bab v - lpse kabupaten flores timur
TRANSCRIPT
CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
( R K S )
INSTANSI :
DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA,
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, DAN PERLINDUNGAN ANAK
KABUPATEN FLORES TIMUR
KEGIATAN :
PENINGKATAN DAYA JANGKAUAN DAN KUALITAS PENYULUHAN
SERTA PENGADAAN PERLENGKAPAN SARANA KERJA
PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN BALAI PENYULUH KECAMATAN ADONARA TENGAH
URAIAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
BAB I
MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
1.1. LINGKUP PEKERJAAN
Kegiatan Peningkatan Daya Jangkauan dan Kualitas Penyuluhan serta Pengadaan
Perlengkapan Sarana Kerja, Pekerjaan Pengadaan Balai Penyuluh Kecamatan Adonara
Tengah,Tahun Anggaran 2020.
Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada Gambar Rencana, BOQ dan
RKS yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana kerja dan syarat-syarat ini.
Cakupan kegiatan mobilisasi yang diperlukan akan tergantung pada jenis dan volume
pekerjaan yang harus dilaksanakan, sebagaimana yang disyaratkan dibagian lain item
pekerjaan, dan secara umum meliputi :
1.1.1.Penyewaan sebidang lahan yang diperlukan untuk base camp Kontraktor dan kegiatan
pelaksanaan.
1.1.2.Mobilisasi staf pelaksana lapangan dan para pekerja yang diperlukan dalam pelaksanaan
dan penyelesaian pekerjaan.
1.1.3.Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai daftar kebutuhan peralatan yang tercantum
dalam penawaran.
1.1.4.Penyediaan fasilitas kantor lapangan dan fasilitas untuk Direksi Pekerjaan/Pengawas
Pekerjaan sesuai yang tercantum dalam penawaran
CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 2
1.2. PERIODE MOBILISASI
Mobilisasi dan seluruh item kegiatan yang tercantum dalam penawaran harus dilaksanakan
dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam dokumen penawaran atau selambat-lambatnya
sesuai jangka waktu pelaksanaan dalam penawaran, terhitung sejak tanggal mulai kerja.
1.3. PROGRAM MOBILISASI
1.3.1.Dalam waktu 7 hari setelah penandatanganan kontrak, Kontraktor harus melaksanakan
Rapat Pra Pelaksanaan (Pree Construction Meeting) yang dihadiri pemilik pekerjaan,
Direksi Teknik dan Pengawas Lapangan untuk membahas semua hal, baik teknis
maupun nonteknis dalam program/kegiatan ini.
1.3.2.Dalam waktu 14 hari setelah Rapat Pra Pelaksanaan, Kontraktor harus menyerahkan
program mobilisasi dan jadwal kemajuan pelaksanaan kepada Direksi
Pekerjaan/Pengawas untuk diminta persetujuannya.
1.3.3.Program mobilisasi harus menetapkan waktu untuk semua kegiatan mobilisasi yang
disyaratkan dan harus mencakup informasi tambahan berikut :
Lokasi Base Camp, Kantor Lapangan/Direksi Keet.
Jadwal pengaman peralatan yang diusulkan dalam penawaran
1.4. MOBILISASI LAINNYA
1.4.1.Rekayasa Lapangan :
Kontraktor harus menyediakan personil ahli teknik untuk memperlancar pelaksanaan
pekerjaan sehingga diperoleh mutu, kinerja dan dimensi sesuai yang disyaratkan dalam
ketentuan.
Dalam menjalankan tugasnya personil tersebut dapat melakukan koordinasi dan kerja
sama dengan pihak Direksi/Pengawas untuk seluruh kegiatan di lapangan baik Teknis
maupun Non Teknis.
1.4.2.As Build Drawing :
Setelah seluruh pekerjaan telah diselesaikan dengan baik dan memenuhi Pho, maka
Kontraktor harus menyediakan gambar-gambar pelaksanaan sebagai Dokumen akhir dari
lampiran Pho, yang telah disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
1.4.3.Dokumentasi :
Dalam memenuhi syarat-syarat pembayaran terhadap volume pekerjaan yang telah
dikerjakan, maka Kontraktor harus menyediakan foto-foto terhadap pekerjaan yang telah
selesai dilaksanakan dan disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
1.4.4.Pelaporan :
Untuk kelengkapan Administrasi kegiatan, maka Kontraktor harus membuat dan
menyediakan laporan-laporan yang meliputi laporan harian, laporan mingguan dan
laporan bulanan serta laporan Berita Acara yang dipersyaratkan sesuai item kegiatan
dalam melengkapi pemenuhan system administrasi
CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 3
BAB II
SYARAT-SYARAT TEKNIK
A. SPESIFIKASI UMUM
1. PERATURAN TEKNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN
Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan
tersebut dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya:
1.1. Perpres nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah.
1.2. Peraturan-peraturan umum mengenai pelaksanaan pembangunan di Indonesia atau
Algemene voor de uit veering bij aneming van openbare werken (AV) 1941.
1.3. Surat edaran bersama Bappenas dan Direjen Anggaran No. 351/D. VI/01/1997 dan
SE-39/A/21/0/1997 tanggal 20 Januari 1997.
1.4. Keputusan Direjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum No.
295/KPTS/CK/1997 tanggal 1 April 1997 tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara.
1.5. Pedoman perencanaan Gedung SNI 03-17330-1989.
1.6. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1971) NI-2 dan PBI 1991 SK SNI T-15.
1919. 03.
1.7. Tata cara pengadukan dan pengecoran Beton SNI 03-3976-1995.
1.8. Peraturan Muatan Indonesia NI-8 dan Indonesia Loading Code 1987 (SKBI-1. 2.
53. 1987).
1.9. Ubin lantai keramik, mutu dan cara uji SNI 03-3976-1995.
1.10. Ubin semen polos SNI 03-0028-1987.
1.11. Peraturan Konstruksi Kayu di Indonesia (PKKI) NI-5.
1.12. Mutu Kayu Bangunan SNI 03-3527-1984.
1.13. Mutu Sirap SNI 03-3527-1984.
1.14. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) SNI 04-0225-1987.
1.15. Tata Cara Perencanaan Tangki Septick SNI 03-2398-1991.
1.16. Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja.
1.17. Peraturan Semen Portland Indonesia NI-8 tahun 1972.
1.18. Peraturan Bata Merah sebagai Bahan Bangunan NI-10.
1.19. Peraturan Plumbing Indonesia.
1.20. Tata Cara Pengecatan Kayu untuk Rumah dan Gedung SNI 03-2407-1991.
1.21. Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok dan Cat Emulsi SNI 03-2410-1991.
1.22. Pedoman Perencanaan Penanggulangan Longsoran SNI 03-1962-1960.
1.23. Peraturan dan Ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempat yang
bersangkutan dengan permasalahan Bangunan.
2. PEKERJAAN PERSIAPAN
2.1. Lingkup Pekerjaan
Untuk keperluan persiapan dan perlengkapan guna pelaksanaan pekerjaan,
Kontraktor berkewajiban :
2.1.1. Membersihkan halaman pekerjaan dari segala kotoran/sampah dan akar-
akar kayu.
CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 4
2.1.2. Mengadakan air untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan. Air harus
memenuhi syarat-syarat yang diperlukan masing-masing pekerjaan yang
bersangkutan.
2.1.3. Membuat gudang-gudang, los kerja dan kantor Direksi Keet.
2.1.4. Pemasangan bouwplank.
2.1.5. Pengadaan alat-alat kerja yang dibutuhkan.
2.1.6. Membuat papan nama proyek, yang terbuat dari papan dilapis seng dengan
ukuran 120 x 120 cm. Didirikan tegak diatas kayu 5/7 cm setinggi 240 cm.
Warna dasar papan putih dan tulisan hitam. Papan diletakkan pada tempat
yang mudah dilihat umum.
Papan nama Proyek memuat :
Kegiatan : Peningkatan Daya Jangkauan dan Kualitas
Penyuluhan serta Pengadaan Perlengkapan
Sarana Kerja
Pekerjaan : Pengadaan Balai Penyuluh Kec. Adonara
Tengah
Lokasi : Kec. Adonara Tengah – Kab. Flores Timur
Tahun Anggaran : 2020
Harga Penawaran : Rp .…………………………….....
Waktu Pelaksanaan : …………...........… Hari Kalender
Kontraktor Pelaksana : …………………………………….
Konsultan Perencana : CV. Joshua Engineering
Konsultan Pengawas : …………………………………….
2.2. Persyaratan Bahan
2.2.1. Untuk gudang dan bangsal kerja, digunakan rangka kayu, dinding papan
dan atap seng.
2.2.2. Untuk Direksi Keet, digunakan bahan rangka kayu, dinding papan atau
tripleks dicat, atap seng BJLS 0.20, lantai Rabat Beton.
2.2.3. Untuk penampung air kerja disiapkan drum penampung, air harus
memenuhi kualitas yang ditentukan dalam PBI. 1991.
2.2.4. Bahan bouwplank dipakai tiang KayuKelas II 5/7 cm dan papan Kayu
Kelas II ukuran 2/20 cm.
2.2.5. Untuk alat-alat kerja berupa kotak adukan, kotak takaran, gerobak dorong
dan lain-lain, digunakan bahan kayu setempat.
2.3. Pedoman Pelaksanaan
Pembersihan lokasi sekeliling bangunan meliputi pembersihan semua tanaman
tumbuh, termasuk pembongkaran akar-akar pohon yang terkena bangunan dan
halaman sekeliling bangunan, termasuk perataan tanah/pembuatan terasering jika
diperlukan. Hasil Pembersihan tersebut di atas dibuang keluar lokasi pekerjaan.
2.4. Ukuran-ukuran
2.4.1. Ukuran-ukuran patok dan ukuran tinggi telah ditetapkan dalam gambar dan
dijelaskan dalam gambar detail. Ukuran-ukuran dalam gambar tersebut
adalah ukuran setelah pekerjaan selesai dikerjakan.
CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 5
2.4.2. Peil ketinggian lantai (± 0,00) diambil sesuai dengan ketetapan dalam
gambar, ukuran tersebut merupakan perhitungan rata-rata di atas tanah
berkontur (tingginya akan ditentukan pada saat pematokan). Penentuan peil
ini akan dilakukan oleh Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas, dan
unsur PTP Dinas Pekerjaan Umum setempat (PTP sesuai persetujuan
Pengguna Anggaran) bersama-sama dengan Kontraktor. Selanjutnya peil
ini harus merupakan dasar tiap ukuran tinggi/rendah dan horizontal.
Kontraktor harus membuat ukuran tersebut diluar bangunan dengan kayu
kelas II 5 x 7 cm dan pada bagian ujungnya diberi cat dengan meni warna
merah. Tanda tetap ini harus dijaga dan dipelihara sampai bangunan selesai
dikerjakan.
2.4.3. Penentuan titik-titik ketinggian dilakukan dengan selang air ukuran 1/4”
atau dengan alat ukur theodolit, sedangkan untuk sudut siku-siku dilakukan
dengan benang secara azas segitiga Pythagoras.
2.5. Kantor Pemborong dan Gudang
2.5.1. Untuk keperluan kelancaran pelaksanaan konstruksi dan tempat tinggal
pekerjaan,Kontraktor diwajibkan membuat Direksi Keet, pondok kerja dan
gudang tempat penyimpanan bahan (KEET).
2.5.2. Bangunan keet ini dibuat dengan luas sesuai keadaan.
2.5.3. Untuk memudahkan pengawasan pada bangunan, keet ini disediakan dan
dilengkapi dengan peralatan Direksi Keet, seperti meja tulis, kursi dan
peralatan lainnya.
2.5.4. Letak bangunan keet ini disesuaikan dengan situasi tempat, agar sirkulasi
pekerjaan tidak saling menghambat.
2.6. Pemasangan Bouwplank
2.6.1. Lingkup pekerjaan meliputi seluruh keliling tiap bangunan tersebut di atas.
2.6.2. Persyaratan bahan, Bahan dari kayu kelas II, dengan ukuran untuk balok
5/7 cm dan ukuran papan 2/20 cm.
2.6.3. Pedoman pelaksanaan :
2.6.3.1. Papan diketam halus dan lurus pada sisi atasnya.
2.6.3.2. Harus benar-benar waterpass (timbang air) dan sudut-sudutnya
harus siku.
2.6.3.3. Bouwplank harus terpasang kuat.
2.6.3.4. Setelah bouwplank terpasang, harus dimintakan peresetujuan
tertulis (Berita Acara Pematokan) yang ditandatangani oleh unsur-
unsur dari Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas, PTP. Dinas
Pekerjaan Umum setempat (PTP sesuai persetujuan Pengguna
Anggaran) bersama Kontraktor, agar pekerjaan selanjutnya dapat
segera dilaksanakan.
2.7. Pekerjaan Bekisting
Pekerjaan bekisting meliputi :
2.7.1. Pasangan bekisting untuk sloof.
2.7.2. Pasangan bekisting untuk kolom.
2.7.3. Pasangan bekisting untuk balok.
2.7.4. Pasangan bekisting untuk cor plat.
CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 6
B. SPESIFIKASI TEKNIK
1. PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN
1.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan tanah terdiri dari :
a. Galian tanah perataan lokasi (tanah biasa).
b. Galian tanah untuk pekerjaan sub-struktur (pondasi) (tanah biasa).
c. Galian tanah untuk septicktank dan peresapan (tanah biasa).
d. Galian tanah untuk saluran (tanah biasa).
e. Timbunan kembali galian tanah pondasi.
f. Timbunan pasir di bawah pondasi dan saluran.
g. Timbunan tanah dan pasir di bawah lantai, rabat keliling bangunan dan
tangga.
h. Galian dan pengurugan tanah diluar bangunan untuk mendapat peil lantai
dan peil lahan yang disyaratkan.
1.2. Persyaratan Bahan
Untuk timbunan bekas galian pondasi, digunakan tanah bekas galian pondasi.
Untuk timbunan bawah lantai, rabat keliling bangunan dan tangga digunakan
batu/tanah perataan lokasi kualitas baik dan pasir urug kualitas baik. Untuk
timbunan bawah pondasi dan saluran digunakan pasir urug kualitas baik.
Tanah timbunan dan pasir urugan harus bersih dari kotoran-kotoran dan akar-akar
kayu, serta sampah lainnya.
1.3. Pedoman Pelaksanaan
Galian pondasi baru boleh dilaksanakan setelah bouwplank dengan
penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui Konsultan
Pengawas, PTP Dinas Pekerjaan Umum setempat (PTP sesuai persetujuan
Pengguna Anggaran) bersama Kontraktor. Apabila ditempat galian
ditemukan pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon atau lainnya yang
masih berfungsi, maka Kontraktor secepatnya memberitahukan kepada
Konsultan Pengawas, dan PTP Dinas Pekerjaan Umum setempat (PTP
sesuai persetujuan Pengguna Anggaran) atau kepada instansi yang
berwenang untuk mendapat petunjuk seperlunya. Kontraktor bertanggung
jawab sepenuhnya atas segala kerusakan yang diakibatkan pekerjaan galian
tersebut.
Bila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan dalam
gambar, maka Kontraktor harus mengisi kelebihan galian tersebut dengan
bahan bekas galian pondasi yang sesuai dengan spesifikasi pondasi.
Pengurugan bekas galian pondasi diurug lapis demi lapis dengan ketebalan
tiap lapis maksimum 15 cm. Tiap lapisan dipadatkan dengan menumbuk
lapisan tersebut, menggunakan alat tumbuk yang baik. Setelah lapisan
pertama padat, ditimbun dengan lapisan berikutnya dan dipadatkan kembali
seperti di atas. Demikian seterusnya dilakukan sampai semua lubang bekas
galian pondasi tertutup kembali.
CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 7
Pengurugan dengan tanah timbun dibawah lantai, rabat keliling bangunan
dan tanggadilakukan lapis demi lapis hingga ketebalan 10 cm dibawah
lantai, ditumbuk hingga padat. Lapisan-lapisan urugan untuk ditumbuk ini
dibuat maksimal 10 cm.
Di bawah lantai, rabat keliling bangunan, pondasi, saluran dan
tanggasetebal 5 cm diurug dengan pasir urug dan dipadatkan. Pengurugan
dan pemadatan ini dilakukan dengan menyiram air hingga jenuh, kemudian
ditumbuk dengan alat yang sesuai untuk pemadatan. Hasil akhir harus
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas, dan PTP. Dinas Pekerjaan
Umum setempat (PTP sesuai persetujuan Pengguna Anggaran) atas
kesempurnaan pengurugan dan pemadatan.
2. PEKERJAAN PONDASI
2.1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi seluruh pengerjaan pondasi cyclope dan aanstamping, seperti yang
tercantum dalam gambar rencana dan dijelaskan dalam gambar detail.
2.2. Persyaratan Bahan
a. Batu kali / batu belah yang dipergunakan berpenampang maksimum
15/20cm, dengan tiga muka pecahan,yang bersudut dan tidak berpori.
Persyaratan bahan batu pecah lihat pada pasal Beton Bertulang.
b. Jika batu karang/batu belah yang dipergunakan sebagai pondasi, harus
dipilih batu yang keras dan tidak keropos atau berpori dan dikerjakan sesuai
bentuk dan ukuran yang tertera dalam gambar.
2.3. Pedoman Pelaksanaan
a. Sebelum pondasi dipasang, terlebih dahulu diadakan pengukuran-
pengukuran untuk as-as pondasi sesuai dengan gambar konstruksi dan
dimintakan persetujuan Konsultan Pengawas tentang kesempurnaan galian.
b. Pemborong/Kontraktor wajib melaporkan kepada Konsultan Pengawas bila
ada perbedaan gambar konstruksi dengan gambar arsitektur atau bila ada
hal-hal yang kurang jelas.
c. Di bawah dasar pondasi dilapisi pasir urug setebal 5 cm atau sesuai gambar
rencana, dan dipadatkan. Di atas pasir urug, dipasang aanstamping, terdiri
dari batu kali.
d. Pondasi dibuat dari pasangan batu dengan adukan 1Pc : 5Psr yang diisi batu
kali (koral) / batu karang yang telah dibelah-belah terlebih dahulu.
3. PEKERJAAN BETON BERTULANG
3.1. Lingkup Pekerjaan
Beton bertulang dengan perbandingan 1Pc : 2Psr : 3Bpc harus dibuat untuk:
- Sloof (15/20).
- Balok Latei (10/20).
- Ring Balk (10/20).
CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 8
- Balok Latei (10/25).
- Balok Gewel (10/20).
- Balok Teras (10/25).
- KolomStruktur (20/20).
- Kolom Praktis (10/15).
- Kolom Praktis Kap (10/15).
- Plat Atap Teras tbl. 8 cm.
- Plat Oversteck tbl. 6 cm.
- Plat Penyeberangan tbl. 6 cm.
- Plat Meja Beton tbl. 6 cm.
- Sloof (12/20) untuk Septicktank.
- Ringbalk (12/20) untuk Septicktank.
- Plat Beton Penutup tbl. 8 cm untuk Septicktank.
- Plat Beton Lubang Kontrol tbl. 6 cm untuk Septicktank.
- Plat Beton Penutup tbl. 8 cm untuk Peresapan.
- Neut Beton.
Tempat-tempat lain yang mempergunakan beton bertulang sesuai dengan
gambar rencana.
3.2. Persyaratan Bahan
3.2.1. Semen
Digunakan Portland Cement jenis I menurut NI-8 tahun 1975 dan
memenuhi S-400 menurut Standar Cement Portland yang digariskan
oleh Asosiasi Cement Indonesia (NI-8 tahun 1972). Merek yang
dipilih tidak dapat ditukar-tukar dalam pelaksanaan, terkecuali
mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas, dan PTP.
Dinas Pekerjaan Umum setempat (PTP sesuai persetujuan Pengguna
Anggaran). Pertimbangan tersebut hanya dapat diberikan dalam
keadaan :
Tidak ada stock di pasaran dari merk semen yang telah
digunakan.
Kontraktor memberikan data-data teknis bahwa mutu semen
pengganti setaraf dengan mutu semen yang telah dipakai.
Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam
satu zak semen, tidak diperkenankan pemakaiannya sebagai bahan
campuran.
Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat
yang lembab agar semen tidak cepat mengeras. Tempat
penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling
tinggi 2 m. Setiap semen baru yang masuk harus dipisahkan dari
semen yang telah ada agar pemakaian semen dapat dilakukan
menurut urutan pengiriman.
3.2.2. Pasir Beton
Pasir beton harus berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-
bahan organis, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta
kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI-1991.
CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 9
3.2.3. Batu Pecah
Batu pecah yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta
mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam PBI-
1991.Penimbunan Batu pecah dengan pasir harus dipisahkan agar kedua
jenis material tersebut tidak tercampur untuk menjamin adukan beton
dengan komposisi material yang tepat.
3.2.4. Air
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam
alkalin, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat
merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air
bersih yang dapat diminum.
3.2.5. Besi Beton
Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu U-24 (tegangan
leleh karakteristik minimum 2400 kg/cm2).
Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat
lepas dan bahan lainnya.
Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh
disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu panjang.
Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan
batang dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar
dan harus diminta persetujuan Konsultan Pengawas, dan PTP. Dinas
Pekerjaan Umum setempat (PTP sesuai persetujuan Pengguna Anggaran)
terlebih dahulu. Jika Pemborong tidak berhasil memperoleh diameter besi
sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan
penukaran dengan diameter yang terdekat dengan catatan :
Harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas, dan PTP. Dinas
Pekerjaan Umum setempat (PTP sesuai persetujuan Pengguna
Anggaran).
Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi di tempat tersebut
tidak boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini
yang dimaksud adalah jumlah luas).
3.2.6. Cetakan dan Acuan
Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik
sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan
batas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar
rencana dan uraian pekerjaan.
Pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuan-ketentuan
di dalam pasal 5.1 PBI 1991.
3.2.7. Mutu Beton
Mutu Beton Bertulang yang digunakan dengan perbandingan
campuran 1Pc : 2Psr : 3Bpc.
3.2.8. Adukan Beton
Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ke tempat pengecoran
harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Konsultan Perencana dan
Konsultan Pengawas, yaitu :
CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 10
Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.
Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara
beton yang sudah di Cor dan yang akan di Cor, dan nilai slump
untuk berbagai pekerjaan beton harus memenuhi tabel 4.4.1 PBI
1991.
3.2.9. Pengecoran
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis
Konsultan Pengawas, dan PTP. Dinas Pekerjaan Umum setempat
(PTP sesuai persetujuan Pengguna Anggaran). Selama pengecoran
berlangsung, pekerja dilarang berdiri dan berjalan-jalan di atas
penulangan.
Untuk dapat sampai ke tempat-tempat yang sulit dicapai harus
digunakan papan-papan berkaki yang tidak membebani tulangan.
Kaki-kaki tersebut harus sudah dapat dicabut pada saat beton dicor.
Apabila pengecoran beton harus dihentikan, maka tempat
penghentiannya harus disetujui oleh Konsultan Pengawas, dan PTP.
Dinas Pekerjaan Umum setempat (PTP sesuai persetujuan Pengguna
Anggaran). Untuk melanjutkan bagian pekerjaan yang diputus
tersebut, bagian permukaan yang mengeras harus dibersihkan dan
dibuat kasar, kemudian diberi additive yang memperlambat proses
pengerasan. Kecuali pada pengecoran kolom, adukan tidak boleh
dicurahkan dari ketinggian yang lebih tinggi dari 1,5 m.
3.2.10. Perawatan Beton
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban
untuk paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut
ditetapkan cara sebagai berikut :
Dipergunakan karung-karung yang senantiasa basah sebagai
penutup beton.
Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil,
permukaan tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya
pembesian pada permukaan beton, dan lain-lain yang tidak
memenuhi syarat, harus dibongkar kembali sebagian atau
seluruhnya menurut perintah Konsultan Pengawas. Untuk
selanjutnya diganti atau diperbaiki segera atas resiko pemborong.
3.3. Pedoman Pelaksanaan
Kecuali ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini, maka
sebagai pedoman dipakai PBI 1991.
Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada Konsultan Pengawas
apabila ada perbedaan yang didapat di dalam gambar konstruksi dan
gambar arsitektur.
CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 11
4. PEKERJAAN DINDING
4.1. Lingkup Pekerjaan
a. Pemasangan dinding batu bata/batu merah dilakukan untuk seluruh
pembatas ruangan, tangga, saluran dan septicktank, atau yang seperti tertera
dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar detail.
b. Pemasangan lapisan dinding bagian dalam KM/WC menggunakan
pasangan trasram atau sesuai RAB/Gbr.
c. Pemasangan dinding batu alam ukuran 10 x 20 cm.
4.2. Persyaratan Bahan
4.2.1. Bata
Bentuk standar batu bata adalah prisma empat persegi panjang, bersudut
siku-siku dan tajam, permukaannya rata dan tidak menampakkan adanya
retak-retak yang merugikan. Bata merah dibuat dari tanah liat dengan atau
campuran bahan lainnya, yang dibakar pada suhu cukup tinggi hingga tidak
hancur bila direndam air dan bermutu baik.
4.2.2. Batu alam
Batu alam harus yang berkualitas baik dengan ukuran 10 x 20 cm.
4.2.3. Pasir
Harus terdiri dari butir-butir yang tajam dankeras, butir-butir harus bersifat
kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik
matahari dan hujan. Kadar lumpur tidak boleh melebihi dari 5 % berat
4.2.4. Semen dan Air
Untuk persyaratan kedua bahan tersebut, mengikuti persyaratan yang telah
digariskan pada pasal beton bertulang.
4.3. Pedoman Pelaksanaan
4.3.1. Pekerjaan dinding mempunyai dua macam pasangan, yaitu :
Pasangan kedap air (1Pc : 3Psr)
Semua pasangan bata merah dimulai diatas sloof sampai
setinggi 20 cm diatas lantai atau sesuai dengan gambar
rencana dan yang dijelaskan dalam gambar detail.
Pasangan dinding KM/WC setinggi 1,75 m diatas
permukaan lantai atau sesuai dalam gambar rencana untuk
penempatan keramik.
Pasangan adukan 1Pc : 5Psr berada diatas pasangan kedap air
tersebut
4.3.2. Persyaratan Adukan
Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk didalam bak kayu
yang memenuhi syarat. Mencampur semen dengan pasir harus dalam
keadaan kering, yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang
plastis. Adukan yang telah mengering akibat tidak habis digunakan
sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan adukan yang baru.
CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 12
4.3.3. Pengukuran (Uit-zet) harus dilakukan oleh Kontraktor secara teliti dan
sesuai gambar, dengan syarat :
Semua pasangan dinding harus rata (horizontal), dan pengukuran
harus dilakukan dengan benang.
Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang
tidak boleh melebihi 30 cm dari pasangan bata yang telah selesai.
4.3.4. Lapisan bata merah yang satu dengan lapisan bata merah diatasnya harus
berbeda setengah panjang bata merah. Bata merah setengah tidak
dibenarkan digunakan ditengah pasangan dinding, kecuali pasangan pada
sudut.
4.3.5. Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga
menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari.
Pada tempat-tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom-kolom praktis
yang ukurannya disesuaikan dengan gambar detail.
4.3.6. Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding, harus
dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata merah (sebelum diplester).
4.3.7. Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan adukan
plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama
dengan plesteran seluruh bidang tembok.
4.3.8. Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan
lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok
dengan sesuatu penutup yang sesuai (plastik). Dinding yang telah dipasang
harus diberi perawatan dengan cara membasahinya secara terus menerus,
paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya.
4.3.9. Pemasangan dinding KM/WC dan dinding bak air menggunakan pasangan
trasraam.
4.3.10. Pekerjaan yang telah selesai tidak boleh ada retak, noda dan cacat-cacat
lainnya. Apabila terjadi cacat pada dinding, maka bagian cacat tersebut
harus dibongkar sampai berbentuk bujur sangkar dan pasangan baru harus
rata dengan sekitarnya.
5. PEKERJAAN PLESTERAN dan ACIAN SAUS SEMEN
5.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan plesteran dan acian saus semen dilakukan pada seluruh pasangan bata
merah, beton bertulang dan septicktank atau bagian-bagian konstruksi lainnya yang
menggunakan plesteran dan acian semen.
5.2. Persyaratan Bahan
Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam
pasal beton bertulang.
5.3. Pedoman Pelaksanaan
5.3.1. Sebelum plesteran dilakukan, maka :
Dinding dibersihkan dari semua kotoran.
Dinding dibasahi dengan air.
Semua siar permukaan dinding batu bata merah dikorek sedalam 0,5
cm.
Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan
plesteran dapat merekat dengan baik.
CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 13
5.3.2. Adukan plesteran pasangan bata merah kedap air dan beton dipakai
campuran 1Pc : 3Psr, sedangkan plesteran bata merah lainnya dipergunakan
campuran 1Pc : 5Psr.
5.3.3. Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama tebalnya
dan tidak diperbolehkan plesteran yang terlalu tipis dan terlalu tebal.
5.3.4. Ketebalan yang diperbolehkan berkisar antara 1,50 cm sampai 2,00 cm.
Untuk mencapai tebal plesteran yang rata sebaiknya diadakan pemeriksaan
secara silang dengan menggunakan mistar kayu panjang yang digerakkan
secara horizontal dan vertical.
5.3.5. Bila mana terdapat bidang plesteran yang berombak, harus diusahakan
memperbaikinya secara keseluruhan. Bidang-bidang yang harus diperbaiki
hendaknya dibongkar secara teratur (dibuat bongkaran berbentuk segi
empat) dan plesteran baru harus rata dengan sekitarnya.
5.3.6. Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama seminggu
sejak permulaan plesterannya.
5.3.7. Acian saus semen diaduk sampai didapat campuran yang plastis.
6. PEKERJAAN DINDING KERAMIK/PORSELIN
6.1. Lingkup Pekerjaan
Pemasangan keramik dinding dibuat di atas meja beton, dinding KM/WC dan
bagian lain bangunan yang direncanakan. Pekerjaan Pasangan Keramik terdiri dari
:
6.1.1. Dinding KM/WC dilapisi dengan keramik putih berawan ukuran 20 x 25
cm (Jupiter).
6.1.2. Dinding meja beton dilapisi dengan keramik putih polos ukuran 25 x 25cm.
6.2. Persyaratan Bahan
Bahan keramik atau porselin yang digunakan produksi dalam negeri yang
berkualitas baik.
6.3. Pedoman Pelaksanaan
6.3.1. Dinding tempat pemasangan keramik atau porselin diplester kasar dengan
campuran 1Pc : 3Psr, kemudian diatas plester tersebut ditempel keramik
dengan menggunakan pasta semen.
6.3.2. Tinggi dinding keramik KM/WC 1,75 m dan tinggi dinding keramik meja
beton 50 cm.
6.3.3. Permukaan pasangan keramik atau porselin harus datar, rata alurnya harus
sama besarnya. Celah-celah antar keramik/porselin diisi dengan semen
berwarna sama dengan warna keramik/porselin/ubin kepala basah.
7. PEKERJAAN LANTAI
7.1. Lingkup Pekerjaan
Pemasangan lantai dibuat untuk semua bagian lantai ruang, lantai meja
beton,KM/WC, , keliling bangunan, tangga, saluran, halaman depan dan
septicktank.
CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 14
Pekerjaan lantai terdiri dari :
a. Lantai beton tumbuk/rabat dalam bangunan tbl. 5 cm.
Pekerjaan lantai dalam bangunan menggunakan rabat beton dilapisi
keramik putih berawan ukuran 40 x 40 cm (Jupiter).
b. Lantai beton tumbuk/rabat keliling bangunan tbl. 5 cm.
c. Lantai beton tumbuk/rabat tangga tbl. 5 cm.
d. Lantai beton tumbuk/rabat saluran tbl. 5 cm.
e. Lantai beton tumbuk/rabat septicktank tbl. 5 cm.
f. Lantai teras menggunakan keramik kasar ukuran 40 x 40 cm (JTS).
g. Lantai meja beton menggunakan keramik putih polos ukuran 25 x 25 cm.
h. Lantai KM/WC menggunakan keramik kasar ukuran 20 x 20 cm (Mulia).
7.2. Persyaratan Bahan
Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam
pasal beton bertulang. Keramik menggunakan merek/kualitas terbaik. Penggunaan
keramik yang telah retak, pecah atau mempunyai sudut yang tidak benar tidak
diperkenankan.
7.3. Pedoman Pelaksanaan
7.3.1. Dasar Lantai
Sebelum dipasang keramik, dasar lantai terlebih dahulu dilapisi
pasir urugan setebal 10 cm atau sesuai dengan gambar rencana dan
dipadatkan dengan stamper sampai benar-benar padat, dipasang
lantai rabat beton 1Pc :3Psr : 5Bpc dengan ketebalan sesuai dengan
gambar rencana,baru dilekatkkan tegel keramik. Khusus untuk
pemasangan lantai keramik setelah rabat beton, digunakan
campuran 1Pc : 4Psr.
Untuk lantai dasar dibuat tikar beton/pengecoran sesuai dengan
gambar rencana/bestek.
7.3.2. Pemeriksaan
Sebelum lantai dipasang, Kontraktor harus memeriksa semua pasangan
pipa-pipa, saluran-saluran dan lain sebagainya yang harus sudah terpasang
dengan baik sebelum pemasangan lantai dimulai.
7.3.3. Adukan
a. Untuk beton tumbuk 1Pc : 3Psr : 5Bpc.
b. Saus semen untuk acian menggunakan semen dicampur air,
sehingga didapat campuran yang plastis.
7.3.4. Pemasangan
a. Lantai beton tumbuk/rabat beton dipasang dengan ketebalan 5 cm
untuk rabat dalam bangunan, rabat keliling bangunan, rabat tangga,
saluran dan septicktank.
b. Lantai beton tumbuk, plesteran dan acian harus rata dan tidak
bergelombang.
CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 15
c. Pemasangan keramik setelah pekerjaan rabat beton. Pekerjaan yang
telah selesai tidak boleh ada retak, noda dan cacat-cacat lainnya.
Apabila terjadi cacat pada lantai, maka bagian cacat tersebut harus
dibongkar sampai berbentuk bujur sangkar dan pasangan baru harus
rata dengan sekitarnya.
d. Permukaan lantai pada KM/WC dimiringkan 1 % ke arah floor
drain.
e. Penutupan siar-siar lantai keramik menggunakan acian saus semen
dan dilakukan sampai merata. Warna acian siar untuk keramik
disesuaikan dengan warna keramik.
8. PEKERJAAN KAYU
8.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan kayu meliputi penyediaan tenaga kerja, alat-alat bantu yang
diperlukan, sehingga konstruksi kayu dapat dilaksanakan dengan baik.
Bagian pekerjaannya adalah :
a. Pekerjaan kayu kuda-kuda, pengapit kuda-kuda, gording, balok bubungan
dan ikatan angin.
b. Pekerjaan kusen pintu, jendela dan boven.
c. Krepyak/ventilasi atap.
d. Jurai luar.
e. Daun pintu, jendela dan boven.
f. Listplank.
g. Pekerjaan plafond tripleks 3 mm.
h. Pekerjaan listplafond diprofil.
8.2. Persyaratan Bahan
a. Untuk semua rangka kuda-kuda, pengapit kuda-kuda, gording, balok
bubungan dan ikatan angin digunakan kayu kelas II kualitas terbaik.
b. Untuk semua kusen pintu, jendela dan boven digunakan kayu kelas I/kayu
bayam.
c. Untuk semua rangka daun jendela digunakan kayu Jati.
d. Untuk daun boven kaca mati digunakan list kayu klas I. Sedangkan untuk
daun boven kisi-kisi digunakan kayu klas II kualitas terbaik.
e. Untuk semua daun pintu digunakan daun pintu panil kayu jati, dan tripleks
double teakwood dilapisi aluminium foil/formika untuk KM/WC.
f. Untuk listplank digunakan kayu kelas II kualitas terbaik
g. Untuk Jendela kisi-kisi besi ulir digunakan besi plat dengan tebal 2 mm dan
besi ulir dia. 12 mm kualitas baik.
h. Untuk rangka plafond menggunakan kayu kelas II atau yang setara.
i. Untuk listplafond digunakan listplafond profil kayu kelas II atau yang
setara.
j. Ukuran kayu yang tertera dalam gambar merupakan ukuran terpasang.
k. Kayu harus betul-betul kering, tidak keropos, lurus, tidak cacat/bermata.
CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 16
8.3. Pedoman Pelaksanaan
8.3.1. Kayu kuda-kuda
Semua kayu untuk kuda-kuda, pengapit kuda-kuda, gording,balok
bubungan dan ikatan angindiawetkan dengan residu. Pengecatan
dengan residu harus dilakukan 2 kali, sehingga menghasilkan warna
yang merata pada seluruh permukaan kayu.
Konstruksi harus dibuat sesuai gambar detail, untuk ukuran kayu
maupun cara penyambungannya.
Sambungan kayu harus dibuat dengan rapi dan penuh keahlian
dengan memperhatikan peraturan yang disyaratkan dalam SK-SNI-
5-10-1990-F.
Konstruksi sambungan kuda-kuda harus dilengkapi dengan baut.
8.3.2. Kosen Pintu, Jendela dan Boven
Ukuran kayu untuk kosen pintu adalah 5/10 cm dan disponing dan
diprofil (ukuran setelah jadi dibuat).
Konstruksi sambungan kayu harus rapi, tidak longgar, ikatan
perkuatan harus menggunakan pen kayu keras yang sebelumnya
bidang sambungan ini harus dilumuri dengan lem kayu, agar
sambungannya dapat melekat dengan baik.
Setiap kosen pintu harus dilengkapi angker minimal 3 buah untuk
kiri kanan kosen yang melekat ke tembok. Untuk kosen jendela dan
boven dilengkapi angker minimal 2 buah dikiri kanan kosen yang
melekat ke tenbok. Khusus untuk kosen pintu, di bawah kosen
dilengkapi dengan dork yang di angker ke dalam neut beton.
Semua bidang kosen yang bersinggungan dengan dinding/beton
dibuat alur-alur kapur, kemudian bidang tersebut diawetkan dengan
cat meni 2 (dua) kali.
Kayu kosen dari kayu kelas I setaraf kayu bayam.
8.3.3. Daun Pintu, Jendela dan Boven
Pintu digunakan pintu panil kayu Jati, dan untuk pintu KM/WC
digunakan pintu teakwood yang dilapisi dengan formika pada
bagian dalam KM/WC.
Jendela dibuat model kaca rangka, bahan kayu jati dengan petak-
petak tempat kaca disesuaikan dengan gambar detail. Kaca untuk
jendela dipasang kaca polos tebal 5 mm. Pemasangan kaca harus
diperhatikan terhadap muai susut baik dari kosen maupun bahan
kaca tersebut.
Boven kaca mati dipasang kaca polos tebal 5 mm menggunakan list
kayu klas I. Sedangkan untuk boven kisi-kisi dipasang
menggunakan kayu klas II yang berkualitas.
Untuk daun jendela kisi-kisi besi ulir menggunakan besi plat tebal 2
mm dan besi ulir dia. 12 mm.
CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 17
8.3.4. Listplank
Lisplank dibuat dari papan kayu kelas II ukuran jadi 2/20 cm dan 2/12 cm
diprofil atau disesuaikan dengan gambar perencanaan. Pemasangannya
dipakukan langsung pada gording. Pemasangan harus rapi dan lurus.
Apabila dijumpai pemasangan yang tidak lurus, maka bagian tersebut harus
dibongkar dan diperbaiki kembali atas beban Kontraktor.
8.3.5. Krepyak/Ventilasi Atap
Krepyak menggunakan papan kayu klas II yang berkualitas.
8.3.6. Plafond
Rangka plafond menggunakan kayu kelas mutu II. Pemasangan
rangka utama dipakukan pada dinding (menggunakan paku tembok)
dan bagian rangka lainnya digantungkan menggunakan
penggantung dari kayu kelas mutu yang sama pada rangka kuda-
kuda. Ukuran panjang dan lebar rangka kayu plafond disesuaikan
dengan gambar rencana.
Pembuatan rangka plafond harus benar-benar memiliki permukaan
yang rata sebelum dipasang lapisan penutup dari tripleks. Lapisan
penutup yang digunakan, menggunakan tripleks tebal 3 mm.
8.3.7. List Plafond
List plafond menggunakan kayu kelas II diprofil yang berkualitas.
9. PEKERJAAN PENUTUP ATAP
9.1. Lingkup Pekerjaan
Bagian pekerjaan yang dilaksanakan adalah menutup semua bidang atap bangunan
9.2. Bahan yang digunakan
Untuk semua atap digunakan Seng gelombang BJLS 0.30 dan untuk bubungan atap
digunakan Seng plat ukuran jadi BJLS 0.30 lbr. 40 cm, produksi dalam Negeri.
9.3. Pedoman Pelaksanaan
9.3.1. Pemasangan atap diletakkan pada gording. Cara pemasangannya dengan
memakai paku seng, dengan jarak gording disesuaikan dengan gambar
rencana.
9.3.2. Tiap sambungan diberi tindisan sesuai dengan spesifikasi pabrik. Minimal
tindisan antar satu seng dengan seng lainnya harus sesuai dengan
persyaratan pabrik.
9.3.3. Bubungan ditutup dengan seng bubungan. Tindisan antara satu bubungan
dengan bubungan lainnya harus sesuai dengan persyaratan pabrik.
9.3.4. Pemasangan harus rapidan memenuhi syarat-syarat sehingga tidak
mengakibatkan kebocoran. Apabila terjadi kebocoran setelah
pemasangannya, maka bagian yang bocor tersebut harus dibongkar dan
dipasang baru. Kerugian akibat hal tersebut menjadi tangung jawab
sepenuhnya pada Kontraktor.
CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 18
10. PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG
10.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pengunci dan penggantung dipasang pada semua daun pintu, jendela dan
boven, selanjutnya pada jendela dipasang grendel dan hak angin.
10.2. Persyaratan Bahan
a. Engsel pintu merk Belleza 4 x 3 mm untuk menggantung daun pintu.
Sedangkan untuk jendela menggunakan engsel merk Belleza 3 x 2,5 mm
yang dilengkapi kait angin.
b. Kunci pintu dipasang merk Balleza - HP 859 2 (dua) slaag (dua kali putar)
atau yang setara.
c. Grendel pintu dan jendela merk Ferza berkualitas baik.
d. Expanyolet berkualitas baik.
10.3. Pedoman Pelaksanaan
a. Setiap daun pintu dipasang kunci tanam 2 (dua) slaag merk setaraBalleza -
HP 859, yang berkualitas baik.
b. Engsel pintu dipasang 3 (tiga) buah setiap lembaran daun pintu.
Pemasangan dilakukan dengan murkhusus untuk pintu, tidak dibenarkan
melengketkan engsel ke pintu dan ke kosen dengan menggunakan paku.
Penguncian mur harus dilakukan dengan memutarnya dengan obeng,
sehingga seluruh batang masuk dan menempel kuat ke kayu yang dipasang.
c. Untuk alat-alat tersebut di atas sebelum dipasang, Kontraktor wajib
memperlihatkan contoh terlebih dahulu untuk dimintakan persetujuan
Konsultan Pengawas atau pemberi tugas.
d. Apabila pada waktu pemasangan alat-alat tersebut tidak sesuai dengan yang
disyaratkan, maka Pengawas berhak untuk menyuruh bongkar kembali dan
diganti dengan alat-alat yang di syaratkan atas biaya Kontraktor.
e. Engsel dan hak angin dipasang 2 (dua) buah untuk setiap daun jendela dan
boven. Pasangan harus rapi dan dapat bekerja dengan baik. Untuk
melengketkan alat tersebut ke daun jendela harus menggunakan mur,
seperti tersebut pada ayat b pasal ini.
11. PEKERJAAN PIPA DAN PERLENGKAPAN SANITASI
11.1. Lingkup Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan meliputi pembuatan unit MCK, saluran pembuangan air
limbah, septicktank dan peresapan.
11.2. Bahan-Bahan yang digunakan
a. Pipa Galvanis diameter ½”untuk keperluan air bersih.
b. Kran diameter ½” merk Onda.
c. Pipa PVC 2” dan 4”.
d. Saringan air kotor/floor drain dari plat galvanis kualitas baik.
e. Closeddudukporselin kualitas baik (INA).
CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 19
f. Bak air fiber 60 x 60 cm.
g. Washtafel.
h. Septicktank dan resapan seperti gambar detail.
i. Bak control.
11.3. Pedoman Pelaksanaan
a. Pemasangan pipa-pipa di dalam bangunan dipasang di dalam dinding (in
bouw). Pemasangan pipa-pipa tersebut harus dihorizontal dan vertical,
tidak boleh dipasang miring.
b. Setelah selesai pemasangan, harus dilakukan pemeriksaan terhadap seluruh
jaringan air, yang disaksikan oleh Kontraktor, Konsultan Pengawas, dan
atau PTP. Dinas Pekerjaan Umum setempat (PTP sesuai persetujuan
Pengguna Anggaran) dan Pemilik Pekerjaan.
c. Air limbah dari MCK dialirkan melalui pipa PVC diameter 2” ke
peresapan.
d. Pembuangan air limbah/kotoran dari wastafel dialirkan dengan pipa PVC
tipe AW diameter 2” ke bak kontrol dan saluran air, dari bak kontrol ke
peresapan melalui pipa PVC tipe AW diameter 4”. Pada tempat-tempat
tertentu sebelum pipa dihubungkan ke septicktank, harus dipasang satu
buah bak kontrol.
e. Septicktank dibuat dari pasangan trasraam bata merah adukan 1Pc :3Psr,
dengan sisi dalamnya diplester dengan adukan yang sama dan bagian
atasnya plat beton bertulang 1Pc : 2Psr : 3Bpc tebal 10 cm (termasuk tutup
control dengan tbl. 4 cm) dan diperkuat dengan rangka sloof dan ringbalk
dari beton, serta diberi pipa pembuangan udara dari pipa PVC diameter 2”,
dengan tinggi 1.2 m dari permukaan tanah. Jarak bak septicktank ke
peresapan kurang lebih 2 m. Peresapan berupa galian tanah dengan ukuran
sesuai gambar dan dilengkapi urugan batu karang, kerikil, pasir dan dilapisi
dengan ijuk sesuai dengan petunjuk gambar.
f. Penyaluran tinja dari septicktank ke peresapan, dipasang pipa PVC 4”,
sesuai dengan petunjuk dalam gambar.
g. Segala sesuatunya mengenai bentuk, ukuran maupun kapasitas septicktank
dan sumur peresapannya harus dilaksanakan sesuai gambar yang
bersangkutan. Tata letak sumur peresapan (rembesan) sekurang-kurangnya
8 m dari sumber air tanah (sumur gali/sumur bor) agar tidak terjadi
pencemaran terhadap sumber air tersebut.
12. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
12.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan instalasi listrik meliputi pemasangan seluruh jaringan instalasi di dalam
bangunan, sebagaimana gambar detail. Pemasukan arus yang bersumber dari
instalasi PLN (Perusahaan Listrik Negara), penggunaan generator listrik,
penyediaan bola lampu, kabel-kabel, pipa-pipa PVC, tiang listrik dan sebagainya
sehingga listrik menyala.
CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 20
12.2. Bahan-Bahan yang digunakan
a. Kabel NYM (eternal) eks Kabelindo atau yang sekualitas.
b. Pipa kabel dari PVC khusus untuk instalasi listrik diameter ¾”.
c. Steker stop kontak dan saklar dari bahan ebonit kualitas baik.
d. Bola lampu spiraldan armaturnya adalah produksi nasional merk philips
atau yang sekualitas.
e. Panel box yang dilengkapi fuse, switch untuk pembagian group
pemasangan instalasi listrik, produksi dalam Negeri (Nasional) atau
sekualitas, dengan arde (pentanahan)dari kabel B.
12.3. Pedoman Pelaksanaan
a. Pemasangan instalasi listrik dan tata letak titik lampu, saklar dan stop
kontak serta jenis armature lampu yang dipakai harus dikerjakan sesuai
dengan gambar instalasi listrik.
Sedangkan system pemasangan pipa-pipa listrik pada dinding maupun
beton harus ditanam (system inbouw) dan penarikan kabel (jaringan kabel)
di atas plafond diikat dengan isolator khusus dengan jarak 1,00 atau 1, 20 m
atau jaringan kabel di atas plafond tersebut dimasukkan ke dalam pipa
PVC. Khusus untuk instalasi stop kontak harus dilengkapi dengan kabel
arde (pentanahan) sesuai dengan peraturan yang berlaku (mencapai dan
terendam air tanah).
b. Pemasangan instalasi listrik berikut penggunaan bahan/komponen-
komponennya harus disesuaikan dengan system tegangan lokal 220 Volt.
c. Untuk pekerjaan instalasi listrik, atas persetujuan Pengawas, dan PTP.
Dinas Pekerjaan Umum setempat (PTP sesuai persetujuan Pengguna
Anggaran), Pemborong boleh menunjuk pihak ketiga (instalatur) yang telah
memiliki ijin usaha instalasi listrik atau ijin sebagai instalatur yang masih
berlaku dari Perum Listrik Negara (PLN). Pemborong tetap bertanggung
jawab penuh atas pekerjaan ini sampai listrik tersebut menyala (siap
digunakan), termasuk biaya pengujian dengan pihak PLN.
d. Pengujian instalasi listrik harus dilakukan Kontraktor pada beban penuh
selama 1 x 24 jam secara terus-menerus. Semua biaya yang timbul akibat
pengujian ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.
e. Kontraktor berkewajiban memasukkan arus yang bersumber dari instalasi
PLN. Pemasukkan arus ini harus dengan menambah tiang beton pra cetak
secukupnya. Biaya penambahan tiang dan kabel listrik menjadi beban
Kontraktor.
f. Untuk penempatan stop kontak untuk AC dipasang pada bagian atas
dinding dengan jarak 60 cm di bawah ringbalk..
13. PEKERJAAN FINISHING
13.1. Lingkup Pekerjaan
a. Cat besi/seng untuk jendela kisi-kisi besi plat serta cat logo balai penyuluh
KB di atas atap seng gelombang.
b. Cat kayu untuk bidang-bidang kayu kosen yang nampak, listplank,
krepyak, plafond dan list plafond.
c. Politur daun pintu, rangka jendela dan boven.
d. Cat tembok untuk dinding yang diplester dan bidang-bidang beton.
e. Residu kap kayu kuda-kuda dan gording.
CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 21
13.2. Bahan-Bahan yang digunakan
Bahan-bahan yang digunakan harus berkualitas baik, seperti :
a. Cat besi/seng (Oktan) berkualitas baik.
b. Menie kayu (cap pedang), berkualitas baik.
c. Plamur kayu (Boyo) berkualitas baik.
d. Plamur tembok (Boyo) berkualitas baik.
e. Cat kayu (Avian) berkualitas baik.
f. Cat tembok (Matex) berkualitas baik.
g. Politur/teak oil (Boyo) berkualitas baik.
h. Residu kualitas baik, tidak luntur.
13.3. Pedoman Pelaksanaan
a. Pekerjaan menie, residu harus betul-betul rata, berwarna sama, pengecatan
minimal 2 (dua) kali.
b. Pekerjaan cat kayu harus dilakukan lapis demi lapis, dengan
memperhatikan waktu pengeringan jenis bahan yang digunakan.
Urutan pekerjaan sebagai berikut :
1 (satu) kali lapis pengisi dengan plamur kayu
Penghalusan dengan amplas.
Finishing dengan cat kayu sampai rata minimal 2 (dua) kali.
c. Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai berikut :
Penggosokkan dinding dengan amplas kasar sampai rata dan halus,
setelah itu dilap dengan kain basah hingga bersih.
Melapisi dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata.
Setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap
dengan kain kering yang bersih.
Pengecatan dengan cat tembok emulasi sampai rata, minimal2 (dua)
kali.
Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna merata sama dan
tidak terdapat belang-belang atau noda-noda mengelupas.
d. Pengecatan plafond harus dilakukan menurut proses berikut :
Membersihkan bidang plafond yang akan dicat
Mengecat plafond 2 (dua) kali, sehingga menghasilkan bidang
pengecatan yang merata sama dan tidak terdapat belang-belang atau
noda-noda yang mengelupas.
e. Warna yang digunakan
Warna sebagai berikut :
Dinding dalam/luar digunakan cat warna biru, seperti yang tertera
dalam gambar detail, atau sesuai dengan permintaan pemilik
pekerjaan.
Plafond tripleks dan plafond beton digunakan cat warna putih (pear
white).
CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 22
Kosen dan listplank digunakan cat warna coklat (candy brown 925)
dari daftar warna cat Kuda Terbang atau yang sekualitas.
Daun pintu, daun jendela dan boven di teak oil warna candy brown
925 dari daftar warna cat Kuda Terbang atau yang sekualitas.
Cat jendela kisi-kisi besi plat digunakan cat warna coklat (candy
brown 925) dari daftar warna cat Kuda Terbang atau yang
sekualitas.
Cat logo balai penyuluh digunakan cat seperti yang tertera dalam
gambar detail, atau sesuai dengan warna logo balai penyuluh.
14. PEKERJAAN LAIN-LAIN
a. Apabila ternyata terdapat ketidaksesuaian antara gambar dan RKS, maka diambil
gambar detail sebagai pedoman dan bila juga tidak sesuai atau kurang jelas, maka
berlaku apa yang tercantum dalam RKS atau meminta petunjuk Konsultan
Perencana, Konsultan Pengawas, dan PTP. Dinas Pekerjaan Umum setempat (PTP
sesuai persetujuan Pengguna Anggaran).
b. Pembuatan administrasi/dokumentasi, biaya keamanan/jaga malam, obat-
obatan/P3K, papan nama proyek, dan Direksi Keet lengkap.
c. Sebelum pekerjaan diserahterimakan, Kontraktor diwajibkan membersihkan
bahan-bahan bangunan, kotoran-kotoran bekas yang ada dalam lokasi bangunan,
sehingga pada saat serah terima dilaksanakan, bangunan dalam keadaan bersih dan
rapi.
Pada waktu diadakan serahterima pertama pekerjaan, maka Kontraktor harus
menyerahkan :
Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang dikeluarkan Pemerintah
Daerah setempat.
Surat Tanda good keer pemasangan instalasi listrik dan berikut akan
gambar pemasangan instalasi dari pihak PLN setempat.
Bukti setoran bahan galian C
d. Penjelasan masing-masing lingkup proyek ini telah dijabarkan pada masing-
masing pasal di atas, kecuali :
Administrasi/dokumentasi dimaksudkan kegiatan Kontraktor untuk
membuat segala administrasi proyek, yaitu membuat buku laporan harian,
mingguan, bulanan, dan as built drawing, foto-foto proyek dan lain-lain
yang dibutuhkan untuk kelancaran pekerjaan. Obat-obatan/P3K minimum
disediakan dilapangan untuk 20 orang pekerja.
As built drawing adalah gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan
dilapangan dan harus diserahkan selambat-lambatnya 4 minggu setelah
serahterima pertama pekerjaan.
Kontraktor diwajibkan membuat foto kemajuan pekerjaan dari 0 %
sampai100 %, yang dapat dilihat dari semua arah bangunan. Pengulangan
foto harus dilakukan pada sisi yang sama secara berurutan sehingga akan
jelas terlihat sisi tersebut dari permulaan sampai akhir pekerjaan.
CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 23
Pembayaran pekerjaan lain-lain ini didasarkan pada unit taksiran
penawaran Kontraktor. Harga taksiran ini sudah mencakup semua
kebutuhan Kontraktor sehingga bagian pekerjaan ini berjalan dengan baik
dan sempurna.
Apabila ada pekerjaan yang tidak disebutkan dalam uraian ini, yang ternyata pekerjaan
tersebutharus ada agar mendapatkan hasil akhir yang sempurna, maka pekerjaan tersebut harus
dilaksanakan oleh Kontraktor atas petunjuk Konsultan Pengawas dan PTP. Dinas Pekerjaan Umum
setempat(PTP sesuai persetujuan Pengguna Anggaran) yang didasari atas gambar rencana serta
Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Rencana kerja dan syarat-syarat ini menjadi pedoman dan harus ditaati oleh Kontraktor
dalam melaksanakan Pekerjaan ini.
Mengesahkan :
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Flores Timur
SRI ARDI RAHAJU, S. Sos. MAP
NIP. 19691016 199903 2 007
Larantuka, ........ Maret 2020
Dibuat Oleh :
Konsultan Perencana
CV. JOSHUA ENGINEERING
AMBROSIUS LEWO KEDA, ST
Kepala Perwakilan
CV. Joshua Engineering – RKS Balai Penyuluh 2020 Page 24
CONTOH PAPAN NAMA PROYEK
120 CM
120 CM
40 CM
PEMERINTAH KABUPATEN FLORES TIMUR DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB,
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Jln. Sarabiti – Kel. Sarotari, Telp. (0383) 2325888 – Fax. (0383) 22169
L A R A N T U K A
KEGIATAN : PENINGKATAN DAYA JANGKAUAN DAN
KUALITAS PENYULUHAN SERTA PENGADAAN
PERLENGKAPAN SARANA KERJA
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN BALAI PENYULUH
KECAMATAN ADONARA TENGAH
LOKASI : KEC. ADONARA TENGAH – KAB. FLORES TIMUR
TAHUN ANGGARAN : 2020
HARGA BORONGAN : Rp. ..………………………………
WAKTU PELAKSANAAN : ……………... HARI KALENDER
KONTRAKTOR PELAKSANA : PT / CV. ………………………….
KONSULTAN PERENCANA : CV. JOSHUA ENGINEERING
KONSULTAN PENGAWAS : PT / CV. ………………………….
PROYEK INI DILAKSANAKAN DENGAN DANA
YANG DIHIMPUN DARI PAJAK YANG SAUDARA BAYAR.
FL O R E S T I M UR