fredy meiza nugroho fakultas seni pertunjukan jurusan karawitan

21
KARAWITAN 2014 FILSAFAT 1410530012 FREDY MEIZA NUGROHO

Upload: independent

Post on 26-Feb-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KARAWITAN

2014FILSAFAT

1410530012FREDY MEIZA NUGROHO

FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN

JURUSAN KARAWITANBAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

FILSAFAT

Filsafat Indonesia adalah sebutan umum untuk tradisi kefilsafatan

yang dilakukan oleh penduduk yang mendiami wilayah yang belakangan

disebut Indonesia. Filsafat Indonesia diungkap dalam pelbagai bahasa

yang hidup dan masih dituturkan di Indonesia (sekitar 587 bahasa) dan

'bahasa persatuan' Bahasa Indonesia, meliputi aneka mazhab pemikiran yang

menerima pengaruh Timur dan Barat, disamping tema-tema filosofisnya

yang asli.

Filsafat diakui sebagai induk ilmu pengetahuan (the mother of

sciences) yang mampu menjawab segala pertanyaan dan permasalahan.

Mulai dari masalah-masalah yang berhubungan dengan alam semesta

hingga masalah manusia dengan segala problematika dan

kehidupannya.

Disiplin  ilmu  pengetahuan  yang  lahir itu  ternyataa 

memiliki objek  dan  sasaran yang berbeda-beda, yang terpisah

satusama lain. Suatu disiplin ilmu pengetahuan mengurus dan

mengembangkan bidang garapan sendiri-sendiri dengan tidak

memperhatikan hubungan dengan bidang lainnya. Tugas filsafat

adalah mengajukan pertanyaan–pertanyaan dan menyelidiki faktor–

factor realita dan pengalaman yang banyak terdapat dalam lapangan

pendidikan.

Filsafat secara harfiah berasal kata Philo berarti cinta, Sophos berarti ilmu atau hikmah, jadi

filsafat secara istilah berarti cinta terhadap ilmu atau hikmah. Pengertian dari teori lain

menyatakan kata Arab falsafah daribahasa Yunani, philosophia: philos berarti cinta (loving)

Sophia berarti pengetahuan atau hikmah (wisdom), jadi Philosophia berarti cinta kepada

kebijaksanaan atau cinta pada kebenaran. Pelaku filsafat berarti filosof,berarti: a lover

of wisdom. Orang berfilsafat dapat dikatakan sebagai pelaku aktifitas yang menempatkanpengetahuan atau kebijaksanaan sebagai sasaran utamanya. Ariestoteles

(filosof Yunani kuno) mengatakanfilsafat memperhatikan seluruh pengetahuan, kadang-kadang disamakan dengan pengetahuan tentangwujud (ontologi). Adapun pengertian filsafat mengalami

perkembangan sesuai era yang berkembang pula.Pada abad modern (Herbert) filsafat berarti

suatu pekerjaan yang timbul dari pemikiran. Terbagi atas 3bagian: logika, metafisika dan

estetika (termasuk di dalamnya etika).Filsafat menempatkan pengetahuan sebagai sasaran,

maka dengan demikian pengetahuan tidak terlepasdari pendidikan.Jadi, filsafat sangat

berpengaruh dalam aktifitas pendidikan seperti manajemen pendidikan,perencanaan pendidikan,

evaluasi pendidikan, dan

1.2.RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan

masalah mengenai kajian atau biografi dan devinisi salah seorang

filsuf, yaitu Heraclitus

yang dulu penah berfilsafat dan telah menciptakan sebuah tulisan

dari eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan dengan

mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu,

memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu

yang telah ditulisnya.mari kita ketahui dengan seksama apa saja

inti pandangan dan devinisi seorang filsuf tersebut ?

1.3.TUJUAN

Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui inti

atau pokok kajian dari filsuf tersebut serta mengetahui apa

pandangan mengenai kefilsafatanya.

1.4.MANFAAT

Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah sebagai sumber

referensi khasanah keilmuwan dan pemahaman kita sebagai warga

negara tentang apa itu filsafat, siapa pada zaman dulu yang

pernah berfilsafat, dan menemukan sebuah eksperimen-eksperimen

serta percobaaan-percobaan kefilsafatan tersebut, salah satunya

yaitu Heraclitus

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. FISAFATFilsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan

pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep

mendasar.[1]Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-

eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan

masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan

argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir

dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah

proses dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika

berpikir dan logika bahasa.

Logika merupakan sebuah ilmu yang sama-sama dipelajari

dalam matematika dan filsafat. Hal itu membuat filasafat menjadi

sebuah ilmu yang pada sisi-sisi tertentu berciri eksak di samping

nuansa khas filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, rasa penasaran

dan ketertarikan. Filsafat juga bisa berarti perjalanan menuju

sesuatu yang paling dalam, sesuatu yang biasanya tidak tersentuh

oleh disiplin ilmu lain dengan sikap skeptis yang mempertanyakan

segala hal. Ilmu pengetahuan dan tehnologi yang berkembang sampai

saat ini adalah suatu proses manusia menciptakan penemuan-

penemuan baru berdasarkan penelitian yang kemudian diterapkan

dalam kehidupan nyata. Penemu ilmu pengetahuan ternyata sudah ada

sejak jaman kuno. Ilmu pengetahuan yang telah mereka temukan

mempunyai isi yang berbeda-beda karena masing-masing penemu

mempunyai sudut pandang dan latar belakang yang berbeda-beda

pula.

Pengetahuan didapat dari gagasan yang timbul dari pemikiran dan

dipengaruhi oleh faktor lingkungan (alam). Dari pemikiran itulah

timbul keinginan untuk meneliti, mencoba/mempraktekkan, dan

mengembangkan menjadi sebuah produk yang disebut dengan teori

(ilmu). Dasar dari penemuan ilmu pengetahuan yang telah

berkembang sampai sekarang ini adalah filsafat.

Ahli filsafat telah ada sejak jaman Yunani kuno, sebelum masehi.

Mereka telah melahirkan pemikiran-pemikiran (filsafat) menurut

pendapat masing-masing. Bahkan mengenai keberadaan dunia ini

hingga bagaimana keadaan manusia dan alam ini terbentuk. Namun

dari beberapa ahli filsafat mendapat pertentangan dan juga kritik

karena tidak bisa menerima dan memahami isi filsafat yang mereka

paparkan. Salah satu dari ahli filsafat yang isi filsafatnya

sulit dipahami adalah Heraclitus.

Makalah ini membahas pemikiran tokoh filsafat Heraclitus. Makalah

ini dibuat untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Filsafat

Ilmu. Dalam penyusunan makalah ini penulis berusaha memaparkan

sumber yang didapat dengan bahasa sendiri dengan tujuan agar

pembaca mengerti dan memahami isi dari rangkuman materi ini, dan

diharapkan isi makalah dapat bermanfaat. Penulis  berusaha

mengembangkan materi berdasarkan sudut pandang dan pengalaman

penulis.

BAB 3INTI PEMBAHASAN

3.1.BIOGRAFI

HERACLITUS

Heraclitus (535 - 475 SM), ia lahir di Ephesus dan wafat 480

sebelum maseh, di sebuah kota perantauan yaitu sebuah kota di

Pantai Lonia Asia Kecil, Tokoh ini berkebangsaan Yunani berjenis

kelamin laki-laki dan merupakan kawan dari Pythagoras dan

Xenophanes, akan tetapi lebih tua. Ia mendapat julukan si gelap,

karena untuk menelusuri gerak pikirannya sangat sulit. Hanya

dengan melihat fragmen-fragmennya, ia mempunyai kesan berhati

tinggi dan sombong, dan juga terkenal dijaman Yunani kuno dengan

sebutan  “si Gelap” karena pandangan-pandangan yang diutarakan

bersifat tidak jelas dan tidak dapat dimengerti. Tokoh  ini juga

mendapatkan kritikan dari filsuf lainnya karena filsafatnya yang

tidak sejalan atau bertentangan dengan pandangan  mereka. Hal ini

bisa dibuktikan dengan adanya pendapat-pendapat para filsuf

misalnya Parmenides dan Plato. Parmenides  menentang pandangan

Heraclitus yang menyatakan bahwa alam itu bergerak/berubah.

Menurut Parmenides alam itu diam, tidak bergerak. Sedangkan Plato

berpendapat segala sesuatu berubah tetapi hanya berlaku bagi alam

empiris saja.

Tentang pengetahuan pun demikian, yaitu bahwa pengetahuan yang

sejati adalah pengetahuan yang berubah-ubah sehingga apa yang

disebutnya sebagai realitas merupakan sesuatu yang khusus,

jumlahnya banyak, dan sifatnya dimanis. Realitas merupakan dunia

materi, di mana pada setiap realitas berbeda satu dengan yang

lainnya, dan tidak ada hal yang tetap berlaku umum.

Pemikiran tentang benda, ia mengemukakan

bahwa tiap benda terdiri dari hal-hal

yang sifatnya berlawanan atau

bertentangan, dua ekstrem yang saling bertolak belakang, walaupun

demikian tetap membentuk kesatuan. Yang satu adalah banyak, dan

yang banyak adalah satu. Hal ini berarti segala hal yang ada

mengandung dalam dirinya pertentangan dari dirinya sendiri. Akan

tetapi, justru pertentangan itulah yang mencipta suatu kesatuan,

keharmonisan. Setiap pertentangan akan mencipta keadilan,

seperti; musim dingin dan musim panas, siang dan malam, bangun

dan tidur, cinta dan benci, tua dan muda, dan sebagainya. Dengan

kata lain, musim panas ada, karena ada musim dingin. Kesehatan

sebagai sesuatu yang penting karena ada penyakit. Kalau

dirumuskan secara (dengan) terminologi modern, bahwa segala

sesuatu merupakan sintesis dari hal-hal yang bersifat

kontradiktif

Heraclitus yang mengemukakan pendapatnya, bahwa segala yang ada

selalu berubah dan sedang menjadi, ia mempercayai

bawa arche (asas yang pertama dari alam semesta) adalah api. Api

dianggapnya sebagai lambang perubahan dan kesatuan. Api mempunyai

sifat memusnahkan segala yang ada, dan mengubahnya sesuatu itu

menjadi abu atau asap. Walaupun sesuatu itu apabila dibakar

menjadi abu atau asap, toh adanya api tetap ada. Segala

sesuatunya berasal dari api, dan akan kembali ke api.

Menurut pendapatnya, di dalam arche terkandung sesuatu yang hidup

(seperti roh) yang disebutnya sebagailogos (akal atau semacam

wahyu). Logos inilah yang menguasai dan sekaligus mengendalikan

keberadaan segala sesuatu. Hidup manusia akan selamat apabila

sesuai dengan logos.

  

PEMIKIRAN HERACLITUS 

Heraclitus sebagai seorang filsuf pada jaman Yunani kuno saat itu

telah mengutarakan gagasannya tentang sifat-sifat,dan perubahan

alam semesta ini. Namun diantara pemikiran-pemikirannya itu ada

yang terkesan samar dan sulit untuk dipahami, oleh karena itulah

tokoh Heraclitus pada jamannya mendapat julukan “si Gelap” karena

filsafatnya terkesan membingungkan, tak dapat dipahami hanya

dengan sekali baca.

filsafatnya terkenal dengan filsafat menjadi. Ia mengemukakan

bahwa segala sesuatunya (yang ada itu) sedang menjadi dan selalu

berubah. Sehingga ucapannya yang terkenal: Panta rhei kai uden menci,

artinya segala sesuatunya mengalir bagaikan air sungai, dan tidak

satu orang pun dapat masuk ke sungai yang sama dua kali.

Alasannya, oleh karena air sungai yang pertama telah mengalir,

berganti dengan air yang berada di belakangnya. Demikian juga,

dengan segala yang ada, tidak ada yang tetap, semuanya berubah.

Akhirnya, dikatakan bahwa hakikat dari segala sesuatu adalah

menjadi maka filsafatnya dikatakan filsafat menjadi.

Pandangan-pandangan yang diutarakan oleh Heraclitus diantaranya:

1. a.             Logos

              “We should let ourselves be guided by what is

common to all. Yet, although the Logos is common to all, most men

live as if each of them had a private intelligence of his own.”

Menurut Heraclitus alam semesta ini bergerak dan berubah karena

adanya Logos. Logos yang dimaksud heraclitus tidak didefinisikan

secara khusus, artinya tidak digambarkan secara jelas, tidak

dapat dipahami orang lain karena logos adalah pemikiran orang itu

sendiri. Pernyataan inilah yang membuat Heraclitus dijuluki “si

Gelap” (the obscure), karena pemikirannya ini tidak dapat

disimpulkan secara pasti. Namun jika kita mengkaji bahwa logos

adalah cara berfikir manusia itu sendiri yang didefinisikan

sebagai rasio, alasan, susunan, maka logos adalah cara seseorang

memandang, menilai, berfikir tentang dunia dan alam sekitarnya

dengan menggunakan daya pikir mereka sendiri.

.

1. b.             Api

Heraclitus berpendapat bahwa kosmos terbentuk dari api. Dari

pendapatnya ini maka seperti sifatnya bahwa api itu menyala,

panas, dan dapat meredup. Api dapat menciptakan sesuatu dengan

panasnya, api dapat mengubah sesuatu dengan panasnya, dan

cahayanya menyala, juga meredup sesuai dengan waktunya. Kehidupan

di alam semesta ini dapat digambarkan sebagaimana api dalam

filsafat Heraclitus. Pada suatu masa kehidupan itu akan selalu

berpijar dan menyala-nyala seperti api yang sedang membara, namun

pada masanya akan mati dengan sendirinya.

 

1. c.              Harmoni

Heraclitus berpendapat bahwa dua hal yang berbeda terdapat

kesatuan. Perbedaan-perbedaan di alam semesta ini memiliki

keterkaitan satu dengan yang lainnya, dia menganggap bahwa ada

hubungan dalam setiap perbedaan.jika dikaitkan dengan  kejadian-

kejadian nyata yang dialami oleh manusia misalnya rasa kenyang

muncul akibat dari adanya rasa lapar. Adanya tua karena proses

dari muda. Tidak akan ada orang kaya tanpa orang miskin. Tidak

ada presiden tanpa rakyat. Adanya hal-hal yang berbeda inilah

yang merupakan proses dari satu kesatuan yang saling berkaitan

dan tidak dapat dipisahkan. Dan dalam perbedaan inilah tercipta

sebuah harmoni kehidupan yang saling melengkapi.

 

1. d.             Sungai

“They do not step into the same rivers . It is other and still

other waters that  are flowing”.  Menurut Heraclitus kita tidak

akan turun dua kali di sungai yang sama. Maksud dari pandangan

ini adalah menggambarkan segala sesuatu yang tidak mungkin tetap

atau sama dengan sebelumnya. Segala sesuatunya pasti berubah dan

bergerak, serta mengalir.

Pandagan  Heraclitus “Panta rhei uden menei, Semuanya mengalir

dan tidak ada sesuatupun yang tinggal tetap” pemikiran Heraclitus

ini menjelaskan kepada kita bahwa segala sesuatu tidak ada yang

bersifat tetap, semuanya berubah, mengikuti arus perubahan. Jika

ditelaah lebih jauh, dari pemikiran Heraclitus ini kita bisa

mengkaitkan dengan jalan hidup kita. Nasib, takdir, dan jalan

hidup manusia mengalir seperti air di sungai, mengikuti kemana

arus sungai mengalir menuju muara sungai, demikian juga kehidupan

manusia selalu berubah mengikuti arus perkembangan jaman menuju

pada perubahan. Dari ada menjadi tiada, dan dari tiada menjadi

ada. Dari muda menjadi tua, dari hidup menjadi mati. Dari kaya

menjadi miskin, atau sebaliknya dari miskin menjadi kaya. Alam

semesta yang kita huni inipun mengalami hal yang sama, ber-

evolusi terus menerus mengikuti iklim, cuaca, dan faktor-faktor

lainnya.

Demikian juga ilmu pengetahuan, tidak ada yang tetap, semuanya

mengalami perubahan dan perkembangan. Yang tiada menjadi ada

karena proses perkembangan jaman dan tehnologi, misalnya

pelajaran komputer untuk SD yang dulu tidak ada sekarang sudah

diajarkan. Yang ada menjadi tiada karena berdasarkan wacana tidak

sesuai dengan kebutuhan misalnya pelajaran bahasa inggris untuk

SD yang akan ditiadakan/dihapus, atau pelajaran PSPB yang sudah

tidak ada lagi. Semuanya akan mengalir mengikuti perubahan,dan

tidak mengalami staknasi (jalan ditempat/tetap).

DEVINISI

Menurut Herakleitos, tiap benda terdiri dari yang berlawanan.

Meskipun demikian, di dalam perlawanan tetap terdapat kesatuan.

Singkatnya, dapat dikatakan bahwa 'yang satu adalah banyak dan

yang banyak adalah satu. Anaximenes juga memiliki pandangan

seperti ini, namun perbedaan dengan Herakleitos adalah Anaximenes

mengatakan pertentangan tersebut sebagai ketidakadilan, sedangkan

Herakleitos menyatakan bahwa pertentangan yang ada adalah prinsip

keadilan. Kita tidak akan bisa mengenal apa itu 'siang' tanpa

kita mengetahui apa itu 'malam'. Kita tidak akan mengetahui apa

itu 'kehidupan' tanpa adanya realitas 'kematian'. Kesehatan juga

dihargai karena ada penyakit. Demikianlah dari hubungan

pertentangan seperti ini, segala sesuatu terjadi dan tersusun.

Herakleitos menegaskan prinsip ini di dalam kalimat yang

terkenal: "Perang adalah bapak segala sesuatu. Perang yang

dimaksud di sini adalah pertentangan.

Melalui ajaran tentang hal-hal yang bertentangan tetapi disatukan

olehlogos, Herakleitos disebut sebagai filsuf dialektis yang

pertama di dalam sejarah filsafat.

BAB 4

PENUTUP

4. PENUTUP

              Rangkuman dari pemikiran tokoh filsuf yang telah

penulis jelaskan diatas pada dasarnya hanya menjelaskan sebagian

dari pemikiran dan devinisi Heraclitus. Penulis hanya mengambil

poin-poin pentingnya saja yaitu tentang konsep Logos sebagai

bentuk dari pemikiran manusia sendiri, Sungai melambangkan air

sebagai bentuk perubahan dan pergerakan , Api sebagai lambang

suatu proses hidup dari ada hingga mati dan Harmoni  sebagai

bentuk keterkaitan antara dua hal yang berbeda adalah satu. Dari

konsep Heraclitus yang mempunyai maksud sendiri-sendiri itu

semuanya diharapkan bisa bermanfaat untuk pengetahuan mengenai

pemikiran tokoh filsafat Heraclitus.

www.ebookbrowse.com/heraclitus-fragments.pdf