disusun oleh : tim elektronika dasar i
TRANSCRIPT
DISUSUN OLEH :
TIM ELEKTRONIKA DASAR I
LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I Thn 2013/2014
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunianya
sehingga buku petunjuk praktikum ini dapat terselesaikan dengan baik.
Fisika adalah ilmu yang mempelajari sejumlah teori yang telah diuji kebenarannya
dengan berbagai percobaan yang akan terus berkembang. eksperimen dan teori fisika
selalu saling melengkapi dan menunjang sehingga konsep materi akan semakin mudah
dimengerti.
Percobaan-percobaan fisika diharapkan dapat mengembangkan sikap dan
kemampuan meneliti dengan melakukan pengamatan dan pengukuran.Oleh karena itu
dengan buku petunjuk praktikum ini diharapkan:
a. Membantu mahasiswa lebih memahami konsep fisika.
b. Memberikan keterampilan-keterampilan eksperimental melalui perencanaan, tehnik
pengukuran, analisa dan interpretasi hasil pengukuran.
Akhirnya tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya buku petunjuk praktikum fisika dasar. Kritik dan saran yang
sifatnya membangun akan selalu kami terima.
Jember, Agustus 2013
Penulis
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I Thn 2013/2014
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
PED-01 THEVENIN ................................................................................................. 1
PED-02 KAPASITOR ............................................................................................. 6
PED-03 RANGKAIAN R-L-C- Seri ......................................................................... 9
PED-04 TRANSISTOR SEBAGAI SAKLAR ........................................................ 13
PED-05 DIODE SEBAGAI PENYEARAH GELOMBANG ................................... 16
PED-06 LDR ............................................................................................................. 20
PED-07 BJT SEBAGAI PENGUAT ......................................................................... 23
PED-08 MOSFET ..................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 28
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I Thn 2013/2014
1
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
RANGKAIAN SETARA THEVENIN
(PED-01)
I. TUJUAN
1. Menjelaskan tentang teorema thevenin.
2. Membuat rangkaian ekivalen thevenin.
3. Menentukan RTH dan VTH.
4. Membuktikan teorema thevenin pada suatu rangkaian.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Multimeter
2. Tegangan sumber DC
3. Resistor : 500 , 1K, 1K2, 3K3, 10K
III. DASAR TEORI
Teorema Thevenin menyatakan bahwa sembarang jaringan linier yang terdiri atas
sumber tegangan dan resistansi, jika dipandang dari sembarang 2 simpul dalam jaringan
tersebut dapat digantikan oleh resistansi ekivalen RTH yang diserikan dengan sumber
tegangan ekivalen VTH.
Jaringan
Linear
a
b
VTH
RTH
+
-
Jaringan
EsternalVTH
+
-
RTH
a
b
(a) (b)
Gambar 2.1. Rangkaian ekivalen Thevenin
Analisa rangkaian dasar Thevenin ditunjukan seperti rangkaian berikut ini,
R2
a
b
R1
Vin
a
b
RTH
VTh
(a) (b)
Gambar 2.2. Rangkaian ekivalen Thevenin
Dari rangkaian pada gambar 2.2 di atas, maka dapat tentukan resistansi Thevenin (RTH)
sebesar,
21
21
RR
RRRTh
………………………………………..(2.1)
inTh VxRR
RV
21
2
…………………………………...(2.2)
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I Thn 2013/2014
2
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
IV. LANGKAH KERJA
A. Percobaan 1 : Mengukur arus dan tegangan dengan memasang beban RL.
1. Buat rangkaian seperti gambar berikut ini :
a. Rangkaian I
b. Tangkaian II
c. Rangkaian III
2. Ukur arus (VL) yang melalui beban RL pada masing-masing rangkaian. Isikan
hasilnya ke dalam table
3. Lakukan pengukuran pada masing-masing rangkaian sebanyak tiga kali
B. Percobaan 2 : Menentukan arus dan tegangan beban dari rangkaian
pengganti Thevenin-nya. (RTh& VTh). 1. Buat rangkaian pengganti Thevenin dari masing-masing rangkaian. di atas.
Tentukan nilai VTh dan RTh.
2. Dari rangkaian pengganti Thevenin tersebut, kemudian ukur arus VL dan
tentukan IL dengan menggunakan hukum Ohm
3. Isikan hasilnya ke dalam table tabel pengamatan.
4. Lakukan pengukuran pada masing-masing rangkaian sebanyak tiga kali
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I Thn 2013/2014
3
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
V. TABEL PENGAMATAN
A. Percobaan I
Vin Rangkaian
Hasil
VL VL rata-
rata IL = VL/ RL
IL rata-
rata
12 Volt
I
II
III
B. Percobaan II
Rangkaian VTh RTH
Hasil
VL VL rata-
rata
IL = VL/
RL
IL rata-
rata
I
II
III
C. Analisis Data
1. Menentukan RTH:
21
21
RR
RRRTh
2. Menentukan VTH:
inTh VxRR
RV
21
2
3. Menentukan Vlrata-rata:
∑
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I Thn 2013/2014
4
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
4. Menentukan Ilrata-rata:
∑
5. Standar deviasi untuk VL dan IL
√∑
D. Tugas laporan
1. Bandingkan VL pada percobaan pertama dan pada percobaan kedua masing-
masing rangkaian! Mengapa demikian?
2. Berikan kesimpulan dari percobaan yang telah di lakukan
VI. TUGAS PENDAHULUAN
1. Apa yang kalian ketahui tentang resistor?
2. Bagaimana cara mengetahui nilai hambatan pada resistor gelang tanpa
menggunakan alat ukur?
3. Bagaimanakah bunyi hukum ohm?
4. Tuliskan persamaan hukum ohm!
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teorema thevenin?
6. Jelaskan yang dimaksud dengan VTH pada rangkaian thevenin!
7. Jelaskan yang dimaksud dengan RTH pada rangkaian thevenin!
8. Apa yang dimaksud dengan sirkuit ekuivalen thevenin?
9. Jelaskan langkah-langkah untuk membuat sirkuit ekuivalen Thevenin!
10. Tuliskan persamaan untuk mencari RTH pada rangkaian thevenin!
11. Tuliskan persamaan untuk mencari VTH pada rangkaian thevenin!
12. Tentukan Rth dari rangkaian dibawah ini!
13. Dari gambar di atas,tentukan nilai Vth!
14. Tentukan nilai Rth dari gambar dibawah ini!
15. Tentukan juga nilai Vth dari rangkaian pada soal nomor 13
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I Thn 2013/2014
5
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
16. Buat rangkaian thevenin pada rangkaian berikut!
17. Jika pada rangkaian di atas V= 12 Volt, R1 = 3 ohm, R2 = 6 ohm dan R3 = 7
ohm tentukan Rth nya
18. Tentukan pula Vth pada rangkaian di atas jika RL = 2 ohm
19. Berikan contoh penggunaan teorema thevenin pada kehidupan sehari-hari!
20. Mengapa kita perlu mengetahui teorema thevenin!
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I Thn 2013/2014
6
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
KAPASITOR (PED-02)
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui prinsip kerja kapasitor
2. Mengetahui proses pengisian dan penyimpanan muatan pada kapasitor
II. ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN
1. PCB
2. LED
3. Kapasitor
4. Baterai
5. Saklar
6. Kabel
7. Stopwatch
III. DASAR TEORI
1. Kapasitor
Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang terdiri dari dua buah plat
penghantar sejajar yang disekat satu sama lain dengan suatu bahan elektrik.
Komponen ini sangat penting dalam elektronika atau listrik karena mempunyai
sifatsifat:
• Dapat menyimpan muatan listrik
• Dapat menahan arus searah
• Dapat melewatkan arus bolak balik
Suatu kapasitor plat sejajar dengan dielektrik udara dan diberi tegangan
sebesar Vs. Banyaknya muatan yang diisikan kepada kapasitor tersebut adalah
sebanding dengan tegangan yang diberikan oleh sumber.
Kapasitansi dari kapasitor yang dimuati dinyatakan dengan persamaan sebagai
berikut :
C = Q/V .................... (1)
Dimana :
C = Kapasitansi kapasitor F
Q = Muatan yang diisikan pada plat +Q dan .Q C
V = Tegangan yang diberikan (V)
Kapasitansi suatu kapasitor bergantung pada :
1. bahan dielektrik yang digunakan
2. Luas dari plat-plat
3. Jarak antara plat-plat
2. Pengisian dan Pengosongan Kapasitor
Dua hal yang perlu dioperhatikan pada suatu kapasitor adalah saat pengisian
dan pengosongan muatannya. Untuk ini dapat diuraikan dengan bantuan gambar
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I Thn 2013/2014
7
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
Gambar 2.3. Rangkaian Pengisian dan Pengosongan Kapasitor
Apabila saklar S dihubungakan keposisi 1 maka akan mengalir arus dari
sumber melalui hambatan R ke kapasitor C. tegangan pada C akan naik secara
eksponensial sesuai dengan persamaan berikut :
(2)
Dimana :
• Vc = tegangan pada kapasitor (V)
• Vs = tegangan pada sumber (V)
• t = waktu pengisian kapasitor (det)
• R = resistansi dari resisitor (Ω)
• C = kapasitansi dari kapasitor (F)
Arus I akan berhenti mengalir (I = 0) pada saat tegangan kapasitor C sama
dengan tegangan sumber Vs. Proses tesebut dinamakan pengisian kapasitor.
Kemudian bila saklar S dihubungkan ke posisi 2, maka arus akan mengalir dengan
arah berlawanan dengan arah pengisian. Kapasitor akan mengeluarkan kembali energi
listrik yang disimpannya dengan persamaan tegangan :
(3)
Pada saat kapasitor telah mengosongakan seluruh muatannya aliran arus akan
berhenti (I = 0).
IV. LANGKAH PERCOBAAN
1. Siapkan alat dan bahan
2. Hidupkan saklar pada rangkaian kapasitor yang disusun seri selama 30 detik.
Setelah 30 detik, matikan saklarnya. Amati apa yang terjadi!
3. Catat waktu pengisian dan pengosongan!
4. Gunakan waktu pengisian selama 90 s, 120 s.
5. Lakukan juga pada kapasitor yang dirangkai secara pararel!
V. ANALISIS DATA
No. Waktu Pengisian Waktu pengosongan
seri Pararel Seri pararel
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I Thn 2013/2014
8
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
Dengan,
• Vc = ………..(V)
• Vs = ………..(V)
• R = ……….. (Ω)
• C = ……….. (F)
VI. TUGAS PENDAHULUAN
1. Apa yang dimaksud dengan kapasitor?
2. Sebutkan fungsi dari kapasitor! (minimal 3)
3. Jelaskan jenis-jenis kapasitor berdasarkan tipenya!
4. Jelaskan jenis-jenis kapasitor berdasarkan kutub-kutubnya!
5. Kondensator (kapasitor bipolar) dibagi menjadi 3 berdasarkan kegunaannya,
sebutkan!
6. Jelaskan prinsip kerja dari kapasitor!
7. Pada kapasitor terdapat sekat yang terbuat dari bahan dialektrik. Apa saja bahan
dialektrik tersebut?
8. Apa yang dimaksud dengan kapasitansi kapasitor!
9. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kapasitor!
10. Pada sebuah kapasitor terdapat tulisan 120 25 , jelaskan artinya!
11. Tentukan nilai kapasitor jika tertera angka 47!
12. Tentukan nilai kapasitor, jika pada kapasitor terdapat angka 105!
13. Pada kapasitor polyester, terdapat warna orange, hitam, dan merah. Berapakan nilai
kapasitor tersebut?
14. Pada kapasitor tertera nilai 47 J. berapakah nilai kapasitor tersebut?
15. Bagaimana nilai kapasitansi kapasitor bila dirangkai seri dan paralel?
16. Terdapat 5 kapasitor dengan masing-masing 100 disusun secara seri, gambar dan hitung nilai rangkaian kapasitor tersebut!
17. Terdapat 5 kapasitor dengan masing-masing 100 disusun secara seri, gambar dan hitung nilai rangkaian kapasitor tersebut! (minimla 5 rangkaian)
18. Apabila terdapat 5 kapasitor dengan C1= 2F, C2=3F, C3=3F, C4=2F, C5=3F.
tentukan nilai kapasitor total jika dirangkai seri dan dirangkai paralel!
19.
berapakah muatan yang tersimpan?
20. Bagaimana proses pengisian dan pengosongan kapasitor?
1000µF
9 Volt
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I Thn 2013/2014
9
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
RANGKAIAN R-L-C SERI
(PED-03)
I. TUJUAN
1. Dapat mempelajari karakteristik impedansi dari rangkaian R-L-C seri.
2. Dapat mempelajari hubungan antara resistansi, reaktansi, impedansi dan sudut
fase, serta dapat membandingkannya dengan perhitungan teori.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Autotransfomator/AFG
2. Resistor 4K7
3. Induktor 8 H
4. Capasitor 560 nF
5. Kabel Penghubung
6. Multimeter
7. R-L-C meter
III. DASAR TEORI
Resistansi total pada jaringan listrik arus bolak-balik AC dari sebuah rangkaian disebut
dengan impedansi Z. Dengan menggunakan aplikasi dari hukum Ohm yang diterapkan
pada rangkaian arus bolak-balik AC, didapat bahwa :
Z. I V Z
V I
I
V Z
IMPEDANSI R-L-C SERI
Gambar Rangkaian R-L-C Seri
Pada rangkaian R-L-C seri arus bolak-balik, analisa rangkaian yang digunakan
sama dengan analisa pada rangkaian arus searah, tetapi perlu diperhatikan adanya
pengaruh fasor pada komponen reaktif (L atau C).
Maka nilai impedansi dari R-L-C seri adalah
)X - j(X R Z CL
dengan magnitudo impedansi total dan sudut fase :
2CL
2 )X- (X R Z
R
X - X tgn CL1-
C
R
VAC L
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I Thn 2013/2014
10
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
R = 4K7
L
IAuto
Transformator
8 H
IV. LANGKAH PERCOBAAN
A. Rangkaian R-L Seri
1. Gunakan multimeter untuk mengukur harga resistansi dan gunakan R-L-C meter
untuk mengukur harga induktansi yang digunakan pada percobaan.
2. Rangkai rangkaian R-L seri seperti gambar rangkaian diatas, dan pastikan Auto
Transformator berada pada posisi minimal.
3. Pasang multimeter untuk mengukur arus rangkaian, setelah itu atur tegangan
AutoTransformator sampai arus yang mengalir pada rangkaian 15 mA.
4. Ukur tegangan sumber VS, tegangan pada resistor VR dan tegangan pada induktor
VL.
5. Setelah itu posisikan AutoTransformator ke minimal dan matikan rangkaian.
6. Hitung harga dari impedansi, reaktansi induktif, resistansi dan sudut fase
disesuaikan dengan hasil data pengamatan. Lengkapi data pengamatan anda.
B. Rangkaian R-C Seri
1. Gunakan multimeter untuk mengukur harga resistansi dan gunakan R-L-C meter
untuk mengukur harga kapasitansi yang digunakan pada percobaan.
2. Rangkai rangkaian R-C seri seperti gambar rangkaian diatas, dan pastikan Auto
Transformator berada pada posisi minimal.
3. Pasang multimeter untuk mengukur arus rangkaian, setelah itu atur tegangan
AutoTransformator sampai arus yang mengalir pada rangkaian 15 mA.
4. Ukur tegangan sumber VS, tegangan pada resistor VR dan tegangan pada kapasitor
VC.
5. Setelah itu posisikan AutoTransformator ke minimal dan matikan rangkaian.
6. Hitung harga dari impedansi, reaktansi induktif, resistansi dan sudut fase
disesuaikan dengan hasil data pengamatan. Lengkapi data pengamatan anda.
R = 4K7
C
IAutoTransformator 560 nF
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I Thn 2013/2014
11
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
C. Rangkaian R-L-C Seri
1. Gunakan multimeter untuk mengukur harga resistansi dan gunakan R-L-C meter untuk mengukur harga induktansi dan kapsitansi yang digunakan pada percobaan.
2. Rangkai rangkaian R-L-C seri seperti gambar rangkaian diatas, dan pastikan Auto
Transformator berada pada posisi minimal.
3. Pasang multimeter untuk mengukur arus rangkaian, setelah itu atur tegangan
AutoTransformator sampai arus yang mengalir pada rangkaian 15 mA.
4. Ukur tegangan sumber VS, tegangan pada resistor VR, tegangan pada induktor VL
dan tegangan pada kapasitor VC.
5. Setelah itu posisikan AutoTransformator ke minimal dan matikan rangkaian.
6. Hitung harga dari impedansi, reaktansi induktif, resistansi dan sudut fase
disesuaikan dengan hasil data pengamatan. Lengkapi data pengamatan anda.
ANALISIS DATA
Tabel Percobaan
Tegangan
resistor VR
Tegangan
kumparan VL
Tegangan
kapasitor VC
Tegangan
total V
V. TUGAS PENDAHULUAN
1. Apa yang Anda ketahui tentang rangkaian R – L?
2. Apa yang kamu ketahui tentang rangkaian R – C?
3. Apa yang kamu ketahui tentang rangkaian R – L – C?
4. Apakah fungsi dari capasitor pada rangkaian RLC?
5. Apakah fungsi Induktor pada rangkaian RLC?
6. Apa yang kamu ketahui tentang reaktansi kapasitif?
7. Apa yang kamu ketahui tentang reaktansi induktif?
8. Besaran – besaran apa sajakah yang mempengaruhi induktansi diri sebuah
induktor?
9. Jelaskan karakteristik rangkaian R L C seri?
10. Jelaskan Jelaskan karakteristik rangkaian R L C pararel?
11. Jelaskan manfaat rangkaian R L C?
12. Sebutkan beberapa perangkat elektronik yang memanfaatkan rangkaian RLC?
C
R = 4K7
AutoTransformator
L 8 H
560 nF
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I Thn 2013/2014
12
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
13. Berapa besar arus yang mengalir dalam suatu rangkaian RL 10 0.1H, 15 ms setelah
dihubungkan dengan sumber tegangan 10V?
14. Dari gambar di atas, tentukan:
a. Tegangan jatuh pada masing-masing komponen.
b. Sudut fase-nya
c. Sifat rangkaian
15. Apakah yang dimaksud dengan GGL imbas?
16. Apakah kegunaan dari rangkaian R – L?
17. Apakah kegunaan dari rangkaian R – C?
18. Apakah kegunaan dari rangkaian R – L-C?
19. Apakah kegunaan dari rangkaian R – L-C seri?
20. Apakah kegunaan dari rangkaian R – L-C pararel?
10 mH
1V / 1KHz
1uF
1K
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I Thn 2013/2014
13
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
TRANSISTOR SEBAGAI SAKLAR (PED-04)
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui fungsi transistor sebagai saklar
2. Mengetahui karakteristik kerja Bipolar Junction Transistor ketika beroperasi
sebagai saklar.
3. Mengetahui cara menggunakan transistor sebagai saklar elektronik.
4. Merancang rangkaian transistor sebagai saklar elektronik.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Transistor BD139 dan BD140
2. Resistor
3. Sumber Tegangan (Baterai 9V)
4. Multimeter
5. LED (Lampu)
6. Project board atau PCB
7. Saklar
III. DASAR TEORI
Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutus jaringan
listrik, atau untuk menghubungkannya. Jadi saklar pada dasarnya adalah alat
penyambung atau pemutus aliran listrik. Selain untuk jaringan listrik arus kuat,
saklar berbentuk kecil juga dipakai untuk alat komponen elektronikaarus lemah.
Transistor adalah komponen semikonduktor yang terdiri atas sebuah bahan
type p dan diapit oleh dua bahan tipe n (transistor NPN) atau terdiri atas sebuah
bahan tipe n dan diapit oleh dua bahan tipe p (transistor PNP).
Ketiga terminal transistor
tersebut dikenal dengan Emitor (E),
Basis (B) dan Kolektor (C). Emitor
merupakan bahan semikonduktor yang
diberi tingkat doping sangat tinggi.
Bahan kolektor diberi doping dengan
tingkat yang sedang. Sedangkan basis
adalah bahan dengan dengan doping
yang sangat rendah. Perlu diingat
bahwa semakin rendah tingkat doping
suatu bahan, maka semakin kecil
konduktivitasnya. Hal ini karena jumlah pembawa mayoritasnya (elektron untuk
bahan n; dan hole untuk bahan p) adalah sedikit.
Transistor dapat difungsikan “sebagai saklar” dengan mengatur arus basis
Ib sehingga transistor dalam keadaan jenuh (saturasi) atau daerah mati (cut-off).
Dengan mengatur Ib>Ic/β kondisi transistor akan menjadi jenuh seakan kolektor
dan emitor short circuit. Arus mengalir dari kolektor ke emitor tanpa hambatan dan
Vce≈0. Besar arus yang mengalir dari kolektor ke emitor sama dengan Vcc/Rc.
Keadaan seperti ini menyerupai saklar dalam kondisi tertutup (on). Dengan
mengatur Ib = 0 atau tidak memberi tegangan pada bias basis atau basis diberi
tegangan mundur terhadap emitor maka transistor akan dalam kondisi mati (cut-
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I Thn 2013/2014
14
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
off), sehingga tak ada arus mengalir dari kolektor ke emitor (Ic≈0) dan Vce ≈ Vcc.
Keadaan ini menyerupai saklar pada kondisi terbuka.
IV. CARA KERJA
1. Susunlah rangkaian seperti gambar di bawah ini.
2. Ukur besar tegangan Resistor 1K2 dan LED.
3. Tutup saklar.
4. Ukur kembali besar tegangan Resistor 1K2 dan LED.
5. Ukur besar IB dan IC. Hitung besar penguatan transistor.
V. ANALISA DATA
1. Tabel Pengamatan I
Tipe NPN
1K2 1K LED IB IC
Tipe PNP
1K2 1K LED IB IC
2. Tugas Laporan Resmi
a. Apa perbedaan IB dan IC pada transistor NPN dan PNP?
1K
1K
2
NPN
1K
1K2
PNP
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I Thn 2013/2014
15
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
b. Jelaskan prinsip transistor sebagai saklar!
c. Apa pengaruh resistor terhadap arus yang dihasilkan?
VI. TUGAS PENDAHULAN
1. Apakah yang dimaksud dengan transistor?
2. Sebutkan beberapa fungsi dari transistor!
3. Jelaskan cara kerja dari transistor?
4. Sebutkan jenis - jenis transistor dan jelaskan arah aliran arusnya!
5. Apa yang dimaksud dengan saklar?
6. Jelaskan bagaimana transistor dapat berfungsi sebagai saklar!
7. Jelaskan perbedaan transistor NPN dan PNP!
8. Gambarkan transistor tipe NPN dan PNP!
9. Jelaskan cara menentukan jenis transistor PNPdan NPN menggunakan
multimeter digital!
10. Jelaskan pula cara menentukan kaki-kaki transistor menggunakan
Multimeter digital!
11. Bagaimana prinsip kerja Common Base Configuration!
12. Sebutkan jenis-jenis dari transistor?
13. Sebutkan tiga jenis terminal pada transistor?
14. Jelaskan fungsi tiga jenis terminal pada transistor?
15. Apa perbedaan BJT dan FET?
16. Sebutkan jenis transistor FET?
17. Jelaskan cara kerja dari semikonduktor?
18. Apakah syarat utama transistor agar berfungsi sebagai saklar?
19. Sebutkan Aplikasi penggunan transistor dalam kehidupan sehari-hari!
20. Jelaskan perbedaan kaki IC IEdan IB !!
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I Thn 2013/2014
16
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
DIODE SEBAGAI RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG
(PED - 05)
I. TUJUAN
1. Mampu menyusun rangkaian penyearah setengah gelombang dan gelombang
penuh
2. Dapat menganalisa rangkaian penyearah setengah gelombang dan gelombang
penuh
3. Memahami cara kerja rangkaian penyearah setengah gelombang dan gelombang
penuh
II. ALAT DAN BAHAN
1. Transformator 3A dan 5A
2. Diode semikonduktor 3A dan 6A
3. Resistor
4. Project board
5. Multimeter
6. Osiloskop
III. DASAR TEORI
Penyearah berfungsi untuk mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC.
Penyearah dibagi 2 macam, yaitu penyearah setengah gelombang dan penyearah
gelombang penuh.
Penyearah setengah gelombang
Nilai tegangan puncak input transformator:
√
Tegangan rata-rata DC pada penyearah setengah gelombang adalah:
Frekuensi Output:
Penyearah gelombang penuh
Tegangan DC pada penyearah sinyal gelombang penuh:
√
Frekuensi output
Komponen :
a. Diode
Pada praktikum ini digunakan 2 ukuran diode yaitu, 3A dan 6A. pada
rangkaian penyearah gelombang penuh, diodenya dirangkai sedemikian
rupa sehingga terhubung 4 diode yang sudah ditentukan positif(+) dan
negative(-)nya. Penggunaan diode 3A dan 6A ini mempertimbangkan
ukuran trafo yang akan digunakan, yaitu trafo 3A dan 5A.
b. Trafo
Trafo yang digunakan yaitu 3A dan 5A, karena digunakan untuk penyearah
setengah gelombang dan penyearah satu gelombang penuh.Pada trafo 3A
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I Thn 2013/2014
17
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
dilakukan pengujian dengan 2 macam diode 3A dan 6A untuk penyearah
setengah gelombang dan satu gelombang penmuh. Sedangkan pada trafo
5A hanya digunakan diode 6A untuk penyearah setengah gelombang dan
satu gelombang penmuh.
c. Resistor
Resistor yang digunakan yaitu ukuran 390Ω dan 680Ω, hal ini
mempertimbangkan nilai ukuran trafo yang digunakan trafo 3A dan 5A.
IV. CARA KERJA
a. Penyearah setengah gelombang
1) Susunlah rangkaian seperti gambar dibawah ini. (Dengan menggunakan
nilai T1 = 3A, dengan V = 3V, D = 3, R = 390Ω
Gambar 1. Rangkaian penyearah setengah gelombang
2) Tutup saklar
3) Ukur tegangan keluaran pada RL menggunakan multimeter
4) Ukur tegangan keluaran pada RL, amplitude(A) dan periode (T)
menggunakan osiloskop
a) Tentukan V dengan memperhatikan sumbu vertical (amplitude) pada
osiloskop
b) Tentukan T dengan memperhatikan sumbu horizontal pada osiloskop
5) Ulangi langkah 1 sampai 4 untuk tegangan 6V dan 9V
6) Ulangi langkah 1 sampai 5 untuk resistor 680Ω
b. Penyearah gelombang penuh
1) Susunlah rangkaian seperti gambar dibawah ini. (Dengan menggunakan
nilai T1 = 3A, dengan V = 3V, D = 3, R = 390Ω
Gambar 2. Rangkaian penyearah gelombang penuh
2) Tutup saklar
3) Ukur tegangan keluaran pada RL, amplitude(A) dan periode (T)
menggunakan osiloskop
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I Thn 2013/2014
18
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
a) Tentukan V dengan memperhatikan sumbu vertical (amplitude) pada
osiloskop
b) Tentukan T dengan memperhatikan sumbu horizontal pada osiloskop
4) Ulangi langkah 1 sampai 4 untuk tegangan 6V dan 9V
5) Ulangi langkah 1 sampai 5 untuk resistor 680Ω
Tabel Pengamatan
1. Untuk penyearah setengah gelombang
Trafo Diode Vp R T/div V/div A Vout
(osiloskop)
Vout
(multimeter)
3A 3A
6V 390Ω
680Ω
12V 390Ω
680Ω
18V 390Ω
680Ω
5A 6A
6V 390Ω
680Ω
12V 390Ω
680Ω
18V 390Ω
680Ω
2. Untuk penyearah satu gelombang penuh
Trafo Diode Vp R T/div V/div A Vout
(osiloskop)
Vout
(multimeter)
3A 3A
6V 390Ω
680Ω
12V 390Ω
680Ω
18V 390Ω
680Ω
5A 6A
6V 390Ω
680Ω
12V 390Ω
680Ω
18V 390Ω
680Ω
V. TUGAS LAPORAN
1. Gambarkah bentuk gelombang dari tegangan masukan (AC)!
2. Gambarkah bentuk gelombang dari hasil percobaan yang telah dilakukan!
3. Bandingkan Vout pada osiloskop dan Vout pada multimeter! Mengapa
demikian? Jelaskan!
4. Gambarkan grafik hubungan antara Vout dengan R. Jelaskan!
5. Lakukan analisa dari kedua percobaan diatas dan jelaskan!
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I Thn 2013/2014
19
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
6. Berikan kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan !
VI. TUGAS PENDAHULUAN
1. Apa yang dimaksud dengan diode sambungan PN?
2. Jelaskan maksud dari lapis P dan N pada diode?
3. Gambarkan bagian-bagian diode dan jelaskan fungsinya!
4. Sebutkan dan jelaskan beberapa jenis karakteristik diode!
5. Sebutkan dan jelaskan macam-macam diode sesuai kegunaannya? Minimal 3!
6. Mengapa dalam peralatan elektronik banyak digunakan Adaptor?
7. Jelaskan yang dimaksud dengan tegangan ripple (Vr) dan apa saja yang
mempengaruhinya?
8. Apa yang anda ketahui tentang osiloskop dan apa kegunaannya!
9. Jelaskan cara menganalisis sinyal pada osiloskop!
10. Apa fungsi dari T/div, V/div, focus dan intensitas pada Osiloskop?
11. Besaran apa saja yang dapat diukur dengan osiloskop? Jelaskan !
12. Jelaskan cara menentukan besar tegangan dan amplitudo pada osiloskop!
13. Apa yang anda ketahui tentang transformator? Dan apa fungsinya pada
rangkaian penyearah? Jelaskan!
14. Apa kegunaan resistor pada percobaan rangkaian penyearah ini?
15. Gambar dan jelaskan rangkaian penyearah setengah gelombang dan penyearah
gelombang penuh?
16. Bagaimanakah hubungan R dengan I dan V pada percobaan penyearah
gelombang ini?
17. Jelaskan perbedaan rangkaian penyearah setengah gelombang dan penyearah
gelombang penuh!
18. Apa yang terjadi jika dalam peralatan elektronik tidak diberi rangkaian
penyearah gelombang?
19. Sebutkan dan jelaskan aplikasi diode pada kehidupan sehari-hari? Minimal 5!
20. Rangkaian manakah yang dianggap lebih menguntungkan (penyearah setengah
gelombang atau penyearah gelombang penuh)? Jelaskan alasanmu!
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I Thn 2013/2014
20
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
LDR ( Light Dependent Resistor )
(PED-06)
I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Memahami karakteristik sensor cahaya ( LDR : Light Dependent Resistor )
2. Mengetahui hubungan warna dan jarak sumber cahaya terhadap hambatan LDR
3. mampu membuat aplikasi penggunaan LDR
II. ALAT DAN BAHAN
1. LDR
2. LED (Merah, Putih, Biru, Hijau)
3. Resistor
4. Multimeter
5. Penggaris/ meteran
6. Transistor BC547
7. Project board
III. DASAR TEORI
Sebuah LDR terdiri dari sebuah piringan bahan
semikonduktor dengan dua buah elektroda pada
permukaannya.
Dibawah cahaya yang cukup terang, lebih
banyak elektron dapat melepaskan diri dari atom-atom
bahan semikonduktor ini. Terdapat lebih banyak
elektron bebas yang dapat mengalirkan muatan listrik.
Dalam keadaan ini, bahan bersifat sebagai konduktor
yang baik. Tahan listrik bahan rendah. Semakin terang
cahaya yang mengenai bahan, semakin banyak elektron
yang tersedia, dan semakin rendah pula tahanan listrik
bahan.
Vout merupakan tegangan hasil pembagian
antara LDR dengan R. Nilai ini dapat dihitung sebagai
berikut.
Berdasarkan konfigurasi di atas, maka Vout akan
berkurang ketika terkena cahaya.
IV. LANGKAH PERCOBAAN
a. Mengenali karakteristik LDR
1. Ukurlah nilai LDR, menggunakan Ohm meter.
2. Rangkailah alat dan bahan seperti gambar di bawah ini.
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I Thn 2013/2014
21
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
3. Gunakan sumber tegangan (Vin) sebesar 5 Volt.
4. Pada saat LDR terkena cahaya langsung, ukurlah Vout dari LDR.
5. Pada saat LDR tidak terkena cahaya langsung (tertutup), ukurlah Vout dari
LDR.
6. Hitunglah perubahan tegangan dari dua kondisi tersebut.
7. Masukkan hasil pengukuran pada tabel berikut.
Resistor Vout (LDR
terkena cahaya)
Vout (LDR
tertutup)
Perubahan
Tegangan 100 Ω
1K Ω
10K Ω
100K Ω
b. Hubungan warna sumber cahaya terhadap hambatan LDR
1. Rangkailah alat dan bahan seperti gambar di bawah ini.
2. Rubahlah jarak dan warna sumber cahaya dengan warna variabel lain.
3. Hitunglah tegangan keluaran (Vout) untuk setiap jarak dan warna yang
berbeda.
4. Masukkan nilai tegangan keluaran (Vout) pada tabel
5. Buat grafik hubungan antara warna terhadap tegangan keluaran (Vout) pada
tiap jarak
Jarak (cm) Tegangan Keluaran (Vout)
LED Merah LED Hijau LED Biru LED Putih
c. Membuat aplikasi dari LDR
1. Rangkailah alat dan bahan seperti gambar di bawah ini.
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I Thn 2013/2014
22
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
V. TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan apa yang anda ketahui mengenai sensor?
2. Sebutkan 2 jenis sensor cahaya berdasarkan perubahan elektrik!
3. Apa yang anda ketahui mengenai LDR (Light Dependent Resistor)?
4. Subutkan bahan semikonduktor apa saja yang digunakan pada komponen LDR
(Light Dependent Resistor)!
5. Bagaimana karakteristik LDR (Light Dependent Resistor)?
6. Jelaskan prinsip kerja LDR (Light Dependent Resistor)?
7. Jelaskan apa yang dimaksud Photoconductive! Berikan contohnya!
8. Gambarkan simbol dari LDR, hambatan tetap, dan hambatan variabel!
9. Jelaskan apa yang anda ketahui mengenai resistor!
10. Sebutkan jenis-jenis resistor!
11. Jelaskan apa maksud dari simbol arah panah pada gambar
disamping!
12. Berikan contoh aplikasi LDR (Light Dependent Resistor)!
13. Di dalam percobaan ini, sebutkan komponen elektronik yang termasuk
hambatann variabel dan hambatan tetap!
14. Jelaskan apa yang disebut dengan thermistor!
15. Jelaskan apa yang disebut dengan resistansi!
16. Gambarkan rangkaian LDR (Light Dependent Resistor)!
17. Jelaskan apa yang disebut dengan transistor!
18. Sebutkan jenis-jenis transistor berdasarkan tipenya!
19. Sebutkan jenis-jenis transistor berdasarkan polaritasnya! Jelaskan secara
singkat!
20. Hitung Vout dari rangkaian di disamping!
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I Thn 2013/2014
23
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
BIPOLAR JUNCTION TRANSISTOR (BJT) SEBAGAI PENGUAT
(PED- 07)
I. TUJUAN PERCOBAAN
Membuktikan fungsi BJT sebagai penguat
II. ALAT DAN BAHAN
a. Multimeter Digital 2 buah
b. Multimeter Analog
c. Transistor BJT
d. Resistor 1 kΩ
e. Resistor 10 kΩ
f. Resistor variabel
g. Power supply
h. Project-Board
i. Penjepit buaya secukupnya
j. Kabel penghubung secukupnya
III. DASAR TEORI
Untuk memahami transistor, pertama kita harus mempelajari semikonduktor.
Semikonduktor adalah bahan-bahan bukan konduktor tetapi juga bukan sebagai
isolator. Semikonduktor berisi beberapa elektron bebas, tetapi yang membuat tidak
biasa adalah adanya lubang-lubang atau yang dikenal hole yang muncul.
Semikonduktor merupakan bahan dengan konduktivitas listrik yang berada diantara
isolator dan konduktor. Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini
memang bukan konduktor murni.
Berdasarkan murni atau tidak murninya bahan, semikonduktor dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu semikonduktor intrinsik dan ekstrinsik. Semikonduktor
ekstrinsik dibedakan menadi dua jenis, yaitu semikonduktor tipe-n dan semikonduktor
tipe-p. Kedua jenis semikonduktor ekstrinsik yaitu tipe-n dan tipe-p jika
disambungkan maka akan membentuk suatu dioda. Jika dua buah dioda disambungkan
maka akan membentuk sebuah transistor. Hal ini dapat dilihat seperti gambar di
bawah ini.
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I Thn 2013/2014
24
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
Gambar 1. Dua dioda yang disambungkan menjadi sebuah transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai
sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal
dan lain sebagainya. Transistor juga dapat berfungsi semacam kran listrik, Pada
awalnya ada dua tipe dasar transistor yaitu transistor bipolar junction transistor (BJT
atau transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja
secara berbeda.
Dinamakan Transistor bipolar karena kanal konduksi utamanya menggunakan
dua polaritas pembawa muatan yaitu elektron dan lubang yang berfungsi untuk
membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu
daerah/lapisan pembatas yang dinamakan dengan depletion zone, dan ketebalan
lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran
arus utama tersebut.
IV. CARA KERJA (GAMBAR RANGKAIAN)
1. Susun rangkaian pada project-board.seperti gambar di atas.
2. Gunakan multimer analog untuk pengukuran arus pada Ic
3. Aturlah resistor variabel pada posisi minimum yaitu pada keadaan nol.
4. Berikan VCC = 12 V pada power supply. Kemudian ubah variabel resistor untuk
mengubah tegangan VBE hingga mendapatkan data yang diperlukan sesuai dengan
tabel yang telah digunakan.
5. Catat setiap nilai Ib dan Ic pada setiap tegangan tersebut.
Transistor Dioda
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I Thn 2013/2014
25
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
V. TABEL PENGAMATAN
NO VBE (v) Ib( µA) IC (µA)
1 0
2 0,1
3 0,2
4 0,3
5 0,4
6 0,5
7 0,6
8 0,7
9 1
10 2
1. Bagaimana arus basis pada saat VBE = 0 volt hingga pada saat VBE = 0,7 volt,
1volt, dan 2volt?
2. Bagaimana hubungan antara VBE terhadap Ic?
3. Gambarkan grafik hubungan antara VBE terhadap Ic !
4. Jelaskan prinsip kerja BJT!
5. Bagaimana kesimpulan yang didapat dari percobaan ini?
VI. TUGAS PENDAHULUAN
1. Apa saja alat yang dibutuhkan dalam percobaan ini !
2. Apakah fungsi dari catu daya pada percobaan ini ?
3. Apa peran dari resistor variabel pada rangkaian ?
4. Bagaimana cara kerja BJT ?
5. Gambarkan dan jelaskan bagian-bagian dari BJT !
6. Jelaskan jenis-jenis semikonduktor berdasarkan murni atau tidaknya suatu bahan!
7. Sebutkan contoh bahan semikonduktor!
8. Jelaskan yang dimaksud dengan doping pada semikonduktor!
9. Jelaskan perbedaan semikonduktor ekstrinsik tipe-n dan tipe-p!
10. Sebutkan 3 terminal/bagian dari transistor !
11. Gambarkan symbol dari transistor tipe PNP dan NPN !
12. Jelaskan perbedaan antara BJT dan FET!
13. Bagaimana prinsip kerja BJT?
14. Sebutkan fungsi BJT!
15. Jelaskan 2 jenis Bipolar Junction Transistor!
16. Terminal manakah yang berperan sebagai kutub positif dan negatif pada BJT jenis
NPN dan PNP?
17. Gambarkan bentuk kurva IB terhadap VBE!
18. Apa yang dimaksud dengan daerah saturasi?
19. Apa yang dimaksud dengan daerah Cut Off?
20. Sebutkan contoh aplikasi BJT dalam kehidupan sehari-hari!
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I Thn 2013/2014
26
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
MOSFET (PED-08)
I. TUJUAN
Memahami karakeristik mosfet pada rangkaian sederhana
II. ALAT DAN BAHAN
1. Multimeter
2. Power supply DC 2 buah
3. Kabel
4. Transistor MOSFET tipe IRFZ 24N
5. Resistor 100 ohm 24 buah
III. DASAR TEORI
Transistor efek-medan semi konduktor logam-oksida (MOSFET) adalah salah
satu jenis transistor efek medan. Prinsip dasar perangkat ini pertama kali diusulkan oleh
Julius Edgar Lilienfeld pada tahun 1925 .MOSFET mencakup kanal dari bahan
semikonduktor tipe-N dan tipe-P, dan disebut N MOSFET atau P MOSFET (juga biasa
nMOS, pMOS).Ini adalah transistor yang paling umum pada sirkuit digital maupun analog,
namun transistor sambungan dwi kutub pada satu waktu lebih umum.Transistor MOSFET
(Metal oxide FET) memiliki drain, source dan gate. Namun perbedaannya gate terisolasi
oleh suatu bahan oksida.Gate sendiri terbuat dari bahan metal seperti aluminium. Oleh
karena itulah transistor ini dinamakan metal-oxide. Karena gate yang terisolasi, sering jenis
transistor ini disebut juga IGFET yaitu insulated-gate FET.
Ada dua jenis MOSFET, yang pertama jenis depletion-mode dan yang kedua jenis
enhancement-mode. Jenis MOSFET yang kedua adalah komponen utama dari gerbang
logika dalam bentuk IC (integrated circuit), uC (micro controller) dan uP (micro
processor) yang tidak lain adalah komponen utama dari komputer modern saat ini.
IV. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Rangkai alat seperti pada gambar
3. Atur nilai VGS dan VDS seperti pada tabel pengamatan
a. Nilai VDS dibuat tetap, sedangkan VGS nilainya terus dinaikkan
b. Nilai VGS dibuat tetap, sedangkan VDS nilainya terus dinaikkan
4. Mencari nilai ID yang tertera di multimeter
5. Mencatat data hasil pengamatan pada tabel
A
VGS VDS
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I Thn 2013/2014
27
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
V. ANALISA DATA
VDS = ….(0,1,2,3)
No VGS( V ) ID
1 VGS = 0
2 VGS = 0,25
3 VGS = 0,5
4 VGS = 0,75
5 VGS = 1
6 VGS = 1,25
7 VGS = 1,5
8 VGS = 1,75
9 VGS = 2
10 VGS = 2,25
11 VGS = 2,5
12 VGS = 2,75
13 VGS = 3
VI. TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan pengertian Transistor !
2. Sebutkan 3 fungsi Transistor !
3. Sebutkan jenis-jenis transistor !
4. Jelaskan perbedaandari FET dan BJT !
5. Sebutkan perbedaan J-FET dan Mosfet!
6. Sebutkan terminal yang dimiliki oleh Mosfet!
7. Jelaskan fungsi terminal pada Mosfet!
8. Sebutkan 2 tipe Mosfet berdasarkan chanel (terminal)!
9. Tuliskan prinsip kerja Mosfet!
10. Apa yang dimaksuddengantegangan threshold?
11. Apa yang di maksuddenganinvension layer?
12. SebutkanperbedaanDepletion-mode. type dan enhancement-mode type!
13. Sebutkanfungsimosfetdalamkehidupan sehari-hari!
14. Skeet kurvakarakteristik J-Fetdengan IDSS =12 Ma Vp= -6Vp !
15. Apa yang dimaksud dengan ohmic region?
16. Apa yang dimaksud dengan saturation region?
17. SketkurvakarakteristikMosfetdenganI_tipedeplationdenganarus drain shorst!
18. Gambarkanrangkaianmosfetsederhana!
19. Sebutkancontohaplikasimosfetpadasuaturangkaian!
20. GambarkanstrukturmosfetDepletion-mode!
VGS = ….
No VDS( V ) IG
1 VDS = 0
2 VDS = 0,25
3 VDS = 0,5
4 VDS = 0,75
5 VDS = 1
6 VDS = 1,25
7 VDS = 1, 5
8 VDS = 1,75
9 VDS = 2
10 VDS = 2,25
11 VDS = 2,5
12 VDS = 2,75
13 VDS = 3
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar I Thn 2013/2014
28
Laboratorium Fisika Lanjut, Pendidikan Fisika, PMIPA FKIP - Universitas Jember
DAFTAR PUSTAKA
Alonso. M, 1992, Dasar-Dasar Fisika Universitas (Medan dan Gelombang) terjemahan,
PT. Gelora Aksara Pratama, Bandung
Dr. Agus Subekti, 2003, Diktat Kuliah Elektronika Dasar, Unej. Jember, Indonesia
Sutrisno, 1983, Fisika Dasar(listrik,magnet dan termofisika), ITB, Bandung, Indonesia.
Bisman. 2003. Rancangan Kapasitansi Meter Digital. USU digital library: Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jurusan Fisika Universitas Sumatera
Utara.
Sutrisno. 1987. Elektronika: Teori dan Penerapannya. ITB Bandung.
Malvino, Albert Paul. 2003. Prinsip-Prinsip Elektronika. Jakarta : Salemba Teknika