asuhan keperawatan pada keluarga ny. s dengan di rt. 3 rw ii kelurahan gunung anyar kecamatan gunung...
TRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Ny. S DENGAN DI RT. 3 RW
II KELURAHAN GUNUNG ANYAR KECAMATAN GUNUNG ANYAR
KOTAMADYA SURABAYA
A. Pengkajian
I. Data Umum:
Nama kepala
keluarga
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan
: Ny. Selaya
: RT. 3 RW. II Kelurahan Nunbau
Dela
: Ibu rumah tangga.
: -
Daftar anggota keluarga:
No
.
Nama J.
K
Hubunga
n dgn
Keluarg
a
Umur Pendidi
kan
Status
Imunisas
i
Ket.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Ny. Selasa
Tn. Moch. Soleh
Ny. Siti Fatimah
Tn. Moch. Ichsan
Ny. Suminah
Nunung Sri
Astuti
Fitri Susanti
Andri Darmawan
Fifi
P
L
P
L
P
P
P
L
P
Ibu
Anak
Menantu
Anak
Menantu
Cucu
Cucu
Cucu
Cucu
52
th
36
th
31
th
32
th
28
th
15
th
12
-
SMP
SD
SMP
SD
SMP
SD
SD
-
-
-
-
-
-
-
-
Lengkap
Lengkap
Serumah
Serumah
Serumah
Serumah
Serumah
Serumah
Serumah
Serumah
Serumah
th
6 th
3 th
Genogram :
Keterangan:
Keluarga ini tergolong dalam three generation family
karena dalam satu rumah terdapat nenek, anak dan cucu.
Keluarga ini berbudaya suku jawa yang mempunyai anggapan
makan tidak makan asal kumpul, sehingga akan dapat
mempercepat penularan penyakit jika salah satu anggota
keluarga menderita penyakit yang dapat menular. Keluarga
ini menganut agama Islam. Kepala keluarga tidak bekerja,
tetapi segala kebutuhan dipenuhi oleh anaknya yang
36 32
6
Laki-laki.
Perempuan.
Penderita
Tinggal serumah.
52
3131
15 12 3
Ny. S
Tn. MS
Ny. SF
An. NS
An. FS
An. A
Tn. MI
Ny. Sm
An. F
pertama dan yang kedua. Keluarga ini memiliki pendapatan
yang cukup hingga dapat menyekolahkan semua anaknya.
Keluarga sering bersama-sama melihat telivisi sebagai
kegiatan rekreasi bersama.
II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga:
Keluarga ini merupakan keluarga dewasa dengan hanya
tinggal ibu, dan semua anaknya sudah memiliki keluarga
sendiri. Pada tahap ini seharusnya keluarga hanya
tinggal ibu saja didalam rumah, tetapi sekarang masih
tinggal dengan anaknya dan cucunya.
Riwayat kesehatan anggota keluarga:
a. Ny. S
Ny. S mengatakan bahwa ia menderita tekanan darah
tinggi. Ny. S juga mengatakan bahwa ia sudah lama
batuk dan tidak kunjung sembuh, menurut Ny. S sudah
dibawa ke klinik dan mendapat suntikan tetapi tidak
kunjung sembuh juga. Ny. S mengungkapkan bahwa
didalam keluarganya tidak memiliki penyakit keturunan
seperti kencing manis maupun penyakit menular.
Saat dilakukan pengkajian tekanan darah 150/90 mmHg,
Ny. S batuk terus menerus dan pada saat dilakukan
pemeriksaan fisik (auskultasi) terdengar ronkhi. Ny.
S juga mengatakan bahwa ia sering sakit kepala/
pusing.
b. Tn. AS
Selama ini tidak pernah menderita penyakit berat.
Sakit yang sering dialami adalah flu dan batuk dan
pada saat ia sakit maka ia akan membelikan obat-obat
yang ada di warung dan jika belum sembuh maka ia akan
pergi ke Puskesmas.
c. Ny. SF
Pada saat dikaji Ny. SF tidak mengeluhkan apa-apa
tentang kesehatannya. Ny. SF mengatakan tidak pernah
menderita sakit berat yang mengharuskan dia di rawat
di rumah sakit, ia juga mengatakan bahwa didalam
keluarganya tidak memiliki penyakit keturunan.
Penyakit yang sering dideritanya adalah flu dan
batuk, untuk menanganinya Ny. SF membelikan obat di
warung.
d. Tn. MI
Pada saat dikaji Tn. MI tidak mengeluhkan apa-apa
tentang kesehatannya. Tn. MI memiliki kebiasan
merokok. Penyakit yang sering diderita oleh Tn. MI
adalah flu, batuk dan pilek. Untuk mengatasinya ia
akan membeli obat di warung yang dijual bebas.
e. Ny. Sm
Ny. Sm mengatakan didalam keluarganya tidak memiliki
penyakit keturunan seperti kencing manis dan tekanan
darah tinggi. Pada saat dilakukan pengkajian Ny. Sm
tidak mengeluhkan apa-apa tentang kesehatanya, dan
apabila ia sakit maka ia akan membeli obat yang
dijual bebas di warung. Penyakit yang sering di
deritanya adalah flu.
f. An. N
An. N saat ini duduk pada bangku SMP, pada saat di
lakukan pengkajian An. N tidak mengeluhkan apa-apa
tentang kesehatannya dan tidak pernah sakit berat
yang mengharuskan ia di rawat di rumah sakit.
g. An. FS
Selama ini An. FS belum pernah menderita penyakit
berat. Penyakit yang sering diderita adalah batuk
pilek. Usaha ibu untuk mengatasinya adalah membelikan
obat di warung dan jika belum sembuh akan dibawa ke
puskesmas.
h. An. A
Penyakit yang sering diderita oleh An. A adalah batuk
pilek. Usaha yang dilakukan oleh ibu untuk mengatasi
hal ini adalah membelikan obat di warung yang dijual
bebas, apabila masih sakit maka oleh ibu akan dibawa
ke puskesmas.
i. An. F
Selama ini tidak pernah menderita sakit berat, sakit
yang sering dideritanya adalah batuk pilek yang oleh
ibunya akan dibelikan obat di warung dan apabila
tidak sembuh akan dibawa ke puskesmas.
III. Lingkungan:
Rumah yang dimiliki keluarga ini merupakan rumah
permanen, luas rumah keseluruhan + 75 M2 dengan jumlah
kamar yang dimiliki adalah 4 kamar tidur, 2 ruang
tamu, 1 kamar mandi, 1 dapur, serta 1 ruang keluarga
yang berfungsi untuk tempat menonton televisi bersama.
Pencahayaan didalam rumah ini kurang karena rumah
masih tampak gelap pada kamar-kamarnya dan pada bagian
kamar belakang ventilasi kurang karena tidak memiliki
jendela, lantai rumah tampak kotor. Air minum yang
digunakan oleh keluarga ini adalah air PDAM yang sudah
dimasak. Keluarga ini memiliki tempat tinggal yang
tetap dan tidak berpindah-pindah.
Denah rumah Ny. S
Keterangan:
1. Kamar tidur.
2. Ruang tamu.
3. Ruang keluarga.
4. Dapur.
5. Kamar mandi.
Dilingkungan RT setempat memiliki budaya untuk selalu
mengunjungi warga yang sakit dengan memberikan sedikit
bantuan sehingga dapat meringankan beban keluarga yang
sakit. Ny. S Mengatakan bahwa ia mengikuti kegiatan
arisan di lingkungan RT 3 tetapi jika ia sakit ia
tidak mengikutinya.
IV. Struktur keluarga:
Pola komunikasi di dalam keluarga ini terbuka dan
didalam keluarga semua anggota keluarga menjalankan
fungsinya sebagaimana mestinya. Menurut Ny. S di dalam
keluarganya menganut norma yang berlaku di dalam
masyarakat dan adat jawa.
V. Fungsi keluarga:
a. Fungsi afektif
Menurut Ny. S ia senang memiliki keluarga yang lengkap
(anak dan cucu) serta sangat senang karena dapat
berkumpul dengan mereka. Keluarga tampak harmonis,
saling memperhatikan satu dengan yang lain serta saling
1
1
1
1
2
2
3
45
menghargai satu dengan yang lain, apabila ada anggota
keluarga lain yang membutuhkan maka anggota keluarga
akan membantu sesuai dengan kemampuan.
b. Fungsi sosialisasi
Hubungan antar anggota keluarga baik, didalam keluarga
ini tampak kepedulian anggota keluarga dengan saling
tolong menolong dalam melaksanakan tugas didalam
keluarga ini. Keluarga ini juga membina hubungan yang
baik dengan tetangga sekitar rumahnya terbukti dengan
seringnya tetangga main ke teras rumahnya untuk
berbincang-bincang dengan anggota keluarga.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Ny. S mengatakan bahwa ia tidak mengetahui bahwa
penyakit takanan darah tingginya berbahaya jika
dibiarkan tanpa adanya kontrol, ia juga tidak
mengetahui tanda-tanda terjadinya peningkatan tekanan
darah yang diketahuinya hanya kepala pusing. Ny S.
mengatakan ia tidak mengurangi atau pantangan makanan
apapun karena ia tidak tahu serta makanan yang
dikonsumsinya sama dengan makanan yang dikonsumsi oleh
keluarga (tidak disendirikan karena kurang garam).
Menurut keluarga sakit yang dialami Ny. S ini tidak
terlalu dirasakan karena Ny. S dibawa ke puskesmas jika
ada keluhan saja. Anggota keluarga mengatakan bahwa ia
tidak mengetahui akibat yang bisa timbul akibat dari
tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol serta cara
merawat anggota keluarga yang sakit.
Keluarga mengatakan bahwa yang menjaga kebersihan rumah
adalah Ny. SF dibantu oleh anak-anaknya secara
bergantian. Keluarga mengatakan bahwa mereka
melakukannya karena kebiasaan.
Keluarga mengetahui jika sakit ia harus pergi ke
puskesmas apalagi puskesmas yang ada cukup dekat rumah
dengan hanya berjalan kaki maka akan sampai.
VI. Stress dan koping keluarga:
Ny. S mengatakan bahwa di dalam keluarganya jika ada
masalah mengenai anak, sekolah anak atau apapun akan
berusaha diselesaikan dengan berunding bersama-sama
untuk mencari jalan yang terbaik.
Dan apabila masalah tersebut belum terpecahkan juga
maka keluarga akan minta bantuan kepada anggota
keluarga yang lebih tua dalam membantu memecahkan
masalah.
VII. Pemeriksaan fisik:
a.Ny. S
Saat dilakukan pengkajian tekanan darah 150/90 mmHg,
Ny. S batuk terus menerus dan pada saat dilakukan
pemeriksaan fisik terdengar ronkhi (auskultasi),
konjungtiva merah muda, sklera putih.
b.Tn. AS
Pada pemeriksaan fisik Tn. AS dalam batas normal,
tidak ada kelainan pada sistem organ. Tekanan darah
120/80 mmHg.
c.Ny. SF
Tekanan darah 110/70 mmHg, konjungtiva tidak pucat.
d.Tn. MI
Tekanan darah dalam batas normal 120/80 mmHg.
e.Ny. Sm
Tekanan darah 110/80 mmHg, konjungtiva tidak pucat.
f.An. N
Pada saat dilakukan pengkajian tidak ada keluhan
mengenai kesehatannya. Tekanan darah 110/80 mmHg.
g.An. FS
Pada saat diperiksa An. FS tidak mengalami gangguan
sistem organ.
h.An. A
An. A tampak sedang bermain didepan rumah dengan
beberpa temannya. Menurut ibunya ia tidak sakit saat
ini.
i.An. F
An. F tampak segar dengan riang ia bermain kesana
kemari. Berat badan yang dimiliki oleh anak F adalah
15 kg.
VIII. Harapan keluarga:
Kelurga mengharapkan agar petugas dapat membantu
mengatasi masalah yang dihadapi oleh keluarganya dan
ia mengharapkan dapat membantu mempercepat kesembuhan
bagi penyakit yang sedang dideritanya.
Kesimpulan
Keluarga Ny. S merupakan keluarga besar dengan keadaan
ekonomi pas-pasan. Dimana penghasilan keluarga berasal
dai Tn. MS dan Tn. MI. keadaan rumah permanen, penerangan
cukupan, ventilasi cukupan dengan lantai yang agak kotor
dan cukup lembab. Keluarga kurang mengetahui bagaimana
perawatan pada anggota keluarga yang menderita tekanan
darah tinggi. Didalam rumah ini terdapat MCK milik
sendiri. Keluarag mempergunakan air PDAM untuk dikonsumsi
sebagai air minum dengan dimasak terlebih dahulu
tentunya. Di dalam keluarga ini Ny. S usia 52 tahun
menderita hipertensi tekanan darah pada saat dilakukan
pengkajian 150/90 mmHg. Ia juga sedang batuk yang
sudah terjadi + 2 minggu. Keluarga mengatakan sudah
membawa Ny. S untuk berobat tetapi tidak kunjung sembuh
juga batuk yang dialaminya.
B. Analisa data
Tgl Data Masalah perawatan
keluarga10/8/
’01
Subjektif:
Ny. S mengatakan bahwa ia tidak
mengetahui tanda-tanda terjadinya
peningkatan tekanan darah, ia
juga mengatakan bahwa ia tidak
tahu harus mengurangi makan apa,
karena selama ini ia tidak
pantang atau mengurangi makanan.
Ia mengatakan sering mengalami
pusing kepala. Keluarga
mengatakan bahwa ia tidak pernah
mengajak kontrol ke puskemas atau
tempat yang lain untuk mrngontrol
tekanan darahnya
Objektif:
1. Hipertensi
Resiko cidera
(perdarahan pada
pembuluh darah di
otak) berhubungan
dengan ketidak
mampuan keluarga
untuk merawat
anggota keluarga
yang sakit
tekanan darah
tinggi.
Tekanan darah Ny. S 150/90 mmHg.
Penderita mengetahuinya + 1 bulan
yang lalu.10/8/
’01
Subjektif:
Ny. S mengatakan bahwa yang
membersihkan rumah adalah
menantunya dibantu oleh cucunya.
Objektif:
Ruangan tampak gelap, dan
ventilasi/ sirkulasi udara
didalam rumah kurang, baju banyak
yang digantung.
2. Kebersihan
lingkungan rumah.
Resiko terjadinya
penyakit (DHF &
ISPA) berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga
memelihara
lingkungan rumah
C. Skoring
Resiko cidera (perdarahan pada pembuluh darah di otak)
Kriteria Skor Pembenaran 1. Sifat masalah
Tidak sehat.
2. Kemungkinan
masalah dapat
diubah.
Sebagian.
3/3 x 1
= 1
½ x 2 =
1
Adalah kurang/ tidak sehat dan
memerlukan penanganan yang
secepatnya untuk mencegah
peningkatan tekanan darah atau
terjadinya komplikasi akibat
peningkatan tekanan darah.
Masalah dapat diatasi sebagian
karena keluarga kurang memiliki
pengetahuan tentang cara
3. Potensi masalah
untuk dicegah.
Cukup
4. Menonjolnya
masalah.
Ada masalah
tetapi tidak
perlu ditangani
2/3 x 1
= 2/3
½ x 1 =
½
merawat anggota keluarga yang
menderita tekanan darah tinggi.
Masalah dapat diubah karena
penyakit hipertensi meruapakan
suatu penyakit yang dapat
dipertahanakan dengan menjaga
keseim bangan tekanan darah.
Keluarga tidak menyadari betapa
pentingnya menjaga kestabilan
tekanan darah pada penderita
hipertensiTotal skor 3 ¼
Resiko terjadinya penyakit (DHF & ISPA)
Kriteria Skor Pembenaran 1. Sifat masalah
Ancaman
kesehatan.
2. Kemungkinan
masalah dapat
diubah.
Sebagian.
3. Potensi masalah
untuk dicegah.
Cukup
4. Menonjolnya
masalah.
Ada masalah
tetapi tidak
perlu ditangani
2/3 x 1
= 2/3
½ x 2 =
1
2/3 x 1
= 2/3
½ x 1 =
½
Merupakan ancaman kesehatan
karena dapat menimbulkan
berbagia masalah kesehatan oleh
karena lingkungan yang kotor.
Masalah dapat diatasi sebagian
karena keluarga memiliki
fasilitas dan kemauan untuk
menjaga kebersihan
lingkungannya.
Masalah dapat diubah karena
anggota keluarga memiliki waktu
yang cukup guna membersihkan
rumah.
Keluarga tidak menyadari bahwa
lingkungan yang kotor dapat
menimbulkan penyakit.
Total skor 3
D. Diagnosa keperawatan
1. Resiko cidera (perdarahan pada pembuluh darah di otak)
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang sakit tekanan darah
tinggi
2. Resiko terjadinya penyakit (DHF & ISPA) berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam memelihara
lingkungan rumah
E. Intervensi
No
.
Diagnosa
keperawatan
Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi Umum Khusus
1. Resiko cidera
(perdarahan
pada pembuluh
darah di otak)
berhubungan
dengan
ketidak-
mampuan
keluarga dalam
merawat
anggota
keluarga yang
sakit tekanan
darah tinggi
Setelah
di
lakukan
pera-
watan/
kun-
jungan 4x
diharapka
n
keluarga
mam pu
merawat
anggota
keluarga
Keluarga mampu:
-Menyebutkan
kem- bali
tentang kemung
kinan penyebab
terjadinya
pening katan
tekanan darah.
-Menyebutkan
tanda dan
gejala
terjadinya
peningkatan
Verbal: -Menyebutkan 2
dari 3
kemungkinan pe-
nyebab
terjadinya pe-
ningkatan
tekanan darah.
-Menyebutkan 2
dari 3 tanda
peningkatan
tekanan darah.
-Menyebutkan 2
1. Jelaskan kepada
keluarga tentang
kemungkinan
penyebab tejadi
peningkatan tekanan
darah.
2. Jelaskan tentang
tanda/ gejala
terjadinya
peningkat an
tekanan darah.
Keluarga mampu:
-Menyebutkan
kemung kinan
penyebab terja-
dinya
peningkatan
tekanan darah.
-Menyebutkan
tanda
peningkatan
tekanan darah.
-Menyebutkan
akibat yang
bisa terjadi
yang
menderita
tekanan
darah
tinggi.
tekanan darah.
-Menyebutkan
akibat yang
bisa terjadi
bila tekanan
darah terlalu
tinggi.
akibat yang
mungkin terjadi
dari
peningkatan
tekanan darah.
3. Jelaskan tentang
akibat dari
peningkatan tekanan
darah.
pada
peningkatan
tekanan darah.
-Menunjukkan
makan- an yang
boleh dan tidak
boleh di
No
.
Diagnosa
keperawatan
Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi Umum Khusus
-Menyebutkan
makan an yang
boleh dan
tidak boleh
untuk
penderita
tekanan darah
tinggi.
-Memeriksakan
diri secara
teratur.
-Penderita mau
Mengurangi
konsumsi
garam.
-Menyediakan
Verbal:
Non
verbal:
-Menyebutkan
semua makanan
yang boleh di
konsumsi dan
yang tidak
boleh di
konsumsi.
-Memeriksakan
diri ke
pelayanan
kesehatan.
-Masakan yang
dikonsumsi
sudah tidak
asin lagi
(rendah garam).
4. Jelaskan kepada
keluarga tentang
diet pada panderita
tekanan darah
tinggi.
5. Obsevarsi kemampuan
keluarga setelah
mendapat penjelasan
dari petugas.
6. Anjurkan kepada
keluarga untuk
memeriksakan diri
secara teratur.
7. Motivasi penderita
untuk mengurangi
Konsumsi.
-Penderita akan
memeriksakan
diri secara
teratur ke
pelayanan
kesehatan.
-Keluarga
menyedia kan
masakan untuk
penderita (sup
dengan rasa
yang tidak
asin).
makanan yang
rendah garam.
-Menyediakan
makan an yang
rendah garam.
garam dalam setiap
makanan.
8. Anjurkan kepada
keluarga untuk
menyediakan makanan
yang sesuai dengan
diet.
No
.
Diagnosa
keperawatan
Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi Umum Khusus
2. Resiko
terjadinya
penyakit (DHF
& ISPA)
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga dalam
memelihara
lingkungan
rumah
Setelah
dilakukan
kunjungan
2x
Keluarga
diharapka
n mampu
memelihar
a
lingkunga
n rumah
yang
sehat.
Keluarga dapat:
-Menyebutkan
beberapa
syarat rumah
sehat.
-Menyebutkan
kem- bali
dampak dari
lingkungan
rumah yang
tidak sehat.
-Menjaga
kebersihan
lingkungan
rumah terutama
kamar.
-Merapikan baju
Verbal:
Non
verbal:
Keluarga mampu:
-Menyebutkan 3
syarat rumah
yang sehat.
-Menyebutkan 2
dari 3 manfaat
rumah yang
bersih.
-Rumah tampak
rapi dan tidak
ada baju yang
bergantungan.
-Membersihkan
1. Jelaskan kepada
keluarga tentang
syarat rumah yang
sehat.
2. Jelaskan kepada
keluarga tentang
hal-hal dapat
terjadi akibat
rumah yang kurang
sehat (lembab,
kurang sinar
matahari, bak mandi
jarang dikuras).
3. Diskusikan dengan
keluarga tentang
pembagian tugas
Keluarga mampu:
-Menyebutkan
kembali syarat
dari rumah yang
sehat.
-Menyebutkan
akibat yang
bisa timbul
akibat
lingkungan
rumah yang
tidak sehat.
-Keluarga mau
melipat baju
yang
bergantung- an.
yang
bergantungan.
-Membersihkan
lingkungan
rumah secara
teratur.
rumah setiap
hari.
-Membersihkan
kamar mandi
secara teratur.
dalam menjaga
kebersihan rumah.
4. Anjurkan kepada
keluarga untuk
membuka jendela,
melipat baju yang
bergan- tungan.
-Keluarga
membersih kan
rumah secara
teratur.
No
.
Diagnosa
keperawatan
Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi Umum Khusus
5. Anjurkan kepada
keluarga untuk
tetap menjaga
kebersihan
lingkungan rumah.
6. Beri pujian untuk
tindakan yang
tepat.
F. Implementasi.
No.
DP
Pelaksanaan
II 1. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa
muncul akibat rumah yang kurang bersih dan
sirkulasi udara tidak lancar serta ruangan yang
kurang sinar matahari, antara lain:
-Banyaknya nyamuk.
-Mempercepat penularan penyakit.
-Penyakit pernafasan (seperti batuk, flu, pilek,
alergi).
2. Menjelaskan kepada keluarga beberapa syarat rumah
sehat antara lain:
-Penerangan dengan sinar matahari yang cukup.
-Sirkulasi udara yang lancar.
-Lantai yang keras dan bersih.
3. Mediskusikan dengan Ny. S dalam membagi tugas
untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah.
4. Menganjurkan kepada keluarga untuk membuka jendela
yang yang ada selebar-lebarnya setiap hari agar
sirkulasi udara lancar.
5. Menyarankan kepada keluarga untuk menjaga
kebersihan rumah secara bergantian.
6. Menganjurkan kepada keluarga untuk menjelaskan
kembali kepada petugas tentang syarat rumah sehat
dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. I 1. Menjelaskan kepada keluarga bahwa tekanan darah
tinggi bisa terjadi akibat ada faktor keturunan,
peningkatan usia, dan tidak mejaga keseimbangan
makanan.
2. Menjelaskan kepada keluarga tentang tanda dan
gejala dari peningkatan tekanan darah antara lain:
-Kepala pusing.
-Tengkuk/ leher terasa kaku.
-Mata berkunang-kunang.
3. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa
terjadi akibat dari tekanan darah tinggi yang tidak
terkontrol yaitu:
-Perdarahan pada otak atau orang lazim menyebutnya
stroke atau lumpuh separo atau lumpuh total.
-Kematian akibat stroke yang parah.
4. Menjelaskan kepada keluarga bahwa tekanan darah
yang tinggi dapat diturunkan dengan:
Tgl Pelaksanaan -Mengatur makanan/ keseimbangan makanan.
Makanan rendah garam (kurang garam).
-Olahraga secara teratur.
-Mengkonsumsi makanan yang dapat menurunkan
tekanan darah antara lain:
Buah belimbing, buah ketimun, daun alpukat.
5. Menganjurkan keluarga untuk melakukan kontrol
secara teratur ke puskesmas untuk mengetahui
tekanan darah.
6. Menganjurkan kepada keluarga untuk menjelaskan
kembali kepada petugas tentang hal-hal yang telah
dijelaskan oleh petugas. 22/8/
’01
Melakukan penyuluhan dengan topik tanda dan gejala
terjadinya peningkatan tekanan darah.4/9/’ Melakukan penyuluhan dengan topik diet untuk
01 penderita tekanan darah tinggi.
G. Evaluasi
Tgl Evaluasi16/8/
’01
S
:
O
:
A
:
P
:
-Ny. S mengatakan bahwa ia sudah membersihkan
kamarnya dan melipat baju yang bergantungan,
serta menyapu lantai.
-Ny. S mengatakan bahwa ia sudah menyuruh anaknya
untuk menguras bak kamar mandi dan sudah di
lakukannya.
-Rumah tampak bersih dan rapi.
-Bak mandi bersih (tidak ada jentik/ larva).
Masalah teratasi.
Rencana perawatan dihentikan.
5/9/’
01
S
:
O
:
A
:
P
:
-Ny. S mengungkapkan pusing yang dirasakan sudah
berkurang.
-Ny. S mengatakan bahwa ia sudah menyendirikan
makanannya yang garamnya sudah dikurangi.
-Tekanan darah 140/90 mmHg.
-Masakan yang dikonsumsi oleh Ny. S sudah tidak
asin lagi.
Masalah teratasi.
Rencana perawatan dihentikan.
-Menganjurkan kepada keluarga untuk selalu kontrol
ke puskesmas/ pusat pelayanan kesehatan secara
teratur.