
6
12 Narasumber Penyusunan RBA Tahun Anggaran 2021 BLUD Puskesmas se-Kabupaten Lampung Barat
- - -
9
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 108
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
(IKK)
Nama Penugasan Realisasi Dana Realisasi SDM (OH)
Satuan PWK BPKP BPKP PUSAT Mitra
1 2 3 4 5 6 7
13 Narasumber Kegiatan Workshop Persiapan PPK BLUD kepada 27 Kepala Puskesmas se-Kabupaten Lampung Utara Tahun 2021 Angkatan I dan II
- - -
80
14 Narasumber Kegiatan Workshop Implementasi Penatausahaan Keuangan BLUD dan Pembahasan Draft Peraturan Gubernur Fleksibilitas BLUD RSUD dr. Hi. Abdul Moeloek
- - -
3
15 Narasumber Workshop Penyusunan Dokumen Administrasi BLUD Puskesmas Se-Kabupaten Mesuji Tahun 2021
- - -
2
5 Meningkatnya
Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU
1 Jumlah BUMD dengan MRI ≥ Level 3
1 Bimbingan Teknis Penerapan Manajemen Risiko pada PDAM Limau Kunci Kabupaten Lampung Barat
10.550.000 15
2 Bimbingan Teknis Penerapan Manajemen Risiko pada PDAM Pesawaran
9.723.520 52
2 Jumlah BUMD dengan Kapabilitas Satuan Pengawasan Intern ≥ Level 3
1 Evaluasi Kapabilitas SPI pada PDAM Way Rilau Kota Bandar Lampung Tahun 2020
5.400.000 57
178.332.484 -
70.158.500 1.782
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 109
c. Bidang Investigasi
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Nama Penugasan
Realisasi Dana Realisasi SDM (OH)
PWK BPKP BPKP
PUSAT Mitra
1 2 3 4 5 6 7
1.
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah
1.1 Nilai Pengeluaran Negara/Daerah yang Efisien
1 Koordinasi Terkait Rencana Penugasan EHKP antara PT Semen Baturaja dengan PT Wahana Rahardja
9.350.177,00 - 10
2 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional
2.1 Persentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan
1 Pelaksanaan Quality Assurance terhadap pelaksanaan EHKP dan Audit PH
- - 15
4 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi
2.1 Persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti
1 Koordinasi Pengawasan Keinvestigasian Hasil Pengawasan Represif yang ditindaklanjuti oleh Aparat Penegak Hukum Kejaksaan Negeri Lampung Selatan 3.490.000
-
- 8 4.2 Persentase hasil
Pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/ ditindaklanjuti
1 Melaksanakan Koordinasi Pengawasan ke Dinas Kesehatan Kota Metro
5.901.044 12
TOTAL 18.741.221,00 45
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 110
d. Bidang P3A
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Nama Penugasan
Realisasi Dana Realisasi SDM (OH)
PWK BPKP BPKP
PUSAT Mitra
1 2 3 4 5 6 7
5 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU
5.1 Jumlah APIP K/L/Pemda dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3
1 Menyusun Atensi Hasil Pengawasan PBJ Bidang Kesehatan dalam Penanganan Covid-19 pada Pemda di Provinsi Lampung
- - - 10
2 Ekspose Remidial PK APIP Level 3 Kabupaten
Tulang Bawang Barat dan Lampung Timur - - - 13
3 Menyusun Laporan Hasil Pengawasan Audit Tematik Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) oleh APIP se Provinsi Lampung Bulan Januari 2021
- - - 7
4 Melakukan Survey Pendahuluan Program Smart School dan Kartu Pendidik Berjaya Provinsi Lampung
14.049.302 - 9.380.368
15
5 Penyusunan Risiko Bidang P3A -
- -
10
6 Mengikuti Workshop Pedoman Bimtek Penerapan JFA melalui Zoom Meeting.
-
- -
5
7 Bimtek Penyusunan Kertas Kerja Perencanaan Pengawasan Berbasis Risiko (PPBR) dan Evaluasi Risk Register (RR) OPD di Kabupaten Lampung Barat dalam rangka Pencapaian Level 3 Kapabilitas Inspektorat Kabupaten Lampung Barat
25.260.000 - -
15
8 Bimbingan Teknis Pemenuhan Infrastruktur Kapabilitas APIP dan Penyusunan IPMS Audit Kinerja pada Inspektorat Kabupaten Lampung Tengah
-
- 11.088.000 17
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 111
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Nama Penugasan
Realisasi Dana Realisasi SDM (OH)
PWK BPKP BPKP
PUSAT Mitra
1 2 3 4 5 6 7
9 Melaksanakan Joint Audit Ketaatan dan Pemenuhan Infrastruktur Kapabilitas APIP pada Inspektorat Kabupaten Lampung Tengah
- - 9.076.000 96
Total 39.309.302 - 29.544.368 188
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 112
2. Penghargaan / Apresiasi instansi lain
Penghargaan yang diterima oleh perwakilan BPKP Provinsi Lampung. pada
tahun 2015 sampai dengan Tahun 2021, sebagaimana dalam tabel 3.19.
Tabel 3.19. Daftar Penghargaan
NO.
NAMA PENGHARGAAN
INSTANSI/LEMBAGA PEMBERI
PENGHARGAAN
TAHUN PENGHARGAAN
RINGKASAN SUBSTANSI
PENGHARGAAN
1 True Stars Excelent
BPKP Pusat 2021 5 Perwakilan BPKP Berkinerja Terbaik
2
Terbaik Ketiga Kinerja Bidang PPKD Tahun 2021
Deputi PPKD BPKP Pusat
2021 Kinerja Bidang PPKD Terbaik
3 Terbaik Ketiga Unit Berkinerja Terbaik
BPKP Pusat 2021 Top 3 Unit Berkinerja Terbaik Tahun 2021
4 Juara Harapan II Pembinaan APIP terbaik
BPKP Pusat 2019
Penilaian PPKD Award atas Kategori Pembinaan APIP terbaik
5 Juara I Lomba Inovasi SPIP
BPKP Pusat 2018 pengembangan Aplikasi Pengelolaan Risiko (SIGER)
6
Juara III Lomba Inovasi Peningkatan Kapabilitas APIP
BPKP Pusat 2018
pengembangan Aplikasi Penilaian Kinerja Auditor (KILUAN)
7 Juara III Lomba Foto Pengawasan
BPKP Pusat 2018
Penghargaan atas foto artistik pelaksanaan tugas pengawasan BPKP
8 Peringkat I Peningkatan Kinerja Anggaran
KPPN Bandar Lampung
2018
Penilaian atas kinerja keuangan yg didasarkan pada 12 indikator penilaian pelaksanaan kegiatan keuangan
9 Juara III Keterbukaan Informasi Publik
Komisi Informasi Publik Lampung
2018 Penghargaan atas pelaksanaan Undang-Undang keterbukaan
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 113
NO.
NAMA PENGHARGAAN
INSTANSI/LEMBAGA PEMBERI
PENGHARGAAN
TAHUN PENGHARGAAN
RINGKASAN SUBSTANSI
PENGHARGAAN
informasi publik
10 Penghargaan Pengelola Keuangan
KPPN Bandar Lampung
2017
Penilaian atas kinerja keuangan yg didasarkan pada 12 indikator penilaian
11 Terbaik ke-4 Keterbukaan Informasi Publik
Komisi Informasi Publik Lampung
2017
Penghargaan atas pelaksanaan Undang-Undang keterbukaan informasi publik
12 Juara III Lomba Hias Kantor
BPKP Pusat 2017
13 Juara I Lomba Konservasi Energi
BPKP Pusat 2017
14
Juara I Pegawai Teladan tingkat Nasional kategori Adi Pelayanan Prima (non auditor)
BPKP Pusat 2016 Penghargaan atas pegawai non auditor yg bededikasi tinggi
15
Juara II Lomba Inovasi SPIP (Aplikasi Kwitansi)
BPKP Pusat 2016
Penghargaan atas inovasi aplilasi yg memudahkan pemantauan realisasi anggaran
16 Juara I Lomba Pemutkahiran content web site
BPKP Pusat 2016 unit kerja yg konten webnya paling up date
17
Juara I Penghargaan Penerapan Disposisi Elektronik melalui Aplikasi Lotus Note
BPKP Pusat 2016 Kekonsitenan mengimplementasikan disposisi elektronik
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 114
C. Akuntabilitas Keuangan
Realisasi anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Lampung Tahun 2021 sebesar Rp22.435.265.493,00 atau terserap 99,61% dibandingkan dengan anggaran Tahun 2021 sebesar Rp22.523.622.000,00 Rincian per jenis belanja dan per program dapat dilihat pada tabel 3.19 sampai dengan tabel 3.21.
Tabel 3.20.
Target dan Realisasi Keuangan Tahun 2021 menurut Jenis Belanja
No Jenis Belanja Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%)
1 Belanja Pegawai 15.349.491.000,00 15.302.385.083,00 99,69
2 Belanja Barang 6.680.391.000,00 6.644.662.310,00 99,47
3 Belanja Modal 493.740.000,00 488.218.100,00 98,88
Jumlah 22.523.622.000,00 22.435.265.493,00 99,61
Tabel 3.21.
Target dan Realisasi Keuangan Tahun 2021 menurut program/ kegiatan
No Program/ Kegiatan/Klasifikasi Rincian
Output
Anggaran ((Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%)
I Program Dukungan Manajemen
18.836.007.000,00 18.772.691.727,00 99,66
1. Kegiatan Pelaksanaan Dukungan Manajemen
18.836.007.000,00 18.772.691.727,00
Jumlah Program 18.836.007.000,00 18.772.691.727,00
II Program Pengawasan Pembangunan
3.687.615.000.00 3.662.573.766,00 99,32
1 Kegiatan Pengawasan Pembangunan di Seluruh Perwakilan
3.687.615.000.00 3.662.573.766,00
Jumlah program 3.687.615.000.00 3.662.573.766,00
Jumlah Total 22.523.622.000,00 22.435.265.493,00 99,61
Tabel 3.22. Target dan Realisasi Keuangan Tahun 2021
menurut Sasaran Kegiatan
No Sasaran Kegiatan Anggaran (Ribu Rp) Realisasi (Ribu Rp) Capaian (%)
1 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas
988.754.809,52 981.215.296,97 99,24
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 115
No Sasaran Kegiatan Anggaran (Ribu Rp) Realisasi (Ribu Rp) Capaian (%) Keuangan Negara/Daerah
2 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional
459.284.666,67 456.208.662,10 99,33
3 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha
541.653.000,00 539.465.965,00 99,60
4 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi
27.969.9857,14 27.4601.473,60 98,18
5 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU
1.418.222.666,67 1.411.082.368,33 96,13
6 Meningkatnya Tata Kelola Unit Kerja
18.836.007.000,00 18.772.691.727,00 99,16
Jumlah 22.523.622.000,00 22.435.265.493,00 99,61
.
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 116
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan Kinerja Tahun 2021
Dalam melaksanakan visi, misi, tujuan, sasaran dan program, Perwakilan
BPKP Provinsi Lampung selama Tahun 2021 melaksanakan kegaitan yang
ditetapkan baik dalam Renstra Tahun 2020-2024, dan Perjanjian Kinerja Tahun
2021.
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LKj) menyajikan capaian strategis yang
ditunjukkan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Lampung selama Tahun 2021. Berbagai
capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
maupun analisa kinerja.
Dari uraian pencapaian kinerja yang telah dikemukakan pada bab
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
untuk Tahun 2021 mencapai hasil Sangat Baik, dengan skor 133,49%,
berdasarkan tingkat capaian kinerja sasaran kegiatan Tahun 2021 sebagai berikut:
Tabel 4.1 Ringkasan Capaian Kinerja Tahun 2021
No Tingkat Capaian Intepretasi Sasaran Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1 Di atas 85% Sangat
Baik 4 2 3 2 6 8
2 70% s/d 85% Baik
3 60% s/d 70% Cukup
4 Di bawah 60% Kurang 3
Total 4 2 3 2 9 8
a. KESIMPULAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2021
Sasaran Kegiatan 1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas
Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah
Capaian kinerja untuk sasaran kegiatan Meningkatnya Pengawasan Pembangunan
atas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah masuk kategori Sangat Baik, dengan
rincian untuk 4 IKK, yaitu Nilai optimalisasi penerimaan daerah yang terealisasi
(362,48%), Potensi penerimaan daerah yang dioptimalisasi (126,85%), Nilai
efisiensi pengeluaran negara dan daerah (150,87%) dan Nilai penyelamatan
keuangan negara dan daerah (134,23%).
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 117
Sasaran Kegiatan 2: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas
Pembangunan Nasional
Capaian kinerja untuk sasaran kegiatan Meningkatnya Pengawasan Pembangunan
atas Pembangunan Nasional masuk kategori Sangat Baik, dengan rincian untuk 2
IKK, yaitu Persentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan
(100,00%) dan Jumlah KP yang diawasi (200,00%).
Sasaran Kegiatan 3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan
Usaha
Capaian kinerja untuk sasaran kegiatan Meningkatnya Pengawasan Pembangunan
atas Badan Usaha masuk kategori Sangat Baik, untuk 3 IKK, yaitu Jumlah BUMD
dengan kinerja sehat (100,00%), Jumlah BLUD dengan kinerja sehat (100,00) dan
Jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan (215,00%)..
Sasaran Kegiatan 4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas
Efektivitas Pengendalian Korupsi
Capaian kinerja untuk sasaran kegiatan Meningkatnya Pengawasan Pembangunan
atas Efektivitas Pengendalian Korupsi masuk kategori Sangat Baik, dimana 2 IKK
masing-masing capaiannya Sangat Baik yaitu Persentase hasil pengawasan
represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti (100%) dan Persentase hasil
Pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/ ditindaklanjuti (100,00%).
Sasaran Kegiatan 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas
Pengendalian Intern K/L/P/BU
Capaian kinerja untuk sasaran kegiatan Meningkatnya Pengawasan Pembangunan
atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU masuk kategori Sangat Baik, dengan
rincian sebagai berikut:
1. Sangat Baik 6 IKK, yaitu Jumlah APIP Provinsi dengan Kapabilitas APIP ≥
Level 3 (100%), Jumlah APIP Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas APIP ≥
Level 3 (100%), Jumlah Provinsi dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3
(100,00%), Jumlah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3
(90,91), Jumlah desa yang Menyusun laporan Pertanggungjawaban
Keuangan Desa (220,07%), dan Jumlah APIP yang Mengimplementasikan
Siswaskeudes (300,00%).
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 118
2. Kurang 3 IKK, yaitu Jumlah Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3 (0,00%), Jumlah
desa yang menerapkan pengelolaan aset desa secara memadai (20,00%), dan Jumlah BLUD
dengan MRI ≥ Level 3 (0,00%).
Sasaran Kegiatan 6: Meningkatnya Tata Kelola Unit Kerja
Capaian kinerja untuk sasaran kegiatan Meningkatnya Tata Kelola Unit Kerja masuk
kategori Sangat Baik, untuk 8 IKK, yaitu Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja
(114,04%), Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja (102,88%), Persentase
Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP (khusus Unit Kerja Mandiri) (105,26%),
Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri) (112,50%), Nilai SAKIP
Unit Kerja (106,04%), Persentase penyelesaian RTP (MR Unit kerja) (100,00%),
Persentase efektivitas pengendalian intern (SPIP Unit kerja) (146,03%), dan Indeks
Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan) (120,00%).
b. KESIMPULAN FAKTOR PENDUKUNG CAPAIAN KINERJA TAHUN 2021
Capaian kinerja yang cukup tinggi melampaui target, didukung antara lain:
1. Terhadap IKK Nilai Optimalisasi Penerimaan Daerah yang Terealisi yaitu
Intensifnya penagihan yang dilakukan BPPRD yang disertai meningkatnya
kesadaran wajib pajak daerah setelah dilakukan sosialisasi dan
penyuluhan perpajakan;
2. Terhadap IKK Potensi Penerimaan Daerah yang Dioptimalisasi, yaitu
Peningkatan jumlah sampel objek pajak yang di evaluasi dalam OPAD dan
Dukungan BPPRD yang memberikan data objek pajak yang memiliki
potensi besar;
3. Terhadap IKK Nilai pengeluaran negara dan daerah yang efisien, yaitu
Melakukan upaya untuk peningkatan kualitas penugasan yang lebih baik,
dengan koordinasi antar bidang pengawasan terkait dalam proses pra
perencanaan maupun pelaksanaannya, Melakukan Koordinasi dengan
Bidang Pengawasan IPP, APD, Akuntan Negara dalam hal penugasan
strategis yang ada di wilayah Provinsi Lampung terkait antara lain Audit
Tujuan Tertentu/Audit Investigatif; Evaluasi Hambatan Kelancaran
Pembangunan, Audit Klaim, maupun Audit Penyesuaian Harga, Melakukan
ekspose pendahuluan terkait kesiapan obyek pemeriksaan untuk dilakukan
Audit Penyesuaian Harga; Audit Klaim, dan Adanya Quality Assurance dan
koordinasi dengan BPKP Pusat Deputi Investigasi;
4. Terhadap IKK Nilai Penyelamatan Keuangan Negara dan Daerah, yaitu
Optimalisasi Hari Pengawasan (HP) sebaik mungkin untuk menyelesaikan
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 119
tugas-tugas yang diberikan Rendal, Adanya Koordinasi antar bidang di
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung, Adanya Koordinasi antara Perwakilan
BPKP Lampung dengan Pihak Penyidik, Adanya Ekspose dengan Penyidik
terkait Surat Permintaan / Surat Pengaduan sebelum dilakukannya
penugasan / telaah, Mengupdate pengetahuan Pejabat Fungsional Auditor
terkait masalah tindak pidana korupsi melalui diklat dan diskusi bersama,
Adanya supervisi berjenjang dari atasan langsung terkait penugasan dan
pelaporan;
5. Terhadap IKK Persentase Hambatan Pelaksanaan Pembangunan yang
Diselesaikan, yaitu Adanya Koordinasi antar bidang di Perwakilan BPKP
Provinsi Lampung, Mengupdate pengetahuan Pejabat Fungsional Auditor
terkait masalah hambatan kelancaran pembangunan melalui diklat dan
diskusi bersama, dan Adanya supervisi berjenjang dari atasan langsung
terkait penugasan dan pelaporan;
6. Terhadap IKK Jumlah Kegiatan Prioritas yang Diawasi, yaitu Optimalisasi
Hari Pengawasan (HP) sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas-tugas
yang diberikan Rendal;
7. Terhadap IKK Jumlah BUMD dengan Kinerja Sehat, yaitu Melakukan
koordinasi dalam rangka monitoring tindak lanjut hasil evaluasi kinerja
sebagai upaya penyehatan BUMD, Melakukan pelatihan, workshop
maupun bimbingan teknis tata kelola perusahaan yang baik, dan
Melakukan evaluasi peran BUMD dalam mendukung kegiatan prioritas
nasional penyediaan air minum perpipaan perkotaan yang layak dan aman;
8. Terhadap IKK Jumlah BLUD dengan Kinerja Sehat, yaitu Melakukan
koordinasi dalam rangka monitoring tindak lanjut hasil evaluasi kinerja
sebagai upaya penyehatan BLUD, dan Melakukan pelatihan, workshop
maupun bimbingan teknis penerapan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD;
9. Terhadap IKK Jumlah BUMDes yang Mampu Menyusun Laporan, yaitu
Monitoring BUMDes yang mampu menyusun laporan keuangan, Updating
dan peningkatan pemahaman PFA terkait aplikasi SAKTI BUMDES,
Membuat aplikasi sederhana (user friendly) Sistem Informasi Akuntansi
BUMDes yang dapat diterapkan di BUMDes di Wilayah Provinsi Lampung,
Melakukan koordinasi dengan Dinas PMD Provinsi Lampung dan Dinas
PMD Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Lampung dalam rangka
peningkatan tata kelola keuangan BUMDes, dan Melakukan pelatihan tata
kelola keuangan dan SIA BUMDes pada BUMDes di Wilayah Provinsi
Lampung;
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 120
10. Terhadap IKK Persentase Hasil Pengawasan Represif yang Dimanfaatkan/
Ditindaklanjuti, yaitu Adanya Quality Assurance atas Laporan PKKN yang
dilakukan BPKP Pusat, Adanya supervisi berjenjang dalam penugasan,
Adanya koordinasi dan komunikasi yang baik dengan mitra investigasi
dalam penugasan terkait, dan Adanya forum diskusi tempat berbagi
pengalaman terkait pemberian keterangan ahli;
11. Terhadap IKK Persentase Hasil Pengawasan Preventif dan Edukatif yang
Dimanfaatkan/ Ditindaklanjuti, yaitu Melakukan koordinasi dan Quality
Assurance dengan BPKP Pusat, Adanya komunikasi yang baik dengan
mitra yang akan dilakukan sosialisasi, dan Pemahaman yang baik dari
Mitra atas pentingnya dalam mengelola risiko fraud;
12. Terhadap IKK Jumlah APIP Provinsi dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3
dan IKK Jumlah APIP Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3,
yaitu Kesiapan dari APIP Kabupaten/Kota yang telah mencapai kapabilitas
APIP Level 2 Plus pada tahun sebelumnya untuk mencapai kapabilitas
APIP Level 3 pada Tahun 2021, dan Ketersediaan anggaran dan jumlah
SDM Perwakilan BPKP Provinsi Lampung untuk melakukan bimbingan
teknis dalam rangka peningkatan kapabilitas APIP Level 3;
13. Terhadap IKK Jumlah Desa yang Menyusun Laporan Pertanggungjawaban
Keuangan Desa, yaitu semakin bertambahnya pemda yang menggunakan
siskeudes online menjadi tiga pemda, yaitu Pemerintah Kabupaten
Pringsewu, Pemerintah Kabupaten Pesawaran dan Pemerintah Kabupaten
Tulang Bawang;
14. Terhadap IKK Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja, yaitu Membentuk
satuan tugas yang bertanggung jawab untuk memonitor implementasi
pembangunan zona integritasi, Sosialisasi pedoman dan aturan terkait
dengan pembangunan zona integritas, dan Pemenuhan dokumen setiap
aspek/elemen yang menjadi penilaian evaluasi ZI menuju WBK;
15. Terhadap IKK Skor IKPA Unit Kerja, yaitu Mengupayakan kesalahan 0%
dalam pengajuan SPM, Penyampaian LPJ Bendahara tepat waktu,
Penyampaian data kontrak tepat waktu, Mengupayakan Realisasi
anggaran di atas 95%, dan Mengupdate rencana penarikan dana setiap
triwulan;
16. Terhadap IKK Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP,
yaitu Penyusunan Laporan keuangan selalu mengikuti aturan yang ada,
dan Peningkatan kompetensi pegawai yang menyusun laporan dengan
mengikuti pelatihan;
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 121
17. Terhadap IKK Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja, yaitu Pengadaan BMN
baru khususnya dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19,
Melakukan rehabilitasi gedung kantor, Pengadaan BMN baru khususnya
untuk pegawai yang sudah Rusak Berat, dan Memelihara sarana dan
prasarana kantor secara rutin;
18. Terhadap IKK Persentase Penyelesaian RTP (MR Unit kerja), yaitu
Pembentukan Satgas MR yang melibatkan seluruh unsur Bidang dan
Bagian Perwakilan BPKP Provinsi Lampung, Sosialisasi terkait MR BPKP,
baik dari intern Perwakilan BPKP Provinsi Lampung maupun dari Biro
MKOT, dan Konsultasi terkait MR ke Biro MKOT;
19. Terhadap IKK Persentase Efektivitas Pengendalian Intern (SPIP Unit
kerja), yaitu Melakukan penilaian dan update resiko, dan Melaksanakan
pengendalian resiko setiap pelaksanaan kegiatan;
20. Terhadap IKK Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (Khusus Unit Kerja
Perwakilan), yaitu Melayani permintaan stakeholder dengan baik dan
penuh tanggung jawab, dan bekerja dengan integritas dan dedikasi yang
tinggi.
c. KESIMPULAN FAKTOR PENGHAMBAT CAPAIAN KINERJA TAHUN 2021
Kinerja Tahun 2021 yang belum mencapai target, disebakan antara lain oleh:
1. Terhadap IKK Jumlah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3,
yaitu adanya pedoman baru terkait dengan penilaian Maturitas SPIP yaitu
Peraturan BPKP Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penilaian Maturitas
Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi pada
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah yang disahkan pada tanggal 7
April 2021 sehingga memerlukan waktu untuk menginternalisasikan di
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung maupun untuk mensosialisasikan
pedoman tersebut kepada pemerintah daerah
2. Terhadap IKK Jumlah Kabupaten/Kota dengan MRI ≥ Level 3, yaitu adanya
pedoman baru terkait dengan penilaian Maturitas SPIP yang sudah
terintegrasi dengan MRI yaitu Peraturan BPKP Nomor 5 Tahun 2021
tentang Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi pada
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah yang disahkan pada tanggal 7
April 2021 sehingga memerlukan waktu untuk menginternalisasikan di
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung maupun untuk mensosialisasikan
pedoman tersebut kepada pemerintah daerah;
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 122
3. Terhadap IKK Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3, karena berdasarkan
pemetaan atas 34 infrastruktur MR, BLUD di Provinsi Lampung baru
memiliki 1 infrastruktur saja yakni Struktur Organisasi;
d. KESIMPULAN KINERJA LAINNYA TAHUN 2021
Kinerja Lain Tahun 2021 yaitu kinerja penting yang dihasilkan oleh BPKP
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung, dalam rangka mendukung capaian 28 IKK
yang tercantum dalam Renstra dengan realiasai keuangan untuk mendukung
Kinerja Lainnya sebesar Rp671.233.135,00 yang berasal dari DIPA BPKP
Perwakilan BPKP Provinsi Lampung sebesar Rp407.649.435,00, dan dana mitra
sebesar Rp263.583.700,00 dengan realisasi SDM sebanyak 4.474 (OH).
e. Penghargaan/ Apresisasi instansi lain, yaitu:
1. Terbaik Ketiga Kinerja Bidang PPKD Tahun 2021
2. Terbaik Ketiga Unit Berkinerja Terbaik tahun 2021
3. Juara Harapan II Pembinaan APIP terbaik Tahun 2019
4. Juara I Lomba Inovasi SPIP tahun 2018
5. Juara III Lomba Inovasi Peningkatan Kapabilitas APIP Tahun 2018
6. Juara III Lomba Foto Pengawasan Tahun 2018
7. Peringkat I Peningkatan Kinerja Anggaran Tahun 2018
8. Juara III Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2018
9. Penghargaan Pengelola Keuangan Tahun 2017
10. Terbaik ke-4 Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2017
11. Juara III Lomba Hias Kantor Tahun 2017
12. Juara I Lomba Konservasi Energi tahun 2017
13. Juara I Pegawai Teladan tingkat Nasional kategori Adi Pelayanan Prima
(non auditor) Tahun 2016
14. Juara II Lomba Inovasi SPIP (Aplikasi Kwitansi) tahun 2016
15. Juara I Lomba Pemutkahiran content web site tahun 2016
16. Juara I Penghargaan Penerapan Disposisi Elektronik melalui Aplikasi
Lotus Note tahun 2016
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 123
B. Rencana Tindak Tahun 2022
Langkah-langkah strategi untuk meningkatkan kinerja di Tahun 2022,
sebagai berikut:
1. Terhadap IKK Nilai Optimalisasi Penerimaan Daerah yang Terealisi akan
melakukan monitoring realisasi pencapaian PAD;
2. Terhadap IKK Potensi Penerimaan Daerah yang Dioptimalisasi, akan
melakukan monitoring terhadap pencapaian PAD secara berkala;
3. Terhadap IKK Nilai pengeluaran negara dan daerah yang efisien, Koordinasi
dengan Deputi Bidang Investigasi BPKP Pusat terkait Quality Assurance,
Pemutakhiran informasi terkait peraturan yang ada dalam Penyesuaian Harga,
Koordinasi dengan Bidang-bidang di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung terkait
proyek strategis yang ada di lampung, yang mempunyai potensi untuk
mengajukan eskalasi, Peningkatan kompetensi SDM dengan diklat penyesuaian
harga;
4. Terhadap IKK Nilai Penyelamatan Keuangan Negara dan Daerah, yaitu
peningkatan kompetensi auditor sebagai upaya meng-update penugasan atas
perubahan kondisi yang ada, Supervisi berjenjang dalam penugasan Audit,
Koordinasi dan Quality Assurance dengan BPKP Pusat, dan Mengikutsertakan
pegawai di Bidang Investigasi dalam diklat Audit Investigatif;
5. Terhadap IKK Persentase Hambatan Pelaksanaan Pembangunan yang
Diselesaikan, yaitu Supervisi berjenjang dalam penugasan Audit, Koordinasi
dan Quality Assurance dengan BPKP Pusat, dan Mengikutsertakan pegawai di
Bidang Investigasi dalam diklat Hambatan Kelancaran Pembangunan.
6. Terhadap IKK Jumlah Kegiatan Prioritas yang Diawasi, akan melakukan
peningkatan kompetensi auditor sebagai upaya meng-update penugasan atas
perubahan kondisi yang ada;
7. Terhadap IKK Jumlah BUMD dengan Kinerja Sehat, akan melanjutkan upaya
yang dilakukan dalam tahun 2020 dan melakukan bimbingan teknis penerapan
aksi korporasi pada BUMD.
8. Terhadap IKK Jumlah BLUD dengan Kinerja Sehat, akan melanjutkan upaya
yang telah dilakukan pada tahun 2021 dan menjajaki MoU dengan BLUD
Rumah Sakit dalam rangka peningkatan tata kelola keuangan;
9. Terhadap IKK Jumlah BUMDes yang Mampu Menyusun Laporan, akan
melanjutkan upaya yang telah dilakukan di tahun 2021 serta menjajaki MoU
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 124
dengan Dinas PMD Provinsi Lampung dan Dinas PMD Kabupaten/Kota di
wilayah Provinsi Lampung dalam rangka peningkatan tata kelola keuangan
BUMDes;
10. Terhadap IKK Persentase Hasil Pengawasan Represif yang Dimanfaatkan/
Ditindaklanjuti, akan Supervisi berjenjang dalam pelaksanaan penugasan dan
penulisan laporan, Selalu berkordinasi dengan penyidik terkait penugasan
pemberian keterangan ahli, dan Memberikan pelatihan terkait persidangan dan
bertukar pengalaman masalah persidangan;
11. Terhadap IKK Persentase Hasil Pengawasan Preventif dan Edukatif yang
Dimanfaatkan/ Ditindaklanjuti, akan melakukan Pemetaan terhadap daerah
yang belum dan telah dilakukannya sosialisasi / tindakan pencegahan / edukatif,
dan Pemantauan tindak lanjut atas rekomendasi pencegahan fraud yang telah
diberikan;
12. Terhadap IKK Jumlah APIP Provinsi dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3 dan IKK
Jumlah APIP Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3, akan
Meningkatkan anggaran pembinaan untuk melakukan bimbingan
teknis/Workshop terkait peningkatan kapabilitas SDM dan peningkatan mutu
pengawasan oleh APIP, Peningkatan disiplin dan etos kerja SDM yang ada
untuk itu dibutuhkan adanya penyegaran dalam bentuk mengikut sertakan
SOM pada kegiatan yang bersifat peningkatan kompetensi, dan Peningkatan
koordinasi dengan Kepala Daerah dan Pimpinan APIP dalam upaya
peningkatan kapabilitas APIP secara terus menerus;
13. Terhadap IKK Jumlah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3, akan
melakukan proses internalisasi secara terus menerus dan melaksanakan
sosialisasi/bimtek ke pemda;
14. Terhadap IKK Jumlah Kabupaten/Kota dengan MRI ≥ Level 3, akan melakukan
proses internalisasi secara terus menerus dan melaksanakan sosialiasi/bimtek
ke pemda;
15. Terhadap IKK Jumlah Desa yang Menyusun Laporan Pertanggungjawaban
Keuangan Desa, akan mendorong pemda untuk menggunakan Siskeudes
secara online/ realtime yang terhubung dengan server;
16. Terhadap IKK Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes, yaitu
akan melakukan upaya untuk mendorong pemda agar memfasilitasi desa
menggunakan siskeudes secara online;
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 125
17. Terhadap IKK Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3, akan melanjutkan upaya-
upaya yang telah dilakukan pada tahun 2021;
18. Terhadap IKK Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja, akan Menyusun rencana
kerja pembangunan zona integritas, Memperbaiki SOP pelayanan,
Meningkatkan kompetensi pegawai, dan Membuat inovasi agar pelayanan
semakin terasa manfaatnya bagi stakeholder;
19. Terhadap IKK Skor IKPA Unit Kerja, akan melakukan Realisasi anggaran
diupayakan di atas 95%, Lebih cermat dalam proses pengajuan SPM ke KPPN,
Mengurangi revisi DIPA, dan Mengurangi deviasi Rencana Penarikan Dana;
20. Terhadap IKK Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP, yaitu
Meningkatkan kompetensi pegawai melalui pelatihan dan sosialisasi, dan
Meningkatkan koordinasi dengan para stakeholder terkait;
21. Terhadap IKK Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja, yaitu Melakukan pemeliharaan
BMN secara berkala, Mengusulkan anggaran untuk pergantian sarana dan
prasarana yang telah Rusak Berat, Menghapusbukukan BMN yang Rusak Berat
dan nilai bukunya sudah nihil, dan Berkoordinasi dengan unit kerja lain yang di
lingkungan BPKP maupun Kementerian Keuangan;
22. Terhadap IKK Nilai SAKIP Unit Kerja, yaitu Reviu atas perencanaan strategis
dengan memperhatikan perkembangan isu strategis BPKP sebagaimana yang
telah ditetapkan dalam APP BPKP, Pemantauan kemajuan capaian target
dalam rencana aksi secara periodik (minimal setiap 3 bulan), Setiap ada
deviasi segera dilakukan analisis dan dicarikan alternatif solusinya, membuat
mekanisme yang memungkinkan pimpinan untuk mengetahui progres kinerja
yang terbaru (up dated performance); Hasil pemantauan yang dilakukan,
dijadikan dasar dalam memberikan reward and punishment terhadap
keberhasilan atau kegagalan pencapaian target kinerja, dan Dalam
pengumpulan data kinerja agar dilakukan sinkronisasi data antara Renstra,
Perkin, dan Rencana aksi
23. Terhadap IKK Persentase Penyelesaian RTP (MR Unit kerja), akan melakukan
monitoring RTP dan penginputan secara berkala di aplikasi Bewise;
24. Terhadap IKK Persentase Efektivitas Pengendalian Intern (SPIP Unit kerja),
akan melakukan memonitor seluruh risiko yang terdefinisi, memitigasi risiko dan
melaksanakan penginputan di aplikasi Bewise;
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 126
25. Terhadap IKK Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (Khusus Unit Kerja
Perwakilan), yaitu akan melakukan peningkatan kualitas layanan dengan
membuat inovasi yang memudahkan stakeholder menerima pelayanan BPKP
Lampung secara cepat dan berkualitas.
KILAS PERISTIWA
Sosialisasi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah dan Implementasinya di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Mesuji
Sosialisasi dan Penyuluhan Pajak Restoran dan Hotel di Kabupaten Lampung Selatan
Penandatanganan Berita Acara Penilaian BLUD RSUD Pesawaran
Pembinaan dan Penyuluhan Wajib Pajak Restoran di Kabupaten Lampung Selatan
Pencanangan Zona Integritas Menuju Wilayah Berbas dari Korupsi pada KPP Madya Bandar Lampung
Koordinasi Pengawasan dengan Pemerintah Kabupaten Way Kanan
Satuan Target Realisasi % Anggaran Realisasi % Rencana Realisasi %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1.1
Nilai optimalisasi Penerimaan Daerah yangTerealisasi
Rp (juta) 658,00 2.385,14 362,48 143.166.476,19 141.852.228,43 99,08 38 38 100,00
1.2Potensi Penerimaan Daerah yangdioptimalisasi
Rp (juta) 1.097,00 1.391,50 126,85 204.060.857,14 202.821.738,24 99,39 38 38 100,00
1.3
Nilai Efisien PengeluaranNegara dan Daerah
Rp (juta) 10.000,00 15.087,66 150,88 22.096.142,86 21.411.816,60 96,90 1.959 1.913 97,65
1.4Nilai Penyelamatan Keuangan Negara
Rp (juta) 13.000,00 17.449,99 134,23 619.431.333,33 615.129.513,70 99,31 3.930 3.732 94,96
193,61 988.754.809,52 981.215.296,97 99,24 5.965 5.721 95,91
2.1
Persentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan
Persen 80,00 80 100,00 9.651.000,00 9.635.836,60 99,84 150 150 100,00
2.2Jumlah KP yang diawasi
Kegiatan Prioritas
3 6 200,00 449.633.666,67 446.572.825,50 99,32 1.670 1.501 89,88
150,00 459.284.666,67 456.208.662,10 99,33 1.820 1.651 90,71
3.1Jumlah BUMD dengan kinerja sehat
BUMD 1 1 100,00 175.044.375,00 174.298.749,17 99,57 448 448 100,00
3.2Jumlah BLUD dengan kinerja sehat
BLUD 1 1 100,00 318.111.625,00 317.013.241,50 99,65 96 96 100,00
3.3Jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan
BUMDes 20 43 215,00 48.497.000,00 48.153.974,33 99,29 47 47 100,00
138,33 541.653.000,00 539.465.965,00 99,60 591 591 100,00
4.1
Persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti
Persen 100,00 100,00 100,00 14.751.000,00 14.744.845,00 99,96 128 128 100,00
4.2
Persentase hasil Pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/ ditindaklanjuti
Persen 75,00 75,00 100,00 264.948.857,14 259.856.628,60 98,08 0 0 0,00
100,00 279.699.857,14 274.601.473,60 98,18 128 128 100,00
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi
2
3
4
JUMLAH SK 3
JUMLAH SK 4
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional
LAMPIRAN I
PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNGTAHUN 2021
TARGET DAN REALISASI OUTCOME, TARGET DAN REALISASI PENGGUNAAN SDM (OH) DAN DANA MENURUT SASARAN KEGIATAN
1
NoKinerja Tahun 2021 Keuangan SDM (OH)Indikator Kinerja
KegiatanSasaran Kegiatan
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah
JUMLAH SK 2
JUMLAH SK 1
Satuan Target Realisasi % Anggaran Realisasi % Rencana Realisasi %No
Kinerja Tahun 2021 Keuangan SDM (OH)Indikator Kinerja Kegiatan
Sasaran Kegiatan
5.1Jumlah APIP Provinsi dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3
Prov 1 1 100,00 - - 0,00 0 0 0,00
5.2
Jumlah APIP Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3
Kab/kota 10 12 120,00 464.280.636,36 461.037.756,27 99,30 3.619 3.619 100,00
5.3Jumlah Provinsi dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3
Prov 1 1 100,00 39.860.800,00 39.372.872,80 98,78 55 55 100,00
5.4
Jumlah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3
Kab/kota 11 10 90,91 59.791.200,00 59.059.309,20 98,78 306 249 81,37
5.5Jumlah Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3
Kab/kota 2 0 0,00 157.422.515,15 157.182.971,70 99,85 114 114 100,00
5.6
Jumlah desa yang Menyusun laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa
Desa 1.096 2.412 220,07 559.095.333,33 557.187.961,00 99,66 516 511 99,03
5.7Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes
APIP 1 3 300,00 16.396.000,00 16.090.447,00 98,14 20 18 90,00
5.8
Jumlah desa yang menerapkan pengelolaan aset desa secara memadai
Desa 5 1 20,00 89.719.181,82 89.571.082,36 99,83 140 126 90,00
5.9Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level
BLUD 1 0 0,00 31.657.000,00 31.579.968,00 96,13 15 15 100,00
105,66 1.418.222.666,67 1.411.082.368,33 96,13 4.785 4.707 98,37
6.1Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja
Skor Skala 100
75,00 85,53 114,04 70.411.000,00 67.275.380,00 95,55 1.645 1.645 100,00
6.2Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)
Skor Skala 100
95,00 97,74 102,88 72.000.000,00 72.000.000,00 100,00 1.316 1.316 100,00
6.3
Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP (khusus Unit Kerja Mandiri)
Persen 95,00 100,00 105,26 66.390.000,00 66.340.152,00 99,92 987 987 100,00
6.4
Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)
Nilai 80,00 90,00 112,50 551.791.000,00 546.214.387,00 98,99 987 987 100,00
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU
5
Meningkatnya Tata Kelola Unit Kerja
6
JUMLAH SK 5
Satuan Target Realisasi % Anggaran Realisasi % Rencana Realisasi %No
Kinerja Tahun 2021 Keuangan SDM (OH)Indikator Kinerja Kegiatan
Sasaran Kegiatan
6.5 Nilai SAKIP Unit KerjaSkor Skala 100
80,00 84,83 106,04 39.310.000,00 39.119.844,00 99,52 658 658 100,00
6.6Persentase penyelesaian RTP (MR Unit kerja)
Persen 100,00 100,00 100,00 2.622.887.000,00 2.615.696.960,00 99,73 1.645 1.645 100,00
6.7Persentase efektivitas pengendalian intern (SPIP Unit kerja)
Persen 65,00 94,92 146,03 63.727.000,00 63.659.921,00 99,89 987 987 100,00
6.8
Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan)
Indeks Skala 100
75,00 89,92 119,89 15.349.491.000,00 15.302.385.083,00 99,69 1.645 1.645 100,00
113,33 18.836.007.000,00 18.772.691.727,00 99,16 9.870 9.870 100,00133,49 22.523.622.000,00 22.435.265.493,00 99,61 23.159 22.668 97,88
Catatan: Realisasi Keuangan termasuk realisasi untuk kinerja lainnya
JUMLAH SK 6JUMLAH
SatuanRealisasi
2021Realisasi
2020Naik (turun)
Capaian 2021
Capaian 2020
Naik (turun) Target 2024% realisasi dari tahun
2024
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1.1
Nilai optimalisasi Penerimaan Daerah yangTerealisasi
Rp (juta) 2385,14 97,90 2.287,24 362,48 47,52 314,96 412,00 578,92
1.2
Potensi Penerimaan Daerah yangdioptimalisasi
Rp (juta) 1391,5 832,2 559,3 126,85 201,99 -75,14 686,00 202,84
1.3
Nilai Efisien PengeluaranNegara dan Daerah
Rp (juta) 15.087,66 901,05 14.186,61 150,88 80,24 70,64 1.868,00 807,69
1.4Nilai Penyelamatan Keuangan Negara
Rp (juta) 17.449,99 22.440,38 4.990,39- 134,23 82,73 51,50 51.982,00 33,57
2.1
Persentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan
Persen 80,00 75,00 5,00 100,00 100,00 0,00 85 94,12
2.2Jumlah KP yang diawasi
Kegiatan Prioritas 6 4 2 200,00 100,00 100,00 7 85,71
3.1Jumlah BUMD dengan kinerja sehat
BUMD 1 3 -2 100,00 100,00 0,00 5 20,00
3.2Jumlah BLUD dengan kinerja sehat
BLUD 1 2 -1 100,00 100,00 0,00 2 50,00
3.3Jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan
BUMDes 43 25 18 215,00 125,00 90,00 43 100,00
LAMPIRAN II
PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNGTAHUN 2021
PERBANDINGAN REALISASI OUTCOME, REALISASI PENGGUNAAN SDM DAN DANA
Kinerja
Sasaran KegiatanIndikator Kinerja
Kegiatan
1
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah
2
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional
3
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha
SatuanRealisasi
2021Realisasi
2020Naik (turun)
Capaian 2021
Capaian 2020
Naik (turun) Target 2024% realisasi dari tahun
2024
Kinerja
Sasaran KegiatanIndikator Kinerja
Kegiatan
4.1
Persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti
Persen 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100 100
4.2
Persentase hasil Pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/ ditindaklanjuti
Persen 75,00 75,00 0,00 100,00 107,14 -7,14 90 83,33
5.1
Jumlah APIP Provinsi dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3
Prov 1 1 0 100,00 100,00 0,00 1 100,00
5.2
Jumlah APIP Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3
Kab/kota 12 10 2 120,00 100,00 20,00 15 80,00
5.3Jumlah Provinsi dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3
Prov 1 1 0 100,00 100,00 0,00 1 100,00
5.4
Jumlah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3
Kab/kota 10 10 0 90,91 100,00 -9,09 15 66,67
5.5Jumlah Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3
Kab/kota 0 N/A 0 0,00 0,00 0,00 6 0,00
5.6
Jumlah desa yang Menyusun laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa
Desa 2.412 1.798 614 220,07 187,50 32,57 80 3015,00
5.7
Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes
APIP 3 2 1 300,00 200,00 100,00 8 37,50
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi
5
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU
4
SatuanRealisasi
2021Realisasi
2020Naik (turun)
Capaian 2021
Capaian 2020
Naik (turun) Target 2024% realisasi dari tahun
2024
Kinerja
Sasaran KegiatanIndikator Kinerja
Kegiatan
5.8
Jumlah desa yang menerapkan pengelolaan aset desa secara memadai
Desa 1 N/A 1 20,00 0,00 20,00 561 0,18
5.9Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level
BLUD 0 N/A 0 0,00 0,00 0,00 6 0,00
6.1Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja
Skor Skala 100
85,53 82,17 3,36 114,04 109,56 4,48 79 108,27
6.2Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)
Skor Skala 100
97,74 97,96 -0,22 102,88 113,91 -11,03 90 108,60
6.3
Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP (khusus Unit Kerja Mandiri)
Persen 100,00 100,00 0,00 105,26 100,00 5,26 100 100,00
6.4
Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)
Nilai 90,00 80,00 10,00 112,50 100,00 12,50 80 112,50
6.5Nilai SAKIP Unit Kerja
Skor Skala 100 84,83 83,75 1,08 106,04 104,59 1,45 84 100,99
6.6Persentase penyelesaian RTP (MR Unit kerja)
Persen 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 0 100,00
6.7
Persentase efektivitas pengendalian intern (SPIP Unit kerja)
Persen 94,92 0,00 94,92 146,03 0,00 146,03 0 100,00
6.8
Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan)
Indeks Skala 100 89,92 88,97 0,95 119,89 127,10 -7,21 81 111,01
6Meningkatnya Tata Kelola Unit Kerja
Satuan Target Realisasi %Pagu(Rp)
Realisasi (Rp) %Target(OH)
Realisasi(OH)
%Efisien(7≥10)
Blm efisien (7<10)Efisien(7≥13)
Blm efisien (7<13)
2 3 4 5 67 =6/5
8 910
=9/811 12
13=12/11
14 15 16 17
Nilai optimalisasi Penerimaan Daerah yangTerealisasi
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 1 1 100,00 143.166.476,19 141.852.228,43 99,08 38 38 100,00
Potensi Penerimaan Daerah yangdioptimalisasi
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 1 1 100,00 204.060.857,14 202.821.738,24 99,39 38 38 100,00
Nilai Efisien PengeluaranNegara dan Daerah
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 28 28 100,00 22.096.142,86 21.411.816,60 96,90 1.959 1.913 97,65
Nilai Penyelamatan Keuangan Negara
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 12 12 100,00 619.431.333,33 615.129.513,70 99,31 3.930 3.732 94,96
70 70 100,00 1.224.832.209,52 1.148.001.568,97 93,73 6.935 6.691 96,48 Efisien Efisien
Persentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 1 1 100,00 9.651.000,00 9.635.836,60 99,84 150 150 100,00
Jumlah KP yang diawasiRekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 37 39 105,41 449.633.666,67 446.572.825,50 99,32 1.670 1.501 89,88
38 40 105,26 459.284.666,67 456.208.662,10 99,33 1.820 1.651 90,71 Efisien Efisien
Jumlah BUMD dengan kinerja sehat
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan
Laporan 9 9 100,00 175.044.375,00 174.298.749,17 99,57 448 448 100,00
Jumlah BLUD dengan kinerja sehat
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 2 2 100,00 318.111.625,00 317.013.241,50 99,65 96 96 100,00
Jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 2 3 150,00 48.497.000,00 48.153.974,33 99,29 47 47 100,00
13 14 107,69 541.653.000,00 539.465.965,00 99,60 591 591 100,00 Efisien Efisien
Persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 23 23 100,00 14.751.000,00 14.744.845,00 99,96 128 128 100,00
Persentase hasil Pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/ ditindaklanjuti
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 9 9 100,00 264.948.857,14 259.856.628,60 98,08 0 0 0,00
32 32 100,00 279.699.857,14 274.601.473,60 98,18 128 128 100,00 Efisien Efisien
Jumlah APIP Provinsi dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0 0,00
Jumlah APIP Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 26 26 100,00 464.280.636,36 461.037.756,27 99,30 3.619 3.619 100,00
Jumlah Provinsi dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 1 1 100,00 39.860.800,00 39.372.872,80 98,78 55 55 100,00
JUMLAH SK 4
JUMLAH SK 3
JUMLAH SK 2
JUMLAH SK 1
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha
138,33
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi
100,00
3
4
1
1
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah
193,61
2
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional
150,00
LAMPIRAN III
PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNGTAHUN 2021
TARGET DAN REALISASI RINCIAN OUTPUT (RO), TARGET DAN REALISASI PENGGUNAAN SDM (OH) DAN DANA MENURUT SASARAN KEGIATAN
SDM Efisiensi Dana Efisiensi SDMSasaran Kegiatan
Rerata Capaian Saskeg
Rincian Output (RO)Kinerja RO Anggaran
IKK
Satuan Target Realisasi %Pagu(Rp)
Realisasi (Rp) %Target(OH)
Realisasi(OH)
%Efisien(7≥10)
Blm efisien (7<10)Efisien(7≥13)
Blm efisien (7<13)
SDM Efisiensi Dana Efisiensi SDMSasaran Kegiatan
Rerata Capaian Saskeg
Rincian Output (RO)Kinerja RO Anggaran
IKK
Jumlah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 6 6 100,00 59.791.200,00 59.059.309,20 98,78 306 249 81,37
Jumlah Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 3 3 100,00 157.422.515,15 157.182.971,70 99,85 114 114 100,00
Jumlah desa yang Menyusun laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 13 13 100,00 559.095.333,33 557.187.961,00 99,66 516 511 99,03
Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 1 1 100,00 16.396.000,00 16.090.447,00 98,14 20 18 90,00
Jumlah desa yang menerapkan pengelolaan aset desa secara memadai
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 2 2 100,00 89.719.181,82 89.571.082,36 99,83 140 126 90,00
Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 1 1 100,00 31.657.000,00 31.579.968,00 99,76 15 15 100,00
53 53 100,00 1.418.222.666,67 1.411.082.368,33 99,50 4.785 4.707 98,37 Efisien Efisien
Layanan Perkantoran Layanan 1 1 100,00 17.972.378.000,00 17.918.082.043,00 99,70 1.974 1.974 100,00
Layanan Umum Layanan 2 2 100,00 369.889.000,00 366.391.584,00 99,05 5.593 5.593 100,00
Layanan Sarana Internal Unit 30 30 100,00 203.790.000,00 202.308.100,00 99,27 987 987 100,00
Layanan Prasarana Internal
Unit 4 4 100,00 289.950.000,00 285.910.000,00 98,61 1.316 1.316 100,00
100,00 18.836.007.000,00 18.772.691.727,00 99,66 9.870 9.870 100,00 Efisien Efisien
22.759.699.400,00 22.602.051.765,00 99,31 24.129 23.638 97,97
JUMLAH SK 6
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU
5 105,66
JUMLAH
JUMLAH SK 5
6Meningkatnya Tata Kelola Unit Kerja
113,33
SatuanRealisasi
2021Realisasi
2020 Naik (turun) Realisasi%
capaian2021
%capaian
2020% Naik (turun) Capaian
1 2 3 4 5 6 7=5-6 8 9 10=8-9 11
Nilai optimalisasi Penerimaan Daerah yang
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi
Laporan 1 0 1 100,00 0,00 100,00Potensi Penerimaan Daerah yangdioptimalisasi
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 1 1 0 100,00 100,00 0,00
Nilai Efisien PengeluaranNegara dan Daerah
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 28 6 22 100,00 100,00 0,00
Nilai Penyelamatan Keuangan Negara
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 12 11 1 100,00 91,67 8,33
Persentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 1 1 0 100,00 100,00 0,00
Jumlah KP yang diawasiRekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 39 3 36 105,41 100,00 5,41
Jumlah BUMD dengan kinerja sehat
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 9 3 6 100,00 100,00 0,00
Jumlah BLUD dengan kinerja sehat
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 2 2 0 100,00 100,00 0,00
Jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 3 25 -22 150,00 125,00 25,00
Persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 23 27 -4 100,00 100,00 0,00
Persentase hasil Pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/ ditindaklanjuti
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 9 9 0 100,00 100,00 0,00
Jumlah APIP Provinsi dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 0 0 0 0,00 0,00 0,00
Kinerja RO
Sasaran Kegiatan Rincian Output (RO)
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah
1
2Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha
3
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi
4
Keterangan
LAMPIRAN IVPERBANDINGAN REALISASI RINCIAN OUTPUT (RO), REALISASI PENGGUNAAN SDM DAN DANA
PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNGTAHUN 2021
SatuanRealisasi
2021Realisasi
2020 Naik (turun) Realisasi%
capaian2021
%capaian
2020% Naik (turun) Capaian
Kinerja RO
Sasaran Kegiatan Rincian Output (RO) Keterangan
Jumlah APIP Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 26 17 9 100,00 100,00 0,00
Jumlah Provinsi dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 11
0 100,00100
0,00
Jumlah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 610
-4 100,00100
0,00
Jumlah Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 3 3 0 100,00 100,00 0,00
Jumlah desa yang Menyusun laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 13 20 -7 100,00 100,00 0,00
Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 1 1 0 100,00 100,00 0,00
Jumlah desa yang menerapkan pengelolaan aset desa secara memadai
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 2 0 2 100,00 0,00 100,00
Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level
Rekomendasi Hasil Pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
Laporan 1 0 1 100,00 0,00 100,00
Layanan Perkantoran Layanan 1 1 0 100,00 100,00 0,00
Layanan Umum Layanan 2 N/A 2 100,00 0,00 100,00 Tidak ada target RO 2020
Layanan Prasarana Internal Unit 4 N/A 4 100,00 0,00 100,00 Tidak ada target RO 2020
Layanan Sarana Internal Unit 30 N/A 30 100,00 0,00 100,00 Tidak ada target RO 2020
Layanan Sarana Prasarana InternalLayanan N/A 1 0 0,00 100,00 -100,00 Tidak ada target RO 2021
Layanan Manajemen Organisasi Layanan N/A 1 0 0,00 100,00 -100,00 Tidak ada target RO 2021
Meningkatnya Tata Kelola Unit Kerja
6
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU
5
Skor Level Predikat Skor Level Predikat Level Predikat Level Predikat
Pengelolaan
risikokorupsi
Penerapan
strategispencega
han
Penanganan
Kejadian
1 Provinsi Lampung 3,023 3 Terdefinisi 2,815 2 Berkembang 3 Integrated 2,844 Repeatable 2,744 1,37 0,91 0,462 Kota Bandar Lampung 3,060 3 Terdefinisi 2,394 2 Berkembang 3 Integrated 2,355 Repeatable 2,767 0,9 1,19 0,683 Kota Metro 3,128 3 Terdefinisi 3,063 3 Terdefinisi 3 Integrated 2,513 Repeatable 2,616 1,06 1,08 0,484 Kab. Pringsewu 3,226 3 Terdefinisi 3,085 3 Terdefinisi 3 Integrated 3,100 Repeatable 3,000 1,44 1,08 0,485 Kab. Pesawaran 3,083 3 Terdefinisi 2,977 2 Berkembang 3 Integrated 2,848 Repeatable 2,923 1,41 1,06 0,466 Kab. Tanggamus 3,023 3 Terdefinisi 3,003 3 Terdefinisi 3 Integrated 3,162 Defined 2,848 1,38 0,99 0,487 Kab. Tulang Bawang 3,000 3 Terdefinisi 2,996 2 Berkembang 3 Integrated 2,773 Repeatable 2,838 1,42 1,01 0,418 Kab. Way Kanan 3,000 3 Terdefinisi 2,835 2 Berkembang 3 Integrated 2,869 Repeatable 2,862 1,39 1,06 0,419 Kab.Pesisir Barat 3,075*) 3 Terdefinisi 2,620 2 Berkembang 3 Integrated 2,313 Repeatable 2,616 1,06 1,08 0,48
10 Kab. Lampung Timur 3,000 3 Terdefinisi 2,865 2 Berkembang 3 Integrated 2,513 Repeatable 2,616 1,06 1,08 0,4811 Kab. Tulang Bawang Barat 3,000 3 Terdefinisi 2,942 2 Berkembang 3 Integrated 3,112 Defined 3,000 1,44 1,08 0,4812 Kab. Lampung Tengah 3,075*) 3 Terdefinisi 3,081 3 Terdefinisi 3 Integrated 3,001 Defined 2,538 1,10 0,95 0,4813 Kab.Lampung Barat 3,000*) 3 Terdefinisi 2,925 2 Berkembang 3 Integrated 2,513 Repeatable 2,616 1,06 1,08 0,4814 Kab. Lampung Selatan 3,083 3 Terdefinisi 2,877 2 Berkembang 2 Plus Infrastructure 2,869 Repeatable 2,336 1,26 0,76 0,3215 Kab.Mesuji 2,600 2 Berkembang 2,454 2 Berkembang 2 Plus Infrastructure 2,548 Repeatable 2,414 1,22 0,84 0,3516 Kab. Lampung Utara 2,338 2 Berkembang 2,572 2 Berkembang 2 Plus Infrastructure 2,508 Repeatable 2,680 1,26 0,95 0,47
Catatan*) Belum di QA Rendal1) Berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pedoman Penilaian dan Strategi Peningkatan Maturitas Penyelenggaraan SPIP
IEPK
Indeks
2) Berdasarkan Peraturan BPKP Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penilaian Maturitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Terintegrasi pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah dengan metode baseline selain Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten Pringsewu yang merupakan hasil evaluasi penilaian mandiri yang skor finalnya masih dalam proses QA rendal
Skor MR dan IEPK pemda di dapatkan berdasarkan penilaian baseline maturitas penyelenggaraan SPIP Terintegrasi, kecuali Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten Pringsewu berdasarkan hasil evaluasi penilaian mandir (PM) maturitas penyelenggaraan SPIP Terintegrasi yang skor finalnya masih dalam proses QA rendal
LAMPIRAN VRINCIAN TINGKAT MATURITAS SPIP, KAPABILITAS APIP, MRI, DAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN KORUPSI PEMDA
PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNGTAHUN 2021
No Nama Pemda
SPIP1) SPIP2) APIP MR
No Nama BUMDProv/
Kab/ KotaGCG Evaluasi Kinerja MR
EfektivitasSPI
KapabilitasSPI
IEPK
1 PD Tapis Pasar Berseri Bandar Lampung -Nilai 52,38 atau masuk kategori "Kurang"
- - - -
2 PDAM Pesawaran Pesawaran - Sehat Bimtek - - -
3 PDAM Way Rilau Bandar Lampung - Kurang Sehat -Level 2 Dengan Catatan
- -
4 PDAM Limau Kunci Lampung Barat - Kurang Sehat Bimtek - - -5 PDAM Way Agung Tanggamus - Kurang Sehat - - - -6 PDAM Tirta Jasa Lampung Selatan - Kurang Sehat - - - -
7 PDAM Way Sekampung Pringsewu - Kurang Sehat - - - -
8PDAM Way Tulang Bawang
Tulang Bawang - Sakit - - - -
9 PDAM Way Guruh Lampung Timur - Sakit - - - -
LAMPIRAN VIRINCIAN HASIL PENGAWASAN GCG, KINERJA, MR, EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN,
KAPABILITAS SPI, DAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN KORUPSI PADA BUMDPERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2021
No Nama BLUDProv/
Kab/ KotaGCG Evaluasi Kinerja MR
EfektivitasSPI
KapabilitasSPI
IEPK
1 RSUD Ragab Begawe Caram
Mesuji-
Kategori Baik dalam Kelompok A
- - - -
2 RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM
Lampung Selatan -
Kategori Sedang dalam Kelompok BBB
Bimtek- - -
LAMPIRAN VIIRINCIAN HASIL PENGAWASAN GCG, KINERJA, MR, EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN,
PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNGTAHUN 2021
KAPABILITAS SPI, DAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN KORUPSI PADA BLUD
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG
JALAN BASUKI RAHMAT NOMOR 33 BANDAR LAMPUNG TELEPON (0721) 481550, 483129 FAKSIMILE (0721) 481550
EMAIL: [email protected] WEBSITE WWW.BPKP.GO.ID