kemampuan mengubah kalimat langsung menjadi

62
KEMAMPUAN MENGUBAH KALIMAT LANGSUNG MENJADI KALIMAT TIDAK LANGSUNG PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYA 5 MARISO SKRIPSI DiajukanuntukMemenuhi Salah SatuSyaratMemperolehGelarSarjana pada Program PendidikanBahasadanSastra IndonesiaFakultas KeguruandanIlmuPendidikanUniversitas MuhammadiyahMakssar Oleh LUKMAN 10533 5642 09 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2015

Upload: khangminh22

Post on 28-Feb-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KEMAMPUAN MENGUBAH KALIMAT LANGSUNG MENJADIKALIMAT TIDAK LANGSUNG PADA SISWA

KELAS VII SMP MUHAMMADIYA5 MARISO

SKRIPSI

DiajukanuntukMemenuhi Salah SatuSyaratMemperolehGelarSarjanapada Program PendidikanBahasadanSastra IndonesiaFakultas

KeguruandanIlmuPendidikanUniversitasMuhammadiyahMakssar

Oleh

LUKMAN10533 5642 09

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA2015

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi atas nama Lukman NIM: 10533 5642 09 diterima dan disahkan

oleh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas

\'luhammadiyah Makassar Nomor: 154 Tahun 1436 H12014. Tanggal 17

November 2014 M, sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar pada hari

Jumat tanggal 25 November 2014.

Makassar, 21 Muharram 1436 Hl4 November 2014 M

l. Pengawas Umum

2. Ketua

3. Sekertaris

4. Penguji

[".0

PANITIA UJIAN

Dr. H. Irwan Akib, M. Pd.

Dr. Andi Sukri Syamsuri, M. Hum.

Khaeruddin. S. Pd., M. Pd.

1. Prof-. Dr. KanTaruddin. M. A

2. Dr" A. Rahman Rahim, M. Hum.

3. Dra. Hj" Syahribulan K, M. Pd.

4. Dr. H. Nursalam. M. Si.

hkae Oleh :

Muham

i....'.'..)

"4ra'' _inl-t \r\i,)^'EKftsirh

NBM:858625

iyah Makassar

L^\h 1lryr

FAI(ULTASKEGURUANDAI\ILMUPENDIDIKAN

LEMBAR PENGESAHAN

UNTVERSTTAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

udul skripsi Kemampuan Mengubah Kalimat tidak Lar"rgsung pada Siswa

Kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Mariso Makassar"

Lukman

10533 564209

Pendidikan Bahasa dan Sastra lndonesia

: Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Setelah diperiksa dan diteliti, skripsi ini telah memenuhi persyaratan untuk

Jiujikan.

Makassar, Oklober 2014

Disetujui oleh

\ama

\im

Program Studi

Fakultas

Pembimbing I

\-*-*Drs. Hambali, S. Pd.. M. Hum.

Pembimbing II

ffiMuhammad Akhir, S.Pd., M. Pd'

KeJtra'fu rusan Pendidikan

BaLasa dan Sastra Indonesia

,M,MPd

Diketahui oleh

ilsuri, M. Hum.

tst

BS"r;

Dr.NBM:951576

1

ABSTRAK

LUKMA-N, 2014 "Kemampuan Mengubah Kalimat Langsung MenjadiKalimat Ttdak Langsung pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 5 MarinoUibauar".Skripsi.Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FakultasKegunian dan Ilmu Pendidikan Universitas MuhammadiyahMakassar.Pembimbing I Hambali dan Pembimbing II Muhammad Akhir.

Penclitian -ini i-fiewpakan jenis penelitian deskriptif yang bertujuanmend&kripsikan Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung pada siswakelas VII SMP Muhammadiyah 5 Marino Makassar. Salah satu faktor yang perludiperhatikan dalam penyusunan kalimat bahasa Indonesia yang baik dan, benarialah ketetapan menentukan Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung. olehkarena itu, masalah yang berkaitan dengan kalimat langsung dan kalimat tidaklangsung perlu diteliti secara intensif Penelitian ini , bertujuan memperolehgambaran mengenai pengguna'an dan menentukan kalimat langsung dan kalimattidak langsung dalam penyusunan kalimat.

Populasi penelitian ini mencakup seluruh siswa kelas VII SMPMuhammadiyah 5 Mariso Makassar.Sampel dalam penelitian ini ialah seluruhsiswa kelas VILA dan siswa kelas VIIB SW Muhammadiyah 5 MarisoMakassar.Pengambilan data dilakukan secara klaster sampling.Pengumpulan datadilakukan melalui penelitian data lapangan dan penelitian data pustaka denganmenggunakan teknik pengumpulan data lapangan (somber data primer) denganmenggunakan tes.Bentuk tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswaadalah tes objektif (pilihan ganda) sebanyak 12 nomor. Data yang terkurnpuldianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif

SeWtah dilakukan analisis data, diperoleh kesimpulan bahwapemakaian kalimat langsung dan kalimat tidak langsung dalam penyusunan suatukalimat berftmgsi sebagai kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa denganklausa, atau kalimat dengan kalimat. Untuk menentukan kalimat dalampenyusunan suatu kalimat secara detail, masih diperlukan penelitian yang lebihcermat dan lebih mends kun 14.

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................

PERSETUJUAN PEMBfMBING.................................................................ill

SURAT PERNYATAAN..............................................................................iv

SURAT PERJANJIAN .................................................................................v

MOTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................vi

ABSTRAK ....................................................................................................vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................x

DAFTAR ISI.................................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5

BAB II KAHAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Pustaka....................................................................................6

1. Pengertian Kalimat_....................................................................6

2. Jenis- Jenis Kalimat.....................................................................8

3. Kalimat Langsung .......................................................................13

4- Kalimat Tidak Langsung ..............................................................14

B. Kerangka Pikir....................................................................................25

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis- Jenis Penelitian .......................................................................26

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ............................................................26

C. Variabel dan Deasain Penelitian .......................................................26

D. Populasi dan Sampel .........................................................................27

E. Teknik Pengumpulan Data................................................................................28

F. Teknik Analisis Data...........................................................................................29

BABIV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .....................................................................................................30

B. Pembahosar .........................................................................................................................36,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan...................................................................................................................38

B. Saran................................................................................................................................38

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt, karena atas

rahmatdan karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul "Kemampuan

Mengubah Kalimat Langsung Menjadi Kalimat Tidak Langsung pada Siswa

Kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Mariso Makassar" dapat dilaksanakan dengan

baik.

Tiada manusia yang terlahir dalam kvujud kesempurnaan, sebagai manusia

yang tak 1uput dari berbagai kekurangan, banyak kendala yang dihadapi dalam

penyusunan skripsi ini.Penulis telah banyak mendapat bantuan dalam bentuk

bimbingan, saran, dan uluran tangan dan berbagai pihak, yang penuh keikhlasan

memberi dukungan moril dan motivasi.sehingga skripsi ini dapat selesaikan. Oleh

karena itu, selayaknya apabila dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa

terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu penulis.

Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua

orang tuaku ayahanda dan ibunda tercinta yang telah berjuang, berdoa,

membesarkan, mendititik,dan membiayai penulis dalam proses mencari ilmu.

Demikian pula, terima kasih kepada saudara-saudara dan keluarga yang selalu

memberi motivasi, terima kasih kepada Drs. Hambad , S.Pd., M.Hum,

Pembimbing I dan Muhammad.Akhir,S.Pd .M.Pd, Pembimbing 11 yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan arahan, motivasi, Berta buinbingan

dengan penuh kesadaran dan ketulusan kepada'penulls dalam peneyelesaian

skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada; (1) Dr. H. Irwan Akib,

M.N., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, (2) Dr. Andi Sukri

Syamsuri, M.Hum., Dekan Fakultas Keguruan dan Hmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar, (3) Dr. Munirah, M.N., Ketua Prodi Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indinesia serta seluruh dosen dan para staf pegawai

dalam lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pedidikan, Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah membekali penulis dengan serangkaian

ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

Ucapan terima kasih juga kepada Kepala Sekolah, guru, staf SMP

Muhammadiyah 5 Marino Makassar, dan Naheria, B.A., guru bahasa Indonesia di

sekolah tersebut yang telah memberikan izin dan bantuan untuk melakukan

penelitian. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman

sepeduanganku Isra Halim,Sarifuddin dan Marni yang selalu menemaniku dalam

suka dan duka, sahabat-sahabat terkasih serta seluruh rekan mahasiswa jurusan

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Angakatan 2009 atas segala

kebersamaan, motivasi, saran, dan bantuannya kepada penulis yang telah memberi

warm dalam ludupku.

Akhlmya, dengan segala kerendahan hati , penulis senant iasa

mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan

tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak

akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi

manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi.Amin.

Makassar, Oktober 2014

Penulis

B A B I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa adalah salah satu media yang digunakan untuk menyampaikan

dan memahami gagasan, pikiran dan pendapat.Bahasa juga merupakan media

komunikas i u tama didalam kehidupan manus ia untuk ber interaks i

(Surahman 1994: 144).

Melalui bahasa kehidupan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina dan

dikembangkan serta dapat diturunkan kepada generasi mendatang.

Dengan adanya bahasa sebagai alat komunikasi maka semua yang ada disekitar

manusia, seperti peristiwa, binatang, tumbuhan, dan sebagainya mendapat

tanggapan dalam pikiran manusia, disesuaikan dan diungkapkan kembali kepada

orang lain sebagai bahan komunikasi (Craf 1987:1).

Bahasa Indonesia telah ditetapkan sebagai bahasa negara sebagaimana

yang telah ditetapkan didalam UUD 1945 dalam pasal 36 yang

mengatakan bahasa Negara adalah babasa.Indonesia_ Bahasa Indonesia juga

sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar resmi lembaga-lembaga

pendidikan dan pelaksana pembangunan pemerintah serta sebagai

bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan. Selain itu bahasa

Indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa nasional yang memiliki

fungsi sebagai lambang kebanggaan nasional, lambang identitas nasional, alat

pemersatu berbagai macam masyarakat memiliki perbedaan latar belakang

sosial,budaya dan bahasanya dan sebagai alat penghubung antar daerah. (Sugono

1994.: 3)

Di dalam dunia pendidikan selain digunakan sebagai bahasa pengantar

bahasa Indonesia juga termasuk mata pelajaran yang harus diajarkan

disemua jenjang pendidikan formal yang sekarang dikenal dengan mata

pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Dalam pengajaran bahasa dan sastra

Indonesia diharapkan siswa mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan balk

dan benar, baik dalam bahasa lisan maupun bahasa tulis dalam artian siswa siswi

mampu menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi dan mampu

menulis kata-kata dan kalimat dengan tata, cars yang baik dan benar.

Kaitannya dengan hal diatas Berta mengacu pada petunjuk pelaksanaan

proses belajar mengajar seperti yang telah dijelaskan dalam GBPP 1994 bahwa

dalam proses belajar mengajar pelajaran bahasa dan sastra, Indonesia ada

4 (empat) keterampilan bahasa yang harus dikembangkan oleh siswa

(Dedikbud 1993:3). Ini berarti bahwa, kemampuan siswa siswi terhadap keempat

komponen bahasa harus segera dikembangkan sedini mungkin.

Adapun keempat keterampilan bahasa itu adalah : berbicara, menyimak,

membaca dan menulis. Selain itu ada komponen-komponen bahasa yang harus

juga dikembangkan yaitu mengenai struktur, perbendaharaan kata dan tata

bunyi.(Haris 1997).

Dalam GBPP 1994 ditekankan pengajaran Bahasa Indonesia pada

kegunaan praktis, siswa diharapkan lebih banyak berperan dalam proses belajar

mengajar sedangkan guru berperan sebagai motivator. Siswa ditekankan

untukberlatih secara mandiri terutama dalam meningkatkan kemampuan berbicara

danmenulis.

Kemampuan berbicara dan menulis sangat ditekankan karena hal tersebut

memegang peranan penting didalam proses pembelajaran. Dengan memiliki

kemampuan berbicara siswa dapat berkomunikasi secara langsung melalui bahasa

lisan didalam menanggapi segala permasalahan yang ada pada waktup'roses

belajar mengajar berlangsung, sedangkan dengan memiliki kemampuan menulis

siswa dapat menuangkan pikiran, gagasan, perasaan dan sebagainya didalam

berkomunikasi secara tidak langsung dalam artian siswa dapat menulis dengan

kalimat-kalimatnya sendiri apa yang kiranya perlu ditulis dari penjelasan atau

paparan yang disampaikan oleh guru didalam proses belajar

mengajar berlangsung.

Nampaknya tuivan yang diharapkan oleh GBPP tidak selalu memberikan

hasil yang memuaskan di setiap sekolah terutama di sekolah-sekolah yang berada

di daerah terpencil yang kemampuan bahasa Indonesianya masih tergolong

rendah.Untuk mewujudkan hasil pendidikan yang sesuai dengan yang diharapkan

selain kekreatifan siswa guru juga dituntut lebih aktif dan kreatif, karena guru

merupakan inovator dan motivator di dalam kegiatan belajar mengajar

(KBM).Sebagai inovator dan motivator guru hendaknya memberikan

bantuan dan kemudahan serta mencarikan jalan (penyelesaian) agar siswa

memperoleh pengalarnan bela jar yang sesuai dengan jen jang

pendid ikan ser ta . perkembangannya.

Dalam proses belajar mengajar khususnya dalam meningkatkan

kemampuan menulis, seorang guru perlu menentukan srategi yang tepat di dalam

mengajarkan tentang menulis, karena menulis merupakan salah satu keterampilan

diantara empat keterampilan bahasa yang penting untuk segera dikuasai

oleh siswa. Seorang siswa yang memiliki kemampuan menulis akan dengan

mudah menuangkan perasaan, pikiran dan gagasannya secara teratur sebagaimana

yang ditegaskan oleh Morsey (1976: 122) dalam Tarigan 1994 : 4 "Menulis

digunakan oleh seorang terpelajar untuk mencatat atau merekam, melaporkan atau

memberitahukan dan mempengaruhi maksud serta tujuan yang seperti itu hanya

dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan

dapat mengutarakannya dengan jelas, kejelasaan ini tergantung pada pikiran dan

struktur kata-kata dan kalimatnya".

Berdasarkan pendapat di atas jelaslah bahwa kemampuan mengubah

kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung dalam menulis sangatlah

penting, karena melalui tulisan segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dapat

diungkapkan dan dikomunikasikan secara tidak langsung.Keterampilan menulis

menurut keterampilan di atas dapat dianggap sebagai salah satu ciri-ciri

orang yang terpclaj'ar.Dikatakan begitu karena orang yang terpelajarlah yang

mampu dan dapat menuangkan gagasan dan maksud serta pikirannya melalui

tulisan yang baik dan benar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas dapat

dirumuskan perumusan masalah sebagai berikut :

Bagaimanakah kemampuan mengubah kalimat langsung menjadi kalimat

tidak langsung siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Marino.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan mengubah

kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung siswa kelas VII

SMP Muhammadiyah 5 Marino.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitain ini adalah:

1. Manfaat toretis

Sebagai bahan informasi bagi guru dalam upaya meningkatkan mutu

pembelajaran khususnya pembelajaran mengubah kalimat langsung menjadi

kalimat tidak langsung siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Marino.

2. Manfaat praktis

a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi siswa tentang

kemampuan mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung

siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Marino.

b. Sebagai bahan acuan bagi penelitian selanjutnya yang sejenis dengan

penelitian ini.

B A B I I

KAMAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Pustaka

1. Pengerian kalimat

Kalimat merupakan suatu masalah yang sintaksis yang sudah cukuplama

dipermasalahkan oleh para ahli bahasa. Namun pembukuan dalam bidang

sintaksis masih ter-us dibicarakan bahkan tidak akan pernah selesai dan tidak akan

pernah berakhir kalau tidak dihentikan. Hal ini disebabkan oleh sifat Bahasa

Indonesia yang dinamis, sehingga sewaktu-waktu akan menimbulkan adanya

perubahan dan, penyimpangan terhadap kaidah-kaidah yang telah ditetapkan.

sebelumnya. Sehubungan dengan masalah kalimat banyak para ahli memberikan

pendapat, diantara para ahli bahasa tersebut ada yang memiliki pendapat.

M. Muliono, (2000 - 311) mengatakan bahwa: Kalimat adalah suatu

Bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang

utuh. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras

lembut, disela jeda dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh

kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi ataupun

proses ponologis lainnya. Dalam .vujud tulisan huruf Latin kalimat dimulai dengan

huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (), tanda, tanya (?), tanda sera (!);

sementara itu, didalamnya disertakan pula berbagal tanda baca seperti koma

(,), titik dua (: ), tanda pisah (-) dan spasi. Tanda titik, tanda tanya dan tanda sera

sepadan denganintonasi akhir, sedangkan tanda baca lainnya sepadan dengan jeda.

Spasi yang mengikuti tanda titik, tanda tanya, tanda seru, melambangkan

kesenyapan.

Sugono (1987:24) menyatakan : Setiap pernyataan termasuk kalimat atau

bukan persyaratan yang pokok yang perlu diperhatikan adalah unsur predikat dan

permutasian unsur kalimat. Yang dikatakan kalimat dalam struktur lahirnya

sekurang-kurangnya memiliki unsur predikat. Dengan kata lain, jika sebuah

pemyataan memiliki predikat, pernyataan itu merupakan kalimat, sedangkan suatu

unsur kata yang tidak memiliki unsur predikat itu bukan kalimat

melainkan disebut Erase berdasrkan ke tata bahasaan.

Craff (1984) berpendapat bahwa : Kalimat adalah suatu bagian ujaran

yang didahului oleh kesenyapan sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa

bagian ujaran itu sudah lengkap. Wiyanto (1986 : 111) mengatakan bahwa :

Kalimat adalah suatu bagian ujaran yang didahului oleh kesenyapan sedangkan

intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap. Jadi setiap

kalimat yang diucapkan selalu didahului oleh kesenyawaan dan diakhiri oleh

kesnyawaan. Dalam bahasa tulis kalimat selalu dimulai dengan hurup

kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya dan tanda seru, itu

merupakan ciri lahirnya kalimat. Selain mempunyai ciri lahir, kalimat jugs

mempunyai ciri batin yaitu sebuah kalimat selalu mengandung arti.

Pada dasarnya, dari sekian pendapat yang telah dikemukakan oleh

para ahli semuanya memiliki maksud yang sama yaitu kalimat merupakan

suatu kesatuan yang terbentuk dari komponen-komponen atau bagian-

bagian yang berupa kata-kata atau proses yang saling berhubungan dan saling

melengkapiantara satu dengan yang lainnya, dimana antara komponen-komponen

atau bagian-bagian tersebut memiliki kedudukan dan jabatan tertentu, komponen-

komponen itu ada yang menduduki sebagai subjek, predikat, objek dan keterangan

atau keterangan pelengkap. Jadi kalimat merupakan satuan beberapa kata yang

mengungkapkan pikiran secara utuh dalam bentuk ketatabahasaan seperti

yang telah dijelaskan diatas. Dalam bahasa lisan kalimat diiringi oleh alunan titik

nada disela oleh jeda dan diakhiri oleh intonasi selesai sedangkan dalam bahasa

tulis kalimat dimulai dengan huruf kapital atau huruf besar dan diakhiri dengan

tanda titik, tanda tanya dan tanda sera dan didalam dilengkapi oleh tanda koma,

titik dua dan tanda seperti sepasang garis pendek yang mengapit bentuk-

bentuk tertentu Berta tanda pisah atau spasi.

2. Jenis Kalimat

Berbicara masalah jenis kalimat, tentu banyak macamnya tergantung dari

sudut mana, kits lihat. Untuk membedakan jenis kalimat dapat ditinjau

melalui empat sudut pandang yaitu:

a. Jumlah Klausa

Ditinjau dari jumlah klausanya kalimat dibagi dua yaitu kalimat tunggal

dan kalimat majemuk.Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu

klausa. Hal ini berarti bahwa konstikuen untuk setiap unsur kalimat, seperti

subjek dan predikat, hanyalah satu dan merupakan satu kesatsuan dan

disamping itu, tidak mustahil ada pula unsur lain seperti keterangan tempat,

waktu, dan alai. Dengan demikian, kalimat tunggal tidak selamanya harus pendek

tetapi bisa juga panjang.

Contoh :

Dia beker a di bank

Guru matematika kami akan dikirim ke hiar negeri

Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa atau

lebih.Kalimat majemuk dibagi dua yaitu kalimat majemuk setara dan kalimat

majemuk bertingkat. Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang

diantara kedua kalau hanya tedadi hubungan koordinatif

Contoh :

Dia pergi dan istrinya mulai mengus

Kita pergi sekarang atau kits akan kehabisan karcis.

Kalimat majemuk, bertingkat adalah kalimat yang apabila ter adi hubungan

subordinatif yakni kalimat yang satu merupakan induk, sedangkan yang lain

merupakan keterangan tambahan-

Contoh:

Dia pergi sebelum istrinya menagis

Saya bersedia meskipun dia menolak melakukannya.

Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang apabila terjdi

hubungan subordinatif yakni

b. Bentuk SintaksisDilihat dari bentuk dan katagori sintaksisnya, dapat dibagi menjadi empat

yaitu kalimat dekloratif, kalimat interogatif, kalimat imparatif dan

kalimat eksklamatif

Kalimat deklaratif dikenal juga dengan Hama kalimat deklaratif umumnya

digunakan oleh pembicara atau penulis untuk membuat pernyataan

sehingga isinya merupakan berita bagi pendegar atau pembacanya. Misalnya

kita melihat suatu kecelakaan lalu lintas dan kita menyampaikan kejadian itu

kepada orang lain, maka kita dapat menyampikan kejadian itu dengan

menggunakan bermacammacam bentuk kalimat dekloratif misalnya.

Tadi pagi ada tabrakan mobil di dekat sekolah

Saya melihat ada bus iatuh ke jurang tali pagi

Kal imat berita dapat berbentuk apa saja, asalkan is inya merupakan

pemberitahuan, dalam bentuk tulis kalimat berita diakhiri dengan tanda titik.

Dalam bentuk lisan, suara berahir dengan nada turun.

Kalimat imperatif ialah kalimat perintah atau kalimat permintaan, kalimat ini

memiliki ciri formal yaitu sebagai berikut :

1. Intonasi yang ditandai nada rendah di akhiri turunan.

2. Pemakaian partikel penegas, perhalus, dan kata togas ajakan, harapan,

permohonan, dan larangan.

3. Susunan inversi sehingga urutannya menjadi tidak selalu terungkap predikat,

subjek jika diperlukan dan

4. Pelaku tindakan tidak selalu terungkap.

Berikut ini beberapa contoh kalimat imperatif sebagai berikut:

Tolong ambilkan buku itu

Jangan menagis disana

Mohon terima dengan baik

Ayo, kits beristirahat sebentar

Kalimat interogatif ialah disebut juga dengan kalimat tanya,

bisanya, kalimat ini ditandai oleh adanya kata tanya seperti : apa, siapa, berapa,

kapan, dan bagaimana, dengan partikel kas sebagai penegas. Kalimat

interogatif ditandai dengan tanda tanya (?) pada bahasa tulis dan pada bahasa

lisan dengan suara naik, terutama jika tidak ada kata tanya atau suara turun.

Contohnya :

Apa kamu masih sekolah ?

Apakah kamu bisa ?

Sedang apakah dia ?

Kalimat ekslamatif ialah kalimat seru,' biasanya ditandai oleh

kata alangkah, betapa atau bukan main - Kalimat ekslamatif disebut juga

kalimat untedekasi biasnaya digunakan untuk menyatakan perasaan kagum atau

heran. Caranya membentuk kalimat ekslamatif dari kalimat deklaratif ialah

dengan carat

1. Balikan urutan unsur kalimat dari SP menjadi PS

2. Tambahkan partikelnya pada (adjektival) P

3. Tambahkan kata (sera) alangkah, bukan main, atau betapa di muka P jika

dianggap perlu.

Dengan menerapkan kaidah diatas dapat memperoleh kalimat

ekslamatif dari kalimat deklaratif

Misalnya KD. .Pergaulan mereka bebas

KE. .Bebasnya pengaulan mereka

KE. .Alangkah bebasanya pergaulan meraka

c. Kelengkapan Unsur

Dilihat dari kelengkapaan unsur-unsurnya kalimat dibedakan menjadi

dua yaitu kalimat lengkap dan kalimat tak lengkap.Kalimat lengkap adalah

kalimatkalimat yang memiliki unsur wajib dalam sebuah kalimat yaitu

subjek dan predikat.Kalimat tak lengkap lalah disebut juga dengan kalimat

monor.Kalimat tak lengkap pada dasamya adalah kalimat yang tidak ada subjek

ek atau tidak ada predikatnya. Hal itu bisa terjadi dalam wacana karena unsur

yang tidak muncul itu sudah diketahui atau sudah disebut sebelumnya perhatikan

contohnya berikut :

Amir : kamu tinggal dimana, Min ?

Amin : di kampung Melayu

Bentuk "di kampung melayu" sebenarnya merupakan bagian dari

bentuk.Kalimat lengkap, saga tinggal di kampung melayu. Di luar kontek

wacana kalimat tak lengkap sering juga digunakan di Man papan

pengurnuman, atau slogan, misalnya:

Hidup atau coati

Belok kiriboleh langsung

Apa kabar ?

Sampal jumpa lagi

d. Susunan Subjek dan Predikatnya

Dilihat dari susunan unsur subjek dan predikatnya, kalimat

dapat dibedakan menjadi dua yaitu kalimat biasa dan kalimat

invensi.Kalimat biasa adalah kalimat yang unsur-unsurnya teratur, mulai dari

subjek, peredlkat, objek (jika ada) dan pelengkap olka ada).Sedangkan kalimat

inverensi ialah susunan kalimat yang unsur perdikatnya mendahului unsur

subjek.

Misalnya - K.B. Pak, ada tamu

K.1 Ada tamu

Kalimat ini hampir mirip dengan kalimat permutasi, tetapi kalimat

permutasi hanya merupakan salah satu gays yang dapat dipilih dari urutan

yang baku. Berikut contoh permutasian

Misalnya : Dia terpaksa tinggal kelas menjadi

Terpaksa tinggal kelas, dia

2. Kalimat Langsung

Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan

orang. Kalimat langsung jugs dapat diartikan kaliarnt yang memberitakan

bagaimana ucapan dari orang lain (orang ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai

dengan tanda petik dua dan dapat berupa kalimat tanya atau

kalimat perintah.

Ciri- ciri kalimat langsung :

a. Bertanda petik dalam bahasa tertulis.

b. Intonasi: bagian kutipan bernada lebih tinggi dan bagian lainnya.

c. Berkemungkinan susunan

1. Pengiring/kutipan

2. Kutipan/pengiring

3. Kutipan/pengiring/kutipan

a) Huruf pertama pada petikan langsung ditulis dengan menggunakan huruf

kapital.

b) Bagian kutipan ada yang berupa kalimat tanya, kalimat berita, atau kalimat

perintah.

c) Bagian pengiring clan bagian petikan langsung dipisah dengan tanda baca

koma

d) Jika di dalam petikan langsung menggunakan kata sapaan, maka sebelum

kata sapaan diberi tanda baca koma (,) dan huruf pertama kata sapaan

menggunakan huruf kapital.

e) Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan, wajib menggunakan tanda

baca titik dua (:) di depan kalimat langsung.

Contoh kalimat langsung :

a) Ibu menyuruh, "Antarkan surat ini ke kantor Ayah!" (pengin'ng/kutipan).

b) "Ayo, masuk satu-satu" gertak polisi kepada tiga orang pencuri yang

barn saja teftangkap. (kutipan/pengiring).

c) "Siapakah biang keladi bom Bali itu?" tanya wartawan kepada Kadispen

Polri. (kutipan/pengiring).

d) "Kak, kau dipanggil Bapak" kata Lilis, " disuruh

makan." (kutipan/pengiring/kutipan).

3. Kalimat Tidak Langsung

Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan

atau perkataan orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai lagi dengan tanda,

petik dua dan sudah dirubah menjadi kalimat berita.

Ciri- ciri kalimat tak langsung

a. Tidak bertanda petik.

b. Intonasi mendatar dan menurun pads akhir kalimat.

c. Pelaku yang dinyatakan pads isi kalimat langsung mengalami perubahan,

yakni:

1) Kata ganti orang ke-1 menjadi orang ke-3.

2) Kata ganti orang ke-2 menjadi orang ke-1.

3) Kata ganti orang ke-2 jamak atau kita menjadi kami atau mereka, sesuai

dengan isinya.

Berkata tugas: bahwa, agar, sebab, untuk, supaya, tentang,

dan sebagainya.

Bagian kutipan semuanya berbentuk kalimat berita.

Contoh :

1. Ibu menyuruhku untuk mengantarkan Surat ini ke kantor ayah.

2. Polisi menggertak tiga orang pencuri yang barn saja tertangkap agar

mereka masuk satu per satu.

3. Wartawan bertanya kepada Kadispen Polri tentang siapa-siapa yang

menjadi biang keladi bom Bali itu.

4. Lilis berkata kepada kakaknya bahwa la dipanggil ayah untuk makan

5. Perubahan yang ter adi ketika kalimat langsung diubah menjadi kalimat

tak langsung

Dalam perubahan bentuk ini perhatikan perubahan kata gantinya

Langsung —> Tak Lansung

Saya—> Dia

Kamu ___ > Saya

Kahan___ > Kami

Kami____ > Mereka

Kites _>-Kami

4. Kemampuan Menyusun Kalimat

Kemampuan bemsal dan kata mampu yang berarti sanggup melakukan

sesuatu.Menurut Poerwadarmita (1985:628) mengatakan bahwa kemampuan

diartikan sebagai kesanggupan atau kecakapan untuk melakukan sesuatu.Jadi

yang dimaksud dengan kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan,

kekuatan untuk melakukan sesuatu kepintaran, bakat dan kekuatan mental.

Selanjutnya pengertian menyusun atau membuat kalimat yaitu : mengatur atau

menempatkan sekelompok kata yang terdiri atas subyek,predikat,objek dan

kata keterangan dengan mematuhi kaidah-kaidah yang berlaku didalam membuat

kalimat.

Kemampuan membuat kalimat balk berupa kalimat berita, kalimat tanya,

kalimat sera dan lain-lain, itu berarti suatu kemampuan didalam melakukan atau

menggunakan kata didalam menyusun suatu kalimat dengan meinatuhi tata cares

yang berlaku didalam membuat kalimat. Selanjutnya,suatu kalimata

dikatakan telah tersusun apabila dues kata atua lebih bergabung menjadi

satu kesatuan sehingga mengandung sebuah makna yang sempurna. Sehubungan

dengan hal ini Wiyanto (1986:116) mengatakan bahwa " setiap kalimat yang

diucapkan itusebenamya berupa kata atau rangkaian kata, sebab kata itulah yang

mengandung makna, dari makna itu pula yang mengandung gagasan. Namur

harus disadari bahwa kalimat bukan hanya sekedar kumpulan kata-kata, kata-

kata itu harus dirangkaikan dengan cara-cara tertentu menurut hubungan makan

tertentu pula, untuk itu diperlukan pula sarana yang dinamakan alat

kalimat.Dengan alat kalimat bahan kalimat yang berupa kata menjadi kalimat,

jadi alat kalimat'itulah yang merangkaikan kata serta menentukan makna

hubungan rangkaian yang terjadi dan disebut makna struktural".

Dari kutipan diatas, jelaslah suatu kalimat adalah rangkaian kata-kata yang

mengandung makna. Makna yang terkandung dalam suatu kalimat

terkandung dari maksud dan tuivan dari penutur atau pembicara, sehingga untuk

dapat menyampaikan pecan atau ide dengan baik, harus mengetahui dan

menguasai bagaimana tata cara membuat atau menyusun kalimat. Untuk dapat

membuat atau menyusun kalimat yang baik maka diperlukan alat kalimat. Alat

kalimat disini bagaimana penutur atau seseorang mengerti dan menguasai

bagaimana tentang tata cara menempatkan suatu kata dalam menyusun suatu

kalimat sesuai dengan arti dan fungsinya didalam membentuk rangkaian kalimat.

Kesimpulannya kemampuan membuat kalimat adal ah bagaimana

seseorang dapat merangkai beberapa kata menjadi suatu kalimat dengan

memperhatikan bagian-bagian, aturan-aturan dan tata cara penulisan

dan penempatan kata didalam suatu kalimat secra utuh, dalam arti memahami dan

menguasai baagimana menyusun dan membuat kalimat serta

menggunakannya secara baik dan benar.

a. Pentingnya Kemampuan Membuat Kalimat

Kalimat merupakan suatu bentuk bahasa yang disusun berdasarkan

gagasan-gagasan seseorang atau penutur secra terbuka untuk dikomunikasikan

kepada orang lain. Untuk dapatberkomunikasi menggunakan kalimat yang

baik dan mudah di pahami,maaka penutur atau seseorang harus memahami

bagaimana cars membuat dan menyusun kata-kata menjadi sebuah kalimat

yang efektif. Suatu kalimat dikatakan efektif, paling tidak kalimat tersebut

mudah ditangkap dan dipahami atau dimengerti. Sehubungan dengan hal itu Kraf

(1997 : 35) mengemukakan bahwa " sebuah kalimat yang efektif

mempersoalkan bagaimana ia dapat mewakili secara tepat isi pikiran atau

perasaan pengarang, bagaimana ia dapat mewakili secara segar dan sanggup

menarik perhatian pembaca dan pendengar terhadap apa yang

dibicarakan- Kalimat yang efektif memiliki kemampuan atau tenaga,

untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau

pembaca identik dengan apa yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis.

Disamping itu kalimat efektif selalu tetap berusaha agar gagasan pokok mendapat

tekanan atau penonjolan dalam pikiran pembaca atau pendengar".Jelaslah bahwa

didalam berkomunikasi keefektifan suatu kalimat sangat memegang peranan

penting, karena dengan kalimat yang efektif pesan atau gagasan yang disampaikan

oleh penutur dapat diterima dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.

Jika kita cermati sesunggulmya hubungan yang terjadi antara pembicara

dan pendengar merupakan suatu prows timbal batik dalam arti antara

pembicara dan pendengar atau lawan bicara tejadi suatu

ketergantungan.Ketergantunganyang dimaksud disini adalah bahwa antara

pembicara atau penulis dengan pendengar atau pembaca akan saling

memeahami apabila kalimat yang mereka gunakan memenuhi kaidah-kaidah dan

pola kalimat yang balk. Pada hakikatnya berbicara atau menulis adalah

menggunakan serangkaian kalimat yang saling berhubungan sehingga

menimbulkan makna sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Berkaitan

dWan hal itu Wiyanto (1986:116) berpendapat sebagai benikut : "pada

hakikatnya orang berbahasa itu menggunakan kalimat. Setiap kalimat yang

diucapkan mengandung pengertian yakni pengertian tentang gagasn

pembicara - Kalimat yang diucapkan membentuk suatu rangkaian yang

berhubungan.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa bahasa i tu

mengungkapkan serangkaian gagasan dengan menggunakan kalimat-kalimat".

Untuk lebih jauhnya Wiyanto (1986:116) menegaskan tentang pentingnya

memahami dan menggunakan kalimat secara benar dan efektif dalam

berkomunikasi yakni mengatakan sebagai berikut :

"Meskipun orang-orang mengetahui kata-kata dan artinya seperti dalam

kamus, belum tentu is dapat menggunakan kata-kata itu dalam bahasa.

Mengetahui kata dan artinya memang perlu, tetapi kata itu tidak berdiri

sendiri dan tidak dapat dirangkai seenaknya, pemakaian bahasa itu hares mampu

menarik kata-kata itu menjadi kalimat menurut aturan yang berlaku dalam bahasa

tersebut. Untuk dapat merangkai kata atau kelompok kata menjadi sebuah kalimat,

maka diperlukan keserasian unsur-unsur kalimat.Dalam sebuah kalimat minimal

terdiri atas unsur subjek dan unsur predikat, kedua unsur ini merupakan

unsur wajib dalam menyusun sebuah kalimat.

Dalam menggabungkan dua kata atau lebih dalam sebuah kalimat dituntut

adanya keserasian unsur-unsur yang ada dalam kalimat, baik dan segi

makna maupun dari segi bentuk.

Seperti yang kita lihat, pada dasamya kalimat di boat berdasarkan

pada apa yang terjadi di sekeliling kita, sehingga tidak mungkin rasanya kita

temukan kalimat seperti pada contoh berikut

a. Batu itu memukul kuda kami atau

b. Kuda merokok lima butir jeruk

Keanehan bentuk kalimat yang ada pada contoh yang pertama (a) timbul

karena perba "memukul" yang mesti memukul seharusnya orang

sebagai pelakunya.

Kenyataan bahwa batu itu bukan orang yang menyebabkan kalimat itu

terasa aneh.Pada contoh kedua (b) keanehan timbul karena perba "merokok"

menuntut nomina orang sebagai pelakunya satu nomina b er wu jud

batangan sebagai objeknya.Kenyataan bahwa "kuda kami" bukan orang

dan "jaruk" tidak berbentuk batangan menyebabkan kalimat pada contoh kedua

(b) juga terasa aneh.Keanehan-keanehan yang timbul pada kedua contoh kalimat

diatas disebabkan karena tidak adanya keserasian makna menyebabkan kedua

kalimat itu terasa j anggal.

Selain tunturan akan adanya keserasian makna pada unsur-unsur kalimat

dalam membuat suatu kalimat juga dituntut keserasian bentuk diantara

unsurunsur kalimat khususnya antara nomina dan peronomina dan dalam batas

tertentu antara nomina dan verba. Penggunaan peronomina sebagai pengganti

nomina atau

perasa nominal yang menyatakan orang tunduk pada kendala jumlah seperti pada

contoh berikut:

a: i) pelamat banyak, tetapi tidak memenuhi syarat.

ii) pelamar banyak, tetapi dia tidak memenuhi syarat.

b: i) pelamar ada, tetapi mereka tidak memenuhi syarat.

ii) pelamar ada, tetapi dia tidak memenuhi syarat

Perononitina, "mereka" pada contoh pertama, (ai) adalah frasa (banyak)

pelamat. Karena itu peronomina "dia" pada contoh kedua (b) tampak bahwa

peronomina "mereka" dan "dia". Karena frasa (ada) "pelamar" tidak

jelas bermakna jamak atau tunggal.Permakian peronomina mereka atau dia

pada contoh kedua (b) itu tergantung pada kontek wacana.

Dan kutipan di atas, jelaslah bahwa kemampuan menyusun dan membuat

kalimat sangat penting bagi seseorang, dengan menguasai susunan kalimat yang

benar seseorang akan mampu dan bisa menggunakan kalimat yang baik

dan efektif dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan terlebih

dalam hal ini kemampuan membuat kalimat atau menyusun kalimat Bahasa

Indonesia.

b. Sistem Penulisan

Menulis merupakan salah sate keterampilan berbahasa yang perlu

dikembangkan dalam pengajaran bahasa. Dengan memiliki kjemampuan menulis

seseorang dapat menuangkan atau mengungkapkan gagasandan pikiran melalui

tulisan. Agar gagasan atau pikiran yang diungkapkan melalui tulisan

dapat ditangkap atau dipahami oleh pembaca, maka seorang penulis

harus bisa menguasai cara-cara penulisan tanda baca dalain artian bisa

menempatkan tandabaca dengan benar seperti penempatan tanda koma, tanda

tanya, tanmda titik dan tanda baca lainnya. Dalam menuangkan gagasan clan

pikiran dalam bentuk tulisan tidak sama dengan mengucapkan secara lisan.

Ungkapan secara lisan lebih mullah dimengerti oleh lawan bicara atau

pendengar,sedangkan dalam bentuk tulisan lebih sukar ditangkap atau

dimengerti apa lagi kalau tidak jelas tanda bacanya.

Berkaitan dengan masalah menulis banyak para ahli mendepinisikan

menulis menurut sudut pandang masing-masing sehingga

menghasilkan pengertian yang berbeda-beda, diantaranya:

a. Tarigan (1990:22) berpendapat bahwa:

"Venutis adalah merumuskan atau melukiskan lambang-lambang grafik

yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami orang sehingga oranglain

dapat membaca lambang tersebut ".

b. Har a (1996:2) berpendapat bahwa:

"Menulis adalah menjelaskan bahasa lisan dan mungkin menyotingnya

atau melahirkan pikiran dan perasaan seperti mengarang, membuat surat,

membuat laporan dan sebagainya".

Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan

suatu kegiatan yang memerlukan kemampuan atau keterampilan

dalam melukiskan lambang-lambang grafikyang dipahami oleh penulis bahasa

dan orang-orang yang mempunyai kesamaan pemahgaman terhadap lambang-

lambang bahasa tesebut. Dengan demikian tujuan menulis adalah agar tulisan

yang dibuat dapat di baca serta dapat dipahami oleh orang lain yang mempunyai

kesamaan pemahaman terhadap bahasa yang digunakan.

Di dalam Bahasa Indonesia telah disediakan buku pedoman bagimana

cara-cara penulisan dan penggunaan tanda-tanda baca serta penggunaan

hurup yang dikenal dengan " Buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia

Yang Disempumakan ( EYD) ". Di dalam buku itu dijelaskan tentang

tata carapemakian hurup, penulisan kata, penulisaan unsur-unsur serapan dan

pemakaian tanda baca.

Dengan memahami isi buku tersebut maka seorang penulis

dapat menuangkan gagasan dan pikirannya dnegan baik dan benar, sehingga apa

yang disampaikan melalui tulisan dapat dimengerti daan dipahami oleh pembaca.

c. Penilaian Kemampuan

Penilaian kemampuan yaang dimaksudkan dibawah ini adalah penilaian

kemampuan siswa. Penilaian kemampuan siswa merupakan salah sate

kegiatan yang sangat perlu dilakukan di dunia pendididkan, karena

dengan adanya penilaian kemampuan dapat diketahui tingkat keberhasilan

dalam prosese belajar mengajar. Selain itu penilaian kemampuan siswa ini

dapat memberikan umpan balik bagi pars guru sebagai dasar dalam memilih

tehnik, cara atau metode yang lebih baik di dalam mengadakan proses belajar

mengajar selanjutnya.

Pada dasarnya tidak ada suatu metode yang lebih baik, masing-

masing metode mempunyai kelemahan dan kelebihan tersendiri. Suatu metode

harus disesuaikan dengan materi ytang akan dissampaikan, untuk siapa dan

dimana akan digunakan. Apabila itu sudah disesuaikan maka apa yang diharapkan

akan dapat tercapai daan itu semua tergantung dan' pemakai atau guru. Seorang

guru harusbisa memilih metode yang balk dan cocok dalam menyampaikan suatu

materi pelajaran.

Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa penilaian kemampuan

siswa merupakan salah satu penilaian yang wajib dilaksanak-an di dalam dunia

pendidikan. Sutomo mengatakan "Pendidikan adalah memberikan penilaian

terhadap proses belajar mengajar " (1987:7).

Di dalam dunia pendidikan, penilaian sangat diperlukan dan untuk

memberikan penilaian terhadap siswa maka tentu harus mengadakan evaluasi

terhadap siswa dengan mengadakan tes untuk mengukur kemampuan siswa.

B. Kerangka Pikir

Dalam keterampilan berbahasa ada empat aspek, yaitu aspek menyimak,

berbicara, membaca dan menulis.Pada aspek menulis ada pembelajaran kahmat.

Pembelajaran menulis kalimat peneliti mengambil kalimat langsung dan kalimat

tidak langsung yang akan dijadikan sebagai bahan penelitian.

Untuk lebih sejalasnya dikemukakan bagan alur kerangka pikir sebagai

berikut:

Bagan Kerangka Pikir

Keterampilan Berbahasa

1

vMenyimak Berbicara Membaca Menulis

Katimat

Langsung1

Kalimat tidakLangsung

Kemampuan Mengubah KalimatLangsung Menjadi Kalimat

Tidak Langsung

Hasil

B A B M

METODE PENELITUN

A. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

lapangan yang disajikan dalam bentuk deskriptif Pengunaan metode lapangan

secara deskriptif kuantitatif ini diharapkan kemampuan mengubah kalimat

langsung menjadi kalimat tidak langsung siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5

Marino dapat terungkap secara akurat dalam bentuk kuantitatif

Metode dalam penelitian ini meliputi: jenis penelitian, variabel dan desain

penelitian, populasi dan sampel penelitian, defenisi operasional variabel, prosedur

penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik

analisis data.

B. Lokasi dan SubjeWenelitian

Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah di Sekolah SMP

Muhammadiyah 5 Marino Makassar, tahun pelajaran 2014/2015 dengan jumlah

siswa 38 orang yang terdiri dari 15 putra dan 23 putri.

C. Variabel dan Desain Penelitian

1. Variabel Penelitian

Variabel Penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu kemampuan

siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Marino Makassar dalam mengubah

kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung dalam pembelajaran bahasa

Indonesia.

2. Desain Penelitian

Desain Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif yang

menggambarkan kemampuan siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Mariso

Makassar, dalam kemampuan mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak

langsung

Adapun desain penelitian ini digunakan dengan langkah-langkah sebagai

berikut :

a. menyusun rencana penelitian

b. menyiapkan instrumen penelitian

c. menyimpulkan data

d. mengolah dan menganlisis data ; dan

e. menarik kesimpulan

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah sekelompok individu yang menjadi tujuan peneliti- Jadi

populasi penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Mariso pada

tahun ajaran 2014-2015. Jumlah populasi penelitian ini sebanyak 71 siswa- Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini,

Tabel 3.1 Keadaan Populasi Penelitian

No KelasJenis Kelamin jumlah Keterangan

Laki- Laki Perempuan1 VII A 14 24 382 VII B 15 18 333 VII C i9 21 40

Sumber data: Staf Tata Usaha SMP Muhammacbyah 5 Mariso

2. Sampel

Ali (1985: 54) mengatakan bahwa sampel adalah bagian atau wakil dari

populasi yang diteliti. Mengacu pads pendapat tersebut, Arikunto (1997:

122) lebih mempedelas lagi dengan mengatakan bahwa jika populasi kurang dari

100 orang sebaiknya semua ditetapkan sebagai sampel, tetapi jika lebih dari 100

orang maka sampel dapat ditarik sebesar 25% sampai 50%. Dengan demikian,

teknik yang digunakan dalam penelitian ialah teknik sampel total yaitu

dengan carameneliti seluruh individu (30 siswa) dalam penelitian (kelas VII).

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknikyang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini adalah tes kemampuan mengubah kalimat langsung menjadi kalimat

tidak langsung dalam peroses belajar mengajar bahasa indonesias

Tes yang diberikan kepada siswa tersebut dikerjakan dalam waktu 2 x 40

merit. Waktu yang dipergunakan tersebut disesuaikan dengan jam

pelajaran bahasa Indonesia di sekolah bersangkutan. Hasil karangan

siswa tersebut kemudian dianalisis dengan memperhatikan aspek yang dinilai.

F.Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini diolah secara statistik.Maka

dalam menganalisis data tersebut dipergunakan teknik persentase.Dengan

ketentuan apabila 85% siswa memperoleh nilai 75 ke atas ud-lariggap sudah

memadai dalam mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak

langsung.Sebaliknya apabila siswa memperoleh nilai 75 kurang dari 85% maka

siswa belum memadai dalam mengubah kalimat langsung menjadi kalimat

tidak langsung.Langkah ini dianggap tepat untuk mengolah data yang

diperoleh dalam penelitian. Langkahlangkah pengolahan data dan teknik

persentasenya sebagai berikut:

1. Membuat tabel skor yang diperoleh siswa:s

2. Membuat tabel distribusi frekuensi dan persentase:

3. Membuat tabel nilai yang diperoleh siswa dengan mengubah skor

menjadi nilai dengan rumus:

= ℎℎ 1004. Mencari jumlah siswa yang mendapat nilai 75 ke atas dalam bentuk

persentase, dengan rumus:

= ℎ 75ℎ 100%(Depdikbud: 1993:47)

BAB IV

HASIL PENELITLAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan teori-teori atau landasan yang diuraikan pada

babsebelumnya, maka pada bab IV ini dibahas mengenai hasil penelitian tentang

kemampuan mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung, dalam

kalimat bahasa, Indonesia. Hasil mengenai data dan kemampuan siswa kelas VII

SW Muhammadiyah 5 Mariso Makassar kemampuan dalam

menggunakan kalimat langsung dan tidak langsung dimaksudkan di sini adalah

data dari sampel yang dianggap mewakili seluruh kelas VII, yaitu kelas VILA dan

kelas V1113.Adapun maksud dari hasil ini adalah untuk memberikan

penilaian terhadap tes yang diajukan kepada, setiap siswa yang menjadi sampel

penelitian.Dari hasil penelitian dan penilaian, dapatlah menjadi ukuran

tentang keberhasilan siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Mariso Makassar

menentukan kalimat langsung dan tidak langsung dalam sebuah kalimat.

Berdasarkan pertimbangan atas sejumlah butir tes yang merata setiap

komponen, yakni diberi skor I bagi setiap jawaban yang benar, dan angka 0 untuk

setiap jawaban yang salah atau tidak dikerjakan oleh siswa.

Jumlah soal sebanyak 30 nomor. Tiap-tiap butir soal mempunyai

nilai yang sama. Apabila skor tertinggi atau jawaban benar semua, jika

dijumlahkan, maka mencapai skor 100.

Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5

Mariso Makassar menentukan kalimat langsung dan kalimat tidak langsung

dalan penyusunan kalimat, digunakan rumus sebagai berikut:

ℎ = ℎ ℎ 100%Ukuran untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa menentukan kalimat

langsung dan tidak langsung dalan penyusunan kalimat dapat dilihat pada

tabel yang dicapai siswa dibandingkan dengan skor tertentu, yaitu nilai tertinggi

(balk sekah) 90-100 atau persentase 90%-100%. Jadi, mampu atau tidak

mampunya siswa dalam menentukan kalimat langsung dan tidak langsung

tergantung pada standar mutlak tersebut Apabila skor yang dicapai siswa dan tes

yang dikerjakan kurang dari 70 atau persentase kurang dari 70%,

maka siswa tersebut dikategorikan belum mampu menentukan kalimat

langsung dan tidak langsung. Dan sebaliknya apabila skor yang dicapai siswa

mencapai 90-100 atau persentase 90%-100%, maka siswa tersebut dapat

dikategorikan sudah mampu menentukan kalimat langsung dan tidak langsung

dalam sebuah kalimat.

Data kemampuan siswa kelas, VII SMP Muhammadiyah 5

Mariso Makassar menentukan kalimat langsung dan tidak langsung dalam

kalimat, yang dimaksud dengan data di sini adalah kumpulan nilai atau skor

perorangan yang diperoleh siswa dari setiap komponen yang dinilai pada bagian

yang akan dibahas tentang skor yang diperoleh siswa berdasarkan menentukan

dalam kalimat. Skor kelas VITA yang dimaksud dapat dilihat pada tabel 4.1

sebagai berikut:

T a b e l 4 . 1

S k o r K u a n t i t a f K e m a m p u a n

Menentukan Kalimat langsung clan tidak langsung Kelas VIIA

No. Urut NIS Nama Siswa Skor

1. 2013001 Adnin Dwi Setyadi 60

2. 2013002 Ahmad N 53

3. 2013003 Amran 63

4. 2013004 Andi Rizal Idrus 43

5. 2013005 Anggi Aulia Arsyad 56

6. 2013006 Arlan 53

7. 2013007 Ashari Sukriadi 53

8. 2013008 Asmi 60

9. 2013009 Ayu Mehyani 53

10. 2013016 Bungarum Marliana. U 50

11. 2013021 Fitra Amalia Rainadahni 66

12. 2013022 Fitrianti Jufri 63

13. 2013023 Halim 43

14. 2013024 Indah Sari 56

15. 2013025 Irsandi 46

16- 2013031 Juntriani 56

17. 2013034 Lilis Febrianti 56

18. 2013035 Muarif Abbas 50

19. 2013036 Muh- Fitra Rizaldi 43

20. 2013037 Muh. lkram 56

21. 2013038 Muh. Raihan 53

22. 2013039 Muh. Raehan Akbar 43

23. 2013049 Najma Fatimah Ayu Putri 60

24. 2013050 Nur Azzizzah Trya Ayuningthias 53

25. 2013051 Nur Azzizzah Trya Ayundasary 53

26. 2013052 Nur Fadillah 60

27. 2013053 Nur Hijrah 63

28. 2013054 Nur Insam 46

29. 2013055 Nur Miyati 46

30. 2013056 Nurul Annisa Mutmainnah 60

31. 2013059 Rahayu 56

32. 2013060 Rahmawati 60

33. 2013061 Rianti 43

34. 2013062 Rindiani 50

35. 2013069 St. Aisyah 63

36. 2013070 St. Hajriyanti 66

37. 2013071 Sukmawati 66

38. 2013076 Wahyum 53

Adapun skor kelas VIIB yang dimaksud dapat dilihat pads tabel

4.2 sebagai berikut:

T a b e l 4 . 2

S k o r K u a n t i t a f K e m w n p u a n

Menentukan kalimat langsung dan kalimat tidak langsung Kelas VII B

No. Urut NIS Nama Siswa Skor

1. 2013011 Andi KaisarAbbas 362. 2013012 Alia 53

3. 2013013 Anita Anastasya Putri 66

4. 2013014 Annisa Ramadhani 53

5. 2013015 Ariska Abbas 60

6. 2013016 Ahmad Zainul Manaf 50

7 2013018 Baso, Misman 60

8. 2013019 Demima 50

9. 2013020 Devi Novita Sari F 53

10. 2013026 Ila Yuliani 43

11. 2013027 Irfani Usman 66

12. 2013028 Isra, Miranda 60

13. 2013029 Iswan Bahar 26

14. 2013030 Ita Purnamasari 53

15. 2013032 Jidan Rifaldi 60

16. 2013040 Marawn 46

17. 2013041 Misnawati Arifin 50

18. 2013042 Muliadi M 43

19. 2013043 Muh. Aldiyansyah 80

20. 2013045 Muh- Itham Amirulah 53

21. 2013046 Muh. Ikbal syarif Attahir 60

22. 2013047 Muh. Tamrin 63

23. 2013048 Muh- Yusuf Al Gazali 43

24. 2013057 Nanda Ayu Prastika 66

25. 2013063 Rahmawati M 56

26. 2013064 Rezky Ayu 56

27. 2013065 Resky Nuraim 66

28. 2013066 Ridha Angraeni 66

29. 2013067 Rikas Ramadani 70

30. 2013072 Saputra S 53

31. 2013073 St. Magfirah M. 50

32. 2013074 St. Nur Haliza 56

33. 2013078 Wahyu Ade Putra, Nugroho 63

Untuk mengukur kemampuan siswa kelas VILA dan kelas VIIB SMP

Muham-madiyah 5 Mariso Makassar menentukan kalimat langsung dan tidak

langsung dalam kalimat, di sini akan berdasarkan kemampuan siswa mengerjakan

soal yang telah disediakan sebanyak 30 nomor, soal dikerjakan dengan benar akan

diberi skor 1, dan apabila salah atau tidak dikerjakan diberi skor 0 (nol).

Adapun skor rats-rata secara keseluruhan yang dicapai oleh siswa

kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Mariso Makassar dapat diperoleh

dengan menjumlahkan skor rats-rats setiap kelas, kemudian dibagi sejumlah

kelas yang diteliti.

Dengan demikian, dapatlah diperoleh nilai rata-rata, yakniHasil tersebut di

atas memperlihatkan bahwa kemampuan siswa kelas V-HA dan kelas VII B

SMP Muhammadiyah 5 Mariso Makassar menentukan kalimat langsung

dan tidak langsung dalam kalimat kurang atau belum memadai karena nilai

yang diperoleh masih di bawah standar mutlak, yakni:

− − 54,55 + 55,422= 54, 985 dibulatkan menjadi 55

Hasil tersebut di atas memperlihatkan bahwa kemampuan siswa kelas

VII A dan kelas VII B SMP Muhammadiyah 5 Mariso Makassar menentukan

kalimat langsung dan tidak langsung dalam kalimat kurang atau belum

memadai karena nilai yang diperoleh masih di bawah standar mutlak, yaitu 55

dari standar 90-100.

B. Pembahasan

Pada bab sebelumnya penulis telah menjelaskan secara singkat tentang

pengertian kalimat langsung dan tidak langsung, jenis kalimat langsung dan tidak

langsung, dan jenis jenis kalimat, Uraian tersebut dimaksudkan sebagai

upaya untuk memahami seluk-beluk kalimat langsung dan tidak langsung

danmenganalisis penggunaan kalimat langsung dan tidak langsung dalam

penyusunan kalimat bahasa Indonesia secara tepat.

Adapun basil temuan yang diperoleh dalam penelitian ini, yaitu

menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas, VILA dan Was VIIB SSMP

Muhammadiyah 5 Mariso Makassar kurang atau belum memadai. Siswa yang

memperoleh nilai 80 (balk) hanya satu orang dan siswa yang memperoleh nilai 70

(sedang) jugs satu orang, sedangkan siswa yang lainnya memperoleh nilai kurang

70 (rendah). Dan Skor analisis rata-rata setiap kelas adalah 54,985 atau dibulatkan

menjadi 55.

Pada bagian ini diuraikan basil temuan yang diperoleh dalam

penelitian ini.Berdasarkan basil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan

siswa kelas VII A dan kelas VII B SMP Muhammadiyah 5 Mariso, Makassar

belum memadai (kurang).

Prestasi semacam ini sangat memprihatinkan bagi siswa dalam

menentukan kalimat langsung dan tidak langsung dalam penyusunan

kalimat bahasa Indonesia di kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Mariso

Makassar mengingat pemerintah mencanangkan peningkatan mute

pengajaran. Tentunya dalam masalah ini hum dicari jalan keluarnya

untuk lebih meningkatkan kemampuan siswa menggunakan dan menentukan

kalimat langsung dan kalimat tidak langsung dalam kalimat dengan tepat,

karena kemampuan menentukan kalimat langsung dan kalimat tidak

langsung dalam kalimat dengan tepat, merupakan indikator dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah. Tentunya peran aktif guru

sangat diharapkan dalam mengatasi hal tersebut.

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penjelasan pads bab-bab sebelumnya, penulis

dapat menyimpuikan bahwa kalimat langsung dan kalimat tidak langsung

adalah kalimat yang meniru langsung ucapan orang atau kalimat lewat media

cetaK dan e lektronik,Dari pengertian tersebut, maka, kalimat langsung dan

kalimat tidak langsung sangatlah diperlukan untuk menentukan perbeda'annya,

karena kalimat langsung dan tidak langsung merupakan rambu-rambu

bahasa tulis yang berpengaruh dalam pembuatan kalimat.

Adapun hasil analisis data yang telah penulis uraikan pada

babsebelumnya, maka dapatlah disimpulkan bahwa kemampuan menentukan

kalimat langsung dan kalimat tidak langsung dalam kalimat bahasa Indonesia

siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Mariso Makassar kurang atau

belum memadai. Standar mutlak yang ditetapkan adalah 90-100, sedangkan skor

rata-rata yang diperoleh seluruh kelasadalah 55.

B. SaranBerdasarkan dan' hasil analisis data tentang kemampuan siswa dalam

menentukan kalimat langsungsung dan kalimat tidak langsung dalam

kalimat bahasa Indonesia kurang atau belum memadai sebagai kesimpulan

penulis, maka berikut ini penulis mengemukakan beberapa saran

sehubungan dengan peningkatan kemampuan siswa yaitu:

1. Guru mats pelajaran bahasa Indonesia harus selalu berusaha meningkatkan

kemampuan bahasa Indonesia yang balk dan benar, sehingga siswa dapat

menguasai bahasa. Indonesia, khususnya menentukan kalimat langsung dan

kalimat tidak langsung dalam kalimat yang tepat.

2. Guru harus lebih banyak memberikan latihan, misalnya mengarang atau

membuat kalimat, dan peker aan siswa tersebut harus dikembalikan agar siswa

mengetahui di mana letak kesalahannya.

3. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa isi skripsi ini masih jauh dari apa yang

dibarapkan, terutama dilihat dari penampilan data, analisis data, dan dari segi

teknik penulisan. Oleh karena itu, saran, koreksi, dan kritikan yang sifatnya

membangun dari semua pihak, terutama para pembaca sangat diharapkan demi

sempumanya skripsi ini.

Akhimya, penulis mengharapkan agar karya yang sangat sederhana ini

bermanfaat bagi peminat/ peneliti bahasa, bagi rekan-rekan mahasiswa pecinta

bahasa, dan utamanya bagi penulis sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 1985. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Balai Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 1997- Prosedur Penelitian suatu PendekatanPraktek.Jakarta: Rineka Cipta.

A Widya Martaya.Seni Menggova x-, IU-41hmnat.Kanisius. 1990.

Craf. 1987. 11mu Bahasa Indonesia sintaksis. Jakarta. Yogyakarta: CV

Karyono Dedi Sugono. Berbahasa Indonesia Dengan Besar.Puspa Suara.

Departemen Agama RI. Kurikulum 2004: Pedoman PengajaranBahasa Indonesia. Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam.2004.

Depdikbud. 1993. Kurikulum 1994. Jakarta: Balai Flustaka-

Depdikbut.2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta Balai Pustaka.

............ 2003. Kurikulum 2004. Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas.2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Hadi, Sutrisno, 1987. Statistik I. Yogyakarta : Andi Offset.

Hans. 1997. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek.Jakarta: RinekaCipta.

Harja.1996. Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.Jakarta: MediatamaSarana Perkasa.

Haryanto AG, Hartono, Rush Yanto, Datu Muliono. Metode Penulisandan Penyajian Karya Ilmiah.Penerbit Buku Kedokteran EGC.Jakarta. 2000.

Jos Daniel Parera.Statistik.PT. Gramedia- Jakarta. 1988.

Kraf, Gorys. 1997. Tata Bahasa Indonesia. Jakarta : Nusa Indah

M. Muliono, Hasan Alwi, Sujono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa. Tata BahasaBaku Bahasa Indonesia edisi ke tiga.Balai Pustaka. Jakarta. 2000.

Morsey. 1976. Afenulis Kreatif Yogyakarta: Pustaka, Pelajar

Suharsimi.Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik. PT. RinekaCipta.Jakarta. 1997.

Suharsimi.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik edisi ke v. RinekaCipta. Jakarta. 1997,

Surahman. 1994. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.Sutumo.1987 Terampil Berbahasa Indonesia.Jakarta: Gramedia.

Tarigan, Henri Guntur. 1994. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa,Bandung: Angkasa.

Tarigan. 1990. Pengajaran Pragmatik, Bandung: Angkasa.

Tim Redaksi Hasan Alwi, Dedi Sugono. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga.Pustaka Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Balai Pustaka.Jakarta. 2002.

Wayan Nurkencana, Wiyanto. Evaluasi Pendidikan. Usaha Nasional, Surabaya.1986.s

L

A

M

I

R

A

N

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

Nama Guru : Naheria. S.Pd

Kegiatan : Proses Belajar Mengajar

Kelas/ Semester : VIIHari /Tanggal : 14 September 2014

Pengamatan

NO Aktivitas Teramati Kualifikasi Ket.

1 2 3 4

A Pendahuluan (kegiatan awal)I Guru mengecek kesiaapan belajar

2 Guru mengadakan operasi denganmengaitkan pelajaran lalu

3 Guru menyampaikan kompotensiyang akan dicapai

B Kegiatan intiI Guru menjelaskan pengertian

perilaku menyimpang

2 Guru menyebutkan contoh perilaku

menyimpang di lingkungan sekolah

dan masyarakat

3 Guru menjelaskan ciri-ciri perilaku

menyimpang

4 Guru memberi tugas secara lisan

dan tertulis

5 Guru membagikan LKS

6 Guru mengajukan pertanyaan

sesuai mated yang telah diajarkan

7 Guru menulis kesalah pahaman VI/

C PenutupI Guru menyimpulkan materi

2 Guru memberi tugas

3 Guru memberi pesan-pesan moral

4 Guru menutup pelajaran dengan

memberi salam

Keterangan : Mengetahui,

4:Sangat baik

3: Baik

2 :Kurang

1 :Sangat kurang Guru Keles VIIINAHERIA, S.Pd.NIP.

SMP MUIHAMMADIYAH 5 MARISODAFTAR HADIR SEMESTER GANJIL PELAJARAN

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA KELAS VII A TAHUN AJARAN 2014

No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8

1 Adnin dwi setyadi

2 Ahmad N

3 Andi rizal idrus

4 Anggi Aulia Arsyad

5 Arlan

6 Ashari sukriadi

7 Asmi

8 Ayu meliyani

9 Bungarum marliana U

10 Fitra amalia Ramadani

11 Fitrianti Jufri

12 Halim

13 Indah Sari

14 Irsandi

15 Jumriani

16 Jumriani

17 Lilis Febrianti

18 Muarif abbas

19 Muh. Fitra Rizaldi

20 Muh. Ikram

R E N CA N A P E L AK S A N A A N P E M B E L AJ A RA N(RPP)

Nama Sekolah : smp muhamadiyah 5 marisoMata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/2Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 kali pertemuan)Standar Kompetensi 12. Mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk

narasi dan pesan singkatKompetensi Dasar 12.1. Mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan

memerhatikan, cars penulisan kalimat langsung dantak langsung

1. Tujuan PembelajaranSetelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta didik mampu memahami isi teks wawancara; mengubah teks wawancara menjadi teks narasi dengan memerhatikan penulisan kalimat

langsung dan tidak langsung.

Karakt e r s i swa ya ng d iha rap kan Dapat dipercaya (Trustworthines) Rasahormat dan perhatian ( respect) Tekun ( diligence )Tanggung jawab (responsibility)IL Materi Ajar

Teks wawancara

111. Metode Pembelajaran-Contoh- Tanya jawab- Dialog- Latihan

IV. Langkah-Langkah PembelajaranPertemuan Pertama dan KeduaA. Kegiatan AwalApersepsi

Memberikan pengantar awal mated.Motivasi : f

Memahami isi teks wawancaraB. Kegiatan Inti Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:mampu bercerita dengan urutan yang baik,suara,lafal, intonasi, gesture danmimik yang tepat

melibatkan peserta didik- mencari informasi yang leas clan dalam tenting topil"-;'temamated yang akin dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadiguru clan belajar dari aneka sumber;menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumberbelajar lain;

memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik denganguru,

lingk-ungan, dan sumber belajarlainnya; & i melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan memfasilitasi peserta didik memahami isi teks wawancara;

mengubah teks wawancara menjadi teks narasi dengan memerhatikan penulisankalimat langsung dan tidak langsung

ElaborasiDalam kegiatan elaborasi, guru: memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain -lain

untuk memunculkan gagasan barn baik secara lisan maupun tertulis;memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, danbertindak tanpa rasa takut;

memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif clan kolaboratif,memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasibelajar;

memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisanmaupun tertulis, secara individual maupun kelompok;

memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan basil keda individual maupun kelompok; memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta

produk yang dihasilkan;memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan clanrasa percaya diri peserta didik.Membaca dialog tentang tekspercakapan UMembandingkan basil ubahan teks wawancara menjadi teks narasi

KonfirmasiDalam kegiatan konfirmasi, guru: memberikan umpan batik positif clan penguatan dalarn',bentuk lisan, tulisan,

isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik, memberikan konfirmasi terhadap basil eksplorasi dan elaborasi peserta didik

melalui berbagai sumber,memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalamanbelajar yang telah dilakukan,memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermaknadalam mencapai kompetensi dnsar:berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan

peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yangbaku dan benar;membantu menyelesaikan masalah;memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan basileksplorasi;memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;

memberikan anotivasi kepada peserta didik yang kurang atau belumberpartisipasi aktif.

C. Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan penutup, guru:, v-bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

— melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudahdilaksanakan secara konsisten dan terprogrann;

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaranremedi, program pengayaan, layman konseling dan/atau memberikantugas baik tugas individual rpaupun kelompok sesuai dengan hasil belajarpeserta didik;

menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Menyimpulkan materi teks langkah-langkah mengubah teks wawancara menjadinarasi Mengubah teks wawancara menjadi teks narasi

V. Sumber/Alat[BahanTeks wawancara

Alat wawancaraBuku. Penunjang pelajaran Bahasa Indonesia

VI. Penilaian

Indikator PencapaianKompetensi

PenilaianTeknik

PenilaianBentuk

Penilaian• Mampu mengubah Penugasan Pekerjaan Ubahlah kalimat langsung

kalimat langsung dalam individual/ rumah (PR) di dalam teks wawancarawawancara menjadikalimat tidak langsung

kelompok menjadi kalimat tidaklangsung!

• Mampu mengubah teks

wawancara menjadi

Narasikan tekswawancara!

narasi

Bentuk tes: lisan

No Aspek Penilaian Bobot Mai1 Membacakan teks wawancara dengan lafal clan intonasi

a. Tepat (3)

b. Kurang tepat (2)

c. Tidak tepat (1)

5

2 Membedakan kalimat langsung dan kalimat tidak langsung

a. Tepat (3)

b. Kurang tepat (2)

5

c . Tidak tepat (1)

3 Mengubah teks wawancara meniadi kalimat tidak langsung

a. Benar (3)

b. Kurang benar (2)

c. Tidak benar (1)

5

KeteranganI

Skormaksimum 3 (3 x 5) = 45

Nilai akhir : 100Mengetahui 15 September 2015Guru Mata Pelajaran Mahasiswa penelitian

Naheria, S.Pd LukmanNIP/NIK: NIM : 10533 542 09

Silabus

Nama Sekolah : SMP/MTs ...

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester VII/2

Komponen : Kemampuan Berbahasa

Aspek : Menulis

Standar Kompetensi : 12. Mengungkapkan berbagai informasi,dalam bentuk narasi dan pesan singkat

KompetensiDasa

MateriPokok

KegiatanPembelajaran

indikat6r

penilaian

Bentuknien

Instrumen

ContohtInsrumen

Alokasi

Waktu

umber/Media BelajaTeknik

12.1 Teks hasil • Menunjukkan • Mampu • Tes Uji petik Ubahlah kalimat 6x40 - KoranMe'llgLibidi wawancara: contoh teks wa- mengubah unjuk kerj a langsung di dalam menit - Majalahteks wawan- • bahasa wancara dari surat kalimat 1&'-lgsung kerja prosedu teks wawancara - Buku tekscara menjadi baku kabar/majalah menjadi tak lang- menjadi kalimat Bahasakunarasi • kalimat • Menemukan sung tidak langsung! Bahasadengan langsung bahasa tidak • Mampu • Ubahlah teks IndonesiaKelasmemperha- dan tak baku dalam teks mengubaii wawancara di VII terbitan PTtikan cara langsung wawancara teks wawancara ke bawah ini Tiga Serangkaipenulisan • Menemukan dalam bentuk menjadi Pustakakalimatlangsung dantak ktngsun

kalimat langsungdalam teks• Mengubah

narasi bentuk narasi Mandiri,Solo

kalimat langsung menjadi kalimat tak langsung• Mengubah teks bentuk wawancara menjadi bentuk narasi

Mengetahui

Guru kolas VII

RIWAYAT HIDUP

LUKMAN, lahir di Randang pads tanggal 09

Desember 1989. Lahir sebagai anak dari pasangan

Yakub Ndokong dengan Fatimah Yakub.

Penulis memulai pendidikan formal dari SDI

Lengko

Randang Kabupaten Manggarai Timur,

Pada tahun 1996, dan tamat pads tahun 2002.

Pada tahun yang sama,penulis melanjutkan pendidikan di MTs Negeri Pota

Kabupaten Manggarai Timur dan tamat pads tahun 2005.Pada tahun yang sama

pula penulis melanjutkan pendidikan ke MA Pota dan menamatkan jenjang SMA

pads tahun 2008 Kemudian Pada tahun 2009 penulis diterima sebagai mahasiswa

pads jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia program strata satu

(SI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar. Pada tahun 20014,penulls menyelsaikan studi dengan menyusun karya

ilmiah dengan berjudul "Kemampuan Mengubah Kalimat Langsung dan Kalimat

Tidak Langsung Pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Marino Makassar.

'4sUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertandatangandibawahini:

Nama : LUKMAN

Nim : 10533 5642 09

Jurusan : PendidikanBahasadanSastra Indonesia

JudulSkrips :

"KamampuanMengubahKalimatLansungMenjadiKalimatTi

dakLansungPadaSiswaKelas VII SMP Muhammadiyah 5

Marisa"

Denganinimenyatakanbahwa:

Skripsi yang sayaajukandidepan Tim Pengujiadalah ASLI

hasilkaryasayasendiri, bukanhasilciplakandantidakdibuatkanolehsiapapun.

Demikianlahpernyataaninisayabuatdengansebenarnyadansayaberse

diamenerimasanksiapabilapernyataaninitidakbenar.

Makassar, 31 Oktober 2014

Yang MembuatPernyataan

L U K M A NNIM. 10533 5642 09

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Hambali S.Pd,.M.Hum. Muhammad Akhir S.Pd,.M.Pd

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertandatangan di bawahini

Nama : LUKMANStambuk : 10533 5642 09Jurusan : PendidikanBahasadanSastra Indonesia

Denganinimenyatakanperjanjiansebagaiberikut:

1. Mulaipenyusunan proposal sampaiselesainyaskripsiini, saya yang

menyusunyasendiri (tidakdibuatolehsiapapun).

2. Dalampenyusunanskripsiini,

sayaakanselalumelakukankonsultasidenganpembimbing yang

telahditetapkanolehpimpinanfakultas.

3. Sayatidakakanmelakukanpenjiplakan (plagiat)

dalampenyusunanskripsiini.

4. Apabilasayamelanggarperjanjianpadabutir 1, 2, dan 3

makasayabersediamenerimasanksisesuaiaturan yang berlaku.

Demikianperjanjianinisayabuatdenganpenuhkesadaran.

Makassar, 31 Oktober 2014

Yang MembuatPernyataan

L U K M A NNIM. 10533 5642 09

M e n g e t a h u iK e t u a J u r u s a n

PendidikanBahasadanSastra Indonesia

D r . M u n i r a , M . P d .NBM. 951 576