intuisi pos

16
INTUISI POS E23 JUNI 2019 /lpmintuisi /intuisi.isi-ska.ac.id REGULASI DI KAMPUS SENI

Upload: khangminh22

Post on 27-Apr-2023

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

INTUISI POS E23JUNI 2019

/lpmintuisi/intuisi.isi-ska.ac.id

REGULASI DI KAMPUS SENI

2 INTUISI POS - JUNI 2019

TAJUK

Kampus seni di era serba teknologi ini harus mengikuti persaingan yang cukup ketat. Bukan hanya nama baik kampus seni, namun prestasi yang diraih penghuninya pun tentu akan disoroti pemerintah maupun masyarakat. Apalagi kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi, banyak prestasi yang muncul melalui bidang tersebut. Tentunya hal ini menjadi kebanggaan bagi pihak terkait. Di sisi lain, hal itu dapat menambah nilai tambah, khususnya bagi nama baik kampus. Meskipun prestasi non akademik bukanlah satu-satunya tolak ukur mutu dari sebuah kampus, namun seharusnya cukup guna menilai seberapa aktif kinerja dari aparatur-aparatur di lingkungan kampus itu sendiri.

Menyambung masalah prestasi yang ada di kampus seni, hal ini tidak lepas dari semakin banyaknya mahasiswa yang ingin mencari pengalaman melalui berbagai ekstrakurikuler maupun organisasi. Tidak sedikit dari mereka yang membuahkan prestasi dari keikutsertaan dalam ekstrakurikuler dan organisasi tersebut. Hal ini tentunya perlu didukung para pengajar maupun pihak kemahasiswaan kampus. Akan tetapi, dukungan

secara moril saja tidaklah cukup untuk mensukseskan prestasi generasi ini. Karena dukungan dari aparatur yang bertugaslah yang mampu melancarkan kesuksesan dalam prestasi tersebut. Maka patut kita pertanyakan, apakah Kampus Seni sudah benar-benar siap mendukung generasi berprestasi ke depannya? Jika benar sudah siap, apakah kendala yang terjadi selama ini menandakan suatu kesiapan? Dan masih banyak pertanyaan yang bisa menjadi bahan koreksi bagi yang masih peduli dengan mutu kampus seni ini.

Buletin kali ini ingin sedikit membahas mengenai regulasi atau peraturan-peraturan di kampus seni. Banyak rekan mahasiswa aktif dan berprestasi, namun sering mengalami kendala dalam berbagai hal regulasi seperti yang dipaparkan sebelumnya. Mengenai perizinan, kurangnya komunikasi antara aparatur dan penyelenggara yang mengakibatkan keterlambatan dalam hal-hal tertentu, hingga informasi yang kurang kompatibel. Kami berharap dengan membaca buletin kami, rekan-rekan mahasiswa dapat lebih kritis dalam menanggapi segala permasalahan kedepannya. Silahkan membaca. (PEMRED)

REGULASI DI KAMPUS SENI

3 INTUISI POS - JUNI 2019

KENDALA PEMINJAMAN FASILITAS KAMPUS

ISI Surakarta - Mahasiswa Prodi Seni Karawitan Institut Seni Indonesia Surakarta (ISI Surakarta) mengalami kendala saat meminjam Teater Besar (TB) untuk ujian pembawaan pada tanggal 16-17 Oktober 2018. Acara yang sudah diagendakan dalam kalender akademik tersebut terpaksa dipindahkan ke Pendhapa ISI Surakarta.

“Ujian pembawaan sudah diagendakan dan sesuai dengan jadwal akademik yang telah ditandatangani Rektor, bertabrakan dengan acara pagelaran dari luar yang dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober tahun lalu. Kaprodi kami sudah mengajak berembuk dengan beliau yang terlibat dalam pagelaran tersebut, namun tetap saja, Kaprodi kami mengalah karena beberapa alasan tertentu,” ujar “A” salah satu mahasiswa Prodi Karawitan.

Kendala peminjaman juga dialami oleh pengurus Dewan Amanat Mahasiswa (DAM) saat meminjam Gedung Sungging Prabangkara untuk melaksanakan acara pelantikan staff khusus DAM pada 16 Mei 2019.

“Kemarin surat peminjaman sudah tersampaikan, tapi tidak ada

pemberitahuan, Seumpama memang tidak bisa, kami bisa pinjam ke yang lain untuk peminjaman alatnya. Seperti waktu kemarin pinjam di Gedung Pascasarjana, jika surat sudah disampaikan, kita datang sudah siap. Namun, di Gedung Sungging Prabangkara, satpamnya tidak tahu. Untungnya kami masih punya salinan suratnya, lalu satpamnya mengijinkan, dan kami bisa menjalankan kegiatan pelantikan staff khusus,” ujar Roni Kesuma, mahasiswa Prodi Seni Karawitan dan juga ketua DAM.

Wakil Dekan II, Prima Yustana menanggapi keluhan tersebut. “Semua sarana dan prasarana (sarpas) yang ada di kampus muaranya untuk memfasilitasi pendidikan, di dalamnya ada civitas akademika baik dosen, mahasiswa, staff, dan juga pejabat. Tapi saya kurang tahu kemarin seperti apa, apakah panitia sudah ada persiapan atau tidak. Sebisa mungkin panitia harus proaktif untuk konfirmasi. Memang harus ada persiapan,” ujar Prima, ketika ditanya tentang kendala peminjaman sarpras.

Sepakat dengan WD II, Rizky Noviyanto mahasiswa Program Studi Desain interior, anggota Badan Eksekutif Mahasiswa

KABAR KAMPUS

4 INTUISI POS - JUNI 2019

KABAR KAMPUS

ISI SURAKARTA - Peralatan kampus terbagi menjadi dua, yakni alat yang dipegang oleh Subbag umum seperti meja, kursi, speaker dan lain sebagainya serta alat laboraturium dipegang oleh Peralatan Laboratorium Pendidikan (PLP) .

Prosedur peminjaman alat dilakukan dengan mahasiswa mengajukan surat perijinan kemudian mengisi form peminjaman yang berisi identitas peminjam, alat yang

dipinjam, tanggal peminjaman dan pengembalian, dan tanda tangan pengesahan dari mahasiswa dan dosen. Selain itu ada juga syarat dan ketentuan peminjaman, syarat wajib peminjaman alat di gedung 4 adalah dengan meninggalkan KTP/KTM.

Prima Yustana, Wakil Dekan (WD) II Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) mengatakan bahwa, “Penggunaan alat di luar kampus diperbolehkan, namun alat tertentu

PEMINJAMAN ALAT DIPERSULIT?

Fakultas Seni Rupa dan Desain (BEM FSRD) mengatakan bahwa jarang mengalami kendala, selama mengurusnya jauh-jauh hari dan juga melakukan konfirmasi kepada pihak terkait dan juga petugas satpam. “Terus, seumpama ada kendala jadwal

yang bertabrakan, dilihat lagi mana yang jadi prioritas,” tambahnya saat diwawancarai. (jg)

Intuisi Foto / Hema

5 INTUISI POS - JUNI 2019

saja seperti fotografi selama untuk pembelajaran, mahasiswa harus jujur dan bertanggung jawab. Kalau semisal alat rusak harus diperbaiki dan kalau hilang harus diganti,” paparmya saat diwawancarai wartawan LPM Intuisi pada Selasa (28/05) di temui di Dekanat FSRD.

Selama ini belum ada alat yang hilang karena dipinjam kalau hilang diambil pernah. Bias Naufal Azizi, PLP FSRD pun menuturkan, “Kalau ada alat yang rusak dan tidak kembali biasanya diblacklist untuk ke depannya kalau pinjam lagi. Peminjaman alat untuk acara resmi mudah sekali keluarnya tapi untuk acara tidak resmi biasanya susah.”

Bias juga berpesan untuk seluruh mahasiswa jadilah mahasiswa yang baik seperti, bertanggung jawab, berkomitmen dengan kesepakatan yang telah dibuat diawal, tepat waktu dalam pengembalian alat dan jujur dalam penggunan. Supaya nantinya dipermudah dari si peminjam dan penanggung jawab.

Terkait peminjaman alat lintas fakultas seperti mahasiswa

FSP (Fakultas Seni Pertunjukan) dan sebaliknya diperbolehkan, apabila alat yang dipinjam sedang tidak digunakan dan tergantung alat yang akan dipinjam dengan surat rekomendasi dari dekan. “Ada beberapa surat yang masuk dari mahasiswa FSP untuk meminjam alat namun tidak disetujui oleh dekanat, karena mendadak dan alat yang dipinjam sedang digunakan,” ujar Bias selaku PLP.

Berdasarkan pengalaman dari Ikhsandi, Ketua Badan Eksektutif Mahasiswa (BEM) FSRD, meminjam alat untuk acara jurusan di FSP (Fakultas Seni Pertunjukkan), Ikhsandi mengajukan surat disetujui tapi saat hari H tidak bisa dengan alasan alat tersebut sudah digunakan oleh dosen, Ikhsandi sempat berpikir bahwa acara dosen lebih penting ketimbang acaranya. Menurut Ikhsandi, Standar Operasional Prosedur (SOP) dan tanggung jawab setiap mahasiswa kurang, karena ia pernah praktik di gedung 4 studio televisi dan film, disana ia menemukan tripod yang rusak. (ihl).

6 INTUISI POS - JUNI 2019

ISI SURAKARTA – Menginjak tahun ketiga dalam berkuliah, mahasiswa aktif yang telah mencapai semester enam di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta mendapat mata kuliah yang bernama Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari lembaga. “KKN ini merupakan wujud aksi mahasiswa untuk berpartisipasi dan terjun langsung dalam mendukung perkembangan program-progam yang ada di masyarakat,” tutur Eko Supendi, selaku kepala Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Pengembangan Pembelajaran, dan Penjaminan Mutu (LP2MP3M ISI) saat ditemui wartawan LPM Intuisi pada Selasa (28/05) di kampus 1 ISI Surakarta.

Eko menjelaskan bahwa KKN di kampus ISI Surakarta sendiri terbagi menjadi tiga yaitu kebangsaan, reguler, dan mandiri. Secara umum, syarat dan

ketentuan yang harus dipenuhi untuk dapat mengikuti tiga KKN diatas adalah sama, yaitu : sudah menempuh 110 SKS, sehat jasmani dan rohani, tidak sedang hamil, dan berkelakuan baik.

Adapun syarat tambahan dalam mengikuti KKN kebangsaan adalah aktif di kegiatan organisasi mahasiswa (ormawa). Sedangkan untuk reguler dan mandiri syarat dan ketentuannya tetap sama, yang membedakan hanya pada sistem proseduralnya.

Prosedur pencarian lokasi, observasi, sekaligus perijinannya dalam KKN reguler keseluruhan adalah tanggung jawab lembaga. Mahasiswa hanya melakukan pendaftaran dan menunggu kelompok yang anggotanya akan ditentukan juga oleh lembaga.

Sedangkan dalam KKN

KABAR MAHASISWA

KKN MANDIRI, ANGIN SEGAR UNTUK MAHASISWA?

Intuisi Foto / Hema

7 INTUISI POS - JUNI 2019

mandiri, prosedur pencarian lokasi sampai perijinannya serta biaya yang ditanggung keseluruhan adalah tanggung jawab dari mahasiswa sendiri. Perijinan lokasi dapat dilakukan dengan meminta surat pernyataan yang berisi kesiapan kepala desa di lokasi tersebut untuk menerima mahasiswa KKN. Kemudian surat itu diserahkan kepada lembaga sebagai bukti dan bahan untuk proses lebih lanjut. Setelah dinyatakan sah, selanjutnya mahasiswa dapat merekrut teman-temannya yang ingin bergabung dengan syarat minimal harus lintas tiga prodi dan ketentuan jumlah anggota minimal sepuluh orang dan maksimal lima belas orang.

Eko menerangkan, bahwa KKN mandiri ini merupakan program kampus yang baru dilakukan di tahun ini. Harapannya agar mahasiswa dapat lebih leluasa, mandiri, dan kreatif dalam merancang dan melaksanakan program-program untuk memberdayakan masyarakat.

KKN rencananya akan mulai dilakukan pada bulan Juli akhir sampai Agustus akhir. “Mengenai sistem KKN Mandiri sendiri memang belum diumumkan kepada mahasiswa secara

luas karena dari pihak lembaga masih terus menggali referensi dari buku-buku panduan tentang sistem dan prosedural yang cocok diterapkan di kampus ISI Surakarta,” jelasnya.

Erna, mahasiswa Prodi Etnomusikologi berpendapat bahwa program KKN mandiri ini sangat bagus untuk mahasiswa agar lebih bebas mencari daerah-daerah yang benar-benar membutuhkan mahasiswa dalam pengembangan program kerjanya serta mahasiswa tidak perlu terpatok untuk mengikuti dari kampus. “Untuk biayanya kan mau tidak mau yang me-manage dan mengalkukasi itu juga kita, jadi itu juga suatu tantangan untuk kita dan menurutku itu lebih menarik,” tambahnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Ratih, mahasiswa Prodi Kriya. Ratih mengaku lebih menyukai dan memilih KKN Mandiri karena sebagai mahasiswa dapat lebih leluasa dan bebas memilih tempat yang sekiranya memang benar-benar membutuhkan dan sistem anggaran yang dapat dikontrol sendiri sesuai kebutuhan. (rhis)

8 INTUISI POS - JUNI 2019

ISI SURAKARTA - Mahasiswa peserta Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) 2019 mengeluhkan dispensasi dalam rangkaian acara PMW 2019 bermasalah. Hal tersebut mengakibatkan banyak mahasiswa peserta PMW 2019 mengalami presensi bolong.

Menurut Kent Rizqi Ananta W, salah satu peserta PMW 2019, seharusnya dispensasi dapat meringankan presensi kuliah. “Harusnya dimaklumi karena kami sudah merelakan waktu kuliah untuk mengikuti kegiatan PMW. Tapi kenapa saya sendiri selama satu minggu absen saya bolong. Karena sebelumnya dari pihak lembaga juga sudah menjanjikan dalam mengurus penuh dispensasi peserta. Otomatis saya sudah percaya untuk masalah absen. Tetapi pada kenyataannya absen saya bolong penuh begitu, Saya mencoba berbincang dengan dosen mata kuliah saya

akhirnya ada yang mau memaklumi dan diijinkan tetapi beberapa masih dibiarkan kosong karena memang sudah terlanjur terabsen di FO,” keluh Kent mahasiswa seni rupa tersebut saat diwawancarai wartawan LPM Intuisi Sabtu (08/05).

Roni Kesuma, mahasiswa Karawitan, memaparkan bahwa, di FSP sampai saat ini belum ada masalah, dosen masih memaklumi karena belum sampai perhitungan KRS. “Jadi nanti bermasalah atau tidaknya itu belum muncul. Yang saya tanyakan itu di surat dispen tertera tanda tangan tetapi tidak ada stempel dari lembaga yang bersangkutan, dan seharusnya ketika di situ tertera ada tembusan kepada Kaprodi kepada Dekan seharunya memang ada tembusan beneran, akan tetapi kenyataanya Kaprodi tidak mengetahui ketika ada kegiatan. Jadi kalau nanti ada perhitungan KRS membutuhkan dispen ya kami

DISPENSASI MENGACAUKAN PRESENSI

KABAR MAHASISWA

Intuisi Foto / Sigit K.

9 INTUISI POS - JUNI 2019

HAJATAN ISI

ORMAWA ISI SURAKARTA CACAT ADMINISTRASI

OPINI

Perihal administrasi merupakan hal mutlak untuk sebuah organisasi mahasiswa (ormawa) tak terkecuali di ISI Surakarta. Namun, di kampus berlambang angsa ini belum berlaku demikian. Ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Salah

cetak sendiri, print sendiri dari hasil pengumuman yang bentuknya PDF itu,” tuturnya dalam wawancara Sabtu (08/05).

Polemik dispensasi pada rangkaian acara PMW ini ditanggapi oleh Dwi Wahyudiarto, pengampu kegiatan PMW 2019, menjelaskan bahwa sebetulnya sudah ada kesepakatan antara Wakil Rektor 1 dan Wakil Rektor III untuk saling membantu dan saling memahami kegiatan ini. Namun, pada pelaksanaannya, Dwi Wahyu mengakui memang ada kendala dalam dispensasi.

“Kemarin terjadi sedikit keterlambatan di fakultas, yang kemudian distribusinya ke dosen itu tidak sampai ke dosen. Dari sana kita sudah mencoba mengantisipasi dengan mengumpulkan Wakil Dekan I, Wakil Dekan III dan Kaprodi kita kumpulkan untuk diajak bersama-sama karena ini program penting atas saran dari Kemenristekdikti,” paparnya saat ditemui Sabtu (25/5)

Lipur Sari, Kepala Sub Bagian (Kasubag) Akademik Fakultas Seni Rupa dan Desain, menerangkan bahwa untuk masalah dispensasi peserta PMW 2019 memang ada keterlambatan. Hal tersebut dikarenakan pada awalnya pihak akademik FSRD tidak diberitahu data dispensasi peserta PMW 2019. “Ketika ingin mengajukan dispensasi harus ada datanya kegiatan terlebih dahulu. Selain itu ada data nama, NIM, Prodi dan harus ada surat kegiatan,“ jelasnya.

Data dispensasi akhirnya dibuat setelah pihak Kemahasiswaan dan Alumni memberikan data. Lipur lebih lanjut menyarankan solusi untuk mahasiswa peserta PMW 2019 yang kesulitan dengan surat dispen agar datang ke ruangan Kasubag Akademik FSRD guna menggandakan surat dispen yang sudah dibuat dengan tanda tangan Wakil Dekan I yang sah. (pss)

Sigit Kurnia Nur Santoso

Mahasiswa Fotografi 2017

Pemimpin Litbang

LPM Intuisi ISI Surakarta 2019

10 INTUISI POS - JUNI 2019

satunya dari kesadaran baik anggota maupun pengurus ormawa sendiri yang tergolong sangat rendah, faktor berikutnya juga terdapat minimnya minat baca, daya pikir dan nalar kritis.

Ihwal administrasi ormawa sudah diatur dalam Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART), dan Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) serta Peraturan Pokok lainnya yang telah disahkan dan disepakati dalam agenda rutin tahunan bernama Musyawarah Mahasiswa (MM) ISI Surakarta. Kendati demikian, masih banyak ormawa dan unit kegiatan mahasiswa (ukm) yang masih salah dalam mengelola administrasi. Contoh sepelenya adalah dalam hal surat menyurat terdapat masih banyak ormawa yang salah menggunakan nomor surat. Bahkan ormawa yang ditinggikan setingkat Dewan Amanat Mahasiswa (DAM) juga sempat berulang kali keliru dalam penomoran surat yang diedarkan.

Tidak berhenti dalam penomoran surat, kecacatan administrasi ormawa ISI Surakarta juga terdapat pada pembukuan. Tak sedikit ormawa/ukm yang kehilangan historinya dikarenakan tidak memiliki pembukuan yang baik. Contohnya para pengurus DAM dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) baik institut ataupun fakultas tidak ingat bahkan tidak tahu kapan organisasinya terbentuk.

Perihal pembukuan juga dialami LPM Intuisi beberapa tahun yang lalu. Pengarsipan dan

penyimpanan produk cetak yang belum terkelola dengan baik, membuat kami sedikit kesulitan mencari jejak produk pertama LPM Intuisi serta rekam jejak para alumni.

Kehilangan data administrasi juga sempat dialami oleh prodi Fotografi. Prodi ini sempat melakukan penyimpan dalam hard disk. Namun setelah hard disk tersebut akan digunakan untuk kepentingan akreditasi, ternyata fail dalam hard disk tersebut hilang entah ke mana rimbanya.

Berawal dari keresahan tersebut, kami di LPM Intuisi memulai melakukan pengarsipan melalui online atau dalam jaringan menggunakan google drive sejak periode 2018. Hal tersebut dikarenakan LPM Intuisi hingga detik tulisan ini diterbitkan masih belum memiliki sekretariat tetap. Meskipun sudah dipinjami sekretariat ISBI untuk melakukan pengerjaan, namun statusnya hanya sementara. Sehingga kami belum bisa mengarsipkan dan ataupun menaruh barang di sekretariat ISBI. Cara tersebut cukup efektif karena teknologi semakin berkembang pesat, semua fail dapat disimpan di dalam google drive dan dapat diakses oleh pengurus selanjutnya sebagai acuan melakukan kegiatan dan menjalankan program kerja.

Saran saya, cara ini bisa ditiru ataupun diikuti baik oleh ormawa maupun ukm di ISI Surakarta khususnya yang belum memiliki sekretariat. Hal ini mengingat

11 INTUISI POS - JUNI 2019

PEKAN INTUISI 2019 GANDENG KEMENKOMINFO

HAJATAN ISI

ISI Surakarta-Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Intuisi ISI Surakarta melalui bidang penelitian dan pengembangan (litbang) menggelar kembali Pekan Intuisi 2019 dengan tema “Literasi

dan Pendidikan” bertempat di Gedung Teater Besar Gendhon Humardhani ISI Surakarta, Sabtu (04/05).

Pada kegiatan kali ini LPM Intuisi bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan

Dari kiri: Berliana Putri, Aris Kurniawan, Leila S. Chudori, Ichwan Prasetyo saat mengisi seminar dalam acara Pekan Intuisi 2019Intuisi Foto / Aldo

pentingnya administrasi sebagai acuan dalam melakukan kegiatan dan sebagai catatan sejarah kelak di masa depan nanti.

Kesadaran para pengurus ormawa untuk memelihara dan merawat data dalam pengarsipan perlu ditingkatkan kualitasnya demi keberlangsungan ormawa itu sendiri dikarenakan pengurus ormawa selalu berganti pada setiap periode. Apabila administrasi dikelola dengan baik, maka akan mempermudah kinerja periode selanjutnya.

Saya juga sadar minat pengikut ormawa di ISI Surakarta masih tergolong rendah. Namun kuantitas bukanlah penghalang untuk meningkatkan kualitas. Organisasi adalah tempat mengembangkan potensi diri tak terkecuali dalam pengarsipan karena perihal tersebut akan berguna nantinya ketika kita memasuki dunia kerja. Selamat berorganisasi! Selamat mengembangkan potensi! Salam Intuisi!

12 INTUISI POS - JUNI 2019

Informatika (Kemenkominfo) sebagai pembicaran yakni Aris Kurniawan sebagai Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Literasi Digital, Kemenkominfo. Seminar bertajuk “Inovasi Pendidikan dan Literasi dalam Mengahadapi Era Digital” juga menghadirkan dua pembicara lain seperti Leila Salikha Chudori, penulis dan jurnalis Majalah Tempo, serta Ichwan Prasetyo, Redaktur Solopos.

Sigit Wicaksono, Ketua Pelaksana Pekan Intuisi 2019 mengatakan “ Pekan Intuisi tahun ini sedikit berbeda di mana tahun sebelumnya diadakan di akhir tahun kali ini dilakukan di awal tahun,”paparnya dalam video sambutan. “Perbedaan lain juga terdapat pada tempat, dua tahun berturut-turut kami adakan di Gedung Sungging, Kampus II, tahun ini kami coba untuk adakan di Kampus I,” tambah mahasiswa fotografi asal Boyolali tersebut.

Acara ini disambut baik oleh para peserta seminar, seperti Fatimah Tri dari Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengatakan “Kesannya saya sangat senang, karena di sini saya banyak belajar mengenai pers maupun buku-buku sehingga membuka pikiran saya untuk membaca buku lebih banyak,” ujarnya saat diwawancarai reporter Intuisi seusai acara seminar.

Tak hanya dari peserta, Aris

Kurniawan, Pembicara Seminar dari Kasubdit Literasi Digital Kemenkominfo juga mendukung penuh kegiatan seperti ini, Aris mengatakan harapan untuk agenda tahun depan.“Saya mendukung penuh kegiatan seperti ini, saran dari kami gimana coba kalo tahun depan dibikin skala yang lebih besar sehingga bisa menjadi ajang untuk berkumpul pers mahasiswa tidak hanya di Jawa namun Se-Indonesia agar bisa bertukar informasi dalam kegiatan pengelolaan LPM,” paparnya dengan penuh semangat.

Salah satu pembicara lain, Leila Salikha Chudori juga menuturkan pendapatnya “Karena ini era digital, gaya hidup kita berubah total. Bukan hanya cara kita hidup namun juga cara kita memandang pada fakta, pada apa yang kita baca. Sehingga acara ini jadi penting sekali. Tadi kami tiga pembicara termasuk saya berbicara mengenai bagaimana cara menghadapi era digital yang memang memudahkan kita memperoleh informasi sebanyak-banyaknya tetapi bagaimana caranya kita menyisir, memilih, dan menjadi kritis terhadap apa yang kita baca dengan serbuan banyak informasi.”

Pekan Intuisi adalah agenda tahunan LPM Intuisi dan tahun ini merupakan kali ketiga acara tersebut terselenggara. (ap/kns)

INTUISI POS - JUNI 201913

terselenggara. (ap/kns) KOMIK KAPALAN

Komikus: Nurul Izza Q. A.

14 INTUISI POS - JUNI 2019

TEKA TEKI SILANG

Kirim jawabanmu ke nomer 0856-0754-3545Pengirim jawaban tts yang beruntung akan mendapatkan reward dari LPM Intuisi

Mendatar

2.3.6.

9.10.

11.13.14.

Karya seni atau barang kunoPelukis terkenanl beraliran abstrakprogam studi satu-satunya di Indonesia yang ada di ISI SurakartaPegiat seni?Maestro tari Bali yang menikah dengan pelukis asal BelgiaPawarta beritaSeni lipat kertas?Yang dimainkan oleh dalang

Azka Latuva Auladi (Desain Interior)Anggara Putra Wahyu Dwi Septian (Fotografi)

Pemenang TTS edisi 22:

Titip AbsenKapalanMeja BundarLpm IntuisiTaman EdenPerpustakaanDilarang BerburuAngkringanKantinMengantukDispenLibur

Jawaban TTS edisi 22

Program studi yang mempelajari musik etnikPerancang (inggris)Perusak hasil karya seni. Orang yang suka merusak hasil karya seni? Genre musik populerIlmu yang mempelajari tentang keindahanSeni (Inggris)Seni gerak dan olah tubuh. Salah satu program studi yang diajarkan di ISI Surakarta

Menurun

1.

4.5.

7.8.9.12.

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.

15 INTUISI POS - JUNI 2019

Pemimpin Litbang: Sigit Kurnia Nur Santoso | Sekrertaris Litbang: Ramadhan Aryo Raharjo | Kepala Divisi Penelitian: Ika Puspita Candra Hapsari | Staf Divisi Penelitian:

Latifah Azmul Fauzi, Aqsal Bayu Arbima | Kepala Divisi Pengembangan: Sigit Wicaksono | Staf Divisi Pengembangan: Benny Suryo Pratomo, Miftakhul Jannah

Bidang Keredaksian

Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang)

Bidang Perusahaan

Badan Pengurus Harian

Pelindung: Dr. RM. Pramutomo, M.HumPembina: Anhar Widodo, S.Sos

Pemimpin Umum: Apriani Dwi Resmiyati | Sekretaris Umum: Septi Sari Dewi | Bendahara Umum: Saila Nur Nathisa

Pemimpin Redaksi: Ari Aryani | Sekretaris Redaksi: Julias Galuhk Immanuel | Redaktur Pelaksana Buletin: Hema Kusuma Sandi | Redaktur Pelaksana Majalah: Rizky Kurniawan

Heriadi | Redaktur Pelaksana Online: Muhamad Aldo Parulian | Layouter Buletin: Muhammad Farid Imaduddin | Ilustrator Buletin: Sony, Farida Qurrotu Aini, Nurul Izza Qurrotul Ainy Fs | Editor: Ni’matul Faizah, Ika Puspita Candra Hapsari | Distributor:

Ahmad Nur Yahya, Gempita Swara Yehosua | Reporter: Inas Halimah, Rohmatul Istiqomah, Pashadeno Senja Saquarela Suwarno, Sigit Kurnia Nur Santoso, Zalna Gina Sonia

Pemimpin Perusahaan: Agnes Septiana | Sekretaris Perusahaan: Adhitio Nugroho | Staf Perusahaan : Mega Glorysti Payona Tarigan

Panita Pekan Intuisi 2019Intuisi Foto / Doc. LPM Intuisi

16 INTUISI POS - JUNI 2019

Wartawan LPM INTUISI dilengkapi identitas dan tidak diperbolehkan menerima pemberian dalam bentuk apapun. Redaksi menerima karya mahasiswa, dosen,

cendekiawan, dan umum dalam bentuk opini, resensi, cerpen, kolom, dan karikatur atau komik. Disertai foto diri dan fotokopi kartu identitas yang masih berlaku. Naskah

diketik dengan spasi ganda maksimal 6000 karakter. Redaksi berhak menyunting naskah kiriman tanpa mengurangi subtansinya.

Redaksi menerima tulisan berupa surat dari pembaca. Tulisan diketik dengan spasi gan-da maksimal 350-400 kata. Tulisan bisa dikirim melalui e-mail:[email protected], atau diserahkan langsung ke alamat redaksi LPM INTUISI dengan melampirkan fotokopi kartu identitas. Redaksi juga menerima tulisan berupa pesan singkat (WA/SMS) dari pembaca. Pesan dikirim dengan format: Nama (garis) Alamat (garis) Fakul-

tas/Prodi (garis) isi pesan. Kirim ke 0813-8901-6690

Kunjungi dan subscribe channel kami

Redaksi Intuisi

Mau iklan di sini?Hubungi: 0852-3411-3469