development geography

134

Upload: uny

Post on 03-Mar-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG

DI KELAS MULTI MEDIA MAHASISWA PRODI TP ANGKATAN 2008

FAKULTAS PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JANGAN DI KLIK !!!

ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB

GEOGRAFI PEMBANGUNANGEOGRAFI PEMBANGUNAN DAN DAN PERENCANAAN WILAYAHPERENCANAAN WILAYAH

Daftar pustaka 1. Bintarto,R & Surastopo H. Metode Analisa

Geografi. 1979. Jakarta. LP 3 ES. 2. Bintarto,R. Interaksi Desa – Kota dan

Permasalahannya. 1983. Jakarta. Ghalia Indonesia. 3. Bintoro Tjokroamidjojo. Perencanaan

Pembangunan. 1982.Jakarta.PT.Gunung Agung. 4. Ischak. Berbagai Jenis Peta dan Kegunaannya.1987. Yogyakarta. Liberty. 5. Nursyid Sumaatmadja. Studi Geografi, Suatu

Pendekatan dan Analisa Keruangan. 1988. Bandung. PT Alumni.

N I L A I ANGKA HURUF BOBOT86 – 100 A 480 – 85 A – 3,67

75 – 79 B + 3,33

71 – 74 B 366 – 70 B – 2,67

61 – 65 C + 2,33

56 – 60 C 20 – 55 D 1

PEMBANGUNAN DAN DAMPAKNYA• Pembanguan selalu mempunyai dampak

Positif dan Negatif.• Evaluasi / kontrol harus dilakukan secara

kontinue, sehingga dapat diketahui

fluktuasi masing-masing dampak ( Positif

dan Negatif) setiap saat.00

Besar

Besar

Besar

Besar

W A K T U

DAM PAK POSITIF

DAMPAK NEGATIF

Awal

PERENCANAAN :

1.PERNCANAAN 2.PERENCANAAN ABSTRAK3.PERENCANAAN RIIL4.PERENCANAAN JANGKA PENDEK/SPONTAN5.PERENCANAAN JANGKA MENENGAH6.PERENCANAAN JANGKA PANJANG7.PERENCANAAN DINAMIS

JELASKAN DAN BERIKAN CONTOH MASING-MASING PERENCANAAN TERSEBUT !!?

ADAKAH SUATU OBYEK PEMBANGUNAN YANG “TIDAK MEMPUNYAI” DAMPAK NEGATIF ???

MENGAPA PEMBANGUNAN SELALU BERLANGSUNG SEPANJANG MASA ???

MUNGKINKAH SUATU KEGIATAN PEMBANGUNAN “TANPA RENCANA” ???

SEBUTKAN DAN JELASKAN JENIS-JENIS RENCANA ???!!!

JENIS-JENIS RENCANA :

1. RENCANA ABSTRAK : ?2. RENCANA RIIL : ?

3. RENCANA DINAMIS : ?4. RENCANA STATIS : ?

- RENCANA JANGKA PENDEK

- RENCANA JANGKA MENENGAH

- RENCANA JANGKA PANJANG

- RENCANA BAKU ( TUJUAN POKOK/TARGET UTAMA)

FUNGSI PERENCANAAN1. Merupakan suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang

akan dilakukan, untuk mencapai tujuan

tertentu.2. Merupakan suatu cara untuk mencapai

tujuan tertentu secara efisien dan efektif.3. Merupakan Penentuan Tujuan yang akan dicapai.4. Merupakan cara untuk memilih beberapa alternatif dalam mencapai tujuan.5 Merupakan wujud pengarahan untuk mencapai tujuan.6. Merupakan Alat Evaluasi / kontrol suatu

ujud pembangunan.

TUJUAN PEMBANGUNAN

Meningkatkan Taraf Hidup dan Kesejahteraan Manusia

Daftar pustaka 1. Bintarto,R & Surastopo H. Metode Analisa

Geografi. 1979. Jakarta. LP 3 ES. 2. Bintarto,R. Interaksi Desa – Kota dan

Permasalahannya. 1983. Jakarta. Ghalia Indonesia. 3. Bintoro Tjokroamidjojo. Perencanaan

Pembangunan. 1982.Jakarta.PT.Gunung Agung. 4. Ischak. Berbagai Jenis Peta dan Kegunaannya.1987. Yogyakarta. Liberty. 5. Nursyid Sumaatmadja. Studi Geografi, Suatu

Pendekatan dan Analisa Keruangan. 1988. Bandung. PT Alumni.

GEOGRAFI PEMBANGUNANGEOGRAFI PEMBANGUNAN GEOGRAFI = ?GEOGRAFI = ? PEMBANGUNAN = ?PEMBANGUNAN = ? GEOGRAFI PEMBANGUNAN = ? GEOGRAFI PEMBANGUNAN = ? Geografi = Ilmu yang mempelajari kaitan Geografi = Ilmu yang mempelajari kaitan sesama antarasesama antara manusia, ruang, ekologi, kawasan manusia, ruang, ekologi, kawasan dan perubahan-dan perubahan- perubahan yang terjadi sebagai perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kaitanakibat dari kaitan sesama tersebut.sesama tersebut.

Pembangunan = Realisasi dari Perencanaan.Pembangunan = Realisasi dari Perencanaan. Geografi Pembangunan : adalah Geografi Pembangunan : adalah

Kawasan : Suatu lingkungan dengan karakteristik tertentu.

Geografi Pembangunan :

Adalah suatu STUDI yang memperhatikan aspek-Aspek Geografi yang menunjang suatu pemba –ngunan wilayah.

Aspek-Aspek Pembangunan :a). Aspek Fisik : tanah, iklim, air, dll.b). Aspek Manusiawi / aspek Sosial : Jumlah penduduk, persebaran penduduk, tenaga kerja, kemasyarakatan , dll.c). Aspek Biotis : Hewan, dan tanaman.d). Aspek Abstrak : Letak, Luas, Batas, Bentuk.

TEORI POTENSI PENDUDUKTEORI POTENSI PENDUDUKPotensi Penduduk :Potensi Penduduk :Adalah Suatu Analisa KUANTITATIF Adalah Suatu Analisa KUANTITATIF ( Berupa angka-angka ) mengenai ( Berupa angka-angka ) mengenai

TingkatTingkatPotensi suatu tempat / daerah untukPotensi suatu tempat / daerah untukberkembang.berkembang.Teori ini berdasarkan pada : Teori ini berdasarkan pada : 1. Data Jumlah Penduduk1. Data Jumlah Penduduk2. Data JARAK antar tempat / titik2. Data JARAK antar tempat / titik berdasarkan JALUR TRANPORTASI.berdasarkan JALUR TRANPORTASI.

Hasil Analisa :Hasil Analisa :

Semakin Besar Angka Potensi PendudukSemakin Besar Angka Potensi Penduduk Suatu daerah, maka daerah tersebut Suatu daerah, maka daerah tersebut akan akan

mudah berkembang, dan sebaliknya,mudah berkembang, dan sebaliknya,Semakin Kecil Angka Potensi PendudukSemakin Kecil Angka Potensi Penduduk Suatu daerah, maka semakin kecil pulaSuatu daerah, maka semakin kecil pulakemungkinan daerah tersebut untukkemungkinan daerah tersebut untukberkembang. berkembang.

Kegunaan Teori Potensi Kegunaan Teori Potensi PendudukPenduduk

Dapat digunakan sebagai bahanDapat digunakan sebagai bahanpertimbangan dalam pengembangan suatupertimbangan dalam pengembangan suatuwilayah.wilayah.Misalnya : Pengadaan Rumah Sakit, Misalnya : Pengadaan Rumah Sakit, Terminal, Pasar, dll.Terminal, Pasar, dll.Teori ini Teori ini relevanrelevan untuk Daerah-daerah untuk Daerah-daerah yangyang

relatip relatip belum berkembangbelum berkembang..

Langkah-langkah AnalisaLangkah-langkah Analisa1. Sediakan Peta Daerah yang akan dianalisa.1. Sediakan Peta Daerah yang akan dianalisa.2. Ukurlah Jarak menurut Jalur Tranportasi yang2. Ukurlah Jarak menurut Jalur Tranportasi yang ada pada Peta tersebut. Bila suatu Tempat/ada pada Peta tersebut. Bila suatu Tempat/ daerah terhadap Tempat lain dihubungkan olehdaerah terhadap Tempat lain dihubungkan oleh lebih dari SATU jalur tranportasi, maka lebih dari SATU jalur tranportasi, maka

pilihlahpilihlah jalur yang terpendek jaraknya.jalur yang terpendek jaraknya.3. Susunlah Tabel Jarak Antar Tempat, meliputi3. Susunlah Tabel Jarak Antar Tempat, meliputi semua Tempat/Titik yang tercakup dalamsemua Tempat/Titik yang tercakup dalam wilayah tersebut.wilayah tersebut.4. Carilah data JUMLAH PENDUDUK untuk semua4. Carilah data JUMLAH PENDUDUK untuk semua Tempat/ Titik.Tempat/ Titik.5. Hitunglah Potensi Penduduk untuk masing-5. Hitunglah Potensi Penduduk untuk masing- masing Tempat/Titik, menurut masing Tempat/Titik, menurut RumusRumus yang yang sudah ada.sudah ada.

RUMUS POTENSI PENDUDUKRUMUS POTENSI PENDUDUK

PP 1 = P1 P2 P3 P4 Pn+ + + + ( J 1 )²(J 1.2)² (J 1.3)² (J 1.4)² (J 1.n)²½

PP 2 =

PP 3 =

PP n =

PP 1 = Potensi Penduduk di Tempat 1 PP 2 = Potensi Penduduk di Tempat 2 PP 3 = Potensi Penduduk di Tempat 3 PP n = Potensi Penduduk di Tempat n

P1 P2 P3 P4 Pn

P1 P2 P3 P4 Pn

P1 P2 P3 P4 Pn

+

+ + + +

+ ++

++ + +(J n.1)²(J n.2)² ( J n.3)² (J n.4)² ( ½ J n )²

(J 2.1)²(½ J 2)² ( J 2.3 )²( J 2.4)² ( J 2.n )²

(J 3.1 )²(J 3.2)² (½ J 3 )² (J 3.4)² ( J 3.n )²

P 1 = Jumlah Penduduk Tempat 1P 2 = Jumlah Penduduk Tempat 2P 3 = Jumlah Penduduk Tempat 3P n = Jumlah Penduduk Tempat n

. . .

. . .

. . .

. . .

n = Jumlah Titik

Keterangan Rumus :Keterangan Rumus : J 1 = Jarak terdekat dari tempat 1J 1 = Jarak terdekat dari tempat 1 J 2 = Jarak terdekat dari tempat 2J 2 = Jarak terdekat dari tempat 2 J 3 = Jarak terdekat dari tempat 3J 3 = Jarak terdekat dari tempat 3 J n = Jarak terdekat dari tempat n J n = Jarak terdekat dari tempat n

Peta

• •

• •

1

2 3

4 Jarak 1 – 2 ( J 1.2 )

Jarak 2 – 3 ( J 2.3 )

Jarak 3 – 2 = Jarak 2 – 3 = J 3.2 atau J 2.3

LIHAT PETA :

: Jalan Tranportasi•: Kabupaten

J 1 =

J 2 =

J 3 =

= J1= J2 & J3= J4 J 4 = Jarak 4 – 3 ( J 4.3 )

?

Buatlah Rumus :Buatlah Rumus :

1. PP.6 = ?1. PP.6 = ? 2. PP.11 = ?2. PP.11 = ? 3. PP. 7 = ?3. PP. 7 = ? 4. PP. 9 = ?4. PP. 9 = ?

DICOBA !DICOBA !

Peta Daerah XPeta Daerah X

: Batas Kabupaten

K A B U PA T E N XSKALA 1 : 50.000

• ••

• •

: Jalan

12

35

4

6

7

8

9

10

11

Contoh Tabel : Jarak Antar Titik menurut Jalur Tranportasi ( Km )Titik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1312345678910111213

Tabel : Jumlah Penduduk Di Kabupaten Gunung Kidul, DIY Tahun Tabel : Jumlah Penduduk Di Kabupaten Gunung Kidul, DIY Tahun l971 l971

Kode Nama Kecamatan Jumlah Penduduk

1 Panggang 46.3542 Paliyan 56.8103 Tepus 59.969

4 Rongkop 53.364 5 Semanu 48.4776 Ponjong 48.7757 Karang Mojo 51.2178 Wonosari 59.9079 Playen 52.12510 Patuk 42.00411 Nglipar 43.41112 Ngawen 3.09913 Semin 55.050

n = 13

Hasil Perhitungan POTENSI PENDUDUK dari 13 Kecamatan

Kode Nilai Potensi PendudukProsentase Potensi Penduduk Terhadap Prosentase Penduduk TERTINGGI ( % )

PP 1 1.948,55 PP 2 4.383,78PP 3 2.394,45PP 4 1.517,46PP 5 12.415,71PP 6 16.725,85PP 7 19.914,48PP 8 12.424,55PP 9 43.899,21PP 10 37.643,74PP 11 3.775,40PP 12 3.447,70PP 13 3.686,84

4,44 9,99 5,45 4,03 28,28 38,10 45,36 28,30100,00 85,75 8,60 7,85 8,40

PROSENTASE = PP nPP Tertinggi

X 100 %

PP Tertinggi

DATA PROSENTASE ini dipakaiUntuk Plotting kedalam Peta, dandibuat Kontur Potensi Penduduk

CARA PEMBUATAN GARIS KONTUR POTENSI PENDUDUKCARA PEMBUATAN GARIS KONTUR POTENSI PENDUDUK

Peta

••

85

62

57

28

Angka dalam %

42•

Buatlah Garis Kontur Potensi Penduduk, dengan C I = 10 %

METODE : LOGICAL KONTUR(Interpolasi Linier)

• • •80 70 60

••

•••

•• •

••4040

40

40

••

••30

3050

50

50

5060

60

70 70

60

80

EQUI POTENTIAL LINES / ISOPLETHS

30 %

40 %

50 %

60 %70 %80 %

80

30 30

Titik 100 % pasti merupakan Puncak Kontur

CARA PEMBUATAN GARIS KONTUR POTENSI PENDUDUKCARA PEMBUATAN GARIS KONTUR POTENSI PENDUDUK

Peta

••

85

62

57

28

Angka dalam %

42•

Buatlah Garis Kontur Potensi Penduduk, dengan C I = 10 %

METODE LOGICAL KONTUR

• • •80 70 60

••

•••

•• •

••4040

40

40

••

••30

3050

50

50

5060

60

70 70

60

80

EQUI POTENTIAL LINES / ISOPLETHS

30 %

40 %

50 %

60 %70 %80 %

80

30 30

Titik 100 % pasti merupakan Puncak Kontur

CARA PEMBUATAN GARIS KONTUR POTENSI PENDUDUKCARA PEMBUATAN GARIS KONTUR POTENSI PENDUDUK

Peta

••

85

62

57

28

Angka dalam %

42•

Buatlah Garis Kontur Potensi Penduduk, dengan C I = 10 %

METODE LOGICAL KONTUR

EQUI POTENTIAL LINES / ISOPLETHS

30 %

40 %

50 %

60 %70 %80 %

Titik 100 % pasti merupakan Puncak Kontur

CARA PEMBUATAN GARIS KONTUR POTENSI PENDUDUKCARA PEMBUATAN GARIS KONTUR POTENSI PENDUDUK

Peta

••

•85

62

57

28

Angka dalam %

42•METODE LOGICAL KONTUR

Posisi iniTidak mungkindibagi secara

TEPAT

BOLEH DIKIRA-KIRABuatlah Garis Kontur Potensi Penduduk dengan C I =

90

80

70

60

50

40

30

20 10

5 %10 %

15

25

3545

556585 7585

CARA KOREKSI GARIS KONTUR

Peta

••

85

62

57

28

Angka dalam %

42•

C I = 10 %

METODE LOGICAL KONTUR

• • •80 70 60

••

•••

•• •

••4040

40

40

••

••30

3050

50

50

5060

60

70 7060

80

EQUI POTENTIAL LINES / ISOPLETHS

30 %

40 %

50 %

60 %70 %80 %

80

30 30

Titik 100 % pasti merupakan Puncak Kontur

•39

: Garis Kontur yang salah

Peta Kontur Potensi Penduduk, Daerah X, Peta Kontur Potensi Penduduk, Daerah X, Tahun . . . .Tahun . . . .

•1009080

70

60

50

40

30

20100

I

II

III

I = 70 – 90 %II = 20 - 50 %III = 10 – 40 %

: Batas Administrasi

Cara Analisa Peta Kontur Potensi Cara Analisa Peta Kontur Potensi PendudukPenduduk

1.1. Lokasi-lokasi yang mempunyai Garis Kontur Rapat,Lokasi-lokasi yang mempunyai Garis Kontur Rapat, dan berada pada nilai Garis Kontur PALING TINGGIdan berada pada nilai Garis Kontur PALING TINGGI merupakan Daerah Prioritas I (satu ). Pada lokasi merupakan Daerah Prioritas I (satu ). Pada lokasi

iniini Potensi untuk berkembang adalah sangat besar Potensi untuk berkembang adalah sangat besar

diban-diban- dingkan dengan lokasi-lokasi yang lain.dingkan dengan lokasi-lokasi yang lain.2.2. Carilah lokasi Daerah Prioritas II ( Dua ), yaitu Carilah lokasi Daerah Prioritas II ( Dua ), yaitu

lokasi-lokasi- lokasi dengan garis kontur yang rapat dan nilailokasi dengan garis kontur yang rapat dan nilai GARIS-GARIS KONTURNYA dibawah nilai DaerahGARIS-GARIS KONTURNYA dibawah nilai Daerah Prioritas I ( Satu ).Prioritas I ( Satu ).3.3. Selanjutnya carilah lokasi-lokasi Daerah Prioritas Selanjutnya carilah lokasi-lokasi Daerah Prioritas

III,III, IV, V dan seterusnya, yaitu dengan cara IV, V dan seterusnya, yaitu dengan cara

memperhatikan memperhatikan KERAPATAN dan NILAI GARIS KONTUR.KERAPATAN dan NILAI GARIS KONTUR.

Diskripsi AnalisaDiskripsi Analisa1. Lokasi PP 100 % merupakan Pusat Interaksi1. Lokasi PP 100 % merupakan Pusat Interaksi dari seluruh titik yang dianalisa.dari seluruh titik yang dianalisa.2. Lokasi Daerah Prioritas I, II, III, dan2. Lokasi Daerah Prioritas I, II, III, dan seterusnya merupakan Daerah pusat-pusatseterusnya merupakan Daerah pusat-pusat interaksi, sehingga untuk pengembanganinteraksi, sehingga untuk pengembangan wilayah perlu diperhatikan sesuai denganwilayah perlu diperhatikan sesuai dengan prioritasnya masing-masing lokasi.prioritasnya masing-masing lokasi.3. Dalam pelaksanaan pengembangan wilayah3. Dalam pelaksanaan pengembangan wilayah diperlukan pertimbangan faktor lain,diperlukan pertimbangan faktor lain, sehingga penentuan prioritas pengembangansehingga penentuan prioritas pengembangan wilayah menjadi lebih tepat.wilayah menjadi lebih tepat.

Penerapan TeoriPenerapan Teori1. Dalam menentukan kebijakan-1. Dalam menentukan kebijakan-

kebijakankebijakan yang akan dilaksanakan tentu akan yang akan dilaksanakan tentu akan

meli-meli- batkan beberapa pertimbanganbatkan beberapa pertimbangan berdasarkan hasil penelitian dariberdasarkan hasil penelitian dari berbagai bidang.berbagai bidang.2. Dalam suatu Perencanan yang relatif 2. Dalam suatu Perencanan yang relatif besar, pengembangan suatu wilayahbesar, pengembangan suatu wilayah akan memerlukan perencanaan, hasil,akan memerlukan perencanaan, hasil, dan evaluasi secara kontinue.dan evaluasi secara kontinue.

Peta Kontur Potensi Penduduk, Daerah X, Peta Kontur Potensi Penduduk, Daerah X, Tahun . . . .Tahun . . . .

•1009080

70

60

50

40

30

20100

I

II

III

I = 70 – 90 %II = 20 - 50 %III = 10 – 40 %

: Batas Administrasi

Peta Kontur Potensi Penduduk, Daerah X, Peta Kontur Potensi Penduduk, Daerah X, Tahun . . . .Tahun . . . .

•1009080

70

60

50

40

30

20100

I

II

III

I = 70 – 90 %II = 20 - 50 %III = 10 – 40 %

: Batas Administrasi

BUATLAH GARIS KONTUR POTENSI PENDUDUK DENGAN CI = 10 BUATLAH GARIS KONTUR POTENSI PENDUDUK DENGAN CI = 10 %%

••

••

• •

• • ••••

•9

12

6

100 868128

7

29

48

17

31

48

5659

298

21

30

: Batas Kabupaten

Peta

78

Angka dalam %

BUATLAH GARIS KONTUR POTENSI PENDUDUK DENGAN CI BUATLAH GARIS KONTUR POTENSI PENDUDUK DENGAN CI = 10 %= 10 %

••

••

• •

• • ••••

•9

12

6

100 868128

7

29

48

17

31

48

785659

298

21

30

: Batas Kabupaten

Peta

Angka dalam %10

20304050

70

60

80

90

0

TUGAS

ANALISA POTENSI PENDUDUK KABUPATEN . . . . . . , TAHUN . . . .

1. Carilah Peta Kabupaten.

3. Carilah data jumlah Penduduk per Kecamatan.

2. Ukurlah jarak dari Kecamatan satuke Kecamatan lain, meliputi seluruh Kecamatan yang ada, atau gunakanlah data SEKUNDER jarak antar Kecamatan.

4. Buatlah ANALISA POTENSI PENDUDUK terhadap Kabupaten tersebut.

5. Buatlah Analisa mengenai Hasil yang diperoleh, dan berikan analisa-analisa untuk PENGEMBANGAN KABUPATEN tersebut berkaitan dengan TEORI POTENSI PENDUDUK.

JUDUL :

ISI LAPORANI. PENDAHULUAN :

1. Pengertian Teori.2. Rumus yang digunakan dan keterangannya.

3. Cara Analisa.II. DATA LAPANGAN :

1. Data Jarak antar Kecamatan ( Hasil Ukur di Peta, atau data Sekunder.

2. Data Jumlah Penduduk per Kecamatan.3. Lampiran Peta Kabupaten

III. PENGOLAHAN DATA : 1. Hasil Hitungan Potensi Penduduk per Kecamatan.2. Hasil Hitungan Prosentase Potensi Penduduk.3. Peta Kontur Potensi Penduduk IV. ANALISA DAN KESIMPULAN :Berdasarkan Teori yang ada.

Contoh DataTabel : Jarak Antar Titik menurut Jalur Tranportasi ( Km )

Titik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1312345678910111213

13 46 62 32 39 33 25 22 24 34 46 57 31 48 18 26 26 11 8 11 21 32 32

16 14 21 20 21 27 30 30 32 32 23 30 30 30 37 40 40 41 41

7 5,5 6 12 15 16 16 184 13 20 22,5 23 15 16

8 14 17 19 11 12 6 9 10 22 21

2,5 15 27 38 10,5 23 34

12 2210

1346 31

62 48 1632 18 14 23

39 26 21 30 733 26 20 30 5,5 4

25 11 21 30 6 13 822 8 27 37 12 20 14 624 11 30 40 15 22,5 17 9 2,5

34 21 30 40 16 33 19 10 15 10,546 32 32 41 16 15 11 22 27 23 12

57 32 32 41 18 16 12 21 38 34 22 10

Tabel : Jumlah Penduduk Di Kabupaten Gunung Kidul, DIY Tahun Tabel : Jumlah Penduduk Di Kabupaten Gunung Kidul, DIY Tahun l971 l971

Kode Nama Kecamatan Jumlah Penduduk

1 Panggang 46.3542 Paliyan 56.8103 Tepus 59.969

4 Rongkop 53.364 5 Semanu 48.4776 Ponjong 48.7757 Karang Mojo 51.2178 Wonosari 59.9079 Playen 52.12510 Patuk 42.00411 Nglipar 43.41112 Ngawen 3.09913 Semin 55.050

Contoh DataTabel : Jarak Antar Titik menurut Jalur Tranportasi ( Km )

Titik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1312345678910111213

13 46 62 32 39 33 25 22 24 34 46 57 31 48 18 26 26 11 8 11 21 32 32

16 14 21 20 21 27 30 30 32 32 23 30 30 30 37 40 40 41 41

7 5,5 6 12 15 16 16 184 13 20 22,5 23 15 16

8 14 17 19 11 12 6 9 10 22 21

2,5 15 27 38 10,5 23 34

12 2210

1346 31

62 48 1632 18 14 23

39 26 21 30 733 26 20 30 5,5 4

25 11 21 30 6 13 822 8 27 37 12 20 14 624 11 30 40 15 22,5 17 9 2,5

34 21 30 40 16 33 19 10 15 10,546 32 32 41 16 15 11 22 27 23 12

57 32 32 41 18 16 12 21 38 34 22 10

Hasil Perhitungan POTENSI PENDUDUK dari 13 Kecamatan

Kode Nilai Potensi PendudukProsentase Potensi Penduduk Terhadap Prosentase Penduduk TERTINGGI ( % )

PP 1 1.948,55 PP 2 4.383,78PP 3 2.394,45PP 4 1.517,46PP 5 12.415,71PP 6 16.725,85PP 7 19.914,48PP 8 12.424,55PP 9 43.899,21PP 10 37.643,74PP 11 3.775,40PP 12 3.447,70PP 13 3.686,84

4,44 9,99 5,45 4,03 28,28 38,10 45,36 28,30100,00 85,75 8,60 7,85 8,40

PROSENTASE = PP nPP Tertinggi

X 100 %

PP Tertinggi

TEORI POLA PERSEBARANTEORI POLA PERSEBARANNEAREST NEIGHBOUR ANALYSISNEAREST NEIGHBOUR ANALYSIS

( Analisa Tetangga Terdekat )( Analisa Tetangga Terdekat ) Pola Persebaran suatu obyek Pola Persebaran suatu obyek biasanya hanyabiasanya hanya

dinyatakan dalam suatu diskripsi, dinyatakan dalam suatu diskripsi, sehingga sering sehingga sering

menimbulkanmenimbulkan kerancuan kerancuan terhadap terhadap gambarangambaran

sebenarnya di lapangan.sebenarnya di lapangan.

Teori ini merupakan Teori ini merupakan Analisa Analisa KuantitatifKuantitatif( Berupa angka-angka ) mengenai ( Berupa angka-angka ) mengenai PolaPolaPersebaran suatu obyek tertentu.Persebaran suatu obyek tertentu.Hasil dari Analisa Kuantitatif ini Hasil dari Analisa Kuantitatif ini akan lebihakan lebihakurat dan memudahkan dalam akurat dan memudahkan dalam membantumembantuperencanaan selanjutnya. perencanaan selanjutnya.

Gambaran Pola Persebaran

• • ••••••••

•••••••

••

• ••

•••

•••

•• • • •

•• •

• ••• •

Menyebar Berkelompok ( Clustered )

Acak( Random )

Seragam( Uniform )

T = 0 T = 1,0 T = 2,15

T = 0 T = 1,0 T = 2,15

0,5 1,575

I. Menyebar Berkelompok / Clustered , Nilai T = 0 0,5 II. Acak / Random Nilai T = 0,5 1,575

III. Seragam / uniform Nilai T = 1,575 2,15

I II III

==

=

T = Index Persebaran

DASAR TEORIDASAR TEORITeori ini berdasarkan Peta, yaitu :Teori ini berdasarkan Peta, yaitu : Peta yang berisi data/gambaranPeta yang berisi data/gambaran tentang obyek yang akan dianalisa.tentang obyek yang akan dianalisa.

Data yang diperlukan adalah :Data yang diperlukan adalah : 1. 1. Jarak LurusJarak Lurus antar Titik (Obyek). antar Titik (Obyek). 2. Jumlah Titik. 2. Jumlah Titik. 3. Batas Wilayah (untuk mengetahui 3. Batas Wilayah (untuk mengetahui luas).luas).

Titik (Obyek) dapat berupa : Titik (Obyek) dapat berupa : Lokasi tanah Lokasi tanah subur,subur,

lokasi pemukiman, lokasi tanah longsor, lokasi pemukiman, lokasi tanah longsor, LokasiLokasi

Sumber Air, Lokasi Tambang, Lokasi Sumber Air, Lokasi Tambang, Lokasi bencana, dll.bencana, dll.

KEGUNAAN TEORI KEGUNAAN TEORI 1. Untuk 1. Untuk menunjukkan Pola Persebaranmenunjukkan Pola Persebaran suatu obyek.suatu obyek.2. Untuk 2. Untuk memperolehmemperoleh Group-groupGroup-group atau atau kelompok-kelompok titik kelompok-kelompok titik

(obyek),sehingga(obyek),sehingga akan memudahkan untuk membantu dalamakan memudahkan untuk membantu dalam perencanaan selanjutnya.perencanaan selanjutnya. 3.Untuk 3.Untuk memprediksi lokasi-lokasi non memprediksi lokasi-lokasi non

obyekobyek, , sehingga bisa berguna untuksehingga bisa berguna untuk perencanaan lain yang berkaitan dengan perencanaan lain yang berkaitan dengan analisa yang dilakukan.analisa yang dilakukan.

●● ●●●●

●●

●●

●●● ● ●

●●

●: Lokasi Longsor

LOKASI NON OBYEK peta

: Area Tanah Longsor : Area Bukan Tanah longsor( AREA BENCANA ) ( AREA AMAN )

T ~ 2,15

T ~ 2,15T ~ 2,15

Contoh Tabel : Jarak Lurus Antar Titik ( Km )Titik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1312345678910111213

Langkah-Langkah AnalisaLangkah-Langkah Analisa1. Sediakan 1. Sediakan Peta Daerah yang akan dianalisaPeta Daerah yang akan dianalisa. . Apabila Peta yang diperoleh tidak memuat data Apabila Peta yang diperoleh tidak memuat data

obyek,makaobyek,maka harus dilakukan Plotting Data Obyek kedalam Peta.harus dilakukan Plotting Data Obyek kedalam Peta. Bila data obyek berasal dari Peta topografi (misalnya Bila data obyek berasal dari Peta topografi (misalnya

data data lokasi pemukiman), maka gambaran yang ada pada peta lokasi pemukiman), maka gambaran yang ada pada peta harus diubah terlebih dahulu, yaitu dengan cara merubahharus diubah terlebih dahulu, yaitu dengan cara merubah lokasi pemukiman yang ada menjadi persebaran titik-lokasi pemukiman yang ada menjadi persebaran titik-

titik.titik.2. Berikan 2. Berikan nomor urut secara BEBAS pada titik-titik Obyeknomor urut secara BEBAS pada titik-titik Obyek yang ada pada Peta.yang ada pada Peta.3. Ukurlah 3. Ukurlah Jarak TerdekatJarak Terdekat/Lurus /Lurus dari satu Titik ke Titik dari satu Titik ke Titik

lainnyalainnya,, dan Susunlah dalam tabel. Hitunglah T (Index dan Susunlah dalam tabel. Hitunglah T (Index

Persebaran )Persebaran ) dengan menggunakan rumus yang ada. Contoh Tabel :dengan menggunakan rumus yang ada. Contoh Tabel :

Rumus : T ( Index Persebaran Rumus : T ( Index Persebaran ))

JU = ∑ J ∑ N

T = JU J h

J h =1

2 √ p

T = Index Persebaran

JU = Jarak rata-rata yang diukur antara satu titik dengan titik tetangganya yang terdekat.

N = Jumlah Titik.

J h= Jarak rata-rata yang diperoleh andaikata semua titik mempunyai pola random.

J= Jarak Lurus Terdekat

p = Kepadatan titik dalam tiap km² , yaitu jumlah Titik ( N ) dibagi dengan luas wilayah ( A )dalam km².P = N

A

Keterangan Rumus :

J1 = Jarak Terdekat 1

J2 = Jarak Terdekat 2

J3 = Jarak Terdekat 3

Jn = Jarak Terdekat n

Keterangan Rumus :

∑ J =J1 + J2 + J3 + J4 + . . . . . . . . . . . Jn

Diukur pada Peta, kemudian Dikalikan Skala (penyebut skala)

n = Jumlah Jarak Terdekat

JARAK TERDEKAT JARAK TERDEKAT Bila Jumlah Titik = 2 Bila Jumlah Titik = 2

(dua)(dua)

• • •••

Peta 1 Peta 2 Peta 3

12 1

2

1

2

BILA DALAM SUATU WILAYAH JUMLAH TITIK = 2 (DUA), MAKA JUMLAH “ J “ (JARAK TERDEKAT) HANYA 1 (SATU) ATAU BELUM ADA VARIASI JUMLAH “ J “

J1 J1 J1

1

2 3

JARAK TERDEKAT JARAK TERDEKAT Bila Bila Jumlah Titik = 3 (tiga)Jumlah Titik = 3 (tiga)

• •

•• •

•••

1

2

3

1

2

3

13

2

Peta 1 Peta 2 Peta 3

BILA JUMLAH TITIK HANYA 3 (TIGA) , MAKA JUMLAH “ J “ (JARAK TERDEKAT) PASTI HANYA 2 (DUA). JADI BELUM ADA VARIASI JUMLAH “ J “ (JARAK TERDEKAT).

J1

J2

J1

J2

J1

J2

•• •

Peta 4

1,2,3 = sama sisi

J1 J2

J2

5

6 8

4

7

JARAK TERDEKAT JARAK TERDEKAT bila Jumlah Titik = 4 (empat ) bila Jumlah Titik = 4 (empat )

••

• •

••

•••

12

3

4

12

3

4

1 23

J1

J2

J1

J2

J3

Jarak 5 – 4 = Jarak 5 – 6 Jarak 6 – 7 = Jarak 7 - 8

J1J2

J3

J4

J5

Bila Jumlah Titiknya 4 (empat) atauLebih, maka jumlah “ J “ (Jarak terdekat)Sudah bervariasi ( bisa 2, atau 3 ).

Peta 1 Peta 2 Peta 3

Kesimpulan :Kesimpulan :

Dalam Analisa Teori Pola Persebaran,Dalam Analisa Teori Pola Persebaran, jumlah Titik yang berada dalam suatujumlah Titik yang berada dalam suatu wilayah wilayah “Minimal 4 (empat) buah “Minimal 4 (empat) buah titik”titik”,,

sehingga sudah ada variasi jumlah “J”sehingga sudah ada variasi jumlah “J” (Jarak Terdekat).(Jarak Terdekat).

5

1

25

3

4

CARA MENENTUKAN “J” ( JARAK TERDEKAT) BILA MEMPUNYAI :

JARAK SAMA KE ARAH 2 (DUA) TITIK

• ••••

1

23

4

Bila terdapat 2 (dua) “Jarak Terdekat” yang sama, maka digunakan Salah satu “Jarak Terdekat” YANG DAPAT DIPAKAI RANGKAP/GARIS

YANG SUDAH ADA.

Diketahui : J 1.2 = J 2.3 Diketahui : J 3.4 = J 4.5 Peta 1 Peta 2

J1J2

J3

Jadi Jarak Terdekat =J1, J2, J3 .

J1J2

J3 J4

Jadi Jarak Terdekat = J1, J2, J3, J4 .

Mengukur Luas Wilayah SQUARE METHOD

1 2

3 4 5 6

7 8 9 10

11 12 13

2 cm

2 cm

SKALA 1 : 5.000 Luas 1 kotak = 2 cm x 2 cm = 4 cm²

< ½ kotak = hilang = 0

> ½ kotak = 1 kotak

Lihat Peta : Luas Wilayah = 13 kotak Jadi Luas Willayah Sebenarnya =

Peta

52 x 5.000 x 5.000 cm²1.300.000.000 cm²=

= 130.000 m² = km². . . . . .. . . . . . . . . . . .

0,13

= 13 x 4 cm² = 52 cm²

1).

Semakin KECIL Ukuran Kotak, makaHasilnya semakin TELITI.

transparan

2). DOTS METHOD

• • • • • • •• • • • • • •• • • • • • •

• • • • • • •• • • •

•• •

• • • ••

• •

• • • • • • •

= Batas Wilayah X

Luas Wilayah X =………. ?15 Dot

1 cm

1 cm

1 Kotak = 1 cm2

1 Dot = 1 cm2

Lihat Peta :

Jadi Luas Sebenarnya =

= 15 X 1 cm2 = 15 cm2

= 15 cm2 X 25.000X25.000= 9.375.000.000cm2

937.500 m2 = Km20,9375

PetaSkala 1 : 25.000

=

1 2 3

4 5 6 7 8

9 10 1112

13 1415

3). STRIPS METHOD

A B

C D

E F

G H

I J

WILAYAH X

= Jarak antar STRIP

= 0,5 cm. (Misal).-Letakan garis batas ( ) Pada Pertengahan Garis batas Wilayah yang terletak antara Dua buah Strip. Cara Pengukuran :

-Ukurlah Panjang : AB, CD, EF, GH, IJ, kemudian dijumlahkan, dan dikalikan Jarak antar STRIP, maka HASILNYA = Luas Wil. X .

= Interval STRIP

Dapat dirumuskan :

LUAS WILAYAH X = AB + CD + DE + EF + GH + IJ

I S

PetaSkala 1 : 25.000

Luas Sebenarnya =X (Skala)2

I S

IS

v v v vSTRIP

: Batas Wilayah X

-Wilayah yang < dari ½ Interval Strip diabaikan.

= Diabaikan

••

• • •

••

••

••

12

34567

89

10

11 13

1415

16

1718

19

•12

•= Lokasi Pemukiman

Peta

U

Hitunglah Index Persebaran ( T ), dan Tentukan Pola Persebaran Pemukiman SKALA 1 : 250.000

LANGKAH ANALISA

1. Tentukan Jumlah “J” (dengan menghubungkan jarak

terdekat).

2. Ukurlah masing2 “J” dan kalikan dengan penyebut

skala (km).

3. Jumlahkan panjang seluruh “J” ( J1 + J2 + J3 + J4 +

……Jn ).

4. Hitunglah luas wilayah dengan metode yang ada

( km2 ).

5. Hitunglah jumlah titik ( N ).

6. HITUNGLAH “ T “ ( Index Persebaran ) dengan rumus .

••

• • •

••

••

••

12

34567

89

10

11 13

1415

16

1718

19

•12

•= Lokasi Pemukiman

Peta

U

Hitunglah Index Persebaran ( T ), dan Tentukan Pola Persebaran Pemukiman SKALA 1 : 250.000

J1

J2

J3J4

J5 J6

J7

J8

J9

J10J11

J12

JUMLAH J =

12 3

4 5 6 7 8

???12

••

• • •

••

••

••

12

34567

89

10

11 13

1415

16

1718

19

•12

• = Lokasi Pemukiman

Peta

U

Hitunglah Index Persebaran ( T ), dan Tentukan Pola Persebaran Pemukiman

SKALA 1 : 250.000

Hipotesa dari Hasil Hipotesa dari Hasil Perhitungan Perhitungan 1. Apabila diperoleh Nilai T mendekati 0 (nol), 1. Apabila diperoleh Nilai T mendekati 0 (nol),

yaitu nilaiyaitu nilai T antara 0 – 0,5 maka Pola Persebaran Obyek T antara 0 – 0,5 maka Pola Persebaran Obyek adalah adalah “ Menyebar Berkelompok / Clustered “. “ Menyebar Berkelompok / Clustered “. Pada Daerah yang mempunyai Persebaran ObyekPada Daerah yang mempunyai Persebaran Obyek Clustered, maka akan dapat dicari/ditentukan Clustered, maka akan dapat dicari/ditentukan Group 2 / Kelompok 2” yang terjadi, dan biasanya Group 2 / Kelompok 2” yang terjadi, dan biasanya akan mudah untuk mencari Kelompok obyek/titikakan mudah untuk mencari Kelompok obyek/titik tersebut.tersebut.2. Bila diperoleh Nilai T mendekati 1 ( satu ), 2. Bila diperoleh Nilai T mendekati 1 ( satu ),

yaitu nilai Tyaitu nilai T antara 0,5 – 1,575 maka dapat dikatakan Polaantara 0,5 – 1,575 maka dapat dikatakan Pola Persebaran Obyek/Titik adalah Persebaran Obyek/Titik adalah Acak / Random.Acak / Random. Bila Nilai T diperoleh Acak / Random, maka harusBila Nilai T diperoleh Acak / Random, maka harus dilakukan analisa lebih lanjut, yaitu dengan dilakukan analisa lebih lanjut, yaitu dengan

cara :cara :

Analisa Lanjut Pola Persebaran Analisa Lanjut Pola Persebaran Acak / Random Acak / Random

( Nilai T mendekati 1 (satu) T = 0,5 – ( Nilai T mendekati 1 (satu) T = 0,5 – 1,575 1,575

a). Carilah/ tentukan Group / Kelompok-kelompok a). Carilah/ tentukan Group / Kelompok-kelompok yang terjadi dari persebaran obyek/titik yang yang terjadi dari persebaran obyek/titik yang ada, yaitu dengan cara membuat deliniasi ada, yaitu dengan cara membuat deliniasi (pembatasan) pada sekelompok titik tertentu. (pembatasan) pada sekelompok titik tertentu. Pembuatan batas ini dengan cara merubah batas Pembuatan batas ini dengan cara merubah batas kelompok sedemikian rupa, sehingga pada Group kelompok sedemikian rupa, sehingga pada Group / kelompok tersebut nilai T nya mendekati 2,15 / kelompok tersebut nilai T nya mendekati 2,15 ( pola Seragam / Uniform ).( pola Seragam / Uniform ).

Titik – titik yang berada pada Titik – titik yang berada pada 1 (satu) Group / 1 (satu) Group /

kelompok, kelompok, berarti nilai berarti nilai T mendekati 2,15 T mendekati 2,15 ( Pola ( Pola

Seragam ). Seragam ).

●●●

●●●

●●●

●●

Pedoman Deliniasi (Pembatasan) :1. Selalu mengurangi luas (Luas batasan semakin KECIL) 2.Menambah atau mengurangi Jumlah Titik (biasannya semakin BANYAK jumlah titik nilai “T “ semakin besar.

(BILA ” T “ = ACAK /RANDOM = 0,5 – 1,575)CARA ANALISA LANJUT ( Mencari Group2 T mendekati 2,15 )

●●●

●●

G6

G5

G1

G2 G3

G4

: batas wilayah

Setelah dihitung,diperoleh :

G1 ; T = 1,42 random

G2 ; T = 1,66 seragam

G3 ; T = 1,12

G4 ; T = 1,84

G5 ; T = 0,87

G6 ; T = 1,91

random

seragam

random

seragam

Pembuatan deliniasi biasanyaDilakukan berkali-kali, sampai Mendapatkan nilai “T” Mendekati : 2,15(seragam).

Skala 1 : 200.000

●: tanah subur

U

: Tanah subur: tanah tak subur

Peta

● ●

● ●

●●●

●●●

●●

●●

●●

●●

CARA MEMBUAT DELINIASI (PEMBATASAN AREA)UNTUK MEMPEROLEH GROUP/KELOMPOK ( T mendekati 2,15 )

: MENDEKATI POLA RANDOM : MENDEKATI POLA SERAGAM

G1

G2

G3

G4

G = GROUP / KELOMPOK

U SKALA : 1 : 200.000PERSEBARAN TANAH SUBUR

b).Bila pada kelompok obyek / titik , nilai b).Bila pada kelompok obyek / titik , nilai T T

nya belum diperoleh antara 1,575 – 2,15nya belum diperoleh antara 1,575 – 2,15 maka perlu dilakukan pembatasan kembalimaka perlu dilakukan pembatasan kembali dengan cara merubah batas dengan cara merubah batas Group / Group / kelompokkelompok, dan merubah jumlah titik yang ada , dan merubah jumlah titik yang ada ( menambah dan mengurangi ) Jumlah titik.( menambah dan mengurangi ) Jumlah titik.

33.Bila diperoleh Nilai T mendekati 2,15 .Bila diperoleh Nilai T mendekati 2,15 (Nilai T(Nilai T

antara 1,575 – 2,15 ) maka Pola antara 1,575 – 2,15 ) maka Pola PersebarannyaPersebarannya

adalah Seragam/Uniform, sehingga dapatadalah Seragam/Uniform, sehingga dapat dikatakan persebaran obyek/ titik dikatakan persebaran obyek/ titik tersebartersebar

merata diseluruh wilayah yang ada. merata diseluruh wilayah yang ada.

Contoh :

••

• ••

•1

2

34

5 6

7 8

9 1011

12A

Setelah dihitung dengan Rumus : T =

JuJh

Kemudian diperoleh Nilai T mendekati 2,15 atau antara 1,575 – 2,15, maka : Berarti Titik 1 – 12 pada wilayah A mempunyai Pola Seragam, ATAU DAPAT DIKATAKAN BAHWA TITIK-TITIK PADA WILAYAH A BERADA DALAM 1 (SATU) GROUP /KELOMPOK.

• : Tanah Subur : Tanah Subur

T mendekati 2,15( Pola Seragam )

ANALISA NILAI “ T “ mendekati 2,15

TANGGAL 19 DESEMBER 2011 : UJIAN JILID I ( MATERI SEMUA )

UJIAN SEMESTER : SISA MATERI YANG BELUM DIUJIKAN

TEORI TITIK HENTI ( Breaking Point )

Breaking Point ( Titik Henti ) : adalah suatu analisa untuk menentukan suatu Titik /Tempat yang sangat berpotensi untuk berkembang, diantara 2 (dua) tempat.Analisa Teori ini berdasarkan pada : Jarak antara 2 (dua) Titik/Tempat , dan Jumlah Penduduk masing-masing Tempat.Lokasi Titik / Tempat hasil analisa adalah terletak diantara 2 (dua) Titik/Tempat.

Rumus yang digunakan

J b = J ab

1 + P aP b

J b = Breaking Point antara Tempat a dan tempat b ( dalam Km atau Mile dihitung dari tempat b )

J ab = Jarak antara Tempat a dan b. P a = Jumlah Penduduk di tempat a.P b = Jumlah Penduduk di tempat b.

BAJ b

THJ ab

TH = Titik Henti

Contoh Soal Teori Titik Henti

1. Diketahui Tempat A dan B ; Jarak A - B = 100 Km

Jumlah Penduduk Tempat A = 341.586 Jumlah Penduduk Tempat B = 668.643

Tentukan Letak Titik Henti, dan gambarkan dengan skema grafis !Jawab :

J b = J ab

1 + P a

P b

= 100

1 + 341.586668.643

= 58,4 = 58 km (dibulatkan)

A BT H58 Km42 Km

100 Km

(Jb)

1. Diketahui Tempat A dan B ; Jarak A - B = 100 Km Jumlah Penduduk Tempat A = 341.586 Jumlah Penduduk Tempat B = 668.643 Tentukan Letak Titik Henti, dan gambarkan dengan skema grafis !

J b = J ab

1 + P aP b

J a = J ab

1 + P bP a

1001 + 341.586

668.643

= 58,4 = 58 km 1001 + 668.643

341.586

= 41,68 = 42 km

A BT H58 Km42 Km

100 Km

(Ja) (Jb)

TEORI GRAVITASI DAN TEORI GRAVITASI DAN INTERAKSIINTERAKSI

•Dua benda akan saling tarik menarik Dua benda akan saling tarik menarik dengan dengan gayagaya yang besarnya yang besarnya berbanding berbanding luruslurus dengan dengan perkalian massaperkalian massa kedua kedua benda tersebut, dan benda tersebut, dan berbanding berbanding terbalikterbalik dengan Jarak dengan Jarak pangkat pangkat 2(dua).2(dua).

G A Y A Massa I ( M1)

Massa II ( M2 )

G = M1. M2 ( Jarak 1 – 2 )²

I = P1. P2( Jarak 1 – 2 )²

Jarak 1 - 2I II

I = Interaksi Tempat I & IIP1 & P2 = Jumlah Penduduk Tempat I & II

Cara analisa 1. Nilai Interaksi Besar menunjukkan bahwa kedua Daerah yang bersangkutan mempunyai Interaksi yang besar, sehingga daerah ini mobilitasnya tinggi dan relatif lebih cepat berkembang dibandingkan dengan Daerah-daerah lain dengan nilai Interaksi yang lebih rendah.

2. Dari angka-angka Interaksi yang diperoleh untuk jumlah Titik yang banyak, maka dapat dibuat suatu model diagram Interaksi antar Daerah, sehingga mudah unutk digunakan dalam perencanaan yang lebih lanjut.

Model Diagram Interaksi

A B

D C

I = 2

I = 3

I = 5I = 1

Bila dalam suatu wilayah terdiri dari sejumlah Titik yang banyak,Dan masing-masing digambarkan dengan model diagram Interaksi(dalam sebuah Peta) Maka mudah dicari Daerah-daerah yang ramaiatau mempunyai Interaksi Tinggi.

PETA INDEX INTERAKSI

5 10 15 20Index Interaksi

ANALISA PETA UNTUK PERKEMBANGAN WILAYAHANALISA PETA UNTUK PERKEMBANGAN WILAYAHPeta Th 1980 Peta Th 2002

= Wilayah Tahun l980 = Perkembangan Wilayah TH l980 - 2002

= Wilayah Tahun 2002= Kelompok Pemukiman

u

s

u

s

WILAYAH X WILAYAH X

: Bangunan Fisik: Jalan

: Area Potensial

Perkembangan Fisik Wilayah Mengikuti perkembangan jalurTranportasi.

PEMEKARAN FISIK WILAYAH

BENTUK DAN ARAH PERKEMBANGAN WILAYAH

= Jalur Transportasi

U

A B

CD

ARAH PERKEMBANGAN MENGIKUTIJARINGAN TRNSPORTASI .

= BentukPerkembangan

Terkini

= DaerahPotensialBerkembng

Peta

SENTRALITAS ( Angka SENTRALITAS ( Angka Koniq )Koniq )

Sentralitas adalah suatu analisa pengukuranSentralitas adalah suatu analisa pengukuran titik sentral dari suatu sistem titik sentral dari suatu sistem jaringanjaringan

dengan menggunakan angka yang disebutdengan menggunakan angka yang disebut ANGKA KONIQ (Koniq Number).ANGKA KONIQ (Koniq Number).Teori ini dapat digunakan untuk menentukanTeori ini dapat digunakan untuk menentukan daerah-daerah sentral (central of daerah-daerah sentral (central of place), dariplace), dari

suatu sistem jaringan perhubungan.suatu sistem jaringan perhubungan.Titik-titik sentral sangat berpengaruh Titik-titik sentral sangat berpengaruh terhadapterhadap

kelancaran transportasi, sehingga akankelancaran transportasi, sehingga akan mempengaruhi tingkat perkembangan suatumempengaruhi tingkat perkembangan suatu daerah.daerah.

Gambar : Sistem Jaringan TranportasiGambar : Sistem Jaringan Tranportasi

00

0

0

1

1 11

1

1

1

2

: Jalur Jalan : Batas Wilayah

Jalur

masuk

Jalurmasuk

Jalur masuk

Jalur masuk

Titik 2 = Titik Sentral

Gambar : Sistem Jaringan Tranportasi

00

0

0

1

1 11

1

1

1

2

: Jalur Jalan : Batas Wilayah

Jalur

masuk

Jalurmasuk

Jalur masuk

Jalur masuk

Titik 2 = Titik Sentral

: Jalur Baru

2

2

Angka Koniq Minimal pada

PERTIGAAN

Tentukan Letak Titik Sentral pada Sistem Jaringan di bawah ini :

Bila Titik Sentral Berada Pada beberapa Titik, BuatlahRencana Jalur-jalur baru,Agar Titik Sentral berada Pada 1 (satu) Titik !

1

11

1

1

11

1

1

2

2

1

2 2

2

2

22

2

3

3

234

00

0

0

: Rencaana Jalur Baru

Buatlah Rencana Jalur Baru, agarTitik Sentral pindahdi Daerah Hijau !!!

33 4

3

Tentukan Letak Titik Sentral pada Sistem Jaringan di bawah ini :

Bila Titik Sentral Berada Pada beberapa Titik, BuatlahRencana Jalur-jalur baru,Agar Titik Sentral berada Pada 1 (satu) Titik !

PERKEMBANGAN WILAYAHPERKEMBANGAN WILAYAH1. Arah Perkembangan1. Arah Perkembangan2. Luas Perkembangan2. Luas Perkembangan3. Perkembangan Kepadatan Wilayah : 3. Perkembangan Kepadatan Wilayah :

- Penduduk- Penduduk - Tata Guna Lahan ( Land - Tata Guna Lahan ( Land Use )Use )

ADAPTASI MANUSIA DAN ALAMADAPTASI MANUSIA DAN ALAMKeinginan dan Kemampuan Manusia untukKeinginan dan Kemampuan Manusia untukBeradaptasi dengan Alam, maka akanBeradaptasi dengan Alam, maka akanMenyebabkan Menyebabkan PembangunanPembangunan tidak akan tidak akanpernah berhenti sampai kapanpun. pernah berhenti sampai kapanpun.

Mengapa Pembangunan Tidak Pernah Berhenti ?

Tentukan Angka Koniq, pada sistem Tentukan Angka Koniq, pada sistem Jaringan di bawah iniJaringan di bawah ini

: Jalur Jalan: Batas Administrasi

Cantumkan Angka Koniq pada Sistem Cantumkan Angka Koniq pada Sistem Jaringan di bawah ini :Jaringan di bawah ini :

= Jalur Jalan= Batas Administrasi

Contoh Soal Geografi PembangunanContoh Soal Geografi PembangunanTitik01 02 03 04 05 06 07 0801

02

03

04

05

06

0708

09

09 Titik JUMLAH PEND.01

02

03

04

05

06

07

08

09

11 23 25 47 35 24 36 56

12 21 41 24 26 38 45

13 26 12 25 37 33

16 27 38 49 39

15 27 38 26

11 23 17

12 28

16

36 .761

21.171

28.668

42.161

32.478

27.772

29.124

35.406

24.887

Hitunglah Potensi Penduduk pada Tiap Titik !

Tentukan Letak Titik Sentral pada Sistem Jaringan di bawah ini :

Bila Titik Sentral Berada Pada beberapa Titik, BuatlahRencana Jalur-jalur baru,Agar Titik Sentral berada Pada 1 (satu) Titik !

Tentukan Letak Titik Sentral pada Sistem Jaringan di bawah ini :

Bila Titik Sentral Berada Pada beberapa Titik, BuatlahRencana Jalur-jalur baru,Agar Titik Sentral berada Pada 1 (satu) Titik !

Contoh DataTabel : Jarak Antar Titik menurut Jalur Tranportasi ( Km )

Titik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1312345678910111213

13 46 62 32 39 33 25 22 24 34 46 57 31 48 18 26 26 11 8 11 21 32 32

16 14 21 20 21 27 30 30 32 32 23 30 30 30 37 40 40 41 41

7 5,5 6 12 15 16 16 184 13 20 22,5 23 15 16

8 14 17 19 11 12 6 9 10 22 21

2,5 15 27 38 10,5 23 34

12 2210

1346 31

62 48 1632 18 14 23

39 26 21 30 733 26 20 30 5,5 4

25 11 21 30 6 13 822 8 27 37 12 20 14 624 11 30 40 15 22,5 17 9 2,5

34 21 30 40 16 33 19 10 15 10,546 32 32 41 16 15 11 22 27 23 12

57 32 32 41 18 16 12 21 38 34 22 10

ALAM, MANUSIA DAN PEMBANGUNANALAM, MANUSIA DAN PEMBANGUNAN

Manusia

A L A M

Pembangunan

Berikan Penjelasan ?

PEMBANGUNAN DAN DAMPAKNYAPEMBANGUNAN DAN DAMPAKNYAPembanguan selalu mempunyai Pembanguan selalu mempunyai dampakdampak

Positif dan Negatif.Positif dan Negatif.Evaluasi / kontrol harus Evaluasi / kontrol harus dilakukan secaradilakukan secara

kontinue, sehingga dapat kontinue, sehingga dapat diketahuidiketahui

fluktuasi masing-masing dampak fluktuasi masing-masing dampak ( Positif( Positif

dan Negatif) setiap saat.dan Negatif) setiap saat.00

Besar

Besar

Besar

Besar

W A K T U

DAM PAK POSITIF

DAMPAK NEGATIF

Awal

FUNGSI PERENCANAANFUNGSI PERENCANAAN1. Merupakan 1. Merupakan suatu prosessuatu proses mempersiapkan mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang secara sistematis kegiatan-kegiatan yang

akanakan dilakukan, untuk mencapai tujuan dilakukan, untuk mencapai tujuan

tertentu.tertentu.2. Merupakan 2. Merupakan suatu carasuatu cara untuk mencapai untuk mencapai

tujuantujuan tertentu secara efisien dan efektif.tertentu secara efisien dan efektif.3. Merupakan 3. Merupakan Penentuan TujuanPenentuan Tujuan yang akan yang akan dicapai.dicapai.4. Merupakan 4. Merupakan cara untuk memilihcara untuk memilih beberapa beberapa alternatif dalam mencapai tujuan.alternatif dalam mencapai tujuan.5 Merupakan 5 Merupakan wujud pengarahanwujud pengarahan untuk mencapai untuk mencapai tujuan.tujuan.6. Merupakan 6. Merupakan Alat Evaluasi / kontrolAlat Evaluasi / kontrol suatu suatu

ujudujud pembangunan.pembangunan.

TUJUAN PEMBANGUNANTUJUAN PEMBANGUNAN

Meningkatkan Taraf Hidup dan Meningkatkan Taraf Hidup dan Kesejateraan ManusiaKesejateraan Manusia

PERENCANAAN DAN PEMBANGUNANPERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN

PERENCANAAN DAN PEMBANGUNANPERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN

SUMBER DAYA DAN PEMBANGUNANSUMBER DAYA DAN PEMBANGUNAN

PEMBANGUNAN SUMBER DAYAPEMBANGUNAN SUMBER DAYA

HAMBATAN PEMBANGUNANHAMBATAN PEMBANGUNAN

ANALISA TERPADU DALAM PEMBANGUNANANALISA TERPADU DALAM PEMBANGUNAN

Contoh Soal Geografi PembangunanContoh Soal Geografi PembangunanTitik01 02 03 04 05 06 07 0801

02

03

04

05

06

0708

09

09 Titik JUMLAH PEND.

01

02

03

04

05

06

07

08

09

11 23 25 47 35 24 36 56

12 21 41 24 26 38 45

13 26 12 25 37 33

16 27 38 49 39

15 27 38 26

11 23 17

12 28

16

36 .761

21.171

28.668

42.161

32.478

27.772

29.124

35.406

24.887

TEORI TITIK HENTI ( Breaking Point )

Breaking Point ( Titik Henti ) : adalah suatu analisa untuk menentukan suatu Titik /Tempat yang sangat berpotensi untuk berkembang.Analisa Teori ini berdasarkan pada : Jarak antara 2 (dua) Titik/Tempat , dan Jumlah Penduduk masing-masing Tempat.Lokasi Titik / Tempat hasil analisa adalah terletak diantara 2 (dua) Titik/Tempat.

Rumus yang digunakan

J b = J ab

1 + P aP b

J b = Breaking Point antara Tempat a dan tempat b ( dalam Km atau Mile dihitung dari tempat b )

J ab = Jarak antara Tempat a dan b. P a = Jumlah Penduduk di tempat a.P b = Jumlah Penduduk di tempat b.

BAJ b

THJ ab

TH = Titik Henti

Contoh Soal Teori Titik Henti

1. Diketahui Tempat A dan B ; Jarak A - B = 100 Km

Jumlah Penduduk Tempat A = 341.586 Jumlah Penduduk Tempat B = 668.643

Tentukan Letak Titik Henti, dan gambarkan dengan skema grafis !Jawab :

J b = J ab

1 + P a

P b

= 100

1 + 341.586668.643

= 58,4 = 58 km (dibulatkan)

A BT H58 Km42 Km

100 Km

(Jb)

1. Diketahui Tempat A dan B ; Jarak A - B = 100 Km Jumlah Penduduk Tempat A = 341.586 Jumlah Penduduk Tempat B = 668.643 Tentukan Letak Titik Henti, dan gambarkan dengan skema grafis !

J b = J ab

1 + P aP b

J a = J ab

1 + P bP a

1001 + 341.586

668.643

= 58,4 = 58 km 1001 + 668.643

341.586

= 41,68 = 42 km

A BT H58 Km42 Km

100 Km

(Ja) (Jb)

TEORI GRAVITASI DAN INTERAKSITEORI GRAVITASI DAN INTERAKSIDua benda akan saling tarik Dua benda akan saling tarik

menarik dengan menarik dengan gayagaya yang besarnya yang besarnya berbanding lurusberbanding lurus dengan dengan perkalian perkalian massamassa kedua benda tersebut, dan kedua benda tersebut, dan berbanding terbalikberbanding terbalik dengan Jarak dengan Jarak

pangkat 2(dua).pangkat 2(dua).

G A Y A Massa I ( M1)

Massa II ( M2 )

G = M1. M2 ( Jarak 1 – 2 )²

I = P1. P2( Jarak 1 – 2 )²

Jarak 1 - 2I II

I = Interaksi Tempat I & IIP1 & P2 = Jumlah Penduduk Tempat I & II

Cara analisa 1. Nilai Interaksi Besar menunjukkan bahwa kedua Daerah yang bersangkutan mempunyai Interaksi yang besar, sehingga daerah ini mobilitasnya tinggi dan relatif lebih cepat berkembang dibandingkan dengan Daerah-daerah lain dengan nilai Interaksi yang lebih rendah.

2. Dari angka-angka Interaksi yang diperoleh untuk jumlah Titik yang banyak, maka dapat dibuat suatu model diagram Interaksi antar Daerah, sehingga mudah unutk digunakan dalam perencanaan yang lebih lanjut.

Model Diagram Interaksi

A B

D C

I = 2

I = 3

I = 5I = 1

Bila dalam suatu wilayah terdiri dari sejumlah Titik yang banyak,Dan masing-masing digambarkan dengan model diagram Interaksi(dalam sebuah Peta) Maka mudah dicari Daerah-daerah yang ramaiatau mempunyai Interaksi Tinggi.

ANALISA PETA UNTUK PERKEMBANGAN WILAYAHANALISA PETA UNTUK PERKEMBANGAN WILAYAHPeta Th 1980 Peta Th 2002

= Wilayah Tahun l980 = Perkembangan Wilayah TH l980 - 2002

= Wilayah Tahun 2002= Kelompok Pemukiman

u

s

u

s

ANALISA PETA UNTUK PERKEMBANGAN WILAYAHANALISA PETA UNTUK PERKEMBANGAN WILAYAHPeta Th 1980 Peta Th 2002

= Wilayah Tahun l980 = Perkembangan Wilayah TH l980 - 2002

= Wilayah Tahun 2002= Kelompok Pemukiman

u

s

u

s

PERKEMBANGAN WILAYAHPERKEMBANGAN WILAYAH1. Arah Perkembangan1. Arah Perkembangan2. Luas Perkembangan2. Luas Perkembangan3. Perkembangan Kepadatan Wilayah : 3. Perkembangan Kepadatan Wilayah :

- Penduduk- Penduduk - Tata Guna Lahan ( Land - Tata Guna Lahan ( Land Use )Use )

●●●

●●●

●●●

●●

Pedoman Deliniasi (Pembatasan) :1. Selalu mengurangi luas (Luas batasan semakin KECIL) 2.Menambah atau mengurangi Jumlah Titik (biasannya semakin BANYAK jumlah titik nilai “T “ semakin besar.

CARA ANALISA LANJUT (BILA ” T “ = ACAK /RANDOM = 0,5 – 1,575)

●●●

●●

G6

G5

G1

G2 G3

G4

: batas wilayah

Setelah dihitung,diperoleh :

G1 ; T = 1,42 random

G2 ; T = 1,66 seragam

G3 ; T = 1,12

G4 ; T = 1,84

G5 ; T = 0,87

G6 ; T = 1,91

random

seragam

random

seragam

Pembuatan deliniasi biasanyaDilakukan berkali-kali, sampai Mendapatkan nilai “T” mendekati 2,15(seragam).

Skla 1 : 200.000

●: tanah subur

U

: Tanah subur: tanah tak subur

●●●

●●●

●●●

●●

Pedoman Deliniasi (Pembatasan) :1. Selalu mengurangi luas (Luas batasan semakin KECIL) 2.Menambah atau mengurangi Jumlah Titik (biasannya semakin BANYAK jumlah titik nilai “T “ semakin besar.

CARA ANALISA LANJUT (BILA ” T “ = ACAK /RANDOM = 0,5 – 1,575)

●●●

●●

G6

G5

G1

G2 G3

G4

: batas wilayah

Setelah dihitung,diperoleh :

G1 ; T = 1,42 random

G2 ; T = 1,66 seragam

G3 ; T = 1,12

G4 ; T = 1,84

G5 ; T = 0,87

G6 ; T = 1,91

random

seragam

random

seragam

Pembuatan deliniasi biasanyaDilakukan berkali-kali, sampai Mendapatkan nilai “T” mendekati 2,15(seragam).

Skla 1 : 200.000

●: tanah subur

U

: Tanah subur: tanah tak subur

●●●

●●●

●●●

●●

Pedoman Deliniasi (Pembatasan) :1. Selalu mengurangi luas (Luas batasan semakin KECIL) 2.Menambah atau mengurangi Jumlah Titik (biasannya semakin BANYAK jumlah titik nilai “T “ semakin besar.

CARA ANALISA LANJUT (BILA ” T “ = ACAK /RANDOM = 0,5 – 1,575)

●●●

●●

G6

G5

G1

G2 G3

G4

: batas wilayah

Setelah dihitung,diperoleh :

G1 ; T = 1,42 random

G2 ; T = 1,66 seragam

G3 ; T = 1,12

G4 ; T = 1,84

G5 ; T = 0,87

G6 ; T = 1,91

random

seragam

random

seragam

Pembuatan deliniasi biasanyaDilakukan berkali-kali, sampai Mendapatkan nilai “T” mendekati 2,15(seragam).

Skla 1 : 200.000

●: tanah subur

U

: Tanah subur: tanah tak subur

Contoh DataTabel : Jarak Antar Titik menurut Jalur Tranportasi ( Km )

Titik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1312345678910111213

13 46 62 32 39 33 25 22 24 34 46 57 31 48 18 26 26 11 8 11 21 32 32

16 14 21 20 21 27 30 30 32 32 23 30 30 30 37 40 40 41 41

7 5,5 6 12 15 16 16 184 13 20 22,5 23 15 16

8 14 17 19 11 12 6 9 10 22 21

2,5 15 27 38 10,5 23 34

12 2210

1346 31

62 48 1632 18 14 23

39 26 21 30 733 26 20 30 5,5 4

25 11 21 30 6 13 822 8 27 37 12 20 14 624 11 30 40 15 22,5 17 9 2,5

34 21 30 40 16 33 19 10 15 10,546 32 32 41 16 15 11 22 27 23 12

57 32 32 41 18 16 12 21 38 34 22 10

SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG

DI KELAS MULTI MEDIA MAHASISWA PRODI TP ANGKATAN 2008

FAKULTAS PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

JANGAN DI KLIK !!!

ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB

SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG

JANGAN DI KLIK !!!

ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB

BUATLAH GARIS KONTUR POTENSI PENDUDUK DENGAN CI = 10 %

••

••

• •

• • ••••

•9

12

6

100 868128

7

29

48

17

31

48

5659

298

21

30

: Batas Kabupaten

Peta

78

Angka dalam %

Nama / NIM :

BUATLAH GARIS KONTUR POTENSI PENDUDUK DENGAN CI = 10 %

••

••

• •

• • ••••

•9

12

6

100 868128

7

29

48

17

31

48

5659

298

21

30

: Batas Kabupaten

Peta

78

Angka dalam %

Nama / NIM :

Tentukan Letak Titik Sentral pada Sistem Jaringan di bawah ini :

Bila Titik Sentral Berada Pada beberapa Titik, BuatlahRencana Jalur-jalur baru,Agar Titik Sentral berada Pada 1 (satu) Titik !

Tentukan Letak Titik Sentral pada Sistem Jaringan di bawah ini :

Bila Titik Sentral Berada Pada beberapa Titik, BuatlahRencana Jalur-jalur baru,Agar Titik Sentral berada Pada 1 (satu) Titik !

5

1

2

34

5

3

4

1

2

CARA MENENTUKAN “J” ( JARAK TERDEKAT) BILA MEMPUNYAI :

JARAK SAMA KE ARAH 2 (DUA) TITIK

• ••••

Bila terdapat 2 (dua) “Jarak Terdekat” yang sama, maka digunakan Salah satu “Jarak Terdekat” YANG DAPAT DIPAKAI RANGKAP/GARIS

YANG SUDAH ADA.

Diketahui : J 1.2 = J 2.3 Diketahui : J 3.4 = J 4.5 Peta 1 Peta 2

J1J2

J3

Jadi Jarak Terdekat =J1, J2, J3 .

J1J2

J3 J4

Jadi Jarak Terdekat = J1, J2, J3, J4 .

Daftar pustaka 1. Bintarto,R & Surastopo H. Metode Analisa

Geografi. 1979. Jakarta. LP 3 ES. 2. Bintarto,R. Interaksi Desa – Kota dan

Permasalahannya. 1983. Jakarta. Ghalia Indonesia. 3. Bintoro Tjokroamidjojo. Perencanaan

Pembangunan. 1982.Jakarta.PT.Gunung Agung. 4. Ischak. Berbagai Jenis Peta dan Kegunaannya.1987. Yogyakarta. Liberty. 5. Nursyid Sumaatmadja. Studi Geografi, Suatu

Pendekatan dan Analisa Keruangan. 1988. Bandung. PT Alumni.

Gambaran Pola Persebaran

• • ••••••••

•••••••

••

• ••

•••

•••

•• • • •

•• •

• ••• •

Menyebar Berkelompok ( Clustered )

Acak( Random )

Seragam( Uniform )

T = 0 T = 1,0 T = 2,15

T = 0 T = 1,0 T = 2,15

0,5 1,575

I. Menyebar Berkelompok / Clustered , Nilai T = 0 0,5 II. Acak / Random Nilai T = 0,5 1,0

III. Seragam / uniform Nilai T = 1,575 2,15

I II III

==

=

T = Index Persebaran

Kita jadi bisa menulis dan membacaKar’na siaaapa . . . ?Kita jadi tahu beraneka bidang ilmuDari siaaapa . . . . ?Kita jadi pintar dibimbing pak guruKita bisa pandai dibimbing bu guruGuru bak pelita penerang dalam gulitaJasamu tiadaaa tara