hand-out2 (1)
TRANSCRIPT
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Pembahasan.1
MENGENAL TEORI ARSITEKTUR
1. Definisi Teori Dalam Ilmu Pengetahuan
Teori secara umum memiliki banyak arti. Beberapa
pengertian dan fungsi teori antara lain merupakan
pengetahuan ilmiah yang mencakup penjelasan suatu
faktor tertentu dari sebuah disiplin keilmuan, misalnya
teori Relativitasnya Einstein dalam ilmu fisika.
Seperangkat proposisi yang terintegrasi secara
sintaksis (yaitu mengikuti aturan tertentu yang dapat
dihubungkan secara logis satu dengan lainnya dengan
data dasar yang dapat diamati) dan berfungsi sebagai
wahana untuk meramalkan dan menjelaskan fenomena yang
diamati.
Suatu sistem tentang ide/gagasan atau pernyataan
(berupa skema mental yang diyakini dapat menerangkan
dan menjelaskan suatu fenomena/gejala atau sekelompok
gejala baik yang telah diuji maupun tanpa diuji
(idealnya menggunakan pengujian bermetode ilmiah).
Sebagian ahli menyatakan bahwa hakekatnya teori
bukanlah pernyataan yang absolut benar melainkan
kebenaran yang bermamfaat dalam kurun waktu tertentu.
2. Pembenaran Teori Dalam Mendukung Ilmu Pengetahuan
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
1
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Agar bisa diterima dikalangan ilmuwan secara luas
teori harus ditunjang dengan pembenaran yang jelas dan
diuraikan secara rinci. Pembenaran pernyataan dapat
dihasilkan melalui dua proses yaitu induksi-deduksi dan
falsifikasi.
a. Induksi-Deduksi
Pembenaran melalui proses ini menyatakan teori
dihasilkan dari suatu proses yang diawali dari suatu
permasalahan. Gejala permasalahan itu mula-mula diamati
kemudian hasilnya dinyatakan sebagai kesimpulan umum
(induksi) lalu dilakukan penalaran untuk mendapat
kesimpulan akhir (deduksi). Kesimpulan akhir itu yang
disebut teori . Induksi-deduksi memiliki kelemahan
karena untuk melakukan pengamatan diperlukan teori
sementara teori tidak dihasilkan dari sebuah pengamatan
sebab akan menghasilkan sebuah lingkaran persoalan yang
tidak ada awal dan akhirnya.
b. Falsifikasi
Belajar dari kelemahan induksi-deduksi, pengamatan
memerlukan “teori awal” yang diperoleh melalui titik
tolak lain yaitu prakiraan. Sifatnya spekulatif namun
tidak sembarangan karena karena dilandaskan atas
logika. Dalam hal ini teori tersebut dapat dibuktikan
kebenarannya dengan penalaran terbalik. Pembuktian ini
disebut falsifikasi.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
2
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
3. Logika
Menurut Willian S. Sahakian dan Mabel Lewis
Sahakian (1965),bahwa definisi logika adalah
“Pengkajian untuk berpikir secara sahih”. Logika
diperlukan untuk mendasari cara berpikir induktif dan
deduktif dengan cara saling mengaitkan berbagai elemen
informasi dan gagasan dalam satu pola hubungan yang
sahih. Sehingga logika digunakan sebagai dasar
analisis. Logika merupakan dasar untuk menentukan hal-
hal yang harus dipertimbangkan dan dengan urutan
tertentu sehingga pendapat yang dikemukakan bersifat
akurat dan menghasilkan kesimpulan yang tepat.
Penentuan seperti itu dapat dilakukan secara intuitif,
dengan cara memanipulasi secara sadar, atau dengan
metode matematis.
4. Paradigma
Teori dalam ilmu pengetahuan masih mutlak
keberadaannya. Padahal keberadaan suatu teori dalam
status apapun ditentukan oleh pemakainya, yaitu
masyarakat ilmuwan (community of interest). Karena itu yang
melandasi ilmu pengetahuan bukan teori tetapi
paradigma. Dalam sebuah paradigma terdapat :
a. Teori yang belum terbukti.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
3
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
b. Teori yang sudah terbukti tidak dapat
difalsifikasikan namun belum terbukti dengan
pengamatan.
c. Teori yang sudah terbukti tidak dapat
difalsifikasikan dan terbukti dengan pengamatan.
Oleh Abraham Kaplan (1964) memberikan komentar tentang
teori yaitu “Sebuah teori adalah cara untuk membuat
sesuatu masuk akal dari suatu situasi yang mengganggu
sehingga memperbolehkan kita untuk lebih efektif dalam
membuktikan sekumpulan kebiasaan dan lebih penting lagi
untuk memodifikasi atau menghilangkannya,
menggantikannya dengan yang baru. sebagai permintaan
dari situasi”. Oleh Jon Lang mendefinisikan teori dalam
Alan Johnson,1994 mengajukan dua dasar berpijak bagi
beberapa teori. Yang satu berkaitan dengan dunia
“sebagaimana adanya” (disebut Positif Teori) sedangkan
yang lain berkaitan dengan dunia “sebagamana mestinya”
(disebut Normatif Teori).
5. Teori Positif
Merupakan pernyataan yang tegas yang melukiskan,
menerangkan kenyataan dan mampu untuk memperluas
prediksi terhadap kenyataan-kenyataan dimasa datang.
Teori positif merupakan pernyataan-pernyataan positif
yaitu pernyataan tegas tentang realita (sebagaimana
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
4
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
adanya). Teori positif pada hakekatnya bersifat empirik
dan tentative. Teori positif tidak akan menyiratkan bahwa
sebenarnya teori-teori itu harus sesuai dengan
epistimologi para positifist yang berpedoman bahwa
tidak ada kebenaran sebelum ada tahap pembuktian
sesuatu dan pembongkaran kepalsuannya.
a. Fungsi Teori Positif
Fungsi utama dari teori itu adalah membuka jalan
bagi peneliti untuk memperoleh sesuatu yang bernilai
besar dari beberapa pernyataan deskriptif suatu
pernyataan tertentu. Nilai besar dan murni itulah yang
menguatkan pendapat bahwa suatu teori positif berfungsi
untuk semua disiplin ilmu di mana kemudian memberikan
batasan yang jelas dengan tahapan seperti sistem
kontrol yang baik. Fungsi lain dari teori positif
adalah untuk meningkatkan kesadaran berperilaku dalam
penciptaan lingkungan yang penting bagi manusia dan
karena itu harus memiliki dampak dalam keputusan
perencanaan.
Teori positif secara eksplisit pada dasarnya
penting bagi berbagai disiplin ilmu jika teori ini
untuk merespon permasalahan-permasalahan yang dihadapi,
pelaksanaan dalam penelitian penting untuk
kemajuannyanya, pengembangan-pernyataan normatif logis
untuk penerapannya dan memahami batas pemahamannya
(Chruchman dan Gisberg, 1984). Teori ini menunjukkan
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
5
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
dasar-dasar untuk argumen mengenai arahan kemana
profesi sebaiknya tertuju.
b.Tujuan Teori Positif
Untuk menjelaskan fenomena maupun memprediksikan
hasil-hasilnya sehingga dapat dipula diprediksikan
langkah-langkah yang harus diambil.
Untuk memberikan kemungkinan masyarakat ilmuwan
dalam memperoleh banyak pernyataan deskriptif dari
pernyataan tunggal (Alan Johnson, 1994).
Untuk menghindari bias, menghindari unsur
subyektifitas dan melihat pada alternatif.
6. Teori Normatif
Normatif berasal dari bahasa latin Norma yang pda
mulanya berarti alat tukang batu atau tukang kayu yang
berbentuk segi empat, pola, aturan atau secara umum
berarti standar. Norma juga terjadi dari hal-hal yang
biasa atau nilai-nilai yang berulang-ulang yang sudah
disepakati atau suatu konsensus.
Teori normatif bagi Kevin Lynch dalam “Good City
Form” menguraikan hubungan-hubungan yang dapat
digeneralisasi antara nilai-nilai manusia dan bentuk
tempat tinggal atau bagaimana mengetahui sebuah kota
yang baik dengan melihat kota lainnya (1984:37), tetapi
berkembang menjadi tidak terkendali menjadi suatu
kekeliruan naturalistik. John Lang (1987) juga melihat
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
6
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
teori normatif sebagai penentu untuk kegiatan tetapi
dalam bentuk yang prinsipil, standar-standar dan
manifesto yang menuntun kegiatan.
Teori normatif berisi preskripsi-preskripsi
(petunjuk-petunjuk) untuk bertindak melalui standar-
standar (norma-norma), manifesto dan prinsip-prinsip
perancangan dan filosofi-filosofi (Alan Johnson,1994).
Karena teori ini berkaitan dengan dunia “sebagaimana
mestinya” maka biasanya cenderung merupakan pernyataan
sebagi petunjuk merancang. Dalam hal ini normatif
diartikan sebagai norma-norma, aturan-aturan, kaidah-
kaidah dan prinsip-prinsip.
Teori normatif adalah teori yang berasal dari
suatu ideologi dan bermacam-macam orientasi
professional dengan membandingkan sesuatu sehingga
memunculkan suatu guidelines dan prinsip-prinsip sampel
dari suatu proses keputusan dalam desain. Teori
normatif berhubungan dengan posisi dan kedudukan yang
berbeda mengenai apa yang telah dilakukan atau yang
dapat dilakukan pada lingkungan terbangun dan atau pada
proses desain yang seharusnya dilakukan designer atau
arsitek.
7. Teori Eksplanatory (Penjelasan)
Adalah teori yang dikembangkan berdasarkan kaidah-
kaidah scientific (data, analisis dan penarikan
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
7
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
kesimpulan). Beberapa definisi dari teori
eksplanatori :
Teori yang memberikan keterang tentang mengapa atau
bagaimana suatu fenomena itu terjadi.
Teori yang meringkas hubungan antara berbagai
fakta, konsep dan fenomena.
Teori yang menentukan dan menyeleksi fakta-fakta
yang akan dipelajari serta membuang data-data yang
tidak relevan.
Teori yang menunjukkan area-area tertentu yang
relevan, namun belum dikerjakan sehingga
memungkinkan perlunya studi lebih lanjut.
Teori yang menggunakan teori yang sudah ada.
Teori tentang fakta-fakta yang belum diketahui
kondisinya pada masa yang akan datang.
Dalam perkembangan dan pengujian teori sebaiknya
memperhatikan empat aspek teori yaitu :
a. Mekanisme hubungan kekuatan personal dan
situasional.
Sejak Lewn bekerja diawal 1930-an perilaku
lingkungan nyata telah terlihat sebagai gabungan
produk antara kekutan personal dan faktor
situasional, dan melibatkan aturan sosial dan
definisi sosial tentang lingkungan. Faktor personal
meliputi interpersonal dan proses interpersonal
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
8
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
seperti psikologikal dan proses individu dan
kelompok.
b. Analisis dengan skala yang berbeda.
Teori umum mengenai hubungan perilaku dengan
lingkungan memerlukan hitungan untuk respon
perilaku yang terbagi dalam tiga skala : Makro,
Meso dan Mikro.
c. Teori “T” (besar) dan “t” (kecil).
Ada perbedaan yang signifikan yang digunakan dalam
kata “Theory” dalam pengetahuan, kadang-kadang teori
digunakan untuk menggambarkan orientasi umum dari
penelitian (seperti orientasi budaya terhadap
disain lingkungan seperti yang dikemukakan
Rapoport). Teori “T” besar : menggambarkan
orientasi umum pada penelitian dan teori “t”
kecil : menggolongkan sebuah konstelasi sistematis
mengenai konsep, verbal dan mekanisme yang
digunakan untuk interpretasi dan penjelasan tentang
timbal balik hubungan lingkungan perilaku.
d. Penjelasan teori
Pada dasarnya perkembangan proses teori dapat
dibagi dalam empat tahapan:
Tahap 1, Orientasi umum penelitian yang
dikembangkan dan diformulasikan, misalnya
pernyataan pribadi dari penelitian perilaku dan
lingkungan seperti yang dilakukan Craik.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
9
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Tahap 2, Kerangka kerja, yang dikembangklan dari
hubungan statis antara penemuan-penemuan yang ada
dengan pendekatan penelitian karakteristik
observasi yang digunakan Craik adalah gambaran
lingkungan formal tanggapan dan media presentase
untuk penelitian perilaku lingkungan adalah contoh
utama.
Tahap 3, Model yang menunjukkan hubungan yang
dinamis antara variabel, bagaimana orang
berinteraksi dengan lingkungan seperti model yang
dikemukakan oleh Altman, faktor yang terlibat
dalam adaptasi lingkungan.
Tahap 4, Teori penjelasan ditujukan untuk
menjelaskan mengapa sekelompok sub variabel
digunakan untuk menghitung data yang diobservasi.
8. Penutup
Dalam pandangan umum pada dasarnya tidak ada
Arsitek yang melontarkan sebuah teori setelah
menyelesaikan karyanya yang pertama. Bahkan jika
diperhatikan tidak setiap arsitek berani menyusun
teori kecuali beberapa diantaranya. Teori arsitektur
dikemukakan oleh para arsitek yang telah banyak
mengahsilkan karya. Kebanyakan teori-teori tersebut
baru diakui setelah arsiteknya tiada, yaitu ketika
karya-karya mereka diakui keberhasilannya karena mampu
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
10
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
bertahan terhadap waktu. Suatu teori dalam arsitektur
digunakan untuk mencari apa yang sebenarnya harus
dicapai dalam arsitektur dan bagaimana cara yang baik
untuk merancang. Teori dalam arsitektur tidak seteliti
dan secermat dalam ilmu pengetahuan yang lain
(obyektif), satu ciri penting dari teori ilmiah yang
tidak terdapat dalam teori arsitektur ialah pembuktian
yang lebih terperinci. Teori dalam arsitektur adalah
sebuah hipotesa, harapan dan dugaan-dugaan tentang apa
yang terjadi bila semua unsur yang menjadikan bangunan
dikumpulkan dalam satu cara, tempat dan waktu tertentu.
Pemahaman ini menjelaskan ada tiga kategori teori
dalam lingkup disiplin arsitektur :
Teori Arsitektur, dalam hal ini dipahami sebagai
pengandaian teori-teori yang tersusun sebagai
unsur-unsur yang membentuk arsitektur sebagai ilmu
pengetahuan.
Teori tentang Arsitektur, teori ini berusaha
menyusun definisi dan deskripsi medan pengetahuan
yang tercakup dalam sebutan “Arsitektur”.
Sasarannya adalah menjelaskan kedudukan arsitektur
dalam taksonomi ilmu pengetahuan yaang berlaku
dalam periode yang bersangkutan. Salahsatu contoh
adalah teori arsitektur yang dikemukakan oleh
Vitruvius berikut semua modifikasi dan tiruannya..
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
11
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Teori perencanaan dan Perancangan Arsitektur yaitu
teori yang secara aplikatif membantu dalam proses
dan pelaksanaan perancangan, misalnya teori
pengolahan bentuk.
Ilmu pengetahuan yang normatif pada dasarnya
mengarah pada penerapan-penerapan secara langsung.
Demikian juga teori-teori dalam arsitektur bisa
dipahami melaui ilmu pengetahuan yang normatif karena
sebagian besar teori yang ada diarahkan pada penerapan
proses penciptaan bangunan dalam kegiatan perencanaan
dan perancangan. Menurut John Lang (dalam Johnson,
1994) menyebutkan bahwa teori dalam pendidikan
arsitektur lebih difokuskan pada pengertian bahwa
perancang adalah pencipta dan pada perolehan rumusan-
rumusan dalam melakukan tindakan merancang. Selanjutnya
ditegaskan bahwa teori adalah suatu perangkat aturan-
aturan yang memandu arsitek dalam membuat keputusan
tentang persoalan-persoalan yang muncul saat
menterjemahkan suatu informasi kedalam disain bangunan.
DAFTAR PUSTAKA
Gary t More – D.Paul Tuttle & Sandra C.Howell, 1985.
Enviromental Design Reaserch Direction: Praeger Publishers
. New York
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
12
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Jon Lang, 1987. Creating Architectural Theory : Van Nostrand
Reinhold Company. New York
Paul – Alan Johson, 1994. The Theory Of Architecture : Van
Nostrand Reinhold Company. New York
Pembahasan.2
MENGENAL POSTMODERN ? 1. Apakah Postmodern
Postmodern bisa dimengerti sebagai filsafat, pola
berpikir, pokok berpikir, dasar berpikir, ide, gagasan,
teori. Masing-masing menggelarkan pengertian tersendiri
tantang dan mengenai Postmodern, dan karena itu
tidaklah mengherankan bila ada yang mengatakan bahwa
postmodern itu berarti “sehabis modern” (modern sudah
usai); “setelah modern” (modern masih berlanjut tapi
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
13
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
tidak lagi populer dan dominan); atau yang mengartikan
sebagai `kelanjutan modern' (modern masih berlangsung
terus, tetapi dengan melakukan penyesuaian / adaptasi
dengan perkembangan dan pembaruan yang terjadi di masa
kini). Di dalam dunia arsitektur, postmodern menunjuk
pada suatu proses atau kegiatan dan dapat dianggap
sebagai sebuah langgam, yakni langgam postmodern. Dalam
kenyataan hasil karya arsitekturnya, langgam ini muncul
dalam tiga versi/sub-langgam yakni Purna Modern, Neo
Modern, dan Dekonstruksi. Mengingat bahwa masing-masing
pemakai dan pengikut dari sub-langgam/versi tersebut
cenderung tidak peduli pada sub-langgam/versi yang
lain, maka masing-masing menamakannya langgam purna-
modern, langgam neo-modern dan langgam dekonstruksi.
Sebagai catatan yang harus diingat banyaknya pengertian
maupun versi tentang postmodern ini memang telah
membuat sejumlah pihak mengalami kebingungan, khususnya
untuk menentukan siapa dan manakah yang dapat dipercaya
atau dapat diandalkan sebagai yang benar.
2. Interpretasi Arsitektur Post Modern
Arsitektur Postmodern tidak dapat dipisahkan
dengan Arsitektur Modern karena Arsitektur Postmodern
merupakan :
a. Kelanjutan Arsitektur Modern.
b. Reaksi terhadap Arsitektur Modern.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
14
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
c. Koreksi terhadap Arsitektur Modern.
d. Gerakan melengkapi dari apa yang masih belum
terpenuhi dalam arsitektur Modern.
e. Menyodorkan alternatif sehingga arsitektur tidak
hanya satu jalur saja.
f. Memberi kesempatan untuk menangani arsitektur dari
kemungkinan-kemungkinan, pendekatan-pendekatan dan
alternatif-alternatif yang lebih luas dan bebas.
Dengan demikian mempelajari arsitektur Postmodern
tidak bisa tanpa melalui Arsitektur Modern karena
Arsitektur Postmodern merupakan langkah atau tindak
lanjut terhadap evaluasi yang dilakukan mengenai
arsitektur Modern. Arsitektur Post Modern merupakan
arsitektur yang telah melakukan feed back / umpan balik
terhadap Arsitektur Modern. Pemunculan Arsitektur
Modern tidak seragam dan secara garis besar dapat
dikelompokan dalam tiga ciri penampilan:
Purna Modern.
o Purna Modern merupakan pengindonesiaan dari post-
modern versi Charles Jencks (ingat, pengertian
veris Jencks itu berbeda dari pengertian umum dari
`Post Modern' yang digunakan dalam judul bahan
kuliah ini).
o Ditandai dengan munculnya ornamen, dekorasi dan
elemen-elemen kuno (dari Pra Modern) tetapi dengan
melakukan transformasi atas yang kuno.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
15
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
o Menyertakan warna dan tekstur menjadi eleman
arsitektur yang penting yang ikut diproses dengan
bentuk dan ruang.
o Tokohnya antara lain : Robert Venturi, Michael
Graves, Terry Farrell
Neo Modern
o Dahulu diberi nama Late Modern oleh Charles
Jencks, sehingga pengertiannya tetap tidak
berubah.
o Tidak menampilkan ornamen dan dekorasi lama tetapi
menojolkan Tektonika (The Art of Construction).
Arsitekturnya dimunculkan dengan memamerkan
kecanggihan yang mutakhir terutama teknologi.
o Sepintas tidak terlihat jauh berbeda dengan
Arsitektur Modern yakni menonjolkan tampilan
geometri.
o Menampilkan bentuk-bentuk tri-matra sebagai hasil
dari teknik proyeksi dwi matra (misal, tampak
sebagai proyeksi dari denah). Tetapi, juga
menghadirkan bentukan yang trimatra yang murni
(bukan sebagai proyeksi dari bentukan yang
dwimatra).
o Tokohnya antara lain : Richard Meier, Richard
Rogers, Renzo Piano, Norman Foster.
o Tampilan dominan bentuk geometri.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
16
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
o Tidak menonjolkan warna dan tekstur, mereka ini
hanya ditampilkan sebagai aksen. Walaupun
demikian, punya warna favorit yakni warna perak.
3. Dekonstruksi
o Geometri juga dominan dalam tampilan tapi yang
digunakan adalah geometri 3 dimensi bukan dari
hasil proyeksi 2 D sehingga muncul kesan miring
dan semrawut.
o Tokohnya antara lain: Peter Eisenman, Bernard
Tschumi, Zaha Hadid, Frank O'Gehry.
o Menggunakan warna sebagai aksen dalam komposisi
sedangkan tekstur kurang berperan.
3. Pokok-pokok Pikiran Arsitek Postmodern
Pokok-pokok pikiran yang dipakai arsitek
Postmodern yang tampak dari ciri-ciri di atas berbeda
dengan Modern. Di sini akan disebutkan tiga perbedaan
penting itu.
a. Tidak memakai semboyan Form Follows Function
arsitektur posmo mendefinisikan arsitektur sebagai
sebuah bahasa dan oleh karena itu arsitektur tidak
mewadahi melainkan mengkomunikasikan. Yang
dikomunikasikan oleh ketiganya itu berbeda-beda,
yaitu :
PURNA MODERN : yang dikomunikasikan adalah
identitas regional, identitas kultural, atau
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
17
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
identitas historikal. Hal-hal yang ada di masa
silam itu dikomunikasikan, sehingga orang bisa
mengetahui bahwa arsitektur itu hadir sebagai
bagian dari perjalanan sejarah kemanusian.
NEO MODERN : mengkomunikasikan kemampuan
teknologi dan bahan untuk berperan sebagai elemen
artistik dan estetik yang dominan.
DEKONSTRUKSI : yang dikomunikasikan adalah: -
unsur-unsur yang paling mendasar, esensial,
substansial yang dimiliki oleh arsitektur.-
Kemampuan maksimal untuk berarsitektur dari
elemen-elemen yang essensial maupun substansial.
Karena pokok-pokok pikiran itu dapat pula dikatakan
bahwa :
oArsitektur PURNA MODERN memiliki kepedulian yang
besar kepada masa silam (The Past),
oArsitektur NEO MODERN memiliki kepedulian yang
besar kepada masa ini (The Present), sedangkan
oArsitektur DEKONSTRUKSI tidak mengikatkan diri ke
dalam salah satu dimensi Waktu (Timelessness).
Pandangan seperti ini mengakibatkan timbulnya
pandangan terhadap Dekonstruksi yang berbunyi "Ini
merupakan kesombongan dekonstruksi."
b. Fungsi ( bukan sebagai aktivitas atau apa yang
dikerjakan oleh manusia terhadap arsitektur).
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
18
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Yang dimaksud dengan “fungsi” di sini bukanlah
“aktivitas”, bukan pula “apa yang dikerjakan/
dilakukan oleh manusia tehadap arsitektur”
(keduanya diangkat sebagai pengertian tentang
“fungsi” yang lazim digunakan dalam arsitektur
modern). Dalam arsitektur posmo yang dimaksud
fungsi adalah peran adan kemampuan arsitektur untuk
mempengaruhi dan melayani manusia, yang disebut
manusia bukan hanya pengertian manusia sebagai
mahluk yang berpikir, bekerja melakukan kegiatan,
tetapi manusia sebagai makhluk yang berpikir,
bekerja, memiliki perasaan dan emosi, makhluk yang
punya mimpi dan ambisi, memiliki nostalgia dan
memori. Manusia bukan manusia sebagai makhluk
biologis tetapi manusia sebagai pribadi.
“Fungsi = apa yang dilakukan arsitektur, bukan apa
yang dilakukan manusia; dan dengan demikian, fungsi
bukan aktivitas”
Dalam posmo, perancangan dimulai dengan melakukan
analisa fungsi arsitektur, yaitu :
Arsitektur mempunyai fungsi memberi
perlindungan kepada manusia (baik melindungi
nyawa maupun harta, mulai nyamuk sampai bom),
Arsitektur memberikan perasaan aman, nyaman,
nikmat,
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
19
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Arsitektur mempunyai fungsi untuk menyediakan
dirinya dipakai manusia untuk berbagai
keperluan,
Arsitektur berfungsi untuk menyadarkan manusia
akan budayanya akan masa silamnya,
Arsitektur memberi kesempatan pada manusia
untuk bermimpi dan berkhayal,
Arsitektur memberi gambaran dan kenyataan yang
sejujur-jujurnya.
Berdasarkan pokok pikiran ini, maka :
o Dalam PURNA MODERN yang ditonjolkan didalam
fungsinya itu, adalah fungsi-fungsi metaforik
(simbolik) dan historikal.
o NEO MODERN menunjuk pada fungsi-fungsi mimpi,
yang utopia (masa depan yang sedemikian
indahnya sehingga tidak bisa terbayangkan).
o DEKONSTRUKSI menunjuk pada kejujuran yang
sejujur-jujurnya.
c. Bentuk dan Ruang
Di dalam posmo, bentuk dan ruang adalah komponen
dasar yang tidak harus berhubungan satu menyebabkan
yang lain (sebab akibat), keduanya menjadi 2
komponen yang mandiri, sendiri-sendiri dan bebas,
sehingga bisa dihubungkan atau tidak. Yang jelas
bentuk memang berbeda secara substansial, mendasar
dari ruang. Ciri pokok dari bentuk adalah ada dan
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
20
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
nyata,terlihat,teraba, sedangkan ruang mempunyai
ciri khas ada dan tak terlihat,tak nyata. Kedua
ciri ini kemudian menjadi tugas arsitek untuk
mewujudkannya.
Berdasarkan pokok pikiran ini, maka dalam
arsitektur :
PURNA MODERN bentuk menempati posisi yang lebih
dominan daripada ruang,
NEO MODERN sebaliknya bertolak belakang ,
menempatkan ruang sebagai unsur yang dominan,
sedangkan dalam
DEKONSTRUKSI tidak ada yang dominan, tidak ada
yang tidak dominan, bentuk dan ruang memiliki
kekuatan yang sama.
4. Keberadaan Post Modern di Indonesia
Kalau mengambil pokok-pokok pikiran Post Modern
untuk meninjau keadaan dan perkembangan arsitektur di
Indonesia, maka arsitektur Post Modern sudah ada di
Indonesia sejak tahun 1970-an melalui pandangan dan
karya dari Y.B Mangunwijaya. Di sini YB Mangunwijaya
menghadirkan karya arsitektur yang tergolong ke dalam
sub-langgam PurnaModern.
Akan tetapi bila dilihat dari ciri visual Post
Modern maka Post Modern belum cukup populer, alias
hanya beberapa buah saja yang berusaha menghadikannya
misalnya AMI (Arsitek Muda Indonesia) dengan anggotanya
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
21
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Sonny Sutanto (karyanya di Surabaya adalah hotel
Novotel; menunjukkan sub-langgam PurnaModern), Yori
Antar, Sardjono Sani (menampakkan sub-langgam
Neomodern), dan lainnya yang keseluruhannya berjumlah
kurang lebih 20 orang. Pada 5 Oktober 2000, kelompok
ini menerbitkan buku kedua (tentang rekaman perjalanan
AMI selama berpameran di Belanda hampir dua tahun yang
lalu).
5. Daftar Pustaka
Paul – Alan Johson, 1994. The Theory Of Architecture : Van
Nostrand Reinhold Company. New York
Prestel, 1991, Arcitecture In Transition : Between Deconstruction
and New Modern, Munich. Germany.
Ching, DK., Francis. 2000. Arsitektur Bentuk,Ruang dan
Tatanan. Erlangga. Jakarta.
Catanese. J.a., end Snyder C.J., 1984. Pengantar
Arsitektur. Erlangga. Jakarta
Wiryomartono. B. P., 1990. Perkembangan Gerakan Arsitektur
Modern Di Jerman dan Postmodernism. Universitas Atma
Jaya. Jogjakarta.
Tanudjaja. F.C.J.S., 1998. Arsitektur Modern: Tradisi-Tradisi dan
Aliran-Aliran Serta Peranan Politik-Politik. Universitas Atma
Jaya. Jokjakarta.
Pembahasan.3
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
22
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Teori Arsitektur Postmodern
1. PengantarTantangan dalam dunia arsitektur dapat dilihat
dari praktek dan karya arsitektur itu sendiri. Teori
yang berkembang di dunia Arsitektur berasal dari
kritikan, penafsiran, dan deskripsi dari hasil
pekerjaan yang telah dihasilkan dan berhasil membangun
opini masyarakat sehingga timbul pemahaman baru. Dalam
perkembangan dunia arsitektur, muncul aliran post
modern yang menekankan pada kunci dominansi persoalan
tunggal, hal ini berbeda dengan arsitektur modern yang
bersifat formalisme, dan gagasan fungsionalisme,
kebutuhan “ pemecahan radikal ” dan ungkapan jujur
bahan dan struktur.
Sejak pertengahan tahun 1960–an, teori arsitektur
benar-benar telah menjadi interdisipliner ; bergantung
pada kritis. Proyek perbaikan modernisme ini disajikan
sebagai pembuatan teori agenda baru untuk arsitektur,
dilihat dari sudut pandang politik, etika, ilmu bahasa,
estetika, dan fenomenologi.
Teori dapat digolongkan menjadi beberapa pokok
pikiran masalah berdasarkan subjeknya diantaranya :
Preskriptif, proskriptif, Afirmatif, atau Kritis. Yang
kesemuanya itu berbeda dari sudut pandang deskriptif
yang netral.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
23
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Teori preskriptif menawarkan penjelasan baru
mengenai masalah khusus yang berfungsi untuk menentukan
norma baru yang digunakan sebagai pedoman dalam
praktek. Jadi ini menaikan standart metode desain.
Jenis ini dapat bersifat kritis dalam situasi status
quo.
Sedangkan teori proskritif yang menawarkan keadaan
standart apa yang dihindarkan dalam desain. Urbanisme
dalam sudut pandang proskriptif didefinisikan tidak
secara negatif tetapi lebih kepada pemecahan atau
pembelajaran untuk mengatasi hal tersebut, contohnya
dengan menentukan zona fungsional. Seperti kode
perencanaan kota untuk Seaside, Florida oleh Andreas
Duany dan Elizabeth Plater – Zyberk.
Teori kritis menilai perkembangan dunia arsitektur
dan hubungannya dengan masyarakat. Jenis tulisan yang
berpolemik ini sering memiliki orientasi politik atau
etika yang dinyatakan untuk mendorong perubahan. Teori
kritis secara ideologi didasarkan pada marxisme atau
feminisme. Contoh yang bagus dari teori kritis adalah
Critical Regionalisme karya arsitektur kenneth Frampton
yang mengusulkan ketahanan terhadap homogenisasi
lingkungan visual melalui tradisi bangunan lokal. Teori
kritis bersifat spekulatif, mengandung pertanyaan dan
terkadang utopia.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
24
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Inti dari teori – teori yang ada pokoknya mengenai
masalah pelaksanaan dan seni. Berasitektur dinyatakan
sebagai cikal bakal seni bangunan yang halus. Hal ini
sangat berbeda dengan prinsip ilmu matematika dan ilmu
yang lainnya. Dilihat dari subjek dasar, prinsip dalam
dunia arsitektur dapat digolongkan menjadi 5 point,
diantaranya:
a. Arsitektur yang memiliki tingkatan mutu yang
diharuskan oleh seorang arsitek dalam hal
kepribadian, pendidikan, dan pengalaman.
b. Apresiasi arsitektur baik berupa seni maupun
kesenangan sebagai salah satu kriteria arsitektur.
c. Teori desain atau metode konstruksi. Meliputi:
teknik, bagian, jenis, bahan, dan prosedur unsur
pokok.
d. contoh contoh senjata arsitektur, pemilihan, dan
penyajian yang menyatakan sikap menulis terhadap
sejarah.
e. Sikap tentang hubungan antara teori dan praktek.
Pandangan yang tentang subyek pokok ini dinyatakan
oleh arsitektur Bernard Tschumi. Bagi Tschumi
arsitek bukanlah seni dan teori yang mengambarkan.
Tulisannya menunjukan bahwa peran teori merupakan
penafsiran dan propokasi.
Jika teori harus membawa hasil sesuai dengan yang
diperkirakan maka satu satunya teori yang dapat
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
25
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
diterima Preskriptif atau Proskriptif. Kedua aspek
dalil ini ditantang oleh para pembuat teori postmodern
seperti Alberto Perez Gomez yang berpendapat bahwa
kekuatan kritis dari proyek yang tidak dibangun untuk
arsitektur kertas. Teori juga menyelamatkan hubungan
arsitektur dengan alam paradikma pilosofi dan ilmiah
sebagian besar telah membentuk pandangan arsitektur
tentang daerah aktifitas dimana alam menjadi
pemandangan alam melalui upaya desainer.
2. Pengertian Postmodern
Postmodern adalah istilah yang memiliki arti yang
berbeda dalam konteks yang berbeda, dilihat dari tiga
sudut yakni: sebagai periode sejarah dengan hubungan
khusus ke modern; sebagai golongan paradikma siknifikan
untuk pertimbangan persoalan dan obyek budaya; sebagai
kelompak tema.
Postmodern dikenal sebagai kapitalisme akhir,
kapitalisme multi nasional, masyarakat konsumen pada
pertengahan tahun 1960-an tantangan terhadap ideologi
gerakan modern dan terhadap arsitektur modern yang
menurunkan nilai dipercepat serta berkembang biak
sehingga dikenal sebagai kritik postmodern.
Perusakan kompleks perumahan pruitti-Igoe di St
Louis misauri pada tahun 1972 secara luas diterima
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
26
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
sebagai berakhirnya visi arsitektur modern. Lembaga
teori di New York pada tahun 1967-1985 dan Venice,
keduanya menjalankan publikasi yang sangat banyak yang
menawarkan program pengajaran, konfrensi, simposium,
panel dan pameran hal tersebut juga dilakukan oleh
Insitute Arcsitekture and Urban Studies (IAUS) di
Manhattan. IAUS menerbitkan surat kabar Skyline dua
jurnal, dan serangkaian buku dibawah terbitan
opposition. Penekanan berat lembaga tersebut pada teori
berkarakteristik post modern.
3. Polemik Dalam Publikasi.
Respon lainnya terhadap arsitektur modern adalah
berkembangnya literatur teoritis seperti majalah
mandiri baru dan jurnal akademi. Disamping itu Venice
institute, italia menghasilkan tiga majalah arsitek
lain semuanya di cetak lotus, asabela, dan domus. Dua
yang terakhir didirikan mulai tahun 1928 sedangkan
lotus didirikan 1963.
Selama sepuluh tahun (1985-1995) para arsitek
Denmark dibawah pengaruh Kopenhagen Henning Larsen yang
menebitkan nordic magazine of architekture and art
artikel wawancara dalam bahasa Denmark dan Inggris
dilengkapi dengan Layout berukuran besar menggunakan
desain grafis yang kuat dan ilustrasi.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
27
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Postscrip merupakan sebuah puncak modernisasi yang
membahas mengenai tata kota, tampak (fasade), hal yang
menyangkut kebudayaan. Stern mengungkapkan bahwa
arsitektur merupakan kombinasi dari respek budaya dan
sejarah, dan merupakan sebuah fragmen dari
kontektualisasi. Pada tahun 1977 Charles jencks
memaparkan akan bahasa ‘Arsitektur Postmodern’. Karena
terbesit kata postmodern pada telinga para arsitek,
maka sekelompok arsitek mengadakan sebuah konferensi
yang membahas seluk beluk dari arsitektur modern. Tokoh
dalam arsitektur modern yang dibahas antara lain Peter
Eisenman, Michael Groves, Charles Gwathmey, John
Hajduk,Richard Merier yang seringkali tenar dengan nama
‘ The New York Five’, tetapi dari bahasan ini timbulah
berbagai pendapat bahwa topik arsitektur modern yang
diangkat merupakan suatu yang tidak membuat kehidupan
semakin membaik, tetapi kehidupan berjalan sebagi mana
mestinya.
Perkembangan arsitektur menuju kearah yang lebih
baik pada saat diadakannya pameran di New York museum
Moma, pada pameran ini banyak karya arsitektur mulai
dari sytle klasik, hirarki, poche, proporsi dan pameran
transformasi yang dipaparkan oleh Charles Jenks.
Kalimat postmodern dalam dunia arsitektur berarti
suatu gaya kontemporer yang mengembalikan kembali aspek
sejarah yang pernah hilang pada arsitektur modern.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
28
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Paradigma arsitektur postmodern merupakan suatu
fenomena, kecantikan, teori bahasa tubuh (semiotik,
strukturalisme, poststrukturalisme dan dekonstruksi),
marxism, dan feminism.
a. Paradigma 1 : Phenomenologi
1) Aspek dari keteraturan akan menghasilkan suatu
kebenaran dari teori arsitektur pada metode
filosofi yang dikenal dengan nama phenomenologi,
yang dapat diartikan sebagai suatu ancaman
filosofis yang didasarkan atas kebiasaan
postmodern melalui tempat, pandangan, pembuatan
yang seringkali terlihat berlebihan dan sulit
untuk diartikan. Phenomenologi mengkritik logika
dari para ilmuwan yang dapat membawa aspek
kemanusiaan.
2) Salah satu tokoh yang sangat ekstrim mengritik
modernisasi ialah Heidengger, ia mengemukakan
bahwa orang-orang pada era modern diangap tidak
mampu merefleksikan hidupnya sebagai manusia.
Nortberg-Schulz mengacu pada lingkungan dan
karakter yang dimanifestasikan kedalam sebuah
bangunan. Sedangkan Mies mempunyai paradigma bahwa
Tuhan merupakan sumber dari detail yang dibuat
dalam desain arsitektural, karena setiap tatanan
kehidupan dan sumber alam yang dihasilkan berasal
dari Tuhan.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
29
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
3) Peres Gomes mengemukakan akan konsep dari
Heidengger yang memungkinkan orientasi keberadaan,
pengenalan budaya, dan hubungan dengan sejarah.
Phenomenologi terakhir disampaikan oleh Juhani
Pallasmoa yang mengartikan arsitektur merupakan
fisik dari ide yang dihasilkan yang meliputi
persepsi, mimpi, memori yang terlupakan dan
imajinasi.
4) Didalam uraian Francois Coli yang mengemukakan
bahwa arsitektur merupakan suatu pemandangan yang
tak nyata, yang nantinya akan diulas lebih lanjut
melalui suatu pola pemikiran fisik, mistik, dan
legenda.
Phenomenologi merupakan sebuah konteks yang
membicarakan mengenai arsitektur dalam kaitannya dengan
segala keteraturan yang ada di alam. Keteraturan
tersebut membentuk suatu pemaknaan yang menimbulkan
berbagai macam filosofi, sebenarnya bila dikaji lebih
mendalam unsur dari metafisika dapat masuk kedalam
paradigma ini. Jadi konsep tersebut diatas
‘phenomenologi’ menjadi suatu pegangan dalam proses
perancangan. Mengenai ulasan phenomenologi ini yang
mendasari asal mula ide tersebut muncul yang didasari
oleh segala macam keseimbangan yang ada. jadi dapat
disimpulkan bahwa paradigma phenomenologi ini :
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
30
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
merupakan keterkaitan dengan tradisi masa lalu,
yang dapat diartikan sebagai memorial.
Tidak terbatas akan teori saja tetapi dapat
menembus disiplin dari keilmuan.
Menunjukan makna bahwa adanya keberadaan manusia
yang telah diabaikan oleh modernisasi.
Aplikasi bentukan :
Stone house oleh Gunther Domenig
Bangunan ini memiliki suatu unsur yang tidak
mempunyai kaitan dengan segala keteraturan yang
ditimbulkan dari aspek phenomonologi. Hal ini dapat
dilihat dari bentukan yang ada, kurang dirasakan adanya
kesinambungan dengan lingkungan sekitar ‘posisi
bangunan terhadap lingkungan’ dan juga tidak terdapat
unsur budaya dan sejarah yang melandasi perancangan.
b. Paradigma 2 : Aesthetic Of Sublime
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
31
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
1) Pada pembahasan ini lebih menampilkan akan
artikulasi dari sebuah kategori oestetik yang
penting pada periode postmodern. Untuk menuju
titik yang radikal sejarah dari modernisasi,
haruslah merombak teori aestetik secara utuh.
Dalam teori aestetik tabula rasa dibahas mengenai
polemic modernist beirisikan akan aplikasi antara
ilmu dan desain yang saling terkait. Dalam
arsitektur fragmentasi merupakan suatu hal yang
sangat penting dari sejarah modern karena
mengandung suatu penolakan dari bentukan desain
yang umumnya ada.
2) Dalam bukunya Robert Am Stern mengemukakan bahwa
tubuh dari aliran clasic tidak mengarah pada
politik dan moral, tetapi lebih mengarah pada
bahasa. Dan bahasa clasic yang dipakai bukan
merupakan sesuatu hal yang pasti tetapi haruslah
dapat memberikan suatu kemurnian bentuk. Sedangkan
menurut Aldo Rosi yang mengemukakan pendapatnya
bahwa bangunan clasic memiliki sesuatu yang
praktis.
Sublime dalam hal ini berbicara mengenai
arsitektur gaya-gaya klasik yang dipadukan dengan unsur
modern. Pada sublime ini terlihat akan perpaduan
antara unsur klasik dengan modern dapat melalui
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
32
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
ornamennya, dan yang terpenting ialah tidak
meninggalkan tradisi sejarah secara utuh tetapi
mengadopsikan hal tersebut pada bangunan, sublime juga
berbicara mengenai keindahan / kecantikan dari
bangunan.
Aplikasi bentukan :
Single Family Residence. Catalonia, Spanyol, 1983 -
1987
Architect : Oscar Tusquets
Perumahan gaya Mediterania ini dibangun pada tahun
1983 oleh Oscar Tusquets dan lous Clotet, dimana
mereka telah bekerja sama sejak 1964. Gerakan ini,
meskipun mendapatkan keuntungan dari ahli mordenisasi,
tidak memiliki hasrat untuk menghabiskan simbol –
simbol sejarah untuk membangkitkan image dalam
kebudayaan bersama. Gaya baru Clotet memanggil kembali
gaya baru klasik dengan struktur dan proporsinya
meskipun dimasukan gaya klasik, Tusquets disisi lainnya
dia juga memiliki kebebasan pediman baluster dan
molding , disain interiornya dengan detail yang cermat
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
33
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
dan tidak takut dengan konstruksi skala besar. Pada
bangunan ini usur alam menjadi pendukung utama
keindahahan bangunan, pemilihan warna, tekstur dinding,
dan dekorasi jendela berusaha disesuaikan dengan unsur
alam disekitarnya.
Penggunaan dan penempatan simbol–simbol arsitektur
seperti ornamen–ornamen, dekorasi ruang, dan penambahan
efek lengkung pada sisi–sisi tertentu dari bangunan
semakin mempertegas kesan klasik dalam desain ini.
Pada pembahasan sublime unsur simbilis dari banguanan
ini masih terdapat suatu tradisi sejarah dengan
perpaduan gaya modern. Pada tampak depan banguan ini
terlihat adanya ornamentasi dari gaya klasik dalam
permainannya dengan ornamentasi, warna, dan bentukan
geometris yang mendukung merupakan suatu unsur sulime
yang nampak.
c. Paradigma 3 : Linguistic Theori
1) Pada teori ini dibahas akan adanya budaya yang
semakin krisis pada era modernisasi, yang dapat
mempolakan suatu pemikiran, pada pergerakan
postmodern mulai diperhatikan akan masalah budaya
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
34
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
sampai pada rekonstrukturisasi pemaknaan bahasa
arsitektural.
2) Dalam teorinya Mies Van de Rohe menjelaskan akan
suatu kesatuan yang utuh antara arsitektur dan
teknologi yang ada, tetapi lama kelamaan salah
satu akan mendominasi yang lainnya. Dari hal ini
budaya arsitektur dapat terkikis oleh perkembangan
teknologi yang ada.
Paradigma ini terbagi atas dua bagian yaitu :-
Strukturalisme ; Struktural lebih menfokuskan pada
kode, konvensi, dan proses pertanggung jawaban dari
pekerjaan dimana menciptakan arti sosial. Struktur
merupakan sebuah proses yang liguistik,
psycoanalitic, metaphisical, logical, sosiological.
Dalam desain struktur merupakan sesuatu kejelasan
yang dapat mempertegas arti dari desain yang akan
diwujudkan.- Post strukturalism ; Dalam hal ini
untuk membedakan strukturalism dan poststrukturalism
sangatlah sulit, karena keduanya hampir sama, Dan
untuk memisahkannya dilihat dari aspek bahasa
arsitektural yang ditimbulkan dalam desain yang ada,
poststrukturalisme lebih mengarah pada pemaknaan
dari karya desain arsitekturalnya.
Bahasa dalam arsitektur mempunyai suatu
keterkaitan dengan penanda dan pertanda, hal inilah
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
35
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
yang kemudian disampaikan oleh perancang untuk
memberikan suatu makna terhadap bangunan. Dalam konteks
derrida dibahas bahwa tidak ada suatu konteks yang
jelas untuk memisahkan antara petanda dengan penanda.
Dalam bahasa arsitektural suatu tanda akan membawa kita
ketanda seterusnya tanpa suatu batasan yang jelas.
Perlu diketahui dalam hal ini tanda sangat tidak
indentik dengan makna, kalau makna dapat berubah
menurut ruang lingkup dari tanda yang mengikutinya.
Pada dasarnya bahasa arsitektural tidak stabil seperti
yang telah dijelaskan oleh kaum strukturalisme, jadi
elemen bahasa tidak bisa didefinisikan dengan jelas
bila tanpa menelusuri tanda yang saling terkait.
Poststrukturalisme adalah suatu reaksi yang ditimbulkan
oleh strukturalime, poststrukturalisme memiliki kaitan
erat dengan konstruksi massa, bidang, material yang
membentuk suatu elemen struktural yang tidak terikat
dengan standart teori yang ada, tetapi merupakan suatu
pengembangan dari teori tersebut.
Aplikasi Bentukan:
Parochial Complex Vienna, Austria, 1981
Architect : Werner Appelt.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
36
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Bangunan ini merupakan bangunan ketiga dari
Katholik centre yang ada di Vienna. Pada bangunan ini
kita dapat melihat bangunan ini memang dengan sengaja
didesain dari awal dengan konsep klasik dimana tujuan
arsitek yang berusaha menciptakan kesan formal dan
religius. Dimana hal tersebut dapat dicapai dengan
pengolahan ruang dan tampilan bangunan yang bergaya
klasik dan kuno. Dari tampilan depan bangunan yang
menggunakan efek dan pengolahan lengkung dalam desain
tampilan depan bangunan memperjelas unsur postmodern
dalam bangunan ditambah pengolahan masa yang tampak
kokoh dengan beton–beton tebal, dimana bukaan hanya
mengandalkan jendela yang penempatannya disusun
sedemikian rupa sehingga memberikan penerangan yang
baik dan cukup terhadap ruangan. Pada bagian interior
dari bangunan kita dapat melihat kesan ruang yang
tinggi dan besar yang berusaha mencapai kesan
monumental yang memang sangat cocok ditimbulkan oleh
bangunan – bangunan yang digunakan untuk acara – acara
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
37
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
religius. Dari berbagai segi bangunan ini mempunyai
suatu pertanda tersendiri, muali dari tampak luar yang
terkesan formil dan religius yang dapat dirasakan dan
dibaca dengan pola pemikiran kita. Lalu setelah kita
memasuki ruangan akan terkesan berbeda dengan pola
pafon yang lengkung dan tinggi akan memberikan suatu
kesan akan kebesaran yang kuasa. Bila dibahas lebih
dalam lagi konteks bahasa arsitektur akan semakin
banyak dan tidak mempunyai batasan yang begitu jelas.
Spirit and soul unfold in a Spanish chapel
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
38
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Kemungkinan besar perancang ingin menghadirkan
suatu kestabilan yang dinamis melalui bentuk yang
dihadirkan. Maksud dari kestabilan yang dinamis disini
ialah perancang ingin menggugah psikologis dari
manusianya. Pada bangunan kapel dibuat miring pada
sisi-sisinya, dimaksudkan agar pemakai terguncang dan
sadar akan dirinya yang tidak berdaya, dan mengakui
akan kebesaran penciptanya. Jadi bahasa dalam
arsitektur tidak selalu didasarkan akan ornamentasi
pada bangunan, tetapi juga dari bentukan yang
ditimbulkan yang dapat merangsang pola pemikiran kata
dalam merasakan suatu esensi dari ruang yang
ditimbulkan.
Pada paradigma bahasa ini ada yang lebih dikenal
dekonstruksi. Pada pembahasan ini dekonstruksi hanya
dijabarkan ringkas saja untuk lebih lengkapnya
dekonstruksi akn dijelaskan pada pembahasan 4.
Dekonstruksi menganalisis poin dan konsep yang
sebenarnya dapat dimengerti diri kita sendiri secara
alami,dengan tujuan memasukkan unsur filosofi dalam
menghadirkan bentukan baru yang bertolak belakang satu
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
39
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
sama lain. Dekonstruksi merupakan bentuk kritik
postmodern terhadap arsitektur modern yang ingin
mengakhiri dominasi arsitektur modern,ingin melepaskan
diri dari form follow function. Artinya disini bahwa
Dekonstruksi adalah merupakan suatu gerakan yang ingin
melepaskan diri dari ketergantungan pada arsitektur
modern, melepaskan diri dari kungkungan doktrin form
follow function, menitikberatkan bentukan daripada fungsi,
mengubah slogan menjadi function follow form atau ada juga
yang menggantinya dengan form follow fun, bentukan bisa
semaunya berdasarkan konsep sang arsitek, fungsi ruang
mengikuti belakangan tanpa mengurangi nilai fungsi dan
estetis. Dalam mencapai bentukan yang diiginkan
terkadang menghadirkan dua hal yang saling bersebrangan
dan berlawanan, antara ada dan tidak ada, ide
kebanyakan berangkat dari elemen –elemen ruang yang
telah dipisah –pisah dan diuraikan menjadi bagian –
bagian yang kemudian dikomposisi ulang .
Menurut Nietzche dan Derrida, Dekonstruksi adalah
terdiri dari komponen de dan dis yang bila diartikan
“Dekonstruksi itu tidak tersentral, tidak terkomposisi
dan memisah struktur ke dalam bagian menolak kepalsuan,
mencemooh, mengutuk, mencela semua nilai dan tujuan
yang dicapai oleh pemikiran tunggal dan menunjukkan
sejauh mana keterkaitannya. Merendahkan sistem unity,
menon-manusiawikan kemanusiaan, menon-sakralkan agama,
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
40
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
menurunkan monarkhi, menon-sentralkan kota,
menghancurkan dan menurunkan kualitas atau hanya dengan
memindahkan saja. Akhirnya untuk mereka yang
menginginkan keharmonisan sosial dan setidaknya gedung
berdiri saja harus ada pengrusakan, pembongkaran dan
penghancuran. Asas Dekonstruksi harus humor, ironis,
skeptical, penuh dengan peran atau tidak tersikap,
kesalahpahaman terhadap agendanya sendiri dan
pengkhianatan terhadap ketidakjujuran”.
d. Paradigma 4 : Marxisme
Aliran kelompok Marxisme lebih menitikberatkan
perubahan besar-besaran dalam bidang arsitektur yang
dapat memenuhi kebutuhan sosial, perubahan berupa
bentuk kerjasama grup berkala seperti revolusi
mahasiswa yang diharapkan membawa perubahan besar.
Institusi memegang peranan penting dalam melakukan
kontrol dan fungsi sosial.
Menurut Marshall Berman, dalam bukunya “All that
is solid melts into air” Subtitle Experience of
Modernity
“Revolusi dari produksi yang konstan, gangguan
yang tidak terinterupsi dari semua hubungan sosial
ketidakpastian abadi dan yang mendorong, membedakan
jaman borjuis dengan jaman sebelumnya. Semua kepastian,
hubungan kaku yang cepat, dengan kereta penuh ide-ide
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
41
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
dan pendapat mulia, semua bentukan baru menjadi kuno
sebelum mereka menjadi hancur. Semua terkikis, semua
melebur di udara. Semua hal yang suci menjadi tidak
senonoh dan manusia ditantang menghadapi kondisi
sebenarnya dengan akalnya”.
Teori berhubungan dengan paradigma Marxisme,
karena adanya hal yang menceritakan tentang revolusi
besar-besaran secara konstan yang menghendaki
terjadinya bentukan baru dalam lingkungan sosial,
manusia seperti ditantang untuk bepikir dalam
menghadapi realita
Aplikasi Bentukan
Samitaur Building oleh Eric Owen Moss
Samitaur Building oleh Eric Owen Moss merupakan
salah satu contoh yang diambil untuk membuktikan teori
dari Marshall Berman. Beberapa poin penting dari
Marxism secara garis besar yaitu adanya perubahan besar
di bidang sosial yang berhubungan dengan gaya
arsitektur borjuis, kemudian hasil karya merupakan
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
42
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
bentuk kerjasama kelompok, menyatukan philosophy
sejarah psychology dan politik ke dalam suatu aliran.
Pada Samitaur Building ini terlihat adanya beberapa
faktor di atas yaitu hasil karya ini merupakan bentuk
kerjasama kelompok terdiri dari grup arsitek, lebih
dari satu arsitek (Smith dan Moss) menggabungkan dua
pola pikir yang membawa ke perubahan besar. Gaya
bangunannya yang masif seolah mengambil bentukan
arsitektur klasik yang kemudian dimodifikasi, cenderung
dominan di lingkungannya dan mempengaruhi bentukan
bangunan tetangga. Hal ini dianggap merupakan perubahan
di bidang sosial yang berhubungan dengan gaya borjuis.
Yang paling penting adanya penyatuan philosophy,
sejarah, pstychology dan politik ke dalam suatu aliran.
Philosophy menggunakan apa yang disebutnya sebagai
Gnostic architecture yaitu rumit, individual dan open
ended. Sejarah terlihat dari bentuknya yang masif
diberi lubang kecil di sana-sini dan permainan bayangan
yang diciptakan dari bentukannya, tanpa permainan
material.
Politik yang diterapkan adalah memaksimalkan
pemanfaatan site yang kecil, sehingga bangunan diangkat
dan menghubungkan 3 buah gudang, secara tidak langsung
menyatukan geografi dan membentuk topografi yang unik.
Bila dikaitkan dengan teori Berman yang menyatakan
semua hal suci menjadi tidak senonoh dan melebur
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
43
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
menjadi satu di udara, membuat manusia ditantang untuk
mencari akal menghadapi realita. Kiranya Samitaur
Building bisa dikategorikan dalam ke paradigma Marxism
dan sesuai atau cocok dengan teori Berman yang diambil
dari Communist Manifesto, Karl Marx.
e. Paradigma 5 : Feminisme
Sistem arsitektur didefinisikan dari apa yang ikut
serta dan yang tidak diikutsertakan, menekankan pada
psychoanalisis yang memiliki arti ruang sebagai
penekanan pada interior didefinisikan oleh wanita dan
tubuhnya serta sistem yang terkandung dalam penekanan
tersebut.
Aliran feminisme lahir karena didasari rasa ingin
mendapatkan persamaan kedudukan dengan kaum pria dalam
aspek social politik, hukum, pendidikan dimana wanita
diharapkan lebih berperan dalam arsitektur (include)
daripada hanya dieksploitasi keindahan tubuhnya,
dijadikan patokan dalam represi makna rung interior
(exclude).
Dalam arsitektur postmodern kebanyakan pria lebih
memegang peranan penting dalam perubahan dunia
arsitektur, melihat hal ini para arsitek – arsitek
wanita menuntut persamaan kedudukan melalaui gerakan
feminisme. Mereka menyadari bahwa selama ini tubuh dan
kemolekan mereka dijadikan objek dalam arsitektur
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
44
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
(diikutsertakan ) terutama dalam penataan interior
ruang tanpa adanya kesempatan ikut serta sendiri
dalam berarsitektur.Selain itu juga memperjuangkan
persamaan kedudukan dalam hal upah kerja,persamaan
hukum dan pendidikan
Menurut Dolores Hayden dalam “What Would a Non
Sexist City Be Like ?”. “Saya mempercayai titik serang
feminist yang menunjukkan adanya pembagian ruang publik
dengan ruang privat”. Para feminist menuntut adanya
pembagian ruang dalam arsitektur yang memperhatikan
kebutuhan ruang seorang wanita, seperti adanya dapur
khusus dan taman pribadi. Mereka menginginkan pembagian
ruang yang jelas antara ruang privat dan publik dengan
tambahan ruang yang lebih baik. Kaitannya dengan
paradigma, adalah dari teori ini kita dapat melihat
adanya jalan pemikiran yang sama antara Hayden dengan
feminist yang lain yang menolak adanya
pengeksploitasian tubuh wanita sebagai acuan estetis
interior , sehingga mereka menuntut lebih ke pembagian
ruang yang jelas
Aplikasi Bentukan
Science Centre Wolfsburg
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
45
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Salah satu contoh arsitek wanita yang sejalan
dengan pemikiran ini mungkin adalah Zaha Hadid dengan
bangunannya Science Centre Wolfsburg di Jerman.
Bangunan ini merupakan galery dimana bentukan bangunan
geometri penuh sudut saling berpotongan dan kadang
hanya berupa bidang yang membentuk rongga . Dibuat
berdasar sistem visual axis,berkesan masif tapi ringan
dengan konsep ruang yang menciptakan hubungan organis
antara public square dengan gallery dan foyer
Dilihat dari konsep ruang terlihat adanya
pembagian ,namun kurang begitu jelas mana yang publik
dan yang privat .Bila dikaitkan antara teori Dolores
dengan bangunan Zaha terlihat adanya hubungan walaupun
tidak langsung,tapi ada kecocokan antara keduanya sama-
sama membatasi area publik dan privat dengan caranya
sendiri. Dikaitkan dengan paradigma feminism yaitu
adanya penataan interior yang yang terdiri dari bidang
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
46
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
yang menampilkan kesederhanaan sekaligus kerumitan
yang tingi tanpa pemakaian tubuh wanita sebagai acuan
estetis interior, Contoh ini dapat masuk dalam teori
Hayden walaupun lemah , dan cocok dengan paradigma
feminism.
4. Kesimpulan Teori Arsitektural Postmodern
Pada postmodern teori titik beratnya ada pada
pelestarian aset – aset perkotaan yang menjadi artifak
budaya , dimana seni memainkan peranan penting dalam
teori arsitektur postmodern daripada teknologi. Segi
positif dari arsitektur modern adalah didasarkan pada
prinsip kenikmatan salah satu contohnya adalah kualitas
ruang yang terbentuk mesti nyaman,standard dan
sebagainya
Salah satu hal yang menantang dalam arsitektur
postmodern adalah adanya pengulangan secara original,
meminjam hasil karya orang lain untuk ditampilkan
kembali pada kebanyakan karya arsitektur modern
seperti menghasilkan karya maskulin untuk artis yang
feminim,salah satu cara menarik perhatian penikmat
seni.
Kebanyakan hasil arsitektur modern sudah
terstandard ,harus umum ,kalau tidak berarti salah.
Padahal arsitektur adalah campuran seni , sejarah dan
teknologi yang sifatnya subyektif. Karena selalu
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
47
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
dicekoki yang umum ,maka ketika mengenal aliran baru
yang sama sekali lain kemudian merasa aneh kemudian
dikatakan tidak serius,tidak terstruktur. Dari
penjelasan diatas dapat ditarik tema yang bisa satu
kesimpulan dalam teori arsitektur posmodern yaitu :
a. Sejarah Dan Kesejarahan
Postmodern memposisikan dirinya sebagai arsitektur
yang merekomendasikan nilai sejarah, lain halnya dengan
arsitektur modern yang menolak sejarah. Alan Colquhoun
menyatakan dalam buku “Three Kinds of Historiscism”
pada arsitektur garda depan,dimana terbentuk bentukan
baru yang berkelanjutan dibawah gerak sosial,
perkembangan teknologi dan representasi simbol .
Modernitas disini ingin memutuskan tali ikatan
masa lalu, dengan penemuan baru yang berkesinambungan
dan tidak terikat sejarah. Kesejarahan memiliki arti
yang masih berkaitan dengan postmodern dan berhubungan
dengan kemauan untuk perhatian terhadap tradisi masa
lalu , merupakan praktek artistik menggunakan bentukan-
bentukan sejarah masa lalu para postmodernist
menggunakan elemen –elemen masa lampau untuk
ditempelkan merekonstruksi elemen otentik untuk
ditempelkan pada bangunan mereka, mereka merasa bahwa
setiap elemen memiliki arti sendiri- sendiri yang
sangat superior
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
48
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Salah satu kejadian penting dalam sejarah
arsitektur saat ini ,adalah pengelompokkan hasil karya
arsitek- arsitek kedalam aliran modern, padahal
arsitektur modern tidak singular tetapi terdapat
kecenderungan terdapatnya perbedaan
Robert Venturi berpendapat sehubungan dengan
adanya keburukan dan kebiasaan sebagai simbol dan gaya
arsitektur (style) “Secara artistik, kegunaan dari
elemen konvensional dalam arsitektur lazimnya merupakan
bentukan familiar dari sistem konstruksi yang
ada ,membangkitkan pikiran dari masa lalu.Beberapa
elemen mungkin dipilih secara hati-hati ataupun
diadaptasi dari perbendaharaan yang sudah ada dan
terstandarisasi daripada secara unik diciptakan melalui
data original dan intuisi artistic”
Kaitan antara teori ini dengan ragam tema sejarah
jelas sekali terlihat saling mempengaruhi, dimana tema
sejarah dalam arsitektur modern memperhatikan unsur
sejarah masa lalu, pengaplikasiannya pada pengadopsian
elemen-elemen original masa lalu yang dikombinasi hal
ini mirip dengan apa yang dikemukakan oleh Venturi yang
menyoroti penggunaan elemen yang diadopsi secara
standard. Penggunaan elemen masa lalu tidak hanya
terbatas pada aliran Greko-Roman saja seperti kolom
ionic,doric,pedimen gaya Yunani dsb tapi perlu juga
mengingat kesejarahan dibalik pengadopsian elemen
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
49
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
tersebut, ada nilai tersendiri yang berkaitan dengan
sejarah. Kalau diperhatikan secara seksama antara tema
sejarah dengan tema makna ada batas tipis yang
membedakan, dimana bisa saja London Bridge Tower
dimasukkan kedalam tema makna dan tema sejarah
Sebagai contoh adalah karya Renzo Piano, London
Bridge Tower Bagian puncak menara dari tower seperti
tiang kapal yang tinggi , mengikuti konsep dimana
arsitektur harus menggunakan memory menjadi bagian
dari bangunan.
Itu sebabnya Renzo mengadopsi bentukan kapal
Layar Thames yang legendaris(yang mengarungi lautan
dekat London Bridge). Untuk puncak menara dari tower
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
50
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
juga mengambil bentukan puncak menara sebuah gereja.
Disini terlihat adanya kecocokan antara objek dan
tema, seperti yang dinyatakan oleh Culquhuon dalam
“Three Kinds of Historicism” yaitu terbentuknya
bentukan baru yang yang berkelanjutan dibawah gerak
sosial , perkembangan teknologi dan representasi
simbol.
Obyek postmodern memperhatikan tradisi masa lalu.
Hal ini seperti yang dihadirkan oleh Renzo mengadopsi
bentukan kapal layar Thames yang memiliki nilai
kesejarahan tersendiri ,begitu pula dengan puncak
gereja. Bila hal ini ditilik dari pengadopsian bentukan
terasa klop dengan teori milik Robert Venturi yang
menekankan adanya pencomotan elemen original. Bangunan
Renzo ini kiranya kemungkinan dapat mempresentasikan
teori milik Venturi dan dapat dikategorikan kedalm
kelompok tema sejarah dan kesejarahan
Salah satu hal yang paling membuat bingung adalah
istilah yang sering kali dipakai untuk mendeskripsikan
kondisi modern .Beberapa usaha yang dilakukan berkaitan
dengan pendeskripsian kondisi modern menghindari
perbedaan persepsi dibedakan menjadi anti modern dan
promodern. Jadi dapat ditarik suatu kesimpulan dua
kesimpulan yaitu :
Teori yang melandasi anti modern
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
51
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Mencari perubahan radikal dengan melakukan
pembaruan , menawarkan alternatif baik orientasi
kedepan ataupun mundur kebelakang (kebangkitan
tradisional). Posisi postmodern melindungi sejarah dan
dalam arsitekturnya nilai-nilai estetis klasik seperti
tiruan dan ornamen kembali diperjuangkan.
Teori anti modern ini lebih condong memunculkan
aliran baru yang memusuhi modern ingin memunculkan
kembali ornamen masa lampau yang dihindari oleh modern
Teori yang melandasi Promodern
Merupakan kebalikan dari postmodern yang ingin
lebih meluaskan modern dan melengkapi budaya tradisi
modern dan kemudian mentransformasikannya modernisme
sebagai program kritik diri yang menjanjikan memelihara
kualitas tinggi dari seni masa lalu pada masa sekarang
ini dan juga untuk memastikan kelanjutan dari estetis
sebagai suatu nilai.
Terjadinya kekecewaan terhadap modern yang
diakibatkan beberapa hal yaitu kurang efektif dalam
memecahkan permasalahan sosial ,kurang identifikasi
sosial, kurangnya ketaatan dan kurangnya kecintaan
terhadap diri sendiri
b. Makna
Tujuan dari arsitektur adalah menghasilkan wacana
tektonis yang menandai sebagai tempat bernaung
sekaligus pada saat yang sama mewakili suatu makna atau
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
52
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
sebuah cerita. Sebuah lukisan modern berhenti
menghadirkan image yang dapat dikenali dalam kehidupan.
Jadi mengapa arsitektur harus dibatasi untuk
menghadirkan suatu yang eksternal dari diri arsitektur
sendiri? Pemikiran ini menggaris bawahi posisi otonomi
yang memandang fungsi sebagai eksternal dalam
arsitektur.Postmodern menempatkan nilai lebih tinggi
pada bentukan daripada fungsi dengan sengaja dan
menolak dictum form follow function.
“ Saya memandang makna sebagai suatu ide yang
fundamental dalam arsitektur dan ide dari segala bentuk
di lingkungan atau tanda dalam bahasa , yang membantu
menjelaskan mengapa bentuk bisa mendadak menyeruak
hidup dan terkadang terkesan hancur berkeping. Selama
ada dalam masyarakat maka setiap kegunaan akan diubah
dengan sendirinya menjadi sebuah tanda contoh sederhana
seperti sebuah jas hujan yang melindungi kita dari
hujan, tidak dapat dilepaskan dari tanda yang
mengindikasikan situasi di atmosfer, jas hujan identik
dengan tanda akan turun hujan.jas hujan akan dipisahkan
dari maknanya jika guna sosialnya menurun atau
masyarakat secara expisit menyangkal maknanya lebih
lanjut”. Teori ini dikemukakan oleh Charles Jencks
yang merupakan penjelasan mengenai pentingnya makna
dari sebuah bangunan akan dapat memberikan jiwa,
menghidupkan existensi dari bangunan itu sendiri.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
53
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Teori ini berkaitan dengan tema makna yang memandang
tujuan dari arsitektur bukan hanya menciptakan tempat
hunian untuk bernaung namun jug sebuah karya yang sarat
makna bahkan didasari konsep yang mampu menceritakan
asal-usul terjadinya bentukan
Seperti yang dihadirkan oleh Kisho Kurokawa dalam
Pasific Tower, tersirat dari bentukan mampu bercerita
banyak, mulai dari bentuk tower yang menyerupai separuh
bulan ,terinspirasi dari Chu Mon yaitu gerbang simbolik
dari pintu masuk ruang minum teh di Jepang ini
menunjukan adanya distorsi geometri oleh non-
geometri(bentukbalok yang kemudian dipotong cembung).
Penggunaan dua material yang melambangkan dua budaya
yaitu budaya Eropa yang diwakili oleh beton agregate
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
54
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
putih berupa curving wall, sedangkan pada bagian plaza
terdapat curtain wall dari kaca flat yang menciptakan
efek transparan,mengingatkan kita pada bahan penutup
pintu di Jepang. Gedung ini memang mengekspresikan
simbiosis antara Timur dan Barat.
Dari konsepnya dapat terlihat Kisho memulai
desainnya berawal dari konsep bentukan, lebih
mengutamakan bentuk daripada fungsi menggabungkan
unsur barat dan timur dengan penggunaan dua material
termasuk ke dalam kategori memodifikasi struktur.
Beliau juga mencoba menghadirkan bentukan gabungan yang
memiliki makna tersendiri yang tersirat, memberikan
jiwa pada bangunan seperti yang diungkapkan oleh
Jencks. Berdasaran uraian diatas bangunan ini cocok
dengan teori Jencks karena memiliki “nyawa” sendiri
yang mampu bercerita dan dapat dikategorikan kedalam
bangunan yang memiliki tema makna karena berangkat dari
bentukan
Contoh kedua dari tema makna yaitu Rumah sakit
anak-anak penderita “Neuromuscular disorder”(epilepsi)
yang dibuat dengan ide dasar “Bahtera Nuh” (Noah’s Ark)
yang menceritakan bagaimana Nuh membawa dan merawat
bermacam-macam binatang dalam bahteranya melalui badai
dan banjir besar. Dan interpretasi pada kenyataannya
yaitu sebagai tempat penampungan dan perawatan anak-
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
55
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
anak dari berbagai usia, latar belakang, dan jenis
penyakit yang cukup beragam.
Postmodern mereperesentasikan makna dari suatu
tema. Para seniman postmodern memperkenalkan kembali
sisi manusia pada karya-karya mereka yang mengakhiri
era abstraksi yang dimulai dari Cubisme,
construktivisme dan suprematisme. Intinya manusia lebih
diutamakan dalam karya-karya postmodern yaitu dari segi
jiwa (lifestyle) melebihi fungsi bangunan secara umum.
Penilaian akan karya arsitektur akan berbeda-beda dari
setiap pribadi manusia namun nilai lebihnya yaitu
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
56
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
manusia akan merasa lebih dihargai secara emosi dan
keinginan untuk mengekspresikan dirinya semaksimal
mungkin. Karakteristik lain dalam karya postmodern
yaitu merepresentasikan masa lalu untuk keperluan masa
kini yang juga disesuaikan dengan kultur setempat. Pada
dasarnya segala pembenaran dalam aliran postmodern
berdasar pada ekologi, urbanisme dan kultur.
Sebagai contoh bangunan “Portland Building” oleh
Michael Graves. Graves memang berminat pada arsitektur
figuratif yang artinya arsitektur yang berasosiasi
dengan alam dan tradisi klasik. Dengan memanfaatkan
fragmen-fragmen berkesan sejarah, maka akan muncul
makna tradisional dan gambaran yang khas pada bangunan.
Patung dan elemen-elemen masif lain memberikan kesan
bangunan kembali ke masa kejayaan Yunani dan Romawi
walaupun sebenarnya sudah berbeda sekali namun elemen-
elemen ini masih memberikan gambaran yang kuat sifat
tradisionalnya.
Portland Building
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
57
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
c. Tempat
Fungsionalisme pada kenyataannya mematikan sisi
manusia dari suatu karya arsitektur, menjadikannya
suatu lingkungan skematis dan tidak berkarakter yang
sangat miskin kemungkinan untuk penempatan sisi
manusiawi.
Manusia, Arsitektur dan Alam
Hubungan antara manusia dan alam merupakan
suatu fenomena permasalahan yang sudah lama dicari
penyelesaian terbaiknya. Alam (nature) dalam
hubungannya dengan kultur telah menjadi patokan
tema yang stabil dari masa ke masa. Secara umum
pergumulan manusia terhadap keadaan alam yang
berbeda-beda karakternya pada setiap tempat yang
berbeda menjadikan ide dasar dari suatu tema.
Arsitektur dalam hubungannya dengan alam harus
dapat menjadi tempat bernaung yang aman bagi
manusia dari faktor-faktor alam yang terjadi di
suatu tempat. Dari sini munculah teknologi yang
dibuat manusia untuk beradaptasi salah satunya
dalam berarsitektur.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
58
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Arsitektur modern lebih mengutamakan analogi
mesin daripada analogi secara organik. Dengan kata
lain arsitektur modern mengesampingkan perasaan
manusia secara organik dan mengutamakan apa yang
dapat dibuat dengan mesin sehingga menjadi standar
dan sederhana. Sebagian besar karya-karya
arsitektur modern “gagal” untuk menyatu dengan alam
dan lingkungan. Contoh sederhana dari satu karya
arsitektur yang mengutamakan analogi secara organik
untuk dapat menyatu dengan lingkungan yaitu
bangunan “Timber Workshop” di bawah ini. Untuk
sebuah bangunan gudang tempat penyimpanan dan
pemotongan kayu yang berlokasi di tengah hutan
sebenarnya dapat saja dibuat sederhana dengan
dasar pemikiran pemanfaatan ruang yang maksimal dan
fungsional. Namun gambaran yang terjadi dengan
lingkungan akan saling bertolak belakang. Karena
itu bangunan sedapat mungkin dibuat menjadi seperti
suatu unsur organik yang terkesan tidak masif dan
dapat bergerak. Struktur atap dan dinding yang
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
59
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
menyatu dan dengan lengkungan-lengkungan di seluruh
bagian membuat bangunan ini tampak seperti suatu
organisme hidup.
Tempat dan Genius Loci
Menurut Albert Einstein, tempat tidak lain
hanyalah bagian dari permukaan bumi yang dapat
dideskripsikan dengan sebuah nama dan terdiri dari
satu atau lebih material yang tersusun di
dalamnya. Sejarahwan arsitektur Peter Collins
mengembangkan pernyataan tersebut dengan mengatakan
bahwa itulah arti ruang (space) yang tepat dalam
arsitektur yang mungkin juga berarti “place”
(plaza, piazza) adalah karya seni terbesar yang
mampu digarap oleh arsitek. Teori penempatan
bermula dari fenomena geografis dari suatu daerah /
tempat tertentu dengan karakter dan jiwa yang unik
dari tempat tersebut. Merupakan kewajiban arsitek
untuk menempatkan karyanya dengan baik pada kondisi
tertentu dari suatu tempat dimana karyannya akan
dibangun. Struktur yang terjadi dari teori
penempatan yang baik juga merupakan realisasi dari
pikiran yang mengacu pada keadaan setempat yang
kemudian dimodifikasi sehingga menjadi serasi dan
sesuai untuk kebutuhan manusia di tempat tersebut.
Halangan dan hambatan / tantangan adalah elemen
yang mendasar dari tempat. Kedua hal ini akan
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
60
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
mengarahkan segala pikiran ke suatu ide menjadi
bermakna, berangkat dari pemikiran untuk mengakali
penempatan, dengan kata lain mencari Genius Loci
dari tempat tersebut.
Konfrontasi dan Penempatan
Dalam membangun sebuah karya arsitektur perlu
dipertimbangkan kondisi topografi dari suatu
tempat. Hal ini juga menjadi masalah serius yang
dapat menimbulkan konfrontasi serta mempengaruhi
tema dan bentukan yang terjadi. Menurut Heidegger
dalam hal ini dikenal istilah “nature and nurture”
arsitektur yang baik juga merawat lingkungan tempat
dimana ia didirikan. Menurut Tadao Ando begitu pula
di lingkungan perkotaan dengan kepadatan dan kultur
tertentu, sebuah karya arsitektur harus dapat
mewakili dan merepresentasikannya dengan baik.
Sedapat mungkin menghindari konfrontasi akibat
salah penempatan. Namun dengan adanya konfrontasi
dapat dilakukan perbaikan dan penyesuaian yang
terbaik.
Tempat dan Regionalisasi
Menurut Frampton regionalisme kritis mencari
kemungkinan dari penempatan dalam makna yang lebih
besar dari sebuah karya arsitektur. Diperlukan
adanya pengenalan akan regional, bangunan lokal dan
sensitivitasnya terhadap cahaya, angin dan kondisi
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
61
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
temperatur yang semuanya mengatur respon dari
arsitektur yang memberi respon positif pada site.
Dengan demikian disain yang terjadi akan menjadi
sangat estetis dan ekologis dan juga menolak
kapitalisme dari gerakan modernisme.
d. Teori Perkotaan
Seringkali arsitek fokus pada bangunan sebagai
suatu objek tunggal dan bukan objek yang berinteraksi
dengan lingkungannya. Menurut teori perkotaan, setiap
bangunan dengan fungsi tertentu telah diatur sedemikian
rupa untuk berdiri sesuai dengan konteksnya.
Kontekstualisme
Karena itulah ada muncul teori kontekstual
yang mengatur tatanan perkotaan secara umum. Ide-
ide mengenai tatanan perkotaan sudah muncul sejak
awal peradaban manusia. Contoh paling dapat dilihat
yaitu kota-kota Romawi yang membagi-bagi secara
umum menjadi kompleks-kompleks bangunan seperti
bangunan pemerintahan, bangunan spiritual, bangunan
tempat hiburan dan pertemuan rakyat dan pemerintah
(kaisar), daerah pemukiman rakyat, tempat
pembuangan sampah dan lain-lain. Semuanya diatur
dalam suatu konteks tertentu yang mengacu pada
suatu tatanan perkotaan yang dapat menjadi tema
dari arsitektur.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
62
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Teori Pembacaan dan Pengartian
Sebuah kota berisi elemen-elemen yang kuat
dan yang lemah dimana satu sama lain saling
mempengaruhi dan membentuk suatu arti dan makna
tertentu. Makna ini dapat berubah menjadi suatu
sistem yang kemudian dapat dibaca dan dibedakan
antara yang menandai dan yang ditandai dari suatu
daerah. Adanya yang dominan dan sub dominan
menjadikan suatu kota memiliki makna yang berbeda
dipandang dari sudut pandang yang berbeda pula.
Gambaran dari Kota
Gambaran suatu kota dapat terproyeksi dari
sejarah kota tersebut. Misalnya dengan adanya
bangunan-bangunan bersejarah yang kemudian adanya
bangunan-bangunan baru disekitarnya yang
disesuaikan dengan bangunan lama namun tidak
menengelamkan bangunan lama namun sebaliknya justru
membuat eksistensi bangunan lama menjadi semakin
kuat dan berpengaruh serta memberi kesan tersendiri
pada lingkungan tempat ia berdiri. Dengan
memanfaatkan secara efektif akan jalur/jalan
(path), sudut/ujung (edge), node (titik temu),
daerah/area (district) dan penanda (landmark) pada
suatu kota, maka akan terbentuk makna yang kemudian
menjadi gambaran (image) dari kota tersebut.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
63
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Satu contoh implementasi teori ini dalam suatu
karya arsitektur adalah Parc de la Villette, Paris
oleh Bernard Tschumi. Kompetisi Parc de la Villette
diadakan oleh pemerintah Perancis tahun 1982 secara
obyektif, kompetisi tersebut adalah :
o Untuk menandakan visi dari suatu masa/era
o Sebagai aksi terhadap ekonomi masa depan dan
perkembangan budaya dari suatu “key are” di Paris.
Parc de la Vilette adalah pusat dari berbagai
polemik. Pada permulaan kompetisi terjadi polemik
antara para disainer lansekap dan para arsitek.
Sampai terjadi pergantian pemerintahan dan bermacam
krisis perbelanjaan negara. Parc de la Villette
berlokasi di suatu tapak terbesar dan yang
terakhir, yang tersisa di Paris. Terletak di
sebelah Timur Laut kota, antara the Metro Stations
Porte de Pantin dan Porte de la Villette seluas 70
ha. Parc de la Villette kelihatan sebagai
percampuran bermacam-macam dasar pragmatis,
disamping adanya “the Park, a large museum of
science & industry, a city of music, a grand hall
for exhibitions and a rock concert hall”. Oleh
sebab itu, “the park” bukan merupakan replika
lansekap yang sederhana. Sebaliknya merupakan
“urban park for 21st century” yang mengembangkan
suatu program yang kompleks dari kultur dan
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
64
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
fasilitas hiburan, yang terdiri “open air theatre,
restaurant, art galleries, music & painting
workshop, playgrounds, video computer displays”,
sebaik “obligatory garden” yang lebih menekankan
pada hasil ciptaan kultural daripada hanya berupa
rekreasi alami. Tschumi berhasil menampilkan “a
large metropolitan venture”, yang diperoleh dari
“isjunction & diassociations” dari waktu kini. Ini
dicobanya untuk mempromosikan suatu strategi urban
yang baru dengan keterkaitan konsep : seperti
“superimposition” architectural
“combination”&”cinematic” lansekap. Tchumi
menggambarkan ini sebagai “the largest
discontinious building in the world”.
Urbanisme Eropa : Neorasionalisme dan Tipologi
Kota-kota di Eropa merupakan gudang dari banyak
kenangan sejarah. Dan kota merupakan hasil karya
manusia dari masa ke masa. Hal ini sangatlah
berarti dan harus diteruskan dan jangan dibinasakan
dengan dominasi dari modernisme yang ingin
membangun modern city yang membinasakan keberadaan
unsur-unsur sejarah dan memori dari suatu kota.
Simbolisasi dari suatu kota sangatlah penting dalam
upaya memfokuskan kembali perhatian pada ide
membuat arsitektur dalam konteks perkotaan.
Arsitektur adalah kekontrasan yang muncul dari
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
65
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
suatu kota yaitu antara yang partikular dan
universal, antara yang individual dan kolektif.
Tipologi merupakan alat analisis dan sebagai basis
rasional untuk proses disain dari suatu
transformasi.
Belajar dari para ahli bahasa
Perlukah fungsi simbolis dengan fungsi
literatur dalam berarsitektur? Jika perlu apakah
akan dibuat tanda pada bangunan secara khusus atau
merupakan bangunan itu sendiri? Akankah arsitektur
menyesuaikan bahasanya masing-masing menjadi satu
bahasa atau tetap dengan bahasanya dan saling
menterjemahkannya kepada yang lain sehingga
tercapai suatu kecocokan dalam suatu area atau
lingkungan tertentu. Pada dasarnya pikiran manusia
memiliki bahasanya masing-masing dan agar orang
lain dapat mengerti maka perlu adanya
penterjemahan.
Kota-kota pinggiran: Pola Sejaman dari Pembangunan
Kota-kota pinggiran muncul akibat adanya
pemeliharaan keberadaan kota lama yang menjadi
pusat dari kegiatan. Hal itu merupakan suatu contoh
yang umum dan dapat dijumpai dimana-mana. Bahkan
setiap kota besar yang terus berkembang selalu
mengarah pada pola sentralisasi terutama kota-kota
yang memiliki nilai sejarah pada daerah-daerah
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
66
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
tertentu. Jika daerah tersebut dipertahankan maka
akan muncul kota-kota pinggiran yang membutuhkan
suatu space khusus namun tetap menjadi bagian dari
kota inti.
e. Politik dan Agenda Etika
Berbicara mengenai politik dan etika, maka
arsitektur pun juga tak luput pula memberikan arti dan
peran penting dalam dunia politik dan etika. Sehingga
bila kita kaitkan dengan politik, arsitektur ini tampil
dengan wajah yang tidak jauh berbeda dengan kehidupan
sosial dan memberikan pedoman dalam kehidupan sosial,
bahkan arsitektur bisa bersikap kritis dan berperan
aktif dalam mendukung status quo suatu daerah. Sehingga
boleh dikata wajah arsitektur yang tampil bisa merupkan
intervensi dari kebijakan politik. Oleh karena
berkaitan dengan penjelasan di atas, dapat kami artikan
bahwa arsitektur tidaklah murni sebagai seni atau boleh
dikata arsitektur merupakan seni terapan.
Sedangkan dalam kaitannya dengan etika, arsitektur
yang didirikan itu haruslah benar-benar
mempertimbangkan kondisi budaya setempat, peduli dan
ramah terhadap lingkungan, dalam arti segala macam
teknologi dan bahan-bahan bangunan yang dipakai jangan
sampai merugikan lingkungan setempat, karena menurut
kami arsitektur yang dibangun saat ini akan menjadi
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
67
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
“titipan” yang sangat berharga bagi generasi mendatang
yang juga butuh suatu lingkungan yang ASRI; bukannya
rusak dan “carut-marut” akibat dibangunnya arsitektur
tertentu.
Adapun uraian yang kami paparkan diatas kami dapat
berdasarkan dari beberapa temuan teori berikut ini;
sebagaimana yang disampaikan oleh Christopher Day bahwa
meskipun arsitektur sebagai seni tetapi arsitektur itu
sendiri bukan hanya berbicara indah dan tidak indah
melainkan arsitektur juga harus bisa memperhatikan
lingkungan sekitar, dan bahkan sebaliknya pula
lingkungan harus bisa juga cocok dengan bahan bangunan
dari arsitektur yang akan kita bangun, sehingga agar
suatu material bangunan bisa bermanfaat, secara biologi
mendukung, secara emosional memuaskan, maka kita harus
menggali lebih dalam mengenai apa yang bisa
mempersatukan antara material yang dipakai dengan
lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu ada benarnya
juga bila Christopher Day mengatakan “It starts with
the feelings; architecture built up out of adjectives-
architecture for the soul” yang artinya bahwa membangun
haruslah diawali dengan mengembangkan perasaan barulah
kemudian menumbuhkan jiwa yang kuat bagi tempat yang
bersangkutan dengan pemilihan material yang benar-benar
cocok dan berkualitas tertentu seperti yang dibutuhkan
oleh lingkungan.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
68
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Lingkungan yang dimaksud pada paparan di atas
bukan sekedar lingkungan fisik semata melainkan juga
termasuk lingkungan budaya, karena sebagaimana kita
ketahui bahwa setiap lingkungan punya perbedaan budaya
maka secara individual setiap orang yang berasal dari
daerah yang berlainan akan mempunyai tanggapan yang
berbeda satu sama lain. Seperti halnya juga yang
disampaikan oleh Prof. Ir. Eko Budiharjo MSc. Dalam
bukunya yang berjudul Arsitektur Sebagai Warisan
Budaya, dimana karya arsitektur merupakan pernyataan
kreatif yang jujur dari interaksi kehidupan sosio-
kultural masyarakatnya sehingga tidak mungkin bentuk
yang tampil merupakan wujud tunggal rupa, melainkan
akan berkembang terus penuh kreativitas dan inovasi
baru seiring dengan perkembangan sosio-budayanya.
Menindaklanjuti paparan di atas, adapun
Christopher Jones juga berpendapat sama yakni
“Architecture is becoming not just visual but social,
thermal, temporal, historical.” (Essay In Desaign,
1984), yang intinya perlunya kemampuan artistic
dipadukan dengan kepekaan sosial dan moral, dan
diseimbangkan dengan kesadaran lingkungan.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
69
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Sehingga bila kita mengharapkan arsitektur yang
manusiawi, yang sesuai dengan kondisi masyarakat
sebagaimana adanya dan bukan memaksakan kondisi semata-
mata yang diinginkan perancang, maka jawaban sederhana
saja, yakni kita harus menghargai arsitektur sebagai
seni yang dapat dinikmati oleh masyarakat banyak, bukan
untuk dinikmati oleh keinginan perencana arsitek
semata-mata, seperti yang terlihat pada bangunan Moshe
Safdie di Montreal, disana jelas sekali yang tampil
dominan hanyalah kepuasan Sang arsitek bukanlah
kepuasan lingkungan sekitar, misalnya budaya setempat
yang tidak lagi dilestarikan dalam bangunan itu, bahkan
dalam pelaksanaan konstruksinya pastilah sulit sehingga
tidak dapat dipungkiri bila pasti merugikan lingkungan
setempat atau “tetangga”nya.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
70
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Sedangkan keterlibatan arsitektur terhadap
politik, atau boleh dikata sebaliknya campur tangan
politik dalam dunia arsitektur seperti terlihat pada
bangunan Hong Kong bank dimana konsep struktrur dan
visualitas bangunan yang ada, sedianya merupakan
intervensi dari pemerintah Inggris, maka boleh dibilang
arsitektur tersebut menjadi bagian dari obsesi
nasional. Jadi sebenarnya komitment dan perhatian yang
besar dari pemerintah atau penentu kebijakan mampu
merangsang terciptanya wajah-wajah arsitektur yang
baik.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
71
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Sebagai ilustrasi atas pernyataan teori di atas
berikut ini kami sajikan beberapa contoh bangunan yang
relevan dengan pembahasan kali ini diantaranya Gedung
parlemen yang ada di Tokyo, di sana terlihat sekali
kalau bangunan itu berdiri dengan mempertimbangkan
budaya setempat, bahkan kalau kita lihat pada “façade”
bangunannya pun mengikuti “façade” bangunan yang ada di
samping kanan-kirinya sehingga bisa tampil menyatu dan
selaras, maka boleh dikata benar-benar tampil dengan
menghargai ciri budaya setempat. Demikian juga yang
ditampilkan oleh menara Hitechniaga, bangunan ini
meskipun memakai teknolgi yang canggih dan terlihat
benar-benar “high tech” akan tetapi tampilan itu diramu
sedemikan rupa namun sangat memperhatikan iklim dan
kekhasan setempat, karena overstek-overstek yang ada
dipakai untuk tampias hujan sekaligus tatanan “façade”
benar-benar ditata untuk pembayangan terhadap cahaya
matahari.
f. Badan
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
72
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Sebelum kita kaitkan badan dengan dunia arsitektur
ada baiknya kalau kita juga pahami bahwa secara
harafiah badan tidak lain merupakan komponen fisik dari
tubuh manusia, yang dianggap sebagai subyek.
Sehubungan dengan dunia arsitektur, badan ini
dianalogikan sebagai wadah arsitektur. Wadah arsitektur
bukan berarti tempat seperti arti harafiah
sesungguhnya, karena kalau kita telaah lebih dalam dari
ulasan yang ada maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa
arsitektur menempatkan manusia sebagai inti dan pedoman
dalam membangun dan merancang suatu bentuk desain,
karena segala macam desain yang tampil itu tidak lain
ditujukan untuk bisa dipakai oleh manusia sebagai
subyek pengguna yang harus juga merasa nyaman, sehingga
badan nantinya diproyeksikan ke dalam perencanaan
gambar, fasade, dan detil.
Dalam rangka mendukung uraian di atas, berikut ini
kami sampaikan beberapa pendapat para pakar,
diantaranya seperti yang disampaikan oleh Dipl. Ing
Suwondo B Sutedjo, bahwa arsitektur merupakan suatu
karya manusia untuk manusia yang berarti sesungguhnya
arsitektur tidak dapat dinilai hanya sebagai seni
bangunan saja tetapi harus selalu dalam konteks
manusianya, jadi suatu karya arsitektur bisa dinilai
setelah karya tersebut berfungsi dan bukan pada saat
karya tersebut secara fisik terselesaikan. Karena
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
73
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
manusia menjadi pengguna di dalam karya arsitektur
tersebut maka menjadi penting sekali untuk mengetahui
tingkah laku manusia sehingga manusia bisa benar-benar
menjadi initi dari suatu proses terbentuknya karya
arsitektur. Dan menurut beliau bahwa dewasa ini sudah
semakin tinggi tingkat kejenuhan arsitek-arsitek Pasca
Modern terhadap perancangan yang terlalu ditekankan
pada aspek fungsi, bentuk dan estetika yang serba
normative dan dogmatis, karena itu mereka ingin
menempatkan faktor manusia sebagai titik sentral dalam
perancangannya.
Menyambung pendapat dari Dipl. Ing Suwondo B
Sutedjo, adapun Robert Venturi juga berpendapat sama
dalam bukunya yang berjudul Complexity and
Contradiction in Architecture tahun 1966, dimana beliau
mengecam perancangan arsitektur yang terlalu menekankan
aspek rasional sehingga implikasinya mengabaikan
kenyataan bahwa manusia adalah juga makhluk yang
emosional, menurutnya kalaupun ingin menerapkan “high
tech” maka perlu diperkaya juga dengan “high touch”,
nalar dan rasa bukan saja untuk dinikmati oleh
arsiteknya melainkan juga bagi manusia lain terlebih
sebagai pengguna.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
74
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Sebagai pelengkap pemahaman kita akan tema ini,
maka kami sertakan juga beberapa obyek kasus
diantaranya adalah Henley Regatta Heat Quarters yang
berdiri di Henley, bangunan ini terlihat seperti
benteng sehingga bila dikaitkan dengan tema yang ada
bangunan ini berperan menampilkan kesan kekuasaan
karena tampilan bangunan yang mirip dengan benteng,
sehingga manusia dalam arti penghuni di dalamnya ikut
juga terangkat statusnya oleh karena tampilan yang
disajikan oleh bangunan itu. Oleh karena itu kebutuhan
manusia sebagai pengguna bangunan ini yang kurang lebih
menghendaki bangunan ini sebagai semacam kantor militer
yang syarat dengan kekuasaan bisa dipenuhi. Ini
merupakan bukti konkrit kalau bangunan ini mampu
memuaskan pemakainya.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
75
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Contoh lain dari tema ini adalah bangunan
Montmorillon Hospital yang dirancang oleh Architecture
Studio (M. Robain, J. F. Galmidre, R. Tisnada, E. X.
Descart, J. F. Bonne). Bangunan ini difungsikan sebagai
rumah sakit dengan tampilan yang demikian unik menurut
kami hal itu dimaksudkan memberikan kepuasan bagi
pasien yang tinggal di dalamnya agar tidak mengalami
kebosanan dan kejenuhan seperti layaknya ketika tinggal
di rumah sakit pada umumnya. Tetapi menurut kami agak
kurang cocok dengan tema ini karena tampilan dari luar
tidak seperti sebuah rumah sakit apalagi “entrance”nya
dibuat sedemikian megah seolah menyimbolkan suatu
kekuasaan dan kemegahan dan tidak sebanding dengan
seukuran manusia yang masuk.
5. Daftar Pustaka
Catanese. J.a., end Snyder C.J., 1984. Pengantar
Arsitektur. Erlangga. Jakarta
Ching, DK., Francis. 2000. Arsitektur Bentuk,Ruang dan
Tatanan. Erlangga. Jakarta.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
76
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Paul – Alan Johson, 1994. The Theory Of Architecture : Van
Nostrand Reinhold Company. New York
Prestel, 1991, Arcitecture In Transition : Between Deconstruction
and New Modern, Munich. Germany.
Wiryomartono. B. P., 1990. Perkembangan Gerakan Arsitektur
Modern Di Jerman dan Postmodernism. Universitas Atma
Jaya. Jogjakarta.
Tanudjaja. F.C.J.S., 1998. Arsitektur Modern: Tradisi-Tradisi dan
Aliran-Aliran Serta Peranan Politik-Politik. Universitas Atma
Jaya. Jokjakarta.
Portoghesi. Paolo., 1987. Postmodern. Rizoli, New York
London. Academy., 1981. Postmodern Classicim, London,
Academy
Pembahasan. 4
ARSITEKTUR DEKONSTRUKSIKajian Teori, Metode dan Aplikasi
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
77
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
1. Pendahuluan
Sejarah desain dalam arsitektur dapat dilihat
sebagai perjalanan pergerakan waktu yang menarik dan
memiliki pengaruh tersendiri pada masanya. Pada
dasarnya setiap desain baru yang muncul berdasarkan
akibat, perkembangan, penyangkalan maupun penolakan
dari apa yang sudah desain yang sudah ada. Munculnya
desain-desain itu sering kali merupakan terobosan baru
seorang arsitek yang mencoba ‘jalur lain’ yang
merupakan jawaban atas keinginan untuk merealisasikan
impian kreativitasnya. Di tahun 1920-an dan 1930-an
secara nyata dapat kita saksikan berkembangnya berbagai
gerakan yang mulai meninggalkan prinsip-prinsip
fungsionalisme yang secara tegas merupakan landasan
konsepsional dari gerakan modern. Meskipun gerakan
modern telah menciptakan suatu pesona keindahan bagi
perwujudan arsitektur, namun karena bentuk-bentuknya
yang terbatas pada bentukan geometri dimana bentuk-
bentuk geometri sebagai bentuk dasar sekaligus menjadi
bentuk akhir tampilan bangunan, sehingga keindahan yang
terjadipun merupakan keindahan yang statis dan monoton.
Untuk mengatasi hal tersebut, penikmatan terhadap
arsitektur harus diperkaya dengan meniadakan kestatisan
dan kemonotonan tersebut.
Arsitektur purna modern berusaha untuk
meniadakan kestatisan dan kemonotonan yang merupakan
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
78
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
ciri arsitektur modern, yaitu dengan jalan
memperlakukan bentuk geometri sebagai bentuk dasar
bukanlah merupakan bentuk akhir, akan tetapi bentuk
dasar geometri tersebut akan melalui proses-proses
transpormasi, penggabungan, modifikasi, pengulangan
dengan cara yang tumpang tindih, dan bahkan mungkin
dengan pemecahan arah sumbu, sehingga memungkinkan
bentuk dasar geometri tersebut akan kehilangan bentuk
geometri awalnya dan hadir bentukan yang baru.
2. Devenisi Dekontruksi
Deconstructivism, atau deconstructivist architecture atau yang
lazim disebut dekonstruksi hadir pada tahun 1970-an
melengkapi berbagai langgam arsitektur yang masuk dalam
postmodernism atau langgam purna modern. Arsitektur
dekonstruksi merupakan suatu pendekatan desain bangunan
yang merupakan usaha-usaha percobaan untuk melihat
arsitektur dari sisi yang lain (Zaha Hadid.1998).
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
79
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Gambar. 01Ekspresi Dekonstruksi oleh Zaha Hadid. Sumber : www.Geocities.com
Menurut Nietzche dan Derrida, Dekonstruksi adalah
terdiri dari komponen de dan dis yang bila diartikan
“Dekonstruksi itu tidak tersentral, tidak terkomposisi
dan memisah struktur ke dalam bagian menolak kepalsuan,
mencemooh, mengutuk, mencela semua nilai dan tujuan
yang dicapai oleh pemikiran tunggal dan menunjukkan
sejauh mana keterkaitannya. Merendahkan sistem unity,
menonmanusiawikan kemanusiaan, menonsakralkan agama,
menurunkan monarkhi, menonsentralkan kota,
menghancurkan dan menurunkan kualitas atau hanya dengan
memindahkan saja. Akhirnya untuk mereka yang
menginginkan keharmonisan sosial dan setidaknya gedung
berdiri saja harus ada pengrusakan, pembongkaran dan
penghancuran.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
80
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
3. Keterkaitan Teori Arsitektur
a. Teori Arsitektur
Sebelum jauh membahas tentang teori dekonstruksi,
penulis mengangkat teori dasar arsitektur. Seperti kita
ketahui ada tiga elemen yang tidak dapat dilepaskan
jika membicarakan arsitektur. Pertama adalah tipe,
kedua adalah fungsi, dan ketiga adalah tektonika. Hal
ini terlihat korelatif dengan teori Vitruvius mengenai
venustas (keindahan atau bentuk ideal), utilitas
(kegunaan atau fungsi), dan firmitas (ketahanan atau
ketangguhan). Tipe kerap dikaitkan dengan dua yang
lain, pertama dengan fungsi melalui tipologi
fungsional, dan kedua dengan taktonika melalui tipologi
berdasar sistem struktural.
Dimitri Porphyrios mengatakan bahwa tujuan
arsitektur adalah untuk membangun suatu wacana
tektonika yang selain menjawab pragmatika naungan juga
merepresentasikan tektonika sebagai mitos. Di sisi
lain, Kenneth Frampton menyarankan bahwa selayaknya
kita kembali pada unit struktural sebagai intisari
arsitektur yang tak tereduksikan lagi. Baginya, unit
struktural mengacu pada hubungan antar komponen
tektonika, sambungan yang merupakan simpul dimana dunia
menjadi ada.
Makna linguistik dari kata tektonika adalah
konstruksional atau konstruktif yang digunakan terutama
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
81
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
dalam arsitektur, dan berasal dari bahas Yunani tekton
yang berarti tukang kayu atau pembangun. Hal ini
menurut Frampton merupakan reduksi dari yang
dimaksudkannya, yaitu bukan sekadar komponen struktural
semata namun juga dalam kaitannya dengan keberadaan
formal keseutuhan dari gabungan berbagai kompoonen
struktural tersebut. Atau, dalam tulisan-tulisan Karl
Botticher dan Gottfried Semper disebutkan juga mengacu
pada poetika konstruksi.
Di dalam esainya, Frampton mengungkapkan bahwa ada
tiga kondisi yang terkait dengan tektonika ini:
Objek teknologis yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan langsung
Objek skenografis yang digunakan untuk memerikan
sesuatu yang tidak ada atau tersembunyi
Objek tektonika yang muncul dalam 2 mode, yaitu mode
ontologis (Semper menyebutnya sebagai struktural-
teknikal) dan mode representasional (Semper menyebutnya
struktural-simbolik).
Lebih lanjut, Semper membagi bentuk terbangun
dalam 2 prosedur material, yaitu tektonika rangka
dimana balok-balok dengan berbagai panjang digabung-
gabungkan untuk membentuk suatu medan keruangan, dan
stereotomika massa padat identik yang ditumpuk-tumpuk
membentuk ruang. Hal ini secara ontologis akan bermakna
bahwa struktur rangka cenderung mengarah pada
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
82
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
dematerialisasi massa, dan bersifat ringan. Di sisi
lain, bentukan massa akan bersifat lembam dan tertanam
pada tanah. Atau dapat dilihat juga sebagai pasangan
terang dan gelap, ringan dan berat, atau juga langit
dan bumi.
Penekanan Semper bahwa sambungan yang juga
merupakan peralihan sintaks akan terjadi tatkala
seseorang melintasi dari massa stereotomik ke rangka
tektonik, dan bahwa peralihan inilah yang merupakan
intisari arsitektur. Sementara Botticher membedakan
antara Kernform yang merupakan bentuk struktural yang
esensial dengan Kunstform yang merupakan pengkayaan
dekoratif. Kunstform ini lebih lanjut disamakan Semper
dengan bekleidung, atau selubung suatu struktur.
Dari penjelasan diatas penulis penulis mengaitkan
teori yang mendasari pembahasan ini dimana hubungan
arsitektur itu sendiri berada pada pemaknaan simbolik
bentuk dasar yang biasa dipakai pada perencanaan
arsitektur. Konteks ‘bentuk’ merupakan hal mendasar dan
menjadi tujuan dari pembahasan ini. Seperti kita
ketahui dalam ilmu arsitektur ‘bentuk’ merupakan
istilah inklusif yang mengandung beberapa pengertian.
Bentuk dapat dihubungkan baik dengan struktur internal
maupun garis eksternal serta prinsip yang memberikan
kesatuan secarah menyeluruh.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
83
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Gambar. 02:Bentuk dasar Oleh Ching (1996)
Oleh Ching (1996) sisi luar karakteristik atau
konfigurasi permukaan dikatakan sebagai ‘wujud’ dimana
merupakan aspek utama dimana ‘bentuk’ dapat
diidentifikasi dan dikategorikan. Masih dari Ching
(1996) ‘bentuk’ mempunyai 3 ciri-ciri visual seperti :
Dimensi
Dimensi fisik dari suatu bentuk berupa panjang,
lebar dan tebal. Dimensi-dimensi ini menentukan
proporsi dari bentuk, sedang skalanya ditentukan oleh
ukuran relatifnya terhadap bentuk-bentuk lain dalam
konteksnya.
Warna
Merupakan sebuah fenomena pengcahayaan dan
persepsi visual yang menjelaskan persepsi individu
dalam corak, intensitas dan nada. Warna adalah atribut
yang paling menyolok membedakan suatu bentuk dari
lingkungannya. Warna juga mempengaruhi bobot visual
suatu bentuk.
Tekstur
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
84
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Merupakan kualitas visual yang dapat diraba dan
dapat dilihat yang dapat diberikan kepermukaan oleh
ukuran, bentuk, pengaturan dan proporsi bagian benda.
Tekstur juga menetukan sampai dimana permukaan suatu
bentuk memantulkan atau menyerap cahaya datang.
b. Teori Dekonstruksi
Sebelum mengangkat tentang arsitektur dekonstruksi
dalam pembahasan ini, perlu ditinjau secara singkat
pemahaman Jacques Derrida tentang bahasa, metode
dekonstruksi, serta kritiknya terhadap phonosentrisme
dan logosentrisme.
Bahasa
Ferdinand de Soussure (yang tergabung dalam
kelompok Strukturalisme) mengemukakan bahwa tanda
adalah kesatuan antara pola suara dan konsep, yang oleh
Roland Barthes di kembangkan menjadi penanda (signifier)
dan petanda (signified), kesatuan ini dianggap bersifat
stabil.
Menurut Derrida (yang tergabung dalam kelompok Tel
Quel), paling lantang dalam menyuarakan kritik terhadap
strukturalisme dalam bahasa, yang menurut kelompok ini,
bahwa bahasa tidak lagi semata sistem pembedaan
(difference) akan tetapi jejak (differance), penanda
(signifier) atau bentuk dan petanda ( signified ) atau makna,
tidak lagi satu kesatuan bagai dua sisi dari selembar
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
85
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
kertas menurut Saussure, melainkan terpisah; penanda
tidak begitu saja hadir, melainkan ia selalu di
dekonstruksi, hubungan antara penanda dengan petanda
tidak lagi bersifat stabil berdasarkan konvensi, akan
tetapi terbuka bagi permainan bebas penanda.
Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa bahasa tidak
lagi bersifat statis dan stabil seperti yang diduga
aleh para kelompok strukturalisme, elemen-elemen bahasa
tidak bisa didefinisikan, karena harus senantiasa
dibaca ditelusuri dalam kaitan dengan yang lain.
Metode Dekonstruksi
Dekonstruksi menurut Derrida adalah metode
membaca teks secara teliti, sehingga premis-premis yang
melandasinya dapat digunakan untuk meruntuhkan
argumentasi yang disusun atas premis tersebut,
Dekonstruksi dengan demikian membuktikan bahwa bibit
kehancuran sebuah teks ada dalam dirinya, berupa
inkonsistensi dan paradoks dalam penggunaan premis dan
konsep, Dekonstruksi dengan demikian menyangkal
kemungkinan hadirnya suatu makna yang tunggal dan
koheren dalam teks.
Derrida mengaitkan metode dekonstruksi dengan
kritik terhadap "metaphysics of presence" yang menjadi
asumsi dasar para filosof tradisional. Derrida menolak
gagasan bahwa ada yang disebut "present" dalam
pengertian suatu saat yang terdefinisikan sebagai
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
86
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
sekarang (now). Manusia tidak pernah yakin tentang apa
yang terjadi di masa lampau dan apa yang akan terjadi
di masa depan.
Istilah penting dalam dekonstruksi adalah
diseminasi. Diseminasi adalah keadaan kehampaan makna
disebabkan telah dibongkarnya petanda (signified).
Dengan membongkar petanda dan dengan demikian
makna-makna lenyap pula fungsi komunikasi dari bahasa.
Phonosentrisme
Usaha untuk mendekonstruksi oposisi antara bahasa
ucapan dan bahasa tulisan menurut Derrida dapat
dilakukan melalui kritik terhadap “metaphysics of presence”
ia misalnya mengritik Hussed yang mencoba menemukan
bukti kehadiran diri lewat suara. Husserl
berargumentasi bahwa ketika berbicara, manusia
berhadapan dengan dirinya secara berbeda dibanding
ketika ia menulis.
Kata-kata yang diucapkan manusia segera hadir
dalam kesadarannya secara intim, sementara tulisan
cenderung merampas eksistensi manusia. Melalui kritik
“metaphysics of presence”. Derrida berusaha mengangkat
bahasa tulisan pada posisi yang sejajar dengan bahasa
ucapan.
Logosentrisme
Metapisika adalah sistem berfikir yang berlandas
pada "oposisi binary", dua kutub yang satu dengan lain
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
87
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
saling menyangkal, Oposisi binary mencerminkan suatu
cara memandang atau ideologi yang cenderung menarik
garis tegas antara apa yang bisa diterima dan apa yang
harus ditolak, antara yang dianggap benar dan yang
salah, antara permukaan dan isi.
Derrida berusaha menhancurkan oposisi binary yang
dianggap telah membatasi cara berfikir manusia dan
memperkokoh kehadiran metafisika dalam pikiran manusia.
la memusatkan analisisnya pada daerah di antara oposisi
tersebut (margin) dan berusaha menggeser fokus
perhatian menusia dari pusat ke tepi, dari persamaan ke
perbedaan, dari kesatuan ke fragmentasi, dan dari
presence ke absence atau dari elemen pertama yang
selama ini dianggap-penting dan dominan ke elemen kedua
yang dianggap tidak penting sub ordinat, inferior atau
negatif.
3. Pelaksanaan Arsitektur Dekonstruksi
Filsafat Dekonstruksi Jacques Derrida sangat relevan
sebagai sebuah metode dalam mendesain sebuah
Arsitektur, karena menawarkan pernahaman dan perspektif
baru tentang arsitektur, sehingga proses pemikiran
kembali premis dan kaidah tradisional arsitektur dapat
dilakukan. Dari penjabaran pragmentasi pustaka diatas
penulis menarik suatu pendekatan metode bahwa aplikasi
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
88
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
dekontruksi berada pada dua sisi yaitu Dekonstruksi
Derridean dan Dekonstruksi Non-Derridean , dimana Pembagian
tersebut oleh penulis dikaitkan dengan titik berat
komponen kata dekonstruksi itu sendiri oleh Derrida
titik beratnya berada pada De dan Dis sedangkan untuk
aplikasi pada sisi arsitektur itu sendiri sudah
mempunyai reduksi ke konstruksi dimana titik berat
berada pada kata konstruksi. Pada intinya penjabarannya
berada pada ide atau konsep yang diterapkan oleh
perencana arsitektur tersebut.
a. Dekonstruksi Derridean
Dekonstruksi Teks
Dekonstruksi dapat dilakukan pada teks arsitektur
seperti karya Vitruvius, Le Corbusier, dan penulis
lainnya, dengan cara mencari “kontradiksi intemalnya”.
Robert Venturi misalnya dalam “Complexity and Contradiction
(1966)” mencoba menyerang konsep "transparansi" yang
oleh kritikus dianggap sebagai ciri penting gerakan
arsitektur modern yang membedakannya dari arsitektur
masa sebelumnya.
Dekonstruki Program
Dekonstruksi dapat dilakukan terhadap program
yang dominan dalam tradisi arsitektur modern, seperti
konsep estetika murni, kaitan bentuk dengan fungsi, dan
lain-lain. Dekonstruksi program berusaha mematahkan
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
89
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
otonomi modernisme dan kaidah-kaidahnya dengan
menggunakan pembalikan konsep-konsep yang diturunkan
dari modernisme sendiri atau sumber-sumber lain.
Sebagai contoh Bernard Tschumi melakukan
dekonstruksi program dengan beberapa pendekatan antara
lain :
Cross Programming : Menggunakan konfigurasi spasial
tertentu untik program yang sama sekali berbeda,
misalnya bangunan gereja digunanakan untuk tempat
bowling.
Trans Programming : Mengkombinasikan dua program
yang sifat dan konfigurasi spasialnya berbeda,
misalnya planetarium kombinasikan dengari
roller-coaster, perpustakaan dengan track balap,
mobil.
Dis Program : Mengkombinasikan dua program
sedemikian rupa sehingga konfigurasi ruang program
pertama mengkontaminasi program dan konfigurasi ruan
kedua; misalnya supermaket dikombinasikan dengan
pengkantoran.
b. Dekonstruksi Non-Derridean
Dekonstruksi Non-Derridean mencakupi dekonstruksi
bentuk dan struktur bangunan, yang didasarkan pada
konsep-konsep "disruption, deviation, dan distortion" sehingga
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
90
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
menyebabkan stabilitas kohesi dan identitas
bentuk-bentuk murni terganggu.
Dekonstruksi Bentuk Arsitektural
Dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain :
Secara intelektual melalui permainan sistem-sistem
geometri yang konpleks dan canggih seperti banyak
dilakukan oleh Peter Eisenman.
Secara pragmatik atau mekanik melalui model
trial-and-error, sketsa dan eksperimen lapangan; seperti
dilakukan oleh Zaha Hadid dan Coop Himmelblau.
Secara intuitif melalui pengembangan respons dan
impuls kreatif dalam diri arsitek seperti terjadi
pada Rem Koolhaas.
Dekonstruksi Struktur
Dekonstruksi struktur umumnya dilakukan melalui
metode pragmatis trial-and-eroor, dan dibedakan sebagai
berikut :
Dekonstruksi Konstruksi Massa seperti pada "Choral
Work" karya Peter Eisenman dan Derrida.
Dekonstruksi Konstruksi.Bidang seperti pada "Best
Products" karya James Wines dan Site atau "Berlin
Museum" karya Daniel Libeskind.
Dekonstruksi konstruksi rangka seperti pada
karya-karya Coop Himmelblau.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
91
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Dari penjelasan diatas penulis merangkum sebuah
skematik metode dekonstruksi yang ditampilkan dibawah
ini :
ArsitekturDekonstruksi
DisruptionDeviationDistortion
Jalur Lain
DeriddeanDekonstruksi
DekonstruksiN on Deriddean
Teori Dekonstruksi
Teori arsitektur
Im plem entasi
Gambar. 03Skematik Metode Dekonstruksi . Sumber : Analisa Penulis
4. Aplikasi Arsitektur Dekonstruksi
Denvert Art Museum
Gambar. 04 Denver Art MuseumArsitek : Daniel Libeskind Lokasi : Denver, Colorado – USA
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Prinsip struktur makin tinggi makin kecil terbalik
Mengkombinasikan lay out massa secara trimatra terkesan ada semacam
92
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Bangunan ini didirikan diatas lahan seluas 146.000
square feet dan menjadi bangunan yang memiliki
konstruksi paling unik bagi lingkungan sekitarnya. Hal
yang pertama kali nampak pada bangunan ini adalah
proyeksi trimatra yang nampak kontras namun menjadikan
bangunan ini lebih berirama. Bentukan yang penuh dengan
bidang mencuat yang dikantilever menjadi daya tarik
utama dari bangunan ini. Penggunaan metal, kaca,
titanium dan batu-batu alam dianggap menambah sifat
artistic dari bangunan ini.
Gambar. 05 Denver Art MuseumArsitek : Daniel Libeskind Lokasi : Denver, Colorado – USA
Untuk dapat menghasilkan bentukan seperti ini
tentunya juga mengandalkan kemampuan teknologi dan
pemilihan bahan yang tepat dan memiliki spesifikasi
yang tepat dan tentunya berkualitas tinggi. Bangunan
ini lebih cenderung mencerminkan ‘massa’ dari pada
‘ruang’ yang ada didalamnya. Sehingga eksprisi sang
arsitek dapat dituangkan secara lugas tanpa ada batasan
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
- Pemancaran gersang dari tekstur batangkayu.
- Penampilan dari warna mencerminkan bangunan
93
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
apapun. Untuk lebih jelasnya interpretasi pembahasan
pada obyek bangunan pertama dilampirkan lewat matriks
dibawah ini.
Gambar. 06 Tampak Atas Denver Art MuseumArsitek : Daniel Libeskind Lokasi : Denver, Colorado – USA
Matriks 1. Denver Art Museum
METODAPENAFSIRAN / INTERPRETASI
DIMENSI WARNA TEKSTURDirupsion - - Pemancaran
gersang dari
tekstur batang
kayu Deviation Penyimpangan
bentuk dari skala
keseluruhan
dilihat dari
bentuk keseluruhan
baik itu kaki,
badan serta kepala
bangunan.
Penampilan dari
warna
mencerminkan
bangunan
pengkantoran
jadi ada trans
spasial dari
peruntukan
museum
-
Distortion Prinsip struktur
makin tinggi makin
kecil terbalik
pada style
- -
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
94
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
bangunanCross
Programing
- - -
Trans
Programing
Mengkombinasikan
lay out massa
secara trimatra
terkesan ada
semacam
konfigurasi
spasial.
-
Dis Programing - -
Vila Olimpica Hotel Arts
Gambar 07. Villa OlimpicaArsitek : Frank O. Gehry Lokasi : Barcelona, Spanyol
The Vila Olimpica Hotel Arts berlokasi di Olympic
Village yang memiliki luas 150.000 square feet. Dengan
waktu pelaksanaan yang cukup lama (1989-1992), bangunan
ini menjadi sebuah karya yang unik. Dengan menampilkan
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
95
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
bentukan – bentukan trimatra , bangunan yang merupakan
transformasi dari bentuk ikan yang direalisasikan dalam
sebuah konstruksi sepanjang 54 meter dengan ketinggian
35 meter. Dengan bentukan dan dimensi seperti ini,
bangunan ini menjadi landmark bagi daerah sekitar.
Gambar 08. Villa Olimpica
Arsitek : Frank O. Gehry Lokasi : Barcelona, Spanyol
Bangunan ini memamerkan penonjolan konstruksi yang
mutakhir sebagai daya tarik yang menjadikan bangunan
ini lebih hidup dan berirama. Pengkomunikasian antara
hasil teknologi dan pemilihan bahan mampu berperan
dalam meningkatkan elemen – elemen artistic dan estetik
yang dominan pada bangunan ini. Nampak pada hadirnya
unsur – unsur geometris yang terdapat pada sisi podium.
Sehingga dapat kita amati bagaimana arsitek melakukan
perjalanan untuk menghasilkan karya, langkah – langkah
apa yang menjadi pemikiran arsitek sebelum masuk
kedalam dekonstruksi.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Pembelokan sisi bentuk geometris pada point interest dimana
Menantang warna lingkungan alam berupa material logam spektakular.
96
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Gambar 09. Suasana Senja Villa OlimpicaArsitek : Frank O. Gehry Lokasi : Barcelona, Spanyol
Gambar 10. Villa OlimpicaArsitek : Frank O. Gehry Lokasi : Barcelona, Spanyol
Matriks 2. Villa Olimpica
METODAINTERPRETASI
DIMENSI WARNA TEKSTURDirupsion Pembelokan sisi
bentuk geometris
pada point
interest dimana
lahir trial
interest.
-
Deviation - Bawaan tekstur
terkesan
menyimpang dari
apa yang
dinamakan dengan
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Penampilan dariwarna mencerminkan peruntukan untuk sebuah dermaga canggihmerupakan
97
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
menyatu dengan
alamDistortion Prinsip struktur
makin tinggi makin
kecil terbalik
pada style
bangunan
Menantang warna
lingkungan alam
berupa material
logam
spektakular.
-
Cross
Programing
- - -
Trans
Programing
- - -
Dis Programing - Penampilan dari
warna
mencerminkan
sebuah dermaga
canggih
merupakan
penolakan dari
fungsi .
-
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
98
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Gambar 11. Penampang Villa OlimpicaArsitek : Frank O. Gehry Lokasi : Barcelona, Spanyol
Plaza EX (Entertainment Xenter)
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
99
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Gambar 12. Plaza EX (Entertainment Xenter)Arsitek : Biro Arsitek Denton Corker Marshall (DCM),Jakarta
Patung raksasa itu seolah-olah bergerak. Warnanya
menyentak: merah, hijau, oranye, biru, dan abu-abu.
Abstraksi kotak-kotak yang seakan melayang memberi
sentuhan baru pada gedung-gedung di seputar bundaran
Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat. Sepintas,
kehadirannya timbul tenggelam di sela-sela Plaza
Indonesia dan gedung Kedutaan Jepang di Jalan Thamrin.
Ini adalah gedung baru dengan label: Plaza EX,
singkatan dari Entertainment Xenter. Bangunan empat
lantai yang dibuat dengan konsep moto MTV: "gue
banget!". Target market-nya jelas: generasi MTV!
"Generasi MTV itu kan menerima semua hajaran
informasi. Mereka cenderung liar berekspresi. Desainnya
mencaplok gaya generasi tersebut. Funky, trendy, sportif,
dengan elemen-elemen nyentrik bergaya modern
kontemporer, kesannya "semau gue" namun intelek. Gedung
ini didesain oleh tim kecil dari Biro Arsitek Denton
Corker Marshall (DCM).
Dengan pertimbangan peruntukan bangunan untuk
remaja sekarang bergaya simpel, elemen yang dipilih
pada Palza EX pun sederhana: murni geometris.
Komposisinya "hanya" terdiri dari kubus, kotak, dan
sedikit aksen lengkung. Untuk memberi kesan "bergerak"
yang sportif, susunan bangunan yang terdiri dari lima
kotak dibuat dengan ketinggian berbeda dan acak.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
100
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Warna terkesan trendy, setiap kotak diberi warna
berbeda dengan latar abu-abu. Gedung ini terbentuk dari
elemen-elemen dan garis-garis kaku. Tapi tetap terlihat
lentur, karena penataan susunan tinggi rendah dari
komposisi dasar yang pas. Ditambah lagi dengan
konstruksi tiang-tiang yang seperti disebar acak,
mencong sana mencong sini, memberi kesan ceria pada
interiornya. Di dalam gedung terdapat mal, food court,
retail, bowling center, celebrity fitness, dan kafe.
Pembangunan gedung dengan konsep "liar" ini
awalnya sempat ditolak Plaza Nusantara Realty
Consortium, pemiliknya. Maunya, ada benang merah dari
segi desain dengan gedung-gedung di sekitarnya. Di
depan ada Plaza Indonesia, bagian kiri Hotel Indonesia,
di kanan gedung Kedutaan Besar Jepang, dan di seberang
Hotel Nikko. Gedung-gedung ini menerapkan konsep gaya
1960-an, yang dikenal dengan nama international style.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Abstraksi warna terang merupakan perwujudan dirupsion dengan
Gaya remaja terbentuk melalui trend yang ada tampa terbatas pada
101
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Gambar 13. Plaza EX (Entertainment Xenter)Arsitek : Biro Arsitek Denton Corker Marshall (DCM),Jakarta
Matriks 3. Plaza EX
METODAINTERPRETASI
DIMENSI WARNA TEKSTURDirupsion - Abstraksi warna
terang merupakan
perwujudan
dirupsion dengan
lingkungan
sekitar
-
Deviation Gaya remaja
terbentuk melalui
trend yang ada
tampa terbatas
pada budaya kultur
bangsa.
- Bawaan tekstur
terkesan
menyimpang dari
apa yang
dinamakan dengan
menyatu dengan
lingkungan
sekitarDistortion - Menantang warna
terhadap apa
yang disebut
redupan terahdap
kesan warna.
-
Cross
Programing
- - -
Trans
Programing
- - -
Dis Programing - Penampilan dari
warna
-
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
102
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
mencerminkan
sebuah bangunan
untuk anak-anak,
bukan remaja.
5. Penutup
Setelah melihat pembahasan dari contoh diatas,
jelas bahwa arsitektur dekonstruksi menghembuskan
kesegaran dengan menunjukkan eksistensinya sebagai
‘alternatif’ pemikiran lain . Namun hal ini tidak
berhenti sampai disini dan menganggap dekonstruksi
sebagai puncak dari kesempurnaan dalam desain
arsitektur sehingga tidak menutup untuk munculnya
langgam – langgam baru yang merupakan sanggahan ,
pembetulan , perkembangan , bahkan penolakan dari
arsitektur dekonstruksi. Kelemahan dari arsitektur
dekonstruksi yaitu apakah idea yang lahir dari
kenyataan yang ada merupakan implikasi murni dari sang
arsitektur atau hanya lahir dari ketiak sabaran dari
proses perancangan, karena kenyataan dari arsitektur
dekonstruksi sangat cepat membosankan atau cepat jenuh.
6. Daftar Pustaka
Adityani Natalisa, 2002 , Dekonstruksi Dalam Arsitektur Kajian
Teori dan Metoda Perancangan, JUTA UGM., Yogyakarta
Andreas Papadakis, Catherine Cooke and Andrew Benyamin,
1989, Deconstruction, Omnibus Volume, Rizzoli. New
York.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
103
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
Francis D.K. Ching, 1996, Architecture: Form, Space and Order,
Van Nostrand Reinhold, New York.
Palmer E.Richard, 2003, Hermeutika : Teori Baru Mengenai
Interpretasi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Paul Alan Johson, 1994, The Theory Of Architecture, Van
Nostrand Reinhold, Company. New York
Prestel, 1991, Arcitecture In Transition : Between Deconstruction
and New Modern, Munich. Germany.
Bahan Ajar : Teori Arsitektur Postmodern
104