asuhan keperawatan pada keluarga ny. s dengan di rt. 3 rw ii kelurahan gunung anyar kecamatan gunung...

24
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Ny. S DENGAN DI RT. 3 RW II KELURAHAN GUNUNG ANYAR KECAMATAN GUNUNG ANYAR KOTAMADYA SURABAYA A. Pengkajian I. Data Umum: Nama kepala keluarga Alamat Pekerjaan Pendidikan : Ny. Selaya : RT. 3 RW. II Kelurahan Nunbau Dela : Ibu rumah tangga. : - Daftar anggota keluarga: No . Nama J. K Hubunga n dgn Keluarg a Umur Pendidi kan Status Imunisas i Ket. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Ny. Selasa Tn. Moch. Soleh Ny. Siti Fatimah Tn. Moch. Ichsan Ny. Suminah Nunung Sri Astuti Fitri Susanti Andri Darmawan Fifi P L P L P P P L P Ibu Anak Menantu Anak Menantu Cucu Cucu Cucu Cucu 52 th 36 th 31 th 32 th 28 th 15 th 12 - SMP SD SMP SD SMP SD SD - - - - - - - - Lengkap Lengkap Serumah Serumah Serumah Serumah Serumah Serumah Serumah Serumah Serumah

Upload: independent

Post on 21-Jan-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Ny. S DENGAN DI RT. 3 RW

II KELURAHAN GUNUNG ANYAR KECAMATAN GUNUNG ANYAR

KOTAMADYA SURABAYA

A. Pengkajian

I. Data Umum:

Nama kepala

keluarga

Alamat

Pekerjaan

Pendidikan

: Ny. Selaya

: RT. 3 RW. II Kelurahan Nunbau

Dela

: Ibu rumah tangga.

: -

Daftar anggota keluarga:

No

.

Nama J.

K

Hubunga

n dgn

Keluarg

a

Umur Pendidi

kan

Status

Imunisas

i

Ket.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Ny. Selasa

Tn. Moch. Soleh

Ny. Siti Fatimah

Tn. Moch. Ichsan

Ny. Suminah

Nunung Sri

Astuti

Fitri Susanti

Andri Darmawan

Fifi

P

L

P

L

P

P

P

L

P

Ibu

Anak

Menantu

Anak

Menantu

Cucu

Cucu

Cucu

Cucu

52

th

36

th

31

th

32

th

28

th

15

th

12

-

SMP

SD

SMP

SD

SMP

SD

SD

-

-

-

-

-

-

-

-

Lengkap

Lengkap

Serumah

Serumah

Serumah

Serumah

Serumah

Serumah

Serumah

Serumah

Serumah

th

6 th

3 th

Genogram :

Keterangan:

Keluarga ini tergolong dalam three generation family

karena dalam satu rumah terdapat nenek, anak dan cucu.

Keluarga ini berbudaya suku jawa yang mempunyai anggapan

makan tidak makan asal kumpul, sehingga akan dapat

mempercepat penularan penyakit jika salah satu anggota

keluarga menderita penyakit yang dapat menular. Keluarga

ini menganut agama Islam. Kepala keluarga tidak bekerja,

tetapi segala kebutuhan dipenuhi oleh anaknya yang

36 32

6

Laki-laki.

Perempuan.

Penderita

Tinggal serumah.

52

3131

15 12 3

Ny. S

Tn. MS

Ny. SF

An. NS

An. FS

An. A

Tn. MI

Ny. Sm

An. F

pertama dan yang kedua. Keluarga ini memiliki pendapatan

yang cukup hingga dapat menyekolahkan semua anaknya.

Keluarga sering bersama-sama melihat telivisi sebagai

kegiatan rekreasi bersama.

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga:

Keluarga ini merupakan keluarga dewasa dengan hanya

tinggal ibu, dan semua anaknya sudah memiliki keluarga

sendiri. Pada tahap ini seharusnya keluarga hanya

tinggal ibu saja didalam rumah, tetapi sekarang masih

tinggal dengan anaknya dan cucunya.

Riwayat kesehatan anggota keluarga:

a. Ny. S

Ny. S mengatakan bahwa ia menderita tekanan darah

tinggi. Ny. S juga mengatakan bahwa ia sudah lama

batuk dan tidak kunjung sembuh, menurut Ny. S sudah

dibawa ke klinik dan mendapat suntikan tetapi tidak

kunjung sembuh juga. Ny. S mengungkapkan bahwa

didalam keluarganya tidak memiliki penyakit keturunan

seperti kencing manis maupun penyakit menular.

Saat dilakukan pengkajian tekanan darah 150/90 mmHg,

Ny. S batuk terus menerus dan pada saat dilakukan

pemeriksaan fisik (auskultasi) terdengar ronkhi. Ny.

S juga mengatakan bahwa ia sering sakit kepala/

pusing.

b. Tn. AS

Selama ini tidak pernah menderita penyakit berat.

Sakit yang sering dialami adalah flu dan batuk dan

pada saat ia sakit maka ia akan membelikan obat-obat

yang ada di warung dan jika belum sembuh maka ia akan

pergi ke Puskesmas.

c. Ny. SF

Pada saat dikaji Ny. SF tidak mengeluhkan apa-apa

tentang kesehatannya. Ny. SF mengatakan tidak pernah

menderita sakit berat yang mengharuskan dia di rawat

di rumah sakit, ia juga mengatakan bahwa didalam

keluarganya tidak memiliki penyakit keturunan.

Penyakit yang sering dideritanya adalah flu dan

batuk, untuk menanganinya Ny. SF membelikan obat di

warung.

d. Tn. MI

Pada saat dikaji Tn. MI tidak mengeluhkan apa-apa

tentang kesehatannya. Tn. MI memiliki kebiasan

merokok. Penyakit yang sering diderita oleh Tn. MI

adalah flu, batuk dan pilek. Untuk mengatasinya ia

akan membeli obat di warung yang dijual bebas.

e. Ny. Sm

Ny. Sm mengatakan didalam keluarganya tidak memiliki

penyakit keturunan seperti kencing manis dan tekanan

darah tinggi. Pada saat dilakukan pengkajian Ny. Sm

tidak mengeluhkan apa-apa tentang kesehatanya, dan

apabila ia sakit maka ia akan membeli obat yang

dijual bebas di warung. Penyakit yang sering di

deritanya adalah flu.

f. An. N

An. N saat ini duduk pada bangku SMP, pada saat di

lakukan pengkajian An. N tidak mengeluhkan apa-apa

tentang kesehatannya dan tidak pernah sakit berat

yang mengharuskan ia di rawat di rumah sakit.

g. An. FS

Selama ini An. FS belum pernah menderita penyakit

berat. Penyakit yang sering diderita adalah batuk

pilek. Usaha ibu untuk mengatasinya adalah membelikan

obat di warung dan jika belum sembuh akan dibawa ke

puskesmas.

h. An. A

Penyakit yang sering diderita oleh An. A adalah batuk

pilek. Usaha yang dilakukan oleh ibu untuk mengatasi

hal ini adalah membelikan obat di warung yang dijual

bebas, apabila masih sakit maka oleh ibu akan dibawa

ke puskesmas.

i. An. F

Selama ini tidak pernah menderita sakit berat, sakit

yang sering dideritanya adalah batuk pilek yang oleh

ibunya akan dibelikan obat di warung dan apabila

tidak sembuh akan dibawa ke puskesmas.

III. Lingkungan:

Rumah yang dimiliki keluarga ini merupakan rumah

permanen, luas rumah keseluruhan + 75 M2 dengan jumlah

kamar yang dimiliki adalah 4 kamar tidur, 2 ruang

tamu, 1 kamar mandi, 1 dapur, serta 1 ruang keluarga

yang berfungsi untuk tempat menonton televisi bersama.

Pencahayaan didalam rumah ini kurang karena rumah

masih tampak gelap pada kamar-kamarnya dan pada bagian

kamar belakang ventilasi kurang karena tidak memiliki

jendela, lantai rumah tampak kotor. Air minum yang

digunakan oleh keluarga ini adalah air PDAM yang sudah

dimasak. Keluarga ini memiliki tempat tinggal yang

tetap dan tidak berpindah-pindah.

Denah rumah Ny. S

Keterangan:

1. Kamar tidur.

2. Ruang tamu.

3. Ruang keluarga.

4. Dapur.

5. Kamar mandi.

Dilingkungan RT setempat memiliki budaya untuk selalu

mengunjungi warga yang sakit dengan memberikan sedikit

bantuan sehingga dapat meringankan beban keluarga yang

sakit. Ny. S Mengatakan bahwa ia mengikuti kegiatan

arisan di lingkungan RT 3 tetapi jika ia sakit ia

tidak mengikutinya.

IV. Struktur keluarga:

Pola komunikasi di dalam keluarga ini terbuka dan

didalam keluarga semua anggota keluarga menjalankan

fungsinya sebagaimana mestinya. Menurut Ny. S di dalam

keluarganya menganut norma yang berlaku di dalam

masyarakat dan adat jawa.

V. Fungsi keluarga:

a. Fungsi afektif

Menurut Ny. S ia senang memiliki keluarga yang lengkap

(anak dan cucu) serta sangat senang karena dapat

berkumpul dengan mereka. Keluarga tampak harmonis,

saling memperhatikan satu dengan yang lain serta saling

1

1

1

1

2

2

3

45

menghargai satu dengan yang lain, apabila ada anggota

keluarga lain yang membutuhkan maka anggota keluarga

akan membantu sesuai dengan kemampuan.

b. Fungsi sosialisasi

Hubungan antar anggota keluarga baik, didalam keluarga

ini tampak kepedulian anggota keluarga dengan saling

tolong menolong dalam melaksanakan tugas didalam

keluarga ini. Keluarga ini juga membina hubungan yang

baik dengan tetangga sekitar rumahnya terbukti dengan

seringnya tetangga main ke teras rumahnya untuk

berbincang-bincang dengan anggota keluarga.

c. Fungsi perawatan kesehatan

Ny. S mengatakan bahwa ia tidak mengetahui bahwa

penyakit takanan darah tingginya berbahaya jika

dibiarkan tanpa adanya kontrol, ia juga tidak

mengetahui tanda-tanda terjadinya peningkatan tekanan

darah yang diketahuinya hanya kepala pusing. Ny S.

mengatakan ia tidak mengurangi atau pantangan makanan

apapun karena ia tidak tahu serta makanan yang

dikonsumsinya sama dengan makanan yang dikonsumsi oleh

keluarga (tidak disendirikan karena kurang garam).

Menurut keluarga sakit yang dialami Ny. S ini tidak

terlalu dirasakan karena Ny. S dibawa ke puskesmas jika

ada keluhan saja. Anggota keluarga mengatakan bahwa ia

tidak mengetahui akibat yang bisa timbul akibat dari

tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol serta cara

merawat anggota keluarga yang sakit.

Keluarga mengatakan bahwa yang menjaga kebersihan rumah

adalah Ny. SF dibantu oleh anak-anaknya secara

bergantian. Keluarga mengatakan bahwa mereka

melakukannya karena kebiasaan.

Keluarga mengetahui jika sakit ia harus pergi ke

puskesmas apalagi puskesmas yang ada cukup dekat rumah

dengan hanya berjalan kaki maka akan sampai.

VI. Stress dan koping keluarga:

Ny. S mengatakan bahwa di dalam keluarganya jika ada

masalah mengenai anak, sekolah anak atau apapun akan

berusaha diselesaikan dengan berunding bersama-sama

untuk mencari jalan yang terbaik.

Dan apabila masalah tersebut belum terpecahkan juga

maka keluarga akan minta bantuan kepada anggota

keluarga yang lebih tua dalam membantu memecahkan

masalah.

VII. Pemeriksaan fisik:

a.Ny. S

Saat dilakukan pengkajian tekanan darah 150/90 mmHg,

Ny. S batuk terus menerus dan pada saat dilakukan

pemeriksaan fisik terdengar ronkhi (auskultasi),

konjungtiva merah muda, sklera putih.

b.Tn. AS

Pada pemeriksaan fisik Tn. AS dalam batas normal,

tidak ada kelainan pada sistem organ. Tekanan darah

120/80 mmHg.

c.Ny. SF

Tekanan darah 110/70 mmHg, konjungtiva tidak pucat.

d.Tn. MI

Tekanan darah dalam batas normal 120/80 mmHg.

e.Ny. Sm

Tekanan darah 110/80 mmHg, konjungtiva tidak pucat.

f.An. N

Pada saat dilakukan pengkajian tidak ada keluhan

mengenai kesehatannya. Tekanan darah 110/80 mmHg.

g.An. FS

Pada saat diperiksa An. FS tidak mengalami gangguan

sistem organ.

h.An. A

An. A tampak sedang bermain didepan rumah dengan

beberpa temannya. Menurut ibunya ia tidak sakit saat

ini.

i.An. F

An. F tampak segar dengan riang ia bermain kesana

kemari. Berat badan yang dimiliki oleh anak F adalah

15 kg.

VIII. Harapan keluarga:

Kelurga mengharapkan agar petugas dapat membantu

mengatasi masalah yang dihadapi oleh keluarganya dan

ia mengharapkan dapat membantu mempercepat kesembuhan

bagi penyakit yang sedang dideritanya.

Kesimpulan

Keluarga Ny. S merupakan keluarga besar dengan keadaan

ekonomi pas-pasan. Dimana penghasilan keluarga berasal

dai Tn. MS dan Tn. MI. keadaan rumah permanen, penerangan

cukupan, ventilasi cukupan dengan lantai yang agak kotor

dan cukup lembab. Keluarga kurang mengetahui bagaimana

perawatan pada anggota keluarga yang menderita tekanan

darah tinggi. Didalam rumah ini terdapat MCK milik

sendiri. Keluarag mempergunakan air PDAM untuk dikonsumsi

sebagai air minum dengan dimasak terlebih dahulu

tentunya. Di dalam keluarga ini Ny. S usia 52 tahun

menderita hipertensi tekanan darah pada saat dilakukan

pengkajian 150/90 mmHg. Ia juga sedang batuk yang

sudah terjadi + 2 minggu. Keluarga mengatakan sudah

membawa Ny. S untuk berobat tetapi tidak kunjung sembuh

juga batuk yang dialaminya.

B. Analisa data

Tgl Data Masalah perawatan

keluarga10/8/

’01

Subjektif:

Ny. S mengatakan bahwa ia tidak

mengetahui tanda-tanda terjadinya

peningkatan tekanan darah, ia

juga mengatakan bahwa ia tidak

tahu harus mengurangi makan apa,

karena selama ini ia tidak

pantang atau mengurangi makanan.

Ia mengatakan sering mengalami

pusing kepala. Keluarga

mengatakan bahwa ia tidak pernah

mengajak kontrol ke puskemas atau

tempat yang lain untuk mrngontrol

tekanan darahnya

Objektif:

1. Hipertensi

Resiko cidera

(perdarahan pada

pembuluh darah di

otak) berhubungan

dengan ketidak

mampuan keluarga

untuk merawat

anggota keluarga

yang sakit

tekanan darah

tinggi.

Tekanan darah Ny. S 150/90 mmHg.

Penderita mengetahuinya + 1 bulan

yang lalu.10/8/

’01

Subjektif:

Ny. S mengatakan bahwa yang

membersihkan rumah adalah

menantunya dibantu oleh cucunya.

Objektif:

Ruangan tampak gelap, dan

ventilasi/ sirkulasi udara

didalam rumah kurang, baju banyak

yang digantung.

2. Kebersihan

lingkungan rumah.

Resiko terjadinya

penyakit (DHF &

ISPA) berhubungan

dengan

ketidakmampuan

keluarga

memelihara

lingkungan rumah

C. Skoring

Resiko cidera (perdarahan pada pembuluh darah di otak)

Kriteria Skor Pembenaran 1. Sifat masalah

Tidak sehat.

2. Kemungkinan

masalah dapat

diubah.

Sebagian.

3/3 x 1

= 1

½ x 2 =

1

Adalah kurang/ tidak sehat dan

memerlukan penanganan yang

secepatnya untuk mencegah

peningkatan tekanan darah atau

terjadinya komplikasi akibat

peningkatan tekanan darah.

Masalah dapat diatasi sebagian

karena keluarga kurang memiliki

pengetahuan tentang cara

3. Potensi masalah

untuk dicegah.

Cukup

4. Menonjolnya

masalah.

Ada masalah

tetapi tidak

perlu ditangani

2/3 x 1

= 2/3

½ x 1 =

½

merawat anggota keluarga yang

menderita tekanan darah tinggi.

Masalah dapat diubah karena

penyakit hipertensi meruapakan

suatu penyakit yang dapat

dipertahanakan dengan menjaga

keseim bangan tekanan darah.

Keluarga tidak menyadari betapa

pentingnya menjaga kestabilan

tekanan darah pada penderita

hipertensiTotal skor 3 ¼

Resiko terjadinya penyakit (DHF & ISPA)

Kriteria Skor Pembenaran 1. Sifat masalah

Ancaman

kesehatan.

2. Kemungkinan

masalah dapat

diubah.

Sebagian.

3. Potensi masalah

untuk dicegah.

Cukup

4. Menonjolnya

masalah.

Ada masalah

tetapi tidak

perlu ditangani

2/3 x 1

= 2/3

½ x 2 =

1

2/3 x 1

= 2/3

½ x 1 =

½

Merupakan ancaman kesehatan

karena dapat menimbulkan

berbagia masalah kesehatan oleh

karena lingkungan yang kotor.

Masalah dapat diatasi sebagian

karena keluarga memiliki

fasilitas dan kemauan untuk

menjaga kebersihan

lingkungannya.

Masalah dapat diubah karena

anggota keluarga memiliki waktu

yang cukup guna membersihkan

rumah.

Keluarga tidak menyadari bahwa

lingkungan yang kotor dapat

menimbulkan penyakit.

Total skor 3

D. Diagnosa keperawatan

1. Resiko cidera (perdarahan pada pembuluh darah di otak)

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam

merawat anggota keluarga yang sakit tekanan darah

tinggi

2. Resiko terjadinya penyakit (DHF & ISPA) berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga dalam memelihara

lingkungan rumah

E. Intervensi

No

.

Diagnosa

keperawatan

Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi Umum Khusus

1. Resiko cidera

(perdarahan

pada pembuluh

darah di otak)

berhubungan

dengan

ketidak-

mampuan

keluarga dalam

merawat

anggota

keluarga yang

sakit tekanan

darah tinggi

Setelah

di

lakukan

pera-

watan/

kun-

jungan 4x

diharapka

n

keluarga

mam pu

merawat

anggota

keluarga

Keluarga mampu:

-Menyebutkan

kem- bali

tentang kemung

kinan penyebab

terjadinya

pening katan

tekanan darah.

-Menyebutkan

tanda dan

gejala

terjadinya

peningkatan

Verbal: -Menyebutkan 2

dari 3

kemungkinan pe-

nyebab

terjadinya pe-

ningkatan

tekanan darah.

-Menyebutkan 2

dari 3 tanda

peningkatan

tekanan darah.

-Menyebutkan 2

1. Jelaskan kepada

keluarga tentang

kemungkinan

penyebab tejadi

peningkatan tekanan

darah.

2. Jelaskan tentang

tanda/ gejala

terjadinya

peningkat an

tekanan darah.

Keluarga mampu:

-Menyebutkan

kemung kinan

penyebab terja-

dinya

peningkatan

tekanan darah.

-Menyebutkan

tanda

peningkatan

tekanan darah.

-Menyebutkan

akibat yang

bisa terjadi

yang

menderita

tekanan

darah

tinggi.

tekanan darah.

-Menyebutkan

akibat yang

bisa terjadi

bila tekanan

darah terlalu

tinggi.

akibat yang

mungkin terjadi

dari

peningkatan

tekanan darah.

3. Jelaskan tentang

akibat dari

peningkatan tekanan

darah.

pada

peningkatan

tekanan darah.

-Menunjukkan

makan- an yang

boleh dan tidak

boleh di

No

.

Diagnosa

keperawatan

Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi Umum Khusus

-Menyebutkan

makan an yang

boleh dan

tidak boleh

untuk

penderita

tekanan darah

tinggi.

-Memeriksakan

diri secara

teratur.

-Penderita mau

Mengurangi

konsumsi

garam.

-Menyediakan

Verbal:

Non

verbal:

-Menyebutkan

semua makanan

yang boleh di

konsumsi dan

yang tidak

boleh di

konsumsi.

-Memeriksakan

diri ke

pelayanan

kesehatan.

-Masakan yang

dikonsumsi

sudah tidak

asin lagi

(rendah garam).

4. Jelaskan kepada

keluarga tentang

diet pada panderita

tekanan darah

tinggi.

5. Obsevarsi kemampuan

keluarga setelah

mendapat penjelasan

dari petugas.

6. Anjurkan kepada

keluarga untuk

memeriksakan diri

secara teratur.

7. Motivasi penderita

untuk mengurangi

Konsumsi.

-Penderita akan

memeriksakan

diri secara

teratur ke

pelayanan

kesehatan.

-Keluarga

menyedia kan

masakan untuk

penderita (sup

dengan rasa

yang tidak

asin).

makanan yang

rendah garam.

-Menyediakan

makan an yang

rendah garam.

garam dalam setiap

makanan.

8. Anjurkan kepada

keluarga untuk

menyediakan makanan

yang sesuai dengan

diet.

No

.

Diagnosa

keperawatan

Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi Umum Khusus

2. Resiko

terjadinya

penyakit (DHF

& ISPA)

berhubungan

dengan

ketidakmampuan

keluarga dalam

memelihara

lingkungan

rumah

Setelah

dilakukan

kunjungan

2x

Keluarga

diharapka

n mampu

memelihar

a

lingkunga

n rumah

yang

sehat.

Keluarga dapat:

-Menyebutkan

beberapa

syarat rumah

sehat.

-Menyebutkan

kem- bali

dampak dari

lingkungan

rumah yang

tidak sehat.

-Menjaga

kebersihan

lingkungan

rumah terutama

kamar.

-Merapikan baju

Verbal:

Non

verbal:

Keluarga mampu:

-Menyebutkan 3

syarat rumah

yang sehat.

-Menyebutkan 2

dari 3 manfaat

rumah yang

bersih.

-Rumah tampak

rapi dan tidak

ada baju yang

bergantungan.

-Membersihkan

1. Jelaskan kepada

keluarga tentang

syarat rumah yang

sehat.

2. Jelaskan kepada

keluarga tentang

hal-hal dapat

terjadi akibat

rumah yang kurang

sehat (lembab,

kurang sinar

matahari, bak mandi

jarang dikuras).

3. Diskusikan dengan

keluarga tentang

pembagian tugas

Keluarga mampu:

-Menyebutkan

kembali syarat

dari rumah yang

sehat.

-Menyebutkan

akibat yang

bisa timbul

akibat

lingkungan

rumah yang

tidak sehat.

-Keluarga mau

melipat baju

yang

bergantung- an.

yang

bergantungan.

-Membersihkan

lingkungan

rumah secara

teratur.

rumah setiap

hari.

-Membersihkan

kamar mandi

secara teratur.

dalam menjaga

kebersihan rumah.

4. Anjurkan kepada

keluarga untuk

membuka jendela,

melipat baju yang

bergan- tungan.

-Keluarga

membersih kan

rumah secara

teratur.

No

.

Diagnosa

keperawatan

Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi Umum Khusus

5. Anjurkan kepada

keluarga untuk

tetap menjaga

kebersihan

lingkungan rumah.

6. Beri pujian untuk

tindakan yang

tepat.

F. Implementasi.

No.

DP

Pelaksanaan

II 1. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa

muncul akibat rumah yang kurang bersih dan

sirkulasi udara tidak lancar serta ruangan yang

kurang sinar matahari, antara lain:

-Banyaknya nyamuk.

-Mempercepat penularan penyakit.

-Penyakit pernafasan (seperti batuk, flu, pilek,

alergi).

2. Menjelaskan kepada keluarga beberapa syarat rumah

sehat antara lain:

-Penerangan dengan sinar matahari yang cukup.

-Sirkulasi udara yang lancar.

-Lantai yang keras dan bersih.

3. Mediskusikan dengan Ny. S dalam membagi tugas

untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah.

4. Menganjurkan kepada keluarga untuk membuka jendela

yang yang ada selebar-lebarnya setiap hari agar

sirkulasi udara lancar.

5. Menyarankan kepada keluarga untuk menjaga

kebersihan rumah secara bergantian.

6. Menganjurkan kepada keluarga untuk menjelaskan

kembali kepada petugas tentang syarat rumah sehat

dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. I 1. Menjelaskan kepada keluarga bahwa tekanan darah

tinggi bisa terjadi akibat ada faktor keturunan,

peningkatan usia, dan tidak mejaga keseimbangan

makanan.

2. Menjelaskan kepada keluarga tentang tanda dan

gejala dari peningkatan tekanan darah antara lain:

-Kepala pusing.

-Tengkuk/ leher terasa kaku.

-Mata berkunang-kunang.

3. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa

terjadi akibat dari tekanan darah tinggi yang tidak

terkontrol yaitu:

-Perdarahan pada otak atau orang lazim menyebutnya

stroke atau lumpuh separo atau lumpuh total.

-Kematian akibat stroke yang parah.

4. Menjelaskan kepada keluarga bahwa tekanan darah

yang tinggi dapat diturunkan dengan:

Tgl Pelaksanaan -Mengatur makanan/ keseimbangan makanan.

Makanan rendah garam (kurang garam).

-Olahraga secara teratur.

-Mengkonsumsi makanan yang dapat menurunkan

tekanan darah antara lain:

Buah belimbing, buah ketimun, daun alpukat.

5. Menganjurkan keluarga untuk melakukan kontrol

secara teratur ke puskesmas untuk mengetahui

tekanan darah.

6. Menganjurkan kepada keluarga untuk menjelaskan

kembali kepada petugas tentang hal-hal yang telah

dijelaskan oleh petugas. 22/8/

’01

Melakukan penyuluhan dengan topik tanda dan gejala

terjadinya peningkatan tekanan darah.4/9/’ Melakukan penyuluhan dengan topik diet untuk

01 penderita tekanan darah tinggi.

G. Evaluasi

Tgl Evaluasi16/8/

’01

S

:

O

:

A

:

P

:

-Ny. S mengatakan bahwa ia sudah membersihkan

kamarnya dan melipat baju yang bergantungan,

serta menyapu lantai.

-Ny. S mengatakan bahwa ia sudah menyuruh anaknya

untuk menguras bak kamar mandi dan sudah di

lakukannya.

-Rumah tampak bersih dan rapi.

-Bak mandi bersih (tidak ada jentik/ larva).

Masalah teratasi.

Rencana perawatan dihentikan.

5/9/’

01

S

:

O

:

A

:

P

:

-Ny. S mengungkapkan pusing yang dirasakan sudah

berkurang.

-Ny. S mengatakan bahwa ia sudah menyendirikan

makanannya yang garamnya sudah dikurangi.

-Tekanan darah 140/90 mmHg.

-Masakan yang dikonsumsi oleh Ny. S sudah tidak

asin lagi.

Masalah teratasi.

Rencana perawatan dihentikan.

-Menganjurkan kepada keluarga untuk selalu kontrol

ke puskesmas/ pusat pelayanan kesehatan secara

teratur.