bab 3. pemrograman arsitektur - unika repository

49
21 BAB 3. PEMROGRAMAN ARSITEKTUR 3.1 Analisis Fungsi Bangunan Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai studi aktivitas dan pelaku, studi kebutuhan luas bangunan dan struktur ruang. Dalam melakukan analisis fungsi bangunan, digunakan studi preseden dari Gereja Paroki Santo Paulus Sendangguwo terkait jumlah kapasitas panti umat, data umat, kegiatan umat, jadwal operasional serta kelengkapan fasilitas Gereja. 3.1.1 Studi Preseden Gereja Paroki Santo Paulus Sendangguwo merupakan Paroki yang bermula dari paguyuban umat, terdiri dari 11 Kepala Keluarga pada tahun 1962 dan berada di bawah reksa Pastoral Paroki Atmodirono. Seiring berjalannya waktu, paguyuban umat ini semakin bertambah sehingga muncullah keinginan umat untuk memiliki sebuah bangunan yang mampu menghimpun paguyuban umat tersebut. Singkat cerita, dimulailah pembangunan Gereja St.Paulus pada tahun 1981, dan diberkati pada 28 Juni 1989 oleh Romo Vikjen KAS, Romo CHR. Purwawidyana, Pr yang mewakili Bapa Uskup Agung dan diresmikan oleh Walikota Semarang yang diwakili Sekwilda Bp. Drs. FX. Bambang Sriwidiyoko. Gambar 3.1. Tampak Depan Gereja St.Paulus Sendangguwo Sumber: Hasil survey,2018 Lokasi berada pada Jalan Muwardi Timur, akses utama melalui Jalan Majapahit. Gereja ini dikelilingi ruko dan perumahan warga, disamping jalan masuk menuju Gereja terdapat pom bensin dan juga toko ACE Hardware.

Upload: khangminh22

Post on 19-Jan-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

21

BAB 3. PEMROGRAMAN ARSITEKTUR

3.1 Analisis Fungsi Bangunan

Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai studi aktivitas dan pelaku, studi

kebutuhan luas bangunan dan struktur ruang. Dalam melakukan analisis fungsi

bangunan, digunakan studi preseden dari Gereja Paroki Santo Paulus

Sendangguwo terkait jumlah kapasitas panti umat, data umat, kegiatan umat,

jadwal operasional serta kelengkapan fasilitas Gereja.

3.1.1 Studi Preseden

Gereja Paroki Santo Paulus Sendangguwo merupakan Paroki yang bermula dari

paguyuban umat, terdiri dari 11 Kepala Keluarga pada tahun 1962 dan berada di

bawah reksa Pastoral Paroki Atmodirono. Seiring berjalannya waktu, paguyuban

umat ini semakin bertambah sehingga muncullah keinginan umat untuk memiliki

sebuah bangunan yang mampu menghimpun paguyuban umat tersebut. Singkat

cerita, dimulailah pembangunan Gereja St.Paulus pada tahun 1981, dan

diberkati pada 28 Juni 1989 oleh Romo Vikjen KAS, Romo CHR. Purwawidyana,

Pr yang mewakili Bapa Uskup Agung dan diresmikan oleh Walikota Semarang

yang diwakili Sekwilda Bp. Drs. FX. Bambang Sriwidiyoko.

Gambar 3.1. Tampak Depan Gereja St.Paulus Sendangguwo Sumber: Hasil survey,2018

Lokasi berada pada Jalan Muwardi Timur, akses utama melalui Jalan

Majapahit. Gereja ini dikelilingi ruko dan perumahan warga, disamping jalan

masuk menuju Gereja terdapat pom bensin dan juga toko ACE Hardware.

22

Gambar 3.2. Foto Udara Sumber: googlemaps.com

Gereja yang terbangun pada lokasi ini merupakan Gereja yang

mengadopsi elemen struktural Joglo pada ruang dalamnya dan sangat kental

dengan Arsitektur Jawa.

Gereja Paroki ini memiliki sebuah gedung Gereja, gedung Pastoran,

gedung Pastoral dan ruang pertemuan.

Gambar 3.3. Penataan Kompleks Bangunan Gereja Sumber: googlemaps.com

Gereja St.Paulus Sendangguwo

Toilet dan Taman Paramenta

Sakristi-R.Sekretariat

R.Pertemuan

R.Tamu

Gd.Pastoran

Tanah kosong untuk Gd.Gereja

yg baru

23

Gambar 3.4. Situasi Gereja St.Paulus Sendangguwo Sumber: Dokumentasi Pribadi,2019

Gereja Paroki Sendangguwo ini terdiri dari beberapa wilayah yang

dibawahi oleh Paroki Sendangguwo, berikut adalah peta wilayah yang termasuk

dalam Paroki Sendangguwo.

Gambar 3.5. Peta Wilayah Paroki Sendangguwo Sumber: Data Lingkungan/Wilayah Sendangguwo

Catatan: Uraian fasilitas ruang berada di lampiran hlm.185

24

3.1.2 Studi Aktivitas

Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai pelaku, pola aktivitas, waktu

operasional, pengelompokan dan sifat kegiatan, dan jumlah pengguna

bangunan.

1. Pelaku

Pelaku di dalam Gereja ini terdapat 6 golongan yaitu Gembala Paroki,

Pelayan Liturgi, Pelayan Pastoral, Pelayan Pastoran, Pelayan Umum dan

Umat.

a. Gembala Paroki, merupakan pelaku yang terdiri dari Pastor Paroki dan

Pastor Pendamping.

1) Pastor Paroki, merupakan pelaku yang secara khusus berada di

Gereja dan memiliki rumah tinggal di gedung Pastoran. Aktivitasnya

secara keseluruhan berada di Gereja, gedung Pastoran dan gedung

Pastoral.

2) Pastor Pendamping, merupakan pelaku yang bertugas membantu

Pastor Paroki dan secara khusus berada di Gereja, memiliki rumah

tinggal di gedung Pastoran. Sama halnya dengan Pastor Paroki,

pelaku ini juga beraktivitas di Gereja, gedung Pastoran dan gedung

Pastoral.

b. Pelayan Liturgi, merupakan kelompok pelaku yang bertanggung jawab

pada saat misa berlangsung diantaranya adalah Prodiakon, Lektor,

Pemazmur, Misdinar, Organis, Paduan Suara, Koster, Petugas Tata

Tertib.

1) Prodiakon, merupakan pelaku yang datang ke Gereja untuk

melaksanakan tugas pada saat misa berlangsung. Sebelum misa

berlangsung, pelaku biasanya berada dalam ruang khusus untuk

persiapan batin dan berganti baju.

2) Lektor, pemazmur, dan misdinar, merupakan pelaku yang

bertanggung jawab akan tugas liturgy pada saat misa berlangsung,

sebelum misa berlangsung biasanya pelaku mempersiapkan diri

dalam ruang khusus yang berdekatan dengan sakristi.

3) Organis dan paduan suara, merupakan pelaku yang bertugas untuk

mengiringi ritus liturgy dan menempati spot khusus untuk paduan

suara dan organis yang terletak di depan panti umat.

25

4) Koster, merupakan pelaku yang stand by berada di sakristi untuk

mengamati keberlangsungan acara liturgy. Koster juga bertugas untuk

membunyikan lonceng sebagai tanda misa akan segera dimulai.

5) Petugas Tata tertib, merupakan pelaku yang sebenarnya adalah umat

yang bertugas untuk menyambut umat lain dan mengatur ketertiban

umat pada saat misa berlangsung.

c. Pelayan Pastoral, diantaranya adalah Dewan Paroki, Tim Kerja, Petugas

Keseketariatan, Karyawan.

1) Dewan Paroki, merupakan persekutuan para pelayan umat yang

diketuai oleh Pastor Paroki. Dewan Paroki terdiri dari Dewan Harian,

Dewan Inti dan Dewan Pleno.

Dewan Harian terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara,

ketua-ketua bidang, serta coordinator wilayah. Dewan Inti terdiri dari

anggota dewan harian dengan ketua wilayah dan ketua timja. Dewan

Pleno terdiri dari anggota Dewan Inti, anggota timja, kerua

linggkungan dan tokoh-tokoh.

2) Tim Kerja, merupakan sekelompok orang yang bekerja bersama

sebagai suatu tim yang menjalankan tugas dalam lingkup unti

pelayanan terbatas di salah satu bidang pelayanan Dewan Paroki.

3) Petugas Keseketariatan, merupakan pelaku yang bertugas untuk

melayani umat dalam bidang administrasi ataupun hal-hal lain yang

berkaitan dengan keperluan pastoral.

4) Karyawan, merupakan sekelompok pelaku yang bertanggungjawab

akan keamanan, kebersihan dan kelengkapan peralatan dalam

Gereja.

d. Pelayan Pastoran, terdiri dari juru masak, kebersihan dan keamanan

1) Juru masak, merupakan pelaku yang bertugas untuk menyiapkan

sajian bagi Pastor yang berada di gedung pastoran

2) Kebersihan dan keamanan merupakan pelaku yang

bertanggungjawab menjaga kebersihan dan keamanan di sekitar

gedung Pastoran.

e. Pelayan Umum, terdiri dari penjaga toko devotionalia, penjaga

perpustakaan, dokter klinik.

26

1) Penjaga toko devotionalia, merupakan pelaku yang berada di ruang

devotionalia dan bertugas melayani umat dalam hal jual beli benda-

benda rohani

2) Penjaga perpustakaan, merupakan pelaku yang bertugas untuk

melayani umat dalam hal peminjaman buku

3) Dokter klinik, merupakan pelaku yang bersiap siaga berada di klinik

untuk melayani umat yang memiliki kebutuhan medis secara

mendadak.

4) Apoteker, merupakan pelaku yang bertugas untuk melayani

pengunjung dalam jual beli obat

f. Umat, merupakan pelaku yang datang ke Gereja untuk mengikuti

rangkaian litrugi atau memiliki urusan lain yang berkaitan dengan

kegiatan pastoral (pertemuan, katekese, urusan administrasi).

2. Pola Aktivitas

a. Pola aktivitas Gembala Paroki

Gembala Paroki merupakan pelaku yang menetap tinggal di gedung

pastoran, awalnya gembala paroki akan datang, parkir lalu memasuki

gedung pastoran untuk beristirahat dan melakukan kegiatan-kegiatan

pribadi, menemui pegawai keseketariatan dan karyawan di gedung

pastoral, menyapa umat, mempersiapkan diri untuk memimpin misa, dan

memimpin misa.

Diagram 3.1. Pola aktivitas Gembala Paroki Sumber: Dokumentasi pribadi,2019

27

b. Pola aktivitas Pelayan Liturgi

Aktivitas pelayan liturgy awalnya akan memasuki area parkir lalu akan

menuju ke taman doa atau ruang Misdinar/Lektor/Prodiakon untuk

mempersiapkan diri sebelum misa dimulai. Setelah melakukan persiapan,

pelaku menuju ke ruang sakristi dan bertemu dengan Romo dan petugas

lainnya. Saat misa berlangsung, pelaku akan melaksanakan tugas

liturginya masing-masing.

Diagram 3.2. Pola aktivitas Pelayan Liturgi Sumber: Dokumentasi pribadi,2019

c. Pola aktivitas Pelayan Pastoral

Aktivitas pelayan pastoral ini tergolong aktivitas yang profan dan

bertujuan untuk melayani kebutuhan umat. Awalnya pelaku akan

memasuki area parkir, khusus untuk pegawai keseketariatan, akan

melaksanakan absensi pagi dan rutinitas kerja seperti biasa. Dewan

paroki dan tim kerja merupakan pelaku yang sifatnya temporer berada di

Gereja, hanya sewaktu-waktu ada kegiatan atau hal-hal yang dibutuhkan.

28

Diagram 3.3. Pola aktivitas Pelayan Pastoral Sumber: Dokumentasi pribadi,2019

d. Pola aktivitas Pelayan Pastoran

Awalnya pelaku akan memasuki area parkir. Kegiatan utama berada di

gedung Pastoran. Aktivitas yang dilakukan oleh pelaku ini berhubungan

secara langsung dan tujuan utamanya adalah membantu kegiatan sehari-

hari Gembala Paroki. Kegiatan yang dilakuka diantaranya memasak,

mencuci, menyapu, mengepel, dan menjaga keamanan sekitar gedung

pastoran.

Diagram 3.4. Pola aktivitas Pelayan Pastoran Sumber: Dokumentasi pribadi,2019

29

e. Pola aktivitas Pelayan Umum

Aktivitas pelayan umum ini memiliki tujuan utama untuk melayani umat

diluar bidang pastoral dan liturgis. Sifat kegiatan pada aktivitas ini adalah

profan. Awalnya pelaku akan memasuki area parkir, lalu menuju ke

ruang/toko tempat aktivitas utama pelaku. Pelayanan Umum ini diadakan

ketika terdapat kegiatan tertentu di Gereja seperti misa, misa hari raya

atau peringatan tertentu.

Diagram 3.5. Pola aktivitas Pelayan Umum

Sumber: Dokumentasi pribadi,2019

f. Pola aktivitas Umat

Umat mendatangi Gereja selain untuk beribadah (kegiatan liturgis) namun

juga untuk menghadiri pertemuan acara, katekese, pelatihan,

memperingati hari-hari tertentu ataupun memiliki urusan keparokian

dengan petugas keseketariatan.

Diagram 3.6. Pola aktivitas Umat

Sumber: Dokumentasi pribadi,2019

30

g. Alur aktivitas Liturgi

Berikut adalah alur aktivitas liturgy yang berdasarkan pada Ritus Novus

Ordo. Ritus Novus Ordo merupakan tata perayaan ekarisiti yang

digunakan setelah Konsili Vatikan II. (Keuskupan Agung Semarang,

2014)

Diagram 3.7. Alur aktivitas Liturgi Sumber: Dokumentasi pribadi,2019

Susunan ritus diatas termasuk peristiwa sakral dimana masing-masing

ritus membutuhkan area ruang gerak dan persyaratan kualitas ruang

gerak tertentu. Kebutuhan serta kualitas area ruang gerak ini haruslah

sejalan dengan kebutuhan kegiatan ritusnya. Jika keduanya sejalan

diyakini bahwa seluruh kegiatan lima ritus penting ini akan menjadi sakral.

Area yang dibutuhkan bagi seluruh ritus atau liturgi ini diberi nama

sebagai berikut:(Liturgi-KWI, 2002)

1) Narthex yang dibagi menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut:

a) Exonarthex, yaitu di area pintu masuk bangunan ke arah luar

Gereja termasuk area lingkungan (Simbol Profan) dan area

transisi (Simbol Minggu Palma).

b) Esonarthex, yaitu di area pintu masuk dalam bangunan ke arah

Nave simbol dari pembersihan diri. Meliputi: Pintu utama (main

door), Cawan air suci (holy water stoup), Ruang katekumen dan

penitent, Ruang bejana baptis (baptistery room), dan menara

lonceng (bell tower).

2) Nave atau Panti Umat adalah bagian sakral dalam Gereja Katolik dan

berada di tengah bangunan Gereja yang membentang dari pintu

masuk (Narthex) ke transepts (bagian Gereja yang merupakan salib),

atau jika tidak ada transepts, ke mimbar (daerah altar), nave

disimbolkan sebagai kumpulan umat secara horizontal. Meliputi: Area

duduk umat, gang,kamar pengakuan dosa, dan area koor dan musik.

31

3) Sanctuary atau Panti Imam merupakan bagian paling sakral dari

Gereja Katolik. Kesucianini ditandai dengan level lebih tinggi

dibandingkan dengan yang lainnya. Panti Imam ini merupakan simbol

pertemuan Tuhan dan Umat. Meliputi: Altar Utama, Tabernakel, Salib,

sakristi, mimbar baca, kursi Uskup atau Imam.

Diagram 3.8. Urutan ruang berdasarkan kegiatan Sumber: Dokumentasi pribadi,2019

3. Waktu Operasional

Berikut adalah jadwal jam operasional yang berlangsung dalam Fasilitas

Peribadatan, Fasilitas Pastoran, dan Fasilitas Pastoral. Jadwal kegiatan

merupakan preseden dari Paroki Sendangguwo.

Tabel 3.1. Jadwal Operasional Sumber: Hasil survey dan wawancara,2019

Ruang Kegiatan Jadwal

Fasilitas Peribadatan

Gereja Mempersiapkan Misa Harian Sakristi Senin :17.00-17.30 Selasa-Jumat :05.00-05.30

Misa Harian Panti Imam,Panti Umat, Koor Senin :17.30-18.00 Selasa-Jumat :05.30-06.00

Mempersiapkan Misa Jumat Pertama

Sakristi Jumat pagi :05.00-05.30 Jumat sore :17.00-17.30

Misa Jumat Pertama Panti Imam,Panti Umat, Koor Jumat pagi :05.30-06.15 Jumat sore :17.30-18.15

Mempersiapkan Misa Mingguan Sakristi Sabtu sore :17.00-17.30 Minggu 1 : 05.00-05.30 Minggu 2 : 07.00-07.30 Minggu sore : 17.00-17.30

32

Misa Mingguan Panti Imam,Panti Umat, Koor Sabtu sore :17.30-18.30 Minggu 1 : 05.30-06.30 Minggu 2 : 07.30-08.30 Minggu sore : 17.30-18.30

Pengakuan Dosa Mengaku Dosa Senin-Selasa: 05.00-09.00

Lonceng Membunyikan lonceng Sabtu sore :17.00 Minggu 1 : 05.30 Minggu 2 : 07.30 Minggu sore : 17.30

Fasilitas Pastoral

Aula Legio Maria Jumat pertama: 18.30 Jumat: 17.30

Sekolah Minggu Minggu: 08.00-09.00

Klinik kesehatan Pengobatan Lansia Minggu pagi : 08.30-12.00

Devotionalia Jual beli alat rohani Sabtu sore :18.30-20.00 Minggu pagi : 08.30-12.00 Minggu sore : 18.30-20.00

R.Pertemuan Pertemuan Lektor Minggu : 10.00-12.00

Pertemuan Misdinar Minggu : 10.00-12.00

R.OMK Pertemuan OMK Kamis : 18.30-20.00

Perpustakaan Membaca buku Sabtu sore :18.30-20.00 Minggu pagi : 08.30-12.00 Minggu sore : 18.30-20.00

R.Kanonik Konsultasi Selasa-Sabtu: 08.00-12.00 Istirahat: 12.00-13.00 Minggu Pagi: 07.00-10.00 Minggu Sore: 17.00-19.00

Apotek Jual beli obat Sabtu sore :18.30-20.00 Minggu pagi : 08.30-12.00 Minggu sore : 18.30-20.00

R.Kerja Romo Mengelola urusan keparokian Selasa-Sabtu: 08.00-12.00 Istirahat: 12.00-13.00 Minggu Pagi: 07.00-10.00 Minggu Sore: 17.00-19.00

R.Tamu Menemui tamu

R.Sekretariat Paroki, Dewan Paroki dan Timja Paroki

Mengelola administrasi

R.Arsip Paroki Penyimpanan data paroki Waktu Operasional Khusus: 24 jam dengan pengawasan security

Fasilitas Pastoran

R.Tamu Menemui tamu Waktu Operasional Khusus: 24 jam dengan pengawasan security

R.Rekreasi Menonton TV dan bersantai

R.Makan Menyantap sajian

Taman/Tempat Doa Berdoa

Kamar TIdur Pastor Tidur

Dapur Mempersiapkan sajian makanan

R.Cuci Jemur Mencuci baju

R.Setrika Menyetrika baju

Pantry Istirahat karyawan pastoran

Toilet BAB/BAK

Janitor Menyimpan alat kebersihan

Gudang Menyimpan berkas dan barang

Fasilitas Servis

R.Kontrol, Rumah Koster, R.Panel, R.Genset, R.Pompa,Lavatory

Servis Waktu Operasional Khusus: 24 jam dengan pengawasan security

Fasilitas Ruang Luar

Gua Maria Devosi Waktu Operasional Khusus: 24 jam dengan pengawasan security

Pemberhentian Jalan Mengikuti 14 pemberhentian Khusus masa prapaskah

33

Salib jalan salib Jumat : 17.00-18.00

Sumur Rohani Pembersihan alat-alat liturgi setelah misa

Sabtu sore :18.30-19.00 Minggu 1 : 06.30-07.00 MInggu 2: 08.30-09.00 Minggu sore : 18.30-19.00

Parkir Parkir pengelola dan pengunjung

Waktu Operasional Khusus: 24 jam dengan pengawasan security Plaza Area kumpul dan Visualisasi

Jalan Salib

4. Pengelompokan dan Sifat Kegiatan

a. Gembala Paroki, merupakan pelaku yang orientasi kegiatannya berada di

pastoran, dan Gereja. Jenis kegiatan didominasi oleh kegiatan indoor.

Tabel 3.2. Pengelompokan Kegiatan Gembala Paroki Sumber: Analisis pribadi,2019

PELAKU KEGIATAN KEBUTUHAN

RUANG SIFAT

KEGIATAN JENIS

KEGIATAN

Pastor Paroki dan Pastor

Pendamping

Datang Main Entrance Publik Outdoor

Drop off Entrance Publik Outdoor Parkir Parking Area Publik Outdoor Menyapa Umat Foyer Publik Outdoor Devosi Pribadi Taman Doa Sakral Outdoor Berganti Pakaian Sakristi Sakral Indoor

Memimpin perayaan ekaristi

Panti Imam Sakral Indoor

Ritus Pembuka Mimbar Sakral Indoor Liturgi Sabda Mimbar Sakral Indoor Liturgi Ekaristi Altar Sakral Indoor Ritus Penutup Altar Sakral Indoor Memimpin Doa Jalan Salib

Gereja Sakral Indoor

Memimpin perayaan Adorasi

R.Adorasi Sakral Indoor

Mengadakan pertemuan

Aula Profan Indoor

Konseling R.Kanonik Profan Indoor

Pengakuan Dosa R.Pengakuan Dosa

Sakral Indoor

Pemberkatan Air Suci

Sakristi Sakral Indoor

Bekerja R.Kerja Romo Profan Indoor Mengadakan Rapat

R.Rapat Profan Indoor

Membaca Buku Perpustakaan Profan Indoor Menemui umat R.Tamu Semi Privat Indoor Bersantai R.Rekreasi Privat Indoor Makan R.Makan Privat Indoor Istirahat R.Tidur Privat Indoor BAB-BAK Toilet Privat Indoor

b. Pelayan Liturgi, merupakan pelaku yang orientasi kegiatannya berada di

Gereja dengan jenis kegiatan indoor yang mendominasi.

Tabel 3.3. Pengelompokan Kegiatan Pelayan Liturgi Sumber: Analisis pribadi,2019

PELAKU KEGIATAN KEBUTUHAN

RUANG SIFAT

KEGIATAN JENIS

KEGIATAN

Prodiakon, Lektor,

Datang Main Entrance Publik Outdoor

Drop off Entrance Publik Outdoor

34

Pemazmur, Misdinar, Organis, Paduan

Suara, Koster, Petugas Tata

Tertib

Parkir Parking Area Publik Outdoor Devosi Pribadi Taman Doa Sakral Indoor

Berganti Pakaian

R. Prodiakon Sakral Indoor R. Lektor, Pemazmur, Misdinar

Sakral Indoor

Persiapan sebelum misa

Sakristi Sakral Indoor

Mempersiapkan Pakaian Liturgi Pastor

Sakristi Sakral Indoor

Mempersiapkan alat-alat Liturgi

Sakristi Sakral Indoor

Membunyikan Lonceng

Menara Lonceng

Sakral Indoor

Mengecek Sound Sakristi Sakral Indoor

Ritus Pembuka

Tempat duduk Misdinar

Sakral Indoor

Tempat duduk Prodiakon,Lektor,Pemazmur

Sakral Indoor

Koor Sakral Indoor Liturgi Sabda Mimbar Sakral Indoor

Liturgi Ekaristi

Meja persembahan

Sakral Indoor

Altar Sakral Indoor Gong-kerincing Sakral Indoor

Ritus Penutup Altar Sakral Indoor Makan Pusat Jajanan Publik Outdoor BAB/BAK Toilet Privat Indoor Pulang Parkir Publik Outdoor

c. Pelayan Pastoral, merupakan pelaku dengan orientasi kegiatan di

Gedung pastoral dengan tujuan untuk melayani umat.

Tabel 3.4. Pengelompokan Kegiatan Pelayan Pastoral Sumber: Analisis pribadi,2019

PELAKU KEGIATAN KEBUTUHAN

RUANG SIFAT

KEGIATAN JENIS

KEGIATAN

Dewan Paroki, Tim Kerja, Petugas

Keseketariatan, Karyawan

Datang Main Entrance Publik Outdoor

Drop off Entrance Publik Outdoor Parkir Parking Area Publik Outdoor Absensi Pagi Lobby Publik Indoor

Menaruh barang R.Loker Privat Indoor

Menerima laporan pekerjaan

R.Sekretariat Profan Indoor R.Dewan Paroki Profan Indoor R.Timja Paroki Profan Indoor

Briefing R.Sekretariat Profan Indoor Menemui dan melayani umat

R.Sekretariat Profan Indoor

Chaos Dhahar Romo

Pastoran Profan Indoor

Memasukkan dan mengecek data Paroki

R.Arsip/data Privat Indoor

Bertemu tamu R.Tamu Semi Privat Indoor Rapat R.Rapat Profan Indoor Mengadakan pertemuan dan penyuluhan

Aula Profan Indoor

Membersihkan Gereja Sakral Indoor

35

lingkungan Gereja

Menjaga keamanan Gereja

Pos Jaga, R.CCTV

Profan Indoor

Menyimpan alat kebersihan

Janitor Profan Indoor

Makan Pusat Jajanan Publik Outdoor BAB/BAK Toilet Privat Indoor Pulang Parkir Publik Outdoor

d. Pelayan Pastoran, terdiri dari Pastor dan petugas keamanan kebersihan.

Orientasi kegiatan pelaku berada di Gedung pastoran dengan fungsi

hunian.

Tabel 3.5. Pengelompokan Kegiatan Pelayan Pastoran Sumber: Analisis pribadi,2019

PELAKU KEGIATAN KEBUTUHAN

RUANG SIFAT

KEGIATAN JENIS

KEGIATAN

Gembala Paroki, Juru

Masak, Petugas

Kebersihan dan

Keamanan

Datang Main Entrance Publik Outdoor

Drop off Entrance Publik Outdoor Parkir Parking Area Publik Outdoor Doa Pribadi Taman Doa Privat Outdoor

Persiapan Pelayanan Liturgi

Kamar Tidur Privat Indoor

Makan –minum R.Makan Publik Indoor Kegiatan Pastoral R.Kerja Romo Privat Indoor Tidur Kamar Tidur Privat Indoor Menonton TV

R. Rekreasi Privat Indoor Membaca

Bermain Musik

Taman Privat Outdoor Olahraga

Berkebun

Menerima tamu R. Tamu Publik Indoor Menyiapkan makan dan minum Pastor

Dapur Privat Indoor

Istirahat Pantry Privat Indoor Merawat dan menjaga kebersihan

Gudang Privat Indoor

Menjaga keamanan Gereja

R.CCTV Profan Indoor

Menyimpan alat kebersihan

Janitor Profan Indoor

Makan Pantry Privat Indoor BAB/BAK Toilet Privat Indoor Pulang Parkir Publik Outdoor

e. Pelayan Umum, merupakan pelaku dengan orientasi kegiatan berada di

Gedung pastoral, dengan fungsi pelayanan kepada umat.

Tabel 3.6. Pengelompokan Kegiatan Pelayan Umum Sumber: Analisis pribadi,2019

PELAKU KEGIATAN KEBUTUHAN

RUANG SIFAT

KEGIATAN JENIS

KEGIATAN

Penjaga Perpustakaan,

Penjaga Devotionalia, Dokter Klinik,

Datang Main Entrance Publik Outdoor

Drop off Entrance Publik Outdoor Parkir Parking Area Publik Outdoor Memeriksa Pasien

Klinik Publik Indoor

36

Pasien, Apoteker

Melayani jual beli obat

Apotek Publik Indoor

Melayani jual beli alat rohani

Devotionalia Publik Indoor

Melayani peminjaman dan pengembalian buku

Perpustakaan

Publik Indoor

Menjaga perpustakaan

Perpustakaan Publik Indoor

Memeriksakan diri

Klinik Publik Indoor

Membeli obat Apotek Publik Indoor Mengurus administrasi

Apotek Publik Indoor

Membeli alat rohani

Devotionalia Publik Indoor

Meminjam buku Perpustakaan Publik Indoor BAB/BAK Toilet Privat Indoor Pulang Parkir Publik Outdoor

f. Umat, merupakan pelaku yang hanya hadir pada saat misa berlangsung.

Kegiatan utama berlangsung di Gereja, kegiatan penunjang berlangsung

di gedung pastoral.

Tabel 3.7. Pengelompokan Kegiatan Umat Sumber: Analisis pribadi,2019

PELAKU KEGIATAN KEBUTUHAN

RUANG SIFAT

KEGIATAN JENIS

KEGIATAN

Umat

Datang Main Entrance Publik Outdoor

Drop off Entrance Publik Outdoor Parkir Parking Area Publik Outdoor Mengikuti perayaan Ekaristi

Panti Umat Sakral Indoor

Mengaku dosa R.Pengakuan Dosa

Sakral Indoor

Mengikuti perayaan sacramental

Panti Umat Sakral Indoor

Mengikuti adorasi

R.Adorasi Sakral Indoor

Doa pribadi Taman Doa Sakral Outdoor Ramah tamah dengan Romo

Foyer/Lobby Publik Outdoor

Mengurus administrasi

R.Pastoran Profan Indoor

Menghadiri pertemuan

Aula Publik Indoor Mengikuti pelatihan

Katekese

Olahraga

BAB/BAK Toilet Privat Indoor Pulang Parkir Publik Outdoor

5. Jumlah Pengguna Bangunan

a. Analisis jumlah pelaku kegiatan Liturgi

37

Jumlah pelaku kegiatan Liturgi berdasarkan sumber pada Pedoman

Umum Misale Romawi (PUMR) serta analisis pribadi. Untuk jumlah pelaku

kegiatan Liturgi menggunakan asumsi jumlah pelaku terbesar,yaitu ketika

rangkaian Misa Hari Raya Paskah, khususnya pada saat Ibadat Jumat

Agung. Ibadat Jumat Agung dijadikan sebagai pedoman jumlah pelaku

kegiatan karena pada misa ini membutuhkan jumlah pelaku kegiatan

Liturgi terbanyak.

Tabel 3.8. Analisis jumlah pelaku kegiatan Liturgi Sumber: Analisis pribadi dan hasil survey,2019

Pelaku Tugas Jumlah (orang)

Pastor Utama Memimpin Perayaan Ekaristi 1

Pastor Rekan Membantu Romo dalam memimpin Perayaan Ekaristi 1

Prodiakon Membantu Romo dalam kegiatan pelayanan Liturgi 20

Lektor Membacakan sabda Tuhan 8

Pembaca Kisah Sengsara Yesus

Pemazmur Melantunkan mazmur tanggapan 2

Paduan Suara Mengiringi perayaan Ekaristi dengan lagu dan pujian penyembahan kepada Tuhan

1 dirigen

1 organis

40 penyanyi

Misdinar Membantu Romo dalam kegiatan pelayanan Liturgi 12

Koster Mengontrol dan mengecek sound system, memastikan misa berjalan dengan lancar

2

Pembaca pengumuman

Membacakan pengumuman setelah misa berlangsung 1

Tata tertib Bertugas sebagai petugas Kolekte dan Penyambut Umat

25

TOTAL 114

b. Analisis jumlah pelaku kegiatan Pastoral, berdasarkan studi preseden dan

pedoman PUMR mengenai anggota dewan paroki dan timja yang

dibutuhkan dalam sebuah organisasi Gereja Paroki.

Tabel 3.9. Analisis jumlah pelaku kegiatan Pastoral Sumber: Analisis pribadi dan hasil survey,2019

Pelaku Tugas Jumlah

Dewan harian

Ketua (Pastor paroki) Merumuskan kebijakan setempat tentang pelayanan pastoral paroki berdasar kebijakan umum KAS dan Ardas KAS

Menentukan misi paroki, fokus pastoral serta sasaran strategis

Mengawal dan memonitor pelaksanaan program kerja

Menangani masalah-masalah paroki Mempersiapkan rapat danmembentuk

kepanitiaan Mengundang rapat Dewan Inti, Dewan

Pleno atau Timja Menyampaikan laporan tentang dinamika

pastoral paroki kepada Uskup

1

Wakil Ketua I (Pastor Rekan) 1

Wakil Ketua II (awam) 1

Sekretaris 2

Bendahara 4

Koordinator Ketua Wilayah 1

Ketua Wilayah 3

Ketua Bidang Liturgi dan Peribadatan

1

Ketua Bidang Pewartaan 1

Ketua Bidang Sarana Prasarana

1

Ketua Bidang Pelayanan Kemasyarakatan

1

Ketua Bidang Keamanan 1

Dewan Inti

Dewan Harian Memantapkan fokus pastoral dan sasaran strategis

7

Ketua Wilayah

38

Ketua Tim Kerja Mengolah dan mematangkan program kerja yang telah disiakan oleh Bidang-bidang dan Tim Kerja

Dewan Pleno

Dewan Inti Memberi pertimbangan-pertimbangan umum mengenai reksa pastoral yang perlu dikembangkan di paroki

Menyempurnakan dan mengesahkan program kerja dan RAPB paroki

Memberikan evaluasi umum mengenai pelaksanaan reksa pastoral

24 Pengurus Tim Kerja

Ketua-Ketua Lingkungan

Tokoh-Tokoh

Bidang Tim Kerja

Tim Kerja Bidang Liturgi dan Peribadatan

Mengkoordinasi pembuatan program kerja, RAPB dan pelaksanaannya

Menindaklanjuti hasil rapat Dewan Paroki kepada tim kerja

Membuat laporan monitoring evaluasi program kerja secara berkala

Membuat laporan pertanggungjawaban program kerja tahunan dan akhir periode Dewan Paroki

21

Tim Kerja Bidang Pewartaan 32

Tim Kerja Bidang Pelayanan Kemasyarakatan

12

Tim Kerja Bidang Paguyuban dan Organisasi

3

Tim Kerja Bidang Sarana dan Prasarana

13

Tim Kerja Bidang Penelitian dan Pengembangan Gereja

5

Tim Kerja Bidang Keamanan 5

Keseketariatan

Sekretariat Paroki Melayani kegiatan pastoral dan administrasi umat paroki

2

Sekretaris Paroki Melayani kegiatan pastoral terkait surat menyurat dan pemberitahuan tertulis

2

Bendahara Paroki Membuat laporan pertanggungjawaban keuangan paroki

4

TOTAL 148

c. Analisis jumlah pelaku Kegiatan Pastoran, berdasarkan studi preseden

melalui survey dan wawancara melalui Pastor di Sendangguwo serta

berdasarkan asumsi pribadi.

Tabel 3.10. Analisis jumlah pelaku kegiatan Pastoran Sumber: Analisis pribadi dan hasil survey,2019

Pelaku Tugas Jumlah (orang)

Pastor Kepala Paroki Mengepalai kegiatan pastoral, pastoran dan memimpin perayaan misa

1

Pastor Pendamping Membantu tugas Romo Kepala Paroki 1

Pastor Tamu Menghadiri acara/bertugas di paroki bersangkutan

2

Juru Masak Mempersiapkan sajian makanan untuk Romo Paroki dan rekannya

2

Kebersihan Menjaga kebersihan sekitar pastoran 2

Keamanan Menjaga kebersihan sekitar pastoran 3

TOTAL 11

d. Jumlah Umat

Saat ini, Kapel Stasi Yesus Maria Yosef ini menaungi 3 Wilayah

dibawahnya yaitu wilayah Alexandria Plamongan Indah, wilayah Athena

Pucang Gading, wilayah Korintus Mranggen. Berdasarkan data Umat

Lingkungan/Wilayah di Kapel Stasi Yesus Maria Yosef tahun 2017, Daftar

39

Umat Katolik KAS (Semarang, 2016)tahun 2017 dan Grafik Jumlah Umat

dan Kondisi Ekonomi per Januari 2019, maka diperoleh data peningkatan

umat pada saat ini

Dari perhitungan diatas, jumlah rata-rata dari tahun 2016-2018 adalah

(5.03%+4.92%) :2 =4.99%

Maka rata-rata peningkatan jumlah umat untuk perhitungan 10 tahun

mendatang dapat diketahui melalui rumus berikut:(Purnomo, 2016)

Rumus : Px = Po (1+r)t

Keterangan :

Px = Jumlah pengunjung tahun proyeksi Po = Jumlah pengunjung tahun dasar r = Kenaikan rata-rata per tahun

t = Tahun proyeksi Perhitungan: Px = Po (1+r)t Px= 2515 (1+0.0499)10 Px = 2515 (1.0499)10 Px = 2515 x 1.627 = 4092 umat

Analisis Jumlah Umat Misa Mingguan

Sebuah Gereja Paroki, idealnya misa mingguan dilaksanakan sebanyak 4

kali, yaitu misa sabtu sore, misa minggu pagi sebanyak 2 kali dan misa

minggu sore. Untuk analisa jumlah umat misa mingguan ini secara

presentase kehadiran umat merupakan preseden dari umat di Paroki

Sendangguwo, namun untuk jumlah umat, menggunakan data jumlah

umat Kapel YMY dengan proyeksi peningkatan 10 tahun mendatang.

Berikut adalah preseden dari presentase kehadiran umat di Paroki

Sendangguwo.

Tabel 3.11. Analisis jumlah Umat Misa Mingguan Sumber: Analisis pribadi dan hasil survey,2019

Perayaan Ekaristi Mingguan

Presentase Kehadiran Umat (Preseden: Paroki Sendangguwo)

Sabtu Sore (17.30) 27.5%

Minggu Pagi (05.30) 17.5%

Minggu Pagi (07.30) 27.5%

Minggu Sore (17.30) 27.5%

Penghitungan jumlah pelaku berdasarkan presentase terbanyak:

37

Analisis Jumlah Umat Misa Tahunan

Tabel 3.12. Analisis jumlah Umat Misa Tahunan Sumber: Analisis pribadi dan hasil survey,2019

Perayaan Ekaristi Tahunan Presentase Kehadiran Umat (Preseden: Paroki Sendangguwo)

Misa Malam Natal 1(17.30) 30%

Misa Malam Natal 2(20.30) 20%

Misa Natal Anak (07.00) 37.5%

Misa Natal Lansia (17.30) 12.5%

Misa Malam Paskah 1(17.30) 30%

Misa Malam Paskah 2(21.00) 20%

Misa Hari Raya Paskah (07.30) 37.5%

Misa Hari Raya Paskah Lansia (16.30)

12.5%

Penghitungan jumlah pelaku berdasarkan presentase terbanyak:

Kesimpulan Jumlah Umat:

Berdasarkan analisis diatas maka dapat diperoleh kesimpulan jumlah umat

terbanyak yaitu:

Misa Minggu Pagi (07.30) 1125 umat

Misa Natal dan Paskah 1535 umat

Perhitungan umat berdasarkan jumlah umat terbanyak pada misa tahunan

yaitu 1535 umat. Pedoman perhitungan kapasitas umat menggunakan

jumlah umat terbanyak pada misa tahunan. Hal ini dikarenakan jumlah

umat yang datang memiliki potensi meningkat, mengingat Gereja ini

terletak didaerah perumahan. Selain itu, Gereja Katolik ini sifatnya

Universal dimana umat dari paroki mana pun dapat saja mengunjungi

Gereja ini. Maka untuk perhitungan kapasitas umat pada panti umat dalam

1 kali misa ditambah dengan asumsi umat di luar paroki sebesar 10%

adalah:

10% x 1535 =153.5=154 umat

Kesimpulan kapasitas umat untuk panti umat:

=Asumsi jumlah umat paroki Plamongan Indah + Asumsi umat diluar

paroki

Asumsi Jumlah Umat Mingguan = Presentase terbanyak x jumlah umat = 27.5% x 4092 = 1125 umat

Asumsi Jumlah Umat Tahunan = Presentase terbanyak x jumlah umat = 37.5% x 4092

= 1535 umat

38

=1535+154

=1689=1690 umat

3.1.3 Studi Fasilitas

1. Kebutuhan fasilitas dan pengelompokkan

a. Fasilitas Peribadatan

Berisi fasilitas-fasilitas ruang yang berfungsi untuk menunjang kelancaran

fungsi peribadatan dan didalamnya berlangsung kegiatan-kegiatan yang

sifatnya sakral. Ruang-ruang tersebut dikelompokkan berdasar kegiatan

sakral dan profan menyangkut kegiatan liturgis didalamnya. Ruang

dikelompokkan berdasarkan kelompok ruang yang terdapat di Gereja,

taman doa, dan menara.

Tabel 3.13. Kebutuhan Fasilitas Peribadatan Sumber: Analisis pribadi dan hasil survey,2019

KEGIATAN KELP

RUANG JENIS RUANG

JUMLAH RUANG

Sakral Gereja Panti Imam 1

Sakristi 1

R.Lektor,Pemazmur dan Misdinar

1

R. Prodiakon 1

Panti Umat 1

R.Adorasi 1

R.Pengakuan Dosa 4

Koor/Paduan Suara 1

Taman Doa

Gua Maria 1

Tempat Doa 1

Pemberhentian Jalan Salib

1

Menara Lonceng 1

Profan-Penunjang

Gereja Lobby-Foyer 1

Servis - Toilet 2

Janitor 2

Gudang 1

b. Fasilitas Pastoral

Berisi fasilitas-fasilitas ruang yang dominan kegiatannya bersifat profan

dan berfungsi untuk menunjang kegiatan administrasi paroki. Fasilitas

pastoral berisi ruang-ruang khusus untuk petugas sekretariat, dewan

paroki dan umat. Ruang-ruang pada fasilitas pastoral di kelompokkan

berdasarkan ruang untuk kegiatan sosial dan bekerja.

Tabel 3.14. Kebutuhan Fasilitas Pastoral Sumber: Analisis pribadi dan hasil survey,2019

KEGIATAN KELP JENIS RUANG JUMLAH

39

RUANG RUANG

Profan

Sosial Aula 1

Klinik kesehatan 1

Devotionalia 1

R.Pertemuan 2

R.OMK 1

Perpustakaan 1

R.Kanonik 1

Apotek 1

Kerja R.Kerja Romo 1

R.Tamu 1

R. Sekretariat Paroki 1

R. Bendahara Paroki 1

R. Sekretaris Paroki 1

R. Rapat 1

R. Dewan Harian 5

R. Dewan Inti 5

R. Dewan Pleno 5

R. Timja Paroki 2

R.Arsip Paroki 1

R. Fotocopy 1

Servis - Pantry 1

Toilet 4

Janitor 4

Gudang 2

R.CCTV 1

R. Genset 2

R. Panel 1

R. Pompa 1

c. Fasilitas Pastoran

Berisikan fasilitas-fasilitas ruang yang disediakan untuk fungsi

hunian/rumah tinggal bagi Gembala Gereja. Ruang dikelompokkan

berdasar kegiatan privat-publik menyangkut privasi dari penghuni

Pastoran.

Tabel 3.15. Kebutuhan Fasilitas Pastoran Sumber: Analisis pribadi dan hasil survey,2019

KEGIATAN KELP RUANG

JENIS RUANG JUMLAH RUANG

Publik Hunian R. Tamu 1

R. Rekreasi 1

R. Makan 1

Privat Taman Doa 1

Kamar Tidur Pastor Paroki

1

Kamar Tidur Pastor Pendamping

1

Kamar Tidur Pastor Tamu

2

Dapur 1

R.Cuci jemur 1

R.Setrika 1

Servis - Pantry 1

Toilet 2

40

Janitor 2

Gudang 2

d. Fasilitas Servis

Berisi fasilitas-fasilitas yang berfungsi untuk menunjang

keberlangsungan kinerja bangunan. Fasilitas servis yang dibutuhkan

diantaranya: ruang control, rumah koster, ruang trafo dan panel,

ruang genset, ruang pompa, toilet, gudang, dan ruang CCTV.

Tabel 3.16. Kebutuhan Fasilitas Servis Sumber: Analisis pribadi dan hasil survey,2019 KEGIATAN JENIS RUANG JUMLAH

RUANG

Servis Ruang kontrol 1

Rumah koster 1

Ruang trafo dan panel

1

Ruang genset 1

Ruang pompa 1

Toilet 2

Gudang 1

Ruang CCTV 1

e. Fasilitas R. Luar

Berisi fasilitas yang menujang kegiatan luar ruang, sirkulasi, parkir

serta keamanan bangunan.

Tabel 3.17. Kebutuhan Fasilitas R.Luar Sumber: Analisis pribadi dan hasil survey,2019

KEGIATAN KELP RUANG

JENIS RUANG JUMLAH RUANG

Publik

Outdoor Parkir khusus Pastor

1

Parkir karyawan 1

Parkir pengunjung 1

Plaza 1

Taman paramenta 1

Pos jaga 2

Pusat jajanan 1

Drop off area 4

Kolam buatan 2

Sirkulasi pemadam kebakaran

1

2. Persyaratan Ruang

Persyaratan pada Ruang Ibadat/Gereja

Pencahayaan ruang Ibadat Gereja menurut SNI 03-6197-2000 tentang

Konservasi Energi pada Sistem Pencahayaan(Badan Standardisasi

Nasional (BSN), 2011), idealnya adalah 200 lux dengan warna lampu cool

white. Kenyamanan termal: 22.5-25.8°C; 55-60%; 0.15-0.25m/det.

41

a. Panti Imam, menurut standar pada Buildings for Health Welfare and

Religion(Mills, 1976), luas ruang minimal adalah 18.5m2. Penempatan

dibedakan dari bagian gereja lainnya, bisa lebih tinggi sedikit, atau dari

rancangan dan hiasannya. (Liturgi-KWI, 2002).

1) Altar: Dibangun permanen dan terpisah dari dinding gereja,

sedapat mungkin, memimpin perayaan Ekaristi dengan

menghadap ke arah jemaat, dibangun pada tempat yang menjadi

pusat perhatian. Hiasan altar tidak berlebihan. (Liturgi-KWI, 2002).

Pencahayaan pada altar perlu diatur untuk menampilkan citra

kehadiran Kristus, menggiring pada suasana sakral. Standar luas

altar 1.62 m2/unit. Pencahayaan 300 lux.

2) Mimbar: Permanen, mudah dilihat dan didengar dengan mudah

oleh umat beriman. (Liturgi-KWI, 2002). Standar luasan ruang 1.17

m2/unit. Pencahayaan 300 lux.

3) Tabernakel: Permanen, dibuat dari bahan yang kokoh, tidak mudah

dibongkar, dan tidak tembus pandang. Bila ditempatkan di panti

Imam, terpisah dari altar yang digunakan untuk merayakan Ekaristi.

(Liturgi-KWI, 2002). Menurut Neufert, jarak antara altar dengan

tabernakel sebesar 2m.

b. Panti Umat, terdapat tempat berlutut, luas yang dibutuhkan: 0.43 - 0.52

m2. Panjang bangku untuk 10 orang, apabila lebih, maka disediakan

koridor/gang tengah. Standar luasan per orang adalah 0.63 - 1 m2. Untuk

ruang tempat berdiri disediakan jarak 0.25 – 0.35 m2. Kenyamanan

termal: 22.5-25.8°C; 55-60%; 0.15-0.25m/det.

c. Tempat Paduan Suara, menurut standar pada Buildings for Health

Welfare and Religion(Mills, 1976), standar luas per orang 1-1.4m2.

Mempunyai tinggi tangga 100-150mm, lebar 1-1.2m. Dilengkapi dengan

organ.

d. Tempat Doa, standar luas 0.6 m2/ orang, menuntut ketenangan tingkat

tinggi

e. Aula, standar luas 0.6 m2/ orang, kenyamanan termal: 22.5-25.8°C; 55-

60%; 0.15-0.25m/det.

f. R.Kanonik, menurut hasil survey, sifat ruang adalah kedap suara, dapat

menjaga privasi umat. Pencahayaan: 120-150 lux, standar luas ruang 4.2

m2.

42

g. Klinik kesehatan, pencahayaan 350-500 lux, standar luas ruang

pasien=0.6 m2/ orang, tenaga para medis= 1.5 m2/ orang.

h. R. Kantor sekretariat, pencahayaan 350 lux, luas ventilasi min 10% dari

luas lantai, ketinggian tidak lebih dari 3.6m, standar luas ruang 2m2/

orang.

i. Lahan parkir, menurut standar Buildings for Health Welfare and

Religion(Mills, 1976), disediakan 1 lahan parkir mobil per 10 tempat

duduk.

3. Kriteria Ruang

Kualitas ruang pada bangunan Gereja dapat dibedakan menurut sifat

ruang, hirarki dan skala ruang. Sifat ruang pada kompleks bangunan

Gereja ini identik dengan kegiatan yang liturgis dan non liturgis, maka

sifat ruang dibagi menjadi ruang Sakral (ruang yang berkaitan dengan

kegiatan dan proses liturgy, kaitannya dengan hubungan antara manusia

dengan Tuhan), ruang Profan (ruang yang sifatnya non liturgis dan

didalamnya berlangsung kegiatan pengelolaan Gereja), Privat(ruang

hanya dapat diakses oleh pelaku yang berkepentingan yang dapat

memasuki ruang tersebut), dan Publik (ruang yang dapat diakses oleh

semua orang tanpa terkecuali).

Ruang berdasar hirarki, dibagi menjadi tingkatan rendah(ruang

yang didalamnya berlangsung kegiatan yang rata-rata bersifat servis);

sedang (ruang yang didalamnya berlangsung kegiatan pada umumnya)

dan tinggi(ruang yang didalamnya berlangsung kegiatan yang sifatnya

suci, diprioritaskan dan ditepati oleh pelaku dengan jabatan tertentu).

Berdasarkan skala atau proporsinya, ruang dibagi menjadi

beberapa skala yaitu akrab(ruang yang didalamnya berlangsung kegiatan

yang sifatnya intim dan membutuhkan kesan ruang hangat); normal(ruang

yang didalamnya berlangsung kegiatan-kegiatan yang berjalan seperti

pada umumnya); megah (ruang yang didalamnya berlangsung kegiatan

yang menuntut sebuah ruang dengan visual yang megah); monumental

(ruang yang didalamnya berlangsung kegiatan dengan hirarki tinggi dan

memiliki kesan ruang yang agung).

Tabel 3.18. Kualitas Ruang Sumber: Analisis pribadi,2019

FASILITAS

KEL. RUANG

/GEDUNG JENIS RUANG

SIFAT RUANG HIRARKI RUANG

SKALA RUANG

Sc Pr Pv Pb R S T Ak N Me Mo

43

PE

RIB

AD

AT

AN

Gereja Panti Imam • • • •

Sakristi • • • •

Panti Umat • • • •

R. Adorasi • • • •

R.Pengakuan Dosa

• • • •

Koor/Paduan Suara

• • • •

Lobby • • • •

Foyer • • • •

Taman Doa

Gua Maria • • • •

Tempat Doa • • • •

Pemberhentian Jalan Salib

• • • •

Menara Lonceng • • • •

PA

ST

OR

AL

Sosial Aula • • • •

Klinik kesehatan • • • •

Devotionalia (pelayanan benda-benda rohani)

• • • •

Pembinaan Iman Anak

• • • •

OMK • • • •

Perpustakaan dan Khasanah

• • • •

Kanonik • • • •

R. Ganti dan Pertemuan Misdinar

• • • •

R. Pertemuan Lektor

• • • •

R. Pertemuan Prodiakon

• • • •

Kerja Sekretariat Paroki • • • •

Arsip Paroki • • • •

Bendahara Paroki • • • •

Kerja Rama Paroki

• • • •

Sekretariat Dewan Paroki

• • • •

Rapat • • • •

PA

ST

OR

AN

Hunian R. Tamu • • • •

R. Doa • • • •

R. Bersama/rekreasi

• • • •

R. Tidur Pastor Paroki

• • • •

R. Tidur Pastor Pembantu

• • • •

R. Tidur Pastor Tamu

• • • •

Kamar mandi • • • •

R. Makan • • • •

Pantry • • • •

Dapur • • • •

R. Cuci Jemur • • • •

R. Setrika • • • •

Garasi • • • •

SE

R

VIS

- R. Kontrol/R.Koster

• • • •

Rumah Koster • • • •

44

R. ME • • • •

R. Genset • • • •

R. Pompa • • • •

Lavatory Pria • • • •

Lavatory Wanita • • • •

Lavatory Difabel • • • •

Pantry • • • •

Gudang • • • •

Pos Jaga dan R.CCTV

• • • •

Lahan Parkir • • • •

Plaza • • • •

Keterangan: Sc (Sakral), Pr (Profan), Pv (Privat), Pb(Publik),

R(Rendah), S(Sedang), T(Tinggi), Ak(Akrab), N(Normal), Me(Megah),

Mo(Monumental).

45

3.1.4 Studi Kebutuhan Luas Bangunan dan Tapak

1. Studi Kebutuhan Luas Fasilitas Indoor

Dalam menentukan kebutuhan luas ruangan gereja, berikut adalah beberapa studi keruangan yang menjadi dasar dari perhitungan

besaran ruang:

Tabel 3.19. Program Ruang Indoor* Sumber: Analisis pribadi,2019

NAMA RUANG JML. RG

KAPASITAS ANALISIS BESARAN SIRKULASI LUAS RUANG UAD KAD

FASILITAS PERIBADATAN

Panti Imam 1 77 Meja Altar=1.58mx3m=4.74 m² 1x4.74 m² =4.74 m² 705.7% 150.6

Mimbar Sabda=0.52x0.9=0.47 m² 1x 0.47 m² = 0.47 m² Mimbar Pengumuman=0.4x0.6=0.24 1x0.24=0.24

Kursi Misdinar= 0.56x0.59=0.33 12x0.33=3.9

Kursi Romo (A)= 0.74x0.61=0.45 1x0.45=0.45

Kursi Romo (B)=0.56x0.59=0.33 2x0.33=0.66

Meja Tabernakel = 1.22 x 5.7=6.9 1x6.9=6.9

Meja Kredens= 0.6x1.45=0.87 1x0.87=0.87

Gong=0.3x0.75=0.23 1x0.23

TOTAL= 18.69 m² Sakristi 1 77 Meja Romo=1.25x0.45=0.56 1x0.56=0.56 374% 52,5

Kursi Romo=0.67x0.55=0.36 2x0.36=0.7

Kursi=2x0.47=0.94 6x0.94=5.64

Lemari Pakaian Liturgi=0.54x1.7=0.92 2x0.92=1.8

Ember tempat Air Suci=0.66x0.57=0.38 1x0.38=0.38

Lemari alat-alat Rohani=0.55x1=0.55 1x0.55=0.55

Washtafel=0.55x0.43=0.23 2x0.23=0.47

Meja Koster=1.4x0.6=0.84 1x0.84=0.84

Kursi=0.35x0.35=0.12 1x0.12

TOTAL= 11.06 m² Panti Umat 1 1690 Kursi Umat tipe A=0.7x4.3=3.01 80x3.01=240.8 325% 1650

Kursi Umat tipe B=0.7x3.4=2.38 60x2.38=142.8

Patung devosi=2x1=2 2x2=4

46

Tempat Lilin=0.4x1.2=0.48 2x0.48=0.96

TOTAL= 388.56 m² R.Adorasi 1 120 Meja Pentahtaan=1x1=1 1x1=1 276% 190.3

Patung=3.14x0.42x0.42=0.55 2x0.55=1.1

Tempat Lilin=0.25x1.75=0.43 1x0.43=0.43

Dekorasi=1x1=1 2x1=1

Kursi=0.75x3.4=2.55 6x2.55=15.3

Bantal duduk= 3.14x0.32x0.32=0.32 96x0.32=30.72

TOTAL= 50.55 m² R.Pengakuan Dosa

4 2 Kursi Romo=0.65x0.55=0.35 1x0.35=0.35 528.75% 5.03 x 4 =20.12 Tempat berlutut=0.4x0.75=0.3 1x0.3=0.3

Sekat pemisah=0.1x1.5=0.15 1x0.15=0.15

TOTAL= 0.8 m² Koor/Paduan Suara

1 40 Organ=0.78x1.8=1.4 1x1.4=1.4 106.9% 41.90

Kursi Organ=0.421.08=0.45 1x0.45=0.45

Kursi=0.57x0.73=0.41 40x0.41=16.4

Podium dirigen=1x2=2 1x2=2

TOTAL=20.25 m² Lobby-Narthex 1 75 - - - 122

Foyer-Exonarthex 1 - - - - 134

Lonceng 1 2 Lonceng=3.14x0.9x0.9=2.54 1x2.54=2.54 42.1% 3.61

TOTAL 2365.03

SIRKULASI 10% 2601.53

FASILITAS PASTORAL

Aula 1 200 Kursi=0.65x0.5=0.32 200x0.32=64 39.5% 395.5

Panggung dan meja proyektor=1.3x4.75=6.18 1x6.18=6.18

TOTAL=283.4 m² Klinik kesehatan 1 3 Meja=0.75x1.58=1.19 1x1.19=1.19 174.9% 16.36

Kursi=0.54x0.67=0.36 3x0.36=1.08

Tempat tidur pasien=2..1x1.07=2.25 1x2.25=2.25

Alat timbang=0.6x1=0.6 1x0.6=0.6

Rak rekam medis=0.2x1.4=0.28 1x0.28=0.28

Lemari=0.55x1=0.55 1x0.55=0.55

TOTAL=5.95 m² Devotionalia 1 10 Kasir=1.2x0.49=0.58 1x0.58=0.58 222.0% 22.8

47

Rak retail A=2.65x0.42=1.11 4x1.11=4.44

Rak retail B=1.44x0.72=1.03 2x1.03=2.06

TOTAL=7.08 m² R.Pertemuan 2 20 Kursi tipe A=0.56x0.55=0.308 20x0.308=6.16 581.3% 49.4 x

2=98.8 Kursi tipe B=0.47x0.39=0.18 6x0.18=1.09

TOTAL=7.25 m² R.OMK 1 45 Lemari=0.55x1=0.55 4x0.55=2.2 578.7% 25.93

Dispenser=0.42x0.42=0.18 1x0.18=0.18

Lemari kecil=0.45x3.2=1.44 1x1.44=1.44

TOTAL=3.82 m² Perpustakaan 1 20 Rak buku=0.42x2.15=0.91 8x0.91=7.28 246.5% 53.2

Rak berkas=0.25x1.28=0.32 2x0.32=0.64

Meja penjaga=0.78x1.5=1.17 2x1.17=2.34

Kursi=0.50x0.49=0.25 2x0.25=0.5

Sofa=0.63x0.63=0.41 4x0.41=1.64

Sofa=0.65x1.5=0.98 2x0.98=1.96

Meja 0.53x0.96=0.50 2x0.50=1

TOTAL=15.36m² R.Kanonik 1 4 Lemari dokumen=0.55x1=0.55 1x0.55=0.55 244.6% 26.95

Rak berkas=0.25x1.28=0.32 1x0.32=0.32

Meja Konsultasi=0.72x2.1=1.5 1x1.5=1.5

Kursi A=0.6x0.6=0.36 1x0.36=0.36

Kursi B=0.49x0.49=0.24 2x0.24=0.48

Meja=0.46x1.4=0.64 1x0.64=0.64

Sofa=0.74x0.68=0.50 1x0.50=0.50

Sofa=0.68x3=2.04 1x2.04=2.04

Lemari kecil=0.38x3.75=1.43 1x1.43=1.43

TOTAL=7.82m² Apotek 1 10 Retail=0.42x2.15=0.9 4x0.9=3.6 335.7% 18.3

Kasir=0.5x1.2=0.6 1x0.6=0.6

TOTAL=4.2m² R.Kerja Romo 1 3 Lemari dokumen=0.55x1=0.55 1x0.55=0.55 249.5% 26.25

Rak berkas=0.25x1.28=0.32 1x0.32=0.32

Meja Konsultasi=0.72x2.1=1.5 1x1.5=1.5

Kursi A=0.6x0.6=0.36 1x0.36=0.36

48

Kursi B=0.49x0.49=0.24 2x0.24=0.48

Meja=0.66x1.1=0.66 1x0.66=0.66

Sofa=0.74x0.7=0.5 2x0.5=1

Sofa=0.7x1.7=1.2 1x1.2=1.2

Lemari kecil=0.45x3.2=1.44 1x1.44=1.44

TOTAL=7.51m² R.Tamu 1 16 Meja=0.5x1.95=0.98 2x0.98=1.95 94.7% 18.73

Kursi=0.67x0.64=0.43 16x0.43=6.9

Rak kecil=0.3x1.28=0.38 2x0.38=0.77

TOTAL=9.62m² R.Sekretariat Paroki

1 10 Front desk=4.02x0.6=2.4 1x2.4=2.4 248.7% 30.1

Lemari=0.55x1=0.55 3x0.55=1.65

Kursi A=0.5x0.47=0.24 3x0.24=0.72

Kursi B=0.36x0.38=0.14 12x0.14=1.68

Rak=0.2x1.28=0.3 4x0.3=1.2

Meja=0.5x1.95=0.98 1x0.98=0.98

TOTAL=8.63m² R.Bendahara Paroki

1 4 Meja=3.5x0.8=2.8 4x2.8=11.2 142.8 42.6

Kursi=0.7x0.79=0.55 4x0.55=2.2

Sofa=0.86x2.25=1.94 1x1.94=1.94

Lemari=0.55x1=0.55 4x0.55=2.2

TOTAL=17.54m² R.Sekretaris 1 2 Meja=0.8x2.2=1.76 2x1.76=3.52 187.2% 24.3

Kursi=0.63x0.64=0.4 2x0.4=0.8

Sofa=0.86x2.25=1.94 1x1.94=1.94

Lemari=0.55x1=0.55 4x0.55=2.2

TOTAL=8.46 m² R.Rapat 1 20 Kursi=0.53x0.52=0.28 20x0.28=5.6 135.2% 45.3

Meja=1.35x6.4=8.64 1x8.64=8.64

Rak=0.28x1.28=0.36 4x0.36=1.44

Lemari=8x0.45=3.6 1x3.6=3.6

TOTAL=19.28 m² R.Dewan Harian 1 18 Meja=0.9x1.8=1.62 3x1.62=4.86 146.4% 22.8

Kursi=0.4x0.47=0.19 18x0.19=3.4

Rak=0.2x1.28=0.26 4x0.26=1.02

49

TOTAL=9.28 m²

R.Dewan Inti 1 8 Meja=0.96x1.92=1.84 1x1.84 333.1% 19.32

Kursi=0.48x0.48=0.23 8x0.23=1.84

Rak=0.2x1.28=0.26 3x0.26=0.78

TOTAL=4.46 m² R.Dewan Pleno 1 24 Meja=0.9x1.8=1.62 4x1.62=6.48 163.6% 32.4

Kursi=0.4x0.47=0.18 24x0.18=4.5

Lemari=0.55x1=0.55 1x0.55=0.55

Rak=0.2x1.28=0.26 3x0.26=0.76

TOTAL=12.29 m² R.Timja Paroki 1 20 Meja A=0.8x1.7=1.36 4x1.36=5.44 190.1% 47.04

Meja B=0.9x1.8=1.62 3x1.62=4.86

Kursi A=0.52x0.6=0.34 4x0.34=1.36

Kursi B=0.4x0.47=0.18 18x0.18=3.24

Lemari=0.55x1=0.55 1x0.55=0.55

Rak=0.2x1.28=0.26 3x0.26=0.76

TOTAL=16.21 m² R.Arsip Paroki 1 5 Lemari=0.55x1=0.55 12x0.55=6.6 192.6% 22.36

Rak=0.2x1.28=0.26 4x0.26=1.04

TOTAL=7.64 m² R.Fotocopy 1 4 Mesin Fotocopy=0.96x0.66=0.63 1x0.63=0.63 203.3% 2.7

Rak kertas=0.2x1.28=0.26 1x0.26=0.26

TOTAL=0.89 m² TOTAL 991.74

SIRKULASI 10% 1090.914

FASILITAS PASTORAN

R.Tamu 1 5 Sofa=0.8x1.8=1.44 1x1.44=1 167.5% 12.95

Sofa=0.8x-.78=0.62 2x0.62=1.24

Meja=0.6x1.2=0.72 1x0.71=0.72

Lemari=0.45x3.2=1.44 1x1.44=1.44

TOTAL=4.84 m² R.Rekreasi 1 6 Treadmill=0.7x1.6=1.2 1x1.2=1.2 493% 74.8

Matrass=2.2x2.2=4.84 1x4.84=4.84

Sekat=0.4x3=1.2 1x1.2=1.2

Sofa=0.7x0.73=0.51 2x0.51=1.02

50

Sofa=0.73x1.7=1.24 1x1.24=1.24

Meja=0.6x1.1=0.66 1x0.66=0.66

Meja TV=0.43x2.5=1.08 1x1.08=1.08

Lemari=0.45x3.2=1.44 1x1.44=1.44

TOTAL=12.6m² R.Makan 1 6 Meja makan=3.14x0.7x0.7=1.53 1x1.53=1.53 176.02% 15.54

Kursi=0.47x0.51=0.24 6x0.24=1.4

Meja=0.5x1.95=0.98 1x0.98=0.98

Lemari=0.55x1=0.55 2x0.55=1.1

Kulkas=0.55x0.7=0.39 1x0.39=0.39

Dispenser=0.52x0.45=0.23 1x0.23=0.23

TOTAL=5.63m² Taman/Tempat Doa

1 6 Patung=1x1=1 2x1=2 132.8% 32.5

Tempat lilin=0.23x1.7=0.4 2x0.4=0.8

Rak buku=0.2x1.28=0.3 6x0.3=1.8

Kursi=0.65x1.6=1.04 9x1.04=9.36

TOTAL=13.96m² Kamar Tidur Pastor Utama

1 1 Tempat tidur=2.1x1=2.1 1x2.1-2.1 209.8% 19..3

Meja Kerja=0.88x1.7=1.5 1x1.5=1.5

Kursi=0.56x0.56=0.31 1x0.31=0.31

Meja Lampu=0.39x0.38=0.14 2x0.14=0.28

Kursi=0.55x0.68=0.37 1x0.37=0.37

Lemari=0.62x2.3=1.42 1x1.42=1.42

Rak=0.2x1.28=0.25 1x0.25=0.25

TOTAL=6.23m² Kamar Tidur Pastor Rekan

1 1 Tempat tidur=2.1x1=2.1 1x2.1-2.1 179.1% 14.43

Meja Kerja=0.65x1.1=0.72 1x0.72=0.72

Kursi=0.4x0.43=0.17 1x0.31=0.31

Meja Lampu=0.39x0.38=0.14 1x0.14=0.14

Kursi=0.55x0.68=0.37 1x0.37=0.37

Lemari=0.62x2.3=1.42 1x1.42=1.42

Rak=0.2x1.28=0.25 1x0.25=0.25

TOTAL=5.13m² Kamar Tidur Pastor Tamu

2 1 Tempat tidur=2.1x1=2.1 1x2.1-2.1 153% 12.48x2=24.96 Meja Kerja=0.65x1.1=0.72 1x0.72=0.72

Kursi=0.4x0.43=0.17 1x0.31=0.31

51

Meja Lampu=0.39x0.38=0.14 1x0.14=0.14

Kursi=0.55x0.68=0.37 1x0.37=0.37

Lemari=0.62x2.3=1.42 1x1.42=1.42

TOTAL=4.92m² Dapur 1 2 Dispenser=0.52x0.45=0.23 1x0.23=0.23 251% 7.02

Bak Cuci=0.55x1.2=0.66 1x0.66=0.66

Kompor=0.55x1.4=0.77 1x0.77=0.77

Kulkas=0.55x0.62=0.34 1x0.34=0.34

TOTAL=2m² R.Cuci Jemur 1 2 Bak Cuci=0.6x0.65=0.39 1x0.39=0.39 111% 7.8

Mesin Cuci=0.6x0.6=0.36 2x0.36=0.72

Jemuran=0.5x0.95=0.48 2x0.48=0.96

Rak gantung=0.88x1.84=1.62 1x1.62=1.62

TOTAL=3.69 m² R.Setrika 1 2 Papan setrika=0.4x1.5=0.6 1x0.6=0.6 123.6% 4.83

Rak gantung=0.8x1.95=1.56 1x1.56=1.56

TOTAL=2.16 m² Pantry 1 4 Meja=3.14x0.6x0.6=1.13 1x1.13=1.13 231.9% 12.48

Kursi=0.5x0.5=0.25 4x0.25=1

Dispenser=0.52x0.45=0.23 1x0.23=0.23

Lemari=0.55x1 2x0.55=1.1

Mini kulkas=0.55x0.55=0.3 1x0.3=0.3

TOTAL=3.76 m² Toilet 2 1 Closet= 0.4x0.7=0.28 1x0.28=0.28 125% 3.5x2=7

Shower=0.15x0.25=0.03 1x0.03=0.03

Washtafel=0.43x0.56=0.24 1x0.24=0.24

Tiolet=0.8x1.25=1 1x1=1

TOTAL=2.16 m² Janitor 1 1 Rak penyimpanan=0.55x1=0.55 2x0.55=1.1 140.9% 2.65

Gudang 1 1 Rak penyimpanan=0.55x1=0.55 6x0.55=1.65 436.3% 8.85

TOTAL 245.11

SIRKULASI 10% 269.6

FASILITAS SERVIS

R.Kontrol 1 2 Meja=0.9x1.7=1.53 1x1.53=1.53 210.6% 7.55

Kursi=0.63x0.57=0.35 1x0.35=0.35

52

Lemari=0.55x1=0.55 1x0.55=0.55

TOTAL=2.43 m²

Rumah Koster 1 2 Single bed=0.95x2=1.9 1x1.9=1.9 167.0% 23.5

Meja =0.9x1.3=1.17 1x1.17=1.17

Kursi=0.5x0.45=0.23 2x0.23=0.46

Lemari pakaian=0.58x1.07=0.62 1x0.62=0.62

Dispenser=0.52x0.48=0.25 1x0.25=0.25

Lemari=0.7x0.9=0.63 1x0.63=0.63

Televisi=0.92x1=0.92 1x0.92=0.92

Kompor=0.6x0.55=0.33 1x0.33=0.33

Bak Cuci=0.55x1.7=0.94 1x0.94=0.94

Kulkas=0.7x0.8=0.56 1x0.56=0.56

Mesin Cuci=0.5x0.52=0.26 1x0.26=0.26

Rak Jemur=0.5x1=0.5 1x0.5=0.5

Closet=0.72x0.42=0.3 1x0.3=0.3

Shower=0.2x0.23=0.04 1x0.04=0.04

TOTAL=8.88 m² Ruang panel 1 1 4x4=16 - - 16

R.Genset 1 1 5x10=50 - - 50

R.Pompa air 1 1 4x8=32 - - 32

Lavatory Pria 1 4 Closet= 0.4x0.7=0.28 2x0.28=0.56 538% 12.1

Urinoir=0.34x0.3=0.102 4x0.1=0.4

Washtafel=0.43x0.56=0.24 4x0.24=0.96

TOTAL=1.92

Lavatory Wanita 1 4 Closet= 0.4x0.7=0.28 5x0.28=1.4 412% 12.1

Washtafel=0.43x0.56=0.24 4x0.24=0.96

TOTAL=2.36

Lavatory Difabel 1 1 Closet= 0.4x0.7=0.28 1x0.28=0.28 788% 4.6

Washtafel=0.43x0.56=0.24 1x0.24=0.24

TOTAL=0.52

TOTAL 59.85

SIRKULASI 10% 65.8

53

Berikut adalah rekapitulasi total luasan ruang indoor yang dibutuhkan:

Tabel 3.20. Rekapitulasi total luas ruang indoor Sumber: Analisis pribadi,2019

FASILITAS TOTAL

Peribadatan 2601.53 m²

Pastoral 1090.9 m²

Pastoran 269.6 m²

Servis 65.8 m²

Total 3652.57 m²

2. Studi Kebutuhan Luas Fasilitas Outdoor

Berdasarkan Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir menurut Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat

No:272/HK.105/DRJD/96, Gereja tergolong peruntukan kebutuhan parkir dengan kegiatan yang bersifat sementara. Berdasarkan hasil

studi Direktorat Jenderal Perhubungan darat, untuk kapasitas gedung bangunan lebih dari 1000 orang memiliki kebutuhan SRP

(Satuan Ruang Parkir) sebanyak 230 per 1000 tempat duduk.

Lebar bukaan pintu kendaraan ditentukan berdasar pengguna kendaraan Golongan II dan Golongan III (difabel). (lampiran). Mobil

untuk penumpang golongan II, memiliki SRP=2,5m x 5m. Untuk penumpang golongan 3 memiliki SRP 3mx5m. Untuk pengguna

sepeda motor SRP yang ditentukan adalah 0.75mx2m.

Pada parkir mobil menerapkan pola parkir membentuk sudut 45°, dengan pola parkir pulau berbentuk tulang ikan tipe C. Hal ini

dikarenakan mempunyai daya tampung parkir lebih besar dibandingkan dengan pola parkir parallel dan kemudahan maneuver juga

diperhitungkan. Untuk sirkulasi pada ruang luar, terhitung lebih dari 100% untuk keperluan maneuver. Sirkulasi yang disarankan

100%-200%, ideal 150% (mobil), 125% (motor).

Jumlah petugas liturgy dan pengelola secara keseluruhan adalah 273 orang. Maka disediakan sebanyak 30% (82 orang) untuk

pengguna mobil pribadi, 70% (191 orang) untuk pengguna sepeda motor. Jumlah umat dalam 1 kali misa, diasumsikan sebesar 2700

54

umat, maka disediakan lahan parkir untuk mobil pribadi sebesar 25%(675 orang), 5%(135 orang) untuk lahan parkir difabel dan

70%(1890 orang) lahan untuk pengguna sepeda motor.

Untuk fasilitas ruang lain adalah sirkulasi pemadam kebakaran, pos jaga, dan area drop off. Untuk sirkulasi pemadam kebakaran,

luasan yang ditentukan oleh SNI adalah minimal lebar 4m dengan maksimal panjang 45m.

Tabel 3.21. Program Ruang Outdoor* Sumber: Analisis pribadi,2019

JENIS RUANG LUAR

KAPASITAS ANALISIS BESARAN SIRKULASI LUAS RUANG LUAR

UAD KAD

FASILITAS PERIBADATAN(Termasuk plotting ruang luar misa hari raya)

Gua Maria 30 Gua Maria=2.1x0.4=0.84 1x0..84=0.84 215.7% 69.2

Kolam=2.8x3.87=10.8 1x10.8=10.8

Tempat Lilin=0.23x1.75=0.4 3x0.4=1.2

Kursi=0.63x1.6=1.01 9x1.01=9.09

TOTAL=21.93

Pemberhentian Jalan Salib

30 Patung=0.85x2.5=2.13 1x2.13=2.13 15.25% 23.2x14=324.8 Satuan/orang=0.6 30x0.6=18

TOTAL=21.93

Sumur Rohani 2 Sumur = 1x1=1 1x1=1 100% 2

FASILITAS PARKIR

Parkir khusus Pastor 2 Mobil=2.5x5=12.5 2x12.5=25 225.7% 52.8

2 Motor=0.75x2=1.5 2x1.5=3 134% 7.02

Parkir pengelola 30% pengelola= 273 orang, asumsi 1 mobil 3 orang= 91 mobil

Mobil=2.5x5=12.5 91x12.5=1137.5 147.3% 2813.25

70% pengelola=191 orang, asumsi 1 motor 2 orang=96 motor

Motor=0.75x2=1.5 96x1.5=144 75% 252

Parkir pengunjung 25%umat= 675 orang, asumsi 1 mobil 3 orang=225 mobil

Mobil=2.5x5=12.5 225x12.5=2812.5 140.8% 6772.9

5%umat= 135 orang, asumsi 1 mobil terdapat 2 orang difabel= 68 mobil

Mobil (difabel)=3x5=15 68x15=1020 210.2% 3164

70%umat= 1890, asumsi 1 motor=2 orang=945 motor

Motor=0.75x2=1.5 945x1.5=1417.5 41% 2000.25

55

FASILITAS PUBLIK

Plaza 125 orang Satuan per orang=0.6 125x0.6=75 50% 112.5

TOTAL 15568.72

SIRKULASI 10%* 1556.8

17125.592

, KDB maks=60%,pertimbangan pembentukan micro climate, maka KDB diambil 40%

dapat dimanfaatkan sebagai penghijauan

Catatan:

*)Sketsa masing-masing layout ruang berada di lampiran hlm.120

*)Sirkulasi 10% pada fasilitas ruang luar, dapat diperuntukkan sebagai fasilitas ruang luar penunjang berupa: Taman paramenta, Pos

jaga, Pusat Jajanan, dan Drop Off Area

56

3.1.5 Analisa Struktur Ruang

Berikut adalah diagram struktur ruang makro pada bangunan kompleks

bangunan gereja

1. Struktur ruang makro

Diagram 3.9. Struktur ruang makro

Sumber: Analisis pribadi,2019

2. Struktur ruang mikro Kegiatan Peribadatan

Diagram 3.10. Struktur ruang mikro kegiatan peribadatan

Sumber: Analisis pribadi,2019

57

Kegiatan Pastoral

Diagram 3.11. Struktur ruang mikro kegiatan pastoral

Sumber: Analisis pribadi,2019

Kegiatan Pastoran

Diagram 3.12. Struktur ruang mikro kegiatan pastoran Sumber: Analisis pribadi,2019

58

Kegiatan Servis dan Ruang Luar

Diagram 3.13. Struktur ruang mikro kegiatan servis

Sumber: Analisis pribadi,2019

3.2 Analisis Tapak

3.2.1 Latar Belakang Pemilihan Tapak

Latar belakang pemilihan tapak pada Plamongan Indah ini karena lokasi berada

di kawasan perumahan dimana hal ini berpotensi akan perkembangan jumlah

umat yang semakin besar. Selain itu tapak memiliki potensi untuk dilakukan

pengembangan menuju areal sawah. Tapak yang digunakan ini dalam kondisi

sudah terbangun Kapel. Namun peletakan Kapel ini apabila disoroti secara

regulasi tepatnya berkaitan dengan GSB, peletakan Kapel saat ini kurang

memenuhi. Menurut regulasi, sebuah jalan lingkungan perumahan memiliki GSB

sebesar 3m dari as jalan. Dari segi kaidah tata ruang menurut Yoshinobu

Ashihara pun peletakkan Kapel ini masih tidak memenuhi. Pertama berkaitan

dengan keseimbangan antara ketinggian bangunan Kapel dengan ketinggian

perumahan dilingkungan sekitarnya dengan jarak pemisah hanya berupa jalan.

Hal ini tidak memenuhi kaidah tata ruang luar D/H=1. Kedua, kaidah tata ruang

luar, idealnya sebuah Gereja memiliki kawasan sendiri dan memiliki sistem

enclose ruang luar. Sistem enclose ruang luar ini tidak harus selalu berupa pagar

fisik, namun bisa juga berupa pagar berupa permainan ruang. Pada Kapel Yesus

59

Maria Yosef saat ini, peletakkannya tidak terdapat adanya sistem enclose

tersebut. Dikarenakan peletakkan Kapel yang secara arsitektur tata ruang luar

dan secara regulasi kurang memenuhi, maka Kapel yang sudah ada, dianggap

dirubuhkan.

3.2.2 Analisis SWOT

Dalam menentukan lokasi, diperlukan adanya beberapa pertimbangan dan

melihat seberapa besar peluang dalam mengembangkan lingkup fungsional

tapak tersebut, berikut adalah analisis potensi dan kendala tapak dengan

menggunakan analisis SWOT:

Tabel 3.22. Analisis SWOT Sumber: Analisis pribadi,2019

Strength (S) - Letak tapak dekat dengan perumahan warga atau lingkungan

umat sehingga memudahkan akses untuk umat lingkungan

setempat

- Letak tapak yang dekat dengan perumahan warga memiliki

potensi untuk pengembangan jumlah umat

- Memiliki fasilitas yang memadai seperti jaringan listrik, jaringan

air bersih, dan jaringan telekomunikasi

- Tapak merupakan lahan tak berkontur sehingga memudahkan

pengunjung dalam pencapaian

- Tanah pada daerah Plamongan Indah belum pernah mengalami settle down atau penurunan tanah sehingga memiliki potensi untuk fill tanah.

Weakness (W) - Tapak jauh dari jalan utama dan tidak terjangkau oleh jaringan

urban sehingga untuk menuju lokasi ini diperlukan akses

berupa kendaraan pribadi

- Berada di kawasan perumahan sehingga harus benar-benar

memperhatikan bagaimana dampak yang dihasilkan terhadap

lingkungan sekitar (kemacetan, kebisingan)

Opportunities (O) Berada dekat areal sawah dan sangat memungkinkan untuk

dilakukan pengembangan lahan ke areal sawah sehingga dapat

memperluas elemen-elemen tata ruang luar.

Threat (T) Tapak yang dekat dengan perumahan warga diperlukan

adanya batasan yang jelas antara kawasan Gereja dengan

perumahan warga, hal ini terkait dengan lahan parkir, sehingga

tidak mengganggu kenyamanan warga sekitar.

3.3 Analisis Lingkungan Buatan

1. Analisis citra arsitektural, bangunan sekitar

Karakteristik bangunan pada perumahan ini termasuk kawasan dengan

kepadatan bangunan tinggi. Pola tata ruang yang ditemui pada lokasi tapak ini

merupakan tata ruang dengan penataan kawasan yang sifatnya homogen.

60

Pada gambar dibawah ini dapat terlihat bahwa ruang-ruang atau void terbentuk

melalui tata masa bangunan. Berdasarkan figure ground plan penataan massa

di sekitar tapak yang ditata menurut sumbu grid, hal ini berpengaruh pada

penataan massa bangunan yang mengikuti sumbu grid.

Gambar 3.5. Figrue Ground Plan

Sumber: Analisis pribadi,2019

2. Analisis transportasi, jalan termasuk jalan perumahan dengan lebar jalan ±5-

6m, jalan cukup muat untuk 2 mobil yang masuk. Pada jalan ini tidak dilalui

oleh jaringan urban, sehingga cukup menyusahkan akses bagi pejalan kaki.

Letak tapak juga cukup jauh dari jalan utama. Dampak kemacetan saat ini

belum terasa karena misa hanya diadakan 1 kali di hari minggu.

3. Analisis utilitas kota, pada tapak ini sudah tersedia infrastruktur kota yang

memadai, dan tetap dipertahankan.

61

Gambar 3.6. Jaringan Utilitas Sumber: Analisis pribadi,2019

4. Analisis vegetasi pada tapak yang tersedia tetap dipertahankan karena

vegetasi yang sudah ada berfungsi sebagai peneduh.

Gambar 3.7. Data vegetasi Sumber: Analisis pribadi,2019

5. Analisis kebisingan, rata-rata di sekitar Kapel adalah 39.2 dB dengan 10 titik

ukur, setara dengan daerah sepi dan tenang. (hasil survey Minggu, 11

November 2018 pukul 09.48 WIB).gb

6. Analisis Pencapaian

Pencapaian dari jalan utama menuju Kapel Yesus Maria Yosef dapat melalui

beberapa rute sebagai berikut:

62

Jalan Majapahit Jl. Brigjen Sudiarto Jl. Kelapa Gading Raya Jl.

Kelapa Sawit Raya Jl. Rasamala Raya

Jalan Majapahit Jl. Brigjen Sudiarto Jl. Sarwo Edi Wibowo Jl. Johar

Jl. Rasamala Raya

Jalan Majapahit Jl. Plamongan Sari Raya Jl. Plamongan Indah Jl.

Plamongan Hijau Jl. Plamongan Abadi Jl. Plamongan Raya Jl.

Plamongan Sari Raya Jl. Madu Sari IV Jl. Sarwo Edi Wibowo

Jl.Johar Jl. Rasamala Raya

3.4 Analisis Lingkungan Alami

1. Analisis klimatik, pengukuran untuk data tapak dilakukan pada Minggu, 6

Januari 2018 pada pukul 09.52 WIB. Iklim yang dirasakan pada daerah sekitar

tapak sangat panas, hal ini terbukti dengan suhu rata-rata disekitar tapak

sebesat 33.8°C, suhu median rata-rata sebesar 41.4°C, kelembaban rata-rata

sebesar 50.1%, dan kecepatan angin rata-rata sebesar 0.6 m/s.

Gambar 3.8. Iklim Sumber: Analisis pribadi,2019

2. Analisis tanah, merupakan tanah lunak hal ini berdasarkan data dari Laporan

Penyelidikan Tanah dari Laboratorium Mekanika Tanah Unika Soegijapranata,

diperoleh karakteristik dan data tanah sebagai berikut:

63

Asumsi permukaan tanah tiap titik sondir adalah ±0.00m, dari 3 titik sondir

hingga kedalaman ±20m tidak terdapat tanah keras dan daya dukung tanah

ke enam titik sondir hampir sama.

Kedalaman ±0.00 hingga – 1.00m mempunyai qc = 25kg/cm.

Kedalaman -1.00 hingga -5.00m mempunyai qc = 11kg/cm.

Kedalaman -5.00 hingga -10.00m mempunyai qc = 20kg/cm.

Kedalaman -10.00 hingga -15.00m mempunyai qc = 25kg/cm.

Setelah -15.00 hingga -20.00m mempunyai qc = 30kg/cm.

Pada kedalaman 2m terdapat tanah keras dengan daya dukung tanah

tinggi.

Gambar 3.9. Grafik Data Tanah

Sumber: Laporan Penyelidikan Tanah dari Laboratorium Mekanika Tanah Unika

Soegijapranata

64

Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka untuk bangunan Gereja

direkomendasikan menggunakan pondasi mini pile ukuran ∆ 28 x 28 x 28

dengan kedalaman 18 meter, dengan beban ijin (Pijin) berkisar 25 ton. Atau

mini pile ukuran ∆ 32 x 32 x 32 dengan kedalaman 18 meter, dengan beban ijin

(Pijin) berkisar ±30 ton. Rekomendasi pondasi dangkal berupa pondasi telapak

atau lajur ukuran 2mx2m, qu yang disarankan 0.7kg/cm2. Qa=7 ton.

3. Analisis lingkungan sekitar, merupakan kawasan perumahan yang padat

penduduk dengan penataan homogen dan memiliki karakter bangunan

modern. Disekitar tapak ditemui beberapa fasilitas sebagai berikut

Tabel 3.23. Waktu tempuh tapak ke fasilitas di sekitarnya Sumber: Dokumentasi pribadi,2019

LOKASI TEMPAT TUJUAN JARAK

(KM)

WAKTU TEMPUH (MENIT)

BERKENDARA JALAN

Kapel Yesus Maria Yosef, Plamongan

Sari, Pedurungan,

Semarang

Jalan Brigjen Sudiarto (A) 1.5 5 18

Pasar Tradisional Plamongan Indah

1.5 5 18

Plamongan Rent Car 1.0 5 15

SD Dian Wacana 1.75 5 18

Nakula Residence 0.75 5 9

Perum Plamongan Indah 2.1 7 22

RSIA Plamongan 1.0 4 12

Apotek Plamongan Indah 0.5 3 7

Pujasera Plamongan Indah

0.7 3 9

Plamongan Square 1.2 5 14

Bank BTN Kantor KAS Plamongan Indah

1.1 4 13

ATM BNI Perum Plamongan Indah

1.1 4 13

4. Analisis view

View through site memiliki kendala terkait dengan titik pandang yang ideal,

yaitu jarak berbanding tinggi lebih besar dari satu dan kurang dari

dua (1<d/h<2). Bangunan yang memiliki ketinggian tertentu seperti Gereja,

akan sulit dikenali pengunjung yang melewati jalan disekitar perumahan.

Jalan Utama

Perdagangan

Jasa

Pendidikan

Hunian

Kesehatan

Resto

Perbankan

65

Gambar 3.10. View through site

Sumber: Dokumentasi pribadi,2019

View to site memiliki kendala juga terkait dengan titik pandang yang ideal, hal

ini dikarenakan bangunan Kapel Yesus Maria Yosef yang telah terbangun,

posisinya berdekatan langsung dengan jalan, sehingga tampilan aristektural

bangunan secara keseluruhan tidak dapat dinikmati oleh pengunjung

sekitarnya.

Gambar 3.11. View to site

Sumber: Dokumentasi pribadi,2019

66

View from site View yang menguntungkan berada di sebelah barat yaitu pada

areal sawah, sedangkan untuk view dari arah utara, timur dan selatan kurang

bagus dikarenakan pada daerah ini menampilkan karakter kepadatan

perumahan warga.

Gambar 3.12. View from site

Sumber: Dokumentasi pribadi,2019