fredy meiza nugroho fakultas seni pertunjukan jurusan karawitan
TRANSCRIPT
FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN
JURUSAN KARAWITANBAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
FILSAFAT
Filsafat Indonesia adalah sebutan umum untuk tradisi kefilsafatan
yang dilakukan oleh penduduk yang mendiami wilayah yang belakangan
disebut Indonesia. Filsafat Indonesia diungkap dalam pelbagai bahasa
yang hidup dan masih dituturkan di Indonesia (sekitar 587 bahasa) dan
'bahasa persatuan' Bahasa Indonesia, meliputi aneka mazhab pemikiran yang
menerima pengaruh Timur dan Barat, disamping tema-tema filosofisnya
yang asli.
Filsafat diakui sebagai induk ilmu pengetahuan (the mother of
sciences) yang mampu menjawab segala pertanyaan dan permasalahan.
Mulai dari masalah-masalah yang berhubungan dengan alam semesta
hingga masalah manusia dengan segala problematika dan
kehidupannya.
Disiplin ilmu pengetahuan yang lahir itu ternyataa
memiliki objek dan sasaran yang berbeda-beda, yang terpisah
satusama lain. Suatu disiplin ilmu pengetahuan mengurus dan
mengembangkan bidang garapan sendiri-sendiri dengan tidak
memperhatikan hubungan dengan bidang lainnya. Tugas filsafat
adalah mengajukan pertanyaan–pertanyaan dan menyelidiki faktor–
factor realita dan pengalaman yang banyak terdapat dalam lapangan
pendidikan.
Filsafat secara harfiah berasal kata Philo berarti cinta, Sophos berarti ilmu atau hikmah, jadi
filsafat secara istilah berarti cinta terhadap ilmu atau hikmah. Pengertian dari teori lain
menyatakan kata Arab falsafah daribahasa Yunani, philosophia: philos berarti cinta (loving)
Sophia berarti pengetahuan atau hikmah (wisdom), jadi Philosophia berarti cinta kepada
kebijaksanaan atau cinta pada kebenaran. Pelaku filsafat berarti filosof,berarti: a lover
of wisdom. Orang berfilsafat dapat dikatakan sebagai pelaku aktifitas yang menempatkanpengetahuan atau kebijaksanaan sebagai sasaran utamanya. Ariestoteles
(filosof Yunani kuno) mengatakanfilsafat memperhatikan seluruh pengetahuan, kadang-kadang disamakan dengan pengetahuan tentangwujud (ontologi). Adapun pengertian filsafat mengalami
perkembangan sesuai era yang berkembang pula.Pada abad modern (Herbert) filsafat berarti
suatu pekerjaan yang timbul dari pemikiran. Terbagi atas 3bagian: logika, metafisika dan
estetika (termasuk di dalamnya etika).Filsafat menempatkan pengetahuan sebagai sasaran,
maka dengan demikian pengetahuan tidak terlepasdari pendidikan.Jadi, filsafat sangat
berpengaruh dalam aktifitas pendidikan seperti manajemen pendidikan,perencanaan pendidikan,
evaluasi pendidikan, dan
1.2.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan
masalah mengenai kajian atau biografi dan devinisi salah seorang
filsuf, yaitu Heraclitus
yang dulu penah berfilsafat dan telah menciptakan sebuah tulisan
dari eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan dengan
mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu,
memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu
yang telah ditulisnya.mari kita ketahui dengan seksama apa saja
inti pandangan dan devinisi seorang filsuf tersebut ?
1.3.TUJUAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui inti
atau pokok kajian dari filsuf tersebut serta mengetahui apa
pandangan mengenai kefilsafatanya.
1.4.MANFAAT
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah sebagai sumber
referensi khasanah keilmuwan dan pemahaman kita sebagai warga
negara tentang apa itu filsafat, siapa pada zaman dulu yang
pernah berfilsafat, dan menemukan sebuah eksperimen-eksperimen
serta percobaaan-percobaan kefilsafatan tersebut, salah satunya
yaitu Heraclitus
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. FISAFATFilsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan
pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep
mendasar.[1]Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-
eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan
masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan
argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir
dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah
proses dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika
berpikir dan logika bahasa.
Logika merupakan sebuah ilmu yang sama-sama dipelajari
dalam matematika dan filsafat. Hal itu membuat filasafat menjadi
sebuah ilmu yang pada sisi-sisi tertentu berciri eksak di samping
nuansa khas filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, rasa penasaran
dan ketertarikan. Filsafat juga bisa berarti perjalanan menuju
sesuatu yang paling dalam, sesuatu yang biasanya tidak tersentuh
oleh disiplin ilmu lain dengan sikap skeptis yang mempertanyakan
segala hal. Ilmu pengetahuan dan tehnologi yang berkembang sampai
saat ini adalah suatu proses manusia menciptakan penemuan-
penemuan baru berdasarkan penelitian yang kemudian diterapkan
dalam kehidupan nyata. Penemu ilmu pengetahuan ternyata sudah ada
sejak jaman kuno. Ilmu pengetahuan yang telah mereka temukan
mempunyai isi yang berbeda-beda karena masing-masing penemu
mempunyai sudut pandang dan latar belakang yang berbeda-beda
pula.
Pengetahuan didapat dari gagasan yang timbul dari pemikiran dan
dipengaruhi oleh faktor lingkungan (alam). Dari pemikiran itulah
timbul keinginan untuk meneliti, mencoba/mempraktekkan, dan
mengembangkan menjadi sebuah produk yang disebut dengan teori
(ilmu). Dasar dari penemuan ilmu pengetahuan yang telah
berkembang sampai sekarang ini adalah filsafat.
Ahli filsafat telah ada sejak jaman Yunani kuno, sebelum masehi.
Mereka telah melahirkan pemikiran-pemikiran (filsafat) menurut
pendapat masing-masing. Bahkan mengenai keberadaan dunia ini
hingga bagaimana keadaan manusia dan alam ini terbentuk. Namun
dari beberapa ahli filsafat mendapat pertentangan dan juga kritik
karena tidak bisa menerima dan memahami isi filsafat yang mereka
paparkan. Salah satu dari ahli filsafat yang isi filsafatnya
sulit dipahami adalah Heraclitus.
Makalah ini membahas pemikiran tokoh filsafat Heraclitus. Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Filsafat
Ilmu. Dalam penyusunan makalah ini penulis berusaha memaparkan
sumber yang didapat dengan bahasa sendiri dengan tujuan agar
pembaca mengerti dan memahami isi dari rangkuman materi ini, dan
diharapkan isi makalah dapat bermanfaat. Penulis berusaha
mengembangkan materi berdasarkan sudut pandang dan pengalaman
penulis.
BAB 3INTI PEMBAHASAN
3.1.BIOGRAFI
HERACLITUS
Heraclitus (535 - 475 SM), ia lahir di Ephesus dan wafat 480
sebelum maseh, di sebuah kota perantauan yaitu sebuah kota di
Pantai Lonia Asia Kecil, Tokoh ini berkebangsaan Yunani berjenis
kelamin laki-laki dan merupakan kawan dari Pythagoras dan
Xenophanes, akan tetapi lebih tua. Ia mendapat julukan si gelap,
karena untuk menelusuri gerak pikirannya sangat sulit. Hanya
dengan melihat fragmen-fragmennya, ia mempunyai kesan berhati
tinggi dan sombong, dan juga terkenal dijaman Yunani kuno dengan
sebutan “si Gelap” karena pandangan-pandangan yang diutarakan
bersifat tidak jelas dan tidak dapat dimengerti. Tokoh ini juga
mendapatkan kritikan dari filsuf lainnya karena filsafatnya yang
tidak sejalan atau bertentangan dengan pandangan mereka. Hal ini
bisa dibuktikan dengan adanya pendapat-pendapat para filsuf
misalnya Parmenides dan Plato. Parmenides menentang pandangan
Heraclitus yang menyatakan bahwa alam itu bergerak/berubah.
Menurut Parmenides alam itu diam, tidak bergerak. Sedangkan Plato
berpendapat segala sesuatu berubah tetapi hanya berlaku bagi alam
empiris saja.
Tentang pengetahuan pun demikian, yaitu bahwa pengetahuan yang
sejati adalah pengetahuan yang berubah-ubah sehingga apa yang
disebutnya sebagai realitas merupakan sesuatu yang khusus,
jumlahnya banyak, dan sifatnya dimanis. Realitas merupakan dunia
materi, di mana pada setiap realitas berbeda satu dengan yang
lainnya, dan tidak ada hal yang tetap berlaku umum.
Pemikiran tentang benda, ia mengemukakan
bahwa tiap benda terdiri dari hal-hal
yang sifatnya berlawanan atau
bertentangan, dua ekstrem yang saling bertolak belakang, walaupun
demikian tetap membentuk kesatuan. Yang satu adalah banyak, dan
yang banyak adalah satu. Hal ini berarti segala hal yang ada
mengandung dalam dirinya pertentangan dari dirinya sendiri. Akan
tetapi, justru pertentangan itulah yang mencipta suatu kesatuan,
keharmonisan. Setiap pertentangan akan mencipta keadilan,
seperti; musim dingin dan musim panas, siang dan malam, bangun
dan tidur, cinta dan benci, tua dan muda, dan sebagainya. Dengan
kata lain, musim panas ada, karena ada musim dingin. Kesehatan
sebagai sesuatu yang penting karena ada penyakit. Kalau
dirumuskan secara (dengan) terminologi modern, bahwa segala
sesuatu merupakan sintesis dari hal-hal yang bersifat
kontradiktif
Heraclitus yang mengemukakan pendapatnya, bahwa segala yang ada
selalu berubah dan sedang menjadi, ia mempercayai
bawa arche (asas yang pertama dari alam semesta) adalah api. Api
dianggapnya sebagai lambang perubahan dan kesatuan. Api mempunyai
sifat memusnahkan segala yang ada, dan mengubahnya sesuatu itu
menjadi abu atau asap. Walaupun sesuatu itu apabila dibakar
menjadi abu atau asap, toh adanya api tetap ada. Segala
sesuatunya berasal dari api, dan akan kembali ke api.
Menurut pendapatnya, di dalam arche terkandung sesuatu yang hidup
(seperti roh) yang disebutnya sebagailogos (akal atau semacam
wahyu). Logos inilah yang menguasai dan sekaligus mengendalikan
keberadaan segala sesuatu. Hidup manusia akan selamat apabila
sesuai dengan logos.
PEMIKIRAN HERACLITUS
Heraclitus sebagai seorang filsuf pada jaman Yunani kuno saat itu
telah mengutarakan gagasannya tentang sifat-sifat,dan perubahan
alam semesta ini. Namun diantara pemikiran-pemikirannya itu ada
yang terkesan samar dan sulit untuk dipahami, oleh karena itulah
tokoh Heraclitus pada jamannya mendapat julukan “si Gelap” karena
filsafatnya terkesan membingungkan, tak dapat dipahami hanya
dengan sekali baca.
filsafatnya terkenal dengan filsafat menjadi. Ia mengemukakan
bahwa segala sesuatunya (yang ada itu) sedang menjadi dan selalu
berubah. Sehingga ucapannya yang terkenal: Panta rhei kai uden menci,
artinya segala sesuatunya mengalir bagaikan air sungai, dan tidak
satu orang pun dapat masuk ke sungai yang sama dua kali.
Alasannya, oleh karena air sungai yang pertama telah mengalir,
berganti dengan air yang berada di belakangnya. Demikian juga,
dengan segala yang ada, tidak ada yang tetap, semuanya berubah.
Akhirnya, dikatakan bahwa hakikat dari segala sesuatu adalah
menjadi maka filsafatnya dikatakan filsafat menjadi.
Pandangan-pandangan yang diutarakan oleh Heraclitus diantaranya:
1. a. Logos
“We should let ourselves be guided by what is
common to all. Yet, although the Logos is common to all, most men
live as if each of them had a private intelligence of his own.”
Menurut Heraclitus alam semesta ini bergerak dan berubah karena
adanya Logos. Logos yang dimaksud heraclitus tidak didefinisikan
secara khusus, artinya tidak digambarkan secara jelas, tidak
dapat dipahami orang lain karena logos adalah pemikiran orang itu
sendiri. Pernyataan inilah yang membuat Heraclitus dijuluki “si
Gelap” (the obscure), karena pemikirannya ini tidak dapat
disimpulkan secara pasti. Namun jika kita mengkaji bahwa logos
adalah cara berfikir manusia itu sendiri yang didefinisikan
sebagai rasio, alasan, susunan, maka logos adalah cara seseorang
memandang, menilai, berfikir tentang dunia dan alam sekitarnya
dengan menggunakan daya pikir mereka sendiri.
.
1. b. Api
Heraclitus berpendapat bahwa kosmos terbentuk dari api. Dari
pendapatnya ini maka seperti sifatnya bahwa api itu menyala,
panas, dan dapat meredup. Api dapat menciptakan sesuatu dengan
panasnya, api dapat mengubah sesuatu dengan panasnya, dan
cahayanya menyala, juga meredup sesuai dengan waktunya. Kehidupan
di alam semesta ini dapat digambarkan sebagaimana api dalam
filsafat Heraclitus. Pada suatu masa kehidupan itu akan selalu
berpijar dan menyala-nyala seperti api yang sedang membara, namun
pada masanya akan mati dengan sendirinya.
1. c. Harmoni
Heraclitus berpendapat bahwa dua hal yang berbeda terdapat
kesatuan. Perbedaan-perbedaan di alam semesta ini memiliki
keterkaitan satu dengan yang lainnya, dia menganggap bahwa ada
hubungan dalam setiap perbedaan.jika dikaitkan dengan kejadian-
kejadian nyata yang dialami oleh manusia misalnya rasa kenyang
muncul akibat dari adanya rasa lapar. Adanya tua karena proses
dari muda. Tidak akan ada orang kaya tanpa orang miskin. Tidak
ada presiden tanpa rakyat. Adanya hal-hal yang berbeda inilah
yang merupakan proses dari satu kesatuan yang saling berkaitan
dan tidak dapat dipisahkan. Dan dalam perbedaan inilah tercipta
sebuah harmoni kehidupan yang saling melengkapi.
1. d. Sungai
“They do not step into the same rivers . It is other and still
other waters that are flowing”. Menurut Heraclitus kita tidak
akan turun dua kali di sungai yang sama. Maksud dari pandangan
ini adalah menggambarkan segala sesuatu yang tidak mungkin tetap
atau sama dengan sebelumnya. Segala sesuatunya pasti berubah dan
bergerak, serta mengalir.
Pandagan Heraclitus “Panta rhei uden menei, Semuanya mengalir
dan tidak ada sesuatupun yang tinggal tetap” pemikiran Heraclitus
ini menjelaskan kepada kita bahwa segala sesuatu tidak ada yang
bersifat tetap, semuanya berubah, mengikuti arus perubahan. Jika
ditelaah lebih jauh, dari pemikiran Heraclitus ini kita bisa
mengkaitkan dengan jalan hidup kita. Nasib, takdir, dan jalan
hidup manusia mengalir seperti air di sungai, mengikuti kemana
arus sungai mengalir menuju muara sungai, demikian juga kehidupan
manusia selalu berubah mengikuti arus perkembangan jaman menuju
pada perubahan. Dari ada menjadi tiada, dan dari tiada menjadi
ada. Dari muda menjadi tua, dari hidup menjadi mati. Dari kaya
menjadi miskin, atau sebaliknya dari miskin menjadi kaya. Alam
semesta yang kita huni inipun mengalami hal yang sama, ber-
evolusi terus menerus mengikuti iklim, cuaca, dan faktor-faktor
lainnya.
Demikian juga ilmu pengetahuan, tidak ada yang tetap, semuanya
mengalami perubahan dan perkembangan. Yang tiada menjadi ada
karena proses perkembangan jaman dan tehnologi, misalnya
pelajaran komputer untuk SD yang dulu tidak ada sekarang sudah
diajarkan. Yang ada menjadi tiada karena berdasarkan wacana tidak
sesuai dengan kebutuhan misalnya pelajaran bahasa inggris untuk
SD yang akan ditiadakan/dihapus, atau pelajaran PSPB yang sudah
tidak ada lagi. Semuanya akan mengalir mengikuti perubahan,dan
tidak mengalami staknasi (jalan ditempat/tetap).
DEVINISI
Menurut Herakleitos, tiap benda terdiri dari yang berlawanan.
Meskipun demikian, di dalam perlawanan tetap terdapat kesatuan.
Singkatnya, dapat dikatakan bahwa 'yang satu adalah banyak dan
yang banyak adalah satu. Anaximenes juga memiliki pandangan
seperti ini, namun perbedaan dengan Herakleitos adalah Anaximenes
mengatakan pertentangan tersebut sebagai ketidakadilan, sedangkan
Herakleitos menyatakan bahwa pertentangan yang ada adalah prinsip
keadilan. Kita tidak akan bisa mengenal apa itu 'siang' tanpa
kita mengetahui apa itu 'malam'. Kita tidak akan mengetahui apa
itu 'kehidupan' tanpa adanya realitas 'kematian'. Kesehatan juga
dihargai karena ada penyakit. Demikianlah dari hubungan
pertentangan seperti ini, segala sesuatu terjadi dan tersusun.
Herakleitos menegaskan prinsip ini di dalam kalimat yang
terkenal: "Perang adalah bapak segala sesuatu. Perang yang
dimaksud di sini adalah pertentangan.
Melalui ajaran tentang hal-hal yang bertentangan tetapi disatukan
olehlogos, Herakleitos disebut sebagai filsuf dialektis yang
pertama di dalam sejarah filsafat.
BAB 4
PENUTUP
4. PENUTUP
Rangkuman dari pemikiran tokoh filsuf yang telah
penulis jelaskan diatas pada dasarnya hanya menjelaskan sebagian
dari pemikiran dan devinisi Heraclitus. Penulis hanya mengambil
poin-poin pentingnya saja yaitu tentang konsep Logos sebagai
bentuk dari pemikiran manusia sendiri, Sungai melambangkan air
sebagai bentuk perubahan dan pergerakan , Api sebagai lambang
suatu proses hidup dari ada hingga mati dan Harmoni sebagai
bentuk keterkaitan antara dua hal yang berbeda adalah satu. Dari
konsep Heraclitus yang mempunyai maksud sendiri-sendiri itu
semuanya diharapkan bisa bermanfaat untuk pengetahuan mengenai
pemikiran tokoh filsafat Heraclitus.