bab v - lpse kabupaten flores timur

24
CV. Joshua Engineering RKS Balai Penyuluh 2020 Page 1 RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ( R K S ) INSTANSI : DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN FLORES TIMUR KEGIATAN : PENINGKATAN DAYA JANGKAUAN DAN KUALITAS PENYULUHAN SERTA PENGADAAN PERLENGKAPAN SARANA KERJA PEKERJAAN : PEMBANGUNAN BALAI PENYULUH KECAMATAN ADONARA TENGAH URAIAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN BAB I MOBILISASI DAN DEMOBILISASI 1.1. LINGKUP PEKERJAAN Kegiatan Peningkatan Daya Jangkauan dan Kualitas Penyuluhan serta Pengadaan Perlengkapan Sarana Kerja, Pekerjaan Pengadaan Balai Penyuluh Kecamatan Adonara Tengah,Tahun Anggaran 2020. Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada Gambar Rencana, BOQ dan RKS yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana kerja dan syarat-syarat ini. Cakupan kegiatan mobilisasi yang diperlukan akan tergantung pada jenis dan volume pekerjaan yang harus dilaksanakan, sebagaimana yang disyaratkan dibagian lain item pekerjaan, dan secara umum meliputi : 1.1.1.Penyewaan sebidang lahan yang diperlukan untuk base camp Kontraktor dan kegiatan pelaksanaan. 1.1.2.Mobilisasi staf pelaksana lapangan dan para pekerja yang diperlukan dalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan. 1.1.3.Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai daftar kebutuhan peralatan yang tercantum dalam penawaran. 1.1.4.Penyediaan fasilitas kantor lapangan dan fasilitas untuk Direksi Pekerjaan/Pengawas Pekerjaan sesuai yang tercantum dalam penawaran

Upload: khangminh22

Post on 23-Mar-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 1

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

( R K S )

INSTANSI :

DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA,

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, DAN PERLINDUNGAN ANAK

KABUPATEN FLORES TIMUR

KEGIATAN :

PENINGKATAN DAYA JANGKAUAN DAN KUALITAS PENYULUHAN

SERTA PENGADAAN PERLENGKAPAN SARANA KERJA

PEKERJAAN :

PEMBANGUNAN BALAI PENYULUH KECAMATAN ADONARA TENGAH

URAIAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

BAB I

MOBILISASI DAN DEMOBILISASI

1.1. LINGKUP PEKERJAAN

Kegiatan Peningkatan Daya Jangkauan dan Kualitas Penyuluhan serta Pengadaan

Perlengkapan Sarana Kerja, Pekerjaan Pengadaan Balai Penyuluh Kecamatan Adonara

Tengah,Tahun Anggaran 2020.

Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada Gambar Rencana, BOQ dan

RKS yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana kerja dan syarat-syarat ini.

Cakupan kegiatan mobilisasi yang diperlukan akan tergantung pada jenis dan volume

pekerjaan yang harus dilaksanakan, sebagaimana yang disyaratkan dibagian lain item

pekerjaan, dan secara umum meliputi :

1.1.1.Penyewaan sebidang lahan yang diperlukan untuk base camp Kontraktor dan kegiatan

pelaksanaan.

1.1.2.Mobilisasi staf pelaksana lapangan dan para pekerja yang diperlukan dalam pelaksanaan

dan penyelesaian pekerjaan.

1.1.3.Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai daftar kebutuhan peralatan yang tercantum

dalam penawaran.

1.1.4.Penyediaan fasilitas kantor lapangan dan fasilitas untuk Direksi Pekerjaan/Pengawas

Pekerjaan sesuai yang tercantum dalam penawaran

CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 2

1.2. PERIODE MOBILISASI

Mobilisasi dan seluruh item kegiatan yang tercantum dalam penawaran harus dilaksanakan

dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam dokumen penawaran atau selambat-lambatnya

sesuai jangka waktu pelaksanaan dalam penawaran, terhitung sejak tanggal mulai kerja.

1.3. PROGRAM MOBILISASI

1.3.1.Dalam waktu 7 hari setelah penandatanganan kontrak, Kontraktor harus melaksanakan

Rapat Pra Pelaksanaan (Pree Construction Meeting) yang dihadiri pemilik pekerjaan,

Direksi Teknik dan Pengawas Lapangan untuk membahas semua hal, baik teknis

maupun nonteknis dalam program/kegiatan ini.

1.3.2.Dalam waktu 14 hari setelah Rapat Pra Pelaksanaan, Kontraktor harus menyerahkan

program mobilisasi dan jadwal kemajuan pelaksanaan kepada Direksi

Pekerjaan/Pengawas untuk diminta persetujuannya.

1.3.3.Program mobilisasi harus menetapkan waktu untuk semua kegiatan mobilisasi yang

disyaratkan dan harus mencakup informasi tambahan berikut :

Lokasi Base Camp, Kantor Lapangan/Direksi Keet.

Jadwal pengaman peralatan yang diusulkan dalam penawaran

1.4. MOBILISASI LAINNYA

1.4.1.Rekayasa Lapangan :

Kontraktor harus menyediakan personil ahli teknik untuk memperlancar pelaksanaan

pekerjaan sehingga diperoleh mutu, kinerja dan dimensi sesuai yang disyaratkan dalam

ketentuan.

Dalam menjalankan tugasnya personil tersebut dapat melakukan koordinasi dan kerja

sama dengan pihak Direksi/Pengawas untuk seluruh kegiatan di lapangan baik Teknis

maupun Non Teknis.

1.4.2.As Build Drawing :

Setelah seluruh pekerjaan telah diselesaikan dengan baik dan memenuhi Pho, maka

Kontraktor harus menyediakan gambar-gambar pelaksanaan sebagai Dokumen akhir dari

lampiran Pho, yang telah disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan.

1.4.3.Dokumentasi :

Dalam memenuhi syarat-syarat pembayaran terhadap volume pekerjaan yang telah

dikerjakan, maka Kontraktor harus menyediakan foto-foto terhadap pekerjaan yang telah

selesai dilaksanakan dan disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan.

1.4.4.Pelaporan :

Untuk kelengkapan Administrasi kegiatan, maka Kontraktor harus membuat dan

menyediakan laporan-laporan yang meliputi laporan harian, laporan mingguan dan

laporan bulanan serta laporan Berita Acara yang dipersyaratkan sesuai item kegiatan

dalam melengkapi pemenuhan system administrasi

CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 3

BAB II

SYARAT-SYARAT TEKNIK

A. SPESIFIKASI UMUM

1. PERATURAN TEKNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN

Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan

tersebut dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya:

1.1. Perpres nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah.

1.2. Peraturan-peraturan umum mengenai pelaksanaan pembangunan di Indonesia atau

Algemene voor de uit veering bij aneming van openbare werken (AV) 1941.

1.3. Surat edaran bersama Bappenas dan Direjen Anggaran No. 351/D. VI/01/1997 dan

SE-39/A/21/0/1997 tanggal 20 Januari 1997.

1.4. Keputusan Direjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum No.

295/KPTS/CK/1997 tanggal 1 April 1997 tentang Pedoman Teknis Pembangunan

Bangunan Gedung Negara.

1.5. Pedoman perencanaan Gedung SNI 03-17330-1989.

1.6. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1971) NI-2 dan PBI 1991 SK SNI T-15.

1919. 03.

1.7. Tata cara pengadukan dan pengecoran Beton SNI 03-3976-1995.

1.8. Peraturan Muatan Indonesia NI-8 dan Indonesia Loading Code 1987 (SKBI-1. 2.

53. 1987).

1.9. Ubin lantai keramik, mutu dan cara uji SNI 03-3976-1995.

1.10. Ubin semen polos SNI 03-0028-1987.

1.11. Peraturan Konstruksi Kayu di Indonesia (PKKI) NI-5.

1.12. Mutu Kayu Bangunan SNI 03-3527-1984.

1.13. Mutu Sirap SNI 03-3527-1984.

1.14. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) SNI 04-0225-1987.

1.15. Tata Cara Perencanaan Tangki Septick SNI 03-2398-1991.

1.16. Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja.

1.17. Peraturan Semen Portland Indonesia NI-8 tahun 1972.

1.18. Peraturan Bata Merah sebagai Bahan Bangunan NI-10.

1.19. Peraturan Plumbing Indonesia.

1.20. Tata Cara Pengecatan Kayu untuk Rumah dan Gedung SNI 03-2407-1991.

1.21. Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok dan Cat Emulsi SNI 03-2410-1991.

1.22. Pedoman Perencanaan Penanggulangan Longsoran SNI 03-1962-1960.

1.23. Peraturan dan Ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempat yang

bersangkutan dengan permasalahan Bangunan.

2. PEKERJAAN PERSIAPAN

2.1. Lingkup Pekerjaan

Untuk keperluan persiapan dan perlengkapan guna pelaksanaan pekerjaan,

Kontraktor berkewajiban :

2.1.1. Membersihkan halaman pekerjaan dari segala kotoran/sampah dan akar-

akar kayu.

CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 4

2.1.2. Mengadakan air untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan. Air harus

memenuhi syarat-syarat yang diperlukan masing-masing pekerjaan yang

bersangkutan.

2.1.3. Membuat gudang-gudang, los kerja dan kantor Direksi Keet.

2.1.4. Pemasangan bouwplank.

2.1.5. Pengadaan alat-alat kerja yang dibutuhkan.

2.1.6. Membuat papan nama proyek, yang terbuat dari papan dilapis seng dengan

ukuran 120 x 120 cm. Didirikan tegak diatas kayu 5/7 cm setinggi 240 cm.

Warna dasar papan putih dan tulisan hitam. Papan diletakkan pada tempat

yang mudah dilihat umum.

Papan nama Proyek memuat :

Kegiatan : Peningkatan Daya Jangkauan dan Kualitas

Penyuluhan serta Pengadaan Perlengkapan

Sarana Kerja

Pekerjaan : Pengadaan Balai Penyuluh Kec. Adonara

Tengah

Lokasi : Kec. Adonara Tengah – Kab. Flores Timur

Tahun Anggaran : 2020

Harga Penawaran : Rp .…………………………….....

Waktu Pelaksanaan : …………...........… Hari Kalender

Kontraktor Pelaksana : …………………………………….

Konsultan Perencana : CV. Joshua Engineering

Konsultan Pengawas : …………………………………….

2.2. Persyaratan Bahan

2.2.1. Untuk gudang dan bangsal kerja, digunakan rangka kayu, dinding papan

dan atap seng.

2.2.2. Untuk Direksi Keet, digunakan bahan rangka kayu, dinding papan atau

tripleks dicat, atap seng BJLS 0.20, lantai Rabat Beton.

2.2.3. Untuk penampung air kerja disiapkan drum penampung, air harus

memenuhi kualitas yang ditentukan dalam PBI. 1991.

2.2.4. Bahan bouwplank dipakai tiang KayuKelas II 5/7 cm dan papan Kayu

Kelas II ukuran 2/20 cm.

2.2.5. Untuk alat-alat kerja berupa kotak adukan, kotak takaran, gerobak dorong

dan lain-lain, digunakan bahan kayu setempat.

2.3. Pedoman Pelaksanaan

Pembersihan lokasi sekeliling bangunan meliputi pembersihan semua tanaman

tumbuh, termasuk pembongkaran akar-akar pohon yang terkena bangunan dan

halaman sekeliling bangunan, termasuk perataan tanah/pembuatan terasering jika

diperlukan. Hasil Pembersihan tersebut di atas dibuang keluar lokasi pekerjaan.

2.4. Ukuran-ukuran

2.4.1. Ukuran-ukuran patok dan ukuran tinggi telah ditetapkan dalam gambar dan

dijelaskan dalam gambar detail. Ukuran-ukuran dalam gambar tersebut

adalah ukuran setelah pekerjaan selesai dikerjakan.

CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 5

2.4.2. Peil ketinggian lantai (± 0,00) diambil sesuai dengan ketetapan dalam

gambar, ukuran tersebut merupakan perhitungan rata-rata di atas tanah

berkontur (tingginya akan ditentukan pada saat pematokan). Penentuan peil

ini akan dilakukan oleh Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas, dan

unsur PTP Dinas Pekerjaan Umum setempat (PTP sesuai persetujuan

Pengguna Anggaran) bersama-sama dengan Kontraktor. Selanjutnya peil

ini harus merupakan dasar tiap ukuran tinggi/rendah dan horizontal.

Kontraktor harus membuat ukuran tersebut diluar bangunan dengan kayu

kelas II 5 x 7 cm dan pada bagian ujungnya diberi cat dengan meni warna

merah. Tanda tetap ini harus dijaga dan dipelihara sampai bangunan selesai

dikerjakan.

2.4.3. Penentuan titik-titik ketinggian dilakukan dengan selang air ukuran 1/4”

atau dengan alat ukur theodolit, sedangkan untuk sudut siku-siku dilakukan

dengan benang secara azas segitiga Pythagoras.

2.5. Kantor Pemborong dan Gudang

2.5.1. Untuk keperluan kelancaran pelaksanaan konstruksi dan tempat tinggal

pekerjaan,Kontraktor diwajibkan membuat Direksi Keet, pondok kerja dan

gudang tempat penyimpanan bahan (KEET).

2.5.2. Bangunan keet ini dibuat dengan luas sesuai keadaan.

2.5.3. Untuk memudahkan pengawasan pada bangunan, keet ini disediakan dan

dilengkapi dengan peralatan Direksi Keet, seperti meja tulis, kursi dan

peralatan lainnya.

2.5.4. Letak bangunan keet ini disesuaikan dengan situasi tempat, agar sirkulasi

pekerjaan tidak saling menghambat.

2.6. Pemasangan Bouwplank

2.6.1. Lingkup pekerjaan meliputi seluruh keliling tiap bangunan tersebut di atas.

2.6.2. Persyaratan bahan, Bahan dari kayu kelas II, dengan ukuran untuk balok

5/7 cm dan ukuran papan 2/20 cm.

2.6.3. Pedoman pelaksanaan :

2.6.3.1. Papan diketam halus dan lurus pada sisi atasnya.

2.6.3.2. Harus benar-benar waterpass (timbang air) dan sudut-sudutnya

harus siku.

2.6.3.3. Bouwplank harus terpasang kuat.

2.6.3.4. Setelah bouwplank terpasang, harus dimintakan peresetujuan

tertulis (Berita Acara Pematokan) yang ditandatangani oleh unsur-

unsur dari Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas, PTP. Dinas

Pekerjaan Umum setempat (PTP sesuai persetujuan Pengguna

Anggaran) bersama Kontraktor, agar pekerjaan selanjutnya dapat

segera dilaksanakan.

2.7. Pekerjaan Bekisting

Pekerjaan bekisting meliputi :

2.7.1. Pasangan bekisting untuk sloof.

2.7.2. Pasangan bekisting untuk kolom.

2.7.3. Pasangan bekisting untuk balok.

2.7.4. Pasangan bekisting untuk cor plat.

CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 6

B. SPESIFIKASI TEKNIK

1. PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN

1.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan tanah terdiri dari :

a. Galian tanah perataan lokasi (tanah biasa).

b. Galian tanah untuk pekerjaan sub-struktur (pondasi) (tanah biasa).

c. Galian tanah untuk septicktank dan peresapan (tanah biasa).

d. Galian tanah untuk saluran (tanah biasa).

e. Timbunan kembali galian tanah pondasi.

f. Timbunan pasir di bawah pondasi dan saluran.

g. Timbunan tanah dan pasir di bawah lantai, rabat keliling bangunan dan

tangga.

h. Galian dan pengurugan tanah diluar bangunan untuk mendapat peil lantai

dan peil lahan yang disyaratkan.

1.2. Persyaratan Bahan

Untuk timbunan bekas galian pondasi, digunakan tanah bekas galian pondasi.

Untuk timbunan bawah lantai, rabat keliling bangunan dan tangga digunakan

batu/tanah perataan lokasi kualitas baik dan pasir urug kualitas baik. Untuk

timbunan bawah pondasi dan saluran digunakan pasir urug kualitas baik.

Tanah timbunan dan pasir urugan harus bersih dari kotoran-kotoran dan akar-akar

kayu, serta sampah lainnya.

1.3. Pedoman Pelaksanaan

Galian pondasi baru boleh dilaksanakan setelah bouwplank dengan

penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui Konsultan

Pengawas, PTP Dinas Pekerjaan Umum setempat (PTP sesuai persetujuan

Pengguna Anggaran) bersama Kontraktor. Apabila ditempat galian

ditemukan pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon atau lainnya yang

masih berfungsi, maka Kontraktor secepatnya memberitahukan kepada

Konsultan Pengawas, dan PTP Dinas Pekerjaan Umum setempat (PTP

sesuai persetujuan Pengguna Anggaran) atau kepada instansi yang

berwenang untuk mendapat petunjuk seperlunya. Kontraktor bertanggung

jawab sepenuhnya atas segala kerusakan yang diakibatkan pekerjaan galian

tersebut.

Bila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan dalam

gambar, maka Kontraktor harus mengisi kelebihan galian tersebut dengan

bahan bekas galian pondasi yang sesuai dengan spesifikasi pondasi.

Pengurugan bekas galian pondasi diurug lapis demi lapis dengan ketebalan

tiap lapis maksimum 15 cm. Tiap lapisan dipadatkan dengan menumbuk

lapisan tersebut, menggunakan alat tumbuk yang baik. Setelah lapisan

pertama padat, ditimbun dengan lapisan berikutnya dan dipadatkan kembali

seperti di atas. Demikian seterusnya dilakukan sampai semua lubang bekas

galian pondasi tertutup kembali.

CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 7

Pengurugan dengan tanah timbun dibawah lantai, rabat keliling bangunan

dan tanggadilakukan lapis demi lapis hingga ketebalan 10 cm dibawah

lantai, ditumbuk hingga padat. Lapisan-lapisan urugan untuk ditumbuk ini

dibuat maksimal 10 cm.

Di bawah lantai, rabat keliling bangunan, pondasi, saluran dan

tanggasetebal 5 cm diurug dengan pasir urug dan dipadatkan. Pengurugan

dan pemadatan ini dilakukan dengan menyiram air hingga jenuh, kemudian

ditumbuk dengan alat yang sesuai untuk pemadatan. Hasil akhir harus

mendapat persetujuan Konsultan Pengawas, dan PTP. Dinas Pekerjaan

Umum setempat (PTP sesuai persetujuan Pengguna Anggaran) atas

kesempurnaan pengurugan dan pemadatan.

2. PEKERJAAN PONDASI

2.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi seluruh pengerjaan pondasi cyclope dan aanstamping, seperti yang

tercantum dalam gambar rencana dan dijelaskan dalam gambar detail.

2.2. Persyaratan Bahan

a. Batu kali / batu belah yang dipergunakan berpenampang maksimum

15/20cm, dengan tiga muka pecahan,yang bersudut dan tidak berpori.

Persyaratan bahan batu pecah lihat pada pasal Beton Bertulang.

b. Jika batu karang/batu belah yang dipergunakan sebagai pondasi, harus

dipilih batu yang keras dan tidak keropos atau berpori dan dikerjakan sesuai

bentuk dan ukuran yang tertera dalam gambar.

2.3. Pedoman Pelaksanaan

a. Sebelum pondasi dipasang, terlebih dahulu diadakan pengukuran-

pengukuran untuk as-as pondasi sesuai dengan gambar konstruksi dan

dimintakan persetujuan Konsultan Pengawas tentang kesempurnaan galian.

b. Pemborong/Kontraktor wajib melaporkan kepada Konsultan Pengawas bila

ada perbedaan gambar konstruksi dengan gambar arsitektur atau bila ada

hal-hal yang kurang jelas.

c. Di bawah dasar pondasi dilapisi pasir urug setebal 5 cm atau sesuai gambar

rencana, dan dipadatkan. Di atas pasir urug, dipasang aanstamping, terdiri

dari batu kali.

d. Pondasi dibuat dari pasangan batu dengan adukan 1Pc : 5Psr yang diisi batu

kali (koral) / batu karang yang telah dibelah-belah terlebih dahulu.

3. PEKERJAAN BETON BERTULANG

3.1. Lingkup Pekerjaan

Beton bertulang dengan perbandingan 1Pc : 2Psr : 3Bpc harus dibuat untuk:

- Sloof (15/20).

- Balok Latei (10/20).

- Ring Balk (10/20).

CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 8

- Balok Latei (10/25).

- Balok Gewel (10/20).

- Balok Teras (10/25).

- KolomStruktur (20/20).

- Kolom Praktis (10/15).

- Kolom Praktis Kap (10/15).

- Plat Atap Teras tbl. 8 cm.

- Plat Oversteck tbl. 6 cm.

- Plat Penyeberangan tbl. 6 cm.

- Plat Meja Beton tbl. 6 cm.

- Sloof (12/20) untuk Septicktank.

- Ringbalk (12/20) untuk Septicktank.

- Plat Beton Penutup tbl. 8 cm untuk Septicktank.

- Plat Beton Lubang Kontrol tbl. 6 cm untuk Septicktank.

- Plat Beton Penutup tbl. 8 cm untuk Peresapan.

- Neut Beton.

Tempat-tempat lain yang mempergunakan beton bertulang sesuai dengan

gambar rencana.

3.2. Persyaratan Bahan

3.2.1. Semen

Digunakan Portland Cement jenis I menurut NI-8 tahun 1975 dan

memenuhi S-400 menurut Standar Cement Portland yang digariskan

oleh Asosiasi Cement Indonesia (NI-8 tahun 1972). Merek yang

dipilih tidak dapat ditukar-tukar dalam pelaksanaan, terkecuali

mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas, dan PTP.

Dinas Pekerjaan Umum setempat (PTP sesuai persetujuan Pengguna

Anggaran). Pertimbangan tersebut hanya dapat diberikan dalam

keadaan :

Tidak ada stock di pasaran dari merk semen yang telah

digunakan.

Kontraktor memberikan data-data teknis bahwa mutu semen

pengganti setaraf dengan mutu semen yang telah dipakai.

Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam

satu zak semen, tidak diperkenankan pemakaiannya sebagai bahan

campuran.

Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat

yang lembab agar semen tidak cepat mengeras. Tempat

penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling

tinggi 2 m. Setiap semen baru yang masuk harus dipisahkan dari

semen yang telah ada agar pemakaian semen dapat dilakukan

menurut urutan pengiriman.

3.2.2. Pasir Beton

Pasir beton harus berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-

bahan organis, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta

kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI-1991.

CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 9

3.2.3. Batu Pecah

Batu pecah yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta

mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam PBI-

1991.Penimbunan Batu pecah dengan pasir harus dipisahkan agar kedua

jenis material tersebut tidak tercampur untuk menjamin adukan beton

dengan komposisi material yang tepat.

3.2.4. Air

Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam

alkalin, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat

merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air

bersih yang dapat diminum.

3.2.5. Besi Beton

Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu U-24 (tegangan

leleh karakteristik minimum 2400 kg/cm2).

Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat

lepas dan bahan lainnya.

Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh

disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu panjang.

Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan

batang dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar

dan harus diminta persetujuan Konsultan Pengawas, dan PTP. Dinas

Pekerjaan Umum setempat (PTP sesuai persetujuan Pengguna Anggaran)

terlebih dahulu. Jika Pemborong tidak berhasil memperoleh diameter besi

sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan

penukaran dengan diameter yang terdekat dengan catatan :

Harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas, dan PTP. Dinas

Pekerjaan Umum setempat (PTP sesuai persetujuan Pengguna

Anggaran).

Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi di tempat tersebut

tidak boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini

yang dimaksud adalah jumlah luas).

3.2.6. Cetakan dan Acuan

Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik

sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan

batas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar

rencana dan uraian pekerjaan.

Pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuan-ketentuan

di dalam pasal 5.1 PBI 1991.

3.2.7. Mutu Beton

Mutu Beton Bertulang yang digunakan dengan perbandingan

campuran 1Pc : 2Psr : 3Bpc.

3.2.8. Adukan Beton

Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ke tempat pengecoran

harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Konsultan Perencana dan

Konsultan Pengawas, yaitu :

CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 10

Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.

Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara

beton yang sudah di Cor dan yang akan di Cor, dan nilai slump

untuk berbagai pekerjaan beton harus memenuhi tabel 4.4.1 PBI

1991.

3.2.9. Pengecoran

Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis

Konsultan Pengawas, dan PTP. Dinas Pekerjaan Umum setempat

(PTP sesuai persetujuan Pengguna Anggaran). Selama pengecoran

berlangsung, pekerja dilarang berdiri dan berjalan-jalan di atas

penulangan.

Untuk dapat sampai ke tempat-tempat yang sulit dicapai harus

digunakan papan-papan berkaki yang tidak membebani tulangan.

Kaki-kaki tersebut harus sudah dapat dicabut pada saat beton dicor.

Apabila pengecoran beton harus dihentikan, maka tempat

penghentiannya harus disetujui oleh Konsultan Pengawas, dan PTP.

Dinas Pekerjaan Umum setempat (PTP sesuai persetujuan Pengguna

Anggaran). Untuk melanjutkan bagian pekerjaan yang diputus

tersebut, bagian permukaan yang mengeras harus dibersihkan dan

dibuat kasar, kemudian diberi additive yang memperlambat proses

pengerasan. Kecuali pada pengecoran kolom, adukan tidak boleh

dicurahkan dari ketinggian yang lebih tinggi dari 1,5 m.

3.2.10. Perawatan Beton

Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban

untuk paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut

ditetapkan cara sebagai berikut :

Dipergunakan karung-karung yang senantiasa basah sebagai

penutup beton.

Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil,

permukaan tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya

pembesian pada permukaan beton, dan lain-lain yang tidak

memenuhi syarat, harus dibongkar kembali sebagian atau

seluruhnya menurut perintah Konsultan Pengawas. Untuk

selanjutnya diganti atau diperbaiki segera atas resiko pemborong.

3.3. Pedoman Pelaksanaan

Kecuali ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini, maka

sebagai pedoman dipakai PBI 1991.

Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada Konsultan Pengawas

apabila ada perbedaan yang didapat di dalam gambar konstruksi dan

gambar arsitektur.

CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 11

4. PEKERJAAN DINDING

4.1. Lingkup Pekerjaan

a. Pemasangan dinding batu bata/batu merah dilakukan untuk seluruh

pembatas ruangan, tangga, saluran dan septicktank, atau yang seperti tertera

dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar detail.

b. Pemasangan lapisan dinding bagian dalam KM/WC menggunakan

pasangan trasram atau sesuai RAB/Gbr.

c. Pemasangan dinding batu alam ukuran 10 x 20 cm.

4.2. Persyaratan Bahan

4.2.1. Bata

Bentuk standar batu bata adalah prisma empat persegi panjang, bersudut

siku-siku dan tajam, permukaannya rata dan tidak menampakkan adanya

retak-retak yang merugikan. Bata merah dibuat dari tanah liat dengan atau

campuran bahan lainnya, yang dibakar pada suhu cukup tinggi hingga tidak

hancur bila direndam air dan bermutu baik.

4.2.2. Batu alam

Batu alam harus yang berkualitas baik dengan ukuran 10 x 20 cm.

4.2.3. Pasir

Harus terdiri dari butir-butir yang tajam dankeras, butir-butir harus bersifat

kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik

matahari dan hujan. Kadar lumpur tidak boleh melebihi dari 5 % berat

4.2.4. Semen dan Air

Untuk persyaratan kedua bahan tersebut, mengikuti persyaratan yang telah

digariskan pada pasal beton bertulang.

4.3. Pedoman Pelaksanaan

4.3.1. Pekerjaan dinding mempunyai dua macam pasangan, yaitu :

Pasangan kedap air (1Pc : 3Psr)

Semua pasangan bata merah dimulai diatas sloof sampai

setinggi 20 cm diatas lantai atau sesuai dengan gambar

rencana dan yang dijelaskan dalam gambar detail.

Pasangan dinding KM/WC setinggi 1,75 m diatas

permukaan lantai atau sesuai dalam gambar rencana untuk

penempatan keramik.

Pasangan adukan 1Pc : 5Psr berada diatas pasangan kedap air

tersebut

4.3.2. Persyaratan Adukan

Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk didalam bak kayu

yang memenuhi syarat. Mencampur semen dengan pasir harus dalam

keadaan kering, yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang

plastis. Adukan yang telah mengering akibat tidak habis digunakan

sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan adukan yang baru.

CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 12

4.3.3. Pengukuran (Uit-zet) harus dilakukan oleh Kontraktor secara teliti dan

sesuai gambar, dengan syarat :

Semua pasangan dinding harus rata (horizontal), dan pengukuran

harus dilakukan dengan benang.

Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang

tidak boleh melebihi 30 cm dari pasangan bata yang telah selesai.

4.3.4. Lapisan bata merah yang satu dengan lapisan bata merah diatasnya harus

berbeda setengah panjang bata merah. Bata merah setengah tidak

dibenarkan digunakan ditengah pasangan dinding, kecuali pasangan pada

sudut.

4.3.5. Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga

menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari.

Pada tempat-tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom-kolom praktis

yang ukurannya disesuaikan dengan gambar detail.

4.3.6. Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding, harus

dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata merah (sebelum diplester).

4.3.7. Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan adukan

plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama

dengan plesteran seluruh bidang tembok.

4.3.8. Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan

lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok

dengan sesuatu penutup yang sesuai (plastik). Dinding yang telah dipasang

harus diberi perawatan dengan cara membasahinya secara terus menerus,

paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya.

4.3.9. Pemasangan dinding KM/WC dan dinding bak air menggunakan pasangan

trasraam.

4.3.10. Pekerjaan yang telah selesai tidak boleh ada retak, noda dan cacat-cacat

lainnya. Apabila terjadi cacat pada dinding, maka bagian cacat tersebut

harus dibongkar sampai berbentuk bujur sangkar dan pasangan baru harus

rata dengan sekitarnya.

5. PEKERJAAN PLESTERAN dan ACIAN SAUS SEMEN

5.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan plesteran dan acian saus semen dilakukan pada seluruh pasangan bata

merah, beton bertulang dan septicktank atau bagian-bagian konstruksi lainnya yang

menggunakan plesteran dan acian semen.

5.2. Persyaratan Bahan

Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam

pasal beton bertulang.

5.3. Pedoman Pelaksanaan

5.3.1. Sebelum plesteran dilakukan, maka :

Dinding dibersihkan dari semua kotoran.

Dinding dibasahi dengan air.

Semua siar permukaan dinding batu bata merah dikorek sedalam 0,5

cm.

Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan

plesteran dapat merekat dengan baik.

CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 13

5.3.2. Adukan plesteran pasangan bata merah kedap air dan beton dipakai

campuran 1Pc : 3Psr, sedangkan plesteran bata merah lainnya dipergunakan

campuran 1Pc : 5Psr.

5.3.3. Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama tebalnya

dan tidak diperbolehkan plesteran yang terlalu tipis dan terlalu tebal.

5.3.4. Ketebalan yang diperbolehkan berkisar antara 1,50 cm sampai 2,00 cm.

Untuk mencapai tebal plesteran yang rata sebaiknya diadakan pemeriksaan

secara silang dengan menggunakan mistar kayu panjang yang digerakkan

secara horizontal dan vertical.

5.3.5. Bila mana terdapat bidang plesteran yang berombak, harus diusahakan

memperbaikinya secara keseluruhan. Bidang-bidang yang harus diperbaiki

hendaknya dibongkar secara teratur (dibuat bongkaran berbentuk segi

empat) dan plesteran baru harus rata dengan sekitarnya.

5.3.6. Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama seminggu

sejak permulaan plesterannya.

5.3.7. Acian saus semen diaduk sampai didapat campuran yang plastis.

6. PEKERJAAN DINDING KERAMIK/PORSELIN

6.1. Lingkup Pekerjaan

Pemasangan keramik dinding dibuat di atas meja beton, dinding KM/WC dan

bagian lain bangunan yang direncanakan. Pekerjaan Pasangan Keramik terdiri dari

:

6.1.1. Dinding KM/WC dilapisi dengan keramik putih berawan ukuran 20 x 25

cm (Jupiter).

6.1.2. Dinding meja beton dilapisi dengan keramik putih polos ukuran 25 x 25cm.

6.2. Persyaratan Bahan

Bahan keramik atau porselin yang digunakan produksi dalam negeri yang

berkualitas baik.

6.3. Pedoman Pelaksanaan

6.3.1. Dinding tempat pemasangan keramik atau porselin diplester kasar dengan

campuran 1Pc : 3Psr, kemudian diatas plester tersebut ditempel keramik

dengan menggunakan pasta semen.

6.3.2. Tinggi dinding keramik KM/WC 1,75 m dan tinggi dinding keramik meja

beton 50 cm.

6.3.3. Permukaan pasangan keramik atau porselin harus datar, rata alurnya harus

sama besarnya. Celah-celah antar keramik/porselin diisi dengan semen

berwarna sama dengan warna keramik/porselin/ubin kepala basah.

7. PEKERJAAN LANTAI

7.1. Lingkup Pekerjaan

Pemasangan lantai dibuat untuk semua bagian lantai ruang, lantai meja

beton,KM/WC, , keliling bangunan, tangga, saluran, halaman depan dan

septicktank.

CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 14

Pekerjaan lantai terdiri dari :

a. Lantai beton tumbuk/rabat dalam bangunan tbl. 5 cm.

Pekerjaan lantai dalam bangunan menggunakan rabat beton dilapisi

keramik putih berawan ukuran 40 x 40 cm (Jupiter).

b. Lantai beton tumbuk/rabat keliling bangunan tbl. 5 cm.

c. Lantai beton tumbuk/rabat tangga tbl. 5 cm.

d. Lantai beton tumbuk/rabat saluran tbl. 5 cm.

e. Lantai beton tumbuk/rabat septicktank tbl. 5 cm.

f. Lantai teras menggunakan keramik kasar ukuran 40 x 40 cm (JTS).

g. Lantai meja beton menggunakan keramik putih polos ukuran 25 x 25 cm.

h. Lantai KM/WC menggunakan keramik kasar ukuran 20 x 20 cm (Mulia).

7.2. Persyaratan Bahan

Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam

pasal beton bertulang. Keramik menggunakan merek/kualitas terbaik. Penggunaan

keramik yang telah retak, pecah atau mempunyai sudut yang tidak benar tidak

diperkenankan.

7.3. Pedoman Pelaksanaan

7.3.1. Dasar Lantai

Sebelum dipasang keramik, dasar lantai terlebih dahulu dilapisi

pasir urugan setebal 10 cm atau sesuai dengan gambar rencana dan

dipadatkan dengan stamper sampai benar-benar padat, dipasang

lantai rabat beton 1Pc :3Psr : 5Bpc dengan ketebalan sesuai dengan

gambar rencana,baru dilekatkkan tegel keramik. Khusus untuk

pemasangan lantai keramik setelah rabat beton, digunakan

campuran 1Pc : 4Psr.

Untuk lantai dasar dibuat tikar beton/pengecoran sesuai dengan

gambar rencana/bestek.

7.3.2. Pemeriksaan

Sebelum lantai dipasang, Kontraktor harus memeriksa semua pasangan

pipa-pipa, saluran-saluran dan lain sebagainya yang harus sudah terpasang

dengan baik sebelum pemasangan lantai dimulai.

7.3.3. Adukan

a. Untuk beton tumbuk 1Pc : 3Psr : 5Bpc.

b. Saus semen untuk acian menggunakan semen dicampur air,

sehingga didapat campuran yang plastis.

7.3.4. Pemasangan

a. Lantai beton tumbuk/rabat beton dipasang dengan ketebalan 5 cm

untuk rabat dalam bangunan, rabat keliling bangunan, rabat tangga,

saluran dan septicktank.

b. Lantai beton tumbuk, plesteran dan acian harus rata dan tidak

bergelombang.

CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 15

c. Pemasangan keramik setelah pekerjaan rabat beton. Pekerjaan yang

telah selesai tidak boleh ada retak, noda dan cacat-cacat lainnya.

Apabila terjadi cacat pada lantai, maka bagian cacat tersebut harus

dibongkar sampai berbentuk bujur sangkar dan pasangan baru harus

rata dengan sekitarnya.

d. Permukaan lantai pada KM/WC dimiringkan 1 % ke arah floor

drain.

e. Penutupan siar-siar lantai keramik menggunakan acian saus semen

dan dilakukan sampai merata. Warna acian siar untuk keramik

disesuaikan dengan warna keramik.

8. PEKERJAAN KAYU

8.1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan kayu meliputi penyediaan tenaga kerja, alat-alat bantu yang

diperlukan, sehingga konstruksi kayu dapat dilaksanakan dengan baik.

Bagian pekerjaannya adalah :

a. Pekerjaan kayu kuda-kuda, pengapit kuda-kuda, gording, balok bubungan

dan ikatan angin.

b. Pekerjaan kusen pintu, jendela dan boven.

c. Krepyak/ventilasi atap.

d. Jurai luar.

e. Daun pintu, jendela dan boven.

f. Listplank.

g. Pekerjaan plafond tripleks 3 mm.

h. Pekerjaan listplafond diprofil.

8.2. Persyaratan Bahan

a. Untuk semua rangka kuda-kuda, pengapit kuda-kuda, gording, balok

bubungan dan ikatan angin digunakan kayu kelas II kualitas terbaik.

b. Untuk semua kusen pintu, jendela dan boven digunakan kayu kelas I/kayu

bayam.

c. Untuk semua rangka daun jendela digunakan kayu Jati.

d. Untuk daun boven kaca mati digunakan list kayu klas I. Sedangkan untuk

daun boven kisi-kisi digunakan kayu klas II kualitas terbaik.

e. Untuk semua daun pintu digunakan daun pintu panil kayu jati, dan tripleks

double teakwood dilapisi aluminium foil/formika untuk KM/WC.

f. Untuk listplank digunakan kayu kelas II kualitas terbaik

g. Untuk Jendela kisi-kisi besi ulir digunakan besi plat dengan tebal 2 mm dan

besi ulir dia. 12 mm kualitas baik.

h. Untuk rangka plafond menggunakan kayu kelas II atau yang setara.

i. Untuk listplafond digunakan listplafond profil kayu kelas II atau yang

setara.

j. Ukuran kayu yang tertera dalam gambar merupakan ukuran terpasang.

k. Kayu harus betul-betul kering, tidak keropos, lurus, tidak cacat/bermata.

CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 16

8.3. Pedoman Pelaksanaan

8.3.1. Kayu kuda-kuda

Semua kayu untuk kuda-kuda, pengapit kuda-kuda, gording,balok

bubungan dan ikatan angindiawetkan dengan residu. Pengecatan

dengan residu harus dilakukan 2 kali, sehingga menghasilkan warna

yang merata pada seluruh permukaan kayu.

Konstruksi harus dibuat sesuai gambar detail, untuk ukuran kayu

maupun cara penyambungannya.

Sambungan kayu harus dibuat dengan rapi dan penuh keahlian

dengan memperhatikan peraturan yang disyaratkan dalam SK-SNI-

5-10-1990-F.

Konstruksi sambungan kuda-kuda harus dilengkapi dengan baut.

8.3.2. Kosen Pintu, Jendela dan Boven

Ukuran kayu untuk kosen pintu adalah 5/10 cm dan disponing dan

diprofil (ukuran setelah jadi dibuat).

Konstruksi sambungan kayu harus rapi, tidak longgar, ikatan

perkuatan harus menggunakan pen kayu keras yang sebelumnya

bidang sambungan ini harus dilumuri dengan lem kayu, agar

sambungannya dapat melekat dengan baik.

Setiap kosen pintu harus dilengkapi angker minimal 3 buah untuk

kiri kanan kosen yang melekat ke tembok. Untuk kosen jendela dan

boven dilengkapi angker minimal 2 buah dikiri kanan kosen yang

melekat ke tenbok. Khusus untuk kosen pintu, di bawah kosen

dilengkapi dengan dork yang di angker ke dalam neut beton.

Semua bidang kosen yang bersinggungan dengan dinding/beton

dibuat alur-alur kapur, kemudian bidang tersebut diawetkan dengan

cat meni 2 (dua) kali.

Kayu kosen dari kayu kelas I setaraf kayu bayam.

8.3.3. Daun Pintu, Jendela dan Boven

Pintu digunakan pintu panil kayu Jati, dan untuk pintu KM/WC

digunakan pintu teakwood yang dilapisi dengan formika pada

bagian dalam KM/WC.

Jendela dibuat model kaca rangka, bahan kayu jati dengan petak-

petak tempat kaca disesuaikan dengan gambar detail. Kaca untuk

jendela dipasang kaca polos tebal 5 mm. Pemasangan kaca harus

diperhatikan terhadap muai susut baik dari kosen maupun bahan

kaca tersebut.

Boven kaca mati dipasang kaca polos tebal 5 mm menggunakan list

kayu klas I. Sedangkan untuk boven kisi-kisi dipasang

menggunakan kayu klas II yang berkualitas.

Untuk daun jendela kisi-kisi besi ulir menggunakan besi plat tebal 2

mm dan besi ulir dia. 12 mm.

CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 17

8.3.4. Listplank

Lisplank dibuat dari papan kayu kelas II ukuran jadi 2/20 cm dan 2/12 cm

diprofil atau disesuaikan dengan gambar perencanaan. Pemasangannya

dipakukan langsung pada gording. Pemasangan harus rapi dan lurus.

Apabila dijumpai pemasangan yang tidak lurus, maka bagian tersebut harus

dibongkar dan diperbaiki kembali atas beban Kontraktor.

8.3.5. Krepyak/Ventilasi Atap

Krepyak menggunakan papan kayu klas II yang berkualitas.

8.3.6. Plafond

Rangka plafond menggunakan kayu kelas mutu II. Pemasangan

rangka utama dipakukan pada dinding (menggunakan paku tembok)

dan bagian rangka lainnya digantungkan menggunakan

penggantung dari kayu kelas mutu yang sama pada rangka kuda-

kuda. Ukuran panjang dan lebar rangka kayu plafond disesuaikan

dengan gambar rencana.

Pembuatan rangka plafond harus benar-benar memiliki permukaan

yang rata sebelum dipasang lapisan penutup dari tripleks. Lapisan

penutup yang digunakan, menggunakan tripleks tebal 3 mm.

8.3.7. List Plafond

List plafond menggunakan kayu kelas II diprofil yang berkualitas.

9. PEKERJAAN PENUTUP ATAP

9.1. Lingkup Pekerjaan

Bagian pekerjaan yang dilaksanakan adalah menutup semua bidang atap bangunan

9.2. Bahan yang digunakan

Untuk semua atap digunakan Seng gelombang BJLS 0.30 dan untuk bubungan atap

digunakan Seng plat ukuran jadi BJLS 0.30 lbr. 40 cm, produksi dalam Negeri.

9.3. Pedoman Pelaksanaan

9.3.1. Pemasangan atap diletakkan pada gording. Cara pemasangannya dengan

memakai paku seng, dengan jarak gording disesuaikan dengan gambar

rencana.

9.3.2. Tiap sambungan diberi tindisan sesuai dengan spesifikasi pabrik. Minimal

tindisan antar satu seng dengan seng lainnya harus sesuai dengan

persyaratan pabrik.

9.3.3. Bubungan ditutup dengan seng bubungan. Tindisan antara satu bubungan

dengan bubungan lainnya harus sesuai dengan persyaratan pabrik.

9.3.4. Pemasangan harus rapidan memenuhi syarat-syarat sehingga tidak

mengakibatkan kebocoran. Apabila terjadi kebocoran setelah

pemasangannya, maka bagian yang bocor tersebut harus dibongkar dan

dipasang baru. Kerugian akibat hal tersebut menjadi tangung jawab

sepenuhnya pada Kontraktor.

CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 18

10. PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG

10.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan pengunci dan penggantung dipasang pada semua daun pintu, jendela dan

boven, selanjutnya pada jendela dipasang grendel dan hak angin.

10.2. Persyaratan Bahan

a. Engsel pintu merk Belleza 4 x 3 mm untuk menggantung daun pintu.

Sedangkan untuk jendela menggunakan engsel merk Belleza 3 x 2,5 mm

yang dilengkapi kait angin.

b. Kunci pintu dipasang merk Balleza - HP 859 2 (dua) slaag (dua kali putar)

atau yang setara.

c. Grendel pintu dan jendela merk Ferza berkualitas baik.

d. Expanyolet berkualitas baik.

10.3. Pedoman Pelaksanaan

a. Setiap daun pintu dipasang kunci tanam 2 (dua) slaag merk setaraBalleza -

HP 859, yang berkualitas baik.

b. Engsel pintu dipasang 3 (tiga) buah setiap lembaran daun pintu.

Pemasangan dilakukan dengan murkhusus untuk pintu, tidak dibenarkan

melengketkan engsel ke pintu dan ke kosen dengan menggunakan paku.

Penguncian mur harus dilakukan dengan memutarnya dengan obeng,

sehingga seluruh batang masuk dan menempel kuat ke kayu yang dipasang.

c. Untuk alat-alat tersebut di atas sebelum dipasang, Kontraktor wajib

memperlihatkan contoh terlebih dahulu untuk dimintakan persetujuan

Konsultan Pengawas atau pemberi tugas.

d. Apabila pada waktu pemasangan alat-alat tersebut tidak sesuai dengan yang

disyaratkan, maka Pengawas berhak untuk menyuruh bongkar kembali dan

diganti dengan alat-alat yang di syaratkan atas biaya Kontraktor.

e. Engsel dan hak angin dipasang 2 (dua) buah untuk setiap daun jendela dan

boven. Pasangan harus rapi dan dapat bekerja dengan baik. Untuk

melengketkan alat tersebut ke daun jendela harus menggunakan mur,

seperti tersebut pada ayat b pasal ini.

11. PEKERJAAN PIPA DAN PERLENGKAPAN SANITASI

11.1. Lingkup Pekerjaan

Pelaksanaan pekerjaan meliputi pembuatan unit MCK, saluran pembuangan air

limbah, septicktank dan peresapan.

11.2. Bahan-Bahan yang digunakan

a. Pipa Galvanis diameter ½”untuk keperluan air bersih.

b. Kran diameter ½” merk Onda.

c. Pipa PVC 2” dan 4”.

d. Saringan air kotor/floor drain dari plat galvanis kualitas baik.

e. Closeddudukporselin kualitas baik (INA).

CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 19

f. Bak air fiber 60 x 60 cm.

g. Washtafel.

h. Septicktank dan resapan seperti gambar detail.

i. Bak control.

11.3. Pedoman Pelaksanaan

a. Pemasangan pipa-pipa di dalam bangunan dipasang di dalam dinding (in

bouw). Pemasangan pipa-pipa tersebut harus dihorizontal dan vertical,

tidak boleh dipasang miring.

b. Setelah selesai pemasangan, harus dilakukan pemeriksaan terhadap seluruh

jaringan air, yang disaksikan oleh Kontraktor, Konsultan Pengawas, dan

atau PTP. Dinas Pekerjaan Umum setempat (PTP sesuai persetujuan

Pengguna Anggaran) dan Pemilik Pekerjaan.

c. Air limbah dari MCK dialirkan melalui pipa PVC diameter 2” ke

peresapan.

d. Pembuangan air limbah/kotoran dari wastafel dialirkan dengan pipa PVC

tipe AW diameter 2” ke bak kontrol dan saluran air, dari bak kontrol ke

peresapan melalui pipa PVC tipe AW diameter 4”. Pada tempat-tempat

tertentu sebelum pipa dihubungkan ke septicktank, harus dipasang satu

buah bak kontrol.

e. Septicktank dibuat dari pasangan trasraam bata merah adukan 1Pc :3Psr,

dengan sisi dalamnya diplester dengan adukan yang sama dan bagian

atasnya plat beton bertulang 1Pc : 2Psr : 3Bpc tebal 10 cm (termasuk tutup

control dengan tbl. 4 cm) dan diperkuat dengan rangka sloof dan ringbalk

dari beton, serta diberi pipa pembuangan udara dari pipa PVC diameter 2”,

dengan tinggi 1.2 m dari permukaan tanah. Jarak bak septicktank ke

peresapan kurang lebih 2 m. Peresapan berupa galian tanah dengan ukuran

sesuai gambar dan dilengkapi urugan batu karang, kerikil, pasir dan dilapisi

dengan ijuk sesuai dengan petunjuk gambar.

f. Penyaluran tinja dari septicktank ke peresapan, dipasang pipa PVC 4”,

sesuai dengan petunjuk dalam gambar.

g. Segala sesuatunya mengenai bentuk, ukuran maupun kapasitas septicktank

dan sumur peresapannya harus dilaksanakan sesuai gambar yang

bersangkutan. Tata letak sumur peresapan (rembesan) sekurang-kurangnya

8 m dari sumber air tanah (sumur gali/sumur bor) agar tidak terjadi

pencemaran terhadap sumber air tersebut.

12. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

12.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan instalasi listrik meliputi pemasangan seluruh jaringan instalasi di dalam

bangunan, sebagaimana gambar detail. Pemasukan arus yang bersumber dari

instalasi PLN (Perusahaan Listrik Negara), penggunaan generator listrik,

penyediaan bola lampu, kabel-kabel, pipa-pipa PVC, tiang listrik dan sebagainya

sehingga listrik menyala.

CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 20

12.2. Bahan-Bahan yang digunakan

a. Kabel NYM (eternal) eks Kabelindo atau yang sekualitas.

b. Pipa kabel dari PVC khusus untuk instalasi listrik diameter ¾”.

c. Steker stop kontak dan saklar dari bahan ebonit kualitas baik.

d. Bola lampu spiraldan armaturnya adalah produksi nasional merk philips

atau yang sekualitas.

e. Panel box yang dilengkapi fuse, switch untuk pembagian group

pemasangan instalasi listrik, produksi dalam Negeri (Nasional) atau

sekualitas, dengan arde (pentanahan)dari kabel B.

12.3. Pedoman Pelaksanaan

a. Pemasangan instalasi listrik dan tata letak titik lampu, saklar dan stop

kontak serta jenis armature lampu yang dipakai harus dikerjakan sesuai

dengan gambar instalasi listrik.

Sedangkan system pemasangan pipa-pipa listrik pada dinding maupun

beton harus ditanam (system inbouw) dan penarikan kabel (jaringan kabel)

di atas plafond diikat dengan isolator khusus dengan jarak 1,00 atau 1, 20 m

atau jaringan kabel di atas plafond tersebut dimasukkan ke dalam pipa

PVC. Khusus untuk instalasi stop kontak harus dilengkapi dengan kabel

arde (pentanahan) sesuai dengan peraturan yang berlaku (mencapai dan

terendam air tanah).

b. Pemasangan instalasi listrik berikut penggunaan bahan/komponen-

komponennya harus disesuaikan dengan system tegangan lokal 220 Volt.

c. Untuk pekerjaan instalasi listrik, atas persetujuan Pengawas, dan PTP.

Dinas Pekerjaan Umum setempat (PTP sesuai persetujuan Pengguna

Anggaran), Pemborong boleh menunjuk pihak ketiga (instalatur) yang telah

memiliki ijin usaha instalasi listrik atau ijin sebagai instalatur yang masih

berlaku dari Perum Listrik Negara (PLN). Pemborong tetap bertanggung

jawab penuh atas pekerjaan ini sampai listrik tersebut menyala (siap

digunakan), termasuk biaya pengujian dengan pihak PLN.

d. Pengujian instalasi listrik harus dilakukan Kontraktor pada beban penuh

selama 1 x 24 jam secara terus-menerus. Semua biaya yang timbul akibat

pengujian ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.

e. Kontraktor berkewajiban memasukkan arus yang bersumber dari instalasi

PLN. Pemasukkan arus ini harus dengan menambah tiang beton pra cetak

secukupnya. Biaya penambahan tiang dan kabel listrik menjadi beban

Kontraktor.

f. Untuk penempatan stop kontak untuk AC dipasang pada bagian atas

dinding dengan jarak 60 cm di bawah ringbalk..

13. PEKERJAAN FINISHING

13.1. Lingkup Pekerjaan

a. Cat besi/seng untuk jendela kisi-kisi besi plat serta cat logo balai penyuluh

KB di atas atap seng gelombang.

b. Cat kayu untuk bidang-bidang kayu kosen yang nampak, listplank,

krepyak, plafond dan list plafond.

c. Politur daun pintu, rangka jendela dan boven.

d. Cat tembok untuk dinding yang diplester dan bidang-bidang beton.

e. Residu kap kayu kuda-kuda dan gording.

CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 21

13.2. Bahan-Bahan yang digunakan

Bahan-bahan yang digunakan harus berkualitas baik, seperti :

a. Cat besi/seng (Oktan) berkualitas baik.

b. Menie kayu (cap pedang), berkualitas baik.

c. Plamur kayu (Boyo) berkualitas baik.

d. Plamur tembok (Boyo) berkualitas baik.

e. Cat kayu (Avian) berkualitas baik.

f. Cat tembok (Matex) berkualitas baik.

g. Politur/teak oil (Boyo) berkualitas baik.

h. Residu kualitas baik, tidak luntur.

13.3. Pedoman Pelaksanaan

a. Pekerjaan menie, residu harus betul-betul rata, berwarna sama, pengecatan

minimal 2 (dua) kali.

b. Pekerjaan cat kayu harus dilakukan lapis demi lapis, dengan

memperhatikan waktu pengeringan jenis bahan yang digunakan.

Urutan pekerjaan sebagai berikut :

1 (satu) kali lapis pengisi dengan plamur kayu

Penghalusan dengan amplas.

Finishing dengan cat kayu sampai rata minimal 2 (dua) kali.

c. Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai berikut :

Penggosokkan dinding dengan amplas kasar sampai rata dan halus,

setelah itu dilap dengan kain basah hingga bersih.

Melapisi dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata.

Setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap

dengan kain kering yang bersih.

Pengecatan dengan cat tembok emulasi sampai rata, minimal2 (dua)

kali.

Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna merata sama dan

tidak terdapat belang-belang atau noda-noda mengelupas.

d. Pengecatan plafond harus dilakukan menurut proses berikut :

Membersihkan bidang plafond yang akan dicat

Mengecat plafond 2 (dua) kali, sehingga menghasilkan bidang

pengecatan yang merata sama dan tidak terdapat belang-belang atau

noda-noda yang mengelupas.

e. Warna yang digunakan

Warna sebagai berikut :

Dinding dalam/luar digunakan cat warna biru, seperti yang tertera

dalam gambar detail, atau sesuai dengan permintaan pemilik

pekerjaan.

Plafond tripleks dan plafond beton digunakan cat warna putih (pear

white).

CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 22

Kosen dan listplank digunakan cat warna coklat (candy brown 925)

dari daftar warna cat Kuda Terbang atau yang sekualitas.

Daun pintu, daun jendela dan boven di teak oil warna candy brown

925 dari daftar warna cat Kuda Terbang atau yang sekualitas.

Cat jendela kisi-kisi besi plat digunakan cat warna coklat (candy

brown 925) dari daftar warna cat Kuda Terbang atau yang

sekualitas.

Cat logo balai penyuluh digunakan cat seperti yang tertera dalam

gambar detail, atau sesuai dengan warna logo balai penyuluh.

14. PEKERJAAN LAIN-LAIN

a. Apabila ternyata terdapat ketidaksesuaian antara gambar dan RKS, maka diambil

gambar detail sebagai pedoman dan bila juga tidak sesuai atau kurang jelas, maka

berlaku apa yang tercantum dalam RKS atau meminta petunjuk Konsultan

Perencana, Konsultan Pengawas, dan PTP. Dinas Pekerjaan Umum setempat (PTP

sesuai persetujuan Pengguna Anggaran).

b. Pembuatan administrasi/dokumentasi, biaya keamanan/jaga malam, obat-

obatan/P3K, papan nama proyek, dan Direksi Keet lengkap.

c. Sebelum pekerjaan diserahterimakan, Kontraktor diwajibkan membersihkan

bahan-bahan bangunan, kotoran-kotoran bekas yang ada dalam lokasi bangunan,

sehingga pada saat serah terima dilaksanakan, bangunan dalam keadaan bersih dan

rapi.

Pada waktu diadakan serahterima pertama pekerjaan, maka Kontraktor harus

menyerahkan :

Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang dikeluarkan Pemerintah

Daerah setempat.

Surat Tanda good keer pemasangan instalasi listrik dan berikut akan

gambar pemasangan instalasi dari pihak PLN setempat.

Bukti setoran bahan galian C

d. Penjelasan masing-masing lingkup proyek ini telah dijabarkan pada masing-

masing pasal di atas, kecuali :

Administrasi/dokumentasi dimaksudkan kegiatan Kontraktor untuk

membuat segala administrasi proyek, yaitu membuat buku laporan harian,

mingguan, bulanan, dan as built drawing, foto-foto proyek dan lain-lain

yang dibutuhkan untuk kelancaran pekerjaan. Obat-obatan/P3K minimum

disediakan dilapangan untuk 20 orang pekerja.

As built drawing adalah gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan

dilapangan dan harus diserahkan selambat-lambatnya 4 minggu setelah

serahterima pertama pekerjaan.

Kontraktor diwajibkan membuat foto kemajuan pekerjaan dari 0 %

sampai100 %, yang dapat dilihat dari semua arah bangunan. Pengulangan

foto harus dilakukan pada sisi yang sama secara berurutan sehingga akan

jelas terlihat sisi tersebut dari permulaan sampai akhir pekerjaan.

CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 23

Pembayaran pekerjaan lain-lain ini didasarkan pada unit taksiran

penawaran Kontraktor. Harga taksiran ini sudah mencakup semua

kebutuhan Kontraktor sehingga bagian pekerjaan ini berjalan dengan baik

dan sempurna.

Apabila ada pekerjaan yang tidak disebutkan dalam uraian ini, yang ternyata pekerjaan

tersebutharus ada agar mendapatkan hasil akhir yang sempurna, maka pekerjaan tersebut harus

dilaksanakan oleh Kontraktor atas petunjuk Konsultan Pengawas dan PTP. Dinas Pekerjaan Umum

setempat(PTP sesuai persetujuan Pengguna Anggaran) yang didasari atas gambar rencana serta

Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Rencana kerja dan syarat-syarat ini menjadi pedoman dan harus ditaati oleh Kontraktor

dalam melaksanakan Pekerjaan ini.

Mengesahkan :

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB,

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Kabupaten Flores Timur

SRI ARDI RAHAJU, S. Sos. MAP

NIP. 19691016 199903 2 007

Larantuka, ........ Maret 2020

Dibuat Oleh :

Konsultan Perencana

CV. JOSHUA ENGINEERING

AMBROSIUS LEWO KEDA, ST

Kepala Perwakilan

CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 24

CONTOH PAPAN NAMA PROYEK

120 CM

120 CM

40 CM

PEMERINTAH KABUPATEN FLORES TIMUR DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB,

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Jln. Sarabiti – Kel. Sarotari, Telp. (0383) 2325888 – Fax. (0383) 22169

L A R A N T U K A

KEGIATAN : PENINGKATAN DAYA JANGKAUAN DAN

KUALITAS PENYULUHAN SERTA PENGADAAN

PERLENGKAPAN SARANA KERJA

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN BALAI PENYULUH

KECAMATAN ADONARA TENGAH

LOKASI : KEC. ADONARA TENGAH – KAB. FLORES TIMUR

TAHUN ANGGARAN : 2020

HARGA BORONGAN : Rp. ..………………………………

WAKTU PELAKSANAAN : ……………... HARI KALENDER

KONTRAKTOR PELAKSANA : PT / CV. ………………………….

KONSULTAN PERENCANA : CV. JOSHUA ENGINEERING

KONSULTAN PENGAWAS : PT / CV. ………………………….

PROYEK INI DILAKSANAKAN DENGAN DANA

YANG DIHIMPUN DARI PAJAK YANG SAUDARA BAYAR.

FL O R E S T I M UR